analisis pembelajaran berbasis higher order ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh...

271
ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI Studi Kasus Kelas X di SMK Negeri1 Yogyakarta SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Oleh: Flora Maduma Rahayu NIM: 151334003 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 29-Oct-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

THINKING SKILL (HOTS) PADA MATA PELAJARAN

AKUNTANSI

Studi Kasus Kelas X di SMK Negeri1 Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Flora Maduma Rahayu

NIM: 151334003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

i

ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

THINKING SKILL (HOTS) PADA MATA PELAJARAN

AKUNTANSI

Studi Kasus Kelas X di SMK Negeri1 Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Flora Maduma Rahayu

NIM: 151334003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahankan untuk:

Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kasih-Nya yang senantiasa menyertai

setiap waktu.

Untuk kedua orang tuaku bapak Saiman dan ibu Lidya Tia Tira Panjaitan

yang selalu memotivasi, mencurahkan kasih sayang, dan memberikan

dukungan finansial maupun dukungan mental serta nasihat yang selalu

diberikan sehingga terselesaikannya tugas akhir dalam perkuliahan ini.

Adikku Florentina Kinanthi Setyaningsih yang selalu membuatku tersenyum.

Dosen pembimbing skripsi yang selalu sabar membimbingku dalam proses

penyusunan skripsi.

Almamaterku tercinta Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

v

MOTO

“Bukankan telah kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan tegugkanlah

hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu,

menyertai engkau, kemana pun engkau pergi”

Yosua 1:9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 22 Juli 2019

Penulis

Flora Maduma Rahayu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Flora Maduma Rahayu

Nomor Mahasiswa : 151334003

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING

SKILL (HOTS) PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI Studi Kasus Kelas X

di SMK Negeri 1 Yogyakarta

beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam

bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan

secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk

kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti

kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 22 Juli 2019

Yang menyatakan

Flora Maduma Rahayu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

viii

ABSTRAK

ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

THINKING SKILL (HOTS) PADA MATA PELAJARAN

AKUNTANSI Studi Kasus Kelas X di SMK Negeri 1 Yogyakarta

Flora Maduma Rahayu

Universitas Sanata Dharma

2019

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisisdesain Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru akuntansi di SMK Negeri

1 Yogyakarta yang memenuhi unsur keterampilan berpikir tingkat tinggi; (2)

menganalisis pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru

akuntansidi SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada keterampilan berpikir

tingkat tinggi; (3) menganalisis penilaian atau evaluasi pembelajaran yang dibuat

oleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur

pengukuran keterampilan berpikir tingkat tinggi.

Jenis penelitian ini adalah mixed methods dengan model sequential

exploratory. Subjek dalam penelitian ini adalah guru akuntansi dan siswa kelas X

Akuntansi 1. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik wawancara,

observasi, dokumentasi, dan kuesioner.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1)desain Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru akuntansi kelas X di SMK Negeri 1

Yogyakarta belum memenuhi unsur keterampilan berpikir tingkat tinggi; (2)

pelaksanaan kegiatan pembelajaran oleh guru akuntansi di SMK Negeri 1

Yogyakarta belum mengimplementasikan kegiatan pembelajaran yang

mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir tingkat tinggi; (3) penilaian atau

evaluasi pembelajaran yang dibuat oleh guru akuntansi di SMK Negeri 1

Yogyakarta kelas X Akuntansi 1 belum mengarah pada unsur pengukuran

keterampilan berpikir tingkat tinggi.

Kata kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Pelaksanaan Kegiatan

Pembelajaran, Penilaian Pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

ix

ABSTRACT

LEARNING ANALYSIS BASED ON HIGHER ORDER THINKING SKILL

(HOTS) IN ACCOUNTING SUBJECT

A Case Study on the Tenth Class of SMK Negeri 1 Yogyakarta

Flora Maduma Rahayu

Sanata Dharma University

2019

The study aims toanalyze: (1) the design of the Learning Implementation

Plan (RPP) made by accounting teachers at SMK Negeri 1 Yogyakarta that meets

the elements of high-level thinking skills; (2) the implementation of learning

activities carried out by accounting teachers at SMK Negeri 1 Yogyakarta which

leads to high-level thinking skills; (3) the assessment or evaluation of learning made

by accounting teachers at SMK Negeri 1 Yogyakarta which leads to the element of

measuring high-level thinking skills.

This type of research is mixed methods with a sequential exploratory model.

The subjects of this study were accounting teachers and students of the tenth class

of Accounting 1. Data were collected by using interview techniques, observation,

documentation, and questionnaires.

The result of the study show that: (1) the design of the Learning

Implementation Plan (RPP) made by the tenth class of accounting teacher at SMK

Negeri 1 Yogyakarta has not fulfilled the element of high-level thinking skills; (2)

the implementation of learning activities by accounting teachers at SMK Negeri 1

Yogyakarta has not implemented learning activities that lead to high-level thinking

skills; (3) the assessment or evaluation of learning made by accounting teachers at

SMK Negeri 1 Yogyakarta in the tenth class of Accounting 1 has not led to an

element of high-level thinking skills.

Key words: learning implementation plan (RPP), implementation of learning

activities, implementation of learning assessment.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan

bimbingan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skrispsi dengan

lancar. Skripsi ini berjudul “Analisis Pembelajaran Berbasis Higher Order

Thinking Skill(HOTS) pada Mata Pelajaran Akuntansi Studi Kasus Kelas X di

SMK Negeri 1 Yogyakarta” yang ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu

syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penyelesaian Skripsi ini

tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan

terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku Rektor Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta yang telah memberikan berbagai macam fasilitas demi

kelancaran dalam penyelesaian Skripsi ini.

2. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang berkenan memberi

izin penelitian dan menyediakan fasilitas untuk keperluan kelancaran penyusunan

skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

xi

3. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi yang telah

menyetujui terkait pelaksanaan pembuatan skripsi ini.

4. Bapak Dr.S. Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si. selaku Dosen pembimbing

yang sudah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan serta motivasi.

5. Seluruh Bapak/Ibu Dosen dan Staf Universitas Sanata Dharma yang telah banyak

memberikan bimbingan dan ilmu pengetahuan selama penulis menempuh proses

perkuliahan.

6. Kedua orang tuaku, Bapak Saiman, Ibu Lidya, tiada kata dan tindakan yang

mampu membalas semua kasih sayang, doa, dan perhatian yang kalian berikan

kepadaku.

7. Adikku tersayang Florentina Kinanthi Setyaningsih, terima kasih atas segala doa,

dukungan sehingga kakakmu tercinta dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Teman-temanku dari semester satu Dina, Nina, Tapet, Danik, dan Susan yang

selalu memberiku semangat dari awal semester sampai terselesaikannya kuliah

ini.

9. Teman-teman satu bimbingan skripsiku yang selalu memberikan dukungan

selama satu tahun penuh yang tidak pernah lelah untuk mengingatkan satu sama

lain hingga terselesaikannya skripsi ini.

10. Teman-teman seperjuanganku Pendidikan Akuntansi 2015, terimakasih untuk

semua cerita, suka duka, dan kebersamaan selama masa kuliah, semoga ikatan

persaudaraan kita terjalin selamanya dan sukses bersama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

xii

11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang selalu memberikan

dukungan dan telah membantu dalam penyusunan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak

kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membantu dan membangun untuk kesempurnaan skripsi ini. Namun demikian, besar

harapan saya sebagai peneliti semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dan

pengetahuan untuk para pembaca.

Yogyakarta, 22 Juli 2019

Penulis

Flora Maduma Rahayu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................... iv

MOTO ........................................................................................................................ v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................... vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................................... vii

ABSTRAK .............................................................................................................. viii

ABSTRACT .............................................................................................................. ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................... x

DAFTAR ISI ........................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ................................................................................................... xix

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xxi

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xxii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

xiv

BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................... 1

B. Batasan Masalah............................................................................................. 5

C. Rumusan Masalah .......................................................................................... 5

D. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 6

E. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 6

BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................................ 8

A. Kurikulum ...................................................................................................... 8

1. Pengertian Kurikulum .............................................................................. 8

2. Landasan Pengembangan Kurikulum 2013 ............................................. 9

3. Tujuan Pengembangan Kurikulum 2013 ............................................... 10

4. Kelebihan dan Kelemahan Kurikulum 2013 .......................................... 11

5. Struktur Kurikulum 2013 untuk SMK ................................................... 13

B. Berpikir Tingkat Tinggi ............................................................................... 14

1. Pengertian Berpikir Tingkat Tinggi ....................................................... 14

2. Landasan Berpikir Tingkat Tinggi ......................................................... 15

3. Dimensi Proses Kognitif Berpikir Tingkat Tinggi ................................. 19

C. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................................................ 21

1. Pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .................................... 21

2. Prinsip-prinsip Pengembangan RPP ...................................................... 23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

xv

3. Komponen dan Langkah-langkah Pengembangan RPP ......................... 25

4. Karakteristik RPP yang mengarah pada Keterampilan Berpikir

Tingkat Tinggi ........................................................................................ 28

D. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran ............................................................ 32

1. Pengertian Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran .................................... 32

2. Prinsip Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran ......................................... 36

3. Pembelajaran yang Berpusat pada Guru ................................................ 37

4. Pembelajaran yang Berpusat pada Siswa ............................................... 41

5. Karakteristik Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran yang Mengarah

pada Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi .......................................... 55

E. Pelaksanaan Penilaian .................................................................................. 58

1. Pengertian Penilaian ............................................................................... 58

2. Penilaian Kurikulum 2013 ..................................................................... 59

3. Karakteristik Penilaian Kurikulum 2013 ............................................... 61

4. Fungsi Penilaian ..................................................................................... 66

5. Karakteristik Soal HOTS ........................................................................ 67

F. Hasil Penelitian yang Relevan ..................................................................... 70

G. Kerangka Berpikir ........................................................................................ 74

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................... 79

A. Metode Penelitian Mixed Methods ............................................................... 79

B. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................... 79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

xvi

1. Tempat Penelitian................................................................................... 79

2. Waktu Penelitian .................................................................................... 79

C. Subjek dan Objek Penelitian ........................................................................ 80

1. Subjek Penelitian .................................................................................... 80

2. Objek Penelitian ..................................................................................... 80

D. Operasionalisasi Variabel Penelitian............................................................ 80

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ...................................................... 80

2. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran ...................................................... 86

3. Kegiatan Penilaian Pembelajaran(Assessment) ...................................... 91

4. Persepsi Siswa ........................................................................................ 95

E. Sumber Data Penelitian ................................................................................ 97

1. Data Primer ............................................................................................ 97

2. Data Sekunder ........................................................................................ 98

F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 99

1. Teknik Pengumpulan Data Kualitatif..................................................... 99

2. Teknik Pengumpulan Data Kuantitatif................................................. 101

G. Instrumen Penelitian................................................................................... 102

1. Instrumen Penelitian Kualitatif ............................................................ 102

2. Instrumen Penelitian Kuantitatif .......................................................... 104

H. Teknik Analisis Data .................................................................................. 107

1. Teknik Analisis Data Kualitatif ........................................................... 108

2. Teknik Analisis Data Kuantitatif ......................................................... 112

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

xvii

I. Tahap-tahap Penelitian ............................................................................... 114

1. Tahap Persiapan ................................................................................... 114

2. Tahap Pelaksanaan ............................................................................... 116

3. Tahap Analisis ...................................................................................... 116

BAB IV GAMBARAN SEKOLAH ...................................................................... 117

A. Sejarah Singkat SMK Negeri 1 Yogyakarta .............................................. 117

B. Identitas SMK Negeri 1 Yogyakarta .......................................................... 118

C. Kurikulum Satuan Pendidikan SMK Negeri 1 Yogyakarta ....................... 119

D. Organisasi Sekolah Satuan Pendidikan SMK Negeri 1 Yogyakarta .......... 120

E. Sumber Daya Manusia Satuan Pendidikan SMK Negeri 1 Yogyakarta .... 124

F. Siswa Satuan Pendidikan SMK Negeri 1 Yogyakarta ............................... 124

BAB V DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN ............................................ 126

A. Deskripsi Data ............................................................................................ 127

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .......................................... 127

2. Penerapan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada Pelaksanaan

Kegiatan Pembelajaran......................................................................... 136

3. Kegiatan Penilaian Pembelajaran (Assessment) ................................... 151

B. Pembahasan ............................................................................................... 156

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .......................................... 156

2. Penerapan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada Pelaksanaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

xviii

Kegiatan Pembelajaran......................................................................... 161

3. Kegiatan Penilaian Pembelajaran (Assessment) ................................... 166

BAB VI PENUTUP ............................................................................................... 168

A. Kesimpulan ................................................................................................ 168

B. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 169

C. Saran ........................................................................................................... 169

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 171

LAMPIRAN ........................................................................................................... 174

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

xix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Strukrur Kurikulum SMK ...................................................................... 13

Tabel 2.2 Revisi Taksonomi Bloom ...................................................................... 19

Tabel 2.3 Format Pasangan KD pengetahuan dan keterampilan ........................... 29

Tabel 2.4 Format Penetapan Target KD pengetahuandan keterampilan................ 29

Tabel 2.5 Aktivitas Guru dan Peserta Didik dalam Melaksanakan Inkuiri............ 44

Tabel 2.6 Peran Guru dan Peserta Didik dalam Pelaksanaan Pembelajaran

Berbasis Proyek ..................................................................................... 53

Tabel 2.7 Perbedaan Pembelajaran Berpusat pada Guru dengan Pembelajaran

Berpusat pada Siswa .............................................................................. 54

Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen RPP......................................................................... 81

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Aktivitas Guru di Kelas .......................................... 87

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen KegiatanPenilaian Pembelajaran............................ 92

Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Persepi Siswa ......................................................... 96

Tabel 3.5 Tabel Interpretasi nilai r ...................................................................... 106

Tabel 3.6 Reliabilitas Persepsi Siswa................................................................... 107

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

xx

Tabel 3.7 Hasil Analisis Instrumen RPP Berbasis HOTS .................................... 110

Tabel 3.8 Hasil Analisis Instrumen Aktivitas Guru di Kelas Berbasis HOTS ..... 110

Tabel 3.9 Hasil Analisis Instrumen Penilaian Berbasis HOTS ............................ 111

Tabel 3.10 Penilaian Persepsi Siswa .................................................................... 114

Tabel 4.1 Jumlah Peserta Didik Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun Ajaran

2018/2019 ............................................................................................ 124

Tabel 4.2 Jumlah Peserta Didik Berdasarkan Tingkatan Kelas Tahun Ajaran

2018/2019 ............................................................................................ 125

Tabel 5.1 Hasil Anlisis Kompetensi Dasar (KD) pada RPP

Laporan Keuangan ............................................................................... 131

Tabel 5.2 Hasil Analisis Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) pada RPP

Laporan Keuangan ............................................................................... 131

Tabel 5.3 Hasil Analisis Tujuan Pembelanajaran pada RPP

Laporan Keuangan ............................................................................... 132

Tabel 5.4 Hasil Analisis Kegiatan Pembelajaran pada RPP

Laporan Keuangan .............................................................................. 133

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

xxi

Tabel 5.5 Hasil Wawancara Guru Mata Pelajaran Akuntansi Kelas X................ 136

Tabel 5.6 Analisis Hasil Kuesioner Persepsi Siswa ............................................. 150

Tabel 5.7 Hasil Analisis Soal Pengetahuan ......................................................... 152

Tabel 5.8 Hasil Analisis Soal Keterampilan ........................................................ 154

Tabel 5.9 Bentuk Instrumen Observasi Sikap Sosial X Akuntansi ...................... 155

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

xxii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tingkat Proses Kognitif Menurut Bloom ........................................... 16

Gambar 2.2 Siklus Dasar Pembelajaran Inkuiri ..................................................... 43

Gambar 2.3 Kerangka Berpikir .............................................................................. 78

Gambar 5.1 Diagram Batang Hasil Anlisis Kuesioner Persepsi Siswa ............... 150

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

xxiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian dari Dikpora ...................................................... 175

Lampiran 2 Surat Izin Penelitian dari Kampus ...................................................... 176

Lampiran 3 Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian ................................... 177

Lampiran 4 Hasil Validasi Instrumen RPP ............................................................ 178

Lampiran 5 Hasil Validasi Instrumen Aktivitas Guru di Kelas ............................. 184

Lampiran 6 Hasil Validasi Instrumen Penilaian Pembelajaran .............................. 190

Lampiran 7 Hasil Validasi Materi Instrumen Keusioner Siswa ............................. 195

Lampiran 8 Hasil Validasi Bahasa Instrumen Kuesioner Siswa ............................ 198

Lampiran 9 Hasil Validasi Instrumen Wawancara Guru ....................................... 201

Lampiran 10 Hasil Analisis Persepsi Siswa .......................................................... 204

Lampiran 11 Hasil Analisis Wawancara Guru....................................................... 205

Lampiran 12 Hasil Analisis RPP ........................................................................... 209

Lampiran 13 Hasil Analisis Instrumen RPP Berbasis HOTS ................................ 214

Lampiran 14 Hasil Analisis Observasi Aktivitas Guru di Kelas............................ 216

Lampiran 15 Hasil Analisis Observasi Aktivitas Guru di Kelas Berbasis HOTS .. 221

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

xxiv

Lampiran 16 Hasil Analisis Penilaian Pembelajaran ............................................. 223

Lampiran 17 Hasil Analisis Penilaian Pembelajaran Berbasis HOTS ................... 226

Lampiran 18RPP Laporan Keuangan..................................................................... 228

Lampiran 19 Soal Latihan Laporan Keuangan ...................................................... 241

Lampiran 20 Kelompok Kata Kerja Operasional Taksononomi Bloom ................ 245

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang paling

penting untuk mempersiapkan kesuksesan di masa yang akan datang. Menurut

Kurniawan (2013: 51-53), sebuah pendidikan mempunyai tiga komponen

utama yaitu pendidik, peserta didik dan kurikulum. Ketiga komponen utama

dalam pendidikan harus berada di lingkungan sekolah agar proses

pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan tujuan pendidikan. Seperti yang

dikatakan oleh Kurniawan (2013: 51-53), bahwa pendidikan mempunyai tiga

komponen yang tidak dapat dipisahkan yang berarti ketiga komponen tersebut

saling berkaitan dan mempunyai hubungan satu sama lain. Dua komponen

dalam pendidikan akan saling berinterakasi yaitu guru dan siswa dan satu

komponen yang lain yaitu kurikulum, akan melengkapi proses pembelajaran

karena kurikulum itu sendiri merupakan sistem pendidikan yang berisikan

rencana, tujuan, bahan ajar, cara mengajar, yang akan diberikan kepada siswa

dan dilaksanakan oleh guru. Hal tersebut sesuai dengan pengertian kurikulum

menurut UU RI No.20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, yaitu seperangkat

rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran, serta cara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

2

yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran

untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Dalam kenyataannya kurikulum yang diterapkan di sekolah satu

dengan yang lain berbeda karena setiap sekolah memiliki karakteristik yang

berbeda-beda, tetapi Pemerintah sudah mengesahkan dan menganjurkan

bahwa tiap satuan pendidikan seharusnya menggunakan kurikulum yang

terbaru yaitu Kurikulum 2013. Dalam kurikulum 2013, siswa dituntut untuk

lebih aktif dalam proses pembelajaran dan peran guru adalah sebagai

fasilitator karena sumber belajar siswa bukan hanya guru saja. Namun pada

kenyataannya, sulit untuk membuat peserta didik terlibat aktif dalam proses

belajar mengajar, karena setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda.

Guru sebagai tenaga pendidik harus benar-benar mengetahui karakteristik

setiap siswa untuk memudahkan dalam menetapkan metode yang digunakan

dalam mengajar sehingga siswa mampu mengerti apa yang diajarkan. Untuk

membuat siswa mampu memahami materi dengan baik maka siswa harus

mempunyai keterampilan berpikir.

Keterampilan berpikir adalah salah satu aspek yang berpengaruh

terhadap munculnya kreativitas seseorang. Keterampilan berpikir ini

merangkai keterampilan dalam mensintetis, menganalisis, mengevaluasi, dan

mengimplikasikan berbagai alternatif dalam pemecahan masalah atau

memproduksi kreasi baru. Keterampilan berpikir dapat ditemui dalam

kehidupan sehari-hari, misalkan berpikir untuk mengambil keputusan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

3

menentukan makan siang, berpikir untuk membeli produk A ataupun produk

B dan berpikir untuk memahami materi yang diajarkan di kelas.

Kegiatan berpikir dibedakan menjadi dua jenjang, yaitu berpikir

tingkat tinggi atau Higher Order Thinking (HOT) dan berpikir tingkat rendah

atau Lower Order Thinking (LOT). Menurut Ernawati (2017:196-197),

berpikir tingkat tinggi atau High Order Thinking Skill (HOTS) merupakan

cara berpikir yang tidak hanya menghafal secara verbalistik saja namun juga

mampu memaknai arti yang terkandung di dalamnya sehingga mampu

menarik kesimpulan menuju penciptaan ide-ide kreatif dan produktif. Dalam

kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa diharapkan tidak hanya dapat

menjelaskan kembali ataupun hanya menyebutkan materi-materi yang sudah

diajarkan guru, melainkan siswa diharapkan agar mampu menganalisis,

memecahkan masalah dan membuat ide-ide baru atau menciptakan produk

baru.

Taksonomi Bloom merupakan hirarki atau tingkatan yang mendasari

keterampilan berpikir. Menurut Sani (2016:102), taksonomi Bloom membagi

taksonomi hasil belajar dalam enam kategori sebelum revisi, yaitu : a.

pengetahuan (knowledge), b. pemahaman (comprehension), c. penerapan

(application), d. analisis, e. sintesis, dan f. evaluasi. Tingkat pemahaman

peserta didik dengan kemampuan berpikir tingkat rendah yaitu C1

(Pengetahuan), C2 (Pemahaman). C3 (Aplikasi), sedangkan kemampuan

berpikir tingkat tinggi yaitu C4 (Analsis), C5 (Sintesis) dan C6 (Evaluasi).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

4

Untuk mewujudkan agar siswa memiliki keterampilan berpikir tingkat

tinggi maka guru juga berperan penting dalam mewujudkan tujuan tersebut.

Guru harus membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebelum

melakukan pelaksanaan pembelajaran di kelas. Dalam menyusun RPP, guru

harus membuat kegiatan yang menimbulkan partisipasi aktif siswa agar sesuai

dengan kurikulum 2013, yang menuntut siswanya aktif di dalam

pembelajaran. Meskipun Kompetensi Dasar (KD) pada saat mengajar

tergolong sebagai kemampuan berpikir tingkat rendah namun guru dituntut

untuk membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berbasis HOT

(Higher Order Thinking). Jika guru berhasil mempraktikan RPP yang memuat

indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi, maka hasil yang diharapkan

setelah proses pembelajaran adalah siswa memiliki keterampilan berpikir

tingkat tinggi.

Tetapi pada kenyataanya guru masih mengalami kesulitan dalam

membuat RPP yang memuat indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi.

Hal tersebut sejalan dengan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran

Akuntansi kelas X SMK N 1 Yogyakarta yang menyatakan bahwa beliau

masih sering mencantumkan metode tradisional dalam RPP yaitu ceramah.

Ceramah merupakan metode pembelajaran yang berpusat pada guru. Metode

ceramah tidak memenuhi kebutuhan kurikulum 2013 yaitu meningkatkan

partisipasi siswa. Dengan menggunakan metode ceramah , keterampilan

berpikir tingkat tinggi pada siswa akan sulit berkembang, karena dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

5

metode ceramah guru lebih banyak menjelaskan materi tanpa melibatkan

siswa.

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka

peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pembelajaran

Berbasis Higher Order Thinking Skill (HOTS) pada Mata Pelajaran

Akuntansi Studi Kasus Kelas X di SMK Negeri 1 Yogyakarta”.

B. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu adanya batasan

masalah. Hal ini dimaksudkan untuk memperjelas permasalahan yang ingin

diteliti dan fokus terhadap masalah yang akan diteliti. Penelitian difokuskan

pada variabel penelitian yaitu keterampilan berpikir tingkat tinggi pada siswa

yang tercermin dalam perumusan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

Kegiatan Pelaksanaan Pembelajaran dan Pelaksanaan Penilaian Pembelajaran

(assessment). Selain itu fokus kegiatan penelitian juga dibatasi dalam tahapan

guru dalam pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Kegiatan

Pembelajaran dan Kegiatan Penilaian Pembelajaran (assessment).

C. Rumusan Masalah

1. Apakah desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat

oleh guru di SMK Negeri 1 Yogyakarta sudah memenuhi unsur

keterampilan berpikir tingkat tinggi ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

6

2. Apakah pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru di SMK

Negeri 1 Yogyakartasudah memenuhi unsur keterampilan berpikir tingkat

tinggi?

3. Apakah penilaian atau evaluasi pembelajaran yang dibuat oleh guru di

SMK Negeri 1 Yogyakarta sudah memenuhi unsur pengukuran

keterampilan berpikir tingkat tinggi?

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk menganalisis desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

yang dibuat oleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang

memenuhi unsur keterampilan berpikir tingkat tinggi.

2. Untuk menganalisis pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang

dilaksanakan oleh guru akuntansidi SMK Negeri 1 Yogyakarta yang

mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.

3. Untuk menganalisis penilaian atau evaluasi pembelajaran yang dibuat oleh

guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur

pengukuran keterampilan berpikir tingkat tinggi. .

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi SMA tempat penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memberi informasi bagi guru-guru di

SMK Negeri1 Yogyakarta terutama Guru mata pelajaran Akuntansi agar

dapat membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

7

Pembelajaran dan Pelaksanaan Penilaian Pembelajaran yang berfokus

pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Penelitian ini diharapkan dapat memberi tambahan informasi atau

bacaan ilmiah bagi mahasiswa-mahasiswi Universitas Sanata Dharma

sebagai referensi untuk pembuatan skripsi.

3. Bagi Penulis

Dengan melakukan penelitian ini, penulis dapat menerapakan ilmu-

ilmu yang sudah didapatkan pada saat perkuliahan dan jika penulis

menjadi tenaga pendidik di kemudian hari maka penelitian ini dapat

menjadi pedoman dalam pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP), Kegiatan Pembelajaran dan Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran

berbasis keterampilan berpikir tingkat tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

8

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kurikulum

1. Pengertian Kurikulum

Menurut Pasal 1 butir 19 UU Nomor 20 Tahun 2013 tentang

Sistem Pendidikan Nasional, kurikulum adalah seperangkat rencana

dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara

yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.Menurut Dakir

(2004:3), kurikulum merupakan suatu program yang berisi bahan

ajaryang sudah dirancang atas dasar norma-norma yang sudah berlaku

untuk menjadi pedoman bagi tenaga pendidik dalam kegiatan

pelaksanaan pembelajaran.

Menurut pendapat Dakir dan UU Nomor 20 Tahun 2013, maka

kurikulum dapat disimpulkan sebagai pedoman yang digunakan oleh

tenaga pendidik dalam kegiatan pelaksanaan pembelajaran yang

berisikan program yang telah dirancang menurut norma-norma yang

berlaku yaitu berupa pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan

pelajaran. Kurikulum harus diimplementasikan kedalam proses

pembelajaran sebagai pedoman agar proses pembelajaran dapat

berjalan dengan efektif. Penyususan kurikulum harus disesuaikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

9

dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan

dimana suatu pendidikan tersebut berada serta kebutuhan lapangan

kerja. Penyusunan kurikulum dimaksudkan untuk mengarahkan

pendidikan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.

2. Landasan Pengembangan Kurikulum 2013

Menurut Mulyasa (2013: 64), pengembangan kurikulum 2013

dilandasi secara filosofis, yuridis, dan konseptual, dimana ketiga

landasan tersebut akan menciptakan peserta didik yang mampu

menyelesaikan masalah dan mempunyai kemampuan berpikir, serta

aktif dalam pembelajaran. Landasan pengembangan kurikulum 2013

akan dijabarkan sebagai berikut:

a. Landasan filosofis

1) Filosofis Pancasila yang memberikan berbagai prinsip dasar

dalam pembangunan pendidikan

2) Filosofis pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai luhur, nilai

akademik, kebutuhan peserta didik, dan masyarakat

b. Landasan yuridis

1) RPJMM 2010-2014 Sektor pendidikan tentang Perubahan

Metodologi Pembelajaran dan Penataan Kurikulum

2) PP No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

3) INPRES No.1 tahun 2010, tentang percepatan pelaksanaan

prioritas, pembangunan nasional, penyempurnaan kurikulum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

10

dan metode pembelajaran aktif berdasarkan nilai-nilai budaya

bangsa untuk membentuk daya saing dan karakter bangsa.

c. Landasan konseptual

1) Relevansi pendidikan (link and match)

2) Kurikulum berbasis kompetensi, dan karakter

3) Pembelajaran kontekstual (constextual teaching and learning)

4) Pembelajaran aktif (student active learning)

5) Penilaian yang valid, utuh dan meyeluruh

Pengembangan kurikulum 2013 dilandasi secara filosofis,

yuridis dan konseptual. Ketiga landasan tersebut merupakan hal yang

sangat penting dalam pengembangan kurikulum, seperti halnya rumah

jika tidak mempunyai pondasi yang kuat maka rumah tersebut akan

roboh. Begitupun dengan landasan kurikulum, landasan kurikulum

dibuat agar kurikulum 2013 mempunyai pondasi yang kokoh yang

dapat menjadikan kurikulum 2013 menjadi jawaban untuk pemenuhan

kebutuhan peserta didik yang sesuai dengan perkembangan zaman.

3. Tujuan Pengembangan Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 diharapkan akan menghasilkan peserta didik

yang produktif, kreatif, aktif, dan inovatif melalui penguatan sikap,

keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Pengembangan

kurikulum 2013 menurut Mulyasa(2013:65) difokuskan pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

11

pembentukan karakter peserta didik yang dapat dinilai melalui tes

pengetahuan, keterampilan yang merupakan perwujudan dari

pemahaman kontekstual yang didapatkan. Guru menilai peserta didik

dengan mellihat sejauh mana penguasaan dan pemahaman terhadap

apa yang dipelajari.

4. Kelebihan dan Kelemahan Kurikulum 2013

Menurut Kurniasih & Sani (2014: 10-22), setelah kemerdekaan

Republik Indonesia, kurikulum yang diterapkan dalam sistem

pendidikansudah mengalami beberapa pergantian yaitu sebanyak 10

kali. Kurikulum yang diterapkan kembali berganti atau terjadinya

“penyempurnaan”.Menurut beberapa ahli pendidikan, perubahan

kurikulum dari masa ke masa, baik di Indonesia maupun di Negara

lain, disebabkan karena kebutuhan masyarakat yang setiap tahunnya

selalu berkembang dan tuntutan zaman yang selalu berubah tanpa bisa

dicegah.Kurikulum terbaru yaitu kurikulum 2013, kurikulum 2013

mulai dilaksanakan pada tahun ajaran 2013-2014 pada sekolah yang

ditunjuk Pemerintah maupun sekolah yang siap melaksanakannya.

Meskipun masih prematur, namun ada beberapa hal yang dirasakan

oleh banyak kalangan terutama yang langsung berhadapan dengan

kurikulum itu sendiri.

Keunggulan kurikulum 2013 menurut Kurniasih & Sani (2014:

40-41), yaitu (1) siswa dituntut untuk lebih aktif, kreatif, dan inovatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

12

dalam kegiatan pelaksanaan pembelajaran di sekolah sehingga siswa

mampu memecahkan masalah yang mereka hadapi di sekolah, (2)

penilaian siswa tidak hanya berasal dari nilai ujian saja tetapi siswa

juga dapat dinilai dari aspek kesopanan, religi, sikap dan lain-lain, (3)

adanya pendidikan karakter dan pendidikan budi pekerti yang telah

diintegrasikan ke dalam semua program studi, (4) terdapat pelaksanaan

kegiatan remedial bagi siswa yang masih memiliki nilai dibawah

KKM, (5) Pemerintah sudah menyiapkan semua komponen kurikulum

secara rinci sampai buku teks dan pembahasan.

Kelemahan kurikulum 2013 menurut Kurniasih & Sani (2014:

41-42), yaitu (1) karena kurangnya pelatihan, masih banyak guru yang

beranggapan bahwa kegiatan pelaksanaan dengan kurikulum 2013

tidak membutuhkan lagi penjelasan guru padahal ada beberapa mata

pelajaran yang masih memerlukan penjelasan guru, (2) kurangnya

keterampilan guru dalam merancang RPP, (3) guru tidak banyak

menguasai penilaian autentik yang seharusnya diterapkan dalam

penilaian kurikulum 2013, (4) tugas menganalisis SKL, KI, KD, Buku

Siswa yang seharusnya dilakukan oleh guru belum dikerjakan secara

maksimal, bahkan banyak guru yang hanya menjadi plagiat dalam

tugas menganalisis, (5) kurangnya pemahaman guru dengan konsep

pendekatan scientific.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

13

5. Struktur Kurikulum 2013 untuk SMK

Berikut merupakan tabel struktur kurikulum SMK menurut

Sanjaya, (2006: 67-68).

Tabel 2.1

Struktur Kurikulum

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Program Keahlian: (Ditetapkan oleh Sekolah)

Program/Pendidikan dan Latihan

Alokasi

Waktu

I. II. Program

Normatif

1. Pendidikan Sosial-

Budaya dan

Kewarganegaraan

216

III. 2. Pendidikan Agama 144

IV. 3. Olahraga dan

Kesehatan

216

V. 4. Bahasa Indonesia 144

VI. VII. Program

Adaptif

1. Bahasa Inggris Sesuai

Program

Keahlian VIII. 2. Matematika

IX. 3. Keterampilan

Komputer dan

Pengelolaan Informasi

*)

X. 4. Kewirausahaan **)

XI. 5. .....**)

XII. XIII. Program

Produktif

1. .........................***) Sesuai

Program

Keahlian 2. .........................***)

3. ........................***)

Jumlah

Penjelasan:

a. *) Mata pendidikan dan latihan ini ada dalam seluruh Program

Keahlian.

b. **) Program Keahlian tertentu menambah beberapa mata pendidikan

dan latihan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

14

c. ***) Nama mata pendidikan dan latihan Program Produktif disesuaikan

dengan karakteristik program keahlian.

d. Satu unit satuan waktu yang tercantum dalam alokasi waktu adalah 60

menit.

e. Minggu efektif belajar untuk kelas X, XI, dan XII dalam satu tahun

pelajaran (2 semester) adalah 24-40 minggu.

f. Alokasi waktu untuk SMK adalah untuk masa belajar 3 tahun.

g. Muatan lokal diadakan dan ditentukan jenisnya oleh dareah/sekolah

sesuai dengan kebutuhan dan kesiapan daerah/sekolah sebagai

ekstrakurikuler.

h. Kegiatan yang mendorong/mendukung pembiasaan diatur dan

dilaksanakan oleh sekolah sebagai ekstrakurikuler.

B. Berpikir Tingkat Tinggi

1. Pengertian Berpikir Tingkat Tinggi

Menurut Gunawan (2012:171), berpikir tingkat tinggi/higher

order thinking (HOT) adalah proses berpikir yang mengharuskan

siswa untuk memahami suatu informasi dengan cara memanipulasi

informasi dan ide-ide dalam cara tertentu yang memberi mereka

pengertian dan implikasi baru, sehingga informasi yang didapatkan

tidak hanya hasil dari menghafal saja. Menurut Sani (2019: 1-2),

berpikir tingkat tinggi merupakan proses berpikir yang mampu

menerapkan informasi baru untuk memanipulasi informasi yang

diharapkan dapat menemukan solusi dari setiap masalah yang

dihadapi.Berdasarkan pendapat ahli tersebut berpikir tingkat tinggi

dapat disimpulkan sebagai proses berpikir yang tidak sekedar

menghafal, namun berpikir tingkat tingkat tinggi merupakan berpikir

yang mampu menemukan informasi baru, memanipulasi informasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

15

untuk menjangkau kemungkinan jawaban dalam situasi baru yang

dapat digunakan untuk menemukan solusi dalam setiap pemecahan

masalah.

2. Landasan Berpikir Tingkat Tinggi

Berbicara mengenai keterampilan berpikir tingkat tinggi,

taksonomi Bloom dapat digunakan sebagai landasan utama. Benjamin

S Bloom dalam(Sani, 2016 : 102-104) membagi hasil belajar dalam

enam kategori, yakni : (a) pengetahuan (knowledge), (b) pemahaman

(comprehension), (c) penerapan (application), (d) analisis, (e) sintesis,

dan (f) evaluasi. Tingkat pemahaman peserta didik dianggap

berjenjang dengan tingkat paling rendah (C1): pengetahuan atau

mengingat, sampai tingkat paling tinggi (C6): evaluasi, seperti

diilustrasikan pada gambar berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

16

Gambar 2.1

Tingkat Proses Kognitif Menurut Anderson & Kratwohl

Revisi taksonomi yang dilakukan oleh Anderson &Kratwohl

mendeskripsikan perbedaan antara proses kognitif dengan dimensi

pengetahuan yaitu pengetahuan faktual, pengetahuan konseptual,

pengetahuan prosedural, dan pengetahuan metakognitif (Sani, 2016:

104). Revisi taksonomi tersebut memberikan gambaran bahwa yang

termasuk dalam indikator keterampilan berpikir tingkat rendah yaitu

mengingat, memahami, dan mengaplikasikan, sedangkan yang

termasuk dalam indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah

menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Hal tersebut sesuai dengan

dimensi proses kognitif yang semakin meningkat dari mengingat

sampai mencipta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

17

Pengertian dari masing-masing tingkatan kognitif itu adalah

sebagai berikut:

a. Pengetahuan: peserta didik mampu mengingat informasi

yang didapat, walaupun tingkatan pengetahuan merupakan

kategori yang paling rendah tetapi pengetahuan dapat

menjadi dasar dari proses kognitif karena tanpa mengingat,

maka peserta didik tidak dapat memiliki keterampilan

berpikir tingkat tinggi.

b. Pemahaman: peserta didik mampu memahami dan

menggunakan informasi yang dikomunikasikan. Contohnya

adalah : kemampuan translasi, kemampuan interpretasi, dan

kemampuan ekstrapolasi. Translasi atau menerjemahkan

adalah kemampuan mengubah simbol yang lain tanpa

mengubah maknanya. Interpretasi adalah kemampuan

menjelaskan makna yang terdapat dalam simbol verbal atau

nonverbal. Ekstrapolasi adalah kemampuan melihat

kecenderungan atau kelanjutan sebuah temuan.

c. Aplikasi: peserta didik dapat menerapkan konsep yang

sesuai pada suatu masalah atau situasi baru untuk

memecahkan masalah yang dihadapi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

18

d. Analisis: peserta didik mampu menguraikan informasi yang

diperoleh untuk menganalisis sebuah permasalahan

sehingga ditemukan solusi untuk masalah tersebut.

e. Sintesis: peserta didik dapat menghasilkan produk,

menggabungkan beberapa bagian dari pengalaman atau

bahan/informasi baru untuk menghasilkan sesuatu yang

baru.

f. Evaluasi: peserta didik memberikan penilaian tentang ide

atau informasi baru. Kemampuan evaluasi merupakan

kemampuan mengambil keputusan atau memberikan

pendapat berdasarkan penilaian menggunakan kriteria-

kriteria tertenu terhadap suatu situasi, pernyataan, ide, atau

informasi.

Setelah digunakan cukup lama untuk membuat

rancanan instruksional dalam dunia pendidikan, Anderson

dan Krathwohl (2000 dalam Sani, 2016: 104) menelaah

kembali Taksonomi Bloom dan melakukan revisi sebagai

berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

19

Tabel 2.2

Revisi Taksonomi Bloom

Tingkatan Taksonomi Bloom

(1956)

Anderson dan

Krathwohl (2000)

C1 Pengetahuan Mengingat

C2 Pemahaman Memahami

C3 Aplikasi Menerapkan

C4 Analisis Menganalisis

C5 Sintesis Mengevaluasi

C6 Evaluasi Berkreasi (sintesis)

3. Dimensi Proses Kognitif Berpikir Tingkat Tinggi

Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa

terdapat tiga dimensi kognitif pada taksonomi Bloom yang direvisi

oleh Anderson dan Krathwohl yang masuk sebagai indikator

keterampilan berpikir tingkat tinggi yakni: Menganalisis,

Mengevaluasi dan Mencipta, sedangkan ketiga proses kognitif dalam

ranah yang sama yakni keterampilan mengingat, memahami, dan

mengaplikasikan merupakan keterampilan berpikir yang berada pada

tingkat rendah. Dimensi proses kognitif Bloom sebagaimana yang

telah direvisi oleh Anderson dan Krathwoladalah sebagai berikut

(Kuswana, 2012: 115):

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

20

a. Mengingat Kembali (Recall)

Mengingat kembali artinya mendapatkan kembali atau

pengembalian pengetahuan relevan yang tersimpan dari memori

jangka panjang. Contoh kata kerja operasional yangdigunakan pada

level mengetahui yaitu menyebutkan, menjelaskan,

menggambarkan dan menunjukkan.

b. Memahami (Comprehension)

Memahami artinya mendeskripsikan susunan dalam artian

pesan pembelajaran, mencakup oral, tulisan dan komunikasi grafik.

Kata kerja operasional yang digunakan pada level memahami yaitu

memperkirakan, menjelaskan, mencirikan dan membandingkan.

c. Menerapkan (Aplication)

Menerapkan yaitu menggunakan prosedur dalam situasi yang

dihadapi. Contoh kata kerja operasional yang digunakan pada level

menerapkan yaitu menugaskan, mengurutkan, menentukan dan

menerapkan.

d. Menganalisis (Analyze)

Menganalisis yaitu memecahkan materi menjadi bagian-bagian

pokok dan menggambarkan bagaimana bagian-bagian tersebut,

dihubungkan satu sama lain maupun menjadi sebuah struktur

keseluruhan atau tujuan. Contoh kata kerja operasional yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

21

digunakan pada level menganalisis yaitu menganalisis,

memecahkan, menegaskan, menelaah dan mengaitkan.

e. Mengevaluasi (Evaluation)

Mengevaluasi yaitu melakukan evaluasi atau penilaian yang

didasarkan pada kriteria dan atau standar. Contoh kata kerja pada

level mengevaluasi yaitu membandingkan, menyimpulkan, menilai

dan mengkritik.

f. Mencipta (Creation)

Menempatkan bagian-bagian secara bersama-sama ke dalam

suatu ide, semuanya saling berhubungan untuk membuat hasil yang

baik. Contoh kata kerja operasional yang digunakan pada level

menciptakan yaitu mengatur, mengumpulkan, mengategorikan,

memadukan dan menyusun.

C. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

1. Pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Menurut Majid & Rochman (2014:61) rencana pelaksanaan

pembelajaran, adalah rencana yang dibuat untuk mencapai kompetensi

dasar yang telah ditetapkan, rencana pelaksanaan pembelajaran paling

luas mencakup satu kompetensi dasar atau beberapa indikator untuk

satu kali pertemuan atau lebih. Rencana pelaksanaan pembelajaran

adalah rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci dari

suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

22

Setiap guru di dalam satuan pendidikan wajib menyusun rencana

pelaksanaan pembelajaran. Pengembangan rencana pelaksanaan

pembelajaran dapat dilakukan pada setiap awal semester atau awal

tahun pelajaran, dengan maksud agar RPP telah tersedia terlebih

dahulu dalam setiap awal pelaksanaan pembelajaran. Pengembangan

RPP dapat dilakukan secara mandiri atau secara berkelompok.

Pengembangan RPP dilakukan oleh guru secara mandiri

dan/atau secara bersama-sama melalui Musyawarah Guru Mata

Pelajaran (MGMP) di dalam suatu sekolah tertentu, yang difasilitasi

dan disupervisi oleh kepala sekolah atau guru senior yang ditunjuk

oleh kepala sekolah. Pengembangan RPP selanjutnya dilakukan oleh

guru secara berkelompok melalui MGMP antarsekolah atau

antarwilayah yang dikoordinasikan dan disupervisi oleh pengawas

atau dinas pendidikan. Pengembangan RPP dilakukan dengan tujuan

agar guru dapat bertukar informasi dengan guru lain sehingga RPP

yang disusun diharapkan dapat menjadi pedoman atau acuan yang baik

dalam kegiatan pelaksanaan pembelajaran. Pengembangan RPP

dilakukan setelah guru mengamati siswa. Setiap perbedaan yang

dimilik siswa harus diperhatikan dengan baik oleh guru, agar RPP

yang disusun dapat menjadi pedoman dalam pelaksanaan kegiatan

pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

23

2. Prinsip-prinsip Pengembangan RPP

MenurutMajid&Rochman (2014: 261), berbagai prinsip dalam

mengembangkan atau menyusun RPP dapat dijelaskan sebagai

berikut:

a. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik

RPP harus disusun dengan memperhatikan perbedaan atau

karakteristik setiap siswa di dalam kelas. Perbedaan atau

karakteristik siswa dapat dilihat dari perbedaan jenis kelamin,

kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar,

kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya,

norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.

b. Mendorong partisipasi aktif peserta didik

Proses pembelajaran dirancang semaksimal mungkin agar

dapat melibatkan partisipasi aktif peserta didik dalam

mengembangkan motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi,

kemandirian, dan semangat belajar.

c. Mengembangkan budaya membaca dan menulis

Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan

kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan

berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan. Membaca dapat

menambah sumber informasi, tetapi tidak semua peserta didik

memiliki kemampuan mengingat yang diperoleh dari sekedar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

24

membaca, maka setelah membaca peserta didik seharusnya

menulis di buku atau catatan kecil agar apa yang ditulis dapat

diingat dalam jangka waktu yang lama.

d. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut

RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik

positif, penguatan, pengayaan, dan remedi. Setiap respon yang

diberikan siswa dalam kegiatan belajar mengajar harus direspon

secara positif oleh guru, guru tidak boleh menjatuhkan mental

siswa dengan memberikan pernyataan negatif.

e. Ketertkaitan dan keterpaduan

RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan

keterpaduan antara SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan

sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP

disusun RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran

tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar,

dan keragaman budaya.

f. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi

Perencanaan pembelajaran disusun dengan memperhatikan

perkembangan teknologi dan informasi untuk menunjang

pelaksanaan kegiatan pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

25

3. Komponen dan Langkah-langkah Pengembangan RPP

MenurutMajid&Rochman (2014: 262- 264), berbagai

komponen dan langkah-langkah pengembangan RPP dapat dijelaskan

sebagai berikut:

a. Mencantumkan identitas

Identitas merupakan hal pertama yang dicantumkan dalam

menyusun RPP. Hal yang harus ada dalam identitas adalah nama

sekolah, mata pelajaran, kelas/semester, standar kompetensi,

kompetensi dasar, indikator, dan alokasi waktu. Nama sekolah

adalah tempat dimana RPP itu akan dipraktikkan, misalkan SMA

Rajawali Jaya. Mata pelajaran adalah pelajaran yang harus

diajarkan dan dipelajari oleh guru dan siswa, misalkan mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Kelas/semester adalah

tingkatan atau jenjang peserta didik yang akan menerima pelajaran,

misalkan Kelas XI semester 2. Standar kompetensi adalah

deskripsi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus

dikuasai setelah siswa mempelajari mata pelajaran tertentu.

Kompetensi dasar adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap

yang harus dicapai oleh siswa yang menunjukkan bahwa siswa

menguasai standar kompetensi yang telah ditetapkan. Alokasi

waktu adalah jumlah jam pembelajaran yang sesuai dengan jumlah

Kompetensi Dasar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

26

b. Mencantumkan tujuan pembelajaran

Tujuan pelajaran memuat penguasaan kompetensi yang

ditargetkan atau yang harus dicapai oleh peserta didik. Tujuan

pembelajaran dirumuskan dengan mengacu pada rumusan yang

terdapat dalam indikator, maka dari itu jumlah rumusan tujuan

pembelajaran dapat sama atau lebih banyak dari pada indikator.

Alasan guru harus membuat tujuan pembelajaran adalah agar dapat

melakukan pemilihan materi, metode, dan urutan kegiatan agar

memiliki komitmen untuk menciptakan lingkungan belajar

sehingga dapat mencapai tujuan dan membantu guru dalam

pembuatan penilaian yang benar. Guru tidak akan tahu siswanya

telah mencapai sebuah tujuan jika guru belum menuliskan tujan

pembelajaran yang akan dicapai.

c. Mencantumkan materi pembelajaran

Materi pembelajaran adalah materi yang digunakan untuk

mencapai tujuan pembelajaran. Hal yang harus diketahui adalah

bahwa maeri dalam RPP merupakan pengembangan dari materi

pokok yang terdapat dalam silabus. Oleh karena itu, materi

pembelajaran dalam RPP harus dikembangkan secara terinci

bahkan jika perlu guru dapat mengembangkannya menjadi Buku

Siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

27

d. Mencantumkan model/metode pembelajaran

Penetapan model atau metode pembelajaran harus

memperhatikan seperti apa materi yang akan diajarkan. Tidak

semua model atau metode pembelajaran cocok untuk diterapkan di

semua materi pembelajaran. Selain memperhatikan materi yang

diajarkan, model atau metode pembelajaran juga harus

memperhatikan karakteristik siswa-siswa. Setiap peserta didik

mempunyai kemampuan menerima pelajaran yang berbeda, maka

model atau metode pembelajaran yang digunakan harus sesuai

dengan materi pembelajaran dan karakteristik peserta didik agar

kegiatan pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan

kondusif.

e. Mencantumkan langkah-langkah kegiatan pembalajaran

Langkah-langkah kegiatan pembelajaran harus dicantumkan

dalam RPP untuk menjadi pedoman pada saat guru melaksanakan

kegiatan pelaksanaan pembelajaran di kelas. Pada dasarnya,

langkah-langkah kegiatan pembelajaran memuat

pendahuluan/kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup,

dimana masing-masing disertai alokasi waktu yang dibutuhkan.

f. Mencantumkan media/alat/bahan/sumber belajar

Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang

terdapat dalam silabus. Apabila ketiga aspek ini dipenuhi maka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

28

penyusunan harus menyebutkan secara jelas: 1) media, 2)

alat/bahan, 3) sumber belajar yang digunakan. Oleh karena itu,

guru harus memahami secara benar pengertian ketiga aspek

tersebut.

g. Mencantumkan penilaian

Penilaian dijabarkan atas jenis/teknik penilaian, bentuk

instrumen dan instrumen yang digunakan untuk mengukur

ketercapaian indikator dan tujuan pembelajaran. Format penilaian

dapat disajikan dalam bentuk matriks horizontal maupun matriks

vertikal. Dalam format penilaian hendaknya mencantumkan

teknik/jenis, bentuk insrumen, kunci jawaban/rambu-rambu

jawaban untuk memudahkan proses penilaian.

4. Karakteristik RPP yang mengarah pada Keterampilan Berpikir

Tinggi

Desain RPP yang dikembangkan perlu memperhatikan

langkah-langkah sistematis yang harus dibuat oleh guru dengan

berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi. Menurut

Ariyana, Pudjiastuti, Bestary, & Zamroni (2018: 48-50), karakteristik

dalam menyusun langkah-langkah desain pembelajaran HOTS adalah

sebagai berikut:

a. Mencantumkan dan menganalisis kompetensi dasar yang sesuai

dengan Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

29

Dasar yang menjadi sasaran minimal yang akan dicapai sesuai

Kompetensi Dasar dengan format sebagai berikut:

Tabel 2.3

Format Pasangan KD pengetahuan dan keterampilan

Kompetensi Dasar

Pengetahuan

Kompetensi Dasar

Keterampilan

<Nomor KD><KD

Pengetahuan>

<Nomor KD><KD

Keterampilan>

b. Menentukan target yang akan dicapai sesuai dengan Kompetensi

Dasar dengan format sebagai berikut:

Tabel 2.4

Format Penetapan Target KD pengetahuan dan keterampilan

No Kompetensi Dasar Target KD

KD Pengetahuan

<KD Pengetahuan> <Target pengetahuan

yang diamanatkan oleh

KD>

KD Keterampilan

<KD Keterampilan> <Target keterampilan

yang diamanatkan oleh

KD>

c. Proyeksikan dalam sumbu simetri seperti pada Tabel 2.3

kombinasikan dengan pengetahuan dengan proses berpikir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

30

d. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dilakukan

dengan langkah sebagai berikut:

1) Memperhatikan dimensi proses kognitif dan dimensi

pengetahuan yang menjadi target dan harus dicapai peserta

didik.

2) Menentukan Kompetensi Dasar (KD) yang akan diturunkan

menjadi Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK).

3) Menggunakan Kata Kerja Operasional yang sesuai dengan

Indikator Pencapaian Kompetensi(IPK) agar konsep materi

dapat tersampaikan secara efektif.

4) Merumuskan IPK penunjang dan IPK kunci, sedangkan IPK

pengayaan dirumuskan apabila kompetesi minimal KD sudah

dipenuhi peserta didik.

e. Merumuskan tujuan pembelajaran, apakah peningkatan kognitif,

psikomotorik atau afektif. Perumusan tujuan pembelajaran harus

jelas menunjukkan kecapakan yang harus dimiliki peserta didik.

Tujuan pembelajaran mengisyaratkan bahwa ada beberapa karakter

kecakapan yang akan dikembangkan guru dalam pembelajaran.

Selain itu, tujuan pembelajaran juga bertujuan untuk menguatkan

pilar pendidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

31

f. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran berdasarkan model

pembelajaran:

1) Pahami KD yang dianalisis

2) Pahami IPK dan materi pembelajaran yang telah

dikembangkan

3) Pahami sintaks-sintaks yang ada pada model pembelajaran,

rumuskan kegiatan pembelajaran yang meliputi orientasi,

motivasi, dan apersepsi

4) Rumuskan kegiatan inti yang berdasarkan pada:

a) IPK

b) Karakteristik peserta didik

c) Pendekatan saintifik

d) 4C (Creativity, Critical Thingking, Communication,

Collaboration)

e) Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dan literasi

5) Rumuskan kegiatan penutup yang meliputi kegiatan refleksi

baik individual maupun kelompok

a) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil

pembelajaran

b) Melakukan kegiatan tindak lanjut

c) Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk

pertemuan berikutnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

32

d) Kegiatan penutup dapat diberikan penilaian akhir sesuai

KD yang bersangkutan

6) Tentukan sumber belajar berdasarkan kegiatan pembelajaran

7) Rumusan penilaian (formatif dan sumatif) untuk pembelajaran

yang mengacu pada IPK

D. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran

1. Pengertian Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran

Menurut Suprihatiningrum (2016:118), pelaksanaan

pembelajaran adalah proses dimana guru akan menunjukkan

kemampuan mengajar di kelas. Agar pelaksanaan pembelajaran dapat

berjalan dengan efektif dibutuhkan keterampilan-keterampilan guru

yang mampu secara akademik menguasai subjek yang akan diajarkan,

terutama dalam menggunakan metode dan media

pembelajaran.Menurut Bahri &Zain (2010: 1), pelaksanaan

pembelajaran adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif yang terjadi

antara guru dan siswa. Interaksi yang terjadi antara guru dengan siswa

dikarenakan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan diarahkan

untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum

pelaksanakan pembelajaran dimulai.

Menurut pendapat ahli tersebut pelaksanaan pembelajaran

dapat disimpulkan sebagai interaksi yang terjadi antara guru dengan

peserta didik yang membutuhkan keterampilan guru dalam mengajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

33

untuk mencapai sebuah tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum

pelaksanaan pembelajaran dimulai.

Menurut Majid & Rochman (2014: 264-266), kegiatan

pelaksanaan pembelajaran pada dasarnya meliputi kegiatan

pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Kegiatan

pelaksanaan pembelajaran saling berhubungan satu sama lain sehingga

tidak dapat dipisahkan. Sebelum melakukan kegiatan inti, guru harus

terlebih dahulu melakukan kegiatan pendahuluan untuk menyiapkan

peserta didik dalam mengikuti pelaksanaan pembelajaran. Setelah

melakukan kegiatan inti, kegiatan selanjutnya yang dilakukan oleh

guru adalah kegiatan penutupan. Kegiatan pelaksanaan pembelajaran

akan dijabarkan sebagai berikut:

a. Kegiatan Pendahuluan

Dalam kegiatan pendahuluan guru harus menyiapkan peserta

didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;

mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sudah

dipelajari dan terkait dengan materi yang akan dipelajari;

mengantarkan peserta didik kepada suatu permasalahan atau tugas

yang akan dilakukan untuk mempelajari suatu materi yang akan

dipelajari;menyampaikan garis besar cakupan materi dan

penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan peserta didik

untuk menyelesaikan permasalahan atau tugas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

34

b. Kegiatan Inti

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai

tujuan, yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,

menantang, memotivasi peserta didik untuk secara aktif menjadi

pencari informasi, serta memberikan ruang yang cukup bagi

prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat

dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Kegiatan inti menggunakan metode yang sesuai dengan

karakteristik peserta didik dan mata pelajaran yang meliputi

observasi, menanya, mengumpulkan informasi, asosiasi, dan

komunikasi.Dalam setiap kegiatan guru harus memperhatikan

kompetensi yang terkait dengan sikap seperti jujur, teliti,

kerjasama, toleransi, disiplin, taat aturan, dan menghargai pendapat

orang lain yang tercantum dalam silabus dan RPP.

1) Mengamati

Dalam kegiatan mengamati, guru membuka secara luas

dan bervariasi kesempatan peserta didik untuk melakukan

pengamatan melalui kegiatan : menyimak, melihat, mendengar,

dan membaca. Guru memfasilitasi kegiatan tersebut untuk

melakukan pengamatan terhadap objek/benda tertentu yang

berhubungan dengan materi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

35

2) Menanya

Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk

bertanya melalui apa yang sudah mereka lihat, dengar dan

amati. Guru perlu membimbing peserta didik untuk

mengajukan pertanyaan. Jika terdapat peserta didik yang

bertanya, berarti ada rasa ingin tahu yang timbul pada dirinya,

dan rasa ingin tahu tersebut dapat menjadi dasar untuk mencari

informasi yang lebih lanjut dan beragam dari sumber yang

ditentukan guru sampai yang ditentukan peserta didik, dari

sumber yang tunggal sampai sumber yang beragam.

3) Mengumpulkan dan Mengasosiasikan

Kegiatan selanjutnya dari bertanya adalah

mengumpulkan informasi. Kemudian berdasarkan informasi

yang diperoleh peserta didik, informasi tersebut dapat

digunakan untuk mengolah data dan mencari keterkaitan antara

informasi yang satu dengan yang lainnya.

4) Mengkomunikasikan Hasil

Kegiatan selanjutnya adalah menuliskan atau

menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari

informasi, mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil

tersebut disampaikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

36

hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta didik

tersebut.

c. Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru bersama siswa membuat

kesimpulan dan refleksi pembelajaran, melakukan penilaian,

memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran,

merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pelajaran

remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau

memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai

dengan hasil belajar peserta didik, dan menyampaikan rencana

pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

2. Prinsip Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran

Menurut Permendikbud No. 103 tahun 2014, kegiatan

pelaksanaan pembelajaran perlu adanya prinsip untuk mencapai apa

yang menjadi tujuan dalam kurikulum. Prinsip tersebut yaitu: peserta

didik difasilitasi untuk mencari tahu; peserta didik belajar dari

berbagai sumber belajar; proses pembelajaran menggunakan

pendekatan ilmiah;pembelajaran berbasis kompetensi;pembelajaran

terpadu;pembelajaran yang menekankan pada jawaban divergen yang

memiliki kebenaran multi dimensi;peningkatan keseimbangan,

kesinambungan, dan keterkaitan antara hard skills dan soft

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

37

skills;pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan

pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat.

Prinsip pelaksanaan pembelajaran juga menganut semboyan

dari Ki Hajar Dewantara yaitu pembelajaran yang menerapkan nilai-

nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo),

membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan

mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran

(tut wuri handayani); pembelajaran yang berlangsung di rumah, di

sekolah, dan di masyarakat;pemanfaatan teknologi informasi dan

komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas

pembelajaran;pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang

budaya peserta didik; dansuasana belajar menyenangkan dan

menantang.

3. Pembelajaran yang Berpusat pada Guru

a. Model pembelajaran langsung

1) Pengertian model pembelajaran langsung

Istilah model pengajaran langsung sering disebut juga

dengan model pengajaran aktif, training model, mastery

teaching, dan exolicit instruction.Menurut Trianto (2014: 97),

pengajaran langsung adalah pengajaran yang memerlukan

tindakan dan keputusan yang jelas dari guru selama

berlangsungnya perencanaan, pada saat kegiatan pelaksanaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

38

pembelajaran, dan pada saat melakukan penilaian. Jadi dapat

disimpulkan bahwa pengajaran langsung adalah suatu model

pengajaran yang berpusat pada guru.

2) Menurut Kardi & Nur ( dalam Trianto, 2014: 93), ciri-ciri

pembelajaran langsung adalah sebagai berikut:

a) Adanya tujuan pembelajaran dan pengaruh model

pembelajaran pada siswa termasuk prosedur penilaian

pembelajaran

b) Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan

pembelajaran

c) Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar yang diperlukan

agar kegiatan pembelajaran tertentu dapat berlangsung

sesuai rencana yang dibuat

3) Langkah-langkah pembelajaran model pengajaran langsung

Langkah-langkah pembelajaran model pengajaran

langsung pada dasarnya mengikuti pola pembelajaran secara

umum. Menurut Kardi dan Nur (dalam Trianto, 2014: 99-103),

langkah-langkah pengajaran langsung meliputi tahapan berikut

ini:

a) Menyampaikan tujuan dan menyiapkan siswa

Pada awal pembelajaran atau biasa disebut dengan

kegiatan pendahuluan, guru harus memaparkan tujuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

39

pembelajaran agar siswa tahu apa yang akan diperoleh

setelah pembelajaran selesai. Penyampaian tujuan

pembelajaran bertujuan agar siswa tertarik dalam mengikuti

pelajaran dan dapat berpartisipasi aktif dalam pelajaran.

Pengelolaan siswa juga sangat diperlukan pada awal

kegiatan pembelajaran agar pembelajaran dapat

dilaksanakan dengan kondusif.

b) Presentasi dan demonstrasi

Fase kedua pengajaran langsung adalah presentasi atau

demonstrasi pengetahuan dan keterampilan. Tujuan kegiatan

presentasi yang dilakukan oleh peserta didik selain untuk

menyampaikan informasi atau pendapat setelah berdikusi

adalah untuk melatih kepercayaan diri peserta didik. Kunci

untuk berhasil ialah mempresentasikan informasi sejelas

mungkin dan mengikuti langkah-langkah yang efektif.

c) Mencapai kejelasan

Penggunaan bahasa dalam penyampaian materi

merupakan hal yang sangat penting. Jika bahasa yang

digunakan dalam penyampaian materi merupakan bahasa

yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari maka siswa

akan sulit untuk menerima dan memahami apa yang

disampaikan oleh guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

40

d) Berlatih

Agar dapat mendemonstrasikan sesuatu dengan benar

diperlukan latihan yang intensif, dan memperhatikan

aspek-aspek penting dari keterampilan atau konsep yang

didemonstrasikan.

e) Memberikan latihan terbimbing

Salah satu tahap penting dalam pengajaran langsung

ialah cara guru mempersiapkan dan melaksanakan

“pelatihan terbimbing”.Menurut Kardi dan Nur (dalam

Trianto, 2014: 101), ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan oleh guru dalam menerapkan dan melakukan

pelatihan:

(1) Menguasai siswa melakukan latihan singkat dan

bermakna;

(2) Memberikan pelatihan pada siswa sampai benar-benar

menguasai konsep/keterampilan yang dipelajari;

(3) Hati-hati terhadap latihan yang berkelanjutan, pelatihan

yang dilakukan terus-menerus dalam waktu yang lama

dapat menimbulkan kejenuhan pada siswa;

(4) Memperhatikan tahap-tahap awal pelatihan, yang

mungkin saja siswa melakukan keterampilan yang

kurang benar atau bahkan salah tanpa didasari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

41

f) Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik

Tahap ini kadang-kadang disebut juga dengan tahap

resitasi, yaitu guru memberikan beberapa pertanyaan lisan

atau tertulis kepada siswa dan guru memberikan respon

terhadap siswa. Guru harus selalu memberikan respon

positif terhadap siswa, karena dengan respon positif dapat

memotivasi siswa untuk berkembang dalam hal

penyampaian pendapat, tidak malu dalam bertanya, dan

mau mencoba sesuatu yang belum pernah dilakukan

sebelumnya. Sebaliknya, jika guru memberikan respon

negatif terhadap siswa, maka siswa cenderung malas

bertanya, tidak percaya diri dalam menyampaikan

pendapat dan malas.

4. Pembelajaran yang Berpusat pada Siswa

a. Pembelajaran berbasis inkuiri

1) Pengertian pembelajaran berbasis inkuiri

Menurut Sanjaya (2006:193), pembelajaran berbasis

inkuiri menekankan pada proses mencari dan menemukan.

Materi pembelajaran tidak diberikan secara langsung kepada

siswa. Peran siswa dalam strategi ini adalah mencari dan

menemukan sendiri materi pelajaran, sedangkan guru berperan

sebagaifasilitator dan pembimbing siswa untuk belajar. Strategi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

42

pembelajaran berbasis inkuiri dipengaruhi oleh proses kognitif,

dimana ada proses berpikir dengan memanfaatkan segala

potensi yang dimiliki setiap individu secara optimal. Strategi

pembelajaran berbasis inkuiri merupakan belajar lebih dari

sekedar menghafal dan mengumpulkan ilmu pengetahuan,

strategi pembelajarn inkuiri menekankan pada proses

bagaimana pengetahuan yang diperoleh dapat bermakna bagi

siswa melalui keterampilan berpikir.

2) Ciri-ciri pembelajaran inkuiri

Menurut Mudlofir & Rusydiyah (2016: 67), ciri-ciri utama

strategi pembelajaran inkuiri adalah:

a) Strategi pembelajaran inkuiri menekankan pada aktivitas

peserta didik secara maksimal untuk mencari dan

menemukan hal baru.

b) Seluruh aktivitas yang dilakukan peserta didik diarahkan

untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari

sesuatu yang dipertanyakan.

c) Tujuan penggunaan strategi pembelajaran adalah

mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis,

kritis, logis dan analis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

43

3) Siklus dasar pembelajaran inkuiri

Menurut Freinet (dalam Sani, 2014:89),pengetahuan

akan diperoleh melalui pengalaman secara inkuiri dan tidak

cukup hanya mengamati, mendengarkan penjelasan, atau

melihat demonstrasi. Perolehan pemahaman dimulai dari

pengalaman dengan mengikuti siklus dasar proses inkuiri yang

dideskripsikan sebagai berikut:

Gambar 2.2

Siklus Dasar Pembelajaran Inkuiri

Pengalaman

Menyajikan masalah (mengajukan pertanyaan) ,

mendiskusikan ide, menganalisis pertanyaan

Pemahaman

Menjelaskan pendapat

baru, menerapkan,

mengevaluasi,

mengevaluasi, refleksi

Informasi

Memperoleh,

mengkritik,

menganalisis,

menginterpretasi,

Membangun Pengetahuan

Menyelesaikan masalah, mengonstruksi

pengetahuan, menjelaskan informasi baru,

mengintegrasikan ide baru,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

44

4) Aktivitas guru dan peserta didik dalam melaksanakan

pembelajaran inkuiri

Tabel 2.5

Aktivitas Guru dan Peserta Didik dalam Melaksanakan

Inkuiri (Sani, 2014: 91)

Perilaku Guru (Inkuiri) Perilaku Siswa (Inkuiri)

Mendorong berpikir,

bertanya, dan

berdiskusi

Melakukan

pengamatan,

mengumpulkan, dan

menginterpretasi

data

Memfasilitasi debat

dan diskusi

Merumuskan

hipotesis,

merancang, dan

melakukan

eksperimen untuk

menguji fenomena

Menyediakan beragam

cara melakukan

investigasi

Mengaiktkan

variabel bebas dan

terikat

Bertindak sebagai

teman dalam

penyelidikan

Menggunakan

kemampuan bernalar

(reasoning)

Membangkitkan minat

siswa untuk aktif

melakukan

penyelidikan dan

mencari informasi

baru

Menarik kesimpulan

berdasarkan data

Menjaga suasana

kondusif dalam

melaksanakan inkuiri

Mempertahankan

kesimpulan

berdasarkan data

Menekankan pada:

bagaimana memahami

bahan pelajaran, bukan

pada: apa yang harus

diketahui pelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

45

b. Pembelajaran berbasis discovery

1) Pengertian pembelajaran berbasis discovery

Pembelajaran discoverymenurut Majid (2014: 97)

adalah menemukan konsep melalui serangkaian data atau

informasi yang diperoleh melalui pengamatan atau percobaan.

Jadi discovery merupakan bagian dari proses pembelajaran

inkuiri.Menurut Hosnan (2014: 282),discovery learning adalah

suatu model untuk mengembangkan cara belajar aktif dengan

menemukan sendiri dan menyelediki sendiri, maka hasil yang

diperoleh dapat diingat untuk jangka panjang.Beradasarkan

pendapat para ahli tersebut pembelajaran discovery dapat

disimpulkan sebagai pembelajaran yang menekankan pada

kemandirian peserta didik untuk menemukan sesuatu yang

baru melalui pengamatan atau percobaan sehingga informasi

yang didapat dapat diingat untuk jangka waktu yang lama.

2) Tahapan pembelajaran discoverysecara umum menurut Sani

(2014: 99), adalah sebagai berikut:

a) Guru memaparkan topik yang akan dikaji, tujuan belajar,

motivasi, dan memberikan penjelasan ringkas.

b) Guru mengajukan permasalahan atau pertanyaan yang

terkait dengan topik yang dikaji.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

46

c) Kelompok merumuskan hipotesis dan merancang

percobaan atau mempelajari tahapan percobaan yang

dipaparkan oleh guru, LKS, atau buku.

d) Guru memfasilitasi kelompok dalam melaksanakan

percobaan/investigasi.

e) Kelompok melakukan percobaan atau pengamatan untuk

mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menguji

hipotesis.

f) Kelompok mengorganisasikan dan menganalisis data serta

membuat laporan hasil percobaan atau pengamatan.

g) Kelompok memaparkan hasil investigasi (percobaan atau

pengamatan) dan mengemukakan konsep yang ditemukan.

c. Pembelajaran berbasis masalah

1) Pengertian pembelajaran berbasis masalah

Menurut Majid & Rochman (2014: 153), pembelajaran

berbasis masalah adalah pembelajaran yang berpusat pada

masalah, peserta didik diberikan masalah yang berkaitan

dengan kehidupan nyata yang akan dibahas dalam diskusi

kelompok. Kegiatan dalam diskusi kelompok adalah mencari

solusi dari permasalahan yang diberikan oleh guru. Masalah

yang diberikan kepada peserta didik digunakan untuk

merangsang pada rasa ingin tahu pada pembelajaran yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

47

dimaksud. Masalah diberikan kepada peserta didik sebelum

peserta didik mempelajari konsep atau materi yang berkaitan

dengan masalah yang harus dipecahkan.

2) Ciri-ciri pembelajaran berbasis masalah

a) Belajar dimulai dengan suatu masalah dan masalah yang

diberikan berhubungan dengan dunia nyata peserta didik.

b) Mengorganisasikan pelajaran di seputar masalah, bukan di

seputar disiplin ilmu.

c) Memberikan tanggungjawab yang besar kepada peserta

didik, dan membentuk dan menjalankan secara langsung

proses belajar mereka sendiri.

d) Menuntut peserta didik untuk mendemostrasikan apa yang

telah dipelajari dalam bentuk kinerja.

3) Tahapan pembelajaran berbasis masalah

Menurut Sanjaya (2006: 215), tahapan-tahapan dalam

pembelajaran problem based learning yaitu: siswa menentukan

masalah yang akan dipecahkan; setelah menemukan masalah

maka langkah yang dilakukan oleh siswa adalah meninjau

masalah secara kritis dari berbagai sudut pandang; kemudian

langkah selanjutnya yaitu merumuskan berbagai kemungkinan

pemecahan sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki peserta

didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

48

Mengumpulkan data merupakan langkah selanjutnya

yang dilakukan oleh siswa untuk mencari dan mengumpulkan

informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah; lalu

siswa mengambil atau merumuskan kesimpulan sesuai dengan

penerimaan dan penolakan hipotesis yang diajukan dan

langkah terakhir yang dilakukan siswa adalah merumuskan

rekomendasi yang dapat dilakukan sesuai rumusan hasil

pengujian hipotesis dan rumusan kesimpulan.

d. Pembelajaran berbasis proyek

1) Pengertian pembelajaran berbasis proyek

Menurut Majid & Rochman (2014: 162-163),

pembelajaran berbasis proyek atau project based learning

adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek atau

kegiatan sebagai inti pembelajaran. Peserta didik melakukan

eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk

menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Pembelajaran

berbasis proyek merupakan model belajar yang menggunakan

masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan

mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan

pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata. Pembelajaran

berbasis proyek dirancang untuk digunakan pada permasalahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

49

kompleks yang diperlukan peserta didik dalam melakukan

investigasi dan memahaminya.

2) Karakteristik pembelajaran berbasis proyek

Menurut Hosnan (2014: 321-322), pembelajaran berbasis

proyek memiliki karakteristik sebagai berikut:

a) Siswa mengambil keputusan sendiri dalam kerangka kerja

yang telah ditentukan bersama sebelumnya.

b) Siswa berusaha merancang sebuah masalah atau tantangan

yang tidak meiliki satu jawaban pasti.

c) Siswa ikut merancang proses yang akan ditempuh dalam

mencari solusi.

d) Siswa didorong untuk berpikir kritis, memecahkan

masalah, berkolaborasi, serta mencoba berbagai macam

bentuk komunikasi.

e) Siswa bertanggung jawab mencari dan mengolah sendiri

informasi yang mereka kumpulkan.

3) Tahapan pembelajaran berbasis proyek

Menurut Majid & Rochman (2014: 168-169), tahapan

pembelajaran berbasis proyek adalah sebagai berikut:

a) Penentuan pertanyaan mendasar

Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu

pertanyaan yang memberikan penugasan bagi peserta didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

50

dalam melakukan suatu aktivitas. Topik yang diambil agar

siswa mengajukan pertanayaan adalah topik yang sesuai

dengan realitas dunia nyata disekitar kehidupan peserta

didik. Guru harus memberikan topik yang relevan dengan

peserta didik agar topik tersebut mampu dipahami. Topik

yang relevan maksudnya adalah topik yang pernah dialami

atau sesuai dengan pengalaman peserta didik secara umum.

b) Mendesain perencanaan proyek

Perencanaan dilakukan secara bersama-sama antara

guru dengan siswa agar siswa merasa bahwa proyek yang

akan dilakukan adalah proyek miliknya bukan sekedar

proyek atau tugas yang diberikan oleh guru. Perencanaan

proyek berisi tentang aturan main atau aturan yang harus

dipatuhi dalam pembuatan proyek, pemilihan aktivitas

yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan

esensial, serta mengetahui alat dan bahan yang dapat

diakses untuk membantu penyelesaian proyek.

c) Menyusun jadwal

Guru dan peserta didik membuat jadwal aktivitas dalam

menyelesaikan proyek berdasarkan keputusanyang telah

disepakati bersama. Jadwal yang dibuat dalam

menyelesaikan proyek merupakan jadwal yang telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

51

disepakati bersama yang berarti jadwal tersebut tidak

menganggu aktivitas yang dilakukan oleh guru dan siswa di

luar jam pembuatan dan penyelesaian proyek. Proyek yang

dikerjakan dapat dimulai dan diselesaikan dengan waktu

yang tepat. Aktivitas pada tahap ini antara lain: membuat

timeline untuk menyelesaikan proyek; membuat deadline

penyelesaian proyek; membawa peserta didik agar

merencanakan cara yang baru; membimbing peserta didik

ketika mereka mengalami kesulitan dalam membuat cara

untuk penyelesaian proyek; dan meminta peserta didik

untuk membuat penjelasan atau alasan tentang cara yang

dipilih dalam penyelesaian proyek.

d) Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek

Tugas selanjutnya adalah tugas yang dilakukan oleh

guru. Guru harus mengawasi atau memonitor pengerjaan

proyek yang dilakukan oleh peserta didik. Penyelesaian

proyek perlu dimonitor oleh guru agar proyek dapat selesai

sesuai dengan waktu yang sudah ditetapkan. Monitoring

dilakukan dengan cara memfasilitasi peserta didik pada

setiap proses pengerjaan proyek. Agar mempermudah

proses monitoring, maka guru dapat membuat rubrik yang

dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

52

e) Menguji hasil

Penilaian dilakukan untuk membantu guru dalam

mengukur ketercapaian siswa dalam mengerjakan proyek.

Penilaian yang dilakukan oleh guru berperan dalam

mengevaluasi kemajuan masing-masing peserta didik

dalam mengerjakan proyek. Penilaiaan yang dilakukan oleh

guru seharusnya dapat memberikan umpan balik tentang

pemahaman yang sudah dicapai peserta didik. Peran

penilaian dapat membantu guru dalam menyusun strategi

pembelajaran selanjutnya.

f) Mengevaluasi pengalaman

Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan peserta

didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil

proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan

baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini

peserta didik diminta untuk mengungkapkan perasaan dan

pengalamannya selama menyelesaikan proyek. Guru dan

peserta didik mengembangkan diskusi dalam rangka

memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran, sehingga

pada akhirnya ditemukan suatu temuan untuk menjawab

permasalahan yang diajukan pada tahap pertama

pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

53

4) Peran guru dan peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran

berbasis proyek

Guru dan peserta didik menjalankan perannya masing-

masing dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek.

Menurut Majid & Rochman (2014: 169- 170),peran guru dan

peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek

adalah sebagai berikut:

Tabel 2.6

Peran Guru dan Peserta Didik dalam Pelaksanakan

Pembelajaran Berbasis Proyek

Peran Guru Peran Siswa

Merencanakan dan

mendesain

pembelajaran;

Menggunakan

kemampuan bertanya

dan berpikir;

Membuat strategi

pembelajaran;

Melakukan riset

sederhana;

Membayangkan

interaksi yang akan

terjadi antara guru dan

siswa;

Mempelajari ide dan

konsep baru;

Mencari keunikan

siswa;

Belajar mengatur

waktu dengan baik;

Menilai siswa dengan

cara transaparan dan

menilai dengan

berbagai macam

penilaian;

Melakukan kegiatan

belajar

sendiri/kelompok;

Membuat portofolio

pekerjaan siswa.

Mengaplikasikan hasil

belajar lewat tindakan;

Melakukan interaksi

sosial (wawancara,

survey, observasi).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

54

Menurut Wiyani (2014: 167), karakteristik pembelajaran yang

berpusat pada peserta didik dapat digambarkan dengan

membedakannya dengan pembelajaran yang berpusat pada guru pada

tabel 2.7.

Tabel 2.7

Perbedaan Pembelajaran Berpusat pada Guru dengan

Pembelajaran Bepusat pada Siswa

No. Teacher Centered Student Learning

1. Guru menjadi satu-satunya

sumber belajar.

Guru berperan sebagai

fasilitator dalam kegiatan

pembelajaran.

2. Jalannya proses

pembelajaran didominasi

oleh guru.

Jalannya proses pembelajaran

didominasi oleh peserta didik.

3. Guru menjadi subjek dan

peserta didik menjadi

objeknya.

Guru dan peserta didik menjadi

subjek dalam proses

pembelajaran, sedangkan

objeknya adalah masalah yang

terkait dengan materi

pembelajaran dan kompetensi

yang hendak dicapai.

4. Model pembelajaran yang

digunakan adalah model

pendidikan gaya bank,

yaitu menanamkan

pengetahuan kepada

peserta didik sebanyak-

banyaknya.

Model pembelajaran yang

digunakan adalah model

pembelajaran kontekstual.

5. Guru menghendaki agar

peserta didiknya

menguasai materi

pembelajaran.

Guru menghendaki agar

peserta didik menguasai atau

mencapai berbagai kompetensi

sebagai rumusan dari tujuan

pembelajaran.

6. Guru cenderung

menyampaikan materi

pembelajaran dengan

strategi ceramah sehingga

Guru menyampaikan materi

pembelajaran dengan berbagai

strategi pembelajaran aktif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

55

No. Teacher Centered Student Learning

peserta didik cenderung

pasif.

5. Karakteristik Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran yang

Mengarah pada Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi

Menurut Sani (2019: 62), kegiatan pelaksanaan pembelajaran

yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi memiliki

karakteristik sebagai berikut:

a. Aktif dalam berpikir

Pembelajaran yang mengarah pada kerampilan berpikir tingkat

tinggi harus membuat siswa aktif dalam mengikuti proses

pembalajaran. Peran guru dalam pembelajaran yang mengarah

pada keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah sebagai fasilitator

untuk memberi kemudahan bagi siswa dalam berpikir. Guru

disarankan untuk lebih banyak memberikan kesempatan bagi siswa

untuk mencari dan menemukan sendiri apa yang akan

dipelajarinya. Upaya yang dapat dilakukan oleh guru dalam

meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir tingkat tinggi

adalah dengan cara mempersiapkan tugas-tugas atau soal yang

dapat membuat siswa berpikir kreatif, kritis, dan menyelesaikan

masalah. Siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

56

kemampuan berpikirnya sehingga menguasai keterampilan

berpikir tingkat tinggi.

b. Memformulasikan masalah

Pembelajaran yang membuat siswa harus memformulasikan

masalah merupakan pembelajaran yang mengarah pada

keterampilan berpikir tingkat tinggi. Siswa harus dapat

merumuskan masalah atas masalah yang dihadapi. Perumusan

masalah dilakukan untuk memudahkan siswa dalam memahami

masalah dan mencari solusi untuk pemecahan masalah tersebut.

c. Mengkaji permasalahan kompleks

Permasalahan yang dikaji dalam pembelajaran yang mengarah

pada keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah permasalahan

yang tidak dapat diselesaikan hanya dengan mengingat atau

menerapkan strategi yang telah diketahui secara umum. Pada

umumnya permasalahan tersebut dapat ditemukan dalam

kehidupan sehari-hari (konstektual) yang mencakup berbagai

bidang ilmu. Penyelesaian masalah yang kompleks membutuhkan

kreativitas dan kemampuan berpikir kritis. Siswa yang tidak

memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi akan mengalami

kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan konstektual yang

terkait dengan berbagai bidang ilmu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

57

d. Berpikir divergen dan mengembangkan ide

Pengembangan kreativitas sangat membutuhkan kemampuan

berpikir divergen. Melatih siswa untuk berpikir divergen akan

mengembangkan kemampuan mereka dalam mengajukan beberapa

ide yang berbeda. Pengembangan ide-ide kreatif sangat terkait

dengan kemampuan berpikir divergen.

e. Mencari informasi dari beberapa sumber

Belajar dengan mencari berbagai sumber belajar dapat melihat

perbedaan karakteristik siswa dalam gaya belajar, kebutuhan,

minat, keingintahuan, dan pengetahuan awal masing-masing siswa.

Mencari informasi berbagai sumber belajar dapat mendorong

siswa untuk bertanggungjawab dan melatih kemandirian belajar.

Pembelajaran dengan menugaskan siswa mencari berabagai

sumber belajar dapat dilakukan di kelas maupun di luar kelas

melalui penugasan. Setelah siswa mencari berbagai sumber belajar,

siswa dilatih untuk membuat pertanyaan-pertanyaan yang akan

dicari informasinya atau solusinya dari berbagai sumber yang

berbeda.

f. Berpikir ktitis dan menyelesaikan masalah secara kreatif

Aktivitas belajar dengan melatih siswa untuk berpikir kritis

akan berguna bagi siswa ketika mengevaluasi ide baru, memilih

yang terbaik, dan melakukan perubahan yang diperlukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

58

Pembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat

tinggi harus memberikan kesempatan pada siswa untuk terbiasa

berpikir kritis dalam menghadapi suatu persoalan atau ketika

menerima informasi.

g. Berpikir analitik, evaluatif, dan membuat keputusan

Aktivitas belajar membuat keputusan dapat dilihat ketika siswa

diminta memilih suatu cara di antara beberapa cara alternatif yang

tersedia. Siswa dilatih oleh guru dalam membuat keputusan

analitik, yakni dengan mempertimbangkan kelemahan dan

kelebihan dari masing-masing solusi alternatif yang akan dipilih.

Kelemahan dan kelebihan dari masing-masing solusi alternatif

dapat ditulis pada Lembar Kerja Siswa (LKS).

E. Pelaksanaan Penilaian

1. Pengertian penilaian

Menurut Sani (2016:15), penilaian adalah upaya sistematik

dan simetik yang dilakukan melalui pengumpulan data atau informasi

yang sahih (valid) dan reliabel, dan selanjutnya data atau informasi

tersebut diolah sebagai upaya melakukan pertimbangan untuk

pengambilan kebijakan suatu program pendidikan. Pada umumnya

guru melakukan penilaian kelas terkait dengan kegiatan pembelajaran

yang telah dilakukan. Guru yang profesional memanfaatkan penilaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

59

proses dan hasil belajar untuk memperbaiki perencanaan pembelajaran

dan pelaksanaan pembelajaran.

Penilaian menurut Muslich (2011: 2), adalah proses

assessmentmencakup sejumlah bukti-bukti yang menunjukkan

pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian dilaksanakan secara

berkesinambungan. Penilaian bisa dilakukan dengan berbagai cara

seperti pengumpulan tugas peserta didik (portofolio), hasil karya

(product), penugasan (project), kinerja (performance), dan tes tertulis

(paper and pencil). Guru menilai kompetensi dan hasil belajar peserta

didik berdasrkan tingkat pencapaian prestasi peserta didik.

Berdasarkan pendapat ahli tersebut penilaian dapat

disimpulkan sebagai upaya untuk melihat sejauh mana peserta didik

dapat memahami materi yang dipelajari. Penilaian juga merupakan

suatu upaya untuk menentukan strategi apa yang harus digunakan

dalam pembelajaran selanjutnya setelah mengetahui hasil belajar

siswa. Penilaian dilakukan secara berkesinambungan dengan

menggunakan berbagai cara. Penilaian yang dilakukan oleh guru tidak

hanya berasal dari penilaian hasil ujian saja, namun penilaian dapat

berasal dari sikap siswa dalam kegiatan pelaksanaan pembelajaran.

2. Penilaian Kurikulum 2013

Standar penilaian pendidikan kurikulum 2013 mengacu pada

Permendikbud no. 66 tahun 2013 tentang standar penilaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

60

pendidikan, yaitu kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan

instrument penilaian hasil belajar peserta didik.Penilaian dalam

kurikulum 2013 lebih ditekankan pada penilaian autentik. Istilah

autentik merupakan sinonim dari asli, nyata, valid, atau reliabel.

Penilaian autentik menurut menurut Sunarti& Rahmawati(2014: 3),

adalah penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai

masukan, proses dan hasil pembelajaran. Bila pada kurikulum KTSP,

penilaian lebih ditekankan pada aspek kognitif yang menjadikan tes

sebagai cara penilaian yang dominan, maka kurikulum 2013

menekankan pada aspek kognitif, afektif, psikomotorik secara

proporsional sesuai dengan karakteristik peserta didik dan jenjangnya

yang sistem penilaiannya berdasarkan tes dan portofolio yang saling

melengkapi.

Menurut Majid (2014: 56), istilah penilaian autentik sering

dijajarkan pengertiannya dengan performance assessment, alternative

assessment, direct assessment, danrealistic assessment. Penilaian

autentik adalah penilaian berbasis kinerja, karena dalam penilaian ini

secara langsung mengukur performance siswa dalam hal-hal tertentu

misalkan siswa diminta untuk melakukan tugas-tugas yang berkaitan

dengan kehidupan sehari-hari. Penilaian autentik dikatakan penilaian

alternatif karena dapat difungsikan sebagai alternatif untuk

menggantikan penilaian tradisional. Penilaian autentik dikatakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

61

penilaian karena memerikan lebih banyak bukti langsung dari aplikasi

bermakna pengetahuan keterampilan. Penilaian autentik juga

dikatakan sebagai realistis assessment atau berhubungan dengan

penerapan dalam kehidupan nyata.

Berdasarkan pendapat ahli tersebut, penilaian kurikulum 2013

dapat disimpulkan sebagai penilaian yang dilakukan secara

berkesinambungan yang menekankan pada aspek kognitif, afektif, dan

psikomotorik dimana sistem penilaiannya berdasarkan tes dan

portofolio yang berkaitan dengan kehidupan nyata. Guru harus

memahami tujuan yang akan dicapai oleh siswa, dalam penyusunan

penialain autentik. Penilaian autentik menuntut siswa untuk

menggunakan kompetensi atau mengkombinasikan pengetahuan,

kemampuan, dan sikap dalam kriteria situasi kehidupan profesional.

Penilaian autentik berfokus pada tujuan, membangun kerja sama dan

menanamkan tingkat berpikir yang lebih tinggi.

3. Karakteristik penilaian kurikulum 2013

Menurut Sunarti& Rahmawati (2014: 4-5), penilaian kurikulum

2013 memiiliki beberapa karakteristik, yaitu:

a. Belajar tuntas

Peserta didik harus mengerjakan pekerjaan yang diberikan oleh

guru secara tuntas sebelum mengerjakan pekerjaan yang

berikutnya. Peserta didik yang memiliki kemampuan berpikir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

62

rendah akan diberikan waktu yang lebih lama untuk mengerjakan

pekerjaan yang diberikan oleh guru.Peserta didik yang belum

mencapai ketuntasan belajar yang telah ditentukan perlu diberi

kesempatan untuk remedi dan tidak diperbolehkan melanjutkan

pembelajaran kompetensi selanjutnya sebelum kompetensi tersebut

tuntas. Dalam belajar tuntas peserta didik diharapkan mencapai

kriteria ketuntasan yang ditentukan. Kriteria ketuntasan dijadikan

acuan oleh guru untuk mengetahui kompetensi yang belum dikuasi

peserta didik.

b. Penialain autentik

Penilaian autentik dapat dikelompokkan menjadi:

1) Memandang penilaian dan pembelajaran merupakan dua hal

yang saling berkaitan.

2) Mencerminkan dunia nyata.

3) Menggunakan berbagai cara dan kriteria penilaian.

4) Holistik (kompetensi utuh merefleksikan pengetahuan,

keterampilan, dan sikap).

5) Penilaian autentik tidak hanya mengukur hal yang diketahui

oleh peserta didik, tetapi lebih menekankan mengukur hal yang

dapat dilakukan oleh peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

63

c. Penilaian berkesinambungan

Penilaian dilakukan secara terus menerus selama pembelajaran

berlangsung. Penilaian dilakukan untuk mengetahui perkembangan

peserta didik, memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil

terus-menerus dalam bentuk penilaian proses dan berbagai jenis

ulangan berkelanjutan. Contohnya adalah ulangan harian, ulangan

tengah semester, dan ulangan akhir semester.

d. Menggunakan teknik penilaian yang bervariasi

1) Tes tertulis

Menurut Majid (2014: 68), tes tertulis terdiri dari

memilih atau menyuplai jawaban dan uraian. Memilih jawaban

terdiri dari pilihan ganda, pilihan benar-salah, ya-tidak,

menjodohkan dan sebab akibat. Menyuplai jawaban terdiri dari

isian atau melengkapi jawaban singkat dan uraian. Dari

berbagai alat penilaian tertulis, tes memilih jawaban benar-

salah, isian singkat, dan menjodohkan merupakan alat yang

hanya menilai kemampuan berpikir tingkat rendah, yaitu

kemampuan mengingat (pengetahuan). Tes tertulis bentuk

uraian adalah alat penilain yang menuntut peserta didik untuk

mengingat, memahami, dan mengorganisasikan gagasannya

atau hal-hal yang sudah dipelajari, dengan cara mengemukakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

64

atau mengekspresikan gagasan tersebut dalam bentuk uraian

tertulis dengan menggunakan kata-katanya sendiri.

2) Portofolio

Portofolio merupakan kumpulan pekerjaan siswa

(tugas-tugas) dalam periode waktu tertentu yang dapat

memberikan informasi penilaian. Kegiatan penilaian portofolio

fokus pada pemecahan masalah, berpikir dan pemahaman,

menulis, komunikasi, dan pandangan siswa sendiri terhadap

dirinya sebagai pelajar. Tugas yang diberikan kepada siswa

dalam penilaian portofolio adalah tugas dalam konteks

kehidupan sehari-hari.

3) Unjuk kerja

Penilaian autentik sebisa mungkin melibatkan

partisipasi peserta didik khususnya dalam proses dan aspek-

aspek yang akan dinilai. Guru dapat melakukannya dengan

meminta peserta didik menyebutkan unsur-unsur proyek atau

tugas yang akan mereka gunakan untuk menetukkan kriteria

penyelesaiannya. Dengan menggunakan informasi ini, guru

dapat memberikan umpan balik terhadap kinerja peserta didik.

4) Proyek

Menurut Majid (2014: 63), penilaian proyek merupakan

salah satu bentuk penilaian autentik yang berupa pemberian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

65

tugas kepada siswa secara berkelompok. Kegiatan ini

merupakan cara untuk mencapai tujuan akademik dengan

mengakomodasikan berbagai kegiatan gaya belajar, minat,

serta bakat dari masing-masing siswa. Tugas proyek akademik

yang diberikan adalah tugas yang terkait dengan konteks

kehidupan nyata. Oleh karena itu, tugas dengan proyek dapat

meningkatkan partisipasi aktif siswa.

e. Berdasarkan acuan kriteria

Penilaian berdasarkan acuan kriteria maksudnyapenilaian harus

didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan.

Kemampuan peserta didik tidak dibandingkan terhadap

kelompoknya, tetapi dibandingkan terhadap kriteria yang

ditetapkan, misalnya ketuntasan belajar minimal (KKM).Menurut

Majid (2014: 150), Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

ditentukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) KKM ditentukan oleh Satuan Pendidikan dengan

mempertimbangkan karakteristik kompetensi dasar dan

karakteristik peserta didik.

2) KKM tidak dicantumkan dalam buku pencapaian kompetensi,

melainkan dicantumkan pada buku penilaian guru.

3) Peserta didik yang nilainya sudah mencapai atau melampaui

KKM, diberi program pengayaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

66

4. Fungsi penilaian

Menurut Diknas (2006 dalam Majid, 2014: 44), penilaian

memiliki fungsi sebagai berikut:

a. Jika tujuan pembelajaran adalah pencapaian kompetensi inti

maupun kompetensi dasar, maka penilaian kelas ini dapat

menggambarkan sejauh mana seorang peserta didik telah menguasai

suatu kompetensi.

b. Penilaian berbasis kelas dapat berfungsi sebagai landasan

pelaksanaan evaluasi hasil belajar peserta didik dalam rangka

membantu peserta didik memahami dirinya, membuat keputusan

tentang langkah berikutnya baik untuk memilih program,

pengembangan kepribadian maupun untuk penjurusan, dalam hal

ini terkait erat dengan peran guru sebagai pendidik sekaligus

pembimbing.

c. Sejalan dengan tujuan penilaian yang telah dikemukakan di atas

maka salah satu fungsi penilaian berbasis kelas ini adalah

menemukan kesulitan belajar dan kemungkinan prestasi yang bisa

dikembangkan peserta didik dan sebagai alat diagnosis yang

membantu pendidik menemukan apakah seorang siswa perlu

mengikuti remedial atau justru memerlukan program pengayaan.

d. Penilaian juga berfungsi sebagai upaya pendidik untuk dapat

menemukan kelemahan dalam proses pembelajaran yang telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

67

dilakukan ataupun yang sedang berlangsung. Temuan ini

selanjutnya dapat digunakan sebagai dasar penentuan langkah

perbaikan proses pembelajaran berukutnya, untuk peningkatan

capaian hasil belajar siswa.

5. Karakteristik soal HOTS

Menurut Widana (2017: 3-6), karakteristik soal-soal HOTSsangat

direkomendasikan untuk digunakan pada berbagai bentuk penilaian

kelas. Berikut adalah karakteristik soal-soal HOTS:

a. Mengukur Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

Kemampuan berpikir tingkat tinggi termasuk kemampuan

untuk memecahkan masalah (problem solving), keterampilan

berpikir kritis (critical thinking), berpikir kreatif (creative

thinking), kemampuan berargumen (reasoning) dan kemampuan

mengambil keputusan (desicion making). Kemampuan berpikir

tingkat tinggi merupakansalah satu kompetensi penting dalam

dunia modern, sehingga wajib dimiliki oleh setiap peserta didik.

Kreativitas menyelesaikan permasalahan dalam HOTS,

terdiri atas (1) kemampuan menyelesaikan permasalahan yang

tidak familiar, (2) kemampuan mengevaluasi strategi yang

digunakan untuk menyelesaikan masalah dari berbagai sudut

pandang yang berbeda, (3) menemukan model-model penyelesaian

baru yang berbeda dengan cara-cara sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

68

b. Berbasis Permasalahan Kontekstual

Soal-soal HOTS merupakan assessment yang berbasis

situasi nyata dalam kehidupan sehar-hari, dimana peserta didik

diharapkan dapat menerapkan konsep-konsep pembelajaran di

kelas untuk menyelesaikan masalah. Karakteristik

assessmentkontekstual sebagai berikut (1) relating yaituassessment

terkait langsung dengan konteks pengalaman kehidupan nyata, (2)

experencing yaituassessmentyang ditentukan kepada penggalian

(exploration), penemuan (discovery) dan penciptaan (creation), (3)

applying yaituassessment yang menuntut kemampuan peserta didik

untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di dalam

kelas untuk menyelesaikan masalah-masalah nyata, (4)

communicating yaitu assessment yang menuntut kemampuan

peserta didik untuk mampu mengomunikasikan kesimpulan model

pada kesimpulan konteks masalah, (5) transfering yaitu

assessmentyang menuntut kemampuan peserta didik untuk

mentransformasi konsep-konsep pengetahuan dalam kelas ke

dalam situasi atau konteks baru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

69

c. Membangun Bentuk Soal Beragam

Bentuk soal yang dapat digunakan untuk menulis butir soal

HOTS sebagai berikut.

1) Pilihan ganda

Pada umumnya soal-soal HOTS menggunakan stimulus

yang bersumber pada situasi nyata. Soal pilihan ganda terdiri

dari pokok soal (sistem) dan pilihan jawaban (option). Pilihan

jawaban terdiri atas jawaban dan pengecoh (distractor).

2) Pilihan ganda kompleks (benar/salah, atau ya/tidak)

Soal bentuk pilihan ganda kompleks bertujuan untuk

menguji pemahaman peserta didik terhadap suatu masalah

secara komperhensif yang terkait antara pernyataan satu dengan

yang lainnya. Sebagaimana soal pilihan ganda biasa, soal-soal

HOTS yang berbentuk pilihan ganda kompleks juga memuat

stimulus yang bersumber pada situasi kontekstual.

3) Isian singkatan atau melengkapi

Soal isian singkatan atau melengkapi adalah soal yang

menuntut peserta tes untuk mengisi jawaban singkat dengan

cara mengisi kata, frase, angka atau simbol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

70

4) Jawaban singkat atau pendek

Soal dengan bentuk jawaban singkat atau pendek adalah

soal yang jawabannya berupa kata, kalimat pendek, atau frase

terhadap suatu pertanyaan.

5) Uraian

Soal bentuk uraian adalah suatu soal yang jawabannya

menuntut peserta didik untuk mengorganisasikan gagasan atau

hal-hal yang telah dipelajarinya dengan cara mengemukakan

atau mengekspresikan gagasan tersebut menggunakan

kalimatnya sendiri dalam bentuk tertulis.

F. Hasil Penelitian yang Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Hilaria Mitri dengan judul penelitian

“ANALISIS PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERPIKIR

TINGKAT TINGGI PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI

SMA NEGERI 8 YOGYAKARTA 2016’’.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah SMA

NEGERI 8 YOGYAKARTA sebagai salah satu sekolah favorit di

Yogyakarta dan sekolah yang meraih nilai tertinggi pelajaran ekonomi

pada Ujian Nasional sudah menerapkan atau belum menerapkan

kemampuan berpikir tingkat tinggi. Peneliti menganalisis desain

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Kegiatan Pelaksanaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

71

Pembelajaran dan Pelaksanaan Penilaian Kelas (assessment) untuk

mengetahui apakah desain tersebut sudah menerapkan kemampuan

berpikir tingkat tinggi pada siswa. Peneliti meneliti dua guru mata

pelajaran ekonomi dan 80 siswa. Dari hasil analisis Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh kedua guru,

ditemukan bahwa kedua guru mata pelajaran ekonomi belum mampu

membuat desain RPP yang memuat indikator keterampilan berpikir

tingkat tinggi. Hal ini dapat dilihat dari kata kerja yang digunakan pada

komponen RPP seperti memahami, mendeskripsikan dan menjelaskan.

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan pada kedua guru,

ditemukan bahwa kedua guru mata pelajaran ekonomi melaksanakan

kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP namun belum mampu

melaksanakan kegiatan pembelajaran yang mengarah pada indikator

keterampilan berpikir tingkat tinggi yang dilihat dari kegiatan diskusi

dan tanya jawab yang hanya memuat pertanyaan-pertanyaan sederhana

dalam buku paket dan LKS. Hasil analisis yang dilakukan terhadap

soal UTS yang dibuat oleh kedua guru mata pelajaran ekonomi belum

mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi. Hal ini terlihat

dari kata kerja yang digunakan dalam soal ujian yang meminta siswa

untuk menyebutkan definisi dan memberikan contoh.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai tertinggi Ujian

Nasional (UN) yang diraih siswa pada mata pelajaran ekonomi di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

72

SMA N 8 Yogyakarta belum menunjukkan bahwa siswa memiliki

keterampilan berpikir tingkat tinggi.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Achmad Fanani dengan judul

“PEGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS HOTS (HIGHER

ORDER THINKING SKILL) DI SEKOLAH DASAR KELAS V”.

Penelitian ini menggunakan model prototipe pengembangan

pembelajaran dengan mengacu pada model pengembangan Dick dan

Carey. Kualitas hasil pengemabangan perangkat pembelajaran hasil

validasi perangkat oleh validator menunjukkan nilai total rerata 3.86

dengan kategori baik. Hasil respon dosen dan guru terhadap hasil

pengembangan pembelajaran masing-masing menyatakan setuju

dengan rerata persentase 73.8 % (kategori baik) dan 87.8 % (kategori

sangat baik). Hasil uji coba terbatas menunjukkan pengembangan

mampu menghasilkan ketuntasan capaian belajar (91 %) pada

pembelajaran 1 subtema 3 Manusia dan Peristiwa Alam Tema

Peristiwa dalam Kehidupan Kelas V SD.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Sangsang Lusiana Supriyanti dengan

judul “ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI

PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS V (STUDI KASUS DI

SALAH SATU SD SWASTA DI KABUPATEN SLEMAN

YOGYAKARTA)”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

73

Peneitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sejauh mana

Perencanaan Pembelajaran Berpikir Tingkat Tinggi di salah satu SD

Swasta di Kabupaten Sleman Yogykarta kelas V; untuk

mendeskripsikan sejauh mana penerapan keterampilan perpikir tingkat

tinggi dalam Pelaksanaan Pembelajaran Tinggi di salah satu SD

Swasta di Kabupaten Sleman Yogykarta kelas V; untuk

mendsekripsikan sejauh mana Penilaian berpikir tingkat tinggi di salah

satu SD Swasta di Kabupaten Sleman Yogykarta kelas V.

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan terhadap rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP), hasil observasi, kuesioner guru dan

siswa, soal penilaian tengah semester dan wawancara guru kelas di

salah satu SD Swasta di Kabupaten Sleman Yogyakarta Kelas V maka

dapat disimpulkan sebagai berikut: Perencanaan pembelajaran berpikir

tingkat tinggi di salah satu SD Swasta di Kabupaten Sleman

Yogyakarta di kelas V pada indikator kognitif sudah memuat tentang

keterampilan berpikir tingkat tinggi tetapi masih didominasi

keterampilan berpikir tingkat rendah; Penerapan keterampilan berpkir

tingkat dalam pelaksanaan pembelajaran di salah satu SD Swasta di

Kabupaten Sleman kelas V sudah mendorong anak untuk berpikir

tingkat tinggi hanya saja masih ada kemampuan 4C yaitu critical

thinking, collaborative, creativity dan communication yang belum

diterapkan; Penilaian berpikir tingkat tinggi di salah satu SD Swasta di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

74

Kabupaten Sleman Yogyakarta sudah memuat kata kerja operasional

yang ada pada taksonomi bloom di timgkat yang lebih tinggi C4, C5

dam C6 tetapi masih didominasi oleh kata kerja operasional tingkat

rendah C1, C2 dan C3.

G. Kerangka Berpikir

Pendidikan merupakan kunci sukses dalam kehidupan yang harus

ditempuh oleh setiap orang. Pada umumnya pendidikan dilaksanakan di

sekolah. Tiga komponen utama dalam pendidikan menurut Kurniawan

(2013: 51-53) yaitu pendidik, peserta didik, dan kurikulum. Ketiga

komponen utama dalam pendidikan harus berada di lingkungan sekolah

agar tujuan pendidikan tercapai sesuai yang diharapkan. Banyak hal yang

dapat dipelajari melalui pendidikan, tidak hanya materi pelajaran yang

dapat mengantarkan setiap individu terhadap tercapainya kesuksesan,

namun pendidikan juga mengajarkan hal-hal baik seperti bagaimana cara

menghargai pendapat orang lain, sopan santun, menghormati sesama,

kegagalan, dan keberhasilan. Setiap individu yang menempuh pendidikan

diharapkan akan sukses dibidangnya masing-masing dan mampu

menerapkan hal-hal baik yang telah diajarkan di sekolah di dalam dunia

nyata.

Seiring dengan berkembangnya zaman dan tuntutan pada abad 21

dimana siswa dituntut agar dapat menguasai teknologi, maka pendidikan

harus disesuaikan dengan kebutuhan individu. Hal ini ditandai dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

75

perubahan kurikulum dari masa ke masa. Menurut (Kurniasih 2014 : 10-

22) kurikulum di Indonesia sudah mengalami pergantian yaitu sebanyak

10 kali. Menurut Pasal 1 butir 19 UU Nomor 20 Tahun 2013 tentang

Sistem Pendidikan Nasional, kurikulum adalah seperangkat rencana dan

pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang

digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran

untuk mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum terbaru yang sudah

ditetapkan oleh Pemerintah dan dianjurkan bagi setiap sekolah untuk

menerapkan kurikulum yang baru adalah Kurikulum 2013. Kurikulum

2013 merupakan kurikulum yang menuntut siswa untuk terlibat aktif

dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.

Peran guru dalam Kurikulum 2103 adalah sebagai fasilitator peserta

didik. Peserta didik akan diajak untuk terlibat aktif di dalam pembelajaran.

Partisipasi aktif peserta didik di dalam pembelajaran membutuhkan

kemampuan berpikir tingkat tinggi karena guru tidak lagi menjelaskan

materi dengan metode ceramah melainkan peserta didik yang akan

menemukan materi yang akan dipelajari di sekolah. Keterampilan berpikir

tingkat tinggi merupakan keterampilan yang tidak hanya menghafal dan

memahami materi yang dipelajari. Keterampilan berpikir tingkat tinggi

adalah keterampilan berpikir yang mampu menganalisis, mengevalusi dan

mencipta yang dimiliki peserta didik. Tumbuhnya keterampilan berpikir

tingkat tinggi dapat diterapkan melalui kegiatan perencanaan, pelaksanaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

76

dan evaluasi.Pengimplementasian pembelajaran dengan mengarah pada

keterampilan berpikir tingkat tinggi oleh guru pada kegiatan perencanaan

dapat dirumuskan oleh desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran,

sedangkan kegiatan pelaksanaan dapat dirumuskan melalui Pelaksanaan

Kegiatan Pembelajaran dan kegiatan evaluasi dapat dirumuskan

Pelaksanaan Penilaian Pembelajaran(assessment).

Seperangkat mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran dapat dilihat

dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran adalah hal yang wajib disusun oleh guru sebelum

melakukan pelaksanaan pembelajaran di kelas. Sebelum menyusun RPP

guru harus melakukan kegiatan observasi terhadap peserta didik. Kegiatan

observasi dilakukan untuk mengetahui karakteristik setiap individu dan

kemampuan yang dimiliki peserta didik sehingga guru dapat menetapkan

metode pembelajaran di kelas.

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai dengan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran yang telah dibuat oleh guru. Keterampilan

berpikir tingkat tinggi yang dimiliki siswa dapat dilihat dari kegiatan

pelaksanaan pembelajaran melalui kegiatan menanya dan menjawab

pertanyaan yang diajukan oleh guru maupun siswa yang lainnya. Siswa

yang memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi akan bertanya

bagaimana peristiwa itu bisa terjadi, dan setelah pertanyaan itu dijawab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

77

mereka akan mampu menganalisis dampak akibat peristiwa yang terjadi

dan mampu menemukan solusi.

Pelaksanaan penilaian pembelajaran dilakukan setelah pelaksanaan

kegiatan pembelajaran. Penilaian dilakukan untuk melihat sejauh mana

ketercapaian peserta didik dalam menguasi materi yang dipelajari.

Penilaian yang dibuat oleh guru sebaiknya penilaian yang mengarah pada

keterampilan berpikir tingkat tinggi. Dengan hasil yang diperoleh peserta

didik maka akan terlihat peserta didik yang memiliki keterampilan

berpikir tingkat tinggi.

Desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Pelaksanaan

Kegiatan Pembelajaran, dan Pelaksanaan Penilaian

Pembelajaran(assessment) yang mampu menumbuhkan keterampilan

berpikir tingkat tinggi pada siswa dapat menggunakan kata kerja

operasional yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.

Dengan menerapkan keterampilan berpikir tingkat tinggi, maka sekolah

dapat menghasilkan siswa dengan prestasi melalui kegiatan analisis,

evaluasi dan mencipta bukan sekedar menghafal dan memahami yang

sifatnya hanya sementara. Prestasi yang dihasilkan oleh siswa akan

memberi dampak positif bagi sekolah yaitu peningkatan mutu dan kualitas

sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

78

Gambar 2.3

Kerangka Berpikir

Guru

Kegiatan

Pembelajaran

Rencana

Pelaksanaan

pembelajaran

Pelaksanaan

Penilaian

Kelas

(Assessment)

Keterampilan

Berpikir

Tingkat Tinggi

Siswa

Kurikulum

2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

79

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian Mixed Methods

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

mixed methods, dengan model penelitian sequential exploratory. Menurut

Sugiyono (2014: 473), metode kombinasi atau desain sequential exploratory

adalah metode penelitian kombinasi yang menggabungkan metode penelitian

kualitatif dan kuantitatif secara berurutan, dimana pada tahap pertama

penelitian menggunakan metode kualitatif dan pada tahap ke dua

menggunakan metode kuantitatif.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang terletak di

Jalan Kemetiran No.35, Pringgokusuman, Gedong Tengen, Kota

Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55272.

2. Waktu Penelitian

Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini,

penelitian akan dilakukan pada bulan April-Mei 2019.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

80

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah guru mata pelajaran Akuntansi kelas X

Akuntansi dan siswa X Akuntansi yang menerapkan kurikulum 2013.

2. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP), penilaian pmbelajaran(assessment) yang memuat indikator

keterampilan berpikir tingkat tinggi, serta kegiatan pembelajaran yang

mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir tingkat tinggi pada mata

pelajaran Akuntansi.

D. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Penelitian ini memiliki tiga buah variabel, yakni variabel terikat, variabel

bebas dan variabel tambahan. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah

keterampilan berpikir tingkat tinggi. Varibael bebas dalam penelitian ini

adalah desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), kegiatan

pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran, sedangkan variabel

tambahan dalam penelitian ini adalah persepsi siswa. Operasionalisasi

variabel penelitian akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Sebelum mengajar guru harus terlebih dahulu membuat rencana

pelaksanaan pembelajaran. RPP dapat digunakan sebagai pedoman

mengajar di kelas karena RPP memuat isi, tujuan, bahan ajar dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

81

bagaimana metode yang akan digunakan dalam kegiatan belajar

menagajar. RPP yang dikembangkan mencakup: (1) kompetensi dasar; (2)

indikator; dan (3) kegiatan pembelajaran. RPP yang dibuat ditujukan agar

siswa memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi. Keterampilan berpikir

tingkat tinggi di dasarkan pada tahapan berpikir yang dikemukakan oleh

Bloom, yaitu memuat proses kognitif berupa menganalisis, mengevaluasi,

dan mencipta yang merupakan indikator dari keterampilan berpikir tingkat

tinggi. Kisi-kisi Instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dapat

dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1

Kisi-kisi Instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

No Variabel Sub Variabel Sub-sub

Variabel Indikator

Jumlah

Pertanyaan

Nomor

Butir

Instrumen

1

Identitas Mata

Pelajaran

Bahasa

Kejelasan dan

kelengkapan

identitas

-

Satuan Pendidikan

5 1,2,3,4,5 Kelas/Semester

Mata Pelajaran

Tema Pelajaran

Alokasi Waktu

2 Kompetensi

Inti (KI)

Kelengkapan

kompetensi

inti

KI 1 Spiritual

1 6 KI 2 Sosial

KI 3 Pengetahuan

KI 4 Keterampilan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

82

No Variabel Sub Variabel Sub-sub

Variabel Indikator

Jumlah

Pertanyaan

Nomor

Butir

Instrumen

3

Kompetensi

Dasar (KD) dan

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

(IPK)

Pengembanga

n IPK untuk

mencapai KD

-

Terdapat

Kompetensi Dasar

2 7,8 Keterkaitan antar

KD dengan IPK

KKO yang

digunakan

mengarah

pada ranah

kognitif

Menganalisis

1 9 Mengevaluasi

Mencipta

4

Perumusan

Tujuan

Pembelajaran

Kesesuaian

dengan

indikator

-

Penjabaran tujuan

pembelajaran

mengacu pada

indikator

pencapaian

kompetensi yang

didalamnya

terdapat kegiatan

literasi dan PPK

serta mengandung

3 objek

1 10,11

5 Materi

Pembelajaran

Kesesuaian

dan

kelengkapan

materi

pembelajaran

-

Memuat fakta 1 11

Memuat

konsep/prinsip

1 12

Memuat prosedur

yang relevan

dengan materi 1 13

Memuat

metakognitif 1 14

6 Metode Kesesuaian Pendekatan Pendekatan 1 15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

83

No Variabel Sub Variabel Sub-sub

Variabel Indikator

Jumlah

Pertanyaan

Nomor

Butir

Instrumen

Pembelajaran dengan tujuan

pembelajaran

Saintifik

Pendekatan

Kontekstual

Model

Discovery Learning

1 16

Problem Based

Learning

Project Based

Learning

Inquiry Learning

Metode

Metode Diskusi

1 17

Metode Ceramah

Metode Tanya

jawab

Metode Penugasan

Metode

Eksperimen

Metode

Demonstrasi

Metode Simulasi

7

Sumber

Belajar dan

Media Belajar

Tercetak -

Buku

1 18 Koran

LKS

Modul

Non cetak -

Internet

1 19 Video

Power Point

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

84

No Variabel Sub Variabel Sub-sub

Variabel Indikator

Jumlah

Pertanyaan

Nomor

Butir

Instrumen

8 Skenario

Pembelajaran

Langkah-

langkah

Pembelajaran

Kegiatan

Pendahuluan

Memberikan salam

1 20

Siswa dan guru

berdoa bersama

Pengondisian kelas

Mengecek

kehadiran siswa

Mengulang materi

pertemuan

sebelumnya

Kegiatan apersepsi

Menjelaskan

tujuan

pembelajaran yang

akan dicapai dan

mengaitkan

manfaat dalam

kehidupan sehari-

hari

Memotivasi siswa

Kegiatan Inti

Berdasarkan PPK

dan literasi

1 21 Berdasarkan 4C

(Creativity,

Critical Thinking, Communication,

Collaboration)

Kegiatan

Penutup

Memberikan

umpan balik

1 22 Memberikan

penguatan

Membuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

85

No Variabel Sub Variabel Sub-sub

Variabel Indikator

Jumlah

Pertanyaan

Nomor

Butir

Instrumen

Kesimpulan

Memberikan PR

Meminta siswa

untuk mempelajari

materi pertemuan

berikutnya

Mengadakan

refleksi

Menutup

pembelajaran

dengan salam

9. Penilaian

Sikap

Spiritual Berdoa

1 23

Bersyukur

Sosial

Jujur

Tanggungjawab

Disiplin

Toleransi

Santun

Bekerjasama

Penilaian teman

sebaya

Pengetahuan

Tes Tulis Pilihan Ganda

1 24 Esai

Tes Lisan Tanya jawab

Diskusi

Keterampilan Kesesuaian

dengan teknik

dan bentuk

Portofolio 1 25

Praktik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

86

No Variabel Sub Variabel Sub-sub

Variabel Indikator

Jumlah

Pertanyaan

Nomor

Butir

Instrumen

penilaian

autentik Proyek

Teknik

penialaian

Sikap

Jurnal

1 26 Ceklis

Pengetahuan Tes tertulis 1 27

Keterampilan Penilaian kinerja 1 28

10.

Bahasa

Penggunaan

bahasa tulis

Tata bahasa

Menggunakan

Ejaan Bahasa

Indonesia (EBI)

yang baik dan

benar

1 29

Menggunakan

kalimat baku

sesuai dengan

KBBI

1 30

Menggunakan pola

kalimat yang

lengkap (SPOK)

1 31

Penggunaan istilah

yang mudah

dipahami

1 32

Kesederhanaa

n bahasa

Tidak

mengandung

makna ambigu

1 33

2. KegiatanPelaksanaanPembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran seharusnya memuat indikator keterampilan

berpikir tingkat tinggi yang memuat proses kognitif berupa menganalisis,

mengevaluasi, dan mencipta agar tujuan pembelajaran yang ingin dicapai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

87

dapat terpenuhi yaitu siswa memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi

yang akan diuji melalui penilaian kelas. Kisi-kisi kegiatan pelaksanaan

pembelajaran dapat dilihat pada tabel 3.2.

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Aktivitas Guru di Kelas

No

Variabel Sub Variabel

Sub-sub

Variabel Indikator

Jumlah

Pertanyaan

Nomor

Butir

Instrumen

1 Persiapan RPP - Kelengkapan

komponen 1 1

2

Penyajian Pendahuluan -

Memberikan salam 2 2,3

Siswa dan guru

berdoa bersama 2 4,5

Memeriksa kondisi

kelas sebelum

memulai kegiatan

pembelajaran

3 6,7,8

Mengecek

kehadiran siswa 1 9

Mengulang materi

pertemuan

sebelumnya

1 10

Melakukan

kegiatan apersepsi

dan motivasi siswa

1 11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

88

No

Variabel Sub Variabel

Sub-sub

Variabel Indikator

Jumlah

Pertanyaan

Nomor

Butir

Instrumen

Menjelaskan

tujuan

pembelajaran yang

akan dicapai dan

mengaitan dengan

kehidupan sehari-

hari

1 12

Kegiatan Inti

Berdasarkan IPK 1 13

Berdasarkan

karakteristik

peserta didik

1 14

Berdasarkan PPK

dan literasi 2 15,16

Berdasarkan 4C

(creavity, critical

thinking, communication,

collaboration)

1 17

Penutup -

Memberikan

umpan balik 1 18

Memberikan

penguatan 1 19

Menyimpulkan

materi 1 20

Memberi tugas

pada siswa 2 21,22

Mengadakan

refleksi 1 23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

89

No

Variabel Sub Variabel

Sub-sub

Variabel Indikator

Jumlah

Pertanyaan

Nomor

Butir

Instrumen

Menutup pelajaran

dengan salam 1 24

3.

Metode

Pembelajaran

Kesesuaian

dengan tujuan

pembelajaran

Pendekatan

Pendekatan

saintifik 1 25

Pendekatan

kontekstual

Model

Discovery learning

1 26

Problem based

learning

Project based lerning

Inquiry based

learning

Metode

Metode diskusi

1 27

Metode ceramah

Metode tanya

jawab

Metode penugasan

Metode

eksperimen

Metode

demonstrasi

Metode simulasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

90

No

Variabel Sub Variabel

Sub-sub

Variabel Indikator

Jumlah

Pertanyaan

Nomor

Butir

Instrumen

Sumber belajar

dan media

belajar

Pemanfaatan

Media

Pembelajaran

Tercetak

Buku

1 28

Koran

LKS

Modul

Non Cetak

Internet

1 29

Video

Power Point

3 Bahasa Penggunaan

Bahasa Tulis

Tata Bahasa

Menggunakan

Ejaan Bahasa

Indonesia (EBI)

yang baik dan

benar

1 30

Menggunakan

kalimat baku

sesuai dengan

KBBI

1 31

Menggunakan pola

kalimat yang

lengkap (SPOK)

1 32

Penggunaan istilah

yang mudah

dipahami

1 33

Kesederhan

aan kalimat

Tidak

mengandung

makna ambigu

1 34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

91

No

Variabel Sub Variabel

Sub-sub

Variabel Indikator

Jumlah

Pertanyaan

Nomor

Butir

Instrumen

Penggunaan

Bahasa Lisan

Lafal Pengucapan

bahasa yang jelas 1 35

Intonasi

Kalimat yang

diucapkan dapat

didengar dengan

baik

1 36

Jeda Perhentian kalimat

dengan tepat 1 37

Lugas dan

Komunikati

f

Ketepatan struktur

kalimat 1 38

Mudah

dimengerti

Penjelasan runtut 1 39

Penggunaan

bahasa yang

mudah

1 40

Pilihan kata lebih

familiar 1 41

Penggunaan

Bahasa Tubuh Non verbal

Mata 1 42

Tangan 1 43

3. Penilaian Pembelajaran

Penilaian kelas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana siswa

menguasai materi yang telah diajarkan. Penilaian hendaknya dibuat sesuai

dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Untuk mencapai tujuan

keterampilan berpikir tingkat tinggi, maka penilaian harus dibuat

berdasarkan tahapan berpikir Bloom yaitu menganalisis, mengevaluasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

92

dan mencipta bukan sekedar dapat menjelaskan kembali. Kisi-kisi

instrumen kegiatan penilaian pembelajaran dapat dilihat pada tabel 3.3.

Tabel 3.3

Kisi-kisi Instrumen Kegiatan Penilaian Pembelajaran

No Variabel Sub Variabel Sub-sub

Variabel Indikator

Jumlah

Pertanyaan

Nomor

Butir

Instrumen

1 Kata Kerja

Operasional

KKO yang

mengarah pada

kemampuan

tingkat rendah

- Mengingat

3 1,2,3 - Memahami

- Menerapkan

KKO yang

mengarah pada

kemampuan

tingkat tinggi

- Menganalisis

3 4,5,6 - Mengevaluasi

- Mencipta

2 Bahasa

Penggunaan

Bahasa Tulis

Tata Bahasa

Menggunakan

Ejaan Bahasa

Indonesia yang

baik dan benar

1 8

Menggunakan

kalimat baku

sesuai dengan

KBBI

1 9

Menggunakan pola

kalimat yang

lengkap (SPOK)

1 10

Penggunaan

Istilah

Penggunaan istilah

yang mudah

dipahami

1 11

Kesederhan

aan Kalimat

Tidak

mengandung

makna ambigu

1 12

Penggunaan

Bahasa Lisan Lafal

Pengucapan

bahasa yang jelas 1 14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

93

No Variabel Sub Variabel Sub-sub

Variabel Indikator

Jumlah

Pertanyaan

Nomor

Butir

Instrumen

Intonasi Kalimat yang di

ucapkan dapat di

dengar dengan

baik

1 15

Jeda Perhentian kalimat

dengan tepat

1 16

Lugas dan

Komunikati

f

Ketepatan struktur

kalimat 1 17

Keefektifan

kalimat 1 18

3. Soal yang

diujikan

Kesesuaian

soal

-

Sesuai dengan

materi yang

diajarkan

1 19

Sesuai dengan

tujuan

pembelajaran yang

ingin dicapai

1 20

Sesuai dengan

perbedaan

kemampuan siswa

1 21

Sesuai deengan

indikator

pencapaian

kompetensi (IPK)

1 7

Kejelasan Soal Soal yang dibuat

tidak bergantung

dengan soal

sebelumnya

1 13

4.

Macam-macam

penilaian

Sikap spiritual

Berdoa

1 22 Bersyukur

Sosial Jujur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

94

No Variabel Sub Variabel Sub-sub

Variabel Indikator

Jumlah

Pertanyaan

Nomor

Butir

Instrumen

Tanggung jawab

Disiplin

Toleransi

Santun

Bekerja sama

Penilaian teman

sebaya

Pengetahuan Tes tertulis Pilihan ganda

1 23 Essay

Tes lisan Tanya jawab

Diskusi

Keterampilan

Kesesuaian

dengan

teknik dan

bentuk

penilaian

autentik

Portofolio 1 24

Praktik

Proyek

Teknik

penilaian

Sikap Jurnal

1 25

Ceklis

Pengetahua

n

Tes tertulis

Keterampila

n

Penilaian kinerja

5. Tindak Lanjut

Guru Remidial

-

Guru melakukan

remidial untuk

membantu siswa

yang mengalami

kesulitan dalam

menguasi materi

pelajaran

1 26

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

95

No Variabel Sub Variabel Sub-sub

Variabel Indikator

Jumlah

Pertanyaan

Nomor

Butir

Instrumen

Pengayaan Guru melakukan

Pengayaan untuk

mengembangkan

potensi siswa

secara optimal

1 27

4. Persepsi siswa

Untuk melihat kesesuaian hasil observasi yang dilakukan terhadap

kegiatan pembelajaran guru di kelas, maka perlu juga dilakukan penelitian

terhadap persepsi siswa tentang pembelajaran di kelas. Penilaian persepsi

siswa pada guru mata pelajaran Akuntansi dalam menerapkan

pembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi

dengan kriteria kecakapan guru dalam mengajar, kemampuan guru dalam

penguasaan materi, proses belajar menagajar yang dilakukan oleh guru di

kelas dan penerapan pendekatan saintifik. Kisi-kisi instrumen kuesioner

persepsi siswa dapat dilihat pada tabel 3.4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

96

Tabel 3.4

Kisi-kisi Instrumen Persepsi Siswa

No Variabel Sub

Variabel Indikator

Pernyataan Jumlah

Pernyataan + -

1

Persepsi siswa

tentang

kemampuanm

engajar guru

Kecakapan

Memberikan penjelasan

yang mudah dipahami

siswa

1 2 2

Metode mengajar

membuat materi lebih

jelas

3,4 5 3

Pengetahuan

Menunjukkan

penguasaanmateri

pembelajaran

6 7 2

Menjelaskan materi

secara runtut 8 9 2

Memberikan materi

pelajaran dengan jelas 10 - 1

Memberikan materi

disertai dengan contoh

yang mudah dipahami

11 12 2

Proses

Belajar

Mengajar

Memilih metode

mengajar yang sesuai

dengan materi pelajaran

13 - 1

Memberikan informasi

tujuan pembelajaran 14 - 1

Menggunakan media

pembelajaran yang

tepat

15,16 - 2

Memotivasi siswa

dengan berbagai cara

yang positif

17,18 19 3

Memberikan pertanyaan

umpan balik untuk

mengetahui daya serap

siswa di setiap

20 21 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

97

No Variabel Sub

Variabel Indikator

Pernyataan Jumlah

Pernyataan + -

komponen

pembelajaran

Menyimpulkan hasil

belajar 22 - 1

Menggunakan waktu

secara efektif dan

efisien

23,24 25 3

Menjawab pertanyaan

siswa dengan baik 26,27 - 2

2 Pendekatan

Saintifik

Penerapan

pendekatan

saintifik

Mengamati 28,29 - 2

Menanya 30 - 1

Mengumpulkan Data 31 - 1

Mengasosiasi 32 - 1

Mengomunikasikan 33 - 1

E. Sumber Data Penelitian

Berdasarkan variabel yang diteliti, maka data yang dibutuhkan dalam

penelitian ini berupa :

1. Data Primer

Menurut Iqbal Hasan (2002: 82), data primer adalah data yang

diperoleh atau dikumpulkan langsung, data primer bisa disebut juga data

asli. Data primer yang dimaksud dalam penelitian ini meliputi:

a. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru mata

pelajaran Akuntansi di dalam kelas, apakah pelaksanaan pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

98

mengacu pada keterampilan berpikir tingkat tinggi atau masih

mengacu pada keterampilan berpikir tingkat rendah.

b. Penilaian pendahuluan terhadap kesesuaian atau tingkat kekonsistenan

pernyataan guru dengan praktik pelaksanaan dalam pembelajaran yang

terjadi di kelas (wawancara).

c. Data persepsi siswakepada guru dalam melaksanakan kegiatan

pelaksanaan pembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir

tingkat tinggi dengan kegiatan pelaksanaan pembelajaran yang telah

dilakukan oleh guru Akuntansi.

2. Data Sekunder

Menurut Iqbal Hasan (2002: 82), data sekunder adalah data yang

diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari

sumber-sumber yang telah ada. Data sekunder yang dimaksud dalam

penelitian ini meliputi:

a. Desain RPP yang dibuat oleh guru mata pelajaran akuntansi, apakah

telah memuat indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi.

b. Pelaksanaan penilaian kelas yang dilakukan oleh guru mata pelajaran

akuntansi, apakah jenis soal yang dibuat merupakan soal yang

mencakup tahapan berpikir tingkat tinggi atau jenis soal yang dibuat

hanya sekedar menghafal dan menyebutkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

99

F. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Iqbal Hasan (2002: 83) pengumpulan data adalah pencatatan

hal-hal yang penting yang akan menunjang atau mendukung penelitian.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan

data, yaitu teknik pengumpulan data kualitatif dan teknik pengumpulan data

kuantitatif dengan masing-masing penjelasan sebagai berikut:

1. Teknik pengumpulan Data Kualitatif

a. Wawancara

Metode pengumpulan data dengan wawancara merupakan

metode yang paling banyak digunakan dalam penelitian kualitatif.

Wawancara dilakukan untuk memperoleh data mengenai proses

pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru di kelas.

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran diharapkan dalam penelitian ini

adalah guru menerapkan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP

yang telah dibuat sebelumnya yang mengarah pada keterampilan

berpikir tingkat tinggi. Narasumber dalam wawancara adalah guru

mata pelajaran akuntansi yang menagajar di kelas X. Wawancara

dilakukan untuk mengetahui apakah kegiatan pembelajara yang

dilakukan oleh guru sudah memuat indikator menganalisis,

mengevaluasi dan mencipta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

100

b. Observasi

Teknik pengumpulan data kualitatif melalui observasi langsung

sangat relevan untuk mendapatkan pola perilaku dan peristiwa yang

dibutuhkan untuk mendalami masalah penelitian. Menurut Agustinus

(2016: 91-93), observasi dibagi menjadi dua yaitu teknik partisipasi

(observasi partisipan) dan observasi langsung (direct observation).

Teknik partisipasi (observasi partisipan) menuntut seorang peneliti

untuk dapat berpartisipasi langsung dengan setting penelitian

sedangkan teknik observasi langsung (direct observation) memberikan

tekanan bahwa peneliti hadir dalam peristiwa yang sedang

berlangsung.

Dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi langsung

(direct observation), dimana akan dilakukan pengamatan secara

langsung terhadap objek penelitian, yaitu pada saat pelaksanaan

pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan untuk mengetahui

apakah dalam pelaksanaan pembelajaran, guru sudah benar-benar

melaksanakan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan tepat yang

memuat indikator menganalisis, mengevaluasi, mencipta dan untuk

mengetahui konsistensi data yang diperoleh melalui wawancara

dengan guru Akuntansi kelas X.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

101

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang

digunakan untuk memperoleh data sekunder. Data sekunder yang

dibutuhkan oleh peneliti berupa desain RPP dan data pelaksanaan

penilaian pembelajaran.

2. Teknik pengumpulan data kuantitatif

Teknik pengumpulan data kuantitatif menggunakam angket/

kuesioner. Menurut Iqbal hasan (2002 : 83 ), kuesioner merupakan alat

pengumpul data yang berisi beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh

responden. Terdapat dua bentuk kuesioner yaitu kuesioner tertutup dan

terbuka. Kuesioner tertutup yaitu kuesioner dengan jawaban pendek atau

tanggapan yang cukup memberi tanda centang ( ) pada kontak yang

disediakan atau dengan cara melingkari nomor atau huruf di depan pilihan

jawaban yang tersedia dikenal sebagai bentuk tertutup atau terbatas.

Sedangkan kuesioner bentuk terbuka atau bebas ini memberi keleluasaan

kepada responden untuk memberi tanggapan atau jawaban secara bebas

dengan kata-katanya sendiri.

Dalam penelitian ini, akan digunakankuesioner tertutup yang akan

diberikan kepada guru Akuntansi kelas X dan disebarkan di kelas X

Akuntansi. Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh

data berupa persepsi siswa kepada guru dalam melaksanakan kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

102

pembelajaran yang mengarah pada ketrampilan berpikir tingkat tinggi.

Pada kuesioner ini skala pengukuran menggunakan skala Likert, dengan

menggunakan empat pilihan jawaban, yaitu (1) selalu dengan skor 4, (2)

sering dengan skor 3, (3) jarang dengan skor 2, (4) tidak pernah dengan

skor 1.

G. Instrumen Penelitian

1. Instrumen penelitian kualitatif

Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi, lembar

wawancara, lembar kuesioner, dan dokumen yang sebelumnya akan

dikonsultasikan kepada dosen pembimbing dan selanjutnya akan

dimintakan validasi kebeberapa ahli bahasa dan ahli pengukuran.

Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang dibantu

dan didukung oleh instrumen lainnya. Instrumen penelitian ini

menggunakan dua metode yaitu, instrumen penelitian metode kualitatif

dan instrumen penelitian metode kuantitatif, dengan penjelasan sebagai

berikut:

a. Lembar Wawancara

Lembar wawancara digunakan untuk mengetahui proses

pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru dikelas serta

menemukan kendala-kendala yang dihadapi guru Akuntansi dalam

menerapkan kegiatan pembelajaran yang mengarah pada keterampilan

berpikir tingkat tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

103

b. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk melihat apakah kegiatan

pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru Akuntansi sudah sesuai

dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dibuat dan sudah

mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi pada siswa.

c. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data sekunder

berupa desain RPP dan penilaian pembelajaran yang dibuat oleh guru

Akuntansi kelas X. Desain RPP dan penilaian pembelajaran akan

dianalisis dengan melihat apakah desain RPP dan penilaian

pembelajaran tersebut sudah memuat unsur keterampilan berpikir

tingkat tinggi.

d. Keabsahan data

Keabsahan data dalam penelitian kualitatif merupakan salah

satu bagian yang sangat penting untuk mengetahui derajat kepercayaan

dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Teknik pemeriksaan

keabsahan data yang digunakan dalam penelitian dengan teknik

analisis data kualitatif adalah teknik triangulasi.Dalam pengumpulan

data, data yang diperoleh akan lebih konsisten sehingga menjadi suatu

data yang valid dan bisa dipertanggungjawabkan. Agar hasil penelitian

ini dapat dipertanggungjawabkan diperlukan pengecekan data apakah

data yang disajikan valid atau tidak maka diperlukan teknik keabsahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

104

atau kevalidan data. Menurut Sugiyono (2011: 327), triangulasi

diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat

menggabungkan data dari berbagai teknik pengumpulan data dan

sumber data yang telah ada.

Menurut Moleong (2006: 331), triangulasi dapat dibedakan

menjadi empat macam yaitu triangulasi sumber, triangulasi metode,

triangulasi penyidik dan triangulasi teori. Triangulasi yang digunakan

dalam penelitian ini adalah triangulasi metode. Menurut Sugiyono

(2011: 327), triangulasi metode berarti peneliti menggunakan teknik

pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari

sumber yang sama. Pengumpulan data yang dilakukan yaitu

wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil triangulasi metode

yang diperoleh dari kegiatan penelitian berupa wawancara, observasi,

dan dokumentasi sudah sesuai dengan data yang didapatkan di

lapangan.

2. Instrumen penelitian kuantitatif

Pada metode kuantitatif, instrumen yang digunakan adalah lembar

kuesioner. Lembar kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk

memperoleh data berupa persepsi terhadap guru dalam

mengimplementasikan pembelajaran Akuntansi yang mengarah pada

keterampilan berpikir tingkat tinggi. Instrumen yang baik harus memenuhi

dua persyaratan penting, yaitu: valid dan reliabel. Oleh karena itu, untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

105

mengukur validitas dan reliabilitas maka dilakukan uji coba instrumen,

adapun alat ukur pengujian instrumen meliputi:

a. Validitas

Menurut Arikunto (2013: 211), validitas adalah suatu ukuran

yang menujukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu

instrumen-instrumen. Untuk menguji kevalidan instrumen penelitian

persepsi siswa kepada guru Akuntansi kelas X yang melakukan

kegiatan pelaksanaan pembelajaran di kelas, instrumen tersebut

dimintakan validasi bahasa dan materi.Hasil validasi bahasa dan

materi RPP dapat dilihat di Lampiran 4; hasil validasi bahasa dan

materi Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran dapat dilihat di Lampiran

5; hasil validasi bahasa dan materi instrumen Penilaian Pembelajaran

dapat di Lampiran 6; hasil validasi bahasa dan materi instrumen

Kuesioner Siswa dapat dilihat di Lampiran 7; hasil validasi bahasa dan

materi Wawancara Guru dapat dilihat di Lampiran 10.

b. Reliabilitas

Setelah dilakukan uji validitas, kemudian menguji keterandalan

atau reliabilitas instrumen. Reliabilitas instrumen diuji-cobakan

kepada responden yang memiliki karakteristik yang sama dengan

subjek yang akan diteliti. Menurut Arikunto (2013:221), reliabilitas

menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat

dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

106

instrumen tersebut sudah baik. Untuk menguji reliabilitas instrumen

angket menggunakan rumus koefisien Alpha dari Croncbach dan

dibantu dengan menggunakan SPSS.StatisticVersi 21, rumus koefisien

Alpha dari Croncbach menurut Arikunto (2013: 239) adalah sebagai

berikut:

2

2

11 11 t

b

k

kr

Keterangan :

r11= reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

Ʃ b2= jumlah varians butir

2t = varian total

Kemudian hasil perhitungan r11 diperoleh diinterpretasikan dengan

tingkat keandalan koefisiensi korelasi meurut Suharsimi Arikunto

(2013: 239) sebagai berikut :

Tabel 3.5

Tabel Interpretasi nilai r

Besarnya nilai r Interpretasi

0,800 sampai dengan 1,000 Tinggi

0,600 sampai dengan 0,800 Cukup

0,400 sampai dengan 0,600 Agak rendah

0,200 sampai dengan 0,400 Rendah

0,000 sampai dengan 0,200 Sangat Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

107

Instrumen dikatakan reliabel jika, r hitung lebih besar atau sama

dengan r tabel dan sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r tabel

instrumen dikatakan tidak reliabel atau nilai r hitung dikonsultasikan

dengan tabel interpretasi r dengan ketentuan dikatakan reliabel jika r

hitung ≥ 0,600.

Tabel 3.6

Uji reliabilitas Persepsi Siswa

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based

on

Standardized

Items

N of

Items

,907 ,913 33

Sumber: data primer, diolah 2019

Tabel 3.6 menunjukkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha 0,907 > 0,60

maka instrumen yang digunakan untuk mengukur persepsi siswa terhadap

kegiatan pelaksanaan pembelajaran yang mengarah pada keterampilan

berpikir tingkat tinggi di kelas dikatakan reliabel. Tingkat reliabilitas

instrumen persepsi siswa terhadap kegiatan pembelajaran guru di kelas

termasuk dalam kategori tinggi.

H. Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono (2014: 402), teknik analisis data adalah proses mencari

dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

108

observasi dan dokumentasi dengan mengorganisasikan data ke dalam

kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke

dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan

membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh sendiri maupun orang

lain.

1. Teknik Analisis Data Kualitatif

Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis data selama di lapangan model Miles and Huberman. Menurut

Sugiyono (2017:484) analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan

pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan

data dalam periode tertentu. Aktivitas dalam analisi data kualitatif

dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai

tuntas. Aktivitas dalam analisis data kualitatif Model Miles and Huberman

(Sugiyono, 2017:485-492) dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu :

a. Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan

mencari, mencatat dan mengumpulkan data melalui hasil wawancara,

dokumentasi dan observasi yang terkait dengan desain RPP,

pelaksanaan pembelajaran dan penilaian pembelajaran yang memuat

unsur kemampuan berpikir tingkat tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

109

b. Reduksi Data

Mereduksi data menurut Sugiyono (2017:485), berarti

merangkum, memilih hal-hal yang pokok dan memfokuskan pada hal-

hal penting. Dengan demikian, data yang telah direduksi akan

memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah untuk

melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila

diperlukan. Reduksi data dalam penelitian ini bertujuan untuk

mempermudah pemahaman terhadap data yang telah terkumpul dari

hasil penelitian. Dalam tahap reduksi data,informasi akan dikumpulkan

melalui wawancara dengan responden mengenai desain RPP,

pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran.

c. Penyajian Data

Menurut Sugiyono (2017:488), dalam penelitian kualitatif,

penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian atau narasi singkat,

bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dengan

penyajian data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang

terjadi, merencanakan apa yang akan dikerjakan selanjutnya

berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut karena metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus, maka penyajian

data yang dilakukan lebih banyak dituangkan kedalam uraian.

Penyajian data kualitatif didasarkan pada hasil analisis

instrumen RPP, observasi aktivitas guru di kelas, dan penilaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

110

pembelajaran berbasis HOTSyang menggunakan Cut OffPointdalam

pengkategorian gurumelakukan atau tidak melakukan dalam instrumen

yang berbasis HOTS dengan hasil persentase >56% berarti guru sudah

melakukan aktivitas dalam instrumen yang berbasis HOTSdan hasil

persentase <56% berarti guru tidak melakukan aktivitas dalam

instrumen yang berbasis HOTS. Berikut adalah tabel hasil perhitungan

dan persentase instrumen RPP, observasi aktivitas guru di kelas, dan

penilaian pembelajaran berbasis HOTS.

Tabel 3.7 Hasil Analisis Instrumen RPP BerbasisHOTS

Jumlah skor Perhitungan Hasil Persentase

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

13 14 13/27x100% 14/27x100% 48% 52%

Data primer diolah tahun 2019

Tabel 3.8 Hasil Analisis Instrumen Aktivitas Guru di Kelas

Berbasis HOTS

Jumlah skor Perhitungan Hasil Persentase

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

8 10 8/18x100% 10/18x100% 44% 56%

Data primer diolah tahun 2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

111

Tabel 3.9 Hasil Analisis Instrumen Penilaian Pembelajaran

Berbasis HOTS

Jumlah skor Perhitungan Hasil Persentase

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

8 9 8/17x100% 9/17x100% 47% 53%

Data primer diolah tahun 2019

d. Kesimpulan dan Verifikasi

Menurut Sugiyono (2017:492), kesimpulan dalam penelitian

kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang

dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin saja tidak menjawab rumusan

masalah karena seperti telah dikemukakan bahwa masalah dan

rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara

dan akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan.

Kesimpulan yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan

berubah apabila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang

mendukung pada tahap pengumpulan data, tetapi apabila kesimpulan

yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang

valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan saat

mengumpulkan data maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan

kesimpulan yang kredibel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

112

2. Teknik Analisis Data Kuantitatif

Teknik analisis data dalam bagian ini menggunakan statistika

deskriptif. Analsisi deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan data yang

telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat

kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi. Menurut Syofian

(2010:2), statistika deskriptif adalah statistik yang berkenaan dengan

bagaimana cara mendiskripsikan, menggambarkan, menjabarkan, atau

menguraikan data sehingga mudah dipahami. Pada data deskriptif, data

yang berupa angka akan dikualitatifkan sehingga hasil yang diperoleh

dapat dideskripsikan.

Untuk mengetahui skor persepsi siswakelas X Akuntansi 1 yang

berjumlah 31 siswa terhadap kegiatan pelaksanaan pembelajaran yang

mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi maka terlebih dahulu

menentukan jumlah kelas dengan menggunakan rumus Sturges

(Boedijoewono, 2007:42) sebagai berikut:

K=1 + 3,3 log (n)

= 1 + 3,3 log (31)

= 1 + 4.719

= 5.719 dibulatkan menjadi 6

Keterangan:

K = jumlah kelas

log = logaritma

n = jumlah siswa

Dengan perhitungan di atas dapat diketahui jumlah kelas sebesar 5.719

yang dibulatkan menjadi 6 kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

113

Setelah jumlah kelas diketahui, selanjutnya menentukan rentang skor

yaitu dengan menentukan nilai maksimum dan nilai minimum. Kuesioner

persepsi siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran yang mengarah pada

keterampilan berpikir tingkat tinggi berjumlah 33 instrumen.Setiap

instrumenatau butir pernyataan menggunakan 4 alternatif jawaban, maka

skor maksimal adalah 4 x 33 = 132 dan skor terendah adalah 1 x 33 = 33.

Untuk menentukan rentang skor dengan cara mengurangkan skor

maksimal dengan skor minimum maka perhitungannya adalah Rentang

Skor = 132-33 = 99. Rentang skor yang sudah didapat digunakan untuk

menentukan panjang interval kelas setiap alternatif kriteria penilaian yang

telah ditentukan, yaitu dengan cara rentang skor / jumlah kelas maka

perhitungannya adalah Panjang Interval = 99 / 6 = 16.5 dibulatkan

menjadi 17.

Pada penilaian persepsi siswa menurut rumus Sturges terdapat 6 kelas,

sedangkan kriteria yang digunakan dalam penilaian persepsi siswa

dikategorikan menjadi tiga kriteria, maka jumlah kelas dikelompokan

menjadi tiga kriteria dengan alternatif jumlah kelas ke-1 dan ke-2

dikelompokkan kedalam kriteria Baik, kelas ke-3 dan ke-4

dikelompokkan kedalam kriteria Cukup Baik, dan kelas ke-5 dan ke-6

dikelompokkan kedalam kriteria Kurang Baik. Penilaian persepsi siswa

dapat dilihat pada Tabel 3.6 sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

114

Tabel 3.10

Penilaian Persepsi Siswa

Skor Kriteria

101 – 132 Baik

67 – 100 Cukup Baik

33 – 66 Kurang Baik

I. Tahap-tahap Penelitian

1. Tahap Persiapan

a. Pencarian sekolah dan meminta izin kepala sekolah

Sekolah yang akan menjadi tempat penelitian dikhususkan

pada sekolah kejuruan, karena penelitian bertujuan untuk menganalisis

pembelajaran akuntansi yang mengarah pada keterampilan berpikir

timgkat tinggi. Sebelum melakukan penelitian peneliti melakukan

permohonan ijin kepada pihak sekolah dengan memberikan surat ijin

pra penelitian.

b. Penyusunan instrumen penelitian

Kegiatan penyusunan instrumen yang digunakan untuk

menganalisis desain rencana pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan

kegiatan pembelajaran, pelaksanaan penilaian pembelajaran, dan

persepsi siswa terhadap guru dalam mengimplementasikan

pembelajaran akuntansi yang mengarah pada kemampuan berpikir

tingkat tinggi, diwakili dari penyusunan kisi-kisi lembar instrumen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

115

c. Validasi instrumen penelitian

Sebelum melaksanakan penelitian, keempat instrumen yaitu:

(1) Instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran; (2) Instrumen

Observasi Aktivitas Guru di Kelas; (3) Instrumen Analisis Kegiatan

Penilaian Kelas; dan (4) Instrumen Kuesioner Persepsi Siswa terhadap

Guru pada Pelaksanaan Pembelajaran yang Menanamkan

Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi akan dikonsultasikan kepada

dosen pembimbing dan selanjutnya meminta para ahli untuk menguji

validasi keempat instrumen tersebut. Untuk menguji validasi keempat

instrumen akan dilakukan validasi bahasa, untuk validasi bahasa

instrumen Wawanacara, RPP, Pelaksanaanan Kegiatan Pembelajaran,

Penilaian Pembelajaran dan Kuesioner Persepsi Siswa dilakukan oleh

Bapak Apri Damai Sagita Krissandi,S.S.,M.Pd agar bahasa yang

digunakan dalam instrumen penelitian tersebut sudah memenuhi

kriteria Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia (KBBI), sedangkan validasi materi instrumen Wawancara,

Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran, dan Penialaian Pembelajaran

juga dilakukan oleh Bapak Apri Damai Sagita Krissandi S.S.,

M.Pd.dan validasi materi untuk instrumen Kuesioner Persepsi Siswa

dilakukan oleh Ibu Natalina Premastuti Brataningrum S.Pd., M.Pd.

untuk mengetahui apakah instrumen penelitian ini layak digunakan

atau tidak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

116

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanan akan dilaksanakan pada bulan April 2019.

3. Tahap Analisis

Data yang diperoleh dalam penelitian ini selanjutnya dianalisis

sesuai dengan teknik analisis data. Sejalan dengan penelitian mixed

methods yang digunakan dalam penelitian ini maka teknik analisis data

penelitian terdiri dari dua teknik, yaitu teknik analisis data kualitatif dan

teknik analisis data kuantitatif. Dalam teknik analisis data kualitatif data

yang akan dianalisis berupa perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian

pembelajaran Akuntansi yang mengarah pada unsur keterampilan berpikir

tingkat tinggi, sedangkan dalam teknik analisis data kuantitatif data yang

akan dianalisis berupa persepsi siswa terhadap pelaksanaan kegiatan

pembelajaran oleh Guru Akuntansi kelas X yang menerapkan

pembelajaran pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

117

BAB IV

GAMBARAN UMUM SEKOLAH

A. Sejarah Singkat SMK Negeri 1 Yogyakarta

SMK Negeri 1 Yogyakarta dikenal dengan nama SMEA 2

Yogyakarta. SMK Negeri 1 Yogyakarta merupakan salah satu Sekolah

Menengah yang cukup tua di Indonesia dan cukup punya nama di dunia

industri maupun pemerintahan. Banyak lulusan dari SMK Negeri 1

Yogyakarta yang bekerja di bidang industri maupun pemerintahan di wilayah

Indonesia. Gedungnya anggun dan berwibawa, dengan luas kurang lebih 3400

m2.

Karena merupakan peninggalan sejarah yang dahulu adalah gedung

Sekolah Dasar (SD) milik Thionghoa yang bernama SD “Chung Hua Tsung

Hui”, maka gedung ini oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata melalui

Peraturan Menteri Nomor: PM.25/PW.007/MKP/2007 ditetapkan sebagai

cagar budaya.

Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Yogyakarta sebagai berikut: Bapak

Sunarso (1961- 1981), Bapak Suparno (1981 –1988), Bapak Salim (1988-

1995), Bapak Sumartono (1995- 2002), Bapak Mursahid (Januari 2002-2004),

Ibu Sri Indiyah Purwaningsih (2004 – 2008), Ibu Nur Istriatmi (Januari 2008-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

118

Januari 2012), Bapak Drs. Rustamaji, M.Pd. (2012 -2016) dan

sekarang adalah Dra Darwestri (April 2016 – sekarang).

B. Identitas SMK Negeri 1 Yogyakarta

SMK Negeri 1 Yogyakarta beralamat di Jalan Kemetiran Kidul 35

Yogyakarta. SMK Negeri 1 Yogyakarta merupakan salah satu Sekolah

Menengah Kejuruan di Yogyakarta yang mempunyai cukup terkenal di dunia

industri maupun pemerintahan. Banyak lulusan yang bekerja di bidang

industri mapupun pemerintahan di wilayah Indonesia. Untuk menciptakan

lulusan yang mampu bersaing di dunia kerja maka SMK Negeri 1 Yogyakarta

mempunyai Visi dan Misi sebagai berikut:

1. Visi

“Terwujudnya insan pendidikan yang berkualitas berkarakter, berakhlak

dan berbudaya”.

2. Misi

a. Menerapkan sistem manajemen mutu ISO untuk meningkatkan kualitas

layanan jasa pendidikan.

b. Meningkatkan kemampuan pelaku pendidikan agar lebih berkualitas,

berkarakter, berakhlak dan berbudaya.

c. Mengembangkan lembaga pendidikan yang berkualitas aman dan

nyaman.

d. Meningkatkan proses pembelajaran yang mengintegrasikan nilai

karakter, akhlak mulia dan budaya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

119

e. Menjalin hubungan yang baik dan sinergis dengan pihak lain ditingkat

regional maupun global.

f. Mengoptimalkan pengelolaan sarana dan prasarana sekolah.

g. Mengoptimalkan kegiatan pengembangan bakat dan minat siswa untuk

meraih prestasi ditingkat regional maupun global.

C. Kurikulum Satuan Pendidikan SMK Negeri 1 Yogyakarta

Salah satu komponen penting dari sistem pendidikan adalah

kurikulum. Kurikulum menurut UU No 20 tahun 2003 tentang sistem

pendidikan nasional adalah seperangkat rencana dan peraturan mengenai

tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Perkembangan zaman dan teknologi menuntut pendidikan di Indonesia

mempersiapkan sumber daya manusia yang produktif, kreatif, inovatif, dan

berkarakter. Oleh karena itu, Indonesia mengimplementasikan kurikulum

2013 yang berbasis kompetensi dan karakter (competency and character

based kurikulum) untuk mengantisipasi era globalisasi dan pasar bebas yang

diharapkan dapat memberikan sumbangan yang berarti terhadap pemecahan

berbagai persoalan bangsa, khususnya dalam bidang pendidikan, dengan

mempersiapkan peserta didik, melalui proses pendidikan yang menarik dan

kontekstual, serta evaluasi yang autentik, utuh dan menyeluruh. Kurikulum

2013 merupakan pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

120

(KTSP) pada tahun 2006.Kurikulum yang digunakan di SMK Negeri 1

Yogyakarta adalah Kurikulum 2013 revisi 2017 untuk kelas X, XI dan XII.

D. Organisasi Sekolah Satuan Pendidikan SMK Negeri 1 Yogyakarta

1. Struktur Organisasi SMK Negeri 1 Yogyakarta

Sekolah adalah suatu susunan komponen-komponen atau unit-unit

sebuah organisasi. Struktur organisasi sekolah menunjukkan adanya

pembagian kerja dan bagaimana fungsi atau kegiatan-kegiatan yang

berbeda di koordinasikan.

Pengorganisasian suatu sekolah tergantung pada jenis, tingkat, dan

sifat sekolah yang bersangkutan. Susunan organisasi sekolah tertuang

dalam Keputusan Menteri Pendidikan Nasional tentang susunan organisasi

dan tata kerja jenis sekolah tersebut. Dari struktur organisasi sekolah

tersebut terlihat hubungan dan mekanisme kerja antara kepala sekolah,

guru, murid, pegawai tata usaha sekolah serta pihak lainnya di luar

sekolah.

Koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi kegiatan-kegiatan yang terarah

memerlukan pendekatan pengadministrasian yang efektif dan efisien,

yaitu:

a. Berorientasi kepada tujuan, yaitu berarti bahwa administrasi sekolah

menunjang tercapainya tujuan pendidikan.

b. Berorientasi kepada pendayagunaan semua sumber (tenaga, dana, dan

sarana) serta tepat guna dan hasil guna.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

121

c. Mekanisme pengelolaan sekolah meliputi perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan dan penilaian hasil kegiatan

administrasi sekolah harus secara sistematis dan terpadu.

2. Wewenang, dan Tangung Jawab

a. Kepala Sekolah

Struktur organisasi disusun bertujuan supaya tata kerja dan

pengelolaan sekolah menjadi jelas dan bisa berjalan dengan baik,

sehingga sekolah dapat melakukan tugasnya secara terencana, terarah,

teratur dan sistematis. Dalam hal ini SMK Negeri 1 Yogyakarta

dipimpin oleh Ibu Dra. Darwestri yang dibantu oleh beberapa wakil

kepala sekolah dan beberapa koordinator. Kepala sekolah adalah

pimpinan tertinggi di sekolah dan pimpinan tertinggi dalam

melaksanakan tugasnya.

b. Wakil Kepala Sekolah

Di SMK Negeri 1 Yogyakarta, kepala sekolah dibantu oleh

beberapa wakil kepala sekolah dan beberapa koordinator, yaitu Wakil

Kepala Sekolah Urusan Sarana Prasarana, Wakil Kepala Sekolah

Urusan Kurikulum, Wakil Kepala Sekolah Urusan Hubungan

Masyarakat, Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan, Bendahara

Sekolah, Koordinator BP / BK, dan Kepala Urusan Tata Usaha. Secara

umum tugas dan fungsi wakil kepala sekolah adalah membantu kepala

sekolah dalam berbagai kegiatan, seperti menyusun program kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

122

dan pelaksanaan program, pengorganisasian, pengarahan,

pengkoordinasian, pengawasan, penilaian, dan pelaporan.

c. Wali Kelas

Jabatan dan tugas wali kelas adalah jabatan yang sangat

penting dalam peningkatan gairah belajar kelas. Wali kelas adalah

guru yang membantu kepala sekolah dalam membimbing siswa dalam

mewujudkan disiplin kelas, sebagai manajer dan motivator untuk

membangkitkan gairah / minat siswa. Selain itu wali kelas merupakan

guru yang paling dekat hubungannya dengan seluruh siswa yang ada

dikelas bersangkutan. Hubungan tersebut tidak hanya terbatas

hubungan antara guru dan siswa semata, namun, sampai pada

hubungan dengan orangtua atau wali semua siswa yang ada di kelas.

Tugas pokok dan fungsi wali kelas yaitu sebagai pengelola kelas,

menyelenggarakan administrasi kelas meliputi (denah tempat duduk

siswa, papan abses siswa, daftar pelajaran di kelas, daftar piket kelas,

struktur organisasi pengurus kelas, tata tertib siswa di kelas, buku

rapor), dan membantu BK dalam membimbing serta membantu siswa

memenuhi kebutuhanya untuk meningkatka prestasi dan minat belajar

siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

123

d. Guru Mata Pelajaran

SMK Negeri 1 Yogyakarta memiliki 47 guru yang

mengampumata pelajaran yang berbeda-beda. Guru bertanggung

jawab kepada Kepala Sekolah dan mempunyai tugas pokok dalam

melaksanakan proses belajar mengajar. Selain bertugas sebagai

pengajar, ada beberapa guru yang menjadi wali kelas dan secara

bergantian bertugas piket. Guru secara terjadwal piket di lobby, sapa

pagi, dan presensi setiap kelas.

e. Guru Bimbingan dan Konseling

Tugas-tugas bimbingan dan konseling yaitu merencanakan

program bimbingan bersama Kepala Sekolah, melaksanakan program-

program bimbingan sesuai dengan kebijakan sekolah, bekerja sama

dengan guru dan staf sekolah dalam melaksanakan program

pendidikan di sekolah, melaksanakan program bimbingan dan

konseling di samping tugas sebagai guru. Selain itu tugas dan

tanggung jawab guru bimbingan konseling meliputi perkembangan disi

siswa, bakat dan minat siswa serta perkembangan kepribadian siswa.

f. Karyawan Tata Usaha (TU)

Karyawan tata usaha memiliki tugas dan tanggung jawab

dalam menyusun administrasi sekolah, menyususn administrasi

kepegawaian, menjaga inventaris barang dan logistik, menyusun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

124

administrasi sekolah, menyusun laporan pelaksanaan kegiatandan

pengurusan ketatausahaan serta bertugas sebagai operator sekolah.

E. Sumber Daya Manusia Satuan Pendidikan SMK Negeri 1 Yogyakarta

SMK Negeri 1 Yogyakarta pada tahun ajaran 2018/2019 memiliki

sumber daya manusia yang unggul dan kompeten dengan jabatan dan tugas

masing-masing. Jumlah seluruh personil SMK Negeri 1 Yogyakarta adalah

sebanyak 63 orang, yang terdiri atas seorang kepala sekolah, 47 guru dan 15

tenaga administrasi sekolah.

F. Siswa Satuan Pendidikan SMK Negeri 1 Yogyakarta

1. Jumlah Peserta Didik Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun Ajaran

2018/2019

Tabel 4.1

Jumlah Peserta Didik Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun Ajaran 2018/

2019

Kompetensi

Keahlian

Kelas X Kelas XI Kelas XII Jumlah

L P L P L P

Akuntansi 8 56 3 61 4 58 190

Administrasi

Perkantoran

4 60 3 60 4 60 191

Pemasaran 11 53 12 46 5 51 178

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

125

2. Jumlah Peserta Didik Berdasarkan Tingkatan Kelas Tahun Ajaran

2018/2019

Tabel 4.2

Jumlah Peserta Didik Berdasarkan Tingkatan Kelas Tahun Ajaran 2018/

2019

Tingkatan

Kelas

Akuntansi Adm.

Perkantoran Pemasaran

Jumlah

1 2 1 2 1 2

Kelas X 32 32 32 32 32 32 192

Kelas XI 32 32 31 32 28 30 185

Kelas XII 31 31 32 32 28 28 122

TOTAL PESERTA DIDIK 559

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

126

BAB V

DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN

Dalam penelitian ini dilakukan pemeriksaan keabsahan data dengan

teknik menggunakan teknik triangulasi. Proses triangulasi dilakukan untuk

menghasilkan informasi yang memiliki tingkat kredibilitas tinggi dan dapat

menggambarkan informasi yang sesungguhnya terjadi dalam pelaksanaan

pembelajaran di kelas. Proses triangulasi dapat dilakukan hingga akhirnya

mendapatkan hasil dari pengujian triangulasi. Adapun teknik triangulasi yang

digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi teknik. Triangulasi teknik

terdiri dari observasi, wawancara, dan dokumentasi. Proses yang dilakukan

peneliti adalah dengan mendatangi tempat penelitian, mengamati guru dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas, dan berada di dalam ruang

kelas untuk mengetahui aktivitas yang dilakukan oleh guru.

Dalam penelitian ini, teknik analisis data dilakukan bersamaan dengan

pengumpulan data-data yang diperoleh dari lapangan langsung yang dianalisis

dengan teknik analisis dari Miles dan Huberman (Sugiyono, 2017- 484-492).

Teknik analisis yang dilakukan dimulai dari reduksi data. Dalam reduksi data

peneliti mencoba untuk memilih data, memusatkan perhatian pada

penyederhanaan, mengabstrakan dan mentransformasikan data yang muncul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

127

dari catatan-catatan lapangan, setelah itu baru melakukan penyajian

data dan terakhir menarik kesimpulan dan verifikasi. Dengan analisis ini

diharapkan akan dapat mengkonfirmasikan data dengan suatu teori dan

mencakup setiap permasalahan yang ditelaah agar terjamin kebenarannya dan

kevalidannya.

Bab V ini berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan yang telah

dilakukan peneliti terkait dengan penelitian mengenai analisis Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), kegiatan pelaksanaan pembelajaran,

penilaian pembelajaran, dan persepsi siswa terhadap proses pembelajaran

yang dilakukan oleh guru mata pelajaran Akuntansi di kelas.

A. Deskripsi Data

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Untuk mengetahui bahwa guru mata pelajaran Akuntansi telah

menyusun RPP yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi,

maka peneliti mengumpulkan dokumen berupa RPP yang telah dibuat

oleh guru mata pelajaran Akuntansi. Peneliti mendapatkan seperangkat

perencanaan pembelajaran dari guru mata pelajaran Akuntansi pada

tanggal 22 April 2019. RPP yang akan dianalisis adalah RPP dengan

materi Laporan Keuangan. RPP akan dianalisis menggunakan instrumen

penilaian RPP yang berjumlah 33 pernyataan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

128

Menurut Majid & Rochman (2014: 262-264), komponen dan

langkag-langkah penyusunan RPP yang baik adalah dengan

mencantumkan identitas, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran,

model/metode pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran,

media/alat/bahan/sumber belajar, dan mencantumkan penilaian.

Komponen RPP yang pertama adalah Identitas. Identitas dalam RPP yang

dicantumkan guru antara lain Satuan Pendidikan: SMK N 1 Yogyakarta,

Bidang Keahlian: Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian: Akuntansi

dan Keuangan, Kompetensi Keahlian: Akuntansi dak Keuangan Lembaga,

Mata Pelajaran: Akuntansi Dasar (C2), Kelas/Semester: X/2 dan Alokasi

Waktu: 2 x 45 menit (1 kali pertemuan). Komponen kedua adalah

Kompetensi Inti (KI). KI yang dicantumkan dalam RPP sudah lengkap

yaitu KI-1 untuk sikap spiritual, KI-II untuk sikap sosial, KI-III untuk

pengetahuan dan KI-IV untuk keterampilan.

Komponen selanjutnya yaitu Kompetensi Dasar (KD), Indikator

Pencapaian Kompetensi (IPK), dan tujuan pembelajaran yang dapat dilihat

pada tabel 5.1, 5.2, dan 5.3. Komponen yang lain yaitu Materi

Pembelajaran. Materi pembelajaran yang dicantunkan dalam RPP yaitu

materi tentang Laporan Keuangan. Komponen selanjutnya adalah

pendekatan; strategi; dan; metode pembelajaran. Guru mencantumkan

pendekatan Scientific (ilmiah) yang akan digunakan dalam proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

129

pembelajaran. Model pembelajaran yang tercantum dalam RPP yaitu

pembelajaran Discovery Learning. Metode pembelajaran yang tercantum

dalam RPP yaitu diskusi, ceramah, demonstrasi, drill and practice.

Langkah-langkah pembelajaran merupakan komponen berikutnya yang

tercantum dalam RPP. Langkah-langkah pembelajaran dapat dilihat pada

tabel 5.4.

Komponen selanjutnya dalam RPP yaitu Penilaian Pembelajaran,

Remedial, dan Penugasan. Terdapat dua teknik penilaian yang tercantum

dalam RPP yaitu teknik penilaian keterampilan, pengetahuan, dan sikap.

Instrumen penilaian yang tercantum dalam RPP yaitu tes tulis dan

penugasan. Komponen terakhir yang tercantum dalam RPP adalah media,

alat, dan sumber belajar. Media dan alat belajar yang digunakan oleh guru

dalam kegiatan pelaksanaan pembelajaran adalah buku cetak, buku tugas,

internet, slide power point, video tayangan dan laptop, LCD proyektor,

papan tulis serta spidol. Sumber belajar yang digunakan oleh guru adalah

buku cetak dengan judul Pengantar Akuntansi dan Keuangan SMK Kelas

X oleh Toto Sucipto tahun 2013 dan buku cetak dengan judul Memahami

Akuntansi untuk SMK Seri A oleh Hendri Somantri tahun 2009 serta

berbagai sumber dari internet yang relevan. Bahasa yang digunakan oleh

guru dalam pembuatan RPP jelas dan mudah dipahami, sehingga dapat

membantu dalam proses analisis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

130

Berdasarkan keterkaitan antara teori dengan fakta, RPP yang

dibuat oleh guru mata pelajaran Akuntansi sudah sesuai komponen dan

langkah-langkah penyusunan RPP yang baik, walaupun terdapat

komponen yang belum lengkap.

Menurut Sani (2016: 104), yang termasuk dalam indikator

keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah menganalisis, mengevaluasi,

dan mencipta. RPP yang dibuat oleh guru mata pelajaran Akuntansi

dikatakan memuat indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi yaitu

apabila Kata Kerja Operasional(KKO) yang digunakan pada komponen

Kompetensi Dasar (KD), Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK), Tujuan

Pembelajaran, dan Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran adalah KKO

pada level tinggi yaitu menganalisis, mengevaluasi dan mencipta. Jika

pada komponen KD, IPK, Tujuan Pembelajaran dan Langkah-langkah

Kegiatan Pembelajaran masih menggunakan KKO mengingat, memahami

dan mengaplikasikan yang berada dalam tingkatan tingkat berpikir rendah

maka dapat dikatakan bahwa RPP yang dibuat oleh guru mata pelajaran

Akuntansi belum mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir tingkat

tinggi. Berikut adalah hasil analisis RPP pada komponen KD, IPK, Tujuan

Pembelajaran dan Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

131

Tabel 5.1

Hasil Analisis Kompetensi Dasar (KD) pada RPP Laporan Keuangan

NO Indikator LOTS HOTS Keterangan

Materi Laporan Keuangan

3.11 Menganalisis

perkiraan

untuk

menyusun

laporan

keuangan.

√ Kata kerja

operasional

terdapat pada

tingkatan C4

yaitu

Menganalisis.

4.11 Menyusun

laporan

keuangan.

√ Kata kerja

operasional

terdapat pada

tingkatan C3

yaitu

Mengaplikasikan.

Tabel 5.2

Hasil Analisis Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) pada RPP

Laporan Keuangan

NO Indikator LOTS HOTS Keterangan

Materi Laporan Keuangan

3.11.1 Dapat

menjelaskan

pengertian,

tujuan, dan

fungsi

laporan

keuangan.

√ Kata kerja

operasional

terdapat pada

tingkatan C2

yaitu Memahami.

3.12.2 Dapat

menjelaskan

jenis dan

bentuk

laporan

keuangan.

√ Kata kerja

operasional

terdapat pada C2

yaitu Memahami.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

132

NO Indikator LOTS HOTS Keterangan

Materi Laporan Keuangan

3.13.3 Dapat

menjelaskan

cara

menyusun

laporan

keuangan.

√ Kata kerja

operasional

terdapat pada

tingkatan C2

yaitu Memahami.

4.11.1 Dapat

mengikuti

(meniru) cara

menyususn

lapora

keuangan

sesuai contoh.

√ Kata kerja

operasioanal

terdapat pada

tingkatan C1

yaitu Mengingat.

4.11.2 Dapat

menyusun

laporan

keuangan

berdasarkan

instruksi.

√ Kata kerja

operasional

terdapat pada

tingkatan C3

yaitu

Mengaplikasikan.

Tabel 5.3

Hasil Analisis Tujuan Pembelajaran pada RPP Laporan Keuangan

NO Indikator LOTS HOTS Keterangan

Materi Laporan Keuangan

1. Menjelaskan

pengertian,

tujuan, dan

fungsi laporan

keuangan.

√ Kata kerja

operasional

terdapat pada

tingkatan C2

yaitu Memahami.

2. Menjelaskan

jenis dan

bentuk

laporan

keuangan.

√ Kata kerja

operasional

terdapat pada

tingkatan C2

yaitu Memahami.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

133

NO Indikator LOTS HOTS Keterangan

Materi Laporan Keuangan

3. Menjelaskan

cara

menyusun

laporan

keuangan.

√ Kata kerja

operasional

terdapat pada

tingkatan C2

yaitu Memahami.

4. Mengikuti

(meniru) cara

menyususn

lapora

keuangan

sesuai contoh.

√ Kata kerja

operasional

terdapat pada

tingkatan C1

yaitu Mengingat.

5. Menyusun

laporan

keuangan

berdasarkan

instruksi.

√ Kata kerja

operasional

terdapat pada

tingkatan C3

yaitu

Mengaplikasikan.

Tabel 5.4

Hasil Analisis Kegiatan Pembelajaran pada RPP Laporan Keuangan

NO Indikator LOTS HOTS Keterangan

Materi Laporan Keuangan

1. Kegiatan

Inti.

√ Kata kerja operasional

yang digunakan dalam

kegiatan inti yang

tercermin dalam

kegiatan pemberian

rangsangan,identifikasi

masalah, dan

pengumpulan

data,pembuktian data

terdapat pada

tingkatan C1, C2, dan

C3 yaitu Mengingat

Memahami,Menyalin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

134

NO Indikator LOTS HOTS Keterangan

Materi Laporan Keuangan

dan Mengaplikasikan.

Berdasarkan tabel 5.1, 5.2, 5.3, dan 5.4 tentang analisis KD,

IPK, tujuan pembelajaran, dapat diketahui bahwa KKO yang

digunakan oleh guru masih didominasi oleh KKO yang berada pada

tingkatan rendah yaitu C1, C2, dan C3. KKO yang berada pada level

keterampilan berpikir tingkat tinggi hanya terdapat pada komponen

Kompetensi Dasar (KD) untuk menilai keterampilan siswa yang

terletak pada tingkatatan C4 yaitu Menganalisis.

Dalam karakteristik RPP kurikulum 2013 menurut Buku

Pedoman Pembelajaran Berorientasi pada Keterampilan Berpikir

Tingkat Tinggi (Ariyana, Pudjiastuti, Bestari, dan Zamroni, 2018: 48-

50), langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang dicantumkan harus

disesuaikan berdasarkan model pembelajaran. Selain itu dalam

membuat langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang mengarah pada

keterampilan berpikir tingkat tinggi maka guru harus merumuskan

kegiatan pendahuluan yang meliputi orientasi, motivasi, dan apersepsi.

Kegiatan inti harus dirumuskan berdasarkan pada Indikator

Pencapaian Kompetensi (IPK), pendekatan saintifik, 4C (Creativity,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

135

Critical Thinking, Communication, Collaboration), dan PPK serta

literasi, sedangkan kegiatan penutup harus meliputi kegiatan refleksi,

pemberian umpan balik, kegiatan tindak lanjut, dan penginformasian

rencana kegiatan untuk pertemuan selanjutnya serta memberi tahu

siswa materi untuk pertemuan selanjutnya.

Berdasarkan analisis yang dilakukan, langkah-langkah

pembelajaran dalam RPP yang dibuat oleh guru sudah mencantumkan

kegiatan yang sebagaian besar sesuai dengan model pembelajaran

yang dipilih oleh guru yaitu Discovery Learning. Dalam kegiatan

pendahuluan guru sudah mencantumkan kegiatan orientasi, motivasi,

dan apersepsi. Kegiatan inti yang dibuat oleh guru dalam RPP sudah

sesuai dengan IPK yang dicantumkan, namun guru tidak

mencantumkan kegiatan literasi, PPK dan 4C (Creativity, Critical

Thinking, Communication, Collaboration)dalam kegiatan inti.

Kegiatan penutup yang dicantumkan oleh guru dalam RPP sudah

terdapat refleksi yang dilakukan secara bersama, pemberian umpan

balik atau masukan untuk pertemuan selanjutnya, melakukan tindak

lanjut dengan memberikan PR pada siswa, dan menginformasikan

kegiatan dan materi pada pertemuan selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

136

2. Penerapan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada Pelaksanaan

Kegiatan Pembelajaran

a. Wawancara guru

Sebelum melakukan kegiatan wawancara dengan guru mata pelajaran

Akuntansi kelas X yang bernama Ibu Wido, maka peneliti meminta izin

terlebih dahulu kepada beliau. Kegiatan wawancara dilakukan pada hari

Selasa, 9 April 2019. Kegiatan wawancara dilakukan untuk memperoleh

data yang konsisten dengan data yang akan diperoleh melalui analisis RPP

dan observasi kegiatan pelaksanaan pembelajaran guru di kelas.

Pertanyaan dalam wawancara yaitu tentang persiapan guru sebelum

mengajar, hambatan-hambatan yang dialami sebelum mengajar maupun

saat pembelajaran berlangsung dan penerapan keterampilan berpikir

tingkat tinggi dalam kegiatan pelaksanaan pembelajaran di kelas. Hasil

wawancara guru mata pelajaran Akuntansi kelas X dapat dilihat pada tabel

5.5.

Tabel 5.5

Hasil Wawancara Guru Mata Pelajaran Akuntansi Kelas X

No Butir Pertanyaan Jawaban

1. Apakah guru melakukan observasi

pada siswa sebelum membuat

RPP?

Saat awal memasuki tahun

ajaran baru guru melakukan

observasi di kelas mengajar.

Guru hanya mengajar dua

kelas dan kemampuan tiap

siswa rata-rata sama jadi guru

hanya membuat satu RPP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

137

No Butir Pertanyaan Jawaban

untuk dua kelas.

2. Apakah guru bertanya pada guru

lain mengenai RPP yang akan

dibuat?

Iya, pada awal tahun ajaran

baru pasti ada diklat untuk

membuat RPP. Di dalam

diklat tersebut biasanya guru

melakukan sharing untuk

membuat RPP yang sesuai

dengan tuntutan sekolah dan

saling membantu.

3. Apakah sebelum mengajar guru

sudah membuat RPP dengan

komponen yang lengkap sesuai

dengan format kurikulum 2013?

Iya, SMK Negeri 1

Yogyakarta sudah

menggunakan Kurikulum

2013 jadi RPP yang dibuat

pasti sesuai dengan format

Kurikulum 2013.

4. Apakah guru menerapkan

kegiatan pembelajaran yang

sesuai dengan langkah-langkah

pembelajaran yang tertera dalam

RPP?

Diusahakan sama, tetapi

terkadang ada beberapa yang

meleset dari langkah-langkah

kegiatan pembelajaran dalam

RPP.

5. Apakah guru mengalami

hambatan dalam menentukan

metode dan model pembelajaran

yang akan digunakan untuk

kegiatan pembelajaran?

Tidak, aman-aman saja. Saya

masih menggunakan metode

tradisional dalam mengajar.

6. Apakah dalam proses

pembelajaran guru sudah

menerapkan 5M (Mengamati,

Menanya, Mengumpulkan

Informasi, Mengasosiasi, dan

Mengkomunikasikan)?

Iya, masih menggunakan

Pendekatan Saintifik.

7 Apakah dalam proses

pembelajaran guru sudah

menerapkan 4C (Creativity,

Critical Thinking, Comunnication,

Iya, saya berusaha

menerapkan 4C dalam proses

belajar mengajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

138

No Butir Pertanyaan Jawaban

Collaboration)?

8. Apakah guru menerapkan

kegiatan pembelajaran yang

bersifat mengarahkan siswa pada

keterampilan berpikir tingkat

tinggi?

Kalau Akuntansi tidak hanya

menjelaskan, pasti dalam

pembelajaran menerapakan

keterampilan berpikir tingkat

tinggi.

9. Apakah dalam proses

pembelajaran guru sudah

melaksanakan kegiatan literasi?

Iya, sebelum menjelaskan

selalu memberi tugas pada

anak-anak untuk membaca

terlebih dahulu halaman

sekian.

10. Apakah dalam proses

pembelajaran guru menerapkan

kegiatan Penguatan Pendidikan

Karakter (PPK)?

Jelas, mengawali

pembelajaran sudah

menanamkan PPK seperti

merapikan tempat duduk,

kebersihan kelas dan berdoa.

11. Apakah guru menerapkan model,

metode, dan teknik pembelajaran

yang mampu menumbuhkan

partisipasi siswa melalui kegiatan

dikusi dan pemecahan masalah?

Iya pasti, saya berusaha untuk

menerapkan metode yang

membuat siswa berpartisipasi

aktif dalam proses

pembelajaran.

12. Apakah respon siswa sesuai

dengan apa yang diharapkan oleh

guru?

Sebagian besar respon siswa

bagus, tetapi terkadang jarena

ada hal-hal tertentu seperti

siswa mengalami kesulitan

belajar jadi respon siswa agak

lambat.

13. Apakah siswa berperan aktif

dalam kegiatan pembelajaran?

Iya , karena ini belajar

Akuntansi semua siswa

sangat antusias untuk

mengerjakan soal-soal

Akuntansi.

14. Apakah siswa mengalami

kesulitan dalam kegiatan

pembelajaran?

Iya pasti ada beberapa yang

mengalami kesulitan.

Solusinya adalah dengan cara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

139

No Butir Pertanyaan Jawaban

mendekati siswa tersebut atau

meminta bantuan teman

dekatnya untuk mengajri

siswa tersebut.

15. Apakah saat proses pembelajaran

ada hambatan dalam pengelolaan

kelas ?

Tidak susah dalam mengelola

kelas karena siswanya mudah

diatur.

16. Apakah guru berjalan keliling

untuk memantau aktivitas belajar

siswa saat kegiatan diskusi guna

memastikan bahwa setiap siswa

berperan aktif?

Iya.

17. Apakah ada hambatan yang

berasal dari siswa pada saat

proses pembelajaran berlangsung?

Iya, karena ada beberapa

siswa yang mengalami

kesulitan belajar.

18. Apakah saat melaksanakan

kegiatan proses pembelajaran

guru dapat mengelola kelas

dengan waktu yang efektif dan

efisien?

Terkadang masih sering

kekurangan waktu untuk

belajar di kelas, maka dari itu

biasanya memberi soal-soal

lathan untuk dikerjakan di

rumah.

19. Apakah guru melakukan refleksi

pada akhir pembelajaran tentang

materi yang masih belum

dipahami siswa?

Iya, yang jelas menanyakan

sudah paham belum

materinya.

20. Apakah guru mengadakan

remedial untuk memperbaiki nilai

ujian siswa yang masih dibawah

KKM?

Iya, remedial dilakukan

bersama dengan pengayaan di

kelas pada saat pembelajaran

Akuntansi.

21. Apakah guru memberikan

kesimpulan pada akhir

pembelajaran terkait materi yang

telah dibahas?

Iya, guru membuat

kesimpulan di akhir

pembelajaran bersama anak-

anak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

140

b. Observasi kegiatan guru di kelas

Untuk mengetahui bahwa guru sudah menerapkan kegiatan

pembelajaran yang mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir tingkat

tinggi, maka peneliti melakukan observasi kegiatan pelaksanaan

pembelajaran oleh guru di kelas X. Observasi kegiatan pelaksanaan

pembelajaran guru di kelas dilakukan pada hari Senin, 22 April 2019.

Instrumen yang digunakan untuk meneliti kegiatan pelaksanaan

pembelajaran guru di kelas yaitu berjumlah 43 pernyataan yang sudah

divalidasi oleh validator. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan

dengan menggukan pernyataan instrumen dapat dikatakan bahwa kegiatan

pelaksanaan pembelajaran di kelas sudah mengacu pada RPP yang

sebelumnya sudah dibuat terlebih dahulu oleh guru mata pelajaran

Akuntansi.

Bahasa yang digunakan oleh guru dalam pelaksanaan pembelajaran di

kelas mudah dipahami siswa. Bahasa yang digunakan untuk menjelaskan

materi laporan keuangan merupakan bahasa yang sering didengar oleh

siswa. Guru tidak selalu menggunakan bahasa Indonesia yang baik sesuai

dengan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI), namun terkadang guru

menggunakan bahasa daerah untuk mengajar di kelas yaitu bahasa jawa.

Menggunakan bahasa daerah untuk mengajar di kelas tentunya terdapat

kelebihan dan kekurangannya. Kelebihannya adalah dapat membuat

interaksi antara guru dan siswa menjadi lebih dekat sehingga dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

141

mentransfer materi siswa akan menerima dan memahami materi tersebut

dengan mudah. Kekurangan mengajar menggunakan bahasa daerah adalah

jika terdapat siswa yang berasal dari luar jawa maka siswa tersebut akan

mengalami kesulitan dalam memahami penjelasan dari guru.

Pelaksanaan pembelajaran yang baik menurut Majid (2014: 229-331),

meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

Masing-masing kegiatan akan dijelaskan sebagai berikut:

1) Kegiatan pendahuluan

Menurut Majid (2014: 229-331), dalam kegiatan pendahuluan

guru sebaiknya melakukan kegiatan berupa mempersiapkan

peserta didik secara fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;

mengajukan pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari dan

mengaitkannya dengan materi yang akan dipelajari; mengantarkan

pesera didik pada suatu permasalahan atau tugas yang akan

dilakukan untuk mempelajari suatu materi dan menjelaskan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai serta mennyampaikan garis besar

cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan

dilakukan oleh peserta didik.

Berdasarkan observasi yang dilakukan dapat diketahui bahwa

dalam kegiatan pelaksanaanpembelajaran yang dilakukan oleh

guru di kelas, kegiatan pendahuluan yang tercantum pada RPP

yang dibuat oleh guru mata pelajaran Akuntansi sudah diterapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

142

dalam kegiatan pelaksanaan pembelajaran di kelas. Kegiatan

pendahuluan yang pertama adalah guru menyiapkan peserta didik

secara fisik untuk mengikuti proses pembelajaran yang tercermin

pada saat guru mengecek kehadiran siswa. Selanjutnya guru

memberikan salam sebelum memulai pelajaran dan salam tersebut

dibalas oleh siswa secara bersamaan. Setelah salam, guru

mengajak siswa untuk berdoa terlebih dahulu sebelum memulai

pembelajaran di kelas. Doa dipimpin oleh guru di depan kelas.

Setelah selesai berdoa kegiatan selanjutnya adalah guru mengecek

kebersihan kelas untuk kenyamanan belajar siswa. Guru tidak

menanyakan apakah ada PR atau tugas yang dikerjakan

dipertemuan sebelumnya. Pengecekan PR atau tugas tercantum

dalam RPP, hal tersebut tidak ditanyakan oleh guru kepada siswa

karena pertemuan sebelumnya guru tidak memberikan PR atau

tugas pada siswa.

Kegiatan pendahuluan selanjutnya yaitu guru memberikan

motivasi belajar pada siswa. Dalam kegiatan tersebut guru

menceritakan manfaat belajar laporan keuangan di dalam kegiatan

sehari-hari. Kegiatan selanjutnya adalah guru memberi pertanyaan

tentang materi sebelumnya yang kemudian akan dikaitkan dengan

materi yang akan dipelajari. Materi sebelumnya adalah neraca

saldo, kemudian guru menjelaskan kaitan neraca saldo dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

143

materi yang akan dipelajari yaitu laporan keuangan. Guru

menjelaskan bahwa neraca saldo akan digunakan untuk membantu

dalam penyusunan laporan keuangan.

Setelah melakukan apersepsi, guru menjelaskan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa setelah pembelajaran

selesai. Tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru sesuai

dengan rencana yang dicantumkan di dalam RPP yang dapat

dilihat di tabel pada tabel 5.3. Berdasarkan analisis RPP

dinyatakan bahwa tujuan pembelajaran masih memuat indikator

keterampilan berpikir tingkat rendah yakni dengan menggunakan

KKO menjelaskan, mengikuti, dan menyusun yang terletak pada

C2 (Memahami), C1 (Mengingat), dan C3

(Mengimplementasikan). Kemudian guru menjelaskan konsep

rencana kegiatan yang akan berlangsung. Rencana kegiatan

tersebut yaitu, setelah guru menjelaskan materi dan siswa dapat

memahami penjelasan materi oleh guru, maka guru akan membagi

siswa kedalam kelompok untuk melakukan kegiatan diskusi

kelompok yaitu menyusun laporan keuangan.

Berdasarkan observasi yang dilakukan pada saat kegiatan

pelaksanaan pembelajaran, kegiatan pendahuluan yang dilakukan

oleh guru mata pelajaran Akuntansi sudah sesuai dengan teori

menurut Majid (2014: 229-331).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

144

2) Kegiatan inti

Menurut Majid (2014: 229-331), kegiatan inti meliputi proses

mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi, dan

mengomunikasikan. Kegiatan inti yang tercantum dalam RPP

sebagian besar sudah diterapkan oleh guru dalam kegiatan

pelaksanaan pembelajaran di kelas. Kegiatan inti yang diterapkan

adalah menggunakan pendekatan saintifik dengan langkah-langkah

pembelajaran discovery learning dan metode diskusi, ceramah,

demonstrasi serta metode drill & practice.

Langkah pertama dari pembelajaran discovery learning adalah

pemberian rangsangan (stimulation) pada siswa. Untuk

merealisasikan langkah tersebut guru menayangkanvideo yang

terkait dengan materi yang akan dipelajari yaitu laporan keuangan.

Video yang ditanyakan berisi penjelasan singkat tentang

pengertian laporan keuangan, tujuan dan fungsi laporan keuangan,

jenis dan bentuk laporan keuangan, dan cara menyusun laporan

keuangan. Melalui kegiatan tersebut peserta didik diharapkan akan

memahami materi yang terkait dengan laporan keuangan, sehingga

ketika ditanya oleh guru setalah penanyangan video tersebut siswa

dapat menjawab pertanyaan yang diberikan. Berdasarkan kegiatan

observasi yang dilakukan oleh peneliti, beberapa siswa terlihat

bingung ketika ditanya terkait penayangan video karena pada saat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

145

guru menayangkan video siswa tersebut tidak memperhatikan

dengan seksama.

Langkah kedua dalam pembelajaran discovery learningadalah

identifikasi masalah. Guru meminta siswa untuk mengamati neraca

saldo yang sudah pernah dibuat sebelumnya. Melalui pengamatan

tersebut siswa diharapkan akan menemukan kaitan atau hubungan

dengan materi laporan keuangan yang akan dibahas. Langkah

ketiga dalam pembelajaran discovery learningyaitu pengumpulan

data (data collection). Kegiatan pengumpulan data yang diterapkan

oleh guru dalam kegiatan pelaksanaan pembelajaran di kelas yaitu

dengan menjelaskan kembali neraca saldo yang nantinya akan

digunakan untuk menyusun laporan keuangan. Guru juga

memberikan contoh tentang bagaimana menyusun laporan

keuangan, untuk memperkuat data yang diperoleh dari guru, maka

siswa diperbolehkan bertanya mengenai materi yang belum

dipahami atau membaca buku dari sumber lain.

Langkah berikutnya dalam pembelajarandiscovery learning

adalah pembuktian data (data processing). Setelah data yang

dikumpulkan cukup, guru membuat kelompok yang terdiri dari 4-5

orang per kelompok. Kemudian guru memberikan soal yang harus

dikerjakan oleh kelompok. Soal yang diberikan oleh guru yaitu

menyusun laporan keuangan yang terdiri dari laporan laba rugi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

146

perubahan modal dan laporan keuangan neraca. Instruksi yang

disampaikan oleh guru untuk mengerjakan soal jelas dan mudah

dipahami oleh siswa. Soal tersebut harus diselesaikan dalam waktu

15 menit. Pada saat siswa mengerjakan soal, guru berkeliling

untuk memeriksa apakah semua siswa berpartisipasi aktif dalam

kelompok dan melihat apakah ada kesulitan dalam pengerjaan soal.

Siswa diperbolehkan bertanya kepada guru dan teman kelompok

jika mengalami kesulitan dalam penyusunan laporan keuangan.

Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti, banyak dari

siswa yang bertanya kepada temannya.

Langkah terakhir dalam pembelajaran discovery learning yaitu

menarik kesimpulan atau generalisasi (generalization). Dalam

kegiatan menarik kesimpulan guru menunjuk kelompok secara

bergantian untuk menyebutkan hasil akhir dari perhitungan laporan

keuangan laba rugi, laporan keuangan perubahan modal dan

laporan keuangan neraca. Kelemahan pada kegiatan menarik

kesimpulan adalah siswa hanya menyebutkan secara lisan tanpa

memaparkannya, misalnya jawaban dari penyusunan laporan

keuangan ditulis di papan tulis. Jika laporan keuangan yang sudah

dibuat dipaparkan terlebih dahulu maka akan lebih mudah untuk

mengecek kekeliruan dalam penulisan laporan keuangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

147

Berdasarkan langkah-langkah pembelajaran discovery learning

guru sudah menerapkan kegiatan 5M dalam kegiatan pelaksanaan

pembelajaran.

3) Kegiatan penutup

Menurut Majid (2014: 229-331), dalam kegiatan penutup guru

sebaiknya melakukan kegiatan berupa membuat

rangkuman/kesimpulan, melakukan kegiatan penilaian, dan

refleksi terhadap kegiatan pelaksanaan pembelajaran yang telah

dilakukan, dan memberikan umpan balik terhadap proses dan

hasil; pembelajaran; dan merencananakan kegiatan tindak lanjut

dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan

konseling dan memberikan tugas individual maupun kelompok,

serta menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran pada

pertemuan berikutnya.

Guru memberikan penguatan terhadap hasil diskusi dengan

cara menjelaskan asal-usul angka atau hasil akhir yang diperoleh

dalam menysusun laporan keuangan. Pada akhir pembelajaran atau

kegiatan penutup, guru bersama siswa membuat kesimpulan terkait

dengan materi laporan keuangan serta melakukan refleksi terhadap

pembelajaran yang telah berlangsung. Pembelajaran tersebut

diharapkan akan memberi manfaat bagi siswa dalam mengikuti

ujian maupun dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

148

memberikan PR pada siswa secara individu maupun kelompok

untuk menyusun laporan keuangan. Setelah jam pembelajaran

selesai guru mengajak siswa berdoa besama untuk mengakhiri

pembelajaran dan mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan

salam pada semua siswa, namun guru belum menginformasikan

kegiatan apa yang akan dilakukan pada pertemuan selanjutnya.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan dapat diketahui

bahwa guru sudah menerapkan kegiatan penutup sesuai dengan

teori Majid (2014: 229-331).

Menurut Sani (2019: 62-70), aktivitas pembelajaran berbasis

keterampilan berpikir tingkat tinggi meliputi aktif dalam berpikir;

memformulasikan masalah; mengkaji permasalahan

kompleks;mencari informasi dari berbagai sumber; berpikir kritis

dan menyelesaikan masalah secara kreatif.

Kegiatan pelaksanaan pembelajaran di kelas yang dilakukan

oleh guru masih banyak menggunakan metode ceramah, sehingga

siswa kurang memiliki kesempatan untuk aktif dalam berpikir

karena hanya mendengarkan penjelasan dari guru. Penyusunan

laporan keuangan memiliki cara penyusunan yang umum atau

sudah diketahui oleh seluruh siswa melalui penjelasan guru, maka

dari itu siswa kurang memiliki kesempatan untuk menemukan

masalah yang kompleks dan memecahkan masalah tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

149

melalui strategi yang dikembangkan melalui pemikiran siswa

sehingga siswa sulit untuk mengembangkan keterampilan berpikir

tingkat tinggi. Kegiatan pengumpulan data yang dilakukan oleh

siswa hanya sebatas mendengarkan penjelasan dari guru tentang

cara menyusun laporan keuangan dan membaca cara penyusunan

laporan keuangan melalui buku pegangan siswa. Kegiatan tersebut

masih belum dapat mengembangkan siswa untuk berpikir tingkat

tinggi.

c. Kuesioner persepsi siswa

Untuk mengetahui bahwa guru benar-benar telah menerapkan kegiatan

pelaksanaan pembelajaran yang meningkatkan keterampilan berpikir

tingkat tinggi pada siswa, maka peneliti juga mencari informasi lain dari

siswa melalui pengisisan kuesioner. Dengan melihat persepsi siswa

terhadap kegiatan pelaksanaan pembelajaran oleh guru di kelas yang telah,

diharapkan data yang terkumpul dapat menunjukkan keadaan yang

sesungguhnya yang telah diobservasi oleh peneliti.

Kegiatan pengisian kuesioner dilaksanakan setelah kegiatan

pelaksanaan pembelajaran di kelas selesai. Kuesioner dibagikan serentak

pada 31 siswa di kelas X Akuntansi 1 dengan kuesioner berjumal 33

pernyataan. Berikut ini adalah hasil analisis persepsi siswa terhadap proses

kegiatan pelaksanaan pembelajaran guru di kelas yang mengarah pada

keterampilan berpikir tingkat tinggi, dapat dilihat pada tabel 5.6.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

150

Tabel 5.6

Analisis Hasil Kuesioner Persepi Siswa

Skor Kriteria Jumlah Siswa Presentase

101 – 132 Baik 20 65 %

67 – 100 Cukup Baik 11 35 %

33 – 66 Kurang Baik 0 0 %

Gambar 5.1

Diagram Batang Hasil Analisis Kuesioner Persepsi Siswa

Berdasarkan diagram batang pada gambar 5.1 dapat diketahui

bahwa persepsi siswa terhadap kegiatan pelaksanaan pembelajaran

yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi melalui

perhitungan hasil kuesioner kelas X Akuntansi 1 adalah sebanyak 20

65%

35%

0% 0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

Baik Cukup Baik Kurang Baik

Diagram Batang Hasil Analisis Kuesioner

Persepsi Siswa

Kriteria

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

151

siswa dengan kriteria Baik dan sebanyak 11 siswa dengan kriteria

Cukup Baik.

3. Kegiatan Penilaian Pembelajaran (Assesment)

Untuk mengetahui bahwa guru mata pelajaran Akuntansi telah

menyusun soal latihan yang mengarah pada indikator keterampilan berpikir

tingkat tinggi, maka peneliti mengumpulkan dokumen berupa soal latihan

mata pelajaran Akuntansi dari guru yang menjadi subjek penelitian. Soal yang

akan dianalisis adalah soal yang telah dikerjakan oleh siswa di kelas X

Akuntansi 1. Soal latihan yang diberikan kepada siswa terdiri dari dua bagian

yaitu soal untuk mengecek sejauh mana pengetahuan siswa mengenai Laporan

Keuangan yang berjumlah 5 soal dan soal keterampilan untuk mengecek

apakah siswa sudah mampu dalam menyusun laporan keuangan yang

berjumlah 2 soal. Menurut Sani (2016: 103-104), soal yang dibuat oleh guru

mata pelajaran Akuntansi dapat meningkatkan keterampilan berpikir tingkat

tinggi ketika KKO yang digunakan mengarahkan siswa pada kemampuan

menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Berikut hasil analisis soal latihan

aspek pengetahuan dan keterampilan yang dibuat oleh guru mata pelajaran

Akuntansi pada tabel 5.7 dan 5.8.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

152

a. Soal Pengetahuan

Tabel 5.7

Hasil Analisis Soal Pengetahuan

NO Soal LOTS HOTS Keterangan

Materi Laporan Keuangan

1. Keluaran atau

produk

apakah yang

dihasilkan

oleh sebuah

siklus

akuntansi?

√ Kata kerja

operasional

yang

digunakan

yaitu

menyebutkan

yang berada

pada tingkatan

C1

(Mengingat)

2. Apakah

semua

perusahaan

memiliki

siklus

akuntansi ?

Jelaskan !

√ Kata kerja

operasional

yang

digunakan

yaitu

menyebutkan

dan

menjelaskan

yang berada

pada tingkatan

C1

(Mengingat)

dan C2

(Memahami)

3. Apakah

fungsi neraca

lajur bisa

menggantikan

laporan

keuangan

dalam sebuah

perusahaan ?

Jelaskan !

√ Kata kerja

operasional

yang

digunakan

yaitu

menjelaskan

yang berada

pada tingkatan

C2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

153

NO Soal LOTS HOTS Keterangan

Materi Laporan Keuangan

(Memahami)

4. Jelaskan sifat-

sifat dari asset

yang terdapat

pada bagian

neraca berikut

ini: asset

lancar,pabrik

dan peralatan!

√ Kata kerja

operasional

yang

digunakan

yaitu

menjelaskan

yang berada

pada tingkatan

C2

(Memahami)

5. Jelaskan

perbedaan

antara

kewajiban

jangka

pendek dan

kewajiban

jangka

panjang!

√ Kata kerja

operasional

yang

digunakan

yaitu

menjelaskan

yang berada

pada tingkatan

C2

(Memahami)

KKO yang digunakan dalam soal menilai pengetahuan siswa yaitu

menjelaskan dan menyebutkan. Menjelaskan dan menyebutkan terdapat

pada tingkatan rendah yaitu C2 (Memahami) dan C1 (Mengingat).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

154

b. Soal Keterampilan

Tabel 5.8

Hasil Analisis Soal Keterampilan

NO Indikator LOTS HOTS Keterangan

Materi Laporan Keuangan

1. Membuat

Laporan

Keuangan

(Laporan

L/R)

√ Kata kerja

operasional yang

digunakan yaitu

membuat yang

terdapat pada

tingkatan C3

(Mengaplikasikan)

2. Membuat

Laporan

Keuangan

(Laporan

L/R.

Perubahan

Modal dan

Neraca)

√ Kata kerja

operasional yang

digunakan yaitu

membuat yang

terdapat pada

tingkatan C3

(Mengaplikasikan)

3. Membuat

Laporan

Keuangan

Kata kerja

operasional yang

digunakan yaitu

membuat yang

terdapat pada

tingkatan C3

(Mengaplikasikan)

KKO yang digunakan untuk menilai keterampilan siswa adalah

Membuat. Membuat yang dimaksudkan adalah siswa akan membuat

laporan keuangan berdasarkan instruksi yang diberikan. Membuat yang

terdapat pada tingkatan C3 (Mengaplikasikan).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

155

c. Penilaian Sikap

Penilaian pembelajaran yang dilakukan oleh guru mata pelajaran

Akuntansi bukan hanya sekedar penilaian pengetahuan dan keterampilan.

Sebaiknya guru mata pelajaran Akuntansi melakukan penilaian sikap

dengan cara observasi atau pengamatan di kelas maupun di luar kelas

untuk menilai sikap sosial dan sikap spiritual para siswa. Tetapi yang

dilakukan oleh guru hanya melakukan penilaian sikap sosial pada siswa.

Bentuk instrumen penilaian sikap sosial untuk siswa dengan cara

menceklist pada angka yang sudah ditentukan masing-masing skornya,

dapat dilihat pada tabel 5.9.

Tabel 5.9

Bentuk Instrumen Observasi Sikap Sosial X Akuntansi

No. Nama Indikator

Kedisiplin

an

Tanggung

jawab

Kejujuran Kerjasam

a

Percaya Diri

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1.

2.

Dst

.

Menurut Widana (2017: 3-6) karakteristik soal yang dibuat oleh guru

mata pelajaran Akuntansi meliputi pengukuran keterampilan berpikir

tingkat tinggi, berbasis permasalahan kontekstual, dan membentuk soal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

156

beragam. Berdasarkan hasil analisis pada penilaian pembelajaran soal

yang dibuat oleh guru mata pelajaran Akuntansi tidak beragam seperti

yang disebutkan dalam teori bahwa karakteristik soal HOTS adalah soal

yang beragam, tetapi guru hanya membuat soal dengan satu bentuk yaitu

uraian. Selain bentuk soal yang tidak beragam, KKO yang digunakan oleh

guru dalam menyusun soal menggunakan KKO yang mengarah pada

keterampilan berpikir tingkat rendah yang berada di tingkatan C1

(Mengingat), C2 (Memahami), dan C3 (Mengapilkasikan), sehingga dapat

dikatakan bahwa soal yang dibuat oleh guru belum dapat mengukur

keterampilan berpikir tingkat tinggi. Soal yang dibuat oleh guru tidak

mengarahkan pada pembelajaran kontekstual, tetapi guru membuat soal

yang lebih mencakup pada teori. Berdasarkan analisis yang dilakukan

pada penilaian pembelajaran maka dapat dikatakan bahwa penilaian yang

dibuat oleh guru belum sepenuhnya sesuai dengan karakteristik soal

HOTSmenurut teori Widana (2017: 3-6).

B. Pembahasan

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap komponen dan

langkah-langkah pembelajaran dalam RPP, dapat diketahui bahwa RPP

yang dibuat oleh salah satu guru mata pelajaran Akuntansi kelas X di

SMK Negeri 1 Yogyakarta dapat dikatakan sudah baik dan sesuai dengan

teori menurut Majid & Rochman. Hal tersebut dikarenakan guru sudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

157

mencantumkan identitas; yang meliputi sekolah; kelas/semester;

kompetensi dasar; indikator; dan alokasi waktu. Selain itu guru juga sudah

mencantumkan tujuan pembelajaran; model/metode pembelajaran;

langkah-langkah kegiatan pembelajaran; media/alat/bahan/sumber belajar

dan penilaian. Secara keseluruhan komponen dan langkah-langkah

pembelajaran yang dalam RPP yang dibuat oleh guru sudah baik, tetapi

terdapat komponen yang belum lengkap yaitu pada komponen tujuan

pembelajaran guru belum mencantumkan salah satu unsur yaitu berupa

unsur Degree (D), dan pada teknik penilaian guru tidak mencantumkan

teknik penilaian pengetahuan dan bentuk instrumen penialian sikap

spiritual.

Kompetensi Dasar (KD) yang tercantum dalam RPP adalah

Menganalisis yang terletak pada Kata Kerja Operasional (KKO) level

kemampuan berpikir tingkat tinggi yaitu C4 (Menganalisis)dan Menyusun

yang terletak pada KKO level kemampuan berpikir tingkat rendah yaitu

C3 (Menerapkan), Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) yang dibuat

oleh guru menggunakanKKO yang berada pada keterampilan berpikir

tingkat rendah yaitu (C1) Mengingat, (C2) Memahami, dan C3

(Mengaplikasikan). Salah satu KD yang tercantum dalam RPPsudah

berada pada tingkatan keterampilan berpikir tingkat tinggi yaitu C4

(Menganalisis), tetapi guru belum mampu mengembangkan KD ke dalam

IPK yang memuat unsur keterampilan berpikir tingkat tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

158

Rumusan IPK yang dibuat oleh guru diturunkan menjadi tujuan

pembelajaran. Tujuan pembelajaran yang dibuat oleh guru sudah sesuai

dengan IPK. Tujuan pembelajaran yang dibuat dimaksudkan agar guru

lebih mudah dalam memilih model, metode, dan urutan kegiatan dalam

pembelajaran. Model pembelajaran yang tercantum dalam RPP yang

dibuat oleh guru adalah discovery learning. Model pembelajaran discovery

learningtidak sesuai dengan tujuan pembelajaran yang dibuat oleh guru,

karena pembelajaran discovery learning itu sendiri adalah pembelajaran

yang menuntut siswa pada kemandirian untuk menemukan sesuatu yang

baru melalui pengamatan atau percobaan sehingga informasi yang didapat

dapat diingat untuk jangka waktu yang lama, sedangkan sebagian besar

tujuan pembelajaran yang ingin dicapai adalah siswa hanya diharapkan

dapat menjelaskan kembali apa yang telah dijelaskan oleh guru tanpa

mengembangkan materi tersebut.

Metode pembelajaran yang dicantumkan oleh guru dalam RPP adalah

diskusi, ceramah, demonstrasi dan drill and practice. Salah satu metode

pembelajaran yaitu ceramah yang dicantumkan dalam RPP belum sesuai

dengan model pembelajaran discovery learning, karena melalui kegiatan

ceramah siswa hanya akan dapat menjelaskan kembali sehingga siswa

susah dalam menemukan pengetahuan baru melalui kegiatan ceramah.

Model dan metode pembelajaran yang dicantumkan dalam RPP harus

memperhatikan materi yang akan diajarkan karena tidak semua model dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

159

metode pembelajaran cocok untuk diterapkan di semua materi

pembelajaran. Model pembelajaran discovery learning sudah sesuai

dengan materi laporan keuangan, karena dengan model pembelajaran

discovery learning yang mengutamakan siswa dapat menemukan

pengetahuan baru secara mandirisiswa dapat menemukan pengetahuan

baru tentang materi laporan keuangan yang sebelumnya belum diketahui

seperti contohnya pengetahuan baru tentang bagaimana cara menyusun

laporan keuangan sesuai dengan prosedur. Metode yang tercantum dalam

RPP yaitu diskusi, ceramah, demonstrasi dan drill and practice. Metode

diskusi, demonstrasi, dan drill and practicesudah sesuai dengan materi

pembelajaran laporan keuangan, karena dengan diskusi siswa diharapkan

mampu memperoleh pengetahuan baru melalui teman-temannya maupun

guru; dalam kegiatan demonstrasi siswa diharapkan akan menemukan

pengetahuan baru melalui cara menjawab soal yang diberikan oleh guru;

dengan metode driil and practice siswa akan lebih banyak berlatih soal-

soal tentang materi laporan keuangan sehingga siswa dapat menemukan

perbedaan yang terdapat dari soal-soal yang diberikan, sedangkan metode

ceramah tidak sesuai dengan materi pembelajaran karena materi laporan

keuangan tidak akan tertransfer pada siswa tanpa mempraktikannya secara

langsung.

Materi pembelajaran yang dicantumkan oleh guru sudah sesuai dengan

mata pelajaran pada identitas dalam RPP. Mata pelajaran pada identitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

160

dalam RPP adalah Akuntansi Dasar dan materi dalam RPP adalah Laporan

Keuangan. Laporan keuangan merupakan bagian materiyang termasuk

dalam mata pelajaran Akuntansi Dasar.Langkah-langkah pembelajaran

yang dicantumkan oleh guru dalam RPP sudah meliputi kegiatan

pendahuluan, inti, dan penutup.

Penilaian pengetahuan dan keterampilan yang dibuat oleh guru harus

sesuai dengan materi yang diajarkan oleh guru di kelas. Penilaian

pengetahuan dan keterampilan yang dibuat oleh guru sudah sesuai dengan

materi yang diajarkan yaitu laporan keuangan, selain harus sesuai dengan

materi yang diajarkan penilaian pengetahuan dan keterampilan harus

sesuai dengan IPK yang sudah dirumuskan oleh guru. Soal pengetahun

yang dibuat oleh guru sudah sesuai denga IPK yang dirumuskan, dengan

menanyakan pengertian, fungsi, dan sifat-sifat dari asset dalam neraca.

Soal keterampilan yang dibuat oleh guru sudah sesuai dengan IPK yang

dirumuskan dengan perintah membuat laporan keuangan.

Berdasarkan karakteristik dalam menyusun langkah-langkah desain

pembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi

menurut Buku Pedoman Pembelajaran Berorientasi pada Keterampilan

Berpikir Tingkat Tinggi (Ariyana, Pudjiastuti, Bestary, & Zamroni, 2018:

48-50) melalui perhitungan Cut-Off PointRPP yang dibuat oleh guru mata

pelajaran Akuntansi kelas X di SMK Negeri 1 Yogyakarta belum

mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi karena presentase

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

161

yang didapatkan guru sebesar 52% tidak melakukan atau tidak membuat

RPP HOTS.

2. Penerapan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada Pelaksanaan

Kegiatan Pembelajaran

a. Wawancara guru

Berdasarkan hasil analisis kegiatan wawancara dengan guru

mata pelajaran Akuntansi dilihat dari RPP yang dibuat, guru berusaha

untuk menentukan metode, model, dan teknik pembelajaran yang

mengharapkan siswanya untuk lebih aktif dalam proses kegiatan

belajar mengajar dan mampu memahami materi yang disampaikan

oleh guru di kelas. Tidak ada kendala yang serius dalam menentukan

metode dan model pembelajaran yang akan diterapkan oleh guru di

kelas karena kemampuan siswa di kelas rata-rata sama. Siswa kelas X

Akuntansi 1 mudah diatur karena hampir seluruh siswanya didominasi

oleh perempuan, hanya terdapat 3 orang laki-laki di dalam kelas.

Guru masih menggunakan metode tradisonal dalam mengajar

yaitu ceramah. Model pembelajaran yang digunakan oleh guru adalah

discovery learning. Melalui metode dan model yang digunakan oleh

guru dalam kegiatan pelaksanaan pembelajaran di kelas, guru berusaha

menerapkan kegiatan 4C (Creativity, Critical Thinking,

Communication, Collaboration) dalam kegiatan inti untuk

mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir tingkat tinggi. Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

162

berusaha untuk menerapkan langkah-langkah kegiatan pembelajaran

yang tercantum dalam RPP walaupun terkadang ada beberapa kegiatan

yang meleset karena kondisi kelas dan sifat dari materi itu sendiri.

Guru mengatakan bahwa terdapat beberapa siswa yang

mengalami kesulitan belajar, maka dari itu guru selalu berkeliling

kelas pada saat mengerjakan soal latihan untuk mengecek apakah

semua siswa berpartisipasi dalam mengerjakan soal tersebut. Jika

ditemukan ada siswa yang tidak berpartisipasi dalam pengerjaan soal

maka guru mendekati siswa tersebut dan berusaha untuk membimbing

siswa tersebut, tetapi jika siswa tersebut kurang nyaman terhadap guru

maka guru akan meminta tolong kepada teman dekatnya untuk

membantu mengatasi kesulitan yang dialami oleh siswa tersebut.

Pada akhir pembelajaran, guru bersama siswa melakukan

refleksi bersama di kelas. Guru selalu bertanya apakah ada materi yang

belum dipahami dan mempersilahkan siswanya untuk menanyakan

kembali materi tersebut. Mata pelajaran Akuntansi memiliki materi

yang cukup banyak, oleh karena itu guru sering kekurangan waktu di

kelas. Untuk mengatasi hal tersebut guru memberikan soal latihan

untuk dikerjakan di rumah. Guru bersama siswa menyimpulkan materi

yang telah dipelajari di kelas. Ketika terdapat hasil ulangan harian

yang kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), guru

melakukan remedial dan bagi siswa yang mendapatkan nilai lebih dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

163

KKM akan diadakan pengayaan. Remedial dan pengayaan dilakukan

secara bersama di kelas.

Kesimpulan dari hasil wawancara guru adalah guru mencoba

menerapkan pembelajaran dengan menggunakan metode dan model

pembelajaran yang dapat mengarahkan siswa pada keterampilan

berpikir tingkat tinggi, tetapi sifat materi Akuntansi yang tidak bisa

dilepas begitu saja yang artinya masih membutuhkan penjelasan dari

guru maka guru belum mampu sepenuhnya membuat RPP yang

memuat indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi sehingga guru

belum sepenuhnya menerapkan pembelajaran dan penilaian yang

mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.

b. Observasi aktivitas guru di kelas

Berdasarkan observasi yang dilakukan pada saat kegiatan

pelaksanaan pembelajaran, kegiatan pendahuluan yang dilakukan oleh

guru mata pelajaran Akuntansi sudah sesuai dengan teori menurut

Majid (2014: 229-331). Guru sudah menerapkan kegiatan berupa

mempersiapkan peserta didik secara fisik untuk mengikuti proses

pembelajaran; mengajukan pertanyaan tentang materi yang sudah

dipelajari dan mengaitkannya dengan materi yang akan dipelajari;

mengantarkan pesera didik pada suatu permasalahan atau tugas yang

akan dilakukan untuk mempelajari suatu materi dan menjelaskan

tujuan pembelajaran yang akan dicapai serta mennyampaikan garis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

164

besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan

dilakukan oleh peserta didik.

Berdasarkan observasi yang dilakukan pada saat kegiatan

pelaksanaan pembelajaran, kegiatan inti yang dilakukan yang

dilakukan oleh guru mata pelajaran Akuntansi sudah menerapkan

kegiatan 5M (Mengamati, Menanya, Mengumpulkan data,

Mengasosiasikan dan Mengkomunikasikan) sesuai dengan teori

menurut Majid (2014: 229-331) dengan model pembelajaran discovery

learning.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan dapat diketahui

bahwa guru sudah menerapkan kegiatan penutup sesuai dengan teori

Majid (2014: 229-331). Guru sudah menerapkan kegiatan penutup

kegiatan berupa membuat rangkuman/kesimpulan, melakukan

kegiatan penilaian, dan refleksi terhadap kegiatan pelaksanaan

pembelajaran yang telah dilakukan, dan memberikan umpan balik

terhadap proses dan hasil; pembelajaran; dan merencananakan

kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program

pengayaan, layanan konseling dan memberikan tugas individual

maupun kelompok, serta menyampaikan rencana kegiatan

pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

165

Menurut Sani (2019: 62-70), aktivitas pembelajaran yang

dilakukan guru di kelas belum sesuai dengan karakteristik

pembelajaran yang mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir

tingkat tinggi. Melalui perhitungan Cut-Off Point aktivitas

pembelajaran oleh guru mata pelajaran Akuntansi kelas X di SMK

Negeri 1 Yogyakarta belum mengarah pada keterampilan berpikir

tingkat tinggi karena presentase yang didapatkan guru sebesar 56%

tidak melakukan aktivitas pembelajaran yang mengarahkan siswa pada

keterampilan berpikir tingkat tinggi.

Apabila dilihat dari persepi siswa terhadap guru, siswa menilai

bahwa guru sudah menerapkan kegiatan pelaksanaan pembelajaran

yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi. Hasil yang

diperoleh dari penilaian persepsi siswa berbeda dengan hasil

observasi yang dilakukan peneliti terhadap kegiatan pelaksanaan

pembelajaran yang dilakukan oleh guru di kelas.

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan perbedaan

persepsi siswa dengan hasil observasi yang dilakukan. Faktor tersebut

adalah: (1) siswa menyukai kepribadian guru yang mengayomi seperti

halnya orang tua di rumah sehingga pada saat mengisi kuesioner siswa

menjadi sangat subjektif, (2) siswa sudah terbiasa dengan cara

mengajar guru di kelas sehingga siswa beranggapan bahwa guru sudah

menerapkan pembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

166

tingkat tinggi, (3) pada saat pengisian kuesioner siswa hanya sekedar

mengisi tanpa memahami arti dari pernyataan dari setiap butir

instrumen. Dengan melihat ketiga faktor tersebut, maka sangat

memungkinkan ada perbedaan antara penilaian persepsi siswa

terhadap guru dengan observasi yang dilakukan oleh peneliti di kelas.

3. Kegiatan Penilaian Pembelajaran (Assesment)

Berdasarkan KKO yang digunakan dalam soal yang mencerminkan

keterampilan berpikir tingkat tinggi menurut Sani (2016: 103-104), soal

yang dibuat oleh guru mata pelajaran Akuntansi belum mengarahkan

siswa pada keterampilan berpikir tingkat tinggi, karena KKO yang

digunakan dalam soal pengetahuan masih menggunakan KKO yang

mengarah pada keterampilan berpikir tingkat rendah. KKO yang

digunakan dalam soal menilai pengetahuan siswa yaitu menjelaskan dan

menyebutkan. Menjelaskan dan menyebutkan terdapat pada tingkatan

rendah yaitu C2 (Memahami) dan C1 (Mengingat). KKO yang digunakan

untuk menilai keterampilan siswa adalah Membuat. Membuat termasuk

dalam keterampilan berpikir tingkatan rendah yaitu C3

(Mengaplikasikan).

Selain melakukan penilaian pengetahuan dan keterampilan guru

seharusnya melakukan penilaian sikap sosial dan sikap spiritual tetapi

pada kenyataanya guru hanya melakukan penilaian sikap sosial pada siswa

kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Yogyakarta. Pada dasarnya sikap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

167

spiritual memang dilakukan oleh guru mata pelajaran Agama. Penilaian

sikap biasanya juga dilakukan oleh guru mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan. Penilaian sikap yang dilakukan oleh guru dapat

membantu guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

Berdasarkan karakteristik soal HOTS menurut Widana (2017: 3-6) soal

yang dibuat oleh guru mata pelajaran Akuntansi belum memuat indikator

keterampilan berpikir tingkat tinggi yang mengarahkan siswa untuk

berpikir tingkat tinggi. Soal yang dibuat oleh guru mata pelajaran

Akuntansi tidak beragam seperti yang disebutkan dalam teori bahwa

karakteristik soal HOTS adalah soal yang yang beragam, tetapi guru hanya

membuat soal dengan satu bentuk yaitu uraian. Selain bentuk soal yang

tidak beragam, KKO yang digunakan oleh guru dalam menyusun soal

masih menggunakan KKO yang mengarah pada keterampilan berpikir

tingkat rendah yang berada di tingkatan C1 (Mengingat), C2 (Memahami),

dan C3 (Mengaplikasikan). Melalui perhitungan Cut-Off Pointpenilaian

pembelajaran yang dibuat oleh guru mata pelajaran Akuntansi kelas X di

SMK Negeri 1 Yogyakarta belum mengarah pada keterampilan berpikir

tingkat tinggi karena presentase yang didapatkan guru sebesar 53% tidak

melakukan atau tidak membuat penilaian pembelajaran berbasis HOTS.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

168

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan deskripsi data dan pembahasan terhadap wawancara salah

satu guru mata pelajaran Akuntansi kelas X, Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), hasil observasi kegiatan pelaksanaan pembelajaran guru

di kelas, soal latihan dan kuesioner persepsi siswa di SMK Negeri 1

Yogyakarta maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru

akuntansi kelas X di SMK Negeri 1 Yogyakarta belum memenuhi unsur

keterampilan berpikir tingkat tinggi.

2. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran oleh guru akuntansi di SMK Negeri 1

Yogyakarta belum mengimplementasikan kegiatan pembelajaran yang

mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.

3. Penilaian atau evaluasi pembelajaran yang dibuat oleh guru akuntansi di

SMK Negeri 1 Yogyakarta kelas X Akuntansi 1 belum mengarah pada

unsur pengukuran keterampilan berpikir tingkat tinggi.

B. Keterbatasan Penelitian

Selama melakukan penelitian dari awal persiapan hingga proses

dilakukannya penelitian, penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan

penelitian yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

169

1. Keterbatasan dalam mencari buku-buku tentang keterampilan berpikir

tingkat tinggi yang mendukung penelitian ini.

2. Menunggu konfirmasi yang cukup lama dari pihak sekolah tentang

pelaksanaan penelitian karena jam kegiatan belajar mengajar di sekolah

sudah hampir selesai, sedangkan salah satu data yang dibutuhkan adalah

dengan cara melakukan kegiatan observasi terhadap pelaksanaan

pembelajaran oleh guru di kelas.

3. Keterbatasan soal yang diberikan oleh guru hanya sebatas soal latihan,

sehingga peneliti belum melihat sejauh mana pemahaman siswa terhadap

materi yang diajarkan oleh guru di kelas.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan keterabatasan penelitan, peneliti

memberikan saran sebagai berikut:

1. SMK Negeri 1 Yogyakarta

Menurut hasil kesimpulan, dinyatakan bahwa guru belum mampu

menyusun Rencana Pelaksanaan Pembalajaran (RPP), menerapkan

pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan membuat soal yang mengarah

pada keterampilan berpikir tingkat tinggi, sebaiknya guru mengikuti

pelatihan mengenai keterampilan berpikir tingkat tinggi untuk

meningkatkan pemahaman guru mengenai keterampilan berpikir tingkat

tinggi itu sendiri, sehingga guru dapat menerapkan dalam menyusun

desain RPP, melaksanaka nproses pembelajaran, dan dalam membuat soal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

170

2. Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian yang sama dengan

penelitian ini dapat menambahkan masalah lain yang lebih mendalam dan

dilihat dari perspektif yang berbeda sehingga dapat memperkaya ilmu

pengetahuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

171

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, M. (2014). Pendekatan Ilmiah Dalam Implementasi Kurikulum 2013.

Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.

Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Ariyana, Y., Pudjiastuti, A., Bestary, R., & Zamroni. (2018). BUKU PEGANGAN

PEMBELAJARAN BERORIENTASI PADA KETERAMPILAN BERPIKIR

TINGKAT TINGGI. Jakarta: Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga

Kependidikan dan Kebudayaan.

Bahri, S. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Boedijoewono, N. (2007). PENGANTAR STATISTIKA Ekonomi dan Bisnis.

Yogyakarta: SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN YKPN.

Bondar, A. (2016). PENELITIAN KUALITATIF Metodologi, Desain, dan Teknik

Analisis Data dengan NVIVO 11 Plus. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Dakir, H. (2004). Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: PT Rineka

Cipta.

Fajar, A. D. (2018). PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS

HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

MENERAPKAN POSTING KELAS X AKUNTANSI SMK. Yogyakarta: tidak

diterbitkan.

Gunawan, A. W. (2012). Genius Learning Strategy : petunjuk praktis untuk

menerapkan accelerated learning. 2012: PT Gramedia Pustaka Utama.

Hosnan. (2014). Pendekatan Saintifik dan Konstektual dalam Pembelajaran Abad 21.

Bogor: Ghalia Indonesia.

Ibal, H. (2002). POKOK-POKOK MATERI METODOLOI PENELITIAN DAN

APLIKASINYA. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Kebudayaan, D. P. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun

2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdikbud.

Kebudayaan, D. P. (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Tentang Standar Penilaian Pendidikan. Jakarta: Depdikbud.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

172

Kebudayaan, D. P. (2014). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 103 Tahun 2014 Tentang Pembelajaran pada Pendidikan

Dasar dan Pendidikan Menengah. Jakarta: Depdikbud.

Kurniawan Syamsul. (2013). Pendidikan Karakter. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA

Kurniasih, I. (2013). IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 KONSEP DAN

PENERAPAN. Surabaya: Kata Pena.

Kuswana, W. S. (2012). Taksonomi Kognitif: Perkembangan Ragam berpikir.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Majid, A. (2014). ENILAIAN AUTENTIK PROSES DAN HASIL BELAJAR. Bandung:

PT REMAJA ROSDAKARYA.

Majid, A. (2014). PENDEKATAN ILMIAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM

2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mitri, H. (2016). ANALISIS PEMBELAJARAN KATERAMPILAN BERPIKIR

TINGKAT TINGGI PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI

8 YOGYAKARTA. Yogyakarta: tidak diterbitkan.

Mudlofir, A., & Rusydiyah, F. (2016). DESAIN PEMBELAJARAN INOVATIF Dari

Teori ke Praktik. Jakarta: PT RAJAGRAFINDO PERSADA.

Mulyasa. (2013). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT

REMAJA ROSDAKARYA.

Sani, A. R. (2019). Pembelajaran Berbasis HOTS (Higer Order Thinking Skills).

Tangerang: Tira Smart.

Sani, R. A. (2014). PEMBELAJARAN SAINTIFIK UNTUK IMPLEMENTASI

KURIKULUM 2013. Jakarta: Bumi Aksara.

Sani, R. A. (2016). PENILAIAN AUTENTIK. Jakarta: Bumi Aksara.

Sanjaya, W. (2006). PEMBELAJARAN DALAM IMPLEMENTASI KOMPETENSI.

Jakarta: Kencana.

Sanjaya, W. (2006). STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI STANDAR

PROSES PENDIDIKAN. Jakarta: Kencana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

173

Siregar, S. (2010). Statistika Deskriptif untuk Penelitian: Dilengkapi Perhitungan

manual dan Aplikasi SPSS versi 17. Jakarta: PT RAJAGRAFINDO

PERSADA.

Siregar, S. (2014). Metode Penelitian KUANTITATIF : Dilengkapi Dengan

Perhitungan Manual SPSS . Jakarta: Prenadamedia Group.

Sugiyono. (2014). MEODE ENELIIAN KUANTITATIF, KUALITATIF, DAN

KOMBINASI (MIXED METHODS). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2017). METODE PENELITIAN BISNIS. Bandung: Alfabeta.

Sunarti. (2014). Penilaian dalam Kurikulum 2013 Membantu Guru dan Calon Guru

Mengetahui Langkah-langkah Penilaian Pembelajaran. Yogyakarta: C.V

ANDI OFFSET.

Suprihatiningrum, J. (2016). Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: AR-RUZZ

MEDIA.

Tabany, T. I. (2014). Mendesain Model Pembelajaran INOVATIF, PROGRESIF,

DAN KONTEKSTUAL. Jakarta: Prenadamedia Group.

Widana, I. W. (2017). Modul Penyusunan Soal HOTS. Bali: DIREKTORAT

PEMBINAAN SMA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DAN

MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN.

Wiyani, N. A. (2014). DESAIN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN Tata Rancang

Pembelajaran menuju Pencapaian Kompetensi. Yogyakarta: AR-RUZZ

MEDIA.

Yunia, M., Rakhmat Rakhmat, C., & Saepulrohman, A. (2015). ANALISIS HOTS

(HIGHER ORDER THINKING SKILLS) PADA SOAL OBJEKTIF TES

DALAM MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

KELAS V SD NEGERI 7 CIAMIS. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan

Guru Sekolah Dasar,

http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/article/view/5845.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

174

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

175

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian dari Dikpora

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

176

Lampiran 2 Surat Izin Penelitian dari Kampus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

177

Lampiran 3 Surat Izin Telah Melakukan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

178

Lampiran 4 Hasil Validasi Instrumen RP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

179

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

180

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

181

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

182

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

183

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

184

Lampiran 5 Hasil Validasi Aktivitas Guru di Kelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

185

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

186

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

187

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

188

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 214: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

189

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 215: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

190

Lampiran 6 Hasil Validasi Instrumen Penilaian Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 216: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

191

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 217: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

192

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 218: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

193

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 219: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

194

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 220: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

195

Lampiran 7 Hasil Validasi Materi Instrumen Kuesioner Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 221: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

196

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 222: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

197

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 223: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

198

Lampiran 8 Hasil Validasi Bahasa Instrumen Kuesioner Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 224: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

199

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 225: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

200

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 226: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

201

Lampiran 9 Hasil Validasi Instrumen Wawancara Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 227: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

202

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 228: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

203

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 229: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

204

Skor Kriteria Jumlah Siswa Presentase

101 – 132 Baik 20 65 %

67 – 100 Cukup Baik 11 35 %

33 – 66 Kurang Baik 0 0 %

65%

35%

0% 0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

Baik Cukup Baik Kurang Baik

Diagram Batang Hasil Analisis Kuesioner

Persepsi Siswa

Kriteria

Lampiran 10 Hasil Analisis Persepsi Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 230: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

205

Wawancara Guru

No Butir Pertanyaan Jawaban

1. Apakah guru melakukan observasi pada

siswa sebelum membuat RPP?

Saat awal memasuki tahun

ajaran baru guru melakukan

observasi di kelas mengajar.

Guru hanya mengajar dua

kelas dan kemampuan tiap

siswa rata-rata sama jadi guru

hanya membuat satu RPP

untuk dua kelas.

2. Apakah guru bertanya pada guru lain

mengenai RPP yang akan dibuat?

Iya, pada awal tahun ajaran

baru pasti ada diklat untuk

membuat RPP. Di dalam

diklat tersebut biasanya guru

melakukan sharing untuk

membuat RPP yang sesuai

dengan tuntutan sekolah dan

saling membantu.

3. Apakah sebelum mengajar guru sudah

membuat RPP dengan komponen yang

lengkap sesuai dengan format kurikulum

2013?

Iya, SMK Negeri 1

Yogyakarta sudah

menggunakan Kurikulum

2013 jadi RPP yang dibuat

pasti sesuai dengan format

Kurikulum 2013.

4. Apakah guru menerapkan kegiatan

pembelajaran yang sesuai dengan langkah-

langkah pembelajaran yang tertera dalam

RPP?

Diusahakan sama, tetapi

terkadang ada beberapa yang

meleset dari langkah-langkah

kegiatan pembelajaran dalam

RPP.

5. Apakah guru mengalami hambatan dalam

menentukan metode dan model

pembelajaran yang akan digunakan untuk

Tidak aman-aman saja. Saya

menggunakan metode

Lampiran 11 Hasil Analisis Wawancara Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 231: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

206

No Butir Pertanyaan Jawaban

kegiatan pembelajaran? tradisional dalam mengajar.

6. Apakah dalam proses pembelajaran guru

sudah menerapkan 5M (Mengamati,

Menanya, Mengumpulkan Informasi,

Mengasosiasi, dan Mengkomunikasikan)?

Iya, masih menggunakan

Pendekatan Saintifik.

7. Apakah dalam proses pembelajaran guru

sudah menerapkan 4C (Creativity, Critical

Thinking, Comunnication, Collaboration)?

Iya, saya berusaha

menerapkan kegiatan 4C

dalam proses belajar

mengajar.

8. Apakah guru menerapkan kegiatan

pembelajaran yang bersifat mengarahkan

siswa pada keterampilan berpikir tingkat

tinggi?

Kalau Akuntansi tidak hanya

menjelaskan, pasti dalam

pembelajaran menerapakan

keterampilan berpikir tingkat

tinggi.

9. Apakah dalam proses pembelajaran guru

sudah melaksanakan kegiatan literasi?

Iya, sebelum menjelaskan

selalu memberi tugas pada

anak-anak untuk membaca

terlebih dahulu halaman

sekian.

10. Apakah dalam proses pembelajaran guru

menerapkan kegiatan Penguatan

Pendidikan Karakter (PPK)?

Jelas, mengawali

pembelajaran sudah

menanamkan PPK seperti

merapikan tempat duduk,

kebersihan kelas dan berdoa.

11. Apakah guru menerapkan model, metode,

dan teknik pembelajaran yang mampu

menumbuhkan partisipasi siswa melalui

kegiatan dikusi dan pemecahan masalah?

Iya pasti.

12. Apakah respon siswa sesuai dengan apa

yang diharapkan oleh guru?

Sebagian besar respon siswa

bagus, tetapi terkadang jarena

ada hal-hal tertentu seperti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 232: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

207

No Butir Pertanyaan Jawaban

siswa mengalami kesulitan

belajar jadi respon siswa agak

lambat.

13. Apakah siswa berperan aktif dalam

kegiatan pembelajaran?

Iya , karena ini belajar

Akuntansi semua siswa

sangat antusias untuk

mengerjakan soal-soal

Akuntansi.

14. Apakah siswa mengalami kesulitan dalam

kegiatan pembelajaran?

Iya pasti ada beberapa yang

mengalami kesulitan.

Solusinya adalah dengan cara

mendekati siswa tersebut atau

meminta bantuan teman

dekatnya untuk mengajri

siswa tersebut.

15. Apakah saat proses pembelajaran ada

hambatan dalam pengelolaan kelas ?

Tidak susah dalam mengelola

kelas karena siswanya mudah

diatur.

16. Apakah guru berjalan keliling untuk

memantau aktivitas belajar siswa saat

kegiatan diskusi guna memastikan bahwa

setiap siswa berperan aktif?

Iya.

17. Apakah ada hambatan yang berasal dari

siswa pada saat proses pembelajaran

berlangsung?

Iya, karena ada beberapa

siswa yang mengalami

kesulitan belajar.

18. Apakah saat melaksanakan kegiatan proses

pembelajaran guru dapat mengelola kelas

dengan waktu yang efektif dan efisien?

Terkadang masih sering

kekurangan waktu untuk

belajar di kelas, maka dari itu

biasanya memberi soal-soal

lathan untuk dikerjakan di

rumah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 233: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

208

No Butir Pertanyaan Jawaban

19. Apakah guru melakukan refleksi pada akhir

pembelajaran tentang materi yang masih

belum dipahami siswa?

Iya, yang jelas menanyakan

sudah paham belum

materinya.

20. Apakah guru mengadakan remedial untuk

memperbaiki nilai ujian siswa yang masih

dibawah KKM?

Iya, remedial dilakukan

bersama dengan pengayaan di

kelas pada saat pembelajaran

Akuntansi.

21. Apakah guru memberikan kesimpulan pada

akhir pembelajaran terkait materi yang

telah dibahas?

Iya, guru membuat

kesimpulan di akhir

pembelajaran bersama anak-

anak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 234: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

209

Lampiran 12 Hasil Analisis RPP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 235: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

210

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 236: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

211

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 237: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

212

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 238: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

213

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 239: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

214

No. Komponen Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran

Keterangan

Ya Tidak

1. IPK yang dibuat oleh Guru sudah

menggunakan KKO yang mengarah pada

ranah kognitif menganalisis.

2. IPK yang dibuat oleh Guru sudah

menggunakan KKO yang mengarah pada

ranah kognitif mengevaluasi.

3. IPK yang dibuat oleh Guru sudah

menggunakan KKO yang mengarah pada

ranah kognitif mencipta.

4. Tujuan pembelajaran yang dibuat oleh guru

sesuai dengan IPK

5. Guru mencantumkan fakta sesuai dengan

materi pembelajaran.

6. Guru mencantumkan konsep materi sesuai

dengan materi pembelajaran.

7. Guru mencantumkan prosedur untuk

memudahkan siswa dalam proses

pembelajaran.

8. Guru mencantumkan unsur metakognitif

untuk mengarahkan siswa pada keterampilan

berpikir tingkat tinggi.

9. Guru mencantumkan pendekatan yang sesuai

dengan tujuan pembelajaran pendekatan

saintifik/ pendekatan kontekstual.

10. Guru mencantumkan metode pembelajaran

Diskusi.

11 Guru mencantumkan metode pembelajaran

Penugasan.

12 Guru mencantumkan metode pembelajaran

Eksperimen.

13 Guru mencantumkan metode pembelajaran

Demonstrasi.

14 Guru mencantumkan metode pembelajaran

Simulasi.

Lampiran 13 Hasil Analisis Instrumen RPP Berbasis HOTS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 240: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

215

15. Guru mencantumkan sumber belajar dan

media belajar.

16. Guru mencantumkan kegiatan pendahuluan.

17. Guru mencantumkan kegiatan inti.

18. Guru mencantumkan kegiatan penutup.

19. Guru mencantumkan penilaian sikap spiritual.

20. Guru mencantumkan penilaian sikap sosial.

21. Guru mencantumkan penilaian pengetahuan

pada siswa berupa tes tertulis.

22. Guru mencantumkan penilaian pengetahuan

pada siswa berupa tes lisan.

23.

Guru mencantumkan penilaian keterampilan

sesuai dengan teknik dan bentuk penilaian

autentik.

24. Guru mencantumkan teknik penilaian sikap

berupa jurnal.

25. Guru mencantumkan teknik penilaian sikap

berupa ceklis.

26. Guru mencantumkan teknik penilaian

pengetahuan berupa tes tertulis.

27. Guru mencantumkan teknik penilaian

keterampilan berupa penilaian kinerja.

Total Skor 13 14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 241: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

216

Lampiran 14 Hasil Analisis Observasi Aktivitas Guru di Kelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 242: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

217

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 243: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

218

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 244: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

219

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 245: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

220

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 246: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

221

No. Aspek yang diamati Skor

Ya Tidak

1. Sebelum masuk ke materi pembelajaran guru

melakukan kegiatan apersepi dan memotivasi

siswa.

2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai dan mengaitkan dengan kehidupan sehari-

hari.

3. Guru menyampaikan materi pembelajaran

berdasarkan Indikator Pencapaian Kompetensi

yang akan dicapai.

4. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru

disesuaikan dengan karakteristik peserta didik.

5. Guru melakukan Penguatan Pendidikan Karakter

(PPK) yang tercermin dalam proses pembelajaran.

6. Guru melakukan literasi yang tercermin dalam

proses pembelajaran.

7. Guru melakukan kegiatan pembelajaran yang

mengarahkan siswa untuk melaksanakan kegiatan

4C (creavity, critical thinking, communication,

collaboration).

8 Guru melakukan kegiatan pembelajaran yang

mengarahkan siswa untuk melaksanakan kegiatan

5M (Mengamati, Menanya, Mengumpulkan

informasi, Mengasosiasikan dan

Mengkomunikasikan).

9. Guru memberikan penguatan atas hasil diskusi

siswa.

10. Guru bersama siswa menyimpulkan materi

pembelajaran.

Lampiran 15 Hasil Analisis Observasi Aktivitas Guru di Kelas Berbasis HOTS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 247: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

222

No. Aspek yang diamati Skor

Ya Tidak

11. Guru memberikan PR untuk dikerjakan di rumah.

12. Dalam kegiatan pembelajaran guru menggunakan

pendekatan saintifik/ pendekatan kontekstual.

13. Dalam kegiatan pembelajaran guru menggunakan

metode Metode diskusi.

14. Dalam kegiatan pembelajaran guru menggunakan

metode Metode penugasan.

15. Dalam kegiatan pembelajaran guru menggunakan

metode Metode eksperimen.

16. Dalam kegiatan pembelajaran guru menggunakan

metode Metode demonstrasi.

17. Dalam kegiatan pembelajaran guru menggunakan

metode Metode simulasi.

18. Guru menjelaskan materi pelajaran dengan runtut.

Total 8 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 248: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

223

Lampiran 16 Hasil Penilaian Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 249: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

224

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 250: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

225

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 251: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

226

No. Kriteria Penilaian Keterampilan

Ya Tidak

1. Soal yang dibuat oleh guru masih menggunakan

KKO yang mengarah pada keterampilan berpikir

tingkat tinggi yaitu menganalisis.

2. Soal yang dibuat oleh guru masih menggunakan

KKO yang mengarah pada keterampilan berpikir

tingkat tinggi yaitu mengevaluasi.

3. Soal yang dibuat oleh guru masih menggunakan

KKO yang mengarah pada keterampilan berpikir

tingkat tinggi yaitu dan mencipta.

4. Soal yang dibuat oleh guru sudah sesuai dengan

indikator pencapaian kompetensi pada RPP.

5. Soal yang dibuat oleh guru sesuai dengan materi

yang diajarkan.

6. Soal yang dibuat oleh guru sesuai dengan tujuan

pembelajaran dalam RPP.

7. Soal yang dibuat oleh guru berdasarkan

perbedaan kemampuan tiap siswa.

8. Guru melakukan penilaian sikap spiritual.

9. Guru melakukan penilaian sikap sosial.

10. Guru melakukan penilaian pengetahuan berupa

tes tertulis.

11. Guru melakukan penilaian pengetahuan berupa

tes lisan.

12. Guru melakukan penilaian keterampilan sesuai

dengan teknik dan bentuk penilaian autentik.

13. Guru melakukan teknik penilaian untuk menilai

Lampiran 17 Hasil Analisis Instrumen Penilaian Pembelajaran Berbasis HOTS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 252: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

227

No. Kriteria Penilaian Keterampilan

Ya Tidak

sikap

14. Guru melakukan teknik penilaian untuk menilai

pengetahuan.

15. Guru melakukan teknik penilaian untuk menilai

keterampilan.

16. Guru memberikan remedial bagi siswa yang

masih memiliki nilai yang belum mencapai

KKM.

17. Guru memberikan pengayaan bagi siswa yang

nilainya sudah diatas KKM.

Total 8 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 253: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

228

Lampiran 18 RPP Laporan Keuangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 254: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

229

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 255: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

230

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 256: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

231

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 257: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

232

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 258: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

233

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 259: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

234

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 260: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

235

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 261: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

236

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 262: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

237

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 263: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

238

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 264: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

239

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 265: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

240

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 266: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

241

SOAL LATIHAN

LAPORAN KEUANGAN AKUNTANSI KELAS X

PENGETAHUAN

1. Keluaran atau produl apakah yang dihasilkan oleh sebuah siklus akuntansi?

2. Apakah semua perusahaan memiliki siklus akuntansi? Jelaskan!

3. Apakah fungsi neraca lajur bisa menggantikan laporan keuangan dalam

sebuah perusahaan? Jelaskan!

4. Jelaskan sifat-sifat dari aset yang terdapat pada bagian neraca berikut ini: (a)

aset lancar, (b) pabrik dan peralatan

5. Jelaskan perbedaan antara kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka

panjang!

KETERAMPILAN

1. Berikut ini adalah neraca saldo UD ALEXA yang bergerak pada bidang

perdagangan per 31 Desember 2018

Perusahaan UD ALEXA

NERACA SALDO

Per 31 Desember 2018

Keterangan

401. Penjualan Rp. 30.800.000,00

402. Retur penjualan Rp. 1.400.000,00

411. Pendapatan Bunga Rp. 600.000,00

511. Pembelian Rp. 18.500.000,00

512. Beban angkut masuk Rp. 800.000,00

513. Retur pembelian Rp. 900.000,00

521. Gaji bagian penjualan Rp. 3.600.000,00

Lampiran 19 Soal Latihan Laporan Keuangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 267: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

242

522. Beban perlengkapan

toko

Rp. 1.200.000,00

523. Beban penyusutan

gedung toko

Rp. 2.000.000,00

524. Beban penyusutan

peralatan toko

Rp. 1.500.000,00

531. Gaji karyawan kantor Rp. 2.400.000,00

532. Beban perlengkapan

kantor

Rp. 100.000,00

533. Beban penyusutan

peralatan kantor

Rp. 200.000,00

534. Beban asuransi

(umum)

Rp. 300.000,00

535. Beban umum lain2 Rp. 500.000,00

Data lain:

- Persediaan barang dagangan 1/1 sebesar Rp.14.200.000,00

- Persediaaan barang dagangan 31/12 seesar Rp.16.700.000,00

Diminta : Membuat laporan keuanan (laporan R/L)

2. Berikut ini adalah neraca saldo UD ANUGERAH yang dimiliki oleh

Tn.Robert per 31 Desember 2018

UD ANUGERAH

NERACA SALDO

Per 31 Desember 2018

Keterangan Debit Kredit

Kas 12.350.000 -

Surat Berharga 40.000.000 -

Piutang Dagang 15.000.000 -

Persediaan Barang

Dagangan

1.500.000 -

Persekot Asuransi 4.800.000 -

Perlengkapan Cetak 6.750.000 -

Peralatan Cetak 35.000.000 -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 268: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

243

Hutang Dagang - 25.750.000

Modal, Tn.Robert - 76.650.000

Penjualan - 56.850.000

Harga Pokok Penjualan 20.000.000

Biaya Sewa 3.600.000 -

Biaya Gaji 8.650.000 -

Biaya Telpon & Listrik 3.450.000 -

Biaya Lain-lain 4.200.000 -

Prive 3.950.000 -

Jumlah 159.250.000 159.250.000

Diminta:

1. Membuat Laporan Keuangan

a. laporan R/L

b. Laporan PM

c. Laporan Neraca

3. Buatlah Laporan Keuangan

UD ABADI

Trial Balance

Per 31 Desember 2018

(In Rp)

No. Account Account Name Debit Credit

110 Cash 6.300.000

111 Account Receivable -

112 Supplies 1.500.000

113 Prepaid Rent 2.400.000

140 Euipment 5.000.000

200 Account Payable 2.500.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 269: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

244

300 Hermawan′s Euity 10.000.000

301 Hermawan′s Drawing 1.000.000

400 Sales 15.500.000

500 Harga Pokok

Penjualan

10.000.000

501 Salaries Expense 1.500.000

502 Electricity, Water, and

Telp.Exp

300.000

TOTAL 28.000.000 28.000.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 270: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

245

Mengingat (C1) Memahami (C2) Mengaplikasikan (C3)

Mengutip Memperkirakan Menugaskan

Menyebutkan Menjelaskan Mengurutkan

Menjelaskan Mengkategorikan Menentukan

Menggambar Mencirikan Menerapkan

Membilang Merinci Menyesuaikan

Mengidentifikasi Mengasosiasikan Mengkalkulasi

Mendaftar Membandingkan Memodifikasi

Menunjukkan Menghitung Mengklasifikasi

Memberi label Mengkontraskan Menghitung

Memberi indeks Mengubah Membangun

Memasangkan Mempertahankan Mengurutkan

Menamai Menguraikan Membiasakan

Manandai Menjalin Mencegah

Membaca Membedakan Menggambarkan

Menyadari Mendiskusikan Menggunakan

Menghafal Menggali Menilai

Meniru Mencontohkan Melatih

Mencatat Menerangkan Menggali

Mengulang Mengemukakan Mengemukakan

Mereproduksi Mempolakan Mengadaptasi

Meninjau Memperluas Menyelidiki

Memilih Menyimpulkan Mengoperasikan

Menyatakan Meramalkan Mempersoalkan

Mempelajari Merangkum Mengkonsepkan

Mentabulasi Menjabarkan Melaksanakan

Memberi kode Meramalkan

Menelusuri Memproduksi

Menulis Memproses

Mengaitkan

Menyusun

Mensimulasikan

Memecahkan

Melakukan

Mentabulasi

Lampiran 20 Kelompok Kata Kerja Operasional pada tingkatan Taksonomi Bloom

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 271: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35201/2/151334003_full.pdfoleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

246

Menganalisis (C4) Mengevaluasi (C5) Mencipta (C6)

Menganalisis Membandingkan Mengabstraksi

Mengaudit Menyimpulkan Mengatur

Memecahkan Menilai Menganimasi

Menegaskan Mengarahkan Mengumpulkan

Mendeteksi Mengkritik Mengkategorikan

Mendiagnosis Menimbang Mengkode

Menyeleksi Memutuskan Mengkombinasikan

Memerinci Memisahkan Menyusun

Menominasikan Memprediksi Mengarang

Mendiagramkan Memperjelas Membangun

Mengkorelasikan Menugaskan Menanggulangi

Merasionalkan Menafsirkan Menghubungkan

Menguji Mempertahankan Menciptakan

Mencerahkan Memerinci Mengkreasikan

Menjelajah Mengukur Mengoreksi

Membagankan Merangkum Merancang

Menyimpulkan Membuktikan Merencanakan

Menemukan Memvalidasi Mendikte

Menelaah Mengetes Meningkatkan

Memaksimalkan Mendukung Memperjelas

Memerintahkan Memilih Memfasilitasi

Mengedit Memproyeksikan Membentuk

Mengaitkan Merumuskan

Memilih Menggeneralisasi

Mengukur Menggabungkan

Melatih Memadukan

Mentransfer Membatas

Mereparasi

Menampilkan

Menyiapkan

Memproduksi

Merangkum

Merekonstruksi

Membuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI