akuntansi belanja – dana-dana pemerintah
DESCRIPTION
AKUNTANSI BELANJA – DANA-DANA PEMERINTAHTRANSCRIPT
AKUNTANSI BELANJA –
DANA-DANA PEMERINTAH
DEFINISI DAN PENGAKUAN BELANJA
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, belanja didefinisikan dalam akuntansi dana
pemerintahan sebagai semua penurunan dalam aset bersih dana – untuk operasi lancar, belanja
modal, atau pelunasan hutang – kecuali yang timbul dari tranfer ke dana-dana lainnya. Hanya
pertukaran – seperti hasil transaksi pembiayaan antardana dalam pengakuan belanja dana yang
bukan merupakan belanja pemerintah secara keseluruhan.
GASB Codification, menyatakan bahwa :
Fokus pengukuran atas akuntansi dana pemerintahan berdasarkan pada belanja – penurunan
dalam sumber keuangan bersih- daripada beban.
Codification tersebut mengobservasi bahwa sebagian besar belanja dan transfer keluar
merupakan secara objektif dapat diukur dan seharusnya dicatat ketika kewajiban dana terkait
terjadi. Tegasnya, ini memberikan agar:
Belanja seharusnya diakui dalam periode akuntansi ketika kewajiban dana terjadi, jika dapat
diukur, kecuali untuk bunga (dan pokoknya) yang belum jatuh tempo pada kewajiban jangka
panjang, yang seharusnya diakui ketika jatuh tempo.
Codification tersebut juga menetapkan bahwa belanja pokok dan bunga pada kewajiban jangka
panjang biasanya tidak diakrualkan pada akhir tahun :
Pengecualian utama pada aturan umum belanja akrual berhubungan dengan pokok dan
bunga yang belum jatuh tempo pada kewajiban hutang jangka panjang…. Sumber keuangan
biasanya diapropiasikan dalam dana lain untuk transfer ke dana pelunasan hutang pada
periode ketika pokok dan bunga hutang yang jatuh tempo harus dibayar. Besarannya itu
bukan kewajiban lancar dari dana pelunasan hutang ketika pelunasannya tidak membutuhkan
belanja dari aset dana yang tersedia.
Kemudian, belanja pelunasan pokok GLTL dan belanja bunga terkait biasanya dicatat ketika
pokok dan bunga tersebut jatuh tempo dan harus dibayar daripada diakrualkan pada akhir tahun.
Tetapi, Codification menyusun 4 keadaan dimana pemerintah pusat dan daerah (SGLs) diijinkan
untuk mengakrualkan belanja pelunasan hutang GLTL. Codification menyatakan bahwa :
Di lain pihak, jika sumber dana pelunasan hutang (yang didedikasikan) telah disediakan
selama tahun berjalan untuk pembayaran pokok dan bunga jatuh tempo sebelumnya (tidak
lebih dari 1 bulan) di tahun berikutnya, belanja dan kewajiban terkait boleh diakui dalam dana
pelunasan hutang (dan jumlah pokok hutang dikeluarkan dari akun kewajiban jangka
panjang).
Selanjutnya, Codification tersebut menyediakan 2 alternatif pengakuan belanja lainnya :
1
1. Item-item persediaan (contohnya, material dan perlengkapan) boleh dianggap sebagai
belanja baik ketika pembelian (metode pembelian) atau ketika digunakan (metode
konsumsi), tetapi jumlah signifikan persediaan seharusnya dilaporkan dalam neraca.
2. Belanja untuk asuransi dan jasa serupa yang melebihi satu periode akuntansi (pembayaran
dimuka) tidak perlu dialokasikan antara periode akuntansi, tetapi boleh dicatat sebagai
belanja pada periode perolehan.
Belanja Pengeluaran Modal (Capital Outlay)
Akuntansi untuk belanja pengeluaran modal yang secara tipikal dibiayai dari dana umum
dan dana pendapatan khusus – seperti untuk peralatan, mesin, dan kendaraan - Satu tipe
tambahan dari transaksi pengeluaran modal yang dapat dicatat dalam dana umum dan dana
pendapatan khusus- perolehan aset modal dengan leasing modal (leasing modal) – dibahas dan
diilustrasikan pada makalah ini. Sebagian besar belanja pengeluaran modal pemerintahan umum
utama biasanya dicatat melalui dana proyek modal, meskipun banyak setidaknya sebagian
dibiayai oleh transfer antardana dari dana umum atau dana pendapatan khusus.
Belanja Pelunasan Hutang
Belanja pelunasan hutang GLTD (general long term debt) utamanya diakui “ketika jatuh
tempo” karena sebagian besar pajak pemerintah pusat dan daerah (SLGs) berhubungan dengan
pajak properti dan anggaran pada basis “ketika jatuh tempo”. Kemudian, apropiasi untuk belanja
pokok dan bunga GLTL setara dengan pembayaran yang dilakukan selama tahun tersebut, tanpa
memperhatikan akrual apapun pada akhir tahun. Pengizinan pemerintah dalam menghitung dan
melaporkan untuk tujuan GAAP pada basis dimana anggaran dipersiapkan untuk menghindari
perbedaan signifikan anggaran GAAP yang akan telah dijelaskan dan direkonsiliasikan dalam
hampir setiap laporan keuangan dana pemerintah. Ada juga alasan praktis dan teoritis lain untuk
pendekatan “ketika jatuh tempo” ini.
Sebagian besar pelunasan hutang GLTL dipertanggungjawabkan melalui dana pembiayaan
hutang, meskipun:
1. Pelunasan hutang leasing modal (capital lease) mungkin dipertanggungjawabkan dalam
dana umum dan dana pendapatan khusus.
2. Sumber daya keuangan mungkin ditransfer dari dana umum dan dana pendapatan khusus
untuk membiayai pembayaran pelunasan hutang yang dipertanggungjawabkan dalam dana
pelunasan hutang.
Belanja Intern Pemerintah
Pemerintah pusat, pada khususnya, sering membuat belanja intern pemerintah yakni
dalam pembagian pendapatan negara, hibah, dan program bantuan keuangan lain bagi desa,
kota, distrik, dan pemerintah daerah lainnya. Pajak bahan bakar negara mungkin dapat dibagi
2
dengan kota dan desa, sebagai contoh, dan hibah program dan bantuan lainnya mungkin
disediakan untuk sekolah distrik dalam negara. Klasifikasi belanja “intern pemerintah”
mengisyaratkan bahwa merupakan belanja tingkat pemerintah pusat ini bukan untuk barang dan
jasa pada level tersebut, tetapi merupakan pembayaran untuk pemerintah daerah untuk
membiayai belanja tingkat daerah.
Belanja operasi lancar
Seluruh belanja dana pemerintah selain untuk pengeluaran modal, pelunasan hutang,
atau tujuan intern pemerintah diarahkan untuk sebagai belanja operasi sekarang atau
sederhananya belanja operasional.
Pembayaran gaji dan biaya pegawai terkait merupakan belanja operasi lancar terbesar bagi
kebanyakan pemerintah pusat dan daerah. Memang, pembayaran gaji dan biaya terkait sering
berkomposisi 65% - 75% dari belanja dana umum dan dana pendapatan khusus dari kota - kota,
desa - desa dan pemerintah daerah lainnya dan 75% - 85% dari belanja sistem sekolah umum
dari tipe dana ini. Oleh karena itu, prosedur akuntansi untuk belanja jasa pegawai didiskusikan
pada makalah ini.
Persediaan dan Pembayaran Dimuka
GASB mengizinkan persediaan dan pembayaran dimuka dibebankan sebagai belanja
segera karena – dari perspektif kas atau yang dapat dikonversi ke kas –item demikian bukanlah
sumber keuangan yang tersedia untuk belanja keuangan masa depan. Pada intinya, alternatif
tersebut mengizinkan pemerintah yang ingin melakukan untuk mengikuti sebuah konsep “aset
cepat” dari working capital dalam akuntansi untuk saldo dana dan perubahan dalam posisi
keuangan dana. Juga, banyak pemerintah membuat apropiasi sesuai jangka waktu persediaan
untuk diperoleh atau asuransi untuk dibeli selama satu tahun fiskal. Pengizinan mereka untuk
melaporkan item tersebut dalam basis anggaran di Laporan Penerimaan, Belanja, Dan
Perubahan Saldo Dana dana pemerintah menghindari konflik potensial antara prosedur akuntansi
anggaran dan prinsip-pronsip akuntansi berterima umum (GAAP) yang akan telah dijelaskan dan
direkonsiliasikan dalam catatan laporan keuangan. Prosedur akuntansi persediaan dana
pemerintah dan pembayaran dimuka selanjutnya dibahas dan diilustrasikan nanti pada makalah
ini.
PENGENDALIAN AKUNTANSI BELANJA
Sistem akuntansi merupakan alat yang kuat untuk mengendalikan legalitas dan efisiensi
belanja. Meskipun peran sesungguhnya adalah keuangan, system akuntansi mungkin juga
digunakan untuk mencatat dan melaporkan dana kuantitatif dari semua jenis. Tentu saja, data
statistik yang harus diestimasi dan diakumulasi untuk merencanakan dan mengendalikan secara
virtual semua operasi pemerintah digunakan terbaik bersama dengan data finansial, dan secara
berkala kedua jenis data dapat diakumulasikan secara simultan. Sistem akuntansi juga
menjalankan peran penting manajerial dalam mengenai masalah dan kontrol berikut ini:
3
Penyalahgunaan aset
Belanja ilegal
- Pengeluaran berlebihan dari apropriasi
- Pengeluaran untuk tujuan ilegal
Penggunaan metode dan prosedur yang tidak tepat
Belanja yang tidak bijaksana atau tidak sesuai.
Alokasi dan allotment dari aproproasi.
PROSEDUR AKUNTANSI BELANJA
Belanja diklasifikasikan dan diberi kode selama tahap preaudit dari proses pengendalian
belanja. Preaudit terdiri dari transaksi – transaksi yang disetujui sebelum transksi tersebut terjadi,
dalam hal pesanan pembelian encumbrances, atau sebelum transksi tersebut dicatat, dalam hal
belanja. Tujuan dari preaudit belanja adalah untuk mengendalikan metode dan prosedur yang
dilibatkan dalam proses belanja, sama halnya untuk untuk mencegah belanja ilegal.
Kebanyakan unit pemerintahan menggunakan beberapa bentuk sistem voucher, yang
menghendaki bahwa semua pengeluaran diotorisasi oleh sebuah voucher yang disetujui. Voucher
tersebut mendasari sebuah skema dari tahap-tahap yang harus dilaksanakan dalam meyakinkan
bahwa prosedur yang sesuai telah diikuti dalam proses permintaan, pembelian, penerimaan, dan
invoice yang disetujui untuk pembayaran.
Seluruh belanja dana pemerintah–apakah operasi lancar, pengeluaran modal, pelunasan
hutang, atau intern pemerintah–seharusnya dikendalikan secara tepat melalui proses voucher dan
preaudit dan termasuk dalam ruang lingkup postaudit. Karena kebanyakan prosedur akuntansi
untuk pengeluaran modal dan belanja pelunasan hutang dibahas dalam makalah dana proyek
modal dan dana pelunasan hutang, dalam makalah ini fokus utama pada akuntansi untuk belanja-
belanja operasi lancar.
Sisa bagian ini membahas akuntansi untuk jasa pegawai, material dan perlengkapan dan
jasa-jasa dan biaya-biaya lainnya.
Jasa Pegawai
Tahap dalam akuntansi untuk jasa pegawai adalah (1) memastikan apakah orang itu adalah
pegawai jujur, (2) menentukan tingkat gaji, (3) menetapkan jumlah yang didapat oleh pegawai, (4)
mencatat pembayaran yang dibuat untuk pegawai, (5) membebankan belanja-belanja yang
diakibatkan pada akun yang sesuai.
Belanja jasa pegawai yang dibebankan pada apropriasi departemen secara tepat
memasukkan biaya tunjangan pegawai–seperti pajak penghasilan pegawai, biaya asuransi,
pensiun dan biaya tunjangan purna tugas lainnya, dan biaya kompensasi absensi seperti liburan
dan cuti sakit–sama halnya dengan gaji dan upah pegawai. Bagaimanapun, banyak pemerintahan
memisahkan apropriasi untuk belanja tunjangan dan membebankan belanja pada semacam
apropriasi terpisah ketimbang sebagai belanja departemen. Walaupun belanja demikian lebih
4
disukai diapropriasikan dan dicatat sebagai biaya departemen atau kegiatan, penggunaan
apropriasi tunjangan dan akun belanja terpisah diterima sebagai alternatif dalam praktiknya.
Pengakuan Belanja Biaya Pensiun
Kebanyakan pemerintah pusat dan daerah berkontribusi untuk rencana pensiun atau
purna tugas untuk keuntungan pegawainya. Beberapa berpartisipasi dalam rencana pemerintah
atau kelompok lainnya, tetapi lainnya mengelola rencananya sendiri. Transaksi-transaksi antara
pemerintah dan rencana pensiun yang dikelola sendiri dianggap pertukaran seperti transaksi
pembiayaan antar dana. Oleh karena itu, kontribusi pensiun yang ditentukan dengan baik diakui
sebagai belanja, bukan transfer, dalam dana pemberi kerja pemerintah. Pemerintah yang lebih
kecil tidak memiliki rencana-rencana pensiun atau memiliki rencana informal dimana pegawai
tertentu menerima tunjangan pensiun yang dibebankan sebagai belanja pada basis kas bayar-
saat-kau-pergi (pay-as-you-go). Tetapi kebanyakan pemerintah memiliki atau berpartisipasi baik
dalam rencana pensiun kontribusi yang ditetapkan atau rencana pensiun tunjangan yang
ditetapkan .
Rencana-Rencana Kontribusi yang Ditetapkan
Kewajiban pemberi kerja pemerintah dibawah rencana kontribusi pensiun dibatasi dalam
membuat kontribusi yang diperlukan dalam rencana tersebut. Tunjangan pensiunan ditentukan
oleh total kontribusi terhadap rencana kontribusi yang ditetapkan untuk kepentingan pensiunan
dan oleh kinerja investasi rencana (kontribusi) sepanjang masa (investasi tersebut). Tunjangan
tidak dijamin oleh pemberi kerja pemerintah. Pemerintah dengan rencana kontribusi yang
ditetapkan seharusnya membebankan jumlah kontribusi yang dibutuhkan–termasuk acrual lancar
pada akhir tahun–untuk belanja dalam tahun yang dihasilkan oleh pegawai pemerintah umum.
Kewajiban tidak lancar untuk pembayaran yang lebih rendah (underpayment) dianggap sebagai
kewajiban umum jangka panjang. Banyak pemerintah pusat dan daerah mematuhi persyaratan
pengakuan belanja ini. Sepintas kontribusi yang sesuai dibayar, pemerintah ini tidak memiliki
kewajiban lebih lanjut atas rencana pensiun kontribusi yang ditetapkan.
Rencana-Rencana Tunjangan yang Ditetapkan
Kebanyakan rencana pensiun dan purna tugas pemerintah pusat dan daerah adalah
rencana-rencana pensiun tunjangan yang ditetapkan. Dibawah rencana tunjangan yang
ditetapkan, pemerintah menjamin pensiunan-pegawai tunjangan pensiun yang dapat ditentukan,
yang biasanya didasarkan pada formula sebagai berikut :
1. Jumlah tahun kerja x
2. Rata-rata kompensasi selama 3 sampai 5 tahun tertinggi x
3. Persentase, seperti 1,5% - 2% =
4. Tunjangan pensiun dan purna tugas tahunan.
5
Tunjangan tahunan dibagi dengan 12 untuk menentukan tunjangan bulanan.
Kontribusi rencana pensiun tunjangan yang ditetapkan harus didasarkan pada estimasi
sejumlah penilai. Perkiraan tersebut memasukkan jumlah tahun seorang pegawai akan bekerja;
tingkat inflasi dan tarif gaji sepanjang tahun; perputaran pegawai; rentang hidup pensiunan dan
tingkat kematian; dan rencana pendanaan, pengembalian investasi, dan biaya administrasi.
Selanjutnya, rencana provisi mungkin berubah dimasa yang akan datang, atau peristiwa-peristiwa
lain mungkin terjadi yang mengharuskan revisi besar dari estimasi penilaian kewajiban puncak
pemberi kerja pemerintah di bawah rencana pensiun tunjangan yang ditetapkan. Jadi, jumlah
yang seharusnya secara tepat diakui sebagai belanja dan kewajiban dana pemerintah (lancar dan
tidak lancar) setiap tahunnya dibawah rencana pensiun tunjangan yang ditetapkan sulit untuk
diestimasi.
GASB Statement No. 27 menetapkan bahwa, konsisten dengan basis akrual yang
dimodifikasi, apapun setiap kewajiban yang lebih rendah dibayar tidak lancar seharusnya dicatat
sebagai kewajiban jangka panjang. Jumlah dari kewajiban yang lebih rendah dibayar tidak lancar
ini tidak akan dilaporkan sebagai belanja periode lancar.
Material dan perlengkapan
Prosedur akuntansi untuk material dan perlengkapan, dapat dibagi ke dalam 2 bagian: (1)
akuntansi untuk pembelian dan (2) akuntansi untuk penggunaan material dan perlengkapan.
Akuntansi untuk pembelian
Rincian dari beragam prosedur pembelian berdasarkan apakah :
1. Material dan perlengkapan dibeli secara langsung oleh departemen individual atau melalui
agen pembelian pusat.
2. Material dan perlengkapan dibeli untuk gudang penyimpanan atau secara langsung untuk
departemen.
Hampir seluruh kota, negara, dan pemerintah pusat, sama halnya dengan pemerintah federal,
menggunakan beragam tingkat pusat pembelian. Diasumsikan pembelian dilakukan melalui agen
pusat. Jika gudang pusat tidak digunakan, seluruh material dan perlengkapan dikirim secara
langsung kepada departemen, dan bahkan jika gudang digunakan, banyak pengiriman akan
dilakukan secara langsung ke departemen.
Prosedur pembelian dan prosedur akuntansi terkait terdiri dari tahap-tahap berikut:
1. Mempersiapkan permintaan pembelian dan menempatkannya dengan agen pembelian.
2. Mengamankan harga dan penawaran.
3. Menempatkan pesanan.
4. Menerima material dan perlengkapan.
5. Menerima faktur dan menyetujui kewajiban.
6. Membayar kewajiban.
6
Akuntansi untuk Material dan Perlengkapan yang Digunakan
Sebagaimana pada seluruh aktivitas pemerintahan, hukum mungkin pada beberapa tingkatan
menentukan praktik pemakaian pemerintah untuk menyediakan dan menghitung material dan
perlengkapan yang digunakan oleh departemen tersebut, tetapi hukum dan kebijakan mungkin
mengizinkan ruang gerak yang substansial. Dua asumsi legal yang berkaitan dengan paragraf
berikut:
1. Akun belanja dibebankan dengan jumlah material dan suplai yang dikonsumsi (metode
konsumsi)
2. Akun belanja dibebankan dengan jumlah material dan suplai yang dibeli (metode
pembelian)
Keduanya diakui sebagai alternatif yang dapat diterima pada GASB Codification, dan pemerintah
pusat dan daerah secara khusus memilih alternatif tersebut yang sesuai dengan metode
apropriasi persediaan dalam anggaran operasional tahunannya supaya menghindari perbedaan
basis anggaran−GAAP. Selain itu, metode konsumsi dapat digunakan dengan baik sistem
persediaan periodik atau perpetual. Inti dari akuntansi dan pelaporan persediaan dana pemerintah
diikhtisarkan dalam gambar 6.1
Metode Konsumsi
Ketika akuntansi penyimpanan dengan metode konsumsi, persediaan−apropiasi terkait
disediakan ke dalam basis pemakaian yang diestimasi dan akun belanja dibebankan dengan
pemakaian aktual. Sebagaimana dicatat sebelumnya, persediaan boleh dipakai metode konsumsi
baik dengan menggunakan sistem periodik atau perpetual.
Sistem Periodik Ketika sistem persediaan periodik digunakan dalam metode konsumsi, jurnal
khasnya (encumbrances dan jurnal buku besar pembantu dihilangkan) adalah sebagai berikut:
Ketika dibeli (Pembelian= $ 850,000)
Expenditures…………………………………… $850,000
Vouchers Payable………………………. $850,000
Untuk mencatat pembelian selama tahun berjalan.
7
Gambar 6.1 Ikhtisar Metode Akuntansi Persediaan(jumlah dalam $000)
Metode konsumsi Metode pembelian
Sistem periodik Sistem perpetual
Ketika dibeli Expenditures 850 Inventory of supplies 850 Expenditures 850
Voucher
payable
850 Voucher payable 850 Vouchers
payable
850
Ketika
ditebitkan
Tidak ada jurnal Expenditurs 774 Tidak ada jurnal
Inventory of supplies 774
Akhir tahun Inventory of
supplies
73 Tidak ada jurnal yang
diperlukan – kecuali jika
ada:
Kekurangan (peningkatan
belanja dan penurunan
persediaan) atau
Kelebihan (penurunan
belanja dan peningkatan
persediaan)
Jika tingkat
persediaan meningkat:
Expenditures 73
(untuk mencatat peningkatan
selama tahun tersebut, jika
persediaan menurun, akun
akan dibalik.)
Inventory of
supplies
OFS – Inventory
increase
Unreserved fund
balance
Reserve for
inventory of
supplies
73
73
73
73
Jika persediaan
berkurang:
Jika tingkat
persediaan menurun:
Expenditure 3 OFU – inventory
decrease
x
Inventory of suplies 3 Inventory of
supplies
X
Reserve for
inventory of
X
8
supplies
Unreserved fund
balance
X
Cadangan
persediaan
perlengkapan
Tidak diperlukan – optional Tidak diperlukan – optional diperlukan–
seperti
ditunjukkan diatas
9
Ketika diterbitkan :
Tidak ada jurnal
Akhir tahun (persediaan ditingkatkan $73,000):
Inventory of supplies…………………………… $ 73,000
Expenditures………………………….. $ 73,000
Untuk mencatat peningkatan persediaan selama periode fiskal, atau untuk mencatat persediaan
pada akhir tahun pertama dana yang ada, dan mengurangi penilaian belanja yang sesuai.
Jurnal tersebut mungkin disandingkan dengan jurnal untuk menyesuaikan akun cadangan karena
persediaan bukan merupakan sumber keuangan yang bersifat belanja – meskipun perlengkapan
tersedia untuk belanja keuangan periode setelahnya karena (1) memiliki persediaan yang
menyingkirkan kebutuhan untuk membeli item selanjutnya, dan (2) biaya persediaan tidak
dibebankan ke belanja sampai item tersebut digunakan. Jurnal untuk menyesuaikan cadangan
persediaan perlengkapan yang untuk saldo dana cadangan seluruhnya untuk persediaan akan
menjadi :
Unreserved fund balance……………………………….. $ 73,000
Reserve for inventory supplies………………… $ 73,000
Untuk menyesuaikan cadangan agar sesuai dengan penilaian atas perlengkapan di tangan.
Debit dan kredit untuk kedua jurnal terakhir akan dibalik jika persediaan telah menurun.
Beberapa akuntan tidak akan secara rutin mencadangkan saldo dana “cadangan penuh
untuk persediaan dengan menggunakan metode konsumsi. Mereka percaya bahwa persediaan
yang tersedia untuk belanja keuangan yang akan datang adalah berupa kas- karena persediaan
ditangan merupakan sebuah aset yang tidak dibiayakan ke belanja sampai diterbitkan, dan
menyingkirkan belanja kas yang akan datang. Maka, mereka tidak mencadangkan saldo dana
sampai beberapa dari persediaan tidak tersedia. Sebagai contoh jika dasar stok minimum
$15.000 dari persediaan yang harus dikelola setiap saat, maka mereka dapat mencadangkan
$15.000 saldo dana karea jumlah persediaan tersebut tidak tersedia untuk belanja belanja
keuangan atau untuk menghindari belanja kas masa depan.
Bermacam-macam praktek dalam mencadangkan saldo dana dengan metode konsumsi.
Tentu saja, pencadangan penuh, tidak mencadangkan dan mencadangkan sebagian persediaan
merupakan praktek yang biasa. Kita mempercayai bahwa pendekatan cadangan sebagian
merupakan penerapan terbanyak dalam penyimpanan dengan teori yang melandasi metode
konsumsi dari akuntansi persediaan.
Sistem Perpetual ketika sistem persediaan yang digunakan dengan menggunakan
metode konsumsi, jurnalnya adalah sebagai berikut (encumbrances dan jurnal buku besar
pembantu dihilangkan kembali):
10
Ketika dibeli
Inventory of supplies……………………………….. $ 850,000
Voucher Payable…………………………….. $ 850,000
Untuk mencatat pembelian perlengkapan
Ketika $774,000 persediaan diterbitkan
Expenditures……………………………………………….. $ 774,000
Inventory of Supplies………………………… $ 774,000
Untuk membebankan belanja saat belanja perlengkapan
Pada akhir tahun (kekurangan persediaan=$3,000)
Expenditures…………………………………………….. $ 774,000
Inventory of Supplies……………………… $ 774,000
Untuk mencatat kekurangan persediaan, per fisik persediaan. (jika nanti ada kadaluarsa, akun
debit dan kredit pada jurnal ini akan dibalik)
Jika menggunakan persediaan cadangan penuh
Unreserved fund balance……………………………….. $ 73,000
Reserve for inventory supplies……………… $ 73,000
Untuk menyesuaikan cadangan untuk peningkatan persediaan sepanjang priode. (jika terdapat
penurunan pada persediaan selama periode, jurnal ini akan dibalik.)
Perhatikan bahwa jurnal yang mempengaruhi cadangan persedian Perlengkapan didasarkan
pada asumsi bahwa cadangan ini harus dipertahankan pada jumlah yang sama dengan
Persediaan. Sekali lagi, meskipun praktek “Pencadangan Penuh” ini biasa dilakukan, secara teori
hanya jumlah minimum normal (stock dasar) dari Persediaan yang harus dicadangkan, karena
dalam Akuntansi Metode Konsumsi Persediaan, Persediaan tidak dibebankan ke Belanja sebelum
dikonsumsi dan, karenanya, boleh ditampilkan sebagai suatu sumber keuangan yang tersedia
untuk membiayai belanja di masa depan.
Keuntungan utama dari sistem perpetual adalah Pemerintah tahu tentang:
1) Persediaan yang harus ada pada akhir tahun, dan
2) Berdasarkan perbandingan dengan yang sebenarnya tersedia, jumlah kekurangan atau
kelebihan persediaan di akhir tahun.
Dalam sistem periodik, pemerintah hanya tahu Persediaan yang tersedia di akhir tahun dan tidak
dapat membedakan antara apa yang telah digunakan dengan yang dicuri, rusak, atau tidak dapat
11
dipertanggungjawabkan. Jadi, ketika dalam akuntansi bisnis dalam Sistem Persediaan Periodik
yang disebut “Harga Pokok Penjualan” sebenarnya adalah “Harga Pokok barang yang terjual,
dicuri, atau kalau tidak hilang secara misterius atau tidak dipertanggungjawabkan sepantasnya.”
Karena itu, idealnya semua pemerintah (dan organisasi lainnya) seharusnya
menggunakan Sistem Persediaan Perpetual. Namun meskipun menyediakan informasi dan
kontrol akuntansi yang lebih baik, Sistem Persediaan Perpetual juga menambah biaya operasi
dan implementasi sistem akuntansi. Jadi, keputusan sistem akuntansi, seperti keputusan-
keputusan lain, harus dievaluasi dari perspektif cost-benefit-nya. Hasilnya biasanya:
1) Sistem persediaan perpetual digunakan untuk menerangkan jumlah besar perlengkapan
dan persediaan lainnya yang menyeimbangkan biaya kontrol akuntansi yang terlibat dari
perspektif akuntansi belanja dan/atau pengelolaan aset, namun
2) Jumlah kecil persediaan yang tidak memungkinkan untuk sistem perpetual (misalnya
pasir dan kerikil), dan sebaliknya persediaan yang dapat dikontrol (misalnya oleh personil
departemen) diterangkan dengan sistem periodik – baik metode konsumsi maupun
pembelian.
Metode Pembelian
Metode pembelian digunakan ketika pemberian terkait-persediaan didasarkan pada
estimasi pembelian. Penggunaannya terbatas pada sistem periodik karena tidak sesuai dengan
sistem perpetual. Dalam metode pembelian, akun belanja dibebankan dengan Pembelian
persediaan selama tahun berjalan.
Dengan asumsi jumlah dolar yang sama dengan yang digunakan dalam contoh basis
konsumsi sebelumnya (dan juga mengabaikan jurnal buku besar tanbahan dan beban), jurnal-
jurnal tersebut dalam metode pembelian adalah:
Ketika dibeli:
Belanja ……………. $850.000
Utang Voucher…… 850.000
Untuk mencatat pembelian perlengkapan
Selama tahun berjalan:
Tidak ada jurnal.
Akhir tahun:
a) Persediaan perlengkapan …………………………………………. .73.000
Sumber Pembiayaan Lain – Penurunan Persediaan ……….. 73.000
Mencatat penurunan persediaan selama tahun berjalan atau mencatat persediaan pada
akhir tahun pertama keberadaan dana.
b) Saldo dana tidak dicadangkan …………………….. 73.000
Cadangan untuk persediaan perlengkapan ……. 73.000
Mencadangkan penuh persediaan Perlengkapan
Perhatikan bahwa dalam metode pembelian, seluruh pembelian persediaan dibebankan ke
Belanja dan tak ada jurnal terkait-persediaan yang dibuat selama tahun berjalan. Dalam cara ini
12
mirip dengan sistem konsumsi yang menggunakan sistem persediaan periodik. Tetapi pada akhir
yahun, kenaikan persediaan didebit ke Persediaan Perlengkapan dalam kedua metode tersebut
tapi:
Dikreditkan ke Belanja dalam Metode Konsumsi, menyesuaikan akun itu ke Harga Pokok
barang yang digunakan (asumsikan tak ada kelebihan atau kekurangan karena pencurian,
kesalahan akuntansi, dst)
Dikreditkan ke Sumber Pembiayaan Lainnya – Kenaikan Persediaan, bukan ke Belanja dalam
metode pembelian, membiarkan total biaya persediaan yang dibeli dibebankan ke Belanja.
Kredit ke Sumber Pembiayaan Lainnya – Kenaikan Persediaan dalam jurnal a) pada akhir tahun
berasal dari fakta bahwa GAAP mengizinkan penggunaan metode pembelian hanya untuk
akuntansi belanja. Suatu jumlah persediaan yang signifikan harus dilaporkan dalam Neraca dana
pemerintah, karena, ketika dibandigkan dengan metode konsumsi kelebihan mencatat Belanja –
dalam kasus ini, sejumlah $73.000 – akun saldo dana tidak dicadangkan akan kurang dicatat
$73.000 setelah akun Belanja ditutup. Jadi, pengkreditan $73.000 ke Sumber Pembiayaan Lain –
Kenaikan Persediaan, yang ditutup pada akhir tahun ke Saldo Dana tidak Dicadangkan, dapat
ditampilkan sebagi koreksi untuk kekurangan pelaporan dari Saldo Dana tidak Dicadangkan yang
disebabkan kelebihan melaporkan Belanja.
Persediaan harus dicadangkan sepenuhnya dalam metode pembelian. Hal ini karena
persediaan sudah dibebankan ke Belanja, meskipun dilaporkan sebagai suatu aset dalam neraca,
dan karenanya tidak tersedia untuk membiayai belanja-belanja di masa depan. Karena itu,
persediaan tidak dianggap sebagai suatu suatu sumber keuangan dalam metode pembelian dan
selalu dicadangkan sepenuhnya.
Perubahan dalam persediaan dan cadangan harus dilaporkan sebagai suatu sumber
(pengunaan) pembiayaan lain dalam laporan dana pemerintah dari pendapatan, belanja,dan
perubahan dalam saldo dana ketika metode pembelian digunakan. Ini penting karena kesalahan
pelaporan belanja dan Saldo Dana tidak dicadangkan yang dicatat sebelumnya dikoreksi tidak
hanya dengan mendebit akun persediaan perlengkapan tapi juga dengan mengkredit Sumber
Pembiayaan Lain – Kenaikan Persediaan, sehingga meningkatkan saldo dana total. Karena itu
kenaikan dalam Saldo Dana tidak dicadangkan akibat Kenaikan Persediaan harus dilaporkan
sebagai Sumber Pembiayaan Lain, dan penurunan persediaan dilaporkan sebagai Penggunaan
Pembiayaan Lain–dalam metode pembelian saja–dalam laporan Pendapatan, Belanja, dan
Perubahan saldo dana. Lagipula, jumlah saldo awal dan akhir dana tidak akan sesuai kalau tidak
demikian.
Akhirnya, perhatikan bahwa jurnal (a) dan (b) terakhir tahun sebelumnya sering digabung:
Persediaan Perlengkapan………………………………. … $73.000
Cadangan untuk Persediaan Perlengkapan……… $73.000
Mencatat kenaikan dan pencadangan penuh Persediaan Perlengkapan.
Ini mungkin jadi suatu alasan beberapa akuntan pemerintah menampilkan penyesuaian
persediaan akhir-tahun metode pembelian sebagai “penyumbat” neraca dan tidak menyadari
bahwa itu harus dilaporkan sebagai Sumber (Penggunaan) Pembiayaan Lain.
13
Jasa dan Biaya Lain
Ketika jasa diperoleh dalam kontrak, suatu jurnal dibuat membebani appropriasi untuk jumlah
estimasi kewajiban kontraktual terakhir pada saat kontrak diserahkan. Ketika jasa dan faktur
terkait diterima, jurnal pembebanan dibalik dan belanja aktual dicatat.
Pembayaran dimuka
Pemerintah dapat membayar dimuka biaya yang bermanfaat dua atau lebih periode
akuntansi. Sebagai contoh, polis asuransi dua tahun dapat dibeli, atau sewa gedung dapat
dibayar untuk setahun ke depan pada pertengahan tahun. Seperti dalam kasus persediaan,
pemerintah diizinkan untuk mengunakan baik metode konsumsi ataupun metode pembelian
dalam akuntansi untuk pembayaran dimuka. Selain itu, pemerintah yang menggunakan metode
pembelian tidak perlu melaporkan pembayaran dimuka dalam neraca. Jadi, jika suatu polis
asuransi dua-tahun dibeli seharga $88.000 di awal 20X1, jurnalnya (mengabaikan jurnal-jurnal
buku besar pembantu) adalah sebagai berikut.
Saat pembelian:
Belanja …………………….. $88.000
Voucher utang ……………. $88.000
Untuk mencatat pembayaran polis asuransi dua tahun di awal 20X1
a) Metode pembelian – tidak ada jurnal
b) Metode konsumsi
Asuransi dibayar dimuka …………….. $44.000
Belanja ……………………… $44.000
Mencatat Asuransi dibayar dimuka
Awal 20X2
a) Metode pembelian – tidak ada jurnal
b) Metode konsumsi
Asuransi dibayar dimuka……….. $44.000
Belanja………………………. $44.000
Untuk membalik jurnal penyesuaian 20X1 dan membebankan biaya Asuransi yang sesuai ke
belanja 20X2.
Leasing Modal dan Sertifikat Partisipasi
Banyak pemerintah meleasing aset–seperti kendaraan, komputer, mesin fotokopi,
peralatan lain, dan gedung–daripada membelinya. Jika leasing itu merupakan sewa biasa,
sebagai contoh, sewa bulanan yang dapat dibatalkan dengan perhatian kecil, sewa yang telah
dibayar atau terutang biasanya dicatat sebagai belanja sewa (pembayan sewa dimuka dapat
dicatat awalnya sebagai pembayan dimuka, seperti dibahas sebelumnya). Akan tetapi, jika
pemerintah sebenarnya membeli aset-aset tersebut atau menyewanya selama sebagian besar
14
atau seluruh umur manfaat aset tersebut, GAAP mengharuskan akuntansi untuk leasing modal
semacam itu menggambarkan substansinya daripada bentuk legalnya.
Sepertinya, persyaratan GASB mengadaptasi Statement No. 13 FASB tentang syarat
akuntansi leasing modal, sebagaimana telah dirubah dan diinterpretasikan, untuk akuntansi
pemerintah. GASB Codification mewajibkan bahwa:
- Aset capital umum (GCA) yang diperoleh dalam perjanjian lease harus dikapitalisasikan
dalam akun GCA pada permulaan leasing masa depan, seperti ditentukan dalam statement
no. 13 FASB; dan suatu kewajiban jangka panjang dalam umlah yang sama (dikurangi
pembayan awal) harus dicatat bersamaan dalamakun GLTL.
- Jika suatu asset modal diperoleh dengan leasing modal, perolehannya harus dilaporkan
dalam Dana Pemerintah yang sesuai seperti (1) Belanja Capital Outlay dan (2) Sumber
Pembiayaan Lain, seolah-olah hutang jangka panjang telah diterbitkan untuk membiayai
perolehan asset modal itu.
- Leasing modal yang sedang berlangsung tidak perlu dilaporkan melalui dana proyek modal
(Capital Project Fund), demikian juga cicilan hutang leasing modal tidak harus dilaporkan
melalui dana pelunasan hutang (Debt Service Fund), kecuali penggunaan dana itu dIperlukan
secara hukum atau kontrak.
Gambar 6.2 menyajikan gambaran akuntansi leasing modal pemerintah secara umum. Jurnal
General Capital Asset (GCA) dan General Long-Term Liabilities (GCTL) di ilustrasikan di ch 9.
Point kunci disini adalah :
1. Belanja dana pemerintah dan sumber pembiayaan lain harus diakui di awal leasing.
2. Baik penggunaan dana proyek modal pada awal leasing modal maupun penggunaan dana
pelunasan hutang untuk mencatat hutang leasing modal tidak dibutuhkan kecuali diharuskan
secara hukum atau kontrak, yang jarang terjadi.
3. Belanja dana pemerintah dan sumber pembiayaan lain dan belanja jasa utang terkait pada
leasing modal dapat dilaporkan dalam dana umum atau mungkin dana pendapatan khusus.
Untuk mengilustrasikannya, asumsikan bahwa sebuah departemen pemerintah umum
mengadakan leasing modal peralatan. Biaya yang dapat dikapitalisasi dari peralatan itu (sesuai
FASB Statement No. 13) adalah $ 900.000 dan pemerintah membayar uang muka $40.000 pada
awal leasing. Pembayaran bulanan pertama setelah permulaan leasing adalah $ 18.000,
termasuk bunga $ 5.000
Terlepas dari dana pemerintah dimana transaksi modal dan pelunasan utang di catat, jurnal dana
pemerintah adalah
Pada permulaan Leasing modal:
Expenditure ................................................................... 900.000
Other Financing Resource-Capital Lease……... 860.000
Cash ................................................................... 40.000
Untuk mencatat belanja leasing modal
dari sumber pembiayaan lain terkait
Buku besar belanja (belanja)
15
Capital Outlay................................................................... $ 900.000
Pembayaran cicilan hutang pertama :
Expenditure .................................................................. 18.000
Cash .................................................................. 18.000
mencatat pembayaran cicilan hutang leasing modal
Buku besar belanja ( expenditure ):
Pelunasan hutang – bunga (leasing modal ) ………………….$ 5.000
Pelunasan hutang – pokok (leasing modal) …………………. $ 13.000
$ 18.000
Perhatian bahwa selisih jurnal pada permulaan leasing terhadap saldo dana dari dana pemerintah
adalah sama dengan pengurangan dalam sumber keuangan dana sebesar $40.000 ini
merupakan selisih bersih dari $860.000 sumber pembiayaan lain dengan belanja $900.000.
$900.000 juga merupakan nilai pasar wajar dari aset modal yang diperoleh. Perhatikan juga
bahwa pembayaran pelunasan hutang leasing modal harus dialokasikan antara belanja bunga
dan pembayaran pokok hutang berdasarkan tingkat bunga efektif dari perjanjian leasing modal.
Jumlah bunga efektif untuk pembayaran pertama dihitung dengan mengalikan tingkat bunga
efektif leasing dengan jumlah bawaan (nilai buku) kewajiban leasing sebesar $860.000 dan dibagi
12.
Gambar 6-2 Ikhtisar Akuntansi Leasing Modal (dalam jumlah $000)
Dana umum (atau
pembayaran dana lain
untuk leasing modal
Akun GCA Akun GLTL
Permulaan
lesing
Expenditure-
Capital Outlay
900 Equipment
Under
Capital
Lease
900 Net Asset-
Invested
Incapital
Assets
860
OFS-
Capital Lease
860 Net
Asset-
Invested In
Capital
Asset
900 Capital
Lease
Payable
860
Cash 40
Belanja dicatat pada
nilai sekarang
pembayaran leasing
masa
Dicatat pada nilai
sekarang
pembayaran
leasing masa
Dicatat pada
nilai sekarang
pembayaran
leasing masa
16
depan+pengeluaran
kas.
depan +
pengeluaran kas
= nilai wajar
asset.
depan.
Pembayaran
leasing
tahunan
Expenditure-
Debt Service-
Principal
13 Tidak ada Capital
Lease
Payable
13
Expenditure-
Debt Service-
Interest
5 Net
Asset-
Invested
In Capital
Asset
13
Cash 18
Jumlah pokok dan bunga
ditentukan menggunakan
metode tingkat suku
bunga efektif
Hanya untuk jumlah
pokok
KLASIFIKASI BELANJA
Belanja suatu unit pemerintah dikelompokkan dalam beberapa cara untuk memenuhi beberapa
tujuan laporan keuangan dan manajemen. Sebagaimana terlihat dalam GASB Codification.
Klasifikasi berganda dari belanja dana pemerintah penting baik dari segi control manajemen
eksternal dan internal maupun segi akuntabilitas. Hal ini memudahkan pengumpulan dan
analisis data dalam cara yang berbeda untuk tujuan yang berbeda dan dalam cara untuk
melintasi garis dana dan organisasi, untuk evaluasi internal, laporan external dan tujuan
perbandingan inter pemerintah. Klasifikasi akuntansi belanja yang umum adalah berdasarkan
dana, fungsi (atau program), unit organisasi, aktivitas, karakter, dan kelas objek.
Karena hibah dibuat dalam term dana-dana tertentu, klasifikasi dasar Belanja adalah
berdasarkan dana. Untuk menghasilkan semua informasi yang diperlukan, belanja suatu dana
juga di klasifikasikan berdasarkan fungsi atau program, aktivitas, unit organisasi, karakter dan
kelas objek.
AKUNTANSI UNTUK ALOKASI DAN ALLOTMENTS
Alokasi dan Allotments dirancang untuk meningkatkan kontrol dan manajemen budget.
Alokasi adalah subdivisi cabang eksekutif dari Appropriation legislatif. Alokasi memerlukan suatu
17
prosedur akuntansi khusus. Ia diakomodasi dalam Buku Besar Belanja dengan mengadakan akun
– akun pembantu paling tidak serinci alokasi – alokasi.
Kepala pemerintahan mungkin tidak segera mealokasikan semua appropriasi ke kantor-
kantor tetapi mungkin menahan beberapa otoritas belanja untuk kontijensi yang mungkin timbul
selama tahun tersebut. Dalam kasus seprti ini, suatu akun seperti Unalocated Appropriations
harus dibuat dalam buku besar umum atau buku besar belanja.
Bagian (Allotments)–divisi otoritas appropriasi berdasarkan periode waktu, biasanya
bulanan atau triwulanan–mengharuskan modifikasi akun buku besar umum dan prosedur
akuntansi yang dibahas sejauh ini. Untuk ilustrasi asumsikan bahwa appropriasi dana umum
tahunan dari suatu unit pemerintah–sekarang di buat berdasarkan unit organisasi dan kelas objek
daripada berdasarkan fungsi–dibagi pada basis bulanan, bahwa $35.000 di bagi (”dirilis”) untuk
bulan Januari 20X1, dan sejumlah $350 dari total Allotments di bagi ke departemen pemadam
kebakaran untuk belanja perlengkapan selama Januari 20X1. Karena hanya appropriasi yang
telah dibagikan merupakan otoritas belanja yang sah pada level departemen atau kantor, Akun
pengendali Unallotted Appropriation dan Allotments (atau Allotted Appropriation) terpisah di buat
dalam bulu besar umum. Akun Allotted Appropriation bertindak sebagai akun pengendali untuk
buku besar belanja. Akun Unalotted Appropriation bukanlah sebuah akun pengendali untuk buku
besar pembantu. Karena itu, jurnal anggaran untuk mencatat appropriasi untuk tahun berjalan dan
allotments untuk Januari 20X1 akan tampak seperti di bawah ini
Unreserved fund balance ………………………….. $423.000
Unallotted Approproation …………………… 388.000
Allotments (or Allotted Approproation)……… 35.000
Untuk mencatat apporiation 20x1 dan Allotment Januari 20x1
Buku Besar Belanja (Allotments) :
Fire Departement – Fire fighting supplies $350
Fire Departement – Other xx
Other Departement xx
$35.000
Seperti terlihat, Allotments (atau Allotted Appropriation), belanja dan akun–akun beban dalam
buku besar umum mengontrol akun buku besar belanja ketika allotments resmi digunakan. Jadi
seperti diperlihatkan sebelumnya, kolom “Appropriation” dari akun buku besar pembantu diberi
nama ulang “Allotments” (or “Allotted Appropriation”) dan kolom “Unencumbered Balance” yang
sebelumnya memuat Unencumbered Balance dari appropriasi tahunan diberi nama ulang
“Unecumbered Allotments”.
Pada awal setiap bulan atau kuartal,
1. Jumlah yang dirilis akan diklasifikasi ulang dari akun Unallotted Approriation menjadi
akun Allotments dalam buku besar.
18
2. Jumlah yang sesuai akan dikredit ke kolom “Allotments” dari berbagai akun buku besar
belanja.
Asumsikan bahwa semua appropriasi telah dibagikan menjelang akhir 20X1, akun Unallotted
Appropriation akan mempunyai saldo nol dan tidak memerlukan jurnal penutup pada akhir tahun
20X1.
Beberapa pemerintah tidak membagikan semua appropriasi agar mereka mempunyai
bantalan (cadangan dana) saat keadaan kontijensi terjadi. Jika beberapa appropriasi belum
dibagikan, saldo akun Unallotted Approproation ditutup pada akhir tahun kecuali appropriasi yang
tidak dibebankan tidak lewat waktu.
REVISI APPROPRIASI
Approproasi dapat direvisi selama tahun berjalan karena berbagai alasan. Kenaikan pendapatan
di atas estimasi – baik dari sumber regular ataupun karena bantuan khusus tak terduga–mungkin
mengizinkan atau memerlukan belanja tambahan yang harus disahkan dengan appropriasi. Atau,
sebaliknya, penurunan pendapatan dibandingkan dengan ekspektasi awal mungkin
mengharuskan appropriasi dikurangi untuk menghindari defisit saldo dana.
Revisi Appropriation juga dapat terjadi karena peningkatan biaya utilitas, kerusakan jalan
karena cuaca basah atau dingin yang tidak wajar. Biaya tak terduga dari patroli dan pembersihan
kota setelah universitas tuan rumah memenangkan kejuaraan sepak bola nasional, atau karena
beragam sebab lain yang tak terbatas. Peningkatan appropriasi tidaklah terlalu jelek, tentu saja,
penurunan appropriasi pun tidaklah terlalu bagus.
Proses berkesinambungan dari revisi pendapatan yang dianggarkan dengan yang
sebenarnya dengan dan proses membandingkan appropriasi, belanja dan beban-beban–dan
merevisi budget saat diperlukan mengingat keadaan yang berubah – merupakan manajemen
keuangan yang baik. Jadi, sebagaimana disebut sebelumnya, anggaran tahunan yang mungkin
telah dibuat dengan baik sebelum awal tahun bejalan tidak mesti dianggap tidak dapat diubah
tetapi harus direviu secara bekesinambungan dan direvisi sepantasnya selama tahun itu.
untuk mengilustrasikan tiga jenis umum revisi appropriasi dan jurnal–jurnal
Appropriasi meningkat:
Unreserved fund balance................ $ 10.000
Appropriation ...................... $ 10.000
Untuk mencatat peningkatan appropriasi
Buku Besar Belanja (Appropriation):
Police Department – Salaries ............... $ 10.000
(Jurnal akan dibalik jika appropriasi berkurang)
Pendapatan estimasi dan appropriasi berkurang:
Appropriation .................................... $ 10.000
Estimated Revenue .............. $ 10.000
Mencatat pengurangan appropriasi karena pengurangan pada Estimated Revenue.
19
JURNAL PENYESUAIAN
Kriteria pengakuan pendapatan yang tersedia tidak dapat diterapkan dalam akuntansi
belanja dana umum (General Fund) dan hutang belanja yang lebih dari 60 hari pada tahun
berikutnya dapat dianggap sebagai sebagai hutang lancar yang harus dicatat sebagai belanja dan
hutang dana pemerintahan. Namun, kriteria pengakuan belanja dana pemerintahan tidak
ditetapkan secara jelas seperti kriteria pengakuan pendapatan yang tersedia. Aturan umumnya
adalah bahwa setiap belanja dan hutang yang bersangkutan yang dapat diterapkan pada sebuah
dana dicatat sebagai sebuah belanja dan kewajiban dana hanya jika kewajiban tersebut adalah
kewajiban jangka panjang yang diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang umum
(General Long Term Liabilities-GLTL), sehingga dicatat pada akun GLTL. Dalam hal ini, GASB
Codification menyatakan bahwa
Hutang jangka panjang umum tidak terbatas pada kewajiban yang timbul dari setiap
penerbitan hutang, tetapi bisa juga termasuk kewajiban tidak lancar untuk komitmen lain
yang tidak dicatat secara tepat sebagai kewajiban lancar dalam dana pemerintahan.
Codification menyatakan bahwa:
Belanja dan kewajiban dana pemerintahan untuk klaim dan keputusan pengadilan,
ketidakhadiran yang dikompensasi, keuntungan pelunasan khusus, dan biaya ganti rugi
pembebasan dan paska pembebasan lahan harus diakui sebesar kewajiban yang
biasanya diharapkan dilikuidasi dengan sumber daya keuangan yang tersedia yang dapat
dibelanjakan sebesar kewajiban yang jatuh tempo setiap periode.
Ide “dilikuidasi dengan sumber daya keuangan yang tersedia yang dapat dibelanjakan” bukan
merupakan isu dalam jurnal penyesuaian paling sering dibuat pada akhir tahun. Ide ini
berhubungan terutama dengan belanja akrual untuk
1) Pelunasan hutang
2) Klaim dan keputusan pengadilan (Claim and Judgement-CJ)
3) Ijin sakit dan berlibur yang terutang
4) Kontribusi dana pensiun
Encumbrance
Encumbrance yang ada pada akhir tahun harus direvisi karena, sebagaimana disebutkan dalam
GASB Codification:
Jika kinerja pada pelaksana kontrak selesai atau hampir selesai, belanja dan kewajiban
harus diakui dari pada encumbrance.
Kegagalan untuk mencatat kontrak yang telah selesai sebagai belanja dan kewajiban (dari
pada encumbrance) dana pemerintahan mungkin bukan kesengajaan. faktur untuk barang atau
jasa mungkin belum tiba pada kantor pemerintah sampai akhir tahun, sebagai contoh, dan secara
tidak sengaja dicatat sebagai belanja pada tahun berikutnya. Di lain pihak, hal ini bisa jadi
merupakan suatu kesengajaan— seperti ketika mencatat belanja untuk pesanan yang di-
20
encumbrance akan menyebabkan belanja departemen melebihi apropriasi. Hal ini dapat terjadi
ketika dasar penganggaran adalah dasar akrual yang dimodifikasi—di mana encumbrance tidak
dianggap ekuivalen dengan belanja sehingga tidak ditandingkan dengan apropriasi—atau ketika
dasar penganggaran memasukkan encumbrance tetapi encumbrance yang dicatat jauh lebih kecil
dari pada belanja aktual yang terjadi.
Pada beberapa peristiwa, encumbrance yang belum dihapus pada dana pemerintahan
pada akhir tahun harus dianalisis. Jika ditemukan kesalahan pengklasifikasian belanja sebagai
encumbrance, jurnal penyesuaian (mengabaikan jurnal buku besar pembantu) akan berupa:
Reserve for Encumbrances…………………….. 19.000
Expenditures……………………………………… 20.000
Encumbrances……………………………….. 19.000
Account Payable (or Accrued Liabilities)…… 20.000
Untuk mencatat reklasifikasi encumbrance sebagai belanja pada akhir tahun
Pelunasan Hutang (Debt Service)
Seperti disebutkan sebelumnya, belanja pelunasan hutang pada kewajiban jangka panjang umum
(GLTL) secara khusus tidak terutang pada akhir tahun. Hal ini sesuai dengan kriteria “dilikuidasi
dengan sumber daya keuangan yang tersedia yang dapat dibelanjakan” karena tarif pajak
properti pada banyak pemerintah daerah dan negara bagian disusun untuk menyediakan sumber
daya keuangan yang dibutuhkan untuk pembayaran pelunasan hutang GLTL yang jatuh tempo
pada tiap tahun. Sehingga, sumber daya keuangan yang tersedia pada akhir tahun tidak
digunakan untuk pelunasan hutang tahun berikutnya karena sumber daya keuangan tersebut
akan disediakan pada tahun pembayaran pajak. Namun, pemerintah diperbolehkan, tapi tidak
harus, untuk mengakrualkan belanja pelunasan hutang GLTL jika dua kondisi terpenuhi. Pertama,
pembayaran pelunasan hutang harus jatuh tempo pada awal (tidak lebih dari 30 hari) tahun fiskal
berikutnya. Kedua, sumber daya yang ditujukan untuk membayar pembayaran pelunasan hutang
yang jatuh tempo pada awal tahun berikutnya harus sudah disediakan oleh dana pelunasan
hutang pada akhir tahun berjalan. Jelasnya, pemerintah negara bagian dan daerah (State and
Local Government/SLG) harus mengadopsi kebijakan akuntansi belanja pelunasan hutang yang
tepat dan menerapkannya seara konsisten tiap tahun
Telah dinyatakan sebelumnya bahwa SLG dapat meminjam wesel jangka pendek seperti
tax anticipation notes (TANs), revenue anticipation notes (RANs), dan instrumen utang lain yang
sejenis. GASB Codification menyatakan bahwa TANs, RANs, dan instrumen hutang jangka
pendek lain yang sejenis biasanya harus dicatat sebagai kewajiban dana dari dana pemerintah
yang menerima pendapatan. Juga bunga dan wesel jangka pendek biasanya dibayar dari dana
itu. Sehingga, walaupun bunga pada GLTL biasanya dicatat saat jatuh tempo, bukannya terutang
pada akhir tahun, bunga pada wesel jangka pendek dana pemerintahan (non GLTL) dan hutang
lain diakui pada akhir tahun:
21
Expenditures…………………………… 36.000
Accrued Interest Payable……….. 36.000
Untuk mencatat bunga terutang pada akhir tahun dari wesel bayar jangka pendek
Buku Besar Belanja (Belanja):
Interest ………………………………….. 36.000
Klaim dan Keputusan Pengadilan (Claim and Judgement-CJ)
Tuntutan hukum dan klaim lain untuk sakit pegawai, kerusakan properti, kompensasi karyawan,
atau alasan lain biasanya diajukan melawan SLG. Klaim tersebut—tetapi bukan berarti terbatas
itu—yang memuat hal-hal seperti itu timbul dari:
Pekerjaan—seperti, kompensasi pekerja dan klaim pemecatan
Tindakan kontraktual—seperti, klaim atas penundaan atau spesifikasi yang tidak tepat
Tindakan pegawai pemerintah—seperti, klaim atas malpraktek medis, kerusakan
pada kendaraan pribadi oleh kendaraan pemerintah, dan kesalahan penahanan oleh
polisi
Properti pemerintah—seperti, klaim yang berhubungan dengan cederanya seseorang
dan kerusakan properti
Banyak klaim yang diajukan kepada SLG dikarakteristikkan oleh kondisi- kondisi yang
membuatnya sangat sulit untuk mengestimasi secara wajar kewajiban akhir, jika ada, yang akan
muncul. Kondisi tersebut termasuk:
Klaim tinggi yang tidak beralasan. Beberapa klaim mungkin diajukan dalam jumlah
yang lebih besar dari pada klaim yang beralasan yang diharapkan diterima oleh
pemerintah dan pengklaim atau diberikan oleh pengadilan.
Rentang waktu antara terjadinya dan pengajuan . Waktu yang diijinkan (contohnya
oleh hukum) antara terjadinya sebuah peristiwa yang menimbulkan klaim dan
pengajuan aktual dari klaim mungkin lama. (sebuah peristiwa yang mengakibatkan
klaim dapat terjadi dalam setahun, tetapi klaim mungkin tidak diajukan sampai akhir
tahun; sehingga, pemerintah mungkin tidak waspada dengan klaim pada akhir tahun)
Rentang waktu antara pengajuan tuntutan dan putusan dan pembayaran. Dengan
demikian, berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun dapat berlalu antara (1)
pengajuan klaim dan putusan terakhir, mungkin setelah naik banding dan (2) putusan
klaim dan pembayaran terakhir karena jumlah putusan yang telah ditetapkan atau
disetujui oleh hakim bisa di bayar selama beberapa tahun setelah putusan.
Standar GASB
22
Klaim kepada pemerintah adalah kontinjensi, tidak peduli apakah klaim telah
diajukan, sedang dinegosiasikan atau telah menghasilkan keputusan untuk atau kepada
pemerintah yang akan diajukan banding baik oleh pengklaim atau pemerintah. Demikian,
Standar akuntansi kontinjensi FASB Statement No. 5 telah diadaptasi ke SLG. GASB
Codification mengharusan bahwa kewajiban untuk klaim dan keputusan (CJ) harus diakui
dalam akun jika informasi yang tersedia sebelum penerbitan laporan keuangan
mengindikasikan:
1. Kemungkinan aset telah mengalami penurunan nilai atau kewajiban telah timbul—
sampai tanggal laporan keuangan dan
2. Jumlah kerugian dapat diestimasi
Jika kriteria pengakuan kontinjensi ini tidak dipenuhi, CJ yang ada akan diungkapkan dalam
Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) pemerintah tapi tidak akan dicatat dalam akun atau
ditampilkan dalam laporan keuangan.
Jika kriteria pengakuan CJ dipenuhi, belanja dan kewajiban terkait CJ akan dicatat sebagai
berikut:
Jumlah yang dihitung sesuai dengan ketetapan FASB Statement No. 5 harus
diakui sebagai belanja dan kewajiban yang jumlahnya terutang dengan sumber
daya keuangan yang tersedia yang dapat dibelanjakan.\
Kewajiban akrual yang tersisa harus dilaporkan dalam akun GLTL.
Jurnal Penyesuaian—CJ
Dalam tahun berjalan, pemerintah akan mencatat jumlah yang dibayar atau
dibuatkan voucher sebagai hutang untuk belanja CJ. Untuk mengilustrasikan jurnal
penyesuaian CJ pada akhir tahun, asumsikan bahwa belanja dan kewajiban lancar CJ
dicatat dalam GF, tidak ada kewajiban lancar CJ yang terutang pada akhir tahun
sebelumnya (20X0), dan bahwa jurnal berikut meringkas jurnal CJ dalam tahun 20X1:
Dalam tahun 20X1
Expenditures………………………….. $300.000
Cash or Vouchers Payable…….. $300.000
Untuk mencatat belanja CJ yang dibayar atau dengan voucher dalam tahun 20X1
Buku Besar Belanja (Belanja):
Claims and Judgement……………………. $300.000
Asumsikan juga bahwa pada akhir tahun 20X1:
1. Total CJ sebesar $900.000
23
2. Diestimasikan bahwa kewajiban CJ—termasuk legal fees dan telah bersih dari pemulihan
asuransi—sebesar $200.000
3. $50.000 dari total $200.000 kewajiban CJ yang tak tercatat jatuh tempo dan dijadwalkan akan
dibayar pada awal 20X2 dari aktiva bersih GF yang tersedia pada akhir 20X1.
$50.000 yang dijadwalkan akan dibayar dari aktiva bersih GF yang tersedia menunjukkan jumlah
yang harus dibayar pada awal tahun 20X2 atas klaim yang diputuskan pada akhir 20X1 atau
segera setelahnya.
Dari fakta tersebut, jurnal penyesuaian CJ ini akan dibuat dalam akun GF pada akhir 20X1:
Akhir tahun 20X1
Expenditures…………………………….. $50.000
Accrued Liabilities (CJ)……………. $50.000
Untuk mencatat belanja tambahan 20X1 untuk kewajiban lancar CJ yang diharapkan dibayar dari aktiva dana yang ada.
Buku Besar Belanja (Belanja):
Claims and Judgement………………… $50.000
Kewajiban CJ tidak lancar sebesar $50.000 akan langsung dicatat dalam akun GLTL.
Selanjutnya, seluruh CJ yang belum diselesaikan ($900.000) akan diungkapkan dalam CALK
20X1.
Kesimpulannya, $350.000 belanja CJ akan dilaporkan dalam GF tahun 20X1, dan $50.000
kewajiban lancar CJ akan dilaporkan pada akhir 20X1; 150.000 kewajiban tidak lancar CJ akan
ditambahkan ke akun GLTL; dan seluruh kontinjensi termasuk yang tak tercatat dalam akun, akan
diungkapkan dalam CALK 20X1.
Asuransi, Asuransi Sendiri, dan Tanpa Asuransi
Diskusi mengenai estimasi kewajiban CJ menyatakan bahwa estimasi final dari kewajiban
CJ harus termasuk biaya perijinan dan biaya lain yang terkait, sebagaimana jumlah klaim yang
telah ditetapkan, tetapi harus bersih dari asuransi dan pemulihan sejenis. Sehingga, jika hutang
klaim lancar pada tahun 20X1 sebesar $250.000 tetapi asuransi terkait mengganti pemerintah
sebesar $200.000 dari jumlah tersebut, jurnal dana pemerintahan (mengabaikan jurnal buku
besar pembantu) akan berupa:
Dalam tahun 20X1
Expenditures………………………………………… $50.000
Cash or Receivable from Insurance Company…… $200.000
Cash or Vouchers Payable……………………. $250.000
Untuk mencatat penyelesaian klaim bersih dari pemulihan asuransi terkait
24
Namun perusahaan asuransi dan pemerintah yang diasuransikan mungkin terkadang tidak
sepakat dengan jumlah belanja CJ yang diganti, sehingga pemulihan asuransi mungkin tidak
dapat diestimasi atau penerimaannya mungkin ditunda sampai tahun berikutnya.
Sebagai contoh, pemulihan asuransi sebesar $200.000 dapat diestimasi tetapi tidak akan
diterima sampai akhir 20X2. Karena kriteria yang ada tidak sesuai dengan pengakuan belanja,
jurnal pendahuluan akan dibuat; selanjutnya, tidak diperlukan pencadangan saldo dana pada
akhir tahun 20X1. (tetapi jika pemulihan asuransi tidak diperoleh hingga 20X3, cadangan saldo
dana akan diperlukan pada akhir 20X1 dan pada tahun 20X2 untuk menandakan bahwa piutang
tidak mewakili sumber daya keuangan yang dapat dibelanjakan selama 20X1 atau 20X2)
Di lain pihak, anggap bahwa (1) jumlah pemulihan asuransi tidak tentu tidak dapat
diestimasikan pada akhir tahun 20X1, tetapi (2) disetujui dan diterima pada tahun 20X2, setelah
laporan keuangan 20X1 diterbitkan pemerintah. Dalam situasi ini jurnalnya adalah
Dalam tahun 20X1
Expenditures………………………………. $250.000
Cash or Vouchers Payable…………. $250.000
Untuk menyelesaikan klaim (pemulihan asuransi tidak dapat diestimasi
Dalam tahun 20X2
Receivable from Insurance Company……… $200.000
Insurance Recovery Proceeds………… $200.000
Untuk menyelesaikan klaim (pemulihan asuransi tidak dapat diestimasi
Akun Insurance Recovery Proceeds mungkin dapat dilaporkan sebagai pengurang belanja CJ
tahun 20X2, tetapi karena $250.000 (kotor) belanja dilaporkan pada tahun 20X1, sehingga lebih
sering dilaporkan sebagai sumber pembiayaan lain pada tahun 20X2.
Pemerintah yang tidak berasuransi menangung resiko CJ lebih besar dari pada yang
diasuransikan atau diasuransikan sendiri. Dengan demikian, beberapa pemerintah membuat
cadangan saldo dana pemerintahan untuk menandakan bahwa beberapa aktiva bersih harus
dipelihara untuk kontinjensi Cj yang tidak diasuransikan, dan yang lainnya memperoleh kebijakan
asuransi—dengan pengurang yang besar tapi menutupi jumlah yang lebih besar dari pengurang
—untuk melindungi sebagian dari kewajiban CJ luar biasa yang terjadi.
Ketidakhadiran yang Dikompensasi (Compensated Absence-CA)
25
Standar GASB mengharuskan pemberi kerja dari pemerintah untuk mengakrualkan
kewajiban untuk liburan dan ketidakhadiran serupa di masa depan yang sesuai dengan kedua
berikut:
a. Hak pekerja untuk menerima kompensasi atas ketidakhadirannya di masa depan dapat
dihubungkan dengan jasa yang telah diberikan
b. Kemungkinan bahwa pemberi kerja akan mengkompensasi pekerja sebesar keuntungan
melalui upah atau dengan pembayaran lain, seperti pembayaran pada penyelesaian kontrak
atau pensiun.
Ijin sakit dan pembayaran sejenis pada tahun kerja pekerja dianggap belanja pada tahun
saat pekerja sakit. Tidak peduli apakah pekerja yang sakit dalam tahun kerja mereka atau tidak
dipandang sebagai peristiwa masa depan tak tentu di luar kendali pekerja atau pemberi kerja.
Sehingga ijin sakit dan CA sejenis terutang hanya sejumlah yang diharapkan unutuk dibayar
ketika pekerja pensiun atau mengakhiri pekerjaan.
Untuk menentukan apakah jurnal penyesuaian diperlukan dan (jika ya) jumlah
penyesuaian, liburan yang terakumulasi dan kewajiban CA sejenis pada akhir tahun harus
diinventarisasi pada tingkat upah yang berlaku. Hanya jam atau hari dari setiap waktu CA yang
terakumulasi milik pekerja yang diakui pada tahun berikutnya yang harus diinventarisasi. Sebagai
contoh, seorang pekerja memiliki 36 hari libur yang terakumulasi. Tetapi jika hanya 24 hari yang
dapat diakui pada tahun berikutnya—yaitu, 12 hari sisanya hangus jika tidak diambil—sehingga
hanya 24 hari yang diinventarisasi. Perhitungan ijin sakit juga sama, tetapi harus dibatasi pada
jumlah yang diharapkan untuk dibayarkan saat pensiun atau akhir masa kerja.
Selain itu, peritungan ijin sakit dapat dilakukan berdasarkan pada estimasi keseluruhan dari
pembayaran akhir masa kerja yang diharapkan. Kewajiban yang diperkirakan untuk CA harus
termasuk pembayaran terkait gaji (contoh:pajak penghasilan), sebagaimana tingkat kompensasi
dasar.
Jurnal Penyesuaian—CA
akuntansi CA, menggunakan asumsi dan jumlah GF yang digunakan dalam ilustrasi CJ pada
bagian sebelumnya. Jurnal CA GF-jika jurnal pembalik tidak dibuat dan mengabaikan jurnal buku
besat pembantu-adalah sebagai berikut:
Dalam tahun 20X1
Expenditures $300.000
Cash or Vouchers Payable $300.000
Untuk mencatat belanja CA yang dibayar atau dibuatkan voucher pada tahun 20X1
(tidak ada yang terutang pada akhir tahun 20X0)
Akhir tahun 20X1
26
Expenditures $300.000
Accrued Vacation and Sick Leave Payable $300.000
Untuk mencatat belanja tambahan untuk kewajiban CA yang jatuh tempo dibayar pada awal 20X2dari aktiva dana yang ada.
Iuran Dana Pensiun
GASB Statement No. 27 mengharuskan bahwa pemberi kerja SLG menggunakan metode
penaksiran yang dapat diterima dalam menghitung kewajiban iuran pemberi kerja sesuai dengan
tunjangan dana pensiun tertentu dan sesuai dengan persyaratan undang-undang dan kontraktual
untuk iuran dana pensiun tertentu. Selanjutnya, GASB juga menyatakan bahwa belanja dan
kewajiban iuran dana pensiun harus diakui sebagaimana mengakui CJ/CA. Sehingga, jika
beberapa iuran dana pensiun yang diperkirakan belum dibayar atau dibuatkan voucher sebagai
hutang pada akhir tahun,
1. jumlah yang biasanya akan dilikuidasi dengan sumber daya keuangan yang tersedia
yang dapat dibelanjakan akan dicatat sebagai belanja dan kewajiban dana.
2. jumlah yang tersisa akan dicatat sebagai kewajiban dalam akun GLTL.
Karena akuntansi dan pelaporan untuk iuran dana pensiun sama dengan CJCA, contoh
singkat harus diberikan. Jika sebuah pemerintah yang (1) tidak memiliki kewajiban iuran dana
pensiun dalam dana pada awal tahun, (2) telah membebankan iuran dana pensiun yang
dibayarkan pada tahun berjalan pada belanja, dan (3) memiliki iuran dana pensiun yang
diharuskan secara aktuarial tambahan yang tidak didanai (belum dicatat) sebesar $800.000, yang
mana $100.000 dianggap sebagai kewajiban jatuh tempo dari GF, jurnal penyesuaian dalam GF
pada akhir tahun adalah:
Expenditure…………………………………………. $100.000
Current Liability-Pensiun Contribution………... $100.000
Untuk mencatat belanja tambahan untuk bagian lancar dari iuran dana pensiun yang diharuskan
secara actuarial yang tidak didanai pada akhir tahun
Sisa sebesar $700.000 akan dicatat sebagai kewajiban dalam akun GLTL.
PERUBAHAN DALAM PRINSIP AKUNTANSI
Perubahan dalam prinsip-prinsip akuntansi yang menghasilkan efek kumulatif harus dilaporkan
kembali. Ada 4 tipe dari kejadian yang menyebabkan atau hasil dari kejadian, perubahan dalam
pengakuan pengeluaran/belanja dalam dana pemerintahan adalah:
27
1. Jenis belanja yang tidak dapat diukur secara langsung, seperti tagihan dan pendapatan
kontrak, perkiraan estimasinya dapat dipertimbangkan.
2. Kapan pengakuan belanja dapat diterima, seperti metode pembelian dari persediaan dan
beban belanja yang dapat diakui, manajemen dapat saja mengubah satu prinsip ke
bentuk prinsip alternatif lainnya yang dapat diterima umum.
3. Perubahan metode persediaan yang digunakan, seperti FIFO, LIFO, atau rata-rata.
4. Standar GASB, pengakuan belanja dengan kebijakan atau aturan baru yang dapat
digunakan sebagai standar.
Dua dari tipe-tipe kejadian dan perubahan dalam praktek akuntansi ini dan metode yang
digunakan akan didiskusikan dalam bagian ini.
Perubahan Di Antara Prinsip Alternatif
Asumsikan jika pemerintah menghitung persediaan menggunakan metode konsumsi
kemudian memutuskan untuk mengubahnya dari model FIFO menjadi metode rata-rata pada
akuntansi persediaan Dana Umum. Pada persediaan FIFO pada akhir tahun tercatat $400.000,
sedangkan penilaian berdasarkan metode rata-rata sebesar $300.000. Pada awal tahun jurnalnya
pada saat perubahan metode menjadi rata-rata ditetapkan sbb:
Cumulatif effect of change in accounting principle…… $100.000
Inventory of materials and supplies ……… … $100.000
(untuk mencatat efek perubahan akuntansi persediaan dari FIFO menjadi rata-rata)
Kemudian, asumsikan tidak ada cadangan dalam metode konsumsi, perubahan aliran biaya
asumsinya akan diterapkan pada penjurnalan sebelumnya. Jika menginginkan cadangan maka
dapat ditetapkan setelah penjurnalan atau setelah penambahannya, contohnya, cadangan
persediaan perlengkapan $400.000 dan diinginkan hanya sebesar $300.000, cadangan
persediaan akan didebit sejumlah $100.000 dan saldo dana yang tidak dicadangkan dikredit
sebesar $100.000.
Perubahan Standar GASB
Perubahan dalam prinsip-prinsip akuntansi dapat terjadi jika GASB mengeluarkan standar
pengakuan belanja baru atau merevisi standar yang sudah ada. Jika aturan baru atau hasil revisi
standar ini membutuhkan prinsip pengakuan belanja yang berbeda daripada yang digunakan oleh
akuntansi dana pemerintah saat ini, negara bagian atau provinsi harus mengubah standar
akuntansinya untuk menuruti standar yang baru atau revisinya.
Lampiran 6-1
Klasifikasi Belanja
GASB Codification menyatakan bahwa belanja pemerintah diklasifikasikan berdasarkan (1) fungsi
atau program, (2) aktivitas, (3) unit organisasi, (4) karakter, (5) kelas objek, sama halnya dengan
dana. Masing-masing klasifikasi belanja ini dibahas dan diilustrasikan disini:
28
KLASIFIKASI BERDASARKAN FUNGSI ATAU PROGRAM
Menurut GASB Codification,
Klasifikasi fungsi atau program menyediakan informasi berdasarkan keseluruhan tujuan atau
cita-cita belanja. Kelompok fungsi terkait dengan aktivitas yang bertujuan untuk mencapai
pelayanan utama atau sebagai tanggung jawab pengaturan. Aktivitas kelompok program,
operasi atau unit organisasi langsung yang bertujuan untuk mencapai hasil khusus atas
penggunaannya.
Pemerintah dapat memilih klasifikasi antara fungsi atau program. Beberapa pemerintahan
mengatur dan membiayai anggaran belanjanya berdasarkan fungsi sedangkan pemerintah
lainnya berdasarkan program. Pilihan ini membolehkan pemerintah untuk menggunakan
penyesuaian klasifikasi fungsi dan program dalam pelaporan keuangan dan akuntansinya.
Antara tujuan dalam anggaran dan jurnal umum pada awal akan berbeda jika suatu
departemen atau unit organisasi lebih merinci dan menggunakan kelas objek dalam prakteknya.
Catatan yang berkaitan dengan klasifikasi fungsi yang lebih rinci dan ringkas dalam struktur
organisasi dapat kita jumpai pada beberapa pemerintahan. Mereka memiliki beberapa
departemen yang setidaknya memiliki beberapa fungsi, tetapi pada pemerintahan yang lebih kecil
hanya memiliki 1 departemen dengan banyak fungsi. Misalnya pada departemen kepolisian
merupakan fungsi perlindungan dari polisi. Penganggaran negara, sistem akuntansi dan jumlah
grafik diklasifikasikan oleh departemen atau unit organisasi lainnya yang memiliki fungsi yang
lebih banyak dan fungsi atau kegunaan diperoleh melalui belanja seluruhnya oleh unit organisasi.
KLASIFIKASI BERDASARKAN UNIT ORGANISASI
GASB Codification menyatakan bahwa:
Klasifikasi belanja berdasarkan unit organisasi penting untuk pertanggungjawaban akuntansinya.
Klasifikasi ini berhubungan dengan struktur organisasi dalam unit pemerintahan yang
bersangkutan.
Hal ini berkaitan dengan hak dan kewajiban setiap unit yang ada. Hak mereka adalah menerima
alokasi anggaran sedangkan kewajibannya adalah menjalankan tugas yang telah dibebankan
kepadanya. Apropriasi untuk unit pemerintahan amat penting. Departemen memiliki tanggung
jawab untuk merencanakan kegiatan yang akan dilakukan serta fungsi pengawasannya yang
telah diputuskan oleh legislatif. Klasifikasi ini penting karena berkaitan dengan arti pengawasan
hak dan tanggung jawab belanja oleh unit organisasi sebagai prasyarat untuk pertangungjawaban
akuntansi yang efektif serta untuk menjamin evaluasi yang tepat atas dana umum yang telah
diterima masing-masing unit organisasi.
KLASIFIKASI BERDASARKAN UNIT AKTIVITAS
Aktivitas atau kegiatan adalah pembatasan terhadap penyelenggaraan kerja oleh unit
pemerintah sebagai bagian dari suatu fungsi atau program. Biasanya beberapa kegiatan
dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu fungsi atau program.
29
Syarat minimum untuk mempertanggungjawabkan suatu kegiatan dilakukan oleh unit
organisasi. Unit organisasi tersebut biasanya melakukan lebih dari suatu kegiatan yang telah
memiliki masing-masing anggaran, pelaporan dan administrasi, yang telah ditetapkan dalam
bersamaan dengan apropriasi yang dibuat berdasarkan kegiatan. Unit organisasi yang memiliki
banyak kegiatan tentu saja membutuhkan fasilitas-fasilitas yang tepat untuk melaksanakan
kewenangan dan tanggungjawabnya (fungsinya) oleh karena itu akuntansi yang sederhana
dibutuhkan untuk mengontrol kegiatan-kegiatan tersebut.
Menurut Codification GASB: klasifikasi kegiatan penting untuk mengevaluasi fasilitas-
fasilitas yang ekonomis dan efisien dari operasional melalui penyediaan data belanja berdasarkan
kegiatan-kegiatannya per unit organisasi dari tiap-tiap kegiatan. Syarat belanja dapat dilakukan
adalah terukur penyelenggaraannya secara teknis dan prakteknya. Data dari belanja ini dapat
pula digunakan unutk mengevaluasi, menyusun standar, dan mengestimasi berapa belanja yang
dibutuhkan untuk belanja tahun anggaran berikutnya.
Bahkan data belanja tersebut dapat digunakan oleh pihak manajerial untuk pengambilan
keputusan. Serta dapat digunakan sebagai titik awal untuk menghitung jumlah total kontrak
(encumbrance) yang akan dilakukan. Belanja operasi saat ini (current operating) adalah belanja
total (total expenditure) dikurangi capital outlay dan debt service dengan penyesuaian penyusutan
dan amortisasi, untuk menentukan beban kegiatan.
Klasifikasi ini penting untuk menjamin biaya (basis belanja) serta penganggaran atau
kontrol manajerial. Akuntansi biaya unit (belanja atau beban) memungkinkan dilaksanakan jika (1)
klasifikasi belanja berdasarkan kegiatan, (2) statistik belanja oleh unit diakumulasikan. Bahkan
jika biaya per unit tidak dapat dihitung (belanja atau beban) atas kegiatan yang dilakukan harus
dibandingkan dengan keuntungan yang akan diraihnya sebagai dasar untuk memutuskan apakah
kegiatan tersebut mengalami peningkatan, penurunan ataukah tetap. Akumulasi biaya
berdasarkan kegiatan di unit-unit pemerintah dapat dibandingkan dengan akumulasi biaya
berdasarkan fungsi atau program.
Klasifikasi ini untuk mengilustrasikan pembedaan konsep pengukuran belanja dan beban
secara konsep dan prakeknya, serta penggunaan istilah yang tepat. Istilah beban adalah terjadi
pada telah digunakan (beban operasional) sedangkan belanja terjadi pada saat terukur. Istilah ini
tidak dapat dipertukarkan untuk menghindari kebingungan.
KLASIFIKASI BERDASARKAN UNIT KARAKTER
Mengidentifikasikan belanja berdasarkan masa manfaatnya. Tiga Karakter utamanya
adalah: current operating, capital outlay dan debt service. Sedangkan kategori keempat yaitu
intergovermental, dibutuhkan pada saat pemerintah melakukan transfer sumber daya ke unit
pemerintah lainnya, sama halnya seperti Negara bagian yang berbagi penerimaan dengan
pemerintah provinsi (Negara bagian mengakui dana bantuan sebagai kas pada Dana Perwalian/
agency fund tidak sebagai penerimaan ataupun belanja).
Belanja untuk operasional saat ini (current operating) adalah belanja-belanja yang
diharapkan dapat memperoleh manfaat utama pada periode berjalan, misalnya gaji, biaya listrik
30
dan telepon. Capital outlays adalah belanja yang diharapkan dapat memperoleh manfaat pada
periode berjalan tapi juga di masa yang akan datang. Pembelian meja, kendaraan, gedung adalah
contoh dari capital outlays. Pokok hutang jangka panjang, bunganya, dan biaya-biaya lain yang
berkaitan termasuk dalam debt service. Pembayaran dari Dana Umum atau Dana Penerimaan
Khusus ke Dana Pelunasan Hutang untuk tujuan pembayaran hutang jangka panjang akhirnya
ditransfer ke Dana Pelunasan Hutang yang akan mengelolanya, mungkin memakan waktu
beberapa tahun. Meskipun belanja debt service manfaatnya telah diperoleh pada waktu lampau,
ketika pendapatan dari hutang tersebut digunakan untuk memperoleh barang-barang capital
outlays yang belanjanya dilakukan pada waktu yang lalu, saat ini atau masa yang akan datang.
KLASIFIKASI BERDASARKAN UNIT KELAS OBJEK
Klasifikasinya didasarkan atas tipe belanja atau pelayanan yang disediakan. Berikut ini adalah
contoh standar klasifikasi kelas objek:
Karakter Kelas Objek
01-03* Current Operating 01
02
03
Personal Service
Supplies
Other Service and Charges
04-07 Capital Outlay 04
05
06
07
Land
Buildings
Improvement Other Than Buildings
Machinery and Equipment
08-10 Debt Service 08
09
10
Debt Principal
Interest
Debt Service Charges
11 Intergovermental 11 Intergovermental
*angka kode hanyalah ilustrasi
Kelas objek yang pertama dibawah current operating adalah klasifikasi yang utama. Sebuah kota
madya, atau unit organisasi kecil di kota madya besar mungkin menemukan bahwa Personal
Service, Supplies,Other Service and Charges menyediakan rincian yang cukup untuk tujuan
pelaporan dan administrasi. Dalam banyak kasus, bagaimanapun, tiap-tiap klasifikasi ini akan
dibagi menjadi klasifikasi yang lebih rinci. Personal Service dapat dibagi lagi menjadi gaji, upah,
kontribusi pemberi kerja pada sistem pensiun, asuransi, cuti sakit dan pembayaran terminal dan
sejenisnya. Supplies mungkin dirinci dalam apapun cara menjamin berguna-pada tingkat
minimum, seperti perlengkapan kantor, perlengkapan operasional, perlengkapan perbaikan dan
pemeliharaan. Other Service and Charges termasuk biaya konsultasi, komunikasi, transportasi,
31
iklan, pencetakan, dan penjilidan. Dalam lingkungan tertentu, hal ini mungkin berguna untuk
membagi komunikasi ke dalam kategori tertentu seperti telepon, telegraf, dan pos.
Kelas objek utama biasanya menyediakan rincian yang memadai untuk BFS (laporan
keuangan dasar) dan laporan ringkas lainnya untuk umum, termasuk laporan atau jadwal
perbandingan anggaran. Klasifikasi dengan kelas objek utama juga menyediakan rincian yang
memadai untuk menunjukkan kepatuhan penganggaran. Ini bergantung, tentunya, pada rincian
dimana apropiasi oleh badan legialatif dianggap mengikat pihak eksekutif. Jika kepatuhan pada
anggaran pada tingkat yang lebih rinci, kemudian laporan atau jadwal kepatuhan penganggaran
harus disajikan pada tingkat yang lebih detail dan akun-akun harus diklasifikasikan pada tingkat
yang lebih rinci.
32