analisis komparatif pemikiran muhammad · pdf fileb. dampak zakat dan sedekah terhadap average...

173
ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD ABDUL MANNAN DAN MONZER KAHF DALAM KONSEP KONSUMSI ISLAM Oleh : IRHAM FACHREZA ANAS NIM. 104046101646 PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH JURUSAN MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H/2008M

Upload: duongdat

Post on 09-Feb-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

ANALISIS KOMPARATIF

PEMIKIRAN MUHAMMAD ABDUL MANNAN DAN MONZER KAHF

DALAM KONSEP KONSUMSI ISLAM

Oleh :

IRHAM FACHREZA ANAS NIM. 104046101646

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

JURUSAN MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1429 H/2008M

Page 2: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran
Page 3: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

ABSTRAK

IRHAM FACHREZA ANAS 104046101646 ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD ABDUL MANNAN DAN MONZERKAHF DALAM KONSEP KONSUMSI ISLAM + 127 Halaman + 18 Tabel + 20 Gambar + 14 Lampiran + Daftar Pustaka : 50 Buku + 2 Makalah + 4 Kamus + 8 Artikel

Menurut Muhammad Abdul Mannan kegiatan konsumsi tidak hanya sekedar

bagaimana menggunakan hasil produksi. Lebih dari itu, konsumsi Islami harus dapat

menciptakan sebuah distribusi pendapatan dan kekayaan (ekonomi) yang adil. Dalam

analisis lain, Monzer Kahf menyatakan bahwa memaksimalkan pemuasan

(kebutuhan) tidaklah dikutuk dalam Islam selama kegiatan tersebut tidak melibatkan

hal-hal yang merusak.

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengetahui secara komprehensif perihal

Konsumsi Islami berdasarkan pemikiran Muhammad Abdul Mannan dan Monzer

Kahf, (2) mengetahui persamaan dan perbedaan konsep Konsumsi Islami dari kedua

tokoh ekonomi Islam tersebut serta faktor penyebab terjadinya perbedaan pemikiran.

Dan (3) membuat perencanaan/strategi konsumsi Islam bagi masyarakat sebagai

upaya mengarahkan preferensi konsumsi menuju pola konsumsi Islami.

Dari hasil perbandingan dengan analisa kualitatif (analisis himpunan) pemikiran

kedua tokoh ekonomi Islam terdapat 5 buah konsep konsumsi Islam yang hampir

sama dari sisi isi dan pokok bahasan. Sedang 3 konsep lainnya ternyata berbeda

secara isi dan pokok bahasan. Dari pemikiran kedua tokoh tersebut dapat

dikembangkan 3 buah konsep baru dalam konsumsi Islam; yaitu (1) Prinsip halal dan

Page 4: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

tayyib, (2) Konfigurasi pilihan konsumsi dan (3) Perencanaan konsumsi

Islami.Terdapat 2 faktor yang menyebabkan adanya perbedaan dan persamaan dari

pemikiran Muhammad Abdul Mannan dan Monzer Kahf tentang ekonomi Islam

khususnya dalam kajian tentang konsep konsumsi, yaitu latar belakang pendidikan

dan latar belakang kondisi sosial dan politik.

Strategi utama yang tepat dalam upaya perberdayaan konsumsi masyarakat adalah

Dakwah. Ditemukan bahwa ada hubungan positif antara tingkat (relegiusitas)

keagamaan responden terhadap perilaku mengkonsumsi komoditas halal dan tayyib

sebesar 0,434. Angka ini adalah sebuah angka yang signifikan dari hasil perhitungan

korelasi dengan menggunakan uji hipotesa Rank Spearman. Terkait dengan dakwah

sebagai strategi merubah preferensi masyarakat ke arah preferensi konsumsi Islami

ada tiga hal yang menjadi perhatian yaitu kualitas kemurnian konsumsi,

menumbuhkan kesadaran bersedekah dan hakikat berkonsumsi dalam Islam.

Pemerintah daerah, MUI daerah, BP POM, LSM, PTN/S dan Majlis Ta’lim memiliki

peran dalam strategi ini. Instsitusi-institusi ini merupakan stake holder dalam upaya

memberdayakan konsumsi masyarakat.

Page 5: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………………… i

Daftar Isi……………………………………………………………………………. iii

Daftar Tabel………………………………………………………………………. vi

Daftar Gambar………………………………………………………………………. vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah………………………………………….

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah…………………………….

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian…………………………………...

D. Kajian Kepustakaan (Studi Review Terdahulu)…………………..

E. Kerangka Konseptual……………………………………………..

F. Metode Penelitian………………………………………………...

G. Sistematika Penulisan…………………………………………….

1

10

11

13

15

15

18

BAB II KONSEP KONSUMSI ISLAM MUHAMMAD ABDUL MANNAN

DAN MONZER KAHF

A. Biografi Muhammad Abdul Mannan………………………………..

B. Konsep Konsumsi Islam Muhammad Abdul Mannan………………

C. Biografi Monzer Kahf ………………………………………………

20

25

35

Page 6: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

D. Konsep Konsumsi Islam Monzer Kahf……………………………... 40

BAB III METODE PENELITIAN

A. Perbandingan Konsep Konsumsi Islam Muhammad Abdul Mannan

dan Monzer Kahf……………………………………………………

B. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to

Concume (APC) dan Average Propensity to Saving

(APS)……………………….………………………………………..

C. Analisis Korelasi Latar Belakang Keagamaan terhadap Perilaku

Mengkonsumsi Komoditas Halal dan Tayyib………….……………

51

55

58

BAB IV ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD ABDUL

MANNAN DAN MONZER KAHF DALAM KONSEP KONSUMSI

ISLAM

A. Perbandingan Konsep Konsumsi Islam Muhammad Abdul

Mannan dan Monzer Kahf………………….……………………….

B. Prinsip Halal dan Tayyib Dalam Proses Konsumsi …………………

C. Konfigurasi Pilihan Konsumsi dalam Perspektif Ekonomi

Islam…………………………………………………………………

D. Perencanaan Konsumsi dalam Perspektif Ekonomi

Islam…………………………………………………………………

E. Studi Empiris Perilaku Konsumsi Masyarakat Muslim…………..

F. Strategi Merubah Preferensi Konsumsi Masyarakat Muslim

69

75

84

88

94

Page 7: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

kepada Preferensi Konsumsi Islam…………………………….….. 105

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………………….

B. Saran…………………………………………………………………

121

125

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 8: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 1.1. Kerangka Konseptual Penelitian……………………………...... 15

Gambar 2 2.1. Aktifitas Ekonomi Islam……………………………………….. 24

Gambar 3 2.2.. Grafik Tiga Dimensi dari Keseimbangan Konsumsi………….. 45

Gambar 4 3.1. Diagram Venn yang menunjukkan Interseksi dari himpunan-

himpunan Mannan dan Kahf ………………………………....

69

Gambar 5 4.2. Konfigurasi Pilihan Konsumsi dalam Perspektif

Ekonomi Islam……………………………………………….....

86

Gambar 6 4.3. Rancang Bangun Konsumsi Islami……………………………. 89

Gambar 7 4.4. Efek Zakat dan Sedekah terhadap Fungsi Konsumsi………...... 100

Gambar 8 4.5. Tahapan psikologis menuju preferensi konsumsi Islami……..... 106

Gambar 9 4.6. Sistem Dakwah dalam Permberdayaan Konsumsi Masyarakat 108

Gambar 10 4.7. Rancang Bangun Konsumsi Islami…………………………….. 120

Page 9: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

DAFTAR TABEL

Tabel 1

1.1. Pengeluaran Konsumsi Rata-rata Per- Kapita Sebulan Untuk Makanan

dan Bukan Makanan Indonesia versi Badan Pusat Statistik (BPS)

Indonesia...................................................................................................

4

Tabel 2 1.2. Indeks Gini versi Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia......................... 5

Tabel 3 1.3. Indeks Gini versi Faisal Basri................................................................... 5

Tabel 4 2.1. Rumusan Matematis Proses dan Fungsi Konsumsi milik Mannan.......... 26

Tabel 5 3.1. Himpunan Mannan.................................................................................... 52

Tabel 6 3.2. Himpunan Kahf......................................................................................... 53

Tabel 7 3.3. Variabel dan Indikator Variabel dari fungsi Konsumsi Islam.................. 57

Tabel 8 3.4. Variabel Latar Belakang Keagamaan....................................................... 64

Tabel 9 4.1. Jenis Kelamin Responden………………………………………………. 94

Tabel 10 4.2. Usia Responden………………………………………………………… 94

Tabel 11

4.3. Responden yang Menjadi Nasabah/Peserta Bank Syariah dan Asuransi

Syariah…………………………………………………........................

95

Tabel 12 4.4. Pengalokasian Sisa Pendapatan Bulanan Responden…………….......... 96

Tabel 13 4.5. Motivasi Konsumsi Konsumen Muslim……………………………….. 97

Tabel 14 4.6. Efek Zakat dan Sedekah terhadap MPC dan MPS Konsumen

Muslim…………………………………………………………….........

101

Tabel 15 4.7. Out put SPSS 11.0 Hasil Perhitungan Korelasi Spearman…………….. 104

Tabel 16 4.8. Kebiasaan Membaca Label Halal Produk………………………………. 110

Page 10: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Tabel 17 4.9. Kebiasaan Membaca Tanggal Kadaluarasa Produk…………………….. 110

Tabel 18 4.10. Alokasi Zakat dan Sedekah Responden……………………………….. 112

Page 11: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Ekonomi Islam merupakan sebuah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari

masalah-masalah ekonomi rakyat dengan berpedoman kepada nilai-nilai

’ilahiyah’ yaitu ajaran Islam yang paripurna (QS. al-Mâidah / 5:3).1 Defenisi yang

dikemungkakan oleh M.A Mannan meletakkan ekonomi Islam ke dalam sebuah

disiplin keilmuan. Menurut Muhammad Sholahuddin, ekonomi Islam juga dapat

dikatakan sebagai sebuah sistem ekonomi tersendiri. Aspek-aspek yang ada dalam

kajian ekonomi Islam juga tidak jauh berbeda dengan sistem ekonomi lainnya,

yaitu produksi, distribusi dan konsumsi. Muhammad Sholahuddin dalam bukunya

yang berjudul ‘Asas-asas Ekonomi Islam’ menggunakan istilah sistem untuk

penyebutan ekonomi Islam dengan harapan agar masyarakat tidak terjebak dalam

wacana Islamisasi keilmuan. 2

Perkembangan ekonomi Islam di dunia dalam tataran praktisi maupun

akademis saat ini sangat signifikan. Hal ini ditandai dengan munculnya bank

syariah dan menjamurnya lembaga keuangan syariah lainnya di seluruh dunia.

1 Muhammad Abdul Mannan, Islamic Economics; Theory and Practice Foundation of Islamic

Economics (England : Hodder and Stoughton Ltd, 1986), h. 18 2 Muhammad Sholahuddin, Asas-asas Ekonomi Islam (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,

2007), h. 7 dan h. 32-33

Page 12: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Lembaga keuangan syariah merupakan motor dari eksistensi sistem ekonomi

Islam di dunia. Tidak hanya negara-negara berpenduduk mayoritas muslim

yang membangun lembaga keuangan syariah (baca : bank syariah), melainkan

negara-negara yang notabene bukan negara Islam pun juga turut membangun

lembaga keuangan syariah. Misalnya, Singapura. Pemerintah Singapura,

sebagaimana diberitakan oleh harian Republika edisi sabtu 11 Juni 2005, bahkan

memiliki ambisi untuk menjadi penguasa ekonomi syariah (baca : Islam).

Terkait dengan paragraf di atas, Euis Amalia dalam bukunya

‘Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam’ dan makalah ‘Ekonomi Islam; Konstruksi

Ilmu, Pengembangan Sistem dan Kelembangaan’ menuliskan bahwa matinya

teori ekonomi (kapitalisme) disebabkan oleh beberapa hal, yaitu (dua di

antaranya):

1. Teori ekonomi tersebut bertujuan untuk memaksimalkan kepuasan keinginan

maximizing satisfaction of wants setiap aktivitas ekonomi yang didukung oleh

asumsi pasar persaingan sempurna.

2. Ketidakmampuan teori ekonomi tersebut untuk mengentaskan kemiskinan dan

ketimpangan distribusi pendapatan di masyarakat.

Fenomena pemuasan keinginan dan ketimpangan distribusi pendapatan

merupakan ‘kanker ganas’ dan telah menjangkiti seluruh aspek ekonomi, seperti

produksi, distribusi dan konsumsi. ‘Penyakit’ ekonomi ini lahir dari eksistensi

Page 13: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

sistem ekonomi kapitalis di dunia. Contoh dari dampak negatif eksistensi sistem

ekonomi kapitalis di dunia adalah dalam aspek konsumsi.

Konsumsi merupakan faktor vital yang mendasari munculnya aktifitas

produksi dan distribusi. Tanpa konsumsi tidak mungkin seseorang akan

melakukan aktifitas produksi dan distribusi. Sistem ekonomi kapitalis secara

langsung telah menyebabkan perilaku konsumsi masyarakat dunia lebih

cenderung kepada pemuasan keinginan maximizing satisfaction of wants. Perilaku

ini direpesentasikan dengan memaksimalkan pengunaan barang dan jasa

maximizing utility yang cenderung bebas nilai. Lambat laun perilaku semacam ini

akan bermuara pada munculnya budaya baru dalam perilaku konsumsi

masyarakat dunia yaitu hedonisme dan permisivisme. Hedonisme adalah paham

yang mengutamakan pemuasan nafsu duniawi semata sedangkan permisivisme

adalah paham yang serba membolehkan (mengkonsumsi) segalanya.3

Di Indonesia, perilaku konsumtif masyarakat terhadap barang dan jasa

tumbuh dan berkembang dikarenakan pengaruh dari arus globalisasi ekonomi

(kapitalis) yang masuk ke Indonesia. Ditandai dengan menjamurnya pusat

perbelanjaan semacam shopping mall, industri mode, kawasan hunian mewah,

kegandrungan terhadap merk asing, makanan serba instan (fast food), telepon

3 Hari Mukti, Ubah Pola Pikir Hedonisme, Materi ceramah yang diakses dari

www.antara.co.id/arc/2007/9/27/hari-moekti-ubah-pola-pikir-hedonisme.

Page 14: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

seluler dan lain sebagainya, sehingga masyarakat Indonesia mendapatkan

kemudahan akses pasar untuk berperilaku konsumtif.

Dengan demikian, masyarakat Indonesia dapat terkondisikan dengan

paradigma yang menganggap bahwa konsumsi tidak lagi sekedar berkaitan

dengan memanfaatkan nilai guna suatu barang dan jasa dalam rangka memenuhi

kebutuhan dasar manusia, akan tetapi konsumsi juga berkaitan dengan unsur-

unsur simbolik untuk menandai kelas, gaya, status atau simbol sosial tertentu.4

Berikut data pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia untuk periode 2002,

2005 dan 2007;

PENGELUARAN KONSUMSI (%)

----------------------- 2002 2005 2007

Makanan 58,47 51,37 49,24

Bukan Makanan 41,53 48,63 50,76

Tabel 1.1. Pengeluaran Konsumsi Rata- rata Per- Kapita Sebulan Untuk Makanan dan Bukan

Makanan Indonesia versi Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia

Berdasarkan data pengeluaran konsumsi dari Badan Pusat Statistik (BPS)

Indonesia menunjukkan bahwa selama periode 2005 – 2007 secara agregat terjadi

kenaikan pengeluaran konsumsi masyarakat. Kenaikan pengeluaran konsumsi

terjadi pada komoditas bukan makanan (meliputi; property, pakaian, barang tahan

lama, elektronik dll ) sebesar 5,3%, yaitu dari 41,53% pada tahun 2002 naik

menjadi 50,76% pada tahun 2007. Sedang pengeluaran konsumsi untuk makanan

4 Sonarja Lahmanindra. Kampanye Konsumerisme di Kalangan Remaja Bandung, Artikel yang diakses dari http://digilib.unikom.ac.id/go.php?id=jbptunikompp-gdl-s1-2006-sonarjalah-3065.

Page 15: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

cenderung mengalami penurunan sebesar 15,5%, yaitu dari 58,47 % padatahun

2002 turun menjadi 49,24% pada tahun 2007. 5

Sebuah studi lain yang dilakukan oleh Euromonitor International

menunjukkan, dalam kurun waktu 25 tahun (1990-2015), rumah tangga Indonesia

mengalami revolusi konsumsi yang luar biasa. Belanja konsumen untuk produk

AC naik 332 persen, cable TV naik 600 persen, kamera naik 471 persen, sepeda

motor naik 17.430 persen, mesin cuci piring naik 291 persen, dan telepon naik

1.643 persen6. Dengan kata lain, dalam sebuah keluarga tidak cukup kalau hanya

memiliki satu TV, satu sepeda motor atau bahkan satu mobil.

Masalah lain yang ditimbulkan dari eksistensi ekonomi kapitalis adalah

ketimpangan distribusi pendapatan. Distribusi pendapatan yang buruk,

mengakibatkan terjadinya kesenjangan yang tinggi, baik kesenjangan pendapatan

maupun kesenjangan kesempatan. Tingkat ketimpangan pendapatan di

masyarakat dapat diketahui dengan menggunakan indeks gini.

Berikut data perkembangan tingkat ketimpangan distribusi pendapatan di

indonesia dalam dua versi;

5 Direktorat Badan Statistik (Pengeluaran untuk Konsumsi penduduk Indonesia Per-Provinsi

2007, book 1 (Jakarta : Badan Pusat Statistik, 2007) h. 17 6 Kharies. Konsumerisme Menjebak Bangsa Indonesia ke

Dalam Kapitalisme. Artikel yang diakses dari http://ardian.awardspace.info/detail.php?recordID=2.

INDEKS GINI

2002 2005 2007

Page 16: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Berdasarkan Indeks Gini versi BPS ternyata ketimpangan pendapatan di

Indonesia mengalami peningkatan yaitu 0,32 pada tahun 2002 menjadi 0,364 pada

tahun 2007. Nilai indeks gini sebesar 0,364 menunjukkan bahwa ketimpangan

distribusi pendapatan di Indonesia sangat parah. Sebab, besaran angka indeks

Gini yang ditorerir adalah maksimal 0,3/ 0,30. sementara itu, provinsi Papua,

Gorontalo dan Banten merupakan provinsi yang masuk dalam kategori

ketimpangan pendapatan yang tinggi, yaitu sebesar 0,42 (Papua), 0,388

(Gorontalo) dan 0,365 (Banten).7

Sementara itu, berdasarkan data indeks gini versi Faisal Basri, dapat diketahui

bahwa tren kenaikan ketimpangan distribusi pendapatan di Indonesia memang

benar terjadi. Hanya saja data yang dirujuk oleh pengamat ekonomi tersebut

menunjukkan bahwa nilai indeks gini pada tahun 2007 lebih tinggi sebesar 0,376

7 Direktorat Badan Statistik (Pengeluaran untuk Konsumsi penduduk Indonesia Per-Provinsi

2007, book 3 (Jakarta : Badan Pusat Statistik, 2007) h. 23

0,32 0,363 0,364

Tabel 1.2. Indeks Gini versi Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia

INDEKS GINI

2002 2003 2007

0,32 0,341 0,376

Tabel 1.3. Indeks Gini versi faisal Basri

Page 17: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

ketimbang data yang dihasilkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia

sebesar 0,364.8

Berangkat dari pemaparan di atas terlihat bahwa pengeluaran konsumsi

masyarakat indonesia secara nyata tidak sinergis dengan upaya pemerataan

(resdistribusi) pendapatan di kalangan masyarakat. Artinya, pengeluaran

konsumsi masyarakat Indonesia naik dan tingkat ketimpangan pendapatan juga

naik. Bilamana pemerintah meng-klaim bahwa konsumsi agregat Indonesia saat

ini mengalami kenaikan, berarti telah tercipta sebuah kenaikan konsumsi yang

semu (tidak berkeadilan), yaitu konsumsi agregat yang hanya dapat dinikmati

oleh masyarakat yang memiliki pendapatan menengah dan kaya. Sangat ironi

bilamana masyarakat Indonesia disibukkan oleh aktivitas konsumtif dengan

kemudahan akses pasar dan ekuitas, sedangkan di sisi lain penduduk miskin di

Indonesia makin bertambah, distribusi pendapatan dan kekayaan semakin tidak

merata, penyakit-penyakit kekurangan gizi merebak di seluruh penjuru negeri ini

dan lain sebagainya.

Menurut penulis, penyebab dari pesatnya perkembangan ekonomi Islam di dunia sangat dilatarbelakangi oleh adanya faktor-faktor penyebab matinya teori ekonomi, sebagaimana yang dituliskan oleh Euis Amalia pada paragraf di atas, yang terlihat begitu nyata menghancurkan sendi-sendi perekonomian dunia, termasuk Indonesia.

8 Faisal Basri, Tantangan Baru Perangi Kemiskinan. Paper yang diakses pada hari Kamis, 23 Mai 2008 dari http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/f/faisal-basri/publikasi/02.shtml dan Arif Anshory Yusuf, Mengkaji Lagi Ketimpangan Di Indonesia, Artikel Koran edisi kamis 14 September 2006 yang diakses dari http://www.kompas.com / kompas-cetak/ 0609/14/ opini/ 2953496. htm.

Page 18: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Lantas bagaimanakah ekonomi Islam memperbaiki moral ekonomi dan

meluruskan asumsi ekonomi yang telah nyata menjadi ‘penyakit ekonomi’

sebagaimana paragraf di atas?

Ekonomi Islam hadir di dunia sebagai solusi untuk memperbaiki kerusakan perekonomian yang disebabkan oleh eksistensi ekonomi kapitalisme. Ekonomi Islam hadir untuk memperbaiki moral ekonomi masyarakat dunia serta meluruskan asumsi-asumsi ekonomi dunia ke arah asumsi ‘ilahiah’ yang tidak bebas nilai. Seluruh kegitan ekonomi dalam Islam bukanlah sebuah tujuan akhir dari kehidupan melainkan hanya merupakan sarana untuk mencapai tujuan yang tinggi, yaitu falah.9.

Dalam aspek konsumsi, Muhammad Abdul Mannan menyatakan bahwa

konsumsi (baca: proses konsumsi) merupakan bagian yang sangat penting dalam

kajian ekonomi Islam10. Baginya kegiatan konsumsi tidak hanya sekedar

bagaimana menggunakan hasil produksi. Lebih dari itu, konsumsi Islami harus

dapat menciptakan sebuah distribusi pendapatan dan kekayaan (ekonomi) yang

adil. Keberadaan segala bentuk pelarangan konsumsi barang mewah dalam Islam

tanpa disertai redistribusi kekayaan dan pendapatan tidak akan sama sekali

menyelesaikan masalah-masalah ekonomi.11

Dalam analisis lain, Monzer Kahf mengaitkan kegiatan konsumsi dalam Islam

dengan rasionalisme Islam, konsep falah, dan skala waktu. Kahf menyatakan,

konsumsi dalam Islam berimplikasi pada dua tujuan, yaitu duniawi dan ukhrawi.

9 Yusuf Qardhawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam, Terj. Zainul Arifin dan Dahlia Husin

(Jakarta : Gema Insani Press, 1997), h. 33 10Muhammad Abdul Mannan, Economic Development and Social Peace in Islam (Bangladesh

: Bangladesh Social Peace Foundation,1989), h. 34 11 Mannan, Islamic Economics, h. 44

Page 19: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Baginya, memaksimalkan pemuasan (kebutuhan) tidaklah dikutuk dalam Islam

selama kegiatan tersebut tidak melibatkan hal-hal yang merusak.12

Muhammad Abdul Mannan adalah tokoh mainstream ekonomi Islam.

Ia mendapatkan gelar doktor di bidang Industri dan Keuangan dari Michigan State

University pada tahun 1973. Kontribusinya yang nyata dalam ekonomi Islam

adalah karyanya yang fenomenal yaitu Islamic Economics;Theory and Practice

yang diterbitkan pada tahun 1970. Buku Mannan ini dipandang sebagai litetratur

Ekonomi Islam pertama yang mengulas ekonomi Islam secara komprehensif. Atas

karya (Islamic Economics) ini, Muhammad Abdul Mannan mendapat

penghargaan pemerintah pakistan sebagai highest academic award of pakistan

pada tahun 1974. Penghargaan ‘bergengsi’ ini bagi Mannan setara dengan hadiah

Pulitzer penulis di Eropa dan Amerika.13

Monzer Kahf adalah seorang guru besar ekonomi Islam dan perbankan

di The Garduate Programe of Islamic Economics and Banking, Universitas

Yarmouk di Jordan. Ia meraih gelar Ph.D untuk ilmu ekonomi spesialisasi

ekonomi International dari University of Utah, USA pada tahun 1975. Pada tahun

1978, Kahf menyelesaikan buku pertamanya tentang ekonomi Islam berjudul

”The Islamic Economy : Analytical Study of The Functioning of The Islamic

12 Monzer Kahf. Ekonomi Islam : Telaah Analitik terhadap Fungsi dan Sistem Ekonomi

Islam. Terj. Machnul Husein (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1997), h. 28 13 Luqman. Biografi M.A Mannan. Artikel yang diakses melalui maillis ekonomi-syariah dari

http://luqmannomic.wordpress.com/2007/09/18/dr-abdul-mannan/. 21 November 2007.

Page 20: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

System.” hingga saat ini, Kahf aktif sebagai penulis, konsultan, trainer dan dosen

dalam ilmu ekonomi, keuangan dan perbankan.14

M.A. Mannan dan Monzer Kahf memang memiliki latar belakang keilmuan

yang sama, yaitu ekonomi. Namun, spesialisasi keilmuan mereka jelas berbeda.

Pemikiran Mannan terhadap ekonomi Islam merupakan hasil analisanya terhadap

fungsi ekonomi itu sendiri yang dikaitkan dengan prinsip-prinsip Islam.

Sementara itu, pemikiran Monzer Kahf tentang ekonomi Islam secara nyata

memisahkan kajian fiqh muamalat dengan kajian ekonomi Islam serta

berlandaskan pada nilai-nilai universal. Bila dilakukan kajian komparasi

pemikiran kedua cendikiawan khususnya aspek konsumsi tentu akan

menghasilkan sebuah pemahaman yang komprehensif mengenai konsep konsumsi

Islam yang maslahat.

Dengan bertitik tolak pada pemaparan di atas, maka penulis sangat tertarik

untuk mengkaji lebih mendalam mengenai kedua tokoh ekonomi Islam tersebut

yang dituangkan ke dalam skripsi berjudul “ANALISIS KOMPARATIF

PEMIKIRAN MUHAMMAD ABDUL MANNAN DAN MONZER KAHF

DALAM KONSEP KONSUMSI ISLAMI”

14 Djaka Heru Priono. Konsep Ekonomi Islam Baqir Sadr dan Monzer Kahf : Sebuah Studi

Komparasi. ( Skripsi S-1 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006), h. 33-34

Page 21: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Pembatasan dan Perumusan Masalah

Pemikiran Ekonomi Islam dari tokoh Muhammad Abdul Mannan dan Monzer

Kahf sangat beragam, yaitu ; aspek Produksi, Distribusi, Konsumsi, Politik

Ekonomi, Kebijakan Fiskal dan Moneter dan lain sebagainya. Agar penelitian

pada skripsi ini fokus pada persoalan yang dimunculkan, maka penulis membatasi

kajian pemikiran kedua tokoh tersebut, yaitu ;

1. Penelitian hanya pada Aspek Konsumsi dengan menggunakan pemikiran dari

Muhammad Abdul Mannan dan Monzer Kahf.

2. Analisa konsumsi menggunakan pendekatan keseimbangan ekonomi

(equilibrium / Y = C+S) dan perilaku konsumen.

Bilamana pada isi bahasan penulis menyinggung aspek di luar Konsumsi,

misalnya distribusi ekonomi, hal itu dimaksudkan untuk mempertajam analisa

penelitian. Mengingat, menurut Muhammad Abdul Mannan, bahwa konsumsi

dalam Islam memiliki keterkaitan dengan permasalahan distribusi pendapatan dan

kekayaan.

Adapun perumusan masalah pada skripsi ini sebagai berikut;

1. Bagaimana pemikiran Muhammad Abdul Mannan dan Monzer Kahf tentang

Konsumsi dalam perspektif ekonomi Islam?

2. Dimanakah letak persamaan dan perbedaan pemikiran keduanya dalam

konsep Konsumsi Islami?

Page 22: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

3. Bagaimanakah strategi merubah preferensi konsumsi masyarakat menuju pola

konsumsi Islam berdasarkan perspektif kedua tokoh tersebut?

Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini, yaitu;

1. Mengetahui secara komprehensif perihal Konsumsi Islami berdasarkan

pemikiran Muhammad Abdul Mannan dan Monzer Kahf.

2. Mengetahui persamaan dan perbedaan konsep Konsumsi Islami dari kedua

tokoh Ekonomi Islam tersebut serta faktor penyebab terjadinya perbedaan

pemikiran.

3. Membuat perencanaan konsumsi Islam bagi masyarakat sebagai upaya

mengarahkan preferensi konsumsi menuju pola konsumsi Islami.

Manfaat dari penelitian ini, yaitu:

1. Masyarakat

Memberikan informasi mengenai keberadaaan ilmu dan sistem ekonomi Islam yang tidak terbatas pada perbankan syariah

serta memberikan kiat-kiat berkonsumsi secara Islami.

2. Fakultas

Memberikan sumbangsih hasil pemikiran tentang ekonomi mikro Islam khususnya pada aspek konsumsi guna memperkaya

khazanah pemikiran ekonomi Islam di fakultyas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, serta menambah

literature kepustakaan khususnya mengenai kajian komparatif pemikiran Muhammad Abdul Mannan dan Monzer Kahf

dalam Konsep Konsumsi Islami.

3. Penulis

Menambah wawasan mengenai ekonomi mikro Islam, khususnya aspek konsumsi dalam perspektif ekonomi Islam dari

komparasi pemikiran Muhammad Abdul Mannan dan Monzer Kahf.

Page 23: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Kajian Kepustakaan ( Studi Review Terdahulu )

Berikut berapa anotasi dari beberapa Skripsi yang terkait dengan tema penulis

yang didapatkan dari Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta;

Penelitian pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh Henny Khairani (Mahasiswa Perbankan Syariah UIN) yang berjudul Pengaruh

Pendapatan Terhadap Pola Konsumsi, Tabungan dan Zakat (Studi Kasus Di Kelurahan Rangkapan Jaya, Depok). Penelitian yang dilaksanakan pada tahun 2006 ini mempunyai berfokus pada penjelasan mengenai pengaruh

dari tingkat pendapatan terhadap beberapa variabel, seperti pola konsumsi, kebiasaan menabung dan jumlag infak. Dari sisi metode penelitian,

penelitian yang dilakukan Heny Khairani menggunakan pendekatan normatif empiris. Kemudian, instrumen pengumpulan data yang digunakan

adalah kepustakaan, kuisioner dan wawancara dengan metode analisa kualitatif dan kuantitatif. Penelitian yang dibuat oleh Henny Khairani jelas berbeda dengan penelitian yang penulis bahas. Perbedaan tersebut terletak

(salah satunya ) pada objek penelitian. Objek penelitian penulis adalah pemikiran dua tokoh ekonomi Islam serta dikaitkan dengan pola-pola

konsumsi masyarakat. Penelitian kedua adalah penelitian yang dilakukan oleh Awaludin

(Mahasiswa Perbankan Syariah UIN) yang berjudul Peran Konsumsi dalam Memelihara Maqasid Syariah. Penelitian yang dilaksanakan pada tahun 2003 ini mempunyai berfokus pada penjelasan mengenai peran kegiatan konsumsi yang dilakukan oleh muslim dalam menjaga memelihara unsur

Maqâsid Syariah dan serta bagaimana kegiatan konsumsi dapat memelihara unsur Maqâsid Syariah. Dari sisi metode penelitian, penelitian yang

dilakukan Awaludin menggunakan pendekatan normatif. Kemudian, instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah hanya kepustakaan dengan metode analisa deskriptif kualitatif. Penelitian yang dibuat oleh

Awaludin jelas berbeda dengan penelitian yang penulis bahas. Perbedaan tersebut terletak pada (salah satunya) objek penelitian. Objek penelitian

penulis adalah pemikiran dua tokoh ekonomi Islam serta dikaitkan dengan pola-pola konsumsi masyarakat.

Penelitian kedua adalah penelitian yang dilakukan oleh Djaka Heru Priono (Mahasiswa Perbankan Syariah UIN) yang berjudul Konsep

Ekonomi Islam Baqir Shadr dan Monzer kahf: Sebuah Studi Komparatif. Penelitian yang dilaksanakan pada tahun 2006 ini mempunyai berfokus pada

Page 24: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

penjelasan mengenai beberapa pemikiran Baqir Sadr dan Monzer Kahf secara umum dan perbedaan-perbedaan di antara keduanya serta relevansi konsep ekonomi mereka terhadap perekonomian indonesia. Dari sisi metode

penelitian, penelitian yang dilakukan Djaka Heru Priono menggunakan pendekatan normatif. Kemudian, instrumen pengumpulan data yang

digunakan adalah hanya kepustakaan dengan metode analisa deskriptif kualitatif. Penelitian yang dibuat oleh Awaludin jelas berbeda dengan penelitian yang penulis bahas. Perbedaan tersebut terletak pada (salah

satunya) objek penelitian Objek penelitian penulis adalah pemikiran dua tokoh ekonomi Islam serta dikaitkan dengan pola-pola konsumsi

masyarakat. Kerangka Konseptual

Gambar 1.1. Kerangka Konseptual Penelitian

Konsep Konsumsi Islam

Perbandingan Variabel (Analisis Himpunan)

Konsep Konsumsi Islam Monzer Kahf;

Konsep Konsumsi Islam M.A. Mannan

Realita Pola Konsumsi Masyarakat

Strategi Merubah Preferensi Konsumsi Masyarakat ke Arah preferensi Konsumsi Islam

Kolaborasi Konsep Pengembangan Konsep

Page 25: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Metode Penelitian

4. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Secara keseluruhan Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan

skripsi ini adalah penelitian kualitatif, kualitatif, yaitu penelitian yang tidak

mengadakan penghitungan matematis, statistik dan lain sebagainya,

melainkan menggunakan penekanan ilmiah15 atau penelitian yang

menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai dengan

menggunakan prosedur-prosedur statistik atau dengan cara-cara lain dari

kuantifikasi16. Bilamana terdapat ilustrasi yang mengarah pada penghitungan

yang berbentuk angka-angka (kuantitatif), maka hal itu dimaksudkan hanya

untuk mempertajam analisa dan menguatkan argumentasi penelitian. Sebab,

pada beberapa bagian penulis melakukan analisa kuantitatif yaitu dengan

menggunakan SPSS dan Microsoft Excel.

Secara keseluruhan pendekatan penelitian yang digunakan dalam

penulisan skirpsi ini adalah pendekatan normatif, yaitu penelitian ekonomi

normatif. Bilamana terdapat data-data empiris, maka hal itu dimaksudkan

hanya untuk mempertajam analisa dan menguatkan argumentasi penelitian.

5. Data Penelitian

15 Lexy Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif ,ed: revisi (Bandung : PT Remaja Rosda

Karya,1997), cet. Ke-8, h. 6 16 Salam, Metodologi Penelitian Sosial, h. 30

Page 26: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Sumber data yang penulis gunakan adalah sumber data Primer dan

Sekunder. Data Primer pada skripsi ini merujuk pada buku-buku karya

Muhammad Abdul Mannan dan Monzer Kahf serta data hasil kuisioner yang

dilakukan untuk mendapatkan gambaran umum mengenai pola konsumsi

masyarakat. Sedangkan untuk data sekunder adalah seluruh literatur yang

berhubungan dengan Ekonomi Islam secara umum atau literatur lain yang

dapat memberikan informasi tambahan pada judul yang diangkat dalam

skripsi ini. Yaitu, buku, majalah, jurnal, artikel dan lain sebagainya.

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penulisan skripsi ini

adalah Studi Dokumentasi Naskah (studi pustaka), yaitu pengumpulan data

dengan cara mengkaji buku-buku ilmiah, literatur, media cetak dan atau

semua bahan tertulis lainnya, termasuk karya ilmiah yang diakses dari

internet. Khusus data mengenai gambaran umum pola konsumsi masyarakat,

penulis menggunakan data dari hasil kuisioner.

6. Teknik Pengolahan Data

Data – data deskriptif mengenai kedua tokoh yang didapatkan akan

disusun ulang hingga dapat menyatu dengan teks-teks atau pembahasan

skripsi. Sedangkan data-data dari hasil kuisioner akan diolah melalui SPSS

11.0 dan Microsoft Excel.

7. Metode Analisa Data

Page 27: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Teknik analisa yang digunakan pada skripsi ini adalah Deskriptif

Komparatif analisis. Deskriptif berarti teknik analisa dengan cara memberikan

gambaran-gambaran umum mengenai pemikiran dari Muhammad Abdul

Mannan dan Monzer Kahf perihal konsep konsumsi Islami.

Komparatif berarti teknik analisa dengan cara membandingkan hasil

pemikiran dari Muhammad Abdul Mannan dan Monzer Kahf perihal

konsumsi Islami dengan menggunakan beberapa variabel isi dari kedua tokoh

ini. Pada tahap ini penulis menggunakan alat interseksi union untuk

membandingkan beberapa variabel dari pemikiran mereka mengenai

konsumsi Islam.

Setelah itu, penulis mencoba mengelaborasi pemikiran kedua tokoh ini

agar dapat diambil sebuah kesimpulan yang komprehensif mengenai

konsumsi dalam perspektif Ekonomi Islam yang telah dikaitkan dengan studi

empiris mengenai pola konsumsi masyarakat.

8. Pedoman Penulisan Laporan

Teknik penulisan skripsi ini berpedoman pada ‘Pedoman Penulisan

Skripsi tahun 2007’ yang diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum UIN

Syarif Hidayatullah, dengan beberapa pengecualian :

i. Dalam daftar pustaka al-Qur’an ditempatkan pada urutan pertama.

ii. Terjemahan Qur’an dan Hadits ditulis satu setengah (11/2) spasi sekalipun

kurang dari enam baris.

Page 28: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Yaitu meliputi latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah,

tujuan dan manfaat penelitian, kerangka konseptual, kajian kepustakaan

(Studi review terdahulu), metode penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II KONSEP KONSUMSI ISLAM MUHAMMAD ABDUL MANNAN DAN

MONZER KAHF

Yaitu membahas Biografi Muhammad Abdul Mannan, Konsep Konsumsi

Islam Muhammad Abdul Manna, Biografi Monzer Kahf dan Konsep

Konsumsi Islam Monzer Kahf

BAB III METODE PENELITIAN

Yaitu membahas metode penelitian tetang; Perbandingan Konsep Konsumsi

Islam Muhammad Abdul Mannan dan Monzer Kahf, Dampak Zakat dan

Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average

Propensity to Saving (APS) dan Analisis Korelasi Latar Belakang Keagamaan

terhadap Perilaku Mengkonsumsi Komoditas Halal dan Tayyib

BAB IV ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD ABDUL

MANNAN DAN MONZER KAHF DALAM KONSEP KONSUMSI

ISLAMI

Yaitu membahas tentang; Perbandingan Konsep Konsumsi Islam

Muhammad Abdul Mannan dan Monzer Kahf, Prinsip Halal dan Tayyib

Page 29: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Dalam Proses Konsumsi, Konfigurasi Pilihan Konsumsi dalam Perspektif

Ekonomi Islamm, Perencanaan Konsumsi dalam Perspektif Ekonomi Islam,

Studi Empiris Perilaku Konsumsi Masyarakat Muslim, Strategi Merubah

Preferensi Konsumsi Masyarakat Muslim kepada Preferensi Konsumsi Islam

BAB V PENUTUP

Meliputi kesimpulan dan saran

Page 30: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

BAB II

KONSEP KONSUMSI ISLAM MUHAMMAD ABDUL MANNAN

DAN MONZER KAHF

E. Biografi Muhammad Abdul Mannan

Muhammad Abdul Mannan (selanjutnya dibaca : Mannan) dilahirkan di

Bangladesh, pada tahun 1918. Mannan menikah dengan seorang wanita bernama

Nargis Mannan yang bergelar master di bidang ilmu politik.17 Ia merupakan

seorang tokoh ekonomi Islam yang menjadi menganjurkan pembentukan Bank

Dunia Islam Muslim World Bank, lima tahun sebelum pembentukan

sesungguhnya dari Islamic Development Bank (IDB) pada tahun 1975 di Jeddah,

Arab Saudi.

Mannan menerima gelar master di bidang ekonomi dari universitas Rajshahi

pada tahun 1960. Setelah menerima gelar master di bidang ekonomi, ia bekerja di

berbagai kantor ekonomi pemerintah di Pakistan, di antaranya; asisten pimpinan

di the Federal Planning Commission of Pakistan pada tahun 1960-an. Pada tahun

1970, Mannan melanjutkan studinya di Michigan State University, Amerika

Serikat, untuk program MA (economics) dan ia menetap di sana. Setelah

17 Muhammad Abdul Mannan, Economic Development and Social Peace in Islam,

(Bangladesh : Bangladesh Social Peace Foundation, 1989), h. 126

Page 31: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

mendapatkan gelar MA (economics) pada tahun 1973, Mannan mengambil

program doktor di bidang industri dan keuangan pada universitas yang sama.18

Setelah menyelesaikan program doktor-nya, Mannan menjadi dosen senior

dan aktif mengajar di Papua New Guinea University of Tehcnology. Di sana ia

juga ditunjuk sebagai pembantu dekan. Pada tahun 1978, ia ditunjuk sebagai

profesor di Internasional Centre for Research in Islamic Economics, universitas

King Abdul Azis. di Jeddah. Selama periode tersebut, Mannan juga aktif sebagai

visiting professor pada Moeslim Institute di London dan Georgetown University

di Amerika Serikat. Melalui pengalaman akademiknya yang panjang, Mannan

memutuskan bergabung dengan Islamic Development Bank dan sejak 1984 ia

menjadi ahli ekonomi (Islam) senior di IDB.

Selama 30 tahun kariernya, Mannan banyak berperan dalam sejumlah besar

organisasi pendidikan dan ekonomi. Pada tahun 1970 di Pakistan, ia menerbitkan

bukunya yang pertama yang berjudul Islamic Economics : Theoiry and Practice.

Buku ini di revisi ke dalam bahasa Inggris pada tahun 1986 dan telah diterbitkan

sebanyak 15 kali serta telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa tak terkecuali

indonesia.19 Atas sumbangsih terhadap perkembangan studi ekonomi Islam dari

bukunya (baca: Islamic Economics: Theory…) ini, Mannan mendapat

penghargaan pemerintah Pakistan sebagai Highest Academic Award of Pakistan

18 Luqman. Biografi M.A Mannan. Artikel yang diakses melalui maillis ekonomi-syariah dari

http://luqmannomic.wordpress.com/2007/09/18/dr-abdul-mannan/. 21 November 2007. 19 Mannan. Economic Development…, h. 126

Page 32: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

pada tahun 1974, yang baginya setara dengan hadiah pulitzer. Adapun hasil karya

Mannan yang lain adalah : An Introduction to Applied Economy (Dhaka:1963),

Economic Problem and Planning in Pakistan (Lahore:1968), The Making of

Islamic Economic Society : Islamic Dimensions in Economic Analysis

(Kairo:1984) dan The Frontier of Islamic Economics (India : 1984), Economic

Development and Sosial Peace in Islam (UK: 1989), Management of Zakah in

Modern Society (IDB: 1989), Developing a System of Islamic Financial

Instruments (IDB: 1990), Understanding Islamic Finance : A Study of Security

Market in an Islamic Framework (IDB: 1993), International Economic Relation

from Islamic Perspectives (IDB:1992), Structural Adjustments and Islamic

Voluntary sector with special reference to Bangladesh (IDB: 1995), The Impact

of Single European Market on OIC Member Countries, (IDB: 1996), Financing

Development in Islam ( IDB: 1996) serta beberapa artikel dan paper lainnya yang

tidak dapat disebut seluruhnya disini. 20

1. Ekonomi Islam ; Pengertian dan Metodologi

a. Pengertian Ekonomi Islam

Pemahaman Mannan terhadap ekonomi Islam berada pada sudut

pandang mainstream. Mazhab pemikiran ini menganggap bahwa masalah

ekonomi muncul karena keterbatasan sumber daya yang ada

20 Muhammad Abdul Mannan, Sertifikat Wakaf Tunai: Sebuah Inovasi Instrumen Keuangan

Islam. Terj. Tjasmijanto dan Rozidyanti (Depok : CIBER dan PKKT-UI, 2001), h. 105-106

Page 33: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

(negara/tempat) yang dihadapkan pada keinginan manusia yang tidak

terbatas.21

Mannan menyatakan bahwa ekonomi Islam merupakan sebuah ilmu

pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat

yang diilhami dari nilai-nilai Islam. Pengertian ini tidak dimaksudkan

menghalangi kaum muslim untuk mempelajari masalah-masalah ekonomi

non-muslim. Jika ilmu sosiologi merupakan induk, ilmu ekonomi

merupakan jenis yang sama. Maka, tidak diragukan lagi bahwa bahwa

ekonomi Islam bagian dari sosiologi dalam arti terbatas, sebab ekonomi

Islam tidak mempelajari setiap individu yang hidup di masyarakat.

Ekonomi Islam adalah ilmu tentang manusia, bukan sebagai individu,

melainkan individu sosial yang meyakini nilai-nilai hidup Islam.22

Persoalan yang timbul dari kenyataan bahwa sumber daya kita begitu

terbatas sehingga membuat kita harus mengorbankan suatu kepentingan

untuk terpenuhinya kepentingan lain menjadi abadi. Pertikaian antara

beberapa kebutuhan ini memaksa seseorang untuk membuat pilihan-

pilihan dengan menetapkan skala prioritas dan kemudian

mendistribusikannya sedemikian rupa sehingga mampu memenuhi

kebutuhan-kebutuhan secara maksimum. Dalam ilmu ekonomi Islam,

21 Adiwarman Azwar Karim, Ekonomi Mikro Islam (Jakarta :IITI, 2004), h. 48-49 22 Muhammad Abdul Mannan. Islamic Economics; Theory and Practice Foundation of

Islamic Economics, (England : Hodder and Stoughton Ltd, 1986) h.18

Page 34: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

seseorang tidak berada dalam kedudukan semau-nya dalam

mendistribusikan sumber daya. Dalam hal ini, ada suatu pembatasa yang

serius berdasarkan ketetapan Qur’an dan Sunnah atas tenaga individu.23

Berikut lingkaran aktifitas ekonomi dalam Islam;

b. Metodologi Ekonomi Islam

Suatu teori ekonomi Islam yang sarat dengan nilai ideal dapat

memiliki dimensi waktu dan ruang. Hal ini diperlukan untuk menjelaskan

tentang perilaku lembaga dan organisasi ekonomik di masa lampau, saat

ini ataupun membayangkannya untuk masa yang akan datang. Akan tetapi

harus dipahami dalam kerangka abadi Qur’an dan Sunnah. Walaupun

ekonomi Islam merupakan bagian dari suatu ‘sistem’, tetapi ia juga

merupakan suatu ilmu. Perbedaan antara ekonomi positif dan normatif

23 Mannan. Islamic Economics;...., h. 19

Gambar. 2.1. Aktifitas Ekonomi Islam

Ilmu Ekonomi Islam; Manusia (sosial namun relegius )

Kebutuhan yang tidak terbatas Kekurangan sarana

Masalah-masalah ekonomi

Pilihan alternatif

(yang dituntun oleh nilai-nilai Islam)

Pertukaran terpadu dan transfer satu arah

(dituntun oleh etika Islami, kekuatan pasar dan kekuatan bukan pasar )

Page 35: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

tidaklah diperlukan, bahkan dalam hal-hal tertentu dapat menyesatkan.

Metode deduktif sebagaimana yang dikembangkan oleh ahli hukum Islam,

dapat diterapkan pada ekonomi Islami dalam mendeduksikan prinsip

sistem Islam dari sumber-sumber hukum Islam. Metode induktif dapat

pula digunakan untuk memperoleh penyelesaian dari problematika

ekonomik yang menunjuk pada keputusan historik yang sah (nash).24

F. Konsep Konsumsi Muhammad Abdul Mannan

1. Proses Konsumsi

Menurut Mannan proses konsumsi adalah kegiatan mendapatkan dan menggunakan penghasilan seseorang. Mannan membagi bentuk konsumsi ke dalam tiga bagian ; yaitu konsumsi individu, konsumsi sosial atas dasar Allah dan investasi untuk menyokong kehidupan masa datang.25

Dalam analisis pada tulisan yang berbeda, Mannan mengaitkan proses konsumsi dengan pendapatan, konsumsi pribadi, konsumsi untuk keluarga, konsumsi untuk sosial (tetangga dekat), zakat dan sadaqah. Pendekatan ini ia sebut sebagai fungsi konsumsi dalam Islam. Setiap variabel yang disebutkan pada fungsi konsumsi didasari dari syariah (nash).26

Berikut rumusan matematika sederhana dari kedua pernyataan Mannan:

Proses konsumsi Fungsi Konsumsi

Y

C

dimana;

Y

C

Pc

=

=

=

=

=

C + I

f { Pc, Sc }

Pendapatan

Konsumsi

Pribadi

C

dimana;

C

Y

I

H

=

=

=

=

=

f {Y, I, H, V, Z, S }

Konsumsi

Pendapatan

Konsumsi Intra Keluarga

Konsumsi Horizontal (kerabat dekat,

tetangga, dll)

24 Mannan, Islamic Economics;...., h. 15 25 Mannan, Economic Development…, h. 34 dan 49

26 Muhammad Abdul Mannan, The Making of Islamic Economic Society; Islamic Dimensions in Economic Analysis, (Kairo : International Association of Islamic Banks, 1984), h. 290-291

Page 36: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Sc

I

=

=

Konsumsi Sosial

Investasi

V

Z

S

=

=

=

Konsumsi Vertikal

Kewajiban Zakat

Sedekah

Tabel 2.1. Rumusan Matematis Proses dan Fungsi Konsumsi milik Mannan

Ke semua bagian dari konsumsi tersebut harus dikelola secara seimbang.

Islam menghargai kegiatan konsumsi dengan mencegah kemubaziran dan

kikir. Atas dasar ini sebuah konsep ‘kesederhanaan konsumsi’ moderation

consumption muncul dalam Islam.

2. Prinsip Konsumsi Islami

Konsumsi merupakan bagian yang sangat penting untuk dipahami dalam

ekonomi Islam. Artinya, pembahasan mengenai konsumsi adalah primer.

Menurut, Mannan konsumsi merupakan permintaan. Islam tidak mengakui

mengakui kegemaran matrealis, khususnya dalam pola konsumsi modern.

Semakin tinggi sebuah peradaban, maka masyarakat semakin terkalahkan oleh kebutuhan fisiologik karena faktor-faktor psikologis. Cita rasa (baca: selera), keangkuhan, motivasi untuk pamer, dan sebagainya merupakan variabel yang dominan dalam menetukan bentuk konkrit dari kebutuhan fisiologik. Peradaban matrealistik Barat telah menghancurkan kesederhanaan dari kebutuhan konsumsi masyarakat. Peradaban mereka telah membuat semakin luasnya macam dan bentuk kebutuhan konsumsi dalam mencapai kesejahteraan. Kesejahteraan bagi peradaban matrealis Barat diukur berdasarkan sifat kebutuhan yang diusahakannya untuk memenuhi suatu kepuasan khusus (self service). Dari segi kemajuan suatu masyarakat, peradaban modern Barat menilai bahwa kemajuan suatu masyarakat dinilai dari sifat kebutuhan-kebutuhan materialnya. Artinya, semakin tinggi tingkat hidup masyarakat, maka akan semakin luas kebutuhan-kebutuhan mereka yang akan menambah perasaan tidak puas dan kekecewaan, sehingga nafsu untuk mengejar tingkatan konsumsi akan terus bertambah.27

Pandangan kehidupan dan kemajuan peradaban matrealis Barat, sangat

berbeda dengan konsepsi nilai Islam. Etika Ilmu Ekonomi Islam berusaha

untuk mengurangi kebutuhan material manusia yang luar biasa untuk

menghasilkan energi dalam mengejar cita-cita spritualnya. Ketentuan Islam

27 Mannan, Islamic Economics;...., h. 45

Page 37: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

mengenai konsumsi dikendalikan oleh lima prinsip, yaitu keadilan

(righteousness), kebersihan (cleanliness), kesederhanaan (moderation),

kemurahan hati (beneficence) dan moralitas (morality).28 Berikut

penjelasannya;

a. Keadilan

Allah SWT berfirman:

☺ ⌧

Artinya : ‘Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa

yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah

syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata

bagimu.’ {QS. al-Baqarah/ 2:168}

Ayat ini mengandung pengertian ganda mengenai mencari rezeki

secara halal dan tidak dilarang hukum.

Dalam hal makanan dan minuman, Islam melarang umat muslim untuk

mengkonsumsi; darah, bangkai binatang yang mati sendiri, daging babi

dan daging binatang hasil sembelihan yang tidak menyebut nama Allah

dengan maksud untuk persembahan dan atau pemujaan terhadap siapa pun

selain Allah. Pelarangan terhadap tiga golongan pertama disebabkan

karena hewan-hewan tersebut berbahaya bagi tubuh dan juga jiwa

28 Mannan, Islamic Economics;...., h. 45

Page 38: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

manusia. Larangan terakhir berkaitan dengan segala sesuatu yang

langsung membahayakan moral dan spritual (termasuk judi). Adapun

kelonggaran untuk mengkonsumsi barang-barang tersebut diberikan bagi

orang-orang yang dalam keadaan terpaksa (QS: al-Baqarah/ 2:173).

b. Kebersihan

Prinsip ini mengandung arti makanan dan minuman yang dikonsumsi

umat muslim harus baik dan atau cocok dimakan, tidak kotor dan

menjijikkan sehingga merusak selera. Oleh karena itu, tidak semua yang

diperkenankan untuk dimakan dan diminum boleh dikonsumsi dalam

semua keadaan. Dari semua yang boleh dimakan dan diminum, hanya

makanan dan minuman yang bersih dan bermanfaatlah yang boleh

dikonsumsi. Islam adalah agama yang sangat menganjurkan kebersihan.

Sebagaimanan Rasulullah SAW bersabda:

Artinya: “Rasulullah Bersabda : Sebelum tidur, matikan lampu, tutup

pintu dan tutupilah makanan dan minuman ” {HR. Bukhâri}

c. Kesederhanaan

Kesederhanaan bukan berarti serderhana secara harfiah dalam gaya

hidup. Kesederhanaan berarti menghindari konsumsi yang berlebihan

conspicuous consumption yang dapat mengarahkan pada kemubaziran

dalam perspektif ekonomi Islam.29 Prinsip ini mengatur perilaku manusia

29Mannan. Economic Development…, h. 35

Page 39: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

mengenai makanan dan minuman adalah dengan sikap tidak berlebih-

lebihan dalam makan dan minum. Allah SWT berfirman :

...

Artinya: “…makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan.

Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-

lebihan”{QS. al-A’râf / 7: 31}

Dalam ayat lain Allah berfirman:

... Artinya : “Hai orang orang yang beriman janganlah kamu haramkan apa-

apa yang baik yang telah telah Allah halalkan bagimu dan jangan

melampaui batas….” {QS. al-Mâidah / 5: 87}

Arti penting kedua ayat di atas adalah kekurangan makanan dan

minuman dapat mengakibatkan tertanggunya pembangunan jiwa dan

tubuh. Demikian pula sebaliknya, bila perut manusia itu terlalu penuh

maka hal itu akan mengakibatkan terganggunya kesehatan tubuh dan jiwa-

nya. Praktik menginkari jenis-jenis makanan tertentu dengan

pertimbangan individu, dengan tegas tidak diperbolehkan dalam Islam.

d. Kemurahan Hati

Page 40: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Dengan mentaati perintah Islam tidak ada bahaya maupun dosa

bilamana seseorang mengkonsumsi makanan dan minuman halal yang

telah disediakan Allah SWT karena kemurahan hati-Nya. Artinya,

kebolehan untuk mengkonsumsi adalah selama dimaksudkan untuk

menjaga kelangsungan hidup dan kesehatan guna dapat melaksanakan

perintah Allah SWT dengan keimanan yang kuat. Atas dasar ini, dalam

Islam terjadi peralihan secara bertahap yang bersifat elatis dan

memperhitungkan tujuan makanan dan minuman yang pokok (tidak

berbahaya).

e. Moralitas

Tujuan akhir dari konsumsi dalam bukan hanya sekedar makan dan

minum, melainkan untuk meningkatkan nilai-nilai spritualitas seorang

muslim. Seorang muslim diajarkankan untuk menyebut nama Allah

sebelum makan dan minum serta mengucapkan terma kasih pada-Nya

setelah selesai makan dan minum. Hal ini dimaksudkan agar ia dapat

merasakan kehadiran ilahiah dalam melaksanakan setiap aktifitas-nya,

khususnya makan dan minum. Selain itu, adanya larangan terhadap

minuman keras dimaksudkan untuk menghindarkan manusia dari

perselisihan, permusuhan dan lupa mengingat Allah (QS. al-Mâidah / 5:

90-91). Ini merupakan hal penting, sebab Islam menghendaki perpaduan

nilai-nilai hidup material dan spritual yang harmonis.

3. Kebutuhan dan Urutan Prioritas dalam Islam

Page 41: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Terdapat tiga bagian dari kebutuhan seseorang, yaitu keperluan

(necessities), kesenangan (comforts) dan kemewahan (luxuries).30 Berikut

penjelasannya;

a. Keperluan adalah segala sesuatu yang menjadi kebutuhan dasar yang

harus dipenuhi.

b. Kesenangan diartikan sebagai segala komoditi konsumsi yang digunakan

untuk menambah kemanfaatan bagi seseorang.

c. Kemewahan diartikan sebagai komoditi konsumsi yang tidak menambah

kemanfaatan (fisiologik) seseorang. Mobil, pakaian dan perhiasan mahal

serta rumah yang menyerupai istana merupakan bagian dari kemewahan

bagi kebanyakan orang.

Timbul pertanyaan manakah dari tentang urutan prioritas kebutuhan suatu negara dan apakah suatu negara Islam hanya mendorong untuk memproduksi barang-barang mewah dalam keadaan sekarang ini (Pakistan tahun 1969-1970).

Mengenai urutan prioritas, ajaran Islam mengenai makanan harus mengikuti tuntunan sebagaimana yang telah dibicarakan di atas (prinsip konsumsi). Persoalan kedua, apakah negara Islam harus mendorong produksi barang-barang mewah dalam kerangka sosial kapitalistik negara-negara muslim saat ini. Suatu mazhab pemikiran berpendapat bahwa produksi barang-barang mewah tidak bisa didorong karena konsumsi barang-barang mewah secara ekonomi dianggap sia-sia wasteful dan pemakaian terhadap barang-barang mewah tersebut tidak akan menambah efisiensi (ekonomi) seseorang. Mereka berkata bahwa secara positif, dari segi sosial hal itu (produksi barang mewah) merugikan, sebab menyerap banyak faktor produksi yang dalam pekerjaan sia-sia. Jikalau mereka dibebaskan dari pekerjaannya mungkin akan banyak sekali membantu manambah arus barang dan jasa yang berguna useful goods and services.

Pendapat di atas mengabaikan suatu kenyataan penting bahwa semua pekerjaan tergantung pada permintaan efektif ‘efective demand’ dan tidaklah mungkin untuk menambah arus kebutuhan necessity dan kesenangan comfort kecuali terlebih dahulu diambil langkah untuk mengalihkan daya beli yang saat ini berada di tangan segelintir orang kaya kepada kaum muslim yang banyak jumlahnya. Dengan hanya melarang produksi barang-barang mewah tanpa disertai dengan pola pembagian kekayaan dan pendapatan, rupanya sama sekali tidak akan meredakan persoalan ekonomi.31

Dalam sistem kapitalis di hampir semua negara Islam, sebagian besar dari volume daya beli berpusat di tangan si kaya. Permintaan barang mewah dari pihak kaya merupakan unsur dari permintaan efektif bagi masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena itu, bilamana konsumsi barang mewah dilarang — dan tidak ada sesuatu pun untuk membuat si kaya menjadi kurang kaya dan si miskin menjadi kurang miskin— pasti akan timbul pengangguran dalam jumlah besar dan si miskin akan bertambah miskin. Bila konsumsi barang mewah dihentikan, maka faktor-faktor produksi akan menambah jumlah pengangguran kronik.

30 Mannan. Islamic Economics…, h. 48

31 Mannan. Islamic Economics…, h. 48

Page 42: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Atas dasar itu, secara ekonomik tidak semua konsumsi barang mewah itu sia-sia. Pendapat ini adalah relatif bergantung pada keberadaan struktur kapitalis negara-negara muslim yang ditandai dengan sangat tidak meratanya pendapatan. Di negara-negara muslim yang belum berkembang unsur monopoli ada dengan dengan bentuk yang berbeda-beda di hampir seluruh sektor perekonomian. Oleh karenanya, bilamana susunan ekonomi tersebut berubah dan suatu sistem masyarakat ekonomi yang lebih bersifat merata telah tersusun berdasarkan nilai-nilai Islam, maka faktor-faktor produksinya, yang saat ini terpakai dalam industri barang mewah secara otomatis akan beralih pada produksi komoditi yang berguna (necessities and comforts) sehingga permintaan efektif akan tinggi.

Merupakan tugas negara untuk menciptakan suatu lingkungan yang berkembang rasa tanggungjawab moral mendalam di antara rakyatnya. Dalam masa perkembangan negara-negara muslim, jika diperlukan bisa saja diambil beberapa tidakan paksaan demi kepentingan masyarakat luas.

4. Hakikat Perilaku Konsumen

Dalam rangka menganalisa perilaku konsumen muslim, seseorang bisa saja berpandangan sempit dan statik dengan mengatakan bahwa konsumen dalam suatu masyarakat Islam hanya dituntut secara ketat dengan sederetan larangan. Sebab, memang dalam syariat Islam semua larangan bersifat pasti. Oleh karenanya, umat muslim tidak boleh memperturutkan hatinya untuk mengkonsumsi hal yang terlarang demi kedisiplinan sosial, persatuan Islam dan nilai spritulitas.

Mannan berpendapat “sikap tidak berlebihan” (kesederhanaan/ moderation) dalam konsumsi dituntun oleh perilaku para konsumen muslim yang mengutamakan kepentingan orang lain.32

Pada hakikatnya konsumsi dalam Islam adalah suatu pengertian yang positif. Keberadaan larangan dan perintah mengenai makanan dan minuman harus dilihat sebagai usaha untuk meningkatkan sifat perilaku konsumen. Dengan mengurangi pemborosan yang tidak perlu, Islam menekankan perilaku mengutamakan kepentingan orang lain.

G. Biografi Monzer Kahf

Monzer Kahf (selanjutnya dibaca : Kahf) dilahirkan di Damaskus, Syria, pada

tahun 1940.33 Kahf adalah orang pertama yang mencoba mengaktualisasikan

penggunaan institusi distribusi Islam (zakat,sedekah) terhadap agregat ekonomi,

pendapatan, konsumsi, simpanan dan investasi.34

Kahf menerima gelar B.A (setara S1) di bidang Bisnis dari universitas

Damaskus pada tahun 1962 serta memperoleh penghargaan langsung dari

presiden Syria sebagai lulusan terbaik. Pada tahun 1975, Kahf meraih gelar Ph.D

untuk ilmu ekonomi spesialisasi ekonomi International dari University of Utah,

32 Mannan. The Making of Islamic Economic.., h. 300-301 33 Ttn. Dr. Monzer Kahf. Diakses dari http://www.irtipms.org/ Monzer%20Kahf_ E. asp#top 34 Euis Amalia, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam : dari masa Klasik hinga Kontemporer

(Jakarta : Pustaka Asatruss, 2005), h. 275

Page 43: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Salt Lake City, USA. Selain itu, Khaf juga pernah mengikuti kuliah informal

yaitu, training and knowledge of Islamic Jurisprudence (Fiqh) and Islamic

Studies di Syria. Sejak tahun 1968, ia telah menjadi akuntan publik yang

bersertifikat.

Pada tahun 2005, Monzer Kahf menjadi seorang guru besar ekonomi Islam

dan perbankan di The Garduate Programe of Islamic Economics and Banking,

Universitas Yarmouk di Jordan.

Lebih dari 34 tahun Kahf mengabdikan dirinya di bidang pendidikan. Ia

pernah menjadi asisten dosen di fakultas ekonomi University of Utah, Salt Lake

City (1971-1975). Khaf juga pernah aktif sebagai instruktur di School of Business,

University of Damascus (Syria. 1962 – 1963). Pada tahun 1984, Kahf

memutuskan untuk memutuskan bergabung dengan Islamic Development Bank

dan sejak 1995 ia menjadi ahli ekonomi (Islam) senior di IDB.

Monzer Kahf merupakan seorang penulis yang produktif dalam menghasilkan

pemikiran-pemikiran di bidang ekonomi, keuangan, bisnis, fiqh dan hukum

dengan dwi bahasa, yaitu Arab dan Inggris. Pada tahun 1978, Kahf menerbitkan

buku tentang ekonomi Islam yang berjudul ‘The Islamic Economy: Analytical

Study of the Functioning of the Islamic Economic System’. Buku ini diangap

menjadi awal dari sebuah analisis matematika ekonomi dalam mempelajari

ekonomi Islam, sebab pada tahun 1970-an, sebagian besar karya-karya mengenai

Page 44: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

ekonomi Islam masih mendiskusikan masalah prinsip dan garis besar ekonomi.35

Adapun hasil karya Kahf yang lain adalah : A Contribution to the Theory of

Consumer Behavior in an Islamic Society ( Kairo : 1984), Principles of Islamic

Financing : A Survey, (with Taqiullah Khan IDB:1992), Zakah Management in

Some Muslim Societies (IDB: 1993), The Calculation of Zakah for Muslim in

North Amerika, (Ed. 3, Indiana: 1996), Financing Development in Islam ( IDB:

1996), The Demand Side or Consumer Behaviour In Islamic Perspective serta

beberapa artikel dan paper lainnya yang tidak dapat disebut seluruhnya disini

1. Ekonomi Islam ; Pengertian dan Metodologi

i. Pengertian Ekonomi Islam

Pemahaman Kahf terhadap ekonomi Islam berada pada sudut pandang

mainstream. Mazhab pemikiran ini menganggap bahwa masalah ekonomi

muncul karena keterbatasan sumber daya yang ada (negara/tempat) yang

dihadapkan pada keinginan manusia yang tidak terbatas.36

Monzer Kahf menghubungkan antara aspek agama secara umum dan

aspek ekonomi dalam menjelaskan konsep ekonomi Islam. Meskipun

semua agama berbicara tentang masalah-masalah ekonomik, agama-

agama itu berbeda dalam pandangannya tentang kegiatan-kegiatan

ekonomi. Beberapa agama tertentu melihat kegiatan-kegiatan ekonomi

manusia hanyalah sebagai kebutuhan hidup yang seterusnya dilakukan

35 Euis Amalia. Sejarah Pemikiran…, h. 275

36 Adiwarman Azwar Karim, Ekonomi Mikro Islam (Jakarta : IITI, 2004), h. 48-49

Page 45: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

hanya sebatas memenuhi kebutuhan makan dan minumnya semata-mata,

sembari beranggapan bahwa kegiatan ekonomi yang melampaui batas

tersebut merupakan orientasi yang keliru terhadap sumber-sumber

manusia atau merupakan sejenis kejahatan. Namun sebaliknya, Islam

mengannggap kegiatan-kegiatan ekonomi manusia sebagai salah satu

aspek dari pelaksanaan tanggung jawabnya di bumi (dunia) ini. Orang

yang semakin terlibat kegiatan ekonomi dia akan semakin baik, selama

kehidupannya tetap terjaga keseimbangannya. Kesalehan bukan fungsi

positif dari ketidakproduktifan ekonomi. Semakin saleh kehidupan

seseorang, justru seharusnya dia semakin produktif (QS. an-Nahl : 76). 37

Harta itu sendiri baik dan keinginan untuk memperolehnya merupakan

tujuan yang sah dari perilaku manusia karena pekerjaan yang secara

ekonomik produktif pada dasarnya memiliki nilai keagamaan disamping

nilai-nilai lainnya.

ii. Metodologi Ekonomi Islam

Ekonomi Islam dibatasi oleh Hukum Dagang Islam (fiqh muamalat),

tetapi bukan satu-satunya pembatasan mengenai kajian ekonomi itu. Tidak

adanya pembedaan antara fiqh muamalat dan ekonomi Islam merupakan

sumber dari kesalahan konsep dan literatur mengenai ekonomi Islam.

37 Monzer Kahf, Ekonomi Islam : Telaah Analitik terhadap Fungsi dan Sistem Ekonomi

Islam. Terj. Machnul Husein (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1997) h. 4

Page 46: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Kajian tentang sejarah sangat penting bagi ekonomi karena sejarah

adalah laboratorium umat manusia. Ekonomi sebagai ilmu sosial perlu

kembali kepada sejarah agar dapat melaksanakan eksperimen-

eksperimennya dan menurunkan kecendrungan-kecendrungan jangka-jauh

dalam berbagai ubahan ekonomiknya. Sejarah dua memberikan aspek

utama kepada ekonomi, yaitu sejarah pemikiran ekonomi dan sejarah unit-

unit ekonomi, seperti individu-individu, badan-badan usaha dan ilmu

ekonomi itu sendiri.

Literatur Islam yang ada sekarang mengenai ekonomi mempergunakan

2 macam metode (alat-alat analisis), yaitu metode deduksi dan pemikiran

retrospektif. Metode deduksi dikembangkan oleh pada ahli hukum Islam.

Metode ini diaplikasikan dalam ekonomi Islam modern untuk

menampilkan prinsip-prinsip sistem Islam dan kerangka hukum-nya

dengan berkonsultasi pada nash, yaitu Qur’an dan Hadits. Sedangkan

metode retrospektif dipergunakan oleh banyak penulis muslim

kontemporer yang merasakan tekanan kemiskinan dan keterbelakangan di

dunia Islam dan berusaha mencari berbagai alternatif pemecahan

persoalan ekonomi umat muslim dengan kembali pada Qur’an dan Hadits

untuk mencari dukungan atas pemecahan persoalan ekonomi dan

mengujinya dengan memperhatikan petunjuk Qur’an.

Kahf menggunakan metode deduksi dan retrospektif dalam analisisnya

terhadap ekonomi Islam, khususnya terdapat dalam bukunya ekonomi

Page 47: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Islam yang telah ditulisnya dengan ‘The Islamic Economy: Analytical

Study of the Functioning of the Islamic Economic System.’

H. Konsep Konsumsi Monzer Kahf

Dalam menjelaskan teori /konsep konsumsi Islam, Monzer Kahf mengaitkan

konsumsi Islam dengan 3 unsur pokok, yaitu Rasionalisme perilaku konsumen,

konsep barang-barang (dalam Islam) dan norma-norma etika mengenai konsumen

muslim.38

1. Rasionalisme Islam

Rasionalisme adalah salah satu istilah yang paling bebas digunakan dalam

ekonomi, sebab segala sesuatu dapat dirasionalisasikan sekali kita mengacu

kepada beberapa perangkat aksioma yang relevan.

Teori perilaku konsumen yang dikembangkan di Barat setelah timbulnya

kapitalisme merupakan sumber dualitas, yaitu ’rasionalisme ekonomik’ dan

’utilitarianisme’. Rasionalisme ekonomik menafsirkan perilaku manusia

sebagai sesuatu yang dilandasi dengan ’perhitungan yang cermat’ untuk

memperoleh keberhasilan ekonomi. Keberhasilan ekonomi secara ketat

didefenisikan sebagai (keahlian dan kebaikan) memperoleh harta, baik dalam

pengertian uang atau komoditas lain, yang merupakan tujuan akhir, dan pada

38 Kahf, Ekonomi Islam :…, h. 15

Page 48: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

saat yang sama, merupakan tongkat pengukur keberhasilan ekonomik.

Utilitarinisme adalah sumber nilai-nilai dan sikap moral.

Para penulis muslim memandang perkembangan rasionalisasi dan teori

konsumen yang ada selama ini dengan penuh kecurigaan dan menuduhnya

sebagai aspek perilaku manusia yang terbatas (akal) dan berdimensi tunggal

(dunia). Dengan mengikuti padangan Max Weber yang menyatakan bahwa

rasionalisme merupakan konsep kultural, rasionalisme Islam dinyatakan

sebagai alternatif yang konsisten dengan nilai-nilai Islam. Faktor-faktor non-

matrealistik Imponderables tidak dapat dipisahkan dari analisis terhadap

perilaku konsumen dalam Islam.39 Menurut Kahf ada dua faktor yang

mempengaruhi perilaku konsumsi, yaitu (1) faktor eksogenus; yang meliputi

pendapatan, selera, teknologi, kesehatan lingkungan, kebudayaan, agama dan

legalitas serta (2) endogenus; yang meliputi informasi harga produk di pasar

dan keberadaan barnag substitusi serta komplementer di pasar.40

Unsur-unsur pokok dari rasionalisme Islam adalah sebagai berikut ;

a. Konsep Keberhasilan

Konsep keberhasilan dalam Islam senantiasa dikaitkan dengan nilai-

nilai moral. Keberhasilan terletak dalam kebaikan. Kebaikan dalam Islam

39 Kahf, Ekonomi Islam :…, h. 17-18 dan lihat juga Masudul Alam Choudhury,. Contribution

to Islamic Economic Theory. New York : St. Martin’s Press. 1986. h. 27 40 Monzer Kahf, The Demand Side or Consumer Behaviour In Islamic Perspective. Makalah

yang diterima dari Pusat Riset dan Data Perkembangan Ekonomi Syariah/PRIDES (Sabtu, Maret 2008), h. 2-9

Page 49: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

berarti sikap positif terhadap kehidupan orang lain.41 Hal yang paling

buruk bisa dilakukan orang adalah meninggalkan kehidupan dan

masyarakat atau melaksanakan negativisme terhadapnya.

Dengan demikian upaya untuk mendapatkan kemajuan ekonomik

bukan kejahatan menurut pandangan Islam. Bahkan, sebenarnya ia

menjadi salah satu kebaikan bila ia bisa diseimbangkan dan diniatkan

untuk mendapatkan kebaikan.

b. Skala Waktu Perilaku Konsumen

Islam mengaitkan secara ketat kepercayaan terhadap adanya Hari

Kiamat dan kehidupan di akhirat dengan kepercayaan terhadap adanya

Allah. Hal ini memperluas cakrawala pengetahuan setiap muslim

mengenai waktu setelah terlampauinya kematian. Kehidupan sebelum

kematian dan kehidupan sesudah kematian terkait satu sama lain dengan

erat sekali dalam urutannya. Pandangan ini akan memiliki dua efek dalam

perilaku konsumen. Petama, akibat dari pemilihan perbuatan itu terdiri

dari dua bagian, yaitu efek langsung dalam kehidupan dunia sekarang dan

efeknya yang kemudian dalam kehidupan akhirat. Karena itu, manfaat

yang diperoleh dari pilihan semacam itu adalah keutuhan nilai-nilai

sekarang dari kedua efek ini. Kedua, jumlah manfaat alternatif dari

penghasilan seseorang ditingkatkan jumlahnya dengan dimasukkannya

semua keuntungan yang akan diperoleh di akhirat.

41 Kahf, The Demand Side…, h. 11

Page 50: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Lebih dari itu, menurut ajaran-ajaran islam, setiap muslim “wajib

mempergunakan sebagian waktunya untuk mengingat Allah, dia harus

menyumbangkan sebagian tenganya untuk menyiarkan kebenaran dan

amal saleh, dan harus memanfaatkan: waktu dan usahanya untuk

mengingatkan kehidupan spiritual, moral dan ekonomi masyarakat.” Hal

ini dapat dilakukan hanya dengan mengikhlaskan sebagian tenaga manusia

untuk mendapatkan makanan dan barang-barang konsumsi lainnya, karena

alternatif lainnya, yakni, sikap masa bodoh, negativisime, dan kelaparan,

bertentangan baik dengan sifat manusia maupun dengan ajaran-ajran

islam.

Cakrawala waktu yang lebih luas ini mempunyai makna bahwa setiap

mu’min (orang yang beriman) seharusnya tidak membatasi dirinya sendiri

untuk melaksanakan hal-hal yang manfaat-manfaatnya dapat dia peroleh

dalam kehidupan (di dunia) ini. Dia arahkan sedemikian rupa sehingga dia

akan melakukan apa yang baik atau berguna bagi dirinya atau

mengekspresikannya dalam istilah-istilah islami, karena allah akan

memberikan imbalan pahala untuk itu. Keberhasilan sebenarnya bagi

setiap muslim adalah keberhasilan yang mencakup cakrawala utuh setiap

waktu, karena usaha yang sama untuk melakukan kebaikanlah yang akan

menghasilkan kebaikan dalam kehidupan dunia ini dan kehidupan akhirat.

c. Konsep Harta

Page 51: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Islam menganggap harta sebagai anugerah dari Allah. Ketamakan dan

pemborosan dalam (mengusahakan) harta merupakan kejahatan. Orang

mukmin digambarkan dalam Qur’an sebagai salah satu di antara ’orang-

orang yang ketika membelanjakan harta tidak berlebihan dan tidak

menimbulkan keburukan, tetapi (mempertahankan) keseimbangan yang

adil di antara sikap-sikap (yang ekstrim) tersebut (QS. al- Furqân /25: 67)

Dalam hal pembelanjaan sedekah, untuk meningkatkan kondisi

kehidupan masyarakat dan menyebarluaskan ajaran-ajaran Islam, konsep

berlebih-lebihan tersebut tidak berlaku. Tidak ada pembatasan jumlah

dalam belanja jenis ini (sedekah) dan setiap pembelanjaan untuk keperluan

tersebut akan mendapatkan imbalan (pahala/kebaikan) dari Allah.42

2. Keseimbangan Konsumsi

Seorang konsumen akan berusaha untuk mencapai kepuasan maksimum

menyeimbangkan pendapatan dan hartanya. Dalam asumsi rasionalitas Islam

seorang konsumen muslim akan meng-kombinasikan rasional ekonominya

dengan kepercayaan hari Akhir. Artinya, seorang konsumen muslim akan

mengalokasikan hartanya untuk kegiatan-kegiatan amal (misalnya; sedekah).

42 Kahf, Ekonomi Islam…, h. 24

Page 52: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Harta dan pendapatan seorang muslim akan dipergunakan untuk tiga

keperluan, yaitu alokasi kebajikan (untuk mendekatkan diri pada Allah),

tabungan dan konsumsi itu sendiri.43 Perhatikan gambar dibawah ini;

S

f

g B

h

C

Gambar 2.2. Grafik Tiga Dimensi dari Keseimbangan Konsumsi

Dalam gambar di atas huruf S adalah tingkat tabungan. Sedangkan, huruf

B dan C merupakan pengeluaran kebajikan dan konsumsi. Point f, g dan h

merupakan penyangga (intercept) dari grafik S,B,C. Point ini menggambarkan

factor-faktor yang mempengaruhi S, B dan C. Kedua bagian pada grafik

tersebut merupakan satu kesatuan. Adapun garis-garis pada S, B dan C

merupakan jumlah dari pemanfaatan barang dan jasa {Q1…n}yang dikaitkan

dengan harga {P1…n}.

43 Monzer Kahf, The Demand Side…, h. 24

Page 53: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Kahf mengkaji pemaknaan falâh dalam menjelaskan kepuasan konsumsi

seorang muslim. Kahf menyatakan bahwa falâh merupakan fungsi dari nilai

keagamaan, psikologis, budaya, legalitas, politik dan faktor lain yang

mempengaruhi pilihan konsumen. Secara matematis pernyataan kahf

digambarkan dengan ;

F = f (M, s, b, Q1, Q2…, Qn)

Huruf F mengambarkan tingkat falâh seorang konsumen muslim yang

dipicu dari penggunaan harta untuk tabungan, pengeluaran kebajikan dan

konsumsi. Sedangkan huruf M mengambarkan faktor-faktor yang

mempengaruhi pilihan konsumen, meliputi nilai keagamaan, kebudayaan,

psikologis, legalitas, politik dan lain sebagainya.

3. Konsep Islam Tentang Barang

Dalam kerangka acuan Islam, barang-barang adalah anugrah yang

diberikan oleh Allah SWT kepada umat manusia. Penelaahan tertahadap

Qur’an memberikan kita kepada suatu konsep unik tentang berbagai produk

dan komoditas. Qur’an senantiasa menyebut barang-barang yang dapat

dikonsumsi dengan menggunakan istilah-istilah yang mengaitkan nilai-nilai

moral dan ideologik terhadap keduanya. Dalam hal ini ada dua macam istilah

yang digunakan dalam Qur’an, yaitu al-Tayyibât dan al-Rizq.44

Istilah al-Tayyibât diulang 18 kali dalam Qur’an, menurut Yusuf Ali,

istilah al-Tayyibât berarti ’barang-barang yang baik’, ’barang-barang yang

44 Kahf. Ekonomi Islam;…, h. 25

Page 54: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

baik dan suci’, ’barang-barang yang bersih dann suci’, ’hal-hal yang baik dan

indah’ dan ’makanan di antara yang baik.’ Dengan demikian barang-barang

konsumsi terkait erat dengan nilai-nilai dalam Islam, yaitu nilai keindahan,

kesucian dan kebaikan. Sebaliknya, benda-benda yang buruk, tidak suci

(najis) dan tidak bernilai tidak dapat digunakan dan juga tidak dapat dianggap

sebagai barang-barang konsumsi.

Istilah al-rizq diulang 120 kali dalam Qur’an, menurut Yusuf Ali, istilah

al-rizq berarti ’makanan dari tuhan’, ’pemberian tuhan’, ’bekal-bekal dari

tuhan’, dan ’anugerah-anugerah dari langit’. Semua makna tersebut

menunjukkan konotasi bahwa Allah adalah pemberi Rahmat yang sebenarnya

dan pemasok semua kebutuhan manusia.

Sebagai konsekuensinya dalam konsep Islam barang-barang konsumen

adalah bahan-bahan konsumsi yang berguna dan baik yang manfaatnya

menimbulkan menimbulkan perbaikan secara material, moral maupun spritual

pada konsumennya. Barang-barang yang tidak memiliki kebaikan dan tidak

membantu meningkatkan manusia, menurut konsep Islam, bukan barang dan

tidak dapat dianggap sebagai milik atau aset umat muslim. Oleh sebab itu,

barang-barang yang dilarang (untuk dikonsumsi) tidak dianggap barang dalam

Islam.

Page 55: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

4. Etika Konsumsi dalam Islam

Menurut Islam anugerah Allah itu milik semua manusia dan suasana yang

menyebabkan sebagian di antara anugerah-anugerah itu berada di tangan

orang-orang tertentutidak berarti bahwa mereka dapat memanfaatkan

anugerah itu untuk mereka sendiri, sehingga orang lain tidak memiliki

bagiannya. Padahal mereka masih berhak atas anugerah tersebut walaupun

mereka tidak memperolehnya. Qur’an membatalkan argumen yang

dikemungkakan oleh orang kaya yang kikir karena ketidaksediaanya

memberikan bagian atau miliknya. Allah SWT berfirman:

☺ ⌧ ⌧

Artinya: “Dan apabila dikatakakan kepada mereka: "Nafkahkanlah sebahagian dari reski yang diberikan Allah

kepadamu", maka orang-orang yang kafir itu Berkata kepada orang-orang yang beriman: "Apakah kami akan

memberi makan kepada orang-orang yang jika Allah menghendaki tentulah dia akan memberinya makan, tiadalah

kamu melainkan dalam kesesatan yang nyata". {QS. Yâsîn / 36 : 47}

Selain itu, perbuatan untuk memanfaatkan atau meng-konsumsi barang-

barang yang baik itu sendiri dianggap sebagai kebaikan dalam Islam, karena

kenikmatan yang diciptakan Allah untuk manusia adalah ketaatan kepada-

Page 56: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Nya. Konsumsi dan pemuasan (kebutuhan) tidak dikutuk dalam Islam selama

keduanya tidak melibatkan hal-hal yang tidak baik atau merusak.45

Allah SWT berfirman:

☺ ⌧ ⌧ ⌧

Artinya : ‘Katakanlah: "Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah

yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah

yang mengharamkan) rezki yang baik?" Katakanlah: "Semuanya itu

(disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus

(untuk mereka saja) di hari kiamat. Demikianlah kami menjelaskan ayat-ayat

itu bagi orang-orang yang mengetahui.’ {QS. al-A’râf / 7: 32}

Konsumsi berlebih-lebihan, yang merupakan ciri khas masyarakat yang

tidak mengenal tuhan, dikutuk dalam Islam dan disebut dengan Isrâf

(pemborosan) atau tabzîr (menghambur-hamburkan harta tanpa guna). Tabzîr

berarti mempergunakan harta dengan cara yang salah dengan cara yang salah,

yakni, untuk tujuan-tujuan yang terlarang, seperti; penyuapan, hal-hal yang

melanggar hukum atau dengan cara yang tanpa aturan. Setiap kategori ini

mencakup beberapa penggunaan beberapa jenis harta yang hampir-hampir

45 Kahf. The Demand Side…, h. 19

Page 57: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

sudah menggejala pada masyarakat yang berorientasi konsumer.46 Ajaran-

ajaran Islam menganjurkan pola konsumsi dan penggunaan harta secara wajar

dan berimbang, yakni pola yang terletak di antara kekikiran dan pemborosan.

Konsumsi di atas dan melampaui tingkat moderat (wajar) dianggap isrâf dan

tidak disenangi Islam.

Salah satu ciri penting dalam Islam bahwa Islam tidak hanya mengubah

nilai-nilai dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat tetapi juga menyajikan

kerangka legislatif yang perlu untuk mendukung dan memperkuat tujuan-

tujuan ini dan menghindari penyalahgunaan (harta). Contoh, bagi mereka

yang terkena kasus tabzîr orang semacam ini dikenakan pembatasan-

pembatasan dan bila perlu dilepaskan dan dibebaskan dari tugas mengurus

harta miliknya. Dalm fiqh Islam hal ini dikenal dengan istilah al-Hajr

(pengampuan).47

46 Kahf, Ekonomi Islam…, h. 27 47 Nasrun Haroen. Fiqh Muamalah. Jakarta : Gaya Media Pratama. tt. h. 200

Page 58: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

BAB III

METODE PENELITIAN

D. Perbandingan Konsep Konsumsi Islam Muhammad Abdul Mannan dan Monzer

Kahf

1. Alat Analisis

Untuk membandingkan pemikiran dari Muhammad Abdul Mannan dan

Monzer Kahf perihal konsumsi Islami penulis menggunakan analisis

himpunan, dalam hal ini digunakan konsep interseksi union.

Interseksi (irisan) dari dua buah himpunan adalah merupakan himpunan

yang terdiri dari unsur yang menjadi anggota baik dari himpunan yang satu

Page 59: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

maupun dari himpunan lainnya.48 Notasi atau tanda yang menyatakan

interseksi dari dua buah himpunan adalah ∩. Berikut contoh interseksi dari

dua buah himpunan ditunjukkan dengan diagram Venn;

A B

A ∩ B

Gambar 3.1. Diagram Venn yang menunjukkan Interseksi dari himpunan-himpunan A dan B

2. Variabel dan Indikator Variabel

Berikut variabel dan indikator variabel dari pemikiran Muhammad Abdul

Mannan dan Monzer Kahf tentang konsep konsumsi Islam yang akan

dijadikan anggota dari 2 buah himpunan, yaitu himpunan Mannan dan

himpunan Kahf;

Himpunan Mannan (M)

48 Sofjan Assauri. Matematika Ekonomi. Ed.2. Cet. 21. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

2002. h. 12 – 14.

Page 60: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Variabel Indikator Variabel

Proses Konsumsi

(P)

1. Konsumsi individu

2. Konsumsi sosial atas dasar Allah

3. Investasi untuk menyokong

kehidupan masa datang.

Prinsip Konsumsi Islami

(Pr)

1. Keadilan

2. Kebersihan

3. Kesederhanaan

4. Kemurahan Hati

5. Moralitas

Necessities, Comforts dan Luxuries

Tidak semua konsumsi barang

mewah itu sia-sia.

Kebutuhan dan Urutan Prioritas

(KU)

Dengan adanya larangan terhadap

produksi dan konsumsi barang

mewah tanpa disertai rencana

pembagian kekayaan dan pendapatan

tidak akan memecahkan

permasalahan ekonomi. Umat muslim tidak boleh memperturutkan hatinya untuk

mengkonsumsi hal yang terlarang demi kedisiplinan

sosial, persatuan Islam dan nilai spritulitas. Hakikat Perilaku Konsumen

(Hp) Dengan mengurangi pemborosan yang tidak perlu, Islam

menekankan perilaku mengutamakan kepentingan orang

lain.

Tabel 3.1. Himpunan Mannan

Himpunan Kahf (K)

Page 61: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Variabel Indikator Variabel

Rasionalisme Perilaku Konsumen

(Rp)

1. Konsep Keberhasilan

2. Skala waktu Perilaku Konsumen

3. Konsep Harta dalam Islam

Kegiatan konsumsi :

1. Alokasi kebajikan (untuk

mendekatkan diri pada Allah)

2. Tabungan

3. Konsumsi Keseimbangan Konsumsi

(Kk) Tingkat falâh seorang konsumen

muslim yang dipicu dari penggunaan

harta (konsumsi) dipengaruhi oleh

nilai keagamaan, kebudayaan,

psikologis, legalitas, politik dan lain

sebagainya.

Barang konsumsi adalah komoditas

konsumsi yang berguna dan baik

yang manfaatnya menimbulkan

menimbulkan perbaikan secara

material, moral maupun spritual pada

konsumennya.

Konsep Islam tentang Barang

(Kb)

Komoditas yang dilarang (untuk

dikonsumsi) tidak dianggap sebagai

barang dalam Islam.

Page 62: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Konsumsi dan pemuasan (kebutuhan)

tidak dikutuk dalam Islam selama

keduanya tidak melibatkan hal-hal

yang tidak baik atau merusak Etika Konsumsi Islam

(Ek) Etika Konsumsi :

1. Tidak Kikir / Bakhil / Pelit

2. Tidak Isrâf (pemborosan) atau

tabzîr (menghambur-hamburkan

harta tanpa guna) Tabel 3.2. Himpunan Kahf

Pada 2 tabel di atas penulis memaparkan secara singkat seluruh variabel

konsep konsumsi Islam dari kedua cendikiawan muslim tersebut. Masing-

masing dari variable tersebut di atas diberi kode sesuai dengan klasifikasi

huruf. Misalnya, variabel Proses Konsumsi dari Mannan ditulis dengan kode

(P), sedangkan variabel Rasionalisme Perilaku Konsumen dari Kahf ditulis

dengan huruf (Rp). Pemberian kode pada masing-masing variabel bertujuan

untuk menyederhanakan kata-kata, sehingga bilamana variabel-variabel ditulis

dalam rumus matematika menjadi tidak membingungkan.

Bilamana pada saat melakukan analisa himpunan penulis mendapatkan

beberapa variabel yang berbeda, maka penulis akan mencoba untuk

mengembangkan konsep dari variabel-variabel yang berbeda tersebut.

Page 63: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

E. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC)

dan Average Propensity to Saving (APS)

1. Kerangka Teori

Average Propensity to Consume (APC) dan Average Propensity to Save

(APS) merupakan besaran ekonomi yang menunjukkan hasrat rata-rata

konsumsi dan menabung rumah tangga. APC dan APS merupakan dua buah

konsep dari fungsi konsumsi dan tabungan.

Berikut formulasi penentuan dari APC dan APS49;

APC = C/Y ↔ APS = S/Y (APS = 1 - APC)

Y = Pendapatan ; C = Konsumsi ; S = Tabungan

Selain APC dan APS ada lagi konsep lain dari fungsi konsumsi dan

tabungan yaitu Marginal Propensity to Consume (APC) dan Marginal

Propensity to Save (APS). Keduanya merupakan suatu parameter yang

menunjukkan besarnya perubahan konsumsi dan tabungan bilamana terjadi

kenaikan pendapatan. MPC dan MPS pada dasarnya merupakan turunan

pertama dari APC dan APS. Untuk mempermudah pemahaman, dalam

konteks studi empiris pada bab 4, penulis tidak membedakan makna dari

APC,APS, MPC dan MPS sebab ke – empat konsep tersebut bermuara pada

49 Eko Suparyitno, Ekonomi Islam: Pendekatan Ekonomi Makro Islam dan Konvensional

(Yogyakarta : Graha Ilmu, 2005), h. 62-63 dan 110

Page 64: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

parameter dalam menentukan hasrat rata-rata konsumsi dan menabung rumah

tangga.

Zakat merupakan kewajiban (finansial) bagi seorang muslim mampu

(kaya) dan diserahkan kepada orang-orang fakir, tentunya kadar yang harus

dikeluarkan sudah jelas.50 Zakat hanya diambil dari pendapatan bersih.51

Pengambilan zakat dari pendapatan bersih dimaksudkan supaya hutang bisa

dibayar bila ada dan biaya hidup terendah seseorang yang dalam tanggungan

bisa dikeluarkan sebab biaya terendah merupakan kebutuhan pokok

seseorang, sedangkan zakat diwajibkan atas jumlah senisab yang sudah

melebihi kebutuhan pokok. Kewajiban zakat yang dibebankan kepada umat

muslim bertujuan untuk membersihkan dan mensucikan mereka dari sifat

kekikiran dan kecintaan berlebihan terhadap harta. Perlu diingat, bahwa dalam

harta setiap muslim masih terdapat hak orang lain di dalamnya.

Sedekah merupakan pemberian (finansial) yang dikeluarkan seseorang

menurut kemampuannya dengan maksud untuk mendekatkan diri kepada

Allah. Monzer Kahf menyatakan bahwa dalam hal pembelanjaan sedekah,

untuk meningkatkan kondisi kehidupan masyarakat dan menyebarluaskan

ajaran-ajaran Islam, konsep berlebih-lebihan tersebut tidak berlaku. Tidak

ada pembatasan jumlah dalam belanja jenis ini (sedekah) dan setiap

50 Misalnya, zakat maal wajib dikeluarkan pedagang 2,5% dari hasil kotor pedagang pada masa panen ( baca : penghitungan laba akhir bulan ).

51 Yusuf Qardhawi, Hukum Zakat. Terj. Salman Harun, Didin Hafidudin dan Hasanuddin

(Jakarta : Litera Antar Nusa dan Mizan, 1996), h. 482-482

Page 65: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

pembelanjaan untuk keperluan tersebut akan mendapatkan imbalan

(pahala/kebaikan) dari Allah.52

2. Variabel dan Indikator Variabel

Berikut variabel dan indikator variabel yang penulis gunakan dalam

bahasan mengenai ‘Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap APC dan APS’;

Variabel Indikator Variabel

Pendapatan (bulanan)

(Y)

1. Pendapatan Pokok

2. Pendapatan Tambahan

Konsumsi (bulanan)

(C)

1. Konsumsi Barang Cepat Habis

2. Konsumsi Barang Tahan Lama

3. Dana Pendidikan

4. Zakat (atas penghasilan bulanan)

5. Sedekah

Tabungan

(S)

1. Alokasi Kesehatan

2. Alokasi Rekreasi

3. Lain-lain; kebutuhan mendatang

Tabel 3.3. Variabel dan Indikator Variabel dari fungsi Konsumsi Islam

F. Analisis Korelasi Latar Belakang Keagamaan terhadap Perilaku Mengkonsumsi

Komoditas Halal dan Tayyib

52 Monzer Kahf, Ekonomi Islam : Telaah Analitik terhadap Fungsi dan Sistem Ekonomi Islam. Terj. Machnul Husein (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1997) h. 24

Page 66: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

1. Besaran Sampel

Kelurahan Pamulang Barat merupakan daerah yang termasuk dalam

wilayah Kecamatan Pamulang, Banten. Luas wilayah Kelurahan Pamulang

Barat adalah + 461 ha dengan jumlah populasi penduduk + 42.020 jiwa.

Jumlah rukun warga di Kelurahan Pamulang Barat + 23 RW dengan jumlah

KK + 346. Kelurahan Pamulang Barat dikelilingi oleh empat kelurahan

lainnya yang masih termasuk dalam satu kecamatan Pamulang, yaitu

Kelurahan Pondok Benda (Barat), Kelurahan Pamulang Timur (Timur),

Kelurahan Bambu Apus (Selatan) dan Kelurahan Serua/Sawangan (utara).

Besaran sampel pada studi ini ditentukan dengan menggunakan metode

yang dinyatakan oleh Suharsimi Arikunto53;

“Sebagai ancar-ancar dalam pengambilan sampel, maka apabila subjek

penelitian kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitian

merupakan penelitian populasi. Selanjutnya apabila subjeknya besar (> 100)

dapat diambil antara 10-15 % atau 20-25 % atau lebih, tergantung setidak-

tidaknya dari ; a) Kemampuan penelitian dari segi waktu, tenaga dan biaya;

b) Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek serta

c) Besar kecilnya risiko yang ditanggung peneliti”

Atas dasar pendapat ini, maka besaran sampel yang penulis gunakan

adalah 47 sampel yang berasal dari 236 KK (muslim) yang ada di RW 15.

53 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian ; Suatu Pendekatan (Jakarta : PT Rieneke Cipta,

1998), h. 112

Page 67: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Informasi mengenai jumlah KK yang beragama Islam diperoleh melalui

keterangan bapak Ali selaku pihak keamanan kelurahan yang bertugas di RW

015.

2. Metode Pengambilan Sampel

Responden yang menjadi sampel penelitian dipilih dengan menggunakan

metode adalah Purposive Sample, yaitu pengambilan sampel ditentukan

berdasarkan pada pertimbangan karakteristik dan kriteria tertentu dari objek

penelitian dalam hal ini kemudahan untuk memperoleh informasi. Oleh sebab

itu, diperoleh beberapa responden untuk dengan perincian sebagai berikut;

responden pada RT 01/015 sebanyak + 7 KK, responden RT 02/015 sebanyak

+ 12 KK dan responden RT 03/015 sebanyak + 28 KK, dengan total sebanyak

47 responden. Kriteria responden yang berhak mengisi kuisioner adalah warga

yang telah berpenghasilan tetap (kerja), baik pria maupun wanita.

3. Kerangka Teori

Bahasan mengenai korelasi latar belakang keagamaan terhadap perilaku

mengkonsumsi komoditas halal dan tayyib dimunculkan dari pemikiran

Monzer kahf mengenai skala waktu perilaku konsumen. Kahf menyatakan

bahwa;

“Islam associates belief in the Day of judgment and the afterlife

inextricably with belief in God. This Extends the muslim’s horizon of time

Page 68: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

beyond death. Life before death and life after death are closely

interrelated in a sequential manner.”54

Artinya; “Islam mengaitkan kepercayaan terhadap adanya hari kiamat

dan kehidupan akhirat dengan kepercayaan terhadap adanya Allah. Hal

ini memperluas cakrawala pengetahuan setiap muslim mengenai waktu

setelah kematian. Kehidupan sebelum kematian dan kehidupan sesudah

kematian terkait satu sama lain dengan erat sekali dalam urutannya.”

Pernyataan ini dapat berimplikasi pada keberadaan pilihan terhadap

konsumsi duniawi dan ukhrawi dalam perilaku konsumsi seorang muslim.

Keberadaan ini merupakan esensi dari kepercayaan kepada Allah SWT yang

ter-implementasi dalam setiap aktifitas kosumsi yang dilakukan seorang

konsumen (hamba Allah). Artinya, dalam setiap aktifitas konsumsi yang

dilakukan oleh konsumen akan menimbulkan dua efek terhadap

kehidupannya. Efek pertama adalah duniawi yaitu terpenuhinya kebutuhan

hidup mereka yang ter-implementasi melalui pemenuhan lima kebutuhan

dasar manusia; keimanan (dîn), kehidupan (nafs), keluarga/keturunan (nasl),

pendidikan (aql) dan kekayaan (mâl). Sedang efek kedua adalah ukhrawi yaitu

beribadah atau mendekatkan diri kepada Allah SWT. Manifestasi dari efek

kedua ini adalah adalah seorang muslim akan selalu merasakan keberadaan

Sang Pencipta di setiap aktifitas ekonomi yang dilakukannya tak terkecuali

54 Monzer Kahf. The Demand Side or Consumer Behaviour In Islamic Perspective. Makalah

yang diterima dari Pusat Riset dan Data Perkembangan Ekonomi Syariah/PRIDES (Sabtu, Maret 2008), h. 14

Page 69: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

dalam aktifitas konsumsi. Misalnya, ketika seorang muslim dihadapkan

pilihan membeli makanan karena lapar, maka dengan sendirinya mereka akan

mempertimbangkan nilai-nilai (moral) agama yang ada dalam makanan

tersebut, sebut saja halal-haram.

Berangkat dari pernyataan ini, berikut kerangka teoritik mengenai

keagamaan (baca : Agama Islam) dan perilaku mengkonsumsi komoditas

Halal dan tayyib.

a. Agama Islam

Kata al-Dîn yang biasa disandarkan kepada kata agama dalam bahasa

Indonesia, menurut Quraish Shihab, dalam bahasa Arab terdiri dari huruf

dal, ya dan nun. Dari huruf-huruf tersebut bisa dibaca dengan dain yang

berarti hutang dan dengan din yang berarti agama, menguasai,

menundukkan, patuh, kebiasaan dan hari kiamat.55 Agama memang

membawa peraturan-peraturan yang merupakan hukum yang harus

dipatuhi orang. Agama selanjutnya menguasai diri seseorang dengan

membuat ia tunduk dan patuh kepada Tuhan dengan menjalankan ajaran-

ajaran agama. Agama membawa kewajiban-kewajiban yagn kalau tidak

dijalankan maka akan menjadi hutang baginya. Barang siapa yang patuh

menjalankan kewajiban maka akan mendapat balasan baik dari tuhan.

55 Achmad Gholib, STUDI ISLAM : Pengantar Memahami agama, al-Qur’an, al-Hadits dan

Sejarah Peradaban Islam (Jakarta : Faza Media, 2006) h. 4-5

Page 70: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Allah SWT

kepada masyarakat melalui Nabi Muhammad SAWyang berisi ajaran-

ajaran yang bukan hanya mengenal segi, tapi mengenai berbagai aspek

kehidupan manusia. Ajaran-ajran tersebut dapat berupa kepercayaan pada

sesuatu yang ghaib, kewajiban menjalankan ibadah (sholat, zakat,

menuntut ilmu, dll). Sumber utama ajaran Islam adalah Qur’an dan Hadits

Nabi Muhammad SAW. Sedang karakteristik dari ajaran Islam adalah

agama yang diyakini umat manusia bisa berperan sebagai penetu rasa

aman, dapat memecahkan segala problema hidup dan mampu menstimulus

manusia agar senantiasa taat terhadap segala sesuatu yang dititahkan Allah

SWT.56

b. Perilaku Konsumsi

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, istilah ‘perilaku’ diartikan

sebagai tanggapan, reaksi individu terhadap rangsangan lingkungan.

Tanggapan merupakan sikap positif-negatif, setuju-tidak setuju yang ada

dalam setiap diri seseorang. Sedang reaksi merupakan tindakan yang

diambil dalam merespon sebuah tanggapan.

Muhammad Abdul Mannan mendefenisiskan ‘konsumsi’ sebagai

“Permintaan, yaitu permintaan akan hasil produksi.”57 Menurutnya,

konsumsi tidak hanya sebatas mengkonsumsi barang secara fisik tangible

56 Gholib, STUDI ISLAM : Pengantar …, h. 4-5 57 Muhammad Abdul Mannan. Islamic Economics; Theory and Practice Foundation of

Islamic Economics, (England : Hodder and Stoughton Ltd, 1986) h. 44

Page 71: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

goods melainkan juga berlaku pada barang yang tidak berwujud

intangible goods.

Perilaku konsumsi (consumption behavior) berbeda dengan perilaku

memakan dan minum (eating behavior). Perilaku konsumsi lebih

mengarah kepada pengalokasian pendapatan untuk kegiatan konsumsi itu

sendiri, zakat, sedekah, tabungan dan investasi. Sedangkan, perilaku

makan dan minum (eating behavior) merupakan kegiatan dalam

mengkonsumsi makanan dan minuman , termasuk jasa. Perilaku ini

merupakan bagaian dari perilaku konsumsi, yaitu pada aspek kegiatan

konsumsi.

Dalam konteks penelitian ini, makna perilaku mengkonsumsi

komoditas halal dan tayyib diarahkan kepada makna kedua dari perilaku

konsumsi yaitu perilaku makan dan minum (eating behavior), termasuk

penggunaan jasa.

c. Halal dan Tayyib

Halal dan tayyib bukanlah dua kata yang bersinonim. Dalam kamus

besar Bahasa Indonesia dan Kamus Arab Kontemporer karya Atabik Ali,

dkk, halal diartikan sebagai sesuatu yang diizinkan, tidak dilarang Syara’

dan sah. Sedangkan tayyib diartikan sebagai sesuatu yang patut, tidak ada

Page 72: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

cela, layak, rapi, sesuatu yang lezat dan enak dimakan.58 Benda yang

dikatakan halal dapat saja dikatakan tidak tayyib. Dalam hal makanan dan

minuman, makna halal tidak hanya terkait dengan zat dari benda tersebut

melainkan juga berkaitan dengan proses dari pembuatan makanan dan

minuman tersebut.59

4. Variabel dan Korelasinya

Variabel Latar Belakang Keagamaan {X}

Verifikasi Varibel Indikator

Pemahaman Keagamaan

1. Rukun Islam dan Rukun Iman

2. Aturan Halal / Haram

3. Zakat dalam Islam

4. Tafsir Qur’an dan Hadits

Pelaksanaan Ibadah

1. Sholat Fardu dan Sunnah

2. Wirid Sesudah Sholat

3. Membaca Qur’an Setiap Hari

4. Puasa Sunnah

5. Mengikuti Pengajian/Majlis

6. Ceramah/Majlis Dzikir

58 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta : Balai

Pustaka, 1988 ) h. 383 dan 1151 dan Atabik Ali dan Zuddi, Ahmad, Kamus Kontemporer Arab Indonesia (Yogyakarta : Multi Karya Grafika, 1998) h. 789 dan 1245

59 Yusuf Qardhawi, Halal dan Haram Dalam Islam, Terj. Abu Hana Zulkarnaen dan

Abdurrahim Mu’thi (Jakarta : Media Eka Sarana, 2004), h. 71-74

Page 73: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Pengalaman Spritual

1. Dekat dengan Allah SWT

2. Dicintai oleh Allah SWT

3. Doa didengar Allah SWT

4. Tenang saat Pelaksanaan Ibadah Tabel 3.4. Variabel Latar Belakang Keagamaan

Perilaku Konsumsi Komoditas H/T {Y}

Verifikasi Varibel Indikator

Sikap Terhadap H/T

1. Selain Halal, produk yang boleh

dikonsumsi/dimakan adalah

produk yang betul-betul tidak

merusak selera dan kesehatan.

2. Selain Halal, jasa yang boleh

dikonsumsi/digunakan adalah jasa

yang betul-betul tidak merusak

kesehatan dan moral.

Praktek/Kebiasaan Mengkonsumsi

Komoditas H/T

1. Memastikan aspek kebersihan

setiap mengkonsumsi

produk/barang

2. Hanya akan membeli komoditas

yang benar-benar halal

3. Hanya akan membeli komoditas

yang benar-benar tidak merusak

kesehatan Tabel 3.5. Variabel Perilaku Konsumsi Komoditas H/T{Y}

Korelasi Variabel ;

X Y

Latar Belakang Keagamaan Responden

Perilaku Mengkonsumsi Komoditas Halal&Tayyib

Page 74: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

4. Hipotesa

Berangkat dari gambaran variabel karelasi di atas, maka penulis membuat dua buah hipotesa dalam studi korelasi ini, yaitu;

a. H : p = 0 ; Tidak ada korelasi antara latar belakang keagamaan

masyarakat dan perilaku mengkonsumsi komoditas halal dan tayyib

b. H : p ≠ 0 ; Ada korelasi antara latar belakang keagamaan masyarakat dan

perilaku mengkonsumsi komoditas halal dan tayyib

5. Sumber Data

Data mengenai studi empiris ini diperoleh dari penyebaran kuisioner (data

primer).Daerah yang menjadi sampel penelitian adalah RW 015 dengan

jumlah KK muslim + 236. Data yang diperoleh dari hasil kuisioner diolah

menggunakan SPSS versi 11.0 dan Microsoft Excel.

Kuisioner-kuisioner yang disebarkan kepada responden masing-masing

telah diberi kode-kode tertentu yang bertujuan untuk memudahkan pelacakan

bilamana terjadi human error baik dari responden, petugas angket maupun

penulis. Pemberian kode didasari dari inisial nama yang bertugas menyebar

kuisioner. Sebagai contoh, kuisioner yang disebar oleh Irham diberi kode Ir 1,

Page 75: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Ir 2, … dan seterusnya, sedang kuisioner yang disebar oleh Eko (teman

penulis) diberi kode Ek 1, Ek 2,… dan seterusnya.

6. Uji Reliabilitas Data

Uji reliabilitas pada studi empiris ini adalah dengan menggunakan nilai

Cronbach Alpha pada SPSS versi 11.0. Dari hasil Uji reliabilitas diperoleh

0,8784. Nilai ini menunjukkan bahwa indikator-indikator yang penulis

tanyakan kepada responden sangat layak (sangat bagus) untuk diteruskan pada

tahap uji hipotesa.

7. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data pada studi empiris ini adalah dengan menggunakan uji

Kolmogorov-Smirnof dan Shapiro-Wilk pada SPSS versi 11.0. Dari hasil Uji

normalitas data diperoleh angka signifikansi yang lebih kecil dari nilai alpha

yang digunakan penulis pada studi empiris ini, yaitu 5% (0,05). Artinya, data

yang ada pada penulis adalah data yang terdistribusi tidak normal.

8. Uji Hipotesa

Uji hipotesa data pada studi empiris ini adalah dengan menggunakan uji

korelasi statistik non-parametrik Rank Spearman. Uji ini digunakan sebab

Page 76: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

data penulis adalah data yang berdistribusi tidak normal. Berikut rumusan

matematisnya;

rs dimana;

= =

1 - {6 ∑di2 / n(n2-1)} di = beda (selisih) setiap pasang rank n = jumlah pasang rank rs = rangking spearman

Page 77: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

BAB IV

ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD ABDUL MANNAN

DAN MONZER KAHF DALAM KONSEP KONSUMSI ISLAM

G. Perbandingan Konsep Konsumsi Islam Muhammad Abdul Mannan dan Monzer

Kahf;

Berikut rumus matematis union perbandingan dua buah konsep konsumsi

Islami dari Mannan dan Kahf;

Mannan = { P, Pr, KU dan Hp }…………………………….

1

Kahf = {Rp, Kk, Kb dan Ek}………………………………..

2

1. berarti himpunan dari konsep konsumsi Islam milik Mannan adalah variabel

P,Pr, KU dan Hp

2. berarti himpunan dari konsep konsumsi Islam milik Kahf adalah variabel

Rp, Kk, Kb dan Ek

Mannan Kahf

Page 78: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Berangkat gambar diagram Venn di atas, penulis menyimpulkan bahwa

variabel yang sama atau satu unsur intersection dari himpunan konsep konsumsi

dari Mannan dan Kahf adalah (P, Kk, Pr, Ek dan Kb). Sedangkan variabel (Hp,

KU dan Rp) dari himpunan konsep konsumsi Mannan dan Kahf tidak satu unsur

atau masing-masing dari variabel berdiri sendiri mutual exclusive. Berikut

rumusan matematis dari gambar di atas yang dibuat secara rinci;

1. Analisis pertama ; berarti variabel { P, Kk, Pr, Ek dan Kb } milik Mannan dan

Kahf digolongkan ke dalam variabel – variabel yang interseksi (sama, satu

unsur atau sejenis ), dimana ;

Hp dan KU P, Kk, Pr Rp

Ek dan Kb

Mannan ∩ Kahf

Gambar 4.1. Diagram Venn yang menunjukkan Interseksi dari himpunan-himpunan Mannan dan

Kahf

Mannan ∩ Kahf = { P, Kk, Pr, Ek dan Kb }……… 1 di

mana;

Mannan ∩ Kahf = { P dan Kk}………………………….1a

Mannan ∩ Kahf = { Pr, Ek dan Kb }……………………1b

Mannan U Kahf = { Hp, KU dan Rp}…………………. 2

Page 79: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

a. (1a) berarti variabel Proses Konsumsi milik Mannan dan Keseimbangan

Konsumsi milik Kahf adalah sama. Eksplorasi pemikiran kedua tokoh

pada konteks ini secara tidak langsung bermuara pada penjelasan

mengenai penggolongan dari kegiatan konsumsi dalam Islam yang harus

dilakukan secara seimbang. Dalam konteks proses konsumsi ini,

eksplorasi Kahf dalam menjabarkan konsepnya sedikit lebih luas daripada

Mannan. Hal ini dapat diketahui dari pembahasan konsep falâh dalam

kegiatan konsumsi oleh Kahf dipengaruhi oleh nilai keagamaan,

kebudayaan, psikologis, legalitas, politik dan lain sebagainya. Pendekatan

‘modelling’ (matematika) menjadi alat dalam analisa proses konsumsi dari

Mannan dan Kahf.

b. (1b) berarti variabel Prinsip Konsumsi Islam milik Mannan dan Konsep

Barang dalam Islam serta Etika Konsumsi Islam milik Kahf adalah sama.

Eksplorasi pemikiran kedua tokoh pada konteks ini secara tidak langsung

bermuara pada penjelasan mengenai norma, prinsip dan hukum secara

umum yang terkait dengan kegiatan konsumsi dalam Islam. Dalam

konteks ini, eksplorasi kedua tokoh dalam menjabarkan konsepnya

masing-masing dapat dikatakan sama-sama mendalam. yang sedikit

berbeda adalah bahwa Kahf menggunakan 2 variabel dalam menjelaskan

norma, prinsip dan hukum secara umum yang terkait dengan kegiatan

konsumsi dalam Islam sedangkan Mannan hanya 1 yaitu Prinsip

Konsumsi Islami.

Page 80: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

2. Analsis Kedua ; berarti variabel Hakikat Perilaku Konsumen dan Kebutuhan

serta Urutan Prioritas milik Mannan dan Rasionalisme (perilaku konsumen)

Islam milik Kahf digolongkan ke dalam variabel – variabel yang berdiri

sendiri dan tidak memiliki kesamaan mutual exclusive dari isi dan pokok

bahasan. Misalnya, pembahasan Hakikat Perilaku Konsumsi, Mannan

berusaha menjelaskan pentingnya mengurangi pemborosan dengan

mengutamakan kepentingan orang lain. Sedangkan dalam konsep

Rasionalisme (perilaku Konsumen) Islam, Kahf mencoba mengaitkan aspek

rasional manusia dengan konsep keberhasilan dan kepercayaan akan hari

akhirat. Pernyataan ini dapat dipahami secara komprehensif dari pemikiran

kedua tokoh pada masing-masing variabel yang disebutkan sebagaimana

terdapat pada bab dua dan tiga.

3. Analisis Ketiga; terdapat 2 faktor yang menyebabkan adanya perbedaan dan

persamaan dari pemikiran Muhammad Abdul Mannan dan Monzer Kahf

tentang ekonomi Islam khususnya dalam kajian tentang konsep konsumsi.

a. Latar Belakang Pendidikan

Sebagaimana diketahui bahwa latar belakang pendidikan Mannan

adalah master di bidang ekonomi menerima gelar master di bidang

ekonomi dari 2 universitas, yaitu di universitas Rajshahi pada tahun 1960

dan Michigan State University, Amerika Serikat pada tahun 1973 serta

doktor di bidang keuangan di Michigan State University, Amerika Serikat.

Sedangkan Kahf meraih gelar Ph.D untuk ilmu ekonomi spesialisasi

Page 81: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

ekonomi International dari University of Utah, Salt Lake City, USA pada

tahun 1975. Kedua tokoh ini, sama-sama merupakan ekonom lulusan

Barat. Artinya, mereka mempelajari ekonomi Islam dengan menggunakan

pendekatan rasional (Barat) tentunya dengan memperhatikan petunjuk dari

Nash Islam.

Dalam konteks ini, faktor latar belakang pendidikan mereka yang

merupakan lulusan Barat menjadi faktor penyebab terjadinya persamaan.

Mannan dan Kahf sama-sama menggunakan pendekatan modeling

(matematika/fungsi) dalam menjelaskan proses konsumsi. Kedua tokoh

ini, mencoba merasionalkan prinsip-prinsip umum dalam konsumsi Islam

yang kemudian diturunkan ke dalam suatu fungsi matematika.

Faktor latar belakang pendidikan dari kedua tokoh ini juga

mengakibatkan mereka menerima dan menggunakan metodologi deduksi

dan induksi (retrospektif) dalam mengkaji ekonomi Islam, khususnya

aspek konsumsi, sehingga menghasilkan sebuah kesimpulan bahwa

metode deduksi dapat digunakan untuk menggali prinsip-prinsip umum

Nash tentang aktifitas ekonomi yang dilakukan manusia. Sedangkan

metode induksi, atau yang disebut Kahf sebagai metode retrospektif dapat

digunakan untuk untuk memperoleh penyelesaian dari problematika

ekonomik yang menunjuk pada keputusan historik yang sah (Nash).

Pernyataan ini dapat dilihat pada buku milik mereka, yaitu berjudul

The Making of Islamic Economic Society : Islamic Dimensions in

Page 82: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Economic Analysis milik Mannan yang diterbitkan pertama kali pada

tahun 1984 di Kairo dan The Islamic Economy: Analytical Study of the

Functioning of the Islamic Economic System milik Kahf yang diterbitkan

pertama kali pada tahun 1978. Pada saat kedua buku tersebut di atas

diterbitkan mereka sama-sama telah menyelesaikan pendidikan mereka

dari universitas Barat.

b. Latar Belakang Kondisi Sosial dan Politik

Faktor sosial politik memang memiliki pengaruh yang cukup besar

dalam corak pemikiran seseorang. Faktor ini juga mempengaruhi

pemikiran Mannan dan Kahf dalam mengkaji ekonomi Islam, khususnya

pada aspek konsumsi.

Mannan merupakan seorang pria yang dilahirkan di Bangladesh pada

tahun 1918. Ketika Mannan meraih gelar master pertama di bidang

ekonomi dari universitas Rajshahi pada tahun 1960 memang diiringi

dengan fenomena ketimpangan distribusi pendapatan yang terjadi di

negaranya (Bangladesh)60

2 Pada tanggal 6 desember 1971 hubungan India Pakistan pecah akibat India mengakui

kemerdekaan Bangladesh. Bangladesh pisah dari Pakistan (bag. Timur) karena kesenjangan ekonomi lima tahun sebelumnya. Sumber metro world news edisi 6 desember 2007.

Page 83: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Kahf lebih beruntung dari Mannan, ia hidup pada kondisi sosial dan

politik yang stabil di negaranya waktu itu (tahun 1940 sampai 1970).

Terlebih lagi diketahui bahwa Kahf berganti kewarganegaraan menjadi

warga negara Amerika Serikat pada saat melanjutkan studi masternya di

sana.

Dalam konteks ini, faktor latar belakang sosial politik mereka menjadi

faktor penyebab terjadinya perbedaan pemikiran. Dalam meng-eksplorasi

kajian mengenai konsumsi Islam, Mannan sangat menekankan pada

pemikiran redistribusi pendapatan dalam perilaku konsumsi seseorang

melalui pola hidup wajar moderation dan pemberlakukan zakat atas harta

berlebih dan sedekah. Ia sangat konsisten dalam menekankan pola

redistribusi pendapatan di setiap pemikiran ekonominya. Hal ini dapat

dilihat dari dalam 3 buah buku yang ia tulis ( Islamic Economics..., The

Making..., dan Economic Development...)

Sedangkan pemikiran Kahf yang sangat berbeda dari Mannan adalah

penggunaan Rasionalisme Islam dalam aktifitas konsumsi terutama pada

perilaku konsumsi seorang muslim. Ia menekankan bahwa meraih

keberhasilan ekonomi (seperti di Barat ) bukan merupakan sebuah

kejahatan dalam Islam selama hal tersebut dilakukan dalam batas-batas

yang wajar sesuai syariah Islam.

H. Prinsip Halal dan Tayyib dalam Proses Konsumsi

Page 84: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Proses konsumsi dijelaskan oleh Mannan meliputi dua hal yang sangat umum

yaitu pendapatan dan penggunaan (konsumsi).61 Pendapatan merupakan fungsi

dari konsumsi ( C = f{Y…}). Artinya, dalam konsteks ini, seseorang tidak

mungkin melakukan konsumsi bilamana tidak memiliki pendapatan.

Dalam Islam seluruh tindakan manusia merupakan sebuah satu kesatuan

dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sebagaimana Allah

menyatakan bahwa “Manusia dan Jin diciptakan hanya untuk beribadah

kepadanya”, (QS. adz-Dzâriât/55 : 56 ).

Ibadah sholat yang dilaksanakan oleh umat muslim harus didahului oleh

syariat berwudlu. Wudu merupakan media pembersih bagi muslim yang akan

melaksanakan shalat. Kesempurnaan wudlu akan berimplikasi pada

kesempurnaan shalat. Bilamana seorang muslim tidak bersih (tidak wudu ) pada

pelaksanaan sholat maka shalatnya dapat dikatakan tidak sempurna. Demikian

pula dengan kegiatan konsumsi, bilamana seseorang melakukan konsumsi dengan

menggunakan pendapatan haram dan tidak bersih, maka kegiatan konsumsinya

pun juga ikut menjadi benda haram dan tidak berkah. Walaupun ia mengkonsumsi

kebutuhan yang halal dan tayyib. Begitu pula bila seseorang memiliki pendapatan

yang halal dan tayyib, bilamana ia mengkonsumsi kebutuhan yang haram dan

tidak tayyib maka tetap saja kegiatan konsumsinya menjadi haram dan tidak

berkah.

61 Muhammad Abdul Mannan, Economic Development and Social Peace in Islam

(Bangladesh : Bangladesh Social Peace Foundation, 1989) h. 34

Page 85: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Prinsip halal dan tayyib dalam proses konsumsi (pendapatan dan penggunaan)

tidak dapat dipisahkan-pisahkan. prinsip ini bersifat komprehensif. Kata halal dan

tayyib dalam ayat 168 pada surat al-Baqarah bermakna ganda. Artinya, halal dan

tayyib tidak hanya berlaku pada konsumsi saja melainkan cara-cara untuk

mendapatkan penghasilan pun juga harus halal dan tayyib. Berikut pernyataan

Mannan;

“this condition carries the double significance of earning lawfully and not having been prohibited by law”

Artinya; “syarat ini ( dalam surat al-Baqarah : 168) bermakna ganda

penting mengenai mencari rezeki halal dan tidak melanggar hukum”

Halal dan tayyib bukanlah dua kata yang bersinonim. Dalam kamus besar

Bahasa Indonesia halal diartikan sebagai sesuatu yang diizinkan, tidak dilarang

Syara’ dan sah. Sedangkan tayyib diartikan sebagai sesuatu yang patut, tidak ada

cela, layak, rapi, sesuatu yang lezat dan enak dimakan. Benda yang dikatakan

halal dapat saja dikatakan tidak tayyib. Berikut penjabaran kedua prinsip ini

dalam proses konsumsi;

1. Pendapatan Halal dan Tayyib

Prinsip halal dan tayyib dalam konteks ini adalah segala bentuk

pendapatan atau kekayaan yang akan dipergunakan untuk konsumsi.

Page 86: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Pendapatan halal berarti pendapatan yang dihasilkan dari proses yang

tidak bertentangan dengan syariat dan hukum. Pendapatan halal bisa diperoleh

melalui bekerja. Pengajar, pedagang, buruh, pencuci piring dan lain

sebagainya, merupakan jenis dari pekerjaan yang dapat menghasilkan

pendapatan. Dalam Islam seorang muslim harus memperoleh pendapatan yang

halal untuk berkonsumsi. Tidak semua jenis pekerjaan dapat menghasilkan

pendapatan yang halal. Mencuri, merampok, mencopet, menipu dan lain

sebagainya tidak bisa menghasilkan pendapatan yang halal. Pendapatan yang

halal hanya dapat diperoleh melalui pekerjaan yang tidak bertentangan dengan

Syara’. Allah SWT berfirman :

...

Artinya; “Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang batil ...” {QS. al-Baqarah/ 2 : 188 }.

Ada dua persyaratan yang harus dipenuhi untuk mengatakan bahwa

pendapatan yang akan kita konsumsi dapat disebut tayyib. Yaitu dengan

meng-alokasikan sebagaian pendapatan tersebut untuk pelunasan hutang dan

pembayaran zakat (bila mencapai nisab/haul). Utang merupakan kewajiban

yang harus dibayar. Bilamana seorang muslim memiliki utang, maka

pendapatan yang telah diterimanya dari hasil bekerja harus dialokasikan

sebagian untuk pelunasan utang. Rasulullah Saw mengatakan bahwa

Page 87: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

menunda-nunda pembayaran utang bagi orang yang telah mampu adalah

kezaliman.

ظلم الغنى مطل …{هيلع قفتم هاور}

Artinya; Abu Hurairoh r.a, Rasulullah SAW bersabda: “Penundaan utang

dari orang yang kaya (mampu secara finansial) adalah kezaliman…”

{HR. Muttafaqun ‘Alaih}

Dalam buku al-Jâmiu´ al-Saghîr fi Ahâditsi al-Basyîri al-Nazîr karya

Jalaludin as-Suyûti, hadits ini dikategorikan sebagai hadits yang sahîh.62

Zakat merupakan kewajiban (finansial) bagi seorang muslim mampu

(kaya). Zakat hanya diambil dari pendapatan bersih.63 Pengambilan zakat dari

pendapatan bersih dimaksudkan supaya hutang bisa dibayar bila ada dan biaya

hidup terendah seseorang yang dalam tanggungan bisa dikeluarkan sebab

biaya terendah merupakan kebutuhan pokok seseorang, sedangkan zakat

diwajibkan atas jumlah senisab yang sudah melebihi kebutuhan pokok.

Kewajiban zakat yang dibebankan kepada umat muslim bertujuan untuk

membersihkan dan mensucikan mereka dari sifat kekikiran dan kecintaan

berlebihan terhadap harta. Perlu diingat, bahwa dalam harta setiap muslim

masih terdapat hak orang lain di dalamnya. Bertolak dari pemahaman ini,

62 Jalâluddin ibn Abu Bakr al- Suyûti, al-Jâmiu´ al-Saghîr fi Ahâditsi al-Basyîri al-Nazîr.

(Beirut : Darul Kitab Ilmiyyati, 2003), h. 500 63 Yusuf Qardhawi, Hukum Zakat. Terj. Salman Harun, Didin Hafidudin dan Hasanuddin

(Jakarta : Litera Antar Nusa dan Mizan, 1996), h. 482-482

Page 88: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

dikatakan bahwa, pendapatan yang belum dikurangi zakat merupakan

pendapatan yang belum bersih.

....

Artinya ; “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu

membersihkan dan mensucikan mereka …” { QS. at-Taubah / 9: 103 }

2. Konsumsi Halal dan Tayyib

Prinsip halal dan tayyib dalam konteks ini adalah segala bentuk kebutuhan

konsumsi baik yang benda berwujud maupun tidak berwujud.

Kebutuhan konsumsi yang halal berarti segala sesuatu yang tidak dilarang

oleh syariat islam, misalnya mengkonsumsi darah, daging babi, daging

bangkai (yang mati sendiri), daging hewan hasil sembelihan tanpa menyebut

nama Allah, perjudian, dan lain sebagainya {QS. al-An´âm / 6: 145}.

Kebutuhan konsumsi tayyib dapat diartikan benda yang secara fisik

terlihat kebaikannya dari aspek kesehatan, tidak kotor dan berbau busuk, serta

kebutuhan yang tidak berwujud, namun dapat dirasakan manfaatnya, yang

tidak layak seperti liburan dengan melakukan hal-hal yang melanggar norma

kesopanan dan kesusilaan. Hal yang harus diingat adalah barang-barang

(kebutuhan) yang haram, buruk, najis, tidak bernilai tidak dapat dianggap

Page 89: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

sebagai objek yang bernilai konsumsi dan tidak boleh dimanfaatkan dalam

Islam.64

Dalam Qur’an kata halal dan tayyib selalu disandingkan pada setiap

penyebutan ayat mengenai konsumsi. Seperti firman Allah SWT;

☺ ⌧

Artinya : ‘Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang

terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan;

karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.’

{QS. al-Baqarah / 2:168}

Pada dasarnya kewajiban tersebut muncul untuk menyelamatkan seorang

muslim dari kemungkinan-kemungkinan buruk yang ditimbulkan dari

kebutuhan konsumsi yang haram. Misalnya, binatang Babi, ia merupakan

binatang yang telah diharamkan dagingnya oleh Allah SWT untuk

dikonsumsi. Sebab, pada daging babi dikabarkan mengandung cacing pita

( Tainia ) jenis Solium bertaring yang dapat merusak dinding usus pada

manusia dan juga bakteri yang tidak akan mati walaupun telah dipanaskan

100 0C. Namun demikian, terdapat suatu sebab pengharaman yang tidak dapat

64 Monzer Kahf, Ekonomi Islam : Telaah Analitik terhadap Fungsi dan Sistem Ekonomi

Islam, Terj. Machnul Husein (Yogyakarta : Pustaka Pelajar. 1997), h. 26

Page 90: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

diketahui oleh manusia, hal itu hanya dapat diketahui oleh Allah SWT.65

Artinya, label keharaman suatu benda yang telah ditetapkan dalam Nash, tidak

akan dapat dihilangkan walaupun sifat-sifat negatif dari benda tersebut telah

dihilangkan. Walaupun cacing pita dan bakteri pada daging babi telah

dihilangkan, tetap saja daging babi tersebut haram dagingnya untuk

dikonsumsi.

Hal ini tentu saja tidak dapat diartikan bahwa islam adalah agama yang

banyak larangan. Sebab, bukti kasih sayang Allah pada umat muslim adalah

adanya rukhsah (dispensasi/kebolehan) mengkonsumsi barang haram ( babi,

khamar,dan lain-lain ) dalam keadaan darurat. Dalam konteks ini, keadaan

darurat yang telah disepakati oleh para ulama fiqh adalah keadaan darurat

dalam hal makanan, dimana seseorang tersiksa karena lapar dan ia masih

belum mendapati apa yang bisa dimakan kecuali makanan-makanan yang

diharamkan dalam Islam. Atas dasar itu, ia diperbolehkan memakan makanan

yang diharamkan itu sekedarnya untuk menutupi keadaan darurat dan

memelihara diri dari kebinasahan.66 Seseorang yang tersesat di hutan dapat

diperbolehkan memakan babi pada saat tidak terdapat sesuatu apapun yang

dapat dimakan selain babi. Namun, rukhsah ini tentu saja kejadian yang

65 Yusuf Qardhawi, Halal dan Haram Dalam Islam, Terj. Abu Hana Zulkarnaen dan

Abdurrahim Mu’thi (Jakarta : Media Eka Sarana, 2004), h. 25 66 Ibid. h.65 lihat juga Afzalurrahman, Economic Doctrines of Islam, Vol.2 (Pakistan : Islamic

Publications, 1985), h. 26

Page 91: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

bersifat temporal dan dalam kadar-kadar tertentu.67 Artinya, bilamana darurat

itu hilang maka hukum memakan barang haram kembali ke asal, yaitu haram.

Allah SWT berfirman :

☺ ☺

⌧ ⌧ ⌧ ⌦

Artinya; “Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah,

daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain

Allah. Tetapi barang siapa terpaksa (memakannya), bukan karena

menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa

baginya. Sesungguhya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

{ QS. al-Baqarah/ 2 : 173 }

Muhammad Quraish Shihab (Tafsir al-Misbah, Vol 1) menyatakan bahwa

makna terpaksa dalam ayat 173 surat al-Baqarah ini berarti keadaan yang

diduga dapat mengakibatkan kematian; sedang frase tidak menginginkan

adalah tidak memakannya (makanan haram) padahal ada makanan halal yang

dapat dimakan, tidak pula memakannya memenuhi keinginan seleranya.

Sedangkan frase tidak melampaui batas adalah tidak memakannya (makanan

67 Ahmad Sudirman Abbas, Qawaid Fiqhiyyah Dalam Perspektif Fiqh (Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya dan Anglo Media Jakarta, 2004), h. 151-152

Page 92: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

haram) dalam kadar yang melebihi kebutuhan menutupi rasa lapar dan

memelihara jiwa manusia tersebut.68

Eksistensi konsep rukhsah dalam kegiatan konsumsi Islam dapat diartikan

bahwa hanya berlaku 2 aksioma pilihan konsumen pada barang haram dalam

keadaan darurat, yaitu aksioma completeness dan transitivity. Aksioma lain

yaitu continuity dan mutual exclusiveness tidak berlaku.69 sebab ulama fiqh

sepakat bahwa bilamana keadaan darurat itu hilang maka hukum

mengkonsumsi barang haram akan berubah ke asal hukum, yaitu dari boleh

menjadi haram. Artinya, kebolehan yang dimaksud hanya bersifat sementara

atau temporal.

I. Konfigurasi Pilihan Konsumsi dalam Perspektif Ekonomi Islam

Untuk memahami maksud pilihan konsumsi dalam Islam, terlebih dahulu

akan dibahas mengenai tingkatan kebutuhan manusia dan skala waktu perilaku

konsumen.

1. Tingkatan kebutuhan manusia

Mannan mengelompokkan kebutuhan manusia kedalam 3 bagian umum,

yaitu keperluan (necessities), kesenangan (comforts) dan kemewahan

(luxuries). Pandangan Mannan terhadap kebutuhan manusia ini semisal

dengan pandangan Ghazali dan Syatibi yang mengelompokkan fungsi

68 Muhammad Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah; Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur’an.

Vol. 1 ( Jakarta : Lentera Hati.2002), h. 384-386 69 Masudul Alam Choudhury, Contribution to Islamic Economic Theory (New York : St.

Martin’s Press, 1986), h. 24

Page 93: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

kesejahteraan sosial ke dalam tiga tingkatan kebutuhan individu dan sosial,

yaitu Darûriyyât, Hajjiât dan Tahsiniyât.

Darûriyyât / necessities / keperluan merupakan segala sesuatu yang

menjadi kebutuhan dasar yang harus dipenuhi untuk menjaga kelangsungan

hidup. Tingkatan pertama ini, mencakup lima kebutuhan esensial manusia

yaitu, keimanan (dîn), kehidupan (nafs), keluarga/keturunan (nasl),

pendidikan (aql) dan kekayaan (mâl). Kebutuhan-kebutuhan esensial ini tidak

dapat dipisahkan. Bila ada satu jenis yang sengaja diabaikan, akan

menimbulkan ketimpangan dalam hidup manusia.

Hajjiât / comforts / kesenangan merupakan segala komoditi konsumsi

yang digunakan untuk menambah kemanfaatan bagi seseorang. Misalnya,

tidur dengan menggunakan kasur, bantal dan selimut. Dalam hal ini, kasur,

bantal dan selimut tergolong dalam tingkatan Hajjiât.

Tahsiniyât / luxuries / kemewahan merupakan segala komoditi konsumsi

yang digunakan untuk menambah keindahan dan kesenangan hidup. Mannan

menyatakan bahwa kemewahan tidaklah menambah kemanfaatan (fisiologik)

seseorang. Misalnya, tidur dengan menggunakan kasur mewah, selimut dari

bahan yang halus dan mahal serta AC (air conditioner) yang membuat ruang

tidur menjadi nyaman.

2. Skala waktu perilaku konsumen

Kahf menyatakan ;

Page 94: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

“Islam associates belief in the Day of judgment and the afterlife inextricably

with belief in God. This Extends the muslim’s horizon of time beyond death.

Life before death and life after death are closely interrelated in a sequential

manner.”70

Artinya; “Islam mengaitkan kepercayaan terhadap adanya hari kiamat dan

kehidupan akhirat dengan kepercayaan terhadap adanya Allah. Hal ini

memperluas cakrawala pengetahuan setiap muslim mengenai waktu setelah

kematian. Kehidupan sebelum kematian dan kehidupan sesudah kematian

terkait satu sama lain dengan erat sekali dalam urutannya.”

Pernyataan Kahf di atas memiliki dua efek dalam perilaku konsumsi

Islam. Petama, akibat dari pemilihan konsumsi itu terdiri dari dua bagian,

yaitu efek langsung dalam yaitu efek langsung dalam kehidupan dunia

sekarang dan efeknya yang kemudian dalam kehidupan akhirat. Kedua,

jumlah manfaat alternatif dari penghasilan seseorang ditingkatkan jumlahnya

dengan dimasukkannya semua keuntungan yang akan diperoleh di akhirat

yang akan datang.

Bertolak dari pandangan ini, dapat disimpulkan bahwa dalam ekonomi

Islam terdapat tiga pilihan dari aktifitas konsumsi. Perhatikan skema berikut;

Pilihan

Pertama

70 Monzer Kahf. The Demand Side or Consumer Behaviour In Islamic Perspective. Makalah

yang diterima dari Pusat Riset dan Data Perkembangan Ekonomi Syariah/PRIDES (Sabtu, Maret 2008), h. 14

Konsumsi Duniawi

Konsumsi Ukhrawi

Page 95: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Pilihan

Kedua

Pilihan

Ketiga

Gambar. 4.2. Konfigurasi Pilihan Konsumsi dalam Perspektif

Ekonomi Islam

Gambar di atas memaparkan tiga pilihan konsumsi yang dihadapi oleh

konsumen dalam perspektif ekonomi Islam.

Pilihan pertama adalah pilihan terhadap konsumsi duniawi dan ukhrawi.

Keberadaan pilihan pertama merupakan esensi dari kepercayaan kepada Allah

SWT yang ter-implementasi dalam setiap aktifitas kosumsi yang dilakukan

seorang konsumen (hamba Allah). Artinya, dalam setiap aktifitas konsumsi yang

dilakukan oleh konsumen akan menimbulkan dua efek terhadap kehidupannya.

Efek pertama adalah duniawi yaitu terpenuhinya kebutuhan hidup mereka yang

ter-implementasi melalui pemenuhan lima kebutuhan dasar manusia; keimanan

(dîn), kehidupan (nafs), keluarga/keturunan (nasl), pendidikan (aql) dan kekayaan

(mâl). Sedang efek kedua adalah ukhrawi yaitu beribadah atau mendekatkan diri

kepada Allah SWT. Dalam hal konteks ini, pilihan terhadap zakat dan sedekah

termasuk ke dalam bagian konsumsi ukhrawi.

Pilihan kedua adalah pilihan terhadap konsumsi saat ini dan masa datang.

Konsumsi saat ini berarti segala pilihan konsumsi yang ditujukan untuk

memenuhi kebutuhan saat ini (sekarang). Sedangkan, konsumsi masa datang

Konsumsi Saat Ini

Konsumsi Akan Datang

Darûriyyât Hajjiât Tahsiniyât

Page 96: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

ditujukan untuk memenuhi kebutuhan di masa mendatang yang telah diprediksi

pada saat pemenuhan kebutuhan saat ini. Pilihan konsumsi masa datang, dapat

direalisasikan dalam berbagai cara, pertama, melalui alokasi sisa pendapatan

untuk konsumsi saat ini dalam bentuk tabungan; kedua, melalui surplus

pendapatan yang diperoleh dari hasil investasi dan atau penjualan asset; ketiga,

melalui tambahan pendapatan yang diperoleh dari hutang dan pemberian.

Sedangkan, pilihan ketiga adalah pilihan terhadap tingkat kebutuhan hidup

manusia yang meliputi Darûriyyât, Hajjiât dan Tahsiniyât. Pilihan ketiga didasari

dari penetuan terhadap urutan prioritas yang harus dipenuhi oleh setiap manusia

sebagai konsumen.

Level Darûriyyât merupakan pilihan pertama yang menyangkut segala

sesuatu yang menjadi kebutuhan dasar dan harus dipenuhi pertama kali untuk

menjaga kelangsungan hidup. Level mencakup lima kebutuhan esensial manusia

yaitu, keimanan (dîn), kehidupan (nafs), keluarga/keturunan (nasl), pendidikan

(aql) dan kekayaan (mâl).

Level Hajjiât dan Tahsiniyât merupakan pilihan kedua dan ketiga yang dapat

dipenuhi dengan memperkirakan tingkat efesiensi pendapatan yang dimiliki oleh

setiap konsumen. Oleh sebab itu, pemenuhan kebutuhan pada level Hajjiât dan

Tahsiniyât akan berbeda pada masing-masing konsumen, bergantung dari tingkat

pendapatan yang dimiliki.

Page 97: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Dalam konteks pilihan ke-tiga, rukhsah terhadap konsumsi barang haram

dapat menjadi bagian dari pilihan pengganti pada level Darûriyyât dengan syarat-

syarat sebagaimana dijelaskan.71

J. Perencanaan Konsumsi dalam Perspektif Ekonomi Islam

Berikut sebuah rumusan mengenai perencanaan konsumsi dalam perspektif

ekonomi Islam yang di elaborasi dari hasil kesimpulan terhadap pemikiran

Muhammad Abdul Mannan dan Monzer Kahf. Rumusan ini berfungsi sebagai

pedoman dan kiat-kiat berkonsumsi secara Islam yang dapat mengarahkan

preferensi konsumsi masyarakat kepada pola konsumsi Islam. Perhatikan gambar

berikut ;

71 lihat bahasan mengenai prinsip halal dan tayyib dalam proses konsumsi

Page 98: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

1. Maslahat ;

Maslahat berarti setiap kegiatan konsumsi yang dilakukan harus bisa

memunculkan kesejahteraan dan kemanfaatan bagi diri sendiri dan pribadi.

Kegiatan konsumsi dapat dikatakan maslahat bilamana kegiatan itu mampu

menjaga dan memelihara lima prinsip / tujuan / kebutuhan hidup manusia

(maqâsid syariah).72

72 Euis Amalia. Teori Perilaku Konsumen dalam Perspektif Ekonomi Islam; Analisis Perilaku

Konsumen menurut Muhammad Fahim Khan. Jurnal Pemikiran Islam Konstekstual (JAUHAR), Vol 4. No 1( Juni, 2003), h. 11-12

Falâh -------- Hamba Allah dan Makhluk Ekonomi

Halal Tayyib

Moderat

{Nilai-nilai Islam}

Pendapatan

Y

Konsumsi Pribadi

C

Konsumsi Sosial

FS

Tabungan dan

Investasi

S/I

{ Proses Konsumsi Dalam Islam }

Keimanan /

dîn

Kehidupan /

nafs

Keturunan /

nasl

Pendidikan /

aql

Kekayaan /

mâl

{ Maqâsid Syariah }

Maslahat Gambar. 4.3. Rancang Bangun Konsumsi Islami

Page 99: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

2. Maqâsid Syariah ;

a. Keimanan / dien; Kegiatan konsumsi yang dilakukan harus dapat

mempertahankan prinsip-prinsip keimanan seseorang dalam hal ini adalah

Islam, meliputi : tauhid, syariat dan Akhlak.

b. Kehidupan / nafs; Kegiatan konsumsi dalam Islam bertujuan untuk

mempertahankan kehidupan manusia di dunia ini yang merupakan

dampak dari terpenuhinya segala kebutuhan fisiologi dan rohani mereka.

c. Keturunan / nasl; Mempersiapkan kebutuhan-kebutuhan hidup bagi

generasi penerus merupakan bagian dari kegiatan konsumsi dalam Islam.

Oleh sebab itu, dibutuhkan perencanaan-perencanan tertentu dalam

melakukan konsumsi.

d. Pendidikan / aql; Pendidikan merupakan sarana yang sangat membantu

proses pengembangan otak dan nalar sehingga mereka mampu

mengendalikan perubahan-perubahan zaman.

e. Kekayaan / mâl; harta kekayaan merupakan bagian yang tidak dapat

dipisahkan dari proses konsumsi. Upaya penggunaan, penghematan dan

penambahan (memproduktifkan) terhadap harta kekayaan merupakan

kegiatan yang tidak dilarang dalam Islam.

3. Proses Konsumsi dalam Islam;

a. Pendapatan / income (Y) ; Keberadaan pendapatan dari hasil usaha

merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan konsumsi.

Page 100: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

b. Konsumsi Pribadi / personal consumption (C); terpenuhinya segala

kebutuhan pribadi merupakan bagian dari tujuan dilakukannya konsumsi

dalam Islam. Kebutuhan pribadi dapat meliputi segala macam barang /

jasa yang diperlukan bagi kelangsungan hidup seseorang.

c. Konsumsi Sosial / final spending (FS); Dalam Islam, konsumsi tidak

hanya untuk kemaslahatan pribadi saja, tetapi juga kemaslahatan orang

lain. Atas dasar ini konsumsi sosial terbentuk dalam Islam, yang meliputi

zakat dan sedekah (termasuk infaq). Zakat merupakan kewajiban finansial

yang dikeluarkan oleh si kaya muzakki dan diperuntukkan bagi beberapa

golongan mustahiq. Sedengkan, sedekah adalah suatu anjuran finansial

dalam Islam yang diperuntukan bagi keluarga, tetangga, kerabat dekat dan

orang lain yang membutuhkan. Kesemua bentuk dari konsumsi sosial ini

dilakukan dengan maksud mendekatkan diri pada Allah SWT.

d. Tabungan dan Investasi / saving and investing (S) ; Manusia yang berfikir

jangka pendek dengan mengabaikan kepentingan jangka panjang berarti

mereka tidak mempersiapkan diri menghadapi konsekuensi masa datang

yang tidak ringan. Dalam Islam terdapat anjuran untuk memperhatikan

kepentingan hari esok atau masa datang (QS. al-Hasyr/ 59 : 18). Simpanan

atau tabungan merupakan langkah penghematan dari kegiatan konsumsi

saat ini yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan lain

di masa datang. Investasi merupakan sarana untuk memproduktifkan

kekayaan seseorang. Dengan investasi, seseorang dimungkinkan untuk

Page 101: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

memiliki pendapatan tambahan yang dapat digunakan untuk memenuhi

kebutuhan saat ini atau mendatang.

4. Nilai-nilai Islam dalam Proses Konsumsi;

a. Halal; Sesuatu yang diizinkan, tidak dilarang Syara’ dan sah. Nilai halal

dalam proses konsumsi bermakna ganda, yaitu meliputi pendapatan dan

penggunaan (konsumsi).

b. Tayyib; Sesuatu yang patut, tidak ada cela, layak, rapi, seseuatu yang enak

dan lezat dimakan. Benda yang dikatakan halal dapat saja dikatakan tidak

tayyib. Nilai tayyib dalam proses konsumsi bermakna ganda, yaitu

meliputi pendapatan dan penggunaan (benda berwujud maupun tak

berwujud)

c. Moderat ; Merupakan jalan tengah dari dua cara konsumsi yang ekstrim

(QS. al-Furqân/ 25 : 67), yaitu boros (tabzîr) dan kikir (bakhil). Boros

berarti mempergunakan harta secara berlebihan tanpa adanya

kemaslahatan yang ditimbulkan dari tindakan tersebut. Kikir berarti tidak

membelanjakan harta untuk diri sendiri dan atau untuk keluarga. Kikir

juga dapat diartikan tidak membelanjakan harta untuk tujuan kebaikan dan

kedermawanan. Moderat atau kesederhanaan bukan berarti

menggambarkan kehidupan dalam level terendah. Akan tetapi,

kesederhanaan diartikan dengan menjauhi pola konsumsi berlebihan

Page 102: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

conspicuous consumption yang mengarah kepada kemubaziran dalam

perspektif ekonomi Islam.73

5. Falâh ;

Falâh berarti kemenangan, kesuksesan, mendapat yang dicari dan berhasil

dengan baik. Dalam Islam kegiatan konsumsi dilakukan untuk memenuhi

kebutuhan baik jasmani maupun ruhani sehingga mampu memaksimalkan

fungsi kemanusiaannya sebagai hamba Allah SWT untuk mendapatkan

kebahagiaan dunia dan akhirat.

Kalimat penting yang harus menjadi dipahami adalah kebahagiaan dunia

dan akhirat. Seseorang yang ingin mendapatkan kebahagian dunia akhirat

dituntut harus mampu berjalan pada ‘jalan Ilahi’. Artinya, tunduk dan patuh

pada peraturan dan ketentuan yang telah Allah SWT ciptakan bersamaan

dengan pelaksanaan segala aktifitas ekonomi manusia.

a. Kesuksesan Dunia; berarti terpenuhinya segala kebutuhan hidup manusia

sebagai makhluk ekonomi.

b. Kesuksesan Akhirat; berarti keberhasilan manusia dalam memaksimalkan

fungsi kemanusiaannya (ibadah) sebagai hamba Allah.

73 Muhammad Akram Khan, An Introduction to Islamic Economics ( Pakistan : International Institute of Islamic Thought, 1994), h. 15

Page 103: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

E. Studi Empiris Perilaku Konsumsi Masyarakat Muslim Kelurahan Pamulang Barat

Bagian ini mencoba mengkaji secara

empiris mengenai perilaku konsumsi

masyarakat muslim di Kelurahan

Pamulang Barat. Varibel-variabel yang

dimunculkan pada studi ini merupakan intisari dari pemikiran Muhammad Abdul

Mannan dan Monzer Kahf dalam konsep konsumsi Islami yang dielaborasi

dengan beberapa teori konsumsi Islam lainnya sebagaimana yang ada pada bab

tiga.

2. Analisis Deskriptif

a. Profil Responden

Jenis Kelamin Frekuensi %

Pria 32 68,1

Wanita 15 31,9

Total 47 100Tabel 4.1. Jenis Kelamin Responden

Usia Frekuensi %

17 - 30 Tahun 16 34,0

31 - 40 Tahun 13 27,7

Page 104: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah responden pria lebih

banyak, yaitu sebesar 68,1% (32 responden) dari total 47 responden.

Sedangkan jumlah responden wanita pada studi ini yaitu sebesar 31,9%

atau 15 responden. Bila dilihat dari interval usia responden, dapat

disimpulkan bahwa responden yang berada pada usia 17-30 tahun

mendomonasi yaitu sekitar 34%. Sedangkan, responden yang berada pada

interval usia 31-40 tahun dan 41-50 berada dalam posisi sama, artinya

jumlah responden pada kedua interval usia tersebut adalah sama (banyak).

b. Responden Pengguna Jasa Perbankan Syariah dan Asuransi Syariah

D

41 - 50 tahun 13 27,7

51 - 60 Tahun 5 10,6

Total 47 100Tabel 4.2. Usia Responden

Bank Syariah Frekuensi % Asuransi Syariah Frekuensi %

Ya 7 14,9 Ya 2 4,3

Tidak 40 85,1 Tidak 45 95,7

Total 47 100 Total 47 100Tabel 4.3. Responden Pengguna Jasa Perbankan Syariah dan Asuransi Syariah

Page 105: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Dari 47 orang yang menjadi responden, hanya sekitar 14,9% atau 7

responden yang telah menjadi nasabah bank syariah. Dari ketujuh orang

tersebut 4 diantaranya adalah nasabah Bank Syariah Mandiri dan

selebihnya adalah nasabah BNI Syariah dan BPRS. Sedangkan responden

yang telah menjadi peserta asuransi syariah adalah 4,3% atau 2 orang dari

47 responden yang menjadi objek studi. Dari data ini dapat disimpulkan

bahwa potensi pasar dari perbankan dan asuransi syariah di indonesia,

khususnya di RW 015 Pamulang Barat masih besar.

c. Pengalokasian Sisa Pendapatan Bulanan Responden

Page 106: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Tabel 4.4. Pengalokasian Sisa Pendapatan Bulanan Responden

Mayoritas responden, yaitu sebesar 78,7% atau 37 orang,

mengalokasikan sisa pendapatan bulanan yang mereka miliki ke tabungan.

Selanjutnya, responden yang mengalokasikan sisa pendapatan bulanan

mereka untuk investasi ada 2 orang (4,3%) dan alokasi lain-lain sekitar

17% atau 8 orang.

Dalam konteks ini penulis membedakan arti tabungan dan investasi,

walaupun sebenarnya dana yang ada pada tabungan juga akan dialirkan ke

sektor investasi oleh pengelola tabungan. Monzer Kahf pernah

berpendapat bahwa “...berdasarkan sabda Nabi SAW bahwa uang dapat

dikaitkan dengan persiapan cadangan untuk hari esok...”.74 Pernyataan

Kahf juga selaras dengan teori permintaan uang dalam ekonomi Islam,

74 Kahf, Ekonomi Islam…, h. 99

Bila ada sisa penghasilan setelah

konsumsi/penggunaan, untuk apa

penghasilan itu bapak/ibu/sdr. gunaka?

Frekuensi %

Tabungan 37 78,7

Investasi 2 4,3

Sedekah 0 0

Lain-lain 8 17

Total 47 100

Page 107: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

yaitu salah satunya untuk berjaga-jaga.75 Artinya, dalam konteks

pertanyaan (alokasi sisa...) di atas, tabungan merupakan instrumen yang

dipilih oleh responden untuk mengamankan (sisa) dana/pendapatan

mereka dalam memenuhi kebutuhan masa mendatang. Misalnya,

kebutuhan rekreasi, perawatan kesehatan, biaya pernikahan, biaya

pendidikan dan lain sebagainya. Sedangkan, investasi merupakan

instrumen untuk memproduktifkan (sisa) pendapatan. Investasi dapat

berupa membeli saham, penyertaan modal pada perkongsian usaha dan

lain sebagainya. Makna investasi inilah yang penulis arahkan kepada para

responden yang mengisi kuisioner.

d. Tujuan konsumsi selain memenuhi kebutuhan hidup

Tabel 4.5. Motivasi Konsumsi Konsumen Muslim

75 Eko Suparyitno. Ekonomi Islam: Pendekatan Ekonomi Makro Islam dan Konvensional.

Yogyakarta : Graha Ilmu. 2005. hal 197

Apa motivasi bapak/ibu/sdr. melakukan belanja/konsumsi,

SELAIN MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUP saat ini dan

mendatang?

Frekuensi %

Ibadah kepada Allah 28 59,6

Mengikuti Trend/Model 4 8,5

Penetapan Status Sosial 9 19,1

Mengikuti kerabat/teman.dll 1 2,1

Lain-lain 5 10,6

Total 47 100

Page 108: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Pada pembahasan di bab 2, telah dikemungkakan bahwa Kahf

berpendapat bahwa kepercayaan terhadap keberadaan Allah SWT yang

ada pada diri setiap muslim saling berkaitan dengan kepercayaan tentang

adanya hari kiamat (hari pembalasan) dan kehidupan akhirat.76

Manifestasi dari konsep kepercayaan tersebut adalah seorang muslim akan

selalu merasakan keberadaan Sang Pencipta di setiap aktifitas ekonomi

yang dilakukannya tak terkecuali dalam aktifitas konsumsi. Artinya,

ketika seseorang menentukan pilihan-pilihan konsumsi, maka efek akhirat

dan duniawi merupakan dua varibel yang menjadi pertimbangan untuk

membuat keputusan dari pilihan-pilihan tersebut. Misalnya, ketika

seorang muslim dihadapkan pilihan membeli makanan karena lapar, maka

dengan sendirinya mereka akan mempertimbangkan nilai-nilai (moral)

agama yang ada dalam makanan tersebut, sebut saja halal-haram.

Berdasarkan data di atas, terlihat bahwa apa yang dikatakan oleh Kahf

merupakan sebuah realita dan bukan hipotesa belaka. Dari 47 responden

yang menjadi objek studi, ada 59,6% atau 28 reponden yang menyatakan

bahwa mereka melakukan aktifitas konsumsi dengan motivasi ibadah

kepada Allah SWT. Selanjutnya ada 19,1% atau 9 responden yang

memilih motivasi penetapan status sosial serta 12,7% atau sekitar 6

76 Kahf. The Demand…, h. 14

Page 109: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

responden yang memilih opsi mengikuti kerabat dan lain-lain, meliputi

membahagiakan keluarga, memanfaatkan pendapatan dan lain sebagainya.

3. Dampak Zakat dan Sedekah terhadap Average Propensity to Consume (APC)

dan Average Propensity to Save (APS)

Perbedaan mendasar pada konsep konsumsi Islam yang tidak ditemukan

pada konsep ekonomi manapun adalah keberadaan variabel zakat dan sedekah

yang turut menjadi bagian dari konsumsi (C). Zakat dan sedekah dalam Islam

merupakan bentuk konsumsi yang tidak kalah pentingnya dengan konsumsi

materi. Pelaksanaan zakat dan sedekah merupakan sebuah bentuk konsumsi

sosial yang dilakukan para konsumen muslim dalam rangka mendekatkan diri

pada Dzat Yang Maha Suci.

Zakat dan sedekah dalam konsep konsumsi Islam tidak hanya mampu

merubah lereng dari fungsi konsumsi akan tetapi zakat dan sedekah juga

mampu merubah lereng fungsi intersept.

Muhammad Abdul Mannan menyatakan bahwa keberadaan zakat

(sedekah) mampu meningkatkan fungsi intersept dari level bawah (01) ke

level atas (01) dan mampu meningkatkan Marginal Propensity to

Consume/MPS (baca: APC) dari konsumen yang menerima dana zakat, yaitu

fakir miskin dan pihak membutuhkan lainnya. Ia juga berpendapat zakat juga

Page 110: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

dapat mengurangi Marginal Propensity to Save/MPS (baca: APS) akan

mengalami penurunan sebesar 2,5%.77 Perhatikan gambar berikut;

Konsumsi (C)

E=Y

C + ZS

C

Pendapatan (Y)

Gambar 4.4. Efek Zakat dan Sedekah terhadap Fungsi Konsumsi

Peningkatan terhadap fungsi intersep sebagaimana pada gambar di atas

tidak diartikan sebagai perbuatan menghamburkan harta israf oleh konsumen

muslim yang menjadi muzakki. Menurut Mannan, dana-dana yang di dapat

dari zakat (dan sedekah) dialokasikan untuk peningkatan kemampuan

masyarakat miskin dan yang membutuhkan untuk memperoleh pendapatan

melalui penyediaan fasilitas perawatan kesehatan, pelaksanaan pelatihan-

pelatihan keterampilan kerja dan lain sebagainya.78

77 Muhammad Abdul Mannan, The Making of Islamic Economic Society; Islamic Dimensions

in Economic Analysis, (Kairo : International Association of Islamic Banks, 1984), h. 292-294 78 Muhammad Abdul Mannan, The Making …, h. 294

Page 111: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Berdasarkan studi yang penulis lakukan di RW 015 Kelurahan Pamulang

Barat terdapat sekitar 68,1% atau 32 responden dapat mengeluarkan zakat atas

penghasilan bulanan mereka serta sebanyak 34 responden (72,3%) yang

mengalokasikan pendapatan mereka untuk bersedekah.

Perhatikan tabel berikut;

Kode APC APC+Z NaikAPC+ZS

Naik APS MPS-Z Turun MPS-ZS Turun

Ir 4 0,69 0,72 0,03 0,75 0,06 0,31 0,28 (0,03) 0,25 (0,06)

Ir 8 0,92 0,95 0,03 0,97 0,05 0,08 0,05 (0,03) 0,03 (0,05)

Ir 10 0,39 0,42 0,03 0,43 0,04 0,61 0,58 (0,03) 0,57 (0,04)

Ir 12 0,54 0,56 0,03 0,56 0,03 0,46 0,44 (0,03) 0,44 (0,03)

Ir 14 0,47 0,49 0,03 0,51 0,04 0,53 0,51 (0,03) 0,50 (0,04)

Ir 15 0,49 0,51 0,03 0,51 0,03 0,51 0,49 (0,03) 0,49 (0,02)

Ir 18 0,41 0,44 0,03 0,46 0,05 0,59 0,56 (0,03) 0,54 (0,05)

Ir 19 0,92 0,94 0,03 0,94 0,03 0,08 0,06 (0,03) 0,06 (0,03)

Ir 22 0,66 0,68 0,03 0,68 0,03 0,34 0,32 (0,03) 0,32 (0,03)

Ir 24 0,27 0,29 0,03 0,52 0,25 0,73 0,71 (0,03) 0,48 (0,25)

Ir 27 0,83 0,86 0,03 0,86 0,03 0,17 0,14 (0,03) 0,14 (0,03)

Ir 28 0,52 0,55 0,03 0,58 0,07 0,48 0,45 (0,03) 0,42 (0,07)

Ek 3 0,40 0,43 0,03 0,46 0,06 0,60 0,58 (0,03) 0,54 (0,06)

Ek 4 0,28 0,31 0,03 0,31 0,03 0,72 0,69 (0,03) 0,69 (0,03)

Ek 5 0,30 0,33 0,03 0,35 0,05 0,70 0,68 (0,03) 0,65 (0,05)

Ek 10 0,90 0,93 0,03 0,93 0,03 0,10 0,08 (0,03) 0,08 (0,03)

Ek 13 0,64 0,66 0,03 0,69 0,05 0,36 0,34 (0,03) 0,31 (0,05)

Page 112: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Ek 7 0,83 0,86 0,03 0,86 0,03 0,17 0,15 (0,03) 0,15 (0,03)

Ir 30 0,79 0,81 0,03 0,83 0,04 0,21 0,19 (0,03) 0,18 (0,04)

Tabel 4.6. Efek Zakat dan Sedekah terhadap APC dan APS Konsumen Muslim

Pada tabel ini, penulis hanya dapat memperoleh 19 responden yang benar-

benar menuliskan besaran pendapatan, konsumsi, zakat dan sedekah mereka.;

Data-data di atas mengambarkan kondisi APC / APS konsumen muslim

sebelum dan sesudah zakat dan sedekah. Pada kode Ir 4 digambarkan bahwa

APC responden sebelum zakat dan sedekah adalah sebesar 0,69 sedangkan

APS-nya adalah 0,39. Dengan adanya zakat dan sedekah yang masuk menjadi

bagian dari konsumsi responden Ir 4 maka, APC dan APS dari responden

tersebut berubah. Kenaikan 0,06 terjadi pada APC responden Ir 4, sedangkan

APS-nya mengalami penurunan sebesar 0,06.

Bila dilihat secara keseluruhan bahwa zakat dapat meningkatkan APC dan

mengurangi APS sebesar 0,03 dan angka ini merata terjadi pada setiap

sampel. Kenaikan serta penurunan APC dan APS, yang terjadi secara merata

akibat adanya zakat, sangat wajar terjadi sebab prosentase zakat yang bersifat

tetap, dalam hal ini 2,5%.

Page 113: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Walaupun secara logika sederhana dapat dipastikan bahwa zakat dan

sedekah dapat menaikkan intersep dan APC konsumen muslim dan juga dapat

mengurangi APS, akan tetapi yang menjadi titik tekan pada bahasan ini adalah

kemampuan konsep konsumsi Islam dalam meredistribusikan pendapatan dari

golongan kaya (muzakki) kepada golongan fakir miskin dan yang

membutuhkan lainnya melalui pengalokasian zakat dan sedekah dari kegiatan

konsumsi orang-orang kaya. Artinya, konsep konsumsi dalam Islam bersifat

sinergis dengan upaya peningkatan daya beli masyarakat miskin dan

membutuhkan lainnya melalui redistribusi pendapatan. Peningkatan daya beli

dari masyarakat ekonomi lemah akan mampu menciptakan konsumsi agregat

yang berkeadilan, yaitu konsumsi agregat yang tidak hanya dimonopoli oleh

masyarakat kaya melalui pemenuhan kebutuhan hidup mereka melainkan

masyarakat ekonomi lemah pun turut andil di dalamnya melalui pemenuhan

kebutuhan dasar mereka.

Harus diingat, bahwa fenomena kenaikan APC (hasrat mengkonsumsi)

dan penurunan APS (hasrat menabung) seorang konsumen muslim yang

disebabkan pembayaran oleh zakat dan sedekah tidak dapat diartikan sebagai

perbuatan menghamburkan harta israf bagi konsumen muslim yang muzakki.

Kenaikan APC dan penurunan APS dari konsumen muslim (baca : muzakki)

justru merupakan upaya Islam untuk menaikkan APC dan APS dari konsumen

muslim yang fakir-miskin dan membutuhkan lainnya (baca: mustahik).

Page 114: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Sebagaimana diketahui bahwa zakat dan sedekah diperuntukkan bagi

peningkatan kemampuan finansial dari seoarang mustahik. Peningkatan

tersebut dapat diwujudkan dengan pemberian dana konsumtif guna memenuhi

kebutuhan hidup mereka sehari-hari, pemberian dana produktif dalam bentuk

modal kerja dan atau pelatihan-pelatihan lainnya.

4. Analisis Korelasi Tingkat (Religius) Keagamaan dan Perilaku Mengkonsumsi

Komoditas Halal dan Tayyib

Sebelum melakukan perhitungan korelasi, berikut penulis cantumkan kembali hipotesa, sebagaimana pada bab III yang ada pada studi korelasi ini;

c. H : p = 0 ; Tidak ada korelasi antara latar belakang keagamaan

masyarakat dan perilaku mengkonsumsi komoditas halal dan ayyib

d. H : p ≠ 0 ; Ada korelasi antara latar belakang keagamaan masyarakat dan

perilaku mengkonsumsi komoditas halal dan tayyib

Setelah itu akan menguji hipotesa ini dengan menggunakan uji korelasi

statistik non-parametrik Rank Spearman. Uji ini digunakan sebab data penulis

adalah data yang berdistribusi tidak normal.

Page 115: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Correlations

1,000 ,434**, ,002

47 47,434** 1,000,002 ,

47 47

Correlation CoefficientSig. (2-tailed)NCorrelation CoefficientSig. (2-tailed)N

Latar BelakangKeagamaan Responden

Perilaku MengkonsumsiKomoditas Halal/Tayyib

Spearman's rho

LatarBelakang

KeagamaanResponden

PerilakuMengkonsumsi KomoditasHalal/Tayyib

Correlation is significant at the .01 level (2-tailed).**.

Tabel 4.7. Out put SPSS 11.0 Hasil Perhitungan Korelasi Spearman

Jadi nilai (rs) adalah positif sebesar 0,434. Artinya, ada hubungan positif antara

tingkat (relegiusitas) keagamaan responden terhadap perilaku mengkonsumsi

komoditas halal dan tayyib sebesar 0.434. Angka ini adalah angka yang signifikan

berdasarkan level signifikansi, 0,434 berada pada level lebih kecil dari 0,01 yaitu

sebesar 0.002.

F. Strategi Mengubah Preferensi Konsumsi Masyarakat kepada Preferansi Konsumsi

Islami

Pada pembahasan sebelumnya, penulis telah memaparkan data-data empiris

mengenai perilaku konsumsi masyarakat muslim di RW 015 Kelurahan Pamulang

Barat. Dapat diambil kesimpulan bahwa preferensi konsumsi masyarakat RW 015

Page 116: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Kelurahan Pamulang Barat secara bertahap telah menuju ke arah preferensi

konsumsi Islam. Hal tersebut dapat dilihat dari 3 aspek besar dalam preferensi

konsumsi Islam; (1) kemurnian kualitas konsumsi ( halal/haram), (2) penunaian

zakat dan sedekah serta (3) hakikat Konsumsi dalam Islam.

Namun, dari ke-tiga aspek tersebut belum secara sempurna dilaksanakan oleh

masyarakat RW 015 Kelurahan Pamulang Barat. Mengingat ada beberapa hal yang

harus menjadi perhatian bagi seluru masyarakat di Kelurahan tersebut. Bagian ini

akan dijelaskan pada paragraf selanjutnya.

Secara psikologis, untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap

preferensi konsumsi Islam agar menjadi sebuah perilaku/kebiasaan ada beberapa

tahap yang harus dilalui. Perhatikan gambar berikut;

Tidak (STOP) Negatif (STOP) Ya Positif Gambar 4.5. Tahapan psikologis menuju preferensi konsumsi Islami

Dari gambar di atas dapat disimpulkan bahwa sebelum sesuatu hal sampai

pada tahap kebiasaan dalam mengerjakannya, maka langkah awal yang harus

dibina adalah tahap pemahaman. Sebab, bilamana pemahaman seseorang terhadap

(1) PEMAHAMAN

(2) SIKAP

(3) TINDAKAN (4) PRILAKU/ KEBIASAAN

Page 117: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

sesuatu telah tumbuh maka dengan sendirinya akan berbuah pada penentuan sikap

yang akan berujung proses bertindak dan bilaman tindakan tersebut dilakukan

berulang-ulang dilakukan maka dengan sendirinya sesuatu yang diajarkan tadi

akan menjadi sebuah kebiasaan. Sebut saja, sesuatu yang dimaksud dengan,

pelaksanaan zakat atas penghasilan bulanan (zakat profesi). Seorang konsumen

muslim akan mengeluarkan zakat pada penghasilan bulanannya bilamana ia

terlebih dahulu memahamai apa itu zakat (profesi), apa dasar hukumnya,

bagaimana cara mengeluarkannya dan lain sebagainya. Barulah setelah konsumen

muslim tersebut paham, atau paling tidak mengatahui, ia akan menentukan sikap

(positif) terhadap keharusan mengeluarkan zakat dan kemudian dengan sendirinya

ia akan membayar zakat (profesi).

Berangkat dari tahapan-tahapan tersebut, maka strategi yang tepat untuk

mengarahkan preferensi konsumsi masyarakat adalah DAKWAH.

Dakwah adalah upaya penyampaian hidayah kepada umat manusia. Dakwah

juga dapat berarti proses pembelajaran bagi setiap umat manusia atau yang biasa

disebut dengan sosialisasi. Tujuan dari dakwah adalah mengarahkan umat

manusia kepada jalan ‘ilahi’, yaitu jalan yang dapat mengantarkan manusia

kepada kebahagian dunia dan akhirat. Kata hidayah dalam bahasa Arab terdiri

dari hadâl dan yâ yang artinya antara lain menyampaikan dengan lemah lembut.79

79 Muhammad Muflih. Tingkat Pendapatan Masyarakat Perkotaan dan Pengaruhnya

terhadap Perilaku Konsumsi Ditinjau dalam Perspektif Ekonomi Islam (Tesis Program Pasca Sarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Konsentrasi Ekonomi Islam) 2004. h. 173

Page 118: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Makna penyampaian dakwah dengan lemah lembut tidak dapat diartikan bahwa

dakwah itu bebas dari kritik. Ada kalanya bila terjadi kekhilafan manusiawi

dalam proses dakwah, kritik dapat menjadi instrumen penting bagi terciptanya

islah perbaikan dalam dakwah.

Terkait dengan dakwah sebagai strategi merubah prefereansi masyarakat ke

arah preferensi konsumsi Islami, berikut sebuah gambar mengenai sistem

permberdayaan konsumsi masyarakat berdasarkan perspektif Ekonomi Islam;

4.6. Sistem Dakwah dalam Permberdayaan Konsumsi Masyarakat

Pada gambar di atas, preferensi konsumsi Islam dibagi ke dalam tiga bagian;

(a) preferensi mengenai kualitas kemurnian konsumsi, (b) preferensi mengenai

Preferensi Konsumsi Islam

Masyarakat

1. Kualitas Kemurnian Konsumsi 2. Pelaksanan ZIS 3. Hakikat Aktifitas Konsumsi

1. Pemerintah Daerah 2. MUI / BP POM 3. LSM 4. PTI/PTS Islam

DAKWAH ; 1. Menyampaikan 2. Memberi Contoh 3. Memandu 4. Mengawasi

Page 119: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

pelaksanaan zakat, infaq dan sedekah dan (c) Hakikat kegiatan konsumsi dalam

Islam. Penjelasan mengenai ketiganya akan dibahas pada paragraf selanjutnya.

Pemerintah daerah, MUI daerah, LSM, PTN/S dan Majlis Ta’lim merupakan

stake holder dalam upaya memberdayakan konsumsi masyarakat. Masing-masing

pihak harus dapat bersinergi, mengingat masing-masing bagian memiliki peran

yang berbeda. Misalnya, pemerintah daerah dalam hal ini berperan dalam upaya

menciptakan peraturan untuk menumbuhkan budaya altruism (ZIS) di masyarakat,

misalnya dengan menciptakan perda keteladanan. Majlis Ulama Indonesia (MUI)

sebagai pihak yang terus-menerus mengawasi kualitas kemurnian konsumsi dari

umat muslim melalui fatwa halal/haram sebuah komoditas. BP POM sebagai pihak

yang terus-menerus mengawasi kualitas kemurnian kesehatan konsumsi melalui

pemeriksaan terhadap kandungan gizi dari objek konsumsi. Dalam hal ini MUI

dan BP POM memiliki fungsi yang hampir sama. Lembaga swadaya masyarakat

yang terjun langsung ke masyarakat dalam membina pola konsumsi mereka,

termasuk di dalam adalah Majlis Ta’lim yang biasanya rutin diadakan oleh pihak

pengurus masjid/mushalla setempat. Sedangkan Perguruan Tinggi Negeri/Swasta

Islam merupakan pihak yang berperan dalam kegiatan-kegiatan penelitian ilmiah

dan pengembangan teori mengenai perilaku konsumsi masyarakat muslim.

Penelitian dan pengembangan teori konsumsi Islam sangat diperlukan. Mengingat

masih terbatasnya penelitian-penelitian empiris mengenai masalah ini.

Page 120: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Berkaitan dengan preferensi konsumsi Islam, terdapat 3 hal yang menjadi

perhatian dalam dakwah;

1. Dakwah Mengenai Kualitas Kemurnian Konsumsi

Perhatikan dua tabel berikut;

Berdasarkan studi yang penulis lakukan di RW 015 Kelurahan Pamulang

Barat terdapat sekitar 59,6% atau 28 responden yang selalu membaca dan

memastikan label halal setiap membeli produk, serta sebanyak 12 responden

Apakah bapak/ibu/sdr. membaca dan memastikan label Halal

setiap membeli produk ? Frekuensi %

Tidak Pernah 0 0

Jarang 0 0

Kadang-kadang 7 14,9

Sering 12 40,4

Selalu 28 59,6

Total 47 100

Tabel 4.8. Kebiasaan Membaca Label Halal Produk

Apakah bapak/ibu/sdr. membaca dan memastikan tanggal

kadaluarsa setipa produk yang akan dibeli? Frekuensi %

Tidak Pernah 0 0

Jarang 1 2,1

Kadang-kadang 1 2,1

Sering 5 10,6

Selalu 40 85,1

Total 47 100

Tabel 4.9. Kebiasaan Membaca Tanggal Kadaluarasa Produk

Page 121: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

(40,4%) yang selalu membaca dan memastikan label halal setiap membeli

produk. Sedang 14,9 % atau 7 responden mengakui bahwa mereka kadang-

kadang akan membaca dan memastikan label halal setiap membeli produk.

Kemudian terdapat sekitar 85,1% atau 40 responden yang selalu

membaca dan memastikan tanggal kadaluarsa setiap produk yang akan dibeli,

serta sebanyak 5 responden (10,6%) yang sering membaca dan memastikan

tanggal kadaluarsa setiap produk yang akan dibeli. Sedang responden yang

jarang dan terkadang membaca dan memastikan tanggal kadaluarsa setiap

produk yang akan dibeli sejumlah 2 responden.

Kesadaran untuk membaca serta memastikan label halal dan tanggal

kadaluarsa setiap produk yang akan dibeli memang telah ada dikalangan

masyarakat RW 015 Kelurahan Pamulang Barat. Namun, prosentase

kebiasaan selalu membaca dan memastikan tanggal kadaluarsa lebih tiggi

jumlahnya dibanding kebiasaan selalu membaca dan memastikan label halal.

Islam mendorong penggunaan barang-barang yang halal, baik dan

bermanfaat kepada setiap muslim. Kriteria dari barang-barang tersebut telah

dijelaskan kepada umat manusia dengan menggunakan prinsip-prinsip umum

yaitu halal dan tayyib. Penggunaan prinsip ini dimaksudkan untuk

memberikan kebebasan bagi setiap muslim untuk menggunakan segala barang

yang baik, bermanfaat bagi dirinya, menyenangkan, lezat dan lain sebagainya,

selama dalam kerangka halal dan tayyib. Kebebasan yang diberikan Islam

Page 122: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

kepada setiap muslim dalam berkonsumsi tak terlepas dari pandangan Islam

itu sendiri bahwa perbuatan memanfaatkan atau meng-konsumsi barang-

barang yang baik merupakan suatu kebaikan. Konsumsi dan pemuasan

(kebutuhan) tidak dikutuk dalam Islam selama keduanya tidak melibatkan hal-

hal yang tidak baik atau merusak.

Satu hal yang harus diingat bahwa, prinsip halal dan tayyib dalam proses

konsumsi (pendapatan dan penggunaan) tidak dapat dipisahkan-pisahkan.

prinsip ini bersifat komprehensif. Kata halal dan tayyib dalam ayat 168 pada

surat al-Baqarah bermakna ganda. Artinya, halal dan tayyib tidak hanya

berlaku pada konsumsi saja melainkan cara-cara untuk mendapatkan

penghasilan pun juga harus halal dan tayyib. Muhammad Abdul Mannan

menyatakan ;

“this condition carries the double significance of earning lawfully and not having been prohibited by law”

Artinya; “syarat ini ( dalam surat al-Baqarah : 168) bermakna ganda

penting mengenai mencari rezeki halal dan tidak melanggar hukum”

2. Dakwah Mengenai Menumbuhkan Kesadaran Bersedekah

Zakat (pengasilan bulanan) Frekuensi % Sedekah Frekuensi %

Ya 32 68, 1 Ya 34 72,3

Tidak 15 19,1 Tidak 13 27,7

Total 47 100 Total 47 100Tabel 4.10. Alokasi Zakat dan Sedekah Responden

Page 123: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Berdasarkan studi yang penulis lakukan di RW 015 Kelurahan Pamulang

Barat terdapat sekitar 68,1% atau 32 responden dapat mengeluarkan zakat atas

penghasilan bulanan mereka serta sebanyak 34 responden (72,3%) yang

mengalokasikan pendapatan mereka untuk bersedekah. Sedang 19,1 % atau 15

responden tidak mengeluarkan zakat atas pengahasilan bulanan mereka,

adapun 5 diantaranya memang tidak cukup nisab. 80 Dengan demikian ada

sekitar 10 responden yang tidak mengeluarkan zakat atas pengahasilan

bulanan mereka. Kemudian juga terdapat 27,7% atau 13 responden yang

tidak mengeluarkan sedekah. Kesadaran untuk melakukan sedekah

(zakat&sedekah ) memang telah ada dikalangan masyarakat RW 015

Kelurahan Pamulang Barat. Namun, alangkah lebih sempurnanya bila pihak-

pihak yang belum mengeluarkan sedekah (zakat&sedekah), bukan karena

tidak mampu melainkan belum mau, dapat tumbuh kesadaran dalam diri-nya

untuk mau menyisihkann sebagaian harta mereka kepada fakir-miskin dan

yang membutuhkan.

Berikut ayat-ayat Qur’an yang dapat digunakan untuk menumbuhkan

kesadaran bersedekah81, yaitu;

a. Allah Menyuruh Hambanya Untuk Berbuat Kebajikan

80 zakat atas penghasilan dikeluarkan dengan mengikuti nisab emas sebanyak 85 gram

(dihitung satu tahun) dengan harga Rp 230.000 /gram. Lihat Didin Hafiduddin, Zakat Dalam Perekonomian Modern (Jakarta : Gema Insani Press. 2002), h. 96-97

81 Afzalurrahman, Economic Doctrines …, h. 108

Page 124: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

... ☺ ...

Artinya : “…berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah

berbuat baik...” {QS. al- Qasas / 28: 77}

Berdasarkan, tafsir al-Misbah karya Muhammad Quraish Shihab, kata

perintah ‘ahsin’/ (ÍÓä Ç) terambil dari kata ‘hasana’ (ÍÓä) yang berarti

baik. Bentuk kata yang digunakan adalah kata perintah dan membutuhkan

objek. Namun, objek tidak disebut, sehingga kata ‘ahsin’ merupakan kata

perintah yang mencakup segala kebaikan, bermula terhadap lingkungan,

harta benda, tumbuh-tumbuhan, binatang, manusia, baik orang lain

maupun diri sendiri. Bahkan terhadap musuh pun dalam batas-batas yang

dibenarkan.82

Dalam konteks menumbuhkan kesadaran bersedekah ayat ini secara

impilisit merupakan ‘titah ilahi’ yang menyeru kepada umat muslim agar

senantiasa dapat bersedekah (zakat, infaq dan sedekah) sesuai dengan

kemampuan yang dimiliki. Bersedekah merupakan sebuah bentuk

kebajikan, yaitu kebajikan terhadap orang lain.

b. Sedekah Membentuk Kebajikan yang Sempurna

Islam senantiasa mengajarkan nilai-nilai moral yang tinggi untuk

membangun jiwa yang terpuji bagi setiap individu sehingga dalam dirinya

akan selalu muncul keinginan untuk membantu orang lain. Nilai-nilai

82 Shihab. Tafsir al-Misbah…, Vol 10, h. 405-407

Page 125: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

moral inilah yang kemudian menjadi prinsip dasar Islam dalam

bersedekah. Allah SWT berfirman ;

Artinya : “Kamu sekali-kali tidak

sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan

sehahagian harta yang kamu cintai. dan apa saja yang kamu nafkahkan

maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.” {QS. Ali –Imrân / 3: 92}

Ayat ini menunjukkan tentang perbuatan menafkahkan dari segala

sesuatu yang dicintai oleh seseorang, seperti harta benda dan sebagainya,

demi kepentingan masyarakat. Menurut, Muhammad Quraish Shihab

dalam tafsir al-Misbah, menyatakan bahwa harta yang dinafkahkan dalam

ayat ini (Ali –Imrân / 3: 92) adalah sebagian dari harta yang disukai (oleh

manusia).83

Perintah untuk bersedekah dalam ayat ini (Ali –Imrân / 3: 92) tidak

dapat diartikan bahwa islam adalah agama yang sangat merugikan bagi

seseorang yang banyak harta. Bukti kasih sayang Allah pada umat muslim

yang menafkahkan sebagian hartanya yang disukai terdapat pada ayat

selanjutnya, yaitu segala sesuatu yang dinafkahkan oleh manusia baik

yang disukai atau tidak maka sesungguhnya Allah SWT Maha

83 Ibid, Vol 2, h. 151-152

Page 126: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Mengetahui, dan Dia yang akan memberikan, untuk yang bersedekah tadi,

ganjaran/pahala/kebaikan di dunia maupun akhirat.

Dalam konteks menumbuhkan kesadaran bersedekah ayat ini secara

impilisit merupakan ‘titah ilahi’ yang menjadikan perbuatan sedekah

menjadi salah satu syarat bagi setiap muslim yang ingin mencapai

kebajikan sempurna dalam Islam.

c. Sedekah Menambah Kekayaan

Salah satu dampak dari eksistensi sistem kapitalisme yang telah masuk

ke dalam jiwa-jiwa setiap muslim di Indonesia adalah faham

utilitarianisme, yaitu sebuah dogma yang mengajarkan bahwa sebuah

kepuasan akan diperoleh dari mengkonsumsi/menggunakan sejumlah

barang tertentu. Artinya, barang merupakan objek yang dapat

menghasilkan kepuasaan.84 Manifestasi dari faham ini adalah setiap

harta/kapital yang dikeluarkan untuk menolong orang lain merupakan

tindakan yang merugikan, sebab kegiatan tersebut dapat menghambat

pertumbuhan harta/kapital. Sebagai contoh, bila seseorang yang memiliki

harta sebanyak 10 gram emas mensedekahkan 3 gram emas miliknya,

maka (berdasar pada faham utilitarianisme) sisa harta-nya adalah 7 gram

emas dan sedekah ini baginya adalah sebuah kerugian.

84 Mark Skousen, Sejarah Pemikiran Ekonomi; Sang Maestro Teori-teori Ekonomi Modern.

Terj. Tri wibowo Budi Santoso, ( Jakarta : Prenada, 2005), h. 96

Page 127: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Islam membantah faham utilitarianisme ini dengan mengabarkan

kepada manusia, bahwa setiap sedekah yang dikeluarkan oleh seorang

muslim berdasarkan iman yang benar dan ketulusan hati justru akan

menambah harta kekayaan mereka di hadapan Allah SWT, Dia berfirman;

⌧ ☺

Artinya: “Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala)

sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan

jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan

kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan)”

{QS. al-An‘âm / 6 : 160}

Dalam ayat ini, Allah SWT memberikan jaminan bagi setiap muslim

yang melakukan kebajkan (baca: sedekah) bahwa sedikitpun harta mereka

tidak akan berkurang, karena bersedekah, melainkan harta mereka akan

bertambah di hadapan Allah SWT dengan penambahan yang berlipat.

Dalam konteks menumbuhkan kesadaran bersedekah ayat ini secara

impilisit merupakan ‘titah ilahi’ yang mendorong setiap muslim untuk

banyak-banyak bersedekah demi kepentingan masyarakat yang

membutuhkan.

d. Sedekah Menjamin Kesuksesan

Page 128: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Islam telah menjanjikan suatu akhir yang bahagia dan sukses bagi

orang-orang yang senantiasa dengan iman yang benar dan ketulusan hati

menafkahkan sebagaian harta mereka untuk kepentingan orang lain yang

membutuhkan. Allah SWT berfirman ;

...

Artinya : “(3) (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang

mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang kami

anugerahkan kepada mereka… (5) Mereka Itulah yang tetap mendapat

petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung

(menang/sukses)” {QS. al-Baqarah / 2 : 3 dan 5}

Dalam konteks menumbuhkan kesadaran bersedekah ayat ini secara

expilisit merupakan ‘titah ilahi’ yang memberikan kabar gembira pada

setiap muslim yang beriman, mendirikan sholat dan menafkahkan

sebagian harta bahwa mereka itulah orang-orang yang akan memperoleh

keberuntungan ‘muflihūn’ baik di dunia maupun akhirat.

3. Dakwah Mengenai Hakikat Kegiatan Konsumsi

Dalam Islam, kegiatan konsumsi pada hakikatnya bertujuan untuk

memenuhi kebutuhan baik jasmani maupun ruhani sehingga mampu

memaksimalkan fungsi kemanusiaannya sebagai hamba Allah SWT untuk

Page 129: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat atau yang biasa disebut dengan

Falâh.

Kalimat penting yang harus menjadi dipahami adalah (falâh) yaitu

kebahagiaan dunia dan akhirat. Dalam Islam, kebahagiaan di Dunia berarti

terpenuhinya segala kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk ekonomi.

Sedang kebahagiaan di akhirat kelak berarti keberhasilan manusia dalam

memaksimalkan fungsi kemanusiaannya (ibadah) sebagai hamba Allah

sehingga mendapatkan ganjaran dari Allah SWT yaitu kenikmatan ukhrawi

(surga). Seseorang yang ingin mendapatkan kebahagian dunia akhirat dituntut

harus mampu berjalan pada ‘jalan Ilahi’. Artinya, tunduk dan patuh pada

peraturan dan ketentuan yang telah Allah SWT ciptakan bersamaan dengan

pelaksanaan segala aktifitas ekonomi manusia, termasuk di dalamnya

ketentuan mengenai kegiatan konsumsi yang dilakukan oleh umat muslim.

Monzer Kahf menyatakan bahwa falâh merupakan fungsi dari nilai

keagamaan, psikologis, budaya, legalitas, politik dan faktor lain yang

mempengaruhi pilihan konsumen.85 Seseorang yang ingin mendapatkan falâh

dari aktifitas konsumsinya adalah seorang konsumen muslim yang mampu

mengimplementasikan ketentuan Islam dalam hal proses konsumsi. Misalnya,

85 Kahf. The Demand…, h. 26

Page 130: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

pelaksanaan ZIS dalam konsumsi, kepatuhan terhadap nilai-nilai Islam seperti

halal, tayyib, dan moderat. Perhatikan gambar berikut ini;

Falâh -------- Hamba Allah dan Makhluk Ekonomi

Halal Tayyib

Moderat

{Nilai-nilai Islam}

Pendapatan

Y

Konsumsi Pribadi

C

Konsumsi Sosial

FS

Tabungan dan

Investasi

S/I

{ Proses Konsumsi Dalam Islam }

Keimanan / Kehidupan / Keturunan / Pendidikan / Kekayaan /

Page 131: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

dîn nafs nasl aql mâl

{ Maqâsid Syariah }

Maslahat Gambar 4.7. Rancang Bangun Konsumsi Islami

Page 132: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran
Page 133: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

BAB V

KESIMPULAN

I. Kesimpulan

1. Konsep Konsumsi Islam Muhammad Abdul Mannan dan Monzer Kahf ;

a. Muhammad Abdul Mannan Mannan membagi bentuk konsumsi ke dalam

tiga bagian ; yaitu konsumsi individu, konsumsi sosial atas dasar Allah

dan investasi untuk menyokong kehidupan masa datang. Ke semua bagian

dari konsumsi tersebut harus dikelola secara seimbang. Islam menghargai

kegiatan konsumsi dengan mencegah kemubaziran dan kikir. Atas dasar

ini sebuah konsep ‘kesederhanaan konsumsi’ moderation consumption

muncul dalam Islam. Ketentuan Islam mengenai konsumsi dikendalikan

oleh lima prinsip, yaitu keadilan (righteousness), kebersihan (cleanliness),

kesederhanaan (moderation), kemurahan hati (beneficence) dan moralitas

(morality).Terdapat tiga bagian dari kebutuhan seseorang, yaitu keperluan

(necessities), kesenangan (comforts) dan kemewahan (luxuries).Dengan

Page 134: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

hanya melarang produksi barang-barang mewah tanpa disertai dengan

pola pembagian kekayaan dan pendapatan, rupanya sama sekali tidak akan

meredakan persoalan ekonomi.Keberadaan larangan dan perintah

mengenai makanan dan minuman harus dilihat sebagai usaha untuk

meningkatkan sifat perilaku konsumen. Dengan mengurangi pemborosan

yang tidak perlu, Islam menekankan perilaku mengutamakan kepentingan

orang lain

b. Menurut Kahf rasionalisme Islam dinyatakan sebagai alternatif yang

konsisten dengan nilai-nilai Islam. Faktor-faktor non-matrealistik

Imponderables tidak dapat dipisahkan dari analisis terhadap perilaku

konsumen dalam Islam. Unsur-unsur pokok dari rasionalisme Islam adalah

sebagai berikut ; Konsep Keberhasilan, Skala Waktu Perilaku Konsumen

dan Konsep Harta. Harta dan pendapatan seorang muslim akan

dipergunakan untuk tiga keperluan, yaitu alokasi kebajikan (untuk

mendekatkan diri pada Allah), tabungan dan konsumsi itu sendiri. Barang-

barang yang tidak memiliki kebaikan dan tidak membantu meningkatkan

manusia, menurut konsep Islam, bukan barang dan tidak dapat dianggap

sebagai milik atau aset umat muslim. Oleh sebab itu, barang-barang yang

dilarang (untuk dikonsumsi) tidak dianggap barang dalam Islam. Ajaran-

ajaran Islam menganjurkan pola konsumsi dan penggunaan harta secara

wajar dan berimbang, yakni pola yang terletak di antara kekikiran dan

Page 135: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

pemborosan. Konsumsi di atas dan melampaui tingkat moderat (wajar)

dianggap isrâf dan tidak disenangi Islam.

2. Hasil dari analisis himpunan dapat dinyatakan bahwa ; variabel Proses

Konsumsi milik Mannan dan Keseimbangan Konsumsi milik Kahf adalah

sama. Eksplorasi pemikiran kedua tokoh pada konteks ini secara tidak

langsung bermuara pada penjelasan mengenai penggolongan dari kegiatan

konsumsi dalam Islam yang harus dilakukan secara seimbang. Variabel

Prinsip Konsumsi Islam milik Mannan dan Konsep Barang dalam Islam serta

Etika Konsumsi Islam milik Kahf adalah sama. Eksplorasi pemikiran kedua

tokoh pada konteks ini secara tidak langsung bermuara pada penjelasan

mengenai norma, prinsip dan hukum secara umum yang terkait dengan

kegiatan konsumsi dalam Islam. Variabel Hakikat Perilaku Konsumen dan

Kebutuhan serta Urutan Prioritas milik Mannan dan Rasionalisme (perilaku

konsumen) Islam milik Kahf digolongkan ke dalam variabel – variabel yang

berdiri sendiri dan tidak memiliki kesamaan pokok bahasan. Dari pemikiran

kedua tokoh tersebut dapat dikembangkan 3 buah konsep baru dalam

konsumsi Islam; yaitu (1) Prinsip halal dan tayyib, (2) Konfigurasi pilihan

konsumsi dan (3) Perencanaan konsumsi Islami.Terdapat 2 faktor yang

menyebabkan adanya perbedaan dan persamaan dari pemikiran Muhammad

Abdul Mannan dan Monzer Kahf tentang ekonomi Islam khususnya dalam

kajian tentang konsep konsumsi, yaitu Pertama, Latar Belakang Pendidikan.

Dalam konteks ini, faktor latar belakang pendidikan mereka yang merupakan

Page 136: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

lulusan Barat menjadi faktor penyebab terjadinya persamaan. Mannan dan

Kahf sama-sama menggunakan pendekatan modeling (matematika/fungsi)

dalam menjelaskan proses konsumsi. Kedua, Latar Belakang Kondisi Sosial

dan Politik. Dalam konteks ini, faktor latar belakang sosial politik mereka

menjadi faktor penyebab terjadinya perbedaan pemikiran. Mannan hidup

disaat Bangladesh (negaranya) mengalami ketimpangan distribusi pendapatan.

Oleh sebab itu, Mannan sangat menekankan pada pemikiran redistribusi

pendapatan dalam perilaku konsumsi seseorang melalui pola hidup wajar

moderation dan pelaksanaan ZIS. Sedang, Kahf lebih beruntung dari Mannan,

ia hidup pada kondisi sosial dan politik yang stabil di negaranya waktu itu

(tahun 1940 sampai 1970). Pemikiran Kahf yang sangat berbeda dari Mannan

adalah penggunaan Rasionalisme Islam dalam aktifitas konsumsi terutama

pada perilaku konsumsi seorang muslim.

3. Sebagaimana telah diketahui bahwa ada hubungan positif antara tingkat

(relegiusitas) keagamaan responden terhadap perilaku mengkonsumsi

komoditas halal dan tayyib sebesar 0,434. Angka ini adalah sebuah angka

yang signifikan. Oleh sebab itu strategi utama yang tepat dalam upaya

perberdayaan konsumsi masyarakat adalah Dakwah. Dakwah adalah upaya

penyampaian hidayah kepada umat manusia. Tujuan dari dakwah adalah

mengarahkan umat manusia kepada jalan ‘ilahi’, yaitu jalan yang dapat

mengantarkan manusia kepada kebahagian dunia dan akhirat. Terkait dengan

dakwah sebagai strategi merubah preferensi masyarakat ke arah preferensi

Page 137: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

konsumsi Islami, maka Pemerintah daerah, MUI daerah, LSM, PTN/S dan

Majlis Ta’lim memiliki peran dalam strategi ini. Ke semua instsitusi tersebut

merupakan stake holder dalam upaya memberdayakan konsumsi masyarakat.

Masing-masing pihak harus dapat bersinergi, mengingat masing-masing

bagian memiliki peran yang berbeda.

J. REKOMENDASI ;

Saran dibuat berdasarkan studi empiris mengenai preferensi konsumsi

masyarakat RW 015 Kelurahan Pamulang Barat dan ditujukan kepada pihak-pihak

yang terkait dengan upaya pemberdayaan konsumsi masyarakat indonesia, khususnya

masyarakat RW 015 Kelurahan Pamulang Permai Barat:

1. Kepada seluruh pihak mulai dari pemerintah daerah, Majelis Ulama Indonesia

(MUI) Daerah, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Lembaga

Swadaya Masyarakat (LSM), civitas akdemik di Perguruan Tinggi Islam

Negeri / Swasta (PTIN/S) agar dapat bersinergi dalam upaya melakukan

sosialisasi, pelaksanaan dan monitoring terhadap preferensi konsumsi

masyarakat, khususnya masyarakat RW 015 Kelurahan Pamulang Permai

Barat.

2. Kepada Pemerintah Daerah, yaitu Kecamatan Pamulang dan Kelurahan

Pamulang Barat; agar dapat menindaklanjuti preferensi konsumsi masyarakat

melalui pembuatan Peraturan Daerah (Perda). Misalnya, Perda tentang

Page 138: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

kedermawanan. Perda semacam ini dimaksudkan untuk menumbuhkan

kesadaran berderma (zakat/sedekah) serta meng-eleminir perilaku boros dan

kikir dalam penggunaan harta di kalangan masyarakat secara yuridis. Selain

itu, pemerintah daerah juga harus aktif dalam monitoring dan evaluasi

lapangan mengenai preferensi konsumsi masyarakat, khususnya pada aspek

kualitas kemurnian konsumsi. Hal ini dapat di tempuh melalui inspeksi

mendadak (Sidak) ke tempat-tempat pembelanjaan yang ada di Pamulang

untuk kemudian dilakukan evaluasi.

3. Kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) Daerah dan Badan Pengawas Obat

dan Makanan (BPOM), khususnya di Kecamatan Pamulang; agar secara aktif

melakukan pengawasan mengenai kualitas konsumsi masyarakat dengan

memonitoring secara berkala aspek kehalalan dan kesehatan dari produk-

produk dan jasa yang sudah ada dan akan masuk ke pasar di wilayah

Pamulang.

4. Civitas akdemik di Perguruan Tinggi Islam Negeri / Swasta (PTIN/S) yang

ada di Pamulang; agar secara aktif dan berkala melakukan penelitian-

penelitian mengenai preferensi konsumsi masyarakat Pamulang. Keberadaan

penelitian dimaksudkan untuk memperoleh data-data empiris dari

preferensi/pola konsumsi masyarakat Pamulang. Data-data tersebut dapat

berfungsi sebagai media untuk mengetahui kriteria preferensi konsumsi

masyarakat Pamulang. di samping itu, data penelitian juga dapat berfungsI

sebagai media untuk mengukur tingkat keberhasilan pemerintah dan pihak

Page 139: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

terkait lainnya dalam mengawasi perilaku konsumsi masyarakat. Misalnya,

pertumbuhan kesadaran ber-sedekah dan peningkatan kesadaran

mengkonsumsi komoditas halal dan tayyib. Kemudian, diharapkan kepada

seluruh perguruan tinggi untuk mengembangkan Ekonomi Islam dari sisi

teoritis dan praktis.

5. Kepada para ulama, ustadz dan ustadzah; agar secara terus-menerus

menyampaikan dakwah-dakwah yang terkait dengan preferensi konsumsi

Islam (misalnya; zakat, sedekah, halal, tayyib, dan lain-lain). Dakwah yang

dimaksud adalah dakwah dengan lisan (dakwah bi al-Lisan) dan dakwah

dengan perbuatan/tauladan (dakwah bi al-Hal). Penyampaian dakwah dengan

lisan (dakwah bi al-Lisan) kepada masyarakat dapat dilakukan melalui majlis

ta’lim, pengajian mingguan dan kegiatan islami lainnya yang bertujuan untuk

melakukan pembianaan secara ke-ilmuan langsung kepada masyarakat.

Sedang dakwah dengan perbuatan/tauladan (dakwah bi al-Hal) dapat

dilakukan melalui kegiatan bermasyarakat sehari-hari dengan cara memberi

contoh langsung kepada masyarakat yang bertujuan untuk melakukan

pembinaan secara praktek/kebiasaan langsung kepada masyarakat. Proses

menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap preferensi konsumsi Islam

tidak mudah dan dibutuhkan kesabaran dari para ulama, ustadz dan ustadzah.

Page 140: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

DAFTAR PUSTAKA

al-Qur’an al-Karim

Abbas, Ahmad Sudirman. Qawaid Fiqhiyyah Dalam Perspektif Fiqh. Cet. Ke-1.

Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya dan Anglo Media Jakarta. 2004.

Ahmad, Habeb. Role of Zakat and Awqaf In Poverty Allevation. Jeddah : IDB,

Islamic Research and Training. 2004.

Ali, Atabik dan Zuddi, Ahmad. Kamus Kontemporer Arab Indonesia. Yogyakarta :

Multi Karya Grafika. 1998.

Amalia, Euis. Ekonomi Islam : Konstruksi Ilmu, Pengembangan Sistem dan

Kelembagaan. Makalah yang dipresentasikan pada mata kuliah Sejarah

Pemikiran Ekonomi Islam, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2005.

_____________. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam : dari masa Klasik hinga

Kontemporer. Jakarta : Pustaka Asatruss. 2005.

_____________. Teori Perilaku Konsumen dalam Perspektif Ekonomi Islam; Analisis

Perilaku Konsumen menurut Muhammad Fahim Khan. Jurnal Pemikiran

Islam Konstekstual (JAUHAR). Vol 4. No 1. Juni, 2003.

Assauri, Sofjan. Matematika Ekonomi. Ed.2. Cet. 21. Jakarta : Raja Grafindo

Persada. 2002.

Basri, Faisal. Tantangan Baru Perangi Kemiskinan. Paper yang diakses pada hari

Kamis, 23 Mai 2008 dari http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/f/faisal-

basri/publikasi/02.shtml

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan). Jakarta Rieneke

Cipta. 1998.

Page 141: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Bukhâri, Abdullah Muhammad ibn Isma´îl. Sahîh Bukhâri. Jil 1.

Kairo : Darul Fikr. 1998.

Choudhury, Masudul Alam. Contribution to Islamic Economic Theory.

New York : St. Martin’s Press. 1986.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta : Balai Pustaka. 1988.

Direktorat Badan Statistik. Banten dalam Angka 2006/2007. Jakarta : Badan Pusat

Statistik. 2007.

____________________. Indikator Ekonomi . Jakarta : Badan Pusat Statistik. 2007.

____________________. Pengeluaran untuk Konsumsi penduduk Indonesia Per-

Provinsi 2007, Book 1 dan 3. Jakarta : Badan Pusat Statistik. 2007.

____________________. Statistik Indonesia. Jakarta : Badan Pusat Statistik. 2007.

Echols, John dan Sadily, Hasan. Kamus Bahasa Inggris Indonesia. Jakarta :

Gramedia Pustaka Utama. 2003.

Gholib, Achmad. STUDI ISLAM : Pengantar Memahami agama, al-Qur’an, al-

Hadits dan Sejarah Peradaban Islam. Jakarta : Faza Media. 2006.

Hafidhuddin, Didin. Zakat Dalam Perekonomian Modern. Jakarta : Gema Insani

Press. 2002.

Haroen, Nasrun. Fiqh Muamalah. Jakarta : Gaya Media Pratama. 2000.

Karim, Adiwarman Azwar. Ekonomi Mikro Islam. Jakarta :IITI. 2004.

_____________________. Bank Islam : Analisis Fiqh dan Keuangan. Ed 3.

Jakarta : Raja Grafindo Persada. 2006.

Kahf, Monzer. Ekonomi Islam : Telaah Analitik terhadap Fungsi dan Sistem Ekonomi

Islam. Terj. Machnul Husein. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. 1995.

___________. The Demand Side or Consumer Behaviour In Islamic Perspective.

Makalah yang diterima dari Pusat Riset dan Data Perkembangan Ekonomi

Syariah (PRIDES). Sabtu, Maret 2008.

____________. Zakah Management in Some Muslim Societies. Kairo : International

Association of Islamic Banks /IDB. 1993.

Page 142: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Khairani, Henny. Pengaruh Pendapatan Terhadap Pola Konsumsi, Tabungan Dan

Zakat ; Studi Kasus di Kelurahan Rangkapan Jaya Baru, Depok. ( Skripsi S-1

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan Muamalat)

2006.

Khan, Muhammad Fahim. Essays In Islamic Economics. United Kingdom : The

Islamic Foundation. 1995.

Khan, Muhammad Akram. An Introduction to Islamic Economics. Pakistan :

International Institute of Islamic Thought. 1994.

Kharies. Konsumerisme Menjebak Bangsa Indonesia ke Dalam Kapitalisme. Artikel

yang diakses dari http://ardian.awardspace.info/detail.php?recordID=2

Lahmanindra, Sonarja. Kampanye Konsumerisme di Kalangan Remaja Bandung,

Artikel yang diakses dari http://digilib.unikom.ac.id/go.php?id=

jbptunikompp-gdl-s1-2006-sonarjalah-3065.

Luqman. Biografi M.A Mannan. Artikel yang diakses melalui maillis ekonomi-

syariah dari http://luqmannomic.wordpress.com/2007/09/18/dr-abdul-

mannan/. 21 November 2007.

Majid, Aidil Akbar. Yang Tidak Diketahui dari Kartu Kredit. Artikel edisi Minggu 8

April 2007 yang diakses dari http://www.mediakonsumen. com/ Artikel460.

html.

Mannan, Muhammad Abdul. Economic Development and Social Peace in Islam.

Bangladesh : Bangladesh Social Peace Foundation. 1989.

_______________________.Islamic Economics; Theory and Practice (Foundation of

Islamic Economics). England: Holder and Stoughton Ltd. 1986.

_______________________. The Frontier of Islamic Economics. India : Idharah

Adhabiyat. 1984.

Page 143: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

_______________________. The Making of Islamic Economic Society; Islamic

Dimensions in Economic Analysis. Kairo : International Association of

Islamic Banks. 1984.

_______________________. Sertifikat Wakaf Tunai: Sebuah Inovasi Instrumen

Keuangan Islam. Terj. Tjasmijanto dan Rozidyanti. Depok : CIBER dan

PKKT-UI. 2001.

Mauludi, Ali. Statistik 1 ; Penelitian Ekonomi Islam dan Sosial. Ciputat : Prima Heza

Lestari. 2006.

Metwally, M.M. Teori dan Model Ekonomi Islam. Terj. Husein sawit. Jakarta : PT

Bangkit Daya Insana.1995.

Moleong, Lexy.J. Metode Penelitian Kualitatif, (edisi : revisi). Bandung : PT Remaja

Rosda Karya. 2006.

Muflih, Muhammad. Perilaku Konsumen Dalam Perspektif Ilmu Ekonomi Islam.

Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. 2006.

_________________. Tingkat Pendapatan Masyarakat Perkotaan dan Pengaruhnya

terhadap Perilaku Konsumsi Ditinjau dalam Perspektif Ekonomi Islam : Studi

terhadap Penduduk Berpenghasilan Tetap Muslim Kota Tangerang .

(Tesis Program Pasca Sarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta Konsentrasi Ekonomi Islam) 2004.

Mukti, Hari. Ubah Pola Pikir Hedonisme. Materi ceramah yang diakses dari

www.antara.co.id/arc/2007/9/27/hari-moekti-ubah-pola-pikir-hedonisme

Muslim, Abu Husain. Sahîh Muslim. Riyâd : Dar – Salâm. 1998.

Natsir, Muhammad. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia. 1998.

Pratomo, Eko.P. Cara Mudah Mengelola Keuangan Keluarga Secara Islami. Jakarta:

Hijrah Institut. 2004.

Priono, Djaka Heru. Konsep Ekonomi Islam Baqir Sadr dan Monzer Kahf : Sebuah

Studi Komparasi. ( Skripsi S-1 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta Jurusan Muamalat) 2006.

Page 144: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Qardhawi, Yusuf. Halal dan Haram Dalam Islam. Terj. Abu Hana Zulkarnaen dan

Abdurrahim Mu’thi. Cet. Ke-1. Jakarta : Media Eka Sarana. 2004.

______________. Norma dan Etika Ekonomi Islam. Terj. Zainul Arifin dan Dahlia

Husin. Jakarta : Gema Insani Press. 1997.

______________. Hukum Zakat. Terj. Salman Harun, Didin Hafidudin dan

Hasanuddin. Jakarta : Litera Antar Nusa dan Mizan. 1996.

Rahardja, Pratama, Mandala Manurung. Teori Ekonomi Makro, Suatu Pengantar.

Jakarta : Lembaga Penerbit fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 2004.

Rahman, Afzalur. Economic Doctrines of Islam, Vol.2. Pakistan : Islamic

Publications. 1985.

Sâbûni, Muhammad ´Ali. Mukhtasar Tafsir Ibn Katsîr. Qahiroh : Darul Sâbûni. 1999.

Salam, Syamsir dan Jaenal Aripin. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta : UIN

Jakarta Press.2006.

San´âni, Muhammad ibn Ismâ´îl al-Amîri al-Yamîn. Subûlussalâm, Jil 3.

Kairo : Darul Hadits .2000.

Schiffman, Leon.G dan Kanuk, Leslie Lazar. Perilaku Konsumen. Terj. Zoelkifli

Kasip. Jakarta : Indeks. 2004.

Sholahuddin, Muhammad. Asas-Asas Ekonomi Islam. Jakarta : PT Raja Grafindo

Persada. 2007.

Shihab, Muhammad Quraish. Tafsir al-Misbah; Pesan, Kesan dan Keserasian al-

Qur’an. Vol. 1,2,10,13 dan 14. Jakarta : Lentera Hati.2002.

Siddiqi, Muhammad Nejatullah. Kegiatan Ekonomi Dalam Islam. Terj. Anas Sidik.

Jakarta : PT Bumi Aksara. 2004.

Skousen, Mark. Sejarah Pemikiran Ekonomi; Sang Maestro Teori-teori Ekonomi

Modern. Terj. Tri wibowo Budi Santoso. Jakarta : Prenada. 2005.

Subana, Muhammad, Sudrajat. Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung :

Pustaka Setia. 2005.

Sugiyanto. Analisis Statistika Sosial. Malang : Bayu Media. 2004

Page 145: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Sukirno, Sadono. Pengantar Teori Ekonomi Mikro. Jakarta : Raja grafindo Persada.

2002.

Suma. Muhammad Amin. Menggali Akar, Mengurai Serat Ekonomi dan Keuangan

Islam. Jakarta : Kolam Publishing. 2008.

Suprayitno, Eko. Ekonomi Islam: Pendekatan Ekonomi Makro Islam dan

Konvensional. Yogyakarta : Graha Ilmu. 2005.

Suyûti, Jalâluddin ibn Abu Bakr. al-Jâmiu´ al-Saghîr fi Ahâditsi al-Basyîri al-Nazîr.

Beirut : Darul Kitab Ilmiyyati. 2003.

Tim Penulis Fakultas Syariah dan Hukum. Pedoman Penulisan Skripsi.

Ciputat : Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah. 2007.

ttn. Monzer Kahf : Dari Syiria ke AS Sebarkan Ekonomi Islam. Majalah Ekonomi

Syariah Vol. 7 No. 1. 2008/1429 H.

ttn. Al-Munjid Fil Lughati. Beirut, Libanon : Darul Masyruq. 1986.

Yasni, Muhammad Gunawan. Ekonomi Sufistik ; Adil dan Membahagiakan.

Bandung : Mizan. 2007.

Yusuf, Arif Anshory. Mengkaji Lagi Ketimpangan Di Indonesia. Artikel Koran edisi

kamis 14 September 2006 yang diakses dari http://www.kompas.com /

kompas-cetak/ 0609/14/ opini/ 2953496. htm.

Page 146: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Kahf, Monzer. A Contribution to the Theory of Consumer Behavior in an Islamic

Society. Kairo : International Association of Islamic Banks. 1984.

Page 147: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Ayat – ayat Qur’an yang berkaitan dengan kegiatan Konsumsi dalam ekonomi Islam;

1. al- Mâidah : 90-91 (pada halaman 30 )

☺ ☺ ☺

Page 148: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

2. an-Nahl : 76 (pada halaman 38)

⌧ ☺ ⌧

⌧ ☺

artinya : (76) Dan Allah membuat (pula) perumpamaan: dua orang lelaki yang

seorang bisu, tidak dapat berbuat sesuatupun dan dia menjadi beban atas

penanggungnya, ke mana saja dia disuruh oleh penanggungnya itu, dia tidak dapat

mendatangkan suatu kebajikanpun. samakah orang itu dengan orang yang

menyuruh berbuat keadilan, dan dia berada pula di atas jalan yang lurus?

3. al- Furqân : 67 (pada halaman 43)

Artinya : ‘Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak

berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah

antara yang demikian.’ (QS. al- Furqân : 67)

☺Artinya : (90) ‘Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. (91) Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; Maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).’

Page 149: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Ali, Atabik dan Zuddi, Ahmad. Kamus Kontemporer Arab Indonesia.

Yogyakarta : Multi Karya Grafika. 1998.

Maslahat :Mashala; kemanfaatan, kepabikan dan kepentingan 1741 Halal ;mubah 789 Thayyib :yang baik, yang bagus, yang enak dan yang lezat 1245 Falah/Aflaha :mendapat yang dicari, sukses dan berhasil dengan baik.

Indo Maslahat : sesuatu yang mendatangkan kebaikan, keselamatan. 720 Falah : kemenangan Halal : diizinkan (tidak dilarang oleh syara’) sah. 383 Tayyib : bagus 1151

M. Amin Suma; bathil lawan dari Haq ; sia-sia, palsu, salah dusta, tukuang

sihir dan setan, dll, 324

Page 150: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

9. Konsep Konsumsi dalam Islam

M.A Mannan seorang pemikir Ekonomi Islam mencoba mendefenisiskan

‘konsumsi’ sebagai “Permintaan, yaitu permintaan akan hasil produksi.”86

Menurutnya, konsumsi tidak hanya sebatas mengkonsumsi barang secara fisik

tangible goods melainkan juga berlaku pada barang yang tidak berwujud

intangible goods . Hal ini didasarkan pada kebutuhan dasar manusia basic needs

yang dibagi ke dalam 2 golongan; yaitu makanan ( berwujud ) dan keamanan

( tidak berwujud ).

Allah SWT berfirman;

“(Allah) Yang telah memberi makanan kepada mereka

untukmenghilangkanlapar dan mengamankan mereka dari ketakutan”.

{ QS. Quraisy : 4 }

Konsumsi secara matematis dapat dikaji melalui 2 pendekatan ekonomi,

yaitu keseimbangan ekonomi (equilibrium) dan pengeluaran konsumsi otonom

(outonomous consumption). Keseimbangan ekonomi dalam konsumsi adalah

86 Mannan. Islamic Economics. h. 44

Page 151: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

terjadinya hubungan yang seimbang antara pendapatan (Y) dan pengeluaran (C).

dimana C sudah merupakan gabungan antara konsumsi dan Final Spending (FS),

yaitu infaq dan sedekah serta juga ditambahkan S (saving). Artinya, bahwa

tingkat konsumsi seseorang muslim juga bergantung pada tingkat pendapatan

yang dimilikinya.87 Sedangkan pengeluaran konsumsi otonom adalah konsumsi

minimum yang harus dilakukan seorang muslim walaupun tidak memiliki

pendapatan. Pendekatan ini berasal dari kajian terhadap hasrat marjinal

berkonsumsi (Marjinal Propensity to Consume/MPC).88 Berikut ilustrasinya;

Keseimbangan Ekonomi Autonomous Consumption

Y = C ⇒ C = C + FS ⇒ + S

Maka Y = (C+FS) + S

dimana;

Y = Pendapatan

C = Konsumsi

S = Saving

FS (Final Spending) = Sedekah dan

Infak

C = a + bY

MPC = ∆C/∆Y

dimana;

A dan b adalah konstan a > 0 ; 0 < b < 1

C = Konsumsi

a = besarnya pengeluaran konsumsi bila

pendapatan tidak ada (konsumsi otonom)

b = MPC = Marjinal Propensity to

Consume

Gambar 1.F.1. Rumus Equilibrium dan Autonomous Consumption

87 Eko Suparyitno. Ekonomi Islam: Pendekatan Ekonomi Makro Islam dan Konvensional.

Yogyakarta : Graha Ilmu. 2005. hal 50 88 Ibid. hal 51 dan juga terdapat dalam M.M. Metwally, Teori dan Model Ekonomi Islam.

Terj. Husein sawit. Jakarta : PT Bangkit Daya Insana.1995. hal 48.

Page 152: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

10. Interseksi

Interseksi (irisan) dari dua buah himpunan adalah merupakan himpunan

yang terdiri dari unsur yang menjadi anggota baik dari himpunan yang satu

maupun dari himpunan lainnya.89 Notasi atau tanda yang menyatakan interseksi

dari dua buah himpunan adalah ∩. Berikut contoh interseksi dari dua buah

himpunan ditunjukkan dengan diagram Venn;

A B

A ∩ B

Gambar 1.F.2. Diagram Venn yang menunjukkan Interseksi dari himpunan-himpunan A dan B

5. Konsep Konsumsi Islam dan Konsumsi Kapitalis (Matrealistik)

Pada paragraf ini, penulis akan mengemungkakan 3 perbedaan antara konsep

konsumsi dalam Islam dan Kapitalis Matrealistik. Tujuan Konsumsi, variable

konsumsi dan objek konsumsi. Berikut penjelasannya ;

Tujuan konsumsi dalam Ilmu Ekonomi Barat (matrealis) adalah pemenuhan

kebutuhan hidup dengan cara memaksimalkan utilitas dari sebuah barang

(maximaizing utilities) untuk memperoleh kepuasan khusus. Konsep utilitas

89 Sofjan Assauri. Matematika Ekonomi. Ed.2. Cet. 21. Jakarta : Raja Grafindo Persada. 2002. h. 12 – 14.

Page 153: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

merupakan dasar ditetapkannya keinginan-keinginan seseorang.90 Konsep utilitas

jelas bersifat subyektif dan bebas nilai. Artinya, setiap orang yang menggunakan

konsep utilitas dalam kegiatan konsumsi-nya berhak menentukan kepuasan

mereka berdasarkan kriteria-kriteria mereka sendiri. Hasilnya, akan muncul

sebuah tindakan yang bebas nilai. Segala sesuatu atau barang apapun yang dapat

memuaskan keinginan mereka, maka mereka akan berusaha memenuhinya tanpa

peduli dengan efek-efek negatif terhadap orang lain. Konsumsi terhadap khamr,

babi, judi, spekulasi dan lain sebagainya yang dilarang dalam Islam tidak menjadi

masalah dalam konsep ini selama komoditas-komoditas tersebut dapat

memuaskan mereka.

Tujuan konsumsi dalam konsep kapitalis sangat berbeda dengan Islam. Tujuan

konsumsi dalam Islam adalah untuk memenuhi kebutuhan baik jasmani maupun

ruhani (maslahat) sehingga mampu memaksimalkan fungsi kemanusiaannya

sebagai hamba Allah SWT untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat

(falah). Konsep maslahat dalam Islam merupakan dasar ditetapkannya kebutuhan-

kebutuhan manusia.91 Maslahat berarti terpeliharanya lima tujuan hidup manusia

yaitu agama, jiwa, keturunan, akal (pendidikan) dan harta. Konsep maslahat tidak

bersifat subjektif (dalam arti khusus) dan tidak bebas nilai. Ia dikendalikan oleh

90 Euis Amalia. Teori Perilaku Konsumen dalam Perspektif Ekonomi Islam; Analisis Perilaku

Konsumen menurut Muhammad Fahim Khan. Jurnal Pemikiran Islam Konstekstual (JAUHAR). Vol 4. No 1. Juni, 2003. h. 11

91 Ibid. h. 11 dan baca juga Euis Amalia. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam : dari masa Klasik hinga Kontemporer. Jakarta : Pustaka Asatruss. 2005. h. 213

Page 154: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

nilai-nilai Islam yang bersumber dari Qur’an dan Hadits. Implikasi konsep

maslahat dalam kegiatan konsumsi Islam adalah (a) konsumsi

merupakan alat untuk mendekatkan diri pada Allah SWT dan (b) adanya

nilai-nilai (normatif/ilahiah) yang harus dijaga dalam berkonsumsi.

Fungsi konsumsi pada konsep kapitalis hanya berputar konsumsi saja, di mana {C

= f (Y,C,S/I)}. Zakat dan sadaqoh (sumbangan) bukan termasuk dari fungsi

konsumsi. Fungsi konsumsi dalam Islam tidak hanya berputar konsumsi saja.

Zakat, sedekah (sumbangan) termasuk dari fungsi Konsumsi. Mannan

menamakan varibel tersebut sebagai konsumsi sosial.92 Jadi, fungsi konsumsi

dalam Islam ditulis dengan persamaan {C = f(Y,FS,S/I)}. Final Spending (FS)

merupakan kewajiban finansial bagi setiap muslim. Yang termasuk dalam

kategori FS adalah zakat, sedekah, wakaf dan lain sebagainya yang ditujukan

untuk mengabdi kepada Allah. Final Spending muncul dalam ekonomi Islam

sebagai instrumen redistribusi pendapatan di masyarakat dan peningkatan daya

beli (purchasing power) masyarakat miskin.

Dalam ekonomi modern (kapitalis/matrealis) segala sesuatu memiliki nilai

manfaat ekonomik bilamana ia dapat dipertukarkan di pasar. Artinya, Komoditas

apapun yang dapat diserap oleh pasar akan memiliki nilai manfaat ekonomik dan

juga dapat dikonsumsi oleh masyarakat selama komoditas tersebut dapat

92 Muhammad Abdul Mannan. The Making of Islamic Economic Society; Islamic Dimensions

in Economic Analysis. Kairo : International Association of Islamic Banks. 1984. Chapter 13 : Consumption Function. h. 290-291

Page 155: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

memuaskan keinginan mereka. Minuman keras, daging babi, perjudian dan lain

sebagainya dalam konsep kapitalis merupakan komoditas yang bernilai ekonomik

dan dapat dikonsumsi. Dalam Islam merupakan salah satu syarat yang perlu tetapi

tidak memadai untuk mendefenisikan bahwa komoditas dapat memiliki nilai

manfaat ekonomik bilamana ia dapat dipertukarkan dipasar. Segala sesuatu yang

dapat memberikan manfaat ekonomik seharusnya juga dapat bermanfaat secara

moral. Tidak ada pemisahan antara nilai ekonomik dan moral dalam

mendefenisikan kemanfaatan suatu komoditas. Atas dasar ini objek konsumsi

dalam Islam harus meliputi segala komoditas yang berguna dan baik yang

manfaatnya dapat menimbulkan perbaikan secara material, moral maupun spritual

pada konsumennya.

Page 156: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Analisa Korelasi Tingkat (relegiusitas) Keagamaan {X} Responden dan Perilaku Konsumsi Komoditas Halal dan Tayyib {Y}

No Kode X Y X2 Y2 XY

1 Ir 1 61 28 3721 784 1708 2 Ir 2 64 30 4096 900 1920 3 Ir 3 71 25 5041 625 1775 4 Ir 4 66 27 4356 729 1782 5 Ir 5 55 28 3025 784 1540 6 Ir 6 69 28 4761 784 1932 7 Ir 7 55 25 3025 625 1375 8 Ir 8 54 26 2916 676 1404 9 Ir 9 82 30 6724 900 2460

10 Ir 10 75 26 5625 676 1950 11 Ir 11 73 28 5329 784 2044 12 Ir 12 51 30 2601 900 1530 13 Ir 13 49 22 2401 484 1078 14 Ir 14 77 30 5929 900 2310 15 Ir 15 64 27 4096 729 1728 16 Ir 16 72 30 5184 900 2160 17 Ir 17 67 30 4489 900 2010 18 Ir 18 70 30 4900 900 2100 19 Ir 19 64 23 4096 529 1472 20 Ir 20 63 22 3969 484 1386 21 Ir 21 85 30 7225 900 2550 22 Ir 22 61 25 3721 625 1525 23 Ir 23 73 30 5329 900 2190 24 Ir 24 67 22 4489 484 1474 25 Ir 25 59 29 3481 841 1711 26 Ir 26 66 28 4356 784 1848 27 Ir 27 66 29 4356 841 1914 28 Ir 28 68 28 4624 784 1904 29 Ir 29 72 30 5184 900 2160 30 Ir 30 67 26 4489 676 1742 31 Ir 31 49 23 2401 529 1127 32 Ek 1 56 28 3136 784 1568 33 Ek 2 56 27 3136 729 1512 34 Ek 3 51 28 2601 784 1428

Page 157: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

35 Ek 4 71 30 5041 900 2130 36 Ek 5 67 28 4489 784 1876 37 Ek 6 63 30 3969 900 1890 38 Ek 7 57 28 3249 784 1596 38 Ek 8 58 30 3364 900 1740 40 Ek 9 72 27 5184 729 1944 41 Ek 10 63 26 3969 676 1638 42 Ek 11 57 27 3249 729 1539 43 Ek 12 76 30 5776 900 2280 44 Ek 13 67 30 4489 900 2010 45 Ek 14 73 28 5329 784 2044 46 Ek 15 58 28 3364 784 1624 47 Ek 16 71 30 5041 900 2130 3051 1300 201325 36224 84758

rxy

=

n ∑xy- ( ∑x )( ∑y )

[ n ∑x2 – ( ∑x ) 2 ] [ n ∑y2 – ( ∑y )

2 ]

=

47 (84758) - ( 3051 )( 1300 )

[ 47 (201325) – ( 3051 ) 2 ] [ 47(36224) – ( 1300 )

2 ]

=

3983626 - 2966300

[153674] [ 12528 ]

= 17326 / 4387

= 0,395

Page 158: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Info Tambahan Angket

B1 B2 B3 KODE INFO KODE INFO KODE INFO Ek 14 Akademi Ir 7

Ir 9 Ir 13 Ir 24 Ir 25 Ir 26 Ir 28 Ir 30 Ek 3

Ek 14 Ek 15

Rumahan Wiraswasta

Property Produksi

Pns Telkom

Rumahan Pertambangan Jasa Tenaker Percetakan

Sosial

Ir 3 Ir 7 Ir 8

Ir 10 Ir 11 Ir 13 Ir 14 Ir 15 Ir 18 Ir 19 Ir 20 Ir 24 Ir 25 Ir 26 Ir 27 Ir 28 Ek 1 Ek 3 Ek 8

Ek 13 Ek 14 Ek 15

Distributor Ibu rumah tangga

Teknisi Konsultan Akuntan Staf IT

Karyawan Akuntan

Owner angkot Karyawan Pegawai Pegawai Pegawai

Pegawai/pensiunan Karyawan

Ibu rumah tangga Administrasi Supervisor

Administrasi Supir Staf

Volunteer

Page 159: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

B25 B26 KODE INFO KODE INFO

Ir 1 Ir 26 Ek 9 Ek 2

Menikmati hidup apa adanya Manfaat sesuai kemampuan

Lain2 Membahagiakan keluarga

Ir 1 Ir 11 Ir 15 Ir 19 Ek 9

1,2,3 ibadah dan ingin nolong

suatu kewajiban 1,4

1 dan dorongan manusiawi

B27

KODE INFO Ir Menjalani hidup sesuai agama

B12 B17

KODE INFO KODE INFO

Ir 22 Panti asuhan Ir 5 Ir 9

Ir 11 Ir 26 Ek 15 Ek 7

Ek 11

Tidak ada sisa Untuk tambahan harian

Tab-sedekah Tidak ada sisa Kemanusiaan

Ga da sisa 1 dan 2

Page 160: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Judul : Pengaruh Pendapatan Terhadap Pola Konsumsi, Tabungan dan

Zakat (Studi Kasus Di Kelurahan Rangkapan Jaya, Depok)

Tahun : 2006

Penulis : Henny Khairani (Mahasiswa Perbankan Syariah UIN)

Rumusan Masalah : 1. Bagaimana pengaruh tingkat pendapatan terhadap pola

konsumsi masyarakat setempat?

2. Bagaimana pengaruh tingkat pendapatan terhadap kebiasaan

menabung?

3. Bagaimana pengaruh tingkat pendapatan terhadap jumlah uang

yang diinfakkan?

Metode Penelitian :

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

2. IPD

3. Metode Analisa Data

Studi Pustaka dan Lapangan, Normatif dan Empiris

Kepustakaan, Angket dan wawancara

Kualitatif dan kuantitatif

Judul : Peran Konsumsi dalam Memelihara Maqasid Syariah

Tahun : 2003

Penulis : Awaludin (Mahasiswa Perbankan Syariah UIN)

Rumusan Masalah : 1. Apa sebenarnya peran konsumsi dalam memelihara maqasid

syariah?

2. Bagaimana konsumsi mempengaruhi unsure-unsur utama

maqasid syariah?

Metode Penelitian :

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

2. IPD

Studi Pustaka, Normatif

Kepustakaan

Page 161: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

3. Metode Analisa Data Deskriptif Analisis

Judul : Konsep Ekonomi Islam Bagir Shadr dan Monzer kahf: Sebuah

Studi Komparatif

Tahun : 2006

Penulis : Djaka Heru Priono (Mahasiswa Perbankan Syariah UIN)

Rumusan Masalah : 1. Bagaimana konsep ekonomi Baqir shard dan Monzer Kahf?

2. Apa saja persamaan dan perbedaan konsep ekonomi

keduanya?

3. bagaimana relevansi konsep ekonomi keduanya dikaitkan

dengan perekonomian saat ini?

Metode Penelitian :

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

2. IPD

3. Metode Analisa Data

Studi Pustaka, Normatif

Kepustakaan

Deskriptif Analisis

Judul : Peran Konsumsi dalam Memelihara Maqasid Syariah

Tahun : 2003

Penulis : Awaludin (Mahasiswa Perbankan Syariah UIN)

Rumusan Masalah : 1. Apa sebenarnya peran konsumsi dalam memelihara maqasid

syariah?

Page 162: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

2. Bagaimana konsumsi mempengaruhi unsure-unsur utama

maqasid syariah?

Metode Penelitian :

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

2. IPD

3. Metode Analisa Data

Studi Pustaka, Normatif

Kepustakaan

Deskriptif Analisis

Fungsi konsumsi : sifat dan ruang

lingkupnya dalam Islam

Agus Baihaki 2002 M. Amin Suma

Page 163: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

PETUNJUK PENGISIAN

PROFIL RESPONDEN

11. Berapa usia bapak/ibu/sdr. ? ______ tahun

Apa jenis kelamin bapak/ibu/sdr.? 1. Pria 2. Wanita

Apa status perkawinan bapak/ibu/sdr.?

1. Belum menikah 3. Duda / janda cerai

2. Menikah 4. Duda / janda (mati)

12. Jika menikah, apakah bapak/ibu/sdr. memiliki anak ?

1. Belum 2. Ya, (___ orang)

13. Berapa orang anak yang masih dalam tanggungan keuangan bapak/ibu/sdr.?

______ anak

FAKTOR SOSIAL - EKONOMI

14. Apa tingkat pendidikan terakhir yang pernah bapak/ibu/sdr. tamatkan ?

1. Tidak sekolah 2. SD 3. SLTP

4. SLTA 5. Dipl 1 / 2 6. Dipl 3 / BA

7. S-1 8. S-2 9.____________

15. Pekerjaan bapak/ibu/sdr. bergerak di bidang apa? 1. Pendidikan 2. Perdagangan 3. Jasa kesehatan 4. Jasa Keuangan

5. Jasa Hukum 6. Jasa Transportasi 7. Peternakan 8. Perikanan

9. Perkebunan 10. Militer 11. Kepolisian 12________________

16. Apa jabatan bapak/ibu/sdr. di pekerjaan di atas ? 1. Pejabat eselon 3 5. Perawat 9. Pengacara

Mohon kepada bapak/ibu/sdr. untuk menjawab pertanyaan di bawah ini dengan se-objektif dan sebenar-benarnya. Teknik memberikan jawaban dengan cara melingkari nomor pilihan dan atau mengisi kolom yang tersedia sesuai pilihan bapak/ibu/sdr.

Page 164: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

2. Manajer 3. Dosen 4. Guru

6. Dokter 7. Pedagangdi toko/warung 8. Petani

10. Satpam 11. Penjahit 12. _________________

Berapa rata-rata penghasilan bulanan/gaji bapak/ibu/sdr. ?

(mohon diisi) Rp________________

Berapa rata-rata penghasilan tambahan bulanan bapak/ibu/sdr. ?

(mohon diisi) Rp_______________

Berapa total dana yang bapak/ibu/sdr. keluarkan untuk konsumsi barang cepat

habis {sembako, susu, gula, teh, kopi, sirup, rekening telepon, air, listrik, dll}

setiap bulannya? (mohon diisi) Rp

_________________________________

17. Berapa total dana yang bapak/ibu/sdr. keluarkan

untuk konsumsi barang tahan lama {

rumah atau angsurannya, tanah, perabotan rumah,

pakaian, kendaraan bermotor atau angsurannya, alat

elektronik (TV, Tape, laptop) atau angsurannya,

perkakas dapur, dll) setiap bulannya? (mohon diisi)

Rp ________________________________

18. Berapa total dana yang bapak/ibu/sdr. keluarkan

biaya pendidikan bapak/ibu/sdr. dan atau anak dari

bapak/ibu untuk setiap bulannya ? (mohon diisi) Rp

____________________ Apakah bapak/ibu/sdr. mengalokasikan dana dari pendapatan bulanan untuk

melakukan kegiatan REKREASI?

Page 165: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

1. Tidak 2. Ya (mohon diisi

Rp_________________________ )

Apakah bapak/ibu/sdr. mengalokasikan dana dari pendapatan bulanan untuk

perawatan MEDIS/KESEHATAN ?

1. Tidak 2. Ya (mohon diisi

Rp_________________________ )

19. Apakah bapak/ibu/sdr. menyisihkan zakat (atas

pendapatan bulanan) setiap bulan-nya ? 1. Tidak

(lanjut pertanyaan nomor 13) 2. Ya (mohon diisi

Rp_____________________ ) Kemana zakat (atas penghasilan bulanan) tersebut bapak/ibu/sdr. salurkan ?

1. BAZIS 2. Amil Zakat Masjid (setempat) 3. Langsung kpd yang membutuhkan 4.___________

20. Apakah bapak/ibu/sdr. menyisihkan sedekah

setiap bulan-nya ? 1. Tidak

2. Ya ( mohon diisi Rp __________________________ ) Kemana sedekah tersebut bapak/ibu/sdr. salurkan ?

1. BAZIS 2. Amil Zakat Masjid (setempat) 3. Langsung kpd yang membutuhkan 4.___________

21. Apakah saat ini bapak/ibu/sdr. memiliki hutang ? 1. Ya 2. Tidak ( lanjut pertanyaan nomor 17 )

Apakah pendapatan bulanan bapak/ibu/sdr. telah dialokasikan untuk pembayaran

angsuran/cicilan hutang tersebut?

1. Tidak 2. Ya

Page 166: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

22. Bila ada sisa penghasilan setelah

konsumsi/penggunaan, untuk apa penghasilan

itu bapak/ibu/sdr. gunakan ? 1. Tabungan 2.

Investasi

3. Sedekah 4. ____________

23. Apakah bapak/ibu/sdr menjadi peserta/pengguna asuransi syariah?

1. Ya 2. Tidak (lanjut pertanyaan nomor 20)

Jenis dan instansi asuransi syariah apakah yang bapak/ibu/sdr ikuti (beri tanda X

)?

Jenis Asuransi Instansi

( ) ( ) ( ) ( )

Jiwa Kesehatan Pendidikan Lain-lain ________________

____________________________________________________________________________________________________________________

24. Apakah bapak/ibu/sdr menjadi peserta/pengguna

perbankan syariah? 1.

Tidak 2. Ya (sebutkan __________________ ) Apakah bapak/ibu/sdr memiliki fasilitas/peralatan sebagai berikut ?

Beri tanda Jenis Aset Jumlah

( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )

( )

Rumah Sendiri (permanen) Mobil Pribadi Sepeda Motor Pribadi Laptop Pribadi TV 29 Inci ke atas Mesin cuci Kulkas

_____ _____ _____ _____ _____ _____ _____

Page 167: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

25. Seberapa iklan media elektronik dan cetak

mempengaruhi keputusan pilihan konsumsi (keputusan

membeli barang/jasa) bapak/ibu/sdr. ? 1. Sangat berpengaruh dan pasti membeli 2. Berpengaruh 3.

Biasa- biasa saja

26. Produk buatan mana yang lebih sering

bapak/ibu/sdr. gunakan/pakai ? 1. Luar negeri 2. Dalam negeri

27. Berapa tingkat frekuensi bapak/ibu/sdr. berbelanja di MALL dalam sebulan

terakhir?

1. Sekali 2. Dua kali

3. Tiga Kali 5. tidak tentu ( ___ / ____ kali)

Apa motivasi bapak/ibu/sdr. melakukan belanja/konsumsi, SELAIN

MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUP saat ini dan mendatang?

1. Ibadah kepada Allah 2. Mengikuti Trend/model 3.Penetapan STATUS SOSIAL

4. Mengikuti kerabat/teman,dll 5._______________________

Apa motivasi bapak/ibu/sdr. dalam ber- sedekah?

1. Ibadah kepada Allah 2. Ber-empati 3. Merasa Iba (kasihan)

4. Ingin menolong (sosial) 5. ___________________

Dakwah atau ceramah apa yang paling sering bapak/ibu/sdr. dengar ?

1. Individu (sholat, haji, puasa, penyakit-penyakit hati,dll) 2. Sosial (zakat, sedekah, wakaf dll) 3. Keduanya 4.__________________________________

PERILAKU KONSUMSI KOMODITAS HALAL DAN TAYYIB

C.1. Bagaimana pengetahuan bapak/ibu/sdr.

terhadap aspek-aspek berikut?

Sangat tdk

tahu

Tidak

tahu

Cukup

tahu

Tahu Sangat

tahu

1. Kehalalan barang/jasa tidak hanya terkait dengan

(zat) bahan baku, tapi juga ditentukan oleh proses 1 2 3 4 5

Page 168: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

(pembuatan).

2. Kehalalan barang/jasa tidak hanya terbatas untuk

dimakan, tapi juga untuk diperjual-belikan dan

digunakan

1 2 3 4 5

3. Aspek kebersihan, kesehatan dan moral dari

barang/jasa juga menjadi penentu kebolehan

mengkonsumsi komoditas tersebut.

1 2 3 4 5

4. Penetapan status HALAL produk ditentukan oleh

Majelis Ulama Indonesia (MUI) 1 2 3 4 5

C.2. Bagaimana sikap bapak/ibu/sdr.

terhadap pernyataan berikut?

Sangat tdk

setuju

Tidak

setuju

Cukup

setuju

Setuju Sangat

setuju

1. Setiap muslim, wajib membeli barang/jasa

yang telah jelas kehalalannya. 1 2 3 4 5

2. Selain halal, produk yang boleh

dikonsumsi/dimakan adalah produk betul-

betul tidak merusak selera dan kesehatan

(tubuh) kita

1 2 3 4 5

3. Selain halal, jasa yang boleh

dikonsumsi/digunakan adalah jasa yang betul-

betul tidak merusak kesehatan dan moral.

1

2

3

4

5

4. Barang/jasa yang TIDAK ADA JAMINAN

KEHALALANNYA harus dihindari untuk

dibeli, dikonsumsi dan digunakan

1

2

3

4

5

Page 169: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

C.3. Bagaimana praktek/kebiasaan bapak/ibu/sdr.

dalam meng-konsumsi komoditas halal dan tayyib?

Tidak

pernah

Jarang Kadang-

kadang

Sering Selalu

1. Membaca/memastikan LABEL HALAL setiap

membeli produk/barang/jasa. 1 2 3 4 5

2. Membaca/memastikan TABEL GIZI setiap membeli

produk/barang. 1 2 3 4 5

3.Membaca/memastikan tanggal KADALUARSA

setiap produk yang akan dibeli. 1 2 3 4 5

4. Memastikan aspek kebersihan setiap mengkonsumsi

produk/barang. 1 2 3 4 5

5. Saya hanya akan membeli produk/barang/jasa yang

SUDAH JELAS KEHALALANNYA. 1 2 3 4 5

6. Saya hanya akan membeli produk/barang yang

BETUL-BETUL TIDAK MERUSAK KESEHATAN. 1 2 3 4 5

7. Saya hanya akan membeli dan menggunakan

produk/jasa yang tidak merusak kesehatan dan moral. 1 2 3 4 5

8. Saya hanya bersedia diajak ke tempat

makan/restoran yang sudah ada jaminan kehalalannya. 1 2 3 4 5

D. LATAR BELAKANG KEAGAMAAN RESPONDEN

D.1. Bagaimana pemahaman bapak/ibu/sdr.

terhadap aspek-aspek berikut?

Sangat

tdk paham

Tidak

paham

Cukup

paham

Paham Sangat

paham

1. Rukun Iman dalam Islam 1 2 3 4 5

2. Rukun Islam 1 2 3 4 5

3. Aturan rinci halal/haram dalam Islam 1 2 3 4 5

4. ZAKAT dalam Islam 1 2 3 4 5

Page 170: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

5. Kandungan (tafsir) Qur’an 1 2 3 4 5

6. Kandungan Hadits/Sunnah Nabi SAW 1 2 3 4 5

D.2. Bagaimana kebiasaan bapak/ibu/sdr. dalam

melakukan ritual ibadah di bawah ini selama 3 bulan

terakhir ?

Tidak

pernah

Jarang Kadang-

kadang

Sering Selalu

1. Mengerjakan sholat wajib (subuh, dzuhur…) 1 2 3 4 5

2. Mengerjakan sholat sunah (ba’diah/qabliah) 1 2 3 4 5

3. Mengerjakan sholat Tahajjud 1 2 3 4 5

4. Membaca Qur’an (setiap hari) 1 2 3 4 5

5. Membaca wirid sesudah sholat fardu 1 2 3 4 5

6. Mengikuti pengajian (majlis ceramah) 1 2 3 4 5

7. Mengerjakan puasa Sunnah 1 2 3 4 5

D.3. Bagaimana pengalaman bapak/ibu/sdr. terhadap

aspek berikut ini dalam 3 bulan terakhir?

Tidak

pernah

Jarang Kadang-

kadang

Sering Selalu

1. Merasa dekat dengan Allah SWT 1 2 3 4 5

2. Merasa dicintai oleh Allah SWT 1 2 3 4 5

3. Merasa Doa-nya didengar oleh Allah SWT 1 2 3 4 5

4. Merasa tenang/nikmat ketika melakukan ibadah 1 2 3 4 5

5. Merasa resah ketika tidak melakukan ibadah wajib 1 2 3 4 5

6. Merasa tenang dalam menjalani aktifitas sehari-hari 1 2 3 4 5

Page 171: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran

Kuisioner Penelitian

PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT MUSLIM

{RW 15 / Kelurahan Pamulang Barat }

Alamat Sampel / Responden

Blok : __________________________

RT :__________________________

RW : 015

Kelurahan : Pamulang Barat

Surat Pengantar

Kepada Yth.

Bapak/Ibu/Sdr. Responden

Assalamu’alaikum Wr.Wb Kami berdoa semoga Bapak/Ibu / Sdr selalu dalam lindungan Allah SWT. Amin

Sehubugan dengan pelaksanaan penelitian dengan tema ‘Analisis Perilaku

Konsumsi Masyarakat Kelurahan Pamulang Barat’ Bersama dengan ini kami

memohon kesediaan Bapak/Ibu/Sdr untuk mengisi kuisioner yang kami edarkan.

Atas perhatian dan bantuan Bapak/Ibu/Sdr kami ucapkan terima kasih.

Semua informasi dalam angket ini bersifat rahasia dan identitas Bapak/Ibu/Sdr

tetap akan dirahasiakan. Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Pelaksanan : Irham Fachreza Anas ( NIM: 104046101646 ). Mahasiswa Muamalat (Ekonomi Islam) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta N HP 021 999 36 204

Page 172: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran
Page 173: ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD · PDF fileB. Dampak Zakat dan Sedekah Terhadap Average Propensity to Concume (APC) dan Average Propensity to Saving ... ‘Sejarah Pemikiran