analisis pelayanan administrasi kependudukan di kecamatan …

119
ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN TAMALANREA KOTA MAKASSAR SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Untuk mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Ilmu Pemerintahan Oleh NURUL FITRI F.HAMKA E12114305 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2018

Upload: others

Post on 05-Oct-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN TAMALANREA KOTA MAKASSAR

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Untuk mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Ilmu Pemerintahan

Oleh

NURUL FITRI F.HAMKA

E12114305

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR 2018

Page 2: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …
Page 3: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …
Page 4: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

i

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur penulis panjatkan ALLAH SWT atas berkat dan karunia-

Nya yang sehinggapenulis dapat menyelesaikan Skripsi yang judul“Analisis

Administrasi kependudukan Di Kecamatan Tamalanrea” Skripsi ini

merupakan tugas akhir untuk mencapai gelar sarjana lmu Pemerintahan

(S.IP) Jurusan Ilmu Politik Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu

Politik, Universitas Hasanuddin.

Dalam Kesempatan kali ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih

yang setulusnya kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan,

usaha, bimbingan serta dorongan moral sehingga srkipsi ini dapat

diselesaikan dengan baik dan tepat waktu, semoga Allah SWT memberikan

balasannya. Dengan ini ucapan terima kasih dan penghargaan penulis

sampaikan kepada :

Skripsi ini tidak selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak dan oleh

karena itu maka melalui kesempatan ini penulis menghaturkan terimakasih

kepada :

1. Orang tua tercinta Bapak Prof. Dr H. Hamka Naping MA, dan Dra. Hj

Nurjamiah Sallatu,. Yang tidak henti-hentinya mendorong dan

mendoakan dengan seikhlasnya sehingga kami mampu

menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik.

Page 5: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

ii

2. Ibu Prof. Dr. Dwia Aries Tina Palubuhu, selaku Rektor Universitas

Hasanuddin yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

menempuh pendidikan Strata Satu (S1) di UniversitasHasanuddin.

3. Bapak Prof. Dr. Andi Alimuddin M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin beserta seluruh stafnya

yang telah menyediakan fasilitas dan suasana akademik yang sangat

baik

4. Bapak Dr. H. Andi Samsu Alam, M.Si, selaku ketua jurusanI lmu Politik

dan Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Hasanuddin. Dan sekaligus beliau bertindak sebagai penguji yang

telah memberikan ilmu pengetahuan dan nasihat , serta motivasi yang

sangat bermanfaat bagi kami dalam menjalani hidup

5. Ibu Dr. Hj. Nurlinah, M.Si selaku ketua prodi ilmu pemerintahan

fakultas ilmu sosial dan Ilmu politik, dan sekaligus beliau bertindak

sebagai pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk

membimbing, mengarahkan dan menuntun jalan ke ilmuan bagi kami

sehingga dapat menyelami ilmu ini dengan baik.

6. A. Lukman Irwan S.IP, M.Si selaku pembimbing II sekaligu sebagai

panasehat Akademik (PA) selama kami menemempuh pendidikan di

Universitas Hasanuddin yang telah mengorbankanwaktunya untuk

membimbing kami, membuka jalan yang lurus dalam menimbah ilmu

pengetahuan sehingga kami mampu menyelesaikan skripsi ini sesua

dengan waktu yang direncanakan

.

Page 6: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

iii

7. Rahmatullah Jaffar S.IP M.Si yang bertindak sebagai anggota tim

penguji yang telah banyak memberikan masukan dan saran dalam

upaya penyempurnaan skripsi ini.

8. Seluruh staf fakultas ilmu sosial dan ilmupolitik yang telah memberikan

ilmu, nasehat, melayani urusan administrasi dan bantuan lainnya.

Seluru dosen fakultas ilmu sosial dan ilmu politik, atas segala

pengetahuan dan pembelajaran selama ini.

9. Seluru Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, atas segala

pengetahuan dan pembelajaran selama ini.

10. Kepada Kakak Saya Icha musywirah Hamka S.Sos M.Si. yang telah

memotivasi dan mendoakan saya dengan ikhlas sehingga kami

mampu menyelesaikan tugas akhir ini.

11. Seluruh Informan yakni terkhusus Camat Tamalanrea berseta

jajarannya.

12. Pasukan nongki-nongki Nur Faiqah Ahmad , Riandhani upitarinia

Adlina Oktavi, Namirah Aisyah, Nur Fitri Ramadhani dan Muh Imam

Taufiq.

13. Kepada saudara tak sekandung saya PARAREL terimakasih atas

motivasi bantuan serta buliannya yang selama ini kalian berikan .

14. Kepada FIDELITAS yang telah menemani selama kurang lebih 3 tahun

suka maupun duka di kampus yang tercinta Universitas Hasanuddin.

15. Keluarga Besar Himpunan Mahasiswa Ilmu Pemerintahan (HIMAPEM)

FISIP Unhas,.

16. Kepada Pallantikang Mbredet KKN reguler Unhas gelombang 96

Terimah kasih atas acara yang tidak pernah jadi sehingga penulis

Page 7: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

iv

dapat menyelesaikan tugas akhir ini terakhir terimah kasih banyak

atas kesabarannya mengahadapi penulis selama pelepasan sampai

penarikan KKn

17. Semuapihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang

telah memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis.

Akhir kata, penulis mengucapkan permohonan maaf atas segala

kekurangan dan kekhilafan.TerimaKasih, Wassalamu Alaikum Warahmatullah

iWabarakatuh.

Makassar, 2017

Penulis

Page 8: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

DAFTAR ISI

HalamanSampul i

HalamanPengesahan

Halaman Persetujuan

ii

iii

Kata Pengantar Iv

Daftar Isi viii

Daftar Tabel ix

Daftar Gambar x

Abstrak xi

Abstract xii

Bab I Pendahuluan

1.1. LatarBelakang

1.2. RumusanMasalah

1.3. TujuanPenelitian

1.4. ManfaatPenelitian

1

1

6

7

7

Bab IITinjauanPustaka

2.1 PengertianAnalisis

2.2. Pengertian Pelayanan

2.3. Pengertian Publik

2.4. Pengertian Pelayanan Publik

2.5. Pelayanan Publik Sebagai Fungsi Pemerintahan

2.6. Prinsip-Prinsip Pelayanan Publik

9

9

10

12

13

32

32

Page 9: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

2.7. Hakikat Pemberian Pelayanan Publik Oleh Aparatur

Pemerintah

2.8. Kerangka Konsep

Bab III Metode Penelitian

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.1.1. Tipe Penelitian

3.1.2. Jenis Data Penelitian

3.1.3. Teknik Penggumpulan Data

3.1.4. Definisi Operasional

3.1.5. Teknik Analisi Data

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.1.1 Letak Geografis Kota Makassar

4.1.2 Letak Administratif Kota Makassar

4.1.3 Kepadatan Penduduk

4.1.4 Visi Dan Misi Kota Makassar

4.1.5. Gambaran Umum Kecamatan Tamalanrea

4.2. Hasil Penelitian

4.2.1. Pelayanan Administrasi Kependudukan

4.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelayanan Administrasi

Kependudukan Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar

35

44

45

45

45

45

46

48

49

50

50

50

54

55

56

60

74

74

90

Page 10: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

Bab V Penutup

5.1. Kesimpulan

5.2. Saran

DaftarPustaka

Lampiran-Lampiran

99

99

100

101

Page 11: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

ix

DAFTAR TABEL

TABEL 1: LUAS WILAYAH KOTA MAKASSAR ....................................... 54

TABEL 2: JUMLAH PENDUDUK DIRINCI MENURUT KECAMATAN

KOTA MAKASSAR .................................................................................. 56

TABEL 3: LUAS DAN LETAK MENURUT KELURAHAN DI

KECAMATAN TAMALANREA TAHUN 2017 ........................................... 62

TABEL 4: JUMLAH PEGAWAI DI LINGKUP KECAMATAN

TAMALANREA TAHUN 2017 .................................................................. 65

TABEL 5: JUMLAH RT &RW DI KECAMATAN TAMALANREA

TAHUN 2017 ............................................................................................ 66

TABEL 6 : INDIKATOR KEPENDUDUKAN KECAMATAN

TAMALANREA TAHUN 2017 .................................................................. 67

TABEL 7: JUMLAH SEKOLAH, MURID DAN GURU DI KECAMATAN

TAMALANREA TAHUN 2017 .................................................................. 70

TABEL 8 : KONDISI JALAN UTAMA DI KEC. TAMALANREA

TAHUN 2017 ............................................................................................ 73

TABEL 9 : ALAT DAN BARANG KANTOR KECAMATAN

TAMALANREA..........................................................................93

TABEL 10 : PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN.................97

TABEL 11 : JUMLAH WARGA KECAMATAN TAMALANREA WAJIB KTP

DAN TIDAK BER-KTP.............................................................97

Page 12: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka Konsep 44

Gambar 2 PetaTamalanrea 61

Page 13: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

ABSTRAK

ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DIKECAMATAN

TAMALANREA KOTA MAKASSAR

Oleh: Nurul Fitri F. Hamka, Dibimbing oleh: Dr Hj nurlinah M.Si dan A. Lukman Irwan S.IP

M,Si

Pelayanan publik merupakan hak setiap warga yang wajib dipenuhi

oleh pemerintah. Undang-undang No. 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik

mengisyaratkan bahwa negara berkewajiban menyelenggarakan sejumlah pelayanan

guna memenuhi hak-hak dasar warganya. Dalam konteks kependudukan, Pemerintah

Kota Makassar , Kantor Kecamatan Tamalanrea sebagian dari Negara Kesatuan

Republik Indonesia dituntut melakukan pelayanan dengan penataan administrasi

kependudukan yang baik.

Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah; 1.Bagaimanakah pelayanan

administrasi kependudukan di Kantor Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar?, 2.

Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi pelayanan administrasi kependudukan di

Kantor Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar?. Dengan menggunakan metode

penelitian tipe deskriptif kualitatif, (deep interview), dan pengamatan (obrservation)

serta studi dokumentasi, diperoleh informasi dan data yang terkait dengan masalah

penelitian.

Hasil dari penelitian menemukan bahwa pelayanan administrasi

kependudukan berjalan sesuai dengan prosedur yang ada, namun kadang-kadang

berjlalan lambat diakibatkan sistem yang ada belum sempurna. Mekanisme dan

prosedur pelayanan administrasi kependudukan yang diimplementasikan pegawai

Kecamatan Tamalanrea berjalan dengan baik dan mudah, sepanjang penduduk yang

mengurus dokumen kependudukan mengikuti prosedur dan tatacara yang telah

ditetapkan, seperti melampirkan surat-surat kelengkapan seperti surat pengantar dari

RT,blangko dari desa/kelurahan, diproses oleh kecamatan dan perekaman data

kemudian dicetakoleh dinas catatan sipil. Faktor- faktor mempengaruhi pelayanan

administrasi kependudukan yakni : faktor pendukung yakni adanya prasarana dan

sarana maupun kualitas sumber daya manusia dan faktor penghambat yakni

jaringan/server merupakan sebuah sistem kemputer yang menyediakan jenis layanan

(service) tertentu dalam sebuah jaringan komputer.

Kata kunci: pelayanan , administrasi dan kependudukan

Page 14: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

ABSTRACT

AN ANALYSIS OF POPULATION ADMINISTRATION SERVICE IN

TAMALANREA SUBDISTRICT OF MAKASSAR CITY

By:Nurul Fitri F. Hamka, supervised by: Dr Hj. Nurlinah M.Si and A.

Lukman Irwan, S.IP M.Si

Public service is a right for every citizen and must be fulfiled by the

government. Act no 25 of 2009 on public service emphasize that a state

obliged to administer the amount of service in order to fulfill the basic rights of

citizen. Inthe context of population, the government of Makassar city, Office of

Tamalanrea subdistrict as part of the unitary State of the Republic of

Indonesia is demanded to administer service by arranging the population

administration in well.

In this research, the problems to be studied are: 1. How the

population administration service in the office of Tamalanrea Ssubdistrict of

Makassar city? 2. Factor that influencing the popultion administration service

in the office of Tamalanrea subdistrict of Makassar City.? By using

descriptive-qualitative research obtaibnn information and data related to the

studied problem.

The result of research indicates that the population administration

service is running well as the existing procedures, but something it is slow as

result of imperfectsystem. The mecanism and population administrarion

service as implemented bye the employee of Tamalanrea subdistrict is

running well and easy, as long as the people who administer the population

document following the procedure as set, such as attaching statement latter

from neighborhood head. Blank from vilage, and proceed by the subdistrict

and data recording then printed bye the office of population. Factor that

influencing the population administration service are supporting factor such

tools and infrastructure or human resources quality while inhiliting factor is

network/server as computer system that function to provide certain service

type in a computer network.

Keyword : service, administration and population

Page 15: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

ABSTRACT

AN ANALYSIS OF POPULATION ADMINISTRATION SERVICE IN TAMALANREA

SUBDISTRICT OF MAKASSAR CITY

By:Nurul Fitri F. Hamka, supervised by: Dr Hj. Nurlinah M.Si and A. Lukman Irwan,

S.IP M.Si

Public service is a right for every citizen and must be fulfiled by the

government. Act no 25 of 2009 on public service emphasize that a state obliged to

administer the amount of service in order to fulfill the basic rights of citizen. Inthe

context of population, the government of Makassar city, Office of Tamalanrea subdistrict

as part of the unitary State of the Republic of Indonesia is demanded to administer

service by arranging the population administration in well.

In this research, the problems to be studied are: 1. How the population

administration service in the office of Tamalanrea Ssubdistrict of Makassar city? 2.

Factor that influencing the popultion administration service in the office of Tamalanrea

subdistrict of Makassar City.? By using descriptive-qualitative research obtaibnn

information and data related to the studied problem.

The result of research indicates that the population administration service is

running well as the existing procedures, but something it is slow as result of

imperfectsystem. The mecanism and population administrarion service as implemented

bye the employee of Tamalanrea subdistrict is running well and easy, as long as the

people who administer the population document following the procedure as set, such

as attaching statement latter from neighborhood head. Blank from vilage, and proceed

by the subdistrict and data recording then printed bye the office of population. Factor

that influencing the population administration service are supporting factor such tools

and infrastructure or human resources quality while inhiliting factor is network/server as

computer system that function to provide certain service type in a computer network.

Keyword : service, administration and population

Page 16: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pelayanan publik merupakan hak setiap warga negara yang

wajib dipenuhi karenanya negara berkewajiban menyelenggarakan

sejumlah pelayanan guna memenuhi hak-hak dasar warganya yang

dijamin oleh konstitusi dalam hal ini UU No. 25 Tahun 2009 tentang

pelayanan publik disebutkanpengertian pelayananpublik sebagai

berikut :

“Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa dan / atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik”.

Pemberian pelayanan oleh aparatur pemerintah kepada

masyarakat merupakan perwujudan peranan birokrasi sebagai

administrasi tugas-tugas dan juga mengarahkan pelayanan

masyarakat dengan penuh pengabdian, memperbaiki tata

pelaksanaan pelayanan masyarakat secara lebih tertib dan teratur.

Berangkat dari fakta sementara, saat ini konsep desentralisasi

dan otonomi daerah diartikulasikan oleh daerah untuk hanya

terfokus pada usaha menata dan mempercepat pembangunan di

wilayahnya masing-masing. Penerjemahan seperti ini ternyata

Page 17: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

2

belum cukup efisien dalam meningkatkan pelayanan kepada

masyarakat.

Pelayanan publik merupakan suatu usaha yang dilakukan

kelompok atau seseorang birokrasi untuk memberikan bantuan

kepada masyarakat dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu.

Salah satu dari pelaksanaan pelayanan publik yaitu administrasi

kependudukan yang berada di suatu pemerintahan.

Administrasi kependudukan adalah rangkaian kegiatan

penataan dan penertiban dalam penertiban dokumen dan data

kependudukan melalui pendaftaran penduduk, pencatatan sipil,

pengelolaan informasi administrasi kependudukan serta

pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan publik dan

pembangunan sektor lain. Seiring dengan berjalannya kebijakan

otonomi daerah, aparat birokrasi pemerintahan di daerah dapat

mengelola dan menyelenggarakan pelayanan publik yang lebih

peduli dengan kebutuhan masyarakat daerahnya. Terdapat konsep

yang mendasar dalam hal mengelola urusan yang mengatur

pemerintah lokal ini yakni adanya prakarsa sendiri berdasarkan

pada aspirasi masyarakat daerah tersebut. Otonomi daerah

bermakna kemauan masyarakat lokal untuk memecahkan berbagai

macam masalah masyarakat setempat demi mencapai

kesejahteraan mereka.

Page 18: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

3

Namun pada kenyataanya penyelenggaraan pelayanan publik

yang dilakukan oleh pemerintah masih dihadapkan pada pelayanan

yang belum efektif dan efisien serta kualitas sumber daya manusia

yang belum memadai. Hal ini terlihat dari masih banyaknya

pengaduan dari masyarakat baik secara langsung maupun tidak

langsung, seperti melalui media massa yang menuntut peningkatan

kualitas pelayanan publik.

Peningkatan kualitas pelayanan publik adalah salah satu isu

yang sangat penting. Hal ini terjadi karena disatu sisi tuntutan

masyarakat terhadap kualitas pelayanan semakin besar sementara

praktek penyelenggara pelayanan tidak mengalami perubahan

yang berarti. Masyarakat setiap waktu menuntut pelayanan publik

yang berkualitas, meskipun tuntutan tersebut sering tidak sesuai

dengan harapan karena pelayanan publik yang terjadi selama ini

masih berbelit-belit, lambat, mahal, dan melelahkan.

Pelayanan publik perlu memperhatikan kebutuhan pelanggan.

Kebutuhan pelanggan dapat terpenuhi jika pelayanan publik dapat

memberikan pelayanan yang memenuhi enam dari sepuluh

indikator pelayanan yang baik berdasarkan teori yang dikemukakan

oleh Gasperz dalam Azis Sanapiah (2000: 15) yaitu “kepastian

waktu pelayanan, akurasi pelayanan, kesopanan dan keramahan,

tanggung jawab, kelengkapan, dan kemudahan mendapatkan

Page 19: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

4

pelayanan”. Jika pelayanan yang diberikan telah memenuhi kriteria

tersebut, maka dapat dikatakan kebutuhan telah terpenuhi

sehingga dapat memberikan kepuasan kepada masyarakat.

Pemerintah sebagai penyedia layanan publik yang dibutuhkan

oleh masyarakat harus bertanggung jawab dan terus berupaya

untuk memberikan pelayanan yang terbaik demi peningkatan

pelayanan publik. Disisi lain kepuasan masyarakat adalah tolak

ukur dari keberhasilan pelayanan publik yang diberikan oleh

penyedia layanan publik, oleh sebab itu pelayanan publik harus

difokuskan pada pemenuhan kebutuhan masyarakat secara

maksimal baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.

Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara Nomor 63 Tahun 2003 tentang pedoman umum

penyelenggaraan pelayanan publik seperti prosedur pelayanan,

persyaratan pelayanan, kemampuan petugas pelayanan,

kecepatan pelayanan, keadilan mendapatkan pelayanan, kepastian

biaya pelayanan, dan kepastian jadwal pelayanan maka

pemerintah memiliki konsekuensi untuk meningkatkan pelayanan

dalam sektor pelayanan publik. Diharapkan aparat pemerintah di

seluruh Indonesia melaksanakan pelayanan publik dengan baik

sesuai apa yang diharapkan oleh mayarakat. Masih banyak yang

harus di koreksi dari pelayanan publik di Indonesia ini dan tidak

Page 20: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

5

menutup kemungkinan di wilayah Kecamatan Tamalanrea Kota

Makassar yang menjadi salah satu dari pelaksana dari pelayanan

publik.

Berdasarkan pengamatan awal yang telah dilakukan di

Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar bahwa terdapat beberapa

permasalahan mengenai kualitas pelayanan publik bidang

administrasi kependudukan. Masalah yang ditemui saat

masyarakat ingin membuat produk dari administrasi kependudukan

masih banyak masyarakat yang belum paham dengan persyaratan

apa saja yang harus dibawa. Dapat ditunjukkan dari masih

banyaknya masyarakat yang belum lengkap membawa persyaratan

dalam membuat Kartu Keluarga (KK) maupun Kartu Tanda

Penduduk Elektronik e-KTP). Kurang lengkapnya persyaratan

tersebut dikarenakan kurangnya informasi dari pihak kecamatan

mengenai persyaratkan yang dibutuhkan. Secara tidak langsung

masalah tersebut akan menghambat proses pembuatan KK

maupun KTP Elektronik. Sehingga akan berpengaruh pada

lamanya pembuatan KK maupun KTP Elektronik sehingga akan

berdampak pada kepuasan pelayanan yang diterima oleh

masyarakat.

Fakta sementara yang lain yakni informasi yang diperoleh baik

melalui keterangan masyarakat setempat membuktikan bahwa

Page 21: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

6

masih banyak masalah-masalah yang terdapat dalam pelaksanaan

layanan public dalam hal ini pengurusan administrasi

kependudukan salah satunya ialah masih maraknya calo

pengurusan KK dan KTP, pelayanan pegawai yang lelet.

Disamping itu juga, masih ada masyarakat yang belum memahami

tentang pentingnya memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Sedangkan sebagaimana telah diketahui bersama bahwa

kepemilikan kartu tanda penduduk merupakan hal yang wajib

dimiliki oleh setiap penduduk yang telah memenuhi syarat.

Bertolak dari dari kondisi objektif tersebut maka penulis tertarik

untuk melakukan penelitian yang berjudul : “Analisis Pelayanan

Administrasi Kependudukan Di Kecamatan Tamalanrea Kota

Makassar” Adapun jenispelayanan yang akan diteliti yakni pada

pelayanan pembuatan Kartu Keluarga dan Kartu tanda penduduk.

1.2. Rumusan Masalah

Untuk memberikan arah yang jelas tentang pembahasan

atau analisa yang dilakukan dalam proposal penelitian ini maka

peneliti mengemukakan beberapa rumusan masalah :

1. Bagaimanakah pelayanan adminstrasikependudukan di

Kantor Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar?

Page 22: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

7

2. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi pelayanan

administrasi kependudukandi Kantor Kecamatan

Tamalanrea Kota Makassar?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini dilakukan adalah :

1. Untuk mengetahuipelayanan adminstrasi kependudukan

di Kantor Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar

2. Untuk mengetahui faktor-faktor apakah yang

mempengaruhi pelayanan administrasi kependudukan di

Kantor Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar

1.4. Manfaat Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini diharapkan mampu memberikan

manfaat yang luas, khususnya :

1. Dapat memberikan bahan masukan kepada pemerintah

setempat mengenaiBagaimana pelayanan Administrasi

Kependudukan di Kantor Kecamatan Tamalanrea Kota

Makassar

2. Dapat bermanfaat bagi pengembangan disiplin ilmu

pengetahuan pada umumnya dan ilmu pemerintahan

khususnya.

Page 23: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

8

3. Lebih mengembangkan cakrawala berpikir penulis dan

menerapkan hasil pendidikan yang diperoleh di Kampus

Universitas Hasanuddin.

Page 24: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sebagai titik tolak atau landasan berfikir dalam menyoroti atau

memecahkan permasalahan perlu adanya pedoman teoritis yang dapat

membantu. Untuk itu perlu disusun kerangka teori yang memuat pokok-

pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah tersebut

disoroti. Selanjutnya teori merupakan serangkaian asumsi, konsep,

konstruksi, definisi, dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena

sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antara

konsep.

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka penulis akan

mengemukakan teori, konsep, pendapat, gagasan yang akan dijadikan

titik tolak landasan berfikir dalam penelitian ini.

2.1 Pengertian Analisis

Kebijakan Analisis merupakan salah satu hal yang penting

dalam menentukan suatu kebijakan, sebab dalam pelaksanaan dan

penentuan suatu kebijakan tanpa adanya suatu analisis, maka tolak

ukur dalam menentukan tingkat keberhasilannya tentunya akan

sangat sulit menilainya. Fungsi analisis dalam suatu hal sangat

penting dalam menentukan suatu kebijaksanaan terutama

mengenai tindak lanjut pembangunan karena dalam mengambil

Page 25: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

10

keputusan peran analisis sangat berarti. Oleh kaena itu, dalam

analisis yang diperlukan adalah kesimpulan, dimana dapat

digunakan sebagai pegangan terhadap pelaksanaan tindakan.

“The Liang Gie ( 1989: 26-27 ) dalam bukunya Ensiklopedia

Administrasi, menyatakan bahwa analisis merupakan

segenap rangkaian pikiran yang menelaah sesuatu hal

secara mendalam, terutama mempelajari bagian-bagian dari

suatu kebulatan untuk mengetahui diri masing-masing

bagian, hubungan satu sama lainnya dan peranannya dalam

keseluruhan yang bulat itu”

Pemerintah pada hakekatnya adalah pelayan masyarakat.

Pemerintah tidak diadakan untuk melayani dirinya sendiri, tetapi

untuk melayani kepentingan masyarakat dalam

mengembangkan kemampuan dan kreativitasnya demi

mencapai tujuan bersama. Karenanya birokrasi publik

berkewajiban dan bertanggung jawab untuk memberikan

pelayanan yang baik dan profesional.

2.2. Pengertian Pelayanan

Pelayanan merupakan salah satu ujung tombak dari

upaya pemuasan pelanggan dan sudah merupakan keharusan

yang wajib dioptimalkan baik oleh individu maupun organisasi,

Page 26: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

11

karena dari bentuk pelayanan yang diberikan tercermin kualitas

individu atau organisasi yang memberikan pelayanan.

Menurut Hardiyansah (2011: 11) mendefinisikan bahwa “

pelayanan dapat diartikan sebagai aktivitas yang diberikan

untuk membantu, menyiapkan, dan mengurus baik itu berupa

barang atau jasa dari satu pihak ke pihak lain”. Pelayanan pada

hakikatnya adalah serangkaian kegiatan, karena itu proses

pelayanan berlangsung secara rutin dan berkesinambungan,

meliputi seluruh kehidupan organisasi dalam masyarakat.

Proses yang dimaksudkan dilakukan sehubungan dengan saling

memenuhi kebutuhan antara penerima dan pemberi pelayanan.

Pengertian pelayanan menurut Kotler dalam Litjan Poltak

Sinambela, dkk (2011:4) adalah “setiap kegiatan yang

menguntungkan dalam suatu kumpulan atau kesatuan, dan

menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak terikat pada

suatu produk secara fisik.”Pendapat lain mengenai pelayanan

menurut Gronross yang dikutip oleh Ratminto dan Atik Septi

Winarsih (2006: 2) Pelayanan adalah suatu aktivitas atau

serangkain aktivitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat

diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara

konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang disediakan

oleh perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksudkan untuk

Page 27: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

12

pemberi pelayanan yang dimaksudkan utuk memecahkan

permasalahan konsumen/ pelanggan.

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pelayanan

adalah aktivitas yang dapat dirasakan melalui hubungan antara

penerima danpemberi pelayanan yang menggunakan peralatan

berupa organisasi atau lembaga perusahaan.

2.3. Pengertian Publik

Publik merupakan sejumlah manusia yang mempunyai

pandanganberfikir yang sama dan harapan yang sama,

maksudnya setiap orangmempunyai pandangan yang sama

terhadap suatu hal yang bersifat umum.Sementara istilah publik

berasal dari bahasa inggris publik yang berartiumum,

masyarakat, negara. Menurut Litjan Poltak Sinambella, dkk

(2011:5) “Kata publik sebenarnya sudah diterima menjadi bahasa

Indonesia baku menjadi publik yang berarti umum, orang banyak,

ramai”.

Menurut Inu Kencana Syafiie, dkk (1999: 18) arti dari kata

publik itu sendiri adalah “sejumlah manusia yang memiliki

kebersamaan berfikir, perasaan, harapan, sikap, dan tindakan

yang benar dan baik berdasarkan nilai-nilai norma yang mereka

miliki”.

Page 28: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

13

Berdasarkan Pendapat para ahli di atas mengenai publik,

maka dapat disimpulkan bahwa publik adalah sejumlah manusia

yang memiliki kepentingan dan harapan sama, yaitu

kepentingan yang berhubungan dengan orang banyak.

2.4. Pengertian Pelayanan Publik

Dalam konteks pelayanan publik, dikemukakan bahwa

pelayanan publik adalah mendahulukan kepentingan umum,

mempermudah urusan publik, mempersingkat waktu

pelaksanaan urusan publik dan memberikan kepuasan kepada

publik. Senada dengan itu, Moenir (1992) mengemukakan

bahwa pelayanan publik adalah kegiatan yang dilakukan oleh

seseorang atau sekelompok orang dengan landasan faktor

material melalui sistem, prosedur dan metode tertentu dalam

usaha memenuhi kepentingan orang lain sesuai dengan haknya.

Pelayanan publik diartikan sebagai pemberian layanan

(malayani) keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai

kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan

tata cara yang telah ditetapkan (Kurniawan dalam Sinambela.

LP,2008). Selanjutnya menurut Kepmenpan No.

63/KEP/M.PAN/7.2003, pelayanan publik adalah segala kegiatan

pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan

publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima

Page 29: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

14

pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan perundang-

undangan.

Sedangkan pelayanan publik menurut Lambaga

Administrasi Negara (1998) mengartikan pelayanan publik

merupakan segala bentuk kegiatan pelayanan yang

dilaksanakan oleh instansi pemerintahan di pusat dan daerah,

dan di lingkungan BUMN atau BUMD dalam bentuk barang dan

atau jasa, baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat

maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan Perundang-

undangan. Dari beberapa pengertian pelayanan publik yang

telah diuraikan, dalam konteks pemerintahan daerah, pelayanan

publik dapat disimpulkan sebagai pemberian layanan (melayani)

keperluan orang atau masyarakat dan/atau organisasi lain yang

mempunyai kepentingan pada organisasi itu, sesuai dengan

aturan pokok dan tata cara yang ditentukan dan ditujukan untuk

memberikan kepuasan kepada penerima pelayanan.

Pengertian Pelayanan Publik Undang-Undang No. 25

Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik mendefinisikan

pelayanan publik yaitu kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam

rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan

penduduk atas barang, jasa, dan/ atau pelayanan administratif

Page 30: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

15

yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Warga

negara berharap pelayanan publik dapat melayani dengan

kejujuran dan pengelolaan sumber penghasilan secara tepat,

dan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik. Pelayanan

publik yang adil dan dapat dipertanggung-jawabkan

menghasilkan kepercayaan publik. Dibutuhkan etika pelayanan

publik sebagai pilar dan kepercayaan publik sebagai dasar

untuk mewujudkan pemerintah yang baik.

Dalam modul pelayanan publik yang disusun oleh

Depdagri dan LAN (2007) dijelaskan terdapat tiga unsur penting

dalam pelayanan publik, yaitu :

1. Organisasi pemberi (penyelenggara) pelayanan yaitu

pemerintah daerah,

2. Penerima pelayanan (masyarakat) yaitu orang atau

masyarakat atau organisasi yang berkepentingan,

3. Kepuasan yang diberikan dan/atau diterima oleh penerima

layanan (masyarakat).

Unsur yang pertama menunjukan bahwa pemerintah

daerah memiliki posisi kuat sebagai regulator dan sebagai

pemegang monopoli layanan dan menjadi pemerintah daerah

yang bersikap statis dalam memberika pelayanan, karena

layanannya memang dibutuhkan atau diperlukan oleh orang

Page 31: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

16

atau masyarakat atau organisasi yang berkepentingan. Unsur

kedua, adalah masyarakat atau organisasi yang berkepentingan

atau memerlukan layanan (penerima layanan), pada dasarnya

tidak memiliki daya tawar atau tidak dalam posisi yang setara

untuk menerima layanan sehingga tidak memilikiakses untuk

mendapatkan pelayanan yang baik. Unsur ketiga merupakan

kepuasan masyarakat menerima layanan yang menjadi

perhatian penyelenggara pelayanan (pemerintah). Hal ini untuk

menetapkan arah kebijakan pelayanan publik yang berorientasi

untuk memuaskan masyarakat, dan dilakukan melalui upaya

memperbaiki dan meningkatkan kinerja manajemen

pemerintahan daerah.

Sementara itu kondisi masyarakat saat ini telah terjadi

suatu perkembangan yang sangat dinamis, tingkat kehidupan

masyarakat yang semakin baik, merupakan indikasi dari

empowering yang dialami oleh masyarakat (Thoha dalam

Widodo, 2001). Hal ini berarti masyarakat semakin sadar akan

hak dan kewajibannya sebagai warga negara dalam hidup

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Masyarakat semakin

berani untuk mengajukan tuntutan, keinginan dan aspirasinya

kepada pemerintah.

Page 32: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

17

Dalam kondisi masyarakat seperti digambarkan diatas,

birokrasi pelayanan publik harus dapat memberikan layanan

publik yang lebih profesional, efektif, sederhana, transparan,

tepat waktu, responsif dan adaktif serta sekaligus dapat

membangun kualitas manusia dalam arti meningkatkan

kepastian individu dan masyarakat untuk secara aktif

menentukan masa depannya sendiri (Efendi dalam Widodo,

2001). Arah pembangunan kualitas manusia tadi merupakan

pemberdayaan akan kapasitas manusia dalam arti menciptakan

kondisi yang memungkinkan setiap anggota masyarakat

mengembangkan kemampuan dan kreatifitasnya untuk

mengatur dan menentukan masa depannya sendiri.

Pelayanan publik dilaksanakan dalam suatu rangkaian

kegiatan yang bersifat sederhana, terbuka, tepat, lengkap,

wajardan terjangkau (Sedaryanti, 2004). Dalam keputusan

Menpan No. 81 Tahun 1993 ditegaskan, bahwa

penyelenggaraan pelayanan publik harus mengandung unsur-

unsur :

1. Hak dan kewajiban bagi pemberi layanan maupun

penerima layanan umum harus jelas dan diketahui

secara pasti masing-masing.

Page 33: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

18

2. Pengaturan setiap bentuk pelayanan umum harus

disesuaikan dengan kondisi kebutuhan kemampuan

masyarakat untuk membayar berdasarkan ketentuan

perundang-undangan yang berlaku dan tetap

berpegang pada efisiensi dan efektivitas.

3. Mutu proses dan hasil pelayanan umum harus

diupayakan agar memberi keamanan, kenyamanan,

kelancaran dan kepastian hukum yang dapat

dipertanggung jawabkan.

4. Apabila pelayanan umum yang diselenggarakan oleh

instasi pemerintah yang bersangkutan berkewajiaban

memberi peluang kepada masyarakat untuk ikut

menyelenggarakan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Dalam keputusan Menpan tersebut juga ditegaskan,

bahwa pemberian layanan umum kepada masyarakat

merupakan perwujudan dari fungsi aparatur negara sebagai abdi

negara dan abdi masyarakat, sehingga penyelenggaraannya

perlu ditingkatkan secara terus-menerus sesuai dengan sasaran

pembangunan.Selain itu, dalam kondisi masyarakat yang

semakin kritis diatas, birokrasi publik dituntut harus dapat posisi

dan peran (revitalisasi) dalam memberikan pelayanan publik.

Page 34: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

19

Dari yang suka mengatur dan memerintah berubah menjadi suka

melayani, dari yang suka menggunakan pendekatan kekuasaan,

berubah menjadi suka menolong menuju ke arah yang fleksibel

kolabiratis dan dialogis dan dari cara-cara sloganis menuju cara-

cara kerja yang realistik dan pragmatis (Thoha dalam Widodo,

2001). Dengan revitalitas birokrasi publik yang lebih baik dan

profesional dalam menjalankan apa yang menjadi tugas dan

kewenangan yang diberikan kepadanya dapat terwujud.

1. Kualitas Pelayanan Publik

Pelayanan harus memiliki tolak ukur untuk menunjang

pelayanan di Indonesia. Dalam Undang-Undang Nomor 25

Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik Pasal (21) telah

dirangkum secara jelas mengenai standar pelayanan yang

baik, yakni :

a. Dasar hukum

b. Persyaratan

c. Sistem, mekanisme, dan prosedur;

d. Jangka waktu penyelesaian

e. Biaya/tarif

f. Produk pelayanan

g. Sarana, prasarana, dan/atau fasilitas

h. Kompetensi pelaksana

Page 35: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

20

i. Pengawasan internal

j. Penanganan pengaduan, saran, dan masukan

k. Jumlah pelaksana

l. Jaminan pelayanan yang memberikan kepastian

pelayanan dilaksanakan sesuai dengan standar

pelayanan;

m. Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan

dalam bentuk komitmen untuk memberikan rasa aman,

bebas dari bahaya, dan risiko keragu-raguan; dan

n. Evaluasi kinerja pelaksana

Secara teoritis, tujuan pelayanan publik pada dasarnya

adalah memuaskan masyarakat. Untuk mencapai kepuasan itu

dituntut kualitas pelayanan prima yang tercermin dari :

a. Transparansi, yakni pelayanan yang bersifat terbuka,

mudah dan dapat diakses oleh semua pihak yang

membutuhkan dan disediakan secara memadai serta

mudah dimengerti.

b. Akuntabilitas, yakni pelayanan yang

dapatdipertanggungjawabkan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan

c. Kondisional, yakni pelayanan yang sesuai dengan kondisi

dan kemampuan pemberi dan penerima pelayanan

Page 36: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

21

dengan tetap berpegang pada prinsip efisensi dan

efektivitas

d. Partisipatif, yaitu pelayanan yang dapat mendorong peran

serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan

publik dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan, dan

harapan masyarakat

e. Kesamaan hak, yaitu pelayanan yang tidak melakukan

diskriminasi dilihat dari aspek apapun khususnya suku,

ras, agama, golongan, status sosial, dan lain-lain

f. Keseimbangan hak dan kewajiban, yaitu pelayanan yang

mempertimbangkan aspek keadilan antara pemberi dan

penerima pelayanan publik.

g. Perilaku pelaksana juga diatur dalam Undang-Undang

Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik Pasal

(34) yang berbunyi :

1. Adil dan tidak diskriminatif

2. Cermat

3. Santun dan ramah

4. Tegas

5. andal, dan tidak memberikan putusan yang berlarut-

larut

6. Profesional

Page 37: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

22

7. Tidak mempersulit

8. Patuh pada perintah atasan yang sah dan wajar

9. Menjunjung tinggi nilai-nilai akuntabilitas dan integritas

intitusi penyelenggara

10. Tidak membocorkan informasi atau dokumen yang

wajib dirahasiakan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan

11. Terbuka dan mengambil langkah yang tepat untuk

menghindari benturan kepentingan

12. Tidak menyalahgunakan sarana dan prasarana serta

fasilitas pelayanan publik

13. Tidak memberikan informasi yang salah atau

menyesatkan dalam menanggapi permintaan informasi

serta proaktif dalam memenuhi kepentingan

masyarakat

14. Tidak menyalahgunakan informasi, jabatan, dan/atau

kewenangan yang dimiliki

15. Sesuai dengan kepantasan; dan

16. Tidak menyimpang dari prosedur.

Kualitas pelayanan berhubungan erat dengan pelayanan yang

sistematis dan komprehensif yang lebih dikenal dengan konsep

pelayanan prima. Aparat pelayanan hendaknya memahami variabel-

Page 38: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

23

variabel pelayanan prima seperti yang terdapat dalam agenda perilaku

pelayanan prima sektor publikSESPANAS LAN. Variabel dimaksud

adalah :

a. Pemerintahan yang bertugas melayani

b. Masyarakat yang dilayani pemerintah

c. Kebijaksanaan yang dijadikan landasan pelayanan publik;

d. Peralatan atau sarana pelayanan yang canggih

e. Resources yang tersedia untuk diracik dalam bentuk kegiatan

pelayanan

f. Kualitas pelayanan yang memuaskan masyarakat sesuai

dengan standar dan asas pelayanan masyarakat

g. Manajemen dan kepemimpinan serta organisasi pelayanan

masyarakat

h. Perilaku pejabat yang terlibat dalam pelayanan masyarakat,

apakah masing-masing telah menjalankan fungsi mereka.

Layanan sepenuh hati, bisa membantu kita menyisihkan

waktu untuk memahami orang lain dan peduli terhadap perasaan

mereka. Nilai yang sebenarnya dalam layanan sepenuh hati

menurut Patricia Patton terletak pada kesungguhan 4 sikap “P”46

yaitu :

a. Passionate (gairah). Ini menghasilkan semangat yang besar

terhadap pekerjaan, diri sendiri, dan orang lain. Antusiasme

Page 39: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

24

dan perhatian yang dibawakan pada layanan sepenuh hati

akan membedakan bagaimana memandang diri sendiri dan

pekerjaan dari tingkah laku dan cara memberi layanan

kepada para konsumen. Mereka mengetahui apakah kita

menghargai mereka atau tidak. Gairah berarti menghadirkan

kehidupan dan vitalitas dalam pekerjaan

b. Progressive (progresif). Penciptaan cara baru dan menarik

untuk meningkatkan layanan dan gaya pribadi. Pekerjaan apa

pun yang kita tekuni, jika memiliki gairah dan pola pikir yang

progresif, akan menjadikan pekerjaan lebih menarik. Bersikap

kreatif itu dimulai dari berpikir, bukannya membatasi diri

sendiri terhadap cara memberi layanan.

c. Proactive (proaktif). Supaya aktif harus melibatkan pekerjaan

kita. Banyak orang yang hanya berdiam diri dan menanti

disuruh meakukan sesuatu bila diperlukan. Untuk mencapai

kualitas layanan yang lebih bagus diperlukan insiatif yang

tepat. Nilai tambah layanan sepenuh hati merupakan alasan

yang mendasari mengapa melakukan sesuatu bagi orang

lain.

d. Positive (positif). Senyum merupakan isyarat universal yang

dipahami semua orang dimuka bumi ini. Berlaku positif itu

Page 40: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

25

sangat menarik. Sikap ini dapat mengubah suasana dan

kegairahan pada hampir semua interaksi konsumen.

Adapun 10 prinsip pelayanan umum diatur dalam

Keputusan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara

Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman

UmumPenyelenggaran Pelayanan Publik, kesepuluh prinsip

tersebut sebagai berikut:

a. Kesederhanaan; prosedur pelayanan publik tidak berbelit-

belit, mudah dipahami, dan mudah dilaksanakan

b. Kejelasan

1. Persyaratan teknis dan administratif pelayanan publik

2. Unit kerja/pejabat yang berwenang dan bertanggungjawab

dalam memberikan pelayanan dan

3. penyelesaian keluhan/persoalan/sengketa dalam

pelaksanaan pelayanan publik

4. Rincian biaya pelayanan publik dan tata cara pembayaran

c. Kepastian waktu; pelaksanaan pelayanan publik dapat

diselesaikan dalam kurun waku yang telah ditentukan

d. Akurasi; produk pelayanan publik diterima dengan benar,

tepat, dan sah.

e. Keamanan; proses dan produk pelayanan publik memberikan

rasa aman dan kepastian hukum

Page 41: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

26

f. Tanggung jawab; pimpinan penyelenggara pelayanan publik

atau pejabat yang ditunjuk bertanggung jawab atas

penyelenggaraan pelayanan dan penyelesaian

keluhan/persoalan dalam pelaksanaan pelayanan publik

g. Kelengkapan sarana dan prasarana kerja, peralatan kerja

dan pendukung lainnya yang memadai termasuk penyediaan

sarana teknologi, telekomunikasi, dan informatika

h. Kemudahan akses; tempat dan lokasi sarana prasarana

pelayanan yang memadai, mudah dijangkau oleh masyarakat

dan dapat memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan

informasi

i. Kedisiplinan, kesopanan, dan keramahan; pemberi pelayanan

harus bersikap displin, sopan santun ramah, serta

memberikan pelayanan yang ikhlas

j. Kenyamanan; lingkungan pelayanan harus tertib, teratur,

disediakan ruang tunggu yang nyaman, bersih, rapih,

lingkungan yang indah dan sehat, serta dilengkapi dengan

fasilitas pendukung pelayanan, seperti parkir, toilet, tempat

ibadah dan lainnya.

2. Teknik Pelayanan

Dalam pandangan Albrecht dan Zemke (1990 : 41), kualitas sistem

pelayanan, SDM pemberi layanan, strategi, dan pelanggan

Page 42: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

27

(customers), Sistem pelayanan publik yang baik akan menghasilkan

kualitas pelayanan publik yang baik pula. Suatu sistem yang baik

memiliki dan menerapkan prosedur pelayanan yang jelas dan pasti

serta mekanisme kontrol di dalam dirinya sehingga segala bentuk

penyimpangan yang terjadi secara mudah dapat diketahui.

Dalam kaitannya dengan sumber daya manusia (SDM), dibutuhkan

petugas pelayanan yang mampu memahami dan mengoperasikan

sistem pelayanan yang baik. Sebagai contoh, sistem pelayanan publik

yang sudah menggunakan komputer tentu memerlukan petugas yang

memiliki kompetensi menjalankan teknologi komputer. Disamping itu,

petugas pelayanan juga harus mampu memahami kebutuhan dan

keinginan masyarakat.

Valerie Zeithaml, Parasurama dan Leonard Berry dalam buku

mereka “Pengantar Kualitas Pelayanan” yang membahas tentang

bagaimana tanggapan dan harapan masyarakat pelanggan terhadap

pelayanan yang mereka terima, baik berupa barang maupun jasa.

Untuk itu sejalan dengan bahasan tulisan ini perlu dipertegaskan

dalam 2 hal yaitu :

a. Mengapa pelayanan diberbagai Kabupaten Daerah Tingkat II,

masih kurang bermutu, relatif tinggi dan lama penyelesaiannya.

b. Faktor apa saja yang menyebabkan hal-hal tersebut terjadi,

kendati kultur daerah-daerah di Indonesia masih relatif ramah.

Page 43: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

28

Dalam hal ini memang yang menjadi tujuan pelayanan pada

umumnya adalah bagaimana mempersiapkan pelayanan publik yang

dikehendaki atau dibutuhkan publik, dan bagaimana menyatakan

dengan tepat kepada publikmengenai pilihannya dan cara

mengaksesnya yang direncanakan dan disediakan oleh pemerintah.

Untuk itu tujuan tersebut diperinci sebagai berikut :

a. Menentukan pelayanan publik yang disediakan, apa saja

macamnya

b. Memperlakukan pengguna pelayanan, sebagai customers

c. Berusaha memuaskan pengguna pelayanan, apa yang

diinginkan mereka

d. Mencari cara penyampaian pelayanan yang paling baik dan

berkualitas

e. Menyediakan cara-cara, bila penggunaan pelayanan tidak ada

pilihan lain.

Untuk itu ada beberapa ketentuan dalam melihat kualitas

pelayanan yaitu sebagai berikut :

a. Adanya keandalan

b. Adanya tanggapan baik

c. Adanya kecakapan yang berwenang

d. Adanya jalan untuk memulai

e. Adanya sopan santun

Page 44: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

29

f. Adanya hubungan baik

g. Adanya kepercayaan

h. Adanya jaminan Adanya pengertian

i. Adanya penampilan yang baik.

Jadi, yang namanya pelayanan terdiri dari 3 unsur pokok, yaitu

sebagai berikut :

a. Biayanya relatif harus lebih rendah

b. Waktu untuk mengerjakan relatif cepat, dan

c. Mutu yang diberikan relatif lebih bagus

3. Klasifikasi Pelayanan Publik

Pelayanan publik yang harus diberikan oleh pemerintah dapat

diklasifikasikan ke dalam 2 kategori utama, yaitu : pelayanan

kebutuhan dasar dan pelayanan umum. Mahmudi (2005: 205-210)

menjelaskan sebagai berikut :

Pelayanan Kebutuhan Dasar

Pelayanan kebutuhan dasar yang harus diberikan oleh

pemerintah meliputi: kesehatan, pendidikan dasar, dan bahan

kebutuhan pokok masyarakat.

a. Kesehatan.

Kesehatan merupakan salah sau kebutuhan dasar

masyarakat, maka kesehatan adalah hak bagi setiap

warga masyarakat yang dilindungi oleh Undang-Undang

Dasar.

b. Pendidikan Dasar

Page 45: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

30

Bentuk pelayanan dasar lainnya adalah pendidikan

dasar. Sama halnya dengan kesehatan, pendidikan

merupakan suatu bentuk investasi sumber daya manusia.

c. Bahan Kebutuhan Pokok

Dalam hal penyediaan bahan kebutuhan pokok,

pemerintah perlu menjamin stabilitas harga kebutuhan

pokok masyarakat dan menjaga ketersediannya di pasar

maupun di gudang dalam bentuk cadangan atau

persediaan.

Pelayanan Umum

Selain pelayanan kebutuhan dasar, pemerintah sebagai

instansi penyedia pelayanan publik juga harus memberikan

pelayanan umum kepada masyarakatnya. Pelayanan umum

yang harus diberikan pemerintah terbagi menjadi 3 kelompok

yaitu:

a. Pelayanan administratif.

Pelayanan administratif adalah pelayanan berupa

penyediaan berbagai bentuk dokumen yang

dibutuhkan oleh publik, misalnya: Pembuatan Kartu

Tanda Penduduk (KTP), Sertifikat Tanah, Akta

Kelahiran, Akta Kematian, Buku Pemilik Kendaraan

Bermotor (BPKB),Surat Tanda Nomor Kendaraan

Bermotor (STNK), Izin Mendirikan Bangunan, Paspor,

dan sebagainya.

b. Pelayanan Barang

Page 46: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

31

Pelayanan Barang adalah pelayanan yang

menghasilkan berbagai bentuk/jenis barang yang

menjadi kebutuhan publik, misalnya: jaringan telepon,

penyediaan tenaga listrik, dan penyediaan air bersih.

c. Pelayanan Jasa.

Pelayanan Jasa adalah pelayanan yang

menghasilkan berbagai bentuk jasa yang dibutuhkan

publik, misalnya: pendidikan tinggi dan menengah,

pemeliharaan kesehatan, penyelenggaraan

tranportasi, pelayanan sosial.

Namun, Laing (2003) menyebutkan ada beberapa

karakteristik yang dapat dipakai untuk mendefinisikan apa

yang dikategorikan sebagai pelayanan publik secara lebih

terperinci. Pertama, dalam kegiatan penyediaan barang dan

jasa yang dibutuhkan masyarakat, pelayanan publik dicirikan

oleh adanya pertimbangan untuk mencapai tujuan politik

yang lebih besar dibanding dengan upaya untuk mewujudkan

tujuan ekonomis. Jika pelayanan yang diberikan oleh swasta

pada umumnya lebih banyak didasarkan pada pertimbangan

ekonomi (memperolehkeuntungan), maka penyediaan

layanan publik oleh pemerintah tidak didasarkan pada

pertimbangan untuk memperoleh keuntungan ekonomi

semata, melainkan lebih banyak didasarkan pada

Page 47: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

32

pertimbangan untuk mewujudkan keadilan sosial bagi

masyarakat

2. 5. Pelayanan Publik sebagai Fungsi Pemerintahan

Pelayanan publik dapat diartikan sebagai pemberian layanan

(melayani) keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai

kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata

cara yang telah ditetapkan.Sebagaimana telah dikemukakan bahwa

pemerintahan pada hakekatnya adalah pelayanan kepada masyarakat.

Ia tidaklah diadakan untuk melayani dirinya sendiri, tetapi untuk

melayani masyarakat serta menciptakan kondisi yang memungkinkan

setiap anggota masyarakat mengembangkan kemampuan dan

kreatifitasnya demi mencapai tujuan bersama (Rasyid, 1998).

Birokrasi publik berkewajiban dan bertanggung jawab untuk

memberikan layanan baik dan profesional. Pelayanan publik oleh

birokrasi publik tadiadalah merupakan salah satu perwujudan dari

fungsi aparatur negara sebagai abdi masyarakat di samping sebagai

abdi negara. Pelayanan publik oleh birokrasi publik dimaksudkan untuk

mensejahterakan masyarakat (warga negara).

2. 6. Prinsip-prinsip pelayanan publik

Prinsip pelayanan publik, penyelenggaraan pelayanan publik

juga harus memenuhi beberapa prinsip pelayanan sebagaimana yang

Page 48: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

33

disebutkan dalam Kepmenpan No. 63 Tahun 2003 (Ratminto dan

Winarsih, 2007:22) yang menyatakan bahwa penyelenggaraan

pelayanan publik harus memenuhi beberapa prinsip sebagai berikut :

a. KesederhanaanProsedur pelayananpubliktidak berbelit-belit

b. mudah dipahami dan mudah dilaksanakan.

c. Kejelasan Kejelasan ini mencakup kejelasan dalam hal:

1. Persyaratan teknis dan aministratif pelayanan publik.

2. Unit kerja / pejabat yang berwenang dan bertanggung

jawab dalam memberikan pelayanan dan penyelesaian

keluhan/persoalan/ sengketa dalam pelaksanaan

pelayanan publik.

3. Rincian pelayanan public dan tata cara pelayanan

4. Kepastian waktu Pelaksanaan pelayanan publik dapat

diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan.

5. Akurasi Produk pelayanan publik diterima dengan benar,

tepat dan sah.

6. Keamanan Proses dan produk pelayanan publik

memberikan rasa aman dan kepastian hukum.

7. Tanggung jawab Pimpinan penyelenggara pelayanan

publik atau pejabat yang ditunjuk bertanggung jawab atas

penyelenggaraanpelayanandanpenyelesaian

keluhan/persoalan dalam pelaksanaan pelayanan publik.

Page 49: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

34

8. Kelengkapan sarana dan prasarana Tersedianya sarana

dan prasarana kerja, peralatan kerja dan pendukung

lainnya yang memadai termasuk penyediaan sarana

teknologi telekomunikasi dan informatika (telematika).

9. Kemudahan akses Tempat dan lokasi serta sarana

pelayanan yang memadai, mudah dijangkau oleh

masyarakat, dan dapat memanfaatkan teknologi

telekomunikasi dan informatika.

10. Kedisplinan, kesopanan dan keramahan Pemberi

pelayanan harus bersikap disiplin, sopan dan santun,

ramah, serta memberikan pelayanan dengan ikhlas.

11. Kenyamanan Lingkungan pelayanan harus tertib, teratur,

disediakan ruang tunggu yang nyaman, bersih, rapi,

lingkungan yang indah dan sehat serta dilengkapi dengan

fasilitas pendukung pelayanan, seperti parkir, toilet,

tempat ibadah dan lain-lain.

Dari uraian yang telah dijelaskan, dapat disimpulkan bahwa

pelayanan publik adalah bentuk pelayanan yang dilakukan oleh

pemerintah baik yang berupa barang maupun jasa guna memenuhi

kebutuhan masyarakat ataupun dalam rangka pelaksanaan peraturan

perundang-undangan dengan berpedoman pada asas dan prinsip

pelayanan.

Page 50: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

35

2.7. Hakikat pemberian pelayanan publik oleh aparatur pemerintah

Secara teoritis sedikitnya ada tiga fungsi utama yang harus

dijalankan oleh pemerintah tanpa memandang tingkatannya, yaitu

fungsi pelayanan masyarakat (public services functions), fungsi

pembangunan (development function) dan fungsi perlindungan

(protection functions).Pemberian pelayanan publik oleh aparatur

pemerintahan kepada masyarakat sebenarnya merupakan implikasi dari

fungsi aparat negara sebagai pelayan masyarakat. Karena itu,

kedudukan aparatur pemerintahan dalam pelayanan umum (public

services) sangat strategis karena akan sangat menentukan sejauhmana

pemerintah mampu memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya bagi

masyarakat, yang dengan demikian akan menentukan sejauhmana

negara telah menjalankan perannya dengan baik sesuai dengn tujuan

pendiriannya.

Dengan demikian akan dilakukan penilaian tentang sama

tidaknya antara harapan dan kenyataan didalam pengurusan sesuatu

yang berhubungan dengan pelayanan publik, apabila ditemukan ketidak

samaan maka pemerintah diharapkan mampu mengoreksi keadaan

agar lebih teliti dalam meningkatkan kualitas dalam pelaksanaan

pelayanan publik.

Selanjutnya yang dipertanyakan masyarakat dalam hal ini

seperti, ketentuan biaya yang tepat, waktu yang ditetapkan dan mutu,

Page 51: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

36

yang dituntut masyarakat apakah telah dapat terpenuhi. Andaikata tidak

terpenuhi, pemerintah diharapkan mengoreksi keadaan, sedangkan

apabila terpenuhi dilanjutkan pada pertanyaan berikutnya, tentang

informasi yang diterima masyarakat berkenaan dengan situasi dan

kondisi, serta aturan yang melengkapinya.

Dalam pelaksanaan pelayanan publik mempunyai indikator yakni

ketepatan waktu, akurasi pelayanan yang bebas dari kesalahan dan

biaya pelayanan. Hal tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor struktur

organisasi, kemampuan aparat dan sistem pelayanan. Semakin baik

faktor struktur organisasi maupun aparat dan sistem pelayanan maka

kualitas pelayanan publik akan semakin baik pula dan semakin dapat

memuaskan masyarakat sebagai pengguna hasil layanan sehingga

kualitas pelayanan publik yang berkualitas dapat tercapai.

Pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan dan penampilan

atau manfaat yang ditawarkan oleh setiap pihak ke pihak lain yang

pada dasarnya tidak berwujud, serta tidak menghasilkan kepemilikan

terhadap sarana yang menghasilkan pelayanan tersebut (Kotler,

1997:45).

Wujud pelayanan, biasanya dapat dilihat dari keramahtamahan,

pengetahuan produk, kesigapan dalam membantu, dan antusiasme

para pegawai dalam menangani suatu persoalan. Masalah pelayanan

Page 52: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

37

pun sering dikaitkan dengan lokasi, jumlah produk jasa yang

ditawarkan, serta keuntungan yang akan didapat oleh pelanggan.

Menurut Sumaryadi (2008:30) pelayanan diartikan sebagai

proses dengan output layanan dan sebagai produk dengan output hasil

pelayanan. Pelayanan pemerintahan diartikan sebagai administrasi

(administration) berasal dari bahasa latin yang diartikan sama dengan

to serve (melayani). Definisi pelayanan menurut beberapa pakar dalam

Sumaryadi (2008:20) dapat dilihat sebagai berikut:

1. Pelayanan (service) meliputi jasa dan pelayanan. Jasa adalah

komoditi sedangkan layanan pemerintah kepada masyarakat terkait

dengan suatu hak dan lepas dari persoalan apakah pemegang hak

itu dibebani suatu kewajiban atau tidak. Dalam hubungan ini dikenal

adanya hak bawaan sebagai manusia dan hak pemberian. Hak

bawaan itu selalu bersifat individual dan pribadi, sedangkan hak

berian meliputi hak sosial politik dan hak tersebut adalah

pemerintah, kegiatan pemerintah untuk memenuhi hak bawaan dan

hak berian inilah yang disebut pelayanan pemerintah kepada

masyarakat (Ndraha, 1997:14).

2. Pelayanan adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang

bersifat tidak kasat mata atau tidak dapat diraba yang terjadi

sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan

atau hal lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan

Page 53: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

38

yang dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan konsumen

atau pelanggan (Gronroos dalam Ratminto dan Atik, 2008:2).

3. Pelayanan adalah produk-produk yang tidak kasat mata atau tidak

dapat diraba yang melibatkan usaha-usaha manusia dan

menggunakan peralatan (Ivancevich, Lorenzi, Skinner dan Crosby,

1997).

Kegiatan pelayanan pada dasarnya menyangkut pemenuhan

suatu hak, ia melekat pada setiap orang baik secara pribadi

maupun berkelompok (organisasi) dan dilakukan secara universal.

Rasyid (1997:46) mengemukakan bahwa dilihat dari sisi

pemerintah, maka pelayanan adalah proses kegiatan memenuhi

kebutuhan masyarakat berkenaan dengan hak-hak dasar dan hak

pemberian, yang wujudnya dapat berupa jasa layanan. Bagi

pemerintah masalah pelayanan menjadi semakin menarik untuk

dibicarakan karena menyangkut salah satu dari tiga fungsi hakiki

pemerintah, di samping fungsi pemberdayaan dan pembangunan.

Kata publik dalam pelayanan publik itu sendiri oleh Ndraha

(2003:44) mengatakan bahwa kata publik berasal dari public, berarti

masyarakat secara keseluruhan. Public (dalam public relations)

juga berarti masyarakat, tetapi public service tidak diterjemahkan

menjadi pelayanan (oleh) masyarakat, melainkan pelayanan

kepada masyarakat.

Page 54: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

39

Menurut Kurniawan (dalam Sinambela; 2008:5) pelayanan publik

diartikan, pemberian layanan (melayani) keperluan orang atau

masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu

sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan.

Sinambela (2007:5) sendiri mendefinisikan bahwa pelayanan publik

adalah pemenuhan keinginan dan kebutuhan masyarakat oleh

penyelenggara negara.

Dilihat dari prosesnya, terjadi interaksi antara yang memberi

pelayanan dengan yang diberi pelayanan. Dalam hal umum atau

pelayanan publik, pemerintah sebagai lembaga birokrasi

mempunyai fungsi untuk memberikan pelayanan kepada

masyarakat, sedangkan masyarakat sebagai pihak yang

memberikan mandat kepada pemerintah mempunyai hak untuk

memperoleh pelayanan dari pemerintah.

Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang

Pelayanan Publik, sebagaimana tertera pada Bab I Ketentuan

Umum dalam Pasal 1 bahwa yang dimaksud dengan:

a. Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan

dalam rangka pemenuhan kebutuhan pe-layanan sesuai

dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga

negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau

Page 55: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

40

pelayanan administratif yang disediakan oleh

penyelenggara pelayanan publik.

b. Penyelenggara pelayanan publik adalah setiap institusi

penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen

yang dibentuk berdasarkan Undang-undang untuk

kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum lain yang

dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik.

Pasal 3 disebutkan bahwa tujuan Undang-Undang Nomor 25

Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik adalah:

a. Terwujudnya batasan dan hubungan yang jelas tentang hak,

tanggung jawab, kewajiban, dan kewenangan seluruh pihak

yang terkait dengan penyelenggaraan pelayanan publik

b. Terwujudnya sistem penyelenggaraan pelayanan publik yang

layak sesuai dengan asas-asas umum pemerintahan dan

korporasi yang baik

c. Terpenuhinya penyelenggaraan pelayanan publik sesuai dengan

peraturan perundang-undangan; dan

d. Terwujudnya perlindungan dan kepastian hukum bagi

masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik.

Pasal 4 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang

Pelayanan Publik, penyelenggaraan pelayanan publik berasaskan

Page 56: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

41

kepentingan umum, kepastian hukum, kesamaan hak, keseimbangan

hak dan kewajiban, keprofesionalan, partisipatif, persamaan perlakuan

atau tidak diskriminatif, keterbukaan, akuntabilitas, fasilitas dan

perlakuan khusus bagi kelompok rentan, ketepatan waktu; dan

kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan

a. Hakekat Pelayanan

Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara No. 63 Tahun 2003 hakekat dari pelayanan

adalah pemberian pelayanan prima kepada masyarakat yang

merupakan perwujudan kewajiban aparatur pemerintah

sebagai abdi masyarakat

Menurut Undang-undang Kepegawaian Nomor 43 Tahun

1999, Pegawai Negeri Sipil (PNS) selaku aparatur pemerintah

memiliki kewajiban untuk bertugas memberikan pelayanan

kepada masyarakat secara professional. Selaku pelayan

masyarakat, PNS harus memberikan pelayanan yang terbaik

atau prima kepada penerima pelayanan tanpa pandang bulu.

Jadi PNS berkewajiban memberikan pelayanan atau

melayani, bukan minta dilayani.

b. Paradigma Pelayanan

Sejalan dengan perkembangan manajemen

penyelenggaraan pemerintahan dan dalam upaya

Page 57: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

42

mewujudkan pelayanan prima dan berkualitas, paradigma

pelayanan publik berkembang dengan fokus pengelolaan

yang berorientasi pada kepuasan pelanggan.

Dengan ciri-ciri :

1. lebih menfokuskan diri kepada fungsi pengaturan, melalui

berbagai kebijakan yang memfasilitasi berkembangnya

kondisi yang kondusif bagi pelayanan oleh masyarakat

2. lebih memfokuskan diri pada pemberdayaan masyarakat,

sehingga masyarakat mempunyai rasa memiliki yang

tinggi terhadap fasilitas pelayanan yang telah dibangun

bersama

3. menerapkan sistem kompetisi dalam hal penyediaan

pelayanan publik tertentu, sehingga masyarakat

memperoleh pelayanan yang berkualitas

4. terfokus pada pencapaian dengan visi, misi, tujuan, dan

sasaran berorientasi pada hasil (outcomes) yang sesuai

dengan input yang digunakan

5. lebih menggutamakan apa yang diinginkan oleh

masyarakat

6. pada hal tertentu, pemerintah juga berperan untuk

memperoleh pendapatan dari pelayanan yang

dilaksanakan

Page 58: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

43

7. lebih mengutamakan antisipasi terhadap permasalahan

pelayanan

8. lebih mengutamakan desentralisasi dalam pelaksanaan

pelayanan

9. menerapkan sistem pasar dalam memberikan pelayanan

Dalam konteks Indonesia, upaya menerapkan pelayanan

berkualitas dilakukan melalui konsep pelayanan prima.

Konsep ini dijabarkan dalam berbagai sistem seperti

pelayanan satu atap dan pelayanan satu pintu. Perubahan

kebijakan dan peraturan perundang-undangan dalam

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah

juga tak lepas dari upaya untuk meningkatkan efisiensi dan

kualitas pelayanan.

Perubahan tersebut juga didasari pergeseran paradigma

yang berisikan perubahan perilaku pelayanan dari yang

sifatnya sentralistis ke desentralistis dalam upaya

meningkatkan efisiensi, mutu dan efektifitas pelayanan.

Selain itu adanya keharusan setiap unit kerja pemerintah

untuk menyusun rencana strategiknya masing-masing, juga

merupakan salah satu upaya untuk mendorong terwujudnya

akuntabilitas pelayanan, dan terjadinya revitalisasi fungsi

pelayanan aparatur pemerintah.

Page 59: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

44

2.8. Kerangka Pikir

Ada beberapa hal pokok yang menjadi kerangka konseptual dalam

penellitian yang akan dilakukan, untuk mengetahui bagaimana alur berfikir

peneliti dalam menjelaskan permasalahan penelitian maka dibuatlah

kerangka konseptual sebagai berikut:

Gambar 1

Faktor Pendukung:

a. Sarana dan

Prasarana

b. SDM

PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI

KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN

TAMALANREA KOTA MAKASSAR

Faktor Penghambat :

Jaringan/server

Page 60: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

45

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Berdasarkan judul yang diangkat maka lokasi

penelitian di Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar dan

Waktu yang diperkirakan oleh penulis ialah selambat-

lambatnya dua bulan agar memperoleh data yang akurat

mengenai permasalahan penulis yang akan diteliti.

3.2. Tipe Penelitian

Penelitian yang akan digunakan adalah tipe penelitian

deskriptif yaitu tipe penelitian yang bertujuan untuk

memberikan gambaran secara sistematis, faktual dan

akurat mengenai data yang ada dilapanganyang difokuskan

pada Pelayanan Administrasi Kependudukan di Kecamatan

Tamalanrea Kota Makassar.

3.3. Jenis Data Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua jenis

data yaitu data primer dan data sekunder :

1. Data Primer

Data primer adalah data peneliti yang didapat secara

langsung dari sumbernya yaitu para informan yang

menjadi objek penelitian peneliti. Dimana pun informan

Page 61: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

46

itu berada, peneliti mendatangi dan melakukan

wawancara face to face untuk mendapatkan hasil atau

data yang falid dari informan secara langsung agar

dalam menggambarkan hasil penelitian lebih muda.

Adapun informan dalam penelitian ini adalah :

c. Sekertaris Camat Tamalanrea

d. Kepala Seksi Kependudukan

e. Masyarakat Setempat (Pengguna Pelayanan KK dan

KTP)

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang relevan yang

berasal dari buku-buku, dan bahan referensi lainnya

yang berkaitan dengan Pelayanan Administrasi

Kependudukan yakni Kartu Keluarga dan Kartu Tanda

Penduduk. Data Sekunderadalah data yangdiperoleh

melaluimedia yang sifanyamelengkapi data primer

seperti literatur, jurnal ilmiah,koran,

danmajalahyangeratkaitannya denganpenelitianini.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penellitian adalah sebagai berikut:

Page 62: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

47

a. Wawancara mendalam (deep interview)

Peneliti melakukan wawancara langsung terhadap

informan yang bersangkutan dengan masalah penelitian

ini. Wawancara antara peneliti dan informan face to face

kemudian mengajukan beberapa pertanyaan yang

menjadi inti masalah penelitian kepada informan,

selanjutnya para informan ini memberikan jawaban

menurut mereka masing-masing. Metode ini dikenal

dengan teknik wawancara deep interview yaitu proses

memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan

cara tanya jawab sambil bertatap muka antara

pewawancara dengan informan, dengan atau tanpa

menggunakan pedoman (guide) wawancara.

b. Dokumentasi

Dokumentasi dapat diasumsikan sebagai sumber data

tertulis yang terbagi dalam dua kategori yaitu sumber

resmi dan sumber tidak resmi. Sumber resmi merupakan

dokumen yang dibuat atau dikeluarkan oleh

lembaga/perorangan atas nama lembaga. Sedangkan

sumber tidak resmi adalah dokumen yang

dibuat/dikeluarkan oleh individu tidak atas nama

lembaga. Dokumen yang akan dijadikan sebagai sumber

Page 63: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

48

referensi dapat berupa artikel disurat kabar, artikel di

internet dan lain-lain.

3.5. Definisi Operasional

Untuk memberi suatu pemahaman, agar

memudahkan penelitian, maka perlu adanya beberapa

batasan penelitian dan fokus penelitian yang

dioperasionalkan melalui indikator sebagai berikut:

1. Pelayanan publik yang dimaksud adalah proses pemberian

layanan (melayani) keperluan masyarakat umum

khususnya masyarakat di Kecamatan Tamalanrea Kota

Makassar dalam pengurusan Kartu Tanda Penduduk (KTP)

dan Kartu Keluarga.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pelayananan Admnistrasi

Kependudukan yang ada di Kantor Kecamatan Tamalanrea

Kota Makassar dapat dioperasionalkan dengan indicator

sebagai berikut :

a. Faktor pendukung

Faktor pendukung merupakan segala faktor yang

mendukung atau membantu proses pelayanan publik di

Kantor Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar. Adapun

yang menjadi faktor pendukung pelayanan publik dalam

Page 64: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

49

pengurusan Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga

yaitu :

1. Sarana dan Prasarana

2. Sumber Daya Manusia

b. Faktor penghambat

Faktor penghambat merupakan segala faktor yang

menjadi penghambat proses pelayanan publik di kantor

Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar. Adapun yang

menjadi faktor penghambat yaitu :Jaringan/server

3.6. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang akan digunakan peneliti

adalah teknik analisis data deskriptif kualitatif. Metode

penelitian deskriptif kualitatif adalah suatu metode

penelitian untuk menghasilkan data deskriptif berupa kata-

kata tertulis maupun lisan dari orang-orang yang

diwawancarai. Teknik analisis data deskriptif kualitatif

digunakan untuk mendapatkan penjelasan Pelayanan

Administrasi Kependudukan di Kecamatan Tamalanrea

Kota Makassar. Data dari hasil wawancara yang diperoleh

kemudian dicatat dan dikumpulkan sehingga menjadi

sebuah catatan lapangan.

Page 65: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

50

BAB IV

GAMBARAN UMUM DAN HASIL PENELITIAN

Pada bab ini diuraikan gambaran umum hasil penelitian yang

diperoleh penulis selama melakukan penelitian di Kecamatan

Tamalanrea Kota Makassar. Dalam proses pengumpulan data pada

penlitian ini, selain melalui studi dokumentasi, peneliti juga melakukan

interview(wawancara)terhadap beberapa informan. Wawancara yang

dilakukan terhadapinforman agar penulis mendapatkan informasi yang

valid mengenai persoalan yang diteliti dari informan yang memiliki

kompetensi Pelayanan Administrasi Kependudukan Kecamatan

Tamalanrea Kota Makassar

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.1.1 Sejarah dan Letak geografis Kota Makassar

Perkataan ”Makassar” terdiri dari berbagai versi. Ada yang

menyebut ”makkasara”, ”mangkasara”, juga ada ”akkasara”. Apa pun

versi itu, semuanya mengacu pada pengertian ”nyata”, ”jelas”, dan

”terang-terangan”.

Makassar merupakan nama kota yang masih tergolong legendaris.

Meski demikian, masih belum jelas awal penggunaan nama tersebut.

Ada yang mengatakan mulai dikenal sejak abad ke-15, juga ada yang

mengklaim abad ke-14, seperti yang termuat dalam buku negara

kertagama karangan Mpu Prapanca.

Page 66: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

51

Pada abad ke-15, Makassar dikenal sebagai nama ibukota

kerajaan kembar Gowa-Tallo. Kerajaan ini berabad-abad menjadi salah

satu kerajaan yang paling terkenal di Timur Nusantara. Kota itu juga

memiliki hubungan perdagangan dengan berbagai negara di dunia.

Nama Makassar juga sudah disebut-sebut dalam lontara kuno Sure’

Galigo.

Saat Republik Indonesia diproklamirkan, Makassar otomatis

menjadi propinsi Sulawesi. Propinsi ini kemudian dibagi menjadi empat,

yakni Propinsi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara,

dan Sulawesi Selatan. Dengan demikian nama Makassar menjadi

teramat penting dalam sejarah Indonesia.

Berdasarkan Undang-Undang No 13 tahun 1965, Lembaran

Negara Tahun 1964 Nomor 94, Makassar ditetapkan sebagai ibukota

Sulawesi Selatan. Kemudian berdasarkan Undang-Undang Nomor 8

Tahun 1965, daerah Tk II Kotapraja Makassar diubah lagi menjadi

Daerah Tingkat II Kotamadya Makassar.

Nama Kota Makassar diubah menjadi Ujungpandang, terjadi pada

tanggal 31 Agustus1971. kala itu Kota Makassar dimekarkan dari 21

kilometer persegi menjadi 115,87 kilometer persegi. Terdiri dari 11

kecamatan dan 62 lingkungan. Pemekaran itu mengadopsi tiga wilayah

lain, yakni Gowa, Maros, dan Pangkajene Kepulauan. Kompensasi dari

adopsi itu, nama Makassar diubah menjadi Ujungpandang.

Page 67: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

52

Keputusan mengubah nama Makassar menjadi Ujungpandang

tentu mendapat tantangan dari berbagai pihak. Terutama kalangan

budayawan, seniman, sejarah, pemerhati hukum, dan pebisnis. Bahkan

berbagai seminar pun digelar membahas pengembalian nama

Makassar.

Akhirnya, dipenghujung pemerintahan Presiden Habibie, nama

Makassar dikembalikan. Prosesnya tidak terlalu sulit. Perubahan itu

disebutkan atas keinginan masyarakat Ujungpandang yang mendapat

dukungan dari DPRD tingkat II Ujungpandang. Perubahan itu sejalan

dengan pasal 5 ayat 3 Undang-Undang RI Nomor 22 tahun 1999,

bahwa perubahan nama daerah ditetapkan dengan Peraturan

Pemerintah.

Tahun kelahiran Makassar kemudian ditelusuri. Akhirnya

Pemerintah Daerah Kota Makassar mengeluarkan Peraturan Daerah

Nomor 1 Tahun 2000, menetapkan peringatan Hari Jadi ke-393 Kota

Makassar pada 9 November Kota Makassar yang merupakan Ibukota

Provinsi Sulawesi Selatan terletak di Pantai Barat pulau Sulawesi

berada dalam titik koordinat 119° 18’ 30,18" sampai dengan

119°32'31,03" BT dan 5°00' 30,18" sampai dengan 5°14’ 6,49" LS.

Sesuai dengan karakteristik fisik dan perkembangannya.

Page 68: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

53

Gambar 4.2

Peta administrasi kota Makassar

Adapun luas wilayah kota Makassar berdasarkan luas

kecamatan adalah sebagai berikut :

Page 69: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

54

Tabel 1: Luas Wilayah Kota Makassar

Kecamatan

Luas Wilayah

dan

Persentase

Luas Area (km2) Persentase (%)

Mariso 1,82 1,04

Mamajang 2,25 1,28

Tamalate 20,21 10,15

Rappocini 9,23 5,25

Makassar 2,52 1,43

Ujung Pandang 2,63 1,50

Wajo 1,99 1,13

Bontoala 2,10 1,19

Ujung Tanah 5,94 3,38

Tallo 5,83 3,32

Panakukang 17,05 9,70

Manggala 24,14 13,73

Biringkanaya 48,22 27,43

Tamalanrea 31,84 18,12

Kota Makassar 17,577 100,00

Sumber : RPDJM kota Makassar 2014

4.1.2 Letak Administratif Kota Makassar

Luas Wilayah Kota Makassar tercatat 175,77 km

persegi, dengan batas-batas wilayah administratif sebagai

berikut :

Sebelah Utara : Kabupaten Maros

Sebelah Selatan : Kabupaten Gowa

Sebelah Timur : Kabupaten Gowa dan Maros

Sebelah Barat : Selat Makassar

Secara administratif Kota Makassar terbagi atas 14

Kecamatan dan 143 Kelurahan. Bagian utara kota terdiri

Page 70: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

55

atas Kecamatan Biringkanaya, Kecamatan Tamalanrea,

Kecamatan Tallo, dan Kecamatan Ujung Tanah. Di bagian

selatan terdiri atas Kecamatan Tamalate dan Kecamatan

Rappocini.Di bagian Timur terbagi atas Kecamatan

Manggala dan Kecamatan Panakkukang. Bagian barat

adalah Kecamatan Wajo, Kecamatan Bontoala, Kecamatan

Ujung Pandang, Kecamatan Makassar, Kecamatan

Mamajang, dan Kecamatan Mariso.

4.1.3 Kepadatan penduduk

Kota Makassar kini berkembang tidak lagi sekedar

gateway namun diposisikan sebagai ruang keluarga (living

room) di Kawasan Timur Indonesia. Posisinya yang sangat

stratesis, ditengah Indonesia menjadikan kota makassar

seperti penghubung antara Wilayah Indonesia bagian Barat

dan Wilayah Indonesia bagian Timur. Sebagai kota

metropolitan yang didalamnya tersedia berbagai macam

fasilitas, baik sarana maupun prasarana, Makassar

kemudian tumbuh dengan ditunjang berbagai potensi, yang

salah satunya adalah jumlah penduduk. Hal ini dapat dilihat

pada table berikut ini

Page 71: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

56

Tabel 2: Jumlah Penduduk Dirinci Menurut Kecamatan

Kota Makassar

Kecamatan Populasi Penduduk Laju Pertumbuhan

Penduduk 2012 2013

Mariso 56.989 56.578 0,59

Mamajang 60.172 58.087 - 0,35

Tamalate 174.282 182.939 2,89

Rappocini 154.101 156.665 1,81

Makassar 83.328 81.054 - 0,25

Ujung Pandang 27.440 26.477 - 0,94

Wajo 24.942 27.556 - 1,76

Bontoala 55.278 52.631 - 0,88

Ujung Tanah 47.618 46.836 0,21

Tallo 136.972 138.419 1,10

Panakukang 144.199 144.997 0,94

Manggala 119.409 130.943 4,24

Biringkanaya 171.084 195.906 5,88

Tamalanrea 105.249 108.984 2,14

Kota Makassar 1.361.063 1.408.072 1,78 Sumber : RPJDM Kota Makassar 2014

4.1.4 Visi dan Misi Kota Makassar

Visi adalah gambaran tentang kondisi Kota Makassar

yang akan diwujudkan pada akhir periode 2014-2019.

Substansi utama dari visi ini adalah rumusan visi Kapala

Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang penjelasan visinya

dijabarkan secara teknokratis sesuai sistem perencanaan

pembangunan daerah. Selain itu, rumusan visi ini juga

memperhatikan visi Kota Makassar dalam RPJPD 2005-2025

dan visi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan 2013-2018.

Visi Kota Makassar 2005-2025 adalah “Makassar

sebagai Kota Maritim, Niaga, Pendidikan, Budaya dan Jasa

Page 72: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

57

yang Berorientasi Global, Berwawasan Lingkungan dan Paling

Bersahabat”. Visi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dalam

RPJMD 2013-2018 adalah “Sulawesi Selatan sebagai Pilar

Utama Pembangunan Nasional dan Simpul Jejaring

Akselerasi Kesejahteraan pada Tahun 2018”. Terhadap visi

Kota Makassar dalam RPJMPD 2005-2025, perhatian

difokuskan pada prioritas kebijakan yang menjadi arahan

RPJPD untuk RPJMD periode 2014-2019.Terhadap visi

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan 2013- 2018, perhatian

difokuskan pada prioritas kebijakan yang relevan dengan isu

strategis Kota Makassar.

Berdasarkan analisis terhadap permasalahan

pembangunan dan isu strategis daerah Kota Makassar

dengan memperhatikan sepenuhnya visi kepala daerah

terpilih, maka Visi Pemerintah Kota Makassar 2014-2019

adalah:

Visi Pemerintah Kota Makassar 2014- 2019 memiliki

konsistensi dengan visiKota Makassar 2005-2025,

khususnya pada penekanan “orientasi global”, dalam

”Makassar Kota Dunia yang Nyaman Untuk Semua”

Page 73: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

58

RPJMD dirumuskan sebagai “kota dunia”. Penekanan

“berwawasan lingkungan” dan “paling bersahabat” pada visi

dalam RPJPD dirumuskan sebagai “yang nyaman untuk

semua” pada visi dalam RPJMD 2014-2019. Pokok visi “kota

maritim, niaga, pendidikan, budaya dan jasa” pada visi

dalam RPJPD, pada visi dalam RPJMD 2014-2019

ditempatkan sebagai bagian dari substansi “kota dunia”.

Dihubungkan dengan visi Pemerintah Provinsi Sulawesi

Selatan 2018, relevansi visi Pemerintah Kota Makassar

2014-2019 terletak pada posisi “Makassar kota dunia yang

nyaman untuk semua” yang merupakan bagian penting dari

terwujudnya “Sulawesi Selatan sebagai Pilar Utama

Pembangunan Nasional dan Simpul Jejaring Akselerasi

Kesejahteraan pada Tahun 2018”.

Pernyataan visi Pemerintah Kota Makassar 2019 memiliki

tiga pokok visi yang merupakan gambaran kondisi yang ingin

dicapai Kota Makassar pada akhir periode 2014-

2019.Penjelasan masing-masing pokok visi tersebut, adalah

sebagai berikut.

Kota Dunia, dimaksudkan adalah Kota Makassar yang

memiliki keunggulan komparatif, kompetitif, aksesibel dan

inklusifitas yang berdaya tarik tinggi atau memukau dalam

Page 74: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

59

banyak hal. Diantaranya potensi sumberdaya alam dan

infrastruktur sosial ekonomi yang menjanjikan terwujudnya

kesejahteraan masyarakat dengan standar dunia.Pokok visi

ini dapat dikristalkan sebagai terwujudnya “masyarakat

sejahtera standar dunia”.

Nyaman, dimaksudkan adalah terwujudnya proses

pembangunan yang semakin menyempitkan kesenjangan

dan melahirkan kemandirian secara stabil, dalam struktur

dan pola ruang kota yang menjamin kenyamanan dan

keamanan bagi berkembangnya masyarakat yang

mengedepankankan prinsip inklusifitas serta pola hubungan

yang setara antara stakeholder danstakeowner dalam

pembangunan. Pokok visi ini dapat dikristalkan sebagai

terwujudnya “kota nyaman kelas dunia”.

Untuk Semua, dimaksudkan adalah proses

perencanaan, pelaksanaan dan pemanfaatan pembangunan

yang dapat dinikmati dan dirasakaan seluruh lapisan

masyarakat tanpa diskriminasi berdasarkan jenjang umur,

jenis kelamin, status sosial dan kemampuan diri (termasuk

kelompok disabilitasl). Pokok visi ini dapat diristalkan

sebagai terwujudnya “pelayanan publik standar dunia dan

bebas korupsi”.

Page 75: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

60

Misi dalam RPJMD ini dimaksudkan sebagai upaya

umum yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.

Setiap misi akan dijalankan untuk mewujudkan pokok visi

yang relevan. Rumusan misi RPJMD Kota Makassar 2014-

2019 adalah sebagai berikut:

Merekonstruksi nasib rakyat menjadi masyarakat

sejahtera standar dunia

Merestorasi tata ruang kota menjadi kota nyaman

berstandar dunia

Mereformasi tata pemerintahan menjadi pelayanan

publik standar dunia bebas korupsi

4.1.5 Gambaran Umum Kecamatan Tamalanrea

1. Letak Geografis

Kecamatan Tamalanrea terbentuk sejak 7 januari

1998 yang merupakan pemekaran dari Kecamatan

Biringkanaya. Batas-batas Kecamatan Tamalanrea adalah

sebagai berikut:

Sebelah utara : Kecamatan Biringkanaya

Sebelah timur : Kabupaten Maros

Sebelah selatan : Panakkukang

Sebelah barat : Selat Makassar

Page 76: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

61

Kecamatan Tamalanrea memiliki 6 kelurahan dengan

luas area kurang lebih 31,84 km2 atau 18,2% dari luas Kota

Makassar. Kelurahan yang paling luas adalah Kelurahan

Bira yaitu 9,26 km2, sedangkan kelurahan yang memiliki

luas 41 terkecil di Kecamatan Tamalanrea adalah Kelurahan

Tamalanrea Jaya dengan luas 2,98 km2.Jika dilihat dari

letak masing-masing kelurahan dari permukaan laut, maka

kelurahan yang letaknya di pantai yaitu Kelurahan

Parangloe dan Kelurahan Bira. Kelurahan yang letaknya

termasuk bukan pantai adalah Kelurahan Tamalanrea

Indah, Tamalanrea Jaya, Tamalanrea dan Kapasa.

Gambar 2 Peta Tamalanrea (Citra Satelit)

Sumber : BPS Kota Makassar

Page 77: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

62

Adapun rincian luas dan letak wilayah kelurahan pada kecamatan

tamalanrea dapat dilihat dalam tabel :

Tabel 3: Luas Dan Letak Menurut Kelurahan di Kecamatan

Tamalanrea Tahun 2017

No. Desa / Kelurahan Luas Km2 Pantai / Bukan

Pantai

1. Tamalanrea Indah 4,74 Bukan Pantai

2. Tamalanrea Jaya 2,98 Bukan Pantai

3. Tamalanrea 4,15 Bukan Pantai

4. Kapasa 4,18 Bukan Pantai

5. Parangloe 6,53 Pantai

6. Bira 9,26 Pantai

Kec. Tamalanrea 31,84

Sumber : Kantor Kecamatan Tamalanrea 2017

2. Visi, Misi, dan Tujuan

Adapun visi dan misi dari kantor Kecamatan

Tamalanrea ini, yaitu : Visinya adalah mewujudkan

lingkungan yang nyaman dan tata kelola pemerintahan yang

baik. Misinya adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara layak

dan bermartabat.

b. Pemantapan sistem pelaksanaan pembangunan kota

dan pemberdayaan.

c. Masyarakat pada semua bidang perwujudan aparatur

sebagai pelayan masyarakat dalam rangka

peningkatan fungsi kecamatan.

Page 78: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

63

3. Struktur Organisasi

Kantor Kecamatan Tamalanrea terletak di Jalan

Perintis Kemerdekaan No 116 Tamalanrea. Dalam

menjalankan tugasnya Camat Tamalanrea mempunyai

tugas menyelenggarakan tugas umum pemerintahan.

Susunan organisasi Kecamatan Tamalanrea

berdasarkan, Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 3

Tahun 2009 Tentang Pembentukan dan Organisasi

Kecamatan, terdiri atas :

1. Camat

2. Sekretaris Camat, terdiri atas:

a. Kasubag Umum & Kepegawaian

b. Kasubag Perencanaan dan Keuangan

3. Kasi Pemerintahan, Kinerja Lurah dan RT / RW

4. Kasi Ketentraman, Ketertiban, dan Penegakan Peraturan

Daerah

5. Kasi Perekonomian, Pembangunan, dan

Pengembangan Sistem Manajemen Informasi

6. Kasi Pemberdayaan Masyarakat dan Kesejahteraan

Sosial

7. Kasi Pengelolaan Kebersihan dan Pertamanan

Page 79: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

64

4. Sistem Pemerintahan

Kecamatan Tamalanrea merupakan salah satu

kecamatan dari Kota Makassar yang dipimpin oleh seorang

camat dibantu sekertaris camat dari kalangan Aparatur Sipil

Negara (ASN) yang diangkat dan diberhentikan oleh Walikota

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.Jumlah Pegawai dilingkup Kec. Tamalanrea Tahun

2015 sebanyak 115 Orang yang terdiri 58 Pegawai ASN dan

57 Pegawai Honorer. Yang bertugas pada unit kerja Kec.

Tamalanrea berjumlah 46 orang dan 72 Orang yang tersebar

pada 6 Kelurahan.

Data yang ada untuk Tahun 2015, menunjukkan

bahwa perbandingan jumlah pegawai ASN dan Honorer

berimbang, dimana jumlah pegawai ASN berjumlah 58 orang

dan honorer 57 orang masing-masing penduduk yang ada di

kelurahan mempunyai karakteristik suku bangsa yang berbeda

yang berbeda-beda, maka diperlukan tata cara pelayanan

yang harus lebih professional khususnya pada pelayanan

masyarakat. Lebih lengkapnya, data tentang jumlah pegawai

pada lingkup kecamatan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Page 80: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

65

Tabel4: Jumlah Pegawai di lingkup Kecamatan

Tamalanrea Tahun 2017

No Instansi ASN Honorer

1 Kec. Tamalanrea 19 24

2 Tamalanrea Indah 7 5

3 Tamalanrea Jaya 6 6

4 Tamalanrea 7 7

5 Kapasa 8 3

6 Parangloe 4 6

7 Bira 7 6

Jumlah 58 57

Sumber : Kantor Kecamatan Tamalanrea 2017

Kecamatan Tamalanrea terdiri dari 6 kelurahan yang dalam

kelurahan tersebut terbagi lagi kedalam 67 Rukun Warga (RW),

dan 344 Rukun Tetangga (RT).Berikut disajikan data persebaran

masing-masing kelurahan, rukun warga, rukun tetangga pada tabel

dibawah ini :

Page 81: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

66

Tabel 5: Jumlah RT & RW di Kecamatan Tamalanrea

Tahun 2017

Desa / Kelurahan RT RW

Tamalanrea Indah 40 9

Tamalanrea Jaya 43 10

Tamalanrea 143 23

Kapasa 70 13

Parangloe 21 6

Bira 27 6

Kecamatan 344 67

Sumber : Kantor Kecamatan Tamalanrea 2017

Untuk menentukan kebijakan prioritas pembangunan

dibentuk forum musyawarah tahunan “Musrenbang Kecamatan”

yang diikuti pemangku kepentingan pada tingkat kelurahan

untuk mendapatkan masukan mengenai kegiatan prioritas.

Pemerintah di tingkat kecamatan mempunyai fungsi

mengendalikan operasional pemeliharaan, ketentraman dan

ketertiban, penegakan peraturan daerah dan peraturan

gubernur, pembinaan kelurahan, melayani perizinan dan non

perizinan yang di limpahkan oleh walikota dan melaksanakan

kegiatan pemberdayaan masyarakat.

Page 82: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

67

5. Kependudukan

Manusia atau penduduk merupakan subyek dan obyek

dari pembangunan. Perubahan komponen kependudukan dapat

menggambarkan berbagai dinamika sosial yang terjadi

dimasyarakat. Penduduk yang berpotensi sebagai modal dalam

pembangunan.Pada tahun 2015 Kec. Tamalanrea dari hasil

Proyeksi Penduduk terlihat penduduk usia produktif atau

kelompok usia (15 - 64) tahun mencapai 62,66 46persen,

kelompok usia dibawah 15 tahun 34,64 persen dan pada

kelompok lansia atau 65 tahun keatas hanya 2,27 persen.

Sehingga angka ketergantungan penduduk (dependency ratio)

mencapai 59,59 persen. Yang artinya untuk setiap 100 jiwa usia

produktif (15-64 Tahun) menanggung sebanyak 60 jiwa usia

tidak produktif (usia dibawah 15 tahun dan usia diatas 65 tahun).

Tabel 6 :Indikator Kependudukan Kecamatan Tamalanrea

tahun 2017

Uraian 2016 2017

Jumlah Penduduk 109.471 110.826

Kepadatan Penduduk 3.438 3.481

(jiwa/km2)

Sex Ratio (L/P) (%) 96,65% 96,41%

Jumlah Rumah Tangga 34.012 35.020

Sumber : BPS Kota Makassar 2017

Page 83: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

68

Adapun kepadatan penduduk di kecamatan ini sebesar

3.481 jiwa per 1 km2. Secara keseluruhan, penduduk

perempuan lebih banyak dibandingkan penduduk laki-laki. Hal

ini dapat dilihat dari nilai sex rasio nya di bawah 100 persen

yaitu 96,41 persen.

Hampir semua kelurahan di Kec. Tamalanrea memiliki

jumlah penduduk perempuan yang lebih besar dibandingkan

laki-laki. Di Kelurahan Tamalanrea Jaya memiliki sex ratio

paling tinggi jika dibandingkan dengan kelurahan lain yaitu

88,80% yang artinya untuk setiap 100 penduduk berjenis

kelamin perempuan terdapat 89 penduduk yang berjenis

kelamin laki-laki. Untuk lebih jelasnya bisa di lihat pada grafik di

samping.

Jumlah penduduk paling sedikit berada pada Kelurahan

Parangloe karena disana banyak terdapat lahan yang kosong

dan juga banyaknya bangunan pergudangan dan industri.

Sedangkan jumlah penduduk paling banyak berada pada

Kelurahan Tamalanrea karena merupakan derah perumahan

yang sedang dalam pengembangan dan juga di sana banyak

terdapat pemondokan untuk mahasiswa/mahasiswi.

Menurut hasil proyeksi penduduk pada tahun 2017, laju

pertumbuhan penduduk di Kec. Tamalanrea sebesar 1,24

Page 84: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

69

persen. Untuk ditingkat kelurahan rata-rata laju pertumbuhan

penduduk hampir sama ditiap kelurahan. Untuk lebih jelasnya

bisa di lihat pada grafik di samping.

6. Pendidikan

Pendidikan adalah salah satu cara untuk meningkatkan

kesejahteraan rakyat dan penanggulangan kemiskinan.

Pentingnya pendidikan tercermin dalam UUD 45 dan RPJM,

dimana dinyatakan bahwa pendidikan merupakan hak setiap

warga negara, yang bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan

bangsa. Indikator yang menggambarkan pencapaian bidang

pendidikan antara lain angka buta huruf, Angka Partisipasi

Sekolah (APS), dan jenjang pendidikan yang ditamatkan.

Salah satu indikator pendidikan adalah rasio guru

terhadap murid, yaitu rata-rata jumlah murid yang diajar oleh

seorang guru, semakin kecil angka rasio murid terhadap guru,

tentunya semakin baik kualitas pendidikan yang bisa

disampaikan guru terhadap murid. Guru bisa lebih

berkonsentrasi untuk melihat bakat dan kemampuan yang

dimiliki oleh muridnya secara personal, mengingat setiap anak

memiliki potensi yang berbeda-beda. Berikut data tentang

jumlah sekolah, murid, dan guru di kecamatan Tamalanrea

dalam bentuk tabel :

Page 85: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

70

Tabel7: Jumlah Sekolah, Murid dan Guru di Kecamatan

Tamalanrea Tahun 2017

Jenjang Sekolah Murid Guru

Pendidikan

SD Negeri 26 7.973 363

SD Swasta 9 2.533 166

SMP Negeri 3 3.055 126

SMA Negeri 2 2.403 118

SMA Swasta 7 866 73

SMK Swasta 5 905 58

Jumlah 61 19.345 996

Sumber : BPS Kota Makassar 2015

Berdasarkan dengan tabel diatas dapat dilihat jika rasio

guru terhadap murid di sekolah swasta lebih rendah jika di

bandingkan dengan sekolah negeri baik pada tingkat SD, SMP,

SMU dan SMK di Kec. Tamalanrea pada tahun 2017.

Kecamatan Tamalanrea merupakan kawasan

pendidikan dimana di kecamatan ini terdapat lembaga

perguruan tinggi negeri dan swasta yang berjumlah kurang lebih

15 (lima belas) salah satu diantaranya adalah Universitas

Hasanuddin Makassar (UNHAS) yang terletak di Kelurahan

Tamalanrea Indah. Kampus Unhas menempati areal seluas 220

hektar.

Page 86: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

71

7. Sarana sosial

Di Kecamatan Tamalanrea memiliki 103 tempat ibadah.

Fasilitas peribadatan yang beragam menunjukkan adanya

kerukunan hidup beragama di setiap wilayah. Mengingat mayoritas

penduduk di Kecamatan Tamalanrea beragama Islam, jadi sudah

sewajarnya bila tempat ibadah seperti masjid dan musholla lebih

dominan.

Sarana peribadatan yang tersedia di Kecamatan

Tamalanrea pada tahun 2015 adalah masjid (84 persen),

langgar/surau (7%), gereja (8 persen), dan pura (1 persen).

Sarana lain yang juga tidak kalah penting

ketersediaannya adalah fasilitas olah raga yang merakyat. Di

Kecamatan Tamalanrea terdapat beberapa fasilitasolah raga

meliputi 5 lapangan sepak bola, kemudian 27 lapangan bola

voly dan 32 lapangan bulu tangkis untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel disamping.

8. Ketenagakerjaan

Melalui konsep Badan Pusat Statistik, Penduduk yang

berusia 0-14 tahun tergolong bukan usia kerja sedangkan

penduduk yang berusia 15 Tahun keatas tergolong Usia Kerja.

Page 87: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

72

Pada tahun 2015, jumlah penduduk bukan usia kerja di

Kecamatan Tamalanrea yaitu 38.385 jiwa yang terdiri dari

19.368 jiwa adalah laki -laki dan 19.017 jiwa adalah perempuan.

Untuk penduduk yang termasuk usia kerja pada kecamatan ini

mencapai 72.411 jiwa. Jumlah penduduk perempuan usia kerja

lebih besar dibandingkan laki-laki, yaitu 37.410 jiwa. Adapun

jumlah penduduk laki-laki usia kerja berjumlah 35.031 jiwa.

Berdasarkan dari data BPS Kota Makassar tahun 2015

kalau jumlah penduduk usia kerja mengalami kenaikan yang

tidak signifikan dari tahun sebelumnya yaitu hanya sebesar

1,70% hal ini sejalan dengan laju pertumbuhan penduduk

kecamatan tamalanrea sebesar 1,24%.

9. Transportasi

Jalan memiliki peran yang penting untuk menunjang

sarana transportasi, terutama transportasi darat. Oleh karena

itu, kondisi jalan utama yang ada di kecamatan tersebut perlu

diperhatikan guna mendukung kelancaran arus transportasi

darat.

Page 88: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

73

Tabel 8 : Kondisi Jalan Utama di Kec. Tamalanrea Tahun 2017

Kelurahan Kondisi

Tamalanrea Indah Baik

Tamalanrea Jaya Baik

Tamalanrea Baik

Kapasa Baik

Parangloe Baik

Bira Baik

Sumber : Kantor Kecamatan Tamalanrea 2017

Adapun pada tahun 2017, kondisi jalan utama di

kecamatan Tamalanrea berada dalam kondisi yang baik pada

setiap kelurahan. Dengan kata lain, jalan utama pada masing-

masing kelurahan ini tidak ditemukan adanya kerusakan jalan

yang dikateorikan rusak berat.

Jalan yang ada di Kec. Tamalanrea pada umumnya

sudah masuk dalam kateori betonisasi utamanya yang ada di

Kelurahan Parangloe dan Bira karena disana pada umumnya

banyak kendaraan besar yang melintas karena di daerah itu

terdapat kawasan pergudangan dan kawasan perusaaan

industry.

Page 89: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

74

4.1.6 Hasil Penelitian

4.1.6.1. Pelayanan Administrasi Kependudukan

Pelayanan pembuatan KK dan KTP merupakan salah satu

jenis pelayanan administratif yang dilakukan pemerintah

terhadap masyarakat/warga negara. Pelayanan administratif

adalah jenis pelayanan yang diberikan oleh unit pelayanan

berupa kegiatan pencatatan, penelitian, pengambilan

keputusan, dokumentasi dan kegiatan tata usaha lainnya yang

secara keseluruhan menghasilkan produk akhir berupa

dokumen, dan dokumen tersebut adalah berupa KK dan KTP.

Begitu strategisnya urusan administrasi kependudukan, maka

pemerintah diharapkan mampu menyelenggarakan pelayanan

administrasi kependudukan secara berkualitas. Berbagai

kebijakan, program dan kegiatan selama ini telah ditempuh oleh

pemerintah guna meningkatkan kualitas pelayanan administrasi

kependudukan tersebut. Berdasarkan hasil wawancara yang

dilakukan oleh masyarakat mengatakan bahwa :

Kendala-kendala teknis bagi masyarakat yang melakukan

pengurusan administrasi kependudukan kiranya dapat

dieliminasi sehingga pengurusan dokumen administrasi

kependudukan dan catatan sipil dapat dilakukan oleh

masyarakat dengan mudah, murah dan tidak bertele-tele.

Page 90: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

75

Termasuk keberadaan sarana dan fasilitas pelayanan sesuai

dengan fungsinya, Sarana itu tidak hanya dilihat dari aspek

penampilannya tetapi sejauhmana fungsi dan daya guna dari

sarana/fasilitas tersebut dalam menunjang kemudahan,

kelancaran proses pelayanan dan memberikan kenyamanan

pada pengguna pelayanan dalam proses pelayanan

administratif.

Semakin baiknya kualitas pelayanan administrasi

kependudukan, maka diharapkan semakin banyak aktivitas

masyarakat yang dapat dikelola oleh negara, sehingga peran

pemerintah menjadi semakin maksimal guna mendorong dan

memfasilitasi berbagai aktivitas tersebut sehingga terjadi sinergi

yang akan berdampak semakin positifnya kehidupan bernegara.

Berdasarkan hasil wawancara yang lakukan sekertaris camat

tamalanrea mengatakan bahwa :

“Dari kantor kecamatan telah melakukan pelayanan yang baik kepada masyarakat sama halnya dengan pelayanan swasta seperti di Bank-bank pelayananya juga baik, jadi di sini kami melakukan pelayanan yang propersional guna untuk meningkatkan pelayanan yang baik kepada masyarakat ” (Wawancara M. Rheza Sekcam Tamalanrea 08 Januari 2018)

Sama halnya yang di jelaskan oleh Bapak Kepala Seksi

Kependudukan yang mengatakan bahwa :

“ Pelayanan dikantor ini sangat baik hal ini terlihat tidak adanya masyarakat yang komplain terkait pelayanan yang

Page 91: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

76

diberikan oleh aparat kecamatan” (Wawancara Kamsidin arib Kepala Seksi Kependudukan, 08 Januari 2018)

Ukuran pelayanan ditentukan oleh penyedia pelayanan

seperti, standar pelayanan minimal (SPM). Penyelenggaraan

pelayanan yang baik dilakukan apabila pelayanan tersebut

memenuhi persyaratsebagaimana yang ditentukan sebelumnya

(Kuntjoro dan Jasri; 2007 : 123). Standar Pelayanan Minimal

(SPM) adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan

dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak

diperoleh setiap warga secara minimal. SPM merupakan guide

yang dipahami untuk diterapkan dalam pemberian pelayanan.

Sedangkan bagi Pemerintah Daerah, SPM yang telah

ditetapkan Pemerintah menjadi salah satu acuan bagi

Pemerintah Daerah untuk menyusun perencanaan dan

penganggaran penyelenggaraan Pemerintah Daerah. Proses

pemenuhan SPM ini sebagaimana diatur dalam peraturan

perundang-undangan membutuhkan sumber daya, baik pada

tingkat manajerial, hingga pelaksana lapangan. Berdasarkan

hasil wawancara yang dilakukan Kepala Seksi mengatakan

bahwa :

“setiap hari senin dikantor kami selalu mengadakan upacara bendera nah disitu kami selalu memberikan arahan-arahan maupun masukan-masukan terkait dengan pelayanan yang diberikan oleh masyarakat selain itu juga kami memberikan motivasi kepada staff” (Wawancara

Page 92: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

77

Kamsidin Arib Kepala Seksi Kependudukan, 08 Januari 2018)

Untuk dapat memonitor dan mengevaluasi

penyelenggaraan urusan tersebut dengan baik, khususnya

penyelenggaraan urusan wajib dalam bentuk pelayanan dasar

yang telah ditetapkan dalam SPM, perlu dikembangkan system

informasi manajemen SPM yang baku, cepat, tepat,

komprehensif dan berkesinambungan serta berskala nasional

dan provinsial. Sistem yang demikian diharapkan akan dapat

memenuhi kebutuhan data dan informasi diberbagai tingkatan

administrasi dalam rangka peningkatan efektifitas dan efisiensi

penyelenggaraan pemerintahan daerah, khususnya

penyampaian pelayanan dasar yang berpedoman pada SPM.

Dengan adanya keberadaan SPM, khususnya bidang

administrasi kependudukan, adalah untuk lebih memacu kinerja

penyelenggaraan bidang administrasi kependudukan dalam

rangka meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

Adapun Sarana dan fasilitas pelayanan yang mendukung

proses pelayanan administrasi kependudukan yaitu keberadaan

sarana dan fasilitas pelayanan sesuai dengan fungsinya,

Sarana itu tidak hanya dilihat dari aspek penampilannya tetapi

sejauhmana fungsi dan daya guna dari sarana/fasilitas tersebut

dalam menunjang kemudahan, kelancaran proses pelayanan

Page 93: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

78

dan memberikan kenyamanan pada pengguna pelayanan.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan Bapak Sekcam

mengatakan bahwa :

“sarana dan prasarana di kantor ini sangat memadai sehingga membantu proses pelayanan administrasi sangat mudah seperti sistem perekaman data, komputer, maupun alat pengambilan nomor antri” (Wawancara Bapak M Rheza, 08 Januari 2018).

Sama halnya yang disampaikan oleh masyarakat yang

bernama Hj. Jumiati yang mengurus E-KTP yang mengatakan

bahwa :

“pelayanan yang diberikan oleh pegawai kecamatan disini sangat baik berbebeda dengan tahun-tahun sebelumnya apalagi fasilitasnya seperti ruangan ber-Ac dan nomor antriannya juga seperti di bank jadi baguslah” (Wawancara Hj. Jumiati, 11 Januari 2018)

Berbeda dengan apa yang disampaikan oleh masyarakat

yang bernama aldi yang mengurus E-KTP yang mengatakan

bahwa :

“pengurusan E-KTP disini sangat lambat karena sistem antrinya lama belum lagi perekaman data-datanya lama dan bahkan biasanya menggunkan waktu berjam kalau sinyalnya lalod” (Wawancara Aldi, 11 Januari 2018)

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan maka

penulis memberikan kesimpulan bahwa pelayanan administrasi

kependudukan berjalan sesuai dengan prosedur yang ada

Page 94: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

79

namun kadang pelayananya berjalan dengan lambat diakibatkan

karena sistemnya seperti sinyalnya jelek atau servernya eror.

a. Mekanisme dan Prosedur Pelayanan

Pada Kantor kecamatan tamalanrea, mekanisme dan

prosedur pelayanan dimulai dari tingkat desa/kelurahan sampai

pada kantor kecamatan. Untuk prosedur layanan lebih

diupayakan bagaimana membuat regulasi pelayanan lebih

mudah diakses oleh seluruh lapisan masyarakat. Berdasarkan

wawancara yang dilakukan oleh bapak M. Rezha Sekertaris

Camat mengatakan bahwa :

“ Kantor Kecamatan memiliki standar pelayanan atau biasa disebut SOP (Standar Operasional Pelayanan) ini tentu saja wajib hadir dalam setiap instansi layanan publik sebab jika tidak ada aturan baku tentang standar pelayanan maka tidak akan tercapai pelayanan yang maksimal “. ( Wawancara M. Rezha )

Standar pelayanan tersebut berfungsi sebagai persyaratan yang

harus dipenuhi untuk menerima pelayanan, akan tetapi standar

pelayanan ini yang kadang sangat memberatkaan masyarakat

sebab ada anggapan prosesnya terlalu panjang dimulai dari

desa Kelurahan sampai ke kecamatan

Prosedur pelayanan, yang mencakup variabel prosedur

tetap/standart operasional pelayanan (SOP) secara terbuka,

konsistensi pelaksanaan prosedur dan tingkat kemudahan serta

kelancaran pelayanan. Pada implementasinya proses atau

Page 95: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

80

prosedur pelayanan yang meliputi prosedur pelayanan langsung

kepada masyarakat, dan proses pengolahan pelayanan yang

merupakan proses internal dalam menghasilkan pelayanan.

Proses dan prosedur ini meliputi seluruh aktifitas kegiatan

pelayanan secara berurutan dimulai dengan pendaftaran yang

dilakukan ketika pertama kali masyarakat datang ke Kantor

Kelurahan membawa persyaratan yang harus dipenuhi, proses

pengantrian pembuatan dokumen hingga proses itu selesai dan

masyarakat mendapatkan apa yang diinginkan berupa KK dan

KTP.

Dalam prosedur juga perlu adanya keterbukaan informasi

pelayanan, terutama keterbukaan informasi mengenai prosedur,

persyaratan dan biaya pelayanan dengan jelas dapat diketahui

oleh masyarakat, ketersediaan media informasi termasuk

petugas yang menangani untuk menunjang kelancaran

pelayanan. Dan pihak Dinas Capil pun telah berusaha

melaksanakan pengembangan sistem pengelolaan pengaduan

masyarakat yang merupakan salah satu sumber informasi bagi

upaya-upaya pihak penyelenggara pelayanan untuk secara

konsisten menjaga pelayanan yang dihasilkannya sesuai

dengan standar yang telah ditetapkan.

Page 96: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

81

Persyaratan pelayanan merupakan hal-hal yang harus

dipenuhi oleh masyarakat untuk mendapatkan pelayanan.

Persyaratan pelayanan perlu diteliti dari tiap aktifitas pelayanan

sehingga untuk keseluruhan persyaratan yang harus dipenuhi

oleh masyarakat. Petugas dengan senang hati memberitahukan

atau menginformsikan persyaratan yangdiperlukan kepada

masyarakat jika ada yang bertanya atau persyaratan yang

dibawa kurang lengkap.

Pada Kantor Kecamatan mekanisme dan prosedur

layanan dimulai dari surat pengantar tingkat desa/kelurahan

sampai pada Kecamatan kemudian kecamatan melakukan

perekaman data dan dikirim oleh ke dinas Catatan Sipil. Untuk

prosedur layanan lebih diupayakan bagaimana membuat

regulasi pelayanan lebih mudah diakses oleh seluruh lapisan

masyarakat.

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala Seksi

Kependudukan bapak Kamsidin Arib yang mengatakan bahwa:

“pelayanan Publik di kantor ini sudah sepatutnya dilaksanakan sesuai dengan aturan dan makanisme yang ada Seperti, sebelum melaksanakannya masyarakat harus memenuhi persyaratan berkas dari desa ke kelurahan kemudian dibawah kekecamatan melakukan perekaman selanjutnya ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, supaya masyarakat dan pemerintah sama-sama tidak mempersulit. “ (Wawancara Kepala Seksi Kependuudkan Kasbidin Arib. 08 Januari 2018)

Page 97: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

82

Pemerintah menghimbau kepada masyarakat agar

mengetahui mekanisme dan syarat pembuatan KK dan KTP

karena hal tersebut sangat penting dan perlu untuk diketahui.

Pengetehuan masyarakat tentang bagaimana mekanisme dan

syarat pembuatan KK dan KTP sangat penting karena salah

satu faktor penunjang kelancaran dalam pelayanan oleh

pemerintah. Jika pemerintah dan masyarakat sama-sama

profesional dalam pelaksanaannya, maka tidak akan saling

mempersulit dan proses pelaksanaan pelayanan pun akan

menjadi mudah dan berjalan lancar.

Mekanisme dan prosedur pembuatan KK dan KTP dibuat

berdasarkan kebutuhan dan sebagai persyaratan dalam

pengadaan KK dan KTP. Mekanisme dan prosedur pelayanan

diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk lebih

memahami dalam pembuatan KK dan KTP sesuai peraturan

yang berlaku. Selain itu, masyarakat juga secara tidak langsung

dapat mengetahui pentingnya pembuatan KK dan KTP.

Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat, Hj.

Jumiati yang mengatakan bahwa :

“KK, dan KTP wajib ada karena selain sebagai identitas juga dibutuhkan untuk pengurusan keperluan pribadi sebagai warga negara yang baik. Dan sebenarnya pembuatannya tidak dipersulit kalau berkasnya lengkap”. (Wawancara Hj. Jumiati, 11 Januari 2018)

Page 98: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

83

Ditempat terpisah wawancara yang dilakukan bersama

masyarakat lainnya, Aldi yang mengatakan bahwa:

“Persyaratannya tidak terlalu banyak, saya mengurus semua itu langsung dan sebelum mengurus harus ada surat pengantar dari RT, kemudian ke Kelurahan buat Blangko, lalu ke Kecamatan, terkhir ke Capil. Proses pembuatan lamanya tiga hari sudah jadi ”. Pelayanannya cukup bagus namun antrianya lama ataupun sinyal maupun servernya bermalah jadi biasanya menunggu lama”.(Wawancara Aldi, 11 Januari 2018)

Berdasarkan wawancara diatas penulis, menyimpulkan

bahwa proses pelaksanaan pembuatan KK dan KTP, mekanisme

dan prosedurnya tidak bermaksud mempersulit masyarakat,

namun lebih kepada proses persyaratan dalam rangka untuk

memenuhi kebutuhan dasar dan hak-hak sipil setiap warga

negara dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan.

Persyaratan pelayanan dalam pembuatan KK dan KTP,

secara umum meliputi surat pengantar dari desa, kelurahan yang

diketahui camat dan selanjutnya ke dinas capil. Persyaratan

pelayanan perlu diteliti dari tiap aktifitas pelayanan sehingga

untuk keseluruhan persyaratan yang harus dipenuhi oleh

masyarakat. Petugas dengan senang hati memberitahukan atau

menginformsikan persyaratan yang diperlukan kepada

masyarakat jika ada yang bertanya atau persyaratan yang

dibawa kurang lengkap.

Page 99: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

84

Persyaratan pelayanan merupakan hal-hal yang harus

dipenuhi oleh masyarakat untuk mendapatkan pelayanan.

Persyaratan pelayanan dalam pembuatan KK dan KTP secara

umum meliputi, surat pengantar dari desa/kelurahan, kemudian

dibawah ke kecamatan dilakukan proses pemeriksaan berkas

maupun perekaman data-data, selanjutnya dikirim ke dinas

catatan sipil yang melakukan pencetakan.

Penyelenggaraan pelayanan publik merupakan upaya

negara untuk memenuhi kebutuhan dasar dan hak-hak sipil

setiap warga negara atas barang, jasa, dan pelayanan

administrasi yang disediakan olehpenyelenggara pelayanan

publik. Di Indonesia, Undang-Undang Dasar 1945 (UUD1945)

mengamanatkan kepada negara agar memenuhi kebutuhan

dasar setiap warganya demi kesejahteraannya, sehingga

efektivitas suatu sistem pemerintahan sangat ditentukan oleh

baik buruknya penyelenggaraan pelayanan publik. Berikut skema

proses pelayanan :

Page 100: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

85

Bagan 2

b. Pengaduan Pelayanan

Untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, salah satu

persyaratannya adalah dengan menempatkan masyarakat sebagai

sentral sekaligus sebagai owner dalam pelayanan. Untuk itu partisipasi

masyarakat dalam pelayanan publik perlu ditingkatkan. Adapun

peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang partisipasi

masyarakat dalam pelayanan publik antara lain : UU No. 25 Tahun 2009

tentang Pelayanan Publik, Peraturan Presiden No. 76 Tahun 2013

tentang Pengaduan Pelayanan Publik dan Permenpan No. 13 Tahun

2009 tentang Pedoman Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik dengan

Partisipasi Masyarakat. Keberadaan peraturan perundang-undangan

tersebut.

Pengaduan masyarakat bisa dipandang sebagai bentuk partisipasi

dan rasa kepedulian masyarakat dalam pelaksanaan pelayanan publik.

Pengambilan surat

pengantar dari RT

Pengambilan blangko

dari desa/kelurahan

Kantor kecamatan

melakukan pemeriksaan

beras dan perekeman

data-data

Capil melakukan

pencetakan

Page 101: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

86

Menyadari akan arti pentingnya keluhan atau pengaduan dalam

pelayanan publik, maka Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan

senantiasa berusaha memberikan pelayanan yang prima kepada

masyarakat dengan berlandaskan beberapa pertimbangan, antara lain

pertama peningkatan kualitas pelayanan publik sangat diperlukan dalam

rangka membangun kepercayaan (trust) masyarakat, dengan

menjadikan keluhan atau pengaduan sebagai sarana untuk perbaikan

pelayanan publik, kedua masyarakat sebagai pengguna memerlukan

pelayanan yang transparan, akuntabel sesuai standar pelayanan

berdasarkan persamaan perlakuan dan keterjangkauan masyarakat, dan

ketiga sebagai suatu metode, maka peningkatan kualitas pelayanan

publik berbasis partisipasi masyarakat diharapkan akan memberikan

kontribusi dan manfaat dalam rangka mewujudkan good public service

governance.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan sekertaris

camat yang mengatakan bahwa :

“dikantor kami menyediakan kotak saran untuk masyarakat yang ingin menyuarakan aspirasinya terkait dengan kualitas pelayanan di kantor kecamatan selain itu juga bisa melalui web kecamatan tamalanrea akan tetapi saat belum ada masyarakat yang komplain terhadap kinerja pegawai disini” (Wawancara M. Rezha 08 Januari 2018)

Sama halnya apa yang disampaikan oleh bapak kepala seksi

kependudukan yang mengatakan bahwa :

Page 102: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

87

“disini sudah memfasilitasi masyarakat yang ingin protes terkait pelayanan yang kami berikan seperti web maupun kotak saran jadi kalau ada protes silahkan kami menerima masukan masyarakat” (Wawancara Kasmidin Abid, 08 Januari 2018.)

Masyarakat pun sama apa yang disampaikan dengan

pejabat di kecamatan. Hj. Jumiati yang mengatakan bahwa :

“pelayanan disini bagus terutama fasilitasnya jadi buat apaki protes kalau baik ji, kotak saranya pun sudah ada disedakan disini, kalau ada mau protes tinggal tulis baru dikasih masuk di kotak saran” (Wawancara Hj. Jumiati, 11 Januari 2018)”

c. Manajemen Pelayanan

Manajemen pelayanan yaitu suatu proses untuk menyusun

rencana, mengimplementasikan rencana, mengkoordinasikan dan

menyelesaikan aktivitas-aktivitas pelayanan demi tercapainya

tujuan-tujuan pelayanan publik. Aktivitas yang dilakukan oleh

manajemen yang mampu mengubah rencana menjadi kenyataan,

apakah rencana itu berupa rencana produksi atau rencana dalam

bentuk sikap dan perbuatan.

Pelaksanaan layanan dapat diukur, oleh karena itu dapat di

tetapkan standar baik dalam hal waktu yang diperlukan maupun

hasilnya. Dengan adanya standar manajemen kiranya dapat

merencanakan dan melaksanakan agar hasil akhir memuaskan

pada pihak-pihak yang mendapatkan pelayanan.

Pelayanan yang baik dan memuaskan yang diinginkan

masyarakat adalah :

Page 103: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

88

1. Adanya kemudahan dalam pengurusan kepentingan dengan

pelayanan yang cepat

2. Memperoleh pelayanan yang wajar, maksudnya dalam proses

pelayanan tidak ada hal yang menyimpang

3. Mendapatkan perlakuan yang sama dalam pelayanan terhadap

kepentingan yang sama, tertib dan tidak pandang “bulu”

4. Pelayanan yang jujur dan terus terang

Keempat hal itulah yag menjadi keinginan masyarakat dalam

hubungannya dengan bidang pelayanan publik. Apabila hal itu

dapat dipenuhi maka masyarakat akan puas dan berdampak positif

pada pegawai, antara lain :

a. Masyarakat menghargai pegawai

b. Masyarakat patuh terhadap peraturan pelayanan

c. Ada peningkatan dan pengembangan dalam masyarakat

menuju tercapainya pelayanan yang baik

Seperti yang telah dipaparkan diatas bahwa pelayanan adalah

suatu proses maka obyek utama manajemen pelayanan adalah

proses itu sendiri. Jadi manajemen pelayanan adalah manejemen

proses, yaitu sisi manajemen yang mengatur dan mengendalkan

proses layanan agar kegiatan pelayanan dapat berjalan dengan

tertib, lancar, tepat mengenai sasaran dan memuaskan bagi pihak

Page 104: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

89

yang dilayani. Kriteria inilah yang menjadi ukuran keberhasilan

fungsi layanan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak M. Rezha yang

mengatakan bahwa :

“” pihaknya telah mengadakan system pengelolaan pengaduan masyarakat, namun masyarakat kurang antusias untuk memanfaatkannya. System pengelolaan pengaduan ini berfungsi untuk menerima keluhan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan.”. (Wawancara M. Rezha Sekcam Tamalanrea, 08 Januari 2018)

Manajemen pelayanan salah satu bentuk aktivitas yang

perlu mendapatkan perhatian serius karena menyangkut

kepentingan masyasarakat terutama dalam hal kenyamanan

dan kemudahan dalam menerima layanan. Seperti, dalam

pemberian layanan administrasi agar kiranya masyarakat dapat

nyaman, dan mudah dalam menerima pelayanan, diperlukan

aktivitas manajemen pelayanan yang mengatur proses

pelayanan administrasi demi tercapainya pelayanan yang

semestinya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Kasmidin

Abid yang mengatakan bahwa :

“Perlu adanya manajemen pelayanan administrasi karena dengan adanya manajemen ini akan membantu proses pelayanan menjadi lebih teratur dan terarah dan manajemen tersebut belum sepenuhnya terlaksana di kantor ini. Proses layanan diatur dan dikelola sedemikian rupa sehingga masyarakat tidak perlu lagi menunggu antrian panjang seperti

Page 105: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

90

sebelumnya. Seperti, yang saya ajukan yakni pengadaan pengambilan nomor loket antrian, sehingga berdampak pada masyarakat tidak berebut pelayanan”. (wawancara Kasmidin Abid Kepala Seksi Kependudukan, 08 Januari 2018”)

Dalam sebuah pemerintahan diperlukan manajemen atau

pengelolaan yang baik terutama dalam bentuk pelayanan publik.

Hal ini dikarenakan semakin kompleks masyarakat, kebutuhan

akan barang dan jasa publik semakin tidak terbatas. Sehingga

diperlukan manajemen pelayanan publik sebagai bentuk evaluasi

kualitas organisasi pelayanan baik pemerintah pusat maupun

daerah.

4.6.1.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pelayanan Administrasi

Kependudukan Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar

Pelaksanaan tugas pelayanan dalam struktur organisasi tidak

selamanya berjalan dengan baik seperti yang kita harapkan,

terkadang dalam pelaksanaannya aparat pemerintah mengalami

kendala-kendala atau faktor penghambat, namun disamping itu

adapula faktor-faktor yang menjadi pendukung jalannya prosedur

pelayanan.

Demikian halnya pelaksanaan pelayanan pemerintah yang ada

di daerah-daerah lain, Pelaksanaan layanan pemerintah yang

berlangsung di Kantor Kecamatan Tamalanrea dipengaruhi oleh

beberapa faktor-faktor, baik itu faktor yang menjadi pendukung

Page 106: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

91

jalannya pelayanan maupun faktor yang kemudian menjadi

penghambat pelayanan itu sendiri. Berikut faktor pendukung dan

penghambat dalam yang mempengaruhi pelayanan Administrasi

Kependudukan di Kantor Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar

1. Faktor Pendukung

a. Sarana dan Prasarana

Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai

sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan. Sedangkan

prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan

penunjang utama terselenggaranya suatu proses (usaha,

pembangunan, proyek). Pada dasarnya, tujuan diadakannya

perencanaan sarana dan prasarana adalah :

1. Untuk menghadiri terjadinya kesalahan dan kegagalan

yang tidak di inginkan

2. Untuk meninngkatkan efektivitas dan efisiensi dalam

pelaksanaanya.

Salah rencana dan penentuan kebutuhan merupakan

kekeliruan dalam menerapkan kebutuhan sarana dan

prasarana yang kurang/tidak memandang kebutuhan ke

depan dan kurang cermat dalam menganalisis kebutuhan

sesuai dengan dana yang tersedia dan tingkat kepentingan

Page 107: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

92

Aparat Pemerintah Kecamatan Tamalanrea terus

berupaya menyediakan Sarana dan Prasarana untuk

menunjang terlaksananya program yang akan di laksanakan,

seperti Alat pengambilan Nomor Antrian, Komputer, dan alat

perekam data. Hal ini sesuai yang diungkapkan oleh Kepala

Seksi Kependudukan Bapak Kasmidin Abid yang

mengatakan bahwa :

“adanya alat-alat yang memadai di kantor ini mempermudah membantu masyarakat mengurus sesuai dengan kebutuhannya seperti pengurusan KTP maupun Kartu Keluarga” (Wawancara Kamsidin Arib, 08 Januari 2018)”

Sama halnya yang dijelaskan oleh masyarakat bernama

Hj. Jumiati yang mengatakan bahwa :

“pelayananya disini baik berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, karena sekarang lengkapmi fasilitasnya semua, (Wawancara Hj. Jumiati, 11 Januari 2018)

Ditempat terpisah Aldi juga mengatakan bahwa :

“pelayanan disini baik tapi kadang lambat karena mungkin masalah jaringan atau masalah lain” (Wawancara Aldi, 11 Januari 2018)

Berdasarkan realita tersebut, terlihat upaya

pemerintah kecamatan dalam mendukung sarana dan

prasarana karena dapat menunjang terlaksananya

program-program yang akan dilaksanakan.

Page 108: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

93

Tabel 9. Alat dan Barang Kantor Kecamatan Tamalanrea.

No. Nama Barang

1 Komputer

2 Alat Perekaman Mata

3 Alat Perekaman Sidik Jari

4 Alat Pengambilan Sidik Jari

5 Alat Pengambil Gambar

Sumber : Kantor Kecamatan Tamalanrea 2017

b. Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia merupakan faktor penting dalam

proses pengelolaan Dana Desa. Peran dan pentingnya

Sumber Daya Manusia dalam Instansi Pemerintahan adalah

bahwa segala potensi sumber daya yang dimiliki manusia

yang dapat dimanfaatkan sebagai usaha untuk meraih

keberhasilan dalam mencapai tujuan baik secara pribadi

individu maupun di dalam instansi. Sumber daya tersebut

meliputi tenaga dan kemampuan manusia (baik daya pikir

serta daya fisiknya) benar-benar dapat dimanfaatkan secara

terpadu dan secara optimal.

Sumber Daya Manusia sebagai faktor pertama dan utama

dalam proses pembangunan dan pencapaian tujuan

Page 109: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

94

Pemerintahan. Apabila di dalam Pemerintah sudah memiliki

modal besar, teknologi canggih, sumber daya alam melimpah

namun tidak ada sumber daya manusia yang dapat mengelola

dan memanfatkannya maka tidak akan mungkin dapat meraih

keberhasilan. Oleh sebab itulah pentingnya peran sumber

daya manusia dalam Pemerintah itu sangat diperlukan

sebagai unsur utama dan unsur pengendali keberhasilan

Pemerintah

Berdasarkan hasil wawancara dengan Sekertaris Camat

yang mengatakan bahwa :

“Aparat disini sangat membantu proses pelayanan kepada masyarakat, pegawai rata-rata mengetahui teknologi sehingga dalam proses pengurusan E-KTP dan KK mudah” (Wawancara M. Rheza , 08 Januari 2018)

Sama halnya yang disampaikan oleh kepala seksi

kependudukan yang mengatakan bahwa :

“Alhamdulillah pegawa disini paham sedikit demi sedikit tentang teknologi sehingga mudah dalam menjalankan kerja untuk melayani masyarakat” (Wawancara Kasmidin Arib, 08 Januari 2018)”

Berdasarkan hasil wawancara penulis menyimpulkan

bahwa salah satu penunjang/pendukung proses pengurusan

Administrasi Kependudukan di kantor kecamatan adalah sarana

dan prasarana maupun kualitas sumber daya manusia.

Page 110: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

95

b. Faktor Penghambat

Jaringan/Server adalah sebuah sistem komputer yang

menyediakan jenis layanan (service) tertentu dalam sebuah

jaringan komputer. Server didukung dengan prosesor yang

bersifat scalable dan RAM yang besar, juga dilengkapi dengan

sistem operasi khusus, yang disebut sebagai sistem operasi

jaringan (network operating system). Server juga menjalankan

perangkat lunak administratif yang mengontrol akses terhadap

jaringan dan sumber daya yang terdapat di dalamnya, seperti

halnya berkas atau alat pencetak (printer), dan memberikan

akses kepada workstation anggota jaringan.

Berdasarkan hasil wawancara yag dilakukan dengan

Bapak kepala seksi kependudukan yang mengatakan bahwa :

“salah satu yang menghambat dalam proses perekaman data-data disini adalah masalah jaringan ataupun servernya eror karena pegawai tidak bisa berbuat apa-apa kalau servernya bermasalah, dan kalau itu bermasalah otomatis masyarakatnya lama menunggu” (Wawancara Kasmidin Arib, kepala seksi kependudukan, 08 Januari 2018).

Sama halnya juga disampaikan oleh bapak sekertaris

camat yang mengatakan bahwa :

“kalau jaringan kurang baik maka data-data baik yang dikirim ke capil maupun perekaman itu tidak bisa dilakukan karena sistemnya tidak berjalan dengan

Page 111: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

96

maksimal” (wawancara M. Rezha Sekertaris Camat, 08 Januari 2018).

Salah satu masyarakat yang mengurus E-KTP yang

ditemui dkantor camat yang menjelaskan bahwa :

“katanya kalau jaringan/servernya bermasalah pegawai tidak bisa melakukan perekaman, jadi saya tunggu sampai jaringan maupun servernya baik, karena KTP penting sekali bagi saya apa-apa di urus pasti minta KTP jadi saya uruski cepat” (Wawancara Hj. Jumiati, 11 Januari 2018)

Begitupun saudara Aldi yang mengurus E-KTP juga

menjelakan bahwa :

“Kalau sistemnya mi bermasalah tidak bisa maki urus karena tunggu maki lagi sampai baik baru kekantor camat lagi, dan saya langsung ka pulang kalau kutau bermasalah sistemnya” (Wawancara Aldi, 11 Januari 2018)

Page 112: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

97

Tabel 10. Pelayanan Administrasi Kependudukan

Dari data tersebut menunjukkan bahwa pelayanan administrasi

kependudukan dikecamatan tamalanrea meningkat pada tahun-tahun

sebelumnya, pada tahun 2015 hanya 261 orang yang mengurus KK dan

E-KTP, sedangkan pada tahun 2016 sebanyak 350 dan terakhir 2017

adalah 462 orang, artinya pelayanan adminitrasi kependudukan berjalan

dengan baik terkhusus di kecamatan tamalanrea.

Tabel. 11 Jumlah Warga Kecamatan Tamalanrea wajib KTP dan Tidak ber-KTP

Sumber : Dinas Catatan Sipil Kota Makassar

Dari data diatas menunjukkan bahwa masih banyak warga yang

tidak melakukan perekaman KTP, dengan total penduduk 110.826 jiwa

No Skala Indikator SPM Tahun

. Kacamatan

2015 2016 2017

1.

Pelayanan Dokumen

Kependudukan

Cakupan Penerbitam KK dan E-KTP

261 350 452

Sumber : Kantor Kecamatan Tamalanrea 2017

No Jumlah Penduduk Kecamatan Tamalanrea 2017

Jumlah Warga belum

melakukan perekaman KTP

Jumlah Warga sudah

melakukan perekaman KTP

1 110.826 23.800 87026

Page 113: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

98

hanya 87026yang sudah melakukan perekaman sedangkan yang belum

melakukan perekaman sebanyak 23.800 orang.

Page 114: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

99

BAB V

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebagaimana yang

telah dikemukakan pada bab sebelumnya. maka pada bab ini diuraikan

kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan jawaban singkat dan tepat

dari hasil penelitian dan pembahasan, sedangkan saran merupakan

rekomendasi atau masukan terhadap kesimpulan yang tidak maksimal

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka penulis

menyimpulkan sebagai berikut :

1. Pelayanan administrasi kependudukan berjalan sesuai dengan

prosedur yang ada namun kadang pelayananya berjalan

dengan lambat diakibatkan karena sistemnya seperti sinyalnya

jelek atau servernya eror.

2. Mekanisme dan prosedur pelayanan administrasi

kependudukan berjalan dengan baik dan mudah, hanya

membawa surat-surat kelengkapan seperti surat pengantar dari

RT, blangko dari desa/kelurahan, diproses oleh kecamatan dan

perekaman data kemudian dicetak oleh dinas catatan sipil

3. Manajemen Pelayanan administrasi kependudukan pun

berjalan dengan baik hal ini terlihat dari sarana dan prasarana

yang memadai di kantor kecamatan tamalanrea tersebut.

Page 115: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

100

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi pelayanan administrasi

kependudukan yakni :

a. Faktor pendukung yakni sarana dan prasarana maupun

kualitas sumber daya manusia merupakan faktor

penunjang/pendukung proses pengurusan Administrasi

Kependudukan di kantor kecamatan karena kedua faktor

tersebut sangat berperan penting dalam pelayanan

administrasi kependudukan.

b. Faktor Penghambat yakni Jaringan/server merupakan

sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis layanan

(service) tertentu dalam sebuah jaringan komputer.

Jaringan/server ini sangat mempengaruhi kinerja pegawai

dalam melayani masyarakat terkhusus administrasi

kependudukan dikarenakan sistem perekaman maupun

pengiriman data-data ke catatan sipil tidak bisa dilakukan.

5.2. Saran

1. Pemerintah kecamatan tamalanrea harus lebih meningkatkan

pelayanan administrasi kependudukan tersebut karena

kependudukan merupakan identitas seseorang

2. Pemerintah kecamatan tamalanrea harus mencari solusi terkait

jaringan/server agar tidak menghambat proses pembuatan

kependudukan tersebut.

Page 116: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

101

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku-buku

Agung Kurniawan, 2005, Transformasi Pelayanan Publik, Pembaharuan, Yogyakarta.

Barata, Atep Adya, 2003, Dasar-Dasar Pelayanan Prima, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta

Dwitanto, Agus dkk. 2003, Reformasi Tata Pemerintahan dan Otonomi Daerah. Pusat Study Kependudukan dan Kebudayaan UGM 2003, Jogjakarta

Faisal, Sanapiah, 2008. Format-format Penelitian Sosial, Jakarta: Penerbit PT. Rajagrafindo.

Hardiansyah. 2011. Kualitas Pelayanan Publik. Gava Media: Jakarta.

Lembaga Administrasi Negara, 2003, Penyusunan Standar Pelayanan Publik, Deputi Kajian Manajemen Kebijakan dan Pelayanan, Jakarta

Lijan, Poltak Sinambela, 2006,Reformasi Pelayanan Publik (Teori, Kebijakan Dan Implementasi), PT. Bumi Aksara, Jakarta

Moenir, H.A.S., 1992, Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, Jakarta, Bumi Aksara

Suyanto, Bagong, Dkk, 2011. Metode Penelitian Sosial Edisi Revisi, Jakarta: Kencana.

Syafie, Inu Kencana. 2003. Kepemimpinan Pemerintahan Indonesia Cetakan Pertama, Bandung: Penerbit PT. Refika Aditama.

Tim Penyusun, 2013. Pedoman Penulisan Proposal (usulan Penelitian) dan Skripsi, Prodi Ilmu Pemerintahan Jurusan Ilmu Politik dan Ilmu Pemerintahan FISIP UNHAS.

B. Peraturan-Peraturan - UU No. 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik - UU RI Nomor 23 tahun 2006 tentang administrasi kependudukan

C. Website

http://id.wikipedia.org/pelayananpublik/Analysis

http://www.kajianpustaka.com/2013/01/pelayanan-publik.html

Page 117: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

Dokumentasi

Wawancara M. Rezha Sekertaris Camat Tamalanrea

Wawancara Kasbidin Akib, Kepala Seksi

Page 118: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

Suasana Pelayanan Administrasi di Kantor Kecamatan Tamalanrea

Suasana Pelayanan Administrasi di Kantor Kecamatan Tamalanrea

Page 119: ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN …

Wawancara Hj. Jumiati Masyarakat Tamalanrea

Wawancara Aldi, Masyarakat Tamalanrea