analisis model pembiayaan investasi pengembangan alur...
TRANSCRIPT
Tugas Akhir
Made Ary Januardana
4108 100 053
Dosen Pembimbing
Ir.Tri Achmadi, Ph.D
Analisis Model Pembiayaan Investasi
Pengembangan Alur Pelayaran Berbasis
Public-Private Partnership
Outline
Pendahuluan
Latar Belakang
Perumusan Masalah
Tujuan
Batasan Masalah
Gambaran Umum
Pembahasan
Kesimpulan
Pendahuluan
Latar Belakang Salah satu komoditi unggulan dari Kalimantan Tengah adalah
batubara dengan produksi yang terus meningkat setiap tahunnya
Selama ini pengangkutan batubara Kalimantan Tengah dilakukan
melalui Sungai Barito
Lalu lintas dari Sungai Barito saat ini tergolong padat sehingga
dikhawatirkan akan mengganggu proses pengangkutan batubara
Kalimantan Tengah.
Sungai Kapuas dapat dijadikan alternative distribusi batubara
kondisi dari Sungai Kapuas menjadi kendala yakni kedalaman yang
relative lebih rendah dibandingkan dengan Sungai Barito dan pada
bagian muara Sungai Kapuas sangat dangkal
Latar Belakang (2..)
Pemerintah Kalimantan Tengah berencana mengoptimalkan
potensi dari Sungai Kapuas dengan pembangunan
infrastruktur alur muara Sungai Kapuas
Pembangunan infrastruktur alur muara Sungai Kapuas sangat
besar yang mungkin tidak dapat di cover oleh pemerintah.
Public private partnership dapat dijadikan alternative
pembiayaan pembangunan alur muara Sungai Kapuas
Perumusan Masalah
Seberapa layak pengembangan alur Sungai Kapuas sebagai
jalur alternatif pengangkutan batubara Kalimantan Tengah
dilakukan?
Bagaimana proporsi pembiayaan investasi alur muara Kapuas
yang dapat dilakukan pemerintah berdasarkan skema
kerjasama pemerintah dan swasta?
Tujuan
Untuk mengetahui seberapa layak pengembangan alur Sungai
Kapuas dilakukan sebagai jalur alternative pengangkutan
batubara Kalimantan Tengah jika dibandingkan dengan alur
sungai Barito
Untuk memberikan gambaran proporsi pembiayaan investasi
alur muara Kapuas yang dapat dipilih oleh pemerintah
berdasarkan skema kerja sama pemerintah-swasta
Batasan Masalah
Penelitian hanya mengamati distribusi batubara yang
dihasilkan di daerah Kalimantan Tengah
Perbandingan angkutan batubara dari penelitian ini hanya
membandingkan antara melalui Sungai Kapuas dan Sungai
Barito
Perancangan dari infrastruktur alur muara Kapuas hanya
bersifat desain konseptual
Penelitian ini hanya menggambarkan proporsi investasi swasta
berdasarkan perbandingan unit biaya angkutan batubara
melalui Sungai Kapuas dan Sungai Barito
MetodologiIdentifikasi Masalah
Keterbatasan Sungai Barito sebagai Prasarana Angkutan Batubara
Perumusan Masalah & Tujuan Penelitian
Tinjauan Pustaka & Studi Literatur
Pengumpulan Data
Meningkatnya Produksi Batubara Kalteng
Kendala finansial yang dimiliki pemerintah tidak mendukung untuk pembangunan infrastruktur
Kondisi infrastruktur alur pelayaran di Sungai Kapuas belum memadai
Pengolahan Data
Peramalan Potensi Batubara
Perencanaan
Perhitungan kebutuhan kedalaman alur
Perhitungan kebutuhan sarana bantu navigasi
Perhitungan biaya kebutuhan alur
Proporsi Investasi skema kerjasama publik & swasta
Skema kerjasama publik & swasta yang Kompetitif untuk
Sungai Kapuas
PrimerSekunder
Rencana Pemerintah mengembangkan sungai Kapuas Sebagai Alternatif dari Sungai Barito
Perbandingan Unit CostKapuas Vs Barito
Tarif Canal
Analisis Perbandingan Unit CostKapuas Vs Barito
Terhadap Proporsi Investasi
Gambaran Umum
Public-Private Partnership
Merupakan perjanjian kontrak antara swasta dan pemerintah,
yang keduanya bergabung bersama dalam sebuah kerjasama
untuk menggunakan keahlian dan kemampuan masing-masing
untuk meningkatkan pelayanan kepada publik di mana
kerjasama tersebut dibentuk untuk menyediakan kualitas
pelayanan terbaik dengan biaya yang optimal untuk publik
(America’s National Council on Public Private Partnership)
Bentuk Skema Public-Private
Partnership Pemberian konsesi secara terbatas baik waktu dan atau lingkup kerja. disini
pihak swasta hanya mengoperasikan Infrastruktur yang dimiliki oleh
BUMN/BUMD, atau pemerintahan untuk lingkup tertentu dan waktu
tertentu.
KSO Atau Kerja Sama Operasi, dimana Pihak BUMN atau BUMD
melakukan kerjasama manajemen untuk mengelola unit bisnis tertentu yang
dikelolanya.
BOT atau Built Operate and Tranfer, dimana pihak swasta membangun sebuah
infrastruktur dari awal untuk kemudian dikelola, dan pada kurun waktu
tertentu diserahkan kepada pemerintah atau BUMN/BUMD.
ODT atau Operate Developed and Transfer. Disini BUMN atau,BUMD
memberikan konsesi kepada swasta untuk mengelola bisnisnya (atau
sebagian Bisnisnya) mengembangkannya dan pada kurun waktu yang
disepakati mengembalikan kepada BUMN atau BUMD
Kalimantan Tengah
(Sumber :regionalinvestment.bkpm.go.id)
Sungai Sungai Di Kalimantan Tengah
sumber : (Putra, 2013)
Data Sungai Yang ada Di Kalimantan
Tengah
Potensi Dapat Dilayari Dapat Dilayari
1 Sungai Jelai 200 150 150 8
2 Sungai Arut 250 190 100 4
3 Sungai Lamandau 300 250 150 6
4 Sungai Kumai 175 100 250 9
5 Sungai Seruyan 350 300 250 5
6 Sungai Mentaya 400 270 350 6
7 Sungai Katingan 650 520 250 6
8 Sungai Sebangau 200 150 100 5
9 Sungai Kahayan 600 500 450 7
10 Sungai Kapuas 600 420 450 6
11 Sungai Barito 900 700 500 6-14
No Nama SungaiPanjang Sungai (Km)
Lebar (m) Kedalaman (m)
( Sumber : Dinas Perhubungan dan Informatika Provinsi Kalteng)
Data Produksi Dan Cadangan Batubara
Kalteng
2002 458,944
2003 590,433
2004 659,430
2005 829,141
2006 1,256,288
2007 2,541,104
2008 5,233,307
2009 7,250,310
2010 9,301,772
2011 10,917,550
TahunJumlah
Produksi (ton)
Tahun
Jum
lah P
rod
uksi
(to
n)
2011201020092008200720062005200420032002
12500000
10000000
7500000
5000000
2500000
0
A ccuracy M easu res
MA PE 1.07371E+02
MA D 1.18616E+06
MSD 1.86554E+12
Variab le
Actual
F its
Trend Analy sis Plot for Jumlah Produksi (ton)Linear Trend Model
Yt = -2848123 + 1227628* t
Tahun
Jum
ala
h P
rodu
ksi (t
on
)
2011
2009
2007
2005
2003
30000000
25000000
20000000
15000000
10000000
5000000
0
A ccu racy M easu res
MA PE 1.07371E+02
MA D 1.18616E+06
MSD 1.86554E+12
Var iab le
F orecasts
Actual
F its
Trend Analysis Plot for J umalah Produks i (ton)Linear Trend Model
Yt = -2848123 + 1227628*t
Tahun
Jum
lah
Pro
duksi (
ton)
2011201020092008200720062005200420032002
12000000
10000000
8000000
6000000
4000000
2000000
0
Ac cu racy M easu res
MAP E 2.04658E +01
MAD 4.05778E +05
MSD 2.09339E +11
Var iab le
A ctual
F its
Trend Analy sis Plot for Jumlah Produks i (ton)Quadratic Trend Model
Yt = 1048270 - 720569*t + 177109*t** 2
Tahun
Jum
ala
h P
rodu
ksi (t
on)
2011
2009
2007
2005
2003
90000000
80000000
70000000
60000000
50000000
40000000
30000000
20000000
10000000
0
Accuracy M easu res
M APE 2.04658E+01
M AD 4.05778E+05
M SD 2.09339E+11
Var iab le
F orec asts
A ctual
F its
Trend Analysis Plot for Jumalah Produksi (ton)Quadratic Trend Model
Yt = 1048270 - 720569* t + 177109*t**2
TEREKA TERTUNJUK TERUKUR
(inferred) (indicated) (Measured)
1 Murung Raya 1,445,927,182 319,175,693 327,695,398 2,092,798,273
2 Barito Utara 493,776,632 679,795,887 611,679,783 1,785,252,302
3 Barito Timur 54,661,541 106,372,381 66,243,224 227,277,146
4 Barito Selatan 51,507,530 60,542,123 44,119,094 156,168,747
5 Kapuas 360,915,564 279,871,875 204,417,634 845,205,073
6 Kotawaringin Barat 306,334,795 104,294,417 410,629,212
7 Kotawaringin Timur 17,400,000 17,400,000
8 Katingan 17,485,491 17,485,491
9 Gunung Mas 21,540,000 21,540,000
2,463,213,940 1,752,092,754 1,358,449,550 5,573,756,244
KABUPATEN JumlahNO.
Jumlah
Data Produksi Batubara Kalteng Cadangan Batubara Kalimantan Tengah
(sumber : kaltengmining.com)
Tujuan Ekspor Batubara Kalteng
(sumber : borneo lumbung annual report 2010)
Pengangkutan Batubara Dengan
tongkang
(sumber : Survey 26 Desember 2013)
Transportasi Batubara Melalui Sungai
Barito
sumber: (Putra, 2013)
Karakteristik Masing Masing Zona
Pada Zona 1
Panjang Alur : 560 km
Lebar sungai rata- rata : 250-400 m
Kedalaman sungai : 5-6 m
Ukuran tongkang (maks) : 270 feet
Pada Zona 2
Panjang alur : 150 km
Lebar sungai rata- rata : 250-500 m
Kedalaman sungai : 6-8 m
Ukuran tongkang (maks) : 330 feet
Potensi Sungai Kapuas
Karakteristik Sungai Kapuas
Sungai Kapuas memiliki karakteristik sebagai berikut:
Panjang Alur : 405.56 Nmil
Kedalaman Alur Rata-Rata : 5 m
Lebar Rata Rata : 250 m
UkuranTongkang : 270 feet
Kendala Sungai Kapuas
Kelebihan dan Kekurangan Sungai
Kapuas
Kelebihan Kekurangan
Panjang alur yang lebih
pendek dibandingkan
dengan sungai barito
Jika dibandingkan dengan
Sungai Barito kedalaman
dari sungai Kapuas lebih
kecil 270 feet
Alur Muara yang dangkal
Pembahasan
Data Produksi Batubara
0
2
4
6
8
10
12
0.46 0.59 0.66 0.831.26
2.54
5.23
7.25
9.30
10.92
Pro
du
ksi
Ba
tub
ara
(Ju
ta-t
on
)
Peramalan Produksi BatubaraMetode Peramalan MAPE MAD MSD
Linier Trend Model 107.37 1,186,160 1,865,540,000,000
Quadratic Trend Model 20.47 405,778 209,339,000,000
Exponential Growth 20.54 663,098 862,375,000,000
Linier Trend Model Quadratic Trend Model Exponential Trend Model
2012 10,655,779 14,552,173 19,147,495
2013 11,883,407 17,905,106 28,571,857
2014 13,111,034 21,612,256 42,634,871
2015 14,338,662 25,673,625 63,619,675
2016 15,566,289 30,089,211 94,933,160
2017 16,793,917 34,859,014 141,659,083
2018 18,021,544 39,983,035 211,383,418
2019 19,249,172 45,461,274 315,425,941
2020 20,476,799 51,293,730 470,677,999
2021 21,704,427 57,480,404 702,344,829
2022 22,932,054 64,021,295 1,048,037,639
2023 24,159,682 70,916,404 1,563,879,802
2024 25,387,310 78,165,731 2,333,618,513
2025 26,614,937 85,769,275 3,482,221,177
2026 27,842,565 93,727,036 5,196,163,921
TahunForecast Demand (Ton)
Hasil Peramalan Produksi Batubara
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Pro
du
ksi
Ba
tub
ara
(ju
ta-t
on
)
Peramalan Produksi Batubara Kalimantan Tengah
Data Proyeksi
Kondisi Angkutan Batubara Melalui
Sungai Barito
(Putra, 2013)
Perbandingan Pola Angkutan Melalui
Sungai Kapuas dan Sungai BaritoMining Site/
Loading Point
Damparan
Sungai Kapuas Sungai Barito
Transhipment
Point
Zona 1
Zona 2Jalur Baru
Ekspor
Set Barge
270 ft
Set Barge
330 ft
Set Barge
270 ft
Sistem Angkutan Melalui Sungai Barito Dari kondisi pembagian zona, sistem angkutan batubara Sungai
Barito dapat dilakukan dengan 4 variasi:
Alternatif 1: dimana zona 1 diangkut oleh tongkang berukuran270 feet kemudian zona 2 dengan tongkang dengan ukuran 330 feet
Alternatif 2 : dimana zona 1 diangkut oleh tongkang berukuran270 feet kemudian zona 2 dengan tongkang dengan ukuran 300 feet
Alternatif 3 : dimana zona 1 diangkut oleh tongkang berukuran270 feet kemudian zona 2 dengan tongkang dengan ukuran 270 feet
Alternatif 4 : dimana angkutan langsung dilakukan dari lokasitambang (MuaraTeweh) langsung menujuTaboneo dengantongkang berukuran 270 feet
Variasi Sistem Angkutan S. Barito
ISP DamparanTambang
Transhipment Point270 ft
330 ft
300ft
270 ft
270 ft
Sistem Pengangkutan Melalui S.
Kapuas
sistem pengangkutan batubara melalui Sungai Kapuas dengan
1 sistem dimana angkutan langsung dilakukan dari lokasi
tambang langsung menuju transshipmentpoint.
Tambang
Transhipment Point270 ft
Perhitungan TRT
PerhitunganTRT Zona 1Barge 270 Feet
Route
Jetty Port - Damparan 302.4 Nm
Damparan - Jetty Port 302.4 Nm
Kecepatan Bongkar Muat
Jetty Port 2000 Ton/jam
Damparan 650 Ton/jam
Perhitungan Round Trip
Seatime
Jetty Port - Damparan 4.2 Hari
Damparan -Jetty Port 4.2 Hari
Port Time
Jetty Port 0.104 Hari
Damparan 0.321 Hari
Total 8.82 Hari
Com days 300 Hari
TRT 33
Barge 270 Feet
Route
Jetty Port - Damparan 302.4 Nm
Damparan - Jetty Port 302.4 Nm
Kecepatan Bongkar Muat
Jetty Port 2000 Ton/jam
Damparan 650 Ton/jam
Perhitungan Round Trip
Seatime
Jetty Port - Damparan 4.2 Hari
Damparan -Jetty Port 4.2 Hari
Port Time
Jetty Port 0.104 Hari
Damparan 0.321 Hari
Total 8.82 Hari
Com days 300 Hari
TRT 33
PerhitunganTRT Zona 2Barge 330 Feet
Route
Damparan - Taboneo 125.4 Nm
Taboneo - Damparan 125.4 Nm
Kecepatan Bongkar Muat
Taboneo 650 Ton/jam
Damparan 650 Ton/jam
Perhitungan Round Trip
Seatime
Damparan - Taboneo 1.31 Hari
Taboneo - Damparan 1.31 Hari
Port Time
Jetty Port 0.641 Hari
Damparan 0.641 Hari
Total 3.89 Hari
Com days 300 Hari
TRT 77
Barge 300 Feet
Route
Damparan - Taboneo 125.4 Nm
Taboneo - Damparan 125.4 Nm
Kecepatan Bongkar Muat
Taboneo 650 Ton/jam
Damparan 650 Ton/jam
Perhitungan Round Trip
Seatime
Damparan - Taboneo 1.31 Hari
Taboneo - Damparan 1.31 Hari
Port Time
Jetty Port 0.513 Hari
Damparan 0.513 Hari
Total 3.64 Hari
Com days 300 Hari
TRT 82
Barge 270 Feet
Route
Damparan - Taboneo 125.4 Nm
Taboneo - Damparan 125.4 Nm
Kecepatan Bongkar Muat
Taboneo 650 Ton/jam
Damparan 650 Ton/jam
Perhitungan Round Trip
Seatime
Damparan - Taboneo 1.74 Hari
Taboneo - Damparan 1.74 Hari
Port Time
Jetty Port 0.321 Hari
Damparan 0.321 Hari
Total 4.12 Hari
Com days 330 Hari
TRT 80
PerhitunganTRT Alternatif
4Barge 270 Feet (Sungai Barito)
Route
Jetty Port - Taboneo 427.8 Nm
Taboneo - Jetty Port 427.8 Nm
Kecepatan Bongkar Muat
Taboneo 650 Ton/jam
Jetty Port 650 Ton/jam
Perhitungan Round Trip
Seatime
Damparan - Taboneo 5.94 Hari
Taboneo - Damparan 5.941667 Hari
Port Time
Jetty Port 0.321 Hari
Damparan 0.32 Hari
Total 12.52436 Hari
Com days 300 Hari
TRT 23
PerhitunganTRT Sungai Kapuas Barge 270 Feet (Sungai Kapuas)
Route
Jetty Port - Taboneo 405.56 Nm
Taboneo - Jetty Port 405.56 Nm
Kecepatan Bongkar Muat
Taboneo 650 Ton/jam
Damparan 650.000 Ton/jam
Perhitungan Round Trip
Seatime
Damparan - Taboneo 5.632778 Hari
Taboneo - Damparan 5.632778 Hari
Port Time
Jetty Port 0.320513 Hari
Damparan 0.320513 Hari
Total 11.90658 Hari
Com days 300 Hari
TRT 25
Rekapitulasi TRT dan Kebutuhan
Tongkang
RekapitulasiTRT
Kebutuhan tongkang
Alternatif 4 Sungai Kapuas
270 Feet 330 Feet 270 Feet 300 Feet 270 Feet 270 Feet 270 Feet 270 Feet
TRT 33 77 33 82 33 80 23 25
Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3
Sungai Barito
Alternatif 4 Sungai Kapuas
270 Feet 330 Feet 270 Feet 300 Feet 270 Feet 270 Feet 270 Feet 270 Feet
2014 131 29 131 33 131 55 188 173
2015 156 34 156 40 156 65 224 206
2016 183 40 183 46 183 76 262 241
2017 212 46 212 54 212 88 304 279
2018 243 52 243 61 243 100 348 320
2019 276 60 276 70 276 114 396 364
2020 311 67 311 79 311 129 447 411
2021 349 75 349 88 349 144 500 460
2022 389 84 389 98 389 161 557 513
2023 430 93 430 109 430 178 617 568
Alternatif 2Alternatif 1 Alternatif 3Tahun
Analisis Biaya Transportasi
Time Charter Hire (1 Set Tug+Barge)
Rekapitulasi Biaya TCH tiap tahun
Feet (ft) mTon T/C (Rp/month) T/C (Rp/day)
180 2,000 325,000,000.00 10,833,333
230 3,000 450,000,000.00 15,000,000
250 3,500 550,000,000.00 18,333,333
270 5,000 650,000,000.00 21,666,667
300 8,000 750,000,000.00 25,000,000
330 10,000 938,400,000.00 31,280,000
Tahun Alternatif 1 (Rp) Alternatif 2 (Rp) Alternatif 3 (Rp) Alternatif 4 (Rp) Sungai Kapuas (Rp)
2014 1,123,636,000,000 1,099,000,000,000 1,244,750,000,000 1,222,000,000,000 1,124,500,000,000
2015 1,333,056,000,000 1,314,000,000,000 1,478,750,000,000 1,456,000,000,000 1,339,000,000,000
2016 1,564,860,000,000 1,534,500,000,000 1,732,900,000,000 1,703,000,000,000 1,566,500,000,000
2017 1,809,664,000,000 1,783,000,000,000 2,007,200,000,000 1,976,000,000,000 1,813,500,000,000
2018 2,067,468,000,000 2,037,000,000,000 2,294,500,000,000 2,262,000,000,000 2,080,000,000,000
2019 2,357,040,000,000 2,319,000,000,000 2,609,100,000,000 2,574,000,000,000 2,366,000,000,000
2020 2,650,228,000,000 2,614,000,000,000 2,943,850,000,000 2,905,500,000,000 2,671,500,000,000
2021 2,972,300,000,000 2,928,500,000,000 3,298,100,000,000 3,250,000,000,000 2,990,000,000,000
2022 3,316,756,000,000 3,263,500,000,000 3,679,650,000,000 3,620,500,000,000 3,334,500,000,000
2023 3,667,712,000,000 3,612,500,000,000 4,067,700,000,000 4,010,500,000,000 3,692,000,000,000
Sungai Barito
(Sumber : www.sewakapaltongkang.com)
Voyage Cost
Biaya Bunker tiap tahun
Biaya Canal
Tahun Alternatif 1 (Rp) Alternatif 2 (Rp) Alternatif 3 (Rp) Alternatif 4 (Rp) Sungai Kapuas
2014 3,828,066,343,241 3,915,370,344,584 4,541,535,112,297 4,506,272,679,399 4,273,978,250,624
2015 4,546,741,850,612 4,678,147,718,208 5,395,991,306,700 5,369,175,958,433 5,089,245,778,199
2016 5,336,241,402,419 5,467,363,144,385 6,323,741,277,703 6,280,018,308,525 5,953,923,458,961
2017 6,174,348,325,585 6,349,524,579,532 7,324,785,025,306 7,286,738,800,731 6,892,716,369,503
2018 7,061,062,620,110 7,258,124,067,232 8,374,436,144,269 8,341,398,363,995 7,905,624,509,824
2019 8,040,817,632,147 8,259,669,563,902 9,522,067,445,073 9,491,936,069,373 8,992,647,879,925
2020 9,046,963,342,467 9,309,822,431,931 10,742,992,522,479 10,714,382,381,338 10,153,786,479,805
2021 10,148,236,782,902 10,432,886,356,998 12,036,828,656,922 11,984,767,764,360 11,364,335,232,872
2022 11,320,334,267,773 11,626,726,972,230 13,428,644,973,208 13,351,031,289,497 12,673,704,292,312
2023 12,516,735,438,323 12,867,040,591,946 14,844,764,975,173 14,789,203,421,220 14,032,483,504,938
Sungai Barito
Biaya Canal
Sungai Barito 0.3 USD
3390 rupiah
Sungai Kapuas 3390 Rupiah
Tahun Jumlah Muatan (Ton) Sungai Barito Sungai Kapuas
2014 21612256 73,265,547,840 73,265,547,840
2015 25673625 87,033,588,750 87,033,588,750
2016 30089211 102,002,425,290 102,002,425,290
2017 34859014 118,172,057,460 118,172,057,460
2018 39983035 135,542,488,650 135,542,488,650
2019 45461274 154,113,718,860 154,113,718,860
2020 51293730 173,885,744,700 173,885,744,700
2021 57480404 194,858,569,560 194,858,569,560
2022 64021295 217,032,190,050 217,032,190,050
2023 70916404 240,406,609,560 240,406,609,560
Biaya Bongkar Muat
Tahun Alternatif 1 (Rp) Alternatif 2 (Rp) Alternatif 3 (Rp) Alternatif 4 (Rp) Sungai Kapuas (Rp)
2014 1,296,735,360,000 1,296,735,360,000 1,296,735,360,000 648,367,680,000 648,367,680,000
2015 1,540,417,500,000 1,540,417,500,000 1,540,417,500,000 770,208,750,000 770,208,750,000
2016 1,805,352,660,000 1,805,352,660,000 1,805,352,660,000 902,676,330,000 902,676,330,000
2017 2,091,540,840,000 2,091,540,840,000 2,091,540,840,000 1,045,770,420,000 1,045,770,420,000
2018 2,398,982,100,000 2,398,982,100,000 2,398,982,100,000 1,199,491,050,000 1,199,491,050,000
2019 2,727,676,440,000 2,727,676,440,000 2,727,676,440,000 1,363,838,220,000 1,363,838,220,000
2020 3,077,623,800,000 3,077,623,800,000 3,077,623,800,000 1,538,811,900,000 1,538,811,900,000
2021 3,448,824,240,000 3,448,824,240,000 3,448,824,240,000 1,724,412,120,000 1,724,412,120,000
2022 3,841,277,700,000 3,841,277,700,000 3,841,277,700,000 1,920,638,850,000 1,920,638,850,000
2023 4,254,984,240,000 4,254,984,240,000 4,254,984,240,000 2,127,492,120,000 2,127,492,120,000
Sungai Barito
Total Cost
Tahun Alternatif 1 (Rp) Alternatif 2 (Rp) Alternatif 3 (Rp) Alternatif 4 (Rp) Sungai Kapuas (Rp)
2014 6,321,703,251,081 6,384,371,252,424 7,156,286,020,137 6,449,905,907,239 6,120,111,478,464
2015 7,507,248,939,362 7,619,598,806,958 8,502,192,395,450 7,682,418,297,183 7,285,488,116,949
2016 8,808,456,487,709 8,909,218,229,675 9,963,996,362,993 8,987,697,063,815 8,525,102,214,251
2017 10,193,725,223,045 10,342,237,476,992 11,541,697,922,766 10,426,681,278,191 9,870,158,846,963
2018 11,663,055,208,760 11,829,648,655,882 13,203,460,732,919 11,938,431,902,645 11,320,658,048,474
2019 13,279,647,791,008 13,460,459,722,762 15,012,957,603,933 13,583,888,008,233 12,876,599,818,785
2020 14,948,700,887,167 15,175,331,976,631 16,938,352,067,179 15,332,580,026,038 14,537,984,124,505
2021 16,764,219,592,462 17,005,069,166,558 18,978,611,466,482 17,154,038,453,920 16,273,605,922,432
2022 18,695,400,157,823 18,948,536,862,280 21,166,604,863,258 19,109,202,329,547 18,145,875,332,362
2023 20,679,838,287,883 20,974,931,441,506 23,407,855,824,733 21,167,602,150,780 20,092,382,234,498
Sungai Barito
Perbandingan Total Cost Masing-
Masing Sistem Angkutan
-
5
10
15
20
25
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
Tota
l Cos
t (Tr
iliun
-Rp)
Alternatif 1 (Rp) Alternatif 2 (Rp) Alternatif 3 (Rp) Alternatif 4 (Rp) Sungai Kapuas (Rp)
Komparasi Unit Cost Antar Alur
Sungai Barito Zona 1 Zona 2 Total Unit Cost Satuan
Alternatif 1 227,889 46,007 273,895 Rupiah/ton
Alternatif 2 227,889 50,343 278,232 Rupiah/ton
Alternatif 3 227,889 125,944 353,833 Rupiah/ton
Alternatif 4 277,865 Rupiah/ton
Sungai Kapuas 262,010 Rupiah/ton
-
-
Sungai Barito Zona 1 Zona 2 Total Unit Cost Satuan
Alternatif 1 11.42 2.38 13.80 Rupiah/ton.mil
Alternatif 2 11.42 2.45 13.87 Rupiah/ton.mil
Alternatif 3 11.42 6.28 17.70 Rupiah/ton.mil
Alternatif 4 14.12 Rupiah/ton.mil
Sungai Kapuas 12.92 Rupiah/ton.mil-
Perbandingan Unit Cost Dengan Variasi
DemandQ Tongkang Sungai Barito Sungai Kapuas Satuan
5,000,000 0.94 0.35 Rp/ ton.mil
10,000,000 0.48 0.17 Rp/ ton.mil
15,000,000 0.32 0.12 Rp/ ton.mil
20,000,000 0.24 0.09 Rp/ ton.mil
30,000,000 0.16 0.06 Rp/ ton.mil
0.00
0.10
0.20
0.30
0.40
0.50
0.60
0.70
0.80
0.90
1.00
0 10 20 30
Un
it C
ost
(R
ibu
-Rp
/To
n.m
il)
Q (Mton)Millions
Sungai Barito Sungai Kapuas
Analisis Kebutuhan Draft dan Lebar
alur
Pengecekan Lebar
Pengecekan Kedalaman
Rekapitulasi
=7.6B
Barge 270 Feet 24.3 250 116.64 Accepted 184.68 Accepted
Barge 300 Feet 25.6 250 122.88 Accepted 194.56 Accepted
Barge 330 Feet 27.4 250 131.52 Accepted 208.24 Accepted
Status
Dua Jalur
Lebar
Sungai (m)
Lebar
Kapal (m)Jenis Kapal
Kebutuhan
Alur (m)
Satu Jalur
StatusKebutuhan
Alur (m)
Jenis Kapal Draft Kapal R.Keb Bruto Keb. Draft Status
Barge 270 Feet 4.88 0.976 5.856 Accepted
Barge 300 Feet 5.49 1.09728 6.58368 Rejected
Barge 330 Feet 6.4 1.28 7.68 Rejected
Jenis Kapal Lebar 1 Jalur Lebar 2 Jalur Kedalaman
Barge 270 Feet Accepted Accepted Accepted
Barge 300 Feet Accepted Accepted Rejected
Barge 330 Feet Accepted Accepted Rejected
Analisis Kebutuhan Jalur
ditentukan berdasarkan rasio jumlah muatan yang akan
melewati alur muara dengan kapasitas yang tersedia antara 1
jalur atau 2 jalur.
Spacing kapalSpacing
Panjang Alur 12,659.50 m
6.836 Nm
Kecepatan Kapal 3 Knot
Spacing 1.374 km
0.742 Nm
s jarak 1152.232 m
0.622 Nm
Distribusi Kapal 0.0103 Nm/day
Seatime 0.0949 day
Com. Days 365 hari
Kapasitas Alur 35,399 Kapal
Dengan Simulasi Sederhana kapasitas alur dengan 1 jalur
adalah 88.497.500 ton
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Ju
mla
h M
uata
n
(jt-
ton
)
Tahun ke-
Kapasitas Alur
Potensi Muatan
Masa Kontrak Alur (10 tahun)
Rasio Penggunaan Alur 10 Tahun ke depan
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
24% 29% 34% 39%45%
51%58%
65%72%
80%
Ras
io P
engg
unaa
n A
lur
Tahun ke-
Peta Rencana Alur Muara KapuasKeb. Draft Keb. Lebar Satuan
6 117 meter
Pembagian Section Alur Muara Kapuas
Kondisi Eksisting Alur
Section A B C D
1 117 2 5.3 121
2 117 2 4.4 121
3 117 2 4.1 121
4 117 2 3.3 121
5 117 2 2.5 121
6 117 2 1.9 121
7 117 2 3.1 121
8 117 2 2.8 121
9 117 2 2.7 121
10 117 2 2.1 121
11 117 2 2.1 121
12 117 2 2 121
13 117 2 1.4 121
14 117 2 4.7 121
15 117 2 4.7 121
16 117 2 5.1 121
Kondisi Sedimen
Section E F G H
1 117 0.2 0.7 117.47
2 117 0.5 1.6 118.07
3 117 0.6 1.9 118.27
4 117 0.9 2.7 118.80
5 117 1.2 3.5 119.33
6 117 1.4 4.1 119.73
7 117 1.0 2.9 118.93
8 117 1.1 3.2 119.13
9 117 1.1 3.3 119.20
10 117 1.3 3.9 119.60
11 117 1.3 3.9 119.60
12 117 1.3 4.0 119.67
13 117 1.5 4.6 120.07
14 117 0.4 1.3 117.87
15 117 0.4 1.3 117.87
16 117 0.3 0.9 117.60
Hasil Perhitungan Pengerukan
Section E F G H Panjang (m) Volume (m3)
1-2 117 0.38 1.15 117.77 301.80 40,740.23
2-3 117 0.58 1.75 118.17 861.30 177,230.42
3-4 117 0.77 2.3 118.53 554.70 150,247.89
4-5 117 1.03 3.1 119.07 836.90 306,224.50
5-6 117 1.27 3.8 119.53 757.70 340,520.48
6-7 117 1.17 3.5 119.33 991.00 409,861.08
7-8 117 1.02 3.05 119.03 732.30 263,592.00
8-9 117 1.08 3.25 119.17 1,193.40 457,992.11
9-10 117 1.20 3.6 119.40 1,405.30 597,983.26
10-11 117 1.30 3.9 119.60 980.50 452,373.29
11-12 117 1.32 3.95 119.63 990.40 462,864.27
12-13 117 1.43 4.3 119.87 793.20 403,947.68
13-14 117 0.98 2.95 118.97 843.50 293,580.88
14-15 117 0.43 1.3 117.87 772.30 117,901.89
15-16 117 0.37 1.1 117.73 645.20 83,297.47
12,659.50 4,558,357.44 Total Volume
Hasil Perhitungan Volume Pengerukan
Akibat Laju Sedimentasi
Section E F G H Panjang (m) Volume (m3)
1-2 117 0.33 1 117.67 301.80 35,411.20
2-3 117 0.33 1 117.67 861.30 101,059.20
3-4 117 0.33 1 117.67 554.70 65,084.80
4-5 117 0.33 1 117.67 836.90 98,196.27
5-6 117 0.33 1 117.67 757.70 88,903.47
6-7 117 0.33 1 117.67 991.00 116,277.33
7-8 117 0.33 1 117.67 732.30 85,923.20
8-9 117 0.33 1 117.67 1,193.40 140,025.60
9-10 117 0.33 1 117.67 1,405.30 164,888.53
10-11 117 0.33 1 117.67 980.50 115,045.33
11-12 117 0.33 1 117.67 990.40 116,206.93
12-13 117 0.33 1 117.67 793.20 93,068.80
13-14 117 0.33 1 117.67 843.50 98,970.67
14-15 117 0.33 1 117.67 772.30 90,616.53
15-16 117 0.33 1 117.67 645.20 75,703.47
12,659.50 1,485,381.33 Total Volume
Alat Bantu Navigasi
Referensi Perencanaan penempatan Alat Bantu Navigasi
Dimana Jarak Antar bouy
PT. AMBAPERS : 1,8 km - 2,8 km.
PM 25 Tahun 2011 : Jarak tampak maksimal 4 mil/ 7,4 km
Jarak Antar Bouy
Rencana Penempatan Bouy di Alur
Jarak antar bouy dipakai
2 km
Jumlah bouy yang
diperlukan adalah
sebanyak 12 buah
Pelampung Merah (no genap)
Pelampung Hijau (no ganjil)
Biaya Pembangunan Alur
Biaya Modal
Biaya Operasional
Biaya Maintenance
Biaya Personil
Jenis Kapal Tarif Total Biaya Satuan
CSD 58000 264,384,731,515.17 Rupiah
Jenis Kapal Tarif Total Biaya Satuan
CSD 58000 86,152,117,333.33 Rupiah
Satuan B.Perbulan B.Pertahun
(Rupiah) (Rupiah) (Rupiah)
-Direktur 10 15,531,270 1 15,531,270 186,375,240
-Sekretaris 3 4,659,381 1 4,659,381 55,912,572
-Manager 5 7,765,635 2 15,531,270 186,375,240
-Supervisor 3 4,659,381 6 27,956,286 335,475,432
-Staff 2 3,106,254 9 27,956,286 335,475,432
19 91,634,493 1,099,613,916
Keterangan Indeks Jml.Personil
Total
Biaya Pembangunan Alur (2) Biaya Non Personil
Rekapitulasi Biaya Alur
Uraian Satuan Nilai DKI Nilai Kalteng Volume Total
Sewa kantor - Propinsi Rp M2/ bln 125,000 122,500 114 m2 36,750,000 Rp/bln
Perlengkapan kantor utama Rp / bln 1,900,000 1,862,000 1 1,862,000 Rp/bln
ATK - Kantor Utama Rp / bln 5,700,000 5,586,000 1 5,586,000 Rp/bln
Operasional kantor utama Rp / bln 11,500,000 11,270,000 1 11,270,000 Rp/bln
Komunikasi kantor utama Rp / bln 5,500,000 5,390,000 1 5,390,000 Rp/bln
Peralatan kantor utama Rp / bln 3,450,000 3,381,000 1 3,381,000 Rp/bln
64,239,000 Rp/bln
770,868,000 Rp/thnTotal Biaya Non Personil
Biaya Pembangunan 264.38 Milyar Rupiah
Maintenance 86.15 Milyar Rupiah
Biaya Personil 1.10 Milyar Rupiah
Biaya non Personil 0.77 Milyar Rupiah
Biaya Modal
Biaya Operasional
Pendapatan Alur
Dihitung berdasarkan jumlah muatan dikalikan dengan tarif
canal.
Tahun Jumlah Muatan
2014 21,612,256
2015 25,673,625
2016 30,089,211
2017 34,859,014
2018 39,983,035
2019 45,461,274
2020 51,293,730
2021 57,480,404
2022 64,021,295
2023 70,916,404
Penentuan Tarif Minimum2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Satuan
Jt-ton 0 21.61 25.67 30.09 34.86 39.98 45.46 51.29 57.48 64.02 70.92
Rp 4,845 4,845 4,918 4,918 4,992 4,992 5,067 5,067 5,143 5,143 5,220
1.5% 1.5% 1.5% 1.5% 1.5%
M-Rp 0 104.72 126.26 147.98 174.01 199.59 230.34 259.89 295.60 329.24 370.17
M-Rp 266.78 43.42 43.42 43.42 43.42 43.42 43.42 43.42 43.42 43.42 43.42
M-Rp 266.78
M-Rp 43.42 43.42 43.42 43.42 43.42 43.42 43.42 43.42 43.42 43.42
M-Rp 88.02 90.66 90.66 93.38 93.38 96.18 96.18 99.07 99.07 102.04
M-Rp 1.10 1.13 1.13 1.17 1.17 1.20 1.20 1.24 1.24 1.27
M-Rp 0.77 0.79 0.79 0.82 0.82 0.84 0.84 0.87 0.87 0.89
M-Rp 86.15 88.74 88.74 91.40 91.40 94.14 94.14 96.96 96.96 99.87
3% 3% 3% 3% 3%
M-Rp 266.78 131.44 134.08 134.08 136.80 136.80 139.60 139.60 142.49 142.49 145.46
Tahun
Tahun Ke
Investasi Alur
Cicilan Pertahun
Operational Cost
Capital Cost
Keterangan
Bia
ya
Pen
da
pa
tan Potensi Muatan Pertahun
Unit Tarif
Kenaikan Biaya
Total Biaya
Kenaikan Tarif
Total Pendapatan
Biaya Personil
Biaya non Personil
Maintenance
M Rp 0.00
Kali 0.00
% 10%
Kali 0.7
Thn Ke- 8
M Rp 32.47
Present Worth Index (NPVI)
IRR
IRR Index ( IRRI = IRR / MARR )
BEP from year -
Accum Cash on BEP
Present Worth ( PW atau NPV )
M-Rp (26.72) (7.82) 13.90 37.21 62.79 90.74 120.29 153.12 186.75 224.71
M-Rp 0 - 4.17 11.16 18.84 27.22 36.09 45.93 56.03 67.41
M-Rp -266.78 -26.72 -7.82 9.73 26.05 43.95 63.51 84.20 107.18 130.73 157.30
M-Rp -266.78 -293.51 -301.32 -291.59 -265.55 -221.60 -158.08 -73.88 33.30 164.03 321.32
- - - - - - - BEP - -
Earning Before Tax
Tax (30% Earning Before Tax)
Cash Flow
Cumulative Cash Flow
Control BEP
Skema Pembiayaan
Skenario Investasi Swasta
Swasta Investasi Satuan
0% 0.00 M-Rp
10% 26.68 M-Rp
20% 53.36 M-Rp
30% 80.04 M-Rp
40% 106.71 M-Rp
50% 133.39 M-Rp
60% 160.07 M-Rp
70% 186.75 M-Rp
80% 213.43 M-Rp
90% 240.11 M-Rp
100% 266.78 M-Rp
Swasta Tarif Minimum Satuan
0% 2,383 Rp/ton
10% 2,624 Rp/ton
20% 2,866 Rp/ton
30% 3,111 Rp/ton
40% 3,357 Rp/ton
50% 3,602 Rp/ton
60% 3,849 Rp/ton
70% 4,098 Rp/ton
80% 4,347 Rp/ton
90% 4,596 Rp/ton
100% 4,845 Rp/ton
Tarif Minimum Masing-
masing Skenario
Analisis Komposisi Investasi terhadap
Biaya Angkutan
Semakin besar investasi swasta maka semakin besar tariff
canalyang dihasilkan.
Tarif canal ini sangat berpengaruh terhadap biaya angkutan
terutama pada voyage cost sehingga dalam analisis ini adalah
menguji sensitivitas unit biaya dari variasi tarif canal yang
dihasilkan sesuai dengan variasi komposisi investasi swasta.
batasan kelayakan variasi tarif canal yang dipakai adalah unit
cost minimum melalui Sungai Barito yakni pengangkutan
alternative 1 dimana unit biaya yang dihasilkan adalah 13,80
rupiah/ton.mil
Perbandingan Unit Cost Variasi Komposisi
Investasi Swasta Dengan Unit Cost Sungai Barito
12.40
12.60
12.80
13.00
13.20
13.40
13.60
13.80
14.00
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
Un
it C
ost
(R
ibu
-Rp
/To
n)
Investasi SwastaSungai Kapuas Sungai Barito
Kesimpulan Pengangkutan melalui Sungai Kapuas Layak dilakukan karena
memiliki unit cost termurah (12, 92 Rp/ton.mil) untukpengangkutan batubara dibandingkan dengan pengangkutanmelalui Sungai Barito(13,80 Rp/ton.mil).
Dengan variasi jumlah muatan yang diangkut unit cost dariSungai Kapuas masih lebih kecil jika dibandingkan denganSungai Barito.
Dari segi operasional pengangkutan batubara Sungai Kapuas masih lebih kompetitif walaupun dengan tariff canal terbesar4845 rupiah/ton jika dibandingkan dengan tarif Sungai Barito yakni 3.390 rupiah (kurs dolar : Rp 11.300,-).
Kesimpulan (2..) Dari unit cost operasional kapal melalui Sungai Barito dapat dicari
batasan tariff canal maksimal dari Sungai Kapuas denganmenambahkan tariff canal sungai kapuas sehingga unit cost dariSungai Kapuas sama dengan unit cost Sungai Barito.
Dengan cara ini didapatkan batasan tariff maksimal dari Sungai Barito adalah 20.500 Rp/ton sehingga range margin profit maksimal yang dapat ditawarkan adalah 323%.
Hal ini menandakan proyek dari pembangunan alur muara Sungai Kapuas dapat dilakukan tanpa investasi(subsidi) dari pemerintahnamun batasan margin profit yang nantinya akan pungut olehswasta tidak boleh lebih dari 323% untuk menjaga angkutanmelalui sungai Kapuas tetap kompetitif jika dibandingkan sungaiBarito.
Saran
Dari produksi batubara yang terus meningkat, pada waktu
tertentu alur Sungai yang digunakan untuk pengangkutan
batubara tidak dapat memenuhi distribusi batubara jadi
diperlukan penelitian lebih lanjut untuk pengangkutan
batubara dengan moda lain.
Pembangunan infrastruktur pada umumnyaakan
menimbulkan dampak ekonomi sehingga diperlukan
penelitian lebih lanjut akan dampak ekonomi yang terjadi
akan keberadaan alur.
Terima Kasih