analisis kontribusi pajak hiburan terhadap …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf ·...

84
ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) STUDI KASUS DI KABUPATEN BANTUL TAHUN 2013-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh: CAHAYA MELINDA NIM : 132114143 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 05-Nov-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP PENDAPATAN

ASLI DAERAH (PAD)

STUDI KASUS DI KABUPATEN BANTUL TAHUN 2013-2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

CAHAYA MELINDA

NIM : 132114143

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

i

ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP PENDAPATAN

ASLI DAERAH (PAD)

STUDI KASUS DI KABUPATEN BANTUL TAHUN 2013-2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

CAHAYA MELINDA

NIM : 132114143

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

iv

HALAMAN MOTO PERSEMBAHAN

Motto:

Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua.

(Aristoteles)

Kupersembahkan untuk:

Tuhan Yang Maha Esa

Keluarga Besar di Lampung dan Semarang

Sahabat-sahabat Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

v

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI-PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul :

ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP PENDAPATAN

ASLI DAERAH (PAD)

STUDI KASUS DI KABUPATEN BANTUL TAHUN 2013-2015

Dan dimajukan untuk diuji pada 13 September 2017 adalah hasil karya saya.

Dengan ini saya menyampaikan dengan sesungguhnya bahwa dalam

skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya

ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau

simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pikiran dari penulis lain

yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat

bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari

tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun tidak,

dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil

tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan

tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seola-olah hasil pemikiran saya

sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya

terima.

Yogyakarta, 31 Oktober 2017

Yang membuat pernyataan

Cahaya Melinda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

TIDAK MEMPUBLIKASIAN KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Cahaya Melinda

NIM : 132114143

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta karya ilmiah saya yang berjudul :

ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP PENDAPATAN

ASLI DAERAH (PAD)

STUDI KASUS DI KABUPATEN BANTUL TAHUN 2013-2015

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian, saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, tidak

mengalihkan dalam bentuk media lain, tidak mengelolanya dalam bentuk

pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan tidak mempublikasikannya

di internet atau media lainnya untuk kepentingan akademis dengan perlu meminta

izin dari saya tanpa memberikan royality kepada saya selama tetap mencantumkan

nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 31 Oktober 2017

Yang mengatakan,

Cahaya Melinda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan

rahmat dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Analisis Kontribusi Pajak Hiburan Terhadap Pendapatan Daerah Studi Kasus di

Kabuapten Bantul Tahun 2013-2015” ini dengan baik. Penulisan skripsi ini

bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa terselesainya skripsi ini atas bimbingan dan

dorongan berbagai pihak. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata

Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan

mengembangkan kepribadian kepada penulis.

2. Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma.

3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA. selaku Ketua Jurusan

Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

4. Dr. FA. Joko Siswanto, M.M., Akt., QIA., selaku dosen pembimbing

akademik.

5. Nicko Kornelius Putra SE., M.Sc. selaku dosen pembimbing yang telah

membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Semua dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah

membagikan ilmu dan pengalamannya dalam proses perkuliahan.

7. Kepada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

(DPPKAD) di Kabupaten Bantul yang memberikan izin meneliti sehingga

saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

8. Bapak dan ibu yang telah selalu memberikan motivasi dan semangat

selama penyusunan skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

viii

9. Semua keluarga yang selalu mendoakanku di selama kuliah di Sanata

Dharma, serta motivasi dan memberikan semangat kepada penulis.

10. Sahabat-sahabatku (Alesia Heni Selviani dan Purna Bagas Ardianto), yang

turut membantu dan memberikan semangat kepada penulis.

11. Teman-teman seperjuangan akuntansi angkatan 2013.

12. Teman-teman MPAT Pak Nicko yang mau berbagi ide serta memberikan

masukan-masukan yang positif dan semangat kepada penulis.

13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skrispsi ini masih banyak kekurangan, oleh

karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran, semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 31 Oktober 2017

Penulis

Cahaya Melinda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL……………………………………………… …… i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………. ii

HALAMAN PENGESAHAN………………………………………….. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS………... v

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS………. vi

HALAMAN KATA PENGANTAR…………………………………… vii

HALAMAN DAFTAR ISI……………………………………………… ix

HALAMAN DAFTAR TABEL………………………………………... xi

ABSTRAK………………………………………………………………. xii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………. 1

A. Latar Belakang Masalah……………………………... 1

B. Rumusan Masalah……………………………………. 5

C. Batasan Masalah…………………………………….... 5

D. Tujuan Penelitian…………………………………...... 5

E. Manfaat Penulisan ………………………………….... 6

F. Sistematika Penulisan………………………………… 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………………………………… 8

A. Pengertian Pajak……. ..……………………………… 8

1. Pengertian Pajak Menurut Undang-Undang……… 8

2. Fungsi Pajak….......………………………………. 9

3. Pengelompokan Pajak…………………………… 11

4. Syarat Pemungutan. ……………………………... 13

5. Tata Cara Pemungutan Pajak ..…………………... 14

6. Sistem Pemungutan Pajak……………………….. 16

7. Teori-Teori Yang Mendukung Pemungutan Pajak.. 17

8. Tarif Pajak……………………………………....... 18

B. Pendapatan Asli Daerah (PAD)………………………. 20

1. Pajak Daerah……………………………………... 20

2. Retribusi Daerah…………………………………. 21

3. Bagian Laba Usaha Daerah ……………………... 22

4. Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah………………. 22

C. Dana Perimbangan…………………………………... 23

D. Pajak Hiburan………………………………………… 26

1. Pengertian Pajak Hiburan……………………….. 26

2. Dasar Hukum Pajak Hiburan.…………………… 26

3. Objek Pajak Hiburan……………………………… 26

4. Subjek Pajak Hiburan……………………………. 27

5. Dasar Pengenaan Pajak Hiburan………………… 27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

x

6. Tarif dan Cara Perhitungan Pajak………………… 28

7. Kewajiban………………………………………… 29

8. Masa Pajak dan Saat Terutangnya Pajak…….….. 29

E. Penelitian Terdahulu………………………………… 29

BAB III METODE PENELITIAN……………………………….. 31

A. Jenis Penelitian………………………………………... 31

B. Tempat dan Waktu Penelitian…………………………. 31

C. Subjek dan Objek Penelitian…………………………. 31

D. Teknik Pengumpulan Data…………………………… 32

1. Wawancara……………………………..………… 32

2. Dokumentasi……………………………………... 32

E. Jenis dan Sumber Data……………………………….. 32

F. Teknik Analisis Data………………………………….. 33

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN BANTUL……… 36

A. Sejarah Singkat Kabupaten Bantul……………………. 36

B. Geografis……………………………………………... 38

C. Batas Wilayah………………………………………… 38

D. Keadaan Geografis…………………………………… 39

E. Luas Wilayah………………………………………… 39

F. Kekayaan Alam……………………………………… 40

G. Ekonomi……………………………………………… 46

H. Pendapatan…………………………………………… 47

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN……………… 48

A. Deskripsi Data………………………………………... 48

B. Efektifitas Pajak Hiburan, Kontribusi

Pajak Hiburan Terhadap Pajak Daerah, dan Kontribusi

Pajak Hiburan Terhadap Pendapatan Asli Daerah

Kabupaten Bantul Tahun 2013 Sampai

Dengan Tahun 2015.………………………………… 49

C. Pembahasan…………………………………………… 53

BAB VI PENUTUP………………………………………………... 59

A. Kesimpulan ………………………………………….... 59

B. Keterbatasan Penelitian……………………………….. 60

C. Saran ………………………………………………….. 60

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….. 62

LAMPIRAN……………………………………………………................. 64

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Kriteria kontribusi Pajak Hiburan terhadap Pajak Daerah.... 34

Tabel 3.2 Kriteria kontribusi Pajak Hiburan terhadap PAD................. 34

Tabel 3.3 Kriteria efektivitas Pajak Hiburan........................................ 35

Tabel 4.1 Jenis Tanah Tahun 2010………………………………….. 41

Tabel 4.2 Populasi Ternak Kabupaten Bantul Tahun 2012 - 2014….. 43

Tabel 4.3 Produksi Daging, Telur dan Susu Tahun 2012 - 2014……. 43

Tabel 4.4 Potensi Energi Terbarukan................................................... 44

Tabel 5.1 Kontribusi Pajak Hiburan terhadap Pajak Daerah

Kabupaten Bantul tahun 2013 sampai 2015……….……… 49

Tabel 5.2 Kontribusi Pajak Hiburan terhadap PAD

Kabupaten Bantul tahun 2013 sampai 2015……………..... 51

Tabel 5.3 Efektifitas Pajak Hiburan Kabupaten

Bantul tahun 2013 sampai 2015…..……………………… 52

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

xii

ABSTRAK

ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI

DAERAH (PAD)

STUDI KASUS DI KABUPATEN BANTUL TAHUN 2013-2015

Cahaya Melinda

Nim : 132114143

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2017

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi Pajak Hiburan terhadap Pajak

Daerah, Pendapatan Asli Daerah (PAD), serta mengetahui efektivitas Pajak Hiburan di

Kabupaten Bantul pada tahun 2013 sampai dengan tahun 2015. Jenis penelitian adalah studi

kasus.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi, untuk

menjawab permasalahan digunakan analisis kontribusi yaitu dengan cara membandingkan

Pajak Hiburan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) dikalikan 100%. Sedangkan untuk

mengetahui efektivitas Pajak Hiburan yaitu dengan cara membandingkan realisasi Pajak

Hiburan dengan target Pajak hiburan dikalikan 100%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan

yang telah dilakukan di Kabupaten Bantul menunjukan masih kurangnya kontribusi Pajak

Hiburan terhadap Pajak Daerah maupun Pendapatan Asli Daerah (PAD) walaupun efektivitas

Pajak Hiburan selalu mencapai target.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

xiii

ABSTRACT

THE ANALYSIS OF ENTERTAINMENT TAX CONTRIBUTION

ON LOCALLY GENERATED (PAD) REVENUE

THE CASE STUDY IN BANTUL FROM 2013-2015

Cahaya Melinda

132114143

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2017

This study aimed to determine the contribution of entertainment tax on local taxes,

locally-generated revenue (PAD), and to know the effectiveness of entertainment tax in

Bantul from 2013 until 2015. This research was a case study.

The data of this study was collected through interviews and documentation. The

contribution analysis was used to answer the research problem by comparing the

entertainment tax to locally-generated revenue then multiplied by 100%. Meanwhile, to know

the effectiveness of entertainment tax, this research compared the realization of entertainment

tax with the target of entertainment tax then multiplied by 100%.

Based on the data analysis results and discussion, the research results showed that the

contribution of entertainment tax toward local taxes and locally- generated revenue was still

low, although the effectiveness of entertainment tax always reached the target.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kota Yogyakarta terkenal sebagai kota pariwisata karena memiliki

banyak sekali obyek-obyek wisata yang tidak hanya dikunjungi oleh

penduduk lokal saja melainkan dari berbagai mancanegara. Provinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai empat Kabupaten dan satu Kota

Madya. Salah satu Kabupaten tersebut adalah Kabupaten Bantul yang

terletak di sebelah selatan kota Yogyakarta (Yuliani, 2015). Kabupaten

Bantul merupakan salah satu pusat wisata, dan mempunyai potensi yang

cukup besar, yang meliputi obyek wisata alam, wisata budaya/sejarah,

pendidikan, taman hiburan dan sentra industri kerajinan. Dengan

keanekaragaman potensi wisata tersebut diharapkan Kabupaten Bantul

dapat secara optimal mendukung pengembangan Daerah Istimewa

Yogyakarta sebagai daerah tujuan wisata utama di Indonesia. Pengelolaan

obyek wisata secara profesional akan mendorong tumbuh kembangnya

industri pariwisata secara menyeluruh yang diharapkan dapat

menggerakkan kegiatan perekonomian masyarakat, memperluas dan

memeratakan lapangan kerja dan kesempatan berusaha, meningkatkan

pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, mendukung perolehan

Pendapatan Asli Daerah secara optimal, serta membawa citra daerah di

mata masyarakat di luar Daerah Istimewa Yogyakarta (DPPKAD Bantul,

2016).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

2

Dengan banyaknya tempat hiburan di Kabupaten Bantul, menurut

UU PDRD dapat dikenai pajak, seperti hotel, restoran, hiburan, reklame,

penerangan jalan, dan parkir. Potensi yang ada tersebut jika dikelola secara

maksimal dapat digunakan untuk mencukupi belanja rutin daerah setiap

tahunnya. Menurut.Siahaan (2010:7) pajak adalah pungutan dari

masyarakat oleh negara (pemerintah) berdasarkan undang-undang yang

bersifat dapat dipaksakan dan terutang yang wajib membayarnya dengan

tidak mendapat prestasi kembali (kontraprestasi/balas jasa) secara

langsung yang hasilnya digunakan untuk membiayai pengeluaran Negara

dalam penyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan. Menurut

Undang-undang No. 28 tahun 2009 pasal 2 Pajak Hiburan adalah pajak

atas penyelenggaraan hiburan. Sedangkan definisi hiburan sendiri menurut

peraturan perundangan adalah semua jenis tontonan, pertunjukan,

permainan dan atau keramaian yang dinikmati dengan dipungut bayaran.

Objek pajak hiburan menurut Pasal 3 Peraturan Bupati Bantul Nomor 49

Tahun 2010 adalah tontonan film, pagelaran kesenian, musik, tari dan atau

busana, kontes kecantikan, binaraga dan sejenisnya, pameran; diskotik,

karaoke, klab malam dan sejenisnya, sirkus, akrobat dan sulap, permainan

bilyar, golf dan bolling, pacuan kuda, kendaraan bermotor dan permainan

ketangkasan, panti pijat, refleksi, mandi uap/spa dan pusat kebugaran

(fitnes centre) dan pertandingan olahraga (Hatmoko, 2015).

Menurut Halim (2004:94), Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah

penerimaan yang diperoleh daerah dari sumber-sumber dalam wilayahnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

3

sendiri yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sektor pendapatan daerah

memegang peranan yang sangat penting, karena melalui sektor ini dapat

dilihat sejauh mana suatu daerah dapat membiayai kegiatan pemerintah

dan pembangunan daerah. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009

menyebutkan bahwa pajak daerah, yang selanjutnya disebut pajak adalah

kontribusi wajib kepada Daerah yang terutang oleh orang pribadi atau

badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak

mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan

Daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Sesuai dengan

Undang-Undang tersebut pemerintah daerah berwenang untuk mengatur

dan mengurus pemerintahannya menurut prakarsa sendiri berdasarkan

aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dengan adanya otonomi daerah, pemerintah diberikan wewenang sendiri

untuk mengatur dan membangun rumah tangganya sendiri untuk

memenuhi kebutuhan ekonomi daerah. Setelah diberlakukannya sistem

otonomi daerah maka setiap daerah dituntut untuk meningkatkan

Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dengan demikian diharapkan pemerintah

daerah dapat memenuhi tanggungjawabnya dalam mengurus rumah

tangganya dan untuk membiayai kegiatan. Oleh karena itu, pemerintah

daerah harus selalu dapat mengupayakan peningkatan penerimaan yang

berasal dari daerah sendiri sehingga akan memperbesar tersedianya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

4

keuangan daerah yang dapat digunakan untuk pembiayaan pembangunan

daerah (Savitri, 2006).

Dasar pengenaan Pajak Hiburan adalah jumlah uang yang diterima

atau yang seharusnya diterima oleh penyelenggara Hiburan. Jumlah uang

yang seharusnya diterima termasuk potongan harga dan tiket cuma-cuma

diberikan kepada penerima jasa Hiburan. Besaran pokok Pajak Hiburan

yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif dengan dasar

pengenaan pajak. (DPPKAD.Bantul, 2016). Sejalan dengan upaya untuk

meningkatakan Pendapatan Asli Daerah, maka Pemerintah Daerah

Kabupaten Bantul setiap tahunnya berusaha untuk memperbaiki

pemerintahan dan rumah tangganya agar lebih baik lagi. Usaha tersebut

berupa peningkatan serta menggali sumber-sumber penerimaan daerah

terutama penerimaan yang berasal dari daerah sendiri. Hal ini perlu

dilakukan untuk mengurangi ketergantungan pemerintah daerah kepada

pemerintah pusat dalam pembiyaan pembangunan daerah. Karena

pentingnya pajak bagi suatu pemerintah daerah, pajak menjadi faktor

krusial bagi suatu daerah untuk membangun daerahnya sendiri yang

berpotensi disalah gunakan oleh beberapa pihak demi kepentingan sendiri.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian tentang “ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN

TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) : STUDI

KASUS DI KABUPATEN BANTUL TAHUN 2013-2015”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

5

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah kontribusi Pajak Hiburan terhadap Pajak Daerah di

Kabupaten Bantul tahun 2013-2015?

2. Bagaimanakah kontribusi Pajak Hiburan terhadap PAD serta

dampaknya di Kabupaten Bantul tahun 2013-2015?

3. Bagaimanakah tingkat efektivitas penerimaan pajak hiburan di

Kabupaten Bantul tahun 2013-2015 ?

C. Batasan Masalah

Menurut lembaga pemungutannya, pajak dibagi menjadi dua yaitu

pajak pusat dan pajak daerah. Pajak daerah meliputi: pajak hotel, pajak

restoran, pajak hiburan, pajak reklame, pajak penerangan jalan, pajak

parkir, pajak air tanah, dan pajak sarang burung walet. Penelitian ini hanya

terbatas pada pajak hiburan yang ada di Kabupaten Bantul Yogyakarta.

D. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan yang ingin dicapai

dalam penulisan ini adalah:

1. Untuk mengetahui kontribusi dan efektifitas pajak hiburan di

Kabupaten Bantul tahun 2013-2015.

2. Untuk mengetahui penerimaan pajak hiburan terhadap Pendapatan Asli

Daerah Kabupaten Bantul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

6

E. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat yang diperoleh dalam penulisan ini:

1. Bagi Pemerintah Daerah

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk

keputusan khususnya mengenai pendapatan asli daerah yang diperoleh

dari pajak hiburan.

2. Bagi Pembaca

Penelitian ini dapat sebagai bahan informasi dan dapat dijadikan

referensi bagi penelitian-penelitian selanjutnya yang berhubungan

dengan analisis pajak hiburan terhadap Pendapatan Asli Daerah.

3. Bagi Penulis

Penelitian ini dapat menambah wawasan mengenai pajak daerah

khususnya pajak hiburan dan sebagai sarana untuk mengembangkan

ilmu yang diperoleh saat kuliah.

F. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan ini, sistematika yang digunakan adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah

penelitian, rumusan permasalahan, batasan masalah, tujuan

dan manfaat penelitian serta sistematika penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini berisi tentang teori-teori dasar yang

mendukung proses penelitian ini serta terdapat hasil

penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu yang

dijadikan bahan acuan dalam penyusunan skripsi ini.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan desain riset, jenis dan sumber data,

teknik pengumpulan data, serta teknik analisis data.

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN BANTUL

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai keadaan

Kabupaten Bantul secara umum meliputi keadaan

geografis, sejarah dan perkembangan, kependudukan,

kekayaan alam, keadaan ekonomi, politik, realisasi pajak

daerah terutama pajak hiburan di Kabupaten Bantul

berdasarkan data yang diperoleh.

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan hasil penelitian tentang pajak hiburan

di Kabupaten Bantul dengan menggunakan metode dan

teknik yang dijelaskan di metode penelitian.

BAB VI PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan mengenai proses

pembahasan dan analisis data yang diperoleh dari hasil

penelitian, keterbatasan penulis dan saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pajak

Pengertian Pajak Menurut Undang-Undang 1.

Menurut Pasal 1 angka 1 UU No.28 th 2007 tentang Ketentuan

Umum dan Tata Cara Perpajakan: “Pajak adalah kontribusi wajib

kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang

bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak

mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan

negara bagi sebesar-besarnya kemamakmuran rakyat”.

Menurut Undang-Undang Nomor 16 tahun 2009 tentang perubahan

keempat atas Undang-Undang Nomor 6 tahun 1983 tentang Ketentuan

Umum dan Tata Cara Perpajakan pada Pasal 1 ayat 1 berbunyi pajak

adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang

pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-

Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan

digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran

rakyat.

Berbagai pengertian pajak yang dikemukan oleh berbagai pakar

antara lain sebagai berikut (Nurmantu, 2005) :

a. C.F. Bastable (1993), menyatakan, bahwa pajak adalah : a

compulsary contribution of the wealthof a person or body of

persons for the service of the public powers.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

9

b. H.C Adams (1898), (1851-1921) seorang ekonom dan filsuf bangsa

Amerika merumuskan pajak sebagai : a contribution from the

citizen to the support of the state.

c. Edwin Robert Seligman (1925), (1861-1939), seorang ekonom,

guru besar, pendiri dan presiden pertama dari American Economic

Association, merumuskan pajak sebagai : a tax is acompulsory

contribution from the person to the government to defray the

expenses incurredin the common interest of all without reference to

special benefits conferred.

d. Prof. Dr. P.J.A. Adriani merumuskan : Pajak adalah iuran

masyarakat pada negara (yang sifatnya dapat dipaksakan) yang

terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-

peraturan umum (undang-undang) dengan tidak mendapat prestasi

kembali yang dapat ditunjuk dan yang digunakan untuk membiayai

pengeluaran-pengeluaran umum berhubung tugas-tugas negara

untuk menyelenggarakan pemerintahan.

Fungsi Pajak 2.

The four R adalah istilah populer yang mengacu pada fungsi pajak

yang dipungut oleh negara menurut (Purwono dalam Sitanggang,

2010):

a. Revenue (Penerimaan)

Fungsi penerimaan atau yang dikenal pula dengan istilah Budgetair

(anggaran) adalah fungsi utama dari pemungutan pajak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

10

Seperti telah kita ketahui bersama, dewasa ini pajak menyumbang

hampir lebih dari 70% total pendapatan negara kita. Hal ini tentu

saja menunjukkan partisipasi dominan pajak sebagai penyokong

pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan yang meliputi belanja

rutin pemerintah, belanja pembangunan, belanja untuk keperluaan

legislasi dan yudikas, serta pembiayaan lainnya.

b. Redistribution (Pemerataan)

Pajak yang dipungut oleh negara selanjutnya akan dikembalikan

kepada masyarakat dalam bentuk penyediaan fasilitas publik

diseluruh wilayah negara. Fungsi inilah yang seharusnya lebih

ditonjolkan di negara kita sebagai bukti bahwa hasil pajak yang

dipungut tersebut benar-benar ditujukan untuk sebesar-besar

kemakmuran rakyat, sekaligus menghapus kesenjangan sosial yang

tidak dapat dipungkiri terjadi di Indonesia.

c. Repricing (Pengaturan Harga)

Fungsi ini sama pengertiannnya dengan fungsi regulerent

(mengatur) yang lebih sering digunakan dalam literatur perpajakan.

Pajak digunakan sebagai alat untuk mengatur atau mencapai tujuan

tertentu dibidang ekonomi, politik, sosial, budaya, pertahanan dan

keamanan. Contoh dari fungsi ini adalah pemberlakuan Pajak

Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) yang bertujuan untuk

membatasi konsumsi masyarakat atas barang-barang mewah,

termasuk yang dikenakan pada komoditas minuman keras dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

11

tujuan untuk mengurangi konsumsi masyarakat atas minuman

keras.

d. Representation (legalitas pemerintahan)

Slogan revolusioner di Inggris yang menyerukan “No taxation

without representation”, dan di Amerika Serikat yang berbunyi

“Taxation without representation is robbery” mengimplikasikan

bahwa pemerintah membebani pajak atas warga negara, dan warga

negara meminta akuntabilitas dari pemerintah sebagai bagian dari

kesepakatan (pengenaan pajak tidak diputuskan secara sepihak

penguasa tetapi merupakan kesepakatan bersama dengan rakyat

melalui perwakilan di parlemen). Beberapa penelitian menunjukan

bahwa pemungutan pajak langsung (seperti Pajak Penghasilan)

memberikan tingkat akuntabilitas yang lebih tinggi dari

perwujudan pemerintahan yang lebih baik dibandingkan dengan

pemungutan pajak yang tidak langsung (seperti Pajak Pertambahan

Nilai).

Pengelompokan Pajak 3.

Berikut ini beberapa pengelompokan pajak menurut (Mardiasmo,

2011 dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007):

a. Menurut golongannya

1) Pajak Langsung adalah pajak yang pembebanannya tidak dapat

dilimpahkan pihak lain, tetapi harus menjadi beban langsung

Wajib Pajak yang bersangkutan. Contoh : Pajak Penghasilan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

12

2) Pajak Tidak Langsung adalah pajak yang pembebanannya

dapat dilimpahkan kepada pihak lain. Contoh : Pajak

Pertambahan Nilai.

b. Menurut sifatnya

1) Pajak subjektif adalah pajak yang berpangkal atau berdasarkan

pada subjeknya yang selanjutnya dicari syarat objektifnya,

dalam arti memperhatikan keadaan diri Wajib Pajak. Contoh :

Pajak Penghasilan

2) Pajak Objektif yaitu pajak yang berpangkal pada objeknya

tanpa memperhatikan keadaan diri Wajib Pajak. Contoh : Pajak

Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah.

c. Menurut lembaga pemungut dan pengelolanya

1) Pajak pusat adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat

dan digunakan untuk membiayai rumah tangga negara. Contoh

: Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak

Penjualan atas Barang Mewah, dan Bea Materai.

2) Pajak Daerah adalah pajak yang dipungut oleh Pemerintah

Daerah dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah.

Contoh : Pajak Reklame dan Pajak Hiburan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

13

Syarat Pemungutan 4.

Agar pemungutan pajak tidak menimbulkan hambatan atau

perlawanan, terlebih dahulu harus memenuhi syarat – syarat

pemungutan pajak, sebagai berikut (Purwono dalam Sitanggang,

2010:14):

a. Syarat keadilan

Pemungutan pajak dilaksanakan secara adil baik dalam peraturan

maupun realisasi pelaksanaannya.

b. Syarat yuridis

Pemungutan pajak harus berdasarkan undang-undang yang

ditujukan untuk menjamin adanya hukum yang menyatakan

keadilan yang tegas, baik untuk negara maupun untuk warganya.

c. Syarat ekonomis

Pemungutan pajak tidak boleh menghambat ekonomi rakyatnya,

artinya pajak tidak boleh dipungut apabila justru menimbulkan

kelesuan perekonomian masyarakat.

d. Syarat finansial

Pemungutan pajak dilaksanakan dengan pedoman bahwa biaya

pemungutan tidak boleh melebihi hasil pemungutannya.

e. Syarat sederhana

Sistem pemungutan pajak harus dirancang sesederhana mungkin

untuk memudahkan pelaksanaan hak dan kewajiban Wajib Pajak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

14

Tata Cara Pemungutan Pajak 5.

Dalam tata cara pemungutan pajak harus diperhatikan tiga garis

besar, yaitu (Mardiasmo, 2011):

a. Stelsel Pajak

Tata cara pemungutan pajak yaitu dapat dilakukan berdasarkan

pada 3 stelsel pajak :

1) Stelsel pajak nyata

Pengenaan pajak didasarkan pada objek (penghasilan yang

nyata), sehingga pemungutan pajak baru dapat dilakukan pada

akhir tahun pajak, yaitu setelah diketahui penghasilan yang

sesungguhnya. Stelsel nyata mempunyai kelebihan dan

kekurangan. Kebaikan stelsel nyata ini ialah pajak yang

dikenakan lebih realistis, sedangkan kelemahan stelsel pajak ini

adalah pajak baru dapat dikenakan pada akhir periode (setelah

penghasilan sesungguhnya telah diketahui).

2) Stelsel pajak anggapan

Pengenaan pajak yang didasarkan pada suatu anggapan yang

diatur oleh undang-undang. Contohnya, penghasilan suatu

tahun dianggap sama dengan tahun sebelumnya, sehingga pada

waktu awal tahun pajak sudah dapat ditetapkan besarnya pajak

yang terutang untuk tahun pajak berjalan. Kebaikan stelsel

pajak anggapan ialah pajak dapat dibayar selama tahun

berjalan, tanpa harus menunggu akhir tahun. Kelemahan stelsel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

15

pajak anggapan adalah pajak yang dibayar tidak berdasarkan

pada keadaan yang sesungguhnya.

3) Stelsel pajak campuran

Pengenaan pajak campuran ini merupakan kombinasi antara

stelsel pajak nyata dengan stelsel pajak anggapan. Pada awal

tahun, besarnya pajak dihitung berdasarkan suatu anggapan,

kemudian pada akhir tahun bersarnya pajak disesuaikan dengan

keadaan yang sebenarnya. Jika besarnya pajak menurut

kenyataan lebih besar dari pada pajak menurut anggapan, maka

si wajib pajak harus menambah. Sebaliknya, jika lebih kecil

kelebihannya dapat diminta kembali.

b. Asas Pemungutan Pajak

1) Asas pajak domisili (asas tempat tinggal)

Dalam tata cara pemungutan pajak harus memperhatikan asas

domisili (asas tempat tinggal). Negara memiliki kewenangan

mengenakan pajak atas seluruh penghasilan wajib pajak yang

bertempat tinggal di wilayahnya, baik itu penghasilan yang

berasal dari dalam maupun luar negeri. Asas pajak domisli

berlaku untuk wajib pajak dalam negeri.

2) Asas pajak sumber

Dalam tata cara pemungutan pajak harus memperhatikan

sumber pajaknya. Negara berhak mengenakan pajak atas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

16

penghasilan yang bersumber di wilayahnya tanpa

memperhatikan tempat tinggal wajib pajak.

3) Asas pajak kebangsaan

Dalam tata cara pemungutan pajak harus dihubungkan dengan

kebangsaan suatu negara.

Sistem Pemungutan Pajak (Waluyo, 2010:17) : 6.

a. Official Assessment System

Sistem ini merupakan sistem pemungutan pajak yang memberi

wewenang kepada pemerintah (fiskus) untuk menentukan besarnya

pajak terutang. Ciri-ciri: wewenang untuk menentukan berapa

besar pajak terutang yang ada pada fiskus, wajib pajak bersifat

pasif, utang pajak timbul pada saat dikeluarkan surat ketetapan

pajak oleh fiskus.

b. Self Assessment System

Sistem ini merupakan pemungutan pajak yang memberi

wewenang, kepercayaan, tanggung jawab kepada Wajib Pajak

untuk menghitung, memperhitungkan, membayar, dan melaporkan

sendiri besarnya pajak yang harus dibayar.

c. With Holding System

Sistem ini merupakan pemungutan pajak yang memberi wewenang

kepada pihak ketiga untuk memotong atau memungut besarnya

pajak yang terutang oleh Wajib Pajak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

17

Teori-Teori Yang Mendukung Pemungutan Pajak 7.

Terdapat beberapa materi yang menjelaskan atau memberikan

justifikasi pemberian hak kepada negara untuk memungut pajak.

Teori-teori tersebut antara lain (Mardiasmo, 2011):

a. Teori Asuransi

Negara melindungi keselamatan jiwa, harta benda, dan hak-hak

rakyatnya. Oleh karena itu rakyat harus membayar pajak yang

diibaratkan sebagai suatu premi asuransi karena memperoleh

jaminan perlindungan tersebut.

b. Teori Kepentingan

Pembagian beban pajak kepada rakyat didasarkan pada

kepentingan (misalnya perlindungan) masing-masing orang.

Semakin besar kepentingan seseorang terhadap negara, makin

tinggi pajak yang harus dibayar.

c. Teori Daya Pikul

Beban pajak untuk semua orang harus sama beratnya, artinya pajak

harus dibayar sesuai dengan daya pikul masing-masing orang.

Untuk mengukur daya pikul dapat digunanakan dua pendekatan

yaitu :

1) Unsur objektif, dengan melihat besarnya penghasilan atau

kekayaan yang dimiliki oleh sesorang

2) Unsur subjektif, dengan memperhatikan besarnya kebutuhan

materil yang harus dipenuhi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

18

d. Teori Bakti

Dasar keadilan pemungutan pajak terletak pada hubungan rakyat

dengan negaraya. Sebagai warga negara yang berbakti, rakyat

harus selalu menyadari bahwa pembayaran pajak adalah sebagai

suatu kewajiban.

e. Teori Asas Daya Beli

Dasar keadilan terletak pada akibat pemungutan pajak. Maksudnya

memungut pajak berarti menarik daya beli dari rumah tangga

masyarakat untuk rumah tangga negara. Selanjutnya negara akan

menyalurkannya kembali ke masyarakat dalam bentuk

pemeliharaan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian

kepentingan seluruh masyarakat lebih diutamakan.

Tarif Pajak 8.

Pungutan dan penetapan tarif pajak tidak terlepas dari keadilan,

maka keseimbangan sosial yang sangat penting bagi kesejahteraan

masyarakat dapat tercipta. Dalam penghitungan pajak yang tertuang

digunakan tarif pajak. Tarif pajak adalah tarif untuk menghitung

besarnya pajak terutang (pajak yang harus dibayar). Besarnya tarif

pajak dapat dinyatakan dalam persentase. Struktur tarif yang

berhubungan dengan pola persentase tarif pajak dikenal 4 (empat)

macam tarif, antara lain sebagai berikut (Mardiasmo, 2011):

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

19

a. Tarif Pajak Sebanding/Proporsional

Tarif pajak berupa persentase yang tetap terhadap berapapun nilai

atau jumlah barang yang dikenai pajak terutang yang kemudian

menjadi dasar pengenaan pajak. Contohnya: untuk penyerahan

Barang Kena Pajak di dalam daerah Pabean akan dikenakan Pajak

Pertambahan Nilai sebesar 10% dari barang tersebut. Jadi semakin

tinggi nilai nominal barang tersebut, maka semakin tinggi pula

nominal pajak terutangnya.

b. Tarif Pajak Tetap

Tarif berupa jumlah yang tetap (sama) terhadap beberapapun nilai

atau jumlah barang yang dikenai pajak sehingga besarnya pajak

yang terutang tetap (tanpa melihat nilai barang dan tanpa

menggunakan persentase apapun). Contohnya: besarnya tarif Bea

Materai untuk cek dan bilyet giro dengan nilai nominal berapapun

adalah Rp 3.000,00.

c. Tarif Pajak Progresif

Persentase tarif yang digunakan semakin besar bila jumlah yang

dikenai pajak semakin besar. Contohnya: Pasal 17 UU Pajak

Penghasilan untuk Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri.

Menurut kenaikan presentase tarifnya, tarif progresif dibagi

menjadi :

1) Tarif progresif progresif : kenaikan presentase semakin besar

2) Tarif progresif tetap : kenaikan presentase tetap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

20

3) Tarif progresif degresif : kenaikan presentase semakin kecil

d. Tarif Pajak Degresif

Persentase tarif yang digunakan semakin kecil bila jumlah yang

dikenai pajak semakin besar.

B. Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Pendapatan asli daerah merupakan semua penerimaan daerah yang

berasal dari sumber ekonomi asli daerah. Menurut Lukman H, dalam

“Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah” Kelompok pendapatan asli

daerah dipisahkan menjadi 4 yaitu:

Pajak Daerah 1.

Pajak Daerah merupakan bagian Pendapatan Asli Daerah (PAD)

yang terbesar, kemudian disusul dengan pendapatan yang berasal

dari retribusi daerah. Adapun yang dimaksud dengan Pajak Daerah

(M. Suparmoko, 2001;56) iuran wajib yang dilakukan oleh orang

pribadi atau badan kepada pemerintah (Daerah) tanpa balas jasa

langsung yang dapat ditunjuk, yang dapat dipaksakan berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Menurut Lukman H (2006) mengatakan bahwa Pajak adalah:

“Iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada

daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang yang dapat

dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

21

daerah dan pembagunan daerah.” Beberapa jenis pajak yang menjadi

sumber pendapatan pemerintah tingkat provinsi :

a. Pajak kendaraan bermotor

b. Bea balik nama kendaraan bermotor

c. Pajak bahan kendaraan bermotor

Selanjutnya macam-macam pajak yang dipungut di daerah

Kabupaten/Kota dan menjadi sumber pendapatan daerah

Kabupaten/Kota diantaranya :

a. Pajak hotel dan restoran

b. Pajak hiburan

c. Pajak reklame

d. Pajak penerangan jalan

e. Pajak pengambilan dan pengolahan bahan galian golongan

f. Pajak pemanfaatan air bawah tanah dan air permukaan

g. Pajak lainnya asal memenuhi persyaratan untuk menjadi pajak

baru.

Retribusi Daerah 2.

Disamping pajak daerah, sumber pendapatan asli daerah yang

cukup besar peranannya dalam menyumbang pada terbentuknya

pendapatan asli daerah adalah Retribusi Daerah. Retribusi Daerah

(M. Suparmoko, 2001) adalah pungutan daerah sebagai bayaran atas

jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

22

diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi

atau badan.

Retribusi Daerah (Zain, 2003) yaitu retribusi daerah yang selanjutnya

disebut Retribusi adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas

jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan atau

diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi

atau badan.

Bagian Laba Usaha Daerah 3.

Menurut Halim (2001:65) menyatakan bahwa: “Bagian laba

usaha daerah merupakan penerimaan daerah yang berasal dari hasil

perusahaan milik daerah dan pengelolaan kekayaan daerah yang

dipisahkan. Penerimaan ini antara lain berasal dari BPD, Perusahaan

daerah dan penyertaan modal daerah kepada pihak ketiga”

Lain – Lain Pendapatan Asli Daerah 4.

Lain-lain Pendapatan Asli daerah lainnya adalah lain-lain

pendapatan asli daerah yang juga merupakan pendapatan daerah

yang diterima oleh pemerintah. Menurut Halim (2001;65)

menyatakan bahwa: “Lain-lain pendapatan asli daerah merupakan

penerimaan daerah yang diperoleh pemerintah daerah dari barang

atau jasa yang dimiliki pemerintah”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

23

C. Dana Perimbangan

Berdasarkan pasal 1 ayat 2 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 104 Tahun 2000 tentang “Dana Perimbangan“ yang dikutip dari

buku yang berjudul “Himpunan Peraturan Pelaksanaan Undang-undang

Otonomi Daerah“, Dana Perimbangan yaitu dana yang bersumber dari

penerimaan anggaran pendapatan dan belanja Negara (APBN) yang

dialokasikan kepada pemerintah untuk membiayai kebutuhan daerah

dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.

Dana Perimbangan terdiri dari :

a. Bagian Daerah dari Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan, Bea

Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, Penerimaan dari Sumber

Daya Alam. Menurut Widjaja (2002) menyatakan bahwa:

“Penerimaan atau Pendapatan Daerah berasal dari pajak hanya

diperoleh dari pajak bumi dan bangunan, serta pungutan atau bea

yang dibayar dalam perolehan hak atas tanah dan bangunan”.

Penerimaan dari pajak itu pembagiannnya adalah sebagai berikut:

1) Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan dibagi 10% untuk

Pemerintah Pusat dan 90% untuk Pemerintah Daerah.

2) Penerimaan perolehan atas tanah dan bangunan dibagi 20%

untuk Pemerintah Pusat dan 80% untuk pemerintah daerah.

Selanjutnya penerimaan daerah yang berasal dari bukan pajak

diantaranya untuk penerimaan yang berkenaan dengan eksploitasi

sumber daya alam seperti sumber daya hutan, pertambangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

24

umum, perikanan dan khususnya dari pengambilan minyak bumi

dan gas alam. Pembagian penerimaan antara pemerintah pusat dan

pemerintah daerah adalah sebagai berikut:

1) Penerimaan Negara yang berasal dari sumber daya alam

(seperti hutan, pertambangan umum, dan perikanan) dibagi

dengan perbandingan 20% untuk Pemerintah pusat dan 80%

untuk pemerintah daerah.

2) Penerimaan Negara dari pertambangan minyak setelah pajak

dibagi dengan perbandingan 85% untuk Pemerintah Pusat dan

15% untuk pemerintah daerah.

3) Penerimaan Negara dari gas alam dibagi dengan 70% untuk

pemerintah pusat dan 30% untuk pemerintah daerah.

Penerimaan pusat dari pajak bumi dan bangunan serta dari bea

perolehan hak atas tanah dan bangunan seluruhnya akan

dibagikan kepada daerah kabupaten dan kota dalam bentuk

dana alokasi umum. Bagian daerah dari penerimaan pajak bumi

dan bangunan, bea perolehan hak atas tanah dan bangunan dan

penerimaan sumber daya alam merupakanm alokasi yang pada

dasarnya memperhatikan potensi daerah penghasil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

25

b. Dana Alokasi Umum

Sumber keuangan lainnya untuk Pemerintah daerah berasal

dari Dana Alokasi yang berasal dari pemerintah pusat yang

dulunya disebut sebagai dana subsidi. Dana ini sesungguhnya

berasal dari dana yang dikumpulkan dari bagian hasil penerimaan

pajak bumi dan bangunan dan bea perolehan atas tanah dan

bangunan. Berdasarkan peraturan pemerintah daerah RI nomor 104

Tahun 2000 tentang dana perimbangan pasal 1 ayat 3 yang dikutip

dari buku yang berjudul “Himpunan Peraturan Pelaksanaan

Undang-undang Otonomi Daerah“ menjelaskan definisi Dana

Alokasi Umum yaitu : “Dana yang bersumber dari APBN yang

dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan

antara daerah untuk membiayai kebutuhan pengeluarannya dalam

rangka pelaksanaan desentralisasi“.

c. Dana Alokasi Khusus

Berdasarkan peraturan pemerintah Republik Indonesia

nomor 104 tahun 2000 tentang dana perimbangan, pasal 1 ayat 4

yang dikutip dari buku yang berjudul “Himpunan peraturan

pelaksanaan undang-undang otonomi daerah” menyatakan bahwa:

“Dana yang berasal dari anggaran pendapatan dan belanja Negara

(APBN), yang dialokasikan kepada daerah untuk membantu

membiayai kebutuhan tertentu”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

26

Dan dalam buku yang berjudul “kumpulan peraturan

tentang otonomi daerah” menjelaskan definisi dana alokasi khusus

adalah: “Dana yang dapat dialokasikan dari anggaran pendapatan

dan belanja Negara (APBN) kepada daerah tertentu untuk

membiayai kebutuhan khusus dengan memperhatikan tersedianya

dana dalam anggaran pendapatan dan belanja Negara (APBN).”

D. Pajak Hiburan

Pengertian Pajak Hiburan 1.

Pajak hiburan merupakan pajak atas penyelenggaraan hiburan. Hiburan

adalah semua jenis tontonan, pertunjukan, permainan dan/atau

keramaian yang dinikmati dan dipungut bayaran (Sitanggang, 2014).

Dasar Hukum Pajak Hiburan 2.

a) Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah.

b) Peraturan Bupati Bantul Nomor 49 Tahun 2010 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Pajak Hiburan

Objek Pajak Hiburan 3.

Objek Pajak Hiburan adalah jasa penyelenggaraan Hiburan dengan

dipungut bayaran. Hiburan sebagaimana dimaksud dalam meliputi

(“Pajak Hiburan : Nama, Objek, Subjek, dan Wajib Pajak”, n.d.) :

a. tontonan film;

b. pagelaran kesenian, musik, tari dan/atau busana;

c. kontes kecantikan, binaraga dan sejenisnya;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

27

d. pameran;

e. diskotik, karaoke, klab malam dan sejenisnya;

f. sirkus, akrobat dan sulap;

g. permainan bilyar, golf dan boling;

h. pacuan kuda, kendaraan bermotor dan permainan ketangkasan;

i. panti pijat, refleksi, mandi uap/spa dan pusat kebugaran (fitness

center); dan

j. pertandingan olahraga.

Adapun yang tidak termasuk objek pajak sebagaimana dimaksud di

atas adalah pagelaran kesenian rakyat/tradisional dalam rangka usaha

pelestarian kesenian dan budaya tradisional Daerah dan pagelaran

kesenian yang bernuansa keagamaan (religius).

Subjek Pajak Hiburan 4.

Subjek pajak hiburan adalah orang pribadi atau Badan yang menikmati

hiburan. Sedangkan yang merupakan Wajib Pajak Hiburan adalah

orang pribadi atau Badan yang menyelenggarakan hiburan.

Dasar Pengenaan Pajak Hiburan 5.

Dasar pengenaan Pajak Hiburan adalah jumlah uang yang diterima

atau yang seharusnya diterima oleh penyelenggara Hiburan. Jumlah

uang yang seharusnya diterima termasuk potongan harga dan tiket

cuma-cuma diberikan kepada penerima jasa hiburan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

28

Tarif dan Cara Penghitungan Pajak 6.

Tarif Pajak Hiburan ditetapkan sebagai berikut :

a. tontonan film sebesar 35% (tiga puluh lima perseratus);

b. pagelaran kesenian, musik, tari dan/atau busana sebesar 30% (tiga

puluh perseratus);

c. kontes kecantikan sebesar 30% (tiga puluh perseratus);

d. kontes binaraga dan sejenisnya sebesar 25% (dua puluh lima

perseratus);

e. pameran sebesar 25% (dua puluh lima perseratus);

f. diskotik, karaoke, klab malam dan sejenisnya sebesar 75% (tujuh

puluh lima perseratus);

g. sirkus, akrobat dan sulap sebesar 30% (tiga puluh perseratus);

h. permainan bilyar, golf dan boling sebesar 35% (tiga puluh lima

perseratus);

i. pacuan kuda dan kendaraan bermotor sebesar 30% (tiga puluh

perseratus);

j. permainan ketangkasan sebesar 50% (lima puluh perseratus);

k. panti pijat dan mandi uap/spa sebesar 50% (lima puluh perseratus);

l. refleksi dan pusat kebugaran (fitnes center) sebesar 35% (tiga

puluh lima perseratus); dan

m. pertandingan olah raga sebesar 15% (lima belas perseratus).

Besaran pokok Pajak Hiburan yang terutang dihitung dengan cara

mengalikan tarif dengan dasar pengenaan pajak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

29

Kewajiban (menurut Lukitorini, 2015): 7.

a. Setiap pengusaha hiburan wajib mendaftarkan diri sebagai Wajib

Pajak untuk mendapatkan NPWPD

b. Apabila pengusaha hiburan tidak melaksanakan kewajiban di atas

maka walikota atau pejabat yang ditunjuk menetapkan NPWPD

secara jabatan.

c. Wajib pajak hiburan wajib memasang pengukuhan sebagai wajib

pajak pada tempat yang mudah dilihat dan dibaca oleh umum

ditempat usahanya kecuali Wajib Pajak yang bersifat insidental.

d. Wajib pajak hiburan memasang atau menyediakan informasi daftar

harga di tempat usahanya yang diketahui umum

Masa Pajak dan Saat Terutangnya Pajak (Lukitorini, 2015): 8.

a. Masa pajak adalah jangka waktu yang lamanya 1 (satu) bulan

kalender.

b. Dikecualikan dari ketentuan di atas yaitu masa pajak hiburan

insidentil adalah selama penyelenggaraan hiburan berlangsung.

E. Penelitian Terdahulu

Penelitian pertama dilakukan oleh Arsy, (2013) dengan judul

“Pengaruh Pajak Hiburan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota

Bandung”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh penerimaan pajak hiburan terhadap pendapatan asli daerah tahun

2008 sampai tahun 2012. Hasil penelitian ini yaitu pajak hiburan

berpengaruh sangat signifikan pada pendapatan asli daerah Kota Bandung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

30

Penelitian yang kedua oleh Lukitorini, (2015) dengan judul

“Pengaruh Pajak Hiburan dan Pajak Hotel Terhadap Pendapatan Asli

Daerah Studi Kasus di Kota Yogyakarta Tahun 2008-2013”. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui pengaruh pajak hiburan dan pajak hotel

terhadap pendapatan asli daerah Kota Yogyakarta periode tahun 2008

sampai tahun 2013. Dengan hasil penelitiannya yaitu tidak adanya

pengaruh yang signifikan antara pajak hiburan terhadap Pendapatan Asli

Daerah Yogyakarta periode 2008-2013. Akan tetapi adanya pengaruh yang

signifikan anatar pajak hiburan dan pajak hotel terhadap Pendapatan Asli

Daerah Yogyakarta periode 2008-2013.

Penelitian yang ketiga oleh Hatmoko, (2015) dengan judul

“Optimalisasi Pengaruh Pajak Hiburan Karaoke Dalam Rangka

Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bantul Berdasarkan

Fungsi Regulerend Pajak”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

langkah apa yang dilakukan pemerintah Kabupaten Bantul dalam rangka

mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah dari sektor pajak hiburan.

Dengan hasil penelitiannya yaitu meskipun terdapat cukup banyak tempat

karaoke di Kabupaten Bantul namun realisasinya tidak ada satu pun

tempat yang dipungut pajak atas pajak hiburan karaoke.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

31

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah studi kasus pada Dinas Pajak Daerah dan

Pengelolaan Keuangan Kabupaten Bantul. Studi kasus adalah penelitian

yang dilakukan terhadap objek tertentu dengan mengumpulkan data yang

berkaitan dan hasil penelitian serta kesimpulan hanya berlaku pada objek

tertentu (Adi, 2012:26).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian dilaksanakan di Dinas Pendapatan Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul

2. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Februari-April 2017

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah orang atau badan yang berhubungan dengan

objek penelitian, dan dapat memberikan informasi tentang objek pajak

penelitian tersebut (Adi, 2012:6). Dalam hal ini subjek penelitian

adalah Pegawai Dinas Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bantul.

2. Objek Penelitian

Menurut Arikunto dalam Sitanggang (2002:96) menjelaskan bahwa

variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian

peneliti. Objek penelitian ini adalah Pajak Hiburan serta Pendapatan

Asli Daerah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

32

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara

Wawancara adalah komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari

responden (Hartono,2013). Metode ini dilakukan untuk mendapatkan

informasi berupa data-data atau laporan realisasi yang berhubungan

dengan pajak hiburan dan pendapatan asli daerah Kabupaten Bantul.

Wawancara dalam penelitian ini menggunakan semi structured.

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mencatat

data dari laporan yang dimiliki. Metode ini dilakukan untuk

memperoleh data laporan realisasi pajak hiburan, pendapatan asli

daerah dan gambaran umum Kabupaten Bantul.

E. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder dan data primer. Menurut Indriantoro (2002) data sekunder

merupakan sumber data yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui

media perantara. Data sekunder dapat berupa bukti, catatan atau laporan

historis dalam arsip. Sedangkan data primer merupakan sumber data

penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli, tidak melalui

perantara. Data primer dapat berupa subyek (orang) baik individu atau

kelompok, hasil observasi suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan

hasil pengujian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

33

Data-data yang diperlukan adalah :

1. Gambaran Umum Kabupaten Bantul

2. Realisasi pajak hiburan Kabupaten Bantul dari tahun 2013 sampai

tahun 2015

3. Realisasi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bantul dari tahun 2013

sampai tahun 2015

F. Teknik Analisis Data

Proses analisa data merupakan usaha untuk memperoleh jawaban

permasalahan penelitian. Langkah-langkah yang dapat digunakan dalam

penelitian adalah :

1. Memperoleh jumlah realisasi pajak hiburan tahun 2013-2015

Data realisasi pajak hiburan diperoleh dari laporan realisasi

penerimaan pajak hiburan yang ada di Dinas Pendapatan Daerah

Kabupaten Bantul.

2. Memperoleh jumlah realisasi pendapatan asli daerah tahun 2013-2015

Data realisasi pendapatan asli daerah diperoleh dari laopran realisasi

penerimaan pendapatan asli daerah yang ada di Dinas Pendapatan

Daerah Kabupaten Bantul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

34

3. Untuk menjawab permasalahan pertama yaitu seberapa besar

kontribusi Pajak Hiburan terhadap Pajak Daerah di Kabupaten Bantul

tahun 2013-2015 dilakukan dengan rumus:

Kontribusi Pajak Hiburan terhadap Pajak Daerah (Savitri, 2010):

Tabel 3.1 Kriteria Nilai Kontribusi Pajak Hiburan Terhadap Pajak

Daerah

Presentase Kontribusi Kriteria

0 – 10 % Sangat Kurang

10,10 % - 20 % Kurang

20,20 % - 30 % Cukup

30.10 % - 40 % Sedang

40,10 % - 50 % Baik

50 % Sangat Baik

Sumber : Tim Litbang Depdagri Fisipol UGM, 1991 (dalam Yulia

Anggara Sari, 2011)

4. Untuk menjawab pertanyaan kedua yaitu seberapa besar kontribusi

Pajak Hiburan terhadap PAD dan dampaknya menggunakan rumus

(Savitri, 2010):

Tabel 3.2 Kriteria Nilai Kontribusi Pajak Hiburan Terhadap

Pendapatan Asli Daerah

Presentase Kontribusi Kriteria

O – 10 % Sangat Kurang

10,10 % - 20 % Kurang

20,20 % - 30 % Cukup

30.10 % - 40 % Sedang

40,10 % - 50 % Baik

50 % Sangat Baik

Sumber : Tim Litbang Depdagri Fisipol UGM, 1991 (dalam Yulia

Anggara Sari, 2011)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

35

5. Untuk menjawab pertanyaan yang ketiga yaitu seberapa efektivitas

Pajak Hiburan menggunakan rumus (Halim, 2008):

Tabel 3.3 Kriteria Efektivitas Pajak Hiburan

Presentase Kontribusi Kriteria

Diatas 100 % Sangat Efektif

90 % - 100 % Efektif

80 % - 90 % Cukup Efektif

60 % - 80 % Kurang Efektif

Kurang dari 60 % Tidak Efektif

Sumber : Tim Litbang Depdagri Fisipol UGM, 1991 (dalam Yuni

Mariana, 2005)

6. Penarikan kesimpulan

Setelah melakukan tahapan-tahapan penelitian dan pengujian maka

peneliti akan melakukan analisis berdasarkan hasil pengolahan dan

pengujian tersebut. Dari uji efektivitas maka kita akan mengetahui

seberapa besar kontribusi dan efektivitas pendapatan pajak hiburan

terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bantul tahun 2013

sampai 2015. Dan penguji akan membandingkan dari ketiga tahun

tersebut dan yang terakhir akan ditarik kesimpulan serta saran-saran

untuk peneliti selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

36

BAB IV

GAMBARAN UMUM KABUPATEN BANTUL

A. Sejarah Singkat Kabupaten Bantul

Bantul memang tak bisa dilepaskan dari sejarah Yogyakarta

sebagai kota perjuangan dan sejarah perjuangan Indonesia pada umumnya.

Bantul menyimpan banyak kisah kepahlawanan. Antara lain, perlawanan

Pangeran Mangkubumi di Ambar Ketawang dan upaya pertahanan Sultan

Agung di Pleret. Perjuangan Pangeran Diponegoro di Selarong. Kisah

perjuangan pioner penerbangan Indonesia yaitu Adisucipto, pesawat yang

ditumpanginya jatuh ditembak Belanda di Desa Ngoto. Sebuah peristiwa

yang penting dicatat adalah Perang Gerilya melawan pasukan Belanda

yang dipimpin oleh Jenderal Sudirman (1948) yang banyak bergerak di

sekitar wilayah Bantul. Wilayah ini pula yang menjadi basis, "Serangan

Oemoem 1 Maret" (1949) yang dicetuskan oleh Sri Sultan

Hamengkubuwono IX.

Tolok awal pembentukan wilayah Kabupaten Bantul adalah

perjuangan gigih Pangeran Diponegoro melawan penjajah bermarkas di

Selarong sejak tahun 1825 hingga 1830. Seusai meredam perjuangan

Diponegoro, Pemeritah Hindia Belanda kemudian membentuk komisi

khusus untuk menangani daerah Vortenlanden yang antara lain bertugas

menangani pemerintahan daerah Mataram, Pajang, Sokawati, dan Gunung

Kidul. Kontrak kasunanan Surakarta dengan Yogyakarta dilakukan baik

hal pembagian wilayah maupun pembayaran ongkos perang, penyerahan

pemimpin pemberontak, dan pembentukan wilayah administratif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

37

Tanggal 26 dan 31 Maret 1831 Pemerintah Hindia Belanda dan

Sultan Yogyakarta mengadakan kontrak kerja sama tentang pembagian

wilayah administratif baru dalam Kasultanan disertai penetapan jabatan

kepala wilayahnya. Saat itu Kasultanan Yogyakarta dibagi menjadi tiga

kabupaten yaitu Bantulkarang untuk kawasan selatan, Denggung untuk

kawasan utara, dan Kalasan untuk kawasan timur. Menindaklanjuti

pembagian wilayah baru Kasultanan Yogyakarta, tanggal 20 Juli

1831 atau Rabu Kliwon 10 sapar tahun Dal 1759 (Jawa) secara resmi

ditetapkan pembentukan Kabupaten Bantul yang sebelumnya di kenal

bernama Bantulkarang. Seorang Nayaka Kasultanan Yogyakarata

bernama Raden Tumenggung Mangun Negoro kemudian dipercaya Sri

Sultan Hamengkubuwono V untuk memangku jabatan sebagai Bupati

Bantul.

Tanggal 20 Juli ini lah yang setiap tahunnya diperingati

sebagai Hari Jadi Kabupaten Bantul. Selain itu tanggal 20 Juli tersebut

juga memiliki nilai simbol kepahlawanan dan kekeramatan bagi

masyarakat Bantul mengingat Perang Diponegoro dikobarkan tanggal 20

Juli 1825.Pada masa pendudukan Jepang, pemerintahan berdasarkan

pada Usamu Seirei nomor 13 sedangkan stadsgemente ordonantie dihapus.

Kabupaten Memiliki hak mengelola rumah tangga sendiri (otonom).

Kemudian setelah kemerdekaan, pemerintahan ditangani oleh Komite

Nasional Daerah untuk melaksanakan UU No 1 tahun 1945. Tetapi di

Yogyakarta dan Surakarta undang-undang tersebut tidak diberlakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

38

hingga dikeluarkannya UU Pokok Pemerintah Daerah No 22 tahun 1948.

dan selanjutnya mengacu UU Nomor 15 tahun 1950 yang isinya

pembentukan Pemerintahan Daerah Otonom di seluruh Indonesia.

Seiring dengan perjalanan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan silih

bergantinya kepemimpinan nasional, kini ini Kabupaten Bantul telah

mengalami kemajuan pesat diberbagai bidang dibawah kepemimpinan

Drs. HM. Idham Samawi yang menjabat sejak akhir tahun 1999 (“Profil

Kabupaten Bantul” n.d).

B. Geografis

Propinsi daerah istimewa yogyakarta mempunyai empat kabupaten dan

satu kota madya diantaranya: Kabupaten Bantul, Kabupaten Sleman,

Kabupaten Gunung Kidul, dan Kabupaten Kulonprogo, dan Kota

Yogyakarta. Secara geografis, Kabupaten Bantul terletak antara 07° 44'

04" - 08° 00' 27" Lintang Selatan dan 110° 12' 34" - 110° 31' 08" Bujur

Timur. Di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Gunung Kidul, di

sebelah utara berbatasan dengan Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman,

di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Kulon Progo, dan di

sebelah selatan berbatasan dengan Samudra Indonesia.

C. Batas Wilayah

Kabupaten Bantul terletak di sebelah Selatan Propinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta, berbatasan dengan :

1. Sebelah Utara : Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman

2. Sebelah Selatan : Samudera Indonesia

3. Sebelah Timur : Kabupaten Gunung Kidul

4. Sebelah Barat : Kabupaten Kulon Progo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

39

D. Keadaan Geografis

Secara garis besar Kabupaten Bantul dialiri 6 sungai yang mengalir

sepanjang tahun dengan panjang 114 km², yaitu :

1. Sungai Oyo : 35,75 km

2. Sungai Opak : 19,00 km

3. Sungai Code : 7,00 km

4. Sungai Winongo : 18,75 km

5. Sungai Bedog : 9,50 km

6. Sungai Progo : 24,00 lm

E. Luas Wilayah

Luas wilayah Kabupaten Bantul 506,85 Km2 (15,90 5 dari Luas

wilayah Propinsi DIY) dengan topografi sebagai dataran rendah 140% dan

lebih dari separonya (60%) daerah perbukitan yang kurang subur, secara

garis besar terdiri dari :

1. Bagian Barat, adalah daerah landai yang kurang serta perbukitan yang

membujur dari Utara ke Selatan seluas 89,86 km2 (17,73 % dari

seluruh wilayah).

2. Bagian Tengah, adalah daerah datar dan landai merupakan daerah

pertanian yang subur seluas 210.94 km2 (41,62 %).

3. Bagian Timur, adalah daerah yang landai, miring dan terjal yang

keadaannya masih lebih baik dari daerah bagian Barat, seluas 206,05

km2 (40,65%).

4. Bagian Selatan, adalah sebenarnya merupakan bagian dari daerah

bagian Tengah dengan keadaan alamnya yang berpasir dan sedikir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

40

berlagun, terbentang di Pantai Selatan dari Kecamatan Srandakan,

Sanden dan Kretek.

F. Kekayaan Alam

Sumber daya alam yang dimiliki Kabupaten Bantul beraneka ragam.

Dengan demikian sumber daya alam tersebut mampu mengembangkan

sektor-sektor ekonomi di Kabupaten Bantul tersebut. Kekayaan alam

tersebut adalah:

1. Tanah

Kabupaten Bantul mempunyai tujuh jenis tanah yaitu tanah

Rendzina, Alluvial, Grumosol, Latosol, Mediteran, Regosol, dan

Litosol. Jenis tanah Regosol merupakan jenis tanah yang dominan di

wilayah Kabupaten Bantul. Jenis tanah ini tersebar pada Kecamatan

Kasihan, Sewon, Banguntapan, Jetis, Bantul, dan Bambanglipuro.

Tanah Regosol adalah tanah yang berasal dari material gunung berapi,

bertekstur (mempunyai butiran) kasar bercampur dengan pasir, dengan

solum tebal dan memiliki tingkat kesuburan rendah. Tanah Litosol

berasal dari batuan induk batugamping, batupasir, dan

breksi/konglomerat, tersebar di Kecamatan Pajangan, Kasihan, dan

Pandak. Tanah Mediteran berasal dari batugamping karang,

batugamping berlapis, dan batupasir, tersebar di Kecamatan Dlingo

dan sedikit di Sedayu. Tanah Latosol berasal dari batuan induk breksi,

tersebar di Kecamatan Dlingo, Imogiri, Pundong, Kretek, Piyungan,

dan Pleret. Tanah Grumosol berasal dari batuan induk batugamping

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

41

berlapis, napal, dan tuff, terdapat di Kecamatan Sedayu, Pajangan,

Kasihan, Pandak, Sanden, Bambanglipuro, dan Srandakan.

Tabel 4.1 Jenis Tanah Tahun 2010

No Jenis Tanah Luas

Ha %

1. Redzina 725 1.59

2. Alluvial 1324 2.91

3. Grumosol 3035 6.67

4. Latosol 5964 13.12

5. Mediteranian 1380 3.03

6. Regosol 24792 54.52

7. Litosol 8251 18.74

Jumlah 45471 100.00

Sumber : BPN

2. Geologi

Jenis batuan yang terdapat di Kabupaten Bantul secara umum

terdiri dari tiga jenis batuan yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan

endapan. Berdasarkan sifat sifat batuannya dapat diperinci menjadi

tujuh formasi yaitu Formasi Yogyakarta (46%), Formasi Sentolo

(18%), Formasi Sambipitu (3%), Formasi Semilir Nglanggran (24%),

Formasi Wonosari (8%), dan gumuk pasir (1%). Formasi adalah suatu

susunan batuan yang mempunyai keseragaman ciri-ciri geologis yang

nyata, baik terdiri dari satu macam jenis batuan, maupun perulangan

dari dua jenis batuan atau lebih yang terletak di permukaan bumi atau

di bawah permukaan. Geologi menunjukkan kelompok kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

42

batuan yang berguna sebagai indikator terdapatnya suatu bahan

tambang. Untuk mengetahui jumlah cadangan bahan galian dan

prospek pengembangannya memerlukan penanganan lebih lanjut dari

dinas/instansi terkait.

3. Ternak

Kabupaten Bantul selain mempunyai potensi pada sektor pertanian

juga unggul pada bidang peternakan. Penyajian data kepadatan ternak

dirinci menurut ternak besar, ternak kecil, dan unggas. Ternak besar

meliputi kerbau, sapi (perah dan potong), dan kuda; sedangkan ternak

kecil meliputi kambing, domba, dan babi. Untuk ternak unggas terdiri

dari ayam buras, ayam ras petelur, ayam ras pedaging, itik, dan burung

puyuh.

Kepadatan ternak diperhitungkan melalui jumlah ternak pada suatu

wilayah dibagi dengan luas wilayahnya. Angka yang diperoleh

merupakan gambaran banyak sedikitnya populasi ternak pada suatu

wilayah. Sebagai bahan perencanaan dalam pengembangan ternak di

masa yang akan datang tentunya dipilih tempat pada wilayah yang

kepadatan ternaknya rendah dan potensi wilayahnya itu sendiri

terutama menyangkut masalah kesiapan lahan, pakan ternak, dan

sumberdaya manusianya serta potensi lainnya .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

43

Tabel 4.2 Populasi Ternak Kabupaten Bantul Tahun 2012 - 2014

No Jenis Ternak 2012 (Ekor) 2013 (Ekor) 2014 (Ekor)

1 Sapi Potong 84.423 51.142 52.564

2 Sapi Perah 230 156 201

3 Kerbau 236 274 374

4 Kuda 1.234 1.387 1.573

5 Babi 4.237 4.498 4.775

6 Kambing 66.081 74.462 84.370

7 Domba 43.563 52.085 61.498

8 Ayam Buras 638.655 719.652 810.922

9 Ayam Ras Petelur 649.903 689.988 732.545

10 Ayam Ras Pedaging 844.999 897.117 952.449

11 Itik 177.587 185.735 198.177

Sumber : Dipertahut, 2014

Tabel 4.3 Produksi Daging, Telur dan Susu Tahun 2012 - 2014

No Komoditas 2012 (Kg) 2012 (Kg) 2014 (Kg)

1 Daging 12.230.565 12.549.141 12.911.302

2 Telur 6.361.707 6.601.460 7.045.296

3 Daging 304.901 243.353 252.780

Sumber : Dipertahut, 2015

4. Pertambangan dan Energi

Salah satu pengembangan energi terbarukan (EBT) di Kabupaten

Bantul adalah Energi Hibrid yang merupakan implementasi Sistem

Inovasi Daerah (SIDa) yaitu pengembangan energi dari bayu/angin

(kincir angin) dan Surya. Pembangunan kincir dilaksanakan oleh

Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) dan LAPAN dengan

melibatkan berbagai instansi baik pusat , daerah maupun swasta.

Pembangunan PLTH berlokasi di Pantai Baru Pandansimo karena

memiliki potensi angin dan surya melimpah, disisi lainwilayah tersebut

belum terjangkau jaringan listrik PLN. Tahun 2010, telah terbagun 33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

44

menara turbin angin berdaya listrik 56 kilo watt (KW) dan 218 panel

surya berkapasitas 27 KW sehingga total daya PLTH mencapai 83

KW.

Tabel 4.4 Potensi Energi Terbarukan

No Jenis Energi Lokasi

1 Tenaga Air

(Mikrohidro)

S. Mruwe, Banguntapan; S. Opak, Piyungan; S.

Krusuk; S.Sedayu; S.Code, Jetis; S. Opak,

Imogiri; S. OPak, Kretek;

2 Matahari Pantai Kwaru, Srandakan; Pantai Samas,

Sanden; Pantai Parangtritis, Kretek;

3 Angin Pantai Kwaru, Srandakan; Pantai Samas,

Sanden; Pantai Parangtritis, Kretek;

4 Biomassa sewon, Dlingo, Jetis

5 Sampah Piyungan

6 Biogas Pajangan, Dlingo

7 Panas Bumi Parangtritis, Parangkusumo, Parangwedang

5. Obyek Wisata

Kabupaten Bantul bisa dikenal salah satunya karena obyek wisata

yang dapat memikat para wisatawan. Obyek-obyek Kabupaten Bantul

mempunyai potensi obyek wisata yang cukup besar, yang meliputi

obyek wisata alam, wisata budaya/sejarah, pendidikan, taman hiburan

dan sentra industri kerajinan. Dengan keanekaragaman potensi wisata

tersebut diharapkan Kabupaten Bantul dapat secara optimal

mendukung pengembangan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai

daerah tujuan wisata utama di Indonesia, dimana pada tahun 1996

Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menempati urutan ke-3 dalam

hal kunjungan wisatawan mancanegara. Pengelolaan obyek wisata

secara profesional akan mendorong tumbuh kembangnya industri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

45

pariwisata secara menyeluruh yang diharapkan dapat menggerakkan

kegiatan perekonomian masyarakat, memperluas dan memeratakan

lapangan kerja dan kesempatan berusaha, meningkatkan pendapatan

dan kesejahteraan masyarakat, mendukung perolehan Pendapatan Asli

Daerah secara optimal, serta membawa citra daerah di mata

masyarakat diluar Daerah Istimewa Yogyakarta.

Untuk mengoptimalkan pengembangan obyek wisata daerah Bantul,

telah ditempuh program diversifikasi (penganekaragaman) produk

wisata. Selain itu juga ditingkatknanya promosi wisata baik domestik

maupun mancanegara dengan tidak henti-hentinya. Adapun berbagai

macam objek wisata di Bantul yang dapat dijadikan pajak hiburan

yaitu:

a. tontonan film

b. pagelaran kesenian, musik, tari dan/atau busana

c. kontes kecantikan, binaraga dan sejenisnya

d. pameran

e. diskotik, karaoke, klab malam dan sejenisnya

f. sirkus, akrobat dan sulap

g. permainan bilyar, golf dan boling

h. pacuan kuda, kendaraan bermotor dan permainan ketangkasan

i. panti pijat, refleksi, mandi uap/spa dan pusat kebugaran (fitness

center), dan

j. pertandingan olahraga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

46

Dari obyek wisata diatas, tempat yang paling banyak

dikunjungi wisatawan yaitu pantai parangtritis, gumuk pasir

parangkusumo, dan pantai depok. Selain pantai, di Bantul terdapat

pemandian air panas parang wedang yang bisa dijadikan tempet

rekreasi keluarga. Dan masih masih banyak tempat wisata di

Bantul yang menrik perhatian wisatawan lokal maupun wisatawan

asing.

G. Ekonomi

Faktor-faktor yang mempengaruhi perekonomian Kabupaten Bantul yaitu :

1. Industri

Industri yang terdapat di Kabupaten Bantul merupakan industri kecil,

sedangkan untuk industri besar jumlahnya tidak banyak. Adapun

industrinya adalah kerajinan kulit, mebel kayu, produksi tekstil atau

batik, kerajinan batu dan gerabag, serta kerajinan kertas.

2. Perdagangan

Pemerintah Kabupaten Bantul telah dan tetap berkomitmen untuk lebih

mengedepankan aspek peningkatan daya saing dan pemberdayaan

ekonomi lokal melalui pengembangan pasar tradisional dan toko

tradisional. Dalam upaya menjaga kesinambungan hal tersebut, aspek

permodalan, kelembagaan dan kepemilikan lahan pasar tradisional

menjadi prioritas untuk ditingkatkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

47

3. Koperasi

Sampai dengan tahun 2010, koperasi yang ada di Kabupaten Bantul

berjumlah 378 unit, semuanya telah berbadan hukum. Jenis usaha yang

digeluti oleh koperasi-koperasi tersebut meliputi perdagangan umum,

simpan pinjam, dan pertokoan.

4. Investasi

Investasi PMA yang berada di wilayah Kabupaten Bantul diantaranya

bergerak pada jenis kegiatan jasa perdagangan, mebel, tekstil, bambu,

rotan, jasa wisata, kerajinan dan kulit.

H. Pendapatan

Pada tahun 2014 realisasi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bantul

meningkat dari tahun sebelumnya yakni sebesar 357.411 juta rupiah. Data

ini didukung dengan pertumbuhan pendapatan pajak daerah yang

meningkat pula pada tahun 2014. Hal ini menunjukkan pajak daerah

sangat berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bantul

untuk membiayai pembangunan di daerah, dan meningkatkan kemampuan

keuangan daerah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

48

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Pajak daerah ini berguna untuk membantu pembangunan pada

Kabupaten Bantul salah satunya Pajak Hiburan yang merupakan sumber

PAD Kabupaten Bantul. Tidak hanya Pajak Hiburan saja melainkan

terdapat beberapa pajak yang dipungut oleh Kabupaten Bantul yaitu, Pajak

Hotel, Pajak Reklame, Pajak Restoran, Pajak Penerangan Jalan, Pajak

Parkir, Pajak Air Tanah, Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan, dan

Pajak Sarang Burung Walet yang diatur dalam peraturan daerah no 8 th

2010 tentang pajak daerah.

Data yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu Laporan Anggaran

dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah, Pajak Hiburan yang dikelola oleh

Pemerintah Kabupaten Bantul tahun 2013 sampai dengan tahun 2015.

Data-data tersebut dianalisis untuk mengetahui seberapa efektifitas

kontribusi Pajak Hiburan dan dampak penerimaan Pajak Hiburan terhadap

Pendapatan Asli Daerah Kabupatan Bantul. Data ini diperoleh dari Dinas

Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah tanun 2013-

2015.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

49

B. Efektivitas Pajak Hiburan, Kontribusi Pajak Hiburan Terhadap

Pajak Daerah, dan Kontribusi Pajak Hiburan Terhadap Pendapatan

Asli Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun

2015.

Penelitian dan analisis data ini digunakan untuk mengetahui seberapa

besar kontribusi pajak hiburan terhadap pajak daerah, yaitu dengan cara

membandingkan Pajak Hiburan dan Pajak Daerah dan dikalikan 100%.

Sedangkan untuk mengetahui tingkat efektivitas pajak hiburan terhadap

PAD yaitu dengan cara membandingkan realisasi penerimaan pajak

hiburan dengan target penerimaan pajak hiburan serta PAD dan dikalikan

100%.

Perhitungan persentase kontribusi dan presentase efektivitas Pajak

Hiburan terhadap PAD di Kabupaten Bantul mulai tahun anggaran 2013

sampai dengan tahun anggaran 2015 adalah sebagai berikut :

1. Kontribusi Pajak Hiburan terhadap Pajak Daerah :

Tabel 5.1 Kontribusi Pajak Hiburan terhadap Pajak Daerah

Kabupaten Bantul tahun 2013 sampai 2015

Tahun Realisasi penerimaan

pajak hiburan

Penerimaan pajak

Daerah

Kontribusi

(%)

2013 474.855.491,60 83.232.017.500,20 0,57

2014 577.695.506,00 99.558.470.705,00 0,58

2015 531.504.236,00 123.305.884.684,63 0,43

Sumber : data sekunder yang diolah 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

50

Berdasarkan tabel 5.1 dapat diketahui bahwa kontribusi Pajak

Hiburan terhadap Pajak Daerah tahun 2013 sampai dengan 2015 berkisar

antara 0,43% - 0,57%. Pada tahun 2014 kontribusi pajak hiburan terhadap

Pajak Daerah meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 0,01% yaitu dari

0,57% menjadi 0,58%. Sedangkan pada tahun 2015 kontribusi Pajak

Hiburan mengalami penurunan lebih kecil sebesar 0,15% dari tahun

sebelumnya. Hal ini disebabkan karena penerimaan Pajak Hiburan

mengalami penurunan akan tetapi penerimaan Pajak Daerahnya

mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Peningkatan penerimaan

Pajak Daerah ini tidak bersumber pada pajak hiburan saja akan tetapi

terdapat pajak hotel dan restoran, pajak reklame, pajak penerangan jalan,

pajak pengambilan dan pengolahan bahan galian golongan, pajak

pemanfaatan air bawah tanah dan air permukaan, dan pajak lainnya asal

memenuhi persyaratan untuk menjadi pajak baru yang dipungut di

Kabupaten/Kota dan menjadi sumber pendapatan di darah tersebut.

Rata-rata kontribusi yang diberikan pajak hiburan terhadap pajak

daerah selama tahun 2013 sampai tahun 2015 adalah 0,52%. Sedangkan

kontribusi pajak hiburan terhadap Pajak Daerah terbesar terjadi pada tahun

2014 dengan kontribusi 0,58% dan kontribusi terkecil terjadi pada tahun

2015 dengan kontribusi 0,43%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

51

2. Kontribusi Pajak Hiburan terhadap PAD :

Tabel 5.2 Kontribusi Pajak Hiburan terhadap PAD Kabupaten

Bantul tahun 2013 sampai 2015

Tahun Realisasi

penerimaan pajak

hiburan

Penerimaan PAD Kontribusi

(%)

2013 474.855.491,60 224.197.857.443,31 0,21

2014 577.695.506,00 357.271.829.724,21 0,16

2015 531.504.236,00 390.743.330.689,34 0,13

Sumber : data sekunder yang diolah 2017

Hasil perhitungan yang disajikan dalam tabel 5.2 menunjukkan

bahwa kontribusi Pajak Hiburan terhadap PAD tahun 2013 sampai

dengan 2015 berkisar antara 0,13% - 0,21%. Pada tahun 2014 Pajak

Hiburan mengalami peningkatan dalam realisasinya namun kontribusi

yang diberikan mengalami penurunan atau lebih kecil dari tahun

sebelumnya. Hal ini disebabkan karena realisasi Pajak Hiburan diikuti

pula dengan kenaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dari kontribusi

yang diberikan pada tahun 2014 sebesar 0,16%, pada tahun 2015 turun

menjadi 0,13 atau berkurang sebesar 0,03% dari tahun sebelumnya.

Rata-rata kontribusi yang diberikan pajak hiburan terhadap

Pendapatan Asli Daerah (PAD) selama tahun 2013 sampai dengan

tahun 2015 adalah 0,16%. Sedangkan kontribusi Pajak Hiburan

terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar terjadi pada tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

52

2013 dengan kontribusi 0,21% dan kontribusi terkecil terjadi pada

tahun 2015 dengan kontribusi 0,13%.

3. Efektivitas :

Tabel 5.3 Efektivitas Pajak Hiburan Kabupaten Bantul tahun

2013 sampai 2015

Tahun Realisasi penerimaan

pajak hiburan

Target

penerimaan pajak

hiburan

Efektivitas

(%)

2013 474.855.491,60 400.000.000 118,71

2014 577.695.506,00 500.000.000 115,54

2015 531.504.236,00 484.000.000 109,81

Sumber : data sekunder yang diolah 2017

Hasil perhitungan yang disajikan dalam tabel 5.3 menunjukkan

bahwa efektivitas Pajak Hiburan tahun 2013 sampai dengan 2015

berkisar antara 109,81% - 118,71%. Pada tahun 2014 Pajak Hiburan

mengalami peningkatan dalam realisasinya namun efektivitas yang

diberikan mengalami penurunan atau lebih kecil dari tahun

sebelumnya. Hal ini disebabkan karena realisasi Pajak Hiburan diikuti

pula dengan kenaikan target penerimaan Pajak Hiburan. Dari

kontribusi yang diberikan pada tahun 2014 sebesar 115,54%, pada

tahun 2015 turun menjadi 109,81% atau berkurang sebesar 5,73% dari

tahun sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

53

Rata-rata efektivitas yang diberikan Pajak Hiburan selama tahun

2013 sampai dengan tahun 2015 adalah 114,68%. Sedangkan

efektivitas Pajak Hiburan terbesar terjadi pada tahun 2013 dengan

efektivitas 118,71% dan kontribusi terkecil terjadi pada tahun 2015

dengan efektifitas 115,54%. Yang berarti efektivitas pajak hiburan

selama tahun 2013 sampai dengan 2015 selalu mencapai target dalam

realisasi pendapatan Pajak Hiburannya.

C. PEMBAHASAN

1. Analisis Kontribusi Pajak Hiburan terhadap Pajak Daerah

Hasil tabel 5.1 menunjukkan bahwa kontribusi pajak hiburan

terhadap Pajak Daerah Kabupaten Bantul sangat kurang. Ini dapat

dilihat dari tahun 2013 bahwa presentasi kontribusi Pajak Hiburan di

Kabupaten Bantul hanya sebesar 0,57%. Pada tahun 2014 kontribusi

Pajak Hiburan terhadap Pajak Daerah di Kabupaten Bantul mengalami

kenaikan meskipun kenaikannya tidak terlalu besar tetapi kontribusi

pajak hiburan terhadap pendapatan asli daerah di Kabupaten Bantul

sebesar 0,58%. Kenaikan pada tahun 2013 ke 2014 sebesar 0,01%.

Pada tahun 2015 kontribusi Pajak Hiburan mengalami penurunan,

maka presentasi kontribusi pajak hiburan terhadap Pajak Daerah di

Kabupaten Bantul sebesar 0,43%.

Pada tahun 2015 kontribusi pajak daerah sangat kurang, sehingga

ini menyebabkan menurunnya kontribusi Pajak Hiburan dalam

membantu Pajak Daerah. Rata-rata kontribusi Pajak Hiburan terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

54

Pajak Daerah di Kabupaten Bantul sebesar 0,52%. Sangat kurangnya

kontribusi Pajak Hiburan terhadap Pajak Daerah ini disebabkan karena

masih terdapat tempat-tempat hiburan yang belum dikenakan pajak

dan masih kurangnya kesadaran masyarakat sekitar dalam membayar

pajak.

2. Analisis Kontribusi Pajak Hiburan terhadap Pendapatan Asli

Daerah

Hasil table 5.2 menunjukkan bahwa kontribusi pajak hiburan

terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bantul sangat kurang. Ini

dapat dilihat dari tahun 2013 bahwa presentasi kontribusi Pajak

Hiburan di Kabupaten Bantul hanya sebesar 0,21%. Pada tahun 2014

kontribusi Pajak Hiburan terhadap Pajak Daerah di Kabupaten Bantul

mengalami kenaikan meskipun kenaikannya tidak terlalu besar tetapi

kontribusi pajak hiburan terhadap Pendapatan Asli Daerah di

Kabupaten Bantul sebesar 0,16%. Penurunan pada tahun 2013 ke 2014

sebesar 0,05% ini dikarenakan adanya peningkatan Pendapatan Asli

Daerah.

Pada tahun 2015 kontribusi Pajak Hiburan mengalami penurunan

kembali, maka presentasi kontribusi pajak hiburan terhadap Pajak

Daerah di Kabupaten Bantul hanya sebesar 0,13%. Pada tahun 2015

realisasi penerimaan pajak hiburan menurun dari tahun sebelumnya,

sedangkan Pendapatan Asli Daerahnya terus meningkat. Sehingga rata-

rata kontribusi Pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

55

di Kabupaten Bantul sebesar 0,16%. Menurut tabel kontribusi yang

ada rata-rata kontribusi Pajak Hiburan terhadap PAD di Kabupaten

Bantul sangat kurang sehingga kontribusi pajak hiburan ini tidak dapat

dijadikan tolak ukur dalam penerimaan Pajak Daerah Kabupaten

Bantul. Hal ini disebabkan karena PAD sektor Pariwisata ini hanya

didapat dari tujuh objek wisata yang ditarik retribusi. Ketujuh objek

wisata yang dimaksud yakni kawasan Pantai Parangtritis, Pantai

Samas, Pantai Goa Cemara, Pantai Baru Pandansimo, Pantai Kwaru,

Goa Selarong, dan Goa Cerme. Sebenarnya jumlah wisatawan yang

datang ke Bantul lebih besar dari data yang dicatat di Dinas Pariwisata,

karena banyak pariwisata di Bantul yang tidak ditarik retribusi, atau

objek pariwisata yang ditarik retribusi tapi tidak dikelola oleh Dinas

Pariwisata seperti Kebun Buah Mangunan (Tribunjogja, 03 Januari

2017).

Dampak pada PAD yaitu semakin tinggi penerimaan Pajak Daerah

terutama Pajak Hiburan maka penerimaan PAD pun akan meningkat.

Dan sebaliknya, jika kontribusi Pajak Hiburan sangat rendah maka

penerimaan PAD pun akan menurun. Hal ini memiliki dampak pada

pembangunan daerahnya dikarenakan Pajak Daerah merupakan

pendapatan daerah yang digunakan untuk membangun daerahnya

seperti pembangunan desa, peningkatan investasi dan penciptaan

peluang kerja, peningkatan kualitas dan pemerataan penyelenggaraan

pendidikan dan kesehatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

56

3. Efektivitas Pajak Hiburan terhadap Pendapatan Asli Daerah

(PAD)

Hasil tabel 5.3 menunjukkan bahwa pendapatan Pajak Hiburan

Kabupaten Bantul untuk target pada tahun 2013 sebesar Rp

400.000.000,00 sedangkan untuk realisasinya sebesar Rp

474.855.491,60. Sehingga jika kita buat sesuai dengan cara

perhitungan diatas maka akan memperoleh hasil realisasi sebesar

118,71%. Pada tahun 2014 mengalami kenaikan target untuk Pajak

Hiburan Kabupaten Bantul Rp 500.000.000,00. Pendapatan pajak

hiburan pada tahun 2014 ini mengalami kenaikan pada realisasi

kenyataan yang ada bahwa pendapatan pajak hiburannya sebesar

577.695.506,00 akan tetapi mengalami penurunan persentase yaitu

hanya 115,54% hal ini dikarenakan adanya peningkatan target

penerimaan Pajak Hiburan Kabupaten Bantul.

Pada tahun 2015 target dan realisasi pendapatan pajak hiburan di

Kabupaten Bantul mengalami penurunan sebesar Rp 46.191.270,00.

Penurunan pendapatan pajak hiburan pada tahun ini menjadi 5,73%.

Dalam hal ini melihat dari target dan realisasi pendapatan pajak

hiburan menunjukan bahwa rata-rata pendapatan pajak hiburan pada

tahun 2013 sampai tahun 2015 sebesar 114,68%. Jika dilihat dari

keefektivitas pendapatan Pajak Hiburan di Kabupaten Bantul sudah

sangat efektif karena ditiap tahunnya Pajak Hiburan selalu melampaui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

57

target yang ditetapkan. Akan tetapi, walaupun Pajak Hiburan sudah

sangat efektif dalam realisasinya belum cukup berkontribusi dalam

membangun daerahnya. Maka dari itu, diperlukannya target yang lebih

besar untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten

Bantul. Komponen yang memberikan pengaruh paling besar terhadap

Pajak Hiburan adalah pameran karena banyak sekali pameran yang

diadakan di Kabupaten Bantul tepatnya di JEC (Jogja Expo Center)

seperti pameran komputer dan smarthphone, pameran vapor atau rokok

elektrik, kustomfest, indie clothing carnival, tidak hanya acara

pameran saja bahkan ada beberapa universitas yang menjadikan

gedung ini sebagai acara wisuda.

Adapun kendala yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Bantul

dalam melakukan pemungutan Pajak Hiburan adalah kesadaran diri

wajib pajak tersebut misalnya adanya penjualan tiket yang tidak

dilaporkan kepada wajib pajak demi keuntungan pribadi atau

kelompok tersendiri. Pemerintah pun sampai saat ini masih mencari

cara yang tepat bagaimana mengoptimalkan realisasi penerimaan Pajak

Hiburan.

Upaya yang dilakukan pemerintah yaitu dengan meningkatan

pengawasan dilakukan dengan cara penerjunan petugas DPPKAD ke

lapangan untuk melakukan cross check, mengenai kebenaran

penyampaian dan penghitungan hutang pajak. Selain itu, pemerintah

harus terus berupaya meningkatkan dan menggali potensi yang bisa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

58

dijadikan tempat-tempat hiburan dan tempat wisata yang menarik

pengunjung seperti dibangunnya tempat karaoke, biliard, SPA, dan

mengefisienkan tempat wisata yang bisa dijadikan objek foto menarik

bagi pengunjung yang dipungut retribusi sehingga dapat meningkatkan

kontribusi pajak hiburan terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten

Bantul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

59

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan yang telah diuraikan di atas, dapat diperoleh kesimpulan

sebagai berikut:

1. Dalam laporan realisasinya, penerimaan Pajak Hiburan Kabupaten

Bantul selama tiga tahun mulai dari tahun 2013 sampai dengan tahun

2015 tidak terus menerus mengalami peningkatan disetiap tahunnya.

Dari tabel 5.1 dan tabel 5.2 dapat diketahui bahwa penerimaan Pajak

Hiburan tehadap PAD di Kabupaten Bantul tidak begitu besar karena

kontribusi yang diberikan Pajak Hiburan terhadap PAD relatif kecil

atau sangat kurang.

2. Menurut keefektifannya, Pajak Hiburan di Kabupaten Bantul sudah

cukup efektif karena realisasi Pajak Hiburan selalu melebihi target

yang dibuat Kabupaten Bantul.

3. Terdapat beberapa upaya untuk optimalisasi penerimaan pajak hiburan

di Kabupaten Bantul yaitu, Intensifikasi pemungutan pajak hiburan,

Ekstensifikasi sumber-sumber pajak hiburan, Penambahan jumlah

pegawai yang ada di Dinas Pelayanan Pajak dan penyelenggaraan,

Peningkatan pelayanan kepada masyarakat berupa penambahan lokasi

gerai pajak di wilayah kota administrasi, penyelenggaraan sosialisasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

60

tentang pajak daerah, dan perbaikan manajemen penanganan

pengaduan mengenai pajak daerah.

B. Keterbatasan Penelitian

Dari data yang diperoleh DPPKAD Kabupaten Bantul sudah

sangat lengkap dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015. Akan tetapi,

untuk tahun 2016 penulis tidak mendapatkan datanya dikarenakan

penelitian ini dilakukan pada awal tahun 2017 dan data pada tahun 2016

belum selesai diolah oleh DPPKAD Kabupaten Bantul.

C. Saran

Setelah melakukan penelitian, penulis mencoba memberikan masukan

dan saran yang sekiranya dapat bermanfaat bagi Pemerintah Kabupaten

Bantul khususnya untuk Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan

Aset Daerah (DPPKAD). Masukan dan saran yang dapat penulis berikan

adalah:

1. Pemerintah sebaiknya melakukan pemeriksaan di setiap kecamatan

yang sekiranya memiliki potensi sebagai sumber penerimaan Pajak

Daerah namun belum terdata dan terdaftar sebagai wajib pajak serta

melakukan evaluasi di setiap kecamatan yang sekiranya telah terdata

dan terdaftar sebagai wajb pajak namun belum atau bahkan tidak

melaksanakan tanggung jawabnya sebagai wajib pajak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

61

2. Untuk Kantor Pelayanan Pajak Daerah Kabupaten Bantul dituntut

untuk meningkatkan kualitas administrasi dan operasional secara

profesional dan optimal dengan harapan memberikan pelayanan yang

lebih cepat bagi pembayar pajak.

3. Untuk peneliti selanjutnya sebaiknya melakukan pengambilan data di

pertengahan tahun untuk mendapatkan data yang sudah diolah dan

disahkan oleh DPPKAD Kabupaten Bantul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

62

DAFTAR PUSTAKA

Adi, Suryo Andreas. 2012. Analisis Potensi Pajak dan Retribusi Daerah. Skripsi.

Yogyakarta: Sanata Dharma.

Arsy, Lusy Noor. 2013. Pengaruh Penerimaan Pajak Hiburan Terhadap

Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung (Studi Kasus Pada Dinas

Pendapatan Kota Bandung). Skripsi. Bandung: Universitas Widyatama.

Halim, Abdul. (2001). Akuntansi dan Pengendalian Keuangan Daerah.

Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Halim, Abdul. (2008). Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba Empat.

Hartono, Jogiyanto. 2013. Metodologi Penelitian Bisnis Salah Kaprah dan

Pengalaman-pengalaman. Edisi 5. BPFE-Yogyakarta.

Hatmoko, Hendra Yadhi Hatmoko. 2015. Optimalisasi Pengaruh Pajak Hiburan

Karaoke Dalam Rangka Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah

Kabupaten Bantul Berdasarkan Fungsi Regulerend Pajak. Skripsi.

Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

Indriantoro, Nur, Bambang Supomo. 2002. Metode Penelitian Bisnis: Untuk

Akuntansi dan Manajemen. Edisi Pertama. BPFE-Yogyakarta.

Lukitorini, Lea Sad Dwi Winda Sari Mien. 2015. Pengaruh Pajak Hiburan dan

Pajak Hotel Terhadap Pendapatan Asli Daerah. Skripsi. Yogyakarta:

Sanata Dharma.

Lukman H, 2006. “Pengertian Pendapatan Daerah”. http://dominique122.blogspot

.co.id/2015/05/pengertian-pendapatan-daerah-dan.html. Diakses 17 Maret

2017.

M. Suparmoko, 2001. Ekonomi Publik, Untuk Keuangan dan Pembangunan

Daerah, Edisi Pertama. Penerbit: Andi. Yogyakarta.

Mardiasmo. 2011. Perpajakan (Edisi Revisi Tahun 2011). Penerbit CV Andi

Offset, Yogyakarta.

Mariana, Yuni. 2005. Analisis Kontribusi Pajak Parkir Pada Dispenda Terhadap

Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung. Skripsi. Fakultas Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia.

Nurmantu, Safri. 2005. Pengantar Perpajakan. Jakarta: Granit.

Pajak Hiburan : Nama, Objek, Subjek, dan Wajib Pajak. (n.d.) http://dppkad.

bantulkab.go.id/hal/pajak-hiburan. Diakses 23 Maret 2017.

Pemerintah Kabupaten Bantul. 2010. Peraturan Daerah Nomor 49 Tahun 2010

tentang Pajak Hiburan. Bantul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

63

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2000 tentang Dana

Perimbangan.

Profil Kabupaten Bantul: Sekilas Kabupaten Bantul. (n.d.) https://www.bantulkab.

go.id/profil/sekilas_kabupaten_bantul.html. Diakses 23 Maret 2017.

Sari, Yulia Anggara. 2011. Analisis Efektivitas dan Kontribusi Penerimaan Pajak

Bumi dan Bangnan terhadap Pendapatan Daerah di Kota Bandung.

Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia.

Savitri, Francisca Adiana. 2006. Kontribusi Pajak Hiburan Terhadap Pendapatan

Asli Daerah. Skripsi. Yogyakarta: Sanata Dharma.

Siahaan, Marihot Pahala. 2010. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Raja

Grafindo Persada: Jakarta.

Sitanggang, Septri. 2014. Pengaruh Pajak Reklame dan Pajak Hiburan Terhadap

Pendapatan Asli Daerah. Skripsi. Yogyakarta: Sanata Dharma.

Sumber Daya Alam : Objek Wisata. (n.d.) https://www.bantulkab.go.id/datapokok

/0702_obyek_wisata.html. Diakses 23 Maret 2017.

Undang-undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara

Perpajakan.

Undang-undang Nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak Hiburan.

Waluyo. 2010. Perpajakan Indonesia. Edisi 9. Jakarta: Salemba Empat.

Widjaja, HAW. 2002. Otonomi daerah dan Daerah Otonom. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Yuliani, Efi. 2015. Analisis Efektifitas Pajak Reklame dan Kontribusinya

Terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Bantul. Skripsi.

Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

Zain, Mohammad. 2003. Manajemen Perpajakan. Jakarta: Salemba Empat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

64

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

65

Lampiran I

Daftar Pertanyaan Wawancara

Hal: Permohonan Wawancara Yogyakarta,

................... 2016

Kepada Yth.

Bapak/ Ibu/ Sdra/i

Di tempat

Dengan hormat,

Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswi Program

Strata Satu (S1) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, saya:

Nama : Cahaya Melinda

NIM : 132114143

Jurusan : Akuntansi

Fakultas : Ekonomi

Bermaksud untuk melakukan wawancara di Kantor Pelayanan Pajak Kabupaten

Bantul untuk penyusunan skripsi dengan judul “ANALISIS KONTRIBUSI

PAJAK HIBURAN TERHADAP PENDAPATAN DAERAH STUDI KASUS DI

KABUPATEN BANTUL TAHUN 2013-2015”.

Untuk itu saya sangat mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu untuk

diwawancara. Data yang diperoleh hanya akan digunakan untuk kepentingan

penelitian dan tidak digunakan sebagai pendataan di tempat Bapak/Ibu tinggal,

sehingga kerahasiaannya akan saya jaga sesuai dengan etika penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

66

Adapun pertanyaan wawancara sebagai berikut:

1. Apa saja komponen yang termasuk pajak hiburan?

2. Dari komponen tersebut, manakah yang paling berpengaruh terhadap

pajak hiburan?

3. Apakah dampak pajak hiburan terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten

Bantul?

4. Apakah pajak hiburan memberikan kontribusi yang besar terhadap

pendapatan asli daerah?

5. Apakah ada kendala dalam pemungutan pajak hiburan di Kabupaten

Bantul?

Terima kasih untuk waktu dan tempat yang telah diberikan oleh

Bapak/Ibu. Saya akan mengolah data-data tersebut sebagai analisis yang benar

dan dipergunakan sebagaimana mestinya.

Penulis

Cahaya Melinda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

67

Lampiran II

Surat Ijin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

68

Lampiran III

Data Pendapatan Kabupaten Bantul Tahun 2013-2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/12759/2/132114143_full.pdf · Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya

70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI