analisis miskonsepsi pada materi termokimia dan metode perbaikan.pptx
DESCRIPTION
termokimiaTRANSCRIPT
O L E H : D W I R E T N O WA H Y U N I 1 2 0 3 3 1 5 4 0 7 2 0
ANALISIS MISKONSEPSI PADA MATERI TERMOKIMIA DAN METODE PERBAIKAN
MEMBANDINGKAN TEKNIK REMIDIAL KONFLIK KOGNITIF DENGAN DUAL
SITUATED LEARNING MODEL(DSLM)
LATAR BELAKANG MASALAH
Miskonsepsi
Pada sains
Termokimia
Syafaatur (2012)
Konflik kognitif
DSLM
Lee dkk dan Kang, Scharmann, Kang, Noh (2010)
SHE,2010
Perubahan konsep
Rumusan Masalah• Apa saja kesalahan konsep yang terjadi pada
materi termokimia?• Bagaimana cara mengatasi miskonsepsi siswa
dengan menggunakan metode konflik kognitif?• Bagaimana cara mengatasi miskonsepsi siswa
dengan menggunakan DSLM?
Tujuan penulisan• Mengetahui kesalahan konsep yang terjadi pada
materi termokimia• Mengetahui cara mengatasi miskonsepsi siswa
dengan menggunakan metode konflik kognitif• Mengetahui cara mengatasi miskonsepsi siswa
dengan menggunakan DSLM
KESALAHAN KONSEP PADA MATERI TERMOKIMIA
Kesalahan-kesalahan konsep yang dapat terjadi dalam materi termikimia diantaranya: • reaksi endotermik ditandai dengan terjadi
kenaikan suhu pada waktu reaksi berlangsung, reaksi endotermik ditandai dengan terjadi penurunan suhu, reaksi endotermik adalah reaksi yang memiliki ΔH negatif, perubahan entalpi yang menyertai pembentukan satu mol senyawa dari ion-ionnya merupakan entalpi pembentukan standar, entalpi pembentukan standar terjadi apabila suatu zat yang jumlahnya tidak sama dengan satu mol dibentuk dari 13 unsur-unsur pembentuknya.
STRATEGI KONFLIK KOGNITIF
• Kang, Scharmarnn, Kang, Noh (2010) menyatakan strategi konflik kognitif akan menggoyahkan pemahaman siswa terhadap konsep yang sudah ada melalui pengalaman yang kontradiktif dan memungkinkan siswa untuk menggantikan pemahaman yang tidak akurat dengan konsep baru yang dapat diterima secara ilmiah
PROSES PENELITIAN
• Sampel yang terdiri dari 483 siswa, 287 dikeluarkan dari penelitian karena dianalisis tidak mengalami miskonsepsi, 10 siswa dieliminasi karena memeberikan respon negatif terhadap TRDE, serta tiga siswa didiskualifikasi karena tidak menyelesaikan tes. Pada akhirnya tersisa 183 partisipan yang akan dianalisis miskonsepsinya
Rangkaian instrumen- tes prekonsepsi diberikan. - Tes respon terhadap discrepant events (TRDE). - minat situasional dari pengalaman mereka dengan
discrepant events diukur. - program CAI sebagai intervensi perubahan konseptual
(animasi).
DUAL SITUATED LEARNING MODEL (DSLM)
DSLM tersusun dalam enam tahap (SHE, 2010) : • (i) memeriksa atribut konsep sains siswa. • (ii) menelaah miskonsepsi pada siswa. • (iii) menganalisa atribut konsep siswa yang
lemah.• (iv) mendesain Dual Situated Learning Events. • (v) mengajar dengan Dual Situated Learning
Events. • (vi) mengajar dengan Challenging Situated
Learning Events.
• DSLM berbasis web dalam penelitian ini menggunakan 108 siswa kelas 8 sebagai sampel.
• Instrumen yang digunakan adalah Atomic Achievement Test (AAT). AAT berupa tes pilihan ganda diagnostic instrument yang disusun untuk mengukur konsep awal terkait atom. Scientific Reasoning Test (SRT). SRT adalah instrumen two-tier multiple-choice diagnostic yang digunakan untuk mengukur penjelasan sains pada siswa. Atomic Dependent Reasoning Test (ADRT). ADRT adalah instrument two-tier multiple choice diagnostic yang berfungsi mengukur tingkatan perubahan konsep siswa terkait konsep atom. Analisis wawancara. Hasil wawancara siswa ditranskripsi dan kemudian dianalisis dengan flow map.
PERBANDINGAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF DENGAN DUAL SITUATED LEARNING MODEL DALAM KONSEP TERMOKIMIA
Tahap Strategi Konflik Kognitif Bentukan soal dan implementasi di kelas Dual Situated Learning Model Bentukan soal dan implementasi di kelas
1 Identifikasi kesalahan konsep yang dimiliki siswa Diketahui persamaan termokimia:H2(g) + ½ O2(g) → H2O(l)Pernyataan yang benar adalah ....(A) Reaksi berlangsung secaraendotermik; ΔH bertanda negatif(B) Reaksi berlangsung secaraeksotermik; sistem menyerapkalor sebesar a kJ/mol(C) Pembakaran 1 mol hidrogenmenyerap kalor sebesar a kJ/mol(D) Pembentukan 1 mol airmelepaskan kalor sebesar a kJ/mol(E) Pembentukan 1 mol air menyerap
kalor sebesar a kJ/mol
Soal diatas adalah salah satu soal yang dapat digunakan untuk memeriksa
konsep awal dengan tingkat hirarki C1
memeriksa atribut konsep sains siswa Suatu reaksi terjadi dalam tabungreaksi di laboratorium.I. Tempat terjadi reaksi, disebutdengan lingkunganII. Tabung reaksi adalah batas yangmemisahkan sistem darilingkunganIII. Laboratorium adalah sistem untukreaksiPernyataan di atas yang benar adalah….(A) I saja(B)II saja(C)III saja(D) I dan II
(E) II dan III
Soal diatas adalah salah satu soal yang dapat digunakan untuk memeriksa konsep awal
dengan tingkat hirarki C1
2 Penciptaan kondisi konflik pada diri siswa melalui pemberian
fakta eksperimen, anomaly dan kontradiksi
Diberikan gambar berikutKeterangan untuk tanda panah biru I. Merupakan proses eksotermikII. Kalor mengalir dari lingkungan kesistemIII. Kalor awal sistem > kalor akhirsistemIV. Kalor awal sistem < kalor akhirsistemPernyataan yang benar adalah ....(A) I dan II(B) I dan II(C) I dan IV(D) II dan III
(E) II dan IV
menelaah miskonsepsi pada siswa Yang merupakan proses endotermikadalah ....(A) H2O(s) → H2O(l)
(B) CO2 (g) → CO2(s)
(C) 2Hg(l) + O2(g) → 2HgO (s)
(D) HCl (aq) + NaOH (aq) → NaCl(aq) + H2O (l)
(E) H(g) + F(g) → HF (g)
3 Pemberian bantuan untuk terjadinya ekuilibrasi melalui
pertanyaan dan pemberian pertanyaan dan pemberian
informasi
Siswa diberikan peranyaan yang dapat mnguji miskonsepsi siswa terhadap menganalisa atribut konsep siswa yang lemah tidak dapat membedakan antara kalor dan temperatur Siswa menganggap kalor sebagai zat bukan energi. siswa mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi reaksieksotermik dan reaksi endotermik. kesalahan konsep siswa tentangpembentukan ikatan sebagai endotermik.
4 Rekonstruksi siswa sehingga diperoleh pemahaman konsep
secara tepat
Diberikan penyajian materi yang benar oleh guru mendesain Dual Situated Learning Events Mendesain proses belajar mengajar seperti praktikum
5 mengajar dengan Dual Situated Learning Events Guru meminta siswa membuat mind map untuk mengetahui konsep apa saja yang siswa
dapatkan
6 mengajar dengan Challenging Situated Learning Events Guru memberikan pertanyaan dengan kondisi baru kemudian memberi penjelasan setelah
siswa memprediksikan jawabanya