analisis manajemen risiko pembiayaan - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/ta.pdf ·...

97
ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BMT MUHAJIRIN SALATIGA TUGAS AKHIR Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga untuk memenuhi salah satu syarat Guna memperoleh Gelar Ahli Madya Jurusan DIII Perbankan Syariah Disusun oleh: TITIN SADATINAH NIM : 23113001 JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2017

Upload: ngongoc

Post on 08-Mar-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN

MURABAHAH DI BMT MUHAJIRIN SALATIGA

TUGAS AKHIR

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN

Salatiga untuk memenuhi salah satu syarat Guna memperoleh

Gelar Ahli Madya Jurusan DIII Perbankan Syariah

Disusun oleh:

TITIN SADATINAH

NIM : 23113001

JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2017

Page 2: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

i

ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN

MURABAHAH DI BMT MUHAJIRIN SALATIGA

TUGAS AKHIR

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN

Salatiga untuk memenuhi salah satu syarat Guna memperoleh

Gelar Ahli Madya Jurusan DIII Perbankan Syariah

Disusun oleh:

TITIN SADATINAH

NIM : 23113001

JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2017

Page 3: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka

Tugas Akhir Saudara:

Nama : Titin Sadatinah

NIM : 231-13-001

Jurusan : D III Perbankan Syariah

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga

Judul : ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN

MURABAHAH DI BMT MUHAJIRIN SALATIGA

Dapat diajukan dalam sidang munaqosah Tugas Akhir. Demikian surat ini dibuat

untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Salatiga, 9 Juni 2017

Pembimbing

Fetria Eka Yudiana, M.Si.

NIP. 19740228 200901 2005

Page 4: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Titin Sadatinah

NIM : 231-13-001

Jurusan : D III Perbankan Syariah

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga

menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil

penelitian/ karya sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sumbernya.

Salatiga, 9 Juni 2017

Saya yang Menyatakan,

Titin Sadatinah

NIM: 231-13-001

Page 5: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

iv

PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Titin Sadatinah

NIM : 231 13 001

Jurusan : D III Perbankan Syariah

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan bebas dari

plagiasi. Jika dikemudian hari terbukti melakukan plagiasi maka saya siap

ditindak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Salatiga, 9 Juni 2017

Saya yang menyatakan,

Materai 6000

Titin Sadatinah

NIM: 231-13-001

Page 6: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

v

Page 7: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

vi

MOTTO

“Sesungguhnya setelah kesusahan itu ada kemudahan, maka apabila

kamu telah selesai (dari suatu urusan) kerjakan dengan sungguh-sungguh

(urusan) yang lain dan hanya kepada Tuhanmu kamu

menggantungkan pengharapan” (Q.S Al-insyirat 6-8)

“Don’t stop when you’re tired, stop when you’re done”

Page 8: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

vii

PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini saya persembahkan kepada:

1. Kedua orang tua penulis, Bapak Sutikno dan Ibu Siti Prihatin tercinta yang

telah sabar, penuh kasih sayang serta tulus ikhlas merawat, mendidik dan

mengajarkan tentang segala sesuatu kebaikan kepada penulis dalam

menjalani hidup ini, agar menjadi manusia yang berguna.

2. Kukuh Edi Kurniawan yang selalu ada, menemaniku, menyangiku dan

menyemangatiku untuk selalu bersemangat mengerjakan tugas akhir ini.

3. Sahabatku Ratri Arum, riza nurul, masrifatul ayu, mutia, ulfah islamiati,

bina nahjal yang telah memberikan semangat dalam mengerjakan Tugas

Akhir ini

4. Kerabat dan saudara yang telah memberikan perhatian dan kasih

sayangnya selama ini.

5. Seluruh pengelola BMT Muhajirin Salatiga yang telah membantu saya

dalam penyusunan Tugas Akhir.

6. Semua teman-teman D3 Perbankan Syariah angkatan 2014 khususnya PS

D3 B terimakasih atas kebersamaan kita selama ini, semoga kita selalu

bisa menjalin silaturahmi ini hingga akhir hayat kita.

7. Semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu, terimakasih.

Page 9: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

viii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr, Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan semesta Alam yang telah

melimpahkan semua rahmat, hidayah dan inayahNya kepada kita. Tak lupa

shalawat serta salam selalu kami haturkan kepada junjungan kita nabi agung

Muhammad SAW. Sehingga penulis bisa menyelesaikan Tugas Akhir ini yang

berjudul: “ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH

DI BMT MUHAJIRIN”. Tugas Akhir ini disusun dalam rangka memenuhi salah

satu syarat guna menyelesaikan pendidikan di Jurusan D3 Perbankan Syariah,

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Penulis

menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan yang dikarenakan oleh

keterbatasan kemampuan yang dimiliki. Oleh karena itu, saran dan kritik yang

membangun penulis sangat harapkan untuk kesempurnaan Tugas Akhir ini.

Akhirnya penulisnya mohon maaf atas semua kesalahan dan menghaturkan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dan

memberikan dorongan semangat selama penyusunan Tugas Akhir ini. Semoga

Allah meridhoi dan laporan ini dapat bermanfaaat bagi penulis khususnya dan

bagi pembaca pada umumnya. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa proses

penyusunan Tugas Akhir ini dapat selesai berkat bantuan dari berbagai pihak,

bimbingan dan dorongan serta perhatiannya. Untuk itu pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada:

Page 10: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

ix

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga

beserta wakil-wakilnya.

2. Bapak Dr. Anton Bawono, M. Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.

3. Bapak Drs. H. Alfred L, M. Si. selaku Ketua Jurusan D3 Perbankan

Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.

4. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

5. Seluruh dosen pengajar program Diploma 3 Perbankan Syariah IAIN

Salatiga.

6. Semua pihak yang tidak disebutkan satu persatu yang telah membantu

kelancaran dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

Penulis percaya bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, sehingga

penulis akan sangat berterimakasih atas kritik dan saran yang bersifat membangun

guna penyempurnaan Tugas Akhir ini.

Akhirnya penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi yang

membutuhkan.

Wassalamualaikum Wr, Wb.

Salatiga, 9 Juni2017

Penulis

Page 11: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

x

Titin Sadatinah

23113001

ABSTRAK

Titin Sadatinah, 2017. Analisis Manajemen Risiko Pembiayaan Murabahah Di

BMT Muhajirin Salatiga. Tugas Akhir. Jurusan D-3 Perbankan Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Salatiga. Pembimbing : Fetria Eka Yudiana, M.Si.

Dalam penelitian ini terdapat beberapa tujuan sebagai berikut: untuk

mengetahui prosedur prosedur pembiayaan murabahah di BMT Muhajirin

Salatiga, untuk mengetahui risiko-risiko pembiayaan murabahah yang dihadapi

oleh BMT Muhajirin periode 2012-2016, untuk mengetahui usaha yang dilakukan

oleh BMT Muhajirin Salatiga untuk meminimalisir risiko pembiayaan

murabahah.

Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan

deskriptif kualitatif dengan sumber data primer dan data sekunder yang data

primernya diperoleh dengan cara observasi dan wawancara terhadap pihak BMT

Muhajirin Salatiga.

Prosedur pembiayaan murabahah di BMT Muhajirin Salatiga memiliki

persyaratan dan tahapan yang akan dilalui dalam pembiyaan murabahah antara

lain: pengajuan pembiayaan yang harus dilengkapi dengan persyaratan sebagai

berikut: 1) Nasabah datang langsung ke BMT Muhajirin Salatiga, 2) Sudah

menjadi anggota penabung selama 3 bulan di BMT Muhajirin Salatiga, 3)

Bertempat tinggal di wilayah gerak BMT Muhajirin, 4) Foto copy KTP suami istri

yang masih berlaku sebanyak 2 lembar, 5) Foto copy KK sebanyak 2 lembar, 6)

Foto copy STNK dan BPKB (kendaraan) sebanyak 2 lembar, 7) Foto copy SPPT

dan Sertifikat (tanah) sebanyak 2 lembar, 8) Slip gaji/SK pegawai (untuk

pegawai), laporan keuangan (untuk usaha min 1 tahun), 9) Pas foto suami istri 2

lembar, 10) Jaminan milik sendiri dan bersedia disurvey. Kemudian survey lokasi

usaha dan tempat tinggal, setelah disurvey diadakan rapat komite untuk

menentukan apakah pengajuan tersebut disetujui atau tidak, apabila pengajuan

telah disetujui tahap akhir adalah pencairan.

Risiko-risiko pembiayaan murabahah yang dihadapi BMT Muhajirin

Salatiga terjadi karena dua faktor, yaitu dari pihak nasabah dan pihak bmt.

Dimana faktor dari pihak nasabah terdiri dua unsur yaitu: 1) unsur kesengajaan,

2) unsur ketidaksengajaan. Sedangkan faktor penyebab dari pihak bmt sendiri

terdiri dari beberapa hal yaitu analisa yang kurang akurat dan AO dikejar target.

Manajemen risiko pembiayaan murabahah yang di hadapi BMT Muhajirin

Salatiga, yaitu dengan cara persuasif, dan apabila dengan cara ini belum menjadi

solusi maka pihak BMT Menyelesaikan melalui jaminan yaitu dengan

penyitaan/penjualan jaminan, baik itu dilakukan secara sukarela oleh nasabah

maupun penjualan paksa oleh BMT.

Page 12: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

xi

Kata Kunci: Pembiayan Murabahah, Prosedur Pembiayaan, Risiko-risiko

Pembiayaan, Manajemen Risiko, BMT Muhajirin Salatiga

DAFTAR ISI

HALAMAAN JUDUL ............................................................................................................. i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................................... ii

PERNYATAAN KEASLIAN PENULIS ............................................................................ iii

PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ................................................................................... iv

PENGESAHAN ....................................................................................................................... v

MOTTO .................................................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN ................................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... viii

ABSTRAK ................................................................................................................................ x

DAFTAR ISI ........................................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .................................................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................ xiv

I. PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1

A. Latar Belakang ................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 7

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................................... 7

D. Metode Penelitian ........................................................................................... 8

E. Sistematika Penulisan .................................................................................... 11

II. LANDASAN TEORI ..................................................................................................... 13

A. Telaah Pustaka .............................................................................................. 13

B. Kerangka Teori ............................................................................................. 15

C. Pengertian Risiko ......................................................................................... 15

D. Pengertian Manajemen Risiko .................................................................... 15

E. Pengertian Pembiayaan................................................................................ 20

F. Pengertian Murabahah ................................................................................. 21

G. Risiko Pembiayaan Murabahah .................................................................. 21

Page 13: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

xii

H. Baitul Mal wat Tamwil (BMT) ................................................................. 22

I. Prosedur Pengajuan Pembiayaan ............................................................... 25

III. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN ......................................................... 30

A. Gambaran Umum BMT Muhajirin Salatiga ............................................. 30

B. Struktur Organisasi dan Job Description BMT Muhajirin Salatiga ....... 33

C. Produk-produk BMT Muhajirin Salatiga .................................................. 38

D. Persyaratan Pembiayaan Murabahah di BMT Muhajirin Salatiga ........ 41

E. Prosedur Manajemen Risiko BMT Muhajirin Salatiga ........................... 42

F. Bagan/Alur Manajemen Risiko BMT Muhajirin Salatiga ...................... 44

IV. ANALISIS DATA ......................................................................................................... 45

A. Prosedur Pembiayaan Murabahah BMT Muhajirin Salatiga .................. 45

B. Bagan/Alur Pembiayaan Murabahah BMT Muhajirin Salatiga ............. 50

C. Risiko-risiko Pembiayaan Murabahah BMT Muhajirin Salatiga .......... 51

D. Manajemen Risiko Pembiayaan Murabahah BMT Muhajirin Salatiga 54

V. PENUTUP ........................................................................................................................ 59

A. Kesimpulan ................................................................................................... 59

B. Saran ............................................................................................................. 61

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 14: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah Nasabah Pembiayaan, .................................... 5

Tabel 1.2 Data Pembiayaan Murabahah Bermasalah, ......................................... 6

Tabel 4.1 Pembiayaan Murabahah Periode 201-2016, ..................................... 53

Tabel 4.2 Pembiayaan Murabahah Bermasalah periode 2012-2016, .............. 54

Page 15: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi BMT Muhajirin Salatiga, .................................. 33

Gambar 3.2 Alur/Bagan Manajemen Risiko, ......................................................... 44

Gambar 4.1 Prosedur Pemberian Pembiyaan Murabahah, ................................... 50

Page 16: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

xv

Page 17: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Institusi keuangan belum dikenal secara jelas dalam sejarah Islam, namun

prinsip-prinsip pertukaran dan pinjam-meminjam sudah ada dan banyak terjadi

pada zaman Nabi Muhammad SAW. Kemajuan pembangunan ekonomi dan

perdagangan telah mempengaruhi lahirnya institusi yang berperan dalam lalu

lintas keuangan. Para pedagang dan pengusaha sudah tidak mungkin lagi

mengurusi keuangan secara sendiri (Ridwan, 2005: 51).

Konsep organisasi atau lembaga keuangan sesungguhnya sudah dikenal

sejak sebelum Nabi Muhammad diangkat menjadi Rosul. Lembaga baitul maal

merupakan lembaga bisnis dan sosial yang pertama dibangun oleh Nabi. Lembaga

ini berfungsi sebagai alat penyimpanan (Ridwan, 2005: 56). Lembaga keuangan

telah berperan sangat besar dalam pengembangan dan pertumbuhan masyarakat

industri modern. Produksi berskala besar dengan kebutuhan investasi yang

membutuhkan modal yang besar tidak mungkin dipenuhi tanpa bantuan lembaga

keuangan. Lembaga keuangan merupakan tumpuan bagi para pengusaha untuk

mendapatkan tambahan modalnya melalui mekanisme kredit dan menjadi

tumpuan investasi melalui mekanisme saving. Lembaga keuangan telah

memainkan peranan yang sangat besar dalam mendistribusikan sumber-sumber

daya ekonomi dikalangan masyarakat, meskipun tidak sepenuhnya dapat

mewakili kepentingan masyarakat.

Page 18: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

2

Lahirnya lembaga keuangan mikro Islam yang berorientasi sebagai

lembaga sosial keagamaan, kemudian popular dengan istilah BMT sebagai

lembaga keuangan mikro Islam yang bergerak pada sektor riil masyarakat bawah

dan menengah sejalan dengan lahirnya Bank Muamalat Indonesia (BMI). Karena

BMI sendiri secara operasional tidak dapat menyentuh masyarakat kecil ini, maka

BMT menjadi salah satu lembaga keuangan mikro Islam yang dapat memenuhi

kebutuhan masyarakat.

BMT merupakan salah satu jenis lembaga keuangan bukan bank yang

bergerak dalam skala mikro sebagaimana Koperasi Simpan Pinjam (KSP), BMT

merupakan lembaga keuangan mikro yang berlandasan syariah. Selain itu, BMT

juga dapat dikatakan sebagai suatu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang

bergerak dibidang keuangan. Ini disebabkan karena BMT tidak hanya bergerak

dalam pengelolaan modal (uang) saja, tetapi BMT juga bergerak dalam

pengumpulan zakat, infaq, dan shadaqah (ZIS). Ini merupakan sebuah

konsekuensi dari namanya itu sendiri yaitu bait al-mal wat tamwil yang

merupakan gabungan dari kata baitul mal dan bait at-tamwil.

Secara singkat, bait at-mal merupakan lembaga pengumpulan dana

masyarakat yang disalurkan tanpa tujuan profit. Sedangkan bait at-tamwil

merupakan lembaga pengumpulan dana (uang) guna disalurkan dengan orientasi

profit dan komersial (Sumiyanto, 2008: 15). Di samping itu peranan lembaga

ekonomi Islam yang berfungsi sebagai lembaga yang dapat mengantarkan

masyarakat yang berada di daerah-daerah untuk terhindar dari sistem bunga yang

diterapkan pada bank konvensional. Kelahiran BMT sangat menunjang sistem

Page 19: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

3

perekonomian pada masyarakat yang berada di daerah karena di samping sebagai

lembaga keuangan Islam, BMT juga memberikan pengetahuan-pengetahuan

agama pada masyarakat yang tergolong mempunyai pemahaman agama yang

rendah. Dengan demikian, fungsi BMT sebagai lembaga ekonomi dan sosial

keagamaan betul-betul terasa dan nyata hasilnya.

Lahirnya BMT ini di antaranya dilatar belakangi oleh beberapa alasan

sebagai berikut :

1. Agar masyarakat terhindar dari pengaruh sistem ekonomi kapitalis dan

sosial yang hanya memberikan keuntungan bagi mereka yang mempunyai

modal banyak. Sehingga ditawarkanlah sebuah sistem ekonomi yang

berbasis syariah. Ekonomi yang dimaksud adalah suatu sistem yang

dibangun atas dasar adanya nilai etika yang tertanam seperti pelarangan

tentang penipuan dan bentuk kecurangan, adanya hitam di atas putih

ketika terjadi transaksi, dan adanya penanaman kejujuran terhadap semua

orang dan lain-lain.

2. Melakukan pembinaan dan pendanaan pada masyarakat menengah ke

bawah secara intensif dan berkelanjutan.

3. Agar masyarakat terhindar dari rentenir-rentenir yang memberikan

pinjaman modal dengan sistem bunga yang sangat tidak manusiawi.

4. Agar ada alokasi dana yang merata pada masyarakat, yang fungsinya

untuk menciptakan keadilan sosial.

Page 20: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

4

Realitas menunjukkan, adanya BMT di daerah sangat membantu

masyarakat dalam rangka pemenuhan kebutuhan ekonomi yang saling

menguntungkan dengan memakai sistem bagi hasil. Di samping itu juga ada

bimbingan yang bersifat pemberian pengajian kepada masyarakat dengan tujuan

sebagai sarana transformatif untuk lebih mengakrabkan diri pada nilai-nilai agama

Islam yang bersentuhan langsung dengan kehidupan sosial masyarakat (Sumiyato,

2008: 21).

Baitul Mal wat Tamwil (BMT) Muhajirin yang beralamatkan kompleks

Masjid “Al-Muhajirin”. Jl. Suropti No. 16 Togaten Salatiga adalah salah satu

lembaga alternatif yang menghimpun dana langsung dari masyarakat dan

menyalurkan dalam bentuk pembiayaan pada usaha kecil dan menengah yang

berprinsip secara syariah di daerah Salatiga dan sekitarnya.

BMT Muhajirin Salatiga mempunyai kegiatan yang hampir sama dengan

lembaga keuangan syariah yang lainnya, yaitu funding dan financing. Salah satu

kegiatan dari financing adalah murabahah. Murabahah adalah salah satu bentuk

jual beli ketika penjual secara eksplisit menyatakan biaya perolehan barang yang

akan dijualnya dan menjual kepada orang lain dengan menambahkan tingkat

keuntungan yang diiinginkan. Tingkat keuntungan dalam murabahah dapat

ditentukan berdasarkan kesepakatan bersama dalam bentuk lumpsum atau

prosentase tertentu dari biaya (Ascarya, 2007: 83).

Page 21: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

5

Tabel 1.1

Perkembangan Jumlah Nasabah Pembiayaan BMT Muhajirin Salatiga Tahun

2012-2016

No Tahun Mudharabah Murabahah

1 2012 50 nasabah 75 nasabah

2 2013 89 nasabah 88 nasabah

3 2014 53 nasabah 140 nasabah

4 2015 89 nasabah 144 nasabah

5 2016 104 nasabah 170 nasabah

Sumber data: BMT Muhajirin Salatiga

Dari tabel di atas dapat diketahui pada periode 2012-2016 jumlah nasabah

pembiayaan mudharabah dan murabahah. Pada tahun 2012 selisih nasabah

mencapai 45 orang. Tahun 2013 jumlah nasabah pembiayaan mudharabah dan

murabahah hampir berimbang hanya saja selisih 1 orang anggota. Tahun 2014

jumlah nasabah pembiayaan mudharabah menurun hingga 36 orang dari jumlah

tahun sebelumnya sedangkan nasabah pembiayaan murabahah terus meningkat

hingga 140 orang. Tahun 2015 jumlah nasabah jumlah nasabah masih di duduki

oleh pembiayaan murabahah (144 orang) dan mudharabah (89 orang). Pada tahun

2016 jumlah nasabah pembiayaan mudharabah sudah mencapai angka 100 yaitu

dengan 104 orang dan nasabah murabahah kian meningkat hingga 170 orang.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa jumlah nasabah pembiayaan murabahah

sangat berkembang pesat dibandingkan dengan pembiayaan mudharabah.

Page 22: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

6

Tabel 1.2

Pembiyaan Murabahah yang Bermasalah di BMT Muhajirin Periode 2012-2016

No Tahun Jumlah Nasabah Bermasalah

1 2012 25 nasabah

2 2013 33 nasabah

3 2014 55 nasabah

4 2015 40 nasabah

5 2016 45 nasabah

Sumber data: BMT Muhajirin Salatiga

Data di atas menjelaskan bahwa pembiayaan murabahah bermasalah di

BMT Muhajirin mengalami naik turun selama periode 2012-2016. Pada tahun

2012 ada sekitar 25 orang, tahun 2013 ada 33 orang, tahun 2014 ada 55 orang,

tahun 2015 ada 40 orang dan tahun 2016 ada 45 orang. Faktor-faktor terjadinya

pembiayaan diatas menurut narasumber dikarenakan ada dua faktor penyebabnya

yaitu faktor dari pihak nasabah dan dari pihak BMT.

Dengan jumlah nasabah pembiayaan murabahah yang semakin meningkat.

BMT harus siap dalam menghadapi risiko-risiko akibat pembiayaan, sehingga

perlu di terapkan manajemen yang baik, yang dapat meminimalisir risiko yang

timbul dari pembiayaan murabahah. Berdasarkan uraian diatas, penulis ingin

meneliti lebih lanjut mengenai permasalahan murabahah ini dan melakukan

penelitian yang berjudul “Analaisis Manajemen Risiko Pembiyaan Murabahah di

BMT Muhajirin Salatiga”.

Page 23: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

7

B. Rumusan Masalah

Agar pembahasan penelitian ini dapat terperinci dan terarah sesuai

dengan latar belakang permasalahan diatas, rumusan masalah yang

dikemukakan oleh penulis yaitu :

1. Bagaimana prosedur pembiayaan Murabahah di BMT Muhajirin

Salatiga?

2. Risiko pembiayaan apa sajakah yang dihadapi oleh BMT Muhajirin

pada periode 2012-2016?

3. Bagaimana usaha yang dilakukan oleh BMT Muhajirin Salatiga untuk

meminimalisir risiko pembiayaan murabahah?

C. Tujuan dan Kegunaan

1. Tujuan

a. Untuk mengetahui prosedur pembiayaan Murabahah di BMT

Muhajirin Salatiga.

b. Untuk mengetahui risiko pembiayaan yang dihadapi oleh BMT

Muhajirin pada periode 2012-2016.

c. Untuk mengetahui usaha yang dilakukan oleh BMT Muhajirin Salatiga

untuk meminimalisir risiko pembiayaan murabahah.

2. Kegunaan

a. Bagi Penulis

Sebagai bahan masukan untuk menambah dan memperluas

pengetahuan penulis, khususnya berkaitan dengan masalah

pembiayaan murabahah di BMT (lembaga keuangan mikro syariah),

Page 24: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

8

serta menumbuhkan sikap profesionalisme kerja melalui berfikir dan

meningkatkan daya penalaran dalam melakukan penelitian,

perumusan, dan pemecahan masalah secara ilmiah

b. Bagi almamater/IAIN Salatiga

Sebagai karya ilmiah yang dapat di jadikan sebagai referensi maupun

tambahan informasi bagi civitas akademika IAIN Salatiga.

c. Bagi Lembaga (BMT Muhajirin Salatiga)

Dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat atau kegunaan sebagai

bahan pertimbangan bagi karyawan dan manajemen dalam

melaksanakan prosedur pembiyaan murabahah.

D. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif, yaitu

data yang dikumpulkan berupa kata-kata, bukan berupa angka

(Supranto, 1987: 11). Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk

penelitian yang ditunjukkan untuk mendeskripsikan atau

menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena

alamiah maupun rekayasa manusia, karena penelitian ini bertujuan

untuk memperjelas keadaan subjek yang akan diteliti. Penelitian ini

dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data atau dokumen.

Page 25: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

9

2. Sumber Data

a. Data primer

Yaitu data yang digunakan untuk melengkapi dari tempat

magang yaitu BMT Muhajirin Salatiga, sedangkan data yang

diperlukan dalam penelitian antara lain prosedur pembiayaan

murabahah, risiko-risiko yang dihadapi BMT periode 2012-

2016, manajemen risiko BMT Muhajirin Salatiga.

b. Data sekunder

Data sekunder merupakan data atau informasi yang diperoleh

secara tidak langsung dari obyek penelitian yang bersifat publik,

yang terdiri atas: struktur organisasi data kearsipan, dokumen,

laporan-laporan serta buku-buku dan lain sebagainya yang

berkenaan dengan penelitian ini. (Wahyu, 2010: 79)

3. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh adalah :

a. Observasi

Obeservasi merupakan cara-cara yang menganalisis dan

mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku

dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara

langsung. Penelitian mengamati secara lansung tentang tatacara

akad murabahah, dan prosedur-prosedur yang dilakukan, baik dari

nasabah dan dari pihak BMT MUHAJIRIN Salatiga.

Page 26: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

10

b. Wawancara

Wawancara adalah suatu cara mengumpulkan data dengan

mengajukan suatu pertanyaan lansung kepada sumber informasi.

Metode wawancara digunakan untuk mengumpulkan data dari

pihak-pihak yang di wawancarai. Wawancara ini dilakukan

terhadap staf-staf BMT MUHAJIRIN SALATIGA, terutama pihak

finance.

c. Dokumentasi

Selain itu penulis juga menggunakan data dari dokumentasi.

Dokumentasi merupakan teknik pengambilan data dari peristiwa

yang sudah berlalu yang berbentuk tulisan, gambar atau karya-

karya dari seseorang (Sugiyono, 2007: 329). Dapat juga diartikan

sebagai metode pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian untuk menelusuri data historis (Bungin, 2007: 121).

Dalam penelitian ini penulis mengambil data dokumentasi dari

pihak manager yang berupa tabel-tabel pembiayaan murabahah,

dan naik turunnya pembiayaan murabahah di BMT MUHAJIRIN

Salatiga.

d. Kepustakaan

Yaitu metode yang digunakan untuk memperoleh data dari

berbagai sumber yang di dapat diperoleh dari: buku, jurnal, hasil-

hasil penelitian sesuai data yang dibutuhkan.

Page 27: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

11

E. Sistematika Penulisan

Pada penelitian ini terdapat 5 (lima) bab yang terdiri dari beberapa

sub bab yang dapat diuraikan kembali. Sistematika penulisan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Bab I : Bab ini berisi pendahuluan yang Menguraikan tentang Latar

Belakang Pemilihan Judul, Perumusan Masalah, Tujuan

Penelitian, dan Kegunaan masalah, Penelitian Terdahulu,

Metode Pengumpulan Data, Penegasan istilah, Sistematika

Penulisan sehingga permasalah tersebut memiliki titik fokus

dan tidak mengambang dari judul yang telah dibuat.

Bab II : Bab ini menjelaskan tentang landasan teori yang meliputi

telaah pustaka berdasarkan penelitian-penelitian yang telah

dilakukan sebelumnya dan kerangka teoritik mengenai

konsep pembiayaan, konsep prosedur dan konsep manjemen

risiko.

Bab III : Pada bab ini berisi tentang gambaran umum BMT

Muhajirin Salatiga yang menjelaskan mengenai laporan

objek yang berisi tentang sejarah berdirinya BMT

Muhajirin Salatiga, visi dan misi, struktur organisasi,

kegiatan usaha BMT, praktek pembiayaan murabahah,

prosedur manajemen risiko.

Bab IV : Bab ini berisikan tentang hasil penelitian dan pembahasan

yang menguraikan tentang hasil penelitian yang telah

Page 28: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

12

dilakukan dan pembahasan permasalahan yakni mengenai

analisis pembiayaan, prosedur praktek pembiayaan

murabahah, risiko-risiko manajemen risiko dan manajemen

risiko BMT.

Bab V : Bab kelima ini merupakan bab penutup yang memuat

kesimpulan dari semua pembahasan dan sekaligus jawaban

dari permasalahan yang dikaji. Bab ini meliputi kesimpulan,

saran, dan penutup.

Page 29: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

13

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

Dalam penelitian ini, penyusun sejauh ini belum menemukan satu

karyapun yang khusus membahas tentang analisis manajemen risiko

pembiayaan murabahah pada BMT Muhajirin Salatiga. Untuk itu penulis

membandingkan literatur-literatur maupun dari penelitian yang sekiranya

hampir sama:

Penelitian Yenti Afrida yang berjudul Analisis Pembiayaan

Murabahah Di Perbankan Syariah, tahun 2016. Penelitian ini

menyimpulkan bahwa salah satu keunggulan perbankan syariah terletak

pada sistem bagi hasilnya, akan tetapi pada kenyataannya pembiayaan di

perbankan syariah tidak didominasi oleh pembiayaan mudharabah dengan

konsep bagi hasilnya, akan tetapi lebih didominasi oleh pembiayaan

murabahah.

Penelitian Fathul Mufid yang berjudul Strategi Penanganan Risiko

Pembiayaan Murabahah pada BMT Se Kabupaten Demak, tahun 2015,

penelitian ini menyimpulkan strategi yang digunakan dalam menghadapi

risiko pembiayaan murabahah yaitu “transendentalisme” dalam mengelola

risiko, selain itu juga melakukan analisis harus teliti dan peka tidak serta

merta member pembiayaan, namun harus melihat 5C, memperbanyak

jumlah nasabah daripada jumlah nominal dan pemerataan usaha.

13

Page 30: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

14

Penelitian Ahmad Ali Afandi yang berjudul Analisis Pembiayaan

Murabahah Pada Nasabah Di Bmt Harapan Ummat Kudus, tahun 2015,

penelitian ini menyimpulkan bahwa dalam prosedur pembiayaan ada tiga

tahap yaitu pemohon telah memenuhi syarat-syarat sebagai pemohon,

kemudian bagian pembiayaan mengumpulkan beberapa berkas yang telah

diajukan si pemohon guna dilakukan penanganan oleh tim surveyor,

setelah semua selesai barulah tugas tim surveyor melakukan analisa

kelapangan atau terhadap calon nasabah atau anggota nasabah yang ingin

melakukan pembiayaan.

Penelitian Yuliah Astuti yang berjudul Murabahah di BMT

Jogjatama, tahun 2005, penelitian ini menyimpulkan sistem murabahah

masih menjadi sebuah pro dan kontra dikalangan sarjana muslim karena

prakteknya masih dianggap berdasarkan bunga mengenai pengambilan

keuntungan yang terkadang masih tinggi bahkan terkadang ada yang lebih

tinggi dari bunga, dan masyarakat masih banyak yang beranggapan bahwa

lembaga keuangan islam tidak berbeda dengan konvensional hanya

pergantian nama saja yang islami.

Penelitian Sen Yung yang berjudul Manajemen Resiko dalam

Dunia Perbankan, tahun 2006, penelitian ini menyimpulkan manajemen

risiko merupakan suatu ilmu yang peranannya sangat penting dan

sebaiknya diterapkan dalam semua bidang ilmu. Pada intinya manajemen

risiko ini memberikan pandangan yang sistematis dan terstruktur dalam

memecahkan masalah yang mungkin muncul di masa akan datang.

Page 31: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

15

Penerapan manajemen resiko ini dalam dunia perbankan dirasakan sangat

perlu karena kondisi keuangan di suatu perbankan di suatu negara sangat

menentukan kondisi finansial negara tersebut.

Dari hasil kelima penelitian diatas terdapat kesamaan pembahasan

penelitian yaitu sama-sama mengkaji masalah manajemen risiko

pembiayaan murabahah sedangkan perbedaan dari penelitian di atas

adalah pada lokasi penelitian atau studi kasusnya. Yenti (2016) dalam

penelitiannya menjelaskan pembiayaan murabahah di perbankan syariah.

Fathul Mufid (2015) penelitiannya menjelaskan strategi penanganan

pembiayaan murabahah pada BMT se kabupaten Demak . Ahmad (2015)

penelitiannya menjelaskan pembiayaan murabahah di BMT Ummat

Kudus. Yuliah (2005) penelitiannya menjelaskan sistem murabahah di

BMT Jogjatama. Sen Yung (2006) penelitiannya menjelaskan tentang

manajemen resiko dalam dunia perbankan. Sedangkan dalam penelitian ini

akan lebih berfokus pada manajemen risiko pembiayaan murabahah di

BMT Muhajirin Salatiga. Selain itu, penelitian ini menggunakan metode

penelitian deskriptif kualitatif dengan sumber data primer diperoleh

dengan cara observasi dan wawancara sedangkan penelitian sebelumnya

menggunakan metode kuantitatif.

B. Kajian Teoritik

1. Pengertian Risiko

Risiko adalah kemugkinan kejadian hasil yang menyimpang dari

harapan yang bersifat merugikan (Sulhan dan Siswanto, 2008: 105).

Page 32: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

16

Risiko muncul akibat adanya ketidakpastian hasil yang dicapai dari suatu

usaha. Sering kali risiko muncul karena adanya lebih dari satu pilihan dan

dampak dari tiap pilihan tersebut belum dapat diketahui dengan pasti,

sebagaimana tidak pastinya masa depan. Risiko didefinisikan sebagai

konsekuensi atas pilihan yang mengandung ketidakpastian yang berpotensi

mengakibatkan hasil yang tidak diharapkan atau dampak negatif lainnya

(Wahyudi dkk, 2013: 4).

2. Pengertian Manajemen Risiko

Manajemen adalah suatu aktivitas khusus menyangkut kepemimpinan,

pengarahan, pengembangan personal, perencanaan, dan pengawasan

terhadap pekerjaan-pekerjaan yang berkenaan dengan unsur-unsur pokok

dalam suatu proyek (Muhamad, 2002: 148).

Manajemen risiko dapat diartikan sebagai penerapan fungsi-fungsi

manajemen dalam menanggulangi risiko yang dihadapi oleh organisasi

jadi, manajemen risiko organisasi adalah suatu sistem pengelolaan risiko

yang dihadapi organisasi secara komprehensif untuk tujuan meningkatkan

nilai perusahaan (Sulhan dan Siswanto, 2008: 109).

Manajemen risiko pada BMT seharusnya merupakan suatu proses

berkelanjutan tentang bagaimana BMT mengelola risiko yang

dihadapinya. Meminimalkan potensi keterjadian dan dampak yang

ditimbulkan pada berbagai risiko yang tidak dikehendaki. Pada sisi lain,

menerima dan beroperasi dengan risiko tersebut. Bahkan dalam tataran

yang lebih tinggi, jika memungkinkan BMT dapat mengonversi risiko

Page 33: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

17

menjadi peluang bisnis yang menguntungkan. Lebih jauh, manajemen

risiko adalah tentang bagaimana BMT secara aktif memilih jenis dan

tingkat risiko yang sesuai dengan kegiatan usaha BMT tersebut.

Tujuan utama dari manajemen risiko adalah untuk memastikan bahwa

seluruh kebijakan risiko dan bisnis bisa diimplementasikan secara konsisten

(Wahyudi dkk, 2013: 59).

Dalam kerangka manjemen risiko, kegiatan perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan perlu dilakukan pada suatu

program penanggulangan risiko agar tujuan program tersebut dapat tercapai

secara efektif dan efisien. Program penanggulangan risiko suatu organisasi

dapat diklasifikasikan kedalam beberapa kegiatan di antaranya:

a) Identifikasi Risiko (Risk Identification)

Identifikasi risiko adalah proses dimana suatu perusahaan secara

sistematis dan terus menerus mengidentifikasi, properti, liability, dan

personel exposure dan lain sebagainya sebelum terjadi peril. Agar risiko

dapat dikelola, ia harus diukur. Agar risiko dapat diukur, maka ia harus

diidentifikasi terlebih dahulu. Hal ini merupakan alasan utama kenapa

risiko harus diidentifikasi. Mengidentifikasi adalah proses menelusuri

sumber risiko, mentabulasi banyaknya atau jumlah risiko yang

mengancam dan sekaligus membagi dan mengklasifikasikan masing-

masing risiko berdasarkan skala prioritas. Teknik yang dapat dipakai untuk

mengidentifikasi risiko diantaranya:

1) Menganalisis laporan keuangan suatu perusahaan

Page 34: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

18

2) Menganalisis flow chart kegiatan dan operasi perusahaan untuk

melihat risiko suatu proses produksi dan operasi

3) Menganalisis kontrak yang telah dan sedang dibuat perusahaan dengan

para kliennya

4) Melihat catatan statistik kerugian dan laporan kerugian perusahaan

5) Survey dan wawancara terhadap manajer sehubungan dengan risiko

yang biasa dihadapi sehari-hari

b) Pengukuran dan Evaluasi Risiko (Risk Assessment)

Pengukuran dan evaluasi risiko adalah proses sistematis yang

dilakukan oleh perusahaan untuk mengukur tinggi rendahya risiko yang

dihadapi perusahaan melalui kuantifikasi risiko. Tujuannya untuk

memahami karakteristik risiko, sehingga risiko akan lebih mudah

dikendalikan. Beberapa contoh teknik untuk mengukur risiko antara lain

probabilitas (untuk membuat prioritas), teknik duration (untuk mengukur

risiko perubahan tingkat bunga) dan VAR (value at risk) yang digunakan

untuk mengukur risiko pasar.

Ada dua dimensi dalam pengukuran risiko yaitu frekuensi terjadinya

kerugian dan signifikansi dan kegawatan (saverity) dari suatu

kejadian/risiko. Frekuensi suatu kejadian bisa dikelompokkan ke dalam

beberapa tingkatan seperti:

1) Hampir tidak mugkin terjadi (almost nil)

2) Kemungkinan kecil terjadi (slight)

3) Mungkin terjadi (moderate)

Page 35: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

19

4) Mungkin sekali terjadi (definite)

Sedangkan tingkatan signifikansi suatu kejadian suatu risiko dapat

dibagi dalam:

1) Normal loss expectancy, bila kerugian masih dapat dikelola sendiri

2) Probably maximum loss, kerugian bila pegaman tidak berfungsi

3) Maximum foreseeable loss, kerugian yang tidak dapat diatasi sendiri

4) Maximum possible loss, kerugian yang tidak dapat diamankan (baik

secara pribadi maupun melalui asuransi)

c) Pengelolaan Risiko

Setelah risiko diidentifikasi dan diukur serta dievaluasi, barulah

kita dapat melakukan pengelolaan terhadap risiko. Beberapa alternatif

pengelolaan terhadap risiko dilakukan dengan antara lain penghindaran,

ditahan (retention), diversifikasi, transfer risiko, dan pendanaan risiko.

Penghindaran risiko dilakukan jika frekuensi terjadinya risiko sangat besar

dan signifikansi/tingkat kegawatan jika risiko itu terjadi sangat besar serta

perusahaan tidak akan mampu mengelolanya ataupun menanggung

kerugian risiko tersebut, bahkan pihak asuransi pun tidak mampu

menahannya (Veithzal dkk, 2007: 27-29).

Alternatif pengelolaan berikutnya adalah menahan risiko. Menahan

risiko adalah menghadapi risiko dengan kemampuan sendiri dan sumber

daya yang ada tanpa meminta bantuan pihak lain separti perusahaan

asuransi. Risiko ditahan jika frekuensi maupun signifikansi terjadinya

Page 36: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

20

risiko masih dapat diatasi sendiri dengan kemampuan sendiri, dan

perusahaan diperkirakan masih dapat mengelolanya sendiri.

Diversifikasi adalah penempatan kekayaan pada beberapa asset

yang berbeda dengan tujuan meminimalkan risiko. Diversifikasi bisa

dilakukan oleh perusahaan yang memiliki sumber daya yang cukup.

Semakin besar diversifikasi, atau semakin banyak macam asset yang

dimiliki, semakin kecil risiko kerugian total akibat investasi tersebut.

Transfer risiko adalah proses pengalihan sebagian atau seluruh

risiko yang ditanggung pada pihak lain (penanggung) yang biasanya

adalah perusahaan asuransi. Transfer risiko dapat dilakukan hanya pada

jenis risiko yang bersifat murni. Pengalihan risiko dapat dilakukan pada

sebagian kecil risiko sampai pada seluruh risiko tergantung besarnya

retensi perusahaan asuransi dan tergantung pada besarnya premi yang

dibayarkan.

Sedangkan pendanaan risiko dilakukan dengan mengalokasikan

sebagian dana perusahaan sebagai kompensasi dan cadangan jika risiko

benar-benar terjadi. Pendanaan risiko hanya dapat dilakukan pada risiko-

risiko yang kecil sampai pada risiko sedang. Jika risiko terlalu tinggi,

maka penanganan paling tepat adalah dengan melakukan transfer risiko

(Veithzal dkk, 2007: 272).

3. Pengertian Pembiayaan

Dalam Undang-undang perbankan No. 10 Tahun 1998 Pasal 1

ayat 12, pembiayaan berarti penyediaan uang atau tagihan yang dapat

Page 37: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

21

dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesempatan antara

pihak bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai

dengan mengembalikan sejumlah uang atau tagihan tersebut setelah

jangka waktu tertentu dengan imbalan berupa bagi hasil. (Kasmir, 2004:

92).

Pengertian pembiayaan atau qard dalam fiqh muamalah secara

bahasa berarti potongan yaitu istilah yang diberikan untuk sesuatu yang

diberikan sebagai modal usaha, sesuatu itu terputus atau terpotong.

Sedangkan pembiayaan (qard) secara istilah bearti penyerahan dari pihak

lain berupa sesuatu yang bernilai kebendaan. Pemberian modal yang bagi

pemberinya berhak mengambil uang tersebut dari orang yang mendapat

modal.

Berdasarkan pasal 1 ayat 25 UU No. 21 tahun 2008 tentang

perbankan syariah menyatakan: “Pembiayaan adalah penyediaan dana atau

tagihan yang dipersamakan dengan itu berupa:

1. Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah.

2. Transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa dalam

bentuk ijarah muntahiya bittamlik.

3. Transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan

istishna.

4. Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk transaksi qardh.

5. Transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi

multijasa”.

Page 38: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

22

4. Pengertian Murabahah

Murabahah merupakan salah satu prinsip jual beli dalam Islam

selain Salam dan Istishna’. Dalam Kamus Istilah Keuangan dan

Perbankan Syariah yang diterbitkan oleh Direktorat Perbankan Syariah,

Bank Indonesia mengemukakan bahwa murabahah adalah penjualan

suatu barang dengan menegaskan harga belinya kepada pembeli dan

pembeli membayarnya dengan harga yang lebih tinggi sebagai laba

(Wiroso, 2011: 109).

5. Risiko Pembiayaan Murabahah

Menurut Ir. Adiwarman A. Karim (2004: 272), dalam bank

syariah, risiko pembiayaan mencakup risiko terkait produk dan risiko

terkait pembiyaaan.

Pembiayaan murabahah merupakan pembiayaan yang dicirikan dengan

adanya penyerahan barang di awal akad dan pembayarannya kemudian,

baik dalam bentuk angsuran atau maupun dalam bentuk lumpsum

(sekaligus). Dengan demikian, pembeian pembiayaan murabahah dengan

jangka waktu panjang menimbulkan risiko tidak bersaingnya bagi hasil

kepada dana pihak ketiga.

Lembaga Keuangan Syariah dapat menetapkan jangka panjang waktu

maksimal untuk pembiayaan murabahah dengan mempertimbangkan hal-

hal sebagai berikut :

1) Tingkat (margin) keuntungan saat ini dan prediksi perubahannya di

masa mendatang yang berlaku di pasar perbankan syariah

Page 39: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

23

2) Suku bunga kredit saat ini dan prediksi perubahannya di masa

mendatang yang berlaku dipasar perbankan konvensional

3) Ekspektasi bagi hasil kepada dana pihak bank ketiga yang

kompetitif di pasar perbankan syariah.

6. Baitul Mal wat Tamwil (BMT)

a. Pengertian BMT

BMT adalah kependekan dari kata Balai Usaha Mandiri

Terpadu atau Baitul Mal wat Tamwil, yaitu lembaga keuangan mikro

(LKM) yang beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip syariah, atau balai

usaha mandiri terpadu yang isinya berintikan bayt al-mal wa al-tamwil

dengan kegiatan mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi

dalam meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi pengusaha kecil

dengan mendorong kegiatan menabung dan menunjang, pembiayaan

kegiatan ekonominya (Djazuli, 2002: 451).

BMT sesuai namanya terdiri dari dua fungsi utama, yaitu :

1) Baitul Mal wat Tamwil (rumah pengembangan harta), melakukan

kegiatan pengembangan usaha-usaha produktif dan investasi dalam

meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha mikro dan kecil dengan

antara lain mendorong kegiatan menabung dan menunjang

pembiayaan kegiatan ekonomi.

2) Baitul Mal (rumah harta), menerima titipan dana zakat, infak dan

sedekah serta mengoptimalkan distribusinya sesuai dengan

peraturan dan amanahnya (Soemitro, 2010: 451).

Page 40: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

24

b. Mekanisme Operasional BMT

Beberapa pemakarsa yang mengetahui mengenai BMT

menyampaikan dan menjelaskan ide atau gagasan itu kepada rekan-

rekannya termasuk apa itu BMT, visi dan misi tujuan dan usaha-

usahanya. Sehingga para pemakarsa dapat bertambah. Dengan

berbekal modal awal, pengelola membuka kantor dan menjalankan

BMT, dengan giat menggalakkan simpanan masyarakat dengan

memberikan pembiayaan pada usaha mikro dan kecil disekitarnya.

Pembiayaan dengan menggunakan bagi hasil sesuai dengan

akad. Dari bagi hasil ini, pengelola membayar honor semampunya

(bertahap dan membesar), sewa kantor, listrik, ATK, dan lain-lain.

Yang paling penting adalah bahwa, dari bagi hasil ini pengelola

membayar pula bagi hasil kepada penyimpan dana, di usahakan lebih

besar sedikit dibandingkan dengan bunga pada bank konvensional.

Dengan memberikan bagi hasil kepada para penabung dan penjelasan

yang tepat tentang visi, misi, tujuan dan usaha-usaha BMT, kekayaan

BMT akan semakin bertambah diimbangi dengan pembiayaan pada

usaha mikro dan kecil semakin banyak dengan lancar. BMT akan

semakin maju dan berkembang (Muhammad, 2007: 61).

c. Mekanisme Operasional Koperasi Syariah

Pada prinsipnya, operasional Koperasi Syariah tidak berbeda

dengan BMT (Baitul Mal wat Tamwil), Bank Umum Syariah (BUS)

atau Usaha Unit Syariah (UUS), dan BPR Syariah, hanya skalalanya

Page 41: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

25

saja yang berbeda. Di koperasi syariah ini justru lebih luas lagi

pengembangannya terutama dalam mempraktekkan akad-akad

muamalat yang sulit dipraktekkan di perbankan syariah karena adanya

keterbatasan PBI (Peraturan Bank Indonesia).

d. Peraturan Hukum terkait BMT

BMT berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta

berlandaskan syariah islam, keimanan, keterpaduan (kaffah),

kekeluargaan/koperasi, kebersamaan, kemandirian, dan

profesionalisme. Secara hukum BMT berpayung pada koperasi tetapi

sistem operasionalnya tidak jauh berbeda dengan Bank Syariah

sehingga produk-produk yang berkembang alam BMT seperti yang ada

di Bank Syariah.

Oleh karena berbadan hukum koperasi, maka BMT harus tunduk

pada Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian

dan PP Nomor 9 tahun 1995 tentang pelaksanaan usaha simpan pinjam

oleh koperasi. Juga dipertegas oleh KEP.MEN Nomor 91 tahun 2004

tentang Koperasi Jasa Keuangan Syariah. Undang-undang tersebut

sebagai payung berdirinya BMT (Lembaga Keuangan Mikro Islam).

Meskipun sebenarnya tidak terlalu sesuai karena simpan pinjam

dalam koperasi khusus diperuntukkan bagi anggota koperasi saja,

sedangkan didalam BMT, pembiayaan yang diberikan tidak hanya

kepada anggota tetapi juga untuk di luar anggota atau tidak lagi

anggota jika pembiayaannya telah selesai (Sudarsono, 2004: 15).

Page 42: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

26

7. Prosedur Pengajuan Pembiayaan

Menurut Kasmir (2012: 101), secara umum dapat dijelaskan

prosedur pemberian pembiayaan oleh badan hukum sebagai berikut:

a. Pengajuan berkas-berkas

1) Latar belakang perusahaan

Latar belakang ini berisi seperti riwayat hidup singkat

perusahaan, jenis bidang usaha, identitas perusahaan, nama

pengurus berikut pengetahuan dan pendidikannya,

perkembangan perusahaan serta relasinya dengan pihak-pihak

pemerintah dan swasta.

2) Maksud dan tujuan

Pembiayaan yang diajukan apakah untuk memperbesar

omset penjualan atau meningkatkan kapasitas produksi, atau

mendirikan pabrik baru (perluasan) serta tujuan lainnya.

3) Besarnya pembiayaan dan jangka waktu

Dalam hal ini pemohon menentukan besarnya jumlah

pembiayaan yang ingin diperoleh dan jangka waktu

pembiayaannya. Penilaian kelayakan besarnya pembiayaan dan

jangka waktunya dapat kita lihat dari cash flow serta laporan

keuangan (neraca dan laporan rugi laba) tiga tahun terakhir.

Jika dari hasil analisis tidak sesuai dengan permohonan, maka

pihak BMT tetap berpedoman terhadap hasil analisis mereka

Page 43: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

27

dalam memutuskan jumlah pembiayaan dan jangka waktu

pembiayaan yang diberikan kepada si pemohon.

4) Cara pemohon mengembaikan pembiayaan

Penjelasan secara rinci cara nasabah dalam

mengembalikan pinjamannnya apakah dari hasil penjualan atau

cara lain-lainnya.

5) Jaminan pembiayaan

Hal ini merupakan jaminan untuk menutupi segala

risiko terhadap kemungkinan macetnya suatu pembiayaan baik

yang ada unsur kesengajaan atau tidak. Penilaian jaminan

pembiayaan haruslah teliti jangan sampai terjadi sengketa,

palsu dan sebagainya. Biasanya jaminan diikat dengan asuransi

tertentu.

b. Penyelidikan berkas pinjaman

Tujuan penyelidikan berkas ini adalah untuk mengetahui

apakah berkas yang diajukan sudah lengkap sesuai persyaratan dan

sudah benar. Jika menurut pihak BMT belum lengkap atau belum

cukup, maka nasabah diminta untuk segera melengkapinya dan

apabila sampai batas tertentu nasabah tidak sanggup melengkapi

kekurangan tersebut, maka sebaiknya permohonan pembiayaan

dibatalkan.

Page 44: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

28

c. Wawancara I

Tahap wawancara pertama ini dilakukan dengan penyidikan

kepada calon peminjam dengan lansung berhadapan dengan calon

peminjam, untuk meyakinkan apakah berkas-berkas tersebut sesuai

dan lengkap seperti yang BMT inginkan. Wawancara ini juga

untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan nasabah yang

sebenarnya.

d. Kunjungan pada nasabah (survey)

Tujuannya untuk mempertimbangkan dan memantau efektivitas

dana yang akan di manfaatkan oleh calon nasabah pembiayaan

sesuai dengan syariah Islam (Muhammad, 2005: 311).

e. Wawancara II

Wawancara kedua ini mencakup kegiatan perbaikan berkas,

jika mungkin ada kekurangan pada saat setelah dilakukan on the

spot di lapangan. Catatan yang ada pada permohonan dan pada

saat wawancara I dicocokkan dengan pada saat on the spot apakah

ada kesesuaian dan mengandung suatu kebenaran. Analisis

permohonan pembiayaan adalah untuk menganalisa semua faktor

risiko yang berkaitan dengan faktor permohonan pembiayaan dan

untuk menilai sejauh mana hal tersebut beralasan/layak dibiayai,

memiliki keabsahan hukum dan sesuai dengan praktek lembaga

keuangan yang sehat.

Page 45: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

29

f. Keputusan pembiayaan

Keputusan pembiayaan adalah menentukan apakah

pembiayaan akan diberikan atau ditolak. Jika diterima, maka

kemudian dipersiapkan administrasinya yang mencakup jumlah

uang yang diterima, jangka waktu pembiayaan, dan biaya. Apabila

ditolak, maka hendaknya dikirim surat penolakan sesuai dengan

alasan penolakannya.

g. Penandatangan akad pembiayaan/perjanjian lainnya

Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari diputuskannya

pembiayaan. Sebelum pembiayaan dicairkan. Calon nasabah

menandatangani akad pembiayaan dan kemudian mengikat

jaminan dengan surat perjanjian atau pernyataan yang dianggap

perlu. Penandatanganan dapat dilaksanakan antara BMT dengan

debitur secara langsung atau melalui notaris.

h. Realisasi pembiayaan

Realisasi pembiayaan diberikan setelah penandatanganan

surat-surat yang diperlukan dengan membuka rekening tabungan di

BMT yang bersangkutan

i. Penyaluran atau penarikan dana

Adalah pecairan atau pengambilan uang dari rekening

sebagai realisasi dari pemberian pembiayaan dan dapat diambil

sesuai ketentuan dan tujuan pembiayaan sekaligus atau secara

bertahap (Kasmir, 2012: 101).

Page 46: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

30

BAB III

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Gambaran Umum BMT Muhajirin Salatiga

Baitul Mal wat Tamwil (BMT) Muhajirin merupakan lembaga

keuangan yang berlokasi di tempat yang cukup mudah dijangkau. Yaitu

berada di kompleks masjid al-Muhajirin Togaten yang bersebelahan

dengan SD Muhammadiyah Plus Salatiga. Tepatnya BMT ini

beralamatkan di Jl Suropati 16 Togaten, Mangunsari Kecamatan

Sidomukti Salatiga.

Di dalam kantor kita akan menemukan fasilitas kantor yang

lumayan memadai, seperti komputer, printer, mesin ketik, alat tulis,

brankas dan lain sebagainya.

BMT ini mendukung perekonomian para pedagang di pasar

Rejosari Salatiga atau yang lebih dikenal sebagai pasar sapi lama. Selain

itu BMT juga menjadi lembaga intermediasi yang menghimpun dan

menyalurkan dana dari dan untuk masyarakat sekitar serta sekolah yang

mempercayakan dananya terhadap BMT muhajirin yaitu SD

Muhammadiyah Plus Salatiga.

1. Sejarah Pendirian BMT Muhajirin Salatiga

Kesadaran akan pentingnya bermuamalah yang sesuai syariah serta

30

Page 47: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

31

fakta yang menunjukkan bahwa lembaga keuangan konvensional sangat

rentan terhadap terpaan krisis, para masyarakat mulai menggagas tentang

pembentukan suatu lembaga keuangan yang mampu menjawab kebutuhan

masyarakat. Krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 2008 yang

menghambat sektor keuangan, hingga banyak bank konvensional yang

terpuruk dan collapse merupakan contoh betapa lemahnya lembaga

keuangan konvensional terhadap terpaan krisis.

Dari alasan tersebut para dokter muslim, ulama dan tokoh

masyarakat memprakarsai dan saling mengumpulkan dana untuk

membentuk BMT Muhajirin. BMT Muhajirin mulai beroperasi mulai

tanggal 19 oktober 1998. Dana dikumpulkan dalam bentuk uang, ada pula

masyarakat yang memberi sumbangan berupa meja, kursi, mesin ketik dan

lain sebagainya.

Mulanya BMT Muhajirin belum terdaftar sebagai badan hukum

yang sah. Baru pada tanggal 9 juni 2003 BMT muhajirin mendapatkan

keputusan menteri negara urusan koperasi dan UMKM RI bahwa BMT

Muhajirin telah berbadan hukum koperasi dengan nomer

518/023/BH/VI/2003. Sehingga mulai sejak itu BMT Muhajirin telah sah

sebagai lembaga yang berbadan hukum koperasi. Dan saat ini BMT

Muhajirin terus tumbuh dan berkembang serta ikut melestarikan usaha

kecil dan menengah.

Page 48: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

32

2. Visi dan Misi BMT Muhajirin Salatiga

Visi BMT Muhajirin Salatiga sebagai berikut :

a. Meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan kemajuan

lingkungan kerja

b. Menciptakan sumber pembiayaan dan penyediaan modal bagi anggota

dengan sistem syariah

c. Mengembangkan sikap hemat

d. Mendorong usaha-usaha produktif anggota

e. Mempermudah bagian kerja serta penempatan orang sesuai

keahliannya, berlaku prisip-prinsip the right on the right place.

Misi BMT Muhajirin Salatiga sebagai berikut :

a. Mengusahakan pemupukan modal dari simpanan-simpanan nasabah

dengan sistem syariah

Memberikan pelayanan pembiayaan kepada para nasabah untuk

tujaun-tujuan produktif dengan sistem pelayanan yang cepat, layak,

dan tepat sasaran

b. Mengusahakan program pendidikan secara intensif dan teratur bagi

nasabah untuk menambah pengetahuan

c. Usaha lain bermanfaat bagi nasabah.

Page 49: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

33

B. Struktur Organisasi dan Job Description BMT Muhajirin Salatiga

1. Struktur Organisasi BMT Muhajirin Salatiga

Gambar 3.1 : Struktur Organisasi BMT Muhajirin

Sumber : BMT Muhajirin Salatiga

Penasehat

Ketua

Direktur Sekretaris Bendahara

Dewan Syariah Manager Dewan Ekonomi

Teller Accout Officer

Page 50: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

34

Susunan Pengurus Baitul Mal wat Tamwil (BMT) Muhajirin Salatiga adalah

sebagai berikut :

Ketua : Nono Rohana S.Ag

Sekretaris : Amin Sholihah S.Ag

Bendahara : Gatot Hardono

Dewan Syariah : Sukarman S.Pd

Dewan Ekonomi : Parjono. S.Pt

Susunan Pengelola Baitul Mal wat Tamwil (BMT) Muhajirin Salatiga adalah

sebagai berikut :

Direktur : Sularman Amd

Manager : Wiyono

Teller : Ema Alifiani Nur Agustin

Account Officer : Hendrawan Andhika & Dhyan Purnamananda

2. Job Description BMT Muhajirin Salatiga

1. Pengurus BMT Muhajirin Salatiga

Adalah organisasi perusahaan yang bertugas melakukan pengawasan

secara umum dan/atau serta memberikan nasehat dan arahan kepada

direksi dalam menjalankan perseroan.

Tugas, tanggung jawab dan wewenang :

a. Melakukan pengawasan dan memberikan pengarahan direktur dalam

menjalankan perseroan

Page 51: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

35

b. Mempertimbangkan dan menyempurnakan dalam memutuskan

perumusan kebijakan ummat perseroan yang baru diusulkan oleh

direktur untuk dilaksanakan perseroan dimasa akan datang

c. Menyelenggarakan rapat umum/rapat anggota dalam hal pembebasan

tugas dan kewajiban direktur.

2. Dewan Pengawas Syariah BMT Muhajirin Salatiga

Merupakan lembaga independen yang berfungsi menjadi lembaga

pengawasan terhadap pelaksanaan sistem syariah oleh lembaga keuangan.

Tugas, wewenang dan tanggung jawab :

a. Memastikan dan mengawasi kesesuaian kegiatan operasional lembaga

keuangan syariah terhadap fatwa DSN

b. Menilai aspek syariah terhadap pedoman operasional dan prosuk yang

akan dikeluarkan lembaga keuangan syariah

c. Memberikan opini dari aspek operasional lembaga keuangan syariah

secara keseluruhan

d. Mengkaji produk dan jasa baru yang akan dikeluarkan oleh lembaga

keuangan syariah dimintakan fatwa kepada DSN.

3. Direktur BMT Muhajirin Salatiga

Tugas dan tanggung jawab direktur :

a. Menjabarkan kebijakan umum lembaga keuangan yang telah dibuat

oleh pengurus

b. Menyusun dan menghasilkan rencana kerja dan anggaran, proyeksi

finansial

Page 52: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

36

c. Menyetujui penyaluran dana sesuai dengan batas wewenangnya

d. Mempertimbangkan dan melakukan penambahan, pengangkatan serta

pemberhentian karyawan sesuai tujuan perusahaan

e. Mengelola dan mengawasi pengeluaran biaya-biaya harian untuk

tercapainya target pemasukan yang telah ditetapkan secara

keseluruhan

Wewenang direktur :

a. Memimpin Rapat Komite untuk memberikan keputusan terhadap

pengajuan pembiayaan

b. Menyetujui/menolak secara tertulis pengajuan rapat komite secara

musyawarah dengan alasan alasan yang jelas

c. Menyetujui atau menolak pencairan pembiayaan sesuai dengan batas

wewenang

4. Manager BMT Muhajirin Salatiga

Tugas dan tanggung jawab manager :

a. Membantu direktur dalam menjabarkan kebijakan umum lembaga

keuangan yang telah dibuat oleh pengurus

b. Membantu direktur dalam menyusun dan menghasilkan rencana kerja

dan anggaran, proyeksi finansial

c. Mengkoordinir, memonitor dan memfasilitasi kegiatan operasional

secara efisien dan efektif dengan sistem dan prosedur berlaku

Page 53: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

37

Wewenang manager :

a. Memimpin rapat komite apabila direktur berhalangan hadir untuk

memberikan keputusan terhadap pengajuan pembiayaan

b. Menyetujui/menolak pencairan pembiayaan sesuai dengan batas

wewenang

c. Menyetujui pengeluaran uang untuk pengeluaran kas kecil dan biaya

operasional lain sesuai dengan batas wewenang

d. Memberikan masukan dan saran kepada direktur dalam

menyetujui/menolak penggunaan keuangan yang diajukan yang tidak

melalui prosedur

e. Memberikan teguran dan sanksi atas pelanggaran yang dilakukan

karyawan.

5. Teller

a. Mengatur dan bertanggung jawab atas dana kas yang tersedia

b. Memberikan pelayanan transaksi tunai

c. Bertanggung jawab atas kecocokan pencatatan transaksi dana kas

yang terjadi secara harian

6. Account Officer

a. Bertanggung jawab dalam upaya menyalurkan dana dalam bentuk

pembiayaan yang diberikan kepada masyarakat yang di nilai

produktif

b. Mencari nasabah potensial yang layak diberikan fasilitas pembiayaan

Page 54: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

38

c. Melakukan analisa untuk menentukan layak tidaknya pengajuan

pembiayaan dari masyarakat

d. Bertanggung jawab atas kelancaran pengembalian dana ynag telah

disalukan

e. Melakukan penagihan, pengawasan dan pembinaan terhadap nasabah

yang telah memperoleh fasilitas pembiayaan dari lembaga keuangan

syariah

C. Produk – produk BMT Muhajirin Salatiga

1. Produk simpanan

a. Simudah (simpananan mudharabah)

Merupakan simpanan dari “shahibul maal” atau orang yang harta

berlebih yang akan digunakan oleh BMT Muhajirin yang mana akan

memperoleh keuntungan ganda karena simpanan dikelola dengan

sistem bagi hasil sesuai dengan syariah Islam dan dimanfaatkan bagi

pengembangan kualitas terhadap masyarakat Islam.

b. Siberkah (simpanan mudharabah berjangka/deposito)

Merupakan pihak ketiga dengan harapan BMT dapat memuat uang

tersebut kepada calon debitur dan menyimpan uang tersebut dalam

jangka waktu tertentu dengan mengharapkan pembagian keuntungan

sesuai kesepakatan yang ditetapkan pada awal pendapatan dana.

Page 55: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

39

c. Sipendi (simpanan pendidikan)

Merupakan simpanan anggota untuk persiapan biaya pendidikan tahun

ajaran baru.

d. Sifitri (simpanan idul fitri / hari raya)

Merupakan simpanan anggota untuk persiapan hari raya idul fitri.

e. Siqurban (simpanan qurban)

Simpanan yang dilakukan oleh anggota untuk persiapan pembelian

hewan qurban.

f. Simpanan umroh

Simpanan ini baru di buka dan masih dalam proses promosi.

Simpanan ini merupakan simpanan untuk persiapan biaya ibadah

umroh.

Prosedur pembukaan rekening simpanan di BMT Muhajirin Salatiga:

1) Mengisi aplikasi pembukaan rekening

2) Melampirkan foto copy identitas diri

3) Setoran awal sebesar Rp. 20.000

4) Setoran selanjutnya Rp. 10.000

5) Biaya penutupan rekening sebesar Rp. 5.000 serta bebas biaya

administrasi setiap bulan.

Page 56: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

40

2. Produk pembiayaan

a. Pembiayaan Mudharabah

Merupakan pembiayaan modal kerja yang diberikan oleh BMT kepada

anggota dimana pengelolaan usaha sepenuhnya diserahkan kepada

anggota sebagai nasabah atau debitur. Anggota menyediakan usaha

dan sistem manajemennya, sedangkan hasil keuntungannya akan

dibagi sesuai kesepakatan.

b. Pembiayaan Musyarakah

Merupakan pembiayaan yang diberikan kepada seorang anggota atau

lebih berupa sebagian modal dari modal keseluruhan dan pihak BMT

dapat dilihatkan dalam pengelolaannya. Pembagian keuntungan yang

proporsional dilakukan sesuai dengan perjanjian kedua belah pihak,

namun kalau terjadi kerugian, maka semua pihak turut menanggung

kerugian sebanding dengan menyerahkan masing-masing.

c. Pembiayaan Murabahah

Merupakan pembiayaan yang diberikan kepada anggota untuk

pembelian barang-barang yang akan dijadikan modal kerja.

Pembiayaan ini diberikan dalam jangka waktu yang pendek,

keuntungan bagi BMT dari harga yang dinaikkan. Pinjaman pokok

yang dikembalikan pada saat jatuh tempo yang disepakati.

d. Pembiayaan Bai’ bitsaman ajil

Merupakan pembiayaan untuk pembelian barang atau alat usaha,

pembiayaab ini mempunyai cara seperti murabahah, yang berbeda

Page 57: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

41

adalah pembayaran baik pinjaman pokok maupun kenaikan harga

yang diangsur secara rutin sesuai kesepakatan dan dalam jangka

waktu yang disepakati pula.

e. Pembiayaan Qordul hasan

Pembiayaan yang diperuntukkan kepada anggota yang tidak

dikenakan bagi hasil, produk ini khusus diberikan kepada peadagang

kecil yang mengalami musibah, kerugian yang bukan karena

keteledoran atau kebutuhan-kebutuhan darurat seperti ongkos

pengobatan dan lain-lain kepada peminjam atau memberikan infaq.

f. Pembiayaan Ijarah

Pembiayaan yang diberikan kepada anggota untuk menyewa

suatu barang atau tempat usaha, cara angsuran pada pembiayaan

angsuran ijarah ini bisa menggunakan cara murabahah maupun bai’

bitsaman ajil.

D. Persyaratan Pemberian Pembiayaan Murabahah di BMT Muhajirin

Salatiga sebagai berikut:

a. Nasabah datang langsung ke BMT Muhajirin Salatiga

b. Sudah menjadi anggota penabung selama 3 bulan di BMT

Muhajirin Salatiga

c. Bertempat tinggal di wilayah gerak BMT Muhajirin Salatiga

d. Foto copy KTP/ identitas diri suami istri 2 lembar

e. Foto copy Kartu Keluarga (KK) 2 lembar

f. Foto copy STNK dan BPKB (kendaraan)

Page 58: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

42

g. Foto copy SPPT dan Sertifikat (tanah) 2 lembar

h. Slip gaji/SK pegawai (untuk pegawai), laporan keuangan (untuk

usaha min 1 tahun)

i. Mengisi atau menandatangani formulir pengajuan pembiayaan

j. Melampirkan pas foto suami istri 2 lembar

k. Bersedia disurvey

l. Jaminan milik sendiri (Wiyono, Manager BMT).

E. Prosedur Manajemen Risiko BMT Muhajirin Salatiga

Teknik manajemen risiko yang digunakan di gunakan di BMT

Muhajirin sebagai berikut :

a) Brainstoming groups : pejabat atau pegawai satuan kerja berkumpul

untuk mendiskusikan atau menyatakan pendapat (brainstorm) atas

sebuah atau beberapa isu

b) Workshop : BMT sebaiknya mulai memfasilitasi workshop yang fokus

pada risiko yang akan menolong pegawai untuk menetapkan dan

memprioritaskan tujuan, mengidentifikasi, dan menilai risiko

c) Filters : risiko dikaji terhadap beberapa filter seperti dampak yang

tidak besar, risiko yang terkendali, rendahnya tingkat kemungkinan

terjadi, dan lain-lain

d) Risk identification templates : satuan kerja mendapatkan template

yang akan membimbing mereka untuk mengidentifikasi dan mengkaji

risiko mulai saat mereka merencanakan dan menjalankan proses

Page 59: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

43

e) Bottom up risk assements : satuan kerja mengidentifikasi dan menilai

risiko

f) Value at Risk (VaR) : menilai risiko dengan cara mengestimasi

potensi rugi terhadap nilai sebuah posisi dan portofolio dalam satu

jangka waktu tertentu berdasarkan faktor-faktor

g) Prioritizing risk : risiko akan ditempatkan atau diatasi berdasarkan

jenjang (rank) masing-masing.

Page 60: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

44

F. Bagan/Alur Manajemen Risiko

Gambar 3.2 : Prosedur Manajemen Risiko BMT Muhajirin Salatiga

Sumber data : BMT Muhajirin

Prosedur Manajemen

Risiko BMT Mujahirin

Salatiga

Brainstoming

groups

Workshop

Filters

Risk identification

templates

Bottom up risk

assement

Value at Risk

(VaR)

Prioritizing risk

Page 61: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

45

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Prosedur Pembiayaan Murabahah di BMT Muhajirin Salatiga

Sebelum nasabah mendapatkan pembiayaan, pihak BMT terlebih

dahulu menanyakan kebutuhan calon nasabah, kemudian mencarikan jalan

keluar ataupun arahan kepada nasabah dalam pengambilan pembiayaan

yang sesuai dengan kebutuhan yang dinginkan nasabah, serta kemampuan

dalam pengembalian pembiayaan yang nantinya akan dilakukan sesuai

waktu yang telah disepakati. Setelah nasabah mendapatkan kepastian

dalam pengambilan pembiayaan, nasabah harus mengajukan beberapa

syarat dan melalui beberapa tahap yang harus dilalui untuk mendapatkan

pembiayaan murabahah, adapun persyaratan yang harus di penuhi antara

lain :

1. Permohonan Pembiayaan

Mengisi formulir dan menandatangani permohohanan menjadi anggota

BMT kemudian permohonan pembiayaan yang intinya adalah modal

diperlukan nasabah. Nasabah pembiayaan yang mengajukan

permohonan dilengkapi dengan persyaratan-persyaratan sebagai

berikut :

a. Nasabah datang langsung ke BMT Muhajirin Salatiga

b. Bertempat tinggal di wilayah gerak BMT Muhajirin Salatiga

c. Foto copy KTP suami istri yang masih berlaku sebanyak 2 lembar

48

Page 62: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

46

d. Foto copy KK sebanyak 2 lembar

e. Foto copy surat STNK dan BPKB (kendaraan) 2 lembar

f. Foto copy SPPT dan sertifikat (tanah) sebanyak 2 lembar

g. Slip gaji/SK pegawai (untuk pegawai), laporan keuangan (untuk

usaha min 1 tahun)

h. Mengisi atau menandatangani formulir pengajuan pembiayaan

i. Melampirkan pas foto suami istri 2 lembar

j. Bersedia di survey

k. Jaminan milik sendiri

l. Sudah menjadi nasabah Simudah selama 3 bulan.

Dari hasil wawancara dengan Bapak Wiyono selaku Manager

di BMT Muhajirin Salatiga, bahwa foto copy STNK dan BPKB

(jaminan), slip gaji/SK pegawai, nasabah bersedia di survey, jaminan

milik sendiri akan diketahui kemampuan nasabah untuk

mengembalikan pinjaman. Hal ini sesuai dengan dengan yang

disampaikan oleh Kasmir (2012: 101) penilaian kelayakan besarnya

pembiayaan dan jangka waktunya dapat kita lihat dari cash flow serta

laporan keuangan (neraca dan rugi laba) tiga tahun terakhir.

2. Pemeriksaan dan proses pengajuan

Setelah melalui prosedur permohonan di BMT Muhajirin

Salatiga, maka dilanjutkan dengan prosedur pemeriksaan dan proses

pengajuan pembiayaan. Secara terperinci, prosedur tersebut tertera

dibawah ini :

Page 63: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

47

a. Memeriksa surat permohonan pembiayaan dan kelengkapan

persyaratan

b. Mecocokkan foto copy berkas pengajuan dengan aslinya

c. Mengisi formulir surat permohonan pembiayaan

d. Mencatat permohonan pembiayaan dalam buku permohonan

pembiayaan murabahah

e. Permohonan tersebut disampaikan kepada manager untuk diproses

lebih lanjut

f. Memasukkan file calon debitur tersebut dalam daftar proses

pembiayaan dan digolongkan dalam nasabah baru atau lama

Adapun ketentuan yang berbeda untuk nasabah baru dan nasabah lama

i. Nasabah baru

a) Mengisi surat permohonan pembiayaan

b) Melengkapi syarat-syarat

c) Harus sudah menjadi nasabah simpanan minimal 3 bulan

d) Harus diadakan survey terhadap nasabah pembiayaan

ii. Nasabah lama

a) Mengisi surat permohonan pembiayaan

b) Melengkapi berkas-berkas yang sudah ada

c) Petugas akan mengadakan penilaian terhadap nasabah apakah

termasuk nasabah yang lancar atau bermasalah pada

pembiayaan sebelumnya

Page 64: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

48

d) Diadakan survey kembali jika pembiayaan yang diajukan

jauh lebih besar dari sebelumnya

Dari hasil wawancara dengan Bapak Wiyono selaku Manager

di BMT Muhajirin Salatiga, bahwa dengan prosedur pemeriksaan

maka dapat diketahui kelengkapan berkas-berkas dan mengetahui

keaslian berkas persyaratan calon nasabah pembiayaan. Menurut

Kasmir (2012: 101) pemeriksaan berkas-berkas calon nasabah ini

guna untuk mengetahui apakah berkas yang diajukan sudah

lengkap dan sesuai persyaratan yang sudah benar. Jika menurut

pihak BMT belum lengkap maka nasabah diminta untuk segera

melengkapinya apabila sampai batas tertentu nasabah tidak

sanggup melengkapi kekurangan tersebut, maka sebaliknya

permohonan pembiyaan dibatalkan.

3. Survey

BMT Muhajirin Salatiga dalam melakukan pembiayaan melalui

prosedur survey. Kegiatan survey tersebut dilakukan terhadap nasabah,

baik yang bersifat perorangan maupun kelompok. Prosedur survey

mengidentifikasi nasabah melalui pihak ketiga (tetangga, teman, rekan

seprofesi, saudara pemohon, orang tua, ketua RT dan sebagainya).

Berdasarkan identifikasi tersebut maka dilakukan pendataan

tempat usaha (analisis usaha) dengan cara mewawancarai pemohon

yang meliputi kondisi usaha, sistem manajemen, data keuangan, teknik

produksi, faktor-faktor yang mempengaruhi kelancaran produksi,

Page 65: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

49

siklus produksi, karakter pemohon, dan sumber pendapatan,

melakukan transaksi jaminan dan penilaian kelayakan usaha.

Penilaian jaminan dapat dilakukan sebagai berikut :

a. Jaminan berbentuk BPKB

BPKB harus diwilayah Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang.

Nilai jaminan 50% dari harga jual kendaraan. Misalnya, nasabah A

menjaminkan Honda Beat 2008 yang mempunyai nilai jual pada

saat ini Rp 10.000.000,00. Maka BMT dapat merealisasi

pembiayaan Rp 5.000.000,00.

b. Jaminan berbentuk Sertifikat Tanah

Sertifikat tanah harus diwilayah Kota Salatiga dan harus atas nama

sendiri. Nilai jaminan 50% dari harga jual tanah. Misalnya,

Nasabah B menjaminkan tanahnya seluas 1.000 meter persegi.

Harga jual pada saat ini Rp 100.000.000,00. Maka BMT dapat

merealisasi pembiayaan sebesar Rp 50.000.000,00.

Dari hasil wawancara dengan Bapak Wiyono selaku Manager

BMT Muhajirin Salatiga, tahapan mengenai pemberian pembiayaan

nasabah harus bersedia di survey tempat tinggal atau tempat usaha

yang di milikinya. Menurut Muhammad (2005: 311) prosedur survey

ini digunakan untuk mempertimbangkan dan efektivitas dana yang

akan di manfaatkan sesuai dengan syariah Islam.

Page 66: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

50

4. Rapat Komite

Setelah survey lokasi usaha dan lokasi tempat tinggal dilakukan

oleh bagian marketing/AO, kemudian akan diadakan rapat komite

pembiayaan yang membahas tentang hal-hal sebagai berikut:

a. Melakukan evaluasi terhadap setiap proposal pembiayaan dan

analisisnya sesuai dengan aturan-aturan yang ada di BMT

Muhajirin Salatiga dan selalu memperhatikan prinsip transaksi

syariah.

b. Menentukan hasil pengajuan proposal apakah pengajuan

diterima atau ditolak.

5. Pencairan

Dari hasil rapat komite selanjutnya tahap yang akan dilakukan

oleh pihak BMT kepada nasabah adalah pencairan. Pencairan akan

dilakukan dengan menggunakan akad terlebih dahulu antara pihak

BMT dengan pihak nasabah apabila pengajuan pembiayaan di terima

oleh pihak BMT. Dalam akad tersebut akan dijelaskan tentang hal-hal

yang berkaitan dengan jalannya pembiayaan sampai dengan pelunasan

yang telah ditentukan oleh pihak BMT sesuai dengan hukum dan

prinsip syariah.

Page 67: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

51

B. Bagan/Alur Prosedur Pemberian Pembiayaan

Gambar 4.1 : Bagan Pemberian Pembiayaan BMT Muhajirin Salatiga

Sumber data: BMT Muhajirin Salatiga

Nasabah

Datang ke

BMT

Mengisi

formulir

Menyerahkan form

& persyaratan

pembiayaan

Pemeriksaan

persyaratan

pembiayaan Survey

Rapat komite

Ditolak Diterima

Berkas

dikembalikan

Pemberitahuan

Pencairan

Page 68: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

52

C. Risiko-risiko pembiayaan murabahah di BMT Muhajirin Salatiga

Dalam lembaga keuangan risiko-risiko pembiayaan merupakan hal

yang seringkali terjadi dan berakibat pada penilaian kesehatan BMT.

Dalam pemberian fasilitas pembiayaan, sebelumnya telah di jelaskan

bahwa untuk mendapatkan pembiayaan. Nasabah harus memenuhi

persyaratan dan tahapan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh

BMT, meskipun proses dan prosedur telah dilakukan dengan benar sesuai

dengan aturan yang ada, terkadang masih terjadi risiko-risiko pembiayaan

macet yang diakibatkan oleh beberapa faktor.

Dari hasil wawancara yang dilakukan penulis kepada manager

BMT Muhajirin Salatiga Bapak Wiyono pada tanggal 24 Januari 2017

pukul 10.15. Faktor penyebab terjadinya pembiayaan macet pada produk

murabahah di BMT Muhajirin Salatiga adalah:

1. Dari pihak nasabah

Dalam pembiayaan murabahah nasabah nasabah satu dengan nasabah

lain memiliki analisa pembiayaan yang berbeda pemasalahan dan

kemampuan yang berbeda pula. Kemacetan pembiayaan yang

disebabkan oleh nasabah terdapat dua unsur, yaitu:

a. Ada unsur kesengajaan, nasabah senagaja tidak mau membayar

kewajibannya kepada BMT sehingga pembiayaan yang diberikan

dengan sendiri macet. Hal-hal yang menjadi unsur kesengajaan

meliputi:

Page 69: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

53

1) Kecerobohan nasabah, terjadi karena kekeliruan dalam

penilaian karakter, nasabah sebenarnya mampu melunasi

pembayaran akan tetapi mengabaikan kewajibannya untuk

mendahulukan kepentingan yang lain.

2) Pembiayaan di BMT lain, nasabah terkadang melakukan

pembiayaan di beberapa tempat masalah tersebut menjadi

penyebab kemacetan nasabah dikarenakan besarnya kewajiban

yang didapat lebih besar daripada pendapatannya.

b. Ada unsur ketidaksengajaan, nasabah memiliki kemauan untuk

membayar akan tetapi tidak mampu dikarenakan usaha yang

dibiayai terkena musibah seperti bencana dan penipuan, hal lain

yang menyebabkan ketidaksengajaan nasabah adalah nasabah

pembiayaan meninggal dunia dan apabila nasabah memiliki

kemauan untuk membayar, akan tetapi disaat bersamaan

mengalami musibah terkena penyakit dan harus mempergunakan

dananya berobat dan kemampuan untuk membayar tidak ada,

dikarenakan ekonomi nasabah menurun misalnya usaha yang

dijalankan nasabah tidak mengalami peningkatan dan cenderung

kepada kerugian yang mengakibatkan tidak adanya pendapat.

2. Dari pihak BMT

Faktor dari pihak BMT sendiri yang menyebabkan pembiayaan

bermasalah bisa terjadi, disebabkan karena berbagai hal, seperti:

1) Analisa yang kurang akurat

Page 70: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

54

Dalam menganalisa pengajuan pembiayaan, pihak marketing/AO

kurang teliti dalam menganalisa data nasabah yang mengakibatkan

terjadinya kekeliruan dalam penilaian data nasabah.

2) Marketing/AO dikejar target

AO dikejar target menjadikan salah satu faktor yang menyebabkan

pembiayaan macet, sehingga marketing/AO sendiri menggunakan

bermacam cara supaya pembiayaan yang diajukan nasabah tersebut

dapat dicairkan.

Dari hasil wawancara dengan Bapak Wiyono selaku

Manager BMT Muhajirin Salatiga, bahwa risiko-risiko pembiayaan

ini merupakan hal-hal yang menyebabkan kerugian bagi BMT dan

berakibat pada penilaian kesehatan BMT. Hal ini sesuai menurut

Sulhan dan Siswanto (2008: 105) risiko adalah kemungkinan

kejadian hasil yang menyimpang dari harapan yang bersifat

merugikan.

Tabel 4.1

Pembiayaan Murabahah BMT Muhajirin Salatiga

Periode 2012-2016

No Tahun Pembiyaan Murabahah

1. 2012 75 nasabah

2. 2013 88 nasabah

3. 2014 140 nasabah

4. 2015 144 nasabah

5. 2016 170 nasabah

Sumber data : BMT Muhajirin Salatiga

Page 71: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

55

Dari tabel diatas menjelaskan bahwa pembiayaan murabahah di BMT

Muhajirin mengalami peningkatan setiap tahunnya pada periode 2012-

2016.

Tabel 4.2

Pembiayaan Murabahah Bermasalah Periode 2012-2016 BMT

Muhajirin Salatiga

No Tahun Jumlah Nasabah Bermasalah

1. 2012 25 nasabah

2. 2013 33 nasabah

3. 2014 55 nasabah

4. 2015 40 nasabah

5. 2016 45 nasabah

Sumber data : BMT Muhajirin Salatiga

Dari tabel diatas terdapat pembiayaan murabahah bermasalah periode

2012-2016 di BMT Muhajirin Salatiga. Diatas dapat diketahui bahwa

pembiayaan murabahah bermasalah paling tinggi yaitu pada tahun 2014

yaitu sebanyak 55 nasabah sedangkan jumlah nasabah pembiayaan

murabahah bermasalah paling sedikit yaitu pada tahun 2012 dengan 25

nasabah.

D. Manajemen Risiko Pembiayaan Murabahah di BMT Muhajirin

Salatiga

Penanganan pembiayaan bermasalah merupakan sesuatu hal yang

cukup penting dan harus segera dilakukan dalam BMT. Namun demikian

mengatasi pembiayaan bermasalah tidaklah semudah sepeti teorinya.

Dalam penanganannya, BMT sebagai salah satu lembaga keuangan mikro

Page 72: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

56

Islam, selain harus memperhatikan faktor dana pembiayaan itu sendiri,

juga harus mempertimbangkan juga aspek sosial kemanusian dan syariah

Islam khususnya. BMT tidak boleh melupakan salah satu tujuannya yaitu

menegakkan syariah Islam dengan baik, khususnya dalam bidang

ekonomi.

Pihak BMT tidak boleh semena-mena dan seenaknya sendiri

memaksakan kehendak demi untuk memenuhi atau menyelesaikan

pembiayaan yang bermasalah. Sedangkan pihak nasabah juga tidak boleh

menghindar begitu saja dari tanggung jawabnya karena sudah ada

komitmen dan perjanjian dari awal dengan BMT. Menurut Bapak Wiyono

selaku manager BMT Muhajirin Salatig pada tanggal 24 Januari 2017

pukul 10.15, manajemen risiko pembiayaan murabahah di BMT Muhajirin

Salatiga adalah sebagai berikut:

1. Pencegahan

a) Pencegahan oleh pejabat pembiayaan

1. pengusaan dan penelitian kembali aspek bisnis nasabah

2. analisis pembiayaan sesuai dengan persyaratan

3. perhatian lebih detail terhadap gejala dini pembiayaan

bermasalah dan segera mengambil langkah penyelamatan

4. pengawasan dan pembinaan lebih jauh terhadap account

officer (marketing) supaya secara cepat dapat diketahui

langkah-langkah yang harus segera dilakukan. Hal ini

dimaksudkan untuk menghindari pembiayaan-pembiayaan

Page 73: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

57

yang dipegang oleh masing-masing AO masuk dalam

pembiayaan bermasalah, sehingga tingkat kesehatan AO

tetap sehat dan dapat memberi kontribusi positif pada

tingkat kesehatan pembiayaan BMT keseluruhan.

b) Pencegahan oleh Account Officer (AO)

1. Mengikuti prosedur yang telah ditentukan

2. Menghindari sifat subyektif dalam menyalurkan

pembiayaan

3. Berpegang teguh berdasarkan prinsip berdasarkan analisis

4. Tidak segan dalam menolak calon debitur

5. Dokumen lengkap sebelum realisasi/pencairan

pembiayaan

6. Memantau perkembangan industri atau hal-hal yang

berkaitan dengan usaha debitur

7. Melakukan kunjungan secara teratur pada nasabah

8. Melakukan pengawasan terhadap ketertiban debitur dalam

memenuhi kewajibannya.

Dari hasil wawancara dengan Bapak Wiyono selaku

Manager BMT Muhajirin Salatiga, bahwa dalam meminimalisasi

risiko pembiayaan perlu di perlakukan pecegahan dengan pihak

BMT. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Sulhan dan

Siswanto (2008: 109) penerapan fungsi-fungsi manajemen dalam

menanggulangi risiko yang dihadapi oleh organisasi.

Page 74: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

58

2. Penanganan

a) Persuasif

Tahap pertama yang dilakukan oleh pihak BMT dalam

mengatasi pembiayaan macet kepada nasabah yaitu dilakukan

secara persuasif, persuasif adalah diskusi antara pihak BMT

dengan nasabah, yang dilakukan dengan pendekatan melalui

kunjungan silahturahmi dari pihak BMT ke rumah nasabah,

dilakukan dengan diskusi guna membahas hal-hal yang

mengakibatkan kemacetan dapat terjadi dan mencari solusi

terbaik untuk meringankan nasabah. Misalnya, diberi jangka

waktu dan memastikan kesanggupan nasabah dalam

menyelesaikan angsurannya/kewajibannya, dari diskusi tersebut

akan terjadi kesepakatan antara pihak BMT dengan nasabah agar

angsuran dapat kembali lancar atau pelunasan pada pembiayaan.

b) Penyelesaian Melalui Jaminan

a. Eksekusi

Eksekusi yaitu merupakan langkah penyelesaian

pembiayaan dengan menjual dan mengusai jaminan yang

diberikan debitur pada awal transaksi pembiayaan.

Eksekusi ini dilakukan karena usaha debitur sudah tidak

mempunyai prospek lagi atau debitur sudah memiliki

kemampuan lagi untuk memenuhi kewajibannya.

b. Likuidasi Usaha

Page 75: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

59

Likuidasi usaha yaiu upaya penjualan

stok/persediaan, sarana produksi atau bahkan penjualan

tempat usaha yang dijaminkan untuk menutup hutang yang

tertunggak.

c. Parate Eksekusi

Parate eksekusi yaitu eksekusi jaminan tanpa

melalui pengajuan gugatan perdata terlebih dahulu (secara

sukarela oleh nasabah). Dengan kata lain parate eksekusi

ini yaitu upaya pembayaran/pelunasan pembiayaan dengan

cara penjualan jaminan secara sukarela oleh nasabah.

c) Asuransi jiwa

Asuransi ini dipergunakan apabila nasabah pembiayaan

meninggal dunia, sebelum nasabah mendapatkan pembiayaan ada

persyaratan yang harus dipenuhi salah satunya bersedia mengikuti

asuransi jiwa yang ditetapkan oleh pihak BMT, jadi apabila

nasabah meninggal dunia sebelum melunasi pembiayaan dapat

ditutup dengan asuransi jiwa yang akan dibantu oleh pihak baik

dalam pengurusnya.

Page 76: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

60

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan yang sudah di buat pada bab sebelumnya, maka

dapat disimpulkan bahwa :

Prosedur pembiayaan murabahah di BMT Muhajirin Salatiga memiliki

persyaratan dan tahapan yang akan dilalui dalam pembiyaan murabahah antara

lain: pengajuan pembiayaan yang harus dilengkapi dengan persyaratan sebagai

berikut: 1) Nasabah datang langsung ke BMT Muhajirin Salatiga, 2) Sudah

menjadi anggota penabung selama 3 bulan di BMT Muhajirin Salatiga, 3)

Bertempat tinggal di wilayah gerak BMT Muhajirin, 4) Foto copy KTP suami istri

yang masih berlaku sebanyak 2 lembar, 5) Foto copy KK sebanyak 2 lembar, 6)

Foto copy STNK dan BPKB (kendaraan) sebanyak 2 lembar, 7) Foto copy SPPT

dan Sertifikat (tanah) sebanyak 2 lembar, 8) Slip gaji/SK pegawai (untuk

pegawai), laporan keuangan (untuk usaha min 1 tahun), 9) Pas foto suami istri 2

lembar, 10) Jaminan milik sendiri dan bersedia disurvey. Kemudian survey lokasi

usaha dan tempat tinggal, setelah disurvey diadakan rapat komite untuk

menentukan apakah pengajuan tersebut disetujui atau tidak, apabila pengajuan

telah. Jaminan milik sendiri dan bersedia disurvei

60

Page 77: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

61

1. Risiko-risiko pembiayaan murabahah yang dihadapi BMT Muhajirin

Salatiga terjadi karena dua faktor, yaitu dari pihak nasabah dan pihak

bmt. Dimana faktor dari pihak nasabah terdiri dua unsur yaitu: 1)

unsur kesengajaan, 2) unsur ketidaksengajaan. Sedangkan faktor

penyebab dari pihak bmt sendiri terdiri dari beberapa hal yaitu analisa

yang kurang akurat dan AO dikejar target.

2. Manajemen risiko pembiayaan murabahah yang di hadapi BMT

Muhajirin Salatiga, yaitu dengan cara persuasif, dan apabila dengan

cara ini belum menjadi solusi maka pihak BMT Menyelesaikan

melalui jaminan yaitu dengan penyitaan/penjualan jaminan, baik itu

dilakukan secara sukarela oleh nasabah maupun penjualan paksa oleh

BMT..

B. Saran

Dari pembahasan yang terdapat di bab sebelumnya, maka penulis

menyarankan :

1. Dalam memberikan pembiayaan sebaiknya BMT Muhajirin Salatiga lebih

selektif mengenai sasaran pembiayaan dituju dan lebih memperhatikan

atau mengawasi kondisi-kondisi nasabah di lapangan dalam rangka untuk

meminimalisir risiko-risiko terjadinya pembiyaan bermasalah.

2. Ada kalanya BMT Muhajirin Salatiga harus lebih tegas terhadap nasabah

yang terindikasi memang sengaja menunda atau bahkan tidak mau untuk

melunasi hutangnya.

Page 78: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

62

3. Adanya sanksi kepada Account Officer yang tidak profesional dalam

memberikan pembiayaan, misalnya nasabah yang sebenarnya tidak layak

untuk dibiayai tetapi membuat analisis pembiayaan layak untuk tujuan

mengejar target dan lainnya.

Page 79: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

63

DAFTAR PUSTAKA

Afandi, Ahmad Ali. 2105. “Analisis Pembiayaan Murabahah Pada Nasabah Di

Bmt Harapan Ummat Kudus.” Skripsi UIN Walisongo.

Ascarya. 2007. Akad Produk Bank Syariah. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Afrida, Yenti. 2016. Analisis Pembiayaan Murabahah di Perbankan Syariah”.

Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam (JEBI), Vol. 1. No. 2: 155-166.

Astuti, Yuliah. 2005. “Murabahah di BMT Jogjatama.” Tugas Akhir UIN Sunan

Kalijaga.

Karim, Adiwarman A. 2004. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan , Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada.

Kasmir. 2004. Dasar-dasar Perbankan, Jakarta: Grafindo Persada.

Mufid, Fathul. 2015. Strategi Penanganan Risiko Pembiayaan Murabahah pada

BMT Se Kabupaten Demak. Equilibrium: Jurnal Ekonomi Syariah, Vol.

3. No. 2: 254-270.

Muhamad. 2002. Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: (UPP) AMPYKPN.

Muhammad. 2004. Teknik Perhitungan Bagi Hasil dan Profit Margin pada Bank

Syariah, Yogyakarta.

Muhammad. 2007. Lembaga Ekonomi Syari’ah. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sudarsono, Hendri. 2003. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta.

Suprapto. 1987. Statistik Ekonomi dan Aplikasi. Jakarta: Erlangga.

Sumiyanto Ahmad. 2008. BMT Menuju Koperasi Modern. Yogyakarta.

Sugiyono, 2007. Metode Penelitian Bisnis (pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D). CV Alfabeta. Bandung.

Sulhan, Muhamad dan Ely Siswanto. 2008. Manajemen Bank Konvensional dan

Syariah. Malang: UIN-Malang Press.

Suyuti. 2012. “Penanganan Pembiayaan Bermasalah pada Murabahah d KJKS

Binama Semarang.” Tugas Akhir FEBI IAIN Salatiga.

Veitzhal, Rivai, dkk, 2007. Bank and Finanscial Institutiton Management:

Conventional and Sharia System. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Page 80: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

64

Wahyudi, Imam dan Miranti Kartika Dewi dkk. 2013. Manajemen Risiko Bank

Islam. Jakarta: Salemba Empat.

(Wawancara dengan Manager di BMT Muhajirin Salatiga, Bapak Wiyono, Selasa

24 Januari 2017.)

Wiroso, 2011. Akuntansi Transaksi Syari’ah. Ikatan akuntan Indonesia (IAI).

Jakarta

Yung, Sen. 2009. Manajemen Resiko dalam Dunia Perbankan. Maranatha

Journal, Vol. 1. No. 1: 63-71.

Page 81: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 82: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

Nama : Titin Sadatinah

Tempat/tgl. Lahir : Pasuruan, 20 Maret 1995

Alamat Rumah : Desa Randugunting RT/RW 007/003 Kecamatan

Bergas Kabupaten Semarang

Nama Ayah : Bambang Irawan (Alm)

Nama Ibu : Siti Prihatin

B. Riwayat Pendidikan

1. Pendidikan Formal

a. SD/MI : SDN Wotgalih I lulus 2007

b. SMP/MTs : SMP N 3 Nguling lulus 2010

c. SMA/MA : SMA N 1 Bergas lulus 2013

d. D3 : IAIN Salatiga lulus 2017

Salatiga, 9 Juni 2017

(Titin Sadatinah)

Page 83: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Titin Sadatinah

NIM : 231-13-001

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Jurusan : D III Perbankan Syariah

Menyatakan bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil

karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain. Pendapat temuan orang

lain yang terdapat dalam Tugas Akhir ini dikutip/dirujuk berdasarkan kode etik

ilmiah. Tugas Akhir ini diperkenankan untuk dipublikasikan pada e-repository

IAIN Salatiga.

Salatiga, 9 Juni 2017

Saya yang menyatakan,

Titin Sadatinah

NIM. 231-13-001

Page 84: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian

DECLARATION

In the name of Allah the most gracious and merciful.

Hereby the writer fully declares that the graduating paper is made by the writer

himself, and it is not cotained the materials writen or has been published by other

people and others’ people ideas except the information from the refferences.

The writer is capable to account for this graduating paper if in the future it can be

proved of containing other’s ideas or fact the writer imitates the others’ graduating

paper.

Like wise the declaration made by the writer and he hopes that this declaration

can be understood.

Salatiga, 9 Juni 2017

Saya yang

menyatakan,

Titin Sadatinah

NIM. 231-13-001

Page 85: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian
Page 86: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian
Page 87: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian
Page 88: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian
Page 89: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian
Page 90: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian
Page 91: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian
Page 92: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian
Page 93: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian
Page 94: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian
Page 95: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian
Page 96: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian
Page 97: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN - e …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3218/1/TA.pdf · menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian