analisis penanganan pembiayaan mudharabah …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/analisis...

113
ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH BERMASALAH DI BMT TUMANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A.Md.E.Sy) Disusun Oleh: MITA RISTIASARI NIM 64010150027 PROGRAM STUDI DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2018

Upload: others

Post on 03-Sep-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN

MUDHARABAH BERMASALAH DI BMT TUMANG

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah

(A.Md.E.Sy)

Disusun Oleh:

MITA RISTIASARI

NIM 64010150027

PROGRAM STUDI DIII PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2018

Page 2: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D
Page 3: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

i

ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN

MUDHARABAH BERMASALAH DI BMT TUMANG

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah

(A.Md.E.Sy)

Disusun Oleh:

MITA RISTIASARI

NIM 64010150027

PROGRAM STUDI DIII PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2018

Page 4: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Page 5: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

iii

PENGESAHAN

Page 6: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

iv

PERNYATAAN KEASLIAN

Page 7: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

v

MOTTO

ف ل ه س ا أ ت م نإ س س س ن م س س ن م نإ

“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri”

(Q.s Al- Isra’: 7)

“Harga Kebaikan Manusia adalah di ukur menurut apa yang telah

dilaksanakan atau diperbuatnya”

(Ali Bin Abi Thalib)

Page 8: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

vi

PERSEMBAHAN

1. Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat, rahmat dan hidayahnya

sehinnga penulis bisa bertahan sampai saat ini.

2. Ayahanda, ibunda dan adeku tercinta yang telah memberikan dorongan,

semangat serta doa-doa tulus yang tiada henti.

3. Dosen-dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

4. Sahabat-sahabatku tercinta Mulyani, Ririh, Dina, Novinda dan Heni yang

tiada henti memberikan semangat.

5. Teman-teman seperjuamgku DIII Perbankan Syariah angkatan 2015 yang

tidak bisa penulis sebutkan satu persatu

Page 9: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

vii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

memberi rahmat, taufik dan hidayah-NYA kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan Tugas Akhir dengan judul “Analisis Penanganan

Pembiayaan MudharabahBermasalahdiBMTTumang”

Shalawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW,

yang senantiasa kita ikuti teladannya. Dan dengan bantuan dan dorongan dari

berbagai pihak, maka penulis Tugas Akhir ini dapat terselesaikan meskipun masih

jauh dari kesempurnaan.

Penulisan Tugas Akhir ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas dan

melengkapi syarat ujian munaqosah, yang selanjutnya akan memperoleh gelar

Ahli Madya di Institut Agama Islam Negeri Salatiga, penulis juga menyadari

bahwa penulisan Tugas Akhir ini sulit terwujud tanpa adanya bantuan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan

banyak terima kasih kepada semua pihak yang memberikan kontribusinya baik

material maupun spiritual terutama kepada:

1. Bapak Dr. Rahmad hariyadi M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Dr. Anton Bawono M. si selaku Dekan Fakultas ekonomi dan Bisnis

Islam.

3. Bapak Ari Setiawan, S.Pd., M.M. selaku Ketua Program Studi D III Perbankan

Syariah.

Page 10: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

viii

4. Bapak Dr. H. Agus waluyo, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan terhadap penulis dalam menyusun

Tugas Akhir ini.

5. Bapak dan Ibu dosen selaku staf pengajar dan seluruh staf administrasi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang telah memberikan ilmunya sehingga

penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

6. Bapak ibu serta kelurga saya yang telah memberikan dorongan dan semangat

baik spiritual, moril maupun materil, sehingga dapat menyelesaikan Tugas

Akhir ini.

7. Keluarga besar KSPPS BMT Tumang kantor pusat yang telah memberikan ijin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian ini.

8. Ibu wahyuning satriasih selaku manager BMT Tumang Cabang Tumang yang

telah membantu dalam perizinan dan wawancara dalam penulisan Tugas Akhir

ini.

9. Semua sahabat-sahabatku D III Perbankan Syariah angkatan 2015, yang tidak

bisa penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan semangat

kebersamaan, kekeluargaan, dan bantuan yang diberikan kepada penulis selama

ini.

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah mendukung

dan turut serta dalam penulisan Tugas Akhir ini.

Page 11: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

ix

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan Tugas Akhir

ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran selalu penulis harapkan.

Semoga dengan disusunnya Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat

khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya.

Salatiga, Juli 2018

Mita ristiasari

Page 12: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

x

ABSTRAK

Ristiasari, Mita. 2018. Analisis Penanganan Pembiayaan Mudharabah

Bermasalah di BMT Tumang. Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam Program Studi D III Perbankan Syariah IAIN Salatiga.

Pembimbing. Dr. H. Agus Waluyo, M.Ag.

Penelitian ini dilatar belakangi oleh banyaknya pengajuan pembiayaan di

BMT, salah satunya adalah pembiayaan mudharabah. Tentunya dari banyaknya

pembiayaan tersebut terdapat pembiayaan yang tidak lancar, diragukan serta

macet atau disebut dengan pembiayaan bermasalah. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui prosedur pemberian pembiayaan mudharabah, faktor penyebab

pembiayaan mudharabah serta penaganan pembiayaan mudharabah yang

bermasalah di BMT Tumang. Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah

kualitatif, digunakan untuk menjelaskan data-data yang ditemukan dari sebuah

objek penelitian, serta menggunakan data sekunder melalui studi dokumentasi:

Internet, buku-buku pustaka dan dari data mengenai profil BMT Tumang.

Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu menggambarkan secara langsung hasil

wawancara dan mencari data mengenai pembiayaan mudharabah bermasalah pada

BMT Tumang.

Hasil Penelitian ini adalah BMT tumang dalam posedur pemberian

pembiayaan mudharabah adalah menggunakan analisis 5 C + 1 S yaitu

(Character, Capacity, capital, Collateral, Condition dan Syariah). Faktor

penyebab timbulnya pembiayaan mudharabah bermasalah lebih diakibatkan oleh

pihak anggota seperti kondisi usaha yang menurun serta karakter anggota yang

buruk. Sedangkan untuk penanganannya dengan pemberian surat peringatan atau

teguran selain itu dengan Rescheduling, Restructuring dan Reconditioning.

Kata Kunci: Penanganan Pembiayaan, Pembiayaan Mudharabah, Pembiayaan

Bermasalah di BMT Tumang.

Page 13: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

xi

DAFTAR ISI

HALAMANJUDUL…............................................................................................i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................... ii

PENGESAHAN ..................................................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................................ iv

MOTTO .................................................................................................................. v

PERSEMBAHAN .................................................................................................. vi

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii

ABSTRAK .............................................................................................................. x

DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 4

C. Tujuan Penulisan ........................................................................................... 5

D. Kegunaan Penelitian ...................................................................................... 5

E. Metode Penelitian .......................................................................................... 6

Page 14: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

xii

F. Sistematika Penulisan .................................................................................... 8

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 10

A. Telaah Pustaka ............................................................................................. 10

B. Kerangka Teori ............................................................................................ 12

1. Baitul Maal Wattamwil .......................................................................... 12

2. Pembiayaan ............................................................................................ 16

3. Pembiayaan Mudharabah ....................................................................... 17

4. Sistem dan Prosedur Pembiayaan ........................................................... 24

5. Prinsip Analisis Pembiayaan .................................................................. 28

6. Pembiayaan Bermasalah ......................................................................... 30

BAB III GAMBARAN OBJEK PENELITIAN ................................................... 35

A. Sejarah KSPPS BMT TUMANG ................................................................ 35

B. Profil Lokasi BMT Tumang ........................................................................ 40

C. Kelengkapan Organisasi .............................................................................. 41

D. Visi dan Misi BMT Tumang........................................................................ 42

E. Keunggulan BMT Tumang .......................................................................... 43

F. Susunan Organisasi ...................................................................................... 43

G. Produk BMT Tumang .................................................................................. 44

1. Produk simpanan BMT Tumang ............................................................ 44

2. Produk pembiayaan BMT Tumang ........................................................ 48

Page 15: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

xiii

H. Standar Operasional Prosedur Pembiayaan Mudharabah ............................ 55

I. Prosedur Pemberian Pembiayaan Mudharabah di BMT Tumang ............... 58

BAB IV ANALISIS DATA .................................................................................. 64

A. Prosedur Pemberian Pembiayaan Mudharabah di BMT Tumang ............... 64

B. Penyebab timbulnya Pembiayaan Mudharabah Bermasalah di BMT Tumang

71

C. Penanganan Pembiayaan Mudharabah Bermasalah di BMT Tumang ........ 72

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 77

A. Kesimpulan .................................................................................................. 77

B. Saran ............................................................................................................ 79

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 80

LAMPIRAN

Page 16: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Nisbah Simpanan Berjangka atau Deposito .......................................... 47

Tabel 4.2 Daftar Kolektibilitas Pembiayaan BMT Tumang Cabang Tumang...... 75

Tabel 4.3 Daftar Pembiayaan BMT Tumang ........................................................ 75

Page 17: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Pembiayaan Mudharabah ...................................................... 23

Gambar 3.2 Logo BMT Tumang .......................................................................... 42

Gambar 4.3 Alur Prosedur Pemberian Pembiayaan .............................................. 64

Page 18: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jawaban Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 2. Formulir Permohonan Pembiayaan

Lampiran 3. Formulir Pengajuan Pembiayaan Baru atau Lanjutan

Lampiran 4. Slip Angsuran

Lampiran 5. Slip Penarikan

Lampiran 6. Slip Setoran

Lampiran 7. Brosur Produk-Produk BMT Tumang

Lampiran 8. Brosur Produk Akad Mudharabah

Lampiran 9. Brosur Akad Murabahah

Lampiran 10. Brosur Simpanan Mudharabah Berjangka

Lampiran 11. Brosur Simuda Mapan

Lampiran 12. Brosur Akad Ijarah

Page 19: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) merupakan suatu badan usaha

atau lembaga keuangan non bank yang prinsip operasionalnya berdasarkan

syariat Islam, dimana badan usaha ini menawarkan berbagai jenis produk

simpanan maupun produk pembiayaan. BMT juga merupakan lembaga

pendukung usaha-usaha produktif dan perekonomian masyarakat. Peranan

BMT sebagai salah satu lembaga keuangan tidak pernah lepas dari simpan

pinjam dan pembiayaan kepada masyarakat kecil sesuai produk dan akad

yang telah ditetapkan.

Koperasi simpan pinjam dan pembiayaan syariah (KSPPS) BMT

TUMANG adalah lembaga keuangan syariah yang bergerak di bidang

penyediaan jasa simpanan dan pembiayaan bagi para anggotanya. BMT

Tumang merupakan salah satu BMT yang sudah memiliki banyak kantor

cabang yakni kurang lebih 17 kantor cabang. Salah satu cabangnya adalah

kantor Cabang Tumang yang beralamatkan di Jl. Melati tumang cepogo

boyolali, merupakan salah satu lembaga alternatif yang menghimpun dana

langsung dari masyarakat dan menyalurkannya dalam bentuk pembiayaan

pada usaha mikro dan menengah yang berprinsip secara syariah di daerah

tumang dan sekitarnya.

Page 20: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

2

Desa Tumang merupakan salah satu desa yang sebagian besar

masyarakatnya mempunyai usaha di sektor industri tembaga dan

perdagangan , dengan sebagian kemampuan modal yang masih terbatas.

KSPPS BMT Tumang Cabang Tumang salah satu lembaga

keuangan Syariah bukan Bank yang cukup besar menerima dan

menyalurkan dana dari masyarakat dibandingkan dengan cabang tumang

lainnya. Salah satu bentuk layanan syari’ah di BMT Tumang adalah

pelayanan pembiayaan.

Berbagai jenis pembiayaan ditawarkan oleh BMT untuk memenuhi

kebutuhan permodalan. Pembiayaan tersebut antara lain pembiayaan

mudharabah, musyarakah, murabahah, ijarah dan lain sebagainya. Diantara

pembiayaan tersebut terdapat pembiayaan yang paling banyak diminati

oleh anggota BMT Tumang Cabang Tumang yaitu pembiayaan

mudharabah.

Mudharabah adalah akad kerjasama usaha atau perniagaan antara

pihak pemilik dana (sahibul maal) sebagai pihak yang menyediakan modal

dana sebesar 100% dengan pihak pengelola modal (mudharib), untuk

diusahakan dengan porsi keuntungan akan di bagi bersama (nisbah) sesuai

dengan kesepakatan dimuka dari kedua belah pihak, sedangkan kerugian

(jika ada) akan ditanggung pemilik modal, kecuali jika diketemukan

adanya kelalaian atau kesalahan oleh pihak pengelola dana (mudharib),

seperti penyelewengan, kecurangan, dan penyalahgunaan dana.

Page 21: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

3

Dalam hal ini, pembiayaan mudharabah merupakan pembiayaan

yang diberikan BMT untuk nasabah atau pemohon dana dengan sistem

bagi hasil usaha yang mana BMT bertindak sebagai shahibul maal dan

nasabah bertindak sebagai mudharib yang nantinya dana tersebut dapat

digunakan untuk meningkatkan usaha mereka.

Pembiayaan mudharabah di BMT Tumang Cabang Tumang

merupakan salah satu produk pembiayaan yang banyak diminati oleh

masyarakat tumang dan sekitarnya. Tidak sedikit anggota yang tertarik dan

mengambil pembiayaan mudharabah untuk menambah modal usaha

mereka. Tentunya dengan tidak sedikitnya jumlah anggota dan jumlah

dana yang diambil untuk pembiayaan mudharabah, tidak menutup

kemungkinan menimbulkan berbagai permasalahan atau resiko-resiko

yang timbul seperti pembiayaan macet atau angsuran tersendat-sendat

terhadap pembiayaan tersebut.

Dari pembiayaan tersebut tidak sedikit pembiayaan yang

disalurkan mengalami masalah. Karena nasabah atau anggota tidak

mampu menyelesaikan pembiayaan sebagaimana mestinya atau

melampaui batas waktu yang ditentukan sesuai perjanjian pembiayaan

yang telah disepakati bersama sehingga menyebabkan pembiayaan

bermasalah. Tentunya adanya pembiayaan yang bermasalah diperlukan

suatu upaya penyelamatan atau penanganan khusus dalam pembiayaan

mudharabah bermasalah di BMT Tumang Cabang Tumang. Terdapat

beberapa upaya penyelamatan atau penanganan yang dilakukan oleh Tim

Page 22: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

4

Cabang Tumang dan apabila dari pihak cabang tidak mampu menangani

akan diserahkan kepada Tim Optimalisasi Pusat (TOP) yakni tim dari

pusat BMT Tumang yang menangani pembiayaan bermasalah. Maka dari

itu penulis tertarik untuk meneliti penanganan pembiayaan mudharabah

bermasalah yang berada di BMT Tumang Cabang Tumang.

Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk

mengetahui lebih dalam tentang prosedur pemberian pembiayaan

mudharabah, penyebab timbulnya pembiayaan mudharabah bermasalah

serta penanganan yang dilakukan oleh BMT Tumang cabang tumang

terhadap pembiayaan mudharabah bermasalah, yang di tuangkan dalam

tugas akhir ini dengan judul “ANALISIS PENANGANAN

PEMBIAYAAN MUDHARABAH BERMASALAH DI BMT

TUMANG”.

B. Rumusan Masalah

Agar pembahasan penelitian ini dapat terperinci dan terarah sesuai

dengan latar belakang permasalahan di atas, maka permasalahan dalam

penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah Prosedur Pemberian Pembiayaan Mudharabah di BMT

Tumang ?

2. Apa penyebab timbulnya pembiayaan mudharabah bermasalah di

BMT Tumang ?

3. Bagaimanakah penanganan terhadap pembiayaan mudharabah yang

bermasalah di BMT Tumang ?

Page 23: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

5

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas,

maka tujuan yang diharapkan yaitu:

1. Mengetahui prosedur pelaksanaan Pembiayaan Mudharabah di BMT

Tumang.

2. Mengetahui penyebab pembiayaan mudharabah bermasalah di BMT

Tumang.

3. Mengetahui penanganan terhadap pembiayaan mudharabah

bermasalah di BMT Tumang.

D. Kegunaan Penelitian

1. Bagi Penulis

Sebagai bahan masukan untuk menambah dan memperluas

pengetahuan penulis, khususnya berkaitan dengan masalah

pembiayaan yang bermasalah, serta menumbuhkan sikap

profesionalisme kerja melalui berfikir dan meningkatkan daya

penalaran dalam melakukan penelitian dan pemecahan masalah secara

ilmiah.

2. Bagi IAIN Salatiga

Sebagai karya ilmiah yang dapat dijadikan sebagai referensi maupun

tambahan informasi bagi civitas akademika IAIN Salatiga.

3. Bagi Lembaga BMT

Dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat atau kegunaan sebagai

bahan pertimbangan bagi karyawan dan manajemen dalam

Page 24: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

6

melaksanakan prosedur pembiayaan mudharabah serta penanganan

terhadap pembiayaan mudharabah yang bermasalah.

E. Metode Penelitian

Untuk menyusun tugas akhir ini penulis menggunakan beberapa

metode penelitian sebagai berikut:

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif.

Metode kualitatif digunakan untuk menjelaskan data-data yang

ditemukan dari sebuah objek penelitian. Menurut Chaer metode

kualitatif bertujuan untuk menemukan atau menyusun “teori-teori”

baru dari data-data penelitian yang digunakan, yaitu analisis

penanganan pembiayaan mudharabah bermasalah di BMT Tumang.

2. Metode penelitian

a. Observasi

Dalam penelitian, observasi diartikan sebagai pengamatan terhadap

pola perilaku manusia dalam situasi tertentu, untuk mendapatkan

informasi tentang fenomena yang diinginkan. Menurut Sugiyono

observasi merupakan proses untuk memperoleh data dari tangan

pertama dengan mengamati orang dan tempat pada saat dilakukan

penelitian. Peneliti mengamati secara langsung proses penanganan

pembiayaan mudharabah bermasalah yang berlangsung di BMT

Tumang.

Page 25: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

7

b. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dimana

pewawancara (peneliti atau yang diberi tugas melakukan

pengumpulan data) dalam mengumpulkan data mengajukan suatu

pertanyaan kepada yang diwawancarai. Wawancara dalam

penelitian survey dilakukan oleh peneliti dengan dengan cara

merekam jawaban atas pertanyaan yang diberikan kepada

responden. Peneliti mengajukan pertanyaan kepada responden

dengan pedoman wawancara, mendengarkan atas jawaban ,

mengamati perilaku dan merekam semua respon dari yang di survei

( sugiyono, 2016: 224). Penulis melakukan wawancara kepada

manager di BMT Tumang Cabang Tumang.

c. Studi Pustaka

Studi pustaka adalah mendapatkan data atau informasi dari media

buku atau pustaka kemudian mengumpulkan pengertian dan

penjelasan yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan oleh

penulis.

d. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya

monumental dari seseorang. Dalam penelitian ini penulis

mengambil data dokumentasi dari pihak BMT yang berupa tabel-

kolektibilitas pembiayaan di BMT Tumang Cabang Tumang.

Page 26: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

8

3. Sumber Data

a. Data Primer

Menurut sutrisno Hadi (2004:218) data primer adalah data yang

diperoleh secara langsung dari sumber yang diteliti, dengan

melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap

masalah yang dihadapi. Penulis mendapatkan gambaran umum

tentang BMT Tumang Cabang Tumang dan mengetahui proses

pelaksanaan pembiayaan mudharabah. Data diperoleh penulis pada

saat melakukan wawancara dengan Manager atau Marketing

Finance BMT Tumang Cabang Tumang.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari atau berasal dari

bahan kepustakaan. Data sekunder dalam penelitian ini adalah

buku, internet, dan bahan acuan lainnya yang berhubungan erat

dengan pembiayaan mudharabah di BMT Tumang Cabang

Tumang. Misalnya data yang diperoleh penulis adalah data anggota

atau nasabah di BMT Tumang cabang tumang dalam hal yang

berkaitan dengan pembiayaan mudharabah bermasalah.

F. Sistematika Penulisan

Pada penelitian Tugas Akhir ini penulis akan membaginya dalam 5

(lima) Bab, setiap bab saling berkaitan satu sama lain.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab ini dibahas tentang

beberapa sub bab antara lain adalah latar belakang masalah, rumusan

Page 27: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

9

masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika tugas

akhir.

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam bab ini akan dijelaskan

pengertian-pengertian serta teori-teori secara lebih spesifik. Dalam bab ini

juga dapat digunakan sebagai dasar acuan dalam melakukan penelitian.

BAB III GAMBARAN OBJEK PENELITIAN. Pada bab ini

menggambarkan mengenai gambaran umum mengenai objek penelitian

serta data-data deskriptif . gambaran umim ini menjelaskan tentang sejarah

singkat mengenai BMT Tumang, Visi dan Misi, struktur Organisasi BMT

Tumang cabang Tumang, serta produk-produk pada BMT Tumang.

BAB IV ANALISIS DATA. Dalam bab ini penulis memaparkan

tentang analisis prosedur pemberian pembiayaan mudharabah, faktor-

faktor penyebab pembiayaan mudharabah bermasalah serta penanganan

terhadap pembiayaan mudharabah yang bermasalah.

BAB V PENUTUP. Dalam bab ini berisi mengenai hasil-hasil

penelitian yang telah dilakukan dalam bentuk kesimpulan dan saran untuk

lembaga yang bersangkutan dan untuk penelitian sebelumnya.

Page 28: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

10

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Telaah Pustaka

Turmudi (2016), dengan judul : Manajemen Penyelesaian

Pembiayaan Bermasalah Pada lembaga Perbankan Syariah. Diperoleh

kesimpulan bahwa manajemen penyelesaian pembiayaan bermasalah dapat

dilakukan dengan: pertama, menerapkan standar pengendalian risiko,

pencegahan risiko pembiayaan juga dilakukan melalui peganalisaan

terhadap character dan capacity. Kedua, dapat dilakukan dengan

langkahlangkah (1) penjadualan kembali (rescheduling), (2) persyaratan

kembali (reconditioning), (3) penataan kembali (restructuring), (4)

penyelesaian melalui jaminan, dan (5) write off (hapus buku dan hapus

tagih).

Riyadi (2017), dengan judul : Analisis Implementasi Penanganan

Pembiayaan Mudharabah Bermasalah di KSPPS BMT Bina Ummat

Sejahtera Cabang Mijen Kudus. Diperoleh kesimpulan Penanganan

pembiayaan mudharabah bermasalah yang dilakukan oleh KSPPS BMT

Bina Ummat Sejahtera cabang Mijen Kudus meliputi pembiayaan

mudharabah, pemasaran pembiayaan mudharabah, prosedur pemberian

pembiayaan mudharabah, pengawasan dan pembinaan pembiayaan

mudharabah, pengelolaan pembiayaan mudharabah bermasalah dan

Page 29: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

11

penyelesaian pembiayaan mudharabah bermasalah sudah sesuai dan

berdampak positif.

Arifah (2017), dengan judul : Analisis Pembiayaan Mudharabah

Bermasalah pada BMT Mitra Hasanah Semarang. Diperoleh kesimpulan

Pembiayaan mudharabah dapat menjadi bermasalah karena beberapa

faktor internal dan faktor eksternal. Dan Penanganan pembiayaan

bermasalah yang dilakukan adalah sering dan senantiasa datang ke

anggota, mencari penyebab permasalahan usaha yang ada, memberi solusi

dan jalan pemecahannnya dengan cara 3R (Rescheduling, Reconditioning,

Restructuring).

Kolistiawan (2014), dengan judul : Tinjauan Syariah Tentang

Pembiayaan Bermasalah Di Perbankan Syariah. Diperoleh Kesimpulan

Upaya yang dilakukan oleh Bank Syariah untuk menangani pembiayaan

bermasalah dengan melakukan penyelamatan pembiayaan bermasalah

dengan upaya restrukturisasi apabila nasabah masih mempunyai itikad

baik dalam arti masih mau diajak kerjasama dalam upaya penyelamatan

pembiayaan bermasalah, akan tetapi jika nasabah sudah tidak beritikad

baik dalam arti tidak dapat diajak kerjasama dalam upaya penyelamatan

pembiayaan bermasalah maka bank syariah akan melakukan upaya

penyelesaian pembiayaan bermasalah.

Azhari (2012), dengan judul : Mekanisme Dan Cara Penyelesaian

Pembiayaan Bermasalah. Diperoleh Kesimpulan : Mekanisme dan cara

yang ditempuh terhadap pembiayaan yang bermasalah adalah dapat

Page 30: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

12

menyelesaikan dilakukan dengan di luar pengadilan dan dapat pula

diselesaikan di pengadilan. Di luar pengadilan dengan menempuh;

Alternative Dispute Resolution (ADR) meliputi; Negosiasi; Mediasi;

Konsiliasi dan Semacam usaha berdamai (ishlah) dan atau Badan

Arbitrase Syariah. Adapun di Pengadilan, khusus untuk ekonomi syariah

adalah di Pengadilan Agama.

Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam Tugas

Akhir ini dengan penelitian terdahulu selain pada objek penelitian atau

lokasi penelitian, penelitian ini fokus terhadap prosedur pemberian

pembiayaan mudharabah, penyebab timbulnya pembiayaan mudharabah

bermasalah serta penanganan BMT Tumang terhadap pembiayaan

mudharabah yang bermasalah.

B. Kerangka Teori

1. Baitul Maal Wattamwil

Baitul maal wattamwil (BMT) terdiri dari dua istilah, yaitu

baitul maal dan baitul tamwil. Baitul maal lebih mengarah pada usaha-

usaha pengumpulan dan penyaluran dana yang non profit, seperti

zakat, infaq dan shodaqoh (Sudarsono, 2003: 84). Sedangkan baitul

tamwil sebagai usaha pengumpulan dan penyaluran dana komersial.

Usaha-usaha tersebut menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari BMT

sebagai lembaga pendukung kegiatan ekonomi masyarakat kecil

dengan berlandaskan syariah.

Page 31: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

13

Secara singkat, bait al-mal merupakan lembaga pengumpulan

dana masyarakatyang disalurkan tanpa tujuan Profit. Sedangkat bait

at-tamwil merupakan lembaga pengumpulan dana (uang) guna

disalurkan dengan orientasi profit dan komersial (Sumiyanto, 2008:

15). Baitul Maal wat Tamwil sebenarnya merupakan dua kelembagaan

yang menjadi satu, yaitu lembaga Baitul Maal dan lembaga Baitut

Tamwil yang masing-masing keduanya memiliki prinsip dan produk

yang berbeda meskipun memiliki hubungan yang erat antara keduanya

dalam menciptakan suatu kondisi perekonomian yang merata dan

dinamis (Yunus, 2009: 33).

Baitul Maal yang sudah mengalami penyempitan arti ditengah

masyarakat ini hanya memiliki prinsip sebagai penghimpun dan

penyalur dana zakat, infaq, dan shadaqah. Sedangkan Baitut Tamwil

tidak jauh berbeda dengan prinsip-prinsip yang digunakan oleh Bank

Islam. Ada 3 prinsip yang dilaksanakan oleh BMT yaitu: Prinsip bagi

hasil, Prinsip jual beli dengan mark-up, dan prinsip non profit.

Menurut Ridwan (2006: 5) Didirikannya BMT bertujuan untuk

meningkatkan kualitas usaha ekonomi untuk kesejahteraan anggota

pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Pengertian tersebut

dapat dipahami mengingat BMT berorientasi pada upaya peningkatan

kesejahteraan anggota dan masyarakat. Anggota harus diberdayakan

supaya dapat mandiri.

Page 32: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

14

Adapun mengenai produk inti dari BMT adalah sebagai

penghimpunan dana dan penyaluran dana ( Yunus, 2009: 36).

a. Produk Penghimpunan dana

Yang dimaksud dengan produk penghimpunan dana di sini, berupa

jenis jenis simpanan yang dihimpun oleh BMT sebagai sumber

dana yang kelak akan disalurkan kepada usaha-usaha produktif.

Jenis simpanan tersebut antara lain:

1) Al Wadi’ah

Penabung memiliki motivasi hanya untuk keamanan uangnya

tanpa mengharapkan keuntungan dari uang yang ditabung.

Dengan sistem ini BMT tetap memberikan bagi hasil, namun

nisbah bagi penabung sangat kecil.

2) Al-Mudharabah

Penabung memiliki motivasi untuk memperoleh keuntungan

dari tabungannya, karena itu daya tarik dari jenis tabungan ini

adalah besarnya nisbah dan sejarah keuntungan bulan lau.

3) Amanah

Penabung memiliki keinginan tertentu yang diaqadkan atau

diamanahkan kepada BMT. Misal, tabungan ini dimintakan

kepada BMT untuk pinjaman khusus kepada kaum dhuafa atau

orang tertentu.

Page 33: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

15

b. Produk Penyaluran dana

Produk penyaluran dana dalam hal ini merupakan bentuk pola

pembiayaan yang merupkan kegiatan BMT dengan harapan dapat

memberikan penghasilan. Pola pembiayaan tersebut adalah:

1) Pembiayaan Mudharabah

Pembiayaan modal kerja yang diberikan oleh BMT kepada

anggota, dimana pengelolaan usaha sepenuhnya diserahkan

kepada anggota sebagai nasabah debitur. Dalam hal ini

anggota menyediakan usaha dengan sistem pengelolaannya

(manajemennya) Hasil keuntungan akan dibagi dua sesuai

dengan kesepakatan bersama (misal 70%:30% atau 65%:25%).

2) Pembiayaan Musyarakah

Pembiayaan berupa sebagian modal yang diberikan kepada

anggota dari modal keseluruhan. Pihak BMT dapat dilibatkan

dalam proses pengelolaannya. Pembagian keuntungan yang

proporsional dilakukan sesuai dengan perjanjian kedua belah

pihak.

3) Pembiayaan Murabahah

Pembiayaan yang diberikan kepada anggota untuk pembelian

barang-barang yang akan dijadikan modal kerja. Pembiayaan

ini diberikan untuk jangka pendek tidak lebih dari 6 sampai 9

bulan atau lebih dari itu. Keuntungan bagi BMT dipeoleh dari

harga yang dinaikan.

Page 34: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

16

4) Pembiayaanbai’BitsamanAjil

Pembiayaan ini hampir sama dengan pembiayaan murabahah,

yang berbeda adalah pola pembayarannya yang dilakukan

dengan cicilan dalam waktu yang agak panjang. Pembiayaan

ini lebih cocok untuk pembiyaan investasi, BMT akan

mendapatkan keuntungan dari harga barang yang dinaikan.

5) Pembiayaan al-Qardhul Hasan

Merupakan pinjaman lunan yang diberikan kepada anggota

yang benar-benar kekurangan modal kepada mereka yang

sangat membutuhkan untuk keperluan-keperluan yang sifatnya

darurat nasabah (anggota) cukup mengembalikan pinjamannya

sesuai dengan nilai yang diberikan oleh BMT.

2. Pembiayaan

Pembiayaan atau financing merupakan pendanaan yang

diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung

investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun

lembaga. Pembiayaan menurut kamus pintar ekonomi syariah,

pembiayaan diartikan sebagai penyediaan dana atau tagihan yang

dipersamakan dengan itu berupa: (a) transaksi bagi hasil dalam bentuk

mudharabah dan musyarakah; (b) transaksi sewa menyewa dalam

bentuk ijarah atau sewa beli dalam bentuk ijarah muntahiya bit tamlik;

(c) transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam,

istish’na,(d)transaksipinjammeminjamdalambentukpiutangqardh;

Page 35: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

17

dan (e) transaksi sewa menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk

transaksi multijasa (Asiyah, 2014:1).

Menurut sifat penggunaanya, pembiayaan dapat dibagi

menjadi dua hal berikut:

a) Pembiayaan produktif, yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk

memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk

peningkatan usaha, baik usaha produksi, perdagangan, maupun

investasi.

b) Pembiayaan Konsumtif, yaitu pembiayaan yang digunakan untuk

memenuhi kebutuhan konsumsi, yang akan habis digunakan untuk

memenuhi kebutuhan (Antonio, 2001: 160).

3. Pembiayaan Mudharabah

a. Pengertian Mudharabah

Al mudharabah berasal dari kata dharaba yang berarti

memukul atau berjalan. Sedang yang dimaksud dengan memukul

atau berjalan, yaitu seseorang yang memukulkan tangannya untuk

berjalan di muka bumi dalam mencari karunia Allah SWT

(Ridwan, 2004:96). Mudharabah yang disebut juga muqaradhah

secara bahasa berarti bepergian untuk urusan dagang. Secara istilah

mudharabah ialah akad kerja sama usaha antara dua pihak, dimana

pemilik dana (shahib al-mal) menyediakan dana kemudian

menyerahkannya kepada pengelola usaha (mudharib) untuk diputar

Page 36: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

18

sebagai usaha yang keuntungannya dibagi menurut kesepakatan

bersama (Huda, 2016: 98)

Pembiayaan mudharabah ialah akad kerjasama usaha antara

dua pihak, dimana pemilik dana (shahibul mal) menyediakan dana

kemudian menyerahkannnya kepada pengelola dana (mudharib)

untuk diputar sebagai usaha yang keuntungannya dibagi menurut

kesepakatan bersama. Sementara itu menurut konteks ekonomi

syariah, mudharabah adalah bentuk kerjasama antara BMT selaku

pemilik dana dengan anggotanya yang bertindak sebagai pengelola

usaha yang produktif dan halal.

Pembiayaan Mudharabah yakni hubungan kemitraan antara

BMT dengan anggota atau nasabah yang modalnya 100% dari

BMT. Atas dasar proposal yang diajukan nasabah, BMT akan

mengevaluasi kelayakan usaha dan dapat menghitung tingkat

nisbah yang dikehendaki. Jika terjadi resiko usaha, maka BMT

akan menanggung seluruh kerugian modal selama kerugian

tersebut disebabkan oleh faktor alam atau musibah di luar

kemampuan manusia untuk menanggulanginya. Namun jika

kerugian terjadi karena kelalaian manajemen atau kecerobohan

anggota atau nasabah, maka mudharabah yang akan menanggung

pengembalian modal pokoknya.

Page 37: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

19

Berikutinilandasansyar’imengenaimudharabahterdapat

dalam QS. Al – Muzammil (73): 20, QS. Al-Jumuah (62): 10, dan

QS. Al-Baqarah (2): 198 (Huda, 2016: 99).

Qs. Al Muzamil (73): 20

ن الض هل رأ نسإ إ اف إ ل نو

Dan yang lain berjalan di bumi mencari sebagian karunia Allah.

Qs Al Jumuah (62): 10

هل ار وا ن الض هل س رأ اٱ لل ااس ه اذو لض

إ ه س أ مه

Apabila shalat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di

bumi, carilah karunia Allah dan Ingatlah Allah banyak-banyak

agar kamu beruntung.

Qs Al Baqarah (2): 198

س ن ر نفن إ أنس الض س ه ي

Bukanlah suatu dosa bagimu mencari karunia dari tuhanmu.

b. Rukun Mudharabah

Kontrak mudharabah terjadi jika terpenuhi rukun kontrak

sebagai berikut:

Page 38: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

20

1) Penyedia dana (Shahibul mal) dan pengelola (Mudharib)

harus cakap Hukum

2) Pernyataan ijab dan qabul harus dinyatakan oleh para pihak

untuk menunjukan kehendak mereka dalam mengadakan

kontrak (akad).

3) Modal aialah sejumlah uang atau aset yang diberikan oleh

penyedia dana kepada mudharib untuk tujuan usaha dengan

syarat sebagai berikut:

1) Modal harus diketahui jumlah dan jenisnya.

2) Modal dapat berbentuk uang atau barang yang dinilai.

3) Modal tidak dapat berbentuk piutang dan harus

dibayarkan kepada mudharib, baik secara bertahap

maupun tidak, sesuai dengan kesepakatan dalam akad.

4) Keuntungan mudharabah adalah jumlah yang di dapat

sebagai kelebihan dari modal.

5) Kegiatan usaha oleh pengelola (mudharib), sebagai

perimbangan (muqabil) modal yang disediakan oleh

penyedia dana (Huda, 2016: 104)

c. Syarat Mudharabah

1. Pihak yang berakad, kedua belah pihak harus mempunyai

kemampuan dan kemauan untuk bekerjasama mudharabah.

2. Objek yang diakadkan:

a) Harus dinyatakan dalam jumlah atau nominal yang jelas

Page 39: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

21

b) Jenis pekerjaan yang dibiayai, dan jangka waktu kerjasama

pengelolaan dananya

c) Nisbah (porsi) pembagian keuntungan telah disepakati

bersama, dan ditentukan tata cara pembayarannya.

3. Sighat :

a) Pihak-pihak yang berakad harus jelas dan disebutkan

b) Materi akad yang berkaitan dengan modal, kegiatan usaha

atau kerja dan nisbah telah disepakati bersama saat

perjanjian (akad).

c) Resiko usaha yang timbul dari proses kerjasama ini harus

diperjelas pada saat ijab qabul, yakni bila terjadi kerugian

usaha maka akan ditanggung oleh pemilik modal dan

pengelola tidak mendapatkan keuntungan dari usaha yang

telah dilakukan.

d) Untuk memperkecil resiko terjadinya kerugian usaha,

pemilik modal dapat menyertakan persyaratan kepada

pengelola dalam menjalankan usahanya dan harus di

sepakati secara bersama (Yudiana, 2017: 67).

d. Jenis-Jenis al-mudharabah

Akad Kerjasama Mudharabah ini dibedakan dalam 2 jenis

(Yuniana, 2017: 66), yakni:

1) Mudharabah Muthlaqah, akad ini adalah perjanjian

mudharabah yang tidak mensyaratkan perjanjian tertentu

Page 40: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

22

(investasi tidak terikat), misalnya dalam ijab si pemilik modal

tidak mensyaratkan kegiatan usaha apa yang harus dilakukan

dan ketentuan-ketentuan lainnya, yang pada intinya

memberikan kebebasan kepada pengelola dana untuk

melakukan pengelolaan investasinya.

2) Mudharabah Muqayyadah, akad ini mencantumkan

persyaratan-persyaratan tertentu yang harus dipenuhi dan

dijalankan oleh si pengelola dana yang berkaitan dengan

tempat usaha, tata cara usaha, dan obyek investasinya (investasi

yang terikat).

Penyaluran mudharabah mempunyai beberapa ketentuan

sebagaimana berikut :

1. Dana mudharabah disalurkan oleh BMT kepada anggotanya

untuk usaha yang produktif

2. BMT bertindak sebagai pemilik dana yang membiayai

seluruh kebutuhan usaha.

3. Anggota BMT adalah sebagai pengelola usaha.

4. Tata cara dan jangka waktu pengembalian modal usaha

ditentukan berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak

(Huda, 2016: 100).

e. Risiko al-Mudharabah

Risiko yang terdapat dalam Al-Mudharabah, terutama pada

penerapannya dalam pembiayaan, relatif tinggi. Diantaranya:

Page 41: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

23

1. Side streaming, nasabah menggunakan dana itu bukan seperti

yang disebut dalam kontrak

2. Lalai dan kesalahan yang disengaja

3. Penyembunyian keuntungan oleh nasabah bila nasabahnya tidak

jujur (Antonio, 2001: 98).

Perjanjian Bagi Hasil

Keahlian atau Keterampilan

Modal 100%

Nisbah X% Nisbah Y%

Mengambil Modal Pokok

Gambar 2.1 Skema Pembiayaan Mudharabah

Sumber: Huda, Baitul Maal Wat Tamwil

Anggota

(Mudharib) BMT

Proyek Usaha

Pembagian

Keuntungan

Modal

Page 42: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

24

4. Sistem dan Prosedur Pembiayaan

Menurut Ridwan (2006:81) setiap permohonan dari anggota

BMT harus memenuhi berbagai tahapan dan persyaratan, sebagai

berikut:

a. Permohonan Pembiayaan

1) Surat permohonan pembiayaan anggota harus di isi lengkap

dan ditanda tangani oleh pemohon dan suami istri

2) Dalam kondisi tertentu, surat permohonan pembiayaan dapat

dimintakan tanda tangan dari pengurus RT atau takmir masjid

setempat

3) Daftar isian yang telah disediakan oleh BMT, di isi dengan

benar dang lengkap.

4) Mendapatkan persetujuan dari suami atau istri dengan

bermaterai 6.000,- untuk pembiayaan dalam kategori yang

besar.

5) Mendapatkan persetujuan dari bendaharawan pegawai, bagi

pembiayaan dalam kategori pegawai untuk pemotonan gaji.

6) Daftar lampiran-lampiran yang diminta oleh BMT telah

dipenuhi dengan baik. Daftar lampiran tersebut dapat berisi

dari:

a) Foto Copy KTP Suami Istri

b) Foto Copy Kartu Keluarga

Page 43: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

25

c) Foto Copy jaminan berupa BPKB atau sertifikat tanah

beserta bukti pembayaran pajak terakhir.

d) Daftar struk gaji bagi pegawai atau SK pengangkatan atau

kenaikan golongan bagi pegawai negeri atau swasta yang

telah ber SK.

e) Bukti atau izinusaha seperti AD/ART, HO, SIUP, TDP,

TDUP, NPWP, SIUJK bagi plafon tertentu.

f) Laporan keuangan perusahaan dua tahun terakhir serta

bulan terakhir (bagi anggota yang sudah mampu.

Menurut Huda (2016: 134) menyatakan ada dua cara yang

dapat yang dapat dilakukan oleh bagian pembiayaan untuk

memperoleh calon anggota penerima pembiayaan, yaitu walk in

client dan solitasi. Walk in client ialah calon anggota pembiayaan

datang sendiri ke kantor BMT untuk mendapatkan pelayanan dan

jasa. Solitasi adalah tindakan menjemput bola.

b. Penyelidikan dan analisa Pembiayaan

Setelah permohonan diisi dengan baik dan benar, maka

petugas BMT akan melakukan penelitian dan analisa (survey) atas

kewajaran dan konsistensi dari data dan informasi yang diterima

dari calon peminjam pada saat pengisian formulir permohonan

pembiayaan. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya

kesimpulan dan keputusan yang kurang benar. Berkas-berkas dan

dokumen analisis harus diperlakukan sesuai dengan sifat

Page 44: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

26

kerahasiaan, supaya berbagai kemungkinan yang akan terjadi

tidak tersebar keluar.

c. Keputusan atas permohonan pembiayaan

Setiap keputusan permohonan harus memperhatikan

penilaian syarat-syarat umum yang pada dasarnya tercantum

dalam laporan pemeriksaan pembiayaan dan analisis pembiayaan.

Pertimbangan atau informasi-informasi lainnya yang diperoleh

harus dibubuhkan secara tertulis.

d. Penolakan atas Permohonan Pembiayaan

Penolakan permohonan pembiayaan dapat terjadi karena

tidak memenuhi syarat yang telah ditentukan oleh BMT atau

masih ada kekurangan-kekurangan yang tidak dilengkapi. Semua

keputusan penolakan harus disampaikan secara tertulis kepada

calon peminjam dengan disertai alasan penolakan permohonan.

e. Persetujuan atas Permohonan Pembiayaan

Persetujuan atas permohonan pembiayaan adalah keputusan

BMT untuk mengabulkan sebagian atau seluruh permohonan

pembiayaan dari calon anggota atau anggota. Untuk melindungi

BMT dalam pelaksanaan keputusan tersebut, maka biasanya

ditegaskan lebih dahulu syarat-syarat fasilitas pembiayaan dan

prosedur yang harus ditempuh oleh anggota atau calon anggota.

Langkah-langkah yang harus diambil:

Page 45: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

27

1) Surat penegasan persetujuan permohonan pembiayaan kepada

pemohon yang mencatumkan syarat-syarat seperti plafon

fasilitas pembiayaan, jangka waktu, bentuk pinjaman, tujuan

penggunaan, dan bagi hasil atau besarnya keuntungan BMT.

2) Pengikatan jaminan dengan cara yang kuat.

3) Penandatangan perjanjian atau akad pembiayaan

4) Asuransi barang jaminan jika diperlukan.

f. Pencairan fasilitas pembiayaan

Pencairan fasilitas pembiayaan adalah transaksi

pemanfaatan atau pencairan pembiayaan yang telah disetujui oleh

BMT. Dalam praktiknya pencairan pembiayaan ini berupa

pembayaran dan atau pemindahbukuan atas beban rekening

pinjaman atau fasilitas lainnya. Bmt hanya menyetujui pencairan

pembiayaan anggota atau calon anggota bila syarat-syarat yang

harus dipenuhi dilaksanakan.

g. Pelunasan fasilitas Pembiayaan

Pelunasan pembiayaan adalah dipenuhinya semua

kewajiban utang anggota atau calon anggota terhadap BMT yang

berakibat hapusnya ikatan perjanjian pembiayaan. Perhitungan

semua kewajiban anggota atau calon anggota harus segera

diselesaikan sampai dengan tanggal pelunasannya meliputi hutang

pokok, hutang bunga atau bagi hasil, denda-denda jika ada dan

administrasi.

Page 46: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

28

Penyerahan kembali dokumen jaminan kepada anggota atau

calon anggota hanya dapat dilakukan setelah anggota atau calon

anggota benar-benar menyelesaikan semua kewajibannya.

Penyerahan dokumen jaminan tersebut harus dengan surat tanda

terima dan ditandatangani oleh yang berhak dan surat tanda terima

tersebut harus disimpan pada berkas pembiayaan (Huda, 2006:86).

5. Prinsip Analisis Pembiayaan

Penilaian pembiayaan oleh BMT dapat dilakukan dengan berbagai

cara untuk mendapatkan keyakinan tentang anggotanya, seperti

melalui prosedur penilaian yang benar dan sungguh-sungguh. Petugas

pembiayaan harus proaktif dalam mencari calon anggota yang sesuai

kriteria (5C) sehingga layak untuk dibiayai, penilaian dengan analisis

5C sebagai berikut :

1) Character (karakter atau Akhlak)

Karakter ini dapat dilihat dari interaksi kehidupan keluarga dan

para tetangganya. Untuk mengetahui lebih dalam adalah dengan

bertanya kepada tokoh masyarakat setempat atau para tetangga

tentang akhlak dari calon penerima pembiayaan.

2) Condition of Ekonomy (kondisi usaha)

Usaha yang dijalankan calon anggota pembiayaan harus baik.

Artinya, ia mampu mencukupi kebutuhan hidup keluarga,

menutupi biaya operasional usaha, dan memeiliki kelebihan dari

hasil usaha sehingga dapat menjadi penambah modal untuk

Page 47: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

29

berkembang. Terlebih lagi jika kelak mendapat pembiayaan dari

BMT, usaha tersebut dapat tumbuh lebih baik dan pada akhirnya ia

mampu melunasi kewajibannya.

3) Capacity (Kemampuan Manajerial)

Calon anggota pembiayaan mempunyai kemampuan manajerial,

andal, dan tangguh dalam menjalankan usaha. Biasanya wiraswasta

sudah dapat mengatasi permasalahan yang mungkin timbul dari

usahanya apabila sudah berjalan minimal dua tahun. Oleh karena

itu, kebijakan yang berlaku di BMT adalah apabila calon anggota

pembiayaan tersebut belum menjalankan usaha minimal dua tahun,

permohonan pembiayaannya tidak dapat diproses.

4) Capital (Modal)

Calon anggota pembiayaan harus mampu mengatur keuangannya

dengan baik. Ia harus dapat menyisihkan sebagian keuntungan

usahanya untuk menambah modal sehingga skala usahanya dapat

ditingkatkan.satu hal yang perlu di waspadai adalah apabila usaha

calon anggota pembiayaan yang sebagian besar struktur

permodalannya berasal dari luar (bukan modal sendiri), hal itu

rawan menimbulkan masalah.

5) Collateral (jaminan)

Petugas pembiayaan harus dapat menganalisis usaha calon anggota

dan sumber keuangannya. Untuk mengatasi kemungkinan sulitnya

proses pelunasan, BMT memerlukan jaminan. Ada dua fungsi

Page 48: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

30

jaminan. Pertama , sebagai pengganti pelunasan pembiayaan

apabila calon anggota sudah tidak mampu lagi. meskipun

demikian, BMT tidak dapat langsung mengambil alih jaminan

tersebut, tetapi memberikan tangguh atau tenggang waktu untuk

mencari alternatif lain yang disepakati bersama dengan

anggotanya. Kedua, sebagai pelunasan pembiayaan apabila

anggotanya melakukan tindakan wanprestasi ( Huda, 2016: 134-

135).

6. Pembiayaan Bermasalah

Pembiayaan bermasalah merupakan suatu peminjaman dana

yang tertunda atau ketidakmampuan peminjam untuk mengembalikan

dana atau kewajiban yang telah dibebankan kepadanya. Atau

pembiayaan bermasalah adalah suatu kondisi pembiayaan dimana

terdapat suatu penyimpangan utama dalam pembayaran kembali

pembiayaan yang berakibat terjadi keterlambatan dalam pengembalian,

atau diperlukan tindakan yuridis dalam pengembalian atau

kemungkinan terjadinya kerugian bagi BMT.

Sebagian besar pembiayaan bermasalah timbul karena hal-hal

yang terjadi pada pihak debitur, antara lain:

a. Menurunnya kondisi usaha bisnis perusahaan yang disebabkan

merosotnya kondisi ekonomi.

Page 49: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

31

b. Adanya salah urus dalam pengelolaan usaha bisnis perusahaan (

miss management).

c. Masalah pribadi debitur, misalnya perceraian, kematian, sakit, gaya

hidup yang boros dan lainnya.

d. Debitur memiliki banyak bidang usaha yang mengalami kegagalan

pada salah satu bidang bisnis sehingga berimplikasi pada bisnis

lainnya.

e. Kesalahan debitur dalam manajemen likuiditas di perusahaannya.

f. Faktor diluar kendali debitur misalnya bencana alam.

g. Karakter yang buruk sehingga tidak ada kemauan untuk membayar

angsuran pembiayaan (Susilo, 2017: 315).

Penyebab terjadinya pembiayaan bermasalah adalah karena

kesulitan keuangan yang dihadapi nasabah. Penyebab kesulitan

keuangan perusahaan nasabah dapat kita bagi dalam (a) faktor internal

dan (b) faktor eksternal (Arifin, 2009: 258).

a. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang ada di dalam perusahaan

sendiri, dan faktor utama yang paling dominan adalah faktor

manajerial. Timbilnya kesulitan-kesulitan keuangan perusahaan

yang disebabkan oleh faktor manajerial dapat dilihat dari beberapa

hal, seperti kelemahan dalam kebijakan pembelian dan penjualan,

lemahnya pengawasan biaya dan pengeluaran, kebijakan piutang

Page 50: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

32

yang kurang tepat, penempatan yang berlebihan pada aktiva tetap,

permodalan yang tidak cukup.

b. Faktor eksternal

Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berada diluar

kekuasaan manajemen perusahaan, seperti bencana alam,

peperangan, perubahan dalam kondisi perekonomian dan

perdagangan, perubahan-perubahan teknologi, dan lain-lain.

Untuk menentukan langkah yang perlu diambil dalam

menghadapi kredit macet terlebih dulu perlu diteliti sebab-sebab

terjadinya kemacetan. Bila kemacetan disebabkan oleh faktor

eksternal seperti bencana alam, bank tidak perlu lagi melakukan

analisis lebih lanjut. Yang perlu adalah bagaimana membantu

nasabah untuk segera memperoleh penggantian dari perusahaan

asuransi. Yang perlu diteliti adalah faktor internal, yaitu yang

terjadi karena sebab-sebab manajerial. Bila bank telah melakukan

pengawasan secara seksama dari bulan ke bulan, dari tahun ke

tahun, lalu timbul kemacetan, sedikit banyak terkait pula dengan

kelemahan pengawasan itu sendiri. Kecuali bila aktivitas

pengawasan telah dilaksanakan dengan baik, masih juga terjadi

kesulitan keuangan, perlu diteliti sebab-sebab kemacetan tersebut

lebih mendalam. Mungkin kesulitan itu disengaja pengusaha

mengalihkan penggunaan dana yang tersedia untuk keperluan

kegiatan usaha lain di luar obyek pembiayaan yang disepakati.

Page 51: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

33

Banyak cara yang dapat dilakukan oleh bank untuk

penyelesaian pembiayaan macet ini, tergantung pada berat

ringannya masalah yang dihadapi, serta sebab-sebab terjadinya

kemacetan. Apabila pembiayaan itu masih dapat diharapkan akan

berjalan baik kembali, maka bank dapat memberikan keringanan-

keringanan, misalnya menunda jadwal angsuran atau reschedulin

(Arifin, 2009: 260).

Secara umum penggolongan pembiayaan dibagi menjadi

empat kategori yakni, lancar, kurang lancar, diragukan, dan macet.

Pembiayaan lancar tidak termasuk kategori bermasalah, sehingga

prosedurnya berlaku umum (Ridwan, 2006: 97).

Penyelesaian penaganan pembiayaan dilakukan sesuai

dengan kolektabilitas pembiayaan sebagai berikut (Yudiana, 2017:

133) :

1) Pembiayaan lancar, dilakukan dengan cara:

a) Pemantauan usaha nasabah.

b) Pembinaan anggota dengan pelatihan-pelatihan.

2) Pembiayaan potensial bermasalah, dilakukan dengan cara:

a) Pembinaan anggota

b) Pemberitahuan dengan surat teguran

c) Kunjungan lapangan atau silaturahmi oleh bagian

pembiayaan kepada nasabah

Page 52: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

34

d) Upaya Preventif dengan penanganan rescheduling yaitu

penjadwalan kembali jangka waktu angsuran. Atau

reconditioning yaitu memperkecil margin keuntungan atau

bagi hasil.

3) Pembiayaan kurang lancar, dilakukan dengan cara:

a) Membuat surat teguran atau peringatan

b) Kunjungan lapangan

c) Upaya penyehatan dengan cara rescheduling dan

reconditioning

4) Pembiayaan diragukan atau macet, dilakukan dengan cara:

a) Rescheduling

b) Reconditioning

c) Dilakukan pengalihan atau pembiayaan ulang dalam

bentuk pembiayaan al qardhul hasan.

Page 53: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

35

BAB III

GAMBARAN OBJEK PENELITIAN

A. Sejarah KSPPS BMT TUMANG

Sistem perekonomian dan tatanan kehidupan yang dikedepankan

pada masa orde baru, ternyata tidak bisa memberikan jawaban akan

harapan terwujudnya masyarakat adil dan makmur. Sebagian besar dari

mereka tinggal diperkotaan, sehingga putaran uang dan aktivitas

perekonomian berpusat di kota. Sementara masyarakat desa, yang nota

bone merupakan mayoritas dari penduduk negeri ini, tidak mendapat

kesempatan dan perhatian yang proporsional, baik dari pemerintah

maupun dari para praktisi dunia usaha, sehingga masyarakat desa hanya

ditempatkan sebagai obyek pelengkap dari sistem pembangunan ekonomi

nasional.

Lembaga keuangan selama ini belum mampu diakses masyarakat

secara luas. Disamping itu belum adanya komitmen dari lembaga

perbankan untuk menciptakan usaha yang lebih adil untuk lebih

mensejahterakan masyarakat. Bunga Bank yang menjadi dasar operasional

perbankan (konvensional) juga masih menjadi perdebatan dikalangan umat

Islam.

Page 54: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

36

Hal ini sangat dirasakan juga oleh masyarakat Desa Tumang,

termasuk beberapa orang yang dalam menjalankan ekonominya berkutat

dengan rentenir atau istilah masyarakat Desa Tumang bank plecit.

Menyadari akan hal itu timbul pemikiran oleh beberapa orang

untuk memberikan alternatif sebagai wujud peran serta dalam

pembangunan masyarakat, yaitu dengan membentuk Baitul Maal wat-

Tamwil (BMT).

Awalnya, di sekitar bulan Februai 1997 bertempat dirumah dinas

Bpk. Suryanto, SH. di Kebayoran Baru Jakarta, telah berkumpul beberapa

orang Desa Tumang Yang bekerja di Jakarta, yaitu : Bpk. Mukhlas, SH;

Sdr. Adib Zuhairi, S.Sos; Sdr. Aris Munandar, SE; Sdr. Yunan AS., SH;

dan Sdr. Mulyadi, SE, yang berniat untuk berdiskusi membicarakan

perihal ide untuk membuat BMT di Desa Tumang. Dalam pertemuan

tersebut sepakat merekomendasikan Sdr. Adib Zuhairi membuat proposal.

Selanjutnya di rumah Bpk. Mukhlas, SH. di Tambun – Bekasi, Sdr.

Adib Zuhairi diminta untuk mensosialisasikan ke masyarakat Desa

Tumang dan mencari 3 (tiga) orang calon pengelola (harus S-1 sebagai

syarat pendirian BMT) yang rencananya akan diberikan pelatihan ataupun

magang di Jakarta.

Pada saat mencari calon, persoalan pertama timbul, yakni : ada

orang yang bersedia, tetapi kurang mempunyai kemampuan – dan ada

Page 55: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

37

yang mempunyai kemampuan, tetapi tidak bersedia. Akhirnya selama

kurang lebih 1 (satu) tahun tidak ada perkembangannya.

Pada pertengahan Juni 1998, saat pulang ke Desa Tumang Sdr.

Adib Zuhairi beserta teman-teman saat bertemu di Jakarta maupun yang

dari kota lain membicarakan kembali tentang rencana pendirian BMT yang

digagas tahun lalu itu, salah satunya dengan Bpk. M Munir Asrori yang

memberikan dorongan sepenuhnya dan segera dimulai. Karena

berdasarkan pengalaman sebelum-sebelumnya ide sebagus apapun bila

hanya sekedar ide dan diserahkan pada orang lain (tidak diurus dan

ditangani sendiri) seringkali tidak akan menghasilkan.

Rupanya berdasarkan ikhtiar yang dilakukan Sdr. Adib Zuhairi

melalui istikharoh, sudah semakin bulat niatnya untuk tidak kembali ke

Jakarta (sebelumnya bekerja di Jakarta) dan akan menjalankan rencana

mendirikan BMT di Desa Tumang.

Bukan hal yang kebetulan, kalau Alloh Swt. ternyata

mempertemukanSdr.AdibdenganSdr.Rifa’iShalehH.(oranginiadalah

kakak dari teman sekolah Bpk. Muklhas dan telah lama bergerak dalam

pengelolaan BMT di Klaten) saat sengaja bermain ke kota Klaten untuk

mencari informasi perihal pendirian BMT. Sdr. Rifa’I ini sangat

mendorong agar Sdr. Adib tidak kembali ke Jakarta dan bersama tokoh

masyarakat Tumang mendirikan BMT.

Page 56: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

38

Dorongan ini juga dibuktikan dengan kesiapan untuk membantu

mensosialisasikan dengan para tokoh masyarakat Tumang saat diadakan

pertemuan pada akhir bulan Juli 1998.

Bukan hal yang kebetulan pula, kalau Alloh Swt. juga memberikan

jalan melalui kondisi dimana pada saat yang bersamaan ada program P3T

(Proyek Penanggulangan Pengangguran Tenaga Terampil) dari Disnaker-

Boyolali, dan oleh Bpk. Hartono (Direktur PINBUK Boyolali) mendorong

agar calon pengelola mendaftar, yaitu : Sdr. Adib Zuhairi, Sdr. Agus

Wiratno, Sdr. Haris Darmawan, Sdr. Joko Sriyanto, dan Sdri. Yuni

Widiyati.

Alhamdulillah ke-5 orang calon tersebut diterima untuk mengikuti

pelatihan BMT se-Jawa Tengah di Donohudan-Boyolali. Setelah selesai

pelatihan ke-5 orang tersebut memperoleh gaji Rp. 300.000,-/bulan selama

7 (tujuh) bulan, dimana saat-saat tersebut BMT TUMANG sudah

beroperasi. Setelah 7 bulan selesai dan tidak memperoleh gaji dari P3T,

dan bekerja di BMT, pihak BMT hanya mampu memberikan honor

masing-masing sebesar Rp. 40.000,-

Selanjutnya pada hari Sabtu Pon, tanggal 1 Agustus 1998 diadakan

pertemuan lanjutan di rumah Bpk. Ali Sya’ni dengan beberapa warga

masyarakat yang dianggap sukses secara ekonomi untuk bergabung

menjadi anggota pendiri. Dalam pertemuan tersebut setuju untuk :

Page 57: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

39

1. Membentuk BMT di Desa Tumang – Kel. Cepogo – Kec. Cepogo –

Kab.Boyolali, bahkan langsung menyepakati untuk memberikan nama

BMT TUMANG.

2. Mengadakan iuran per-orang Rp. 500.000,- sebagai simpanan pokok,

dan dapat diangsur

3. Menunjuk peserta pertemuan yang dianggap mempunyai kompetensi

dibidang masing-masing, yaitu : Bpk. MS. Zuhri sebagai Ketua; Ibu

Dwi Rochmawathy sebagai Sekretaris; Bpk. Busroni sebagai

Bendahara; dan Bpk. Soewandi, Bpk. Sunarno, Bpk. Supri Haryanto

sebagai Anggota. Serta Sdr. Adib Zuhairi sebagai Pengelola.

Simpanan pokok yang disepakati terkumpul sebesar Rp.

7.050.000,- dan BMT mulai beroperasi pada tanggal 1 Oktober 1998, yang

sehari sebelumnya yaitu tanggal 30 September 1998 diresmikan oleh

Kakandep Koperasi Kab. Boyolali dengan nama : Koperasi Serba Usaha

(KSU) BMT TUMANG, dan beralamat di Jl. Melati No.12, Desa Tumang-

Kel. Cepogo-Kec. Cepogo-Kab. Boyolali (menumpang di Kantor

Kalurahan Cepogo).

Selanjutnya untuk memperkuat permodalan dalam mengoperasikan

BMT, pengurus menghubungi beberapa orang lagi untuk diajak bergabung

menjadi Badan Pendiri.

Page 58: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

40

B. Profil Lokasi BMT Tumang

a. Nama Lembaga : KSPPS BMT TUMANG

b. Tanggal Pendirian : 1 Oktober 1998

c. Alamat Kantor Pusat : Jl. Boyolali – Semarang Km. 1 Penggung

Boyolali Telp. (0276) 323034

d. Alamat Kantor Cabang :

1) Tumang : Jl. Melati, Tumang, Cepogo, Boyolali Telp. (0276)

323335.

2) Cepogo : Boyolali-Magelang Km 10 Cepogo, Boyolali Telp.

(0276) 323454.

3) Ampel : Boyolali – Semarang km. 10 gladagsari, ampel boyolali.

Telp (0276) 330626.

4) Andong : Jl. Raya Kacangan, Andong Boyolali (Barat Ps.

Kacangan). Telp (0271) 7893025.

5) Kartasura : Jl. Ahmad Yani No. 308 Pabelan Kartasura (Komplek

Assalam Hypermart). Telp (0271) 7452819.

6) Salatiga : Jl. Sukowati No. 9 Salatiga. Telp (0298) 312729.

7) Delanggu : Raya Solo- Jogja Km 21 (selatan Ps. Delanggu)

Delanggu Klaten. Telp (0272) 554358.

8) Selo : Jl. Boyolali – Magelang Km. 18 Selo, Boyolali. Telp (0276)

3295240.

9) Suruh : Jl. Raya Suruh – Karangnggede No. 07 Banggirejo Suruh

Semarang. Telp (0298) 317434.

Page 59: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

41

10) Solo : Jl. Brigjend Sudiarto No. 73 D, Joyosuman, (utara Soto

Gading) Solo. Telp (0271) 2931242.

11) Grabag : Jl. Kh. Syiraj Grabag Magelang. Telp (0293) 310830.

12) Simo : Jl. Singoprono Raya 01 Pelem Simo Boyolali. Telp (0276)

3280086.

13) Karangpandan : Jl. Lawu no. 85 Karangpandan Karanganyar. Telp

(0271) 4990222.

14) Jatinom : Jl. Pasar Gabus, Krajan Jatinom, Klaten. Telp (0272)

3359690.

15) Musuk : Jl. Raya Boyolali – Drajitan Km. 5 Tampir Barat Musuk

Boyolali. Telp (0276) 3280340.

16) Sragen : Jl. Sukowati No. 323 Kauman, Sragen. Telp (0271)

8961279.

17) Wedi : Jl. Ahmad Yani No. 18 Pandes, Wedi, Klaten. Telp (0272)

3391140.

C. Kelengkapan Organisasi

1. No. Badan Hukum : 242/BH/KDK.11.25/IV/1999

2. NPWP : 02.014.0381.4-527.000

3. Waktu operasional : Senin – Jumat Pukul 08.00 – 16.00

4. Wilayah Kerja : Jawa Tengah

5. Perubahan anggaran dasar : 02/PAD/VIV/I/2011 (koperasi jasa

keuangan syariah) (KJKS) BMT TUMANG Tingkat Provinsi Jawa

Tengah.

Page 60: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

42

6. Perubahan anggaran dasar :155/Lap-PAD/VII/2016 (koperasi simpan

pinjam pembiayaan syariah) (KSPPS) BMT TUMANG, Tingkat

Nasional.

7. Logo :

Gambar 3.2 Logo BMT Tumang

D. Visi dan Misi BMT Tumang

1. Visi

Menjadi Lembaga Keuangan syariah yang Mandiri, Modern, dan

Sejahtera.

2. Misi

a) Mewujudkan lembaga keuangan syariah mandiri, modern, amanah

dan sejahtera.

b) Mengembangkan SDM yang tangguh, profesional, dan berdaya saing

tinggi.

c) Meningkatkan sarana dan prasarana yang memadai untuk

mendukung operasional BMT.

Page 61: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

43

E. Keunggulan BMT Tumang

1. Sistem dan kinerja BMT berpegang pada prinsip dasar yang

berlandaskan syariah

2. BMT menjauhkan dari sitem riba, maysir, gharar : yang melanggar

prinsip fiqh alghunmu bil ghurmi (keuntungan muncul bersama resiko)

atau al kharaj bi dhaman (hasil muncul bersama beban) yaitu dengan

sistem bagi hasil.

3. Dengan menitipkan dana di BMT Tumang dana aman, bermanfaat dan

insyaallah barokah.

4. Pelayanan maksimal, siap mengambil dan mengantar.

F. Susunan Organisasi

Adapun struktur organisasi KSPPS BMT Tumang Cabang Tumang

adalah sebagai berikut:

Manager Cabang Tumang : Wahyuning Satriasih

Admin : Atiqoh Retno D

BO : Rian Kurniasih

Customer Service : Heri Listiyawan

Teller/Kasir : 1. Diana Istiana

2. Muhammad Afif Muhtar

Marketing Finance :1. M Khoirudin

2. Budi ardiana

Page 62: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

44

3. Asih Rohatin

4. Ika Kristiyana

Marketing Funding :1. Dwi Nyik Riyanti

2. Siti Komariah

3. Lailatul Khasanah

4. Utamiyatun

G. Produk BMT Tumang

1. Produk simpanan BMT Tumang

a. Simpanan Sukarela (Sikala)

Simpanan Mudharabah Al Mutholaqoh adalah Simpanan

berdasarkan kaidah syari’ah mudharabah al-muthlaqah, dimana

mudharib memberikan kepercayaan kepada BMT TUMANG untuk

memanfaatkan dana yang dapat digunakan dalam bentuk

pembiayaan secara produktif, dapat memberikan manfaat pada

anggota yang lain secara halal dan profesional. Laba dari

pembiayaan dibagi antara anggota dengan BMT sesuai nisbah (bagi

hasil) yang disepakati di awal. Simpanan ini dapat diambil sewaktu-

waktu.

Simpanan Sikala adalah dana yang dihimpun oleh BMT dari anggota

dan penarikannya dapat dilakukan sewaktu-waktu.

Manfaat:

1. Aman, Manfaat, Menguntungkan dan InsyaAllah Barokah

Page 63: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

45

2. Bagi hasil yang kompetitif (bersaing) sesuai dengan ketentuan

syariah

3. Menolong sesama tanpa harus mengurangi keuangan anda

4. Bebas biaya administrasi

Syarat Pembukaan Rekening :

a. Menjadi anggota BMT TUMANG

b. Membayar simpanan pokok Rp. 10.000,- dan simpanan wajib

Rp.5.000,-

c. Setoran selanjutnya minimal Rp. 1.000,-

d. Mengisi dan menandatangani formulir pembukaan rekening

e. Perorangan melampirkan fotocopy KTP atau identitas diri

lainnya

f. Lembaga menyerahkan identitas yang ditentukan oleh KJKS

BMT TUMANG

Bagi Hasil :

1) InsyaAllah halal dan barokah.

2) Anggota penyimpan akan mendapatkan bagi hasil simpanan

sesuai dengan kesepakatan.

3) Besarnya bagi hasil simpanan ditetapkan menurut keuntungan

KJKS BMT TUMANG dengan nisbah antara BMT : anggota

adalah 70 : 30.

Page 64: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

46

4) Bagi hasil yang dimaksud akan diperhitungkan setiap akhir

bulan dan akan ditambahkan secara otomatis ke rekening

simpanan anggota setiap awal bulan.

b. Simpanan Mudharabah Berjangka

Simpanan mudharabah berjangka (Deposito) adalah simpanan

berdasarkan kaidah syariah mudharabah al-muthlaqah, dimana

mudharib memberikan kepercayaan kepada BMT Tumang untuk

memanfaatkan dana yang dapat digunakan dalam bentuk

pembiayaan secara produktif, dapat memberikan manfaat pada

anggota sesuai ketentuan syariah. Laba dari pembiayaan dibagi

antara anggota dengan BMT sesuai nisbah (bagi jasil) yang di

sepakati di awal.

Manfaat :

1) Aman, menguntungkan dan insyaallah barokah

2) Bagi hasil yang kompetitif (bersaing) sesuai dengan ketentuan

syariah.

3) Menolong sesama tanpa harus mengurangi keuangan anda.

4) Bebas biaya administrasi.

Ketentuan atau Persyaratan :

a. Menjadi anggota KJKS BMT Tumang.

b. Simpanan minimal Rp. 1.000.000,-

c. Mengisi dan menandatangani formulir pembukaan rekening.

d. Melampirkan fotocopy KTP atau identitas diri lainnya.

Page 65: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

47

Nisbah

Tabel 3.1 Nisbah Simpanan Berjangka atau Deposito

Jangka Waktu Nisbah Penyimpan

1 Bulan 35 %

3 Bulan 40 %

6 Bulan 42,5 %

12 Bulan 45 %

Waktu dan nisbah bisa disepakati antara BMT dan Penyimpan

c. Simuda Mapan

Simuda Mapan adalah produk simpanan di KSPPS BMT Tumang

dengan prinsip akad mudhrabah mutlaqah, yaitu perjanjian

mudharabah yang tidak mensyaratkan perjanjian tertentu (investasi

tidak terikat). Simpanan tersebut direncanakan khusus untuk

kebutuhan anggota di waktu yang akan datang.

Manfaat Simuda Mapan:

1) Dengan akad mudharabah muthlaqah penyimpanan dapat

memperoleh bagi hasil dari hasil usaha KSPPS BMT Tumang

yang insyaallah halal dan barokah.

2) Bagi hasil yang diterima setiap bulannya akan ditambahkan ke

simpanan, sehingga akan meningkatkan saldo pokok simpanan,

yang secara otomatis akan menambah bagi hasil secara

proposional.

Page 66: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

48

Ketentuan SimudaMapan

a) Menjadi anggota KSPPS BMT Tumang.

b) Setoran minimal setiap bulan Rp. 50.000,-

c) Jangka watu dan ketentuan nisbah bagi hasil penyimpan ( 1-2

tahun: 35%, 3-5 tahun 40%, diatas 5 tahun : 45%).

SimudaMapan Terdiri Dari :

1. Simpanan Idul Fitri

Simpanan yang digunakan untuk keperluan di hari raya idul fitri.

2. Simpanan Idul Qurban

Simpanan yang digunakan untuk keperluan di hari raya idul

qurban. Misalnya untuk pembelian hewan qurban.

3. Simpanan Pendidikan

Simpanan yang diperuntukan untuk biaya pendidikan

4. Simpanan Haji atau Umrah

Merupakan simpanan yang diperuntukan untuk calon jamaah haji.

2. Produk pembiayaan BMT Tumang

a. Pembiayaan Investasi

1) Pembiayaan Mudharabah

Mudharabah adalah akad kerjasama suatu usaha antara dua pihak,

dimana pihak pertama yang menyediakan seluruh modal (BMT)

dan pihak kedua yang bertindak selaku pengelola (Angoota).

Keuntungan usaha di bagi diantara mereka sesuai kesepakatan

yang dituangkan dalam kontrak.

Page 67: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

49

Ketentuan Pembiayaan :

a) Pembiayaan disalurkan oleh BMT kepada pihak lain untuk

suatu usaha yang produktif.

b) BMT sebagai pemilik dana mempunyai 100% kebutuhan

usaha, sedangkan anggota bertindak sebagai pengelola usaha.

c) Jangka waktu usaha, tata cara pengembalian dana, dan

pembagian keuntungan ditentukan berdasarkan kesepakatan

kedua belah pihak (BMT dengan Anggota).

d) Anggota boleh melakukan bebrbagai macam usaha yang telah

disepakati bersama dan sesuai dengan syariah dan BMT tidak

ikut serta dalam manajemen perusahaan atau proyek tetapi

emmpunyai hak untuk melakukan pembinaan dan

pengawasan.

e) Jumlah dana pembiayaan harus dinyatakan dengan jelas

dalam bentuk tunai bukan piutang.

f) Biaya operasional dibebabnkan kepada anggota.

2) Pembiayaan Musyarakah

Pembiayaan Musyarakah adalah akad kerjasama permodalan

usaha antara BMT dengan satu atau beberapa pihak sebagai

pemilik modala pada usaha tertentu untuk menggabungkan modal

dan melakukan usaha bersama dalam suatu keanggotaan, dengan

nisbah pembagian hasil sesuai kesepakatan para pihak, sedang

kerugian ditanggung oleh pemilik modal sepanjang bukan

Page 68: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

50

merupakan kelalaian penerima pembiayaan, tetapi musyarik tetap

berkewajiban mengembalikan pokok pembiayaan.

Rukun dan Syarat Musyarakah antara lain:

1. Pihak yang berakad

a. Para pihak yang melakukan akad musyarakah harus dalam

kondisi cakap hukum

b. Kompeten dalam memberikan atau diberikan kekuasaan

perwakilan

2. Obyek yang diakadkan

a. Modal yang diberikan dalam bentuk uang tunai, emas,

perak atau yang nilainya sama,

b. Modal dapat pula berupa aset perdaganggan, yakni a.i.

barang-barang, properti, perlengkapan, dan sebagainya

termasuk pula aset tidak berwujud a.i. hak paten dan

lisensi.

c. Partisipasi para anggota dalam pekerjaan musyarakah

adalah sebagai hukum dasar, dan tidak diperkenankan bagi

salah satu dari mereka untuk mencantumkan

ketidakikutsertaan anggota lainnya, namun demikian

terhadap kesamaan kerja bukanlah syarat utama.

Dibolehkan seorang anggota melaksanakan porsi

pekerjaan yang lebih besar dan banyak dibandingkan

dengan anggota lainnya, sehingga dalam hal ini anggota

Page 69: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

51

tersebut dapat mensyaratkan bagian keuntungan tambahan

bagi dirinya,

3. Sighat

a. Berbentuk pengucapan yang menunjukan tujuan.

b. Akad dianggap sah jika diucapkan secara verbal, atau

dilakukan secara tertulis dandisaksikan.

b. Pembiayaan Jual beli

1) Pembiayaan Murabahah

Murabahah adalah menjual suatu barang dengan menegaskan

harga belinya kepada pembeli dan pembeli membayarnya dengan

harga yang lebih sebagai laba.

Ketentuan Umum Murabahah: :

a) BMT Tumang dan Anggota harus melakukan akad murabahah

yang bebas riba.

b) Barang yang diperjual belikan tidak diharamkan oleh syariah

islam.

c) BMT Tumang membiayai sebagian atau seluruh harga

pembelian barang yang telah disepakati kualifikasinya.

d) BMT Tumang membeli barang yang diperlukan anggota atas

nama bank sendiri, dan pembelian ini harus sah dan bebas riba.

e) BMT Tumang harus menyampaikan semua hal yang berkaitan

dengan pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara

hutang.

Page 70: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

52

f) BMT Tumang kemudian menjual barang tersebut kepada

anggota dengan harga jual senilai harga beli plus

keuntungannya. Dalam kaitan ini BMT Tumang harus

memberitahu secara jujur harga pokok brang kepada anggota

berikut biaya yang diperlukan.

g) Anggota membayar harga barang yang telah disepakati

tersebut pada jangka waktu tertentu yang telah disepakati.

h) Untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan atau kerusakan

akad tersebut, pihak BMT Tumang dapat mengadakan

perjanjian khusus dengan anggota.

i) Jika BMT Tumang hendak mewakilkan kepada anggota untuk

membeli barang dari pihak ketiga, akad jual beli murabahah

harus dilakukan setalah branag, secara prinsip, menjadi milik

BMT Tumang.

Kelebihan Pembiayaan murabahah di KSPPS BMT Tumang:

a) Akad murabahah sesuai syariah

b) Proses mudah

c) Angsuran fleksibel bisa tiap bulan atau per 3 bulan atau

akhir periode

d) Harga jual bersaing

e) Bisa pilih merk dan model sesuai selera

f) Asuransi / Taawun

g) Insyaallah berkah

Page 71: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

53

h) Berupa perlengkapan rumah tangga (alat elektronok,

meubel), Investasi ( tanah, rumah), sarana kerja (

kendaraan, mesin produksi).

2) Pembiayaan Salam

Pembiayaan Salam adalah tagihan anggota terhadap BMT atas

transaksi jual beli barang dengan cara pemesanan antara

penjual dan pembeli dengan pembayaran dimuka dan

pengiriman barang oleh penjual dilakukan di belakang atau

kemudian, dengan ketentuan bahwa spesifikasi barang di

sepakati pada akad transaksi salam.

3) Pembiayaan Istishna

Pembiayaan istishna adalah tagihan atas akad transaksi jual beli

barang dalam bentuk pemesanan pembuatan barang dengan

kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan

(pembeli) dan penjual yang cara pembayarannya dapat dilakukan

di muka, diangsur, atau ditangguhkan sampai jangka waktu

tertentu.

c. Pembiayaan Jasa atau Sewa

1) Pembiayaan Ijarah

Pembiayaan ijarah adalah akad sewa menyewa antara muajir

(peyewa) dengan musta’jir (yang menyewakan) atas ma’jur

(objek sewa) untuk mendapatkan imbalan atas barang atau jasa

yang disewakannya. Ijarah meupakan akad pemindahan hak guna

Page 72: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

54

(manfaat) atas suatu barang atau jasa dalam waktu tertentu

memalui pembayaran sewa/upah, tanpa diikuti dengan

pemindahan kepemilikan. Kewajiban dalam pembiayaan Ijarah

antara lain:

a) BMT sebagai Pemberi Sewa :

1. Menyediakan aset yang disewakan

2. Menanggung biaya pemeliharaan aset

3. Menjamin bila terdapat cacat pada aset yang disewakan

b) Kewajiban anggota sebagai penyewa

1. Membayar sewa dan bertanggung jawab untuk menjaga

keutuhan aset yang disewa serta menggunakannya sesuai

kontrak

2. Menanggung biaya pemeliharaan aset yang sifatnya ringan

(tidak materil)

3. Jika aset yang di sewa rusak, bukan karena pelanggaran dari

penggunaan dibolehkan, juga bukan karena kelalaian pihak

penyewa dalam menjaganya, ia tidak bertanggung jawab

atas kesusakan tersebut.

2) Pembiayaan Ijarah Muntahiyah Bittamlik

Pembiayaan Ijarah Muntahiyah Bittamlik adalah perjanjian sewa

beli suatu barang antara BMT dengan Anggota, calon anggota,

atau BMT lain yang di akhiri dengan perpindahan hak milik objek

sewa dari BMT kepada anggota, calon anggota atau BMT lain.

Page 73: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

55

d. Pembiayaan Qordh

Pembiayaan Qardh adalah kegiatan transaksi dengan akad pinjaman

dana non komersial di mana si peminjam mempunyai kewajiban

untuk membayar pokok dana yang dipinjam kepada BMT yang

meminjamkan tanpa imbalan atau bagi hasil dalam waktu tertentu

sesuai kesepakatan. Secara Syariah peminjam hanya berkewajiban

membayar kembali pokok pinjamannya, walaupun syariah

membolehkan peminjam untuk untuk memberikan imbalan sesuai

dengan keikhlasannya, tetapi Lembaga Keuangan pemberi qard tidak

diperkenankan untuk meminta imbalan apapun.

H. Standar Operasional Prosedur Pembiayaan Mudharabah

1. Anggota

a. Menyampaikan tujuan untuk kebutuhan dana sebagai modal kerja

untuk suatu proyek tertentu. Anggota menjelaskan tentang proyek

yang akan dikerjakan, pihak pihak yang terlibat dan tujuan

proyek, pihak yang akan memanfaatkan proyek, pengalaman

anggota dalam melaksanakan proyek sejenis atau pengalaman

anggota dalam proyek lain, keuntungan yang dapat diraih dari

proyek ini dan sumber dana untuk mengembalikan modal

tersebut.

b. Menyertakan data-data perusahaan (Neraca, laba/Rugi) dan

spesifikasi proyek (cash flow, asumsi pendapatan, biaya

Page 74: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

56

laba/rugi). Keseluruhan proposal harus dapat menggambarkan

kegiatan proyek secara lengkap dan akurat (SOP BMT Tumang).

2. Account Officer

Menganalisis kelayakan bisnis anggota, histori usaha atau anggota

baik dari segi kualitatif dan kuantitatif serta kelayakan proyek atau

usaha yang akan dikerjakan anggota.

3. Unit Support (Administrasi Pembiayaan, Legal) :

a. Menganalisis anggota dari segi yuridis maupun kelengkapan atau

perizinan dan keabsahan proyek, juga kelengkapan dokumentasi

perusahaan dalam bidang hukum dan kelayakan jaminan yang

diajukan oleh anggota.

b. Hasil pemeriksaan unit support akan disampaikan pada account

officer, selanjutnya berdasarkan informasi tersebut dan analisis

kualitatif atau kuantitatif account officer akan mempresentasikan

kepada komite.

4. Komite Pembiayaan

a. Bila permintaan anggota dianggap tidak layak, maka seluruh

permintaan ini dapat dianggap tidak layak untuk mendapat fasilitas

mudharabah. maka seluruh dokumen dikembalikan pada anggota,

account officer menyampaikan penolakan tersebut kepada

anggota.

Page 75: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

57

b. Bila permintaan anggota dianggap layak serta memenuhi kriteria,

komite akan memberikan persetujuan yang khususnya

menyangkut:

1) Jumlah modal anggota

2) Jumlah modal BMT

3) Jangka waktu kerjasama

4) Nisbah bagi hasil dari keuntungan atau pendapatan proyek

5) Persyaratan lain yang harus dipenuhi anggota

5. Account Officer

a. Berdasarkan persetujuan komite, Account Officer mengirimkan

informasi persetujuan mudharabah kepada anggota.

b. Setelah meminta informasi persetujuan, bila anggota setuju maka

anggota akan mempersiapkan kelengkapan dokumen untuk akad.

c. Bagian administrasi pembiayaan mempersiapkan akad

mudharabah, yaitu perjanjian bagi hasil antara BMT dengan

anggota.

d. Setelah akad ditandangani, anggota diminta untuk menyerahkan

slip permohonan realisasi pembiayaan mudharabah kepada kasir.

e. Selama proyek berjalan account officer diwajibkan untuk turut

terlibat, monitoring perkembangan proyek, pendapatan proyek

serta biaya yang dikeluarkan.

f. Selama proyek berjalan anggota akan melakukan pembayaran bagi

hasil kepada BMT sesuai nisbah yang telah disepakati bersama.

Page 76: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

58

g. Pembayaran pokok dilakukan secara angsuran atau di akhir

periode selesainya jangka waktu kerjasama sesuai akad perjanjian

(SOP BMT Tumang)

I. Prosedur Pemberian Pembiayaan Mudharabah di BMT Tumang

Prosedur Pemberian pembiayaan mudharabah di BMT Tumang

cabang Tumang adalah sebagai berikut:

1. Pengajuan proposal atau permohonan pembiayaan

Anggota atau calon anggota datang ke kantor BMT Tumang

Cabang Tumang dengan membawa dokumen-dokumen sebagai syarat

untuk mengajukan permohonan pembiayaan mudharabah yang

diserahkan kepada Customer Service, dokumen tersebut diantaranya

Fotokopi KTP suami atau istri, fotokopi kartu keluarga (KK) , fotokopi

surat nikah bagi yang sudah menikah atau berkeluarga dan bagi yang

belum menikah dengan membawa surat persetujuan dari orang tua yang

bisa berupa KTP kedua orang tua , beserta membawa fotokopi surat

atau bukti jaminan. Dokumen-dokumen tersebut akan diperiksa telebih

dahulu oleh Customer Service sebelum diserahkan ke bagian

administrasi atau bagian tim Account Officer, beserta anggota mengisi

formulir permohonan pembiayaan mudharabah.

Persyaratan yang telah dilampirkan dan sesuai dengan ketentuan

beserta formulir permohonan pembiayaan mudharabah diserahkan

kebagian administrasi atau tim Account Officer dan menunggu proses

persetujuan permohonan pembiayaan mudharabah. Jika permohonan

Page 77: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

59

pembiayaan mudharabah ditolak, pihak BMT Tumang akan

mengembalikan dokumen-dokumen yang telah diserahkan

2. Penyelidikan berkas jaminan tim Account Officer

Penyelidikan berkas jaminan bertujuan untuk mengetahui berkas

dokumen yang diajukan lengkap dan sesuai persyaratan. Jika menurut

pihak BMT belum lengkap maka calon anggota diminta untuk

melengkapinya.

Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah kebenaran dan keaslian dari

berkas-berkas tersebut seperti KTP, kartu keluarga (KK), surat nikah

maupun surat-surat jaminan. Selain itu juga menilai apakah jumlah

pembiayaan yang diminta relevan dengan jaminan.

3. Pelaksanaan dan peninjauan ke lokasi (Survey)

Langkah selanjutnya adalah melakukan peninjauan ke lokasi

tempat pemohon pembiayaan mudharabah. Pada saat melakukan

peninjauan Account Officer harus mencari dan menggali informasi

sebanyak mungkin keadaan anggota atau calon anggota, baik tempat

tinggalnya, usaha atau pekerjaan anggota, aset yang dimiliki oleh

anggota atau calon anggota pembiayaan. Selain itu Account Officer juga

melakukan survey kondisi lingkungan tempat tinggal anggota, dengan

mencari informasi dari tetangga anggota pembiayaan atau masyarakat

sekitar. Bertujuan untuk memastikan bahwa objek yang dibiayai benar-

benar sesuai dengan apa yang ditulis anggota dalam formulir pengajuan

permohonan pembiayaan.

Page 78: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

60

Dalam pelaksanan survey, Account Officer juga melakukan

penilaian layak atau tidaknya pembiayaan tersebut disalurkan atau biasa

disebut dengan analisis terhadap kelayakan pembiayaan, analisis

pembiayaan yang dilakukan oleh BMT Tumang Cabang Tumang

adalah:

a. Character (sifat atau watak)

b. Capacity (Kemampuan)

c. Capital (Modal)

d. Collateral (Jaminan)

Barang yang dapat dijaminkan diantaranya:

1) Kendaraan

Ketentuan kendaraan diantaranya memiliki kelengkapan surat

seperti STNK dan BPKB. Nomor polisi, BPKB atau STNK dan

nomor mesin sesuai dengan kendaraan yang dijaminkan, kondisi

fisik kendaraan lengkap dan mencukupi, kendaraan tersebut

dapat ditunjukan pada saat survey.

2) Tanah

Ketentuan jaminan atas tanah diantaranya tanah yang

dijaminkan milik sendiri atau atas nama peminjam, apabila atas

nama orang lain, maka orang lain tersebut ikut serta dalam

penandatanganan akad perjanjian.

3) Simpanan berjangka atau deposito

Page 79: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

61

Simpanan berjangka atau deposito bisa digunakan sebagai

jaminan untuk pembiayaan. Dapat diterima apabila anggota

menyerahkan bilyet simpanan berjangka asli yang diterbitkan

oleh BMT Tumang Cabnang Tumang.

e. Condition (Kondisi Ekonomi)

f. Syariah

Untuk pengajuan pembiayaan lanjutan oleh anggota akan di survey

ulang apabila terdapat perubahan kondisi usaha dan jumlah Plafon

pembiayan.

4. Rapat Komite Pembiayaan

Hasil dari peninjauan ke lokasi atau survey yang dilaksanakan oleh

tim Account Officer serta setelah dilakukan analisis terhadap kelayakan

pembiayaan, akan dirapatkan dalam komite pembiayaan di cabang

tumang. Rapat komite pembiayaan diselenggarakan untuk membahas

menganalisis dan memutuskan usulan pembiayaan yang diikuti oleh

manager cabang, Account Officer atau marketing Finance beserta Teller

dan pengurus BMT Cabang tumang. Rapat komite pembiayaan

menghasilan keputusan pembiayaan yang mencakup antara lain akad

pembiayaan yang akan ditandatangani, jumlah uang yang akan

dicairkan, serta jangka waktu pembiayaan.

Apabila hasil survey sesuai dengan ketentuan yang ada maka

pembiayaan layak untuk diberikan dan jika layak maka anggota atau

calon anggota akan dihubungi oleh pihak BMT tentang pelaksanaan dan

Page 80: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

62

penandatanganan akad. Jika hasil survey tidak bagus atau tidak memuhi

ketentuan maka cabang berhak untuk menolak pengajuan permohonan

tersebut dan memberitahu kepada anggota atau calon anggota tentang

penolakan permohonan pembiayaan.

Selain itu terdapat manajemen dalam memberikan pembiayaan

kepada anggota yang dilihat dari jumlah pengajuannya, antara lain:

a. Rp. 0 – Rp. 35.000.000,-

Musyawarah dengan Manager Cabang BMT Tumang.

b. Pembiayaan Lebih dari Rp.35.000.000 – Rp.75.000.000,-

Musyawarah dengan Manager Area BMT Tumang.

c. Pembiayaan Lebih dari Rp. 75.000.000 – Rp. 150.000.000,-

Musyawarah dengan Direktur Marketing.

d. Pembiayaan Lebih dari Rp. 150.000.000 – Rp. 350.000.000,-

Musyawarah dengan Direktur Utama.

e. Pembiayaan Lebih dari Rp. 350.000.000 – Rp. 500.000.000,-

Musyawarah dengan seluruh tataran pengurus BMT Tumang.

5. Penandatanganan akad perjanjian

Proses pendatanganan akad perjajian ini merupakan proses lanjutan

setelah diadakan rapat komite dan menghasilkan keputusan

pembiayaan. Setelah pembiayaan tersebut disetujui dan layak untuk

diberikan, maka akan dilaksanakan penandatanganan akad perjanjian

yang dilakukan oleh manager cabang dengan anggota atau calon

anggota sebelum pembiayaan tersebut dicairkan, kemudian mengikat

Page 81: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

63

jaminan pembiayaan dengan Hak Tanggungan atau Fidusia tergantung

dari jenis jaminan yang dijaminkan baik sertifikat maupun jaminan

BPKB.

Akad perjanjian tersebut mencakup diantaranya pihak pertama

yaitu pihak BMT dan pihak kedua yaitu Anggota beserta istri atau

suami yang mengajukan pembiayaan, jumlah pembiayaan yang

diberikan, nisbah bagi hasil, jangka waktu pelunasan, jumlah angsuran,

jumlah administrasi, aturan-aturan yang harus dipatuhi, serta jaminan

pembiayaan.

6. Realisasi Pembiayaan atau Pencairan

Setelah proses penandatanganan akad tersebut dilakukan maka

langkah selanjutnya adalah proses pencairan dana yang dilakukan oleh

kasir atau Teller.

7. Pelunasan Pembiayaan

Pelunasan pembiayaan pada pembiayaan mudharabah adalah

dengan sistem angsuran maupun sistem jatuh tempo.

Page 82: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

64

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Prosedur Pemberian Pembiayaan Mudharabah di BMT Tumang

Ditolak

Berkas Dokumen Lengkap

Ditolak

Pembiayaan disetujui

1.

2.

Gambar 4.3 Alur Prosedur Pemberian Pembiayaan

Pengajuan proposal atau

permohonan pembiayaan

Penyelidikan Berkas Jaminan

tim Account Officer

Analisis kelayakan pembiayaan

dan pelaksanaan ke lokasi atau

survey

Pengajuan proposal atau

permohonan pembiayaan

Rapat Komite Pembiayaan

Penandatanganan Akad Perjanjian

Dilengkapi berkas-

berkas dokumen

Pihak BMT menghubungi

anggota atas penolakan

pembiayaan

Realisasi Pembiayaan Pelunasan Pembiayaan

Page 83: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

65

Pelaksanaan pembiayaan di BMT Tumang sudah berjalan dengan

baik dan termasuk mudah dalam pelaksanaannya. Prosedur pemberian

pembiayaan di BMT Tumang antara lain sebagai berikut:

3. 1. Pengajuan proposal atau permohonan pembiayaan

Menurut Huda (2016: 134) menyatakan ada dua cara yang dapat

yang dapat dilakukan oleh bagian pembiayaan untuk memperoleh calon

anggota penerima pembiayaan, yaitu walk in client dan solitasi. Walk in

client ialah calon anggota pembiayaan datang sendiri ke kantor BMT

untuk mendapatkan pelayanan dan jasa. Solitasi adalah tindakan

menjemput bola. Dalam realitanya di BMT Tumang cabang tumang

95% anggota datang sendiri ke BMT untuk pengajuan permohonan

pembiayaan dengan membawa dokumen atau syarat permohonan

pembiayaan. Sedangkan untuk solitasi atau menjemput bola hanya

sekitar 5%. Dokumen yang harus dibawa pada saat pengajuan

pembiayaan diantaranya Fotokopi KTP suami atau istri, fotokopi kartu

keluarga (KK) , fotokopi surat nikah bagi yang sudah menikah atau

berkeluarga dan bagi yang belum menikah dengan membawa surat

persetujuan dari orang tua yang bisa berupa KTP kedua orang tua ,

beserta membawa fotokopi surat atau bukti jaminan, beserta anggota

mengisi formulir permohonan pembiayaan mudharabah.

Page 84: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

66

2. Penyelidikan Berkas tim Account Officer

Menurut Ridwan (2006:82) Hal ini dilakukan untuk menghindari

terjadinya kesimpulan dan keputusan yang kurang benar. Berkas-berkas

dan dokumen analisis harus diperlakukan sesuai dengan sifat

kerahasiaan, supaya berbagai kemungkinan yang akan terjadi tidak

tersebar keluar.

Penyelidikan berkas di BMT Tumang bertujuan untuk mengetahui

berkas dokumen yang diajukan lengkap dan sesuai persyaratan. Hal-hal

yang perlu diperhatikan adalah kebenaran dan keaslian dari berkas-

berkas tersebut seperti KTP, kartu keluarga (KK), surat nikah maupun

surat-surat jaminan. Selain itu juga menilai apakah jumlah pembiayaan

yang diminta relevan dengan jaminan. Jika berkas dokumen yang

diajukan lengkap dan sesuai persyaratan maka akan dilanjutkan ke

proses berikutnya yaitu pelaksanaan survey ketempat usaha anggota dan

sebaliknya apabila menurut pihak BMT dokumen tersebut belum

lengkap maka akan dikembalikan kepada anggota dan diminta untuk

melengkapi berkas dokumen tersebut.

3. Analisis Kelayakan Pembiayaan dan Pelaksanaan ke lokasi atau Survey

Penilaian pembiayaan oleh BMT dapat dilakukan dengan berbagai

cara untuk mendapatkan keyakinan tentang anggotanya, seperti melalui

prosedur penilaian yang benar dan sungguh-sungguh. Petugas

pembiayaan harus proaktif dalam mencari calon anggota yang sesuai

Page 85: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

67

kriteria 5C sehingga layak untuk dibiayai. Dalam pelaksanaanya di

BMT Tumang menggunakan prinsip Analisis 5 C + 1 S sebagai berikut:

a. Character (sifat atau watak)

Menggambarkan sifat atau karakter dari calon anggota, meliputi

sejauh mana tingkat kejujuran dari calon anggota. Tujuannya adalah

untuk mengetahui bahwa calon anggota benar-benar mempunyai

keinginan untuk memenuhi kewajibannya. Untuk mengetahui sifat

atau karakter dari anggota yang dilakukan oleh BMT Tumang

adalah dengan bertanya kepada tetangga atau tokoh masyarakat dari

tempat tinggal anggota tersebut.

b. Capacity (Kemampuan)

Analisis capacity ditujukan untuk melihat kemampuan calon

anggota dalam mengelola usahanya yang dapat dilihat dari

pendidikannya, pengalaman serta kemamapuan dalam mengelola

bisnis atau usahanya. Yang dilakukan oleh BMT Tumang yaitu

dengan mengetahui pengalamam atau kemampuan anggota dalam

mengelola usahanya tersebut serta mengetahui seberapa lama usaha

tersebut sudah dijalankan oleh anggota pembiayaan.

c. Capital (Modal)

Untuk melihat penggunaan dan besarnya modal, dapat dilihat dari

laporan keuangan ( neraca dan laporan laba rugi). Yang dilakukan

oleh BMT adalah dengan mengetahui modal usaha dari anggota

apakah semua modal yg digunakan untuk usaha milik anggota atau

Page 86: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

68

sebagian berasal dari luar bukan modal sendiri, karena apabila

terdapat modal dari luar, hal tersebut rawan menimbulkan

permasalahan.

d. Collateral (Jaminan)

Merupakan jaminan atau agunan yang diberikan calon debitur atas

pembiayaan yang diajukan. Jaminan merupakan pengganti

pelunasan pembiayaan apabila calon anggota sudah tidak mampu

lagi melunasi atau membayar angsurannya. Yang dilakukan oleh

BMT adalah memastikan bahwa barang yang dijaminkan sesuai

dengan ketentuan, seta barang jaminan tersebut relevan dengan

jumlah pembiayaan atau tidak. Barang yang dapat dijaminkan antara

lain Sertifikat tanah, BPKB Kendaraan, serta simpanan berjangka

atau deposito.

e. Condition

Merupakan analisis terhadap kondisi atau keadaan usaha calon

anggota. Pembiayaan yang diberikan perlu mempertimbangkan

usaha calon anggota, terdapat suatu usaha yang tergantung dari

kondisi perekonomian, oleh karena itu perlu mengaitkan kondisi

usaha dengan kondisi ekonomi. Yang dilakukan oleh BMT adalah

mengetahui kondisi ekonomi dan usaha anggota apakah usaha

tersebut berjalan dengan baik atau tidak.

Page 87: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

69

f. Syariah

Syariah yang dimaksud dalam analisis pembiayaan berkaitan

dengan usaha yang dilakukan debitur adalah usaha yang halal. Yang

dilakukan oleh BMT dengan mengetahui bahwa usaha yang

dijalankan anggota benar-benar usaha yang halal dan tidak

melanggar syariah.

Untuk pengajuan pembiayaan lanjutan oleh anggota akan di survey

ulang apabila terdapat perubahan kondisi usaha dan jumlah Plafon

pembiayan.

4. Rapat Komite Pembiayaan

Komite pembiayaan merupakan tim yang terdiri atas orang-orang

yang ditunjuk untuk menilai apakah suatu pembiayaan layak atau tidak

untuk direalisasikan.Rapat komite pembiayaan diselenggarakan untuk

membahas menganalisis dan memutuskan usulan pembiayaan,

menentukan layak atau tidak pembiayaan diberikan kepada anggota.

Rapat Komite Pembiayaan yang dilakukan di BMT Tumang

cabang tumang diikuti oleh manager cabang, Account Officer atau

marketing Finance beserta Teller dan pengurus BMT Cabang tumang.

Dalam rapat pembiayaan tersebut akan menghasilkan sebuah keputusan

apakah pembiayaan tersebut layak untuk diberikan kepada anggota atau

tidak. Untuk pembiayaan yang layak diberikan pihak BMT akan

menghubungi anggota untuk pelaksanaan akad pembiayaan, dan

Page 88: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

70

pembiayaan yang tidak layak pihak BMT juga akan menghubungi pihak

BMT.

5. Penandatanganan akad perjanjian

Penandatanganan akad perjanjian dilakukan oleh manager cabang

dengan anggota atau calon anggota. Apabila akad pembiayaan yang

dilakukan oleh pihak BMT dengan anggota telah disejutui dan

disepakati akan dilanjutkan pencairan dana pembiayaan.

Akad perjanjian di BMT Tumang mencakup diantaranya pihak

pertama yaitu pihak BMT dan pihak kedua yaitu Anggota beserta istri

atau suami yang mengajukan pembiayaan, jumlah pembiayaan yang

diberikan, nisbah bagi hasil, jangka waktu pelunasan, jumlah angsuran,

jumlah administrasi, aturan-aturan yang harus dipatuhi, serta jaminan

pembiayaan.

6. Realisasi Pembiayaan atau Pencairan

Setelah proses penandatanganan akad tersebut dilakukan maka

langkah selanjutnya adalah proses pencairan dana yang dilakukan oleh

kasir atau Teller.

7. Pelunasan Pembiayaan

Pelunasan pembiayaan adalah dipenuhinya semua kewajiban utang

anggota atau calon anggota terhadap BMT yang berakibat hapusnya

ikatan perjanjian pembiayaan. Pelunasan pembiayaan BMT Tumang

dengan sistem angsuran maupun sistem jatuh tempo. Cara yang

Page 89: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

71

dilakukan anggota dalam membayar kewajibannya di BMT Tumang

diantaranya:

a. Datang langsung ke kantor BMT Tumang Cabang Tumang.

b. Ditangani oleh tim Marketing Finance atau Account Officer ke

tempat usaha anggota.

c. Pendebetan secara otomatis dari rekening tabungan anggota, apabila

anggota memiliki rekening tabungan di BMT Tumang Cabang

Tumang.

B. Penyebab timbulnya Pembiayaan Mudharabah Bermasalah di BMT

Tumang

Penyebab terjadinya pembiayaan bermasalah dapat ditimbulkan

dari pihak BMT maupun dari pihak anggota atau debitur. Berkaitan

dengan hal tersebut susilo (2017:315) menyatakan sebagian besar

pembiayaan bermasalah timbul karena hal-hal yang terjadi pada pihak

debitur.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan Manager BMT

Tumang Cabang Tumang penyebab timbulnya pembiayaan mudharabah

bermasalah lebih diakibatkan oleh pihak anggota BMT sendiri. Penyebab

yang ditimbulkan oleh anggota atau nasabah diantaranya:

1. Kondisi usaha dari anggota menurun sehingga terjadi kesulitan

keuangan atau ekonomi yang menyebabkan anggota tidak mampu atau

telat untuk membayar dana pinjaman dan juga bagi hasilnya.

Page 90: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

72

2. Watak atau karakter buruk dari anggota yang sering menunda-nunda

atau sulit untuk mengembalikan dana pinjaman di BMT Tumang

Cabang Tumang.

3. Masalah pribadi anggota yang dapat mengakibatkan keterlambatan

pengembalian atau membayar dana pinjaman ke BMT.

C. Penanganan Pembiayaan Mudharabah Bermasalah di BMT Tumang

Menurut Ridwan (2006:97) secara umum penggolongan

pembiayaan dibagi menjadi empat kategori yakni lancar, kurang lancar,

diragukan, dan macet. Pembiayaan lancar tidak termasuk kategori

bermasalah, sehingga prosedurnya berlaku umum. Penanganan yang

dilakukan oleh BMT Tumang cabang tumang sudah disesuaikan dengan

kategori pembiayaan bermasalah yang mencakup antara lain:

1. Kurang Lancar

Penyebab timbulnya pembiayaan bermasalah diantaranya adalah

karakter buruk anggota yang sering menunda-nunda mengembalikan

dana pinjaman dan terdapat masalah pribadi dari anggota yang

mengakibatkan pembiayaan tersebut kurang lancar. Penanganan yang

dilakukan pihak BMT dengan memberi surat peringatan atau teguran

kepada anggota untuk mengetahui tunggakan yang terjadi akibat

anggota tidak membayar kewajibannya. BMT juga melakukan

kunjungan ke tempat usaha anggota sebagai bentuk silaturahmi agar

anggota mau dan tertib untuk membayar kewajibannya kepada BMT.

Page 91: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

73

2. Diragukan

Kondisi usaha anggota yang menurun merupakan salah satu

penyebab pembiayaan bermasalah yang berakibat anggota telat atau

mundur dari tanggal pengembalian dana pinjaman yang sudah

ditentukan. Penanganan yang dilakukan pihak BMT adalah

memberikan surat peringatan atau teguran kepada anggota, serta

melakukan kunjungan rutin ketempat usaha anggota untuk mengetahui

penyebab anggota tidak membayar kewajibannya. Selain itu dilakukan

upaya Rescheduling atau penjadwalan kembali, dengan mengubah

jangka waktu pembiayaan, (penanggalan, tenggang waktu). Account

Officer mengevaluasi dan menganalisis kembali seluruh kemampuan

usaha anggota sehingga cocok dan tepat dengan jadwal yang baru.

Selanjutnya Restructuring atau penataan kembali jadwal angsuran serta

Reconditioning yaitu memperkecil bagi hasil.

3. Macet

Penanganan yang dilakukan BMT untuk pembiayaan yang sudah

mengalami kemacetan yaitu dengan melakukan penagihan secara rutin

dan terus menerus kepada anggota. BMT tidak akan langsung

mengambil alih jaminan sebagai gantinya. Akan tetapi BMT

mengetahui penyebab pembiayaan tersebut mengalami kemacetan

terlebih dahulu, kemudian BMT mencari solusi dan melakukan

musyawarah untuk mengambil langkah yang tepat, apabila anggota

Page 92: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

74

sudah tidak mampu membayar dan pembiayaan tersebut sudah benar-

benar macet.

Untuk pembiayaan yang bermasalah di setiap cabang, akan

ditangani dan diselesaikan oleh Account Officer atau pengurus cabang

terlebih dahulu,dengan langkah awal yang dilakukan yaitu:

a. Mendatangi anggota atau nasabah yang mengalami pembiayaan

bermasalah satu persatu, jadwal berbeda-beda tergantung kondisi di

lapangan.

b. Mengingatkan kepada anggota akan kewajibannya serta mengetahui

kondisi yang terjadi atau usaha anggota sehingga menyebabkan

anggota tidak dapat membayar kewajibannya.

c. Mencari jalan keluar atau solusi antara anggota dengan pihak BMT.

Apabila penanganan yang dilakukan oleh pengurus cabang

dirasa kurang mampu maka tim cabang akan meminta bantuan kepada

tim dari pusat BMT Tumang yaitu Tim Optimalisasi Pusat (TOP) untuk

membantu menangani pembiayaan mudharabah yang bermasalah

tersebut.

Page 93: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

75

Tabel 4.2 Daftar Kolektibilitas Pembiayaan BMT Tumang Cabang

Tumang

Daftar Kolektibilitas Pembiayaan BMT Tumang Cabang Tumang

Per 31 Desember 2016

No Kategori

Tingkat kolektibilitas pembiayaan yang

disalurkan

Nominal %

1 Lancar Rp15.144.674.345 96.77

2 Kurang Lancar Rp94.003.330 0.60

3 Diragukan Rp74.073.523 0.47

4 Macet Rp337.900.000 2.16

Saldo

pembiayaan

yang diberikan

Rp15.650.651.198

Sumber: BMT Tumang

Jumlah Pembiayaan Bermasalah di BMT Tumang cabang tumang

adalah sebesar Rp. 505.976.853 atau sebesar 3.23% dari jumlah

pembiayaan yang disalurkan.

Tabel 4. 3 Daftar Pembiayaan BMT Tumang

DAFTAR PEMBIAYAAN BMT TUMANG

PER 31 DESEMBER 2015 dan 2016

No Kategori

Pembiayaan per 31 Des 2015

Jumlah

Anggota Nilai Pembiayaan %

1 Lancar 6625 Rp66.612.977.904 95.91

2 Kurang Lancar 100 Rp748.845.067 1.08

3 Diragukan 97 Rp641.958.216 0.92

4 Macet 103 Rp1.452.230.593 2.09

Jumlah 6.925 Rp69.456.011.780 100.00

Page 94: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

76

T

Sumber: KSPPS BMT Tumang

Tabel diatas merupakan daftar pembiayaan untuk seluruh cabang di

BMT tumang. Tabel diatas menunjukan bahwa jumlah anggota

pembiayaan pada tahun 2015 dan 2016 mengalami kenaikan sebesar

1.541 yang mulanya sebesar 6.925 menjadi 8.466 anggota, diikuti dengan

jumlah nilai pembiayaan yang juga mengalami kenaikan. Disamping itu

untuk jumlah nilai pembiayaan yang bermasalah pada tahun 2015 sebesar

Rp. 2.843.033.876 (300 anggota) atau sebesar 4.09% mengalami

kenaikan di tahun 2016 sebesar Rp. 3.184.319.484 (331 anggota) atau

sebesar 3.17% dari jumlah pembiayaan yang disalurkan.

No Kategori

Pembiayaan per 31 Des 2016

Jumlah

Anggota Nilai Pembiayaan %

1 Lancar 8.466 Rp97.308.004.285 96.83

2 Kurang Lancar 94 Rp887.842.199 0.88

3 Diragukan 127 Rp791.321.948 0.79

4 Macet 110 Rp1.505.155.337 1.50

Jumlah 8.797 Rp100.492.323.769 100.00

Page 95: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

77

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang didapat oleh peneliti berdasarkan teori

dan hasil analisis dari penelitian di BMT Tumang Cabang Tumang, dapat

disimpulkan bahwa:

1. Dalam memberikan pembiayaan mudharabah kepada anggota terdapat

beberapa prosedur atau ketentuan yang harus dilaksanakan oleh pihak

BMT maupun anggota dari proses pengajuan sampai pencairan dan

pelunasan pembiayaan. Prosedur tersebut diantaranya adanya syarat

yang harus dipenuhi oleh anggota atau calon anggota untuk mengajukan

pembiayaan mudharabah ke BMT Tumang. Syarat tersebut diantaranya

membawa fotokopi KTP, fotokopi Kartu Keluarga (KTP), surat nikah

(bagi yang sudah menikah), serta membawa surat bukti jaminan,

jaminan tersebut bisa berupa BPKB Kendaraan ataupun Sertifikat.

Apabila berkas dokumen tersebut memuhi persyaratan dan ketentuan,

maka pengajuan permohonan pembiayaan mudharabah tersebut akan di

proses lebih lanjut oleh tim Account Officer seperti dilakukanya Survey

ke tempat usaha anggota serta menganalisis kelayakan pembiayaan

yang meliputi analisis 5 C + 1 S (Character, Capacity, capital,

Collateral, Condition dan Syariah),

Page 96: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

78

dan jika pembiayaan tersebut layak diberikan pada saat rapat komite

pembiayaan maka akan dilanjutkan penandatanganan akad

pembiayaan sampai terealisasikannya atau pencairan pembiayaan

tersebut. Dari awal pengajuan permohonan pembiayaan sampai

pencairan kurang lebih membutuhkan waktu 2 sampai dengan 3 hari.

2. Faktor penyebab timbulnya pembiayaan mudharabah bermasalah di

BMT tumang Cabang Tumang lebih disebabkan oleh pihak anggota,

diantaranya kondisi usaha yang menurun dan tidak stabil. Selain itu,

karakter atau watak anggota yang buruk tidak mau membayar atau

menunda – nunda untuk melunasi pinjamannya ke BMT serta masalah

pribadi anggota yang mengakibatkan keterlambatan membayar atau

mengembalikan dana pinjaman ke BMT.

3. Terdapat beberapa penanganan pembiayaan mudharabah bermasalah

di BMT Tumang, diantaranya pemberian surat peringatan atau teguran

untuk anggota yang pembiayaannya kurang lancar. Kemudian untuk

pembiayaan yang diragukan di lakukan Rescheduling, Restructuring,

maupun Reconditioning. Sedangkan untuk pembiayaan yang sudah

mengalami kemacetan BMT akan melakukan kunjungan rutin dan

penagihan terus menerus kepada anggota pembiayaan. BMT tidak

akan langsung mengeksekusi atau mengambil alih jaminan, akan

tetapi BMT terlebih dahulu mencari solusi atau jalan keluar dengan

melakukan musyawarah dengan anggota .

Page 97: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

79

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan pada lembaga

keuangan syariah BMT Tumang Cabang Tumang, ada bebarapa hal yang

perlu dipertimbangkan sebagai masukan yang bertujuan untuk kemajuan

BMT Tumang Cabang Tumang. Diharapkan dapat meningkatkan dan

memberdayakan anggotanya dalam mengembangkan usahanya terutama

pedagang kecil agar lebih maju dari sebelumnya, baik dari segi usahanya

mapun segi pemahaman pola ekomomi syariah.

Diharapkan pihak BMT juga dapat meningkatkan pelayanan-

pelayanan yang dibutuhkan oleh masyarakat sesuai dengan perkembangan

zaman. Selain itu, idealisme produk-produk BMT yang berdasarkan

operasinal syariat islam harus tetap dipertahankan dalam lembaga

keuangan syariah, karena hal tersebut yang membedakan dengan lembaga

keuangan konvensional.

Page 98: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

DAFTAR PUSTAKA

Huda, Nurul, dkk. 2016. Baitul Mal Wa Tamwil. Jakarta: Amzah.

Asiyah, Binti Nur. 2014. Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. Yogyakarta:

Teras.

Yudiana, Fetria Eka. 2017. Manajemen Pembiayaan Lembaga Keuangan Syariah.

Salatiga: LP2M-Press IAIN Salatiga.

Antonio,MuhammadSyafi’i.2001.Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Jakarta:

Gema Insani Press.

Arifin, Zainul. 2009. Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah. Jakarta: Azkia

Publisher.

Ridwan, Muhammad. 2004. Manajemen Baitul Maal Wa Tamwil. Yogyakarta:

UII Press.

Ridwan, Muhammad. 2006. Sistim dan Prosedur Pendirian Baitul Mal Wat-

Tamwil (BMT). Yogyakarta: Citra Media.

Susilo, edi. 2017. Analisis Pembiayaan dan Risiko Perbankan syariah.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sudarsono, Heri. 2003. Bank dan Lembaga keuangan Syariah deskripsi dan

ilustrasi. Jakarta: Ekonisia.

Yunus, Jamal Lulail. 2009. Manajemen Bank Syariah Mikro. Malang: UIN

Malang Press.

Sumiyanto, Ahmad. 2008. BMT Menuju Koperasi Modern. Yogyakarta: ISES

Publising.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta.

Chaer, Abdul. 2011. Ragam Bahasa Ilmiah. Jakarta: Rineka Cipta.

Turmudi, Muhammad. 2016. Manajemen Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah

Pada Lembaga Perbankan Syariah. Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis

Islam, Vol.I. No 1: 95 – 106.

Page 99: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

Riyadi, Fuad. dkk. 2017. Analisis Implementasi Penanganan Pembiayaan

Mudharabah Bermasalah di KSPPS BMT Bina Ummat Sejahtera Cabang

Mijen Kudus. Jurnal Bisnis dan Manajemen Islam, Vol. 5. No.2: 339 –

362.

Arifah, Odi Nur. 2017. Analisis Pembiayaan Mudharabah Bermasalah pada BMT

Mitra Hasanah Semarang. Jurisprudence, Vol. 7. No. 1: 40 – 46.

Kolistiawan, Budi. 2014. Tinjauan Syariah Tentang Pembiayaan Bermasalah Di

Perbankan Syariah. An Nisbah, Vol. 01. No 01: 186 – 208.

Azhari, Faturrahman. Mekanisme dan Cara Penyelesaian Pembiayaan

Bermasalah. At-Taradhi Jurnal Studi Ekonomi, Vol. 03. No 1: 85-92.

Standar Operasional Prosedur (SOP) BMT Tumang No 50

https://bmttoemang.wordpress.com/2008/08/27/sejarah-pendirian-bmt-tumang/

Page 100: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

LAMPIRAN

Page 101: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

Lampiran 1. Jawaban Permohonan Izin Penelitian

Page 102: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

Lampiran 2. Formulir Permohonan Pembiayaan

Page 103: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

Lampiran 3. Formulir Pengajuan Pembiayaan Baru atau Lanjutan

Page 104: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

Lampiran 4. Slip Angsuran

Lampiran 5. Slip Penarikan

Page 105: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

Lampiran 6. Slip Setoran

Page 106: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

Lampiran 7. Brosur Produk-Produk BMT Tumang

Page 107: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

Lampiran 8. Brosur Produk Akad Mudharabah

Page 108: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

Lampiran 9. Brosur Akad Murabahah

Page 109: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

Lampiran 10. Brosur Simpanan Mudharabah Berjangka

Page 110: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

Lampiran 11. Brosur Simuda Mapan

Page 111: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

Lampiran 12. Brosur Akad Ijarah

Page 112: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D
Page 113: ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4964/1/Analisis Penanganan... · Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. IDENTITAS DIRI

Nama : Mita Ristiasari

Tempat, Tgl Lahir : Boyolali, 27 Juni 1997

Alamat : Bendo

RT/RW : 001/008

Desa/Kelurahan : Seboto

Kecamatan : Ampel

Kabupaten : Boyolali

Provinsi : Jawa Tengah

Agama : Islam

Status : Lajang

Kewarganegaraan : Indonesia

Nama Ayah : Ngateri

Nama Ibu : Biyanti

Nomor Hp : 085647282880

E-mail : [email protected]

B. RIWAYAT PENDIDIKAN FORMAL

1. SD N 2 Kembang Kuning : Tahun 2003-2009

2. SMP Muhammadiyah 3 Ampel : Tahun 2009-2012

3. MAN 1 Boyolali : Tahun 2012-2015

C. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Patroli Keamanan Sekolah (PKS) MAN 1 Boyolali Tahun 2013-2014