analisis pendapatan usahatani kakao yang …

84
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG MENGGUNAKAN METODE SAMBUNG PUCUK DI DESA TAULO KECAMATAN ALLA KABUPATEN ENREKANG SALMA BAHRUN 105960200415 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Upload: others

Post on 08-May-2022

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

i

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANGMENGGUNAKAN METODE SAMBUNG PUCUK

DI DESA TAULO KECAMATAN ALLAKABUPATEN ENREKANG

SALMA BAHRUN105960200415

PROGRAM STUDI AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR2020

Page 2: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

ii

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANGMENGGUNAKAN METODE SAMBUNG PUCUK

DI DESA TAULO KECAMATAN ALLAKABUPATEN ENREKANG

SALMA BAHRUN105960200415

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana PertanianStrata Satu (S-1)

PROGRAM STUDI AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIAH MAKASSAR2020

Page 3: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Analisis Pendapatan Usahatani Kakao Yang MenggunakanMetode Sambung Pucuk Di Desa Taulo Kecamatan AllaKabupaten Enrekang

Nama : Salma Bahrun

Stambuk : 105960200415

Program Studi : Agribisnis

Fakultas : Pertanian

Disetujui

Pembimbing I

Dr. Ir. Irwan Mado, M.PNIDN : 0019016502

Pembimbing II

Khaeriyah Darwis, S.P.,M.SiNIDN : 0918018701

Diketahui

Dekan Fakultas Pertanian

Dr. H. Burhanuddin,S.Pi.,M.PNIDN : 0912066901

Ketua Prodi Agribisnis

Dr. Sri Mardiyati, S.P.,M.PNIDN : 0921037003

Page 4: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

iv

PENGESAHAN KOMISI PENGUJI

Judul : Analisis Pendapatan Usahatani Kakao Yang MenggunakanMetode Sambung Pucuk Di Desa Taulo Kecamatan AllaKabupaten Enrekang

Nama : Salma Bahrun

Stambuk : 105960200415

Program Studi : Agribisnis

Fakultas : Pertanian

KOMISI PENGUJI

Nama TandaTangan

1. Dr. Ir. Irwan Mado, M.PKetua Sidang

2. Khaeriyah Darwis, S.P., M.SiSekretaris

3. Prof. Dr. Ir. Hj. Ratnawati Tahir, M.SiAnggota

4. Firmansyah Jalal, S.P., M.SiAnggota

Tanggal Lulus :

Page 5: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

v

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul : Analisis Pendapatan

Usahatani Kakao Yang Menggunakan Metode Sambung Pucuk Di Desa

Taulo Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang, adalah benar merupakan hasil

karya yang belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana

pun. Semua sumber data dan informasi atau dikutip dari karya yang diterbitkan

maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan

dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Makassar, Oktober 2019

Salma Bahrun105960200415

Page 6: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

vi

ABSTRAK

SALMA BAHRUN. 105960200415. Analisis Pendapatan Usahatani Kakao YangMenggunakan Metode Sambung Pucuk di Desa Taulo Kecamatan Alla KabupatenEnrekang. Dibimbing oleh IRWAN MADO dan KHAERIYAH DARWIS.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pendapatan Usahatani KakaoYang Menggunakan Metode Sambung Pucuk di Desa Taulo Kecamatan AllaKabupaten Enrekang.

Populasi dalam Penelitian ini adalah petani kakao yang menggunakanmetode sambung pucuk di Desa Taulo sebanyak 200 orang, sementara untukpenentuan sampel yang diambil yakni 10% dari populasi atau sebanyak 20 orang.Teknik pengumpulan data melalui observasi, dokumentasi dan wawancaralangsung dengan responden. Analisis data yang digunakan analisis data deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah penerimaan usahatani kakaoyang menggunakan metode sambung pucuk di Desa Taulo Kecamatan AllaKabupaten Enrekang adalah rata-rata sebesar Rp. 133.380.000/tahun, sedangkantotal biaya yang di keluarkan oleh petani kakao yang menggunakan metodesambung pucuk adalah rata-rata sebesar Rp.1.959.360/tahun dengan pembagiantotal biaya tetap rata-rata sebesar 124.960/tahun (Total Penyusutan Alat, PajakLahan, dan Transportasi) sedangkan biaya variabel rata-rata sebesar Rp.1.834.400/tahun (Pupuk, Pestisida, dan Tenaga Kerja). Adapun pendapatan bersihyang diperoleh oleh petani kakao yang menggunakan metode sambung pucukadalah rata-rata sebesar Rp.131.420.640/tahun.

Kata kunci : Pendapatan, Usahatani, Kakao, Metode Sambung Pucuk

Page 7: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

vii

KATA PENGANTAR

sPuji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT. Yang

memberikan nikmat islam, nikmat iman, dan nikmat ilmu, sehingga proses

penyusunan skripsi ini yang berjudul “ Analisis Pendapatan Usaha Tani Kakao

Yang Menggunakan Metode Sambung Pucuk Di Desa Taulo Kecamatan Alla

Kabupaten Enrekang” dapat terselesaikan dengan baik.

Salam dan shalawat penulis panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW,

keluarga dan para sahabat beliau, dialah Nabi yang diutus ke muka bumi ini

sebagai pembawa risalah bagi ummat islam, sehingga pada hari ini kita bisa

merasakan indahnya islam dan nikmatnya iman.

Suatu kebanggaan dapat menyelesaikan skripsi ini, untuk penulis akan

berterimah kasih kepada mereka yang memberikan doa, usaha dan semangat pada

diri penulis, baik secara langsung maupun tidak langsung, semua itu akan penulis

jadikan bekal untuk menjalani kehidupan yang sesungguhnyan. Penghormatan

dan kasih sayang kepada penulis, Ibu ku Jusmi dan Bapak ku Drs. Bahrun yang

senantiasa memberikan perhatian, doa dan kasih sayang kepada penulis. Terima

kasih kepada kedua saudara penulis, Nur Fadhilah Bahrun dan Khusnus Khatimah

Bahrun. Terima kasih kepada Bibi ku Mariama yang senantiasa memberikan

dukungan baik moral ataupun meteril selama penulis menimbah ilmu hingga

menyelesaikan skripsi ini. Serta keluarga besar penulis di Kabupaten Enrekang

yang tidak sempat saya sebut satu persatu.

Page 8: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

viii

Sebagai suatu hasil penelitian, tentulah melibatkna partisipasi banyak

kepada yang telah berjasa. Oleh karena itu penulis berterimah kasih sebesar-

besarnya dan dengan tidak mengurangi rasa hormat kepada semua pihak yang

tidak dapat disebutkan satu persatu, secara khusus penelitian harurkan kepada :

1. Bapak Dr. H. Burhanuddin, S.Pi., M.P selaku Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Ibu Dr. Sri Mardiyati, S.P., M.P selaku Ketua Jurusan Agribisnis Fakultas

Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Dr. Ir. Irwan Mado, M.P. selaku pembimbing I dan Ibu Khaeriyah

Darwis, S.P., M.Si selaku pembimbing II yang senantiasa meluangkan

waktunya membimbing dan memberikan motivasi sehingga skripsi ini

terselesaikan.

4. Ibu Prof. Dr. Ratnawati Tahir, M.Si selaku penguji I dan Bapak Firmansyah,

S.P,. M.Si yang senantiasa meluangkan waktunya menguji dan mengarahkan

penulis sehingga skripsi ini terselesaikan.

5. Seluruh Dosen Jurusan Agribisnis di Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah membekali segudang ilmu kepada

penulis.

6. Kepada Bapak Saharuddin dan Husni Muis, S.P di Desa Taulo yang telah

memberikan bantuan, meluangkan waktu dan kerja samanya selama penulis

melakukan penelitian.

Page 9: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

ix

7. Kepada keluarga besar penulis yang berada di Kota Makassar, terkhusus ibu

penulis Jahudi dan kakak Sitti Hamidah Dengka, S.P yang telah memberikan

doa dan dukungan selama menjalin proses perkuliahan sampai selesai

8. Terimah kasih kepada Tuarnila, Hesti Dwiana Putri dan orang-orang yang

bersama penulis dirumah, yang memberikan dukungan kepada penulis.

9. Keluarga besar Jurusan Agribisnis khususnya kelas 5.D Angkatan 2015,

saudara-saudara seperjuangan, khususnya Suryani, S.P dan Ismail Usman, S.P

dan Asriyani Anwar, S.P. Semoga ALLAH SWT merahmati persaudaraan kita.

Apabila skripsi ini jauh dari kata kesempurnaan harap dimaklumi, penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak, semoga

skripsi ini kedepannya dapat bermanfaat untuk semua orang.

Makassar, Oktober 2019

Salma Bahrun

Page 10: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

x

DAFTAR ISIHalaman

HALAMAN SAMPUL .................................................................................... i

HALAMAN JUDUL........................................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI……………………………............... iv

HALAMAN PERNYATAAN………………………………………………… v

ABSTRAK……………………………………………………………………. vi

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii

DAFTAR ISI.................................................................................................... x

DAFTAR TABEL…………………………………………………………….. xii

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………. xiii

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………. xiv

I. PENDAHULUAN .................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 4

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian................................................... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 5

2.1 Produksi......................................................................................... 5

2.2 Usahatani....................................................................................... 7

2.3 Petani............................................................................................. 10

2.4 Penerimaan.................................................................................... 13

2.5 Biaya.............................................................................................. 14

2.6 Pendapatan .................................................................................... 15

2.7 Kerangka Pemikiran...................................................................... 16

III. METODE PENELITIAN ....................................................................... 19

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian......................................................... 19

3.2 Teknik Penentuan Sampel............................................................. 19

3.3 Jenis dan Sumber Data .................................................................. 20

3.4 Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 20

3.5 Teknik Analisis Data..................................................................... 21

Page 11: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

xi

3.6 Defenisi Operasional ..................................................................... 23

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ................................... 25

4.1 Letak Wilayah Dan Geografis....................................................... 25

4.2 Potensi Tanah Pertanian................................................................ 25

4.3 Potensi Sumber Daya Manusia ..................................................... 26

4.3.1 Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan .............................. 26

4.3.2 Penduduk Menurut Mata Pencaharian................................. 27

V. HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 29

5.1 Identitas Responden ...................................................................... 29

5.1.1 Jenis Kelamin Responden.................................................... 29

5.1.2 Umur Petani Responden ...................................................... 30

5.1.3 Pendidikan Terakhir Responden.......................................... 31

5.1.4 Luas Lahan Usaha Petani Responden.................................. 33

5.1.5 Pengalaman Berusahatani .................................................... 34

5.2 Analisis Biaya Usahatani ............................................................. 35

5.2.1 Biaya Variabel ..................................................................... 35

5.2.2 Biaya Tetap .......................................................................... 36

5.3 Analisis Data ................................................................................. 37

5.3.1 Analisis Pendapatan............................................................. 37

VI. KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 39

6.1 Kesimpulan.................................................................................... 39

6.2 Saran.............................................................................................. 39

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

xii

DAFTAR TABEL

Nomor Teks Halaman

1. Data Produksi Kakao di Kecamatan Alla Tahun 2015-2018.................. 2

2. Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Desa Taulo............................. 26

3. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Desa Taulo ............. 27

4. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Desa Taulo................ 28

5. Identitas Petani Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........................ 29

6. Identitas Responden Berdasarkan Tingkatan Umur ............................... 31

7. Identitas Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Desa TauloKecamatan Alla Kabupaten Enrekang ................................................... 32

8. Identitas Responden Berdasarkan Luas Lahan Garapan Usahatani diDesa Taulo Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang ................................ 33

9. Keadaan Responden Berdasarkan Tingkat Penglaman Usahatani diDesa Taulo Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang ................................ 34

10. Rata-Rata Biaya Variabel Yang Digunakan Oleh Petani Responden diDesa Taulo Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang ................................ 36

11. Rata-Rata Biaya Tetap Yang Digunakan Oleh Petani Responden diDesa Taulo Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang ................................ 37

Page 13: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

xiii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Teks Halaman

1. Skema Kerangka Pemikiran Analisis Pendapatan Usahatani KakaoYang Menggunakan Metode Sambung Pucuk di Desa TauloKecamatan Alla Kabupaten Enrekang....................................................... 18

2. Wawancara Dengan Bapak Saharuddin..................................................... 62

3. Wawancara Dengan Bapak Yuddin........................................................... 62

4. Proses Pemasangan Sarungnisasi .............................................................. 63

5. Penjemuran Biji Kakao.............................................................................. 63

Page 14: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Teks Halaman

1. Kuesioner ................................................................................................... 42

2. Identitas Petani Responden Usahatani Kakao Yang MenggunakanMetode Sambung Pucuk di Desa Taulo Kecamatan Alla KabupatenEnrekang .................................................................................................... 46

3. Hasil Deskripsi Karakteristik Usahatani Kakao di Desa TauloKecamatan Alla Kabupaten Enrakang. ...................................................... 47

4. Biaya Penyusutan Parang Usahatani Kakao Yang Menggunakan MetodeSambung Pucuk di Desa Taulo Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang..... 48

5. Biaya Penyusutan Gunting Galah Usahatani Kakao Yang MenggunakanMetode Sambung Pucuk di Desa Taulo Kecamatan Alla KabupatenEnrekang .................................................................................................... 49

6. Biaya Penyusutan Sprayer Usahatani Kakao Yang MenggunakanMetode Sambung Pucuk di Desa Taulo Kecamatan Alla KabupatenEnrekang ................................................................................................... 50

7. Biaya Penyusutan Gunting Pangkas Usahatani Kakao YangMenggunakan Metode Sambung Pucuk di Desa Taulo Kecamatan AllaKabupaten Enrekang ................................................................................. 51

8. Biaya Penyusutan Plastik Sarungnisasi Usahatani Kakao YangMenggunakan Metode Sambung Pucuk di Desa Taulo Kecamatan AllaKabupaten Enrekang .................................................................................. 52

9. Total Biaya Tetap Penyusutan Alat Usahatani Kakao YangMenggunakan Metode Sambung Pucuk di Desa Taulo Kecamatan AllaKabupaten Enrekang .................................................................................. 53

10. Biaya Tetap Pajak Lahan Usahatani Kakao Yang Menggunakan MetodeSambung Pucuk di Desa Taulo Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang..... 54

11. Total Biaya Tetap Petani Responden Usahatani Kakao YangMenggunakan Metode Sambung Pucuk di Desa Taulo Kecamatan AllaKabupaten Enrekang .................................................................................. 55

Page 15: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

xv

12. Biaya Variabel Pupuk Usahatani Kakao Yang Menggunakan MetodeSambung Pucuk di Desa Taulo Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang..... 56

13. Biaya Variabel Penggunaan Pestisida Usahatani Kakao YangMenggunakan Metode Sambung Pucuk di Desa Taulo Kecamatan AllaKabupaten Enrekang .................................................................................. 57

14. Biaya Variabel Tenaga Kerja Petani Responden Usahatani Kakao YangMenggunakan Metode Sambung Pucuk di Desa Taulo Kecamatan AllaKabupaten Enrekang .................................................................................. 58

15. Total Biaya Variabel Petani Responden Usahatani Kakao YangMenggunakan Metode Sambung Pucuk di Desa Taulo Kecamatan AllaKabupaten Enrekang .................................................................................. 59

16. Penerimaan Dan Produksi Usahatani Kakao Yang MenggunakanMetode Sambung Pucuk di Desa Taulo Kecamatan Alla KabupatenEnrekang .................................................................................................... 60

17. Pendapatan Dan Total Biaya Produksi Usahatani Kakao YangMenggunakan Metode Sambung Pucuk di Desa Taulo Kecamatan AllaKabupaten .................................................................................................. 61

Page 16: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kakao (Theobrema cacao L) merupakan salah satu komoditas unggulan

nasional setelah tanaman sawit dan karet. Kakao merupakan salah satu komoditi

ekspor unggulan Indonesia yang telah memberikan sumbangan devisa bagi negara

sebesar 1,6 Miliar pada akhir tahun 2010 (BPS, 2018). Keberadaan Indonesia

sebagai produsen kakao utama di dunia menunjukkan bahwa kakao Indonesia

cukup diperhitungkan dan berpeluang untuk menguasai pasar global. Seiring terus

meningkatnya permintaan pasar terhadap kakao, maka perlu dilakukan usaha

untuk meningkatkan produktivitas dan produksi nasional dalam rangka

meningkatkan ekspor kakao nasional.

Sulawesi Selatan termasuk salah satu sentra produksi kakao di Indonesia.

Provinsi ini memberikan kontribusi dalam hal pengeksporan kakao. Hal ini

didukung oleh luasnya areal perkebunan kakao yang kemudian berimbas pada

tingkat produksi yang tinggi. Hal ini menjadi suatu tantangan sekaligus peluang

bagi para investor untuk mengembangkan usaha dan meraih nilai tambah yang

besar dari agribisnis kakao (Ditjenbun, 2010).

Tanaman kakao (Theobrema cacao L) adalah salah satu komoditas

perkebunan yang memiliki peranan penting dalam pembangunan di Sulawesi

Selatan, karena memiliki areal yang cukup luas dan menyebar di seluruh

kabupaten yang ada di Sulawesi Selatan, serta memberikan kontribusi yang cukup

besar bagi propinsi Sulawesi Selatan. Disamping itu, sampai saat ini kakao masih

Page 17: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

2

memiliki prospek pasar yang cukup baik dibanding komoditas perkebunan lainnya

(Salahuddin, S, 2007).

Salah satu daerah di Sulawesi Selatan yang menyumbangkan produksi

kakao yaitu Kabupaten Enrekang tepatnya di Desa Taulo Kecamatan Alla.

Adapun data produksi kakao di Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang pada

tahun 2015 sampai 2018 dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Data Produksi Kakao di Kecamatan Alla Tahun 2015-2018KomoditasPerkebunan

2015 2016 2017 2018

Kakao (Ton) 7.018 7.034 7.019 8.640

Sumber :Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupten Enrekang

Dalam tabel 1 produksi komoditi kakao di Kecamatan Alla Kabupaten

Enrekang sangat berbeda dari tahun ke tahun. Produksi kakao lebih besar di tahun

2018 dibandingkan produksi kakao di tahun 2015.

Kabupaten Enrekang mempunyai luas tanaman kakao yang cukup luas

sebagai lahan usahatani, yang merupakan salah satu aset penentu peningkatan

bahan pangan, peningkatan kelestarian sumber daya hayati, peningkatan

pendapatan petani, maupun keberhasilan pembangunan di sektor pertanian.

Tersedianya lahan yang luas, maka dapat diusahakan berbagai macam usahatani

untuk meningkatkan berbagai kebutuhan pangan dan meningkatkan pendapatan

petanin tanpa harus mengabaikan keberlanjutan lingkungan (menjaga kelestarian

sumberdaya).

Desa taulo merupakan salah satu desa penghasil kakao yang menggunakan

metode sambung pucuk terbesar di Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang.

Mayoritas mata pencaharian penduduk Desa Taulo yaitu bertani. Pendapatan yang

Page 18: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

3

tinggi selalu diharapkan petani dalam menghasilkan produksi pertaniannya. Untuk

mendapatkan pendapatan yang maksimum petani harus dapat meningkatkan

produksi dan menekan biaya produksi. Oleh karena itu, petani harus mampu

menyediakan input usahatani secara efisien.

Petani di Desa Taulo awalnya berusahatani kakao tidak memakai apapun

selain menanam kakao dengan metode biasa, namun seiring berjalannya waktu

tingkat pengetahuan petani semakin berkembang dan perlahan-lahan melakukan

metode sambung pucuk.

Berdasarkan uraian latar belakang yang disusun oleh penulis, maka penulis

mencoba melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pendapatan Usahatani

Kakao Yang Menggunakan Metode Sambung Pucuk di Desa Taulo

Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang”.

Page 19: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

4

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan diatas maka rumusan

masalah pada penelitian ini adalah berapa besar tingkat pendapatan usahatani

kakao yang menggunakan metode sambung pucuk di Desa Taulo Kecamatan Alla

Kabupaten Enrekang?

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian yaitu untuk menganalisis pendapatan

usahatani kakao yang menggunakan metode sambung pucuk di Desa Taulo

Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang.

Kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi peneliti, penelitian ini sebagai tambahan pengetahuan tentang pendapatan

usahatani kakao yang menggunakan metode sambung pucuk.

2. Bagi masyarakat/petani, meningkatkan kemajuan untuk mengkaji dan

memecahkan masalah yang dihadapi oleh petani dalam meningkatkan

pendapatan usahatani kakao yang menggunakan metode sambung pucuk.

3. Bagi pemerintah, sebagai bahan referensi di bidang pendidikan, guna

membangun ilmu pengetahuan di masa yang akan datang.

Page 20: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

5

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Produksi

Secara umum produksi diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang

menstransformasikan masukan (input) menjadi hasil keluaran (output). Dalam

pengartian yang bersifat umum ini penggunaannya cukup luas, sehingga

mencakup keluaran (output) yang berupa barang atau jasa. Dalam arti sempit,

pengertian produksi hanya dimaksud sebagai kegiatan yang menghasilkan barang

baik, barang jadi, maupun barang setengah jadi, bahan industry dan suku cadang

atau spareparts dan komponen. Hasil produksinya dapat berupa barang-barang

konsumsi maupun barang-barang industrI. Produksi adalah kegiatan untuk

menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa (Sofyan,1999).

Produksi adalah suatu proses mengubah input menjadi output sehingga

nilai barang tersebut bertambah. Input dapat berupa terdiri dari barang atau jasa

yang digunakan dalam proses produksi, dan output adalah barang atau jasa yang

dihasilkan dari suatu proses produksi (Sri Adiningsih, 1999).

Menurut Soekartawi (2002), produksi adalah suatu kegiatan yang

mengubah input menjadi output. Kegiatan tersebut dalam ekonomi biasa

dinyatakan dalam fungsi produksi. Analisis terhadap kegiatan produksi

perusahaan dikatakan berada dalam jangka pendek apabila sebagian dari faktor

produksi dianggap tetap jumlahnya (fixed input) sedangkan dalam jangka panjang

semua faktor produksi dapat mengalami perubahan yang artinya bahwa setiap

faktor produksi dapat ditambah jumlahnya kalau memang diperlukan.

Page 21: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

6

Menurut defenisi diatas produksi meliputi semua aktivitas dan tidak hanya

mencakup pembuatan barang-barang yang dapat dilihat dengan menggunakan

faktor produksi. Faktor produksi yang digunakan berbagai macam input yang

digunakan untuk melakukan proses produksi. Faktor-faktor produksi tersebut

dapat diklasifikasikan menjadi faktor produksi tenaga kerja, modal, dan bahan

mentah. Ketiga faktor produksi tersebut dikombinasikan dalam jumlah kualitas

tertentu. Aktivitas yang terjadi dalam proses produksi yang meliputi perubahan-

perubahan bentuk, tempat dan waktu penggunaan hasil-hasil produksi.

Disamping itu produksi juga diartikan sebagai pencipta nilai guna (utility)

suatu barang dan jasa dimana nilai guna diartikan sebagai kemampuan barang dan

jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia. Pengertian lain dengan lebih sederhana

mengatakan bahwa produksi adalah suatu kegiatan yang mengubah input (faktor

produksi menjadi output barang dan jasa). Adanya perbedaan dalam arti teknis

dan arti ekonomi adalah secara teknis merupakan suatu pendayagunaan sumber-

sumber yang tersedia.

Dimana nantinya diharapkan terwujudnya hasil yang lebih baik dari segala

pengorbanan yang telah diberikan. Sedangkan bila ditinjau dari pengerian

ekonomi, produk merupakan proses pendayagunaan segala sumber yang tersedia

untuk mewujudkan hasil yang terjamin kualitas, terkokolah dengan baik sehingga

kegiatan tersebut haruslah dilakukan dengan biaya serendah mungkin untuk

mencapai hasil maksimal.

Fungsi produksi menunjukkan berapa banyak jumlah maksimum output

yang dapat diproduksi apabila sejumlah input yang tertentu dipergunakan pada

Page 22: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

7

proses produksi (Sri Adiningsih, 1999). Fungsi produksi adalah suatu skedul (atau

tabel persamaan matematis) yang menggambarkan jumlah output maksimum yang

dapat dihasilkan dari suatu set faktor produksi tertentu, dan pada tingkat teknologi

tertentu pula. Singkatnya produksi adalah catalog dari kemungkinan hasil

produksi (Ari Sudarman, 2004).

Fungsi produksi menunjukkan sifat hubungan diantara faktor-faktor

produksi dan tingkat produksi yang dihasilkan. Faktor-faktor produksi dikenal

pula dengan istilah input dan jumlah produksi selalu juga disebut sebagai output

(Sadono Sukirno, 2008). Dari pengertian diatas dapat dipahami mengenai unsur-

unsur dan faktor-faktor produksi disini yang dimaksud adalah tanah, modal,

tenaga kerja, dan keahlian keusahawan dimana tetap jumlahnya. Hanya tenaga

kerja dipandang sebagai faktor produksi yang berubah-ubah jumlahnya. Dengan

demikian perkaitan antar fakto produksi yang digunkan dan tingkt produksi yang

dicapai adalah perkaitan antara jumlah tenaga kerja yang digunakan dan jumlah

produksi yang dicapai. 3 variabel independent yaitu :

a) Bahan Baku

b) Tenaga Kerja

c) Pemasaran Hasil Produksi

2.2 Usahatani

Usahatani adalah sebagian dari permukaan bumi dimana seorang petani,

sebuah keluarga tani atau badan usaha lainnya bercocok tanam atau memelihara

ternak. Usahatani adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana seseorang

mengalokasikan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien untuk

Page 23: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

8

memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu. Dikatakan efektif bila

petani dapat mengalokasikan sumber daya yang dia miliki sebaik-baiknya, dan

dapat dikatakan efisien bila pemanfaatan sumberdaya tersebut mengeluarkan

output yang melebihi input, (Soekartawi, 1995).

Usahatani merupakan pertanian rakyat dari perkataan farm adalah bahasa

inggris. Mosher memberikan definisi farm sebagai suatu tempat atau sebagian dari

permukaan bumi dimana pertanian diselenggarakan oleh seseorang petani tertentu,

apakah dia seorang pemilik, penyakap atau manajeryang digaji. Atau usahatani

adalah himpunan dari sumber-sumber alam yang terdapat di tempat itu yang

diperlukan untuk memproduksi pertanian seperti tanah dan air, perbaikan-

perbaikan yang dilakukan atas tanah itu, sinar matahari, bangunan-bangunan yang

didirikan diatas tanah itu dan sebagainya (Mosher, 1968).

Suratiya, K (2008) dalam Ernois. Secara garis besar terdapat dua jenis

usahatani yang telah kita kenal yaitu usahatani keluarga (family farming) dan

perusahaan pertanian (plantation). Pada dasarnya usahatani berkembang terus dari

awal hanya bertujuan menghasilkan bahan pangan untuk kebutuhan keluarga

sehingga hanya merupai usahatani swasembada atau subsintence. Oleh karena

sistem yang lebih baik maka dihasilkan produk berlebih dan dapat dipasarkan

sehingga bercorak usahatani swasembada keuangan. Pada akhirnya karena

berorentasi pada pasar maka akan menjadi usahatani niaga. Usahatani pada

mulanya hanya mengolah tanaman pangan kemudian berkembang meliputi

berbagai komoditi sehingga bukan usahatani murni tetapi menjadi usahatani

campuran (mixed farming).

Page 24: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

9

Klasifikasi usahatani dapat dibedakan menurut coraknya dan sifat,

organisasi, pola, serta tipe usahatani.

1. Corak dan sifat

Menurut corak dan sifat dibagi menjadi dua, yakni komersial dan

subsintence, usahatani komersial telah diperhatikan kualitas serta kuantitas produk

sedangkan usahatani subsistence hanya memenuhi kebutuhan sendiri.

1. Organisasi

Menurut organisasinya, usahatani dibagi menjadi yakni, individual,

kolektif dan operatif.

a. Usahatani individual ialah usahatani yang seluruh proses produksinya

dikerjakan oleh petani sendiri serta keluarganyamulai dari perencanaan,

mengelolah tanah, hingga pemasaran ditentukan sendiri.

b. Usaha kolektif ialah usahatani yang seluruh produksinya dikerjakan

bersama oleh suatu kelompok kemudian hasilnya dibagi dalam bentuk

natuna maupun keuntungan. Contoh usahatani yang yang kolektif yang

pernah ada di Indonesia yaitu Tebuh Rakyat Intensifikasi (TRI).

c. Usahatani kooperatif ialah usahatani yang tiap prosesnya dikerjakan secara

individual, hanya pada beberapa kegiatan yang dianggap penting

dikerjakan oleh kelompok, misalnya pembelian saprodi, pemberantasan

hama, pemasaran hasil, dan pembuatan saluran. Contoh usahatani

kooperatif yaitu Perkebunan Inti Rakyat (PIR).

Page 25: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

10

2. Pola

a. Usahatani khusus ialah usahatani yang hanya mengusahakan satu cabang

usahatani saja, misalnya peternakan, usahatani perikanan, dan usahatani

tanaman pangan.

b. Usahatani tidak khusus ialah usahatani yang mengusahakan beberapa

cabang usaha bersama-sama, tapi dengan batas yang tegas.

c. Usaha campuran adalah usahatani yang mengusahakan beberapa cabang

usaha bersama-sama dalam sebidang lahan tanpa batas yang tegas, contoh

tumpang sari dan mina padi.

3. Tipe

Menurut tipenya, usahatani dibagi menjadi beberapa macam berdasarkan

komoditas yang diusahakan, misalnya usahatani ayam, usahatani kambing, dan

usahatani jagung. Tipe jenis ternak dan tanaman dapat berupa tipe usahatani.

2.3 Petani

Pengertian petani dapat didefinisikan sebagai pekerja pemanfaatan

sumberdaya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan,

bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelolah lingkungan

hidupnya guna memenuhi kebutuhan hidup dengan menggunakan peralatan yang

bersifat tradisional dan modern. Secara umum pengertian dari pertanian adalah

suatu kegiatan manusia yang termasuk didalamnya yaitu bercocok tanam,

peternakan, perikanan, dan juga kehutanan. Petani dalam pengertian luas

mencakup semua usaha kegiatan yang melibatkan pemanfaatan makhluk hidup

Page 26: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

11

(termasuk tanaman, hewan, dan mikroba) untuk kepentingan manusia. Dalam

artian sempit, petani juga diartikan sebagai kegiatan pemanfaatan sebidang lahan

untuk membudidayakan jenis tanaman tertentu, terutama yang bersifat semusim.

Ada beberapa jenis petani yang ada di Indonesia :

1. Petani gurem adalah petani kecil yang memiliki luas lahan 0,25 ha. Petani ini

merupakan kelompok petani miskin yang memiliki sumberdaya terbatas.

2. Petani modern merupakan kelompok petani yang menggunakan teknologi dan

memiliki orientasi keuntungan melalui pemanfaatan teknologi tersebut.

Apabila petani memiliki lahan 0,25 ha tapi pemanfaatan teknologinya baik

dapat juga dikatakan petani modern.

3. Petani primitif adalah petani-petani dahulu bergantung pada sumberdaya dan

kehidupan mereka berpindah-pindah

Menurut Wahyudin (2005) Golongan petani dibagi menjadi tiga yaitu :

1. Petani kaya, yakni petani yang memiliki luas lahan pertanian 2,5 ha lebih.

2. Petani sedang, petani yang memiliki luas lahan pertanian 1 sampai 2,5 ha.

3. Petani miskin, petani yang memiliki luas lahan pertanian kurang dari 1 ha.

Mengingat negara Indonesia adalah negara yang mayoritas penduduknya

sebagai petani maka memiliki beberapa bentuk pertanian diantaranya :

1. Sawah, adalah suatu bentuk pertanian yang dilakukan dilahan basah dan

memerlukan banyak air baik sawah irigasi, sawah lebak, sawah tadan hujan

maupun sawah pasang surut.

2. Tegalan, adalah suatu daerah dengan lahan kering yang bergantung pada

pengairan air hujan ditanami tanaman musiman atau tahunan dan terpisah dari

Page 27: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

12

lingkungan dalam sekitar rumah. Lahan tegalan tanahnya sulit untuk dibuat

pengairan irigasi karena permukaannya yang tidak rata. Pada saat musim

kemarau lahan tegalan akan kering dan sulit untuk ditumbuhi tanaman

pertanian.

3. Pekarangan, adalah suatu lahan yang berada di lingkungan dalam rumah yang

dimanfaatkan untuk ditanami tanaman pertanianseperti sayuran dan kacang-

kacangan.

4. Ladang berpindah, adalah suatu kegiatan pertanian yang dilakukan dibanyak

lahan hasil permukaan hutan atau semak dimana setelah beberapa kali

panen/ditanami, maka tanah sudah tidak subur sehingga perlu pindah ke lahan

lain yang subur atau lahan yang sudah lama tidak digarap.

5. Tanaman keras, adalah suatu jenis varietas pertanian yang jenis pertaniannya

adalah tanaman-tanaman keras seperti karet, kelapa sawit, dan kakao.

Menurut Mosher (1997), setiap petani memegang tiga peranan yaitu :

1. Petani Sebagai Juru Tani (Cultivator).

Yaitu seseorang yang mempunyai peranan memelihara tanaman dan hewan

guna mendapatkan hasil-hasilnya yang berfaedah.

2. Petani Sebagai Pengelola (Manager).

Yakni segala kegiatan yang mencakup fikiran dan didorong oleh kemauan

terutama pengambilan keputusan atau penetapan pemilihan dari alternatif yang

ada.

3. Petani sebagai manusia.

Selain sebagai juru tani dan pengelola, petani adalah seorang manusia biasa.

Page 28: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

13

Petani adalah manusia yang menjadi anggota dalam kelompok masyarakat, jadi

kehidupan petani tidak terlepas dari masyarakat sekitarnya.

Apabila kita lihat pengertian petani menurut Mosher tersebut maka titik

tekanya adalah usahataninya dan manusia sebagai anggota masyarakat. Ini

menunjukkan bahwa sebagai petani, ia juga sebagai anggota yang tidak terlepas

dari lingkungan sosialnya.

2.4 Penerimaan

Penerimaan hasil penjualan merupakan fungsi dari jumlah barang yang

terjual, penerimaan total (total revenue) adalah hasil kaki jumlah barang yang

terjual dengan harga jual perunit. Penerimaan umunya bersifat liner, karena tidak

ada alasan mengapa penerimaan menurun bila produksi meningkat, kecuali bila

harga jual menurun karena produksi meningkat (teori penawaran). Bentuk fungsi

penerimaan total (total revenue, R) yang non liner pada umumnya berupa sebuah

persamaan para pola terbuka merupakan bentuk fungsi penerimaan yang lazim

dihadapi oleh seorang produsen yang beroperasi dipasar monopoli, sedangkan

fingsi penerimaan total yang liner, merupakan fungsi penerimaan yang dihadapi

oleh seorang produsen yang beroperasi di pasar persaingan sempurna.

Penerimaan total merupakan fungsi dari jumlah barang, juga merupakan

hasil kali jumlah barang dengan barang perunit. Seperti halnya dengan konsep

biaya, dalam konsep penerimaan pun dikenal pengertian rata-rata margin.

Penerimaan rata-rata (everage revenue, AR) ialah penerimaan yang diperoleh

perunit barang, merupakan hasil bagi penerimaan total terhadap jumlah barang

penerimaan margin (margin revenue, MR) ialah penerimaan tambahan yang

Page 29: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

14

diperoleh dari setiap tambahan satu unit bahan yang dihasilkan atau terjual

(Soeharni, 2010).

2.5 Biaya

Biaya dalam kegiatan usahatani oleh petani ditunjukkan untuk

menghasilkan pendapatan yang tinggi bagiusahatani yang dikerjakan. Dengan

mengeluarkan biaya maka petani mengharapkan pendapatan yang setinggi-

tingginya melalui tingkat produksi yang tinggi. Biaya produksi merupakan jumlah

dari biaya tetap yang berlangsung berkaitan dengan jumlah tanaman yang

dihasilkan diatas lahan, biaya ini harus dibayar apakah menghasilkan sesuatu atau

tidak, termasuk didalamnya adalah sewa lahan, pajak lahan, pembayaran kembali

pinjaman dan biaya hidup.

Menurut Soekartawi (2006), biaya prouksi adalah semua pengeluaran yang

harus dikeluarkan produsen untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-

bahan penunjang lainnya yang akan didayagunakan agar produksi yang

direncanakan dapat terwujud dengan baik.

Biaya usahatani dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu biaya tetap (fixed

cost) dan biaya tidak tetap (variable cost) :

1. Biaya tetap (fixed cost) merupakan biaya yang relatif jumlahnya dan harus

dikeluarkan walaupun produk yang dihasilkan banyak atau sedikit. Biaya

ini meliputi pajak, penyusutan, alat-alat produksi, bunga pinjaman, sewa

tanah dan lain-lain.

2. Biaya tidak tetap (variable cost) merupakan biaya yang sifatnya berubah-

ubah tergantung besar kecilnya produksi yang dihasilkan. Biaya ini

Page 30: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

15

meliputi biaya tenaga kerja, biaya saprodi dan lain-lain. Biaya variabel ini

sifatnya berubah sesuai dengan besarnya produksi.

2.6 Pendapatan

Pendapatan dapat dibedakan menjadi dua yaitu pendapatan usahatani dan

pendapatan rumah tangga. Pendapatan merupakan pengurangan dari penerimaan

dengan biaya total. Pendapatan rumah tangga yaitu pendapatan yang diperoleh

dari kegiatan usahatani ditambah dengan pendapatan yang berasal dari kegiatan

diluar usahatani. Pendapatan usahatani ialah selisih antara pendapatan kotor

(output) dan biaya produksi (input) yang dihitung dalam perbulan, pertahun, dan

permusim. Dalam pendapatan usahatani ada dua unsur yang digunakan yaitu

unsure penerimaan dan pengeluaran dari usahatani tersebut (Yunus, 2011).

Pendapatan merupakan salah satu indikator untuk mengukur kesejahteraan

seorang atau masyarakat, sehingga pendapatan masyarakat ini mencerminkan

kemajuan ekonomi suatu masyarakat. Pendapatan individu merupakan pendapatan

yang diterima seluruh rumah tangga dalam perekonomian dari pembayaran atas

penggunaan faktor-faktor produksi yang dimiliki dan dari sumber lain.

Pendapatan ialah salah satu periode tertentu, baik harian, mingguan, bulanan,

maupun tahunan, kegiatan usaha pada akhirnya akan memperoleh pendapatan

berupa nilai uang yang diterima dari penjualan produk yang dikurangi biaya yang

telah dikeluarkan (Sukirno, 2010).

Besarnya total jumlah penerimaan (TR) dihitung berdasarkan jumlah

produksi dalam satu kali proses produksi dikali dengan harga saat itu.

Page 31: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

16

Rumus yang digunakan untuk menghitung penerimaan yaitu :

TR = Y . Py

Keterangan :

TR = Total penerimaan

Y = Produksi yang diperoleh dalam suatu usahatani

Q = Harga

Pendapatan bersih sangat tergatung pada dua faktor utama yaitu

penerimaan dan biaya untuk mengetahui pendapatan bersih maka dapat digunakan

rumus sebagai berikut :

Pd = TR – TC

Keterangan :

Pd = pendapatan (RP)

TR = total revenue/total penerimaan (Rp)

TC = total cost/total biaya (Rp)

Pendapatan dari suatu usaha tergantung pada hubungan antara biaya

produksi yang dikeluarkan dengan jumlah penerimaan dari hasil penjualan. Salah

satu cara untuk memperoleh keuntungan ialah dengan menekan biaya

pengeluaran.

2.7 Kerangka Pemikiran

Kakao merupakan salah satu komoditi unggul di Desa Taulo Kecamatan

Alla Kabupaten Enrekang, komoditi inilah yang merupakan penyambung

pendapatan terbesar bagi petani yang mengusahakannya. Usahatani kakao yang

menggunakan metode sambung pucuk yang meliputi biaya variabel dan biaya

Page 32: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

17

tetap. Dimana biaya variabel adalah biaya yang berubah-ubah sesuai dengan

produksinya seperti tenaga kerja, pestisida dan pupuk sedangkan biaya tetap

adalah biaya yang jumlahnya selalu sama meskipun produksinya berubah-ubah

seperti pajak lahan, penyusutan alat dan transportasi. Dari total biaya yang

dikeluarkan oleh usahatani menggunakan metode sambung pucuk dapat diketahui

total penerimaan. Dimana penerimaan adalah jumlah uang yang diterima petani

responden kakao yang menggunakan metode sambung pucuk dikalikan dengan

harga penjualan yang telah ditetapkan yang meliputi produksi dan harga. Dari

total penerimaan dapat diketahui pendapatan yang dihasilkan petani kakao yang

menggunakan metode sambung pucuk.

Page 33: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

18

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Analisis Pendapatan Usahatani Kakao YangMenggunakan Metode Sambung Pucuk di Desa Taulo Kecamatan AllaKabupaten Enrekang

Petani KakaoSambung Pucuk

Biaya Tetap :- Pajak Lahan- Penyusutan

Alat- Transportasi

Biaya Variabel :- Tenaga Kerja- Pupuk- Pestisida

Penerimaan :- Produksi- Harga Jual

Pendapatan

Page 34: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

19

III. METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Taulo Kecamatan Alla Kabupaten

Enrekang pada bulan Agustus sampai Oktober tahun 2019. Lokasi penelitian ini

dipilih berdasarkan pertimbangan bahwa di daerah tersebut merupakan lokasi

usahatani kakao di Kabupaten Enrekang, disamping itu dilokasi ini juga masih

banyak petani yang melakukan metode sambung pucuk pada tanaman kakao

mereka.

3.2 Teknik Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani kakao yang

menggunakan metode sambung pucuk di Desa Taulo Kecamatan Alla Kabupaten

Enrekang yang berjumlah 200 populasi. Populasi diambil sebanyak 10% sehingga

berjumlah 20 orang. Sedangkan sampel adalah sejumlah anggota yang diambil

dari suatu populasi, besarnya sampel ditentukan oleh banyaknya populasi dan

tingkat homogenitas sampel itu, oleh karena itu sampel dipilih harus mewakili

populasi (Tiro, 2000).

Berdasarkan penjelasan tersebut, untuk memperoleh keakuratan data

sehingga dalam penelitian ini digunakan teknik simple random sampling. Dimana

setiap populasi dipilih secara sengaja atau langsung yang menggunakan lot/acak..

Jumlah sampel yang diambil adalah 20 orang petani yang ada di Desa Taulo

Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang.

Page 35: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

20

3.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah Data Kualitatif dan Data Kuantitatif.

1. Data Kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk

angka. Data kualitatif diperoleh berbagai macam teknik pengumpulan data

misalnya wawancara, analisis dokumentasi, diskusi berfokus, atau observasi

yang telah dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip).

2. Data Kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan. Sesuai

dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan

teknik perhitungan matematika atau astatistik.

Sumber data dalam penelitian ini adalah Data Primer dan Data Sekunder.

1. Data Primer adalah data yang diperoleh melalui observasi secara langsung

dengan melihat keadaan real dilapangan dan wawancara langsung kepada

petani responden di Desa Taulo Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang.

2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung yang

berkaitan dengan judul penelitian berupa data yang diperoleh dari instansi

terkait.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah teknik-teknik atau cara-cara yang dapat

digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data.

Page 36: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

21

Ada beberapa instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini, diantaranya :

1. Observasi

Teknik observasi dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung

terhadap objek yang akan diteliti sehingga didapatkan gambaran yang jelas

mengenai objek yang akan diteliti.

2. Wawancara

Teknik wawancara digunakan untuk mengumpulkan data primer melalui

wawancara langsung kepada petani responden yaitu pemilik lahan usahatani

kakao yang menggunakan metode sambung pucuk di Desa Taulo.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengumpulan data dengan cara mengumpulkan data

melalui keterangan secara tertulis yang merupakan dokumen yang ada

hubungannya dengan data yang dibutuhkan dalam penelitian dan foto-foto

yang berkaitan dengan penelitian.

3.5 Teknik Analisis Data

Dalam menganalisis data yang ada sehingga mampu menjawab rumusan

masalah tersebut baik data sekunder maupun data primer dengan menggunakan

analisis deskriptif yaitu suatu teknik menganalisis data dengan menggunakan

metode statistika deskriptif, yang hanya menjelaskan secara umum indikator-

indikator penelitian yang diteliti.

Page 37: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

22

Analisis pendapatan yaitu analisis yang dilakukan untuk memperoleh nilai

pendapatan usahatani, pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan dan

semua biaya yang dikeluarkan (Soekartawi, 1993).

Pendapatan (Pd = TR – TC)

Yang diperoleh dari :

TR = Y . Py

TC = FC + VC

Dimana :

Pd = Pendapatan

TR = Penerimaan Total (Total Revenue)

TC = Biaya Total (Total Cost)

FC = Biaya Tetap (Fixed Cost)

VC = Biaya Variabel (Variabel Cost)

Y = Jumlah Produksi Kakao (Kg)

Py = Harga Produksi Kakao (Rp/Kg)

a. Biaya dapat dihitung dengan formulasi sebagai berikut :

TC = FC + VC (Soekartawi, 1993)

Keterangan : TC = Total Biaya

FC = Biaya Tetap

VC = Biaya Variabel

b. Penerimaan dapat dihitung dengan formulasi sebagai berikut :

TR = Y . Py (Soekartawi, 1993)

Keterangan : TR = Total Penerimaan

Page 38: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

23

Py = Harga

Y = Jumlah Produk Yang Terjual

c. Sedangkan pendapatan dapat dihitung dengan formulasi sebagai berikut :

Pd = TR – TC (Soekartawi, 1993)

Keterangan : Pd = Pendapatan

TR = Total Penerimaan

TC = Total Biaya

3.6 Defenisi Operasional

Untuk menyamakan persepsi antara penelitian dengan pembaca hasil

penelitian ini, maka pada penelitian ini menggunakan defenisi operasional,

sebagai berikut :

1. Usahatani adalah aktivitas ekonomi yang dilakukan oleh petani dalam

mengelolah usahatani kakao di Desa Taulo Kecamatan Alla Kabupaten

Enrekang

2. Produksi ialah hasil yang diperoleh petani kakao pada saat panen dalam waktu

satu musim tanam yang dihitung berdasarkan satuan kg.

3. Biaya produksi adalah sebuah pengeluaran petani yang terkait dengan produksi

panen tiba dihitung dalam satuan rupiah.

4. Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi yang

mempengaruhi hasil produksi seperti biaya pupuk, pestisida, bibit, tenaga

kerja, dan biaya pemeliharaan yang dinyatakan dalam satuan rupiah.

Page 39: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

24

5. Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan tanpa mempengaruhi hasil produksi,

seperti pajak lahan, penyusutan alat, dan irigasi yang dinyatakan dalam rupiah.

6. Penerimaan adalah sejumlah uang yang diterima oleh seseorang atas penjualan

barang yang dihasilkan.

Page 40: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

25

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Letak Wilayah dan Geografis

Desa Taulo merupakan salah satu desa yang termasuk dalam wilayah

Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang yang terletak 43 Km dari ibukota

Kabupaten Enrekang, atau 3 Km dari Ibukota Kecamatan Alla.

Adapun batas-batas sebagai berikut :

Sebelah Utara

Sebelah Selatan

Sebelah Timur

Sebelah Barat

:

:

:

:

Kelurahan Buntu Salassa

Desa Bolang

Desa Mekkala

Kelurahan Kambiolangi

Desa Taulo memiliki luas wilayah 409 Km2, dengan jumlah penduduk

sebesar 1.570 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebesar 812 dan penduduk

perempuan sebesar 758.

4.2 Potensi Tanah Pertanian

Desa Taulo Kecamatan Alla mempunyai luas wilayah yang dominan

perkebunan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.

Page 41: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

26

Tabel 2. Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Desa TauloNo Jenis Penggunaan Lahan Luas (Ha) Persentase (%)

1 Sawah tadah hujan 49 1,40

2 Kolam 2,8 0,08

3 Kebun cengkeh 1.293 36,94

4 Kebun kakao/durian 2.134 60,98

5 Kebun lada 21 0,60

Jumlah 3.499,8 100

Sumber: Kantor Desa Taulo, 2019

Tabel 2 menunjukkan bahwa luas perkebunan yang ada di Desa Taulo

Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang cukup luas, terutama pada kebun

kakao/durian. Sementara pada kebun cengkeh sendiri berada pada urutan kedua

setelah kebun coklat/durian.

4.3 Potensi Sumber Daya Manusia

4.3.1 Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Jumlah penduduk Desa Taulo Kecamatan Alla tahun 2019 mencapai 1.570

jiwa, terdiri dari 368 kepala keluarga (KK). Jumlah penduduk diatas terdiri dari

laki-laki 812 jiwa dan perempuan 758 jiwa.

Sedangkan tingkat pendidikan yang dimiliki adalah lebih jelasnya

disajikan pada tabel 3.

Page 42: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

27

Tabel 3. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Desa TauloNo Tingkat Pendidikan Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1 Belum/tidak sekolah 425 26,75

2 SD 678 43,18

3 SLTP 200 12,73

4 SLTA 252 16,05

5 S1 10 0,63

6 S2 5 0,31

Jumlah 1.570 100%

Sumber: Kantor Desa Taulo, 2019

Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa keadaan penduduk berdasarkan

pendidikan di Desa Taulo Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang penduduk yang

paling banyak pada tingkat pendidikan sekolah dasar sebanyak 678 orang atau

(43,8%). Sedangkan penduduk yang paling sedikit pada tingkat pendidikannya

adalah S2 sebanyak 5 orang atau (0,31%).

4.3.2 Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Penduduk Desa Taulo memiliki beberapa macam mata pencaharian,

namun mata pencaharian disektor pertanian yang paling banyak diusahakan

dibandingkan dengan mata pencaharian lainnya. Penyebaran penduduk sesuai

dengan mata pencahariannya disajikan pada tabel 4.

Page 43: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

28

Tabel 4. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian Di Desa Taulo

No Mata Pencaharian Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1 Petani 950 60,61%

2 Pedagang 25 0,16%

3 Pegawai 30 1,91%

4 Tidak bekerja 565 35,98%

Jumlah 1.570 100

Sumber: Kantor Desa Taulo, 2019

Tabel 4 menunjukkan bahwa jumlah penduduk Desa Taulo yang mata

penchariannya berusahatani sebanyak 950 orang atau 60,61% dari jenis mata

pencaharian yang dilakukan oleh warga di Desa Taulo. Dengan kata lain bahwa

penduduk/warga yang ada di Desa Taulo rata-rata merupakan petani sementara

pegawai dan pedagang masih sangat minim dari jumlah penduduknya yang ada.

Page 44: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

29

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Identitas Responden

Identitas Petani Responden merupakan latar belakang untuk mengetahui

kondisi petani dalam penelitian. Penelitian ini dibatasi dalam beberapa

karakteristik yang diperkirakan dapat menghambat atau mempengaruhi kemauan

dan kemampuan petani dalam berusahatani. Responden dalam penelitian ini

adalah petani kakao yang menggunakan metode sambung pucuk. Adapun yang

termasuk identitas responden adalah nama, umur, jenis kelamin, tingkat

pendidikan, jumlah anggota keluarga dan lama berusahatani.

5.1.1 Jenis Kelamin Responden

Kriteria responden berdasarkan jenis kelamin peneliti gunakan untuk

membedakan responden laki-laki dan perempuan. Jumlah responden berdasarkan

jenis kelamin dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 5. Identitas Petani Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis KelaminFrekuensi

(Orang)

Persentase

(%)

1 Laki-Laki 18 90

2 Perempuan 2 10

Jumlah 20 100

Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2019

Berdasarkan tabel 5 diatas diketahui bahwa responden terbanyak adalah

berjenis kelamin laki-laki sedangkan responden perempuan berjumlah sedikit hal

Page 45: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

30

ini menunjukkan bahwa petani yang ada di Desa Taulo rata-rata berjenis kelamin

laki-laki.

5.1.2 Umur Petani Responden

Umur responden merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

kemampuan kerja dan produktifitas seseorang. Seseorang akan mengalami

peningkatan kemampuan kerja sering dengan meningkatnya umur, akan tetapi

selanjutnya akan mengalami penurunan kemampuan kerja pada titik umur

tertentu. Berdasarkan hal tersebut maka dikenal adanya umur produktif dan umur

non produktif. Umur produktif adalah umur dimana seseorang memiliki

kemampuan untuk menghasilkan produk maupun jasa.

Menurut Soekartawi (2003), rata-rata petani yang cenderung tua dan

sangat berpengaruh pada produktivitas sector pertanian petani berusia tua

biasanya cenderung sangat konservatif (memelihara) menyikapi perubahan

terhadap inovasi teknologi. Berbeda halnya dengan petani yang berusia muda

namun disisi lain semakin tua semakin menurun kemampuan fisiknya sehingga

membutuhkan bantuan tenaga kerja yang baik.

Page 46: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

31

Adapun pengelompokan responden berdasarkan tingkat umur di Desa

Taulo Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang dapat dilihat pada Tabel 6 berikut:

Tabel 6. Identitas Petani Responden Berdasarkan Tingkatan UmurNo Umur Jumlah Responden Persentase (%)

11 24-30 6 30

22 31-37 9 45

33 38-44 4 20

44 45-51 1 5

Jumlah 20 100

Sumber : Data Primer Setelah Diolah,2019

Tabel 6 menunjukkan bahwa umur rata-rata petani responden yang ada di

Desa Taulo Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang berkisar antara 31-37 tahun.

Hal ini menunjukkan usahatani di Desa Taulo masih dapat diusahakan dengan

baik, mengingat sebagian besar responden petani cengkeh tergolong dalam usia

kerja produktif. Sehingga diumur mereka yang demikian masih terhitung kuat

dalam melakukan usahataninya. Sedangkan yang berumur sekitar 45 tahun keatas

tergolong sedikit. Hal ini dikarenakan faktor usia yang kurang mampu untuk

melakukan tugas-tugas yang harus dilakukan. Menurut pengamatan dilapangan,

petani pada usia ini sebagian besar telah melimpahkan atau mewariskan usaha

taninya pada anak sehingga petani pada usia ini cukup sedikit.

5.1.3 Pendidikan Terakhir Responden

Tingkat pendidikan mempunyai pengaruh terhadap kemampuan responden

dalam mengambil keputusan. Responden dengan tingkat pendidikan tinggi akan

Page 47: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

32

lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan dengan terlebih dahulu

memperhitungkan resiko yang dihadapi serta mampu mengadopsi inovasi

teknologi yang ada. Sementara responden dengan tingkat pendidikan yang rendah,

dalam mengelola usahataninya cenderung mengikuti kebiasaan yang telah

diwariskan secara turun temurun. Tingkat pendidikan responden petani kakao

yang menggunakan metode sambung pucuk di Desa Taulo Kecamatan Alla

Kabupaten Enrekang.

Tabel 7. Identitas Petani Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di DesaTaulo Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang

No. PendidikanJumlah

(Orang)

Persentase

(%)

1 SD 12 60

2 SMP 6 30

3 SMA 2 10

Jumlah 20 100

Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2019

Tabel 7 menunjukkan bahwa dominan petani responden yang ada di Desa

Taulo memiliki pendidikan hanya sampai Sekolah Dasar (SD), hal ini merupakan

salah satu faktor penghambat dalam pengembangan usahatani kakao. Pendidikan

sangat mempengaruhi pola pikir seseorang, terutama dalam hal pengambilan

keputusan dan pengatur manajemen dalam mengelola suatu usaha. Dengan adanya

pendidikan dapat mempermudah dalam menerima atau mempertimbangkan suatu

inovasi yang dapat membantu mengembangkan usaha menjadi lebih baik dari

sebelumnya, sehingga petani tidak mempunyai sifat yang tidak terlalu tradisional.

Page 48: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

33

5.1.4 Luas Lahan Usahatani Petani Responden

Petani responden memiliki luas tanah garapan yang berbeda-beda,

tergantung kemampuan mereka untuk mengolahnya. Adapun identitas petani

responden berdasarkan luas lahan garapannya dapat dilihat pada tabel

Tabel 8. Identitas Petani Responden Berdasarkan Luas Lahan Garapan Usahatanidi Desa Taulo Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang

No Luas Lahan Jumlah Persentase(%)

1. 0,50-0,80 6 30

2. 0,81-1,11 7 35

3. 1,12-1,42 1 5

4. 1,43-1,73 1 5

5. 1,74-2,04 5 25

Jumlah 20 100

Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2019

Berdasarkan Tabel 8 dapat diketahui bahwa rata-rata luas lahan garapan

yang dimiliki petani responden di Desa Taulo Kecamatan Alla Kabupaten

Enrekang adalah antara 0,81 – 1,11 Ha sebanyak 7 orang (35%).

Luas kepemilikan lahan merupakan faktor penentu tinggi rendahnya

pendapatan yang diperoleh. Ini dikarenakan keterbatasan lahan yang dimiliki oleh

petani kakao. Luasnya kepemilikan lahan merupakan faktor penentu tinggi

rendahnya pendapatan yang diperoleh.

Page 49: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

34

5.1.5 Pengalaman Berusahatani

Dalam usahatani pengalaman merupakan salah satu faktor penentu

keberhasilan suatu usaha. Semakin lama orang mengelolah suatu usaha maka

semakin luas pengalaman yang diperoleh dan semakin besar kemampuannya

dalam mengenal usaha yang digeluti. Dalam melakukan penelitian, lamanya

pengalaman diukur mulai sejak kapan petani itu aktif secara mandiri

mengusahakan usahataninya tersebut sampai diadakan penelitian. Adapun

klasifikasi responden berdasarkan tingkat pengalaman dalam petani kakao dapat

dilihat pada tabel 9.

Tabel 9. Keadaan Responden Berdasarkan Tingkat Pengalaman Berusahatani DiDesa Taulo Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang

NoPengalaman

(Tahun)

Jumlah

(Orang)

Persentase

(%)

1 2-5 3 15

2 6-9 5 25

3 10-13 4 20

4 14-17 1 5

5 18-21 7 35

Jumlah 20 100

Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2019

Tabel 9 menunjukkan bahwa pengalaman berusahatani responden cukup

lama, dilihat dari jumlah responden yang berusahatani sekitar 18-21 tahun

sebnyak 7 orang (35%) dari jumlah responden yang ada. Petani yang memiliki

pengalaman berusahatani yang cukup lama umumnya memiliki pengetahuan yang

lebih banyak dibandingkan petani yang baru saja menekuni usaha pertaniannya.

Sehingga pengalaman berusahatani menjadi salah satu ukuran kemampuan

Page 50: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

35

seseorang dalam mengelolah suatu usaha pertanian. Semakin banyak pengalaman

maka sebanyak banyak pula pelajaran yang diperoleh dibidang tersebut. Semakin

lama pengalaman berusahatani, cenderung semakin memudahkan petani dalam

pengambilan keputusan yang berhubungan dengan teknis pelaksanaan usahatani

yang dilakukannya.

5.2 Analisis Biaya Usahatani

Biaya usahatani adalah biaya yang dikeluarkan selama proses produksi.

Dimana besarnya biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi sesuatu ditentukan

oleh besarnya harga pokok dari produk yang akan dihasilkan. Dalam mengelola

suatu jenis usahatani, seorang petani harus mengeluarkan dua macam biaya yaitu

biaya variabel (variabel cost) dan biaya tetap (fixed cost).

5.2.1 Biaya Variabel

Biaya variabel adalah biaya yang berpengaruh terhadap besar kecilnya

suatu usahatani. Dimana biaya yang dikeluarkan mengikuti pertambahan atau

pengurangan luas lahan yang dikelola dalam suatu usahatani. Adapun biaya yang

digunakan petani responden yang termasuk dalam biaya variabel adalah pupuk,

pestisida dan herbisida.

Page 51: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

36

Tabel 10. Rata-rata Biaya Variabel yang Digunakan Oleh Petani Responden diDesa Taulo Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang

No Jenis Biaya Variabel Jumlah Nilai (Rp)

1 Pupuk

Ponska 132,5 kg 344.500

ZA 117,5 kg 223.250

2 Obat-obatan

Pestisida 1,52 liter 117.150

Herbisida 2,9 liter 188.500

3.

Upah TK (HOK)- Pengolahan- Penyemprotan- Pemupukan- Panen

373.500133.500206.500247.500

Jumlah 1.834.400Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2019

Berdasarkan tabel 10 rata-rata biaya variabel yang dikeluarkan oleh 20

orang petani responden setiap satu kali masa panen di Desa Taulo Kecamatan Alla

Kabupaten Enrekang sebesar Rp.1.834.400.

5.2.2 Biaya Tetap

Biaya tetap adalah biaya yang tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya

produksi suatu usahatani. Biaya tetap yang dikeluarkan oleh petani responden

berupa sewa pajak yang menjadi kewajiban kepada pemilik lahan. Biaya

mempunyai peranan besar dalam pengambilan keputusan usahatani. Besarnya

biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi sesuai menentukan besarnya harga

pokok dari produk yang dihasilkan. Jumlah biaya tetap yang digunakan oleh

petani responden dapat dilihat pada tabel 11.

Page 52: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

37

Tabel 11. Rata-Rata Biaya Tetap yang Digunakan Oleh Petani Responden DiDesa Taulo Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang

Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2019

Pada tabel 11 diatas dapat dilihat bahwa rata-rata biaya tetap yang

digunakan petani responden yang ada di Desa Taulo Kecamatan Alla Kabupaten

Enrekang dalam melakukan usahatani kakao yang menggunakan metode sambung

pucuk adalah Rp. 124.960

5.3 Analisis Data

5.3.1 Analisis Pendapatan

Pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan usahatani kakao

yang menggunakan metode sambung pucuk dan semua biaya produksi usahatani

kakao yang menggunakan metode sambung pucuk selama proses produksi

ataupun biaya yang dibayarkan.

Keuntungan rata-rata perhektar yang diperoleh petani responden di Desa

Taulo Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang dapat diketahui dengan

menggunakan rumus Pd = TR –TC dimana:

Pd = Pendapatan

TR = Total Penerimaan (Total Revenue)

TC = Total Biaya (Total Cost)

No Jenis Biaya Tetap Nilai (Rp)

1 Alat 69.460

2 Pajak 41.250

3 Transportasi 14.250

Jumlah 124.960

Page 53: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

38

Jadi, pendapatan rata-rata yang diperoleh petani responden adalah sebagai berikut:

TR = Y. Py

= 102.600 x Rp. 26.000

= Rp. 2.667.600.000

TC = FC + VC

= Rp. 2.499.200 + Rp. 36.688.000

= Rp. 39.187.200

Pd = TR – TC

= Rp. 2.667.600.000 – Rp. 39.187.200

= Rp. 2.628.412.800

Jadi, pendapatan petani responden tiap satu kali masa panen sebesar

Rp.2.628.412.800/orang. Dari data tersebut terlihat bahwa total penerimaan lebih

besar yaitu Rp.2.667.600.000/tahun dari total biaya yang dikeluarkan yakni

Rp.39.187.200/tahun, hal ini berarti penerimaan petani dapat menutupi semua

biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi usahatani kakao yang

menggunakan metode sambung pucuk dan usahatani kakao ini merupakan

usahatani yang menjanjikan untuk pendapatan petani kakao di Desa Taulo. Hasil

rata-rata pendapatan petani responden cukup besar untuk digunakan menutupi

kebutuhan hidup dan menunjang keuangan rumah tangga petani dikala

terpuruknya harga komoditi pertanian utama petani sampel di Desa Taulo

Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang.

Page 54: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

39

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan di Desa Taulo Kecamatan

Alla Kabupaten Enrekang maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

Pendapatan usahatani kakao yang menggunakan metode sambung pucuk

dalam satu kali masa panen di Desa Taulo Kecamatan Alla Kabupaten

Enrekang adalah Rp.2.628.412.800/orang dengan total rata-rata pendapatan

kakao sebesar Rp.131.420.640/tahun.

B. Saran

Adapun saran dari penelitian yang dilaksanakan di Desa Taulo Kecamatan

Alla Kabupaten Enrekang adalah sebagai berikut :

1. Bagi petani, upaya untuk meningkatkan produksi dapat dilakukan dengan

cara menambah penggunaan luas lahan, jumlah tanaman, pupuk, dan pestisida

oleh responden petani kakao yang menggunakan metode sambung pucuk.

2. Bagi peneliti, bisa mengetahui cara sambung pucuk kakao dengan cara

menambah pengetahuan dalam hal pertanian.

3. Bagi pemerintah, memberikan bantuan berupa pengetahuan untuk membantu

petani kakao dalam mengolah tanaman kakao mereka sehingga dapat

menghasilkan produksi yang bagus dan menguntungkan bagi para petani

kakao.

Page 55: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

40

DAFTAR PUSTAKA

Ari Sudarman, 2004. Ilmu Usahatani. JakartaPenebar Swada.

Ditjenbun, 2010. Hortikultura Aspek Budidaya. UI-Press. Jakarta

Joesron, 2003, Teori Ekonomi Mikro: Salemba Empat, Jakarta.

Mosher, 1997. Skala Pengukuran ariabel-variabel Penelitian. Bandung:Alfabeta

Pendas, 2013. Rodmap Komoditas Kakao, Kabupaten Limapuluh Kota.Payakumbuh.

Rahardjo, P, Wisahya. 2011. Usahatani Kakao, Kansius. Yogyakarta

Salahuddin, S. 2007. Klon Unggul Kakao di Kabupaten Lima Puluh Kota,Sumatera Barat.

SCPP, 2012. Umum Produktif Bagi Petani. Jakarta, LP3ES

Soeharni, 2010. Teori Ekonomi Mikro. Pusat Penerbitan Universitas Terbuka,Jakarta Soekartawi, 2002. Pedoman Umum Program RevitalisasiPerkebunan (Kelapa Sawit, Karet, dan Kakao). Direktorat JenderalPerkebunan. Jakarta.

Soekartawi, 1995. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian (Teori Dan Aplikasinya).PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta

Soekartawi, 2006. Analisis Pendapatan dan Biaya Produksi Usahatani. PenebarSwadaya. Jakarta.

Sofyan, Sri Adiningsih, 1999. Dasar-Dasar Pengetahuan Tentang Zat PengaturTumbuh. Bandung : Penerbit angkasa.

Spillane, J, 1995:163. Pengantar Ilmu Pertanian. Jakarta : Rineka Cipta

Sugiyono, 2011. Teori Ekonomi Mikro, BPFE, Yogyakarta.

Sukirno, Sadono, 2008. Makro Ekonomi, Teori Pengantar, Penerbit PT. RajaGrafindo Parsada, Jakarta.

Tiro, 2000. Menggerakkan Dan Membangun Pertanian. Cv. Yasaguna. Jakarta

Wahyudin, 2005:39. Pengantar Ekonomi Pertanian Edisi Ketiga Jakarta, LP3ES

Page 56: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

41

Yunus, 2011. Kontribusi Usaha Budidaya Kakao Terhadap PendapatanKeluarga. Jurnal Penelitian Sulawesi Selatan. Universitas Hasanuddin

Page 57: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

42

Lampiran 1. Kuisioner Penelitiann

Analisis Pendapatan Usahatani Kakao Yang Menggunakan Metode SambungPucuk di Desa Taulo Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang

A. IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama : ....................................

2. Umur : .................................... Tahun

3. Pendidikan :......................................

4. Luas Lahan : ...................................... Ha

5. Lama Berusaha Tani : .................................... Tahun

6. Jumlah Tanggungan Keluarga : .................................... Orang

B. DAFTAR PERTANYAAN

1. Apakah lahan ini milik bapak/ibu sendiri ?

2. Berapa pajak yang dibayar (Rp) oleh bapak/ibu dalam 1 tahun ?

3. Berapa banyak produksi kakao bapak/ibu yang menggunakan metode

sambung pucuk dalam satu kali panen ?

4. Dimana bapak/ibu pasarkan panennya ?

5. Berapa harga jualnya dalam 1 kg ?

Page 58: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

43

C. BIAYA PENERIMAAN

Biaya

1. Jenis lahan yang ditanami

No Bentuk Lahan Status Kebun Luas (Ha)

1. Kebun Milik Sewa Garap

Jumlah

2. Biaya Tetap

a. Penyusutan Alat

No Jenis Alat JumlahUnit

NilaiLama(Rp)

Harga(Rp)

NilaiSekarang

(Rp)

LamaPemakaian

(Tahun)

1. Parang

2. GuntingGalah

3. Sprayer

4. Guntingpangkas

5. PlastikSarungnisasi

Jumlah

Page 59: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

44

b. Pengeluaran Lain-lain

a. Iuran Kelompok Tani :Rp ............................. /Musim

b. Pajak :Rp ............................./Tahun

c. ..................................................:Rp…………………./Musim

d...................................................:Rp…………………/Musim

3. Biaya Variabel

a. Penggunaan Pupuk

No Jenis Pupuk Volume (Kg) Harga (Kg) Total Harga (Rp)

1. Ponska

2. ZA

Jumlah

b. Jenis Obat-obatan

No Jenis Obat-obatan Nama

MerekBotol/Liter Harga (Rp)

1. Pestisida

2. Herbisida

Jumlah

Page 60: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

45

c. Tenaga Kerja yang Digunakan

No Uraian Kegiatan JumlahOrang

WaktuKerja(Hari)

UpahKerja

JumlahUpah/HOK

(Rp)1 Pengolahan

2 Penyemprotan

3 Pemupukan

4 Panen

HOK = HARI KERJA X JUMLAH TENAGA KERJA X UPAH/HARI

Penerimaan

Usahatani Kakao

Musim Tanam Jumlah (Kg) Harga (Kg) Nilai (Rp)

Musim Panen I

Page 61: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

46

Lampiran 2. Identitas Petani Responden Usahatani Kakao Yang MenggunakanMetode Sambung Pucuk di Desa Taulo Kecamatan Alla KabupatenEnrekang

No NamaResponden

Jeniskelamin Umur Tanggungan

KeluargaPendidikanTerakhir

PengalamanBerusahatani

(Tahun)

1 Saharuddin Laki-laki 56 3 SD 192 Nurhayati Perempuan 33 3 SMP 93 Yani Perempuan 35 3 SD 204 Rura Laki-laki 37 4 SD 205 Baktiar Laki-laki 30 3 SMP 86 Sawal Laki-laki 42 2 SD 157 Ilo Laki-laki 24 1 SMA 28 Hasin Laki-laki 26 1 SD 209 Ullang Laki-laki 35 3 SD 2010 Hamaseng Laki-laki 44 4 SD 2111 Hariono Laki-laki 34 2 SMP 1012 Lahading Laki-laki 37 1 SD 1913 Hartono Laki-laki 27 3 SMP 1014 Yuddin Laki-laki 43 1 SD 915 Mardan Laki-laki 40 3 SD 1016 Hasmin Laki-laki 36 1 SD 517 Abbas Laki-laki 29 2 SMP 918 Ancong Laki-laki 33 2 SMP 1119 Sano Laki-laki 25 1 SMA 320 Anto Laki-laki 32 4 SD 7

Jumlah 698 47 247

Rata-rata 34,9 2,35 12,35

Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2019

Page 62: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

47

Lampiran 3. Hasil Deskripsi Karakteristik Usahatani Kakao di Desa TauloKecamatan Alla Kabupaten Enrakang.

No NamaResponden Modal Asal

LuasLahan(Ha)

Status Lahan

1 Saharuddin Modal Sendiri 1.00 Milik Sendiri2 Nurhayati Modal Sendiri 1.00 Milik Sendiri3 Yani Modal Sendiri 1.00 Milik Sendiri4 Rura Modal sendiri 1.00 Milik Sendiri5 Baktiar Modal Sendiri 1.60 Milik Sendiri6 Sawal Modal Sendiri 2.00 Milik Sendiri7 Ilo Modal sendiri 0.80 Milik Sendiri8 Hasin Modal sendiri 2.00 Milik Sendiri9 Ullang Modal sendiri 2.00 Milik Sendiri10 Hamaseng Modal Sendiri 1.80 Milik Sendiri11 Hariono Modal Sendiri 0.50 Milik Sendiri12 Lahading Modal Sendiri 1.20 Milik Sendiri13 Hartono Modal Sendiri 1.00 Milik Sendiri14 Yuddin Modal Sendiri 0.80 Milik Sendiri15 Mardan Modal sendiri 0.60 Milik Sendiri16 Hasmin Modal Sendiri 0.80 Milik Sendiri17 Abbas Modal Sendiri 1.00 Milik Sendiri18 Ancong Modal Sendiri 1.80 Milik Sendiri19 Sano Modal sendiri 0.80 Milik Sendiri20 Anto Modal Sendiri 1.00 Milik Sendiri

Total 23,7Rata-Rata 1,185

Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2019

Page 63: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

48

Lampiran 4. Biaya Penyusutan Parang Usahatani Kakao Yang MenggunakanMetode Sambung Pucuk di Desa Taulo Kecamatan Alla KabupatenEnrekang

No NamaJumlah

Alat(Unit)

Nilai Baru(Rp)

NilaiSekarang

(Rp)

LamaPemakaian

(Tahun)

Jumlah(Rp)

1 Saharuddin 1 100.000 50.000 5 10.0002 Nurhayati 1 100.000 50.000 5 10.0003 Yani 2 100.000 50.000 5 20.0004 Rura 1 100.000 50.000 5 10.0005 Baktiar 1 100.000 50.000 5 10.0006 Sawal 2 100.000 50.000 5 20.0007 Ilo 1 100.000 50.000 5 10.0008 Hasin 1 100.000 50.000 5 10.0009 Ullang 2 100.000 50.000 5 20.00010 Hamaseng 2 100.000 50.000 5 20.00011 Hariono 2 100.000 50.000 5 20.00012 Lahading 1 100.000 50.000 5 10.00013 Hartono 1 100.000 50.000 5 10.00014 Yuddin 2 100.000 50.000 5 20.00015 Mardan 1 100.000 50.000 5 10.00016 Hasmin 2 100.000 50.000 5 20.00017 Abbas 2 100.000 50.000 5 20.00018 Ancong 1 100.000 50.000 5 10.00019 Sano 2 100.000 50.000 5 20.00020 Anto 2 100.000 50.000 5 20.000

Jumlah 30 2.000.000 1.000.000 100 300.000

Rata-rata 1,5 100.000 50.000 5 15.000

Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2019

Page 64: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

49

Lampiran 5. Biaya Penyusutan Gunting Galah Usahatani Kakao yangMenggunakan Metode Sambung Pucuk di Desa Taulo KecamatanAlla Kabupaten Enrekang

No NamaJumlah

Alat(Unit)

Nilai Baru(Rp)

NilaiSekarang

(Rp)

LamaPemakaian

(Tahun)

Jumlah(Rp)

1 Saharuddin 1 95.000 47.500 5 9.5002 Nurhayati 2 95.000 47.500 5 19.0003 Yani 2 95.000 47.500 5 19.0004 Rura 2 95.000 47.500 5 19.0005 Baktiar 1 95.000 47.500 5 9.5006 Sawal 2 95.000 47.500 5 19.0007 Ilo 2 95.000 47.500 5 19.0008 Hasin 2 95.000 47.500 5 19.0009 Ullang 2 95.000 47.500 5 19.00010 Hamaseng 2 95.000 47.500 5 19.00011 Hariono 2 95.000 47.500 5 19.00012 Lahading 2 95.000 47.500 5 19.00013 Hartono 2 95.000 47.500 5 19.00014 Yuddin 2 95.000 47.500 5 19.00015 Mardan 2 95.000 47.500 5 19.00016 Hasmin 2 95.000 47.500 5 19.00017 Abbas 2 95.000 47.500 5 19.00018 Ancong 2 95.000 47.500 5 19.00019 Sano 2 95.000 47.500 5 19.00020 Anto 2 95.000 47.500 5 19.000

Jumlah 38 1.900.000 950.000 100 361.000

Rata-rata 1,9 95.000 47.500 5 18.050

Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2019

Page 65: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

50

Lampiran 6. Biaya Penyusutan Sprayer Usahatani Kakao Yang MenggunakanMetode Sambung Pucuk di Desa Taulo Kecamatan Alla KabupatenEnrekang

No NamaJumlah

Alat(Unit)

Nilai Baru(Rp)

NilaiSekarang

(Rp)

LamaPemakaian

(Tahun)

Jumlah(Rp)

1 Saharuddin 1 430.000 215.000 10 21.5002 Nurhayati 1 430.000 215.000 10 21.5003 Yani 1 430.000 215.000 10 21.5004 Rura 1 430.000 215.000 10 21.5005 Baktiar 1 430.000 215.000 10 21.5006 Sawal 1 430.000 215.000 10 21.5007 Ilo 1 430.000 215.000 10 21.5008 Hasin 1 430.000 215.000 10 21.5009 Ullang 1 430.000 215.000 10 21.50010 Hamaseng 1 430.000 215.000 10 21.50011 Hariono 1 430.000 215.000 10 21.50012 Lahading 1 430.000 215.000 10 21.50013 Hartono 1 430.000 215.000 10 21.50014 Yuddin 1 430.000 215.000 10 21.50015 Mardan 1 430.000 215.000 10 21.50016 Hasmin 1 430.000 215.000 10 21.50017 Abbas 1 430.000 215.000 10 21.50018 Ancong 1 430.000 215.000 10 21.50019 Sano 1 430.000 215.000 10 21.50020 Anto 1 430.000 215.000 10 21.500

Jumlah 20 8.600.000 4.300.000 200 430.000

Rata-rata 1 430.000 215.000 10 21.500

Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2019

Page 66: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

51

Lampiran 7. Biaya Penyusutan Gunting Pangkas Usahatani Kakao YangMenggunakan Metode Sambung Pucuk di Desa Taulo KecamatanAlla Kabupaten Enrekang

No NamaJumlah

Alat(Unit)

Nilai Baru(Rp)

NilaiSekarang

(Rp)

LamaPemakaian

(Tahun)

Jumlah(Rp)

1 Saharuddin 1 27.000 15.000 5 2.4002 Nurhayati 2 27.000 15.000 5 4.8003 Yani 2 27.000 15.000 5 4.8004 Rura 2 27.000 15.000 5 4.8005 Baktiar 1 27.000 15.000 5 2.4006 Sawal 2 27.000 15.000 5 4.8007 Ilo 2 27.000 15.000 5 4.8008 Hasin 2 27.000 15.000 5 4.8009 Ullang 2 27.000 15.000 5 4.80010 Hamaseng 2 27.000 15.000 5 4.80011 Hariono 2 27.000 15.000 5 4.80012 Lahading 2 27.000 15.000 5 4.80013 Hartono 2 27.000 15.000 5 4.80014 Yuddin 2 27.000 15.000 5 4.80015 Mardan 2 27.000 15.000 5 4.80016 Hasmin 2 27.000 15.000 5 4.80017 Abbas 2 27.000 15.000 5 4.80018 Ancong 2 27.000 15.000 5 4.80019 Sano 2 27.000 15.000 5 4.80020 Anto 2 27.000 15.000 5 4.800

Jumlah 38 540.000 300.000 100 91.200

Rata-rata 1,9 27.000 15.000 5 4.560

Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2019

Page 67: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

52

Lampiran 8. Biaya Penyusutan Plastik Usahatani Kakao Yang MenggunakanMetode Sambung Pucuk di Desa Taulo Kecamatan Alla KabupatenEnrekang

E NamaJumlah

Alat(Unit)

Nilai Baru(Rp)

NilaiSekarang

(Rp)

LamaPemakaian

(Tahun)

Jumlah(Rp)

1 Saharuddin 1 18.000 9.000 1 9.0002 Nurhayati 1 18.000 9.000 1 9.0003 Yani 1 18.000 9.000 1 9.0004 Rura 1 18.000 9.000 1 9.0005 Baktiar 1 18.000 9.000 1 9.0006 Sawal 1 18.000 9.000 1 9.0007 Ilo 1 18.000 9.000 1 9.0008 Hasin 1 18.000 9.000 1 9.0009 Ullang 1.5 18.000 9.000 1 13.50010 Hamaseng 1.5 18.000 9.000 1 13.50011 Hariono 1.5 18.000 9.000 1 13.50012 Lahading 1 18.000 9.000 1 9.00013 Hartono 1 18.000 9.000 1 9.00014 Yuddin 1.5 18.000 9.000 1 13.50015 Mardan 1 18.000 9.000 1 9.00016 Hasmin 1 18.000 9.000 1 9.00017 Abbas 1.5 18.000 9.000 1 13.50018 Ancong 1 18.000 9.000 1 9.00019 Sano 1.5 18.000 9.000 1 13.50020 Anto 1 18.000 9.000 1 9.000

Jumlah 23 360.000 180.000 20 207.000

Rata-rata 1,15 18.000 9.000 1 10.350

Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2019

Page 68: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

53

Lampiran 9. Total Biaya Tetap Penyusutan Alat Usahatani Kakao YangMenggunakan Metode Sambung Pucuk di Desa Taulo KecamatanAlla Kabupaten Enrekang

No Nama ParangGunting

Galah

Semprot/

Sprayer

Gunting

PangkasPlastik

Jumlah

(Rp)

1 Saharuddin 10.000 9.500 21.500 2.400 9.000 52.400

2 Nurhayati 10.000 19.000 21.500 4.800 9.000 64.300

3 Yani 20.000 19.000 21.500 4.800 9.000 74.300

4 Rura 10.000 19.000 21.500 4.800 9.000 64.300

5 Baktiar 10.000 9.500 21.500 2.400 9.000 52.400

6 Sawal 20.000 19.000 21.500 4.800 9.000 74.300

7 Ilo 10.000 19.000 21.500 4.800 9.000 64.300

8 Hasin 10.000 19.000 21.500 4.800 9.000 64.300

9 Ullang 20.000 19.000 21.500 4.800 13.500 78.800

10 Hamaseng 20.000 19.000 21.500 4.800 13.500 78.800

11 Hariono 20.000 19.000 21.500 4.800 13.500 78.800

12 Lahading 10.000 19.000 21.500 4.800 9.000 64.300

13 Hartono 10.000 19.000 21.500 4.800 9.000 64.300

14 Yuddin 20.000 19.000 21.500 4.800 13.500 78.800

15 Mardan 10.000 19.000 21.500 4.800 9.000 64.300

16 Hasmin 20.000 19.000 21.500 4.800 9.000 74.300

17 Abbas 20.000 19.000 21.500 4.800 13.500 78.800

18 Ancong 10.000 19.000 21.500 4.800 9.000 64.300

19 Sano 20.000 19.000 21.500 4.800 13.500 78.800

20 Anto 20.000 19.000 21.500 4.800 9.000 74.300

Jumlah 300.000 361.000 430.000 91.200 207.000 1.389.200

Rata-Rata 15.000 18.050 21.500 4.560 10.350 69.460

Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2019

Page 69: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

54

Lampiran 10. Biaya Tetap Pajak Lahan Usahatani Kakao Yang MenggunakanMetode Sambung Pucuk di Desa Taulo Kecamatan AllaKabupaten Enrekang

No. NamaResponden

Luas Lahan(Ha)

Pajak Lahan(Rp)

1 Saharuddin 1.00 30.0002 Nurhayati 1.00 25.0003 Yani 1.00 15.0004 Rura 1.00 30.0005 Baktiar 1.60 25.0006 Sawal 2.00 100.0007 Ilo 0.80 30.0008 Hasin 2.00 100.0009 Ullang 2.00 100.00010 Hamaseng 1.80 70.00011 Hariono 0.50 20.00012 Lahading 1.20 30.00013 Hartono 1.00 15.00014 Yuddin 0.80 30.00015 Mardan 0.60 15.00016 Hasmin 0.80 15.00017 Abbas 1.00 30.00018 Ancong 1.80 100.00019 Sano 0.80 15.00020 Anto 1.00 30.000

Jumlah 23,7 825.000Rata-Rata 1,185 41.250

Rata-rata/Ha 34.810

Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2019

Page 70: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

55

Lampiran 11. Total Biaya Tetap Petani Responden Usahatani Kakao YangMenggunakan Metode Sambung Pucuk Di Desa TauloKecamatan Alla Kabupaten Enrekang

No NamaResponden

LuasLahan

TotalPenyusutan Alat

PajakLahan Transportasi Total Biaya

Tetap1 Saharuddin 1.00 52.400 30.000 10.000 92.4002 Nurhayati 1.00 64.300 25.000 10.000 99.3003 Yani 1.00 74.300 15.000 15.000 104.3004 Rura 1.00 64.300 30.000 20.000 114.3005 Baktiar 1.60 52.400 25.000 15.000 92.4006 Sawal 2.00 74.300 100.000 20.000 194.3007 Ilo 0.80 64.300 30.000 10.000 104.3008 Hasin 2.00 64.300 100.000 15.000 179.3009 Ullang 2.00 78.800 100.000 20.000 198.80010 Hamaseng 1.80 78.800 70.000 10.000 158.80011 Hariono 0.50 78.800 20.000 10.000 108.80012 Lahading 1.20 64.300 30.000 15.000 109.30013 Hartono 1.00 64.300 15.000 10.000 89.30014 Yuddin 0.80 78.800 30.000 15.000 123.80015 Mardan 0.60 64.300 15.000 20.000 99.30016 Hasmin 0.80 74.300 15.000 10.000 99.30017 Abbas 1.00 78.800 30.000 15.000 123.80018 Ancong 1.80 64.300 100.000 10.000 174.30019 Sano 0.80 78.800 15.000 20.000 113.80020 Anto 1.00 74.300 30.000 15.000 119.300

Jumlah 23,7 1.389.200 825.000 285.000 2.499.200Rata-Rata 1,185 69.460 41.250 14.250 124.960

Rata-rata/Ha 58.616 34.810 12.025 105.451Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2019

Page 71: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

56

Lampiran 12. Biaya Variabel Pupuk Usahatani Kakao Yang MenggunakanMetode Sambung Pucuk di Desa Taulo Kecamatan AllaKabupaten Enrekang

NoNama

RespondenPonska ZA Jumlah

Harga(Rp)Kg Rp Kg Rp

1 Saharuddin 150 390.000 150 285.000 675.000

2 Nurhayati 150 390.000 100 190.000 580.000

3 Yani 100 260.000 100 190.000 450.000

4 Rura 150 390.000 150 285.000 675.000

5 Baktiar 150 390.000 150 285.000 675.000

6 Sawal 150 390.000 100 190.000 580.000

7 Ilo 100 260.000 100 190.000 450.000

8 Hasin 150 390.000 100 190.000 580.000

9 Ullang 200 520.000 150 285.000 805.000

10 Hamaseng 150 390.000 100 190.000 580.000

11 Hariono 100 260.000 150 285.000 545.000

12 Lahading 150 390.000 150 285.000 675.000

13 Hartono 150 390.000 100 190.000 580.000

14 Yuddin 100 260.000 100 190.000 450.000

15 Mardan 100 260.000 100 190.000 450.000

16 Hasmin 100 260.000 100 190.000 450.000

17 Abbas 100 260.000 100 190.000 450.000

18 Ancong 150 390.000 150 285.000 675.000

19 Sano 100 260.000 100 190.000 450.000

20 Anto 150 390.000 100 190.000 580.000

Jumlah 2.650 6.890.000 2.350 4.465.000 11.355.000

Rata-Rata 132,5 344.500 117,5 223.250 567.750

Rata-rata/Ha 111,814 290.717 99,16 188,396 479.113

Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2019

Page 72: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

57

Lampiran 13. Biaya Variabel Penggunaan Pestisida Usahatani Kakao YangMenggunakan Metode Sambung Pucuk di Desa Taulo KecamatanAlla Kabupaten Enrekang

No NamaResponden

Pestisida HerbisidaJumlah

(Rp)Liter Rp Liter Rp1 Saharuddin 2.00 170.000 4.00 260.000 430.0002 Nurhayati 1.50 110.000 3.00 195.000 305.0003 Yani 1.50 110.000 4.00 260.000 370.0004 Rura 1.50 110.000 3.00 195.000 305.0005 Baktiar 1.00 50.000 3.00 195.000 245.0006 Sawal 2.00 170.000 4.00 260.000 430.0007 Ilo 1.00 85.000 2.00 130.000 215.0008 Hasin 2.00 170.000 2.00 130.000 300.0009 Ullang 2.50 195.000 4.00 260.000 455.00010 Hamaseng 2.00 113.000 3.00 195.000 308.00011 Hariono 1.50 110.000 2.00 130.000 240.00012 Lahading 2.00 170.000 4.00 260.000 430.00013 Hartono 1.00 85.000 3.00 195.000 280.00014 Yuddin 1.00 85.000 2.00 130.000 215.00015 Mardan 1.00 85.000 2.00 130.000 215.00016 Hasmin 1.00 50.000 2.00 130.000 180.00017 Abbas 1.50 110.000 3.00 195.000 305.00018 Ancong 2.00 170.000 4.00 260.000 430.00019 Sano 1.00 85.000 2.00 130.000 215.00020 Anto 1.50 110.000 2.00 130.000 240.000

Jumlah 30.5 2.343.000 58 3.770.000 6.113.000Rata-Rata 1,52 117.150 2,9 188.500 305.650

Rata-rata/Ha 1,28 98.860 2,45 159.071 257.932

Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2019

Page 73: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

58

Lampiran 14. Biaya Variabel Tenaga Kerja Usahatani Kakao Yang Menggunakan Metode Sambung Pucuk di Desa TauloKecamatan Alla Kabupaten Enrekang

No NamaResponden

LuasLahan

Tenaga Kerja Total BiayaTenagaKerja

Pengolahan (Rp.30.000)/Hari Penyemprotan (Rp.30.000)/Hari Pemupukan (Rp.30.000)/Hari Panen (Rp.50.000)/HariHari Orang Nilai HOK (Rp) Hari Orang Nilai HOK (Rp) Hari Orang Nilai HOK (Rp) Hari Orang Nilai HOK (Rp)

1 Saharuddin 1.00 4 2 240.000 1 4 120.000 1 5 200.000 1 6 300.000 860.0002 Nurhayati 1.00 4 2 240.000 1 4 120.000 1 5 200.000 1 6 300.000 860.0003 Yani 1.00 4 2 240.000 1 4 120.000 1 5 200.000 1 6 300.000 860.0004 Rura 1.00 4 2 240.000 1 4 120.000 1 5 200.000 1 6 300.000 860.0005 Baktiar 1.60 5 4 600.000 2 3 180.000 2 4 320.000 1 5 250.000 1.350.0006 Sawal 2.00 5 4 600.000 2 3 180.000 2 4 320.000 1 5 250.000 1.350.0007 Ilo 0.80 4 3 360.000 1 4 120.000 1 5 200.000 1 6 300.000 980.0008 Hasin 2.00 5 4 600.000 2 3 180.000 2 5 400.000 1 5 250.000 1.430.0009 Ullang 2.00 5 4 600.000 2 3 180.000 2 5 400.000 1 5 250.000 1.430.000

10 Hamaseng 1.80 5 4 600.000 2 4 240.000 2 4 320.000 1 5 250.000 1.410.00011 Hariono 0.50 1 1 30.000 1 1 30.000 1 1 30.000 1 1 50.000 140.00012 Lahading 1.20 5 4 600.000 1 5 150.000 1 5 200.000 1 5 250.000 1.200.00013 Hartono 1.00 4 3 360.000 1 4 120.000 1 4 160.000 1 6 300.000 940.00014 Yuddin 0.80 4 3 360.000 1 4 120.000 1 4 160.000 1 5 250.000 890.00015 Mardan 0.60 1 2 60.000 1 3 90.000 1 2 60.000 1 3 150.000 360.00016 Hasmin 0.80 1 2 60.000 1 3 90.000 1 2 80.000 1 2 100.000 330.00017 Abbas 1.00 4 3 360.000 1 4 120.000 1 4 160.000 1 6 300.000 940.00018 Ancong 1.80 5 4 600.000 1 5 150.000 1 5 200.000 1 6 300.000 1.250.00019 Sano 0.80 4 3 360.000 1 4 120.000 1 4 160.000 1 5 250.000 890.00020 Anto 1.00 4 3 360.000 1 4 120.000 1 4 160.000 1 5 250.000 890.000

Jumlah 23.7 78 59 7.470.000 25 73 2.670.000 25 82 4.130.000 20 97 4.950.000 19.220.000Rata-Rata 1.185 3.9 2.95 373.500 1.25 3.65 133.500 1.25 4.1 206.500 1 4.85 247.500 961.000

Rata-rata/Ha 3,29 2,48 315.189 1,05 3,08 112.658 1,05 3,45 174.261 0,84 3,78 208.860 810.970Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2019

Page 74: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

59

Lampiran 15. Total Biaya Variabel Petani Responden Usahatani Kakao YangMenggunakan Metode Sambung Pucuk di Desa Taulo KecamatanAlla Kabupaten Enrekang

No NamaResponden

LuasLahan Pupuk Pestisida Tenaga

KerjaTotal Biaya

Variabel1 Saharuddin 1.00 675.000 430.000 860.000 1.965.0002 Nurhayati 1.00 580.000 305.000 860.000 1.745.0003 Yani 1.00 450.000 370.000 860.000 1.680.0004 Rura 1.00 675.000 305.000 860.000 1.840.0005 Baktiar 1.60 675.000 245.000 1.350.000 2.270.0006 Sawal 2.00 580.000 430.000 1.350.000 2.360.0007 Ilo 0.80 450.000 215.000 980.000 1.645.0008 Hasin 2.00 580.000 300.000 1.430.000 2.310.0009 Ullang 2.00 805.000 455.000 1.430.000 2.690.00010 Hamaseng 1.80 580.000 308.000 1.410.000 2.298.00011 Hariono 0.50 545.000 240.000 140.000 925.00012 Lahading 1.20 675.000 430.000 1.200.000 2.305.00013 Hartono 1.00 580.000 280.000 940.000 1.800.00014 Yuddin 0.80 450.000 215.000 890.000 1.555.00015 Mardan 0.60 450.000 215.000 360.000 1.025.00016 Hasmin 0.80 450.000 180.000 330.000 960.00017 Abbas 1.00 450.000 305.000 940.000 1.695.00018 Ancong 1.80 675.000 430.000 1.250.000 2.355.00019 Sano 0.80 450.000 215.000 890.000 1.555.00020 Anto 1.00 580.000 240.000 890.000 1.710.000

Jumlah 23,7 11.355.000 6.113.000 19.220.000 36.688.000Rata-Rata 1,185 567.750 305.650 961.000 1.834.400

Rata-rata/Ha 479.114 257.932 810.970 1.548.016

Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2019

Page 75: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

60

Lampiran 16. Penerimaan dan Produksi Usahatani Kakao Yang MenggunakanMetode Sambung Pucuk di Desa Taulo Kecamatan AllaKabupaten Enrekang

No. Nama Responden Luas Lahan Produksi (Kg) Harga (Rp) Penerimaan1 Saharuddin 1.00 4.500 26.000 117.000.000

2 Nurhayati 1.00 5.000 26.000 130.000.000

3 Yani 1.00 4.700 26.000 122.200.000

4 Rura 1.00 4.600 26.000 119.600.000

5 Baktiar 1.60 5.500 26.000 143.000.000

6 Sawal 2.00 8.000 26.000 208.000.000

7 Ilo 0.80 3.500 26.000 91.000.000

8 Hasin 2.00 7.500 26.000 195.000.000

9 Ullang 2.00 7.700 26.000 200.200.000

10 Hamaseng 1.80 7.000 26.000 182.000.000

11 Hariono 0.50 3.000 26.000 78.000.000

12 Lahading 1.20 4.800 26.000 124.800.000

13 Hartono 1.00 4.500 26.000 117.000.000

14 Yuddin 0.80 4.000 26.000 104.000.000

15 Mardan 0.60 3.400 26.000 88.400.000

16 Hasmin 0.80 4.200 26.000 109.200.000

17 Abbas 1.00 5.000 26.000 130.000.000

18 Ancong 1.80 6.500 26.000 169.000.000

19 Sano 0.80 4.300 26.000 111.800.000

20 Anto 1.00 4.900 26.000 127.400.000

Jumlah 23,7 102.600 520.000 2.667.600.000

Rata-rata 1,185 5.130 26.000 133.380.000

Rata-rata/Ha 4.329 21.940 112.556.962

Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2019

Page 76: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

61

Lampiran 17. Pendapatan dan Total Biaya Produksi Usahatani Kakao YangMenggunakan Metode Sambung Pucuk di Desa Taulo KecamatanAlla Kabupaten Enrekang

Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2019

No Nama Umur(Tahun)

LuasLahan(Ha)

PenerimaanTotal Biaya

Produksi(Rp)

Pendapatan

1 Saharuddin 49 1.00 117.000.000 2.057.400 114.942.600

2 Nurhayati 41 1.00 130.000.000 1.844.300 128.155.700

3 Yani 41 1.00 122.200.000 1.784.300 120.415.700

4 Rura 61 1.00 119.600.000 1.954.300 117.645.700

5 Baktiar 62 1.60 143.000.000 2.362.400 140.637.600

6 Sawal 68 2.00 208.000.000 2.554.300 205.445.700

7 Ilo 37 0.80 91.000.000 1.749.300 89.250.700

8 Hasin 60 2.00 195.000.000 2.489.300 192.510.700

9 Ullang 56 2.00 200.200.000 2.888.800 197.311.200

10 Hamaseng 59 1.80 182.000.000 2.456.800 179.543.200

11 Hariono 45 0.50 78.000.000 1.033.800 76.966.200

12 Lahading 47 1.20 124.800.000 2.414.300 122.385.700

13 Hartono 60 1.00 117.000.000 1.889.300 115.110.700

14 Yuddin 60 0.80 104.000.000 1.678.800 102.321.200

15 Mardan 61 0.60 88.400.000 1.124.300 87.275.700

16 Hasmin 46 0.80 109.200.000 1.059.300 108.140.700

17 Abbas 68 1.00 130.000.000 1.818.800 128.181.200

18 Ancong 44 1.80 169.000.000 2.529.300 166.470.700

19 Sano 56 0.80 111.800.000 1.668.800 110.131.200

20 Anto 62 1.00 127.400.000 1.829.300 125.570.700

Jumlah 1.083 23,7 2.667.600.000 39.187.200 2.628.412.800

Rata-Rata 54,15 1,185 133.380.000 1.959.360 131.420.640

Rata-rata/Ha 112.556.962 1.653.468 110.903.493

Page 77: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

62

DOKUMENTASI

Gambar 2. Wawancara dengan Bapak Saharuddin

Gambar 3. Wawancara dengan Bapak Yuddin

Page 78: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

63

Gambar 4. Proses Pemasangan Plastik Pada Buah Kakao

Gambar 5. Penjemuran Biji Kakao

Page 79: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

64

Page 80: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

65

Page 81: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

66

Page 82: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

67

Page 83: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

68

Page 84: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO YANG …

RIWAYAT HIDUP

Salma Bahrun lahir di Enrekang, 23 Januari 1997. Dari

ayahanda Drs.Bahrun dan ibunda Jusmi. Penulis merupakan anak pertama dari

tiga orang bersaudara. Pendidikan formal yang dilalui penulis adalah MI Guppi

Minanga dan lulus tahun 2009, lalu melanjutkan pendidikan di SMPN 1 Alla dan

selesai pada tahun 2012, penulis melanjutkan pendidikan tingkat SMAN 1 Alla

dan selesai pada tahun 2015. Pada tahun 2015 penulis lulus seleksi masuk

perguruan tinggi pada Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Tugas akhir dalam pendidikan tinggi diselesaikan dengan menulis skripsi

dengan judul “Analisis pendapatan Usahatani Kakao Yang Menggunakan Metode

Sambung Pucuk di Desa Taulo Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang”.