analisis materi dan penyajian buku ajar matematika kelas ...lib.unnes.ac.id/397/1/7335.pdf ·...
TRANSCRIPT
i
ANALISIS MATERI DAN PENYAJIAN BUKU AJAR
MATEMATIKA KELAS VIII SMP DI
KABUPATEN TEMANGGUNG
skripsi
disajikan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
oleh
Hardhini Indri Hapsari
4101406535
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2010
ii
PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul
Analisis Materi dan Penyajian Buku Ajar Matematika Kelas VIII SMP di
Kabupaten Temanggung
disusun oleh
Nama : Hardhini Indri Hapsari
NIM : 4101406535
telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FMIPA Unnes pada
tanggal 31 Desember 2010
Panitia
Ketua Sekretaris
Dr. Kasmadi Imam S., M.S. Drs. Edy Soedjoko, M. Pd.
195111151979031001 195604191987031001
Ketua Penguji
Drs. Arief Agustanto, M. Si.
196807221993031005
Anggota Penguji/ Anggota Penguji/
Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping
Dr. Scolastika Mariani, M. Si. Isnaini Rosyida, S. Si., M. Si.
196502101991022001 197302191998022001
ii
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa isi skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di Suatu Perguruan Tinggi,
dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya yang diterbitkan oleh orang
lain, kecuali yang secara tertulis dirujuk dalam skripsi ini dan disebutkan dalam
daftar pustaka.
Semarang, Desember 2010
Penulis
Hardhini Indri Hapsari
iii
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Lebih baik menjadi orang yang pernah gagal daripada menjadi orang yang
tidak pernah melakukan ikhtiar apapun.
PERSEMBAHAN
Skripsi ini aku persembahkan untuk :
Ibu yang telah melahirkanku. Semoga Allah memberikan Surga untukmu.
Mamah dan Alm. Babe yang selalu mengasihiku, memberikan doa, dan
telah membiarkan aku menjadi bagian dari kalian.
Bapak dan Ibuk untuk doa yang terbaik buatku.
Mas Tommy, MbLan, Sam, Mb Ing, Mas Gun, Mb Ida, Mas Henk, Mb Ria,
Mas Afan, Imam, Astri. Kalian kakak dan adik terbaik yang kumiliki.
NobitaQ ( Joko Susilo Saputro ), yang selalu menghadirkan senyuman
untuk hari-hariku.
Icha, Vierna, Dida, Lefka, Awan yang selalu menghadirkan tawa.
Sahabatku “REWO_REWO” ( Uun, Ratna, Zaky, Filia, Desy, Dewi, Marlin )
dan Nan yang mau memberikan semangat serta keceriaan.
Keluarga keduaku The MATe khususnya angkatan SG.
Teman2 Spermatika khususnya wisudawan wisudawati April 2011, serta
teman2 September kost (pu3 keong, si_we, mamake, ade2 kozku).
iv
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan hidayah,
inayah dan rahmat-Nya, karena akhirnya penyusunan skripsi ini dapat
terselesaikan. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung skripsi ini tidak dapat
terwujud. Penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si, Rektor Universitas Negeri
Semarang.
2. Dr. Kasmadi Imam S, M.S, Dekan FMIPA yang telah memberikan kelancaran
dalam perijinan penelitian.
3. Drs. Edy Soedjoko, M.Pd, Ketua Jurusan Matematika yang telah memberikan
pengarahan dan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Dr. Scolastika Mariani, M. Si, Dosen pembimbing I yang telah ikhlas dan
penuh kesabaran memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan
skripsi ini.
5. Isnaini Rosyida, S. Si, M. Si, Dosen Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Kepala Sekolah SMP di Kabupaten Temanggung yang telah memberikan ijin
penelitian.
7. Guru-guru pengampu mata pelajaran matematika kelas VIII SMP di
Kabupaten Temanggung yang telah membantu terlaksananya penelitian.
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah
membantu dan memberikan masukan bagi penyusunan skripsi ini.
v
vi
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca dan perkembangan
dunia pendidikan di Indonesia.
Semarang, Desember 2010
Peneliti
vi
vii
ABSTRAK
Hapsari, Hardhini Indri. 2010. Analisis Materi dan Penyajian Buku Ajar
Matematika Kelas VIII SMP di Kabupaten Temanggung. Skripsi. Jurusan
Matematika. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: 1. Dr. Scolastika
Mariani, M.Si, 2. Isnaini Rosyida, S.Si, M.Si.
Kata kunci: Analisis Materi dan Penyajian Buku Ajar, Instrumen BSNP, Materi
Matematika SMP Kelas VIII
Buku ajar merupakan salah satu sarana pendidikan yang sangat penting
dan strategis untuk menentukan keberhasilan dalam proses belajar mengajar siswa
di sekolah dan di rumah. Pada buku matematika kelas VIII, masih terdapat
kekurangan dan kesalahan baik dalam penulisan maupun kurangnya komponen
standar yang seharusnya ada pada sebuah buku. Salah satu cara yang dapat
mengantisipasi hal tersebut adalah dengan adanya instrumen dari BSNP mengenai
materi dan penyajian buku yang sesuai.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas buku ajar
matematika kelas VIII SMP yang digunakan di Kabupaten Temanggung ditinjau
dari aspek materi dan penyajiannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah buku matematika kelas VIII yang
digunakan dalam proses belajar mengajar di 9 SMP di Kabupaten Temanggung.
Dari 11 buku yang digunakan, peneliti mengambil buku yang merupakan buku
ajar matematika yang terbanyak digunakan dalam proses belajar mengajar yaitu
Buku Matematika untuk SMP Kelas VIII terbitan Erlangga karangan M. Cholik
Adinawan dan Sugijono.
Hasil analisis pada penilaian tahap I untuk kedua buku yang dianalisis
memperoleh jawaban positif untuk semua butir penilaian. Hasil analisis pada
penilaian tahap II Buku Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 1 karangan
M. Cholik Adinawan dan Sugijono untuk komponen kelayakan isi memperoleh
rata-rata sebesar 85,42% dan untuk komponen penyajian sebesar 79,85%.
Sedangkan Buku Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 2 karangan M.
Cholik Adinawan dan Sugijono untuk komponen kelayakan isi memperoleh rata-
rata sebesar 82,76% dan untuk komponen penyajian sebesar 79,35%.
Berdasarkan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa Buku
Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 1 karangan M. Cholik Adinawan
dan Sugijono terbitan Erlangga memiliki kriteria sangat sesuai untuk komponen
kelayakan isi serta sesuai untuk komponen penyajian. Dan Buku Matematika
untuk SMP Kelas VIII Semester 2 karangan M. Cholik Adinawan dan Sugijono
terbitan Erlangga memiliki kriteria sesuai untuk komponen kelayakan isi serta
sesuai untuk komponen penyajian. Disarankan kepada guru yang menggunakan
Buku Matematika untuk SMP Kelas VIII karangan M. Cholik Adinawan dan
Sugijono terbitan Erlangga memperhatikan beberapa hal yang masih belum sesuai
dengan kriteria buku yang baik seperti yang telah peneliti paparkan. Namun
secara umum, buku ini sudah mencapai kriteria yang sangat sesuai.
vii
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................... i
PENGESAHAN ....................................................................................... ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ................................................... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................... iv
KATA PENGANTAR ............................................................................. v
ABSTRAK ............................................................................................... vii
DAFTAR ISI ............................................................................................ viii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ x
DAFTAR TABEL .................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xii
Bab I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................. 5
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................. 6
1.5 Penegasan Istilah .................................................................... 6
1.5.1 Analisis ...................................................................... 6
1.5.2 Buku Ajar ................................................................... 7
1.5.3 Kualitas Buku Ajar .................................................... 7
1.5.4 Analisis Materi dan Penyajian Buku Ajar ................. 7
1.6 Sistematika Skripsi ................................................................. 8
Bab II. LANDASAN TEORI
2.1 Sumber Belajar ..................................................................... 9
2.2 Buku Ajar ............................................................................. 10
2.3 Pengertian Konsep, Definisi, Prinsip, Prosedur, dan
Algoritma ............................................................................... 12
2.3.1 Konsep dan definisi .................................................... 13
2.3.2 Prinsip ........................................................................ 13
2.3.3 Prosedur dan algoritma ............................................. 14
viii
ix
2.4 Standar Buku Ajar Matematika ............................................ 14
2.4.1 Kelayakan Isi/Materi .................................................. 14
2.4.2 Kelayakan Penyajian .................................................. 22
Bab III. METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian .................................................................. 29
3.1.1 Populasi ...................................................................... 29
3.1.2 Sampel ........................................................................ 29
3.2 Metode Pengumpulan Data ................................................. 29
3.2.1 Pengumpulan data buku ajar yang digunakan ........... 29
3.2.2 Pengumpulan data tentang kelayakan buku teks
pelajaran matematika berdasarkan standar BSNP .... 30
3.3 Instrumen Penelitian ........................................................... 31
3.4 Metode Analisis Data .......................................................... 31
Bab IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ................................................................... 34
4.1.1 Penilaian tahap I ......................................................... 34
4.1.2 Penilaian tahap II ....................................................... 35
4.2 Pembahasan ......................................................................... 40
4.2.1 Penilaian tahap I ......................................................... 41
4.2.2 Penilaian tahap II ....................................................... 41
Bab V. PENUTUP
5.1 Simpulan ............................................................................. 55
5.2 Saran ................................................................................... 56
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 57
LAMPIRAN ............................................................................................. 59
ix
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Instrumen Penilaian Tahap I ..................................................................... 60
2. Instrumen Penilaian Tahap II .................................................................... 61
3. Penjabaran Penskoran Butir Instrumen Penilaian ..................................... 63
4. Lembar Penilaian Umum Validator terhadap Instrumen Penelitian ......... 70
5. Penilaian Tahap I Buku A ......................................................................... 72
6. Penilaian Tahap I Buku B ......................................................................... 73
7. Rekapitulasi Penilaian Tahap II ................................................................ 74
8. Uraian Penilaian Tahap II ......................................................................... 85
9. Perhitungan Penilaian Tahap II ................................................................. 119
10. Deskripsi Butir Instrumen dari BSNP ....................................................... 129
11. Angket Penggunaan Buku Pelajaran Matematika oleh Guru ................... 136
12. Validasi ..................................................................................................... 145
13. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kelas VIII ........................... 151
x
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Rekapitulasi data buku yang digunakan guru matematika kelas
VIII di Kabupaten Temanggung ............................................................ 4
3.1 Rekapitulasi data penilaian tahap I ........................................................ 30
3.2 Rekapitulasi data penilaian tahap II ....................................................... 31
3.3 Kriteria Hasil Penilaian Buku Ajar ........................................................ 33
4.1 Rekapitulasi hasil penilaian tahap I untuk dua buah buku ajar
yang dianalisis ........................................................................................ 35
4.2 Hasil penilaian kelayakan isi buku Buku Matematika untuk SMP
Kelas VIII Semester 1 karangan M. Cholik Adinawan dan
Sugijono terbitan Erlangga ..................................................................... 36
4.3 Hasil penilaian kelayakan isi buku Buku Matematika untuk SMP
Kelas VIII Semester 2 karangan M. Cholik Adinawan dan
Sugijono terbitan Erlangga ..................................................................... 37
4.4 Penilaian tahap II komponen penyajian buku ajar matematika
untuk SMP kelas VIII semester 1 karangan M. Cholik Adinawan
dan Sugijono .......................................................................................... 38
4.5 Penilaian tahap II komponen penyajian buku ajar matematika
untuk SMP kelas VIII semester 2 karangan M. Cholik Adinawan
dan Sugijono .......................................................................................... 39
xi
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Diagram batang hasil penilaian buku ajar komponen kelayakan
isi .............................................................................................................. 38
2. Diagram batang hasil penilaian buku ajar komponen penyajian ............. 40
xii
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Untuk memajukan pendidikan di Indonesia, pemerintah mengeluarkan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Sebagai kelanjutan dari Undang-Undang tersebut, maka disusunlah sebuah
standar nasional untuk isi atau disebut Standar Isi ( SI ) melalui Permen No. 22
Tahun 2006. Standar ini harus dipenuhi oleh semua sistem pendidikan di
nusantara karena SI bersifat nasional. Mengacu kepada SI ini juga standar yang
lain seperti standar kompetensi guru dan standar buku/bahan ajar matematika
dapat disusun sebagai rambu-rambu untuk menyusun kurikulum matematika.
Kurikulum merupakan suatu program pendidikan yang direncanakan dan
dilaksanakan untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum harus bisa
memberikan arah dan patokan, serta keahlian pada pendidik setelah
menyelesaikan suatu program pengajaran pada suatu lembaga. Oleh karena itu
kurikulum selalu berubah dan berkembang sesuai dengan kemajuan zaman, ilmu
pengetahuan dan teknologi yang sedang terjadi. Berdasarkan Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, kurikulum pada semua
jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai
dengan satuan pendidikan, potensi daerah dan peserta didik. Atas dasar pemikiran
1
2
itu maka dikembangkanlah apa yang dinamakan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan.
Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilaksanakan untuk
mempersiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau
latihan pada masa yang akan datang. Pendidikan juga merupakan interaksi antara
pendidik dengan peserta didik dalam upaya membantu peserta didik untuk
mencapai tujuan pendidikan. Pendidikan merupakan interaksi antara pendidik
dengan peserta didik dalam rangka membantu peserta didik menguasai materi
pengajaran dan mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Pendidikan juga memiliki
makna strategis dan merupakan saluran yang dapat mengungkapkan gagasan dan
nilai-nilai baru, sekaligus memiliki dampak yang cukup besar bagi kehidupan
masyarakat. Untuk mencapai tujuan pendidikan diperlukan alat dan sarana
pendidikan.
Dalam dunia pendidikan, tentu tak lepas dari peranan buku. Buku ajar
merupakan salah satu sarana pendidikan yang sangat penting dan strategis untuk
menentukan keberhasilan dalam proses belajar mengajar siswa di sekolah dan di
rumah. Dari buku pelajaran kita dapat memperoleh berbagai informasi dan
pengetahuan. Buku pelajaran merupakan media instruksional yang dominan
perannya di kelas. Salah satu indikator bangsa yang maju adalah bangsa yang
mempunyai tingkat kegemaran membaca yang tinggi. Bangsa yang membaca
adalah bangsa yang berfikir, mampu memecahkan berbagai masalah dan
tantangan pada zamannya. Oleh karena itu buku pelajaran yang bermutu
merupakan suatu kebutuhan mutlak.
3
Buku-buku tersebut adalah buku pelajaran yang wajib digunakan di
sekolah dalam proses belajar mengajar termasuk pemberian tugas pada siswa dan
pembuatan soal-soal ujian. Banyaknya buku pelajaran yang beredar memberikan
banyak pilihan bagi para pengguna buku dalam menentukan buku yang
digunakan. Kepala sekolah dan para guru diminta untuk senantiasa memanfaatkan
buku pelajaran tersebut di sekolah secara maksimal. Berbagai upaya telah
dilakukan untuk mendapatkan naskah yang bermutu yang akan menggugah
keingintahuan siswa pada mata pelajaran tertentu, namun demikian akan tetap
dilakuakan penyempurnaan berkelanjutan pada buku-buku tersebut. Pada buku
matematika pada khususnya, masih terdapat kekurangan dan kesalahan baik dalam
penulisan maupun kurangnya komponen standar yang seharusnya ada pada
sebuah buku.
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) telah menetapkan standar-
standar kualitas buku ajar untuk melindungi masyarakat dari buku-buku ajar yang
bermutu rendah. Sedangkan penilaian buku-buku ajar dilaksanakan oleh Pusat
Perbukuan (Pusbuk) Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas). Standar-
standar tersebut meliputi standar materi, standar penyajian, dan standar
bahasa/keterbacaan. Namun tidak semua buku yang beredar telah dinilai oleh
Pusbuk. Pusbuk hanya menilai naskah-naskah buku pelajaran yang didaftarkan
oleh penerbit.
Banyak buku ajar yang beredar di masyarakat kita yang digunakan dalam
proses pembelajaran. Besar kemungkinan bahwa buku yang kita pakai masih
belum jelas kualitasnya. Untuk mengatasi hal tersabut, Pusbuk masih terus
4
mensosialisasikan mengenai standar kualitas buku ajar sehingga masyarakat dapat
menilai sendiri mutu suatu buku ajar.
Pada penelitian ini, penulis mengambil sampel buku ajar kelas VIII yang
paling banyak dipakai di Temanggung karena pada buku kelas VIII masih
terdapat kekurangan. Berdasarkan hasil observasi awal yang telah dilakukan di 9
SMP di Kabupaten Temanggung, didapatkan persentase penggunaan buku ajar
matematika kelas VIII sebagai berikut:
Tabel 1.1 Rekapitulasi data buku yang digunakan guru matematika kelas
VIII di Kabupaten Temanggung
No Penerbit Pengarang Persentase
1 Erlangga M. Cholik Adinawan
Sugijono
66,7 %
2 CV Sindunata Tim Fokus 55,6 %
3 Pusat Perbukuan
Depdiknas
Dewi Nuharini
Tri Wahyuni
44,4 %
4 Yudhistira Husein Tampomas 22,2 %
5 Erlangga
(Seribu Pena)
M. Cholik Adinawan
Sugijono
22,2 %
6 Intan Pariwara M. Mukti Aji
Nur Akhsin
11,1 %
7 Armico Maman Abdurahman
Sudrajat
11,1 %
8 Yudhistira Marsigit 11,1 %
9 Piranti Darma Kalokatama J. Dris 11,1 %
10 Depdiknas Tim 11,1 %
11 Aneka Ilmu Sujiranto 11,1 %
Berdasarkan hasil observasi awal, maka buku yang akan diteliti adalah
buku terbitan Erlangga, karangan M. Cholik Adinawan dan Sugijono dengan
perolehan persentase 66,7 %.
Materi atau isi buku berperan penting karena dalam sebuah buku terutama
buku ajar, termuat ilmu pengetahuan. Apabila isi buku tidak disusun dengan baik
maka penyampaian ilmu pengetahuan tidak akan berjalan dengan maksimal.
5
Selain isi, penyajian buku juga penting untuk diperhatikan. Buku dikatakan baik
jika buku disusun dengan sistematika yang proporsional. Selain dua aspek
tersebut, ada dua aspek lain yaitu bahasa dan kegrafikan yang juga merupakan
aspek penting dalan penyusunan buku. Aspek bahasa lebih menekankan kepada
bahasa yang digunakan dalam menyusun buku, sedangkan kegrafikan
menonjolkan sisi grafis dalam pencetakan buku maupun gambar – gambar yang
kontekstual dengan masalah yang ada. Karena keterbatasan pengatahuan peneliti,
maka dalam penelitian ini parameter yang digunakan untuk menganalisis kualitas
buku ajar meliputi aspek materi dan penyajian buku.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dikaji
dalam penelitian ini adalah bagaimana kualitas buku ajar matematika kelas VIII
SMP yang digunakan di Kabupaten Temanggung ditinjau dari aspek materi dan
penyajiannya menurut standar BSNP?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas buku ajar
matematika kelas VIII SMP yang digunakan di Kabupaten Temanggung ditinjau
dari aspek materi dan penyajiannya menurut standar BSNP.
6
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Bagi guru, mendapatkan kriteria yang lebih jelas dalam memilih buku ajar
yang sesuai untuk pengajaran
2. Bagi siswa, dapat menambah pengetahuan tentang kriteria buku ajar yang
baik
3. Bagi peneliti, dapat menambah pengalaman tentang penulisan dan seluk
beluk buku ajar matematika yang baik dan benar yang akan digunakan di
kemudian hari sebagai buku ajar
4. Bagi sekolah, dapat menentukan buku ajar yang akan dipakai pada tahun
ajaran mendatang sesuai dengan kriteria buku ajar yang baik.
1.5 Penegasan Istilah
Penegasan istilah di sini dimaksudkan untuk menghindari adanya
penafsiran yang berbeda serta untuk mewujudkan kesatuan pandangan dan
pengertian sehubungan dengan penelitian ini.
1.5.1 Analisis
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, analisis adalah penyelidikan
terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dsb.) untuk mengetahui keadaan
yang sebenarnya.
Analisis dalam penelitian ini adalah analisis materi dan penyajian buku
ajar matematika kelas VIII di Kabupaten Temanggung.
7
1.5.2 Buku Ajar
Buku ajar yaitu buku pelajaran dalam bidang studi tertentu yang disusun
oleh pakar dengan maksud dan tujuan instruksional yang tertentu pula serta
dilengkapi dengan sarana pengajaran yang serasi dan mudah dipahami oleh
pemakainya sehingga dapat menunjang program pengajaran.
Buku ajar adalah buku yang dijadikan pegangan siswa pada jenjang
tertentu sebagai media pembelajaran (instruksional), berkaitan dengan bidang
studi tertentu. Buku ajar merupakan buku standar yang disusun oleh pakar dalam
bidangnya, biasa dilengkapi sarana pembelajaran (seperti pita rekaman), dan
digunakan sebagai penunjang program pembelajaran. (Pusbuk 2006)
1.5.3 Kualitas Buku Ajar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kualitas berarti tingkat baik
buruknya sesuatu.
Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan kualitas buku ajar adalah
tingkat baik buruk buku ajar matematika SMP kelas VIII yang banyak dipakai di
Kabupaten Temaggung ditinjau dari aspek materi dan penyajian berdasarkan
standar BSNP dan Pusbuk.
1.5.4 Analisis Materi dan Penyajian Buku Ajar
Yang dimaksud dengan analisis materi dan penyajian buku ajar adalah
penilaian dan penyelidikan terhadap buku ajar yang dipergunakan dalam proses
pembelajaran untuk mengetahui kelebihan ataupun kekurangannya. Dalam
penelitian ini yang akan dinilai adalah komponen kelayakan isi atau materi dan
komponen penyajian.
8
1.6 Sistematika Skripsi
Sistematika penulisan skripsi terdiri dari tiga bagian utama yaitu (i)
bagian pendahuluan skripsi (ii) bagian isi skripsi (iii) bagian akhir skripsi.
Komponen dari masing-masing bagian adalah sebagai berikut.
1. Bagian pendahuluan skripsi berisi : Halaman Judul, Halaman Pengesahan,
Motto dan Persembahan, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar
Lampiran, dan Abstrak.
2. Bagian isi terdiri dari lima bab, Adapun kelima bab tersebut adalah sebagai
berikut.
Bab I Pendahuluan berisi : Alasan Pemilihan Judul, Penegasan Istilah,
Permasalahan, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian dan
Sistematika Penulisan skripsi
Bab II Landasan Teori, berisi tentang teori-teori yang mendukung
penelitian.
Bab III Metode penelitian yang berisi tentang metode penentuan obyek
penelitian, populasi dan sampel penelitian, metode pengumpulan
data, serta metode analisis data.
Bab IV Pembahasan berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan
penelitian.
Bab V Kesimpulan dan saran, berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan
pembahasan serta saran.
3. Bagian akhir berisi tentang daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
9
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Sumber Belajar
Sumber belajar mencakup apa saja yang dapat membantu tiap orang untuk
belajar dan menampilkan kompetensinya. Dalam AECT (Association of
Education Comunication Technology) sumber belajar diklasifikasikan menjadi 6
macam (Rohani 2004), meliputi: (1) pesan yaitu informasi yang diteruskan oleh
komponen lain dalam bentuk gagasan, fakta, arti, dan data. Termasuk dalam
kelompok pesan adalah semua bidang studi/M.K/bahan pengajaran peserta didik;
(2) orang yaitu manusia yang bertindak sebagai penyimpan, pengolah, penyaji
pesan, misal guru/dosen, tutor, peserta didik; (3) bahan yaitu perangkat lunak
yang mengandung pesan untuk disajikan melalui penggunaan alat/perangkat keras
ataupun oleh diri sendiri, misal: transportasi, slide film, audio, video, modul,
majalah, buku; (4) alat yaitu suatu perangkat keras yang digunakan untuk
menyampaikan pesan yang tersimpan dalam bahan, misal: overhead proyektor
(OHP), video tape, pesawat radio; (5) teknik yaitu prosedur atau acuan yang
dipersiapkan untuk penggunaan bahan, peralatan, orang, lingkungan untuk
menyampaikan pesan, misal: pengajaran berprogram/modul, simulasi,
demonstrasi, tanya jawab; (6) lingkungan atau latar yaitu situasi atau suasana
sekitar dimana pesan disampaikan baik fisik maupun nonfisik, misal: fisik yaitu
ruang kelas, gedung sekolah, laboratorium. Nonfisik yaitu suasana belajar itu
9
10
sendiri, tenang, ramai, lelah. Saat ini sumber belajar telah dikemas dalam sebuah
media, dapat berupa visual misalnya buku, audio misalnya kaset, ataupun video
misalnya CD pembelajaran. Menurut Dirjen Dikti, sumber belajar adalah segala
sesuatu yang digunakan seseorang untuk mempelajari sesuatu.
Sumber belajar yang beraneka ragam disekitar kehidupan peserta didik,
baik yang didesain maupun non desain belum dimanfaatkan secara optimal dalam
pembelajaran. Sebagian besar guru dalam pembelajaran memanfaatkan buku teks
dan guru sebagai sumber belajar utama. Dari sekian banyaknya sumber belajar
menurut Rohani diatas hanya buku teks yang banyak dimanfaatkan.
Semula guru merupakan sumber belajar utama yang mempunyai tugas
sangat berat, dengan lahirnya sumber belajar cetak maka tugas guru menjadi
ringan. Contoh sumber belajar cetak adalah: buku, komik, majalah, koran,
pamflet. Dengan lahirnya sumber belajar cetak ini, maka isi pembelajaran dapat
diperbanyak dengan cepat dan disebarkan ke berbagai pihak dengan mudah.
2.2 Buku Ajar
Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya kualitas pembelajaran
antara lain disebabkan belum dimanfaatkannya sumber belajar secara maksimal.
Sumber belajar yang dapat berasal dari manusia, bahan, lingkungan, alat dan
peralatan, serta aktivitas seharusnya dapat memberikan kemudahan kepada
peserta didik dalam memperoleh sejumlah informasi, pengetahuan, pengalaman,
dan ketrampilan dalam proses belajar mengajar (Mulyasa 2003). Salah satu bahan
yang dapat digunakan sebagai sumber belajar sekaligus sebagai media
11
pembelajaran adalah buku. Buku yang digunakan sebagai sumber belajar utama
dalam pembelajaran suatu bidang studi disebut buku teks atau buku pelajaran atau
dapat pula disebut sebagai buku teks pelajaran.
Buku teks pelajaran (textbook) adalah buku acuan wajib untuk digunakan
di sekolah yang memuat materi pembelajaran dalam rangka meningkatkan
keimanan, ketakwaan, ahlak mulia, dan kepribadian, penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi, peningkatan kepekaan dan kemampuan estetis,
peningkatan kemampuan kinestetis dan kesehatan yang disusun berdasarkan
standar nasional pendidikan (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2
Tahun 2008 Pasal 1 ayat 3). Buku ajar adalah buku yang ditulis untuk proses
belajar mengajar di sekolah. Isi, urutan dan cara penulisan buku tersebut disusun
menurut aturan-aturan tertentu yang sesuai dengan proses pembelajaran (Widodo
1993).
Secara teknis Geene dan Pety (dalam Tarigan 1986) menyodorkan sepuluh
kategori yang harus dipenuhi buku ajar yang berkualitas. Sepuluh kategori
tersebut sebagai berikut.
1) Buku ajar haruslah menarik minat siswa yang mempergunakannya.
2) Buku ajar haruslah mampu memberikan motivasi kepada para siswa yang
memakainya.
3) Buku ajar haruslah memuat ilustrasi yang menarik siswa yang
memanfaatkannya.
4) Buku ajar seyogyanya mempertimbangkan aspek-aspek linguistik sehingga
sesuai dengan kemampuan para siswa yang memakainya.
12
5) Isi buku ajar haruslah berhubungan erat dengan pelajaran-pelajaran lainnya,
lebih baik lagi kalau dapat menunjangnya dengan terencana sehingga
semuanya merupakan suatu kebulatan yang utuh dan terpadu.
6) Buku ajar haruslah dapat menstimuli, merangsang aktivitas-aktivitas pribadi
para siswa yang mempergunaknnya.
7) Buku ajar haruslah dengan sadar dan tegas menghindari dari konsep-konsep
yang samar-samar dan tidak biasa, agar tidak membuat bingung siswa yang
memakainya.
8) Buku ajar haruslah mempunyai sudut pandang atau ”point of view” yang jelas
dan tegas sehingga pada akhirnya juga menjadi sudut pandang para
pemakainya yang setia.
9) Buku ajar haruslah mampu memberi pemantapan, penekanan pada nilai-nilai
anak dan orang dewasa.
10) Buku ajar haruslah dapat menghargai perbedaan-perbedaan pribadi para
pemakainya.
2.3 Pengertian Konsep, Definisi, Prinsip, Prosedur, dan
Algoritma
Pada instrumen penilaian buku ajar matematika yang diperoleh dari BSNP
ada beberapa istilah antara lain tentang konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan
algoritma. Berikut ini akan dijelaskan mengenai istilah-istilah tersebut:
13
2.3.1 Konsep dan definisi
Matematika tidak pernah lepas dari konsep dan definisi. Definition is an
agreement to use something (a symbol or set of words) as a substitute for
something else, usually for some expression that is too lengthy to write easily or
conveniently. (James 1976)
Dapat dijelaskan bahwa definisi adalah sebuah kesepakatan untuk
menggunakan simbol atau sekumpulan kata sebagai pengganti dari sesuatu,
biasanya untuk menyatakan beberapa ekspresi yang terlalu panjang untuk ditulis
dengan mudah atau dengan tepat. Sebagai contohnya adalah definisi dari
“persegi”, persegi adalah persegi panjang yang semua sudutnya adalah sudut siku-
siku dan semua sisinya sama panjang. Kata “persegi” menggantikan “persegi
panjang yang semua sudutnya adalah sudut siku-siku dan semua sisinya sama
panjang”.
2.3.2 Prinsip
Prinsip dalam matematika memiliki bentuk antara lain aksioma, teorema,
dan lemma. Menurut James (1976) “Principle is a general truth or law, either
assumed or prove”. Sedangkan aksioma (axiom) adalah asumsi dasar dari suatu
struktur matematika yang tidak perlu bukti. James (1976) juga menyatakan bahwa
“Axiom is a statement that is accapted without proof. The axioms of a
mathematical system are the basic propositions form wich all other propositions
can be derived”. Berbeda dengan axioma, teorema adalah pernyataan yang dapat
ditunjukkan bernilai benar, dan lemma adalah teorema sederhana yang
dipergunakan dalam pembuktian teorema lain.
14
2.3.3 Prosedur dan algoritma
Prosedur dan algoritma merupakan pentahapan dalam proses
pematematikaan, penyelesaian masalah, atau penghitungan. Dalam prosedur,
urutan tidak diperhatikan, tetapi dalam algoritma, urutan diperhatikan. Prosedur
dan algoritma perlu dirumuskan secara akurat sehingga peserta didik tidak
melakukan kekeliruan secara sistematis.
Dalam kamus matematika ditulis bahwa algoritma adalah suatu proses
yang terdiri dari serangkaian instruksi yang berurutan dalam jumlah terbatas, yang
dapat dilaksanakan secara mekanis. Demikian juga James (1976) menyatakan
bahwa “Algorithm are some special process of solving a certain type of problem
particularly a method that continually repeats some basic process”.
2.4 Standar Buku Ajar Matematika
Buku ajar yang digunakan dalam suatu pembelajaran haruslah memenuhi
standar-standar yang telah ditetapkan dalam Permendiknas Nomor 2 Tahun 2008
tentang buku. Standar kelayakan sebuah buku meliputi empat aspek yaitu
kelayakan isi / materi, kelayakan bahasa, kelayakan penyajian, dan kelayakan
kegrafikan. Dalam aspek – aspek kelayakan tersebut, terdapat indikator-indikator
sebagai tolok ukur apakah buku ajar yang kita pakai memenuhi standar atau tidak.
2.4.1 Kelayakan Isi / Materi
Indikator-indikator yang memenuhi aspek materi menurut pusbuk untuk
sebuah buku ajar matematika adalah sebagai berikut.
15
1. Kesesuaian uraian materi dengan SK dan KD
Buku ajar yang baik seharusnya berisi materi yang mendukung tercapainya
SK ( Standar Kompetensi ) dan KD ( Kompetensi Dasar ) dari mata pelajaran
tersebut. Kelayakan isi suatu buku ajar dapat dinilai dari:
a. Kelengkapan materi
Materi matematika SMP/MTs yang disajikan minimal memuat semua
materi pokok bahasan dalam aspek ruang lingkup yang mendukung
tercapainya Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD).
Untuk Kelas VIII, materi minimal menyajikan bentuk aljabar, relasi,
fungsi, persamaan garis lurus; sistem persamaan linear dua variabel; teorema
Pythagoras; lingkaran dan ukurannya; kubus, balok, prisma, limas, dan
ukurannya; serta pemecahan masalah.
b. Keluasan materi
Konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan algoritma sesuai dengan
kebutuhan materi pokok yang mendukung tercapainya Standar Kompetensi
(SK) dan Kompetensi Dasar (KD) termuat dalam materi dengan bentuk yang
mudah dipahami. Materi juga memuat contoh dan soal latihan yang
memperjelas konsep, definisi, prinsip, prosedur, atau algoritma. Contoh yang
disajikan dapat berupa contoh yang benar maupun contoh yang salah (counter
example). Soal-soal hendaknya diberikan dalam jumlah yang proporsional dan
bergradasi.
16
c. Kedalaman materi
Materi perlu memuat penjelasan konsep, definisi, prinsip, prosedur, atau
algoritma (dalam model konkrit maupun abstrak dengan menitikberatkan pada
model konkrit), agar peserta didik mengenali gagasan atau ide,
mengidentifikasi gagasan, menjelaskan ciri suatu konsep atau gagasan, dapat
mendefinisikan, menyusun formula/rumus/aturan, atau mengkonstruksi
pengetahuan baru sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi
Dasar (KD).
2. Keakuratan materi
Materi – materi yang disajikan dalam sebuah buku harus akurat. Baik dari segi
konsep, definisi, prinsip, prosedur, algoritma, contuh, dan soal seperti diuraikan
dibawah ini.
a. Akurasi konsep dan definisi
Materi harus disajikan secara akurat untuk menghindari miskonsepsi yang
dilakukan peserta didik. Konsep dan definisi dirumuskan dengan tepat (well-
defined) untuk mendukung tercapainya Standar Kompetensi (SK) dan
Kompetensi Dasar (KD).
b. Akurasi prinsip
Prinsip merupakan salah satu aspek dalam matematika yang digunakan
untuk menyusun suatu teori. Bentuk-bentuk dari prinsip dalam matematika
antara lain aksioma, postulat, teorema, lemma, aturan, dan sifat. Prinsip
17
tersebut perlu dirumuskan secara akurat agar tidak menimbulkan multitafsir
bagi peserta didik.
c. Akurasi prosedur dan algoritma
Prosedur dan algoritma merupakan pentahapan dalam proses
pematematikaan, penyelesaian masalah, atau penghitungan. Dalam prosedur,
urutan tidak diperhatikan, tetapi dalam algoritma, urutan diperhatikan.
Prosedur dan algoritma perlu dirumuskan secara akurat sehingga peserta didik
tidak melakukan kekeliruan secara sistematis.
d. Akurasi contoh
Konsep, prinsip, prosedur, atau algoritma harus diperjelas oleh contoh
(dapat juga berupa contoh yang salah (counter example)) yang disajikan
secara akurat.
e. Akurasi soal
Penguasaan peserta didik atas konsep, prinsip, prosedur, atau algoritma
harus dibangun oleh soal-soal yang disajikan secara akurat. Soal yang akurat
yaitu soal yang dapat dipertanggung jawabkan hasilnya, apakah sudah sesuai
dengan materi yang telah didapat siswa, tidak terdapat kesalahan dalam
penulisan soal sehingga soal dapat dikerjakan oleh siswa.
3. Materi pendukung pembelajaran
Materi – materi yang mendukung dalam pembelajaran juga harus memenuhi
standar kelayakan seperti dijelaskan di bawah ini.
18
a. Penalaran ( reasoning )
Penalaran berperan pada saat peserta didik harus membuat kesimpulan.
Karenanya materi perlu memuat uraian, contoh, tugas, pertanyaan, atau soal
latihan yang mendorong peserta didik untuk secara runtut membuat
kesimpulan yang sahih (valid). Materi dapat pula memuat soal-soal terbuka
(open-ended problem), yaitu soal-soal yang menuntut peserta didik untuk
memberikan jawaban atau strategi penyelesaian yang bervariasi.
Penalaran Matematika yang mencakup kemampuan untuk berpikir secara
logis dan sistematis merupakan ranah kognitif matematik yang paling tinggi.
Sumarmo dalam Kusnandi memberikan indikator kemampuan yang termasuk
pada kemampuan penalaran matematika, yaitu sebagai berikut:
i. Membuat analogi dan generalisasi
ii. Memberikan penjelasan dengan menggunakan model
iii. Menggunakan pola dan hubungan untuk menganalisis situasi matematika
iv. Menyusun dan menguji konjektur
v. Memeriksa validitas argumen
vi. Menyusun pembuktian langsung
vii. Menyusun pembuktian tidak langsung
viii. Memberikan contoh penyangkal
ix. Mengikuti aturan enferensi
b. Pemecahan masalah ( problem solving )
Untuk menumbuhkan kreativitas peserta didik, sajian materi perlu memuat
beragam strategi, soal non-rutin, atau latihan pemecahan masalah. Soal non-
19
rutin adalah soal yang tipenya berbeda dengan contoh atau soal latihan yang
telah disajikan. Pemecahan masalah (problem solving) meliputi memahami
masalah, merancang model, memecahkan model, memeriksa hasil (mencari
solusi yang layak), dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
Berikut ini adalah langkah-langkah dari Polya mengenai pemecahan
masalah:
Langkah 1 : Memahami masalah
i. Untuk dapat memahami masalah, hal-hal yang harus dilakukan adalah
ii. Identifikasi apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan (dibuktikan)
iii. Memperkenalkan notasi yang cocok
iv. Memodelkan masalah dalam bentuk diagram atau gambar.
v. Memberikan ilustrasi atau contoh pada data berupa definisi.
Langkah 2 : Menyusun strategi
Hal-hal yang dilakukan ketika menyusun strategi penyelesaian diantaranya
i. Menyatakan kembali masalah itu ke dalam bentuk yang lebih operasional
ii. Mengingat kembali apakah masalah yang dihadapi telah dikenal dengan
baik sebelumnya, baik masalah yang sama maupun dalam bentuk yang
berbeda.
iii. Menentukan definisi atau aturan yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi.
iv. Perhatikan apa yang harus dicari (dibuktikan), dapatkah kita
mengkondisikan sesuatu yang lebih sederhana sehingga kita dapat
memperoleh apa yang dicari (dibuktikan).
20
v. Menyelesaikan masalah dalam bentuk atau formulasi yang lebih sederhana
vi. Mengembangkan data yang diberikan berdasarkan aturan yang sudah
diketahui
Langkah 3 : Menjalankan strategi
Hal-hal yang dilakukan ketika menjalankan strategi diantaranya:
i. Lakukan rencana strategi itu untuk memperoleh penyelesaian dari masalah
ii. Perhatikan apakah setiap langkah yang dilakukan sudah benar (validitas
argument dapat dipertanggungjawabkan).
Langkah 4 : Memeriksa hasil yang diperoleh
Hal-hal yang dilakukan dalam memeriksa penyelesaian yang dihasilkan
diantaranya
i. Memeriksa validitas argumen pada setiap langkah yang dilakukan
ii. Menggunakan hasil yang diperoleh pada kasus khusus atau masalah
lainnya
iii. Menyelesaikan masalah dengan cara yang berbeda.
c. Keterkaitan
Keterkaitan antarkonsep matematika dapat dimunculkan dalam uraian atau
contoh. Hal ini dimaksudkan untuk membantu peserta didik dalam
membangun jaringan pengetahuan matematika.
Selain itu, perlu juga ditunjukkan keterkaitan antara matematika dengan
ilmu lain atau keterkaitan antara matematika dengan kehidupan sehari-hari
agar peserta didik menyadari manfaat matematika.
21
d. Komunikasi ( write and talk )
Materi memuat contoh atau latihan untuk mengomunikasikan gagasan,
secara tertulis maupun lisan, untuk memperjelas keadaan atau masalah.
Komunikasi tertulis dapat disampaikan dalam berbagai bentuk seperti simbol,
tabel, diagram, atau media lain. Sedangkan komunikasi lisan dapat dilakukan
secara individu, berpasangan, atau kelompok.
e. Penerapan ( aplikasi )
Materi memuat uraian, contoh, atau soal-soal yang menjelaskan penerapan
konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari atau dalam ilmu lain.
f. Kemenarikan materi
Materi memuat uraian, strategi, gambar, foto, sketsa, cerita sejarah,
contoh, atau soal-soal menarik yang dapat menimbulkan minat peserta didik
untuk mengkaji lebih jauh, antara lain adanya topik-topik tentang recreational
mathematics.
Recreational mathematics merupakan salah satu topik yang menarik yang
dapat disajikan dalam bentuk soal agar siswa merasa senang saat mengerjakan
soal tersebut. Menurut Ball (1905) the interest excited by statements of the
relations between numbers of certain forms has been often remarked. The
majority of works on mathematical recreations include several such problems,
which are obvious to any one acquainted with the elements of algebra, but
which to many who are ignorant of that subject possess the same kind of
charm that some mathematicians find in the more recondite propositions of
higher arithmetic.
22
Contoh penerapan recreational mathematics adalah pada soal berikut:
Buatlah sebuah peregi panjang yang terbentuk dari tiga buah persegi dari
potongan-potongan pada persegi ABCD yang telah ditentukan sebagai
berikut:
Jawab: Setelah persegi ABCD dipotong menurut garis yang ada, maka
dapat disusun bangun baru seperti gambar di bawah ini.
g. Mendorong untuk mencari informasi lebih jauh
Materi memuat tugas yang mendorong peserta didik untuk memperoleh
informasi lebih lanjut dari berbagai sumber lain seperti internet, buku, artikel,
dan sebagainya.
h. Materi pengayaan ( enrichment )
Penyajian memuat uraian, contoh-contoh, atau soal-soal pengayaan
(enrichment) yang berkaitan dengan topik yang dibicarakan (lebih luas atau
lebih dalam dari yang dituntut Kompetensi Dasar (KD)). Materi pengayaan
sebaiknya disajikan secara proporsional, dalam arti tidak memperkenalkan
definisi baru atau tidak terlalu jauh berbeda dari apa yang dituntut Kompetensi
Dasar (KD).
23
2.4.2 Kelayakan Penyajian
Buku pelajaran yang baik menyajikan bahan secara lengkap, sistematis,
sesuai dengan tuntutan pembelajaran yang berpusat pada siswa, dan cara
penyajian yang membuat enak dibaca dan dipelajari. Standar kelayakan penyajian
suatu buku ajar adalah sebagai berikut.
1. Teknik penyajian
Beberapa indikator dalam teknik penyajian adalah sebagai berikut.
a. Sistematika penyajian
Setiap bab minimal memuat pembangkit motivasi, pendahulu, dan isi.
Pembangkit motivasi dapat disajikan dalam bentuk gambar, ilustrasi, foto,
sejarah, susunan kalimat, atau contoh penggunaan dalam kehidupan sehari-
hari yang sesuai dengan topik yang akan disajikan.
Pendahulu minimal memuat materi prasyarat yang dibutuhkan oleh peserta
didik untuk memahami pokok bahasan yang akan disajikan. Isi memuat hal-
hal yang tercakup dalam subkomponen Kelayakan Isi.
b. Keruntutan penyajian
Penyajian sesuai dengan alur berpikir induktif (khusus ke umum) untuk
membuat dugaan-dugaan (konjektur) atau deduktif (umum ke khusus) untuk
menyatakan kebenaran suatu proposisi.
Konsep disajikan dari yang mudah ke sukar, dari yang sederhana ke
kompleks, atau dari yang informal ke formal, yang mendorong peserta didik
terlibat aktif.
24
Materi prasyarat disajikan mendahului materi pokok yang berkaitan
dengan materi prasyarat yang bersangkutan.
2. Penyajian pembelajaran
Beberapa indikator dalam penyajian pembelajaran adalah sebagai berikut.
a. Observasi, investigasi, eksplorasi, atau inkuiri.
Sajian materi memuat tugas observasi, investigasi, eksplorasi, atau inkuiri.
Observasi dilakukan untuk mengenal, mendeteksi pola, fenomena yang
sama/berulang, atau ciri-ciri untuk membangun pengetahuan peserta didik
secara informal. Investigasi adalah suatu aktivitas dalam memecahkan
masalah matematika yang berpeluang memiliki lebih dari satu jawab.
Eksplorasi adalah kegiatan matematika yang diawali dengan masalah,
pengumpulan data atau informasi, analisis data, dan diakhiri dengan
penyimpulan. Inkuiri adalah suatu proses menyusun pertanyaan-pertanyaan
dan mengumpulkan data yang relevan serta membuat kesimpulan berdasarkan
data tersebut.
b. Masalah kontekstual
Materi menyajikan masalah kontekstual yang akrab, menarik, atau
bermanfaat bagi peserta didik. Masalah kontekstual sedapat mungkin
dimunculkan pada bagian awal sajian dengan maksud untuk memfasilitasi
penemuan konsep, prinsip, atau prosedur. Masalah tersebut dapat pula
disajikan di bagian akhir sebagai uji pemahaman, ilustrasi aplikasi, atau
generalisasi.
25
c. Menumbuhkan berpikir kritis, kreatif, atau inovatif
Penyajian materi memuat masalah matematis yang dapat merangsang
tumbuhnya berpikir kritis, kreatif, atau inovatif. Sajian materi yang dapat
menumbuhkan berpikir kritis adalah materi yang membuat peserta didik tidak
lekas percaya, selalu berusaha menemukan kesalahan atau kekeliruan, atau
tajam analisisnya dalam menguji kebenaran jawaban. Sajian materi yang dapat
menumbuhkan kreativitas peserta didik ditandai oleh dimilikinya daya cipta
atau kemampuan mencipta. Sajian materi yang dapat menumbuhkan inovasi
peserta didik ditandai oleh adanya pembaruan atau kreasi baru dalam gagasan
atau metode.
d. Memuat hands-on activity
Penyajian memuat hands-on activity yang merupakan bagian dari upaya
melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses pembelajaran untuk
menemukan, mengidentifikasi, atau menghadirkan konjektur. Aktivitas ini
dapat memacu peserta didik untuk berinteraksi serta mengomunikasikan
gagasan yang sedang dipelajari. Aktivitas ini berupa kegiatan nyata yang
antara lain meliputi mengidentifikasi, memotong atau menggunting,
memasangkan, atau menyusun benda, sehingga terbentuk suatu pola atau
keteraturan yang merupakan sifat, rumus, atau teorema. Penggunaan
kalkulator atau komputer sebagai alat bantu perhitungan dan simulasi juga
termasuk dalam aktivitas ini.
Hands on activity adalah suatu kegiatan yang dirancang untuk melibatkan
peserta didik dalam menggali informasi dan bertanya, beraktivitas dan
26
menemukan, mengumpulkan data dan menganalisis serta membuat
kesimpulan sendiri. Peserta didik diberi kebebasan dalam mengkonstruk
pemikiran dan temuan selama melakukan aktivitas sehingga peserta didik
melakukan sendiri dengan tanpa beban, menyenangkan dan dengan motivasi
yang tinggi (Amin, 2007).
Dalam hands on activity akan terbentuk suatu penghayatan dan
pengalaman untuk menetapkan suatu pengertian (penghayatan) karena mampu
membelajarkan secara bersama-sama kemampuan psikomotorik
(keterampilan), pengertian (pengetahuan) dan afektif (sikap) yang biasanya
menggunakan sarana laboratorium dan atau sejenisnya. Juga, dapat
memberikan penghayatan secara mendalam terhadap apa yang dipelajari,
sehingga apa yang diperoleh peserta didik tidak mudah dilupakan. Dengan
hands on activity peserta didik akan memperoleh pengetahuan tersebut secara
langsung melalui pengalaman sendiri. Melalui kegiatan ini peserta didik juga
dapat memperoleh manfaat antara lain: menambah minat, motivasi,
menguatkan ingatan, dapat mengatasi masalah kesulitan belajar,
menghindarkan salah paham, mendapatkan umpan balik dari peserta didik
serta menghubungkan yang konkrit dan yang abstrak (Utami, 2010).
3. Kelengkapan penyajian
Beberapa indikator dalam kelengkapan penyajian adalah sebagai berikut.
a. Bagian pendahulu
Pada awal buku terdapat prakata, petunjuk penggunaan, dan daftar isi.
Awal buku dapat juga memuat daftar simbol atau notasi. Prakata memuat
27
secara umum isi buku yang dibahas. Petunjuk penggunaan memuat penjelasan
tujuan, isi buku, serta petunjuk pemakaian buku bagi peserta didik untuk
mempelajarinya. Daftar isi memberikan gambaran mengenai isi buku yang
diikuti dengan nomor halaman kemunculan. Daftar simbol atau notasi
merupakan kumpulan simbol atau notasi beserta penjelasannya yang
dilengkapi dengan nomor halaman kemunculan simbol atau notasi dan
disajikan secara alfabetis.
b. Bagian isi
Penyajian dilengkapi dengan gambar, ilustrasi, tabel, rujukan/sumber
acuan, soal latihan bervariasi dan bergradasi, atau rangkuman setiap bab.
Gambar, ilustrasi, atau tabel disajikan dengan jelas, menarik, dan sesuai
dengan topik yang disajikan sehingga materi lebih mudah dipahami oleh
peserta didik. Teks, tabel, dan gambar yang bukan buatan sendiri (dikutip dari
sumber lain) harus menyebutkan rujukan atau sumber acuan. Rujukan atau
sumber acuan dapat langsung disebutkan atau disertakan dalam daftar rujukan
atau sumber. Penyajian setiap bab atau subbab memuat soal latihan bervariasi
dengan tingkat kesulitan bergradasi secara proporsional yang dapat membantu
menguatkan pemahaman konsep atau prinsip. Rangkuman merupakan
kumpulan konsep kunci bab yang dinyatakan dengan kalimat ringkas dan
bermakna, serta memudahkan peserta didik untuk memahami isi bab.
Rangkuman ini dapat disajikan pada akhir setiap bab dengan maksud agar
peserta didik dapat mengingat kembali hal-hal penting yang telah dipelajari.
28
c. Bagian penyudah
Pada akhir buku, terdapat daftar pustaka, indeks subjek, daftar istilah
(glosarium) atau petunjuk pengerjaan (hint)/jawaban soal latihan terpilih.
Apabila tidak terdapat pada awal buku, daftar simbol atau notasi dapat
dicantumkan pada akhir buku. Daftar pustaka menggambarkan bahan rujukan
yang digunakan dalam penulisan buku dan dituliskan secara konsisten. Setiap
pustaka yang digunakan diawali dengan nama pengarang (disusun secara
alfabetis), tahun terbitan, judul buku, tempat, dan diakhiri dengan nama
penerbit. Indeks subjek merupakan kumpulan kata penting, antara lain objek
matematika, nama tokoh atau pengarang, yang diikuti dengan nomor halaman
kemunculan dan disajikan secara alfabetis. Daftar istilah merupakan kumpulan
istilah penting beserta penjelasannya yang dilengkapi dengan nomor halaman
kemunculan istilah dan disajikan secara alfabetis. Pada akhir suatu bab, akhir
suatu bahasan, atau akhir buku disertakan petunjuk pengerjaan (hint) atau
jawaban soal latihan terpilih.
29
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
3.1.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah buku matematika kelas VIII yang
digunakan dalam proses belajar mengajar di 9 SMP di Kabupaten Temanggung.
Berdasarkan observasi awal yang dilaksanakan pada bulan Januari 2010, didapat
11 buku yang digunakan oleh guru matematika kelas VIII SMP di Kabupaten
Temanggung.
3.1.2 Sampel
Dari 11 buku yang digunakan, peneliti mengambil buku yang merupakan
buku ajar matematika yang terbanyak digunakan dalam proses belajar mengajar di
9 SMP di Kabupaten Temanggung untuk dianalisis. Buku tersebut adalah Buku
Matematika untuk SMP Kelas VIII terbitan Erlangga karangan M. Cholik
Adinawan dan Sugijono.
3.2 Metode Pengumpulan Data
3.2.1 Pengumpulan data buku ajar yang digunakan
Untuk menentukan sampel yang akan dianalisis, terlebih dahulu dilakukan
pendataan mengenai buku teks pelajaran matematika yang paling banyak
29
30
digunakan oleh guru kelas VIII SMP di Kabupaten Temanggung. Pengumpulan
data dilakukan menggunakan angket yang diisi oleh guru matematika kelas VIII.
3.2.2 Pengumpulan data tentang kelayakan buku teks pelajaran
matematika berdasarkan standar BSNP
Pengumpulan data tentang analisis buku ajar berdasarkan standar BSNP
dilakukan dengan lembar penilaian buku ajar. Lembar penilaian disiapkan untuk
diisi oleh peneliti. Lembar penilaian dibuat dengan memperhatikan aspek
kelayakan isi buku dan penyajian materi dengan mengacu pada instrumen
penilaian buku teks pelajaran pendidikan dasar dan menengah dari Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP). Penilaian buku teks pelajaran meliputi dua tahapan,
yaitu:
1. Penilaian Tahap I
Pada penilaian tahap I buku dinilai dengan menggunakan instrumen
pertama yang memfokuskan pada kesesuaian SK dan KD, kelayakan penyajian
secara cepat (skimming). Data yang diperoleh disusun dalam tabulasi data seperti
di bawah ini.
Tabel 3.1 Rekapitulasi data penilaian tahap I
No Butir Penilaian Jawaban
Ya Tidak
1
2
*Butir penilaian terdapat pada instrumen penilaian buku teks pelajaran BSNP
2. Penilaian Tahap II
Buku dinilai kembali secara lebih komprehensif dan mendalam pada
komponen buku yang dinilai yaitu kelayakan isi dan penyajian pada penilaian
tahap II.
31
Tabel 3.2 Rekapitulasi data penilaian tahap II
No Butir Penilaian ∑Nilai dari
Butir
∑Nilai yang
Harus
Dicapai
(%) Kriteria
1
2
*Butir penilaian terdapat pada instrumen penilaian buku teks pelajaran BSNP
3.3 Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Instrumen berupa angket yang digunakan untuk mendapatkan daftar buku ajar
yang digunakan di sekolah.
2. Instrumen berupa lembar observasi yang digunakan untuk menilai buku.
Instrumen yang digunakan adalah instrumen dari BSNP.
3.4 Metode Analisis Data
Untuk penilaian tahap II data yang diperoleh berupa skor penilaian yang
nantinya akan dianalisis secara deskriptif persentase, sedangkan untuk
menentukan status isi buku dilakukan secara kualitatif. Sehingga analisis data
yang digunakan adalah teknik deskriptif kualitatif. Tahapannya adalah:
1. Konversi Kuantitas Data.
Kuantitas data dikonversi dalam bentuk numerik dengan perincian sebagai
berikut:
1) Skor 4 diberikan apabila butir yang dimaksudkan pada buku ajar mencapai
80% dari pemenuhan maksud butir sebagaimana dijelaskan dalam deskripsi
butir.
32
2) Skor 3 diberikan apabila butir yang dimaksudkan pada buku ajar mencapai
60-79% dari pemenuhan maksud butir sebagaimana dijelaskan dalam
deskripsi butir.
3) Skor 2 diberikan apabila butir yang dimaksudkan pada buku ajar mencapai
50-59% dari pemenuhan maksud butir sebagaimana dijelaskan dalam
deskripsi butir.
4) Skor 1 diberikan apabila butir yang dimaksudkan pada buku ajar kurang dari
50% dari pemenuhan maksud butir sebagaimana dijelaskan dalam deskripsi
butir.
2. Penghitungan rerata skor pada masing-masing subkomponen.
3. Melakukan analisis deskriptif persentase dengan rumus:
Analisis penilaian tahap II menggunakan rumus sebagai berikut:
(Anggraini, 2006)
4. Data dari skor persentase yang diperoleh kemudian ditafsirkan dengan kalimat
kualitatif. Cara menentukan kriteria penerapan adalah dengan menentukan
persentase tertinggi dan persentase terendah terlebih dahulu menggunakan
rumus sebagai berikut:
(Jamil, 2006)
33
Setelah memperoleh persentase tertinggi dan terendah, langkah
selanjutnya adalah menentukan interval kelas sebagai berikut:
= 18,75 (Jamil, 2006)
Nilai 18,75 kemudian dibulatkan menjadi 19.
Berdasarkan rumus di atas, maka kriteria yang diterapkan untuk buku yang
diteliti adalah:
Tabel 3.3 Kriteria kesesuaian hasil penilaian buku ajar terhadap instrumen BSNP.
Interval Kriteria
82% 100% Sangat sesuai
63% 82 % Sesuai
44% 63% Cukup Sesuai
25% 44% Tidak Sesuai
(Jamil, 2006)
34
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Penilaian buku ajar Matematika berdasarkan standar BSNP meliputi dua
tahap, yaitu tahap I dan tahap II. Penilaian tahap I dilakukan dengan membaca
buku secara cepat (skimming) pada dua komponen penilaian, yaitu kelayakan isi
dan penyajian sesuai instrumen penilaian dari BSNP. Penilaian tahap II
merupakan pendalaman dari penilaian tahap I, dimana komponen penilaiannya
meliputi komponen kelayakan isi dan penyajian. Masing-masing komponen terdiri
dari butir-butir penilaian yang mempunyai rentang skor satu sampai empat.
4.1.1 Penilaian Tahap I
Dalam penelitian ini, sebenarnya hanya dinilai sebuah buku yaitu buku
matematika untuk SMP kelas VIII terbitan Erlangga karangan M. Cholik
Adinawan dan Sugijono. Namun buku tersebut dibagi menjadi dua bagian buku
yaitu buku matematika untuk SMP kelas VIII semester 1 dan buku matematika
untuk SMP kelas VIII semester 2. Pada penilaian tahap I, dalam kedua buku
tersebut tidak terdapat kata kunci. Jadi tidak semua butir memperoleh jawaban
positif pada penilaian tahap I ini. Kedua buah buku yang telah dinilai pada tahap I
tersebut akan dinilai kembali pada penilaian tahap II untuk komponen kelayakan
isi dan penyajian secara lebih mendalam.
34
35
Rekapitulasi hasil penilaian tahap I untuk dua buah buku ajar yang
dianalisis dapat dilihat pada tabel 4.1. Buku matematika untuk SMP Kelas VIII
semester 1 karangan M. Cholik Adinawan dan Sugijono disimbolkan dengan
huruf A dan buku matematika untuk SMP Kelas VIII semester 2 karangan M.
Cholik Adinawan dan Sugijono disimbolkan dengan huruf B.
Tabel 4.1 Rekapitulasi hasil penilaian tahap I untuk dua buah buku ajar yang
dianalisis. No Butir Penilaian Jawaban
I Komponen Kelayakan Isi Ya Tidak
A B A B
1 Standar Kompetensi (SK) tercantum secara implisit √ √ - - 2 Kompetensi Dasar (KD) tercantum secara implisit √ √ - - 3 Kesesuaian Isi buku dengan SK dan KD √ √ - -
II Komponen Penyajian Ada Tidak
A B A B
1 Daftar Isi √ √ - - 2 Tujuan Setiap Bab √ √ - - 3 Peta konsep atau ringkasan √ √ - - 4 Kata Kunci/Keywords - - √ √ 5 Pertanyaan/soal latihan pada setiap bab √ √ - - 6 Daftar pustaka √ √ - -
4.1.2 Penilaian Tahap II
Buku yang telah lolos penilaian tahap I dinilai kembali secara lebih
komprehensif dan mendalam pada kedua komponen penilaian (kelayakan isi dan
penyajian) pada penilaian tahap II. Penilaian dilakukan oleh peneliti untuk tiap-
tiap buku. Nilai yang diperoleh dijumlahkan untuk setiap butir penilaian. Jumlah
skor pada masing-masing butir penilaian dikonversikan dalam bentuk persentase.
Persentase yang diperoleh kemudian ditafsirkan menggunakan kalimat kualitatif
dengan kriteria kesesuaian yang telah ditetapkan. Dari kriteria tersebut dapat
diketahui tingkat kesesuaian buku ajar dengan standar BSNP untuk tiap-tiap
komponen.
36
4.1.2.1 Komponen Kelayakan Isi Buku Ajar Matematika
Rekapitulasi hasil penilaian komponen kelayakan isi untuk buku yang
dianalisis tercakup pada tabel 4.2 dan 4.3. Penilaian kelayakan isi buku
matematika untuk SMP kelas VIII semester 1 karangan M. Cholik Adinawan dan
Sugijono terbitan Erlangga disajikan pada tabel 4.2.
Tabel 4.2 Hasil penilaian kelayakan isi buku buku matematika untuk SMP kelas
VIII semester 1 karangan M. Cholik Adinawan dan Sugijono terbitan
Erlangga
No Butir Skor tiap bab Persentase
(%) Kriteria
1 2 3 4 5
A. KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD
1. Kelengkapan materi 4 4 4 4 4 100,00 Sangat sesuai
2. Keluasan materi 4 4 4 4 4 100,00 Sangat sesuai
3. Kedalaman materi 4 4 4 4 4 100,00 Sangat sesuai
Rerata Persentase 100 100 100 100 100 100,00 Sangat sesuai
B. KEAKURATAN MATERI
1. Akurasi konsep dan definisi 4 4 4 4 4 100 Sangat sesuai
2. Akurasi prinsip 4 4 4 4 4 100 Sangat sesuai
3. Akurasi prosedur dan algoritma 4 4 4 4 4 100 Sangat sesuai
4. Akurasi contoh 4 4 4 4 4 100 Sangat sesuai
5. Akurasi soal 4 4 4 4 4 100 Sangat sesuai
Rerata Persentase 100 100 100 100 100 100 Sangat sesuai
C. MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN
1. Penalaran (reasoning) 4 4 4 4 4 100 Sangat sesuai
2. Pemecahan masalah (problem
solving) 1 1 1 1 1 25,00 Tidak sesuai
3. Keterkaitan 3 4 4 3 3 85,00 Sangat sesuai
4. Komunikasi (write and talk) 1 2 2 4 1 50,00 Cukup Sesuai
5. Penerapan (aplikasi) 1 1 1 1 1 25,00 Tidak sesuai
6. Kemenarikan materi 3 3 3 3 3 75,00 Sesuai
7. Mendorong untuk mencari
informasi lebih jauh 2 2 2 2 2 50,00 Cukup sesuai
8. Materi pengayaan (enrichment) 1 1 1 4 1 40,00 Tidak sesuai
Rerata Persentase 50 56,25 56,25 68,75 50 56,25 Cukup sesuai
RERATA SKOR KELAYAKAN ISI 85,42 Sangat sesuai
Persentase tiap bab (%) 83,33 85,42 85,42 89,58 83,33
Buku ajar matematika untuk SMP kelas VIII semester 2 karangan M.
Cholik Adinawan dan Sugijono terbitan Erlangga mendapatkan hasil penilaian
untuk komponen kelayakan isi yang tercatat pada tabel 4.3.
37
Tabel 4.3 Hasil penilaian kelayakan isi buku buku matematika untuk SMP kelas
VIII semester 2 karangan M. Cholik Adinawan dan Sugijono terbitan
Erlangga.
No Butir Skor tiap bab Persentase
(%) Kriteria
6 7 8 9
A. KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD
1. Kelengkapan materi 4 4 4 4 100,00 Sangat sesuai
2. Keluasan materi 4 4 4 4 100,00 Sangat sesuai
3. Kedalaman materi 4 4 4 4 100,00 Sangat sesuai
Rerata Persentase 100 100 100 100 100,00 Sangat sesuai
B. KEAKURATAN MATERI
1. Akurasi konsep dan definisi 4 4 4 4 100,00 Sangat sesuai
2. Akurasi prinsip 4 4 4 4 100,00 Sangat sesuai
3. Akurasi prosedur dan
algoritma 4 4 4 4 100,00 Sangat sesuai
4. Akurasi contoh 4 3 3 4 87,50 Sangat sesuai
5. Akurasi soal 4 4 4 4 100,00 Sangat sesuai
Rerata Persentase 100 95 95 100 97,50 Sangat sesuai
C. MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN
1. Penalaran (reasoning) 4 4 4 4 100,00 Sangat sesuai
2. Pemecahan masalah
(problem solving) 1 1 1 1 25,00 Tidak sesuai
3. Keterkaitan 3 3 3 3 75,00 Sesuai
4. Komunikasi (write and talk) 1 1 2 1 31,25 Tidak Sesuai
5. Penerapan (aplikasi) 1 1 1 1 25,00 Tidak sesuai
6. Kemenarikan materi 3 3 3 3 75,00 Sesuai
7. Mendorong untuk mencari
informasi lebih jauh 2 2 2 2 50,00 Cukup sesuai
8. Materi pengayaan
(enrichment) 1 1 1 1 25,00 Tidak sesuai
Rerata Persentase 50 50 53,13 50 50,78 Cukup sesuai
RERATA SKOR KELAYAKAN ISI 82,76 Sangat sesuai
Persentase tiap bab (%) 83,33 81,67 82,71 83,33
Hasil penilaian buku ajar yang dianalisis untuk komponen kelayakan isi
juga dapat dilihat dalam bentuk diagram batang yang menggambarkan hubungan
antara subkomponen-subkomponen pada komponen kelayakan isi dengan
persentase tiap bab yang diperoleh.
38
Gambar 1. Diagram batang hasil penilaian buku ajar komponen kelayakan isi
4.1.2.2 Komponen Penyajian Buku Ajar Matematika
Rekapitulasi data penilaian tahap II komponen penyajian untuk buku ajar
yang dianalisis tercatat pada tabel 4.4 dan 4.5. Hasil penilaian komponen
penyajian untuk buku matematika untuk SMP kelas VIII semester 1 karangan M.
Cholik Adinawan dan Sugijono disajikan pada tabel 4.4.
Tabel 4.4 Penilaian tahap II komponen penyajian buku ajar matematika untuk
SMP kelas VIII semester 1 karangan M. Cholik Adinawan dan Sugijono. No Butir Skor Persentase (%) Kriteria
A. TEKNIK PENYAJIAN
1. Sistematika penyajian 4 86,59 Sangat sesuai
2. Keruntutan penyajian 4 100,0 Sangat sesuai
Rerata Persentase 93,30 Sangat sesuai
B. PENYAJIAN PEMBELAJARAN
1. Observasi, investigasi,
eksplorasi, atau inkuiri 3 75,00 Sesuai
2. Masalah kontekstual 3 70,00 Sesuai
3. Menumbuhkan berpikir
kritis, kreatif, atau inovatif 4 100,0 Sangat sesuai
4. Memuat hands-on activity 4 100,0 Sangat sesuai
Rerata Persentase 86,25 Sangat sesuai
C. KELENGKAPAN PENYAJIAN
1. Bagian pendahulu 3 75,00 Sesuai
0
20
40
60
80
100
120
1 2 3 4 5 6 7 8 9
% s
ko
r
BAB
Hasil Penilaian Buku Ajar Komponen Kelayakan Isi
Subkomponen A Subkomponen B Subkomponen C
39
2. Bagian isi 3 80,00 Sesuai
3. Bagian penyudah 1 25,00 Tidak sesuai
Rerata Persentase 60,00 Cukup sesuai
RERATA PERSENTASE PENYAJIAN 79,85 Sesuai
Hasil penilaian komponen penyajian untuk buku matematika untuk SMP
kelas VIII semester 2 karangan M. Cholik Adinawan dan Sugijono disajikan pada
tabel 4.5.
Tabel 4.5 Penilaian tahap II komponen penyajian buku ajar matematika untuk
SMP kelas VIII semester 2 karangan M. Cholik Adinawan dan Sugijono. No Butir Skor Persentase (%) Kriteria
A. TEKNIK PENYAJIAN
1. Sistematika penyajian 4 81,66 Sangat sesuai
2. Keruntutan penyajian 4 100,0 Sangat sesuai
Rerata Persentase 90,83 Sangat sesuai
B. PENYAJIAN PEMBELAJARAN
1. Observasi, investigasi,
eksplorasi, atau inkuiri 3 62,50 Sesuai
2. Masalah kontekstual 4 87,50 Sesuai
3. Menumbuhkan berpikir
kritis, kreatif, atau inovatif 4 100,0 Sangat sesuai
4. Memuat hands-on activity 4 100,0 Sangat sesuai
Rerata Persentase 87,50 Sangat sesuai
C. KELENGKAPAN PENYAJIAN
1. Bagian pendahulu 3 75,00 Sesuai
2. Bagian isi 3 79,17 Sesuai
3. Bagian penyudah 1 25,00 Tidak sesuai
Rerata Persentase 59,72 Cukup sesuai
RERATA PERSENTASE PENYAJIAN 79,35 Sesuai
Hasil penilaian kedua buku ajar untuk komponen penyajian dapat dilihat
dalam bentuk diagram batang yang menggambarkan hubungan antara
subkomponen-subkomponen pada komponen penyajian dengan persentase yang
diperoleh.
40
Gambar 2. Diagram batang hasil penilaian buku ajar komponen penyajian
4.2 Pembahasan
Analisis buku ajar matematika untuk SMP kelas VIII karangan M. Cholik
Adinawan dan Sugijono terbitan Erlangga meliputi dua tahap penilaian. Pada
penilaian tahap I buku ajar dinilai secara cepat (skimming) yang memfokuskan
pada aspek kesesuaian SK dan KD, dan kelayakan penyajian. Butir-butir penilaian
untuk penilaian tahap I dapat dilihat pada lampiran. Buku ajar yang dianalisis
dalam penelitian ini lolos penilaian tahap I, selanjutnya dinilai kembali secara
lebih komprehensif dan mendalam pada penilaian tahap II. Penilaian tahap II
buku ajar meliputi dua komponen penilaian, yaitu komponen kelayakan isi dan
komponen penyajian. Butir-butir penilaian untuk penilaian tahap II beserta
deskripsi untuk tiap-tiap butir dapat dilihat pada lampiran.
0
20
40
60
80
100
A B C
% S
KO
R
SUBKOMPONEN-SUBKOMPONEN
PENYAJIAN
Hasil Penilaian Komponen Penyajian Buku
Ajar
Buku A Buku B
41
4.2.1 Penilaian Tahap I
Baik buku Matematika untuk SMP Kelas VIII semester 1 karangan M.
Cholik Adinawan dan Sugijono maupun buku Matematika untuk SMP Kelas VIII
semester 2 karangan M. Cholik Adinawan dan Sugijono memperoleh jawaban
positif untuk delapan dari sembilan butir penilaian tahap I. Penilaian tahap I
mencakup dua komponen yaitu kelayakan isi dan penyajian. Pada komponen
kelayakan isi, penilaian difokuskan pada Standar Kompetensi (SK) dan
Kompetensi Dasar (KD). Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)
tercantum secara implisit dalam kedua buku tersebut. Hal ini ditunjukkan dari
judul-judul bab dalam buku-buku tersebut mencerminkan materi yang terkandung
dalam SK dan KD.
Untuk butir kesesuaian isi buku dengan SK dan KD, kedua buku tersebut
juga memperoleh jawaban “ya” yang berarti respon positif. Komponen kedua
dalam penilaian tahap I adalah penyajian yang difokuskan pada ada tidaknya
bagian-bagian penting bagi sebuah buku ajar. Kedua buku yang dianalisis dalam
penelitian ini tidak semuanya mendapatkan jawaban positif seperti yang
disyaratkan pada instrumen penilaian. Butir kata kunci tidak terpenuhi pada kedua
buku yang dianalisis.
4.2.2 Penilaian Tahap II
4.2.2.1 Komponen Kelayakan Isi
Butir-butir penilaian pada komponen kelayakan isi secara garis besar
terbagi dalam tiga indikator yang harus diperhatikan. Ketiga indikator tersebut
adalah (1) kesesuaian uraian materi dengan Standar Kompetensi (SK) dan
42
Kompetensi Dasar (KD); (2) keakuratan materi; dan (3) materi pendukung
pembelajaran. Dalam subkomponen cakupan materi tercakup tiga butir penilaian
yaitu kelengkapan materi, keluasan materi, dan kedalaman materi. Pada
subkomponen akurasi materi tercakup lima butir penilaian yaitu akurasi konsep
dan definisi, akurasi prinsip, akurasi prosedur dan algoritma, akurasi contoh, dan
akurasi soal. Butir-butir penilaian penalaran (reasoning), pemecahan masalah
(problem solving), keterkaitan, komunikasi (write and talk), penerapan (aplikasi),
kemenarikan materi, mendorong untuk mencari informasi lebih lanjut, dan materi
pengayaan (enrichment) merupakan cakupan dari indikator ketiga yaitu materi
pendukung pembelajaran.
4.2.2.1.1 Buku A
Buku Matematika untuk SMP Kelas VIII untuk semester 1 karangan M.
Cholik Adinawan dan Sugijono terbitan Erlangga memperoleh rata-rata
persentase kesesuaian kelayakan isi terhadap standar BSNP sebesar 83,19% yang
artinya sangat sesuai dengan standar BSNP. Rerata subkomponen kesesuaian
uraian materi dengan SK dan KD yang dicapai sangat sesuai dengan standar
BSNP yaitu sebesar 93,33%. Pada subkomponen kesesuaian uraian materi dengan
SK dan KD terdapat butir kelengkapan materi yang pada buku tersebut
memperoleh persentase kesesuaian 80%. Hal ini dikarenakan materi yang
disampaikan tidak seluruhnya mencakup materi pengayaan. Padahal buku ajar
yang diharapkan saat ini bukan hanya buku ajar yang sesuai dengan kebutuhan
pokok saja, melainkan juga buku yang dapat memberikan informasi dan ilmu
lebih lanjut. Seluruh jabaran materi yang diinginkan dalam SK dan KD sudah
43
tercakup dalam materi yang disajikan pada tiap-tiap bab buku tersebut. Begitu
pula dengan butir kedua yaitu keluasan materi yang mendapatkan tingkat
kesesuaian sangat sesuai dengan standar BSNP yang mencapai 100%. Materi
yang disajikan mencakup mulai pengenalan konsep, definisi, prinsip, prosedur,
algoritma hingga memperlihatkan interaksi antarkonsep sesuai yang terkandung
dalam SK dan KD. Tidak hanya itu saja, buku ajar tersebut juga menyajikan
contoh dan soal latihan yang memperjelas konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan
algoritma. Sama halnya dengan butir kedua, butir kedalaman materi yang
merupakan butir ketiga juga mendapatkan penilaian yang sangat sesuai dengan
standar BSNP yaitu 100%. Penjelasan konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan
algoritma menitikberatkan pada model konkrit agar peserta didik lebih memahami
materi yang disampaikan pada tiap babnya.
Subkomponen yang kedua yaitu keakuratan materi yang meliputi akurasi
konsep dan definisi, akurasi prinsip, akurasi prosedur dan algoritma, akurasi
contoh, serta akurasi soal. Dapat dilihat bahwa semua akurasi dalam
subkomponen keakuratan materi mendapatkan persentase yang sangat sesuai
(100%) dengan standar BSNP. Akurasi konsep dan definisi mendapat nilai rata-
rata 100% karena konsep dan definisi yang disajikan pada tiap-tiap bab sudah
sesuai dengan kebutuhan pemenuhan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
Selain itu tidak terdapat kesalahan konsep dan definisi pada keseluruhan bab.
Akurasi prinsip juga mendapat penilaian 100% karena semua prinsip sudah
dirumuskan dengan akurat dan tidak menimbulkan multitafsir bagi peserta didik.
Sama halnya dengan akurasi prosedur dan algoritma, keduanya sudah disajikan
44
sesuai dengan akurat. Prosedur dan algoritma disajikan dalam pemenuhan
kebutuhan proses pematematikaan, penyelesaian masalah, atau perhitungan yang
berkaitan dengan materi yang disampaikan. Namun jika dilihat pada lampiran,
tidak semua akurasi materi mendapat nilai 100% karena masih ada kesalahan
penulisan dalam contoh soal, dan adanya soal yang tidak valid. Persentase
tersebut dikonversikan menurut kaidah penentuan skor dengan rentang satu
sampai empat sehingga pada rekapitulasi penilaian diberi skor empat. Contoh
yang masih belum akurat salah satunya dapat dilihat pada buku halaman 6.
Kesalahan terdapat pada kesalahan cetak buku. Namun bila tidak ditindaklanjuti,
akan mengakibatkan multitafsir bagi peserta didik. Selain pada kesalahan cetak
untuk tulisan, ada sebagian gambar yang juga masih salah. Serupa dengan contoh,
beberapa soal latihan yang diberikan masih belum valid. Salah satu diantaranya
pada bab 1 halaman 27 soal latihan 9, soal yang diberikan tidak sesuai dengan
hasil yang seharusnya dicapai pada pengerjaan soal tersebut. Kesalahan soal juga
terjadi pada kesalahan cetak, dan tidak adanya jawaban dari soal yang diminta
pada pilihan jawaban (jika soal dalam bentuk pilihan ganda).
Materi pendukung pembelajaran merupakan subkomponen ketiga dari
komponen kelayakan isi. Rerata yang dicapai pada subkomponen ini hanya
sebesar 56,25% dan masih tergolong kriteria cukup sesuai. Pada subkomponen ini
terdapat delapan butir yang mempengaruhi rendahnya rerata yang dicapai. Butir
pertama adalah penalaran (reasoning) yang mendapat persentase sebesar 100%.
Materi yang disajikan pada tiap bab sudah memuat uraian, contoh dan soal yang
mendorong peserta didik untuk secara runtut membuat kesimpulan yang sahih.
45
Dapat dilihat salah satunya pada buku halaman 142-143 tentang teorema
pythagoras. Peserta didik diarahkan untuk secara runtut menemukan teorema
pythagoras.
Selanjutnya pada butir pemecahan masalah (problem solving) yang
merupakan butir kedua, diperoleh hasil sebesar 25% atau masih berada pada
kriteria tidak sesuai. Hal ini disebabkan karena kurangnya soal pemecahan
masalah ataupun soal non rutin. Porsi soal pemecahan masalah yang disajikan
tidak proporsional bila dibandingkan dengan soal pemahaman konsep atau soal
penalaran dan komunikasi. Pada butir ketiga yaitu keterkaitan mendapat
persentase sebesar 85%. Walaupun tidak sempurna, namun sudah masuk ke dalam
kriteria sangat sesuai. Beberapa bab masih belum memperhatikan keterkaitan
antara matematika dengan ilmu lain. Hanya menunjukkan keterkaitan antarkonsep
dan keterkaitan matematika dengan kehidupan sehari-hari.
Butir komunkasi (write and talk) merupakan butir kedelapan pada
subkomponen ini. Butir ini hanya mendapatkan persentase sebesar 50% yang
masuk dalam kriteria cukup sesuai dengan standar penilaian dari BSNP. Contoh
atau latihan yang disajikan pada tiap-tiap bab mengomunikasikan gagasan secara
tertulis saja. Namun belum semua bab menyajikan contoh atau latihan yang
menuntut peserta didik untuk mengomunikasikan jawabannya secara lisan. Semua
bab pada buku A menyajikan uraian serta contoh yang menjelaskan penerapan
konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari atau dalam ilmu lain. Namun
penerapan tersebut hanya sebesar 25% saja dari keseluruhan uraian, contoh dan
46
soal latihan. Oleh karena itu, butir penerapan (aplikasi) masih termasuk pada
kriteria tidak sesuai.
Butir selanjutnya adalah kemenarikan materi. Butir ini dinilai memenuhi
75% dari pemenuhan butir yang dimaksudkan dalam indikator butir penilaian.
Pada buku A materi yang disajikan sudah memuat gambar, foto, sketsa, cerita
sejarah, contoh dan soal yang menarik. Belum ada topik tentang recreational
mathematics, namun demikian butir ini sudah mencapai kriteria yang sesuai
dengan yang diamanatkan oleh BSNP. Berikutnya adalah butir ketujuh yaitu
mendorong untuk mencari informasi lebih jauh. Butir ini hanya mendapat
persentase sebesar 50% (cukup sesuai) karena semua bab belum memuat tugas
yang mendorong peserta didik untuk mencari informasi lebih lanjut melalui
berbagai sumber lain seperti internet, buku artikel atau yang lainnya. Butir
terakhir pada subkomponen materi pendukung pembelajaran adalah adanya materi
pengayaan (enrichment). Dari 5 bab yang ada pada buku A, hanya ada 1 bab yang
memuat materi pengayaan. Karena itu butir ini mendapat persentase sebesar 40%.
4.2.2.1.2 Buku B
Komponen kelayakan isi dalam buku ini memperoleh kriteria kesesuaian
sesuai dengan standar BSNP. Pada beberapa butir-butir penilaian dalam
komponen kelayakan isi ini mendapatkan persentase kesesuaian yang tinggi,
namun ada pula yang masih mendapatkan persentase yang rendah. Kelayakan isi
buku B lebih rendah daripada kelayakan isi buku A, walaupun sebenarnya antara
buku A dan buku B tidak untuk diperbandingkan. Persentase kelayakan isi buku
ini adalah 79,98%.
47
Pada subkomponen pertama tentang kesesuaian uraian materi dengan SK
dan KD, memperoleh rerata persentase penilaian sebesar 91,67%. Ini berarti
bahwa kriteria subkomponen ini sangat sesuai dengan yang diharapkan dari
BSNP. Untuk butir pertama yaitu kelengkapan materi, semua bab mendapatkan
skor tiga karena belum memenuhi kriteria lebih untuk buku yang digunakan
sekarang. Semua bab belum menyajikan materi pengayaan, jadi dirasa masih
kurang apabila diberikan nilai empat. Sehingga persentase untuk butir ini adalah
75%. Keluasan materi dan kedalaman materi sebagai butir kedua dan ketiga
subkomponen ini keduanya mencapai kriteria yang sangat sesuai karena
persentase penilaiannya sebesar 100%. Materi yang disajikan mencakup mulai
pengenalan konsep, definisi, prinsip, prosedur, algoritma hingga memperlihatkan
interaksi antarkonsep sesuai yang terkandung dalam SK dan KD. Tidak hanya itu
saja, buku ajar tersebut juga menyajikan contoh dan soal latihan yang
memperjelas konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan algoritma. Buku ini juga
dikatakan dalam karena penjelasan konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan
algoritma menitikberatkan pada model konkrit agar peserta didik lebih memahami
materi yang disampaikan pada tiap babnya.
Keakuratan materi merupakan subkomponen yang memperoleh persentase
kesesuaian yang tinggi pada buku B. Hal ini dapat dilihat dari persentase
penilaiannya mencapai 97,50%. Butir pertama pada subkomponen ini adalah
akurasi konsep dan definisi. Pada butir ini dinilai akurasi konsep dan definisi pada
tiap-tiap bab, dan tidak terjadi kesalahan konsep ataupun definisi. Maka butir ini
mendapat perolehan persentase sebesar 100% dan sudah sangat sesuai dengan
48
deskripsi butir dari BSNP. Selain akurasi konsep dan definisi, akurasi prinsip dan
akurasi prosedur dan algoritma juga mendapat persentase sebesar 100%. Dua butir
terakhir pada subkomponen ini adalah akurasi contoh dan akurasi soal. Akurasi
contoh mendapatkan persentase sebesar 87,50% karena pada bab 7 dan 8 masih
banyak contoh yang disajikan tidak akurat. Sebenarnya pada tiap bab terdapat
kesalahan atau ketidakakuratan contoh. Namun yang sangat jelas terlihat adalah
pada bab 7 dan 8. Jumlah contoh yang tidak akurat tergolong banyak sehingga
hanya mendapat skor tiga. Dapat dilihat pada buku B halaman 60, terdapat
kesalahan penulisan satuan. Kesalahan contoh yang ada rata-rata karena kesalahan
tulisan satuan tersebut. Butir selanjutnya adalah akurasi soal. Walaupun ada
beberapa bab yang masih memiliki ketidakakuratan soal, jika jumlahnya
dikonversikan kedalam persen, masih akan mendapatkan skor empat. Salah satu
soal yang tidak akurat adalah soal halaman 79 uji kompetensi bab 7 nomor 5. Soal
yang disajikan tidak disertai dengan pilihan jawaban yang akurat, pilihan jawaban
yang dimaksud tidak ada pada pilihan jawaban yang disediakan.
Subkomponen terakhir pada kelayakan isi adalah materi pendukung
pembelajaran. Subkomponen ini hanya mencapai persentase sebesar 50,78% dan
tergolong dalam kriteria cukup sesuai dengan standar penilaian dari BSNP. Butir
pertama pada subkomponen ini adalah penalaran (reasoning). Butir ini mendapat
persentase sebesar 100% karena materi yang disajikan pada tiap bab sudah
memuat uraian, contoh dan soal yang mendorong peserta didik untuk secara
runtut membuat kesimpulan yang sahih. Dapat dilihat salah satunya pada buku
halaman 42 tentang besar sudut pusat dan sudut keliling. Peserta didik diarahkan
49
untuk secara runtut menemukan hubungan antara besar sudut pusat dan sudut
keliling.
Butir kedua yaitu butir pemecahan masalah (problem solving) mencapai
persentase penilaian sebesar 25% atau masih berada pada kriteria tidak sesuai.
Rendahnya persentase ini karena kurangnya soal pemecahan masalah ataupun soal
non rutin yang disajikan pada tiap bab. Jumlah soal pemecahan masalah lebih
sedikit bila dibandingkan dengan jumlah soal pemahaman konsep atau soal
penalaran dan komunikasi. Pada butir keterkaitan yang merupakan butir ketiga
mendapat persentase sebesar 75%. Persentase tersebut masuk ke dalam kriteria
sesuai karena semua bab masih belum memperhatikan keterkaitan antara
matematika dengan ilmu lain. Hanya menunjukkan keterkaitan antarkonsep dan
keterkaitan matematika dengan kehidupan sehari-hari.
Butir komunkasi (write and talk) merupakan butir keempat pada
subkomponen ini. Butir ini mendapatkan persentase sebesar 31,25% yang masuk
dalam kriteria tidak sesuai dengan standar penilaian dari BSNP. Pada tiap-tiap bab
disajikan contoh atau latihan yang bertujuan untuk mengomunikasikan gagasan
secara tertulis. Tapi kesemua bab tidak menyajikan contoh atau latihan yang
menuntut peserta didik untuk mengomunikasikan jawabannya secara lisan.
Selanjutnya adalah butir penerapan (aplikasi). Semua bab pada buku B
menyajikan uraian serta contoh yang menjelaskan penerapan konsep matematika
dalam kehidupan sehari-hari atau dalam ilmu lain. Namun penerapan tersebut
hanya sebesar 25% saja dari keseluruhan uraian, contoh dan soal latihan. Oleh
karena itu, butir penerapan (aplikasi) masih termasuk pada kriteria tidak sesuai.
50
Pada butir kemenarikan materi, penilaian kesesuaiannya mencapai 75%
dari pemenuhan butir yang dimaksudkan dalam indikator butir penilaian. Dalam
buku B ini materi yang disajikan sudah memuat gambar, foto, sketsa, cerita
sejarah, contoh dan soal yang menarik. Belum ada topik tentang recreational
mathematics, namun demikian butir ini sudah mencapai kriteria yang sesuai
dengan yang disajikan dalam deskripsi butir oleh BSNP. Butir ketujuh yaitu
mendorong untuk mencari informasi lebih jauh mendapat persentase sebesar 50%
(cukup sesuai) karena semua bab belum memuat tugas yang mendorong peserta
didik untuk mencari informasi lebih lanjut melalui berbagai sumber lain seperti
internet, buku artikel atau yang lainnya. Butir terakhir pada subkomponen materi
pendukung pembelajaran adalah adanya materi pengayaan (enrichment). Dari
empat bab pada buku B belum ada yang menyertakan materi pengayaan sehingga
persentase penilaian untuk butir ini hanya mencapai 25%.
4.2.2.2 Komponen Penyajian
4.2.2.2.1 Buku A
Rerata persentase komponen penyajian untuk buku A adalah 79,85%.
Subkomponen teknik penyajian memiliki dua butir penilaian, yaitu sistematika
penyajian dan keruntutan penyajian. Sistematika penyajian buku ini memperoleh
persentase sebesar 86,59% dan sudah termasuk kriteria sangat sesuai dengan
instrumen dari BSNP. Tiap bab pada buku A disertai dengan pembangkit motivasi
yang berupa gambar, ilustrasi, foto, dan sejarah singkat yang berhubungan dengan
bab tersebut. Walaupun masih ada beberapa bab yang tidak menyertakan sejarah
tentang ilmu yang berkaitan dengan materi pada bab tersebut, rata-rata tiap materi
51
yang disampaikan sudah menggunakan susunan kalimat dan contoh
penggunaanya dalam kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan materi yang
disajikan. Selain pembangkit motivasi, buku A juga menyajikan materi prasyarat
sebagai pendahulu dan memperhatikan kelayakan ini seperti yang telah dibahas di
atas.
Butir kedua pada subkomponen teknik penyajian adalah keruntutan
penyajian. Buku A menyajikan materi secara runtut menggunakan alur berpikir
yang sesuai dengan kebutuhan materi, serta menyajikan materi prasyarat yang
mendahului materi pokok yang berkaitan dengan materi prasyarat yang
bersangkutan. Konsep yang disajikan terurut mulai dari yang mudah ke sukar, dari
yang sederhana ke yang kompleks agar mendorong peserta didik untuk terlibat
aktif. Oleh karena itu, butir keruntutan penyajian mendapat persentase penilaian
sebesar 100%.
Subkomponen yang kedua adalah subkomponen penyajian pembelajaran.
Secara umum, penyajian pembelajaran buku A sesuai dengan standar penilaian
dari BSNP. Buku A dilengkapi dengan tugas observasi, investigasi, eksplorasi,
dan inkuiri. Tugas observasi dapat dilihat pada buku halaman 13 yang menyajikan
sebuah kegiatan peserta didik untuk mencari hubungan antara segitiga pascal
dengan pemangkatan suku banyak. Melalui segitiga pascal tersebut akan
terbentuk sebuah pola tertentu. Pada halaman 136 terdapat tugas investigasi yang
akan menimbulkan pemecahan masalah matematika yang berpeluang memiliki
lebih dari satu jawaban. Untuk tugas eksplorasi dapat dilihat pada halaman 153,
sedangkan pada halaman 98 dapat kita temukan tugas inkuiri.
52
Butir selanjutnya adalah butir masalah kontekstual. Pada buku A butir ini
hanya mencapai 70% kesesuaian dengan standar penilaian dari BSNP karena
belum semua bab menyajikan masalah kontekstual di bagian awal sajian, padahal
penyajian masalah kontekstual pada awal sajian akan membantu peserta didik
memfasilitasi penemuan konsep, prinsip atau prosedur. Menumbuhkan berpikir
kritis, kreatif, atau inovatif merupakan butir ketiga pada subkomponen penyajian
pembelajaran dan mencapai kriteria penyajian yang sangat sesuai dengan standar
penilaian dari BSNP demikina halnya untuk butir keempat, memuat hands-on
activity.
Subkomponen terakhir yaitu kelengkapan penyajian. Buku A belum begitu
memperhatikan kelengkapan penyajian karena pada subkomponen ini persentase
yang dicapai hanya sebesar 60% masih dalam kriteria cukup sesuai. Dapat dilihat
pada awal dan akhir penyajian buku tidak disertakan daftar simbol. Seharusnya
pada akhir buku juga menyajikan indeks subjek, daftar istilah, dan jawaban soal
latihan terpilih. Tapi pada buku A belum memuat itu semua, sehingga pada butir
bagian penyudah masih tergolong kedalam kriteria tidak sesuai dengan besar
persentase 25%. Untuk bagian isi, tidak semua teks, tabel dan gambar yang bukan
buatan sendiri (dikutip dari sumber lain) tidak menyertakan rujuka atau sumber
acuan baik secara langsung maupun disertakan dalam daftar acuan.
4.2.2.2.2 Buku B
Subkomponen teknik penyajian pada buku ini sebesar 90,83% dan
memiliki kriteria sangat sesuai karena keruntutan penyajian materinya sesuai
dengan alur berpikir deduktif atau induktif dan disajikan dari materi yang mudah
53
ke materi yang sukar, dari yang dikenal ke materi yang belum dikenal oleh peserta
didik. Sama halnya untuk sistematika penyajian, memiliki kriteria sangat sesuai
karena disertai dengan pembangkit motivasi belajar yang berupa gambar, ilustrasi,
foto, dan sejarah. Walaupun persentase perolehan penilaiannya tidak sebesar pada
buku A namun pada buku ini juga dilengkapi dengan kalimat dan contoh
penggunaan dalam kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan topik yang akan
disajikan. Buku ini juga menyajikan materi prasyarat yang sangat penting untuk
mengingatkan kembali peserta didik tentang materi yang telah dipelajari
sebelumnya yang dibutuhkan pada materi yang akan disampaikan selanjutnya.
Subkomponen yang kedua adalah subkomponen penyajian pembelajaran.
Tugas observasi, investigasi, eksplorasi dan inkuiri sudah terdapat pada beberapa
bab yang disajikan. Salah satu tugas observasi dapat dilihat pada halaman 126
dengan adanya kegiatan peserta didik tentang bentuk jaring-jaring prisma. Dari
situ akan diketahui pola-pola berbagai macam jaring-jaring prisma. Untuk tugas
investigasi dapat dilihat pada halaman 99 dengan adanya tugas siswa yang
berkaitan dengan menyelidiki jaring-jaring kubus. Pada halaman 23 terdapat
kegiatan peserta didik yang menggambarkan tugas eksplorasi. Sedangkan untuk
tugas inkuiri terdapat pada halaman 107.
Butir selanjutnya adalah butir masalah kontekstual. Butir ini mencapai
87,50% kesesuaian dengan standar penilaian dari BSNP karena sebagian besar
bab sudah menyajikan masalah kontekstual di bagian awal sajian yang dapat
membantu peserta didik dalam menemuan konsep, prinsip atau prosedur.
Menumbuhkan berpikir kritis, kreatif, atau inovatif merupakan butir ketiga pada
54
subkomponen penyajian pembelajaran dan mencapai kriteria penyajian yang
sangat sesuai dengan standar penilaian dari BSNP. Buku ini juga sudah memuat
hands-on activity dapat dilihat pada buku halaman 7 pada kegiatan peserta didik
menemukan nilai Pi ( ).
Kelengkapan penyajin merupakan subkomponen ketiga pada komponen
penyajian. Hasil persentase sebesar 59,72% yang diperoleh masih tergolong
kriteria cukup sesuai karena penyajian teks, tabel, gambar dan lampiran belum
seluruhnya disertai dengan sumber acuan. Demikian halnya dengan daftar simbol
atau notasi pada bagian pendahulu, indeks subjek, daftar istilah, dan jawaban soal
latihan terpilih pada bagian penyudah juga belum ada. Maka pada bagian
penyudah hanya mendapat persentase sebesar 25% yang tergolong dalam kriteria
tidak sesuai. Namun demikian buku ini sudah dilengkapi dengan prakata,
petunjuk penggunaan, daftar isi, serta daftar pustaka. Begitu juga dengan
rangkuman yang disajikan pada akhir setiap bab yang dinyatakan dengan ringkas.
55
BAB 5
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat diambil simpulan
bahwa kualitas buku matematika untuk SMP kelas VIII semester 1 karangan M.
Cholik Adinawan dan Sugijono terbitan Erlangga yang digunakan di Kabupaten
Temanggung sangat sesuai dengan standar BSNP untuk komponen kelayakan isi
dengan persentase kesesuaian 85,42%, serta sesuai dengan standar BSNP untuk
komponen penyajian dengan persentase kesesuaian 79,85%. Dan kualitas buku
matematika untuk SMP kelas VIII semester 2 karangan M. Cholik Adinawan dan
Sugijono terbitan Erlangga yang digunakan di Kabupaten Temanggung sangat
sesuai dengan standar BSNP untuk komponen kelayakan isi dengan persentase
kesesuaian 82,76%, serta sesuai dengan standar BSNP untuk komponen penyajian
dengan persentase kesesuaian 79,35%.
Persentase tersebut diperoleh dari hasil perhitungan yang dilakukan pada
tiap-tiap butir penilaian menurut instrumen BSNP. Pada kedua buku tersebut,
masih terdapat kekurangan dalam penyampaian materi pemecahan masalah,
materi pengayaan, komunikasi, penerapan, dan masih kurangnya materi yang
mendorong peserta didik untuk mencari informasi lebih lanjut. Sedangkan dalam
penyajian buku, masih terdapat kekurangan dalam bagian penyudah karena buku
55
56
tersebut belum dilengkapi dengan indeks subjek, glossarium, serta jawaban soal
terpilih.
5.2 Saran
Saran yang dapat penyusun sumbangkan sehubungan dengan hasil
penelitian ini sebagai berikut.
1. Sebaiknya guru yang menggunakan Buku Matematika untuk SMP Kelas VIII
karangan M. Cholik Adinawan dan Sugijono terbitan Erlangga
memperhatikan beberapa hal yang masih belum sesuai dengan kriteria buku
yang baik seperti yang telah peneliti paparkan. Namun secara umum, buku ini
sudah mencapai kriteria yang sangat sesuai.
2. Sebagai tindak lanjut dari penelitian ini, penting bagi guru yang menggunakan
buku ajar yang lain untuk meninjau lebih lanjut mengenai isi dan penyajian
pada buku ajar yang digunakan dalam pembelajaran sehingga tidak
menimbulkan kesalahan pada pemahaman peserta didik.
57
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M. 1985. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung:
Angkasa.
Allendoerfer, C. B. And Oakley, C. O. 1969. Principles of Mathematics. USA:
Mc. Graw-Hill, Inc.
Amin, Mohamad. 2007. Apa itu Hands On Activity. Available at
http://lubisgrafura.wordpress.com/2007/09/08/apa-itu-hands-on-
activity/ [diakses tanggal 10 Januari 2011].
Anggraini Y. 2006. Analisis LKS Biologi SMP Kelas VII Semester I yang
Digunakan SMP Negeri di Kota Semarang Tahun Pelajaran 2005/2006
(Skripsi). Semarang: UNNES.
Ball, W. W. Rouse. 1905. Mathematical Recreations and Essays. London:
Macmillan and Co., Limited.
[BSNP] Badan Standar Nasional Pendidikan. 2003. Instrumen Penilaian
Tahap II Buku Teks Pelajaran Pendidikan Dasar dan Menengah.
Jakarta.
_______. 2006. Instrumen Penilaian Tahap I Buku Teks Pelajaran Pendidikan
Dasar dan Menengah. Jakarta. On line at http://www.pusbuk.or.id/
[diakses tanggal 30 Oktober 2009].
_______. 2006. Instrumen Penilaian Tahap II Buku Teks Pelajaran
Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP.
[Depdiknas] Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun 2008 tentang Buku Teks
Pelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
_______. 2005. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 11 Tahun
2005 tentang Buku Teks Pelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional.
Devine, D. F. And Kaufman, J. E. 1983. Elementary Mathematics for
Teachers. Canada: United States Copyright.
Djati, Kerami. 2003. Kamus Matematika. Jakarta: Balai Pustaka.
Hall, H. S. And Steves, F. H. 1928. A School Geometry. London: Macmillan
and Co., LTD.
57
58
James. 1976. Mathematics dictionary fourth edition. Van Nostrand Reinhold
Company.
Jamil, A. 2006. Pengembangan Bahan Ajar Elektronik Mandiri (self e-
learning materials) Berbasis Web Mata Kuliah Ilmu Pengetahuan
Bumi dan Antariksa Pokok Bahasan Sistem Tata Surya (Skripsi).
Semarang: UNNES.
Morrison, Karen. 2002. Mathematics. Cambridge: Cambridge University
press.
Mulyasa E. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Muslich, M. 2010. Textbook Writing: Dasar-dasar Pemahaman, Penulisan,
dan Pemakaian Buku Teks. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.
[Pusbuk] Pusat Perbukuan. 2006. Pemilihan dan Pemanfaatan Buku Teks
Pelajaran yang Memenuhi Syarat Kelayakan. Jakarta. On line at
http://www.pusbuk.or.id/ [diakses tanggal 14 Januari 2010]
Pusat Kurikulum. 2007. Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran
Matematika. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Badan
Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum.
Rahmawati, Septi. 2008. Analisis Materi dan Penyajian Buku Ajar
Matematika kelas VII se Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2007/2008
(Skripsi). Semarang: UNNES.
Rohani. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Tarigan, D & H. G. Tarigan. 1986. Telaah Buku Teks SMTA. Jakarta:
Depdikbud UT.
Utami, Yuda Cahyaningtyas. 2010. Keefektifan Model Pembelajaran
Quantum Teaching Dilengkapi dengan Hands On Activity Pada
Pencapaian Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Peserta Didik
Kelas VII SMP (Skripsi). Semarang: UNNES.
Widodo, A. T. 1993. Tingkat Keterbacaan Teks: Suatu Evaluasi terhadap
Buku Teks Ilmu Kimia Kelas I SMA (Disertasi). Jakarta: IKIP Jakarta.
60
INSTRUMEN PENILAIAN TAHAP I
BUKU TEKS PELAJARAN MATEMATIKA SMP
Judul buku : …………………………………
Pengarang : …………………………………
Penerbit : …………………………………
Berikan tanda cek list (√) pada salah satu dari kolom jawaban ya atau tidak sesuai
hasil penilaian.
No Butir Penilaian Jawaban Catatan
(Bila Diperlukan)
I
Komponen Kelayakan Isi Ya Tidak
1
Standar Kompetensi (SK)
tercantum secara implisit
2
Kompetensi Dasar (KD) tercantum
secara implicit
3 Kesesuaian Isi buku dengan SK
dan KD
II Komponen Penyajian Ada Tidak
1 Daftar Isi
2 Tujuan Setiap Bab
3 Peta konsep atau ringkasan
4 Kata Kunci/Keywords
5 Pertanyaan/soal latihan pada setiap
bab
6 Daftar pustaka
Catatan Tambahan (Bila Diperlukan):
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
LAMPIRAN 1
61
INSTRUMEN PENILAIAN TAHAP II
BUKU TEKS PELAJARAN MATEMATIKA SMP
Judul buku :
Pengarang/Penerbit :
Bab :
Berikan tanda cek list (√) pada salah satu dari kolom skor 1, 2, 3, atau 4 sesuai
hasil penilaian.
No Butir Skor Rerata
Skor
Catatan
(Bila Diperlukan) 1 2 3 4
I KOMPONEN KELAYAKAN ISI
A KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD
1. Kelengkapan materi
2. Keluasan materi
3. Kedalaman materi
B KEAKURATAN MATERI
1. Akurasi konsep dan definisi
2. Akurasi prinsip
3. Akurasi prosedur dan algoritma
4. Akurasi contoh
5. Akurasi soal
C MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN
1. Penalaran (reasoning)
2. Pemecahan masalah (problem
solving)
3. Keterkaitan
4. Komunikasi (write and talk)
5. Penerapan (aplikasi)
6. Kemenarikan materi
7. Mendorong untuk mencari informasi
lebih jauh
8. Materi pengayaan (enrichment)
RERATA SKOR KOMPONEN KELAYAKAN ISI
II KOMPONEN PENYAJIAN
A TEKNIK PENYAJIAN
1. Sistematika penyajian
2. Keruntutan penyajian
B PENYAJIAN PEMBELAJARAN
1. Observasi, investigasi, eksplorasi,
LAMPIRAN 2
62
atau inkuiri
2. Masalah kontekstual
3. Menumbuhkan berpikir kritis,
kreatif, atau inovatif
4. Memuat hands-on activity
C KELENGKAPAN PENYAJIAN
1. Bagian pendahulu
2. Bagian isi
3. Bagian penyudah
RERATA SKOR KOMPONEN PENYAJIAN
Catatan Tambahan (Bila Diperlukan):
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
63
Penjabaran Penskoran Butir Instrumen Penilaian Buku Teks Pelajaran
Matematika SMP dan MTs
No Butir
I KOMPONEN KELAYAKAN ISI
A KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD
1.
a.
b.
c.
d.
Kelengkapan materi
Skor 1 jika buku hanya memuat kurang dari lima materi yang disebutkan
dalam deskripsi butir.
Skor 2 jika buku memuat lima materi yang disebutkan dalam deskripsi butir.
Skor 3 jika buku memuat enam sampai delapan materi yang disebutkan dalam
deskripsi butir.
Skor 4 jika buku memuat sembilan atau lebih materi yang disebutkan dalam
deskripsi butir.
2.
a.
b.
c.
d.
Keluasan materi
Skor 1 jika konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan algoritma tidak sesuai
dengan kebutuhan materi pokok yang mendukung tercapainya SK dan KD.
Dan tidak disertai dengan contoh dan soal latihan.
Skor 2 jika konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan algoritma disertai dengan
contoh dan soal latihan namun tidak sesuai dengan kebutuhan materi pokok
yang mendukung tercapainya SK dan KD termuat dalam materi dengan
bentuk yang mudah dipahami.
Skor 3 jika konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan algoritma disertai dengan
contoh dan soal latihan yang sesuai dengan kebutuhan materi pokok yang
mendukung tercapainya SK dan KD termuat dalam materi dengan bentuk
yang mudah dipahami. Jumlah soal yang diberikan tidak proporsional dan
tingkat kesulitannya tidak diperhatikan.
Skor 4 jika konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan algoritma disertai dengan
contoh dan soal latihan yang sesuai dengan kebutuhan materi pokok yang
mendukung tercapainya SK dan KD termuat dalam materi dengan bentuk
yang mudah dipahami. Soal-soal diberikan dalam jumlah yang proporsional
dan bergradasi.
3.
a.
b.
c.
d.
Kedalaman materi
Skor 1 jika materi hanya memuat beberapa penjelasan konsep, definisi,
prinsip, prosedur, atau algoritma dan belum sesuai dengan SK dan KD.
Skor 2 jika materi hanya memuat beberapa penjelasan konsep, definisi,
prinsip, prosedur, atau algoritma sesuai dengan SK dan KD.
Skor 3 jika materi memuat penjelasan konsep, definisi, prinsip, prosedur, atau
algoritma namun belum sesuai dengan SK dan KD.
Skor 4 jika materi memuat penjelasan konsep, definisi, prinsip, prosedur, atau
algoritma sesuai dengan SK dan KD.
B KEAKURATAN MATERI
1.
a.
b.
c.
Akurasi konsep dan definisi
Skor 1 jika keakuratan konsep dan definisi pada buku ajar kurang dari 50%.
Skor 2 jika keakuratan konsep dan definisi pada buku ajar mencapai 50-59%.
Skor 3 jika keakuratan konsep dan definisi pada buku ajar mencapai 60-79%.
LAMPIRAN 3
64
d. Skor 4 jika keakuratan konsep dan definisi pada buku ajar mencapai 80% atau
lebih.
2.
a.
b.
c.
d.
Akurasi Prinsip
Skor 1 jika keakuratan prinsip pada buku ajar kurang dari 50%.
Skor 2 jika keakuratan prinsip pada buku ajar mencapai 50-59%.
Skor 3 jika keakuratan prinsip pada buku ajar mencapai 60-79%.
Skor 4 jika keakuratan prinsip pada buku ajar mencapai 80% atau lebih.
3.
a.
b.
c.
d.
Akurasi prosedur dan algoritma
Skor 1 jika keakuratan prosedur dan algoritma pada buku ajar kurang dari 50%.
Skor 2 jika keakuratan prosedur dan algoritma pada buku ajar mencapai 50-59%.
Skor 3 jika keakuratan prosedur dan algoritma pada buku ajar mencapai 60-79%.
Skor 4 jika keakuratan prosedur dan algoritma pada buku ajar mencapai 80%
atau lebih.
4.
a.
b.
c.
d.
Akurasi contoh
Skor 1 jika keakuratan contoh pada buku ajar kurang dari 50%.
Skor 2 jika keakuratan contoh pada buku ajar mencapai 50-59%.
Skor 3 jika keakuratan contoh pada buku ajar mencapai 60-79%.
Skor 4 jika keakuratan contoh pada buku ajar mencapai 80% atau lebih.
5.
a.
b.
c.
d.
Akurasi soal
Skor 1 jika keakuratan soal pada buku ajar kurang dari 50%.
Skor 2 jika keakuratan soal pada buku ajar mencapai 50-59%.
Skor 3 jika keakuratan soal pada buku ajar mencapai 60-79%.
Skor 4 jika keakuratan soal pada buku ajar mencapai 80% atau lebih.
C MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN
1.
a.
b.
c.
d.
Penalaran (reasoning)
Skor 1 jika materi disajikan tidak dengan memuat uraian, contoh, tugas,
pertanyaan, atau soal latihan yang mendorong peserta didik untuk secara
runtut membuat kesimpulan yang sahih dan memuat soal-soal terbuka.
Skor 2 jika materi disajikan dengan memuat uraian, contoh, tugas,
pertanyaan, atau soal latihan tetapi tidak mendorong peserta didik untuk
secara runtut membuat kesimpulan yang sahih dan tidak memuat soal-soal
terbuka.
Skor 3 jika materi disajikan dengan memuat uraian, contoh, tugas,
pertanyaan, atau soal latihan yang mendorong peserta didik untuk secara
runtut membuat kesimpulan yang sahih tetapi tidak memuat soal-soal terbuka.
Skor 4 jika materi disajikan dengan memuat uraian, contoh, tugas,
pertanyaan, atau soal latihan yang mendorong peserta didik untuk secara
runtut membuat kesimpulan yang sahih dan memuat soal-soal terbuka.
2.
a.
b.
c.
d.
Pemecahan masalah (problem solving)
Skor 1 jika soal pemecahan masalah yang disajikan pada buku ajar kurang dari
50% dari jumlah keseluruhan soal yang ada. Skor 2 jika soal pemecahan masalah yang disajikan pada buku ajar mencapai
50-59% dari jumlah keseluruhan soal yang ada. Skor 3 jika soal pemecahan masalah yang disajikan pada buku ajar mencapai
60-79% dari jumlah keseluruhan soal yang ada. Skor 4 jika soal pemecahan masalah yang disajikan pada buku ajar mencapai
65
80% atau lebih dari jumlah keseluruhan soal yang ada.
3.
a.
b.
c.
d.
Keterkaitan
Skor 1 jika materi dan contoh yang disajikan tidak memuat keterkaitan
antarkonsep matematika, matematika dengan kehidupan sehari-hari, maupun
matematika dengan ilmu yang lain.
Skor 2 jika materi dan contoh yang disajikan dapat membangun jaringan
pengetahuan matematika tetapi tidak terdapat keterkaitan antara matematika
dengan kehidupan sehari-hari maupun dengan ilmu yang lain.
Skor 3 jika materi dan contoh yang disajikan dapat membangun jaringan
pengetahuan matematika namun hanya terdapat keterkaitan antara matematika
dengan kehidupan sehari-hari atau hanya ada keterkaitan dengan ilmu yang
lain saja.
Skor 4 jika materi dan contoh yang disajikan dapat membangun jaringan
pengetahuan matematika dan terdapat keterkaitan antara matematika dengan
kehidupan sehari-hari dan dengan ilmu yang lain.
4.
a.
b.
c.
d.
Komunikasi (write and talk)
Skor 1 jika kurang dari 50% materi memuat contoh atau latihan untuk
mengomunikasikan gagasan secara tertulis dalam berbagai bentuk seperti
simbol, tabel, diagram, atau media lain dan mengomunikasikan secara lisan
melalui tugas individu, berpasangan, atau berkelompok.
Skor 2 jika 50-59% materi memuat contoh atau latihan untuk
mengomunikasikan gagasan secara tertulis dalam berbagai bentuk seperti
simbol, tabel, diagram, atau media lain dan mengomunikasikan secara lisan
melalui tugas individu, berpasangan, atau berkelompok.
Skor 3 jika 60-79% materi memuat contoh atau latihan untuk
mengomunikasikan gagasan secara tertulis dalam berbagai bentuk seperti
simbol, tabel, diagram, atau media lain dan mengomunikasikan secara lisan
melalui tugas individu, berpasangan, atau berkelompok.
Skor 4 jika 80% atau lebih materi memuat contoh atau latihan untuk
mengomunikasikan gagasan secara tertulis dalam berbagai bentuk seperti
simbol, tabel, diagram, atau media lain dan mengomunikasikan secara lisan
melalui tugas individu, berpasangan, atau berkelompok.
5.
a.
b.
c.
d.
Penerapan (aplikasi)
Skor 1 jika kurang dari 50% dari jumlah keseluruhan uraian, contoh, atau soal-
soal yang disajikan menjelaskan penerapan konsep matematika dalam
kehidupan sehari-hari atau dalam ilmu lain.
Skor 2 jika 50-59% dari jumlah keseluruhan uraian, contoh, atau soal-soal yang
disajikan menjelaskan penerapan konsep matematika dalam kehidupan sehari-
hari atau dalam ilmu lain.
Skor 3 jika 60-79% dari jumlah keseluruhan uraian, contoh, atau soal-soal yang
disajikan menjelaskan penerapan konsep matematika dalam kehidupan sehari-
hari atau dalam ilmu lain.
Skor 4 jika 80% atau lebih dari jumlah keseluruhan uraian, contoh, atau soal-soal
yang disajikan menjelaskan penerapan konsep matematika dalam kehidupan
sehari-hari atau dalam ilmu lain.
66
6.
a.
b.
c.
d.
Kemenarikan materi
Skor 1 jika materi yang disajikan memuat kurang dari 50% uraian, strategi,
gambar, foto, sketsa, cerita sejarah, contoh, atau soal-soal yang menimbulkan
minat peserta didik untuk mengkaji lebih jauh, dan adanya topik-topik tentang
recreational mathematics.
Skor 2 jika materi yang disajikan memuat 50-59% uraian, strategi, gambar,
foto, sketsa, cerita sejarah, contoh, atau soal-soal yang menimbulkan minat
peserta didik untuk mengkaji lebih jauh, dan adanya topik-topik tentang
recreational mathematics.
Skor 3 jika materi yang disajikan memuat 60-79% uraian, strategi, gambar,
foto, sketsa, cerita sejarah, contoh, atau soal-soal yang menimbulkan minat
peserta didik untuk mengkaji lebih jauh, dan adanya topik-topik tentang
recreational mathematics.
Skor 4 jika materi yang disajikan memuat uraian, strategi, gambar, foto,
sketsa, cerita sejarah, contoh, atau soal-soal yang menimbulkan minat peserta
didik untuk mengkaji lebih jauh, dan adanya topik-topik tentang recreational
mathematics.
7.
a.
b.
c.
d.
Mendorong untuk mencari informasi lebih lanjut
Skor 1 jika materi tidak memuat tugas apapun.
Skor 2 jika materi hanya memuat tugas biasa yang tidak mendorong peserta
didik untuk memperoleh informasi dari berbagai sumber lain seperti internet,
buku, artikel dsb.
Skor 3 jika materi memuat tugas yang mendorong peserta didik untuk
memperoleh informasi dari salah satu sumber lain seperti internet, buku, atau
artikel.
Skor 4 jika materi memuat tugas yang mendorong peserta didik untuk
memperoleh informasi dari semua sumber lain yang ada seperti internet,
buku, artikel dan sebagainya.
8.
a.
b.
c.
d.
Materi pengayaan (enrichment)
Skor 1 jika tidak terdapat materi pengayaan dalam buku.
Skor 2 jika materi pengayaan yang disajikan tidak berkaitan dengan topik
yang dibicarakan.
Skor 3 jika materi pengayaan berkaitan dengan topik yang dibicarakan, lebih
luas dari yang dituntut Kompetensi Dasar (KD) tetapi tidak disajikan secara
proporsional.
Skor 4 jika materi pengayaan berkaitan dengan topik yang dibicarakan, lebih
luas dari yang dituntut Kompetensi Dasar (KD) dan disajikan secara
proporsional, tidak memperkenalkan definisi baru atau tidak terlalu berbeda
dari apa yang dituntut Kompetensi Dasar (KD).
II KOMPONEN PENYAJIAN
A TEKNIK PENYAJIAN
1.
a.
Sistematika penyajian
Skor 1 jika kurang dari 50% bab memuat pembangkit motivasi (dalam bentuk
gambar, ilustrasi, foto, sejarah, susunan kalimat, atau contoh penggunaan
dalam kehidupan sehari-hari), pendahulu (materi prasyarat), dan isi (hal-hal
yang tercakup dalam subkomponen kelayakan isi.
67
b.
c.
d.
Skor 2 jika 50-59% bab memuat pembangkit motivasi (dalam bentuk gambar,
ilustrasi, foto, sejarah, susunan kalimat, atau contoh penggunaan dalam
kehidupan sehari-hari), pendahulu (materi prasyarat), dan isi (hal-hal yang
tercakup dalam subkomponen kelayakan isi.
Skor 3 jika 60-79% bab memuat pembangkit motivasi (dalam bentuk gambar,
ilustrasi, foto, sejarah, susunan kalimat, atau contoh penggunaan dalam
kehidupan sehari-hari), pendahulu (materi prasyarat), dan isi (hal-hal yang
tercakup dalam subkomponen kelayakan isi.
Skor 4 jika lebih dari 80% bab memuat pembangkit motivasi (dalam bentuk
gambar, ilustrasi, foto, sejarah, susunan kalimat, atau contoh penggunaan
dalam kehidupan sehari-hari), pendahulu (materi prasyarat), dan isi (hal-hal
yang tercakup dalam subkomponen kelayakan isi).
2.
a.
b.
c.
d.
Keruntutan penyajian
Skor 1 jika kurang dari 50% bab menyajikan materi dengan alur deduktif atau
induktif, menyajikan konsep dari yang mudah ke sukar, dari yang sederhana
ke kompleks, dari yang informal ke formal. Materi prasyarat disajikan
mendahului materi pokok yang berkaitan dengan materi praasyarat yang
bersangkutan.
Skor 2 jika 50-59% bab menyajikan materi dengan alur deduktif atau induktif,
menyajikan konsep dari yang mudah ke sukar, dari yang sederhana ke
kompleks, dari yang informal ke formal. Materi prasyarat disajikan
mendahului materi pokok yang berkaitan dengan materi praasyarat yang
bersangkutan.
Skor 3 jika 60-79% bab menyajikan materi dengan alur deduktif atau induktif,
menyajikan konsep dari yang mudah ke sukar, dari yang sederhana ke
kompleks, dari yang informal ke formal. Materi prasyarat disajikan
mendahului materi pokok yang berkaitan dengan materi praasyarat yang
bersangkutan.
Skor 4 jika lebih dari 80% bab menyajikan materi dengan alur deduktif atau
induktif, menyajikan konsep dari yang mudah ke sukar, dari yang sederhana
ke kompleks, dari yang informal ke formal. Materi prasyarat disajikan
mendahului materi pokok yang berkaitan dengan materi praasyarat yang
bersangkutan.
B PENYAJIAN PEMBELAJARAN
1.
a.
b.
c.
d.
Observasi, investigasi, eksplorasi, atau inkuiri
Skor 1 jika kurang dari 50% bab sajian materinya memuat tugas observasi,
investigasi, eksplorasi, dan inkuiri.
Skor 2 jika 50-59% bab sajian materinya memuat tugas observasi, investigasi,
eksplorasi, dan inkuiri.
Skor 3 jika 60-79% bab sajian materinya memuat tugas observasi, investigasi,
eksplorasi, dan inkuiri.
Skor 4 jika lebih dari 80% bab sajian materinya memuat tugas observasi,
investigasi, eksplorasi, dan inkuiri.
2.
a.
Masalah kontekstual
Skor 1 jika kurang dari 50% bab sajian materinya memuat masalah
kontekstual yang dimunculkan pada bagian awal atau pada bagian akhir
68
b.
c.
d.
sebagai uji pemahaman, ilustrasi aplikasi atau generalisasi.
Skor 2 jika 50-59% bab sajian materinya memuat masalah kontekstual yang
dimunculkan pada bagian awal atau pada bagian akhir sebagai uji
pemahaman, ilustrasi aplikasi atau generalisasi.
Skor 3 jika 60-79% bab sajian materinya memuat masalah kontekstual yang
dimunculkan pada bagian awal atau pada bagian akhir sebagai uji
pemahaman, ilustrasi aplikasi atau generalisasi.
Skor 4 jika lebih dari 80% bab sajian materinya memuat masalah kontekstual
yang dimunculkan pada bagian awal atau pada bagian akhir sebagai uji
pemahaman, ilustrasi aplikasi atau generalisasi.
3.
a.
b.
c.
d.
Menumbuhkan berpikir kritis
Skor 1 jika kurang dari 50% bab sajian materinya memuat masalah matematis
yang dapat merangsang tumbuhnya berpikir kritis, kreatif, atau inovatif.
Skor 2 jika 50-59% bab sajian materinya memuat masalah matematis yang
dapat merangsang tumbuhnya berpikir kritis, kreatif, atau inovatif.
Skor 3 jika 60-79% bab sajian materinya memuat masalah matematis yang
dapat merangsang tumbuhnya berpikir kritis, kreatif, atau inovatif.
Skor 4 jika lebih dari 80% bab sajian materinya memuat masalah matematis
yang dapat merangsang tumbuhnya berpikir kritis, kreatif, atau inovatif.
4.
a.
b.
c.
d.
Memuat hands-on activity
Skor 1 jika kurang dari 50% bab sajian materinya memuat hands-on activity.
Termasuk kegiatan menggunakan kalkulator atau komputer.
Skor 2 jika 50-59% bab sajian materinya memuat hands-on activity. Termasuk
kegiatan menggunakan kalkulator atau komputer.
Skor 3 jika 60-79% bab sajian materinya memuat hands-on activity. Termasuk
kegiatan menggunakan kalkulator atau komputer.
Skor 4 jika lebih dari 80% bab sajian materinya memuat hands-on activity.
Termasuk kegiatan menggunakan kalkulator atau komputer.
C KELENGKAPAN PENYAJIAN
1.
a.
b.
c.
d.
Bagian pendahulu
Skor 1 jika pada awal buku hanya terdapat satu kelengkapan diantara prakata,
petunjuk penggunaan, daftar isi, dan daftar simbol.
Skor 2 jika pada awal buku hanya terdapat dua kelengkapan diantara prakata,
petunjuk penggunaan, daftar isi, dan daftar simbol.
Skor 3 jika pada awal buku hanya terdapat tiga kelengkapan diantara prakata,
petunjuk penggunaan, daftar isi, dan daftar simbol.
Skor 4 jika pada awal buku terdapat prakata, petunjuk penggunaan, daftar isi,
dan daftar simbol.
2.
a.
b.
c.
Bagian isi
Skor 1 jika penyajian hanya dilengkapi dengan kurang dari tiga kelengkapan
diantara gambar, ilustrasi, tabel, rujukan atau sumber acuan, soal latihan
bergradasi, dan rangkuman setiap bab.
Skor 2 jika penyajian hanya dilengkapi dengan tiga atau empat kelengkapan
diantara gambar, ilustrasi, tabel, rujukan atau sumber acuan, soal latihan
bergradasi, dan rangkuman setiap bab.
Skor 3 jika penyajian hanya dilengkapi dengan lima kelengkapan diantara
69
d.
gambar, ilustrasi, tabel, rujukan atau sumber acuan, soal latihan bergradasi,
dan rangkuman setiap bab.
Skor 4 jika penyajian dilengkapi dengan gambar, ilustrasi, tabel, rujukan atau
sumber acuan, soal latihan bergradasi, dan rangkuman setiap bab.
3.
a.
b.
c.
d.
Bagian penyudah
Skor 1 jika pada akhir buku hanya terdapat kurang dari dua kelengkapan
diantara daftar pustaka, indeks subjek, daftar istilah (glossarium), petunjuk
pengerjaan, dan jawaban soal latihan terpilih.
Skor 2 jika pada akhir buku terdapat sekurang-kurangnya tiga diantara daftar
pustaka, indeks subjek, daftar istilah (glossarium), petunjuk pengerjaan, dan
jawaban soal latihan terpilih.
Skor 3 jika pada akhir buku terdapat sekurang-kurangnya empat diantara
daftar pustaka, indeks subjek, daftar istilah (glossarium), petunjuk
pengerjaan, dan jawaban soal latihan terpilih.
Skor 4 jika pada akhir buku terdapat daftar pustaka, indeks subjek, daftar
istilah (glossarium), petunjuk pengerjaan, dan jawaban soal latihan terpilih.
70
LEMBAR PENILAIAN UMUM VALIDATOR
TERHADAP INSTRUMEN PENELITIAN
A. Petunjuk
1. Berilah tanda cek (√) pada kolom penilaian yang sesuai menurut pendapat
Bapak/Ibu.
2. Jika ada yang perlu direvisi, mohon menuliskan langsung pada naskah.
Keterangan skala penilaian:
1 = sangat kurang
2 = kurang
3 = cukup
4 = baik
5 = sangat baik
B. Penilaian Umum Terhadap Instrumen Penilaian
No Aspek Penilaian Skala Penilaian
1 2 3 4 5
KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD
1 Kelengkapan materi
2 Keluasan materi
3 Kedalaman materi
KEAKURATAN MATERI
1 Akurasi konsep dan definisi
2 Akurasi prinsip
3 Akurasi prosedur dan algoritma
4 Akurasi contoh
5 Akurasi soal
MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN
1 Penalaran (reasoning)
2 Pemecahan masalah (problem solving)
3 Keterkaitan
4 Komunikasi (write and talk)
5 Penerapan (aplikasi)
6 Kemenarikan materi
7 Mendorong untuk mencari informasi lebih
lanjut
8 Materi pengayaan (enrichment)
TEKNIK PENYAJIAN
1 Sistematika penyajian
2 Keruntutan penyajian
PENYAJIAN PEMBELAJARAN
1 Observasi, investigasi, eksplorasi, atau
inkuiri
LAMPIRAN 4
71
2 Masalah kontekstual
3 Menumbuhkan berpikir kritis
4 Memuat hands-on activity
KELENGKAPAN PENYAJIAN
1 Bagian pendahulu
2 Bagian isi
3 Bagian penyudah
C. Komentar dan Saran Perbaikan
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
Kesimpulan Umum :
Setelah mengisi tabel penilaian, lingkari nomor / angka di bawah ini sesuai
dengan penilaian Bapak/Ibu:
4 : dapat digunakan tanpa revisi
3 : dapat digunakan dengan sedikit revisi
2 : dapat digunakan dengan banyak revisi
1 : belum dapat digunakan, masih perlu perbaikan/konsultasi
Semarang, 2010
Validator
72
INSTRUMEN PENILAIAN TAHAP I
BUKU TEKS PELAJARAN MATEMATIKA SMP
Judul buku : Buku Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 1
Pengarang : M. Cholik Adinawan dan Sugijono
Penerbit : Erlangga
Berikan tanda cek list (√) pada salah satu dari kolom jawaban ya atau tidak sesuai
hasil penilaian.
No Butir Penilaian Jawaban Catatan
(Bila Diperlukan)
I
Komponen Kelayakan Isi Ya Tidak
1
Standar Kompetensi (SK)
tercantum secara implisit √
2
Kompetensi Dasar (KD) tercantum
secara implisit √
3 Kesesuaian Isi buku dengan SK
dan KD √
II Komponen Penyajian Ada Tidak
1 Daftar Isi √
2 Tujuan Setiap Bab √
3 Peta konsep atau ringkasan √
4 Kata Kunci/Keywords √
5 Pertanyaan/soal latihan pada setiap
bab √
6 Daftar pustaka √
Catatan Tambahan (Bila Diperlukan):
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
LAMPIRAN 5
73
INSTRUMEN PENILAIAN TAHAP I
BUKU TEKS PELAJARAN MATEMATIKA SMP
Judul buku : Buku Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 2
Pengarang : M. Cholik Adinawan dan Sugijono
Penerbit : Erlangga
Berikan tanda cek list (√) pada salah satu dari kolom jawaban ya atau tidak sesuai
hasil penilaian.
No Butir Penilaian Jawaban Catatan
(Bila Diperlukan)
I
Komponen Kelayakan Isi Ya Tidak
1
Standar Kompetensi (SK)
tercantum secara implicit √
2
Kompetensi Dasar (KD) tercantum
secara implicit √
3 Kesesuaian Isi buku dengan SK
dan KD √
II Komponen Penyajian Ada Tidak
1 Daftar Isi √
2 Tujuan Setiap Bab √
3 Peta konsep atau ringkasan √
4 Kata Kunci/Keywords √
5 Pertanyaan/soal latihan pada setiap
bab √
6 Daftar pustaka √
Catatan Tambahan (Bila Diperlukan):
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
LAMPIRAN 6
74
INSTRUMEN PENILAIAN TAHAP II
BUKU TEKS PELAJARAN MATEMATIKA SMP
Judul buku : Matematika untuk SMP Kelas VIII
Pengarang/Penerbit : M. Cholik Adinawan dan Sugijono
Bab : 1. Faktorisasi Suku Aljabar
Berikan tanda cek list (√) pada salah satu dari kolom skor 1, 2, 3, atau 4 sesuai
hasil penilaian.
No Butir Skor Rerata
Skor
Catatan
(Bila Diperlukan) 1 2 3 4
I KOMPONEN KELAYAKAN ISI
A KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD
1. Kelengkapan materi √
4 Lihat uraian pada
lampiran 8 2. Keluasan materi √
3. Kedalaman materi √
B KEAKURATAN MATERI
1. Akurasi konsep dan definisi √
4 Lihat uraian pada
lampiran 8
2. Akurasi prinsip √
3. Akurasi prosedur dan algoritma √
4. Akurasi contoh √
5. Akurasi soal √
C MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN
1. Penalaran (reasoning) √
2,25 Lihat uraian pada
lampiran 8
2. Pemecahan masalah (problem
solving) √
3. Keterkaitan √
4. Komunikasi (write and talk) √
5. Penerapan (aplikasi) √
6. Kemenarikan materi √
7. Mendorong untuk mencari informasi
lebih jauh
√
8. Materi pengayaan (enrichment) √
RERATA SKOR KOMPONEN KELAYAKAN ISI 3,42
LAMPIRAN 7
75
INSTRUMEN PENILAIAN TAHAP II
BUKU TEKS PELAJARAN MATEMATIKA SMP
Judul buku : Matematika untuk SMP Kelas VIII
Pengarang/Penerbit : M. Cholik Adinawan dan Sugijono
Bab : 2. Fungsi
Berikan tanda cek list (√) pada salah satu dari kolom skor 1, 2, 3, atau 4 sesuai
hasil penilaian.
No Butir Skor Rerata
Skor
Catatan
(Bila Diperlukan) 1 2 3 4
I KOMPONEN KELAYAKAN ISI
A KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD
1. Kelengkapan materi √
4 Lihat uraian pada
lampiran 8 2. Keluasan materi √
3. Kedalaman materi √
B KEAKURATAN MATERI
1. Akurasi konsep dan definisi √
4 Lihat uraian pada
lampiran 8
2. Akurasi prinsip √
3. Akurasi prosedur dan algoritma √
4. Akurasi contoh √
5. Akurasi soal √
C MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN
1. Penalaran (reasoning) √
2,375 Lihat uraian pada
lampiran 8
2. Pemecahan masalah (problem
solving) √
3. Keterkaitan √
4. Komunikasi (write and talk) √
5. Penerapan (aplikasi) √
6. Kemenarikan materi √
7. Mendorong untuk mencari informasi
lebih jauh
√
8. Materi pengayaan (enrichment) √
RERATA SKOR KOMPONEN KELAYAKAN ISI 3,46
76
INSTRUMEN PENILAIAN TAHAP II
BUKU TEKS PELAJARAN MATEMATIKA SMP
Judul buku : Matematika untuk SMP Kelas VIII
Pengarang/Penerbit : M. Cholik Adinawan dan Sugijono
Bab : 3. Persamaan Garis Lurus
Berikan tanda cek list (√) pada salah satu dari kolom skor 1, 2, 3, atau 4 sesuai
hasil penilaian.
No Butir Skor Rerata
Skor
Catatan
(Bila Diperlukan) 1 2 3 4
I KOMPONEN KELAYAKAN ISI
A KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD
1. Kelengkapan materi √
4 Lihat uraian pada
lampiran 8 2. Keluasan materi √
3. Kedalaman materi √
B KEAKURATAN MATERI
1. Akurasi konsep dan definisi √
4 Lihat uraian pada
lampiran 8
2. Akurasi prinsip √
3. Akurasi prosedur dan algoritma √
4. Akurasi contoh √
5. Akurasi soal √
C MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN
1. Penalaran (reasoning) √
2,375 Lihat uraian pada
lampiran 8
2. Pemecahan masalah (problem
solving) √
3. Keterkaitan √
4. Komunikasi (write and talk) √
5. Penerapan (aplikasi) √
6. Kemenarikan materi √
7. Mendorong untuk mencari informasi
lebih jauh
√
8. Materi pengayaan (enrichment) √
RERATA SKOR KOMPONEN KELAYAKAN ISI 3,46
77
INSTRUMEN PENILAIAN TAHAP II
BUKU TEKS PELAJARAN MATEMATIKA SMP
Judul buku : Matematika untuk SMP Kelas VIII
Pengarang/Penerbit : M. Cholik Adinawan dan Sugijono
Bab : 4. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)
Berikan tanda cek list (√) pada salah satu dari kolom skor 1, 2, 3, atau 4 sesuai
hasil penilaian.
No Butir Skor Rerata
Skor
Catatan
(Bila Diperlukan) 1 2 3 4
I KOMPONEN KELAYAKAN ISI
A KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD
1. Kelengkapan materi √
4 Lihat uraian pada
lampiran 8 2. Keluasan materi √
3. Kedalaman materi √
B KEAKURATAN MATERI
1. Akurasi konsep dan definisi √
4 Lihat uraian pada
lampiran 8
2. Akurasi prinsip √
3. Akurasi prosedur dan algoritma √
4. Akurasi contoh √
5. Akurasi soal √
C MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN
1. Penalaran (reasoning) √
2,75 Lihat uraian pada
lampiran 8
2. Pemecahan masalah (problem
solving) √
3. Keterkaitan √
4. Komunikasi (write and talk) √
5. Penerapan (aplikasi) √
6. Kemenarikan materi √
7. Mendorong untuk mencari informasi
lebih jauh
√
8. Materi pengayaan (enrichment) √
RERATA SKOR KOMPONEN KELAYAKAN ISI 3,58
78
INSTRUMEN PENILAIAN TAHAP II
BUKU TEKS PELAJARAN MATEMATIKA SMP
Judul buku : Matematika untuk SMP Kelas VIII
Pengarang/Penerbit : M. Cholik Adinawan dan Sugijono
Bab : 5. Teorema Pythagoras
Berikan tanda cek list (√) pada salah satu dari kolom skor 1, 2, 3, atau 4 sesuai
hasil penilaian.
No Butir Skor Rerata
Skor
Catatan
(Bila Diperlukan) 1 2 3 4
I KOMPONEN KELAYAKAN ISI
A KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD
1. Kelengkapan materi √
4 Lihat uraian pada
lampiran 8 2. Keluasan materi √
3. Kedalaman materi √
B KEAKURATAN MATERI
1. Akurasi konsep dan definisi √
4 Lihat uraian pada
lampiran 8
2. Akurasi prinsip √
3. Akurasi prosedur dan algoritma √
4. Akurasi contoh √
5. Akurasi soal √
C MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN
1. Penalaran (reasoning) √
2,25 Lihat uraian pada
lampiran 8
2. Pemecahan masalah (problem
solving) √
3. Keterkaitan √
4. Komunikasi (write and talk) √
5. Penerapan (aplikasi) √
6. Kemenarikan materi √
7. Mendorong untuk mencari informasi
lebih jauh
√
8. Materi pengayaan (enrichment) √
RERATA SKOR KOMPONEN KELAYAKAN ISI 3,42
79
INSTRUMEN PENILAIAN TAHAP II
BUKU TEKS PELAJARAN MATEMATIKA SMP
Judul buku : Matematika untuk SMP Kelas VIII
Pengarang/Penerbit : M. Cholik Adinawan dan Sugijono
Bab : 6. Lingkaran
Berikan tanda cek list (√) pada salah satu dari kolom skor 1, 2, 3, atau 4 sesuai
hasil penilaian.
No Butir Skor Rerata
Skor
Catatan
(Bila Diperlukan) 1 2 3 4
I KOMPONEN KELAYAKAN ISI
A KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD
1. Kelengkapan materi √
4 Lihat uraian pada
lampiran 8 2. Keluasan materi √
3. Kedalaman materi √
B KEAKURATAN MATERI
1. Akurasi konsep dan definisi √
4 Lihat uraian pada
lampiran 8
2. Akurasi prinsip √
3. Akurasi prosedur dan algoritma √
4. Akurasi contoh √
5. Akurasi soal √
C MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN
1. Penalaran (reasoning) √
2,25 Lihat uraian pada
lampiran 8
2. Pemecahan masalah (problem
solving) √
3. Keterkaitan √
4. Komunikasi (write and talk) √
5. Penerapan (aplikasi) √
6. Kemenarikan materi √
7. Mendorong untuk mencari informasi
lebih jauh
√
8. Materi pengayaan (enrichment) √
RERATA SKOR KOMPONEN KELAYAKAN ISI 3,42
80
INSTRUMEN PENILAIAN TAHAP II
BUKU TEKS PELAJARAN MATEMATIKA SMP
Judul buku : Matematika untuk SMP Kelas VIII
Pengarang/Penerbit : M. Cholik Adinawan dan Sugijono
Bab : 7. Garis Singgung Lingkaran
Berikan tanda cek list (√) pada salah satu dari kolom skor 1, 2, 3, atau 4 sesuai
hasil penilaian.
No Butir Skor Rerata
Skor
Catatan
(Bila Diperlukan) 1 2 3 4
I KOMPONEN KELAYAKAN ISI
A KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD
1. Kelengkapan materi √
4 Lihat uraian pada
lampiran 8 2. Keluasan materi √
3. Kedalaman materi √
B KEAKURATAN MATERI
1. Akurasi konsep dan definisi √
3,8 Lihat uraian pada
lampiran 8
2. Akurasi prinsip √
3. Akurasi prosedur dan algoritma √
4. Akurasi contoh √
5. Akurasi soal √
C MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN
1. Penalaran (reasoning) √
2,25 Lihat uraian pada
lampiran 8
2. Pemecahan masalah (problem
solving) √
3. Keterkaitan √
4. Komunikasi (write and talk) √
5. Penerapan (aplikasi) √
6. Kemenarikan materi √
7. Mendorong untuk mencari informasi
lebih jauh
√
8. Materi pengayaan (enrichment) √
RERATA SKOR KOMPONEN KELAYAKAN ISI 3,35
81
INSTRUMEN PENILAIAN TAHAP II
BUKU TEKS PELAJARAN MATEMATIKA SMP
Judul buku : Matematika untuk SMP Kelas VIII
Pengarang/Penerbit : M. Cholik Adinawan dan Sugijono
Bab : 8. Kubus dan Balok
Berikan tanda cek list (√) pada salah satu dari kolom skor 1, 2, 3, atau 4 sesuai
hasil penilaian.
No Butir Skor Rerata
Skor
Catatan
(Bila Diperlukan) 1 2 3 4
I KOMPONEN KELAYAKAN ISI
A KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD
1. Kelengkapan materi √
4 Lihat uraian pada
lampiran 8 2. Keluasan materi √
3. Kedalaman materi √
B KEAKURATAN MATERI
1. Akurasi konsep dan definisi √
3,8 Lihat uraian pada
lampiran 8
2. Akurasi prinsip √
3. Akurasi prosedur dan algoritma √
4. Akurasi contoh √
5. Akurasi soal √
C MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN
1. Penalaran (reasoning) √
2,25 Lihat uraian pada
lampiran 8
2. Pemecahan masalah (problem
solving) √
3. Keterkaitan √
4. Komunikasi (write and talk) √
5. Penerapan (aplikasi) √
6. Kemenarikan materi √
7. Mendorong untuk mencari informasi
lebih jauh
√
8. Materi pengayaan (enrichment) √
RERATA SKOR KOMPONEN KELAYAKAN ISI 3,35
82
INSTRUMEN PENILAIAN TAHAP II
BUKU TEKS PELAJARAN MATEMATIKA SMP
Judul buku : Matematika untuk SMP Kelas VIII
Pengarang/Penerbit : M. Cholik Adinawan dan Sugijono
Bab : 9. Prisma dan Limas
Berikan tanda cek list (√) pada salah satu dari kolom skor 1, 2, 3, atau 4 sesuai
hasil penilaian.
No Butir Skor Rerata
Skor
Catatan
(Bila Diperlukan) 1 2 3 4
I KOMPONEN KELAYAKAN ISI
A KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD
1. Kelengkapan materi √
4 Lihat uraian pada
lampiran 8 2. Keluasan materi √
3. Kedalaman materi √
B KEAKURATAN MATERI
1. Akurasi konsep dan definisi √
4 Lihat uraian pada
lampiran 8
2. Akurasi prinsip √
3. Akurasi prosedur dan algoritma √
4. Akurasi contoh √
5. Akurasi soal √
C MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN
1. Penalaran (reasoning) √
2,25 Lihat uraian pada
lampiran 8
2. Pemecahan masalah (problem
solving) √
3. Keterkaitan √
4. Komunikasi (write and talk) √
5. Penerapan (aplikasi) √
6. Kemenarikan materi √
7. Mendorong untuk mencari informasi
lebih jauh
√
8. Materi pengayaan (enrichment) √
RERATA SKOR KOMPONEN KELAYAKAN ISI 3,42
83
INSTRUMEN PENILAIAN TAHAP II
BUKU TEKS PELAJARAN MATEMATIKA SMP
Judul buku : Matematika untuk SMP Kelas VIII semester 1
Pengarang/Penerbit : M. Cholik Adinawan dan Sugijono
Berikan tanda cek list (√) pada salah satu dari kolom skor 1, 2, 3, atau 4 sesuai
hasil penilaian.
No Butir Skor Rerata
Skor
Catatan
(Bila Diperlukan) 1 2 3 4
II KOMPONEN PENYAJIAN
A TEKNIK PENYAJIAN
1. Sistematika penyajian √ 4
Lihat uraian pada
lampiran 8 2. Keruntutan penyajian √
B PENYAJIAN PEMBELAJARAN
1. Observasi, investigasi, eksplorasi,
atau inkuiri
√
3,5 Lihat uraian pada
lampiran 8
2. Masalah kontekstual √
3. Menumbuhkan berpikir kritis,
kreatif, atau inovatif
√
4. Memuat hands-on activity √
C KELENGKAPAN PENYAJIAN
1. Bagian pendahulu √
2,3 Lihat uraian pada
lampiran 8 2. Bagian isi √
3. Bagian penyudah √
RERATA SKOR KOMPONEN PENYAJIAN 3,27
84
INSTRUMEN PENILAIAN TAHAP II
BUKU TEKS PELAJARAN MATEMATIKA SMP
Judul buku : Matematika untuk SMP Kelas VIII semester 2
Pengarang/Penerbit : M. Cholik Adinawan dan Sugijono
Berikan tanda cek list (√) pada salah satu dari kolom skor 1, 2, 3, atau 4 sesuai
hasil penilaian.
No Butir Skor Rerata
Skor
Catatan
(Bila Diperlukan) 1 2 3 4
II KOMPONEN PENYAJIAN
A TEKNIK PENYAJIAN
1. Sistematika penyajian √ 4
Lihat uraian pada
lampiran 8 2. Keruntutan penyajian √
B PENYAJIAN PEMBELAJARAN
1. Observasi, investigasi, eksplorasi,
atau inkuiri
√
3,75 Lihat uraian pada
lampiran 8
2. Masalah kontekstual √
3. Menumbuhkan berpikir kritis,
kreatif, atau inovatif
√
4. Memuat hands-on activity √
C KELENGKAPAN PENYAJIAN
1. Bagian pendahulu √
2,3 Lihat uraian pada
lampiran 8 2. Bagian isi √
3. Bagian penyudah √
RERATA SKOR KOMPONEN PENYAJIAN 3,35
85
Lembar Penilaian Buku Teks Pelajaran Matematika SMP
Judul buku : Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 1
Pengarang/Penerbit : M. Cholik Adinawan dan Sugijono
Bab : 1. Faktorisasi Suku Aljabar
No Butir
I KOMPONEN KELAYAKAN ISI
A KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD
1. Kelengkapan materi
Skor 4 karena buku sudah menyajikan materi yang sesuai dengan tercapainya
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Materi pada bab Faktorisasi
Suku Aljabar memuat empat subbab yang terdiri atas pengertian suku dan
suku sejenis, operasi hitung pada bentuk aljabar, faktorisasi bentuk aljabar,
dan operasi pecahan bentuk aljabar. Di akhir bab disertai dengan uji
kompetensi tiap bab yang telah disajikan.
Pada subbab pengertian suku dan suku sejenis termuat suku tunggal dan suku
banyak, serta suku-suku sejenis. Pada subbab operasi hitung pada bentuk
aljabar termuat operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan
pemangkatan bentuk aljabar. Pada subbab faktorisasi bentuk aljabar termuat
faktorisasi dengan hukum distributif, faktorisasi bentuk dan
, faktorisasi selisih kuadrat, faktorisasi bentuk
dengan a = 1, faktorisasi bentuk dengan a 1. Pada subbab
operasi pecahan bentuk aljabar termuat menyederhanakan pecahan aljabar,
penjumlahan dan pengurangan pecahan aljabar, perkalian dan pembagian
pecahan aljabar, dan menyederhanakan pecahan bersusun.
2.
Keluasan materi
Konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan algoritma disertai dengan contoh dan
soal latihan sudah sesuai dengan kebutuhan materi pokok yang mendukung
tercapainya SK dan KD termuat dalam materi faktorisasi bentuk aljabar
dengan bentuk yang mudah dipahami. Soal-soal diberikan dalam jumlah yang
proporsional dan bergradasi.
Jadi diberi skor 4.
3.
Kedalaman materi
Materi faktorisasi bentuk aljabar sudah memuat penjelasan konsep, definisi,
prinsip, prosedur, atau algoritma sesuai dengan SK dan KD.
Jadi diberi skor 4.
B KEAKURATAN MATERI
1.
Akurasi konsep dan definisi
Semua konsep dan definisi pada bab 1 akurat jadi diberi skor 4.
Dapat dilihat pada Morrison, Karen (2002).
2.
Akurasi prinsip
Semua prinsip pada bab 1 akurat, jadi keakuratan prinsip diberi skor 4.
Dapat dilihat pada Morrison, Karen (2002).
3. Akurasi prosedur dan algoritma
LAMPIRAN 8
86
Keakuratan prosedur dan algoritma pada bab 1 diberi skor 4.
Dapat dilihat pada Morrison, Karen (2002).
4. Akurasi contoh
Skor 4 karena dari 49 item contoh yang ada pada bab faktorisasi suku aljabar,
hanya terdapat dua contoh yang tidak akurat. Jadi persentase keakuratan
contohnya adalah 95,92 %.
Contoh yang masih belum akurat yaitu contoh 4 pada halaman 6 dan contoh
2b pada halaman 29.
Pada contoh 4 halaman 6 terdapat contoh soal sebagai berikut.
Kurangkanlah 5x – 3y dari 9x – 6y, kemudian sederhanakan hasil
pengurangan tersebut!
Jawab:
Hasil pengurangan 5x – 3y dari 9x – 6y adalah
(9x – 6y) – (5x – 3y) atau 9x – 6y
= 9x – 6y – 5x + 3y 5x – 3y
= 9x – 5x – 6y + 3y 4x – 3y
= 4x – 3y
Seharusnya :
Pada contoh 2b halaman 29 terdapat contoh soal sebagai berikut.
Seharusnya :
5. Akurasi soal
Dari 345 soal terdapat 5 soal yang tidak akurat. Keakuratan soalnya sebesar
98,55 %. Maka untuk akurasi soal mendapat skor 4.
Soal-soal yang tidak akurat tersebut adalah:
1.) Soal halaman 11 no 19
Temukan hasil pembagian bentuk aljabar berikut ini!
Jika dikerjakan, akan didapat hasil berikut:
Pembagian ini bersisa padahal seharusnya bersisa 0.
2.) Soal halaman 27 no 25
Sebuah bola dilempar vertikal ke atas. Tinggi bola ( meter) setelah
87
detik dilemparkan dinyatakan dengan rumus .
a) Hitunglah tinggi bola setelah 2 detik dilemparkan!
b) Faktorkanlah bentuk , kemudian gantilah dengan 2.
Bandingkan jawabanmu dengan hasil jawaban a)!
Jawab:
a)
Tidak mungkin ketinggian bola bernilai negatif. Maka soal ini tidak
akurat.
c) Bentuk aljabar tidak dapat difaktorkan dengan cara-cara
yang telah diajarkan. Maka soal ini tidak akurat.
3.) Soal halaman 32 no 7
Tentukan hasil perkalian pecahan-pecahan berikut:
Jawab:
Bentuk aljabar tidak dapat difaktorkan sehingga hasil kali
pecahan tidak dapat disederhanakan. Jadi soal ini
tidak akurat.
4.) Soal halaman 37 no 4
Sebuah batu dilempar vertikal ke atas. Tinggi batu (h meter) setelah
detik dinyatakan dengan rumus .
a) Hitung tinggi batu pada saat 3 detik setelah dilemparkan!
b) Faktorkanlah bentuk , kemudian gantilah t dengan 3 pada
hasil pemfaktoran! Apakah jawabannya sama dengan hasil jawaban
a)!
Jawab:
a)
Jadi tinggi batu saat 3 detik setelah dilemparkan adalah 45 meter.
b) Pada soal a) yang tinggi batu dinyatakan dengan rumus
. Sedangkan pada soal b) yang ditanyakan adalah pemfaktoran
bentuk , jadi soal ini tidak akurat karena memuat soal yang
berbeda.
C MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN
1.
Penalaran (reasoning)
Materi sudah disajikan dengan memuat uraian, contoh, tugas, pertanyaan,
atau soal latihan yang mendorong peserta didik untuk secara runtut membuat
kesimpulan yang sahih dan memuat soal-soal terbuka. Dapat dilihat pada
halaman 13, peserta didik diberi serangkaian kegiatan agar mengetahui
hubungan antara segitiga pascal dengan koefisien pemangkatan suku dua.
Jadi untuk butir penalaran (reasoning) diberi skor 4.
2. Pemecahan masalah (problem solving)
88
Hanya ada 5 soal pemecahan masalah dari 345 soal. Diantaranya adalah soal
pada latihan 1 halaman 7 nomor 6, tugas siswa halaman 8, tugas siswa
halaman 22, soal latihan 9 halaman 27 nomor 25, dan soal latihan uji
kompetensi bab 1 halaman 37 nomor 4.
Karena persentase soal pemecahan masalah hanya 1,44% dari jumlah total
soal yang ada, maka skor 1.
3. Keterkaitan
Materi dan contoh yang disajikan sudah memuat keterkaitan antarkonsep
matematika, ditunjukkan dengan disampaikannya materi secara urut sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang ada, dan langsung disertai dengan contoh
soal yang berkaitan dengan materi yang disajikan.
Keterkaitan materi dan contoh dengan kehidupan sehari-hari ditunjukkan
dengan adanya soal-soal kontekstual, yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari. Namun, pada bab 1 ini belum ada kaitan antara matematika
dengan ilmu lain.
Jadi, butir keterkaitan untuk bab 1 diberi skor 3.
4. Komunikasi (write and talk)
Materi yang disajikan sudah memuat contoh atau latihan untuk
mengomunikasikan gagasan secara tertulis yang berupa simbol, namun belum
menyajikan tabel dan diagram. Belum ada pula latihan yang secara langsung
mengharuskan siswa untuk mengomunikasikan gagasan secara lisan melalui
tugas individu, berpasangan ataupun berkelompok. Maka persentase butir
komunikasi hanya 16,67%.
Jadi untuk butir komunikasi (write and talk) diberi skor 1.
5. Penerapan (aplikasi)
Hanya 1,27% dari jumlah keseluruhan uraian, contoh, atau soal-soal yang
disajikan menjelaskan penerapan konsep matematika dalam kehidupan sehari-
hari atau dalam ilmu lain.
Jadi untuk butir penerapan (aplikasi) diberi skor 1.
6. Kemenarikan materi
Materi yang disajikan sudah memuat uraian, strategi, gambar, foto, sketsa,
cerita sejarah, contoh, atau soal-soal yang menimbulkan minat peserta didik
untuk mengkaji lebih jauh. Namun belum ada topik-topik tentang
recreational mathematics.
Jadi untuk butir kemenarikan materi diberi skor 3.
7. Mendorong untuk mencari informasi lebih lanjut
Berdasarkan materi dan tugas yang disajikan hanya terdapat tugas biasa, dan
tidak memuat tugas yang mengharuskan siswa untuk mencari informasi dari
sumber lain seperti internet, buku, artikel dan sebagainya. Jadi diberi skor 2.
8. Materi pengayaan (enrichment)
Pada bab faktorisasi suku aljabar ini tidak terdapat materi pengayaan, maka
skor 1.
89
Lembar Penilaian Buku Teks Pelajaran Matematika SMP
Judul buku : Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 1
Pengarang/Penerbit : M. Cholik Adinawan dan Sugijono
Bab : 2. Fungsi
No Butir
I KOMPONEN KELAYAKAN ISI
A KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD
1. Kelengkapan materi
Skor 4 karena buku sudah menyajikan materi yang sesuai dengan tercapainya
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Materi pada bab Fungsi memuat
tujuh subbab yang terdiri atas relasi, fungsi atau pemetaan, korespondensi satu-
satu, rumus fungsi, grafik fungsi, nilai fungsi, dan penerapan relasi dan fungsi.
Di akhir bab disertai dengan uji kompetensi tiap bab yang telah disajikan.
Pada subbab relasi termuat pengertian relasi, dan menyatakan relasi. Pada
subbab fungsi atau pemetaan termuat pengertian fungsi atau pemetaan,
menyatakan pemetaan, dan banyak pemetaan dari dua himpunan. Pada subbab
korespondensi satu-satu termuat materi-materi yang berkaitan dengan
korespondensi satu-satu. Pada subbab rumus fungsi termuat merumuskan suatu
fungsi, dan variabel bebas dan variabel bergantung. Pada subbab grafik fungsi
termuat materi menggambar grafik fungsi pada bidang koordinat Cartesius.
Pada subbab nilai fungsi termuat menghitung nilai suatu fungsi, tabel fungsi
dan nilai perubahan fungsi, dan menentukan bentuk fungsi. Subbab yang
terakhir yaitu penerapan relasi dan fungsi.
2.
Keluasan materi
Konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan algoritma yang disajikan dalam materi
fungsi sudah disertai dengan contoh dan soal latihan yang sesuai dengan
kebutuhan materi pokok yang mendukung tercapainya SK dan KD termuat
dalam materi dengan bentuk yang mudah dipahami. Soal-soal diberikan dalam
jumlah yang proporsional dan bergradasi.
Jadi untuk butir keluasan materi diberi skor 4.
3.
Kedalaman materi
Pada materi fungsi sudah memuat penjelasan konsep, definisi, prinsip,
prosedur, atau algoritma sesuai dengan SK dan KD.
Jadi untuk butir kedalaman materi diberi skor 4.
B KEAKURATAN MATERI
1.
Akurasi konsep dan definisi
Semua konsep dan definisi pada bab 2 akurat jadi diberi skor 4. Dapat dilihat pada Devine, D. F. And Kaufman, J. E. (1983).
2.
Akurasi prinsip
Semua prinsip pada bab 2 akurat, jadi keakuratan prinsip diberi skor 4.
Dapat dilihat pada Devine, D. F. And Kaufman, J. E. (1983).
3.
Akurasi prosedur dan algoritma
Keakuratan prosedur dan algoritma pada bab 2 diberi skor 4.
Dapat dilihat pada Devine, D. F. And Kaufman, J. E. (1983).
90
4. Akurasi contoh
Terdapat 1 contoh yang tidak akurat dari 17 contoh yang ada. Maka persentase
keakuratan contohnya adalah 94,12 %. Jadi keakuratan contoh diberi skor 4.
Contoh yang tidak akurat itu adalah:
Contoh halaman 55 nomor 1.
Gambar b tersebut salah karena yang ditanyakan adalah gambar grafik fungsi
pada himpunan semua bilangan positif dan nol.
Seharusnya gambar yang betul adalah:
5. Akurasi soal
Dari 102 soal yang ada, semuanya akurat. Jadi persentase keakuratan soalnya
adalah 100%. Akurasi soal diberi skor 4.
C MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN
1. Penalaran (reasoning)
Materi disajikan dengan memuat uraian, contoh, tugas, pertanyaan, atau soal
latihan yang mendorong peserta didik untuk secara runtut membuat kesimpulan
yang sahih dan memuat soal-soal terbuka. Dapat dilihat pada kegiatan peserta
didik halaman 60.
Jadi untuk butir penalaran (reasoning) diberi skor 4.
2. Pemecahan masalah (problem solving)
Hanya ada 4 soal pemecahan masalah dari 102 soal. Diantaranya adalah tugas
siswa halaman 64, soal latihan 9 halaman 65 nomor 5, soal latihan 9 halaman
66 nomor 6 dan 7.
Karena persentase soal pemecahan masalah hanya 3,92% dari jumlah total soal
yang ada, maka skor 1.
3. Keterkaitan
Materi dan contoh yang disajikan sudah memuat keterkaitan antarkonsep
91
matematika, ditunjukkan dengan disampaikannya materi secara urut sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang ada, dan langsung disertai dengan contoh
soal yang berkaitan dengan materi yang disajikan.
Keterkaitan materi dan contoh dengan kehidupan sehari-hari ditunjukkan
dengan adanya soal-soal kontekstual, yang berkaitan dengan kehidupan sehari-
hari. Sedangkan keterkaitan dengan ilmu lain dapat dilihat pada halaman 64,
terdapat tugas siswa yang berkaitan dengan ilmu fisika.
Jadi, butir keterkaitan untuk bab 2 diberi skor 4.
4. Komunikasi (write and talk)
Materi yang disajikan sudah memuat contoh atau latihan untuk
mengomunikasikan gagasan secara tertulis yang berupa simbol, tabel, dan
diagram. Namun belum ada latihan yang secara langsung mengharuskan siswa
untuk mengomunikasikan gagasan secara lisan melalui tugas individu,
berpasangan ataupun berkelompok. Maka persentase butir komunikasi sebesar
50%.
Jadi untuk butir komunikasi (write and talk) diberi skor 2.
5. Penerapan (aplikasi)
Hanya 11,76% dari jumlah keseluruhan uraian, contoh, atau soal-soal yang
disajikan menjelaskan penerapan konsep matematika dalam kehidupan sehari-
hari atau dalam ilmu lain.
Jadi untuk butir penerapan (aplikasi) diberi skor 1.
6. Kemenarikan materi
Materi yang disajikan sudah memuat uraian, strategi, gambar, foto, sketsa,
cerita sejarah, contoh, atau soal-soal yang menimbulkan minat peserta didik
untuk mengkaji lebih jauh. Namun belum ada topik-topik tentang recreational
mathematics.
Jadi untuk butir kemenarikan materi diberi skor 3.
7. Mendorong untuk mencari informasi lebih lanjut
Berdasarkan materi dan tugas yang disajikan hanya terdapat tugas biasa, dan
tidak memuat tugas yang mengharuskan siswa untuk mencari informasi dari
sumber lain seperti internet, buku, artikel dan sebagainya. Jadi diberi skor 2.
8. Materi pengayaan (enrichment)
Pada materi fungsi tidak terdapat materi pengayaan, maka skor 1.
92
Lembar Penilaian Buku Teks Pelajaran Matematika SMP
Judul buku : Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 1
Pengarang/Penerbit : M. Cholik Adinawan dan Sugijono
Bab : 3. Persamaan Garis Lurus
No Butir
I KOMPONEN KELAYAKAN ISI
A KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD
1. Kelengkapan materi
Skor 4 karena buku sudah menyajikan materi yang sesuai dengan tercapainya
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Materi pada bab Persamaan
Garis Lurus memuat lima subbab yang terdiri atas bentuk persamaan garis
lurus dan grafiknya, gradien atau kemiringan, persamaan garis lurus,
hubungan gradien dengan persamaan garis lurus, dan penerapan persamaan
garis lurus. Di akhir bab disertai dengan uji kompetensi tiap bab yang telah
disajikan.
Pada subbab bentuk persamaan garis lurus dan grafiknya termuat bentuk
persamaan garis lurus dan menggambar grafik dari persamaan garis lurus
dengan menggunakan tabel. Pada subbab gradien atau kemiringan termuat
pengertian gradien, gradien garis yang melalui dua titik, dan gradien garis
yang saling sejajar dan saling tegak lurus. Pada subbab persamaan garis lurus
termuat persamaan garis dalam bentuk dan , persamaan
garis dengan gradien dan melalui titik , dan persamaan garis
melalui titik dan . Pada subbab hubungan gradien dengan
persamaan garis lurus termuat persamaan garis yang salinh sejajar dan saling
berimpit dan persamaan garis yang saling berpotongan dan berpotongan tegak
lurus. Pada subbab penerapan persamaan garis lurus termuat fungsi
permintaan dan fungsi penawaran.
2. Keluasan materi
Konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan algoritma yang disajikan dalam
materi persamaan garis lurus disertai dengan contoh dan soal latihan yang
sesuai dengan kebutuhan materi pokok yang mendukung tercapainya SK dan
KD termuat dalam materi dengan bentuk yang mudah dipahami. Soal-soal
diberikan dalam jumlah yang proporsional dan bergradasi.
Jadi untuk butir keluasan materi diberi skor 4.
3. Kedalaman materi
Pada materi persamaan garis lurus sudah memuat penjelasan konsep, definisi,
prinsip, prosedur, atau algoritma sesuai dengan SK dan KD.
Jadi untuk butir kedalaman materi diberi skor 4.
B KEAKURATAN MATERI
1.
Akurasi konsep dan definisi
Semua konsep dan definisi pada bab 3 akurat jadi diberi skor 4.
Dapat dilihat pada Allendoerfer, C. B. And Oakley, C. O. (1969).
2. Akurasi prinsip
93
Semua prinsip pada bab 3 akurat, jadi keakuratan prinsip diberi skor 4.
Dapat dilihat pada Allendoerfer, C. B. And Oakley, C. O. (1969).
3.
Akurasi prosedur dan algoritma
Keakuratan prosedur dan algoritma pada bab 3 diberi skor 4.
Dapat dilihat pada Allendoerfer, C. B. And Oakley, C. O. (1969).
4. Akurasi contoh
Terdapat 1 contoh yang tidak akurat dari 34 contoh yang ada. Maka
persentase keakuratan contohnya adalah 97,06 %. Jadi keakuratan contoh
diberi skor 4.
Contoh yang tidak akurat itu adalah contoh halaman 90 nomor 3.
Tentukan persamaan garis yang melalui titik (-6, -8) dan tegak lurus dengan
garis yang persamaannya .
Jawab:
Garis tegak lurus dengan garis dan melalui titik (-6, -8).
Contoh diatas salah, seharusnya .
5. Akurasi soal
Dari 85 soal yang ada, semuanya akurat. Jadi persentase keakuratan soalnya
adalah 100%. Akurasi soal diberi skor 4.
C MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN
1. Penalaran (reasoning)
Materi disajikan dengan memuat uraian, contoh, tugas, pertanyaan, atau soal
latihan yang mendorong peserta didik untuk secara runtut membuat
kesimpulan yang sahih dan memuat soal-soal terbuka. Dapat dilihat pada
kegiatan peserta didik halaman 77.
Jadi untuk butir penalaran (reasoning) diberi skor 4.
2. Pemecahan masalah (problem solving)
Hanya ada 10 soal pemecahan masalah dari 85 soal. Diantaranya adalah soal
latihan 3 halaman 83 nomor 4, soal latihan 4 halaman 88 nomor 8, soal
latihan 5 halaman 92 nomor 8, tugas siswa halaman 98, soal latihan 7
halaman 101 nomor 3-8.
Karena persentase soal pemecahan masalah hanya 11,76% dari jumlah total
soal yang ada, maka skor 1.
3. Keterkaitan
Materi dan contoh yang disajikan sudah memuat keterkaitan antarkonsep
matematika, ditunjukkan dengan disampaikannya materi secara urut sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang ada, dan langsung disertai dengan contoh
soal yang berkaitan dengan materi yang disajikan.
Keterkaitan materi dan contoh dengan kehidupan sehari-hari ditunjukkan
dengan adanya soal-soal kontekstual, yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari. Sedangkan keterkaitan dengan ilmu lain dapat dilihat pada
94
halaman 99, terdapat penjelasan materi yang berkaitan dengan ilmu
perdagangan (tentang fungsi permintaan dan penawaran).
Jadi, butir keterkaitan untuk bab 3 diberi skor 4.
4. Komunikasi (write and talk)
Materi yang disajikan sudah memuat contoh atau latihan untuk
mengomunikasikan gagasan secara tertulis yang berupa simbol, tabel, dan
diagram. Namun belum ada latihan yang secara langsung mengharuskan
siswa untuk mengomunikasikan gagasan secara lisan melalui tugas individu,
berpasangan ataupun berkelompok. Maka persentase butir komunikasi
sebesar 50%.
Jadi untuk butir komunikasi (write and talk) diberi skor 2.
5. Penerapan (aplikasi)
Hanya 16,81% dari jumlah keseluruhan uraian, contoh, atau soal-soal yang
disajikan menjelaskan penerapan konsep matematika dalam kehidupan sehari-
hari atau dalam ilmu lain.
Jadi untuk butir penerapan (aplikasi) diberi skor 1.
6. Kemenarikan materi
Materi yang disajikan sudah memuat uraian, strategi, gambar, foto, sketsa,
cerita sejarah, contoh, atau soal-soal yang menimbulkan minat peserta didik
untuk mengkaji lebih jauh. Namun belum ada topik-topik tentang
recreational mathematics.
Jadi untuk butir kemenarikan materi diberi skor 3.
7. Mendorong untuk mencari informasi lebih lanjut
Berdasarkan materi dan tugas yang disajikan hanya terdapat tugas biasa, dan
tidak memuat tugas yang mengharuskan siswa untuk mencari informasi dari
sumber lain seperti internet, buku, artikel dan sebagainya. Jadi diberi skor 2.
8. Materi pengayaan (enrichment)
Pada materi persamaan garis lurus tidak terdapat materi pengayaan, maka
skor 1.
95
Lembar Penilaian Buku Teks Pelajaran Matematika SMP
Judul buku : Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 1
Pengarang/Penerbit : M. Cholik Adinawan dan Sugijono
Bab : 4. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)
No Butir
I KOMPONEN KELAYAKAN ISI
A KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD
1. Kelengkapan materi
Skor 4 karena buku sudah menyajikan materi yang sesuai dengan tercapainya
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Materi pada bab Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel memuat enam subbab yang terdiri atas
persamaan linear dua variabel, sistem persamaan linear dua variabel,
menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel, sistem persamaan linear
dua variabel dengan pecahan, penerapan sistem persamaan linear dua
variabel, dan sistem persamaan non linear dua variabel (pengayaan). Di akhir
bab disertai dengan uji kompetensi tiap bab yang telah disajikan.
Pada subbab persamaan linear dua variabel termuat persamaan linear dengan
satu variabel dan persamaan linear dengan dua variabel. Pada subbab sistem
persamaan linear dua variabel termuat pengertia sistem persamaan linear dua
variabel, perbedaan antara persamaan linear dua variabel dan sistem
persamaan linear dua variabel, menyatakan suatu variabel dengan variabel
lain pada persamaan linear, variabel dan koefisien pada sistem persamaan
linear dua variabel, penyelesaian atau akar dan bukan akar sistem persamaan
linear dua variabel. Pada subbab menyelesaikan sistem persamaan linear dua
variabel termuat penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan
metode grafik, metode substitusi, dan metode eliminasi. Pada subbab sistem
persamaan linear dua variabel dengan pecahan termuat materi penyelesaian
sistem persamaan linear dua variabel dengan pecahan menggunakan metode
yang telah diajarkan. Pada subbab penerapan sistem persamaan linear dua
variabel termuat materi yang berkaitan dengan penerapan sistem persamaan
linear dua variabel dalam kehidupan sehari-hari. Pada subbab terakhir adalah
materi pengayaan yaitu sistem persamaan non linear dua variabel.
2.
Keluasan materi
Konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan algoritma yang disajikan dalam
materi sistem persamaan linear dua variabel disertai dengan contoh dan soal
latihan yang sesuai dengan kebutuhan materi pokok yang mendukung
tercapainya SK dan KD termuat dalam materi dengan bentuk yang mudah
dipahami. Soal-soal diberikan dalam jumlah yang proporsional dan
bergradasi.
Jadi untuk butir keluasan materi diberi skor 4.
3.
Kedalaman materi
Pada materi sistem persamaan linear dua variabel sudah memuat penjelasan
konsep, definisi, prinsip, prosedur, atau algoritma sesuai dengan SK dan KD.
Jadi untuk butir kedalaman materi diberi skor 4.
96
B KEAKURATAN MATERI
1.
Akurasi konsep dan definisi
Semua konsep dan definisi pada bab 4 akurat jadi diberi skor 4.
Dapat dilihat pada Allendoerfer, C. B. And Oakley, C. O. (1969).
2.
Akurasi prinsip
Semua prinsip pada bab 4 akurat, jadi keakuratan prinsip diberi skor 4.
Dapat dilihat pada Allendoerfer, C. B. And Oakley, C. O. (1969).
3.
Akurasi prosedur dan algoritma
Keakuratan prosedur dan algoritma pada bab 4 diberi skor 4.
Dapat dilihat pada Allendoerfer, C. B. And Oakley, C. O. (1969).
4. Akurasi contoh
Dari 19 contoh soal yang ada, semuanya akurat. Jadi persentase akurasi
contohnya 100% maka diberi skor 4.
5. Akurasi soal
Dari 145 soal ada 9 soal yang tidak akurat. Jadi persentase keakuratan soalnya
adalah 93,79%. Akurasi soal diberi skor 4.
Soal yang tidak akurat itu adalah sebagai berikut:
1) Soal halaman 118 latihan 2 nomor 6. Dengan menggunakan metode
grafik, tentukan penyelesaian dari sistem persamaan berikut ini untuk
! .
Jika sistem persamaan tersebut diselesaikan dengan metode grafik, maka
akan ditemukan jawaban yang berupa pecahan. Akan susah diketahui oleh
peserta didik jika menggunakan metode grafik.
2) Soal halaman 132 latihan 6 nomor 5.
Sebuah bioskop mampu menjual karcis kelas I dan kelas II sebanyak 650
lembar. Harga setiap karcis untuk kelas I adalah Rp20.000, dan harga
setiap karcis untuk kelas II Rp15.000. Jika hasil penjualan seluruh karcis
adalah Rp1.100.000, tentukan banyak karcis kelas I dan kelas II yang
terjual!
Jawab:
Misalkan: = banyak karcis kelas I dan = banyak karcis kelas II.
Kalimat matematikanya adalah:
Dengan metode eliminasi akan dicari nilai .
Karena , tidak mungkin . Jadi soal tidak valid.
3) Soal halaman 134 latihan 7 nomor 6.
Tentukan penyelesaian atau akar sistem persamaan berikut ini!
dan
Jawab:
Tidak mungkin hasil dari sebuah bilangan kuadrat adalah bilangan negatif.
97
Jadi soal tidak valid.
4) Soal halaman 134 latihan 7 nomor 9.
Tentukan penyelesaian atau akar sistem persamaan berikut ini!
dan
Jawab:
Tidak mungkin hasil dari sebuah bilangan kuadrat adalah bilangan negatif.
Jadi soal tidak valid.
5) Soal halaman 134 latihan 7 nomor 10.
Tentukan penyelesaian atau akar sistem persamaan berikut ini!
dan
Jawab:
Tidak mungkin hasil dari sebuah bilangan kuadrat adalah bilangan negatif.
Jadi soal tidak valid.
6) Soal halaman 135 uji kompetensi nomor 3
Tidak ada jawabannya di pilihan ganda.
7) Soal halaman 135 uji kompetensi nomor 10
Tidak ada jawabannya di pilihan ganda.
8) Soal halaman 135 uji kompetensi nomor 15
Tidak ada jawabannya di pilihan ganda
9) Soal halaman 135 uji kompetensi nomor 16
Tidak ada jawabannya di pilihan ganda.
C MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN
1. Penalaran (reasoning)
Materi disajikan dengan memuat uraian, contoh, tugas, pertanyaan, atau soal
latihan yang mendorong peserta didik untuk secara runtut membuat
kesimpulan yang sahih dan memuat soal-soal terbuka. Dapat dilihat pada
kegiatan peserta didik halaman 118.
Jadi untuk butir penalaran (reasoning) diberi skor 4.
2. Pemecahan masalah (problem solving)
Hanya ada 6 soal pemecahan masalah dari 145 soal. Diantaranya adalah soal
latihan 6 halaman 132 nomor 5, 6, 10, dan 12, soal uji kompetensi halaman
136 nomor 2 dan 3.
Karena persentase soal pemecahan masalah hanya 4,14% dari jumlah total
soal yang ada, maka skor 1.
3. Keterkaitan
Materi dan contoh yang disajikan sudah memuat keterkaitan antarkonsep
98
matematika, ditunjukkan dengan disampaikannya materi secara urut sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang ada, dan langsung disertai dengan contoh
soal yang berkaitan dengan materi yang disajikan.
Keterkaitan materi dan contoh dengan kehidupan sehari-hari ditunjukkan
dengan adanya soal-soal kontekstual, yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari. Namun belum ada keterkaitan dengan ilmu lain.
Jadi, butir keterkaitan untuk bab 4 diberi skor 3.
4. Komunikasi (write and talk)
Materi yang disajikan sudah memuat contoh atau latihan untuk
mengomunikasikan gagasan secara tertulis yang berupa simbol, tabel, dan
diagram. Sedangkan soal yang secara langsung mengharuskan siswa untuk
mengomunikasikan gagasan secara lisan dengan kegiatan secara individu dan
berkelompok ditunjukkan pada kegiatan peserta didik pada halaman 109 dan
118. Maka persentase butir komunikasi sebesar 83,33%.
Jadi untuk butir komunikasi (write and talk) diberi skor 4.
5. Penerapan (aplikasi)
Hanya 7,93% dari jumlah keseluruhan uraian, contoh, atau soal-soal yang
disajikan menjelaskan penerapan konsep matematika dalam kehidupan sehari-
hari atau dalam ilmu lain.
Jadi untuk butir penerapan (aplikasi) diberi skor 1.
6. Kemenarikan materi
Materi yang disajikan sudah memuat uraian, strategi, gambar, foto, sketsa,
cerita sejarah, contoh, atau soal-soal yang menimbulkan minat peserta didik
untuk mengkaji lebih jauh. Namun belum ada topik-topik tentang
recreational mathematics.
Jadi untuk butir kemenarikan materi diberi skor 3.
7. Mendorong untuk mencari informasi lebih lanjut
Berdasarkan materi dan tugas yang disajikan hanya terdapat tugas biasa, dan
tidak memuat tugas yang mengharuskan siswa untuk mencari informasi dari
sumber lain seperti internet, buku, artikel dan sebagainya. Jadi diberi skor 2.
8. Materi pengayaan (enrichment)
Pada materi sistem persamaan linear dua variabel sudah terdapat materi
pengayaan yang berkaitan dengan materi tersebut, maka skor 4.
99
Lembar Penilaian Buku Teks Pelajaran Matematika SMP
Judul buku : Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 1
Pengarang/Penerbit : M. Cholik Adinawan dan Sugijono
Bab : 5. Teorema Pythagoras
No Butir
I KOMPONEN KELAYAKAN ISI
A KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD
1. Kelengkapan materi
Skor 4 karena buku sudah menyajikan materi yang sesuai dengan tercapainya
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Materi pada bab Teorema
Pythagoras memuat tujuh subbab yang terdiri atas luas persegi dan luas
segitiga, pembuktian teorema pythagoras, menghitung panjang sisi segitiga
siku-siku, menentukan jenis segitiga berdasarkan panjang sisi dan tripel
pythagoras, perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku yang salah satu sudutnya
300, 45
0, dan 60
0, penggunaan teorema pythagoras pada bangun datar dan
bangun ruang, penerapan teorema pythagoras pada soal cerita. Di akhir bab
disertai dengan uji kompetensi tiap bab yang telah disajikan.
Pada subbab luas persegi dan luas segitiga termuat luas persegi, luas segitiga
siku-siku, menghitung luas persegi dengan menggunakan luas segitiga siku-
siku. Pada subbab pembuktian teorema pythagoras menyajikan pembuktian
teorema pythagoras menggunakan persegi yang kemudian dipotong
sedemikian hingga dan disusun menjadi sebuah segitiga siku-siku. Pada
subbab menghitung panjang sisi segitiga siku-siku termuat contoh-contoh
yang berkaitan dengan segitiga siku-siku baik dalam kehidupan sehari-hari
ataupun tidak. Pada subbab menentukan jenis segitiga berdasarkan panjang
sisi dan tripel pythagoras termuat materi tentang kebalikan teorema
pythagoras, menentukan jenis segitiga, dan tigaan pythagoras (tripel
pythagoras). Pada subbab perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku yang salah
satu sudutnya 300, 45
0, dan 60
0 termuat materi
perbandingan sisi-sisi segitiga
siku-siku yang salah satu sudutnya 300
atau 600 dan perbandingan sisi-sisi
segitiga siku-siku yang salah satu sudutnya 450. Pada subbab penggunaan
teorema pythagoras pada bangun datar dan bangun ruang termuat contoh soal
dan latihan soal tentang penggunaan teorema pythagoras pada bangun datar
dan bangun ruang. Pada subbab penerapan teorema pythagoras pada soal
cerita disajikan contoh soal dan latihan yang berkaitan dengan teorema
pythagoras dengan menggunakan soal cerita.
2.
Keluasan materi
Konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan algoritma yang disajikan dalam
materi teorema pythagoras disertai dengan contoh dan soal latihan yang
sesuai dengan kebutuhan materi pokok yang mendukung tercapainya SK dan
KD termuat dalam materi dengan bentuk yang mudah dipahami. Soal-soal
diberikan dalam jumlah yang proporsional dan bergradasi.
Jadi untuk butir keluasan materi diberi skor 4.
100
3.
Kedalaman materi
Pada materi teorema pythagoras sudah memuat penjelasan konsep, definisi,
prinsip, prosedur, atau algoritma sesuai dengan SK dan KD.
Jadi untuk butir kedalaman materi diberi skor 4.
B KEAKURATAN MATERI
1.
Akurasi konsep dan definisi
Semua konsep dan definisi pada bab 5 akurat jadi diberi skor 4.
Dapat dilihat pada Kaufman, Jerome E. (1983).
2.
Akurasi prinsip
Semua prinsip pada bab 5 akurat, jadi keakuratan prinsip diberi skor 4.
Dapat dilihat pada Kaufman, Jerome E. (1983).
3.
Akurasi prosedur dan algoritma
Keakuratan prosedur dan algoritma pada bab 5 diberi skor 4.
Dapat dilihat pada Kaufman, Jerome E. (1983).
4. Akurasi contoh
Dari 23 contoh soal yang ada, terdapat 4 contoh soal yang tidak akurat. Yaitu
contoh soal halaman 140 nomor 3 dan 4, contoh soal halaman 154 nomor 2,
dan contoh soal halaman 158 nomor 3.
Kesalahan pada keempat contoh soal itu sama, yaitu penulisan satuan pada
hasil akhir perhitungannya.
Jadi persentase akurasi contohnya 82,61% maka diberi skor 4.
5. Akurasi soal
Dari 84 soal ada 3 soal yang tidak akurat. Jadi persentase keakuratan soalnya
adalah 96,43%. Akurasi soal diberi skor 4.
Soal yang tidak akurat itu adalah sebagai berikut:
10) Soal uji kompetensi halaman 164 nomor 1.
Kesalahan terletak pada kurangnya penulisan kata “segitiga”.
Pada soal hanya tertulis “ Sebuah ABC mempunyai sisi-sisi . “
Seharusnya setelah kata sebuah, ditambahkan kata segitiga.
11) Soal uji kompetensi halaman 164 nomor 12.
Pada belahketupat di atas, besar dan panjang = 12
cm. Luas belahketupat adalah...
a. 18 cm2
b. 36 cm2
c. 18 cm2
d. 36 cm2
Jawab:
Lihat
Karena adalah segitiga sama sisi, maka tinggi
segitiga
Diagonal = 2
Luas belahketupat
S
P
Q
R
P
Q S
101
Jadi luas belahketupat adalah cm2.
Tidak ada dalam pilihan jawaban.
12) Soal halaman 166 uji kompetensi romawi II nomor 2
Soal tidak dapat dikerjakan menggunakan cara yang telah diajarkan
setingkatan anak kelas VIII.
C MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN
1. Penalaran (reasoning)
Materi disajikan dengan memuat uraian, contoh, tugas, pertanyaan, atau soal
latihan yang mendorong peserta didik untuk secara runtut membuat
kesimpulan yang sahih dan memuat soal-soal terbuka. Dapat dilihat pada
kegiatan peserta didik halaman 142 dan 153.
Jadi untuk butir penalaran (reasoning) diberi skor 4.
2. Pemecahan masalah (problem solving)
Hanya ada 7 soal pemecahan masalah dari 83 soal. Diantaranya adalah tugas
siswa halaman 159, soal latihan 6 halaman 161-162 nomor 3, 5, 6, 7, 9, dan
10.
Karena persentase soal pemecahan masalah hanya 8,43% dari jumlah total
soal yang ada, maka skor 1.
3. Keterkaitan
Materi dan contoh yang disajikan sudah memuat keterkaitan antarkonsep
matematika, ditunjukkan dengan disampaikannya materi secara urut sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang ada, dan langsung disertai dengan contoh
soal yang berkaitan dengan materi yang disajikan.
Keterkaitan materi dan contoh dengan kehidupan sehari-hari ditunjukkan
dengan adanya soal-soal kontekstual, yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari. Namun belum ada keterkaitan dengan ilmu lain.
Jadi, butir keterkaitan untuk bab 5 diberi skor 3.
4. Komunikasi (write and talk)
Materi yang disajikan sudah memuat contoh atau latihan untuk
mengomunikasikan gagasan secara tertulis yang berupa simbol, tabel, namun
belum disajikan dalam bentuk diagram. Latihan yang secara langsung
mengharuskan siswa untuk mengomunikasikan gagasan secara lisan melalui
tugas individu, berpasangan ataupun berkelompok belum ada pada materi ini.
Maka persentase butir komunikasi sebesar 33,33%.
Jadi untuk butir komunikasi (write and talk) diberi skor 1.
5. Penerapan (aplikasi)
Hanya 16,82% dari jumlah keseluruhan uraian, contoh, atau soal-soal yang
disajikan menjelaskan penerapan konsep matematika dalam kehidupan sehari-
hari atau dalam ilmu lain.
Jadi untuk butir penerapan (aplikasi) diberi skor 1.
6. Kemenarikan materi
Materi yang disajikan sudah memuat uraian, strategi, gambar, foto, sketsa,
cerita sejarah, contoh, atau soal-soal yang menimbulkan minat peserta didik
untuk mengkaji lebih jauh. Namun belum ada topik-topik tentang
recreational mathematics.
Jadi untuk butir kemenarikan materi diberi skor 3.
102
7. Mendorong untuk mencari informasi lebih lanjut
Berdasarkan materi dan tugas yang disajikan hanya terdapat tugas biasa, dan
tidak memuat tugas yang mengharuskan siswa untuk mencari informasi dari
sumber lain seperti internet, buku, artikel dan sebagainya. Jadi diberi skor 2.
8. Materi pengayaan (enrichment)
Pada materi teorema pythagoras ini tidak terdapat materi pengayaan, maka
skor 1.
103
Lembar Penilaian Buku Teks Pelajaran Matematika SMP
Judul buku : Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 2
Pengarang/Penerbit : M. Cholik Adinawan dan Sugijono
Bab : 6. Lingkaran
No Butir
I KOMPONEN KELAYAKAN ISI
A KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD
1. Kelengkapan materi
Skor 4 karena buku sudah menyajikan materi yang sesuai dengan tercapainya
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Materi pada bab lingkaran
memuat enam subbab yang terdiri atas bagian-bagian lingkaran, keliling dan
luas lingkaran, hubungan sudut pusat, panjang busur, dan luas juring,
lingkaran dalam dan lingkaran luar segitiga, penerapan keliling dan luas
lingkaran pada soal cerita, dan sudut pusat dan sudut keliling. Di akhir bab
disertai dengan uji kompetensi tiap bab yang telah disajikan.
Pada subbab bagian-bagian lingkaran termuat materi mengenal lingkaran dan
unsur-unsur lingkaran. Pada subbab keliling dan luas lingkaran termuat materi
menentukan nilai Pi ( ), keliling lingkaran, dan luas lingkaran. Pada subbab
hubungan sudut pusat, panjang busur, dan luas juring termuat materi tentang
hubungan perbandingan sudut pusat, panjang busur, dan luas jurung; dan
hubungan sudut pusat dengan sudut lingkaran terhadap panjang busur dengan
keliling dan terhadap luas juring dengan luas lingkaran. Pada subbab
lingkaran dalam dan lingkaran luar segitiga disajikan materi melukis
lingkaran dalam dan lingkaran luar segitiga, dan panjang jari-jari lingkaran
dalam dam lingkaran luar suatu segitiga (suplemen). Pada subbab penerapan
keliling dan luas lingkaran pada soal cerita.
2. Keluasan materi
Konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan algoritma yang disajikan dalam
materi persamaan garis lurus disertai dengan contoh dan soal latihan yang
sesuai dengan kebutuhan materi pokok yang mendukung tercapainya SK dan
KD termuat dalam materi dengan bentuk yang mudah dipahami. Soal-soal
diberikan dalam jumlah yang proporsional dan bergradasi.
Jadi untuk butir keluasan materi diberi skor 4.
3. Kedalaman materi
Pada materi persamaan garis lurus sudah memuat penjelasan konsep, definisi,
prinsip, prosedur, atau algoritma sesuai dengan SK dan KD.
Jadi untuk butir kedalaman materi diberi skor 4.
B KEAKURATAN MATERI
1.
Akurasi konsep dan definisi
Semua konsep dan definisi pada bab 6 akurat jadi diberi skor 4.
Dapat dilihat pada Hall, H. S. and Stevens, F. H. (1928).
2.
Akurasi prinsip
Semua prinsip pada bab 6 akurat, jadi keakuratan prinsip diberi skor 4.
Dapat dilihat pada Hall, H. S. and Stevens, F. H. (1928).
104
3.
Akurasi prosedur dan algoritma
Keakuratan prosedur dan algoritma pada bab 6 diberi skor 4.
Dapat dilihat pada Hall, H. S. and Stevens, F. H. (1928).
4. Akurasi contoh
Terdapat 1 contoh yang tidak akurat dari 26 contoh yang ada. Maka
persentase keakuratan contohnya adalah 96,15 %. Jadi keakuratan contoh
diberi skor 4.
Contoh yang tidak akurat itu adalah contoh halaman 39 nomor 3.
Kesalahan contoh soal tersebut yaitu penulisan satuan pada hasil akhir
perhitungannya.
5. Akurasi soal
Dari 125 soal yang ada, ada 1 soal yang tidak akurat yaitu soal halaman 48 uji
kompetensi bab 6 nomor 6.
Jawab:
Keliling lingkaran =
Keliling =
Luas =
Jawaban tidak ada dalam pilihan jawaban yang tersedia. Jadi soal tidak valid.
Jadi persentase keakuratan soalnya adalah 99,2%. Akurasi soal diberi skor 4.
C MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN
1. Penalaran (reasoning)
Materi disajikan dengan memuat uraian, contoh, tugas, pertanyaan, atau soal
latihan yang mendorong peserta didik untuk secara runtut membuat
kesimpulan yang sahih dan memuat soal-soal terbuka. Dapat dilihat pada
kegiatan peserta didik halaman 20.
Jadi untuk butir penalaran (reasoning) diberi skor 4.
2. Pemecahan masalah (problem solving)
Hanya ada 13 soal pemecahan masalah dari 125 soal. Diantaranya adalah soal
latihan 3 halaman 16 nomor 4, 6, dan 11, tugas siswa halaman 17 nomor 1
dan2, soal latihan 4 halaman 19 nomor 5, soal latihan 8 halaman 40 nomor 1,
2, 5, 6, 7, dan 9, soal uji kompetensi halaman 50 nomor 5.
Karena persentase soal pemecahan masalah hanya 10,4% dari jumlah total
soal yang ada, maka skor 1.
3. Keterkaitan
Materi dan contoh yang disajikan sudah memuat keterkaitan antarkonsep
matematika, ditunjukkan dengan disampaikannya materi secara urut sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang ada, dan langsung disertai dengan contoh
soal yang berkaitan dengan materi yang disajikan.
Keterkaitan materi dan contoh dengan kehidupan sehari-hari ditunjukkan
dengan adanya soal-soal kontekstual, yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari. Namun belum ada keterkaitan dengan ilmu lain.
Jadi, butir keterkaitan untuk bab 6 diberi skor 3.
4. Komunikasi (write and talk)
Materi yang disajikan sudah memuat contoh atau latihan untuk
mengomunikasikan gagasan secara tertulis yang berupa simbol, tabel, namun
105
belum disajikan dalam bentuk diagram. Latihan yang secara langsung
mengharuskan siswa untuk mengomunikasikan gagasan secara lisan melalui
tugas individu, berpasangan ataupun berkelompok belum ada pada materi ini.
Maka persentase butir komunikasi sebesar 33,33%.
Jadi untuk butir komunikasi (write and talk) diberi skor 1.
5. Penerapan (aplikasi)
Hanya 26,72% dari jumlah keseluruhan uraian, contoh, atau soal-soal yang
disajikan menjelaskan penerapan konsep matematika dalam kehidupan sehari-
hari atau dalam ilmu lain.
Jadi untuk butir penerapan (aplikasi) diberi skor 1.
6. Kemenarikan materi
Materi yang disajikan sudah memuat uraian, strategi, gambar, foto, sketsa,
cerita sejarah, contoh, atau soal-soal yang menimbulkan minat peserta didik
untuk mengkaji lebih jauh. Namun belum ada topik-topik tentang
recreational mathematics.
Jadi untuk butir kemenarikan materi diberi skor 3.
7. Mendorong untuk mencari informasi lebih lanjut
Berdasarkan materi dan tugas yang disajikan hanya terdapat tugas biasa, dan
tidak memuat tugas yang mengharuskan siswa untuk mencari informasi dari
sumber lain seperti internet, buku, artikel dan sebagainya. Jadi diberi skor 2.
8. Materi pengayaan (enrichment)
Pada materi lingkaran tidak terdapat materi pengayaan, maka skor 1.
106
Lembar Penilaian Buku Teks Pelajaran Matematika SMP
Judul buku : Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 2
Pengarang/Penerbit : M. Cholik Adinawan dan Sugijono
Bab : 7. Garis Singgung Lingkaran
No Butir
I KOMPONEN KELAYAKAN ISI
A KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD
1. Kelengkapan materi
Skor 4 karena buku sudah menyajikan materi yang sesuai dengan tercapainya
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Materi pada bab garis singgung
lingkaran memuat lima subbab yang terdiri atas sifat garis singgung
lingkaran, panjang garis singgung sebuah lingkaran, kedudukan dua
lingkaran, garis singgung persekutuan dua lingkaran, dan melukis garis
singgung persekutuan dua lingkaran. Di akhir bab disertai dengan uji
kompetensi tiap bab yang telah disajikan.
Pada subbab sifat garis singgung lingkaran termuat materi mengenal sifat
garis singgung lingkaran dan melukis garis singgung sebuah lingkaran. Pada
subbab panjang garis singgung sebuah lingkaran termuat materi panjang garis
singgung yang ditarik dari titik di luar lingkaran dan layang-layang garis
singgung. Pada subbab kedudukan dua lingkaran dsajikan gambar 2 buah
lingkaran yang menunjukkan kedudukan suatu lingkaran terhadap lingkaran
yang lain. Pada subbab garis singgung persekutuan dua lingkarandisajikan
materi tentang garis singgung persekutuan dalam dan garis singgung
persekutuan luar. Pada subbab melukis garis singgung persekutuan dua
lingkaran disajikan materi melukis garis singgung persekutuan dalam dan
melukis garis singgung persekutuan luar dan penerapan garis singgung.
2. Keluasan materi
Konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan algoritma yang disajikan dalam
materi persamaan garis lurus disertai dengan contoh dan soal latihan yang
sesuai dengan kebutuhan materi pokok yang mendukung tercapainya SK dan
KD termuat dalam materi dengan bentuk yang mudah dipahami. Soal-soal
diberikan dalam jumlah yang proporsional dan bergradasi.
Jadi untuk butir keluasan materi diberi skor 4.
3. Kedalaman materi
Pada materi persamaan garis lurus sudah memuat penjelasan konsep, definisi,
prinsip, prosedur, atau algoritma sesuai dengan SK dan KD.
Jadi untuk butir kedalaman materi diberi skor 4.
B KEAKURATAN MATERI
1.
Akurasi konsep dan definisi
Semua konsep dan definisi pada bab 7 akurat jadi diberi skor 4.
Dapat dilihat pada Hall, H. S. and Stevens, F. H. (1928).
2.
Akurasi prinsip
Semua prinsip pada bab 7 akurat, jadi keakuratan prinsip diberi skor 4.
Dapat dilihat pada Hall, H. S. and Stevens, F. H. (1928).
107
3.
Akurasi prosedur dan algoritma
Keakuratan prosedur dan algoritma pada bab 7 diberi skor 4.
Dapat dilihat pada Hall, H. S. and Stevens, F. H. (1928).
4. Akurasi contoh
Terdapat 4 contoh yang tidak akurat dari 11 contoh yang ada. Maka
persentase keakuratan contohnya adalah 63,64 %. Jadi keakuratan contoh
diberi skor 3.
Contoh yang tidak akurat itu adalah contoh halaman 60 nomor 1, dan contoh
halaman 73-75 nomor 1-3.
Kesalahan contoh soal tersebut yaitu penulisan satuan pada hasil akhir
perhitungannya.
5. Akurasi soal
Dari 64 soal yang ada, ada 1 soal yang tidak akurat yaitu soal halaman 79 uji
kompetensi bab 7 nomor 5.
Jawab:
Panjang tali yang dibutuhkan adalah
= 420 + 132
= 552
Jadi panjang tali yang dibutuhkan adalah 552 cm
Tidak ada dalam pilihan jawaban yang disediakan jadi soal tidak valid.
Maka persentase keakuratan soalnya adalah 98,44%.
C MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN
1. Penalaran (reasoning)
Materi disajikan dengan memuat uraian, contoh, tugas, pertanyaan, atau soal
latihan yang mendorong peserta didik untuk secara runtut membuat
kesimpulan yang sahih dan memuat soal-soal terbuka. Dapat dilihat pada
kegiatan peserta didik halaman 54.
Jadi untuk butir penalaran (reasoning) diberi skor 4.
2. Pemecahan masalah (problem solving)
Hanya ada 8 soal pemecahan masalah dari 64 soal. Yaitu soal pada latihan 4
nomor 1 sampai 8.
Karena persentase soal pemecahan masalah hanya 12,5% dari jumlah total
soal yang ada, maka skor 1.
3. Keterkaitan
Materi dan contoh yang disajikan sudah memuat keterkaitan antarkonsep
matematika, ditunjukkan dengan disampaikannya materi secara urut sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang ada, dan langsung disertai dengan contoh
soal yang berkaitan dengan materi yang disajikan.
Keterkaitan materi dan contoh dengan kehidupan sehari-hari ditunjukkan
dengan adanya soal-soal kontekstual, yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari. Namun belum ada keterkaitan dengan ilmu lain.
Jadi, butir keterkaitan untuk bab 7 diberi skor 3.
4. Komunikasi (write and talk)
Materi yang disajikan sudah memuat contoh atau latihan untuk
mengomunikasikan gagasan secara tertulis yang berupa simbol, tabel, namun
108
belum disajikan dalam bentuk diagram. Latihan yang secara langsung
mengharuskan siswa untuk mengomunikasikan gagasan secara lisan melalui
tugas individu, berpasangan ataupun berkelompok belum ada pada materi ini.
Maka persentase butir komunikasi sebesar 33,33%.
Jadi untuk butir komunikasi (write and talk) diberi skor 1.
5. Penerapan (aplikasi)
Hanya 25,33% dari jumlah keseluruhan uraian, contoh, atau soal-soal yang
disajikan menjelaskan penerapan konsep matematika dalam kehidupan sehari-
hari atau dalam ilmu lain.
Jadi untuk butir penerapan (aplikasi) diberi skor 1.
6. Kemenarikan materi
Materi yang disajikan sudah memuat uraian, strategi, gambar, foto, sketsa,
cerita sejarah, contoh, atau soal-soal yang menimbulkan minat peserta didik
untuk mengkaji lebih jauh. Namun belum ada topik-topik tentang
recreational mathematics.
Jadi untuk butir kemenarikan materi diberi skor 3.
7. Mendorong untuk mencari informasi lebih lanjut
Berdasarkan materi dan tugas yang disajikan hanya terdapat tugas biasa, dan
tidak memuat tugas yang mengharuskan siswa untuk mencari informasi dari
sumber lain seperti internet, buku, artikel dan sebagainya. Jadi diberi skor 2.
8. Materi pengayaan (enrichment)
Pada materi garis singgung lingkaran tidak terdapat materi pengayaan, maka
skor 1.
109
Lembar Penilaian Buku Teks Pelajaran Matematika SMP
Judul buku : Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 2
Pengarang/Penerbit : M. Cholik Adinawan dan Sugijono
Bab : 8. Kubus dan Balok
No Butir
I KOMPONEN KELAYAKAN ISI
A KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD
1. Kelengkapan materi
Skor 4 karena buku sudah menyajikan materi yang sesuai dengan tercapainya
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Materi pada bab kubus dan balok
memuat delapan subbab yang terdiri atas mengenal kubus dan balok, unsur-
unsur pada kubus dan balok, menggambar kubus dan balok, jaring-jaring
kubus dan balok, luas permukaan kubus dan balok, volume kubus dan balok,
perubahan volume kubus dan balok, dan penerapan kubus dan balok. Di akhir
bab disertai dengan uji kompetensi tiap bab yang telah disajikan.
Pada subbab mengenal kubus dan balok disajikan gambar-gambar benda yang
berkaitan dalam kehidupan sehari-hari yang berbentuk kubus dan balok. Pada
subbab unsur-unsur pada kubus dan balok disajikan materi tentang pengertian
bidang dan rusuk, bidang pada kubus dan balok, rusuk pada kubus dan balok,
diagonal bidang dan diagonal ruang, serta bidang diagonal. Pada subbab
menggambar kubus dan balok disajikan langkah-langkah menggambarkan
kubus dan balok pada kertas berpetak. Pada subbab jaring-jaring kubus dan
balok disajikan gambar jaring-jaring kubus dan jaring-jaring balok. Pada
subbab luas permukaan kubus dan balok disajikan materi luas permukaan
kubus dan luas permukaan balok. Pada subbab volume kubus dan balok
disajikan materi volume kubus dan volume balok. Pada subbab perubahan
volume kubus dan balok disajikan contoh-contoh yang berhubungan dengan
perubahan volume kubus dan balok. Pada subbab penerapan kubus dan balok
membahas persoalan dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan
luas permukaan maupun volume pada balok dan kubus.
2.
Keluasan materi
Konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan algoritma yang disajikan dalam
materi sistem persamaan linear dua variabel disertai dengan contoh dan soal
latihan yang sesuai dengan kebutuhan materi pokok yang mendukung
tercapainya SK dan KD termuat dalam materi dengan bentuk yang mudah
dipahami. Soal-soal diberikan dalam jumlah yang proporsional dan
bergradasi.
Jadi untuk butir keluasan materi diberi skor 4.
3.
Kedalaman materi
Pada materi sistem persamaan linear dua variabel sudah memuat penjelasan
konsep, definisi, prinsip, prosedur, atau algoritma sesuai dengan SK dan KD.
Jadi untuk butir kedalaman materi diberi skor 4.
B KEAKURATAN MATERI
110
1.
Akurasi konsep dan definisi
Semua konsep dan definisi pada bab 8 akurat jadi diberi skor 4.
Dapat dilihat pada Kaufman, J. E. (1983).
2.
Akurasi prinsip
Semua prinsip pada bab 8 akurat, jadi keakuratan prinsip diberi skor 4.
Dapat dilihat pada Kaufman, J. E. (1983).
3.
Akurasi prosedur dan algoritma
Keakuratan prosedur dan algoritma pada bab 8 diberi skor 4.
Dapat dilihat pada Kaufman, J. E. (1983).
4. Akurasi contoh
Dari 17 contoh soal yang ada, 6 contoh tidak akurat. Yaitu contoh halaman
86, contoh halaman 91-92 nomor 1 dan 2, contoh halaman 108 nomor 1 dan 2
serta contoh halaman 110 nomor 1.
Jadi persentase akurasi contohnya 64,71% maka diberi skor 3.
5. Akurasi soal
99,03%
C MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN
1. Penalaran (reasoning)
Materi disajikan dengan memuat uraian, contoh, tugas, pertanyaan, atau soal
latihan yang mendorong peserta didik untuk secara runtut membuat
kesimpulan yang sahih dan memuat soal-soal terbuka. Dapat dilihat pada
kegiatan peserta didik halaman 88.
Jadi untuk butir penalaran (reasoning) diberi skor 4.
2. Pemecahan masalah (problem solving)
Hanya ada 14 soal pemecahan masalah dari 103 soal. Diantaranya adalah
tugas siswa halaman 103, tugas siswa halaman 107, latihan 7 halaman 110-
111 nomor 2-7 dan 9-12.
Karena persentase soal pemecahan masalah hanya 13,6% dari jumlah total
soal yang ada, maka skor 1.
3. Keterkaitan
Materi dan contoh yang disajikan sudah memuat keterkaitan antarkonsep
matematika, ditunjukkan dengan disampaikannya materi secara urut sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang ada, dan langsung disertai dengan contoh
soal yang berkaitan dengan materi yang disajikan.
Keterkaitan materi dan contoh dengan kehidupan sehari-hari ditunjukkan
dengan adanya soal-soal kontekstual, yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari. Namun belum ada keterkaitan dengan ilmu lain.
Jadi, butir keterkaitan untuk bab 8 diberi skor 3.
4. Komunikasi (write and talk)
Materi yang disajikan sudah memuat contoh atau latihan untuk
mengomunikasikan gagasan secara tertulis yang berupa simbol, tabel namun
belum menyajikan dengan diagram. Latihan yang secara langsung
mengharuskan siswa untuk mengomunikasikan gagasan secara lisan melalui
tugas individu sudah ada, namun tidak disertai dengan latihan yang menuntut
siswa untuk mengomunikasiak secara berpasangan maupun berkelompok.
Maka persentase butir komunikasi sebesar 50%.
111
Jadi untuk butir komunikasi (write and talk) diberi skor 2.
5. Penerapan (aplikasi)
Hanya 20,83% dari jumlah keseluruhan uraian, contoh, atau soal-soal yang
disajikan menjelaskan penerapan konsep matematika dalam kehidupan sehari-
hari atau dalam ilmu lain.
Jadi untuk butir penerapan (aplikasi) diberi skor 1.
6. Kemenarikan materi
Materi yang disajikan sudah memuat uraian, strategi, gambar, foto, sketsa,
cerita sejarah, contoh, atau soal-soal yang menimbulkan minat peserta didik
untuk mengkaji lebih jauh. Namun belum ada topik-topik tentang
recreational mathematics.
Jadi untuk butir kemenarikan materi diberi skor 3.
7. Mendorong untuk mencari informasi lebih lanjut
Berdasarkan materi dan tugas yang disajikan hanya terdapat tugas biasa, dan
tidak memuat tugas yang mengharuskan siswa untuk mencari informasi dari
sumber lain seperti internet, buku, artikel dan sebagainya. Jadi diberi skor 2.
8. Materi pengayaan (enrichment)
Pada materi kubus dan balok tidak terdapat materi pengayaan, maka skor 1.
112
Lembar Penilaian Buku Teks Pelajaran Matematika SMP
Judul buku : Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 2
Pengarang/Penerbit : M. Cholik Adinawan dan Sugijono
Bab : 9. Prisma dan Limas
No Butir
I KOMPONEN KELAYAKAN ISI
A KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD
1. Kelengkapan materi
Skor 4 karena buku sudah menyajikan materi yang sesuai dengan tercapainya
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Materi pada bab prisma dan
limas memuat delapan subbab yang terdiri atas pengertian prisma dan limas,
bidang diagonal prisma dan limas, menggambar prisma dan limas, jaring-
jaring prisma dan limas, luas permukaan prisma dan limas, volume prisma
dan limas, perubahan volume prisma dan limas, dan penerapan prisma dan
limas. Di akhir bab disertai dengan uji kompetensi tiap bab yang telah
disajikan.
2.
Keluasan materi
Konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan algoritma yang disajikan dalam
materi sistem persamaan linear dua variabel disertai dengan contoh dan soal
latihan yang sesuai dengan kebutuhan materi pokok yang mendukung
tercapainya SK dan KD termuat dalam materi dengan bentuk yang mudah
dipahami. Soal-soal diberikan dalam jumlah yang proporsional dan
bergradasi.
Jadi untuk butir keluasan materi diberi skor 4.
3.
Kedalaman materi
Pada materi sistem persamaan linear dua variabel sudah memuat penjelasan
konsep, definisi, prinsip, prosedur, atau algoritma sesuai dengan SK dan KD.
Jadi untuk butir kedalaman materi diberi skor 4.
B KEAKURATAN MATERI
1.
Akurasi konsep dan definisi
Semua konsep dan definisi pada bab 9 akurat jadi diberi skor 4.
Dapat dilihat pada Kaufman, J. E. (1983).
2.
Akurasi prinsip
Semua prinsip pada bab 9 akurat, jadi keakuratan prinsip diberi skor 4.
Dapat dilihat pada Kaufman, J. E. (1983).
3.
Akurasi prosedur dan algoritma
Keakuratan prosedur dan algoritma pada bab 9 diberi skor 4.
Dapat dilihat pada Kaufman, J. E. (1983).
4. Akurasi contoh
Dari 13 contoh soal yang ada, ada 2 contoh yang tidak akurat. Jadi persentase
akurasi contohnya 84,62% maka diberi skor 4.
Contoh soal yang tidak akurat adalah contoh soal halaman 129 nomor 3 dan
contoh soal halaman 131 nomor 1.
5. Akurasi soal
113
Dari 94 soal ada 4 soal yang tidak akurat. Jadi persentase keakuratan soalnya
adalah 95,74%. Akurasi soal diberi skor 4.
Soal yang tidak akurat itu adalah sebagai berikut:
1) Soal nomor 13 latihan 7 halaman 145
Kesalahan terletak pada ukuran gambar yang bangun yang tidak logis.
2) Soal nomor 4 uji kompetensi bab 9 halaman 148
Kesalahan terletak pada tidak adanya jawaban soal pada pilihan jawaban
yang telah disediakan.
3) Soal nomor 5 uji kompetensi bab 9 halaman 148
Kesalahan terletak pada tidak adanya jawaban soal pada pilihan jawaban
yang telah disediakan.
4) Soal nomor 10 uji kompetensi bab 9 halaman 149
Kesalahan terletak pada tidak adanya jawaban soal pada pilihan jawaban
yang telah disediakan.
C MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN
1. Penalaran (reasoning)
Materi disajikan dengan memuat uraian, contoh, tugas, pertanyaan, atau soal
latihan yang mendorong peserta didik untuk secara runtut membuat
kesimpulan yang sahih dan memuat soal-soal terbuka. Dapat dilihat pada
kegiatan peserta didik halaman 126
Jadi untuk butir penalaran (reasoning) diberi skor 4.
2. Pemecahan masalah (problem solving)
Hanya ada 5 soal pemecahan masalah dari 94 soal. Diantaranya adalah tugas
siswa halaman 134, dan soal latihan 7 halaman 144-145 nomor 5, 7, 9, dan
12.
Karena persentase soal pemecahan masalah hanya 5,32% dari jumlah total
soal yang ada, maka skor 1.
3. Keterkaitan
Materi dan contoh yang disajikan sudah memuat keterkaitan antarkonsep
matematika, ditunjukkan dengan disampaikannya materi secara urut sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang ada, dan langsung disertai dengan contoh
soal yang berkaitan dengan materi yang disajikan.
Keterkaitan materi dan contoh dengan kehidupan sehari-hari ditunjukkan
dengan adanya soal-soal kontekstual, yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari. Namun belum ada keterkaitan dengan ilmu lain.
Jadi, butir keterkaitan untuk bab 9 diberi skor 3.
4. Komunikasi (write and talk)
Materi yang disajikan sudah memuat contoh atau latihan untuk
mengomunikasikan gagasan secara tertulis yang berupa simbol namun belum
menyajikan dengan tabel dan diagram. Latihan yang secara langsung
mengharuskan siswa untuk mengomunikasikan gagasan secara lisan melalui
tugas berpasangan sudah ada, tetapi belum ada tugas individu ataupun tugas
berkelompok. Maka persentase butir komunikasi sebesar 33,33%.
Jadi untuk butir komunikasi (write and talk) diberi skor 1.
5. Penerapan (aplikasi)
114
Hanya 19,63% dari jumlah keseluruhan uraian, contoh, atau soal-soal yang
disajikan menjelaskan penerapan konsep matematika dalam kehidupan sehari-
hari atau dalam ilmu lain.
Jadi untuk butir penerapan (aplikasi) diberi skor 1.
6. Kemenarikan materi
Materi yang disajikan sudah memuat uraian, strategi, gambar, foto, sketsa,
cerita sejarah, contoh, atau soal-soal yang menimbulkan minat peserta didik
untuk mengkaji lebih jauh. Namun belum ada topik-topik tentang
recreational mathematics.
Jadi untuk butir kemenarikan materi diberi skor 3.
7. Mendorong untuk mencari informasi lebih lanjut
Berdasarkan materi dan tugas yang disajikan hanya terdapat tugas biasa, dan
tidak memuat tugas yang mengharuskan siswa untuk mencari informasi dari
sumber lain seperti internet, buku, artikel dan sebagainya. Jadi diberi skor 2.
8. Materi pengayaan (enrichment)
Pada materi prisma dan limas tidak terdapat materi pengayaan yang berkaitan
dengan materi tersebut, maka skor 1.
115
Lembar Penilaian Buku Teks Pelajaran Matematika SMP
Judul buku : Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 1
Pengarang/Penerbit : M. Cholik Adinawan dan Sugijono
Bab : 1 - 5
II KOMPONEN PENYAJIAN
A TEKNIK PENYAJIAN
1. Sistematika penyajian
Semua bab pada buku sudah memuat pembangkit motivasi yang berupa
gambar, ilustrasi, foto, susunan kalimat, dan contoh penggunaan dalam
kehidupan sehari-hari. Selain itu semua bab pada buku sudah memuat
pendahulu yang berupa materi prasyarat, dan sudah memuat isi.
Namun pada bab 2, 3, dan 4 belum memuat sejarah singkat materi. Ditambah
dengan rerata skor pada komponen kelayakan isi maka persentase sistematika
penyajian buku A adalah 86,59%.
2.
Keruntutan penyajian
Setiap bab menyajikan materi dengan alur deduktif atau induktif, menyajikan
konsep dari yang mudah ke sukar, dari yang sederhana ke kompleks, dari
yang informal ke formal. Materi prasyarat disajikan mendahului materi pokok
yang berkaitan dengan materi prasyarat yang bersangkutan.
Jadi keruntutan penyajian mendapat persentase 100%.
B PENYAJIAN PEMBELAJARAN
1. Observasi, investigasi, eksplorasi, atau inkuiri
Skor 3 karena pada bab 1, bab 3, dan bab 5 tidak memuat tugas investigasi.
Selain itu, pada bab 2 tidak memuat tugas eksplorasi. Secara persentase,
hanya memenuhi 75% bab yang sajian materinya memuat tugas observasi,
investigasi, eksplorasi, atau inkuiri.
2.
Masalah kontekstual
Skor 3 karena pada bab 1, 2, dan 3 sajian materinya belum memuat masalah
kontekstual pada bagian awal. Namun pada bagian akhir materi sudah
terdapat masalah kontekstual.
Jika dipersentasekan, maka masalah kontekstual memenuhi sebanyak 70%
ada dalam sajian materi.
3.
Menumbuhkan berpikir kritis
Skor 4 karena semua bab memuat masalah matematis yang dapat merangsang
tumbuhnya berpikir kritis, kreatif, atau inovatif.
4. Memuat hands-on activity
Skor 4 karena semua bab pada buku sudah memuat hands-on activity yaitu
serangkaian kegiatan yang melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses
pembelajaran untuk menemukan, mengidentifikasi, atau menghadirkan
konjektur.
Pada bab 1 hands-on activity dapat dilihat pada halaman 13.
Pada bab 2 hands-on activity dapat dilihat pada halaman 49.
Pada bab 3 hands-on activity dapat dilihat pada halaman 77.
Pada bab 4 hands-on activity dapat dilihat pada halaman 121 dan 124.
116
Pada bab 5 hands-on activity dapat dilihat pada halaman 140 dan 142.
C KELENGKAPAN PENYAJIAN
1. Bagian pendahulu
Skor 3 karena hanya memuat tiga kelengkapan dari empat kelengkapan yang
diminta. Tiga kelengkapan yang ada yaitu prakata atau kata pengantar,
petunjuk penggunaan atau panduan, serta daftar isi. Buku tidak menyertakan
daftar simbol sehingga persentasenya adalah 75%.
2.
Bagian isi
Penyajian buku sudah dilengkapi dengan gambar, ilustrasi, tabel, rujukan atau
sumber acuan, soal latihan bergradasi, dan rangkuman setiap bab.
Namun belum semua gambar diberi sumber acuan. Persentase untuk bagian
isi hanya dipenuhi sebesar 80%.
3.
Bagian penyudah
Skor 1 karena pada akhir buku hanya terdapat daftar pustaka saja. Belum ada
indeks subjek, daftar istilah (glossarium), petunjuk pengerjaan, dan jawaban
soal latihan terpilih. Persentase bagian penyudah sebesar 25%.
117
Lembar Penilaian Buku Teks Pelajaran Matematika SMP
Judul buku : Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 2
Pengarang/Penerbit : M. Cholik Adinawan dan Sugijono
Bab : 6 - 9
II KOMPONEN PENYAJIAN
A TEKNIK PENYAJIAN
1. Sistematika penyajian
Semua bab pada buku sudah memuat pembangkit motivasi yang berupa
gambar, ilustrasi, foto, susunan kalimat, dan contoh penggunaan dalam
kehidupan sehari-hari. Selain itu semua bab pada buku sudah memuat
pendahulu yang berupa materi prasyarat, dan sudah memuat isi.
Namun pada semua bab belum memuat sejarah singkat materi. Ditambah
dengan rerata skor pada komponen kelayakan isi maka persentase sistematika
penyajian buku A adalah 81,66%.
2.
Keruntutan penyajian
Setiap bab menyajikan materi dengan alur deduktif atau induktif, menyajikan
konsep dari yang mudah ke sukar, dari yang sederhana ke kompleks, dari
yang informal ke formal. Materi prasyarat disajikan mendahului materi pokok
yang berkaitan dengan materi prasyarat yang bersangkutan.
Jadi keruntutan penyajian mendapat persentase 100%.
B PENYAJIAN PEMBELAJARAN
1. Observasi, investigasi, eksplorasi, atau inkuiri
Skor 3 karena pada bab 6 dan bab 7 tidak memuat tugas observasi dan pada
bab 9 tidak memuat tugas eksplorasi. Tugas investigasi tidak tersaji pada bab
7, sedangkan pada bab 6 dan 9 tidak memuat tugas inkuiri. Secara persentase,
hanya memenuhi 62,5% bab yang sajian materinya memuat tugas observasi,
investigasi, eksplorasi, atau inkuiri.
2.
Masalah kontekstual
Skor 4 karena hanya pada bab 6 saja sajian materinya belum memuat masalah
kontekstual pada bagian awal. Namun pada bagian akhir materi sudah
terdapat masalah kontekstual.
Jika dipersentasekan, maka masalah kontekstual memenuhi sebanyak 87,50%
ada dalam sajian materi.
3.
Menumbuhkan berpikir kritis
Skor 4 karena semua bab memuat masalah matematis yang dapat merangsang
tumbuhnya berpikir kritis, kreatif, atau inovatif.
4. Memuat hands-on activity
Skor 4 karena semua bab pada buku sudah memuat hands-on activity yaitu
serangkaian kegiatan yang melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses
pembelajaran untuk menemukan, mengidentifikasi, atau menghadirkan
konjektur.
Pada bab 6 hands-on activity dapat dilihat pada halaman 7.
Pada bab 7 hands-on activity dapat dilihat pada halaman 54.
Pada bab 8 hands-on activity dapat dilihat pada halaman 88.
118
Pada bab 9 hands-on activity dapat dilihat pada halaman 126.
C KELENGKAPAN PENYAJIAN
1. Bagian pendahulu
Skor 3 karena hanya memuat tiga kelengkapan dari empat kelengkapan yang
diminta. Tiga kelengkapan yang ada yaitu prakata atau kata pengantar,
petunjuk penggunaan atau panduan, serta daftar isi. Buku tidak menyertakan
daftar simbol sehingga persentasenya adalah 75%.
2.
Bagian isi
Penyajian buku sudah dilengkapi dengan gambar, ilustrasi, tabel, rujukan atau
sumber acuan, soal latihan bergradasi, dan rangkuman setiap bab.
Namun belum semua gambar diberi sumber acuan. Persentase untuk bagian
isi hanya dipenuhi sebesar 79,17%.
3.
Bagian penyudah
Skor 1 karena pada akhir buku hanya terdapat daftar pustaka saja. Belum ada
indeks subjek, daftar istilah (glossarium), petunjuk pengerjaan, dan jawaban
soal latihan terpilih. Persentase bagian penyudah sebesar 25%.
119
Penskoran Komponen Kelayakan Isi
1. Bab 1 Faktorisasi Suku Aljabar
a. Akurasi contoh
Jumlah contoh = 49
Jumlah contoh yang akurat = 47
Persentase keakuratan =
b. Akurasi soal
Jumlah soal = 345
Jumlah soal yang akurat = 340
Persentase keakuratan =
c. Problem solving
Jumlah soal = 345
Jumlah soal pemecahan masalah = 5
Persentase keakuratan =
d. Komunikasi
simbol tabel diagram t.individu t.berpasangan t.berkelompok
√ - - - - -
Persentase keakuratan =
e. Penerapan
Jumlah contoh dan soal = 394
Jumlah penerapan matematika = 5
Persentase keakuratan =
2. Bab 2 Fungsi
a. Akurasi contoh
Jumlah contoh = 17
Jumlah contoh yang akurat = 16
Persentase keakuratan =
b. Akurasi soal
Jumlah soal = 102
Jumlah soal yang akurat = 102
Persentase keakuratan =
c. Problem solving
Jumlah soal = 102
Jumlah soal pemecahan masalah = 4
Persentase keakuratan =
LAMPIRAN 9
120
d. Komunikasi
simbol tabel diagram t.individu t.berpasangan t.berkelompok
√ √ √ - - -
Persentase keakuratan =
e. Penerapan
Jumlah contoh dan soal = 119
Jumlah penerapan matematika = 14
Persentase keakuratan =
3. Bab 3 Persamaan Garis Lurus
a. Akurasi contoh
Jumlah contoh = 34
Jumlah contoh yang akurat = 33
Persentase keakuratan =
b. Akurasi soal
Jumlah soal = 85
Jumlah soal yang akurat = 85
Persentase keakuratan =
c. Problem solving
Jumlah soal = 85
Jumlah soal pemecahan masalah = 10
Persentase keakuratan =
d. Komunikasi
simbol tabel diagram t.individu t.berpasangan t.berkelompok
√ √ √ - - -
Persentase keakuratan =
e. Penerapan
Jumlah contoh dan soal = 119
Jumlah penerapan matematika = 20
Persentase keakuratan =
4. Bab 4 SPLDV
a. Akurasi contoh
Jumlah contoh = 19
Jumlah contoh yang akurat = 19
Persentase keakuratan =
b. Akurasi soal
Jumlah soal = 145
Jumlah soal yang akurat = 136
121
Persentase keakuratan =
c. Problem solving
Jumlah soal = 145
Jumlah soal pemecahan masalah = 6
Persentase keakuratan =
d. Komunikasi
simbol tabel diagram t.individu t.berpasangan t.berkelompok
√ √ √ √ - √
Persentase keakuratan =
e. Penerapan
Jumlah contoh dan soal = 164
Jumlah penerapan matematika = 13
Persentase keakuratan =
5. Bab 5 Teorema Pythagoras
a. Akurasi contoh
Jumlah contoh = 23
Jumlah contoh yang akurat = 19
Persentase keakuratan =
b. Akurasi soal
Jumlah soal = 84
Jumlah soal yang akurat = 81
Persentase keakuratan =
c. Problem solving
Jumlah soal = 84
Jumlah soal pemecahan masalah = 7
Persentase keakuratan =
d. Komunikasi
simbol tabel diagram t.individu t.berpasangan t.berkelompok
√ √ - - - -
Persentase keakuratan =
e. Penerapan
Jumlah contoh dan soal = 107
Jumlah penerapan matematika = 18
Persentase keakuratan =
122
6. Bab 6 Lingkaran
a. Akurasi contoh
Jumlah contoh = 26
Jumlah contoh yang akurat = 25
Persentase keakuratan =
b. Akurasi soal
Jumlah soal = 125
Jumlah soal yang akurat = 124
Persentase keakuratan =
c. Problem solving
Jumlah soal = 125
Jumlah soal pemecahan masalah = 13
Persentase keakuratan =
d. Komunikasi
simbol tabel diagram t.individu t.berpasangan t.berkelompok
√ √ - - - -
Persentase keakuratan =
e. Penerapan
Jumlah contoh dan soal = 151
Jumlah penerapan matematika = 40
Persentase keakuratan =
7. Bab 7 Garis Singgung Lingkaran
a. Akurasi contoh
Jumlah contoh = 11
Jumlah contoh yang akurat = 4
Persentase keakuratan =
b. Akurasi soal
Jumlah soal = 64
Jumlah soal yang akurat = 63
Persentase keakuratan =
c. Problem solving
Jumlah soal = 64
Jumlah soal pemecahan masalah = 8
Persentase keakuratan =
d. Komunikasi
simbol tabel diagram t.individu t.berpasangan t.berkelompok
√ √ - - - -
Persentase keakuratan =
e. Penerapan
123
Jumlah contoh dan soal = 75
Jumlah penerapan matematika = 19
Persentase keakuratan =
8. Bab 8 Kubus dan Balok
a. Akurasi contoh
Jumlah contoh = 17
Jumlah contoh yang akurat = 11
Persentase keakuratan =
b. Akurasi soal
Jumlah soal = 103
Jumlah soal yang akurat = 102
Persentase keakuratan =
c. Problem solving
Jumlah soal = 103
Jumlah soal pemecahan masalah = 14
Persentase keakuratan =
d. Komunikasi
simbol tabel diagram t.individu t.berpasangan t.berkelompok
√ √ - √ - -
Persentase keakuratan =
e. Penerapan
Jumlah contoh dan soal = 120
Jumlah penerapan matematika = 25
Persentase keakuratan =
9. Bab 9 Prisma dan Limas
a. Akurasi contoh
Jumlah contoh = 13
Jumlah contoh yang akurat = 11
Persentase keakuratan =
b. Akurasi soal
Jumlah soal = 94
Jumlah soal yang akurat = 90
Persentase keakuratan =
c. Problem solving
Jumlah soal = 94
Jumlah soal pemecahan masalah = 5
Persentase keakuratan =
124
d. Komunikasi
simbol Tabel diagram t.individu t.berpasangan t.berkelompok
√ - - √ - -
Persentase keakuratan =
e. Penerapan
Jumlah contoh dan soal = 107
Jumlah penerapan matematika = 21
Persentase keakuratan =
125
Penskoran Komponen Penyajian Buku A
1. Sistematika Penyajian
BAB 1 2 3 4 5
Gambar √ √ √ √ √
Ilustrasi √ √ √ √ √
Foto √ √ √ √ √
Sejarah √ - - - √
Contoh √ √ √ √ √
Prasyarat √ √ √ √ √
2. Keruntutan Penyajian
BAB 1 2 3 4 5
Alur penyajian √ √ √ √ √
Prasyarat √ √ √ √ √
3. Observasi, Investigasi, Eksplorasi, atau Inkuiri
BAB 1 2 3 4 5
Observasi √ √ √ - √
Investigasi - √ - √ -
Eksplorasi √ - √ √ √
Inkuiri √ √ √ √ √
4. Masalah Kontekstual
BAB 1 2 3 4 5
Bagian awal √ √ √ √ √
Bagian akhir - - - √ √
5. Menumbuhkan Berpikir Kritis
BAB 1 2 3 4 5
Berpikir kritis √ √ √ √ √
6. Memuat hands-on activity
BAB 1 2 3 4 5
hands-on activity √ √ √ √ √
7. Bagian Pendahulu
Prakata Petunjuk
penggunaan Daftar isi Daftar simbol
√ √ √ -
8. Bagian Isi
BAB 1 2 3 4 5
Ditambah dengan persentase kelayakan
isi menjadi:
126
Gambar √ √ √ √ √
Ilustrasi √ √ √ √ √
Tabel - √ √ √ √
Rujukan - - - - -
Soal
bergradasi √ √ √ √ √
Rangkuman √ √ √ √ √
9. Bagian Penyudah
Daftar pustaka Indeks subjek Glossarium Jawaban soal
terpilih
√ - - -
127
Penskoran Komponen Penyajian Buku B
1. Sistematika Penyajian
BAB 6 7 8 9
Gambar √ √ √ √
Ilustrasi √ √ √ √
Foto √ √ √ √
Sejarah - - - -
Contoh √ √ √ √
Prasyarat √ √ √ √
2. Keruntutan Penyajian
BAB 6 7 8 9
Alur penyajian √ √ √ √
Prasyarat √ √ √ √
3. Observasi, Investigasi, Eksplorasi, atau Inkuiri
BAB 6 7 8 9
Observasi √ √ √ -
Investigasi - √ - √
Eksplorasi √ - √ √
Inkuiri √ √ √ √
4. Masalah Kontekstual
BAB 6 7 8 9
Bagian awal - √ √ √
Bagian akhir √ √ √ √
5. Menumbuhkan Berpikir Kritis
BAB 6 7 8 9
Berpikir kritis √ √ √ √
6. Memuat hands-on activity
BAB 6 7 8 9
hands-on activity √ √ √ √
7. Bagian Pendahulu
Prakata Petunjuk
penggunaan Daftar isi Daftar simbol
√ √ √ -
Ditambah dengan persentase kelayakan
isi menjadi:
128
8. Bagian Isi
BAB 6 7 8 9
Gambar √ √ √ √
Ilustrasi √ √ √ √
Tabel √ √ √ -
Rujukan - - - -
Soal
bergradasi √ √ √ √
Rangkuman √ √ √ √
9. Bagian Penyudah
Daftar pustaka Indeks subjek Glossarium Jawaban soal
terpilih
√ - - -
1
DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 1 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN MATEMATIKA
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH
I. KELAYAKAN ISI
A. KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD
Butir 1 Kelengkapan materi
Deskripsi Materi matematika SMP/MTs yang disajikan minimal memuat semua materi pokok bahasan dalam aspek ruang lingkup yang mendukung tercapainya Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD).
Untuk Kelas VII, materi minimal menyajikan operasi hitung bilangan; bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel, perbandingan, himpunan, diagram Venn, garis, sudut, ukuran sudut; segi empat, segitiga, dan ukurannya; serta pemecahan masalah.
Untuk Kelas VIII, materi minimal menyajikan bentuk aljabar, relasi, fungsi, persamaan garis lurus; sistem persamaan linear dua variabel; teorema Pythagoras; lingkaran dan ukurannya; kubus, balok, prisma, limas, dan ukurannya; serta pemecahan masalah.
Untuk Kelas IX, materi minimal menyajikan kesebangunan dan kekongruenan bangun datar; sifat-sifat tabung, kerucut, bola, dan ukurannya; pengolahan dan penyajian data, serta peluang kejadian sederhana; sifat-sifat bilangan berpangkat, bentuk akar; barisan dan deret bilangan; serta pemecahan masalah.
Butir 2 Keluasan materi
Deskripsi Konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan algoritma sesuai dengan kebutuhan materi pokok yang mendukung tercapainya Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) termuat dalam materi dengan bentuk yang mudah dipahami. Materi juga memuat contoh dan soal latihan yang memperjelas konsep, definisi, prinsip, prosedur, atau algoritma. Contoh yang disajikan dapat berupa contoh yang benar maupun contoh yang salah (counter example). Soal-soal hendaknya diberikan dalam jumlah yang
2
proporsional dan bergradasi.
Butir 3 Kedalaman materi
Deskripsi Materi perlu memuat penjelasan konsep, definisi, prinsip, prosedur, atau algoritma (dalam model konkrit maupun abstrak dengan menitikberatkan pada model konkrit), agar peserta didik mengenali gagasan atau ide, mengidentifikasi gagasan, menjelaskan ciri suatu konsep atau gagasan, dapat mendefinisikan, menyusun formula/rumus/aturan, atau mengkonstruksi pengetahuan baru sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD).
B. KEAKURATAN MATERI
Butir 4 Akurasi konsep dan definisi
Deskripsi Materi harus disajikan secara akurat untuk menghindari miskonsepsi yang dilakukan peserta didik. Konsep dan definisi dirumuskan dengan tepat (well-defined) untuk mendukung tercapainya Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD).
Butir 5 Akurasi prinsip
Deskripsi Prinsip merupakan salah satu aspek dalam matematika yang digunakan untuk menyusun suatu teori. Bentuk-bentuk dari prinsip dalam matematika antara lain aksioma, postulat, teorema, lemma, aturan, dan sifat. Prinsip tersebut perlu dirumuskan secara akurat agar tidak menimbulkan multitafsir bagi peserta didik.
Butir 6 Akurasi prosedur dan algoritma
Deskripsi Prosedur dan algoritma merupakan pentahapan dalam proses pematematikaan, penyelesaian masalah, atau penghitungan. Dalam prosedur, urutan tidak diperhatikan, tetapi dalam algoritma, urutan diperhatikan. Prosedur dan algoritma perlu dirumuskan secara akurat sehingga peserta didik tidak melakukan kekeliruan secara sistematis.
Butir 7 Akurasi Contoh
Deskripsi Konsep, prinsip, prosedur, atau algoritma harus diperjelas oleh contoh (dapat juga berupa contoh yang
3
salah (counter example)) yang disajikan secara akurat.
Butir 8 Akurasi soal
Deskripsi Penguasaan peserta didik atas konsep, prinsip, prosedur, atau algoritma harus dibangun oleh soal-soal yang disajikan secara akurat.
C. MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN
Butir 9 Penalaran (reasoning)
Deskripsi Penalaran berperan pada saat peserta didik harus membuat kesimpulan. Karenanya materi perlu memuat uraian, contoh, tugas, pertanyaan, atau soal latihan yang mendorong peserta didik untuk secara runtut membuat kesimpulan yang sahih (valid). Materi dapat pula memuat soal-soal terbuka (open-ended problem), yaitu soal-soal yang menuntut peserta didik untuk memberikan jawaban atau strategi penyelesaian yang bervariasi.
Butir 10 Pemecahan masalah (problem solving)
Deskripsi Untuk menumbuhkan kreativitas peserta didik, sajian materi perlu memuat beragam strategi, soal non-rutin, atau latihan pemecahan masalah.
Soal non-rutin adalah soal yang tipenya berbeda dengan contoh atau soal latihan yang telah disajikan.
Pemecahan masalah (problem solving) meliputi memahami masalah, merancang model, memecahkan model, memeriksa hasil (mencari solusi yang layak), dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
Butir 11 Keterkaitan
Deskripsi Keterkaitan antarkonsep matematika dapat dimunculkan dalam uraian atau contoh. Hal ini dimaksudkan untuk membantu peserta didik dalam membangun jaringan pengetahuan matematika.
Selain itu, perlu juga ditunjukkan keterkaitan antara matematika dengan ilmu lain atau keterkaitan antara matematika dengan kehidupan sehari-hari agar peserta didik menyadari manfaat matematika.
Butir 12 Komunikasi (write and talk)
Deskripsi Materi memuat contoh atau latihan untuk mengomunikasikan gagasan, secara tertulis maupun lisan,
4
untuk memperjelas keadaan atau masalah. Komunikasi tertulis dapat disampaikan dalam berbagai bentuk seperti simbol, tabel, diagram, atau media lain. Sedangkan komunikasi lisan dapat dilakukan secara individu, berpasangan, atau kelompok.
Butir 13 Penerapan (aplikasi)
Deskrisi
Materi memuat uraian, contoh, atau soal-soal yang menjelaskan penerapan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari atau dalam ilmu lain.
Butir 14 Kemenarikan materi
Deskripsi Materi memuat uraian, strategi, gambar, foto, sketsa, cerita sejarah, contoh, atau soal-soal menarik yang dapat menimbulkan minat peserta didik untuk mengkaji lebih jauh, antara lain adanya topik-topik tentang recreational mathematics.
Butir 15 Mendorong untuk mencari informasi lebih jauh
Deskripsi Materi memuat tugas yang mendorong peserta didik untuk memperoleh informasi lebih lanjut dari berbagai sumber lain seperti internet, buku, artikel, dsb.
Butir 16 Materi pengayaan (enrichment)
Deskripsi Penyajian memuat uraian, contoh-contoh, atau soal-soal pengayaan (enrichment) yang berkaitan dengan topik yang dibicarakan (lebih luas atau lebih dalam dari yang dituntut Kompetensi Dasar (KD)). Materi pengayaan sebaiknya disajikan secara proporsional, dalam arti tidak memperkenalkan definisi baru atau tidak terlalu jauh berbeda dari apa yang dituntut Kompetensi Dasar (KD).
II. KELAYAKAN PENYAJIAN
A. TEKNIK PENYAJIAN
Butir 17 Sistematika penyajian.
Deskripsi Setiap bab minimal memuat pembangkit motivasi, pendahulu, dan isi.
Pembangkit motivasi dapat disajikan dalam bentuk gambar, ilustrasi, foto, sejarah, susunan kalimat,
5
atau contoh penggunaan dalam kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan topik yang akan disajikan.
Pendahulu minimal memuat materi prasyarat yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk memahami pokok bahasan yang akan disajikan.
Isi memuat hal-hal yang tercakup dalam subkomponen Kelayakan Isi.
Butir 18 Keruntutan penyajian
Deskripsi Penyajian sesuai dengan alur berpikir induktif (khusus ke umum) untuk membuat dugaan-dugaan (konjektur) atau deduktif (umum ke khusus) untuk menyatakan kebenaran suatu proposisi.
Konsep disajikan dari yang mudah ke sukar, dari yang sederhana ke kompleks, atau dari yang informal ke formal, yang mendorong peserta didik terlibat aktif.
Materi prasyarat disajikan mendahului materi pokok yang berkaitan dengan materi prasyarat yang bersangkutan.
B. PENYAJIAN PEMBELAJARAN
Butir 19 Observasi, investigasi, eksplorasi, atau inkuiri.
Deskripsi Sajian materi memuat tugas observasi, investigasi, eksplorasi, atau inkuiri. Observasi dilakukan untuk mengenal, mendeteksi pola, fenomena yang sama/berulang, atau ciri-ciri untuk membangun pengetahuan peserta didik secara informal. Investigasi adalah suatu aktivitas dalam memecahkan masalah matematika yang berpeluang memiliki lebih dari satu jawab. Eksplorasi adalah kegiatan matematika yang diawali dengan masalah, pengumpulan data atau informasi, analisis data, dan diakhiri dengan penyimpulan. Inkuiri adalah suatu proses menyusun pertanyaan-pertanyaan dan mengumpulkan data yang relevan serta membuat kesimpulan berdasarkan data tersebut.
Butir 20 Masalah kontekstual
Deskripsi Materi menyajikan masalah kontekstual yang akrab, menarik, atau bermanfaat bagi peserta didik. Masalah kontekstual sedapat mungkin dimunculkan pada bagian awal sajian dengan maksud untuk memfasilitasi penemuan konsep, prinsip, atau prosedur. Masalah tersebut dapat pula disajikan di bagian
6
akhir sebagai uji pemahaman, ilustrasi aplikasi, atau generalisasi.
Butir 21 Menumbuhkan berpikir kritis, kreatif, atau inovatif.
Deskripsi Penyajian materi memuat masalah matematis yang dapat merangsang tumbuhnya berpikir kritis, kreatif, atau inovatif. Sajian materi yang dapat menumbuhkan berpikir kritis adalah materi yang membuat peserta didik tidak lekas percaya, selalu berusaha menemukan kesalahan atau kekeliruan, atau tajam analisisnya dalam menguji kebenaran jawaban. Sajian materi yang dapat menumbuhkan kreativitas peserta didik ditandai oleh dimilikinya daya cipta atau kemampuan mencipta. Sajian materi yang dapat menumbuhkan inovasi peserta didik ditandai oleh adanya pembaruan atau kreasi baru dalam gagasan atau metode.
Butir 22 Memuat hands-on activity.
Deskripsi Penyajian memuat hands-on activity yang merupakan bagian dari upaya melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses pembelajaran untuk menemukan, mengidentifikasi, atau menghadirkan konjektur. Aktivitas ini dapat memacu peserta didik untuk berinteraksi serta mengomunikasikan gagasan yang sedang dipelajari. Aktivitas ini berupa kegiatan nyata yang antara lain meliputi mengidentifikasi, memotong atau menggunting, memasangkan, atau menyusun benda, sehingga terbentuk suatu pola atau keteraturan yang merupakan sifat, rumus, atau teorema.
Penggunaan kalkulator atau komputer sebagai alat bantu perhitungan dan simulasi juga termasuk dalam aktivitas ini.
C. KELENGKAPAN PENYAJIAN
Butir 23 Bagian pendahulu
Deskripsi Pada awal buku terdapat prakata, petunjuk penggunaan, dan daftar isi. Awal buku dapat juga memuat daftar simbol atau notasi.
Prakata memuat secara umum isi buku yang dibahas.
Petunjuk penggunaan memuat penjelasan tujuan, isi buku, serta petunjuk pemakaian buku bagi peserta didik untuk mempelajarinya.
7
Daftar isi memberikan gambaran mengenai isi buku yang diikuti dengan nomor halaman kemunculan.
Daftar simbol atau notasi merupakan kumpulan simbol atau notasi beserta penjelasannya yang dilengkapi dengan nomor halaman kemunculan simbol atau notasi dan disajikan secara alfabetis.
Butir 24 Bagian isi
Deskripsi Penyajian dilengkapi dengan gambar, ilustrasi, tabel, rujukan/sumber acuan, soal latihan bervariasi dan bergradasi, atau rangkuman setiap bab.
Gambar, ilustrasi, atau tabel disajikan dengan jelas, menarik, dan sesuai dengan topik yang disajikan sehingga materi lebih mudah dipahami oleh peserta didik. Teks, tabel, dan gambar yang bukan buatan sendiri (dikutip dari sumber lain) harus menyebutkan rujukan atau sumber acuan. Rujukan atau sumber acuan dapat langsung disebutkan atau disertakan dalam daftar rujukan atau sumber.
Penyajian setiap bab atau subbab memuat soal latihan bervariasi dengan tingkat kesulitan bergradasi secara proporsional yang dapat membantu menguatkan pemahaman konsep atau prinsip.
Rangkuman merupakan kumpulan konsep kunci bab yang dinyatakan dengan kalimat ringkas dan bermakna, serta memudahkan peserta didik untuk memahami isi bab. Rangkuman ini dapat disajikan pada akhir setiap bab dengan maksud agar peserta didik dapat mengingat kembali hal-hal penting yang telah dipelajari.
Butir 25 Bagian penyudah
Deskripsi Pada akhir buku, terdapat daftar pustaka, indeks subjek, daftar istilah (glosarium) atau petunjuk pengerjaan (hint)/jawaban soal latihan terpilih. Apabila tidak terdapat pada awal buku, daftar simbol atau notasi dapat dicantumkan pada akhir buku.
Daftar pustaka menggambarkan bahan rujukan yang digunakan dalam penulisan buku dan dituliskan secara konsisten. Setiap pustaka yang digunakan diawali dengan nama pengarang (disusun secara alfabetis), tahun terbitan, judul buku, tempat, dan diakhiri dengan nama penerbit.
Indeks subjek merupakan kumpulan kata penting, antara lain objek matematika, nama tokoh atau pengarang, yang diikuti dengan nomor halaman kemunculan dan disajikan secara alfabetis.
Daftar istilah merupakan kumpulan istilah penting beserta penjelasannya yang dilengkapi dengan nomor halaman kemunculan istilah dan disajikan secara alfabetis.
8
Pada akhir suatu bab, akhir suatu bahasan, atau akhir buku disertakan petunjuk pengerjaan (hint) atau jawaban soal latihan terpilih.
151
STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR KELAS VIII
Semester 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Aljabar
1. Memahami bentuk aljabar,
relasi, fungsi, dan
persamaan garis lurus
1.1 Melakukan operasi aljabar
1.2 Menguraikan bentuk aljabar ke dalam faktor-
faktornya
1.3 Memahami relasi dan fungsi
1.4 Menentukan nilai fungsi
1.5 Membuat sketsa grafik fungsi aljabar
sederhana pada sistem koordinat Cartesius
1.6 Menentukan gradien, persamaan dan grafik
garis lurus
2. Memahami sistem
persamaan linear dua
variabel dan
menggunakannya dalam
pemecahan masalah
2.1 Menyelesaikan sistem persamaan linear dua
variabel
2.2 Membuat model matematika dari masalah yang
berkaitan dengan sistem persamaan linear dua
variabel
2.3 Menyelesaikan model matematika dari masalah
yang berkaitan dengan system persamaan linear
dua variabel dan penafsirannya
Geometri dan Pengukuran
3. Menggunakan Teorema
Pythagoras dalam
pemecahan masalah
3.1 Menggunakan Teorema Pythagoras untuk
menentukan panjang sisi-sisi segitiga
sikusiku
3.2 Memecahkan masalah pada bangun datar
yang berkaitan dengan Teorema Pythagoras
LAMPIRAN 13
152
Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Geometri dan Pengukuran
4. Menentukan unsur, bagian
lingkaran serta ukurannya
4.1 Menentukan unsur dan bagian-bagian
lingkaran
4.2 Menghitung keliling dan luas lingkaran
4.3 Menggunakan hubungan sudut pusat,
panjang busur, luas juring dalam pemecahan
masalah
4.4 Menghitung panjang garis singgung
persekutuan dua lingkaran
4.5 Melukis lingkaran dalam dan lingkaran luar
suatu segitiga
5. Memahami sifat-sifat kubus,
balok, prisma, limas, dan
bagianbagiannya, serta
menentukan ukurannya
5.1 Mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok,
prisma dan limas serta bagian-bagiannya
5.2 Membuat jaring-jaring kubus, balok, prisma
dan limas
5.3 Menghitung luas permukaan dan volume
kubus, balok, prisma dan limas