potensi pajak hiburan jenis warung …/potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet...

89
1 POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG INTERNET DAN KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP PENERIMAAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagai persyaratan mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Perpajakan Oleh: ENDAH TRI WIDYASIH NIM F3407004 PROGRAM STUDI DIPLOMA III PERPAJAKAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Upload: lekhue

Post on 17-Sep-2018

244 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

1

POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG INTERNET

DAN KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP

PENERIMAAN PENDAPATAN ASLI DAERAH

KABUPATEN KARANGANYAR

TUGAS AKHIR

Disusun untuk memenuhi sebagai persyaratan

mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Perpajakan

Oleh:

ENDAH TRI WIDYASIH

NIM F3407004

PROGRAM STUDI DIPLOMA III PERPAJAKAN

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

2

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Tugas Akhir dengan judul : POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG

INTERNET DAN KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP

PENERIMAAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN

KARANGANYAR telah disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk diujikan guna

mencapai derajat Ahli Madya Program DIII Perpajakan Fakultas Ekonomi UNS

Surakarta, 29 Juni 2010

Disetujui dan diterima oleh

Pembimbing

Dra. Setianingtyas Honggowati, MM, Ak

NIP. 19600427 198601 2 001

Page 3: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

3

HALAMAN PENGESAHAN

Tugas Akhir dengan judul :

POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG INTERNET DAN

KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP PENERIMAAN

PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR

Telah disahkan oleh Tim Penguji Tugas Akhir

Program Studi Diploma III Perpajakan

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Surakarta, 20 Juli 2010

Tim Penguji Tugas Akhir

Anas Wibawa, SE, M.Si, Ak

NIP 19730215 2000 12 1 001 Penguji

Dra. Setianingtyas Honggowati, MM, Ak

NIP 19600427 198601 2 001 Pembimbing

Page 4: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

4

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto :

Ø “Masalah adalah seni dari kehidupan, untuk itu bersemangatlah dalam manjalani seni itu.”

Ø “Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang mempunyai manfaat untuk orang lain.”

Ø “Allah SWT tidak memberikan segala sesuatu yang hamba inginkan, tetapi Dia memberikan apa yang hamba butuhkan.”

Ø ‘Janganlah kau bersedih coz everything gonna be okay.” (Bondan ft F2B)

Karya sederhana ini kupersembahkan untuk :

© Allah SWT

© Nusa bangsa dan agamaku

© Bapak Ibuku tercinta

© Seluruh keluarga besar tersayang

© Teman yang mengerti akan diriku

© Almamaterku dan rekan-rekan seperjuangan,

pajak A pajak B ’07

© Pembaca yang budiman

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati penulis panjatkan puji syukur ke hadirat

Allah SWT atas segala rahmat, hidayah, dan karunia-Nya, sehingga penulisan

Page 5: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

5

Tugas Akhir dengan judul POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG

INTERNET DAN KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP

PENERIMAAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN

KARANGANYAR ini dapat terselesaikan. Sholawat serta salam semoga selalu

tercurah kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah memberikan

suri tauladan yang baik bagi para pengikut di jalan-Nya.

Penulisan Tugas Akhir ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat-syarat

mencapai gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma III Perpajakan Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini tidak lepas dari bantuan berbagai

pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu dalam

kesempatan ini penulis sampaikan ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada :

1. Ayah dan Ibu tercinta, dengan kesabarannya yang telah memberikan do’a,

nasihat dan bimbingan hingga terselesainya Tugas Akhir ini. Aku akan

membalas setiap peluh keringat yeng telah kalian korbankan.

2. Mbak Shanty, Mas Andhi, Mas Agus, Mbak Fina dan keponakanku Ahran,

yang telah memberikan keceriaan dalam hari-hariku.

3. Seluruh keluarga besar Bani Ihsansani dan Khasan Suro.

4. Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret.

5. Drs. Santoso Tri Hananto, MSi. Ak selaku ketua Program Diploma III.

6. Sri Suranta, SE, MSi. Ak selaku Ketua Program Studi Perpajakan pada

program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

Page 6: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

6

7. Agus Widodo, SE, Msi. Ak selaku Pembimbing Akademik.

8. Dra. Setianingtyas Honggowati, MM. Ak selaku Pembimbing Tugas Akhir,

yang dengan sabar telah memberikan pengarahan dan masukan selama

penyusunan Tugas Akhir.

9. Arum Kusumaningdyah Adiati, SE, MM, Ak selaku Dosen Pembimbing

Magang.

10. Seluruh dosen dan staf pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas

Maret, yang telah bersedia membagi ilmunya kepada penulis.

11. Seluruh pegawai dan staf DPPKAD Karanganyar.

12. Anak-anak “Peacemaker” Nisa, Eka, Ana, Ardha, Galih, kalian adalah

sahabat yang tak seperti mantan yang hanya manis ketika masih pacaran.

Kalian marah seperti ayah, peduli seperti ibu, jahil seperti kakak, ngeselin

seperti adik dan menyayangi lebih dari kekasih.

13. Icha, Een, Erwin, Niken, Doni, Mas Andhi, Kodok, Siwi, Winta, Dimas, Dito,

Rosa, Yesi, Desy, Adiya, Intan, Fatim, Sari, Nurul, Mitha dan seluruh teman-

teman di paguyupan perpajakan angkatan 2007 yang tidak dapat disebutkan

satu per satu, kalian adalah teman-teman yang sangat luar biasa.

14. Anak-anak di kost Andre 2 Ratih, Dani, Novik, Ayu, yang telah memberikan

bentuk keluarga kecil yang menyenangkan.

15. Seseorang yang berinisial MK, sosok yang belum tergantikan hingga detik

terselesaikannyaTugas Akhir ini. Terima kasih telah mengajarkan arti

kehilangan yang sebenarnya.

Page 7: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

7

16. Tekad, Erna, Rosi, Linda, Devy, Titis, Muth, Nurul, Desy, Herni, Big,

Gempil, Korek, Amin dan semua teman-teman alumni Sos 4 Smansakra

2007, terima kasih untuk kekonyolan dan kebersamaan yang terjalin.

17. Adek-adekku tersayang dek Ntan, Jemblem, dek Anis, Hesty, Raihan.

18. AD 6101 GF, si jangkrik yang selalu bersedia mengantar dan menemani

kemanapun aku pergi.

19. Si bulug 2626 yang setia menemaniku dalam keadaan suka maupun duka

meskipun selalu aku sia-siakan.

20. Bondan Prakoso ft F2B, untuk lagu-lagunya yang penuh inspirasi.

21. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan Tugas

Akhir ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Sebagai manusia biasa, penulis menyadari sepenuhnya bahwa Tugas Akhir

ini masih jauh dari sempurna karena terbatasnya pengetahuan dan pengalaman

yang dimiliki. Oleh karena itu segala bentuk kritik dan saran yang bersifat

membangun senantiasa penulis harapkan. Namun demikian, karya sederhana ini

diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Surakarta, 23 Juli 2010

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman

Page 8: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

8

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

ABSTRAK....................................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN................................................................... v

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi

DAFTAR ISI.................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL............................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah …………………………………... 1

B. Rumusan Masalah ………………………………………… 5

C. Tujuan ……………………………………………………...5

D. Manfaat …………………………………………………… 5

E. Metode penelitian ………………………………………… 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pajak ………………………………………….. 9

B. Pengertian Pajak Daerah ………………………………..... 11

C. Pajak Hiburan …………………………………………… 13

BAB III PEMBAHASAN

A. Gambaran Objek Penelitian ………………………………. 17

B. Deskripsi Jabatan …………………………………………. 21

Page 9: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

9

C. Laporan Magang Kerja …………………………………… 36

D. Pembahasan Masalah ……………………………………... 39

1. Potensi Warnet Kabupaten Karanganyar …………….. 40

2. Tingkat Efektifitas Pemungutan Pajak Hiburan

Terhadap Penerimaan Pendapatan Asli Daerah

Kabupaten Karanganyar ................................................. 48

3. Potensi Kontribusi Pajak Hiburan Jenis Warnet

Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah

Kabupaten Karanganyar ................................................. 51

BAB IV PENUTUP

A. Temuan …………………………………………………… 52

1. Kelebihan …………………………………………….. 52

2. Kelemahan ……………………………………………. 53

B. Kesimpulan ………………………………………………. 54

C. Saran ……………………………………………………… .55

D. Keterbatasan ……………………………………………… 56

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Page 10: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

10

TABEL Halaman

3.1. Target Penerimaan Pajak Hiburan Kabupaten Karanganyar …………… 48

3.2. Pertumbuhan Penerimaan Pajak Hiburan

Kabupaten Karanganyar............................................................................ 50

3.3. Potensi Warnet di Karanganyar ……………………………………….... 51

DAFTAR GAMBAR

Page 11: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

11

GAMBAR Halaman

2.1. Struktur Organisasi DPPKAD Kabupaten Karanganyar ……………... 35

Page 12: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

12

DAFTAR LAMPIRAN

1. Permohonan Magang

2. Ijin Magang Dari DPPKAD Karanganyar

3. Keterangan Selesai Magang

4. Penilaian Magang

5. Rekomendasi Kesbangpolinmas

6. Rekomendasi Bappeda

7. Memo Laporan magang

8. Surat Pernyataan

9. Jadwal Konsultasi Tugas Akhir

10. Laporan Pendapatan Daerah

Page 13: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam upaya meningkatkan dan memelihara berbagai sektor

pembangunan nasional yang sedang dilaksanakan secara berencana dan

berkelanjutan, diperlukan dana yang cukup besar untuk tetap mempertahankan

laju pertumbuhan pembangunan secara konsisten dan menyeluruh. Usaha yang

dilakukan untuk mendapatkan dana ini dilakukan secara terus menerus dengan

menggali dan meningkatkan pemanfaatan berbagai sumber dana baik dari dalam

negeri maupun luar negeri. Peningkatan penerimaan dari dalam negeri khususnya

pajak hiburan, erat hubungannya dengan pendapatan daerah karena merupakan

salah satu sumber pendapatan daerah setempat yang cukup penting. Dalam hal

meningkatkan pendapatan daerah dari segi pajak hiburan, hendaknya tidak hanya

ditempuh dengan cara kebijakan kenaikan tarif saja yang diperoleh dari

persetujuan antara pihak penyelenggara dengan pemerintah daerah tetapi yang

lebih penting adalah memperbaiki atau menyempurnakan administrasi sistem dan

prosedur yang ada sekarang.

Penerimaan dari sektor pajak hiburan menurut ketentuan perundang-

undangan menjadi hak pemerintah kabupaten untuk memungutnya, sehingga

penerimaan tersebut mempunyai pengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah

(PAD). Pendapatan Asli Daerah tersebut juga merupakan soko guru bagi

penyelenggaraan pemerintahan dan merupakan sumber dana bagi pelaksanaan

pembangunan di daerah khususnya daerah Kabupaten Karanganyar. Di samping

Page 14: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

14

itu dengan adanya peraturan dalam penyelenggaraan hiburan daerah diharapkan

akan lebih tertib dan teratur baik dalam pelaksanaan pemungutan maupun

pembayarannya.

Dalam Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2006 tentang pajak hiburan

menyebutkan bahwa objek pajak yang dikenakan pajak hiburan yaitu :

1. Pertunjukan Film;

2. Pertunjukan Kesenian dan sejenisnya;

3. Pergelaran musik dan tari;

4. Diskotik dan sejenisnya;

5. Karaoke;

6. Klab Malam;

7. Permainan Billyard;

8. Permainan Ketangkasan dan sejenisnya;

9. Panti Pijat;

10. Mandi Uap dan sejenisnya;

11. Pertandingan Olah Raga dan usaha kesegaran jasmani;

12. Penyelenggaraan Tempat Wisata, Taman Rekreasi, Kolam Pemancingan,

Pasar Malam, Pameran, Komedi Putar, dan sejenisnya.

Dari semua objek pajak yang disebutkan dalam Peraturan Daerah

tersebut, masih banyak objek pajak yang terdapat di Kabupaten Karanganyar yang

masuk kriteria untuk dikenakan pajak hiburan, namun dalam prakteknya masih

banyak objek pajak yang belum dikenakan kewajiban untuk membayar pajak

hiburan. Hal ini dikarenakan belum adanya Peraturan Daerah yang memutuskan

Page 15: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

15

bahwa objek-objek tersebut termasuk dalam kriteria objek pajak yang ditetapkan

untuk membayar pajak hiburan.

Salah satu objek pajak hiburan tersebut adalah warung internet atau

warnet. Selain sebagai salah satu kemajuan teknologi yang dimanfatkan untuk

peningkatan sarana pendidikan, warnet jugadapat dimanfaatkan sebagai sarana

hiburan bagi masyarakat. Kesit (2003) mendefinisikan hiburan adalah semua jenis

pertunjukkan, permainan, permainan ketangkasan, dan atau keramaian dengan

nama dan bentuk apapun yang ditonton serta dinikmati oleh setiap orang dengan

dipungut bayaran, tidak termasuk penggunaan fasilitas untuk berolahraga. Dari

unsur-unsur pengertian hiburan yang dikemukakan Kesit tersebut, warnet

memiliki kriteria dan dapat dikategorikan sebagai objek yang wajib dikenakan

pajak hiburan. Sedangkan besarnya tarif pajak yang dikenakan untuk warnet

ditentukan sebesar 15%. Hal ini seperti yang tertuang dalam Peraturan Daerah

Nomor 16 Tahun 2006 Pasal IV point m berbunyi “yang tidak menggunakan

tanda masuk selain seperti dalam huruf d, e, f, g, h, dan k pasal ini ditetapkan

sebesar 15% dari pembayaran”. Tarif 15% cukup besar apabila dibandingkan

dengan tarif yang dikenakan pada objek pajak jenis penyelenggaraan tempat

wisata yang hanya 10%. Alasan lain yang mendorong agar warnet dijadikan

sebagai salah satu objek pajak hiburan, karena di kabupaten lain seperti

Kabupaten Boyolali warnet sudah masuk dalam objek yang dikenakan pajak

hiburan.

Pada era globalisasi seperti sekarang ini, perkembangan warnet di

Kabupaten Karanganyar berkembang pesat dan jumlahnya terus bertambah

dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Keberadaan warnet tersebut

Page 16: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

16

mendapat antusias yang cukup besar dari masyarakat. Para pengguna warnet telah

menjamur dalam seluruh lapisan masyarakat segala usia mulai dari anak-anak,

remaja hingga orang tua. Dari antusiasme para pengguna warnet tersebut dapat

dijadikan referensi bahwa warnet memiliki potensi besar untuk dikenakan pajak

hiburan. Hal tersebut dapat diketahui dari banyaknya jumlah pengunjung warnet

tiap harinya kemudian dibuat rata-rata pengunjung tiap bulannya. Untuk

mendapatkan jumlah rata-rata pengunjung warnet, penulis akan melakukan

penelitian terlebih dahulu. Dari penelitan tersebut akan diketahui seberapa besar

potensi warnet di Kabupaten Karanganyar. Dengan potensi yang dihasilkan

warnet akan dapat meningkatkan penerimaan dari sektor pajak hiburan sehingga

Pendapatan Asli Daerah otomatis juga akan meningkat. Dari Pendapatan Asli

Daerah yang meningkat tersebut, serta merta akan membawa kemajuan pada

pembangunan daerah khususnya Kabupaten Karanganyar.

Berdasarkan penjelasan yang telah penulis sampaikan di atas maka

penulis ingin menghitung potensi pajak hiburan jenis warung internet dengan

mengambil beberapa sampel dari banyaknya warnet yang ada di Kabupaten

Karanganyar. Dari hasil perhitungan potensi warnet tersebut dapat dijadikan

bahan pertimbangan dan masukan kepada Dinas Pengelolaan Pendapatan

Keuangan dan Aset Daerah. Penulis juga ingin menghitung tingkat efektifitas

pajak hiburan terhadap nenerimaan Pendapatan Asli Daerah. Untuk itu penulis

membuat tugas akhir yang berjudul “POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS

WARUNG INTERNET DAN KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN TERHADAP

PENERIMAAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN

KARANGANYAR”.

Page 17: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

17

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, Penulis dapat

mengemukakan masalah-masalah yang akan dibahas yaitu :

1. Berapa besar potensi pajak hiburan jenis warnet yang dapat dihasilkan?

2. Bagaimana tingkat efektifitas pemungutan pajak hiburan terhadap Pendapatan

Asli Daerah di Kabupaten Karanganyar?

3. Bagaimana potensi kontribusi pajak hiburan jenis warnet terhadap

peningkatan Pendapatan Asli Daerah?

C. Tujuan

Berdasarkan masalah yang diambil, maka penelitian ini bertujuan sebagai

berikut :

1. Untuk mengetahui seberapa besar potensi yang dihasilkan warnet terhadap

peningkatan pajak hiburan.

2. Untuk mengetahui tingkat efektifitas pemungutan pajak hiburan terhadap

Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Karanganyar.

3. Untuk mengetahui besarnya potensi kontribusi warnet terhadap peningkatan

Pendapatan Asli Daerah.

D. Manfaat

1. Bagi Penulis

Dapat menambah pengetahuan tentang perpajakan khususnya pajak

hiburan dan dapat dijadikan sebagai sarana pengembangan pemikiran

untuk menyelesaikan masalah-masalah yang sering dihadapi dalam pajak

hiburan. Serta dapat digunakan untuk menerapkan teori yang diperoleh di

bangku kuliah dengan realita di dunia kerja.

Page 18: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

18

2. Bagi Perusahaan/Kantor

Sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi DPPKAD dalam upaya

peningkatan penerimaan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Karanganyar

dan dapat dijadikan alternatif perbandingan untuk mengevaluasi kebijakan

yang telah ada serta sebagai penunjang praktik pengambilan keputusan.

3. Bagi Akademi

Sebagai tambahan literatur yang bermanfaat bagi adik-adik tingkat dan

dapat dijadikan sebagai bahan referensi pengembangan ilmu pengetahuan

tentang pajak hiburan sebagai salah satu sumber pendapatan daerah. Serta

sebagai salah satu acuan bagi penelitian yang akan datang

4. Bagi Pihak lain

Dapat bermanfaat dan digunakan sebagai tambahan informasi dan

referensi bagi para pembaca atau bagi yang membutuhkan.

E. Metode Penelitian

1. Desain Penelitian

Desain penelitian dilakukan dengan cara survei. Laporan Tugas Akhir ini

akan membahas besarnya potensi yang dihasilkan warnet. Caranya yaitu

dengan menghitung jumlah rata-rata omset yang diperoleh tiap harinya

dikalikan tarif 15%. Untuk mengetahui besarnya omset yang diperoleh

dilakukan dengan membagikan kuisioner pada tiap warnet yang telah

ditentukan untuk dijadikan sampel. Penelitian secara sampel dilakukan

berdasarkan pertimbangan karena alasan biaya, sempitnya waktu dan

terbatasnya tenaga. Dari 17 kecamatan di Kabupaten Karanganyar penulis

memilih Kecamatan Karanganyar untuk dijadikan sampel.

Page 19: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

19

2. Jenis dan Sumber Data

Dipandang dari sumber dan penggunaannya maka data dapat dibedakan

menjadi dua yaitu :

a. Data Intern

Data yang dikumpulkan oleh suatu badan itu sendiri dan hasil pengumpulan

data ini digunakan oleh badan itu sendiri.

b. Data Ekstern

Data yang tidak terdapat dalam aktivitas intern suatu badan. Data ini dapat

diperoleh dari majalah-majalah, surat kabar atau badan-badan lainnya,

dimana data yang dimaksud telah tersedia. Menurut sumber dan

pengumpulannya, data ekstern dapat dibedakan menjadi :

1) Data primer

Data yang dikumpulkan oleh suatu badan dan diterbitkan oleh badan itu

pula. Badan lain dapat memperolehnya bila memerlukannya. Data

primer dalam penulisan Tugas Akhir ini diperoleh dari badan DPPKAD

Karanganyar.

2) Data sekunder

Data yang dilaporkan oleh suatu badan, sedang badan ini tidak langsung

mengumpulkan sendiri melainkan diperoleh dari pihak lain yang telah

mengumpulkan terlebih dahulu dan menerbitkannya. Data sekunder

diperoleh dari hasil kuisioner yang telah dibagikan.

Page 20: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

20

3. Teknik Pengumpulan Data

a) Penelitian Lapangan (Field Observation)

Pengumpulan data dengan datang langsung ke obyek penelitian untuk

melakukan pengamatan secara langsung dan sistematis tentang hal-hal

yang akan diteliti.

b) Wawancara (Interview)

Pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab secara langsung dengan

pegawai di lingkungan kantor atau perusahaan yang akan diteliti.

c) Studi Pustaka

Dengan memanfaatkan media bacaan atau literatur-literatur dari berbagai

sumber sebagai penunjang untuk melakukan analisa mengenai pajak

hiburan yang sesuai dan berhubungan dengan tema penyusunan Tugas

Akhir.

Page 21: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

21

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pajak

Definisi Prancis termuat dalam buku Leroy Beaulieu bahwa pajak adalah

bantuan, baik secara langsung maupun yang dipaksakan oleh kekuasaan publik

dari penduduk atau dari barang, untuk menutup belanja pemerintah. Sedangkan

Mr. Dr. N. J. Feldmann mendefinisikan pajak sebagai prestasi yang dipaksakan

sepihak oleh penguasa (menurut norma-norma yang ditetapkan secara umum),

tanpa adanya kontraprestasi, dan semata-mata digunakan untuk menutup

pengeluaran-pengeluaran umum (Erly Suandy, 2002).

Menurut Dr. Soeparman Soemahamidjaja pajak adalah iuran wajib

berupa uang atau barang yang dipungut oleh penguasa berdasarkan norma-

norma hukum, guna menutup biaya produksi barang-barang dan jasa-jasa

kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum (Wirawan dan Richard, 2007).

Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH mendefinisikan pajak adalah iuran

rakyat kepada kas Negara berdasarkan Undang-Undang (yang dapat

dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa imbal (kontraprestasi), yang langsung

dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.

Definisinya yang kemudian dipertahankan menjadi pajak adalah peralihan

kekayaan dari pihak rakyat kepada kas negara untuk membiayai pengeluaran

rutin dan “surplus”-nya digunakan untuk public saving yang merupakan

sumber utama untuk membiayai public investment (Erly Suandy, 2002).

Page 22: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

22

1. Fungsi Pajak

Pajak memiliki dua fungsi, yaitu (Erly Suandy, 2002):

a. Fungsi penerimaan (budgetair/financial)

Memasukkan uang sebanyak-banyaknya ke kas negara, dengan tujuan

untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran negara.

b. Fungsi mengatur (regulerend)

Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur masyarakat atau

melaksanakan kebijakan baik di bidang ekonomi, sosial maupun politik

dengan tujuan tertentu.

2. Sistem Pemungutan Pajak

Sistem pemungutan pajak dapat dibagi menjadi (Waluyo, 2007):

c. Official Assessment System

Sistem ini merupakan sistem pemungutan pajak yang memberi

wewenang kepada pemerintah (fiskus) untuk menentukan besarnya pajak

terutang.

d. Self Assessment System

Sistem ini merupakan pemungutan pajak yang memberi wewenang,

kepercayaan, tanggung jawab kepada Wajib Pajak untuk menghitung,

memperhitungkan, membayar dan melaporkan sendiri besarnya pajak

yang harus dibayar.

e. Withholding System

Page 23: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

23

Sistem ini merupakan sistem pemungutan pajak yang memberi

wewenang kepada pihak ketiga untuk memotong atau memungut

besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak.

3. Pembagian Pajak

Pembagian pajak dapat dikelompokkan berdasarkan (Waluyo, 2007):

a. Menurut golongan

1) Pajak langsung adalah pajak yang pembebanannya tidak dapat

dilimpahkan pihak lain, tetapi harus menjadi beban langsung Wajib

Pajak yang bersangkutan.

2) Pajak tidak langsung adalah pajak yang pembebanannya dapat

dilimpahkan ke pihak lain.

b. Menurut sifatnya

1) Pajak subjektif adalah pajak yang berdasarkan pada subjeknya yang

selanjutnya dicari syarat objektifnya, dalam arti memperhatikan

keadaan dari Wajib Pajak.

2) Pajak objektif adalah pajak yang berdasarkan pada objeknya, tanpa

memperhatikan keadaan dari Wajib Pajak.

c. Menurut pemungut dan pengelolanya

1) Pajak pusat adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan

digunakan untuk membiayai rumah tangga negara.

2) Pajak daerah adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan

digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah.

B. Pengertian Pajak Daerah

Page 24: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

24

Menurut UU No 34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi

Daerah, Pajak Daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau

badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang. Pajak Daerah

dapat dipaksakan berdasar peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang

mana hasilnya digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan

daerah dan pembangunan daerah (Syafiqurrahman dan Nur Haryani, 2007).

a. Jenis-jenis pajak daerah

Menurut wilayah pemungutannya pajak daerah dibagi menjadi (Kesit, 2003):

1) Pajak Propinsi

Yaitu pajak daerah yang dipumgut oleh pemerintah daerah tingkat

propinsi. Pajak propinsi yang berlaku di Indonesia sampai saat ini terdiri

dari :

a) Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air

b) Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air

c) Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

d) Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air

Permukaan

2) Pajak Kabupaten / Kota

Yaitu pajak daerah yang dipungut oleh pemerintah daerah tingkat

kabupaten / kota. Pajak kabupaten / kota yang berlaku di Indonesia terdiri

atas :

a) Pajak Hotel

b) Pajak Restoran

Page 25: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

25

c) Pajak Hiburan

d) Pajak Reklame

e) Pajak Parkir

f) Pajak Penerangan Jalan

g) Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C

b. Kriteria Pajak Daerah

Kriteria pajak daerah secara spesifik diuraikan oleh K.J. Davey yang terdiri

atas 4 hal, yaitu (Syafiqurrahman dan Nur Haryani, 2007) :

a. Pajak yang dipungut oleh Pemerintah Daerah berdasarkan pengaturan

dari daerah sendiri.

b. Pajak yang dipungut berdasarkan peraturan Pemerintah Pusat tetapi

penetapan tarifnya dilakukan oleh Pemerintah Daerah.

c. Pajak yang ditetapkan dan atau dipungut oleh Pemerintah Daerah.

d. Pajak yang dipungut dan diadministrasikan oleh Pemerintah Pusat tetapi

hasil pemungutannya diberikan kepada Pemerintah Daerah.

C. Pajak Hiburan

1. Definisi Pajak Hiburan

Pajak hiburan adalah pajak atas penyelenggaraan hiburan. Sedangkan

hiburan adalah semua jenis pertunjukkan, permainan, permainan ketangkasan,

dan atau keramaian dengan nama dan bentuk apapun yang ditonton /

dinikmati oleh setiap orang dengan dipungut bayaran, tidak termasuk

penggunaan fasilitas untuk berolah raga (Kesit, 2003).

2. Objek Pajak

Page 26: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

26

Objek pajak adalah setiap penyelenggaraan hiburan. Dalam Peraturan

Daerah Nomor 16 Tahun 2006 tentang pajak hiburan menyebutkan bahwa

objek pajak yang dikenakan pajak hiburan yaitu :

a. Pertunjukan Film

b. Pertunjukan Kesenian dan sejenisnya

c. Pergelaran musik dan tari

d. Diskotik dan sejenisnya

e. Karaoke

f. Klab Malam

g. Permainan Billyard

h. Permainan Ketangkasan dan sejenisnya

i. Panti Pijat

j. Mandi Uap dan sejenisnya

k. Pertandingan Olah Raga dan usaha kesegaran jasmani

l. Penyelenggaraan Tempat Wisata, Taman Rekreasi, Kolam Pemancingan,

Pasar Malam, Pameran, Komedi Putar, dan sejenisnya.

3. Subjek Pajak

Pengertian subjek pajak menurut Perda No 16 Tahun 2006 adalah

orang pribadi atau badan yang menonton atau menikmati hiburan.

Page 27: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

27

4. Dasar Pengenaan dan Tarif Pajak

Dasar Pengenaan Pajak adalah jumlah pembayaran yang seharusnya

dibayar untuk menonton dan atau menikmati hiburan. Berdasarkan

Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2006 besarnya tarif pajak untuk setiap

jenis hiburan adalah:

a. untuk jenis pertunjukan dan keramaian umum yang menggunakan sarana

film bioskop ditetapkan :

1) Golongan AII utama sebesar 30% ( tiga puluh persen ).

2) Golongan AII sebesar 28% ( dua puluh delapan persen ).

3) Golongan AI sebesar 25% (dua puluh lima persen).

4) Golongan BII sebesar 24% (dua puluh empat persen).

5) Golongan BI sebesar 20% (dua puluh persen).

6) Golongan C sebesar 17% (tujuh belas persen).

7) Golongan D sebesar 13% (tiga belas persen).

8) Jenis Keliling sebesar 10% (sepuluh persen ).

b. untuk pertunjukan kesenian antara lain kesenian tradisional, pertunjukkan

sirkus, pameran seni, pameran busana, ditetapkan sebesar 10% (sepuluh

persen);

c. untuk pertunjukan / pergelaran musik dan tari ditetapkan sebesar 15%

(lima belas persen);

Page 28: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

28

d. untuk Diskotik, dan bar ditetapkan sebesar 30% (tiga puluh persen);

e. untuk Karaoke ditetapkan sebesar 20% (dua pulh persen);

f. untuk Klab Malam ditetapkan sebesar 30% (tiga puluh persen);

g. untuk permainan Billyard ditetapkan sebesar 15 % (Lima belas persen);

h. untuk permainan ketangkasan dan sejenisnya ditetapkan sebesar 15 %

(lima belas persen);

i. untuk Panti Pijat ditetapkan sebesar 25 % (dua puluh lima persen);

j. untuk Mandi Uap dan sejenisnya ditetapkan sebesar 25 % (dua puluh lima

persen);

k. untuk Pertandingan Olah Raga dan Usaha Kesegaran Jasmani ditetapkan

sebesar 10 % (sepuluh persen);

l. penyelenggaraan tempat-tempat wisata, taman rekreasi, kolam

pemancingan, pasar malam, pameran, komedi putar dan sejenisnya

ditetapkan sebesar 10 % (sepuluh persen) dari HTM (Harga Tiket

Masuk)/ pembayaran;

m. yang tidak menggunakan tanda masuk selain seperti dalam huruf d, e , f ,

g , h ,dan k Pasal ini ditetapkan sebesar 15 % (lima belas persen) dari

pembayaran.

5. Peranan Pajak Hiburan

Dalam hal ini yang penting adalah manfaat atau peranan pajak hiburan

itu sendiri, antara lain :

a. Setiap daerah berhak menyediakan tempat kesenian untuk pertunjukan

yang ada.

Page 29: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

29

b. Pemerintah memberikan kebebasan kepada masyarakat agar bisa

menikmati sarana hiburan atau tontonan yang ada.

c. Dengan adanya pajak hiburan masyarakat dapat memilih pertunjukan

yang ada baik di dalam gedung atau di tempat terbuka yang luas.

d. Setiap orang yang menghadiri suatu hiburan untuk melihat dan atau

mendengarkan dapat menggunakan fasilitas yang disediakan oleh

penyelenggara hiburan.

Selain hal-hal yang disebut di atas, pajak atas penyelenggaraan

hiburan merupakan salah satu Pendapatan Asli Daerah yang merupakan

sumber dana dalam pelaksanaan pembangunan daerah. Di samping itu,

dengan diaturnya penyelenggaraan hiburan di Kabupaten Karanganyar

diharapkan akan lebih tertata, tertib dan teratur keberadaannya, sesuai

dengan nilai-nilai Pancasila dan budaya bangsa serta dapat menambah

manfaat bagi masyarakat dan pemerintah daerah.

BAB III

PEMBAHASAN

A. Gambaran Objek Penelitian

Dinas Pengelolaan Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD)

Kabupaten Karanganyar adalah salah satu dari Satuan Kerja Perangkat Daerah

dalam lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Karanganyar yang

berkedudukan sebagai Dinas Daerah. DPPKAD dibentuk berdasarkan Peraturan

Page 30: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

30

Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 2 Tahun 2009 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Daerah Kabupaten Karanganyar.Tugas-tugas DPPKAD yaitu

melaksanakan Urusan Pemerintahan Daerah berdasar Asas Otonomi dan tugas

pembantuan dalam bidang Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah:

1. Sekretariat

2. Bidang Pendaftaran dan Pendataan

3. Bidang Penetapan dan Penagihan

4. Bidang Anggaran

5. Bidang Perbendaharaan dan Kas

6. Bidang Akutansi dan Aset Daerah.

Sejalan dengan diberlakukanya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999

tentang Pemerintah Daerah dan Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang

Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, peranan

masyarakat atau publik di era reformasi dan otonomi daerah dewasa ini menjadi

semakin penting. Masyarakat bukan lagi sebagai obyek pembangunan, tetapi juga

subyek pembangunan.

Otonomi daerah akan berdampak pada semakin besarnya wewenang dan

tanggungjawab yang diberikan kepada daerah dalam mengelola pembangunan dan

keuangan di daerahnya masing-masing. Di samping hal ini akan berdampak pada

sejumlah dampak positif, perlu diantisipasi kemungkinan timbulnya dampak

negatif. Salah satu dampak negatif desentralisasi dalam pengelolaan pembangunan

dan keuangan daerah adalah kemungkinan bergesernya korupsi, kolusi, dan

nepotisme (KKN) dari pusat ke daerah. Guna mengantisipasi hal ini dimensi

Page 31: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

31

partisipasi dan akuntabilitas publik dalam pengelolaan pembangunan dan

keuangan daerah menjadi penting.

1. Kedudukan

Kedudukan Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten

Karanganyar adalah sebagai pengelola sumber Pendapatan Daerah yang

bertanggung jawab kepada Bupati karanganyar. Dibentuk berdasarkan

ketentuan pasal 9 Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar No 9 Tahun 2001

tentang Organisasi dan tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Karanganyar.

2. Kewenangan

Bidang kewenangan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah adalah pengelola pendapatan daerah.

3. Visi

Visi merupakan cara pandang jauh kedepan tentang kemana Dinas

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Karanganyar akan

diarahkan atau dibawa agar dapat eksis dan apa yang akan dicapai pada masa

depan.

Visi DPPKAD adalah : “ menjadi dinas yang professional di bidang

pengelolaan sumber-sumber pendapatan daerah melalui program intensifikasi

dan eksentifikasi dalam rangka mendukung kabupaten karanganyar menuju

tingkat pendapatan terkemuka di Jawa Tengah “.

4. Misi

Dalam rangka mendukung atau mewujudkan misi yang telah ditetapkan

dan berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi, maka Misi Dinas Pengelolaan

Page 32: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

32

Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Karanganyar dapat ditetapkan sebagai

berikut :

a. Meningkatkan sumber daya Pengelolaan Pendapatan Daerah yang

Profesional.

b. Meningkatkan pelayanan ketatausahan/administrasi pengelolaan Pendapatan

Daerah sesuai system manajemen keuangan atau pendapatan daerah yang

berlaku.

c. Meningkatkan pelayanan masyarakat dibidang pendapatan.

d. Meningkatkan pendapatan setiap tahun anggaran.

e. Meningkatkan koordinasi dan kerja sama yang harmonis dengan semua

pihak yang terkait dalam upaya peningkatan pendapatan daerah.

5. Tujuan

Tujuan merupakan implementasi atau penjabaran dari misi dan

merupakan sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan pada kurun waktu

tertentu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun ke depan. DinasPendapatan,

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Karanganyar menetapkan

tujuan sebagai berikut :

a. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia pengelola sumber-sumber

pendapatan daerah yang professional melalui pembinaan pendidikan dan

pelatihan teknis maupun fungsional.

b. Meningkatkan pelaksanaan sistem manajemen keuangan atau pendapatan

secara efektif dan efesien.

Page 33: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

33

c. Meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat di bidang pendapatan daerah

dan meningkatkan ke sasaran membayar pajak daerah maupun retribusi

daerah sesuai dengan ketentuan dan prosedur.

d. Meningkatkan sarana dan prasarana sumber-sumber pendapatan dalam

menunjang pelayanan prima dan peningkatan pendapatan daerah.

e. Meningkatkan penerimaan pendapatan daerah tiap tahun khususnya

intensifikasi pengelolaan PAD dari sector pajak dana penimbangan retribusi

daerah dan penerimaan lain-lain.

f. Meningkatkan upaya peningkatan pendapatan daerah khususnya

ekstensifikasi sumber-sumber baru pendapatan daerah yang potensial.

g. Meningkatkan koordinasi dan kerja sama yang harmonis denagn semua

pihak yang terkait dalam upaya peningkatan pengelolaan pendapatan.

6. Sasaran

Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan secara terukur yang akan

dicapai secara nyata dalam jangka waktu tertentu. Sasaran merupakan bagian

integral dalam proses perencanaan strategis dalam Dinas Pendapatan,

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Berdasarkan pengertian tersebut

Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten

Karanganyar menetapkan sasaran sebagai berikut :

a. Tersedia data potensi sumber-sumber pendapatan daerah khususnya pajak

dan retribusi daerah melalui pendataan, penelitian, dan pengkajian.

b. Terbangun dan terpeliharanya sarana dan prasarana sumber-sumber

pendaptan daerah yang memadai.

c. Makin efektif dan efesien pengelolaan sumber-sumber pendapatan daerah.

Page 34: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

34

d. Meningkatkan penerimaan pendapatan daerah setiap tahun anggaran.

e. Terjalin hubungan atau kerja sama yang hormonis dengan semua pihak yang

terkait dalam pengelolaan pendapatan daerah.

f. Terselenggaranya koordianasi yang mantap antar unit kerja pengelolaan

pendapatan daerah dan dengan daerah tetangga di bidang pendapatan

daerah.

g. Makin bertambahnya jenis sumber pendapatan daerah yang menunjang

peningkatan pendapatan daerah.

B. Deskripsi Jabatan

1. Kepala Dinas

Tugas:

a. Membantu Bupati dalam melaksanakan urusan pemerintahan daerah

dibidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah berdasarkan

azas otonomi dan tugas pembantuan.

b. Merumuskan program kegiatan Dinas berdasarkan Peraturan Perundang-

undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman

pelaksanaan kegiatan.

c. Mengarahkan tugas bawahan sesuai bidang tugasnya baik secara lisan

maupun tertulis guna kelancaran pelaksanaan tugas.

Fungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

dibidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah yang meliputi

Page 35: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

35

pendaftaran dan pendataan, penetapan dan penagihan, anggaran,

perbendaharaan dan kas, akuntansi dan aset daerah serta kesekretariatan.

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelaksanaan pelayanan umum

dibidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah, yang meliputi

pendaftaran dan pendataan, penetapan dan penagihan, anggaran,

perbendaharaan dan kas, akuntansi dan aset daerah serta kesekretariatan.

2. Sekretariat

Tugas:

a. Membantu Kepala Dinas dalam merumuskan kebijakan,

mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan kegiatan perencanaan,

keuangan, umum, dan kepegawaian di lingkungan Dinas.

b. Merumuskan program kegiatan Sekretariat berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai

pedoman pelaksanaan kegiatan.

Fungsi :

a. Melaksanakan koordinasi dengan Kepala Bidang di lingkungan Dinas

secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan,

informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja

yang optimal.

b. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

Sekretariat terdiri atas:

a. Kepala Sub Bagian Perencanaan

Tugas:

Page 36: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

36

1) Menyusun program kegiatan Sub Bagian Perencanaan berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang

tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.

2) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan

peraturan perundang-undangan agar pelaksanaan tugas sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

Fungsi:

1) Menyiapkan konsep naskah dinas bidang perencanaan sesuai dengan

ketentuan berlaku.

2) Menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA)/Dokumen

Pelaksanaan Anggaran (DPA) atau Dokumen Pelaksanaan Perubahan

Anggaran (DPPA) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

b. Kepala Sub Bagian Keuangan

Tugas:

1) Menyusun program kegiatan Sub Bagian Keuangan berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang

tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.

2) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya,

memberi petunjuk dan arahan secara lisan maupun tertulis guna

meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.

Fungsi :

1) Menyiapkan proses pencairan dana dan pengelolaan administrasi

keuangan.

Page 37: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

37

2) Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran dengan cara

membandingkan laporan perkembangan realisasi belanja dengan rencana

pembiayaan yang telah disusun untuk bahan laporan kepada atasan.

c. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Tugas :

1) Menyusun program kegiatan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber

data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.

2) Menyiapkan konsep naskah dinas bidang administrasi umum dan

kepegawaian sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Fungsi :

1) Melaksanakan pengendalian dan verifikasi serta pelaporan keuangan di

lingkungan Dinas.

2) Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar

pengambilan kebijakan.

3. Kepala Bidang Pendaftaran dan Pendataan

Tugas:

a. Membantu Kepala Dinas dalam merumuskan kebijakan,

mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan kegiatan dibidang

Pendaftaran dan Pendataan.

b. Melaksanakan koordinasi dengan Sekretaris dan Kepala Bidang di

lingkungan Dinas baik secara langsung maupun tidak langsung untuk

mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan

agar diperoleh hasil kerja yang optimal.

Page 38: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

38

Fungsi :

a. Merumuskan rencana kerja dan program kegiatan bidang pendaftaran dan

pendataan obyek dan subyek pajak dan retribusi daerah serta pendataan

PBB.

b. Merumuskan rencana kerja dan program kegiatan pendataan ijin HO, ijin

bangunan dan ijin perumahan.

Bidang Pendaftaran dan Pendataan terdiri atas:

a. Kepala Seksi Pendaftaran

Tugas:

1) Membantu Kepala Bidang Pendaftaran dan Pendataan dalam

melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi,

pembinaan, dan pengendalian kegiatan Seksi Pendaftaran.

2) Mengarahkan tugas bawahan sesuai bidang tugasnya baik secara lisan

maupun tertulis guna kelancaran pelaksanaan tugas.

Fungsi :

1) Membuat laporan pelaksanaan kegiatan pendaftaran wajib pajak dan

wajib retribusi kepada atasan.

2) Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar

pengambilan kebijakan.

b. Kepala Seksi Pendataan

Tugas:

1) Menyusun rencana kegiatan dibidang pendataan, mencatat data obyek

dan subyek .

Page 39: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

39

2) Menghimpun, mengelola, dan mencatat data obyek dan subyek pajak dan

retribusi daerah.

Fungsi :

1) Melaksanakan pendataan ijin HO, ijin bangunan, ijin perumahan.

2) Melaksanakan kegiatan pendataan Notaris/PPAT dan Bea Perolehan Hak

atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).

4. Kepala Bidang Penetapan dan Penagihan

Tugas:

a. Merumuskan program kegiatan dibidang Penetapan dan Penagihan

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data

yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.

b. Merekomendasi surat perjanjian yang ada hubungannya dengan tontonan

untuk Pemberian saran teknis pembayaran pajaknya.

Fungsi:

a. Melaksanakan penagihan pajak dan retribusi daerah yang telah melampaui

jatuh tempo sesuai peraturan yang berlaku agar pembayaran pajak dan

retribusi daerah tertib dan lancar.

b. Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar

pengambilan kebijakan.

Bidang Penetapan dan Penagihan terdiri atas:

a. Kepala Seksi Penetapan

Tugas:

Page 40: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

40

1) Mengarahkan tugas bawahan sesuai bidang tugasnya baik secara lisan

maupun tertulis guna kelancaran pelaksanaan tugas.

2) Menyiapkan blangko penerbitan surat ketetapan guna mendapatkan

penetapan pajak dan retribusi dari Kepala Seksi Penetapan untuk diproses

lebih lanjut.

Fungsi:

1) Menyerahkan surat ketetapan kepada wajib pajak dan wajib retribusi

untuk membayar pajak dan retribusi kepada bendahara.

2) Melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja

pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang

tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.

b. Kepala Seksi Penagihan

Tugas:

1) Membantu Kepala Bidang Penetapan dan Penagihan dalam

melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi,

pembinaan, dan pengendalian kegiatan Seksi Penagihan.

2) Menyusun program kegiatan di Seksi Penagihan berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai

pedoman pelaksanaan kegiatan.

Fungsi:

1) Melaksanakan koordinasi dengan Kepala Seksi dan Kepala Sub Bagian

di lingkungan Dinas baik secara langsung maupun tidak langsung untuk

Page 41: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

41

mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi

permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.

2) Menyusun rencana kerja di bidang penagihan pelaksanaan administrasi

dan pendistribusian surat menyurat dan dokumentasi yang berhubungan

dengan penagihan sebagai pedoman pelaksanaan tugas.

5. Kepala Bidang Anggaran

Tugas:

a. Membantu Kepala Dinas dalam merumuskan kebijakan,

mengkoordinasikan, membina, dan mengendalikan kegiatan di Bidang

Anggaran.

b. Merumuskan program kegiatan di Bidang Anggaran berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai

pelaksanaan kegiatan.

Fungsi:

a. Melaksanakan koordinasi dengan Sekretaris dan Kepala Bidang di

lingkungan Dinas baik secara langsung maupun tidak langsung untuk

mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan

agar diperoleh hasil kerja yang optimal.

b. Melaksanakan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan APBD dan

perubahan APBD perkembangan dan sebagai bahan perumusan kebijakan

atasan.

Bidang Anggaran terdiri dari:

a. Kepala Seksi Pengendalian Anggaran

Page 42: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

42

Tugas:

1) Membantu Kepala Bidang Anggaran dalam melaksanakan penyiapan

bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, dan pengendalian

kegiatan Seksi Pengendalian Anggaran.

2) Menyusun program kegiatan di Seksi Pengendalian Anggaran

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber

data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.

Fungsi :

1) Melaksanakan koordinasi dengan Kepala Seksi dan Kepala Sub Bagian

di lingkungan Dinas baik secara langsung maupun tidak langsung untuk

mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi

permasalahan agar diperoleh kerja yang optimal.

2) Menyelenggarakan pengendalian APBD sesuai dengan ukuran,

kompleksitas dan sifat dari tugas dan fungsi sesuai peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

b. Kepala Seksi Perencanaan dan Penyusunan Anggaran

Tugas:

1) Membantu Kepala Bidang Anggaran dalam melaksanakan penyiapan

bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, dan pengendalian

kegiatan Seksi Perencanaan dan Penyusunan Anggaran.

2) Menyusun program kegiatan di Seksi Perencanaan dan Penyusunan

Anggaran berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan

sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.

Page 43: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

43

Fungsi:

1) Melaksanakan koordinasi dengan Kepala Seksi dan Kepala Sub Bagian

di lingkungan Dinas baik secara langsung maupun tidak langsung untuk

mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi

permasalahan agar diperoleh kerja yang optimal.

2) Membuat Surat Edaran Bupati tentang petunjuk penyusunan RKA-

SKPD, Penetapan APBD maupun Perubahan APBD.

6. Kepala Bidang Perbendaharaan dan Kas

Tugas:

a. Membantu Kepala Dinas dalam merumuskan kebijakan,

mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan kegiatan di Bidang

Perbendaharaan dan Kas.

b. Merumuskan program kegiatan di Bidang Perbendaharaan dan Kas

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data

yang tersedia sebagai pelaksanaan kegiatan.

Fungsi :

a. Melaksanakan koordinasi dengan Sekretaris dan Kepala Bidang di

lingkungan Dinas baik secara langsung maupun tidak langsung untuk

mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan

agar diperoleh kerja yang optimal.

b. Menyusun konsep peraturan, keputusan, edaran serta petunjuk pelaksanaan

dan petunjuk teknis Bupati dalam rangka pelaksanaan APBD.

Page 44: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

44

Bidang Perbendaharaan dan Kas terdiri dari:

a. Kepala Seksi Perbendaharaan dan Pengendalian Kas

Tugas:

1) Membantu Kepala Bidang Perbendaharaan dan Kas dalam merumuskan

kebijakan, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan kegiatan di

Seksi Perbendaharaan dan Pengendalian Kas.

2) Menyusun program kegiatan di Seksi Perbendaharan dan Pengendalian

Kas berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan

sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.

Fungsi :

1) Melaksanakan koordinasi dengan Kepala Seksi dan Kepala Sub Bagian

di lingkungan Dinas baik secara langsung maupun tidak langsung untuk

mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi

permasalahan agar diperoleh kerja yang optimal.

2) Mengurus, mengajukan dan mencairkan dana-dana yang berasal dari

pusat, propinsi dan lainnya.

b. Kepala Seksi Penerimaan dan Pengeluaran

Tugas:

1) Membantu Kepala Bidang Perbendaharaan dan Kas dalam melaksanakan

penyiapan bahan perumuskan kebijakan, koordinasi, pembinaan dan

pengendalian kegiatan Seksi Penerimaan dan Pengeluaran.

Page 45: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

45

2) Menyusun program kegiatan di Seksi Penerimaan dan Pengeluaran

berdasarkan hasil evaluasi kegiatan tahun lalu sesuai peraturan

perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai

pedoman pelaksanaan kegiatan.

Fungsi :

1) Melaksanakan koordinasi dengan Kepala Seksi dan Kepala Sub Bagian

di lingkungan Dinas baik secara langsung maupun tidak langsung untuk

mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi

permasalahan agar diperoleh kerja yang optimal.

2) Mengumpulkan hasil analisis Seksi Anggaran belanja langsung, belanja

tidak langsung dan belanja modal untuk disajikan sebagai bahan laporan

dan evaluasi kepada atasan.

7. Kepala Bidang Akuntansi dan Aset Daerah

Tugas:

a. Membantu Kepala Dinas dalam merumuskan kebijakan,

mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan kegiatan di Bidang

Akuntansi dan Aset Daerah.

b. Merumuskan program kegiatan Akuntansi dan Aset Daerah berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia

sebagai pelaksanaan kegiatan.

Fungsi :

a. Melaksanakan koordinasi dengan Sekretaris dan Kepala Bidang di

lingkungan Dinas baik secara langsung maupun tidak langsung untuk

Page 46: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

46

mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan

agar diperoleh kerja yang optimal.

b. Mengkoordinasi pelaksanaan akuntansi baik langsung maupun tidak

langsung dengan Bidang dan UPTD di lingkungan Dinas maupun

Bendahara pada SKPD terhadap keabsahan setoran pendapatan Daerah

maupun terhadap SP2D, pengeluaran, dan pembiayaan yang telah diambil

(sesuai pembebanan rekening).

Bidang Akuntansi dan Aset Daerah terdiri dari:

a. Kepala Seksi Akuntansi

Tugas:

1) Membantu Kepala Bidang Akuntansi dan Aset Daerah dalam

melaksanakan penyiapaan bahan perumuskan kebijakan, koordinasi,

pembinaan dan pengendalian kegiatan Seksi Akuntansi.

2) Menyusun program kegiatan Seksi Akuntansi berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai

pelaksanaan kegiatan.

Fungsi :

1) Melaksanakan koordinasi dengan Kepala Seksi dan Kepala Sub Bagian

di lingkungan Dinas baik secara langsung maupun tidak langsung untuk

mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi

permasalahan agar diperoleh kerja yang optimal.

2) Menyusun laporan bulanan, triwulanan, dan tahunan pendapatan dan

belanja serta pembiayaan Daerah berdasarkan catatan akuntansi sebagai

Page 47: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

47

bahan penyajian data kepada atasan maupun penyusunan laporan kinerja

daerah.

b. Kepala Seksi Aset Daerah

Tugas:

1) Membantu Kepala Bidang Akuntansi dan Aset Daerah dalam

melaksanakan penyiapaan bahan perumuskan kebijakan, koordinasi,

pembinaan dan pengendalian kegiatan Seksi Aset Daerah.

2) Menyusun program kegiatan di Seksi Aset Daerah berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai

pelaksanaan kegiatan.

Fungsi :

1) Melaksanakan koordinasi dengan Kepala Seksi dan Kepala Sub Bagian

di lingkungan Dinas baik secara langsung maupun tidak langsung untuk

mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi

permasalahan agar diperoleh kerja yang optimal.

2) Melaksanakan pengawasan pembukuan secara sistematis dan kronologis

mengenai aset.

Page 48: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

48

KE

PA

LA

SEK

RE

TA

RIS

SU

BA

G

PER

EN

CA

NA

AN

SU

BA

G

KE

UA

NG

AN

SUB

AG

UM

UM

DA

N

UPT

D

BID

AN

G

AK

UN

TA

NSI

DA

N

ASE

T D

AE

RA

H

BID

AN

G

PER

BE

ND

AH

AR

AA

N

DA

N K

AS

SEK

SI

PER

BE

ND

AH

AR

AA

N

& P

EN

GE

ND

AL

IAN

SEK

SI

AK

UN

TA

NSI

SEK

SI

ASE

T D

AE

RA

H

SEK

SI

PEN

ER

IMA

AN

DA

N

BID

AN

G

AN

GG

AR

AN

SEK

SI

PER

EN

CA

NA

AN

& P

EN

YU

SUN

AN

SEK

SI

PEN

GE

ND

AL

IAN

BID

AN

G

PEN

ET

APA

N D

AN

PEN

AG

IHA

N

SEK

SI

PEN

ET

APA

N

SEK

SI

PEN

AG

IHA

N

BID

AN

G

PEN

DA

FTA

RA

N

DA

N P

EN

DA

TA

AN

SEK

SI

PEN

DA

FTA

RA

N

SEK

SI

PEN

DA

TA

AN

2.

Stru

ktur

Org

anis

asi D

inas

Pen

dapa

tan,

Pen

gelo

laan

Keu

anga

n da

n A

set

Dae

rah

Page 49: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

49

C. Laporan Magang Kerja

1. Lokasi Magang

Kegiatan magang dilakukan di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan

dan Aset Daerah (DPPKAD) Karanganyar dengan alamat Jl. KH. Wachid

Hasyim No.2 Karanganyar 57713.

2. Aktivitas Magang

Pada dua minggu pertama dari tanggal 1-15 Februari 2010 ditempatkan

di bagian Penetapan dan Penagihan. Pada minggu pertama kegiatan yang

dilakukan mempelajari UU No. 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah dan Peraturan Daerah No. 10 tahun 2006, sebagai bahan

acuan untuk membuat Peraturan Daerah yang baru untuk tahun 2010. Terutama

Pajak Parkir, Pajak Mineral Bukan Logam dan Bea Perolehan Hak atas Tanah

dan Bangunan (BPHTB), karena ditiap-tiap bagian sudah terbentuk tim dan

masing-masing tim membuat draf Rancangan Peraturan Daerah yang berbeda-

beda. Setelah mempelajari kemudian mencari perbedaan antara Perda yang

lama dengan Perda yang baru. Selain mempelajari Perda, juga merekap STTS

DHKP (Surat Tanda Terima Setoran Daftar Himpunan Ketetapan Pajak dan

Pembayaran) tiap-tiap kecamatan se-Kabupaten Karanganyar. Kemudian

memberi stempel “Lunas” pada tanda bukti setoran pajak. Memilah SSP

rangkap 3 yang kemudian dipisah-pisahkan berdasarkan nomor lembarnya.

Kegiatan yang dilakukan pada minggu kedua yaitu menginput data

pemungut PBB tiap kecamatan yang masuk. Data pemungut PBB diperbarui

setiap tahunnya karena adanya perubahan seperti tidak menjabat sebagai Kaur

Page 50: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

50

Pemerintahan Desa lagi atau bahkan petugas yang ditunjuk tersebut sudah

meninggal dunia. Mencetak Surat Ketetapan Pajak jenis pajak hotel, pajak

hiburan, pajak restoran dan pajak parkir. Caranya dengan memasukkan

NPWP dan dengan sendirinya data nama WP akan muncul barulah SKP

tersebut dicetak. Kemudian merekap dana yang dikeluarkan untuk kegiatan

yang telah dilakukan oleh para pegawai DPPKAD seperti biaya perjalanan

dinas baik dalam maupun luar daerah dan lain-lain. Biaya-biaya ini muncul

pada saat mengadakan survei dan melakukan pendataan di daerah Kabupaten

Karanganyar.

Pada empat minggu berikutnya dari tanggal 16 Februari sampai

dengan 13 Maret 2010 berada di bagian Akuntansi dan Aset Daerah. Minggu

ketiga kegiatan yang dilakukan yaitu menginput daftar inventaris Setda.

Daftar inventaris Setda diperbarui setiap tahunnya tetapi pada hari berikutnya

softcopy daftar tersebut telah ditemukan sehingga hanya perlu mengeditnya

saja. Kemudian mengedit format Perda lama diganti dengan format Perda

yang baru. Mengarsipkan data personil penyimpan barang dan

mengelompokannya pada setiap instansi maupun kecamatan. Mencatat

instansi maupun kecamatan se-Kabupaten Karanganyar yang belum

mengirimkan data personil. Pada minggu keempat kegiatan yang dilakukan

yaitu membantu pegawai disana melipat surat dan memasukkan ke dalam

amplop serta mencatat alamat yang akan dikirimi surat ke dalam buku arsip.

Membuat surat permohonan penghapusan aset daerah di los dan kios pasar

Gondhangrejo dan pasar Karangpandan. Ada satu hari dimana libur nasional

dan satu hari cuti bersama.

Page 51: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

51

Pada minggu pertama di bulan Maret hanya empat hari kerja yang aktif

karena dua hari izin tidak masuk. Kegiatan yang dilakukan pada empat hari

kerja yaitu membantu pegawai mencetak power point hasil seminar,

mengedit SK Bupati dan merekap pendapatan dari sektor pajak yang telah

masuk. Pada minggu kedua kegiatan yang dilakukan yaitu mengarsipkan data

penyimpan barang, mengetik lampiran SK Bupati, serta mengetik surat

balasan mengenai tanggapan atas surat permohonan penghapusan aset daerah

yang dibuat minggu kemarin. Pada minggu ini satu hari izin tidak masuk.

Pada dua hari terakhir magang kegiatan yang dilakukan mencari informasi

tentang pajak hiburan dan meminta data untuk digunakan sebagai bahan

pembuatan Tugas Akhir (TA). Disini perlu diingat bahwa kegiatan yang

dilakukan tidak selalu sehari penuh harus jadi hasilnya tetapi bisa dilanjutkan

pada hari-hari berikutnya. Kegiatan-kegiatan tersebut bisa dilakukan

berulang-ulang pada tiap harinya.

3. Jadwal Magang

Magang dilakukan selama 1,5 bulan dari tanggal 1 Februari sampai

dengan 13 Maret 2010. Jam kerja hari Senin sampai Kamis dari pukul 07.30 –

13.30 WIB, hari Jumat dari pukul 07.30 – 11.00 WIB, dan hari Sabtu dari

pukul 07.30 – 13.00 WIB. Di DPPKAD Kab. Karanganyar setiap harinya

dilakukan apel pagi. Pada hari senin awal bulan diadakan upacara luar biasa

dan setiap tanggal 17 juga diadakan upacara bendera di lapangan DPPKAD

Karanganyar. Setiap hari Jumat di minggu pertama dan ketiga diadakan senam

bersama di Gedung Wanita, sedangkan untuk minggu kedua dan keempat

senam diadakan di masing-masing kantor/dinas.

Page 52: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

52

D. Pembahasan Masalah

Usaha yang dilakukan pemerintah untuk mendapatkan salah satu sumber

kas daerah tidak semudah dengan apa yang dikerjakan. Dalam hal ini semua itu

membutuhkan tempat, sarana dan prasarana serta fasilitas yang memadai,

sehingga dalam pajak hiburan masih dibutuhkan pertunjukan atau tontonan

dalam bioskop seperti pertunjukan film, kesenian dan pertunjukan lain yang

berhubungan dengan hiburan. Seperti yang sedang berkembang pesat di

Kabupaten Karanganyar dewasa ini, mulai dari berkembangnya warnet, tempat

penyewaan film, arena permainan ketangakasan (playstation) hingga lapangan

futsal yang banyak dibangun. Namun berkembang pesatnya penyelenggaraan

hiburan tersebut tidak diimbangi dengan pembaharuan Peraturan Daerah

sehingga penyelenggaraan hiburan tersebut masih bebas dari pengenaan pajak

hiburan.

Nama-nama objek pajak di Kabupaten Karanganyar yang dikenakan

pajak atas penyelenggaraan hiburan adalah sebagai berikut :

1. Panti pijat

a. Panti pijat Subur

b. Panti pijat Margolaras

c. Panti pijat Samaria

d. Panti pijat Dewa Sehat

e. Panti pijat Rindang

2. Penyelenggaraan tempat wisata

a. PT Duta Tawangmangu

b. PPT Balekambang Tawangmangu

Page 53: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

53

c. Sondokoro Tasikmadu

d. Air Terjun Jumog Ngargoyoso

e. Air Terjun Parangijo Girimulyo Ngargoyoso

3. Kolam renang

a. Intan pari Karanganyar

b. Teletubis Bibis Karanganyar

1. Potensi Warnet Kabupaten Karanganyar

Warnet memiliki unsur-unsur dan kriteria yang dapat dikategorikan

sebagai objek yang dikenakan pajak hiburan. Untuk mengetahui besarnya

potensi warnet, penulis melakukan penelitian dengan menyebarkan

kuisioner di beberapa warnet dengan mengambil sampel di wilayah

Kecamatan Karanganyar dari 17 kecamatan yang ada di Kabupaten

Karanganyar. Kuisioner diisi oleh penjaga warnet sehingga data yang

diperoleh tidak ada rekayasa sama sekali dan bersumber langsung dari

lapangan penelitian. Perhitungan potensi warnet diperoleh berdasarkan :

Hari panjang (Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Sabtu) :

Jumlah Hari x Jumlah Pengunjung x Tarif/jam = xxx

Hari pendek (Jum’at) :

Jumlah pengunjung x tarif/jam = xxx

Hari libur (Minggu) :

Jumlah pengunjung x tarif/jam = xxx

Omset 1 minggu ( A ) = xxx

Omset 1 bulan ( B ) = A x 4

Besarnya pajak = B x 15% (tarif pajak hiburan)

Page 54: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

54

Besarnya pajak itulah yang akan dijadikan dasar sebagai besarnya potensi

warnet di Kabupaten Karanganyar.

Berikut ini data nama-nama warnet dan besar potensinya yang

diperoleh penulis diambil dari sampel Kecamatan Karanganyar :

a. Abyan-Net

Hari panjang : 5 x 20 x Rp 3.000,- = Rp 300.000,-

Hari pendek : 20 x Rp 3.000,- = Rp 60.000,-

Hari libur : 30 x Rp 3.000,- = Rp 90.000,-

Omset 1 minggu = Rp 450.000,-

Omset 1 bulan : Rp 450.000,- x 4 = Rp 1.800.000,-

Besarnya pajak : Rp 1.800.000,- x 15% = Rp 270.000,-

b. Anchor-Net

Hari panjang : 5 x 117 x Rp 3.000,- = Rp 1.755.000,-

Hari pendek : 90 x Rp 3.000,- = Rp 270.000,-

Hari libur : 75 x Rp 3.000,- = Rp 225.000,-

Omset 1 minggu = Rp 2.250.000,-

Omset 1 bulan : Rp 2.250.000,- x 4 = Rp 9.000.000,-

Besarnya pajak : Rp 9.000.000,- x 15% = Rp 1.350.000,-

c. As Net

Hari panjang : 5 x 60 x Rp 4.000,- = Rp 1.200.000,-

Hari pendek : 40 x Rp 4.000,- = Rp 160.000,-

Hari libur : 76 x Rp 4.000,- = Rp 300.000,-

Omset 1 minggu = Rp 1.660.000,-

Page 55: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

55

Omset 1 bulan : Rp 1.660.000,- x 4 = Rp 6.640.000,-

Besarnya pajak : Rp 6.640.000,- x 15% = Rp 996.000,-

d. Atlas

Hari panjang : 5 x 65 x Rp 3.600,- = Rp 1.170.000,-

Hari pendek : 70 x Rp 3.600,- = Rp 252.000,-

Hari libur : 56 x Rp 3.600,- = Rp 201.600,-

Omset 1 minggu = Rp 1.623.600,-

Omset 1 bulan : Rp 1.623.600,- x 4 = Rp 6.494.400,-

Besarnya pajak : Rp 6.494.400,- x 15% = Rp 974.100,-

e. Barokah Net

Hari panjang : 5 x 32 x Rp 3.000,- = Rp 480.000,-

Hari pendek : 40 x Rp 3.000,- = Rp 120.000,-

Hari libur : 50 x Rp 3.000,- = Rp 150.000,-

Omset 1 minggu = Rp 750.000,-

Omset 1 bulan : Rp 750.000,- x 4 = Rp 3.000.000,-

Besarnya pajak : Rp 3.000.000,- x 15% = Rp 450.000,-

f. Bonnet

Hari panjang : 5 x 200 x Rp 4.000,- = Rp 4.000.000,-

Hari pendek : 150 x Rp 4.000,- = Rp 600.000,-

Hari libur : 250 x Rp 4.000,- = Rp 1.000.000,-

Omset 1 minggu = Rp 5.600.000,-

Omset 1 bulan : Rp 5.600.000,- x 4 = Rp 22.400.000,-

Besarnya pajak : Rp 22.4000.000,- x 15% = Rp 3.360.000,-

Page 56: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

56

g. Combo-Net

Hari panjang : 5 x 95 x Rp 2.400,- = Rp 1.140.000,-

Hari pendek : 25 x Rp 2.400,- = Rp 60.000,-

Hari libur : 55 x Rp 2.400,- = Rp 132.000,-

Omset 1 minggu = Rp 1.332.000,-

Omset 1 bulan : Rp 1.332.000,- x 4 = Rp 5.328.000,-

Besarnya pajak : Rp 5.328.000,- x 15% = Rp 799.200,-

h. Core-Net

Hari panjang : 5 x 92 x Rp 2.500,- = Rp 1.150.000,-

Hari pendek : 95 x Rp 2.500,- = Rp 237.500,-

Hari libur : 87 x Rp 2.500,- = Rp 217.500,-

Omset 1 minggu = Rp 1.605.000,-

Omset 1 bulan : Rp 1.605.000,- x 4 = Rp 6.420.000,-

Besarnya pajak : Rp 6.420.000,- x 15% = Rp 963.000,-

i. Dinda Net

Hari panjang : 5 x 25 x Rp 3.000,- = Rp 375.000,-

Hari pendek : 22 x Rp 3.000,- = Rp 66.000,-

Hari libur : 30 x 3.000,- = Rp 90.000,-

Omset 1 minggu = Rp 531.000,-

Omset 1 bulan : Rp 531.000,- x 4 = Rp 2.124.000,-

Besarnya pajak : Rp 2.124.000,- x 15%= Rp 318.000,-

Page 57: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

57

j. Docomo

Hari panjang : 5 x 40 x Rp 4.000,- = Rp 800.000,-

Hari pendek : 35 x Rp 4.000,- = Rp 140.000,-

Hari libur : 50 x Rp 4.000,- = Rp 200.000,-

Omset 1 minggu = Rp 1.140.000,-

Omset 1 bulan : Rp 1.140.000,- x 4 = Rp 4.560.000,-

Besarnya pajak : Rp 4.560.000,- x 15%= Rp 684.000,-

k. Fatima-Net

Hari panjang : 5 x 20 x Rp 3.000,- = Rp 300.000,-

Hari pendek : 27 x Rp 3.000,- = Rp 81.000,-

Hari libur : 42 x Rp 3.600,- = Rp 126.000,-

Omset 1 minggu = Rp 507.000,-

Omset 1 bulan : Rp 507.000,- x 4 = Rp 2.028.000,-

Besarnya pajak : Rp 4.028.000,- x 15% = Rp 304.200,-

l. G-Net

Hari panjang : 5 x 60 x Rp 2.500,- = Rp 750.000,-

Hari pendek : 68 x Rp 2.500,- = Rp 170.000,-

Hari libur : 74 x Rp 2.500,- = Rp 185.000,-

Omset 1 minggu = Rp 1.105.000,-

Omset 1 bulan : Rp 1.105.000,- x 4 = Rp 4.420.000,-

Page 58: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

58

Besarnya pajak : Rp 4.420.000,- x 15% = Rp 663.000,-

m. Jayjay-Net

Hari panjang : 5 x 50 x Rp 2.500,- = Rp 625.000,-

Hari pendek : 45 x Rp 2.500,- = Rp 112.500,-

Hari libur : 40 x Rp 2.500,- = Rp 100.000,-

Omset 1 minggu = Rp 837.500,-

Omset 1 bulan : Rp837.500,- x 4 = Rp 3.350.000,-

Besarnya pajak : Rp 3.350.000,- x 15% = Rp 502.500,-

n. LA-Net

Hari panjang : 5 x 25 x Rp 3.000,- = Rp 375.000,-

Hari pendek : 30 x Rp 3.000,- = Rp 90.000,-

Hari libur : 55 x Rp 3.000,- = Rp 165.000,-

Omset 1 minggu = Rp 630.000,-

Omset 1 bulan : Rp 630.000,- x 4 = Rp 2.520.000,-

Besarnya pajak : Rp 2.520.000,- x 15% = Rp 378.000,-

o. MR-Net

Hari panjang : 5 x 37 x Rp 3.500,- = Rp 647.500,-

Hari pendek : 40 x Rp 3.500,- = Rp 140.000,-

Hari libur : 57 x Rp 3.500,- = Rp 199.500,-

Omset 1 minggu = Rp 987.000,-

Omset 1 bulan : Rp 987.000,- x 4 = Rp 3.948.000,-

Page 59: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

59

Besarnya pajak : Rp 3.948.000,- x 15% = Rp 592.200,-

p. Picasso

Hari panjang : 5 x 130 x Rp 4.000,- = Rp 2.600.000,-

Hari pendek : 100 x Rp 4.000,- = Rp 400.000,-

Hari libur : 80 x Rp 4.000,- = Rp 320.000,-

Omset 1 minggu = Rp 3.320.000,-

Omset 1 bulan : Rp 3.320.000,- x 4 = Rp 13.280.000,-

Besarnya pajak : Rp 13.280.000,- x 15% = Rp 1.992.000,-

q. Ria Warnet

Hari panjang : 5 x 30 x Rp 3.000,- = Rp 450.000,-

Hari pendek : 23 x Rp 3.000,- = Rp 69.000,-

Hari libur : 42 x Rp 3.000,- = Rp 126.000,-

Omset 1 minggu = Rp 645.000,-

Omset 1 bulan : Rp 645.000,- x 4 = Rp 2.580.000,-

Besarnya pajak : Rp 2.580.000,- x 15% = Rp 387.000,-

r. Trans-Net

Hari panjang : 5 x 37 x Rp 4.000,- = Rp 740.000,-

Hari pendek : 35 x Rp 4.000,- = Rp 140.000,-

Hari libur : 38 x Rp 4.000,- = Rp 152.000,-

Omset 1 minggu = Rp 1.032.000,-

Omset 1 bulan : Rp 1.032.000,- x 4 = Rp 4.128.000,-

Besarnya pajak : Rp 4.128.000,- x 15% = Rp 619.200,-

Page 60: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

60

s. Vista-Net

Hari panjang : 5 x 35 x Rp 3.000,- = Rp 525.000,-

Hari pendek : 30 x Rp 3.000,- = Rp 90.000,-

Hari libur : 30 x Rp 3.000,- = Rp 90.000,-

Omset 1 minggu = Rp 705.000,-

Omset 1 bulan : Rp 705.000,- x 4 = Rp 2.820.000,-

Besarnya pajak : Rp 2.820.000,- x 15% = Rp 423.000,-

t. YO-Net

Hari panjang : 5 x 52 x Rp 3.000,- = Rp 780.000,-

Hari pendek : 41 x Rp 3.000,- = Rp 123.000,-

Hari libur : 74 x Rp 3.000,- = Rp 222.000,-

Omset 1 minggu = Rp 1.125.000,-

Omset rata-rata/bulan : Rp 1.125.000,- x 4 = Rp 4.500.000,-

Besarnya pajak : Rp 4.500.000,- x 15% = Rp 675.000,-

Berdasarkan perhitungan besarnya pajak yang terutang dari masing-

masing warnet, dapat dilihat bahwa warnet memiliki potensi besar untuk

meningkatkan penerimaan dari sektor pajak hiburan. Dengan meningkatnya

pendapatan dari sektor pajak hiburan maka secara otomatis Pendapatan Asli

Daerah juga akan akan meningkat. Besar kecilnya potensi yang dihasilkan

warnet dipengaruhi beberapa faktor seperti letak lokasinya yang strategis,

Page 61: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

61

perbedaan fasilitas yang diberikan oleh masing-masing warnet, besarnya

tariff yang dikenakan per jam, serta baru lamanya warnet tersebut berdiri

akan berpengaruh pada jumlah pengunjung/pengguna fasilitas warnet.

2. Tingkat Efektifitas Pemungutan Pajak Hiburan Terhadap Pendapatan

Asli Daerah Kabupaten Karanganyar

Untuk mengetahui tingkat efektifitas pemungutan pajak hiburan di

Kabupaten Karanganyar, berikut ini disajikan tabel mengenai target dan

realisasi penerimaan pajak hiburan Kabupaten Karanganyar dari Tahun

Anggaran 2006 sampai dengan Tahun Anggaran 2009.

Tabel 3.1

Target Penerimaan Pajak Hiburan Kabupaten Karanganyar

Tahun Anggaran 2006 s/d 2009

Tahun

Anggaran Target (a)

Realisasi

Penerimaan (b)

Persentase

(b/a x 100%)

2006

2007

2008

2009

117.000.000

203.000.000

223.668.000

407.100.000

171.358.635

204.557.075

191.433.518

254.092.422

146,46%

100,77%

85,58%

62,42%

Sumber : DPPKAD Karanganyar

Dari tabel 3.1 di atas diketahui bahwa realisasi penerimaan pajak

hiburan mengalami peningkatan pada dua tahun pertama, bahkan melebihi

target anggaran yang telah ditetapkan. Namun pada dua tahun terakhir

realisasi penerimaan pajak hiburan tidak dapat memenuhi target meskipun

pada tahun 2009 realisasi penerimaan pajak hiburan mengalami peningkatan

Page 62: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

62

dari tahun-tahun sebelumnya. Pada Tahun Anggaran 2006 target yang

ditetapkan Rp 117.000.000,- dan terealisasi Rp 171.358.635,-. Tahun

Anggaran 2007 target yang ditetapkan Rp 203.000.000,- dan terealisasi

sebesar Rp 204.557.075,-. Tahun Anggaran 2008 target yang ditetapkan Rp

223.668.000,- dan hanya terealisasi Rp 191.433.518,-. Sedangkan Tahun

Anggaran 2009 target yang ditetapkan Rp 407.100.000,- dan terealisasi

sebesar Rp 254.092.422,- cukup jauh dari target yang telah ditetapkan. Dari

data tersebut dapat diketahui bahwa pemungutan pajak hiburan cukup

efektif pada Tahun Anggaran 2006 yang melebihi target sebesar 146,46%

dan Tahun Anggaran 2007 sebesar 100,77%. Pada dua tahun terakhir

pemungutan pajak hiburan belum cukup efektif untuk meningkatkan

Penerimaan Asli Daerah. Pada Tahun Anggaran 2008 sebesar 85,58% dan

pada Tahun Anggaran 2009 sebesar 62,42% jauh di bawah target yang telah

ditetapkan.

Meskipun pemungutan pajak hiburan pada dua tahun pertama cukup

efektif, namun pada kenyataanya presentase dalam mencapai target yang

ditetapkan tidak meningkat pada tiap tahunnya tetapi justru semakin

menurun dan jauh dari pencapaian target. Hal tersebut dikarenakan target

yang ditetapkan oleh pihak DPPKAD Karanganyar selalu mengalami

peningkatan pada tiap tahunnya dan tidak diimbangi dengan penambahan

objek yang seharusnya dapat dikenakan pajak atas penyelenggaraan hiburan.

Untuk dapat mengetahui tingkat keberhasilan dalam pemungutan

pajak hiburan dapat dilihat dari perbandingan antara penerimaan tahun

sebelumnya dengan penerimaan tahun berjalan. Berikut ini disajikan tabel

Page 63: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

63

mengenai tingkat pertumbuhan penerimaan pajak hiburan mulai Tahun

Anggaran 2006 sampai Tahun Anggaran 2009.

Tabel 3.2

Pertumbuhan Penerimaan Pajak Hiburan Kabupaten Karanganyar

Tahun Anggaran 2006 s/d 2009

Tahun Penerimaan

(a) Tahun

Penerimaan

(b)

Selisih

(c = b - a)

Persentase

(c/a x 100%)

2006

2007

2008

171.358.635

204.557.075

191.433.518

2007

2008

2009

204.557.075

191.433.518

254.092.442

33.198.440

13.123.557

62.658.924

Naik 19,37%

Turun 6,42%

Naik 32,73%

Sumber : DPPKAD Karanganyar

Dari tabel 3.2 di atas diketahui bahwa tingkat pertumbuhan

penerimaan pajak hiburan di Kabupaten Karanganyar tidak hanya

mengalami kenaikan tetapi juga penurunan. Jumlah persentase dari tahun ke

tahun terlihat jelas perbedaannya. Pada Tahun Anggaran 2007 jumlah

penerimaan pajak hiburan mengalami peningkatan sebesar 19,37% dari

Tahun Anggaran 2006. Sedangkan pada Tahun Anggaran 2008 jumlah

penerimaan pajak hiburan mengalami penurunan sebesar 6,42% dari Tahun

Anggaran 2007. Kemudian pada Tahun Anggaran 2009 jumlah penerimaan

pajak hiburan mengalami peningkatan sebesar 32,73% dari Tahun Anggaran

2008. Meskipun Tahun Anggaran 2009 jumlah penerimaan pajak hiburan

jauh dari pencapaian target yang telah ditetapkan, namun tingkat

keberhasilan dalam pemungutan pajak hiburan mengalami peningkatan

Page 64: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

64

cukup besar. Hal ini terbukti dengan meningkatnya jumlah penerimaan

pajak hiburan sebesar 32,73% daripada tahun sebelumnya.

3. Potensi Kontribusi Pajak Hiburan Jenis Warnet Terhadap

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Karanganyar

Berdasarkan perhitungan potensi warnet yang telah penulis lakukan,

diperoleh 20 warnet yang telah diketahui besar potensinya. Berikut ini

disajikan tabel mengenai potensi warnet dalam kurun waktu satu bulan.

Tabel 3.3

Potensi Warnet di Karanganyar

(Kurun Waktu 1 Bulan)

No Nama Warnet Pajak Hiburan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

Abyan-Net

Anchor-Net

As Net

Atlas

Barokah

Bonnet

Combo-Net

Core-Net

Dinda Net

Docomo

Fatima-Net

G-Net

Jayjay-Net

LA-Net

MR-Net

Picasso

Rp 270.000,-

Rp 1.350.000,-

Rp 996.000,-

Rp 974.100,-

Rp 450.000,-

Rp 3.360.000,-

Rp 799.200,-

Rp 963.000,-

Rp 318.600,-

Rp 684.000,-

Rp 304.200,-

Rp 663.000,-

Rp 502.500,-

Rp 378.000,-

Rp 592.200,-

Rp 1.992.000,-

Page 65: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

65

17.

18.

19.

20.

Ria Warnet

Trans-Net

Vista-Net

Yo-Net

Rp 387.000,-

Rp 619.200,-

Rp 423.000,-

Rp 675.000,-

Jumlah Rp 16.701.000,-

Dari tabel 3.3 di atas diketahui bahwa warnet di Kecamatan

Karanganyar dapat memberikan kontribusi sebesar Rp 16.701.000,- setiap

bulan. Jumlah tersebut baru diambil dari Kecamatan Karanganyar dan

belum termasuk 16 kecamatan lain yang terdapat di wilayah Kabupaten

Karanganyar. Dari 17 kecamatan di Kabupaten Karanganyar, jika dihitung

seluruhnya akan menghasilkan potensi jauh lebih besar jika dibandingkan

dengan perhitungan yang hanya diambil satu sampel yaitu Kecamatan

Karanganyar. Namun jumlah besarnya potensi warnet pasti akan berbeda

pada tiap-tiap kecamatan. Perbedaan tersebut dikarenakan perkembangan

warnet dan tingkat pertumbuhan pembangunan pada tiap-tiap kecamatan

yang berbeda-beda. Ada kemungkinan terdapat kecamatan yang belum

terjamah teknologi sehingga warnet belum berkembang pesat di kecamatan

tersebut. Potensi yang dihasilkan warnet di seluruh kecamatan yang ada di

Page 66: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

66

Kabupaten Karanganyar secara otomatis memberikan kontribusi besar untuk

meningkatkan penerimaan Pendapatan Asli Daerah. Serta target yang telah

ditetapkan oleh pihak DPPKAD Karanganyar akan dapat dicapai secara

maksimal.

BAB IV

PENUTUP

A. Temuan

Pajak hiburan memiliki peran penting sebagai salah satu sumber

penerimaan Pendapatan Asli Daerah di Karanganyar. Sesuai dengan tugas

pokok dan fungsi DPPKAD Karanganyar yang bertugas dan bertanggung

jawab untuk melakukan pendataan, penetapan, pembukuan, pemungutan dan

penerimaan serta penagihan pajak hiburan. Namun dalam pelaksanaannya

masih mengalami beberapa kendala yang cukup signifikan. Berdasarkan

analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, penulis mengemukakan

beberapa kelebihan dan kelemahan antara lain :

a. Kelebihan

Page 67: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

67

a. DPPKAD Karangayar selalu meningkatkan jumlah target penerimaan

pajak hiburan yang akan dicapai pada tiap tahunnya.

b. Warnet di Kabupaten Karanganyar memiliki potensi besar untuk

meningkatkan Pendapatan Asli Daerah dari sektor pajak hiburan.

c. Masyarakat Kabupaten Karanganyar memanfaatkan keberadaan warnet

secara maksimal dan pertumbuhan warnet berkembang sangat pesat

tersebar di beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten Karanganyar.

d. Keberadaan pajak hiburan memiliki tingkat efektifitas cukup tinggi

terhadap penerimaan Pendapatan Asli Daerah Karanganyar.

e. Penerimaan pajak hiburan sempat mengalami penurunan, namun pada

akhirnya mengalami peningkatan yang cukup tajam jauh dari

penerimaan pada tahun sebelumnya.

b. Kelemahan

a. Meskipun jumlah target penerimaan pajak hiburan selalu ditingkatkan,

tetapi realisasinya masih ada yang jauh di bawah target. Dalam hal ini

pencapaian target belum maksimal.

b. Adanya Peraturan Daerah yang belum diperbaharui, sehingga banyak

objek hiburan yang memenuhi kriteria untuk dikenakan pajak dengan

bebas tidak dibebankan kewajiban untuk membayar pajak.

c. Pihak DPPKAD Karanganyar tidak segera merealisasikan rencana untuk

menambah objek pajak hiburan meskipun rencana tersebut telah menjadi

pembicaraan dan pembahasan oleh pihak DPPKAD.

d. Sering terdapatnya penyelenggaraan hiburan yang lolos dari pengenaan

pajak sebagai kewajiban penyelenggara pertunjukan.

Page 68: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

68

e. Fasilitas hiburan yang ada belum dapat dinikmati penuh oleh masyarakat

karena hanya dapat dinikmati oleh sebagian masyarakat kota.

f. Dalam pembelian karcis tontonan sebenarnya lebih banyak dari target

yang diperkirakan, tetapi yang dilaporkan hanya sebagian kecil.

g. Hambatan yang bersifat permanen yaitu masih terdapat penyelenggara

hiburan yang melakukan pembayaran dengan cara menunggak.

h. Pihak DPPKAD Karanganyar belum menindaklanjuti secara tegas

karena tidak adanya sanksi/denda bagi mereka para Wajib Pajak yang

telat membayar dan melakukan penunggakkan.

B. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan serta keterangan dari DPPKAD

Karanganyar dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

a. Warnet di Kabupaten Karanganyar ternyata memiliki potensi cukup besar

untuk dikenakan kewajiban membayar pajak hiburan. Dari sampel yang

diambil di Kecamatan Karanganyar terdapat 20 warnet yang berdiri.

b. Tingkat efektifitas pemungutan pajak hiburan di Kabupaten Karanganyar

belum cukup efektif untuk meningkatkan penerimaan Pendapatan Asli

Daerah. Hal ini diketahui dari Tahun Anggaran 2008 dan 2009. Pada

Tahun Anggaran 2008 target yang ditetapkan Rp 223.668.000,- dan hanya

terealisasi Rp 191.433.518,-. Sedangkan Tahun Anggaran 2009 target yang

ditetapkan Rp 407.100.000,- dan terealisasi sebesar Rp 254.092.422,-

Page 69: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

69

cukup jauh dari target yang telah ditetapkan. Jika diwujudkan dalam

persentase maka diperoleh 85,58% pada tahun 2008 dan tahun 2009 hanya

sebesar 62,42% di bawah target.

c. Target yang ditetapkan oleh pihak DPPKAD Karanganyar selalu

mengalami peningkatan pada tiap tahunnya namun tidak diimbangi dengan

penambahan objek yang seharusnya dapat dikenakan pajak atas

penyelenggaraan hiburan.

d. Tingkat keberhasilan dalam pemungutan pajak hiburan mengalami

pertumbuhan yang naik turun jika dibandingkan pada tahun-tahun

sebelumnya. Terbukti pada tahun 2007 jumlah penerimaan pajak hiburan

naik sebesar 19,37% dari tahun 2006. Sedangkan pada tahun 2008 jumlah

penerimaan pajak hiburan mengalami penurunan sebesar 6,42% dari tahun

2007. Namun pada tahun 2009 pihak DPPKAD berhasil meningkatkan

penerimaan pajak hiburan sebesar 32,73% dari tahun 2008.

e. Pajak hiburan jenis warung internet dapat memberikan kontribusi besar

terhadap penerimaan Pendapatan Asli Daerah Karanganyar. Potensi warnet

yang diperoleh dari Kecamatan Karanganyar memberikan kontribusi

sebesar Rp 16.701.000,- dalam jangka waktu satu bulan.

f. Kurangnya kesadaran wajib pajak adalah salah satu faktor penghambat

dalam kelancaran pemungutan pajak. Hal ini dapat diketahui dari jumlah

wajib pajak yang terdaftar sebanyak 12 wajib pajak. Dalam kenyataannya

tidak semua wajib pajak memenuhi kewajiban untuk membayar pajak,

terdapat wajib pajak yang menunggak bahkan ada juga yang terlambat

untuk membayar pajak.

Page 70: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

70

C. Saran

Dengan adanya kelemahan-kelemahan yang ada, penulis mengajukan

saran sebagai berikut :

a. Pihak DPPKAD perlu memperbaharui Peraturan Daerah yang telah ada

dengan menitikberatkan pada objek-objek yang perlu dikenakan kewajiban

membayar pajak hiburan. Hiburan-hiburan tersebut diantaranya warnet,

lapangan futsal dan arena permainan play station yang akhir-akhir ini

berkembang pesat di Karanganyar.

b. Sering lolosnya penyelenggaraan hiburan dari pengawasan pihak

DPPKAD dapat ditindaklanjuti dengan cara :

a. Mengadakan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat tentang

Peraturan Daerah pajak hiburan, tidak hanya masyarakat kota tetapi

juga masyarakat desa baik melalui pendidikan formal maupun melalui

media massa.

b. Memanggil pihak penyelenggara hiburan untuk mempertanggung

jawabkan kewajibannya meskipun sudah kadaluwarsa.

c. Adanya pengawasan yang teratur, terencana dan terkoordinasi untuk

selalu memonitor dan melaporkan kegiatan-kegiatan pertunjukan yang

ada pada tiap-tiap daerah tingkat kecamatan.

c. Cara penggunaan fasilitas yang tersedia harus diupayakan seoptimal

mungkin dan diharapkan pula harga tanda masuk lokasi hiburan harus

dapat dijangkau oleh masyarakat baik kota maupun desa.

d. Meningkatkan mutu petugas pajak, kajujuran serta kedisiplinan. Petugas

harus dapat memantau ke lapangan sehingga dapat ditentukan besarnya

Page 71: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

71

pajak yang akan dipungutnya. Kejelian petugas mengadakan perjanjian

dengan pihak penyelenggara sangat berperan penting dalam pemungutan

pajak.

e. Untuk mengatasi ketidak patuhan wajib pajak dalam pembayaran pajak

terhutangnya pihak DPPKAD Karanganyar harus tegas dalam menindak

lanjuti hal tersebut. Hal-hal yang perlu dilakukan yaitu memberikan sanksi

kepada wajib pajak yang sengaja melakukan kelalaian membayar pajak.

Sanksi dapat berupa denda atau teguran secara tertulis.

D. Keterbatasan

Dalam perhitungan potensi warnet, penulis membuat rata-rata jam

pemakaian warnet dengan diasumsikan per orang menyewa 1 jam.

DAFTAR PUSTAKA

Djarwanto. 1987. Statistik Sosial Ekonomi. Edisi Kedua. Yogyakarta : BPFE.

Giyarsi. 2002. Peranan Pajak Hiburan Terhadap Pendapatan Asli Daerah di Karanganyar.

Ilyas, Wirawan B; Richard Burton. 2007. Hukum Pajak. Edisi Ketiga. Jakarta:

Salemba Empat. Prakosa, Kesit Bambang. 2003. Pajak dan Retribusi. Edisi Revisi.

Yogyakarta : UII Press. Soemitro, Rochmat. 1988. Pajak dan Pembangunan. Edisi Kedua. Bandung :

PT Eresco. Suandy, Erly. 2002. Hukum Pajak. Yogyakarta : Salemba Empat.

Syafiqurrahman, Muhammad; Nur Haryani. 2007. Praktik Pajak Daerah, PBB dan BM. UNS Press.

Page 72: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

72

Waluyo. 2007. Perpajakan Indonesia. Edisi Ketujuh. Jakarta : Salemba Empat.

Page 73: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

73

Page 74: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

74

Page 75: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

75

Page 76: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

76

Page 77: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

77

Page 78: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

78

Page 79: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

79

Page 80: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

80

Page 81: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

81

Page 82: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

82

Page 83: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

83

Page 84: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

84

Page 85: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

85

Page 86: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

86

Page 87: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

87

Page 88: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

88

Page 89: POTENSI PAJAK HIBURAN JENIS WARUNG …/Potensi... · 1 potensi pajak hiburan jenis warung internet dan kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kabupaten

89