analisis komparatif penentuan portofolio …eprints.ums.ac.id/60295/14/cover_naspub umam.pdf ·...
TRANSCRIPT
ANALISIS KOMPARATIF PENENTUAN PORTOFOLIO
OPTIMAL DENGAN SINGLE INDEX MODEL (SIM)
DAN RANDOM MODEL
(Studi pada Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016)
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat – Syarat
Guna Mendapatakan Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen
Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Disusun oleh :
Novi Khoerul Umam
B100140407
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
1
ANALISIS KOMPARATIF PENENTUAN PORTOFOLIO
OPTIMAL DENGAN SINGLE INDEX MODEL (SIM)
DAN RANDOM MODEL
(Studi pada Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016)
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk penentuan portofolio dengan
menggunakan indeks tunggal yang dapat memberikan hasil optimal daripada
portofolio secara acak. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan
pendekatan kuantitatif. Metode pengambilan sampel proporsive sampling bahwa
semua perusahaan atau emiten yang terdaftar dalam Indeks Syariah Jakarta (JII)
untuk 6 periode pengamatan dimulai Desember 2013 sampai Novenber 2016.
Data yang digunakan adalah harga penutupan bulanan selama periode
pengamatan. Dari perhitungan menggunakan single index model untuk
menghasilkan 6 perusahaan portofolio dan kandidat potensial adalah AKRA,
TLKM, UNVR, UNTR, ADRO, INTP INDF, ASII, dan KLBF dengan total return
portofolio sebesar 0,024203. Sedangkan penentuan portofolio acak menggunakan
teori fama, ada 10 perusahaan untuk diversifikasi optimal yaitu LPKR, AKRA,
WIKA, ASII, LSIP, SMGR, ADRO UNVR, KLBF, dan KLBF dengan total
return 0,014078738. Analisis menunjukkan bahwa penentuan portofolio saham
dengan menggunakan single index model dapat menghasilkan tingkat
pengembalian optimal dibandingkan dengan penentuan portofolio saham acak.
Dapat disimpulkan bahwa, penentuan portofolio dengan menggunakan single
index model akan dapat memberikan return yang optimal atau maksimal
dibandingkan dengan penentuan portofolio dengan random model atau acak.
Kata Kunci: portofolio, single index model, random model
ABSTRACT
The purpose of this study is to determine the portfolio by using a single
index that can provide optimal results. The type of this research is descriptive
research with quantitative approach. The method used is proportional sampling
that all companies or issuers listed in Jakarta Islamic Index (JII) for 6 period
from 2013 to Novenber 2016. The data used is the monthly closing price during
the observation period. From the calculation results using a single method to
produce 6 portfolio companies and potential candidates AKRA, TLKM, UNVR,
UNTR, ADRO, INTP INDF, ASII, and KLBF with total return portfolio of
0.024203. By determining random portfolio using fama theory, there are 10
companies for optimal diversification ie LPKR, AKRA, WIKA, ASII, LSIP, SMGR,
ADRO UNVR, KLBF, and KLBF with total return 0.014078738. Dynamic
analysis with model. It can be concluded that the determination of the portfolio
2
using single index model will be able to give optimal or maximum return
compared to the determination of portfolio with random or random model.
Keywords: portfolio, single index model, random model
1. PENDAHULUAN
Pasar modal memiliki peranan penting sebagai salah satu tempat investasi
keuangan dalam dunia perekonomian. Selain itu, pasar modal juga
merupakan tempat untuk mempertemukan pihak - pihak yang mempunyai
kelebihan dana atau lander dan pihak yang membutuhkan dana atau
borrower (Hartono 2016:33). Adanya pasar modal dapat membantu pihak
lander dan borrower melakukan kegiatan bisnis dengan efisien dan efektif.
Ada alasan yang logis membuat investor lebih menyukai berinvestasi
dalam financialasset, yaitu lebih likuid, lebih mudah dalam melakukan
diversifikasi (pemilihan saham) dan mudah dalam merubah kombinasi dari
saham yang dibeli. Investasi pada saham menawarkan tingkat
pertumbuhan keuntungan (return) yang cepat dengan risiko (risk) yang
juga sebanding. Untuk memperoleh tingkat keuntungan yang tinggi, maka
investor harus berani menanggung risiko yang tinggi juga. Keuntungan
dan risiko memainkan peran penting dalam membuat keputusan investasi
(Mary dan Rathika, 2016). Jadi dengan melakukan analisis portofolio,
seorang investor harus bersikap rasional dalam memilih dan menentukan
strategi untuk meminimalkan risiko dan memaksimalkan return.
Karakteristik investasi pada saham salah satunya adalah kemudahan
untuk melakukan diversifikasi. Diversifikasi dimaksudkan untuk
menurunkan risiko. Dengan diversifikasi, apabila salah satu nilai saham
yang dimiliki jatuh maka akan dapat terkompensasi oleh nilai saham yang
lain. Dasar yang digunakan dalam pembentukkan portofolio adalah dengan
memilih portofolio yang optimal (Hartono, 2106:367). Jakarta Islamic
Index (JII) adalah indeks dari kumpulan saham-saham (30 perusahaan)
yang terseleksi berdasarkan seleksi syariah (shariah screening) dan
berdasarkan kinerja di pasar modal. JII yang diluncurkan pada tahun 2000
adalah salah satu indeks yang dapat dijadikan patokan (benchmark) dalam
menilai saham-saham yang dapat dijadikan dalam pilihan investasi secara
syariah. Analisis portofolio pada kelompok saham JII dilakukan untuk
menemukan perusahaan yang paling optimal sebagai objek investasi,
dimana sebagai hasil akhir analisis portofolio akan terpilih beberapa
perusahaan sebagai objek investasi saham karena memiliki portofolio yang
optimal. Pemilihan beberapa perusahaan tersebut beradasrkan kriteria
tingkat keuntungan yang paling tinggi dan risiko yang paling rendah.
Portofolio optimal dapat ditentukan dengan model Markowitz atau dengan
Single Index Model.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti akan menggunakan single index
model, karena lebih sederhana dibandingkan model Markowitz. Sehingga
penelitian ini merumuskan masalah apakah analisis portofolio dengan
3
single index model dapat memperoleh portofolio optimal pada kelompok
saham Jakarta Islamic Index di Bursa Efek Indonesia dan apakah
penentuan portofolio dengan single index model dapat memperoleh
portofolio yang optimal dibandingkan penentuan dengan random model.
maka tujuan dari penelitian ini yaitu, menganalisis penentuan portofolio
yang optimal dengan menggunakan single index model dan random model.
2. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian yang didasarkan atas data
sekunder terhadap objek penelitian. Data sekunder merupakan informasi
yang dikumpulkan bukan untuk kepentingan studi yang sedang dilakukan
saat ini tetapi untuk beberapa tujuan yang lain (Shanty, 2013). Dalam
penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh
dari pengamatan saham yang masuk dalam JII (Jakarta Islamic Indeks)
selama lima periode pengamatan mulai dari Desember 2013 – November
2016, data harga saham penutupan (closing price) bulanan selama lima
periode yang dipublikasikan oleh BEI, serta laporan Bank Indonesia atas
perkembangan bunga deposito bulanan selama lima periode sebagai risk
free rate. Sumber data yang didapatkan berasal dari publikasi Devisi Riset
dan Pengembangan BEI serta publikasi dari Bank Indonesia yang berupa
laporan bunga deposito bulanan.
Populasi merupakan keseluruhan dari kebijakan untuk diteliti
(Navisa, 2010) Data yang diambil dalam penelitian ini adalah data
sekunderyang meliputi harga saham, Indeks Syariah (JII), dan tingkat suku
bunga. Pengambilan sampel menggunakan metode pruporsive sampling
yaitu seluruh perusahaan yang masuk dalam perhitungan Jakarta Islamic
Index (JII) secara berturut turut selama periode pengamatan, Desember
2013 sampai dengan November 2016.
Tabel 3.1 Jumlah Sampel
Keterangan Jumlah
Jumlah Perusahaan JII yang terdaftar di BEI selama
Desember tahun 2013 – November tahun 2016 (30 x 6
periode)
180
Perusahaan yang terdaftar secara berturut-turut 19
Perusahaan yang tidak konsisten masuk dalam periode
pengamatan
161
Jumlah Sampel 19
Jenis data yang dipakai data sekunder dari Sumber Data yang
didapatkan berasal dari publikasi Devisi Riset dan Pengembangan Bursa
Efek Indonesia serta publikasi dari Bank Indonesia yang berupa laporan
bunga deposito bulanan. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dan
ditentukan saham mana yang akan dipilih untuk menentukan portofolio
yang optimal baik menggunakan single index model dan random model.
4
2.1 Single Index Model
Penggunaan pendekatan single index model dengan persamaan
berikut (Elton dan Gruber, 1995) :
Ri = αi + βi . RM + ei
Keterangan:
Rit = return sekuritaske-i
αi = suatu variabel acak yang menunjukkan komponen dari
returnsekuritas ke-i yang independen terhadap kinerja pasar
βi = koefisien yang mengukur perubahan Ri akibat dari perubahan
Rm
Rmt = tingkat return pasar
ei = residual error saham i pada periode t yang merupakan
selisihantara Rit yang diharapkan dengan Rit riil
Selanjutnya dengan membandingkan antara Excess Return to
Beta (ERB) yng merupakan kelebihan pengembalian atas tingkat
keuntungan bebas risiko pada asset lain dengan Cut-off rate (Ci).
Cut-off rate (Ci) itu sendiri tidak lain adalah merupakan
perbandingan antara varian return pasar dengan sensitivitas saham
individu terhadap varian error saham.
ERB =𝐸 𝑅𝑖 −𝑅𝑓
𝐵𝑖
Keterangan:
E(Ri) = return ekspektasi berdasarkan single index model
untuk sekuritas ke-i
Rf = risk free rate
βi = beta saham i
Cut-off rate (Ci) dengan formula sebagai berikut (Elton &
Gruber,1995):
𝐶𝑖 =𝜎𝑚2
(𝐸 𝑅𝑖 − 𝑅𝑓)𝛽𝑗
𝜎2𝑖𝑗=1
1 + 𝜎𝑚2 (
𝛽𝑖2
𝜎𝑒𝑖2 )
𝑖𝑗=1
Keterangan:
Ci = Cut-off rate
𝜎𝑚2 = varian pasar
βi = beta saham
𝜎𝑒𝑖2 = varian dari residual error saham
𝛽𝑖2 = kuadrat beta saham
5
2.2 Random Model
Sampel penelitian dapat dikatakan random apabila dan hanya
bila setiap variabel dalam populasi dapat mewakili kesempatan
yang sama untuk diikutsertakan ke dalam sampel yang
bersangkutan. Teknik pemilihan saham yang akan dijadikan
kandidat portofolio secara random dalam penelitian ini akan dipilih
sebanyak n saham dengan menggunakan proses random, acak yang
diberikan dalam penomoran setiap saham.
Hal tersebut disebabkan oleh kenyataan bahwa proses random
yang dibuat dan dinyatakan dalam daftar saham secara random
yang disusun oleh berbagai institusi ilmiah adalah jauh lebih baik
pembentuknnya dari pada tabel yang kita buat sendiri (Dajan,
1987). Langkah pertama, memberikan nomer urut pada setiap
saham. Langkah kedua, mengumpulkan saham-saham pada satu
kolom, langkah ketiga mengambil 10 saham secara acak kemudian
dipisah dari sampel saham secara random. Setelah itu akan didapat
saham-saham yang diperoleh secara random.
2.3 Membandingkan return portofolio antara saham-saham yang
menjadi kandidat portofolio secara random dengan saham-saham
yang menjadi kandidat portofolio menggunakan single index
model.
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah membandingkan
hasil dari perhitungan expected return portofolio single index model
dengan expected return portofolio model random. Hasil dari perhitungan
tersebut apakah ada perbedaan diantara kedua model dalam memperoleh
expected return portofolio secara optimal. Untuk kriteria pengambilan
keputusan yaitu jika tidak ada perbedaan expected return portofolio antara
penentuan portofolio dengan menggunakan single index model dengan
model random, maka Ho diterima. Namun jika ada perbedaan expected
return portofolio antara penentuan portofolio dengan menggunakan single
index model dengan model random, maka Ho ditolak.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam penelitian ini, saham-saham yang digunakan adalah saham-
saham yang masuk dalam bursa efek JII yang terdiri dari 30 perusahaan.
Adapun penentuan sampel penelitian ini menggunakan metode purposive
sampling dengan melalui proses pengamatan. Hasil pengamatan selama
periode Desember 2013 – November 2016 terdapat 19 perusahaan yang
berturut-turut masuk dalam daftar perhitungan JII. Berikut saham
perusahaan yang membentuk portofolio:
6
Tabel 4.1 Sampel Perusahaan
NO KODE NAMA PERUSAHAAN
1 AALI PT. Astra Agro Lestari Tbk.
2 ADRO PT. Adaro Energy Tbk.
3 AKRA PT. AKR Corporindo Tbk.
4 ASII PT. Astra Internasional Tbk.
5 ASRI PT. Alam Sutera Reality Tbk.
6 BSDE PT. Bumi Serpong Damai Tbk.
7 ICBP PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
8 INDF PT. Indofood Nickel Tbk.
9 INTP PT. Indah Kiat Pulp & Paper Corporation Tbk.
10 KLBF PT. Kalbe Farma Tbk.
11 LPKR PT. Lippo Karawaci Tbk.
12 LSIP PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk.
13 PGAS PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
14 SMGR PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk.
15 SMRA PT. Summarecon Agung Tbk.
16 TLKM PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
17 UNTR PT. United Tractor Tbk.
18 UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk.
19 WIKA PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk.
3.1 Penentuan Portofolio dengan Single Index Model
Menentukan kandidat portofolio dengan cara membandingkan hasil
perhitungan ERB dengan hasil perhitungan Ci. Dikatakan masuk
dalam kandidat portofolio jika besarnya nilai EBR lebih besar
dibandingkan dengan nilai Ci.
KODE ERB Ci Keterangan
AKRA 0,09970484 0,003733589 Kandidat
TLKM 0,03023094 0,003466429 Kandidat
UNVR 0,02533111 0,004293941 Kandidat
UNTR 0,02383068 0,003720652 Kandidat
ADRO 0,01604079 0,002629216 Kandidat
INTP 0,01394633 0,004093563 Kandidat
INDF 0,01285021 0,003673275 Kandidat
ASII 0,00584791 0,004843454 Kandidat
KLBF 0,00503093 0,004183661 Kandidat
7
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa terdapat 9 saham yang
memnuhi kriteria untuk masuk ke dalam pembentukkan portofolio
optimal, karena nilai ERB dari masing-masing saham tersebut lebih
besar dari nilai masing-masing cut-off point (C*). Saham-saham
tersebut adalah AKRA, TLKM, UNVR, UNTR, ADRO, INTP, INDF,
ASII, dan KLBF.
Sakal tertimbang (𝑍1) dan proporsi (𝑊1) digunakan untuk
mengetahui berapakah proporsi dana terbaik dalam portofolio
tersebut.
𝑍1 =𝛽𝑖
𝜎𝑒𝑖2 (𝐸𝑅𝐵𝑖 − 𝐶∗)
𝑊1 =𝑍1
𝑍1𝑘𝑗=1
𝛼𝑝𝑖 = 𝛼𝑖 ×𝑊1
𝛽𝑝𝑖 = 𝛽𝑖 ×𝑊1
𝜎𝑒𝑝2 = 𝜎𝑒𝑖
2 ×𝑊1
KODE 𝒁𝟏 𝑾𝟏 𝜶𝒑𝒊 𝜷𝒑𝒊 𝝈𝒆𝒑𝟐
AKRA 3,858015 0,142108 0,004274 0,03654 0,000898
TLKM 8,375544 0,308509 0,007374 0,223922 0,000679
UNVR 5,522739 0,203427 0,003525 0,117007 0,000434
UNTR 2,493563 0,091849 0,001454 0,049675 0,000378
ADRO 1,395052 0,051386 0,000956 0,0612 0,000491
INTP 1,453288 0,053531 0,000774 0,053593 0,000336
INDF 3,310713 0,121948 0,001814 0,146365 0,000354
ASII 0,668451 0,024622 0,000164 0,037579 5,65E-05
KLBF 0,071088 0,002618 1,44E-05 0,002869 7,57E-06
Jumlah 27,14845 1 0,020349 0,728749 0,003634
Dari perhitungan diatas, diperoleh proporsi dana masing-masing
saham yaitu AKRA sebesar 14,2108%, TLKM sebesar 30,8509%,
UNVR sebesar 20,3427%, UNTR sebesar 9,1849%, ADRO sebesar
5,1386%, INTP sebesar 5,3531%, INDF sebesar 12,1948%, ASII
sebesar 2,4622% dan KLBF sebesar 0,2618%. Untuk perhitungan
return portofolio dihasilkan alpha portofolio sebesar 0,020349 dan
beta portofolio sebesar 0,728749.
Perhitungan expected return portofolio menggunakan single index
model (SIM) dapat dihitung dengan rumus: 𝐸(𝑅𝑝) = 𝛼𝑝 + 𝛽𝑝 × 𝐸(𝑅𝑚 )
𝜎𝑝2 = 𝛽𝑝
2 × 𝜎𝑚2 + 𝜎𝑒𝑝
2
8
Besaran Nilai
𝛼𝑝 0,020349
𝛽𝑝 0,728749
𝐸(𝑅𝑚) 0,005289
𝜎𝑚2 0,001461
𝜎𝑝2 0,00441
𝐸(𝑅𝑝) 0,024203
Dari proses perhitungan yang telah dilakukan, maka dihasilkan
nilai expected return portofolio atau tingkat keuntungan optimal yang
akan didapatkan jika berinvestasi pada portofolio saham tersebut.
Tingkat keuntungan yang akan didapat sebesar 0,024203 atau
2,4203% dengan risiko sebesar 0,00441 atau 0,441%.
3.2 Penentuan Portofolio Optimal dengan Random Model
Penentuan portofolio optimal menggunakan random model
dilakukan dengan cara memilih saham-saham secara acak tanpa
memperhatikan karakteristik dari investor, karena pihak investor
memilih dengan sesuka hati. Dengan sampel sejumlah 19 saham akan
memilih portofolio secara random sebanyak empat kali percobaan.
Langkah pemilihan random dilakukan sebagai mana memberi nomor
urut saham mulai dari 1 hingga 19, dilakukan dengan cara mengambil
bola yang telah diberi nama masing-masing sebanyak 10 saham. Hal
tersebut dilakukan sebanyak empat kali percobaan dengan menghitung
juga nilai return optimal pada setiap percobaan.
a. Proses Random Pertama
Tabel 4.15 Hasil Random Pertama
Kode Perusahaan Expected Return
ICBP -0.00094
LSIP 0.008766
AKRA 0.03143538
UNTR 0.018687
INDF 0.021222
WIKA 0.010872
SMRA 0.007182
ASRI -0.00962
UNVR 0.020368
KLBF 0.011311
Expected Return
Portofolio Random
Model
0.011928338
9
Penentuan Kandidat portofolio dengan random model
dilakukan dengan cara mengambil bola sebanyak 10 buah sehingga
didapat saham sesuai pada tabel diatas. Dalam percobaan pertama
untuk penentuan kandidat portofolio hanya dapat menghasilakn
total expected return sebesar 0,011928338. Jika dibandingan
dengan total expected return menggunakan single index model
sebesar 0,024203 jauh lebih besar nilainya dari pada total expected
return model random. Walaupun dalam single index model hanya
terbentuk oleh 9 saham pada kandidat portofolio mampu
menghasilkan total expected return yang optimal.
b. Proses Random Kedua
Tabel 4.16 Hasil Random Kedua
Kode Perusahaan Expected Return
SMGR 0.005236
WIKA 0.010872
INDF 0.021222
PGAS -0.02186
UNTR 0.018687
ADRO 0.024903
ICBP -0.00094
KLBF 0.011311
INTP 0.0197611
LSIP 0.008766
Expected Return
Portofolio Model
Random
0.00979581
Penentuan Kandidat portofolio dengan model random
dilakukan dengan cara mengambil bola sebanyak 10 buah sehingga
didapat saham sesuai pada tabel diatas. Dalam percobaan kedua
untuk penentuan kandidat portofolio hanya dapat menghasilakn
total expected return sebesar 0,00979581. Jika dibandingan dengan
total expected return menggunakan single index model sebesar
0,024203 jauh lebih besar nilainya dari pada total expected return
model random. Walaupun dalam single index model hanya
terbentuk oleh 9 saham pada kandidat portofolio mampu
menghasilkan total expected return yang optimal.
c. Proses Random Ketiga
Tabel 4.17. Hasil Random Ketiga
10
Kode Perusahaan Expected Return
LPKR -0.00805
AKRA 0.03143538
WIKA 0.010872
ASII 0.014724
LSIP 0.008766
SMGR 0.005236
ADRO 0.024903
UNVR 0.020368
KLBF 0.011311
INDF 0.021222
Expected Return
Portofolio Model
Random
0.014078738
Penentuan Kandidat portofolio dengan model random
dilakukan dengan cara mengambil bola sebanyak 10 buah sehingga
didapat saham sesuai pada tabel diatas. Dalam percobaan ketiga
untuk penentuan kandidat portofolio hanya dapat menghasilakn
total expected return sebesar 0,014078738. Jika dibandingan
dengan total expected return menggunakan single index model
sebesar 0,024203 jauh lebih besar nilainya dari pada total expected
return model random. Walaupun dalam single index model hanya
terbentuk oleh 9 saham pada kandidat portofolio mampu
menghasilkan total expected return yang optimal.
d. Proses Random Keempat
Tabel 4.18 Hasil Random Keempat
Kode Perusahaan Expected Return
ASII 0.014724
LSIP 0.008766
UNTR 0.018687
ASRI -0.00962
INDF 0.021222
UNVR 0.020368
KLBF 0.011311
ADRO 0.024903
AKRA 0.03143538
LPKR -0.00805
Expected Return
Portofolio Model
0.013374638
11
Random
Penentuan Kandidat portofolio dengan random model
dilakukan dengan cara mengambil bola sebanyak 10 buah sehingga
didapat saham sesuai pada tabel diatas. Dalam percobaan keempat
untuk penentuan kandidat portofolio hanya dapat menghasilakn
total expected return sebesar 0,013374638. Jika dibandingan
dengan total expected return menggunakan single index model
sebesar 0,024203 jauh lebih besar nilainya dari pada total expected
return model random. Walaupun dalam single index model hanya
terbentuk oleh 9 saham pada kandidat portofolio mampu
menghasilkan total expected return yang optimal.
Hasil dari single index model terbentuk kandidat portofolio optimal
yaitu AKRA, TLKM, UNVR, UNTR, ADRO, INTP, INDF, ASII, dan
KLBF mempunyai expected return portofolio sebesar 0,024203. Pada
random model menggunakan empat kali percobaan dimana hasil yang
dipilih adalah proses random yang menghasilkan return portofolio
terbesar. Kandidat portofolio optimal dari model rando random model
yaitu LPKR, AKRA, WIKA, ASII, LSIP, SMGR, ADRO, UNVR, KLBF,
dan INDF mempunyai expected return sebesar 0.014078738.
Dari hasil expected return portofolio single index model dengan
random model tersebut ada perbedaan, dimana expected return portofolio
single index model lebih besar daripada expected return portofolio yang
dihasilkan random model. Maka dari itu, dalam pembentukkan portofolio
optimal diperlukan suatu divesifikasi dan perhitungan untuk menentukan
tingkat keuntungan yang diharpkan dan tingkat risiko yang akan dihadapi.
4. PENUTUP
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa perbedaan
return dalam penentuan portofolio optimal yang menggunakan single index
model dan model random atau acak pada bursa efek Jakarta Islamic Index (JII)
di BEI. Berdasarkan pembahasan yang diuraikan dalam bab 4, diperoleh
kesimpulan sebagai berikut :
a. Dari hasil pengolahan data bulanan data saham yang masuk dalam
perhitungan JII periode November 2013 samapai dengan Desember 2016
diperoleh sembilan kandidat portofolio dengan perhitungan menggunakan
single index model, yaitu antara lain : AKRA, TLKM, UNVR, UNTR,
ADRO, INTP, INDF , ASII, dan KLBF dengan total Expected Return
sebesar 0,024203.
b. Dari random atau acak yang dilakukan, telah terpilih sepuluh saham
yang menjadi kandidat portofolio optimal secara random, yang terdiri
dari perusahaan-perusahaan, antara lain :
1) Random pertama diperoleh saham-saham sebagai berikut :
TLKM, ITMG, UNTR, INTP, KLBF, PTBA, ASRI, PGAS,
12
ASII, dan CPIN dengan total Expected Return sebesar
0,0094021.
2) Random kedua diperoleh saham-saham sebagai berikut :
LPKR, ICBP, PGAS, SMGR, LPIS, UNVR, UNTR, ADRO,
KLBF, dan AALI dengan total Expected Return sebesar
0,01407.
3) Random ketiga diperoleh saham-saham sebagai berikut : CPIN,
UNTR, TLKM, LPKR, LPIS, ASII, ADRO, INDF, SMGR, dan
KLBF dengan total Expected Return sebesar 0,01131.
4) Random keempat diperoleh saham-saham sebagai berikut :
AALI, ICBP, CPIN, INDF, LPIS, PTBA, ADRO, INTP,
UNTR, dan ASRI dengan total Expected Return sebesar
0,01337.
c. Dapat disimpulkan bahwa penentuan portofolio dengan menggunakan
single index model akan dapat memberikan return yang optimal atau
maksimal dibandingkan dengan penentuan portofolio dengan random
model atau acak.
d. Dapat juga disimpulkan bahwa seorang investor yang akan atau ingin
berinvestasi dipasar modal dalam jual beli saham harus mempunyai
perkiraan masa depan yang tajam dalam melakukan analisis dalam
menentukan portofolio sahamnya untuk memperoleh return yang
optimal atau maksimal dengan risiko tertentu, atau sesuai dengan apa
yang menjadi harapan investor.
DAFTAR PUSTAKA
Dahlan, Sayudi., Topowijono dan Zahroh Z.A. 2013. Penggunaan Single
Index Model Dalam Analisis Portofolio untuk Meminimumkan Risiko bagi
Investor di Pasar Modal, Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Vol.6 No.2 p:1-
10.
Hallinan, Kelly. 2011. The Role of Emerging Market in Investment
Portofolios, Thesis.University of Connecticut, Digital Commons@Uconn.
Hartono, Jogiyanto. 2016. Teori Portofolio dan Analisis Investasi:
Edisi Kesepuluh.Yogyakarta:BPFE-Yogyakarta.
Hartanto, Jogiyanto. 2014. Teori dan Praktik Portofolio dengan Excel.
Jogyakarta. Salemba empat.
Kewal, Suramaya Suci. 2013. Pembentukan Portofolio Optimal Saham-saham
Pada Periode Bullish di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Economia. Vol.9 No.1
p:81-91.
Mary, J. Francis dan G. Rathika. 2015. The Single Index Model and The
Construction of Optimal Portfolio with CNXPHARMA Scrip, International
Journal of Management. Vol. 6 No.1 p:87-96.
13
Mirah dan Trisnadi wijaya. 2013. Analisis Model Indeks Tunggal Portofolio
Saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2009-2011, eprints.mdp.ac.id.
p:1-10.
Nofri, Yossi Zul. 2012. Analisis Pembentukan Portoflio Optimal Saham dengan
Menggunakan Single Indeks Model dan Random Model di BEI.
Pasaribu, Rowland Bismark Fernando. 2013. Pembentukan Portofolio
Saham Optimal dengan Model Indeks Tunggal: Forming Bulanan Periode 2007
pada Saham LQ 45. Corporate Finance Working Paper Universitas Gundarma
No.003, p:1-15.
Sukarno, M. 2007. Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Saham
Menggunakan Single Indeks di Bursa Efek Jakarta. Tesis. Universitas
Diponegoro Semarang.
Susanti. 2012. Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Saham
dengan Menggunakan Model Indeks Tunggal (Studi pada Saham LQ-45
di Bursa Efek Indonesia Periode Agustus 2009 – Juli 2012), Artikel
Ilmiah di Publishing oleh Universitas Sumatera Utara. p:1-13.
Wahyudi, Henry Dwi. 2002. Analisis Investasi dan Penentuan Portofolio
Saham Optimal di Bursa Efek Jakarta (Studi Komparatif Penggunaan Model
Indeks Tunggal dan Model Random pada Saham-saham Indeks LQ-45
periode 1997- 2000). Tesis, Program Magister Manajemen Universitas
Diponegoro.
Wibowo, Windi Martya., Sri Mangesti Rahayu, dan Maria Goretti Wi Endang
N.P. 2014. Penerapan Model Indeks Tunggal untuk Menetapkan Komposisi
Portofolio Optimal (Studi pada Saham-saham LQ-45 yang Listing di Bursa
Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010-2012), Jurnal Administrasi Bisnis.
Vol.9 No.1 p:1-9.