identifikasi miskonsepsi siswa pada materi...

175
IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN CERTAINTY OF RESPONSE INDEX (CRI) KELAS VIII SMPIT NIDAUL HIKMAH SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2019/2020 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiaban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: TANTI RAHAYU 23060160085 PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PEGETAHUAN ALAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020

Upload: others

Post on 07-Dec-2020

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA

PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA

DENGAN MENGGUNAKAN CERTAINTY OF RESPONSE

INDEX (CRI) KELAS VIII SMPIT NIDAUL HIKMAH

SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2019/2020

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiaban dan Syarat Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

TANTI RAHAYU

23060160085

PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PEGETAHUAN ALAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2020

Page 2: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

ii

Page 3: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

iii

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA

PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA

DENGAN MENGGUNAKAN CERTAINTY OF RESPONSE

INDEX (CRI) KELAS VIII SMPIT NIDAUL HIKMAH

SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2019/2020

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiaban dan Syarat Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

TANTI RAHAYU

23060160085

PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PEGETAHUAN ALAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2020

Page 4: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

iv

Page 5: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

v

Page 6: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

vi

Page 7: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

vii

MOTTO

“ Hidup Ini Seperti Naik Sepeda, Agar Tetap Seimbang, Kau Harus Terus

Bergerak”.

(Albert Einstein)

“ Kamu Tidak Akan Pernah Mendapatkan Kata O Pada Kata Yesterday”.

(Tanra Avrili)

Page 8: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

viii

PERSEMBAHAN

Segala puji syukur penulis panjatkan atas limpahan rahmat dan hidayah

Allah Swt, Serta sholawat serta salam senantiasa tercucurkan kepada Nabi Agung

Muhammad Saw.

Skripsi ini penulis persembahkan untuk:

1. Kedua orang tua Bapak Kusno dan Ibu Muslikah. Beliau adalah orang

yang selalu memberikan kasih sayang, doa, dan segala pengorbanannya,

sehingga saya bisa sampai pada titik ini.

2. Adik saya Ahmad Winanto yang selalu mengalah selama saya kuliah.

3. Mas Abdul Wahab yang menemani saya dan memotivasi saya untuk tetap

semangat dan tak pernah lelah membuat saya bahagia.

4. Seluruh keluarga besar penulis.

5. Bapak Mas’ud M.Pd. dan Ibu Desi Maria Ulfa S.Pd yang telah menjadi

bapak ibu saya disalatiga yang membimbing saya menjadi orang yang

lebih baik.

6. Ibu Dr. Peni Susapti. M.Pd yang selalu membantu dan memotivasi saya

untuk menyelesaikan skripsi ini.

7. Seluruh Dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmunya.

8. Ayah Fahsin M Fa’al dan Ibu Kholifatul Umma yang selalu menjadi

inspirator saya.

9. Seluruh sahabat saya dari bangku SD sampai dengan kuliah ini yang tidak

bisa saya sebutkan satu persatu

10. Keluarga besar Pondok Pesantren Manabi’ul Qur’an Melati Rahayuning

Budi.

11. Keluarga besar YBM BRI Kanwil Semarang.

Page 9: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb.

Segala Puji Allah Swt, yang telah melimpahkan rahmat, nikmat, serta

hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai syarat guna

memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Tadris Ilmu

Pengetahuan Alam (T.IPA) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN

Salatiga. Sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw,

yang telah membimbing kita dri zaman kegelapan menuju zaman yang terang

benerang yang kita nantikan syafaatnya kelak di hari akhir.

Setelah melalui berbagai proses yang harus ditempuh, akhirnya penulis

dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Identifikasi Miskonsepsi Siswa Pada

Materi System Peredaran Darah Manusia Menggunakan Certainty Of Response

Index (CRI) Kelas VIII SMPIT Nidaul Hikmah Salatiga Tahun Pelajaran

2019/2020.” dengan lancar. Untuk itu, penulis mengucapkan alhmdulillah sebagai

ungkapan rasa syukur atas segala nikmat Allah Swt, yang telah diberikan.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari tidak akan terlaksana

tanpa bantuan, dan arahan dari berbagai pihak. Maka dalam kemampuan ini

penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak

yang membantu dalam penulisan skripsi ini, khususnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag. Selaku rektor IAIN

Salatiga.

2. Bapak Prof. Dr. Mansur, M.Ag. Selaku Dekan Fakultas dan Ilmu

Keguruan IAIN Salatiga.

3. Bapak Dr. Budiyono Saputro, M.Pd. Selaku Ketua Program Studi Tadris

IPA pada periode 2015-2019.

4. Ibu Dr. Eni Titikusumawati, M.Pd. Selaku Ketua Program Studi Tadris

IPA pada periode 2019--2023.

Page 10: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

x

5. Ibu Dr. Peni Susapti, M.Pd. Selaku dosen pembimbing skripsi ini yang

dengan sabar mengarahkan dan membimbing saya sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.

6. Bapak Muhammad Mas’ud, M.Pd. Selaku dosen pembimbing akademik.

7. Seluruh Dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu kepada saya.

8. Ibu Arum, M.Pd. Selaku guru di SMPIT Nidaul Hikmah Salatiga yang

telah membantu saya melakukan penelitian.

Atas bantuan dari mereka, penulis berdo’a semoga segala amal ibadah mereka

mendapatkan balasan yang baik dari Allah Swt.

Penulis juga menyadari bahwa dalam melakukan penelitian maupum

penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna.

Untuk itu, penulis mengharapakan kritik dan saran yang membangun dari

berbagai pihak untuk bisa lebih baik dalam menulis sebuah karya ilmiah. Penulis

berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis, dan juga pendidik npada

umumnya.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Salatiga, 13 Maret 2020

Penulis

Tanti Rahayu

NIM. 23060160085

Page 11: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

xi

ABSTRAK

Rahayu, Tanti. 2020. Identifikasi Miskonsepsi Siswa Pada Materi Sistem

Peredaran Darah Manusia Menggunakan Certainty of Response

Index (CRI) Kelas VIII SMPIT Nidaul Hikmah Salatiga Tahun

Pelajaran 2019/2020. Skripsi. Program Studi Tadris Ilmu

Pengetahuan Alam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut

Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing: Dr. Peni Susapti.

M.Pd.

Kata Kunci: Miskonsepsi, IPA, Sistem Peredaran Darah Manusia

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui miskonsepsi dan penyebab

miskonsepsi siswa yang terjadi pada materi Sistem Peredaran Darah Manusia

menggunakan Certainty of Response Index (CRI) pada kelas VIII SMPIT Nidaul

Hikmah Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif. Teknik yang

digunakan untuk mengambil sampel pada penelitian ini ialah teknik purposive

sampling. Sampel yang digunakan adalah 2 kelas yaitu Kelas VIII A (20 Siswa)

dan VIII B (24 Siswa).

Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat miskonsepsi yang terjadi pada

siswa kelas VIII SMPIT Nidaul Hikmah pada materi sistem peredaran darah

manusia dengan menggunakan CRI, yaitu pada kelas VIII A persentase

miskonsepsi sebesar 18,25%, dan hanya mengalami penurunan miskonsepsi

sebanyak 6,25% sedangkan pada kelas VIII B persentase miskonsepsi sebesar

18,33% dan hanya mengalami penurunan sebesar 0,83%. Dan terdapat pula

penyebab miskonsepsi siswa pada materi sistem peredaran darah manusia yaitu,

minskonsepsi yang disebabkan karna guru, konteks mengajar dan dari siswa itu

sendiri.

Page 12: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

xii

DAFTAR ISI

Halaman Sampul Luar..................................................................................... i

Halaman Berlogo IAIN Salatiga .................................................................... ii

Halaman Sampul Dalam ................................................................................ ii

Halaman Persetujuan Pembimbing ............................................................... iv

Halaman Pengesahan Kelulusan .................................................................... v

Halaman Pernyataan Keaslian Tulisan.......................................................... vi

Halaman Motto ............................................................................................ vii

Halaman Persembahan ................................................................................ viii

Kata Pengantar .............................................................................................. ix

Abstrak .................................................................................................... xi

Daftar Isi ................................................................................................... xii

Daftar Tabel ............................................................................................... xiv

Daftar Gambar ........................................................................................... xvi

Daftar Lampiran ......................................................................................... xvii

BAB I : PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 9

C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 10

D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 11

1. Manfaat Teoretis ........................................................................ 11

2. Manfaat Praktis .......................................................................... 11

E. Definisi Operasional......................................................................... 12

F. Sistematika Penulisan ...................................................................... 14

BAB II : LANDASAN TEORI .................................................................... 16

A. Kajian Teori ..................................................................................... 16

1. Konsep ....................................................................................... 16

a. Definisi Konsep .................................................................... 16

b. Pembagian Konsep ............................................................... 17

2. Miskonsepsi ............................................................................... 18

a. Definisi Miskonsepsi ........................................................... 18

b. Cara Mendeteksi Miskonsepsi ............................................ 19

c. Penyebab Miskonsepsi ........................................................ 22

3. IPA Materi Sistem Peredaran Darah Manusia ........................... 24

a. Struktur dan Fungsi Sistem Peredaran Darah ..................... 25

b. Gangguan atau Kelainan pada Sistem Peredaran

Darah dan Upaya untuk Mencegah serta

Page 13: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

xiii

Menanggulanginya ............................................................. 36

4. Certainty of Response Index (CRI) .......................................... 41

B. Kajian Pustaka .................................................................................. 46

C. Hipotesis Penelitian ......................................................................... 49

BAB III: METODE PENELITIAN ............................................................. 50

A. Jenis Penelitian ................................................................................ 50

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................... 51

C. Populasi dan Sampel ........................................................................ 51

D. Variabel Penelitian ........................................................................... 52

E. Instrumen Penelitian......................................................................... 53

F. Uji Coba Instrumen Penelitian ......................................................... 54

G. Metode Pengumpulan Data .............................................................. 58

H. Teknik Analisis Data ........................................................................ 59

BAB IV: DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA ......................................... 65

A. Deskripsi Data .................................................................................. 65

B. Analisis Data .................................................................................... 72

1. Uji Coba Instrumen .................................................................... 72

2. Analisis Data ............................................................................. 80

a. Tes ..................................................................................... 80

b. Nontes .................................................................................. 85

BAB V: PENUTUP ..................................................................................... 87

A. Kesimpulan ..................................................................................... 87

B. Saran .............................................................................................. 88

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 89

LAMPIRAN .............................................................................................. 93

Page 14: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Golongan Darah ........................................................................... 30

Tabel 2.2 Perbedaan Arteri dan Vena .......................................................... 33

Tabel 2.3 Enam Skala CRI (Certainty of Response Index) .......................... 42

Tabel 2.4 Contoh Lembar Jawaban Untuk Soal Pilihan Ganda Beralasan

Yang Disertai Indeks CRI............................................................ 43

Tabel 2.5 Modifikasi Kategori Tingkatan Pemahaman ............................... 44

Tabel 3.1 Populasi penelitian ....................................................................... 51

Tabel 3.2 Sampel penelitian ......................................................................... 53

Tabel 3.3 Pedoman untuk memberikan interpretasi koefsien korelasi ........ 56

Tabel 3.4 Klasifikasi Daya Pembeda ........................................................... 57

Tabel 4.1 Hasil Nilai Prakonsepsi Kelas VIII A .......................................... 65

Tabel 4.2 Hasil Nilai Prakonsepsi Kelas VIII B .......................................... 67

Tabel 4.3 Hasil Nilai Miskonsepsi Kelas VIII A ......................................... 69

Tabel 4.4 Hasil Nilai Miskonsepsi Kelas VIII B ........................................ 70

Tabel 4.5 Katagori Validitas ....................................................................... 73

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Butir Soal Pre-test Dengan SPSS 22. 0 ......... 73

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Butir Soal Post-test Dengan SPSS 22. 0 ........ 74

Tabel 4.8 Tingkat Reliabel ......................................................................... 74

Tabel 4.9 Reliability Statistics (Pre-test) ..................................................... 75

Tabel 4.10 Reliability Statistics (Post-test) .................................................. 75

Tabel 4.11 Katagori Taraf Kesukaran .......................................................... 76

Tabel 4.12 Tingkat Kesukaran Butir Soal Pre-test....................................... 76

Tabel 4.13 Tingkat Kesukaran Butir Soal Post-test ..................................... 77

Tabel 4.14 Katagori Daya Pembeda............................................................. 78

Page 15: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

xv

Tabel 4.15 Hasil Uji Daya Pembeda Soal Pre-test ....................................... 78

Tabel 4.17 Uji Normalitas Kelas VIII A dengan Kolmogorov-Smirnov

SPSS 22.0. .............................................................................. 81

Tabel 4.18 Uji Normalitas Kelas VIII B dengan Kolmogorov-Smirnov

SPSS 22.0. ................................................................................ 81

Tabel 4.19 Test of Homogeneity of Variance ............................................... 82

Tabel 4.20 Hasil Uji Independent Sample T-Test ........................................ 83

Tabel 4. 21 Paired Samples Correlations .................................................... 84

Page 16: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sel Darah ........................................................................ 27

Gambar 2.2 Bagian-bagian Jantung ............................................................ 31

Gambar 2.3 Peredaran Darah Manusia ....................................................... 34

Gambar 4.1 Hasil Angket Kelas VIII A ...................................................... 85

Gambar 4.2 Hasil Angket Kelas VIII B ...................................................... 86

Page 17: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Konsultasi Skripsi .................................................... 94

Lampiran 2. Surat Penunjukan Dosen Pembimbing ................................... 95

Lampiran 3. Surat Pembimbing Skripsi ....................................................... 96

Lampiran 4. Surat Ijin Penelitian ................................................................. 97

Lampiran 5. Surat Keterangan Sekolah ...................................................... 98

Lampiran 6. Surat Pernyataan Kesedian Validator ...................................... 99

Lampiran 7. Lembar Validasi dan Verifikasi Soal Pre-test ....................... 101

Lampiran 8. Lembar Validasi dan Verifikasi Soal Post-test ...................... 107

Lampiran 9. Lembar Validasi Soal Angket Siswa ................................... 113

Lampiran 10. Lembar Validasi Soal Angket Guru ................................. 119

Lampiran 11. Kisi- kisi Soal Pre-test dan Post-test ................................... 125

Lampiran 12. Kisi- kisi Angket Siswa dan Angket Guru .......................... 128

Lampiran 13. Lembar Jawaban Pre-test ..................................................... 132

Lampiran 14. Lembar Soal Post-test .......................................................... 135

Lampiran 15. Lembar Jawaban Post-test .................................................. 139

Lampiran 16. Lembar Jawaban Angket Siswa ........................................... 141

Lampiran 17. Lembar Jawaban Angket Guru ............................................ 143

Lampiran 18. Kunci Jawaban Soal Pre-test dan Post-test .......................... 145

Lampiran 19. Rekapitulasi Nilai Pre-test ................................................. 149

Lampiran 20. Rekapitulasi Post-test .......................................................... 150

Lampiran 21. Dokumentasi ........................................................................ 152

Lampiran 22. SKK ..................................................................................... 154

Lampiran 23. Daftar Riwayat Hidup .......................................................... 158

Page 18: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan yang berkualitas harus mampu meningkatkan potensi

siswa sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan

problema kehidupan yang dihadapinya. Dalam hal ini guru harus memiliki

pengetahuan yang luas mengenai model pembelajaran, kondisi siswa dan

cara melakukan pembelajaran yang efektif dan bermakna.

Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional menyatakan bahwa: “Pendidikan adalah usaha sadar dan

terencana agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara” ( UURI, 2009: 3). Tujuan

pendidikan nasional dirumuskan dengan dasar misi dan visi pendidikan

sebagai berikut: pendidikan nasional bertujuan mengembangkan manusia

Indonesia sesuai dengan falsafah Pancasila, menjadi pribadi yang beriman

dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, menguasai

ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, memiliki kesehatan jasmani dan

rohani, memiliki ketrampilan hidup yang berharkat dan bermartabat,

memiliki jiwa yang mantap dan mandiri serta memiliki tanggung jawab

kemasyarakat dan rasa kebangsaan agar mampu mewujudkan kehidupan

Page 19: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

2

bangsa yang cerdas ( Jumali, 2008: 61). Seperti yang dijelaskan dalam Al

Qur’an Surat Al-Mujadalah ayat 11 yang berbunyi sebagai berikut:

ه الذين امن وا منكم والذين اوتوا العل ت ي رفع الل م درج

Artinya :”Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan.” (QS.Al-

Mujadalah:11)

Ayat di atas menjelaskan bahwa, Allah akan mengangkat derajat

orang yang berilmu diantara kalian dengan kemuliaan di dunia dan pahala

di akhirat. Maka barangsiapa yang beriman dan memiliki ilmu maka Allah

akan mengangkat derajatnya dengan keimanannya itu dan mengangkat

derajatnya dengan ilmunya pula. Dari isi kandungan ayat diatas maka

pendidikan sangat penting bagi kita, bahwasanya Allah sudah berjanji

akan meninggikan derajat orang-orang yang mencari ilmu. Pada dasarnya

pendidikan merupakan proses interaksi antara pendidik dan anak didik

dalam upaya membantu anak didik mencapai tujuan-tujuan pendidikan.

Pendidikan sendiri banyak jenisnya, salah satu pelajaran yang ada dalam

pendidikan adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Ilmu pengetahuan alam merupakan ilmu yang diperoleh melalui

investigasi yang bersifat eksperimen dan eksplanasi teoritis atas fenomena-

fenomena yang terjadi di alam sekitar. Fenomena-fenomena alam tersebut

di pahami oleh para ilmuwan dalam bentuk konsepsi yang bersifat ilmiah.

Page 20: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

3

Biologi merupakan cabang ilmu pengetahuan alam yang mengkaji

konsepsi-konsepsi ilmiah mengenai makhluk hidup (Andarini dkk, 2012).

Pemahaman konsep biologi merupakan salah satu tujuan penting

dalam tujuan pembelajaran biologi, yaitu memberikan pengertian bahwa

konsep-konsep yang diajarkan kepada siswa tidak hanya sekedar hafalan,

melainkan harus dipahami. Pemahaman konsep biologi juga merupakan

salah satu tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru, karena guru

berperan sebagai pembimbing siswa selama pembelajaran untuk mencapai

konsep yang diharapkan.

Salah satu fokus fundamental dalam pembelajaran adalah

mengajarkan mengenai konsep-konsep ilmiah karena konsep inilah yang

akan menjadi fondasi bagi pengetahuan ilmiah. Namun demikian,

penelitian menunjukkan bahwa mereka yang mempelajari suatu konsep

pada awalnya memiliki pemahaman konsep yang berbeda dengan

pengetahuan ilmiah yang diterima pada saat ini. Konsep yang berbeda

dengan konsep pengetahuan ilmiah disebut sebagai alternative concept

(Kurniasih, 2017: 2).

Pemahaman konsep yang rendah masih menjadi permasalahan di

dunia pendidikan. Padahal sebelum mempelajari keterampilan belajar yang

lain, siswa harus memahami konsep terlebih dahulu. Pemahaman konsep

salah dapat menyebabkan siswa mengalami miskonsepsi dan sulit

memahami konsep baru yang hampir serupa. Siswa dapat menemukan dan

menjelaskan kaitan konsep dengan konsep lain apabila paham konsep.

Page 21: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

4

Siswa dapat menerapkan konsep yang telah dipelajari untuk

menyelesaikan permasalahan sederhana sampai kompleks.

Setiap siswa memiliki interpretasi berbeda terhadap ilmu yang

diterima. Interpretasi siswa disebut konsepsi. Konsepsi merupakan

perwujudan dari interpretasi seseorang terhadap suatu objek yang diamati

dan dipelajari sering bahkan selalu muncul sebelum pembelajaran.

Konsepsi pembelajaran dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu

prakonsepsi dan miskonsepsi (Zayyinah, 2018: 79).

Prakonsepsi merupakan konsepsi yang berdasarkan pengalaman

formal dalam kehidupan sehari-hari. Prakonsepsi dalam pembelajaran IPA

dibangun sendiri oleh siswa. Siswa masuk ke dalam lingkungan belajar

dengan prakonsepsi awal dan akan terbentuk kembali melalui interaksi

sosial dan fisik di kelas sebagai akibat dari pembelajaran (Huseyin &

Sabri, 2007: 101). Prakonsepsi siswa yang menjadi perhatian adalah

prakonsepsi siswa tidak sesuai dengan konsep para ahli ilmiah.

Prakonsepsi yang berbeda dari para ahli dapat menghambat proses

pembelajaran siswa terhadap suatu konsep.

Rendahnya penguasaan konsep merupakan salah satu kendala

dalam proses pembelajaran dan dapat berakibat pada rendahnya hasil

belajar. Salah satu penyebab rendahnya penguasaan konsep adalah adanya

miskonsepsi dan kondisi pembelajaran yang kurang memperhatikan

konsepsi awal (prakonsepsi) yang dimiliki siswa.

Page 22: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

5

Setiap siswa memiliki konsepsi awal (prakonsepsi) yang berbeda.

Konsepsi yang dimiliki siswa terkadang tidak sesuai dengan konsepsi yang

dimiliki oleh para ilmuwan. Jika konsepsi yang dimiliki siswa sama

dengan konsepsi yang dimiliki para ilmuwan, maka konsepsi tersebut tidak

dapat dikatakan salah. Namun, jika konsepsi yang dimiliki siswa tidak

sesuai dengan konsepsi para ilmuwan, maka siswa tersebut dikatakan

mengalami miskonsepsi (Fitria, 2014: 47).

Miskonsepsi adalah ide atau pandangan yang keliru mengenai

suatu konsep yang dipahami oleh seseorang yang tidak sesuai dengan

konsep yang disepakati dan dianggap benar oleh para ahli, biasanya

pandangan yang berbeda (salah) bersifat resisten (sulit dirubah) dan

persisten (cenderung bertahan). Pandangan ini sulit diubah. (Suhermiati,

2015: 986). Miskonsepsi dipandang sebagai pengertian yang tidak akurat

akan konsep, penggunaan konsep yang salah, klasifikasi contoh-contoh

yang salah, kekacauan konsep-konsep yang berbeda, dan hubungan

hirarkis konsep-konsep yang tidak benar (Sugiyono. 2005: 5).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa miskonsepsi terjadi secara

universal di seluruh dunia bagaimanapun lingkungan sosial budaya,

bahasa, maupun etniknya. Konsepsi dan miskonsepsi siswa diduga kuat

terbentuk pada masa anak dalam interaksi otak dengan alam. Sejak kecil

anak berpengalaman dengan alam di sekitarnya, anak yang menggerakkan

mainan telah memperoleh pengalaman yang berhubungan dengan konsep

gaya, momentum, kecepatan, dan percepatan, walaupun istilah itu memang

Page 23: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

6

belum digunakan. Maka di dalam otaknya sudah terbentuk konsepsi atau

miskonsepsi yang berhubungan dengan konsep-konsep tersebut (Berg,

1991 :13).

Miskonsepsi banyak dialami oleh siswa, mulai dari siswa Sekolah

Dasar (SD) sampai dengan tingkat perguruan tinggi. Miskonsepsi dapat

disebabkan oleh banyak hal, mulai dari siswa itu sendiri, guru, buku teks,

konteks dan cara mengajar. Penyebab dari siswa dapat disebabkan oleh

banyak hal yaitu: prakonsepsi, pemikiran asssosiatif, pemikiran

humanistik, reasoning yang tidak lengkap/salah, intuisi yang salah, tahap

perkembangan kognitif siswa, kemampuan siswa dan minat belajar siswa

(Suparno, 2005: 34). Begitu juga untuk penyebab yang lain, di mana

dalam suatu penyebab tersebut masih ada penyebab khusus yang membuat

siswa mengalami miskonsepsi.

Berdasarkan pengamatan pada tanggal 11 September 2019

terhadap siswa kelas VIII SMPIT Nidaul Hikmah Salatiga. Terdapat

beberapa kendala dalam proses pembelajaran IPA, di antaranya adalah (1)

Materi ipa yang diangggap susah oleh siswa, sehingga banyak siswa yang

tidak paham terhadap materi yang di ajarkan. 2) Penyampain guru yang

kurang jelas terhadap materi, sehingga membuat siswa bingung. Hal ini

jika dibiarkan terus menerus akan mengakibatkan tidak tercapainya tujuan

yang diharapkan. Nilai yang didapat siswa rata-rata dibawah KKM yaitu

70.

Page 24: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

7

Hasil pengamatan di atas dapat di lihat bahwa terdapat banyak

siswa yang mengalami miskonsepsi, hal ini terlihat dari rendahnya prestasi

belajar IPA dan rendahnya penguasaan konsep IPA yang kurang baik. Hal

ini juga diperkuat melalui hasil wawancara dengan beberapa siswa kelas

VIII SMPIT Nidaul Hikmah Salatiga. Mereka mengatakan masih belum

memahami beberapa materi yang telah diajarkan. Materi yang dianggap

susah oleh siswa adalah materi biologi.

Membiarkan siswa meyakini konsep yang tidak tepat, dapat

mengganggu siswa dalam menerima pengetahuan berikutnya. Biasanya

salah konsep ini bersifat permanen serta sangat sulit diluruskan kembali.

Adanya miskonsepsi sangat menghambat proses penerimaan dan asimilasi

pengetahuan baru siswa, sehingga akan menghalangi keberhasilan siswa

dalam proses belajar (Tayubi, 2005: 4).

Miskonsepsi yang terjadi sebenarnya dapat diidentifikasi dengan

mengetahui miskonsepsi apa saja yang dialami oleh siswa dan penyebab

terjadinya miskonsepsi tersebut, maka dapat dengan lebih mudah dalam

membantu menangani miskonsepsi. Cara yang dapat digunakan untuk

mendeteksi miskonsepsi adalah dengan peta konsep, test pilihan gandan

dengan reasoning terbuka, test esai tertulis, wawancara diagnosis, diskusi

dalam kelas dan praktikum dengan Tanya jawab (Suparno, 2005: 121).

Usaha untuk mengidentifikasi miskonsepsi sudah banyak

dilakukan oleh peneliti sebelumnya Septiana (2014) dan Tayubi (2005).

Namun hingga saat ini masih terdapat kesulitan dalam membedakan antara

Page 25: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

8

siswa yang mengalami miskonsepsi dengan yang tidak tahu konsep. Tanpa

dapat membedakan diantara keduanya, akan sulit untuk menentukan

langkah penanggulangan untuk mengatasi miskonsepsi. Sebab

penanggulangan siswa yang mengalami miskonsepsi akan berbeda dengan

siswa yang tidak tahu konsep. Sebagai salah satu alternative yang

digunakan untuk mengidentifikasi miskonsepsi adalah teknik Certainty of

Response Index (CRI) yang dikembangkan oleh Hasan dan Kelley pada

tahun 1999. Certainty of Response Index (CRI) adalah salah satu cara

untuk membedakan miskonsepsi dengan yang tidak tahu konsep.

CRI biasanya didasarkan pada suatu skala dan diberikan bersamaan

dengan setiap jawaban soal. Tingkat kepastian jawaban soal tercermin

dalam skala CRI yang diberikan, CRI yang rendah menandakan ketidak

yakinan konsep pada diri responden dalam menjawab pertanyaan, dalam

hal ini jawaban biasanya ditentukan atas dasar tebakan semata.

Sebaliknya CRI yang tinggi mencerminkan keyakinan dan

kepastian konsep yang tinggi pada diri responden, dalam hal ini unsur

tebakan sangat kecil. Seorang responden mengalami miskonsepsi atau

tidak tahu konsep dapat dibedakan secara sederhana dengan cara

membandingkan benar tidaknya jawaban suatu soal dengan tinggi

rendahnya indeks kepastian jawaban (CRI) yang diberikannya untuk soal

tersebut (Yusminah, 2018: 327).

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa CRI

dapat digunakan untuk mengidentifikasi miskonsepsi pada siswa. Seperti

Page 26: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

9

penelitian yang dilakukan oleh Setiawati, dkk (2014) Hasil penelitian ini

membahas secara mendalam tentang identifikasi miskonsepsi dalam materi

fotosintesis dan respirasi tumbuhan pada siswa kelas IX SMP di Kota

Denpasar.

Berdasarkan hasil uraian di atas maka, guru harus mengetahui

apakah siswa memamahami suatu konsep atau tidak dalam pembelajaran

yang telah dilakukan, untuk mengetahui apakah siswa memahami konsep,

tidak tahu konsep dan terjadi miskonsepsi, dapat dilakukan dengan test

pilihan ganda yang dilengkapi dengan alasan atau CRI. Oleh karena itu,

peneliti mencoba melakukan penelitian kuantitatif pada materi sistem

peredaran darah manusia karena materi ini cukup sulit bagi siswa sehingga

besar kemungkinan akan terjadi miskonsepsi, maka peneliti melakukan

penelitian yang berjudul “ Identifikasi Miskonsepsi Siswa Pada Meteri

Sistem Peredaran Darah Manusia Dengan Menggunakan Certainty of

Response Index (CRI) Kelas VIII SMPIT Nidaul Hikmah Salatiga

Tahun Pelajaran 2019/2020”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah

penelitian ini adalah:

1. Bagaimana prakonsepsi siswa yang terjadi pada materi Sistem

Peredaran Darah Manusia menggunakan Certainty of Response Index

(CRI) pada kelas VIII SMPIT Nidaul Hikmah Salatiga Tahun

Pelajaran 2019/2020?

Page 27: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

10

2. Bagaimana miskonsepsi siswa yang terjadi pada materi Sistem

Peredaran Darah Manusia menggunakan Certainty of Response Index

(CRI) pada kelas VIII SMPIT Nidaul Hikmah Salatiga Tahun

Pelajaran 2019/2020?

3. Apa saja faktor yang mempengaruhi terjadinya miskonsepsi siswa

kelas VIII SMPIT Nidaul Hikmah Salatiga Tahun Pelajaran

2019/2020?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan dari

penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui prakonsepsi siswa yang terjadi pada materi Sistem

Peredaran Darah Manusia menggunakan Certainty of Response Index

(CRI) pada kelas VIII SMPIT Nidaul Hikmah Salatiga Tahun

Pelajaran 2019/2020.

2. Untuk mengetahui miskonsepsi siswa yang terjadi pada materi Sistem

Peredaran Darah Manusia menggunakan Certainty of Response Index

(CRI) pada kelas VIII SMPIT Nidaul Hikmah Salatiga Tahun

Pelajaran 2019/2020.

3. Untuk Mengetahui faktor yang mempengaruhi terjadinya miskonsepsi

siswa kelas VIII SMPIT Nidaul Hikmah Salatiga Tahun Pelajaran

2019/2020.

Page 28: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

11

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:

1. Secara Teoretis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

kepada dunia pendidikan bahawa evaluasi dapat sangat penting

dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman konsep atau

miskonsepsi yang gterjadi pada siswa.

b. Hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu acuan dalam

menanggulangi miskonsepsi IPA di sektor pendidikan.

c. Menambah wawasan dalam bidang penelitian dan pembuatan karya

ilmiah dan memberikan sumbangan pemikiran bagi lembaga

pendidikan.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini dapat memberikan manfaat praktis bagi siswa, guru,

sekolah, perpustakaan dan peneliti.

a. Bagi Siswa

Memberikan refleksi terhadap pemahaman konsep IPA

tentang Sistem Peredaran Darah Manusia. dan dapat meningkatkan

pemahaman konsep IPA bagi siswa agar tidak tejadi miskonsepsi.

b. Bagi Guru

Hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan untuk

mendalami lebih lanjut tentang realita munculnya miskonsepsi

Page 29: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

12

siswa, sehingga dapat ditemukan cara meremidiasi miskonsepsi

siswa yang lebih efektif.

c. Bagi Sekolah

Dapat memberi masukan untuk mengoptimalkan proses

pembelajaran IPA dalam meningkatkan mutu dan kualitas sekoalah

agar tidak terjadinya miskonsepsi.

d. Bagi Perpustakaan

Dengan diadakan penelitian ini, maka hasil yang diperoleh

diharapkan dapat berguna untuk dijadikan bahan referensi

pendidikan sehingga dapat digunakan sebagai sumber belajar atau

bacaan bagi mahasiswa lainnya.

e. Bagi Peneliti

Dapat memberikan pengalaman baru, wawasan, dan bahan

masukan bagi peneliti sebagai calon guru untuk memahami konsep

pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa

agar tidak terjadi miskonsepsi.

E. Definisi Operasional

Istilah - istilah yang perlu didefinisikan secara operasional dalam

Identifikasi miskonsepsi pada materi Sistem Peredaran Darah Manusia

dengan menggunakan Certainty of Response Index (CRI) yaitu:

Page 30: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

13

1. Identifikasi Miskonsepsi.

Identifikasi miskonsepsi yaitu melakukan kegiatan yang

didalamnya menetapkan ciri-ciri dari miskonsepsi sehingga diketahui

mana siswa yang miskonsepsi dan mana yang tidak.

2. Miskonsepsi

Miskonsepsi adalah pemahaman konsep yang tidak sesuai dengan

pengertian ilmiah atau pengertian yang diterima para ilmuwan biologi

mengenai suatu konsep. Siswa dikatakan miskonsepsi saat siswa

menjawab suatu pertanyaan, siswa yakin dengan jawaban yang

diberikannya sedangkan jawaban tersebut keliru dengan apa yang

dikemukakan oleh para ahli. (Murni, 2013: 205). Miskonsepsi tersebut

bisa diidentifikasi dari rendahnya nilai tes siswa dan tingginya nilai

indeks CRI untuk siswa yang menjawab salah setelah mempelajari

konsep tersebut.

3. CRI (Certainty of Response Index)

CRI (Certainty of Response Index) adalah teknik yang digunakan

untuk mengidentifikasi miskonsepsi pada siswa. merupakan ukuran

tingkat keyakinan/kepastian responden dalam menjawab setiap

pertanyaan (soal) yang diberikan. CRI biasanya didasarkan pada suatu

skala dan diberikan bersamaan dengan setiap jawaban suatu soal.

Tingkat kepastian jawaban tercermin dalam skala CRI yang diberikan,

CRI yang rendah menandakan ketidakyakinan konsep pada diri

Page 31: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

14

responden dalam menjawab suatu pertanyaan, dalam hal ini jawaban

biasanya ditentukan atas dasar tebakan semata. (Tayubi, 2005: 5)

F. Sistematika Penulisan

1. Bagian Awal

Bagian awal laporan terdiri atas Sampul, Lembar berlogo,

Judul, Persetujuan pembimbing, Pengesahan kelulusan, Pernyataan

keaslian penelitian, Motto dan Persembahan, Kata pengantar, Daftar

isi, Daftar tabel, Daftar gambar, Daftar lampiran dan Abstrak.

2. Bagian Inti

a. BAB I : Pendahuluan, bagian pendahuluan ini berisi beberapa

bagian, yaitu latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional dan sistematika

penulisan.

b. BAB II : Landasan Teori, pada bab ini dibahas kajian teori tentang

teori - teori yang berhubungan dengan miskonsepsi siswa pada

materi sistem peredaran darah manusia dengan menggunakan

Certainty of Response Index (CRI). Pada bab ini juga dibahas

kajian pustaka tentang penelitian tentang miskonsepi dengan

menggunakan certainty of response index (CRI). Ada tiga

penelitian terdahulu sebagai acuan dan perbandingan hasil dari

penelitian ini. Kajian pustaka dari penelitian terdahulu menjadi

salah acuan untuk hasil dari penelitian ini karena penelitian ini

menggunakan lingkup mata pelajaran yang berbeda.

Page 32: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

15

c. BAB III : Metode Penelitian, Pelaksanaan Penelitian, pada bab ini

berisi tentang Jenis penelitian, Lokasi dan waktu penelitian,

Populasi dan sempel, Variable penelitian, Instrumen penelitian, Uji

coba instrumen penelitian, Metode pengumpulan data, Teknik

Analisis data.

d. BAB IV : Deskripsi dan Analisis data, pada bab ini berisi tentang

Deskripsi data, Analisis data sendiri terdiri dari Uji coba Instrumen

dan Analisis data.

e. BAB V : Penutup, pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan

saran.

3. Bagian Akhir

Pada bagian ini terdiri dari daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan

riwayat hidup penulis.

Page 33: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

16

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Konsep

a. Definisi Konsep

Konsep adalah sebuah kata yang berasal dari bahasa latin

Conceptus (kata benda) yang dibentuk dari kata conceptum yang

berasal dari kata kerja (konjugasi II) concipio. Kata concipio

berarti “mengambil” kedalam dirinya”, menerima, menghisap,

menampung, menyerap atau menangkap dan membayangkan

dalam pikiran. Jadi konsep adalah gambar atau bayangan dalam

pikiran yang merupakan hasil tangkapan akal budi terhadap suatu

entitas yang menjadi objek pikiran (Rapar, 1996: 27).

Konsep adalah suatu medium yang menghubungkan subjek

penahu dan objek yang diketahui, pikiran dan kenyataan.

(Sudarminta, 2002: 87). Konsep merupakan suatu ide atau gagasan

yang relative sempurna dan bermakna mengenai suatu objek.

Konsep juga merupakan produk membuat pengertian mengenai

objek-objek melalui pengalaman dan bahasanya sendiri (Kustiyah,

2007: 25).

Konsep merupakan sesuatu yang tergambar dalam pikiran,

suatu pemikiran, gagasan, atau suatu pengertian. Jadi konsep ini

merupakan sesuatu yang telah melekat dalam hati seseorang dan

Page 34: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

17

tergambar dalam pikiran, gagasan, atau suatu pengertian. Orang

yang telah memiliki konsep, berarti orang tersebut telah memiliki

pemahaman yang jelas tentang suatu konsep atau citra mental

tentang sesuatu tersebut. Sesuatu tersebut dapat berupa objek

konkrit ataupun gagasan yang abstrak (Susanto, 2013: 8).

Pembentukan konsep meruapakan dua kegiatan

mengkatagori yang berbeda yang menuntun proses berfikir yang

berbeda pula. Seluruh kegiatan mengkatagori meliputi:

mengidentifikasi dan menempatkan contoh-contoh (objek-objek

atau peristiwa-peristiwa) kedalam kelas dengan mengguanakan

dasar kriteria tertentu. Dengan demikian, konsep memungkinkan

kita menangkap lebih luas dari informasi yang diberikan.

(Atkinson, 2001: 505)

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa konsep

adalah gagasan atau abstraksi mengenai suatu objek, kejadiaan atau

hubungan yang digeneralisasikan sehingga mudah dipahami dan

memiliki makna.

b. Pembagian Konsep

Konsep dapat dibedakan menjadi dua yaitu:

1) Konsep konkret adalah pengertian yang menunjukkan pada

objek-objek dalam lingkungan fisik. Konsep ini mewakili

benda tertentu seperti almari, lampu, meja dan lain sebagainya.

Page 35: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

18

2) Konsep yang didefinisikan adalah konsep yang mewakili

realitas hidup, tetapi tidak langsung menunjuk pada realitas

dalam lingkup hidup fisik, karna realitas itu tidak berbadan.

Hanya dirasakan melalui proses mental.

Selama menuntut ilmu siswa dituntut untuk menguasai

konsep tertentu. Sebab dengan menguasai konsep, maka akan

diperoleh pengertian atas suatu materi yang dipelajari. Seseorang

yang tidak menguasai konsep maka akan mengalami kesulitan

dalam memahami sesuatu yang dibaca (Mahardika, 2014: 9).

2. Miskonsepsi

a. Definisi Miskonsepsi.

Miskonsepsi merupakan struktur kognitif (pemahaman)

yang berbeda dari pemahaman yang lebih ada dan diterima di

lapangan, dan struktur kognitif ini mengganggu penerimaan ilmu

pengetahuan yang baru (Hasan, 1999: 294). Sedangakn menurut

Kustiyah (2007: 25), miskonsepsi adalah kesalahan dalam

memahami suatu konsep yang ditunjukkan dengan kesalahan

menjelaskan dalam bahasnya sendiri.

Miskonsepsi dapat dipandang sebagai suatu konsepsi atau

struktur kognitif yang melekat dengan kuat dan stabil dibenak

siswa yang sebenarnya menyimpang dari konsepsi yang

dikemukakan para ahli, yang dapat menyesatkan para siswa dalam

Page 36: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

19

memahami fenomena alamiah dan melakukan eksplanasi ilmiah

(Tayubi, 2005: 5). Sejalan dengan hal tersebut Suparno (2005: 4),

mendefinisikan miskonsepsi sebagai suatu interprestasi konsep -

konsep dalam suatu pernyataan yang tidak dapat diterima.

Miskonsepsi dipandang sebagai pengertian yang tidak akurat akan

konsep, penggunaan konsep yang salah, klasifikasi contoh-contoh

yang salah, kekacauan konsep-konsep yang berbeda, dan hubungan

hirarkis konsep-konsep yang tidak benar.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan

bahwa miskonsepi adalah suatu konsep yang tidak sesuai dengan

konsep yang diakui oleh para ahli dalam konsep tersebut atau bisa

dikatakan sautu pemahaman konsep yang salah dan tidak sesuai

dengan konsep pada aslinya.

b. Cara Mendeteksi Miskonsepsi

Siswa mengalami miskonsepsi dalam kegiatan belajar yang

dialaminya. Tidak mudah mengetahui siapa saja siswa yang

mengalami miskonsepsi. Untuk itu, diperlukan cara-cara yang

dapat digunakan untuk mendeteksi miskonsepsi. Dengan demikian,

kita dapat mengetahui lebih dahulu miskonsepsi apa saja yang

dipunyai siswa dan apa penyebabnya, sehingga kita dapat

membantu mengatasinya. Berikut ini adalah beberapa alat deteksi

Page 37: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

20

yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya miskonsepsi

(Suparno, 2005: 121) yaitu:

1) Peta Konsep

Peta konsep adalah peta yang menggambarkan

hubungan antara konsep-konsep yang ada dalam suatu materi,

menekankan pada gagasan-gagasan pokok yang disusun secara

hirarkis. Peta konsep dapat digunakan untuk mendeteksi

miskonsepsi siswa, melalui identifikasi atau melihat apakah

hubungan antara konsep-konsep yang telah digambarkan siswa

itu benar atau salah. Agar dapat lebih mengetahui tentang

miskonsepsi yang dialami siswa, penggunaan peta konsep ini

dapat dipadukan dengan wawancara klinis.

2) Tes Multiple Choice dengan Reasoning Terbuka

Tes pilihan ganda adalah suatu alat ukur yang

digunakan yang terdiri atas satu kalimat pernyataan atau

kalimat pertanyaan dan beberapa pilihan jawaban. Amir (dalam

Suparno, 2005: 123) menggunakan tes pilihan ganda dengan

pertanyaan terbuka di mana siswa harus menjawab dan menulis

mengapa ia mempunyai jawaban seperti itu.

3) Tes Esai Tertulis

Page 38: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

21

Tes esai adalah tes yang berbentuk suatu pertanyaan

atau perintah, biasanya dalam kalimat pendek, yang menuntut

siswa untuk memberikan jawaban yang terurai (Azwar, 2013:

106). Guru dapat mempersiapkan suatu tes esai yang memuat

beberapa konsep yang memang hendak diajarkan atau yang

sudah diajarkan. Melalui tes terbuka tersebut dapat diketahui

miskonsepsi yang dialami siswa dan dalam bidang apa.

4) Wawancara Diagnosis

Wawancara dilakukan untuk melihat ada tidaknya

miskonsepsi siswa. Guru memilih beberapa konsep yang

diperkirakan sulit dimengerti siswa, atau konsep-konsep yang

telah diajarkan. Setelah itu guru bertanya mengenai beberapa

konsep yang telah ia pilih, kemudian mengajak siswa untuk

mengekspresikan atau mengungkapkan gagasan-gagasan

mereka mengenai konsep-konsep tersebut. Dari wawancara

inilah dapat diketahui miskonsepsi yang dialami siswa dan

bagaimana ia mendapatkan konsep tersebut.

5) Diskusi dalam Kelas

Diskusi adalah kegiatan mengungkapkan ide, pendapat

atau gagasan yang dimiliki seseorang kepada orang lain. Dalam

kelas, siswa diminta untuk mengungkapkan gagasan mereka

tentang konsep yang sudah diajarkan atau yang hendak

Page 39: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

22

diajarkan. Dari diskusi inilah dapat dideteksi apakah gagasan

yang mereka sampaikan itu sudah tepat atau tidak.

6) Metode CRI

Metode ini dapat menggambarkan keyakinan responden

terhadap kebenaran alternatif jawaban yang direspon. Dengan

metode CRI (Certainty of Response Index) responden diminta

untuk merespon setiap pilihan pada masing-masing item tes

pada tempat yang telah disediakan, sehingga siswa yang

mengalami miskonsepsi dan tidak paham konsep dapat

dibedakan (Mahardika, 2014: 18)

c. Penyebab Miskonsepsi

Miskonsepsi yang dialami setiap siswa dalam satu kelas

dapat berbeda dan penyebabnya pun berbeda-beda pula.

Miskonsepsi yang terjadi disebabkan oleh beberapa hal, yaitu

siswa, guru, buku teks, konteks, dan metode mengajar (Suparno,

2005: 29).

1) Siswa

Miskonsepsi yang terjadi pada siswa dapat disebabkan

oleh siswa itu sendiri.

Page 40: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

23

2) Guru

Miskonsepsi siswa terjadi bukan hanya disebabkan oleh

siswa itu sendiri, tetapi dapat juga disebabkan oleh guru. Guru

yang tidak menguasai bahan atau memahami konsep dengan

baik akan menyebabkan siswa mengalami miskonsepsi. Selain

itu bisa juga disebabkan oleh guru bukan lulusan dari bidang

ilmu yang diajarkan, tidak membiarkan siswa mengungkapkan

gagasan/ide, serta relasi yang kurang baik yang terjadi antara

guru dengan siswa. Sebelum mengajarkan konsep kepada

siswa, guru sebaiknya harus memahami konsep tersebut dengan

benar dan menjelaskan konsepnya dengan benar kepada siswa.

3) Buku teks

Buku teks juga dapat menyebabkan miskonsepsi. Hal

itu disebabkan oleh penjelasan yang keliru/salah, bahasanya

sulit dipahami, terjadinya salah tulis terutama dalam hal rumus,

tingkat kesulitan penulisan buku yang terlalu tinggi bagi siswa,

siswa tidak tahu membaca buku teks, buku fiksi sains kadang-

kadang konsepnya menyimpang demi menarik pembaca, serta

gambar kartun yang sering memuat miskonsepsi.

4) Konteks

Miskonsepsi juga disebabkan oleh pengalaman siswa.

Dari pengalaman yang dialami siswa, mereka dapat

Page 41: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

24

menyimpulkan hal/konsep tertentu, namun konsep tersebut

masih salah/keliru, sehingga terjadilah miskonsepsi. Selain

pengalaman, bahasa sehari hari yang digunakan oleh siswa juga

turut menjadi penyebab terjadinya miskonsepsi. Misalnya

konsep tentang suhu dan panas. Dalam bahasa sehari-hari siswa

tidak pernah membedakan pengertian antara suhu dan panas,

mereka menganggap keduanya mempunyai arti yang sama. Hal

yang menyebabkan terjadinya miskonsepsi dari segi konteks

yang lainnya adalah teman lain dan keyakinan/ajaran agama.

Keduanya berpengaruh pada pemahaman mereka, dan sering

kali menyebabkan miskonsepsi.

5) Metode mengajar

Beberapa metode mengajar yang digunakan guru dapat

memunculkan miskonsepsi siswa. Misalnya metode ceramah,

dimana guru hanya menjelaskan materi dan siswa hanya

mendengarkan seringkali meneruskan dan menumpuk

miskonsepsi, karna pembelajaran yang di anggap

membosankan terlebih pada siswa yang kemampuan

kognitifnya kurang.

3. IPA Materi Sistem Peredaran Darah Manusia

Ilmu Pengetahuan Alam atau sains adalah upaya sistematis

untuk menciptakan, membangun, dan mengorganisasikan pengetahuan

Page 42: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

25

tentang gejala alam (Kemendikbud, 2017: 5). Menurut Abdullah

menyatakan bahwa “IPA merupakan pengetahuan teoritis yang

diperoleh atau disusun dengan cara yang khas atau khusus, yaitu

dengan melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan,

penyusunan teori, eksperimentasi, observasi dan demikian seterusnya

kait-mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain”

(Wulandari, 2017: 31). Cara Berpikir IPA meliputi: Percaya (Believe),

Rasa Ingin Tahu (Curiosity), Imajinasi (Imagnation), Penalaran

(Reasoning), Koreksi Diri (Self Examination) (Wisudawati, 2017: 24-

25).

Cara berfikir IPA yang meliputi percaya, rasa ingin tahu,

imajinasi, penalaran, dan koreksi diri merupakan hal yang sangat

diperlukan dalam proses pembelajaran IPA. Ilmu Pengetahuan Alam

merupakan ilmu yang dinamis sehingga cara berpikir IPA di atas perlu

diterapkan ketika mengikuti proses pembelajaran IPA.

a. Struktur dan Fungsi Sistem Peredaran Darah

Darah merupakan jaringan ikat yang berwujud cair dan

tersusun atas dua komponen utama yaitu plasma dan elemen

seluler. Darah pada tubuh manusia berfungsi untuk mengangkut

nutrisi, oksigen, hormon, dan senyawa kimia lain ke seluruh sel-sel

tubuh serta mengangkut karbon dioksida dan sisa metabolisme

untuk dikeluarkan dari tubuh. Selain itu, darah juga berfungsi

untuk menjaga tubuh kita dari serangan penyakit. Proses ini

Page 43: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

26

berlangsung terus menerus selama kehidupan manusia. Untuk

melakukan fungsi tersebut melibatkan berbagai organ dalam tubuh

(Syaifuddin, 2001: 142).

Sistem peredaran darah manusia terdapat banyak bagian

yang memiliki fungsi yang berbeda beda. Berikut adalah bagian

atau komponen dari sistem peredaran darah manusia.

1) Komponen Darah

a) Plasma Darah

Plasma darah merupakan cairan ekstraseluler yang

mengandung zat-zat terlarut, sedangkan elemen seluler

tersusun atas sel-sel darah. Apabila darah yang terdapat di

dalam tabung reaksi disentrifugasi (diputar) dengan

kecepatan tertentu, sel-sel darah akan berada pada bagian

dasar sedangkan plasma berada pada bagian atas.

Darah tersusun atas 55% plasma darah dan 45% sel-

sel darah. Secara normal, lebih dari 99% sel-sel darah

tersusun atas sel darah merah (eritrosit) dan sisanya

tersusun oleh sel darah putih (leukosit) dan keping darah

(trombosit). Plasma darah tersusun atas 91,5% air (H2O)

dan 8,5% zat-zat terlarut. Zat-zat terlarut tersebut tersusun

atas protein dan zat zat lain. Protein-protein yang terlarut

dalam plasma antara lain albumin, fibrinogen, dan globulin

yang sering disebut sebagai protein plasma. Zat-zat lain

Page 44: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

27

yang terlarut dalam plasma darah antara lain sari makanan,

mineral, hormon, antibodi, dan zat sisa metabolisme (urea

dan karbon dioksida) (Kemendikbud, 2017: 257).

Gambar 2.1 Sel Darah

(Sumber: Syaifuddin, 2001: 145)

b) Sel Darah Merah (Eritrosit)

Sel darah merah berbentuk bulat pipih dengan

bagian tengahnya cekung (bikonkaf). Sel darah merah tidak

memiliki inti sel. Warna merah pada sel darah merah

disebabkan adanya hemoglobin (Hb) dalam sel darah

merah. Hemoglobin merupakan suatu protein yang

mengandung unsur besi. Sel darah merah paling banyak

terdapat dalam darah, 1 mm3 (kurang lebih sekitar satu

tetes) darah terdiri atas 4-5 juta sel darah merah. Fungsi sel

darah merah adalah mengikat oksigen dari paru-paru untuk

diedarkan keseluruh jaringan tubuh dan mengikat karbon

Page 45: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

28

dioksida dari jaringan tubuh untuk dikeluarkan melalui

paru-paru (Syaifuddin, 2001: 144).

c) Sel Darah Putih (Leukosit)

Berbeda dengan sel darah merah, sel darah putih

memiliki bentuk yang tidak tetap atau bersifat ameboid dan

mempunyai inti. Jumlah sel darah putih tidak sebanyak

jumlah sel darah merah, setiap 1 mm3 darah mengandung

sekitar 8.000 sel darah putih. Fungsi utama dari sel darah

putih adalah melawan kuman/bibit penyakit yang masuk ke

dalam tubuh. Apabila di dalam darah terjadi peningkatan

jumlah leukosit, maka kemungkinan terjadi infeksi di

bagian tubuh. Jika jumlah leukosit sampai di bawah 6.000

sel per 1 mm3 darah disebut sebagai kondisi leukopenia.

Jika jumlah leukosit melebihi normal (di atas 9.000 sel per

1 mm3) disebut leukositosis (Kemendikbud, 2017: 258).

d) Keping Darah (Trombosit)

Bentuk trombosit beraneka ragam, yaitu bulat, oval,

dan memanjang. Trombosit tidak berinti dan bergranula.

Jumlah sel pada orang dewasa sekitar 200.000–500.000 sel

per 1 mm3 darah. Umur dari keping darah cukup singkat,

yaitu 5 sampai 9 hari.

Keping darah sangat berhubungan dengan proses

mengeringnya luka, sehingga tidak heran jika ada yang

Page 46: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

29

menyebut keping darah dengan sel darah pembeku. Sesaat

setelah bagian tubuh terluka, trombosit akan pecah karena

bersentuhan dengan permukaan kasar dari pembuluh darah

yang luka. Di dalam trombosit, terdapat enzim

trombokinase atau tromboplastin. Enzim tromboplastin

akan mengubah protrombin (calon trombin) menjadi

trombin karena pengaruh ion kalsium dan vitamin K dalam

darah. Trombin akan mengubah fibrinogen (protein darah)

menjadi benang-benang fibrin. Benang-benang fibrin ini

akan menjaring sel-sel darah sehingga luka tertutup dan

darah tidak menetes lagi (Tim Grasindo, 2016: 412).

e) Golongan Darah

Karl Landsteiner menggolongkan darah menjadi 4

kelompok, yaitu golongan darah A, B, AB, dan O. Dasar

yang ia gunakan adalah kandungan jenis antigen pada

eritrosit dan zat antibodi (agglutinin) pada serum.

Secara teori, golongan darah O mampu diberikan

kesemua golongan darah tanpa digumpalkan oleh darah

resipien sehingga disebut donor universal. Hal ini

disebabkan golongan darah O tidak mengandung

aglutinogen. Sementara itu, golongan darah AB disebut

resipen universal, karena secara teori dapat menerima

transfuse darah dari golongan apa saja. Hal ini disebabkan

Page 47: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

30

golongan AB tidak mengandung agglutinin sehingga tidak

akan menggumpalkan darah jenis apapun dari donor.

Tabel 2.1 Golongan Darah

Golongan Darah Aglutinogen Aglutinin

A A

B B

AB A dan B -

O -

(Sumber: Syaifuddin, 2001: 147)

2) Jantung dan Pembuluh Darah

a) Jantung

Darah dapat mengalir ke seluruh tubuh karena di

dalam tubuh kita terdapat organ yang berperan sebagai

pemompa darah yang disebut dengan jantung. Jantung

terdiri atas 4 ruangan, yaitu serambi (atrium) kiri dan

serambi (atrium) kanan serta bilik (ventrikel) kiri dan bilik

(ventrikel) kanan. Serambi jantung terletak pada bagian

atas, sedangkan bilik jantung terletak di sebelah bawah.

Jantung memiliki tiga katup yang berfungsi menjga agar

darah tidak mengalir kembali keruang sebelumnya yaitu, 1)

katup vena seminulair, terletak pada pangkal aorta. 2) katup

valvula bikuspidalis, terletak antara bilik kiri dan serambi

kiri. 3) katup valvula trikuspidalis, terletak antara bilik

kanan dan serambi kanan (Tim Grasindo, 2016: 413).

Page 48: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

31

Darah dari seluruh tubuh, akan masuk pertama kali

ke serambi kanan, sehingga darah dalam serambi kanan

banyak mengandung CO2. Dari serambi kanan, darah akan

melewati katup trikuspidalis menuju bilik kanan. Katup ini

berfungsi agar darah tidak dapat kembali ke serambi kanan.

Darah yang ada dalam bilik kanan, dipompa oleh bilik

kanan melewati arteri pulmonalis menuju paru-paru agar

CO2 dalam darah terlepas dan terjadi pengikatan O2. Darah

dari paru – paru mengalir melalui vena pulmonalis menuju

serambi kiri, sehingga darah dalam serambi kiri banyak

mengandung O2. Darah dari serambi kiri turun melalui

katup bikuspidalis menuju bilik kiri. Bilik kiri akan

memompa darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh aorta.

Gambar 2.2 Bagian-bagian Jantung

(Sumber: Kemedikbud, 2017: 264)

Page 49: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

32

b) Pembuluh Darah

Pembuluh darah dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu

pembuluh nadi (arteri), pembuluh balik (vena), dan

pembuluh kapiler. Arteri merupakan pembuluh darah yang

mengalirkan darah keluar jantung, sedangkan vena

mengalirkan darah masuk ke dalam jantung ( Arteri berisi

darah yang mengandung oksigen, kecuali pembuluh arteri

pulmonalis. Vena berisi darah yang banyak mengandung

karbon dioksida, kecuali vena pulmonalis. Ujung arteri dan

vena bercabang-cabang menjadi pembuluh-pembuluh kecil

yang disebut pembuluh kapiler. Pada pembuluh kapiler

inilah terjadi pertukaran gas oksigen dan gas karbon

dioksida antara darah dengan jaringan tubuh

(Kemendikbud, 2017: 265)

Page 50: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

33

Tabel 2.2 Perbedaan Arteri dan Vena

Pembeda Pembuluh Nadi (Arteri) Pembuluh Balik (Vena)

Letak Tersembunyi, agak kedalam Dekat kulit, tampak kebiruan

Dinding

pembuluh

Tebal, kuat dan elastis Tipis, tidak elastis

Denyut Terasa Tidak terasa

Aliran darah Dari jantung Menuju jantung

Katup Hanya satu di dekat jantung Banyak di sepanjang

pembuluh

Bila terluka Darah memancar kuat Darah hanya menetes

(Sumber: Syaifuddin, 2001: 152)

3) Peredaran Darah Manusia

Peredaran darah manusia termasuk peredaran darah

tertutup karena darah selalu beredar di dalam pembuluh darah.

Setiap beredar, darah melewati jantung dua kali sehingga

disebut peredaran darah ganda. Pada peredaran darah ganda

tersebut dikenal peredaran darah kecil dan peredaran darah

besar. Peredaran darah kecil merupakan peredaran darah yang

dimulai dari jantung (bilik kanan) menuju ke paru-paru

kemudian kembali lagi ke jantung (serambi kiri). Pada gambar

berikut, peredaran darah besar adalah peredaran darah dari

jantung (bilik kiri) ke seluruh tubuh kemudian kembali ke

jantung lagi (serambi kanan). Perhatikan gambar 1 pada nomor

6 sampai 10.10

Page 51: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

34

Gambar 2.3 Peredaran Darah Manusia

(Sumber: Kemendikbud, 2017: 267)

4) Frekuensi Denyut Jantung

Ada beberapa faktor yang memengaruhi frekuensi

denyut jantung di antaranya adalah jenis kelamin dan aktivitas

tubuh, dan beberapa hal berikut.

a) Kegiatan atau Aktivitas Tubuh

Orang yang melakukan aktivitas memerlukan lebih

banyak sumber energi berupa glukosa dan oksigen

dibandingkan dengan orang yang tidak melakukan aktivitas

seperti duduk santai atau tiduran. Untuk memenuhi

Page 52: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

35

kebutuhan sumber energi dan oksigen tersebut, jantung

harus memompa darah lebih cepat.

b) Jenis Kelamin

Pada umumnya perempuan memiliki frekuensi

denyut jantung yang lebih tinggi daripada laki-laki. Pada

kondisi normal, denyut jantung perempuan berkisar antara

72-80 denyutan/menit, sedangkan denyut jantung laki-laki

berkisar antara 64-72 denyutan/menit.

c) Suhu Tubuh

Semakin tinggi suhu tubuh maka semakin cepat

frekuensi denyut jantung. Hal ini terjadi karena adanya

peningkatan proses metabolisme, sehingga diperlukan

peningkatan pasokan O2 dan pengeluaran CO2. d) Umur

Pada janin, denyut jantung dapat mencapai 140-160

denyutan/menit. Semakin bertambah umur seseorang,

semakin rendah frekuensi denyut jantung. Hal ini

berhubungan erat dengan makin berkurangnya proporsi

kebutuhan energinya.

d) Komposisi Ion

Berdenyutnya jantung secara normal, tergantung

pada keseimbangan komposisi ion di dalam darah.

Ketidakseimbangan ion, dapat menyebabkan bahaya bagi

jantung (Kemendikbud, 2017: 271).

Page 53: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

36

b. Gangguan atau Kelainan pada Sistem Peredaran Darah dan

Upaya untuk Mencegah serta Menanggulanginya

1) Jantung Koroner

Penyakit jantung koroner merupakan salah satu

penyebab utama terjadinya kematian. Penyakit jantung koroner

terjadi jika arteri koronaria tidak dapat menyuplai darah yang

cukup ke otot-otot jantung. Arteri koronaria merupakan

pembuluh darah yang menyuplai nutrisi dan oksigen ke otot-

otot jantung. Kondisi ini dapat terjadi karena arteri koronaria

tersumbat oleh lemak atau kolesterol. Jika otot-otot jantung

tidak mendapatkan nutrisi dan oksigen, maka otot jantung tidak

dapat berkontraksi, sehingga jantung tidak dapat berdenyut.

Gejala dari penyakit jantung koroner antara lain dada terasa

sakit, sakit pada bagian lengan dan punggung, napas pendek

dan kepala pusing. Berikut upaya mencegah jantung coroner.

a) Melakukan olahraga dan istirahat yang teratur

b) Menjaga pola makan sehari-hari

c) Menghindari minuman beralkohol

d) Menghentikan kebiasaan merokok

e) Menghindari stres berlebih

f) Menjaga berat badan dalam kondisi ideal (Kemendikbud,

2017: 274).

Page 54: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

37

2) Stroke

Stroke merupakan suatu penyakit yang terjadi karena

kematian pada jaringan di otak yang disebabkan karena

kurangnya asupan oksigen di otak. (Tim Grasindo, 2016: 415)

Hal ini terjadi karena pembuluh darah pada otak tersumbat oleh

lemak atau kolesterol ataupun salah satu pembuluh darah di

otak pecah. Karena penyebab penyakit stroke sama dengan

penyebab penyakit jantung, maka usaha yang dapat kita

lakukan untuk mengurangi risiko terkena stroke juga sama

dengan usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko

terkena penyakit jantung coroner (Kemendikbud, 2017: 275).

3) Varises

Varises adalah suatu keadaan di mana pembuluh darah

balik (vena) mengalami pelebaran dan terpuntir. Gangguan ini

biasanya terjadi di daerah kaki. Beberapa cara untuk

menghindari varises yaitu:

a) Ketika kamu tidur sebaiknya tungkai dinaikkan (kurang

lebih 15-20 cm). Aktivitas ini sebaiknya dilakukan setelah

kamu melakukan perjalanan jauh atau melakukan aktivitas

yang melelahkan..

b) Menghindari berat badan berlebih.

c) Menghindari berdiri terlalu lama.

Page 55: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

38

d) Berolahraga secara teratur seperti berjalan, berenang, dan

senam.

e) Menghindari memakai sepatu dengan hak tinggi. Kamu

tetap boleh memakai sepatu dengan hak tinggi, asalkan

aktivitas yang kamu lakukan tidak terlalu berat dan dalam

waktu yang lama (Kemendikbud, 2017: 275).

4) Anemia

Anemia merupakan gangguan yang disebabkan karena

kekurangan hemoglobin atau kekurangan sel darah merah.

Apabila kadar hemoglobin dalam darah rendah dapat

menyebabkan tubuh kekurangan oksigen sehingga tubuh akan

terasa lesu, kepala pusing, dan muka pucat. (Tim Grasindo,

2016: 415) Anemia dapat terjadi akibat terganggunya produksi

eritrosit. Kondisi ini terjadi karena tubuh kekurangan zat besi.

Anemia juga dapat disebabkan karena terjadinya pendarahan

yang hebat.

Bagi kamu yang perempuan, anemia dapat terjadi pada

saat kamu sedang mengalami menstruasi. Setiap terjadi

menstruasi tubuh akan kehilangan darah dalam jumlah cukup

banyak, yaitu sebanyak 50 – 80 mL dan zat besi sebesar 30 –

50 mg. Oleh karena itu, agar tidak mengalami anemia,

sebaiknya selama masa menstruasi kamu mengonsumsi

makanan yang mengandung zat besi, mengonsumsi makanan

Page 56: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

39

bergizi, dan jika diperlukan mengonsumsi suplemen penambah

zat besi (Kemendikbud, 2017: 276).

5) Hipertensi dan Hipotensi

Hipertensi disebut juga tekanan darah tinggi, terjadi jika

tekanan darah di atas 120/80 mmHg. Gejala penderita

hipertensi antara lain sakit kepala, kelelahan, pusing,

pendarahan dari hidung, mual, muntah, dan sesak napas.

Hipertensi dapat disebabkan karena arteriosklerosis

(pengerasan pembuluh darah), obesitas (kegemukan), kurang

olahraga, stres, mengonsumsi minuman beralkohol atau yang

banyak mengandung garam, lemak, dan kolesterol. Penderita

hipertensi yang disebabkan karena obesitas harus menurunkan

berat badannya, sehingga mencapai berat badan ideal, hindari

mengonsumsi minuman beralkohol dan makanan berlemak dan

mengandung kolesterol tinggi, berolahraga secara teratur,

hindari kebiasaan merokok, dan hindari faktor-faktor yang

dapat menyebabkan stres.

Berbeda dengan hipertensi, hipotensi terjadi apabila

tekanan darah kurang dari 120/80 mmHg. Hipotensi disebut

juga dengan tekanan darah rendah. Orang yang mengalami

tekanan darah rendah umumnya akan mengeluhkan keadaan

sering pusing, sering menguap, penglihatan terkadang

dirasakan kurang jelas (berkunang–kunang) terutama sehabis

Page 57: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

40

duduk lama lalu berjalan, keringat dingin, merasa cepat lelah

tak bertenaga, detak/denyut nadi lemah, dan tampak pucat.

Berikut ini ada beberapa cara untuk mengatasi hipotensi

yaitu minum air putih dalam jumlah yang cukup banyak antara

8 hingga 10 gelas per hari, mengonsumsi minuman yang dapat

meningkatkan tekanan darah, misalnya kopi, mengonsumsi

makanan yang cukup mengandung garam, dan berolahraga

dengan teratur (Kemendikbud, 2017: 277).

6) Talesemia

Pada penyakit ini, bentuk sel darah merahnya tidak

beraturan. Hal ini menyebabkan daya ikat sel darah merah

terhadap oksigen dan karbon dioksidanya berkurang. Usaha-

usaha pencegahan terhadap gangguan alat peredaran darah

ialah dengan melakukan pola hidup sehat. Pola hidup sehat itu

di antaranya:

a) Makan makanan yang bergizi

b) Olahraga yang teratur

c) Tidur dan istirahat yang cukup.

7) Leukemia (kanker darah)

Penyakit ini disebabkan sel-sel darah putih yang

memperbanyak diri tanpa terkendali yang mengakibatkan sel

darah putih ini memakan sel darah merah.

Page 58: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

41

8) Hemofilia

Gangguan ini disebabkan adanya kelainan yang

menyebabkan darah sulit membeku jika terjadi luka. Penyakit

ini merupakan penyakit keturunan (Tim Grasindo, 2016: 415)

4. Certainty Of Response Index (CRI)

Metode Certainty of Response Index ini merupakan metode

yang diperkenalkan oleh Saleem Hasan, Diola Bagayoko, dan Ella L.

Kelley untuk mengukur suatu miskonsepsi yang tengah terjadi.

Dengan metode CRI, responden diminta untuk memberikan tingkat

kepastian dari kemampuan mereka sendiri dengan mengasosiasikan

tingkat keyakinan tersebut dengan pengetahuan, konsep, atau hukum.

Metode CRI ini meminta responden untuk menjawab

pertanyaan disertai dengan pemberian derajat atau skala (tingkat)

keyakinan responden dalam menjawab pertanyaan tersebut. Untuk

memudahkan peserta didik dalam menentukan skala CRI, dalam

penelitian ini diterapkan pengoperasionalan enam skala CRI tersebut.

Dengan cara mencantumkannya pada lembar jawaban peserta didik.

Berdasarkan petunjuk soal, peserta didik diminta untuk merespon satu

skala dari enam skala CRI yang disebut enam skala (0-5) pada masing-

masing item tes. Langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian

menggunakan CRI ini adalah sebagai berikut:

Page 59: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

42

a. Pertama, menentukan nilai CRI berdasarkan pada skala yang

disusun oleh Salem Hasan (Tillah, 2017: 26). Adapun skala dapat

dilihat dalam tabel 2.3

Tabel 2.3 Enam Skala CRI (Certainty of Response Index)

CRI Kriteria Katagori

B S

0

(Totally guessed answer): jika menjawab soal 100%

ditebak TP TP

1

(Almost guess) jika menjawab soal persentase unsur

tebakan antara 75%-99% TP TP

2

(Not sure) jika menjawab soal persentase unsur tebakan

antara 50%-74% TP TP

3

(Sure) jika menjawab soal persentase unsur tebakan

antara 25%-49% P M

4

(Almost certain) jika menjawab soal persentase unsur

tebakan antara 1%-24 P M

5

(Certain) jika menjawab soal tidak ada unsur tebakan

sama sekali (0%) P M

(Sumber: Tillah, 2017: 26)

Angka 0 menandakan ketidak tahuan konsep sama sekali,

menandakan ketidaktahuan hukum dan metode untuk menjawab

pertanyaan, sementara angka 5 menandakan kepercayaan diri yang

tinggi terhadap hukum dan metode yang digunakan untuk menjawab

pertanyaan dan tidak ada unsur menebak sama sekali. Dengan kata

KETERANGAN

TP Tidak Paham

P Paham

M Miskonsepsi

Page 60: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

43

lain ketika siswa diminta menentukan CRI bersama jawabannya,

sebenarnya peneliti juga ingin mengetahui kepercayaan

responden/siswa terhadap konsep pada materi apa yang dipelajari

(Tayubi, 2005: 8).

Jika nilai CRI rendah (0-2) berarti tebakan memainkan peranan

yang signifikan dalam jawaban siswa, terlepas jawaban itu

benar/salah. Nilai CRI tinggi (3-5) berarti siswa memiliki keyakinan

yang tinggi terhadap jawaban dan konsep metode yang dipelajari, jika

jawaban siswa benar, maka keyakinannya terhadap konsep dan

metode yang digunakan untuk menjawab soal sudah teruji, sedangkan

jika jawaban salah, berarti ada indikator siswa mengalami

miskonsepsi (Tayubi, 2005: 9).

Tabel 2.4 Contoh Lembar Jawaban Untuk Soal Pilihan Ganda Beralasan

Yang Disertai Indeks CRI

No

Soal

Pilihan

Jawaban

Alasan

Tingkat Keyakinan

CRI

A B C D 0 1 2 3 4 5

1 A B C D 0 1 2 3 4 5

2 A B C D 0 1 2 3 4 5

3 A B C D 0 1 2 3 4 5

4 A B C D 0 1 2 3 4 5

5 A B C D 0 1 2 3 4 5

Page 61: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

44

Keterangan Tingkat Keyakinan (CRI) :

0 = Tidak tahu

2 = Tidak yakin

3 = yakin

1 = Agak tahu

4 = Agak yakin

5 = Sangat yakin

b. Kedua, menentukan kategori tingkatan pemahaman siswa

berdasarkan CRI dan alasan siswa terhadap pilihan jawaban.

Kategori tingkatan pemahaman ini didasarkan pada kategori

tingkatan pemahaman yang dimodifikasi oleh Aliefman (2012)

dalam Yaqin (2017: 3).

Tabel 2.5 Modifikasi Kategori Tingkatan Pemahaman

Jawaban Alasan Nilai

CRI Deskripsi Kode

Benar Benar > 2,5 Memahami konsep dengan baik PK

Benar Benar < 2,5 Memahami konsep tetapi kurang

yakin PKKY

Benar Salah > 2,5 Miskonsepsi M

Benar Salah < 2,5 Tidak Tahu Konsep TTK

Salah Benar > 2,5 Miskonsepsi M

Salah Benar < 2,5 Tidak Tahu Konsep TTK

Salah Salah > 2,5 Miskonsepsi M

Salah Salah < 2,5 Tidak Tahu Konsep TTK

Page 62: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

45

c. Ketiga, melakukan penghitungan persentase tiap soal terhadap

keempat hasil penilaian ditingkat strata dengan rumus :

Keterangan:

P = Angka persentase kelompok

f = Jumlah siswa pada setiap kelompok

N = Jumlah individu (jumlah seluruh siswa yang menjadi

subjek penelitian)

d. Dibuat rekapitulasi persentase rata-rata tingkatan pemahaman

seluruh siswa.

e. Menganalisis letak miskonsepsi siswa pada butir soal dengan

persentase miskonsepsi siswa tertinggi. Hasil pengolahan data

selanjutnya akan mengarahkan pada kesimpulan.

Jadi, seorang siswa mengalami miskonsepsi atau tidak paham

konsep dapat dibedakan dengan cara sederhana yaitu dengan

membandingkan benar atau tidaknya jawaban suatu soal dengan tinggi

rendahnya indeks kepastian jawaban (CRI) yang diberikan untuk soal

tersebut (Mahardika, 2014: 20)

Berdasarkan hasil tabulasi data setiap siswa dengan

berpedoman kombinasi jawaban yang benar dan salah serta

berdasarkan tinggi rendahnya nilai CRI, kemudian data diagnosis

dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu siswa yang paham akan

Page 63: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

46

materi, miskonsepsi, dan sama sekali tidak paham. Adapun fungsi

metode CRI yaitu:

a. Alat menilai kepantasan/sesuai tidaknya penekanan suatu konsep

di beberapa sesi.

b. Alat diagnostik yang memungkinkan guru memodifikasi cara

pengajarannya

c. Alat penilai suatukemajuan/sejauh mana suatu pengajaran efektif.

d. Alat membandingkan keefektifan suatu metode pembelajaran

termasuk teknologi, strategi, pendekatan yang diintegrasikan di

dalamnya. Apakah mampu meningkatkan pemahaman dan

menambah kecakapan siswa dalam memecahkan masalah (Listiani,

2017: 36).

B. Kajian Pustaka

Penelitian yang dilakukan oleh Aprilyani dkk (2016) menunjukkan

bahwa dengan menngunakan CRI dapat mengidentifikasi miskonsepsi.

Persentase rata-rata siswa yang masuk dalam kategori miskonsepsi pada

sistem peredaran darah manusia lebih besar daripada kategori lainnya,

yaitu sebesar 79.05%. Persentase rata-rata siswa paham konsep sebesar

15.26%, siswa tidak paham konsep sebesar 5,71%, dan tidak ditemukan

siswa dalam kategori paham konsep tetapi tidak yakin dengan jawabannya.

Miskonsepsi terjadi pada semua topik atau konsep, namun miskonsepsi

tertinggi terjadi pada topik atau konsep jantung. Penyebab miskonsepsi

pada penelitian ini adalah siswa, metode pembelajaran dan guru.

Page 64: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

47

Senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Yaqin dkk (2017)

menunjukkan bahwa dengan menggunakan CRI dapat mengidentifikasi

miskonsepsi Pemamahan Konsep Fisika Terhadap Pokok Bahasan

Termodinamika Pada Siswa SMA. Persentase pemahaman konsep paling

tinggi yaitu siswa SMAN Arjasa yakni sebesar 47,78% dengan

Miskonsepsi sebesar 15,74%, Paham Konsep tetapi Kurang Yakin sebesar

5,56%, dan Tidak Tahu Konsep sebesar 30,93%. Berdasarkan aspek

pemahaman konsep, siswa SMAN Arjasa berada pada aspek interpretasi

yakni sebesar 72,97%. Tertinggi kedua yaitu SMAN Kalisat yakni sebesar

11,17% dengan Miskonsepsi sebesar 22,88%, Paham Konsep tetapi

Kurang Yakin sebesar 1,98%, dan Tidak Tahu Konsep sebesar 63,96%.

Berdasarkan aspek pemahaman konsep, siswa SMAN Kalisat berada pada

aspek ekstrapolasi yakni sebesar 25,16%. Sedangkan SMAN Pakusari

memiliki tingkat pemahaman konsep terendah yakni sebesar 9,03%,

dengan Miskonsepsi sebesar 32,90%, Paham Konsep tetapi Kurang Yakin

sebesar 2,58%, dan Tidak Tahu Konsep sebesar 55,48%. Berdasarkan

aspek pemahaman konsep, siswa SMAN Pakusari berada pada aspek

ekstrapolasi yakni sebesar 25,41%.

Sejalan dengan Aprilyani dkk (2016) dan Yaqin dkk (2017)

Kurniasih (2017) juga melakukan penelitian mengenai Analisis

Miskonsepsi Mahasiswa dengan Menggunakan Certainty of Response

Index (CRI) Pada Materi Anatomi Tubuh Manusia. Hasil penelitian ini

membahas secara mendalam miskonsepsi tertinggi terdapat pada materi

Page 65: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

48

sistem ekskresi dengan persentase 42,22 % dan sistem regulasi sebanyak

40,00 %. Secara keseluruhan persentase miskonsepsi mahasiswa pada

materi anatomi tubuh manusia adalah 27,62 %. Miskonsepsi yang terjadi

secara garis besar menyangkut struktur, posisi, warna dan ukuran organ.

Faktor pencetus miskonsepsi yang terungkap dalam penelitian ini adalah

kesalahan pengalaman belajar terdahulu yaitu faktor guru dan buku teks.

Berdasarkan ketiga penelitian di atas, metode Certainty of

Response Index (CRI) adalah Identifikasi miskonsespsi dengan meminta

keyakinan atau kepercayaan siswa atas pilihan jawabannya. Peneliti

sependapat dengan penelitian yang dilakukan oleh Aprilyani (2016) yang

mana hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa miskonsepsi pada sistem

peredaran darah manusia lebih besar daripada kategori lainnya. Yang

membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah

penelitian ini mendiskripsikan miskonsepsi siswa pada materi sistem

peredaran darah manusia, sedangakan penelitian yang dilakukan oleh

Aprilyani (2016) penelitiannya pada materi anotomi tubuh manusia

jadilebih menyeluruh. Peneliti berasumsi bahwa penggunaan Certainty of

Response Index (CRI) dapat mengidentifikasi adanya miskonsepsi materi

sistem peredaran darah manusia pada siswa kelas VIII di SMPIT Nidaul

Hikmah Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020.

Page 66: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

49

C. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Ho : Tidak ada miskonsepsi siswa menggunakan Certainty of

Response Index (CRI)

Ha : Ada miskonsepsi siswa menggunakan Certainty of Response

Index (CRI)

Page 67: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

50

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif.

Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang hasilnya berupa angka-angka

dan dianalisis secara statistik. Metode penelitian kuantitatif adalah metode

penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk

meneliti pada populasi atau sampel tertentu pengumpulan data

menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif,

dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Penelitian kuantitatif deskriptif adalah metode yang digunakan

untuk mendiskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa membuat kesimpulan yang lebih luas.

Penyajian data penelitian kuantitatif diskriptif dapat berupa tabel, grafik,

diagram lingkaran, perhitungan modus, median, desil, presentil,

perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar

deviasi dan perhitungan prosentase.

Ciri khas dari penelitian deskriptif adalah proses pencarian

jawaban atas pertanyaan penelitian dengan menggunakan presentase atas

jawaban-jawaban responden, kemudian adanya analisis sederhana untuk

statistik deskriptif berupa pencarian nilai frekuensi. Sementara itu,

Page 68: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

51

penelitian ini dikatakan kuantitatif karena hasil penelitian ini berupa

angka-angka dan dianalisis secara statistik menggunakan program SPSS.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi

a. Tempat : SMPIT Nidaul Hikmah Salatiga

b. Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

c. Mater Pokok : Sistem Peredaran Darah Manusia

d. Kelas/Semester : VIII / Genap

2. Waktu

Waktu Pelaksanaan penelitian ini adalah mulai tanggal 11

November 2019 sampai selesai pada semester 2 Tahun Pelajaran

2019/2020.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VIII SMPIT

Nidaul Hikmah Salatiga yang terdiri dari 3 kelas. Populasi penelitian

untuk selengkapnya dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini:

Tabel 3.1 Populasi penelitian

Kelas Populasi

VIII A 20

VIII B 24

VIII C 24

Total 68

Page 69: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

52

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa populasi terdiri

dari 3 kelas di SMPIT Nidaul Hikmah Salatiga. Dari 3 kelas tersebut

maka jumlah populasi seluruhnya ada 68.

2. Sampel

Teknik yang digunakan untuk mengambil sampel pada

penelitian ini ialah teknik purposive sampling, yaitu teknik penentuan

sampel dengan pertimbangan tertentu. Dalam hal ini, penulis

mengambil sampel berdasarkan pengamatan terhadap nilai peserta

didik pada semester ganjil. Penulis mengambil 2 sampel dalam

penelitian yaitu kelas VIII A dan Kelas VIII B, karena nilai rata-rata

kelas ini tinggi. Sehingga penulis ingin mengidentifikasi apakah masih

terjadi miskonsepsi pada materi sistem peredaran darah manusia.

Tabel 3.2 Sampel penelitian

Kelas Sampel

VIII A 20

VIII B 24

Total 40

D. Variabel Penelitian

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah miskonsepsi.

Sementara itu, variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang

(mungkin) menyebabkan, memengaruhi, atau berefek pada hasil

Page 70: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

53

penelitian. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah faktor yang menjadi

penyebab terjadinya miskonsepsi. Jadi penelitian ini ingin melihat

seberapa besar miskonsepsi yang terjadi dan mencari tahu faktor apa yang

menjadi penyebab terjadinya miskonsepsi pada siswa kelas VIII SMPIT

Nidaul Hikmah Salatiga semester 2.

E. Instrumen Penelitian

Untuk mendapatkan data yang diinginkan dalam penelitian ini

digunakan beberapa instrumen penelitian yang dilakukan terhadap peserta

didik sebagai data penunjang. Untuk lebih jelasnya diuraikan sebagai

berikut :

1. Tes

Tes yang akan diberikan merupkan tes tertulis yang berbentuk

pilihan ganda yang dilengkapi dengan metode CRI (Certainty of

Response Index) digunakan untuk menganalisis peserta didik yang

mengalami miskonsepsi, sekaligus membedakannya dengan peserta

didik yang tidak paham konsep.

Jumlah soal yang diujikan terdiri dari 10 soal pretest untuk

mendapatkan data prakonsepsi dan 20 soal posttest untuk mendapatkan

data miskonsepsi. Sebelum tes dilaksanakan, soal diuji cobakan pada

kelas IX-A terlebih dahulu untuk mengetahui validitas, reliabelitas,

tingkat kesukaran dan daya pembedanya.

Page 71: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

54

2. Nontes

Instrument nontes yang digunakan berupa angket untuk

mengetahui penyebab miskonsepsi siswa dalam pembelajaran IPA

mengenai materi sistem peredaran darah manusia. Angket yang

digunakan dalam penelitian ini terdiri dari angket terbuka dan angket

tertutup Angket guru dalam penelitian ini bersifat angket terbuka,

bertujuan untuk mengetahui identitas guru, metode mengajar, pendapat

guru mengenai materi dan indikator sebab-sebab terjadinya

miskonsepsi siswa. Angket siswa yang digunakan adalah angket

tertutup, angket siswa menggunakan skala Guttman, siswa

memberikan respon terhadap pertanyaan-pertanyaan dengan dua

alternatih jawaban, yaitu “Ya dan Tidak”.

F. Uji Coba Instrumen Penelitian

Uji coba instrumen dilakukan kepada siswa yang tidak dijadikan

sebagai subjek penelitian. Hasil uji coba instrumen kemudian diolah

datanya berdasarkan:

1. Instrumen Tes

a. Uji Validitas

Rumus yang digunakan untuk uji validitas menggunakan

teknik korelasi product moment, yaitu:

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ } { ∑ ∑ }

Page 72: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

55

Keterangan :

r = Koefisien korelasi product moment

Xi = Variabel independen (variable bebas)

Yi = Variabel dependen (variable terikat)

n = Jumlah responden (sampel)

∑ = Jumlah perkalian variable bebas dan variable terikat

Suatu instrumen penelitian (soal) dikatakan valid, bila :

a. Koefisien korelasi product moment melebihi 0,3

b. Koefisien korelasi product moment > r-tabel (α; n-2), n

=jumlah sampel.

c. Nilai Sig.≤ α

b. Uji Reliabilitas

Pada penelitian ini akan menggunakan Teknik Alpha

Cronbach (α) dengan menggunakan program Statistical Product

and Service Solution (SPSS).

Rumus yang digunakan pada Teknik Alpha Cronbach (α), yaitu:

(

)

Page 73: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

56

Keterangan :

= Koefisien reliabilitas

k = Jumlah item pertanyaan yang diuji

∑ = Jumlah varian skor tiap item

= Varian total

Kriteria untuk menentukan tinggi rendahnya reliabilitas

sebuah perangkat tes, dapat dilihat pada rentangan koefesien

korelasi sebagai berikut :

Tabel 3.3 Pedoman untuk memberikan interpretasi koefsien korelasi

Interval Koevisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0.599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

c. Daya Beda

Adapun rumus daya pembeda adalah sebagai berikut:

Page 74: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

57

Keterangan:

= Banyaknya peserta kelompok atas

= Banyaknya peserta kelompok bawah

= Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar

= Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar

= Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar (P sebagai

indeks kesukaran)

= Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Tabel 3.4 Klasifikasi Daya Pembeda

Klasiikasi Daya Pembeda

0,00 – 0,20 Jelek

0,21 – 0,40 Cukup

0,41 – 0,70 Baik

0,71 – 1,00 Baik Sekali

Dapat juga dengan cara perhitungan menggunakan r hitung

pada nilai pearson correlation pada uji validitas. Untuk menentukan

daya pembeda, maka nilai perhitungan yang digunakan adalah

rhitung pada SPSS yang dibandingkan dengan kriteria :

0.40 – 1.00 = Soal Baik

0,30 – 0.39 = Soal diterima dan diperbaiki

Page 75: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

58

0.20 – 0.29 = Soal Diperbaiki

0,0 – 0.19 = Soal ditolak

d. Tingkat Kesukaran

Rumus ini dipergunakan untuk soal obyektif. Rumusnya

sebagai berikut:

Klasifikasi tingkat kesukaran soal dapat dicontohkan seperti

berikut ini.

0,00 - 0,30 = Soal Tergolong Sukar

0,31 - 0,70 = Soal Tergolong Sedang

0,71 - 1,00 = Soal Tergolong Mudah

G. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah:

1. Angket (Kuesioner)

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seprangkat pertanyaan tertulis kepada responden

untuk dijawabnya. Dalam menggunakan angket bisa menggunakan

rentang nilai dalam bentuk huruf (A,B,C,D) atau (4,3,2,1) sedangkan

Page 76: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

59

rentangan katagori bisa tinggi, sedang, rendah, atau baik, sedang dan

kurang atau bisa dengan jawaban “YA atau Tidak”.

2. Tes

Tes digunakan untuk mengidentifikasi tingkat pemahaman

siswa terhadap Materi Sistem Peredaran Darah Manusia . Tes pilihan

ganda merupakan pilihan yang tepat dan efektif untuk mengukur

tingkat miskonsepsi siswa. Tes pilihan ganda adalah suatu butir soal

yang alternatif jawabannya lebih dari dua. Multiple choice terdiri atas

bagian keterangan (stem) dan bagian kemungkinan jawaban atau

alternatif (options). Kemungkinan jawaban opsi terdiri atas satu

jawaban yang benar yaitu kunci jawaban dan beberapa pengecoh

(distractor).

H. Teknik Analisis Data

1. Analisis Data Tes

a. Uji Normalitas

Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah

sampel yang di teliti berasal dari populasi yang terdistribusi normal

atau tidak. Rumus yang digunakan untuk uji normalitas adalah

rumus Kolmogorv-Smirnov.

Page 77: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

60

Keterangan:

KS = harga Kolmogorv-Smirnov yang dicari

N1 = jumlah sampel yang diobservasikan/diperoleh

N2 = jumlah sampel yang diharapkan

Uji normalitas ini menggunakan bantuan progam

komputer SPSS 22. Caranya adalah menentukan terlebih

dahulu hipotesis pengujiannya, yaitu:

Ho : Tidak ada miskonsepsi siswa menggunakan Certainty of

Response Index (CRI)

Ha : Ada miskonsepsi siswa menggunakan Certainty of

Response Index (CRI)

1) Nilai Sig. atau signifikasi atau nilai probabilitas < 0,05

maka distribusinya adalah tidak normal.

2) Nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05

maka distribusinya adalah normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk memperlihatkan bahwa

dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang

memiliki variasi yang sama. Uji homogenitas dikenakan pada data

hasil miskonsepsi dari 2 kelas. Untuk mengukur homogenitas

Page 78: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

61

varians dari dua kelompok data, digunakan rumus uji F sebagai

berikut:

Taraf signifikan yang digunakan adalah Uji

homogenitas menggunakan SPSS 22 One Way Anova dengan

kriteria yang digunakan untuk mengambil kesimpulan apabila

lebih besar dari maka memiliki varian yang

homogen. Akan tetapi apabila lebih besar dari , maka

varian tidak homogen.

c. Uji Kesamaan Dua Varians

Uji kesamaan dua rata-rata dapat dilakukan berdasarkan

kriteria kenormalan dan kehomogenan data skor posttest. Kedua

kelas berdistribusi normal dan bervariansi homogen, maka

pengujian hipotesis dilakukan dengan uji-t atau Independent

Sample T-Test pada SPSS 21.9. Hipotesisnya dirumuskan dalam

bentuk hipotesis statistik (uji dua pihak). Menurut Sugiyono

(0216:120), sebagai berikut:

: =

:

Keterangan :

: Rata-rata miskonsepsi siswa materi sistem peredaran darah

manuia kelas VIII A

Page 79: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

62

: Rata-rata miskonsepsi siswa materi sistem peredaran darah

manuia kelas VIII B

Kriteria pengujian hipotesis menurut Sugiyono (2016:120) :

1) Ho ditolak apabila nilai signifikasi < 0,05

2) Ho diterima apabila nilai signifikasi ≥ 0,05

d. Uji Hipotesis

1) Uji-t

Uji-t dilakukan untuk mengetahui perbedaan

miskonsepsi siswa berdasarkan kelas. Uji-t dilakukan untuk

membandingkan miskonsepsi dua kelompok/variabel, yaitu

kelompok siswa kelas VIII A dan kelompok siswa kelas VIII

B. Pengujian ini dilakukan menggunakan data persentase

miskonsepsi siswa kelas VIII A dan kelas VIII B. Dengan

bantuan SPPS 22.0. Adapun hipotesis penelitian yang diuji

dalam penelitian ini adalah:

H0 = Tidak terdapat perbedaan miskonsepsi siswa yang

signifikan berdasarkan kelas

H1 = Terdapat perbedaan miskonsepsi siswa yang signifikan

berdasarkan kelas (Suryaningtyas, 2016: 33).

Namun, jika tidak terdistribusi normal, dapat

menggunakan uji Spearman, yaitu uji non prametrik dimana

tidak memerlukan persyarat data terdistribusi normal. Uji

Page 80: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

63

korelasi dilaakukan dengan bantuan progam SPSS 21.0.

Berdasarkan nilai signifikasi sig. (2-tailed): jika nilai sig. (2-

tailed) < 0,05 maka terdapat korelasi antara variable yang

dihubungkan dan sebaliknya.

2. Analisis Data Nontes

Dalam penelitian ini, analisis data instrument nontes

menggunakan teknik analisis data deskriptif.

a. Angket

Penggunaan angket ini untuk mengetahui penyebab

misonsepsi siswa pada pelajaran IPA. Angket ini digunakan

untuk mendeteksi penyebab miskonsepsi yang terjadi apakah

dari guru, siswa, materi ajar atau bahan ajar. Jumlah pernyataan

yang akan diberikan dalan angket siswa ini ada 25 pernyataan

yang terdiri dari dua pilihan jawaban, yaitu “Ya” dan “Tidak”.

Dan angket gurunya terdiri dari 10 pernyataan dengan jawaban

terbuka.

Untuk memperoleh persentase skor pada tiap butir

pertanyaan digunakan rumus yang menurut Ali (1992: 186)

sebagai berikut:

% =

X 100

Page 81: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

64

Keterangan :

N = skor maksimal

n = skor per butir pertanyaan

% = persentase tiap butir pertanyaan

Setelah diperoleh persentase tiap butir pertanyaan

kemudian dihitung persentase tiap indikator dengan cara

menjumlahkan persentase tiap butir pertanyaan kemudian

dibagi dengan jumlah butir pertanyaan yang ada dalam setiap

indikator. Selanjutnya menentukan faktor penyebab

miskonsepsi pada SMPIT Nidaul Hikmah Salatiga, yaitu faktor

guru, konteks mengajar, dan faktor siswa, berdasarkan hasil uji

angket siswa.

Page 82: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

65

BAB IV

DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

A. Deskripsi Data

1. Data Prakonsepsi

a. Data Prakonsepsi Kelas VIII A

Tabel 4.1 Hasil Nilai Prakonsepsi Kelas VIII A

No Indikator Soal Katagori (%)

PK PKKY M TTK

1 Menjelaskan fungsi darah (trombosit) 15 20 35 30

2 Mengidentifikasi proses pembekuan

darah 5 35 10 50

3 Menunjukkan bagian jantung berdasarkan

fungsinya 0 15 15 70

4 Mendeskripsikan vena 15 10 40 35

5 Menjelaskan fungsi vena 15 10 20 55

6 Mengidentifikasi golongan darah 0 10 30 60

7 Mengidentifikasi proses transfusi darah 20 15 20 45

8 Menjelaskan proses peredaran darah 35 20 25 20

9 Menyebutkan faktor perbedaan denyut

jantung 30 10 45 15

10 Menyebutkan gangguan dan kelainan pada

sistem peredaran darah 55 20 5 20

Rata – rata 19 16,5 24,5 40

Sumber: Data Peneliti

Page 83: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

66

Berdasarkan Tabel 4.1 nilai rata- rata prakonspsi kelas VIII

A pada katogori Paham Konsep (PK) sebesar 19 %, Paham Konsep

Tapi Kurang Yakin (PKKY) sebesar 16, 5 %, Miskonsepsi (M)

sebesar 24,5 % dan Tidak Tahu Konsep (TTK) dengan persentase

sebesar 40%. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwasannya

sudah terdapat miskonsepsi siswa sebelum pembelajaran

(Prakonsepsi) dengan persentase 24,5% dengan persentase

miskonsepsi tertinggi terdapat pada soal no 9 mengenai materi

frekuensi denyut jantung dengan presentase sebesar 45%. Dan

persentase miskonsepsi terendah terdapat pada soal no 10 tentang

materi Gangguan dan kelainan pada sistem peredaran darah dan

upaya untuk mencegah dan mengatasinya dengan persentase

sebesar 5%.

Page 84: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

67

b. Data Prakonsepsi Kelas VIII B

Tabel 4.2 Hasil Nilai Prakonsepsi Kelas VIII B

No Indikator Soal Katagori (%)

PK PKKY M TTK

1 Menjelaskan fungsi darah (trombosit) 29,16 33,33 8,33 29,16

2 Mengidentifikasi proses pembekuan

darah 8,33 29,16 12,5 50

3 Menunjukkan bagian jantung

berdasarkan fungsinya 8,33 16,66 16,66 58,33

4 Mendeskripsikan vena 8,33 16,667 37,5 37,5

5 Menjelaskan fungsi vena 0 20,83 20,83 58,33

6 Mengidentifikasi golongan darah 0 0 33,33 66,66

7 Mengidentifikasi proses transfusi darah 4,16 25 16,66 54,16

8 Menjelaskan proses peredaran darah 50 29,16 12,5 8,33

9 Menyebutkan faktor perbedaan denyut

jantung 41,66 20,83 12,5 25

10 Menyebutkan gangguan dan kelainan

pada sistem peredaran darah 50 12,5 20,83 16,66

Rata –rata 20 20,41 19,16 40,41

Sumber: Data Peneliti

Berdasarkan Tabel 4.2 nilai rata- rata prakonspsi kelas VIII

B pada katogori Paham Konsep (PK) sebesar 20 %, Paham Konsep

Tapi Kurang Yakin (PKKY) sebesar 20,41 %, Miskonsepsi (M)

sebesar 19,16 % dan Tidak Tahu Konsep (TTK) dengan persentase

sebesar 40,41%. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwasannya

sudah terdapat miskonsepsi siswa sebelum pembelajaran

Page 85: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

68

(Prakonsepsi) dengan persentase 19,16% dengan persentase

miskonsepsi tertinggi terdapat pada soal no 6 mengenai materi

Penggolongan darah dengan persentase sebesar 33,33%. Dan

persentase miskonsepsi terendah terdapat pada soal no 2,8 dan 9

dengan persentase sebesar 12,5%.

Berdasarkan data prakonsepsi kedua kelas di atas dapat

disimpulkan bahwa terdapat miskonsepsi sebelum pembelajaran

(prakonsepsi), prakonsepsi tertinggi adalah kelas VIII A dengan

persentase sebesar 24,5%. Namun jika dilihat dari katagori

pemahaman konsep, maka prensentase rata-rata paling tinggi

adalah Tidak Tahu Konsep (TTK), hal ini menunjukkan bahwa

siswa masih banyak yang tidak tahu konsep mengenai materi

sistem peredaran darah pada manusia.

2. Data Miskonsepsi

a. Data Miskonsepsi Kelas VIII A

Page 86: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

69

Tabel 4.3 Hasil Nilai Miskonsepsi Kelas VIII A

No Indikator Soal Katagori (%)

PK PKKY M TTK

1 Menjelaskan peran darah (trombosit) 15 25 30 30

2 Menjelaskan ciri eritrosit 5 10 50 35

3 Mengidentifikasi penyakit pada sel

darah 20 20 25 35

4 Mengidentifikasi Fungsi sel darah 25 15 15 45

5 Mendeskripsikan sel darah merah dan

putih 15 15 10 60

6 Menunjukkan bagian jantung

berdasarkan fungsinya 40 20 20 20

7 Menjelaskan tekanan sistole dan distole 5 25 5 65

8 Menunjukkan bagian-bagian jantung 25 25 10 40

9 Mengidentifikasi letak katup

trikuspidalis 45 10 20 25

10 Mendeskripsikan vena 15 45 10 30

11 Mengidentifikasi fungsi vena pulmonalis 15 20 20 45

12 Menjelaskan fungsi pembuluh limfa 5 15 10 70

13 Menjelaskan sistem penggolongan darah 55 20 10 15

14 Mendeskripsikan terjadinya

penggumpalan darah 10 20 35 35

15 Menyebutkan organ sistem transportasi 10 25 10 55

16 Menunjukkan proses peredaran darah

besar 40 25 5 30

17 Menjelaskan peredaran darah kecil 35 10 15 40

18 Mengidentifikasi perhitungan denyut

nadi 55 20 10 15

19 Mendiskripsikan gangguan dan kelainan

pada sistem peredaran darah 25 15 40 20

20 Menyebutkan gangguan dan kelainan

pada sistem peredaran darah 35 25 15 25

Rata - rata 24,75 20,25 18,25 36,75

Page 87: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

70

Berdasarkan Tabel 4.3 nilai rata- rata miskonsepsi kelas

VIII A pada katogori Paham Konsep (PK) sebesar 24,75%, Paham

Konsep Tapi Kurang Yakin (PKKY) sebesar 20,25%, Miskonsepsi

(M) sebesar 18,25% dan Tidak Tahu Konsep (TTK) dengan

persentase sebesar 36,75%. Dari data diatas dapat disimpulkan

bahwasannya masih terdapat miskonsepsi siswa dengan presentase

18,25% dengan persentase miskonsepsi tertinggi terdapat pada soal

no 2 mengenai materi Darah dengan persentase sebesar 50%. Dan

persentase miskonsepsi terendah terdapat pada soal no 7 dan 16

dengan presentase sebesar 5%. Namun persentase miskonsepsi

pada kelas VIII A ini terjadi penurunan sebesar 6,25%.

b. Data Miskonsepsi Kelas VIII B

Tabel 4.4 Hasil Nilai Miskonsepsi Kelas VIII B

No Indikator Soal Katagori (%)

PK PKKY M TTK

1 Menjelaskan peran darah (trombosit) 8,33 20,83 0 70,83

2 Menjelaskan ciri eritrosit 12,5 12,5 25 50

3 Mengidentifikasi penyakit pada sel

darah 0 12,5 12,5 75

4 Mengidentifikasi Fungsi sel darah 8,33 20,83 16,66 54,16

5 Mendeskripsikan sel darah merah dan

putih 12,5 25 16,66 45,83

6 Menunjukkan bagian jantung

berdasarkan fungsinya 37,5 16,66 25 20,83

7 Menjelaskan tekanan sistole dan

diastole 0 29,16 8,33 62,5

Page 88: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

71

8 Menunjukkan bagian-bagian jantung 20,83 29,16 12,5 37,5

9 Mengidentifikasi letak katup

trikuspidalis 8,33 25 25 41,66

10 Mendeskripsikan vena 20,83 41,66 12,5 25

11 Mengidentifikasi fungsi vena

pulmonalis 12,5 12,5 8,33 66,66

12 Menjelaskan fungsi pembuluh limfa 4,16 29,16 8,33 58,33

13 Menjelaskan sistem penggolongan

darah 20,83 12,5 33,33 33,33

14 Mendeskripsikan terjadinya

penggumpalan darah 4,16 12,5 41,66 41,66

15 Menyebutkan organ sistem

transportasi 16,66 16,66 12,5 54,16

16 Menunjukkan proses peredaran darah

besar 62,5 25 4,16 8,33

17 Menjelaskan peredaran darah kecil 37,5 20,83 16,66 25

18 Mengidentifikasi perhitungan denyut

nadi 45,83 20,83 16,66 16,66

19 Mendiskripsikan gangguan dan

kelainan pada sistem peredaran darah 12,5 8,33 45,83 33,33

20 Menyebutkan gangguan dan kelainan

pada sistem peredaran darah 25 29,16 25 20,83

Rata - rata 18,54 21,04 18,33 42,08

Sumber: Data Peneliti

Berdasarkan Tabel 4.4 nilai rata- rata miskonsepsi kelas

VIII B pada katogori Paham Konsep (PK) sebesar 18,54%, Paham

Konsep Tapi Kurang Yakin (PKKY) sebesar 21,04%, Miskonsepsi

(M) sebesar 18,33% dan Tidak Tahu Konsep (TTK) dengan

persentase sebesar 42,08%. Dari data diatas dapat disimpulkan

bahwasannya masih terdapat miskonsepsi siswa dengan persentase

18,33% dengan persentase miskonsepsi tertinggi terdapat pada soal

Page 89: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

72

no 19 mengenai materi Darah dengan persentase sebesar 45,83%.

Dan persentase miskonsepsi terendah terdapat pada soal no 16

dengan persentase sebesar 4,16%. Namun persentase prakonsepsi

dan miskonsepsi pada kelas VIII B ini terjadi penurunan sebesar

0,83%..

Berdasarkan data miskonsepsi kedua kelas diatas dapat

disimpulkan bahwa masih terdapat miskonsepsi. Miskonsepsi

tertinggi adalah kelas VIII B dengan persentase sebesar 18,33%.

Dan hanya mengalami penurunan miskonsepsi sedikit yaitu sebesar

0,83%. Namun jika dilihat dari katagori pemahaman konsep, maka

persentase rata-rata paling tinggi adalah Tidak Tahu Konsep

(TTK), hal ini menunjukkan bahwa siswa masih banyak yang tidak

tahu konsep mengenai materi sistem peredaran darah pada manusia

walaupun sudah diajarkan.

B. Analisis Data

1. Uji Coba Instrumen

a. Test

1) Validitas

Kriteria validnya soal ditentukan dari banyaknya

validitas masing-masing soal. Apabila jumlah

maka dikatakan “valid”, tetapi apabila maka

Page 90: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

73

tergolong “tidak valid” dengan taraf signifikansi 5%. Berikut

tabel katagori menurut Arikunto (2011, 75):

Tabel 4.5 Katagori Validitas

Katagori

0,81 – 1,00 Sangat Tinggi

0,61 – 0,80 Tinggi

0,41 – 0,60 Cukup

0,21 – 0,40 Rendah

0,00 – 0,20 Sangat rendah

(Sumber: Arikunto, 2011, 75)

Berdasarkan uji validitas soal yang diujikan pada kelas

IX dengan menggunakan SPSS 22. 0 Didapatkan hasil sebagai

berikut:

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Butir Soal Pre-test Dengan SPSS 22. 0

Tingkat Kevalidan Nomor Soal Total

Valid 1,2,3,4,6,8,9,11,12,14 10

Tidak Valid 5,7,10,13,15 5

Jumlah 15

Berdasarkan Tabel 4.6 terdapat 10 soal yang valid dan

5 soal yang tidak valid. Namun peneliti hanya mengambil 10

soal karena sudah mencapai indikator. Sepuluh soal tersebut

digunakan untuk Pre-test pada kelas VIII A dan VIII B.

Page 91: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

74

Sedangkan data post-testnya bisa dilihat pada tabel dibawah

ini:

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Butir Soal Post-test Dengan SPSS 22. 0

Tingkat Kevalidan Nomor Soal Total

Valid 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,13,14,15,18,

20,21,23,25,29,30

20

Tidak Valid 11,12,16,19,22,24,26,27,28 10

Jumlah 30

Berdasarkan Tabel 4.6 terdapat 20 soal yang valid dan

10 soal yang tidak valid. Namun peneliti hanya mengambil 20

soal karena sudah mencapai indikator. Duapuluh soal tersebut

digunakan untuk Post-test pada kelas VIII A dan VIII B.

2) Reliabilitas

Istrumen dikatakan reliabel jika mempunyai nilai

koefisien alpha, maka digunakan untuk kemantapan alpha

yang diinterpretasikan sebagai berikut (Sugiyono, 2015: 192):

Tabel 4.8 Tingkat Reliabel

No Nilai Alpha Cronbach’s Tingkat Reliabel

1 0,00 – 0,19 Sangat Rendah

2 0,20 – 0,39 Rendah

3 0,40 – 0.59 Sedang

4 0,60 – 0,79 Kuat

5 0,80 – 1,00 Sangat Kuat

Sumber: Desain Peneliti

Page 92: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

75

Berikut hasil uji reliabilitas data Pre-test menggunakan SPSS 22.0

Tabel 4.9 Reliability Statistics (Pre-test)

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based

on

Standardized

Items N of Items

,849 ,849 15

Sumber: SPSS 22.0

Berdasarkan tabel 4.9, diperoleh nilai Alpha

Cronbach’s sebesar 0,849, nilai ini kemudian dibandingkan

dengan nilai . dicari pada signifikasi 0,05 dengan

uji 2 sisi dan jumlah data (n) = 25, maka didapat sebesar

0,396. Oleh karena itu = , 0,849 0,396.

Menurut Sugiyono (2015: 192) dapat disimpulkan bahwa soal-

soal tersebut reliabel.

Sedangkan hasil uji reliabilitas data Post-test

menggunakan SPSS 22.0 sebagai berikut:

Tabel 4.10 Reliability Statistics (Post-test)

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based

on

Standardized

Items N of Items

,860 ,865 30

Sumber: SPSS 22.0

Berdasarkan Tabel 4.10 diperoleh nilai Alpha

Cronbach’s sebesar 0,860, nilai ini kemudian dibandingkan

dengan nilai . dicari pada signifikasi 0,05 dengan

Page 93: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

76

uji 2 sisi dan jumlah data (n) = 25, maka didapat sebesar

0,396. Oleh karena itu = , 0,860 0,396.

Menurut Sugiyono (2015: 192) dapat disimpulkan bahwa soal-

soal tersebut reliabel.

3) Tingkat Kesukaran

Dalam tingkat kesukaran tes, jika banyak subjek peserta

test yang dapat menjawab benar maka taraf kesukaran test

tersebut tinggi, apabila hanya sedikit dari subjek yang

menjawab benar maka taraf kesukarannya rendah (Arikunto,

2011: 210).

Tabel 4.11 Katagori Taraf Kesukaran

Tingkat Kesukaran Katagori

0,00 - 0,30 Sukar

0,31 - 0,70 Sedang

0,71 - 1,00 Mudah

(Sumber: Arikunto, 2011: 210)

Berikut hasil uji taraf kesukaran soal dengan

menggunakan SPSS 22.0.

Tabel 4.12 Tingkat Kesukaran Butir Soal Pre-test

Tingkat Kesukaran Nomoe Soal Total

Sukar 10,14 2

Sedang 1,2,4,7,9,12 6

Mudah 3,5,6,8,11,13,15 7

Jumlah 15

Sumber: Data Peneliti

Page 94: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

77

Berdasarkan Tabel 4.12 dapat disimpulkan bahwa

sebanyak 2 butir soal (13,33%) dikatakan sukar, 6 butir soal

(40%) dikatakan Sedang dan 7 butir soal (46,66%) dikatakan

mudah. Sedangkan hasil uji taraf kesukaran soal post-test

dengan menggunakan SPSS 22.0 sebagai berikut:

Tabel 4.13 Tingkat Kesukaran Butir Soal Post-test

Tingkat Kesukaran Nomoe Soal Total

Sukar 4,19,23,26,28 5

Sedang 2,7,9,10,11,13,16,20,30 9

Mudah 1,3,5,6,8,12,14,15,17,21,

22,24,25,27 15

Jumlah 30

Sumber: Data Peneliti

Berdasarkan Tabel 4.13 dapat disimpulkan bahwa

sebanyak 5 butir soal (16,66%) dikatakan sukar, 9 butir soal

(30%) dikatakan Sedang dan 7 butir soal (50%) dikatakan

mudah.

4) Daya Pembeda

Menurit Arikunto (2016: 177), yang dimaksud dengan

daya pembeda test adalah kemampuan test tersebut dalam

memisahkan antara subjek yang pandai dan subjek yang kurang

pandai.

Page 95: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

78

Tabel 4.14 Katagori Daya Pembeda

Daya Pembeda Katagori

0,00 – 0,20 Buruk

0,21 – 0,40 Cukup

0,41 – 0,70 Baik

0,71 – 1,00 Baik Sekali

(Sumber: Arikunto, 2016: 177)

Tabel 4.15 Hasil Uji Daya Pembeda Soal Pre-test

No

Soal rhitung

Daya

Pembeda

1 0,909 Sangat Baik

2 0,744 Sangat Baik

3 0,685 Baik

4 0,545 Baik

5 0,285 Cukup

6 0,78 Sangat Baik

7 0,318 Cukup

8 0,601 Baik

9 0,537 Baik

10 0,207 Cukup

11 0,909 Sangat Baik

12 0,512 Baik

13 0,496 Baik

14 0,545 Baik

15 0,422 Baik

Sumber: Data Peneliti

Berdasarkan Tabel 4.15, dapat disimpulkan bahwa

terdapat 4 butir soal (26,66%) yang bisa dikatakan sangat baik,

8 butir soal (53,33%) baik dan 2 butir soal yang cukup baik.

Adapun daya pembeda soal post-test sebagai berikut:

Page 96: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

79

Tabel 4.16 Hasil Uji Daya Pembeda Soal Post-test

No

Soal Rhitung

Daya

Pembeda

No

Soal rhitung

Daya

Pembeda

1 0,83 Sangat Baik 16 0,466 Baik

2 0,726 Sangat Baik 17 0,319 Cukup

3 0,633 Baik 18 0,562 Baik

4 0,535 Baik 19 0,142 Buruk

5 0,455 Baik 20 0,534 Baik

6 0,774 Sangat Baik 21 0,673 Baik

7 0,481 Baik 22 0,408 Baik

8 0,693 Baik 23 0,689 Baik

9 0,7 Baik 24 0,044 Buruk

10 0,633 Baik 25 0,594 Baik

11 0,297 Cukup 26 0,429 Baik

12 0,093 Buruk 27 0,434 Baik

13 0,641 Baik 28 0,332 Cukup

14 0,653 Baik 29 0,67 Baik

15 0,594 Baik 30 0,782 Sangat Baik

Sumber: Data Peneliti

Berdasarkan Tabel 4.16, dapat disimpulkan bahwa

terdapat 4 butir soal (13,33%) yang bisa dikatakan sangat baik,

20 butir soal (66,66%) baik, 3 butir soal (10%) yang cukup

baik.dan 3 butir soal (10%) yang buruk.

b. Nontes

Pengujian kelayakan instrumen nontes berupa angket

dilakukan oleh para ahli yaitu Dosen Pembimbing (Ibu Dr. Peni

Susapti. M. Si), Dosen IAIN Salatiga (Bapak Eskatur Nanang P.U,

M. Pd. Dan Bapak Sigit Ari Wibowo. M. Pd.). instrumen nontes

dapat dilihat pada lampiran.

Page 97: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

80

2. Analisis Data (Test)

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk menguji apakah data yang

digunakan dalam penelitian tersebut berdistriusi normal atau tidak

Data normal merupakan syarat mutlak sebelum dilakukan analisis

statistik parametrik (uji paired sample t-test dan uji independent

sample t-test). Uji Normalitas ini menggunakan SPSS 22.0.

Caranya adalah menentukan hipotesis pengujiannya yaitu:

Ho : Tidak ada miskonsepsi siswa menggunakan Certainty Of

Response Index (CRI)

Ha : Ada miskonsepsi siswa menggunakan Certainty Of

Response Index (CRI)

Dasar Pengambilan Keputusan dalam Uji Normalitas

Kolmogorov-Smirnov ( Sugiyono, 2007:159).

1) Jika nilai signifikansi (Sig.) lebih besar dari 0,05 maka

penelitian berdistribusi normal.

2) Jika nilai signifikansi (Sig.) lebih kecil dari 0,05 maka

penelitian tidak berdistribusi normal.

Berikut hasil uji normalitas dengan menggunakan

Kolmogorov-Smirnov SPSS 22.0.

Page 98: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

81

Tabel 4.17 Uji Normalitas Kelas VIII A dengan Kolmogorov-Smirnov SPSS

22.0.

Katagori_CRI

Kolmogorov-Smirnova

Statistic Df Sig.

Post_test_Kelas_

VIII_A

Paham Konsep ,178 20 ,098

Paham Konsep Kurang

yakin ,223 20 ,010

Miskonsepsi ,205 20 ,057

Tidak Tahu Konsep ,144 20 ,200*

Sumber: SPSS 22.0

Tabel 4.18 Uji Normalitas Kelas VIII B dengan Kolmogorov-

Smirnov SPSS 22.0.

Katagori_CRI

Kolmogorov-Smirnova

Statistic Df Sig.

Post_test_Kelas

_VIII_B

Paham Konsep ,195 20 ,045

Paham Konsep Kurang

yakin ,149 20 ,200

*

Miskonsepsi ,206 20 ,056

Tidak Tahu Konsep ,113 20 ,200*

Sumber: SPSS 22.0

Berdasarkan Tabel 4. 17 dan 4.18, dapat disimpulkan

bahwa semua data dari kelas VIII A dan VIII B terdistribusi

normal.

b. Uji Homogenitas

Uji Homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah suatu

varians (keberagaman) data dari dua atau lebih kelompok bersifat

homogen atau tidak. Data yang homogen merupakan salah satu

Page 99: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

82

syarat dalam uji Independent sample t-test dan Anova. Dasar

pengambilan keputusan adalah (Sugiyono, 2013: 276).

1) Jika nilai signifikansi 0,05 maka terdistribusi homogen

2) Jika nilai signifikansi 0,05 maka tidak terdistribusi homogen

Berikut hasil uji homogenitas dengan menggunakan SPSS 22.0.

Tabel 4.19 Test of Homogeneity of Variance

Post-test

Kelas

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

VIII A 4,205 3 76 ,08

VIII B 4,549 3 76 ,06

Sumber: SPSS 22.0

Berdasarkan Tabel 4.19, nilai signifikansi untuk kelas VIII

A yaitu 0,08 0,05 dan kelas VIII B yaitu 0,06 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa data terdistribusi homogen.

c. Uji Kesamaan Dua Varian

Uji ini digunakan untuk mengetahui kesamaan antara dua

varian. Kriteria pengujian menurut Sugiyono (2016: 120):

1) Ho ditolak apabila nilai signifikansi 0,05.

2) Ho diterima apabila nilai signifikansi 0,05.

Berikut uji Independent Sample T-Test dengan menggunakan SPSS

22.0

Page 100: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

83

Tabel 4.20 Hasil Uji Independent Sample T-Test

Levene's Test for Equality of

Variances

F Sig.

Miskonsepsi Equal variances

assumed ,004 ,949

Equal variances not

assumed

Sumber: SPSS 22.0

Berdasarkan Tabel 4.20 diketahui bahwa F hitung dengan

Equal variances assumed adalah 0,04 dengan probabilitas 0,949.

Karena probabilitas 0,05 maka kedua varian adalah sama dan Ho

diterima.

d. Uji Hipotesis

Setelah data dinyatakan berdistribusi normal dan homogen,

langkah selanjutnya adalah melakukan analisis perbedaan

persentase miskonsepsi untuk mengetahui apakah terdapat

perbedaan miskonsepsi siswa berdasarkan kelas. Analisis yang

dilakukan ada dua jenis, yaitu uji-t.

1) Uji-t

Uji-t dilakukan untuk mengetahui perbedaan

miskonsepsi siswa berdasarkan kelas. Uji-t dilakukan untuk

membandingkan miskonsepsi dua kelompok/variabel, yaitu

kelompok siswa kelas VIII A dan kelompok siswa kelas VIII

B. Pengujian ini dilakukan menggunakan data persentase

Page 101: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

84

miskonsepsi siswa kelas VIII A dan kelas VIII B. Dengan

bantuan SPPS 22.0. Adapun hipotesis penelitian yang diuji

dalam penelitian ini adalah:

H0 = Tidak terdapat perbedaan miskonsepsi siswa yang

signifikan berdasarkan kelas

H1 = Terdapat perbedaan miskonsepsi siswa yang signifikan

berdasarkan kelas

Dasar pengambilan keputusan menurut Suryaningtyas (2016:

33) untuk uji-t digunakan kriteria sebagai berikut:

a) Jika nilai signifikansi (sig.) > 0,05, maka H0 diterima

b) Jika nilai signifikansi (sig.) < 0,05, maka H0 ditolak

Tabel 4. 21 Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Miskonsepsi_VIIIA

Miskonsepsi_VIIIb

20 ,506 ,023

Sumber: SPSS 22.0

Berdasarkan Tabel 4.21 dapat dilihat dari nilai sig uji t-test

Paired Samples Correlations sebesar 0,023, karena probabilitas

0,05 yaitu 0,023 0,05 maka Ho ditolak. Artinya tidak ada

miskonsepsi siswa yang signifikan berdasarkan kelas.

Page 102: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

85

3. Analisis Data (Nontes)

a. Angket

Berikut hasil angket siswa kelas VIII A

Gambar 4.1 Hasil Angket Kelas VIII A

Sumber: Data Peneliti

Berdasarkan hasil Gambar 4.1 bahwa angket siswa pada

kelas VIII A, didapatkan persentase indikator mengenai penyebab

miskonsepsi karna guru sebesar 55%, persentase indikator konteks

belajar sebesar 57% dan persentase indikator siswa sebesar 40%.

Jadi dapat disimpulkan bahwa penyebab miskonsepsi pada kelas

VIII A berasal dari guru, konteks belajar dan siswa, namun

penyebab miskonsepsi yang paling banyak terjadi pada indikator

siswa.

0

10

20

30

40

50

60

Guru Konteks Mengajar Siswa

Page 103: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

86

Berikut hasil angket siswa kelas VIII B

Gambar 4.2 Hasil Angket Kelas VIII B

Sumber: Data Peneliti

Berdasarkan hasil Gambar 4.2 bahwa angket siswa pada

kelas VIII B, didapatkan presentase indikator mengenai penyebab

miskonsepsi karna guru sebesar 68,3%, persentase indikator

konteks belajar sebesar 72% dan persentase indikator siswa sebesar

62%. Jadi dapat disimpulkan bahwa penyebab miskonsepsi pada

kelas VIII B berasal dari guru, konteks belajar dan siswa, tidak

jauh beda dengan kelas VIII A, Penyebab miskonsepsi tertinggi

juga terdapat pada inikator siswa.

56

58

60

62

64

66

68

70

72

74

Guru Konteks Mengajar Siswa

Page 104: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

87

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan hasil penelitian yang telah dilakukan,

dapat disimpulkan bahwa:

1. Terdapat miskonsepsi yang terjadi pada siswa sebelum pembelajaran

(prakonsepsi) pada materi sistem peredaran darah manusia, yaitu pada

kelas VIII A presentase prakonsepsi sebesar 24,5%, pada kelas VIII B

presentase prakonsepsi sebesar 19,16%,

2. Terdapat miskonsepsi yang terjadi pada siswa kelas VIII SMPIT

Nidaul Hikmah pada materi sistem peredaran darah manusia dengan

menggunakan CRI, yaitu pada kelas VIII A persentase miskonsepsi

sebesar 18,25%, dan hanya mengalami penurunan miskonsepsi

sebanyak 6,25% dari miskonsepsi sebelumnya, sedangkan pada kelas

VIII B persentase miskonsepsi sebesar 18,33% dan hanya mengalami

penurunan sebesar 0,83% dari miskonsepsi sebelumnya.

3. Ada penyebab miskonspsi siswa pada pada materi sistem peredaran

darah manusia yaitu, miskonsepsi yang disebabkan karena guru,

konteks mengajar dan dari siswa itu sendiri.

Page 105: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

88

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan berikut beberapa saran

yang dapat diberikan:

1. Bagi guru, sebaiknya guru membuat instrument soal berdasarkan

kesalahan yang dilakukan siswa pada saat pembelajaran berlangsung

sehingga dapat mendeteksi miskonsepsi siswa.

2. Memperbaiki miskonsepsi yang terjadi pada siswa agar tidak terjadi

secara permanen.

3. Untuk meminimalisir miskonsepsi sebaiknya guru menggunakan

metode pembelajaran yang benar, sehingga dapat membantu siswa

yang tepat, dalam memahami konsep.

4. Bagi peniliti selanjutnya akan lebih baik jika tidak hanya

mendiskripsikan miskonsepsi saja, tetapi menganalisis satu persatu

indicator soal yang terjadi miskonsepsi.

Page 106: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

89

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. 1992. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Jakarta: Angkasa

Andarini, T.M. dkk. 2013. Pembelajaran Biologi Menggunakan Pendekatan Ctl

(Contextual Teaching And Learning) Melalui Media flipchartdan Video

Ditinjau Dari Kemampuan Verbal Dan Gaya Belajar. Jurnal Bioedukasi

ISSN:1693-2654 Volume 6, Nomor 2 Halaman 102-119.

Aprilyani, Dian, dkk. 2016. Penerapan Teknik CRI Termodifikasi Untuk

Mengidentifikasi Miskonsespsi Siswa. Prosiding Seminar Nasional II

Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat

Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas

Muhammadiyah Malang.

Arikunto, Suharsimi. 2011. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Edisi

Revisi VII. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2016. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Atkinson, R. L, and C. Richard. Tanpa tahun. Pengantar Psikologi Jilid Satu.

Terjemahan oleh Widjaja kusuma. 2001. Tanggerang Selatan:

Interaksara

Azwar, S. 2013. Tes Prestasi Fungsi Pengembangan Pengukuran Prestasi

Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Berg, Van den. 1991. Miskonsepsi Fisika dan Remediasi. Salatiga : UKSW.

Fitria, Analisa. 2014. Miskonsepsi Mahasiswa Dalam Menentukan Grup Pada

Struktur Aljabar Menggunakan Certainty Of Response Index (CRI) Di

Jurusan Pendidikan Matematika Iain Antasari. JPM IAIN Antasari, Vol.

01 No. 2 Januari – Juni 2014, h. 45-60.

Page 107: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

90

Hasan, Saleem, Diola Bagayoko dan Ella L.K. 1999. Misconception and The

Certainly of Response Index (CRI). Journal Physics Education. 34(5):

294-299.

Huseyin, & Sabri. 2007. Secondary School Students' Misconceptions About

Simple Electric Circuits. Journal of Tourkish Science Education. 04(01).

Jumali. 2008. Landasan Pendidikan. Surakarta : Muhammadiyah University Press

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam

SMP/MTs Kelas VIII Semester I. Jakarta: Kemendikbud.

Kurniasih, Dewi Mike. 2017. Analisis Miskonsepsi Mahasiswa dengan

Menggunakan Certainty of Response Index (CRI) Pada Materi Anatomi

Tubuh Manusia. Jurnal Pendidikan Sains & Matematika, ISSN: 2580-

3247 Vol.5 No.1.

Kustiyah. 2007. Miskonsepsi difusi dan osmosis pada siswa MAN Model. Jurnal

Ilmiah Guru Kanderang Tingang. Vol. 1.

Listiani, Hanida. 2017. Analisis Miskonsepsi Peserta Didik Sma Menggunakan

Certainty Of Response Index (Cri) Pada Materi Dunia Hewan Di Sma

Negeri 12 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2016/2017. Skripsi. Lampung:

Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Mahardika, Ria. 2014. Analisis Miskonsepsi Siswa Menggunakan Certainty Of

Response Index (CRI) Dan Wawancara Diagnosis Pada Konsep Sel.

Skripsi. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Murni, Dewi. 2013. Identifikasi Miskonsepsi Mahasiswa Pada Konsep Substansi

Genetika Menggunakan Certainty of Response Index (CRI). Prosiding

Semirata FMIPA Universitas Lampung.

Rapar, Jan, Hendrik. 1996. Pengantar Logika, Penalaran Asas – Asas Sistematis.

Yogyakarta: Kanisius

Page 108: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

91

Setiawati, Gusti, dkk. 2014. Identifikasi Miskonsepsi Dalam Materi Fotosintesis

Dan Respirasi Tumbuhan Pada Siswa Kelas IX SMP Di Kota Denpasar.

Jurnal Bakti Saraswati Vol.03 No.02. ISSN : 2088-2149.

Sudarminta, J. 2002. Epistimologi dasar pengantar Filsafat Pengetahuan.

Yogyakarta: Kanisius

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suhermiati, Ita. 2015. Analisis Miskonsepsi Siswa Pada Materi Pokok Sintesis

Protein Ditinjau Dari Hasil Belajar Biologi Siswa. BioEdu Berkala

Ilmiah Pendidikan Biologi. Vol. 4 No. 3 ISSN: 2302-9528.

Sulamtina, Putri. 2017. Identifikasi Miskonsepsi Siswa Smp Negeri Kelas VIII

Sekecamatan Jatiagung Lampung Selatan Pada Materi Fotosintesis Dan

Respirasi Tumbuhan Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi. Lampung:

Universitas Lampung.

Suparno, Paul. 2005. Miskonsepsi dan Perubahan Konsep dalam Pendidikan

Fisika. Jakarta: PT Grasindo.

Suryaningtyas, Hanna. 2016. Profil Miskonsepsi Siswa Sma Di Kota Cimahi Pada

Materi Asam Basa Menggunakan Tes Diagnostik Two-Tier Multiple

Choice Berbasis Piktorial. Universitas Pendidikan Indonesia

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar Dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar Edisi

Pertama. Jakarta: Prenadamedia Group

Page 109: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

92

Syaifuddin, Amk. 2001. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan.

Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Tayubi, Yuyu R. 2005. Identifikasi Miskonsepsi Pada Konsep-Konsep Fisika

Menggunakan Certainty of Response Index (CRI). Jurnal Mimbar

Pendidikan, No. 3/XXIV/2005.

Tillah, Rahmia. 2017. Identifikasi Miskonsepsi Konsep Evolusi Menggunakan

Certainty Of Response Index (Cri) Pada Siswa Sma Kelas XII. Skripsi.

Universitas Pendidikan Indonesia.

Tim Grasindo. 2016. Rangkuman Terlengkap Teori Dan Rumus Matematika Dan

IPA SMP/MTs. Jakarta: PT. Gramedia

Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional. 2009. Jakarta: Sinar Grafinda

Wisudawati, Asih Widi & Eka Sulistyowati. 2017. Metodologi Pembelajaran

IPA. Jakarta: Bumi Aksara.

Wulandari, Ria. 2017. Berpikir Ilmiah Siswa dalam Pembelajaran IPA untuk

Meningkatkan Literasi Sains. Jurnal Science Education. No. 1 (1), Mei

2017, 29-35.

Yaqin, M. Khairul, dkk. 2017. Identifikasi Pemamahan Konsep Fisika Terhadap

Pokok Bahasan Termodinamika Pada Siswa SMA. Seminar Nasional

Pendidikan Fisika 2017. ISSN : 2527 – 5917, Vol.2

Yusminah, Hala. 2018. Identifikasi Miskonsepsi Siswa Kelas Xii Ipa Pada

Konsep Genetika Dengan Metode Certainty Of Response Index (CRI).

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi. ISBN: 978-602-61265-

2-8

Zayyinah, dkk. 2018. Identifikasi Miskonsepsi Siswa SMP Dengan Certainty Of

Response Index (CRI) Pada Konsep Suhu Dan Kalor. Science Education

National Conference.

Page 110: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

93

LAMPIRAN

Page 111: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

94

LAMPIRAN 1

Page 112: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

95

LAMPIRAN 2

Page 113: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

96

LAMPIRAN 3

Page 114: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

97

LAMPIRAN 4

Page 115: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

98

LAMPIRAN 5

Page 116: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

99

LAMPIRAN 6

Page 117: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

100

LAMPIRAN 6

Page 118: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

101

LAMPIRAN 7

Page 119: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

102

LAMPIRAN 7

Page 120: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

103

LAMPIRAN 7

Page 121: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

104

LAMPIRAN 7

Page 122: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

105

LAMPIRAN 7

Page 123: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

106

LAMPIRAN 7

Page 124: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

107

LAMPIRAN 8

Page 125: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

108

LAMPIRAN 8

Page 126: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

109

LAMPIRAN 8

Page 127: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

110

LAMPIRAN 8

Page 128: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

111

LAMPIRAN 8

Page 129: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

112

LAMPIRAN 8

Page 130: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

113

LAMPIRAN 9

Page 131: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

114

LAMPIRAN 9

Page 132: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

115

LAMPIRAN 9

Page 133: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

116

LAMPIRAN 9

Page 134: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

117

LAMPIRAN 9

Page 135: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

118

LAMPIRAN 9

Page 136: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

119

LAMPIRAN 10

Page 137: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

120

LAMPIRAN 10

Page 138: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

121

LAMPIRAN 10

Page 139: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

122

LAMPIRAN 10

Page 140: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

123

LAMPIRAN 10

Page 141: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

124

LAMPIRAN 10

Page 142: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

125

LAMPIRAN 11

KISI – KISI SOAL PRE – TEST SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA

KD MATERI INDIKATOR NO

SOAL

RANAH

KOGNITIF

BENTUK

SOAL

3.7 Menganalisis

sistem peredaran

darah pada

manusia dan

memahami

gangguan pada

sistem peredaran

darah, serta upaya

menjaga

kesehatan sistem

peredaran darah

Darah Menjelaskan fungsi darah

(trombosit)

1 C1 PG

Mengidentifikasi proses

pembekuan darah

2 C1 PG

Jantung Menunjukkan bagian

jantung berdasarkan

fungsinya

3 C2 PG

Pembuluh darah Mendeskripsikan vena 4 C1 PG

Menjelaskan fungsi vena 5 C1 PG

Penggolongan

darah dan

transfusi

Mengidentifikasi golongan

darah

6 C1 PG

Mengidentifikasi proses

transfusi darah

7 C2 PG

Sistem

peredaran darah

Menjelaskan proses

peredaran darah

8 C1 PG

Frekuensi

denyut jantung

Menyebutkan faktor

perbedaan denyut jantung

9 C1 PG

Gangguan dan

kelainan pada

sistem peredaran

darah dan upaya

untuk mencegah

dan

mengatasinya

Menyebutkan gangguan dan

kelainan pada sistem

peredaran darah

10 C1 PG

Page 143: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

126

LAMPIRAN 11

KISI – KISI SOAL POST – TEST SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA

KD MATERI INDIKATOR NO

SOAL

RANAH

KOGNITIF

BENTUK

SOAL

3.7 Menganalisis

sistem peredaran

darah pada

manusia dan

memahami

gangguan pada

sistem peredaran

darah, serta upaya

menjaga

kesehatan sistem

peredaran darah

Darah Menjelaskan peran darah

(trombosit)

1 C1 PG

Menjelaskan ciri eritrosit 2 C1 PG

Mengidentifikasi penyakit

pada sel darah

3 C4 PG

Mengidentifikasi Fungsi sel

darah

4 C4 PG

Mendeskripsikan sel darah

merah dan putih

5 C1 PG

Jantung Menunjukkan bagian

jantung berdasarkan

fungsinya

6 C2 PG

Menjelaskan tekanan sistole

dan distole

7 C1 PG

Menunjukkan bagian-bagian

jantung

8 C4 PG

Mengidentifikasi letak katup

trikuspidalis

9 C2 PG

Pembuluh darah Mendeskripsikan vena 10 C1 PG

Mengidentifikasi fungsi

vena pulmonalis

11 C4 PG

Menjelaskan fungsi 12 C3 PG

Page 144: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

127

pembuluh limfa

Penggolongan

darah dan

transfusi

Menjelaskan sistem

penggolongan darah

13 C1 PG

Mendeskripsikan terjadinya

penggumpalan darah

14 C3 PG

Sistem

peredaran darah

Menyebutkan organ sistem

transportasi

15 C2 PG

Menunjukkan proses

peredaran darah besar

16 C3 PG

Menjelaskan peredaran

darah kecil

17 C2 PG

Frekuensi

denyut jantung

Mengidentifikasi

perhitungan denyut nadi

18 C4 PG

Gangguan dan

kelainan pada

sistem peredaran

darah dan upaya

untuk mencegah

dan

Mendiskripsikan gangguan

dan kelainan pada sistem

peredaran darah

19 C3 PG

Menyebutkan gangguan dan

kelainan pada sistem

peredaran darah

20 C1 PG

Page 145: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

128

LAMPIRAN 12

KISI – KISI INSTRUMEN ANGKET SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA

Indikator Sub Indikator Soal Butir

Soal No

Miskonsepsi

disebabkan

guru

Tingkat

Keterarahan

guru dalam

proses

pembelajaran

1. Guru sering menyampaikan tujuan

pembeljaran sebelum pelajaran dimulai

2. Guru mengaitkan pembelajaran hari ini

dengan pembelajaran yang lalu

3. Materi yang disampaikan setiap

pertemuan tidak berkaitan

1, 2, 3

Penggunaan

metode ceramah

1. Guru sering mengajar dengan cara yang

menarik

2. Guru sering membawa alat peraga saat

pembelajaran

3. Guru selalu memberikan catatan dan

penjelasan langsung saat pembelajaran

4, 5, 6

Tingkat

Intensitas

interaksi antara

guru dengan

siswa

1. Guru mendengarkan pendapat anda di

kelas

2. Sering terjadi pertukaran pendapat antara

guru dengan siswa

3. Pendapat anda ditanggapi dengan baik

7, 8, 9

Pembahasan

tugas rumah

1. Tugas rumah yang diberikan guru tidak

pernah dibahas di kelas

2. Guru membagikan tugas rumah anda

3. Guru membahas tugas rumah yang telah

diberikan

10, 11,

12

Miskonsepsi

disebabkan

kesalahan

konteks

Pengalaman

siswa

menyebabkan

terjadinya

1. Guru memberikan pengalaman baru

setiap pembelajaran.

2. Guru selalu mencatat dan menjelaskan

materi sehingga membuat Anda bosan.

13, 14,

15

Page 146: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

129

mengajar miskonsepsi 3. Guru menggunakan metode yang kreatif

dan inovatif dalam proses pembelajaran.

Bahasa sehari

hari

1. Siswa sulit memahami bahasa yang guru

gunakan

2. Guru menjelaskan dengan jelas

3. Anda kurang dapat menyimak penjelasan

guru dengan baik

16, 17,

18

Keterkaitan

pembelajaran

dengan

pembelajaran

sebelumnya

1. Saat guru menjelaskan materi baru, Anda

membayangkan kejadian yang pernah

anda alami terkait materi

2. Anda sering menjawab pertanyaan guru

dengan apa yang Anda temukan di

kehidupan nyata, bukan hanya dari buku

dan penjelasan guru

3. Pelajaran IPA hanya pelajaran hafalan

yang tidak ada kaitannya dengan

kehidupan nyata

19, 20,

21

Miskonsepsi

disebabkan

faktor yang

berasal dari

siswa

Siswa memiliki

minat yang

tinggi dalam

pembelajaran

1. Anda menyimak pelajaran dengan baik

saat kegiatan pembelajaran IPA

berlangsung

2. Menurut anda IPA adalah mata pelajaran

yang membosankan

3. Anda merasa tidak senang saat belajar

IPA

4. Anda belajar dirumah sebelum mengikuti

pembelajaran IPA

22, 23,

24, 25

Page 147: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

130

LAMPIRAN 12

KISI – KISI INSTRUMEN ANGKET GURU DALAM PEMBELAJARAN IPA

Indikator Sub Indikator Soal Butir

Soal No

Miskonsepsi

salah satu

penyebabnya

berasal dari

guru

Kompetensi

professional

guru

1. Guru bukan lulusan dari Pendidikan

IPA

2. Guru mendapatkan sertifikasi

3. Guru belum pernah mengikuti pelatihan

dalam bidang IPA

Identitas

Guru

Tidak

membiarkan

siswa

mengungkap

kan gagasan/ide

1. Bagaimana situasi belajar yang

Bapak/Ibu ciptakan saat di kelas ?

2. Apakah siswa menanggapi dengan

baik dan aktif saat pembelajaran

berlangsung?

1dan 2

Relasi guru

dengan siswa

1. Bagaimanakah cara Bapak/Ibu berusaha

menjalin hubungan yang baik dengan

siswa baik dalam pembelajaran maupun

di luar kelas?

3

Guru

memahami

miskonsepsi

dan cara

remediasinya

1. Apa yang bapak/ibu ketahui tentang

miskonsepsi siswa dalam bidang IPA?

2. Menurut Bapak/Ibu, adakah

miskonsepsi yang terjadi pada siswa

dalam materi sistem peredaran darah

manusia?

3. Bagaimana cara Bapak/Ibu

menanggulangi miskonsepsi yang

terjadi pada siswa?

4, 5, 6

Guru tidak

menguasai

bahan materi

1. Saat mengajarkan siswa mengenai

materi sistem peredaran darah manusia

apa saja konsep utama mengenai sistem

7 dan 8

Page 148: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

131

sistem peredaran

darah manusia

peredaran darah manusia yang Anda

jelaskan pada siswa? Tuliskan minimal

2!

2. Adakah submateri dari sistem peredaran

darah manusia yang sulit untuk

dijelaskan ke pada siswa? tuliskan!

Metode yang

digunakan guru

tidak dapat

memfasilitasi

siswa untuk

menkonstruk

sendiri

pengetahuannya

1. Metode pembelajaran seperti apa yang

Bapak/Ibu gunakan untuk menjelaskan

materi sistem peredaran darah manusia?

9

Media

pembelajaran

yang digunakan

guru tidak

sesuai dengan

model

pembelajaran

yang digunakan

1. Media pembelajaran seperti apa yang

Bapak/Ibu gunakan dalam menagjar

materi sistem peredaran darah manusia?

10

Page 149: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

132

LAMPIRAN 13

Page 150: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

133

LAMPIRAN 13

Page 151: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

134

LAMPIRAN 13

Page 152: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

135

LAMPIRAN 14

Page 153: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

136

LAMPIRAN 14

Page 154: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

137

LAMPIRAN 14

Page 155: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

138

LAMPIRAN 14

Page 156: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

139

LAMPIRAN 15

Page 157: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

140

LAMPIRAN 15

Page 158: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

141

LAMPIRAN 16

Page 159: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

142

LAMPIRAN 16

Page 160: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

143

LAMPIRAN 17

Page 161: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

144

LAMPIRAN 17

Page 162: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

145

LAMPIRAN 18

KUNCI JAWABAN

SOAL PRE-TEST

No

Soal

Kunci

Jawaban Skor

1 A Benar 1

Salah 0

2 B Benar 1

Salah 0

3 C Benar 1

Salah 0

4 C Benar 1

Salah 0

5 B Benar 1

Salah 0

6 A Benar 1

Salah 0

7 C Benar 1

Salah 0

8 A Benar 1

Salah 0

9 B Benar 1

Salah 0

10 C Benar 1

Salah 0

Page 163: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

146

LAMPIRAN 18

KUNCI JAWABAN

SOAL POST-TEST

No

Soal

Kunci

Jawaban

Alasan Skor

1 C Trombosit yang telah mati akan dihancurkan oleh limpa,

kemudian dirombak oleh hati.

Benar 1

Salah 0

2 A

Warna merah berasal dari sub unit protein yang dikenal dengan

'heme' yang mengikat besi pada hemoglobin. Oksigen kemudian

terikat pada zat besi, dan interaksi antara unit (gugus) heme dan

oksigen inilah yang membuat darah berwarna merah.

Benar 1

Salah 0

3 D

Berdasarkan tabel terlihat bahwa terdapat penurunan jumlah

trombosit. Penurunan trombosit merupan ciri penyakit demam

berdarah

Benar 1

Salah 0

4 D Gambar A : trombosit, berperan dalam proses pembekuan

Benar 1

Salah 0

5 B Sel darah merah bentuknya pipih dan tidak mempunyai inti

Sel darah putih bentuknya tidak tetap dan mempunyai inti

Benar 1

Salah 0

6 A

Jantung manusia memiliki empat bagian sebagai berikut.

Serambi kanan, berperan menerima darah yang kaya

CO2 dari seluruh tubuh

Serambi kiri, berperan menerima darah yang kaya O2

langsung dari paru-paru

Bilik kanan, berperan memompa darah yang kaya CO2

ke paru-paru

Bilik kiri, berperan memompa darah yang kaya O2 ke

Benar 1

Salah 0

Page 164: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

147

seluruh tubuh

7 D

Tekanan sistolik adalah tekanan darah pada saat terjadi kontraksi

otot jantung. Istilah ini secara khusus digunakan untuk merujuk

pada tekanan arterial maksimum saat terjadi kontraksi pada lobus

ventrikular kiri dari jantung. Rentang waktu terjadinya kontraksi

disebut systole.

Benar 1

Salah 0

8 C

1 = vena cava superior 2 = vena cava inferior 3 = ventrikel (bilik)

kiri

Benar 1

Salah 0

9 C

Katup trikuspidalis pada jantung terletak antara Atrium kanan dan

ventrikel kanan

Benar 1

Salah 0

10 A

Darah yang mengalir dalam vena tidak dpt mengalir ke bagian

sebelumnya karena di sepanjang vena terdapat katup. Katup ini

berfungsi agar darah tetap mengalir satu arah. Dengan adanya

katup tersebut, aliran darah tetap mengalir menuju jantung.

Benar 1

Salah 0

11 D

Pembuluh darah yang mengalirkan darah ke jantung dengan

membawa oksigen dan zat makanan adalah vena pulmonalis.

Benar 1

Salah 0

12 B

Sistem pembuluh limfa merupakan sistem peredaran terbuka

Sistem peredaran terbuka artinya cairan bergerak tidak selalu di

dalam pembuluh

Benar 1

Salah 0

13 C

Masing-masing golongan darah memiliki antigen dan antibodinya

masing-masing. Antigen dan antibodi ini saling bertolak

belakang.

Benar 1

Salah 0

14 A

Golongan darah A mempunyai aglutinogen A dan aglutinin β,

sedangkan golongan darah B mempunyai aglutinogen B. Ketika

darah ini bertemu maka aglutinogen B akanbereaksi dengan

aglutini β yang mengakibatkan aglutinasi.

Benar 1

Salah 0

15 D Jantung, pembuluh limfa dan vena porta hepatic Benar 1

Page 165: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

148

Salah 0

16 B

Peredaran darah besar yaitu melalui Jantung (Vertikel Kiri) -

Aorta - Arteri - Kapiler Organ seluruh tubuh (Kecuali paru-paru)

- Vena Cava - Jantung (Atrium kanan)

Benar 1

Salah 0

17 A

Peredaran darah kecil dimulai saat darah yang mengandung

CO2 di bilik kanan dipompa dan dialirkan oleh pembuluh arteri

pulmonalis menuju paru-paru. Di paru-paru, terjadi difusi gas

yang pada akhirnya mengubah kandungan CO2 di dalam darah

sehingga menjadi O2 saat keluar dari paru-paru. Darah ini

selanjutnya dialirkan oleh vena pulmonalis menuju serambi kiri.

Benar 1

Salah 0

18 B Peningkatan denyut nadi terjadi setelah melakukan aktivitas.Jadi,

denyut nadi dipengaruhi oleh aktivitas.

Benar 1

Salah 0

19 B Pucat, tubuh lesu, dan tingginya jumlah leukosit sedangkan

eritrosit amat rendah merupakan gejala penyakit leukimia.

Benar 1

Salah 0

20 C

Pada penyakit ini, bentuk sel darah merahnya tidak beraturan. Hal

ini menyebabkan daya ikat sel darah merah terhadap oksigen dan

karbon dioksidanya berkurang.

Benar 1

Salah 0

Page 166: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

149

LAMPIRAN 19

REKAPITULASI NILAI PRE-TEST

Persentase Data Prakonsepsi Kelas VIII A

No Katagori (%)

PK PKKY M TTK

1 15 20 35 30

2 5 35 10 50

3 0 15 15 70

4 15 10 40 35

5 15 10 20 55

6 0 10 30 60

7 20 15 20 45

8 35 20 25 20

9 30 10 45 15

10 55 20 5 20

Rata-Rata 19 16,5 24,5 40

Persentase Data Prakonsepsi Kelas VIII B

No Katagori (%)

PK PKKY M TTK

1 29,16667 33,33333 8,333333 29,16667

2 8,333333 29,16667 12,5 50

3 8,333333 16,66667 16,66667 58,33333

4 8,333333 16,66667 37,5 37,5

5 0 20,83333 20,83333 58,33333

6 0 0 33,33333 66,66667

7 4,166667 25 16,66667 54,16667

8 50 29,16667 12,5 8,333333

9 41,66667 20,83333 12,5 25

10 50 12,5 20,83333 16,66667

Rata -

rata 20 20,41667 19,16667 40,41667

Page 167: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

150

LAMPIRAN 20

REKAPITULASI NILAI POST-TEST

Persentase Data Miskonsepsi Kelas VIII A

No Katagori (%)

PK PKKY M TTK

1 15 25 30 30

2 5 10 50 35

3 20 20 25 35

4 25 15 15 45

5 15 15 10 60

6 40 20 20 20

7 5 25 5 65

8 25 25 10 40

9 45 10 20 25

10 15 45 10 30

11 15 20 20 45

12 5 15 10 70

13 55 20 10 15

14 10 20 35 35

15 10 25 10 55

16 40 25 5 30

17 35 10 15 40

18 55 20 10 15

19 25 15 40 20

20 35 25 15 25

Rata -

rata 24,75 20,25 18,25 36,75

Page 168: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

151

LAMPIRAN 20

Persentase Data Miskonsepsi Kelas VIII B

No Katagori (%)

PK PKKY M TTK

1 8,333333333 20,83333 0 70,83333

2 12,5 12,5 25 50

3 0 12,5 12,5 75

4 8,333333333 20,83333 16,66667 54,16667

5 12,5 25 16,66667 45,83333

6 37,5 16,66667 25 20,83333

7 0 29,16667 8,333333 62,5

8 20,83333333 29,16667 12,5 37,5

9 8,333333333 25 25 41,66667

10 20,83333333 41,66667 12,5 25

11 12,5 12,5 8,333333 66,66667

12 4,166666667 29,16667 8,333333 58,33333

13 20,83333333 12,5 33,33333 33,33333

14 4,166666667 12,5 41,66667 41,66667

15 16,66666667 16,66667 12,5 54,16667

16 62,5 25 4,166667 8,333333

17 37,5 20,83333 16,66667 25

18 45,83333333 20,83333 16,66667 16,66667

19 12,5 8,333333 45,83333 33,33333

20 25 29,16667 25 20,83333

Rata -

rata 18,54166667 21,04167 18,33333 42,08333

Page 169: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

152

LAMPIRAN 21

DOKUMENTASI

Penelitian Kelas VIII A

Pengarahan pada saat penelitian

Suasana pengerjaan soal penelitian

Foto bersama dengan kelas VIII A

Page 170: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

153

LAMPIRAN 21

DOKUMENTASI

Penelitian Kelas VIII B

Pengarahan pada saat penelitian

Suasana pengerjaan soal penelitian

Foto bersama dengan kelas VIII A

Page 171: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

154

LAMPIRAN 22

Page 172: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

155

LAMPIRAN 22

Page 173: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

156

LAMPIRAN 22

Page 174: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

157

LAMPIRAN 22

Page 175: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8311/1/Skripsi...INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 ii iii IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

158

LAMPIRAN 23

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Tanti Rahayu

Tempat/Tgl Lahir : Jepara, 04 September 1997

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Dusun Ngancar Rt 01/04 Desa Kenteng, Toroh, Grobogan

No HP : 085713991755

Hobi : Traveling dan Memasak

Pendidikan Terakhir : SMK Pariwisata

Motto : Kamu tidak akan mendapatkan kata O pada kata yesterday

Salatiga, 13 Maret 2020

Hormat Saya

Tanti Rahayu