analisis pembelajaran berbasis higher order ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh...
TRANSCRIPT
ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER
THINKING SKILL (HOTS) PADA MATA PELAJARAN
AKUNTANSI
Studi Kasus Kelas X di SMK Negeri1 Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Flora Maduma Rahayu
NIM: 151334003
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER
THINKING SKILL (HOTS) PADA MATA PELAJARAN
AKUNTANSI
Studi Kasus Kelas X di SMK Negeri1 Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Flora Maduma Rahayu
NIM: 151334003
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahankan untuk:
Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kasih-Nya yang senantiasa menyertai
setiap waktu.
Untuk kedua orang tuaku bapak Saiman dan ibu Lidya Tia Tira Panjaitan
yang selalu memotivasi, mencurahkan kasih sayang, dan memberikan
dukungan finansial maupun dukungan mental serta nasihat yang selalu
diberikan sehingga terselesaikannya tugas akhir dalam perkuliahan ini.
Adikku Florentina Kinanthi Setyaningsih yang selalu membuatku tersenyum.
Dosen pembimbing skripsi yang selalu sabar membimbingku dalam proses
penyusunan skripsi.
Almamaterku tercinta Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTO
“Bukankan telah kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan tegugkanlah
hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu,
menyertai engkau, kemana pun engkau pergi”
Yosua 1:9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 22 Juli 2019
Penulis
Flora Maduma Rahayu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Flora Maduma Rahayu
Nomor Mahasiswa : 151334003
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING
SKILL (HOTS) PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI Studi Kasus Kelas X
di SMK Negeri 1 Yogyakarta
beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam
bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan
secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk
kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti
kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 22 Juli 2019
Yang menyatakan
Flora Maduma Rahayu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER
THINKING SKILL (HOTS) PADA MATA PELAJARAN
AKUNTANSI Studi Kasus Kelas X di SMK Negeri 1 Yogyakarta
Flora Maduma Rahayu
Universitas Sanata Dharma
2019
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisisdesain Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru akuntansi di SMK Negeri
1 Yogyakarta yang memenuhi unsur keterampilan berpikir tingkat tinggi; (2)
menganalisis pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru
akuntansidi SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada keterampilan berpikir
tingkat tinggi; (3) menganalisis penilaian atau evaluasi pembelajaran yang dibuat
oleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur
pengukuran keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Jenis penelitian ini adalah mixed methods dengan model sequential
exploratory. Subjek dalam penelitian ini adalah guru akuntansi dan siswa kelas X
Akuntansi 1. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik wawancara,
observasi, dokumentasi, dan kuesioner.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1)desain Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru akuntansi kelas X di SMK Negeri 1
Yogyakarta belum memenuhi unsur keterampilan berpikir tingkat tinggi; (2)
pelaksanaan kegiatan pembelajaran oleh guru akuntansi di SMK Negeri 1
Yogyakarta belum mengimplementasikan kegiatan pembelajaran yang
mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir tingkat tinggi; (3) penilaian atau
evaluasi pembelajaran yang dibuat oleh guru akuntansi di SMK Negeri 1
Yogyakarta kelas X Akuntansi 1 belum mengarah pada unsur pengukuran
keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Kata kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Pelaksanaan Kegiatan
Pembelajaran, Penilaian Pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
LEARNING ANALYSIS BASED ON HIGHER ORDER THINKING SKILL
(HOTS) IN ACCOUNTING SUBJECT
A Case Study on the Tenth Class of SMK Negeri 1 Yogyakarta
Flora Maduma Rahayu
Sanata Dharma University
2019
The study aims toanalyze: (1) the design of the Learning Implementation
Plan (RPP) made by accounting teachers at SMK Negeri 1 Yogyakarta that meets
the elements of high-level thinking skills; (2) the implementation of learning
activities carried out by accounting teachers at SMK Negeri 1 Yogyakarta which
leads to high-level thinking skills; (3) the assessment or evaluation of learning made
by accounting teachers at SMK Negeri 1 Yogyakarta which leads to the element of
measuring high-level thinking skills.
This type of research is mixed methods with a sequential exploratory model.
The subjects of this study were accounting teachers and students of the tenth class
of Accounting 1. Data were collected by using interview techniques, observation,
documentation, and questionnaires.
The result of the study show that: (1) the design of the Learning
Implementation Plan (RPP) made by the tenth class of accounting teacher at SMK
Negeri 1 Yogyakarta has not fulfilled the element of high-level thinking skills; (2)
the implementation of learning activities by accounting teachers at SMK Negeri 1
Yogyakarta has not implemented learning activities that lead to high-level thinking
skills; (3) the assessment or evaluation of learning made by accounting teachers at
SMK Negeri 1 Yogyakarta in the tenth class of Accounting 1 has not led to an
element of high-level thinking skills.
Key words: learning implementation plan (RPP), implementation of learning
activities, implementation of learning assessment.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
bimbingan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skrispsi dengan
lancar. Skripsi ini berjudul “Analisis Pembelajaran Berbasis Higher Order
Thinking Skill(HOTS) pada Mata Pelajaran Akuntansi Studi Kasus Kelas X di
SMK Negeri 1 Yogyakarta” yang ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu
syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penyelesaian Skripsi ini
tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta yang telah memberikan berbagai macam fasilitas demi
kelancaran dalam penyelesaian Skripsi ini.
2. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang berkenan memberi
izin penelitian dan menyediakan fasilitas untuk keperluan kelancaran penyusunan
skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
3. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi yang telah
menyetujui terkait pelaksanaan pembuatan skripsi ini.
4. Bapak Dr.S. Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si. selaku Dosen pembimbing
yang sudah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan serta motivasi.
5. Seluruh Bapak/Ibu Dosen dan Staf Universitas Sanata Dharma yang telah banyak
memberikan bimbingan dan ilmu pengetahuan selama penulis menempuh proses
perkuliahan.
6. Kedua orang tuaku, Bapak Saiman, Ibu Lidya, tiada kata dan tindakan yang
mampu membalas semua kasih sayang, doa, dan perhatian yang kalian berikan
kepadaku.
7. Adikku tersayang Florentina Kinanthi Setyaningsih, terima kasih atas segala doa,
dukungan sehingga kakakmu tercinta dapat menyelesaikan skripsi ini.
8. Teman-temanku dari semester satu Dina, Nina, Tapet, Danik, dan Susan yang
selalu memberiku semangat dari awal semester sampai terselesaikannya kuliah
ini.
9. Teman-teman satu bimbingan skripsiku yang selalu memberikan dukungan
selama satu tahun penuh yang tidak pernah lelah untuk mengingatkan satu sama
lain hingga terselesaikannya skripsi ini.
10. Teman-teman seperjuanganku Pendidikan Akuntansi 2015, terimakasih untuk
semua cerita, suka duka, dan kebersamaan selama masa kuliah, semoga ikatan
persaudaraan kita terjalin selamanya dan sukses bersama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang selalu memberikan
dukungan dan telah membantu dalam penyusunan Skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membantu dan membangun untuk kesempurnaan skripsi ini. Namun demikian, besar
harapan saya sebagai peneliti semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dan
pengetahuan untuk para pembaca.
Yogyakarta, 22 Juli 2019
Penulis
Flora Maduma Rahayu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................... iv
MOTO ........................................................................................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................................... vii
ABSTRAK .............................................................................................................. viii
ABSTRACT .............................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................... x
DAFTAR ISI ........................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................................... xix
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xxi
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xxii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Batasan Masalah............................................................................................. 5
C. Rumusan Masalah .......................................................................................... 5
D. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 6
E. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 6
BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................................ 8
A. Kurikulum ...................................................................................................... 8
1. Pengertian Kurikulum .............................................................................. 8
2. Landasan Pengembangan Kurikulum 2013 ............................................. 9
3. Tujuan Pengembangan Kurikulum 2013 ............................................... 10
4. Kelebihan dan Kelemahan Kurikulum 2013 .......................................... 11
5. Struktur Kurikulum 2013 untuk SMK ................................................... 13
B. Berpikir Tingkat Tinggi ............................................................................... 14
1. Pengertian Berpikir Tingkat Tinggi ....................................................... 14
2. Landasan Berpikir Tingkat Tinggi ......................................................... 15
3. Dimensi Proses Kognitif Berpikir Tingkat Tinggi ................................. 19
C. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................................................ 21
1. Pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .................................... 21
2. Prinsip-prinsip Pengembangan RPP ...................................................... 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
3. Komponen dan Langkah-langkah Pengembangan RPP ......................... 25
4. Karakteristik RPP yang mengarah pada Keterampilan Berpikir
Tingkat Tinggi ........................................................................................ 28
D. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran ............................................................ 32
1. Pengertian Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran .................................... 32
2. Prinsip Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran ......................................... 36
3. Pembelajaran yang Berpusat pada Guru ................................................ 37
4. Pembelajaran yang Berpusat pada Siswa ............................................... 41
5. Karakteristik Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran yang Mengarah
pada Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi .......................................... 55
E. Pelaksanaan Penilaian .................................................................................. 58
1. Pengertian Penilaian ............................................................................... 58
2. Penilaian Kurikulum 2013 ..................................................................... 59
3. Karakteristik Penilaian Kurikulum 2013 ............................................... 61
4. Fungsi Penilaian ..................................................................................... 66
5. Karakteristik Soal HOTS ........................................................................ 67
F. Hasil Penelitian yang Relevan ..................................................................... 70
G. Kerangka Berpikir ........................................................................................ 74
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................... 79
A. Metode Penelitian Mixed Methods ............................................................... 79
B. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................... 79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
1. Tempat Penelitian................................................................................... 79
2. Waktu Penelitian .................................................................................... 79
C. Subjek dan Objek Penelitian ........................................................................ 80
1. Subjek Penelitian .................................................................................... 80
2. Objek Penelitian ..................................................................................... 80
D. Operasionalisasi Variabel Penelitian............................................................ 80
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ...................................................... 80
2. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran ...................................................... 86
3. Kegiatan Penilaian Pembelajaran(Assessment) ...................................... 91
4. Persepsi Siswa ........................................................................................ 95
E. Sumber Data Penelitian ................................................................................ 97
1. Data Primer ............................................................................................ 97
2. Data Sekunder ........................................................................................ 98
F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 99
1. Teknik Pengumpulan Data Kualitatif..................................................... 99
2. Teknik Pengumpulan Data Kuantitatif................................................. 101
G. Instrumen Penelitian................................................................................... 102
1. Instrumen Penelitian Kualitatif ............................................................ 102
2. Instrumen Penelitian Kuantitatif .......................................................... 104
H. Teknik Analisis Data .................................................................................. 107
1. Teknik Analisis Data Kualitatif ........................................................... 108
2. Teknik Analisis Data Kuantitatif ......................................................... 112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
I. Tahap-tahap Penelitian ............................................................................... 114
1. Tahap Persiapan ................................................................................... 114
2. Tahap Pelaksanaan ............................................................................... 116
3. Tahap Analisis ...................................................................................... 116
BAB IV GAMBARAN SEKOLAH ...................................................................... 117
A. Sejarah Singkat SMK Negeri 1 Yogyakarta .............................................. 117
B. Identitas SMK Negeri 1 Yogyakarta .......................................................... 118
C. Kurikulum Satuan Pendidikan SMK Negeri 1 Yogyakarta ....................... 119
D. Organisasi Sekolah Satuan Pendidikan SMK Negeri 1 Yogyakarta .......... 120
E. Sumber Daya Manusia Satuan Pendidikan SMK Negeri 1 Yogyakarta .... 124
F. Siswa Satuan Pendidikan SMK Negeri 1 Yogyakarta ............................... 124
BAB V DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN ............................................ 126
A. Deskripsi Data ............................................................................................ 127
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .......................................... 127
2. Penerapan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada Pelaksanaan
Kegiatan Pembelajaran......................................................................... 136
3. Kegiatan Penilaian Pembelajaran (Assessment) ................................... 151
B. Pembahasan ............................................................................................... 156
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .......................................... 156
2. Penerapan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada Pelaksanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Kegiatan Pembelajaran......................................................................... 161
3. Kegiatan Penilaian Pembelajaran (Assessment) ................................... 166
BAB VI PENUTUP ............................................................................................... 168
A. Kesimpulan ................................................................................................ 168
B. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 169
C. Saran ........................................................................................................... 169
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 171
LAMPIRAN ........................................................................................................... 174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Strukrur Kurikulum SMK ...................................................................... 13
Tabel 2.2 Revisi Taksonomi Bloom ...................................................................... 19
Tabel 2.3 Format Pasangan KD pengetahuan dan keterampilan ........................... 29
Tabel 2.4 Format Penetapan Target KD pengetahuandan keterampilan................ 29
Tabel 2.5 Aktivitas Guru dan Peserta Didik dalam Melaksanakan Inkuiri............ 44
Tabel 2.6 Peran Guru dan Peserta Didik dalam Pelaksanaan Pembelajaran
Berbasis Proyek ..................................................................................... 53
Tabel 2.7 Perbedaan Pembelajaran Berpusat pada Guru dengan Pembelajaran
Berpusat pada Siswa .............................................................................. 54
Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen RPP......................................................................... 81
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Aktivitas Guru di Kelas .......................................... 87
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen KegiatanPenilaian Pembelajaran............................ 92
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Persepi Siswa ......................................................... 96
Tabel 3.5 Tabel Interpretasi nilai r ...................................................................... 106
Tabel 3.6 Reliabilitas Persepsi Siswa................................................................... 107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
Tabel 3.7 Hasil Analisis Instrumen RPP Berbasis HOTS .................................... 110
Tabel 3.8 Hasil Analisis Instrumen Aktivitas Guru di Kelas Berbasis HOTS ..... 110
Tabel 3.9 Hasil Analisis Instrumen Penilaian Berbasis HOTS ............................ 111
Tabel 3.10 Penilaian Persepsi Siswa .................................................................... 114
Tabel 4.1 Jumlah Peserta Didik Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun Ajaran
2018/2019 ............................................................................................ 124
Tabel 4.2 Jumlah Peserta Didik Berdasarkan Tingkatan Kelas Tahun Ajaran
2018/2019 ............................................................................................ 125
Tabel 5.1 Hasil Anlisis Kompetensi Dasar (KD) pada RPP
Laporan Keuangan ............................................................................... 131
Tabel 5.2 Hasil Analisis Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) pada RPP
Laporan Keuangan ............................................................................... 131
Tabel 5.3 Hasil Analisis Tujuan Pembelanajaran pada RPP
Laporan Keuangan ............................................................................... 132
Tabel 5.4 Hasil Analisis Kegiatan Pembelajaran pada RPP
Laporan Keuangan .............................................................................. 133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxi
Tabel 5.5 Hasil Wawancara Guru Mata Pelajaran Akuntansi Kelas X................ 136
Tabel 5.6 Analisis Hasil Kuesioner Persepsi Siswa ............................................. 150
Tabel 5.7 Hasil Analisis Soal Pengetahuan ......................................................... 152
Tabel 5.8 Hasil Analisis Soal Keterampilan ........................................................ 154
Tabel 5.9 Bentuk Instrumen Observasi Sikap Sosial X Akuntansi ...................... 155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tingkat Proses Kognitif Menurut Bloom ........................................... 16
Gambar 2.2 Siklus Dasar Pembelajaran Inkuiri ..................................................... 43
Gambar 2.3 Kerangka Berpikir .............................................................................. 78
Gambar 5.1 Diagram Batang Hasil Anlisis Kuesioner Persepsi Siswa ............... 150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Izin Penelitian dari Dikpora ...................................................... 175
Lampiran 2 Surat Izin Penelitian dari Kampus ...................................................... 176
Lampiran 3 Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian ................................... 177
Lampiran 4 Hasil Validasi Instrumen RPP ............................................................ 178
Lampiran 5 Hasil Validasi Instrumen Aktivitas Guru di Kelas ............................. 184
Lampiran 6 Hasil Validasi Instrumen Penilaian Pembelajaran .............................. 190
Lampiran 7 Hasil Validasi Materi Instrumen Keusioner Siswa ............................. 195
Lampiran 8 Hasil Validasi Bahasa Instrumen Kuesioner Siswa ............................ 198
Lampiran 9 Hasil Validasi Instrumen Wawancara Guru ....................................... 201
Lampiran 10 Hasil Analisis Persepsi Siswa .......................................................... 204
Lampiran 11 Hasil Analisis Wawancara Guru....................................................... 205
Lampiran 12 Hasil Analisis RPP ........................................................................... 209
Lampiran 13 Hasil Analisis Instrumen RPP Berbasis HOTS ................................ 214
Lampiran 14 Hasil Analisis Observasi Aktivitas Guru di Kelas............................ 216
Lampiran 15 Hasil Analisis Observasi Aktivitas Guru di Kelas Berbasis HOTS .. 221
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxiv
Lampiran 16 Hasil Analisis Penilaian Pembelajaran ............................................. 223
Lampiran 17 Hasil Analisis Penilaian Pembelajaran Berbasis HOTS ................... 226
Lampiran 18RPP Laporan Keuangan..................................................................... 228
Lampiran 19 Soal Latihan Laporan Keuangan ...................................................... 241
Lampiran 20 Kelompok Kata Kerja Operasional Taksononomi Bloom ................ 245
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang paling
penting untuk mempersiapkan kesuksesan di masa yang akan datang. Menurut
Kurniawan (2013: 51-53), sebuah pendidikan mempunyai tiga komponen
utama yaitu pendidik, peserta didik dan kurikulum. Ketiga komponen utama
dalam pendidikan harus berada di lingkungan sekolah agar proses
pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan tujuan pendidikan. Seperti yang
dikatakan oleh Kurniawan (2013: 51-53), bahwa pendidikan mempunyai tiga
komponen yang tidak dapat dipisahkan yang berarti ketiga komponen tersebut
saling berkaitan dan mempunyai hubungan satu sama lain. Dua komponen
dalam pendidikan akan saling berinterakasi yaitu guru dan siswa dan satu
komponen yang lain yaitu kurikulum, akan melengkapi proses pembelajaran
karena kurikulum itu sendiri merupakan sistem pendidikan yang berisikan
rencana, tujuan, bahan ajar, cara mengajar, yang akan diberikan kepada siswa
dan dilaksanakan oleh guru. Hal tersebut sesuai dengan pengertian kurikulum
menurut UU RI No.20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, yaitu seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran, serta cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Dalam kenyataannya kurikulum yang diterapkan di sekolah satu
dengan yang lain berbeda karena setiap sekolah memiliki karakteristik yang
berbeda-beda, tetapi Pemerintah sudah mengesahkan dan menganjurkan
bahwa tiap satuan pendidikan seharusnya menggunakan kurikulum yang
terbaru yaitu Kurikulum 2013. Dalam kurikulum 2013, siswa dituntut untuk
lebih aktif dalam proses pembelajaran dan peran guru adalah sebagai
fasilitator karena sumber belajar siswa bukan hanya guru saja. Namun pada
kenyataannya, sulit untuk membuat peserta didik terlibat aktif dalam proses
belajar mengajar, karena setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda.
Guru sebagai tenaga pendidik harus benar-benar mengetahui karakteristik
setiap siswa untuk memudahkan dalam menetapkan metode yang digunakan
dalam mengajar sehingga siswa mampu mengerti apa yang diajarkan. Untuk
membuat siswa mampu memahami materi dengan baik maka siswa harus
mempunyai keterampilan berpikir.
Keterampilan berpikir adalah salah satu aspek yang berpengaruh
terhadap munculnya kreativitas seseorang. Keterampilan berpikir ini
merangkai keterampilan dalam mensintetis, menganalisis, mengevaluasi, dan
mengimplikasikan berbagai alternatif dalam pemecahan masalah atau
memproduksi kreasi baru. Keterampilan berpikir dapat ditemui dalam
kehidupan sehari-hari, misalkan berpikir untuk mengambil keputusan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
menentukan makan siang, berpikir untuk membeli produk A ataupun produk
B dan berpikir untuk memahami materi yang diajarkan di kelas.
Kegiatan berpikir dibedakan menjadi dua jenjang, yaitu berpikir
tingkat tinggi atau Higher Order Thinking (HOT) dan berpikir tingkat rendah
atau Lower Order Thinking (LOT). Menurut Ernawati (2017:196-197),
berpikir tingkat tinggi atau High Order Thinking Skill (HOTS) merupakan
cara berpikir yang tidak hanya menghafal secara verbalistik saja namun juga
mampu memaknai arti yang terkandung di dalamnya sehingga mampu
menarik kesimpulan menuju penciptaan ide-ide kreatif dan produktif. Dalam
kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa diharapkan tidak hanya dapat
menjelaskan kembali ataupun hanya menyebutkan materi-materi yang sudah
diajarkan guru, melainkan siswa diharapkan agar mampu menganalisis,
memecahkan masalah dan membuat ide-ide baru atau menciptakan produk
baru.
Taksonomi Bloom merupakan hirarki atau tingkatan yang mendasari
keterampilan berpikir. Menurut Sani (2016:102), taksonomi Bloom membagi
taksonomi hasil belajar dalam enam kategori sebelum revisi, yaitu : a.
pengetahuan (knowledge), b. pemahaman (comprehension), c. penerapan
(application), d. analisis, e. sintesis, dan f. evaluasi. Tingkat pemahaman
peserta didik dengan kemampuan berpikir tingkat rendah yaitu C1
(Pengetahuan), C2 (Pemahaman). C3 (Aplikasi), sedangkan kemampuan
berpikir tingkat tinggi yaitu C4 (Analsis), C5 (Sintesis) dan C6 (Evaluasi).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Untuk mewujudkan agar siswa memiliki keterampilan berpikir tingkat
tinggi maka guru juga berperan penting dalam mewujudkan tujuan tersebut.
Guru harus membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebelum
melakukan pelaksanaan pembelajaran di kelas. Dalam menyusun RPP, guru
harus membuat kegiatan yang menimbulkan partisipasi aktif siswa agar sesuai
dengan kurikulum 2013, yang menuntut siswanya aktif di dalam
pembelajaran. Meskipun Kompetensi Dasar (KD) pada saat mengajar
tergolong sebagai kemampuan berpikir tingkat rendah namun guru dituntut
untuk membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berbasis HOT
(Higher Order Thinking). Jika guru berhasil mempraktikan RPP yang memuat
indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi, maka hasil yang diharapkan
setelah proses pembelajaran adalah siswa memiliki keterampilan berpikir
tingkat tinggi.
Tetapi pada kenyataanya guru masih mengalami kesulitan dalam
membuat RPP yang memuat indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Hal tersebut sejalan dengan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran
Akuntansi kelas X SMK N 1 Yogyakarta yang menyatakan bahwa beliau
masih sering mencantumkan metode tradisional dalam RPP yaitu ceramah.
Ceramah merupakan metode pembelajaran yang berpusat pada guru. Metode
ceramah tidak memenuhi kebutuhan kurikulum 2013 yaitu meningkatkan
partisipasi siswa. Dengan menggunakan metode ceramah , keterampilan
berpikir tingkat tinggi pada siswa akan sulit berkembang, karena dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
metode ceramah guru lebih banyak menjelaskan materi tanpa melibatkan
siswa.
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka
peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pembelajaran
Berbasis Higher Order Thinking Skill (HOTS) pada Mata Pelajaran
Akuntansi Studi Kasus Kelas X di SMK Negeri 1 Yogyakarta”.
B. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu adanya batasan
masalah. Hal ini dimaksudkan untuk memperjelas permasalahan yang ingin
diteliti dan fokus terhadap masalah yang akan diteliti. Penelitian difokuskan
pada variabel penelitian yaitu keterampilan berpikir tingkat tinggi pada siswa
yang tercermin dalam perumusan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
Kegiatan Pelaksanaan Pembelajaran dan Pelaksanaan Penilaian Pembelajaran
(assessment). Selain itu fokus kegiatan penelitian juga dibatasi dalam tahapan
guru dalam pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Kegiatan
Pembelajaran dan Kegiatan Penilaian Pembelajaran (assessment).
C. Rumusan Masalah
1. Apakah desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat
oleh guru di SMK Negeri 1 Yogyakarta sudah memenuhi unsur
keterampilan berpikir tingkat tinggi ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
2. Apakah pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru di SMK
Negeri 1 Yogyakartasudah memenuhi unsur keterampilan berpikir tingkat
tinggi?
3. Apakah penilaian atau evaluasi pembelajaran yang dibuat oleh guru di
SMK Negeri 1 Yogyakarta sudah memenuhi unsur pengukuran
keterampilan berpikir tingkat tinggi?
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk menganalisis desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
yang dibuat oleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang
memenuhi unsur keterampilan berpikir tingkat tinggi.
2. Untuk menganalisis pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan oleh guru akuntansidi SMK Negeri 1 Yogyakarta yang
mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.
3. Untuk menganalisis penilaian atau evaluasi pembelajaran yang dibuat oleh
guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur
pengukuran keterampilan berpikir tingkat tinggi. .
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi SMA tempat penelitian
Penelitian ini diharapkan mampu memberi informasi bagi guru-guru di
SMK Negeri1 Yogyakarta terutama Guru mata pelajaran Akuntansi agar
dapat membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Pembelajaran dan Pelaksanaan Penilaian Pembelajaran yang berfokus
pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini diharapkan dapat memberi tambahan informasi atau
bacaan ilmiah bagi mahasiswa-mahasiswi Universitas Sanata Dharma
sebagai referensi untuk pembuatan skripsi.
3. Bagi Penulis
Dengan melakukan penelitian ini, penulis dapat menerapakan ilmu-
ilmu yang sudah didapatkan pada saat perkuliahan dan jika penulis
menjadi tenaga pendidik di kemudian hari maka penelitian ini dapat
menjadi pedoman dalam pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), Kegiatan Pembelajaran dan Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran
berbasis keterampilan berpikir tingkat tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kurikulum
1. Pengertian Kurikulum
Menurut Pasal 1 butir 19 UU Nomor 20 Tahun 2013 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, kurikulum adalah seperangkat rencana
dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.Menurut Dakir
(2004:3), kurikulum merupakan suatu program yang berisi bahan
ajaryang sudah dirancang atas dasar norma-norma yang sudah berlaku
untuk menjadi pedoman bagi tenaga pendidik dalam kegiatan
pelaksanaan pembelajaran.
Menurut pendapat Dakir dan UU Nomor 20 Tahun 2013, maka
kurikulum dapat disimpulkan sebagai pedoman yang digunakan oleh
tenaga pendidik dalam kegiatan pelaksanaan pembelajaran yang
berisikan program yang telah dirancang menurut norma-norma yang
berlaku yaitu berupa pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran. Kurikulum harus diimplementasikan kedalam proses
pembelajaran sebagai pedoman agar proses pembelajaran dapat
berjalan dengan efektif. Penyususan kurikulum harus disesuaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan
dimana suatu pendidikan tersebut berada serta kebutuhan lapangan
kerja. Penyusunan kurikulum dimaksudkan untuk mengarahkan
pendidikan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
2. Landasan Pengembangan Kurikulum 2013
Menurut Mulyasa (2013: 64), pengembangan kurikulum 2013
dilandasi secara filosofis, yuridis, dan konseptual, dimana ketiga
landasan tersebut akan menciptakan peserta didik yang mampu
menyelesaikan masalah dan mempunyai kemampuan berpikir, serta
aktif dalam pembelajaran. Landasan pengembangan kurikulum 2013
akan dijabarkan sebagai berikut:
a. Landasan filosofis
1) Filosofis Pancasila yang memberikan berbagai prinsip dasar
dalam pembangunan pendidikan
2) Filosofis pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai luhur, nilai
akademik, kebutuhan peserta didik, dan masyarakat
b. Landasan yuridis
1) RPJMM 2010-2014 Sektor pendidikan tentang Perubahan
Metodologi Pembelajaran dan Penataan Kurikulum
2) PP No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
3) INPRES No.1 tahun 2010, tentang percepatan pelaksanaan
prioritas, pembangunan nasional, penyempurnaan kurikulum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
dan metode pembelajaran aktif berdasarkan nilai-nilai budaya
bangsa untuk membentuk daya saing dan karakter bangsa.
c. Landasan konseptual
1) Relevansi pendidikan (link and match)
2) Kurikulum berbasis kompetensi, dan karakter
3) Pembelajaran kontekstual (constextual teaching and learning)
4) Pembelajaran aktif (student active learning)
5) Penilaian yang valid, utuh dan meyeluruh
Pengembangan kurikulum 2013 dilandasi secara filosofis,
yuridis dan konseptual. Ketiga landasan tersebut merupakan hal yang
sangat penting dalam pengembangan kurikulum, seperti halnya rumah
jika tidak mempunyai pondasi yang kuat maka rumah tersebut akan
roboh. Begitupun dengan landasan kurikulum, landasan kurikulum
dibuat agar kurikulum 2013 mempunyai pondasi yang kokoh yang
dapat menjadikan kurikulum 2013 menjadi jawaban untuk pemenuhan
kebutuhan peserta didik yang sesuai dengan perkembangan zaman.
3. Tujuan Pengembangan Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 diharapkan akan menghasilkan peserta didik
yang produktif, kreatif, aktif, dan inovatif melalui penguatan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Pengembangan
kurikulum 2013 menurut Mulyasa(2013:65) difokuskan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
pembentukan karakter peserta didik yang dapat dinilai melalui tes
pengetahuan, keterampilan yang merupakan perwujudan dari
pemahaman kontekstual yang didapatkan. Guru menilai peserta didik
dengan mellihat sejauh mana penguasaan dan pemahaman terhadap
apa yang dipelajari.
4. Kelebihan dan Kelemahan Kurikulum 2013
Menurut Kurniasih & Sani (2014: 10-22), setelah kemerdekaan
Republik Indonesia, kurikulum yang diterapkan dalam sistem
pendidikansudah mengalami beberapa pergantian yaitu sebanyak 10
kali. Kurikulum yang diterapkan kembali berganti atau terjadinya
“penyempurnaan”.Menurut beberapa ahli pendidikan, perubahan
kurikulum dari masa ke masa, baik di Indonesia maupun di Negara
lain, disebabkan karena kebutuhan masyarakat yang setiap tahunnya
selalu berkembang dan tuntutan zaman yang selalu berubah tanpa bisa
dicegah.Kurikulum terbaru yaitu kurikulum 2013, kurikulum 2013
mulai dilaksanakan pada tahun ajaran 2013-2014 pada sekolah yang
ditunjuk Pemerintah maupun sekolah yang siap melaksanakannya.
Meskipun masih prematur, namun ada beberapa hal yang dirasakan
oleh banyak kalangan terutama yang langsung berhadapan dengan
kurikulum itu sendiri.
Keunggulan kurikulum 2013 menurut Kurniasih & Sani (2014:
40-41), yaitu (1) siswa dituntut untuk lebih aktif, kreatif, dan inovatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
dalam kegiatan pelaksanaan pembelajaran di sekolah sehingga siswa
mampu memecahkan masalah yang mereka hadapi di sekolah, (2)
penilaian siswa tidak hanya berasal dari nilai ujian saja tetapi siswa
juga dapat dinilai dari aspek kesopanan, religi, sikap dan lain-lain, (3)
adanya pendidikan karakter dan pendidikan budi pekerti yang telah
diintegrasikan ke dalam semua program studi, (4) terdapat pelaksanaan
kegiatan remedial bagi siswa yang masih memiliki nilai dibawah
KKM, (5) Pemerintah sudah menyiapkan semua komponen kurikulum
secara rinci sampai buku teks dan pembahasan.
Kelemahan kurikulum 2013 menurut Kurniasih & Sani (2014:
41-42), yaitu (1) karena kurangnya pelatihan, masih banyak guru yang
beranggapan bahwa kegiatan pelaksanaan dengan kurikulum 2013
tidak membutuhkan lagi penjelasan guru padahal ada beberapa mata
pelajaran yang masih memerlukan penjelasan guru, (2) kurangnya
keterampilan guru dalam merancang RPP, (3) guru tidak banyak
menguasai penilaian autentik yang seharusnya diterapkan dalam
penilaian kurikulum 2013, (4) tugas menganalisis SKL, KI, KD, Buku
Siswa yang seharusnya dilakukan oleh guru belum dikerjakan secara
maksimal, bahkan banyak guru yang hanya menjadi plagiat dalam
tugas menganalisis, (5) kurangnya pemahaman guru dengan konsep
pendekatan scientific.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
5. Struktur Kurikulum 2013 untuk SMK
Berikut merupakan tabel struktur kurikulum SMK menurut
Sanjaya, (2006: 67-68).
Tabel 2.1
Struktur Kurikulum
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Program Keahlian: (Ditetapkan oleh Sekolah)
Program/Pendidikan dan Latihan
Alokasi
Waktu
I. II. Program
Normatif
1. Pendidikan Sosial-
Budaya dan
Kewarganegaraan
216
III. 2. Pendidikan Agama 144
IV. 3. Olahraga dan
Kesehatan
216
V. 4. Bahasa Indonesia 144
VI. VII. Program
Adaptif
1. Bahasa Inggris Sesuai
Program
Keahlian VIII. 2. Matematika
IX. 3. Keterampilan
Komputer dan
Pengelolaan Informasi
*)
X. 4. Kewirausahaan **)
XI. 5. .....**)
XII. XIII. Program
Produktif
1. .........................***) Sesuai
Program
Keahlian 2. .........................***)
3. ........................***)
Jumlah
Penjelasan:
a. *) Mata pendidikan dan latihan ini ada dalam seluruh Program
Keahlian.
b. **) Program Keahlian tertentu menambah beberapa mata pendidikan
dan latihan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
c. ***) Nama mata pendidikan dan latihan Program Produktif disesuaikan
dengan karakteristik program keahlian.
d. Satu unit satuan waktu yang tercantum dalam alokasi waktu adalah 60
menit.
e. Minggu efektif belajar untuk kelas X, XI, dan XII dalam satu tahun
pelajaran (2 semester) adalah 24-40 minggu.
f. Alokasi waktu untuk SMK adalah untuk masa belajar 3 tahun.
g. Muatan lokal diadakan dan ditentukan jenisnya oleh dareah/sekolah
sesuai dengan kebutuhan dan kesiapan daerah/sekolah sebagai
ekstrakurikuler.
h. Kegiatan yang mendorong/mendukung pembiasaan diatur dan
dilaksanakan oleh sekolah sebagai ekstrakurikuler.
B. Berpikir Tingkat Tinggi
1. Pengertian Berpikir Tingkat Tinggi
Menurut Gunawan (2012:171), berpikir tingkat tinggi/higher
order thinking (HOT) adalah proses berpikir yang mengharuskan
siswa untuk memahami suatu informasi dengan cara memanipulasi
informasi dan ide-ide dalam cara tertentu yang memberi mereka
pengertian dan implikasi baru, sehingga informasi yang didapatkan
tidak hanya hasil dari menghafal saja. Menurut Sani (2019: 1-2),
berpikir tingkat tinggi merupakan proses berpikir yang mampu
menerapkan informasi baru untuk memanipulasi informasi yang
diharapkan dapat menemukan solusi dari setiap masalah yang
dihadapi.Berdasarkan pendapat ahli tersebut berpikir tingkat tinggi
dapat disimpulkan sebagai proses berpikir yang tidak sekedar
menghafal, namun berpikir tingkat tingkat tinggi merupakan berpikir
yang mampu menemukan informasi baru, memanipulasi informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
untuk menjangkau kemungkinan jawaban dalam situasi baru yang
dapat digunakan untuk menemukan solusi dalam setiap pemecahan
masalah.
2. Landasan Berpikir Tingkat Tinggi
Berbicara mengenai keterampilan berpikir tingkat tinggi,
taksonomi Bloom dapat digunakan sebagai landasan utama. Benjamin
S Bloom dalam(Sani, 2016 : 102-104) membagi hasil belajar dalam
enam kategori, yakni : (a) pengetahuan (knowledge), (b) pemahaman
(comprehension), (c) penerapan (application), (d) analisis, (e) sintesis,
dan (f) evaluasi. Tingkat pemahaman peserta didik dianggap
berjenjang dengan tingkat paling rendah (C1): pengetahuan atau
mengingat, sampai tingkat paling tinggi (C6): evaluasi, seperti
diilustrasikan pada gambar berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Gambar 2.1
Tingkat Proses Kognitif Menurut Anderson & Kratwohl
Revisi taksonomi yang dilakukan oleh Anderson &Kratwohl
mendeskripsikan perbedaan antara proses kognitif dengan dimensi
pengetahuan yaitu pengetahuan faktual, pengetahuan konseptual,
pengetahuan prosedural, dan pengetahuan metakognitif (Sani, 2016:
104). Revisi taksonomi tersebut memberikan gambaran bahwa yang
termasuk dalam indikator keterampilan berpikir tingkat rendah yaitu
mengingat, memahami, dan mengaplikasikan, sedangkan yang
termasuk dalam indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah
menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Hal tersebut sesuai dengan
dimensi proses kognitif yang semakin meningkat dari mengingat
sampai mencipta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Pengertian dari masing-masing tingkatan kognitif itu adalah
sebagai berikut:
a. Pengetahuan: peserta didik mampu mengingat informasi
yang didapat, walaupun tingkatan pengetahuan merupakan
kategori yang paling rendah tetapi pengetahuan dapat
menjadi dasar dari proses kognitif karena tanpa mengingat,
maka peserta didik tidak dapat memiliki keterampilan
berpikir tingkat tinggi.
b. Pemahaman: peserta didik mampu memahami dan
menggunakan informasi yang dikomunikasikan. Contohnya
adalah : kemampuan translasi, kemampuan interpretasi, dan
kemampuan ekstrapolasi. Translasi atau menerjemahkan
adalah kemampuan mengubah simbol yang lain tanpa
mengubah maknanya. Interpretasi adalah kemampuan
menjelaskan makna yang terdapat dalam simbol verbal atau
nonverbal. Ekstrapolasi adalah kemampuan melihat
kecenderungan atau kelanjutan sebuah temuan.
c. Aplikasi: peserta didik dapat menerapkan konsep yang
sesuai pada suatu masalah atau situasi baru untuk
memecahkan masalah yang dihadapi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
d. Analisis: peserta didik mampu menguraikan informasi yang
diperoleh untuk menganalisis sebuah permasalahan
sehingga ditemukan solusi untuk masalah tersebut.
e. Sintesis: peserta didik dapat menghasilkan produk,
menggabungkan beberapa bagian dari pengalaman atau
bahan/informasi baru untuk menghasilkan sesuatu yang
baru.
f. Evaluasi: peserta didik memberikan penilaian tentang ide
atau informasi baru. Kemampuan evaluasi merupakan
kemampuan mengambil keputusan atau memberikan
pendapat berdasarkan penilaian menggunakan kriteria-
kriteria tertenu terhadap suatu situasi, pernyataan, ide, atau
informasi.
Setelah digunakan cukup lama untuk membuat
rancanan instruksional dalam dunia pendidikan, Anderson
dan Krathwohl (2000 dalam Sani, 2016: 104) menelaah
kembali Taksonomi Bloom dan melakukan revisi sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Tabel 2.2
Revisi Taksonomi Bloom
Tingkatan Taksonomi Bloom
(1956)
Anderson dan
Krathwohl (2000)
C1 Pengetahuan Mengingat
C2 Pemahaman Memahami
C3 Aplikasi Menerapkan
C4 Analisis Menganalisis
C5 Sintesis Mengevaluasi
C6 Evaluasi Berkreasi (sintesis)
3. Dimensi Proses Kognitif Berpikir Tingkat Tinggi
Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa
terdapat tiga dimensi kognitif pada taksonomi Bloom yang direvisi
oleh Anderson dan Krathwohl yang masuk sebagai indikator
keterampilan berpikir tingkat tinggi yakni: Menganalisis,
Mengevaluasi dan Mencipta, sedangkan ketiga proses kognitif dalam
ranah yang sama yakni keterampilan mengingat, memahami, dan
mengaplikasikan merupakan keterampilan berpikir yang berada pada
tingkat rendah. Dimensi proses kognitif Bloom sebagaimana yang
telah direvisi oleh Anderson dan Krathwoladalah sebagai berikut
(Kuswana, 2012: 115):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
a. Mengingat Kembali (Recall)
Mengingat kembali artinya mendapatkan kembali atau
pengembalian pengetahuan relevan yang tersimpan dari memori
jangka panjang. Contoh kata kerja operasional yangdigunakan pada
level mengetahui yaitu menyebutkan, menjelaskan,
menggambarkan dan menunjukkan.
b. Memahami (Comprehension)
Memahami artinya mendeskripsikan susunan dalam artian
pesan pembelajaran, mencakup oral, tulisan dan komunikasi grafik.
Kata kerja operasional yang digunakan pada level memahami yaitu
memperkirakan, menjelaskan, mencirikan dan membandingkan.
c. Menerapkan (Aplication)
Menerapkan yaitu menggunakan prosedur dalam situasi yang
dihadapi. Contoh kata kerja operasional yang digunakan pada level
menerapkan yaitu menugaskan, mengurutkan, menentukan dan
menerapkan.
d. Menganalisis (Analyze)
Menganalisis yaitu memecahkan materi menjadi bagian-bagian
pokok dan menggambarkan bagaimana bagian-bagian tersebut,
dihubungkan satu sama lain maupun menjadi sebuah struktur
keseluruhan atau tujuan. Contoh kata kerja operasional yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
digunakan pada level menganalisis yaitu menganalisis,
memecahkan, menegaskan, menelaah dan mengaitkan.
e. Mengevaluasi (Evaluation)
Mengevaluasi yaitu melakukan evaluasi atau penilaian yang
didasarkan pada kriteria dan atau standar. Contoh kata kerja pada
level mengevaluasi yaitu membandingkan, menyimpulkan, menilai
dan mengkritik.
f. Mencipta (Creation)
Menempatkan bagian-bagian secara bersama-sama ke dalam
suatu ide, semuanya saling berhubungan untuk membuat hasil yang
baik. Contoh kata kerja operasional yang digunakan pada level
menciptakan yaitu mengatur, mengumpulkan, mengategorikan,
memadukan dan menyusun.
C. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
1. Pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Menurut Majid & Rochman (2014:61) rencana pelaksanaan
pembelajaran, adalah rencana yang dibuat untuk mencapai kompetensi
dasar yang telah ditetapkan, rencana pelaksanaan pembelajaran paling
luas mencakup satu kompetensi dasar atau beberapa indikator untuk
satu kali pertemuan atau lebih. Rencana pelaksanaan pembelajaran
adalah rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci dari
suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Setiap guru di dalam satuan pendidikan wajib menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran. Pengembangan rencana pelaksanaan
pembelajaran dapat dilakukan pada setiap awal semester atau awal
tahun pelajaran, dengan maksud agar RPP telah tersedia terlebih
dahulu dalam setiap awal pelaksanaan pembelajaran. Pengembangan
RPP dapat dilakukan secara mandiri atau secara berkelompok.
Pengembangan RPP dilakukan oleh guru secara mandiri
dan/atau secara bersama-sama melalui Musyawarah Guru Mata
Pelajaran (MGMP) di dalam suatu sekolah tertentu, yang difasilitasi
dan disupervisi oleh kepala sekolah atau guru senior yang ditunjuk
oleh kepala sekolah. Pengembangan RPP selanjutnya dilakukan oleh
guru secara berkelompok melalui MGMP antarsekolah atau
antarwilayah yang dikoordinasikan dan disupervisi oleh pengawas
atau dinas pendidikan. Pengembangan RPP dilakukan dengan tujuan
agar guru dapat bertukar informasi dengan guru lain sehingga RPP
yang disusun diharapkan dapat menjadi pedoman atau acuan yang baik
dalam kegiatan pelaksanaan pembelajaran. Pengembangan RPP
dilakukan setelah guru mengamati siswa. Setiap perbedaan yang
dimilik siswa harus diperhatikan dengan baik oleh guru, agar RPP
yang disusun dapat menjadi pedoman dalam pelaksanaan kegiatan
pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
2. Prinsip-prinsip Pengembangan RPP
MenurutMajid&Rochman (2014: 261), berbagai prinsip dalam
mengembangkan atau menyusun RPP dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik
RPP harus disusun dengan memperhatikan perbedaan atau
karakteristik setiap siswa di dalam kelas. Perbedaan atau
karakteristik siswa dapat dilihat dari perbedaan jenis kelamin,
kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar,
kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya,
norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
b. Mendorong partisipasi aktif peserta didik
Proses pembelajaran dirancang semaksimal mungkin agar
dapat melibatkan partisipasi aktif peserta didik dalam
mengembangkan motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi,
kemandirian, dan semangat belajar.
c. Mengembangkan budaya membaca dan menulis
Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan
kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan
berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan. Membaca dapat
menambah sumber informasi, tetapi tidak semua peserta didik
memiliki kemampuan mengingat yang diperoleh dari sekedar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
membaca, maka setelah membaca peserta didik seharusnya
menulis di buku atau catatan kecil agar apa yang ditulis dapat
diingat dalam jangka waktu yang lama.
d. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut
RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik
positif, penguatan, pengayaan, dan remedi. Setiap respon yang
diberikan siswa dalam kegiatan belajar mengajar harus direspon
secara positif oleh guru, guru tidak boleh menjatuhkan mental
siswa dengan memberikan pernyataan negatif.
e. Ketertkaitan dan keterpaduan
RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan
keterpaduan antara SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan
sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP
disusun RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran
tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar,
dan keragaman budaya.
f. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
Perencanaan pembelajaran disusun dengan memperhatikan
perkembangan teknologi dan informasi untuk menunjang
pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
3. Komponen dan Langkah-langkah Pengembangan RPP
MenurutMajid&Rochman (2014: 262- 264), berbagai
komponen dan langkah-langkah pengembangan RPP dapat dijelaskan
sebagai berikut:
a. Mencantumkan identitas
Identitas merupakan hal pertama yang dicantumkan dalam
menyusun RPP. Hal yang harus ada dalam identitas adalah nama
sekolah, mata pelajaran, kelas/semester, standar kompetensi,
kompetensi dasar, indikator, dan alokasi waktu. Nama sekolah
adalah tempat dimana RPP itu akan dipraktikkan, misalkan SMA
Rajawali Jaya. Mata pelajaran adalah pelajaran yang harus
diajarkan dan dipelajari oleh guru dan siswa, misalkan mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Kelas/semester adalah
tingkatan atau jenjang peserta didik yang akan menerima pelajaran,
misalkan Kelas XI semester 2. Standar kompetensi adalah
deskripsi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus
dikuasai setelah siswa mempelajari mata pelajaran tertentu.
Kompetensi dasar adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap
yang harus dicapai oleh siswa yang menunjukkan bahwa siswa
menguasai standar kompetensi yang telah ditetapkan. Alokasi
waktu adalah jumlah jam pembelajaran yang sesuai dengan jumlah
Kompetensi Dasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
b. Mencantumkan tujuan pembelajaran
Tujuan pelajaran memuat penguasaan kompetensi yang
ditargetkan atau yang harus dicapai oleh peserta didik. Tujuan
pembelajaran dirumuskan dengan mengacu pada rumusan yang
terdapat dalam indikator, maka dari itu jumlah rumusan tujuan
pembelajaran dapat sama atau lebih banyak dari pada indikator.
Alasan guru harus membuat tujuan pembelajaran adalah agar dapat
melakukan pemilihan materi, metode, dan urutan kegiatan agar
memiliki komitmen untuk menciptakan lingkungan belajar
sehingga dapat mencapai tujuan dan membantu guru dalam
pembuatan penilaian yang benar. Guru tidak akan tahu siswanya
telah mencapai sebuah tujuan jika guru belum menuliskan tujan
pembelajaran yang akan dicapai.
c. Mencantumkan materi pembelajaran
Materi pembelajaran adalah materi yang digunakan untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Hal yang harus diketahui adalah
bahwa maeri dalam RPP merupakan pengembangan dari materi
pokok yang terdapat dalam silabus. Oleh karena itu, materi
pembelajaran dalam RPP harus dikembangkan secara terinci
bahkan jika perlu guru dapat mengembangkannya menjadi Buku
Siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
d. Mencantumkan model/metode pembelajaran
Penetapan model atau metode pembelajaran harus
memperhatikan seperti apa materi yang akan diajarkan. Tidak
semua model atau metode pembelajaran cocok untuk diterapkan di
semua materi pembelajaran. Selain memperhatikan materi yang
diajarkan, model atau metode pembelajaran juga harus
memperhatikan karakteristik siswa-siswa. Setiap peserta didik
mempunyai kemampuan menerima pelajaran yang berbeda, maka
model atau metode pembelajaran yang digunakan harus sesuai
dengan materi pembelajaran dan karakteristik peserta didik agar
kegiatan pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan
kondusif.
e. Mencantumkan langkah-langkah kegiatan pembalajaran
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran harus dicantumkan
dalam RPP untuk menjadi pedoman pada saat guru melaksanakan
kegiatan pelaksanaan pembelajaran di kelas. Pada dasarnya,
langkah-langkah kegiatan pembelajaran memuat
pendahuluan/kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup,
dimana masing-masing disertai alokasi waktu yang dibutuhkan.
f. Mencantumkan media/alat/bahan/sumber belajar
Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang
terdapat dalam silabus. Apabila ketiga aspek ini dipenuhi maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
penyusunan harus menyebutkan secara jelas: 1) media, 2)
alat/bahan, 3) sumber belajar yang digunakan. Oleh karena itu,
guru harus memahami secara benar pengertian ketiga aspek
tersebut.
g. Mencantumkan penilaian
Penilaian dijabarkan atas jenis/teknik penilaian, bentuk
instrumen dan instrumen yang digunakan untuk mengukur
ketercapaian indikator dan tujuan pembelajaran. Format penilaian
dapat disajikan dalam bentuk matriks horizontal maupun matriks
vertikal. Dalam format penilaian hendaknya mencantumkan
teknik/jenis, bentuk insrumen, kunci jawaban/rambu-rambu
jawaban untuk memudahkan proses penilaian.
4. Karakteristik RPP yang mengarah pada Keterampilan Berpikir
Tinggi
Desain RPP yang dikembangkan perlu memperhatikan
langkah-langkah sistematis yang harus dibuat oleh guru dengan
berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi. Menurut
Ariyana, Pudjiastuti, Bestary, & Zamroni (2018: 48-50), karakteristik
dalam menyusun langkah-langkah desain pembelajaran HOTS adalah
sebagai berikut:
a. Mencantumkan dan menganalisis kompetensi dasar yang sesuai
dengan Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Dasar yang menjadi sasaran minimal yang akan dicapai sesuai
Kompetensi Dasar dengan format sebagai berikut:
Tabel 2.3
Format Pasangan KD pengetahuan dan keterampilan
Kompetensi Dasar
Pengetahuan
Kompetensi Dasar
Keterampilan
<Nomor KD><KD
Pengetahuan>
<Nomor KD><KD
Keterampilan>
b. Menentukan target yang akan dicapai sesuai dengan Kompetensi
Dasar dengan format sebagai berikut:
Tabel 2.4
Format Penetapan Target KD pengetahuan dan keterampilan
No Kompetensi Dasar Target KD
KD Pengetahuan
<KD Pengetahuan> <Target pengetahuan
yang diamanatkan oleh
KD>
KD Keterampilan
<KD Keterampilan> <Target keterampilan
yang diamanatkan oleh
KD>
c. Proyeksikan dalam sumbu simetri seperti pada Tabel 2.3
kombinasikan dengan pengetahuan dengan proses berpikir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
d. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dilakukan
dengan langkah sebagai berikut:
1) Memperhatikan dimensi proses kognitif dan dimensi
pengetahuan yang menjadi target dan harus dicapai peserta
didik.
2) Menentukan Kompetensi Dasar (KD) yang akan diturunkan
menjadi Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK).
3) Menggunakan Kata Kerja Operasional yang sesuai dengan
Indikator Pencapaian Kompetensi(IPK) agar konsep materi
dapat tersampaikan secara efektif.
4) Merumuskan IPK penunjang dan IPK kunci, sedangkan IPK
pengayaan dirumuskan apabila kompetesi minimal KD sudah
dipenuhi peserta didik.
e. Merumuskan tujuan pembelajaran, apakah peningkatan kognitif,
psikomotorik atau afektif. Perumusan tujuan pembelajaran harus
jelas menunjukkan kecapakan yang harus dimiliki peserta didik.
Tujuan pembelajaran mengisyaratkan bahwa ada beberapa karakter
kecakapan yang akan dikembangkan guru dalam pembelajaran.
Selain itu, tujuan pembelajaran juga bertujuan untuk menguatkan
pilar pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
f. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran berdasarkan model
pembelajaran:
1) Pahami KD yang dianalisis
2) Pahami IPK dan materi pembelajaran yang telah
dikembangkan
3) Pahami sintaks-sintaks yang ada pada model pembelajaran,
rumuskan kegiatan pembelajaran yang meliputi orientasi,
motivasi, dan apersepsi
4) Rumuskan kegiatan inti yang berdasarkan pada:
a) IPK
b) Karakteristik peserta didik
c) Pendekatan saintifik
d) 4C (Creativity, Critical Thingking, Communication,
Collaboration)
e) Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dan literasi
5) Rumuskan kegiatan penutup yang meliputi kegiatan refleksi
baik individual maupun kelompok
a) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran
b) Melakukan kegiatan tindak lanjut
c) Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk
pertemuan berikutnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
d) Kegiatan penutup dapat diberikan penilaian akhir sesuai
KD yang bersangkutan
6) Tentukan sumber belajar berdasarkan kegiatan pembelajaran
7) Rumusan penilaian (formatif dan sumatif) untuk pembelajaran
yang mengacu pada IPK
D. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran
1. Pengertian Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran
Menurut Suprihatiningrum (2016:118), pelaksanaan
pembelajaran adalah proses dimana guru akan menunjukkan
kemampuan mengajar di kelas. Agar pelaksanaan pembelajaran dapat
berjalan dengan efektif dibutuhkan keterampilan-keterampilan guru
yang mampu secara akademik menguasai subjek yang akan diajarkan,
terutama dalam menggunakan metode dan media
pembelajaran.Menurut Bahri &Zain (2010: 1), pelaksanaan
pembelajaran adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif yang terjadi
antara guru dan siswa. Interaksi yang terjadi antara guru dengan siswa
dikarenakan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan diarahkan
untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum
pelaksanakan pembelajaran dimulai.
Menurut pendapat ahli tersebut pelaksanaan pembelajaran
dapat disimpulkan sebagai interaksi yang terjadi antara guru dengan
peserta didik yang membutuhkan keterampilan guru dalam mengajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
untuk mencapai sebuah tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum
pelaksanaan pembelajaran dimulai.
Menurut Majid & Rochman (2014: 264-266), kegiatan
pelaksanaan pembelajaran pada dasarnya meliputi kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Kegiatan
pelaksanaan pembelajaran saling berhubungan satu sama lain sehingga
tidak dapat dipisahkan. Sebelum melakukan kegiatan inti, guru harus
terlebih dahulu melakukan kegiatan pendahuluan untuk menyiapkan
peserta didik dalam mengikuti pelaksanaan pembelajaran. Setelah
melakukan kegiatan inti, kegiatan selanjutnya yang dilakukan oleh
guru adalah kegiatan penutupan. Kegiatan pelaksanaan pembelajaran
akan dijabarkan sebagai berikut:
a. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan guru harus menyiapkan peserta
didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sudah
dipelajari dan terkait dengan materi yang akan dipelajari;
mengantarkan peserta didik kepada suatu permasalahan atau tugas
yang akan dilakukan untuk mempelajari suatu materi yang akan
dipelajari;menyampaikan garis besar cakupan materi dan
penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan peserta didik
untuk menyelesaikan permasalahan atau tugas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
b. Kegiatan Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai
tujuan, yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk secara aktif menjadi
pencari informasi, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat
dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Kegiatan inti menggunakan metode yang sesuai dengan
karakteristik peserta didik dan mata pelajaran yang meliputi
observasi, menanya, mengumpulkan informasi, asosiasi, dan
komunikasi.Dalam setiap kegiatan guru harus memperhatikan
kompetensi yang terkait dengan sikap seperti jujur, teliti,
kerjasama, toleransi, disiplin, taat aturan, dan menghargai pendapat
orang lain yang tercantum dalam silabus dan RPP.
1) Mengamati
Dalam kegiatan mengamati, guru membuka secara luas
dan bervariasi kesempatan peserta didik untuk melakukan
pengamatan melalui kegiatan : menyimak, melihat, mendengar,
dan membaca. Guru memfasilitasi kegiatan tersebut untuk
melakukan pengamatan terhadap objek/benda tertentu yang
berhubungan dengan materi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
2) Menanya
Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
bertanya melalui apa yang sudah mereka lihat, dengar dan
amati. Guru perlu membimbing peserta didik untuk
mengajukan pertanyaan. Jika terdapat peserta didik yang
bertanya, berarti ada rasa ingin tahu yang timbul pada dirinya,
dan rasa ingin tahu tersebut dapat menjadi dasar untuk mencari
informasi yang lebih lanjut dan beragam dari sumber yang
ditentukan guru sampai yang ditentukan peserta didik, dari
sumber yang tunggal sampai sumber yang beragam.
3) Mengumpulkan dan Mengasosiasikan
Kegiatan selanjutnya dari bertanya adalah
mengumpulkan informasi. Kemudian berdasarkan informasi
yang diperoleh peserta didik, informasi tersebut dapat
digunakan untuk mengolah data dan mencari keterkaitan antara
informasi yang satu dengan yang lainnya.
4) Mengkomunikasikan Hasil
Kegiatan selanjutnya adalah menuliskan atau
menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari
informasi, mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil
tersebut disampaikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta didik
tersebut.
c. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama siswa membuat
kesimpulan dan refleksi pembelajaran, melakukan penilaian,
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran,
merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pelajaran
remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau
memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai
dengan hasil belajar peserta didik, dan menyampaikan rencana
pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
2. Prinsip Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran
Menurut Permendikbud No. 103 tahun 2014, kegiatan
pelaksanaan pembelajaran perlu adanya prinsip untuk mencapai apa
yang menjadi tujuan dalam kurikulum. Prinsip tersebut yaitu: peserta
didik difasilitasi untuk mencari tahu; peserta didik belajar dari
berbagai sumber belajar; proses pembelajaran menggunakan
pendekatan ilmiah;pembelajaran berbasis kompetensi;pembelajaran
terpadu;pembelajaran yang menekankan pada jawaban divergen yang
memiliki kebenaran multi dimensi;peningkatan keseimbangan,
kesinambungan, dan keterkaitan antara hard skills dan soft
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
skills;pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat.
Prinsip pelaksanaan pembelajaran juga menganut semboyan
dari Ki Hajar Dewantara yaitu pembelajaran yang menerapkan nilai-
nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo),
membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran
(tut wuri handayani); pembelajaran yang berlangsung di rumah, di
sekolah, dan di masyarakat;pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
pembelajaran;pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang
budaya peserta didik; dansuasana belajar menyenangkan dan
menantang.
3. Pembelajaran yang Berpusat pada Guru
a. Model pembelajaran langsung
1) Pengertian model pembelajaran langsung
Istilah model pengajaran langsung sering disebut juga
dengan model pengajaran aktif, training model, mastery
teaching, dan exolicit instruction.Menurut Trianto (2014: 97),
pengajaran langsung adalah pengajaran yang memerlukan
tindakan dan keputusan yang jelas dari guru selama
berlangsungnya perencanaan, pada saat kegiatan pelaksanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
pembelajaran, dan pada saat melakukan penilaian. Jadi dapat
disimpulkan bahwa pengajaran langsung adalah suatu model
pengajaran yang berpusat pada guru.
2) Menurut Kardi & Nur ( dalam Trianto, 2014: 93), ciri-ciri
pembelajaran langsung adalah sebagai berikut:
a) Adanya tujuan pembelajaran dan pengaruh model
pembelajaran pada siswa termasuk prosedur penilaian
pembelajaran
b) Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan
pembelajaran
c) Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar yang diperlukan
agar kegiatan pembelajaran tertentu dapat berlangsung
sesuai rencana yang dibuat
3) Langkah-langkah pembelajaran model pengajaran langsung
Langkah-langkah pembelajaran model pengajaran
langsung pada dasarnya mengikuti pola pembelajaran secara
umum. Menurut Kardi dan Nur (dalam Trianto, 2014: 99-103),
langkah-langkah pengajaran langsung meliputi tahapan berikut
ini:
a) Menyampaikan tujuan dan menyiapkan siswa
Pada awal pembelajaran atau biasa disebut dengan
kegiatan pendahuluan, guru harus memaparkan tujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
pembelajaran agar siswa tahu apa yang akan diperoleh
setelah pembelajaran selesai. Penyampaian tujuan
pembelajaran bertujuan agar siswa tertarik dalam mengikuti
pelajaran dan dapat berpartisipasi aktif dalam pelajaran.
Pengelolaan siswa juga sangat diperlukan pada awal
kegiatan pembelajaran agar pembelajaran dapat
dilaksanakan dengan kondusif.
b) Presentasi dan demonstrasi
Fase kedua pengajaran langsung adalah presentasi atau
demonstrasi pengetahuan dan keterampilan. Tujuan kegiatan
presentasi yang dilakukan oleh peserta didik selain untuk
menyampaikan informasi atau pendapat setelah berdikusi
adalah untuk melatih kepercayaan diri peserta didik. Kunci
untuk berhasil ialah mempresentasikan informasi sejelas
mungkin dan mengikuti langkah-langkah yang efektif.
c) Mencapai kejelasan
Penggunaan bahasa dalam penyampaian materi
merupakan hal yang sangat penting. Jika bahasa yang
digunakan dalam penyampaian materi merupakan bahasa
yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari maka siswa
akan sulit untuk menerima dan memahami apa yang
disampaikan oleh guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
d) Berlatih
Agar dapat mendemonstrasikan sesuatu dengan benar
diperlukan latihan yang intensif, dan memperhatikan
aspek-aspek penting dari keterampilan atau konsep yang
didemonstrasikan.
e) Memberikan latihan terbimbing
Salah satu tahap penting dalam pengajaran langsung
ialah cara guru mempersiapkan dan melaksanakan
“pelatihan terbimbing”.Menurut Kardi dan Nur (dalam
Trianto, 2014: 101), ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan oleh guru dalam menerapkan dan melakukan
pelatihan:
(1) Menguasai siswa melakukan latihan singkat dan
bermakna;
(2) Memberikan pelatihan pada siswa sampai benar-benar
menguasai konsep/keterampilan yang dipelajari;
(3) Hati-hati terhadap latihan yang berkelanjutan, pelatihan
yang dilakukan terus-menerus dalam waktu yang lama
dapat menimbulkan kejenuhan pada siswa;
(4) Memperhatikan tahap-tahap awal pelatihan, yang
mungkin saja siswa melakukan keterampilan yang
kurang benar atau bahkan salah tanpa didasari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
f) Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
Tahap ini kadang-kadang disebut juga dengan tahap
resitasi, yaitu guru memberikan beberapa pertanyaan lisan
atau tertulis kepada siswa dan guru memberikan respon
terhadap siswa. Guru harus selalu memberikan respon
positif terhadap siswa, karena dengan respon positif dapat
memotivasi siswa untuk berkembang dalam hal
penyampaian pendapat, tidak malu dalam bertanya, dan
mau mencoba sesuatu yang belum pernah dilakukan
sebelumnya. Sebaliknya, jika guru memberikan respon
negatif terhadap siswa, maka siswa cenderung malas
bertanya, tidak percaya diri dalam menyampaikan
pendapat dan malas.
4. Pembelajaran yang Berpusat pada Siswa
a. Pembelajaran berbasis inkuiri
1) Pengertian pembelajaran berbasis inkuiri
Menurut Sanjaya (2006:193), pembelajaran berbasis
inkuiri menekankan pada proses mencari dan menemukan.
Materi pembelajaran tidak diberikan secara langsung kepada
siswa. Peran siswa dalam strategi ini adalah mencari dan
menemukan sendiri materi pelajaran, sedangkan guru berperan
sebagaifasilitator dan pembimbing siswa untuk belajar. Strategi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
pembelajaran berbasis inkuiri dipengaruhi oleh proses kognitif,
dimana ada proses berpikir dengan memanfaatkan segala
potensi yang dimiliki setiap individu secara optimal. Strategi
pembelajaran berbasis inkuiri merupakan belajar lebih dari
sekedar menghafal dan mengumpulkan ilmu pengetahuan,
strategi pembelajarn inkuiri menekankan pada proses
bagaimana pengetahuan yang diperoleh dapat bermakna bagi
siswa melalui keterampilan berpikir.
2) Ciri-ciri pembelajaran inkuiri
Menurut Mudlofir & Rusydiyah (2016: 67), ciri-ciri utama
strategi pembelajaran inkuiri adalah:
a) Strategi pembelajaran inkuiri menekankan pada aktivitas
peserta didik secara maksimal untuk mencari dan
menemukan hal baru.
b) Seluruh aktivitas yang dilakukan peserta didik diarahkan
untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari
sesuatu yang dipertanyakan.
c) Tujuan penggunaan strategi pembelajaran adalah
mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis,
kritis, logis dan analis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
3) Siklus dasar pembelajaran inkuiri
Menurut Freinet (dalam Sani, 2014:89),pengetahuan
akan diperoleh melalui pengalaman secara inkuiri dan tidak
cukup hanya mengamati, mendengarkan penjelasan, atau
melihat demonstrasi. Perolehan pemahaman dimulai dari
pengalaman dengan mengikuti siklus dasar proses inkuiri yang
dideskripsikan sebagai berikut:
Gambar 2.2
Siklus Dasar Pembelajaran Inkuiri
Pengalaman
Menyajikan masalah (mengajukan pertanyaan) ,
mendiskusikan ide, menganalisis pertanyaan
Pemahaman
Menjelaskan pendapat
baru, menerapkan,
mengevaluasi,
mengevaluasi, refleksi
Informasi
Memperoleh,
mengkritik,
menganalisis,
menginterpretasi,
Membangun Pengetahuan
Menyelesaikan masalah, mengonstruksi
pengetahuan, menjelaskan informasi baru,
mengintegrasikan ide baru,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
4) Aktivitas guru dan peserta didik dalam melaksanakan
pembelajaran inkuiri
Tabel 2.5
Aktivitas Guru dan Peserta Didik dalam Melaksanakan
Inkuiri (Sani, 2014: 91)
Perilaku Guru (Inkuiri) Perilaku Siswa (Inkuiri)
Mendorong berpikir,
bertanya, dan
berdiskusi
Melakukan
pengamatan,
mengumpulkan, dan
menginterpretasi
data
Memfasilitasi debat
dan diskusi
Merumuskan
hipotesis,
merancang, dan
melakukan
eksperimen untuk
menguji fenomena
Menyediakan beragam
cara melakukan
investigasi
Mengaiktkan
variabel bebas dan
terikat
Bertindak sebagai
teman dalam
penyelidikan
Menggunakan
kemampuan bernalar
(reasoning)
Membangkitkan minat
siswa untuk aktif
melakukan
penyelidikan dan
mencari informasi
baru
Menarik kesimpulan
berdasarkan data
Menjaga suasana
kondusif dalam
melaksanakan inkuiri
Mempertahankan
kesimpulan
berdasarkan data
Menekankan pada:
bagaimana memahami
bahan pelajaran, bukan
pada: apa yang harus
diketahui pelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
b. Pembelajaran berbasis discovery
1) Pengertian pembelajaran berbasis discovery
Pembelajaran discoverymenurut Majid (2014: 97)
adalah menemukan konsep melalui serangkaian data atau
informasi yang diperoleh melalui pengamatan atau percobaan.
Jadi discovery merupakan bagian dari proses pembelajaran
inkuiri.Menurut Hosnan (2014: 282),discovery learning adalah
suatu model untuk mengembangkan cara belajar aktif dengan
menemukan sendiri dan menyelediki sendiri, maka hasil yang
diperoleh dapat diingat untuk jangka panjang.Beradasarkan
pendapat para ahli tersebut pembelajaran discovery dapat
disimpulkan sebagai pembelajaran yang menekankan pada
kemandirian peserta didik untuk menemukan sesuatu yang
baru melalui pengamatan atau percobaan sehingga informasi
yang didapat dapat diingat untuk jangka waktu yang lama.
2) Tahapan pembelajaran discoverysecara umum menurut Sani
(2014: 99), adalah sebagai berikut:
a) Guru memaparkan topik yang akan dikaji, tujuan belajar,
motivasi, dan memberikan penjelasan ringkas.
b) Guru mengajukan permasalahan atau pertanyaan yang
terkait dengan topik yang dikaji.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
c) Kelompok merumuskan hipotesis dan merancang
percobaan atau mempelajari tahapan percobaan yang
dipaparkan oleh guru, LKS, atau buku.
d) Guru memfasilitasi kelompok dalam melaksanakan
percobaan/investigasi.
e) Kelompok melakukan percobaan atau pengamatan untuk
mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menguji
hipotesis.
f) Kelompok mengorganisasikan dan menganalisis data serta
membuat laporan hasil percobaan atau pengamatan.
g) Kelompok memaparkan hasil investigasi (percobaan atau
pengamatan) dan mengemukakan konsep yang ditemukan.
c. Pembelajaran berbasis masalah
1) Pengertian pembelajaran berbasis masalah
Menurut Majid & Rochman (2014: 153), pembelajaran
berbasis masalah adalah pembelajaran yang berpusat pada
masalah, peserta didik diberikan masalah yang berkaitan
dengan kehidupan nyata yang akan dibahas dalam diskusi
kelompok. Kegiatan dalam diskusi kelompok adalah mencari
solusi dari permasalahan yang diberikan oleh guru. Masalah
yang diberikan kepada peserta didik digunakan untuk
merangsang pada rasa ingin tahu pada pembelajaran yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
dimaksud. Masalah diberikan kepada peserta didik sebelum
peserta didik mempelajari konsep atau materi yang berkaitan
dengan masalah yang harus dipecahkan.
2) Ciri-ciri pembelajaran berbasis masalah
a) Belajar dimulai dengan suatu masalah dan masalah yang
diberikan berhubungan dengan dunia nyata peserta didik.
b) Mengorganisasikan pelajaran di seputar masalah, bukan di
seputar disiplin ilmu.
c) Memberikan tanggungjawab yang besar kepada peserta
didik, dan membentuk dan menjalankan secara langsung
proses belajar mereka sendiri.
d) Menuntut peserta didik untuk mendemostrasikan apa yang
telah dipelajari dalam bentuk kinerja.
3) Tahapan pembelajaran berbasis masalah
Menurut Sanjaya (2006: 215), tahapan-tahapan dalam
pembelajaran problem based learning yaitu: siswa menentukan
masalah yang akan dipecahkan; setelah menemukan masalah
maka langkah yang dilakukan oleh siswa adalah meninjau
masalah secara kritis dari berbagai sudut pandang; kemudian
langkah selanjutnya yaitu merumuskan berbagai kemungkinan
pemecahan sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki peserta
didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Mengumpulkan data merupakan langkah selanjutnya
yang dilakukan oleh siswa untuk mencari dan mengumpulkan
informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah; lalu
siswa mengambil atau merumuskan kesimpulan sesuai dengan
penerimaan dan penolakan hipotesis yang diajukan dan
langkah terakhir yang dilakukan siswa adalah merumuskan
rekomendasi yang dapat dilakukan sesuai rumusan hasil
pengujian hipotesis dan rumusan kesimpulan.
d. Pembelajaran berbasis proyek
1) Pengertian pembelajaran berbasis proyek
Menurut Majid & Rochman (2014: 162-163),
pembelajaran berbasis proyek atau project based learning
adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek atau
kegiatan sebagai inti pembelajaran. Peserta didik melakukan
eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk
menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Pembelajaran
berbasis proyek merupakan model belajar yang menggunakan
masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan
mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan
pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata. Pembelajaran
berbasis proyek dirancang untuk digunakan pada permasalahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
kompleks yang diperlukan peserta didik dalam melakukan
investigasi dan memahaminya.
2) Karakteristik pembelajaran berbasis proyek
Menurut Hosnan (2014: 321-322), pembelajaran berbasis
proyek memiliki karakteristik sebagai berikut:
a) Siswa mengambil keputusan sendiri dalam kerangka kerja
yang telah ditentukan bersama sebelumnya.
b) Siswa berusaha merancang sebuah masalah atau tantangan
yang tidak meiliki satu jawaban pasti.
c) Siswa ikut merancang proses yang akan ditempuh dalam
mencari solusi.
d) Siswa didorong untuk berpikir kritis, memecahkan
masalah, berkolaborasi, serta mencoba berbagai macam
bentuk komunikasi.
e) Siswa bertanggung jawab mencari dan mengolah sendiri
informasi yang mereka kumpulkan.
3) Tahapan pembelajaran berbasis proyek
Menurut Majid & Rochman (2014: 168-169), tahapan
pembelajaran berbasis proyek adalah sebagai berikut:
a) Penentuan pertanyaan mendasar
Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu
pertanyaan yang memberikan penugasan bagi peserta didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
dalam melakukan suatu aktivitas. Topik yang diambil agar
siswa mengajukan pertanayaan adalah topik yang sesuai
dengan realitas dunia nyata disekitar kehidupan peserta
didik. Guru harus memberikan topik yang relevan dengan
peserta didik agar topik tersebut mampu dipahami. Topik
yang relevan maksudnya adalah topik yang pernah dialami
atau sesuai dengan pengalaman peserta didik secara umum.
b) Mendesain perencanaan proyek
Perencanaan dilakukan secara bersama-sama antara
guru dengan siswa agar siswa merasa bahwa proyek yang
akan dilakukan adalah proyek miliknya bukan sekedar
proyek atau tugas yang diberikan oleh guru. Perencanaan
proyek berisi tentang aturan main atau aturan yang harus
dipatuhi dalam pembuatan proyek, pemilihan aktivitas
yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan
esensial, serta mengetahui alat dan bahan yang dapat
diakses untuk membantu penyelesaian proyek.
c) Menyusun jadwal
Guru dan peserta didik membuat jadwal aktivitas dalam
menyelesaikan proyek berdasarkan keputusanyang telah
disepakati bersama. Jadwal yang dibuat dalam
menyelesaikan proyek merupakan jadwal yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
disepakati bersama yang berarti jadwal tersebut tidak
menganggu aktivitas yang dilakukan oleh guru dan siswa di
luar jam pembuatan dan penyelesaian proyek. Proyek yang
dikerjakan dapat dimulai dan diselesaikan dengan waktu
yang tepat. Aktivitas pada tahap ini antara lain: membuat
timeline untuk menyelesaikan proyek; membuat deadline
penyelesaian proyek; membawa peserta didik agar
merencanakan cara yang baru; membimbing peserta didik
ketika mereka mengalami kesulitan dalam membuat cara
untuk penyelesaian proyek; dan meminta peserta didik
untuk membuat penjelasan atau alasan tentang cara yang
dipilih dalam penyelesaian proyek.
d) Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek
Tugas selanjutnya adalah tugas yang dilakukan oleh
guru. Guru harus mengawasi atau memonitor pengerjaan
proyek yang dilakukan oleh peserta didik. Penyelesaian
proyek perlu dimonitor oleh guru agar proyek dapat selesai
sesuai dengan waktu yang sudah ditetapkan. Monitoring
dilakukan dengan cara memfasilitasi peserta didik pada
setiap proses pengerjaan proyek. Agar mempermudah
proses monitoring, maka guru dapat membuat rubrik yang
dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
e) Menguji hasil
Penilaian dilakukan untuk membantu guru dalam
mengukur ketercapaian siswa dalam mengerjakan proyek.
Penilaian yang dilakukan oleh guru berperan dalam
mengevaluasi kemajuan masing-masing peserta didik
dalam mengerjakan proyek. Penilaiaan yang dilakukan oleh
guru seharusnya dapat memberikan umpan balik tentang
pemahaman yang sudah dicapai peserta didik. Peran
penilaian dapat membantu guru dalam menyusun strategi
pembelajaran selanjutnya.
f) Mengevaluasi pengalaman
Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan peserta
didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil
proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan
baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini
peserta didik diminta untuk mengungkapkan perasaan dan
pengalamannya selama menyelesaikan proyek. Guru dan
peserta didik mengembangkan diskusi dalam rangka
memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran, sehingga
pada akhirnya ditemukan suatu temuan untuk menjawab
permasalahan yang diajukan pada tahap pertama
pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
4) Peran guru dan peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran
berbasis proyek
Guru dan peserta didik menjalankan perannya masing-
masing dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek.
Menurut Majid & Rochman (2014: 169- 170),peran guru dan
peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek
adalah sebagai berikut:
Tabel 2.6
Peran Guru dan Peserta Didik dalam Pelaksanakan
Pembelajaran Berbasis Proyek
Peran Guru Peran Siswa
Merencanakan dan
mendesain
pembelajaran;
Menggunakan
kemampuan bertanya
dan berpikir;
Membuat strategi
pembelajaran;
Melakukan riset
sederhana;
Membayangkan
interaksi yang akan
terjadi antara guru dan
siswa;
Mempelajari ide dan
konsep baru;
Mencari keunikan
siswa;
Belajar mengatur
waktu dengan baik;
Menilai siswa dengan
cara transaparan dan
menilai dengan
berbagai macam
penilaian;
Melakukan kegiatan
belajar
sendiri/kelompok;
Membuat portofolio
pekerjaan siswa.
Mengaplikasikan hasil
belajar lewat tindakan;
Melakukan interaksi
sosial (wawancara,
survey, observasi).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Menurut Wiyani (2014: 167), karakteristik pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik dapat digambarkan dengan
membedakannya dengan pembelajaran yang berpusat pada guru pada
tabel 2.7.
Tabel 2.7
Perbedaan Pembelajaran Berpusat pada Guru dengan
Pembelajaran Bepusat pada Siswa
No. Teacher Centered Student Learning
1. Guru menjadi satu-satunya
sumber belajar.
Guru berperan sebagai
fasilitator dalam kegiatan
pembelajaran.
2. Jalannya proses
pembelajaran didominasi
oleh guru.
Jalannya proses pembelajaran
didominasi oleh peserta didik.
3. Guru menjadi subjek dan
peserta didik menjadi
objeknya.
Guru dan peserta didik menjadi
subjek dalam proses
pembelajaran, sedangkan
objeknya adalah masalah yang
terkait dengan materi
pembelajaran dan kompetensi
yang hendak dicapai.
4. Model pembelajaran yang
digunakan adalah model
pendidikan gaya bank,
yaitu menanamkan
pengetahuan kepada
peserta didik sebanyak-
banyaknya.
Model pembelajaran yang
digunakan adalah model
pembelajaran kontekstual.
5. Guru menghendaki agar
peserta didiknya
menguasai materi
pembelajaran.
Guru menghendaki agar
peserta didik menguasai atau
mencapai berbagai kompetensi
sebagai rumusan dari tujuan
pembelajaran.
6. Guru cenderung
menyampaikan materi
pembelajaran dengan
strategi ceramah sehingga
Guru menyampaikan materi
pembelajaran dengan berbagai
strategi pembelajaran aktif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
No. Teacher Centered Student Learning
peserta didik cenderung
pasif.
5. Karakteristik Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran yang
Mengarah pada Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi
Menurut Sani (2019: 62), kegiatan pelaksanaan pembelajaran
yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi memiliki
karakteristik sebagai berikut:
a. Aktif dalam berpikir
Pembelajaran yang mengarah pada kerampilan berpikir tingkat
tinggi harus membuat siswa aktif dalam mengikuti proses
pembalajaran. Peran guru dalam pembelajaran yang mengarah
pada keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah sebagai fasilitator
untuk memberi kemudahan bagi siswa dalam berpikir. Guru
disarankan untuk lebih banyak memberikan kesempatan bagi siswa
untuk mencari dan menemukan sendiri apa yang akan
dipelajarinya. Upaya yang dapat dilakukan oleh guru dalam
meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir tingkat tinggi
adalah dengan cara mempersiapkan tugas-tugas atau soal yang
dapat membuat siswa berpikir kreatif, kritis, dan menyelesaikan
masalah. Siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
kemampuan berpikirnya sehingga menguasai keterampilan
berpikir tingkat tinggi.
b. Memformulasikan masalah
Pembelajaran yang membuat siswa harus memformulasikan
masalah merupakan pembelajaran yang mengarah pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi. Siswa harus dapat
merumuskan masalah atas masalah yang dihadapi. Perumusan
masalah dilakukan untuk memudahkan siswa dalam memahami
masalah dan mencari solusi untuk pemecahan masalah tersebut.
c. Mengkaji permasalahan kompleks
Permasalahan yang dikaji dalam pembelajaran yang mengarah
pada keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah permasalahan
yang tidak dapat diselesaikan hanya dengan mengingat atau
menerapkan strategi yang telah diketahui secara umum. Pada
umumnya permasalahan tersebut dapat ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari (konstektual) yang mencakup berbagai
bidang ilmu. Penyelesaian masalah yang kompleks membutuhkan
kreativitas dan kemampuan berpikir kritis. Siswa yang tidak
memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi akan mengalami
kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan konstektual yang
terkait dengan berbagai bidang ilmu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
d. Berpikir divergen dan mengembangkan ide
Pengembangan kreativitas sangat membutuhkan kemampuan
berpikir divergen. Melatih siswa untuk berpikir divergen akan
mengembangkan kemampuan mereka dalam mengajukan beberapa
ide yang berbeda. Pengembangan ide-ide kreatif sangat terkait
dengan kemampuan berpikir divergen.
e. Mencari informasi dari beberapa sumber
Belajar dengan mencari berbagai sumber belajar dapat melihat
perbedaan karakteristik siswa dalam gaya belajar, kebutuhan,
minat, keingintahuan, dan pengetahuan awal masing-masing siswa.
Mencari informasi berbagai sumber belajar dapat mendorong
siswa untuk bertanggungjawab dan melatih kemandirian belajar.
Pembelajaran dengan menugaskan siswa mencari berabagai
sumber belajar dapat dilakukan di kelas maupun di luar kelas
melalui penugasan. Setelah siswa mencari berbagai sumber belajar,
siswa dilatih untuk membuat pertanyaan-pertanyaan yang akan
dicari informasinya atau solusinya dari berbagai sumber yang
berbeda.
f. Berpikir ktitis dan menyelesaikan masalah secara kreatif
Aktivitas belajar dengan melatih siswa untuk berpikir kritis
akan berguna bagi siswa ketika mengevaluasi ide baru, memilih
yang terbaik, dan melakukan perubahan yang diperlukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Pembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat
tinggi harus memberikan kesempatan pada siswa untuk terbiasa
berpikir kritis dalam menghadapi suatu persoalan atau ketika
menerima informasi.
g. Berpikir analitik, evaluatif, dan membuat keputusan
Aktivitas belajar membuat keputusan dapat dilihat ketika siswa
diminta memilih suatu cara di antara beberapa cara alternatif yang
tersedia. Siswa dilatih oleh guru dalam membuat keputusan
analitik, yakni dengan mempertimbangkan kelemahan dan
kelebihan dari masing-masing solusi alternatif yang akan dipilih.
Kelemahan dan kelebihan dari masing-masing solusi alternatif
dapat ditulis pada Lembar Kerja Siswa (LKS).
E. Pelaksanaan Penilaian
1. Pengertian penilaian
Menurut Sani (2016:15), penilaian adalah upaya sistematik
dan simetik yang dilakukan melalui pengumpulan data atau informasi
yang sahih (valid) dan reliabel, dan selanjutnya data atau informasi
tersebut diolah sebagai upaya melakukan pertimbangan untuk
pengambilan kebijakan suatu program pendidikan. Pada umumnya
guru melakukan penilaian kelas terkait dengan kegiatan pembelajaran
yang telah dilakukan. Guru yang profesional memanfaatkan penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
proses dan hasil belajar untuk memperbaiki perencanaan pembelajaran
dan pelaksanaan pembelajaran.
Penilaian menurut Muslich (2011: 2), adalah proses
assessmentmencakup sejumlah bukti-bukti yang menunjukkan
pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian dilaksanakan secara
berkesinambungan. Penilaian bisa dilakukan dengan berbagai cara
seperti pengumpulan tugas peserta didik (portofolio), hasil karya
(product), penugasan (project), kinerja (performance), dan tes tertulis
(paper and pencil). Guru menilai kompetensi dan hasil belajar peserta
didik berdasrkan tingkat pencapaian prestasi peserta didik.
Berdasarkan pendapat ahli tersebut penilaian dapat
disimpulkan sebagai upaya untuk melihat sejauh mana peserta didik
dapat memahami materi yang dipelajari. Penilaian juga merupakan
suatu upaya untuk menentukan strategi apa yang harus digunakan
dalam pembelajaran selanjutnya setelah mengetahui hasil belajar
siswa. Penilaian dilakukan secara berkesinambungan dengan
menggunakan berbagai cara. Penilaian yang dilakukan oleh guru tidak
hanya berasal dari penilaian hasil ujian saja, namun penilaian dapat
berasal dari sikap siswa dalam kegiatan pelaksanaan pembelajaran.
2. Penilaian Kurikulum 2013
Standar penilaian pendidikan kurikulum 2013 mengacu pada
Permendikbud no. 66 tahun 2013 tentang standar penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
pendidikan, yaitu kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan
instrument penilaian hasil belajar peserta didik.Penilaian dalam
kurikulum 2013 lebih ditekankan pada penilaian autentik. Istilah
autentik merupakan sinonim dari asli, nyata, valid, atau reliabel.
Penilaian autentik menurut menurut Sunarti& Rahmawati(2014: 3),
adalah penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai
masukan, proses dan hasil pembelajaran. Bila pada kurikulum KTSP,
penilaian lebih ditekankan pada aspek kognitif yang menjadikan tes
sebagai cara penilaian yang dominan, maka kurikulum 2013
menekankan pada aspek kognitif, afektif, psikomotorik secara
proporsional sesuai dengan karakteristik peserta didik dan jenjangnya
yang sistem penilaiannya berdasarkan tes dan portofolio yang saling
melengkapi.
Menurut Majid (2014: 56), istilah penilaian autentik sering
dijajarkan pengertiannya dengan performance assessment, alternative
assessment, direct assessment, danrealistic assessment. Penilaian
autentik adalah penilaian berbasis kinerja, karena dalam penilaian ini
secara langsung mengukur performance siswa dalam hal-hal tertentu
misalkan siswa diminta untuk melakukan tugas-tugas yang berkaitan
dengan kehidupan sehari-hari. Penilaian autentik dikatakan penilaian
alternatif karena dapat difungsikan sebagai alternatif untuk
menggantikan penilaian tradisional. Penilaian autentik dikatakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
penilaian karena memerikan lebih banyak bukti langsung dari aplikasi
bermakna pengetahuan keterampilan. Penilaian autentik juga
dikatakan sebagai realistis assessment atau berhubungan dengan
penerapan dalam kehidupan nyata.
Berdasarkan pendapat ahli tersebut, penilaian kurikulum 2013
dapat disimpulkan sebagai penilaian yang dilakukan secara
berkesinambungan yang menekankan pada aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik dimana sistem penilaiannya berdasarkan tes dan
portofolio yang berkaitan dengan kehidupan nyata. Guru harus
memahami tujuan yang akan dicapai oleh siswa, dalam penyusunan
penialain autentik. Penilaian autentik menuntut siswa untuk
menggunakan kompetensi atau mengkombinasikan pengetahuan,
kemampuan, dan sikap dalam kriteria situasi kehidupan profesional.
Penilaian autentik berfokus pada tujuan, membangun kerja sama dan
menanamkan tingkat berpikir yang lebih tinggi.
3. Karakteristik penilaian kurikulum 2013
Menurut Sunarti& Rahmawati (2014: 4-5), penilaian kurikulum
2013 memiiliki beberapa karakteristik, yaitu:
a. Belajar tuntas
Peserta didik harus mengerjakan pekerjaan yang diberikan oleh
guru secara tuntas sebelum mengerjakan pekerjaan yang
berikutnya. Peserta didik yang memiliki kemampuan berpikir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
rendah akan diberikan waktu yang lebih lama untuk mengerjakan
pekerjaan yang diberikan oleh guru.Peserta didik yang belum
mencapai ketuntasan belajar yang telah ditentukan perlu diberi
kesempatan untuk remedi dan tidak diperbolehkan melanjutkan
pembelajaran kompetensi selanjutnya sebelum kompetensi tersebut
tuntas. Dalam belajar tuntas peserta didik diharapkan mencapai
kriteria ketuntasan yang ditentukan. Kriteria ketuntasan dijadikan
acuan oleh guru untuk mengetahui kompetensi yang belum dikuasi
peserta didik.
b. Penialain autentik
Penilaian autentik dapat dikelompokkan menjadi:
1) Memandang penilaian dan pembelajaran merupakan dua hal
yang saling berkaitan.
2) Mencerminkan dunia nyata.
3) Menggunakan berbagai cara dan kriteria penilaian.
4) Holistik (kompetensi utuh merefleksikan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap).
5) Penilaian autentik tidak hanya mengukur hal yang diketahui
oleh peserta didik, tetapi lebih menekankan mengukur hal yang
dapat dilakukan oleh peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
c. Penilaian berkesinambungan
Penilaian dilakukan secara terus menerus selama pembelajaran
berlangsung. Penilaian dilakukan untuk mengetahui perkembangan
peserta didik, memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil
terus-menerus dalam bentuk penilaian proses dan berbagai jenis
ulangan berkelanjutan. Contohnya adalah ulangan harian, ulangan
tengah semester, dan ulangan akhir semester.
d. Menggunakan teknik penilaian yang bervariasi
1) Tes tertulis
Menurut Majid (2014: 68), tes tertulis terdiri dari
memilih atau menyuplai jawaban dan uraian. Memilih jawaban
terdiri dari pilihan ganda, pilihan benar-salah, ya-tidak,
menjodohkan dan sebab akibat. Menyuplai jawaban terdiri dari
isian atau melengkapi jawaban singkat dan uraian. Dari
berbagai alat penilaian tertulis, tes memilih jawaban benar-
salah, isian singkat, dan menjodohkan merupakan alat yang
hanya menilai kemampuan berpikir tingkat rendah, yaitu
kemampuan mengingat (pengetahuan). Tes tertulis bentuk
uraian adalah alat penilain yang menuntut peserta didik untuk
mengingat, memahami, dan mengorganisasikan gagasannya
atau hal-hal yang sudah dipelajari, dengan cara mengemukakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
atau mengekspresikan gagasan tersebut dalam bentuk uraian
tertulis dengan menggunakan kata-katanya sendiri.
2) Portofolio
Portofolio merupakan kumpulan pekerjaan siswa
(tugas-tugas) dalam periode waktu tertentu yang dapat
memberikan informasi penilaian. Kegiatan penilaian portofolio
fokus pada pemecahan masalah, berpikir dan pemahaman,
menulis, komunikasi, dan pandangan siswa sendiri terhadap
dirinya sebagai pelajar. Tugas yang diberikan kepada siswa
dalam penilaian portofolio adalah tugas dalam konteks
kehidupan sehari-hari.
3) Unjuk kerja
Penilaian autentik sebisa mungkin melibatkan
partisipasi peserta didik khususnya dalam proses dan aspek-
aspek yang akan dinilai. Guru dapat melakukannya dengan
meminta peserta didik menyebutkan unsur-unsur proyek atau
tugas yang akan mereka gunakan untuk menetukkan kriteria
penyelesaiannya. Dengan menggunakan informasi ini, guru
dapat memberikan umpan balik terhadap kinerja peserta didik.
4) Proyek
Menurut Majid (2014: 63), penilaian proyek merupakan
salah satu bentuk penilaian autentik yang berupa pemberian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
tugas kepada siswa secara berkelompok. Kegiatan ini
merupakan cara untuk mencapai tujuan akademik dengan
mengakomodasikan berbagai kegiatan gaya belajar, minat,
serta bakat dari masing-masing siswa. Tugas proyek akademik
yang diberikan adalah tugas yang terkait dengan konteks
kehidupan nyata. Oleh karena itu, tugas dengan proyek dapat
meningkatkan partisipasi aktif siswa.
e. Berdasarkan acuan kriteria
Penilaian berdasarkan acuan kriteria maksudnyapenilaian harus
didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan.
Kemampuan peserta didik tidak dibandingkan terhadap
kelompoknya, tetapi dibandingkan terhadap kriteria yang
ditetapkan, misalnya ketuntasan belajar minimal (KKM).Menurut
Majid (2014: 150), Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
ditentukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) KKM ditentukan oleh Satuan Pendidikan dengan
mempertimbangkan karakteristik kompetensi dasar dan
karakteristik peserta didik.
2) KKM tidak dicantumkan dalam buku pencapaian kompetensi,
melainkan dicantumkan pada buku penilaian guru.
3) Peserta didik yang nilainya sudah mencapai atau melampaui
KKM, diberi program pengayaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
4. Fungsi penilaian
Menurut Diknas (2006 dalam Majid, 2014: 44), penilaian
memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Jika tujuan pembelajaran adalah pencapaian kompetensi inti
maupun kompetensi dasar, maka penilaian kelas ini dapat
menggambarkan sejauh mana seorang peserta didik telah menguasai
suatu kompetensi.
b. Penilaian berbasis kelas dapat berfungsi sebagai landasan
pelaksanaan evaluasi hasil belajar peserta didik dalam rangka
membantu peserta didik memahami dirinya, membuat keputusan
tentang langkah berikutnya baik untuk memilih program,
pengembangan kepribadian maupun untuk penjurusan, dalam hal
ini terkait erat dengan peran guru sebagai pendidik sekaligus
pembimbing.
c. Sejalan dengan tujuan penilaian yang telah dikemukakan di atas
maka salah satu fungsi penilaian berbasis kelas ini adalah
menemukan kesulitan belajar dan kemungkinan prestasi yang bisa
dikembangkan peserta didik dan sebagai alat diagnosis yang
membantu pendidik menemukan apakah seorang siswa perlu
mengikuti remedial atau justru memerlukan program pengayaan.
d. Penilaian juga berfungsi sebagai upaya pendidik untuk dapat
menemukan kelemahan dalam proses pembelajaran yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
dilakukan ataupun yang sedang berlangsung. Temuan ini
selanjutnya dapat digunakan sebagai dasar penentuan langkah
perbaikan proses pembelajaran berukutnya, untuk peningkatan
capaian hasil belajar siswa.
5. Karakteristik soal HOTS
Menurut Widana (2017: 3-6), karakteristik soal-soal HOTSsangat
direkomendasikan untuk digunakan pada berbagai bentuk penilaian
kelas. Berikut adalah karakteristik soal-soal HOTS:
a. Mengukur Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
Kemampuan berpikir tingkat tinggi termasuk kemampuan
untuk memecahkan masalah (problem solving), keterampilan
berpikir kritis (critical thinking), berpikir kreatif (creative
thinking), kemampuan berargumen (reasoning) dan kemampuan
mengambil keputusan (desicion making). Kemampuan berpikir
tingkat tinggi merupakansalah satu kompetensi penting dalam
dunia modern, sehingga wajib dimiliki oleh setiap peserta didik.
Kreativitas menyelesaikan permasalahan dalam HOTS,
terdiri atas (1) kemampuan menyelesaikan permasalahan yang
tidak familiar, (2) kemampuan mengevaluasi strategi yang
digunakan untuk menyelesaikan masalah dari berbagai sudut
pandang yang berbeda, (3) menemukan model-model penyelesaian
baru yang berbeda dengan cara-cara sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
b. Berbasis Permasalahan Kontekstual
Soal-soal HOTS merupakan assessment yang berbasis
situasi nyata dalam kehidupan sehar-hari, dimana peserta didik
diharapkan dapat menerapkan konsep-konsep pembelajaran di
kelas untuk menyelesaikan masalah. Karakteristik
assessmentkontekstual sebagai berikut (1) relating yaituassessment
terkait langsung dengan konteks pengalaman kehidupan nyata, (2)
experencing yaituassessmentyang ditentukan kepada penggalian
(exploration), penemuan (discovery) dan penciptaan (creation), (3)
applying yaituassessment yang menuntut kemampuan peserta didik
untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di dalam
kelas untuk menyelesaikan masalah-masalah nyata, (4)
communicating yaitu assessment yang menuntut kemampuan
peserta didik untuk mampu mengomunikasikan kesimpulan model
pada kesimpulan konteks masalah, (5) transfering yaitu
assessmentyang menuntut kemampuan peserta didik untuk
mentransformasi konsep-konsep pengetahuan dalam kelas ke
dalam situasi atau konteks baru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
c. Membangun Bentuk Soal Beragam
Bentuk soal yang dapat digunakan untuk menulis butir soal
HOTS sebagai berikut.
1) Pilihan ganda
Pada umumnya soal-soal HOTS menggunakan stimulus
yang bersumber pada situasi nyata. Soal pilihan ganda terdiri
dari pokok soal (sistem) dan pilihan jawaban (option). Pilihan
jawaban terdiri atas jawaban dan pengecoh (distractor).
2) Pilihan ganda kompleks (benar/salah, atau ya/tidak)
Soal bentuk pilihan ganda kompleks bertujuan untuk
menguji pemahaman peserta didik terhadap suatu masalah
secara komperhensif yang terkait antara pernyataan satu dengan
yang lainnya. Sebagaimana soal pilihan ganda biasa, soal-soal
HOTS yang berbentuk pilihan ganda kompleks juga memuat
stimulus yang bersumber pada situasi kontekstual.
3) Isian singkatan atau melengkapi
Soal isian singkatan atau melengkapi adalah soal yang
menuntut peserta tes untuk mengisi jawaban singkat dengan
cara mengisi kata, frase, angka atau simbol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
4) Jawaban singkat atau pendek
Soal dengan bentuk jawaban singkat atau pendek adalah
soal yang jawabannya berupa kata, kalimat pendek, atau frase
terhadap suatu pertanyaan.
5) Uraian
Soal bentuk uraian adalah suatu soal yang jawabannya
menuntut peserta didik untuk mengorganisasikan gagasan atau
hal-hal yang telah dipelajarinya dengan cara mengemukakan
atau mengekspresikan gagasan tersebut menggunakan
kalimatnya sendiri dalam bentuk tertulis.
F. Hasil Penelitian yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Hilaria Mitri dengan judul penelitian
“ANALISIS PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERPIKIR
TINGKAT TINGGI PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI
SMA NEGERI 8 YOGYAKARTA 2016’’.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah SMA
NEGERI 8 YOGYAKARTA sebagai salah satu sekolah favorit di
Yogyakarta dan sekolah yang meraih nilai tertinggi pelajaran ekonomi
pada Ujian Nasional sudah menerapkan atau belum menerapkan
kemampuan berpikir tingkat tinggi. Peneliti menganalisis desain
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Kegiatan Pelaksanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Pembelajaran dan Pelaksanaan Penilaian Kelas (assessment) untuk
mengetahui apakah desain tersebut sudah menerapkan kemampuan
berpikir tingkat tinggi pada siswa. Peneliti meneliti dua guru mata
pelajaran ekonomi dan 80 siswa. Dari hasil analisis Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh kedua guru,
ditemukan bahwa kedua guru mata pelajaran ekonomi belum mampu
membuat desain RPP yang memuat indikator keterampilan berpikir
tingkat tinggi. Hal ini dapat dilihat dari kata kerja yang digunakan pada
komponen RPP seperti memahami, mendeskripsikan dan menjelaskan.
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan pada kedua guru,
ditemukan bahwa kedua guru mata pelajaran ekonomi melaksanakan
kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP namun belum mampu
melaksanakan kegiatan pembelajaran yang mengarah pada indikator
keterampilan berpikir tingkat tinggi yang dilihat dari kegiatan diskusi
dan tanya jawab yang hanya memuat pertanyaan-pertanyaan sederhana
dalam buku paket dan LKS. Hasil analisis yang dilakukan terhadap
soal UTS yang dibuat oleh kedua guru mata pelajaran ekonomi belum
mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi. Hal ini terlihat
dari kata kerja yang digunakan dalam soal ujian yang meminta siswa
untuk menyebutkan definisi dan memberikan contoh.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai tertinggi Ujian
Nasional (UN) yang diraih siswa pada mata pelajaran ekonomi di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
SMA N 8 Yogyakarta belum menunjukkan bahwa siswa memiliki
keterampilan berpikir tingkat tinggi.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Achmad Fanani dengan judul
“PEGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS HOTS (HIGHER
ORDER THINKING SKILL) DI SEKOLAH DASAR KELAS V”.
Penelitian ini menggunakan model prototipe pengembangan
pembelajaran dengan mengacu pada model pengembangan Dick dan
Carey. Kualitas hasil pengemabangan perangkat pembelajaran hasil
validasi perangkat oleh validator menunjukkan nilai total rerata 3.86
dengan kategori baik. Hasil respon dosen dan guru terhadap hasil
pengembangan pembelajaran masing-masing menyatakan setuju
dengan rerata persentase 73.8 % (kategori baik) dan 87.8 % (kategori
sangat baik). Hasil uji coba terbatas menunjukkan pengembangan
mampu menghasilkan ketuntasan capaian belajar (91 %) pada
pembelajaran 1 subtema 3 Manusia dan Peristiwa Alam Tema
Peristiwa dalam Kehidupan Kelas V SD.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Sangsang Lusiana Supriyanti dengan
judul “ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI
PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS V (STUDI KASUS DI
SALAH SATU SD SWASTA DI KABUPATEN SLEMAN
YOGYAKARTA)”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Peneitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sejauh mana
Perencanaan Pembelajaran Berpikir Tingkat Tinggi di salah satu SD
Swasta di Kabupaten Sleman Yogykarta kelas V; untuk
mendeskripsikan sejauh mana penerapan keterampilan perpikir tingkat
tinggi dalam Pelaksanaan Pembelajaran Tinggi di salah satu SD
Swasta di Kabupaten Sleman Yogykarta kelas V; untuk
mendsekripsikan sejauh mana Penilaian berpikir tingkat tinggi di salah
satu SD Swasta di Kabupaten Sleman Yogykarta kelas V.
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan terhadap rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), hasil observasi, kuesioner guru dan
siswa, soal penilaian tengah semester dan wawancara guru kelas di
salah satu SD Swasta di Kabupaten Sleman Yogyakarta Kelas V maka
dapat disimpulkan sebagai berikut: Perencanaan pembelajaran berpikir
tingkat tinggi di salah satu SD Swasta di Kabupaten Sleman
Yogyakarta di kelas V pada indikator kognitif sudah memuat tentang
keterampilan berpikir tingkat tinggi tetapi masih didominasi
keterampilan berpikir tingkat rendah; Penerapan keterampilan berpkir
tingkat dalam pelaksanaan pembelajaran di salah satu SD Swasta di
Kabupaten Sleman kelas V sudah mendorong anak untuk berpikir
tingkat tinggi hanya saja masih ada kemampuan 4C yaitu critical
thinking, collaborative, creativity dan communication yang belum
diterapkan; Penilaian berpikir tingkat tinggi di salah satu SD Swasta di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Kabupaten Sleman Yogyakarta sudah memuat kata kerja operasional
yang ada pada taksonomi bloom di timgkat yang lebih tinggi C4, C5
dam C6 tetapi masih didominasi oleh kata kerja operasional tingkat
rendah C1, C2 dan C3.
G. Kerangka Berpikir
Pendidikan merupakan kunci sukses dalam kehidupan yang harus
ditempuh oleh setiap orang. Pada umumnya pendidikan dilaksanakan di
sekolah. Tiga komponen utama dalam pendidikan menurut Kurniawan
(2013: 51-53) yaitu pendidik, peserta didik, dan kurikulum. Ketiga
komponen utama dalam pendidikan harus berada di lingkungan sekolah
agar tujuan pendidikan tercapai sesuai yang diharapkan. Banyak hal yang
dapat dipelajari melalui pendidikan, tidak hanya materi pelajaran yang
dapat mengantarkan setiap individu terhadap tercapainya kesuksesan,
namun pendidikan juga mengajarkan hal-hal baik seperti bagaimana cara
menghargai pendapat orang lain, sopan santun, menghormati sesama,
kegagalan, dan keberhasilan. Setiap individu yang menempuh pendidikan
diharapkan akan sukses dibidangnya masing-masing dan mampu
menerapkan hal-hal baik yang telah diajarkan di sekolah di dalam dunia
nyata.
Seiring dengan berkembangnya zaman dan tuntutan pada abad 21
dimana siswa dituntut agar dapat menguasai teknologi, maka pendidikan
harus disesuaikan dengan kebutuhan individu. Hal ini ditandai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
perubahan kurikulum dari masa ke masa. Menurut (Kurniasih 2014 : 10-
22) kurikulum di Indonesia sudah mengalami pergantian yaitu sebanyak
10 kali. Menurut Pasal 1 butir 19 UU Nomor 20 Tahun 2013 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum terbaru yang sudah
ditetapkan oleh Pemerintah dan dianjurkan bagi setiap sekolah untuk
menerapkan kurikulum yang baru adalah Kurikulum 2013. Kurikulum
2013 merupakan kurikulum yang menuntut siswa untuk terlibat aktif
dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.
Peran guru dalam Kurikulum 2103 adalah sebagai fasilitator peserta
didik. Peserta didik akan diajak untuk terlibat aktif di dalam pembelajaran.
Partisipasi aktif peserta didik di dalam pembelajaran membutuhkan
kemampuan berpikir tingkat tinggi karena guru tidak lagi menjelaskan
materi dengan metode ceramah melainkan peserta didik yang akan
menemukan materi yang akan dipelajari di sekolah. Keterampilan berpikir
tingkat tinggi merupakan keterampilan yang tidak hanya menghafal dan
memahami materi yang dipelajari. Keterampilan berpikir tingkat tinggi
adalah keterampilan berpikir yang mampu menganalisis, mengevalusi dan
mencipta yang dimiliki peserta didik. Tumbuhnya keterampilan berpikir
tingkat tinggi dapat diterapkan melalui kegiatan perencanaan, pelaksanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
dan evaluasi.Pengimplementasian pembelajaran dengan mengarah pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi oleh guru pada kegiatan perencanaan
dapat dirumuskan oleh desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran,
sedangkan kegiatan pelaksanaan dapat dirumuskan melalui Pelaksanaan
Kegiatan Pembelajaran dan kegiatan evaluasi dapat dirumuskan
Pelaksanaan Penilaian Pembelajaran(assessment).
Seperangkat mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran dapat dilihat
dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran adalah hal yang wajib disusun oleh guru sebelum
melakukan pelaksanaan pembelajaran di kelas. Sebelum menyusun RPP
guru harus melakukan kegiatan observasi terhadap peserta didik. Kegiatan
observasi dilakukan untuk mengetahui karakteristik setiap individu dan
kemampuan yang dimiliki peserta didik sehingga guru dapat menetapkan
metode pembelajaran di kelas.
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai dengan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran yang telah dibuat oleh guru. Keterampilan
berpikir tingkat tinggi yang dimiliki siswa dapat dilihat dari kegiatan
pelaksanaan pembelajaran melalui kegiatan menanya dan menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh guru maupun siswa yang lainnya. Siswa
yang memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi akan bertanya
bagaimana peristiwa itu bisa terjadi, dan setelah pertanyaan itu dijawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
mereka akan mampu menganalisis dampak akibat peristiwa yang terjadi
dan mampu menemukan solusi.
Pelaksanaan penilaian pembelajaran dilakukan setelah pelaksanaan
kegiatan pembelajaran. Penilaian dilakukan untuk melihat sejauh mana
ketercapaian peserta didik dalam menguasi materi yang dipelajari.
Penilaian yang dibuat oleh guru sebaiknya penilaian yang mengarah pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi. Dengan hasil yang diperoleh peserta
didik maka akan terlihat peserta didik yang memiliki keterampilan
berpikir tingkat tinggi.
Desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Pelaksanaan
Kegiatan Pembelajaran, dan Pelaksanaan Penilaian
Pembelajaran(assessment) yang mampu menumbuhkan keterampilan
berpikir tingkat tinggi pada siswa dapat menggunakan kata kerja
operasional yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Dengan menerapkan keterampilan berpikir tingkat tinggi, maka sekolah
dapat menghasilkan siswa dengan prestasi melalui kegiatan analisis,
evaluasi dan mencipta bukan sekedar menghafal dan memahami yang
sifatnya hanya sementara. Prestasi yang dihasilkan oleh siswa akan
memberi dampak positif bagi sekolah yaitu peningkatan mutu dan kualitas
sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Gambar 2.3
Kerangka Berpikir
Guru
Kegiatan
Pembelajaran
Rencana
Pelaksanaan
pembelajaran
Pelaksanaan
Penilaian
Kelas
(Assessment)
Keterampilan
Berpikir
Tingkat Tinggi
Siswa
Kurikulum
2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian Mixed Methods
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
mixed methods, dengan model penelitian sequential exploratory. Menurut
Sugiyono (2014: 473), metode kombinasi atau desain sequential exploratory
adalah metode penelitian kombinasi yang menggabungkan metode penelitian
kualitatif dan kuantitatif secara berurutan, dimana pada tahap pertama
penelitian menggunakan metode kualitatif dan pada tahap ke dua
menggunakan metode kuantitatif.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang terletak di
Jalan Kemetiran No.35, Pringgokusuman, Gedong Tengen, Kota
Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55272.
2. Waktu Penelitian
Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini,
penelitian akan dilakukan pada bulan April-Mei 2019.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah guru mata pelajaran Akuntansi kelas X
Akuntansi dan siswa X Akuntansi yang menerapkan kurikulum 2013.
2. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP), penilaian pmbelajaran(assessment) yang memuat indikator
keterampilan berpikir tingkat tinggi, serta kegiatan pembelajaran yang
mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir tingkat tinggi pada mata
pelajaran Akuntansi.
D. Operasionalisasi Variabel Penelitian
Penelitian ini memiliki tiga buah variabel, yakni variabel terikat, variabel
bebas dan variabel tambahan. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah
keterampilan berpikir tingkat tinggi. Varibael bebas dalam penelitian ini
adalah desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), kegiatan
pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran, sedangkan variabel
tambahan dalam penelitian ini adalah persepsi siswa. Operasionalisasi
variabel penelitian akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Sebelum mengajar guru harus terlebih dahulu membuat rencana
pelaksanaan pembelajaran. RPP dapat digunakan sebagai pedoman
mengajar di kelas karena RPP memuat isi, tujuan, bahan ajar dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
bagaimana metode yang akan digunakan dalam kegiatan belajar
menagajar. RPP yang dikembangkan mencakup: (1) kompetensi dasar; (2)
indikator; dan (3) kegiatan pembelajaran. RPP yang dibuat ditujukan agar
siswa memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi. Keterampilan berpikir
tingkat tinggi di dasarkan pada tahapan berpikir yang dikemukakan oleh
Bloom, yaitu memuat proses kognitif berupa menganalisis, mengevaluasi,
dan mencipta yang merupakan indikator dari keterampilan berpikir tingkat
tinggi. Kisi-kisi Instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dapat
dilihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1
Kisi-kisi Instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
No Variabel Sub Variabel Sub-sub
Variabel Indikator
Jumlah
Pertanyaan
Nomor
Butir
Instrumen
1
Identitas Mata
Pelajaran
Bahasa
Kejelasan dan
kelengkapan
identitas
-
Satuan Pendidikan
5 1,2,3,4,5 Kelas/Semester
Mata Pelajaran
Tema Pelajaran
Alokasi Waktu
2 Kompetensi
Inti (KI)
Kelengkapan
kompetensi
inti
KI 1 Spiritual
1 6 KI 2 Sosial
KI 3 Pengetahuan
KI 4 Keterampilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
No Variabel Sub Variabel Sub-sub
Variabel Indikator
Jumlah
Pertanyaan
Nomor
Butir
Instrumen
3
Kompetensi
Dasar (KD) dan
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
(IPK)
Pengembanga
n IPK untuk
mencapai KD
-
Terdapat
Kompetensi Dasar
2 7,8 Keterkaitan antar
KD dengan IPK
KKO yang
digunakan
mengarah
pada ranah
kognitif
Menganalisis
1 9 Mengevaluasi
Mencipta
4
Perumusan
Tujuan
Pembelajaran
Kesesuaian
dengan
indikator
-
Penjabaran tujuan
pembelajaran
mengacu pada
indikator
pencapaian
kompetensi yang
didalamnya
terdapat kegiatan
literasi dan PPK
serta mengandung
3 objek
1 10,11
5 Materi
Pembelajaran
Kesesuaian
dan
kelengkapan
materi
pembelajaran
-
Memuat fakta 1 11
Memuat
konsep/prinsip
1 12
Memuat prosedur
yang relevan
dengan materi 1 13
Memuat
metakognitif 1 14
6 Metode Kesesuaian Pendekatan Pendekatan 1 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
No Variabel Sub Variabel Sub-sub
Variabel Indikator
Jumlah
Pertanyaan
Nomor
Butir
Instrumen
Pembelajaran dengan tujuan
pembelajaran
Saintifik
Pendekatan
Kontekstual
Model
Discovery Learning
1 16
Problem Based
Learning
Project Based
Learning
Inquiry Learning
Metode
Metode Diskusi
1 17
Metode Ceramah
Metode Tanya
jawab
Metode Penugasan
Metode
Eksperimen
Metode
Demonstrasi
Metode Simulasi
7
Sumber
Belajar dan
Media Belajar
Tercetak -
Buku
1 18 Koran
LKS
Modul
Non cetak -
Internet
1 19 Video
Power Point
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
No Variabel Sub Variabel Sub-sub
Variabel Indikator
Jumlah
Pertanyaan
Nomor
Butir
Instrumen
8 Skenario
Pembelajaran
Langkah-
langkah
Pembelajaran
Kegiatan
Pendahuluan
Memberikan salam
1 20
Siswa dan guru
berdoa bersama
Pengondisian kelas
Mengecek
kehadiran siswa
Mengulang materi
pertemuan
sebelumnya
Kegiatan apersepsi
Menjelaskan
tujuan
pembelajaran yang
akan dicapai dan
mengaitkan
manfaat dalam
kehidupan sehari-
hari
Memotivasi siswa
Kegiatan Inti
Berdasarkan PPK
dan literasi
1 21 Berdasarkan 4C
(Creativity,
Critical Thinking, Communication,
Collaboration)
Kegiatan
Penutup
Memberikan
umpan balik
1 22 Memberikan
penguatan
Membuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
No Variabel Sub Variabel Sub-sub
Variabel Indikator
Jumlah
Pertanyaan
Nomor
Butir
Instrumen
Kesimpulan
Memberikan PR
Meminta siswa
untuk mempelajari
materi pertemuan
berikutnya
Mengadakan
refleksi
Menutup
pembelajaran
dengan salam
9. Penilaian
Sikap
Spiritual Berdoa
1 23
Bersyukur
Sosial
Jujur
Tanggungjawab
Disiplin
Toleransi
Santun
Bekerjasama
Penilaian teman
sebaya
Pengetahuan
Tes Tulis Pilihan Ganda
1 24 Esai
Tes Lisan Tanya jawab
Diskusi
Keterampilan Kesesuaian
dengan teknik
dan bentuk
Portofolio 1 25
Praktik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
No Variabel Sub Variabel Sub-sub
Variabel Indikator
Jumlah
Pertanyaan
Nomor
Butir
Instrumen
penilaian
autentik Proyek
Teknik
penialaian
Sikap
Jurnal
1 26 Ceklis
Pengetahuan Tes tertulis 1 27
Keterampilan Penilaian kinerja 1 28
10.
Bahasa
Penggunaan
bahasa tulis
Tata bahasa
Menggunakan
Ejaan Bahasa
Indonesia (EBI)
yang baik dan
benar
1 29
Menggunakan
kalimat baku
sesuai dengan
KBBI
1 30
Menggunakan pola
kalimat yang
lengkap (SPOK)
1 31
Penggunaan istilah
yang mudah
dipahami
1 32
Kesederhanaa
n bahasa
Tidak
mengandung
makna ambigu
1 33
2. KegiatanPelaksanaanPembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran seharusnya memuat indikator keterampilan
berpikir tingkat tinggi yang memuat proses kognitif berupa menganalisis,
mengevaluasi, dan mencipta agar tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
dapat terpenuhi yaitu siswa memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi
yang akan diuji melalui penilaian kelas. Kisi-kisi kegiatan pelaksanaan
pembelajaran dapat dilihat pada tabel 3.2.
Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen Aktivitas Guru di Kelas
No
Variabel Sub Variabel
Sub-sub
Variabel Indikator
Jumlah
Pertanyaan
Nomor
Butir
Instrumen
1 Persiapan RPP - Kelengkapan
komponen 1 1
2
Penyajian Pendahuluan -
Memberikan salam 2 2,3
Siswa dan guru
berdoa bersama 2 4,5
Memeriksa kondisi
kelas sebelum
memulai kegiatan
pembelajaran
3 6,7,8
Mengecek
kehadiran siswa 1 9
Mengulang materi
pertemuan
sebelumnya
1 10
Melakukan
kegiatan apersepsi
dan motivasi siswa
1 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
No
Variabel Sub Variabel
Sub-sub
Variabel Indikator
Jumlah
Pertanyaan
Nomor
Butir
Instrumen
Menjelaskan
tujuan
pembelajaran yang
akan dicapai dan
mengaitan dengan
kehidupan sehari-
hari
1 12
Kegiatan Inti
Berdasarkan IPK 1 13
Berdasarkan
karakteristik
peserta didik
1 14
Berdasarkan PPK
dan literasi 2 15,16
Berdasarkan 4C
(creavity, critical
thinking, communication,
collaboration)
1 17
Penutup -
Memberikan
umpan balik 1 18
Memberikan
penguatan 1 19
Menyimpulkan
materi 1 20
Memberi tugas
pada siswa 2 21,22
Mengadakan
refleksi 1 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
No
Variabel Sub Variabel
Sub-sub
Variabel Indikator
Jumlah
Pertanyaan
Nomor
Butir
Instrumen
Menutup pelajaran
dengan salam 1 24
3.
Metode
Pembelajaran
Kesesuaian
dengan tujuan
pembelajaran
Pendekatan
Pendekatan
saintifik 1 25
Pendekatan
kontekstual
Model
Discovery learning
1 26
Problem based
learning
Project based lerning
Inquiry based
learning
Metode
Metode diskusi
1 27
Metode ceramah
Metode tanya
jawab
Metode penugasan
Metode
eksperimen
Metode
demonstrasi
Metode simulasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
No
Variabel Sub Variabel
Sub-sub
Variabel Indikator
Jumlah
Pertanyaan
Nomor
Butir
Instrumen
Sumber belajar
dan media
belajar
Pemanfaatan
Media
Pembelajaran
Tercetak
Buku
1 28
Koran
LKS
Modul
Non Cetak
Internet
1 29
Video
Power Point
3 Bahasa Penggunaan
Bahasa Tulis
Tata Bahasa
Menggunakan
Ejaan Bahasa
Indonesia (EBI)
yang baik dan
benar
1 30
Menggunakan
kalimat baku
sesuai dengan
KBBI
1 31
Menggunakan pola
kalimat yang
lengkap (SPOK)
1 32
Penggunaan istilah
yang mudah
dipahami
1 33
Kesederhan
aan kalimat
Tidak
mengandung
makna ambigu
1 34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
No
Variabel Sub Variabel
Sub-sub
Variabel Indikator
Jumlah
Pertanyaan
Nomor
Butir
Instrumen
Penggunaan
Bahasa Lisan
Lafal Pengucapan
bahasa yang jelas 1 35
Intonasi
Kalimat yang
diucapkan dapat
didengar dengan
baik
1 36
Jeda Perhentian kalimat
dengan tepat 1 37
Lugas dan
Komunikati
f
Ketepatan struktur
kalimat 1 38
Mudah
dimengerti
Penjelasan runtut 1 39
Penggunaan
bahasa yang
mudah
1 40
Pilihan kata lebih
familiar 1 41
Penggunaan
Bahasa Tubuh Non verbal
Mata 1 42
Tangan 1 43
3. Penilaian Pembelajaran
Penilaian kelas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana siswa
menguasai materi yang telah diajarkan. Penilaian hendaknya dibuat sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Untuk mencapai tujuan
keterampilan berpikir tingkat tinggi, maka penilaian harus dibuat
berdasarkan tahapan berpikir Bloom yaitu menganalisis, mengevaluasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
dan mencipta bukan sekedar dapat menjelaskan kembali. Kisi-kisi
instrumen kegiatan penilaian pembelajaran dapat dilihat pada tabel 3.3.
Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Kegiatan Penilaian Pembelajaran
No Variabel Sub Variabel Sub-sub
Variabel Indikator
Jumlah
Pertanyaan
Nomor
Butir
Instrumen
1 Kata Kerja
Operasional
KKO yang
mengarah pada
kemampuan
tingkat rendah
- Mengingat
3 1,2,3 - Memahami
- Menerapkan
KKO yang
mengarah pada
kemampuan
tingkat tinggi
- Menganalisis
3 4,5,6 - Mengevaluasi
- Mencipta
2 Bahasa
Penggunaan
Bahasa Tulis
Tata Bahasa
Menggunakan
Ejaan Bahasa
Indonesia yang
baik dan benar
1 8
Menggunakan
kalimat baku
sesuai dengan
KBBI
1 9
Menggunakan pola
kalimat yang
lengkap (SPOK)
1 10
Penggunaan
Istilah
Penggunaan istilah
yang mudah
dipahami
1 11
Kesederhan
aan Kalimat
Tidak
mengandung
makna ambigu
1 12
Penggunaan
Bahasa Lisan Lafal
Pengucapan
bahasa yang jelas 1 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
No Variabel Sub Variabel Sub-sub
Variabel Indikator
Jumlah
Pertanyaan
Nomor
Butir
Instrumen
Intonasi Kalimat yang di
ucapkan dapat di
dengar dengan
baik
1 15
Jeda Perhentian kalimat
dengan tepat
1 16
Lugas dan
Komunikati
f
Ketepatan struktur
kalimat 1 17
Keefektifan
kalimat 1 18
3. Soal yang
diujikan
Kesesuaian
soal
-
Sesuai dengan
materi yang
diajarkan
1 19
Sesuai dengan
tujuan
pembelajaran yang
ingin dicapai
1 20
Sesuai dengan
perbedaan
kemampuan siswa
1 21
Sesuai deengan
indikator
pencapaian
kompetensi (IPK)
1 7
Kejelasan Soal Soal yang dibuat
tidak bergantung
dengan soal
sebelumnya
1 13
4.
Macam-macam
penilaian
Sikap spiritual
Berdoa
1 22 Bersyukur
Sosial Jujur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
No Variabel Sub Variabel Sub-sub
Variabel Indikator
Jumlah
Pertanyaan
Nomor
Butir
Instrumen
Tanggung jawab
Disiplin
Toleransi
Santun
Bekerja sama
Penilaian teman
sebaya
Pengetahuan Tes tertulis Pilihan ganda
1 23 Essay
Tes lisan Tanya jawab
Diskusi
Keterampilan
Kesesuaian
dengan
teknik dan
bentuk
penilaian
autentik
Portofolio 1 24
Praktik
Proyek
Teknik
penilaian
Sikap Jurnal
1 25
Ceklis
Pengetahua
n
Tes tertulis
Keterampila
n
Penilaian kinerja
5. Tindak Lanjut
Guru Remidial
-
Guru melakukan
remidial untuk
membantu siswa
yang mengalami
kesulitan dalam
menguasi materi
pelajaran
1 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
No Variabel Sub Variabel Sub-sub
Variabel Indikator
Jumlah
Pertanyaan
Nomor
Butir
Instrumen
Pengayaan Guru melakukan
Pengayaan untuk
mengembangkan
potensi siswa
secara optimal
1 27
4. Persepsi siswa
Untuk melihat kesesuaian hasil observasi yang dilakukan terhadap
kegiatan pembelajaran guru di kelas, maka perlu juga dilakukan penelitian
terhadap persepsi siswa tentang pembelajaran di kelas. Penilaian persepsi
siswa pada guru mata pelajaran Akuntansi dalam menerapkan
pembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi
dengan kriteria kecakapan guru dalam mengajar, kemampuan guru dalam
penguasaan materi, proses belajar menagajar yang dilakukan oleh guru di
kelas dan penerapan pendekatan saintifik. Kisi-kisi instrumen kuesioner
persepsi siswa dapat dilihat pada tabel 3.4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Tabel 3.4
Kisi-kisi Instrumen Persepsi Siswa
No Variabel Sub
Variabel Indikator
Pernyataan Jumlah
Pernyataan + -
1
Persepsi siswa
tentang
kemampuanm
engajar guru
Kecakapan
Memberikan penjelasan
yang mudah dipahami
siswa
1 2 2
Metode mengajar
membuat materi lebih
jelas
3,4 5 3
Pengetahuan
Menunjukkan
penguasaanmateri
pembelajaran
6 7 2
Menjelaskan materi
secara runtut 8 9 2
Memberikan materi
pelajaran dengan jelas 10 - 1
Memberikan materi
disertai dengan contoh
yang mudah dipahami
11 12 2
Proses
Belajar
Mengajar
Memilih metode
mengajar yang sesuai
dengan materi pelajaran
13 - 1
Memberikan informasi
tujuan pembelajaran 14 - 1
Menggunakan media
pembelajaran yang
tepat
15,16 - 2
Memotivasi siswa
dengan berbagai cara
yang positif
17,18 19 3
Memberikan pertanyaan
umpan balik untuk
mengetahui daya serap
siswa di setiap
20 21 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
No Variabel Sub
Variabel Indikator
Pernyataan Jumlah
Pernyataan + -
komponen
pembelajaran
Menyimpulkan hasil
belajar 22 - 1
Menggunakan waktu
secara efektif dan
efisien
23,24 25 3
Menjawab pertanyaan
siswa dengan baik 26,27 - 2
2 Pendekatan
Saintifik
Penerapan
pendekatan
saintifik
Mengamati 28,29 - 2
Menanya 30 - 1
Mengumpulkan Data 31 - 1
Mengasosiasi 32 - 1
Mengomunikasikan 33 - 1
E. Sumber Data Penelitian
Berdasarkan variabel yang diteliti, maka data yang dibutuhkan dalam
penelitian ini berupa :
1. Data Primer
Menurut Iqbal Hasan (2002: 82), data primer adalah data yang
diperoleh atau dikumpulkan langsung, data primer bisa disebut juga data
asli. Data primer yang dimaksud dalam penelitian ini meliputi:
a. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru mata
pelajaran Akuntansi di dalam kelas, apakah pelaksanaan pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
mengacu pada keterampilan berpikir tingkat tinggi atau masih
mengacu pada keterampilan berpikir tingkat rendah.
b. Penilaian pendahuluan terhadap kesesuaian atau tingkat kekonsistenan
pernyataan guru dengan praktik pelaksanaan dalam pembelajaran yang
terjadi di kelas (wawancara).
c. Data persepsi siswakepada guru dalam melaksanakan kegiatan
pelaksanaan pembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir
tingkat tinggi dengan kegiatan pelaksanaan pembelajaran yang telah
dilakukan oleh guru Akuntansi.
2. Data Sekunder
Menurut Iqbal Hasan (2002: 82), data sekunder adalah data yang
diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari
sumber-sumber yang telah ada. Data sekunder yang dimaksud dalam
penelitian ini meliputi:
a. Desain RPP yang dibuat oleh guru mata pelajaran akuntansi, apakah
telah memuat indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi.
b. Pelaksanaan penilaian kelas yang dilakukan oleh guru mata pelajaran
akuntansi, apakah jenis soal yang dibuat merupakan soal yang
mencakup tahapan berpikir tingkat tinggi atau jenis soal yang dibuat
hanya sekedar menghafal dan menyebutkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
F. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Iqbal Hasan (2002: 83) pengumpulan data adalah pencatatan
hal-hal yang penting yang akan menunjang atau mendukung penelitian.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan
data, yaitu teknik pengumpulan data kualitatif dan teknik pengumpulan data
kuantitatif dengan masing-masing penjelasan sebagai berikut:
1. Teknik pengumpulan Data Kualitatif
a. Wawancara
Metode pengumpulan data dengan wawancara merupakan
metode yang paling banyak digunakan dalam penelitian kualitatif.
Wawancara dilakukan untuk memperoleh data mengenai proses
pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru di kelas.
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran diharapkan dalam penelitian ini
adalah guru menerapkan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP
yang telah dibuat sebelumnya yang mengarah pada keterampilan
berpikir tingkat tinggi. Narasumber dalam wawancara adalah guru
mata pelajaran akuntansi yang menagajar di kelas X. Wawancara
dilakukan untuk mengetahui apakah kegiatan pembelajara yang
dilakukan oleh guru sudah memuat indikator menganalisis,
mengevaluasi dan mencipta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
b. Observasi
Teknik pengumpulan data kualitatif melalui observasi langsung
sangat relevan untuk mendapatkan pola perilaku dan peristiwa yang
dibutuhkan untuk mendalami masalah penelitian. Menurut Agustinus
(2016: 91-93), observasi dibagi menjadi dua yaitu teknik partisipasi
(observasi partisipan) dan observasi langsung (direct observation).
Teknik partisipasi (observasi partisipan) menuntut seorang peneliti
untuk dapat berpartisipasi langsung dengan setting penelitian
sedangkan teknik observasi langsung (direct observation) memberikan
tekanan bahwa peneliti hadir dalam peristiwa yang sedang
berlangsung.
Dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi langsung
(direct observation), dimana akan dilakukan pengamatan secara
langsung terhadap objek penelitian, yaitu pada saat pelaksanaan
pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan untuk mengetahui
apakah dalam pelaksanaan pembelajaran, guru sudah benar-benar
melaksanakan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan tepat yang
memuat indikator menganalisis, mengevaluasi, mencipta dan untuk
mengetahui konsistensi data yang diperoleh melalui wawancara
dengan guru Akuntansi kelas X.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang
digunakan untuk memperoleh data sekunder. Data sekunder yang
dibutuhkan oleh peneliti berupa desain RPP dan data pelaksanaan
penilaian pembelajaran.
2. Teknik pengumpulan data kuantitatif
Teknik pengumpulan data kuantitatif menggunakam angket/
kuesioner. Menurut Iqbal hasan (2002 : 83 ), kuesioner merupakan alat
pengumpul data yang berisi beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh
responden. Terdapat dua bentuk kuesioner yaitu kuesioner tertutup dan
terbuka. Kuesioner tertutup yaitu kuesioner dengan jawaban pendek atau
tanggapan yang cukup memberi tanda centang ( ) pada kontak yang
disediakan atau dengan cara melingkari nomor atau huruf di depan pilihan
jawaban yang tersedia dikenal sebagai bentuk tertutup atau terbatas.
Sedangkan kuesioner bentuk terbuka atau bebas ini memberi keleluasaan
kepada responden untuk memberi tanggapan atau jawaban secara bebas
dengan kata-katanya sendiri.
Dalam penelitian ini, akan digunakankuesioner tertutup yang akan
diberikan kepada guru Akuntansi kelas X dan disebarkan di kelas X
Akuntansi. Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh
data berupa persepsi siswa kepada guru dalam melaksanakan kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
pembelajaran yang mengarah pada ketrampilan berpikir tingkat tinggi.
Pada kuesioner ini skala pengukuran menggunakan skala Likert, dengan
menggunakan empat pilihan jawaban, yaitu (1) selalu dengan skor 4, (2)
sering dengan skor 3, (3) jarang dengan skor 2, (4) tidak pernah dengan
skor 1.
G. Instrumen Penelitian
1. Instrumen penelitian kualitatif
Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi, lembar
wawancara, lembar kuesioner, dan dokumen yang sebelumnya akan
dikonsultasikan kepada dosen pembimbing dan selanjutnya akan
dimintakan validasi kebeberapa ahli bahasa dan ahli pengukuran.
Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang dibantu
dan didukung oleh instrumen lainnya. Instrumen penelitian ini
menggunakan dua metode yaitu, instrumen penelitian metode kualitatif
dan instrumen penelitian metode kuantitatif, dengan penjelasan sebagai
berikut:
a. Lembar Wawancara
Lembar wawancara digunakan untuk mengetahui proses
pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru dikelas serta
menemukan kendala-kendala yang dihadapi guru Akuntansi dalam
menerapkan kegiatan pembelajaran yang mengarah pada keterampilan
berpikir tingkat tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
b. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk melihat apakah kegiatan
pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru Akuntansi sudah sesuai
dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dibuat dan sudah
mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi pada siswa.
c. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data sekunder
berupa desain RPP dan penilaian pembelajaran yang dibuat oleh guru
Akuntansi kelas X. Desain RPP dan penilaian pembelajaran akan
dianalisis dengan melihat apakah desain RPP dan penilaian
pembelajaran tersebut sudah memuat unsur keterampilan berpikir
tingkat tinggi.
d. Keabsahan data
Keabsahan data dalam penelitian kualitatif merupakan salah
satu bagian yang sangat penting untuk mengetahui derajat kepercayaan
dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Teknik pemeriksaan
keabsahan data yang digunakan dalam penelitian dengan teknik
analisis data kualitatif adalah teknik triangulasi.Dalam pengumpulan
data, data yang diperoleh akan lebih konsisten sehingga menjadi suatu
data yang valid dan bisa dipertanggungjawabkan. Agar hasil penelitian
ini dapat dipertanggungjawabkan diperlukan pengecekan data apakah
data yang disajikan valid atau tidak maka diperlukan teknik keabsahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
atau kevalidan data. Menurut Sugiyono (2011: 327), triangulasi
diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat
menggabungkan data dari berbagai teknik pengumpulan data dan
sumber data yang telah ada.
Menurut Moleong (2006: 331), triangulasi dapat dibedakan
menjadi empat macam yaitu triangulasi sumber, triangulasi metode,
triangulasi penyidik dan triangulasi teori. Triangulasi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah triangulasi metode. Menurut Sugiyono
(2011: 327), triangulasi metode berarti peneliti menggunakan teknik
pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari
sumber yang sama. Pengumpulan data yang dilakukan yaitu
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil triangulasi metode
yang diperoleh dari kegiatan penelitian berupa wawancara, observasi,
dan dokumentasi sudah sesuai dengan data yang didapatkan di
lapangan.
2. Instrumen penelitian kuantitatif
Pada metode kuantitatif, instrumen yang digunakan adalah lembar
kuesioner. Lembar kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk
memperoleh data berupa persepsi terhadap guru dalam
mengimplementasikan pembelajaran Akuntansi yang mengarah pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi. Instrumen yang baik harus memenuhi
dua persyaratan penting, yaitu: valid dan reliabel. Oleh karena itu, untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
mengukur validitas dan reliabilitas maka dilakukan uji coba instrumen,
adapun alat ukur pengujian instrumen meliputi:
a. Validitas
Menurut Arikunto (2013: 211), validitas adalah suatu ukuran
yang menujukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu
instrumen-instrumen. Untuk menguji kevalidan instrumen penelitian
persepsi siswa kepada guru Akuntansi kelas X yang melakukan
kegiatan pelaksanaan pembelajaran di kelas, instrumen tersebut
dimintakan validasi bahasa dan materi.Hasil validasi bahasa dan
materi RPP dapat dilihat di Lampiran 4; hasil validasi bahasa dan
materi Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran dapat dilihat di Lampiran
5; hasil validasi bahasa dan materi instrumen Penilaian Pembelajaran
dapat di Lampiran 6; hasil validasi bahasa dan materi instrumen
Kuesioner Siswa dapat dilihat di Lampiran 7; hasil validasi bahasa dan
materi Wawancara Guru dapat dilihat di Lampiran 10.
b. Reliabilitas
Setelah dilakukan uji validitas, kemudian menguji keterandalan
atau reliabilitas instrumen. Reliabilitas instrumen diuji-cobakan
kepada responden yang memiliki karakteristik yang sama dengan
subjek yang akan diteliti. Menurut Arikunto (2013:221), reliabilitas
menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
instrumen tersebut sudah baik. Untuk menguji reliabilitas instrumen
angket menggunakan rumus koefisien Alpha dari Croncbach dan
dibantu dengan menggunakan SPSS.StatisticVersi 21, rumus koefisien
Alpha dari Croncbach menurut Arikunto (2013: 239) adalah sebagai
berikut:
2
2
11 11 t
b
k
kr
Keterangan :
r11= reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
Ʃ b2= jumlah varians butir
2t = varian total
Kemudian hasil perhitungan r11 diperoleh diinterpretasikan dengan
tingkat keandalan koefisiensi korelasi meurut Suharsimi Arikunto
(2013: 239) sebagai berikut :
Tabel 3.5
Tabel Interpretasi nilai r
Besarnya nilai r Interpretasi
0,800 sampai dengan 1,000 Tinggi
0,600 sampai dengan 0,800 Cukup
0,400 sampai dengan 0,600 Agak rendah
0,200 sampai dengan 0,400 Rendah
0,000 sampai dengan 0,200 Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Instrumen dikatakan reliabel jika, r hitung lebih besar atau sama
dengan r tabel dan sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r tabel
instrumen dikatakan tidak reliabel atau nilai r hitung dikonsultasikan
dengan tabel interpretasi r dengan ketentuan dikatakan reliabel jika r
hitung ≥ 0,600.
Tabel 3.6
Uji reliabilitas Persepsi Siswa
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items
N of
Items
,907 ,913 33
Sumber: data primer, diolah 2019
Tabel 3.6 menunjukkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha 0,907 > 0,60
maka instrumen yang digunakan untuk mengukur persepsi siswa terhadap
kegiatan pelaksanaan pembelajaran yang mengarah pada keterampilan
berpikir tingkat tinggi di kelas dikatakan reliabel. Tingkat reliabilitas
instrumen persepsi siswa terhadap kegiatan pembelajaran guru di kelas
termasuk dalam kategori tinggi.
H. Teknik Analisis Data
Menurut Sugiyono (2014: 402), teknik analisis data adalah proses mencari
dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
observasi dan dokumentasi dengan mengorganisasikan data ke dalam
kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke
dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan
membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh sendiri maupun orang
lain.
1. Teknik Analisis Data Kualitatif
Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis data selama di lapangan model Miles and Huberman. Menurut
Sugiyono (2017:484) analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan
pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan
data dalam periode tertentu. Aktivitas dalam analisi data kualitatif
dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai
tuntas. Aktivitas dalam analisis data kualitatif Model Miles and Huberman
(Sugiyono, 2017:485-492) dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu :
a. Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan
mencari, mencatat dan mengumpulkan data melalui hasil wawancara,
dokumentasi dan observasi yang terkait dengan desain RPP,
pelaksanaan pembelajaran dan penilaian pembelajaran yang memuat
unsur kemampuan berpikir tingkat tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
b. Reduksi Data
Mereduksi data menurut Sugiyono (2017:485), berarti
merangkum, memilih hal-hal yang pokok dan memfokuskan pada hal-
hal penting. Dengan demikian, data yang telah direduksi akan
memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah untuk
melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila
diperlukan. Reduksi data dalam penelitian ini bertujuan untuk
mempermudah pemahaman terhadap data yang telah terkumpul dari
hasil penelitian. Dalam tahap reduksi data,informasi akan dikumpulkan
melalui wawancara dengan responden mengenai desain RPP,
pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran.
c. Penyajian Data
Menurut Sugiyono (2017:488), dalam penelitian kualitatif,
penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian atau narasi singkat,
bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dengan
penyajian data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang
terjadi, merencanakan apa yang akan dikerjakan selanjutnya
berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut karena metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus, maka penyajian
data yang dilakukan lebih banyak dituangkan kedalam uraian.
Penyajian data kualitatif didasarkan pada hasil analisis
instrumen RPP, observasi aktivitas guru di kelas, dan penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
pembelajaran berbasis HOTSyang menggunakan Cut OffPointdalam
pengkategorian gurumelakukan atau tidak melakukan dalam instrumen
yang berbasis HOTS dengan hasil persentase >56% berarti guru sudah
melakukan aktivitas dalam instrumen yang berbasis HOTSdan hasil
persentase <56% berarti guru tidak melakukan aktivitas dalam
instrumen yang berbasis HOTS. Berikut adalah tabel hasil perhitungan
dan persentase instrumen RPP, observasi aktivitas guru di kelas, dan
penilaian pembelajaran berbasis HOTS.
Tabel 3.7 Hasil Analisis Instrumen RPP BerbasisHOTS
Jumlah skor Perhitungan Hasil Persentase
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
13 14 13/27x100% 14/27x100% 48% 52%
Data primer diolah tahun 2019
Tabel 3.8 Hasil Analisis Instrumen Aktivitas Guru di Kelas
Berbasis HOTS
Jumlah skor Perhitungan Hasil Persentase
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
8 10 8/18x100% 10/18x100% 44% 56%
Data primer diolah tahun 2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Tabel 3.9 Hasil Analisis Instrumen Penilaian Pembelajaran
Berbasis HOTS
Jumlah skor Perhitungan Hasil Persentase
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
8 9 8/17x100% 9/17x100% 47% 53%
Data primer diolah tahun 2019
d. Kesimpulan dan Verifikasi
Menurut Sugiyono (2017:492), kesimpulan dalam penelitian
kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang
dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin saja tidak menjawab rumusan
masalah karena seperti telah dikemukakan bahwa masalah dan
rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara
dan akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan.
Kesimpulan yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan
berubah apabila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang
mendukung pada tahap pengumpulan data, tetapi apabila kesimpulan
yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang
valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan saat
mengumpulkan data maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan
kesimpulan yang kredibel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
2. Teknik Analisis Data Kuantitatif
Teknik analisis data dalam bagian ini menggunakan statistika
deskriptif. Analsisi deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan data yang
telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat
kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi. Menurut Syofian
(2010:2), statistika deskriptif adalah statistik yang berkenaan dengan
bagaimana cara mendiskripsikan, menggambarkan, menjabarkan, atau
menguraikan data sehingga mudah dipahami. Pada data deskriptif, data
yang berupa angka akan dikualitatifkan sehingga hasil yang diperoleh
dapat dideskripsikan.
Untuk mengetahui skor persepsi siswakelas X Akuntansi 1 yang
berjumlah 31 siswa terhadap kegiatan pelaksanaan pembelajaran yang
mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi maka terlebih dahulu
menentukan jumlah kelas dengan menggunakan rumus Sturges
(Boedijoewono, 2007:42) sebagai berikut:
K=1 + 3,3 log (n)
= 1 + 3,3 log (31)
= 1 + 4.719
= 5.719 dibulatkan menjadi 6
Keterangan:
K = jumlah kelas
log = logaritma
n = jumlah siswa
Dengan perhitungan di atas dapat diketahui jumlah kelas sebesar 5.719
yang dibulatkan menjadi 6 kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Setelah jumlah kelas diketahui, selanjutnya menentukan rentang skor
yaitu dengan menentukan nilai maksimum dan nilai minimum. Kuesioner
persepsi siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran yang mengarah pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi berjumlah 33 instrumen.Setiap
instrumenatau butir pernyataan menggunakan 4 alternatif jawaban, maka
skor maksimal adalah 4 x 33 = 132 dan skor terendah adalah 1 x 33 = 33.
Untuk menentukan rentang skor dengan cara mengurangkan skor
maksimal dengan skor minimum maka perhitungannya adalah Rentang
Skor = 132-33 = 99. Rentang skor yang sudah didapat digunakan untuk
menentukan panjang interval kelas setiap alternatif kriteria penilaian yang
telah ditentukan, yaitu dengan cara rentang skor / jumlah kelas maka
perhitungannya adalah Panjang Interval = 99 / 6 = 16.5 dibulatkan
menjadi 17.
Pada penilaian persepsi siswa menurut rumus Sturges terdapat 6 kelas,
sedangkan kriteria yang digunakan dalam penilaian persepsi siswa
dikategorikan menjadi tiga kriteria, maka jumlah kelas dikelompokan
menjadi tiga kriteria dengan alternatif jumlah kelas ke-1 dan ke-2
dikelompokkan kedalam kriteria Baik, kelas ke-3 dan ke-4
dikelompokkan kedalam kriteria Cukup Baik, dan kelas ke-5 dan ke-6
dikelompokkan kedalam kriteria Kurang Baik. Penilaian persepsi siswa
dapat dilihat pada Tabel 3.6 sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Tabel 3.10
Penilaian Persepsi Siswa
Skor Kriteria
101 – 132 Baik
67 – 100 Cukup Baik
33 – 66 Kurang Baik
I. Tahap-tahap Penelitian
1. Tahap Persiapan
a. Pencarian sekolah dan meminta izin kepala sekolah
Sekolah yang akan menjadi tempat penelitian dikhususkan
pada sekolah kejuruan, karena penelitian bertujuan untuk menganalisis
pembelajaran akuntansi yang mengarah pada keterampilan berpikir
timgkat tinggi. Sebelum melakukan penelitian peneliti melakukan
permohonan ijin kepada pihak sekolah dengan memberikan surat ijin
pra penelitian.
b. Penyusunan instrumen penelitian
Kegiatan penyusunan instrumen yang digunakan untuk
menganalisis desain rencana pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan
kegiatan pembelajaran, pelaksanaan penilaian pembelajaran, dan
persepsi siswa terhadap guru dalam mengimplementasikan
pembelajaran akuntansi yang mengarah pada kemampuan berpikir
tingkat tinggi, diwakili dari penyusunan kisi-kisi lembar instrumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
c. Validasi instrumen penelitian
Sebelum melaksanakan penelitian, keempat instrumen yaitu:
(1) Instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran; (2) Instrumen
Observasi Aktivitas Guru di Kelas; (3) Instrumen Analisis Kegiatan
Penilaian Kelas; dan (4) Instrumen Kuesioner Persepsi Siswa terhadap
Guru pada Pelaksanaan Pembelajaran yang Menanamkan
Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi akan dikonsultasikan kepada
dosen pembimbing dan selanjutnya meminta para ahli untuk menguji
validasi keempat instrumen tersebut. Untuk menguji validasi keempat
instrumen akan dilakukan validasi bahasa, untuk validasi bahasa
instrumen Wawanacara, RPP, Pelaksanaanan Kegiatan Pembelajaran,
Penilaian Pembelajaran dan Kuesioner Persepsi Siswa dilakukan oleh
Bapak Apri Damai Sagita Krissandi,S.S.,M.Pd agar bahasa yang
digunakan dalam instrumen penelitian tersebut sudah memenuhi
kriteria Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), sedangkan validasi materi instrumen Wawancara,
Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran, dan Penialaian Pembelajaran
juga dilakukan oleh Bapak Apri Damai Sagita Krissandi S.S.,
M.Pd.dan validasi materi untuk instrumen Kuesioner Persepsi Siswa
dilakukan oleh Ibu Natalina Premastuti Brataningrum S.Pd., M.Pd.
untuk mengetahui apakah instrumen penelitian ini layak digunakan
atau tidak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanan akan dilaksanakan pada bulan April 2019.
3. Tahap Analisis
Data yang diperoleh dalam penelitian ini selanjutnya dianalisis
sesuai dengan teknik analisis data. Sejalan dengan penelitian mixed
methods yang digunakan dalam penelitian ini maka teknik analisis data
penelitian terdiri dari dua teknik, yaitu teknik analisis data kualitatif dan
teknik analisis data kuantitatif. Dalam teknik analisis data kualitatif data
yang akan dianalisis berupa perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian
pembelajaran Akuntansi yang mengarah pada unsur keterampilan berpikir
tingkat tinggi, sedangkan dalam teknik analisis data kuantitatif data yang
akan dianalisis berupa persepsi siswa terhadap pelaksanaan kegiatan
pembelajaran oleh Guru Akuntansi kelas X yang menerapkan
pembelajaran pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
BAB IV
GAMBARAN UMUM SEKOLAH
A. Sejarah Singkat SMK Negeri 1 Yogyakarta
SMK Negeri 1 Yogyakarta dikenal dengan nama SMEA 2
Yogyakarta. SMK Negeri 1 Yogyakarta merupakan salah satu Sekolah
Menengah yang cukup tua di Indonesia dan cukup punya nama di dunia
industri maupun pemerintahan. Banyak lulusan dari SMK Negeri 1
Yogyakarta yang bekerja di bidang industri maupun pemerintahan di wilayah
Indonesia. Gedungnya anggun dan berwibawa, dengan luas kurang lebih 3400
m2.
Karena merupakan peninggalan sejarah yang dahulu adalah gedung
Sekolah Dasar (SD) milik Thionghoa yang bernama SD “Chung Hua Tsung
Hui”, maka gedung ini oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata melalui
Peraturan Menteri Nomor: PM.25/PW.007/MKP/2007 ditetapkan sebagai
cagar budaya.
Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Yogyakarta sebagai berikut: Bapak
Sunarso (1961- 1981), Bapak Suparno (1981 –1988), Bapak Salim (1988-
1995), Bapak Sumartono (1995- 2002), Bapak Mursahid (Januari 2002-2004),
Ibu Sri Indiyah Purwaningsih (2004 – 2008), Ibu Nur Istriatmi (Januari 2008-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Januari 2012), Bapak Drs. Rustamaji, M.Pd. (2012 -2016) dan
sekarang adalah Dra Darwestri (April 2016 – sekarang).
B. Identitas SMK Negeri 1 Yogyakarta
SMK Negeri 1 Yogyakarta beralamat di Jalan Kemetiran Kidul 35
Yogyakarta. SMK Negeri 1 Yogyakarta merupakan salah satu Sekolah
Menengah Kejuruan di Yogyakarta yang mempunyai cukup terkenal di dunia
industri maupun pemerintahan. Banyak lulusan yang bekerja di bidang
industri mapupun pemerintahan di wilayah Indonesia. Untuk menciptakan
lulusan yang mampu bersaing di dunia kerja maka SMK Negeri 1 Yogyakarta
mempunyai Visi dan Misi sebagai berikut:
1. Visi
“Terwujudnya insan pendidikan yang berkualitas berkarakter, berakhlak
dan berbudaya”.
2. Misi
a. Menerapkan sistem manajemen mutu ISO untuk meningkatkan kualitas
layanan jasa pendidikan.
b. Meningkatkan kemampuan pelaku pendidikan agar lebih berkualitas,
berkarakter, berakhlak dan berbudaya.
c. Mengembangkan lembaga pendidikan yang berkualitas aman dan
nyaman.
d. Meningkatkan proses pembelajaran yang mengintegrasikan nilai
karakter, akhlak mulia dan budaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
e. Menjalin hubungan yang baik dan sinergis dengan pihak lain ditingkat
regional maupun global.
f. Mengoptimalkan pengelolaan sarana dan prasarana sekolah.
g. Mengoptimalkan kegiatan pengembangan bakat dan minat siswa untuk
meraih prestasi ditingkat regional maupun global.
C. Kurikulum Satuan Pendidikan SMK Negeri 1 Yogyakarta
Salah satu komponen penting dari sistem pendidikan adalah
kurikulum. Kurikulum menurut UU No 20 tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional adalah seperangkat rencana dan peraturan mengenai
tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Perkembangan zaman dan teknologi menuntut pendidikan di Indonesia
mempersiapkan sumber daya manusia yang produktif, kreatif, inovatif, dan
berkarakter. Oleh karena itu, Indonesia mengimplementasikan kurikulum
2013 yang berbasis kompetensi dan karakter (competency and character
based kurikulum) untuk mengantisipasi era globalisasi dan pasar bebas yang
diharapkan dapat memberikan sumbangan yang berarti terhadap pemecahan
berbagai persoalan bangsa, khususnya dalam bidang pendidikan, dengan
mempersiapkan peserta didik, melalui proses pendidikan yang menarik dan
kontekstual, serta evaluasi yang autentik, utuh dan menyeluruh. Kurikulum
2013 merupakan pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
(KTSP) pada tahun 2006.Kurikulum yang digunakan di SMK Negeri 1
Yogyakarta adalah Kurikulum 2013 revisi 2017 untuk kelas X, XI dan XII.
D. Organisasi Sekolah Satuan Pendidikan SMK Negeri 1 Yogyakarta
1. Struktur Organisasi SMK Negeri 1 Yogyakarta
Sekolah adalah suatu susunan komponen-komponen atau unit-unit
sebuah organisasi. Struktur organisasi sekolah menunjukkan adanya
pembagian kerja dan bagaimana fungsi atau kegiatan-kegiatan yang
berbeda di koordinasikan.
Pengorganisasian suatu sekolah tergantung pada jenis, tingkat, dan
sifat sekolah yang bersangkutan. Susunan organisasi sekolah tertuang
dalam Keputusan Menteri Pendidikan Nasional tentang susunan organisasi
dan tata kerja jenis sekolah tersebut. Dari struktur organisasi sekolah
tersebut terlihat hubungan dan mekanisme kerja antara kepala sekolah,
guru, murid, pegawai tata usaha sekolah serta pihak lainnya di luar
sekolah.
Koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi kegiatan-kegiatan yang terarah
memerlukan pendekatan pengadministrasian yang efektif dan efisien,
yaitu:
a. Berorientasi kepada tujuan, yaitu berarti bahwa administrasi sekolah
menunjang tercapainya tujuan pendidikan.
b. Berorientasi kepada pendayagunaan semua sumber (tenaga, dana, dan
sarana) serta tepat guna dan hasil guna.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
c. Mekanisme pengelolaan sekolah meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan penilaian hasil kegiatan
administrasi sekolah harus secara sistematis dan terpadu.
2. Wewenang, dan Tangung Jawab
a. Kepala Sekolah
Struktur organisasi disusun bertujuan supaya tata kerja dan
pengelolaan sekolah menjadi jelas dan bisa berjalan dengan baik,
sehingga sekolah dapat melakukan tugasnya secara terencana, terarah,
teratur dan sistematis. Dalam hal ini SMK Negeri 1 Yogyakarta
dipimpin oleh Ibu Dra. Darwestri yang dibantu oleh beberapa wakil
kepala sekolah dan beberapa koordinator. Kepala sekolah adalah
pimpinan tertinggi di sekolah dan pimpinan tertinggi dalam
melaksanakan tugasnya.
b. Wakil Kepala Sekolah
Di SMK Negeri 1 Yogyakarta, kepala sekolah dibantu oleh
beberapa wakil kepala sekolah dan beberapa koordinator, yaitu Wakil
Kepala Sekolah Urusan Sarana Prasarana, Wakil Kepala Sekolah
Urusan Kurikulum, Wakil Kepala Sekolah Urusan Hubungan
Masyarakat, Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan, Bendahara
Sekolah, Koordinator BP / BK, dan Kepala Urusan Tata Usaha. Secara
umum tugas dan fungsi wakil kepala sekolah adalah membantu kepala
sekolah dalam berbagai kegiatan, seperti menyusun program kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
dan pelaksanaan program, pengorganisasian, pengarahan,
pengkoordinasian, pengawasan, penilaian, dan pelaporan.
c. Wali Kelas
Jabatan dan tugas wali kelas adalah jabatan yang sangat
penting dalam peningkatan gairah belajar kelas. Wali kelas adalah
guru yang membantu kepala sekolah dalam membimbing siswa dalam
mewujudkan disiplin kelas, sebagai manajer dan motivator untuk
membangkitkan gairah / minat siswa. Selain itu wali kelas merupakan
guru yang paling dekat hubungannya dengan seluruh siswa yang ada
dikelas bersangkutan. Hubungan tersebut tidak hanya terbatas
hubungan antara guru dan siswa semata, namun, sampai pada
hubungan dengan orangtua atau wali semua siswa yang ada di kelas.
Tugas pokok dan fungsi wali kelas yaitu sebagai pengelola kelas,
menyelenggarakan administrasi kelas meliputi (denah tempat duduk
siswa, papan abses siswa, daftar pelajaran di kelas, daftar piket kelas,
struktur organisasi pengurus kelas, tata tertib siswa di kelas, buku
rapor), dan membantu BK dalam membimbing serta membantu siswa
memenuhi kebutuhanya untuk meningkatka prestasi dan minat belajar
siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
d. Guru Mata Pelajaran
SMK Negeri 1 Yogyakarta memiliki 47 guru yang
mengampumata pelajaran yang berbeda-beda. Guru bertanggung
jawab kepada Kepala Sekolah dan mempunyai tugas pokok dalam
melaksanakan proses belajar mengajar. Selain bertugas sebagai
pengajar, ada beberapa guru yang menjadi wali kelas dan secara
bergantian bertugas piket. Guru secara terjadwal piket di lobby, sapa
pagi, dan presensi setiap kelas.
e. Guru Bimbingan dan Konseling
Tugas-tugas bimbingan dan konseling yaitu merencanakan
program bimbingan bersama Kepala Sekolah, melaksanakan program-
program bimbingan sesuai dengan kebijakan sekolah, bekerja sama
dengan guru dan staf sekolah dalam melaksanakan program
pendidikan di sekolah, melaksanakan program bimbingan dan
konseling di samping tugas sebagai guru. Selain itu tugas dan
tanggung jawab guru bimbingan konseling meliputi perkembangan disi
siswa, bakat dan minat siswa serta perkembangan kepribadian siswa.
f. Karyawan Tata Usaha (TU)
Karyawan tata usaha memiliki tugas dan tanggung jawab
dalam menyusun administrasi sekolah, menyususn administrasi
kepegawaian, menjaga inventaris barang dan logistik, menyusun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
administrasi sekolah, menyusun laporan pelaksanaan kegiatandan
pengurusan ketatausahaan serta bertugas sebagai operator sekolah.
E. Sumber Daya Manusia Satuan Pendidikan SMK Negeri 1 Yogyakarta
SMK Negeri 1 Yogyakarta pada tahun ajaran 2018/2019 memiliki
sumber daya manusia yang unggul dan kompeten dengan jabatan dan tugas
masing-masing. Jumlah seluruh personil SMK Negeri 1 Yogyakarta adalah
sebanyak 63 orang, yang terdiri atas seorang kepala sekolah, 47 guru dan 15
tenaga administrasi sekolah.
F. Siswa Satuan Pendidikan SMK Negeri 1 Yogyakarta
1. Jumlah Peserta Didik Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun Ajaran
2018/2019
Tabel 4.1
Jumlah Peserta Didik Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun Ajaran 2018/
2019
Kompetensi
Keahlian
Kelas X Kelas XI Kelas XII Jumlah
L P L P L P
Akuntansi 8 56 3 61 4 58 190
Administrasi
Perkantoran
4 60 3 60 4 60 191
Pemasaran 11 53 12 46 5 51 178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
2. Jumlah Peserta Didik Berdasarkan Tingkatan Kelas Tahun Ajaran
2018/2019
Tabel 4.2
Jumlah Peserta Didik Berdasarkan Tingkatan Kelas Tahun Ajaran 2018/
2019
Tingkatan
Kelas
Akuntansi Adm.
Perkantoran Pemasaran
Jumlah
1 2 1 2 1 2
Kelas X 32 32 32 32 32 32 192
Kelas XI 32 32 31 32 28 30 185
Kelas XII 31 31 32 32 28 28 122
TOTAL PESERTA DIDIK 559
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
BAB V
DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN
Dalam penelitian ini dilakukan pemeriksaan keabsahan data dengan
teknik menggunakan teknik triangulasi. Proses triangulasi dilakukan untuk
menghasilkan informasi yang memiliki tingkat kredibilitas tinggi dan dapat
menggambarkan informasi yang sesungguhnya terjadi dalam pelaksanaan
pembelajaran di kelas. Proses triangulasi dapat dilakukan hingga akhirnya
mendapatkan hasil dari pengujian triangulasi. Adapun teknik triangulasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi teknik. Triangulasi teknik
terdiri dari observasi, wawancara, dan dokumentasi. Proses yang dilakukan
peneliti adalah dengan mendatangi tempat penelitian, mengamati guru dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas, dan berada di dalam ruang
kelas untuk mengetahui aktivitas yang dilakukan oleh guru.
Dalam penelitian ini, teknik analisis data dilakukan bersamaan dengan
pengumpulan data-data yang diperoleh dari lapangan langsung yang dianalisis
dengan teknik analisis dari Miles dan Huberman (Sugiyono, 2017- 484-492).
Teknik analisis yang dilakukan dimulai dari reduksi data. Dalam reduksi data
peneliti mencoba untuk memilih data, memusatkan perhatian pada
penyederhanaan, mengabstrakan dan mentransformasikan data yang muncul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
dari catatan-catatan lapangan, setelah itu baru melakukan penyajian
data dan terakhir menarik kesimpulan dan verifikasi. Dengan analisis ini
diharapkan akan dapat mengkonfirmasikan data dengan suatu teori dan
mencakup setiap permasalahan yang ditelaah agar terjamin kebenarannya dan
kevalidannya.
Bab V ini berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan yang telah
dilakukan peneliti terkait dengan penelitian mengenai analisis Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), kegiatan pelaksanaan pembelajaran,
penilaian pembelajaran, dan persepsi siswa terhadap proses pembelajaran
yang dilakukan oleh guru mata pelajaran Akuntansi di kelas.
A. Deskripsi Data
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Untuk mengetahui bahwa guru mata pelajaran Akuntansi telah
menyusun RPP yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi,
maka peneliti mengumpulkan dokumen berupa RPP yang telah dibuat
oleh guru mata pelajaran Akuntansi. Peneliti mendapatkan seperangkat
perencanaan pembelajaran dari guru mata pelajaran Akuntansi pada
tanggal 22 April 2019. RPP yang akan dianalisis adalah RPP dengan
materi Laporan Keuangan. RPP akan dianalisis menggunakan instrumen
penilaian RPP yang berjumlah 33 pernyataan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Menurut Majid & Rochman (2014: 262-264), komponen dan
langkag-langkah penyusunan RPP yang baik adalah dengan
mencantumkan identitas, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran,
model/metode pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran,
media/alat/bahan/sumber belajar, dan mencantumkan penilaian.
Komponen RPP yang pertama adalah Identitas. Identitas dalam RPP yang
dicantumkan guru antara lain Satuan Pendidikan: SMK N 1 Yogyakarta,
Bidang Keahlian: Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian: Akuntansi
dan Keuangan, Kompetensi Keahlian: Akuntansi dak Keuangan Lembaga,
Mata Pelajaran: Akuntansi Dasar (C2), Kelas/Semester: X/2 dan Alokasi
Waktu: 2 x 45 menit (1 kali pertemuan). Komponen kedua adalah
Kompetensi Inti (KI). KI yang dicantumkan dalam RPP sudah lengkap
yaitu KI-1 untuk sikap spiritual, KI-II untuk sikap sosial, KI-III untuk
pengetahuan dan KI-IV untuk keterampilan.
Komponen selanjutnya yaitu Kompetensi Dasar (KD), Indikator
Pencapaian Kompetensi (IPK), dan tujuan pembelajaran yang dapat dilihat
pada tabel 5.1, 5.2, dan 5.3. Komponen yang lain yaitu Materi
Pembelajaran. Materi pembelajaran yang dicantunkan dalam RPP yaitu
materi tentang Laporan Keuangan. Komponen selanjutnya adalah
pendekatan; strategi; dan; metode pembelajaran. Guru mencantumkan
pendekatan Scientific (ilmiah) yang akan digunakan dalam proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
pembelajaran. Model pembelajaran yang tercantum dalam RPP yaitu
pembelajaran Discovery Learning. Metode pembelajaran yang tercantum
dalam RPP yaitu diskusi, ceramah, demonstrasi, drill and practice.
Langkah-langkah pembelajaran merupakan komponen berikutnya yang
tercantum dalam RPP. Langkah-langkah pembelajaran dapat dilihat pada
tabel 5.4.
Komponen selanjutnya dalam RPP yaitu Penilaian Pembelajaran,
Remedial, dan Penugasan. Terdapat dua teknik penilaian yang tercantum
dalam RPP yaitu teknik penilaian keterampilan, pengetahuan, dan sikap.
Instrumen penilaian yang tercantum dalam RPP yaitu tes tulis dan
penugasan. Komponen terakhir yang tercantum dalam RPP adalah media,
alat, dan sumber belajar. Media dan alat belajar yang digunakan oleh guru
dalam kegiatan pelaksanaan pembelajaran adalah buku cetak, buku tugas,
internet, slide power point, video tayangan dan laptop, LCD proyektor,
papan tulis serta spidol. Sumber belajar yang digunakan oleh guru adalah
buku cetak dengan judul Pengantar Akuntansi dan Keuangan SMK Kelas
X oleh Toto Sucipto tahun 2013 dan buku cetak dengan judul Memahami
Akuntansi untuk SMK Seri A oleh Hendri Somantri tahun 2009 serta
berbagai sumber dari internet yang relevan. Bahasa yang digunakan oleh
guru dalam pembuatan RPP jelas dan mudah dipahami, sehingga dapat
membantu dalam proses analisis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Berdasarkan keterkaitan antara teori dengan fakta, RPP yang
dibuat oleh guru mata pelajaran Akuntansi sudah sesuai komponen dan
langkah-langkah penyusunan RPP yang baik, walaupun terdapat
komponen yang belum lengkap.
Menurut Sani (2016: 104), yang termasuk dalam indikator
keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah menganalisis, mengevaluasi,
dan mencipta. RPP yang dibuat oleh guru mata pelajaran Akuntansi
dikatakan memuat indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi yaitu
apabila Kata Kerja Operasional(KKO) yang digunakan pada komponen
Kompetensi Dasar (KD), Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK), Tujuan
Pembelajaran, dan Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran adalah KKO
pada level tinggi yaitu menganalisis, mengevaluasi dan mencipta. Jika
pada komponen KD, IPK, Tujuan Pembelajaran dan Langkah-langkah
Kegiatan Pembelajaran masih menggunakan KKO mengingat, memahami
dan mengaplikasikan yang berada dalam tingkatan tingkat berpikir rendah
maka dapat dikatakan bahwa RPP yang dibuat oleh guru mata pelajaran
Akuntansi belum mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir tingkat
tinggi. Berikut adalah hasil analisis RPP pada komponen KD, IPK, Tujuan
Pembelajaran dan Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Tabel 5.1
Hasil Analisis Kompetensi Dasar (KD) pada RPP Laporan Keuangan
NO Indikator LOTS HOTS Keterangan
Materi Laporan Keuangan
3.11 Menganalisis
perkiraan
untuk
menyusun
laporan
keuangan.
√ Kata kerja
operasional
terdapat pada
tingkatan C4
yaitu
Menganalisis.
4.11 Menyusun
laporan
keuangan.
√ Kata kerja
operasional
terdapat pada
tingkatan C3
yaitu
Mengaplikasikan.
Tabel 5.2
Hasil Analisis Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) pada RPP
Laporan Keuangan
NO Indikator LOTS HOTS Keterangan
Materi Laporan Keuangan
3.11.1 Dapat
menjelaskan
pengertian,
tujuan, dan
fungsi
laporan
keuangan.
√ Kata kerja
operasional
terdapat pada
tingkatan C2
yaitu Memahami.
3.12.2 Dapat
menjelaskan
jenis dan
bentuk
laporan
keuangan.
√ Kata kerja
operasional
terdapat pada C2
yaitu Memahami.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
NO Indikator LOTS HOTS Keterangan
Materi Laporan Keuangan
3.13.3 Dapat
menjelaskan
cara
menyusun
laporan
keuangan.
√ Kata kerja
operasional
terdapat pada
tingkatan C2
yaitu Memahami.
4.11.1 Dapat
mengikuti
(meniru) cara
menyususn
lapora
keuangan
sesuai contoh.
√ Kata kerja
operasioanal
terdapat pada
tingkatan C1
yaitu Mengingat.
4.11.2 Dapat
menyusun
laporan
keuangan
berdasarkan
instruksi.
√ Kata kerja
operasional
terdapat pada
tingkatan C3
yaitu
Mengaplikasikan.
Tabel 5.3
Hasil Analisis Tujuan Pembelajaran pada RPP Laporan Keuangan
NO Indikator LOTS HOTS Keterangan
Materi Laporan Keuangan
1. Menjelaskan
pengertian,
tujuan, dan
fungsi laporan
keuangan.
√ Kata kerja
operasional
terdapat pada
tingkatan C2
yaitu Memahami.
2. Menjelaskan
jenis dan
bentuk
laporan
keuangan.
√ Kata kerja
operasional
terdapat pada
tingkatan C2
yaitu Memahami.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
NO Indikator LOTS HOTS Keterangan
Materi Laporan Keuangan
3. Menjelaskan
cara
menyusun
laporan
keuangan.
√ Kata kerja
operasional
terdapat pada
tingkatan C2
yaitu Memahami.
4. Mengikuti
(meniru) cara
menyususn
lapora
keuangan
sesuai contoh.
√ Kata kerja
operasional
terdapat pada
tingkatan C1
yaitu Mengingat.
5. Menyusun
laporan
keuangan
berdasarkan
instruksi.
√ Kata kerja
operasional
terdapat pada
tingkatan C3
yaitu
Mengaplikasikan.
Tabel 5.4
Hasil Analisis Kegiatan Pembelajaran pada RPP Laporan Keuangan
NO Indikator LOTS HOTS Keterangan
Materi Laporan Keuangan
1. Kegiatan
Inti.
√ Kata kerja operasional
yang digunakan dalam
kegiatan inti yang
tercermin dalam
kegiatan pemberian
rangsangan,identifikasi
masalah, dan
pengumpulan
data,pembuktian data
terdapat pada
tingkatan C1, C2, dan
C3 yaitu Mengingat
Memahami,Menyalin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
NO Indikator LOTS HOTS Keterangan
Materi Laporan Keuangan
dan Mengaplikasikan.
Berdasarkan tabel 5.1, 5.2, 5.3, dan 5.4 tentang analisis KD,
IPK, tujuan pembelajaran, dapat diketahui bahwa KKO yang
digunakan oleh guru masih didominasi oleh KKO yang berada pada
tingkatan rendah yaitu C1, C2, dan C3. KKO yang berada pada level
keterampilan berpikir tingkat tinggi hanya terdapat pada komponen
Kompetensi Dasar (KD) untuk menilai keterampilan siswa yang
terletak pada tingkatatan C4 yaitu Menganalisis.
Dalam karakteristik RPP kurikulum 2013 menurut Buku
Pedoman Pembelajaran Berorientasi pada Keterampilan Berpikir
Tingkat Tinggi (Ariyana, Pudjiastuti, Bestari, dan Zamroni, 2018: 48-
50), langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang dicantumkan harus
disesuaikan berdasarkan model pembelajaran. Selain itu dalam
membuat langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang mengarah pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi maka guru harus merumuskan
kegiatan pendahuluan yang meliputi orientasi, motivasi, dan apersepsi.
Kegiatan inti harus dirumuskan berdasarkan pada Indikator
Pencapaian Kompetensi (IPK), pendekatan saintifik, 4C (Creativity,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Critical Thinking, Communication, Collaboration), dan PPK serta
literasi, sedangkan kegiatan penutup harus meliputi kegiatan refleksi,
pemberian umpan balik, kegiatan tindak lanjut, dan penginformasian
rencana kegiatan untuk pertemuan selanjutnya serta memberi tahu
siswa materi untuk pertemuan selanjutnya.
Berdasarkan analisis yang dilakukan, langkah-langkah
pembelajaran dalam RPP yang dibuat oleh guru sudah mencantumkan
kegiatan yang sebagaian besar sesuai dengan model pembelajaran
yang dipilih oleh guru yaitu Discovery Learning. Dalam kegiatan
pendahuluan guru sudah mencantumkan kegiatan orientasi, motivasi,
dan apersepsi. Kegiatan inti yang dibuat oleh guru dalam RPP sudah
sesuai dengan IPK yang dicantumkan, namun guru tidak
mencantumkan kegiatan literasi, PPK dan 4C (Creativity, Critical
Thinking, Communication, Collaboration)dalam kegiatan inti.
Kegiatan penutup yang dicantumkan oleh guru dalam RPP sudah
terdapat refleksi yang dilakukan secara bersama, pemberian umpan
balik atau masukan untuk pertemuan selanjutnya, melakukan tindak
lanjut dengan memberikan PR pada siswa, dan menginformasikan
kegiatan dan materi pada pertemuan selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
2. Penerapan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada Pelaksanaan
Kegiatan Pembelajaran
a. Wawancara guru
Sebelum melakukan kegiatan wawancara dengan guru mata pelajaran
Akuntansi kelas X yang bernama Ibu Wido, maka peneliti meminta izin
terlebih dahulu kepada beliau. Kegiatan wawancara dilakukan pada hari
Selasa, 9 April 2019. Kegiatan wawancara dilakukan untuk memperoleh
data yang konsisten dengan data yang akan diperoleh melalui analisis RPP
dan observasi kegiatan pelaksanaan pembelajaran guru di kelas.
Pertanyaan dalam wawancara yaitu tentang persiapan guru sebelum
mengajar, hambatan-hambatan yang dialami sebelum mengajar maupun
saat pembelajaran berlangsung dan penerapan keterampilan berpikir
tingkat tinggi dalam kegiatan pelaksanaan pembelajaran di kelas. Hasil
wawancara guru mata pelajaran Akuntansi kelas X dapat dilihat pada tabel
5.5.
Tabel 5.5
Hasil Wawancara Guru Mata Pelajaran Akuntansi Kelas X
No Butir Pertanyaan Jawaban
1. Apakah guru melakukan observasi
pada siswa sebelum membuat
RPP?
Saat awal memasuki tahun
ajaran baru guru melakukan
observasi di kelas mengajar.
Guru hanya mengajar dua
kelas dan kemampuan tiap
siswa rata-rata sama jadi guru
hanya membuat satu RPP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
No Butir Pertanyaan Jawaban
untuk dua kelas.
2. Apakah guru bertanya pada guru
lain mengenai RPP yang akan
dibuat?
Iya, pada awal tahun ajaran
baru pasti ada diklat untuk
membuat RPP. Di dalam
diklat tersebut biasanya guru
melakukan sharing untuk
membuat RPP yang sesuai
dengan tuntutan sekolah dan
saling membantu.
3. Apakah sebelum mengajar guru
sudah membuat RPP dengan
komponen yang lengkap sesuai
dengan format kurikulum 2013?
Iya, SMK Negeri 1
Yogyakarta sudah
menggunakan Kurikulum
2013 jadi RPP yang dibuat
pasti sesuai dengan format
Kurikulum 2013.
4. Apakah guru menerapkan
kegiatan pembelajaran yang
sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran yang tertera dalam
RPP?
Diusahakan sama, tetapi
terkadang ada beberapa yang
meleset dari langkah-langkah
kegiatan pembelajaran dalam
RPP.
5. Apakah guru mengalami
hambatan dalam menentukan
metode dan model pembelajaran
yang akan digunakan untuk
kegiatan pembelajaran?
Tidak, aman-aman saja. Saya
masih menggunakan metode
tradisional dalam mengajar.
6. Apakah dalam proses
pembelajaran guru sudah
menerapkan 5M (Mengamati,
Menanya, Mengumpulkan
Informasi, Mengasosiasi, dan
Mengkomunikasikan)?
Iya, masih menggunakan
Pendekatan Saintifik.
7 Apakah dalam proses
pembelajaran guru sudah
menerapkan 4C (Creativity,
Critical Thinking, Comunnication,
Iya, saya berusaha
menerapkan 4C dalam proses
belajar mengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
No Butir Pertanyaan Jawaban
Collaboration)?
8. Apakah guru menerapkan
kegiatan pembelajaran yang
bersifat mengarahkan siswa pada
keterampilan berpikir tingkat
tinggi?
Kalau Akuntansi tidak hanya
menjelaskan, pasti dalam
pembelajaran menerapakan
keterampilan berpikir tingkat
tinggi.
9. Apakah dalam proses
pembelajaran guru sudah
melaksanakan kegiatan literasi?
Iya, sebelum menjelaskan
selalu memberi tugas pada
anak-anak untuk membaca
terlebih dahulu halaman
sekian.
10. Apakah dalam proses
pembelajaran guru menerapkan
kegiatan Penguatan Pendidikan
Karakter (PPK)?
Jelas, mengawali
pembelajaran sudah
menanamkan PPK seperti
merapikan tempat duduk,
kebersihan kelas dan berdoa.
11. Apakah guru menerapkan model,
metode, dan teknik pembelajaran
yang mampu menumbuhkan
partisipasi siswa melalui kegiatan
dikusi dan pemecahan masalah?
Iya pasti, saya berusaha untuk
menerapkan metode yang
membuat siswa berpartisipasi
aktif dalam proses
pembelajaran.
12. Apakah respon siswa sesuai
dengan apa yang diharapkan oleh
guru?
Sebagian besar respon siswa
bagus, tetapi terkadang jarena
ada hal-hal tertentu seperti
siswa mengalami kesulitan
belajar jadi respon siswa agak
lambat.
13. Apakah siswa berperan aktif
dalam kegiatan pembelajaran?
Iya , karena ini belajar
Akuntansi semua siswa
sangat antusias untuk
mengerjakan soal-soal
Akuntansi.
14. Apakah siswa mengalami
kesulitan dalam kegiatan
pembelajaran?
Iya pasti ada beberapa yang
mengalami kesulitan.
Solusinya adalah dengan cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
No Butir Pertanyaan Jawaban
mendekati siswa tersebut atau
meminta bantuan teman
dekatnya untuk mengajri
siswa tersebut.
15. Apakah saat proses pembelajaran
ada hambatan dalam pengelolaan
kelas ?
Tidak susah dalam mengelola
kelas karena siswanya mudah
diatur.
16. Apakah guru berjalan keliling
untuk memantau aktivitas belajar
siswa saat kegiatan diskusi guna
memastikan bahwa setiap siswa
berperan aktif?
Iya.
17. Apakah ada hambatan yang
berasal dari siswa pada saat
proses pembelajaran berlangsung?
Iya, karena ada beberapa
siswa yang mengalami
kesulitan belajar.
18. Apakah saat melaksanakan
kegiatan proses pembelajaran
guru dapat mengelola kelas
dengan waktu yang efektif dan
efisien?
Terkadang masih sering
kekurangan waktu untuk
belajar di kelas, maka dari itu
biasanya memberi soal-soal
lathan untuk dikerjakan di
rumah.
19. Apakah guru melakukan refleksi
pada akhir pembelajaran tentang
materi yang masih belum
dipahami siswa?
Iya, yang jelas menanyakan
sudah paham belum
materinya.
20. Apakah guru mengadakan
remedial untuk memperbaiki nilai
ujian siswa yang masih dibawah
KKM?
Iya, remedial dilakukan
bersama dengan pengayaan di
kelas pada saat pembelajaran
Akuntansi.
21. Apakah guru memberikan
kesimpulan pada akhir
pembelajaran terkait materi yang
telah dibahas?
Iya, guru membuat
kesimpulan di akhir
pembelajaran bersama anak-
anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
b. Observasi kegiatan guru di kelas
Untuk mengetahui bahwa guru sudah menerapkan kegiatan
pembelajaran yang mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir tingkat
tinggi, maka peneliti melakukan observasi kegiatan pelaksanaan
pembelajaran oleh guru di kelas X. Observasi kegiatan pelaksanaan
pembelajaran guru di kelas dilakukan pada hari Senin, 22 April 2019.
Instrumen yang digunakan untuk meneliti kegiatan pelaksanaan
pembelajaran guru di kelas yaitu berjumlah 43 pernyataan yang sudah
divalidasi oleh validator. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan
dengan menggukan pernyataan instrumen dapat dikatakan bahwa kegiatan
pelaksanaan pembelajaran di kelas sudah mengacu pada RPP yang
sebelumnya sudah dibuat terlebih dahulu oleh guru mata pelajaran
Akuntansi.
Bahasa yang digunakan oleh guru dalam pelaksanaan pembelajaran di
kelas mudah dipahami siswa. Bahasa yang digunakan untuk menjelaskan
materi laporan keuangan merupakan bahasa yang sering didengar oleh
siswa. Guru tidak selalu menggunakan bahasa Indonesia yang baik sesuai
dengan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI), namun terkadang guru
menggunakan bahasa daerah untuk mengajar di kelas yaitu bahasa jawa.
Menggunakan bahasa daerah untuk mengajar di kelas tentunya terdapat
kelebihan dan kekurangannya. Kelebihannya adalah dapat membuat
interaksi antara guru dan siswa menjadi lebih dekat sehingga dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
mentransfer materi siswa akan menerima dan memahami materi tersebut
dengan mudah. Kekurangan mengajar menggunakan bahasa daerah adalah
jika terdapat siswa yang berasal dari luar jawa maka siswa tersebut akan
mengalami kesulitan dalam memahami penjelasan dari guru.
Pelaksanaan pembelajaran yang baik menurut Majid (2014: 229-331),
meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Masing-masing kegiatan akan dijelaskan sebagai berikut:
1) Kegiatan pendahuluan
Menurut Majid (2014: 229-331), dalam kegiatan pendahuluan
guru sebaiknya melakukan kegiatan berupa mempersiapkan
peserta didik secara fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
mengajukan pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari dan
mengaitkannya dengan materi yang akan dipelajari; mengantarkan
pesera didik pada suatu permasalahan atau tugas yang akan
dilakukan untuk mempelajari suatu materi dan menjelaskan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai serta mennyampaikan garis besar
cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan oleh peserta didik.
Berdasarkan observasi yang dilakukan dapat diketahui bahwa
dalam kegiatan pelaksanaanpembelajaran yang dilakukan oleh
guru di kelas, kegiatan pendahuluan yang tercantum pada RPP
yang dibuat oleh guru mata pelajaran Akuntansi sudah diterapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
dalam kegiatan pelaksanaan pembelajaran di kelas. Kegiatan
pendahuluan yang pertama adalah guru menyiapkan peserta didik
secara fisik untuk mengikuti proses pembelajaran yang tercermin
pada saat guru mengecek kehadiran siswa. Selanjutnya guru
memberikan salam sebelum memulai pelajaran dan salam tersebut
dibalas oleh siswa secara bersamaan. Setelah salam, guru
mengajak siswa untuk berdoa terlebih dahulu sebelum memulai
pembelajaran di kelas. Doa dipimpin oleh guru di depan kelas.
Setelah selesai berdoa kegiatan selanjutnya adalah guru mengecek
kebersihan kelas untuk kenyamanan belajar siswa. Guru tidak
menanyakan apakah ada PR atau tugas yang dikerjakan
dipertemuan sebelumnya. Pengecekan PR atau tugas tercantum
dalam RPP, hal tersebut tidak ditanyakan oleh guru kepada siswa
karena pertemuan sebelumnya guru tidak memberikan PR atau
tugas pada siswa.
Kegiatan pendahuluan selanjutnya yaitu guru memberikan
motivasi belajar pada siswa. Dalam kegiatan tersebut guru
menceritakan manfaat belajar laporan keuangan di dalam kegiatan
sehari-hari. Kegiatan selanjutnya adalah guru memberi pertanyaan
tentang materi sebelumnya yang kemudian akan dikaitkan dengan
materi yang akan dipelajari. Materi sebelumnya adalah neraca
saldo, kemudian guru menjelaskan kaitan neraca saldo dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
materi yang akan dipelajari yaitu laporan keuangan. Guru
menjelaskan bahwa neraca saldo akan digunakan untuk membantu
dalam penyusunan laporan keuangan.
Setelah melakukan apersepsi, guru menjelaskan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa setelah pembelajaran
selesai. Tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru sesuai
dengan rencana yang dicantumkan di dalam RPP yang dapat
dilihat di tabel pada tabel 5.3. Berdasarkan analisis RPP
dinyatakan bahwa tujuan pembelajaran masih memuat indikator
keterampilan berpikir tingkat rendah yakni dengan menggunakan
KKO menjelaskan, mengikuti, dan menyusun yang terletak pada
C2 (Memahami), C1 (Mengingat), dan C3
(Mengimplementasikan). Kemudian guru menjelaskan konsep
rencana kegiatan yang akan berlangsung. Rencana kegiatan
tersebut yaitu, setelah guru menjelaskan materi dan siswa dapat
memahami penjelasan materi oleh guru, maka guru akan membagi
siswa kedalam kelompok untuk melakukan kegiatan diskusi
kelompok yaitu menyusun laporan keuangan.
Berdasarkan observasi yang dilakukan pada saat kegiatan
pelaksanaan pembelajaran, kegiatan pendahuluan yang dilakukan
oleh guru mata pelajaran Akuntansi sudah sesuai dengan teori
menurut Majid (2014: 229-331).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
2) Kegiatan inti
Menurut Majid (2014: 229-331), kegiatan inti meliputi proses
mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi, dan
mengomunikasikan. Kegiatan inti yang tercantum dalam RPP
sebagian besar sudah diterapkan oleh guru dalam kegiatan
pelaksanaan pembelajaran di kelas. Kegiatan inti yang diterapkan
adalah menggunakan pendekatan saintifik dengan langkah-langkah
pembelajaran discovery learning dan metode diskusi, ceramah,
demonstrasi serta metode drill & practice.
Langkah pertama dari pembelajaran discovery learning adalah
pemberian rangsangan (stimulation) pada siswa. Untuk
merealisasikan langkah tersebut guru menayangkanvideo yang
terkait dengan materi yang akan dipelajari yaitu laporan keuangan.
Video yang ditanyakan berisi penjelasan singkat tentang
pengertian laporan keuangan, tujuan dan fungsi laporan keuangan,
jenis dan bentuk laporan keuangan, dan cara menyusun laporan
keuangan. Melalui kegiatan tersebut peserta didik diharapkan akan
memahami materi yang terkait dengan laporan keuangan, sehingga
ketika ditanya oleh guru setalah penanyangan video tersebut siswa
dapat menjawab pertanyaan yang diberikan. Berdasarkan kegiatan
observasi yang dilakukan oleh peneliti, beberapa siswa terlihat
bingung ketika ditanya terkait penayangan video karena pada saat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
guru menayangkan video siswa tersebut tidak memperhatikan
dengan seksama.
Langkah kedua dalam pembelajaran discovery learningadalah
identifikasi masalah. Guru meminta siswa untuk mengamati neraca
saldo yang sudah pernah dibuat sebelumnya. Melalui pengamatan
tersebut siswa diharapkan akan menemukan kaitan atau hubungan
dengan materi laporan keuangan yang akan dibahas. Langkah
ketiga dalam pembelajaran discovery learningyaitu pengumpulan
data (data collection). Kegiatan pengumpulan data yang diterapkan
oleh guru dalam kegiatan pelaksanaan pembelajaran di kelas yaitu
dengan menjelaskan kembali neraca saldo yang nantinya akan
digunakan untuk menyusun laporan keuangan. Guru juga
memberikan contoh tentang bagaimana menyusun laporan
keuangan, untuk memperkuat data yang diperoleh dari guru, maka
siswa diperbolehkan bertanya mengenai materi yang belum
dipahami atau membaca buku dari sumber lain.
Langkah berikutnya dalam pembelajarandiscovery learning
adalah pembuktian data (data processing). Setelah data yang
dikumpulkan cukup, guru membuat kelompok yang terdiri dari 4-5
orang per kelompok. Kemudian guru memberikan soal yang harus
dikerjakan oleh kelompok. Soal yang diberikan oleh guru yaitu
menyusun laporan keuangan yang terdiri dari laporan laba rugi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
perubahan modal dan laporan keuangan neraca. Instruksi yang
disampaikan oleh guru untuk mengerjakan soal jelas dan mudah
dipahami oleh siswa. Soal tersebut harus diselesaikan dalam waktu
15 menit. Pada saat siswa mengerjakan soal, guru berkeliling
untuk memeriksa apakah semua siswa berpartisipasi aktif dalam
kelompok dan melihat apakah ada kesulitan dalam pengerjaan soal.
Siswa diperbolehkan bertanya kepada guru dan teman kelompok
jika mengalami kesulitan dalam penyusunan laporan keuangan.
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti, banyak dari
siswa yang bertanya kepada temannya.
Langkah terakhir dalam pembelajaran discovery learning yaitu
menarik kesimpulan atau generalisasi (generalization). Dalam
kegiatan menarik kesimpulan guru menunjuk kelompok secara
bergantian untuk menyebutkan hasil akhir dari perhitungan laporan
keuangan laba rugi, laporan keuangan perubahan modal dan
laporan keuangan neraca. Kelemahan pada kegiatan menarik
kesimpulan adalah siswa hanya menyebutkan secara lisan tanpa
memaparkannya, misalnya jawaban dari penyusunan laporan
keuangan ditulis di papan tulis. Jika laporan keuangan yang sudah
dibuat dipaparkan terlebih dahulu maka akan lebih mudah untuk
mengecek kekeliruan dalam penulisan laporan keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Berdasarkan langkah-langkah pembelajaran discovery learning
guru sudah menerapkan kegiatan 5M dalam kegiatan pelaksanaan
pembelajaran.
3) Kegiatan penutup
Menurut Majid (2014: 229-331), dalam kegiatan penutup guru
sebaiknya melakukan kegiatan berupa membuat
rangkuman/kesimpulan, melakukan kegiatan penilaian, dan
refleksi terhadap kegiatan pelaksanaan pembelajaran yang telah
dilakukan, dan memberikan umpan balik terhadap proses dan
hasil; pembelajaran; dan merencananakan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan
konseling dan memberikan tugas individual maupun kelompok,
serta menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.
Guru memberikan penguatan terhadap hasil diskusi dengan
cara menjelaskan asal-usul angka atau hasil akhir yang diperoleh
dalam menysusun laporan keuangan. Pada akhir pembelajaran atau
kegiatan penutup, guru bersama siswa membuat kesimpulan terkait
dengan materi laporan keuangan serta melakukan refleksi terhadap
pembelajaran yang telah berlangsung. Pembelajaran tersebut
diharapkan akan memberi manfaat bagi siswa dalam mengikuti
ujian maupun dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
memberikan PR pada siswa secara individu maupun kelompok
untuk menyusun laporan keuangan. Setelah jam pembelajaran
selesai guru mengajak siswa berdoa besama untuk mengakhiri
pembelajaran dan mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan
salam pada semua siswa, namun guru belum menginformasikan
kegiatan apa yang akan dilakukan pada pertemuan selanjutnya.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan dapat diketahui
bahwa guru sudah menerapkan kegiatan penutup sesuai dengan
teori Majid (2014: 229-331).
Menurut Sani (2019: 62-70), aktivitas pembelajaran berbasis
keterampilan berpikir tingkat tinggi meliputi aktif dalam berpikir;
memformulasikan masalah; mengkaji permasalahan
kompleks;mencari informasi dari berbagai sumber; berpikir kritis
dan menyelesaikan masalah secara kreatif.
Kegiatan pelaksanaan pembelajaran di kelas yang dilakukan
oleh guru masih banyak menggunakan metode ceramah, sehingga
siswa kurang memiliki kesempatan untuk aktif dalam berpikir
karena hanya mendengarkan penjelasan dari guru. Penyusunan
laporan keuangan memiliki cara penyusunan yang umum atau
sudah diketahui oleh seluruh siswa melalui penjelasan guru, maka
dari itu siswa kurang memiliki kesempatan untuk menemukan
masalah yang kompleks dan memecahkan masalah tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
melalui strategi yang dikembangkan melalui pemikiran siswa
sehingga siswa sulit untuk mengembangkan keterampilan berpikir
tingkat tinggi. Kegiatan pengumpulan data yang dilakukan oleh
siswa hanya sebatas mendengarkan penjelasan dari guru tentang
cara menyusun laporan keuangan dan membaca cara penyusunan
laporan keuangan melalui buku pegangan siswa. Kegiatan tersebut
masih belum dapat mengembangkan siswa untuk berpikir tingkat
tinggi.
c. Kuesioner persepsi siswa
Untuk mengetahui bahwa guru benar-benar telah menerapkan kegiatan
pelaksanaan pembelajaran yang meningkatkan keterampilan berpikir
tingkat tinggi pada siswa, maka peneliti juga mencari informasi lain dari
siswa melalui pengisisan kuesioner. Dengan melihat persepsi siswa
terhadap kegiatan pelaksanaan pembelajaran oleh guru di kelas yang telah,
diharapkan data yang terkumpul dapat menunjukkan keadaan yang
sesungguhnya yang telah diobservasi oleh peneliti.
Kegiatan pengisian kuesioner dilaksanakan setelah kegiatan
pelaksanaan pembelajaran di kelas selesai. Kuesioner dibagikan serentak
pada 31 siswa di kelas X Akuntansi 1 dengan kuesioner berjumal 33
pernyataan. Berikut ini adalah hasil analisis persepsi siswa terhadap proses
kegiatan pelaksanaan pembelajaran guru di kelas yang mengarah pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi, dapat dilihat pada tabel 5.6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
Tabel 5.6
Analisis Hasil Kuesioner Persepi Siswa
Skor Kriteria Jumlah Siswa Presentase
101 – 132 Baik 20 65 %
67 – 100 Cukup Baik 11 35 %
33 – 66 Kurang Baik 0 0 %
Gambar 5.1
Diagram Batang Hasil Analisis Kuesioner Persepsi Siswa
Berdasarkan diagram batang pada gambar 5.1 dapat diketahui
bahwa persepsi siswa terhadap kegiatan pelaksanaan pembelajaran
yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi melalui
perhitungan hasil kuesioner kelas X Akuntansi 1 adalah sebanyak 20
65%
35%
0% 0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
Baik Cukup Baik Kurang Baik
Diagram Batang Hasil Analisis Kuesioner
Persepsi Siswa
Kriteria
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
siswa dengan kriteria Baik dan sebanyak 11 siswa dengan kriteria
Cukup Baik.
3. Kegiatan Penilaian Pembelajaran (Assesment)
Untuk mengetahui bahwa guru mata pelajaran Akuntansi telah
menyusun soal latihan yang mengarah pada indikator keterampilan berpikir
tingkat tinggi, maka peneliti mengumpulkan dokumen berupa soal latihan
mata pelajaran Akuntansi dari guru yang menjadi subjek penelitian. Soal yang
akan dianalisis adalah soal yang telah dikerjakan oleh siswa di kelas X
Akuntansi 1. Soal latihan yang diberikan kepada siswa terdiri dari dua bagian
yaitu soal untuk mengecek sejauh mana pengetahuan siswa mengenai Laporan
Keuangan yang berjumlah 5 soal dan soal keterampilan untuk mengecek
apakah siswa sudah mampu dalam menyusun laporan keuangan yang
berjumlah 2 soal. Menurut Sani (2016: 103-104), soal yang dibuat oleh guru
mata pelajaran Akuntansi dapat meningkatkan keterampilan berpikir tingkat
tinggi ketika KKO yang digunakan mengarahkan siswa pada kemampuan
menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Berikut hasil analisis soal latihan
aspek pengetahuan dan keterampilan yang dibuat oleh guru mata pelajaran
Akuntansi pada tabel 5.7 dan 5.8.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
a. Soal Pengetahuan
Tabel 5.7
Hasil Analisis Soal Pengetahuan
NO Soal LOTS HOTS Keterangan
Materi Laporan Keuangan
1. Keluaran atau
produk
apakah yang
dihasilkan
oleh sebuah
siklus
akuntansi?
√ Kata kerja
operasional
yang
digunakan
yaitu
menyebutkan
yang berada
pada tingkatan
C1
(Mengingat)
2. Apakah
semua
perusahaan
memiliki
siklus
akuntansi ?
Jelaskan !
√ Kata kerja
operasional
yang
digunakan
yaitu
menyebutkan
dan
menjelaskan
yang berada
pada tingkatan
C1
(Mengingat)
dan C2
(Memahami)
3. Apakah
fungsi neraca
lajur bisa
menggantikan
laporan
keuangan
dalam sebuah
perusahaan ?
Jelaskan !
√ Kata kerja
operasional
yang
digunakan
yaitu
menjelaskan
yang berada
pada tingkatan
C2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
NO Soal LOTS HOTS Keterangan
Materi Laporan Keuangan
(Memahami)
4. Jelaskan sifat-
sifat dari asset
yang terdapat
pada bagian
neraca berikut
ini: asset
lancar,pabrik
dan peralatan!
√ Kata kerja
operasional
yang
digunakan
yaitu
menjelaskan
yang berada
pada tingkatan
C2
(Memahami)
5. Jelaskan
perbedaan
antara
kewajiban
jangka
pendek dan
kewajiban
jangka
panjang!
√ Kata kerja
operasional
yang
digunakan
yaitu
menjelaskan
yang berada
pada tingkatan
C2
(Memahami)
KKO yang digunakan dalam soal menilai pengetahuan siswa yaitu
menjelaskan dan menyebutkan. Menjelaskan dan menyebutkan terdapat
pada tingkatan rendah yaitu C2 (Memahami) dan C1 (Mengingat).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
b. Soal Keterampilan
Tabel 5.8
Hasil Analisis Soal Keterampilan
NO Indikator LOTS HOTS Keterangan
Materi Laporan Keuangan
1. Membuat
Laporan
Keuangan
(Laporan
L/R)
√ Kata kerja
operasional yang
digunakan yaitu
membuat yang
terdapat pada
tingkatan C3
(Mengaplikasikan)
2. Membuat
Laporan
Keuangan
(Laporan
L/R.
Perubahan
Modal dan
Neraca)
√ Kata kerja
operasional yang
digunakan yaitu
membuat yang
terdapat pada
tingkatan C3
(Mengaplikasikan)
3. Membuat
Laporan
Keuangan
√
Kata kerja
operasional yang
digunakan yaitu
membuat yang
terdapat pada
tingkatan C3
(Mengaplikasikan)
KKO yang digunakan untuk menilai keterampilan siswa adalah
Membuat. Membuat yang dimaksudkan adalah siswa akan membuat
laporan keuangan berdasarkan instruksi yang diberikan. Membuat yang
terdapat pada tingkatan C3 (Mengaplikasikan).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
c. Penilaian Sikap
Penilaian pembelajaran yang dilakukan oleh guru mata pelajaran
Akuntansi bukan hanya sekedar penilaian pengetahuan dan keterampilan.
Sebaiknya guru mata pelajaran Akuntansi melakukan penilaian sikap
dengan cara observasi atau pengamatan di kelas maupun di luar kelas
untuk menilai sikap sosial dan sikap spiritual para siswa. Tetapi yang
dilakukan oleh guru hanya melakukan penilaian sikap sosial pada siswa.
Bentuk instrumen penilaian sikap sosial untuk siswa dengan cara
menceklist pada angka yang sudah ditentukan masing-masing skornya,
dapat dilihat pada tabel 5.9.
Tabel 5.9
Bentuk Instrumen Observasi Sikap Sosial X Akuntansi
No. Nama Indikator
Kedisiplin
an
Tanggung
jawab
Kejujuran Kerjasam
a
Percaya Diri
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
Dst
.
Menurut Widana (2017: 3-6) karakteristik soal yang dibuat oleh guru
mata pelajaran Akuntansi meliputi pengukuran keterampilan berpikir
tingkat tinggi, berbasis permasalahan kontekstual, dan membentuk soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
beragam. Berdasarkan hasil analisis pada penilaian pembelajaran soal
yang dibuat oleh guru mata pelajaran Akuntansi tidak beragam seperti
yang disebutkan dalam teori bahwa karakteristik soal HOTS adalah soal
yang beragam, tetapi guru hanya membuat soal dengan satu bentuk yaitu
uraian. Selain bentuk soal yang tidak beragam, KKO yang digunakan oleh
guru dalam menyusun soal menggunakan KKO yang mengarah pada
keterampilan berpikir tingkat rendah yang berada di tingkatan C1
(Mengingat), C2 (Memahami), dan C3 (Mengapilkasikan), sehingga dapat
dikatakan bahwa soal yang dibuat oleh guru belum dapat mengukur
keterampilan berpikir tingkat tinggi. Soal yang dibuat oleh guru tidak
mengarahkan pada pembelajaran kontekstual, tetapi guru membuat soal
yang lebih mencakup pada teori. Berdasarkan analisis yang dilakukan
pada penilaian pembelajaran maka dapat dikatakan bahwa penilaian yang
dibuat oleh guru belum sepenuhnya sesuai dengan karakteristik soal
HOTSmenurut teori Widana (2017: 3-6).
B. Pembahasan
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap komponen dan
langkah-langkah pembelajaran dalam RPP, dapat diketahui bahwa RPP
yang dibuat oleh salah satu guru mata pelajaran Akuntansi kelas X di
SMK Negeri 1 Yogyakarta dapat dikatakan sudah baik dan sesuai dengan
teori menurut Majid & Rochman. Hal tersebut dikarenakan guru sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
mencantumkan identitas; yang meliputi sekolah; kelas/semester;
kompetensi dasar; indikator; dan alokasi waktu. Selain itu guru juga sudah
mencantumkan tujuan pembelajaran; model/metode pembelajaran;
langkah-langkah kegiatan pembelajaran; media/alat/bahan/sumber belajar
dan penilaian. Secara keseluruhan komponen dan langkah-langkah
pembelajaran yang dalam RPP yang dibuat oleh guru sudah baik, tetapi
terdapat komponen yang belum lengkap yaitu pada komponen tujuan
pembelajaran guru belum mencantumkan salah satu unsur yaitu berupa
unsur Degree (D), dan pada teknik penilaian guru tidak mencantumkan
teknik penilaian pengetahuan dan bentuk instrumen penialian sikap
spiritual.
Kompetensi Dasar (KD) yang tercantum dalam RPP adalah
Menganalisis yang terletak pada Kata Kerja Operasional (KKO) level
kemampuan berpikir tingkat tinggi yaitu C4 (Menganalisis)dan Menyusun
yang terletak pada KKO level kemampuan berpikir tingkat rendah yaitu
C3 (Menerapkan), Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) yang dibuat
oleh guru menggunakanKKO yang berada pada keterampilan berpikir
tingkat rendah yaitu (C1) Mengingat, (C2) Memahami, dan C3
(Mengaplikasikan). Salah satu KD yang tercantum dalam RPPsudah
berada pada tingkatan keterampilan berpikir tingkat tinggi yaitu C4
(Menganalisis), tetapi guru belum mampu mengembangkan KD ke dalam
IPK yang memuat unsur keterampilan berpikir tingkat tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Rumusan IPK yang dibuat oleh guru diturunkan menjadi tujuan
pembelajaran. Tujuan pembelajaran yang dibuat oleh guru sudah sesuai
dengan IPK. Tujuan pembelajaran yang dibuat dimaksudkan agar guru
lebih mudah dalam memilih model, metode, dan urutan kegiatan dalam
pembelajaran. Model pembelajaran yang tercantum dalam RPP yang
dibuat oleh guru adalah discovery learning. Model pembelajaran discovery
learningtidak sesuai dengan tujuan pembelajaran yang dibuat oleh guru,
karena pembelajaran discovery learning itu sendiri adalah pembelajaran
yang menuntut siswa pada kemandirian untuk menemukan sesuatu yang
baru melalui pengamatan atau percobaan sehingga informasi yang didapat
dapat diingat untuk jangka waktu yang lama, sedangkan sebagian besar
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai adalah siswa hanya diharapkan
dapat menjelaskan kembali apa yang telah dijelaskan oleh guru tanpa
mengembangkan materi tersebut.
Metode pembelajaran yang dicantumkan oleh guru dalam RPP adalah
diskusi, ceramah, demonstrasi dan drill and practice. Salah satu metode
pembelajaran yaitu ceramah yang dicantumkan dalam RPP belum sesuai
dengan model pembelajaran discovery learning, karena melalui kegiatan
ceramah siswa hanya akan dapat menjelaskan kembali sehingga siswa
susah dalam menemukan pengetahuan baru melalui kegiatan ceramah.
Model dan metode pembelajaran yang dicantumkan dalam RPP harus
memperhatikan materi yang akan diajarkan karena tidak semua model dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
metode pembelajaran cocok untuk diterapkan di semua materi
pembelajaran. Model pembelajaran discovery learning sudah sesuai
dengan materi laporan keuangan, karena dengan model pembelajaran
discovery learning yang mengutamakan siswa dapat menemukan
pengetahuan baru secara mandirisiswa dapat menemukan pengetahuan
baru tentang materi laporan keuangan yang sebelumnya belum diketahui
seperti contohnya pengetahuan baru tentang bagaimana cara menyusun
laporan keuangan sesuai dengan prosedur. Metode yang tercantum dalam
RPP yaitu diskusi, ceramah, demonstrasi dan drill and practice. Metode
diskusi, demonstrasi, dan drill and practicesudah sesuai dengan materi
pembelajaran laporan keuangan, karena dengan diskusi siswa diharapkan
mampu memperoleh pengetahuan baru melalui teman-temannya maupun
guru; dalam kegiatan demonstrasi siswa diharapkan akan menemukan
pengetahuan baru melalui cara menjawab soal yang diberikan oleh guru;
dengan metode driil and practice siswa akan lebih banyak berlatih soal-
soal tentang materi laporan keuangan sehingga siswa dapat menemukan
perbedaan yang terdapat dari soal-soal yang diberikan, sedangkan metode
ceramah tidak sesuai dengan materi pembelajaran karena materi laporan
keuangan tidak akan tertransfer pada siswa tanpa mempraktikannya secara
langsung.
Materi pembelajaran yang dicantumkan oleh guru sudah sesuai dengan
mata pelajaran pada identitas dalam RPP. Mata pelajaran pada identitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
dalam RPP adalah Akuntansi Dasar dan materi dalam RPP adalah Laporan
Keuangan. Laporan keuangan merupakan bagian materiyang termasuk
dalam mata pelajaran Akuntansi Dasar.Langkah-langkah pembelajaran
yang dicantumkan oleh guru dalam RPP sudah meliputi kegiatan
pendahuluan, inti, dan penutup.
Penilaian pengetahuan dan keterampilan yang dibuat oleh guru harus
sesuai dengan materi yang diajarkan oleh guru di kelas. Penilaian
pengetahuan dan keterampilan yang dibuat oleh guru sudah sesuai dengan
materi yang diajarkan yaitu laporan keuangan, selain harus sesuai dengan
materi yang diajarkan penilaian pengetahuan dan keterampilan harus
sesuai dengan IPK yang sudah dirumuskan oleh guru. Soal pengetahun
yang dibuat oleh guru sudah sesuai denga IPK yang dirumuskan, dengan
menanyakan pengertian, fungsi, dan sifat-sifat dari asset dalam neraca.
Soal keterampilan yang dibuat oleh guru sudah sesuai dengan IPK yang
dirumuskan dengan perintah membuat laporan keuangan.
Berdasarkan karakteristik dalam menyusun langkah-langkah desain
pembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi
menurut Buku Pedoman Pembelajaran Berorientasi pada Keterampilan
Berpikir Tingkat Tinggi (Ariyana, Pudjiastuti, Bestary, & Zamroni, 2018:
48-50) melalui perhitungan Cut-Off PointRPP yang dibuat oleh guru mata
pelajaran Akuntansi kelas X di SMK Negeri 1 Yogyakarta belum
mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi karena presentase
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
yang didapatkan guru sebesar 52% tidak melakukan atau tidak membuat
RPP HOTS.
2. Penerapan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada Pelaksanaan
Kegiatan Pembelajaran
a. Wawancara guru
Berdasarkan hasil analisis kegiatan wawancara dengan guru
mata pelajaran Akuntansi dilihat dari RPP yang dibuat, guru berusaha
untuk menentukan metode, model, dan teknik pembelajaran yang
mengharapkan siswanya untuk lebih aktif dalam proses kegiatan
belajar mengajar dan mampu memahami materi yang disampaikan
oleh guru di kelas. Tidak ada kendala yang serius dalam menentukan
metode dan model pembelajaran yang akan diterapkan oleh guru di
kelas karena kemampuan siswa di kelas rata-rata sama. Siswa kelas X
Akuntansi 1 mudah diatur karena hampir seluruh siswanya didominasi
oleh perempuan, hanya terdapat 3 orang laki-laki di dalam kelas.
Guru masih menggunakan metode tradisonal dalam mengajar
yaitu ceramah. Model pembelajaran yang digunakan oleh guru adalah
discovery learning. Melalui metode dan model yang digunakan oleh
guru dalam kegiatan pelaksanaan pembelajaran di kelas, guru berusaha
menerapkan kegiatan 4C (Creativity, Critical Thinking,
Communication, Collaboration) dalam kegiatan inti untuk
mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir tingkat tinggi. Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
berusaha untuk menerapkan langkah-langkah kegiatan pembelajaran
yang tercantum dalam RPP walaupun terkadang ada beberapa kegiatan
yang meleset karena kondisi kelas dan sifat dari materi itu sendiri.
Guru mengatakan bahwa terdapat beberapa siswa yang
mengalami kesulitan belajar, maka dari itu guru selalu berkeliling
kelas pada saat mengerjakan soal latihan untuk mengecek apakah
semua siswa berpartisipasi dalam mengerjakan soal tersebut. Jika
ditemukan ada siswa yang tidak berpartisipasi dalam pengerjaan soal
maka guru mendekati siswa tersebut dan berusaha untuk membimbing
siswa tersebut, tetapi jika siswa tersebut kurang nyaman terhadap guru
maka guru akan meminta tolong kepada teman dekatnya untuk
membantu mengatasi kesulitan yang dialami oleh siswa tersebut.
Pada akhir pembelajaran, guru bersama siswa melakukan
refleksi bersama di kelas. Guru selalu bertanya apakah ada materi yang
belum dipahami dan mempersilahkan siswanya untuk menanyakan
kembali materi tersebut. Mata pelajaran Akuntansi memiliki materi
yang cukup banyak, oleh karena itu guru sering kekurangan waktu di
kelas. Untuk mengatasi hal tersebut guru memberikan soal latihan
untuk dikerjakan di rumah. Guru bersama siswa menyimpulkan materi
yang telah dipelajari di kelas. Ketika terdapat hasil ulangan harian
yang kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), guru
melakukan remedial dan bagi siswa yang mendapatkan nilai lebih dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
KKM akan diadakan pengayaan. Remedial dan pengayaan dilakukan
secara bersama di kelas.
Kesimpulan dari hasil wawancara guru adalah guru mencoba
menerapkan pembelajaran dengan menggunakan metode dan model
pembelajaran yang dapat mengarahkan siswa pada keterampilan
berpikir tingkat tinggi, tetapi sifat materi Akuntansi yang tidak bisa
dilepas begitu saja yang artinya masih membutuhkan penjelasan dari
guru maka guru belum mampu sepenuhnya membuat RPP yang
memuat indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi sehingga guru
belum sepenuhnya menerapkan pembelajaran dan penilaian yang
mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.
b. Observasi aktivitas guru di kelas
Berdasarkan observasi yang dilakukan pada saat kegiatan
pelaksanaan pembelajaran, kegiatan pendahuluan yang dilakukan oleh
guru mata pelajaran Akuntansi sudah sesuai dengan teori menurut
Majid (2014: 229-331). Guru sudah menerapkan kegiatan berupa
mempersiapkan peserta didik secara fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran; mengajukan pertanyaan tentang materi yang sudah
dipelajari dan mengaitkannya dengan materi yang akan dipelajari;
mengantarkan pesera didik pada suatu permasalahan atau tugas yang
akan dilakukan untuk mempelajari suatu materi dan menjelaskan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai serta mennyampaikan garis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan oleh peserta didik.
Berdasarkan observasi yang dilakukan pada saat kegiatan
pelaksanaan pembelajaran, kegiatan inti yang dilakukan yang
dilakukan oleh guru mata pelajaran Akuntansi sudah menerapkan
kegiatan 5M (Mengamati, Menanya, Mengumpulkan data,
Mengasosiasikan dan Mengkomunikasikan) sesuai dengan teori
menurut Majid (2014: 229-331) dengan model pembelajaran discovery
learning.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan dapat diketahui
bahwa guru sudah menerapkan kegiatan penutup sesuai dengan teori
Majid (2014: 229-331). Guru sudah menerapkan kegiatan penutup
kegiatan berupa membuat rangkuman/kesimpulan, melakukan
kegiatan penilaian, dan refleksi terhadap kegiatan pelaksanaan
pembelajaran yang telah dilakukan, dan memberikan umpan balik
terhadap proses dan hasil; pembelajaran; dan merencananakan
kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program
pengayaan, layanan konseling dan memberikan tugas individual
maupun kelompok, serta menyampaikan rencana kegiatan
pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
Menurut Sani (2019: 62-70), aktivitas pembelajaran yang
dilakukan guru di kelas belum sesuai dengan karakteristik
pembelajaran yang mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir
tingkat tinggi. Melalui perhitungan Cut-Off Point aktivitas
pembelajaran oleh guru mata pelajaran Akuntansi kelas X di SMK
Negeri 1 Yogyakarta belum mengarah pada keterampilan berpikir
tingkat tinggi karena presentase yang didapatkan guru sebesar 56%
tidak melakukan aktivitas pembelajaran yang mengarahkan siswa pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Apabila dilihat dari persepi siswa terhadap guru, siswa menilai
bahwa guru sudah menerapkan kegiatan pelaksanaan pembelajaran
yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi. Hasil yang
diperoleh dari penilaian persepsi siswa berbeda dengan hasil
observasi yang dilakukan peneliti terhadap kegiatan pelaksanaan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru di kelas.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan perbedaan
persepsi siswa dengan hasil observasi yang dilakukan. Faktor tersebut
adalah: (1) siswa menyukai kepribadian guru yang mengayomi seperti
halnya orang tua di rumah sehingga pada saat mengisi kuesioner siswa
menjadi sangat subjektif, (2) siswa sudah terbiasa dengan cara
mengajar guru di kelas sehingga siswa beranggapan bahwa guru sudah
menerapkan pembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
tingkat tinggi, (3) pada saat pengisian kuesioner siswa hanya sekedar
mengisi tanpa memahami arti dari pernyataan dari setiap butir
instrumen. Dengan melihat ketiga faktor tersebut, maka sangat
memungkinkan ada perbedaan antara penilaian persepsi siswa
terhadap guru dengan observasi yang dilakukan oleh peneliti di kelas.
3. Kegiatan Penilaian Pembelajaran (Assesment)
Berdasarkan KKO yang digunakan dalam soal yang mencerminkan
keterampilan berpikir tingkat tinggi menurut Sani (2016: 103-104), soal
yang dibuat oleh guru mata pelajaran Akuntansi belum mengarahkan
siswa pada keterampilan berpikir tingkat tinggi, karena KKO yang
digunakan dalam soal pengetahuan masih menggunakan KKO yang
mengarah pada keterampilan berpikir tingkat rendah. KKO yang
digunakan dalam soal menilai pengetahuan siswa yaitu menjelaskan dan
menyebutkan. Menjelaskan dan menyebutkan terdapat pada tingkatan
rendah yaitu C2 (Memahami) dan C1 (Mengingat). KKO yang digunakan
untuk menilai keterampilan siswa adalah Membuat. Membuat termasuk
dalam keterampilan berpikir tingkatan rendah yaitu C3
(Mengaplikasikan).
Selain melakukan penilaian pengetahuan dan keterampilan guru
seharusnya melakukan penilaian sikap sosial dan sikap spiritual tetapi
pada kenyataanya guru hanya melakukan penilaian sikap sosial pada siswa
kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Yogyakarta. Pada dasarnya sikap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
spiritual memang dilakukan oleh guru mata pelajaran Agama. Penilaian
sikap biasanya juga dilakukan oleh guru mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan. Penilaian sikap yang dilakukan oleh guru dapat
membantu guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
Berdasarkan karakteristik soal HOTS menurut Widana (2017: 3-6) soal
yang dibuat oleh guru mata pelajaran Akuntansi belum memuat indikator
keterampilan berpikir tingkat tinggi yang mengarahkan siswa untuk
berpikir tingkat tinggi. Soal yang dibuat oleh guru mata pelajaran
Akuntansi tidak beragam seperti yang disebutkan dalam teori bahwa
karakteristik soal HOTS adalah soal yang yang beragam, tetapi guru hanya
membuat soal dengan satu bentuk yaitu uraian. Selain bentuk soal yang
tidak beragam, KKO yang digunakan oleh guru dalam menyusun soal
masih menggunakan KKO yang mengarah pada keterampilan berpikir
tingkat rendah yang berada di tingkatan C1 (Mengingat), C2 (Memahami),
dan C3 (Mengaplikasikan). Melalui perhitungan Cut-Off Pointpenilaian
pembelajaran yang dibuat oleh guru mata pelajaran Akuntansi kelas X di
SMK Negeri 1 Yogyakarta belum mengarah pada keterampilan berpikir
tingkat tinggi karena presentase yang didapatkan guru sebesar 53% tidak
melakukan atau tidak membuat penilaian pembelajaran berbasis HOTS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan deskripsi data dan pembahasan terhadap wawancara salah
satu guru mata pelajaran Akuntansi kelas X, Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), hasil observasi kegiatan pelaksanaan pembelajaran guru
di kelas, soal latihan dan kuesioner persepsi siswa di SMK Negeri 1
Yogyakarta maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru
akuntansi kelas X di SMK Negeri 1 Yogyakarta belum memenuhi unsur
keterampilan berpikir tingkat tinggi.
2. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran oleh guru akuntansi di SMK Negeri 1
Yogyakarta belum mengimplementasikan kegiatan pembelajaran yang
mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.
3. Penilaian atau evaluasi pembelajaran yang dibuat oleh guru akuntansi di
SMK Negeri 1 Yogyakarta kelas X Akuntansi 1 belum mengarah pada
unsur pengukuran keterampilan berpikir tingkat tinggi.
B. Keterbatasan Penelitian
Selama melakukan penelitian dari awal persiapan hingga proses
dilakukannya penelitian, penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan
penelitian yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
1. Keterbatasan dalam mencari buku-buku tentang keterampilan berpikir
tingkat tinggi yang mendukung penelitian ini.
2. Menunggu konfirmasi yang cukup lama dari pihak sekolah tentang
pelaksanaan penelitian karena jam kegiatan belajar mengajar di sekolah
sudah hampir selesai, sedangkan salah satu data yang dibutuhkan adalah
dengan cara melakukan kegiatan observasi terhadap pelaksanaan
pembelajaran oleh guru di kelas.
3. Keterbatasan soal yang diberikan oleh guru hanya sebatas soal latihan,
sehingga peneliti belum melihat sejauh mana pemahaman siswa terhadap
materi yang diajarkan oleh guru di kelas.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan keterabatasan penelitan, peneliti
memberikan saran sebagai berikut:
1. SMK Negeri 1 Yogyakarta
Menurut hasil kesimpulan, dinyatakan bahwa guru belum mampu
menyusun Rencana Pelaksanaan Pembalajaran (RPP), menerapkan
pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan membuat soal yang mengarah
pada keterampilan berpikir tingkat tinggi, sebaiknya guru mengikuti
pelatihan mengenai keterampilan berpikir tingkat tinggi untuk
meningkatkan pemahaman guru mengenai keterampilan berpikir tingkat
tinggi itu sendiri, sehingga guru dapat menerapkan dalam menyusun
desain RPP, melaksanaka nproses pembelajaran, dan dalam membuat soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
2. Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian yang sama dengan
penelitian ini dapat menambahkan masalah lain yang lebih mendalam dan
dilihat dari perspektif yang berbeda sehingga dapat memperkaya ilmu
pengetahuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
DAFTAR PUSTAKA
Abdul, M. (2014). Pendekatan Ilmiah Dalam Implementasi Kurikulum 2013.
Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.
Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Ariyana, Y., Pudjiastuti, A., Bestary, R., & Zamroni. (2018). BUKU PEGANGAN
PEMBELAJARAN BERORIENTASI PADA KETERAMPILAN BERPIKIR
TINGKAT TINGGI. Jakarta: Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan dan Kebudayaan.
Bahri, S. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Boedijoewono, N. (2007). PENGANTAR STATISTIKA Ekonomi dan Bisnis.
Yogyakarta: SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN YKPN.
Bondar, A. (2016). PENELITIAN KUALITATIF Metodologi, Desain, dan Teknik
Analisis Data dengan NVIVO 11 Plus. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Dakir, H. (2004). Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Fajar, A. D. (2018). PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS
HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR
MENERAPKAN POSTING KELAS X AKUNTANSI SMK. Yogyakarta: tidak
diterbitkan.
Gunawan, A. W. (2012). Genius Learning Strategy : petunjuk praktis untuk
menerapkan accelerated learning. 2012: PT Gramedia Pustaka Utama.
Hosnan. (2014). Pendekatan Saintifik dan Konstektual dalam Pembelajaran Abad 21.
Bogor: Ghalia Indonesia.
Ibal, H. (2002). POKOK-POKOK MATERI METODOLOI PENELITIAN DAN
APLIKASINYA. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Kebudayaan, D. P. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdikbud.
Kebudayaan, D. P. (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Tentang Standar Penilaian Pendidikan. Jakarta: Depdikbud.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
Kebudayaan, D. P. (2014). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 103 Tahun 2014 Tentang Pembelajaran pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah. Jakarta: Depdikbud.
Kurniawan Syamsul. (2013). Pendidikan Karakter. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA
Kurniasih, I. (2013). IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 KONSEP DAN
PENERAPAN. Surabaya: Kata Pena.
Kuswana, W. S. (2012). Taksonomi Kognitif: Perkembangan Ragam berpikir.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Majid, A. (2014). ENILAIAN AUTENTIK PROSES DAN HASIL BELAJAR. Bandung:
PT REMAJA ROSDAKARYA.
Majid, A. (2014). PENDEKATAN ILMIAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM
2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mitri, H. (2016). ANALISIS PEMBELAJARAN KATERAMPILAN BERPIKIR
TINGKAT TINGGI PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI
8 YOGYAKARTA. Yogyakarta: tidak diterbitkan.
Mudlofir, A., & Rusydiyah, F. (2016). DESAIN PEMBELAJARAN INOVATIF Dari
Teori ke Praktik. Jakarta: PT RAJAGRAFINDO PERSADA.
Mulyasa. (2013). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT
REMAJA ROSDAKARYA.
Sani, A. R. (2019). Pembelajaran Berbasis HOTS (Higer Order Thinking Skills).
Tangerang: Tira Smart.
Sani, R. A. (2014). PEMBELAJARAN SAINTIFIK UNTUK IMPLEMENTASI
KURIKULUM 2013. Jakarta: Bumi Aksara.
Sani, R. A. (2016). PENILAIAN AUTENTIK. Jakarta: Bumi Aksara.
Sanjaya, W. (2006). PEMBELAJARAN DALAM IMPLEMENTASI KOMPETENSI.
Jakarta: Kencana.
Sanjaya, W. (2006). STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI STANDAR
PROSES PENDIDIKAN. Jakarta: Kencana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
Siregar, S. (2010). Statistika Deskriptif untuk Penelitian: Dilengkapi Perhitungan
manual dan Aplikasi SPSS versi 17. Jakarta: PT RAJAGRAFINDO
PERSADA.
Siregar, S. (2014). Metode Penelitian KUANTITATIF : Dilengkapi Dengan
Perhitungan Manual SPSS . Jakarta: Prenadamedia Group.
Sugiyono. (2014). MEODE ENELIIAN KUANTITATIF, KUALITATIF, DAN
KOMBINASI (MIXED METHODS). Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2017). METODE PENELITIAN BISNIS. Bandung: Alfabeta.
Sunarti. (2014). Penilaian dalam Kurikulum 2013 Membantu Guru dan Calon Guru
Mengetahui Langkah-langkah Penilaian Pembelajaran. Yogyakarta: C.V
ANDI OFFSET.
Suprihatiningrum, J. (2016). Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: AR-RUZZ
MEDIA.
Tabany, T. I. (2014). Mendesain Model Pembelajaran INOVATIF, PROGRESIF,
DAN KONTEKSTUAL. Jakarta: Prenadamedia Group.
Widana, I. W. (2017). Modul Penyusunan Soal HOTS. Bali: DIREKTORAT
PEMBINAAN SMA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DAN
MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN.
Wiyani, N. A. (2014). DESAIN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN Tata Rancang
Pembelajaran menuju Pencapaian Kompetensi. Yogyakarta: AR-RUZZ
MEDIA.
Yunia, M., Rakhmat Rakhmat, C., & Saepulrohman, A. (2015). ANALISIS HOTS
(HIGHER ORDER THINKING SKILLS) PADA SOAL OBJEKTIF TES
DALAM MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)
KELAS V SD NEGERI 7 CIAMIS. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan
Guru Sekolah Dasar,
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/article/view/5845.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
Lampiran 1 Surat Izin Penelitian dari Dikpora
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
Lampiran 2 Surat Izin Penelitian dari Kampus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
Lampiran 3 Surat Izin Telah Melakukan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
Lampiran 4 Hasil Validasi Instrumen RP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
Lampiran 5 Hasil Validasi Aktivitas Guru di Kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
Lampiran 6 Hasil Validasi Instrumen Penilaian Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
Lampiran 7 Hasil Validasi Materi Instrumen Kuesioner Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
Lampiran 8 Hasil Validasi Bahasa Instrumen Kuesioner Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
Lampiran 9 Hasil Validasi Instrumen Wawancara Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
Skor Kriteria Jumlah Siswa Presentase
101 – 132 Baik 20 65 %
67 – 100 Cukup Baik 11 35 %
33 – 66 Kurang Baik 0 0 %
65%
35%
0% 0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
Baik Cukup Baik Kurang Baik
Diagram Batang Hasil Analisis Kuesioner
Persepsi Siswa
Kriteria
Lampiran 10 Hasil Analisis Persepsi Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
Wawancara Guru
No Butir Pertanyaan Jawaban
1. Apakah guru melakukan observasi pada
siswa sebelum membuat RPP?
Saat awal memasuki tahun
ajaran baru guru melakukan
observasi di kelas mengajar.
Guru hanya mengajar dua
kelas dan kemampuan tiap
siswa rata-rata sama jadi guru
hanya membuat satu RPP
untuk dua kelas.
2. Apakah guru bertanya pada guru lain
mengenai RPP yang akan dibuat?
Iya, pada awal tahun ajaran
baru pasti ada diklat untuk
membuat RPP. Di dalam
diklat tersebut biasanya guru
melakukan sharing untuk
membuat RPP yang sesuai
dengan tuntutan sekolah dan
saling membantu.
3. Apakah sebelum mengajar guru sudah
membuat RPP dengan komponen yang
lengkap sesuai dengan format kurikulum
2013?
Iya, SMK Negeri 1
Yogyakarta sudah
menggunakan Kurikulum
2013 jadi RPP yang dibuat
pasti sesuai dengan format
Kurikulum 2013.
4. Apakah guru menerapkan kegiatan
pembelajaran yang sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran yang tertera dalam
RPP?
Diusahakan sama, tetapi
terkadang ada beberapa yang
meleset dari langkah-langkah
kegiatan pembelajaran dalam
RPP.
5. Apakah guru mengalami hambatan dalam
menentukan metode dan model
pembelajaran yang akan digunakan untuk
Tidak aman-aman saja. Saya
menggunakan metode
Lampiran 11 Hasil Analisis Wawancara Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
No Butir Pertanyaan Jawaban
kegiatan pembelajaran? tradisional dalam mengajar.
6. Apakah dalam proses pembelajaran guru
sudah menerapkan 5M (Mengamati,
Menanya, Mengumpulkan Informasi,
Mengasosiasi, dan Mengkomunikasikan)?
Iya, masih menggunakan
Pendekatan Saintifik.
7. Apakah dalam proses pembelajaran guru
sudah menerapkan 4C (Creativity, Critical
Thinking, Comunnication, Collaboration)?
Iya, saya berusaha
menerapkan kegiatan 4C
dalam proses belajar
mengajar.
8. Apakah guru menerapkan kegiatan
pembelajaran yang bersifat mengarahkan
siswa pada keterampilan berpikir tingkat
tinggi?
Kalau Akuntansi tidak hanya
menjelaskan, pasti dalam
pembelajaran menerapakan
keterampilan berpikir tingkat
tinggi.
9. Apakah dalam proses pembelajaran guru
sudah melaksanakan kegiatan literasi?
Iya, sebelum menjelaskan
selalu memberi tugas pada
anak-anak untuk membaca
terlebih dahulu halaman
sekian.
10. Apakah dalam proses pembelajaran guru
menerapkan kegiatan Penguatan
Pendidikan Karakter (PPK)?
Jelas, mengawali
pembelajaran sudah
menanamkan PPK seperti
merapikan tempat duduk,
kebersihan kelas dan berdoa.
11. Apakah guru menerapkan model, metode,
dan teknik pembelajaran yang mampu
menumbuhkan partisipasi siswa melalui
kegiatan dikusi dan pemecahan masalah?
Iya pasti.
12. Apakah respon siswa sesuai dengan apa
yang diharapkan oleh guru?
Sebagian besar respon siswa
bagus, tetapi terkadang jarena
ada hal-hal tertentu seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
No Butir Pertanyaan Jawaban
siswa mengalami kesulitan
belajar jadi respon siswa agak
lambat.
13. Apakah siswa berperan aktif dalam
kegiatan pembelajaran?
Iya , karena ini belajar
Akuntansi semua siswa
sangat antusias untuk
mengerjakan soal-soal
Akuntansi.
14. Apakah siswa mengalami kesulitan dalam
kegiatan pembelajaran?
Iya pasti ada beberapa yang
mengalami kesulitan.
Solusinya adalah dengan cara
mendekati siswa tersebut atau
meminta bantuan teman
dekatnya untuk mengajri
siswa tersebut.
15. Apakah saat proses pembelajaran ada
hambatan dalam pengelolaan kelas ?
Tidak susah dalam mengelola
kelas karena siswanya mudah
diatur.
16. Apakah guru berjalan keliling untuk
memantau aktivitas belajar siswa saat
kegiatan diskusi guna memastikan bahwa
setiap siswa berperan aktif?
Iya.
17. Apakah ada hambatan yang berasal dari
siswa pada saat proses pembelajaran
berlangsung?
Iya, karena ada beberapa
siswa yang mengalami
kesulitan belajar.
18. Apakah saat melaksanakan kegiatan proses
pembelajaran guru dapat mengelola kelas
dengan waktu yang efektif dan efisien?
Terkadang masih sering
kekurangan waktu untuk
belajar di kelas, maka dari itu
biasanya memberi soal-soal
lathan untuk dikerjakan di
rumah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
No Butir Pertanyaan Jawaban
19. Apakah guru melakukan refleksi pada akhir
pembelajaran tentang materi yang masih
belum dipahami siswa?
Iya, yang jelas menanyakan
sudah paham belum
materinya.
20. Apakah guru mengadakan remedial untuk
memperbaiki nilai ujian siswa yang masih
dibawah KKM?
Iya, remedial dilakukan
bersama dengan pengayaan di
kelas pada saat pembelajaran
Akuntansi.
21. Apakah guru memberikan kesimpulan pada
akhir pembelajaran terkait materi yang
telah dibahas?
Iya, guru membuat
kesimpulan di akhir
pembelajaran bersama anak-
anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
Lampiran 12 Hasil Analisis RPP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
No. Komponen Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran
Keterangan
Ya Tidak
1. IPK yang dibuat oleh Guru sudah
menggunakan KKO yang mengarah pada
ranah kognitif menganalisis.
2. IPK yang dibuat oleh Guru sudah
menggunakan KKO yang mengarah pada
ranah kognitif mengevaluasi.
3. IPK yang dibuat oleh Guru sudah
menggunakan KKO yang mengarah pada
ranah kognitif mencipta.
4. Tujuan pembelajaran yang dibuat oleh guru
sesuai dengan IPK
5. Guru mencantumkan fakta sesuai dengan
materi pembelajaran.
6. Guru mencantumkan konsep materi sesuai
dengan materi pembelajaran.
7. Guru mencantumkan prosedur untuk
memudahkan siswa dalam proses
pembelajaran.
8. Guru mencantumkan unsur metakognitif
untuk mengarahkan siswa pada keterampilan
berpikir tingkat tinggi.
9. Guru mencantumkan pendekatan yang sesuai
dengan tujuan pembelajaran pendekatan
saintifik/ pendekatan kontekstual.
10. Guru mencantumkan metode pembelajaran
Diskusi.
11 Guru mencantumkan metode pembelajaran
Penugasan.
12 Guru mencantumkan metode pembelajaran
Eksperimen.
13 Guru mencantumkan metode pembelajaran
Demonstrasi.
14 Guru mencantumkan metode pembelajaran
Simulasi.
Lampiran 13 Hasil Analisis Instrumen RPP Berbasis HOTS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
15. Guru mencantumkan sumber belajar dan
media belajar.
16. Guru mencantumkan kegiatan pendahuluan.
17. Guru mencantumkan kegiatan inti.
18. Guru mencantumkan kegiatan penutup.
19. Guru mencantumkan penilaian sikap spiritual.
20. Guru mencantumkan penilaian sikap sosial.
21. Guru mencantumkan penilaian pengetahuan
pada siswa berupa tes tertulis.
22. Guru mencantumkan penilaian pengetahuan
pada siswa berupa tes lisan.
23.
Guru mencantumkan penilaian keterampilan
sesuai dengan teknik dan bentuk penilaian
autentik.
24. Guru mencantumkan teknik penilaian sikap
berupa jurnal.
25. Guru mencantumkan teknik penilaian sikap
berupa ceklis.
26. Guru mencantumkan teknik penilaian
pengetahuan berupa tes tertulis.
27. Guru mencantumkan teknik penilaian
keterampilan berupa penilaian kinerja.
Total Skor 13 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
Lampiran 14 Hasil Analisis Observasi Aktivitas Guru di Kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
No. Aspek yang diamati Skor
Ya Tidak
1. Sebelum masuk ke materi pembelajaran guru
melakukan kegiatan apersepi dan memotivasi
siswa.
2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai dan mengaitkan dengan kehidupan sehari-
hari.
3. Guru menyampaikan materi pembelajaran
berdasarkan Indikator Pencapaian Kompetensi
yang akan dicapai.
4. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru
disesuaikan dengan karakteristik peserta didik.
5. Guru melakukan Penguatan Pendidikan Karakter
(PPK) yang tercermin dalam proses pembelajaran.
6. Guru melakukan literasi yang tercermin dalam
proses pembelajaran.
7. Guru melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarahkan siswa untuk melaksanakan kegiatan
4C (creavity, critical thinking, communication,
collaboration).
8 Guru melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarahkan siswa untuk melaksanakan kegiatan
5M (Mengamati, Menanya, Mengumpulkan
informasi, Mengasosiasikan dan
Mengkomunikasikan).
9. Guru memberikan penguatan atas hasil diskusi
siswa.
10. Guru bersama siswa menyimpulkan materi
pembelajaran.
Lampiran 15 Hasil Analisis Observasi Aktivitas Guru di Kelas Berbasis HOTS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
No. Aspek yang diamati Skor
Ya Tidak
11. Guru memberikan PR untuk dikerjakan di rumah.
12. Dalam kegiatan pembelajaran guru menggunakan
pendekatan saintifik/ pendekatan kontekstual.
13. Dalam kegiatan pembelajaran guru menggunakan
metode Metode diskusi.
14. Dalam kegiatan pembelajaran guru menggunakan
metode Metode penugasan.
15. Dalam kegiatan pembelajaran guru menggunakan
metode Metode eksperimen.
16. Dalam kegiatan pembelajaran guru menggunakan
metode Metode demonstrasi.
17. Dalam kegiatan pembelajaran guru menggunakan
metode Metode simulasi.
18. Guru menjelaskan materi pelajaran dengan runtut.
Total 8 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
223
Lampiran 16 Hasil Penilaian Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
224
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
225
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
226
No. Kriteria Penilaian Keterampilan
Ya Tidak
1. Soal yang dibuat oleh guru masih menggunakan
KKO yang mengarah pada keterampilan berpikir
tingkat tinggi yaitu menganalisis.
2. Soal yang dibuat oleh guru masih menggunakan
KKO yang mengarah pada keterampilan berpikir
tingkat tinggi yaitu mengevaluasi.
3. Soal yang dibuat oleh guru masih menggunakan
KKO yang mengarah pada keterampilan berpikir
tingkat tinggi yaitu dan mencipta.
4. Soal yang dibuat oleh guru sudah sesuai dengan
indikator pencapaian kompetensi pada RPP.
5. Soal yang dibuat oleh guru sesuai dengan materi
yang diajarkan.
6. Soal yang dibuat oleh guru sesuai dengan tujuan
pembelajaran dalam RPP.
7. Soal yang dibuat oleh guru berdasarkan
perbedaan kemampuan tiap siswa.
8. Guru melakukan penilaian sikap spiritual.
9. Guru melakukan penilaian sikap sosial.
10. Guru melakukan penilaian pengetahuan berupa
tes tertulis.
11. Guru melakukan penilaian pengetahuan berupa
tes lisan.
12. Guru melakukan penilaian keterampilan sesuai
dengan teknik dan bentuk penilaian autentik.
13. Guru melakukan teknik penilaian untuk menilai
Lampiran 17 Hasil Analisis Instrumen Penilaian Pembelajaran Berbasis HOTS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
227
No. Kriteria Penilaian Keterampilan
Ya Tidak
sikap
14. Guru melakukan teknik penilaian untuk menilai
pengetahuan.
15. Guru melakukan teknik penilaian untuk menilai
keterampilan.
16. Guru memberikan remedial bagi siswa yang
masih memiliki nilai yang belum mencapai
KKM.
17. Guru memberikan pengayaan bagi siswa yang
nilainya sudah diatas KKM.
Total 8 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
228
Lampiran 18 RPP Laporan Keuangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
229
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
230
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
231
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
232
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
233
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
234
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
235
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
236
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
237
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
238
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
239
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
240
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
241
SOAL LATIHAN
LAPORAN KEUANGAN AKUNTANSI KELAS X
PENGETAHUAN
1. Keluaran atau produl apakah yang dihasilkan oleh sebuah siklus akuntansi?
2. Apakah semua perusahaan memiliki siklus akuntansi? Jelaskan!
3. Apakah fungsi neraca lajur bisa menggantikan laporan keuangan dalam
sebuah perusahaan? Jelaskan!
4. Jelaskan sifat-sifat dari aset yang terdapat pada bagian neraca berikut ini: (a)
aset lancar, (b) pabrik dan peralatan
5. Jelaskan perbedaan antara kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka
panjang!
KETERAMPILAN
1. Berikut ini adalah neraca saldo UD ALEXA yang bergerak pada bidang
perdagangan per 31 Desember 2018
Perusahaan UD ALEXA
NERACA SALDO
Per 31 Desember 2018
Keterangan
401. Penjualan Rp. 30.800.000,00
402. Retur penjualan Rp. 1.400.000,00
411. Pendapatan Bunga Rp. 600.000,00
511. Pembelian Rp. 18.500.000,00
512. Beban angkut masuk Rp. 800.000,00
513. Retur pembelian Rp. 900.000,00
521. Gaji bagian penjualan Rp. 3.600.000,00
Lampiran 19 Soal Latihan Laporan Keuangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
242
522. Beban perlengkapan
toko
Rp. 1.200.000,00
523. Beban penyusutan
gedung toko
Rp. 2.000.000,00
524. Beban penyusutan
peralatan toko
Rp. 1.500.000,00
531. Gaji karyawan kantor Rp. 2.400.000,00
532. Beban perlengkapan
kantor
Rp. 100.000,00
533. Beban penyusutan
peralatan kantor
Rp. 200.000,00
534. Beban asuransi
(umum)
Rp. 300.000,00
535. Beban umum lain2 Rp. 500.000,00
Data lain:
- Persediaan barang dagangan 1/1 sebesar Rp.14.200.000,00
- Persediaaan barang dagangan 31/12 seesar Rp.16.700.000,00
Diminta : Membuat laporan keuanan (laporan R/L)
2. Berikut ini adalah neraca saldo UD ANUGERAH yang dimiliki oleh
Tn.Robert per 31 Desember 2018
UD ANUGERAH
NERACA SALDO
Per 31 Desember 2018
Keterangan Debit Kredit
Kas 12.350.000 -
Surat Berharga 40.000.000 -
Piutang Dagang 15.000.000 -
Persediaan Barang
Dagangan
1.500.000 -
Persekot Asuransi 4.800.000 -
Perlengkapan Cetak 6.750.000 -
Peralatan Cetak 35.000.000 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
243
Hutang Dagang - 25.750.000
Modal, Tn.Robert - 76.650.000
Penjualan - 56.850.000
Harga Pokok Penjualan 20.000.000
Biaya Sewa 3.600.000 -
Biaya Gaji 8.650.000 -
Biaya Telpon & Listrik 3.450.000 -
Biaya Lain-lain 4.200.000 -
Prive 3.950.000 -
Jumlah 159.250.000 159.250.000
Diminta:
1. Membuat Laporan Keuangan
a. laporan R/L
b. Laporan PM
c. Laporan Neraca
3. Buatlah Laporan Keuangan
UD ABADI
Trial Balance
Per 31 Desember 2018
(In Rp)
No. Account Account Name Debit Credit
110 Cash 6.300.000
111 Account Receivable -
112 Supplies 1.500.000
113 Prepaid Rent 2.400.000
140 Euipment 5.000.000
200 Account Payable 2.500.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
244
300 Hermawan′s Euity 10.000.000
301 Hermawan′s Drawing 1.000.000
400 Sales 15.500.000
500 Harga Pokok
Penjualan
10.000.000
501 Salaries Expense 1.500.000
502 Electricity, Water, and
Telp.Exp
300.000
TOTAL 28.000.000 28.000.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
245
Mengingat (C1) Memahami (C2) Mengaplikasikan (C3)
Mengutip Memperkirakan Menugaskan
Menyebutkan Menjelaskan Mengurutkan
Menjelaskan Mengkategorikan Menentukan
Menggambar Mencirikan Menerapkan
Membilang Merinci Menyesuaikan
Mengidentifikasi Mengasosiasikan Mengkalkulasi
Mendaftar Membandingkan Memodifikasi
Menunjukkan Menghitung Mengklasifikasi
Memberi label Mengkontraskan Menghitung
Memberi indeks Mengubah Membangun
Memasangkan Mempertahankan Mengurutkan
Menamai Menguraikan Membiasakan
Manandai Menjalin Mencegah
Membaca Membedakan Menggambarkan
Menyadari Mendiskusikan Menggunakan
Menghafal Menggali Menilai
Meniru Mencontohkan Melatih
Mencatat Menerangkan Menggali
Mengulang Mengemukakan Mengemukakan
Mereproduksi Mempolakan Mengadaptasi
Meninjau Memperluas Menyelidiki
Memilih Menyimpulkan Mengoperasikan
Menyatakan Meramalkan Mempersoalkan
Mempelajari Merangkum Mengkonsepkan
Mentabulasi Menjabarkan Melaksanakan
Memberi kode Meramalkan
Menelusuri Memproduksi
Menulis Memproses
Mengaitkan
Menyusun
Mensimulasikan
Memecahkan
Melakukan
Mentabulasi
Lampiran 20 Kelompok Kata Kerja Operasional pada tingkatan Taksonomi Bloom
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
246
Menganalisis (C4) Mengevaluasi (C5) Mencipta (C6)
Menganalisis Membandingkan Mengabstraksi
Mengaudit Menyimpulkan Mengatur
Memecahkan Menilai Menganimasi
Menegaskan Mengarahkan Mengumpulkan
Mendeteksi Mengkritik Mengkategorikan
Mendiagnosis Menimbang Mengkode
Menyeleksi Memutuskan Mengkombinasikan
Memerinci Memisahkan Menyusun
Menominasikan Memprediksi Mengarang
Mendiagramkan Memperjelas Membangun
Mengkorelasikan Menugaskan Menanggulangi
Merasionalkan Menafsirkan Menghubungkan
Menguji Mempertahankan Menciptakan
Mencerahkan Memerinci Mengkreasikan
Menjelajah Mengukur Mengoreksi
Membagankan Merangkum Merancang
Menyimpulkan Membuktikan Merencanakan
Menemukan Memvalidasi Mendikte
Menelaah Mengetes Meningkatkan
Memaksimalkan Mendukung Memperjelas
Memerintahkan Memilih Memfasilitasi
Mengedit Memproyeksikan Membentuk
Mengaitkan Merumuskan
Memilih Menggeneralisasi
Mengukur Menggabungkan
Melatih Memadukan
Mentransfer Membatas
Mereparasi
Menampilkan
Menyiapkan
Memproduksi
Merangkum
Merekonstruksi
Membuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI