analisis pelaksanaan praktikum dan permasalahannya materi organisasi kehidupan...

74
ANALISIS PELAKSANAAN PRAKTIKUM DAN PERMASALAHANNYA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DI SMP (Studi Deskriptif Pelaksanaan Praktikum se-Kecamatan Teluk Betung Barat Kotamadya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2016/2017) (Skripsi) Oleh Ludfia Fatmawati FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

Upload: others

Post on 26-Feb-2020

27 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ANALISIS PELAKSANAAN PRAKTIKUM DAN PERMASALAHANNYAMATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DI SMP

(Studi Deskriptif Pelaksanaan Praktikum se-Kecamatan Teluk Betung BaratKotamadya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2016/2017)

(Skripsi)

OlehLudfia Fatmawati

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

ABSTRAK

ANALISIS PELAKSANAAN PRAKTIKUM DANPERMASALAHANNYA PADA MATERI ORGANISASI

KEHIDUPAN DI SMP

(Studi Deskriptif Pelaksanaan Praktikum se-Kecamatan Teluk Betung BaratKotamadya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2016/2017)

Oleh

Ludfia Fatmawati

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan praktikum materi orga-

nisasi kehidupan dan permasalahannya di SMP se-Kecamatan Teluk Betung

Barat. Penelitian ini merupakan penelitian riset eksploratori dengan pendekatan

kualitatif. Sampel pada penelitian ini adalah seluruh guru IPA kelas 7 SMP yang

melaksanakan pembelajaran berbasis praktikum di Kecamatan Teluk Betung

Barat yang diambil melalui teknik purposive sampling.

Data penelitian ini berupa data primer dan sekunder. Data primer berupa hasil

angket tanggapan guru dan siswa serta hasil wawancara kepada guru dan siswa.

Data sekunder berupa hasil observasi tahapan pelaksanaan praktikum materi

organisasi kehidupan, dan observasi permasalahan praktikum materi organisasi

kehidupan, serta penilaian penyusunan LKS praktikum materi organisasi kehi-

dupan. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis

model Miles dan Huberman.

iii

Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa pelaksanaan praktikum di

SMP se-Kecamatan Teluk Betung Barat memiliki kriteria sangat baik ditinjau

berdasarkan hasil angket tanggapan guru dan siswa. Dengan persentase aspek

tertinggi yaitu motivasi terhadap pelaksanaan praktikum oleh guru dan siswa

memperoleh kriteria sangat baik. Berdasarkan hasil observasi tahapan pelak-

sanaan praktikum materi organisasi kehidupan di kedua SMP memiliki kriteria

baik. Hasil penilaian penyusunan LKS praktikum materi organisasi kehidupan

memiliki kriteria baik untuk kedua sekolah. Namun hasil penelitian juga menun-

jukkan terdapat kendala pada pelaksanaan praktikum di SMP Kecamatan Teluk

Betung Barat, yaitu keterbatasan alat dan bahan yang disediakan oleh labo-

ratorium. Pada tahap pelaksanaan praktikum, siswa masih kesulitan dalam meng-

gunakan alat seperti mikroskop yang masih awam bagi para siswa. Pada tahap

penutup praktikum siswa mengalami kesulitan dalam membuat kesimpulan dari

praktikum yang telah dilaksanakan.

Kata kunci: guru IPA, LKS-praktikum, materi organisasi kehidupan, pelaksanaanpraktikum, permasalahan praktikum

ANALISIS PELAKSANAAN PRAKTIKUM DAN PERMASALAHANNYAMATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DI SMP

(Studi Deskriptif Pelaksanaan Praktikum se-Kecamatan Teluk Betung BaratKotamadya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2016/2017)

Oleh

LUDFIA FATMAWATI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan BiologiJurusan Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 20 November 1994 di Desa

Astomulyo, Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung

Tengah, merupakan anak pertama dari tiga bersaudara

pasangan Bapak Rubangi dengan Ibu Mardiah. Alamat

penulis yaitu di Dusun 3 Astomulyo, Kecamatan Punggur,

Kabupaten Lampung Tengah. Nomor telepon penulis yaitu 085384137785

Penulis mengawali pendidikan formal di TK Dharma Wanita Punggur pada tahun

2000-2001, SDN 2 Astomulyo yang diselesaikan pada tahun 2007, dan pada tahun

yang sama diterima di SMPN 1 Punggur, dan diselesaikan pada tahun 2010. Pada

tahun yang sama penulis diterima di SMAN Kotagajah yang diselesaikan tahun

2013.

Pada tahun 2013 penulis diterima di Universitas Lampung Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan (FKIP) Jurusan pendidikan MIPA Program Studi pendidikan

Biologi melalui jalur undangan SNMPTN. Pada tahun 2016 penulis aktif sebagai

Asisten Praktikum Mata kuliah Fisiologi Hewan. Penulis melaksanakan Program

Pengalaman Lapangan (PPL) di SMPN 1 Sendang Agung Lampung Tengah pada

tahun 2016, serta penelitian pendidikan di SMPN 15 Bandar Lampung dan SMP

Bodhisattva untuk meraih gelar Sarjana Pendidikan/S.Pd pada tahun 2017.

Dengan menyebut nama Allah yang Maha pengasih lagi Maha penyayang

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil ‘alamin, segala puji untuk Mu ya Rabb atas segalakemudahan, limpahan rahmad, rezeki, dan karunia yang Engkau berikan selama

ini. Teriring doa, rasa syukur dan segala kerendahan hati.Dengan segala cinta dan kasih sayang kupersembahkan karya ini untuk orang-

orang yang selalu berharga dalam hidupku:

Bapakku (Rubangi) dan Ibuku (Mardiah)Untuk bapak yang selalu berusaha dengan sepenuh hatinya demi keluarganya,

untuk bapak yang jasanya tidak akan pernah tergantikan sampai kapanpun,terimakasih bapakku atas segala perjuanganmu. Untuk ibuku yang sangat baikhati, untuk semua pengorbananmu, semua kasih sayangmu, semua doa-doamu,

semua nasehatmu, dan semua kesabaranmu untukku, untuk semua jasamuterimakasihku ibu

Adikku, Alfian Rasyid dan Zaskia HanifahUntuk adik-adikku yang menjadi alasanku untuk berjuang, terimakasih untuk

semangat yang kalian berikan. Saudara-saudaraku yang selalu menghiburku danmemberikan motivasi untukku. Terimakasih untuk segala cinta,kasih sayang yang

kalian berikan

Para Pendidikku (Guru dan Dosen)Terimakasih atas bimbingan, pembelajaran, dan kasih sayang yang diberikanpadaku hingga aku dapat memiliki kesempatan untuk memperoleh ilmu yang

sangat berharga ini.

Almamaterku tercinta..Universitas Lampung

MOTTO

“Maka bersabarlah kamu terhadap apa yang mereka katakan dan bertasbihlah

sambil memuji Rabb-mu sebelum terbit matahari dan terbenamnya”

(QS. Qaaf: 39)

“Dan sungguh kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu,

sehingga engkau menjadi puas”

(QS. Ad-Dhuha: 5)

“Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu

kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat”

(Winston Chuchill)

SANWACANA

Puji Syukur kehadirat Allah SWT, atas segala berkat dan rahmat-Nya sehingga

skripsi ini dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana

Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA

FKIP Universitas Lampung. Skripsi yang berjudul “ANALISIS

PELAKSANAAN PRAKTIKUM DAN PERMASALAHANNYA MATERI

ORGANISASI KEHIDUPAN DI SMP (Studi Deskriptif Pelaksanaan Praktikum

se-Kecamatan Teluk Betung Barat Kotamadya Bandar Lampung Tahun Pelajaran

2016/2017)

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peranan

dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. H. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung;

2. Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan PMIPA FKIP Universitas Lampung;

3. Berti Yolida, S.Pd, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi,

Pembimbing Akademik, dan Pembimbing I yang telah memberikan saran,

bimbingan, dan motivasi hingga skripsi ini dapat selesai;

4. Rini Rita T. Marpaung, S.Pd., M.Pd., selaku Pembimbing II yang telah

memberikan saran, bimbingan, dan motivasi hingga skripsi ini dapat selesai;

5. Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku Pembahas yang telah memberikan saran-

saran perbaikan dan motivasi yang sangat berharga;

xii

6. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung yang telah mendidik dan memberikan

pengetahuan selama penulis menempuh pendidikan;

7. Kepala sekolah, seluruh dewan guru, guru mitra, staf, dan siswa-siswi kelas

VII SMP Negeri 15 Bandar Lampung dan SMP Bodhisattva Teluk Betung

Barat atas kerjasama yang baik selama penelitian berlangsung;

8. Diana Nurlinggasari, Larasati D. Pertiwi, Selvina Annis, Febriyati S. Dhania,

Sri Utami, Hanna B. Simanjuntak, Rita Yanti, Esti Kurniawati, Syarifah R.

Magfiroh, Ulvi M. Jannah, dan Widiyawati yang telah menemani dan

membantu pada proses penelitian;

9. Rekan-rekan Tim Skripsi yang telah bersama-sama berjuang menyelesaikan

skripsi;

10. Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata, Alhamdulillahirobbil’alamiin skripsi ini telah selesai dengan baik dan

semoga skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua.

Aamiin.

Bandar Lampung, Juli 2017

Penulis

Ludfia Fatmawati

DAFTAR ISI

HalamanDAFTAR TABEL ............................................................................................ xv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvi

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1B. Rumusan Masalah ................................................................................ 8C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 9D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 9E. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................... 9F. Kerangka Pikir ..................................................................................... 11

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pembelajaran IPA ................................................................................. 14B. Metode Praktikum ................................................................................ 18C. LKS-Praktikum ..................................................................................... 23

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian .............................................................. 25B. Populasi dan Sampel ............................................................................ 25C. Desain Penelitian .................................................................................. 26D. Prosedur Penelitian................................................................................ 27E. Jenis dan Teknik Pengambilan Data ................................................... 30F. Teknik Analisis Data ............................................................................ 37

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian .................................................................................... 52B. Pembahasan .......................................................................................... 59

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan .............................................................................................. 73B. Saran . ................................................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 75

xiv

LAMPIRAN

1. Hasil Angket Tanggapan Guru.................................................................... 792. Hasil Angket Tanggapan Siswa .................................................................. 843. Hasil Wawancara kepada Guru................................................................... 884. Hasil Wawancara kepada Siswa.................................................................. 925. Lembar Biodata Guru IPA SMP ................................................................. 966. Lembar Observasi Permasalahan Praktikum Materi Organisasi

Kehidupan ................................................................................................... 987. Lembar Observasi Tahapan Pelaksanaan Praktikum Materi Organisasi

Kehidupan ................................................................................................... 1018. Lembar Penilaian Penyusunan LKS Praktikum Materi Organisasi

Kehidupan oleh Guru Sampel ..................................................................... 1039. Gabungan Hasil Angket Tanggapan Guru terhadap Pelaksanaan

Praktikum Materi Organisasi Kehidupan .................................................... 10510.Gabungan Hasil Angket Tanggapan Siswa terhadap Pelaksanaan

Praktikum Materi Organisasi Kehidupan .................................................... 10611.Hasil Lembar Observasi Tahapan Pelaksanaan Praktikum Materi

Organisasi Kehidupan ................................................................................ 10712.Hasil Lembar Penilaian Penyusunan LKS Praktikum Materi Organisasi

Kehidupan ................................................................................................... 10813.LKS-Praktikum oleh Guru .......................................................................... 10914.Foto Kegiatan Pelaksanaan Praktikum Materi Organisasi Kehidupan ....... 111

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman1. Sebaran populasi dan sampel penelitian .............................................. 26

2. Kisi-kisi angket tanggapan guru sampel .............................................. 32

3. Kisi-kisi angket tanggapan perwakilan siswa ..................................... 33

4. Kisi-kisi wawancara kepada guru sampel ........................................... 35

5. Kisi-kisi wawancara kepada perwakilan siswa .................................... 36

6. Kriteria persentase angket tanggapan guru sampel .............................. 40

7. Tabulasi hasil angket tanggapan guru sampel...................................... 40

8. Tabulasi hasil angket tanggapan perwakilan siswa.............................. 43

9. Lembar observasi tahapan pelaksanaan praktikum materi organisasikehidupan ............................................................................................. 46

10. Lembar penilaian penyusunan LKS/LKPD-Praktikum atau penuntunpraktikum oleh guru ............................................................................. 48

11. Hasil persentase skor angket tanggapan guru terhadap pelaksanaanpraktikum materi organisasi kehidupan ............................................... 53

12. Hasil persentase skor angket tanggapan siswa terhadap pelaksanaanpraktikum materi organisasi kehidupan ............................................... 55

13. Hasil observasi tahapan pelaksanaan praktikum materi organisasikehidupan ............................................................................................. 57

14. Hasil penilaian penyusunan LKS praktikum materi organisasikehidupan oleh guru............................................................................. 58

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Bagan kerangka pikir ........................................................................... 13

2. Keadaan laboratorium di SMPN 15 Bandar Lampung ........................ 111

3. Keadaan kelas di SMP Bodhisattva sebagai tempat praktikum ........... 111

4. Guru mempersiapkan alat dan bahan praktikum.................................. 112

5. Guru memberikan instruksi penggunaan alat dan bahan praktikum.... 112

6. Guru memberikan LKS praktikum kepada siswa ................................ 113

7. Guru memberikan instruksi pengerjaan LKS praktikum ..................... 113

8. Siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti praktikum ...................... 113

9. Siswa menggunakan alat dan bahan yang disediakan.......................... 114

10. Siswa mengamati dan mengumpulkan data ......................................... 114

11. Siswa berdiskusi dan mengerjakan LKS.............................................. `115

12. Guru membimbing sisswa saat mengalami kesulitan .......................... 115

13. Mikroskop listrik yang digunakan di SMP Bodhisattva (a) danmikroskop cahaya yang digunakan di SMPN 15 Bandar Lampung(b) ......................................................................................................... 116

14. Siswa menyampaikan hasil praktikum di depan kelas ......................... 116

15. Guru dan siswa menyimpulkan hasil dari kegiatan praktikum yangtelah dilaksanakan ................................................................................ 117

16. Guru meminta siswa mengumpulkan kembali LKS praktikum yangtelah dikerjakan .................................................................................... 117

17. Guru dan siswa menyimpan kembali alat dan bahan praktikum yangtelah selesai digunakan......................................................................... 117

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proses pembelajaran IPA menitikberatkan pada suatu proses penelitian.

Hal ini terjadi ketika belajar IPA mampu meningkatkan proses berpikir

siswa untuk memahami fenomena-fenomena alam. Hal ini karena IPA

berawal dari proses penemuan oleh para ahli. Dengan demikian, proses

pembelajaran IPA mengutamakan penelitian dan pemecahan masalah

(Wisudawati dan Sulistyowati, 2013: 10).

Bentuk pembelajaran yang sesuai dengan hakikat IPA adalah pembelajaran

berbasis praktikum. Praktikum adalah bagian dari pengajaran yang ber-

tujuan agar siswa mendapat kesempatan untuk menguji dan melaksanakan

dalam keadaan nyata apa yang didapat dalam teori (Suharso, 2011: 389).

Menurut Djamarah dan Zain dalam Akyuni (2010: 25), praktikum dapat

menunjang materi pelajaran. Dalam hal ini pembelajaran praktikum mem-

beri kesempatan bagi siswa untuk menemukan dan membuktikan teori.

Dengan demikian, pembelajaran praktikum dapat menunjang pemahaman

siswa terhadap materi pelajaran praktikum dapat menunjang materi

pelajaran.

2

Praktikum ideal dilaksanakan di laboratorium, namun dapat juga dilakukan

di tempat lain seperti halaman sekolah, kebun, lapangan, ataupun objek-

objek wisata yang berkaitan dengan materi. Namun, pada umumnya prak-

tikum dilaksanakan di laboratorium. Laboratorium merupakan tempat

untuk melaksanakan pembelajaran secara praktik yang memerlukan pe-

ralatan khusus (Barnawi, 2012: 185). Menurut Mustaji dalam Hamidah,

Sari, dan Budianingsih (2014: 52), pada pembelajaran materi Biologi

keberadaan laboratorium sangat penting. Laboratorium ialah tempat untuk

melatih siswa dalam hal keterampilan melakukan praktek, demonstrasi,

percobaan, penelitian, dan pengembangan ilmu pengetahuan. Labora-

torium yang dimaksud disini tidak hanya berarti ruangan atau bangunan

yang dipergunakan untuk percobaan ilmiah, melainkan juga termasuk

tempat aktivitas ilmiahnya sendiri baik berupa percobaan /eksperimen,

penelitian/riset, observasi, demonstrasi yang terkait dalam kegiatan belajar

mengajar.

Pelaksanaaan praktikum yang ideal didukung dengan kemampuan guru

untuk dapat berpikir kritis dan kreatif untuk mengatasi keterbatasan alat

dan bahan yang tersedia di laboratorium. Guru harus mampu membuat

lembar kerja siswa (LKS) atau lembar kerja peserta didik (LKPD) yang

sesuai dengan kegiatan praktikum yang akan dilaksanakan. Guru harus

mampu menyusun penilaian pelaksanaan praktikum. Selain itu guru juga

harus mampu mengkondisikan siswa agar minat siswa dalam mengikuti

kegiatan praktikum meningkat.

3

Pelaksanaan praktikum yang ideal didukung oleh sarana dan prasarana

yang memadai, seperti adanya laboratorium beserta alat dan bahan yang

dibutuhkan. Prasarana yang harus ada ditingkat SMP maupun SMA

menurut Permendikbud No. 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan

Prasarana SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, yaitu adanya Laboratorium IPA.

Hal ini diperkuat dalam Permendikbud No. 23 Tahun 2013 tentang Standar

Pelayanan Minimal (SPM) di setiap Sekolah Menengah Pertama (SMP)

harus tersedia ruang laboratorium IPA yang dilengkapi dengan meja dan

kursi yang cukup untuk siswa dan minimal satu set peralatan praktek IPA

untuk mendemonstrasikan dan eksperimen siswa (Permendikbud, 2013: 6).

Pelaksanaan praktikum diikuti dengan adanya penilaian yang dilakukan

oleh guru. Penilaian merupakan proses yang sistematis dan mencakup

kegiatan mengumpulkan, menganalisis, serta menginterpretasikan infor-

masi untuk menentukan seberapa jauh seorang siswa atau sekelompok

siswa mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, baik aspek

pengetahuan, sikap maupun keterampilan (Gronlund dan Linn dalam

Kusaeri dan Suprananto, 2012: 8). Pada pelaksanaan praktikum penilaian

yang digunakan adalah penilaian kinerja atau penilaian unjuk kerja.

Penilaian kinerja merupakan salah satu bentuk penilaian alternatif yang

tidak hanya menilai hasil akhir tetapi juga menilai proses atau keteram-

pilan yang ditunjukkan siswa (Meutia, Johar, dan Ahmad, 2013: 63).

Pada penelitian ini materi yang akan dipakai untuk analisis pelaksanaan

praktikum yaitu materi organisasi kehidupan. Pada materi organisasi

4

kehidupan membahas mengenai kehidupan makhluk hidup mulai dari

tingkat sel sampai tingkat organisme. Pada materi organisasi kehidupan

dipelajari mengenai struktur dan macam-macam sel, jaringan, organ,

sistem organ sampai pada organisme. Pada materi organisasi kehidupan,

kegiatan praktikum yang dilaksanakan yaitu dengan melakukan peng-

amatan terhadap suatu sel hewan atau tumbuhan melalui mikoskop. Sel

merupakan unit struktural dan fungsional terkecil dari suatu makhluk

hidup. Pengamatan terhadap suatu sel dilakukan untuk mengetahui struktur

penyusun sel itu sendiri dan mengetahui bagian-bagian di dalam sel,

namun karena ukuran sel yang sangat kecil maka digunakan mikroskop

untuk membantu dalam proses pengamatan. Materi organisasi kehidupan

dipilih pada penelitian ini karena materi organisasi kehidupan salah satu

materi dengan metode praktikum yang mudah dilakukan sehingga siswa

akan lebih tertarik mengikuti pembelajaran. Alat dan bahan yang diguna-

kan pada praktikum materi organisasi kehidupan tersedia di laboratorium.

Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu mikroskop, gelas objek, dan

gelas penutup, sedangkan bahan yang biasa digunakan adalah preparat sel

hewan atau sel tumbuhan seperti daun jadam (Rhoe discolor sp.), preparat

akar bawang merah (Alium cepa), atau preparat sel pada batang singkong.

Penelitian pendahuluan yang telah dilakukan di dua SMP yang berada di

kecamatan Teluk Betung Barat pada bulan November, menunjukkan bah-

wa di sekolah-sekolah tersebut pembelajaran Biologi telah dilaksanakan

dengan praktikum. Pada salah satu sekolah yang diamati hampir semua

materi pelajaran Biologi dilalukan melalui pembelajaran berbasis prak-

5

tikum. Akan tetapi di sekolah lain yang diamati pelaksanaan praktikum

masih terbatas untuk beberapa materi pelajaran Biologi. Praktikum yang

dilaksanakan belum mencakup semua materi pelajaran Biologi yang

seharusnya dilaksanakan.

Pelaksanaan praktikum untuk materi organisasi kehidupan di sekolah-

sekolah tersebut dilaksanakan dengan melakukan pengamatan terhadap sel

daun jadam (Rhoe discolor sp.) dan sel pada akar bawang merah (Alium

cepa) menggunakan mikroskop. Pengamatan dilakukan terhadap sel

tumbuhan dan bukan hewan karena sel tumbuhan lebih mudah ditemukan

bahan untuk preparatnya. Pengamatan sel tumbuhan biasanya meng-

gunakan tumbuhan seperti daun, batang, atau akar dari suatu tumbuhan.

Selain mudah ditemukan bahannya, cara pembuatan preparat untuk sel

tumbuhan juga lebih mudah dilakukan, yaitu dengan membuat sayatan

tipis pada jaringan tumbuhan yang diinginkan sehingga diperoleh preparat

yang bisa dipakai untuk pengamatan materi organisasi kehidupan.

Sedangkan untuk mengamati sel hewan memiliki beberapa kesulitan untuk

menemukan preparat yang akan diamati, mengingat objek yang digunakan

adalah hewan, sehingga sulit untuk membuat preparat untuk pengamatan.

Praktikum pengamatan sel hewan biasanya dilakukan apabila di labo-

ratorium terdapat preparat awetan jaringan hewan, namun apabila tidak

ada preparat maka pengamatan sel hanya dapat dilakukan dengan peng-

amatan sel tumbuhan.

6

Praktikum pada materi organisasi kehidupan dilaksanakan di laboratorium

di masing-masing sekolah. Laboratorium memiliki peran penting dalam

pelaksanaan praktikum maka kelengkapan laboratorium juga menjadi hal

yang penting untuk mendukung terlaksananya kegiatan praktikum yang

ideal. Di laboratorium yang ada di setiap sekolah sudah dilengkapi dengan

peralatan yang menunjang kegiatan praktikum untuk materi organisasi

kehidupan diantaranya mikroskop. Namun untuk bahan praktikum masih

tidak tersedia di laboratorium, sehingga mengharuskan siswa membawa

sendiri bahan untuk praktikum materi organisasi kehidupan.

Hasil wawancara kepada guru Biologi di tiap sekolah menunjukkan bahwa

pembelajaran Biologi dengan praktikum dinilai lebih efektif. Bagi guru

pembelajaran Biologi yang ideal adalah dengan dilaksanakan praktikum

karena siswa dituntut untuk lebih terampil dalam berpikir serta dapat

melaksanakan dengan menggunakan metode ilmiah. Dengan melak-

sanakan praktikum pada materi organsasi kehidupan yang disampaikan

akan lebih mudah diterima oleh siswa dibandingkan jika mereka melak-

sanakan pembelajaran dengan metode ceramah karena siswa dapat mem-

peroleh pengalaman langsung yaitu dengan mengamatai sel tumbuhan

secara langsung melalui mikroskop. Menurut guru Biologi dari kedua

sekolah mengatakan bahwa praktikum Biologi khususnya untuk materi

oganisasi kehidupan yang ideal adalah praktikum yang didukung dengan

fasilitas laboratorium yang memadai, yang ditinjau kelengkapan alat dan

bahan yang ada di laboratorium. Selain itu kesiapan guru dan siswa juga

menjadi faktor penting yang menjamin terlaksananya praktikum yang

7

ideal. Sedangkan wawancara terhadap beberapa siswa mengungkapkan

bahwa pembelajaran dengan praktikum pada materi organisasi kehidupan

juga lebih efektif, karena dengan melaksanakan praktikum pembelajaran

Biologi menjadi lebih nyata dan lebih menyenangkan untuk dipelajari.

Siswa dapat mengamati struktur sel secara langsung melalui mikroskop,

bukan hanya melihat dari buku. Materi yang disampaikan lebih mudah

dipahami dibandingkan jika mereka harus membaca materi yang ada di

dalam buku pelajaran.

Pelaksanaan praktikum di sekolah-sekolah tersebut masih terdapat

beberapa kendala yang dialami oleh guru dan siswa saat pelaksanaan

praktikum. Kendala yang dialami oleh guru adalah sulit untuk meng-

kondisikan siswa agar dapat bekerja sesuai dengan prosedur kerja ilmiah

yang seharusnya dilaksanakan saat melaksanakan praktikum. Kendala

yang dialami oleh siswa yaitu pada praktikum materi organisasi siswa

diharuskan dapat melakukan pengamatan melalui mikroskop, namun siswa

kelas VII masih awam dengan peralatan seperti mikroskop sehingga guru

harus membimbing siswa dalam proses pengamatan agar siswa dapat

melakukan pengamatan terhadap sel daun jadam (Rhoe discolor sp.) dan

sel pada akar bawang merah (Alium cepa) dengan baik dan benar.

Penelitian yang terkait dengan penelitian ini antara lain: (1)Litasari,

Setiati, dan Herlina (2014: 178) bahwa guru dan siswa memberikan

tanggapan positif mengenai penerapan pembelajaran Biologi berbasis

laboratorium yang didukung dengan kesiapan guru dalam menyiapkan

8

perangkat pembelajaran serta kelengkapan sarana dan prasarana labo-

ratorium yang sesuai sehingga dengan pembelajaran berbasis praktikum

dapat meningkatkan hasil belajar siswa; dan (2) Hasruddin dan Rezeqi

(2012: 31) bahwa pelaksanaan praktikum masih dalam kategori rendah

karena kurangnya waktu untuk pelaksanaan praktikum dan keadaan

laboratorium dengan alat dan bahan yang tidak lengkap sehingga meng-

hambat pelaksanaan praktikum.

Berdasarkan fakta yang diperoleh di lapangan, masih terdapat kesenjangan

antara pembelajaran berbasis praktikum yang ideal dengan pembelajaran

berbasis praktikum yang ada di sekolah. Oleh karena itu, peneliti meng-

anggap perlu dilakukan penelitian dengan judul “Analisis Pelaksanaan

Praktikum dan Permasalahannya Materi Organisasi Kehidupan di SMP

(Studi Deskriptif Pelaksanaan Praktikum se-Kecamatan Teluk Betung

Barat Kotamadya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2016/2017)”. Dengan

dilakukan penelitian ini maka diharapkan mampu digunakan untuk

melakukan analisis mengenai pelaksanaan praktikum dan permasalahan-

nya pada materi organisasi kehidupan di sekolah-sekolah tersebut sehingga

memberikan gambaran mengenai pelaksanaan praktikum yang ideal.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini yaitu:

1. Bagaimanakah pelaksanaan praktikum materi oganisasi kehidupan di

SMP se-Kecamatan Teluk Betung Barat?

9

2. Bagaimanakah permasalahan yang terdapat dalam pelaksanaan

praktikum materi oganisasi kehidupan di SMP se-Kecamatan Teluk

Betung Barat?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis:

1. Pelaksanaan praktikum materi oganisasi kehidupan di SMP se-

Kecamatan Teluk Betung Barat.

2. Permasalahan yang terdapat dalam pelaksanaan praktikum materi

organisasi kehidupan di SMP se-Kecamatan Teluk Betung Barat.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dai penelitian ini yaitu:

1. Bagi peneliti, dapat memberikan pengetahuan, wawasan, dan

pengalaman sebagai calon guru Biologi, terutama dalam pelaksanaan

praktikum yang ideal dalam pembelajaran Biologi.

2. Bagi guru, dapat memberikan informasi mengenai analisis

pelaksanaan praktikum sehingga dapat dijadikan evaluasi untuk

melakanakan praktikum yang ideal pada pembelajaran Biologi.

3. Bagi sekolah, dapat memberikan informasi mengenai pelaksanaan

praktikum pada pembelajaran Biologi di sekolah.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Guna menghindari kesalahpahaman pada masalah yang akan dibahas maka

peneliti membatasi masalah sebagai berikut:

10

1. Analisis merupakan kegiatan berfikir untuk menguraikan suatu

keseluruhan menjadi komponen sehingga dapat mengenal tanda-tanda

komponen, hubungan satu sama lain dan fungsi masing-masing dalam

satu keseluruhan yang terpadu. Analisis yang digunakan dalam

penelitian ini adalah analisis pelaksanaan praktikum pada materi

organisasi kehidupan pada siswa SMP kelas VII. Aspek yang akan

dianalisis yaitu: (1) pelaksanaan praktikum materi organisasi

kehidupan serta permasalahannya; (2) motivasi guru dan siswa

terhadap pelaksanaan praktikum materi organisasi kehidupan serta

permasalahannya; (3) evaluasi laporan hasil praktikum dan

permasalahannya pada materi organisasi kehidupan oleh guru; dan (4)

pembuatan laporan hasil praktikum dan permasalahannya pada materi

organisasi kehidupan oleh siswa.

2. Permasalahan adalah suatu ketidaksesuaian antara harapan dan

kenyataan yang terjadi. Permasalahan yang terjadi pada praktikum

materi organisasi kehidupan dan akan dilakukan analisisnya yaitu: (1)

kelengapan alat untuk praktikum; (2) kelengkapan bahan untuk

praktikum; (3) ketepatan waktu pelaksanaan praktikum; dan (4)

ketersediaan LKS/LKPD praktikum atau penuntun praktikum

organisasi kehidupan.

3. Materi pada pembelajaran biologi yang diamati dalam penelitian ini

adalah materi organisasi kehidupan di SMP kelas VII. Materi tersebut

yaitu untuk Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan (KTSP) pada KD

6.3 Mendeskripsikan keragaman pada sistem organisasi kehidupan

11

mulai dari tingkat sel sampai organisme. Sedangkan untuk Kurikulum

2013 yaitu pada KD 3.6 Memahami sistem organisasi kehidupan

mulai dari tingkat sel sampai organisme dan komposisi utama

penyusun sel.

4. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh guru IPA SMP Kecamatan

Teluk Betung Barat yang mengajar kelas VII.

F. Kerangka Pikir

Pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung

untuk mengembangkan kompetensi agar siswa dapat memahami alam

sekitar secara ilmiah. Pada pembelajaran IPA khususnya Biologi, siswa

dituntut untuk dapat berperan secara aktif dalam pelaksanaan

pembelajarannya. Kemampuan berpikir dalam menemukan suatu hipotesis

terhadap suatu masalah pada pembelajaran IPA Biologi dapat dilakukan

dengan melaksanakan praktikum atau eksperimen, sehingga siswa dapat

memperoleh pengalaman secara langsung.

Pelaksanaan praktikum merupakan kegiatan yang dilakukan untuk

mengetahui kompetensi yang dimiliki oleh siswa. Pelaksanaan praktikum

Biologi membantu siswa untuk melakukan pengamatan terhadap suatu

fenomena atau masalah Biologi dan melatih kemampuan berpikir kritis

siswa. Dengan melaksanakan praktikum diharapkan siswa mampu

mendapatkan pengalaman belajar yang lebih bermakna dan mampu

mendapat konsep mengenai materi yang dipelajari.

12

Pelaksanaan praktikum yang dianalisis pada penelitian ini adalah pada

materi organisasi kehidupan. Praktikum materi organisasi kehidupan

biasanya berupa pengamatan terhadap sel tumbuhan atau preparat sel

hewan untuk mengetahui struktur dari sel tersebut. Analisis yang

digunakan dalam penelitian ini menggunakan perangkat penelitian berupa

angket tanggapan dan wawancara. Angket tanggapan dan wawancara

diberikan kepada guru sampel dan perwakilan siswa. Angket tanggapan

dan wawancara yang digunakan mencakup beberapa aspek yang akan

dianalisis yaitu: (1) pelaksanaan praktikum materi organisasi kehidupan;

(2) motivasi guru dan siswa terhadap pelaksanaan praktikum materi

organisasi kehidupan; (3) evaluasi laporan hasil praktikum pada materi

organisasi kehidupan oleh guru; dan (4) pembuatan laporan hasil

praktikum dan permasalahannya pada materi organisasi kehidupan oleh

siswa.

Data yang diperoleh dari perangkat penelitian yang digunakan kemudian

dianalisis. Analisis yang digunakan adalah analisis data kualitatif model

Miles dan Huberman. Data yang diperoleh diolah menggunakan per-

hitungan rumus dan diterjemahkan menggunakan kriteria deskriptif se-

hingga diperoleh gambaran mengenai pelaksanaan praktikum dan per-

masalahannya materi organisasi kehidupan di SMP Kecamatan Teluk

Betung Barat tahun pelajaran 2016/2017.

13

Kerangka pikir dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir

1. Pelaksanaan

praktikum materi

organisasi

kehidupan oleh

guru.

2. Motivasi guru

terhadap

pelaksanaan

praktikum

organisasi

kehidupan

3. Evaluasi laporan

hasil praktikum

organisasi

kehidupan oleh

guru.

1. Pelaksanaan

praktikum materi

organisasi

kehidupan oleh

siswa.

2. Motivasi siswa

terhadap

pelaksanaan

praktikum materi

organisasi

kehidupan.

3. Pembuatan laporan

hasil praktikum

materi organisasi

kehidupan oleh

siswa.

Analisis Pelaksanaan

Praktikum dan

Permasalahannya

Praktikum

Guru Siswa

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pembelajaran IPA

Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara komponen-

komponen sistem pembelajaran. Konsep dan pemahaman pembelajaran

dapat dipahami dengan menganalisis aktivitas guru, siswa, bahan ajar,

media, alat, prosedur, dan proses belajar (Daryanto dan Raharjo, 2012:

30).

IPA merupakan rumpun ilmu, memiliki karakteristik khusus yaitu mem-

pelajari fenomena alam yang faktual, baik berupa kenyataan atau kejadian

dan ada hubungan sebab-akibatnya. IPA merupakan ilmu yang pada awal-

nya dikembangkan melalui percobaan (induktif) namun pada perkem-

bangan selanjutnya IPA juga diperoleh dan dikembangkan berdasarkan

teori (deduktif). Ada dua hal berkaitan yang tidak dapat dipisahkan dari

IPA yaitu IPA sebagai produk, pengetahuan IPA yang berupa pengetahuan

faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif; dan IPA sebagai proses,

yaitu kerja ilmiah (Wisudawati dan Sulistyowati, 2013: 22).

IPA memiliki empat unsur utama didalamnya, hal tersebut sesuai dengan

pendapat Carin dan Sund dalam Wisudawati dan Sulistyowati (2013: 24),

yaitu: (1) Sikap: IPA memunculkan rasa ingin tahu tentang benda, feno-

15

mena alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab-akibat. Pesoalan IPA

dapat dipecahkan melalui prosedur yang bersifat open ended; (2) Proses:

proses pemecahan masalah pada memungkinkan adanya prosedur yang

runtut dan sistematis melalui metode ilmiah. Metode ilmiah meliputi

penyususnan hipotesis, perancangan eksperimen atau percobaan, evaluasi,

pengukuran, dan penarikan kesimpulan; (3) Produk: IPA menghasilkan

produk berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum; dan (4) Aplikasi: pene-

rapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari. Ber-

dasarkan pengertian IPA tersebut maka pembelajaran IPA adalah suatu

pembelajaran yang menekankan pada pemberian pengalaman secara

langsung bagi siswa terhadap suatu fenomena atau gejala alam di sekitar

agar siswa mampu mendapat gambaran secara nyata tentang keadaan

sekitarnya dan mampu menerapkan pengetahuan yang didapat dalam

kehidupan sehari-hari.

IPA berkaitan dengan cara mencari tahu melalui inquiry tentang alam

secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya sebagai penguasaan kum-

pulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-

prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. IPA di sekolah

diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri

sendiri dan alam sekitarnya serta penerapannya dalam kehidupan sehari-

hari. Pembelajaran yang secara sengaja dan terprogram memberdayakan

kemampuan berpikir diyakini akan memungkinkan para siswa menjadi

anggota masyarakat masa depan, bahkan memungkinkan para siswa

menjadi pelaku pengembangan IPA dan teknologi masa depan. Melalui

16

pendidikan IPA dan teknologi, siswa diharapkan untuk menjadi individu

yang produktif dan percaya diri yang dapat memecahkan masalah yang

mereka hadapi, berpikir kritis, menggunakan keterampilan proses ilmiah,

dan belajar dan berdaptasi dengan lingkungan mereka dengan pengetahuan

yang telah mereka peroleh (Munandar, 2015: 10-11).

Secara konsep pembelajaran terpadu merupakan pendekatan belajar meng-

ajar yang melibatkan beberapa bidang studi untuk memberikan penga-

laman yang bermakna bagi siswa. Pengalaman yang bermakna pada

pembelajaran terpadu akan diperoleh melalui pemahaman tentang konsep-

konsep baru yang mereka pelajari dan menghubungkannya dengan konsep

lain yang telah dipahami (Majid, 2013: 19). Menurut Rosana (2013: 1),

pembelajaran IPA terpadu di SMP merupakan pembelajaran yang disa-

jikan sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan (Fisika, Biologi dan

Kimia) yang semuanya didesain dalam satu kesatuan. Tujuan utama pem-

belajaran IPA terpadu adalah dipeolehnya pengalaman oleh siswa melalui

kemampuan berpikir aplikatif, rasa inguin tahu, dan sikap peduli pada

lingkungan.

Tujuan umum dari pembelajaran IPA adalah sesuai dengan enam kriteria

yaitu kognitif, isi, proses, sejarah, lingkungan, dan budaya. Menurut

Yadav dan Mishra (2013: 1-2), bahwa pembelajaran IPA mengharuskan

siswa agar mampu:

1. Mengetahui fakta dan juga prinsip dari sains dan penerapannya, dan

konsisten sesuai dengan perkembangan kognitifnya.

17

2. Memperoleh kemampuan dan memahami langkah serta proses dari

pengetahuan IPA.

3. Mengaitkan pembelajaran IPA dengan lingkungan secara menyeluruh

(lingkungan alam sekitar, benda-benda, dan manusia), dan dapat

menyadari per,asalahan yang brhubungan dengan sains, teknologi, dan

masyarakat.

4. Memperoleh pengetahuan secara teori maupun kemampuan praktik

untuk bekala dalam dunia kerja.

5. Memiliki nilai kejujuran, ketangguhan, kerjasama, peduli dalam

kehidupan, dan mampu memelihara lingkungannya.

6. Melatih keobjektivitasan sains, berpikir kritis, dan dan terbebas dari

rasa takut dan ketidakadilan.

Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan (KTSP) menghendaki agar setiap

guru secara profesional merancang dan menerapkan metode pembelajaran

sehingga siswa merasa senang belajar agar dapat meningkatkan ke-

mampuan belajarnya. Demikian halnya dengan pelajaran IPA. Guru se-

harusnya memilih dan menggunakan metode pembelajaran sesuai materi,

bukan sekedar menerangkan materi secara lisan tanpa adanya kegiatan

memperagakan materi. Dalam proses mencari tahu, pembelajaran IPA

Terpadu dirancang untuk mengembangkan kera ilmiah dan sikap ilmiah

siswa. Hal ini menuntut kemampuan guru menyediakan dan mengelola

pembelajaran melalui suatu metode penunjang agar siswa mengalami

seluruh tahapan pembelajaran yang bermuatan keterampilan proses, sikap

ilmiah, dan penguasaan konsep (Dahyana, 2014: 201).

18

B. Metode Praktikum

Kegiatan IPA berawal dari proses pengamatan dan pencatatan baik ter-

hadap gejala-gejala alam pada umumnya maupun percobaan-percobaan

yang dilakukan dalam laboratoium. Dari hasil pengamatan atau observasi

tersebut manusia berusaha untuk merumuskan konsep-konsep, prinsip-

prinsip, hukum, dan teori (Purnama, 2010: 145).

Salah satu kegiatan dalam pembelajaran IPA adalah pelaksanaan kegiatan

praktikum. Praktikum merupakan kegiatan yang efektif dan dapat mening-

katkan kecakapan siswa jika diterapkan pada pembelajaran IPA oleh guru.

Praktikum dapat membantu siswa untuk melihat fenomena di sekitar serta

melihat hubungannya dan memberikan wawasan tentang pengetahuan

alam sekitar. Praktikum yang baik dapat membantu siswa agar berpan-

dangan positif terhadap pembelajaran IPA sehingga dapat meningkatkan

minat belajar siswa terhadap IPA (Helliar dan Harisson, 2011: 15-16).

Oleh karena itu, pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran IPA

adalah pembelajaran berbasis penemuan agar siswa mendapat pengalaman

secara langsung mengenai suatu gejala IPA di sekitarnya melalui proses

IPA secara ilmiah.

Praktikum adalah sebuah pembelajaran yang sering dilakukan dalam pem-

belajaran IPA. Menurut Romlah dalam Pertiwi (2013: 47), pada dasarnya

praktek atau praktikum merupakan salah satu bentuk kegiatan belajar

mengajar yang dimaksudkan untuk memantapkan penguasaan materi yang

bersifat aplikatif. Melalui kegiatan praktikum yang terbimbing serta

19

penggunaan sarana dan prasarana praktikum yang optimal dalam pelak-

sanaan praktikum, maka diharapkan dapat mencapai tujuan pembela-

jarannya dengan baik. Dengan melaksanakan praktikum diharapkan siswa

mampu memahami materi yang dipelajari dengan baik. Karena siswa

bukan hanya membaca materi melalui buku namun melakukan percobaan

atau penemuan untuk menguji suatu teori yang telah dipelajari.

Praktikum merupakan bagian penting dalam pembelajaran IPA. Dengan

pembelajaran IPA akan membawa siswa dalam suatu situasi dimana

mereka bisa memahami peran mereka sendiri. Beberapa kegiatan prak-

tikum bertujuan agar siswa dapat mengamati suatu objek, benda, atau

peristiwa, dan mengkajinya. Kegiatan lain pada praktikum bertujuan agar

siswa mampu memahami gagasan dalam IPA yang digunakan untuk men-

jelaskan apa yang mereka amati. Untuk beberapa kegiatan praktikum,

berpikir sama pentingnya dengan melakukan suatu kegiatan. Praktikum

hanya akan berjalan apabila siswa bekerja dan berpikir. Dengan kemam-

puan untuk mengerjakan praktik dan kemampuan berpikir kritis terhadap

suatu gejala, maka akan tercipta suatu kegiatan praktikum yang baik

(Millar dan Abrahams, 2009: 59-61).

Tujuan praktikum IPA-Biologi di sekolah adalah: (1) melatih kete-

rampilan-keterampilan yang dibutuhkan oleh siswa/mahasiswa; (2)

memberi kesempatan untuk menerapkan dan mengintegrasikan penge-

tahuan dan keterampilan yang dimilikinya secara nyata dalam praktek; (3)

membuktikan sesuatu secara ilmiah (scientific inquiry); dan (4) meng-

20

hargai ilmu dan keterampilan yang dimiliki. Sedangkan manfaat praktikum

pada bidang IPA-Biologi: (1) praktikum mengembangkan motivasi be-

lajar: (i) ada dorongan memperoleh pengetahuan dan kemampuan (sebagai

motivasi intrinsik), dan (ii) rasa ingin tahu dan bisa menemukan penge-

tahuan melalui eksplorasi terhadap alam; (2) praktikum mengembangkan

keterampilan dasar bereksperimen, yang meliputi: mengamati, meng-

estimasi, mengukur, dan memanipulasi; (3) praktikum menjadi wahana

belajar pendekatan ilmiah, yaitu: (i) belajar ilmiah untuk menjadi scientist,

(ii) mengumpulkan pola hubungan antar data , sehingga menemukan teori

untuk merasionalisasi (model praktikum induktif, yaitu dari fakta ke

generalisasi), (iii) mengawali percobaan dengan berhipotesis, menguji

hipotesis, observasi dan bereksperimen (model praktikum verifikasi), (iv)

discovery: merumuskan masalah, merancang eksperimen, merakit alat,

melakukan pengukuran, menginterpretasi data, mengkomunikasikan

(model praktikum discovery/penemuan), dan (v) kegiatan ilmiah yang

dibangkitkan sejak kecil untuk mengembangkan bakat, minat, dan kete-

rampilan, sehingga dapat menyimpulkan secara intuitif; dan (4) praktikum

menunjang pemahaman materi pelajaran: (i) siswa/mahasiswa dapat mem-

buktikan teori, menemukan teori/mengeludisasi teori, dan (ii) membentuk

konsep dan prinsip (Munandar, 2015: 5-6).

Berdasarkan pendapat Rustaman dalam Munandar (2015: 6) ada tiga

bentuk praktikum di sekolah yaitu:

1. Latihan, bertujuan untuk mengembangkan keterampilan dasar, seperti

menggunakan indera mata untuk melakukan observasi mikroskopis,

21

bekerja secara aman di laboratorium, menggunakan peralatan dengan

tepat, dan melaksanakan praktikum dengan benar.

2. Penyelidikan, bertujuan untuk mengembangkan kemampuan untuk

memecahkan masalah. Siswa bekerja seperti ilmuwan, mengidentifikasi

masalah, merumuskan masalah, merancang cara terbaik untuk meme-

cahkan masalah, menerapkannya dalam kegiatan praktikum, meng-

analisis dan mengevaluasi hasilnya. Dengan praktikum ini memberi

kesempatan kepada siswa untuk belajar divergent thingking dan

memanipulasi variabel.

3. Pengalaman belajar, bertujuan untuk meningkatkan pemahaman materi

pelajaran. Praktikum jenis ini dapat terwujud apabila siswa diberi

kesempatan untuk memahami fenomena alam dengan menggunakan

inderanya (peraba, pengecap, pembau, penglihat, dan pendengar).

Metode praktikum dilakukan siswa setelah guru memberikan arahan, aba-

aba, dan petunjuk untuk melaksanakannya. Metode praktikum membantu

siswa dalam pelaksanaan praktikum yang memiliki banyak fungsi, di-

antaranya untuk menemukan fakta-fakta dalam suatu teori dan menum-

buhkan keterampilan pada diri siswa. Metode praktikum mengajarkan

siswa untuk dapat bekerja mandiri dalam penggunaan alat yang ada di

laboratorium (Aqib, 2013: 114). Pada kegiatan praktikum digunakan alat-

alat dan bahan-bahan yang masih belum diketahui oleh siswa, sehingga

guru perlu memberikan petunjuk dan pengarahan sebelum melaksanakan

praktikum agar siswa dapat menggunakan alat dan bahan sesuai prosedur.

Dengan penggunaan alat-alat tertentu saat praktikum maka siswa dapat

22

meningkatkan keterampilannya dalam penggunaan alat dan dapat me-

nambah pengalaman belajar siswa.

Tahapan-tahapan yang dilaksanakan dalam kegiatan praktikum menurut

Tesch dan Duit dalam Widodo (2006: 150) yaitu:

1. Tahap pendahuluan: Tahap ini memegang peranan penting untuk

mengarahkan siswa tentang kegiatan yang akan dilakukan. Termasuk

dalam tahap ini adalah mengaitkan kegiatan yang akan dilakukan oleh

siswa serta memotivasi siswa.

2. Tahap kerja: Tahap ini sesungguhnya merupakan tahap inti pelak-

sanaan dari kegiatan praktikum. Pada tahap inilah siswa mengerjakan

tugas-tugas praktikum, misalnya merangkai alat, mengukur, dan

mengamati.

3. Tahap penutup: setelah pelaksanaan ini tidak brart bahwa kegiatan

praktikum telah usai. Pada tahap penutup hasil pengamatan dikomu-

nikasikan, didiskusikan, dan ditarik kesimpulan.

Praktikum pada umumnya dilaksanakan di laboratorium. Kelengkapan

sarana dan prasarana serta pengelolaan laboratorium yang baik menjadi

faktor penting yang harus diperhatikan agar praktikum dapat terlaksana

dengan baik. Menurut Suyanta dalam Chodijah (2016: 22) manajemen

laboratorium adalah usaha untuk mengelola laboratorium. Suatu labo-

ratorium dapat dikelola dengan baik sangat ditentukan oleh beberapa fak-

tor yang saling berkaitan. Beberapa alat-alat laboratorium yang canggih,

dengan staf profesional yang terampil belum tentu dapat berfungsi dengan

23

baik jika tidak didukung oleh adanya manajemen laboratorium yang baik.

Pengelolaan laboratorium yang baik dapat menunjang terlaksananya ke-

giatan praktikum yang ideal yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 Tahun 2007

tentang Standar Sarana Prasarana SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA, maka

seluruh sekolah wajib memiliki laobratorium IPA termasuk Biologi. Oleh

karena itu, baik SMP/MTs maupun SMA/MA negeri dan swasta dengan

status SSN (Sekolah Standar Nasional) dengan akreditasi A telah memiliki

sarana prasarana laboratorium Biologi yang memadai sesuai sarana dan

prasarana laboratorium IPA-Biologi pada Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional No. 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana Prasarana SD/MI,

SMP/MTs, dan SMA/MA (Munandar, 2015: 14).

C. Lembar Kerja Siswa (LKS)-Praktikum

Praktikum erat kaitannya dengan LKS-praktikum karena dalam pelak-

sanaan praktikum digunakan LKS sebagai penuntun siswa dalam melak-

sanakan praktikum. Menurut Prastowo dalam Fauziah dan Alatas (2016:

2), LKS merupakan suatu bahan ajar cetak berupa lembar-lembar kertas

yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk pelaksanaan tugas pem-

belajaran yang harus dikerjakan oleh siswa, yang mengacu pada kompe-

tensi dasar yang harus dicapai. Tujuan penggunaan LKS memudahkan

siswa untuk berinteraksi dengan materi yang diberikan, meningkatkan

penguasaan siswa terhadap materi yang diberikan, melatih kemandiriran

24

belajar siswa, dan memudahkan guru dalam memberikan tugas kepada

siswa.

LKS membantu siswa memperoleh informasi tentang materi yang dipe-

lajari. LKS juga mampu memberikan stimulus kepada siswa sehingga

siswa mampu mengembangkan pengetahuan yang mereka miliki saat

melaksanakan praktikum. Bagi guru LKS juga dapat digunakan sebagai

acuan untuk memandu pelaksanaan kegiatan praktikum. Menurut

Sudaryono dalam Abdurrohim, Feronika, dan Bahriah (2016: 199), fungsi

LKS sebagai acuan untuk memandu pelaksanaan kegiatan pembelajaran

dan juga alat penilaian proses dalam pembelajaran. Penilaian proses dapat

diartikan sebagai penilaian proses pembelajaran yang sedang berlangsung,

yang menekankan pada aktivitas dan kreativitas siswa dalam memperoleh

pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap untuk mencapai suatu tujuan.

Dengan menggunakan LKS sebagai instrumen penilaian proses dapat

membantu guru dalam melakukan penilaian terhadap proses kerja dan

hasil kerja siswa, seperti hasil diskusi kelompok atau kegiatan eksperimen.

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2017 di SMP

Kecamatan Teluk Betung Barat Kotamadya Bandar Lampung yaitu SMPN

15 Bandar Lampung dan SMP Bodhisattva Bandar Lampung pada tahun

pelajaran 2016/2017.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru IPA SMP Kecamatan

Teluk Betung Barat Kotamadya Bandar Lampung yang mengajar kelas VII

berjumlah 4 orang, dan sampel pada penelitian ini adalah guru IPA SMP

kelas VII yang melaksanakan praktikum materi organisasi kehidupan

berjumlah 3 orang yaitu di SMPN 15 Bandar Lampung berjumlah 2 orang

dan SMP Bodhisattva berjumlah 1 orang. Pengambilan sampel ini

dilakukan dengan teknik purposive sampling. Pengambilan sampel ini

didasari atas petimbangan-pertimbangan tertentu dan dengan tujuan-tujuan

tertentu yang dikehendaki oleh peneliti sesuai dengan maksud

dilakukannya riset. Sampel yang diambil sesuai dengan kriteria yang

ditentukan oleh peneliti (Triyono, 2013: 152). Hasil riset pada

penyampelan yang menggunakan teknik purposive sampling tidak tepat

26

untuk digeneralisasi, melainkan berupa deskripsi tentang berbagai hal yang

ditemukan dari penelaah kasus (Ali dan Asrori, 2014: 24).

Tabel 1. Persebaran Populasi dan Sampel Guru dalam Penelitian

No. Nama Sekolah Populasi Sampel Kurikulum

1. SMPN 15 Bandar Lampung 3 2 Kurikulum 2013

2. SMP Bodhisattva 1 1 KTSP

Total 4 3

C. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain riset

eksploratori. Desain riset eksploratori ini. bersifat awal dan tidak

digunakan untuk mencari kesimpulan akhir. Desain eksploratori besifat

awal berfungsi untuk menjelaskan dan mendefinisikan suatu masalah.

Penelitian yang menggunakan desain ini adalah survei yang dilakukan

oleh ahli, studi kasus, analisis data sekunder dan riset yang menggunakan

pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif hanya bersifat mendeskripsi-

kan makna data atau fenomena yang dapat ditangkap oleh peneliti, dengan

menunjukkan bukti-buktinya. Pada pendekatan kualitatif interaksi antara

peneliti dengan objek penelitian merupakan proses interaktif dan tidak

terpisahkan bahkan partisipasif. Penelitian ini dilakukan untuk men-

dapatkan gambaran secara jelas mengenai profil pelaksanaan praktikum

dan permasalahannya pada materi organisasi kehidupan di SMP Keca-

matan Teluk Betung Barat Kotamadya Bandar Lampung.

27

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahapan, yaitu tahap prapenelitian

dan tahap pelaksanaan penelitian. Berikut langkah-langkah dari tahapan

tersebut:

1. Prapenelitian

Tahap prapenelitian dilaksanakan melalui kegiatan berikut:

a. Melakukan pendataan SMP di Kecamatan Teluk Betung Barat

Kotamadya Bandar Lampung.

b. Membuat surat izin observasi yang diserahkan ke dekanat sebagai

surat pengantar ke sekolah tempat dilaksanakan penelitian.

c. Melakukan observasi ke sekolah yang dipilih untuk dijadikan

tempat berlangsungnya penelitian untuk memperoleh informasi

mengenai jumlah populasi guru IPA yang mengajar kelas VII.

Total populasi guru IPA SMP kelas VII berjumlah 4 orang.

d. Melakukan penetapan sampel guru IPA SMP kelas VII yang

melaksanakan pembelajaran praktikum materi organisasi

kehidupan pada penelitian di setiap sekolah di Kecamatan Teluk

Betung Barat menggunakan teknik sampling jenuh. Total sampel

guru IPA kelas VII yang melaksanakan praktikum materi

organisasi kehidupan berjumlah 3 orang.

e. Menentukan jumlah perwakilan siswa SMP kelas VII dari masing-

masing sekolah. Penentuan jumlah perwakilan siswa di SMPN 15

Bandar Lampung didasari dengan teknik two stage cluster

sampling menurut Nazir (2005: 315) yaitu dengan mengambil

28

sebanyak 30% dari populasi siswa kelas VII untuk mengisi angket

dan 10% dari populasi siswa kelas VII untuk wawancara. Jumlah

populasi siswa kelas VII di SMPN 15 Bandar Lampung sebanyak

224 orang. Perwakilan siswa di SMPN 15 Bandar Lampung untuk

mengisi angket yaitu sebanyak 68 orang, sedangkan perwakilan

siswa untuk melakukan wawancara yaitu sebanyak 7 orang.

Namun untuk penentuan jumlah perwakilan siswa di SMP

Bodhisattva berdasarkan pada teknik sampling jenuh berdasarkan

Sugiyono (2008: 68), karena jumlah populasi siswa kelas VII di

SMP tersebut realtif kecil yaitu sebanyak 18 orang. Sehingga

semua anggota populasi siswa kelas VII dijadikan perwakilan

siswa.

f. Merancang instrumen penelitian berupa angket tanggapan, daftar

wawancara guru, serta angket tanggapan dan daftar wawancara

siswa tentang pelaksanaan praktikum dan permasalahannya pada

materi organisasi kehidupan.

g. Melakukan konsultasi mengenai instrumen yang telah dibuat

kepada dosen pembimbing.

2. Pelaksanaan penelitian

Tahap pelaksanaan penelitian ini dilakukan melalui kegiatan berikut:

a. Melakukan dokumentasi berupa foto kegiatan persiapan,

pelaksanaan, dan penutup praktikum pada materi organisasi

kehidupan yang dilakukan oleh guru IPA kelas VII.

29

b. Melakukan dokumentasi berupa foto keadaan ruangan

laboratorium IPA di masing-masing sekolah.

c. Mengamati kegiatan persiapan, pelaksanaan, dan penutup pada

praktikum materi organisasi kehidupan yang sedang berlangsung

menggunakan lembar pengamatan tahapan pelaksanaan praktikum

sesuai tabel 9 pada halaman 46 .

d. Mencatat permasalahan yang terjadi pada saat praktikum materi

organisasi kehidupan menggunakan lembar observasi sesuai

Lampiran 6 pada halaman 98.

e. Memberikan instrumen berupa angket tanggapan mengenai

pelaksanaan praktikum Biologi dan permasalahannya kepada guru

sampel dan perwakilan siswa kelas VII sebanyak 30% untuk

SMPN 15 Bandar Lampung berjumlah 68 orang dan 18 orang

untuk SMP Bodhisattva setelah pelaksanaan praktikum materi

organisasi kehidupan.

f. Melakukan wawancara kepada guru sampel dan perwakilan siswa

kelas VII sebanyak 10% untuk SMPN 15 Bandar Lampung

berjumlah 7 orang dan 2 orang untuk SMP Bodhisattva yang

dijadikan sebagai sampel setelah pelaksanaan praktikum pada

materi orgnanisasi kehidupan.

g. Meminta perangkat pembelajaran pada guru IPA yaitu berupa LKS

atau LKPD praktikum/penuntun praktikum materi organisasi

kehidupan dan meminta guru untuk mengisi lembar biodata guru

IPA.

30

E. Jenis dan Teknik Pengambilan Data

1. Jenis data

Data pada penelitian ini adalah berupa data kualitatif mengenai: (1)

pelaksanaan praktikum materi organisasi kehidupan; (2) motivasi guru

dan siswa terhadap pelaksanaan praktikum materi organisasi kehi-

dupan; (3) evaluasi laporan hasil praktikum materi organisasi kehi-

dupan oleh guru; dan (4) pembuatan laporan hasil praktikum materi

organisasi kehidupan oleh siswa. Data pada penelitian ini terdiri atas

data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari pengamatan

langsung di sekolah menggunakan instrumen seperti (1) angket; dan

(2) wawancara. Data sekunder diperoleh dari: (1) hasil dokumentasi

yang diperoleh saat observasi menggunakan instrumen yaitu: (a)

lembar observasi tahapan pelaksanaan praktikum materi organisasi

kehidupan; (b) lembar observasi permasalahan praktikum materi

organisasi kehidupan; dan (c) lembar penilaian penyusunan LKS

praktikum materi organisasi kehidupan; dan (2) perangkat pem-

belajaran yang diperoleh dari guru yaitu Lembar Kerja Siswa (LKS)

atau Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) praktikum/penuntun

praktikum materi organisasi kehidupan; dan (3) biodata guru IPA

SMP.

2. Teknik pengambilan data

Teknik pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan

triangulasi instrumen, yaitu penggunaan beberapa instrumen untuk

mengumpulkan data penelitian kemudian dilakukan pengecekan

31

terhadap data tersebut. Teknik pengambilan data yang digunakan

yaitu:

a. Angket

Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe angket

tertutup. Angket ini disusun oleh peneliti dengan melakukan

beberapa modifikasi dari angket penelitian terkait kemudian

dikonsultasikan kepada pembimbing yang memahami penelitian

ini. Angket tipe ini adalah tipe angket dengan pilihan jawaban yang

telah disediakan dalam angket, misalnya jawaban “ya” atau

“tidak”. Angket tanggapan guru diberikan kepada guru sampel.

Angket tanggapan guru bertujuan untuk mengetahui beberapa

aspek yaitu: (1) pelaksanaan praktikum pada materi organisasi

kehidupan oleh guru; (2) motivasi guru sampel terhadap

pelaksanaan praktikum materi organisasi kehidupan; serta (3)

evaluasi laporan hasil praktikum materi organisasi kehidupan oleh

guru sampel. Sedangkan angket tanggapan siswa diberikan pada

perwakilan siswa kelas VII sebanyak 30% untuk SMPN 15 Bandar

Lampung yaitu berjumlah 68 orang dan 18 orang untuk SMP

Bodhisattva. Angket tanggapan siswa bertujuan untuk mengetahui

beberapa aspek yaitu: (1) pelaksanaan praktikum materi organisasi

kehidupan oleh siswa; (2) motivasi siswa terhadap pelaksanakan

praktikum materi organisasi kehidupan; serta (3) pembuatan

laporan hasil praktikum materi organisasi kehidupan oleh siswa.

32

Tabel kisi-kisi angket tanggapan yang digunakan dalam penelitian

dapat dilihat pada Tabel 2 dan Tabel 3 sebagai berikut:

Tabel 2. Kisi-kisi Angket Tanggapan Guru Sampel terhadap

Pelaksanaan Praktikum Materi Organisasi Kehidupan

No Aspek Deskripsi

Nomos Soal

Total Skor

maksimal positif negatif

1. Pelaksanaan

praktikum

materi

organisasi

kehidupan

oleh guru

a. Waktu

pelaksanaan

praktikum

1, 8, 22 11, 26,

21 6 6

b. Bahan ajar 23, 18,

27 4, 7, 19 6 6

c. Tata cara

atau panduan

pelaksanaan

praktikum

6 24 2 2

d. Peran guru

dalam

pelaksanaan

praktikum

5, 10 31, 13 4 4

e. Ketersediaan

alat dan

bahan

12, 16 9, 32 4 4

f. Kesesuaian

praktikum

dengan

materi

14, 28 2, 17 4 4

g. Penilaian

pelaksanaan

praktikum

25, 29,

30 3, 20, 15 6 6

2. Motivasi guru

terhadap

pelaksanaan

praktikum

materi

organisasi

kehidupan

h. Keinginan

dari dalam

diri guru

8 2 2 2

i. Keinginan

dari dalam

diri siswa

4 7 2 2

j. Keinginan

dari

lingkungan

1, 5 3, 6 4 4

3. Evaluasi

laporan hasil

praktikum

materi

organisasi

kehidupan

k. Waktu

pengumpula

n laporan

19 13 2 2

l. Isi laporan

siswa 11, 9 6, 16 4 4

m. Peran guru

IPA 1, 3, 4,

5, 15

12, 8,

18, 17,

20

10 10

n. Penulisan

laporan 7 14 2 2

o. Penilaian

laporan

hasil

10 2 2 2

33

No Aspek Deskripsi

Nomos Soal

Total Skor

maksimal positif negatif

praktikum

Total 30 30 60 60

Sumber: dimodifikasi dari Widoyoko (2012: 203-205).

Tabel 3. Kisi-kisi Angket Tanggapan Perwakilan Siswa terhadap

Pelaksanaan Praktikum Materi Organisasi Kehidupan

No. Aspek Deskripsi

Nomos Soal

Total Skor

maksimal positif negatif

1. Pelaksanaan

praktikum

materi

organisasi

kehidupan

A. Waktu

pelaksanaan

praktikum

1 12 2 2

B. Peran guru

dalam

pelaksanaan

praktikum

2, 9,

11

8, 14,

20

6 6

C. Ketersediaan

alat dan

bahan

3, 13,

15

10, 7,

19

6 6

D. Kesesuaian

praktikum

dengan

materi ajar

4, 5 17, 16 4 4

E. Tempat

pelaksanaan

praktikum

6 18 2 2

2. Motivasi

siswa

terhadap

pelaksanaan

praktikum

materi

organisasi

kehidupan

F. Keinginan

dari dalam

diri siswa

1, 5 2, 9 4 4

G. Keinginan

dari

lingkungan

10, 12 3, 6 4 4

H. Rasa ingin

tahu siswa

4, 8 14, 13 4 4

I. Kesiapan

siswa

7, 15 11, 16 4 4

3. Pembuatan

laporan

hasil

praktikum

materi

organisasi

kehidupan

J. Pembuatan

laporan

praktikum

3, 6, 7 5, 12, 9 6 6

K. Penilaian

laporan

praktikum

1, 10,

11

13, 8,

14

6 6

L. Kendala

pembuatan

laporan

15, 16 2, 4 4 4

34

No. Aspek Deskripsi

Nomos Soal

Total Skor

maksimal positif negatif

praktikum

Total 26 26 52 52

Sumber: dimodifikasi dari Widoyoko (2012: 203-205).

b. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu teknik pengambilan data

menggunakan daftar pertanyaan yang diberikan oleh peneliti

kepada narasumber. Wawancara pada penelitian ini dilakukan

kepada guru sampel dan perwakilan siswa. Hasil wawancara

dengan narasumber digunakan sebagai data pendukung terhadap

data angket yang diberikan. Wawancara kepada guru sampel

bertujuan untuk mengetahui: (1) pelaksanaan praktikum pada

materi organisasi kehidupan; (2) motivasi guru terhadap

pelaksanaan praktikum materi organisasi kehidupan; dan (3)

evaluasi laporan hasil praktikum pelaksanaan materi organisasi

kehidupan oleh guru. Sedangkan wawancara kepada siswa

diberikan kepada perwakilan siswa kelas VII sebanyak 10% untuk

SMPN 15 Bandar Lampung yaitu berjumlah 7 orang sedangkan

untuk SMP Bodhisattva sebanyak 2 orang. Wawancara kepada

siswa bertujuan untuk mengetahui: (1) pelaksanaan praktikum

materi organisasi kehidupan; (2) motivasi siswa terhadap

pelaksanakan praktikum materi organisasi kehidupan; dan (3)

pembuatan laporan hasil praktikum materi organisasi kehidupan

oleh siswa. Tabel kisi-kisi wawancara yang digunakan dalam

35

penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4 dan Tabel 5 sebagai

berikut:

Tabel 4. Kisi-kisi Wawancara kepada Guru Sampel terhadap

Pelaksanaan Praktikum Materi Organisasi Kehidupan

No. Aspek yang Diamati Deskripsi Aspek Nomor Soal

Pertanyaan Total

1. Pelaksanaan praktikum

materi organisasi

kehidupan oleh guru.

a. Waktu

Pelaksanaan

Praktikum 5, 6, 7, 8, 9

17

b. Bahan ajar 11, 12

c. Tata cara atau

panduan

pelaksanaan

praktikum

10

d. Peran guru

dalam

pelaksanaan

praktikum

13

e. Ketersediaan

alat dan bahan 1, 2, 3, 4

f. Kesesuaian

praktikum

dengan materi 14

g. Penilaian

pelaksanaan

praktikum 15, 16, 17

2.

Motivasi guru terhadap

pelaksanaan praktikum

materi organisasi

kehidupan

h. Keinginan dari

dalam diri guru 18

2 i. Keinginan dari

lingkungan 19

3.

Evaluasi laporan hasil

praktikum materi

organisasi kehidupan

oleh guru

j. Isi laporan

siswa 23, 24

8

k. Peran Guru IPA 20, 21, 22

l. Penilaian

laporan hasil

praktikum

25, 26, 27

Total 27

Sumber: dimodifikasi dari Widoyoko (2012: 108-109).

36

Tabel 5. Kisi-kisi Wawancara kepada Perwakilan Siswa terhadap

Pelaksanaan Praktikum Materi Organisasi Kehidupan

No. Aspek yang Diamati Deskripsi Aspek Nomor Soal

Pertanyaan Total

1. Pelaksanaan praktikum

materi organisasi

kehidupan oleh siswa.

a. Waktu

pelaksanaan

praktikum

1,

10

b. Peran guru

dalam

pelaksanaan

praktikum

2, 3, 4,

c. Ketersediaan

alat dan

bahan

7, 8,

d. Kesesuaian

praktikum

dengan materi

ajar

9, 10,

e. Tempat

pelaksanaan

praktikum

5, 6,

2. Motivasi siswa terhadap

pelaksanaan praktikum

materi organisasi

kehidupan

f. Keinginan

dari dalam

diri

11, 12, 16, 19

10

g. Keinginan

dari

lingkungan

13,

h. Rasa ingin

tahu siswa 14, 17, 18

i. Kesiapan

siswa

15, 20

3. Pembuatan laporan

hasil praktikum materi

organisasi kehidupan

j. Pembuatan

laporan 21, 23, 27, 30

11

k. Penilaian

laporan

22, 24, 25, 26,

28, 29, 31

Total 31

Sumber: dimodifikasi dari Widoyoko (2012: 108-109).

c. Observasi

Teknik pengambilan data melalui observasi dilakukan dengan

mengamati pelaksanaan praktikum untuk mendokumentasikan

pelaksanaan praktikum materi organisasi kehidupan dalam bentuk

foto. Observasi juga dilakukan untuk mendapatkan data

menggunakan instrumen yaitu: (a) lembar observasi tahapan

37

pelaksanaan praktikum materi organisasi kehidupan; dan (b)

lembar observasi permasalahan praktikum materi organisasi

kehidupan. Saat melakukan observasi, peneliti juga meminta

perangkat pendukung seperti: (1) LKS/LKPD-Praktikum atau

penuntun praktikum materi organisasi kehidupan; dan (2) biodata

guru IPA SMP.

F. Teknik Analisis Data

1. Angket

Data yang diperoleh dari angket tanggapan guru dan siswa tentang

pelaksanaan praktikum materi organisasi kehidupan kemudian akan

dianalisis secara deskriptif menggunakan teknik analisis data kualitatif

model Miles dan Huberman. Teknik analisis data kualitatif model

Miles dan Huberman dilakukan melalui tiga kegiatan yaitu reduksi

data dengan melakukan pengolahan data hasil angket tanggapan;

model data dengan melakukan interpretasi data hasil yang telah diolah;

dan penarikan/verifikasi kesimpulan dengan melakukan pendeskrip-

sian untuk mencari makna dari interpretasi data yang telah dilakukan

sehingga dapat memberikan gambaran tentang pelaksanaan praktikum

dan permasalahannya. Dengan melakukan analisis data kualitatif

model Miles dan Huberman tersebut memberikan interpretasi data

yang lebih bermakna dibandingkan dengan data yang berupa angka.

Berikut ini prosedur analisis data angket tanggapan tentang

pelaksanaan praktikum materi organisasi kehidupan :

38

a. Angket Tanggapan Guru Sampel

1. Mengolah data dari angket tanggapan guru terhadap: (1)

pelaksanaan praktikum materi organisasi kehidupan; (2)

motivasi guru terhadap pelaksanaan praktikum materi

organisasi kehidupan; dan (3) evaluasi laporan hasil praktikum

materi organisasi kehidupan oleh guru. Data yang diperoleh

kemudian dianalisis menggunakan analisis data kualtatif model

Miles dan Huberman.

Angket tanggapan guru terhadap pelaksanaan praktikum yang

telah diisi oleh guru sampel, kemudian dikumpulkan untuk

dilakukan analisis. Pernyataan pada angket tanggapan guru

terhadap: (1) pelaksanaan praktikum materi organisasi

kehidupan berisi 32 pernyataan yang terdiri dari 16 pernyataan

positif dan 16 pernyataan negatif; (2) motivasi guru terhadap

pelaksanaan praktikum materi organisasi kehidupan berisi 8

pernyataan yang terdiri dari 4 pernyataan positif dan 4

pernyataan negatif; dan (3) evaluasi laporan hasil praktikum

materi organisasi kehidupan berisi 20 pernyataan yang terdiri

dari 10 pernyataan positif dan 10 pernyataan negatif. Data yang

diperoleh dari pernyataan-pernyataan pada angket tersebut

dianalisis menggunakan analisis data kualtatif model Miles dan

Huberman (item pernyataan pada angket tanggapan guru

terlampir pada lampiran 1 halaman 79).

39

2. Membuat skor angket tanggapan guru sampel. Masing-masing

butir pernyataan pada angket tanggapan guru sampel akan

mendapat skor berupa angka kemudian akan dihitung.

Pernyataan positif dijawab “ya” mendapat skor 1 dan

pernyataan negatif dijawab “tidak” mendapatkan skor 1. Skor

pada pernyataan guru terhadap: (1) pelaksanaan praktikum

materi organisasi kehidupan berjumlah 32 skor; (2) pada

pernyataan guru terhadap motivasi terhadap pelaksanaan

praktikum materi organisasi kehidupan berjumlah 8 skor; dan

(3) skor pada pernyataan guru terhadap evaluasi laporan hasil

praktikum materi organisasi kehidupan berjumlah 20.

3. Menghitung persentase skor angket tanggapan guru sampel

terhadap pelaksanaan praktikum materi organisasi kehidupan

dengan menggunakan rumus:

%

Keterangan : n = skor yang diperoleh guru sampel; N = skor

total yang seharusnya diperoleh guru sampel; dan % =

persentase kegiatan praktikum yang dilaksanakan oleh guru

sampel (dimodifikasi dari Trianto, 2015: 256).

4. Menghitung persentase rata-rata untuk setiap aspek, dengan

rumus:

Persentase rata-rata=

Sumber: dimodifikasi dari Sudjana (2005: 205).

40

5. Menginterpretasikan persentase angket tanggapan guru sampel

untuk mengetahui pelaksanaan praktikum materi organisasi

kehidupan oleh guru sampel

Tabel 6. Kriteria Persentase Angket Tanggapan Guru Sampel

No. Kriteria Persentase (%)

1. Sangat baik 81 – 100

2. Baik 61 – 80

3. Cukup baik 41 – 60

4. Kurang baik 21– 40

5. Sangat kurang baik 0-20

Sumber: dimodifikasi dari Widoyoko (2012: 111-115).

6. Membuat tabulasi data pada angket tanggapan guru

berdasarkan kriteria yang telah dibuat pada Tabel 2 halaman

32. Hal ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai

frekuensi, persentase, dan kriteria persentase dari setiap

jawaban sesuai dengan pernyataan yang terdapat pada angket

tanggapan guru sampel.

Tabel 7. Tabulasi Hasil Angket Tanggapan Guru Sampel

Responden

(Guru)

Persentase Deskripsi Aspek

(%) Rata-rata Kriteria

1 2 3 Dst.

1 +

-

2 +

-

3 +

-

4 +

-

Dst. +

-

Keterangan: (+) : pernyataan positif; (-) : pernyataan negatif

(dimodifikasi dari Rahayu dalam Nurmala, 2014: 37).

41

b. Angket Tanggapan Siswa

1. Mengolah data angket tanggapan siswa terhadap: (1) pelaksanaan

praktikum materi organisasi kehidupan; (2) motivasi siswa

terhadap pelaksanaan praktikum materi organisasi kehidupan; dan

(3) pembuatan laporan hasil praktikum materi organisasi

kehidupan oleh siswa. Data yang diperoleh dari angket kemudian

dianalisis menggunakan analisis data kualtatif model Miles dan

Huberman.

Angket tanggapan siswa terhadap pelaksanaan praktikum yang

telah diisi oleh perwakilan siswa, kemudian dikumpulkan untuk

dilakukan analisis data. Angket tanggapan siswa terhadap: (1) pe-

laksanaan praktikum materi organisasi kehidupan berisi 20

pernyataan yang terdiri dari 10 pernyataan positif dan 10

pernyataan negatif; (2) motivasi siswa terhadap pelaksanaan

praktikum materi organisasi kehidupan berisi 16 pernyataan yang

terdiri dari 8 pernyataan positif dan 8 pernyataan negatif; dan (3)

pembuatan laporan hasil praktikum materi organisasi kehidupan

yang berisi 16 pernyataan yang terdiri dari 8 pernyataan positif

dan 8 pernyataan negatif. Data yang diperoleh dari pernyataan-

pernyataan pada angket dianalisis menggunakan analisis data

kualtatif model Miles dan Huberman (item pernyataan pada

angket tanggapan siswa terlampir pada lampiran 2 halaman 84).

42

2. Menentukan skor pada angket tanggapan siswa. Masing-masing

butir pernyataan pada angket tanggapan guru sampel mendapat

skor berupa angka kemudian dihitung. Pernyataan positif dijawab

“ya” mendapatkan skor 1, sedangkan pernyataan negatif dijawab

“tidak” mendapat skor 1. Skor pada pernyataan siswa terhadap:

(1) pelaksanaan praktikum materi organisasi kehidupan berjumlah

20 skor; (2) motivasi terhadap pelaksanaan praktikum materi

organisasi kehidupan berjumlah 16 skor; dan (3) pembuatan

laporan akhir praktikum materi organisasi kehidupan berjumlah

16 skor.

3. Menghitung persentase skor angket tanggapan siswa terhadap

pelaksanaan praktikum materi organisasi kehidupan dengan

menggunakan rumus:

%

Keterangan : n = skor yang diperoleh siswa sampel; N = skor total

yang seharusnya diperoleh siswa sampel; dan % = persentase

kegiatan praktikum yang dilaksanakan oleh siswa sampel

(dimodifikasi dari Trianto, 2015: 256).

4. Menghitung persentase rata-rata untuk setiap aspek, dengan

menggunakan rumus:

Persentase rata-rata=

Sumber: dimodifikasi dari Sudjana (2005: 205).

43

5. Menginterpretasikan persentase angket tanggapan siswa untuk

mengetahui pelaksanaan praktikum oleh perwakilan siswa

(merujuk pada Tabel 6 halaman 40).

6. Membuat tabulasi data pada angket tanggapan siswa sesuai

dengan kriteria yang dibuat pada tabel 3 halaman 33, tabulasi data

bertujuan untuk memberi gambaran mengenai frekuensi dan

persentase dari setiap jawaban berdasarkan pernyataan angket.

Tabel 8. Tabulasi Hasil Angket Tanggapan Siswa

Responden

(Siswa)

Persentase Deskripsi Aspek

(%) Rata-rata Kriteria

1 2 3 Dst.

1 +

-

2 +

-

3 +

-

4 +

-

Dst. +

-

Keterangan: (+) : pernyataan positif; (-) : pernyataan negatif

(dimodifikasi dari Rahayu dalam Nurmala, 2014: 37).

2. Wawancara

Setelah meakukan wawancara dengan narasumber dan diperoleh data,

kemudian data hasil wawancara dianalisis secara deskriptif

menggunakan teknik crosscheck (pencocokan) dengan angket

tanggapan guru dan siswa. Wawancara bertujuan untuk melengkapi

gambaran yang diperoleh dari analisis data angket. Wawancara

memberikan bukti terhadap informasi yang diberikan responden

44

setelah melakukan pengisisan angket untuk menunjukkan kesesuaian

data yang diperoleh dari angket.

a. Wawancara kepada guru sampel

Mengolah data hasil wawancara kepada guru sampel terhadap: (1)

pelaksanaan praktikum materi organisasi kehidupan; (2) motivasi

guru terhadap pelaksanaan praktikum materi organisasi

kehidupan; dn (3) evaluasi laporan hasil praktikum materi

organisasi kehidupan oleh guru. Data yang diperoleh dianalisis

secara deskriptif dengan teknik croscheck (pencocokan).

Daftar pertanyaan pada wawancara kepada guru sampel terdiri

dari 27 pertanyaan. Penilaian wawancara dibagi menjadi 3 aspek

yaitu: (1) pelaksanaan praktikum materi organisasi kehidupan

berjumlah 17 pertanyaan; (2) motivasi guru terhadap

pelaksanakan praktikum materi organisasi kehidupan berjumlah 2

pertanyaan; serta (3) evaluasi hasil praktikum materi organisasi

kehidupan oleh guru berjumlah 8 pertanyaan (item pertanyaan

terlampir pada lampiran 3 halaman 88).

b. Wawancara kepada siswa

Mengolah data hasil wawancara kepada perwakilan siswa

terhadap: (1) pelaksanaan praktikum materi organisasi kehidupan;

(2) motivasi siswa terhadap pelaksanaan praktikum materi

organisasi kehidupan; dan (3) pembuatan laporan hasil praktikum

materi organisasi kehidupan oleh siswa. Data yang diperoleh

45

dianalisis secara deskriptif dengan teknik croscheck

(pencocokan).

Data hasil wawancara kepada perwakilan siswa diperoleh dari 31

daftar pertanyaan. Penilaian wawancara dibagi menjadi 3 aspek

yaitu: (1) pelaksanaan praktikum materi organisasi kehidupan

berjumlah 10 pertanyaan; (2) motivasi siswa terhadap

pelaksanaan praktikum materi organisasi kehidupan berjumlah 10

pertanyaa; serta (3) pembuatan laporan hasil praktikum materi

organisasi kehidupan oleh siswa berjumlah 11 pertanyaan (item

pertanyaan terlampir pada lampiran 4 halaman 92).

3. Observasi Tahapan Pelaksanaan Praktikum Materi Organisasi

Kehidupan

Pelaksanaan praktikum diamati dengan melihat kompetensi dasar pada

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Kurikulum 2013

materi organisasi kehidupan, kemudian dilakukan observasi menggunakan

lembar observasi yang berisi tentang aspek-aspek tahapan pelaksanaan

praktikum. Observasi dilakukan secara langsung pada saat pelaksanaan

praktikum materi organisasi kehidupan sedang dilakukan.

a. Membuat lembar observasi tahapan pelaksanaan praktikum materi

organisasi kehidupan.

Tabel 9. Lembar Observasi Tahapan Pelaksanaan Praktikum Materi

Organisasi Kehidupan

No. Tahapan Langkah-langkah Terlaksana

(1)

Tidak

(0)

1. Persiapan a. Guru mempersiapkan

tempat pelaksanaan

praktikum

46

No. Tahapan Langkah-langkah Terlaksana

(1)

Tidak

(0)

b. Guru mempersiapkan alat

praktikum

c. Guru mempersiapkan

bahan praktikum

d. Guru memberikan

intruksi penggunaan alat

praktikum

e. Guru memberikan

intruksi penggunaan

bahan praktikum

f. Guru memberikan

kesempatan kepada siswa

untuk bertanya

mengenain instruksi yang

telah disampaikan

g. Guru menjelaskan tujuan

praktikum kepada siswa

h. Guru memberikan

motivasi kepada siswa

i. Guru memberikan LKS-

praktikum kepada siswa

Jumlah

2. Pelaksanaan j. Siswa menggunakan alat

yang disediakan

k. Siswa menggunakan

bahan yang disediakan

l. Siswa melaksanakan

kegiatan praktikum,

seperti:

a) mengamati

b) mengumpulkan data

c) mendiskusikan

d) mengerjakan LKS-

praktikum yang telah

diberikan oleh guru

e) menyimpulkan hasil

praktikum

m. Guru melakukan

observasi untuk menilai

pelaksanaan praktikum

yang dilakukan siswa

Jumlah

3. Penutup n. Guru meminta siswa

untuk mengumpulkan

LKS-praktikum yang

telah dikerjakan

o. Guru dan siswa

mendiskusikan masalah-

47

No. Tahapan Langkah-langkah Terlaksana

(1)

Tidak

(0)

masalah yang terjadi

selama kegiatan

praktikum

p. Guru dan siswa membuat

kesimpulan dari kegiatan

praktikum yang telah

dilaksanakan

q. Guru memeriksa

kebersihan dan kondisi

alat

r. Guru menyimpan

kembali semua

perlengkapan yang telah

digunakan

s. Guru meminta siswa

untuk membuat laporan

praktikum materi

organisasi kehidupan

Jumlah

Sumber: dimodifikasi dari Byarlina dalam Hidayati (2012: 11-12).

b. Menghitung persentase skor tahapan pelaksanaan praktikum materi

organisasi kehidupan yang dilakukan oleh guru dan siswa

menggunakan rumus sebagai berikut:

Setiap langkah pada lembar observasi yang terlaksana mendapat skor

1 dan jika langkah tidak terlaksana mendapat skor 0.

% %

Keterangan: % = persentase keterlaksanaan tahapan praktikum oleh

guru dan siswa, n = skor yang diperoleh guru dan siswa dalam

pelaksanaan tahapan praktikum, N = skor maksimal dalam

pelaksanaan tahapan praktikum oleh guru dan siswa (dimodifikasi dari

Trianto, 2015: 256).

48

c. Membuat kriteria penilaian tahapan pelaksanaan praktikum materi

organissi kehidupan oleh guru dan siswa (merujuk pada Tabel 6

halaman 40).

4. Lembar Kerja Siswa (LKS)/Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Praktikum atau Penuntun Praktikum Materi Organisasi

Kehidupan

LKS/LKPD-Praktikum atau penuntun praktikum materi organisasi

kehidupan dianalisis secara deskriptif dengan teknik crosscheck

(pencocokan) yang berguna untuk melengkapi gambaran yang

diperoleh dari analisis tahapan pelaksanaan praktikum.

a. Membuat lembar penilaian penyusunan LKS/LKPD-Praktikum atau

penuntun praktikum oleh guru

Tabel 10. Lembar penilaian penyusunan LKS/LKPD-Praktikum atau

penuntun praktikum oleh guru

No Aspek yang dinilai Penilaian

Ya (1) Tidak (0)

1 Format penyusunan

a. Menuliskan Judul

b. Menuliskan Tujuan

c. Mencantumkan Petunjuk pengerjaan

d. Mencantumkan Kolom identitas siswa

e. Mencantumkan Alat dan bahan

f. Mencantumkan Prosedur percobaan

g. Menyediakan ruang yang cukup pada LKS

sehingga siswa dapat menulis atau

menggambar sesuatu

h. Menyediakan ruang untuk siswa menulis

kesimpulan

Jumlah

2

Keterbacaan

a. Menggunakan tata bahasa yang sesuai

dengan EYD

b. Menggunakan kalimat yang tidak

menimbulkan ambiguitas

c. Menggunakan susunan kalimat yang efektif

d. Menggunakan font dan ukuran huruf yang

49

No Aspek yang dinilai Penilaian

Ya (1) Tidak (0)

mudah dibaca

e. Mengusahakan keserasian perbandingan

besarnya huruf dengan gambar/grafik/tabel

Jumlah

3. Kemenarikan

a. Tata letak bagian-bagian LKS teratur dan

padu

b. Jarak antar bagian LKS proporsional

c. Menggunakan variasi jenis dan ukuran font

secara serasi

Jumlah

4.

Isi

a. Materi pada LKS sesuai dengan KD

b. Kegiatan dalam LKS sesuai dengan

kompetensi yang harus dicapai pada KD

c. Kegiatan dalam LKS sesuai dengan strategi

pembelajaran dalam RPP

d. Gambar/tabel/grafik/ yang dicantumkan

bermakna/berfungsi

Jumlah

5.

Kegiatan dalam LKS mampu mengakomodasi proses belajar IPA yang

sesuai dengan keterampilan proses sains terpadu, yaitu mengarahkan siswa

untuk:

a) Merumuskan hipotesis

b) Menentukan variabel

c) Melakukan eksperimen/ penyelidikan

d) Mengintepretasikan data

Jumlah

Sumber: dimodifikasi dari Winsi (2014: 38)

b. Menghitung persentase skor LKS/LKPD-Praktikum atau penuntun

praktikum dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Penilaian LKS/LKPD-Praktikum atau penuntun praktikum jika

sesuai dengan aspek yang dinilai maka mendapat skor 1 dan yang

tidak sesuai dengan aspek mendapat skor 0.

%

Keterangan: % = persentase kemampuan guru dalam menyusun

LKS/LKPD-Praktikum atau penuntun praktikum, n = skor yang

50

diperoleh guru dalam menyusun LKS/LKPD-Praktikum atau

penuntun praktikum, N = skor maksimal dalam menyusun

LKS/LKPD-Praktikum atau penuntun praktikum yang dilakukan

oleh guru (dimodifikasi dari Trianto, 2015: 256).

c. Membuat kriteria penilaian kemampuan guru dalam menyusun

LKS/LKPD-Praktikum atau penuntun praktikum (merujuk pada

Tabel 6 halaman 40).

5. Lembar Observasi Permasalahan Praktikum pada Materi

Organisasi Kehidupan

Lembar observasi permasalahan praktikum materi organisasi kehidupan

dianalisis menggunakan analisis deskriptif guna mengetahui

permasalahan yang terjadi pada saat praktikum materi organisasi

kehidupan. Permasalahan pada praktikum yang dihadapi oleh guru

ditinjau dari beberapa indikator permasalahan yaitu: (1) kelengkapan

alat untuk melaksanakan praktikum materi organisasi kehidupan; (2)

kelengkapan bahan untuk melaksanakan praktikum materi organisasi

kehidupan; (3) ketepatan waktu pelaksanaan paktikum materi organisasi

kehidupan; dan (4) ketersediaan LKS/LKPD-Praktikum atau penuntun

praktikum materi organisasi kehidupan, terlampir pada lampiran 6

halaman 98.

6. Biodata Guru IPA

Biodata guru IPA memuat tentang: (a) jenjang pendidikan sarjana yang

pernah di tempuh; (b) pengalaman mengajar; dan (c) pelatihan yang

pernah diikuti. Data yang diperoleh dari biodata guru IPA merupakan

data pendukung dari penelitian ini yang digunakan untuk memperkuat

51

deskripsi dari data utama yang berasal dari angket tanggapan dan

wawancara. Biodata guru IPA SMP yang diperoleh dianalisis secara

deskriptif. (item pertanyaan terlampir pada lampiran 5 halaman 96).

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan

bahwa pelaksanaan praktikum materi organisasi kehidupan pada siswa

kelas VII SMP se-Kecamatan Teluk Betung Barat Kotamadya Bandar

Lampung tahun pelajaran 2016/2017 adalah sebagai berikut:

1. Pelaksanaan praktikum materi organisasi kehidupan memiliki kriteria

sangat baik ditinjau berdasarkan hasil angket tanggapan guru dan

siswa. Dengan persentase aspek tertinggi yaitu motivasi terhadap

pelaksanaan praktikum oleh guru dan siswa memperoleh kriteria

sangat baik.

2. Permasalahan dalam pelaksanaan praktikum materi organisasi kehi-

dupan yaitu kurang tersedianya alat dan bahan yang disediakan oleh

laboratorim untuk menunjang kegiatan praktikum. Pada tahap pelak-

sanaan praktikum, siswa masih kesulitan dalam menggunakan alat

seperti mikroskop yang masih awam bagi para siswa. Pada tahap pe-

nutup praktikum siswa mengalami kesulitan dalam membuat kesim-

pulan dari praktikum yang telah dilaksanakan.

.

74

B. Saran

Guna kepentingan dalam penelitian, maka penulis menyarankan beberapa

hal sebagai berikut:

1. Dalam menganalisis pelaksanaan praktikum sebaiknya peneliti men-

dokumentasikan melalui video agar setiap tahapan pada praktikum

tergambar secara jelas.

2. Untuk menganalisis permasalahan yang terjadi pada pelaksanaan

praktikum sebaiknya lembar observasi permasalahan diisi oleh guru

dan siswa bukan hanya oleh peneliti.

3. Agar mendapatkan gambaran yang lebih representatif mengenai

analisis pelaksanaan praktikum dan permasalahannya sebaiknya

penelitian dilakukan dengan menggunakan jumlah sampel yang lebih

banyak hingga minimal 30 sampel.

4. Sebaiknya penelitian juga menggunakan sampel guru yang tidak

melaksanakan praktikum agar mendapat gambaran mengenai

permasalahan yang terjadi antara praktikum yang terlaksana dan

praktikum yang tidak terlaksana.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrohim., T. Feronika., dan E.S Bahriah. 2016. Pengembangan Lembar

Kegiatan Siswa (LKS) Berbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi

Hidrolisis Garam. JPPI. 2(2): 197-212. UIN Syarif Hodayatullah.

Jakarta. 16 hlm.

Akyuni. 2010. Efektivitas Pembelajaran Praktikum Kimia Materi Pokok Reaksi

Kimia dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP IPA

(Islam Plus Assalamah) Ungaran. Skripsi. Fakultas Tarbiyah IAIN Wali

Songo. Semarang. 162 hlm.

Ali, M. dan M. Asrori. 2014. Metodologi dan Aplikasi Riset Pendidikan. Bumi

Aksara. Jakarta. 354 hlm.

Aqib, Z. 2013. Model-Model, Media, Strategi Pembelajaran Konstekstual

(Inovatif). Yrama Widya. Bandung. 144 hlm.

Barnawi. 2012. Manajemen Sarana Dan Prasarana Sekolah. Ar-Ruzz Media.

Yogyakarta. 266 hlm.

Chodijah, S. 2016. Analisis Pelaksaan Praktikum pada Pembelajaran Biologi

Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 1 Seputih Raman Kabupaten Lampung

Tengah Tahun Pelajaran 2015/2016. Skripsi. Universitas Lampung.

Bandar Lampung. 102 hlm.

Dahyana. 2014. Penerapan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Terpadu di SMP Negeri 3

Makassar. Jurnal Nalar Pendidikan. 2 (2): 200-206.

Daryanto dan M, Rahardjo. 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Gava Media.

Yogyakarta. 256 hlm.

Fauziah, R. dan F. Alatas. 2016. Pengaruh Lembar Kerja Siswa Berbasis Mind

Map terhadap Hasil Belajar Siswa SMA pada Konsep Fluida Statis.

Jurnal Edusains. 8(1): 1-8. UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta. 8 hlm.

Hamalik, O. 2011. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta. 252 hlm.

76

Hamidah A, E.N Sari, dan R.S Budianingsih. 2014. Persepsi Siswa tentang

Kegiatan Praktikum Biologi di Laboratorium SMA Negeri se-Kota

Jambi. Jurnal Sainmatika. 8 (1): 49-59. Universitas Jambi. Jambi. 11

hlm.

Hasruddin dan S. Rezeqi. 2012. Analisis Pelaksanaan Praktikum Biologi dan

Permasalahannya di SMA Negeri Sekabupaten Karo. Jurnal Tabularasa

Pps Unimed. 9(1): 17-32. Universitas Medan. Medan. 16 hlm.

Helliar, A. T. dan T. G Harrison. 2011. The Role of School Technicians in

Promoting Science Through Practical Work. Acta Didactica Napocensia.

4(2-3): 15-20.

Hidayati, N. 2012. Penerapan Metode Praktikum dalam Pembelajaran Kimia

untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa pada

Materi Pokok Keseimbangan Kimia Kimia Kelas XI SMK Diponegoro

Banyuputih Batang. Skripsi. Institut Agama Islam Negeri Walisongo.

Semarang. 133 hlm.

Kusaesari dan Suprananto. 2012. Pengukuran dan Penilaian Pendidikan. Graha

Ilmu. Yogyakarta. 240 hlm.

Litasari K.N, N. Setiati, dan L. Herlina. 2014. Profil Pembelajaran Biologi

Berbasis Laboratorium dan Implikasinya Terhadap Hasil Belajar Siswa

di SMA Negeri Se-Kabupaten Semarang. Unnes Journal Of Biology

Education. 3(2):172-179. Universitas Negri Semarang. Semarang. 8 hlm.

Majid, A. 2013. Strategi Pembelajaran. PT Remaja Rosdakarya. Bandung. 392

hlm.

Millar, R dan I. Abrahams. 2009. Practical Work: Make It More Effective.

International Journal of Education. 91(334): 59-64.

Meutia, H., R. Johar., dan A. Ahmad. 2013. Kemampuan Mahasiswa Calon Guru

Menerapkan Penilaian Kinerja untuk Menilai Hasil Belajar Siswa dalam

Pembelajaran Matematika. Jurnal Peluang. 1(2): 61-70. Unsyiah Banda

Aceh. Banda Aceh.10 hlm.

Munandar, K. 2015. Pengenalan Laboratorium. Refika Aditama. Bandung. 167

hlm.

Nazir, M. 2005. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Bogor. 544 hlm.

Nurmala. 2014. Pengaruh Penerapan Metode Socratic Circles Disertai Media

Gambar Terhadap Aktivitas dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada

Mater Pokok Pencemaran Lingkungan.Skripsi. Universitas Lampung.

Bandar Lampung. 57 hlm.

77

Pertiwi, R. I. 2013. Persepsi Mahasiswa tentang Penyelenggaraan Praktikum pada

Pendidikan Tinggi Terbuka Jarak Jauh. Jurnal Pendidikan Terbuka Jarak

Jauh. 4(1): 45-56. Universitas Terbuka. Tanggerang. 12 hlm.

Permendikbud. 2013. Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar di

Kabupaten/Kota. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta. 60

hlm.

Pinilih, F. W, R. Budiharti, dan E. Y Ekawati. 2013. Pengembangan Instrumen

Penilaian Produk pada Pembelajaran IPA untuk Siswa SMP. Jurnal

Pendidikan Fisika. 1(2): 23-27. UNS. Surakarta. 5 hlm.

Purnama, H. 2010. Ilmu Ilmiah Dasar. Rineka Cipta. Jakarta. 301 hlm.

Rosana, D. 2013. Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran IPA Secara Terpadu.

FMIPA UNY. Yogyakarta. 21 hlm.

Santrock, J. W. 2011. Psikologi Pendidikan. Salemba Humanika. Jakarta. 494

hlm.

Sardiman, A. M. 2011. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Raja Grafindo

Persada. Jakara. 236 hlm.

Singh, K. 2011. Study of Achievement Motivation in Relation to Academic

Achievement of Student. International Journal of Educational Planning

and Administration. 1 (2): 161-171. Singhania University. India

Sudjana. 2005. Metode Statistika. PT Tarsito. Bandung. 508 hlm.

Sugiyono. 2008. Statistika untuk Penelitian. CV Alfabeta. Bandung. 390 hlm.

Suharso. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Widya Karya. Semarang. 704

hlm.

Trianto. 2015. Model Pembelajaran Terpadu. Bumi aksara. Jakarta. 289 hlm.

Triyono. 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan. Ombak. Yogyakarta. 322 hlm.

Widodo, A dan V. Ramdaningsih. 2006. Analisis Kegiatan Praktikum Biologi di

SMP dengan Menggunakan Video. Jurnal UPI Metalogika. 9(2): 146-

158. 16 hlm.

Widoyoko, E. P. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Pustaka Pelajar.

Yogyakarta. 254 hlm.

Widyawati dan Novianti. 2016. Pengembangan Rubrik Asesmen Keterampilan

Proses Sains pada Pembelajaran IPA SMP. Jurnal Ilmiah Pendidikan

Fisika Al-Biruni. 5(1):131-140. 10 hlm.

78

Winsi, A. 2014. Profil Kemampuan Mahasiswa Pendidikan Biologi Dalam

Membuat LKS IPA Jenjang SMP. (Skripsi). Universitas Lampung.

BandarLampung. 76 hlm.

Wisudawati, A. W., dan E. Sulistyowati. 2013. Metodologi Pembelajaran IPA.

Bumi Aksara. Jakarta. 280 hlm.

Yadav, B. dan S. K. Mishra. 2013. A Study of th Impact of Laboratory Approach

on Achievement and Process Skill in Science Among is Standard

Students. International Journal of Scientific and Research Publications.

3(1): 1-6.