organisasi kehidupan 4

Upload: mega-adhrin

Post on 05-Jul-2018

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 organisasi kehidupan 4

    1/118

    PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGANMENGGUNAKAN MEDIA VISUAL TERHADAP HASIL

    BELAJAR BIOLOGI MATERI POKOK ORGANISASIKEHIDUPAN SISWA KELAS VII MTS N KARANGAWEN

    TAHUN AJARAN 2010/2011

    SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana PendidikanIlmu Pendidikan Biologi

    Oleh :

    SRI RISTANTINIM : 073811057

    FAKULTAS TARBIYAHINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

    SEMARANG2011

  • 8/16/2019 organisasi kehidupan 4

    2/118

    ii

  • 8/16/2019 organisasi kehidupan 4

    3/118

    iii

  • 8/16/2019 organisasi kehidupan 4

    4/118

    iv

  • 8/16/2019 organisasi kehidupan 4

    5/118

    v

  • 8/16/2019 organisasi kehidupan 4

    6/118

    vi

    ABSTRAK

    Judul : Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Media Visual Terhadap Hasil Belajar Biologi Materi PokokOrganisasi Kehidupan Siswa Kelas VII MTs NKarangawen Tahun Ajaran 2010/2011

    Penulis : Sri RistantiNim : 073811057

    Skripsi ini ditulis berdasarkan latar belakang nilai hasil belajar siswarendah pada tahun sebelumnya, ini disebabkan proses pembelajaran masihterpusat, guru masih menggunakan metode ceramah sehingga membuat pesertadidik merasa bosan.

    Skripsi ini membahas tentang pengaruh motivasi belajar siswa denganmenggunakan media visual terhadap hasil belajar biologi materi pokok organisasikehidupan siswa kelas VII MTs N Karangawen tahu ajaran 2010/2011. Tujuannyauntuk mengetahui adakah pengaruh yang positif media visual dalam pembelajaranbiologi materi pokok organisasi kehidupan terhadap hasil belajar siswa.

    Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan menggunakanteknik analisis regresi sederhana. Dengan variabel dependen hasil belajar siswa,sedangkan variabel independennya adalah motivasi belajar siswa denganmenggunakan media visual. Adapun tempat penelitiannya di MTs N Karangawen.

    Pengumpulan data menggunakan angket untuk mengetahui motivasibelajar siswa dengan menggunakan media visual. Sedangkan hasil belajar dengantes.

    Setelah diuji hipotesis ternyata terdapat pengaruh yang positif antaramotivasi belajar siswa dengan menggunakan media visual terhadap hasil belajarbiologi materi pokok organisasi kehidupan , hal ini ditunjukkan dengan regF hitung

    : 29,578> 1F tabel 5% (4,17), regF hitung : 29,578> 1F tabel 1% (7,56).

    Dengan demikian hipotesis yang diajukan peneliti diterima dikarenakanterdapat pengaruh positif antara motivasi belajar siswa dengan menggunakanmedia visual terhadap terhadap hasil belajar biologi materi pokok OrganisasiKehidupan siswa kelas VII MTs N Karangawen.

  • 8/16/2019 organisasi kehidupan 4

    7/118

    vii

    KATA PENGANTAR

    Syukur alhamdulillah selalu terpanjatkan kepada sang Khalik Allah SWT

    yang telah memberikan segala rahmat, inayah dan hidayahNya kepada penulis

    yang tidak memiliki kekuatan sedekit sehingga hanya berkat rahmatNya penulis

    dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan sebaik-baiknya. Shalawat serta

    salam selalu terlimpahkan kepada seorng hamba yang paling pandai bersyukur

    sayidina Nabi Muhammad SAW yang telah meluruskan umat manusia ke jalan

    yang diridhoi oleh Allah SWT.

    Skripsi ini yang berjudul “PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA

    DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR

    BIOLOGI MATERI POKOK ORGANISASI KEHIDUPAN BIOLOGI SISWA KELAS

    VII MTS N KARANGAWEN TAHUN AJARAN 2010/2011” , yang disusun untuk

    memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S-1)

    Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.

    Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa

    skripsi ini sangat sulit terwujud tanpa adanya bantuan, bimbingan, dukungan dan

    doa’ dari semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena

    itu pada kesempatan ini penulis mengaturkan banyak terima kasih kepada :

    1. DR. Suja’i, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam

    Negeri Walisongo Semarang

    2. Hj. Nur Khasanah, M.Kes, selaku pembimbing I yang telah bersedia

    meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya, untuk memberikan bimbingan dan

    pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.3. DR. Hj. Nur Uhbiyati, M.Pd, selaku pembimbing II yang telah bersedia

    meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya, untuk memberikan bimbingan dan

    pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

    4. Segenap dosen pengajar di lingkungan Fakultas Tarbiyah Institut Agama

    Islam Negeri Walisongo Semarang, terkhusus Segenap dosen Biologi yang

    tidak bosan-bosannya memberikan ilmu pengetahuannya kepada penulis

    sehingga penulis dapat menyusun skripsi ini.

  • 8/16/2019 organisasi kehidupan 4

    8/118

    viii

    5. Bapak dan Ibu karyawan Perpustakaan baik di Institut maupun di Fakultas

    Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, yang telah

    memberikan pelayanan kepustakaan dengan yang diperlukan penulis untuk

    menyusun skripsi ini.

    6. Ayahanda Mulyono dan Ibunda Sunarti selaku orang tua penulis, yang telah

    memberikan segalanya baik doa’ semangat, cinta, kasih sayang, ilmu dan

    bimbingan, yang tidak dapat penulis ganti dengan apapun, serta dukungan

    materil dan spritualnya.

    7. Adik-adikku tercinta (Toko, Risti, Faris, Lia), yang telah memberikan

    dorongan untuk menjadi yang terbaik beserta keluarga.

    8. Buat Mas Hadis tercinta yang selalu memberi semangat hidupku.

    9. Teman-teman biologi semua angkatan, terkhusus Anak-anak Biologi kelas B

    (Ma’nyik, Naning, Eny, Ujang, Canty, Cucy, Watikoh, Ropi’i, Amien, Tam-

    Tam, Iis, erin, Jeng Imam, Bu Erna, Qoqom, Nisma ) dan anak-anak kelas

    Biologi A yang telah memberikan fasilitas dan dukungan yang tidak ternilai

    harganya, sehingga skripsi ini selesai.

    10. Seluruh staf MTs N Karangawen yang telah memberikan izin kepada penulis

    untuk melaksanakan penelitian.

    11. Semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah

    membantu, baik moral maupun materi dalam penyususnan skripsi ini.

    Pada akhirnya penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh

    dari kesempurnaan dalam arti sebenarnya. Oleh sebab itu saran dan kritik yang

    bersifat konstruktif penulis harapkan. Penulis berharap semoga penyusunan

    skripsi ini bermanfaat bagi penulis sendiri dan para pembaca.

    Semarang, 30 November 2011

    Penulis

    Sri Ristanti

  • 8/16/2019 organisasi kehidupan 4

    9/118

    ix

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

    PERNYATAAN KEASLIAN .......................................................................... ii

    PENGESAHAN ............................................................................................... iii

    NOTA PEMBIMBING .................................................................................... iv

    ABSTRAK ....................................................................................................... vi

    KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii

    DAFTAR ISI .................................................................................................... ix

    DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi

    DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii

    DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii

    BAB I : PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

    B. Rumusan Masalah ..................................................................... 4

    C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................. 4

    BAB II : LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

    A. Kajian Pustaka.......................................................................... 6

    B. Kerangka Teoritik

    1. Pengertian Belajar.............................................................. 7

    2. Motivasi dan Hasil Belajar.................................................. 11

    3. Media Visual..................................................................... 21

    4. Materi Organisasi Kehidupan............................................ 24

    C. Rumusan Hipotesis................................................................. 39

    BAB III : METODE PENELITIAN

    A. Jenis penelitian .......................................................................... 40

    B. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................... 40

    C. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................... 41

    D. Variabel dan Indikator Penelitian ............................................. 41

    E. Pengumpulan Data Penelitian ................................................... 42

    F. Analisis Data Penelitian ........................................................... 43

  • 8/16/2019 organisasi kehidupan 4

    10/118

    x

    BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Deskripsi Data Penelitian .......................................................... 51

    B. Pengujian Hipotesis................................................................... 55

    C. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................... 67

    D. Keterbatasan Penelitian ............................................................. 68

    BAB V : PENUTUP

    A. Kesimpulan ............................................................................... 70

    B. Saran-saran ................................................................................ 70

    C. Penutup ..................................................................................... 71

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

    RIWAYAT HIDUP

  • 8/16/2019 organisasi kehidupan 4

    11/118

    xi

    DAFTAR TABEL

    Tabel 4.1 : Distribusi Frekuensi Nilai Mid Semester kelas ujicoba ............... 41

    Tabel 4.2 : Distribusi Frekuensi Nilai Mid Semester kelas penelitian ............ 42

    Tabel 4.3 : NilaiMid Semester kelas ujicoba .................................................. 43

    Tabel 4.4 : NilaiMid Semester kelas penelitian .............................................. 45

    Tabel 4.5 : Hasil analisis validitas soal Aritmatika Sosial .............................. 46

    Tabel 4.6 : Prosentase tingkat kesukaran soal Aritmatika Sosial.................... 47

    Tabel 4.7 : Prosentase daya pembeda soal Aritmatika Sosial ......................... 48

    Tabel 4.8 : Distribusi frekuensi angket .......................................................... 50

    Tabel 4.9 : Kualitas angket.............................................................................. 50

    Tabel 4.10: Nilai distribusi frekuensi angket ................................................... 51

    Tabel 4.11: Distribusi frekuensi hasil belajar Matematika .............................. 52

    Tabel 4.12: Kualitas hasil belajar Matematika ................................................. 53

    Tabel 4.13: Nilai distribusi frekuensi hasil belajar Matematika ...................... 53

    Tabel 4.14: Ringkasan hasil Analisis Regresi .................................................. 60

  • 8/16/2019 organisasi kehidupan 4

    12/118

    xii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 : Daftar nama peserta didik kelas uji coba

    Lampiran 2 : Daftar nama peserta didik kelas VIIA

    Lampiran 3 : Kisi-kisi soal uji coba

    Lampiran 4 : Soal uji coba

    Lampiran 5 : Jawaban soal uji coba

    Lampiran 6 : Silabus

    Lampiran 7 : RPP

    Lampiran 8 : Kisi-kisi Angket

    Lampiran 9 : Soal Angket Motivasi

    Lampiran 10 : Analisis uji Instrument soal

    Lampiran 11 : Perhitungan validitas

    Lampiran 12 : Perhitungan reliabilitas

    Lampiran 13 : Perhitungan tingkat kesukaran

    Lampiran 14 : Perhitungan daya pembeda

    Lampiran 15 : Perhitungan uji normalitas

    Lampiran 16 : Perhitungan homogenitas

  • 8/16/2019 organisasi kehidupan 4

    13/118

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG MASALAH

    Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif

    mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan peserta didik. Interaksi yang

    bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan

    untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran

    dilakukan. 1 Aktivitas belajar sangat berkaitan erat dengan proses pencarian ilmu,

    dalam Al-Quran dan Al-hadist yang memerintahkan kaum Muslim untuk mencari

    ilmu. Beberapa ayat pertama yang diwahyukan kepada Rasulullah, menyebutkan

    pentingnya membaca, pena dan ajaran untuk manusia. 2 Ayat tersebut adalah (QS Al-

    ‘Alaq, 1)

    ù&t ø% $#É Ο ó™ $$ Î/y 7 Î n/u ‘“ Ï% © ! $#t , n = y {∩⊇∪ Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan. 3

    Pembelajaran yang baik dan efektif adalah yang mampu memberikan

    kemudahan belajar kepada siswa secara adil dan merata, sehingga mereka dapatmengembangkan potensinya secara optimal. 4 Tugas dan peranan guru sebagai

    pendidik sangatlah komplek tidak terbatas pada saat berlangsungnya proses belajar

    mengajar saja, tetapi juga sebagai fasilitator, administrator, evaluator dan konselor

    dalam kegiatan mengajar peserta didik. 5 Sedangkan aktivitas guru dan peserta didik

    sebagai pelaku utama dalam kegiatan belajar mengajar sangat diperlukan demi

    tercapainya tujuan belajar. Aktivitas guru yang mampu membangkitkan aktivitas

    1 Saiful Bahri Djamaroh , Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta:PT RINEKA CIPTA, 2006),cet. 3, hlm. 1.

    2 Baharudin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran , (Jogjakarta: Ar-RuzzMedia, 2010), Cet 4, hlm. 23.

    3 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bogor:Sygma, 2007), hlm. 597.4 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan

    Menyenangkan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 28.5 Suryo Subroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2009), cet.

    2, hlm. 2.

  • 8/16/2019 organisasi kehidupan 4

    14/118

    2

    peserta didik dan memancing kreatifitas peserta didik itu merupakan guru yang

    mampu bertanggung jawab terhadap tugasnya sehingga terciptalah interaksi edukatif

    antara guru dan peserta didik.

    Untuk mencapai hasil pembelajaran yang sesuai dengan harapan dibutuhkan

    kreatifitas guru dalam memilih metode dan model pembelajaran, sehingga dapat

    mempermudah siswa dalam menerima pesan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

    Dalam proses perkembangan belajar, peserta didik membutuhkan motivasi, karena

    motivasi merupakan syarat mutlak dalam belajar.

    Motivasi merupakan kebutuhan penting bagi peserta didik untuk menambah

    semangat dalam belajar, untuk itu sebagai guru harus dapat memotivasi peserta

    didiknya. Dengan demikian hasil belajar peserta didik disamping kemauan dari diri

    sendiri juga ditentukan oleh kuat lemahnya motivasi itu sendiri. Untuk meningkatkan

    motivasi siswa yaitu salah satunya dengan cara pemilihan media yang tepat dalam

    pembelajaran. Dimana fungsi media disini adalah sebagai alat bantu mengajar yang

    turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan

    diciptakan oleh guru. 6 Beberapa yang melatar belakangi penelitian di MTs N

    Karangawen di antaranya adalah rendahnya hasil belajar yang telah dicapai oleh

    siswa pada tahun ajaran sebelumnya. Kurang maksimalnya guru dalammenggunakan fasilitas yang ada , yang seharusnya fasilitas tersebut dapat digunakan

    untuk menampilkan gambar, sehingga dalam proses pembelajaran itu tidak bersifat

    abstrak. Akan tetapi proses pembelajaran yang berlangsung selama ini hanya

    menekankan pada metode ceramah. Sehingga pembelajarannya bersifat abstrak.

    Alternatif pemilihan menggunakan metode pembelajaran dengan

    menggunakan media visual pada materi organisasi kehidupan adalah berdasarkan hal

    berikut: Bahwa selama ini proses pembelajaran hanya sebatas dengan menggunakanmetode ceramah yang tidak dirancang dengan baik sehingga hasilnya tidak

    memuaskan. Materi pembelajaran biologi pada materi organisasi kehidupan yang

    dikenal siswa sebagai hal yang abstrak, sehingga untuk memahaminya diperlukan

    metode yang tepat diharapkan dengan menggunakan media visual dapat

    6 Azhar Arsyad, media Pembelajaran, (jakarta: PT RajaGrafindo Persada,2010), hlm. 15.

  • 8/16/2019 organisasi kehidupan 4

    15/118

    3

    meminimalisasi kesulitan belajar sehingga ketuntasan belajar dapat tercapai. Bertolak

    dari pengalaman bahwa siswa cepat lupa pada materi yang diberikan dalam satu

    konsep, namun dengan menggunakan media visual siswa bisa mengingat materi

    dalam jangka waktu yang lebih lama. Karena siswa tidak hanya mendengar saja

    tetapi juga bisa melihat.

    Dengan menggunakan media visual pada materi organisasi kehidupan akan

    lebih menarik siswa, karena siswa dapat pengalaman baru yang belum pernah di

    dapat sebelumnya dan karenanya siswa dituntut aktif dalam kegiatan belajar

    mengajar sehingga dapat meningkatkan motivasi dalam memahami materi organisasi

    kehidupan dan meminimalisasi tingkat kesulitan siswa dalam belajar. Salah satu

    fungsi dari media visual merupakan inti yaitu menarik dan mengarahkan perhatian

    siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual

    yang ditampilkan atau menyertai teks materi teks pelajaran. Khususnya media

    gambar yang diproyeksikan dapat menyenangkan dan mengarahkan perhatian

    mereka pada pelajaran yang akan mereka terima. Dengan demikian, kemungkinan

    untuk memperoleh dan mengingat isi pelajaran semakin besar.

    Penggunaan variasi media pembelajaran dan model pembelajaran yang tepat

    diharapkan dapat membantu memecahkan masalah dalam memberikan materi-materi yangsulit atau materi yang tidak dapat dipraktekkan. Untuk itu diperlukan strategi yang tepat

    dalam meningkatkan ketuntasan belajar siswa pada materi organisasi kehidupan. Dengan

    menggunakan media visual diharapkan akan memberi suatu pengaruh yang positif terhadap

    hasil belajar siswa dalam pembelajaran biologi khususnya pada materi pokok organisasi

    kehidupan. Dari latar belakang tersebut maka penulis terdorong untuk mengadakan

    penelitian yang berjudul “pengaruh motivasi belajar siswa dengan menggunakan media

    visual terhadap hasil belajar biologi materi pokok organisasi kehidupan biologi siswa kelas

    VII MTs N Karangawen Tahun Ajaran 2010/2011”

  • 8/16/2019 organisasi kehidupan 4

    16/118

    4

    B. RUMUSAN MASALAH

    Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “ Apakah ada pengaruh

    motivasi belajar siswa dengan menggunakan media visual terhadap hasil belajar

    biologi materi pokok organisasi kehidupan biologi siswa kelas VII MTs N

    Karangawen ?”

    C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

    1. Tujuan Penelitian

    Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

    motivasi belajar siswa dengan menggunakan media visual terhadap hasil belajar

    biologi siswa kelas VII pada materi pokok organisasi kehidupan di MTs N

    Karangawen tahun ajaran 2010/2011 .

    2. Manfaat Penelitian

    a. Manfaat Teoritis

    Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan keilmuan

    baru. Sehingga dapat memperbaiki pembelajaran biologi

    b. Manfaat Praktis

    1) SiswaObyek penelitian siswa, dengan menggunakan media visual dapat

    meningkatkan dalam kegiatan belajar, dapat meningkatkan hasil belajar siswa

    pada materi pokok organisasi kehidupan, serta dapat menumbuhkan motivasi

    belajar siswa.

    2) Guru

    Dapat mengetahui peran media pembelajaran yang dapat memperbaiki

    dan meningkatkan sistem pembelajaran di kelas sehingga dapat meminimalkanmasalah-masalah yang terjadi dalam pembelajaran. Dapat menambah kreatifitas

    untuk meningkatkan sistem pembelajaran. Diperolehnya strategi pembelajaran

    yang lebih menarik.

  • 8/16/2019 organisasi kehidupan 4

    17/118

    5

    3) Sekolah

    Memberikan sumbangan kepada sekolah dalam rangka perbaikan

    pembelajaran khususnya bagi tempat penelitian dan sekolah lain pada umumnya.

    Menumbuhkan suasana pembelajaran yang aktif, kreatif di MTs N Karangawen.

  • 8/16/2019 organisasi kehidupan 4

    18/118

    6

    BAB II

    LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

    A. KAJIAN PUSTAKA

    Untuk menghindari terjadinya pengulangan hasil temuan yang membahas

    permasalahan yang sama dari seseorang, baik dalam bentuk skripsi ataupun dalam

    bentuk tulisan lainnya, maka penulis dalam pembahasan ini akan mendeskripsikan

    tentang hubungan antara permasalahan yang penulis teliti dengan penelitian

    terdahulu yang relevan. Yaitu penelitian dari:

    Husni Robith, NIM 063611004 mahasiswa fakultas Tarbiyah IAIN

    Walisongo Semarang. Yang berjudul “ Penerapan Pendekatan Reciprocal

    Teaching Berbasis Media Pembelajaran Visual Untuk Meningkatkan Hasil

    Belajar Pada Materi Pokok Cahaya Siswa Kelas VIII-A MTs Negeri Jeketro

    tahun ajaran 2009/2010. Hasil penelitian ini menginformasikan bahwa dengan

    menggunakan pendekatan reciprocal teaching berbasis media pembelajaran visual

    dapat meningkatkan hasil belajar siswa terlihat dari naiknya presentasi ketuntasan

    naik. Nilai aspek kognitif yang awalnya 63,55% menjadi 69,35. Dari aspek

    psikomotorik dari 64,03% menjadi 65,97, kemudian dari aspek afektif yang pada

    awalnya 76,29% menjadi 86,13%. 7

    Nurul Afiyati, NIM 053811290 mahasiswi fakultas Tarbiyah IAIN

    Walisongo Semarang. Dengan judul “ Penerapan Media Visual Dalam

    Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Pokok Pencernaan Makanan Pada

    Manusia Kelas V Semester I MI Miftahul Huda Tegal Sambi Tahunan Jepara

    Tahun Pelajaran 2009/2010 . Hasil penelitian ini menginformasikan bahwa

    dengan menggunakan media visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa

    7 Husni Robith (063611004 l ), “ Penerapan Pendekatan Reciprocal Teaching Berbasis Media Pembelajaran Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Materi Pokok Cahaya SiswaKelas VIII-A MTs Negeri Jeketro tahun ajaran 2009/2010” , skripsi, (Semarang: PerpustakaanTarbiyah, 2010).

  • 8/16/2019 organisasi kehidupan 4

    19/118

    7

    perubahan hasil belajar dapat terlihat pada saat pra siklus 63,31 tuntas 30,89,

    siklus 1 68,46 tuntas 58,97, siklus II 81,54 tuntas sebesar 82,05. 8

    Dalam beberapa penelitian di atas terdapat perbedaan seperti penelitian

    yang dilakukan oleh Husni Robith, pada penelitiannya lebih menitik beratkan

    pada penerapan Reciprocal Teaching berbasis media pembelajaran visual.

    Sedangkan yang akan diteliti pada penelitian kali lebih menitik beratkan media

    visual itu sendiri. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Nurul Afiyati

    menggunakan media visual, akan tetapi media visual yang dimaksud adalah

    berupa grafik. Sedangkan pada penilitian yang kali ini media visual menggunakan

    gambar yang di proyeksikan. Sedangkan persamaan antara penelitian kali ini

    dengan penelitian terdahulu adalah sama-sama menggunakan media visual.

    Sehingga terdapat relevansi dan signifikasi untuk dilakukan penelitian.

    B. KERANGKA TEORITIK

    1. Pengertian Belajar

    Dalam kamus besar bahasa indonesia, secara etimologis belajar memiliki

    arti “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”. 9 Sedangkan secara terminologi

    pengertian belajar adalah sebagai berikut:Belajar menurut Oemar Hamalik adalah terjadinya perubahan dari presepsi

    dan perilaku, termasuk juga perbaikan perilaku. Tidak semua perubahan tingkah

    laku itu belajar. Misalnya orang yang tangannya patah karena kecelakaan

    mengubah tingkah lakunya namun kehilangan tangannya itu bukan belajar. 10

    Menurut Slameto belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan

    seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

    8 Nurul Afiyati (053811290), “ Penerapan Media Visual Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Pokok Pencernaan Makanan Pada Manusia Kelas V Semester I MI Miftahul Huda Tegal Sambi Tahunan Jepara Tahun Pelajaran 2009/2010” , skripsi, (Semarang:Perpustakaan Tarbiyah , 2010).

    9 Baharudin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran , (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2010), Cet. 4, hlm. 13.

    10 Oemar Hamalik, Psikologi Belajar dan Mengajar Membantu Guru DalamPerencanaan Pengajaran, Penilaian Perilaku, dan Memberi, Kemudahan Bagi Siswa Dalam

    Belajar , (Bandung: Sinar Baru Algasindo, 2009), Cet. 6, hlm. 45.

  • 8/16/2019 organisasi kehidupan 4

    20/118

    8

    keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

    lingkungannya.

    Menurut Soleh Abdul Aziz dan Abdul Majid memberikan pengertian

    belajar sebagai berikut:

    ه تها تب یاذا ی

    ١ ١

    “sesungguhnya belajar adalah suatu perubahan dalam pemikiran siswa

    yang dihasilkan atas pengalaman terdahulu kemudian terjadi perubahan

    yang baru”Menurut John W Santrock Learning is a relatively permanent change in

    behavior due to experience. 12

    Belajar adalah proses yang melahirkan atau mengubah suatu kegiatan

    melalui jalan latihan (apakah dalam laboratorium atau dalam lingkungan alamiah)

    yang dibedakan dari perubahan-perubahan oleh faltor-faktor yang tidak termasuk

    misalnya perubahan karena mabuk atau minum ganja bukan termasuk hasil

    belajar. 13

    Dari beberapa pendapat para ahli diatas tentang pengertian belajar dapat

    disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku sebagai

    hasil dari pengalaman individu yang didapatkan dari interaksi dengan

    lingkungannya yang terdiri dari kognitif, afektif, dan psikomotorik.

    Dalam Al-Quran juga menganjurkan bahwa kita diperintahkan untuk

    belajar dan Allah akan menempatkan orang-orang yang berpengetahuan pada

    derajat yang tinggi. Hal ini terdapat pada Al-Quran surat Al- Mujadallah ayat 11:

    11 Soleh Abdul Aziz dan Abdul Majid, At Tarbiyah wa Turuqut Tadris, (Mesir: DarulMa’arif, t.th.), hlm. 169.

    12 John W. Santrock , Psycology Essentials, (New York: Mc Graw-Hill, 2005), hlm. 137.13 Nasution, Didaktik Asas-Asas Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), Cet. 4, hlm.

    35.

  • 8/16/2019 organisasi kehidupan 4

    21/118

    9

    $ p κ š ‰ r ' ¯ ≈ t ƒt Ï% © ! $#(#þ θ ãΖ t Β#u ™#s Œ Î)Ÿ≅Š Ï%öΝ ä 3 s 9(# θ ßs ¡¡ x s ?† Î ûÄ § Î=≈ y f y ϑ ø9 $#(# θ ßs | ¡ øù $$ s ù

    Ëx |

    ¡ ø t

    ƒ ª

    ! $

    #öΝ ä 3 s

    9 ( #s

    Œ Î)u

    ρŸ

    ≅Š Ï%(

    # ρâ “ à± Σ $

    #(

    # ρâ “ à± Σ $

    $ s

    ùÆì s

    ùö t

    ƒ ª

    ! $

    #t

    Ï%

    © !

    $

    #(

    # θ ãΖ t

    Β#u

    ™öΝ ä 3Ζ ÏΒ t Ï% © ! $#u ρ(# θ è ? ρ é&z Ο ù= Ïè ø9 $# ; M ≈ y _u ‘y Š 4 ª! $#u ρ$ y ϑ Î/t βθ è= y ϑ ÷è s ? × Î7 y z∩⊇⊇∪ “Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberikelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Makaberdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”. 14

    Dari definisi diatas dapat disimpulakan ciri-ciri belajar meliputi: Selain itu,berhasil tidaknya suatu proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor

    yang bisa mempengaruhi pencapaian hasil belajar, baik dari dalam diri seseorang

    yang melakukan aktifitas belajar maupun dari luar dirinya. Faktor yang

    mempengaruhi proses belajar mengajar yaitu:

    a. Faktor internal (yang berasal dari dalam diri)

    1) Kesehatan

    Kesehatan dapat berpengaruh pada kemampuan belajar, karena

    seseorang yang selalu tidak sehat, sakit kepala, pilek, batuk, dan

    sebagainya, akan tidak semangat dalam aktifitas belajar. Kesehatan disini

    tidak hanya kesehatan jasmani saja. Kesehatan rohani (jiwa) yang kurang

    baik juga bisa mengganggu semangat belajar. Misalnya seseorang itu

    sedang mengalami gangguan fikiran, perasaan kecewa karena ada konflik

    dengan pacar, orang tua atu karena sebab lainnya tentu saja ini bisa

    mengurangi semangat seseorang untuk belajar. 15

    2) Minat dan motivasi

    Minat dapat berpengaruh besar tehadap belajar, karena bila suatu

    bahan pembelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa

    tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik

    14 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bogor:Sygma, 2007), hlm. 543.15 Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta,2007), Cet. 4, hlm. 55.

  • 8/16/2019 organisasi kehidupan 4

    22/118

    10

    baginya. Ia tidak akan mendapatkan kepuasan dari pembelajaran. Bebeda

    dengan suatu bahan pembelajaran yang diminati siswa akan lebih mudah

    memahami bahn pembelajaran dan mudah menyimpan, karena minat dapat

    menambah kegiatan belajar. 16

    Motivasi berbeda dengan minat. Motivasi bisa berasal dari dalam

    diri ( intrinsik ) yaitu dorongan yang berasal dari hati sanubari, biasanya

    karena kesadaran akan sesuatu. Sedangkan yang dari luar ( ekstrinsik )

    biasanya berasal dari dukungan orang tua, guru, teman, dan anggota

    masyarakat. Motivasi dapat mempengaruhi belajar, karena seseorang yang

    motivasinya kuat akan melakukan semua kegiatan dengan sungguh-

    sungguh, penuh semangat, sebaliknya orang yang motivasinya lemah,

    akan malas melakukan kegiatan yang berhubungan dengan pembelajaran.

    3) Cara Belajar

    Cara belajar seseorang juga mempengaruhi pencapaian hasil

    belajar. Cara belajar yang tanpa memperhatikan teknik-teknik serta faktor

    fisiologi, psikologi, dan ilmu kesehatan akan memperoleh hasil yang

    kurang memuaskan. Misalnya saja teknik belajar yang tidak

    memperhatikan teknik dan kesehatan dengan cara belajar siang malamtanpa memberi kesempatan untuk istirahat kepada mata, otak dan organ

    tubuh lainnya. Cara belajar seperti ini tidak baik. Penggunaan teknik

    pembelajaran yang tepat akan mempermudah siswa untuk menyimpan

    pelajaran kedalam memori. 17

    b. Faktor Eksternal (yang berasal dari luar diri)

    1) Keluarga

    Dalam sebuah keluarga tentunya ada keluarga yang kaya miskin,

    ada keluarga yang selalu tenteram dan damai dan ada pula sebaliknya,

    kemudian ada kelurga yang terpelajar dan ada pula keluarga yang kurang

    pengetahuannya. Berbagai suasana dan keadaan keluarga yang bermacam-

    16 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, (Jakarta: Rineka Cipta,

    2010), Cet. 5, hlm. 57.17 Dalyono, Psikologi, hlm. 57-58

  • 8/16/2019 organisasi kehidupan 4

    23/118

    11

    macam ini akan menentukan bagaimana dan sampai sejauh mana belajar

    dialami dan dapat dicapai oleh anak-anak. Termasuk fasilitas yang ada

    dalam keluarga memegang peranan penting dalam belajar. 18

    2) Sekolah

    Keadaan sekolah tempat belajar siswa turut mempengaruhi tingkat

    keberhasilan belajar. Misalnya saja kualitas guru, metode mengajar,

    kesesuaian kurikulum dengan kemampuan anak, keadaan fasilitas sekolah,

    dan sebagainya. Semua ini bisa mempengaruhi keberhasilan belajar anak.

    Bila suatu sekolah tidak memperhatikan tata tertib atau kedisiplinan

    akibatnya murid-muridnya juga kurang mematuhi perintah guru sehingga

    mereka tidak belajar dengan sunggu-sungguh. Sehingga prestasi siswaakan turun. 19

    3) Masyarakat

    Kondisi masyarakat tempat tinggal bisa berpengaruh pada aktivitas

    belajar siswa. Apabila lingkungan masyarakat yang ditempati oleh siswa

    terdiri dari orang-orang yang tidak terpelajar, penjudi, suka mencuri, dan

    memiliki kebiasan yang tidak baik, maka akan berdampak tidak baik bagi

    siswa yang tinggal disitu karena siswa dapat tertarik untuk melakukanaktivitas yang sama dilakukan oleh lingkungan sekitar, akibatnya

    belajarnya terganggu dan semangat belajarnya berkurang. 20

    2. Motivasi dan Hasil Belajar

    a. Motivasi Belajar

    1) Pengertian motivasi belajar

    Dalam proses belajar mengajar, seorang pendidik dituntut untuk

    bisa membangkitkan motivasi belajar peserta didiknya. Seorang tidak akan

    pernah belajar jika pada dirinya tidak memilki motivasi, seseorang tidak

    18 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010),Cet. 24, hlm. 104

    19 Dalyono, Psikologi , hlm.59.20 Slameto, Belajar , hlm. 71.

  • 8/16/2019 organisasi kehidupan 4

    24/118

    12

    bisa dipaksa untuk belajar, peserta didik harus termotivasi untuk bisa

    melibatkan dirinya dalam proses belajar. 21

    ”Motivasi berasal dari kata”motif” yang artinya kekuatan yang

    terdapat pada diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak

    atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung, akan tetapi dapat

    diinterprestasikan dalam tingkah lakunya, yang berupa rangsangan,

    dorongan ataupun pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku

    tetentu. Sebelum menagacu kepada pengertian motivasi, terlebih dahulu

    kita menelaah pengidentifikasian kata motivasi.

    Motif adalah daya penggerak dalam diri seseorang untuk

    melakukan aktivitas tertentu, demi mencapai tujuan tertentu. Maka

    motivasi dapat diartikan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang

    untuk berusaha merubah tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi

    kebutuhannya. 22

    Beberapa pendapat menurut para ahli tentang pengertian motivasi,

    yaitu:

    Menurut John W. Santrock, motivation is involves the proceses

    that energize, direct, and sustain behavior. That is, motivated behaviorthat is energized, directed, and sustained .23

    Menurut Muhibbin Syah, motivasi adalah keadaan internal

    organisme baik organisme maupun hewan yang mendorongnya untuk

    berbuat sesuatu. Jadi, motivasi berarti pemasok daya ( energizer) untuk

    bertingkah laku secara searah. 24

    21 Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran dan Aplikasinya, (Jakarta: RinekaCipta,2008), Cet. 1, hlm. 80.

    22 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan , (Jakarta:Bumi Aksara, 2011), Cet. 7, hlm. 3.

    23 John W. Santrock, educational psychology, ( New York: Mc Graw-Hill, 2006), hlm.414.

    24 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: RemajaRosdakrya,2010. Cet.15, hlm.134

  • 8/16/2019 organisasi kehidupan 4

    25/118

    13

    Mc. Donald dalam Oemar Hamalik mengemukakan bahwa

    motivasi adalah: motivation is an energy change within the person

    characterized by affektifve arousal and anticypatory goal reaction. 25

    Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi dapat

    dikatakan sebagai keseluruhan dengan penggerak di dalam diri peserta

    didik yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan

    dari kegiatan belajar mengajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh

    subjek belajar dapat tercapai.

    Motivasi memiliki fungsi yang sangat penting dalam suatu

    kegiatan, akan mempengaruhi suatu kekuatan dari kegiatan tersebut, akan

    tetapi motivasi jauga dipengaruhi oleh tujuan, semakin tinggi suatu tujuan

    maka makin tinggi pula motivasinya, dan makin besar motivasi akan

    makin kuat kegiatan dilaksanakan. Ketiga komponen tersebut saling

    berkaitan yang disebut proses motivasi. Proses motivasi ini meliputi:

    a) Adanya suatu kondisi yang terbentuk dari tenaga-tenaga pendorong (desakan,

    motif, kebutuhan, dan keinginan) yang menimbulkan suatu ketegangan atau

    tension.

    b) Berlangsungnya kegiatan atau tingkah laku yang diarahkan kepada

    pencapaian suatu tujuan yang akan mengendurkan atau menghilangkan

    ketegangan.

    c) Pencapaian tujuan dan berkurangnya atau hilangnya ketegangan. 26

    2) Fungsi motivasi belajar ada tiga, yaitu:

    a) Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan.

    b) Sebagai pengarah artinya mengarahkan perbuatan kepada pencapaian tujuan

    yang diinginkan dalam belajar.

    c)

    Sebagai penggerak, yang berfungsi sebagai mesin bagi mobil. Jadi besarkecilnya suatu motivasi akan menentukan arah cepat dan lambatnya suatu

    motivasi belajar siswa. 27

    25 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), Cet. 9, hlm.158.

    26. Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung:Rosda, 2009), cet. 5, hlm. 62.

    27 Oemar Hamalik, Proses , hlm. 161.

  • 8/16/2019 organisasi kehidupan 4

    26/118

    14

    Motivasi juga dapat berfungsi untuk mengaktifkan atau

    meningkatkan kegiatan. Suatu perbuatan yang motivasinya lemah maka

    dalam melakukan sesuatu tidak akan sungguh-sungguh. Sebaliknya jika

    motivasi seseorang tinggi mak dalam melakukan suatu hal akan sungguh-

    sungguh, terarah, dan penuh rasa semangat. 28

    3) Macam-macam motivasi, yaitu:

    a) Motivasi dilihat dari dari dasar pembentukannya.

    (1) Motif-motif bawaan.

    Motivasi ini sudah ada sejak lahir. Misalnya saja dorongan

    untuk makan, dorongan untuk bekerja, dorongan untuk istirahat,

    dorongan seksual. Motif-motif ini sering kali disebut motif yangdiisyaratkan secara biologis.

    (2) Motif-motif yang dipelajari.

    Motif ini timbul karena sengaja dipelajari. Misalnya saja

    dorongan untuk belajar suatu cabang ilmu pengetahuan, dorongan

    untuk mengajar sesuatu dalam masyarakat. Motif-motif ini

    biasanya disebut motif-motif yang diisyaratkan secara sosial. 29

    b) Motivasi dilihat dari sifatnya

    (1) Motivasi intrinsik

    Motivasi intrinsik adalah motivasi internal untuk

    melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri (tujuan itu

    sendiri). 30contoh dari motivasi intrinsik seseorang siswa membaca

    buku karena ia ingin mengetahui kisah seoarang tokoh bukan

    karena tugas dari sekolah. Kemudian seorang siswa tersebut setelah

    selesai membaca buku tersebut sampai tamat ia akan mencari buku

    lain untuk dibaca agar ia tahu kisah tokoh yang lainnya. Dalam hal

    ini motivasi intrinsik ini mengarahkan pada timbulnya motivasi

    berprestasi.

    28 Nana Syaodih Sukmadinata , Landasan , hlm. 63.

    Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,2010), Cet. 18, hlm. 86.

    30John W.Santrock, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2010), cet. 2, hlm. 514.

  • 8/16/2019 organisasi kehidupan 4

    27/118

    15

    (2) Motivasi Ekstrinsik.

    Motivasi ekstrinsik adalah dorongan terhadap perilaku

    seseorang yang ada diluar perbuatan yang dilakukannya. 31

    Motivasi ekstrinsik sering kali dipengaruhi oleh insentif eksternal

    seperti imbalan dan hukuman. Seperti contoh seseorang itu belajar

    karena besok pagi akan dilaksanakan ujian ia mengharapkan

    nilainya baik, karena jika nilainya baik ia akan mendapatkan

    sebuah imbalan dari orang tua atau temannya. 32

    Intrinsic and extrinsic motivation are both important in

    classroom. How teachers can us both to accomplish desirable behavior

    and learning is discussed more thoroughly later in the chapter .33 4) Cara menggerakkan motivasi

    a) Memberi angka

    Pada umumnya setiap siswa ingin mengetahui hasil belajarnya,

    yaitu berupa angka yang diberikan oleh guru. Apabila siswa

    mendapatkan angka baik maka motivasi untuk melakukan belajar

    semakin besar, sebaliknya siswa yang mendapatkan angka kurang akan

    menimbulkan frustasi atau dapat juga bisa menjadi pendorong ia untuk

    lebih giat belajar agar mendapatkan angka yang lebih baik.

    b) Pujian

    Pemberian pujian kepada murid atas apa yang telah

    dikerjakannya dapat menambah motivasi belajar siswa. Karena dengan

    pujian siswa bisa merasa senang dan puas atas apa yang telah

    dilakukannya.

    c) Hadiah

    Cara dengan memberi hadiah dapat menambah motivasi belajar

    siswa. Misalnya saja seorang guru akan memberikan hadiah pada

    muridnya yang berprestasi.

    31 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran , (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hlm.91.

    32 Sardiman, Interaksi , hlm. 91.33 Richard I, Learning to Teach, (New York: Mc Graw-Hill, 2007), hlm. 138.

  • 8/16/2019 organisasi kehidupan 4

    28/118

    16

    d) Kerja kelompok

    Kerja kelompok dapat menambah motivasi belajar, misalnya

    saja kerja kelompok untuk melakukan sebuah pekerjaan, maka setiap

    kelompok tersebut pasti akan mempertahankan nama baik

    kelompoknya, sehingga dapat mendorong kuat dalam belajar.

    e) Persaingan

    Saingan dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa. Baik

    persaingan individual maupun persaingan kelompok kedua-duanya

    dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa. 34

    f) Memberi ulangan

    Siswa akan lebih giat belajar jika ia mengetahui akan diberiulangan. Sehingga dapat menambah semangat belajar siswa.

    g) Mengetahui hasil

    Dengan mengetahui hasil pekerjaan dapat menambah motivasi

    belajar siswa apalagi jika hasilnya mengalami kemajuan, tentu saja

    seorang siswa itu akan lebih giat belajar agar hasilnya terus meningkat.

    h) Hasrat untuk belajar

    Hasrat untuk melakukan aktivitas belajar tentu saja akan

    menambah motivasi belajar siswa. Karena dalam diri siswa tersebut

    sudah terdapat keinginan untuk belajar, sehingga hasilnya sudah tentu

    akan lebih baik.

    i) Minat

    Proses belajar akan lebih lancar apabila disertai dengan minat

    belajar.

    j) Tujuan yang diakui

    Tujuan yang diakui akan menambah minat belajar siswa. Sebab

    dengan memahami tujuan yang harus dicapai, karena dirasa akan

    bermanfaat dan menguntungkan, maka seoarang siswa akan timbul

    semangat untuk terus belajar.

    34 Oemar Hamalik, Proses, hlm. 167

  • 8/16/2019 organisasi kehidupan 4

    29/118

    17

    k) Ego- involvemen

    Dengan memberikan tugas siswa kepada siswa dapat

    menumbuhkan motivasi belajar siswa. Karena siswa akan menyadari

    pentingnya tugas dan dianggap sebagai tantangan, sehingga dengan

    begitu ia akan bekerja keras untuk mengerjakan tantangan yang

    diberikan. 35

    b. Hasil Belajar

    1) Pengertian Hasil Belajar

    Apabila berbicara mengenai hasil belajar, maka tidak lepas dari

    yang namanya kegiatan belajar mengajar atau pelaksanaan pembelajaran,

    mengingat proses pembelajaran adalah suatu hal yang sangat penting.Hasil belajar sering digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa

    jauh seseorang menguasai suatu bahan yang sudah diajarkan.

    Hasil belajar terdiri dari dua kata yaitu: hasil dan belajar.

    Pengertian hasil ( product ) adalah sesuatu yang diperoleh dari

    dilakukannya suatu aktivitas. 36 Sedangkan belajar adalah suatu proses dari

    seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan

    perilaku yang relatif menetap. Jadi hasil belajar adalah usaha yang

    dilakukan seseorang untuk mengubah perilaku.

    Perubahan hasil proses belajar mengajar dapat ditunjukkan dalam

    berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuannya, pemahamannya, sikap

    dan tingkah lakunya, keterampilannya kecakapan dan kemampuannya,

    daya reaksi, daya penerimaannya, serta aspek-aspek lain yang ada pada

    diri individu. 37 Dengan belajar, seseorang mengalami perubahan tingkah

    laku. Namun demikian, tidak semua perubahan tingkah laku itu dikatakan

    sebagai hasil dari belajar.

    35 Sardiman, Interaksi , hlm. 93-9536 Purwanto, evaluasi hasil belajar, (Yogyakarta:pustaka belajar, 2009), cet. 1, hlm. 44.37 Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses-Proses Belajar Mengajar , (Bandung, Sinar Baru

    Algesindo, 2010). hlm. 28.

  • 8/16/2019 organisasi kehidupan 4

    30/118

    18

    Menurut Nana Sudjana hasil belajar adalah suatu akibat dari dari

    proses belajar dengan menggunakan alat pengukuran yaitu berupa tes yang

    disusun secara terencana, baik tes tertulis, tes lisan, maupun tes perbuatan.

    Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah

    menerima pengalaman belajar. 38

    Menurut Bloom dalam Agus Suprijono, hasil belajar mencakup

    kemampuan kognitif, afektif, psikomotorik. Domain kognitif adalah

    knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension (pemahaman,

    menjelaskan, meringkas, contoh), application (menerapkan), analysis

    (menguraikan, menentukan hubungan), synthesis (mengorganisasikan,

    merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evaluation (menilai).

    Domain afektif adalah receiving (sikap menerima), responding

    (memberikan respons), valuing (nilai), organization (organisasi),

    initiatory , pre-routine , dan rountinized psikomotor juga mencakup

    keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, menejerial, dan intilektual.

    Untuk melihat hasil belajar dilakukan suatu penilaian terhadap siswa yang

    bertujuan untuk mengetahui apakah siswa telah menguasai materi atau

    belum.39

    2) Aspek-aspek hasil belajar

    Tujuan pendidikan yang ingin dicapai dapat dikategorikan menjadi

    tiga bidang yakni bidang kognitif (penguasaan intelektual), bidang afektif

    (berhubungan dengan sikap dan nilai) serta bidang psikomotor

    (kemampuan atau keterampilan bertindak ataupun berperilaku). Ketiganya

    tidak berdiri sendiri, tapi merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan,

    bahkan membentuk hubungan hirarki. Sebagai tujuan yang hendak

    dicapai, ketiganya harus tampak sebagai hasil belajar siswa di sekolah.

    Oleh sebab itu ketiga aspek tersebut, harus dipandang sebagai hasil belajar

    siswa dari proses pembelajaran. Hasil belajar tersebut nampak dalam

    perubahan tingkah laku, secara teknik dirumuskan dalam sebuah

    38 Nana Sudjana, Dasar-dasar., hlm. 45.

    Agus suprijono, cooperative learning, (yogyakarta: pustaka pelajar, 2010), cet.3, hlm. 7

  • 8/16/2019 organisasi kehidupan 4

    31/118

    19

    pernyataan verbal melalui tujuan pengajaran (tujuan instruksional).

    Dengan perkataan lain rumusan tujuan pengajaran berisikan hasil belajar

    yang diharapkan dikuasai siswa yang mencakup ketiga aspek tersebut. 40

    Berikut ini dikemukakan unsur- unsur yang terdapat dalam ketiga

    aspek hasil belajar tersebut.

    a) Aspek hasil belajar bidang kognitif

    Aspek hasil belajar bidang kognitif meliputi pengetahuan

    hafalan ( knowledge ), pemahaman ( comprehension ), penerapan

    (application ), analisis, sintesis, dan evaluasi.

    (1) Pengetahuan hafalan yang dimaksud adalah tingkat kemampuan yang

    hanya meminta responden mengenal konsep, fakta, istilah-istilah tanpaharus memahami, atau menilai, atau dapat menggunakannya.

    (2) Pemahaman yang dimaksud adalah mampu memahami arti atau konsep,

    situasi, dan fakta yang diketahuainya.

    (3) Penerapan (aplikasi) yaitu mampu menerapkan atau menggunakan apa

    yang telah diketahuinya dalam situasi yang baru baginya. 41

    (4) Analisis yaitu usaha untuk memilah suatu integrasi menjadi unsur-unsur

    atau bagian-bagian sehingga menjadi jelas susunannya. Dengan

    menganalisis seseorang diharapkan dapat memilah integrasi menjadi

    bagian-bagian secara terpadu. 42

    (5) Sintesis merupakan kemampuan menggabungkan unsur-unsur pokok

    kedalam struktur yang baru.

    (6) Evaluasi adalah kemampuan menilai isi pelajaran untuk suatu maksud

    atau tujuan tertentu 43

    40 Nana Sudjana, Dasar-dasar , hlm. 5041 Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: Remaja

    Rosdakarya, 2010), cet. 16, hlm. 44-4542 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar , (Bandung: Remaja

    Rosdakarya, 2009), Cet. 14, hlm. 27.43 Dimyati dan Mudjiono , Belajar, hlm. 204

  • 8/16/2019 organisasi kehidupan 4

    32/118

    20

    b) Aspek hasil belajar bidang afektif

    Aspek hasil belajar afektif tampak pada siswa dalam berbagai

    tingkah laku seperti atensi atau perhatian terhadap pelajaran, disiplin,

    motivasi belajar, menghargai guru, teman, dan sebaginya.

    Ada beberapa tingkatan aspek afektif sebagai tujuan dan aspek

    hasil belajar. Tingkatan tersebut dimulai dari tingkat yang dasar atau

    sederhana sampai tingkatan yang kompleks yaitu:

    (1) Receiving/attending , yakni semacam kepekaan dalam menerima

    rangsangan (stimulasi) dari luar yang datang pada siswa, baik dalam

    bentuk masalah, situasi, gejala.

    (2) Responding atau jawaban. Yakni reaksi yang diberikan seseorangterhadap stimulasi yang datang dari luar.

    (3) Valuing (penilaian), yakni berkenaan dengan nilai dan kepercayaan

    terhadap gejala atau stimulus tadi.

    (4) Organisasi, yakni pengembangan nilai sebagai suatu sistem

    organisasi , termasuk menentukan hubungan satu nilai yang telah

    dimilikinya.

    (5) Karakteristik nilai atau internalisasi nilai yakni keterpaduan dari

    semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang

    mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. 44

    c) Aspek hasil belajar bidang psikomotor

    Hasil belajar bidang psikomotor tampak dalam bentuk

    keterampilan ( skill ), kemampuan bertindak individu (seseorang). Ada 6

    tingkatan keterampilan yakni:

    (1) Gerakan refleks ( ketrampilan pada gerakan yang tidak sadar)

    (2) Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar.

    (3) Kemampuan perseptual termasuk didalamnya membedakan visual,

    membedakan auditif motorik dan lain-lain.

    (4) Kemampuan dibidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan,

    ketepatan.

    44 Nana Sudjana, Dasar-dasar, hlm. 53

  • 8/16/2019 organisasi kehidupan 4

    33/118

    21

    (5) Gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai pada

    ketrampilan yang kompleks.

    (6) Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non diskursif

    (hubungan tanpa bahasa, melainkan melalui gerakan). 45

    3. Media visual

    a. Pengertian Media

    Media merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan

    proses belajar mengajar. Karena beraneka ragamnya media, maka masing-

    masing media memiliki karakteristik yang berbeda pula. Untuk itu dibutuhkan

    pemilihan yang tepat dan cermat dalam memilih media agar dapat digunakansecara tepat guna. 46

    Secara harfiah media berarti perantara, pengantar, atau wahana,

    penyalur pesan, informasi belajar. 47

    Media adalah sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat

    merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audien (siswa) untuk belajar lebih

    baik dan dapat meningkatkan performan mereka sesuai dengan tujuan yang

    ingin dicapai.b. Kriteria Pemilihan Media

    Media adalah satu sarana untuk meningkatkan proses belajar mengajar.

    Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain:

    1) Media yang dipilih hendaknya selaras dan dapat menunjang pembelajaran yang

    telah dicapai.

    2) Aspek materi sangat menjadi pertimbangan dalam memilih media.

    3) Kondisi audien (siswa) dari segi subjek belajar.

    4) Ketersediaan media di sekolah.

    45 Nana Sudjana, Dasar-dasar , hlm. 31.46 Basyrudin Usman dan Asnawir, media pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002),

    Cet. 1, hlm. 11.47 Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Misaka Galiza,

    2003), Cet. 2, hlm. 103.

  • 8/16/2019 organisasi kehidupan 4

    34/118

  • 8/16/2019 organisasi kehidupan 4

    35/118

    23

    1) Penyajiannya menarik karena terdapat permainan warna, huruf, dan animasi.

    2) Lebih merangsang anak untuk mengetahui lebih jauh informasi mengenai bahan

    ajar yang disajikan.

    3) Pesan visualnya lebih mudah dipahami.4) Dapat diperbanyak sesuai denagn kebutuhan, bisa dipakai berulang-ulang.

    5) Dapat disimpan melalui (cd, disket, flasdisk), sehingga mudah untuk dibawa

    kemana-mana. 52

    d. Fungsi dan kelebihan media visual

    Menurut Levie dan Lents (1982) dalam Azhar Arsyad fungsi media

    visual ada empat yaitu:

    1) Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan

    perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan

    makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Sering kali

    siswa diawal pelajaran tidak tertarik pada materi pelajaran yang disajikan oleh

    guru, sehingga mereka tidak memperhatikan. Dengan media gambar yang

    diproyeksikan melalui overhead projector dapat mengarahkan mereka pada mata

    pelajaran sehingga kemungkinan untuk mengingat isi pelajaran semakin besar.

    2) Fungsi Afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika

    belajar atau membaca teks yang bergambar.

    3) Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang

    mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian

    tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung

    dalam gambar.

    4) Fungsi kompensatoris media visual yang memberikan konteks untuk memahami

    teks yang lemah membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan

    bisa mengingatnya kembali. 53

    Dari keempat fungsi yang dikemukakan Levie dan Lentz, maka mediavisual memegang peranan yang sangat penting dalam proses belajar. Karena

    dengan menggunakan media visual dapat membangkitkan motivasi belajar

    52 Daryanto, Media, hlm. 164.53 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: RajaGrafindo Persada,2010), Cet. 11,

    hlm. 17.

  • 8/16/2019 organisasi kehidupan 4

    36/118

    24

    siswa, sehingga tujuan untuk mengingat dan memahami materi pembelajaran

    tercapai.

    e. Teknik-teknik Menggunakan Media Visual

    Dalam menerima pesan visual memerlukan keterampilam, oleh karena

    itu seseorang tidak akan mampu memahaminya dengan sendirinya. Oleh

    karena itu siswa perlu bimbingan untuk memahami pesan-pesan visual.

    Ada beberapa teknik untuk memahami pesan-pesan visual, yaitu:

    1) Fase differensiasi yaitu awalnya siswa mengamati, mengidentifikasi dan

    menganalisis terlebih dahulu unsur-unsur suatu unit pengajaran dalam bentuk

    pesan-pesan visual.

    2)

    Fase integrasi yaitu para pengamat (siswa) menempatkan unsur-unsur visualdengan serempak, kemudian menghubung-hubungkan semua pesan visual dengan

    pengalaman-penglamannya, kemudian menyimpulkan gambaran dari media

    visual untuk menciptakan konseptualisasi baru dari apa yang telah dipelajari

    sebelumnya. 54

    f. Jenis-jenis media visual

    1) Gambar representasi seperti gambar, lukisan atau foto yang menunjukkan

    tampaknya suatu benda.

    2) Diagram yang melukiskan hubungan-hubungan konsep, organisasi dan strukturisi materi.

    3) Peta yang menunjukkan hubungan-hubungan ruang antara unsur-unsur dalam isi

    materi.

    4) Grafik seperti tabel, grafik dan chart (bagan) yang menyajikan gambaran atau

    kecenderungan data hubungan seperangkat gambar atau angka-angka. 55

    4. Organisasi Kehidupan

    a. Sel

    Teori tentang sel dikemukakan pertama kali oleh ahli botani dari

    Jerman JacobSchlleiden (1804-1881) pada tahun 1883. Yang mengemukakan

    bahwa tubuh tumbuhan tersusun oleh sel-sel. Kemudian teori tersebut

    diperluas lagi oleh Theodor schwann (1810-1882) yang mengemukakan

    54 Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media, hlm. 11.55 Azhar Arsyad, Media , hlm. 91-92.

  • 8/16/2019 organisasi kehidupan 4

    37/118

    25

    bahwa semua mahluk hidup tesusun oleh sel-sel. Teori sel selanjutnya

    dikemukakan oleh Rudolph Virchow (1821-1902) menurut Virchow sel hanya

    dapat terjadi dari sel yang sudah ada. 56

    Sel merupakan unit dasar suatu organisme. Pada organisme multisel,

    sel tidak semata-mata mengelompok, tetapi dihubungkan dan dikoordinasikan

    dalam satu keseluruhan yang harmonis. Ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi

    sel bermacam-macam. 57 Didalam sel terdapat 3 struktur dasar yaitu:

    1) Inti sel

    Inti sel merupakan organel terbesar yang berada dalam sel.

    Nukleus berdiameter sekitar 10 mikrometer. 58 Struktur inti sel bulat padat,

    yang terdiri dari massa protoplasma yang lebih kompak, dikelilingi olehmembran dan membawa partikel gen yang mengandung kromatin. Letak

    inti sel ditengah, yang intinya mengandung asam deoksiribosanukleat

    dalam jumlah besar. 59 Didalam inti terjadi pembelahan sel. Pada waktu sel

    akan membelah, kromatin yang berbentuk benang akan menebal disebut

    kromosom. Kromosom merupakan faktor pembawa keturunan (gen).

    2) Membran Sel

    Membran sel merupakan bagian luar sel yang melindungi isi sel.Membran sel terdiri dari dua lapisan yang tersususn atas lipoprotein. Membran

    sel berfungsi untuk mengatur keluar masuknya zat dari dan ke dalam sel.

    Membran sel ini bersifat semipermiabel. 60 Membran sel mempunyai cri-ciri yaitu:

    bersifat elastis, tersususn oleh protein dan lipid, susunanya terdiri dari 55%

    protein, 25% fosfolipid, 13% kolesterol, 4% lipid lain, 3% karbohidrat. 61

    3) Plasma Sel

    56 Daroji dan Haryati , Jelajah Fakta Biologi 1 untuk Kelas VII SMP dan MTs , (Solo:TigaSerangkai Pustaka mandiri, 2009), hlm. 96.

    57 Sri Mulyani E.S. Anatomi Tumbuhan, (Yogyakarta : Kanisius, 2010), Cet. 5, hlm. 33.58 Istamar syamsuri, Biologi untuk SMA kelas XI, (Jakarta: Erlangga, 2004), hlm. 8.59 Sumadi, Aditya Marianti, Biologi sel , (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), Cet 1, hlm.4.60 Daroji dan Haryati , Jelajah, hlm. 97.61 Setiadi, Anatomi dan Fisiologi Manusia, (yogyakarta: graha ilmu, 2007), Cet. 1, hlm.

    14.

  • 8/16/2019 organisasi kehidupan 4

    38/118

    26

    Plasma sel merupakan cairan sel yang terdapat pada bagian

    kantong sel yang dibatasi oleh membran sel. Plasma sel terdiri dari dua

    bagian yaitu nukleoplasma dan sitoplasma. Nukleoplasma adalah plasma

    atau cairan yang terletak dalam inti sel. Sitoplasma adalah cairan kental

    yang mengisi ruangan antara membran sel dan inti sel. 62 Didalam

    sitoplasma ini adalah tempat berlangsungnya hampir semua reaksi

    enzimatis dari metabolisme sel. Di dalam sel terdapat organel-organel sel,

    diantaranya adalah:

    a) Ribosom berfungsi sebagai tempat sintesis protein atau pembentukan

    protein. 63

    b) Mitokondria berfungsi untuk melakukan respirasi sel atau pernafasan seluntuk mendapatkan energi.

    c) Badan Golgi berfungsi sebagai alat pengeluaran.

    d) Retikulum Endoplasma berfungsi sebagai pembentukan lemak dan

    menghubungkan inti sel dan sitoplasma.

    e) Vakuola merupakan tempat penyimpanan makanan.

    f) Kloroplas berfungsi dalam proses fotosintesis. 64

    Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan adalah:

    Tabel 2.1 Perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan. 65

    No Bagian Sel Sel Tumbuhan Sel Hewan

    1. Dinding sel Ada Tidak ada

    2. Membran plasma Ada Ada

    3. Organel sel Ada Ada

    62 Daroji dan haryati, Jelajah, hlm. 9863 Teguh Sugiarto dan Eni Ismawati, Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP/ MTs VII,

    (Jakarta: pusat), hlm. 221.64 Mikrajuddin Abdullah, et,al, Ipa Terpadu SMP dan MTs Jilid 1B, (Jakarta: Erlangga,

    2006), hlm. 82.65 Nunung Nurhayati, Biologi Bilingual SMA/MA , (Bandung: Yrama Widiya, 2007), Cet.

    5, hlm. 45.

  • 8/16/2019 organisasi kehidupan 4

    39/118

    27

    a. Nukleus Ada Ada

    b. Retikulum endoplasma Ada Ada

    c. Ribosom Ada Ada

    d. Badan mikro

    1) Peroksisom Ada Ada

    2) Glikosisom Ada Tidak ada

    e. Komplek golgi Ada Ada

    f. Mitokondria Ada Ada

    g. Lisosom Tidak ada Ada

    h. Sentriol Tidak ada Ada

    i. Plastida Ada Tidak ada

    4. Vakuola Ada Kecil/ tidak ada

    Gambar 2.1 Sel hewan dan sel tumbuhan. 66

    b. Jaringan

    Jaringan adalah kumpulan sel-sel dengan struktur dan fungsi yang

    sama. Dalam tubuh hewan dan tumbuhan memiliki bermcam-macam jaringan.

    66 http: //biologi. Blogsome.com/2007/08 , diakses 3 April 2011.

  • 8/16/2019 organisasi kehidupan 4

    40/118

    28

    1) Jaringan pada Hewan.

    a) Jaringan Epitel merupakan jaringan penutup atau pelapis pada tubuh, baik

    permukaan dari luar tubuh (membentuk kulit) maupun pada permukaan

    dalam tubuh (melapisi berbagai rongga di dalam tubuh). 67 Fungsi jaringanepitel diantaranya adalah:

    (1) Untuk melindungi sel dari kerusakan mekanis, serangan mikroorganisme

    yang menyusup masuk, dan kehilangan cairan.

    (2) Sebagai kelenjar, penyerap, dan penerima rangsangan dari tubuh.

    b) Jaringan Ikat

    Jaringan ikat merupakan jaringan yang menghubungkan bagian

    tubuh dengan bagian tubuh lain. 68 Jaringan ikat berfungsi untuk

    mengikat dan mempersatukan jaringan-jaringan menjadi organ dan

    mempersatukan organ-organ menjadi sistem organ, jaringan ini disebut

    juga jaringan penyokong karena berfungsi untuk menyokong dan

    melindungi organ-organ yang lemah. Bedasarkan struktur dan ikat

    longgar, jaringan ikat liat, jaringan ikat lemak, jaringan ikat tulang

    yang terdiri dari tulang keras dan rawan, serta jaringan darah. 69

    c) Jaringan Otot

    Jaringan otot merupakan jaringan yang tersusun atas sel-sel

    otot dan bersifat lentur. Jaringan otot ada 3 macam yaitu:

    (1) Otot polos

    Otot ini disebut otot polos karena protoplasmanya licin yang tidak

    mempunyai garis-garis melintang. Otot ini terdapat pada alat-alat dalam

    seperti usus, kandung kemih, pembuluh darah, dan lain-lain. 70

    67 Neil A. Campbell, et. al ., Biologi Jilid 1, (Jakarta: Erlangga, 2002), hlm. 5.68 Teguh Sugiarto dan Eni Ismawati, Ilmu , hlm. 223.69 Arianto Nugroho, The Essentials Biologi 1, (Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri),

    hlm. 103.70 Setiadi, Anatomi , hlm.254.

  • 8/16/2019 organisasi kehidupan 4

    41/118

    29

    Gambar 2.2 otot polos 71

    (2)

    Otot RangkaOtot rangka didalam satu serabut otot rangka terdapat terdapat banyak

    inti yang letaknya dipinggir, miofibril otot ini memiliki garis-garis gelap

    dan garis-garis terang. Otot ini melekat pada rangka, sifat gerakannya

    menurut kehendak kita dan tidak tahan kelelehan. 72

    Gambar 2.3 otot rangka 73

    (3) Otot Jantung

    Struktur Otot jantung hampir mirip sel otot lurik. Akan tetapi pada sel initerdapat percabangan sel yang menghubungkan sel satu dengan sel yang

    71 http://taufik-ardiyanto.blogspot.com/2011/07/jenis-jenis-otot-dan-karakteristiknya.html, diakses 3April 2011.

    72 Mikrajuddin Abdullah, et. al., Ipa, hlm. 86.73http://www.bing.com/images/search?q=otot+lurik&view=detail&id=D3CB11465F289

    9637788C636594760804D1C8D7E&first=1&FORM=IDFRIR, diakses 3 April 2011

  • 8/16/2019 organisasi kehidupan 4

    42/118

    30

    lain. Inti pada otot jantung terdapat di tengah, sifatnya tahan terhadap

    kelelahan dan bergerak tidak menurut kehendak kita.

    Gambar 2.4 otot jantung. 74

    d) Jaringan Syaraf

    Jaringan saraf berfungsi untuk merasakan adanya stimulus atau

    rangsangan dan menghantarkan sinyal satu bagian tubuh ke bagian

    tubuh yang lain. Unit fungsional jaringan saraf adalah neuron. Neuronatau sel saraf ini berfungsi untuk menghantarkan sinyal yang disebut

    impuls saraf. 75 Neuron terdiri dari badan sel, neurit, dan akson. 76

    74http://ongkosetunggal.blogspot.com/2011/04/trigger-1-hipertrofi-otot.html , diakses 3April

    75 Neil A. Cambell, Biolgi jilid 3, (Jakarta: Erlangga, 2004), hlm. 8.76 Arianto Nugroho, The Essentials, hlm. 104.

  • 8/16/2019 organisasi kehidupan 4

    43/118

  • 8/16/2019 organisasi kehidupan 4

    44/118

    32

    Pembuluh xilem dan pembuluh floem biasanya berdampingan. 81

    Fungsi dari pembuluh xilem yaitu untuk transpor air dan garam-garam

    mineral, serta sebagai penunjang tumbuhan. 82 Sedangkan fungsi dari

    pembuluh floem adalah mengangkut hasil fotosintesis dari daun

    keseluruh tubuh tumbuhan. 83

    d) Jaringan Parenkim

    Jaringan parenkim atau jaringan dasar tersebar diseluruh tubuh

    tumbuhan, baik pada akar, batang, daun, biji, maupun buah. Ada dua

    macam jaringan parenkim, yaitu jaringan tiang (palisade) dan jaringan

    bunga karang. Jaringan parenkim banyak mengandung kloroplas yang

    berperan dalam proses fotosintesis, sedangkan yang tidak mengandungkloroplas berfungsi untuk menyimpan makanan. 84

    e) Jaringan Penguat

    Jaringan penguat pada tumbuhan, yaitu kolenkim dan

    sklerenkim. Jaringan kolenkim yakni jaringan yang berdinding tebal

    dan sel tetap hidup. Sklerenkim adalah terdiri dari sel-sel mati.

    berdinding tebal, kuat dan mengandung lignin(komponen utama kayu)

    contohnya adalah pada tempurung kelapa.85

    c. Organ

    Organ Organ adalah kumpulan dari beberapa jaringan untuk melaksanakan

    fungsi tertentu. 86 Adanya berbagai jaringan yang membentuk suatu organ,

    memungkinkan suatu organ tersebut mempunyai kemampuan untuk melaksanakan

    fungsi hidup yang beraneka ragam. 87

    81 Benyamin lakitan, Dasar-dasar fisiologi tumbuhan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,2007), hlm. 43.

    82 Nunung Nurhayati, Biologi, hlm. 34.83 Arianto Nugroho, The Essentials hlm. 107.84 Mikrajuddin abdullah, et. al., Ipa, hlm. 88.85 Istamar Syamsuri, Biologi, hlm. 4386 Teguh Sugiyarto dan Eny Ismawati , ilmu, hlm. 22487 Nunung Nurhayati, , Biologi , hlm. 36

  • 8/16/2019 organisasi kehidupan 4

    45/118

    33

    1) Organ pada Tumbuhan

    Organ pada tumbuhan terdiri dari akar, batang, dan daun. Lihat gambar bunga

    dan buah tidak termasuk dalam katagori pokok pada tumbuhan, melainkan

    cabang yang berubah bentuk dan tumbuh terbatas.

    Gambar 2.6 organ pada tumbuhan.88

    a) Akar

    Akar merupakan bagian bawah dari sumbu tumbuhan dan

    biasanya berkembang di bawah permukaan tanah, meskipun terdapat

    juga akar yang tumbuh di atas tanah. Akar terbentuk dari jaringan

    epidermis, jaringan parenkim, jaringan xilem, dan jaringan floem.

    Jaringan tersebut saling bekerja sama sehingga dapat berfungsi untuk

    menyerap air dan zat hara mineral. 89 Akar juga berfungsi untuk

    memperkuat berdirinya tumbuhan , mengangkut air dan zat-zat

    88 http://www.agrilands.net/read/full/agriwacana/2010/11/18/organ-vegetatif-dan-organ-generatif-tanaman.html , diakses tanggal 3 April 2011.

    89 Mikrajuddin abdullah, et. Al.,ipa, hlm. 90.

  • 8/16/2019 organisasi kehidupan 4

    46/118

    34

    makanan ke tempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang memerlukan,

    sebagai tempat untuk penimbunan makanan. 90

    Gambar 2.7 bagian pada akar.91

    b) Batang

    Batang terbentuk oleh jaringan epidermis, jaringan parenkim,

    jaringan korteks, jaringan xilem, dan jaringan floem. Fungsibatang

    adalah untuk mengangkut air dan zat-zat hara dari akar ke daun, serta

    mengedarkannya keseluruh tubuh tumbuhan. Akar juga berfungsi

    untuk menyimpan cadangan makanan. 92

    c) Daun

    Daun terdiri dari beberapa jaringan yaitu jaringan epidermis,

    jaringan pagar, jaringan bunga karang, jaringan pengangkutan. 93

    2) Organ pada manusia

    a) Jantung

    Jantung terletak di dalam rongga mediastinum dari rongga

    dada(thorax), diantara kedua paru. Dua pertiga jantung berada di

    sebelah kiri sternum. Apeks jantung, berada di sela iga keempat atau

    kelima pada garis tengah klavicula. Pada dewasa rata-rata panjangnya

    90 Gembong Tjitrosoepomo, Morfologi Tumbuhan, (Yogyakarta: Gadjah Mada UniversityPress, 2005), Cet. 15, hlm. 91.

    91 http://starscientist.wordpress.com/sains-1/struktur-dan-fungsi-tubuh-tumbuhan/ ,diakses 3 April 2011.

    92 Mikrajuddin abdullah, et. Al.,ipa, hlm. 91.93 Teguh Sugiyarto dan Eni Ismawati , ilmu, hlm. 224.

  • 8/16/2019 organisasi kehidupan 4

    47/118

    35

    kira-kira 12 cm dan lebar 9 cm dengan berat 300 sampai 400 gram. 94

    Jantung terdiri dari jaringan epitel, otot, ikat, dan syaraf.

    Gambar 2.8 jantung. 95

    b) Mata

    Bola mata terbentuk bulat seperti bola yang agak benjol dengan

    diameter depan-belakang lebih kecil dari diameter kiri-kanan. Bagian

    luar bola mata dibentuk oleh lapisan sclera berwarna putih dan dengan

    bagian yang bening transparans dibagian depan di bentuk olehcornea. 96

    94 Setiadi , anatomi, hlm. 16495 http://factoidz.com/heart-function-how-the-heart-works/ , diakses 3 April 2011.96 Daniel S. Wibowo, Anatomi Tubuh Manusia, (Jakarta: PT Grasindo, 2005), cet. 1, hlm.

    174

  • 8/16/2019 organisasi kehidupan 4

    48/118

    36

    Gambar 2.9 mata. 97

    c) Paru-paru

    Paru-paru terletak pada rongga torak, yang terkandung dalam

    susunan tulang-tulang iga dan terletak pada sisi kiri dan sisi kanan

    mediastinum yaitu struktur blok padat yang berada dibelakang tulang

    dada. 98

    d) Hati

    Organ terbesar pada tubuh kita adalah hati, warnanya coklat dan beratnya

    1500kg. Hati terletak pada di bagian atas dalam rongga abdomen sebelahkanan bawah diafragma. 99

    d. Sistem Organ

    Berbagai organ di dalam tubuh mahluk hidup multiseluler bekerja

    sama menjalankan suatu fungsi tertentu, koordinasi antar organ disebut sistem

    organ. 100

    1) Sistem Organ pada Tumbuhan

    97 http://www.google.co.id/imglanding?q=anatomi+mata&hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla:en-US:official&gbv=2&tbs=isch:1&tbnid=nVw2ejyya3T94M:&imgrefurl ,diakses 3 april 2011.

    98 Setiadi, anatomi, hlm.99Setiadi, anatomi, hlm. 77.100 Mikrajuddin abdullah, et. Al., ipa, hlm.92.

  • 8/16/2019 organisasi kehidupan 4

    49/118

    37

    a) Sistem reproduksi

    Sistem reproduksi pada tumbuhan biji adalah bunga. Setelah

    terjadi fertilisasi maka akan menghasilkan buah. Pada buah terdapat

    embrio. Embrio ini yang nantinya akan menjadi tumbuhan baru. 101

    b) Sistem fotosintetik

    senyawa organik untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

    c) Sistem absorbsi

    Sistem adsorbsi pada tumbuhan organ yang berperan adalah akar. 102

    2) Sistem Organ pada manusia

    Sistem organ yang terdapat pada manusia antara lain sistem otot,

    sistem rangka, sistem rangka, sistem hormon, sistem transportasi, sistem

    pencernaan, sistem ekskresi, sistem reproduksi. Jadi sebenarnya mahluk

    hidup sebenarnya merupakan suatu organisasi kehidupan yang terbentuk

    dari beberapa sistem organ. 103

    Berikut adalah tabel beberapa sistem organ, yaitu:

    Tabel 2.2 Sistem organ

    No Sistem organ Organ penyusun Fungsi

    1 Sistem saraf Otak, sumsum tulang

    belakang, serabut

    saraf, dan simpul

    saraf.

    Menerima dan

    menghantarkan rangsang

    2 Sistem respirasi Rongga hidung,

    laring, batang

    tengkorak, dan paru-

    paru

    Menyuplai oksigen dan

    membuang zat sampah

    3 Sistem otot Otot dan tendon Untuk gerak akktif

    101 Nunung Nurhayati , biologi , hlm. 39.102 Nunung Nurhayati , biologi , hlm. 38.103 Mikrajuddin abdullah, et. Al., ipa , hlm.92.

  • 8/16/2019 organisasi kehidupan 4

    50/118

    38

    4 Sistem reproduksi Testis, ovarium, dan

    uterus.

    perkembangbiakan

    5 Kulit Kulit, rambut, dan

    kelenjar keringat

    Melindungi tubuh dari

    infeksi dan dehidrasi.

    6 Sistem transportasi Jantung, pembuluh

    darah, dan pembuluh

    limfa.

    Mengedarkan zat

    makanan dan melindungi

    tubuh dari penyakit

    7 Sistem hormon Tiroid, pituitari, dan

    kelenjar adrenal

    Mengontrol tubuh secara

    kimia dan

    mengintegrasikan fungsiorgan tubuh

    8 Sistem ekskresi Ginjal, ureter, uretra,

    dan kandung kemih

    Mengeluarkan zat-zat

    sampah hasil

    metabolisme dan menjaga

    keseimbangan sel dengan

    lingkungannya.

    9 Sistem pencernaan Mulut, farring,

    esofagus, usus, hati,

    kantong empedu, dan

    pankreas.

    Menyiapkan makanan

    untuk digunakan tubuh.

    10 Sistem rangka Tulang tengkorak,

    tulang punggung,

    tulang rusuk dan

    tulang anggota gerak.

    Melindungi dan

    menguatkan tubuh,

    tempat melekatnya otot,

    dan tempat terbentuknyasel-sel darah.

  • 8/16/2019 organisasi kehidupan 4

    51/118

    39

    C. PENGAJUAN HIPOTESIS

    Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,

    dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat

    pertanyaan. 104

    Berdasarkan uraian di atas, penulis mengajukan hipotesis sebagai acuan

    atau ruang lingkup permasalahan yang ada. Sehingga hipotesis dapat dirumuskan

    sebagai berikut: Ada pengaruh positif yang signifikan antara motivasi belajar

    siswa dengan menggunakan media visual terhadap hasil belajar biologi kelas VII

    pada materi pokok organisasi kehidupan di MTs N Karangawen.

    104 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatatif dan R&D, Bandung: AlfaBeta,2008. hlm. 64.

  • 8/16/2019 organisasi kehidupan 4

    52/118

    40

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis PenelitianMetode adalah suatu cara atau teknik yang dilakukan dalam proses penelitian.

    Sedangkan penelitian merupakan upaya dalam bidang ilmu pengetahuan dijalankan untuk

    memperoleh fakta-fakta dalam prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan sistematis

    untuk menjawab kebenaran. 105 Jadi metode penelitian adalah cara-cara yang digunakan

    untuk mengumpulkan data yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan

    mengajukan prosedur yang reliabel dan terpercaya. 106

    Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penalitian kuantitatif

    dengan metode korelasi yang menggunakan teknik analisis regresi. Sedangkan analisis

    regresi yang digunakan adalah teknik analisis regresi 1 prediktor dengan skor deviasi

    .teknik ini digunakan untuk memperoleh informasi mengenai taraf hubungan yang terjadi

    antara variabel kriterium dan prediktor.

    Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pengaruh motivasi belajar siswa

    dengan menggunakan media visual terhadap hasil belajar siswa, penelitian dirancang

    sebagai berikut:

    Variabel Bebas (X) Variabel Terikat (Y) Uji

    X: motivasi belajar siswadengan menggunakanmedia visual

    Y: Hasil belajar

    B. Waktu dan Tempat Penelitian

    1. Waktu Penelitian

    Penelitian ini dimulai bulan 24 Maret sampai bulan 12 April 2011.

    105 Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal , (Jakarta: Bumi Aksara,2006), hlm. 24.

    106 Sutrino Hadi, Analisis Regresi , (Yogyakarta: Andi Offset, 2004), hlm. 1

  • 8/16/2019 organisasi kehidupan 4

    53/118

    41

    2. Tempat Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan di MTs N Karangawen.

    C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

    1. Populasi

    Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung

    ataupun pengukuran, kuantitatif dan kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari

    semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-

    sifatnya. 107 Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII di MTs N

    Karangawen pada tahun pelajaran 2010/2011.

    2. Teknik Pengambilan sampel

    Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. 108 Pengambilan

    sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik random sampling .109

    Pengambilan dilakukan dengan cara undian karena keadaan dari masing-masing

    kelas relatif sama. Asumsi tersebut didasarkan pada alasan: peserta didik

    mendapatkan materi berdasarkan kurikulum yang sama, peserta didik yang

    menjadi obyek penelitian duduk pada tingkat kelas yang sama, dan pembagian

    kelas tidak berdasarkan ranking.

    Pertimbangan yang lain didasarkan pada uji normalitas, homogenitas. Data

    nilai awal yang digunakan adalah nilai mid semester. Tujuan tiga analisis tersebut

    sebagai uji prasyarat dalam menentukan subyek penelitian.

    D. Variabel Penelitian

    Variabel adalah gejala yang bervariasi, yang menjadi objek penelitian. 110 Adapun

    variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu:

    107 Sudjana, Metoda Statistik , (Bandung: Tarsito, 2006), cet. 6, hlm. 6 108 Suharsimi arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik , (Jakarta: PT.

    Rineka Cipta, 2006), Cet. 13. , hlm. 131.

    Suharsimi arikunto, Prosedur, hlm. 134110 Suharsimi Arikunto, Prosedur, hlm. 116.

  • 8/16/2019 organisasi kehidupan 4

    54/118

    42

    1. Variabel Pengaruh ( Independent variable) atau variabel bebas

    Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

    sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).

    Yang menjadi variabel pengaruh dalam penelitian ini adalah motivasi

    siswa dengan menggunakan media visual. Dengan indikator meliputi:

    a. Adanya keinginan berhasil dengan menggunakan media visual.

    b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar dengan menggunakan media visual.

    c. Adanya kegiatan yang menarik dengan menggunakan media visual. 111

    2. Variabel Terpengaruh (dependent variable) atau variabel terikat.

    Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

    akibat, karena adanya variabel bebas. 112 Yang menjadi variabel terpengaruh dalam

    penelitian ini adalah hasil belajar dengan indikator nilai postest peserta didik

    meningkat.

    E. Teknik Pengumpulan Data

    Dalam bagian ini, akan dibahas mengenai bagaimana cara pengumpulan

    data yang dilakukan oleh peneliti. Adapun metode yang digunakan peneliti dalam

    teknik pengumpulan datanya, sebagai berikut:

    1. Metode DokumentasiDokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal/ variable yang berupa

    catatan transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger,

    agenda, dan sebagainya. 113 Dokumentasi digunakan untuk memperoleh informasi

    tentang jumlah dan nama-nama peserta didik keseluruhan sebagai populasi

    penelitian dan daftar nilai ulangan harian kelas VII MTs N Karangawen.

    111 Hamzah B. Uno, teori motivasi dan pengukurannya, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011),cet 7, hlm. 23.

    112 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D , (Bandung:ALFABETA, 2008), hlm. 39.

    113 Suharsimi Arikunto, Prosedur , hlm. 231.

  • 8/16/2019 organisasi kehidupan 4

    55/118

    43

    2. Metode Angket.

    Metode angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

    dengan cara seperangkat pertanyaan tertulis pada responden untuk dijawab.

    Responden dalam penelitian ini adalah siswa yang akan diberikan pada kelas

    VIIA. Dengan memberikan angket yang berisi indikator-indikator tentang

    motivasi belajar siswa dengan menggunakan media visual. Sehingga akan

    diketahui motivasi belajar siswa yang menggunakan media visual.

    3. Metode Tes

    Tes merupakan seperangkat rangsangan stimuli yang diberikan pada seseor

    rang dengan maksud untuk mendapat jawaban yang dapat dijadikan dasar bagipenetapan skor angka. 114 Metode tes ini digunakan untuk mengambil data nilai tes

    pada kelas sampel yang sebelumnya telah diujicobakan pada peserta didik kelas

    uji coba. Data ini digunakan untuk menjawab hipotesis penelitian.

    Tes diberikan kepada kelas VIIA di MTs N Karangawen. Hasil

    pengolahan data ini digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis penelitian.

    F. Teknik Analisis Data

    1. Analisis Pendahuluan1. Uji Prasyarat

    1) Uji Normalitas

    Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah sampel

    yang digunakan dalam penelitian ini terdistribusi normal atau tidak. Untuk

    mengetahuinya dapat diuji dengan menggunakan statistik chi kudrat. 115

    ( )∑=

    −=

    k

    i i

    ii

    E

    E O

    1

    2 χ

    Keterangan:2 = Normalitas sampel

    O i = Frekuensi yang diharapkan

    114 S. Margono , Metodologi Penelitian Pendidikan , (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), hlm.170.

    115 Sudjana , Metoda , hlm. 273.

  • 8/16/2019 organisasi kehidupan 4

    56/118

    44

    Ei = Frekuensi pengamatan

    K = Banyaknya kelas interval

    2) Uji Homogenitas

    Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa

    sampel penelitian berawal dari kondisi yang sama atau homogen. Untuk

    menguji apakah sampel-sampel yang diambil secara acak berasal dari

    populasi yang sama dilakukan uji Bartlett.

    Langkah-langkah uji Bartlett sebagai berikut:

    a) Menyusun data sampel hasil pengamatan kedalam daftar

    b) Menghitung varians masing-masing sampel dengan rumus

    Keterangan:

    : varians sampel

    : data ke-i

    : rata-rata

    – 1 : banyaknya data dikurangi 1

    c) Mendaftar harga-harga yang perlu untuk uji Bartlett

    d) Menghitung varians gabungan untuk semua sampel dengan rumus

    e) Menghitung harga chi-kuadrat menggunakan rumus

  • 8/16/2019 organisasi kehidupan 4

    57/118

    45

    Keterangan:

    Ln 10 = 2,3026 disebut logaritma asli dari bilangan 10.

    Satuan B =

    Akan diuji hipotesis

    : paling sedikit satu tanda sama dengan tidak berlaku

    Kriteria:

    Dengan taraf nyata , tolak hipotesis

    didapat dari daftar

    distribusi chi-kuadrat dengan peluang ( ) dan dk = ( ) 116 .

    2. Analisis Uji Instrumen

    Untuk mendapatkan data yang valid, maka instrumen yang digunakan

    juga harus valid. Untuk mengetahui valid tidaknya suatu instrumen perlu

    diadakan pengukuran validitas dan reliabilitas terhadap instrumen tersebut.

    1) Validitas

    Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

    kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid

    mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid

    berarti memiliki validitas rendah.

    Uji validitas untuk pilihan ganda digunakan korelasi point biserial karena skor 1 dan 0 saja. Adapun Uji validitas butir pilihan ganda

    menggunakan korelasi point biseral sebagai berikut.

    qp

    S

    MM

    t

    tppbis

    −=r

    Sudjana , Metoda , hlm. 261.

  • 8/16/2019 organisasi kehidupan 4

    58/118

    46

    Keterangan:

    r pbis = Koefisien korelasi point biseral

    Mp = Rata-rata skor total yang menjawab benar pada butir soal

    M t = Rata-rata skor total

    St = Standar deviasi skor total

    p = Proporsi peserta didik yang menjawab benar

    )siswaseluruh jumlah

    benarmenjawabyangsiswabanyaknyap( =

    q = Proporsi peserta didik yang menjawab salah

    = (q = 1 - p)

    Setelah dihitung r hitung dibandingkan dengan r tabel dengan tarafsignifikansi 5%, jika r hitung > r tabel maka dikatakan soal valid. 117

    2) Reliabilitas

    Reliabilitas digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu instrumen

    cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

    karena instrumen tersebut sudah baik. Untuk perhitungan reliabilitas dalam

    penelitian ini digunakan rumus sebagai berikut:

    −= ∑2

    2

    11 1 S pqS

    k k r

    Dimana :

    r11 = reliabilitas instrumen

    p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

    q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah

    (q= 1- p)

    Σpq = jumlah hasil perkalian antara p dan qK = banyaknya item/ butir soal

    S2 = varian total 118

    117 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan , (Jakarta: Bumi Aksara, 2007),Cet, 7., hlm 79.

    118 Suharsimi Arikunto, Dasar, hlm. 100.

  • 8/16/2019 organisasi kehidupan 4

    59/118

    47

    Rumus varian:

    ( )

    N N

    x X

    S

    2

    2

    2

    ∑∑ −=

    Kemudian hasil r 11 yang didapat dari perhitungan dibandingkan

    dengan harga tabel r product moment . Harga r tabel dihitung dengan taraf

    signifikansi 5% dan kepada sesuai dengan butir soal, jika r 11 > r tabel , maka

    dapat dinyatakan butir soal tersebut reliabel.

    3) Taraf Kesukaran Soal

    Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak

    terlalu sukar. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soaldisebut indeks kesukaran.

    Untuk perhitungan taraf kesukaran soal dalam penelitian ini

    digunakan rumus sebagai berikut:

    JS

    BP =

    Dimana:

    P = indeks kesukaranJB = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar

    JS= jumlah seluruh siswa peserta tes 119

    4) Daya Pembeda Soal

    Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk

    membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi), dengan

    siswa yang bodoh (berkemampuan rendah).

    Untuk perhitungan daya pembeda soal dalam penelitian ini

    digunakan rumus sebagai berikut:

    B A B

    B

    A

    A PP J

    B

    J

    B D −=−=

    Dimana:

    D = Daya pembeda soal

    Suharsimi Arikunto, Dasar, hlm. 208.

  • 8/16/2019 organisasi kehidupan 4

    60/118

    48

    J = Jumlah peserta tes

    JA = Banyaknya peserta kelompok atas

    JB = Banyaknya peserta kelompok bawah

    BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu

    dengan benar

    BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu

    dengan benar

    PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

    PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar.120

    Dalam penelitian ini, peneliti akan menguji pengaruh penggunaan

    media visual terhadap hasil belajar siswa. Pada penelitian ini peneliti akan

    menggunakan teknik analisis regresi. Adapun persyaratan yang harus

    dipenuhi sebelum peneliti menganalisa data dengan t-test, peneliti terlebih

    dahulu harus memeriksa keabsahan sampel dengan uji normalitas, uji

    homogenitas.

    2. Analisis Akhir

    a. Analisis Regresi

    Analisis regresi dilakukan untuk menunjukkan besar pengaruh antaravariabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). Analisis regresi yang

    digunakan adalah analisis regresi sederhana.

    Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

    1) Mencari korelasi antara predictor x dengan kreterium y dengan

    menggunakan rumus, sebagai berikut:

    ( )