analisis laba pelanggan (studi kasus pada home industry...

12
10 METODE PENELITIAN Metode penelitian digunakan untuk memahami objek penelitian dan dapat mengarahkan peneliti dalam melakukan analisis, sehingga dapat memberikan solusi dalam menjawab persoalan penelitian yang dihadapi.Satuan pengamatan adalah sesuatu yang dijadikan sumber untuk memperoleh data dalam rangka menggambarkan atau menjelaskan tentang satuan analisis (Ihalauw,2004:178). Maka satuan pengamatan pada penelitian ini adalah pemilik pada Home Industry Aryani Art” di

Upload: lambao

Post on 02-Mar-2019

232 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Laba Pelanggan (Studi Kasus pada Home Industry ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2632/4/T1_232008031_BAB III... · data sekunder dalam penelitian ini adalah data

10

METODE PENELITIAN

Metode penelitian digunakan untuk memahami objek penelitian dan

dapat mengarahkan peneliti dalam melakukan analisis, sehingga dapat

memberikan solusi dalam menjawab persoalan penelitian yang

dihadapi.Satuan pengamatan adalah sesuatu yang dijadikan sumber untuk

memperoleh data dalam rangka menggambarkan atau menjelaskan tentang

satuan analisis (Ihalauw,2004:178). Maka satuan pengamatan pada

penelitian ini adalah pemilik pada Home Industry “ Aryani Art” di

Page 2: Analisis Laba Pelanggan (Studi Kasus pada Home Industry ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2632/4/T1_232008031_BAB III... · data sekunder dalam penelitian ini adalah data

11

Tuntang.Sedangkan satuan analisis adalah aras yang agregasi dari data

yang dikumpulkan untuk dianalisis dalam rangka menjawab persoalan-

persoalan penelitian (Ihalauw, 2004: 174). Maka satuan analisis pada

penelitian ini adalah para pelanggan serta laba dari setiap pelanggan pada

Home Industry “ Aryani Art”di Tuntang. Pada penelitian ini memilih

konsep pelanggan serta laba. Data yang diperoleh adalah berupa data dari

laba penjualan yang berwujud angka dalam nilai rupiah, karena data dari

laba penjualan bisa saja bernilai nol( tidak ada penjualan), maka konsep

pelanggan tersebut diukur berdasarkan skala interval, sedangkan konsep

laba diukur berdasarkan skala ratio. Jenis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

a. Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung

dari

objeknya.

Dalam penulisan ini data primer yang digunakan meliputi:

o Profil dan gambaran umum perusahaan.

o Laporan keuangan internal dan laporan biaya-biaya dari bagian-

bagian yang mendukung aktivitas penjualan.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti

secara tidak langsung melalui media perantara, seperti arsip- arsip

perusahaan, serta diperoleh dan dicatat oleh pihak lain. Yang menjadi

data sekunder dalam penelitian ini adalah data laporan laba kerajinan

Home induastry, data gambaran umum home Industry, serta daftar

nama pelanggan.Prosedur pengumpulan data yang digunakan adalah

wawancara dan observasi.

a. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan mengadakan tanya jawab langsung

dengan pemilik Home Industry yang berwenang yang dapat

Page 3: Analisis Laba Pelanggan (Studi Kasus pada Home Industry ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2632/4/T1_232008031_BAB III... · data sekunder dalam penelitian ini adalah data

12

memberikan informasi yang dibutuhkan. Melalui wawancara akan

diperoleh data primer yang digunakan untuk menguji kebenaran suatu

data.

b. Observasi

Gambaran yang lebih jelas mengenai kondisi Home industry yang

sesungguhnya diperoleh melalui pengamatan langsung.

Dari observasi ini akan diperoleh data primer yang meliputi data-data

yang berhubungan dengan aktivitas-aktivitas perusahaan dalam

melayani pelanggan. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian

ini adalah kuantitatif deskriptif dengan menggunakan alat analisis laba

pelanggan, dimana menggambarkan dan menganalisis secara sistematis

mengenai laba yang ada pada Home Industry “ Aryani Art”

Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi tahap-tahap

sebagai berikut: 1.Menghitung laba kotor setiap pelanggan dengan cara

sebagai berikut :

a. Identifikasi penjualan setiap pelanggan.

b. Identifikasi harga pokok penjualan setiap pelanggan.

c. Penentuan laba kotor setiap pelanggan setiap pelanggan.

2.Menentukan besarnya biaya pemasaran langsung untuk setiap

pelanggan.

3.Mengidentifikasi biaya pemasaran tidak langsung dan

mengalokasikannya kepada setiap pelanggan.

4.Mengidentifikasi biaya administrasi dan umum dan

mengalokasikannya kepada setiap pelanggan.

5.Menghitung laba bersih setiap pelanggan.

GAMBARAN UMUM HOME INDUSTRY ARYANI ART

Sejarah Berdirinya Home Industry Aryani Art

Home industry Aryani art adalah industry rumahan yang bergerak

di bidang pengolahan pelepah pisang, pandan, rotan, dan enceng gondok

menjadi mebel, sekat, pintu, dan gebyok pengantin.

Page 4: Analisis Laba Pelanggan (Studi Kasus pada Home Industry ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2632/4/T1_232008031_BAB III... · data sekunder dalam penelitian ini adalah data

13

Home Industry Aryani Art berdiri pada tahun 2000 dengan ijin

pendirian sebagai berikut:

Nomor TDP : 11.17.5.52.05561

Nomor NPWP : 24.221.012.8.505.000

Izin SIUP nomor : 503/157/PK/VI/2003/PL

Industry ini didirikan oleh Ibu Aryani dengan modal awal sebesar

Rp 35.000,00

Usaha ini dirintis pertama kali oleh Ibu Aryani, sebelum beliau

terjun menjadi perajin enceng gondok beliau berprofesi sebagai pemasok

enceng gondok di daerah Kulonprogo Yogyakarta kampung halaman

suami Ibu Aryani karena beliau melihat bahwa enceng gondok tersebut

digunakan sebagai bahan baku kerajinan di daerah tersebut kemudian

beliau mulai berpikir bahwa disekitar tempat kelahirannya yaitu di daerah

Tuntang banyak sekali enceng gondok yang dibiarkan tumbuh liar di rawa-

rawa karena pada saat itu warga disekitar rawa belum mengetahui manfaat

dari enceng gondok tersebut dari sinilah awal usaha yang dilakukan Ibu

Aryani, beliau menjadi pemasok enceng gondok di daerah Kulonprogo

Yogyakarta.

Kegiatan sebagai pemasok ini berlangsung selama 3 tahun karena

Ibu Aryani melihat bahwa keuntungan yang didapat sebagai pemasok

lebih kecil dibandingkan keuntungan sebagai perajin. Oleh karena itu

beliau mulai belajar membuat anyaman dari enceng gondok menjadi

keranjang atau box tisue. Pada suatu ketika ada seorang pembeli dari Desa

Trasan, Sukoharjo memesan enceng gondok kering yang sudah dipilin

yang akan digunakan untuk pembuatan mebel. Karena semangat dan

kegigihan Ibu Aryani maka beliau mendatangi desa tersebut dan berlatih

untuk membuat mebel karena keuntungan yang didapat jauh lebih besar

dibandingkan beliau memproduksi keranjang, dari hasil penjualan mebel

Page 5: Analisis Laba Pelanggan (Studi Kasus pada Home Industry ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2632/4/T1_232008031_BAB III... · data sekunder dalam penelitian ini adalah data

14

enceng gondok keuntungan yang diperoleh mencapai Rp 500.000 hingga

Rp 1.000.000. Beragam mebel dari anyaman enceng gondok yang berhasil

didesain sendiri oleh Ibu Aryani dan dipasarkan di dalam maupun di luar

negri. Kualitas dari hasil produksinya lah yang membuat kerajinan tersebut

menembus hingga mancanegara yaitu negara perancis dan malaysia.

Selain kerajinan yang berbahan baku enceng gondok, bahan baku seperti

pandan dan rotan juga digunakan sebagai bahan dasar pembuatan

kerajinan pintu, sekat ruang dan gebyok ( hiasan pengantin ).

Struktur Organisasi Perusahaan

Bentuk struktur organisasi pada Home Industry Aryani Art ini

adalah struktur organisasi garis, yaitu kekuasaan dan tanggung jawab

berada pada satu pimpinan, sehingga segala perintah dari pimpinan

disampaikan melalui suatu garis lurus kepada bawahan. (Tabel Struktur

Organisasi pada lampiran 1)

Personalia

Tenaga Kerja

Tenaga kerja pada Home industry Aryani Art Tuntang terdiri dari

tenaga kerja langsung dan tenaga tidak langsung.

Jumlah keseluruhan tenaga kerja Home industry Aryani art adalah 11

orang.

a.Tenaga kerja produksi

i. Tenaga pembuat kerajinan (menganyam) 4 orang

ii. Tenaga Finishing (mengecat) 2 orang

iii.Tenaga pengelasan (desain) 2 orang

b. Tenaga kerja non produksi

Tenaga kerja non produksi terdiri dari satu tenaga pengiriman, satu

tenaga administrasi, dan satu pelayan toko.

Page 6: Analisis Laba Pelanggan (Studi Kasus pada Home Industry ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2632/4/T1_232008031_BAB III... · data sekunder dalam penelitian ini adalah data

15

Jam Kerja

Jumlah jam kerja dalam satu minggu adalah 56 jam dalam 7 hari

kerja. Supaya kedisiplinan tetap terjaga, Home Industry Aryani Art

mewajibkan karyawan mulai bekerja pada pukul 08.00 dan berakhir pada

pukul 16.00.

Kerja over time (lembur) tidak dapat dipastikan waktunya,

tergantung pada situasi dan kondisi pekerjaan.

Sistem Pengupahan

Pengupahan untuk tenaga kerja langsung menggunakan dasar upah

borongan. Tarif ditentukan berdasarkan jumlah barang yang dihasilkan

oleh masing-masing karyawan tenaga produksi dan tingkat kesulitan

pengerjaan kerajinan atau tergantung karakteristik dan variasi pesanan

konsumen.

Tarif upah tenaga kerja langsung yang ditentukan perusahaan

adalah Rp 25.000-Rp 30.000 per hari untuk bagian penganyaman dan

untuk bagian pengelasan (desain/ kerangka) tarif upah yang ditentukan

adalah sebesar Rp 30.000- Rp 35.000 per hari.

Gaji minimal tenaga kerja tidak langsung yang ditentukan oleh

perusahaan adalah sebesar Rp 750.000 tiap bulan.

Proses Produksi

Produk

Produk utama dari Home Industry Aryani Art adalah mebel dengan

bahan baku enceng gondok, pintu yang berbahan baku rotan dan pandan,

sekat ruang yang berbahan baku pandan, serta gebyok atau hiasan

pengantin berbahan baku pandan dan rotan. Dalam memproduksi 4 jenis

produk utama tersebut melalui 3 tahap proses pembuatan. Adapun tahapan

dalam pembuatan produk tersebut adalah:

Page 7: Analisis Laba Pelanggan (Studi Kasus pada Home Industry ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2632/4/T1_232008031_BAB III... · data sekunder dalam penelitian ini adalah data

16

31. Proses Desain dan Pembuatan Kerangka

Proses desain ini ditentukan oleh pemilik sesuai dengan pesanan

yang diinginkan konsumen. Desain produk inilah yang nantinya akan

diserahkan pada bagian produksi untuk dilanjutkan proses pembuatannya.

Kerangka produk kerajinan ini berbahan dasar 2 jenis bahan yaitu

berbahan kayu dan berbahan besi.

32. Proses Penganyaman

Proses penganyaman ini dilakukan setelah pembuatan desain

/kerangka selesai dikerjakan. Kerangka yang selesai dikerjakan akan

diserahkan kepada bagian penganyaman untuk dilanjutkan dengan proses

menganyam. Proses penganyaman ini dilakukan sesuai dengan jenis

kerajinan dan jenis bahan yang akan digunakan untuk memproduksi

masing- masing kerajinan.

33. Proses Finishing

Proses finishing memiliki 3 tahap pembuatan:

• Tahap sending

Pada tahap ini bagian finishing membuat campuran antara sending

dengan tiner dengan perbandingan 1:1, campuran tersebut dimasukkan

kedalam alat semprot (spet) yang dihubungkan dengan kompresor

berdaya 1500 watt dan kemudian disemprotkan pada anyaman kerajinan

dan setelah selesai anyaman tersebut dijemur dibawah panas matahari.

Sending ini dilakukan untuk menutup pori-pori pada enceng

gondok,pandan, dan rotan agar terhindar dari jamur. Sedangkan tinner

digunakan untuk melarutkan sending

• Tahap Pengecatan

Dalam tahap pengecatan bagian finishing mencampur antara cat dan

tinner. Campuran tersebut dimasukkan kedalam spet dan kemudian

disemprotkan pada anyaman dan dihubungkan pada kompresor. Proses

Page 8: Analisis Laba Pelanggan (Studi Kasus pada Home Industry ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2632/4/T1_232008031_BAB III... · data sekunder dalam penelitian ini adalah data

17

pengecatan ini dilakukan dengan cara semprot agar dihasilkan proses

pengecatan yang merata.

• Tahap Melamin

Dalam tahap ini bagian finishing mencampur antara melamin dengan

tinner. Seperti halnya dengan proses sebelumnya campuran tersebut

dimasukkan kedalam spet dan kemudian disemprotkan pada anyaman

dan dihubungkan pada kompresor. Proses melamin ini dilakukan agar

kerajinan menjadi mengkilap dan tahan lama.

Berikut ini adalah proses pembuatan produk berupa mebel,

gebyok, sekat dan pintu:

Produk mebel:

Bahan-bahan pembuatan 1 set mebel:

• Kayu ( sebagai kerangka).

• Enceng gondok.

• Pewarna meliputi sending,cat, dan melamin.

• Amplas.

• Dempul.

Proses pembuatan:

Kerangka yang digunakan dalam pembuatan mebel ini adalah

berupa kayu. Kayu yang digunakan sesuai dengan desain mebel yang

dipesan konsumen. Namun sebagian besar model kerangka yang

digunakan untuk pembuatan mebel relatif sama. Kayu yang akan

digunakan untuk kerangka dihaluskan terlebih dahulu dengan

menggunakan pasah listrik dan didempul untuk menghasilkan kerangka

yang maksimal karena dempul ini berfungsi untuk melapisi bagian kayu

yang berlubang. Setelah itu kayu dipaku untuk dibuat kerangka. Setelah

kayu selesai dibuat kerangka maka oleh bagian penganyaman kayu

tersebut akan dianyam dengan menggunakan enceng gondok, proses

Page 9: Analisis Laba Pelanggan (Studi Kasus pada Home Industry ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2632/4/T1_232008031_BAB III... · data sekunder dalam penelitian ini adalah data

18

penganyaman 1 set mebel ini akan selesai dalam waktu 3 hari. Proses

selanjutnya adalah finishing yaitu mebel tersebut akan diberi warna

dengan 3 kali proses pewarnaan yaitu proses sending, proses pengecatan,

dan proses melamin untuk melapisi mebel agar terhindar dari jamur.

Setelah itu mebel dikeringkan dengan bantuan panas matahari.

Produk gebyok pengantin:

Bahan-bahan 1 set gebyok pengantin:

• Besi ( sebagai kerangka)

• Pandan

• Rotan

• Pewarna meliputi sending,cat dan melamin

Proses pembuatan:

Pembuatan gebyok pengantin diawali dengan membuat kerangka

dengan bahan dasar besi, dalam pembuatan 1 set mebel dibutuhkan kira-

kira 16 batang besi, setelah proses pembuatan kerangka selesai maka

proses selanjutnya adalah proses penganyaman.Dalam pembuatan gebyok

pengantin ini bahan baku yang digunakan adalah kombinasi antara pandan

dan rotan. Pandan dan rotan tersebut akan didesain sesuai dengan model

yang telah ditentukan. Setelah proses penganyaman selesai maka tahap

berikutnya adalah tahap finishing dimana gebyok pengantin yang sudah

jadi akan diberi sending yang berguna untuk menutup pori-pori dari bahan

dasar berupa pandan dan rotan tersebut agar didapatkan hasil yang

maksimal dan terhindar dari jamur, setelah sending tersebut kering maka

gebyok tersebut diberi warna dengan cat sesuai dengan selera, kemudian

proses selanjutnya adalah gebyok diberikan melamin agar gebyok yang

dihasilkan terhindar dari jamur dan terlihat mengkilap.

Page 10: Analisis Laba Pelanggan (Studi Kasus pada Home Industry ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2632/4/T1_232008031_BAB III... · data sekunder dalam penelitian ini adalah data

19

Produk Sekat:

Bahan-bahan pembuatan 1 set sekat:

• Besi (sebagai kerangka)

• Engsel

• Lem kayu

• Pandan

• Pewarna meliputi sending,cat, dan melamin.

Proses pembuatan:

Kerangka yang digunakan dalam pembuatan sekat ini adalah besi.

1 sekat membutuhkan besi kira-kira 5 batang besi. Dalam pembuatan

kerangka besi dibutuhkan alat las yang berguna untuk mengelas besi

tersebut. Setelah selesai pembuatan kerangka maka bagian desain/

kerangka tersebut memasang engsel pada setiap sekat, dalam 1 sekat

diberikan 2 engsel pada bagian atas dan bawah kerangka besi. Biasanya 1

set sekat terdiri dari 3 bagian sekat yang digabungkan dengan

menggunakan 6 engsel dalam 1 set. Proses berikutnya adalah

penganyaman dengan menggunakan bahan dasar pandan. Setelah proses

penganyaman selesai maka oleh bagian finishing akan diberikan sending,

cat dan melamin seperti proses pembuatan kerajianan tangan yang lainnya.

Biasanya dalam 1 hari bisa menghasilkan 2 set sekat tergantung dari

keahlian masing-masing pekerja. Semakin terampil para pekerja maka

semakin banyak pula hasil sekat yang diproduksi dalam 1 hari.

Pintu:

Bahan-bahan pembuatan pintu:

• Besi (sebagai kerangka)

• Rotan

• Pandan

Page 11: Analisis Laba Pelanggan (Studi Kasus pada Home Industry ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2632/4/T1_232008031_BAB III... · data sekunder dalam penelitian ini adalah data

20

• Pewarna meliputi sending,cat dan melamin.

Proses pembuatan:

Kerangka yang digunakan dalam pembuatan pintu adalah besi.

Kerangka besi tersebut dibuat dengan menggunakan alat las. Setelah

kerangka selesai dikerjakan proses berikutnya adalah penganyaman

dengan menggunakan bahan dasar pandan. Proses penganyaman ini dibuat

sesuai dengan model atau sesuai dengan pesanan pelanggan. Setelah

proses penganyaman selesai maka oleh bagian finishing akan diberikan

sending, cat dan melamin agar diperoleh hasil yang tahan lama dan

mengkilap.

Proses pengambilan sample:

Penelitian ini menggunakan sample 5 pelanggan yaitu Toko Pandanaran,

CV.Patma Indo Raya, Bapak Rukin, Bapak Sugeng Iriyanto, dan Istana

Rotan. Sebenarnya tidak hanya 5 pelanggan ini yang terdapat pada Home

Industry Aryani Art Namun dalam penelitian ini penulis hanya mengambil

sample 5 pelanggan karena pelanggan-pelanggan inilah yang dianggap

sebagai pelanggan yang loyal terhadap Home Industry ini dimana

pelanggan-pelanggan inilah yang dikategorikan sebagai pelanggan yang

sering melakukan pembelian secara berulang kepada Home Industry ini.

Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa Toko Pandanaran, CV. Patma Indo

Raya, Bapak Rukin, Bapak Sugeng Iriyanto, dan Istana Rotan adalah

sebagai pelanggan tetap. Bapak Rukin dan Bapak Sugeng Iriyanto adalah

broker bagi pelanggan-pelanggan luar negri yaitu malaysia dan Perancis.

Setelah krisis yang terjadi pada akhir tahun 2009 Home Industry ini tidak

melakukan penjualan ekspor secara langsung namun melalui broker dari

masing-masing pelanggan yang berlokasi di Jepara. Oleh karena itu

hubungan dengan pelanggan luar negri tidak dilakukan secara langsung

oleh Home Industry Aryani Art. Sehingga segala sesuatu yang

Page 12: Analisis Laba Pelanggan (Studi Kasus pada Home Industry ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2632/4/T1_232008031_BAB III... · data sekunder dalam penelitian ini adalah data

21

berhubungan dengan pelanggan luar negri adalah tanggung-jawab dari

broker.