analisis pengaruh daya tarik, kredibilitas, dan...
TRANSCRIPT
ANALISIS PENGARUH DAYA TARIK, KREDIBILITAS
DAN KEAHLIAN CELEBRITY ENDORSER
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO
(Studi Pada Pengguna Motor Yamaha Mio Di Daerah Ciledug – Tangerang)
Oleh:
TOPIK HIDAYAT
(204081002240)
JURUSAN MANAJEMEN PEMASARAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1432 H / 2011
i
ii
iii
iv
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. DATA PRIBADI
1. Nama : Topik Hidayat
2. Tempat /Tanggal Lahir : Tangerang, 20 April 1985
3. Alamat : Jl.Kh.Yusuf Rt 01/Rw 09 No.30,
Paninggilan, Ciledug, Tangerang
4. Nama Orang Tua
(Bapak) : Matam (Alm)
(Ibu) : Maswanih
5. Agama : Islam
6. Kewarganegaraan : Indonesia
B. DATA PENDIDIKAN
1. SDN 01 TANGERANG 1992 - 1998
2. MTs Manbaul Khoir Kreo 1998 - 2001
3. SMU Budi Mulia 2001 - 2003
4. UIN Syarief Hidayatullah 2004 - sekarang
vi
ANALYSIS OF EFFECT OF ATTRACTION, CREDIBILITY,
AND EXPERTISE CELEBRITYENDORSERS DECISION ON
BUYING YAMAHA MIO MOTORCYCLE
(Studies on Yamaha motorcycle users in the area ciledug-jakarta)
Topik Hidayat
Jakarta State Islamic University, Faculty of Economics and Business
ABSTRACT
This study has the objective to analyze Was Fascination, Credibility, and
Expertise Celebrity endorsers simultaneously have a significant influence on
purchase decisions, To Analyze Is Attractiveness, Credibility, and Expertise
partially Celebrity endorsers have a significant influence on purchase decisions,
to analyze which independent variable is the dominant influence on purchasing
decisions. This study uses multiple linear regression analysis. The data used in
this study using primary data obtained from the answers of the respondents who
had used the Yamaha mio given a few questions. Selection of the sample in this
study were all users of Yamaha Mio. The results of this study indicate that there is
a simultaneous influence on the variables attractiveness, credibility and expertise
to the Decision to Purchase. The results of this study also shows the variables
attractiveness, credibility and expertise have a significant effect partially to the
Decision to Purchase. In effect there is a test of determination of 57.2% that
influence purchase decisions are explained by the variables attractiveness,
credibility and expertise, while the remaining 42.8% influenced by other variables
and not included in this regression analysis.
Keywords: Attractiveness, Credibility and Expertise, Buying Decision
vii
ANALISIS PENGARUH DAYA TARIK, KREDIBILITAS, DAN
KEAHLIAN CELEBRITY ENDORSER TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO (Studi pada pengguna motor Yamaha di daerah ciledug- tangerang)
Topik Hidayat
Universitas Islam Negeri Jakarta, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
ABSTRAK
Penelitian ini memiliki tujuan Untuk menganalisis Daya Tarik, Kredibilitas, Dan
Keahlian Celebrity Endorser secara simultan mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap keputusan pembelian, untuk menganalisis Daya Tarik,
Kredibilitas, Dan Keahlian Celebrity Endorser secara parsial mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian, untuk menganalisis
variabel bebas manakah yang sangat dominan berpengaruh terhadap keputusan
pembelian. Penelitian ini menggunakan analisa regresi linier berganda. Data yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari
jawaban dari responden yang pernah menggunakan Yamaha mio yang diberikan
beberapa pertanyaan. Pemilihan sampel pada penelitian ini adalah semua
pengguna Yamaha Mio. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh secara simultan pada variabel daya tarik, Kredibilitas dan keahlian
terhadap Keputusan Pembelian. Hasil penelitian ini juga menunjukkan variabel
daya tarik, Kredibilitas dan keahlian berpengaruh signifikan secara parsial
terhadap Keputusan Pembelian. Pada uji determinasi terdapat pengaruh sebesar
57,2% yang mempengaruhi Keputusan Pembelian yang dijelaskan oleh variabel
daya tarik, Kredibilitas dan keahlian, sedangkan sisanya 42,8% dipengaruhi oleh
variabel lain dan tidak termasuk kedalam analisis regresi ini.
Kata kunci: Daya Tarik, Kredibilitas Dan Keahlian, Keputusan Pembelian
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan ilmu, pertolongan, petunjuk serta rizki-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul “Analisis Pengaruh Daya
Tarik, Kredibilitas, Dan Keahlian Celebrity Endorser Terhadap Keputusan
Pembelian Sepeda Motor Yamaha Mio (Studi pada pengguna motor Yamaha di
daerah ciledug- tangerang)”. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah
pada Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga, para sahabat serta para pengikutnya
hingga akhir zaman, yang senantiasa berusaha untuk dapat meneladani
Sunnahnya.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari akan masih banyaknya
kekurangan yang disebabkan oleh sangat terbatasnya pengetahuan yang dimiliki
penulis, oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati penulis membuka diri atas
segala tegur sapa dan kritik yang konstruktif yang dapat menyempurnakan skripsi
ini.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan,
bimbingan serta saran-saran dari berbagai pihak, sehingga penyusunan skripsi ini
dapat diselesaikan. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
yang terhormat:
ix
1. Kedua orang tua saya H.Matam (Alm) dan Hj.Maswanih yang telah sabar
dalam mendidik dan membesarkan saya dengan penuh kasih sayang hingga
saat ini.
2. Bapak Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MA. Rektor Universitas Islam Negeri
(UIN) Jakarta
3. Prof. Dr. Abdul Hamid, MS., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Saya ucapkan terima
kasih atas support yang telah Bapak berikan selama ini. Semoga Allah SWT
selalu memberikan perlindungan kepada Bapak dan Keluarga.
4. Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM selaku pembantu Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Saya ucapkan
terima kasih atas support yang telah Bapak berikan selama ini. Semoga Allah
SWT selalu memberikan perlindungan kepada Bapak dan Keluarga.
5. Pembimbing Skripsi saya, Bapak Indo Yama Nasaruddin, SE. MAB. dan
Bapak Suhendra, S.Ag. MM yang telah banyak sekali membantu dalam
memberikan arahan serta bimbingan terhadap penyusunan skripsi ini.
6. Bapak M. Arif Muhfraini, Lc, M.Si yang telah memberikan arahan dan
semangat kepada penulis dalam menyelesaikan Skrispi ini.
7. Para Bapak dan Ibu Dosen dan segenap civitas akademika Fakultas Ekonomi
Universitas Syarif Hidayatullah yang telah banyak berjasa pada penulis.
8. Kakak - kakak dan adikku (Fitri Amelia ,Lutfi Rahman, Aan Andianih , Urip
JK, Nur Amini, Ika Aulia W,Uga Komara, dan Vita Utami ) yang tak henti –
hentinya memberi dukungan kepada saya.
x
9. My Inspiration “Siti Umayah“ yang sangat sabar menunggu dan mendukungku
dari musim duren sampai musim rambutan trimakasih tercintaku.
10. Para sahabat seperjuangan ku Mar - X (Mr.Hery “ The prof ”, Azman “owner
warnet”, Sidqi ghozali “The graha boy”, Eka Syaputra “The Next playboy“,
Arief. M “The Potret“, Saiful Alam “Pak ustadz “, Bambang. JS & Amran. S”
“the Brother”, A.Saikin “Bandar Kontrakan”, Rizal “The Bos“). Dan semua
kawan – kawanku yang tidak dapat saya sebutkan satu - persatu dengan tidak
mengurangi rasa trima kasihku atas dukungan dan doa yang kalian berikan
selama ini.
11. Perpustakaan Universitas Syarif Hidayatullah, yang telah membantu
memberikan pinjaman buku-buku referensi yang diperlukan.
Semoga skripsi ini dapat berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan
dan juga dapat menjadi amal jariah bagi penulis yang pahalanya insya Allah dapat
dinikmati oleh penulis dikala menghadapi-Nya. Amin.
Jakarta, Desember 2011
Penulis
(Topik Hidayat)
xi
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan Skripsi ......................................................................... i
Lembar Pengesahan Komprehensif ............................................................ ii
Lembar Pengesahan Ujian Skripsi .............................................................. iii
Lembar Keaslian Karya Ilmiah ................................................................... iv
Daftar Riwayat Hidup .................................................................................. v
Abstact ............................................................................................................ vi
Abstrak ........................................................................................................... vii
Kata Pengantar ............................................................................................. viii
Daftar Isi ........................................................................................................ xi
Daftar Tabel ................................................................................................... xiv
Daftar Gambar .............................................................................................. xvii
Daftar Lampiran ........................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Perumusan Masalah ................................................................... 8
C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 9
D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 11
A. Pengertian Pemasaran ................................................................ 11
B. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) .......................................... 12
C. Komunikasi Pemasaran ............................................................... 14
D. Pengertian Periklanan ................................................................. 15
E. Celebrity Endorser ...................................................................... 18
F. Prilaku Konsumen ...................................................................... 24
G. Keputusan Pembelian ................................................................ 31
H. Hubungan Daya Tarik Selebriti Terhadap Keputusan
Pembelian ................................................................................... 33
xii
I. Hubungan Kredibilitas Selebriti Terhadap Keputusan
Pembelian ................................................................................... 34
J. Hubungan Keahlian Selebriti Terhadap Keputusan
Pembelian ................................................................................... 36
K. Penelitian Terdahulu .................................................................. 37
L. Kerangka Pemikiran .................................................................. 38
M. Hipotesis Penelitian ................................................................... 40
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 41
A. Ruang Lingkup Dan Lokasi Penelitian ...................................... 41
B. Metode Penentuan Sampel ......................................................... 41
C. Metode Pengumpulan Data ......................................................... 42
1. Data Primer ........................................................................... 42
2. Data Skunder ......................................................................... 42
D. Metode Analisis ......................................................................... 43
1. Uji Validitas Dan Realibilitas ............................................... 43
2. Uji Normalitas Data .............................................................. 44
3. Uji heteroskedastisitas ........................................................... 45
4. Uji Multikolinieritas .............................................................. 46
5. Analisis Regresi Berganda .................................................... 46
6. Pengujian Hipotesis ............................................................... 49
E. Operasional Variabel .................................................................. 51
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN .............................................. 56
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian .............................. 56
B. Karakteristik Responden ............................................................ 60
C. Hasil Dan Pembahasan .............................................................. 62
1. Validitas dan Reliabilitas ...................................................... 62
2. Penemuan dan Pembahasan .................................................. 64
3. Uji Asumsi Klasik ................................................................. 79
a. Uji Normalitas Data .......................................................... 79
b. Uji Korelasi ...................................................................... 80
xiii
c. Uji Multikolieritas ............................................................ 82
d. Uji Heterokedastisitas ....................................................... 83
4. Uji Signifikansi ..................................................................... 84
a. Uji Signifikansi Secara Simultan ..................................... 84
b. Uji Anova (Uji F) .............................................................. 85
c. Uji t / Uji Signifikansi Parsial .......................................... 86
5. Analisis Regresi Linier Berganda ......................................... 88
D. Interpretsi ................................................................................... 90
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 93
A. Kesimpulan ................................................................................ 93
B. Implikasi .................................................................................... 93
C. Saran .......................................................................................... 94
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 95
LAMPIRAN ................................................................................................... 97
xiv
DAFTAR TABEL
Nomor Keterangan Halaman
3.1 Skala Linkert ................................................................................ 47
3.2 Tabel Operasional Variabel .......................................................... 54
4.1 Data Responden ............................................................................ 60
4.2 Hasil try out Item Instrumen Pengaruh Daya Tarik, Kredibilitas
Dan Keahlian Terhadap Keputusan Pembelian ............................ 63
4.3 Saya sangat menyukai fisik dari celebrity endorser pada iklan
Motor Yamaha Mio ...................................................................... 65
4.4 Saya sangat menyukai Gaya Hidup dari celebrity endorser
pada iklan Motor Yamaha Mio .................................................... 65
4.5 Saya memiliki kesamaan hobi dengan celebrity endorser
pada iklan motor Yamaha Mio ..................................................... 66
4.6 Saya memiliki kesamaan kepribadian dengan celebrity endorser
pada iklan motor Yamaha Mio ..................................................... 66
4.7 Saya memiliki kesamaan karakter dengan celebrity endorser
pada iklan motor Yamaha Mio ..................................................... 67
4.8 Celebrity endorser yang digunakan pada iklan motor
Yamaha Mio memiliki popularitas yang baik di masyarakat ....... 67
4.9 Celebrity endorser yang digunakan pada iklan motor Yamaha
Mio memiliki interaksi yang baik terhadap konsumen dalam
menyampaikan iklan ................................................................... 68
4.10 Celebrity endorser memiliki banyak pengetahuan tentang
Kelebihan produk Motor Yamaha Mio ........................................ 68
4.11 Celebrity endorser memiliki banyak pengetahuan tentang
manfaat produk Motor Yamaha Mio ............................................ 69
xv
4.12 Celebrity endorser dalam iklan Motor Yamaha Mio memiliki
kemampuan menarik rasa percaya diri konsumen untuk membeli
produk Motor Yamaha Mio ......................................................... 69
4.13 Celebrity endorser dalam iklan Motor Yamaha Mio memiliki
kemampuan menyakinkan konsumen untuk membeli produk
Motor Yamaha Mio ...................................................................... 70
4.14 Celebrity endorser dalam iklan Motor Yamaha Mio memiliki
kemampuan komunikasi yang baik dengan konsumen ................ 71
4.15 Celebrity endorser memiliki kecocokan dengan merek atau
produk Motor Yamaha Mio, sehingga memiliki nilai yang positif
untuk merek yang diiklankan ....................................................... 71
4.16 Celebriti endorser dalam iklan Motor Yamaha Mio memiliki
keahlian untuk menyampaikan pesan kepada konsumennya ....... 72
4.17 Penggunaan bahasa yang baik dalam menyampaikan pesan
dimiliki oleh Celebriti endorser dalam iklan Motor Yamaha
Mio ............................................................................................... 72
4.18 Celebrity endorser memiliki pengalaman dalam menggunakan
produk atau merek Motor Yamaha Mio ....................................... 73
4.19 Celebrity endorser memiliki pengalaman yang terkait dengan
produk atau merek Motor Yamaha Mio ....................................... 73
4.20 Celebrity endorser memiliki keterampilan yang berhubungan
dengan topik iklan Motor Yamaha Mio ....................................... 74
4.21 Setelah melihat celebrity endorser dalam iklan Motor Yamaha
Mio, saya lebih memprioritaskan untuk membeli Motor
Yamaha Mio ................................................................................. 74
4.22 Setelah melihat celebrity endorser dalam iklan Motor
Yamaha Mio, saya yakin dalam membeli Motor Yamaha Mio ... 75
4.23 Saya menggunakan motor Yamaha Mio mendapat informasi
dari kerabat/Teman ....................................................................... 75
4.24 Saya menggunakan motor Yamaha Mio mendapat informasi
dari media ..................................................................................... 76
xvi
4.25 Setelah melihat celebrity endorser dalam iklan Motor Yamaha
Mio, saya memiliki pertimbangan manfaat untuk membeli
Motor Yamaha Mio ...................................................................... 76
4.26 Sebelum menentukan motor yang akan dibeli, saya melakukan
penilaian dan seleksi terhadap berbagai merek motor matic
lainya ............................................................................................ 77
4.27 Saya membeli Motor Yamaha Mio karena ingin mencoba kualitas
dari motor tersebut ....................................................................... 78
4.28 Saya akan terus menggunakan Motor Yamaha Mio .................... 78
4.29 Saya merekomendasikan / menganjurkan kepada orang lain
untuk menggunakan Motor Yamaha Mio .................................... 79
4.30 Uji Korelasi .................................................................................. 81
4.31 Interpretasi Koefisien Korelasi ..................................................... 81
4.32 Pengujian Hubungan Antar Variabel ........................................... 82
4.33 Uji Multikolinieritas ..................................................................... 82
4.34 Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ........................................... 84
4.35 Uji Anova (Uji F) .......................................................................... 85
4.36 Uji t / Uji Signifikansi Parsial ...................................................... 87
4.37 Uji Regresi Linier Berganda ......................................................... 89
xvii
DAFTAR GAMBAR
Nomor Keterangan Halaman
2.1 Kerangka Pemikiran ..................................................................... 39
4.1 Data Responden Menurut Jenis Kelamin ..................................... 61
4.2 Data Responden Menurut Usia Responden .................................. 62
4.3 Normalitas Data ............................................................................ 80
4.4 Scatter Plot (Uji Heteroskedatisitas) ............................................ 83
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Keterangan Halaman
1 Lembar Kuesioner ........................................................................ 97
2 Data Mentah ................................................................................ 100
3 Hasil Perhitungan SPSS 16 ......................................................... 104
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Persaingan bisnis yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk
semakin gencar dalam pemasarannya untuk menarik dan mempertahankan
konsumennya. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dalam
menjalankan kegiatan usahanya. Era ini ditandai dengan semakin
berkembangnya berbagai produk maupun jasa yang disertai inovasi baru.
Berbagai upaya dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan penjualan
perusahaan serta memuaskan kebutuhan pelanggannya. Menyadari hal itu, jelas
bahwa pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan
perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, berkembang dan
mendapatkan laba serta memperkuat posisi dalam menghadapi perusahaan
pesaing.
Proses pembelian dimulai ketika seseorang menyadari kebutuhannya.
Orang tersebut mulai menyadari perbedaan keadaanya sekarang dan keadaan
yang diinginkan. Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sebagai
sesuatu yang unik, karena preferensi dan sikap terhadap obyek setiap orang
berbeda. Selain itu,konsumen berasal dari berbagai segmen, sehingga apa yang
diinginkan dan dibutuhkan juga berbeda. Keputusan membeli konsumen
dipengaruhi oleh keterlibatan konsumen dan kepercayaan mereka. Semakin
tinggi konsumen terlibat dalam upaya pencarian informasi produk, semakin
2
besar dorongan konsumen untuk melakukan pembelian. Di sisi lain, konsumen
semakin selektif di dalam melakukan pemilihan produk untuk dikonsumsi. Hal
ini disebabkan oleh perkembangan arus informasi sehingga konsumen dapat
menyerap informasi serta pengetahuan tentang keberadaan suatu produk
dengan cepat.
Dengan keadaan seperti ini perusahaan dituntut semakin tanggap
dengan keinginan konsumen serta dapat mengkomunikasikan produknya secara
tepat. Selain itu, perusahaan perlu memberikan informasi tentang produknya
dengan baik sehingga konsumen akan memberikan tanggapan yang positif
terhadap produk. Strategi pemasaran yang dapat dilakukan perusahaan salah
satunya adalah dengan memberikan informasi kepada konsumen melalui iklan.
Strategi pemasaran akan berpengaruh terhadap penjualan. Dengan kata
lain banyak konsumen yang tertarik untuk melakukan pembelian terhadap
produk tersebut. Salah satu strategi pemasaran yang efektif yaitu melalui
promosi. Promosi merupakan elemen dalam marketing mix yang dipakai
perusahaan untuk memasarkan kebutuhannya. Promosi dipandang sebagai arus
informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang
atau organisasi kepada tindakan untuk menciptakan pertukaran dalam
pemasaran (Swastha, 1994:237). Media promosi yang sering digunakan untuk
menyampaikan informasi tentang produk adalah media periklanan. Periklanan
merupakan salah satu media yang digunakan perusahaan, bisa diklasifikasikan
menurut tujuannya yaitu untuk memberikan informasi, membujuk dan
mengingat (Kottler, 1993:362).
3
Iklan menjadi sorotan yang tajam semenjak aspek informasi menjadi
bagian penting dalam bisnis, iklan yang efektif dipandang mampu
mempengaruhi kecenderungan mengkonsumsi dalam masyarakat. Selain hal
tersebut iklan yang efektif juga dapat mengubah pengetahuan publik mengenai
ketersediaan dan karakteristik beberapa produk.
Dalam kajian Hapsari (2008:2), iklan merupakan salah satu alat bauran
promosi yang digunakan sebagai alat pengantar pesan untuk membentuk sikap
konsumen. Agar penyampaian pesan dapat diterima oleh konsumen dengan
baik maka dibutuhkan media yang tepat. Berkembangnya media informasi di
Indonesia menyebabkan banyaknya iklan yang membanjiri media. Iklan bisa
digunakan untuk membentuk citra jangka panjang sebuah produk dan juga
untuk menggerakkan penjualan cepat. Iklan merupakan cara efisien untuk
mencapai banyak pembeli yang secara geografis tersebar. Iklan haruslah
dilaksanakan dalam skala cukup besar untuk membuat kesan yang efektif
terhadap pasarnya. Dari berbagai macam media yang ada, banyak pengiklan
yang memandang televisi sebagai media yang paling efektif untuk
menyampaikan informasi. Pengiklanan di media televisi hingga kini masih
dianggap cara paling efektif dalam mempromosikan produk terutama di
Indonesia yang masyarakatnya masih brand minded dimana merek yang
pernah muncul di iklan ditelevisi lebih digemari daripada yang tidak diiklankan
di televisi.
4
Perusahaan harus memiliki cara kreatif dalam beriklan agar dapat
menarik perhatian konsumen dan menciptakan preferensi terhadap merek.
Salah satu cara kreatif dalam beriklan adalah dengan menggunakan celebrity
endorser. Pemakaian selebriti pendukung (celebrity endorser) harus melalui
beberapa pertimbangan, diantaranya adalah tingkat popularitas selebriti dengan
permasalahan apakah selebriti yang dipilih dapat mewakili karakter produk
yang sedang diiklankan (Royan, 2004:7)
Selebriti adalah sebagai sumber iklan atau informasi tentang merek dan
atribut produk yang menyenangkan, meyakinkan dan menarik perhatian
masyarakat umum. Memanfaatkan selebriti sebagai endorser dirasa memang
lebih mudah mempengaruhi psikologis konsumsi konsumen. Penggunaan
selebriti dalam suatu iklan melibatkan daya tarik dan kredibilitas yang
merupakan keunikan tersendiri (Sebayang dan Siahaan, 2008:118).
Selebriti dipandang sebagai individu yang digemari oleh masyarakat
dan memiliki keunggulan kreatif atraktif yang membedakannya dari individu
lain. Kata-kata yang diucapkan dan bahkan terkadang hanya charisma dari
seorang selebriti mampu mempengaruhi seseorang untuk berhenti dan
mengarahkan kepadanya.
Menurut Sebayang dan Siahaan (2008:118) daya tarik selebriti
merupakan dimensi dalam celebrity endorser. Sedangkan dalam kajian
Noviandra (2006:68) dimensi yang termasuk ke dalam celebrity endorser yakni
kredibilitas dan keahlian.
5
Masih dalam kajian Sebayang dan Siahaan (2008:118), yang dimaksud
daya tarik yaitu sejumlah elemen yang terdapat dalam diri selebriti yang
meliputi sejumlah karakeristik dapat dilihat khalayak dalam diri pendukung
seperti daya tarik fisik, kecerdasan, sifat kepribadian dan gaya hidup.
Sedangkan yang dimaksud kredibilitas yaitu merupakan suatu keterampilan
dan nilai kepercayaan dalam meyakinkan orang lain mengenai produk yang
dipromosikan. Personaliti selebriti mempengaruhi personaliti merek, pilihan
bintang yang tepat dapat mempengaruhi tumbuhnya market share.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Sebayang dan Siahaan, variabel
celebrity endorser yang terdiri faktor daya tarik (attractiveness), kredibilitas
(credibility) dan keahlian (expertise) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian. Hasil penelitian mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi proses atau keputusan pembelian telah banyak dilakukan.
Melalui riset ini akan dianalisis faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap
keputusan pembelian sepeda motor Yamaha Mio. Ketertarikan pemilihan
merek tersebut karena produk sepeda motor Yamaha Mio semakin diminati
tidak hanya dikalangan wanita Indonesia tetapi juga seluruh kalangan anak
muda. Gaya hidup modern merupakan salah satu faktor individu yang dapat
mempengaruhi perilaku pembelian seseorang.
Yamaha Mio adalah salah satu produk yang paling diminati konsumen.
Awalnya Mio diciptakan untuk kaum hawa. Tapi berkat teknologi matic,
handling dan akselerasi yang luar biasa membuat banyak lelaki yang juga jatuh
cinta pada motor ini. Yamaha Mio dikenal oleh sebagian besar Motobikers dan
modifikator sebagai motor yang paling mudah untuk dimodifikasi.
6
Sebagai salah satu langkah untuk menghadapi ketatnya persaingan
diantara para produsen motor, Yamaha Mio menggunakan model iklan Bunga
Citra Lestari dan Thessa Kaunang. Kedua selebriti ini memiliki daya tarik
secara umum dikenal masyarakat luas dan memiliki kredibilitas
mempromosikan produk Yamaha Mio dengan baik serta mempunyai kehlian
dalam mempersepsikan produk tersebut secara jelas dan dapat dimengerti oleh
para konsumen, yang menimbulkan sugesti bahwa Yamaha Mio cocok
digunakan terutama bagi kalangan wanita.dengan penggunaan celebrity
endorser tersebut tampaknya memberikan dampak positif bagi Yamaha Mio.
Melihat penjualan Yamaha Mio yang semakin meningkat dari tahun ke
tahun ini dikarenakan mereknya yang sudah dipercaya kualitasnya. Berbagai
macam inovasi-inovasi baru yang mampu membuat Yamaha Mio tetap menjadi
yang pertama dibandingkan dengan motor matic yang lain. Meskipun
persaingan motor matic kini semakin ketat tetapi Yamaha Mio masih bisa
mempertahankan ratingnya. Yamaha Mio Sporty berhasil mendapatkan
penghargaan "The Best Value Skutik 110-115cc" pada acara penghargaan
Otomotif Award 2010 9 Mei lalu. Program Otomotif Award ini diadakan dalam
acara Otomotif Award yang diselenggarakan oleh tabloid Otomotif Gramedia.
Semua itu fakta yang dimiliki Mio Sporty sejak lama. Makanya tak salah jika
Mio Sporty mendapatkan "The Best Value Skutik 110-115cc”.
Yamaha Mio juga berhasil memperoleh Rekor Bisnis (ReBi) sebagai
sepeda motor matik paling banyak dikendarai biker pemula. Penganugerahan
ini diberikan Surat Kabar harian Seputar Indonesia (Sindo) dan Tera
7
Foundation. Selanjutnya Yamaha Mio juga berhasil pecahkan rekor MURI
(Musium Rekor Indonesia) melalui kegiatan yang bertajuk “Yamaha Mio
Gathering 2006 Recovery Bali”. Kegiatan ini berhasil memecahkan rekor
masing-masing untuk kategori parkir terbanyak dan parade terbanyak.
Yamaha Mio tidak sekedar memilih cara beriklan yang menampilkan
benefit dari produk, tetapi juga berupaya menampilkan produknya dengan
emotional appeal yang tinggi. Ini ditunjukkan dengan menampilkan bintang-
bintang seperti Bunga Citra Lestari, Deddy Mizwar, Didi Petet, Komeng, Idda
Kusuma, Thessa Kaunang dan lainnya. Dengan menggunakan endorser di atas,
perlahan-lahan awereness Yamaha Mio terdongkrak. Pesan-pesan yang
mengubah persepsi negatif Yamaha Mio pun bergeser menjadi positif. Setelah
berhasil di segmen perempuan, Yamaha Mio mengembangkan segmen hingga
ke kalangan laki-laki.
Bintang-bintang tersebut, berupaya membangun ekuitas merek Yamaha
Mio dalam jangka panjang melalui pendekatan beriklan dengan gaya yang lucu
dan menghibur. Dalam melakukan pemilihan endorser pun tidak asal pilih.
Ada beberapa pertimbangan yang menjadi fokusnya. Misal, si endorser
diperkirakan memiliki karakter kuat, tidak terkena isu-isu negatif serta
memiliki image yang baik dimata masyarakat. Sehingga, jika Yamaha Mio
ingin memperkenalkan dan memberikan pemaparan produk, konsumen bisa
yakin dan percaya akan produk yang dibawakan oleh si endorser. Secara tidak
langsung timbul loyalitas pada diri endorser untuk menjaga dan
mempromosikan brand yang sudah dibangun oleh Yamaha Mio.
8
Pencapaian pada segi marketing ini, diimbangi dengan pengakuan akan
kualitas dan kehandalan produk Yamaha Mio, dari berbagai media dan
kalangan masyarakat konsumen sepeda motor di tanah air. Salah satunya
adalah dari Majalah Marketing dan Frontier Consulting.
Dari uraian di atas, penulis mengambil judul penelitian “Analisis
Pengaruh Daya Tarik, Kredibilitas, Dan Keahlian Celebrity Endorser Terhadap
Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha Mio”.
B. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu semakin ketatnya
persaingan bisnis yang mempengaruhi naik turunnya permintaan akan suatu
produk, hal ini mendorong perusahaan untuk melakukan tindakan promo, salah
satunya melalui Celebrity Endorser, Adapun perumusan masalah pada
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah Daya Tarik, Kredibilitas, Dan Keahlian Celebrity Endorser secara
simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan
pembelian.
2. Apakah Daya Tarik, Kredibilitas, Dan Keahlian Celebrity Endorser secara
parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian.
3. Variabel bebas manakah yang sangat dominan berpengaruh terhadap
keputusan pembelian.
9
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk Menganalisis Apakah Daya Tarik, Kredibilitas, Dan Keahlian
Celebrity Endorser secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap keputusan pembelian.
2. Untuk Menganalisis Apakah Daya Tarik, Kredibilitas, Dan Keahlian
Celebrity Endorser secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap keputusan pembelian.
3. Untuk Menganalisis Variabel bebas manakah yang sangat dominan
berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan yang
bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang manajemen
pemasaran yang berkaitan dengan daya tarik dan kredibilitas turut
mempengaruhi keputusan konsumen dalam pembelian.
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini merupakan salah satu bukti bahwa peneliti telah dapat
menerapkan ilmu-ilmu berupa teori-teori yang didapatkan selama penulis
menempuh kuliah ke dalam dunia kerja sekaligus sebagai ajang menggali
tambahan pengetahuan di lapangan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
managemen pemasaran terutama keputusan konsumen dalam pembelian.
10
2. Bagi Perusahaan
Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi atau bahan acuan
bagi perusahaan yang ada hubungannya dengan penelitian ini.
3. Bagi Pihak UIN Syarief Hidayatullah Jakarta
Penelitian ini diharapkan dapat melengkapi khasanah perpustakaan
bagi UIN Syarief Hidayatullah Jakarta serta memberikan referensi bagi
seluruh mahasiswa dan kalangan akademisi yang ingin mempelajari masalah
yang berhubungan pemasaran khususnya perilaku konsumen.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan sebuah faktor penting dalam siklus yang
berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan konsumen. Dalam salah satu
perusahaan, pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang
dilakukan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,
berkembang dan mendapatkan laba, kegiatan pemasaran perusahaan juga harus
dapat memberikan kepuasan pada konsumen jika menginginkan usahanya tetap
berjalan.
Sejak orang mengenal kegiatan pemasaran, telah banyak ahli
mengemukakan definisi tentang pemasaran yang kelihatannya sedikit berbeda
tetapi memiliki arti yang sama. Perbedaan ini disebabkan karena mereka
meninjau pemasaran dari segi-segi yang berbeda, ada yang menitik beratkan
pada segi fungsi, segi barang dan segi kelembagaan.
Definisi yang dikemukakan oleh Philip Kottler dan William J. Stanton
sebagai berikut, Pemasaran adalah proses sosial yang didalamnya individu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang
bernilai dengan pihak lain (Kotler 1997:8). Stanton menyatakan bahwa
pemasraan adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan - kegiatan bisnis yang
ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
12
mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik
kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial (Stanton dalam Swasta,
dan Handoko, 2008:179).
Dari definisi di atas, dapat diketahui bahwa kegiatan pemasaran adalah
kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan dengan orang lain sebagai suatu
sistem. Kegiatan pemasaran tersebut beroperasi dalam suatu lingkungan yang
terus-menerus berkembang sebagai konsekuensi hubungan antar perusahan
yang sama atau antar perusahaan yang berbeda, yang dapat menimbulkan
persaingan tetapi juga dibatasi oleh sumber-sumber daya dari perusahaan itu
sendiri dan peraturan yang ada.
B. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Marketing mix atau bauran pemasaran adalah kombinasi dari empat
variabel yaitu produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi
(Dharmmesta dan Handoko, 2000:124). Keempat unsur bauran pemasaran
tersebut saling berhubungan dan berpengaruh satu sama lain, sehingga harus
diupayakan untuk menghasilkan suatu kebijakan pemasaran yang mengarah
kepada layanan efektif dan kepuasan konsumen. Jadi didalam bauran
pemasaran terdapat variabel - variabel yang saling mendukung satu dengan
yang lainnya, yang kemudian oleh perusahaan digabungkan untuk memperoleh
tanggapan - tanggapan yang diinginkan didalam pasar sasaran. Dengan
perangkat tersebut perusahaan dapat mempengaruhi permintaan akan
produknya.
13
Alat bauran pemasaran yang paling mendasar adalah produk, yang
merupakan penawaran berwujud perusahaan kepada pasar, yang mencakup
kualitas, rancangan, bentuk, merek, dan kemasan produk. Pelayanan
pendukung tersebut dapat memberikan keunggulan kompetitif dalam pasar
persaingan global.
Alat pemasaran yang penting adalah harga, yaitu jumlah uang yang
harus di bayar pelanggan untuk produk tertentu. Harganya harus sebanding
dengan penawaran nilai kepada pelanggan. Jika tidak, pembeli akan berpaling
ke produk pesaing.
Alat bauran pemasaran selanjutnya adalah (place), merupakan alat
bauran pemasaran lainnya, termasuk berbagai kegiatan yang dilakukan
perusahaan untuk membuat produk dapat diperoleh dan tersedia bagi
pelanggan sasaran. Perusahaan harus mengidentifikasi, merekrut dan
menghubungkan berbagai penyedia fasilitas pemasaran untuk menyediakan
produk dan pelayanannya secara efisien kepada pasar sasaran. terakhir,
promosi merupakan alat bauran pemasaran keempat, meliputi semua kegiatan
yang dilakukan untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan produknya
kepada pasar sasaran. Perusahaan harus membuat program komunikasi dan
promosi yang terdiri dari iklan, promosi penjualan, hubungan masyarakat serta
pemasaran langsung dan online.
Pemasaran mempunyai fungsi yang amat penting dalam mencapai
keberhasilan perusahaan. Dalam mencapai keberhasilan pemasaran, setiap
perusahaan perlu menyusun strategi pemasaran yang efektif dengan
14
mengkombinasikan elemen-elemen dalam bauran pemasaran. Dalam bauran
pemasaran (marketing mix) terdapat variabel-variabel yang saling mendukung
satu dengan yang lainnya yang kemudian oleh perusahaan digabungkan untuk
memperoleh tanggapan-tanggapan yang diinginkan didalam pasar sasaran.
Dengan perangkat tersebut perusahaan dapat mempengaruhi permintaan akan
produknya.
Strategi pemasaran memerlukan keputusan-keputusan dari manajemen
tentang elemen-elemen marketing mix perusahaan yaitu keputusan-keputusan
dibidang perencanaan produk, penetapan harga, saluran distribusi serta promosi
(Dharmmesta dan Irawan, 2001: 67).
C. Komunikasi Pemasaran
Komunikasi pemasaran adalah cara yang digunakan perusahaan untuk
menginformasikan, mempersuasi dan mengingatkan konsumen, baik cara
langsung maupun tidak langsung mengenai produk dan merek yang mereka
jual. Komunikasi pemasaran mewakili “suara” merek adalah cara yang
digunakan untuk membangun dialog dan hubungan dengan konsumen.
Komunikasi pemasaran kontribusi terhadap ekuitas merek dengan membangun
merek dalam ingatan dan menciptakan citra merek yang mencakup 6
komponen yaitu periklanan, promosi penjualan, event, public relations dan
publisitas, pemasaran langsung, penjualan personal (Kottler & Keller,
2006:496).
15
Aktivitas komunikasi pemasaran berkontribusi terhadap ekuitas merek
dalam berbagai cara: dengan menciptakan kesadaran merek (brand awareness),
menghubungkan asosiasi yang benar kepada citra merek dalam ingatan
konsumsi (brand image), menekan pada perasaan atau penilaian merek yang
positif (brand responses) dan memfasilitasi hubungan yang lebih kuat antara
konsumen dengan merek (brand relationship) (Kottler & Keller, 2006:497).
D. Pengertian Periklanan
Periklanan merupakan salah satu dari empat alat utama yang digunakan
oleh perusahaan untuk mengarahkan komunikasi yang meyakinkan kepada
sasaran pembeli dan publik. Periklanan adalah komunikasi non-individu
dengan sejumlah biaya dengan berbagai media yang dilakukan oleh
perusahaan, lembaga non-laba, serta individu-individu (Swastha dan Irawan,
1983:245). Periklanan dapat dipandang sebagai kegiatan penawaran kepada
suatu kelompok masyarakat baik secara lisan ataupun dengan penglihatan
(berupa berita), tentang suatu produk, jasa, atau ide. Berita yang disampaikan
tersebut dinamakan iklan atau advertensi.
1. Tujuan Periklanan
Tujuan periklanan yang utama adalah menjual atau meningkatkan
penjualan barang, jasa, atau ide. Adanya kegiatan periklanan sering
mengakibatkan terjadinya penjualan dengan segera meskipun banyak juga
penjualan yang baru terjadi pada waktu mendatang. Dari segi lain
periklanan yang riil adalah mengadakan komunikasi secara efektif. Menurut
(Swastha dan Irawan, 1983:252) tujuan lain dari periklanan adalah :
16
a. Mendukung program personal selling dan kegiatan promosi lain.
b. Mencapai orang-orang yang tidak dapat dicapai oleh tenaga penjualan
ataupun salesman dalam jangka waktu tertentu.
c. Mengadakan hubungan dengan para penyalur, misal dengan
mencantumkan nama dan alamatnya.
d. Memasuki daerah pemasaran baru atau menarik pelanggan baru.
e. Memperkenalkan produk baru.
f. Menambah penjualan industri.
g. Mencegah timbulnya barang-barang tiruan.
h. Memperbaiki reputasi perusahaan dengan memberikan pelayanan umum
melalui periklanan.
Pemasaran bertujuan memberitahu serta memberi petunjuk kepada
pembeli potensial dan untuk meningkatkan penjualan. Dalam periklanan
diusahakan agar dapat menarik perhatian, minat, keinginan, keyakinan serta
menimbulkan tindakan membeli dengan memanfaatkan media yang tersedia
seperti televisi, radio, koran, majalah, dan lain sebagainya.
Maraknya tayangan iklan di media televisi ini menyebabkan
kompetisi di antara merek produk yang diiklankan semakin tinggi. Maka di
dalam pengolahan pesan diperlukan strategi kreatif agar dapat menimbulkan
kesadarn khalayak atas suatu merek atau biasa yang dikenal dengan istilah
brand awareness. Brand awareness merupakan bentuk paling sederhana
dari pengetahuan akan suatu merek yang merupakan kesadaran konsumen
akan suatu merek (Schultz dan Barnes, 1999:144).
17
2. Sasaran Periklanan
Dalam memasang iklan hendaknya tidak semata-mata
mempertimbangkan yang akan menjadi sasarannya, tetapi juga perlu
dipertimbangkan pihak-pihak yang mungkin berhubungan dengan iklan dan
sasarannya. Menurut (Sigit, 1982:51) iklan sebaiknya disusun dengan
memperhatikan beberapa hal yaitu:
a. Para pembeli dan pemakai diwaktu sekarang.
b. Mereka yang memilki potensi sebagai pembeli.
c. Mereka yang memilki kekuasaan memutuskan membeli.
d. Mereka yang menjadi pembeli atau pemakai diwaktu yang akan dating.
e. Mereka yang dapat dipengaruhi orang lain untuk membeli atau memakai.
f. Pasar pedagang.
g. Pasar pesaing.
3. Fungsi Periklanan
Investasi besar-besaran ini menunjukan bahwa banyak perusahaan
yang memiliki keyakinan akan efektifitas periklanan. Secara umum,
periklanan dihargai karena dikenal sebagai pelaksana beragam fungsi
komunikasi, fungsinya antara lain:
a. Informing (Memberi Informasi)
Membuat konsumen sadar (aware) akan produk baru, mendidik
mereka tentang berbagai fitur dan manfaat produk, serta memfasilitasi
penciptaan citra produk yang positif.
18
b. Persuading (Mempersuasi)
Membujuk konsumen untuk mencoba produk yang diiklankan,
dengan mempersuasikan berbentuk mempengaruhi konsumen.
c. Reminding (Mengingatkan)
Menjaga agar produk perusahaan tetap segar dalam ingatan para
konsumen.
d. Adding Value (Memberi Nilai Tambah)
Memberikan nilai tambah pada produk dengan mempengaruhi
persepsi konsumen.
e. Assisting (Mendampingi)
Memberikan peranan sebagai pendamping yang memfasilitasi
upaya-upaya lain dari perusahaan dalam proses komunikasi pemasaran.
E. Celebrity Endorser
1. Definisi Celebrity Endorser
Keberhasilan sebuah iklan tidak terlepas dari pesan bintang iklan
dalam mempromosikan sebuah merek produk, terutama bila iklan tersebut
ditayangkan melalui media televisi. Penggunaan bintang iklan dalam sebuah
iklan di televisi merupakan alternatif strategi yang tepat untuk
memperkenalkan produk kepada konsumen.
Selebriti yaitu pribadi (bintang film, penghibur, atau atlet) yang
dikenal oleh masyarakat karena kemampuannya dalam bidang tertentu yang
dapat mendukung produk yang diiklankan. Selebriti memiliki kekuatan
untuk menghentikan (stopping power). Mereka dapat menarik perhatian atas
19
pesan iklan ditengah banyaknya iklan lain (Belch & Belch, 2004:12).
Selebriti dapat digunakan sebagai alat yang cepat untuk mewakili segmen
pasar yang dibidik (Royan, 2005:12). Endorser sering juga disebut sebagai
direct source (sumber langsung) yaitu seorang pembicara yang
mengantarkan sebuah pesan dan atau memperagakan sebuah produk atau
jasa (Belch & Belch, 2004:168). Endorser juga diartikan sebagai orang yang
dipilih mewakili imej sebuah produk (product image). Biasanya dari
kalangan tokoh masyarakat memiliki karakter menonjol dan daya tarik yang
kuat (Hardiman, 2006:38). Maka keahlian yang dimiliki selebriti dengan
merek produk yang diiklankan haruslah relevan (Jewler & Drewniany,
2005:10).
Selebriti diasumsikan lebih kredibel daripada non selebriti. Tampilan
fisik dan karakter non fisik selebriti membuat sebuah iklan lebih menarik
dan disukai oleh konsumen. Performa, citra, dan kepopuleran selebriti dapat
lebih menarik perhatian target audience untuk menyaksikan iklan yang
dapat mempengaruhi persepsi mereka untuk membuat keputusan dalam
melakukan pembelian. Sedangkan, dengan menampilkan pendukung non
selebriti atau ”orang biasa” dapat membuat konsumen merasa lebih dekat
dan merasa familiar, akan menghasilkan keterlibatan pesan yang cukup
tinggi, dan akhirnya akan mempengaruhi persepsi konsumen, sehingga
tercipta persepsi yang positif terhadap produk yang diiklankan.
20
Tugas utama para endorser ini adalah untuk menciptakan asosiasi
yang baik antara endorser dengan produk yang diiklankan sehingga timbul
sikap positif dalam diri konsumen, sehingga iklan dapat menciptakan citra
yang baik pula di mata konsumen. Iklan merupakan elemen yang penting
dan saling berpengaruh dalam menanamkan brand image kepada
konsumen, seiring dengan ciri fisik dan kualitas produk yang mengikuti
suatu brand tertentu (Temporal & Lee, 2001). Silvera dan Austad (2003)
menjelaskan tentang pendapat konsumen mengenai kesukaan endorser
produk yang didukung dan mengembangkan model tentang karakteristik
endorser dengan hubungannya dalam memprediksi sikap konsumen
terhadap produk yang didukung. Tujuan dari penelitian mereka adalah untuk
menguji faktor yang mempengaruhi keefektifan celebrity endorsement yang
terdiri dari atribut seperti credibility, attractiveness dan power dalam
periklanan serta mengembangkan model yang dapat memprediksikan
kefektifan celebrity endorsement.
Asosiasi yang positif antara selebriti dengan produk di dalam iklan
dapat mempengaruhi minat kosnumen pada produk secara efektif.
Perusahaan pembuat iklan dapat meciptakan asosiasi antara endorser dengan
produknya sehingga citra yang baik dari endorser dapat mempengaruhi
secara positif produk yang diiklankan. Selebriti memiliki karisma yang
dapat mempengaruhi konsumen karena status mereka sebagai role model.
Hasil penelitian mereka mengindikasikan bahwa sikap konsumen terhadap
produk dapat diprediksi melalui pendapat konsumen tentang karakteristik
21
endorser dan kesukaan endorser terhadap produk. Penelitian ini
menganjurkan agar pembuat iklan sebaiknya tidak hanya memilih endorser
yang cocok dengan produk, tetapi juga memilih endorser yang ahli, yang
dapat memberikan penjelasan baik tentang produk yang didukung.
Penelitian Silvera dan Austad tersebut memiliki hubungan dengan
penelitian penulis karena membahas mengenai atribut yang dimiliki
endorser untuk mempengaruhi kefektifan iklan. Kredibilitas endorser
menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan oleh responden untuk
mempercayai kebenaran isi pesan yang disampaikan oleh pengiklan. Studi
member kesimpulan bahwa semakin besar tingkat penerimaan kredibilitas
endorser, semakin besar kemungkinan receiver menerima iklan (Assael,
2002). Untuk mengukur kredibilitas endorser, menurut Kotler (2000) dalam
Kussudyarsana (2004) ada tiga faktor/indikator yaitu expertise,
trustworthiness dan likability. Keahlian (expertise) yaitu pengetahuan
khusus yang dimiliki oleh komunikator. Trustworthiness berkaitan dengan
seberapa objektif dan kejujuran dari endorser bisa diterima. Likability
menggambarkan daya tarik endorser. Semakin memenuhi syarat ketig
komponen tersebut, maka akan semakin kredibel endorser. Hal yang sama
dikemukakan oleh Ohanian (1990), menurutnya ada tiga komponen yang
mempengaruhi kredibilitas endorser, yaitu keahlian, kepercayaan, dan
ketertarikan. Sedangkan menurut Royan (2005) penggunaan endorser dalam
iklan perlu dievaluasi dengan empat indikator, yaitu popularitas,
kredibilitas, daya tarik, dan kekuatan untuk menggerakkan target.
22
2. Peran Selebriti
Berikut ini adalah beberapa peran selebriti sebagai model iklan yang
bisa digunakan perusahaan dalam sebuaha iklan (Schiffman dan Kanuk
dalam Mahestu Noviandra, 2006:65-74):
a. Testimonial, jika secara personal selebriti menggunakan produk tersebut
maka pihak dia bisa memberikan kesaksian tentang kualitas maupun
benefit dari produk atau merek yang diiklankan tersebut.
b. Endorsement, ada kalanya selebriti diminta untuk membintangi iklan
produk dimana dia secara pribadi tidak ahli dalam bidang tersebut.
c. Actor, selebriti diminta untuk mempromosikan suatu produk atau merek
tertentu terkait dengan peran yang sedang ia bintangi dalam suatu
program tayangan tertentu.
d. Spokeperson, selebriti yang mempromosikan produk, merek atau suatu
perusahaan dalam kurun waktu tertentu masuk dalam kelompok peran
spokerperson. Penampilan mereka akan diasosiasikan dengan merek atau
produk yang mereka wakili.
Penggunaan selebriti sebagai bintang iklan diyakini memiliki daya
tarik tersendiri. Selain memiliki keuntungan publisitas dan kekuatan
memperoleh perhatian dari konsumen, selebriti juga mempunyai kekuatan
untuk dijadikan sebagai alat untuk membujuk, merayu, serta mempengaruhi
konsumen sasaran, yaitu dengan ketenaran yang dimilikinya. Dengan
memanfaatkan ketenaran tersebut diharapkan dapat menarik minat
konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk yang
diiklankannya.
23
Penggunaan selebriti sebagai bintang iklan juga memiliki peranan
yang penting dalam membentuk personaliti merek (brand personality) pada
sebuah produk. Bagi perusahaan, personaliti merek ini sangatlah penting
untuk membedakannya dengan merek lain. Personaliti yang demikian oleh
selebriti harus disesuaikan dengan image produk yang diiklankan dan
kemudian personaliti tersebut ditransfer kedalam merek produk yang
diiklankan sehingga konsumen sadar akan keberadaan dari merek tersebut.
Selain itu, diharapkan pula dengan dibentuknya personaliti merek pada
sebuah produk dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan kinerja
merek produk tersebut dipasarkan.
3. Kriteria Celebrity Endorser
Di dalam memilih selebriti yang menjadi endorser diperlukan
pertimbangan-pertimbangan dari pengiklan karena karakter endorser diakui
sangat efektif dalam mengangkat citra produk dan brand awareness (Royan,
2005:23).
Dalam mengevaluasi selebriti yang akan digunakan sebagai endorser
Amy Dyson dan Douglas Turco mengemukakan konsep FRED (Familiarity,
Relevance, Esteem, Differentiation) (Miciak & Shanklim, 1994:51) yaitu:
a. Familiarity
Merupakan komponen pertama yang penting dalam celebrity
endorser, artinya khalayak sasaran harus mengenal pada sosok sang artis
dan melihatnya sebagai pribadi yang tulus, menyenangkan, dan bisa
dipercaya.
24
b. Relevance
Artinya terdapat “hubungan yang berarti (kecocokan) antara
image merek yang diiklankan dan selebriti, serta antara selebriti dengan
target market. Pengiklan seringkali mencocokan image produk,
karakteristik target market dan personalitas dari celebrity endorser
(Belch & Belch, 2004:175).
c. Esteem
Artinya terdapat respek dan kepercayaan yang tinggi dari
konsumen terhadap selebriti.
d. Differentiation
Artinya konsumen melihat endorser sebagai pribadi yang unik,
berbeda dan eksklusif atas produk yang dimilikinya. Ini merupakan
sebuah kontribusi besar bagi efektifitas seorang endorser.
F. Perilaku Konsumen
1. Pengertian Perilaku Konsumen
Semakin majunya perekonomian dan teknologi, berkembang pula
strategi yang harus dijalankan perusahaan, khususnya dibidang pemasaran.
Untuk itu perusahaan perlu memahami atau mempelajari perilaku konsumen
dalam hubungannya dengan pembelian yang dilakukan oleh konsumen
tersebut. Dalam menentukan jenis produk atau jasa, konsumen selalu
mempertimbangkan tentang produk atau jasa apa yang dibutuhkan, hal ini
dikenal dengan perilaku konsumen.
25
Perilaku konsumen (consumer behavior) adalah kegiatan – kegiatan
individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan
mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa tersebut didalamnya proses
pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan – kegiatan
tersebut (Dharmmesta dan Handoko, 2000: 10).
Perilaku konsumen mempelajari di mana, dalam kondisi macam apa,
dan bagaimana kebiasaan seseorang membeli produk tertentu dengan merek
tertentu. Kesemuanya ini sangat membantu manajer pemasaran di dalam
menyusun kebijaksanaan pemasaran perusahaan. Proses pengambilan
keputusan pembelian suatu barang atau jasa akan melibatkan berbagai
pihak, sesuai dengan peran masing-masing.
Peran yang dilakukan tersebut adalah:
a. Initiator
Adalah individu yang mempunyai inisiatif pembelian barang
tertentu
b. Influencer
Adalah individu yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
Informasi mengenai kriteria yang diberikan akan dipertimbangkan baik
secara sengaja atau tidak
c. Decider
Adalah yang memutuskan apakah akan membeli atau tidak, apa
yang akan dibeli, bagaimana membelinya
26
d. Buyer
Adalah individu yang melakukan transaksi pembelian
sesungguhnya
e. User
Yaitu individu yang mempergunakan produk atau jasa yang dibeli.
Banyak faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan
pembelian terhadap suatu produk. Manajemen perlu mempelajari faktor-
faktor tersebut agar program pemasarannya dapat lebih berhasil. Faktor-
faktor tersebut diantaranya adalah faktor ekonomi, psikologis, sosiologis
dan antropologis.
Alasan mengapa seseorang membeli produk tertentu atau alasan
mengapa membeli pada penjual tertentu akan merupakan faktor yang sangat
penting bagi perusahaan dalam menentukan desain produk, harga, saluran
distribusi, dan program promosi yang efektif, serta beberapa aspek lain dari
program pemasaran perusahaan.
Hubungannya dengan keputusan pembelian suatu produk atau jasa,
pemahaman mengenai perilaku konsumen meliputi jawaban atas pertanyaan
seperti apa (what) yang dibeli, dimana membeli (where), bagaimana
kebiasaan (how often) membeli dan dalam keadaan apa (under what
condition) barang – barang dan jasa – jasa dibeli. Keberhasilan perusahaan
dalam pemasaran perlu didukung pemahaman yang baik mengenai perilaku
konsumen, karena dengan memahami perilaku konsumen perusahaan dapat
merancang apa saja yang diinginkan konsumen.
27
2. Model Perilaku Konsumen
Model perilaku konsumen yang dikemukakan Kottler (1997:53)
menerangkan bahwa keputusan konsumen dalam pembelian selain
dipengaruhi oleh karakteristik konsumen, dapat dipengaruhi oleh
rangsangan perusahaan yang mencakup produk, harga, tempat dan promosi.
Variabel – variabel diatas saling mempengaruhi proses keputusan pembelian
sehingga menghasilkan keputusan pembelian yang didasarkan pada pilihan
produk, pilihan merek, pilihan penyalur, waktu pembelian, jumlah
pembelian.
Model perilaku konsumen yang dikembangkan Assael bahwa proses
keputusan konsumen dalam pembelian ditekankan pada tiga faktor yaitu :
a. Stimuli
Stimuli menunjukkan penerimaan informasi oleh konsumen dan
pemprosesan informasi terjadi saat konsumen mengevaluasi informasi
dari periklanan, teman atau pengalaman sendiri.
b. Karakteristik Pribadi Konsumen
Karakteristik pribadi konsumen meliputi persepsi, sikap, manfaat
serta karakteristik konsumen (demografi, kepribadian, gaya hidup).
c. Respon Konsumen
Respon konsumen adalah hasil akhir dari proses keputusan
konsumen dan suatu pertimbangan yang menyeluruh dari semua faktor
diatas.
28
3. Persepsi Konsumen
Persepsi adalah proses memilih, menata, menafsir stimuli yang
dilakukan seseorang agar mempunyai arti tertentu. Stimuli adalah
rangsangan fisik, visual dan komunikasi verbal dan non verbal yang dapat
mempengaruhi respon seseorang. Assael (1995) dalam Sodik (2003: 20)
menyebutkan bahwa persepsi terhadap suatu produk melalui proses itu
sendiri terkait dengan komponennya (kemasan, bagian produk, bentuk) serta
komunikasi yang ditunjukkan untuk mempengaruhi perilaku konsumen
yang mencerminkan produk melalui latar kata – kata, gambar dan
simbolisasi atau melalui stimuli lain yang diasosiasikan dengan produk
(harga, tempat, penjualan, dampak dari negara pejualan). Informasi yang
diperoleh dan diproses konsumen akan membentuk preferensi (pilihan)
seseorang terhadap suatu obyek. Preferensi akan membentuk sikap
konsumen terhadap suatu obyek, yang pada gilirannya akan sikap ini
seringkali secara langsung akan mempengaruhi apakah konsumen akan
membeli suatu produk atau tidak.
4. Implikasi Perilaku Konsumen Pada Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran terdiri atas unsur – unsur pemasaran yang
terpadu yang selalu berkembang sejalan dengan gerak perusahaan dan
perubahan – perubahan lingkungan pemasarannya serta perubahan perilaku
konsumen. Hal ini disebabkan karena strategi pemasaran menyangkut dua
kegiatan pemasaran yang pokok yaitu : pemilihan pasar – pasar yang akan
dijadikan sasaran pemasaran dan merumuskan dan menyusun suatu
kombinasi yang dapat tepat dari bauran pemasaran, agar kebutuhan para
konsumen dapat dipenuhi secara memuaskan.
29
5. Model Strategi Pemasaran
Kotler (1988) dalam Setiawan (2002:17) mengungkapkan bahwa
berbagai teori tentang proses manajemen pemasaran, perilaku pengambilan
keputusan dan organisasi perilaku konsumen dapat dibuat model strategi
pemasaran. Sebagai inti dari model ini adalah perilaku pembelian. Perilaku
pembelian dipengaruhi oleh tiga hal yaitu perbedaan individu, kondisi
lingkungan dan usaha pemasaran (marketing mix).
Untuk mencapai keberhasilan pemasaran perusahaan perlu
menyusun kebijakan pemasaran yang tepat sesuai dengan sasaran.
Marketing mix (bauran pemasaran) merupakan strategi pemasaran yang
terdiri dari empat variabel yakni : produk, harga, promosi dan distribusi.
Mengingat keinginan konsumen yang selalu berubah, perusahaan dapat
mengembangkan variabel – variabel bauran pemasaran sesuai dengan
keinginan konsumen potensial. Sehingga dengan demikian usaha pemasaran
tidak hanya bertumpu pada 4P saja tetapi dapat dikembangkan menjadi 7P.
Seperti yang dikemukakan oleh Zeithaml & Bitner (1996) dalam Setiawan
(2002:23) bahwa elemen marketing mix (bauran pemasaran) dapat
dikembangkan menjadi 7P yaitu produk (product), harga (price), tempat
(place), promosi (promotion), kondisi fisik (physical evidence), proses
(process) dan orang (people).
Berdasarkan elemen maketing mix dalam penelitian ini
menggunakan dua elemen celebrity endorser yaitu daya tarik, kredibilitas
dan keahlian.
30
a) Daya Tarik (attractiveness)
Daya tarik adalah elemen-elemen yang terdapat dalam diri si
selebriti yang meliputi sejumlah karakteristik selebriti dan dapat dilihat
khalayak dalam diri selebriti, seperti daya tarik fisik, kecerdasan, sifat
kepribadian dan gaya hidup selebriti tersebut. Daya tarik merupakan sifat
yang dimiliki oleh seseorang yang dapat menimbulkan rasa ketertarikan
terhadap dirinya (Noviandra,2006, Hal. 68-69).
b) Kredibiltas (credibility)
Merupakan suatu nilai kepercayaan dalam meyakinkan konsumen
mengenai produk yang sedang dipromosikan. Kredibilitas mengacu pada
kecenderungan untuk percaya kepada seseorang mengenai sumber
informasi seperti pendukung iklan, dianggap dapat dipercaya oleh para
konsumen. Persepsi terhadap kredibilitas pendukung iklan (endorser)
ditentukan secara subjektif lewat penilaian secara individual. Bagaimana
persepsi konsumen terhadap pendukung iklan dirasa lebih penting
daripada fakta kualitas yang dimiliki oleh pendukung iklan dalam
membawakan pesan yang dibawa olehnya secara meyakinkan (Erdogan
1999). Hal ini berakibat terhadap persepsi endoser terhadap kredibitas,
apakah endoser tersebut celebritis atau bukan, mereka diharapkan dapat
memberi pengaruh positif terhadap respons konsumen pada iklan.
Ohanian (1990) telah mengumpulkan beberapa literatur terdahulu yang
bersumber pada pengaruh dan mengusulkan tiga komponen yang
mempengaruhi kredibilitas selebritis sebagai endoser yaitu keahlian
31
(expertise), keterpercayaan (trustworthiness), dan ketertarikan
(attractiveness). Keahlian secara luas dapat diartikan sebagai persepsi
seseorang tentang pengetahuan yang dimilikinya, kemampuan atau
pengalaman dan sehingga dengan demikian dianggap dapat menyediakan
informasi yang akurat (Hovland, Jannis and Kelley 1953).
c) Keahlian (expertise)
Menurut Hovland (dalam O‟Mahony dan Meenaghan dalam
Noviandra,2006: 68) mendefinisikan keahlian sebagai kemampuan dari
sumber iklan, dimana dalam hal ini adalah selebriti sebagai bintang iklan
untuk membuat pernyataan yang valid mengenai karakteristik dari
produk yang diiklankannya.
G. Keputusan Pembelian
Keputusan pembeliaan merupakan salah satu komponen utama dari
perilaku konsumen. Suatu keputusan melibatkan pilihan di antara dua atau
lebih alternatif tindakan (atau perilaku). Pengertian mengenai perilaku
konsumen oleh perusahaan selaku produsen segitu penting dan perlu
diperhatikan lebih lanjut.
Dalam memahami perilaku konsumen, terdapat banyak pengaruh yang
mendasari seseorang dalam mengambil keputusan pembelian suatu produk atau
merek. Pada kebanyakan orang, perilaku pembelian konsumen seringkali
diawali dan dipengaruhi oleh banyaknya rangsangan (stimuli) dari luar dirinya,
baik berupa rangsangan pemasaran maupun rangsangan dari lingkungan yang
32
lain. Rangsangan tersebut kemudian diproses (diolah) dalam diri, sesuai
dengan karakteristik pribadinya, sebelum akhirnya diambil keputusan
pembelian.
Karakteristik pribadi konsumen yang dipergunakan untuk memproses
rangsangan tersebut sangat komplek, dan salah satunya adalah motivasi
konsumen untuk membeli.
Menurut Schiffman dan Kanuk (1994) dalam Albari (2002: 66)
menyatakan bahwa motivasi sebagai kekuatan dorongan dari dalam diri
individu yang memaksa mereka untuk melakukan tindakan. Jika seseorang
mempunyai motivasi yang tinggi terhadap obyek tertentu, maka dia akan
terdorong untuk berperilaku menguasai produk tersebut. Sebaliknya jika
motivasinya rendah, maka dia akan mencoba untuk menghindari obyek yang
bersangkutan. Implikasinya dalam pemasaran adalah untuk kemungkinan orang
tersebut berminat untuk membeli produk atau merek yang ditawarkan
pemasaran atau tidak. Sejalan dengan hal tersebut keputusan pembelian dalam
penelitian ini secara kontektual dapat dipengaruhi oleh karakteristik pribadi
yaitu motivasi konsumen untuk membeli.Secara rinci dapat diuraikan tahap-
tahap dari keputusan pembelian yaitu sebagai berikut:
1. Pengenalan Masalah
Proses membeli diawali saat pembeli mengenali masalah atau
kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi
sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkan. Kebutuhan tersebut dapat
dicetuskan oleh rangsangan internal atau eksternal.
33
2. Pencarian Informasi
Seorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong
untuk mencari informasi lebih banyak. Jika dorongan konsumen kuat dan
objek yang dapat memuaskan kebutuhan tersedia, maka konsumen akan
membeli objek tersebut.
3. Evaluasi Alternatif
Bagaimana konsumen memproses informasi tentang pilihan produk
untuk membuat keputusan akhir.
4. Keputusan Membeli
Konsumen membentuk preferensi terhadap merek-merek yang
terdapat pada perangkat pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk
tujuan membeli untuk merek yang paling disukai.
5. Perilaku Sesudah Pembelian
Sesudah pembelian terhadap suatu produk yang dilakukan konsumen
akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan.
H. Hubungan Daya Tarik Selebriti Terhadap Keputusan Pembelian
Iklan yang menarik adalah iklan yang mempunyai daya tarik yaitu
kemampuan untuk menarik perhatian konsumen, Iklan yang menarik biasanya
kreatif, yakni bisa membedakan dirinya dari iklan-iklan massa yang sedang-
sedang saja, iklan yang tidak biasa dan berbeda. Iklan yang sama dengan
sebagian iklan lainnya tidak akan mampu menerobos kerumunan iklan
kompetitif dan tidak akan dapat menarik perhatian konsumen (Shimp,
2003:420).
34
Selebriti memiliki daya tarik dalam berbagi cara, yang menarik
berbagai khalayak sasaran untuk melakukan keputusan pembelian (Shimp,
2003:465). Daya tarik bukan hanya berarti daya tarik fisik, meskipun daya tarik
bisa menjadi atribut yang sangat penting tetapi meliputi sejumlah karakteristik
yang dapat dilihat khalayak dalam diri pendukung, kecerdasan, sifat-sifat
kepribadian, gaya hidup, dan keatletisan postur tubuh.
Sebagai komunikator (spokesperson), daya tarik merupakan hal yang
penting. Penampilan fisik yang menarik dari selebriti menjadi salah satu bagian
dari daya tarik. Konsumen akan cenderung membentuk kesan positif dan lebih
percaya pada yang disampaikan oleh selebriti dengan penampilan fisik yang
menarik. Dengan digunakannya selebriti sebagai bintang iklan suatu produk,
daya tarik yang dimiliki oleh selebriti tersebut telah menjadi suatu dimensi
penting terhadap image suatu produk yang diwakili.
Konsumen cenderung membentuk kesan positif, dan lebih percaya
terhadap selebriti sebagai bintang iklan karena daya tarik yang dimiliki oleh
selebriti tersebut, sehingga dapat mempengaruhi keputusan pembelian
konsumen.
I. Hubungan Kredibilitas Selebriti Terhadap Keputusan Pembelian
Selebriti mewakili suatu gaya hidup yang ideal, dimana sebagian orang
atau paling tidak penggemar dan pengikutnya ingin meniru gaya hidup
tersebut. Melihat adanya perilaku pasar yang ingin meniru gaya hidup selebriti,
perusahaan rela mengeluarkan sejumlah uang yang tidak sedikit untuk
menggunakan selebriti dalam mempromosikan produk atau merek mereka.
35
Selebriti yang digunakan sebagai model iklan sebaiknya mempunyai
kredibilitas sehingga konsumen sebagai penerima pesan iklan meyakini bahwa
mereka mempunyai pengetahuan dan pengalaman, sehingga pesan yang
mereka sampaikan tidak biasa (O‟Mahony dan Meenaghan, 1998 dalam
Noviandra, 2006:68).
Kredibilitas selebriti dapat dipercaya dan dianggap memiliki wawasan
tentang isu tertentu, seperti kehandalan merek, akan menjadi orang yang paling
mampu meyakinkan orang lain untuk mengambil suatu tindakan keputusan
pembelian (Shimp, 2003:464). Para pemasang iklan memanfaatkan nilai
kepercayaan dengan memilih para pendukung yang secara luas dipandang
sebagai jujur, dapat dipercaya, dan dapat diandalkan.
Kredibilitas mengacu pada kecenderungan untuk percaya kepada
seseorang. Bila suatu sumber informasi seperti pendukung iklan, dianggap
dapat dipercaya, sikap seseorang berubah melalui suatu proses psikologis yang
disebut internalisasi. Internalisasi terjadi bila seseorang menerima posisi
pendukung tentang suatu isu sebagai miliknya sendiri. Suatu sikap bila suatu
sumber pesan dilupakan atau bila sumber beralih pada posisi yang berbeda.
36
J. Hubungan Keahlian Selebriti Terhadap Keputusan Pembelian
Celebrity endorser sekarang ini merupakan industri miliaran dollar,
banyak perusahaan menandatangani kesepakatan dengan para selebritis
berharap mereka dapat membantu keluar dari “kekacauan‟ dan memberi
mereka suatu posisi yang unik dan relevan di benak konsumen. Keahlian
selebriti dalam memberikan kontak person terhadap produk yang dipromosikan
mampu membawa konsumen untuk ikut serta dalam pemamfaatan produk
perusahaan.
Keahlian selebriti dapat mengacu mengenai informasi yang
disampaikan oleh sumber pesan, dengan cara mempersepsikan produk yang
dibawakan. Hal ini menunjang keterkaitan dengan produk atau merek yang
mereka wakili (O‟Mahony dan Meenaghan, 1998 dalam Noviandra, 2006: 68),
sehingga mampu menarik minat atau keputusan pembelian.
Dalam menyampaikan pesan iklan kepada konsumen, maka selebriti
yang digunakan adalah mereka yang mempunyai keahlian, pengetahuan, dan
pengalaman yang terkait dengan produk atau merek yang mereka wakili
sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima dan dipercaya oleh
konsumen.
37
K. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu merupakan suatu acuan dalam suatu penelitian
sebagai perbandiingan dalam penelitian selanjutnya yang akan menjelaskan
hasil dari suatu penelitian adapun penelelitian tersebut adalah sebagai berikut.
Nurul Irna Mucharomawati (2009) dalam penelitianya yang berjudul
“Analisis Pengaruh Karakteristik Selebritas Sebagai Model Iklan (Celebrity
Endorser) Terhadap Minat Beli Konsumen”. Analisis yang digunakan
menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menyatakan
bahwa secara parsial dan simultan celebrity endorser berpengaruh signifikan
terhadap minat beli konsumen.
Dalam penelitian lain yang diteliti oleh Ujianto Abdurachman. Dalam
penelitianya yang berjudul, “Analisis Faktor-Faktor yang Menimbulkan
Kecenderungan Minat Beli Konsumen Sarung (Studi Perilaku Konsumen
Sarung di Jawa Timur). Anallisis yang digunakan menggunakan analisis
regresi linier berganda. Variabel yang digunakan adalah kualitas, referensi,
merk dan warna serta kemasan, harga, diskon dan hadiah. Hasil penelitian
menyatakan bahwa secara simultan seluruh variabel berpengaruh signifikan
terhadap minat beli konsumen. Sedangkan variable yang paling dominan
adalah kualitas dan referensi.
Menurut Eni heruwati dalam penelitianya yang berjudul “Analisis
Pengaruh Daya Tarik, Kredibilitas, Dan Keahlian Celebrity Endorser Terhadap
Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha Mio”. Hasil penelitian
menyatakan bahwa dapat ditarik beberapa kesimpulan pada saat dilakukan
38
pengolahan regresi berganda. Penelitian ini memenuhi syarat validitas,
reliabilitas, serta bebas dari heteroskedastisitas, multikolinearitas dan telah
lolos uji normalitas. Dari persamaan regresi yang diperoleh, variabel dependen
yang memiliki nilai paling signifikan yakni kredibilitas. Pengujian hipotesis
dengan menggunakan uji t menunjukkan bahwa variable daya tarik, kredibilitas
dan keahlian yang diteliti, ketiga variable tersebut secara signifikan
mempengaruhi keputusan pembelian. Sedangkan pada uji f menunjukkan
signifikan < 0,05. Hal ini berarti variable daya tarik (X1), kredibilitas (X2) dan
keahlian (X3) secara bersama-sama berpengaruh secara nyata terhadap
keputusan pembelian (Y). Sedangkan koefisien determinasi diperoleh dengan
nilai Adjusted R2 41%. Artinya, variabel keputusan pembelian dapat dijelaskan
oleh adanya variabel daya tarik, kredibilitas dan keahlian, sedangkan sisanya
59% dapat dipengaruhi oleh variabel lain.
L. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran merupakan model konseptual tentang bagaimana
teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai
masalah yang penting. Kerangka pemikiran yang baik akan menjelaskan secara
teoritis pertautan antara variabel yang diteliti. Jadi, secara teoritis perlu
dijelaskan hubungan antara variabel independen dan variabel dependen.
Berdasarkan tinjauan pustaka, penelitian terdahulu dan pengembangan
hipotesis tersebut, maka dapat disusun kerangka pemikiran penelitian
sebagaimana dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut :
39
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Daya Tarik (X1) Keahlian Celebrity
Endorser (X2)
Yamaha MIO
Keputusan Pembelian (Y)
Uji Validitas dan Reliabilitas
Kesimpulan Implikasi Saran
Kredibilitas (X2)
Uji Asumsi Klasik
Uji Model Regresi Berganda
Uji Regresi Berganda
Uji t Uji F Uji Adj R2
40
M. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka dapat dirumuskan
suatu hipotesis yang merupakan dugaan sementara dalam menguji suatu
penelitian, yaitu :
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah :
1. Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara
variabel Daya Tarik, Kredibilitas, Dan Keahlian Celebrity Endorser
Terhadap Keputusan Pembelian.
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel
Daya Tarik, Kredibilitas, Dan Keahlian Celebrity Endorser Terhadap
Keputusan Pembelian..
2. Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara
variabel Daya Tarik, Kredibilitas, Dan Keahlian Celebrity Endorser
Terhadap Keputusan Pembelian..
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara variabel
Daya Tarik, Kredibilitas, Dan Keahlian Celebrity Endorser Terhadap
Keputusan Pembelian.
41
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup dan lokasi Penelitian
Jenis penelitian skripsi ini menggunakan penelitian eksplanasi, yaitu
penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan-kedudukan dari variabel-
variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel lain
(Sugiyono, 2006).
Lokasi penelitian merupakan tempat dimana peneliti akan memperoleh
suatu data yang berasal dari responden yang penulis teliti. Lokasi penelitian
yang penulis teliti adalah pada wilayah ciledug.
B. Metode Penentuan Sampel
Metode pengambilan sampel dalam skripsi ini adalah :
1. Populasi
Populasi adalah kumpulan dari seluruh elemen-elemen sejenis yang
menjadi obyek penelitian, tetapi dapat dibedakan satu sama lain (Supranto,
2003:68). Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tinggal di
daerah ciledug.
2. Sampel
Sampel yaitu sebagian dari populasi yang diteliti. Sedangkan
sampling yaitu cara pengumpulan data yang sifatnya tidak menyeluruh,
artinya tidak mencakup seluruh obyek penelitian akan tetapi hanya sebagian
42
dari populasi saja, yaitu hanya mencakup sampel yang diambil dari populasi
tersebut(Supranto, 2003:70).
Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan purposive
sampling adalah penentuan sample dengan menggunakan kriteria tertentu.
Kriteria yang digunakan adalah responden yang dianggap sudah
berpenghasilan.
C. Metode Pengumpulan Data
Data diperoleh dengan mengukur nilai satu atau lebih variabel dalam
sampel. Jenis data yang digunakan penulis berdasarkan sumbernya, yaitu:
1. Data Primer
Data Primer biasanya diperoleh dengan survey lapangan yang
menggunakan semua metode pengumpulan data original (Kuncoro,
2001:25). Data ini berupa informasi yang diperoleh melalui keterangan-
keterangan dari karyawan yang berupa jawaban-jawaban atas pertanyaan
yang diajukan dalam kuesioner, wawancara maupun pengamatan langsung
yang berkaitan dengan veriabel-variabel dalam penelitian.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang telah dikumpulkan oleh
lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna
data. Tersedianya data sekunder akan lebih mempermudah dan
mempercepat jalannya penelitian (Kuncoro, 2001:25).Data dalam penelitian
ini diperoleh dengan mengumpulkan data dari buku-buku referensi, artikel,
jurnal, maupun website yang berkaitan dengan variabel yang telah dipilih.
43
D. Metode Analisis
1. Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrument. Suatu instrument dianggap valid apabila
mampu mengukur apa yang diinginkan. Dengan kata lain, mampu
memperoleh data yang tepat dari variabel yang diteliti. Dalam
penyusunan kuisioner, pertanyaan yang ingin diajukan perlu dipastikan.
Untuk menentukannya, sebelumnya harus sudah jelas variabel apa yang
diukur.
Variabel masih bisa dipecah menjadi sub variabel atau indikator
apabila penyusunannya dilakukan sesuai prosedur sebenarnya kuisioner
telah memenuhi validitas logis. Oleh karena itu, validitas logis sangat
dipengaruhi oleh kemampuan peneliti dalam memahami masalah
penelitian serta menyusun kuisioner. Untuk menguji tingkat validitas
instrument peneliti dapat melakukan try out dengan memakai responden
terbatas terlebih dahulu.
Uji Validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung
dengan r tabel, Dengan membandingkan nilai r hitung dari hasil output
(Corrected Item-Total Correlation) dengan r tabel, jika r hitung lebih
besar dari r tabel maka butir pertanyaan tersebut adalah valid, tetapi jika r
hitung lebih kecil dari pada rtabel maka butir pertanyaan tersebut tidak
valid.
44
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat keandalan kuisioner. Kuisioner yang
reliabel adalah kuisioner yang apabila dicobakan secara berulang-ulang
kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama
asumsinya, tidak terdapat perubahan psikologis pada responden. Apabila
data yang diperoleh sesuai dengan kenyataan, berapakali pun
pengambilan data dilakukan, hasilnya tetap sama.
Rumus varians :
n
n
xx
2
2
Keterangan :
n = jumlah sampel
x = nilai skor yang dipilih
Reliabilitas suatu instrument dapat diterima jika memilki
koefisien alpha cronbach minimal 0.60 yang berarti bahwa instrument
tersebut dapat digunakan sebagai pengumpul data yang handal, yaitu
hasil pengukuran relatif konsisten jika dilakukan pengukuran ulang.
2. Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti
diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti
distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi
tidak valid untuk jumlah sampel kecil (Ghozali, 2007:147).
45
Dalam penelitian ini digunakan analisis grafik. Hal ini dapat
dilakukan dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara
data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Menurut
Ghozali, dasar pengambilan keputusannya adalah :
a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukan pola distribusi normal,
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogramnya tidak menunjukan pola distribusi
normal, maka regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual jawaban responden satu
ke responden yang lain tetap disebut homokedastisitas dan jika berbeda
disebut heteroskedastisitas (Ghozali, 2007:125).
Adapun cara mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas
digunakan program SPSS 16.0 dengan cara melihat grafik plot antara nilai
prediksi variabel tersebut dengan residualnya. Deteksi ada tidaknya
heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola
tertentu pada grafik scatterplot, dengan dasar analisis :
a. Jika ada pola tersebut seperti titik-titik yang ada membentuk pola
tersebut yang teratur (bergelombang menyebar kemudian menyempit)
maka mengindikasikan terjadi heteroskedastisitas.
46
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan
dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
4. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Jika variabel
independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal.
Variabel orthogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar
sesama variabel independen sama dengan nol (Ghozali, 2007:95).
Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah
yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian
sederhana setiap variable independen menjadi variabel dependen dan
diregras terhadap variabel independen lainnya.
Nilai tolerance yang rendah sama dengan VIF tinggi (VIF =
1/tolerance) dan adanya kolonieritas yang tinggi. Nilai cut off yang umum
dipakai nilai tolerance 10% atau sama dengan nilai VIF > 10 artinya nilai
tolerance tidak lebih kurang dari 10%, dan nilai VIF tidak lebih dari 10
(Ghozali, 2007:96).
47
5. Analisis Regresi Linier Berganda
a. Persamaan Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda yaitu suatu analisis yang
digunakan untuk mengetahui seberapa jauh hubungan antara variable
bebas dan variable terikat. Teknik analisis ini bertujuan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh dari ekuitas merek, harga, dan
lingkungan sosial terhadap keputusan pembelian.
Untuk mengetahui bagaimana Daya Tarik, Kredibilitas, Dan
Keahlian Celebrity Endorser dapat berpengaruh terhadap keputusan
pembelian dilakukan dengan menggunakan skala likert (R.A, 1932)
dengan mengembangkan prosedur penskalaan yang mewakili suatu
kontinum bipolar. Pada ujung sebelah kiri (angka yang rendah)
menunjukan suatu jawaban yang negatif, sedangkan ujung sebelah kanan
(angka yang besar) menunjukan suatu jawaban yang positif . dengan
keterangan sebagai berikut
Tabel. 3.1
Skala Likert
Sangat Tidak Setuju
(STS)
Tidak Setuju
(TS)
Ragu
(R)
Setuju
(S)
Sangat Setuju
(SS)
( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 )
Selanjutnya data diperoleh dengan menggunakan kuisioner dan
hasilnya akan dipresentasikan dalam bentuk tabel. Hasil dalam tabel
dianalisis berdasarkan variabel Daya Tarik, Kredibilitas, Dan Keahlian
Celebrity Endorser yang selanjutnya dapat dilihat pengaruhnya terhadap
keputusan pembelian.
48
Setelah dilakukan perhitungan dengan kuisioner pengolahan data
kuantitatif. Selanjutnya dilakukan pengujian analisis regresi linier
berganda dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows dan dengan
menggunakan metode Backward. Analisis ini dianggap tepat sebagai
metode analisis penelitian karena dapat diketahui hubungan yang terjadi
antara dua variabel, yaitu variable independent dan variable dependen.
Regresi linier berganda ini didasarkan pada 4 variabel independen
yaitu: Daya Tarik, Kredibilitas, Dan Keahlian Celebrity Endorser
sedangkan untuk variabel dependen dari analisis ini adalah keputusan
pembelian. Dimana persamaan umum dari regresi linier berganda adalah:
Ŷ = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + ε
Ŷ = Subjek dalam variable dependen (keputusan pembelian)
a = Konstanta (nilai tetap) pada saat nilai variabel bebas X = 0
b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka
peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang
didasarkan pada variabel independent. bila b (+) maka naik, dan
bila (-) maka terjadi penuruanan.
X1 = Daya Tarik
X2 = Kredibilitas
X3 = Celebrity endorser
49
b. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa
besar kemampuan variabel independen (daya tarik, kredibilitas dan
celebrity endorser) menjelaskan variabel dependen (keputusan
pembelian). Namun untuk regresi linier berganda sebaiknya
menggunakan R square yang telah disesuaikan atau tertulis Adjusted R
Square, karena telah disesuaikan dengan jumlah variabel independen
yang digunakan dalam penelitian (Bhuono, 2005: 51).
6. Pengujian Hipotesis
a. Uji Simultan (F-test)
Uji simultan atau F-test bertujuan untuk mengetahui pengaruh
secara bersama-sama variabel bebas (independen) terhadap variabel
terikat (dependen). Hipotesis yang digunakan adalah :
1) Menentukan Ho dan Ha:
Ho : a = 0, berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara
variabel independen dengan variabel dependen.
Ha : a ≠ 0, berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
independen dengan variabel dependen.
2) Menentukan Fhitung dengan Rumus :
F hitung = R2/K
(1 – R)2/ (n – K – 1)
50
Dimana : R2 = Koefisien determinasi
N = Jumlah pengamatan atau sampel
K = Jumlah variabel independen
3) Dasar Pengambilan Keputusan
(a) Dengan membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel :
Apabila Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Apabila Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
(b) Dengan menggunakan angka signifikansi :
Jika probabilitas > 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Jika probabilitas < 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.
b. Uji Parsial (t-test)
Uji parsial atau T-test bertujuan untuk mengetahui besarnya
pengaruh masing-masing variabel independen secara individual (parsial)
terhadap variabel dependen. Hipotesis yang digunakan adalah
1) Menentukan Ho dan Ha :
Ho : a = 0, berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara
variabel independen dengan variabel dependen.
Ha : a ≠ 0, berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
independen dengan variabel dependen.
2) Menentukan nilai thitung dengan rumus :
t hitung = bi – βi
Sb
Dimana βi = 0 dengan rumus t hitung = bi
Sb
51
3) Dasar Pengambilan Keputusan:
(a) Dengan membandingkan nilai thitung dengan ttabel :
(1) Apabila thitung > ttabel atau -t hitung < -t tabel, maka Ho ditolak dan
Ha diterima. Yang berarti variabel independen secara parsial
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel
dependen.
(2) Apabila t hitung < t tabel atau -t hitung > -t tabel, maka Ho diterima
dan Ha ditolak. Yang berarti variabel independen secara parsial
tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel
dependen.
E. Operasional Variabel
1. Daya Tarik
Merupakan unsur-unsur atau elemen yang dimiliki seorang selebriti
meliputi keramahan, menyenangkan, fisik, dan pekerja sebagai beberapa
dimensi penting dari konsep daya tarik agar mampu menarik perhatian
konsumen.
Sub variabel dari daya tarik menurut Shimp (2003: 468) yaitu :
a. Tingkat disukai audience (likeability)
b. Tingkat kesamaan dengan personality yang diinginkan oleh pengguna
produk (similarity)
c. Tingkat pengenalan dengan audience (familiarity)
52
2. Kredibilitas
Adalah suatu nilai kepercayaan dalam diri seorang selebriti dalam
meyakinkan seorang konsumen mengenai produk yang sedang
dipromosikan. Kredibilitas disini dimaksudkan agar seorang selebriti
memiliki pengetahuan dan pengalaman yang banyak atas produk dan serta
cakap dalam menyampaikan pesan-pesan atas produk yang sedang
dipromosikan.
Sub variabel dari kredibilitas menurut Shimp (2003: 464) yaitu:
a. Pengetahuan selebriti terhadap produk.
Merupakan pengetahuan khusus yang dimiliki oleh komunikator
untuk mendukung pesan yang disampaikan.
b. Kemampuan menarik rasa percaya diri konsumen.
Objektivitas selebriti merujuk pada kemampuan selebriti untuk
memberi keyakinan atau percaya diri pada konsumen suatu produk.
c. Kecocokan selebriti dengan merek atau produk.
Memberikan nilai dan perilaku selebriti sesuai dengan kesan
positif yang diinginkan untuk merek yang diiklankan.
3. Keahlian
Merupakan kemampuan yang dipersepsikan mengenai informasi
yang disampaikan oleh sumber pesan valid (O‟Mahony dan Meenaghan,
1998).
Sub variabel dari keahlian menurut Shimp (2003: 470) yaitu :
a. Keahlian menyampaikan pesan kepada konsumen.
b. Pengalaman yang terkait dengan produk atau merek.
c. Keterampilan yang berhubungan dengan topik iklan.
53
4. Keputusan Pembelian
Keputusan yang diambil konsumen untuk melakukan pembelian
suatu produk, berdasarkan motivasi konsumen untuk membeli terhadap
rangsangan perusahaan yang dapat dicerminkan dari atribut produk.
Sub variabel dari keputusan pembelian yaitu :
a. Pengenalan Masalah
Proses membeli diawali saat pembeli mengenali masalah atau
kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi
sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkan. Kebutuhan tersebut dapat
dicetuskan oleh rangsangan internal atau eksternal.
b. Pencarian Informasi
Seorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong
untuk mencari informasi lebih banyak. Jika dorongan konsumen kuat dan
objek yang dapat memuaskan kebutuhan tersedia, maka konsumen akan
membeli objek tersebut.
c. Evaluasi Alternatif
Bagaimana konsumen memproses informasi tentang pilihan
produk untuk membuat keputusan akhir.
d. Keputusan Membeli
Konsumen membentuk preferensi terhadap merek-merek yang
terdapat pada perangkat pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk
tujuan membeli untuk merek yang paling disukai.
e. Perilaku Sesudah Pembelian
Sesudah pembelian terhadap suatu produk yang dilakukan
konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau
ketidakpuasan.
54
Tabel 3.2
Tabel Operasional Variabel
No Variabel Sub Variabel Indikator Skala
1. Daya Tarik,
Shimp (203:
468)
1. Tingkat disukai
audience
(likeability)
2. Tingkat kesamaan
dengan personality
yang diinginkan
oleh pengguna
produk (similarity)
3. Tingkat pengenalan
dengan audience
(familiarity)
1.1 Fisik
1.2 Gaya Hidup
2.1 Kesamaan Hobby
2.2 Kesamaan Kepribadian
2.3 Kesamaan karakter
3.1 Popularitas
3.2 Interaksi yang baik
Ordinal
2. Kredibilitas,
Shimp (203:
468)
1. Pengetahuan
selebriti terhadap
produk.
2. Kemampuan
menarik rasa
percaya diri
konsumen.
3. Kecocokan
selebriti dengan
merek atau produk
1.1 Pengetahuan akan kelebihan
produk
1.2 Pengetahuan akan manfaat
produk
2.1 kemampuan menarik rasa percaya
diri
2.2 kemampuan menyakinkan
konsumen
2.3 kemampuan komunikasi
3.1 Kecocokan Prilaku Selebriti
Ordinal
55
Tabel 3.2 (Lanjutan)
No Variabel Sub Variabel Indikator Skala
3. Keahlian,
Shimp
(203: 468)
1. Keahlian
menyampaikan
pesan kepada
konsumen.
2. Pengalaman yang
terkait dengan
produk atau merek.
3. Keterampilan yang
berhubungan
dengan topik iklan.
1.1 Keahlian menyampaikan pesan
1.2 Penggunaan bahasa yang baik
menyampaikan pesan
2.1 Pengalaman selebriti
Menggunakan Produk
2.2 Pengalaman selebriti yang
berkaitan dengan produk
3.1 keterampilan yang dimiliki
selebriti berhubungan dengan
iklan
Ordinal
4. Keputusan
Pembelian,
Kotler (2007)
1. Pengenalan
Masalah
2. Pencarian
Informasi
3. Evaluasi
Alternative
4. Keputusan
Pembelian
5. Prilaku Setelah
Membeli
1.1 Prioritas pembelian
1.2 Keyakinan dalam membeli
2.1 Sumber Dari Keluarga / Teman
2.2 Sumber Dari Media
3.1 Pertimbangan Manfaat
3.2 Perbandingan Dengan Produk
Lain
4.1 Kebutuhan dan keinginan untuk
membeli
5.1 Kepuasan setelah pembelian
5.2 Tindakan Setelah Pembelian
Ordinal
56
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Yamaha Motor
Yamaha didirikan pada tahun 1887, ketika Torakusu Yamaha
mendirikan perusahaan Yamaha Corp. (Nippon Gakki) yang membuat alat
musik piano / organ tidak lama kemudian Yamaha dikenal sebagai pembuat
berbagai instrumen musik terbesar di dunia, Logonya pun menggunakan
tiga garpu tala, pada 1 juni 1955, berdirilah Yamaha Motor Corp. yang
terpisah dari dari Yamaha Corp. namun masih tetap dalam satu grup. Motor
produksi pertamanya adalah single cylinder 2 stroke 125cc, dimana motor
ini duplikat dari motor DKW 125cc.
Motor 125cc tersebut dikenal sebagai YA1 alias Atakombo (dikenal
juga sebagai Red DragonFly). Motor ini cukup sukses dan produksi
berikutnya menggunakan engine 175cc. Produksi motor berikutnya adaah
twin cylinder YDI di tahun 1957, sanggup mengeluarkan power 20 bHP.
dan memenangkan race Mount Asama di Jepang, produksinya sekitar
15.811 kendaraan, dan jumlah ini masih dibawah Honda ataupun Suzuki.
Selanjutnya Yamaha berkembang dengan cukup pesat dan ditahun 1959
keluarlaah motor sports pertamanya yang dikenal sebagai YDSI dengan 5
speed gearbox, tahun 1960, produksinya meningkat 6 kali lipat menjadi 138
ribu motor.
57
Setelah berakhirnya Perang Korea, perekonomian Amerika Serikat
begitu booming, dan ini mendorong eksport Jepang khususnya motor ke
Amerka Serikat. Tahun 1962 ekspor yamaha ke US sebanyak 12 ribu motor,
Kemudian tahun 1962 sudah mencapai 12 ribu unit. Demikian pula untuk
tahun 1963, kurang lebih sebanyak 36 ribu unit. Dan puncaknya ditahun
1964, ekspornya mencapai 87 ribu unit. Tahun 1963, Yamaha merakit motor
250cc, twin cylinder dan air cooled, Sejak saat itu Yamaha dikenal di
seantero Jepang. Tahun 1965, produksi Yamaha sudah mencapai 244 ribu
unit dan peruntukkannya 50:50 dimana sebagian untuk eksport sedangkan
sebagian lainnya konsumsi dalam negeri.
2. Sejarah Yamaha Mio
Adalah cerita manis bagi Yamaha Motor Kencana Indonesia
(YMKI). Setahun ini, beberapa kali angka penjualan bulanan YMKI
berhasil melampaui penjualan rival terberatnya, Astra Honda Motor (AHM).
Dan capaian ini, selain strategi promosi yang jitu, tentunya tak bisa peran
menanjaknya pamor Yamaha Mio.
Sejarah Yamaha Mio sendiri tercetak dari dapur Research &
Development (R&D) Yamaha. Mulanya, ia adalah project lanjutan dari
Yamaha Nouvo yang sempat dilansir sebelumnya. Meski di Indonesia tak
dapat disebut berhasil, namun dalam penjualan regional, Yamaha menilai
Nouvo cukup berhasil. Ditambah dengan keyakinan atas masa depan sepeda
motor matic, maka atas dasar pengembangan Nouvo, lahirlah Yamaha Mio.
58
Seperti mengkoreksi beberapa keluhan terhadap Nouvo, antara lain
bentuknya yang bongsor, Yamaha Mio tampil lebih elegan. Dari sisi ukuran
jauh lebih ramping, sesuatu yang banyak menjadi pertimbangan konsumen
Asia. Setelah jadi, tahun 2003, Yamaha Mio mulai diluncurkan di Asia
Tenggara. Khusus untuk pasar Malaysia, Yamaha memilih memasarkannya
dengan nama Yamaha Ego.
Di Indonesia, Mio juga muncul tahun 2003. Saat pertama hadir,
YMKI memilih menjual Mio dengan balutan tagline sebagai sepeda motor
yang "mengerti wanita." Tentu karena ukurannya yang ramping, ringan dan
teknologi matic-nya yang simpel. Ternyata pendekatan ini mengena. Kaum
wanita terutama kalangan pekerja dan siswi sekolah mulai menggunakan
Mio.
Begitu populernya Mio, cap sebagai sepeda motor khusus wanita
akhirnya surut juga. Banyak juga pria dari semua usia yang akhirnya ikut
mondar-mandir dengan Yamaha Mio. Dan memang belakangan, YMKI
sendiri memilih meninggalkan tagline awalnya tersebut. Apalagi sejak
dikeluarkan Yamaha Mio Soul yang dirilis pada tahun 2006. Produk ini
makin mengatrol hegemoni Yamaha di kelas bebek matic.
Sampai Juli 2008, Yamaha Mio masih menjadi pemimpin pasar di
kelas bebek matic. Angka penjualan pada periode Januari – Juni 2008
mencapai 1,3 juta unit atau berarti menguasai 58% pangsa pasar. Besarnya
potensi pasar bebek matic tak urung membuat pabrikan lain pun ikut terjun.
Honda memiliki 2 merek di segmen ini, Honda Vario dan Honda Beat.
Sementara Suzuki mengunggulkan Suzuki Spin.
59
3. Mio Tetap Jadi Primadona
Mio mengukir sejarah sebagai motor ke-20 juta yang diproduksi
Yamaha Indonesia tepat di Hari Kartini pada Jumat, 21 April lalu. Sejarah
tersebut menambah catatan manis Mio sebagai primadona motor matic dan
pionir lahirnya tren jenis motor itu di Indonesia.
Pangsa pasar Mio terus berkembang sehingga jumlah total
penjualannya terhitung dari saat muncul pertama kali di 2003 hingga di
2011 menyentuh 5 juta unit. "Angka 5 juta unit ini bermakna Mio sebagai
motor favorit, angka penjualan yang fantastis untuk satu kategori motor,
sangat digemari dan sesuai dengan selera pasar," ungkap Paulus S.
Firmanto, General Manager Marketing & Communication Yamaha
Indonesia.
Di tahun pertamanya, Mio terjual 2.972 unit. Setahun berselang
terjadi lonjakan luar biasa dimana penjualannya melesat hingga 46.045 unit.
Masyarakat Indonesia semakin terpikat dengan keunggulan dan keunikan
Mio sehingga dari tahun ke tahun selalu mendapatkan respon positif pasar.
Dalam dua tahun terakhir, jutaan Mio dibeli konsumen. Tercatat ada
kenaikan 26 persen dari penjualan di 2009 sebanyak 1.227.102 unit
dibandingkan 1.547.234 unit di 2010.
"Tren matic di Indonesia mendongkrak penjualan Mio. Kualitasnya
yang teruji juga membuat pembelian Mio meningkat. Baik pria maupun
wanita menyukainya. Mio mudah dimodifikasi sehingga disukai pria dan
cocok dengan selera wanita untuk dipakai dalam melakukan aktivitasnya,"
papar Paulus.
60
Popularitas dan reputasi berkelas tinggi Mio menginspirasi Yamaha
Indonesia menggelar Campaign Yamaha Milyarder. Mio mendapatkan
kehormatan pada periode pertama program tersebut (Desember hingga
Januari 2010). Ditandai dengan pembelian Mio sebagai syarat mengikuti
periode tersebut berhadiah 1 miliar rupiah, konsumen semakin terpikat
untuk memiliki Mio. Pada periode kedua yang diadakan pada Februari
hingga Maret 2011, Yamaha memperluas syarat mengikuti program ini.
Tidak hanya Mio tapi mencakup semua kategori motor Yamaha yakni
Automatic, LPM, Moped dan Sport. Untuk periode kedua dari total 464.789
pendaftar, hampir setengahnya atau 218.198 orang diantaranya adalah
pembeli Mio.
B. Karakteristik Responden
Objek dalam penelitian ini adalah Konsumen yang menggunakan dan
pernah melihat tayangan iklan mengenai Yamaha mio, dan sampel yang di
tarik berjumlah 70 responden dengan asumsi responden yang dihubungi
Konsumen yang telah merasakan dan telah menggunakan serta pernah melihat
tayangan iklan Yamaha mio. Dari data yang diperoleh yang telah
diklasifikasikan mengenai data responden sebagai berikut:
Tabel 4.1
Data Responden
Usia Jenis Kelamin
Kategori Responden Kategori Responden < 18 thn 7 Laki- laki 24
18 - 25 thn 36 Perempuan 46 26 - 50 thn 24
50 > 3 70 70
(Sumber: Data primer yang telah diolah)
61
Gambar 4.1
Data Responden Menurut Jenis Kelamin
(Sumber: Data primer yang telah diolah)
Dari hasil data responden yang diterima, disini terlihat bahwa wanita
lebih mendominasi dari pada pria, hal ini terlihat dengan angka persentase
wanita sebesar 46 responden dari 70 responden yang berarti 66% lalu pria
sebesar 24 responden dari 70 responden yang berarti 34 %.
Gambar 4.2
Data Responden Menurut Usia
(Sumber: Data primer yang telah diolah)
62
Dari perhitungan data responden menurut usia, disini terlihat yang
lebih mendominasi adalah usia di kisaran 18 – 25 tahun yaitu sebesar 36
responden lalu disusul pada urutan kedua yaitu kisaran usia 26 – 50 tahun
sebanyak 24 responden, pada usia < 18 tahun sebanyak 7 responden, namun
pada kisaran usia 50 > tahun hanya berjumlah 3 responden.
C. Hasil Dan Pembahasan
1. Validitas dan Reliabilitas
Validitas didefinisikan sebagai sejauh mana ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurannya. Menurut
Suliayanto (42:2005) Pengertian valid tidaknya suatu alat ukur tergantung
kemampuan alat tersebut untuk mengukur objek yang diukur dengan cermat
dan tepat. Keputusan pada sebuah butir pertannyaan dapat dianggap valid,
dapat dilakukan dengan beberapa cara:
a. Jika koefisien korelasi product moment melebihi 0,3
b. Jika keofisien korelasi product moment > r-tabel (α ; n-2) n= jumlah
sampel
c. Nilai Sig. < α
Sedangkan reliabilitas pada dasarnya adalah sejauh mana hasil suatu
pengukuran dapat dipercaya. Jika hasil pengukuran yang dilakukan berulang
menghasilkan hasil yang relatif sama, pengukuran tersebut dianggap
memiliki tingkat reliabilitas yang baik. Menurut Bhuno, (2005:72) uji
reliabilitas dilakukan dengan melihat nilai Cronbach's Alpha degnan kriteria
sebagai berikut:
63
a. Jika nilai Cronbach's Alpha > 0.6 maka suatu instrumen dikatakan
reliabel
b. Jika nilai Cronbach's Alpha < 0.6 maka suatu instrumen dikatakan tidak
reliabel
Untuk mendapatkan dapa primer, penulis melakukan penyebaran
kuesioner kepada responden pada sebanyak 70 responden. Sebelum
kuesioner disebarkan kepada 70 responden, penulis melakukan try out
kepada 30 responden dengan memberikan 27 butir pertannyaan.
Berikut ini adalah hasil try out yang diberikan kepada 30 responden
dengan 27 butir pertanyaan yang dibagi menjadi 4 variabel utama yaitu
Daya Tarik, Kredibilitas, Keahlian dan Keputusan Pembelian.
Tabel 4.2
Hasil try out Item Instrumen Pengaruh Daya Tarik, Kredibilitas
Dan Keahlian Terhadap Keputusan Pembelian
Item
Pertanyaan
Alpha if
Item
Deleted
Keterangan Alpha
Cronbach’s Keterangan
Daya Tarik (X1)
DT1 0,754 Valid 0,853 Reliabel
DT2 0,669 Valid 0,867 Reliabel
DT3 0,827 Valid 0,842 Reliabel
DT4 0,652 Valid 0,867 Reliabel
DT5 0,742 Valid 0,859 Reliabel
DT6 0,471 Valid 0,886 Reliabel
DT7 0,605 Valid 0,872 Reliabel
Kredibilitas (X2)
KR1 0,605 Valid 0,885 Reliabel
KR2 0,803 Valid 0,850 Reliabel
KR3 0,718 Valid 0,866 Reliabel
KR4 0,626 Valid 0,882 Reliabel
KR5 0,809 Valid 0,851 Reliabel
KR6 0,701 Valid 0,868 Reliabel
64
Tabel 4.2 (Lanjutan)
Item
Pertanyaan
Alpha if
Item
Deleted
Keterangan Alpha
Cronbach’s Keterangan
Keahlian (X3)
KH1 0,475 Valid 0,740 Reliabel
KH2 0,618 Valid 0,690 Reliabel
KH3 0,588 Valid 0,701 Reliabel
KH4 0,450 Valid 0,748 Reliabel
KH5 0,562 Valid 0,718 Reliabel
Keputusan Pembelian (Y)
KP1 0,769 Valid 0,879 Reliabel
KP2 0,584 Valid 0,893 Reliabel
KP3 0,690 Valid 0,885 Reliabel
KP4 0,567 Valid 0,895 Reliabel
KP5 0,737 Valid 0,880 Reliabel
KP6 0,755 Valid 0,879 Reliabel
KP7 0,737 Valid 0,880 Reliabel
KP8 0,589 Valid 0,892 Reliabel
KP9 0,563 Valid 0,894 Reliabel
(Sumber : Data primer yang telah diolah)
Dari hasil try out tersebut, diperoleh data yang menyatakan bahwa
dari 27 item pertanyaan yang diberikan kepada 30 responden menyatakan
bahwa semua item pertanyaan nilai Alpha Cronbach’s lebih besar dari
0.60 yang berarti semua item pertanyaan dinyatakan reliabel dan nilai
Alpha if Item Deleted lebih dari r tabel sebesar 0,312 berarti dinyatakan
seluruh pertanyaan valid, lalu peneliti akan membagikannya kepada 70
responden yang akan menjadi langkah penelitian selanjutnya.
2. Penemuan dan Pembahasan
a. Daya Tarik
Adapun dalam variabel Daya Tarik pada kuisioner penulis
memasukan 7 pertanyaan, hasil output nya sebagai berikut:
65
Tabel 4.3 Saya Sangat Menyukai Fisik Dari Celebrity Endorser Pada Iklan
Motor Yamaha Mio
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ragu - Ragu 15 21.4 21.4 21.4
Setuju 28 40.0 40.0 61.4
Sangat Setuju 27 38.6 38.6 100.0
Total 70 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab
sangat tidak setuju, tidak satupun responden yang menjawab tidak setuju,
15 responden menjawab ragu-ragu, 28 responden menjawab setuju, dan
27 responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa
responden sangat menyukai fisik dari celebrity endorser pada iklan
Motor Yamaha Mio, karena hampir seluruh responden menjawab setuju.
Tabel 4.4 Saya Sangat Menyukai Gaya Hidup Dari Celebrity Endorser Pada
Iklan Motor Yamaha Mio
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.9 2.9 2.9
Ragu - Ragu 10 14.3 14.3 17.1
Setuju 24 34.3 34.3 51.4
Sangat Setuju 34 48.6 48.6 100.0
Total 70 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab
sangat tidak setuju, 2 responden yang menjawab tidak setuju, 10
responden menjawab ragu-ragu, 24 responden menjawab setuju, dan 34
responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa
responden sangat menyukai Gaya Hidup dari celebrity endorser pada
iklan Motor Yamaha Mio, karena hampir seluruh responden menjawab
sangat setuju.
66
Tabel 4.5 Saya Memiliki Kesamaan Hobi Dengan Celebrity Endorser Pada
Iklan Motor Yamaha Mio
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.4 1.4 1.4
Ragu – Ragu 10 14.3 14.3 15.7
Setuju 33 47.1 47.1 62.9
Sangat Setuju 26 37.1 37.1 100.0
Total 70 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab
sangat tidak setuju, 1 responden yang menjawab tidak setuju, 10
responden menjawab ragu-ragu, 33 responden menjawab setuju, dan 26
responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa
responden memiliki kesamaan hobi dengan celebrity endorser pada iklan
motor Yamaha Mio, karena hampir seluruh responden menjawab setuju
Tabel 4.6 Saya Memiliki Kesamaan Kepribadian Dengan Celebrity Endorser
Pada Iklan Motor Yamaha Mio
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ragu - Ragu 13 18.6 18.6 18.6
Setuju 26 37.1 37.1 55.7
Sangat Setuju 31 44.3 44.3 100.0
Total 70 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab
sangat tidak setuju dan tidak setuju, 13 responden menjawab ragu-ragu,
26 responden menjawab setuju, dan 31 responden menjawab sangat
setuju. Hal ini membuktikan bahwa responden memiliki kesamaan
kepribadian dengan celebrity endorser pada iklan motor yamaha
mio,karena hampir seluruh responden menjawab setuju.
67
Tabel 4.7
Saya Memiliki Kesamaan Karakter Dengan Celebrity Endorser
Pada Iklan Motor Yamaha Mio
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ragu - Ragu 10 14.3 14.3 14.3
Setuju 32 45.7 45.7 60.0
Sangat Setuju 28 40.0 40.0 100.0
Total 70 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab
sangat tidak setuju dan tidak setuju,10 responden menjawab ragu-ragu,
32 responden menjawab setuju, dan 29 responden menjawab sangat
setuju. Hal ini membuktikan bahwa responden memiliki kesamaan
karakter dengan celebrity endorser pada iklan motor Yamaha Mio
Tabel 4.8
Celebrity Endorser Yang Digunakan Pada Iklan Motor Yamaha Mio
Memiliki Popularitas Yang Baik Di Masyarakat
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ragu – Ragu 13 18.6 18.6 18.6
Setuju 38 54.3 54.3 72.9
Sangat Setuju 19 27.1 27.1 100.0
Total 70 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab
sangat tidak setuju dan tidak setuju ,13 responden menjawab ragu-ragu,
38 responden menjawab setuju, dan 19 responden menjawab sangat
setuju. Hal ini membuktikan bahwa Celebrity endorser yang digunakan
pada iklan motor Yamaha Mio memiliki popularitas yang baik di
masyarakat, karena hampir seluruh responden menjawab setuju.
68
Tabel 4.9
Celebrity Endorser Yang Digunakan Pada Iklan Motor Yamaha Mio
Memiliki Interaksi Yang Baik Terhadap Konsumen Dalam
Menyampaikan Iklan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ragu - Ragu 12 17.1 17.1 17.1
Setuju 33 47.1 47.1 64.3
Sangat Setuju 25 35.7 35.7 100.0
Total 70 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab
sangat tidak setuju dan tidak setuju, 12 responden menjawab ragu-ragu,
33 responden menjawab setuju, dan 25 responden menjawab sangat
setuju. Hal ini membuktikan bahwa Celebrity endorser yang digunakan
pada iklan motor Yamaha Mio memiliki interaksi yang baik terhadap
konsumen dalam menyampaikan iklan, karena hampir seluruh responden
menjawab setuju.
b. Kredibilitas
Untuk variabel Kredibilitas dalam kuisioner penelitian ini
terdapat 6 pertanyaan, Hasil outputnya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.10
Celebrity Endorser Memiliki Banyak Pengetahuan Tentang Kelebihan
Produk Motor Yamaha Mio
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ragu – Ragu 10 14.3 14.3 14.3
Setuju 38 54.3 54.3 68.6
Sangat Setuju 22 31.4 31.4 100.0
Total 70 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)
69
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab
sangat tidak setuju dan tidak setuju, 10 responden menjawab ragu-ragu,
38 responden menjawab setuju, dan 22 responden menjawab sangat
setuju. Hal ini membuktikan bahwa Celebrity endorser memiliki banyak
pengetahuan tentang kelebihan produk Motor Yamaha Mio, karena hampir
seluruh responden menjawab setuju.
Tabel 4.11 Celebrity Endorser Memiliki Banyak Pengetahuan Tentang Manfaat
Produk Motor Yamaha Mio
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ragu - Ragu 17 24.3 24.3 24.3
Setuju 30 42.9 42.9 67.1
Sangat Setuju 23 32.9 32.9 100.0
Total 70 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)
Tabel di atas terlihat terlihat tidak satupun responden yang
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 17 responden menjawab
ragu-ragu, 30 responden menjawab setuju, dan 23 responden menjawab
sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa Celebrity endorser memiliki
banyak pengetahuan tentang manfaat produk Motor Yamaha Mio, karena
hampir seluruh responden menjawab setuju.
Tabel 4.12 Celebrity Endorser Dalam Iklan Motor Yamaha Mio Memiliki
Kemampuan Menarik Rasa Percaya Diri Konsumen Untuk Membeli Produk Motor Yamaha Mio
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ragu – Ragu 18 25.7 25.7 25.7
Setuju 30 42.9 42.9 68.6
Sangat Setuju 22 31.4 31.4 100.0
Total 70 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)
70
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab
sangat tidak setuju dan tidak setuju, 18 responden menjawab ragu-ragu,
30 responden menjawab setuju, dan 22 responden menjawab sangat
setuju. Hal ini membuktikan bahwa Celebrity endorser dalam iklan Motor
Yamaha Mio memiliki kemampuan menarik rasa percaya diri konsumen
untuk membeli produk Motor Yamaha mio, karena hampir seluruh
responden menjawab setuju.
Tabel 4.13 Celebrity Endorser Dalam Iklan Motor Yamaha Mio Memiliki
Kemampuan Menyakinkan Konsumen Untuk Membeli Produk Motor Yamaha Mio
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ragu - Ragu 17 24.3 24.3 24.3
Setuju 34 48.6 48.6 72.9
Sangat Setuju 19 27.1 27.1 100.0
Total 70 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab
sangat tidak setuju dan setuju, 17 responden menjawab ragu-ragu, 34
responden menjawab setuju, dan 19 responden menjawab sangat setuju.
Hal ini membuktikan bahwa Celebrity endorser dalam iklan Motor
Yamaha Mio memiliki kemampuan menyakinkan konsumen untuk membeli
produk Motor Yamaha Mio, karena hampir seluruh responden menjawab
setuju.
71
Tabel 4.14 Celebrity Endorser Dalam Iklan Motor Yamaha Mio Memiliki
Kemampuan Komunikasi Yang Baik Dengan Konsumen
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ragu - Ragu 17 24.3 24.3 24.3
Setuju 34 48.6 48.6 72.9
Sangat Setuju 19 27.1 27.1 100.0
Total 70 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)
Tabel di atas terlihat tida ada satupun responden yang menjawab
sangat tidak setuju dan tidak setuju, 17 responden menjawab ragu-ragu,
34 responden menjawab setuju, dan 19 responden menjawab sangat
setuju. Hal ini membuktikan bahwa Celebrity endorser dalam iklan Motor
Yamaha Mio memiliki kemampuan komunikasi yang baik dengan
konsumen, karena hampir seluruh responden menjawab setuju.
Tabel 4.15 Celebrity Endorser Memiliki Kecocokan Dengan Merek Atau Produk
Motor Yamaha Mio, Sehingga Memiliki Nilai Yang Positif Untuk Merek Yang Diiklankan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ragu - Ragu 11 15.7 15.7 15.7
Setuju 40 57.1 57.1 72.9
Sangat Setuju 19 27.1 27.1 100.0
Total 70 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab
sangat tidak setuju dan tidak setuju, 11 responden menjawab ragu-ragu,
40 responden menjawab setuju, dan 19 responden menjawab sangat
setuju. Hal ini membuktikan bahwa Celebrity endorser memiliki
kecocokan dengan merek atau produk Motor Yamaha Mio, sehingga
memiliki nilai yang positif untuk merek yang diiklankan, karena hampir
seluruh responden menjawab setuju.
72
c. Keahlian
Untuk variabel Keahlian dalam kuisioner penelitian ini terdapat 5
pertanyaan, Hasil outputnya adalah sebagai berikut :
Tabel 4.16
Celebriti Endorser Dalam Iklan Motor Yamaha Mio Memiliki Keahlian
Dalam Menyampaikan Pesan Kepada Konsumennya
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ragu - Ragu 13 18.6 18.6 18.6
Setuju 39 55.7 55.7 74.3
Sangat Setuju 18 25.7 25.7 100.0
Total 70 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab
sangat tidak setuju dan tidak setuju 13 responden menjawab ragu-ragu,
39 responden menjawab setuju, dan 18 responden menjawab sangat
setuju. Hal ini membuktikan bahwa Celebriti endorser dalam iklan Motor
Yamaha Mio memiliki keahlian dalam menyampaikan pesan kepada
konsumennya, karena hampir seluruh responden menjawab setuju.
Tabel 4.17
Penggunaan Bahasa Yang Baik Dalam Menyampaikan Pesan
Dimiliki Oleh Celebriti Endorser Dalam Iklan Motor Yamaha Mio
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ragu - Ragu 17 24.3 24.3 24.3
Setuju 35 50.0 50.0 74.3
Sangat Setuju 18 25.7 25.7 100.0
Total 70 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab
sangat tidak setuju dan tidak setuju, 17 responden menjawab ragu-ragu,
35 responden menjawab setuju, dan 18 responden menjawab sangat
73
setuju. Hal ini membuktikan bahwa Penggunaan bahasa yang baik dalam
menyampaikan pesan dimiliki oleh Celebriti endorser dalam iklan Motor
Yamaha Mio, karena hampir seluruh responden menjawab setuju.
Tabel 4.18
Celebrity Endorser Memiliki Pengalaman Dalam Menggunakan Produk
Atau Merek Motor Yamaha Mio
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ragu - Ragu 16 22.9 22.9 22.9
Setuju 37 52.9 52.9 75.7
Sangat Setuju 17 24.3 24.3 100.0
Total 70 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab
sangat tidak setuju dan tidak setuju, 16 responden menjawab ragu-ragu,
37 responden menjawab setuju, dan 17 responden menjawab sangat
setuju. Hal ini membuktikan bahwa Celebrity endorser memiliki
pengalaman dalam menggunakan produk atau merek Motor Yamaha Mio,
karena hamper seluruh responden menjawab setuju.
Tabel 4.19
Celebrity Endorser Memiliki Pengalaman Yang Terkait Dengan Produk
Atau Merek Motor Yamaha Mio
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ragu – Ragu 14 20.0 20.0 20.0
Setuju 40 57.1 57.1 77.1
Sangat Setuju 16 22.9 22.9 100.0
Total 70 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab
sangat tidak setuju dan tidak setuju, 14 responden menjawab ragu-ragu,
40 responden menjawab setuju, dan 16 responden menjawab sangat
74
setuju. Hal ini membuktikan bahwa Celebrity endorser memiliki
pengalaman yang terkait dengan produk atau merek Motor Yamaha Mio,
karena hampir seluruh responden menjawab setuju.
Tabel 4.20
Celebrity Endorser Memiliki Keterampilan Yang Berhubungan Dengan
Topik Iklan Motor Yamaha Mio
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ragu – Ragu 9 12.9 12.9 12.9
Setuju 42 60.0 60.0 72.9
Sangat Setuju 19 27.1 27.1 100.0
Total 70 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab
sangat tidak setuju dan tidak setuju, 9 responden menjawab ragu-ragu, 42
responden menjawab setuju, dan 19 responden menjawab sangat setuju.
Hal ini membuktikan bahwa Celebrity endorser memiliki keterampilan
yang berhubungan dengan topik iklan Motor Yamaha Mio, karena hampir
seluruh responden menjawab setuju.
d. Keputusan Pembelian
Untuk variabel Keputusan Pembelian dalam kuisioner penelitian
ini terdapat 9 pertanyaan, Hasil outputnya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.21
Celebrity Endorser Memiliki Keterampilan Yang Berhubungan Dengan
Topik Iklan Motor Yamaha Mio
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ragu - Ragu 17 24.3 24.3 24.3
Setuju 39 55.7 55.7 80.0
Sangat Setuju 14 20.0 20.0 100.0
Total 70 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)
75
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab
sangat tidak setuju dan tidak setuju, 17 responden menjawab ragu-ragu,
39 responden menjawab setuju, dan 14 responden menjawab sangat
setuju. Hal ini membuktikan bahwa celebrity endorser memiliki
keterampilan yang berhubungan dengan topik iklan motor yamaha mio,
karena hampir seluruh responden menjawab setuju.
Tabel 4.22
Setelah Melihat Celebrity Endorser Dalam Iklan Motor Yamaha Mio,
Saya Yakin Dalam Membeli Motor Yamaha Mio
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ragu – Ragu 15 21.4 21.4 21.4
Setuju 38 54.3 54.3 75.7
Sangat Setuju 17 24.3 24.3 100.0
Total 70 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab
sangat tidak setuju dan tidak setuju, 15 responden menjawab ragu-ragu,
38 responden menjawab setuju, dan 17 responden menjawab sangat
setuju. Hal ini membuktikan bahwa Setelah melihat celebrity endorser
dalam iklan Motor Yamaha Mio, responden yakin dalam membeli Motor
Yamaha Mio, karena hampir seluruh responden menjawab setuju.
Tabel 4.23 Saya Menggunakan Motor Yamaha Mio Mendapat Informasi
Dari Kerabat/Teman
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ragu – Ragu 16 22.9 22.9 22.9
Setuju 38 54.3 54.3 77.1
Sangat Setuju 16 22.9 22.9 100.0
Total 70 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)
76
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab
sangat tidak setuju dan tidak setuju, 16 responden menjawab ragu-ragu,
38 responden menjawab setuju, dan 16 responden menjawab sangat
setuju. Hal ini membuktikan bahwa banyak responden yang
menggunakan motor Yamaha Mio dikarnakan mendapat informasi dari
kerabat/Teman, karena hampir seluruh responden menjawab setuju.
Tabel 4.24 Saya Menggunakan Motor Yamaha Mio Mendapat Informasi Dari
Media
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ragu – Ragu 15 21.4 21.4 21.4
Setuju 35 50.0 50.0 71.4
Sangat Setuju 20 28.6 28.6 100.0
Total 70 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab
sangat tidak setuju dan setuju, 15 responden menjawab ragu-ragu, 35
responden menjawab setuju, dan 20 responden menjawab sangat setuju.
Hal ini membuktikan bahwa konsumen menggunakan motor Yamaha
Mio mendapat informasi dari media, karena hampir seluruh responden
menjawab setuju.
Tabel 4.25 Setelah Melihat Celebrity Endorser Dalam Iklan Motor Yamaha Mio,
Saya Memutuskan Untuk Menggunakan Yamaha Mio Karna Irit Dan Nyaman Digunakan
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.4 1.4 1.4
Ragu – Ragu 12 17.1 17.1 18.6
Setuju 42 60.0 60.0 78.6
Sangat Setuju 15 21.4 21.4 100.0
Total 70 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)
77
Tabel di atas terlihat 1 responden yang menjawab tidak setuju, 12
responden menjawab ragu-ragu, 42 responden menjawab setuju, dan 15
responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa Setelah
melihat celebrity endorser dalam iklan Motor Yamaha Mio, konsumen
memutuskan untuk menggunakan Yamaha mio karna irit dan nyaman
digunakan, karena hampir seluruh responden menjawab setuju.
Tabel 4.26
Sebelum Menentukan Motor Yang Akan Dibeli, Saya Melakukan
Penilaian Dan Seleksi Terhadap Berbagai Merek Motor
Matic Lainya
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ragu – Ragu 21 30.0 30.0 30.0
Setuju 36 51.4 51.4 81.4
Sangat Setuju 13 18.6 18.6 100.0
Total 70 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab
sangat tidak setuju dan tidak setuju , 21 responden menjawab ragu-ragu,
36 responden menjawab setuju, dan 13 responden menjawab sangat
setuju. Hal ini membuktikan bahwa Sebelum menentukan motor yang
akan dibeli, responden melakukan penilaian dan seleksi terhadap
berbagai merek motor matic lainya, karena hampir seluruh responden
menjawab setuju.
78
Tabel 4.27
Saya Membeli Motor Yamaha Mio Karena Ingin Mencoba Kualitas
Dari Motor Tersebut
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.4 1.4 1.4
Ragu – Ragu 14 20.0 20.0 21.4
Setuju 38 54.3 54.3 75.7
Sangat Setuju 17 24.3 24.3 100.0
Total 70 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)
Tabel di atas terlihat 1 responden yang menjawab tidak setuju, 14
responden menjawab ragu-ragu, 38 responden menjawab setuju, dan 17
responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa para
responden membeli Motor Yamaha Mio karena ingin mencoba kualitas
dari motor tersebut, karena hampir seluruh responden menjawab setuju.
Tabel 4.28
Saya Akan Terus Menggunakan Motor Yamaha Mio
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ragu – Ragu 11 15.7 15.7 15.7
Setuju 43 61.4 61.4 77.1
Sangat Setuju 16 22.9 22.9 100.0
Total 70 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab
sangat tidak setuju dan setuju , 11 responden menjawab ragu-ragu, 43
responden menjawab setuju, dan 16 responden menjawab sangat setuju.
Hal ini membuktikan bahwa responden akan terus menggunakan Motor
Yamaha Mio, karena hampir seluruh responden menjawab setuju.
79
Tabel 4.29
Saya Merekomendasikan / Menganjurkan Kepada Orang Lain
Untuk Menggunakan Motor Yamaha Mio
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ragu – Ragu 16 22.9 22.9 22.9
Setuju 39 55.7 55.7 78.6
Sangat Setuju 15 21.4 21.4 100.0
Total 70 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab
sangat tidak setuju dan tidak setuju, 16 responden menjawab ragu-ragu,
39 responden menjawab setuju, dan 15 responden menjawab sangat
setuju. Hal ini membuktikan bahwa responden merekomendasikan /
menganjurkan krpada orang lain untuk menggunakan motor yamaha
mio, karena hampir seluruh responden menjawab setuju.
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas Data
Data-data bertipe skala sebagai pada umumnya mengikuti asumsi
distribusi normal. Namun, tidak mustahil suatu data tidak mengikuti
asumsi normalitas. Untuk mengetahui kepastian sebaran data yang
diperoleh harus dilakukan uji normalitas terhadap data yang bersangkutan.
Dengan demikian, analisis statistika yang pertama harus digunakan dalam
rangka analisis data adalah analisis statistik berupa uji normalitas.
80
Gambar 4.3
Uji Normalitas Data (P-P Plot)
Sumber: Data primer yang telah diolah
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa data penelitian memiliki
penyebaran dan distribusi yang normal karena data memusat pada nilai
rata-rata dan median atau nilai plot PP terletak digaris diagonal, maka
dapat dikatakan bahwa data tersebut berdistribusi normal.
b. Uji Korelasi
Uji korelasi dianalisis secara statistik dengan menggunakan
rumus Pearson Product Moment dengan bantuan program SPSS 16.0.
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 16.0
diperoleh hasil seperti pada tabel berikut:
81
Tabel 4.30
Uji Korelasi
Keputusan Pembelian Daya Tarik Kredibilitas Keahlian
Pearson Correlation Keputusan Pembelian
1.000 .360 .530 .745
Daya Tarik .360 1.000 .559 .541
Kredibilitas .530 .559 1.000 .545
Keahlian .745 .541 .545 1.000
Sig. (1-tailed) Keputusan Pembelian
. .001 .000 .000
Daya Tarik .001 . .000 .000
Kredibilitas .000 .000 . .000
Keahlian .000 .000 .000 .
N Keputusan Pembelian
70 70 70 70
Daya Tarik 70 70 70 70
Kredibilitas 70 70 70 70
Keahlian 70 70 70 70
(Sumber : Data primer yang telah diolah)
Tabel 4.31
Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
0,20 – 0,399
0,40 – 0,599
0,60 – 0,799
0,80 – 1,000
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat Kuat
Berdasarkan hasil pengujian di atas, maka dapat disimpulkan
dengan tabel yang terdapat dibawah ini:
82
Tabel 4.32
Pengujian Hubungan Antar Sub Variabel
Hubungan Koefisien
Korelasi Kategori Probabilitas Kesimpulan
Keputusan Pembelian (Y)
dengan Daya Tarik (X1) 0.360 Rendah 0.001 Signifikan
Keputusan Pembelian (Y)
dengan Kredibilitas (X2) 0.530 Sedang 0.000
Signifikan
Keputusan Pembelian (Y)
dengan Keahlian (X3) 0.745 Kuat 0.000
Signifikan
Daya Tarik (X1) dengan
Kredibilitas (X2) 0.559 Sedang 0.000
Signifikan
Daya Tarik (X1) dengan
Keahlian (X3) 0.541 Sedang 0.000
Signifikan
Kredibilitas (X2) dengan
Keahlian (X3) 0.545 Sedang 0.000
Signifikan
(Sumber: Data primer yang telah diolah)
c. Uji Multikolinieritas
Penelitian dilakukan pengujian terhadap data bahwa data harus
terbebas dari gejala multikolinearitas, gejala ini ditunjukan dengan
korelasi antar variabel independen. Pengujian dalam uji multikolinearitas
dengan melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor) harus berada di
bawah 10, hal ini akan dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 4.33
Uji Multikolinieritas
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Daya Tarik .608 1.645
Kredibilitas .604 1.655
Keahlian .622 1.609
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
(Sumber : Data primer yang telah diolah)
83
Tabel di atas menjelaskan bahwa data yang ada tidak terjadi
gejala multikolinearitas antara masing-masing variabel independen yaitu
dengan melihat nilai VIF. Nilai VIF yang diperbolehkan hanya mencapai
10 maka data di atas dapat dipastikan tidak terjadi gejala
multikolinearitas. Karena data di atas menunjukan bahwa nilai VIF lebih
kecil dari 10, keadaan seperti itu membuktikan tidak terjadinya
multikolinearitas.
d. Uji Heteroskedatisitas
Sebelum berlanjut kepada langkah penelitian berikutnya peneliti
akan melakukan pengujian heteroskedatisitas untuk memastikan bahwa
data dapat menghasilkan asumsi yang baik. Adapun uji heteroskedatisitas
ini akan dilakukan melalui pengujian scatter plot atau grafik sebar,
sebagai berikut:
Gambar 4.4
Scatter Plot (Uji Heteroskedatisitas)
(Sumber : Data primer yang telah diolah)
84
Pada gambar di atas terlihat bahwa titik-titik menyebar di atas dan
di bawah angka nol pada sumbu Y dan tidak terlihat pola tertentu.
Dengan demikian pada persamaan regresi linier berganda dalam model
ini tidak ada gejala atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
4. Uji Signifikansi
a. Uji Signifikansi Secara Simultan
Uji Koefesien determinasi dilakukan untuk mengetahui besarnya
pengaruh variabel X terhadap variabel Y dalam penelitian ini. Uji ini
dapat dilakukan melalui pengujian nilai adjusted R² (adjusted R-
Squared). Adapun hasil uji determinasi dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.34
Uji Determinasi (Adjusted R2)
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 .768a .591 .572 3.150 2.267
a. Predictors: (Constant), Keahlian, Daya Tarik, Kredibilitas
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
(Sumber : Data primer yang telah diolah)
Berdasarkan data hasil oleh model summary di atas maka dapat
diambil sebuah kesimpulan bahwasanya penelitian ini memiliki nilai
adjusted R² (adjusted R Squared) sebesar 0,572. Nilai tersebut dapat
digunakan untuk melihat besarnya pengaruh variabel Daya Tarik,
Kredibilitas, Keahlian terhadap keputusan Pembelian dengan menghitung
koefesien determinasi, sebagai berikut:
85
KD = Adjusted R² x 100%
KD = 0,572 x 100%
KD = 57,2 %
Koefesien determinasi tersebut memiliki maksud bahwa pengaruh
variabel independen (secara keseluruhan) terhadap variabel dependen
adalah sebesar 57,2%. Sisanya sebesar 42,8 % dipengaruhi faktor lain
selain dalam penelitian ini, seperti brand strategy, harga, kualitas
pelayanan, brand image.
b. Uji Anova (Uji F)
Untuk lebih meyakinkan akan kebenaran uji koefesien
determinasi diatas maka dapat diketahui melalui uji Anova atau Uji F.
Adapun bunyi hipotesa atas uji F ini adalah sebagai berikut (Jonathan
sarwono,2007:177):
Ho : Tidak ada pengaruh linier antara seluruh variabel independent
dengan variabel dependen
Ha : Ada pengaruh linier antara seluruh variabel independent dengan
variabel dependen
Pada uji ini berlaku ketentuan sebagai berikut :
Apabila nilai signifikan > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak
Apabila nilai signifikan < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima
Dalam penelitian ini diperoleh hasil uji anova sebagai berikut:
86
Tabel 4.35
Uji F
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 944.906 3 314.969 31.736 .000a
Residual 655.037 66 9.925
Total 1599.943 69
a. Predictors: (Constant), Keahlian, Daya Tarik, Kredibilitas
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
(Sumber : Data primer yang telah diolah)
Dari data di atas diperoleh hasil nilai signifikan sebesar 0.000
ini mengartikan bahwa ketentuan nomor dua berlaku dalam penelitian
ini bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Hasil Uji F ini menyatakan
bahwa hasil uji secara simultan diatas benar adanya.
Untuk lebih meyakinkan hasil uji F ini maka dapat dilihat dari
nilai F tabel dari Uji Anova di atas, dengan ketentuan sebagai berikut :
Apabila nilai Fhitung < Ftabel maka Ho diterima dan Ha ditolak
Apabila nilai Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima
Dalam penelian ini diperoleh nilai F hitung sebesar 31,736 yang
lebih besar dari nilai Ftabel sebesar 2,74. Hal ini mengartikan
bahwasanya ketentuan nomor dua adalah benar. Kesimpulanya, terdapat
pengaruh yang linier antara variabel independen dengan variabel
dependen.
c. Uji t / Uji Signifikansi Parsial
Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dari setiap variabel
independen terhadap variabel dependen secara parsial, maka dapat
dilakukan melalui Uji t. Berikut adalah hasil Uji t dalam penelitian ini:
87
Tabel 4.36
Uji t / Uji Signifikansi Parsial
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 8.000 3.346 2.391 .020
Daya Tarik -.173 .119 -.147 -1.457 .150
Kredibilitas .335 .147 .232 2.286 .025
Keahlian 1.228 .176 .699 6.995 .000
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
(Sumber : Data primer yang telah diolah)
1) Pengaruh Antara Daya Tarik Dengan Keputusan Pembelian
Terlihat bahwa thitung untuk koefisien Daya Tarik adalah -
1,457, Sedang ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0,05,
karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α
dibagi dua menjadi 0,025, dan df = 68 (didapat dari rumus n-2,
dimana n adalah jumlah data, 70 - 2=68). Didapat ttabel adalah 1,99.
Variabel Daya Tarik memiliki nilai p-value 0,150 > 0,05
artinya tidak signifikan, sedangkan thitung > ttabel, (-1,457 < 1,99),
maka Ha ditolak dan Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa
koefisien Daya Tarik secara parsial tidak berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian.
2) Pengaruh Antara Kredibilitas Dengan Keputusan Pembelian
Terlihat bahwa thitung untuk koefisien Kredibilitas adalah
2,286, Sedang ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0,05,
karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α
dibagi dua menjadi 0,025, dan df = 68 (didapat dari rumus n - 2,
dimana n adalah jumlah data, 70 - 2=68). Didapat ttabel adalah 1,99.
88
Variabel Kredibilitas memiliki nilai p-value 0,025 < 0.05
artinya signifikan, sedangkan thitung > ttabel, (2,286 > 1,99), maka Ha
diterima dan Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa
koefisien Kredibilitas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian.
3) Pengaruh Antara Keahlian Dengan Keputusan Pembelian
Terlihat bahwa thitung untuk koefisien Keahlian adalah 6,995,
Sedang ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0,05, karena
digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α dibagi dua
menjadi 0,025, dan df = 68 (didapat dari rumus n-2, dimana n adalah
jumlah data, 70-2=68). Didapat ttabel adalah 1,99.
Variabel Keahlian memiliki nilai p-value 0,000 < 0,05
artinya signifikan, sedangkan thitung > ttabel, (6,995 > 1,99), maka Ha
diterima dan Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa
koefisien Keahlian secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian.
5. Analisis Regresi Linier Berganda
Adapun hasil regresi linier berganda pengaruh daya tarik,
Kredibilitas dan keahlian terhadap keputusan pembelian adalah sebagai
berikut:
89
Tabel 4.37
Uji Regresi Linier Berganda
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 8.000 3.346 2.391 .020
Daya Tarik -.173 .119 -.147 -1.457 .150
Kredibilitas .335 .147 .232 2.286 .025
Keahlian 1.228 .176 .699 6.995 .000
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
(Sumber : Data primer yang telah diolah)
Dari tabel di atas dapat dirumuskan suatu persamaan regresi untuk
mengetahui pengaruh daya tarik, Kredibilitas dan keahlian terhadap
keputusan pembelian sebagai berikut:
Y = a + bx2 + bx3
`Y = 8,00 + 0,335x2 + 1,228x3
Keterangan :
Y : Keputusan Pembelian
X2 : Kredibilitas
X3 : Keahlian
Koefisien-koefisien persamaan regresi linier berganda di atas dapat
diartikan koefisien regresi untuk konstan sebesar 8,00 menunjukkan bahwa
jika variabel daya tarik, Kredibilitas dan keahlian bernilai nol maka nilai
keputusan pembelian adalah 8,00 satuan, dengan catatan variabel lain
dianggap konstan.
90
Variabel krediblitas 0,335 menunjukkan bahwa jika variabel
krediblitas meningkat 1 satuan maka akan meningkatkan keputusan
memilih sebesar 0,335 satuan, dengan catatan variabel lain dianggap
konstan.
Variabel keahlian 1,228 menunjukkan bahwa jika vaiabel keahlian
meningkat 1 satuan maka akan meningkatkan keputusan pembelian
sebesar 1,228 satuan, dengan catatan variabel lain dianggap konstan.
D. Interpretasi
1. Pengaruh Antara Daya Tarik Terhadap Keputusan Pembelian
Secara parsial dinyatakan bahwa Daya Tarik tidak memiliki
pengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian ini terlihat pada uji
statistik dengan melihat nilai signifikansi dibawah 0,05. Hasil tersebut
terjadi karena konsumen pada Yamaha mio tidak hanya melihat dari sisi
daya tariknya saja, karena penampilan dan ketampanan seorang celebrity
endorser tidak hanya berdasarkan penampilan tetapi dapat dilihat
berdasarkan kemampuan dan keahlian seorang celebrity endorser dalam
menyampaikan iklan pada suatu produk. Hasil ini tidak sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Nurul Irna Mucharomawati (2009) dalam
penelitianya yang berjudul “Analisis Pengaruh Karakteristik Selebritas
Sebagai Model Iklan (Celebrity Endorser) Terhadap Minat Beli Konsumen”.
Analisis yang digunakan menggunakan analisis regresi linier berganda.
Hasil penelitian menyatakan bahwa secara parsial dan simultan celebrity
endorser berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen.
91
2. Pengaruh Antara Kredibilitas Terhadap Keputusan Pembelian
Secara parsial dinyatakan bahwa Kredibilitas memiliki pengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian ini terlihat pada uji statistik
dengan melihat nilai signifikansi dibawah 0,05. Hasil penelitian ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurul Irna Mucharomawati (2009)
dalam penelitianya yang berjudul “Analisis Pengaruh Karakteristik
Selebritas Sebagai Model Iklan (Celebrity Endorser) Terhadap Minat Beli
Konsumen”. Analisis yang digunakan menggunakan analisis regresi linier
berganda. Hasil penelitian menyatakan bahwa secara parsial dan simultan
celebrity endorser berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen.
3. Pengaruh Antara Keahlian Terhadap Keputusan Pembelian
Secara parsial dinyatakan bahwa Keahlian memiliki pengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian ini terlihat pada uji statistik
dengan melihat nilai signifikansi dibawah 0,05. Hasil penelitian ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Eni heruwati dalam penelitianya
yang berjudul “Analisis Pengaruh Daya Tarik, Kredibilitas, Dan Keahlian
Celebrity Endorser Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha
Mio”. Hasil penelitian menyatakan bahwa dapat ditarik beberapa
kesimpulan pada saat dilakukan pengolahan regresi berganda. Penelitian ini
memenuhi syarat validitas, reliabilitas, serta bebas dari heteroskedastisitas,
multikolinearitas dan telah lolos uji normalitas. Dari persamaan regresi yang
diperoleh, variabel dependen yang memiliki nilai paling signifikan yakni
kredibilitas. Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t menunjukkan
92
bahwa variable daya tarik, kredibilitas dan keahlian yang diteliti, ketiga
variable tersebut secara signifikan mempengaruhi keputusan pembelian.
Sedangkan pada uji f menunjukkan signifikan < 0,05. Hal ini berarti
variable daya tarik (X1), kredibilitas (X2) dan keahlian (X3) secara bersama-
sama berpengaruh secara nyata terhadap keputusan pembelian (Y).
Sedangkan koefisien determinasi diperoleh dengan nilai Adjusted R2 41%.
Artinya, variabel keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh adanya
variabel daya tarik, kredibilitas dan keahlian, sedangkan sisanya 59% dapat
dipengaruhi oleh variabel lain
93
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV, maka
dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Uji simultan (F-Test)
Secara simultan, hasil uji F menunjukkan bahwa ada pengaruh
signifikan antara variabel daya tarik, Kredibilitas dan keahlian secara
bersama-sama terhadap keputusan pembelian.
2. Uji Parsial (t-Test)
Secara parsial, hasil uji t menunjukkan bahwa variabel bebas yang
mempengaruhi keputusan memilih adalah kredibilitas dan keahlian,
sedangkan daya tarik tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
keputusan pembelian.
3. Koefisien determinasi (R2)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 57,2 % pengaruh keputusan
pembelian yang dijelaskan oleh variabel daya tarik, kredibilitas dan keahlian
dan sisanya 42,8% dipengaruhi oleh variabel lain dan tidak termasuk
kedalam analisis regresi ini.
B. Implikasi
Hasil penelitian menghasilkan secara parsial variabel yang memiliki
pengaruh terhadap keputusan pembelian adalah kredibilitas dan keahlian,
94
sedangkan variabel daya tarik tidak berpengaruh. Hal ini membuktikan bahwa
kredibilitas dan keahlian seorang artis pendukung lebih diutamakan
dibandingkan daya tarik.
Maka, perusahaan harus lebih seleksi lagi dalam melakukan pemilihan
artis pendukung dengan melakukan casting, dengan pertimbangan sesuai
dengan produk dan tema iklan yang akan ditayangkan agar menarik konsumen
dalam melakukan pembelian motor Yamaha mio.
C. Saran
Dari hasil penelitian ingin memberikan beberapa saran yang dapat
disampaikan yaitu :
1. Perusahaan harus dapat memilih artis berdasarkan kredibilitas dan
keahlianya dalam menyampaikan iklan, tidak hanya dilihat berdasarkan
daya tarik fisik.
2. Perusahaan harus melakukan seleksi lebih ketat lagi dalam memilih artis
pendukung dengan mengetahui kredibilitas dan keahlianya sebagai artis.
3. Perusahaan harus membuat konsep iklan yang baik sesuai dengan iklan dan
produk dan menyesuaikan dengan artis pendukung.
4. Penelitian ini hanya mengukur variabel daya tarik, kredibilitas dan keahlian
terhadap keputusan pembelian, untuk itu diharapkan pada penelitian
mendatang dapat diteliti variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi
keputusan pembelian.
95
DAFTAR PUSTAKA
Albari, 2002, “Mengenal Perilaku Konsumen Mengenai Penelitian Motivasi”,
Jurnal Siasat Bisnis, UII, No.7 Vol.I, Yogyakarta.
Andriastika Sukmawati dan Joko Suyono, 2005, ”Analisis Pengaruh Karakteristik
Bintang Idola Iklan (Celebrity Endorser) Terhadap Minat Beli Konsumen
Sebuah Merek Multivitamin (studi kasus pada Mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta)” Fokus Manajerial
Volume 3 No.1 Hal. 21-32.
Assael H, 2002, “Consumen Behavior and Marketing Action, Edisi 3, Kent
Publishing Company”, Boston Massachusset,AS.
Basu, Swastha, dan Hani, Handoko, 2002, “Manajemen Pemasaran : Analisa
Perilaku Konsumen”, Edisi I, BPFE Yogyakarta.
Basu, Swastha, DH dan Irawan, 2002, “Manajemen Pemasaran Modern”,
Liberty: Yogyakarta.
Belch, George E & Michael A. Belch, 2003. “Advertising and Promotion : An
Integrated Marketing Communication Perspective”, Internasional Edition,
McGraw Hill, New York.
Hamid, Abdul, “Buku Panduan Penulisan Skripsi”, Cetakan Pertama, FEIS UIN
Press, Jakarta, 2007.
Imam Ghozali, 2005, “Analisis Multivariate dengan Program SPSS”, Badan
Penerbit Universitas Diponegoro Semarang.
Jewler, D, 2005. “Creative in Advertising (8th ed)”. Thompson Work Worth.
USA.
Kuncoro, Mudrajad, 2006. “Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi”. Erlangga,
Jakarta.
Kussudyarsana, 2004, ”Fenomena Selebritas Sebagai Model Iklan Dari Sudut
Pandang Sumber Pesan”, Benefit Volume 8 No.2 Hal. 151-159.
Kotler, Philip, 2002, “Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan
Implementasi dan Kontrol”, Jilid I, Penerbit Prenhallindo: Jakarta.
Kotler, Philip, 2002, “Manajemen Pemasaran”, Edisi Milenium, Jilid 3, Penerbit
Prenhallindo: Jakarta.
96
Mahestu Noviandra, 2006, ”Analisis Pengaruh Model Iklan Terhadap Perilaku
Pembelian Remaja, Kasus Pada Bintang Akademi Fantasi Indosiar”.
Mowen, John.C dan Michael Minor, 2001, Perilaku Konsumen, Alih bahasa Lina
Salim, Jilid 2, Edisi 5, Erlangga, Jakarta.
Royan, Frans.M, 2005, “Marketing Celebrities”, Jilid I, Penerbit PT. Elex Media
Komputindo, Jakarta.
Sebayang, Siahaan Simon, 2008, ”Pengaruh Celebrity Endorser Terhadap
Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Yamaha Mio Pada Mio
Automatik Club (MAC) Medan”, Fakultas Ekonomi USU, Jurnal
Manajemen Bisnis,Vol.1 No.3 Hal. 117-125.
Setiawan, Ahmad Ikhsan, (2002), “Analisis Perilaku Konsumen dan Lingkungan
Bisnis Sebagai Masukan Strategi Pemasaran Jasa: Studi Kasus Pada
Warnet Pointer”, Jurnal Bisnis dan Manajemen, Vol. 2, No. 1, Mei 2002
Surakarta.
Shimp, Terence A, 2003, “Periklanan Promosi”, Jilid I, Penerbit Erlangga,
Jakarta.
Sodik, Nur, (2004), “Analisis Keberhasilan Persepsi Konsumen Pada Negara
Asal (Country of Origin) Terhadap Kualitas dan Harga Produk Otomotif
(Survey Terhadap Konsumen di kota Surakarta Tahun 2003)”, Jurnal
Bisnis dan Manajemen, Vol. 4, No. 1, Mei 2004 Surakarta.
Sugiyono, 2006, “Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Kesembilan”, Penerbit CV
Alpha Betha, Bandung.
www.yamahamio.com
www.harpindojaya.com
97
Lampiran 1: Lembar Kuisioner
LEMBAR KUISIONER
Identitas Peneliti
Nama : Topik Hidayat
Nim : 204081002240
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Sehubungan dengan adanya penelitian untuk tugas akhir program strata satu (S1)
fakultas ekonomi dan ilmu sosial. Saya meminta kesediaanya untuk membantu
penelitian saya yang berjudul “ Analisis Pengaruh Daya Tarik, Kredibilitas,
Dan Keahlian Celebrity Endorser Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda
Motor Yamaha Mio”. Dengan mengisi kuisioner yang telah disediakan. Atas
perhatian dan bantuanya saya ucapkan terima kasih .
Cara pengisian
Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan kondisi anda mengenai beberapa
pertanyaan berikut, dengan memberikan tanda ceklis (√ ) pada kolom yang telah
disediakan. Berikut merupakan bobot pilihan jawaban :
(SS) Sangat setuju = 5 (R) Ragu-ragu = 3 (STS) Sangat tidak setuju = 1
(S) Setuju = 4 (TS) Tidak setuju = 2
Profil responden
Nama : …………………………....
Alamat : ……………………………
Usia berkisar antara : < 18 thn 26 - 50 tahun
18 - 25 thn 50 >
Jenis kelamin : Pria Wanita
98
Daya Tarik (X1)
No. Pertanyaan STS TS R S SS
1. Saya sangat menyukai fisik dari celebrity endorser
pada iklan Motor Yamaha Mio
2. Saya sangat menyukai Gaya Hidup dari celebrity
endorser pada iklan Motor Yamaha Mio
3. Saya memiliki kesamaan hobi dengan celebrity
endorser pada iklan motor Yamaha Mio
4 Saya memiliki kesamaan kepribadian dengan
celebrity endorser pada iklan motor Yamaha Mio
5 Saya memiliki kesamaan karakter dengan celebrity
endorser pada iklan motor Yamaha Mio
6 Celebrity endorser yang digunakan pada iklan
motor Yamaha Mio memiliki popularitas yang baik
di masyarakat
7 Celebrity endorser yang digunakan pada iklan
motor Yamaha Mio memiliki interaksi yang baik
terhadap konsumen dalam menyampaikan iklan
Kredibilitas (X2)
No. Pertanyaan STS TS R S SS
1 Celebrity endorser memiliki banyak pengetahuan
tentang kelebihan produk Motor Yamaha Mio
2 Celebrity endorser memiliki banyak pengetahuan
tentang manfaat produk Motor Yamaha Mio
3 Celebrity endorser dalam iklan Motor Yamaha Mio
memiliki kemampuan menarik rasa percaya diri
konsumen untuk membeli produk Motor Yamaha Mio
4 Celebrity endorser dalam iklan Motor Yamaha Mio
memiliki kemampuan menyakinkan konsumen untuk
membeli produk Motor Yamaha Mio
5 Celebrity endorser dalam iklan Motor Yamaha Mio
memiliki kemampuan komunikasi yang baik dengan
konsumen
6 Celebrity endorser memiliki kecocokan dengan merek
atau produk Motor Yamaha Mio, sehingga memiliki
nilai yang positif untuk merek yang diiklankan
99
Keahlian (X3)
No. Pertanyaan STS TS R S SS
1 Celebriti endorser dalam iklan Motor Yamaha Mio
memiliki keahlian untuk menyampaikan pesan kepada
konsumennya
2 Penggunaan bahasa yang baik dalam menyampaikan
pesan dimiliki oleh Celebriti endorser dalam iklan
Motor Yamaha Mio
3 Celebrity endorser memiliki pengalaman dalam
menggunakan produk atau merek Motor Yamaha Mio
4 Celebrity endorser memiliki pengalaman yang terkait
dengan produk atau merek Motor Yamaha Mio
5 Celebrity endorser memiliki keterampilan yang
berhubungan dengan topik iklan Motor Yamaha Mio.
Keputusan Pembelian (Y)
No. Pertanyaan STS TS R S SS
1 Setelah melihat celebrity endorser dalam iklan Motor
Yamaha Mio, saya lebih memprioritaskan untuk
membeli Motor Yamaha Mio
2 Setelah melihat celebrity endorser dalam iklan Motor
Yamaha Mio, saya yakin dalam membeli Motor
Yamaha Mio
3 Saya menggunakan motor Yamaha Mio mendapat
informasi dari kerabat/Teman
4 Saya menggunakan motor Yamaha Mio mendapat
informasi dari media
5 Setelah melihat celebrity endorser dalam iklan Motor
Yamaha Mio, saya memiliki pertimbangan manfaat
untuk membeli Motor Yamaha Mio
6 Sebelum menentukan motor yang akan dibeli, saya
melakukan penilaian dan seleksi terhadap berbagai
merek motor matic lainya
7 Saya membeli Motor Yamaha Mio karena ingin
mencoba kualitas dari motor tersebut
8 Saya akan terus menggunakan Motor Yamaha Mio
9 Saya merekomendasikan / menganjurkan kepada
orang lain untuk menggunakan Motor Yamaha Mio
100
Lampiran 2: Data Mentah
Daya Tarik
NO DT1 DT2 DT3 DT4 DT5 DT6 DT7 Total_DT
1 5 5 5 5 5 4 4 33
2 5 5 5 5 5 4 5 34
3 5 5 5 5 5 4 5 34
4 5 5 5 5 5 5 5 35
5 5 5 5 5 4 4 4 32
6 5 5 5 5 5 4 5 34
7 5 5 5 5 5 4 5 34
8 5 5 5 5 5 4 5 34
9 4 5 4 3 4 4 4 28
10 5 5 5 5 5 4 5 34
11 4 5 4 3 4 4 4 28
12 5 5 5 5 4 4 4 32
13 5 5 5 5 5 5 5 35
14 5 5 5 5 5 4 4 33
15 5 5 5 5 5 5 5 35
16 4 5 4 3 4 4 4 28
17 5 5 5 5 5 4 4 33
18 5 5 5 5 5 4 5 34
19 5 5 4 4 5 5 5 33
20 5 3 4 4 4 3 4 27
21 4 4 4 4 4 5 5 30
22 3 2 2 3 3 3 3 19
23 3 4 4 4 4 5 5 29
24 4 4 4 5 4 4 4 29
25 4 5 3 4 4 4 4 28
26 5 4 4 4 4 5 5 31
27 3 2 4 4 4 3 4 24
28 4 5 4 5 5 4 5 32
29 4 5 4 5 4 4 3 29
30 3 4 3 4 5 3 4 26
31 4 4 4 5 5 4 4 30
32 5 5 5 4 4 5 5 33
33 3 3 3 4 4 3 3 23
34 4 4 4 3 3 4 4 26
35 5 5 5 5 5 5 5 35
36 4 4 4 4 4 4 4 28
37 3 3 3 3 3 3 3 21
38 4 4 4 4 4 4 4 28
39 3 4 4 5 5 4 4 29
40 4 5 5 4 4 5 5 32
41 4 3 3 3 4 4 4 25
42 3 4 4 4 3 3 3 24
43 4 4 5 5 5 4 4 31
44 5 5 4 4 5 5 4 32
45 4 3 4 3 4 3 4 25
46 4 5 4 5 4 5 4 31
47 4 4 3 3 4 4 3 25
48 5 5 4 4 5 5 4 32
49 4 4 5 5 4 4 5 31
50 3 3 3 3 3 3 3 21
51 3 3 4 4 3 3 4 24
52 4 4 4 4 4 4 4 28
53 5 5 5 5 5 5 5 35
54 4 4 4 5 5 5 5 32
55 3 4 4 4 4 4 3 26
56 5 5 5 5 3 4 3 30
57 5 4 5 4 5 4 5 32
58 4 3 4 3 4 3 4 25
59 4 5 4 5 4 5 4 31
60 3 4 3 4 3 4 3 24
61 4 4 4 5 5 4 4 30
62 5 5 5 4 4 5 5 33
63 3 3 3 4 4 3 3 23
64 4 4 4 3 3 4 4 26
65 5 5 5 5 5 5 5 35
66 4 4 4 4 4 4 4 28
67 3 3 3 3 3 3 3 21
68 4 4 4 4 4 4 4 28
69 3 4 4 5 5 4 4 29
70 4 5 5 4 4 5 5 32
101
Kredibilitas
NO KR1 KR2 KR3 KR4 KR5 KR6 Total_KR
1 4 5 4 5 4 4 26
2 5 5 5 4 5 4 28
3 5 4 4 4 5 4 26
4 5 5 5 5 5 5 30
5 4 3 3 3 4 4 21
6 4 5 5 4 4 5 27
7 4 4 4 3 4 4 23
8 4 4 4 4 4 4 24
9 4 3 3 3 4 4 21
10 4 4 4 5 4 4 25
11 5 5 5 4 5 5 29
12 4 3 3 4 3 3 20
13 4 4 4 3 4 4 23
14 4 4 4 4 4 4 24
15 5 5 5 5 5 5 30
16 4 4 4 4 4 4 24
17 4 3 3 3 3 3 19
18 4 4 5 4 4 4 25
19 5 5 5 5 5 5 30
20 4 3 4 3 3 4 21
21 4 4 5 3 4 4 24
22 4 5 5 4 4 5 27
23 4 5 4 4 4 5 26
24 4 4 3 3 4 4 22
25 5 4 5 5 5 4 28
26 4 4 3 4 4 4 23
27 5 4 4 5 5 4 27
28 5 5 4 4 5 5 28
29 4 3 3 3 3 3 19
30 5 3 4 4 4 3 23
31 5 5 4 4 5 5 28
32 4 4 5 5 4 4 26
33 4 4 3 3 4 4 22
34 3 3 4 4 3 3 20
35 5 5 5 5 5 5 30
36 4 4 4 4 4 4 24
37 3 3 3 3 3 3 18
38 4 4 4 4 4 4 24
39 5 5 4 4 5 5 28
40 4 4 5 5 4 4 26
41 3 3 3 4 4 3 20
42 5 5 5 3 3 4 25
43 4 5 5 5 4 4 27
44 4 5 4 5 4 5 27
45 4 4 3 3 3 4 21
46 5 4 5 4 5 4 27
47 3 4 4 3 3 4 21
48 4 5 5 4 4 5 27
49 5 4 4 5 4 4 26
50 3 3 3 3 3 3 18
51 4 3 3 4 4 3 21
52 4 4 4 4 4 4 24
53 5 5 5 5 5 5 30
54 5 5 4 4 4 4 26
55 3 3 3 4 4 4 21
56 3 3 3 5 5 5 24
57 4 5 4 5 4 5 27
58 3 4 3 4 3 4 21
59 5 4 5 4 5 4 27
60 4 3 4 4 4 4 23
61 5 5 4 4 5 5 28
62 4 4 5 5 4 4 26
63 4 4 3 3 4 4 22
64 3 3 4 4 3 3 20
65 5 5 5 5 5 5 30
66 4 4 4 4 4 4 24
67 3 3 3 3 3 3 18
68 4 4 4 4 4 4 24
69 5 5 4 4 5 5 28
70 4 4 5 5 4 4 26
102
Keahlian
NO KH1 KH2 KH3 KH4 KH5 Total_KH
1 4 5 4 5 4 22
2 5 5 5 4 5 24
3 5 4 4 4 5 22
4 5 5 5 5 5 25
5 4 3 3 3 4 17
6 4 5 5 4 4 22
7 4 4 4 3 4 19
8 4 4 4 4 4 20
9 4 3 3 3 4 17
10 5 3 3 4 5 20
11 4 4 4 4 4 20
12 4 4 4 4 4 20
13 5 5 5 4 5 24
14 4 4 4 4 4 20
15 5 4 4 5 5 23
16 4 3 3 3 4 17
17 4 3 4 4 4 19
18 4 4 4 4 3 19
19 4 5 5 5 5 24
20 3 3 4 4 4 18
21 5 4 4 4 5 22
22 4 4 3 4 4 19
23 4 3 4 4 4 19
24 3 3 3 4 4 17
25 4 4 4 5 4 21
26 4 4 3 4 4 19
27 4 3 4 5 4 20
28 3 4 4 4 4 19
29 4 4 3 4 4 19
30 5 5 3 4 4 21
31 4 4 4 4 4 20
32 5 5 5 5 5 25
33 3 3 3 3 3 15
34 4 4 4 4 4 20
35 4 4 4 4 4 20
36 5 5 5 5 5 25
37 4 4 4 4 4 20
38 3 3 3 3 3 15
39 5 4 4 5 4 22
40 4 5 5 4 5 23
41 3 4 4 3 4 18
42 3 4 4 3 4 18
43 4 5 5 4 5 23
44 5 4 5 5 4 23
45 4 3 4 4 3 18
46 4 5 4 4 5 22
47 3 4 4 3 4 18
48 5 5 4 5 5 24
49 4 4 5 4 4 21
50 3 3 3 3 3 15
51 3 3 4 3 3 16
52 4 4 4 4 4 20
53 5 5 5 5 5 25
54 4 4 5 4 4 21
55 4 4 4 4 4 20
56 3 4 3 3 4 17
57 5 4 5 5 4 23
58 4 3 4 4 3 18
59 4 5 4 4 5 22
60 4 4 3 4 4 19
61 4 4 4 4 4 20
62 5 5 5 5 5 25
63 3 3 3 3 3 15
64 4 4 4 4 4 20
65 4 4 4 4 4 20
66 5 5 5 5 5 25
67 4 4 4 4 4 20
68 3 3 3 3 3 15
69 5 4 4 5 4 22
70 4 5 5 4 5 23
103
Keputusan Pembelian
NO KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6 KP7 KP8 KP9 Total_KP
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
2 4 3 4 5 4 4 4 3 4 35
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 43
5 3 4 3 3 3 3 3 4 4 30
6 4 5 4 5 4 4 4 5 5 40
7 3 4 3 4 3 3 3 4 4 31
8 4 4 4 4 4 4 4 4 3 35
9 4 4 4 3 2 4 2 4 4 31
10 4 4 4 3 4 4 4 4 5 36
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
13 4 4 4 5 4 4 4 4 4 37
14 4 3 4 4 4 4 4 3 3 33
15 4 5 4 4 5 4 5 5 5 41
16 3 3 3 3 3 3 3 3 4 28
17 4 4 4 4 3 4 3 4 4 34
18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
19 4 5 4 4 4 4 4 5 4 38
20 3 4 3 3 4 3 4 4 4 32
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
22 3 3 4 5 4 3 4 4 4 34
23 4 3 4 4 4 3 4 4 4 34
24 4 3 3 4 4 3 4 4 4 33
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
29 5 5 5 4 4 5 4 4 4 40
30 5 5 4 5 5 5 5 5 5 44
31 4 4 4 5 5 5 5 5 5 42
32 5 5 5 4 4 4 4 4 4 39
33 3 3 3 4 4 4 4 4 4 33
34 4 4 4 3 3 3 3 3 3 30
35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
36 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
38 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
39 4 4 5 4 4 5 4 4 5 39
40 5 5 5 5 5 4 5 5 4 43
41 3 3 4 4 3 3 4 3 3 30
42 4 4 5 5 5 3 5 5 3 39
43 4 5 5 5 4 4 5 4 4 40
44 4 5 4 4 5 4 4 5 4 39
45 4 4 3 3 4 3 3 4 3 31
46 5 4 5 5 4 5 5 4 5 42
47 4 4 3 4 4 3 4 4 3 33
48 5 4 4 5 4 4 5 4 4 39
49 5 5 4 4 5 5 4 5 5 42
50 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
51 3 4 4 3 4 4 3 4 4 33
52 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
53 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
54 4 5 5 5 4 4 5 4 4 40
55 3 3 4 4 3 3 4 3 3 30
56 3 3 3 5 5 3 5 5 3 35
57 4 5 4 4 5 4 4 5 4 39
58 3 4 3 3 4 3 3 4 3 30
59 5 4 5 5 4 5 5 4 5 42
60 3 4 3 3 4 3 3 4 3 30
61 4 4 4 5 5 5 5 5 5 42
62 5 5 5 4 4 4 4 4 4 39
63 3 3 3 4 4 4 4 4 4 33
64 4 4 4 3 3 3 3 3 3 30
65 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
66 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
67 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
68 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
69 4 4 5 4 4 5 4 4 5 39
70 5 5 5 5 5 4 5 5 4 43
104
Lampiran 3 : Hasil Perhitungan SPSS 16
Frekuensi Data
Daya Tarik
DT1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ragu - Ragu 15 21.4 21.4 21.4
Setuju 28 40.0 40.0 61.4
Sangat Setuju 27 38.6 38.6 100.0
Total 70 100.0 100.0
DT2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.9 2.9 2.9
Ragu - Ragu 10 14.3 14.3 17.1
Setuju 24 34.3 34.3 51.4
Sangat Setuju 34 48.6 48.6 100.0
Total 70 100.0 100.0
DT3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.4 1.4 1.4
Ragu - Ragu 10 14.3 14.3 15.7
Setuju 33 47.1 47.1 62.9
Sangat Setuju 26 37.1 37.1 100.0
Total 70 100.0 100.0
DT4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ragu - Ragu 13 18.6 18.6 18.6
Setuju 26 37.1 37.1 55.7
Sangat Setuju 31 44.3 44.3 100.0
Total 70 100.0 100.0
105
DT5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ragu - Ragu 10 14.3 14.3 14.3
Setuju 32 45.7 45.7 60.0
Sangat Setuju 28 40.0 40.0 100.0
Total 70 100.0 100.0
DT6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ragu - Ragu 13 18.6 18.6 18.6
Setuju 38 54.3 54.3 72.9
Sangat Setuju 19 27.1 27.1 100.0
Total 70 100.0 100.0
DT7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ragu - Ragu 12 17.1 17.1 17.1
Setuju 33 47.1 47.1 64.3
Sangat Setuju 25 35.7 35.7 100.0
Total 70 100.0 100.0
Kredibilitas
KR1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ragu - Ragu 10 14.3 14.3 14.3
Setuju 38 54.3 54.3 68.6
Sangat Setuju 22 31.4 31.4 100.0
Total 70 100.0 100.0
KR2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ragu - Ragu 17 24.3 24.3 24.3
Setuju 30 42.9 42.9 67.1
Sangat Setuju 23 32.9 32.9 100.0
Total 70 100.0 100.0
106
KR3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ragu - Ragu 18 25.7 25.7 25.7
Setuju 30 42.9 42.9 68.6
Sangat Setuju 22 31.4 31.4 100.0
Total 70 100.0 100.0
KR4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ragu - Ragu 17 24.3 24.3 24.3
Setuju 34 48.6 48.6 72.9
Sangat Setuju 19 27.1 27.1 100.0
Total 70 100.0 100.0
KR5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ragu - Ragu 13 18.6 18.6 18.6
Setuju 38 54.3 54.3 72.9
Sangat Setuju 19 27.1 27.1 100.0
Total 70 100.0 100.0
KR6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ragu - Ragu 11 15.7 15.7 15.7
Setuju 40 57.1 57.1 72.9
Sangat Setuju 19 27.1 27.1 100.0
Total 70 100.0 100.0
Keahlian
KH1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ragu - Ragu 13 18.6 18.6 18.6
Setuju 39 55.7 55.7 74.3
Sangat Setuju 18 25.7 25.7 100.0
Total 70 100.0 100.0
107
KH2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ragu - Ragu 17 24.3 24.3 24.3
Setuju 35 50.0 50.0 74.3
Sangat Setuju 18 25.7 25.7 100.0
Total 70 100.0 100.0
KH3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ragu - Ragu 16 22.9 22.9 22.9
Setuju 37 52.9 52.9 75.7
Sangat Setuju 17 24.3 24.3 100.0
Total 70 100.0 100.0
KH4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ragu - Ragu 14 20.0 20.0 20.0
Setuju 40 57.1 57.1 77.1
Sangat Setuju 16 22.9 22.9 100.0
Total 70 100.0 100.0
KH5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ragu - Ragu 9 12.9 12.9 12.9
Setuju 42 60.0 60.0 72.9
Sangat Setuju 19 27.1 27.1 100.0
Total 70 100.0 100.0
Keputusan Pembelian
KP1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ragu - Ragu 17 24.3 24.3 24.3
Setuju 39 55.7 55.7 80.0
Sangat Setuju 14 20.0 20.0 100.0
Total 70 100.0 100.0
108
KP2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ragu - Ragu 15 21.4 21.4 21.4
Setuju 38 54.3 54.3 75.7
Sangat Setuju 17 24.3 24.3 100.0
Total 70 100.0 100.0
KP3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ragu - Ragu 16 22.9 22.9 22.9
Setuju 38 54.3 54.3 77.1
Sangat Setuju 16 22.9 22.9 100.0
Total 70 100.0 100.0
KP4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ragu - Ragu 15 21.4 21.4 21.4
Setuju 35 50.0 50.0 71.4
Sangat Setuju 20 28.6 28.6 100.0
Total 70 100.0 100.0
KP5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.4 1.4 1.4
Ragu - Ragu 12 17.1 17.1 18.6
Setuju 42 60.0 60.0 78.6
Sangat Setuju 15 21.4 21.4 100.0
Total 70 100.0 100.0
KP6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ragu - Ragu 21 30.0 30.0 30.0
Setuju 36 51.4 51.4 81.4
Sangat Setuju 13 18.6 18.6 100.0
Total 70 100.0 100.0
109
KP7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.4 1.4 1.4
Ragu - Ragu 14 20.0 20.0 21.4
Setuju 38 54.3 54.3 75.7
Sangat Setuju 17 24.3 24.3 100.0
Total 70 100.0 100.0
KP8
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ragu - Ragu 11 15.7 15.7 15.7
Setuju 43 61.4 61.4 77.1
Sangat Setuju 16 22.9 22.9 100.0
Total 70 100.0 100.0
KP9
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ragu - Ragu 16 22.9 22.9 22.9
Setuju 39 55.7 55.7 78.6
Sangat Setuju 15 21.4 21.4 100.0
Total 70 100.0 100.0
110
Uji Validitas dan Reliabilitas
Daya Tarik
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.882 7
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
DT1 4.47 .730 30
DT2 4.57 .858 30
DT3 4.37 .765 30
DT4 4.47 .730 30
DT5 4.50 .572 30
DT6 4.10 .607 30
DT7 4.43 .626 30
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
DT1 26.43 10.185 .754 .853
DT2 26.33 9.885 .669 .867
DT3 26.53 9.706 .827 .842
DT4 26.43 10.599 .652 .867
DT5 26.40 11.076 .742 .859
DT6 26.80 11.890 .471 .886
DT7 26.47 11.292 .605 .872
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
30.90 14.231 3.772 7
111
Kredibilitas
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.887 6
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
KR1 4.33 .479 30
KR2 4.10 .759 30
KR3 4.10 .759 30
KR4 3.93 .740 30
KR5 4.17 .648 30
KR6 4.13 .629 30
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
KR1 20.43 8.599 .605 .885
KR2 20.67 6.782 .803 .850
KR3 20.67 7.057 .718 .866
KR4 20.83 7.454 .626 .882
KR5 20.60 7.283 .809 .851
KR6 20.63 7.689 .701 .868
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
24.77 10.530 3.245 6
112
Keahlian
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.764 5
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
KH1 4.17 .592 30
KH2 3.93 .740 30
KH3 3.87 .681 30
KH4 4.07 .583 30
KH5 4.23 .504 30
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
KH1 16.10 3.610 .475 .740
KH2 16.33 2.920 .618 .690
KH3 16.40 3.145 .588 .701
KH4 16.20 3.683 .450 .748
KH5 16.03 3.689 .562 .718
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
20.27 5.030 2.243 5
113
Keputusan Pembelian
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.898 9
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
KP1 3.90 .548 30
KP2 3.93 .640 30
KP3 3.87 .507 30
KP4 4.00 .643 30
KP5 3.87 .629 30
KP6 3.83 .592 30
KP7 3.87 .629 30
KP8 4.00 .525 30
KP9 4.07 .521 30
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
KP1 31.43 11.978 .769 .879
KP2 31.40 12.179 .584 .893
KP3 31.47 12.464 .690 .885
KP4 31.33 12.230 .567 .895
KP5 31.47 11.637 .737 .880
KP6 31.50 11.776 .755 .879
KP7 31.47 11.637 .737 .880
KP8 31.33 12.713 .589 .892
KP9 31.27 12.823 .563 .894
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
35.33 15.195 3.898 9
114
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Regression
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Keputusan Pembelian 36.03 4.815 70
Daya Tarik 29.44 4.092 70
Kredibilitas 24.54 3.326 70
Keahlian 20.27 2.740 70
Correlations
Keputusan Pembelian Daya Tarik Kredibilitas Keahlian
Pearson Correlation Keputusan Pembelian 1.000 .360 .530 .745
Daya Tarik .360 1.000 .559 .541
Kredibilitas .530 .559 1.000 .545
Keahlian .745 .541 .545 1.000
Sig. (1-tailed) Keputusan Pembelian . .001 .000 .000
Daya Tarik .001 . .000 .000
Kredibilitas .000 .000 . .000
Keahlian .000 .000 .000 .
N Keputusan Pembelian 70 70 70 70
Daya Tarik 70 70 70 70
Kredibilitas 70 70 70 70
Keahlian 70 70 70 70
Model Summary
b
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .768a .591 .572 3.150 2.267
a. Predictors: (Constant), Keahlian, Daya Tarik, Kredibilitas
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
ANOVA
b
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 944.906 3 314.969 31.736 .000a
Residual 655.037 66 9.925
Total 1599.943 69
a. Predictors: (Constant), Keahlian, Daya Tarik, Kredibilitas
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
115
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 8.000 3.346 2.391 .020
Daya Tarik -.173 .119 -.147 -1.457 .150 .608 1.645
Kredibilitas .335 .147 .232 2.286 .025 .604 1.655
Keahlian 1.228 .176 .699 6.995 .000 .622 1.609
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Coefficients
a
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Daya Tarik .608 1.645
Kredibilitas .604 1.655
Keahlian .622 1.609
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Charts
116