analisis laporan keuangan pemerintah kota semarang

12
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PEMDA KOTA SEMARANG TAHUN ANGGARAN 2004 Disusun Oleh : Endah Nur Mahmudah (108082000154) Lanang Sadewo (108082000157) Angga Agustianto (108082000179) Kelas : Akuntansi 5 E JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UIN SYARIF HIDAYATULLAH

Upload: endah-nur-m

Post on 30-Jun-2015

3.475 views

Category:

Documents


43 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Kota Semarang

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

PEMDA KOTA SEMARANG

TAHUN ANGGARAN 2004

Disusun Oleh :

Endah Nur Mahmudah (108082000154)

Lanang Sadewo (108082000157)

Angga Agustianto (108082000179)

Kelas :

Akuntansi 5 E

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010

Page 2: Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Kota Semarang

PENDAHULUAN

Pemerintahan yang baik (good governance) ditandai dengan tiga elemen yaitu

transparansi, partisipasi dan akuntabilitas. Transparansi dibangun atas dasar kebebasan

memperoleh informasi. Partisipasi maksudnya mengikutsertakan keterlibatan masyarakat

dalam pembuatan keputusan baik secara langsung maupun tidak langsung melalui lembaga

perwakilan yang dapat menyalurkan aspirasinya. Sedangkan akuntabilitas adalah

pertanggungjawaban kepada publik atas setiap aktivitas yang dilakukan.

Informasi keuangan merupakan suatu kebutuhan bagi para pengguna

(stakeholders). Laporan keuangan disajikan kepada stakeholder untuk membantu mereka

dalam mengambil keputusan sosial, politik, dan ekonomi sehingga keputusan yang diambil

lebih berkualitas dan tepat sasaran. Stakeholder di sini salah satunya adalah masyarakat

yang telah memberikan uangnya untuk membiayai pembangunan dan operasional

pemerintahan. Untuk itu maka perlu adanya transparansi, karena setiap rupiah uang

pemerintah harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat. Tidak adanya laporan

keuangan menunjukkan lemahnya akuntabilitas. Lemahnya akuntabilitas megindikasikan

lemahnya sistem, selanjutnya berimbas pada membudayanya korupsi sistematik.

Supaya laporan keuangan mudah dipahami maka laporan keuangan tersebut harus

dianalisis. Analisis laporan keuangan merupakan analisis yang dilakukan terhadap berbagai

macam informasi yang disajikan dalam laporan keuangan.

Tujuan dari analisis laporan keuangan adalah untuk :

Meyakini bahwa pemerintah telah melaksanakan anggaran sesuai dengan peraturan

perundang-udangan

Mengukur dan mengevalusasi kinerja pemerintah

Mengukur potensi pendapatan atau sumber ekonomi

Mengetahui kondisi keuangan

Mengetahui kemampuan pemerintah dalam memenuhi kewajibannya

Untuk lebih jelasnya maka kita akan mencoba menganalisis laporan keuangan

Pemda Kota Semarang pada tahun anggaran 2004.

Page 3: Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Kota Semarang

Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Kota Semarang

Tahun Anggaran 2004

Metode Analisis

Metode analisis yang digunakan dalam menganalisis laporan keuangan kota

Semarang ini yaitu metode analisis vertical. Analisis vertical dilakukan dengan

membandingkan antara pos yang satu dengan pos yang lain dalam laporan keuangan yang

sama.

Teknik Analisis yang Digunakan :

1. Analisis Perbandingan

2. Analisis Presentase per Komponen

3. Analisis rasio

4. Analisis sumber dan penggunaan dana

5. Analisis ketaatan terhadap peraturan

Analisis Perbandingan

Teknik analisa yang dilakukan dengan memperbandingkan pos-pos yang sama

antara anggaran dan realisasinya. Tujuannya untuk mengetahui perbedaan antara yang

dianggarkan dan yang direalisasi. Berikut adalah analisisnya :

Berdasarkan data - data yang tertera pada Laporan Realisasi Anggaran (LRA)

Pemda Semarang dapat dilihat bahwa realisasi penyerapan PAD (Pendapatan Asli Daerah)

dan realisasi Dana Perimbangan melebihhi dari yang dianggarkan, yaitu masing – masing

sebesar 105,79% dan 112, 98%. Hal ini merupkan hal positif, karena Pemda Kota

Semarang memaksimalkan pendapatan yang berasal dari PAD dan Dana Perimbangan.

Sedangkan dari Pendapatan lain – lain realisasi penyerapan pendapatannya belum

maksimal yaitu sebesar 99,80%. Tetapi hal ini tidaklah buruk, karena hanya kurang 0,2%.

Kekurangan itu terjadi karena adanya kesalahan atau kelemahan pada proses penyerapan

pendapatan lain – lain.

Beda halnya dengan realisasi belanja yang hampir seluruhnya kurang dari anggaran

yang direncanakan. Belanja aparatur daerah, belanja pelayanan publik, belanja tidak

tersangka, dan belanja bunga hutang. Masing – masing jumlah yang terealisasi sebesar

Page 4: Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Kota Semarang

99,77%; 76,52%; 84,01%; dan 99%. Hal tersebut dapat berdampak negatif ataupun positif.

Dampak negatifnya apabila pemerintah tidak maksimal dalam menjalankan operasionalnya

atau kurang maksimal dalam memberikan pelayanan kepada publik/masyarakat. Adapun

dampak positifnya yaitu anggaran dana yang tadinya defisit ternyata pada realisasinya

terdapat surplus sebesar Rp. 37.746.142.820,-.

Analisis Presentase per Komponen

Suatu teknik analisa yang dilakukan dengan membandingkan antara suatu pos

terhadap totalnya dalam laporan keuangan yang sama. Tujuannya untuk mengetahui

seberapa besar kontribusi suatu pos dalam bentuk angka total. Berikut adalah analisisnya :

  Anggaran Realisasi SelisihPENDAPATAN      

PENDAPATAN ASLI DAERAH 23,33% 22,29% -1,04%BAG.DANA PERIMBANGAN 72,47% 73,93% 1,46%BAG.LAIN-LAIN PENDAPATAN 4,20% 3,78% -0,42%    DAERAH YANG SAH      

       BELANJA      

BELANJA APARATUR DAERAH 23,11% 28,11% 5,00%BELJ. PELAYANAN PUBLIK 74,80% 69,79% -5,01%BELJ. TIDAK TERSANGKA 6,90% 7,07% 0,17%BELJ. BUNGA HUTANG 1,24% 1,50% 0,26%

Dari data di atas kita dapat menyimpulkan bahwa besarnya kontribusi pada tiap –

tiap komponen baik itu pada anggaran maupun realisasi tidak jauh berbeda. Dapat dikatan

bahwa dari keseluruhan pendapatan PAD menyumbangkan konntribusinya sebesar

22,29%, begitu pula seterusnya dengan komponen – komponen lainnya.

22.29%

73.93%

3.78%

Pendapatan

PADBDPBLPDS

28.11%

69.79%

7.07%1.50%

Belanja

BADBPPBTTBBH

Page 5: Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Kota Semarang

Analisis Rasio

Teknik analisis yang dilakukan dengan membandingkan pos yang satu dengan pos

yang lain dalam laporan keuangan yang sama. Rasio-rasio yang diperoleh selanjutnya akan

dibandingkan dengan rasio yang sama di K/L yang bersangkutan untuk periode yang

berlainan atau akan dibandingkan dengan rasio pos yang sama dari K/L lainnya. Tujuannya

untuk mengetahui likuiditas, solvabilitas, efisiensi serta kemampuan suatu organisasi

dalam memperoleh hasil untuk membiayai pengeluarannya. Analisisnya sebagai berikut :

Current ratio= Current assetsCurrent liabilities

=Rp .115.531 .743 .857,00Rp .52.069 .642 .558,00

=2,22

Berdasarkan data, nilai current ratio dari laporan keuangan Pemda Semarang

sebesar 2,22. Angka tersebut menunjukan bahwa seluruh asset lancar Pemda Semarang

dapat memenuhi seluruh kewajiban lancar yang jatuh tempo.

Quick ratio= CashCurrent liabilities

= Rp .1.055 .396 .603,00Rp .52 .069.642 .558,00

=0,02

Dari data tersebut didapatkan quick ratio sebesar 0,02. Menunjukan bahwa jumlah

kas Pemda Semarang yang ada belum mampu memenuhi kewajiban lancarnya yang jatuh

tempo.

Solvabilitasratio= TotalassetsTotal liabilities

=Rp .3 .856 .357 .810.696,00Rp .93 .120 .232.854,00

=41,41

Dari data tersebut didapatkan solvabilitas ratio sebesar 41,41. Itu menunjukan

bahwa Pemda Semarang mampu memenuhi seluruh kewajiban – kewajibannya dengan

seluruh asetyang dimilikinya.

Analisis Sumber dan Penggunaan Dana

Teknik analisa untuk mengetahui dari mana pemerintah memperoleh dana dan

bagaimana pemerintah tersebut menggunakan dana yang diperolehnya selama tahun

berjalan. Analisa ini dimaksudkan antara lain untuk mengetahui:

1. sumber dana selama satu tahun anggaran

2. penggunaan dana selama satu tahun anggaran

3. kemampuan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan operasionalnya

4. sumber dana yang digunakan untuk memperoleh aset

5. dari mana defisit anggaran ditutup

Page 6: Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Kota Semarang

6. ke mana surplus anggaran digunakan

Untuk analisis sumber dan penggunaan dana yakni sebagai berikut :

Apabila dilihat dari arus kas untuk aktivitas operasi, menunjukan arus kas positif,

karena penerimaan kas operasional dapat mencukupi kebutuhan operasionalnya.

Apabila dilihat dari arus kas untuk aktivitas investasi, menunjukan arus kas negative.

Hal ini menunjukan bahwa pemerintah sedang melaksanakan pembangunan dan

menambahkan sarana dan prasarana yang ada. Dapat dilihat dalam laporan aliran kas

terdapat transaksi pengeluaran kas yang digunakan untuk belanja investasi dan belanja

modal.

Apabila dilihat dari arus kas untuk pembiayaan, menunjukan bahwa Pemda Semarang

memperoleh pendapatan pembiayaan dari penerimaan pinjaman dan dana cadangan.

Sedangkan surplus dari pendapatan pembiayaan dialokasikan ke dalam dana cadangan

sebesar Rp. 14.252.000.000,-.

Analisa Ketaatan Terhadap Peraturan

Teknik analisa yang dilakukan dengan cara menguji apakah peraturan-peraturan

yang ada telah ditaati. Tujuannya untuk meyakini bahwa semua peraturan perundang-

undangan telah dipatuhi. Berikut ini analisisnya :

Berdasarkan pasal 31 ayat (2) UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara, Pemerintah Kota Semarang berkewajiban menyusun Laporan Keuangan Daerah

yang terdiri dari Neraca, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Aliran Kas, dan Catatan

Atas Laporan Keuangan Daerah. Dalam Tahun 2004, Pemerintah Kota Semarang telah

berhasil menyajikan Laporan Keuangan Daerah secara lengkap yang meliputi Neraca

Daerah, Perhitungan APBD, Laporan Aliran Kas, Catatan atas Laporan Keuangan dan

Laporan Surplus Defisit.

Page 7: Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Kota Semarang

KESIMPULAN

Dalam menganalisis laporan keuangan Pemda Kota Semarang kita menggunakan

metode analisis vertical. Teknik analisis yang digunakan yaitu : Analisis Perbandingan,

Analisis rasio, Analisis sumber dan penggunaan dana, dan Analisis ketaatan terhadap

peraturan.

Dari hasil analisis kita dapat mengetahui bahwa Pemda Kota Semarang memiliki

aset yang cukup likuid yang sanggup memenuhi seluruh kewajibannya. Mengetahui

perbandingan anggaran dana dan realisasinya pada tahun 2004. Mengetahui aktivitas apa

saja yang dilakukan oleh Pemerintah. Mengetahui presentase pendapatan dan belanja yang

direalisasi. Dan juga mengetahui bahwa Pemerintah Kota Semarang telah berhasil

menyajikan Laporan Keuangan Daerah secara lengkap sesuai dengan pasal 31 ayat (2) UU

Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.