akuntansi beban dan belanja

35
PRODIP III AKUNTANSI (KURIKULUM KHUSUS) AKUNTANSI BELANJA dan BEBAN (PEMERINTAH PUSAT)

Upload: gustifahrulrozy

Post on 14-Sep-2015

774 views

Category:

Documents


54 download

DESCRIPTION

akuntansi pemerintah beban dan belanja

TRANSCRIPT

PRODIP IV AKUNTANSI

PRODIP III AKUNTANSI(KURIKULUM KHUSUS)AKUNTANSI BELANJA dan BEBAN(PEMERINTAH PUSAT)DEFINISIBelanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintahJENIS BELANJABelanja operasi adalah pengeluaran anggaran untuk kegiatan sehari-hari pemerintah pusat yang memberi manfaat jangka pendek

Belanja modal adalah pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi

Belanja lain-lain/tak terduga adalah pengeluaran anggaran untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa dan tidak diharapkan berulang seperti penangulangan bencana alam, bencana sosial, dan pengeluaran tidak terduga lainnya yang sangat diperlukan dalam rangka penyelenggaraan kewenangan pemerintah pusat.SISTEM KLASIFIKASI BELANJATujuan4Memberikan kerangka dasar dalam pengambilan keputusanAkuntabilitasOleh karena itu, belanja harus diklasifikasikan untuk berbagai tujuan yang berbeda, misalnya:Untuk penyajian laporan yang sesuai kebutuhan user.Untuk administrasi dan akuntansi anggaranUntuk penyajian LRA kepada DPR PENTINGNYA KLASIFIKASI BELANJA memformulasikan kebijakan dan mengidentifikasi alokasi sumber daya sektor-sektor;mengidentifikasi capaian kegiatan pemerintah melalui penilaian kinerja pemerintah; danmembangun akuntabilitas atas ketaatan dalam pelaksanaan anggaran terhadap otorisasi yang diberikan oleh legislatif. 5TUJUAN KLASIFIKASI BELANJA UNTUK KEPENTINGAN MANAJERIALuntuk penyajian laporan yang sesuai dengan kebutuhan para penggunanya;untuk administrasi dan akuntansi anggaran;

UNTUK PERTANGGUNGJAWABANuntuk penyajian Laporan Realisasi Anggaran (LRA), dengan menyandingkan antara anggaran dan realisasinya6KLASIFIKASI BELANJAKlasifikasiUU No. 17/2003PP No. 24/2005PP No. 58/2005Permendagri No. 13/2006unit organisasiorganisasiorganisasi

Organisasi(disesuaikan dengan susunan organisasi pemda) Organisasi Fungsi

11 fungsiProgramKegiatan11 FungsiFungsi, terdiri dari: klasifikasi berdasarkan urusan pemerintahan, dan klasifikasi fungsi pengelolaan keuangan negara: 10 fungsi (pertahanan tidak termasuk)ProgramKegiatanFungsi, terdiri dari: Klasifikasi belanja dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan terdiri dari belanja urusan wajib dan belanja urusan pilihan.Klasifikasi belanja menurut fungsi pengelolaan keuangan negara (10 fungsi) ProgramKegiatanJenis belanja

Jenis belanja

ekonomi (jenis belanja),

Jenis belanjaKlasifikasi menurut kelompok belanja terdiri dari:belanja langsung belanja tdk langsung Kemudian dirinci berdasarkan jenis belanja7Menurut Peraturan Perundangan KLASIFIKASI BELANJA MENURUT FUNGSI Klasifikasi belanja menurut fungsi8penyusunan anggaran berbasis kinerjameningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pelaksanaan program,kegiatan dan subkegiatan yang mencerminkan adanya keutuhan konseptualTujuanManfaatHUBUNGAN ANTARA FUNGSI, PROGRAM, KEGIATAN DAN SUBKEGIATANFungsi

Subfungsi Subfungsi Subfungsi

Program

Kegiatan

Subkegiatan9JENIS PENGELUARAN PEMERINTAH10PengeluaranPemerintahBelanjaTransfer/Bagi HasilPembiayaanBELANJA NEGARA DALAM APBNBelanja Operasi: - belanja pegawai,- belanja barang, - bunga, - subsidi, - hibah, dan - bantuan sosial.Belanja Modal: - belanja tanah; - belanja peralatan dan mesin; - belanja gedung dan bangunan; - belanja jalan, irigasi, dan jaringan; dan - belanja aset tetap lainnya. Belanja Lain-lainTransfer11BELANJA DAERAH DALAM APBD1. Kelompok belanja tidak langsung terdiri dari:belanja pegawai;belanja bunga;belanja subsidi;belanja hibah;belanja bantuan sosial;belanja bagi hasil;bantuan keuangan; danbelanja tidak terduga.2. Kelompok belanja langsung terdiri dari:belanja pegawai;belanja barang dan jasa; danbelanja modal.

12KLASIFIKASI MENURUT JENIS DAN OBYEKKlasifikasi menurut jenis dan obyek (Object line item classification), sangat penting untuk digunakan dalam pengendalian anggaran (budgetary control) dan untuk monitoring anggaran.13Klasifikasi belanjaKlasifikasi belanja menurut ekonomi (jenis belanja)Klasifikasi menurut organisasi Klasifikasi menurut fungsiKLASIFIKASI EKONOMI/JENISbelanja operasi belanja pegawaibelanja barangbungasubsidihibahbantuan sosialbelanja modal:belanja aset tetapbelanja aset lainnyabelanja lain-lain/takterduga

KLASIFIKASI ORGANISASIklasifikasi berdasarkan unit organisasi pengguna anggaran. Klasifikasi belanja menurut organisasi di lingkungan pemerintahan pusat antara lain belanja per kementerian negara/lembaga berserta unit organisasi di bawahnyaKLASIFIKASI FUNGSIklasifikasi yang didasarkan pada fungsi-fungsi utama pemerintah pusat dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Klasifikasi belanja menurut fungsi adalah sebagai berikut:Pelayanan UmumPertahanan Ketertiban dan KeamananEkonomiPerlindungan Lingkungan HidupPerumahan dan PemukimanKesehatanPariwisata dan BudayaAgamaPerlindungan Sosial

PENGERTIAN BELANJA MENURUT JENIS BELANJABelanja Pegawai adalah belanja kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal.

Belanja Barang adalah pengeluaran untuk menampung pembelian barang dan jasa yang habis pakai untuk memproduksi barang dan jasa yang dipasarkan maupun tidak dipasarkan, dan pengadaan barang yang dimaksudkan untuk diserahkan atau dijual kepada masyarakat dan belanja perjalanan.18PENGERTIAN BELANJA MENURUT JENIS BELANJABelanja Bunga adalah pengeluaran pemerintah untuk pembayaran bunga (interest) atas kewajiban penggunaan pokok utang (principal outstanding) yang dihitung berdasarkan posisi pinjaman jangka pendek atau jangka panjang.

Subsidi yaitu alokasi anggaran yang diberikan kepada perusahaan/ lembaga yang memproduksi, menjual, atau mengimpor barang dan jasa untuk memenuhi hajat hidup orang banyak sedemikian rupa sehingga harga jualnya dapat dijangkau masyarakat

19PENGERTIAN BELANJA MENURUT JENIS BELANJAHibah adalah pengeluaran pemerintah dalam bentuk uang/barang atau jasa kepada pemerintah atau pemerintah lainnya, perusahaan daerah, masyarakat, dan organisasi kemasyarakatan, yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya, bersifat tidak wajib dan tidak mengikat, serta tidak secara terus menerus.

Bantuan Sosial adalah transfer uang atau barang yang diberikan kepada masyarakat guna melindungi dari kemungkinan terjadinya risiko sosial. Bantuan sosial dapat langsung diberikan kepada anggota masyarakat dan/atau lembaga kemasyarakatan termasuk didalamnya bantuan untuk lembaga non pemerintah bidang pendidikan dan keagamaan.20PENGERTIAN BELANJA MENURUT JENIS BELANJABelanja modal adalah pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Untuk mengetahui apakah suatu belanja dapat dimasukkan sebagai Belanja Modal atau tidak, maka perlu diketahui definisi aset tetap atau aset lainnya dan kriteria kapitalisasi aset tetap.

Belanja lain-lain/tak terduga adalah pengeluaran anggaran untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa dan tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan bencana alam, bencana sosial, dan pengeluaran tidak terduga lainnya yang sangat diperlukan dalam rangka penyelenggaraan kewenangan pemerintah pusat/daerah.

21JENIS BELANJA BARANGBelanja Barang dan JasaBelanja PemeliharaanBelanja Perjalanan

22BELANJA BARANGTermasuk di dalamnya:Belanja aset tetap yang nilai per satuannya dibawah nilai minimum kapitalisasi (contoh di pem. Pusat KMK.01/2001 sebesar Rp. 300 ribu)Belanja perjalanan dalam rangka perolehan barang pakai habisBelanja pemeliharaan aset tetap yang tidak menambah umur, manfaat, atau kapasitas23KONSEP NILAI PEROLEHANKomponen belanja modal untuk perolehan aset tetap meliputi:Harga beli aset tetapSemua biaya yang dikeluarkan sampai AT siap digunakan, termasuk:* biaya perjalanan dinas* ongkos angkut* biaya uji coba* biaya konsultan24RENOVASI ASET TETAP YANG BUKAN MILIKJika meningkatkan manfaat ekonomik AT:DikapitalisasiDisajikan sebagai Belanja Modal Disajikan sebagai AT Lainnya-AT RenovasiJika manfaat ekonomik renovasi kurang dari 1 tahun buku, diperlakukan sebagai belanja operasional

Jika tdk menambah manfaat ekonomik AT:Tidak dikapitalisasiDisajikan sebagai belanja operasional25AKUNTANSI BELANJABelanja dapat didahului dengan komitmen sebelumnya, yaitu belanda yang dalam pelaksanaannya harus melalui pesanan atau kontrak seperti belanja unutk pengadaan ATK dan belanja modal pengadaan aset tetap.Belanja dapat juga tanpa didahului dengan komitmen sebelumnya yaitu belanja pegawai, belanja bunga, belanja bantuan sosial, belanja lainya

26AKUNTANSI BELANJABelanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas umum NegaraPengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanjanya terjadi pada saat pertanggungjawab an atas pengeluaran yang disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan.Belanja BLU diakui dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan yang mengatur BLU

27AKUNTANSI BELANJAPembayaran belanja dapat dilakukan secara langsung (LS) atau melalui dana kas kecil (Uang Persediaan) yang diberikan kepada para bendahara pengeluaran.Pada saat kas dibelanjakan oleh Bendahara Pengeluaran belum diakui sebagai belanja. Pada saat dipertanggungjawabkan baru diakui sebagai belanja.28JURNAL STANDAR APBN (OLEH SABUN)B. Allotment BelanjaJurnalBelanja PegawaiBelanja BarangBelanja ModalBelanja Pembayaran BungaBelanja SubsidiBelanja HibahBelanja Bantuan SosialBelanja Lain-lain Apropriasi Belanja PegawaiApropriasi Belanja BarangApropriasi Belanja ModalApropriasi Belanja Pembayaran BungaApropriasi Belanja SubsidiApropriasi Belanja HibahApropriasi Bantuan SosialAprppriasi Belanja Lain-lainJURNAL STANDAR DIPA (OLEH SAI)B. Allotment BelanjaJurnalBelanja PegawaiBelanja BarangBelanja ModalBelanja Pembayaran BungaBelanja SubsidiBelanja HibahBelanja Bantuan SosialBelanja Lain-lain Allotment Belanja PegawaiAllotment Belanja BarangAllotment Belanja ModalAllotment Belanja Pembayaran BungaAllotment Belanja SubsidiAllotment Belanja HibahAllotment Bantuan SosialAllotment Belanja Lain-lainJURNAL STANDAR KOMITMENKomitmenBelanja/TransferJurnalDR. Belanja/Transfer xxxCR. Dicadangkan untuk Belanja xxxJURNAL Standar Komitmen atas Belanja?transfer, Pengeluaran Pembiayaan Dalam Negeri dan Pengeluaran Pembiayaan Luar Negeri kan dibalik pada saat Resume TagihanJURNAL STANDAR REALISASI ANGGARANPROSESJurnalBAST Aset tetap dan persediaanDR. Aset Tetap yang belum diregistrasi xxxCR. Utang belum diterima tagihannya xxx

DR. Persediaan yang belum diregistrasi xxxCR. Utang belum diterima tagihannya xxx

Stl verfikasiDR. Aset Tetap xxxCR. Aset Tetap yang belum diregister xxx

DR. Persediaan xxxCR. Persediaan yang belum diregister xxx

JURNAL STANDAR REALISASI ANGGARANPROSESJurnalResume Tagihan Belanja Modal dan Persediaan (dg komitmen)DR. Dicadangkan untuk Belanja/TRansfer xxxCR. Belanja/transfer xxx(membalik jurnal komitmen)DR. Utang yang belum diterima tagihannya xxxCR. Belanja Barang/Modal yg hrs dibayar xxx

Resume Tagihan selain Belanja Modal dan persediaanDR. Beban xxxCR. Belanja/transfer yg msh hrs dibayar xxx

JURNAL STANDAR REALISASI ANGGARANPROSESJurnalRealisasi Belanja pada Buku Besar AkrualDR. Belanja yang masih harus dibayar xxxCR. Ditagihkan ke entitas lain (due to) xxx

Buku Besar KasDR. Belanja xxxCR. Ditagihkan ke entitas lain (due to) xxxPENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN BELANJA PADA LAPORAN KEUANGANPENYAJIAN:Laporan Realisasi Anggaran (LRA);Laporan Arus Kas (LAK)- Belanja Operasional Aktivitas Operasi- Belanja Modal Aktivitas Investasi non Keuangan menambah aset tetap/aset lainnya di neraca PENGUNGKAPANDiungkapkan pada Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK). 35