analisis materi dan penyajian buku ajar matematika kelas ...lib.unnes.ac.id/397/1/7335.pdf ·...

150
ANALISIS MATERI DAN PENYAJIAN BUKU AJAR MATEMATIKA KELAS VIII SMP DI KABUPATEN TEMANGGUNG skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika oleh Hardhini Indri Hapsari 4101406535 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2010

Upload: dodien

Post on 07-Feb-2018

231 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

i

ANALISIS MATERI DAN PENYAJIAN BUKU AJAR

MATEMATIKA KELAS VIII SMP DI

KABUPATEN TEMANGGUNG

skripsi

disajikan sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Matematika

oleh

Hardhini Indri Hapsari

4101406535

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2010

ii

PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul

Analisis Materi dan Penyajian Buku Ajar Matematika Kelas VIII SMP di

Kabupaten Temanggung

disusun oleh

Nama : Hardhini Indri Hapsari

NIM : 4101406535

telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FMIPA Unnes pada

tanggal 31 Desember 2010

Panitia

Ketua Sekretaris

Dr. Kasmadi Imam S., M.S. Drs. Edy Soedjoko, M. Pd.

195111151979031001 195604191987031001

Ketua Penguji

Drs. Arief Agustanto, M. Si.

196807221993031005

Anggota Penguji/ Anggota Penguji/

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Dr. Scolastika Mariani, M. Si. Isnaini Rosyida, S. Si., M. Si.

196502101991022001 197302191998022001

ii

iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa isi skripsi ini tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di Suatu Perguruan Tinggi,

dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya yang diterbitkan oleh orang

lain, kecuali yang secara tertulis dirujuk dalam skripsi ini dan disebutkan dalam

daftar pustaka.

Semarang, Desember 2010

Penulis

Hardhini Indri Hapsari

iii

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Lebih baik menjadi orang yang pernah gagal daripada menjadi orang yang

tidak pernah melakukan ikhtiar apapun.

PERSEMBAHAN

Skripsi ini aku persembahkan untuk :

Ibu yang telah melahirkanku. Semoga Allah memberikan Surga untukmu.

Mamah dan Alm. Babe yang selalu mengasihiku, memberikan doa, dan

telah membiarkan aku menjadi bagian dari kalian.

Bapak dan Ibuk untuk doa yang terbaik buatku.

Mas Tommy, MbLan, Sam, Mb Ing, Mas Gun, Mb Ida, Mas Henk, Mb Ria,

Mas Afan, Imam, Astri. Kalian kakak dan adik terbaik yang kumiliki.

NobitaQ ( Joko Susilo Saputro ), yang selalu menghadirkan senyuman

untuk hari-hariku.

Icha, Vierna, Dida, Lefka, Awan yang selalu menghadirkan tawa.

Sahabatku “REWO_REWO” ( Uun, Ratna, Zaky, Filia, Desy, Dewi, Marlin )

dan Nan yang mau memberikan semangat serta keceriaan.

Keluarga keduaku The MATe khususnya angkatan SG.

Teman2 Spermatika khususnya wisudawan wisudawati April 2011, serta

teman2 September kost (pu3 keong, si_we, mamake, ade2 kozku).

iv

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan hidayah,

inayah dan rahmat-Nya, karena akhirnya penyusunan skripsi ini dapat

terselesaikan. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari

berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung skripsi ini tidak dapat

terwujud. Penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si, Rektor Universitas Negeri

Semarang.

2. Dr. Kasmadi Imam S, M.S, Dekan FMIPA yang telah memberikan kelancaran

dalam perijinan penelitian.

3. Drs. Edy Soedjoko, M.Pd, Ketua Jurusan Matematika yang telah memberikan

pengarahan dan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Dr. Scolastika Mariani, M. Si, Dosen pembimbing I yang telah ikhlas dan

penuh kesabaran memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan

skripsi ini.

5. Isnaini Rosyida, S. Si, M. Si, Dosen Pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Kepala Sekolah SMP di Kabupaten Temanggung yang telah memberikan ijin

penelitian.

7. Guru-guru pengampu mata pelajaran matematika kelas VIII SMP di

Kabupaten Temanggung yang telah membantu terlaksananya penelitian.

8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah

membantu dan memberikan masukan bagi penyusunan skripsi ini.

v

vi

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca dan perkembangan

dunia pendidikan di Indonesia.

Semarang, Desember 2010

Peneliti

vi

vii

ABSTRAK

Hapsari, Hardhini Indri. 2010. Analisis Materi dan Penyajian Buku Ajar

Matematika Kelas VIII SMP di Kabupaten Temanggung. Skripsi. Jurusan

Matematika. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: 1. Dr. Scolastika

Mariani, M.Si, 2. Isnaini Rosyida, S.Si, M.Si.

Kata kunci: Analisis Materi dan Penyajian Buku Ajar, Instrumen BSNP, Materi

Matematika SMP Kelas VIII

Buku ajar merupakan salah satu sarana pendidikan yang sangat penting

dan strategis untuk menentukan keberhasilan dalam proses belajar mengajar siswa

di sekolah dan di rumah. Pada buku matematika kelas VIII, masih terdapat

kekurangan dan kesalahan baik dalam penulisan maupun kurangnya komponen

standar yang seharusnya ada pada sebuah buku. Salah satu cara yang dapat

mengantisipasi hal tersebut adalah dengan adanya instrumen dari BSNP mengenai

materi dan penyajian buku yang sesuai.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas buku ajar

matematika kelas VIII SMP yang digunakan di Kabupaten Temanggung ditinjau

dari aspek materi dan penyajiannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah buku matematika kelas VIII yang

digunakan dalam proses belajar mengajar di 9 SMP di Kabupaten Temanggung.

Dari 11 buku yang digunakan, peneliti mengambil buku yang merupakan buku

ajar matematika yang terbanyak digunakan dalam proses belajar mengajar yaitu

Buku Matematika untuk SMP Kelas VIII terbitan Erlangga karangan M. Cholik

Adinawan dan Sugijono.

Hasil analisis pada penilaian tahap I untuk kedua buku yang dianalisis

memperoleh jawaban positif untuk semua butir penilaian. Hasil analisis pada

penilaian tahap II Buku Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 1 karangan

M. Cholik Adinawan dan Sugijono untuk komponen kelayakan isi memperoleh

rata-rata sebesar 85,42% dan untuk komponen penyajian sebesar 79,85%.

Sedangkan Buku Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 2 karangan M.

Cholik Adinawan dan Sugijono untuk komponen kelayakan isi memperoleh rata-

rata sebesar 82,76% dan untuk komponen penyajian sebesar 79,35%.

Berdasarkan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa Buku

Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 1 karangan M. Cholik Adinawan

dan Sugijono terbitan Erlangga memiliki kriteria sangat sesuai untuk komponen

kelayakan isi serta sesuai untuk komponen penyajian. Dan Buku Matematika

untuk SMP Kelas VIII Semester 2 karangan M. Cholik Adinawan dan Sugijono

terbitan Erlangga memiliki kriteria sesuai untuk komponen kelayakan isi serta

sesuai untuk komponen penyajian. Disarankan kepada guru yang menggunakan

Buku Matematika untuk SMP Kelas VIII karangan M. Cholik Adinawan dan

Sugijono terbitan Erlangga memperhatikan beberapa hal yang masih belum sesuai

dengan kriteria buku yang baik seperti yang telah peneliti paparkan. Namun

secara umum, buku ini sudah mencapai kriteria yang sangat sesuai.

vii

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

PENGESAHAN ....................................................................................... ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ................................................... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................... iv

KATA PENGANTAR ............................................................................. v

ABSTRAK ............................................................................................... vii

DAFTAR ISI ............................................................................................ viii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ x

DAFTAR TABEL .................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xii

Bab I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................. 5

1.3 Tujuan Penelitian .................................................................... 5

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................. 6

1.5 Penegasan Istilah .................................................................... 6

1.5.1 Analisis ...................................................................... 6

1.5.2 Buku Ajar ................................................................... 7

1.5.3 Kualitas Buku Ajar .................................................... 7

1.5.4 Analisis Materi dan Penyajian Buku Ajar ................. 7

1.6 Sistematika Skripsi ................................................................. 8

Bab II. LANDASAN TEORI

2.1 Sumber Belajar ..................................................................... 9

2.2 Buku Ajar ............................................................................. 10

2.3 Pengertian Konsep, Definisi, Prinsip, Prosedur, dan

Algoritma ............................................................................... 12

2.3.1 Konsep dan definisi .................................................... 13

2.3.2 Prinsip ........................................................................ 13

2.3.3 Prosedur dan algoritma ............................................. 14

viii

ix

2.4 Standar Buku Ajar Matematika ............................................ 14

2.4.1 Kelayakan Isi/Materi .................................................. 14

2.4.2 Kelayakan Penyajian .................................................. 22

Bab III. METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian .................................................................. 29

3.1.1 Populasi ...................................................................... 29

3.1.2 Sampel ........................................................................ 29

3.2 Metode Pengumpulan Data ................................................. 29

3.2.1 Pengumpulan data buku ajar yang digunakan ........... 29

3.2.2 Pengumpulan data tentang kelayakan buku teks

pelajaran matematika berdasarkan standar BSNP .... 30

3.3 Instrumen Penelitian ........................................................... 31

3.4 Metode Analisis Data .......................................................... 31

Bab IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ................................................................... 34

4.1.1 Penilaian tahap I ......................................................... 34

4.1.2 Penilaian tahap II ....................................................... 35

4.2 Pembahasan ......................................................................... 40

4.2.1 Penilaian tahap I ......................................................... 41

4.2.2 Penilaian tahap II ....................................................... 41

Bab V. PENUTUP

5.1 Simpulan ............................................................................. 55

5.2 Saran ................................................................................... 56

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 57

LAMPIRAN ............................................................................................. 59

ix

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Instrumen Penilaian Tahap I ..................................................................... 60

2. Instrumen Penilaian Tahap II .................................................................... 61

3. Penjabaran Penskoran Butir Instrumen Penilaian ..................................... 63

4. Lembar Penilaian Umum Validator terhadap Instrumen Penelitian ......... 70

5. Penilaian Tahap I Buku A ......................................................................... 72

6. Penilaian Tahap I Buku B ......................................................................... 73

7. Rekapitulasi Penilaian Tahap II ................................................................ 74

8. Uraian Penilaian Tahap II ......................................................................... 85

9. Perhitungan Penilaian Tahap II ................................................................. 119

10. Deskripsi Butir Instrumen dari BSNP ....................................................... 129

11. Angket Penggunaan Buku Pelajaran Matematika oleh Guru ................... 136

12. Validasi ..................................................................................................... 145

13. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kelas VIII ........................... 151

x

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Rekapitulasi data buku yang digunakan guru matematika kelas

VIII di Kabupaten Temanggung ............................................................ 4

3.1 Rekapitulasi data penilaian tahap I ........................................................ 30

3.2 Rekapitulasi data penilaian tahap II ....................................................... 31

3.3 Kriteria Hasil Penilaian Buku Ajar ........................................................ 33

4.1 Rekapitulasi hasil penilaian tahap I untuk dua buah buku ajar

yang dianalisis ........................................................................................ 35

4.2 Hasil penilaian kelayakan isi buku Buku Matematika untuk SMP

Kelas VIII Semester 1 karangan M. Cholik Adinawan dan

Sugijono terbitan Erlangga ..................................................................... 36

4.3 Hasil penilaian kelayakan isi buku Buku Matematika untuk SMP

Kelas VIII Semester 2 karangan M. Cholik Adinawan dan

Sugijono terbitan Erlangga ..................................................................... 37

4.4 Penilaian tahap II komponen penyajian buku ajar matematika

untuk SMP kelas VIII semester 1 karangan M. Cholik Adinawan

dan Sugijono .......................................................................................... 38

4.5 Penilaian tahap II komponen penyajian buku ajar matematika

untuk SMP kelas VIII semester 2 karangan M. Cholik Adinawan

dan Sugijono .......................................................................................... 39

xi

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Diagram batang hasil penilaian buku ajar komponen kelayakan

isi .............................................................................................................. 38

2. Diagram batang hasil penilaian buku ajar komponen penyajian ............. 40

xii

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Untuk memajukan pendidikan di Indonesia, pemerintah mengeluarkan

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Sebagai kelanjutan dari Undang-Undang tersebut, maka disusunlah sebuah

standar nasional untuk isi atau disebut Standar Isi ( SI ) melalui Permen No. 22

Tahun 2006. Standar ini harus dipenuhi oleh semua sistem pendidikan di

nusantara karena SI bersifat nasional. Mengacu kepada SI ini juga standar yang

lain seperti standar kompetensi guru dan standar buku/bahan ajar matematika

dapat disusun sebagai rambu-rambu untuk menyusun kurikulum matematika.

Kurikulum merupakan suatu program pendidikan yang direncanakan dan

dilaksanakan untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum harus bisa

memberikan arah dan patokan, serta keahlian pada pendidik setelah

menyelesaikan suatu program pengajaran pada suatu lembaga. Oleh karena itu

kurikulum selalu berubah dan berkembang sesuai dengan kemajuan zaman, ilmu

pengetahuan dan teknologi yang sedang terjadi. Berdasarkan Undang-Undang

Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, kurikulum pada semua

jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai

dengan satuan pendidikan, potensi daerah dan peserta didik. Atas dasar pemikiran

1

2

itu maka dikembangkanlah apa yang dinamakan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan.

Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilaksanakan untuk

mempersiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau

latihan pada masa yang akan datang. Pendidikan juga merupakan interaksi antara

pendidik dengan peserta didik dalam upaya membantu peserta didik untuk

mencapai tujuan pendidikan. Pendidikan merupakan interaksi antara pendidik

dengan peserta didik dalam rangka membantu peserta didik menguasai materi

pengajaran dan mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Pendidikan juga memiliki

makna strategis dan merupakan saluran yang dapat mengungkapkan gagasan dan

nilai-nilai baru, sekaligus memiliki dampak yang cukup besar bagi kehidupan

masyarakat. Untuk mencapai tujuan pendidikan diperlukan alat dan sarana

pendidikan.

Dalam dunia pendidikan, tentu tak lepas dari peranan buku. Buku ajar

merupakan salah satu sarana pendidikan yang sangat penting dan strategis untuk

menentukan keberhasilan dalam proses belajar mengajar siswa di sekolah dan di

rumah. Dari buku pelajaran kita dapat memperoleh berbagai informasi dan

pengetahuan. Buku pelajaran merupakan media instruksional yang dominan

perannya di kelas. Salah satu indikator bangsa yang maju adalah bangsa yang

mempunyai tingkat kegemaran membaca yang tinggi. Bangsa yang membaca

adalah bangsa yang berfikir, mampu memecahkan berbagai masalah dan

tantangan pada zamannya. Oleh karena itu buku pelajaran yang bermutu

merupakan suatu kebutuhan mutlak.

3

Buku-buku tersebut adalah buku pelajaran yang wajib digunakan di

sekolah dalam proses belajar mengajar termasuk pemberian tugas pada siswa dan

pembuatan soal-soal ujian. Banyaknya buku pelajaran yang beredar memberikan

banyak pilihan bagi para pengguna buku dalam menentukan buku yang

digunakan. Kepala sekolah dan para guru diminta untuk senantiasa memanfaatkan

buku pelajaran tersebut di sekolah secara maksimal. Berbagai upaya telah

dilakukan untuk mendapatkan naskah yang bermutu yang akan menggugah

keingintahuan siswa pada mata pelajaran tertentu, namun demikian akan tetap

dilakuakan penyempurnaan berkelanjutan pada buku-buku tersebut. Pada buku

matematika pada khususnya, masih terdapat kekurangan dan kesalahan baik dalam

penulisan maupun kurangnya komponen standar yang seharusnya ada pada

sebuah buku.

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) telah menetapkan standar-

standar kualitas buku ajar untuk melindungi masyarakat dari buku-buku ajar yang

bermutu rendah. Sedangkan penilaian buku-buku ajar dilaksanakan oleh Pusat

Perbukuan (Pusbuk) Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas). Standar-

standar tersebut meliputi standar materi, standar penyajian, dan standar

bahasa/keterbacaan. Namun tidak semua buku yang beredar telah dinilai oleh

Pusbuk. Pusbuk hanya menilai naskah-naskah buku pelajaran yang didaftarkan

oleh penerbit.

Banyak buku ajar yang beredar di masyarakat kita yang digunakan dalam

proses pembelajaran. Besar kemungkinan bahwa buku yang kita pakai masih

belum jelas kualitasnya. Untuk mengatasi hal tersabut, Pusbuk masih terus

4

mensosialisasikan mengenai standar kualitas buku ajar sehingga masyarakat dapat

menilai sendiri mutu suatu buku ajar.

Pada penelitian ini, penulis mengambil sampel buku ajar kelas VIII yang

paling banyak dipakai di Temanggung karena pada buku kelas VIII masih

terdapat kekurangan. Berdasarkan hasil observasi awal yang telah dilakukan di 9

SMP di Kabupaten Temanggung, didapatkan persentase penggunaan buku ajar

matematika kelas VIII sebagai berikut:

Tabel 1.1 Rekapitulasi data buku yang digunakan guru matematika kelas

VIII di Kabupaten Temanggung

No Penerbit Pengarang Persentase

1 Erlangga M. Cholik Adinawan

Sugijono

66,7 %

2 CV Sindunata Tim Fokus 55,6 %

3 Pusat Perbukuan

Depdiknas

Dewi Nuharini

Tri Wahyuni

44,4 %

4 Yudhistira Husein Tampomas 22,2 %

5 Erlangga

(Seribu Pena)

M. Cholik Adinawan

Sugijono

22,2 %

6 Intan Pariwara M. Mukti Aji

Nur Akhsin

11,1 %

7 Armico Maman Abdurahman

Sudrajat

11,1 %

8 Yudhistira Marsigit 11,1 %

9 Piranti Darma Kalokatama J. Dris 11,1 %

10 Depdiknas Tim 11,1 %

11 Aneka Ilmu Sujiranto 11,1 %

Berdasarkan hasil observasi awal, maka buku yang akan diteliti adalah

buku terbitan Erlangga, karangan M. Cholik Adinawan dan Sugijono dengan

perolehan persentase 66,7 %.

Materi atau isi buku berperan penting karena dalam sebuah buku terutama

buku ajar, termuat ilmu pengetahuan. Apabila isi buku tidak disusun dengan baik

maka penyampaian ilmu pengetahuan tidak akan berjalan dengan maksimal.

5

Selain isi, penyajian buku juga penting untuk diperhatikan. Buku dikatakan baik

jika buku disusun dengan sistematika yang proporsional. Selain dua aspek

tersebut, ada dua aspek lain yaitu bahasa dan kegrafikan yang juga merupakan

aspek penting dalan penyusunan buku. Aspek bahasa lebih menekankan kepada

bahasa yang digunakan dalam menyusun buku, sedangkan kegrafikan

menonjolkan sisi grafis dalam pencetakan buku maupun gambar – gambar yang

kontekstual dengan masalah yang ada. Karena keterbatasan pengatahuan peneliti,

maka dalam penelitian ini parameter yang digunakan untuk menganalisis kualitas

buku ajar meliputi aspek materi dan penyajian buku.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dikaji

dalam penelitian ini adalah bagaimana kualitas buku ajar matematika kelas VIII

SMP yang digunakan di Kabupaten Temanggung ditinjau dari aspek materi dan

penyajiannya menurut standar BSNP?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas buku ajar

matematika kelas VIII SMP yang digunakan di Kabupaten Temanggung ditinjau

dari aspek materi dan penyajiannya menurut standar BSNP.

6

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Bagi guru, mendapatkan kriteria yang lebih jelas dalam memilih buku ajar

yang sesuai untuk pengajaran

2. Bagi siswa, dapat menambah pengetahuan tentang kriteria buku ajar yang

baik

3. Bagi peneliti, dapat menambah pengalaman tentang penulisan dan seluk

beluk buku ajar matematika yang baik dan benar yang akan digunakan di

kemudian hari sebagai buku ajar

4. Bagi sekolah, dapat menentukan buku ajar yang akan dipakai pada tahun

ajaran mendatang sesuai dengan kriteria buku ajar yang baik.

1.5 Penegasan Istilah

Penegasan istilah di sini dimaksudkan untuk menghindari adanya

penafsiran yang berbeda serta untuk mewujudkan kesatuan pandangan dan

pengertian sehubungan dengan penelitian ini.

1.5.1 Analisis

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, analisis adalah penyelidikan

terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dsb.) untuk mengetahui keadaan

yang sebenarnya.

Analisis dalam penelitian ini adalah analisis materi dan penyajian buku

ajar matematika kelas VIII di Kabupaten Temanggung.

7

1.5.2 Buku Ajar

Buku ajar yaitu buku pelajaran dalam bidang studi tertentu yang disusun

oleh pakar dengan maksud dan tujuan instruksional yang tertentu pula serta

dilengkapi dengan sarana pengajaran yang serasi dan mudah dipahami oleh

pemakainya sehingga dapat menunjang program pengajaran.

Buku ajar adalah buku yang dijadikan pegangan siswa pada jenjang

tertentu sebagai media pembelajaran (instruksional), berkaitan dengan bidang

studi tertentu. Buku ajar merupakan buku standar yang disusun oleh pakar dalam

bidangnya, biasa dilengkapi sarana pembelajaran (seperti pita rekaman), dan

digunakan sebagai penunjang program pembelajaran. (Pusbuk 2006)

1.5.3 Kualitas Buku Ajar

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kualitas berarti tingkat baik

buruknya sesuatu.

Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan kualitas buku ajar adalah

tingkat baik buruk buku ajar matematika SMP kelas VIII yang banyak dipakai di

Kabupaten Temaggung ditinjau dari aspek materi dan penyajian berdasarkan

standar BSNP dan Pusbuk.

1.5.4 Analisis Materi dan Penyajian Buku Ajar

Yang dimaksud dengan analisis materi dan penyajian buku ajar adalah

penilaian dan penyelidikan terhadap buku ajar yang dipergunakan dalam proses

pembelajaran untuk mengetahui kelebihan ataupun kekurangannya. Dalam

penelitian ini yang akan dinilai adalah komponen kelayakan isi atau materi dan

komponen penyajian.

8

1.6 Sistematika Skripsi

Sistematika penulisan skripsi terdiri dari tiga bagian utama yaitu (i)

bagian pendahuluan skripsi (ii) bagian isi skripsi (iii) bagian akhir skripsi.

Komponen dari masing-masing bagian adalah sebagai berikut.

1. Bagian pendahuluan skripsi berisi : Halaman Judul, Halaman Pengesahan,

Motto dan Persembahan, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar

Lampiran, dan Abstrak.

2. Bagian isi terdiri dari lima bab, Adapun kelima bab tersebut adalah sebagai

berikut.

Bab I Pendahuluan berisi : Alasan Pemilihan Judul, Penegasan Istilah,

Permasalahan, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian dan

Sistematika Penulisan skripsi

Bab II Landasan Teori, berisi tentang teori-teori yang mendukung

penelitian.

Bab III Metode penelitian yang berisi tentang metode penentuan obyek

penelitian, populasi dan sampel penelitian, metode pengumpulan

data, serta metode analisis data.

Bab IV Pembahasan berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan

penelitian.

Bab V Kesimpulan dan saran, berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan

pembahasan serta saran.

3. Bagian akhir berisi tentang daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

9

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Sumber Belajar

Sumber belajar mencakup apa saja yang dapat membantu tiap orang untuk

belajar dan menampilkan kompetensinya. Dalam AECT (Association of

Education Comunication Technology) sumber belajar diklasifikasikan menjadi 6

macam (Rohani 2004), meliputi: (1) pesan yaitu informasi yang diteruskan oleh

komponen lain dalam bentuk gagasan, fakta, arti, dan data. Termasuk dalam

kelompok pesan adalah semua bidang studi/M.K/bahan pengajaran peserta didik;

(2) orang yaitu manusia yang bertindak sebagai penyimpan, pengolah, penyaji

pesan, misal guru/dosen, tutor, peserta didik; (3) bahan yaitu perangkat lunak

yang mengandung pesan untuk disajikan melalui penggunaan alat/perangkat keras

ataupun oleh diri sendiri, misal: transportasi, slide film, audio, video, modul,

majalah, buku; (4) alat yaitu suatu perangkat keras yang digunakan untuk

menyampaikan pesan yang tersimpan dalam bahan, misal: overhead proyektor

(OHP), video tape, pesawat radio; (5) teknik yaitu prosedur atau acuan yang

dipersiapkan untuk penggunaan bahan, peralatan, orang, lingkungan untuk

menyampaikan pesan, misal: pengajaran berprogram/modul, simulasi,

demonstrasi, tanya jawab; (6) lingkungan atau latar yaitu situasi atau suasana

sekitar dimana pesan disampaikan baik fisik maupun nonfisik, misal: fisik yaitu

ruang kelas, gedung sekolah, laboratorium. Nonfisik yaitu suasana belajar itu

9

10

sendiri, tenang, ramai, lelah. Saat ini sumber belajar telah dikemas dalam sebuah

media, dapat berupa visual misalnya buku, audio misalnya kaset, ataupun video

misalnya CD pembelajaran. Menurut Dirjen Dikti, sumber belajar adalah segala

sesuatu yang digunakan seseorang untuk mempelajari sesuatu.

Sumber belajar yang beraneka ragam disekitar kehidupan peserta didik,

baik yang didesain maupun non desain belum dimanfaatkan secara optimal dalam

pembelajaran. Sebagian besar guru dalam pembelajaran memanfaatkan buku teks

dan guru sebagai sumber belajar utama. Dari sekian banyaknya sumber belajar

menurut Rohani diatas hanya buku teks yang banyak dimanfaatkan.

Semula guru merupakan sumber belajar utama yang mempunyai tugas

sangat berat, dengan lahirnya sumber belajar cetak maka tugas guru menjadi

ringan. Contoh sumber belajar cetak adalah: buku, komik, majalah, koran,

pamflet. Dengan lahirnya sumber belajar cetak ini, maka isi pembelajaran dapat

diperbanyak dengan cepat dan disebarkan ke berbagai pihak dengan mudah.

2.2 Buku Ajar

Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya kualitas pembelajaran

antara lain disebabkan belum dimanfaatkannya sumber belajar secara maksimal.

Sumber belajar yang dapat berasal dari manusia, bahan, lingkungan, alat dan

peralatan, serta aktivitas seharusnya dapat memberikan kemudahan kepada

peserta didik dalam memperoleh sejumlah informasi, pengetahuan, pengalaman,

dan ketrampilan dalam proses belajar mengajar (Mulyasa 2003). Salah satu bahan

yang dapat digunakan sebagai sumber belajar sekaligus sebagai media

11

pembelajaran adalah buku. Buku yang digunakan sebagai sumber belajar utama

dalam pembelajaran suatu bidang studi disebut buku teks atau buku pelajaran atau

dapat pula disebut sebagai buku teks pelajaran.

Buku teks pelajaran (textbook) adalah buku acuan wajib untuk digunakan

di sekolah yang memuat materi pembelajaran dalam rangka meningkatkan

keimanan, ketakwaan, ahlak mulia, dan kepribadian, penguasaan ilmu

pengetahuan dan teknologi, peningkatan kepekaan dan kemampuan estetis,

peningkatan kemampuan kinestetis dan kesehatan yang disusun berdasarkan

standar nasional pendidikan (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2

Tahun 2008 Pasal 1 ayat 3). Buku ajar adalah buku yang ditulis untuk proses

belajar mengajar di sekolah. Isi, urutan dan cara penulisan buku tersebut disusun

menurut aturan-aturan tertentu yang sesuai dengan proses pembelajaran (Widodo

1993).

Secara teknis Geene dan Pety (dalam Tarigan 1986) menyodorkan sepuluh

kategori yang harus dipenuhi buku ajar yang berkualitas. Sepuluh kategori

tersebut sebagai berikut.

1) Buku ajar haruslah menarik minat siswa yang mempergunakannya.

2) Buku ajar haruslah mampu memberikan motivasi kepada para siswa yang

memakainya.

3) Buku ajar haruslah memuat ilustrasi yang menarik siswa yang

memanfaatkannya.

4) Buku ajar seyogyanya mempertimbangkan aspek-aspek linguistik sehingga

sesuai dengan kemampuan para siswa yang memakainya.

12

5) Isi buku ajar haruslah berhubungan erat dengan pelajaran-pelajaran lainnya,

lebih baik lagi kalau dapat menunjangnya dengan terencana sehingga

semuanya merupakan suatu kebulatan yang utuh dan terpadu.

6) Buku ajar haruslah dapat menstimuli, merangsang aktivitas-aktivitas pribadi

para siswa yang mempergunaknnya.

7) Buku ajar haruslah dengan sadar dan tegas menghindari dari konsep-konsep

yang samar-samar dan tidak biasa, agar tidak membuat bingung siswa yang

memakainya.

8) Buku ajar haruslah mempunyai sudut pandang atau ”point of view” yang jelas

dan tegas sehingga pada akhirnya juga menjadi sudut pandang para

pemakainya yang setia.

9) Buku ajar haruslah mampu memberi pemantapan, penekanan pada nilai-nilai

anak dan orang dewasa.

10) Buku ajar haruslah dapat menghargai perbedaan-perbedaan pribadi para

pemakainya.

2.3 Pengertian Konsep, Definisi, Prinsip, Prosedur, dan

Algoritma

Pada instrumen penilaian buku ajar matematika yang diperoleh dari BSNP

ada beberapa istilah antara lain tentang konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan

algoritma. Berikut ini akan dijelaskan mengenai istilah-istilah tersebut:

13

2.3.1 Konsep dan definisi

Matematika tidak pernah lepas dari konsep dan definisi. Definition is an

agreement to use something (a symbol or set of words) as a substitute for

something else, usually for some expression that is too lengthy to write easily or

conveniently. (James 1976)

Dapat dijelaskan bahwa definisi adalah sebuah kesepakatan untuk

menggunakan simbol atau sekumpulan kata sebagai pengganti dari sesuatu,

biasanya untuk menyatakan beberapa ekspresi yang terlalu panjang untuk ditulis

dengan mudah atau dengan tepat. Sebagai contohnya adalah definisi dari

“persegi”, persegi adalah persegi panjang yang semua sudutnya adalah sudut siku-

siku dan semua sisinya sama panjang. Kata “persegi” menggantikan “persegi

panjang yang semua sudutnya adalah sudut siku-siku dan semua sisinya sama

panjang”.

2.3.2 Prinsip

Prinsip dalam matematika memiliki bentuk antara lain aksioma, teorema,

dan lemma. Menurut James (1976) “Principle is a general truth or law, either

assumed or prove”. Sedangkan aksioma (axiom) adalah asumsi dasar dari suatu

struktur matematika yang tidak perlu bukti. James (1976) juga menyatakan bahwa

“Axiom is a statement that is accapted without proof. The axioms of a

mathematical system are the basic propositions form wich all other propositions

can be derived”. Berbeda dengan axioma, teorema adalah pernyataan yang dapat

ditunjukkan bernilai benar, dan lemma adalah teorema sederhana yang

dipergunakan dalam pembuktian teorema lain.

14

2.3.3 Prosedur dan algoritma

Prosedur dan algoritma merupakan pentahapan dalam proses

pematematikaan, penyelesaian masalah, atau penghitungan. Dalam prosedur,

urutan tidak diperhatikan, tetapi dalam algoritma, urutan diperhatikan. Prosedur

dan algoritma perlu dirumuskan secara akurat sehingga peserta didik tidak

melakukan kekeliruan secara sistematis.

Dalam kamus matematika ditulis bahwa algoritma adalah suatu proses

yang terdiri dari serangkaian instruksi yang berurutan dalam jumlah terbatas, yang

dapat dilaksanakan secara mekanis. Demikian juga James (1976) menyatakan

bahwa “Algorithm are some special process of solving a certain type of problem

particularly a method that continually repeats some basic process”.

2.4 Standar Buku Ajar Matematika

Buku ajar yang digunakan dalam suatu pembelajaran haruslah memenuhi

standar-standar yang telah ditetapkan dalam Permendiknas Nomor 2 Tahun 2008

tentang buku. Standar kelayakan sebuah buku meliputi empat aspek yaitu

kelayakan isi / materi, kelayakan bahasa, kelayakan penyajian, dan kelayakan

kegrafikan. Dalam aspek – aspek kelayakan tersebut, terdapat indikator-indikator

sebagai tolok ukur apakah buku ajar yang kita pakai memenuhi standar atau tidak.

2.4.1 Kelayakan Isi / Materi

Indikator-indikator yang memenuhi aspek materi menurut pusbuk untuk

sebuah buku ajar matematika adalah sebagai berikut.

15

1. Kesesuaian uraian materi dengan SK dan KD

Buku ajar yang baik seharusnya berisi materi yang mendukung tercapainya

SK ( Standar Kompetensi ) dan KD ( Kompetensi Dasar ) dari mata pelajaran

tersebut. Kelayakan isi suatu buku ajar dapat dinilai dari:

a. Kelengkapan materi

Materi matematika SMP/MTs yang disajikan minimal memuat semua

materi pokok bahasan dalam aspek ruang lingkup yang mendukung

tercapainya Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD).

Untuk Kelas VIII, materi minimal menyajikan bentuk aljabar, relasi,

fungsi, persamaan garis lurus; sistem persamaan linear dua variabel; teorema

Pythagoras; lingkaran dan ukurannya; kubus, balok, prisma, limas, dan

ukurannya; serta pemecahan masalah.

b. Keluasan materi

Konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan algoritma sesuai dengan

kebutuhan materi pokok yang mendukung tercapainya Standar Kompetensi

(SK) dan Kompetensi Dasar (KD) termuat dalam materi dengan bentuk yang

mudah dipahami. Materi juga memuat contoh dan soal latihan yang

memperjelas konsep, definisi, prinsip, prosedur, atau algoritma. Contoh yang

disajikan dapat berupa contoh yang benar maupun contoh yang salah (counter

example). Soal-soal hendaknya diberikan dalam jumlah yang proporsional dan

bergradasi.

16

c. Kedalaman materi

Materi perlu memuat penjelasan konsep, definisi, prinsip, prosedur, atau

algoritma (dalam model konkrit maupun abstrak dengan menitikberatkan pada

model konkrit), agar peserta didik mengenali gagasan atau ide,

mengidentifikasi gagasan, menjelaskan ciri suatu konsep atau gagasan, dapat

mendefinisikan, menyusun formula/rumus/aturan, atau mengkonstruksi

pengetahuan baru sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi

Dasar (KD).

2. Keakuratan materi

Materi – materi yang disajikan dalam sebuah buku harus akurat. Baik dari segi

konsep, definisi, prinsip, prosedur, algoritma, contuh, dan soal seperti diuraikan

dibawah ini.

a. Akurasi konsep dan definisi

Materi harus disajikan secara akurat untuk menghindari miskonsepsi yang

dilakukan peserta didik. Konsep dan definisi dirumuskan dengan tepat (well-

defined) untuk mendukung tercapainya Standar Kompetensi (SK) dan

Kompetensi Dasar (KD).

b. Akurasi prinsip

Prinsip merupakan salah satu aspek dalam matematika yang digunakan

untuk menyusun suatu teori. Bentuk-bentuk dari prinsip dalam matematika

antara lain aksioma, postulat, teorema, lemma, aturan, dan sifat. Prinsip

17

tersebut perlu dirumuskan secara akurat agar tidak menimbulkan multitafsir

bagi peserta didik.

c. Akurasi prosedur dan algoritma

Prosedur dan algoritma merupakan pentahapan dalam proses

pematematikaan, penyelesaian masalah, atau penghitungan. Dalam prosedur,

urutan tidak diperhatikan, tetapi dalam algoritma, urutan diperhatikan.

Prosedur dan algoritma perlu dirumuskan secara akurat sehingga peserta didik

tidak melakukan kekeliruan secara sistematis.

d. Akurasi contoh

Konsep, prinsip, prosedur, atau algoritma harus diperjelas oleh contoh

(dapat juga berupa contoh yang salah (counter example)) yang disajikan

secara akurat.

e. Akurasi soal

Penguasaan peserta didik atas konsep, prinsip, prosedur, atau algoritma

harus dibangun oleh soal-soal yang disajikan secara akurat. Soal yang akurat

yaitu soal yang dapat dipertanggung jawabkan hasilnya, apakah sudah sesuai

dengan materi yang telah didapat siswa, tidak terdapat kesalahan dalam

penulisan soal sehingga soal dapat dikerjakan oleh siswa.

3. Materi pendukung pembelajaran

Materi – materi yang mendukung dalam pembelajaran juga harus memenuhi

standar kelayakan seperti dijelaskan di bawah ini.

18

a. Penalaran ( reasoning )

Penalaran berperan pada saat peserta didik harus membuat kesimpulan.

Karenanya materi perlu memuat uraian, contoh, tugas, pertanyaan, atau soal

latihan yang mendorong peserta didik untuk secara runtut membuat

kesimpulan yang sahih (valid). Materi dapat pula memuat soal-soal terbuka

(open-ended problem), yaitu soal-soal yang menuntut peserta didik untuk

memberikan jawaban atau strategi penyelesaian yang bervariasi.

Penalaran Matematika yang mencakup kemampuan untuk berpikir secara

logis dan sistematis merupakan ranah kognitif matematik yang paling tinggi.

Sumarmo dalam Kusnandi memberikan indikator kemampuan yang termasuk

pada kemampuan penalaran matematika, yaitu sebagai berikut:

i. Membuat analogi dan generalisasi

ii. Memberikan penjelasan dengan menggunakan model

iii. Menggunakan pola dan hubungan untuk menganalisis situasi matematika

iv. Menyusun dan menguji konjektur

v. Memeriksa validitas argumen

vi. Menyusun pembuktian langsung

vii. Menyusun pembuktian tidak langsung

viii. Memberikan contoh penyangkal

ix. Mengikuti aturan enferensi

b. Pemecahan masalah ( problem solving )

Untuk menumbuhkan kreativitas peserta didik, sajian materi perlu memuat

beragam strategi, soal non-rutin, atau latihan pemecahan masalah. Soal non-

19

rutin adalah soal yang tipenya berbeda dengan contoh atau soal latihan yang

telah disajikan. Pemecahan masalah (problem solving) meliputi memahami

masalah, merancang model, memecahkan model, memeriksa hasil (mencari

solusi yang layak), dan menafsirkan solusi yang diperoleh.

Berikut ini adalah langkah-langkah dari Polya mengenai pemecahan

masalah:

Langkah 1 : Memahami masalah

i. Untuk dapat memahami masalah, hal-hal yang harus dilakukan adalah

ii. Identifikasi apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan (dibuktikan)

iii. Memperkenalkan notasi yang cocok

iv. Memodelkan masalah dalam bentuk diagram atau gambar.

v. Memberikan ilustrasi atau contoh pada data berupa definisi.

Langkah 2 : Menyusun strategi

Hal-hal yang dilakukan ketika menyusun strategi penyelesaian diantaranya

i. Menyatakan kembali masalah itu ke dalam bentuk yang lebih operasional

ii. Mengingat kembali apakah masalah yang dihadapi telah dikenal dengan

baik sebelumnya, baik masalah yang sama maupun dalam bentuk yang

berbeda.

iii. Menentukan definisi atau aturan yang dapat digunakan untuk

menyelesaikan masalah yang dihadapi.

iv. Perhatikan apa yang harus dicari (dibuktikan), dapatkah kita

mengkondisikan sesuatu yang lebih sederhana sehingga kita dapat

memperoleh apa yang dicari (dibuktikan).

20

v. Menyelesaikan masalah dalam bentuk atau formulasi yang lebih sederhana

vi. Mengembangkan data yang diberikan berdasarkan aturan yang sudah

diketahui

Langkah 3 : Menjalankan strategi

Hal-hal yang dilakukan ketika menjalankan strategi diantaranya:

i. Lakukan rencana strategi itu untuk memperoleh penyelesaian dari masalah

ii. Perhatikan apakah setiap langkah yang dilakukan sudah benar (validitas

argument dapat dipertanggungjawabkan).

Langkah 4 : Memeriksa hasil yang diperoleh

Hal-hal yang dilakukan dalam memeriksa penyelesaian yang dihasilkan

diantaranya

i. Memeriksa validitas argumen pada setiap langkah yang dilakukan

ii. Menggunakan hasil yang diperoleh pada kasus khusus atau masalah

lainnya

iii. Menyelesaikan masalah dengan cara yang berbeda.

c. Keterkaitan

Keterkaitan antarkonsep matematika dapat dimunculkan dalam uraian atau

contoh. Hal ini dimaksudkan untuk membantu peserta didik dalam

membangun jaringan pengetahuan matematika.

Selain itu, perlu juga ditunjukkan keterkaitan antara matematika dengan

ilmu lain atau keterkaitan antara matematika dengan kehidupan sehari-hari

agar peserta didik menyadari manfaat matematika.

21

d. Komunikasi ( write and talk )

Materi memuat contoh atau latihan untuk mengomunikasikan gagasan,

secara tertulis maupun lisan, untuk memperjelas keadaan atau masalah.

Komunikasi tertulis dapat disampaikan dalam berbagai bentuk seperti simbol,

tabel, diagram, atau media lain. Sedangkan komunikasi lisan dapat dilakukan

secara individu, berpasangan, atau kelompok.

e. Penerapan ( aplikasi )

Materi memuat uraian, contoh, atau soal-soal yang menjelaskan penerapan

konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari atau dalam ilmu lain.

f. Kemenarikan materi

Materi memuat uraian, strategi, gambar, foto, sketsa, cerita sejarah,

contoh, atau soal-soal menarik yang dapat menimbulkan minat peserta didik

untuk mengkaji lebih jauh, antara lain adanya topik-topik tentang recreational

mathematics.

Recreational mathematics merupakan salah satu topik yang menarik yang

dapat disajikan dalam bentuk soal agar siswa merasa senang saat mengerjakan

soal tersebut. Menurut Ball (1905) the interest excited by statements of the

relations between numbers of certain forms has been often remarked. The

majority of works on mathematical recreations include several such problems,

which are obvious to any one acquainted with the elements of algebra, but

which to many who are ignorant of that subject possess the same kind of

charm that some mathematicians find in the more recondite propositions of

higher arithmetic.

22

Contoh penerapan recreational mathematics adalah pada soal berikut:

Buatlah sebuah peregi panjang yang terbentuk dari tiga buah persegi dari

potongan-potongan pada persegi ABCD yang telah ditentukan sebagai

berikut:

Jawab: Setelah persegi ABCD dipotong menurut garis yang ada, maka

dapat disusun bangun baru seperti gambar di bawah ini.

g. Mendorong untuk mencari informasi lebih jauh

Materi memuat tugas yang mendorong peserta didik untuk memperoleh

informasi lebih lanjut dari berbagai sumber lain seperti internet, buku, artikel,

dan sebagainya.

h. Materi pengayaan ( enrichment )

Penyajian memuat uraian, contoh-contoh, atau soal-soal pengayaan

(enrichment) yang berkaitan dengan topik yang dibicarakan (lebih luas atau

lebih dalam dari yang dituntut Kompetensi Dasar (KD)). Materi pengayaan

sebaiknya disajikan secara proporsional, dalam arti tidak memperkenalkan

definisi baru atau tidak terlalu jauh berbeda dari apa yang dituntut Kompetensi

Dasar (KD).

23

2.4.2 Kelayakan Penyajian

Buku pelajaran yang baik menyajikan bahan secara lengkap, sistematis,

sesuai dengan tuntutan pembelajaran yang berpusat pada siswa, dan cara

penyajian yang membuat enak dibaca dan dipelajari. Standar kelayakan penyajian

suatu buku ajar adalah sebagai berikut.

1. Teknik penyajian

Beberapa indikator dalam teknik penyajian adalah sebagai berikut.

a. Sistematika penyajian

Setiap bab minimal memuat pembangkit motivasi, pendahulu, dan isi.

Pembangkit motivasi dapat disajikan dalam bentuk gambar, ilustrasi, foto,

sejarah, susunan kalimat, atau contoh penggunaan dalam kehidupan sehari-

hari yang sesuai dengan topik yang akan disajikan.

Pendahulu minimal memuat materi prasyarat yang dibutuhkan oleh peserta

didik untuk memahami pokok bahasan yang akan disajikan. Isi memuat hal-

hal yang tercakup dalam subkomponen Kelayakan Isi.

b. Keruntutan penyajian

Penyajian sesuai dengan alur berpikir induktif (khusus ke umum) untuk

membuat dugaan-dugaan (konjektur) atau deduktif (umum ke khusus) untuk

menyatakan kebenaran suatu proposisi.

Konsep disajikan dari yang mudah ke sukar, dari yang sederhana ke

kompleks, atau dari yang informal ke formal, yang mendorong peserta didik

terlibat aktif.

24

Materi prasyarat disajikan mendahului materi pokok yang berkaitan

dengan materi prasyarat yang bersangkutan.

2. Penyajian pembelajaran

Beberapa indikator dalam penyajian pembelajaran adalah sebagai berikut.

a. Observasi, investigasi, eksplorasi, atau inkuiri.

Sajian materi memuat tugas observasi, investigasi, eksplorasi, atau inkuiri.

Observasi dilakukan untuk mengenal, mendeteksi pola, fenomena yang

sama/berulang, atau ciri-ciri untuk membangun pengetahuan peserta didik

secara informal. Investigasi adalah suatu aktivitas dalam memecahkan

masalah matematika yang berpeluang memiliki lebih dari satu jawab.

Eksplorasi adalah kegiatan matematika yang diawali dengan masalah,

pengumpulan data atau informasi, analisis data, dan diakhiri dengan

penyimpulan. Inkuiri adalah suatu proses menyusun pertanyaan-pertanyaan

dan mengumpulkan data yang relevan serta membuat kesimpulan berdasarkan

data tersebut.

b. Masalah kontekstual

Materi menyajikan masalah kontekstual yang akrab, menarik, atau

bermanfaat bagi peserta didik. Masalah kontekstual sedapat mungkin

dimunculkan pada bagian awal sajian dengan maksud untuk memfasilitasi

penemuan konsep, prinsip, atau prosedur. Masalah tersebut dapat pula

disajikan di bagian akhir sebagai uji pemahaman, ilustrasi aplikasi, atau

generalisasi.

25

c. Menumbuhkan berpikir kritis, kreatif, atau inovatif

Penyajian materi memuat masalah matematis yang dapat merangsang

tumbuhnya berpikir kritis, kreatif, atau inovatif. Sajian materi yang dapat

menumbuhkan berpikir kritis adalah materi yang membuat peserta didik tidak

lekas percaya, selalu berusaha menemukan kesalahan atau kekeliruan, atau

tajam analisisnya dalam menguji kebenaran jawaban. Sajian materi yang dapat

menumbuhkan kreativitas peserta didik ditandai oleh dimilikinya daya cipta

atau kemampuan mencipta. Sajian materi yang dapat menumbuhkan inovasi

peserta didik ditandai oleh adanya pembaruan atau kreasi baru dalam gagasan

atau metode.

d. Memuat hands-on activity

Penyajian memuat hands-on activity yang merupakan bagian dari upaya

melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses pembelajaran untuk

menemukan, mengidentifikasi, atau menghadirkan konjektur. Aktivitas ini

dapat memacu peserta didik untuk berinteraksi serta mengomunikasikan

gagasan yang sedang dipelajari. Aktivitas ini berupa kegiatan nyata yang

antara lain meliputi mengidentifikasi, memotong atau menggunting,

memasangkan, atau menyusun benda, sehingga terbentuk suatu pola atau

keteraturan yang merupakan sifat, rumus, atau teorema. Penggunaan

kalkulator atau komputer sebagai alat bantu perhitungan dan simulasi juga

termasuk dalam aktivitas ini.

Hands on activity adalah suatu kegiatan yang dirancang untuk melibatkan

peserta didik dalam menggali informasi dan bertanya, beraktivitas dan

26

menemukan, mengumpulkan data dan menganalisis serta membuat

kesimpulan sendiri. Peserta didik diberi kebebasan dalam mengkonstruk

pemikiran dan temuan selama melakukan aktivitas sehingga peserta didik

melakukan sendiri dengan tanpa beban, menyenangkan dan dengan motivasi

yang tinggi (Amin, 2007).

Dalam hands on activity akan terbentuk suatu penghayatan dan

pengalaman untuk menetapkan suatu pengertian (penghayatan) karena mampu

membelajarkan secara bersama-sama kemampuan psikomotorik

(keterampilan), pengertian (pengetahuan) dan afektif (sikap) yang biasanya

menggunakan sarana laboratorium dan atau sejenisnya. Juga, dapat

memberikan penghayatan secara mendalam terhadap apa yang dipelajari,

sehingga apa yang diperoleh peserta didik tidak mudah dilupakan. Dengan

hands on activity peserta didik akan memperoleh pengetahuan tersebut secara

langsung melalui pengalaman sendiri. Melalui kegiatan ini peserta didik juga

dapat memperoleh manfaat antara lain: menambah minat, motivasi,

menguatkan ingatan, dapat mengatasi masalah kesulitan belajar,

menghindarkan salah paham, mendapatkan umpan balik dari peserta didik

serta menghubungkan yang konkrit dan yang abstrak (Utami, 2010).

3. Kelengkapan penyajian

Beberapa indikator dalam kelengkapan penyajian adalah sebagai berikut.

a. Bagian pendahulu

Pada awal buku terdapat prakata, petunjuk penggunaan, dan daftar isi.

Awal buku dapat juga memuat daftar simbol atau notasi. Prakata memuat

27

secara umum isi buku yang dibahas. Petunjuk penggunaan memuat penjelasan

tujuan, isi buku, serta petunjuk pemakaian buku bagi peserta didik untuk

mempelajarinya. Daftar isi memberikan gambaran mengenai isi buku yang

diikuti dengan nomor halaman kemunculan. Daftar simbol atau notasi

merupakan kumpulan simbol atau notasi beserta penjelasannya yang

dilengkapi dengan nomor halaman kemunculan simbol atau notasi dan

disajikan secara alfabetis.

b. Bagian isi

Penyajian dilengkapi dengan gambar, ilustrasi, tabel, rujukan/sumber

acuan, soal latihan bervariasi dan bergradasi, atau rangkuman setiap bab.

Gambar, ilustrasi, atau tabel disajikan dengan jelas, menarik, dan sesuai

dengan topik yang disajikan sehingga materi lebih mudah dipahami oleh

peserta didik. Teks, tabel, dan gambar yang bukan buatan sendiri (dikutip dari

sumber lain) harus menyebutkan rujukan atau sumber acuan. Rujukan atau

sumber acuan dapat langsung disebutkan atau disertakan dalam daftar rujukan

atau sumber. Penyajian setiap bab atau subbab memuat soal latihan bervariasi

dengan tingkat kesulitan bergradasi secara proporsional yang dapat membantu

menguatkan pemahaman konsep atau prinsip. Rangkuman merupakan

kumpulan konsep kunci bab yang dinyatakan dengan kalimat ringkas dan

bermakna, serta memudahkan peserta didik untuk memahami isi bab.

Rangkuman ini dapat disajikan pada akhir setiap bab dengan maksud agar

peserta didik dapat mengingat kembali hal-hal penting yang telah dipelajari.

28

c. Bagian penyudah

Pada akhir buku, terdapat daftar pustaka, indeks subjek, daftar istilah

(glosarium) atau petunjuk pengerjaan (hint)/jawaban soal latihan terpilih.

Apabila tidak terdapat pada awal buku, daftar simbol atau notasi dapat

dicantumkan pada akhir buku. Daftar pustaka menggambarkan bahan rujukan

yang digunakan dalam penulisan buku dan dituliskan secara konsisten. Setiap

pustaka yang digunakan diawali dengan nama pengarang (disusun secara

alfabetis), tahun terbitan, judul buku, tempat, dan diakhiri dengan nama

penerbit. Indeks subjek merupakan kumpulan kata penting, antara lain objek

matematika, nama tokoh atau pengarang, yang diikuti dengan nomor halaman

kemunculan dan disajikan secara alfabetis. Daftar istilah merupakan kumpulan

istilah penting beserta penjelasannya yang dilengkapi dengan nomor halaman

kemunculan istilah dan disajikan secara alfabetis. Pada akhir suatu bab, akhir

suatu bahasan, atau akhir buku disertakan petunjuk pengerjaan (hint) atau

jawaban soal latihan terpilih.

29

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

3.1.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah buku matematika kelas VIII yang

digunakan dalam proses belajar mengajar di 9 SMP di Kabupaten Temanggung.

Berdasarkan observasi awal yang dilaksanakan pada bulan Januari 2010, didapat

11 buku yang digunakan oleh guru matematika kelas VIII SMP di Kabupaten

Temanggung.

3.1.2 Sampel

Dari 11 buku yang digunakan, peneliti mengambil buku yang merupakan

buku ajar matematika yang terbanyak digunakan dalam proses belajar mengajar di

9 SMP di Kabupaten Temanggung untuk dianalisis. Buku tersebut adalah Buku

Matematika untuk SMP Kelas VIII terbitan Erlangga karangan M. Cholik

Adinawan dan Sugijono.

3.2 Metode Pengumpulan Data

3.2.1 Pengumpulan data buku ajar yang digunakan

Untuk menentukan sampel yang akan dianalisis, terlebih dahulu dilakukan

pendataan mengenai buku teks pelajaran matematika yang paling banyak

29

30

digunakan oleh guru kelas VIII SMP di Kabupaten Temanggung. Pengumpulan

data dilakukan menggunakan angket yang diisi oleh guru matematika kelas VIII.

3.2.2 Pengumpulan data tentang kelayakan buku teks pelajaran

matematika berdasarkan standar BSNP

Pengumpulan data tentang analisis buku ajar berdasarkan standar BSNP

dilakukan dengan lembar penilaian buku ajar. Lembar penilaian disiapkan untuk

diisi oleh peneliti. Lembar penilaian dibuat dengan memperhatikan aspek

kelayakan isi buku dan penyajian materi dengan mengacu pada instrumen

penilaian buku teks pelajaran pendidikan dasar dan menengah dari Badan Standar

Nasional Pendidikan (BSNP). Penilaian buku teks pelajaran meliputi dua tahapan,

yaitu:

1. Penilaian Tahap I

Pada penilaian tahap I buku dinilai dengan menggunakan instrumen

pertama yang memfokuskan pada kesesuaian SK dan KD, kelayakan penyajian

secara cepat (skimming). Data yang diperoleh disusun dalam tabulasi data seperti

di bawah ini.

Tabel 3.1 Rekapitulasi data penilaian tahap I

No Butir Penilaian Jawaban

Ya Tidak

1

2

*Butir penilaian terdapat pada instrumen penilaian buku teks pelajaran BSNP

2. Penilaian Tahap II

Buku dinilai kembali secara lebih komprehensif dan mendalam pada

komponen buku yang dinilai yaitu kelayakan isi dan penyajian pada penilaian

tahap II.

31

Tabel 3.2 Rekapitulasi data penilaian tahap II

No Butir Penilaian ∑Nilai dari

Butir

∑Nilai yang

Harus

Dicapai

(%) Kriteria

1

2

*Butir penilaian terdapat pada instrumen penilaian buku teks pelajaran BSNP

3.3 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Instrumen berupa angket yang digunakan untuk mendapatkan daftar buku ajar

yang digunakan di sekolah.

2. Instrumen berupa lembar observasi yang digunakan untuk menilai buku.

Instrumen yang digunakan adalah instrumen dari BSNP.

3.4 Metode Analisis Data

Untuk penilaian tahap II data yang diperoleh berupa skor penilaian yang

nantinya akan dianalisis secara deskriptif persentase, sedangkan untuk

menentukan status isi buku dilakukan secara kualitatif. Sehingga analisis data

yang digunakan adalah teknik deskriptif kualitatif. Tahapannya adalah:

1. Konversi Kuantitas Data.

Kuantitas data dikonversi dalam bentuk numerik dengan perincian sebagai

berikut:

1) Skor 4 diberikan apabila butir yang dimaksudkan pada buku ajar mencapai

80% dari pemenuhan maksud butir sebagaimana dijelaskan dalam deskripsi

butir.

32

2) Skor 3 diberikan apabila butir yang dimaksudkan pada buku ajar mencapai

60-79% dari pemenuhan maksud butir sebagaimana dijelaskan dalam

deskripsi butir.

3) Skor 2 diberikan apabila butir yang dimaksudkan pada buku ajar mencapai

50-59% dari pemenuhan maksud butir sebagaimana dijelaskan dalam

deskripsi butir.

4) Skor 1 diberikan apabila butir yang dimaksudkan pada buku ajar kurang dari

50% dari pemenuhan maksud butir sebagaimana dijelaskan dalam deskripsi

butir.

2. Penghitungan rerata skor pada masing-masing subkomponen.

3. Melakukan analisis deskriptif persentase dengan rumus:

Analisis penilaian tahap II menggunakan rumus sebagai berikut:

(Anggraini, 2006)

4. Data dari skor persentase yang diperoleh kemudian ditafsirkan dengan kalimat

kualitatif. Cara menentukan kriteria penerapan adalah dengan menentukan

persentase tertinggi dan persentase terendah terlebih dahulu menggunakan

rumus sebagai berikut:

(Jamil, 2006)

33

Setelah memperoleh persentase tertinggi dan terendah, langkah

selanjutnya adalah menentukan interval kelas sebagai berikut:

= 18,75 (Jamil, 2006)

Nilai 18,75 kemudian dibulatkan menjadi 19.

Berdasarkan rumus di atas, maka kriteria yang diterapkan untuk buku yang

diteliti adalah:

Tabel 3.3 Kriteria kesesuaian hasil penilaian buku ajar terhadap instrumen BSNP.

Interval Kriteria

82% 100% Sangat sesuai

63% 82 % Sesuai

44% 63% Cukup Sesuai

25% 44% Tidak Sesuai

(Jamil, 2006)

34

BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Penilaian buku ajar Matematika berdasarkan standar BSNP meliputi dua

tahap, yaitu tahap I dan tahap II. Penilaian tahap I dilakukan dengan membaca

buku secara cepat (skimming) pada dua komponen penilaian, yaitu kelayakan isi

dan penyajian sesuai instrumen penilaian dari BSNP. Penilaian tahap II

merupakan pendalaman dari penilaian tahap I, dimana komponen penilaiannya

meliputi komponen kelayakan isi dan penyajian. Masing-masing komponen terdiri

dari butir-butir penilaian yang mempunyai rentang skor satu sampai empat.

4.1.1 Penilaian Tahap I

Dalam penelitian ini, sebenarnya hanya dinilai sebuah buku yaitu buku

matematika untuk SMP kelas VIII terbitan Erlangga karangan M. Cholik

Adinawan dan Sugijono. Namun buku tersebut dibagi menjadi dua bagian buku

yaitu buku matematika untuk SMP kelas VIII semester 1 dan buku matematika

untuk SMP kelas VIII semester 2. Pada penilaian tahap I, dalam kedua buku

tersebut tidak terdapat kata kunci. Jadi tidak semua butir memperoleh jawaban

positif pada penilaian tahap I ini. Kedua buah buku yang telah dinilai pada tahap I

tersebut akan dinilai kembali pada penilaian tahap II untuk komponen kelayakan

isi dan penyajian secara lebih mendalam.

34

35

Rekapitulasi hasil penilaian tahap I untuk dua buah buku ajar yang

dianalisis dapat dilihat pada tabel 4.1. Buku matematika untuk SMP Kelas VIII

semester 1 karangan M. Cholik Adinawan dan Sugijono disimbolkan dengan

huruf A dan buku matematika untuk SMP Kelas VIII semester 2 karangan M.

Cholik Adinawan dan Sugijono disimbolkan dengan huruf B.

Tabel 4.1 Rekapitulasi hasil penilaian tahap I untuk dua buah buku ajar yang

dianalisis. No Butir Penilaian Jawaban

I Komponen Kelayakan Isi Ya Tidak

A B A B

1 Standar Kompetensi (SK) tercantum secara implisit √ √ - - 2 Kompetensi Dasar (KD) tercantum secara implisit √ √ - - 3 Kesesuaian Isi buku dengan SK dan KD √ √ - -

II Komponen Penyajian Ada Tidak

A B A B

1 Daftar Isi √ √ - - 2 Tujuan Setiap Bab √ √ - - 3 Peta konsep atau ringkasan √ √ - - 4 Kata Kunci/Keywords - - √ √ 5 Pertanyaan/soal latihan pada setiap bab √ √ - - 6 Daftar pustaka √ √ - -

4.1.2 Penilaian Tahap II

Buku yang telah lolos penilaian tahap I dinilai kembali secara lebih

komprehensif dan mendalam pada kedua komponen penilaian (kelayakan isi dan

penyajian) pada penilaian tahap II. Penilaian dilakukan oleh peneliti untuk tiap-

tiap buku. Nilai yang diperoleh dijumlahkan untuk setiap butir penilaian. Jumlah

skor pada masing-masing butir penilaian dikonversikan dalam bentuk persentase.

Persentase yang diperoleh kemudian ditafsirkan menggunakan kalimat kualitatif

dengan kriteria kesesuaian yang telah ditetapkan. Dari kriteria tersebut dapat

diketahui tingkat kesesuaian buku ajar dengan standar BSNP untuk tiap-tiap

komponen.

36

4.1.2.1 Komponen Kelayakan Isi Buku Ajar Matematika

Rekapitulasi hasil penilaian komponen kelayakan isi untuk buku yang

dianalisis tercakup pada tabel 4.2 dan 4.3. Penilaian kelayakan isi buku

matematika untuk SMP kelas VIII semester 1 karangan M. Cholik Adinawan dan

Sugijono terbitan Erlangga disajikan pada tabel 4.2.

Tabel 4.2 Hasil penilaian kelayakan isi buku buku matematika untuk SMP kelas

VIII semester 1 karangan M. Cholik Adinawan dan Sugijono terbitan

Erlangga

No Butir Skor tiap bab Persentase

(%) Kriteria

1 2 3 4 5

A. KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD

1. Kelengkapan materi 4 4 4 4 4 100,00 Sangat sesuai

2. Keluasan materi 4 4 4 4 4 100,00 Sangat sesuai

3. Kedalaman materi 4 4 4 4 4 100,00 Sangat sesuai

Rerata Persentase 100 100 100 100 100 100,00 Sangat sesuai

B. KEAKURATAN MATERI

1. Akurasi konsep dan definisi 4 4 4 4 4 100 Sangat sesuai

2. Akurasi prinsip 4 4 4 4 4 100 Sangat sesuai

3. Akurasi prosedur dan algoritma 4 4 4 4 4 100 Sangat sesuai

4. Akurasi contoh 4 4 4 4 4 100 Sangat sesuai

5. Akurasi soal 4 4 4 4 4 100 Sangat sesuai

Rerata Persentase 100 100 100 100 100 100 Sangat sesuai

C. MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN

1. Penalaran (reasoning) 4 4 4 4 4 100 Sangat sesuai

2. Pemecahan masalah (problem

solving) 1 1 1 1 1 25,00 Tidak sesuai

3. Keterkaitan 3 4 4 3 3 85,00 Sangat sesuai

4. Komunikasi (write and talk) 1 2 2 4 1 50,00 Cukup Sesuai

5. Penerapan (aplikasi) 1 1 1 1 1 25,00 Tidak sesuai

6. Kemenarikan materi 3 3 3 3 3 75,00 Sesuai

7. Mendorong untuk mencari

informasi lebih jauh 2 2 2 2 2 50,00 Cukup sesuai

8. Materi pengayaan (enrichment) 1 1 1 4 1 40,00 Tidak sesuai

Rerata Persentase 50 56,25 56,25 68,75 50 56,25 Cukup sesuai

RERATA SKOR KELAYAKAN ISI 85,42 Sangat sesuai

Persentase tiap bab (%) 83,33 85,42 85,42 89,58 83,33

Buku ajar matematika untuk SMP kelas VIII semester 2 karangan M.

Cholik Adinawan dan Sugijono terbitan Erlangga mendapatkan hasil penilaian

untuk komponen kelayakan isi yang tercatat pada tabel 4.3.

37

Tabel 4.3 Hasil penilaian kelayakan isi buku buku matematika untuk SMP kelas

VIII semester 2 karangan M. Cholik Adinawan dan Sugijono terbitan

Erlangga.

No Butir Skor tiap bab Persentase

(%) Kriteria

6 7 8 9

A. KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD

1. Kelengkapan materi 4 4 4 4 100,00 Sangat sesuai

2. Keluasan materi 4 4 4 4 100,00 Sangat sesuai

3. Kedalaman materi 4 4 4 4 100,00 Sangat sesuai

Rerata Persentase 100 100 100 100 100,00 Sangat sesuai

B. KEAKURATAN MATERI

1. Akurasi konsep dan definisi 4 4 4 4 100,00 Sangat sesuai

2. Akurasi prinsip 4 4 4 4 100,00 Sangat sesuai

3. Akurasi prosedur dan

algoritma 4 4 4 4 100,00 Sangat sesuai

4. Akurasi contoh 4 3 3 4 87,50 Sangat sesuai

5. Akurasi soal 4 4 4 4 100,00 Sangat sesuai

Rerata Persentase 100 95 95 100 97,50 Sangat sesuai

C. MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN

1. Penalaran (reasoning) 4 4 4 4 100,00 Sangat sesuai

2. Pemecahan masalah

(problem solving) 1 1 1 1 25,00 Tidak sesuai

3. Keterkaitan 3 3 3 3 75,00 Sesuai

4. Komunikasi (write and talk) 1 1 2 1 31,25 Tidak Sesuai

5. Penerapan (aplikasi) 1 1 1 1 25,00 Tidak sesuai

6. Kemenarikan materi 3 3 3 3 75,00 Sesuai

7. Mendorong untuk mencari

informasi lebih jauh 2 2 2 2 50,00 Cukup sesuai

8. Materi pengayaan

(enrichment) 1 1 1 1 25,00 Tidak sesuai

Rerata Persentase 50 50 53,13 50 50,78 Cukup sesuai

RERATA SKOR KELAYAKAN ISI 82,76 Sangat sesuai

Persentase tiap bab (%) 83,33 81,67 82,71 83,33

Hasil penilaian buku ajar yang dianalisis untuk komponen kelayakan isi

juga dapat dilihat dalam bentuk diagram batang yang menggambarkan hubungan

antara subkomponen-subkomponen pada komponen kelayakan isi dengan

persentase tiap bab yang diperoleh.

38

Gambar 1. Diagram batang hasil penilaian buku ajar komponen kelayakan isi

4.1.2.2 Komponen Penyajian Buku Ajar Matematika

Rekapitulasi data penilaian tahap II komponen penyajian untuk buku ajar

yang dianalisis tercatat pada tabel 4.4 dan 4.5. Hasil penilaian komponen

penyajian untuk buku matematika untuk SMP kelas VIII semester 1 karangan M.

Cholik Adinawan dan Sugijono disajikan pada tabel 4.4.

Tabel 4.4 Penilaian tahap II komponen penyajian buku ajar matematika untuk

SMP kelas VIII semester 1 karangan M. Cholik Adinawan dan Sugijono. No Butir Skor Persentase (%) Kriteria

A. TEKNIK PENYAJIAN

1. Sistematika penyajian 4 86,59 Sangat sesuai

2. Keruntutan penyajian 4 100,0 Sangat sesuai

Rerata Persentase 93,30 Sangat sesuai

B. PENYAJIAN PEMBELAJARAN

1. Observasi, investigasi,

eksplorasi, atau inkuiri 3 75,00 Sesuai

2. Masalah kontekstual 3 70,00 Sesuai

3. Menumbuhkan berpikir

kritis, kreatif, atau inovatif 4 100,0 Sangat sesuai

4. Memuat hands-on activity 4 100,0 Sangat sesuai

Rerata Persentase 86,25 Sangat sesuai

C. KELENGKAPAN PENYAJIAN

1. Bagian pendahulu 3 75,00 Sesuai

0

20

40

60

80

100

120

1 2 3 4 5 6 7 8 9

% s

ko

r

BAB

Hasil Penilaian Buku Ajar Komponen Kelayakan Isi

Subkomponen A Subkomponen B Subkomponen C

39

2. Bagian isi 3 80,00 Sesuai

3. Bagian penyudah 1 25,00 Tidak sesuai

Rerata Persentase 60,00 Cukup sesuai

RERATA PERSENTASE PENYAJIAN 79,85 Sesuai

Hasil penilaian komponen penyajian untuk buku matematika untuk SMP

kelas VIII semester 2 karangan M. Cholik Adinawan dan Sugijono disajikan pada

tabel 4.5.

Tabel 4.5 Penilaian tahap II komponen penyajian buku ajar matematika untuk

SMP kelas VIII semester 2 karangan M. Cholik Adinawan dan Sugijono. No Butir Skor Persentase (%) Kriteria

A. TEKNIK PENYAJIAN

1. Sistematika penyajian 4 81,66 Sangat sesuai

2. Keruntutan penyajian 4 100,0 Sangat sesuai

Rerata Persentase 90,83 Sangat sesuai

B. PENYAJIAN PEMBELAJARAN

1. Observasi, investigasi,

eksplorasi, atau inkuiri 3 62,50 Sesuai

2. Masalah kontekstual 4 87,50 Sesuai

3. Menumbuhkan berpikir

kritis, kreatif, atau inovatif 4 100,0 Sangat sesuai

4. Memuat hands-on activity 4 100,0 Sangat sesuai

Rerata Persentase 87,50 Sangat sesuai

C. KELENGKAPAN PENYAJIAN

1. Bagian pendahulu 3 75,00 Sesuai

2. Bagian isi 3 79,17 Sesuai

3. Bagian penyudah 1 25,00 Tidak sesuai

Rerata Persentase 59,72 Cukup sesuai

RERATA PERSENTASE PENYAJIAN 79,35 Sesuai

Hasil penilaian kedua buku ajar untuk komponen penyajian dapat dilihat

dalam bentuk diagram batang yang menggambarkan hubungan antara

subkomponen-subkomponen pada komponen penyajian dengan persentase yang

diperoleh.

40

Gambar 2. Diagram batang hasil penilaian buku ajar komponen penyajian

4.2 Pembahasan

Analisis buku ajar matematika untuk SMP kelas VIII karangan M. Cholik

Adinawan dan Sugijono terbitan Erlangga meliputi dua tahap penilaian. Pada

penilaian tahap I buku ajar dinilai secara cepat (skimming) yang memfokuskan

pada aspek kesesuaian SK dan KD, dan kelayakan penyajian. Butir-butir penilaian

untuk penilaian tahap I dapat dilihat pada lampiran. Buku ajar yang dianalisis

dalam penelitian ini lolos penilaian tahap I, selanjutnya dinilai kembali secara

lebih komprehensif dan mendalam pada penilaian tahap II. Penilaian tahap II

buku ajar meliputi dua komponen penilaian, yaitu komponen kelayakan isi dan

komponen penyajian. Butir-butir penilaian untuk penilaian tahap II beserta

deskripsi untuk tiap-tiap butir dapat dilihat pada lampiran.

0

20

40

60

80

100

A B C

% S

KO

R

SUBKOMPONEN-SUBKOMPONEN

PENYAJIAN

Hasil Penilaian Komponen Penyajian Buku

Ajar

Buku A Buku B

41

4.2.1 Penilaian Tahap I

Baik buku Matematika untuk SMP Kelas VIII semester 1 karangan M.

Cholik Adinawan dan Sugijono maupun buku Matematika untuk SMP Kelas VIII

semester 2 karangan M. Cholik Adinawan dan Sugijono memperoleh jawaban

positif untuk delapan dari sembilan butir penilaian tahap I. Penilaian tahap I

mencakup dua komponen yaitu kelayakan isi dan penyajian. Pada komponen

kelayakan isi, penilaian difokuskan pada Standar Kompetensi (SK) dan

Kompetensi Dasar (KD). Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)

tercantum secara implisit dalam kedua buku tersebut. Hal ini ditunjukkan dari

judul-judul bab dalam buku-buku tersebut mencerminkan materi yang terkandung

dalam SK dan KD.

Untuk butir kesesuaian isi buku dengan SK dan KD, kedua buku tersebut

juga memperoleh jawaban “ya” yang berarti respon positif. Komponen kedua

dalam penilaian tahap I adalah penyajian yang difokuskan pada ada tidaknya

bagian-bagian penting bagi sebuah buku ajar. Kedua buku yang dianalisis dalam

penelitian ini tidak semuanya mendapatkan jawaban positif seperti yang

disyaratkan pada instrumen penilaian. Butir kata kunci tidak terpenuhi pada kedua

buku yang dianalisis.

4.2.2 Penilaian Tahap II

4.2.2.1 Komponen Kelayakan Isi

Butir-butir penilaian pada komponen kelayakan isi secara garis besar

terbagi dalam tiga indikator yang harus diperhatikan. Ketiga indikator tersebut

adalah (1) kesesuaian uraian materi dengan Standar Kompetensi (SK) dan

42

Kompetensi Dasar (KD); (2) keakuratan materi; dan (3) materi pendukung

pembelajaran. Dalam subkomponen cakupan materi tercakup tiga butir penilaian

yaitu kelengkapan materi, keluasan materi, dan kedalaman materi. Pada

subkomponen akurasi materi tercakup lima butir penilaian yaitu akurasi konsep

dan definisi, akurasi prinsip, akurasi prosedur dan algoritma, akurasi contoh, dan

akurasi soal. Butir-butir penilaian penalaran (reasoning), pemecahan masalah

(problem solving), keterkaitan, komunikasi (write and talk), penerapan (aplikasi),

kemenarikan materi, mendorong untuk mencari informasi lebih lanjut, dan materi

pengayaan (enrichment) merupakan cakupan dari indikator ketiga yaitu materi

pendukung pembelajaran.

4.2.2.1.1 Buku A

Buku Matematika untuk SMP Kelas VIII untuk semester 1 karangan M.

Cholik Adinawan dan Sugijono terbitan Erlangga memperoleh rata-rata

persentase kesesuaian kelayakan isi terhadap standar BSNP sebesar 83,19% yang

artinya sangat sesuai dengan standar BSNP. Rerata subkomponen kesesuaian

uraian materi dengan SK dan KD yang dicapai sangat sesuai dengan standar

BSNP yaitu sebesar 93,33%. Pada subkomponen kesesuaian uraian materi dengan

SK dan KD terdapat butir kelengkapan materi yang pada buku tersebut

memperoleh persentase kesesuaian 80%. Hal ini dikarenakan materi yang

disampaikan tidak seluruhnya mencakup materi pengayaan. Padahal buku ajar

yang diharapkan saat ini bukan hanya buku ajar yang sesuai dengan kebutuhan

pokok saja, melainkan juga buku yang dapat memberikan informasi dan ilmu

lebih lanjut. Seluruh jabaran materi yang diinginkan dalam SK dan KD sudah

43

tercakup dalam materi yang disajikan pada tiap-tiap bab buku tersebut. Begitu

pula dengan butir kedua yaitu keluasan materi yang mendapatkan tingkat

kesesuaian sangat sesuai dengan standar BSNP yang mencapai 100%. Materi

yang disajikan mencakup mulai pengenalan konsep, definisi, prinsip, prosedur,

algoritma hingga memperlihatkan interaksi antarkonsep sesuai yang terkandung

dalam SK dan KD. Tidak hanya itu saja, buku ajar tersebut juga menyajikan

contoh dan soal latihan yang memperjelas konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan

algoritma. Sama halnya dengan butir kedua, butir kedalaman materi yang

merupakan butir ketiga juga mendapatkan penilaian yang sangat sesuai dengan

standar BSNP yaitu 100%. Penjelasan konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan

algoritma menitikberatkan pada model konkrit agar peserta didik lebih memahami

materi yang disampaikan pada tiap babnya.

Subkomponen yang kedua yaitu keakuratan materi yang meliputi akurasi

konsep dan definisi, akurasi prinsip, akurasi prosedur dan algoritma, akurasi

contoh, serta akurasi soal. Dapat dilihat bahwa semua akurasi dalam

subkomponen keakuratan materi mendapatkan persentase yang sangat sesuai

(100%) dengan standar BSNP. Akurasi konsep dan definisi mendapat nilai rata-

rata 100% karena konsep dan definisi yang disajikan pada tiap-tiap bab sudah

sesuai dengan kebutuhan pemenuhan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.

Selain itu tidak terdapat kesalahan konsep dan definisi pada keseluruhan bab.

Akurasi prinsip juga mendapat penilaian 100% karena semua prinsip sudah

dirumuskan dengan akurat dan tidak menimbulkan multitafsir bagi peserta didik.

Sama halnya dengan akurasi prosedur dan algoritma, keduanya sudah disajikan

44

sesuai dengan akurat. Prosedur dan algoritma disajikan dalam pemenuhan

kebutuhan proses pematematikaan, penyelesaian masalah, atau perhitungan yang

berkaitan dengan materi yang disampaikan. Namun jika dilihat pada lampiran,

tidak semua akurasi materi mendapat nilai 100% karena masih ada kesalahan

penulisan dalam contoh soal, dan adanya soal yang tidak valid. Persentase

tersebut dikonversikan menurut kaidah penentuan skor dengan rentang satu

sampai empat sehingga pada rekapitulasi penilaian diberi skor empat. Contoh

yang masih belum akurat salah satunya dapat dilihat pada buku halaman 6.

Kesalahan terdapat pada kesalahan cetak buku. Namun bila tidak ditindaklanjuti,

akan mengakibatkan multitafsir bagi peserta didik. Selain pada kesalahan cetak

untuk tulisan, ada sebagian gambar yang juga masih salah. Serupa dengan contoh,

beberapa soal latihan yang diberikan masih belum valid. Salah satu diantaranya

pada bab 1 halaman 27 soal latihan 9, soal yang diberikan tidak sesuai dengan

hasil yang seharusnya dicapai pada pengerjaan soal tersebut. Kesalahan soal juga

terjadi pada kesalahan cetak, dan tidak adanya jawaban dari soal yang diminta

pada pilihan jawaban (jika soal dalam bentuk pilihan ganda).

Materi pendukung pembelajaran merupakan subkomponen ketiga dari

komponen kelayakan isi. Rerata yang dicapai pada subkomponen ini hanya

sebesar 56,25% dan masih tergolong kriteria cukup sesuai. Pada subkomponen ini

terdapat delapan butir yang mempengaruhi rendahnya rerata yang dicapai. Butir

pertama adalah penalaran (reasoning) yang mendapat persentase sebesar 100%.

Materi yang disajikan pada tiap bab sudah memuat uraian, contoh dan soal yang

mendorong peserta didik untuk secara runtut membuat kesimpulan yang sahih.

45

Dapat dilihat salah satunya pada buku halaman 142-143 tentang teorema

pythagoras. Peserta didik diarahkan untuk secara runtut menemukan teorema

pythagoras.

Selanjutnya pada butir pemecahan masalah (problem solving) yang

merupakan butir kedua, diperoleh hasil sebesar 25% atau masih berada pada

kriteria tidak sesuai. Hal ini disebabkan karena kurangnya soal pemecahan

masalah ataupun soal non rutin. Porsi soal pemecahan masalah yang disajikan

tidak proporsional bila dibandingkan dengan soal pemahaman konsep atau soal

penalaran dan komunikasi. Pada butir ketiga yaitu keterkaitan mendapat

persentase sebesar 85%. Walaupun tidak sempurna, namun sudah masuk ke dalam

kriteria sangat sesuai. Beberapa bab masih belum memperhatikan keterkaitan

antara matematika dengan ilmu lain. Hanya menunjukkan keterkaitan antarkonsep

dan keterkaitan matematika dengan kehidupan sehari-hari.

Butir komunkasi (write and talk) merupakan butir kedelapan pada

subkomponen ini. Butir ini hanya mendapatkan persentase sebesar 50% yang

masuk dalam kriteria cukup sesuai dengan standar penilaian dari BSNP. Contoh

atau latihan yang disajikan pada tiap-tiap bab mengomunikasikan gagasan secara

tertulis saja. Namun belum semua bab menyajikan contoh atau latihan yang

menuntut peserta didik untuk mengomunikasikan jawabannya secara lisan. Semua

bab pada buku A menyajikan uraian serta contoh yang menjelaskan penerapan

konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari atau dalam ilmu lain. Namun

penerapan tersebut hanya sebesar 25% saja dari keseluruhan uraian, contoh dan

46

soal latihan. Oleh karena itu, butir penerapan (aplikasi) masih termasuk pada

kriteria tidak sesuai.

Butir selanjutnya adalah kemenarikan materi. Butir ini dinilai memenuhi

75% dari pemenuhan butir yang dimaksudkan dalam indikator butir penilaian.

Pada buku A materi yang disajikan sudah memuat gambar, foto, sketsa, cerita

sejarah, contoh dan soal yang menarik. Belum ada topik tentang recreational

mathematics, namun demikian butir ini sudah mencapai kriteria yang sesuai

dengan yang diamanatkan oleh BSNP. Berikutnya adalah butir ketujuh yaitu

mendorong untuk mencari informasi lebih jauh. Butir ini hanya mendapat

persentase sebesar 50% (cukup sesuai) karena semua bab belum memuat tugas

yang mendorong peserta didik untuk mencari informasi lebih lanjut melalui

berbagai sumber lain seperti internet, buku artikel atau yang lainnya. Butir

terakhir pada subkomponen materi pendukung pembelajaran adalah adanya materi

pengayaan (enrichment). Dari 5 bab yang ada pada buku A, hanya ada 1 bab yang

memuat materi pengayaan. Karena itu butir ini mendapat persentase sebesar 40%.

4.2.2.1.2 Buku B

Komponen kelayakan isi dalam buku ini memperoleh kriteria kesesuaian

sesuai dengan standar BSNP. Pada beberapa butir-butir penilaian dalam

komponen kelayakan isi ini mendapatkan persentase kesesuaian yang tinggi,

namun ada pula yang masih mendapatkan persentase yang rendah. Kelayakan isi

buku B lebih rendah daripada kelayakan isi buku A, walaupun sebenarnya antara

buku A dan buku B tidak untuk diperbandingkan. Persentase kelayakan isi buku

ini adalah 79,98%.

47

Pada subkomponen pertama tentang kesesuaian uraian materi dengan SK

dan KD, memperoleh rerata persentase penilaian sebesar 91,67%. Ini berarti

bahwa kriteria subkomponen ini sangat sesuai dengan yang diharapkan dari

BSNP. Untuk butir pertama yaitu kelengkapan materi, semua bab mendapatkan

skor tiga karena belum memenuhi kriteria lebih untuk buku yang digunakan

sekarang. Semua bab belum menyajikan materi pengayaan, jadi dirasa masih

kurang apabila diberikan nilai empat. Sehingga persentase untuk butir ini adalah

75%. Keluasan materi dan kedalaman materi sebagai butir kedua dan ketiga

subkomponen ini keduanya mencapai kriteria yang sangat sesuai karena

persentase penilaiannya sebesar 100%. Materi yang disajikan mencakup mulai

pengenalan konsep, definisi, prinsip, prosedur, algoritma hingga memperlihatkan

interaksi antarkonsep sesuai yang terkandung dalam SK dan KD. Tidak hanya itu

saja, buku ajar tersebut juga menyajikan contoh dan soal latihan yang

memperjelas konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan algoritma. Buku ini juga

dikatakan dalam karena penjelasan konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan

algoritma menitikberatkan pada model konkrit agar peserta didik lebih memahami

materi yang disampaikan pada tiap babnya.

Keakuratan materi merupakan subkomponen yang memperoleh persentase

kesesuaian yang tinggi pada buku B. Hal ini dapat dilihat dari persentase

penilaiannya mencapai 97,50%. Butir pertama pada subkomponen ini adalah

akurasi konsep dan definisi. Pada butir ini dinilai akurasi konsep dan definisi pada

tiap-tiap bab, dan tidak terjadi kesalahan konsep ataupun definisi. Maka butir ini

mendapat perolehan persentase sebesar 100% dan sudah sangat sesuai dengan

48

deskripsi butir dari BSNP. Selain akurasi konsep dan definisi, akurasi prinsip dan

akurasi prosedur dan algoritma juga mendapat persentase sebesar 100%. Dua butir

terakhir pada subkomponen ini adalah akurasi contoh dan akurasi soal. Akurasi

contoh mendapatkan persentase sebesar 87,50% karena pada bab 7 dan 8 masih

banyak contoh yang disajikan tidak akurat. Sebenarnya pada tiap bab terdapat

kesalahan atau ketidakakuratan contoh. Namun yang sangat jelas terlihat adalah

pada bab 7 dan 8. Jumlah contoh yang tidak akurat tergolong banyak sehingga

hanya mendapat skor tiga. Dapat dilihat pada buku B halaman 60, terdapat

kesalahan penulisan satuan. Kesalahan contoh yang ada rata-rata karena kesalahan

tulisan satuan tersebut. Butir selanjutnya adalah akurasi soal. Walaupun ada

beberapa bab yang masih memiliki ketidakakuratan soal, jika jumlahnya

dikonversikan kedalam persen, masih akan mendapatkan skor empat. Salah satu

soal yang tidak akurat adalah soal halaman 79 uji kompetensi bab 7 nomor 5. Soal

yang disajikan tidak disertai dengan pilihan jawaban yang akurat, pilihan jawaban

yang dimaksud tidak ada pada pilihan jawaban yang disediakan.

Subkomponen terakhir pada kelayakan isi adalah materi pendukung

pembelajaran. Subkomponen ini hanya mencapai persentase sebesar 50,78% dan

tergolong dalam kriteria cukup sesuai dengan standar penilaian dari BSNP. Butir

pertama pada subkomponen ini adalah penalaran (reasoning). Butir ini mendapat

persentase sebesar 100% karena materi yang disajikan pada tiap bab sudah

memuat uraian, contoh dan soal yang mendorong peserta didik untuk secara

runtut membuat kesimpulan yang sahih. Dapat dilihat salah satunya pada buku

halaman 42 tentang besar sudut pusat dan sudut keliling. Peserta didik diarahkan

49

untuk secara runtut menemukan hubungan antara besar sudut pusat dan sudut

keliling.

Butir kedua yaitu butir pemecahan masalah (problem solving) mencapai

persentase penilaian sebesar 25% atau masih berada pada kriteria tidak sesuai.

Rendahnya persentase ini karena kurangnya soal pemecahan masalah ataupun soal

non rutin yang disajikan pada tiap bab. Jumlah soal pemecahan masalah lebih

sedikit bila dibandingkan dengan jumlah soal pemahaman konsep atau soal

penalaran dan komunikasi. Pada butir keterkaitan yang merupakan butir ketiga

mendapat persentase sebesar 75%. Persentase tersebut masuk ke dalam kriteria

sesuai karena semua bab masih belum memperhatikan keterkaitan antara

matematika dengan ilmu lain. Hanya menunjukkan keterkaitan antarkonsep dan

keterkaitan matematika dengan kehidupan sehari-hari.

Butir komunkasi (write and talk) merupakan butir keempat pada

subkomponen ini. Butir ini mendapatkan persentase sebesar 31,25% yang masuk

dalam kriteria tidak sesuai dengan standar penilaian dari BSNP. Pada tiap-tiap bab

disajikan contoh atau latihan yang bertujuan untuk mengomunikasikan gagasan

secara tertulis. Tapi kesemua bab tidak menyajikan contoh atau latihan yang

menuntut peserta didik untuk mengomunikasikan jawabannya secara lisan.

Selanjutnya adalah butir penerapan (aplikasi). Semua bab pada buku B

menyajikan uraian serta contoh yang menjelaskan penerapan konsep matematika

dalam kehidupan sehari-hari atau dalam ilmu lain. Namun penerapan tersebut

hanya sebesar 25% saja dari keseluruhan uraian, contoh dan soal latihan. Oleh

karena itu, butir penerapan (aplikasi) masih termasuk pada kriteria tidak sesuai.

50

Pada butir kemenarikan materi, penilaian kesesuaiannya mencapai 75%

dari pemenuhan butir yang dimaksudkan dalam indikator butir penilaian. Dalam

buku B ini materi yang disajikan sudah memuat gambar, foto, sketsa, cerita

sejarah, contoh dan soal yang menarik. Belum ada topik tentang recreational

mathematics, namun demikian butir ini sudah mencapai kriteria yang sesuai

dengan yang disajikan dalam deskripsi butir oleh BSNP. Butir ketujuh yaitu

mendorong untuk mencari informasi lebih jauh mendapat persentase sebesar 50%

(cukup sesuai) karena semua bab belum memuat tugas yang mendorong peserta

didik untuk mencari informasi lebih lanjut melalui berbagai sumber lain seperti

internet, buku artikel atau yang lainnya. Butir terakhir pada subkomponen materi

pendukung pembelajaran adalah adanya materi pengayaan (enrichment). Dari

empat bab pada buku B belum ada yang menyertakan materi pengayaan sehingga

persentase penilaian untuk butir ini hanya mencapai 25%.

4.2.2.2 Komponen Penyajian

4.2.2.2.1 Buku A

Rerata persentase komponen penyajian untuk buku A adalah 79,85%.

Subkomponen teknik penyajian memiliki dua butir penilaian, yaitu sistematika

penyajian dan keruntutan penyajian. Sistematika penyajian buku ini memperoleh

persentase sebesar 86,59% dan sudah termasuk kriteria sangat sesuai dengan

instrumen dari BSNP. Tiap bab pada buku A disertai dengan pembangkit motivasi

yang berupa gambar, ilustrasi, foto, dan sejarah singkat yang berhubungan dengan

bab tersebut. Walaupun masih ada beberapa bab yang tidak menyertakan sejarah

tentang ilmu yang berkaitan dengan materi pada bab tersebut, rata-rata tiap materi

51

yang disampaikan sudah menggunakan susunan kalimat dan contoh

penggunaanya dalam kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan materi yang

disajikan. Selain pembangkit motivasi, buku A juga menyajikan materi prasyarat

sebagai pendahulu dan memperhatikan kelayakan ini seperti yang telah dibahas di

atas.

Butir kedua pada subkomponen teknik penyajian adalah keruntutan

penyajian. Buku A menyajikan materi secara runtut menggunakan alur berpikir

yang sesuai dengan kebutuhan materi, serta menyajikan materi prasyarat yang

mendahului materi pokok yang berkaitan dengan materi prasyarat yang

bersangkutan. Konsep yang disajikan terurut mulai dari yang mudah ke sukar, dari

yang sederhana ke yang kompleks agar mendorong peserta didik untuk terlibat

aktif. Oleh karena itu, butir keruntutan penyajian mendapat persentase penilaian

sebesar 100%.

Subkomponen yang kedua adalah subkomponen penyajian pembelajaran.

Secara umum, penyajian pembelajaran buku A sesuai dengan standar penilaian

dari BSNP. Buku A dilengkapi dengan tugas observasi, investigasi, eksplorasi,

dan inkuiri. Tugas observasi dapat dilihat pada buku halaman 13 yang menyajikan

sebuah kegiatan peserta didik untuk mencari hubungan antara segitiga pascal

dengan pemangkatan suku banyak. Melalui segitiga pascal tersebut akan

terbentuk sebuah pola tertentu. Pada halaman 136 terdapat tugas investigasi yang

akan menimbulkan pemecahan masalah matematika yang berpeluang memiliki

lebih dari satu jawaban. Untuk tugas eksplorasi dapat dilihat pada halaman 153,

sedangkan pada halaman 98 dapat kita temukan tugas inkuiri.

52

Butir selanjutnya adalah butir masalah kontekstual. Pada buku A butir ini

hanya mencapai 70% kesesuaian dengan standar penilaian dari BSNP karena

belum semua bab menyajikan masalah kontekstual di bagian awal sajian, padahal

penyajian masalah kontekstual pada awal sajian akan membantu peserta didik

memfasilitasi penemuan konsep, prinsip atau prosedur. Menumbuhkan berpikir

kritis, kreatif, atau inovatif merupakan butir ketiga pada subkomponen penyajian

pembelajaran dan mencapai kriteria penyajian yang sangat sesuai dengan standar

penilaian dari BSNP demikina halnya untuk butir keempat, memuat hands-on

activity.

Subkomponen terakhir yaitu kelengkapan penyajian. Buku A belum begitu

memperhatikan kelengkapan penyajian karena pada subkomponen ini persentase

yang dicapai hanya sebesar 60% masih dalam kriteria cukup sesuai. Dapat dilihat

pada awal dan akhir penyajian buku tidak disertakan daftar simbol. Seharusnya

pada akhir buku juga menyajikan indeks subjek, daftar istilah, dan jawaban soal

latihan terpilih. Tapi pada buku A belum memuat itu semua, sehingga pada butir

bagian penyudah masih tergolong kedalam kriteria tidak sesuai dengan besar

persentase 25%. Untuk bagian isi, tidak semua teks, tabel dan gambar yang bukan

buatan sendiri (dikutip dari sumber lain) tidak menyertakan rujuka atau sumber

acuan baik secara langsung maupun disertakan dalam daftar acuan.

4.2.2.2.2 Buku B

Subkomponen teknik penyajian pada buku ini sebesar 90,83% dan

memiliki kriteria sangat sesuai karena keruntutan penyajian materinya sesuai

dengan alur berpikir deduktif atau induktif dan disajikan dari materi yang mudah

53

ke materi yang sukar, dari yang dikenal ke materi yang belum dikenal oleh peserta

didik. Sama halnya untuk sistematika penyajian, memiliki kriteria sangat sesuai

karena disertai dengan pembangkit motivasi belajar yang berupa gambar, ilustrasi,

foto, dan sejarah. Walaupun persentase perolehan penilaiannya tidak sebesar pada

buku A namun pada buku ini juga dilengkapi dengan kalimat dan contoh

penggunaan dalam kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan topik yang akan

disajikan. Buku ini juga menyajikan materi prasyarat yang sangat penting untuk

mengingatkan kembali peserta didik tentang materi yang telah dipelajari

sebelumnya yang dibutuhkan pada materi yang akan disampaikan selanjutnya.

Subkomponen yang kedua adalah subkomponen penyajian pembelajaran.

Tugas observasi, investigasi, eksplorasi dan inkuiri sudah terdapat pada beberapa

bab yang disajikan. Salah satu tugas observasi dapat dilihat pada halaman 126

dengan adanya kegiatan peserta didik tentang bentuk jaring-jaring prisma. Dari

situ akan diketahui pola-pola berbagai macam jaring-jaring prisma. Untuk tugas

investigasi dapat dilihat pada halaman 99 dengan adanya tugas siswa yang

berkaitan dengan menyelidiki jaring-jaring kubus. Pada halaman 23 terdapat

kegiatan peserta didik yang menggambarkan tugas eksplorasi. Sedangkan untuk

tugas inkuiri terdapat pada halaman 107.

Butir selanjutnya adalah butir masalah kontekstual. Butir ini mencapai

87,50% kesesuaian dengan standar penilaian dari BSNP karena sebagian besar

bab sudah menyajikan masalah kontekstual di bagian awal sajian yang dapat

membantu peserta didik dalam menemuan konsep, prinsip atau prosedur.

Menumbuhkan berpikir kritis, kreatif, atau inovatif merupakan butir ketiga pada

54

subkomponen penyajian pembelajaran dan mencapai kriteria penyajian yang

sangat sesuai dengan standar penilaian dari BSNP. Buku ini juga sudah memuat

hands-on activity dapat dilihat pada buku halaman 7 pada kegiatan peserta didik

menemukan nilai Pi ( ).

Kelengkapan penyajin merupakan subkomponen ketiga pada komponen

penyajian. Hasil persentase sebesar 59,72% yang diperoleh masih tergolong

kriteria cukup sesuai karena penyajian teks, tabel, gambar dan lampiran belum

seluruhnya disertai dengan sumber acuan. Demikian halnya dengan daftar simbol

atau notasi pada bagian pendahulu, indeks subjek, daftar istilah, dan jawaban soal

latihan terpilih pada bagian penyudah juga belum ada. Maka pada bagian

penyudah hanya mendapat persentase sebesar 25% yang tergolong dalam kriteria

tidak sesuai. Namun demikian buku ini sudah dilengkapi dengan prakata,

petunjuk penggunaan, daftar isi, serta daftar pustaka. Begitu juga dengan

rangkuman yang disajikan pada akhir setiap bab yang dinyatakan dengan ringkas.

55

BAB 5

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat diambil simpulan

bahwa kualitas buku matematika untuk SMP kelas VIII semester 1 karangan M.

Cholik Adinawan dan Sugijono terbitan Erlangga yang digunakan di Kabupaten

Temanggung sangat sesuai dengan standar BSNP untuk komponen kelayakan isi

dengan persentase kesesuaian 85,42%, serta sesuai dengan standar BSNP untuk

komponen penyajian dengan persentase kesesuaian 79,85%. Dan kualitas buku

matematika untuk SMP kelas VIII semester 2 karangan M. Cholik Adinawan dan

Sugijono terbitan Erlangga yang digunakan di Kabupaten Temanggung sangat

sesuai dengan standar BSNP untuk komponen kelayakan isi dengan persentase

kesesuaian 82,76%, serta sesuai dengan standar BSNP untuk komponen penyajian

dengan persentase kesesuaian 79,35%.

Persentase tersebut diperoleh dari hasil perhitungan yang dilakukan pada

tiap-tiap butir penilaian menurut instrumen BSNP. Pada kedua buku tersebut,

masih terdapat kekurangan dalam penyampaian materi pemecahan masalah,

materi pengayaan, komunikasi, penerapan, dan masih kurangnya materi yang

mendorong peserta didik untuk mencari informasi lebih lanjut. Sedangkan dalam

penyajian buku, masih terdapat kekurangan dalam bagian penyudah karena buku

55

56

tersebut belum dilengkapi dengan indeks subjek, glossarium, serta jawaban soal

terpilih.

5.2 Saran

Saran yang dapat penyusun sumbangkan sehubungan dengan hasil

penelitian ini sebagai berikut.

1. Sebaiknya guru yang menggunakan Buku Matematika untuk SMP Kelas VIII

karangan M. Cholik Adinawan dan Sugijono terbitan Erlangga

memperhatikan beberapa hal yang masih belum sesuai dengan kriteria buku

yang baik seperti yang telah peneliti paparkan. Namun secara umum, buku ini

sudah mencapai kriteria yang sangat sesuai.

2. Sebagai tindak lanjut dari penelitian ini, penting bagi guru yang menggunakan

buku ajar yang lain untuk meninjau lebih lanjut mengenai isi dan penyajian

pada buku ajar yang digunakan dalam pembelajaran sehingga tidak

menimbulkan kesalahan pada pemahaman peserta didik.

57

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. 1985. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung:

Angkasa.

Allendoerfer, C. B. And Oakley, C. O. 1969. Principles of Mathematics. USA:

Mc. Graw-Hill, Inc.

Amin, Mohamad. 2007. Apa itu Hands On Activity. Available at

http://lubisgrafura.wordpress.com/2007/09/08/apa-itu-hands-on-

activity/ [diakses tanggal 10 Januari 2011].

Anggraini Y. 2006. Analisis LKS Biologi SMP Kelas VII Semester I yang

Digunakan SMP Negeri di Kota Semarang Tahun Pelajaran 2005/2006

(Skripsi). Semarang: UNNES.

Ball, W. W. Rouse. 1905. Mathematical Recreations and Essays. London:

Macmillan and Co., Limited.

[BSNP] Badan Standar Nasional Pendidikan. 2003. Instrumen Penilaian

Tahap II Buku Teks Pelajaran Pendidikan Dasar dan Menengah.

Jakarta.

_______. 2006. Instrumen Penilaian Tahap I Buku Teks Pelajaran Pendidikan

Dasar dan Menengah. Jakarta. On line at http://www.pusbuk.or.id/

[diakses tanggal 30 Oktober 2009].

_______. 2006. Instrumen Penilaian Tahap II Buku Teks Pelajaran

Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP.

[Depdiknas] Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun 2008 tentang Buku Teks

Pelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

_______. 2005. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 11 Tahun

2005 tentang Buku Teks Pelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan

Nasional.

Devine, D. F. And Kaufman, J. E. 1983. Elementary Mathematics for

Teachers. Canada: United States Copyright.

Djati, Kerami. 2003. Kamus Matematika. Jakarta: Balai Pustaka.

Hall, H. S. And Steves, F. H. 1928. A School Geometry. London: Macmillan

and Co., LTD.

57

58

James. 1976. Mathematics dictionary fourth edition. Van Nostrand Reinhold

Company.

Jamil, A. 2006. Pengembangan Bahan Ajar Elektronik Mandiri (self e-

learning materials) Berbasis Web Mata Kuliah Ilmu Pengetahuan

Bumi dan Antariksa Pokok Bahasan Sistem Tata Surya (Skripsi).

Semarang: UNNES.

Morrison, Karen. 2002. Mathematics. Cambridge: Cambridge University

press.

Mulyasa E. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Muslich, M. 2010. Textbook Writing: Dasar-dasar Pemahaman, Penulisan,

dan Pemakaian Buku Teks. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.

[Pusbuk] Pusat Perbukuan. 2006. Pemilihan dan Pemanfaatan Buku Teks

Pelajaran yang Memenuhi Syarat Kelayakan. Jakarta. On line at

http://www.pusbuk.or.id/ [diakses tanggal 14 Januari 2010]

Pusat Kurikulum. 2007. Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran

Matematika. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Badan

Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum.

Rahmawati, Septi. 2008. Analisis Materi dan Penyajian Buku Ajar

Matematika kelas VII se Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2007/2008

(Skripsi). Semarang: UNNES.

Rohani. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Tarigan, D & H. G. Tarigan. 1986. Telaah Buku Teks SMTA. Jakarta:

Depdikbud UT.

Utami, Yuda Cahyaningtyas. 2010. Keefektifan Model Pembelajaran

Quantum Teaching Dilengkapi dengan Hands On Activity Pada

Pencapaian Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Peserta Didik

Kelas VII SMP (Skripsi). Semarang: UNNES.

Widodo, A. T. 1993. Tingkat Keterbacaan Teks: Suatu Evaluasi terhadap

Buku Teks Ilmu Kimia Kelas I SMA (Disertasi). Jakarta: IKIP Jakarta.

59

60

INSTRUMEN PENILAIAN TAHAP I

BUKU TEKS PELAJARAN MATEMATIKA SMP

Judul buku : …………………………………

Pengarang : …………………………………

Penerbit : …………………………………

Berikan tanda cek list (√) pada salah satu dari kolom jawaban ya atau tidak sesuai

hasil penilaian.

No Butir Penilaian Jawaban Catatan

(Bila Diperlukan)

I

Komponen Kelayakan Isi Ya Tidak

1

Standar Kompetensi (SK)

tercantum secara implisit

2

Kompetensi Dasar (KD) tercantum

secara implicit

3 Kesesuaian Isi buku dengan SK

dan KD

II Komponen Penyajian Ada Tidak

1 Daftar Isi

2 Tujuan Setiap Bab

3 Peta konsep atau ringkasan

4 Kata Kunci/Keywords

5 Pertanyaan/soal latihan pada setiap

bab

6 Daftar pustaka

Catatan Tambahan (Bila Diperlukan):

________________________________________________________________

________________________________________________________________

________________________________________________________________

________________________________________________________________

________________________________________________________________

LAMPIRAN 1

61

INSTRUMEN PENILAIAN TAHAP II

BUKU TEKS PELAJARAN MATEMATIKA SMP

Judul buku :

Pengarang/Penerbit :

Bab :

Berikan tanda cek list (√) pada salah satu dari kolom skor 1, 2, 3, atau 4 sesuai

hasil penilaian.

No Butir Skor Rerata

Skor

Catatan

(Bila Diperlukan) 1 2 3 4

I KOMPONEN KELAYAKAN ISI

A KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD

1. Kelengkapan materi

2. Keluasan materi

3. Kedalaman materi

B KEAKURATAN MATERI

1. Akurasi konsep dan definisi

2. Akurasi prinsip

3. Akurasi prosedur dan algoritma

4. Akurasi contoh

5. Akurasi soal

C MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN

1. Penalaran (reasoning)

2. Pemecahan masalah (problem

solving)

3. Keterkaitan

4. Komunikasi (write and talk)

5. Penerapan (aplikasi)

6. Kemenarikan materi

7. Mendorong untuk mencari informasi

lebih jauh

8. Materi pengayaan (enrichment)

RERATA SKOR KOMPONEN KELAYAKAN ISI

II KOMPONEN PENYAJIAN

A TEKNIK PENYAJIAN

1. Sistematika penyajian

2. Keruntutan penyajian

B PENYAJIAN PEMBELAJARAN

1. Observasi, investigasi, eksplorasi,

LAMPIRAN 2

62

atau inkuiri

2. Masalah kontekstual

3. Menumbuhkan berpikir kritis,

kreatif, atau inovatif

4. Memuat hands-on activity

C KELENGKAPAN PENYAJIAN

1. Bagian pendahulu

2. Bagian isi

3. Bagian penyudah

RERATA SKOR KOMPONEN PENYAJIAN

Catatan Tambahan (Bila Diperlukan):

________________________________________________________________

________________________________________________________________

________________________________________________________________

________________________________________________________________

________________________________________________________________

________________________________________________________________

________________________________________________________________

________________________________________________________________

________________________________________________________________

________________________________________________________________

________________________________________________________________

________________________________________________________________

________________________________________________________________

________________________________________________________________

________________________________________________________________

________________________________________________________________

________________________________________________________________

________________________________________________________________

________________________________________________________________

63

Penjabaran Penskoran Butir Instrumen Penilaian Buku Teks Pelajaran

Matematika SMP dan MTs

No Butir

I KOMPONEN KELAYAKAN ISI

A KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD

1.

a.

b.

c.

d.

Kelengkapan materi

Skor 1 jika buku hanya memuat kurang dari lima materi yang disebutkan

dalam deskripsi butir.

Skor 2 jika buku memuat lima materi yang disebutkan dalam deskripsi butir.

Skor 3 jika buku memuat enam sampai delapan materi yang disebutkan dalam

deskripsi butir.

Skor 4 jika buku memuat sembilan atau lebih materi yang disebutkan dalam

deskripsi butir.

2.

a.

b.

c.

d.

Keluasan materi

Skor 1 jika konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan algoritma tidak sesuai

dengan kebutuhan materi pokok yang mendukung tercapainya SK dan KD.

Dan tidak disertai dengan contoh dan soal latihan.

Skor 2 jika konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan algoritma disertai dengan

contoh dan soal latihan namun tidak sesuai dengan kebutuhan materi pokok

yang mendukung tercapainya SK dan KD termuat dalam materi dengan

bentuk yang mudah dipahami.

Skor 3 jika konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan algoritma disertai dengan

contoh dan soal latihan yang sesuai dengan kebutuhan materi pokok yang

mendukung tercapainya SK dan KD termuat dalam materi dengan bentuk

yang mudah dipahami. Jumlah soal yang diberikan tidak proporsional dan

tingkat kesulitannya tidak diperhatikan.

Skor 4 jika konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan algoritma disertai dengan

contoh dan soal latihan yang sesuai dengan kebutuhan materi pokok yang

mendukung tercapainya SK dan KD termuat dalam materi dengan bentuk

yang mudah dipahami. Soal-soal diberikan dalam jumlah yang proporsional

dan bergradasi.

3.

a.

b.

c.

d.

Kedalaman materi

Skor 1 jika materi hanya memuat beberapa penjelasan konsep, definisi,

prinsip, prosedur, atau algoritma dan belum sesuai dengan SK dan KD.

Skor 2 jika materi hanya memuat beberapa penjelasan konsep, definisi,

prinsip, prosedur, atau algoritma sesuai dengan SK dan KD.

Skor 3 jika materi memuat penjelasan konsep, definisi, prinsip, prosedur, atau

algoritma namun belum sesuai dengan SK dan KD.

Skor 4 jika materi memuat penjelasan konsep, definisi, prinsip, prosedur, atau

algoritma sesuai dengan SK dan KD.

B KEAKURATAN MATERI

1.

a.

b.

c.

Akurasi konsep dan definisi

Skor 1 jika keakuratan konsep dan definisi pada buku ajar kurang dari 50%.

Skor 2 jika keakuratan konsep dan definisi pada buku ajar mencapai 50-59%.

Skor 3 jika keakuratan konsep dan definisi pada buku ajar mencapai 60-79%.

LAMPIRAN 3

64

d. Skor 4 jika keakuratan konsep dan definisi pada buku ajar mencapai 80% atau

lebih.

2.

a.

b.

c.

d.

Akurasi Prinsip

Skor 1 jika keakuratan prinsip pada buku ajar kurang dari 50%.

Skor 2 jika keakuratan prinsip pada buku ajar mencapai 50-59%.

Skor 3 jika keakuratan prinsip pada buku ajar mencapai 60-79%.

Skor 4 jika keakuratan prinsip pada buku ajar mencapai 80% atau lebih.

3.

a.

b.

c.

d.

Akurasi prosedur dan algoritma

Skor 1 jika keakuratan prosedur dan algoritma pada buku ajar kurang dari 50%.

Skor 2 jika keakuratan prosedur dan algoritma pada buku ajar mencapai 50-59%.

Skor 3 jika keakuratan prosedur dan algoritma pada buku ajar mencapai 60-79%.

Skor 4 jika keakuratan prosedur dan algoritma pada buku ajar mencapai 80%

atau lebih.

4.

a.

b.

c.

d.

Akurasi contoh

Skor 1 jika keakuratan contoh pada buku ajar kurang dari 50%.

Skor 2 jika keakuratan contoh pada buku ajar mencapai 50-59%.

Skor 3 jika keakuratan contoh pada buku ajar mencapai 60-79%.

Skor 4 jika keakuratan contoh pada buku ajar mencapai 80% atau lebih.

5.

a.

b.

c.

d.

Akurasi soal

Skor 1 jika keakuratan soal pada buku ajar kurang dari 50%.

Skor 2 jika keakuratan soal pada buku ajar mencapai 50-59%.

Skor 3 jika keakuratan soal pada buku ajar mencapai 60-79%.

Skor 4 jika keakuratan soal pada buku ajar mencapai 80% atau lebih.

C MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN

1.

a.

b.

c.

d.

Penalaran (reasoning)

Skor 1 jika materi disajikan tidak dengan memuat uraian, contoh, tugas,

pertanyaan, atau soal latihan yang mendorong peserta didik untuk secara

runtut membuat kesimpulan yang sahih dan memuat soal-soal terbuka.

Skor 2 jika materi disajikan dengan memuat uraian, contoh, tugas,

pertanyaan, atau soal latihan tetapi tidak mendorong peserta didik untuk

secara runtut membuat kesimpulan yang sahih dan tidak memuat soal-soal

terbuka.

Skor 3 jika materi disajikan dengan memuat uraian, contoh, tugas,

pertanyaan, atau soal latihan yang mendorong peserta didik untuk secara

runtut membuat kesimpulan yang sahih tetapi tidak memuat soal-soal terbuka.

Skor 4 jika materi disajikan dengan memuat uraian, contoh, tugas,

pertanyaan, atau soal latihan yang mendorong peserta didik untuk secara

runtut membuat kesimpulan yang sahih dan memuat soal-soal terbuka.

2.

a.

b.

c.

d.

Pemecahan masalah (problem solving)

Skor 1 jika soal pemecahan masalah yang disajikan pada buku ajar kurang dari

50% dari jumlah keseluruhan soal yang ada. Skor 2 jika soal pemecahan masalah yang disajikan pada buku ajar mencapai

50-59% dari jumlah keseluruhan soal yang ada. Skor 3 jika soal pemecahan masalah yang disajikan pada buku ajar mencapai

60-79% dari jumlah keseluruhan soal yang ada. Skor 4 jika soal pemecahan masalah yang disajikan pada buku ajar mencapai

65

80% atau lebih dari jumlah keseluruhan soal yang ada.

3.

a.

b.

c.

d.

Keterkaitan

Skor 1 jika materi dan contoh yang disajikan tidak memuat keterkaitan

antarkonsep matematika, matematika dengan kehidupan sehari-hari, maupun

matematika dengan ilmu yang lain.

Skor 2 jika materi dan contoh yang disajikan dapat membangun jaringan

pengetahuan matematika tetapi tidak terdapat keterkaitan antara matematika

dengan kehidupan sehari-hari maupun dengan ilmu yang lain.

Skor 3 jika materi dan contoh yang disajikan dapat membangun jaringan

pengetahuan matematika namun hanya terdapat keterkaitan antara matematika

dengan kehidupan sehari-hari atau hanya ada keterkaitan dengan ilmu yang

lain saja.

Skor 4 jika materi dan contoh yang disajikan dapat membangun jaringan

pengetahuan matematika dan terdapat keterkaitan antara matematika dengan

kehidupan sehari-hari dan dengan ilmu yang lain.

4.

a.

b.

c.

d.

Komunikasi (write and talk)

Skor 1 jika kurang dari 50% materi memuat contoh atau latihan untuk

mengomunikasikan gagasan secara tertulis dalam berbagai bentuk seperti

simbol, tabel, diagram, atau media lain dan mengomunikasikan secara lisan

melalui tugas individu, berpasangan, atau berkelompok.

Skor 2 jika 50-59% materi memuat contoh atau latihan untuk

mengomunikasikan gagasan secara tertulis dalam berbagai bentuk seperti

simbol, tabel, diagram, atau media lain dan mengomunikasikan secara lisan

melalui tugas individu, berpasangan, atau berkelompok.

Skor 3 jika 60-79% materi memuat contoh atau latihan untuk

mengomunikasikan gagasan secara tertulis dalam berbagai bentuk seperti

simbol, tabel, diagram, atau media lain dan mengomunikasikan secara lisan

melalui tugas individu, berpasangan, atau berkelompok.

Skor 4 jika 80% atau lebih materi memuat contoh atau latihan untuk

mengomunikasikan gagasan secara tertulis dalam berbagai bentuk seperti

simbol, tabel, diagram, atau media lain dan mengomunikasikan secara lisan

melalui tugas individu, berpasangan, atau berkelompok.

5.

a.

b.

c.

d.

Penerapan (aplikasi)

Skor 1 jika kurang dari 50% dari jumlah keseluruhan uraian, contoh, atau soal-

soal yang disajikan menjelaskan penerapan konsep matematika dalam

kehidupan sehari-hari atau dalam ilmu lain.

Skor 2 jika 50-59% dari jumlah keseluruhan uraian, contoh, atau soal-soal yang

disajikan menjelaskan penerapan konsep matematika dalam kehidupan sehari-

hari atau dalam ilmu lain.

Skor 3 jika 60-79% dari jumlah keseluruhan uraian, contoh, atau soal-soal yang

disajikan menjelaskan penerapan konsep matematika dalam kehidupan sehari-

hari atau dalam ilmu lain.

Skor 4 jika 80% atau lebih dari jumlah keseluruhan uraian, contoh, atau soal-soal

yang disajikan menjelaskan penerapan konsep matematika dalam kehidupan

sehari-hari atau dalam ilmu lain.

66

6.

a.

b.

c.

d.

Kemenarikan materi

Skor 1 jika materi yang disajikan memuat kurang dari 50% uraian, strategi,

gambar, foto, sketsa, cerita sejarah, contoh, atau soal-soal yang menimbulkan

minat peserta didik untuk mengkaji lebih jauh, dan adanya topik-topik tentang

recreational mathematics.

Skor 2 jika materi yang disajikan memuat 50-59% uraian, strategi, gambar,

foto, sketsa, cerita sejarah, contoh, atau soal-soal yang menimbulkan minat

peserta didik untuk mengkaji lebih jauh, dan adanya topik-topik tentang

recreational mathematics.

Skor 3 jika materi yang disajikan memuat 60-79% uraian, strategi, gambar,

foto, sketsa, cerita sejarah, contoh, atau soal-soal yang menimbulkan minat

peserta didik untuk mengkaji lebih jauh, dan adanya topik-topik tentang

recreational mathematics.

Skor 4 jika materi yang disajikan memuat uraian, strategi, gambar, foto,

sketsa, cerita sejarah, contoh, atau soal-soal yang menimbulkan minat peserta

didik untuk mengkaji lebih jauh, dan adanya topik-topik tentang recreational

mathematics.

7.

a.

b.

c.

d.

Mendorong untuk mencari informasi lebih lanjut

Skor 1 jika materi tidak memuat tugas apapun.

Skor 2 jika materi hanya memuat tugas biasa yang tidak mendorong peserta

didik untuk memperoleh informasi dari berbagai sumber lain seperti internet,

buku, artikel dsb.

Skor 3 jika materi memuat tugas yang mendorong peserta didik untuk

memperoleh informasi dari salah satu sumber lain seperti internet, buku, atau

artikel.

Skor 4 jika materi memuat tugas yang mendorong peserta didik untuk

memperoleh informasi dari semua sumber lain yang ada seperti internet,

buku, artikel dan sebagainya.

8.

a.

b.

c.

d.

Materi pengayaan (enrichment)

Skor 1 jika tidak terdapat materi pengayaan dalam buku.

Skor 2 jika materi pengayaan yang disajikan tidak berkaitan dengan topik

yang dibicarakan.

Skor 3 jika materi pengayaan berkaitan dengan topik yang dibicarakan, lebih

luas dari yang dituntut Kompetensi Dasar (KD) tetapi tidak disajikan secara

proporsional.

Skor 4 jika materi pengayaan berkaitan dengan topik yang dibicarakan, lebih

luas dari yang dituntut Kompetensi Dasar (KD) dan disajikan secara

proporsional, tidak memperkenalkan definisi baru atau tidak terlalu berbeda

dari apa yang dituntut Kompetensi Dasar (KD).

II KOMPONEN PENYAJIAN

A TEKNIK PENYAJIAN

1.

a.

Sistematika penyajian

Skor 1 jika kurang dari 50% bab memuat pembangkit motivasi (dalam bentuk

gambar, ilustrasi, foto, sejarah, susunan kalimat, atau contoh penggunaan

dalam kehidupan sehari-hari), pendahulu (materi prasyarat), dan isi (hal-hal

yang tercakup dalam subkomponen kelayakan isi.

67

b.

c.

d.

Skor 2 jika 50-59% bab memuat pembangkit motivasi (dalam bentuk gambar,

ilustrasi, foto, sejarah, susunan kalimat, atau contoh penggunaan dalam

kehidupan sehari-hari), pendahulu (materi prasyarat), dan isi (hal-hal yang

tercakup dalam subkomponen kelayakan isi.

Skor 3 jika 60-79% bab memuat pembangkit motivasi (dalam bentuk gambar,

ilustrasi, foto, sejarah, susunan kalimat, atau contoh penggunaan dalam

kehidupan sehari-hari), pendahulu (materi prasyarat), dan isi (hal-hal yang

tercakup dalam subkomponen kelayakan isi.

Skor 4 jika lebih dari 80% bab memuat pembangkit motivasi (dalam bentuk

gambar, ilustrasi, foto, sejarah, susunan kalimat, atau contoh penggunaan

dalam kehidupan sehari-hari), pendahulu (materi prasyarat), dan isi (hal-hal

yang tercakup dalam subkomponen kelayakan isi).

2.

a.

b.

c.

d.

Keruntutan penyajian

Skor 1 jika kurang dari 50% bab menyajikan materi dengan alur deduktif atau

induktif, menyajikan konsep dari yang mudah ke sukar, dari yang sederhana

ke kompleks, dari yang informal ke formal. Materi prasyarat disajikan

mendahului materi pokok yang berkaitan dengan materi praasyarat yang

bersangkutan.

Skor 2 jika 50-59% bab menyajikan materi dengan alur deduktif atau induktif,

menyajikan konsep dari yang mudah ke sukar, dari yang sederhana ke

kompleks, dari yang informal ke formal. Materi prasyarat disajikan

mendahului materi pokok yang berkaitan dengan materi praasyarat yang

bersangkutan.

Skor 3 jika 60-79% bab menyajikan materi dengan alur deduktif atau induktif,

menyajikan konsep dari yang mudah ke sukar, dari yang sederhana ke

kompleks, dari yang informal ke formal. Materi prasyarat disajikan

mendahului materi pokok yang berkaitan dengan materi praasyarat yang

bersangkutan.

Skor 4 jika lebih dari 80% bab menyajikan materi dengan alur deduktif atau

induktif, menyajikan konsep dari yang mudah ke sukar, dari yang sederhana

ke kompleks, dari yang informal ke formal. Materi prasyarat disajikan

mendahului materi pokok yang berkaitan dengan materi praasyarat yang

bersangkutan.

B PENYAJIAN PEMBELAJARAN

1.

a.

b.

c.

d.

Observasi, investigasi, eksplorasi, atau inkuiri

Skor 1 jika kurang dari 50% bab sajian materinya memuat tugas observasi,

investigasi, eksplorasi, dan inkuiri.

Skor 2 jika 50-59% bab sajian materinya memuat tugas observasi, investigasi,

eksplorasi, dan inkuiri.

Skor 3 jika 60-79% bab sajian materinya memuat tugas observasi, investigasi,

eksplorasi, dan inkuiri.

Skor 4 jika lebih dari 80% bab sajian materinya memuat tugas observasi,

investigasi, eksplorasi, dan inkuiri.

2.

a.

Masalah kontekstual

Skor 1 jika kurang dari 50% bab sajian materinya memuat masalah

kontekstual yang dimunculkan pada bagian awal atau pada bagian akhir

68

b.

c.

d.

sebagai uji pemahaman, ilustrasi aplikasi atau generalisasi.

Skor 2 jika 50-59% bab sajian materinya memuat masalah kontekstual yang

dimunculkan pada bagian awal atau pada bagian akhir sebagai uji

pemahaman, ilustrasi aplikasi atau generalisasi.

Skor 3 jika 60-79% bab sajian materinya memuat masalah kontekstual yang

dimunculkan pada bagian awal atau pada bagian akhir sebagai uji

pemahaman, ilustrasi aplikasi atau generalisasi.

Skor 4 jika lebih dari 80% bab sajian materinya memuat masalah kontekstual

yang dimunculkan pada bagian awal atau pada bagian akhir sebagai uji

pemahaman, ilustrasi aplikasi atau generalisasi.

3.

a.

b.

c.

d.

Menumbuhkan berpikir kritis

Skor 1 jika kurang dari 50% bab sajian materinya memuat masalah matematis

yang dapat merangsang tumbuhnya berpikir kritis, kreatif, atau inovatif.

Skor 2 jika 50-59% bab sajian materinya memuat masalah matematis yang

dapat merangsang tumbuhnya berpikir kritis, kreatif, atau inovatif.

Skor 3 jika 60-79% bab sajian materinya memuat masalah matematis yang

dapat merangsang tumbuhnya berpikir kritis, kreatif, atau inovatif.

Skor 4 jika lebih dari 80% bab sajian materinya memuat masalah matematis

yang dapat merangsang tumbuhnya berpikir kritis, kreatif, atau inovatif.

4.

a.

b.

c.

d.

Memuat hands-on activity

Skor 1 jika kurang dari 50% bab sajian materinya memuat hands-on activity.

Termasuk kegiatan menggunakan kalkulator atau komputer.

Skor 2 jika 50-59% bab sajian materinya memuat hands-on activity. Termasuk

kegiatan menggunakan kalkulator atau komputer.

Skor 3 jika 60-79% bab sajian materinya memuat hands-on activity. Termasuk

kegiatan menggunakan kalkulator atau komputer.

Skor 4 jika lebih dari 80% bab sajian materinya memuat hands-on activity.

Termasuk kegiatan menggunakan kalkulator atau komputer.

C KELENGKAPAN PENYAJIAN

1.

a.

b.

c.

d.

Bagian pendahulu

Skor 1 jika pada awal buku hanya terdapat satu kelengkapan diantara prakata,

petunjuk penggunaan, daftar isi, dan daftar simbol.

Skor 2 jika pada awal buku hanya terdapat dua kelengkapan diantara prakata,

petunjuk penggunaan, daftar isi, dan daftar simbol.

Skor 3 jika pada awal buku hanya terdapat tiga kelengkapan diantara prakata,

petunjuk penggunaan, daftar isi, dan daftar simbol.

Skor 4 jika pada awal buku terdapat prakata, petunjuk penggunaan, daftar isi,

dan daftar simbol.

2.

a.

b.

c.

Bagian isi

Skor 1 jika penyajian hanya dilengkapi dengan kurang dari tiga kelengkapan

diantara gambar, ilustrasi, tabel, rujukan atau sumber acuan, soal latihan

bergradasi, dan rangkuman setiap bab.

Skor 2 jika penyajian hanya dilengkapi dengan tiga atau empat kelengkapan

diantara gambar, ilustrasi, tabel, rujukan atau sumber acuan, soal latihan

bergradasi, dan rangkuman setiap bab.

Skor 3 jika penyajian hanya dilengkapi dengan lima kelengkapan diantara

69

d.

gambar, ilustrasi, tabel, rujukan atau sumber acuan, soal latihan bergradasi,

dan rangkuman setiap bab.

Skor 4 jika penyajian dilengkapi dengan gambar, ilustrasi, tabel, rujukan atau

sumber acuan, soal latihan bergradasi, dan rangkuman setiap bab.

3.

a.

b.

c.

d.

Bagian penyudah

Skor 1 jika pada akhir buku hanya terdapat kurang dari dua kelengkapan

diantara daftar pustaka, indeks subjek, daftar istilah (glossarium), petunjuk

pengerjaan, dan jawaban soal latihan terpilih.

Skor 2 jika pada akhir buku terdapat sekurang-kurangnya tiga diantara daftar

pustaka, indeks subjek, daftar istilah (glossarium), petunjuk pengerjaan, dan

jawaban soal latihan terpilih.

Skor 3 jika pada akhir buku terdapat sekurang-kurangnya empat diantara

daftar pustaka, indeks subjek, daftar istilah (glossarium), petunjuk

pengerjaan, dan jawaban soal latihan terpilih.

Skor 4 jika pada akhir buku terdapat daftar pustaka, indeks subjek, daftar

istilah (glossarium), petunjuk pengerjaan, dan jawaban soal latihan terpilih.

70

LEMBAR PENILAIAN UMUM VALIDATOR

TERHADAP INSTRUMEN PENELITIAN

A. Petunjuk

1. Berilah tanda cek (√) pada kolom penilaian yang sesuai menurut pendapat

Bapak/Ibu.

2. Jika ada yang perlu direvisi, mohon menuliskan langsung pada naskah.

Keterangan skala penilaian:

1 = sangat kurang

2 = kurang

3 = cukup

4 = baik

5 = sangat baik

B. Penilaian Umum Terhadap Instrumen Penilaian

No Aspek Penilaian Skala Penilaian

1 2 3 4 5

KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD

1 Kelengkapan materi

2 Keluasan materi

3 Kedalaman materi

KEAKURATAN MATERI

1 Akurasi konsep dan definisi

2 Akurasi prinsip

3 Akurasi prosedur dan algoritma

4 Akurasi contoh

5 Akurasi soal

MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN

1 Penalaran (reasoning)

2 Pemecahan masalah (problem solving)

3 Keterkaitan

4 Komunikasi (write and talk)

5 Penerapan (aplikasi)

6 Kemenarikan materi

7 Mendorong untuk mencari informasi lebih

lanjut

8 Materi pengayaan (enrichment)

TEKNIK PENYAJIAN

1 Sistematika penyajian

2 Keruntutan penyajian

PENYAJIAN PEMBELAJARAN

1 Observasi, investigasi, eksplorasi, atau

inkuiri

LAMPIRAN 4

71

2 Masalah kontekstual

3 Menumbuhkan berpikir kritis

4 Memuat hands-on activity

KELENGKAPAN PENYAJIAN

1 Bagian pendahulu

2 Bagian isi

3 Bagian penyudah

C. Komentar dan Saran Perbaikan

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

Kesimpulan Umum :

Setelah mengisi tabel penilaian, lingkari nomor / angka di bawah ini sesuai

dengan penilaian Bapak/Ibu:

4 : dapat digunakan tanpa revisi

3 : dapat digunakan dengan sedikit revisi

2 : dapat digunakan dengan banyak revisi

1 : belum dapat digunakan, masih perlu perbaikan/konsultasi

Semarang, 2010

Validator

72

INSTRUMEN PENILAIAN TAHAP I

BUKU TEKS PELAJARAN MATEMATIKA SMP

Judul buku : Buku Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 1

Pengarang : M. Cholik Adinawan dan Sugijono

Penerbit : Erlangga

Berikan tanda cek list (√) pada salah satu dari kolom jawaban ya atau tidak sesuai

hasil penilaian.

No Butir Penilaian Jawaban Catatan

(Bila Diperlukan)

I

Komponen Kelayakan Isi Ya Tidak

1

Standar Kompetensi (SK)

tercantum secara implisit √

2

Kompetensi Dasar (KD) tercantum

secara implisit √

3 Kesesuaian Isi buku dengan SK

dan KD √

II Komponen Penyajian Ada Tidak

1 Daftar Isi √

2 Tujuan Setiap Bab √

3 Peta konsep atau ringkasan √

4 Kata Kunci/Keywords √

5 Pertanyaan/soal latihan pada setiap

bab √

6 Daftar pustaka √

Catatan Tambahan (Bila Diperlukan):

________________________________________________________________

________________________________________________________________

________________________________________________________________

________________________________________________________________

________________________________________________________________

LAMPIRAN 5

73

INSTRUMEN PENILAIAN TAHAP I

BUKU TEKS PELAJARAN MATEMATIKA SMP

Judul buku : Buku Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 2

Pengarang : M. Cholik Adinawan dan Sugijono

Penerbit : Erlangga

Berikan tanda cek list (√) pada salah satu dari kolom jawaban ya atau tidak sesuai

hasil penilaian.

No Butir Penilaian Jawaban Catatan

(Bila Diperlukan)

I

Komponen Kelayakan Isi Ya Tidak

1

Standar Kompetensi (SK)

tercantum secara implicit √

2

Kompetensi Dasar (KD) tercantum

secara implicit √

3 Kesesuaian Isi buku dengan SK

dan KD √

II Komponen Penyajian Ada Tidak

1 Daftar Isi √

2 Tujuan Setiap Bab √

3 Peta konsep atau ringkasan √

4 Kata Kunci/Keywords √

5 Pertanyaan/soal latihan pada setiap

bab √

6 Daftar pustaka √

Catatan Tambahan (Bila Diperlukan):

________________________________________________________________

________________________________________________________________

________________________________________________________________

________________________________________________________________

LAMPIRAN 6

74

INSTRUMEN PENILAIAN TAHAP II

BUKU TEKS PELAJARAN MATEMATIKA SMP

Judul buku : Matematika untuk SMP Kelas VIII

Pengarang/Penerbit : M. Cholik Adinawan dan Sugijono

Bab : 1. Faktorisasi Suku Aljabar

Berikan tanda cek list (√) pada salah satu dari kolom skor 1, 2, 3, atau 4 sesuai

hasil penilaian.

No Butir Skor Rerata

Skor

Catatan

(Bila Diperlukan) 1 2 3 4

I KOMPONEN KELAYAKAN ISI

A KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD

1. Kelengkapan materi √

4 Lihat uraian pada

lampiran 8 2. Keluasan materi √

3. Kedalaman materi √

B KEAKURATAN MATERI

1. Akurasi konsep dan definisi √

4 Lihat uraian pada

lampiran 8

2. Akurasi prinsip √

3. Akurasi prosedur dan algoritma √

4. Akurasi contoh √

5. Akurasi soal √

C MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN

1. Penalaran (reasoning) √

2,25 Lihat uraian pada

lampiran 8

2. Pemecahan masalah (problem

solving) √

3. Keterkaitan √

4. Komunikasi (write and talk) √

5. Penerapan (aplikasi) √

6. Kemenarikan materi √

7. Mendorong untuk mencari informasi

lebih jauh

8. Materi pengayaan (enrichment) √

RERATA SKOR KOMPONEN KELAYAKAN ISI 3,42

LAMPIRAN 7

75

INSTRUMEN PENILAIAN TAHAP II

BUKU TEKS PELAJARAN MATEMATIKA SMP

Judul buku : Matematika untuk SMP Kelas VIII

Pengarang/Penerbit : M. Cholik Adinawan dan Sugijono

Bab : 2. Fungsi

Berikan tanda cek list (√) pada salah satu dari kolom skor 1, 2, 3, atau 4 sesuai

hasil penilaian.

No Butir Skor Rerata

Skor

Catatan

(Bila Diperlukan) 1 2 3 4

I KOMPONEN KELAYAKAN ISI

A KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD

1. Kelengkapan materi √

4 Lihat uraian pada

lampiran 8 2. Keluasan materi √

3. Kedalaman materi √

B KEAKURATAN MATERI

1. Akurasi konsep dan definisi √

4 Lihat uraian pada

lampiran 8

2. Akurasi prinsip √

3. Akurasi prosedur dan algoritma √

4. Akurasi contoh √

5. Akurasi soal √

C MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN

1. Penalaran (reasoning) √

2,375 Lihat uraian pada

lampiran 8

2. Pemecahan masalah (problem

solving) √

3. Keterkaitan √

4. Komunikasi (write and talk) √

5. Penerapan (aplikasi) √

6. Kemenarikan materi √

7. Mendorong untuk mencari informasi

lebih jauh

8. Materi pengayaan (enrichment) √

RERATA SKOR KOMPONEN KELAYAKAN ISI 3,46

76

INSTRUMEN PENILAIAN TAHAP II

BUKU TEKS PELAJARAN MATEMATIKA SMP

Judul buku : Matematika untuk SMP Kelas VIII

Pengarang/Penerbit : M. Cholik Adinawan dan Sugijono

Bab : 3. Persamaan Garis Lurus

Berikan tanda cek list (√) pada salah satu dari kolom skor 1, 2, 3, atau 4 sesuai

hasil penilaian.

No Butir Skor Rerata

Skor

Catatan

(Bila Diperlukan) 1 2 3 4

I KOMPONEN KELAYAKAN ISI

A KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD

1. Kelengkapan materi √

4 Lihat uraian pada

lampiran 8 2. Keluasan materi √

3. Kedalaman materi √

B KEAKURATAN MATERI

1. Akurasi konsep dan definisi √

4 Lihat uraian pada

lampiran 8

2. Akurasi prinsip √

3. Akurasi prosedur dan algoritma √

4. Akurasi contoh √

5. Akurasi soal √

C MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN

1. Penalaran (reasoning) √

2,375 Lihat uraian pada

lampiran 8

2. Pemecahan masalah (problem

solving) √

3. Keterkaitan √

4. Komunikasi (write and talk) √

5. Penerapan (aplikasi) √

6. Kemenarikan materi √

7. Mendorong untuk mencari informasi

lebih jauh

8. Materi pengayaan (enrichment) √

RERATA SKOR KOMPONEN KELAYAKAN ISI 3,46

77

INSTRUMEN PENILAIAN TAHAP II

BUKU TEKS PELAJARAN MATEMATIKA SMP

Judul buku : Matematika untuk SMP Kelas VIII

Pengarang/Penerbit : M. Cholik Adinawan dan Sugijono

Bab : 4. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)

Berikan tanda cek list (√) pada salah satu dari kolom skor 1, 2, 3, atau 4 sesuai

hasil penilaian.

No Butir Skor Rerata

Skor

Catatan

(Bila Diperlukan) 1 2 3 4

I KOMPONEN KELAYAKAN ISI

A KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD

1. Kelengkapan materi √

4 Lihat uraian pada

lampiran 8 2. Keluasan materi √

3. Kedalaman materi √

B KEAKURATAN MATERI

1. Akurasi konsep dan definisi √

4 Lihat uraian pada

lampiran 8

2. Akurasi prinsip √

3. Akurasi prosedur dan algoritma √

4. Akurasi contoh √

5. Akurasi soal √

C MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN

1. Penalaran (reasoning) √

2,75 Lihat uraian pada

lampiran 8

2. Pemecahan masalah (problem

solving) √

3. Keterkaitan √

4. Komunikasi (write and talk) √

5. Penerapan (aplikasi) √

6. Kemenarikan materi √

7. Mendorong untuk mencari informasi

lebih jauh

8. Materi pengayaan (enrichment) √

RERATA SKOR KOMPONEN KELAYAKAN ISI 3,58

78

INSTRUMEN PENILAIAN TAHAP II

BUKU TEKS PELAJARAN MATEMATIKA SMP

Judul buku : Matematika untuk SMP Kelas VIII

Pengarang/Penerbit : M. Cholik Adinawan dan Sugijono

Bab : 5. Teorema Pythagoras

Berikan tanda cek list (√) pada salah satu dari kolom skor 1, 2, 3, atau 4 sesuai

hasil penilaian.

No Butir Skor Rerata

Skor

Catatan

(Bila Diperlukan) 1 2 3 4

I KOMPONEN KELAYAKAN ISI

A KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD

1. Kelengkapan materi √

4 Lihat uraian pada

lampiran 8 2. Keluasan materi √

3. Kedalaman materi √

B KEAKURATAN MATERI

1. Akurasi konsep dan definisi √

4 Lihat uraian pada

lampiran 8

2. Akurasi prinsip √

3. Akurasi prosedur dan algoritma √

4. Akurasi contoh √

5. Akurasi soal √

C MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN

1. Penalaran (reasoning) √

2,25 Lihat uraian pada

lampiran 8

2. Pemecahan masalah (problem

solving) √

3. Keterkaitan √

4. Komunikasi (write and talk) √

5. Penerapan (aplikasi) √

6. Kemenarikan materi √

7. Mendorong untuk mencari informasi

lebih jauh

8. Materi pengayaan (enrichment) √

RERATA SKOR KOMPONEN KELAYAKAN ISI 3,42

79

INSTRUMEN PENILAIAN TAHAP II

BUKU TEKS PELAJARAN MATEMATIKA SMP

Judul buku : Matematika untuk SMP Kelas VIII

Pengarang/Penerbit : M. Cholik Adinawan dan Sugijono

Bab : 6. Lingkaran

Berikan tanda cek list (√) pada salah satu dari kolom skor 1, 2, 3, atau 4 sesuai

hasil penilaian.

No Butir Skor Rerata

Skor

Catatan

(Bila Diperlukan) 1 2 3 4

I KOMPONEN KELAYAKAN ISI

A KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD

1. Kelengkapan materi √

4 Lihat uraian pada

lampiran 8 2. Keluasan materi √

3. Kedalaman materi √

B KEAKURATAN MATERI

1. Akurasi konsep dan definisi √

4 Lihat uraian pada

lampiran 8

2. Akurasi prinsip √

3. Akurasi prosedur dan algoritma √

4. Akurasi contoh √

5. Akurasi soal √

C MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN

1. Penalaran (reasoning) √

2,25 Lihat uraian pada

lampiran 8

2. Pemecahan masalah (problem

solving) √

3. Keterkaitan √

4. Komunikasi (write and talk) √

5. Penerapan (aplikasi) √

6. Kemenarikan materi √

7. Mendorong untuk mencari informasi

lebih jauh

8. Materi pengayaan (enrichment) √

RERATA SKOR KOMPONEN KELAYAKAN ISI 3,42

80

INSTRUMEN PENILAIAN TAHAP II

BUKU TEKS PELAJARAN MATEMATIKA SMP

Judul buku : Matematika untuk SMP Kelas VIII

Pengarang/Penerbit : M. Cholik Adinawan dan Sugijono

Bab : 7. Garis Singgung Lingkaran

Berikan tanda cek list (√) pada salah satu dari kolom skor 1, 2, 3, atau 4 sesuai

hasil penilaian.

No Butir Skor Rerata

Skor

Catatan

(Bila Diperlukan) 1 2 3 4

I KOMPONEN KELAYAKAN ISI

A KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD

1. Kelengkapan materi √

4 Lihat uraian pada

lampiran 8 2. Keluasan materi √

3. Kedalaman materi √

B KEAKURATAN MATERI

1. Akurasi konsep dan definisi √

3,8 Lihat uraian pada

lampiran 8

2. Akurasi prinsip √

3. Akurasi prosedur dan algoritma √

4. Akurasi contoh √

5. Akurasi soal √

C MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN

1. Penalaran (reasoning) √

2,25 Lihat uraian pada

lampiran 8

2. Pemecahan masalah (problem

solving) √

3. Keterkaitan √

4. Komunikasi (write and talk) √

5. Penerapan (aplikasi) √

6. Kemenarikan materi √

7. Mendorong untuk mencari informasi

lebih jauh

8. Materi pengayaan (enrichment) √

RERATA SKOR KOMPONEN KELAYAKAN ISI 3,35

81

INSTRUMEN PENILAIAN TAHAP II

BUKU TEKS PELAJARAN MATEMATIKA SMP

Judul buku : Matematika untuk SMP Kelas VIII

Pengarang/Penerbit : M. Cholik Adinawan dan Sugijono

Bab : 8. Kubus dan Balok

Berikan tanda cek list (√) pada salah satu dari kolom skor 1, 2, 3, atau 4 sesuai

hasil penilaian.

No Butir Skor Rerata

Skor

Catatan

(Bila Diperlukan) 1 2 3 4

I KOMPONEN KELAYAKAN ISI

A KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD

1. Kelengkapan materi √

4 Lihat uraian pada

lampiran 8 2. Keluasan materi √

3. Kedalaman materi √

B KEAKURATAN MATERI

1. Akurasi konsep dan definisi √

3,8 Lihat uraian pada

lampiran 8

2. Akurasi prinsip √

3. Akurasi prosedur dan algoritma √

4. Akurasi contoh √

5. Akurasi soal √

C MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN

1. Penalaran (reasoning) √

2,25 Lihat uraian pada

lampiran 8

2. Pemecahan masalah (problem

solving) √

3. Keterkaitan √

4. Komunikasi (write and talk) √

5. Penerapan (aplikasi) √

6. Kemenarikan materi √

7. Mendorong untuk mencari informasi

lebih jauh

8. Materi pengayaan (enrichment) √

RERATA SKOR KOMPONEN KELAYAKAN ISI 3,35

82

INSTRUMEN PENILAIAN TAHAP II

BUKU TEKS PELAJARAN MATEMATIKA SMP

Judul buku : Matematika untuk SMP Kelas VIII

Pengarang/Penerbit : M. Cholik Adinawan dan Sugijono

Bab : 9. Prisma dan Limas

Berikan tanda cek list (√) pada salah satu dari kolom skor 1, 2, 3, atau 4 sesuai

hasil penilaian.

No Butir Skor Rerata

Skor

Catatan

(Bila Diperlukan) 1 2 3 4

I KOMPONEN KELAYAKAN ISI

A KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD

1. Kelengkapan materi √

4 Lihat uraian pada

lampiran 8 2. Keluasan materi √

3. Kedalaman materi √

B KEAKURATAN MATERI

1. Akurasi konsep dan definisi √

4 Lihat uraian pada

lampiran 8

2. Akurasi prinsip √

3. Akurasi prosedur dan algoritma √

4. Akurasi contoh √

5. Akurasi soal √

C MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN

1. Penalaran (reasoning) √

2,25 Lihat uraian pada

lampiran 8

2. Pemecahan masalah (problem

solving) √

3. Keterkaitan √

4. Komunikasi (write and talk) √

5. Penerapan (aplikasi) √

6. Kemenarikan materi √

7. Mendorong untuk mencari informasi

lebih jauh

8. Materi pengayaan (enrichment) √

RERATA SKOR KOMPONEN KELAYAKAN ISI 3,42

83

INSTRUMEN PENILAIAN TAHAP II

BUKU TEKS PELAJARAN MATEMATIKA SMP

Judul buku : Matematika untuk SMP Kelas VIII semester 1

Pengarang/Penerbit : M. Cholik Adinawan dan Sugijono

Berikan tanda cek list (√) pada salah satu dari kolom skor 1, 2, 3, atau 4 sesuai

hasil penilaian.

No Butir Skor Rerata

Skor

Catatan

(Bila Diperlukan) 1 2 3 4

II KOMPONEN PENYAJIAN

A TEKNIK PENYAJIAN

1. Sistematika penyajian √ 4

Lihat uraian pada

lampiran 8 2. Keruntutan penyajian √

B PENYAJIAN PEMBELAJARAN

1. Observasi, investigasi, eksplorasi,

atau inkuiri

3,5 Lihat uraian pada

lampiran 8

2. Masalah kontekstual √

3. Menumbuhkan berpikir kritis,

kreatif, atau inovatif

4. Memuat hands-on activity √

C KELENGKAPAN PENYAJIAN

1. Bagian pendahulu √

2,3 Lihat uraian pada

lampiran 8 2. Bagian isi √

3. Bagian penyudah √

RERATA SKOR KOMPONEN PENYAJIAN 3,27

84

INSTRUMEN PENILAIAN TAHAP II

BUKU TEKS PELAJARAN MATEMATIKA SMP

Judul buku : Matematika untuk SMP Kelas VIII semester 2

Pengarang/Penerbit : M. Cholik Adinawan dan Sugijono

Berikan tanda cek list (√) pada salah satu dari kolom skor 1, 2, 3, atau 4 sesuai

hasil penilaian.

No Butir Skor Rerata

Skor

Catatan

(Bila Diperlukan) 1 2 3 4

II KOMPONEN PENYAJIAN

A TEKNIK PENYAJIAN

1. Sistematika penyajian √ 4

Lihat uraian pada

lampiran 8 2. Keruntutan penyajian √

B PENYAJIAN PEMBELAJARAN

1. Observasi, investigasi, eksplorasi,

atau inkuiri

3,75 Lihat uraian pada

lampiran 8

2. Masalah kontekstual √

3. Menumbuhkan berpikir kritis,

kreatif, atau inovatif

4. Memuat hands-on activity √

C KELENGKAPAN PENYAJIAN

1. Bagian pendahulu √

2,3 Lihat uraian pada

lampiran 8 2. Bagian isi √

3. Bagian penyudah √

RERATA SKOR KOMPONEN PENYAJIAN 3,35

85

Lembar Penilaian Buku Teks Pelajaran Matematika SMP

Judul buku : Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 1

Pengarang/Penerbit : M. Cholik Adinawan dan Sugijono

Bab : 1. Faktorisasi Suku Aljabar

No Butir

I KOMPONEN KELAYAKAN ISI

A KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD

1. Kelengkapan materi

Skor 4 karena buku sudah menyajikan materi yang sesuai dengan tercapainya

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Materi pada bab Faktorisasi

Suku Aljabar memuat empat subbab yang terdiri atas pengertian suku dan

suku sejenis, operasi hitung pada bentuk aljabar, faktorisasi bentuk aljabar,

dan operasi pecahan bentuk aljabar. Di akhir bab disertai dengan uji

kompetensi tiap bab yang telah disajikan.

Pada subbab pengertian suku dan suku sejenis termuat suku tunggal dan suku

banyak, serta suku-suku sejenis. Pada subbab operasi hitung pada bentuk

aljabar termuat operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan

pemangkatan bentuk aljabar. Pada subbab faktorisasi bentuk aljabar termuat

faktorisasi dengan hukum distributif, faktorisasi bentuk dan

, faktorisasi selisih kuadrat, faktorisasi bentuk

dengan a = 1, faktorisasi bentuk dengan a 1. Pada subbab

operasi pecahan bentuk aljabar termuat menyederhanakan pecahan aljabar,

penjumlahan dan pengurangan pecahan aljabar, perkalian dan pembagian

pecahan aljabar, dan menyederhanakan pecahan bersusun.

2.

Keluasan materi

Konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan algoritma disertai dengan contoh dan

soal latihan sudah sesuai dengan kebutuhan materi pokok yang mendukung

tercapainya SK dan KD termuat dalam materi faktorisasi bentuk aljabar

dengan bentuk yang mudah dipahami. Soal-soal diberikan dalam jumlah yang

proporsional dan bergradasi.

Jadi diberi skor 4.

3.

Kedalaman materi

Materi faktorisasi bentuk aljabar sudah memuat penjelasan konsep, definisi,

prinsip, prosedur, atau algoritma sesuai dengan SK dan KD.

Jadi diberi skor 4.

B KEAKURATAN MATERI

1.

Akurasi konsep dan definisi

Semua konsep dan definisi pada bab 1 akurat jadi diberi skor 4.

Dapat dilihat pada Morrison, Karen (2002).

2.

Akurasi prinsip

Semua prinsip pada bab 1 akurat, jadi keakuratan prinsip diberi skor 4.

Dapat dilihat pada Morrison, Karen (2002).

3. Akurasi prosedur dan algoritma

LAMPIRAN 8

86

Keakuratan prosedur dan algoritma pada bab 1 diberi skor 4.

Dapat dilihat pada Morrison, Karen (2002).

4. Akurasi contoh

Skor 4 karena dari 49 item contoh yang ada pada bab faktorisasi suku aljabar,

hanya terdapat dua contoh yang tidak akurat. Jadi persentase keakuratan

contohnya adalah 95,92 %.

Contoh yang masih belum akurat yaitu contoh 4 pada halaman 6 dan contoh

2b pada halaman 29.

Pada contoh 4 halaman 6 terdapat contoh soal sebagai berikut.

Kurangkanlah 5x – 3y dari 9x – 6y, kemudian sederhanakan hasil

pengurangan tersebut!

Jawab:

Hasil pengurangan 5x – 3y dari 9x – 6y adalah

(9x – 6y) – (5x – 3y) atau 9x – 6y

= 9x – 6y – 5x + 3y 5x – 3y

= 9x – 5x – 6y + 3y 4x – 3y

= 4x – 3y

Seharusnya :

Pada contoh 2b halaman 29 terdapat contoh soal sebagai berikut.

Seharusnya :

5. Akurasi soal

Dari 345 soal terdapat 5 soal yang tidak akurat. Keakuratan soalnya sebesar

98,55 %. Maka untuk akurasi soal mendapat skor 4.

Soal-soal yang tidak akurat tersebut adalah:

1.) Soal halaman 11 no 19

Temukan hasil pembagian bentuk aljabar berikut ini!

Jika dikerjakan, akan didapat hasil berikut:

Pembagian ini bersisa padahal seharusnya bersisa 0.

2.) Soal halaman 27 no 25

Sebuah bola dilempar vertikal ke atas. Tinggi bola ( meter) setelah

87

detik dilemparkan dinyatakan dengan rumus .

a) Hitunglah tinggi bola setelah 2 detik dilemparkan!

b) Faktorkanlah bentuk , kemudian gantilah dengan 2.

Bandingkan jawabanmu dengan hasil jawaban a)!

Jawab:

a)

Tidak mungkin ketinggian bola bernilai negatif. Maka soal ini tidak

akurat.

c) Bentuk aljabar tidak dapat difaktorkan dengan cara-cara

yang telah diajarkan. Maka soal ini tidak akurat.

3.) Soal halaman 32 no 7

Tentukan hasil perkalian pecahan-pecahan berikut:

Jawab:

Bentuk aljabar tidak dapat difaktorkan sehingga hasil kali

pecahan tidak dapat disederhanakan. Jadi soal ini

tidak akurat.

4.) Soal halaman 37 no 4

Sebuah batu dilempar vertikal ke atas. Tinggi batu (h meter) setelah

detik dinyatakan dengan rumus .

a) Hitung tinggi batu pada saat 3 detik setelah dilemparkan!

b) Faktorkanlah bentuk , kemudian gantilah t dengan 3 pada

hasil pemfaktoran! Apakah jawabannya sama dengan hasil jawaban

a)!

Jawab:

a)

Jadi tinggi batu saat 3 detik setelah dilemparkan adalah 45 meter.

b) Pada soal a) yang tinggi batu dinyatakan dengan rumus

. Sedangkan pada soal b) yang ditanyakan adalah pemfaktoran

bentuk , jadi soal ini tidak akurat karena memuat soal yang

berbeda.

C MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN

1.

Penalaran (reasoning)

Materi sudah disajikan dengan memuat uraian, contoh, tugas, pertanyaan,

atau soal latihan yang mendorong peserta didik untuk secara runtut membuat

kesimpulan yang sahih dan memuat soal-soal terbuka. Dapat dilihat pada

halaman 13, peserta didik diberi serangkaian kegiatan agar mengetahui

hubungan antara segitiga pascal dengan koefisien pemangkatan suku dua.

Jadi untuk butir penalaran (reasoning) diberi skor 4.

2. Pemecahan masalah (problem solving)

88

Hanya ada 5 soal pemecahan masalah dari 345 soal. Diantaranya adalah soal

pada latihan 1 halaman 7 nomor 6, tugas siswa halaman 8, tugas siswa

halaman 22, soal latihan 9 halaman 27 nomor 25, dan soal latihan uji

kompetensi bab 1 halaman 37 nomor 4.

Karena persentase soal pemecahan masalah hanya 1,44% dari jumlah total

soal yang ada, maka skor 1.

3. Keterkaitan

Materi dan contoh yang disajikan sudah memuat keterkaitan antarkonsep

matematika, ditunjukkan dengan disampaikannya materi secara urut sesuai

dengan tujuan pembelajaran yang ada, dan langsung disertai dengan contoh

soal yang berkaitan dengan materi yang disajikan.

Keterkaitan materi dan contoh dengan kehidupan sehari-hari ditunjukkan

dengan adanya soal-soal kontekstual, yang berkaitan dengan kehidupan

sehari-hari. Namun, pada bab 1 ini belum ada kaitan antara matematika

dengan ilmu lain.

Jadi, butir keterkaitan untuk bab 1 diberi skor 3.

4. Komunikasi (write and talk)

Materi yang disajikan sudah memuat contoh atau latihan untuk

mengomunikasikan gagasan secara tertulis yang berupa simbol, namun belum

menyajikan tabel dan diagram. Belum ada pula latihan yang secara langsung

mengharuskan siswa untuk mengomunikasikan gagasan secara lisan melalui

tugas individu, berpasangan ataupun berkelompok. Maka persentase butir

komunikasi hanya 16,67%.

Jadi untuk butir komunikasi (write and talk) diberi skor 1.

5. Penerapan (aplikasi)

Hanya 1,27% dari jumlah keseluruhan uraian, contoh, atau soal-soal yang

disajikan menjelaskan penerapan konsep matematika dalam kehidupan sehari-

hari atau dalam ilmu lain.

Jadi untuk butir penerapan (aplikasi) diberi skor 1.

6. Kemenarikan materi

Materi yang disajikan sudah memuat uraian, strategi, gambar, foto, sketsa,

cerita sejarah, contoh, atau soal-soal yang menimbulkan minat peserta didik

untuk mengkaji lebih jauh. Namun belum ada topik-topik tentang

recreational mathematics.

Jadi untuk butir kemenarikan materi diberi skor 3.

7. Mendorong untuk mencari informasi lebih lanjut

Berdasarkan materi dan tugas yang disajikan hanya terdapat tugas biasa, dan

tidak memuat tugas yang mengharuskan siswa untuk mencari informasi dari

sumber lain seperti internet, buku, artikel dan sebagainya. Jadi diberi skor 2.

8. Materi pengayaan (enrichment)

Pada bab faktorisasi suku aljabar ini tidak terdapat materi pengayaan, maka

skor 1.

89

Lembar Penilaian Buku Teks Pelajaran Matematika SMP

Judul buku : Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 1

Pengarang/Penerbit : M. Cholik Adinawan dan Sugijono

Bab : 2. Fungsi

No Butir

I KOMPONEN KELAYAKAN ISI

A KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD

1. Kelengkapan materi

Skor 4 karena buku sudah menyajikan materi yang sesuai dengan tercapainya

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Materi pada bab Fungsi memuat

tujuh subbab yang terdiri atas relasi, fungsi atau pemetaan, korespondensi satu-

satu, rumus fungsi, grafik fungsi, nilai fungsi, dan penerapan relasi dan fungsi.

Di akhir bab disertai dengan uji kompetensi tiap bab yang telah disajikan.

Pada subbab relasi termuat pengertian relasi, dan menyatakan relasi. Pada

subbab fungsi atau pemetaan termuat pengertian fungsi atau pemetaan,

menyatakan pemetaan, dan banyak pemetaan dari dua himpunan. Pada subbab

korespondensi satu-satu termuat materi-materi yang berkaitan dengan

korespondensi satu-satu. Pada subbab rumus fungsi termuat merumuskan suatu

fungsi, dan variabel bebas dan variabel bergantung. Pada subbab grafik fungsi

termuat materi menggambar grafik fungsi pada bidang koordinat Cartesius.

Pada subbab nilai fungsi termuat menghitung nilai suatu fungsi, tabel fungsi

dan nilai perubahan fungsi, dan menentukan bentuk fungsi. Subbab yang

terakhir yaitu penerapan relasi dan fungsi.

2.

Keluasan materi

Konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan algoritma yang disajikan dalam materi

fungsi sudah disertai dengan contoh dan soal latihan yang sesuai dengan

kebutuhan materi pokok yang mendukung tercapainya SK dan KD termuat

dalam materi dengan bentuk yang mudah dipahami. Soal-soal diberikan dalam

jumlah yang proporsional dan bergradasi.

Jadi untuk butir keluasan materi diberi skor 4.

3.

Kedalaman materi

Pada materi fungsi sudah memuat penjelasan konsep, definisi, prinsip,

prosedur, atau algoritma sesuai dengan SK dan KD.

Jadi untuk butir kedalaman materi diberi skor 4.

B KEAKURATAN MATERI

1.

Akurasi konsep dan definisi

Semua konsep dan definisi pada bab 2 akurat jadi diberi skor 4. Dapat dilihat pada Devine, D. F. And Kaufman, J. E. (1983).

2.

Akurasi prinsip

Semua prinsip pada bab 2 akurat, jadi keakuratan prinsip diberi skor 4.

Dapat dilihat pada Devine, D. F. And Kaufman, J. E. (1983).

3.

Akurasi prosedur dan algoritma

Keakuratan prosedur dan algoritma pada bab 2 diberi skor 4.

Dapat dilihat pada Devine, D. F. And Kaufman, J. E. (1983).

90

4. Akurasi contoh

Terdapat 1 contoh yang tidak akurat dari 17 contoh yang ada. Maka persentase

keakuratan contohnya adalah 94,12 %. Jadi keakuratan contoh diberi skor 4.

Contoh yang tidak akurat itu adalah:

Contoh halaman 55 nomor 1.

Gambar b tersebut salah karena yang ditanyakan adalah gambar grafik fungsi

pada himpunan semua bilangan positif dan nol.

Seharusnya gambar yang betul adalah:

5. Akurasi soal

Dari 102 soal yang ada, semuanya akurat. Jadi persentase keakuratan soalnya

adalah 100%. Akurasi soal diberi skor 4.

C MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN

1. Penalaran (reasoning)

Materi disajikan dengan memuat uraian, contoh, tugas, pertanyaan, atau soal

latihan yang mendorong peserta didik untuk secara runtut membuat kesimpulan

yang sahih dan memuat soal-soal terbuka. Dapat dilihat pada kegiatan peserta

didik halaman 60.

Jadi untuk butir penalaran (reasoning) diberi skor 4.

2. Pemecahan masalah (problem solving)

Hanya ada 4 soal pemecahan masalah dari 102 soal. Diantaranya adalah tugas

siswa halaman 64, soal latihan 9 halaman 65 nomor 5, soal latihan 9 halaman

66 nomor 6 dan 7.

Karena persentase soal pemecahan masalah hanya 3,92% dari jumlah total soal

yang ada, maka skor 1.

3. Keterkaitan

Materi dan contoh yang disajikan sudah memuat keterkaitan antarkonsep

91

matematika, ditunjukkan dengan disampaikannya materi secara urut sesuai

dengan tujuan pembelajaran yang ada, dan langsung disertai dengan contoh

soal yang berkaitan dengan materi yang disajikan.

Keterkaitan materi dan contoh dengan kehidupan sehari-hari ditunjukkan

dengan adanya soal-soal kontekstual, yang berkaitan dengan kehidupan sehari-

hari. Sedangkan keterkaitan dengan ilmu lain dapat dilihat pada halaman 64,

terdapat tugas siswa yang berkaitan dengan ilmu fisika.

Jadi, butir keterkaitan untuk bab 2 diberi skor 4.

4. Komunikasi (write and talk)

Materi yang disajikan sudah memuat contoh atau latihan untuk

mengomunikasikan gagasan secara tertulis yang berupa simbol, tabel, dan

diagram. Namun belum ada latihan yang secara langsung mengharuskan siswa

untuk mengomunikasikan gagasan secara lisan melalui tugas individu,

berpasangan ataupun berkelompok. Maka persentase butir komunikasi sebesar

50%.

Jadi untuk butir komunikasi (write and talk) diberi skor 2.

5. Penerapan (aplikasi)

Hanya 11,76% dari jumlah keseluruhan uraian, contoh, atau soal-soal yang

disajikan menjelaskan penerapan konsep matematika dalam kehidupan sehari-

hari atau dalam ilmu lain.

Jadi untuk butir penerapan (aplikasi) diberi skor 1.

6. Kemenarikan materi

Materi yang disajikan sudah memuat uraian, strategi, gambar, foto, sketsa,

cerita sejarah, contoh, atau soal-soal yang menimbulkan minat peserta didik

untuk mengkaji lebih jauh. Namun belum ada topik-topik tentang recreational

mathematics.

Jadi untuk butir kemenarikan materi diberi skor 3.

7. Mendorong untuk mencari informasi lebih lanjut

Berdasarkan materi dan tugas yang disajikan hanya terdapat tugas biasa, dan

tidak memuat tugas yang mengharuskan siswa untuk mencari informasi dari

sumber lain seperti internet, buku, artikel dan sebagainya. Jadi diberi skor 2.

8. Materi pengayaan (enrichment)

Pada materi fungsi tidak terdapat materi pengayaan, maka skor 1.

92

Lembar Penilaian Buku Teks Pelajaran Matematika SMP

Judul buku : Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 1

Pengarang/Penerbit : M. Cholik Adinawan dan Sugijono

Bab : 3. Persamaan Garis Lurus

No Butir

I KOMPONEN KELAYAKAN ISI

A KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD

1. Kelengkapan materi

Skor 4 karena buku sudah menyajikan materi yang sesuai dengan tercapainya

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Materi pada bab Persamaan

Garis Lurus memuat lima subbab yang terdiri atas bentuk persamaan garis

lurus dan grafiknya, gradien atau kemiringan, persamaan garis lurus,

hubungan gradien dengan persamaan garis lurus, dan penerapan persamaan

garis lurus. Di akhir bab disertai dengan uji kompetensi tiap bab yang telah

disajikan.

Pada subbab bentuk persamaan garis lurus dan grafiknya termuat bentuk

persamaan garis lurus dan menggambar grafik dari persamaan garis lurus

dengan menggunakan tabel. Pada subbab gradien atau kemiringan termuat

pengertian gradien, gradien garis yang melalui dua titik, dan gradien garis

yang saling sejajar dan saling tegak lurus. Pada subbab persamaan garis lurus

termuat persamaan garis dalam bentuk dan , persamaan

garis dengan gradien dan melalui titik , dan persamaan garis

melalui titik dan . Pada subbab hubungan gradien dengan

persamaan garis lurus termuat persamaan garis yang salinh sejajar dan saling

berimpit dan persamaan garis yang saling berpotongan dan berpotongan tegak

lurus. Pada subbab penerapan persamaan garis lurus termuat fungsi

permintaan dan fungsi penawaran.

2. Keluasan materi

Konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan algoritma yang disajikan dalam

materi persamaan garis lurus disertai dengan contoh dan soal latihan yang

sesuai dengan kebutuhan materi pokok yang mendukung tercapainya SK dan

KD termuat dalam materi dengan bentuk yang mudah dipahami. Soal-soal

diberikan dalam jumlah yang proporsional dan bergradasi.

Jadi untuk butir keluasan materi diberi skor 4.

3. Kedalaman materi

Pada materi persamaan garis lurus sudah memuat penjelasan konsep, definisi,

prinsip, prosedur, atau algoritma sesuai dengan SK dan KD.

Jadi untuk butir kedalaman materi diberi skor 4.

B KEAKURATAN MATERI

1.

Akurasi konsep dan definisi

Semua konsep dan definisi pada bab 3 akurat jadi diberi skor 4.

Dapat dilihat pada Allendoerfer, C. B. And Oakley, C. O. (1969).

2. Akurasi prinsip

93

Semua prinsip pada bab 3 akurat, jadi keakuratan prinsip diberi skor 4.

Dapat dilihat pada Allendoerfer, C. B. And Oakley, C. O. (1969).

3.

Akurasi prosedur dan algoritma

Keakuratan prosedur dan algoritma pada bab 3 diberi skor 4.

Dapat dilihat pada Allendoerfer, C. B. And Oakley, C. O. (1969).

4. Akurasi contoh

Terdapat 1 contoh yang tidak akurat dari 34 contoh yang ada. Maka

persentase keakuratan contohnya adalah 97,06 %. Jadi keakuratan contoh

diberi skor 4.

Contoh yang tidak akurat itu adalah contoh halaman 90 nomor 3.

Tentukan persamaan garis yang melalui titik (-6, -8) dan tegak lurus dengan

garis yang persamaannya .

Jawab:

Garis tegak lurus dengan garis dan melalui titik (-6, -8).

Contoh diatas salah, seharusnya .

5. Akurasi soal

Dari 85 soal yang ada, semuanya akurat. Jadi persentase keakuratan soalnya

adalah 100%. Akurasi soal diberi skor 4.

C MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN

1. Penalaran (reasoning)

Materi disajikan dengan memuat uraian, contoh, tugas, pertanyaan, atau soal

latihan yang mendorong peserta didik untuk secara runtut membuat

kesimpulan yang sahih dan memuat soal-soal terbuka. Dapat dilihat pada

kegiatan peserta didik halaman 77.

Jadi untuk butir penalaran (reasoning) diberi skor 4.

2. Pemecahan masalah (problem solving)

Hanya ada 10 soal pemecahan masalah dari 85 soal. Diantaranya adalah soal

latihan 3 halaman 83 nomor 4, soal latihan 4 halaman 88 nomor 8, soal

latihan 5 halaman 92 nomor 8, tugas siswa halaman 98, soal latihan 7

halaman 101 nomor 3-8.

Karena persentase soal pemecahan masalah hanya 11,76% dari jumlah total

soal yang ada, maka skor 1.

3. Keterkaitan

Materi dan contoh yang disajikan sudah memuat keterkaitan antarkonsep

matematika, ditunjukkan dengan disampaikannya materi secara urut sesuai

dengan tujuan pembelajaran yang ada, dan langsung disertai dengan contoh

soal yang berkaitan dengan materi yang disajikan.

Keterkaitan materi dan contoh dengan kehidupan sehari-hari ditunjukkan

dengan adanya soal-soal kontekstual, yang berkaitan dengan kehidupan

sehari-hari. Sedangkan keterkaitan dengan ilmu lain dapat dilihat pada

94

halaman 99, terdapat penjelasan materi yang berkaitan dengan ilmu

perdagangan (tentang fungsi permintaan dan penawaran).

Jadi, butir keterkaitan untuk bab 3 diberi skor 4.

4. Komunikasi (write and talk)

Materi yang disajikan sudah memuat contoh atau latihan untuk

mengomunikasikan gagasan secara tertulis yang berupa simbol, tabel, dan

diagram. Namun belum ada latihan yang secara langsung mengharuskan

siswa untuk mengomunikasikan gagasan secara lisan melalui tugas individu,

berpasangan ataupun berkelompok. Maka persentase butir komunikasi

sebesar 50%.

Jadi untuk butir komunikasi (write and talk) diberi skor 2.

5. Penerapan (aplikasi)

Hanya 16,81% dari jumlah keseluruhan uraian, contoh, atau soal-soal yang

disajikan menjelaskan penerapan konsep matematika dalam kehidupan sehari-

hari atau dalam ilmu lain.

Jadi untuk butir penerapan (aplikasi) diberi skor 1.

6. Kemenarikan materi

Materi yang disajikan sudah memuat uraian, strategi, gambar, foto, sketsa,

cerita sejarah, contoh, atau soal-soal yang menimbulkan minat peserta didik

untuk mengkaji lebih jauh. Namun belum ada topik-topik tentang

recreational mathematics.

Jadi untuk butir kemenarikan materi diberi skor 3.

7. Mendorong untuk mencari informasi lebih lanjut

Berdasarkan materi dan tugas yang disajikan hanya terdapat tugas biasa, dan

tidak memuat tugas yang mengharuskan siswa untuk mencari informasi dari

sumber lain seperti internet, buku, artikel dan sebagainya. Jadi diberi skor 2.

8. Materi pengayaan (enrichment)

Pada materi persamaan garis lurus tidak terdapat materi pengayaan, maka

skor 1.

95

Lembar Penilaian Buku Teks Pelajaran Matematika SMP

Judul buku : Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 1

Pengarang/Penerbit : M. Cholik Adinawan dan Sugijono

Bab : 4. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)

No Butir

I KOMPONEN KELAYAKAN ISI

A KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD

1. Kelengkapan materi

Skor 4 karena buku sudah menyajikan materi yang sesuai dengan tercapainya

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Materi pada bab Sistem

Persamaan Linear Dua Variabel memuat enam subbab yang terdiri atas

persamaan linear dua variabel, sistem persamaan linear dua variabel,

menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel, sistem persamaan linear

dua variabel dengan pecahan, penerapan sistem persamaan linear dua

variabel, dan sistem persamaan non linear dua variabel (pengayaan). Di akhir

bab disertai dengan uji kompetensi tiap bab yang telah disajikan.

Pada subbab persamaan linear dua variabel termuat persamaan linear dengan

satu variabel dan persamaan linear dengan dua variabel. Pada subbab sistem

persamaan linear dua variabel termuat pengertia sistem persamaan linear dua

variabel, perbedaan antara persamaan linear dua variabel dan sistem

persamaan linear dua variabel, menyatakan suatu variabel dengan variabel

lain pada persamaan linear, variabel dan koefisien pada sistem persamaan

linear dua variabel, penyelesaian atau akar dan bukan akar sistem persamaan

linear dua variabel. Pada subbab menyelesaikan sistem persamaan linear dua

variabel termuat penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan

metode grafik, metode substitusi, dan metode eliminasi. Pada subbab sistem

persamaan linear dua variabel dengan pecahan termuat materi penyelesaian

sistem persamaan linear dua variabel dengan pecahan menggunakan metode

yang telah diajarkan. Pada subbab penerapan sistem persamaan linear dua

variabel termuat materi yang berkaitan dengan penerapan sistem persamaan

linear dua variabel dalam kehidupan sehari-hari. Pada subbab terakhir adalah

materi pengayaan yaitu sistem persamaan non linear dua variabel.

2.

Keluasan materi

Konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan algoritma yang disajikan dalam

materi sistem persamaan linear dua variabel disertai dengan contoh dan soal

latihan yang sesuai dengan kebutuhan materi pokok yang mendukung

tercapainya SK dan KD termuat dalam materi dengan bentuk yang mudah

dipahami. Soal-soal diberikan dalam jumlah yang proporsional dan

bergradasi.

Jadi untuk butir keluasan materi diberi skor 4.

3.

Kedalaman materi

Pada materi sistem persamaan linear dua variabel sudah memuat penjelasan

konsep, definisi, prinsip, prosedur, atau algoritma sesuai dengan SK dan KD.

Jadi untuk butir kedalaman materi diberi skor 4.

96

B KEAKURATAN MATERI

1.

Akurasi konsep dan definisi

Semua konsep dan definisi pada bab 4 akurat jadi diberi skor 4.

Dapat dilihat pada Allendoerfer, C. B. And Oakley, C. O. (1969).

2.

Akurasi prinsip

Semua prinsip pada bab 4 akurat, jadi keakuratan prinsip diberi skor 4.

Dapat dilihat pada Allendoerfer, C. B. And Oakley, C. O. (1969).

3.

Akurasi prosedur dan algoritma

Keakuratan prosedur dan algoritma pada bab 4 diberi skor 4.

Dapat dilihat pada Allendoerfer, C. B. And Oakley, C. O. (1969).

4. Akurasi contoh

Dari 19 contoh soal yang ada, semuanya akurat. Jadi persentase akurasi

contohnya 100% maka diberi skor 4.

5. Akurasi soal

Dari 145 soal ada 9 soal yang tidak akurat. Jadi persentase keakuratan soalnya

adalah 93,79%. Akurasi soal diberi skor 4.

Soal yang tidak akurat itu adalah sebagai berikut:

1) Soal halaman 118 latihan 2 nomor 6. Dengan menggunakan metode

grafik, tentukan penyelesaian dari sistem persamaan berikut ini untuk

! .

Jika sistem persamaan tersebut diselesaikan dengan metode grafik, maka

akan ditemukan jawaban yang berupa pecahan. Akan susah diketahui oleh

peserta didik jika menggunakan metode grafik.

2) Soal halaman 132 latihan 6 nomor 5.

Sebuah bioskop mampu menjual karcis kelas I dan kelas II sebanyak 650

lembar. Harga setiap karcis untuk kelas I adalah Rp20.000, dan harga

setiap karcis untuk kelas II Rp15.000. Jika hasil penjualan seluruh karcis

adalah Rp1.100.000, tentukan banyak karcis kelas I dan kelas II yang

terjual!

Jawab:

Misalkan: = banyak karcis kelas I dan = banyak karcis kelas II.

Kalimat matematikanya adalah:

Dengan metode eliminasi akan dicari nilai .

Karena , tidak mungkin . Jadi soal tidak valid.

3) Soal halaman 134 latihan 7 nomor 6.

Tentukan penyelesaian atau akar sistem persamaan berikut ini!

dan

Jawab:

Tidak mungkin hasil dari sebuah bilangan kuadrat adalah bilangan negatif.

97

Jadi soal tidak valid.

4) Soal halaman 134 latihan 7 nomor 9.

Tentukan penyelesaian atau akar sistem persamaan berikut ini!

dan

Jawab:

Tidak mungkin hasil dari sebuah bilangan kuadrat adalah bilangan negatif.

Jadi soal tidak valid.

5) Soal halaman 134 latihan 7 nomor 10.

Tentukan penyelesaian atau akar sistem persamaan berikut ini!

dan

Jawab:

Tidak mungkin hasil dari sebuah bilangan kuadrat adalah bilangan negatif.

Jadi soal tidak valid.

6) Soal halaman 135 uji kompetensi nomor 3

Tidak ada jawabannya di pilihan ganda.

7) Soal halaman 135 uji kompetensi nomor 10

Tidak ada jawabannya di pilihan ganda.

8) Soal halaman 135 uji kompetensi nomor 15

Tidak ada jawabannya di pilihan ganda

9) Soal halaman 135 uji kompetensi nomor 16

Tidak ada jawabannya di pilihan ganda.

C MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN

1. Penalaran (reasoning)

Materi disajikan dengan memuat uraian, contoh, tugas, pertanyaan, atau soal

latihan yang mendorong peserta didik untuk secara runtut membuat

kesimpulan yang sahih dan memuat soal-soal terbuka. Dapat dilihat pada

kegiatan peserta didik halaman 118.

Jadi untuk butir penalaran (reasoning) diberi skor 4.

2. Pemecahan masalah (problem solving)

Hanya ada 6 soal pemecahan masalah dari 145 soal. Diantaranya adalah soal

latihan 6 halaman 132 nomor 5, 6, 10, dan 12, soal uji kompetensi halaman

136 nomor 2 dan 3.

Karena persentase soal pemecahan masalah hanya 4,14% dari jumlah total

soal yang ada, maka skor 1.

3. Keterkaitan

Materi dan contoh yang disajikan sudah memuat keterkaitan antarkonsep

98

matematika, ditunjukkan dengan disampaikannya materi secara urut sesuai

dengan tujuan pembelajaran yang ada, dan langsung disertai dengan contoh

soal yang berkaitan dengan materi yang disajikan.

Keterkaitan materi dan contoh dengan kehidupan sehari-hari ditunjukkan

dengan adanya soal-soal kontekstual, yang berkaitan dengan kehidupan

sehari-hari. Namun belum ada keterkaitan dengan ilmu lain.

Jadi, butir keterkaitan untuk bab 4 diberi skor 3.

4. Komunikasi (write and talk)

Materi yang disajikan sudah memuat contoh atau latihan untuk

mengomunikasikan gagasan secara tertulis yang berupa simbol, tabel, dan

diagram. Sedangkan soal yang secara langsung mengharuskan siswa untuk

mengomunikasikan gagasan secara lisan dengan kegiatan secara individu dan

berkelompok ditunjukkan pada kegiatan peserta didik pada halaman 109 dan

118. Maka persentase butir komunikasi sebesar 83,33%.

Jadi untuk butir komunikasi (write and talk) diberi skor 4.

5. Penerapan (aplikasi)

Hanya 7,93% dari jumlah keseluruhan uraian, contoh, atau soal-soal yang

disajikan menjelaskan penerapan konsep matematika dalam kehidupan sehari-

hari atau dalam ilmu lain.

Jadi untuk butir penerapan (aplikasi) diberi skor 1.

6. Kemenarikan materi

Materi yang disajikan sudah memuat uraian, strategi, gambar, foto, sketsa,

cerita sejarah, contoh, atau soal-soal yang menimbulkan minat peserta didik

untuk mengkaji lebih jauh. Namun belum ada topik-topik tentang

recreational mathematics.

Jadi untuk butir kemenarikan materi diberi skor 3.

7. Mendorong untuk mencari informasi lebih lanjut

Berdasarkan materi dan tugas yang disajikan hanya terdapat tugas biasa, dan

tidak memuat tugas yang mengharuskan siswa untuk mencari informasi dari

sumber lain seperti internet, buku, artikel dan sebagainya. Jadi diberi skor 2.

8. Materi pengayaan (enrichment)

Pada materi sistem persamaan linear dua variabel sudah terdapat materi

pengayaan yang berkaitan dengan materi tersebut, maka skor 4.

99

Lembar Penilaian Buku Teks Pelajaran Matematika SMP

Judul buku : Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 1

Pengarang/Penerbit : M. Cholik Adinawan dan Sugijono

Bab : 5. Teorema Pythagoras

No Butir

I KOMPONEN KELAYAKAN ISI

A KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD

1. Kelengkapan materi

Skor 4 karena buku sudah menyajikan materi yang sesuai dengan tercapainya

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Materi pada bab Teorema

Pythagoras memuat tujuh subbab yang terdiri atas luas persegi dan luas

segitiga, pembuktian teorema pythagoras, menghitung panjang sisi segitiga

siku-siku, menentukan jenis segitiga berdasarkan panjang sisi dan tripel

pythagoras, perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku yang salah satu sudutnya

300, 45

0, dan 60

0, penggunaan teorema pythagoras pada bangun datar dan

bangun ruang, penerapan teorema pythagoras pada soal cerita. Di akhir bab

disertai dengan uji kompetensi tiap bab yang telah disajikan.

Pada subbab luas persegi dan luas segitiga termuat luas persegi, luas segitiga

siku-siku, menghitung luas persegi dengan menggunakan luas segitiga siku-

siku. Pada subbab pembuktian teorema pythagoras menyajikan pembuktian

teorema pythagoras menggunakan persegi yang kemudian dipotong

sedemikian hingga dan disusun menjadi sebuah segitiga siku-siku. Pada

subbab menghitung panjang sisi segitiga siku-siku termuat contoh-contoh

yang berkaitan dengan segitiga siku-siku baik dalam kehidupan sehari-hari

ataupun tidak. Pada subbab menentukan jenis segitiga berdasarkan panjang

sisi dan tripel pythagoras termuat materi tentang kebalikan teorema

pythagoras, menentukan jenis segitiga, dan tigaan pythagoras (tripel

pythagoras). Pada subbab perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku yang salah

satu sudutnya 300, 45

0, dan 60

0 termuat materi

perbandingan sisi-sisi segitiga

siku-siku yang salah satu sudutnya 300

atau 600 dan perbandingan sisi-sisi

segitiga siku-siku yang salah satu sudutnya 450. Pada subbab penggunaan

teorema pythagoras pada bangun datar dan bangun ruang termuat contoh soal

dan latihan soal tentang penggunaan teorema pythagoras pada bangun datar

dan bangun ruang. Pada subbab penerapan teorema pythagoras pada soal

cerita disajikan contoh soal dan latihan yang berkaitan dengan teorema

pythagoras dengan menggunakan soal cerita.

2.

Keluasan materi

Konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan algoritma yang disajikan dalam

materi teorema pythagoras disertai dengan contoh dan soal latihan yang

sesuai dengan kebutuhan materi pokok yang mendukung tercapainya SK dan

KD termuat dalam materi dengan bentuk yang mudah dipahami. Soal-soal

diberikan dalam jumlah yang proporsional dan bergradasi.

Jadi untuk butir keluasan materi diberi skor 4.

100

3.

Kedalaman materi

Pada materi teorema pythagoras sudah memuat penjelasan konsep, definisi,

prinsip, prosedur, atau algoritma sesuai dengan SK dan KD.

Jadi untuk butir kedalaman materi diberi skor 4.

B KEAKURATAN MATERI

1.

Akurasi konsep dan definisi

Semua konsep dan definisi pada bab 5 akurat jadi diberi skor 4.

Dapat dilihat pada Kaufman, Jerome E. (1983).

2.

Akurasi prinsip

Semua prinsip pada bab 5 akurat, jadi keakuratan prinsip diberi skor 4.

Dapat dilihat pada Kaufman, Jerome E. (1983).

3.

Akurasi prosedur dan algoritma

Keakuratan prosedur dan algoritma pada bab 5 diberi skor 4.

Dapat dilihat pada Kaufman, Jerome E. (1983).

4. Akurasi contoh

Dari 23 contoh soal yang ada, terdapat 4 contoh soal yang tidak akurat. Yaitu

contoh soal halaman 140 nomor 3 dan 4, contoh soal halaman 154 nomor 2,

dan contoh soal halaman 158 nomor 3.

Kesalahan pada keempat contoh soal itu sama, yaitu penulisan satuan pada

hasil akhir perhitungannya.

Jadi persentase akurasi contohnya 82,61% maka diberi skor 4.

5. Akurasi soal

Dari 84 soal ada 3 soal yang tidak akurat. Jadi persentase keakuratan soalnya

adalah 96,43%. Akurasi soal diberi skor 4.

Soal yang tidak akurat itu adalah sebagai berikut:

10) Soal uji kompetensi halaman 164 nomor 1.

Kesalahan terletak pada kurangnya penulisan kata “segitiga”.

Pada soal hanya tertulis “ Sebuah ABC mempunyai sisi-sisi . “

Seharusnya setelah kata sebuah, ditambahkan kata segitiga.

11) Soal uji kompetensi halaman 164 nomor 12.

Pada belahketupat di atas, besar dan panjang = 12

cm. Luas belahketupat adalah...

a. 18 cm2

b. 36 cm2

c. 18 cm2

d. 36 cm2

Jawab:

Lihat

Karena adalah segitiga sama sisi, maka tinggi

segitiga

Diagonal = 2

Luas belahketupat

S

P

Q

R

P

Q S

101

Jadi luas belahketupat adalah cm2.

Tidak ada dalam pilihan jawaban.

12) Soal halaman 166 uji kompetensi romawi II nomor 2

Soal tidak dapat dikerjakan menggunakan cara yang telah diajarkan

setingkatan anak kelas VIII.

C MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN

1. Penalaran (reasoning)

Materi disajikan dengan memuat uraian, contoh, tugas, pertanyaan, atau soal

latihan yang mendorong peserta didik untuk secara runtut membuat

kesimpulan yang sahih dan memuat soal-soal terbuka. Dapat dilihat pada

kegiatan peserta didik halaman 142 dan 153.

Jadi untuk butir penalaran (reasoning) diberi skor 4.

2. Pemecahan masalah (problem solving)

Hanya ada 7 soal pemecahan masalah dari 83 soal. Diantaranya adalah tugas

siswa halaman 159, soal latihan 6 halaman 161-162 nomor 3, 5, 6, 7, 9, dan

10.

Karena persentase soal pemecahan masalah hanya 8,43% dari jumlah total

soal yang ada, maka skor 1.

3. Keterkaitan

Materi dan contoh yang disajikan sudah memuat keterkaitan antarkonsep

matematika, ditunjukkan dengan disampaikannya materi secara urut sesuai

dengan tujuan pembelajaran yang ada, dan langsung disertai dengan contoh

soal yang berkaitan dengan materi yang disajikan.

Keterkaitan materi dan contoh dengan kehidupan sehari-hari ditunjukkan

dengan adanya soal-soal kontekstual, yang berkaitan dengan kehidupan

sehari-hari. Namun belum ada keterkaitan dengan ilmu lain.

Jadi, butir keterkaitan untuk bab 5 diberi skor 3.

4. Komunikasi (write and talk)

Materi yang disajikan sudah memuat contoh atau latihan untuk

mengomunikasikan gagasan secara tertulis yang berupa simbol, tabel, namun

belum disajikan dalam bentuk diagram. Latihan yang secara langsung

mengharuskan siswa untuk mengomunikasikan gagasan secara lisan melalui

tugas individu, berpasangan ataupun berkelompok belum ada pada materi ini.

Maka persentase butir komunikasi sebesar 33,33%.

Jadi untuk butir komunikasi (write and talk) diberi skor 1.

5. Penerapan (aplikasi)

Hanya 16,82% dari jumlah keseluruhan uraian, contoh, atau soal-soal yang

disajikan menjelaskan penerapan konsep matematika dalam kehidupan sehari-

hari atau dalam ilmu lain.

Jadi untuk butir penerapan (aplikasi) diberi skor 1.

6. Kemenarikan materi

Materi yang disajikan sudah memuat uraian, strategi, gambar, foto, sketsa,

cerita sejarah, contoh, atau soal-soal yang menimbulkan minat peserta didik

untuk mengkaji lebih jauh. Namun belum ada topik-topik tentang

recreational mathematics.

Jadi untuk butir kemenarikan materi diberi skor 3.

102

7. Mendorong untuk mencari informasi lebih lanjut

Berdasarkan materi dan tugas yang disajikan hanya terdapat tugas biasa, dan

tidak memuat tugas yang mengharuskan siswa untuk mencari informasi dari

sumber lain seperti internet, buku, artikel dan sebagainya. Jadi diberi skor 2.

8. Materi pengayaan (enrichment)

Pada materi teorema pythagoras ini tidak terdapat materi pengayaan, maka

skor 1.

103

Lembar Penilaian Buku Teks Pelajaran Matematika SMP

Judul buku : Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 2

Pengarang/Penerbit : M. Cholik Adinawan dan Sugijono

Bab : 6. Lingkaran

No Butir

I KOMPONEN KELAYAKAN ISI

A KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD

1. Kelengkapan materi

Skor 4 karena buku sudah menyajikan materi yang sesuai dengan tercapainya

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Materi pada bab lingkaran

memuat enam subbab yang terdiri atas bagian-bagian lingkaran, keliling dan

luas lingkaran, hubungan sudut pusat, panjang busur, dan luas juring,

lingkaran dalam dan lingkaran luar segitiga, penerapan keliling dan luas

lingkaran pada soal cerita, dan sudut pusat dan sudut keliling. Di akhir bab

disertai dengan uji kompetensi tiap bab yang telah disajikan.

Pada subbab bagian-bagian lingkaran termuat materi mengenal lingkaran dan

unsur-unsur lingkaran. Pada subbab keliling dan luas lingkaran termuat materi

menentukan nilai Pi ( ), keliling lingkaran, dan luas lingkaran. Pada subbab

hubungan sudut pusat, panjang busur, dan luas juring termuat materi tentang

hubungan perbandingan sudut pusat, panjang busur, dan luas jurung; dan

hubungan sudut pusat dengan sudut lingkaran terhadap panjang busur dengan

keliling dan terhadap luas juring dengan luas lingkaran. Pada subbab

lingkaran dalam dan lingkaran luar segitiga disajikan materi melukis

lingkaran dalam dan lingkaran luar segitiga, dan panjang jari-jari lingkaran

dalam dam lingkaran luar suatu segitiga (suplemen). Pada subbab penerapan

keliling dan luas lingkaran pada soal cerita.

2. Keluasan materi

Konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan algoritma yang disajikan dalam

materi persamaan garis lurus disertai dengan contoh dan soal latihan yang

sesuai dengan kebutuhan materi pokok yang mendukung tercapainya SK dan

KD termuat dalam materi dengan bentuk yang mudah dipahami. Soal-soal

diberikan dalam jumlah yang proporsional dan bergradasi.

Jadi untuk butir keluasan materi diberi skor 4.

3. Kedalaman materi

Pada materi persamaan garis lurus sudah memuat penjelasan konsep, definisi,

prinsip, prosedur, atau algoritma sesuai dengan SK dan KD.

Jadi untuk butir kedalaman materi diberi skor 4.

B KEAKURATAN MATERI

1.

Akurasi konsep dan definisi

Semua konsep dan definisi pada bab 6 akurat jadi diberi skor 4.

Dapat dilihat pada Hall, H. S. and Stevens, F. H. (1928).

2.

Akurasi prinsip

Semua prinsip pada bab 6 akurat, jadi keakuratan prinsip diberi skor 4.

Dapat dilihat pada Hall, H. S. and Stevens, F. H. (1928).

104

3.

Akurasi prosedur dan algoritma

Keakuratan prosedur dan algoritma pada bab 6 diberi skor 4.

Dapat dilihat pada Hall, H. S. and Stevens, F. H. (1928).

4. Akurasi contoh

Terdapat 1 contoh yang tidak akurat dari 26 contoh yang ada. Maka

persentase keakuratan contohnya adalah 96,15 %. Jadi keakuratan contoh

diberi skor 4.

Contoh yang tidak akurat itu adalah contoh halaman 39 nomor 3.

Kesalahan contoh soal tersebut yaitu penulisan satuan pada hasil akhir

perhitungannya.

5. Akurasi soal

Dari 125 soal yang ada, ada 1 soal yang tidak akurat yaitu soal halaman 48 uji

kompetensi bab 6 nomor 6.

Jawab:

Keliling lingkaran =

Keliling =

Luas =

Jawaban tidak ada dalam pilihan jawaban yang tersedia. Jadi soal tidak valid.

Jadi persentase keakuratan soalnya adalah 99,2%. Akurasi soal diberi skor 4.

C MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN

1. Penalaran (reasoning)

Materi disajikan dengan memuat uraian, contoh, tugas, pertanyaan, atau soal

latihan yang mendorong peserta didik untuk secara runtut membuat

kesimpulan yang sahih dan memuat soal-soal terbuka. Dapat dilihat pada

kegiatan peserta didik halaman 20.

Jadi untuk butir penalaran (reasoning) diberi skor 4.

2. Pemecahan masalah (problem solving)

Hanya ada 13 soal pemecahan masalah dari 125 soal. Diantaranya adalah soal

latihan 3 halaman 16 nomor 4, 6, dan 11, tugas siswa halaman 17 nomor 1

dan2, soal latihan 4 halaman 19 nomor 5, soal latihan 8 halaman 40 nomor 1,

2, 5, 6, 7, dan 9, soal uji kompetensi halaman 50 nomor 5.

Karena persentase soal pemecahan masalah hanya 10,4% dari jumlah total

soal yang ada, maka skor 1.

3. Keterkaitan

Materi dan contoh yang disajikan sudah memuat keterkaitan antarkonsep

matematika, ditunjukkan dengan disampaikannya materi secara urut sesuai

dengan tujuan pembelajaran yang ada, dan langsung disertai dengan contoh

soal yang berkaitan dengan materi yang disajikan.

Keterkaitan materi dan contoh dengan kehidupan sehari-hari ditunjukkan

dengan adanya soal-soal kontekstual, yang berkaitan dengan kehidupan

sehari-hari. Namun belum ada keterkaitan dengan ilmu lain.

Jadi, butir keterkaitan untuk bab 6 diberi skor 3.

4. Komunikasi (write and talk)

Materi yang disajikan sudah memuat contoh atau latihan untuk

mengomunikasikan gagasan secara tertulis yang berupa simbol, tabel, namun

105

belum disajikan dalam bentuk diagram. Latihan yang secara langsung

mengharuskan siswa untuk mengomunikasikan gagasan secara lisan melalui

tugas individu, berpasangan ataupun berkelompok belum ada pada materi ini.

Maka persentase butir komunikasi sebesar 33,33%.

Jadi untuk butir komunikasi (write and talk) diberi skor 1.

5. Penerapan (aplikasi)

Hanya 26,72% dari jumlah keseluruhan uraian, contoh, atau soal-soal yang

disajikan menjelaskan penerapan konsep matematika dalam kehidupan sehari-

hari atau dalam ilmu lain.

Jadi untuk butir penerapan (aplikasi) diberi skor 1.

6. Kemenarikan materi

Materi yang disajikan sudah memuat uraian, strategi, gambar, foto, sketsa,

cerita sejarah, contoh, atau soal-soal yang menimbulkan minat peserta didik

untuk mengkaji lebih jauh. Namun belum ada topik-topik tentang

recreational mathematics.

Jadi untuk butir kemenarikan materi diberi skor 3.

7. Mendorong untuk mencari informasi lebih lanjut

Berdasarkan materi dan tugas yang disajikan hanya terdapat tugas biasa, dan

tidak memuat tugas yang mengharuskan siswa untuk mencari informasi dari

sumber lain seperti internet, buku, artikel dan sebagainya. Jadi diberi skor 2.

8. Materi pengayaan (enrichment)

Pada materi lingkaran tidak terdapat materi pengayaan, maka skor 1.

106

Lembar Penilaian Buku Teks Pelajaran Matematika SMP

Judul buku : Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 2

Pengarang/Penerbit : M. Cholik Adinawan dan Sugijono

Bab : 7. Garis Singgung Lingkaran

No Butir

I KOMPONEN KELAYAKAN ISI

A KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD

1. Kelengkapan materi

Skor 4 karena buku sudah menyajikan materi yang sesuai dengan tercapainya

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Materi pada bab garis singgung

lingkaran memuat lima subbab yang terdiri atas sifat garis singgung

lingkaran, panjang garis singgung sebuah lingkaran, kedudukan dua

lingkaran, garis singgung persekutuan dua lingkaran, dan melukis garis

singgung persekutuan dua lingkaran. Di akhir bab disertai dengan uji

kompetensi tiap bab yang telah disajikan.

Pada subbab sifat garis singgung lingkaran termuat materi mengenal sifat

garis singgung lingkaran dan melukis garis singgung sebuah lingkaran. Pada

subbab panjang garis singgung sebuah lingkaran termuat materi panjang garis

singgung yang ditarik dari titik di luar lingkaran dan layang-layang garis

singgung. Pada subbab kedudukan dua lingkaran dsajikan gambar 2 buah

lingkaran yang menunjukkan kedudukan suatu lingkaran terhadap lingkaran

yang lain. Pada subbab garis singgung persekutuan dua lingkarandisajikan

materi tentang garis singgung persekutuan dalam dan garis singgung

persekutuan luar. Pada subbab melukis garis singgung persekutuan dua

lingkaran disajikan materi melukis garis singgung persekutuan dalam dan

melukis garis singgung persekutuan luar dan penerapan garis singgung.

2. Keluasan materi

Konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan algoritma yang disajikan dalam

materi persamaan garis lurus disertai dengan contoh dan soal latihan yang

sesuai dengan kebutuhan materi pokok yang mendukung tercapainya SK dan

KD termuat dalam materi dengan bentuk yang mudah dipahami. Soal-soal

diberikan dalam jumlah yang proporsional dan bergradasi.

Jadi untuk butir keluasan materi diberi skor 4.

3. Kedalaman materi

Pada materi persamaan garis lurus sudah memuat penjelasan konsep, definisi,

prinsip, prosedur, atau algoritma sesuai dengan SK dan KD.

Jadi untuk butir kedalaman materi diberi skor 4.

B KEAKURATAN MATERI

1.

Akurasi konsep dan definisi

Semua konsep dan definisi pada bab 7 akurat jadi diberi skor 4.

Dapat dilihat pada Hall, H. S. and Stevens, F. H. (1928).

2.

Akurasi prinsip

Semua prinsip pada bab 7 akurat, jadi keakuratan prinsip diberi skor 4.

Dapat dilihat pada Hall, H. S. and Stevens, F. H. (1928).

107

3.

Akurasi prosedur dan algoritma

Keakuratan prosedur dan algoritma pada bab 7 diberi skor 4.

Dapat dilihat pada Hall, H. S. and Stevens, F. H. (1928).

4. Akurasi contoh

Terdapat 4 contoh yang tidak akurat dari 11 contoh yang ada. Maka

persentase keakuratan contohnya adalah 63,64 %. Jadi keakuratan contoh

diberi skor 3.

Contoh yang tidak akurat itu adalah contoh halaman 60 nomor 1, dan contoh

halaman 73-75 nomor 1-3.

Kesalahan contoh soal tersebut yaitu penulisan satuan pada hasil akhir

perhitungannya.

5. Akurasi soal

Dari 64 soal yang ada, ada 1 soal yang tidak akurat yaitu soal halaman 79 uji

kompetensi bab 7 nomor 5.

Jawab:

Panjang tali yang dibutuhkan adalah

= 420 + 132

= 552

Jadi panjang tali yang dibutuhkan adalah 552 cm

Tidak ada dalam pilihan jawaban yang disediakan jadi soal tidak valid.

Maka persentase keakuratan soalnya adalah 98,44%.

C MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN

1. Penalaran (reasoning)

Materi disajikan dengan memuat uraian, contoh, tugas, pertanyaan, atau soal

latihan yang mendorong peserta didik untuk secara runtut membuat

kesimpulan yang sahih dan memuat soal-soal terbuka. Dapat dilihat pada

kegiatan peserta didik halaman 54.

Jadi untuk butir penalaran (reasoning) diberi skor 4.

2. Pemecahan masalah (problem solving)

Hanya ada 8 soal pemecahan masalah dari 64 soal. Yaitu soal pada latihan 4

nomor 1 sampai 8.

Karena persentase soal pemecahan masalah hanya 12,5% dari jumlah total

soal yang ada, maka skor 1.

3. Keterkaitan

Materi dan contoh yang disajikan sudah memuat keterkaitan antarkonsep

matematika, ditunjukkan dengan disampaikannya materi secara urut sesuai

dengan tujuan pembelajaran yang ada, dan langsung disertai dengan contoh

soal yang berkaitan dengan materi yang disajikan.

Keterkaitan materi dan contoh dengan kehidupan sehari-hari ditunjukkan

dengan adanya soal-soal kontekstual, yang berkaitan dengan kehidupan

sehari-hari. Namun belum ada keterkaitan dengan ilmu lain.

Jadi, butir keterkaitan untuk bab 7 diberi skor 3.

4. Komunikasi (write and talk)

Materi yang disajikan sudah memuat contoh atau latihan untuk

mengomunikasikan gagasan secara tertulis yang berupa simbol, tabel, namun

108

belum disajikan dalam bentuk diagram. Latihan yang secara langsung

mengharuskan siswa untuk mengomunikasikan gagasan secara lisan melalui

tugas individu, berpasangan ataupun berkelompok belum ada pada materi ini.

Maka persentase butir komunikasi sebesar 33,33%.

Jadi untuk butir komunikasi (write and talk) diberi skor 1.

5. Penerapan (aplikasi)

Hanya 25,33% dari jumlah keseluruhan uraian, contoh, atau soal-soal yang

disajikan menjelaskan penerapan konsep matematika dalam kehidupan sehari-

hari atau dalam ilmu lain.

Jadi untuk butir penerapan (aplikasi) diberi skor 1.

6. Kemenarikan materi

Materi yang disajikan sudah memuat uraian, strategi, gambar, foto, sketsa,

cerita sejarah, contoh, atau soal-soal yang menimbulkan minat peserta didik

untuk mengkaji lebih jauh. Namun belum ada topik-topik tentang

recreational mathematics.

Jadi untuk butir kemenarikan materi diberi skor 3.

7. Mendorong untuk mencari informasi lebih lanjut

Berdasarkan materi dan tugas yang disajikan hanya terdapat tugas biasa, dan

tidak memuat tugas yang mengharuskan siswa untuk mencari informasi dari

sumber lain seperti internet, buku, artikel dan sebagainya. Jadi diberi skor 2.

8. Materi pengayaan (enrichment)

Pada materi garis singgung lingkaran tidak terdapat materi pengayaan, maka

skor 1.

109

Lembar Penilaian Buku Teks Pelajaran Matematika SMP

Judul buku : Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 2

Pengarang/Penerbit : M. Cholik Adinawan dan Sugijono

Bab : 8. Kubus dan Balok

No Butir

I KOMPONEN KELAYAKAN ISI

A KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD

1. Kelengkapan materi

Skor 4 karena buku sudah menyajikan materi yang sesuai dengan tercapainya

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Materi pada bab kubus dan balok

memuat delapan subbab yang terdiri atas mengenal kubus dan balok, unsur-

unsur pada kubus dan balok, menggambar kubus dan balok, jaring-jaring

kubus dan balok, luas permukaan kubus dan balok, volume kubus dan balok,

perubahan volume kubus dan balok, dan penerapan kubus dan balok. Di akhir

bab disertai dengan uji kompetensi tiap bab yang telah disajikan.

Pada subbab mengenal kubus dan balok disajikan gambar-gambar benda yang

berkaitan dalam kehidupan sehari-hari yang berbentuk kubus dan balok. Pada

subbab unsur-unsur pada kubus dan balok disajikan materi tentang pengertian

bidang dan rusuk, bidang pada kubus dan balok, rusuk pada kubus dan balok,

diagonal bidang dan diagonal ruang, serta bidang diagonal. Pada subbab

menggambar kubus dan balok disajikan langkah-langkah menggambarkan

kubus dan balok pada kertas berpetak. Pada subbab jaring-jaring kubus dan

balok disajikan gambar jaring-jaring kubus dan jaring-jaring balok. Pada

subbab luas permukaan kubus dan balok disajikan materi luas permukaan

kubus dan luas permukaan balok. Pada subbab volume kubus dan balok

disajikan materi volume kubus dan volume balok. Pada subbab perubahan

volume kubus dan balok disajikan contoh-contoh yang berhubungan dengan

perubahan volume kubus dan balok. Pada subbab penerapan kubus dan balok

membahas persoalan dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan

luas permukaan maupun volume pada balok dan kubus.

2.

Keluasan materi

Konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan algoritma yang disajikan dalam

materi sistem persamaan linear dua variabel disertai dengan contoh dan soal

latihan yang sesuai dengan kebutuhan materi pokok yang mendukung

tercapainya SK dan KD termuat dalam materi dengan bentuk yang mudah

dipahami. Soal-soal diberikan dalam jumlah yang proporsional dan

bergradasi.

Jadi untuk butir keluasan materi diberi skor 4.

3.

Kedalaman materi

Pada materi sistem persamaan linear dua variabel sudah memuat penjelasan

konsep, definisi, prinsip, prosedur, atau algoritma sesuai dengan SK dan KD.

Jadi untuk butir kedalaman materi diberi skor 4.

B KEAKURATAN MATERI

110

1.

Akurasi konsep dan definisi

Semua konsep dan definisi pada bab 8 akurat jadi diberi skor 4.

Dapat dilihat pada Kaufman, J. E. (1983).

2.

Akurasi prinsip

Semua prinsip pada bab 8 akurat, jadi keakuratan prinsip diberi skor 4.

Dapat dilihat pada Kaufman, J. E. (1983).

3.

Akurasi prosedur dan algoritma

Keakuratan prosedur dan algoritma pada bab 8 diberi skor 4.

Dapat dilihat pada Kaufman, J. E. (1983).

4. Akurasi contoh

Dari 17 contoh soal yang ada, 6 contoh tidak akurat. Yaitu contoh halaman

86, contoh halaman 91-92 nomor 1 dan 2, contoh halaman 108 nomor 1 dan 2

serta contoh halaman 110 nomor 1.

Jadi persentase akurasi contohnya 64,71% maka diberi skor 3.

5. Akurasi soal

99,03%

C MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN

1. Penalaran (reasoning)

Materi disajikan dengan memuat uraian, contoh, tugas, pertanyaan, atau soal

latihan yang mendorong peserta didik untuk secara runtut membuat

kesimpulan yang sahih dan memuat soal-soal terbuka. Dapat dilihat pada

kegiatan peserta didik halaman 88.

Jadi untuk butir penalaran (reasoning) diberi skor 4.

2. Pemecahan masalah (problem solving)

Hanya ada 14 soal pemecahan masalah dari 103 soal. Diantaranya adalah

tugas siswa halaman 103, tugas siswa halaman 107, latihan 7 halaman 110-

111 nomor 2-7 dan 9-12.

Karena persentase soal pemecahan masalah hanya 13,6% dari jumlah total

soal yang ada, maka skor 1.

3. Keterkaitan

Materi dan contoh yang disajikan sudah memuat keterkaitan antarkonsep

matematika, ditunjukkan dengan disampaikannya materi secara urut sesuai

dengan tujuan pembelajaran yang ada, dan langsung disertai dengan contoh

soal yang berkaitan dengan materi yang disajikan.

Keterkaitan materi dan contoh dengan kehidupan sehari-hari ditunjukkan

dengan adanya soal-soal kontekstual, yang berkaitan dengan kehidupan

sehari-hari. Namun belum ada keterkaitan dengan ilmu lain.

Jadi, butir keterkaitan untuk bab 8 diberi skor 3.

4. Komunikasi (write and talk)

Materi yang disajikan sudah memuat contoh atau latihan untuk

mengomunikasikan gagasan secara tertulis yang berupa simbol, tabel namun

belum menyajikan dengan diagram. Latihan yang secara langsung

mengharuskan siswa untuk mengomunikasikan gagasan secara lisan melalui

tugas individu sudah ada, namun tidak disertai dengan latihan yang menuntut

siswa untuk mengomunikasiak secara berpasangan maupun berkelompok.

Maka persentase butir komunikasi sebesar 50%.

111

Jadi untuk butir komunikasi (write and talk) diberi skor 2.

5. Penerapan (aplikasi)

Hanya 20,83% dari jumlah keseluruhan uraian, contoh, atau soal-soal yang

disajikan menjelaskan penerapan konsep matematika dalam kehidupan sehari-

hari atau dalam ilmu lain.

Jadi untuk butir penerapan (aplikasi) diberi skor 1.

6. Kemenarikan materi

Materi yang disajikan sudah memuat uraian, strategi, gambar, foto, sketsa,

cerita sejarah, contoh, atau soal-soal yang menimbulkan minat peserta didik

untuk mengkaji lebih jauh. Namun belum ada topik-topik tentang

recreational mathematics.

Jadi untuk butir kemenarikan materi diberi skor 3.

7. Mendorong untuk mencari informasi lebih lanjut

Berdasarkan materi dan tugas yang disajikan hanya terdapat tugas biasa, dan

tidak memuat tugas yang mengharuskan siswa untuk mencari informasi dari

sumber lain seperti internet, buku, artikel dan sebagainya. Jadi diberi skor 2.

8. Materi pengayaan (enrichment)

Pada materi kubus dan balok tidak terdapat materi pengayaan, maka skor 1.

112

Lembar Penilaian Buku Teks Pelajaran Matematika SMP

Judul buku : Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 2

Pengarang/Penerbit : M. Cholik Adinawan dan Sugijono

Bab : 9. Prisma dan Limas

No Butir

I KOMPONEN KELAYAKAN ISI

A KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD

1. Kelengkapan materi

Skor 4 karena buku sudah menyajikan materi yang sesuai dengan tercapainya

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Materi pada bab prisma dan

limas memuat delapan subbab yang terdiri atas pengertian prisma dan limas,

bidang diagonal prisma dan limas, menggambar prisma dan limas, jaring-

jaring prisma dan limas, luas permukaan prisma dan limas, volume prisma

dan limas, perubahan volume prisma dan limas, dan penerapan prisma dan

limas. Di akhir bab disertai dengan uji kompetensi tiap bab yang telah

disajikan.

2.

Keluasan materi

Konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan algoritma yang disajikan dalam

materi sistem persamaan linear dua variabel disertai dengan contoh dan soal

latihan yang sesuai dengan kebutuhan materi pokok yang mendukung

tercapainya SK dan KD termuat dalam materi dengan bentuk yang mudah

dipahami. Soal-soal diberikan dalam jumlah yang proporsional dan

bergradasi.

Jadi untuk butir keluasan materi diberi skor 4.

3.

Kedalaman materi

Pada materi sistem persamaan linear dua variabel sudah memuat penjelasan

konsep, definisi, prinsip, prosedur, atau algoritma sesuai dengan SK dan KD.

Jadi untuk butir kedalaman materi diberi skor 4.

B KEAKURATAN MATERI

1.

Akurasi konsep dan definisi

Semua konsep dan definisi pada bab 9 akurat jadi diberi skor 4.

Dapat dilihat pada Kaufman, J. E. (1983).

2.

Akurasi prinsip

Semua prinsip pada bab 9 akurat, jadi keakuratan prinsip diberi skor 4.

Dapat dilihat pada Kaufman, J. E. (1983).

3.

Akurasi prosedur dan algoritma

Keakuratan prosedur dan algoritma pada bab 9 diberi skor 4.

Dapat dilihat pada Kaufman, J. E. (1983).

4. Akurasi contoh

Dari 13 contoh soal yang ada, ada 2 contoh yang tidak akurat. Jadi persentase

akurasi contohnya 84,62% maka diberi skor 4.

Contoh soal yang tidak akurat adalah contoh soal halaman 129 nomor 3 dan

contoh soal halaman 131 nomor 1.

5. Akurasi soal

113

Dari 94 soal ada 4 soal yang tidak akurat. Jadi persentase keakuratan soalnya

adalah 95,74%. Akurasi soal diberi skor 4.

Soal yang tidak akurat itu adalah sebagai berikut:

1) Soal nomor 13 latihan 7 halaman 145

Kesalahan terletak pada ukuran gambar yang bangun yang tidak logis.

2) Soal nomor 4 uji kompetensi bab 9 halaman 148

Kesalahan terletak pada tidak adanya jawaban soal pada pilihan jawaban

yang telah disediakan.

3) Soal nomor 5 uji kompetensi bab 9 halaman 148

Kesalahan terletak pada tidak adanya jawaban soal pada pilihan jawaban

yang telah disediakan.

4) Soal nomor 10 uji kompetensi bab 9 halaman 149

Kesalahan terletak pada tidak adanya jawaban soal pada pilihan jawaban

yang telah disediakan.

C MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN

1. Penalaran (reasoning)

Materi disajikan dengan memuat uraian, contoh, tugas, pertanyaan, atau soal

latihan yang mendorong peserta didik untuk secara runtut membuat

kesimpulan yang sahih dan memuat soal-soal terbuka. Dapat dilihat pada

kegiatan peserta didik halaman 126

Jadi untuk butir penalaran (reasoning) diberi skor 4.

2. Pemecahan masalah (problem solving)

Hanya ada 5 soal pemecahan masalah dari 94 soal. Diantaranya adalah tugas

siswa halaman 134, dan soal latihan 7 halaman 144-145 nomor 5, 7, 9, dan

12.

Karena persentase soal pemecahan masalah hanya 5,32% dari jumlah total

soal yang ada, maka skor 1.

3. Keterkaitan

Materi dan contoh yang disajikan sudah memuat keterkaitan antarkonsep

matematika, ditunjukkan dengan disampaikannya materi secara urut sesuai

dengan tujuan pembelajaran yang ada, dan langsung disertai dengan contoh

soal yang berkaitan dengan materi yang disajikan.

Keterkaitan materi dan contoh dengan kehidupan sehari-hari ditunjukkan

dengan adanya soal-soal kontekstual, yang berkaitan dengan kehidupan

sehari-hari. Namun belum ada keterkaitan dengan ilmu lain.

Jadi, butir keterkaitan untuk bab 9 diberi skor 3.

4. Komunikasi (write and talk)

Materi yang disajikan sudah memuat contoh atau latihan untuk

mengomunikasikan gagasan secara tertulis yang berupa simbol namun belum

menyajikan dengan tabel dan diagram. Latihan yang secara langsung

mengharuskan siswa untuk mengomunikasikan gagasan secara lisan melalui

tugas berpasangan sudah ada, tetapi belum ada tugas individu ataupun tugas

berkelompok. Maka persentase butir komunikasi sebesar 33,33%.

Jadi untuk butir komunikasi (write and talk) diberi skor 1.

5. Penerapan (aplikasi)

114

Hanya 19,63% dari jumlah keseluruhan uraian, contoh, atau soal-soal yang

disajikan menjelaskan penerapan konsep matematika dalam kehidupan sehari-

hari atau dalam ilmu lain.

Jadi untuk butir penerapan (aplikasi) diberi skor 1.

6. Kemenarikan materi

Materi yang disajikan sudah memuat uraian, strategi, gambar, foto, sketsa,

cerita sejarah, contoh, atau soal-soal yang menimbulkan minat peserta didik

untuk mengkaji lebih jauh. Namun belum ada topik-topik tentang

recreational mathematics.

Jadi untuk butir kemenarikan materi diberi skor 3.

7. Mendorong untuk mencari informasi lebih lanjut

Berdasarkan materi dan tugas yang disajikan hanya terdapat tugas biasa, dan

tidak memuat tugas yang mengharuskan siswa untuk mencari informasi dari

sumber lain seperti internet, buku, artikel dan sebagainya. Jadi diberi skor 2.

8. Materi pengayaan (enrichment)

Pada materi prisma dan limas tidak terdapat materi pengayaan yang berkaitan

dengan materi tersebut, maka skor 1.

115

Lembar Penilaian Buku Teks Pelajaran Matematika SMP

Judul buku : Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 1

Pengarang/Penerbit : M. Cholik Adinawan dan Sugijono

Bab : 1 - 5

II KOMPONEN PENYAJIAN

A TEKNIK PENYAJIAN

1. Sistematika penyajian

Semua bab pada buku sudah memuat pembangkit motivasi yang berupa

gambar, ilustrasi, foto, susunan kalimat, dan contoh penggunaan dalam

kehidupan sehari-hari. Selain itu semua bab pada buku sudah memuat

pendahulu yang berupa materi prasyarat, dan sudah memuat isi.

Namun pada bab 2, 3, dan 4 belum memuat sejarah singkat materi. Ditambah

dengan rerata skor pada komponen kelayakan isi maka persentase sistematika

penyajian buku A adalah 86,59%.

2.

Keruntutan penyajian

Setiap bab menyajikan materi dengan alur deduktif atau induktif, menyajikan

konsep dari yang mudah ke sukar, dari yang sederhana ke kompleks, dari

yang informal ke formal. Materi prasyarat disajikan mendahului materi pokok

yang berkaitan dengan materi prasyarat yang bersangkutan.

Jadi keruntutan penyajian mendapat persentase 100%.

B PENYAJIAN PEMBELAJARAN

1. Observasi, investigasi, eksplorasi, atau inkuiri

Skor 3 karena pada bab 1, bab 3, dan bab 5 tidak memuat tugas investigasi.

Selain itu, pada bab 2 tidak memuat tugas eksplorasi. Secara persentase,

hanya memenuhi 75% bab yang sajian materinya memuat tugas observasi,

investigasi, eksplorasi, atau inkuiri.

2.

Masalah kontekstual

Skor 3 karena pada bab 1, 2, dan 3 sajian materinya belum memuat masalah

kontekstual pada bagian awal. Namun pada bagian akhir materi sudah

terdapat masalah kontekstual.

Jika dipersentasekan, maka masalah kontekstual memenuhi sebanyak 70%

ada dalam sajian materi.

3.

Menumbuhkan berpikir kritis

Skor 4 karena semua bab memuat masalah matematis yang dapat merangsang

tumbuhnya berpikir kritis, kreatif, atau inovatif.

4. Memuat hands-on activity

Skor 4 karena semua bab pada buku sudah memuat hands-on activity yaitu

serangkaian kegiatan yang melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses

pembelajaran untuk menemukan, mengidentifikasi, atau menghadirkan

konjektur.

Pada bab 1 hands-on activity dapat dilihat pada halaman 13.

Pada bab 2 hands-on activity dapat dilihat pada halaman 49.

Pada bab 3 hands-on activity dapat dilihat pada halaman 77.

Pada bab 4 hands-on activity dapat dilihat pada halaman 121 dan 124.

116

Pada bab 5 hands-on activity dapat dilihat pada halaman 140 dan 142.

C KELENGKAPAN PENYAJIAN

1. Bagian pendahulu

Skor 3 karena hanya memuat tiga kelengkapan dari empat kelengkapan yang

diminta. Tiga kelengkapan yang ada yaitu prakata atau kata pengantar,

petunjuk penggunaan atau panduan, serta daftar isi. Buku tidak menyertakan

daftar simbol sehingga persentasenya adalah 75%.

2.

Bagian isi

Penyajian buku sudah dilengkapi dengan gambar, ilustrasi, tabel, rujukan atau

sumber acuan, soal latihan bergradasi, dan rangkuman setiap bab.

Namun belum semua gambar diberi sumber acuan. Persentase untuk bagian

isi hanya dipenuhi sebesar 80%.

3.

Bagian penyudah

Skor 1 karena pada akhir buku hanya terdapat daftar pustaka saja. Belum ada

indeks subjek, daftar istilah (glossarium), petunjuk pengerjaan, dan jawaban

soal latihan terpilih. Persentase bagian penyudah sebesar 25%.

117

Lembar Penilaian Buku Teks Pelajaran Matematika SMP

Judul buku : Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 2

Pengarang/Penerbit : M. Cholik Adinawan dan Sugijono

Bab : 6 - 9

II KOMPONEN PENYAJIAN

A TEKNIK PENYAJIAN

1. Sistematika penyajian

Semua bab pada buku sudah memuat pembangkit motivasi yang berupa

gambar, ilustrasi, foto, susunan kalimat, dan contoh penggunaan dalam

kehidupan sehari-hari. Selain itu semua bab pada buku sudah memuat

pendahulu yang berupa materi prasyarat, dan sudah memuat isi.

Namun pada semua bab belum memuat sejarah singkat materi. Ditambah

dengan rerata skor pada komponen kelayakan isi maka persentase sistematika

penyajian buku A adalah 81,66%.

2.

Keruntutan penyajian

Setiap bab menyajikan materi dengan alur deduktif atau induktif, menyajikan

konsep dari yang mudah ke sukar, dari yang sederhana ke kompleks, dari

yang informal ke formal. Materi prasyarat disajikan mendahului materi pokok

yang berkaitan dengan materi prasyarat yang bersangkutan.

Jadi keruntutan penyajian mendapat persentase 100%.

B PENYAJIAN PEMBELAJARAN

1. Observasi, investigasi, eksplorasi, atau inkuiri

Skor 3 karena pada bab 6 dan bab 7 tidak memuat tugas observasi dan pada

bab 9 tidak memuat tugas eksplorasi. Tugas investigasi tidak tersaji pada bab

7, sedangkan pada bab 6 dan 9 tidak memuat tugas inkuiri. Secara persentase,

hanya memenuhi 62,5% bab yang sajian materinya memuat tugas observasi,

investigasi, eksplorasi, atau inkuiri.

2.

Masalah kontekstual

Skor 4 karena hanya pada bab 6 saja sajian materinya belum memuat masalah

kontekstual pada bagian awal. Namun pada bagian akhir materi sudah

terdapat masalah kontekstual.

Jika dipersentasekan, maka masalah kontekstual memenuhi sebanyak 87,50%

ada dalam sajian materi.

3.

Menumbuhkan berpikir kritis

Skor 4 karena semua bab memuat masalah matematis yang dapat merangsang

tumbuhnya berpikir kritis, kreatif, atau inovatif.

4. Memuat hands-on activity

Skor 4 karena semua bab pada buku sudah memuat hands-on activity yaitu

serangkaian kegiatan yang melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses

pembelajaran untuk menemukan, mengidentifikasi, atau menghadirkan

konjektur.

Pada bab 6 hands-on activity dapat dilihat pada halaman 7.

Pada bab 7 hands-on activity dapat dilihat pada halaman 54.

Pada bab 8 hands-on activity dapat dilihat pada halaman 88.

118

Pada bab 9 hands-on activity dapat dilihat pada halaman 126.

C KELENGKAPAN PENYAJIAN

1. Bagian pendahulu

Skor 3 karena hanya memuat tiga kelengkapan dari empat kelengkapan yang

diminta. Tiga kelengkapan yang ada yaitu prakata atau kata pengantar,

petunjuk penggunaan atau panduan, serta daftar isi. Buku tidak menyertakan

daftar simbol sehingga persentasenya adalah 75%.

2.

Bagian isi

Penyajian buku sudah dilengkapi dengan gambar, ilustrasi, tabel, rujukan atau

sumber acuan, soal latihan bergradasi, dan rangkuman setiap bab.

Namun belum semua gambar diberi sumber acuan. Persentase untuk bagian

isi hanya dipenuhi sebesar 79,17%.

3.

Bagian penyudah

Skor 1 karena pada akhir buku hanya terdapat daftar pustaka saja. Belum ada

indeks subjek, daftar istilah (glossarium), petunjuk pengerjaan, dan jawaban

soal latihan terpilih. Persentase bagian penyudah sebesar 25%.

119

Penskoran Komponen Kelayakan Isi

1. Bab 1 Faktorisasi Suku Aljabar

a. Akurasi contoh

Jumlah contoh = 49

Jumlah contoh yang akurat = 47

Persentase keakuratan =

b. Akurasi soal

Jumlah soal = 345

Jumlah soal yang akurat = 340

Persentase keakuratan =

c. Problem solving

Jumlah soal = 345

Jumlah soal pemecahan masalah = 5

Persentase keakuratan =

d. Komunikasi

simbol tabel diagram t.individu t.berpasangan t.berkelompok

√ - - - - -

Persentase keakuratan =

e. Penerapan

Jumlah contoh dan soal = 394

Jumlah penerapan matematika = 5

Persentase keakuratan =

2. Bab 2 Fungsi

a. Akurasi contoh

Jumlah contoh = 17

Jumlah contoh yang akurat = 16

Persentase keakuratan =

b. Akurasi soal

Jumlah soal = 102

Jumlah soal yang akurat = 102

Persentase keakuratan =

c. Problem solving

Jumlah soal = 102

Jumlah soal pemecahan masalah = 4

Persentase keakuratan =

LAMPIRAN 9

120

d. Komunikasi

simbol tabel diagram t.individu t.berpasangan t.berkelompok

√ √ √ - - -

Persentase keakuratan =

e. Penerapan

Jumlah contoh dan soal = 119

Jumlah penerapan matematika = 14

Persentase keakuratan =

3. Bab 3 Persamaan Garis Lurus

a. Akurasi contoh

Jumlah contoh = 34

Jumlah contoh yang akurat = 33

Persentase keakuratan =

b. Akurasi soal

Jumlah soal = 85

Jumlah soal yang akurat = 85

Persentase keakuratan =

c. Problem solving

Jumlah soal = 85

Jumlah soal pemecahan masalah = 10

Persentase keakuratan =

d. Komunikasi

simbol tabel diagram t.individu t.berpasangan t.berkelompok

√ √ √ - - -

Persentase keakuratan =

e. Penerapan

Jumlah contoh dan soal = 119

Jumlah penerapan matematika = 20

Persentase keakuratan =

4. Bab 4 SPLDV

a. Akurasi contoh

Jumlah contoh = 19

Jumlah contoh yang akurat = 19

Persentase keakuratan =

b. Akurasi soal

Jumlah soal = 145

Jumlah soal yang akurat = 136

121

Persentase keakuratan =

c. Problem solving

Jumlah soal = 145

Jumlah soal pemecahan masalah = 6

Persentase keakuratan =

d. Komunikasi

simbol tabel diagram t.individu t.berpasangan t.berkelompok

√ √ √ √ - √

Persentase keakuratan =

e. Penerapan

Jumlah contoh dan soal = 164

Jumlah penerapan matematika = 13

Persentase keakuratan =

5. Bab 5 Teorema Pythagoras

a. Akurasi contoh

Jumlah contoh = 23

Jumlah contoh yang akurat = 19

Persentase keakuratan =

b. Akurasi soal

Jumlah soal = 84

Jumlah soal yang akurat = 81

Persentase keakuratan =

c. Problem solving

Jumlah soal = 84

Jumlah soal pemecahan masalah = 7

Persentase keakuratan =

d. Komunikasi

simbol tabel diagram t.individu t.berpasangan t.berkelompok

√ √ - - - -

Persentase keakuratan =

e. Penerapan

Jumlah contoh dan soal = 107

Jumlah penerapan matematika = 18

Persentase keakuratan =

122

6. Bab 6 Lingkaran

a. Akurasi contoh

Jumlah contoh = 26

Jumlah contoh yang akurat = 25

Persentase keakuratan =

b. Akurasi soal

Jumlah soal = 125

Jumlah soal yang akurat = 124

Persentase keakuratan =

c. Problem solving

Jumlah soal = 125

Jumlah soal pemecahan masalah = 13

Persentase keakuratan =

d. Komunikasi

simbol tabel diagram t.individu t.berpasangan t.berkelompok

√ √ - - - -

Persentase keakuratan =

e. Penerapan

Jumlah contoh dan soal = 151

Jumlah penerapan matematika = 40

Persentase keakuratan =

7. Bab 7 Garis Singgung Lingkaran

a. Akurasi contoh

Jumlah contoh = 11

Jumlah contoh yang akurat = 4

Persentase keakuratan =

b. Akurasi soal

Jumlah soal = 64

Jumlah soal yang akurat = 63

Persentase keakuratan =

c. Problem solving

Jumlah soal = 64

Jumlah soal pemecahan masalah = 8

Persentase keakuratan =

d. Komunikasi

simbol tabel diagram t.individu t.berpasangan t.berkelompok

√ √ - - - -

Persentase keakuratan =

e. Penerapan

123

Jumlah contoh dan soal = 75

Jumlah penerapan matematika = 19

Persentase keakuratan =

8. Bab 8 Kubus dan Balok

a. Akurasi contoh

Jumlah contoh = 17

Jumlah contoh yang akurat = 11

Persentase keakuratan =

b. Akurasi soal

Jumlah soal = 103

Jumlah soal yang akurat = 102

Persentase keakuratan =

c. Problem solving

Jumlah soal = 103

Jumlah soal pemecahan masalah = 14

Persentase keakuratan =

d. Komunikasi

simbol tabel diagram t.individu t.berpasangan t.berkelompok

√ √ - √ - -

Persentase keakuratan =

e. Penerapan

Jumlah contoh dan soal = 120

Jumlah penerapan matematika = 25

Persentase keakuratan =

9. Bab 9 Prisma dan Limas

a. Akurasi contoh

Jumlah contoh = 13

Jumlah contoh yang akurat = 11

Persentase keakuratan =

b. Akurasi soal

Jumlah soal = 94

Jumlah soal yang akurat = 90

Persentase keakuratan =

c. Problem solving

Jumlah soal = 94

Jumlah soal pemecahan masalah = 5

Persentase keakuratan =

124

d. Komunikasi

simbol Tabel diagram t.individu t.berpasangan t.berkelompok

√ - - √ - -

Persentase keakuratan =

e. Penerapan

Jumlah contoh dan soal = 107

Jumlah penerapan matematika = 21

Persentase keakuratan =

125

Penskoran Komponen Penyajian Buku A

1. Sistematika Penyajian

BAB 1 2 3 4 5

Gambar √ √ √ √ √

Ilustrasi √ √ √ √ √

Foto √ √ √ √ √

Sejarah √ - - - √

Contoh √ √ √ √ √

Prasyarat √ √ √ √ √

2. Keruntutan Penyajian

BAB 1 2 3 4 5

Alur penyajian √ √ √ √ √

Prasyarat √ √ √ √ √

3. Observasi, Investigasi, Eksplorasi, atau Inkuiri

BAB 1 2 3 4 5

Observasi √ √ √ - √

Investigasi - √ - √ -

Eksplorasi √ - √ √ √

Inkuiri √ √ √ √ √

4. Masalah Kontekstual

BAB 1 2 3 4 5

Bagian awal √ √ √ √ √

Bagian akhir - - - √ √

5. Menumbuhkan Berpikir Kritis

BAB 1 2 3 4 5

Berpikir kritis √ √ √ √ √

6. Memuat hands-on activity

BAB 1 2 3 4 5

hands-on activity √ √ √ √ √

7. Bagian Pendahulu

Prakata Petunjuk

penggunaan Daftar isi Daftar simbol

√ √ √ -

8. Bagian Isi

BAB 1 2 3 4 5

Ditambah dengan persentase kelayakan

isi menjadi:

126

Gambar √ √ √ √ √

Ilustrasi √ √ √ √ √

Tabel - √ √ √ √

Rujukan - - - - -

Soal

bergradasi √ √ √ √ √

Rangkuman √ √ √ √ √

9. Bagian Penyudah

Daftar pustaka Indeks subjek Glossarium Jawaban soal

terpilih

√ - - -

127

Penskoran Komponen Penyajian Buku B

1. Sistematika Penyajian

BAB 6 7 8 9

Gambar √ √ √ √

Ilustrasi √ √ √ √

Foto √ √ √ √

Sejarah - - - -

Contoh √ √ √ √

Prasyarat √ √ √ √

2. Keruntutan Penyajian

BAB 6 7 8 9

Alur penyajian √ √ √ √

Prasyarat √ √ √ √

3. Observasi, Investigasi, Eksplorasi, atau Inkuiri

BAB 6 7 8 9

Observasi √ √ √ -

Investigasi - √ - √

Eksplorasi √ - √ √

Inkuiri √ √ √ √

4. Masalah Kontekstual

BAB 6 7 8 9

Bagian awal - √ √ √

Bagian akhir √ √ √ √

5. Menumbuhkan Berpikir Kritis

BAB 6 7 8 9

Berpikir kritis √ √ √ √

6. Memuat hands-on activity

BAB 6 7 8 9

hands-on activity √ √ √ √

7. Bagian Pendahulu

Prakata Petunjuk

penggunaan Daftar isi Daftar simbol

√ √ √ -

Ditambah dengan persentase kelayakan

isi menjadi:

128

8. Bagian Isi

BAB 6 7 8 9

Gambar √ √ √ √

Ilustrasi √ √ √ √

Tabel √ √ √ -

Rujukan - - - -

Soal

bergradasi √ √ √ √

Rangkuman √ √ √ √

9. Bagian Penyudah

Daftar pustaka Indeks subjek Glossarium Jawaban soal

terpilih

√ - - -

1

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 1 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN MATEMATIKA

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH

I. KELAYAKAN ISI

A. KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD

Butir 1 Kelengkapan materi

Deskripsi Materi matematika SMP/MTs yang disajikan minimal memuat semua materi pokok bahasan dalam aspek ruang lingkup yang mendukung tercapainya Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD).

Untuk Kelas VII, materi minimal menyajikan operasi hitung bilangan; bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel, perbandingan, himpunan, diagram Venn, garis, sudut, ukuran sudut; segi empat, segitiga, dan ukurannya; serta pemecahan masalah.

Untuk Kelas VIII, materi minimal menyajikan bentuk aljabar, relasi, fungsi, persamaan garis lurus; sistem persamaan linear dua variabel; teorema Pythagoras; lingkaran dan ukurannya; kubus, balok, prisma, limas, dan ukurannya; serta pemecahan masalah.

Untuk Kelas IX, materi minimal menyajikan kesebangunan dan kekongruenan bangun datar; sifat-sifat tabung, kerucut, bola, dan ukurannya; pengolahan dan penyajian data, serta peluang kejadian sederhana; sifat-sifat bilangan berpangkat, bentuk akar; barisan dan deret bilangan; serta pemecahan masalah.

Butir 2 Keluasan materi

Deskripsi Konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan algoritma sesuai dengan kebutuhan materi pokok yang mendukung tercapainya Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) termuat dalam materi dengan bentuk yang mudah dipahami. Materi juga memuat contoh dan soal latihan yang memperjelas konsep, definisi, prinsip, prosedur, atau algoritma. Contoh yang disajikan dapat berupa contoh yang benar maupun contoh yang salah (counter example). Soal-soal hendaknya diberikan dalam jumlah yang

2

proporsional dan bergradasi.

Butir 3 Kedalaman materi

Deskripsi Materi perlu memuat penjelasan konsep, definisi, prinsip, prosedur, atau algoritma (dalam model konkrit maupun abstrak dengan menitikberatkan pada model konkrit), agar peserta didik mengenali gagasan atau ide, mengidentifikasi gagasan, menjelaskan ciri suatu konsep atau gagasan, dapat mendefinisikan, menyusun formula/rumus/aturan, atau mengkonstruksi pengetahuan baru sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD).

B. KEAKURATAN MATERI

Butir 4 Akurasi konsep dan definisi

Deskripsi Materi harus disajikan secara akurat untuk menghindari miskonsepsi yang dilakukan peserta didik. Konsep dan definisi dirumuskan dengan tepat (well-defined) untuk mendukung tercapainya Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD).

Butir 5 Akurasi prinsip

Deskripsi Prinsip merupakan salah satu aspek dalam matematika yang digunakan untuk menyusun suatu teori. Bentuk-bentuk dari prinsip dalam matematika antara lain aksioma, postulat, teorema, lemma, aturan, dan sifat. Prinsip tersebut perlu dirumuskan secara akurat agar tidak menimbulkan multitafsir bagi peserta didik.

Butir 6 Akurasi prosedur dan algoritma

Deskripsi Prosedur dan algoritma merupakan pentahapan dalam proses pematematikaan, penyelesaian masalah, atau penghitungan. Dalam prosedur, urutan tidak diperhatikan, tetapi dalam algoritma, urutan diperhatikan. Prosedur dan algoritma perlu dirumuskan secara akurat sehingga peserta didik tidak melakukan kekeliruan secara sistematis.

Butir 7 Akurasi Contoh

Deskripsi Konsep, prinsip, prosedur, atau algoritma harus diperjelas oleh contoh (dapat juga berupa contoh yang

3

salah (counter example)) yang disajikan secara akurat.

Butir 8 Akurasi soal

Deskripsi Penguasaan peserta didik atas konsep, prinsip, prosedur, atau algoritma harus dibangun oleh soal-soal yang disajikan secara akurat.

C. MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN

Butir 9 Penalaran (reasoning)

Deskripsi Penalaran berperan pada saat peserta didik harus membuat kesimpulan. Karenanya materi perlu memuat uraian, contoh, tugas, pertanyaan, atau soal latihan yang mendorong peserta didik untuk secara runtut membuat kesimpulan yang sahih (valid). Materi dapat pula memuat soal-soal terbuka (open-ended problem), yaitu soal-soal yang menuntut peserta didik untuk memberikan jawaban atau strategi penyelesaian yang bervariasi.

Butir 10 Pemecahan masalah (problem solving)

Deskripsi Untuk menumbuhkan kreativitas peserta didik, sajian materi perlu memuat beragam strategi, soal non-rutin, atau latihan pemecahan masalah.

Soal non-rutin adalah soal yang tipenya berbeda dengan contoh atau soal latihan yang telah disajikan.

Pemecahan masalah (problem solving) meliputi memahami masalah, merancang model, memecahkan model, memeriksa hasil (mencari solusi yang layak), dan menafsirkan solusi yang diperoleh.

Butir 11 Keterkaitan

Deskripsi Keterkaitan antarkonsep matematika dapat dimunculkan dalam uraian atau contoh. Hal ini dimaksudkan untuk membantu peserta didik dalam membangun jaringan pengetahuan matematika.

Selain itu, perlu juga ditunjukkan keterkaitan antara matematika dengan ilmu lain atau keterkaitan antara matematika dengan kehidupan sehari-hari agar peserta didik menyadari manfaat matematika.

Butir 12 Komunikasi (write and talk)

Deskripsi Materi memuat contoh atau latihan untuk mengomunikasikan gagasan, secara tertulis maupun lisan,

4

untuk memperjelas keadaan atau masalah. Komunikasi tertulis dapat disampaikan dalam berbagai bentuk seperti simbol, tabel, diagram, atau media lain. Sedangkan komunikasi lisan dapat dilakukan secara individu, berpasangan, atau kelompok.

Butir 13 Penerapan (aplikasi)

Deskrisi

Materi memuat uraian, contoh, atau soal-soal yang menjelaskan penerapan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari atau dalam ilmu lain.

Butir 14 Kemenarikan materi

Deskripsi Materi memuat uraian, strategi, gambar, foto, sketsa, cerita sejarah, contoh, atau soal-soal menarik yang dapat menimbulkan minat peserta didik untuk mengkaji lebih jauh, antara lain adanya topik-topik tentang recreational mathematics.

Butir 15 Mendorong untuk mencari informasi lebih jauh

Deskripsi Materi memuat tugas yang mendorong peserta didik untuk memperoleh informasi lebih lanjut dari berbagai sumber lain seperti internet, buku, artikel, dsb.

Butir 16 Materi pengayaan (enrichment)

Deskripsi Penyajian memuat uraian, contoh-contoh, atau soal-soal pengayaan (enrichment) yang berkaitan dengan topik yang dibicarakan (lebih luas atau lebih dalam dari yang dituntut Kompetensi Dasar (KD)). Materi pengayaan sebaiknya disajikan secara proporsional, dalam arti tidak memperkenalkan definisi baru atau tidak terlalu jauh berbeda dari apa yang dituntut Kompetensi Dasar (KD).

II. KELAYAKAN PENYAJIAN

A. TEKNIK PENYAJIAN

Butir 17 Sistematika penyajian.

Deskripsi Setiap bab minimal memuat pembangkit motivasi, pendahulu, dan isi.

Pembangkit motivasi dapat disajikan dalam bentuk gambar, ilustrasi, foto, sejarah, susunan kalimat,

5

atau contoh penggunaan dalam kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan topik yang akan disajikan.

Pendahulu minimal memuat materi prasyarat yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk memahami pokok bahasan yang akan disajikan.

Isi memuat hal-hal yang tercakup dalam subkomponen Kelayakan Isi.

Butir 18 Keruntutan penyajian

Deskripsi Penyajian sesuai dengan alur berpikir induktif (khusus ke umum) untuk membuat dugaan-dugaan (konjektur) atau deduktif (umum ke khusus) untuk menyatakan kebenaran suatu proposisi.

Konsep disajikan dari yang mudah ke sukar, dari yang sederhana ke kompleks, atau dari yang informal ke formal, yang mendorong peserta didik terlibat aktif.

Materi prasyarat disajikan mendahului materi pokok yang berkaitan dengan materi prasyarat yang bersangkutan.

B. PENYAJIAN PEMBELAJARAN

Butir 19 Observasi, investigasi, eksplorasi, atau inkuiri.

Deskripsi Sajian materi memuat tugas observasi, investigasi, eksplorasi, atau inkuiri. Observasi dilakukan untuk mengenal, mendeteksi pola, fenomena yang sama/berulang, atau ciri-ciri untuk membangun pengetahuan peserta didik secara informal. Investigasi adalah suatu aktivitas dalam memecahkan masalah matematika yang berpeluang memiliki lebih dari satu jawab. Eksplorasi adalah kegiatan matematika yang diawali dengan masalah, pengumpulan data atau informasi, analisis data, dan diakhiri dengan penyimpulan. Inkuiri adalah suatu proses menyusun pertanyaan-pertanyaan dan mengumpulkan data yang relevan serta membuat kesimpulan berdasarkan data tersebut.

Butir 20 Masalah kontekstual

Deskripsi Materi menyajikan masalah kontekstual yang akrab, menarik, atau bermanfaat bagi peserta didik. Masalah kontekstual sedapat mungkin dimunculkan pada bagian awal sajian dengan maksud untuk memfasilitasi penemuan konsep, prinsip, atau prosedur. Masalah tersebut dapat pula disajikan di bagian

6

akhir sebagai uji pemahaman, ilustrasi aplikasi, atau generalisasi.

Butir 21 Menumbuhkan berpikir kritis, kreatif, atau inovatif.

Deskripsi Penyajian materi memuat masalah matematis yang dapat merangsang tumbuhnya berpikir kritis, kreatif, atau inovatif. Sajian materi yang dapat menumbuhkan berpikir kritis adalah materi yang membuat peserta didik tidak lekas percaya, selalu berusaha menemukan kesalahan atau kekeliruan, atau tajam analisisnya dalam menguji kebenaran jawaban. Sajian materi yang dapat menumbuhkan kreativitas peserta didik ditandai oleh dimilikinya daya cipta atau kemampuan mencipta. Sajian materi yang dapat menumbuhkan inovasi peserta didik ditandai oleh adanya pembaruan atau kreasi baru dalam gagasan atau metode.

Butir 22 Memuat hands-on activity.

Deskripsi Penyajian memuat hands-on activity yang merupakan bagian dari upaya melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses pembelajaran untuk menemukan, mengidentifikasi, atau menghadirkan konjektur. Aktivitas ini dapat memacu peserta didik untuk berinteraksi serta mengomunikasikan gagasan yang sedang dipelajari. Aktivitas ini berupa kegiatan nyata yang antara lain meliputi mengidentifikasi, memotong atau menggunting, memasangkan, atau menyusun benda, sehingga terbentuk suatu pola atau keteraturan yang merupakan sifat, rumus, atau teorema.

Penggunaan kalkulator atau komputer sebagai alat bantu perhitungan dan simulasi juga termasuk dalam aktivitas ini.

C. KELENGKAPAN PENYAJIAN

Butir 23 Bagian pendahulu

Deskripsi Pada awal buku terdapat prakata, petunjuk penggunaan, dan daftar isi. Awal buku dapat juga memuat daftar simbol atau notasi.

Prakata memuat secara umum isi buku yang dibahas.

Petunjuk penggunaan memuat penjelasan tujuan, isi buku, serta petunjuk pemakaian buku bagi peserta didik untuk mempelajarinya.

7

Daftar isi memberikan gambaran mengenai isi buku yang diikuti dengan nomor halaman kemunculan.

Daftar simbol atau notasi merupakan kumpulan simbol atau notasi beserta penjelasannya yang dilengkapi dengan nomor halaman kemunculan simbol atau notasi dan disajikan secara alfabetis.

Butir 24 Bagian isi

Deskripsi Penyajian dilengkapi dengan gambar, ilustrasi, tabel, rujukan/sumber acuan, soal latihan bervariasi dan bergradasi, atau rangkuman setiap bab.

Gambar, ilustrasi, atau tabel disajikan dengan jelas, menarik, dan sesuai dengan topik yang disajikan sehingga materi lebih mudah dipahami oleh peserta didik. Teks, tabel, dan gambar yang bukan buatan sendiri (dikutip dari sumber lain) harus menyebutkan rujukan atau sumber acuan. Rujukan atau sumber acuan dapat langsung disebutkan atau disertakan dalam daftar rujukan atau sumber.

Penyajian setiap bab atau subbab memuat soal latihan bervariasi dengan tingkat kesulitan bergradasi secara proporsional yang dapat membantu menguatkan pemahaman konsep atau prinsip.

Rangkuman merupakan kumpulan konsep kunci bab yang dinyatakan dengan kalimat ringkas dan bermakna, serta memudahkan peserta didik untuk memahami isi bab. Rangkuman ini dapat disajikan pada akhir setiap bab dengan maksud agar peserta didik dapat mengingat kembali hal-hal penting yang telah dipelajari.

Butir 25 Bagian penyudah

Deskripsi Pada akhir buku, terdapat daftar pustaka, indeks subjek, daftar istilah (glosarium) atau petunjuk pengerjaan (hint)/jawaban soal latihan terpilih. Apabila tidak terdapat pada awal buku, daftar simbol atau notasi dapat dicantumkan pada akhir buku.

Daftar pustaka menggambarkan bahan rujukan yang digunakan dalam penulisan buku dan dituliskan secara konsisten. Setiap pustaka yang digunakan diawali dengan nama pengarang (disusun secara alfabetis), tahun terbitan, judul buku, tempat, dan diakhiri dengan nama penerbit.

Indeks subjek merupakan kumpulan kata penting, antara lain objek matematika, nama tokoh atau pengarang, yang diikuti dengan nomor halaman kemunculan dan disajikan secara alfabetis.

Daftar istilah merupakan kumpulan istilah penting beserta penjelasannya yang dilengkapi dengan nomor halaman kemunculan istilah dan disajikan secara alfabetis.

8

Pada akhir suatu bab, akhir suatu bahasan, atau akhir buku disertakan petunjuk pengerjaan (hint) atau jawaban soal latihan terpilih.

151

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR KELAS VIII

Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Aljabar

1. Memahami bentuk aljabar,

relasi, fungsi, dan

persamaan garis lurus

1.1 Melakukan operasi aljabar

1.2 Menguraikan bentuk aljabar ke dalam faktor-

faktornya

1.3 Memahami relasi dan fungsi

1.4 Menentukan nilai fungsi

1.5 Membuat sketsa grafik fungsi aljabar

sederhana pada sistem koordinat Cartesius

1.6 Menentukan gradien, persamaan dan grafik

garis lurus

2. Memahami sistem

persamaan linear dua

variabel dan

menggunakannya dalam

pemecahan masalah

2.1 Menyelesaikan sistem persamaan linear dua

variabel

2.2 Membuat model matematika dari masalah yang

berkaitan dengan sistem persamaan linear dua

variabel

2.3 Menyelesaikan model matematika dari masalah

yang berkaitan dengan system persamaan linear

dua variabel dan penafsirannya

Geometri dan Pengukuran

3. Menggunakan Teorema

Pythagoras dalam

pemecahan masalah

3.1 Menggunakan Teorema Pythagoras untuk

menentukan panjang sisi-sisi segitiga

sikusiku

3.2 Memecahkan masalah pada bangun datar

yang berkaitan dengan Teorema Pythagoras

LAMPIRAN 13

152

Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Geometri dan Pengukuran

4. Menentukan unsur, bagian

lingkaran serta ukurannya

4.1 Menentukan unsur dan bagian-bagian

lingkaran

4.2 Menghitung keliling dan luas lingkaran

4.3 Menggunakan hubungan sudut pusat,

panjang busur, luas juring dalam pemecahan

masalah

4.4 Menghitung panjang garis singgung

persekutuan dua lingkaran

4.5 Melukis lingkaran dalam dan lingkaran luar

suatu segitiga

5. Memahami sifat-sifat kubus,

balok, prisma, limas, dan

bagianbagiannya, serta

menentukan ukurannya

5.1 Mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok,

prisma dan limas serta bagian-bagiannya

5.2 Membuat jaring-jaring kubus, balok, prisma

dan limas

5.3 Menghitung luas permukaan dan volume

kubus, balok, prisma dan limas