analisis luaran teks pada rubrik opini majalah hadila

28
ANALISIS LUARAN TEKS PADA RUBRIK OPINI MAJALAH HADILA EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018 (ANALISIS WACANA KRITIS) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata II pada Jurusan Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Sekolah Pascasarjana Oleh: AMALINA KUSUMA WARDANI NIM. S200170048 PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA PROGRAM MAGISTER SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019 1

Upload: others

Post on 17-Apr-2022

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS LUARAN TEKS PADA RUBRIK OPINI MAJALAH HADILA

ANALISIS LUARAN TEKS PADA RUBRIK OPINI MAJALAHHADILA EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018

(ANALISIS WACANA KRITIS)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata II

pada Jurusan Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Sekolah Pascasarjana

Oleh:

AMALINA KUSUMA WARDANI

NIM. S200170048

PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA PROGRAM MAGISTER

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2019

1

Page 2: ANALISIS LUARAN TEKS PADA RUBRIK OPINI MAJALAH HADILA

2

Page 3: ANALISIS LUARAN TEKS PADA RUBRIK OPINI MAJALAH HADILA

3

Page 4: ANALISIS LUARAN TEKS PADA RUBRIK OPINI MAJALAH HADILA

4

Page 5: ANALISIS LUARAN TEKS PADA RUBRIK OPINI MAJALAH HADILA

ANALISIS LUARAN TEKS PADA RUBRIK OPINI MAJALAH HADILAEDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018

(ANALISIS WACANA KRITIS)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan luaran teks dalam wacana padaRubrik Opini Majalah Hadila edisi September-Oktober 2018. Jenis penelitian iniadalah kualitatif. Data penelitian ini berupa kalimat serta layout, gambar atauilustrasi yang mendukung dalam wacana pada Rubrik Opini dalam MajalahHadila edisi September-Oktober 2018. Teknik pengumpulan data yang digunakanadalah dokumen, simak, dan wawancara. Teknik analisis data menggunakanmetode agih dan padan. Hasil analisis luaran teks pertama, layout yangdigunakan dalam artikel yaitu dua halaman penuh disertai dengan ilustrasi yangsesuai serta mendukung topik artikel yang dibahas. Kedua, kedua artikel tersebutmenggunakan subjudul yang isinya mendukung judul utama. Ketiga, artikel yangpilih menstruktur unit-unitnya melalui paragraf yang saling mendukung paragrafyang lainnya. Keempat, topik yang dibahas dalam wacana berjudul “GerakanLiterasi Melawan Hoax” adalah gerakan literasi yang sehat untuk melawan hoax.Topik yang dibahas dalam wacana berjudul “Tetap Menjadi Sekolah TamanKanak-Kanak” adalah pandangan masyarakat mengenai Sekolah taman kanak-kanak. Topik yang dibahas dalam wacana berjudul “Auditor Internal dan TataKelola Pemerintahan yang Baik” adalah tugas dan pergeseran peran auditorinternal. Topik yang dibahas dalam wacana “Assesment Online, AlternatifCerdas” adalah manfaat penggunaan assesment online.

Kata kunci: analisis wacana kritis, luaran teks, rubrik

Abstract

The objective of this study is to describe the context and textual outputs in thediscourse on Opinion Rubric of Hadila Magazine in July-October 2018 edition.The design of this research is qualitative. The data is in the form of sentences aswell as layouts, pictures or illustrations that support the discourse on the OpinionRubric of Hadila Magazine in July-October 2018 edition. The technique ofcollecting the data were documents, referrals, and interviews. In analysing thedata used agitation and matching method. The results of the analysis of the firsttext output, the layout used in the article is two full pages accompanied byappropriate illustrations and supports the topic of the article discussed. Second,there are two articles that use subtitles and two articles that were not use subtitles.Third, articles that select structure their units through paragraphs that supporteach other paragraphs. Fourth, the topic discussed in the discourse entitled"Literacy Movement Against Hoaxes" is a healthy literacy movement to fighthoaxes. The topic discussed in the discourse entitled "Still Becoming aKindergarten School" is the public's view of a kindergarten School. The topicdiscussed in the discourse entitled "Internal Auditors and Good Governance" is

1

Page 6: ANALISIS LUARAN TEKS PADA RUBRIK OPINI MAJALAH HADILA

the task and shift in the role of internal auditors. The topic discussed in thediscourse "Online Assessment, Smart Alternative" is the benefit of using onlineassessment. This research was also implemented in the learning of IndonesianLanguage class VIII KD 4.1 Summing up the content of the news (developing andmotivating) that was read and heard. Indicators of competency achievementdetermine the topic of the news text that is read or heard and concludes the newstext.

Keywords: critical discourse, text output, rubric

1. PENDAHULUAN

Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia untuk

berinteraksi dengan orang lain. Bahasa bisa berupa lisan, tulisan, dan gambar.

Gambar atau ilustrasi merupakan wujud bahasa yang juga dapat diartikan

maksudnya. Penelitian ini menganalisis luaran teks. Luaran teks di sini

besangkutan dengan ilustrasi yang digunakan dalam artikel. Selain itu analisis

luaran teks juga menganalisis setiap alinea yang saling berkesinambungan dengan

alinea lainnya. Penelitian ini menggunakan media masa cetak yaitu Majalah hadila

khususnya pada Rubrik Opini. Melalui rubrik opini masyarakat dapat

menyalurkan aspirasi mereka tentang apapun. Opini yang ditulis masyarakat

tersebut membuat peneliti tertarik untuk menganalisis secara kritis. Analisis

wacana kritis cara untuk membongkar bagaimana ideologi di balik tulisan.

Fowler (2018:23), menyatakan wacana adalah komunikasi lisan atau tulisan

yang dilihat dari titik pandang kepercayaan, nilai, dan katagori yang masuk di

dalamnya, kepercayaan di sini mewakili pandangan dunia, sebuah organisasi atau

representasi dari pengalaman.Wacana menurut Chaer (2013:62) adalah satuan

bahasa yang lengkap sehingga dalam hierarki gramatikal merupakan satuan

gramatikal tertinggi di atas satuan kalimat. Sebagai satuan tertinggi yang lengkap

maka di dalam wacana itu terdapat konsep, gagasan, pikiran, atau ide yang utuh,

yang bisa dipahami tanpa keraguan apapun.

Badara (2015:25), menjelaskan analisis wacana kritis memandang bahasa

selalu terlibat dalam hubungan kekuasaan, terutama dalam membentuk subjek

serta berbagai tindakan representasi yang terdapat di dalam masyarakat.Fairclough

(2013:63) berargumen bahwa Analisis wacana kritis (AWK) memandang wacana

2

Page 7: ANALISIS LUARAN TEKS PADA RUBRIK OPINI MAJALAH HADILA

sebagai teks, praktik wacana dan praktik sosial.Analisis wacana kritis dikenal

dengan Critical Discourse Analysis (CDA) membantu memahami bahasa dalam

penggunaannya. Bahasa bukan hanya sekedar menjadi alat komunkasi. Namun,

juga digunakan sebagai instrumen untuk melakukan sesuatu atau sarana untuk

menerapkan strategi kekuasaan (Haryatmoko, 2016:5).

Fairclough (2013:63) berargumen bahwa Analisis wacana kritis (AWK)

memandang wacana sebagai teks, praktik wacana dan praktik sosial. Masih

menurut Fairclough, menggunakan AWK untuk menelaah teks adalah suatu upaya

untuk memahami perubahan praktik penggunaan bahasa (wacana) yang terkait

dengan praktik sosial dan perubahan sosial budaya.Suatu teks berpotensi

mengalami perubahan menjadi bentuk yang berbeda pada waktu yang berbeda

karena dipengaruhi oleh perubahan konteks sosial, politik dan budaya.

Baker, dkk (2008) meneliti “A useful methodological synergy? Combining

critical discourse analysis and corpus linguistics to examine discourses of

refugees and asylum seekers in the UK press”. Hasil penelitian ini adalah secara

keseluruhan, masing-masing pendekatan dapat digunakan untuk membantu

melakukan pelacakan temuan yang lain.

Penelitian Sumarti (2010) memiliki persamaan dengan penelitian ini yaitu

analisis wacana kritis. Perbedaannya sumarti menganalisis strategi politik yang

digunakan dalam pidato, sedang penelitian ini analisis konteks dan luaran teks.

Hasil analisis Sumarti yaitu strategi politik penggunaan bahasa dalam pidato

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono unsur yang tampak adalah penggunaan

kata-kata persona, penggunaan kata yang bernuansa “reformasi” dan

“keterbukaan”. Hasil analisis penelitian ini adalah alinea satu dengan yang lainnya

dalam artikel saling berkalitan dan mendukung, pengarang memiliki keahlian

yang sesuai dengan bidang yang ditekuninya dan tulisannya.

Setiawan (2011) penelitiannya berjudul “Analisis Wacana Kritis Pemberitaan

Kekerasan Berbasis Gender di Surat Kabar Harian Suara Merdeka”. Hasil

penelitian ini yaitu secara tekstual, teks-teks berita tentang kasus kekerasan

terhadap wanita menunjukkan bias gender. Pemberitaan kekerasan pada surat

3

Page 8: ANALISIS LUARAN TEKS PADA RUBRIK OPINI MAJALAH HADILA

kabar harian Suara Merdeka banyak menggunakan kata-kata yang menarik

perhatian seorang pria karena megikuti sudut pandang dan selera pria.

Sari (2011) meneliti “Visible Boys, Invisible Girls: The Representation Of

Gender In Learn English With Tito”. Temuan-temuannya menunjukkan bahwa

buku-buku itu memihak laki-laki daripada perempuan.Karakter pria lebih terlihat

bahwa mereka lebih sering terjadi dan mereka tampaknya memegang peran yang

lebih penting peserta.

Penelitian Ardianto (2012) berjudul “Analisis Wacana Kritis Pemberitaan

Harian Pikiran Rakyat dan Harian Kompas Sebagai Public Relations Politik

dalam Membentuk Branding Reputation Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

(SBY)”. Hasil penelitian ini menunjukkan produksi teks Pikiran Rakyat

cenderung branding reputation negatif Presiden SBY. Produksi teks Kompas

cenderung Branding Reputation positif Presiden SBY.

2. METODE

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.

Deskriptif kualitatif adalah data, fakta yang dihimpun berbentuk kata atau

gambar daripada angka-angka (Satori dan Komariah, 2013:28). Subjek dalam

penelitian ini adalah media masa berbasis cetak, yaitu majalah Hadila bulan

September-Oktober 2018. Objek dalam penelitian ini adalah rubrik opini. Data

penelitian ini berupa kalimat serta layout, gambar yang mendukung dalam

wacana pada Rubrik Opini dalam Majalah Hadila. Sumber data dalam penelitian

ini adalah media masa berbasis majalah yaitu pada Rubrik Opini dalam Majalah

Hadila. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik

dokumen, simak, dan wawancara. Keabsahan data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah trianggulasi teknik. Penelitian ini menggunakan teknik

padan referensial dengan teknik dasar PUP (Pilah Unsur Penentu).

4

Page 9: ANALISIS LUARAN TEKS PADA RUBRIK OPINI MAJALAH HADILA

3. HASIL DAN PEMBAHASAN3.1 HASIL PENELITIAN

a. Wacana “Auditor Internal dan Tata kelola Pemerintahan yang Baik”

1) Bagaimana besar layoutnya? Foto, gambar, grafik apa yang menyertai

teks?

Artikel ini ditulis pada dua halaman penuh, yaitu di halaman 46-47.

Pada bagian atas artikel dilengkapi dengan ilustrasi kertas yang bertuliskan

angka-angka. Ilustrasi tersebut menandakan audit di dalamnya. Di bagian

kiri dari ilustrasi juga dilengkapi dengan identitas dari penulis opini

tersebut. Identitas penulis dilengkapi dengan foto walaupun dicetak dalam

dalam kertas hitam putih.

Bukti:

1.1 Gambar layout yang terdapat dalam wacana “Audit Internal dan tata Kelola

Pemerintahan yang baik”

1.2 Gambar layout yang terdapat dalam wacana “Audit Internal dan tata Kelola

Pemerintahan yang baik”

5

Page 10: ANALISIS LUARAN TEKS PADA RUBRIK OPINI MAJALAH HADILA

Bagian paling bawah dari artikel tersebut juga terdapat gambar tangan

memegang kaca pembesar yang bertuliskan audit. Ilustrasi tersebut

menggambarkan bahwa seorang audit harus teliti dalam melakukan

pengauditan. Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa ilustrasi yang

digunakan dalam artikel ini sesuai dan mendukung artikel tersebut.

2) Apa judul subjudulnya?

Subjudul adalah bagian dari judul. Selain judul utama biasanya artikel

dicetak dengan subjudul. Namun, ada beberapa artikel yang tidak

mengggunakan subjudul. Artikel bejudul “Audit Internal dan Tata kelola

Pemerintahan yang Baik” tidak memiliki subjudul. Judul utama dari artikel

tersebut sudah mewakili keseluruhan isi wacana. Isi opini tersebut dapat

menjawab pertanyaan sebagai berikut.

Apa tugas seorang audit internal?

Audit internal melakukan tinjauan terhadap sistem dan proses di masing-masing organisasi, kemudian membuat rekomendasi kepada pimpinanorganisasi sektor publik mengenai bagaimana pengendalian internaldapat ditingkatkan. (Oktavia, 2018)

Mengapa peran audit internal mengelami pergeseran?

Pergeseran peran ini dibutuhkan dalam rangka mewujudkan tata kelolapemerintahan yang baik. (Oktavia, 2018)

Siapa yang menulis artikel tersebut?

Artikel tersebut ditulis oleh Ika Rochmawati Oktavia, S.E., M.Si., Ak, C.A.seorang auditor Muda Kabupaten sragen. (Hadila, Juli 2018)

Kapan artikel tersebut diterbitkan?

Artikel ini diterbitkan pada bulan September tahun 2018. (Hadila, Juli2018)

Bagaimana cara mencapai pemerintahan yang baik?

6

Page 11: ANALISIS LUARAN TEKS PADA RUBRIK OPINI MAJALAH HADILA

Rekomendasi yang dibuat oleh audit internal membantu manajemen padainstitusi sektor publik untuk meningkatkan manajemen risiko,pengendalian, dan proses tata kelola. (Oktavia, 2018)

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa artikel tersebut tidak

menggunakan subjudul. Artikel tersebut dapat menjawab lima pertanyaan.

Pertama, apa tugas seorang audit internal. Kedua, mengapa peran audit

internal mengelami pergeseran. Ketiga, siapa yang menulis artikel. .

Keempat, kapan artikel diterbitkan. Terakhir kelima, bagaimana cara

mencapai pemerintahan yang baik.

3) Bagaimana artikel tersebut menstruktur unit-unit maknanya?

Artikel berjudul “Audit Internal dan Tata Kelola Pemerintahan yang

Baik” memiliki lima ainea. Alinea pertama memaparkan tentang audit

internal yang mengalami pergeseran peran.

Bukti:

Saat ini, peran audit internal telah mengalami pergeseran. Peran auditinternal yang dulu hanya sebagai pengawas atau mata telinga manajemensaat ini telah mengalami perubahan sebagaimana tertuang dalam standaraudit intern AAIPI (Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia), yaitusebagai pemberi jasa keyakinan atas efektivitas pencapaian tujuanorganisasi, pemberi peringatan dini dan peningkatan efektivitasmanajemen risiko, dan pemberi masukan untuk peingkatan kualitas tatakelola penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah. (Oktavia,2018)

Alinea dua mendukung alinea pertama. Pada alinea kedua ini

memaparkan alasan mengapa auditor internal mengalami pergeseran

peran.

Bukti:

Pergeseran peran ini dibutuhkan dalam rangka mewujudkan tata kelolapemerintahan yang baik.(Oktavia, 2018)Melalui audit internal, akan diketahui apakah instansi pemerintahan telahmelaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana dan kebijakan yang telahditetapkan, telah melaksanakan tugas sesuai dengan fungsinya secaraefektif dan efisien, serta sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (Oktavia,2018)

7

Page 12: ANALISIS LUARAN TEKS PADA RUBRIK OPINI MAJALAH HADILA

Setelah alinea pertama dan kedua menjelaskan pergeseran peran

auditor internal, alinea ketiga baru menjelaskan mengenai profesi auditor

internal. Alinea ketiga ini juga mendung alinea kedua.

Bukti:

Audit internal adalah profesi dan aktivitas yang meliputi pemberian saranterkait bagaimana suatu organisasi dapat mencapai tujuan merekadengan lebih baik melalui manajemen risiko dan peningkatanpengendalian internal.(Oktavia, 2018)

Alinea keempat, penulis memaparkan tugas dan fungsi seorang audit

internal.

Bukti:

Audit internal yang efektif sangat penting bagi tata kelola yang baik danpengelolaan keuangan publik yang efektif. Audit internal melakukantinjauan terhadap sistem dan proses di masing-masing organisasi,kemudian membuat rekomendasi kepada pimpinan organisasi sektorpublik mengenai bagaimana pengendalian internal dapat ditingkatkan.(Oktavia, 2018)

Alinea kelima ini mendukung alinea keempat dan kedua. Pada alinea

ini memaparkan cara mencapai tata kelola pemerintahan yang baik.

Bukti:

Audit internal hanya sebagai salah satu sarana dalam mencapai tatakelola pemerintahan yang baik. Selain itu, dibutuhkan suatu tekad darimasing-masing pihak yang terlibat dalam institusi pemerintahan untukbersikap jujur dan amanah dalam bekerja.(Oktavia, 2018)

Dengan sikap mental yang amanah akan menumbuhkan sikap salingpercaya, jujur, dan transparan dalam seluruh aktivitas kehidupan yangpada akhirnya dapat membentengi dari perilaku yang dilarang agamaseperti tindakan korupsi maupun tindakan kecurangan yang lain.(Oktavia,2018)

Dapat disimpulkan bahwa alinea kedua mendukung alinea pertama.

Alinea ketiga mendukung alinea kedua. Serta alinea kelima mendukung

alinea keempat dan kedua. Jadi, setiap alinea pada artikel tersebut saling

mendukung.

8

Page 13: ANALISIS LUARAN TEKS PADA RUBRIK OPINI MAJALAH HADILA

4) Topik apa yang dibahas dalam artikel itu?

Topik yang dibahas dalam artikel ini adalah tugas seorang audit

internal dan tata kelola pemerintahan yang baik. Dalam artikel ini penulis

memaparkan banyak hal mengenai tugas-tugas dan fungsi sebagai audit

internal. Artikel ini juga menjelaskan audit internal yang mengalami

pergeseran peran.

Bukti:

Saat ini, peran audit internal telah mengalami pergeseran. Peran auditinternal yang dulu hanya sebagai pengawas atau mata telinga manajemensaat ini telah mengalami perubahan sebagaimana tertuang dalam standaraudit intern AAIPI (Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia), yaitusebagai pemberi jasa keyakinan atas efektivitas pencapaian tujuanorganisasi, pemberi peringatan dini dan peningkatan efektivitasmanajemen risiko, dan pemberi masukan untuk peingkatan kualitas tatakelola penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah. (Oktavia,2018)Audit internal yang efektif sangat penting bagi tata kelola yang baik danpengelolaan keuangan publik yang efektif. Audit internal melakukantinjauan terhadap sistem dan proses di masing-masing organisasi,kemudian membuat rekomendasi kepada pimpinan organisasi sektorpublik mengenai bagaimana pengendalian internal dapat ditingkatkan.(Oktavia, 2018)

Selain tugas seorang audit internal, artikel ini juga memaparkan tata kelola

pemerintahan yang baik. Selain dari administrasi yang baik, pihak-pihak

yang terlibat dalam pemerintahan juga berpengaruh. Misalnya, apabila

pihak-pihak pemerintahan bersikap jujur, amanah, dan terbuka maka

pemerintahan yang dijalankan akan menjadi baik.

Bukti:

Audit internal hanya sebagai salah satu sarana dalam mencapai tatakelola pemerintahan yang baik. Selain itu, dibutuhkan suatu tekad darimasing-masing pihak yang terlibat dalam institusi pemerintahan untukbersikap jujur dan amanah dalam bekerja.(Oktavia, 2018)

Apabila semua pihak yang terlibat dalam institusi sektor publik bersikapjujur, maka kemungkinan akan teguh dalam memegang amanah.(Oktavia,2018)

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa topik yang dibahas

dalam artikel berjudul “Auditor Internal dan Tata Kelola Pemerintahan

9

Page 14: ANALISIS LUARAN TEKS PADA RUBRIK OPINI MAJALAH HADILA

yang Baik” adalah tugas dan pergeseran peran auditor internal serta cara

mencapai pemerintahan yang baik.

b. Wacana “Assesment Online, Alternatif Cerdas”

1) Bagaimana besar layoutnya? Foto, gambar, grafik apa yang menyertai

teks?

Opini “Assesment Online, Alternatif Cerdas” ditulis dalam dua

halaman. Halaman 46 sampai 47. Bagian atas wacana terdapat ilustrasi

laptop, smartphone, buku, dan berbagai ilustrasi lainnya. Ilustrasi yang

digunakan dalam opini ini menggambarkan teknologi yang canggih di

zaman ini. Opini tersebut juga dilengkapi dengan identitas dari penulis.

Terdapat foto, nama lengkap dan instansi dimana penulis bekerja.

Bukti:

1.3 Gambar layout yang terdapat dalam wacana “Assesment Online, Alternatif Cerdas”

Sayangnya, ilustrasi menggunakan warna hitam dan putih. Jadi,

membuat gambar atau ilustrasi kurang menarik. Opini tersebut dicetak

dalam dua halaman. Namun, ilustrasi yang digunakan pada halaman

pertama dari opini. Walaupun ilustrasi hanya pada halaman pertama saja,

namun ilustrasi tersebut sudah men dukung dan mewakili isi dari opini.

10

Page 15: ANALISIS LUARAN TEKS PADA RUBRIK OPINI MAJALAH HADILA

2) Apa judul subjudulnya?

Subjudul adalah bagian dari judul utama. Judul utama opini tersebut

adalah “Assesment Online, Alternatif Cerdas”. Pada opini ini tidak

menggunakan subjudul. Hanya terdapat judul utama yang mewakili

keseluruhan wacana. Isi opini tersebut dapat menjawab pertanyaan sebagai

berikut.

Apa yang dibicarakan dalam opini tersebut?

Salah satu teknologi dalam pembelajaran yang bisa meringankanpekerjaan guru adalah dengan mengadakan assesment online. (Aisyah,2018)

Kepada siapa opini tersebut ditujukan?

Permendiknas Nomor 16 tahun 2007 tentaang standar KualifikasiAkademik dan Kompetensi Guru, menyebutkan bahwa salah satukompetensi yang harus dimiliki guru adalah memanfaatkan teknologiinformasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran. (Aisyah,2018)

Bagaimana keuntungan menggunakan Assesment online?

Pertama, aplikasi mudah digunakan. Kedua, guru tidak perlu mengoreksisatu per satu hasil tes siswa secara manual. Ketiga, aplikasi inimemberikan fasilitas yang memungkinkan guru memberikan tanggapanterhadap jawaban siswa. (Aisyah, 2018)

Mengapa opini tersebut ditulis?

Salah satu kompetensi yang harus dimiliki guru adalah memanfaatkanteknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran. Inimerupakan landasan untuk seorang guru harus menguasai dan terusbelajar tentang pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi,terutama digunakan dalam pembelajaran.(Aisyah, 2018)

Simpulan dari paparan di atas adalah sebagai berikut. Tidak terdapat

subjudul dalam opini tersebut. Dari keseluruhan isi opini tersebut dapat

menjawab 4 pertanyaan. Pertama, apa yang dibicarakan dalam opini

tersebut. Kedua, kepada siapa opini tersebut ditujukan. Ketiga, bagaimana

keuntungan menggunakan assesment online. Keempat, mengapa opini

tersebut ditulis.

11

Page 16: ANALISIS LUARAN TEKS PADA RUBRIK OPINI MAJALAH HADILA

3) Bagaimana artikel tersebut menstruktur unit-unit maknanya?

Opini “Assesment Online, Alternatif Cerdas” memiliki 16 alinea.

Alinea pertama penulis menjelaskan Permendiknas tentang Standar

Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.

Bukti:

Permendiknas Nomor 16 tahun 2007 tentaang standar KualifikasiAkademik dan Kompetensi Guru, menyebutkan bahwa salah satukompetensi yang harus dimiliki guru adalah memanfaatkan teknologiinformasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran. (Aisyah,2018)

Alinea kedua mendukung alinea pertama. Pada alinea kedua ini

merupakan penjelasn dari alinea pertama. Penulis menjelaskan bahwa guru

di era modern ini harus bisa memanfaatkan teknologi informasi dan

komunikasi sebagai media pembelajaran.

Bukti:

Di era digital ini, guru disediakan banyak sekali fasilitas yang bisadimanfaatkan sebagai media pembelajaran. Aplikasi yang dikembangkanuntuk pembelajaran baik yang khusus untuk guru maupun siswa, bisa kitadownload melalui laptop maupun smartphone. (Aisyah, 2018)

Alinea ketiga, penulis memaparkan berbagai tugas seorang guru yang

tidak hanya mengajar di kelas.

Bukti:

Bagi seorang guru, membuat administrasi pembelajaran adalah sesuatuyang wajib dilakukan. Membuat soal, mengoreksi, menilai, menganalisis,dan lain-lain adalah tugas keseharian guru. (Aisyah, 2018)

Alinea keempat, mejelaskan bahwa tugas guru bukan hanya mengajar.

Namun, juga mendidik karakter siswa.

Bukti:

Guru tidak hanya bertugas menyampaikan dan mentransfer ilmupengetahuan kepada murid-muridnya, tetapi juga mendidik danmenanamkan karakter atau akhlak yang baik kepada mereka. (Aisyah,2018)

12

Page 17: ANALISIS LUARAN TEKS PADA RUBRIK OPINI MAJALAH HADILA

Alinea kelima mendukung alinea kedua dan tiga. Penulis dalam alinea

ini mulai mejelaskan apa yang dimaksud dengan assesment online.

Bukti:

Assesment online adalah suatu proses untuk mengetahui kemampuanseseorang terhadap suatu kompetensi yang dilakukan denganmenggunakan media yang harus terhubung dengan internet baik dalampembuatan alat ukur (soal) maupun saat mengerjakan soal tersebut.(Aisyah, 2018)

Alinea keenam, penulis mengenalkan salah satu assesment online,

yaitu google form.

Bukti:

Salah satu yang sangat sederhana dan bisa dibuat oleh guru baikmenggunakan smartphone, tablet, komputer, atau laptop adalah googleform. (Aisyah, 2018)

Alinea ketujuh sampai alinea 14 merupakan pendukung dari alinea

enam. Pada alinea ini penulis memaparkan berbagai keuntungan jika kita

menggunakan google form.

Bukti:

Keuntungan kita menggunakan google form antara lain:Pertama, aplikasi ini cukup mudah digunakan. Kedua, guru tidakmengoreksi satu per satu hasil tes siswa secara manual. Ketiga, aplikasiini memberikan fasilitas yang memungkinkan guru memberikan tanggapanterhadap jawaban siswa. Keempat, aplikasi ini memungkinkan gurumengacak soal. Kelima, guru tidak perlu membuat analisis ulangan.Keenam, google form menyediakan fasilitas untuk menyisipkan gambar.Terakhir, menghemat penggunaan kertas. (Aisyah, 2018)

Alinea lima belas, penulis menjelaskan bagaimana cara menggunakan

aplikasi google form.

Bukti:

Soal online ini bisa dikerjakan melalui smartphone mereka. Jika disekolah ada aturan tidak diperbolehkan membawa smartphone, siswa bisamengerjakannya dengan komputer atau laptop baik di laboratoriumsekolah atau di rumah masing-masing sesuai kondisi. (Aisyah, 2018)

13

Page 18: ANALISIS LUARAN TEKS PADA RUBRIK OPINI MAJALAH HADILA

Alinea terakhir merupakan pesan yang disampaikan penulis untuk

sesama guru. Pesan tersebut penulis kutip dari tokoh yang bernama Dr.

Ray Clifford.

Bukti:

Teknologi tidak akan menggantikan guru, namun guru yang menggunakanteknologi akan menggantikan guru yang tidak. (Aisyah, 2018)

Simpulan dari paparan di atas adalah sebagai berikut. Terdapat 16

alinea yang isinya saing mendukung antar alineanya. Alinea kedua

mendukung alinea pertama. Alinea kelima mendukung alinea kedua dan

tiga. Alinea ketujuh sampai 14 mendukung alinea ke 6.

4) Topik apa yang dibahas dalam artikel itu?

Topik yang dibahas dalam opini ini adalah google form. Penulis

mengenalkan assesment online, salah satu aplikasinya yaitu google form.

Di era modern ini guru harus bisa mengikuti perkembangan teknologi

informasi dan komunikasi. Penulis berharap guru bisa menggunakan

google form. Dengan google form guru bisa mendapatkan banyak

keuntungan.

Bukti:

Salah satu pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran yang bisameringankan pekerjaan guru adalah assesment online. Salah satu aplikasisederhana dan bisa dibuat oleh guru baik menggunakan smartphone,tablet, komputer atau laptop adalah google form. (Aisyah, 2018)Apliksi ini cukup mudah digunakan dan sangat membantu meringankantugas administrasi guru dalam hal penlaian. (Aisyah, 2018)

Inti dari topik yang dibahas dalam opini ini adalah penggunaan

assesment online yang bisa membantu pekerjaan guru. Selain menghemat

waktu ketika pengoreksian, assesment online juga menarik untuk siswa.

Siswa menjadi tidak bosan dengan penugasan yang melulu menggunakan

kertas.

14

Page 19: ANALISIS LUARAN TEKS PADA RUBRIK OPINI MAJALAH HADILA

Tabel Hasil Analisis Luaran Teks Wacana pada Rubrik Opini Majalah Hadila Edisi September-Oktober 2018

Judul ArtikelBagaimana besar

layoutnya?

Apa judul

subjudulnya?

Bagaimana artikel tersebut

menstruktur unit-unitnya?Topik apa yang dibahas?

Auditor Internal

dan Tata Kelola

Pemerintahan

yang Baik

Ilustrasi

menggambarkan

bahwa seorang audit

harus teliti dalam

melakukan

pengauditan.

Ilustrasi yang

digunakan dalam

artikel ini sesuai dan

mendukung artikel

tersebut. Namun,

sayangnya ilustrasi

dicetak dalam kertas

hitam putih.

Artikel tersebut tidak

menggunakan subjudul,

namun dapat menjawab

lima pertanyaan. Pertama,

apa tugas seorang audit

internal. Kedua, mengapa

peran audit internal

mengelami pergeseran.

Ketiga, siapa yang menulis

artikel. Keempat, kapan

artikel diterbitkan.

Terakhir kelima,

bagaimana cara mencapai

pemerintahan yang baik.

Terdapat lima alinea dalam

wacana ini. Alinea kedua

mendukung alinea pertama.

Alinea ketiga mendukung

alinea kedua. Serta alinea

kelima mendukung alinea

keempat dan kedua. Jadi,

setiap alinea pada artikel

tersebut saling mendukung.

Topik yang dibahas dalam

wacana berjudul “Auditor

Internal dan Tata Kelola

Pemerintahan yang Baik”

adalah tugas dan pergeseran

peran auditor internal serta

cara mencapai pemerintahan

yang baik.

Judul Artikel Bagaimana besar Apa judul Bagaimana artikel tersebut Topik apa yang dibahas?

15

Page 20: ANALISIS LUARAN TEKS PADA RUBRIK OPINI MAJALAH HADILA

layoutnya? subjudulnya? menstruktur unit-unitnya?Assesment

Online,

Alternatif

Cerdas

Ilustrasi yang

digunakan dalam

artikel ini

menggambarkan

teknologi yang

canggih di zaman

ini. Opini tersebut

juga dilengkapi

dengan identitas dari

penulis. Terdapat

foto, nama lengkap

dan instansi dimana

penulis bekerja.

Tidak terdapat subjudul

dalam opini tersebut.

Dari keseluruhan isi

opini tersebut dapat

menjawab 4 pertanyaan.

Pertama, apa yang

dibicarakan dalam opini

tersebut. Kedua, kepada

siapa opini tersebut

ditujukan. Ketiga,

bagaimana keuntungan

menggunakan

assesment online.

Keempat, mengapa

opini tersebut ditulis.

Terdapat 16 alinea yang isinya

saing mendukung antar

alineanya. Alinea kedua

mendukung alinea pertama.

Alinea kelima mendukung

alinea kedua dan tiga. Alinea

ketujuh sampai 14 mendukung

alinea ke 6.

Topik yang dibahas dalam

wacana “Assesment Online,

Alternatif Cerdas” adalah

penggunaan assesment online

yang bisa membantu

pekerjaan guru. Selain

menghemat waktu ketika

pengoreksian, assesment

online juga menarik untuk

siswa. Siswa menjadi tidak

bosan dengan penugasan yang

melulu menggunakan kertas.

16

Page 21: ANALISIS LUARAN TEKS PADA RUBRIK OPINI MAJALAH HADILA

3.2 PEMBAHASAN

Penelitian ini menganalisis luaran teks pada Rubrik Opini Majalah Hadila

edisi September-Oktober 2018. Hasil penelitian ini memberikan kontribusi

pengetahuan di bidang bahasa khususnya pada analisis wacana kritis yang

menganalisis luaran teks.Hasil analisis luaran teks pertama, layout yang

digunakan dalam artikel yaitu dua halaman penuh disertai dengan ilustrasi

yang sesuai dengan isi artikel. Kedua, terdapat dua artikel yang menggunakan

subjudul dan dua artikel yang tidak menggunakan subjudul, setiap subjudul

yang ada dalam wacana tersebut mendukung keseluruhan isi. Ketiga, artikel

yang pilih menstruktur unit-unitnya melalui paragraf yang saling mendukung

paragraf yang lainnya. Keempat, topik yang dibahas dalam artikel sesuai

dengan judul yang bersangkutan, namun tidak sesuai dengan tema majalah.

Penelitian Aman (2000) memiliki persamaan dengan penelitian ini yaitu

sama-sama menganalisis wacana kritis. Perbedaannya penelitian Aman fokus

pada cara bahasa dieksploitasi oleh institusi perancang bahasa negara.

Penelitian ini fokus analisis luaran teks yang berhubungan dengan layout

yang digunakan dalam wacana, judul pada subjudulnya, artikel menstruktur

unit-unitnya, serta topik yang dibahas dalam artikel.

Baker, dkk (2008) meneliti “A useful methodological synergy? Combining

critical discourse analysis and corpus linguistics to examine discourses of

refugees and asylum seekers in the UK press”. Hasil penelitian Baker adalah

secara keseluruhan, masing-masing pendekatan dapat digunakan untuk

membantu melakukan pelacakan temuan yang lain. Sedangkan hasil

penelitian ini diantaranya adalah ilustrasi yang digunakan dalam artikel

sesuai dengan isinya.

Penelitian Sumarti (2010) memiliki persamaan dengan penelitian ini yaitu

analisis wacana kritis. Perbedaannya sumarti menganalisis strategi politik

yang digunakan dalam pidato, sedang penelitian ini analisis luaran teks. Hasil

analisis Sumarti yaitu strategi politik penggunaan bahasa dalam pidato

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono unsur yang tampak adalah penggunaan

kata-kata persona, penggunaan kata yang bernuansa “reformasi” dan

17

Page 22: ANALISIS LUARAN TEKS PADA RUBRIK OPINI MAJALAH HADILA

“keterbukaan”. Hasil analisis penelitian ini adalah alinea satu dengan yang

lainnya dalam artikel saling berkalitan dan mendukung, pengarang memiliki

keahlian yang sesuai dengan bidang yang ditekuninya dan tulisannya.

Budiwati (2011) dalam penelitiannya memiliki persamaan dengan

penelitian ini yaitu sama-sama analisis wacana kritis. Perbedaannya budiwati

ngenalisis intralinguisti, idiom, dan ungkapan. Penelitian ini menganalisis

luaran teks. Melihat dari segi pelakunya idiom dan ungkapan mengacu pada

jenis kelamin laki-laki, perempuan dan laki-laki atau perempuan. Hasil

penelitian ini diantaranya setiap alinea mendukung alinea satu sama lainnya,

topik yang dibahas sesuai dengan judul artikel, dan artikel dipilih karena

sedang hangat.

Penelitian Ellyawati (2011) memiliki persamaan dengan penelitan ini yaitu

sama-sama menganalisis wacana kritis. Perbedaannya Ellyawati fokus pada

konteks, apraisal, serta modalitas pada teks berita Kasus Terbongkarnya

Perlakuan Istimewa terhadap Terpidana Suap Arthalyta Suryani pada Media

Online. Sedangkan penelitian ini fokus pada analisis luaran teks yang

membahas hal-hal yang menstruktur wacana pada Rubrik Opini Majalah

hadila Edisi Juli-Oktober 2018.

Sari (2011) meneliti “Visible Boys, Invisible Girls: The Representation Of

Gender In Learn English With Tito”. Temuan-temuannya menunjukkan

bahwa buku-buku itu memihak laki-laki daripada perempuan.Karakter pria

lebih terlihat bahwa mereka lebih sering terjadi dan mereka tampaknya

memegang peran yang lebih penting peserta. Hasil penelitian ini diantaranya

adalah artikel ditulis pada bagian rubrik opini, alinea dalam artikel tersebut

saling mendukung satu sama lainnya, dan topik yang dibahas sesuai dengan

judul artikel.

Setiawan (2011) penelitiannya berjudul “Analisis Wacana Kritis

Pemberitaan Kekerasan Berbasis Gender di Surat Kabar Harian Suara

Merdeka”. Persamaan penelitian ini dengan Setiawan yaitu sama-sama

analisis wacana kritis. Perbedaannya Setiawan fokus pada konteks wacana

pada surat kabar, sedangkan penelitian ini fokus pada luaran teks. Hasil

18

Page 23: ANALISIS LUARAN TEKS PADA RUBRIK OPINI MAJALAH HADILA

analisis penelitian ini yaitu pertama, layout yang digunakan dalam artikel

yaitu dua halaman penuh disertai dengan ilustrasi yang sesuai dengan isi

artikel. Kedua, terdapat dua artikel yang menggunakan subjudul dan dua

artikel yang tidak menggunakan subjudul, setiap subjudul yang ada dalam

wacana tersebut mendukung keseluruhan isi. Ketiga, artikel yang pilih

menstruktur unit-unitnya melalui paragraf yang saling mendukung paragraf

yang lainnya. Keempat, topik yang dibahas dalam artikel sesuai dengan judul

yang bersangkutan, namun tidak sesuai dengan tema majalah.

Ardianto (2012) melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Wacana

Kritis Pemberitaan Harian Pikiran Rakyat dan Harian Kompas Sebagai

Public Relations Politik dalam Membentuk Branding Reputation Presiden

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)”. Penelitian Ardianto memiliki

persamaan dan perbedaan dengan penelitian ini. Persamaannya yaitu sama-

sama menganalisis wacana kritis. Perbedaannya Ardianto menggunakan

analisis konteks, sedangkan penelitian ini menganalisis luaran teks.

Penelitian Hwia (2013) menganalisis tentang dimensi sosial, praktik sosial,

dan praktik kewacanaan dalam UU kebahasaan, kewenangan pembakuan dam

tantangan global Bahasa Indonesia. Persamaannya dengan penelitian ini

adalah analisis wacana kritis dari segi konteksnya. Perbedaannya, penelitian

ini menganalisis luaran teks.

Penelitian Shurkry (2013) memiliki persamaan dan perbedaan dengan

penelitian ini. Persamaannya yaitu analisis wacana kritis. Perbedaannya

Shurkry menganalisis strategi percakapan dan langkah-langkah perbincangan,

sedangkan penelitian ini analisis luaran teks. Hasil penelitian Shurkry adalah

penolakan Mahathir Bush diungkapkan berulang-ulang. Sedangkan penelitian

ini menghasilkan beberapa aspek, diantaranya topik yang dibahas sesuai

dengan judul artikel, namun tidak sesuai dengan tema majalah.

Hidayat (2014) dalam penelitiannya memiliki persamaan dan perbedaan

dalam penelitian ini. Persamaannya yaitu menganalisis wacana kritis.

Perbedaannya Hidayat menganalisis unsur kebahasaan metafora pada teks

pidato, sedangkan penelitian ini analisis luaran teks. Hasil penelitian Hidayat

19

Page 24: ANALISIS LUARAN TEKS PADA RUBRIK OPINI MAJALAH HADILA

adalah unsur metafora digunakan dalam teks pidato untuk menyalurkan

kekuasaan. Penelitian ini menghasilkan antara lain topik yang dibahas sesuai

dengan judul artikel, akan tetapi tidak sesuai dengan tema majalah.

Penelitian Lado (2014) mengenai analisis wacana kritis memiliki

persamaan dan perbedaan dengan penelitian ini. Persamaannya adalah

analisis wacana kritis, sedangkan perbedaannya penelitian ini menganalisis

luaran teks. Lado meneliti program Mata Najwa “Balada Perda” di Metro TV.

Penelitian ini meneliti artikel yang terdapat dalam rubrik Opini majalah

Hadila.

Penelitian Mardikantoro (2014) memiliki persamaan dengan penelitian ini

yaitu sama-sama menganalisis wacana kritis. Perbedaannya Mardikantoro

fokus pada sikap dan pandangan surat kabar terhadap kasus korupsi,

sedangkan penelitian ini fokus pada luaran teks wacana. Hasil penelitian

Mardikantoro pada Koran Tempo menunjukkan sikap tidak setuju terhadap

berita korupsi. Kompas, Republika, Suara Merdeka, dan Jawa Pos

menunjukan sikap setuju terhadap berita korupsi.

Penelitian Carvalho (2015) memiliki persamaannya dan perbedaan dengan

penelitian ini. Persamaannya yaitu analisis wacana kritis dan sama-sama

menggunakan wacana sebagai objek penelitiannya. Perbedaannya penelitian

inijuga menganalisis luaran teks.

Noverino (2015) dalam penelitiannya memiliki persamaan dengan

penelitian ini yaitu sama-sama menganalisis wacana kritis. Perbedaannya

Noverino fokus pada konteks sosial dan budayahubungan intertekstualitas

dalam novel.Penelitian ini fokus pada luaran teks pada wacana Rubrik Opini

Majalah Hadila.

Penelitian Samsul (2015) memiliki persamaan dengan penelitian ini yaitu

sama-sama menganalisis wacana kritis. Perbedaannya penelitian ini fokus

pada luaran teks. Penelitian Samsul fokus pada analisis makro, mikro, dan

meso. Penelitian Samsul menghasilkan dua paradigma besar, yaitu paradigma

positivistic dan paradigma kritis.

20

Page 25: ANALISIS LUARAN TEKS PADA RUBRIK OPINI MAJALAH HADILA

Samosir, dkk (2016) penelitiannya yang berjudul “Hegemoni Penggunaan

Bahasa Inggris dalam Slogan Perguruan Tinggi (Analisis Wacana Kritis

Fairclough pada Slogan Dua Universitas Swasta di Kota Bandung)”.

Persamaan penelitian ini dengan samosir yaitu sama-sama menganalisis

wacana kritis. Perbedaannya penelitian Samosir menganalisis aspek

linguistiknya, sedangkan penelitian ini menganalisis luaran teks. Penelitian

Samosir menunjukkan bahwa aspek linguistik yang berupa diksi dan bentuk

kata dalam slogan dua universitas swasta di Kota Bandung merupakan bagian

dari bentuk pencitraan positif. Penelitian ini menunjukkan bahwa layout yang

digunakan dalam wacana sesuai dengan tema wacana.

Payuyasa (2017) memiliki persamaan dengan penelitian ini yaitu sama-

sama menganalisis wacana kritis. Perbedaannya, penelitian ini menggunakan

media masa cetak. Payuyasa menggunakan media masa elektronik sebagai

subjek penelitiannya. Perbedaannya pula, penelitian ini menganalisis luaran

teks, sedangkan Payuyasa menganalisis struktur makro, super struktur, dan

mikro.

Firmasnyah (2018) berjudul “Dimensi Sosial dalam Novel Negeri Para

Bedebah Karya Tere Liye (Perspektif Analisis Wacana Kritis)”. Persamaan

penelitian ini dengan Firmansyah yaitu sama-sama menggunakan analisis

wacana kritis. Perbedaannya dalam penelitian Firmansyah mendapatkan tiga

dimensi sosial, yaitu dimensi teks bahasa sebagai piranti linguistik, dimensi

praksis wacana, dan dimensi praksis sosiokultural. Penelitian ini

menghasilkan luaran teks pada wacana yang terdapat pada Rubrik Opini

Majalah hadila Edisi Juli-Oktober 2018.

4. PENUTUP

Hasil analisis luaran teks pertama, layout yang digunakan dalam artikel yaitu

dua halaman penuh disertai dengan ilustrasi yang sesuai dengan isi artikel.

Kedua, ada dua artikel yang menggunakan subjudul dan dua artikel yang tidak

menggunakan subjudul. Ketiga, artikel yang pilih menstruktur unit-unitnya

melalui paragraf yang saling mendukung paragraf yang lainnya. KeempatTopik

21

Page 26: ANALISIS LUARAN TEKS PADA RUBRIK OPINI MAJALAH HADILA

yang dibahas dalam wacana berjudul “Auditor Internal dan Tata Kelola

Pemerintahan yang Baik” adalah tugas dan pergeseran peran auditor internal.

Topik yang dibahas dalam wacana “Assesment Online, Alternatif Cerdas” adalah

manfaat penggunaan assesment online.

DAFTAR PUSTAKA

Aman, Idris. 2000. “Bahasa, Kuasa, dan Ideologi: Analisis Wacana Kritis SebutanBaku Bahasa Melayu”. Akademika, 56 (Januari) 2000:121-133.

Ardianto, Elvanaro. 2012. “Analisis Wacana Kritis Pemberitaan Harian Pikiran Rakyat dan Harian Kompas Sebagai Public Relations Politik dalam Membentuk Branding Reputation Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)”. Jurnal Ilmu Komunikasi, 2(1):2088-981X.

Badara, Aris. 2015. Analisis Wacana Teori, Metode, dan Penerapannya padaWacana Media. Jakarta: Kencana.

Baker, Paul, dkk. 2008. “A useful methodological synergy? Combining criticaldiscourse analysis and corpus linguistics to examine discourses ofrefugees and asylum seekers in the UK press”. Lancaster University,UK. 19(3):273–306 10.1177/0957926508088962.https://journals.sagepub.com/doi/abs/10.1177/0957926508088962

Budiwati, Tri Rina. 2011. “Representasi Wacana Gender dalam UngkapanBerbahasa Indonesia dan Bahasa Inggris: Analisis Wacana Kritis”.Kawistara,1(3):213-320, 298.https://journal.ugm.ac.id/kawistara/article/view/3926

Carvalho, Anabela. 2008. “Media (Ted) Discourse and Society Rethinking theFramework of Critical Discourse Analysis”. Journalism Studies,9(2):1461-670X.https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/14616700701848162

Chaer, Abdul. 2013. Kajian Bahasa Struktur Internal, Pemakaian danPembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Ellyawati, Hetty Catur. 2011. “Analisis Wacana Kritis Teks Berita KasusTerbongkarnya Perlakuan Istimewa terhadap Terpidana Suap ArthalytaSuryani pada Media Online”. The Messenger, 3(1). http://journals.usm.ac.id/index.php/the-messenger/article/view/267

Fairlough, Norman. 2013. Critical Discourse Analysi: The Critical Study ofLanguage. Harlo-Essex:Longman Group Limited.

22

Page 27: ANALISIS LUARAN TEKS PADA RUBRIK OPINI MAJALAH HADILA

Fowler, Roger. 2018 . An Introduction to Transformational Syntax. Great Britain:Routledge and Paul Kegan LTD.

Firmansyah, M Bayu. 2018. “Dimensi Sosial dalam Novel Negeri Para BedebahKarya Tere Liye (Perspektif Analisis Wacana Kritis)”. KEMBARA:(Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya), 4(1):60-68,PISSN 2442-7632, EISSN 2442-9287.

https://www.researchgate.net/profile/Bayu_Firmansyah2/publication/332555872_DIMENSI_SOSIAL_DALAM_NOVEL_NEGERI_PARA_BEDEBAH_KARYA_TERE_LIYE_PERSPEKTIF_ANALISIS_WACANA_KRITIS/links/5cbd86a6a6fdcc1d49a5ebe8/DIMENSI-SOSIAL-DALAM-NOVEL-NEGERI-PARA-BEDEBAH-KARYA-TERE-LIYE-PERSPEKTIF-ANALISIS-WACANA-KRITIS.pdf

Haryatmoko. 2016. Critical Discourse Analysis (Analisis Wacana Kritis)Landasan Teori, Metodologi dan Penerapan. Depok: PT rajagrafindoPersada.

Hidayat, Hadi. 2014. “Pemanfaatan Fitur Metafora dalam Teks Pidato PolitikShinzo Abe sebagai Perdana Menteri Jepang Ke-96: Analisis WacanaKritis”. Metalingua, 12(2):165-178.

http://metalingua.kemdikbud.go.id/jurnal/index.php/metalingua/article/view/24

Hwia, Ganjar. 2013. “UU Kebahasaan, Kewenangan Pembakuan, Dan TantanganGlobal Bahasa Indonesia: Sebuah Analisis Wacana Kritis”. Literasi,3(1)1-11.https://jurnal.unej.ac.id/index.php/LIT/article/view/6105

Lado, Christo Rico. 2014. “Analisis Wacana Kritis Program Mata Najwa ‘BaladaPerda’ di Metrotv”. Jurnal E-Komunikas, 2(2).http://publication.petra.ac.id/index.php/ilmu-komunikasi/article/view/1777

Komariah, Aan dan Satori, Dja’man. 2013. MetodologiPenelitianKualitatif.Bandung: Alfabeta.

Mardikantoro, Hari Bakti. 2014. “Analisis Wacana Kritis pada Tajuk (Anti)Korupsi di Surat Kabar Berbahasa Indonesia”. Litera,13(2).https://journal.uny.ac.id/index.php/litera/article/view/2576

Noverino, Romel. 2015. “Kajian Analisis Wacana Kritis Intertekstualitas(Interdiskursivitas) pada Terjemahan yang Menggunakan Bahasa Gaul”.Prosiding PESAT, 6(3):20-2, ISSN: 1858-2559.

https://www.ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/pesat/article/view/1376

23

Page 28: ANALISIS LUARAN TEKS PADA RUBRIK OPINI MAJALAH HADILA

Payuyasa, I Nyoman. 2017. “Analisis Wacana Kritis Model Van Dijk dalamProgram Acara Mata Najwa di Metro TV”. Segara Widya, 5(2):2354-7154. https://jurnal.isi-dps.ac.id/index.php/segarawidya/article/view/188

Samosir, Dian Kristiani, Iis Kurnia Nurhayati, dan Syarif Maulana. 2016.“Hegemoni Penggunaan Bahasa Inggris dalam Slogan PerguruanTinggi (Analisis Wacana Kritis Fairclough pada Slogan DuaUniversitas Swasta di Kota Bandung)”. Jurnal Sosioteknologi, 15(1).http://journals.itb.ac.id/index.php/sostek/article/view/1538

Samsul, La Ode. 2015. “Pemberitaan Berdirinya Khilafah (Analisis WacanaKritis Pada Tabloid Media Umat)”. DIALEKTIKA: Jurnal PendidikanBahasa, Sastra, dan Matematika,1(1).https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=Pemberitaan+Berdirinya+Khilafah+%28Analisis+Wacana+Kritis+Pada+Tabloid+Media+Umat%29&btnG=

Setiawan, Yuliyanto Budi. 2011. “Analisis Wacana Kritis Pemberitaan KekerasanBerbasis Gender di Surat Kabar Harian Suara Merdeka”. JurnalIlmiah Komunikasi, 2(1).http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/makna/article/viewFile/99/76

Shukry, Azimah Shurfa Mohammed. 2013. “A critical discourse analysis ofMahathir Mohamad’s speeches on the “war on terror”. IntellectualDiscourse, 21(2):0128-4878, ISSN 2289-5639.http://studentsrepo.um.edu.my/1479/

24