analisis pengaruh dana pihak ketiga (dpk), non...

115
1 ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING FINANCING (NPF), DAN INFLASI TERHADAP FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR) BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (BPRS) DI INDONESIA PERIODE 2010-2013 Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Naeli Kamilia Fikriati 1110084000040 JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISINIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/2015 M

Upload: buixuyen

Post on 07-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

1

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON

PERFORMING FINANCING (NPF), DAN INFLASI TERHADAP

FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR) BANK PEMBIAYAAN

RAKYAT SYARIAH (BPRS) DI INDONESIA

PERIODE 2010-2013

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Naeli Kamilia Fikriati

1110084000040

JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISINIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H/2015 M

Page 2: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

2

Page 3: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

3

Page 4: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

4

Page 5: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

5

Page 6: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

i

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Naeli Kamilia Fikriati

2. Tempat, Tanggal Lahir : Kedungwuluh Lor, 19 September 1991

3. Agama : Islam

4. Jenis Kelamin : Perempuan

5. Alamat : Komp Reni Jaya, Jl Bali Blok Q-8/18,

Pondok Benda, Pamulang, Tangerang

Selatan

6. No. Telepon : 08999873540

7. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN FORMAL

1. TK Nurul Hasanah Pondok Benda (1997-1998)

2. SD Negeri Pondok Benda II (1998-2001)

3. SD Negeri Lebak Bulus 03 Pagi (2001-2004)

4. Mts Negeri Tangerang II Pamulang (2004-2007)

5. SMA Muhammadiyah 25 Pamulang (2007-2010)

6. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2010-2015)

Page 7: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

ii

ABSTRACT

This study aimed to analyze the influence of third party financing (DPK),

non performing financing (NPF), and inflation to financing to deposit ratio (FDR)

Islamic rural bank in Indonesia. The analysis was using monthly time series data

published by Bank Indonesia from 2010 to 2013 period. The method which used in

this study is Ordinary Least Square (OLS).

The results showed that third party financing (DPK) had significant

influence to financing to deposit ratio (FDR) in Islamic rural bank in Indonesia

from 2010 to 2013 period. Whereas non performing financing (NPF) and inflation

did not have significant influence to financing to deposit ratio (FDR) in Islamic

rural bank in Indonesia from 2010 to 2013 period.

Key words : financing to deposit ratio (FDR), third party financing (DPK), non

performing financing (NPF), inflation, Ordinary Least Square

(OLS)

Page 8: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

iii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana Pihak Ketiga

(DPK), Non Performing Financing (NPF) dan Inflasi terhadap Financing to

Deposit Ratio (FDR) pada bank pembiayaan rakyat syariah di Indonesia. Analisis

dilakukan dengan menggunakan data runtut waktu bulanan yang dipublikasikan

oleh Bank Indonesia periode 2010 hingga 2013. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Ordinary Least Square (OLS).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dana Pihak Ketiga (DPK) memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR) pada Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia periode 2010 hingga 2013. Sedangkan

Non Performing Financing (NPF) dan Inflasi tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR) pada Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah di Indonesia periode 2010 hingga 2013

Kata kunci : financing to deposit ratio (FDR), dana pihak ketiga (DPK), non

performing financing (NPF), inflasi, Ordinary Least Square (OLS)

Page 9: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

iv

KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT dengan segala

kesempurnaan-Nya yang telah menciptakan alam semesta beserta seluruh isinya

dan kita sebagai manusia yang menjadi salah satu ciptaan-Nya yang telah sangat

sempurna dan mulia dilahirkan di dunia ini, Allah SWT yang telah melimpahkan

berkah dan karunia-Nya kepada penulis serta menganugerahkan kecerdasan dan

kemampuan berpikir khususnya kepada penulis, sehingga sampai saat ini penulis

mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan ikhlas dengan harapan dapat

memberikan manfaat yang luas bagi banyak pihak. Shalawat serta salam tidak

lupa untuk selalu diserukan kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW yang

telah membawa ajaran agama Islam hingga sampai kepada kita semua.

Penulisan skripsi ini penulis lakukan dalam rangka memenuhi salah satu

syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi

Pembangunan pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini jika tanpa bimbingan

dan bantuan berbagai pihak dari mulai periode perkuliahan sampai pada

penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit untuk dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan baik. Oleh karena itu, izinkanlah penulis untuk mengucapkan terima kasih

yang sebesar besarnya kepada pihak-pihak terkait yang berjasa bagi penulis dalam

hidup penulis dan dalam penyusunan skripsi ini, yang terdiri dari:

Page 10: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

v

1. Kedua orang tua ku tercinta, Bapak Mulkan Nasir dan Ibu Suprapti,

terimakasih yang tak terhingga atas segala do’a, bimbingan, semangat, dan

dukungannya, sehingga aku bisa sampai pada jenjang strata 1 ini. Mungkin

ucapan terimakasih tidak cukup untuk menggantikan kasih sayang dan

pengorbanan Bapak dan Ibu selama ini. Hanya do’a yang bisa kupanjatkan

kepada Allah SWT, agar Bapak dan Ibu senantiasa diberi kesehatan serta

kebahagiaan dunia dan akhirat.

2. Kepada kakakku, mas Amin, mba Resa, mas Esal, mba Dilla, mas Apip, ka

Upie, dan semua kakak-kakak sepupuku. Banyak sekali pengalaman-

pengalaman yang telah kalian berikan kepadaku sehingga aku dapat memiliki

banyak pengetahuan tentang hidup. Karena hidup ini bukan hanya tentang diri

sendiri melainkan apa yang telah orang lain dapatkan juga dapat memberikan

kita pelajaran.

3. Kepada keluarga besarku yang telah memberikan dukungan dalam penulisan

skripsi ini sehingga aku dapat menyelesaikannya dengan baik.

4. Bapak Dr. M. Arif Mufraini, Lc., M.Si. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Zuhairan Y. Yunan, M.Sc, Selaku Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi dan

Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

6. Bapak Zaenal Mutaqqin, MPP, Selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Ekonomi dan

Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Page 11: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

vi

7. Bapak Dr. Ir. H. Roikhan Mochammad Aziz, MM, Selaku dosen pembimbing

satu yang telah memberikan kemudahan dalam penulisan skripsi ini serta yang

telah menemukan rumus hahslm, tujuh Qur’an, sinlammim, 472319, 7114 dan

319913616. Semoga menjadi amal baik dan mendapat balasan dari Allah SWT

dengan balasan yang lebih baik.

8. Bapak Ali Rama, SE., M.Ec selaku dosen pembimbing dua yang telah

memberikan arahan, saran, wawasan, maupun kritik yang sangat membangun

untuk membuat penulisan skripsi ini menjadi lebih baik dan dapat

terselesaikan. Semoga menjadi amal baik dan mendapat balasan dari Allah

SWT dengan balasan yang lebih baik.

9. Segenap dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan ilmu

pengetahuan dan wawasan kepada penulis, mulai dari masa perkuliahan

hingga pada penulisan skripsi ini.

10. Kepada Kemal Fauzi kekasihku yang terus menemani dan memberikan

bantuan dan terus memotivasi disaat penulis mengalami masa-masa sulit. Dia

juga telah memberikan banyak pengalaman yang baru dalam hidup ini.

11. Teman-teman seperjuanganku Hadelina Hafni, Kesuma Dewi, Bella Septiana

yang sama-sama sedang menjalani tugas skripsi, yang saling memberikan

motivasi dalam penulisan skripsi ini. Terima kasih juga karena kalian telah

memberikan banyak pengalaman sehingga aku bisa belajar dan mengoreksi

kesalahan yang lalu.

Page 12: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

vii

12. Segenap teman-teman IESP 2010 yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Terimakasih untuk selalu bisa sharing tentang mata kuliah dan juga skripsi.

Terimakasih banyak untuk semua.

13. Dan kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Penulis sangat menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan dan banyak kelemahan. Oleh karena itu, penulis tak lupa

mengharapkan kritik dan saran atas skripsi ini.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jakarta, 18 Mei 2015

Penulis

Naeli Kamilia Fikriati

Page 13: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... i

ABSTRACT ..................................................................................................... ii

ABSTRAK ...................................................................................................... iii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iv

DAFTAR ISI ................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii

BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 12

C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 12

D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 13

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 15

A. Landasan Teori ............................................................................... 15

1. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah ........................................... 15

a. Definisi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah ....................... 15

b. Kegiatan Usaha Bank Pembiayaan Rakyat Syariah ........... 16

2. Financing to Deposit Ratio (FDR) ........................................... 17

3. Dana Pihak Ketiga (DPK) ........................................................ 18

a. Definisi Dana Pihak Ketiga ................................................ 18

b. Macam-macam Dana Pihak Ketiga .................................... 19

c. Sumber Dana Pihak Ketiga ................................................ 21

Page 14: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

ix

d. Hubungan Dana Pihak Ketiga (DPK) dengan Financing to

Deposit Ratio (FDR) .......................................................... 23

4. Non Performing Financing (NPF) ........................................... 24

a. Definisi Non Performing Financing (NPF) ....................... 24

b. Hubungan Non Performing Financing (NPF) dengan

Financing to Deposit Ratio (FDR) ..................................... 25

5. Inflasi........................................................................................ 26

a. Definisi Inflasi .................................................................... 26

b. Macam-Macam Inflasi ....................................................... 26

c. Teori Inflasi Islam .............................................................. 29

d. Hubungan Inflasi dengan Financing to Deposit Ratio (FDR)

............................................................................................ 32

B. Penelitian Terdahulu ...................................................................... 33

C. Kerangka Pemikiran ....................................................................... 38

D. Hipotesis Penelitian ........................................................................ 40

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 42

A. Tujuan Penelitian ........................................................................... 42

B. Jenis dan Sumber Data ................................................................... 42

1. Jenis Data ................................................................................. 42

2. Sumber Data ............................................................................. 43

C. Operasional Variabel Penelitian ..................................................... 43

1. Variabel Terikat (Dependent Variable) ................................... 43

2. Variabel Bebas (Independent Variable) ................................... 45

D. Metode Analisis Data ..................................................................... 48

1. Uji Asumsi Klasik .................................................................... 51

a. Uji Normalitas .................................................................... 51

b. Uji Multikolinearitas .......................................................... 53

c. Uji Heteroskedastisitas ....................................................... 55

d. Uji Autokorelasi ................................................................. 57

2. Uji Statistik .............................................................................. 59

a. Uji parsial (Uji-t) ................................................................ 59

b. Uji Fisher (Uji-F) ............................................................... 60

3. Uji Koefisien Determinasi (R2) ................................................ 61

BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................ 63

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................... 63

1. Perkembangan Financing to Deposit Ratio (FDR) .................. 63

2. Perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK) ............................... 65

3. Perkembangan Non Performing Financing (NPF) .................. 66

Page 15: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

x

4. Perkembangan Inflasi ............................................................... 68

B. Hasil Analisis dan Pembahasan ..................................................... 69

1. Uji Asumsi Klasik .................................................................... 70

a. Uji Normalitas .................................................................... 70

b. Uji Multikolinearitas .......................................................... 72

c. Uji Heteroskedastisitas ....................................................... 73

d. Uji Autokorelasi ................................................................. 74

2. Uji Statistik .............................................................................. 76

a. Interpretasi.......................................................................... 77

b. Uji parsial (Uji-t) ................................................................ 77

c. Uji Fisher (Uji-F) ............................................................... 79

3. Uji Koefisien Determinasi (R2) ................................................ 79

C. Analisis Ekonomi ........................................................................... 80

1. Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Financing to

Deposit Ratio (FDR) ................................................................ 80

2. Pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap Financing

to Deposit Ratio (FDR) ............................................................ 81

3. Pengaruh Inflasi terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR). 83

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 85

A. Kesimpulan .................................................................................... 85

B. Saran ............................................................................................... 87

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 89

LAMPIRAN .................................................................................................... 91

Page 16: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

xi

DAFTAR TABEL

No Keterangan Halaman

1.1 Perkembangan Bank Syariah Berdasarkan Jumlah Bank 2

1.2 Perkembangan Total Aset BPRS di Indonesia 3

2.1 Penelitian Terdahulu 36

3.1 Uji Durbin-Watson (DW) 58

4.1 Hasil Uji Multikolinearitas 72

4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas 73

4.3 Hasil Uji Autokorelasi 75

4.4 Hasil Estimasi Metode Ordinary least Square (OLS) 76

Page 17: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

xii

DAFTAR GAMBAR

No Keterangan Halaman

1.1 Perkembangan Asset Bank Pembiayaan Rakyat Syariah 3

1.2 Perkembangan FDR Periode 2010-2013 8

1.3 Perkembangan DPK, NPF, dan Inflasi Periode 2010-2013 8

2.1 Kerangka Pemikiran 40

4.1 Perkembangan Financing to Deposit Ratio (FDR) BPRS

Periode 2010 2013 64

4.2 Perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK) BPRS Periode

2010-2013 66

4.3 Perkembangan Non Performing Financing (NPF) BPRS

Periode 2010-2013 67

4.4 Perkembangan Inflasi Periode 2010 – 2013 69

4.5 Hasil Uji Normalitas Jarque Berra 71

Page 18: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

No Keterangan Halaman

1 Data Penelitian 91

2 Data Penelitian (Ln) 92

3 Uji Normalitas 94

4 Uji Multikolinearitas 94

5 Uji Heteroskedastisitas 95

6 Uji Autokorelasi 96

7 Uji Ordinary Least Square 97

Page 19: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perbankan syariah merupakan lembaga keuangan bank berdasarkan prinsip

syariah yang memiliki fungsi utama yaitu sebagai lembaga intermediasi antara

masyarakat yang kelebihan dana dengan masyarakat yang membutuhkan dana.

Adanya perbankan syariah ini menjadi solusi alternatif bagi masyarakat muslim

yang ingin berinvestasi atau menitipkan uangnya melalui lembaga keuangan yang

menggunakan prinsip syariah sebagai landasan hukum untuk menjalankan

kegiatan usahanya.

Menurut Kasmir (dalam Hasanudin dan Prihatiningsih, 2010:25) bank

merupakan lembaga keuangan yang sangat diperlukan dalam perekonomian

modern sebagai mediator antara kelompok masyarakat yang kelebihan dana

(rumah tangga) dan kelompok masyarakat yang membutuhkan dana (pengusaha).

Perkembangan perbankan syariah di Indonesia telah menjadi tolak ukur

keberhasilan eksistensi ekonomi syariah. Bank Muamalat sebagai bank syariah

pertama dan menjadi pioneer bagi bank syariah lainnya telah lebih dahulu

menerapkan sistem ini ditengah menjamurnya bank-bank konvensional. Krisis

moneter yang terjadi pada tahun 1998 telah menenggelamkan bank-bank

konvensional dan banyak yang dilikuidasi karena kegagalan sistem bunganya.

Sementara perbankan yang menerapkan sistem syariah dapat tetap

Page 20: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

2

bertahan.Berikut ini adalah data perkembangan perbankan syariah berdasarkan

jumlah bank:

Tabel 1.1

Perkembangan Bank Syariah Berdasarkan Jumlah Bank

Indikasi 1998 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

BUS 1 2 3 3 3 3 5 6

UUS - 8 15 19 20 25 27 25

BPRS 76 84 88 92 105 114 131 139

Sumber: Statistik Perbankan Syariah BI

Berasarkan tabel 1.1 terlihat bahwa perkembangan Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah (BPRS) pasca terjadinya krisis moneter pada tahun 1998

cenderung lebih cepat dibandingkan dengan Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit

Usaha Syariah (UUS). Dari pertumbuhan BPRS yang cukup pesat tersebut

membuat persaingan antar BPRS semakin ketat sehingga BPRS longgar dalam

memberikan pembiayaan.

Di Indonesia perbankan Syariah muncul sejak dikeluarkannya Undang-

Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, Perbankan Syariah di Indonesia,

pertama kali beroperasi pada 1 Mei 1992, ditandai dengan berdirinya Bank

Muamalat Indonesia (BMI). Hal ini menandai dimulainya era system perbankan

ganda (dual banking system) di Indonesia, yaitu beroperasinya system perbankan

konvensional dan system perbankan dengan prinsip bagi hasil. Dalam sistem

perbankan ganda ini, kedua sistem perbankan secara sinergis dan bersama-sama

memenuhi kebutuhan masyarakat akan produk dan jasa perbankan, serta

Page 21: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

3

mendukung pembiayaan bagi sektor-sektor perekonomian nasional (Karim,

2008:1).

Dengan telah diberlakukannya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008

tentang Perbankan Syariah yang terbit tanggal 16 Juli 2008, maka pengembangan

industri perbankan syariah nasional semakin memiliki landasan hukum yang

memadai dan akan mendorong pertumbuhannya secara lebih cepat lagi. Dengan

progres perkembangannya yang impresif, yang mencapai rata-rata pertumbuhan

aset lebih dari 28% pertahun dalam lima tahun terakhir, maka diharapkan peran

industri perbankan syariah dalam mendukung perekonomian nasional akan

semakin signifikan.Perkembangan aset perbankan syariah dapat dilihat pada tabel

1.2 dan gambar 1.1 di bawah ini.

Tabel 1.2

Perkembangan Total Aset BPRS di Indonesia.

Tahun 2009 2010 2011 2012 2013

Total asset (Juta

Rupiah)

2.125.779 2.738.744 3.520.415 4.698.953 5.833.485

Sumber : BI, statistik perbankan syariah (diolah).

Gambar 1.1

Perkembangan Asset Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.

Sumber : BI, statistik perbankan syariah (di olah)

0

1,000,000

2,000,000

3,000,000

4,000,000

5,000,000

6,000,000

7,000,000

2009 2010 2011 2012 2013

Juta

Ru

pia

h

Tahun

Aset

Page 22: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

4

Berdirinya Bank Syariah merupakan kebutuhan masyarakat muslim

Indonesia. Perbankan yang beroperasi sesuai dengan ajaran islam yang bebas dari

sistem bunga, terutama setelah dikeluarkannya fatwa mengenai bunga bank haram

oleh MUI pada tanggal 16 desember 2003 yang dihadiri oleh ketua MUI K.H.

Sahal Mahfuz. Mekanisme kerja komisi fatwa dalam menetapkan bunga bank

dilihat dari larangan riba itu sendiri sudah jelas dalam Al-Quran dan sunnah yaitu

surat Al-baqarah ayat 278, An-nisa ayat 160, Ali-Imran ayat 130, dan Ar-Rum

ayat 39.

Menurut Siamat (2001: 88) bank umum memiliki beberapa fungsi pokok,

yakni menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang lebih efisien dalam

kegiatan ekonomi, menciptakan uang, menghimpun dana dan menyalurkan kepada

masyarakat, menawarkan jasa-jasa keuangan lain, menyediakan fasilitas untuk

perdagangan internasional, menyediakan pelayanan penyimpanan untuk barang-

barang berharga, dan menyediakan jasa-jasa pengelolaan dana. Semakin banyak

dana yang dimiliki suatu bank, semakin besar peluang bagi bank tersebut untuk

melakukan kegiatan-kegiatannya dalam mencapai tujuannya.

Sebagaimana fungsi utama bank, BPRS juga berfungsi sebagai lembaga

intermediasi yang menerima dan menyalurkan dana dari masyarakat. Fungsi

intermediasi BPRS sendiri tercermin dalam rasio Financing to Deposit Ratio

(FDR). Rasio tersebut akan menunjukan tingkat kemampuan bank syraiah dalam

menyalurkan dana yang dihimpun dari masyarakat. Rata-rata rasio Financing to

Deposit Ratio (FDR) pada BPRS melebihi 110%. Pada satu sisi hal ini

menunjukkan bahwa fungsi intermediasi BPRS berjalan dengan baik karena

Page 23: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

5

dengan rasio yang melebihi 100% ini berarti seluruh dana yang dihimpun oleh

BPRS dapat disalurkan kembali kepada masyarakat yang membutuhkan, namun

pada sisi lain ini sangat beresiko, karena salah satu faktor yang menyebabkan

terjadinya kredit bermasalah adalah kebijakan perkreditan yang ekspansif (Siamat,

2005:360). Para praktisi perbankan menyepakati bahwa batas aman dari Loan to

Deposit Ratio (LDR) atau Financing to Deposit Ratio (FDR) adalah sekitar 80%.

Namun batas toleransi berkisar 85%-100%. Namun oleh Bank Indonesia, suatu

bank masih dianggap sehat jika Loan to Deposit Ratio (LDR) nya masih dibawah

110% (Suryani, 2011).

Sejak tahun 2010 hingga 2013, pertumbuhan ekonomi di Indonesia

mengalami kemajuan yang cukup baik dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi

sebesar 5,9% per tahun. Berbeda dengan pertumbuhan ekonomi 5 tahun

sebelumnya dengan rata-rata 5,5% per tahun. Bahkan pada tahun 2012 hingga

tahun 2013, Indonesia menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi

kedua setelah China di G20 (antaranews.com, diakses 7 Januari 2015).

Tingginya pertumbuhan ekonomi Indonesia pada periode tersebut juga

menggambarkan adanya peningkatan dari sektor-sektor yang mendukung

pertumbuhan ekonomi tersebut, salah satunya adalah perubahan dari pendapatan

dan konsumsi masyarakat, baik perseorangan maupun korporasi, sehingga

selanjutnya akan mempengaruhi besaran investasi masyarakat termasuk deposito

dan tabungan yang merupakan bagian utama dari Dana Pihak Ketiga (DPK)

(Muttaqiena, 2013:22).

Page 24: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

6

Dana Pihak Ketiga (DPK) menjadi dana yang terpenting bagi proses

intermediasi perbankan karena proses penghimpunan dana berasal dari

masyarakat, yaitu berupa giro, tabungan, dan simpanan berjangka atau deposito.

Sehingga DPK menjadi sumber dana terbesar dan yang paling diandalkan oleh

bank, baik itu bank syariah ataupun bank konvensional (Dendawijaya, 2009:49).

Bank dapat memanfaatkan dana dari pihak ketiga ini untuk ditempatkan pada pos-pos

yang menghasilkan pendapatan bagi bank, salah satunya yaitu dalam bentuk kredit.

Pertumbuhan dana pihak ketiga akan mengakibatkan pertumbuhan kredit yang pada

akhirnya FDR pada BPRS juga akan meningkat.

Selain itu, aktifitas bank syariah dalam melaksanakan fungsi

intermediasinya tidak lepas dari yang namanya resiko kredit yang biasa disebut

dengan Non Performing Loan (NPL) pada bank umum atau Non Performing

Financing (NPF) pada BPRS (Dendawijaya, 2003). Kemacetan fasilitas kredit

disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor dari pihak perbankan dan faktor dari pihak

nasabah. Kredit bermasalah dapat diukur dari kolektibilitasnya, merupakan

persentase jumlah kredit bermasalah (dengan kriteria kurang lancar, diragukan

dan macet) terhadap total kredit yang dikeluarkan bank. Kredit bermasalah yang

tinggi dapat menimbulkan keengganan bank untuk menyalurkan kredit karena

harus membentuk cadangan penghapusan yang besar, sehingga mengurangi

jumlah kredit yang diberikan oleh suatu bank, dimana nantinya akan

mempengaruhi rasio FDR itu sendiri.

Page 25: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

7

Rasio Non Performing Financing (NPF) digunakan untuk mengukur

kemampuan manajemen bank dalam mengelola kredit atau pembiayaan

bermasalah yang diberikan bank syariah. Menurut Surat Edaran BI No.3/30 DPNP

tanggal 14 Desember 2001, Non Performing Loan (NPL) diukur dari rasio

perbandingan antara kredit bermasalah terhadap total kredit yang diberikan.

Dunia perbankan memiliki hubungan yang sangat erat dengan kondisi

perekonomian, karena kondisi perekonomian dapat mempengaruhi aktifitas

perbankan, salah satu indikator perekonomian adalah inflasi. Menurut para

ekonom islam, dampak dari inflasi diantaranya menimbulkan gangguan terhadap

fungsi uang, meningkatkan kecenderungan untuk belanja, melemahkan semangat

untuk menabung, pengerukan tabungan dan penumpukan uang, permainan harga

diatas standar kemampuan, penumpukan kekayaan dan investasi non produktif,

distribusi barang relatif tidak stabil dan terkonsentrasi (Karim, 2010: 139).

Menurut Dornbus dan Fischer (dalam Kusuma, 2011:2), kebijakan

moneter yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dengan cara menaikkan atau

menurunkan tingkat suku bunga untuk mengurangi atau menambah laju inflasi

akan sangat mempengaruhi peran intermediasi di dunia perbankan.

Perkembangan dari Financing to Deposit Ratio (FDR), Dana Pihak Ketiga

(DPK), Non performing Financing (NPF), dan tingkat inflasi dapat dilihat pada

gambar berikut :

Page 26: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

8

Gambar 1.2

Perkembangan FDR Periode 2010-2013

Sumber : BI, statistik perbankan syariah (diolah)

Gambar 1.3

Perkembangan DPK, NPF, dan Inflasi Periode 2010-2013

Sumber : BI, statistik perbankan syariah (diolah)

Dari gambar 1.2 terlihat bahwa tingkat FDR bergerak secara fluktuatif

pada periode 2010-2013 dengan presentase terendah sebesar 119,67% dan

tertinggi sebesar 136,20%. Peningkatan laju FDR tertinggi terjadi pada kuartal 2

tahun 2013 yaitu naik sebesar 9,96%.Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui

110

115

120

125

130

135

140

2010 2011 2012 2013

FDR (%)

0.00

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

7.00

8.00

9.00

2010 2011 2012 2013

DPK (Rp Milyar)

NPF (%)

Inflasi (%)

Page 27: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

9

bahwa kebijakan dari BPRS untuk melakukan pembiayaan terbilang sangat

ekspansif selama periode waktu penelitian. Hal tersebut dapat menimbulkan

masalah kesehatan pada bank jika mengacu pada aturan Bank Indonesia yang

mengkategorikan bank sehat dengan FDR antara 85% hingga 110%.

Jika melihat gambar 1.3, perkembangan DPK BPRS tiap tahun terus

mengalami peningkatan sepanjang periode 2010-2013. Ini menunjukkan bahwa

masyarakat masih terus mempercayai uang yang dimilikinya untuk sekedar

menabung atau berinvestasi di BPRS. Dengan begitu, BPRS juga akan semakin

banyak mendapatkan dana dari pihak ketiga ini yang dimana merupakan sumber

terbesar bagi kegiatan pembiayaannya. Hal tersebut akan sangat mempengaruhi

presentase tingkat FDR pada BPRS.

Sejak kuartal 2 tahun 2011 NPF mulai mengalami trend penurunan

meskipun tidak terlihat signifikan, tapi penurunan ini menunjukkan kemajuan bagi

BPRS. Pada tahun 2012 NPF stabil yaitu pada tingkat rata-rata 6,60% yang

menjadi rata-rata terkecil dari periode 2010-2013. Peningkatan NPF kembali

terjadi pada tahun 2013 dimana pada saat yang sama terjadi krisis mata uang

rupiah yang membuat turunnya daya beli masyarakat. Sedikit membaiknya NPF

ini mengindikasikan bahwa BPRS semakin baik dalam mengelola pembiayaan

bermasalahnya sehingga dapat lebih optimal lagi dalam menyalurkan dana yang

telah dihimpun.

Pada tahun 2010 hingga tahun 2013 dapat dilihat inflasi mengalami

pergerakan yang sangat fluktuatif, dan mencapai tingkat tertinggi pada kuartal 3

tahun 2013. Hal ini terjadi karena adanya krisis mata uang yang melanda negara-

Page 28: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

10

negara emerging markets termasuk Indonesia.Peristiwa tersebut menyebabkan

FDR pada BPRS menurun yang dapat dilihat pada tabel 1.2 bahwa meningkatnya

inflasi pada tahun 2013 diikuti oleh penurunan FDR pada waktu yang sama. Hal

yang serupa juga dialami pada kuartal 4 tahun 2010.Kemudian, menurunnya

inflasi pada kuartal 2 tahun 2011 diikuti oleh meningkatnya FDR pada waktu

yang sama.

Sebelum penelitian ini dilakukan terdapat beberapa penelitian yang

meneliti tentang pengaruh DPK, NPF dan inflasi terhadap FDR. Penelitian yang

dilakukan oleh Novitasari (2014), Prihatiningsih (2012), Hersugondo dan Handy

Setyo Tamtomo (2012) dan Sri Haryati (2008) mengenai pengaruh DPK terhadap

FDR. Dalam peneilitian Novitasari (2014) menunjukkan bahwa DPK berpengaruh

negatif terhadap FDR secara signifikan. Peneitilian yang dilakukan oleh

Prihatiningsih (2012) menyebutkan bahwa DPK berpengaruh terhadap FDR.

Namun, hasil penelitian tersebut bertentangan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Hersugondo dan Handy Setyo Tamtomo (2012) yang menyatakan bahwa

DPK tidak berpengaruh terhadap LDR perusahaan. Kemudian, penelitian yang

dilakukan oleh Sri Haryati (2008) yang menyatakan DPK berpengaruh terhadap

kredit baik pada perbankan nasional maupun bank asing campuran.

Selanjutnya penelitian mengenai pengaruh NPF terhadap FDR dilakukan

oleh Hersugondo dan Handy Setyo Tamtomo (2012) dan Prayudi (2011). Pada

penelitian Hersugondo dan Handy Setyo Tamtomo (2012) menunjukan bahwa

NPL berpengaruh negatif dan signifikan terhadap LDR perusahaan sedangkan

Page 29: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

11

pada penelitian Prayudi (2011) menunjukkan bahwa NPL tidak mempengaruhi

LDR secara signifikan.

Inflasi juga ditelaah sebelumnya oleh Novitasari (2014), Sri Haryati

(2008), Abdul Mongid (2008) dan Haas & Lelyveld (2003). Pada penelitian

Novitasari (2014) menyatakan bahwa inflasi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap FDR dan dalam penelitian Sri Haryati (2008) dengan sampel bank

nasioanl dan bank asing menyatakan bahwa inflasi berpengaruh positif signifikan

terhadap pertumbuhan kredit pada bank nasional dan berpengaruh tidak signifikan

terhadap bank asing. Kemudian, pada penelitian Abdul Mongid (2008)

menunjukan hasil bahwa kebijakan moneter adalah hal penting untuk

mengendalikan kegiatan ekonomi melalui jalur kredit. Sedangkan pada penelitian

Haas & Lelyveld (2003) inflasi berpengaruh negatif signifikan terhadap

pertumbuhan kredit bank nasional di wilayah eropa tengah dan eropa timur.

Dengan adanya perbedaan penelitian terdahulu yang telah dipaparkan

diatas, maka penulis tertarik untuk mencoba menguji kembali apa yang dapat

diajadikan permasalahan dalam penelitian kali ini, yakni mengenai pengaruh

DPK, NPF dan inflasi terhadap rasio FDR, permasalahan juga bisa diperkuat

dengan melihat data empiris yang tertera pada gambar 1.2 dan 1.3. Dari penjelasn

yang telah dikemukakan, muncul ketertarikan untuk meneliti lebih dalam lagi

mengenai rasio FDR di BPRS karena itu, penulis mengambil judul : “ANALISIS

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING

FINANCING (NPF), DAN INFLASI TERHADAP FINANCING TO

Page 30: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

12

DEPOSIT RATIO (FDR) BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

(BPRS) DI INDONESIA PERIODE 2010-2013”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah sebagaimana yang telah diuraikan

sebelumnya, untuk menganalisis pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Non

Performing Financing (NPF), dan inflasi terhadap Financing to Deposit Ratio

(FDR)Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia baik secara

simultan maupun parsial, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai

berikut :

1. Bagaimana pengaruh secara simultan variabel Dana Pihak Ketiga (DPK), Non

Performing Financing (NPF), dan inflasi terhadap Financing to Deposit Ratio

(FDR)Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia periode 2010-

2013?

2. Bagaimana pengaruh seacara parsial variabel Dana Pihak Ketiga (DPK) ), Non

Performing Financing (NPF), dan inflasi terhadap Financing to Deposit Ratio

(FDR) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia periode 2010-

2013 ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan

untuk:

1. Untuk menganalisis bagaimana pengaruh secara simultan variabel Dana Pihak

Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF), dan inflasi terhadap

Page 31: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

13

Financing to Deposit Ratio (FDR) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)

di Indonesia periode 2010-2013 ?

2. Untuk menganalisis bagaimana pengaruh seacara parsial variabel Dana Pihak

Ketiga (DPK) ), Non Performing Financing (NPF), dan inflasi terhadap

Financing to Deposit Ratio (FDR) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)

di Indonesia periode 2010-2013 ?

D. Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat penelitian yang diperoleh dari penelitian “Analisis

Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF), dan

Inflasi terhadap Financing To Deposit Ratio (FDR) Bank Pembiayaan Rakyat

Syariah (BPRS):

1. Bagi mahasiswa :

a. Dapat memberikan wawasan atau pengetahuan mengenai pola hubungan

antara Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF), dan

inflasi terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR) Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia periode 2010-2013.

b. Memperoleh kesempatan untuk menerapkan pengetahuan teoritis yang

diperoleh di perkuliahan dalam berbagai kasus riil di dunia kerja.

2. Bagi praktisi lembaga-lembaga keuangan

Memberikan informasi kepada praktisi lembaga-lembaga keuangan

rakyat, khususnya Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) yang

mempunyai komitmen sebagai lembaga pemberdayaan umat terutama para

pelaku ekonomi mengenai peran serta lembaga keuangan dan kebijakan-

Page 32: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

14

kebijakan yang tepat untuk mengembangkan dunia usaha dan memonitor

tingkat risiko yang akan dihadapi.

3. Bagi pemerintah

Dapat dijadikan sebagai salah satu acuan pemerintah dalam

menentukan kebijakannya mengenai produk-produk pada setiap bank syariah.

Dalam menumbuh kembangkan dunia usaha dan menggerakkan sektor riil

yang ada di Indonesia sehingga dapat meningkatkan perekonomian nasional.

4. Bagi pihak lain

Memberikan sumbangsih data dalam kaitannya dengan perkembangan

dan pertumbuhan lembaga keuangan bank rakyat berbasis syariah dalam hal

ini adalah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) sebagai lembaga

pemberdaya umat. Selain itu penelitian ini dapat memberikan informasi

kepada masyarakat mengenai kondisi yang terjadi pada BPRS.

Page 33: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

a. Definisi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) adalah Bank Syariah

yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas

pembayaran (Pasal 1 angka 9 UU Perbankan Syariah). Yang perlu

diperhatikan dari ketentuan diatas adalah kepanjangan dari BPRS yang

berupa Bank Perkreditan Rakyat Syariah. Ini berarti semua peraturan

perundang-undangan yang menyebut BPRS dengan Bank Perkreditan

Rakyat Syariah harus dibaca dengan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

(Hasan, 2009:7).

Namun BPRS merupakan bagian dari bank syariah yang

melakukan kegiatan usahanya dalam ruang lingkup yang lebih sempit.

Berbeda dengan Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah

(UUS), BPRS memiliki peran dalam memajukan masyarakat dengan

kemampuan ekonomi menengah kebawah terutama pada wilayah

kecamatan dan pedesaan melalui pembiayaan-pembiayaan yang disalurkan

dengan akad-akad yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

Page 34: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

16

b. Kegiatan Usaha Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

Berkaitan dengan BPRS, sebagaimana terlihat dalam pasal 21 UU

Perbankan Syariah, kegiatan usaha yang dapat dilakukan oleh lembaga ini

adalah (Hasan, 2009:86):

1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk: simpanan berupa

tabungan atau yang dipersamakan dengan itu berdasarkan akad

wadi’ah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah

dan investasi berupa deposito atau tabungan atau bentuk lainnya yang

dipersamakan dengan itu berdasarkan akad mudharabah atau akad lain

yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.

2. Menyalurkan dana kepada masyarakat dalam bentuk pembiayaan bagi

hasil berdasarkan akad mudharabah atau musyarakah; pembiayaan

berdasarkan akad murabahah, salam, atau istishna; pembiayaan

berdasarkan akad qardh; pembiayaan penyewaan barang bergerak atau

tidak bergerak kepada nasabah berdasarkan akad ijarah atau sewa beli

dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik; dan pengambilalihan hutang

berdasarkan akad hawalah.

3. Menempatkan dana pada bank syariah lain dalam bentuk titipan

berdasarkan akad wadi’ah atau investasi berdasarkan mudharabah dan

atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.

4. Memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk

kepentingan nasabah melalui rekening BPRS yang ada di BUS, Bank

Umum Konvensional, dan UUS.

Page 35: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

17

5. Menyediakan produk atau melakukan kegiatan usaha bank syariah

lainnya yang sesuai dengan prinsip syariah berdasarkan persetujuan

Bank Indonesia.

2. Financing to Deposit Ratio (FDR)

Perbankan syariah yang dalam aktivitasnya menggunakkan prinsip-

prinsip islami tidak mengenal kredit (loan) dalam fungsinya sebagai penyalur

dana yang dihimpunya. Oleh karena itu, aktifitas penyaluran dana yang

dilakukan bank syariah lebih mengarah kepada pembiyaan (financing).

Financing to Deposit Ratio (FDR) adalah rasio antara besarnya seluruh

volume kredit atau pembiayaan yang disalurkan oleh bank dan jumlah

penerimaan dana dari berbagai sumber. Berdasarkan ketentuan Bank

Indonesia tanggal 29 Mei 1993, dana yang dihimpun bank dalam penerapan

rasio tersebut adalah dana masyarakat/dana pihak ketiga dan modal inti bank

(Dendawijaya, 2009:59).

Rasio FDR menunjukkan salah satu peniliaian likuiditas bank dan

dapat dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan:

FDR : Financing to Deposit Ratio

Ketika angka rasio Financing To Deposit (FDR) suatu bank berada

pada angka dibawah angka 80% (misalkan 60%), maka dapat dikatakan bahwa

bank tersebut hanya dapat menyalurkan dana sebesar 60% dari seluruh dana

𝐹𝐷𝑅 =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑃𝐾 + 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝐼𝑛𝑡𝑖𝑥100

Page 36: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

18

yang berhasil dihimpun. Karena fungsi utama bank adalah sebagai

intermediasi antara pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan

dana, maka dengan rasio Financin To Deposit Ratio (FDR) 60% artinya 40%

dari seluruh dana yang dihimpun tidak tersalurkan kepada pihak yang

membutuhkan, sehingga dapat disimpulkan bahwa bank tersebut tidak

menjalankan fungsinya dengan baik.

Kemudian, ketika suatu bank memiliki ratio Financing To Deposit

Ratio (FDR) melebihi angka 110%, maka hal itu berarti total pembiayaan

yang diberikan bank tersebut melebihi dana yang dihimpun. Oleh karena dana

yang dihimpun dari masyarakat hanya sedikit. Dalam hal ini pula bisa

dikatakan bank tersebut tidak menjalakan fungsinya sebagai pihak

intermediasi dengan baik. Semakin tinggi nilai rasio Financing To Deposit

Ratio (FDR) menunjukan bahwa semakin riskan kondisi likuiditas bank. Dan

sebaliknya, semakin rendah tingkat nilai rasio Financing To Deposit Ratio

(FDR) maka efektivitas bank dalam menyalurkan pembiayaan dana akan

berkurang.

3. Dana Pihak Ketiga (DPK)

a. Definisi Dana Pihak Ketiga

Menurut Arifin (2006:98) Dana pihak ketiga adalah dana yang

diperoleh dari masyarakat, dalam arti masyarakat sebagai individu,

perusahaan, pemerintah, rumah tangga, koperasi, yayasan, dan lain-lain

baik dalam mata uang rupiah maupun dalam valuta asing. Pada sebagian

besar atau setiap bank, dana masyarakat ini merupakan dana terbesar yang

Page 37: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

19

dimiliki. Hal ini sesuai dengan fungsi bank sebagai penghimpunan dana

dari masyarakat. Dana Pihak Ketiga adalah dana yang dipercayakan oleh

masyarakat kepada bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana dalam

bentuk giro, tabungan, simpanan berjangka dan sertifikat deposito atau

bentuk lain yang dipersamakan dengan itu dengan menggunakan prinsip

syariah. Menurut Riyadi (2006:63) dana yang berasal dari masyarakat

biasa disebut dengan sumber dana pihak ketiga (DPK), sedangkan yang

berasal dari Pasar Uang disebut dana pihak kedua.

b. Macam-macam Dana Pihak Ketiga

Menurut Karim (2008:23), yang termasuk dalam dana pihak ketiga

yaitu giro, tabungan, dan deposito. Ketiga macam dana pihak ketiga

tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

a. Giro. Bank syariah dapat memberikan jasa simpanan giro dalam

bentuk rekening wadi’ah dan giro mudharabah. Dalam bentuk wadi’ah

bank syariah menggunakan prinsip wadi’ah yad dhamanah. dengan

prinsip ini bank sebagai custodian harus menjamin pembayaran

kembali nominal simpanan wadi’ah. Dana tersebut digunakan oleh

bank untuk kegitan komersial dan bank berhak atas pendapatan yang

diperoleh dari pemanfaatan harta titipan tersebut dalam kegiatan

komersial. Pemilik simpanan dapt menarik kembali simpanannya

sewaktu-waktu, baik sebagian maupun seluruhnya. Bank tidak boleh

menyatakan atau menjanjikan imbalan atas keuntungan apapun pada

pemegang rekening wadi’ah, dan sebaliknya pemegang rekening juga

Page 38: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

20

tidak boleh mengharapkan atau meminta imbalan atau keuntungan atas

rekening wadi’ah. Sedangkan giro mudharabah adalah giro yang

dijalankan berdasarkan akad mudharabah, baik mudharabah mutlaqah

dan mudharabah muqadayyah. Hal ini tergantung nasabah memilih

dengan akad yang disepakati.

b. Tabungan. Tabungan mudharabah adalah tabungan dimana pemilik

dana (shohibul maal) mempercayakan dananya untuk dikelola bank

(mudharib) dengan bagi hasil sesuai dengan nisbah yang disepakati

sejak awal. Tabungan dapat diambil sewaktu-waktu sesuai dengan

prinsip yang digunakan, tabungan mudharabah ini merupakan

“investasi” yang diharapkan akan menghasilkan keuntungan oleh

karena itu, modal yang diserahkan kepada pengelola dana (bank) tidak

boleh ditarik sebelum akad berakhir. Hal ini disebabkan karena akan

mengganggu kelancaran usaha yang dilakukan oleh mudharib

sehubung dengan pengelolaan dengan pengelolaan dana tersebut.

Selain produk tabungan mudharabah bank syariah juga memiliki

produk tabungan wadi’ah. Tabungan wadi’ah merupakan tabungan

yang dijalankan berdasarkan akad wadi’ah yaitu titipan murni yang

harus dijaga dan dikembalikan setiap saat sesuai dengan kehendak

pemilikya. Berkaitan dengan produk tabungan wadi’ah, bank syariah

menggunakan akad wadi’ah yad adh-dhamanah. Dalam hal ini bank

memperoleh hak untuk menggunakan dana tersebut dengan

konsekuensi bank harus dapat menjaga keutuhan dana tersebut dan

Page 39: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

21

membagi keuntungan dari penggunaan dana namun tidak dalam bentuk

perjanjian namun bersifat sukarela dari pihak bank.

c. Deposito. Deposito Mudharabah atau lebih tepatnya deposito investasi

mudharabah merupakan investasi nasabah penyimpan dana

(perorangan atau badan hukum) yang penarikannya hanya dapat

dilakukan dalam jangka waktu tertentu jatuh tempo, dengan

mendapatkan imbalan bagi hasil.

c. Sumber Dana Pihak Ketiga

Dana yang bersumber dari masyarakat disebut Dana Pihak Ketiga

(Muhammad, 2002:92), Sumber dana pihak ketiga, dari segi mata uang

dibedakan menjadi :

a. Sumber Dana Pihak Ketiga Segi Mata Uang

1) Sumber Dana Pihak Ketiga Rupiah yaitu kewajiban-kewajiban

bank yang tercatat dalam rupiah kepada pihak ketiga bukan bank

baik kepada penduduk maupun bukan penduduk. Komponen DPK

ini terdiri dari giro, simpanan berjangka, tabungan, dan kewajiban-

kewajiban lain. Tidak termasuk dana yang berasal dari bank

Sentral.

2) Sumber Dana Pihak Ketiga Valuta Asing yaitu kewajiban bank

yang tercatat dalam valuta asing kepada pihak ketiga, baik

penduduk maupun bukan penduduk termasuk pada bank Sentral,

bank lain (pinjaman melalui pasar uang). DPK valuta asing terdiri

atas giro, call money, deposit on call, deposito berjangka, margin

Page 40: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

22

deposit, setoran pinjaman, pinjaman yang diterima, dan kewajiban-

kewajiban lainnya dalam valuta asing.

b. Sumber Dana Pihak Ketiga Segi Biaya Yang Harus Dibayar Bank

1) Sumber Dana Pihak Ketiga Berbiaya pada umumnya adalah dana -

dana yang berasal dari masyarakat, baik dana pihak kedua maupun

dana pihak kedua (tidak termasuk penerbitan saham). Pada

umumnya jenis-jenis simpanan pada sumber dana berbiaya adalah

simpanan giro, tabungan, deposito, dan simpanan berjangka.

2) Sumber Dana Pihak Ketiga Tidak berbiaya, yaitu Hampir semua

sebagian sumber dana bank memiliki beban biaya yang harus

ditanggung oleh bank terutama dana yang berasal dari dana pihak

ketiga (DPK) dan dana pihak kedua, sehingga dapat dikatakan

tidak ada dana yang tanpa biaya bagi suatu bank. Namun jika

ditelaah lebih mendalam terdapat jenis biaya yang tidak

mengandung biaya, seperti modal yang disetor (modal saham),

agio saham, laba tahun berjalan, laba ditahan, cadangan umum

dengan tujuan lainnya, deposito berjangka yang telah jatuh tempo

dan belum dicairkan oleh nasabah, transfer masuk yang belum

dibayar, hasil inkaso keluar yang belum dibayar, dan utang pajak

kepada pemerintah pusat asalkan tidak lewat waktu (terlambat)

pada saat membayarnya.

Dana-dana tersebut diatas pada umumnya tidak mengandung unsur

biaya dalam arti bak harus membayar sejumlah uang tertentu sebagai biaya

Page 41: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

23

bunga. Semakin besar jumlah dana ini maka akan semakin mempertinggi

return on assets dan return on equity bagi suatu bank. Bagi bank-bank

yang sudah go public seperti bank syariah mandiri untuk memperkuat

posisi permodalannya dapat menerbitkan saham baru untuk ditawarkan

melalui bursa, baik penawaran secara terbatas maupun pada masyarakat

luas.

d. Hubungan Dana Pihak Ketiga (DPK) dengan Financing to Deposit

Ratio (FDR)

Dana Pihak Ketiga merupakan variabel terpenting yang paling

berpengaruh karena dana pihak ketiga dapat dikendalikan oleh bank

syariah yang merupakan sisi pendanaan, dimana dana yang semakin

meningkat harus diimbangi dengan penyaluran pembiayaan yang dapat

menggerakan sektor riil. semakin meningkatnya DPK yang dikumpulkan

bank syariah maka kemungkinan semakin meningkat pula pembiayaan

atau penyaluran dana yang diberikan bank syariah kepada masyarakat.

Kemampuan bank dalam menghimpun dana memperlihatkan bank

tersebut memiliki kredibilitas yang tinggi dari masyarakat. Pada penelitian

Makiyan (2001), juga menyatakan bahwa jika semakin besar sumber dana

yang dihimpun bank akan semakin besar pembiayaan yang akan

disalurkan oleh bank tersebut. Penelitian yang menyatakan bahwa Dana

Pihak Ketiga berpengaruh positif dan signifikan juga dibuktikan oleh

penelitian dari Asy’ari (2004), Roesmara dan Dumairy (2006), dan Adnan

dan Pratin (2005).

Page 42: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

24

4. Non Performing Financing (NPF)

a. Definisi Non Performing Financing (NPF)

Menurut Kamus Bank Indonesia, Non Performing loan (NPL) atau

Non Performing Financing (NPF) adalah kredit bermasalah yang terdiri

dari kredit yang berklasifikasi kurang lancar, diragukan dan macet. Termin

NPL diperuntukkan bagi bank umum, sedangkan NPF untuk bank syariah.

Non Performing Loans (NPLs) menunjukkan kemampuan

kolektibilitas sebuah bank dalam mengumpulkan kembali kredit yang

dikeluarkan oleh bank sampai lunas. NPL merupakan persentase jumlah

kredit bermasalah (dengan kriteria kurang lancar, diragukan, dan macet)

terhadap total kredit yang dikeluarkan bank. NPLs mempunyai hubungan

negatif dengan penawaran kredit (Meydianawathi, 2007:138).

Sedangkan menurut Dendawijaya (2005:82) NPF adalah rasio

antara pembiayaan yang bermasalah dengan total pembiayaan yang

disalurkan oleh bank syariah. Dalam kegiatan sehari-hari, pembiayaan

bermasalah adalah pembiayaan-pembiayaan yang kategori

kolektabilitasnya masuk dalam kriteria pembiayaan kurang lancar,

pembiayaan diragukan, dan pembiayaan macet.

Tingkat pembiayaan bermasalah tercermin dalam rasio NPL atau

NPF yang merupakan formulasi:

𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑁𝑃𝐹 =𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑚𝑎𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 𝑥 100

Page 43: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

25

b. Hubungan Non Performing Financing (NPF) dengan Financing To

Deposit Ratio ( FDR)

Pada perbankan syariah apabila terjadi Non Performing Financing

(NPF) maka akan berakibat terguncangnya kinerja pada perbankan itu

sendiri. Namun ada dugaan NPF bank syariah relatif kecil dibandingkan

konvensional, sehingga perbankan syariah dapat menjalankan fungsinya

dengan baik.

Menurut Dendawijaya (2003: 86) Non Performing Loan apabila

tidak dapat ditangani dengan tepat, akan mengakibatkan diantaranya

hilangnya kesempatan memperoleh pendapatan (income) dari kredit yang

diberikan, sehingga mengurangi laba dan mengurangi kemampuan untuk

memberikan kredit. Banyaknya kredit bermasalah membuat bank tidak

berani meningkatkan penyaluran kreditnya apalagi bila dana pihak ketiga

tidak dapat dicapai secara optimal maka dapat mengganggu likuiditas

suatu bank, oleh karena itu kredit bermasalah berpengaruh negatif

terhadap LDR.

Jadi dapat disimpulkan antara Non Performing Financing (NPF)

terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR) memiliki hubungan negatif,

dimana jika NPF menurun maka variabel FDR akan meningkat atau naik.

Ini logis apabila kesehatan NPF baik (menurun) maka perbankan syariah

dapat menempatkan dana yang kembali untuk menyalurkan diperiode

berikutnya ataupun secara psikologis perbankan memiliki tingkat

Page 44: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

26

kepercayaan yang lebih tinggi untuk menyalurkan dananya ke masyarakat

di periode berikutnya.

5. Inflasi

a. Definisi Inflasi

Inflasi adalah suatu kejadian yang menunjukkan kenaikan tingkat

harga secara umum dan berlangsung secara terus menerus (Murni,

2006:202). Inflasi terjadi ketika harga umum naik. Saat ini, kita

menghitung inflasi dengan menggunakan indeks harga rata-rata tertimbang

dari harga ribuan produk individual. Indeks harga konsumen (IHK)

mengukur biaya sekeranjang pasar dari barang dan jasa konsumen yang

dikaitkan dengan biaya dari sekeranjang pasar dari barang dan jasa

tersebut pada tahun dasar tertentu (Samuelson dan Nordhaus, 2004:382).

Menurut kaum klasik, inflasi di dalam perekonomian timbul

sebagai akibat dari kegagalan dari pemerintah atau bank sentral untuk

mengendalikan laju pertumbuhan jumlah uang beredar. Adanya

pertumbuhan jumlah mata uang yang beredar yang tidak terkendali

menurut kaum klasik akan menyebabkan kurva permintaan agregat (AD)

mengalami pergeseran, dan hal ini pada gilirannya akan mendorong

kenaikan di dalam tingkat harga (Nanga, 2001:39).

b. Macam-Macam Inflasi

Menurut Paul A. Samuelson (dalam Karim, 2011:137), seperti

sebuah penyakit, inflasi dapat digolongkan menurut tingkat keparahannya,

yaitu sebagai berikut:

Page 45: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

27

1. Moderate Inflation: karakteristiknya adalah kenaikan tingkat harga

yang lambat. Umumnya disebut sebagai ‘inflasi satu digit’. Pada

tingkat inflasi seperti ini, orang-orang masih mau untuk memegang

uang dan menyimpan kekayaannya dalam bentuk uang daripada dalam

bentuk aset riil;

2. Galloping Inflation: inflasi pada tingkat ini terjadi pada tingkatan 20%

sampai dengan 200% per tahun. Pada tingkatan inflasi seperti ini orang

hanya mau memegang uang seperlunya saja, sedangkan kekayaan

disimpan dalam bentuk aset-aset riil.

3. Hyper Inflation: inflasi jenis ini terjadi pada tingkatan yang sangat

tinggi yaitu jutaan sampai trilyunan persen per tahun. Walaupun

sepertinya banyak pemerintahan yang perekonomiannya dapat

bertahan menghadapi galloping inflation, akan tetapi tidak pernah ada

pemerintahan yang dapat bertahan menghadapi inflasi jenis ketiga

yang amat ‘mematikan’ ini. Contohnya adalah Weimar Republic di

Jerman pada tahun 1920-an.

Selain itu, inflasi dapat digolongkan karena penyebab-penyebabnya

yaitu sebagai berikut (Karim, 2011:138) :

1. Natural Inflation dan Human Error Inflation. Sesuai dengan namanya

Natural Inflation adalah inflasi yang terjadi karena sebab-sebab

alamiah yang manusia tidak mempunyai kekuasaan dalam

mencegahnya. Human Error Inflation adalah inflasi yang terjadi

karena kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh manusia itu sendiri.

Page 46: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

28

2. Actual/Anticipated/Expected Inflation dan Unanticipated/Unexpected

Inflation. Pada Expected Inflation tingkat suku bunga pinjaman riil

akan sama dengan tingkat suku bunga pinjaman nominal dikurangi

inflasi atau secara notasi, ret = Rt – πe

t , sedangkan pada Unexpected

Inflation tingkat suku bunga pinjaman nominal belum atau tidak

merefleksikan kompensasi terhadap efek inflasi (Krugman & Obstfeld,

1991:523)

3. Demand Pull dan Cost Push Inflation. Demand Pull Inflation

diakibatkan oleh perubahan-perubahan yang terjadi pada sisi

Permintaan Agregatif (AD) dari barang dan jasa pada suatu

perekonomian. Cost Push Inflation adalah inflasi yang terjadi karena

adanya perubahan-perubahan pada sisi Penawaran Agregatif (AS) dari

barang dan jasa pada suatu perekonomian.

4. Spiralling Inflation. Inflasi jenis ini adalah inflasi yang diakibatkan

oleh inflasi yang terjadi sebelumnya yang mana inflasi yang

sebelumnya itu terjadi sebagai akibat dari inflasi yang sebelumnya lagi

dan begitu seterusnya.

5. Imported Inflation dan Domestic Inflation.Imported Inflation bisa

dikatakan adalah inflasi di negara lain yang ikut dialami oleh suatu

negara karena harus menjadi price taker dalam pasar perdagangan

internasional. Domestic Inflation bisa dikatakan inflasi yang hanya

terjadi di dalam negeri suatu negara yang tidak begitu mempengaruhi

negara-negara lainnya.

Page 47: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

29

c. Teori Inflasi Islam.

Menurut para ekonom Islam, inflasi berakibat sangat buruk bagi

perekonomian karena (Masri, 1996) :

1. Menimbulkan gangguan terhadap fungsi uang, terutama terhadap

fungsi tabungan (nilai rupiah), fungsi dari pembayaran di muka, dan

fungsi dari unit penghitungan. Orang harus melepaskan diri dari uang

dan aset keuangan akibat dari beban inflasi tersebut. Inflasi juga telah

mengakibatkan terjadinya inflasi kembali, atau dengan kata lain ‘self

feeding inflation’;

2. Melemahkan semangat menabung dan sikap terhadap menabung dari

masyarakat (turunnya Marginal Prospensity to Save);

3. Meningkatkan kecenderungan untuk berbelanja terutama untuk non-

primer dan barang-barang mewah (naiknya Marginal Prospensity to

Consume);

4. Mengarahkan investasi pada hal-hal yang non produktif yaitu

penumpukan kekayaan (hoarding) seperti: tanah, bangunan, logam

mulia, mata uang asing dengan mengorbankan investasi ke arah

produktif seperti: pertanian, industrial, perdagangan, transportasi, dan

lainnya.

Ekonom Islam Taqiuddin Ahmad ibn al-Maqrizi (dalam Karim,

2011:140), yang merupakan salah satu murid dari Ibn Khaldun,

menggolongkan inflasi dalam dua golongan yaitu natural inflation dan

humman error inflation.

Page 48: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

30

1. Natural Inflation

Sesuai dengan namanya, inflasi jenis ini diakibatkan oleh sebab-sebab

alamiah, dimana orang tidak mempunyai kendali atasnya (dalam hal

mencegah). Ibn al-Maqrizi mengatakan bahwa inflasi ini adalah inflasi

yang diakibatkan oleh turunnya Penawaran Agregat (AS) atau naiknya

Permintaan Agregatif (AD).

Jika memakai perangkat analisis konvensional yaitu persamaan

identitas (Karim, 2010:140) :

Di mana: M = Jumlah Uang Beredar (JUB)

V = kecepatan peredaran uang

P = tingkat harga

T = jumlah barang dan jasa (kadang dipakai notasi Q)

Y = tingkat pendapatan nasional (GDP)

Maka Natural Inflation dapat diartikan sebagai:

a. Gangguan terhadap jumlah barang dan jasa yang diproduksi dalam

suatu perekonomian (T). misalnya T↓ sedangkan M dan V tetap,

maka konsekuensinya P↑.

b. Naiknya daya beli masyarakat secara riil. Misalnya nilai ekspor

lebih besar dari pada nilai impor, sehingga secara netto terjadi

impor uang yang mengakibatkan M↓ sehingga jika V dan T tetap

maka P↑.

Lebih jauh, jika di analisis dengan persamaan:

MV = PT = Y

Page 49: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

31

Dan:

Di mana : Y = pendapatan nasional

C = konsumsi

I = investasi

G = pengeluaran pemerintah

(X-M) = net export

Maka :

2. Humman Error Inflation

Selain dari penyebab-penyebab yang dimaksud pada Natural Inflation,

maka inflasi-inflasi yang disebabkan oleh hal-hal lainnya dapat

digolongkan sebagai Humman Error Inflation atau False Inflation.

Humman Error Inflation dikatakan sebagai inflasi yang diakibatkan

oleh kesalahan dari manusia itu sendiri (sesuai dengan QS Al-Rum

[30]: 41).

Humman Error Inflation dapat dikelompokkan menurut penyebab-

penyebabnya sebagai berikut:

1. Korupsi dan administrasi yang buruk;

2. Pajak yang berlebihan (excessive tax);

AD = AS

AS = Y

AD = C+I+G+ (X-M)

Y = C+I+G+ (X-M)

Page 50: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

32

3. Percetakan uang dengan maksud menarik keuntungan yang

berlebihan (excessive seignorage)

d. Hubungan Inflasi dengan Financing To Deposit Ratio (FDR)

Menurut Karim (2010: 139), dampak dari inflasi diantaranya

adalah melemahkan semangat untuk menabung dan meningkatkan

kecenderungan untuk berbelanja. Meningkatnya inflasi maka nilai uang

akan “menurun” dan hal tersebut menyebabkan masyarakat juga akan

menarik uangnya dari bank untuk memenuhi kegiatan berbelanjanya dana

diperbankan akan berkurang sehingga akan mempengaruhi tingkat FDR

perbankan.

Pada penelitian Novitasari (2014) menyatakan inflasi berpengaruh

positif dan signifikan terhadap FDR. Penelitian Sri Haryati (2008)

menyatakan inflasi berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan kredit. Pada

penelitian Abdul Mongid (2008) menunjukan hasil kebijakan moneter

adalah hal penting untuk mengendalikan kegiatan ekonomi melalui jalur

kredit. Pada penelitian Haas dan Lelyveld (2006) inflasi berpengaruh

negatif signifikan terhadap pertumbuhan kredit bank nasional di wilayah

Eropa Tengah dan Eropa Timur. Jadi, dapat dikatakan Inflasi memiliki

pengaruh negatif terhadap FDR, karena disaat inflasi tinggi orang menarik

dananya dari bank sehingga dana di bank sedikit dan akibatnya bank

memiliki tingkat FDR yang rendah.

Page 51: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

33

B. Penelitian Terdahulu

Sebelum penulis melakukan penelitian ini, telah ada penelitian terdahulu

yang meneliti mengenai variabel Financing to Deposit Ratio (FDR) pada bank

syariah atau Loan to Deposit Ratio (LDR) untuk bank konvensional. Hal ini

sebagai acuan bahwa variabel mikro dan makro yang berpengaruh bukan hanya

berpengaruh terhadap rasio kredit pada bank konvensional tetapi juga rasio

pembiayaan pada bank syariah. Variabel yang penulis teliti yaitu Dana Pihak

Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF), dan inflasi. Diantaranya seperti

yang akan penulis jabarkan pada pembahasan di bawah ini.

Penelitian pertama dilakukan oleh Novitasari (2014) yang berjudul

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Financing To Deposit Ratio (FDR)

Sebagai Indikator Likuiditas Pada Perbankan Syariah Di Indonesia (Periode

Triwulan I 2003 – IV 2013). Variabel yang terkait yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK)

Return On Asset (ROA), Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi.

Hasil penelitian secara simultan menunjukkan hasil yang positif dan

signifikan. Secara parsial, DPK berpengaruh negatif dan signifikan terhadap FDR,

PYD berpengaruh positif dan signifikan terhadap FDR, ROA berpengaruh positif

dan signifikan terhadap FDR, penempatan pada BI dan bank lain berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap FDR, inflasi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap FDR, dan yang terakhir adalah pertumbuhan ekonomi yang tidak.

Penelitian kedua dilakukan oleh Prihatiningsih (2012) dengan judul

Dinamika Financing To Deposit Ratio (FDR) Perbankan Syariah tahun 2006-

2011. Variabel yang terkait yaitu DPK, CAR, SBIS.

Page 52: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

34

Hasil penelitian menunjukan secara simultan variabel-variabel independen,

DPK, CAR, dan SBIS secara bersama-sama berpengaruh terhadap FDR, secara

parsial variabel DPK dan CAR berpengaruh terhadap FDR sedangkan variabel

SBIS tidak berpengaruh terhadap FDR.

Penelitian ketiga dilakukan oleh Hersugondo dan Handy Setyo Tamtomo

(2012) yang berjudul pengaruh CAR, NPL, DPK dan ROA Terhadap LDR

Perbankan Indonesia. Variabel yang terkait adalah CAR, NPL, DPK dan ROA.

Hasil penelitian ditemukan bahwa selama periode penelitian secara parsial,

variabel CAR dan ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap LDR

perusahaan, NPL berpengaruh negatif dan signifikan terhadap LDR perusahaan,

sedangkan DPK tidak berpengaruh terhadap LDR perusahaan.

Penelitian keempat dilakukan oleh Arditya Prayudi (2011) yang berjudul

“Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), BOPO,

Return On Asset (ROA) dan Net Interest Margin (NIM) terhadap Loan to Deposit

Ratio (LDR)”. Variabel yang terkait yaitu CAR, NPL, BOPO, ROA dan NIM.

Teknis analisis data menggunakan metode Regresi Linier Berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan variabel-variabel

CAR, NPL, BOPO, ROA dan NIM berpengaruh terhadap LDR. Hasil secara

parsial variabel CAR, NPL dan BOPO tidak berpengaruh terhadap LDR,

sedangkan variable ROA dan NIM berpengaruh terhadap LDR.

Penelitian kelima dilakukan oleh Sri Haryati (2008) dengan judul

penelitian yaitu Pertumbuhan Kredit Perbankan di Indonesia: Intermediasi dan

Pengaruh Variabel Makroekonomi. Variabel yang terkait dalam penelitian ini

Page 53: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

35

adalah Pertumbuhan Ekses Likuiditas, DPK, Pertumbuhan Pinjaman/Simpanan

Diterima, Bunga SBI, Inflasi, dan Nilai Tukar.

Hasil penelitian menunjukan bahwa seluruh variabel independen secara

simultan berpengaruh terhadap pertumbuhan kredit baik perbankan nasional

maupun bank asing-campuran.

Penelitian keenam dilakukan oleh Abdul Mongid (2008) yang berjudul

The Impact of monetary Policy on Bank Credit During Economic Crisis:

Indonesia’s Experience. Variabel yang terkait adalah SBI, Index of Deposit

Change, Growth of Base Money, Exchange Rate, Crisis.

Hasil penelitian menunjukan bahwa kebijakan moneter dapat

mempengaruhi pinjaman bank. Variabel moneter seperti kebijakan tingkat

diskonto, uang primer dan kebijakan nilai tukar yang sangat penting dalam

menentukan kredit perbankan. hasilnya memberikan bukti bahwa kebijakan

moneter adalah bagian penting sebagai untuk mengendalikan kegiatan ekonomi

melalui jalur kredit.

Penelitian yang ketujuh atau yang terakhir adalah penelitian yang

dilakukan oleh Ralph de Haas dan Iman Lelyveld (2003) yang berjudul Foreign

Bank and Credit Stability in Central and Eastern Europe : Friends or Foes?.

Variabel yang terkait adalah GDP (PDB), Inflasi, Suku Bunga Pinjaman.

Hasil penelitian menunjukan pada bank – bank nasional di Eropa Tengah

dan Eropa Timur: PDB berpengaruh negatif signifikan terhadap pertumbuhan

kredit. Suku bunga pinjaman berpengaruh negatif signifikan terhadap

pertumbuhan kredit. Pada bank – bank asing di Eropa Tengah dan Eropa Timur:

Page 54: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

36

GDP (PDB) berpengaruh tidak signifikan terhadap pertumbuhan kredit. Inflasi

berpengaruh tidak signifikan terhadap pertumbuhan kredit. Suku bunga pinjaman

berpengaruh tidak signifikan terhadap pertumbuhan kredit.

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Nama Judul Variabel

Temuan Perbedaan

Dependen Independen

1 Novitasari

(2014)

Analisis

Faktor –

Faktor Yang

Mempengaru

hi Finance To

Deposit Ratio

(FDR)

Sebagai

Indikator

Likuiditas

Pada

Perbankan

Syariah Di

Indonesia

( Periode

Triwulan I

2003 – IV

2013 )

Financing

to Deposit

Ratio

(FDR)

DPK

ROA

Inflasi

Pertumbuha

n Ekonomi

Secara simultan

menunjukkan

hasil yang positif

dan signifikan.

Secara parsial,

DPK, dan

penempatan pada

bank lain

berpengaruh

negatif dan

signifikan

terhadap FDR.

PYD, ROA, dan

inflasi

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap FDR

dan yang terakhir

pertumbuhan

ekonomi yang

tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap FDR.

Perbedaannya

terletak pada

periode yang

digunakan

yaitu 2003-

2013, lebih

panjang dari

penelitian ini

dan

menggunakan

variabel

eksternal

pertumbuhan

ekonomi selain

inflasi.

2 Prihatiningsih

(2012)

Dinamika

Financing To

Deposit Ratio

(FDR)

Perbankan

Syariah tahun

2006-2011

Financin

g to

Deposit

Ratio

(FDR)

DPK

CAR

SBIS

Secara simultan

DPK, CAR, dan

SBIS

berpengaruh

terhadap FDR

Secara parsial

variabel DPK

dan CAR

berpengaruh

terhadap FDR

sedangkan

variabel SBIS

tidak

berpengaruh

terhadap FDR

Perbedaannya

terletak pada

periode yang

digunakan

yaitu 2006-

2011 dan latar

belakang

penelitiannya

bertujuan

untuk

menganalisis

pengaruh

DPK, CAR

dan SBIS

terhadap FDR

Page 55: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

37

3 Hersugondo

dan Handy

Setyo

Tamtomo

(2012)

Pengaruh

CAR, NPL,

DPK dan

ROA

Terhadap

LDR

Perbankan

Indonesia

Loan to

Deposit

Ratio

(LDR)

CAR

NPL

DPK

ROA

Berdasarkan

hasil penelitian

ditemukan bahwa

selama periode

penelitian secara

parsial, variabel

CAR dan ROA

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap LDR,

NPL

berpengaruh

negatif dan

signifikan

terhadap LDR,

sedangkan DPK

tidak

berpengaruh

terhadap LDR.

Perbedaannya

terletak pada

variabel yang

digunakan

yang seluruh

variabel

independennya

merupakan

faktor internal

perbankan.

4 Arditya

Prayudi

(2011)

Pengaruh

Capital

Adequacy

Ratio (CAR),

Non

Performing

Loan (NPL),

BOPO,

Return On

Asset (ROA)

dan Net

Interest

Margin

(NIM)

terhadap

Loan to

Deposit Ratio

(LDR)

Loan to

Deposit

Ratio

(LDR)

CAR

NPL

BOPO

ROA

NIM

Secara simultan

variabel

independen

CAR, NPL,

BOPO, ROA dan

NIM

berpengaruh

terhadap LDR

Secara parsial

variabel; CAR,

NPL, dan BOPO

tidak

berpengaruh

terhadap LDR

sedangkan

variabel ROA

dan NIM

berpengaruh

terhadap LDR

Perbedaannya

terletak pada

periode yang

digunakan yaitu

2006-2010 dan

latar belakang

penelitiannya

yang bertujuan

untuk menilai

kinerja bank

sebagai

lembaga

intermediasi

5 Sri Haryati

(2008)

Pertumbuhan

Kredit

Perbankan di

Indonesia:

Intermediasi

dan Pengaruh

Variabel

Makroekono

mi

Pertumbuh

an Kredit

Pertumbuh

an Ekses

Likuiditas

DPK

Pertumbuh

an

Pinjaman/

Simpanan

Diterima

Bunga SBI

Inflasi

Nilai

Tukar

Seluruh variabel

independen

secara simultan

berpengaruh

terhadap

pertumbuhan

kredit baik

perbankan

nasional maupun

bank asing-

campuran

Perbedaannya

terletak pada

variabel yang

digunakan dan

periode

penelitiannya

6 Abdul Mongid

(2008)

The Impact of

monetary

Policy on

The

Changes

in Total

SBI

Index of

Deposit

Hasil penelitian

menunjukan

bahwa kebijakan

Perbedaannya

terletak pada

varabel yang

Page 56: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

38

Bank Credit

During

Economic

Crisis:

Indonesia’s

Experience

Banking

System

Credit

Change

Growth of

Base

Money

Exchange

Rate

Crisis

moneter dapat

mempengaruhi

pinjaman bank.

Variabel moneter

seperti kebijakan

tingkat diskonto,

uang primer dan

kebijakan nilai

tukar yang sangat

penting dalam

menentukan

kredit perbankan.

diganakan

yaitu

menggunakan

variabel

ekonomi

moneter.

7 Ralph de Haas

dan Iman

Lelyveld

(2003)

Foreign Bank

and Credit

Stability in

Central and

Eastern

Europe :

Friends or

Foes?

Pertumbu

han

Kredit

GDP

(PDB)

Inflasi

Suku

Bunga

Pinjaman

Pada bank –

bank nasional di

Eropa Tengah

dan Eropa

Timur:

PDB dan suku

bunga

pinjaman

berpengaruh

negatif

signifikan

terhadap

pertumbuhan

kredit.

Pada bank – bank

asing di Eropa

Tengah dan

Eropa Timur:

GDP (PDB),

inflasi dan

suku bunga

pinjaman

berpengaruh

tidak

signifikan

terhadap

pertumbuhan

kredit.

Perbedaan

penelitian

terletak pada

latar belakang

penelitian yang

bertujuan

untuk

mengetahui

kinerja bank

asing dan

domestik di

Eropa Tengah

dan Timur

selain itu,

perbedaan juga

terletak pada

periode

penelitiannya

yaitu 1993-

2000

C. Kerangka Pemikiran

Financing to Deposit Ratio (FDR) merupakan rasio untuk mengukur

fungsi intermediasi suatu bank khususnya bank syariah. Semakin tinggi rasio ini

atau mendekati 100% maka bank syariah semakin baik dalam menyalurkan dana

yang dikelolanya karena seluruh dana dari pihak ketiga maupun modal sendiri

berhasil disalurkan pada pihak selanjutnya yang membutuhkan dana. Namun jika

Page 57: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

39

suatu bank terlalu berlebihan dalam memberikan pembiayaannya kepada sektor

yang nonproduktif maka akan menimbulkan berbagai macam risiko termasuk

risiko likuiditas.

Dapat diketahui bahwa Financing to Deposit Ratio (FDR) pada Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) terbilang cukup tinggi. Berdasarkan data

yang penulis peroleh, Financing to Deposit Ratio (FDR) pada Pembiayaan Rakyat

Syariah (BPRS) berada pada tingkat rata-rata diatas 120%. Bahkan pada suatu

periode mencapai 136%. Hal ini tidak terlepas dari pengaruh kestabilan variabel

makroekonomi, yaitu inflasi. inflasi dapat mempengaruhi Financing to Deposit

Ratio (FDR) melalui kondisi internal bank yaitu pembiayaan non lancar serta

Dana Pihak Ketiga (DPK) sebagai sumber dana yang akan disalurkan sebagai

pembiayaan oleh sebuah bank.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh perubahan variabel

independen (bebas) yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Financing

(NPF), dan Inflasi terhadap variabel dependen (terikat) yaitu Financing to Deposit

Ratio (FDR). Dengan mengunakan metode Ordinary Least Square (OLS) harus

lulus uji asumsi klasik, uji koefisien determinasi, uji F, uji t agar penelitian dapat

diuji dengan baik dan benar sesuai metodologi penelitian. Kerangka pemikiran

dalam penelitian ini jika divisualisasikan dalam bentuk skema atau model

sederhana adalah sebagai berikut :

Page 58: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

40

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

D. HIPOTESIS PENELITIAN

Hipotesis adalah suatu jawaban sementara terhadap masalah yang diajukan

dan jawaban itu masih diuji secara empiris kebenarannya. Berdasarkan pada

kerangka pemikiran sebelumnya, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai

berikut:

Ho : Diduga Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF),

dan Inflasi tidak berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap

Financing to Deposit Ratio (FDR) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

(BPRS) Periode 2010-2013.

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

Financing (NPF), dan Inflasi Terhadap Financing to Deposit

Ratio (FDR) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di

Indonesia

Dana Pihak Ketiga

(DPK) Inflasi

Non Performing Financing

(NPF)

Interpretasi dan Kesimpulan

Financing to Deposit Ratio

(FDR)

Uji Asumsi Klasik:

1. Uji Normalitas

2. Uji Multikolinearitas

3. Uji heteroskedastisitas

4. Uji Autokorelasi

Uji Statistik:

1. Uji F

2. Uji t

3. Uji Derajat Kointegrasi

Page 59: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

41

Ha : Diduga Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF),

dan Inflasi berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap Financing

to Deposit Ratio (FDR) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).

Page 60: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

42

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis memfokuskan variabel terikat yaitu

Financing To Deposit Ratio (FDR) sebagai proksi dari tingkat resiko likuiditas.

Model dalam penelitian ini merupakan hasil penggabungan dari kerangka teoritis

beberapa pakar perbankan yang melihat pengaruh ataupun hubungan dari

variabel-variabel yang diuji dalam penelitian ini, yaitu: Dana Pihak Ketiga (DPK),

Non Perfoeming Financing (NPF) dan Inflasi terhadap Financing To Deposit

Ratio (FDR) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) . Penelitian ini merupakan

penelitian analisis pengaruh, karena tujuan penelitian ini adalah meneliti

hubungan pengaruh antara dua variabel, yaitu variabel independen (Non

Performing Financing (NPF), Dana Pihak Ketiga (DPK), dan Inflasi), sedangkan

variabel dependen (Financing To Deposit Ratio (FDR) Bank Pembiayaan Rakyat

Syariah).

Data Operasional digunakan pada penelitian ini menggunakan data runut

waktu (time series). Semua data dalam bulanan pada Periode Januari 2010 –

Desember 2013 yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia serta dari sumber-sumber

lainnya yang terkait.

B. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Data yang digunakan ialah data sekunder. Data sekunder adalah data

yang dikumpulkan secara tidak langsung dari sumbernya. Data sekunder

Page 61: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

43

biasanya telah dikumpulan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan

kepada masyarakat pengguna data (Sugiyono,1999). Data yang digunakan

yakni data Bank Indonesia, dan diperoleh dari publikasi laporan bulanan yakni

Statistik Perbankan Syariah dan Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia, yang

dirilis oleh Bank Indonesia setiap tahunnya. Statistik Perbankan Syariah ini

memuat laporan keuangan beserta data rasio keuangan bank syariah secara

utuh maupun data tiap kategori dari bank syariah itu sendiri. Dari data tersebut

diambil khususnya data Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) secara

keseluruhan untuk periode 2010 hingga 2013, yakni dari bulan Januari 2010

hingga Desember 2013.

2. Sumber Data

Data yamg digunakan dalam penelitian ini bersumber pada Statistik

Perbankan Syariah Indonesia yang dicantumkan pada situs resmi Bank Indonesia

(www.bi.go.id).

C. Operasional Variabel Penelitian

Operasional variabel penelitian merupakan spesifikasi kegiatan peneliti

dalam mengukur suatu variabel. Spesifiakasi tersebut menunjukkan pada dimensi-

dimensi dan indikator-indikator dari variabel penelitian yang diperoleh melalui

pengamatan dan penelitian terdahulu.

1. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Financing to Deposit Ratio (FDR) merupakan rasio yang digunakan

untuk mengukur likuiditas suatu bank dalam membayar kembali penarikan

dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan pembiayaan yang

Page 62: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

44

diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Namun pembiayaan yang tinggi juga

dapat menjadi sebuah permasalahan tersendiri karena menurut Siamat

(2005:360), salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya kredit bermasalah

adalah kebijakan perkreditan yang ekspansif. Sedangkan, para praktisi

perbankan menyepakati bahwa batas aman dari Loan to Deposit Ratio (LDR)

atau Financing to Deposit Ratio (FDR) adalah sekitar 80%. Namun batas

toleransi berkisar 85%-100%. Namun oleh Bank Indonesia, suatu bank masih

dianggap sehat jika Loan to Deposit Ratio (LDR) nya masih dibawah 110%

(Suryani, 2011).

Pemilihan variabel FDR menjadi penting karena semakin tinggi FDR

menunjukan semakin riskan kondisi likuiditas bank. Sebaliknya, semakin

rendah LDR/FDR menunjukan kurangnya efektifitas bank dalam menyalurkan

kredit. Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Haryati

(2001).

Penelitian ini menguji tentang fungsi intermediasi Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah. Fungsi intermediasi tersebut diproksikan dalam variabel FDR.

Adapun cara menghitung dari FDR yaitu (Faisol, 2007):

Dalam penelitian ini digunakan data first difference yang sehingga

penjelasan dari variabel FDR ini akan berubah menjadi laju perubahan FDR

yang berarti kenaikan atau penurunan FDR dari periode ke periode dan dari tahun

ke tahun yang terus berjalan sesuai urutan waktu yang bersifat objektif atau fakta.

𝐹𝐷𝑅 =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑃𝐾 + 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝐼𝑛𝑡𝑖𝑥100

Page 63: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

45

Data operasional yang digunakan dalam penelitian ini sebagai proksi dari

tingkat resiko likuiditas, diperoleh dari Bank Indonesia yaitu Statistik

Perbankan Syariah berdasarkan perhitungan bulanan dari tahun 2010-2013

dalam persen.

2. Variabel Bebas (Independent Variable)

a. Dana Pihak Ketiga (DPK)

Dana Pihak Ketiga adalah dana yang dipercayakan oleh

masyarakat kepada bank dalam bentuk giro, serifikat depposito, tabungan

atau yang dapat dipersamakan dengan itu. Dengan dana yang berhasil

dihimpun oleh bank, maka bank tersebut dapat menyalurkan kredit lebih

banyak. Sehingga dapat dijelaskan bahwa semakin besar DPK maka

semakin besar pula pembiayaan yang disalurkan kepada masyarakat.

Pemilihan variabel DPK karena dana-dana yang dihimpun dari masyarakat

ternyata merupakan sumber dana terbesar yang paling diandalkan oleh

bank (bisa mencapai 80%-90% dari seluruh dana yang dikelola oleh bank).

Pada penelitian Makiyan (2001), menyatakan bahwa jika semakin

besar sumber dana yang dihimpun bank akan semakin besar pembiayaan

yang akan disalurkan oleh bank tersebut. Penelitian yang menyatakan

bahwa Dana Pihak Ketiga berpengaruh positif dan signifikan juga

dibuktikan oleh penelitian dari Asy’ari (2004), Roesmara dan Dumairy

(2006), dan Adnan dan Pratin (2005).

Terdapat penjelasan yang berbeda dari variabel DPK karena dalam

penelitian ini digunakan data first difference maka penjelasan variabel

Page 64: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

46

DPK berubah menjadi laju perubahan DPK yang berarti kenaikan atau

penurunan DPK dari periode ke periode dan dari tahun ke tahun yang terus

berjalan sesuai urutan waktu yang bersifat objektif atau fakta. Data

ooperasional yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Bank

Indonesia yaitu Statistik Perbankan Syariah berdasarkan perhitungan

bulanan dari tahun 2010-2013 dalam jutaan rupiah.

b. Non Performing Financing (NPF)

Non Performing Financing (NPF) termasuk salah satu indikator

dalam menilai kinerja suatu bank. Selain itu juga Non Performing

Financing merupakan indikator yang digunakan untuk menunjukan

kerugian akibat resiko pembiayaan. Menurut Dendawijaya (2005:82) NPF

adalah rasio antara pembiayaan yang bermasalah dengan total pembiayaan

yang disalurkan oleh bank syariah. Alasan pemilihan variabel NPF ini

karena pada perbankan syariah apabila terjadi Non Performing Financing

(NPF) maka akan berakibat terguncangnya kinerja pada perbankan itu

sendiri. Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Moch.

Soedarto yang menyimpulkan bahwa pada taraf signifikansi 5% jumlah

kredit non lancar berpengaruh negatif signifikan terhadap besar kecilnya

pemberian kredit. Oleh karena itu semakin besar kredit non lancar maka

jumlah kredit yang dapat disalurkan oleh Bank Syariah semakin kecil,

begitu sebaliknya (Soedarto,2004:64).

Dalam kegiatan sehari-hari, pembiayaan bermasalah adalah

pembiayaan-pembiayaan yang kategori kolektabilitasnya masuk dalam

Page 65: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

47

kriteria pembiayaan kurang lancar, pembiayaan diragukan, dan

pembiayaan macet.

Adapun cara menghitung dari NPF (Non Performing Financing)

yaitu sebagai berikut:

Tingkat Non Performing Financing (NPF) yang tinggi

mengharuskan bank membentuk cadangan penghapusan yang lebih besar.

Hal ini akan membuat bank menurunkan jumlah kredit yang

disalurkannya, karena bank tidak akan mengambil resiko yang terlalu

besar apabila terjadi gagal bayar.

Dengan digunakannya data first difference dalam penelitian ini

maka penjelasan variabel NPF akan berubah menjadi laju perubahan NPF

yang berarti kenaikan atau penurunan NPF dari periode ke periode dan dari

tahun ke tahun yang terus berjalan sesuai urutan waktu yang bersifat objektif

atau fakta. Data operasional yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh

dari Bank Indonesia yaitu Statistik Perbankan Syariah berdasarkan

perhitungan bulanan dari tahun 2010-2013 dalam persen.

c. Inflasi

Inflasi adalah kenaikan harga barang-barang yang bersifat umum

dan secara terus menerus dalam jangka waktu yang relatif panjang. Inflasi

melemahkan semangat untuk menabung. Penulis memilih variabel inflasi

karena dunia perbankan memiliki hubungan yang sangat erat dengan

𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑁𝑃𝐹 =𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑚𝑎𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 𝑥 100

Page 66: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

48

kondisi perekonomian, karena kondisi perekonomian dapat mempengaruhi

aktifitas perbankan, salah satu indikator perekonomian adalah inflasi.

Menurut Dornbus dan Fischer (dalam Kusuma, 2011:2), kebijakan

moneter yang dikeluarkan oleh bank Indonesia dengan cara menaikkan

atau menurunkan tingkat suku bunga untuk mengurangi atau menambah

laju inflasi akan sangat mempengaruhi peran intermediasi di dunia

perbankan. Meningkatnya inflasi maka nilai mata uang akan menurun, dan

hal tersebut menyebabkan masyarakat juga merasa tidak diuntungkan

dengan menyimpan uang di bank. Dengan harapan bunga atau nisbah

tinggi, sehingga dana yang dihimpun bank akan menjadi lebih kecil.

Karena data dalam penelitian ini menggunakan data first difference

maka definisi variabel inflasi akan berbeda yaitu menjadi laju perubahan

inflasi yang berarti kenaikan atau penurunan inflasi dari periode ke periode

dan dari tahun ke tahun yang terus berjalan sesuai urutan waktu yang bersifat

objektif atau fakta. Data operasional yang digunakan dalam penelitian ini

diperoleh dari Bank Indonesia yaitu Statistik Perbankan Syariah

berdasarkan perhitungan bulanan dari tahun 2010-2013 dalam persen.

D. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif, yaitu

dimana data yang digunakan dalam penelitian berbentuk angka. Dalam penelitian

ini menggunakan jenis kuantitatif dengan format deduktif yang dimulai dari

keadaan umum menuju ke hal-hal yang khusus. Pemilihan alat analisis dalam

Page 67: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

49

penelitian ini adalah Ordinary Least Square (OLS) yaitu suatu metode

ekonometrik dimana terdapat variabel independen sebagai variabel penjelas dan

variabel dependen sebagai variabel yang dijelaskan dalam suatu persamaan linier.

Dalam OLS hanya terdapat satu variabel dependen, sedangkan untuk variabel

independen jumlahnya bisa lebih dari satu. OLS merupakan metode regresi yang

meminimalkan jumlah kesalahan (error). Karena model regresi yang baik adalah

model regresi yang dapat menghasilkan error terkecil. Semakin kecil error yang

dihasilkan, maka semakin baik model regresi tersebut. Menurut Nachrowi

(2006:9), Ordinary Least Square (OLS) ini digunakan untuk mencapai

penyimpangan atau error yang minimum dengan menggunakan regresi berganda

(Multiple Regression) yaitu digunakan lebih dari sebuah variabel bebas. Nilai

error terkecil menunjukkan nilai estimasi yang dihasilkan dari suatu analisis

regresi akan mendekati nilai aktualnya. Error di sini maksudnya adalah selisih

antara nilai duga (predicted value) dengan nilai pengamatan yang sebenarnya.

Menurut Ajija (2011:23) Ordinary Least Square merupakan metode

estimasi yang sering digunakan untuk mengestimasi fungsi regresi populasi dari

fungsi regresi sampel. Sedangkan menurut Winarno (2009:4.1), OLS bertujuan

untuk mengetahui hubungan antara suatu variabel dependen dan variabel

independen, apabila terdapat beberapa variabel independen.

Untuk analisis data akan dilakukan dengan bantuan aplikasi komputer

yaitu program Excel 2007 dan Eviews 6. Dalam penelitian ini data yang

digunakan adalah data log natural (In) pada data variabel Financing to Deposit

Ratio (FDR) dan Dana Pihak Ketiga (DPK) karena untuk penyertaan data dari

Page 68: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

50

variabel tersebut satuan datanya berbeda dan juga sebagai memecahkan

persamaan yang tidak diketahuinya merupakan pangkat dari variabel lain

(Nachrowi, 2006:67).

Tujuan utama dari transformasi data ini adalah untuk mengubah skala

pengukuran data asli menjadi bentuk lain sehingga data dapat memenuhi asumsi-

asumsi yang mendasari analisis ragam. Selain itu data yang digunakan adalah data

dalam bentuk first difference agar data stasioner, karena kestasioneran data sangat

diperlukan pada metode data time series. Peramalan dapat dilakukan apabila

kondisi data sudah stasioner.

Hubungan variabel Fnancing to Deposit Ratio (FDR) dengan variabel

Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF), Inflasi

diformulasikan sebagai berikut :

Y = f (X1, X2, X3)

Sedangkan model Ordinary Least Square (OLS) ditulis:

Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e ................................................................. (3.1)

Sehingga model yang terbentuk dalam penelitian ini menjadi:

D(LnFDR) = β0 + β1 D(LnDPK) + β2 D(NPF) + β3 D(INF) + e ..... (3.2)

Keterangan:

D(LnFDR) = Perubahan Log Natural Financing to Deposit Ratio

β0 = Constanta

β1, β2, β3 = Koefisien regresi dari masing-masing variabel yang

mempengaruhi FDR

D(LnDPK)= Perubahan Log Natural Dana Pihak Ketiga periode t

Page 69: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

51

D(NPF) = Perubahan Non Performing Financing periode t

D(INF) = Perubahan Inflasi periode t

e = eror term (Variabel di luar model tetapi tidak ikut

berpengaruh terhadap varibael terikat)

1. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk mendeteksi apakah terdapat

multikolinieritas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi. Uji asumsi klasik

penting dilakukan untuk menghasilkan estimator yang linier tidak bias dengan

varian yang minimum (Best Linear Unbiasea Estimator = BLUE), yang berarti

model regresi tidak mengandung masalah. Untuk itu diperlukan pendektesian

lebih lanjut diantaranya:

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas adalah uji untuk mengukur apakah data kita

memiliki distribusi normal sehingga dapat dipakai dalam statistik

parametrik (statistik inferensial). Menurut Sugiyono (2011:241) Uji

Normalitas merupakan uji yang dilakukan untuk mengetahui data

berdistribusi normal atau tidak, data yang baik dan layak digunakan dalam

penelitian yaitu data yang memiliki distribusi normal yang pada langkah

selanjutnya tidak menyimpang dari kebenaran dan dapat dipertanggung

jawabkan (Sudjana, 1996:291). Pengamatan data yang normal akan

memberikan nilai ekstrim rendah dan ekstrim tinggi yang sedikit dan

kebanyakan mengumpul di tengah.

Page 70: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

52

Salah satu asumsi dalam analisis statistik adalah data berdistribusi

normal. Dalam analisis multivariate, para peneliti menggunakan pedoman

jika tiap variabel terdiri dari 30 data, maka data sudah berdistribusi

normal. Apabila melibatkan 3 variabel, maka diperlukan 3 x 30 = 90.

Meskipun demikian, untuk menguji dengan lebih akurat, diperlukan alat

analisis dan EViews menggunakan 2 (dua) cara, yaitu dengan Histogram

dan Uji Jarque-Bera. Uji Jarque-Bera adalah uji statistik untuk

mengetahui apakah data berdistribusi normal. Uji ini mengukur

perbedaan skewness dan kurtosis data dan dibandingkan dengan apabila

datanya bersifat normal. Rumus yang digunakan adalah: (Winarno,

2009:5.37)

𝐽𝑎𝑟𝑞𝑢𝑒 − 𝐵𝑒𝑟𝑎 = 𝑁 − 𝑘

6 (𝑆2 +

(K − 3)2

4)

Dimana:

N = ukuran sampel

S = Skewness/Kemencengan

K = Kurtosis/Peruncingan

K = banyaknya koefisien yang digunakan di dalam persamaan

Berikut hipotesis langkah-langkah pengujian normalitas:

Hipotesis : Ho : Model normal

Ha : Model tidak normal

Bila probabilitas Obs*R2 > 0.05 → signifikan, Ho diterima

Bila probabilitas Obs*R2 < 0.05 → tidak signifikan, Ho ditolak.

Page 71: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

53

Data yang mempunyai distribusi yang normal berarti mempunyai

sebaran yang normal pula. Dengan kondisi ini maka data tersebut dapat

dijadikan sampel yang baik dan dapat mewakili populasi. Dengan H0 pada

data distribusi normal, uji jarque-bera didistribusikan dengan X2 dengan

derajat bebas (degree of freedom) sebesar 2. Probability menunjukkan

kemungkinan nilai Jarque-Bera melebihi nilai terobservasi di bawah

hipotesis nol. (Winarno, 2009:5.37).

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui

adanya hubungan antara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan

dalam model regresi. Sedangkan menurut Gujarati (2006: 62)

multikolinearitas berarti adanya hubungan linier yang sempurna atau pasti

diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan (independen) dari

model regresi.

Istilah multikolinearitas pertama kali ditemukan oleh Ragnar

Frisch yang berarti adanya hubungan linier yang “sempurna” atau pasti di

antara beberapa atau semua variabel bebas dari model regresi berganda.

Terjadinya multikolinearitas biasanya merupakan akibat dari

kecenderungan variabel ekonomi yang bergerak secara bersama-sama

sepanjang waktu.

Dalam penelitian ini penulis akan melihat multikolinearitas dengan

menguji koefisien korelasi (r) berpasangan yang tinggi di antara variabel-

variabel penjelas. Sebagai aturan main yang kasar (rule of thumb), jika

Page 72: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

54

koefisien korelasi cukup tinggi katakanlah diatas 0,8 ada kemungkinan

terjadinya kolinearitas yang serius dalam model. Sebaliknya jika koefisien

korelasi relatif rendah maka diduga model tidak mengandung

multikolinieritas (Gujarati, 2006: 62).

Uji koefisien korelasinya yang mengandung unsur kolinearitas,

misalnya variabel X1 dan X2. Langkah-langkah pengujian sebagai berikut :

Bila r < 0,8 (model tidak terdapat multikolinearitas)

Bila r > 0,8 (model terdapat multikolinearitas)

Jika terjadi multikolinearitas pada model maka akan menyebabkan

koefisien regresi yang tinggi namun dengan sejumlah variabel yang tidak

signifikan. Sebaliknya jika tidak terdapat multikolinearitas maka koefisien

regresi yang tinggi akan diikuti oleh sejumlah variabel yang signifikan

(Rosadi, 2012:80).

Rumus korelasi, (Purwanto, 2002:193):

𝑟𝑥𝑦 = 𝑁 ∑ 𝑋𝑌−(∑𝑋)(∑𝑌)

√{𝑁∑𝑋2 −(∑𝑋)2}{𝑁∑𝑌2−(∑𝑌)2}

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y

N = Jumlah responden

∑XY = Jumlah perkalian antara X dan Y

∑X = Jumlah nilai X

∑Y = Jumlah nilai Y

∑X2 = Jumlah kuadrat dari X

Page 73: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

55

∑Y2 = Jumlah kuadrat dari Y

Sedangkan menurut Gujarati (2006:66) konsekuensi adanya

multikolinieritas adalah:

1. Varians besar dan kesalahan standar estimator OLS.

2. Interval keyakinan yang lebih besar.

3. Rasio t tidak signifikan.

4. Nilai R2 yang tinggi tapi sedikit rasio t signifikan.

5. Estimator OLS dan kesalahan standarnya menjadi sangnat sensitif

terhadap perubahan kecil dalam data; yakni, cenderung tak stabil.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas adalah uji yang digunakan karena

terjadinya gangguan (error) yang muncul dalam fungsi regresi yang

mempunyai varian yang tidak sama sehingga penaksir OLS tidak efisien

baik dalam sampel kecil maupun sampel besar (tapi masih tetap tidak

bias dan konsisten). Menurut Ghozali (2005:105) uji heteroskedastisitas

bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance residual dari satu pengamatan ke pengamatan

yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan

lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

heteroskedatisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi

Heteroskedastisitas (Gujarati, 2007:82).

Heterokedastisitas terjadi apabila varian Ut tidak konstan atau

berubah-ubah seiring dengan berubahnya variabel. Akibat terjadinya

Page 74: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

56

heteroskedastisitas maka setiap terjadi perubahan pada variabel terikat

mengakibatkan errornya (residual) juga berubah sejalan atau kenaikan atau

penurunannya. Dengan kata lain konskuensinya apabila variabel terikat

bertambah maka kesalahan juga akan bertambah (Gujarati, 1988:401).

Dalam penelitian ini digunakan metode White untuk mendeteksi

heteroskedastisitas. Uji White dilakukan dengan meregresikan residual

kuadrat sebagai variabel dependen ditambah dengan kuadrat variabel

independen.

Regresi awal :

Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3

Regresi White :

ei² = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β1X12 + β2X22 + β3X32

Langkah-langkah pengujian heteroskedastisitas sebagai berikut

Hipotesis : Ho : Model tidak terdapat heteroskedastisitas.

Ha : Model terdapat heteroskedastisitas.

Bila probabilitas Obs*R2 > 0.05 → Ho diterima.

Bila probabilitas Obs*R2 < 0.05 → Ho ditolak.

Jika model bebas dari heteroskedastisitas maka model tidak

berubah untuk setiap amatan atau tidak dipengaruhi oleh waktu, karena

varian atau keragaman error pada model tetap atau konstan. Sebaliknya,

jika terjadi heteroskedastisitas model dapat berubah-ubah karena varian

atau keragaman error pada model tidak tetap atau tidak konstan.

Page 75: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

57

Sedangkan menurut Gujarati (2006:87) konsekuensi adanya

heteroskedastisitas adalah:

1. Estimator OLS masih linear.

2. Masih tak bias.

3. Tapi tidak lagi memiliki varians; artinya, tidak lagi efisien. Ini berlaku

juga dalm sampel yang besar.

4. Rumus-rumus biasa untuk menaksir varians estimator OLS umumnya

bias.

d. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi adalah untuk mengetahui adanya korelasi antara

variabel gangguan sehingga penaksir tidak lagi efisien baik dalam model

sampel kecil maupun dalam sampel besar. Autokorelasi bisa didefinisikan

sebagai korelasi di antara anggota observasi yang diurut menurut waktu

(seperti deret berkala) atau ruang (seperti data lintas-sektoral) (Gujarati

2006:112).

Untuk melihat ada tidaknya penyakit autokorelasi dapat juga

digunakan uji Langrange Multiplier (LM Test) dengan membandingkan

nilai probabilitas R-Square dengan α = 0.05 (Gujarati 2006:112). Selain itu

cara untuk mendeteksi autokorelasi dengan menggunakan statistik d dari

Durbin-Watson.

Statistik d dari Durbin-Watson memiliki rumus sebagai berikut:

d = ∑ (𝑒𝑡−𝑒𝑡−1)2𝑡−𝑁

𝑡−2

∑ 𝑒𝑡2𝑡−𝑁

𝑡−1

Page 76: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

58

Keterangan:

et = residual tahun t

et-1 = residual satu tahun sebelumnya

N = jumlah observasi

Langkah-langkah pengujian autokorelasi sebagai berikut :

Hipotesis : Ho : Model tidak terdapat Autokorelasi

Ha : Model Terdapat Autokorelasi.

Bila probabilitas Obs*R2 > 0.05 → Ho diterima.

Bila probabilitas Obs*R2 < 0.05 → Ho ditolak

Apabila probabilitas Obs*R2 lebih besar dari 0.05 maka model

tersebut tidak terdapat autokorelasi. Apabila probabilitas Obs*R2 lebih

kecil dari 0.05 maka model tersebut terdapat autokorelasi. Selain itu, ada

salah satu cara lagi yang digunakan untuk mendeteksi autokorelasi adalah

uji Durbin Watson (D-W). Berikut table 3.1 yang digunakan untuk

menentukan ada tidaknya autokorelasi dengan uji Durbin-Watson.

(Gujarati , 2006:119) :

Tabel 3.1

Uji Durbin-Watson (DW)

Tolak Ho,

berarti ada

autokorelasi

positif

Daerah

meragukan

Terima Ho,

tidak ada

Autokorelasi

Daerah

meragukan

Tolak Ho,

berarti ada

autokorelasi

negatif

0 dl du 2 4-du 4-dl 4

Menurut Gujarati (2006:115) konsekuensi adanya autokorelasi

adalah:

Page 77: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

59

1. Estimator kuadrat kecil masih linear dan tak bias.

2. Tapi estimator tersebut tidak efisien; artinya, tidak memiliki varians

minimum bila dibandingkan dengan prosedur yang

mempertimbangkan autokorelasi.

2. Uji Statistik

Data yang digunakan untuk mengetahui hubungan dari variabel-

variabel yang akan diteliti. Pengolahan data menggunakan Excel 2007 dan

Eviews 6. Dalam pengujian ini menggunakan Uji Statistik meliputi uji-t dan

uji-F.

a. Uji Parsial (Uji-t)

Uji t digunakan untuk menguji apakah setiap variabel bebas

(Independen) secara masing-masing parsial atau individu memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (dependent) pada

tingkat signifikansi 0.05 (5%) dengan menganggap variabel bebas bernilai

konstan. Langkah-langkah yang harus dilakukan dengan uji-t yaitu dengan

pengujian, yaitu : (Nachrowi, 2006:17)

Rumus uji t yang digunakan untuk mengetahui pengaruh dari tiap-

tiap variabel independen terhadap variabel dependen (secara parsial)

sebagai berikut (Sanusi, 2003):

t = 𝑏

𝑆𝑒𝑏

Keterangan :

b = koefisein regresi

Page 78: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

60

Seb = standar error b

Hipotesis : Ho : βi = 0 artinya masing-masing variabel bebas tidak ada

pengaruh yang signifikan dari variabel terikat.

H1 : βi ≠ 0 artinya masing-masing variabel bebas

ada pengaruh yang signifikan dari variabel terikat.

Bila probabilitas > α 5% → variabel bebas tidak signifikan atau tidak

mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat (Ho terima, Ha tolak).

Bila probabilitas < α 5% → variabel bebas signifikan atau mempunyai

pengaruh terhadap variabel terikat (Ho tolak, Ha terima).

b. Uji Fisher (Uji-F)

Uji Fisher (Uji-F) digunakan untuk mengetahui apakah seluruh

variabel bebas (independen) secara bersama-sama berpengaruh terhadap

variabel terikat (dependen) pada tingkat signifikansi 0.05 (5%). Pengujian

semua koefisien regresi secara bersama-sama dilakukan dengan uji-F

dengan pengujian, yaitu (Nachrowi, 2006:16)

Rumus yang digunakan dalam uji F yaitu uji untuk melihat

pengaruh secara simultan variabel independen terhadap variabel dependen

adalah sebagai berikut (Sanusi, 2003):

F =

𝑅2

𝑘⁄

(1−𝑅2(𝑛−𝑘−1)

Keterangan :

R2 = koefisen regresi

n = jumlah sampel

Page 79: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

61

k = jumlah variabel independen

Hipotesis : Ho : βi = 0 artinya secara bersama-sama tidak ada pengaruh

yang signifikan antara variabel bebas terhadap

variabel terikat.

H1 : βi ≠ 0 artinya secara bersama-sama ada pengaruh yang

signifikan antara variabel bebas terhadap variabel

terikat.

Bila probabilitas > α 5% → variabel bebas tidak signifikan atau tidak

mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat.

Bila probabilitas < α 5% → variabel bebas signifikan atau mempunyai

pengaruh terhadap variabel terikat.

3. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Ajija (2011:34) Uji koefisien determinasi koefisien R2 atau

(R2 adjusted). Koefisien determinasi ini menunjukkan kemampuan garis

regresi menerangkan variasi variabel terikat Y yang dapat dijelaskan oleh

variabel bebas X. Nilai koefisien R2 atau (R2 adjusted) berkisar antara 0

sampai 1. Semakin mendekati 1, semakin baik.

Besarnya koefisien determinasi dapat diperoleh dengan menggunakan

rumus :

R2 = 𝑎 ∑ 𝑌+𝑏∑𝑋𝑌−𝑛�̂�2

∑ 𝑌2−𝑛�̂�2

Keterangan :

R2 = koefisien determinasi

Page 80: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

62

Y = variabel terikat

X = variabel bebas

Y2 = rata-rata hitung dari nilai Y

n = jumlah data

Page 81: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

63

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Perkembangan Financing to Deposit Ratio (FDR)

Financing to Deposit Ratio (FDR) adalah rasio antara total

pembiayaan yang dikeluarkan oleh bank terhadap jumlah penerimaan dana

dari berbagai sumber. Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia tanggal 29 Mei

1993, dana yang dihimpun bank dalam penerapan rasio tersebut adalah dana

masyarakat/dana pihak ketiga, kredit likuiditas Bank Indonesia atau KLBI

(jika ada), dan modal inti bank (Dendawijaya, 2009:59).

Tingkat FDR ini menggambarkan kebijakan bank syariah dan BPRS

dalam menyalurkan dana yang dikelola dalam bentuk pembiayaan. Semakin

tinggi rasio ini maka menunjukan bahwa bank syariah semakin ekspansif

dalam kebijakan pembiayaannya. Perkembangan Financing to Deposit Ratio

(FDR) pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah periode 2010 – 2013 yang telah

diolah menjadi data kuartalan dapat dilihat pada gambar berikut:

Page 82: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

64

Gambar 4.1

Perkembangan Financing to Deposit Ratio (FDR) BPRS Periode 2010-

2013

Sumber: Statistik Perbankan Syariah BI (diolah)

Dapat dilihat gamabr tabel 4.1, pergerakan tingkat FDR yang fluktuatif

pada periode 2010-2013 dengan presentase terendah sebesar 119,67% dan

tertinggi sebesar 136,20%. Peningkatan FDR tertinggi terjadi pada kuartal 2

tahun 2013 yaitu naik sebesar 9,96%. Pergerakan FDR yang fluktuatif tersebut

dikarenakan kodisi perekonomian sepanjang periode penelitian yang fluktuatif

juga dan pada tahun 2013 kuartal 4 terjadi krisis mata uang yang

menyababkan tingkat FDR menurun. Dengan adanya krisis mata uang

tersebut, maka usaha-usaha juga akan menurun terutama usaha yang

berhubungan dengan ekspor dan import sehinggga kepercayaan bank untuk

menyalurkan dana di sektor riil akan menurun.

Tingginya FDR pada BPRS ini yang melebihi batas toleransinya pada

kisaran 85%-100% yang merujuk pada peraturan BI yaitu selalu di atas 110%

menunjukkan bahwa BPRS berada pada kebijakan yang ekspansif. Semakin

tinggi FDR maka semakin tinggi pembiayaannya daripada dana yang

110.00

115.00

120.00

125.00

130.00

135.00

140.00

2010 2011 2012 2013

Per

sen

Financing to Deposit Ratio (FDR)

FDR

Page 83: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

65

dihimpun. Hal ini menjadi sangat riskan karena apabila terjadi kegagalan

usaha pada debitur khususnya pada pembiayaan bagi hasil yang cicilannya

tidak tetap, akan berdampak pada terjadinya kredit macet.

Namun kebanyakan bank syariah termasuk BPRS, lebih banyak

mengalokasikan dananya pada pembiayaan jangka pendek (jual beli:

murabahah) untuk menghidari risiko kredit pada pembiayaan jangka panjang

yang pada prakteknya hampir sama dengan bank konvensional, dimana pada

pembiayaan jenis ini cicilannya tetap dan lebih cepat kembali. Berdasarkan

data penelitian pada tahun 2010 – 2013, alokasi pembiayaan dengan akad jual

beli paling mendominasi dari seluruh jenis pembiayaan pada BPRS sebesar

79,92% dibandingkan pembiayaan bagi hasil yang hanya sebesar 12,29%.

Sehingga dapat disimpulkan dari data pada tabel 4.2 tingginya FDR pada

BPRS didominasi oleh pembiayaan jangka pendek (jual beli).

2. Perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK)

Dana Pihak ketiga adalah dana yang diperoleh dari masyarakat, baik

perseorangan maupun badan usaha, yang diperoleh bank dengan

menggunakan berbagai instrument produk simpanan yang dimiliki oleh bank.

Pada sebagian bank, dana masyarakat ini umumnya merupakan dana terbesar

yang dimiliki, hal ini seuai dengan fungsi bank sebagai penghimpun dana dari

masyarakat. Dan peningkatan dana pihak ketiga yang dihimpun bank dari

masyarakat biasanya akan diikuti pula peningkatan jumlah total pembiayaan

yang diberikan kepada masyaarakat. Perkembangan jumlah dana pihak ketiga

yang dihimpun oleh bank pembiayaan rakyat syariah pada periode januari

Page 84: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

66

2010 sampai dengan desember 2013 yang telah diolah menjadi data

kuartalandapat kita lihat dan amati pada gambar grafik berikut ini :

Gambar 4.2

Perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK) BPRS Periode 2010-2013

Sumber: Statistik Perbankan Syariah BI (diolah)

Dana Pihak Ketiga adalah komponen dana yang paling penting,

besarnya keuntungan (profit) yang akan dihasilkan sangat bergantung pada

seberapa besar kemampuan bank dalam menghimpun dana dari masyarakat

dan kemudian menyalurkan pembiayaan atau melakukan investasi yang dapat

meningkatkan value dan asset. Berdasarkan grafik diatas terlihat bahwa

jumlah dana pihak ketiga pada bulan Januari 2010 – Desember 2013 terus

mengalami peningkatan. Jumlah Dana Pihak Ketiga tertinggi berada pada

bulan Desember 2013 sebesar 3,67 triliun rupiah dan terendah pada bulan

Januari 2010 yaitu sebesar 1,28 triliun rupiah.

3. Perkembangan Non Performing Financing (NPF)

Non Performing Financing (NPF) adalah jenis kredit yang bermasalah

yang memiliki klasifikasi kurang lancar, diragukan, dan macet. Rasio NPF ini

0

500,000

1,000,000

1,500,000

2,000,000

2,500,000

3,000,000

3,500,000

4,000,000

2010 2011 2012 2013

Juta

Ru

pia

h

Dana Pihak Ketiga (DPK)

DPK

Page 85: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

67

menggambarkan tingkat kesehatan bank, oleh karena itu harus dikelola dengan

baik dan profesional agar tidak melampaui batas maksimal yang ditentukan

Bank Indonesia sebesar 5%. Semakin tinggi rasio ini maka kondisi bank

semakin memburuk karena dapat menyebabkan krisis likuiditas. Data untuk

rasio Non Performing Financing (NPF) pada Bank Pembiayaan Rakyat

Syariah periode 2010 – 2013 yang telah diolah menjadi data kuartalan dapat

dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 4.3

Perkembangan Non Performing Financing (NPF) BPRS Periode 2010-

2013

Sumber: Statistik Perbankan Syariah BI (diolah)

Dari gambar 4.3 terlihat bahwa Non Performing Financing (NPF)

sepanjang periode penelitian selalu berada di atas 5%. Rasio NPF yang selalu

berada di atas 5% ini karena dalam menyalurkan dananya, BPRS terlalu

percaya dan kurang selektif. NPF mulai mengalami trend penurunan sejak

kuartal 2 tahun 2011 meskipun tidak terlihat signifikan, tapi penurunan ini

menunjukkan kemajuan bagi BPRS. Pada tahun 2012 NPF stabil pada tingkat

rata-rata 6,60% yang menjadi rata-rata terendah dari periode 2010-2013.

0.00

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

7.00

8.00

2010 2011 2012 2013

Per

sen

Non Performing Financing (NPF)

NPF

Page 86: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

68

Peningkatan NPF kembali terjadi pada tahun 2013 dimana pada saat yang

sama terjadi krisis mata uang rupiah yang membuat turunnya daya beli

masyarakat. Hal yang sama juga dialami oleh pengusaha yang berutang,

mereka akan kesulitan membayar cicilan karena meningkatnya biaya

kebutuhan pokok dan operasional untuk kegiatan usahanya.

4. Perkembangan Inflasi

Secara sederhana inflasi diartikan sebagai meningkatnya harga-harga

secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang

saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau

mengakibatkan kenaikan harga) pada barang lainnya. Kebalikan dari inflasi

disebut deflasi.

Inflasi dapat mempengaruhi distribusi pendapatan, alokasi faktor

produksi serta produk nasional. Efek terhadap distribusi pendapatan disebut

dengan equity effect, sedangkan efek terhadap alokasi faktor produksi dan

pendapatan nasional masing-masing disebut dengan efficiency dan output

effects (Nopirin, 1987 : 32-34). Perkembangan Inflasi periode 2010 – 2013

dapat dilihat pada gambar berikut:

Page 87: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

69

Gambar 4.4

Perkembangan Inflasi Periode 2010 - 2013

Sumber: Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia (diolah)

Pergerakan tingkat inflasi pada tahun 2010 hingga tahun 2013 dapat

dilihat bergerak sangat fluktuatif, dan mencapai tingkat tertinggi pada kuartal

3 tahun 2013. Hal ini terjadi karena adanya krisis mata uang yang yang

melanda negara-negara emerging markets termasuk Indonesia. Melemahnya

mata uang Rupiah terjadi karena keluarnya sejumlah besar investasi portofolio

asing dari Indonesia. Keluarnya investasi portofolio asing ini menurunkan

nilai tukar rupiah, karena dalam proses ini, investor menukar rupiah dengan

mata uang negara lain untuk diinvestasikan di negara lain. Artinya, terjadi

peningkatan penawaran atas rupiah.

B. Hasil Analisis Dan Pembahasan

Semua data yang digunakan dalam analisis ini merupakan data sekunder

deret waktu (time series) mulai tahun 2010-2013. Penelitian mengenai Financing

to Deposit Ratio(FDR) menggunakan data pada perbankan syariah di Indonesia

sebagai variabel dependen (variabel tidak bebas). Sedangkan variabel independen

0.00

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

7.00

8.00

9.00

2010 2011 2012 2013

Per

sen

Inflasi

Inflasi

Page 88: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

70

terdiri dari Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF), dan

inflasi. Keseluruhan dari data yang digunakan sebagai bahan penelitian diperoleh

dari laporan bulanan Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia.

Sebagaimana telah dijelaskan pada bab sebelumnya model yangdigunakan

sebagai alat analisis regresi linier berganda adalah Ordinary Least Square (OLS).

Model Ordinary Least Square (OLS) merupakan metode estimasi yang sering

digunakan untuk mengestimasi fungsi regresi populasi dari fungsi regresi sampel

(Ajija, 2011:23). Pengolahan data dilakukan secara elektronik dengan

menggunakan MicrosoftExcel 2007 dan Eviews 6 untuk mempercepat hasil yang

dapat menjelaskan variabel-variabel yang akan diteliti. Pembahasan dilakukan

dengan uji asumsi klasik, uji statistik dan uji determinasi.

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Menurut Wing Wahyu (2011:5.37-5.39) Uji normalitas bertujuan

untuk menguji apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak pada

variabel terikat dan variabel bebas. Model regresi yang baik adalah

memiliki nilai residual yang terdistribusi normal. Uji Normalitas yang

digunakan dalam penelitian ini adalah menggunkan uji Jarque Berra

dengan melihat nilai probability. Bila nilai Jarque-Bera tidak signifikan

(lebih kecil dari 2) maka data tersebut terdistribusi normal. Kemudian, bila

probabilitas lebih besar dari 0,05 (5%), maka data terdistribusi normal.

Page 89: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

71

Gambar 4.5

Hasil Uji Normalitas Jarque Berra

Sumber: Lampiran 3

Berdasarkan Gambar 4.5 menggambarkan bahwa data

dalampenelitian ini berdistribusi normal. Terlihat dari nilai probability

sebesar 0,912047 yang lebih besar dari derajat kesalahan α = 5% yaitu

0,05 sehingga dapat disimpulkan terima Ho, sehingga dikatakan data

berdistribusi normal.

Data yang mempunyai distribusi yang normal berarti mempunyai

sebaran yang normal pula, maksudnya adalah data tersebut menyebar di

sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Dengan

terpenuhinya asumsi normalitas ini maka uji validitas pengaruh variabel

independen baik secara serempak (uji F) maupun sendiri-sendiri (uji t) dan

estimasi nilai variabel dependen, berarti sangat valid untuk sampel kecil

ataupun tertentu.

0

2

4

6

8

10

12

14

-0.02 0.00 0.02 0.04

Series: Residuals

Sample 2010M02 2013M12

Observations 47

Mean -1.48e-18

Median 7.45e-05

Maximum 0.036224

Minimum -0.032161

Std. Dev. 0.014845

Skewness -0.152508

Kurtosis 2.968587

Jarque-Bera 0.184127

Probability 0.912047

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

-0.06 -0.04 -0.02 0.00 0.02 0.04 0.06 0.08

Series: Residuals

Sample 2010M01 2013M12

Observations 48

Mean -1.17e-15

Median 0.001167

Maximum 0.075252

Minimum -0.068581

Std. Dev. 0.030402

Skewness 0.034447

Kurtosis 2.744711

Jarque-Bera 0.139838

Probability 0.932469

Page 90: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

72

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikorelasi dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya

hubungan (korelasi) yang signifikan di antara dua atau lebih variabel

independen dalam model regresi. Menurut Wing Wahyu (2011:5.1)

Multikoliniearitas adalah kondisi adanya hubungan linier antar variabel

independen. Deteksi adanya multikolinearitas dilakukan dengan

menggunakan uji korelasi parsial antar variabel independen. Dengan

melihat nilai koefisien korelasi (r) antar variabel independen, dapat

diputuskan apakah data terkena multikolinearitas atau tidak, yaitu dengan

menguji koefisien korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi,

maka terdapat multikolinearitas, dimana model regresi yang baik adalah

tidak terjadi multikolinearitas antar variabel independen dengan variabel

dependen. Hasil pengujian multikolinearitas menggunakan uji korelasi (r)

dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.1

Hasil Uji Multikolinearitas

D(LNDPK) D(NPF) D(INF)

D(LNDPK) 1.000000 -0.221496 -0.174487

D(NPF) -0.221496 1.000000 0.011384

D(INF) -0.174487 0.011384 1.000000

Sumber: Lampiran 4

Dari tabel 4.1 hasil analisis uji multikolinearitas dengan

correlation matrix di atas terlihat bahwa koefisien korelasi tidak ada yang

berada di atas 0.8, sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam model tidak

terdapat masalah multikolinearitas.

Page 91: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

73

Dengan tidak adanya masalah multikolinearitas maka koefisien

regresi pada model bernilai tinggi dan hubungan antara variabel bebas

dengan variabel terikat bersifat signifikan.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas

dan jika variance tidak konstan atau berubah-ubah disebut dengan

Heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas

(Nachrowi,2008:109).

Untuk mendeteksi data memiliki masalah heteroskedastis atau

tidak yaitu jika probabilitas OBS*R2 > 0,05 maka data tidak terdapat

heteroskedastisitas. Begitu sebaliknya, jika probabilitas OBS*R2 < 0,05

maka data terdapat heteroskedastisitas. Pengujian heteroskedastisitas

dilakukan dengan aplikasi eviews 6 dengan menggunakan uji white,

diperoleh hasil regresi sebagai berikut:

Tabel 4.2

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedasticity Test: White F-statistic 0.822782 Prob. F(9,37) 0.5992

Obs*R-squared 7.837781 Prob. Chi-Square(9) 0.5506

Scaled explained SS 6.457419 Prob. Chi-Square(9) 0.6934

Sumber: lampiran 5

Page 92: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

74

Dari tabel 4.2 di atas diketahui bahwa nilai Obs*R2 sebesar

7,837781 dan probabilitas Chi-Square sebesar 0,5506 yang lebih besar

dari nilai α sebesar 0.05. Karena nilai probabilitas Chi-Square > dari α =

5% maka dalam hal ini Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa

data tersebut bersifat homokedastisitas setelah dilakukan uji White.

Dengan lolosnya uji heteroskedastisitas maka dalam model regresi

dapat dikatakan homokedastisitas yaitu varians dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain tetap.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi untuk mengetahui apakah dalam model regresi ada

korelasi antara kesalahan pada periode waktu yang lain. Menurut Winarno

(2011:5.26) autokorelasi adalah hubungan antar residual satu observasi

dengan observasi lainnya. Untuk mendeteksi masalah autokorelasi

digunakan uji Langrange Multipllier (LM-Test). Uji ini sangat berguna

untuk mengidentifikasi masalah autokorelasi tidak hanya pada derajat

pertama (first order) tetapi juga digunakan pada tingkat derajat.

Uji autokorelasi bisa dilihat dari nilai probabilitas Chi-Square. Jika

probabilitas Chi-Square lebih besar dari tingkat singnifikansi 5% maka

tidak terdapat autokorelasi dan sebaliknya jika probabilitas Chi-Square

lebih kecil dari 5% maka terdapat autokorelasi.

Page 93: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

75

Tabel 4.3

Hasil Uji Autokorelasi

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic 1.683436 Prob. F(2,41) 0.1983

Obs*R-squared 3.566692 Prob. Chi-Square(2) 0.1681

Sumber: Lampiran 6

Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai Obs*R2 sebesar 3,566692

dan nilai probabilitas Chi-Square 0,1681 yang lebih besar dari nilai α

sebesar 0,05. Karena nilai probabilitas Chi-Square > α = 5% maka Ho

diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa data tidak terdapat masalah

autokorelasi.

2. Uji Statistik

Dalam pengujian ini menggunakan Uji Statistik meliputi uji t, uji F,

dan koefisien determinasi (R2). Menurut Ajija (2011:34) uji t merupakan

pengujian terhadap koefisien dari variabel penduga atau variabel bebas.

Koefisien penduga perlu berbeda dari nol secara signifikan atau p-value sangat

kecil. Uji F atau uji model secara keseluruhan dilakukan untuk melihat apakah

semua koefisien regresi berbeda dengan nol atau model diterima. Sementara

itu uji koefisien determinasi R2 atau (R2 adjusted) menunjukan kemampuan

seberapa besar menerangkan variabel terikat yang dijelaskan oleh variabel

bebas. Hasil pengolahan data menggunakan regresi linier berganda dengan

metode OLS (Ordinary Least Square) dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 94: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

76

Tabel 4.4

Hasil Estimasi Metode Ordinary least Square (OLS)

Sumber: Lampiran 7

Dari tabel 4.4 diatas, maka dapat disusun persamaa regresi linier

berganda sebagai berikut:

D(LNFDR) = 0,019657 – 0,908030 D(LNDPK) – 0,003476 D(NPF) +

0,001412 D(INF)

Dimana :

Y : LNFDR (Log Natural Financing to Deposit Ratio)

X1 : LNDPK (Log Natural Dana Pihak Ketiga)

X2 : NPF (Non Performing Financing)

X3 : INF (Inflasi)

Dependent Variable: D(LNFDR)

Method: Least Squares

Date: 05/02/15 Time: 21:01

Sample (adjusted): 2010M02 2013M12

Included observations: 47 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.019657 0.004128 4.762173 0.0000

D(LNDPK) -0.908030 0.152219 -5.965273 0.0000

D(NPF) -0.003476 0.007364 -0.472093 0.6392

D(INF) 0.001412 0.004068 0.347196 0.7301 R-squared 0.471799 Mean dependent var -0.000426

Adjusted R-squared 0.434947 S.D. dependent var 0.020426

S.E. of regression 0.015354 Akaike info criterion -5.433624

Sum squared resid 0.010137 Schwarz criterion -5.276164

Log likelihood 131.6902 Hannan-Quinn criter. -5.374371

F-statistic 12.80278 Durbin-Watson stat 1.474939

Prob(F-statistic) 0.000004

Page 95: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

77

a. Interpretasi

1. Dari hasil olah data OLS, nilai konstanta sebesar 0,019657. artinya

bahwa apabila variabel bebas (independen) dianggap konstan atau

tidak mengalami perubahan maka akan menaikan atau menambah

tingkat FDR sebesar 0,019657. Hal ini menunjukkan akan terjadi

kenaikan tingkat FDR BPRS apabila variabel independen dianggap

konstan.

2. Nilai koefisien regresi Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar -0,908030

persen yang berarti jika Dana Pihak Ketiga mengalami perubahan

(positif) sebesar 1 persen maka akan menurunkan FDR sebesar

0,908030 persen.

3. Nilai koefisien regresi Non Performing Financing (NPF) sebesar -

0,003476 persen yang berarti jika Non Performing Financing

mengalami perubahan (positif) sebesar 1 persen maka akan

menurunkan FDR sebesar 0,003476 persen.

4. Nilai koefisien regresi Inflasi sebesar 0,001412 persen yang berarti jika

Inflasi mengalami perubahan (positif) sebesar 1 persen maka akan

meningkatkan FDR sebesar 0,001412 persen.

b. Uji Parsial (Uji-t)

Uji-t bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara parsial

(individu) variabel-variabel independen (D(LNDPK), D(NPF) dan D(INF)

terhadap variabel dependen yaitu D(LNFDR). Salah satu cara untuk

melakukan uji-t adalah dengan melihat nilai probabilitas pada tabel uji

Page 96: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

78

statistik t. Apabila nilai probabilitas lebih kecil dari tingkat signifikan α =

0.05 berarti variabel independen secara parsial (individu) mempengaruhi

variabel dependen secara signifikan.

Dari hasil tabel 4.4 bahwa didapatkan dari uji statistik t yang

dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Pengaruh t-statistik untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap

Financing to Deposit Ratio (FDR).

Berdasarkan pada tabel 4.4 diperoleh hasil t-hitung sebesar -

5.965273 dengan tingkat signifikan 0,0000. Karena tingkat signifikan

lebih kecil dari 0,05 maka secara parsial perubahan DPK dapat

mempengaruhi tingkat FDR secara negatif dan signifikan.

2. Pengaruh t-statistik untuk Non Performing Financing (NPF) terhadap

Financing to Deposit Ratio (FDR).

Berdasarkan pada tabel 4.4 diperoleh hasil t-hitung sebesar -

0.472093 dengan tingkat signifikan 0,6392. Karena tingkat signifikan

lebih besar dari 0,05 maka secara parsial perubahan NPF tidak dapat

mempengaruhi tingkat FDR secara signifikan.

3. Pengaruh t-statistik untuk Inflasi terhadap Financing to Deposit Ratio

(FDR).

Berdasarkan pada tabel 4.4 diperoleh hasil t-hitung sebesar -

0.347196 dengan tingkat signifikan 0,7301. Karena tingkat signifikan

lebih besar dari 0,05 maka secara parsial perubahan inflasi tidak dapat

mempengaruhi tingkat FDR secara signifikan.

Page 97: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

79

c. Uji Fisher (Uji-F)

Uji-F bertujuan untuk mengetahui pengaruh semua variabel

independen ( D(LNDPK), D(NPF) dan D(INF) ) secara simultan

(bersama-sama) terhadap variabel dependen yaitu D(LNFDR).

Berdasarkan tabel 4.4 diperoleh hasil F-statistik sebesar 12,80278

dengan nilai probabilitas (F-stat) sebesar 0,000004. Karena probabilitas

(F-stat) lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa perubahan

DPK, NPF, dan Inflasi secara bersama-sama mempunyai pengaruh secara

signifikan terhadap FDR.

d. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) yang digunakan dalam penelitian ini

adalah menggunakan nilai adjusted R2 pada saat mengevaluasi model

regresi terbaik. Dikarenakan dalam penelitian ini menggunakan lebih dari

satu variabel independen.

Berdasarkan hasil regresi pada tabel 4.4, dapat diketahui bahwa

nilai Adjusted R-Squared sebesar 0,434947. Hal ini menunjukkan bahwa

variasi variabel dependen (FDR) secara bersama-sama mampu dijelaskan

oleh variasi variabel independen (DPK, NPF, dan Inflasi) sebesar 43,5

persen. Sedangkan sisanya sebesar 56,5 persen dijelaskan oleh variabel

lain diluar variabel yang diteliti.

Page 98: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

80

C. Analisis Ekonomi

1. Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Financing to Deposit Ratio

(FDR)

Dari hasil estimasi OLS pada tabel 4.4, dapat diketahui bahwa

perubahan-perubahan tingkat variabel Dana Pihak Ketiga (DPK) memiliki

hubungan yang negatif terhadap pergerakan tingkat Financing to Deposit

Ratio (FDR) pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Hal ini

menunjukkan bahwa jika terjadi peningkatan DPK maka akan menurunkan

FDR. Begitu juga sebaliknya, jika terjadi penurunan tingkat DPK maka akan

meningkatkan tingkat Finaning to Deposit Ratio (FDR) pada Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Novitasari (2014) dan Prihatiningsih (2012) yang menyatakan

bahwa DPK berpengaruh negatif signifikan terhadap FDR. Secara teori,

semakin besar DPK membuat rasio FDR menurun, hal itu terjadi karena

likuiditas bank syariah meningkat setelah bertambahnya DPK. Pada hasil

analisis secara parsial menunjukkan koefisien yang negatif sehingga sesuai

dengan teori yaitu menunjukkan pengaruh yang negatif terhadap FDR.

Adanya hubungan yang negatif ini juga dapat mengindikasikan bahwa

pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Bank Pembiayaan Rakyat

Syariah (BPRS) di Indonesia pada periode penelitian cenderung lebih lambat

dibandingkan dengan pertumbuhan pembiayaannya. Seperti yang telah

dijelaskan bahwa pertumbuhan kredit yang lebih tinggi dibanding

Page 99: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

81

pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) akan mendorong peningkatan Loan to

Deposit Ratio (LDR) maupun Finaning to Deposit Ratio (FDR). BPRS

sebagai bank syariah yang lebih dominan dengan masyarakat menengah ke

bawah, sudah seharusnya lebih meningkatkan alokasi DPK untuk berbagai

pembiayaan sehingga tingkat FDR tidak melebihi batas yang telah ditentukan

BI sebesar 85%-100%. Adapun jika melebihi batas tersebut maka kemampuan

likuiditas bank dinilai kurang baik atau tidak sehat.

2. Pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap Financing to

Deposit Ratio (FDR)

Dari hasil estimasi OLS pada tabel 4.4, dapat diketahui bahwa

perubahan-perubahan tingkat variabel Non Performing Financing (NPF)

memiliki hubungan yang negatif terhadap pergerakan tingkat Financing to

Deposit Ratio (FDR) pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) namun

tidak secara signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa jika terjadi peningkatan

NPF maka akan menurunkan FDR. Begitu juga sebaliknya, jika terjadi

penurunan tingkat NPF maka akan meningkatkan tingkat FDR pada BPRS.

Tidak signifikannya NPF terhadap FDR terjadi karena berdasarkan

data, ada kecenderungan penurunan NPL terus terjadi karena industri

perbankan bisa menekan angka kredit macet. Banyaknya kredit yang di

salurkan oleh pihak bank yang selektif dengan menggunakan 5C semakin

menurunkan resiko kredit macet, sehingga tidak akan menggangu likuiditas

dari bank tersebut.

Page 100: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

82

Hal yang sama juga disimpulkan oleh penelitian dari Hersugondo dan

Tamtomo (2012) serta Prayudi (2011), dimana hasil penelitiannya

menunjukkan bahwa NPL berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap LDR.

Hasil ini mendukung teori bahwa dimana dampak dari meningkatnya NPL

maka akan menyebabkan hilangnya kesempatan memperoleh pendapatan

(income) dari kredit yang diberikan, sehingga mengurangi laba dan

mengurangi kemampuan untuk memberikan kredit (Dendawijaya, 2003:86).

Banyaknya kredit bermasalah juga membuat bank tidak berani meningkatkan

penyaluran kreditnya apalagi bila dana pihak ketiga tidak dapat dicapai secara

optimal maka akan mengganggu likuiditas suatu bank, oleh karena itu kredit

bermasalah (NPL dan NPF) berpengaruh negatif terhadap LDR dan FDR.

Kredit macet merupakan bagian yang tak akan pernah lepas dari

adanya pembiayaan. Dengan hasil penelitian yang menunjukkan hubungan

negatif antara NPF dan FDR maka akan berimplikasi pada kegiatan usaha

yang dilakukan oleh nasabah bank syariah dalam hal ini BPRS. Para

pengusaha di tuntut untuk terus meningkatkan produksinya sehingga akan

mendapatkan keuntungan yang optimal yang juga harus dibawah pengawasan

pihak bank. Dengan meningkatnya kegiatan usaha yang berarti pendapatan

serta kemapuan nasabah untuk melunasi cicilan meningkat dan NPF menurun,

maka bank akan semakin optimis terhadap dana yang disalurkan kepada

nasabahnya tersebut dan berusaha menjaga fungsi intermediasinya agar tetap

optimal.

Page 101: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

83

Jika dilihat dari kondisi perekonomian sekarang ini, kredit macet

sangat berpengaruh terhadap jumlah kredit yang disalurkan oleh perbankan.

Seperti saat ini yang menjadi permasalahan di Indonesia yaitu presentase

kredit macet yang tinggi menyebabkan pihak bank enggan menyalurkan

kreditnya karena harus membentuk cadangan penghapusan yang besar. Jadi

hubungan antara kredit macet dengan jumlah kredit yang disalurkan diduga

negatif karena jika presentase kredit macet tinggi maka jumlah kredit yang

disalurkan rendah.

3. Pengaruh Inflasi terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR)

Dari hasil estimasi OLS pada tabel 4.4, dapat diketahui bahwa

perubahan-perubahan tingkat variabel inflasi memiliki hubungan yang positif

terhadap pergerakan tingkat Financing to Deposit Ratio (FDR) pada Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Hal ini menunjukkan bahwa jika terjadi

peningkatan inflasi maka akan meningkatkan FDR. Begitu juga sebaliknya,

jika terjadi penurunan tingkat inflasi maka akan mnurunkan tingkat FDR pada

BPRS.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian dari Sri Haryati (2009)

dan Mongid (2008) yang menyimpulkan bahwa inflasi memiliki pengaruh

yang positif terhadap pertumbuhan kredit perbankan.

Perkembangan fungsi intermediasi BPRS pada periode penelitian

memang menunjukkan tingkat yang cukup tinggi dengan rata-rata diatas 110

persen meskipun pada periode penelitian terjadi krisis yang menyebabkan

peningkatan inflasi. Hal ini mengindikasikan bahwa kemampuan fundamental

Page 102: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

84

perbankan di Indonesia khususnya BPRS pada periode penelitian cukup kuat.

Namun demikian, dalam menyalurkan pembiayaannya, BPRS harus tetap

mempertimbangkan prediksi kondisi ekonomi makro di samping tetap

menjaga prinsip kehati-hatian dalam menjalankan fungsi intermediasinya,

sehingga tidak meningkatkan timbulnya kredit bermasalah yang dapat

berakibat pada penurunan permodalan secara umum.

Menurut Siamat (2005:278), sasaran manajemen bank salah satunya

adalah pemenuhan likuiditas. Sumber utama kebutuhan likuiditas bank salah

satunya untuk memenuhi permintaan kredit dari masyarakat. Oleh karena itu

inflasi yang terjadi dalam penelitian ini tidak mempengaruhi kemampuan

likuiditas bank (FDR).

Page 103: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

85

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dari penelitian yang berjudul “Analisis

Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF) dan

Inflasi terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR) Bank Pembiayaan Rakyat

Syariah (BPRS) di Indonesia (Periode Januari: 2010 – Desember: 2013)”, didapat

beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Secara simultan laju Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Financing

(NPF) dan Inflasi berpengaruh signifikan terhadap laju Financing to Deposit

Ratio (FDR) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia.

2. Secara Parsial

a. Laju Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh signifikan negatif terhadap

laju Financing to Deposit Ratio (FDR) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

(BPRS) di Indonesia. Nilai koefisien regresi Dana Pihak Ketiga (DPK)

sebesar -0,908030 yang berarti setiap kenaikan laju Dana Pihak Ketiga

sebesar 1 persen maka akan menurunkan laju Financing to Deposit Ratio

(FDR) sebesar 0,908030 persen. Hal ini dikarenakan bahwa pertumbuhan

kredit yang lebih tinggi dibanding pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK)

akan mendorong peningkatan Loan to Deposit Ratio (LDR) maupun

Finaning to Deposit Ratio (FDR).

b. Laju Non Performing Financing (NPF) berpengaruh negatif tidak

signifikan terhadap laju Financing to Deposit Ratio (FDR) Bank

Page 104: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

86

Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia. Nilai koefisien regresi

Non Performing Financing (NPF) sebesar -0,003476 yang berarti setiap

kenaikan laju Non Performing Financing (NPF) sebesar 1 persen maka

akan menurunkan laju Financing to Deposit Ratio (FDR) sebesar

0,003476 persen. Hal ini karena banyaknya kredit bermasalah membuat

bank tidak berani meningkatkan penyaluran kreditnya apalagi bila dana

pihak ketiga tidak dapat dicapai secara optimal maka akan mengganggu

likuiditas suatu bank, oleh karena itu kredit bermasalah (NPL dan NPF)

berpengaruh negatif terhadap LDR dan FDR.

c. Laju Inflasi berpengaruh positif tidak signifikan terhadap laju Financing to

Deposit Ratio (FDR) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di

Indonesia. Nilai koefisien regresi Inflasi sebesar 0,001412 yang berarti

setiap kenaikan laju Inflasi 1 persen maka akan menaikkan laju Financing

to Deposit Ratio (FDR) sebesar 0,001412 persen. Hal ini mengindikasikan

bahwa kemampuan fundamental perbankan di Indonesia khususnya BPRS

pada periode penelitian cukup kuat. Namun demikian, dalam menyalurkan

pembiayaannya, BPRS harus tetap mempertimbangkan prediksi kondisi

ekonomi makro di samping tetap menjaga prinsip kehati-hatian dalam

menjalankan fungsi intermediasinya, sehingga tidak meningkatkan

timbulnya kredit bermasalah yang dapat berakibat pada penurunan

permodalan secara umum.

Page 105: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

87

B. Saran

Adapun saran-saran yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini untuk

pihak-pihak yang berkepentingan dimasa mendatang demi pencapaian manfaat

yang optimal, dan pengembangan dari hasil penelitian berikut :

1. Bagi penelitian sebelumnya

Diharapkan dapat meneliti dengan variabel-variabel lain diluar variabel

ini agar memperoleh hasil yang lebih bervariatif yang dapat menggambarkan

hal-hal apa saja yang dapat berpengaruh terhadap Financing to Deposit Ratio

(FDR). Pada penelitian selanjutnya juga diharapkan dapat menyesuaikan

aturan umum bahwa pengambilan sampel dipersyaratkan adalah minimal 5

objek penelitian untuk tiap 5 variabel independen, serta mengamati dengan

tahun amatan yang lebih panjang.

2. Bagi pihak perbankan

Berdasarkan hasil uji t, Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh negatif

terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR). Hubungan ini mengindikasikan

pertumbuhan DPK lebih lambat darpiada pertumbuhan kreditnya. Hal ini perlu

diperhatikan oleh pihak bank, karena pertumbuhan kredit yang terlalu tinggi

dibandingkan DPKnya dapat membuat FDR/LDR meningkat signifikan.

Dengan tingkat FDR yang tinggi dapat membuat risiko likuiditas yang cukup

besar, sedangkan batas aman LDR/FDR adalah 85 persen hingga 110 persen.

Berdasarkan hasil uji t, Non Performing Financing (NPF) berpengaruh

negatif terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR). Menurut Dendawijaya

(2003), NPL yang terlampau tinggi dapat mengurangi kemampuan sebuah

Page 106: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

88

bank dalam meyalurkan kreditnya. Dunia perbankan tidak dapat dipisahkan

dari yang namanya kredit macet, namun hal tersebut dapat diminimalisir. Bagi

bank hendaknya lebih ketat dalam menjalankan prinsip 5Cnya sebelum

memberikan kredit.

Berdasarkan hasil uji t, inflasi berpengaruh positif terhadap Financing

to Deposit Ratio (FDR). Menurut Haryati (2009), meskipun kondisi

perekonomian di Indonesia sedang terjadi krisis, penyaluran kredit akan tetap

tinggi apabila kemampuan fundamental suatu bank cukup kuat. Namun harus

diantisipasi adalah bank tetap menjalankan prinsip kehati-hatian dalam

menyalurkan kredit pada saat perekonomian menurun akibat krisis, agar tidak

berakibat pada pembiayaan bermasalah yang justru menyebabkan kerugian.

3. Bagi pemerintah

Sekiranya pemerintah ikut serta dan lebih mendukung lagi

perkembangan ekonomi syariah khususnya di dunia perbankan syariah di

Indonesia. Pemerintah perlu menjaga kestabilan kondisi makro ekonomi

khususnya inflasi untuk memberi dampak positif bagi para pelaku usaha

terutama yang dibiayai oleh bank-bank syariah agar semakin meningkatkan

produksinya. Dengan tingkat produksi yang tinggi, bank akan semakin optimis

dalam menyalurkan dananya bahkan semakin meningkatkan fungsi

intermediasinya secara signifikan.

Page 107: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

89

DAFTAR PUSTAKA

Ajija, Shochrul R, dkk. “Cara Cerdas menguasai Eviews”, Salemba Empat,

Jakarta, 2011.

Dahlan, Siamat. “Manajemen Lembaga keuangan”, Lembaga Penerbit FE

Universitas Indonesia, Jakarta, 2008.

Dendawijaya, Lukman. “Manajemen Perbankan”, Edisi Kedua, Ghalia Indonesia,

Bogor, 2003.

Gujarati, Damodar. “Dasar-Dasar Ekonometrika jilid 2”. Erlangga, Jakarta, 2006.

Haryati, Sri. “Pertumbuhan Kredit Perbankan di Indonesia: Intermediasi dan

Pengaruh Variabel Makroekonomi”, Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol.

13 No.2, 2008.

Hasan, Zubairi. “Undang-Undang Perbankan Syariah”, PT RajaGrafindo

Persada, Jakarta, 2009.

Hasanudin, Mohamad dan Prihatiningsih. “Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga

Tingkat Suku Bunga kredit Non Performing Loan (NPL) dan Tingkat Inflasi

terhadap penyaluran Kredit Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Jawa

Tengah”, Fakultas Ekonomi Politeknik Negeri Semarang, Semarang, 2010.

Hersugondo dan Tamtomo, Handy Setyo. “Pengaruh CAR, NPL, DPK dan ROA

Terhadap LDR Perbankan Indonesia”, Jurnal Dharma Ekonomi, 2012.

Karim, Adiwarman Azwar. “Ekonomi Makro Islami”. Edisi Kedua, PT

RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2011.

Karim, Adiwarman Azwar. “Ekonomi Makro Islami”. Edisi Kedua, PT

RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2011.

Karim, Adiwarman. “Ekonomi Mikro Islam”, Raja Grafindo Persada, Jakarta,

2008.

Meydianawathi, Luh Gede. “Analisis Perilaku Penawaran Kredit Perbankan

Kepada Sektor UMKM di Indonesia (2002-2006)”. Buletin Studi Ekonomi

Edisi: Volume 12 No.2, 2007.

Page 108: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

90

Mongid, Abdul. “The Impact of monetary Policy on Bank Credit During

Economic Crisis: Indonesia’s Experience, Jurnal Keuangan dan Perbankan,

2008.

Murni, Asfia. “Ekonomika Makro”, PT. Refika Aditama, Jakarta, 2006.

Mutaqqiena, Abida. “Analisis Pengaruh Pdb, Inflasi, Tingkat Bunga, Dan Nilai

Tukar Terhadap Dana Pihak Ketiga Perbankan Syariah Di Indonesia 2008-

2012”, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang, Semarang, 2013.

Nachrowi, D. “Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan”. Cetakan

Pertama, Lembaga Penerbit FE UI, Jakarta, 2006.

Nanga, Muana. “Makroekonomi : Teori, Masalah, dan Kebijakan”, PT

RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2001.

Novitasari. “Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Financing To Deposit

Ratio (FDR) Sebagai Indikator Likuiditas Pada Perbankan Syariah Di

Indonesia (Periode Triwulan I 2003 – IV 2013)”, Paper, Fakultas Ekonomi

Universitas Brawijaya, Malang, 2014.

Prayudi, Aditya. “Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing

Loan (NPL), BOPO, Return On Asset (ROA) dan Net Interest Margin (NIM)

terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR)”, 2011.

Prihatiningsih. “Dinamika Financing To Deposit Ratio (FDR) Perbankan Syariah

tahun 2006-2011, Jurnal Orbith Vol. 8 No.3, 2012.

Ralph de Haas dan Iman Lelyveld. “Foreign Bank and Credit Stability in Central

and Eastern Europe : Friends or Foes?”, 2003.

Samuelson, Paul A. dan Nordhaus, William D. “Economics”, New York, McGraw

Hill, 1995.

Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia (SEKI) 2010-2013.

Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia 2010-2013.

Sugiyono. “Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods)”, Alfabeta, Bandung,

2011.

Winarno, Wing Wahyu. “Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews

Edisi Kedua”, UPP STIM YKPN, Yogyakarta, 2011.

Page 109: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

91

LAMPIRAN

Lampiran 1: Data Penelitian

Periode FDR DPK NPF INF

2010

January 123.61 1,283,495,000,000 7.36 3.72

February 126.23 1,310,184,000,000 7.48 3.81

March 129.05 1,309,987,000,000 7.37 3.43

April 130.51 1,346,422,000,000 7.19 3.91

May 131.17 1,385,541,000,000 7.13 4.16

June 135.20 1,385,733,000,000 6.92 5.05

July 135.74 1,418,726,000,000 7.16 6.22

August 139.96 1,396,035,000,000 7.18 6.44

September 135.82 1,457,768,000,000 7.43 5.80

October 133.36 1,531,242,000,000 7.48 5.67

November 134.50 1,517,715,000,000 7.53 6.33

December 128.47 1,603,778,000,000 6.50 6.96

2011

January 127.04 1,640,651,000,000 6.79 7.02

February 128.27 1,668,330,000,000 7.04 6.84

March 129.40 1,672,303,000,000 7.15 6.65

April 130.38 1,700,135,000,000 7.02 6.16

May 133.22 1,765,586,000,000 6.82 5.98

June 136.20 1,785,628,000,000 7.09 5.54

July 137.29 1,829,152,000,000 7.00 4.61

August 139.58 1,846,202,000,000 7.05 4.79

September 134.75 1,902,369,000,000 7.05 4.61

October 133.53 1,962,353,000,000 7.05 4.42

November 132.26 2,035,207,000,000 7.05 4.15

December 127.71 2,095,333,000,000 7.05 3.79

2012

January 124.41 2,191,946,000,000 6.68 3.65

February 125.03 2,254,563,000,000 6.61 3.56

March 125.53 2,318,437,000,000 6.42 3.97

April 124.98 2,397,989,000,000 6.50 4.50

May 126.04 2,464,205,000,000 6.47 4.45

June 129.73 2,480,775,000,000 6.39 4.53

July 129.76 2,553,710,000,000 6.68 4.56

Page 110: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

92

August 127.74 2,611,314,000,000 6.91 4.58

September 126.71 2,686,937,000,000 6.87 4.31

October 124.82 2,776,159,000,000 6.83 4.61

November 124.21 2,841,475,000,000 6.80 4.32

December 120.96 2,937,802,000,000 6.15 4.30

2013

January 119.48 2,984,272,000,000 6.91 4.57

February 119.46 3,061,863,000,000 7.33 5.31

March 119.67 3,132,989,000,000 7.21 5.90

April 122.50 3,176,886,000,000 7.32 5.57

May 125.40 3,215,790,000,000 7.69 5.47

June 129.63 3,209,453,000,000 7.25 5.90

July 131.51 3,240,056,000,000 7.35 8.61

August 126.96 3,340,032,000,000 7.89 8.79

September 126.52 3,411,188,000,000 7.58 8.40

October 125.92 3,457,890,000,000 7.48 8.32

November 124.76 3,538,801,000,000 7.34 8.37

December 120.93 3,666,174,000,000 6.50 8.38

Sumber: Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia dan Statistik Ekonomi

Keuangan Indonesia (SEKI)

Lampiran 2: Data Penelitian (Ln)

Periode LNFDR LNDPK NPF INF

2010

January 4.82 27.88 7.36 3.72

February 4.84 27.90 7.48 3.81

March 4.86 27.90 7.37 3.43

April 4.87 27.93 7.19 3.91

May 4.88 27.96 7.13 4.16

June 4.91 27.96 6.92 5.05

July 4.91 27.98 7.16 6.22

August 4.94 27.96 7.18 6.44

September 4.91 28.01 7.43 5.80

October 4.89 28.06 7.48 5.67

November 4.90 28.05 7.53 6.33

December 4.86 28.10 6.50 6.96

2011

January 4.84 28.13 6.79 7.02

February 4.85 28.14 7.04 6.84

Page 111: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

93

March 4.86 28.15 7.15 6.65

April 4.87 28.16 7.02 6.16

May 4.89 28.20 6.82 5.98

June 4.91 28.21 7.09 5.54

July 4.92 28.23 7.00 4.61

August 4.94 28.24 7.05 4.79

September 4.90 28.27 7.05 4.61

October 4.89 28.31 7.05 4.42

November 4.88 28.34 7.05 4.15

December 4.85 28.37 7.05 3.79

2012

January 4.82 28.42 6.68 3.65

February 4.83 28.44 6.61 3.56

March 4.83 28.47 6.42 3.97

April 4.83 28.51 6.50 4.50

May 4.84 28.53 6.47 4.45

June 4.87 28.54 6.39 4.53

July 4.87 28.57 6.68 4.56

August 4.85 28.59 6.91 4.58

September 4.84 28.62 6.87 4.31

October 4.83 28.65 6.83 4.61

November 4.82 28.68 6.80 4.32

December 4.80 28.71 6.15 4.30

2013

January 4.78 28.72 6.91 4.57

February 4.78 28.75 7.33 5.31

March 4.78 28.77 7.21 5.90

April 4.81 28.79 7.32 5.57

May 4.83 28.80 7.69 5.47

June 4.86 28.80 7.25 5.90

July 4.88 28.81 7.35 8.61

August 4.84 28.84 7.89 8.79

September 4.84 28.86 7.58 8.40

October 4.84 28.87 7.48 8.32

November 4.83 28.89 7.34 8.37

December 4.80 28.93 6.50 8.38

Page 112: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

94

Lampiran 3: Uji Normalitas

Lampiran 4: Uji Multikolinearitas

D(LNDPK) D(NPF) D(INF)

D(LNDPK) 1.000000 -0.221496 -0.174487

D(NPF) -0.221496 1.000000 0.011384

D(INF) -0.174487 0.011384 1.000000

0

2

4

6

8

10

12

14

-0.02 0.00 0.02 0.04

Series: Residuals

Sample 2010M02 2013M12

Observations 47

Mean -1.48e-18

Median 7.45e-05

Maximum 0.036224

Minimum -0.032161

Std. Dev. 0.014845

Skewness -0.152508

Kurtosis 2.968587

Jarque-Bera 0.184127

Probability 0.912047

Page 113: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

95

Lampiran 5: Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedasticity Test: White F-statistic 0.822782 Prob. F(9,37) 0.5992

Obs*R-squared 7.837781 Prob. Chi-Square(9) 0.5506

Scaled explained SS 6.457419 Prob. Chi-Square(9) 0.6934

Test Equation:

Dependent Variable: RESID^2

Method: Least Squares

Date: 06/26/15 Time: 13:58

Sample: 2010M02 2013M12

Included observations: 47 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.000109 9.43E-05 1.158463 0.2541

D(LNDPK) 0.008628 0.007477 1.153927 0.2559

(D(LNDPK))^2 -0.155386 0.166918 -0.930907 0.3579

(D(LNDPK))*(D(NPF)) -0.012376 0.014153 -0.874445 0.3875

(D(LNDPK))*(D(INF)) -0.011204 0.008977 -1.248086 0.2198

D(NPF) 0.000526 0.000393 1.338882 0.1888

(D(NPF))^2 0.000322 0.000369 0.872646 0.3885

(D(NPF))*(D(INF)) 0.000105 0.000436 0.241422 0.8106

D(INF) 0.000256 0.000233 1.097933 0.2793

(D(INF))^2 -9.18E-05 7.73E-05 -1.188790 0.2421 R-squared 0.166761 Mean dependent var 0.000216

Adjusted R-squared -0.035918 S.D. dependent var 0.000306

S.E. of regression 0.000311 Akaike info criterion -13.12514

Sum squared resid 3.59E-06 Schwarz criterion -12.73149

Log likelihood 318.4407 Hannan-Quinn criter. -12.97700

F-statistic 0.822782 Durbin-Watson stat 2.368734

Prob(F-statistic) 0.599233

Page 114: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

96

Lampiran 6: Uji Autokorelasi

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic 1.683436 Prob. F(2,41) 0.1983

Obs*R-squared 3.566692 Prob. Chi-Square(2) 0.1681

Test Equation:

Dependent Variable: RESID

Method: Least Squares

Date: 05/18/15 Time: 14:34

Sample: 2010M02 2013M12

Included observations: 47

Presample missing value lagged residuals set to zero. Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -0.002524 0.004297 -0.587434 0.5601

D(LNDPK) 0.106743 0.161179 0.662267 0.5115

D(NPF) -0.000735 0.007338 -0.100222 0.9207

D(INF) -0.000280 0.004014 -0.069734 0.9447

RESID(-1) 0.264343 0.169859 1.556249 0.1273

RESID(-2) 0.103454 0.158857 0.651235 0.5185 R-squared 0.075887 Mean dependent var -1.48E-18

Adjusted R-squared -0.036810 S.D. dependent var 0.014845

S.E. of regression 0.015116 Akaike info criterion -5.427438

Sum squared resid 0.009368 Schwarz criterion -5.191249

Log likelihood 133.5448 Hannan-Quinn criter. -5.338559

F-statistic 0.673374 Durbin-Watson stat 1.945879

Prob(F-statistic) 0.645930

Page 115: ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28218/1/NAELI... · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana

97

Lampiran 7: Uji Ordinary Least Square

Dependent Variable: D(LNFDR)

Method: Least Squares

Date: 05/18/15 Time: 14:33

Sample (adjusted): 2010M02 2013M12

Included observations: 47 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.019657 0.004128 4.762173 0.0000

D(LNDPK) -0.908030 0.152219 -5.965273 0.0000

D(NPF) -0.003476 0.007364 -0.472093 0.6392

D(INF) 0.001412 0.004068 0.347196 0.7301 R-squared 0.471799 Mean dependent var -0.000426

Adjusted R-squared 0.434947 S.D. dependent var 0.020426

S.E. of regression 0.015354 Akaike info criterion -5.433624

Sum squared resid 0.010137 Schwarz criterion -5.276164

Log likelihood 131.6902 Hannan-Quinn criter. -5.374371

F-statistic 12.80278 Durbin-Watson stat 1.474939

Prob(F-statistic) 0.000004