pengaruh analisis teknikal simple moving average, …

200
PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, RELATIVE STRENGTH INDEX, MOVING AVERAGE CONVERGENCE DIVERGENCE, DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM MASA LALU TERHADAP HARGA SAHAM BURSA EFEK INDONESIA TESIS OLEH : GADIESYA MAHALANIE 127019021/IM MAGISTER ILMU MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016 Universitas Sumatera Utara

Upload: others

Post on 15-Oct-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, RELATIVE STRENGTH INDEX, MOVING AVERAGE

CONVERGENCE DIVERGENCE, DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM MASA LALU

TERHADAP HARGA SAHAM BURSA EFEK INDONESIA

TESIS

OLEH :

GADIESYA MAHALANIE

127019021/IM

MAGISTER ILMU MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2016

Universitas Sumatera Utara

Page 2: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, RELATIVE STRENGTH INDEX, MOVING AVERAGE

CONVERGENCE DIVERGENCE, DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM MASA LALU

TERHADAP HARGA SAHAM BURSA EFEK INDONESIA

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains Dalam Magister Ilmu Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara

OLEH :

GADIESYA MAHALANIE

127019021/IM

MAGISTER ILMU MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2016

Universitas Sumatera Utara

Page 3: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Judul Tesis : Pengaruh Analisis Teknikal Simple Moving Average, Relative Strength Index, Moving Average Convergence Divergence, Dan Volume Perdagangan Saham Masa Lalu Terhadap Harga Saham Bursa Efek Indonesia

Nama Mahasiswa : Gadiesya Mahalanie

Nomor Pokok : 127019021

Program Studi : Ilmu Manajemen

Menyetujui,

Komisi Pembimbing

(Dr.Muslich Lufti,MBA) Ketua Anggota

(Dr.Khaira Amalia Fachrudin,MBA,Ak)

Ketua Program Studi Dekan

(Prof.Dr.Paham Ginting, M.S)

(Prof.Dr.Ramli,S.E,M.S)

Tanggal lulus: 2 Juni 2016

Universitas Sumatera Utara

Page 4: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Telah Diuji Pada

Tanggal : 2 Juni 2016

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Dr. Muslich Lufti, MBA

Anggota : 1. Dr. Khaira Amalia Fachrudin, MBA, Ak

2. Prof. Dr. Paham Ginting, MS

3. Prof. Dr. Pasaman Silaban, MSBA

4. Dr. Elisabeth Siahaan, M.Ec

Universitas Sumatera Utara

Page 5: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

LEMBAR PERNYATAAN

Judul Tesis

PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, RELATIVE STRENGTH INDEX, MOVING AVERAGE

CONVERGENCE DIVERGENCE, DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM MASA LALU

TERHADAP HARGA SAHAM BURSA EFEK INDONESIA

Dengan ini penulis menyatakan bahwa tesis ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Ilmu Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara adalah benar merupakan karya penulis sendiri.

Adapun pengutipan-pengutipan yang Penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya orang lain dalam penulisan tesis ini, telah Penulis cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.

Apabila dikemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian

tesis ini bukan hasil karya Penulis sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, Penulis bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang Penulis sandang dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Medan, Agustus 2016

Penulis,

Gadiesya Mahalanie

Universitas Sumatera Utara

Page 6: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, RELATIVE STRENGTH INDEX, MOVING

AVERAGE CONVERGENCE DIVERGENCE DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM MASA

LALU TERHADAP HARGA SAHAM BURSA EFEK INDONESIA

ABSTRAK

Di dalam investasi pasar modal, terutama pasar saham, untuk bisa meraih keuntungan lebih selain dividen atau capital gain, investor harus melakukan analisis saham agar dapat membeli atau menjual saham sebelum harganya berubah naik atau turun. Untuk itu, investor perlu melakukan analisis saham sebelum memutuskan untuk membeli atau menjual saham tersebut. Analisis saham yang umumnya digunakan investor adalah analisis fundamental dan teknikal. Analisis fundamental dilakukan untuk memilih saham perusahaan mana yang menghasilkan dividen yang besar dengan harga yang tepat. Analisis teknikal digunakan untuk mengetahui arah pergerakan harga saham serta saat yang tepat untuk membeli atau menjual saham. Sehingga dalam perdagangan saham penggunaan analisis teknikal lebih baik dibandingkan dengan analisis fundamental. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah simple moving average, relative strength index, moving average convergence divergence dan volume perdagangan saham berpengaruh secara signifikan dalam mendeteksi pergerakan harga saham lima puluh perusahaan teraktif di Bursa Efek Indonesia. Hipotesis penelitian ini adalah simple moving average (SMA), relative strength index (RSI), moving average convergence divergence (MACD), dan volume perdagangan masa lalu memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap harga saham di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian asosiatif untuk mengetahui hubungan dua variabel atau lebih. Metode pengumpulan data penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari dokumentasi jurnal, buku dan data yang dipublikasikan melalui situs internet. Sampel penelitian ini adalah limapuluh perusahaan teraktif di Bursa Efek Indonesia. Data penelitian ini menggunakan data panel yang menggabungkan data cross section (limapuluh perusahaan) dengan data time series (harga saham selama satu tahun) menggunakan alpha 5 %. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan Eviews. Hasil penelitian menunjukkan bahwa simple moving average (SMA), relative strength index (RSI), moving average convergence divergence (MACD), dan volume perdagangan masa lalu berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap harga saham di Bursa Efek Indonesia. Variabel simple moving average (SMA) memiliki hasil yang paling dominan.

Kata kunci: analisis teknikal, simple moving average, relative strength index,

moving average convergence divergence, volume perdagangan saham

Universitas Sumatera Utara

Page 7: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

THE INFLUENCE OF THE TECHNICAL ANALYSIS OF SIMPLE MOVING AVERAGE, RELATIVE STRENGTH INDEX, MOVING

AVERAGE CONVERGENCE DIVERGENCE, AND PAST STOCK TRADE VOLUME ON THE STOCK PRICE IN

THE INDONESIAN STOCK EXCHANGE

ABSTRACT

In capital market investment, especially the stock exchange, in order to gain more profit besides the dividend or capital gain, an investor should make a stock analysis before the price changes either higher or lower. Therefore, he/she should make the stock analysis before making decision to buy or sell his/her stock. The stock analysis that is commonly used by investors is the technical and fundamental analysis. Fundamental analysis is made to select which company’s stock produces high dividend with the right price. Technical analysis is used to find out the direction of the stock price movement and the right time to buy or sell the stock. Consequently, the use of technical analysis is better than fundamental analysis in stock trade. The research problem was whether simple moving average, relative strength index, moving average convergence divergence, and stock trade volume had significant influence in detecting the stock price movements of fifty most active companies listed in BEI (the Indonesian Stock Exchange). The hypothesis in this research was that SMA (Simple Moving Average), RSI (Relative Strength Index), MACD (Moving Average Convergence Divergence), and trade volume in the past had a positive and significant influence on the stock price in BEI. This is an associative research to find out the correlation between two or more variables. The data were secondary data obtained from documentations such as journals, books, and the data which were published on internet sites. The samples were fifty most active companies in BEI. The data were panel data that combined cross section data (fifty companies) and time series data (stock price within one year) by using alpha 5%. The hypothesis testing was done using Eviews. The results showed that SMA, RSI, MACD, and the trade volume in the past had a positive and significant influence on the stock price in BEI. The variable of SMA had the most dominant result. Keywords: technical analysis, simple moving average, relative strength index,

moving average convergence divergence, stock trade volume

Universitas Sumatera Utara

Page 8: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur diucapkan kepada Allah Swt atas nikmat karunia dan kasih sayangNya sehingga peneliti dapat menyusun dan menyelesaikan tesis ini dengan baik.

Penelitian ini merupakan tugas akhir pada Program Studi Magister Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Judul dalam penelitian ini adalah “Pengaruh Analisis Teknikal Simple Moving Average, Relative Strength Index, Moving Average Convergence Divergence, dan Volume Perdagangan Saham Masa Lalu Terhadap Harga Saham Bursa Efek Indonesia”. Peneliti sangat menyadari bahwa dalam penelitian tesis ini banyak menerima masukan dari berbagai pihak yang membantu, membimbing serta memberi semangat pada peneliti untuk menyelesaikan tesis ini. Atas dasar itu peneliti menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H, M.Hum selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Ramli, S.E, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Prof. Dr. Paham Ginting, MS, selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. Arlina Nurbaiti Lubis, SE, MBA selaku Sekretaris Program Studi Magister Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

5. Bapak Dr. Muslich Lufti, MBA, selaku Ketua Komisi Pembimbing yang telah memberikan waktu dan ilmu kepada Saya, serta dengan sabar membimbing dan mengarahkan Saya dalam menyelesaikan tesis ini dengan baik.

6. Ibu Dr. Khaira Amalia Fachrudin, MBA, Ak, selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah memberikan waktu dan ilmu kepada Saya, serta dengan sabar membimbing dan mengarahkan Saya dalam menyelesaikan tesis ini dengan baik.

7. Bapak Prof. Dr. Paham Ginting, MS, Bapak Prof. Dr. Pasaman Silaban, MSBA, Ibu Dr. Elisabeth Siahaan, M.Ec, selaku Komisi Pembanding yang telah meluangkan waktu, memberikan kritikan, masukan serta pengarahan untuk kesempurnaan tesis ini.

8. Bapak dan Ibu pengajar Program Studi Magister Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan ilmu dan wawasan yang sangat bermanfaat bagi peneliti.

9. Bapak dan ibu pegawai administrasi Program Studi Magister Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang membantu dan melayani peneliti khususnya mengenai administrasi.

10. Suami tercinta Harry Syahputra Nuari dan Ananda terkasih Risya Adzkia Putri yang telah memberikan dukungan dan kesabaran serta kasih sayang kepada peneliti selama masa perkuliahan dan menyelesaikan tesis ini dengan baik.

Universitas Sumatera Utara

Page 9: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

11. Orang tua tercinta, Ir. H. Eddy Yanto dan Dra. Hj. Syafrida Siregar yang telah mencurahkan segenap perhatian, kasih sayang dan doanya yang tak terhingga kepada peneliti hingga menyelesaikan pendidikan dengan baik.

12. Mertua H. Suparno Yusuf dan Hj. Syafrida Nasution atas doa dan dukungannya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.

13. Kepada uwak Ratna Fenila Siregar yang telah mendukung dan menemani penulis selama masa perkuliahan dan penyelesaian tesis ini.

14. Seluruh mahasiswa Angkatan 2012 Program Studi Magister Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara (khususnya Fenny Krisna) yang selalu bersama menghadapi rintangan perkuliahan dengan semangat dan memberikan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.

15. Untuk ananda Tya Wildana dan Siti Khadijah yang telah mendukung penulis dan semoga dapat menyelesaikan penelitiannya dengan baik.

16. Seluruh pihak yang terkait yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu dalam penelitian tesis ini. Penulis menyadari tesis ini masih jauh dari sempurna. Komentar, kritik,

dan saran sangat penulis harapkan. Akhirnya, penulis berharap tesis ini membawa manfaat bagi kita semua.

Semoga Tuhan memberikan limpahan berkah dan anugerahNya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan moral maupun materil kepada peneliti, sehingga peneliti dapat menyelesaikan tesis ini.

Medan, Agustus 2016 Peneliti, Gadiesya Mahalanie

Universitas Sumatera Utara

Page 10: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

RIWAYAT HIDUP

Gadiesya Mahalanie, lahir di Pekanbaru pada 18Maret 1989, anak tunggal dari pasangan Bapak Ir. H. Eddy Yanto dan Ibu Dra. Hj. Syafrida Siregar. Menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar pada tahun 2000 di SD Taman Asuhan Pematang Siantar. Peneliti menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Pertama pada tahun 2003 di SMP Taman Asuhan Pematang Siantar, kemudian menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Atas pada tahun 2006 di SMA Plus Al Azhar Medan. Pada tahun 2011 menyelesaikan pendidikan S-1 Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen di Universitas Sumatera Utara. Pada tahun 2012 menempuh pendidikan pada Program Studi Magister Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Medan, Agustus 2016 Peneliti, Gadiesya Mahalanie

Universitas Sumatera Utara

Page 11: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................... i ABSTRACT ………………………………………………………. ii KATA PENGANTAR ……………………………………………… iii RIWAYAT HIDUP …………………………………………………. v DAFTAR ISI ..................................................................................... vi DAFTAR TABEL…....................................................................... …. viii DAFTAR GAMBAR ........................................................................... ix BAB I PENDAHULUAN ........................................................... 1 1.1. Latar Belakang ......................................................... 1 1.2 Perumusan Masalah ................................................. 7 1.3 Tujuan Penelitian ..................................................... 7 1.4 Manfaat Penelitian ................................................... 8 BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN .......................................... 9 2.1. Penelitian Terdahulu ................................................ 9 2.2. Analisis Saham ........................................................ 16 2.2.1. Analisis Fundamental ………………….…….. 18

2.2.2. Analisis Teknikal ............................................. 22 2.3. Teori Analisis Moving Average ................................. 28 2.4. Relative Strength Index (RSI) …................................ 31 2.5. Moving Average Convergence Divergence

(MACD) ..................................................................... 33 2.6. Teori Volume Perdagangan Harga Saham.................. 37 2.7. Kerangka Konseptual .................................................. 40 2.8. Hipotesis Penelitian ...................................................... 42 BAB III METODE PENELITIAN ................................................. 43 3.1. Jenis dan Sifat Penelitian .............................................. 43 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................... 43 3.3. Populasi dan Sampel .................................................... 44 3.4. Teknik Pengumpulan Data ........................................... 46 3.5. Jenis dan Sumber Data ................................................. 46 3.6. Identifikasi dan Defenisi Operasional Variabel.............. 47 3.7. Teknik Analisis Data ................................................... 49 3.7.1. Data Panel ………………….…………………. 49 3.7.2. Pengujian Asumsi Klasik ………….………….. 50 3.7.3. Pengujian Hipotesis ……….…………………... 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............... 53 4.1. Hasil Penelitian ............................................................. 53 4.1.1. Sejarah Singkat Bursa Efek Indonesia .......... 53 4.1.2. Hasil Analisis Statistik Deskriptif ……………. 55

Universitas Sumatera Utara

Page 12: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

4.1.3. 50 Perusahaan Paling Aktif Berdasarkan Frekuensi Perdagangan..................................... 57 4.2. Hasil Fixed Effect Model…………............................... 160 4.3. Hasil Uji Asumsi Klasik ……………………………… 162 4.4. Hasil Uji Hipotesis……………………….......…..…… 164 4.5. Pembahasan ...…………………………..………...… 166

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................ 171 5.1. Kesimpulan .................................................................. 171 5.2. Saran ............................................................................ 172 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 174

Universitas Sumatera Utara

Page 13: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman 1.1. Emiten Terdaftar di Bursa Efek Indonesia………... 1 1.2. Statistik Ekuitas Tahunan Bursa Efek Indonesia….. 2 2.1. Penelitian Terdahulu ............................................... 13 2.2. Periode Waktu Tren yang Disarankan ..................... 29 2.3. Posisi Simple Moving Average (SMA) dan Interpretasinya .......................................................... 30 2.4. Interpretasi Garis Moving Average Convergence Divergence (MACD) ......................... 36 2.5. Hubungan antara Harga Saham dengan Volume …….............................................................. 38 3.1. Sampel 50 Perusahaan Paling Teraktif Berdasarkan Frekuensi Perdagangan di BEI tahun 2014 ….......... 44 3.2. Operasionalisasi Variabel Penelitian ...................... 48 4.1. Sejarah Pasar Modal Indonesia ................................ 53 4.2. Analisis Statistik Deskriptif ……………………..... 56 4.3. Hasil Fixed Effect Model .......................................... 160 4.4. Hasil Pengujian Heteroskedastisitas ........................ 162 4.5. Hasil Uji Hipotesis ................................................... 165

Universitas Sumatera Utara

Page 14: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman 2.1. Faktor Eksternal dan Faktor Internal yang Mempengaruhi Harga Saham .................................. 17 2.2. Kerangka Analisis Fundamental .............................. 20 2.3. Kerangka Kerja Analisis Teknikal ........................... 23 2.4. Kerangka Konseptual ............................................. 42 4.1. Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan

SMA Sawit Sumbermas Sarana Tbk........................ 58 4.2. Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Sawit Sumbermas Sarana Tbk................................... 59 4.3. Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk...... 60 4.4. Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk .................. 61 4.5. Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Kalbe Farma Tbk .............................................. 62 4.6. Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Kalbe Farma Tbk ....................................................... 63 4.7. Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk ............. 65 4.8. Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk......................... 66 4.9. Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Astra International Tbk..................................... 67 4.10. Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Astra International Tbk .............................................. 68 4.11. Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Bank Mandiri (Persero) Tbk ............................ 69 4.12. Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Bank Mandiri (Persero) Tbk ....................................... 70 4.13. Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Hanson International Tbk ................................. 71 4.14. Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Hanson International Tbk............................................ 72 4.15. Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Adaro Energy Tbk………………………........ 73 4.16. Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Adaro Energy Tbk ...................................................... 74 4.17. Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Semen Indonesia (Persero) Tbk ........................ 75 4.18. Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Semen Indonesia (Persero) Tbk .................................. 76 4.19. Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk ............. 78

Universitas Sumatera Utara

Page 15: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

4.20. Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk........................ 78 4.21. Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk……..... 80 4.22. Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ........................ 81 4.23. Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Pakuwon Jati Tbk .............................................. 82 4.24. Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Pakuwon Jati Tbk ....................................................... 83 4.25. Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA United Tractors Tbk .......................................... 84 4.26. Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD United Tractors Tbk.................................................... 84 4.27. Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Adhi Karya (Persero) Tbk............................... 85 4.28. Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Adhi Karya (Persero) Tbk .......................................... 86 4.29. Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA PP London Sumatra Indonesia Tbk ................ 87 4.30. Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD PP London Sumatra Indonesia Tbk ......................... 88 4.31. Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Bank Central Asia Tbk ..................................... 89 4.32. Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Bank Central Asia Tbk................................................ 90 4.33. Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Bumi Resources Tbk........................................ 91 4.34. Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Bumi Resources Tbk ................................................... 92 4.35. Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Wijaya Karya (Persero) Tbk ............................ 93 4.36. Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Wijaya Karya (Persero) Tbk ....................................... 94 4.37. Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Sekawan Intipratama Tbk ................................. 95 4.38. Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Sekawan Intipratama Tbk............................................ 96 4.39. Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Matahari Department Store Tbk…………...... 97 4.40. Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Matahari Department Store Tbk ................................. 98 4.41. Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Media Nusantara Citra Tbk……...................... 99 4.42. Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Media Nusantara Citra Tbk ........................................ 100

Universitas Sumatera Utara

Page 16: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

4.43. Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Surya Citra Media Tbk ..................................... 101 4.44. Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Surya Citra Media Tbk............................................... 102 4.45. Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Indocement Tunggal Prakarsa Tbk………..... 103 4.46. Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Indocement Tunggal Prakarsa Tbk ............................ 104 4.47. Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Vale Indonesia Tbk ........................................... 106 4.48. Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Vale Indonesia Tbk .................................................... 106 4.49. Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Cowell Development Tbk ............................... 108 4.50. Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Cowell Development Tbk.......................................... 108 4.51. Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Alam Sutera Realty Tbk................................. 110 4.52. Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Alam Sutera Realty Tbk ............................................. 111 4.53. Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Tifa Finance Tbk .............................................. 112 4.54. Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Tifa Finance Tbk ....................................................... 113 4.55. Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Charoen Pokphand Indonesia Tbk ................... 114 4.56. Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Charoen Pokphand Indonesia Tbk.............................. 115 4.57. Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Lippo Karawaci Tbk........................................ 116 4.58. Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Lippo Karawaci Tbk ................................................... 117 4.59. Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Global Mediacom Tbk ..................................... 118 4.60. Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Global Mediacom Tbk .............................................. 119 4.61. Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan Indofood Sukses Makmur Tbk ................................. 120 4.62. Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Indofood Sukses Makmur Tbk................................... 121 4.63. Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Sentul City Tbk…………………………...... 122 4.64. Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Sentul City Tbk .......................................................... 123 4.65. Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Waskita Karya (Persero) Tbk ........................... 124

Universitas Sumatera Utara

Page 17: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

4.66. Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Waskita Karya (Persero) Tbk ..................................... 125 4.67. Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Indo Tambangraya Megah Tbk ........................ 126 4.68. Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Indo Tambangraya Megah Tbk.................................... 127 4.69. Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Industri Jamu & Farmasi Sido Muncul Tbk .... 128 4.70. Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk ............. 129 4.71. Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Unilever Indonesia Tbk .................................... 130 4.72. Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Unilever Indonesia Tbk .............................................. 131 4.73. Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Bumi Serpong Damai Tbk ............................... 132 4.74. Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Bumi Serpong Damai Tbk........................................... 133 4.75. Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Astra Agro Lestari Tbk.................................... 134 4.76. Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Astra Agro Lestari Tbk .............................................. 135 4.77. Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk ............... 136 4.78. Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Tambang Batubara Bukit Asam Tbk ......................... 137 4.79. Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Eureka Prima Jakarta Tbk ................................. 138 4.80. Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Eureka Prima Jakarta Tbk............................................ 139 4.81. Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Gudang Garam Tbk.......................................... 140 4.82. Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Gudang Garam Tbk .................................................... 141 4.83. Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk............ 142 4.84. Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk ...................... 143 4.85. Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA AKR Corporindo Tbk ....................................... 144 4.86. Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD AKR Corporindo Tbk................................................ 145 4.87. Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Aneka Tambang (Persero) Tbk…………...... 146

Universitas Sumatera Utara

Page 18: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

4.88. Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Aneka Tambang (Persero) Tbk .................................. 147 4.89. Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA PP (Persero) Tbk .............................................. 148 4.90. Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD PP (Persero) Tbk ....................................................... 149 4.91. Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Summarecon Agung Tbk ................................. 150 4.92. Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Summarecon Agung Tbk........................................... 151 4.93. Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA XL Axiata Tbk…………………………....... 152 4.94. Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD XL Axiata Tbk ............................................................ 153 4.95. Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA MNC Investama Tbk .......................................... 154 4.96. Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD MNC Investama Tbk .................................................... 155 4.97. Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Jasa Marga (Persero) Tbk .................................. 156 4.98. Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Jasa Marga (Persero) Tbk ........................................... 15 4.99. Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Agung Podomoro Land Tbk .............................. 158 4.100. Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Agung Podomoro Land Tbk ........................................ 159

Universitas Sumatera Utara

Page 19: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, RELATIVE STRENGTH INDEX, MOVING

AVERAGE CONVERGENCE DIVERGENCE DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM MASA

LALU TERHADAP HARGA SAHAM BURSA EFEK INDONESIA

ABSTRAK

Di dalam investasi pasar modal, terutama pasar saham, untuk bisa meraih keuntungan lebih selain dividen atau capital gain, investor harus melakukan analisis saham agar dapat membeli atau menjual saham sebelum harganya berubah naik atau turun. Untuk itu, investor perlu melakukan analisis saham sebelum memutuskan untuk membeli atau menjual saham tersebut. Analisis saham yang umumnya digunakan investor adalah analisis fundamental dan teknikal. Analisis fundamental dilakukan untuk memilih saham perusahaan mana yang menghasilkan dividen yang besar dengan harga yang tepat. Analisis teknikal digunakan untuk mengetahui arah pergerakan harga saham serta saat yang tepat untuk membeli atau menjual saham. Sehingga dalam perdagangan saham penggunaan analisis teknikal lebih baik dibandingkan dengan analisis fundamental. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah simple moving average, relative strength index, moving average convergence divergence dan volume perdagangan saham berpengaruh secara signifikan dalam mendeteksi pergerakan harga saham lima puluh perusahaan teraktif di Bursa Efek Indonesia. Hipotesis penelitian ini adalah simple moving average (SMA), relative strength index (RSI), moving average convergence divergence (MACD), dan volume perdagangan masa lalu memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap harga saham di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian asosiatif untuk mengetahui hubungan dua variabel atau lebih. Metode pengumpulan data penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari dokumentasi jurnal, buku dan data yang dipublikasikan melalui situs internet. Sampel penelitian ini adalah limapuluh perusahaan teraktif di Bursa Efek Indonesia. Data penelitian ini menggunakan data panel yang menggabungkan data cross section (limapuluh perusahaan) dengan data time series (harga saham selama satu tahun) menggunakan alpha 5 %. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan Eviews. Hasil penelitian menunjukkan bahwa simple moving average (SMA), relative strength index (RSI), moving average convergence divergence (MACD), dan volume perdagangan masa lalu berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap harga saham di Bursa Efek Indonesia. Variabel simple moving average (SMA) memiliki hasil yang paling dominan.

Kata kunci: analisis teknikal, simple moving average, relative strength index,

moving average convergence divergence, volume perdagangan saham

Universitas Sumatera Utara

Page 20: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

THE INFLUENCE OF THE TECHNICAL ANALYSIS OF SIMPLE MOVING AVERAGE, RELATIVE STRENGTH INDEX, MOVING

AVERAGE CONVERGENCE DIVERGENCE, AND PAST STOCK TRADE VOLUME ON THE STOCK PRICE IN

THE INDONESIAN STOCK EXCHANGE

ABSTRACT

In capital market investment, especially the stock exchange, in order to gain more profit besides the dividend or capital gain, an investor should make a stock analysis before the price changes either higher or lower. Therefore, he/she should make the stock analysis before making decision to buy or sell his/her stock. The stock analysis that is commonly used by investors is the technical and fundamental analysis. Fundamental analysis is made to select which company’s stock produces high dividend with the right price. Technical analysis is used to find out the direction of the stock price movement and the right time to buy or sell the stock. Consequently, the use of technical analysis is better than fundamental analysis in stock trade. The research problem was whether simple moving average, relative strength index, moving average convergence divergence, and stock trade volume had significant influence in detecting the stock price movements of fifty most active companies listed in BEI (the Indonesian Stock Exchange). The hypothesis in this research was that SMA (Simple Moving Average), RSI (Relative Strength Index), MACD (Moving Average Convergence Divergence), and trade volume in the past had a positive and significant influence on the stock price in BEI. This is an associative research to find out the correlation between two or more variables. The data were secondary data obtained from documentations such as journals, books, and the data which were published on internet sites. The samples were fifty most active companies in BEI. The data were panel data that combined cross section data (fifty companies) and time series data (stock price within one year) by using alpha 5%. The hypothesis testing was done using Eviews. The results showed that SMA, RSI, MACD, and the trade volume in the past had a positive and significant influence on the stock price in BEI. The variable of SMA had the most dominant result. Keywords: technical analysis, simple moving average, relative strength index,

moving average convergence divergence, stock trade volume

Universitas Sumatera Utara

Page 21: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Perekonomian Indonesia yang fluktuatif tidak mempengaruhi kegiatan

pasar modal untuk terus berkembang. Hal ini dapat dilihat dari semakin

banyaknya emiten yang bergabung dalam Bursa Efek Indonesia yang

mengindikasikan bahwa akan ada investor yang tertarik untuk menginvestasikan

uang mereka pada pasar modal. Pertambahan emiten ini dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 1.1 Emiten Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Tahun

Ekuitas

Waran

Obligasi Pemerintah

(Jumlah Obligasi)

Obligasi Perusahaan

(Jumlah Obligasi) 2012 459 41 92 99 2013 483 29 95 104 2014 506 32 90 102

Sumber: www.idx.co.id (diolah)

Tabel diatas menunjukkan bahwa emiten di pasar modal terus bertambah.

Pertambahan sektor obligasi pemerintah dan perusahaan hanya bertahan pada

tahun 2013 dan mengalami penurunan di tahun 2014.

Pertumbuhan akhir yang banyak terjadi pada bagian ekuitas yang

menunjukkan dari semua kegiatan perdagangan bursa, ekuitas yang memiliki

banyak peminat pasar. Secara tidak langsung hal ini juga menunjukkan bahwa

sebagian besar investor menyukai perdagangan saham dibandingkan obligasi

yang dikategorikan sebagai perdagangan yang aman dan tanpa resiko.

Universitas Sumatera Utara

Page 22: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Saham yang adalah salah satu ekuitas yang menunjukkan kepemilikan

saham atas suatu perusahaan merupakan ekuitas yang banyak diperdagangkan di

Bursa Efek Indonesia selain obligasi, waran dan lainnya. Investor yang tidak

menginginkan resiko tinggi atas investasinya cenderung menggunakan obligasi

yang tingkat pengembalian (return) rendah sebagai instrumen investasi.

Investor yang menyukai resiko investasi yang tinggi dengan return yang

tinggi lebih memilih saham sebagai instrumen investasi. Perkembangan statistik

dari perdagangan ekuitas saham dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1.2 Statistik Ekuitas Tahunan Bursa Efek Indonesia

Tahun

Volume (juta lembar)

Nilai (milyar rupiah)

Frekuensi

2012 1.053.762 1.116.113 2.9941.043 2013 1.342.657 1.522.122 3.7499.462 2014 1.327.016 1.453.392 5.1457.606

Sumber: www.idx.co.id (diolah)

Dari tabel statistik ekuitas tahunan bursa efek Indonesia diatas diketahui

bahwa jumlah volume dan nilai perdagangan saham menurun pada tahun 2014

setelah sebelumnya mengalami peningkatan pada tahun 2013. Tetapi frekuensi

perdagangan saham tetap meningkat dari tahun ke tahun yang mengindikasikan

banyaknya terjadi penjualan dan/atau pembelian saham di Bursa Efek Indonesia.

Dalam upaya memaksimalkan keuntungan (capital gain dan/atau return)

dari investasi saham, investor umumnya menggunakan berbagai cara untuk

menganalisis saham yang mereka miliki agar memberi keuntungan yang

maksimal. Analisis yang dapat digunakan investor adalah analisis fundamental

dan analisis teknikal.

Universitas Sumatera Utara

Page 23: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Analisis fundamental adalah proses analisis harga saham di masa depan

berdasarkan kinerja perusahaan dan nilai intrinsiknya, serta kondisi ekonomi,

pasar dan industri pada saat ini. Walaupun bersifat menganalisis secara

menyeluruh, analisis fundamental lebih mengutamakan menganalisis laporan

keuangan. Beberapa aspek yang diperhatikan dalam meneliti laporan keuangan

tersebut berupa penghasilan, biaya, asset, kewajiban dan semua aspek keuangan

perusahaan.

Kinerja pasar bukanlah fokus utama dalam analisis fundamental.

Sehingga analisis fundamental dianggap kurang layak dalam menentukan

keputusan investasi dalam pembelian atau penjualan saham. Anggapan lain

adalah bahwa analisis fundamental akan sulit mendapatkan gamabaran yang

jelas dari nilai perusahaan seperti manajemen perusahaan dan tingkat persaingan.

Analisis teknikal adalah proses analisis harga saham masa depan

berdasarkan harga masa lalu (history), volume perdagangan saham serta indeks

yang bergerak menuju suatu arah (trend) yang dapat membuat pola (pattern)

berulang pada saat ini.

Investor amatir, professional, serta sekolah bisnis dan institusi lain

banyak menggunakan analisis fundamental karena menggunakan perhitungan

matematika dengan menggunakan rumus dan persamaan. Hal ini disebabkan

karena faktor-faktor analisis fundamental dapat dihitung seperti penjualan

perusahaan, keuntungan, rasio utang, dan lainnya.

Di sisi lain, analisis teknikal terhadap harga saham dianggap sebagai

analisis yang kurang diperhitungkan baik dari sisi akademi dan bisnis. Hal ini

Universitas Sumatera Utara

Page 24: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

disebabkan karena dalam analisis teknikal, faktor utama yang mempengaruhi

harga saham masa depan adalah perilaku harga yang diakibatkan oleh jual

dan/atau beli saham yang kemudian mempengaruhi volume dan arah pergerakan

saham.

Masalah lain yang dihadapi analis teknikal adalah pendapat mengenai

analisis teknikal bertentangan dengan teori pasar efisien yang menyatakan sulit

untuk mengambil keuntungan dari harga-harga atau informasi yang telah

terdapat di pasar dan dapat diketahui siapa saja. Sehingga akan sulit untuk

mendapat keuntungan yang lebih saat semua orang mendapatkan informasi

pasar yang sama.

Sampai saat ini pertentangan mengenai kedua teori ini masih

berlangsung walaupun beberapa penelitian analisis teknikal menunjukkan

bahwa dengan harga yang telah ada investor masih dapat mencari celah

keuntungan.

Bagi mereka yang skeptis, analisis teknikal cenderung diabaikan dan

dianggap tidak memiliki kriteria yang layak untuk melakukan analisis saham

dan juga sebagai pembelajaran dalam dunia akademi. Padahal yang ditawarkan

dari analisis teknikal adalah penunjukkan harga saham dan/atau arah harga

saham yang membentuk pada trend jual dan/atau beli di pasar.

Investor yang mencari keuntungan melalui capital gain akan tertolong

dari analisis teknikal yang membantu meramalkan perubahan trend di pasar

saham. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa analisis teknikal dengan baik

mampu memberikan sinyal kepada investor mengenai perubahan harga yang

Universitas Sumatera Utara

Page 25: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

dapat menyelamatkan investor dari kerugian. Dibandingkan dengan analisis

fundamental yang hanya berguna dalam memilih saham, analisis teknikal lebih

berguna dalam interaksi perdagangan saham pada setiap waktunya. Karena hal

tersebut penulis ingin meneliti mengenai pengaruh analisis teknikal terhadap

harga saham.

Terdapat beberapa indikator yang dapat digunakan investor dalam

menggunakan analisis teknikal. Dari sekian banyak indikator yang ada,

indikator yang paling sering digunakan analis teknikal adalah indikator moving

average (MA), Relative Strength Index (RSI), Moving Average Convergence

Divergence (MACD) dan volume saham masa lalu. Hal ini disebabkan karena

keempat indikator ini memiliki keunggulan yang menguntungkan bagi investor.

Indikator moving average adalah salah satu indikator yang paling banyak

digunakan dan paling banyak jenisnya. Moving average menolong investor

untuk tetap berada dalam trend yang fluktuatif yang terjadi dalam pasar.

Sehingga investor bisa membeli pada saat harga berbalik dari bawah pasar dan

menjual setelah harga berbalik dari atas pasar.

Dalam moving average, indikator yang paling sering digunakan oleh

investor ataupun peneliti akademis adalah Simple Moving Average (SMA). Hal

ini disebabkan karena Simple Moving Average merupakan indikator yang paling

sederhana dan efektif dalam melakukan analisis teknikal.

Simple Moving Average dilakukan dengan menghitung rata-rata harga

atas beberapa jumlah periode dengan metode aritmatika. Dalam menghitung

Universitas Sumatera Utara

Page 26: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Simple Moving Average variabel yang digunakan adalah harga penutupan saham

secara harian dalam jangka pendek.

Relative Strength Index atau yang lebih sering disebut RSI adalah

indikator teknikal saham yang memberikan sinyal kepada investor untuk

membeli atau menjual saham berdasarkan kekuatan internal suatu saham. Nilai

RSI yang berada dibawah angka 30 menunjukkan bahwa saham perusahaan

tersebut sudah terlalu banyak dijual. Sedangkan RSI diatas 70 menunjukkan

saham sudah terlalu banyak dibeli.

Moving Average Convergence Divergence (MACD) merupakan salah

satu indikator analisis teknikal lain yang sering digunakan. MACD merupakan

teknik analisis yang dipakai untuk mengetahui perubahan kecenderungan yang

terjadi. Sinyal perubahan kecenderungan yang didapat dari analisis ini diperoleh

dari analisis perbedaan exponential moving average 26 hari dengan 12 hari.

Dalam analisis teknikal, keadaan pasar akan berubah sesuai dengan trend

yang sedang terjadi. Volume perdagangan saham akan menkonfirmasi

perubahan trend harga yang terjadi di pasar. Volume yang tinggi menunjukkan

awal trend baru, sedangkan penurunan volume perdagangan merupakan sinyal

trend yang telah berbalik arah. Selain itu volume perdagangan saham secara

psikologis juga menunjukkan besarnya tekanan dari investor yang terjadi di

pasar.

Berdasarkan penjelasan diatas, penulis ingin meneliti pengaruh analisis

teknikal dari Simple Moving Average, Relative Strength Index, Moving Average

Universitas Sumatera Utara

Page 27: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Convergence Divergence dan Volume Perdagangan Saham yang akan saling

melengkapi perubahan harga saham terhadap lima puluh perusahaan yang

merupakan perusahaan yang tercatat sebagai perusahaan yang aktif berdasarkan

frekuensinya dalam melakukan perdagangan saham atau 50 Most Active Stocks

by Trading Frequency di Bursa Efek Indonesia.

Berdasarkan hal-hal diatas, maka judul dari tesis ini adalah “Pengaruh

Analisis Teknikal Moving Average, Relative Strength Index dan Volume

Perdagangan Saham Masa Lalu Terhadap Harga Saham di Bursa Efek Indonesia.

1.2. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam tesis ini adalah apakah Simple Moving

Average, Relative Strength Index, Moving Average Convergence Divergence

dan volume perdagangan saham yang digunakan sebagai variabel penelitian

berpengaruh secara signifikan dalam mendeteksi pergerakan harga saham lima

puluh perusahaan teraktif di Bursa Efek Indonesia.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari

variabel analisis teknikal berupa Simple Moving Average (SMA), Relative

Strength Index (RSI), Moving Average Convergence Divergence (MACD) dan

Volume Perdagangan Saham Masa Lalu terhadap harga saham dari limapuluh

perusahaan di Bursa Efek Indonesia.

Universitas Sumatera Utara

Page 28: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan mengenai

analisis teknikal dan indikator-indikatornya.

2. Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada penulis dan

bagi mahasiswa Magister Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Sumatera Utara mengenai investasi saham dan

analisisnya terutama mengenai analisis teknikal.

3. Hasil penelitian ini dapat membantu investor dan calon investor

untuk mengambil keputusan investasi dan mengurangi resiko

ketidakpastian dalam berinvestasi.

4. Sebagai bahan referensi bagi penelitian selanjutnya yang akan

melakukan penelitian mengenai masalah yang sama atau berkaitan

pada masa yang akan datang.

Universitas Sumatera Utara

Page 29: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian tesis ini, penulis menggunakan beberapa sumber

rujukan yang dipakai sebagai pedoman penelitian. Beberapa penelitian terdahulu

yang digunakan penulis adalah sebagai berikut:

1) Gadiesya Mahalanie (2011), dengan judul “Pengaruh Faktor Teknikal Harga

Saham Sektor Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.

Penelitian ini meneliti pengaruh analisis teknikal berupa harga saham masa

lalu dan volume perdagangan saham masa lalu terhadap harga saham

perusahaan sektor keuangan di Bursa Efek Indonesia. Sampel penelitian ini

adalah perusahaan dalam sektor keuangan di Bursa Efek Indonesia dengan

jumlah 38 perusahaan.

Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda dengan

uji signifikansi simultan dan uji signifikan parsial. Hasil dari penelitian ini

menunjukkan uji signifikansi simultan harga saham masa lalu dan volume

perdagangan masa lalu terhadap harga saham berpengaruh secara positif.

2) Paul Abbodante (2010), dengan judul “Trading Volume and Stock Indices: A

Test of Technical Analysis” meneliti pengaruh Indeks Dow Jones, Indeks

NYSE, Indeks S and P 500, Indeks Wilshire 5000 terhadap volume

perdagangan saham. Penelitian ini menggunakan analisis regresi

Universitas Sumatera Utara

Page 30: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

menggunakan data selama 10 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan uji

statistik F signifikan terhadap data jangka panjang selama 6 dan 16 bulan.

Dan data 1 bulan terlihat tidak signifikan pada uji statistik F.

3) Ahmad Ripai Purba (2010), meneliti “Pengaruh Faktor Teknikal Terhadap

Harga Saham Sektor Perbankan dan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia” dengan Indeks Harga Saham Individu (IHSI) dan volume

perdagangan saham sebagai variabel independen dan harga saham sebagai

variabel dependen. Penelitian ini menggunakan sampel data dari 8

perusahaan sektor perbankan dan 25 perusahaan sektor manufaktur dari

tahun 2005 hingga 2008.

Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan hasil uji simultan yang

signifikan antara indeks harga saham individu dan volume perdagangan

saham terhadap harga saham.

4) Laksmita Ayuningtyas (2010) meneliti dengan judul “Analisis Pengaruh

Faktor-faktor Teknikal Terhadap Harga Saham Perusahaan pada Perusahaan

Manufaktur di Bursa Efek Indonesia”. Faktor-faktor teknikal berupa Inflasi,

Suku Bunga SBI, Jumlah Uang Beredar, Nilai Tukar US Dollar terhadap

Rupiah, Volume Perdagangan Saham Masa Lalu dan Harga Saham Masa

Lalu menjadi variabel independen dengan harga saham sebagai variabel

dependen.

Penelitian menggunakan analisis regresi berganda dengan data dari 60

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil uji F

menunjukkan bahwa inflasi, tingkat suku bunga SBI, jumlah uang beredar,

Universitas Sumatera Utara

Page 31: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

perubahan nilai tukar US Dollar terhadap Rupiah, volume perdagangan

saham masa lalu dan harga saham masa lalu berpengaruh signifikan

terhadap harga saham perusahaan.

5) Achmad Yani (2004), melakukan penelitian dengan judul “Analisis Teknikal

Harga Saham dengan Metode ARIMA (Studi pada IHSG di Bursa Efek

Jakarta)”. Penelitian ini menggunakan metode ARIMA (autoregressive

integrated moving average). Data yang digunakan pada penelitian ini

merupakan data Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 2 januari 2003

hingga 30 Januari 2003.

Hasil penelitian menunjukkan harga saham masa lalu (Yt) tidak semua

signifikan dengan metode ARIMA. Variabel yang signifikan dengan metode

ARIMA adalah harga saham Yt-1 dan Yt-32.

6) Dimitrios Vasiliou, Nikolaos Eriotis, and Spyros Papathanasiou (2006),

melakukan penelitian dengan judul “How Rewarding is Technical Analysis?

Evidence from Athens Stock Exchange”. Penelitian ini menguji indikator

teknikal berupa Simple Moving Average (SMA) dan Moving Average

Convergence Divergence (MACD) terhadap pergerakan harga saham di

Bursa Efek Athena.

Data penelitian diambil dari 1 Januari 1990 sampai 31 Desember 2004.

Penelitian menggunakan standar tes dan bootstrap. Hasil uji F menunjukkan

Simple Moving Average dan MACD secara signifikan berpengaruh positif

terhadap harga saham. Hasil bootstrap penelitian ini juga menunjukkan hasil

yang signifikan baik itu berupa Simple Moving Average maupun MACD.

Universitas Sumatera Utara

Page 32: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

7) Massoud Metghalchi and Xavier Garza-Gomez (2013), melakukan

penelitian dengan judul “The Use of Technical Trading Rules to Predict

Overall Stock Price Movements: A Study on Share Prices on the Irish Stock

Exchange”. Penelitian ini menganalisis variabel Moving Average (MA),

Relative Strength Index (RSI), Parabolic Stop and Reverse (PSAR),

Directional Movement System (DMS), Stochastic dan Moving Average

Convergence Divergence (MACD) terhadap pergerakan harga saham di

Bursa Efek Irlandia.

Penelitian ini menggunakan data harga dari tahun 1988 sampai dengan tahun

2010. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi. Hasil penelitian

menunjukkan uji statistik dari enam variabel berpengaruh positif dan

signifikan terhadap pergerakan harga saham.

8) Alessio Emanuele Biondo, Alessandro Pluchino, Andrea Rapisarda, and

Dirk Helbing (2013) melakukan penelitian dengan judul “Are Random

Trading Strategies Succesful than Technical Ones?” dengan meneliti

random strategy, momentum strategy, Relative Strength Index strategy, up

and down persistency strategy, dan Moving Average Convergence

Divergence menggunakan data masa lalu untuk dianalisis dengan indeks

FTSE-UK, indeks FTSE-MIB, indeks DAX, dan indeks S & P 500.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa di setiap indeks memiliki variabel

yang berbeda untuk tingkat persentase kesuksesan. Dalam indeks FTSE-UK

yang terbaik menggunakan momentum strategy, indeks FTSE-MIB dengan

up and down persistency strategy, indeks DAX dengan Relative Strength

Universitas Sumatera Utara

Page 33: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Index strategy, dan indeks S & P 500 dengan menggunakan up and down

persistency strategy.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Nama Peneliti

Judul Penelitian

Variabel Penelitian

Metode Analisis

Data

Hasil Penelitian

Gadiesya Mahalanie (2011)

Pengaruh Faktor Teknikal Terhadap Harga Saham Sektor Keuangan Bursa Efek Indonesia

Harga saham masa lalu, Volume perdagangan saham masa lalu

Analisis regresi berganda

Hasil uji simultan menunjukkan harga saham masa lalu dan volume perdagangan saham masa lalu berpengaruh signifikan terhadap harga saham sektor keuangan BEI.

Paul Abbondante (2010)

Trading Volume and Stock Indices: A Test of Technical Analysis

Indeks Dow Jones, Nasdaq, NYSE, Indeks S and P 500, Indeks Wilshire 5000, Volume Perdagangan Saham

Analisis regresi

Uji pada data jangka panjang signifikan. Pendapatan diatas rata-rata bisa diperoleh menggunakan future, opsi, dan perdagangan mata uang asing yang terdapat pada indeks saham.

Ahmad Ripai Purba (2009)

Pengaruh Faktor Teknikal Terhadap Harga Saham Sektor Perbankan dan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

Indeks harga saham individu (IHSI), volume perdagangan saham

Regresi linier berganda

Hasil penelitian melalui uji simultan F menunjukkan bahwa indeks harga saham individu (IHSI) dan volume perdagangan saham berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham.

Laksmita Ayuningtyas (2010)

Analisis Pengaruh Faktor-faktor Teknikal Terhadap Harga Saham Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

Inflasi, suku bunga SBI, jumlah uang beredar, nilai tukar US Dollar terhadap Rupiah, Volume perdagangan saham masa lalu dan harga saham masa lalu

Analisis regresi linier berganda

Hasil uji F statistik simultan menunjukkan bahwa inflasi, tingkat suku bunga SBI, jumlah uang beredar, perubahan nilai tukar US Dollar terhadap Rupiah, volume perdagangan saham masa lalu dan harga saham masa lalu berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan

Universitas Sumatera Utara

Page 34: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Nama Peneliti

Judul Penelitian

Variabel Penelitian

Metode Analisis

Data

Hasil Penelitian

Achmad Yani (2004)

Analisis Teknikal Harga Saham dengan Metode ARIMA (Studi Pada IHSG di Bursa Efek Jakarta)

Harga saham 1 hari sebelum t, harga saham 2 hari sebelum t, harga saham n hari sebelum t, harga saham waktu t

Metode ARIMA (autore-gressive integra-ted moving average)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode ARIMA relevan untuk digunakan sebagai teknik peramalan harga saham dan menunjukkan hasil yang signifikan pada Yt-1 dan Yt-32.

Noor Azlinna Azizan, Ibrahim Mohamed dan Jacinta Chan Phooi M’ng (2011)

Profitability of Technical Analysis Indicators: A Study of an Adjustable Technical Indicator, ABZ’, on the Malaysian Futures Markets

Simple Moving Average (MA), Moving Average Crossover (MAC), Kaufman Adaptive Moving Average (KAMA), Bollinger Bands Z-T-Statistics (BBZ), Optimized BBZ (Opt BBZ), Adaptive Bands Z-Tests Statistics (ABZ), Moving Average Envelopes of 1% (MAE), Trading Rule Breakout, Alexander's Filter Rules, Moving Average Convergence Divergence, Stochastic, Candle Market Oscillator (CMO)

Uji Statistik Z Test

Semua variabel menunjukkan hasil yang baik kecuali stochastic dan CMO. Variabel yang paling baik hasilnya adalah simple moving average, moving average crossover, optimized BBZ dan ABZ.

Universitas Sumatera Utara

Page 35: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Nama Peneliti

Judul Penelitian

Variabel Penelitian

Metode Analisis

Data

Hasil Penelitian

Massoud Metghalchi and Xavier Garza-Gomez (2013)

The Use of Technical Trading Rules to Predict Overall Stock Price Movements: A Study on Share Prices on the Irish Stock Exchange

Moving Average, Rel.Strength Index, Parabolic Stop and Reverse, Directional Movement System, Stochastic, Moving Avg. Convergence Divergence

Uji statistik t dan uji hipotesis

Analisis teknikal dapat memprediksi periode baik dan buruk. Dari empat strategi terdapat dua strategi yang memberikan hasil yang potensial. Variabel yang paling baik untuk digunakan adalah indikator moving average (MA).

Dimitrios Vasiliou, Nikolaos Eriotis, and Spyros Papathanasiou (2006)

How Rewarding is Technical Analysis? Evidence from Athens Stock Exchange

Moving Average (MA), Moving Average Convergence Divergence (MACD), Price Movement

Standar tes dan bootstrap

Hasil uji t menunjukkan variabel Moving Average dan MACD memiliki nilai signifikan yang tinggi dan memberikan tanda analisis teknikal tepat untuk melakukan jual beli saham.

Maurice Peat, Max Stevenson dan Daniel Maroney (2005)

The Relationship Between Technical Indicators and the Market Index

Simple Moving Average, Moving Average Convergence Divergence, Rate of Change

Uji Regresi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel penelitian memiliki pengaruh 66,3% terhadap indeks pasar.

Alessio Emanuele Biondo, Alessandro Pluchino, Andrea Rapisarda, and Dirk Helbing (2013)

Are Random Trading Strategies More Successful than Technical Ones?

Random Strategy, Momentum Strategy, Relative Strength Index strategy, Up and Down Persistency strategy, Moving Average Convergence Divergence strategy

Uji korelasi

Hasil menunjukkan bahwa setiap variabel memberikan hasil yang berubah-ubah dan berbeda pada index pasar yang berbeda. Penelitian ini juga memberikan hasil bahwa dengan random strategy memiliki tingkat fluktuasi yang kurang berisiko dibandingkan dengan strategy pasar lain yang digunakan sebagai variabel dalam penelitian ini.

Universitas Sumatera Utara

Page 36: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Nama Peneliti

Judul Penelitian

Variabel Penelitian

Metode Analisis

Data

Hasil Penelitian

Thira Chavarnakul dan David Enke (2006)

Stock Trading Using Neural Network and Ease of Movement Technical Indicator

Ease of Movement (EMV), Simple Moving Average (MA), dan Volume Adjusted Moving Average (VAMA)

Uji Model Neural Network

EMV menunjukkan kinerja profitabilitas yang optimal. MA memberikan hasil perdagangan yang positif namun tidak sebanyak hasil yang diperoleh VAMA.

Anbalagan Thirunavuka-rasu dan Uma Maheswari (2013)

Technical Ana-lysis of Fuzzy Metagraph Based Decision Support System for Capital Market

Relative Strength Index, Moving Average Convergence Divergence, William %R

Uji Fuzzy Meta-graph

Penelitian menunjukkan hasil yang baik dimana ketiga variabel memberikan sinyal jual dan beli yang mengurangi resiko kerugian.

Thomas S. Coe dan Kittipong Laosethakul (2010)

Should Individual Investors Use Technical Trading Rules to Attempt to Beat the Market?

Moving Average (MA), Relative Strength Index (RSI), dan Stochastic Oscillator (K)

Uji Beda Berdasarkan strategi beli dan tahan yang digunakan penelitian ini menunjukkan hasil rata-rata keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan tingkat rata-rata kerugian. Variabel RSI dan K menunjukkan hasil yang lebih dari yang diharapkan.

2.2. Analisis Saham

Saham merupakan sertifikat yang menunjukkan bukti kepemilikan suatu

perusahaan dimana pemegang saham memiliki hak klaim atas penghasilan dan

aktiva perusahaan (Tandelilin, 2010). Pemegang saham suatu perusahaan

mendapatkan keuntungan yang disebut dividen sedangkan investasi pada saham

disebut dengan pembentukan portofolio (Lubis, 2008).

Universitas Sumatera Utara

Page 37: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi harga suatu

saham dapat dikenali dengan mudah. Yang sulit adalah mengubah faktor-faktor

internal dan eksternal tersebut dalam suatu sistem penilaian yang dapat

digunakan untuk memilih saham mana yang harus dibeli dan saham mana yang

harus dijual untuk mendapatkan keuntungan. Harga saham yang dipengaruhi

oleh faktor eksternal dan faktor internal dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 2.1.: Faktor Eksternal dan Faktor Internal yang Mempengaruhi Harga Saham (Kodrat, 2010)

Kerugian dalam berinvestasi pada saham ada pada resiko kerugian yang

mungkin terjadi. Resiko ini dapat berupa akibat dari keadaan internal

perusahaan yang merugi atau sebab lain dan keadaan eksternal perusahaan

seperti kondisi perekonomian, terjadinya resesi atau hal lainnya. Keuntungan

dalam investasi saham dapat berupa dividen atau tambahan saham. Selain itu

keuntungan juga dapat diperoleh investor ketika menjual harga sahamnya lebih

tinggi dari harga belinya dahulu.

Stock conditions

Level of economic market activity and corporate taxes

Strategic policy decision controlled by management:

1) Type of products or services produced

2) Production method used

3) Relative use of debt financing

4) Dividend policy 5) And so forth

External constraints:

1) antitrust law 2) environmental

regulations 3) product and

workplace safety regulations

4) employment practices rules

5) federal reserve policy

6) international development

7) and so forth

Expected probability

Timing of cash flows

Degree of risk

STOCK

PRICE

Universitas Sumatera Utara

Page 38: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal dari saham, investor di

pasar modal memerlukan metode yang dapat digunakan dalam memilih saham

yang tepat untuk dibeli dan saham mana yang harus dijual. Analisis saham yang

dapat digunakan investor terdiri atas analisis fundamental dan analisis teknikal.

Analisis fundamental merupakan analisis investasi berdasarkan nilai

intrinsik dimana harga saham dipengaruhi oleh kinerja perusahaan. Analisis

fundamental dilakukan dengan mengolah dan menghitung nilai instrinsik

kemudian membandingkannya dengan harga di pasar. Analisis teknikal

merupakan metode untuk memperkirakan harga saham dengan mengamati

perubahan harga saham di masa lalu, volume perdagangan dan indeks harga

saham gabungan.

Investor disarankan untuk menggunakan kedua analisis saham tersebut

karena harga saham dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Faktor

eksternal yang mempengaruhi harga saham antara lain regulasi, resesi ekonomi,

sentimen pasar dan lain-lain. Sedangkan faktor internal dipengaruhi oleh

keputusan dividen, struktur permodalan, resiko dan pertumbuhan laba.

2.2.1. Analisis Fundamental

Analisis fundamental adalah metode analisis saham berdasarkan kinerja

keuangan perusahaan untuk memastikan saham yang dibeli merupakan saham

dengan kinerja baik. Analisis fundamental akan meminimalkan resiko investor

dari pembelian saham yang berpotensi memiliki kinerja buruk. Analisis

fundamental juga dapat menganalisa tingkat kewajaran harga suatu saham

Universitas Sumatera Utara

Page 39: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

dengan membandingkan nilai rasio-rasio keuangan perusahaan tersebut (Tryfino,

2009).

Analisis fundamental adalah untuk mengetahui kondisi perusahaan

secara keseluruhan, baik analisis produk perusahaan dan pemasarannya, analisis

pertumbuhan laporan keuangan dan kinerja manajemen perusahaan (Vibby,

2010). Dalam analisis fundamental, faktor-faktor ekonomi yang mempengaruhi

perusahaan dianalisis untuk memprediksikan perkembangan perusahaan dimasa

yang akan datang (Hin, 2008).

Analisis fundamental adalah studi tentang kondisi ekonomi, industri dan

perusahaan untuk memperhitungkan nilai saham perusahaan. Analisis

fundamental mengutamakan data-data dalam laporan keuangan untuk

menghitung keakuratan nilai suatu saham (Kodrat, 2010). Analisis fundamental

adalah metode penilaian sekuritas yang melibatkan operasi dan keuangan

perusahaan seperti penjualan, laba, asset, utang, manajemen dan lainnya

(Gumanti, 2011).

Analisis fundamental memperkirakan harga saham mendatang dengan

menilai faktor fundamental yang mempengaruhi harga sama di masa depan

kemudian menerapkan hubungan variabel sehingga memperoleh perkiraan harga

saham (Harianto, 1998). Dalam analisis fundamental ini investor dapat

menggunakan strategi pemilihan saham grow stocks atau value stocks. Grow

stocks merupakan strategi pemilihan saham berdasarkan nilai price earning

ratio (PER) yang tinggi. Value stocks merupakan strategi pemilihan saham

berdasarkan asset yang murah dan neraca keuangan yang kuat.

Universitas Sumatera Utara

Page 40: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Namun banyaknya faktor yang mempengaruhi harga saham, sehingga

untuk melakukan analisis fundamental diperlukan tiga tahapan. Tahapan

pertama melakukan analisis kondisi pasar atau kondisi makro ekonomi. Kedua,

menganalisis kondisi industri dan terakhir menganalisis kondisi perusahaan.

Tahapan analisis fundamental dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 2.2.: Kerangka Analisis Fundamental (Harianto, 1998)

William O’Neil dalam Vibby (2010) mengemukakan bahwa analisis

fundamental dapat memberikan informasi penting mengenai:

a. Kinerja pertumbuhan perusahaan.

b. Kemampuan perusahaan untuk tumbuh terutama setelah

memenuhi kewajiban jangka pendek.

Analisis Fundamental

melakukan penilaian

1. Manfaat yang diharapkan, baik dalam bentuk dividen maupun laba2. resiko investasi yang akan mempengaruhi tingkat keuntungan yang layak

Melakukan analisis terhadap:1. ekonomi atau pasar

2. industri3. perusahaan

menggunakan model valuasi dividen ataumenggunakan model PER

Universitas Sumatera Utara

Page 41: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

c. Pencapaian nilai tertinggi dari produk baru ataupun manajemen

baru.

d. Saham perusahaan yang kenaikan volume sahamnya bersamaan

dengan nilai saham yang meningkat.

e. Perbandingan kekuatan harga relatif bagi saham-saham unggulan.

f. Perusahaan yang mendapatkan dukungan institusional.

g. Perusahaan yang memiliki arah pasar yang baik.

Analisis fundamental berguna bagi investor portofolio saham karena

menilai harga intrinsik saham dan kinerja perusahaan dibandingkan dengan

perusahaan lain di sektor yang sama. Kelemahan analisis fundamental ini adalah

pada kerumitan analisisnya sehingga kurang efektif. Analisis ini memberikan

gambaran jelas mengenai bobot harga saham dan kinerjanya tetapi tidak bisa

memberikan gambaran trend yang sedang terjadi.

Melalui analisis fundamental, investor dapat mengetahui suatu saham

dengan harga murah atau mahal, saham dengan kinerja baik atau buruk dan

potensi naik turunnya suatu saham. Tetapi tidak bisa memprediksi kapan saham

tersebut akan naik atau turun. Oleh sebab itu analisis fundamental lebih efektif

digunakan untuk investasi saham jangka panjang karena mengabaikan fluktuasi

pergerakan harga saham dalam jangka pendek atau menengah.

2.2.2. Analisis Teknikal

Analisis teknikal merupakan suatu metode untuk menganalisis

pergerakan harga saham dengan cara menganalisis faktor-faktor eksternal

Universitas Sumatera Utara

Page 42: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

perusahaan. Analisis teknikal memperkirakan perubahan trend di pasar yang

terus berubah-ubah namun akan kembali terjadi atau berulang.

Analisis teknikal merupakan metode untuk memperkirakan harga saham

dengan mengamati perubahan harga di masa lalu. Analisis teknikal menyatakan

bahwa harga saham mencerminkan informasi dari perubahan harga di masa lalu

yang relevan sehingga perubahan harga saham akan membentuk pola tertentu

dan berulang untuk di masa depan (Harianto, 1998).

Analisis teknikal, menurut Kodrat, (2010) merupakan upaya untuk

memperkirakan harga saham dengan mengamati perubahan harganya di waktu

yang lalu, volume perdagangan dan indeks harga saham gabungan. Analisis

teknikal adalah metode analisis berdasarkan pergerakan harga saham dari

statistik pergerakan data historisnya pada jangka waktu tertentu (Tryfino, 2009).

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan pembelian suatu saham dan

memperkirakan potensi arah dari pergerakan saham tersebut.

Analisis teknikal merupakan metode evaluasi pergerakan saham dengan

cara menganalisa nilai harga saham yang tercipta dari pergerakan saham

berdasarkan pada penawaran dan permintaan saham (Vibby, 2010). Menurut

Tandelilin (2010), analisis teknikal adalah teknik untuk memprediksi arah

pergerakan harga saham dan indikator pasar saham lainnya berdasarkan pada

data pasar historis seperti informasi harga dan volume.

Menurut Jones dkk (2009): “technical analysis can be defined as the use

of specific market data (price and volume information for stocks or indexes) for

the analysis of both aggregate stock prices and individual prices. Analisis

Universitas Sumatera Utara

Page 43: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

teknikal dapat digunakan untuk menganalisis harga saham perusahaan maupun

keseluruhan pasar dengan menggunakan grafik ataupun indikator. Hal ini dapat

terlihat dari kerangka analisis teknikal sebagai berikut:

Gambar 2.3.: Kerangka Kerja Analisis Teknikal (Jones, 2009)

Dari gambar diatas terlihat bahwa analisis teknikal tidak hanya bisa

digunakan untuk memprediksi perubahan harga suatu saham, tetapi juga

perubahan pasar secara keseluruhan. Cara memprediksi perubahan harga saham

tersebut dapat melalui analisis indikator pasar atau saham ataupun dengan

melihat perubahan grafik keadaan pasar atau harga saham tersebut.

Technical analysis seeks to

Time movements in

and/or The aggregate market

By assessing changes in prices through

Individual stocks

Technical indicators Charts

Universitas Sumatera Utara

Page 44: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Penggunaan analisis teknikal yang diharapkan dapat memberikan

keuntungan atau capital gain yang besar atau tidak normal bertentangan dengan

hipotesis pasar efisien kuat. Pasar efisien kuat berarti harga pasar saham yang

terbentuk sekarang telah mencerminkan informasi masa lalu, informasi saat ini

yang dipublikasikan dan informasi yang tidak dipublikasikan. Sehingga investor

tidak dapat memperoleh keuntungan tidak normal. Namun tidak sedikit

pengguna analisis teknikal yang dapat memperoleh keuntungan lebih.

Karena hipotesis pasar efisien belum dapat sepenuhnya terbukti, hal

tersebut tidak menjadi kendala bagi pengguna analisis teknikal. Dalam Gumanti

(2011), Reily (1995) dan Edwards dan Magee (1997) merangkum asumsi yang

mendukung analisis teknikal sebagai berikut:

1) Nilai pasar atas semua barang atau jasa ditentukan oleh interaksi

antara permintaan dan penawaran atas barang dan jasa tersebut.

2) Permintaan dan penawaran ditentukan oleh banyak faktor dimana

pasar dengan sendirinya akan melakukan penyesuaian atas faktor

tersebut terhadap harga. Namun fokus analisis teknikal adalah

kekuatan permintaan dan penawaran.

3) Harga suatu sekuritas dan keseluruhan nilai pasar cenderung

membentuk pola tertentu dan muncul pada waktu tertentu.

4) Tren akan berubah sesuai dengan perubahan permintaan dan

penawaran, tetapi dapat dideteksi melalui refleksi yang terjadi di

pasar.

Universitas Sumatera Utara

Page 45: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

5) Pergerakan permintaan dan penawaran dapat dideteksi melalui

grafik atau transaksi di pasar.

6) Pola grafik yang terbentuk akan terulang kembali, dimana indikasi

arah kembalinya pergerakan pola tersebut dapat diamati.

7) Analisis teknikal memprediksi harga sementara analisis

fundamental memprediksi nilai perusahaan dan kemudian

memprediksi perubahan harga saham.

Analisis teknikal, dibandingkan dengan metode analisis saham lainnya,

menurut Susanto dan Sabardi (2002) memiliki beberapa kekuatan sebagai

berikut:

1. Analisis teknikal dapat digunakan secara luas hampir di semua

pasar modal di seluruh dunia.

2. Grafik yang digunakan untuk menganalisis dapat dalam satuan

waktu: jam, hari, minggu, bulan, bahkan tahun.

3. Terdapat berbagai alat-alat analisis teknikal dan teknik-teknik

untuk digunakan sesuai kebutuhan di berbagai sektor pasar yang

berbeda.

4. Prinsip dasar analisis teknikal mudah dipahami dan lebih

memperhatikan pada kejadian sesungguhnya di pasar.

5. Analisis teknikal dapat menggunakan data secara akurat dan

tersedia setiap saat.

Universitas Sumatera Utara

Page 46: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Beberapa kelemahan analisis teknikal yang diuraikan Susanto dan

Sabardi (2002) adalah sebagai berikut:

1. Analisis teknikal menganggap bahwa sifat manusia adalah konstan

sehingga pola kecenderungan akan selalu berulang.

2. Analisis teknikal memperhatikan tingkat kemungkinan suatu

kejadian akan terjadi, bukan kepastian dari kejadian tersebut.

3. Beberapa analisis teknikal modern berdasarkan pada konsep

matematik dan statistik yang cukup kompleks sehingga

menganalisis dengan perangkat lunak komputer sulit dihitung dan

tidak mudah untuk memahami hasil keseluruhannya.

4. Untuk keberhasilan analisis teknikal, maka informasi yang dipakai

harus akurat dan tepat waktu.

Indikator adalah perhitungan matematis yang diterapkan pada harga

sekuritas dan/atau volume perdagangan merupakan alat dalam berbagai analisis

teknikal. Dalam analisis teknikal modern, terdapat empat tipe dasar indikator,

yaitu:

1) Indikator Divergence

Indikator ini menganalisis berdasarkan dari grafik pergerakan harga

saham yang terdiri dari volume, open interest, relative performance dan

moving average. Adapun yang termasuk teknik analisis dari indikator

divergence ini adalah volume rate of change (ROC), volume oscillator,

demand index, chaikin money flow, the arms index, on balance volume

dan equivolume.

Universitas Sumatera Utara

Page 47: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

2) Indikator Momentum atau Oskilator (Oscillator)

Indikator momentum mengukur tingkat perubahan arah pergerakan

harga saham sebagai sinyal titik balik jangka pendek. Harga saham yang

naik dengan cepat disebut overbought merupakan sinyal untuk menjual

saham. Harga saham yang turun dengan cepat disebut oversold dan

merupakan sinyal untuk membeli saham. Ukuran indikator momentum

ini digunakan untuk analisis Relative Strength Index (RSI), stochastic

oscillator, dan Moving Average Convergence Divergence (MACD).

3) Indikator Breadth (Keluasan)

Indikator ini mengukur tingkat isu-isu utama yang berpartisipasi dalam

pergerakan pasar dan memonitor trend pasar. Yang termasuk dalam

indikator ini adalah advance/decline line, breadth oscillator, new high –

new low, dan diffusion indicators.

4) Indikator Sentimen

Indikator ini mengacu kepada harapan investor yang diamati dalam

harga yang sering menjadi satu-satunya ukuran sentiment investor.

Pengamatan yang menggunakan indikator sentimen ini valid untuk

jangka waktu menengah (50 – 99 hari). Indikator ini terbagi atas odd lot

balance index, public short ratio, dan short interest ratio.

2.3. Teori Analisis Moving Average

Moving average (MA) atau teknik rata-rata bergerak adalah metode yang

paling banyak digunakan dalam analisis teknikal untuk memperkirakan

Universitas Sumatera Utara

Page 48: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

perubahan harga saham ataupun keadaan pasar. Menurut Tandelilin (2010),

tujuan penggunaan teknik ini adalah untuk mendeteksi arah pergerakan saham

dan besarnya tingkat pergerakan tersebut.

Menurut Murphy (1999), moving average bertujuan untuk

mengidentifikasi atau memberi sinyal bahwa suatu trend telah dimulai atau

trend yang lama telah berakhir atau berbalik arah.

Selain untuk mendeteksi pergerakan harga saham, metode ini juga dapat

membantu investor untuk mengambil keputusan membeli atau menjual saham.

Tandelilin (2010) menyatakan dari metode moving average (MA) ini, investor

dianjurkan membeli saham jika:

1) Garis MA bergerak secara mendatar dan harga pasar saham

melampaui garis tersebut;

2) Harga saham berada dibawah garis MA yang sedang menaik;

3) Harga saham saat ini berada diatas garis MA yang cenderung

menurun, namun kembali naik sebelum mencapai garis tersebut.

Tandelilin (2010) menganjurkan investor untuk menjual saham jika:

1) Harga saham saat ini berada dibawah garis MA yang mendaatar;

2) Harga saham bergerak naik diatas garis MA, namun garis MA

sedang menurun;

3) Harga saham yang cenderung mengalami kenaikan (berada

dibawah garis MA), tetapi kembali menurun sebelum mencapai

garis MA tersebut.

Universitas Sumatera Utara

Page 49: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Jones dkk (2009) menyatakan bahwa dalam menyusun teknik rata-rata

bergerak ini, terdapat tiga hal utama yang harus diputuskan, yaitu:

1. Rata-rata jangka waktu yang digunakan untuk menganalisis.

2. Harga saham yang digunakan.

3. Tipe teknik rata-rata bergerak yang digunakan.

Selain harga saham yang digunakan dalam perhitungan, elemen

penting lain yang utama adalah jangka waktu yang digunakan. Jangka waktu

yang digunakan dalam menganalisis harus sesuai dengan panjang siklus pasar

yang dianalisis. Dalam Kodrat (2010) dijelaskan periode waktu trend yang

disarankan seperti pada tabel berikut:

Tabel 2.2 Periode Waktu Trend yang Disarankan Trend Moving Average

Jangka sangat pendek 5 – 13 hari Jangka pendek 14 – 25 hari Jangka menengah pendek 26 – 49 hari Jangka menengah 50 – 99 hari Jangka panjang 100 – 200 hari Sumber: Kodrat, 2010

Terdapat berbagai jenis metode moving average yang merupakan

metode rata-rata bergerak dengan menggunakan cara perhitungan yang berbeda.

Jenis-jenis metode moving average adalah:

1) Simple Moving Average (SMA)

2) Weighted Moving Average (WMA)

3) Exponential Moving Average (EMA)

4) Triangular Moving Average (TMA)

5) Variable Moving Average (VMA)

Universitas Sumatera Utara

Page 50: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Simple Moving Average (SMA) adalah jenis metode moving average

yang paling banyak dilakukan oleh analis teknikal karena SMA merupakan jenis

metode yang sederhana dan efektif. SMA dibentuk dari rata-rata harga atas

periode waktu analisis. Umumnya harga yang dipilih adalah harga penutupan

saham dan periode waktu yang digunakan adalah jangka pendek.

Dalam Kodrat (2010), rumus dasar dari Simple Moving Average adalah:

SMA = (Yt-1 + Yt-2 + Yt-3 + … + Yt-(n+1)) / n

Dimana:

Yt = harga penutupan saham

n = periode waktu

Hasil dari rumus diatas menunjukkan trend yang terjadi di pasar

sehingga dapat digunakan bagi investor dalam mengambil keputusan. Hal ini

dijelaskan Kodrat (2010) mengenai hasil perhitungan Simple Moving Average

(SMA) dan interpretasinya seperti pada tabel berikut:

Tabel 2.3 Posisi Simple Moving Average (SMA) dan Interpretasinya No. Posisi SMA Makna 1 SMA berada dibawah harga Kondisi bullish/trend naik 2 SMA berada diatas harga Kondisi bearish/trend menurun 3 SMA memotong harga dari bawah Perubahan trend menuju bearish 4 SMA memotong harga dari atas Perubahan trend menuju bullish 5 SMA periode pendek memotong

SMA periode panjang dari bawah Perubahan trend menuju bearish

6 SMA periode lebih pendek memotong SMA periode lebih panjang dari atas

Perubahan trend menuju bullish

7

SMA dengan periode lebih panjang berada diatas SMA berperiode lebih pendek

Kondisi bearish/trend menurun

8 SMA dengan periode lebih panjang berada dibawah SMA berperiode lebih pendek

Kondisi bullish/trend naik

Sumber: Kodrat (2010)

Universitas Sumatera Utara

Page 51: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Ketika harga penutupan saham bergerak diatas garis moving average hal

ini menunjukkan sinyal untuk membeli saham. Sedangkan ketika harga

penutupan saham bergerak dibawah garis moving average hal ini menunjukkan

sinyal untuk menjual saham (Murphy, 1999).

2.4. Relative Strength Index (RSI)

Relative Strength Index (RSI) pertama kali dikenalkan oleh Welles

Wilder pada tahun 1978. Menurut Jones dkk (2009), Relative strength is the

ratio of a stock’s price to a market index, or an industry index, or the average

price of the stock itself.

Hal ini juga dijelaskan Tandelilin (2010) bahwa relative strength

menggunakan pendekatan rasio, yaitu antara harga saham dengan indeks pasar

atau industri tertentu.

Pring (2004) menjelaskan bahwa RSI dapat dihitung dengan

menggunakan rumus:

𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 = 100 − 100

1 + 𝑅𝑅𝑅𝑅

𝑅𝑅𝑅𝑅 = 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑎𝑎𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑢𝑢𝑢𝑢 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑜𝑜𝑑𝑑𝑎𝑎𝑑𝑑

𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑎𝑎𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑑𝑑𝑜𝑜𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑜𝑜𝑑𝑑𝑎𝑎𝑑𝑑

Relative Strength Index (RSI) biasanya dihitung untuk periode jangka

pendek untuk menganalisis harga saham harian atau mingguan. Hasil analisis

dari RSI akan mengindikasikan apakah harga pasar sudah overbought atau

Universitas Sumatera Utara

Page 52: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

oversold sehingga akan membantu investor dalam mengambil keputusan.

Kegunaan dari Relative Strength Index (RSI) menurut Wilder (1978) adalah

sebagai berikut:

1) Tops and bottoms

Puncak RSI berada di angka 70, dimana garis di atas angka ini

menunjukkan tanda overbought dan memberi sinyal peringatan

atas pembelian pada tingkat tersebut. Dasar RSI berada di angka 30,

dimana garis dibawah angka ini memberikan tanda oversold dan

memberi sinyal untuk berpikir dahulu sebelum menjual saham.

2) Chart formations

Relative Strength Index membentuk pola grafik yang lebih nyata

dari grafik harga.

3) Failure swings (konfirmasi dari pembalikan yang tertunda)

Failure swing adalah situasi dimana RSI melewati harga tertinggi

(puncak) atau jatuh di bawah harga terendah (lembah) sebelumnya.

4) Support and resistance

Relative Strength Index menunjukkan tingkat dukungan (support)

dan tingkat ketahanan (resistance) lebih jelas dari gerakan harga

itu sendiri.

5) Divergence (penyimpangan)

Penyimpangan terjadi ketika harga membuat harga tertinggi (atau

terendah) baru tetapi tidak dikonfirmasi oleh harga tertinggi (atau

Universitas Sumatera Utara

Page 53: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

terendah) baru dalam RSI. Kemudian, harga terkoreksi dan

bergerak sesuai dengan arah RSI.

Dalam uraian diatas, dijelaskan bahwa metode RSI sangat berguna

dalam menunjukkan terjadinya penyimpangan dan pola harga saham yang

terjadi. Penyimpangan harga saham yang terjadi dengan Relative Strength Index

mengindikasikan bahwa trend harga akan berubah arah.

Ketika harga menyentuh titik 30, harga saham suatu perusahaan yang

naik menunjukkan bahwa pada harga tersebut terlalu banyak saham yang terjual

(oversold).

2.5. Moving Average Convergence Divergence (MACD)

Moving Average Convergence Divergence (MACD) merupakan teknik

analisis saham yang diciptakan Gerald Appel untuk memberikan sinyal

perubahan kecenderungan dan memberikan indikasi arah kecenderungan.

MACD adalah perbedaan antara exponential moving average (EMA)

untuk 26 hari dengan EMA 12 hari. Dengan menggunakan MACD akan terlihat

tiga indikator dimana indicator pertama adalah garis MA (moving average)

periode pendek (disebut fast), garis MA periode panjang (disebut slow), dan

yang ketiga adalah susunan histogram atau garis yang menggambarkan ukuran

jarak antara kedua MA tersebut.

Berdasarkan Wijaya (2002), garis MACD yang berada di atas nol

merupakan sinyal membeli saham dan sinyal menjual ketika garis MACD

dibawa nol.

Universitas Sumatera Utara

Page 54: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Garis MACD cepat memotong garis MA lambat dari atas ke bawah

merupakan sinyal menjual dan sinyal akan semakin kuat apabila titik potongnya

berada jauh diatas garis nol.

Garis MACD cepat yang memotong garis MACD lambat dari bawah ke

atas saat kedua garis tersebut memiliki nilai negatif merupakan sinyal beli dan

menunjukkan sinyal beli yang kuat ketika pemotongan terjadi dibawah garis nol.

Moving Average Convergence Divergence dapat dihitung dengan

menggunakan rumus:

MACD = EMA1t – EMA2t

EMA1t = EMA 1t-1 + SF1 (Pt – EMA1t-1)

EMA2t = EMA2t-1 + SF2 (Pt – EMA2t-1)

Dimana:

MACD = Moving Average Convergence Divergence

EMA1t = first value of exponential moving average

EMA2t = second value of exponential moving average

EMA1t-1 = first previous value of exponential moving average

EMA2t-1 = second previous value of exponential moving average

SF1 = smoothing factor for EMA1

SF2 = smoothing factor for EMA2

Universitas Sumatera Utara

Page 55: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Indikator MACD terdiri atas dua bagian, yaitu:

1) MACD line, yaitu selisih dari EMA periode 12 dengan MA periode 26.

MACD line digunakan untuk menciptakan sebuah sinyal mengenai

arah pasar dan memicu terjadinya momentum trend yang sesuai

dengan waktu sehingga membantu menjelaskan waktu yang tepat

untuk memasuki pasar.

2) MACD histogram, adalah grafik yang membantu menegaskan garis

MACD line. MACD histogram dengan bar berwarna biru diatas garis

merah MACD line menunjukkan keadaan yang bullish. Sementara

MACD histogram dengan bar berwarna merah dengan garis biru

MACD line dibawah garis merah menunjukkan pasar yang bearish.

MACD dapat digunakan dengan tiga cara, yaitu:

1) Crossover (penyebrangan), yaitu membeli ketika nilai MACD naik di

atas garis sinyalnya dan menjual ketika nilai MACD turun di bawah

garis sinyalnya.

2) Overbought atau oversold, dimana kondisi overbought ditunjukkan

melalui garis MA yang pendek tertarik jauh dari MA yang panjang

(yaitu MACD yang naik). Kondisi overbought atau oversold berbeda

dari satu saham ke saham yang lain.

3) Divergence (penyimpangan), yaitu ketika MACD membuat harga

terendah tetapi harga gagal mencapai harga terendah baru

menunjukkan penyimpangan bearish. Dan ketika MACD membuat

Universitas Sumatera Utara

Page 56: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

harga tertinggi baru tetapi gagal mencapai harga tertinggi baru

menunjukkan penyimpangan bullish.

Tabel 2.4: Intrepretasi Garis Moving Average Convergence Divergence (MACD)

No. Kriteria Defenisi 1 Garis MACD memotong garis

sinyal dari bawah Peralihan trend menuju bullish

2 Garis MACD memotong garis sinyal dari atas

Peralihan trend menuju bearish

3 Garis MACD dan garis sinyal berada di atas centerline (area positif)

Long bullish trend

4 Garis MACD dan garis sinyal berada di bawah centerline (area positif)

Long bearish trend

5 Histogram positif/negative Kondisi overbought/oversold

6 Divergence positif Harga akan ikut bergerak naik

7 Divergence negatif Harga akan ikut bergerak turun

Sumber: Kodrat (2010)

Prinsip dasar MACD yang harus diperhatikan adalah:

1) MACD akan bergerak membentuk puncak tertinggi hingga

mencapai lembah terendah.

2) Kemungkinan pergerakan harga MACD adalah harga akan

bergerak sesuai arah MACD, harga bergerak berlawanan tetapi

kemudian mengikuti arah MACD (disebut divergent convergent),

dan harga akan bergerak sideway hingga akhir trend MACD.

Universitas Sumatera Utara

Page 57: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

2.6. Teori Volume Perdagangan Saham

Berdasarkan Murphy (1999), volume adalah nilai total aktifitas

perdagangan (kontrak berjangka atau saham) di pasar dalam satu hari. Murphy

juga menjelaskan bahwa tingkat volume mengukur intensitas dari pergerakan

harga saham. Volume dalam jumlah besar menunjukkan tingginya intensitas

atau tekanan yang terjadi di pasar.

Menurut Wijaya (2002), volume memperlihatkan jumlah pelaku pasar

yang bertransaksi dengan satuan lot. Volume dihitung setiap hari atau per hari

transaksi perdagangan. Volume merupakan suatu patokan yang digunakan untuk

melihat tingkat likuiditas pasar.

Menurut Stevenson (1988), sangat sulit untuk menginterpretasikan

volume perdagangan saham dalam statistik. Namun hal umum mengenai

volume perdagangan saham adalah bahwa volume saham dalam jumlah besar

mengindikasikan kelanjutan trend dan volume dalam jumlah kecil menunjukkan

kebalikan arah dari trend.

Berdasarkan Pring (1998), volume tidak hanya sebagai monitor dari

antusiasme investor, tetapi juga suatu variabel bebas dari harga saham.

Penggunaan volume dalam analisis teknikal memberikan bukti baru dari

dimensi yang sangat berbeda daripada nilai statistika suatu harga saham.

Volume menawarkan bukti yang bebas dari pembalikan trend harga saham.

Volume perdagangan saham berfungsi sebagai pemberi konfirmasi atas

perubahan trend harga yang terjadi. Pasar yang sedang bullish menunjukkan

volume yang meningkat karena tekanan beli sangat besar sedangkan tekanan

Universitas Sumatera Utara

Page 58: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

jual kecil. Sementara pasar yang bearish terlihat dari volume yang menurun

karena tekanan jual besar dan tidak ada investor yang membeli saham.

Tandelilin (2010) menjelaskan hubungan volume perdagangan saham

dengan harga saham melalui tabel dibawah ini:

Tabel 2.5 Hubungan antara Harga Saham dengan Volume Harga Volume Implikasi Naik Meningkat Gejala meningkat Naik Menurun Gejala menurun Turun Meningkat Gejala menurun Turun Menurun Gejala meningkat

Sumber: Kodrat (2010)

Berdasarkan Tandelilin (2010), keuntungan yang diperoleh dari investor

dengan mengawasi pergerakan volume perdagangan saham adalah:

1) Terlihatnya titik temu antara harga dan volume yang mungkin akan

menguntungkan dari trend yang terjadi.

2) Volume perdagangan saham yang tidak sesuai dengan pergerakan

harga saham mengindikasikan trend yang terjadi tidak terlalu kuat.

3) Volume perdagangan saham merupakan karakteristik yang

menginformasikan trend pembalikan.

Prinsip-prinsip interpretasi volume perdagangan saham berdasarkan

Pring (2004) adalah sebagai berikut:

1) Prinsip yang paling penting adalah bahwa volume perdagangan

saham secara umum akan mengikuti trend pasar.

2) Volume merupakan cerminan dari pertukaran antara pembeli dan

penjual dimana arus uang pada suatu sekuritas berjumlah sama

dengan arus uang keluar.

Universitas Sumatera Utara

Page 59: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

3) Pembeli yang tamak akan meninggikan penawaran hingga

mencapai jumlah yang mereka inginkan. Penjual yang panik dapat

menyebabkan harga menurun tajam tetapi jumlah volume yang

terjual sama dengan yang terbeli.

4) Meningkatnya volume dan harga merupakan hal yang normal. Hal

ini mengindikasikan pasar tidak memiliki nilai peramalan.

5) Umumnya volume memimpin harga selama periode bullish.

Tingkat harga baru yang tinggi yang tidak dikonfirmasi oleh

volume harus diwaspadai sebagai bendera merah, yaitu pertanda

trend yang terjadi akan berbalik.

6) Harga yang meningkat dan volume yang menurun merupakan

kondisi tidak normal yang mengindikasikan kondisi yang lemah.

7) Harga dan volume yang bergerak dengan pelan, secara bertahap

menjadi kurva yang naik dengan titik akhir tertinggi.

8) Klimaks dari penjualan muncul ketika harga menurun setelah

meningkat secara bertahap, diiringi dengan meningkatnya volume.

9) Ketika harga terus menerus turun dan volume kedua secara

signifikan lebih rendah dari volume pertama, hal ini memberikan

pertanda pasar yang bullish.

10) Sisi buruk dari pola harga, garis trend, atau rata-rata tertimbang

(moving average/MA) yang muncul dengan volume yang banyak

merupakan hal abnormal dan tanda dari bearish.

Universitas Sumatera Utara

Page 60: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

11) Ketika pasar terus meningkat selama beberapa bulan, harga yang

melemah muncul diiringi oleh volume yang tinggi,

mengindikasikan keadaan yang bearish.

12) Volume yang banyak dengan perubahan harga yang sedikit

merupakan indikasi dari akumulasi dan merupakan faktor dari

bullish yang normal.

13) Catatan volume yang berasal dari tingkat rendah biasanya sinyal

yang bisa diandalkan bahwa tingkat rendah yang signifikan dapat

terlihat karena mengindikasikan perubahan psikologi utama yang

terjadi.

14) Ketika volume dan harga melebar pada titik tajam, ledakan

parabolis yang singkat dan kemudian mengikat sedikit. Hal ini

mengindikasikan perubahan pada trend.

15) Ketika harga mengalami peningkatan kecil dan volume menurun,

hal ini merupakan situasi abnormal ganda karena harga meningkat

dan volume menurun ketika tingkat tinggi dicapai.

2.7. Kerangka Konseptual

Analisis teknikal adalah suatu metode untuk mengetahui bagaimana

keadaan pasar saham saat ini. Analisis teknikal menggunakan informasi atau

data pasar berupa harga dan/atau volume perdagangan saham untuk kemudian

diolah untuk memprediksi harga saham atau keadaan pasar yang akan terjadi

dimasa mendatang.

Universitas Sumatera Utara

Page 61: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Analisis teknikal memiliki berbagai indikator yang dapat digunakan

untuk memprediksi harga saham dan keadaan pasar. Indikator-indikator tersebut

memiliki keunggulan dan kelemahan tersendiri. Prediksi keadaan pasar yang

mendekati ketepatan dapat tercapai jika dilakukan beberapa analisis.

Moving average (MA) merupakan indikator analisis teknikal yang

membantu investor untuk mengetahui kondisi pasar dan menjaga investor tetap

berada didalam trend yang sedang terjadi dengan menghitung nilai rata-rata

saham. Melalui Simple Moving Average investor dapat mengambil keputusan

menjual atau membeli saham sebelum keadaan pasar berubah.

Relative Strength Index (RSI) adalah indikator analisis teknikal yang

memprediksi harga saham berada di titik atas atau berada di bawah dengan

menghitung rasio harga saham terhadap nilai indeksnya. Hasil analisis Relative

Strength Index membantu investor untuk mengetahui apakah suatu saham

mengalami overbought atau oversold sehingga investor dapat mengambil

keputusan investasi yang tepat.

Moving Average Convergence Divergence (MACD) adalah indikator

analisis teknikal yang memberikan sinyal akan perubahan kecenderungan harga

dan memberikan indikasi arah kecenderungan harga pasar apakah harga pasar

overbought atau oversold dengan menghitung nilai rata-rata eksponensial saham.

Volume perdagangan saham merupakan nilai total aktifitas perdagangan

saham dan indikator analisis teknikal yang paling sering digunakan investor

ataupun peneliti akademik dikarenakan volume perdagangan saham memiliki

hubungan yang erat dengan perubahan harga saham. Perubahan volume

Universitas Sumatera Utara

Page 62: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

perdagangan yang meningkat atau menurun mengindikasikan keadaan pasar

yang meningkat (bullish) atau menurun (bearish). Berdasarkan konsep diatas,

peneliti ingin meneliti keempat indikator tersebut sebagai variabel penelitian

yang dapat dirumuskan dengan kerangka konseptual sebagai berikut:

Gambar 2.4. Kerangka Konseptual (diolah)

2.8. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka konseptual tersebut, maka hipotesis pada

penelitian ini adalah:

Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Simple Moving

Average (SMA), Relative Strength Index (RSI), Moving Average

Convergence Divergence (MACD), dan volume perdagangan masa lalu

terhadap harga saham di Bursa Efek Indonesia.

Analisis Teknikal

Simple Moving Average (SMA)

Volume Perdagangan

Saham

Moving Average Convergence Divergence (MACD)

Relative Strength

Index (RSI)

Harga Saham

Universitas Sumatera Utara

Page 63: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis dan Sifat Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian sebab akibat karena menganalisis

pengaruh sebab akibat dari beberapa indikator analisis teknikal saham terhadap

harga saham. Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini adalah penelitian

asosiatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau

lebih (Sugiyono, 2007).

Penelitian ini merupakan penelitian dengan jenis kuantitatif dengan

variabel bebas (variabel x) yang digunakan dalam meneliti berupa Simple

Moving Average (SMA), Relative Strength Index (RSI), Moving Average

Convergence Divergence (MACD), dan volume perdagangan masa lalu.

Sementara variabel terikat (variabel y) yang diteliti dalam penelitian ini

merupakan harga saham di Bursa Efek Indonesia.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan dari 1 Januari 2015 sampai dengan 1 Januari 2016

dengan menggunakan data harian saham Bursa Efek Indonesia yang diperoleh

dari yahoo.finance.com.

Universitas Sumatera Utara

Page 64: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

3.3. Populasi dan Sampel

Dalam penelitian, populasi digunakan untuk menyebutkan seluruh

elemen/anggota dari suatu wilayah yang menjadi sasaran penelitian. Populasi

penelitian ini adalah perusahan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia yang termasuk dalam kategori perusahaan teraktif dalam bursa.

Dengan pertimbangan keterbukaan informasi maka pemilihan dan pengumpulan

data sampel penelitian ini dengan menggunakan semua populasi (sensus method)

menjadi sampel penelitian.

Adapun sampel penelitian yang merupakan perusahaan yang aktif

memperdagangkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia sebanyak lima puluh

perusahaan berdasarkan frekuensi perdagangan saham tahun 2014. Perusahaan-

perusahaan tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Sampel 50 Perusahaan Paling Aktif berdasarkan Frekuensi Perdagangan di Bursa Efek Indonesia tahun 2014

No. Nama Perusahaan Kode Perusahaan 1 Sawit Sumbermas Sarana Tbk. SSMS 2 Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. TLKM 3 Kalbe Farma Tbk. KLBF 4 Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. BBRI 5 Astra International Tbk. ASII 6 Bank Mandiri (Persero) Tbk. BMRI 7 Hanson International Tbk. MYRX 8 Adaro Energy Tbk. ADRO 9 Semen Indonesia (Persero) Tbk. SMGR

10 Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. PGAS 11 Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. BBNI 12 Pakuwon Jati Tbk. PWON 13 United Tractors Tbk. UNTR 14 Adhi Karya (Persero) Tbk. ADHI 15 PP London Sumatra Indonesia Tbk. LSIP 16 Bank Central Asia Tbk. BBCA

Universitas Sumatera Utara

Page 65: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

No. Nama Perusahaan Kode Perusahaan 17 Bumi Resources Tbk. BUMI 18 Wijaya Karya (Persero) Tbk. WIKA 19 Sekawan Intipratama Tbk. SIAP 20 Matahari Department Store Tbk. LPPF 21 Media Nusantara Citra Tbk. MNCN 22 Surya Citra Media Tbk. SCMA 23 Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. INTP 24 Vale Indonesia Tbk. INCO 25 Cowell Development Tbk. COWL 26 Alam Sutera Realty Tbk. ASRI 27 Tifa Finance Tbk. TIFA 28 Charoen Pokphand Indonesia Tbk. CPIN 29 Lippo Karawaci Tbk. LPKR 30 Global Mediacom Tbk. BMTR 31 Indofood Sukses Makmur Tbk. INDF 32 Sentul City Tbk. BKSL 33 Waskita Karya (Persero) Tbk. WSKT 34 Indo Tambangraya Megah Tbk. ITMG 35 Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. SIDO 36 Unilever Indonesia Tbk. UNVR 37 Bumi Serpong Damai Tbk. BSDE 38 Astra Agro Lestari Tbk. AALI 39 Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. PTBA 40 Eureka Prima Jakarta Tbk. LCGP 41 Gudang Garam Tbk. GGRM 42 Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. BBTN 43 AKR Corporindo Tbk. AKRA 44 Aneka Tambang (Persero) Tbk. ANTM 45 PP (Persero) Tbk. PTPP 46 Summarecon Agung Tbk. SMRA 47 XL Axiata Tbk. EXCL 48 MNC Investama Tbk. BHIT 49 Jasa Marga (Persero) Tbk. JSMR 50 Agung Podomoro Land Tbk. APLN

Sumber: www.idx.co.id (diolah)

Universitas Sumatera Utara

Page 66: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Penelitian ini akan menggunakan data berupa harga saham penutup dari ke

limapuluh perusahaan tersebut dan volume perdagangan saham harian selama

satu tahun untuk kemudian diolah. Pengolahan data ini menjadikan data sampel

menjadi data panel yang merupakan penggabungan dari data cross section (50

perusahaan) dan data time series (data selama satu tahun).

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

berupa dokumentasi dan observasi. Adapun data dokumentasi yang digunakan

merupakan data sekunder berupa tulisan, jurnal, buku referensi, maupun laporan

data yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia melalui situs

www.idx.co.id dan data-data harga pasar yang diperoleh dari situs

www.finance.yahoo.com.

3.5. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari

1 Januari 2015 hingga 1 Januari 2016 yang merupakan data harian meliputi:

1. Harga penutupan saham

Harga penutupan merupakan harga terakhir dari suatu saham yang

digunakan sebagai harga transaksi.

2. Volume perdagangan saham

Volume perdagangan saham merupakan jumlah besarnya transaksi suatu

saham.

Universitas Sumatera Utara

Page 67: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

3.6. Identifikasi dan Defenisi Operasional Variabel

Defenisi operasional merupakan bagian yang mendefenisikan sebuah

konsep/variabel agar dapat diukur, dengan cara melihat pada dimensi (indikator)

dari suatu konsep/variabel (Noor, 2011). Variabel-variabel yang akan diteliti

dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel independen yang terdiri dari Simple Moving Average

(SMA), Relative Strength Index (RSI), Moving Average

Convergence Divergence (MACD), dan volume saham masa lalu

yang diuraikan sebagai berikut:

a. Simple Moving Average (SMA) yang merupakan indikator

teknikal untuk mengetahui trend pasar saham.

b. Relative Strength Index (RSI) yang merupakan indikator

teknikal untuk mengetahui penyimpangan harga saham

yang terjadi.

c. Moving Average Convergence Divergence (MACD) yang

merupakan indikator teknikal untuk mengetahui perubahan

kecenderungan harga saham.

d. Volume perdagangan saham masa lalu yang merupakan

salah satu indikator teknikal untuk mengetahui konfirmasi

atas harga saham yang terjadi.

2. Variabel dependen yang merupakan harga saham limapuluh

perusahaan teraktif di Bursa Efek Indonesia

Universitas Sumatera Utara

Page 68: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Operasionalisasi variabel, defenisi dan parameter pengukuran variabel

dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.2. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Defenisi Parameter Skala Keterangan X1: Simple Moving Average (SMA)

Indikator trend dengan menghitung nilai rata-rata harga saham selama periode tertentu sehingga membantu investor meraih keuntungan dengan memberitahu trend naik/turun

𝑅𝑅𝑆𝑆𝑆𝑆 = ( 𝑌𝑌𝑡𝑡−1 + 𝑌𝑌𝑡𝑡−2 + ⋯+ 𝑌𝑌𝑡𝑡−(𝑑𝑑+1))

𝑑𝑑

Nominal Garis Simple Moving Average berada dibawah harga pasar

X2: Relative Strength Index (RSI)

Indikator yang menghitung harga saham dibagi dengan indeks pasar sehingga investor terhindar dari resiko overbought dan oversold

RSI = 100 – 100/1 + RS Nominal Harga yang sesuai berada diantara titik 30 – 70.

X3: Moving Average Convergence Divergence (MACD)

Indikator untuk mengetahui perubahan arah harga saham sehingga investor bisa terhindar dari resiko berbaliknya arah trend pasar.

MACD = EMA1t – EMA2t

EMA1t = EMA 1t-1 + SF1 (Pt – EMA1t-1) EMA2t = EMA2t-1 + SF2 (Pt – EMA2t-1)

Nominal Garis MACD memotong garis harga saham dari bawah

X4: Volume Perdagangan Saham

Besarnya jumlah transaksi saham pada periode tertentu untuk membantu investor mengetahui psikologi pasar dalam meraih return maksimal.

Jumlah volume perdagangan yang tercatat pada papan keterangan di bursa saham.

Nominal Volume meningkat ketika harga saham meningkat.

Y: Harga Saham

Besarnya jumlah harga yang digunakan dalam pasar saham dalam bertransaksi pada periode tertentu

Nominal Membeli saat harga saham rendah dan menjual ketika harga saham tinggi

Universitas Sumatera Utara

Page 69: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

3.7 Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode analisis data panel yang

merupakan metode ekonometrika yang digunakan untuk menganalisis data

gabungan dari data cross section dan data time series.

3.7.1 Data Panel

Data panel merupakan salah satu bentuk struktur data dalam

penelitian yang menggabungkan data cross section dengan time

series. Wooldridge dalam Ariefianto (2012) mengatakan bahwa

data panel dapat digunakan dengan pertimbangan kemudahan

dalam penelitian, informasi dalam data panel yang lebih baik dan

beberapa aspek analisis empiris yang menggunakan data panel.

Beberapa pengujian data panel:

1) Ordinary Least Square (OLS)

Ordinary least square merupakan pengujian regresi pada

data panel. Pengujian ini tidak begitu realistis karena akan

memberikan hasil nilai dan koefisien yang sama untuk

semua variabel data.

2) Fixed Effect Model (FEM)

Fixed effect model memiliki persamaan yang tidak konstan

(data cross section), dan koefisien dari regresi tidak

berbeda pada setiap individu dan waktu. Penggunaan

pengujian ini disarankan jika data panel memiliki jumlah

rentang waktu lebih besar dari jumlah individu penelitian.

Universitas Sumatera Utara

Page 70: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

3) Random Effect Model (REM)

Random effect model memperhitungkan kesalahan atau

error term yang mungkin berkorelasi pada data panel.

Pengujian random effect model disarankan jika pada data

panel jumlah rentang waktu (time series) lebih sedikit

dibandingkan dengan jumlah individu penelitian.

Model regresi data panel penelitian ini adalah:

Yit = α + βXit + εit

Dimana:

Yit = harga saham

i = banyaknya observasi (1,2,…….n)

t = waktu

α = konstanta

β = koefisien

Xit = data panel

e = error

3.7.2 Pengujian Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik umumnya harus dilakukan pada penelitian

dengan model regresi berganda. Sementara pada data panel dengan

model fixed effect model diasumsikan bebas dari autokorelasi

sehingga pengujian autokorelasi dapat diabaikan. Pengujian yang

dilakukan dengan fixed effect model adalah pengujian

heteroskedastisitas.

Universitas Sumatera Utara

Page 71: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah varians

residual absolute sama atau tidak sama untuk semua observasi data.

Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan Eviews

dimana data panel dinyatakan bebas heteroskedastisitas dengan

probabilitas signifikan diatas tingkat kepercayaan 5%.

3.7.3 Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan metode uji simultan dan uji parsial.

a. Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

Uji-F menunjukkan apakah semua variabel yang dimasukkan

dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama

terhadap variabel terikat.

H0 : b1,b2,b3,b4 = 0 artinya serentak tidak ada pengaruh positif

dan signifikan dari variabel bebas (Simple Moving Average,

Relative Strength Index, Moving Average Convergence

Divergence dan volume perdagangan saham) terhadap variabel

terikat (harga saham limapuluh perusahaan teraktif).

H0 : b1,b2,b3,b4 ≠ 0 artinya secara serentak terdapat pengaruh

positif dan signifikan dari variabel bebas (Simple Moving

Average, Relative Strength Index, Moving Average

Convergence Divergence dan volume perdagangan saham)

terhadap variabel terikat (harga saham limapuluh perusahaan

teraktif).

Universitas Sumatera Utara

Page 72: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Kriteria pengambilan keputusan:

H0 tidak ditolak jika Fhitung ≤ Ftabel pada α = 5%

H0 ditolak jika Fhitung > Ftabel pada α = 5%

b. Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Uji-t menentukan seberapa besar pengaruh variabel bebas

secara parsial terhadap variabel terikat.

H0 : bi = 0 artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang

signifikan dari variabel bebas (Simple Moving Average,

Relative Strength Index, Moving Average Convergence

Divergence dan volume perdagangan saham) terhadap variabel

terikat (harga saham limapuluh perusahaan teraktif).

H0 : bi ≠ 0 artinya secara parsial terdapat pengaruh yang

signifikan dari variabel bebas (Simple Moving Average,

Relative Strength Index, Moving Average Convergence

Divergence dan volume perdagangan saham) terhadap variabel

terikat (harga saham limapuluh perusahaan teraktif).

Kriteria pengambilan keputusan:

H0 tidak ditolak jika thitung ≤ ttabel pada α = 5%

H0 ditolak jika thitung > ttabel pada α = 5%

Universitas Sumatera Utara

Page 73: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

8.1. Hasil Penelitian

8.1.1. Sejarah Singkat Bursa Efek Indonesia

Pasar modal merupakan tempat perdagangan instrumen keuangan berupa

sekuritas jangka panjang dalam bentuk modal (saham) atau utang (bond)

yang diterbitkan oleh pemerintah ataupun swasta. Pasar modal di Indonesia

disebut dengan Bursa Efek Indonesia yang dapat diakses melalui situs

idx.co.id.

Visi Bursa Efek Indonesia adalah menjadi bursa yang kompetitif dengan

kredibilitas tingkat dunia. Misi Bursa Efek Indonesia adalah menciptakan

daya saing untuk menarik investor dan emiten, melalui pemberdayaan

anggota bursa dan partisipan, penciptaan nilai tambah, efisiensi biaya serta

penerapan good governance. Rangkuman sejarah pasar modal di Indonesia

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1. Sejarah Pasar Modal Indonesia Tanggal Keterangan

Desember 1912 Bursa Efek pertama di Indonesia dibentuk di Batavia oleh Pemerintah Hindia Belanda

1914 – 1918 Bursa Efek di Batavia Ditutup Selama Perang Dunia I

1925 – 1942 Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersama dengan Bursa Efek di Semarang dan Surabaya

Awal tahun 1939 Karena isu politik (Perang Dunia II) Bursa Efek di Semarang dan Surabaya ditutup

1942 – 1952 Bursa Efek di Jakarta ditutup kembali selama Perang Dunia II

1956 Program nasionalisasi perusahaan Belanda. Bursa Efek semakin tidak aktif

1956 – 1977 Perdagangan di Bursa Efek vakum

Universitas Sumatera Utara

Page 74: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Tanggal Keterangan

10 Agustus 1977

Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto. BEJ dijalankan dibawah BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar Modal). Pengaktifan kembali pasar modal dan ditandai dengan go public PT Semen Cibinong sebagai emiten pertama

1977 – 1987

Perdagangan dibursa efek sangat lesu. Jumlah emiten hingga 1987 baru mencapai 24. Masyarakat lebih memilih instrument perbankan dibandingkan instrument Pasar Modal.

1987

Ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987 (PAKDES 87) yang memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan penawaran umum dan investor asing menanamkan modal di Indonesia.

1988 – 1990

Paket deregulasi dibidang perbankan dan pasar modal diluncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk asing. Aktivitas bursa terlihat meningkat.

2 Juni 1988

Bursa parallel Indonesia (BPI) mulai beroperasi dan dikelola oleh persatuan perdagangan uang dan efek (PPUE), sedangkan organisasinya terdiri dari broker dan dealer.

Desember 1988

Pemerintah mengeluarkan paket Desember 88 (PAKDES 88) yang memberikan kemudahan perusahaan untuk go public dan beberapa kebijakan lain yang positif bagi pertumbuhan pasar modal.

16 Juni 1989 Bursa efek Surabaya mulai beroperasi dan dikelola oleh perseroan terbatas milik swasta yaitu PT Bursa Efek Surabaya

13 Juli 1992

Swastanisasi BEJ. BAPEPEAM berubah menjadi badan pengawas pasar modal. Tanggal ini diperingati sebagai HUT BEJ.

22 Mei 1995 Sistem otomasi perdaganag di BEJ dilaksanakan dengan system computer JATS (Jakarta Automated Trading System)

10 November 1995

Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang pasar modal. Undang-undang ini mulai diberlakukan Januari 1996

1995 Bursa parallel Indonesia merger dengan Bursa Efek Surabaya

1996 Didirikannya PT Kliring Penjamin Efek Indonesia (KPEI)

1997 Didirikannya PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)

Universitas Sumatera Utara

Page 75: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Tanggal Keterangan

2000 BEJ Sistem perdagangan Tanpa Warkat (scripless trading) mulai diaplikasikan di pasar modal Indonesia

2002 BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh (remote trading)

2004 Peluncuran perdagangan kontrak opsi saham

2005 Penyediaan fasilitas bursa di Disaster Recovery Center

2006 Penerapan prosedur Business Contingency Plan

2007 Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI)

2008 Sertifikasi 9001:2000 untuk fungsi perdagangan, pencatatan dan manajemen keuangan

02 Maret 2009 Peluncuran perdana sistem perdagangan baru PT Bursa Efek Indonesia: JATS-NextG

2010

Sertifikasi ISO 9001:2008 untuk seluruh fungsi yang ada di BEI Pendirian The Indonesian Capital Market Institute (TICMI)

2011

Penerapan jaringan Terpadu Pasar Modal Pembangunan Galeri BEI yang menggantikan area trading floor yang berfungsi sebagai pusat edukasi dan informasi pasar modal Indonesia Peluncuran Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)

2012

Peluncuran Indeks IDX30 dan Indeks Infobank15 Serifikasi ISO 27001:2005 sertifikasi sistem manajemen keamanan informasi untuk sistem pengawasan transaksi Pendirian PT Penyelenggara Program Perlindungan Investor Efek Indonesia (P3IEI)

2013 Perubahan waktu perdagangan Peluncuran Indeks MNC36 dan New IDXnet

2014 Penurunan satuan perdagangan dan penyederhanaan fraksi harga Perubahan ketentuan jumlah saham yang beredar

Sumber: http://www.idx.co.id 8.1.2. Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Analisa statistik deskriptif untuk data panel pada penelitian ini

menggunakan aplikasi Eviews. Hal ini untuk mengetahui jumlah rata-rata,

nilai minimum, nilai maksimum dan lainnya dari setiap variabel.

Universitas Sumatera Utara

Page 76: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Hasil analisis statistik deskriptif dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.2. Analisis Statistik Deskriptif

CLOSE? SIMPEL? VOLUME? RSI? MACD? Mean 7313.586 6373.053 29852460 48.54127 -32.87348 Median 2700.000 2481.473 10359750 47.61905 -4.989208 Maximum 56000.00 56415.63 1.04E+09 100.0000 2673.577 Minimum 50.00000 50.00000 0.000000 0.000000 -2529.856 Std. Dev. 11299.39 9685.640 66636707 19.87211 324.3669 Skewness 2.500023 2.695039 7.200257 0.427703 -0.476618 Kurtosis 9.000154 10.86709 75.90118 3.345161 18.21097

Jarque-Bera 29474.28 43941.11 2668025. 411.1051 112231.1 Probability 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000

Sum 84808340 73901923 3.46E+11 562884.6 -381200.8 Sum Sq. Dev. 1.48E+12 1.09E+12 5.15E+19 4578876. 1.22E+09

Observations 11596 11596 11596 11596 11596 Cross sections 50 50 50 50 50 Sumber: Eviews

Dari tabel diatas dapat terlihat bahwa data panel penelitian ini terdiri atas 50

perusahaan dengan jumlah total observasi penelitian sebanyak 11.596 hari.

Nilai mean untuk variabel harga saham adalah sebesar 7.313,586. Variabel

simple moving average memiliki rata-rata 6.373,053. Rata-rata variabel

volume perdagangan saham 29.852.460. Rata-rata relative strength index

sebesar 48,541 dan rata-rata untuk moving average convergence divergence

adalah sebesar -32,874.

Hasil untuk perhitungan data penelitian dari 50 perusahaan teraktif

berdasarkan frekuensi untuk variabel simple moving average, relative

strength index, moving average convergence divergence dan volume

perdagangan saham dapat dilihat pada lampiran penelitian ini.

Universitas Sumatera Utara

Page 77: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

8.1.3. 50 Perusahaan Paling Aktif Berdasarkan Frekuensi Perdagangan

Setiap tahunnya, selain menerbitkan laporan keuangan tahunan, Bursa

Efek Indonesia juga menerbitkan Laporan Statistik Bursa Efek Indonesia

yang berisikan tentang data-data dan informasi perdagangan dan kegiatan

Bursa Efek Indonesia selama satu tahun.

Laporan Statistik Bursa Efek Indonesia tersebut merangkum beberapa

indeks dan data mengenai perdagangan sekuritas secara lengkap. Daftar 50

Perusahaan Paling Aktif Berdasarkan Frekuensi Perdagangan merupakan

salah satu daftar yang terdapat dalam laporan statistik tahunan tersebut.

Daftar 50 Perusahaan Paling Aktif Berdasarkan Frekuensi Perdagangan ini

merupakan daftar perusahaan yang setiap harinya dalam setahun memiliki

frekuensi perdagangan harian saham yang cukup banyak. Karena perusahaan-

perusahaan ini aktif melakukan perdagangan setiap harinya, hal ini

menunjukkan besarnya minat investor terhadap perusahaan-perusahaan ini.

Sehingga akan mudah untuk mengambil data perdagangannya.

Hasil penelitian mengenai 50 Perusahaan Paling Aktif Berdasarkan

Frekuensi Perdagangan beserta dengan sejarahnya adalah sebagai berikut:

1) Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (SSMS)

Perusahaan Sawit Sumbermas Sarana Tbk didirikan tanggal 22

November 1995 dan beroperasi secara komersial pada tahun 2005.

Ruang lingkup perusahaan ini adalah perkebunan kelapa sawit

dengan pabrik kelapa sawit yang memproduksi minyak kelapa

Universitas Sumatera Utara

Page 78: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

sawit (crude palm oil), inti sawit (palm kernel) dan minyak inti

sawit (palm kernel oil).

Tanggal 29 November 2013, perusahaan ini melakukan penawaran

umum perdana saham (IPO) kepada masyarakat sebanyak

1.500.000.000 dengan nilai nominal Rp 100,- per saham dengan

harga penawaran Rp 670,- per saham yang kemudian dicatat pada

Bursa Efek Indonesia pada tanggal 12 Desember 2013.

a) Simple Moving Average

Hasil perhitungan Simple Moving Average (SMA) dengan

rata-rata 8 hari menunjukkan bahwa SMA dapat

memprediksi arah harga penutupan saham Sawit

Sumbermas Sarana Tbk dengan tepat. Hal tersebut dapat

dilihat dalam gambar berikut:

0

500

1000

1500

2000

2500

1/1

/20

15

2/1

/20

15

3/1

/20

15

4/1

/20

15

5/1

/20

15

6/1

/20

15

7/1

/20

15

8/1

/20

15

9/1

/20

15

10

/1/2

01

5

11

/1/2

01

5

12

/1/2

01

5

1/1

/20

16

Close

SMA

Gambar 4.1 Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Sawit Sumbermas Sarana Tbk

Universitas Sumatera Utara

Page 79: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

b) Relative Strength Index

Relative Strength Index (RSI) dilakukan dengan

menghitung interval harga penutupan selama 14 hari.

Perhitungan RSI menghasilkan 58% pengamatan harga

penutupan menunjukkan harga yang normal. Sementara

overbought menunjukkan 25% dan oversold sebesar 17%

dari total pengamatan.

c) Moving Average Convergence Divergence (MACD)

Perhitungan Moving Average Convergence Divergence

(MACD) dapat menunjukkan harga tertinggi saham Sawit

Sumbermas Sarana dan juga harga terendahnya sesuai

dengan nilai perhitungan garis MACD. Hal tersebut dapat

dilihat pada gambar berikut:

-500

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

1/1

/20

15

2/1

/20

15

3/1

/20

15

4/1

/20

15

5/1

/20

15

6/1

/20

15

7/1

/20

15

8/1

/20

15

9/1

/20

15

10

/1/2

01

5

11

/1/2

01

5

12

/1/2

01

5

1/1

/20

16

Close

MACD

EMA9

Gambar 4.2 Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Sawit Sumbermas Sarana Tbk

Universitas Sumatera Utara

Page 80: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

d) Volume Perdagangan Saham

Interpretasi volume perdagangan saham menunjukkan

kondisi bullish 46% dari total pengamatan penelitian.

Kondisi bearish sebesar 35% dan sisanya merupakan

kondisi tetap dari Sawit Sumbermas Sarana Tbk.

2) Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM)

Perusahaan Telekomukasi Indonesia Tbk yang didirikan tanggal 23

Oktober 1856 adalah perusahaan informasi dan komunikasi secara

lengkap dan terbesar di Indonesia. Penawaran Umum Perdana

Saham dilakukan pada tanggal 14 November 1995.

a) Simple Moving Average

Hasil perhitungan Simple Moving Average (SMA)

menunjukkan bahwa SMA dapat memprediksi arah harga

penutupan saham Telekomunikasi Indonesia Tbk dengan

tepat. Hal tersebut dapat dilihat dalam gambar berikut:

Gambar 4.3 Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan

SMA Telekomunikasi Tbk

0500

100015002000250030003500

Close

SMA

Universitas Sumatera Utara

Page 81: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

b) Relative Strength Index

Relative Strength Index (RSI) dilakukan dengan

menghitung interval harga penutupan selama 14 hari.

Perhitungan RSI menghasilkan 93% pengamatan harga

penutupan menunjukkan harga yang normal. Sementara

overbought menunjukkan 3% dan oversold sebesar 4% dari

total pengamatan.

c) Moving Average Convergence Divergence

Perhitungan Moving Average Convergence Divergence

(MACD) menunjukkan harga tertinggi saham

Telekomunikasi Indonesia Tbk dan juga harga terendahnya

sesuai dengan nilai perhitungan garis MACD. Hal tersebut

dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 4.4 Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Telekomunikasi Indonesia Tbk

-500

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

Close

MACD

EMA9

Universitas Sumatera Utara

Page 82: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

d) Volume Perdagangan Saham

Interpretasi dari volume perdagangan saham

Telekomunikasi Indonesia Tbk dengan harga penutupan

sahamnya menunjukkan kondisi bullish 47% dari total

pengamatan penelitian. Kondisi bearish sebesar 38% dan

sisanya merupakan kondisi tetap dari volume perdagangan

saham Telekomunikasi Indonesia Tbk.

3) Kalbe Farma Tbk. (KLBF)

Tanggal 10 September 1966 Kalbe Farma didirikan dengan

memproduksi farmasi, suplemen, nutrisi dan layanan kesehatan.

Selain di Indonesia, Klabe Farma memiliki 10 cabang di luar

negeri seperti Singapura, Filipina, Malaysia, Thailand, Kamboja,

Vietnam, Myanmar yang merupakan Negara ASEAN dan juga di

Srilanka, Nigeria dan Afrika Selatan.

a) Simple Moving Average (SMA)

Gambar 4.5 Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Kalbe Farma Tbk

0

500

1000

1500

2000

2500

Close

SMA

Universitas Sumatera Utara

Page 83: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa garis Simple

Moving Average bergerak sesuai dengan harga penutupan

saham Kalbe Farma Tbk. Hal ini menunjukkan bahwa

Simple Moving Average dapat memperkirakan pergerakan

harga saham dengan akurat.

b) Relative Strength Index

Relative Strength Index (RSI) dilakukan dengan

menghitung interval harga penutupan selama 14 hari.

Perhitungan RSI menghasilkan 92% pengamatan harga

penutupan menunjukkan harga yang normal. Sementara

overbought menunjukkan 3% dan oversold sebesar 5% dari

total pengamatan.

c) Moving Average Convergence Divergence

Gambar 4.6 Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Kalbe Farma Tbk

-500

0

500

1000

1500

2000

2500

Close

MACD

EMA9

Universitas Sumatera Utara

Page 84: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Dari grafik diatas terlihat bahwa hasil perhitungan Moving

Average Convergence Divergence (MACD) menunjukkan

ketepatan dengan harga penutupan saham ketika berada

dititik terendah. Sementara garis MACD mengalami

keterlambatan dalam memperkirakan kenaikan harga

penutupan saham Kalbe Farma Tbk.

d) Volume Perdagangan Saham

Interpretasi dari volume perdagangan saham dengan harga

penutupan sahamnya menunjukkan selama pengamatan

penelitian kondisi bullish dialami Kalbe Farma Tbk sebesar

40%. Sementara kondisi bearish dialami sebesar 46% dan

sisanya merupakan kondisi tetap dari pengamatan

penelitian Kalbe Farma Tbk.

4) Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI)

Bank Rakyat Indonesia didirikan tanggal 16 Desember 1895.

Penawaran Umum Perdana Saham Bank Rakyat Indonesia

dilakukan pada tahun 2003. Pada tahun 2014, jumlah saham Bank

Rakyat Indonesia sebanyak 56,75% dimiliki oleh pemerintah

Indonesia dan sisanya sebanyak 43,25 % dimiliki oleh publik.

a) Simple Moving Average

Hasil perhitungan Simple Moving Average (SMA) dengan

rata-rata 8 hari menunjukkan bahwa SMA dapat

memprediksi arah harga penutupan saham Bank Rakyat

Universitas Sumatera Utara

Page 85: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Indonesia (Persero) Tbk dengan tepat. Hal tersebut dapat

dilihat dalam gambar berikut:

Gambar 4.7 Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

b) Relative Strength Index

Relative Strength Index (RSI) dilakukan dengan

menghitung interval harga penutupan selama 14 hari.

Perhitungan RSI menghasilkan 72% pengamatan harga

penutupan menunjukkan harga yang normal. Sementara

overbought menunjukkan 22% dan oversold sebesar 17%

dari total pengamatan.

c) Moving Average Convergence Divergence

Perhitungan Moving Average Convergence Divergence

(MACD) dapat menunjukkan harga tertinggi saham Bank

Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan juga harga terendahnya

sesuai dengan nilai perhitungan garis MACD. Hal tersebut

dapat dilihat pada gambar berikut:

02000400060008000

100001200014000

Close

SMA

Universitas Sumatera Utara

Page 86: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Gambar 4.8 Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

d) Volume Perdagangan Saham

Interpretasi dari volume perdagangan saham Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk dengan harga penutupan sahamnya

menunjukkan kondisi bullish 41% dari total pengamatan

penelitian. Kondisi bearish sebesar 46% dan sisanya

merupakan kondisi tetap dari Sawit Sumbermas Sarana Tbk.

5) Astra International Tbk. (ASII)

Astra memulai usaha sebagai perusahaan dagang pada tahun 1957.

Saat ini Astra International menjalankan enam segmen usaha, yaitu

otomotif, jasa keuangan, alat berat dan pertambangan, agribisnis,

infrastruktur, logistic dan lainnya, dan teknologi informasi. Pada

tahun 2002, Astra melakukan penawaran saham terbatas sebanyak

1,4 miliar lembar saham.

a) Simple Moving Average

-2000

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

Close

MACD

EMA9

Universitas Sumatera Utara

Page 87: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Hasil perhitungan Simple Moving Average (SMA) dengan

rata-rata 8 hari dapat memprediksi arah harga penutupan

saham Astra International Tbk dengan tepat. Hal tersebut

dapat dilihat dalam gambar berikut:

Gambar 4.9 Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Astra International Tbk

b) Relative Strength Index

Relative Strength Index (RSI) dilakukan dengan

menghitung interval harga penutupan selama 14 hari.

Perhitungan RSI menghasilkan 83% pengamatan harga

penutupan menunjukkan harga yang normal. Sementara

overbought menunjukkan 5% dan oversold sebesar 12%

dari total pengamatan.

c) Moving Average Convergence Divergence

Garis Moving Average Convergence Divergence (MACD)

dengan tepat memprediksi penurunan harga penutupan

saham terendah Astra International Tbk. Selain itu titik

0100020003000400050006000700080009000

10000

Close

SMA

Universitas Sumatera Utara

Page 88: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

terendah dari garis MACD menunjukkan harga yang mulai

kembali naik. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar

berikut:

Gambar 4.10 Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Astra International Tbk

d) Volume Perdagangan Saham

Interpretasi dari volume perdagangan saham Astra

International Tbk dengan harga penutupan sahamnya

menunjukkan kondisi bullish 43% dari total pengamatan

penelitian. Kondisi bearish sebesar 44% dan sisanya

merupakan kondisi tetap dari Astra International Tbk.

6) Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI)

Bank Mandiri (Persero) Tbk didirikan tanggal 2 Oktober 1998.

Tahun 1999, Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor

Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia dilebur

-10000

100020003000400050006000700080009000

10000

Close

MACD

EMA9

Universitas Sumatera Utara

Page 89: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

menjadi Bank Mandiri. Bank Mandiri (Persero) Tbk melakukan

penawaran saham perdana tanggal 14 Juli 2003 sebanyak

4.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp500,- per saham dan

harga penawaran Rp675,- per saham dan dicatat di Bursa Efek

Indonesia.

a) Simple Moving Average

Hasil perhitungan Simple Moving Average (SMA) dengan

rata-rata 8 hari menunjukkan bahwa SMA dapat

memprediksi arah harga penutupan saham Bank Mandiri

(Persero) Tbk dengan tepat. Hal tersebut dapat dilihat

dalam gambar berikut:

Gambar 4.11 Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Bank Mandiri (Persero) Tbk

b) Relative Strength Index

Relative Strength Index (RSI) dilakukan dengan

menghitung interval harga penutupan selama 14 hari.

Perhitungan RSI menghasilkan 80% pengamatan harga

02000400060008000

100001200014000

Close

SMA

Universitas Sumatera Utara

Page 90: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

penutupan menunjukkan harga yang normal. Sementara

overbought menunjukkan 9% dan oversold sebesar 11%

dari total pengamatan.

c) Moving Average Convergence Divergence

Perhitungan Moving Average Convergence Divergence

(MACD) dapat menunjukkan pergerakan harga tertinggi

saham Bank Mandiri (Persero) Tbk dan juga pergerakan

harga terendahnya sesuai dengan nilai perhitungan garis

MACD. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 4.12 Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Bank Mandiri (Persero) Tbk

d) Volume Perdagangan Saham

Interpretasi dari volume perdagangan saham Bank Mandiri

(Persero) Tbk dengan harga penutupan sahamnya

menunjukkan kondisi bullish 44% dari total pengamatan

-2000

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

Close

MACD

EMA9

Universitas Sumatera Utara

Page 91: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

penelitian. Kondisi bearish sebesar 40% dan sisanya

merupakan kondisi tetap dari Bank Mandiri (Persero) Tbk.

7) Hanson International Tbk. (MYRX)

Hanson International didirikan pada tanggal 7 Juli 1971 dengan

nama Mayertex Indonesia. Kegiatan usaha perusahaan ini di

bidang industri, perdagangan umum dan pembangunan. Tanggal 10

September 1990, Hanson International melakukan penawaran

umum perdana saham sebanyak 1.000.000 lembar saham dengan

nilai nominal Rp1.000,- per saham dan harga penawaran Rp9.900,-

per saham yang dicatat oleh Bursa Efek Indonesia pada tanggal 31

Oktober 1990.

a) Simple Moving Average

Gambar 4.13 Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Hanson International Tbk

Dari grafik diats, hasil perhitungan Simple Moving Average

(SMA) 8 hari menunjukkan bahwa SMA dapat

memprediksi arah pergerakan harga penutupan saham

Hanson International Tbk dengan tepat.

0200400600800

1000

Close

SMA

Universitas Sumatera Utara

Page 92: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

b) Relative Strength Index

Relative Strength Index (RSI) dilakukan dengan

menghitung interval harga penutupan selama 14 hari.

Perhitungan RSI menghasilkan 79% pengamatan harga

penutupan menunjukkan harga yang normal. Sementara

overbought menunjukkan 12% dan oversold sebesar 9%

dari total pengamatan.

c) Moving Average Convergence Divergence

Gambar 4.14 Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Hanson International Tbk

Dari grafik diatas, hasil perhitungan Moving Average

Convergence Divergence (MACD) menunjukkan arah

pergerakan harga tertinggi saham dan arah pergerakan

harga terendahnya sesuai dengan nilai perhitungan garis

MACD.

-100

0

100

200

300

400

500

600

700

800

900

Close

MACD

EMA9

Universitas Sumatera Utara

Page 93: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

d) Volume Perdagangan Saham

Interpretasi dari volume perdagangan saham Hanson

International Tbk dengan harga penutupan sahamnya

menunjukkan kondisi bullish 37% dari total pengamatan

penelitian. Kondisi bearish sebesar 34% dan sisanya

merupakan kondisi tetap dari Hanson International Tbk.

8) Adaro Energy Tbk. (ADRO)

Adaro Energy didirikan pada 28 Juli 2004 dengan nama PT Padang

Kurnia. Perusahaan ini melakukan penawaran umum perdana

saham sebanyak 11.139.331.000 dengan nilai nominal Rp100,- per

saham dan harga penawaran Rp1.100,- per saham. Saham tersebut

dicatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 16 Juli 2008.

a) Simple Moving Average

Gambar 4.15 Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Adaro Energy Tbk

Dari grafik diatas terlihat perhitungan Simple Moving

Average (SMA) dengan rata-rata 8 hari dapat memprediksi

0200400600800

10001200

16/0

1/20

1516

/02/

2015

16/0

3/20

1516

/04/

2015

16/0

5/20

1516

/06/

2015

16/0

7/20

1516

/08/

2015

16/0

9/20

1516

/10/

2015

16/1

1/20

1516

/12/

2015

Close

SMA

Universitas Sumatera Utara

Page 94: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

arah harga penutupan saham Adaro Energy Tbk dengan

tepat.

b) Relative Strength Index

Perhitungan RSI menghasilkan 82% pengamatan harga

penutupan menunjukkan harga yang normal. Sementara

overbought menunjukkan 2% dan oversold sebesar 16%

dari total pengamatan.

c) Moving Average Convergence Divergence

Gambar 4.16 Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Adaro Energy Tbk Grafik diatas menunjukkan bahwa perhitungan Moving

Average Convergence Divergence (MACD) dapat

memprediksi arah pergerakan harga terendah Adaro Energy

Tbk sesuai dengan tepat.

d) Volume Perdagangan Saham

Interpretasi dari volume perdagangan saham dengan harga

penutupan saham menunjukkan kondisi bullish 46% dari

-2000

200400600800

10001200

16/0

1/20

1516

/02/

2015

16/0

3/20

1516

/04/

2015

16/0

5/20

1516

/06/

2015

16/0

7/20

1516

/08/

2015

16/0

9/20

1516

/10/

2015

16/1

1/20

1516

/12/

2015

Close

MACD

EMA9

Universitas Sumatera Utara

Page 95: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

total pengamatan penelitian. Kondisi bearish sebesar 42%

dan sisanya merupakan kondisi tetap dari Adaro Energy

Tbk.

9) Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR)

Semen Indonesia diresmikan di Gresik tanggal 7 Agustus 1957.

Tanggal 8 Juli 1991 saham perseroan tercatat di Bursa Efek Jakarta

dan Bursa Efek Surabaya dengan menjual 40 juta lembar saham

kepada masyarakat.

a) Simple Moving Average

Hasil perhitungan Simple Moving Average (SMA) dengan

rata-rata 8 hari menunjukkan bahwa SMA dapat

memprediksi arah harga penutupan saham Semen Indonesia

(Persero) Tbk dengan tepat. Hal tersebut dapat dilihat

dalam gambar berikut:

Gambar 4.17 Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Semen Indonesia (Persero) Tbk

0

5000

10000

15000

20000

Close

SMA

Universitas Sumatera Utara

Page 96: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

b) Relative Strength Index

Relative Strength Index (RSI) dilakukan dengan

menghitung interval harga penutupan selama 14 hari.

Perhitungan RSI menghasilkan 74% pengamatan harga

penutupan menunjukkan harga yang normal. Sementara

overbought menunjukkan 4% dan oversold sebesar 24%

dari total pengamatan.

c) Moving Average Convergence Divergence

Perhitungan Moving Average Convergence Divergence

(MACD) dapat menunjukkan harga tertinggi saham Semen

Indonesia (Persero) Tbk dan juga harga terendahnya sesuai

dengan nilai perhitungan garis MACD. Hal tersebut dapat

dilihat pada gambar berikut:

Gambar 4.18 Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Semen Indonesia (Persero) Tbk

-20000

2000400060008000

1000012000140001600018000

Close

MACD

EMA9

Universitas Sumatera Utara

Page 97: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

d) Volume Perdagangan Saham

Interpretasi dari volume perdagangan saham Semen

Indonesia (Persero) Tbk dengan harga penutupan sahamnya

menunjukkan kondisi bullish 43% dari total pengamatan

penelitian. Kondisi bearish sebesar 45% dan sisanya

merupakan kondisi normal.

10) Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. (PGAS)

Perusahaan Gas Negara merupakan perusahaan gas swasta milik

Belanda dengan nama I.J.N. Eindhoven & Co yang didirikan pada

tahun 1859. Tahun 1958 perusahaan tersebut dinasionalisasi dan

berubah nama menjadi PN Gas. Pada tanggal 13 Mei 1965 berubah

menjadi Perusahaan Gas Negara (PGN).

Penawaran umum perdana saham sebanyak 1.296.296.000 dengan

nilai nominal Rp 500,- per saham dan harga penawaran Rp 1.500,-

per saham dicatat pada tanggal 15 Desember 2003.

a) Simple Moving Average

Hasil perhitungan Simple Moving Average (SMA)

menunjukkan bahwa SMA dapat memprediksi arah harga

penutupan saham Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk

dengan tepat. Hal tersebut dapat dilihat dalam gambar

berikut:

Universitas Sumatera Utara

Page 98: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Gambar 4.19 Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk

b) Relative Strength Index

Perhitungan RSI menghasilkan 71% pengamatan

menunjukkan harga yang normal. Sementara overbought

menunjukkan 4% dan oversold sebesar 25% dari total

pengamatan.

c) Moving Average Convergence Divergence

Gambar 4.20 Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk

01000200030004000500060007000

Close

SMA

-10000

1000200030004000500060007000

Close

MACD

EMA9

Universitas Sumatera Utara

Page 99: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Dari grafik diatas terlihat hasil perhitungan Moving

Average Convergence Divergence (MACD) dapat

menunjukkan harga tertinggi saham Perusahaan Gas

Negara (Persero) Tbk dan juga harga terendahnya sesuai

dengan nilai perhitungan garis MACD.

d) Volume Perdagangan Saham

Interpretasi dari volume perdagangan saham dengan harga

penutupan saham menunjukkan kondisi bullish 46%.

Kondisi bearish sebesar 39% dan sisanya merupakan

kondisi tetap dari Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.

11) Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI)

Bank Negara Indonesia (BNI) didirikan pada 5 Juli 1946. Saat ini

BNI memiliki 914 kantor cabang di seluruh Indonesia serta di

Hong Kong, Tokyo, Kuala Lumpur, Singapura, London dan New

York. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk melakukan penawaran

umum perdana saham sebanyak 1.085.032.000 dengan nilai

nominal Rp500,- per saham dan harga penawaran Rp850,- per

saham. Saham tersebut dicatat tanggal 25 November 1996.

a) Simple Moving Average

Hasil perhitungan Simple Moving Average (SMA)

menunjukkan bahwa SMA dapat memprediksi arah harga

penutupan saham Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Universitas Sumatera Utara

Page 100: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

dengan tepat. Hal tersebut dapat dilihat dalam gambar

berikut:

Gambar 4.21 Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

b) Relative Strength Index

Perhitungan RSI menghasilkan 71% pengamatan harga

penutupan menunjukkan harga yang normal. Sementara

overbought menunjukkan 14% dan oversold sebesar 15%

dari total pengamatan.

c) Moving Average Convergence Divergence

Perhitungan Moving Average Convergence Divergence

(MACD) menunjukkan harga tertinggi saham dan juga

harga terendahnya sesuai dengan nilai perhitungan garis

MACD. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar berikut:

0

2000

4000

6000

8000

Close

SMA

Universitas Sumatera Utara

Page 101: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Gambar 4.22 Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

d) Volume Perdagangan Saham

Interpretasi dari volume perdagangan saham dengan harga

penutupan sahamnya menunjukkan kondisi bullish 47%.

Kondisi bearish sebesar 39% dan sisanya merupakan

kondisi tetap dari Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

12) Pakuwon Jati Tbk (PWON)

Perusahaan ini didirikan tanggal 20 September 1982. Tanggal 22

Agustus 1989, Pakuwon Jati memperoleh pernyataan efektif dari

Bapepam-LK untuk melakukan penawaran umum perdana saham

kepada masyarakat sebanyak 3.000.000 dengan nilai nominal Rp

1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp 7.200,- per saham.

Saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal

9 Oktober 1989.

a) Simple Moving Average

Hasil perhitungan Simple Moving Average (SMA) dengan

rata-rata 8 hari menunjukkan bahwa SMA dapat

-4000

-2000

0

2000

4000

6000

8000

Close

MACD

EMA9

Universitas Sumatera Utara

Page 102: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

memprediksi arah harga penutupan saham Pakuwon Jati

Tbk dengan tepat. Hal tersebut dapat dilihat dalam gambar

berikut:

Gambar 4.23 Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Pakuwon Jati Tbk

b) Relative Strength Index

Perhitungan RSI menghasilkan 77% pengamatan harga

penutupan menunjukkan harga yang normal. Sementara

overbought menunjukkan 10% dan oversold sebesar 13%

dari total pengamatan.

c) Moving Average Convergence Divergence

Perhitungan Moving Average Convergence Divergence

(MACD) menunjukkan harga tertinggi saham Pakuwon Jati

Tbk dan juga harga terendahnya sesuai dengan garis

MACD. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar berikut:

0100200300400500600

Close

SMA

Universitas Sumatera Utara

Page 103: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Gambar 4.24 Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Pakuwon Jati Tbk

d) Volume Perdagangan Saham

Interpretasi dari volume perdagangan saham Pakuwon Jati

Tbk dengan harga penutupan sahamnya menunjukkan

kondisi bullish 49% dari total pengamatan penelitian.

Kondisi bearish sebesar 35% dan sisanya merupakan

kondisi tetap dari Pakuwon Jati Tbk.

13) United Tractors Tbk. (UNTR)

Perusahaan alat berat, United Tractors didirikan tanggal 13

Oktober 1972. Tanggal 19 September 1989, United Tractors

mencatatkan saham perusahaannya di Bursa Efek Indonesia.

a) Simple Moving Average

Hasil perhitungan Simple Moving Average (SMA)

menunjukkan bahwa SMA dapat memprediksi arah harga

penutupan saham United Tractors Tbk dengan tepat. Hal

tersebut dapat dilihat dalam gambar berikut:

-1000

100200300400500600

Close

MACD

EMA9

Universitas Sumatera Utara

Page 104: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Gambar 4.25 Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA United Tractors Tbk

b) Relative Strength Index

Perhitungan RSI menghasilkan 73% pengamatan harga

penutupan menunjukkan harga yang normal. Sementara

overbought menunjukkan 13% dan oversold sebesar 14%

dari total pengamatan.

c) Moving Average Convergence Divergence

Gambar 4.26 Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD United Tractors Tbk

05000

1000015000200002500030000

Close

SMA

-5000

0

5000

10000

15000

20000

25000

30000

Close

MACD

EMA9

Universitas Sumatera Utara

Page 105: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Perhitungan Moving Average Convergence Divergence

(MACD) diatas menunjukkan harga tertinggi saham United

Tractors Tbk dan juga harga terendahnya sesuai dengan

nilai perhitungan garis MACD.

d) Volume Perdagangan Saham

Interpretasi dari volume perdagangan saham United

Tractors Tbk dengan harga penutupan sahamnya

menunjukkan kondisi bullish 44% dari total pengamatan

penelitian. Kondisi bearish sebesar 46% dan sisanya

merupakan kondisi tetap dari United Tractors Tbk.

14) Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI)

Perusahaan ini awalnya adalah perusahaan konstruksi milik

Belanda yang kemudian di nasionalisasikan pada tanggal 11 Maret

1960. Tanggal 1 Juni 1974 perusahaan Adhi Karya menjadi sebuah

perseroan terbatas.

a) Simple Moving Average

Gambar 4.27 Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Adhi Karya (Persero) Tbk

01000200030004000

18/0

3/20

15

18/0

4/20

15

18/0

5/20

15

18/0

6/20

15

18/0

7/20

15

18/0

8/20

15

18/0

9/20

15

18/1

0/20

15

18/1

1/20

15

18/1

2/20

15

Close

SMA

Universitas Sumatera Utara

Page 106: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Dari grafik diatas terlihat bahwa hasil perhitungan Simple

Moving Average (SMA) menunjukkan bahwa SMA dapat

memprediksi arah harga penutupan saham dengan tepat.

b) Relative Strength Index

Perhitungan RSI menghasilkan 72% pengamatan harga

penutupan menunjukkan harga yang normal. Sementara

overbought menunjukkan 8% dan oversold sebesar 20%

dari total pengamatan.

c) Moving Average Convergence Divergence

Perhitungan Moving Average Convergence Divergence

(MACD) menunjukkan harga tertinggi dan juga harga

terendahnya sesuai dengan nilai perhitungan garis MACD.

Hal tersebut dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 4.28 Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Adhi Karya (Persero) Tbk

-500

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

18/0

3/20

15

18/0

4/20

15

18/0

5/20

15

18/0

6/20

15

18/0

7/20

15

18/0

8/20

15

18/0

9/20

15

18/1

0/20

15

18/1

1/20

15

18/1

2/20

15

Close

MACD

EMA9

Universitas Sumatera Utara

Page 107: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

d) Volume Perdagangan Saham

Interpretasi dari volume perdagangan saham Adhi Karya

(Persero) Tbk dengan harga penutupan sahamnya

menunjukkan kondisi bullish 51% dari total pengamatan

penelitian. Kondisi bearish sebesar 38% dan sisanya

merupakan kondisi tetap dari Adhi Karya (Persero) Tbk.

15) PP London Sumatra Indonesia Tbk. (LSIP)

Perusahaan ini didirikan tanggal 18 Desember 1962 dan tercatat di

Bursa Efek Indonesia pada tanggal 5 Juli 1996. Saat ini jumlah

saham perusahaan yang tercatat sebanyak 6.822.863.965.

a) Simple Moving Average

Hasil perhitungan Simple Moving Average (SMA) dengan

rata-rata 8 hari menunjukkan bahwa SMA dapat

memprediksi arah harga penutupan saham dengan tepat.

Hal tersebut dapat dilihat dalam gambar berikut:

Gambar 4.29 Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA PP London Sumatra Indonesia Tbk

0200400600800

100012001400160018002000

22/0

4/20

15

22/0

5/20

15

22/0

6/20

15

22/0

7/20

15

22/0

8/20

15

22/0

9/20

15

22/1

0/20

15

22/1

1/20

15

22/1

2/20

15

Close

SMA

Universitas Sumatera Utara

Page 108: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

b) Relative Strength Index

Perhitungan RSI menghasilkan 62% pengamatan harga

penutupan menunjukkan harga yang normal. Sementara

overbought menunjukkan 14% dan oversold sebesar 24%

dari total pengamatan.

c) Moving Average Convergence Divergence

Perhitungan Moving Average Convergence Divergence

(MACD) dapat menunjukkan harga tertinggi dan harga

terendah saham sesuai dengan nilai perhitungan garis

MACD. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 4.30 Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD PP London Sumatra Indonesia Tbk

d) Volume Perdagangan Saham

Interpretasi dari volume perdagangan saham PP London

Sumatra Indonesia Tbk dengan harga penutupan sahamnya

menunjukkan kondisi bullish 48% dari total pengamatan

-500

0

500

1000

1500

2000

22/0

4/20

15

22/0

5/20

15

22/0

6/20

15

22/0

7/20

15

22/0

8/20

15

22/0

9/20

15

22/1

0/20

15

22/1

1/20

15

22/1

2/20

15

Close

MACD

EMA9

Universitas Sumatera Utara

Page 109: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

penelitian. Kondisi bearish sebesar 37% dan sisanya

merupakan kondisi tetap dari PP London Sumatra

Indonesia Tbk.

16) Bank Central Asia Tbk. (BBCA)

Bank Central Asia didirikan di Jakarta pada tanggal 21 Februari

1957. Pada tahun 2000, Bank Central Asia melakukan penawaran

umum perdana saham dengan menjual saham sebesar 22,55% dari

saham Bank Central Asia.

a) Simple Moving Average

Hasil perhitungan Simple Moving Average (SMA) dengan

rata-rata 8 hari menunjukkan bahwa SMA dapat

memprediksi arah harga penutupan saham Bank Central

Asia Tbk dengan tepat. Hal tersebut dapat dilihat dalam

gambar berikut:

Gambar 4.31 Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Bank Central Asia Tbk

05000

100001500020000

Close

SMA

Universitas Sumatera Utara

Page 110: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

b) Relative Strength Index

Perhitungan RSI menghasilkan 75% pengamatan harga

penutupan menunjukkan harga yang normal. Sementara

overbought menunjukkan 15% dan oversold sebesar 10%

dari total pengamatan.

c) Moving Average Convergence Divergence

Perhitungan Moving Average Convergence Divergence

(MACD) dapat menunjukkan harga tertinggi saham Bank

Central Asia Tbk dan juga harga terendahnya sesuai dengan

nilai perhitungan garis MACD. Hal tersebut dapat dilihat

pada gambar berikut:

Gambar 4.32 Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Bank Central Asia Tbk

d) Volume Perdagangan Saham

Interpretasi dari volume perdagangan saham dengan harga

penutupan sahamnya menunjukkan kondisi bullish 42%.

-20000

2000400060008000

1000012000140001600018000

Close

MACD

EMA9

Universitas Sumatera Utara

Page 111: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Kondisi bearish sebesar 45% dan sisanya merupakan

kondisi tetap dari Bank Central Asia Tbk.

17) Bumi Resources Tbk. (BUMI)

Bumi Resources adalah perusahaan pertambangan yang didirikan

pada 26 Juni 1973 dengan nama Bumi Modern. Pada tahun 2000

perusahaan ini mengganti namanya menjadi Bumi Resources.

Bumi Resources melakukan penawaran umum perdana saham

sebanyak 10.000.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000,- per

saham dan harga penawaran sebesar Rp4.500,- per saham. Saham

tersebut dicatat tanggal 30 Juli 1990.

a) Simple Moving Average

Hasil perhitungan Simple Moving Average (SMA)

menunjukkan bahwa SMA dapat memprediksi arah harga

penutupan saham Bumi Resources Tbk dengan tepat. Hal

tersebut dapat dilihat dalam gambar berikut:

Gambar 4.33 Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Bumi Resources Tbk

020406080

100120

Close

SMA

Universitas Sumatera Utara

Page 112: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

b) Relative Strength Index

Perhitungan RSI menghasilkan 43% harga penutupan

menunjukkan harga normal. Overbought sebesar 2% dan

oversold sebesar 23%. Sebanyak 32% nilai RSI gagal

hitung karena tidak adanya saham yang dijual atau dibeli.

c) Moving Average Convergence Divergence

Perhitungan Moving Average Convergence Divergence

(MACD) dapat menunjukkan harga tertinggi dan harga

terendahnya sesuai dengan nilai perhitungan garis MACD.

Hal tersebut dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 4.34 Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Bumi Resources Tbk

d) Volume Perdagangan Saham

Interpretasi dari volume perdagangan saham dengan harga

penutupan saham menunjukkan kondisi bullish 30%.

-20

0

20

40

60

80

100

120

140

Close

MACD

EMA9

Universitas Sumatera Utara

Page 113: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Kondisi bearish sebesar 19% dan sisanya merupakan

kondisi tetap dari Bumi Resources Tbk.

18) Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA)

Wijaya Karya merupakan perusahaan konstruksi yang didirikan

pada tanggal 29 Maret 1961 dengan nama Perusahaan Negara/PN

Widjaja Karja. Tanggal 29 Oktober 2007, Wijaya Karya ini

melakukan penawaran umum perdana saham di Bursa Efek

Indonesia sebanyak 1.846.154.000 dengan nilai nominal Rp100,-

per saham dan harga penawaran sebesar Rp420,- per saham.

a) Simple Moving Average

Hasil perhitungan Simple Moving Average (SMA)

menunjukkan bahwa SMA dapat memprediksi arah harga

penutupan saham Wijaya Karya Tbk dengan tepat. Hal

tersebut dapat dilihat dalam gambar berikut:

Gambar 4.35 Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Wijaya Karya Tbk

010002000300040005000

Close

SMA

Universitas Sumatera Utara

Page 114: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

b) Relative Strength Index

Relative Strength Index (RSI) dilakukan dengan

menghitung interval harga penutupan selama 14 hari.

Perhitungan RSI menghasilkan 69% pengamatan harga

penutupan menunjukkan harga yang normal. Sementara

overbought menunjukkan 9% dan oversold sebesar 22%

dari total pengamatan.

c) Moving Average Convergence Divergence

Perhitungan Moving Average Convergence Divergence

(MACD) dapat menunjukkan harga tertinggi saham Wijaya

Karya Tbk dan juga harga terendahnya sesuai dengan nilai

perhitungan garis MACD. Hal tersebut dapat dilihat pada

gambar berikut:

Gambar 4.36 Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Wijaya Karya Tbk

-5000

50010001500200025003000350040004500

Close

MACD

EMA9

Universitas Sumatera Utara

Page 115: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

d) Volume Perdagangan Saham

Interpretasi dari volume perdagangan saham Wijaya Karya

Tbk dengan harga penutupan sahamnya menunjukkan

kondisi bullish 46% dari total pengamatan penelitian.

Kondisi bearish sebesar 44% dan sisanya merupakan

kondisi tetap dari Wijaya Karya Tbk.

19) Sekawan Intipratama Tbk. (SIAP)

Sekawan Intipratama merupakan perusahaan percetakan yang

didirikan tanggal 5 November 1994. 26 September 2008 sekawan

Intipratama melakukan penawaran umum perdana saham sebanyak

240.000.000 saham dengan nilai nominal Rp100,- per saham

dengan harga penawaran Rp150,- per saham. Saham tersebut

dicatat di Bursa Efek Indonesia tanggal 10 Oktober 2008.

a) Simple Moving Average

Gambar 4.37 Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Sekawan Intipratama Tbk

050

100150200250300350400450500

Close

SMA

Universitas Sumatera Utara

Page 116: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Grafik diatas menunjukkan bahwa Simple Moving Average

(SMA) dapat memprediksi arah harga penutupan saham

Sekawan Intipratama Tbk dengan tepat.

b) Relative Strength Index

Perhitungan RSI menghasilkan 51% pengamatan harga

penutupan menunjukkan harga yang normal. Sementara

overbought menunjukkan 6% dan oversold sebesar 30%

dari total pengamatan. Sebanyak 13% nilai RSI gagal

hitung karena tidak adanya saham yang dijual atau dibeli.

c) Moving Average Convergence Divergence

Perhitungan Moving Average Convergence Divergence

(MACD) menunjukkan harga tertinggi dan juga harga

terendah sesuai dengan nilai perhitungan garis MACD. Hal

tersebut dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 4.38 Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Sekawan Intipratama Tbk

-100

0

100

200

300

400

500

Close

MACD

EMA9

Universitas Sumatera Utara

Page 117: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

d) Volume Perdagangan Saham

Interpretasi dari volume perdagangan saham dengan harga

penutupan sahamnya menunjukkan kondisi bullish 39%.

Kondisi bearish sebesar 28% dan sisanya merupakan

kondisi tetap dari Sekawan Intipratama Tbk.

20) Matahari Department Store Tbk. (LPPF)

Matahari Department Store adalah perusahaan ritel di Indonesia

yang merupakan anak perusahaan dari Lippo Group. Matahari

Department Store didirikan tahun 1958. Pada tahun 1992,

perusahaan ini melakukan penawaran umum perdana saham yang

dicatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.

a) Simple Moving Average

Hasil perhitungan Simple Moving Average (SMA) dengan

rata-rata 8 hari menunjukkan bahwa SMA dapat

memprediksi arah harga penutupan saham dengan tepat.

Hal tersebut dapat dilihat dalam gambar berikut:

Gambar 4.39 Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Matahari Department Store Tbk

05000

10000150002000025000

05/0

2/20

1505

/03/

2015

05/0

4/20

1505

/05/

2015

05/0

6/20

1505

/07/

2015

05/0

8/20

15

05/0

9/20

1505

/10/

2015

05/1

1/20

1505

/12/

2015

05/0

1/20

16

Close

SMA

Universitas Sumatera Utara

Page 118: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

b) Relative Strength Index

Relative Strength Index (RSI) dilakukan dengan

menghitung interval harga penutupan selama 14 hari.

Perhitungan RSI menghasilkan 91% pengamatan harga

penutupan menunjukkan harga yang normal. Sementara

overbought menunjukkan 4% dan oversold sebesar 5% dari

total pengamatan.

c) Moving Average Convergence Divergence

Perhitungan Moving Average Convergence Divergence

(MACD) dapat menunjukkan harga tertinggi dan harga

terendah saham Matahari Department Store Tbk sesuai

dengan nilai perhitungan garis MACD. Hal tersebut dapat

dilihat pada gambar berikut:

Gambar 4.40 Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Matahari Department Store Tbk

-5000

0

5000

10000

15000

20000

25000

Close

MACD

EMA9

Universitas Sumatera Utara

Page 119: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

d) Volume Perdagangan Saham

Interpretasi dari volume perdagangan saham dengan harga

penutupan sahamnya menunjukkan kondisi bullish 50%

dari total pengamatan penelitian. Kondisi bearish sebesar

39% dan sisanya merupakan kondisi tetap dari Matahari

Department Store Tbk.

21) Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN)

Media Nusantara Citra merupakan perusahaan bidang media yang

didirikan tahun 1997. Tanggal 22 Juni 2007 perusahaan ini secara

resmi melakukan penawaran umum perdana saham di Bursa Efek

Indonesia.

a) Simple Moving Average

Hasil perhitungan Simple Moving Average (SMA) dengan

rata-rata 8 hari menunjukkan bahwa SMA dapat

memprediksi arah harga penutupan saham dengan tepat.

Hal tersebut dapat dilihat dalam gambar berikut:

Gambar 4.41 Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Media Nusantara Citra Tbk

0500

100015002000250030003500

22/0

1/20

1522

/02/

2015

22/0

3/20

1522

/04/

2015

22/0

5/20

1522

/06/

2015

22/0

7/20

1522

/08/

2015

22/0

9/20

1522

/10/

2015

22/1

1/20

1522

/12/

2015

Close

SMA

Universitas Sumatera Utara

Page 120: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

b) Relative Strength Index

Relative Strength Index (RSI) dilakukan dengan

menghitung interval harga penutupan selama 14 hari.

Perhitungan RSI menghasilkan 74% pengamatan harga

penutupan menunjukkan harga yang normal. Sementara

overbought menunjukkan 8% dan oversold sebesar 18%

dari total pengamatan.

c) Moving Average Convergence Divergence

Perhitungan Moving Average Convergence Divergence

(MACD) dapat menunjukkan harga tertinggi saham Media

Nusantara Citra Tbk dan juga harga terendahnya sesuai

dengan nilai perhitungan garis MACD. Hal tersebut dapat

dilihat pada gambar berikut:

Gambar 4.42 Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Media Nusantara Citra Tbk

-500

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

Close

MACD

EMA9

Universitas Sumatera Utara

Page 121: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

d) Volume Perdagangan Saham

Interpretasi dari volume perdagangan saham Media

Nusantara Citra Tbk dengan harga penutupan sahamnya

menunjukkan kondisi bullish 49% dari total pengamatan

penelitian. Kondisi bearish sebesar 40% dan sisanya

merupakan kondisi tetap dari Media Nusantara Citra Tbk.

22) Surya Citra Media Tbk. (SCMA)

Perusahaan Surya Citra Media didirikan pada 29 Januari 1999 dan

merupakan perusahaan yang bergerak di bidang multimedia dan

hiburan. 28 Juni 2002, perusahaan ini melakukan penawaran umum

perdana saham kepada masyarakat sebanyak 375.000.000 dengan

nilai nominal Rp250,- per saham dengan harga penawaran

Rp1.100,- per saham. Saham tersebut dicatat di Bursa Efek

Indonesia pada tanggal 16 Juli 2002.

a) Simple Moving Average

Gambar 4.43 Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Surya Citra Media Tbk

010002000300040005000

16/0

1/20

1516

/02/

2015

16/0

3/20

1516

/04/

2015

16/0

5/20

1516

/06/

2015

16/0

7/20

1516

/08/

2015

16/0

9/20

1516

/10/

2015

16/1

1/20

1516

/12/

2015

Close

SMA

Universitas Sumatera Utara

Page 122: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Hasil perhitungan Simple Moving Average (SMA)

menunjukkan bahwa SMA dapat memprediksi arah harga

penutupan saham Surya Citra Media Tbk dengan tepat.

b) Relative Strength Index

Relative Strength Index (RSI) dengan menghitung interval

harga penutupan selama 14 hari menghasilkan 88%

pengamatan harga penutupan menunjukkan harga yang

normal. Sementara overbought menunjukkan 5% dan

oversold sebesar 7% dari total pengamatan.

c) Moving Average Convergence Divergence

Perhitungan Moving Average Convergence Divergence

(MACD) dapat menunjukkan harga tertinggi dan juga harga

terendahnya sesuai dengan nilai perhitungan garis MACD.

Hal tersebut dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 4.44 Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Surya Citra Media Tbk

-5000

50010001500200025003000350040004500

Close

MACD

EMA9

Universitas Sumatera Utara

Page 123: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

d) Volume Perdagangan Saham

Interpretasi dari volume perdagangan saham dengan harga

penutupan sahamnya menunjukkan kondisi bullish 40%

dari total pengamatan penelitian. Kondisi bearish sebesar

48% dan sisanya merupakan kondisi tetap dari Surya Citra

Media Tbk.

23) Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP)

Indocement Tunggal Prakarsa adalah perusahaan semen yang

didirikan pada tanggal 16 Januari 1985. Tanggal 5 Desember 1989

Indocement Tunggal Prakarsa mencatatkan sahamnya di Bursa

Efek Indonesia. Pada tahun 2001, sebagian besar saham

perusahaan dimiliki oleh HeidelbergCement Group dari Jerman.

a) Simple Moving Average

Gambar 4.45 Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Kalbe Farma Tbk

0

5000

10000

15000

20000

25000

30000

Close

SMA

Universitas Sumatera Utara

Page 124: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Dari grafik Simple Moving Average (SMA) diatas

menunjukkan bahwa SMA dapat memprediksi arah harga

penutupan saham Indocement Tunggal Prakarsa Tbk

dengan tepat.

b) Relative Strength Index

Relative Strength Index (RSI) dilakukan dengan

menghitung interval harga penutupan selama 14 hari.

Perhitungan RSI menghasilkan 68% pengamatan harga

penutupan menunjukkan harga yang normal. Sementara

overbought menunjukkan 11% dan oversold sebesar 21%

dari total pengamatan.

c) Moving Average Convergence Divergence

Gambar 4.46 Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Indocement Tunggal Prakarsa Tbk

-5000

0

5000

10000

15000

20000

25000

30000

Close

MACD

EMA9

Universitas Sumatera Utara

Page 125: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Dari grafik diatass, hasil perhitungan Moving Average

Convergence Divergence (MACD) dapat menunjukkan

harga tertinggi dan juga harga terendah saham Indocement

Tunggal Prakarsa sesuai dengan nilai perhitungan garis

MACD.

d) Volume Perdagangan Saham

Interpretasi dari volume perdagangan saham dengan harga

penutupan sahamnya menunjukkan kondisi bullish 44%

dari total pengamatan penelitian. Kondisi bearish sebesar

40% dan sisanya merupakan kondisi tetap dari Indocement

Tunggal Prakarsa Tbk.

24) Vale Indonesia Tbk. (INCO)

Vale Indonesia didirikan pada tanggal 25 Juli 1968 dengan nama

International Nickel Indonesia. Tahun 1990, Vale Indonesia

melakukan penawaran umum perdana saham sebanyak 49.681.694

dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga

penawaran Rp9.800,- per saham. Saham tersebut dicatat di Bursa

Efek Indonesia tanggal 16 Mei 1990.

a) Simple Moving Average

Hasil perhitungan Simple Moving Average (SMA)

menunjukkan bahwa SMA dapat memprediksi arah harga

penutupan saham Vale Indonesia Tbk dengan tepat. Hal

tersebut dapat dilihat dalam gambar berikut:

Universitas Sumatera Utara

Page 126: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Gambar 4.47 Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Vale Indonesia Tbk

b) Relative Strength Index

Perhitungan RSI menghasilkan 50% pengamatan harga

penutupan menunjukkan harga yang normal. Sementara

overbought menunjukkan 11% dan oversold sebesar 39%

dari total pengamatan.

c) Moving Average Convergence Divergence

Gambar 4.48 Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Vale Indonesia Tbk

0500

1000150020002500300035004000

15/0

1/20

1515

/02/

2015

15/0

3/20

1515

/04/

2015

15/0

5/20

1515

/06/

2015

15/0

7/20

1515

/08/

2015

15/0

9/20

1515

/10/

2015

15/1

1/20

1515

/12/

2015

Close

SMA

-5000

5001000150020002500300035004000

15/0

1/20

1515

/02/

2015

15/0

3/20

1515

/04/

2015

15/0

5/20

1515

/06/

2015

15/0

7/20

1515

/08/

2015

15/0

9/20

1515

/10/

2015

15/1

1/20

1515

/12/

2015

Close

MACD

EMA9

Universitas Sumatera Utara

Page 127: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Grafik Moving Average Convergence Divergence (MACD)

diatas menunjukkan harga tertinggi saham dan harga

terendah sesuai dengan nilai perhitungan garis MACD.

d) Volume Perdagangan Saham

Interpretasi dari volume perdagangan saham Vale Indonesia

Tbk dengan harga penutupan sahamnya menunjukkan

kondisi bullish 45% dari total pengamatan penelitian.

Kondisi bearish sebesar 40% dan sisanya merupakan

kondisi tetap dari Vale Indonesia Tbk.

25) Cowell Development Tbk. (COWL)

Cowell Development merupakan perusahaan dengan nama

Internusa Artacipta yang didirikan tanggal 25 Maret 1981. 10

Desember 2007 Cowell melakukan penawaran umum perdana

saham sebanyak 250.000.000 dengan nilai nominal Rp100,- per

saham dengan harga penawaran Rp130,- per saham yang dicatat

pada tanggal 19 Desember 2007.

a) Simple Moving Average

Hasil perhitungan Simple Moving Average (SMA) dengan

rata-rata 8 hari menunjukkan bahwa SMA dapat

memprediksi arah harga penutupan saham Cowell

Development Tbk dengan tepat. Hal tersebut dapat dilihat

dalam gambar berikut:

Universitas Sumatera Utara

Page 128: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Gambar 4.49 Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Cowell Development Tbk

b) Relative Strength Index

Perhitungan RSI menghasilkan 84% pengamatan harga

penutupan menunjukkan harga yang normal. Sementara

overbought menunjukkan 7% dan oversold sebesar 9% dari

total pengamatan.

c) Moving Average Convergence Divergence

Gambar 4.50 Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Cowell Development Tbk Dari grafik Moving Average Convergence Divergence

(MACD) diatas, menunjukkan harga tertinggi saham

0

200

400

600

800

Close

SMA

-1000

100200300400500600700800

Close

MACD

EMA9

Universitas Sumatera Utara

Page 129: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Cowell Development Tbk dan juga harga terendahnya

sesuai dengan nilai perhitungan garis MACD.

d) Volume Perdagangan Saham

Interpretasi dari volume perdagangan saham Cowell

Development Tbk dengan harga penutupan sahamnya

menunjukkan kondisi bullish 36% dari total pengamatan

penelitian. Kondisi bearish sebesar 27% dan sisanya

merupakan kondisi tetap dari Cowell Development Tbk.

26) Alam Sutera Realty Tbk. (ASRI)

Alam Sutera Realty didirikan pada 3 November 1993 dengan nama

Adhihutama Manunggal. Tanggal 19 September 2007 perusahaan

ini berganti nama menjadi Alam Sutera Realty. 7 Desember 2007,

perusahaan ini melakukan penawaran umum perdana saham

sebanyak 3.142.000.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham

dan harga penawaran Rp105,- per saham. Saham tersebut dicatat

tanggal 18 Desember 2007.

a) Simple Moving Average

Hasil perhitungan Simple Moving Average (SMA)

menunjukkan bahwa SMA dapat memprediksi arah harga

penutupan saham Alam Sutera Realty dengan tepat. Hal

tersebut dapat dilihat dalam gambar berikut:

Universitas Sumatera Utara

Page 130: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Gambar 4.51 Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Alam Sutera Realty Tbk

b) Relative Strength Index

Relative Strength Index (RSI) dilakukan dengan

menghitung interval harga penutupan selama 14 hari.

Perhitungan RSI menghasilkan 68% pengamatan harga

penutupan menunjukkan harga yang normal. Sementara

overbought menunjukkan 7% dan oversold sebesar 25%

dari total pengamatan.

c) Moving Average Convergence Divergence

Perhitungan Moving Average Convergence Divergence

(MACD) dapat menunjukkan harga tertinggi saham Alam

Sutera Realty Tbk dan juga harga terendahnya sesuai

dengan nilai perhitungan garis MACD. Hal tersebut dapat

dilihat pada gambar berikut:

0100200300400500600700800

Close

SMA

Universitas Sumatera Utara

Page 131: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Gambar 4.52 Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Alam Sutera Realty Tbk

d) Volume Perdagangan Saham

Interpretasi dari volume perdagangan saham Alam Sutera

Realty Tbk dengan harga penutupan sahamnya

menunjukkan kondisi bullish 49% dari total pengamatan

penelitian. Kondisi bearish sebesar 33% dan sisanya

merupakan kondisi tetap dari Alam Sutera Realty Tbk.

27) Tifa Finance Tbk. (TIFA)

Tifa Finance didirikan tanggal 14 Juni 1989 dengan nama Tifa

Mutual Finance Corporation. Pada tanggal 30 Juni 2011, Tifa

Finance melakukan penawaran umum perdana saham sebanyak

278.000.000 dengan harga nominal Rp100,- per saham dan harga

penawaran Rp200,- per saham.

-200-100

0100200300400500600700800

Close

MACD

EMA9

Universitas Sumatera Utara

Page 132: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

a) Simple Moving Average

Hasil perhitungan Simple Moving Average (SMA) dengan

rata-rata 8 hari menunjukkan bahwa SMA dapat

memprediksi arah harga penutupan saham Tifa Finance

Tbk dengan tepat. Hal tersebut dapat dilihat dalam gambar

berikut:

Gambar 4.53 Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Tifa Finance Tbk

b) Relative Strength Index

Perhitungan RSI menghasilkan 90% pengamatan harga

penutupan menunjukkan harga yang normal. Sementara

overbought menunjukkan 2% dan oversold sebesar 8% dari

total pengamatan.

c) Moving Average Convergence Divergence

Perhitungan Moving Average Convergence Divergence

(MACD) dapat menunjukkan harga tertinggi saham Tifa

Finance Tbk dan juga harga terendahnya sesuai dengan

0

50

100

150

200

250

Close

SMA

Universitas Sumatera Utara

Page 133: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

nilai perhitungan garis MACD. Hal tersebut dapat dilihat

pada gambar berikut:

Gambar 4.54 Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Tifa Finance Tbk

d) Volume Perdagangan Saham

Interpretasi dari volume perdagangan saham Tifa Finance

Tbk dengan harga penutupan sahamnya menunjukkan

kondisi bullish 27% dari total pengamatan penelitian.

Kondisi bearish sebesar 38% dan sisanya merupakan

kondisi tetap dari Tifa Finance Tbk.

28) Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN)

Charoen Pokphand Indonesia didirikan tanggal 7 Januari 1972.

Tahun 1991 perusahaan ini melakukan penawaran umum perdana

saham sebanyak 2.500.000 lembar saham dengan nilai nominal

Rp1.000,- per saham dan harga penawaran Rp5.100,- per saham

yang dicatat pada tanggal 18 Maret 1991.

-50

0

50

100

150

200

250

Close

MACD

EMA9

Universitas Sumatera Utara

Page 134: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

a) Simple Moving Average

Hasil perhitungan Simple Moving Average (SMA)

menunjukkan bahwa SMA dapat memprediksi arah harga

penutupan saham Charoen Pokphand Indonesia Tbk dengan

tepat. Hal tersebut dapat dilihat dalam gambar berikut:

Gambar 4.55 Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Charoen Pokphand Indonesia Tbk

b) Relative Strength Index

Perhitungan RSI menghasilkan 71% pengamatan harga

penutupan menunjukkan harga yang normal. Sementara

overbought menunjukkan 11% dan oversold sebesar 18%

dari total pengamatan.

c) Moving Average Convergence Divergence

Perhitungan Moving Average Convergence Divergence

(MACD) dapat menunjukkan harga tertinggi saham

Charoen Pokphand Indonesia Tbk dan juga harga

terendahnya sesuai dengan nilai perhitungan garis MACD.

Hal tersebut dapat dilihat pada gambar berikut:

010002000300040005000

Close

SMA

Universitas Sumatera Utara

Page 135: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Gambar 4.56 Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Charoen Pokphand Indonesia Tbk

d) Volume Perdagangan Saham

Interpretasi dari volume perdagangan saham dengan harga

penutupan sahamnya menunjukkan kondisi bullish 43%

dari total pengamatan penelitian. Kondisi bearish sebesar

47% dan sisanya merupakan kondisi tetap dari Charoen

Pokphand Indonesia Tbk.

29) Lippo Karawaci Tbk. (LPKR)

Lippo Karawaci didirikan tanggal 15 Oktober 1990 dengan nama

Tunggal Reksakencana. Lippo Karawaci memiliki anak usaha yang

tercatat di Bursa Efek Indonesia seperti Siloam International

Hospitals Tbk (SILO), Lippo Cikarang Tbk (LPCK), dan Gowa

Makassar Tourism Development (GMTD).

Lippo Karawaci melakukan penawaran umum perdana saham

sebanyak 30.800.000 dengan nilai nominal Rp500,- per saham dan

-1000-500

0500

10001500200025003000350040004500

Close

MACD

EMA9

Universitas Sumatera Utara

Page 136: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

dengan harga penawaran Rp3.250,- per saham. Saham tersebut

dicatat tanggal 28 Juni 1996.

a) Simple Moving Average

Hasil perhitungan Simple Moving Average (SMA) dengan

rata-rata 8 hari menunjukkan bahwa SMA dapat

memprediksi arah harga penutupan saham Lippo Karawaci

Tbk dengan tepat. Hal tersebut dapat dilihat dalam gambar

berikut:

Gambar 4.57 Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Lippo Karawaci Tbk

b) Relative Strength Index

Relative Strength Index (RSI) dilakukan dengan

menghitung interval harga penutupan selama 14 hari.

Perhitungan RSI menghasilkan 65% pengamatan harga

penutupan menunjukkan harga yang normal. Sementara

overbought menunjukkan 18% dan oversold sebesar 17%

dari total pengamatan.

0200400600800

1000120014001600

Close

SMA

Universitas Sumatera Utara

Page 137: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

c) Moving Average Convergence Divergence

Perhitungan Moving Average Convergence Divergence

(MACD) dapat menunjukkan harga tertinggi saham dan

harga terendahnya sesuai dengan nilai perhitungan garis

MACD. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 4.58 Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Lippo Karawaci Tbk

d) Volume Perdagangan Saham

Interpretasi dari volume perdagangan saham dengan harga

penutupan sahamnya menunjukkan kondisi bullish 50%

dari total pengamatan penelitian. Kondisi bearish sebesar

36% dan sisanya merupakan kondisi tetap dari Lippo

Karawaci Tbk.

30) Global Mediacom Tbk. (BMTR)

Global Mediacom didirikan tanggal 30 Juni 1981. Perusahaan ini

melakukan penawaran umum perdana saham tanggal 20 Juni 1995

-2000

200400600800

1000120014001600

Close

MACD

EMA9

Universitas Sumatera Utara

Page 138: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

sebanyak 200.000.000 saham dengan nilai nominal Rp500,- per

saham dan harga penawaran sebesar Rp1.250,- per saham. Saham

tersebut dicatat tanggal 17 Juli 1995.

a) Simple Moving Average

Hasil perhitungan Simple Moving Average (SMA)

menunjukkan bahwa SMA dapat memprediksi arah harga

penutupan saham Global Mediacom Tbk dengan tepat. Hal

tersebut dapat dilihat dalam gambar berikut:

Gambar 4.59 Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Global Mediacom Tbk

b) Relative Strength Index

Relative Strength Index (RSI) dilakukan dengan

menghitung interval harga penutupan selama 14 hari.

Perhitungan RSI menghasilkan 63% pengamatan harga

penutupan menunjukkan harga yang normal. Sementara

overbought menunjukkan 10% dan oversold sebesar 27%

dari total pengamatan.

0

500

1000

1500

2000

2500

Close

SMA

Universitas Sumatera Utara

Page 139: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

c) Moving Average Convergence Divergence

Perhitungan Moving Average Convergence Divergence

(MACD) dapat menunjukkan harga tertinggi saham dan

harga terendahnya sesuai dengan nilai perhitungan garis

MACD. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 4.60 Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Global Mediacom Tbk

d) Volume Perdagangan Saham

Interpretasi dari volume perdagangan saham dengan harga

penutupan sahamnya menunjukkan kondisi bullish 48%

dari total pengamatan penelitian. Kondisi bearish sebesar

37% dan sisanya merupakan kondisi tetap dari Global

Mediacom Tbk.

31) Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF)

Indofood Sukses Makmur didirikan tanggal 14 Agustus 1990

dengan nama Panganjaya Intikusuma. Tahun 1994, perusahaan ini

-500

0

500

1000

1500

2000

2500

Close

MACD

EMA9

Universitas Sumatera Utara

Page 140: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

melakukan penawaran umum perdana saham sebanyak 21.000.000

dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dan harga penawaran

Rp6.200,- per saham. Saham tersebut dicatat pada tanggal 14 Juli

1994.

a) Simple Moving Average

Hasil perhitungan Simple Moving Average (SMA) dengan

rata-rata 8 hari menunjukkan bahwa SMA dapat

memprediksi arah harga penutupan saham dengan tepat.

Hal tersebut dapat dilihat dalam gambar berikut:

Gambar 4.61 Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Indofood Sukses Makmur Tbk

b) Relative Strength Index

Perhitungan RSI dengan interval pengamatan selama 14

hari menghasilkan 85% pengamatan dari harga penutupan

menunjukkan harga yang normal. Sementara overbought

menunjukkan hasil sebesar 6% dan oversold sebesar 9%

dari total pengamatan.

02000400060008000

10000

Close

SMA

Universitas Sumatera Utara

Page 141: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

c) Moving Average Convergence Divergence

Perhitungan Moving Average Convergence Divergence

(MACD) dapat menunjukkan harga tertinggi saham dan

harga terendahnya sesuai dengan nilai perhitungan garis

MACD. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 4.62 Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Indofood Sukses Makmur Tbk

d) Volume Perdagangan Saham

Interpretasi dari volume perdagangan saham Indofood

Sukses Makmur Tbk dengan harga penutupan sahamnya

menunjukkan kondisi bullish 40% dari total pengamatan

penelitian. Kondisi bearish sebesar 38% dan sisanya

merupakan kondisi tetap dari Indofood Sukses Makmur

Tbk.

32) Sentul City Tbk. (BKSL)

Sentul City didirikan tanggal 16 April 1993 dengan nama

Sentagriya Kharisma. 30 Juni 1997, perusahaan ini melakukan

-10000

100020003000400050006000700080009000

Close

MACD

EMA9

Universitas Sumatera Utara

Page 142: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

penawaran umum perdana saham sebanyak 400.000.000 dengan

nilai nominal Rp500,- per saham dan harga penawaran Rp500,- per

saham. Saham tersebut dicatat tanggal 28 Juli 1997.

a) Simple Moving Average

Hasil perhitungan Simple Moving Average (SMA)

menunjukkan bahwa SMA dapat memprediksi arah harga

penutupan saham Sentul City Tbk dengan tepat. Hal

tersebut dapat dilihat dalam gambar berikut:

Gambar 4.63 Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Sentul City Tbk

b) Relative Strength Index

Perhitungan RSI menghasilkan 61% pengamatan harga

penutupan menunjukkan harga yang normal. Sementara

overbought menunjukkan 6% dan oversold sebesar 33%

dari total pengamatan.

c) Moving Average Convergence Divergence

Perhitungan Moving Average Convergence Divergence

(MACD) dapat menunjukkan harga tertinggi saham Sentul

020406080

100120140160

Close

SMA

Universitas Sumatera Utara

Page 143: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

City Tbk dan juga harga terendahnya sesuai dengan nilai

perhitungan garis MACD. Hal tersebut dapat dilihat pada

gambar berikut:

Gambar 4.64 Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Sentul City Tbk

d) Volume Perdagangan Saham

Interpretasi volume perdagangan saham dengan harga

penutupan saham menunjukkan kondisi bullish 40% dari

total pengamatan penelitian. Kondisi bearish sebesar 30%

dan sisanya merupakan kondisi tetap dari Sentul City Tbk.

33) Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT)

Waskita Karya didirikan 1 Januari 1961 dan merupakan

perusahaan asing bernama Volker Aanemings Maatschappij NV

yang dinasionalisasikan pemerintah Indonesia. Waskita Karya

melakukan penawaran umum perdana saham sebanyak

3.082.315.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham dan harga

-200

20406080

100120140160

Close

MACD

EMA9

Universitas Sumatera Utara

Page 144: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

penawarannya Rp380,- per saham. Saham tersebut dicatat di Bursa

Efek Indonesia tanggal 19 Desember 2012.

a) Simple Moving Average

Hasil perhitungan Simple Moving Average (SMA) dengan

rata-rata 8 hari menunjukkan bahwa SMA dapat

memprediksi arah harga penutupan saham dengan tepat.

Hal tersebut dapat dilihat dalam gambar berikut:

Gambar 4.65 Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Waskita Karya (Persero) Tbk

b) Relative Strength Index

Perhitungan RSI menghasilkan 84% pengamatan harga

penutupan menunjukkan harga yang normal. Sementara

overbought menunjukkan 10% dan oversold sebesar 6%

dari total pengamatan.

c) Moving Average Convergence Divergence

Perhitungan Moving Average Convergence Divergence

(MACD) dapat menunjukkan harga tertinggi saham dan

0

500

1000

1500

2000

Close

SMA

Universitas Sumatera Utara

Page 145: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

harga terendahnya sesuai dengan nilai perhitungan garis

MACD. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 4.66 Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Waskita Karya (Persero) Tbk

d) Volume Perdagangan Saham

Interpretasi volume perdagangan saham dengan harga

penutupan saham menunjukkan kondisi bullish 46%.

Kondisi bearish sebesar 39% dan sisanya merupakan

kondisi tetap dari Waskita Karya (Persero) Tbk.

34) Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG)

Indo Tambangraya Megah didirikan tanggal 2 September 1987.

Tanggal 7 Desember 2007, perusahaan ini melakukan penawaran

umum perdana saham sebanyak 225.985.000 dengan nilai nominal

Rp500,- per saham dan harga penawaran Rp14.000,- per saham.

Saham tersebut dicatat di Bursa Efek Indonesia tanggal 18

Desember 2007.

-500

0

500

1000

1500

2000

Close

MACD

EMA9

Universitas Sumatera Utara

Page 146: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

a) Simple Moving Average

Hasil perhitungan Simple Moving Average (SMA) dengan

rata-rata 8 hari menunjukkan bahwa SMA dapat

memprediksi arah harga penutupan saham dengan tepat.

Hal tersebut dapat dilihat dalam gambar berikut:

Gambar 4.67 Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Indo Tambangraya Megah Tbk

b) Relative Strength Index

Perhitungan RSI menghasilkan 53% pengamatan harga

penutupan menunjukkan harga yang normal. Sementara

overbought menunjukkan 9% dan oversold sebesar 38%

dari total pengamatan.

c) Moving Average Convergence Divergence

Perhitungan Moving Average Convergence Divergence

(MACD) dapat menunjukkan harga tertinggi saham dan

harga terendah sesuai dengan nilai perhitungan garis

MACD. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar berikut:

02000400060008000

100001200014000160001800020000

Close

SMA

Universitas Sumatera Utara

Page 147: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Gambar 4.68 Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Indo Tambangraya Megah Tbk

d) Volume Perdagangan Saham

Interpretasi dari volume perdagangan saham dengan harga

penutupan sahamnya menunjukkan kondisi bullish 46%

dari total pengamatan penelitian. Kondisi bearish sebesar

41% dan sisanya merupakan kondisi tetap dari Indo

Tambangraya Megah Tbk.

35) Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO)

Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul didirikan tanggal 18 Maret

1975. Sido Muncul melakukan penawaran umum perdana saham

sebanyak 1.500.000.000 saham dengan nilai nominal Rp100,- per

saham dan harga penawarannya Rp580,- per saham. Saham

tersebut dicatat pada tanggal 18 Desember 2013.

-5000

0

5000

10000

15000

20000

Close

MACD

EMA9

Universitas Sumatera Utara

Page 148: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

a) Simple Moving Average

Hasil perhitungan Simple Moving Average (SMA) dengan

rata-rata 8 hari menunjukkan bahwa SMA dapat

memprediksi arah harga penutupan saham dengan tepat.

Hal tersebut dapat dilihat dalam gambar berikut:

Gambar 4.69 Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk

b) Relative Strength Index

Perhitungan RSI menghasilkan 84% pengamatan harga

penutupan menunjukkan harga yang normal. Sementara

overbought menunjukkan 7% dan oversold sebesar 9% dari

total pengamatan.

c) Moving Average Convergence Divergence

Perhitungan Moving Average Convergence Divergence

(MACD) dapat menunjukkan harga tertinggi saham dan

harga terendahnya sesuai dengan nilai perhitungan garis

MACD. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar berikut:

0

100

200

300

400

500

600

700

Close

SMA

Universitas Sumatera Utara

Page 149: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Gambar 4.70 Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk

d) Volume Perdagangan Saham

Interpretasi dari volume perdagangan saham dengan harga

penutupan sahamnya menunjukkan kondisi bullish 44%

dari total pengamatan penelitian. Kondisi bearish sebesar

31% dan sisanya merupakan kondisi tetap dari Industri

Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk.

36) Unilever Indonesia Tbk. (UNVR)

Unilever Indonesia didirikan tanggal 5 Desember 1933 dengan

nama Lever’s Zeepfabrieken N.V. Unilever Indonesia melakukan

penawaran umum perdana saham sebanyak 9.200.000 dengan nilai

nominal Rp1.000,- per saham dan harga penawaran sebesar

Rp3.175,- per saham. Saham tesebut dicatat tanggal 11 Januari

1982.

-1000

100200300400500600700

Close

MACD

EMA9

Universitas Sumatera Utara

Page 150: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

a) Simple Moving Average

Hasil perhitungan Simple Moving Average (SMA)

menunjukkan bahwa SMA dapat memprediksi arah harga

penutupan saham Unilever Indonesia Tbk dengan tepat. Hal

tersebut dapat dilihat dalam gambar berikut:

Gambar 4.71 Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Unilever Indonesia Tbk

b) Relative Strength Index

Perhitungan RSI menghasilkan 89% pengamatan harga

penutupan menunjukkan harga yang normal. Sementara

overbought menunjukkan 6% dan oversold sebesar 5% dari

total pengamatan.

c) Moving Average Convergence Divergence

Perhitungan Moving Average Convergence Divergence

(MACD) dapat menunjukkan harga tertinggi saham dan

harga terendahnya sesuai dengan nilai perhitungan garis

MACD. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar berikut:

01000020000300004000050000

Close

SMA

Universitas Sumatera Utara

Page 151: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Gambar 4.72 Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Unilever Indonesia Tbk

d) Volume Perdagangan Saham

Interpretasi dari volume perdagangan saham dengan harga

penutupan sahamnya menunjukkan kondisi bullish 42%

dari total pengamatan penelitian. Kondisi bearish sebesar

48% dan sisanya merupakan kondisi tetap dari Unilever

Indonesia Tbk.

37) Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE)

Bumi Serpong Damai didirikan tanggal 16 Januari 1984.

Perusahaan ini melakukan penawaran umum perdana saham

tanggal 28 Mei 2008 sebanyak 1.093.562.000 dengan nilai nominal

Rp100,- per saham dan harga penawaran Rp550,- per saham.

Saham tersebut dicatat tanggal 6 Juni 2008 di Bursa Efek Indonesia.

a) Simple Moving Average

-10000

0

10000

20000

30000

40000

50000

Close

MACD

EMA9

Universitas Sumatera Utara

Page 152: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Hasil perhitungan Simple Moving Average (SMA) dengan

rata-rata 8 hari menunjukkan bahwa SMA dapat

memprediksi arah harga penutupan saham dengan tepat.

Hal tersebut dapat dilihat dalam gambar berikut:

Gambar 4.73 Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Bumi Serpong Damai Tbk

b) Relative Strength Index

Perhitungan RSI menghasilkan 83% pengamatan harga

penutupan menunjukkan harga yang normal. Sementara

overbought menunjukkan 7% dan oversold sebesar 10%

dari total pengamatan.

c) Moving Average Convergence Divergence

Perhitungan Moving Average Convergence Divergence

(MACD) dapat menunjukkan harga tertinggi saham Bumi

Serpong Damai Tbk dan juga harga terendahnya sesuai

dengan nilai perhitungan garis MACD. Hal tersebut dapat

dilihat pada gambar berikut:

0

500

1000

1500

2000

2500

Close

SMA

Universitas Sumatera Utara

Page 153: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Gambar 4.74 Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Bumi Serpong Damai Tbk

d) Volume Perdagangan Saham

Interpretasi dari volume perdagangan saham Bumi Serpong

Damai Tbk dengan harga penutupan sahamnya

menunjukkan kondisi bullish 46% dari total pengamatan

penelitian. Kondisi bearish sebesar 42% dan sisanya

merupakan kondisi tetap dari Bumi Serpong Damai Tbk.

38) Astra Agro Lestari Tbk. (AALI)

Astra Agro Lestari didirikan dengan nama Suryaraya Cakrawala

pada tanggal 3 Oktober 1988 dan berubah nama menjadi Astra

Agro Niaga tanggal 4 Agustus 1989. Astra Agro Lestari melakukan

penawaran umum perdana saham sebanyak 125.800.000 saham

dengan nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga penawaran

-500

0

500

1000

1500

2000

2500

Close

MACD

EMA9

Universitas Sumatera Utara

Page 154: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Rp1.550,- per saham. Saham tersebut dicatat di Bursa Efek

Indonesia tanggal 9 Desember 1997.

a) Simple Moving Average

Hasil perhitungan Simple Moving Average (SMA) dengan

rata-rata 8 hari menunjukkan bahwa SMA dapat

memprediksi arah harga penutupan saham Astra Agro

Lestari Tbk dengan tepat. Hal tersebut dapat dilihat dalam

gambar berikut:

Gambar 4.75 Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Astra Agro Lestari Tbk

b) Relative Strength Index

Relative Strength Index (RSI) dilakukan dengan

menghitung interval harga penutupan selama 14 hari.

Perhitungan RSI menghasilkan 65% pengamatan harga

penutupan menunjukkan harga yang normal. Sementara

overbought menunjukkan 12% dan oversold sebesar 23%

dari total pengamatan.

0

5000

10000

15000

20000

25000

30000

Close

SMA

Universitas Sumatera Utara

Page 155: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

c) Moving Average Convergence Divergence

Perhitungan Moving Average Convergence Divergence

(MACD) dapat menunjukkan harga tertinggi saham Astra

Agro Lestari Tbk dan juga harga terendahnya sesuai dengan

nilai perhitungan garis MACD. Hal tersebut dapat dilihat

pada gambar berikut:

Gambar 4.76 Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Astra Agro Lestari Tbk

d) Volume Perdagangan Saham

Interpretasi dari volume perdagangan saham dengan harga

penutupan sahamnya menunjukkan kondisi bullish 49%.

Kondisi bearish sebesar 41% dan sisanya merupakan

kondisi tetap dari Astra Agro Lestari Tbk.

39) Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. (PTBA)

-5000

0

5000

10000

15000

20000

25000

30000

Close

MACD

EMA9

Universitas Sumatera Utara

Page 156: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk didirikan tanggal 2

Maret 1981. Perusahaan ini melakukan penawaran umum perdana

saham sebanyak 346.500.000 dengan nilai nominal Rp500,- per

saham dan harga penawaran Rp575,- per saham. Saham tersebut

dicatat tanggal 23 Desember 2002.

a) Simple Moving Average

Perhitungan Simple Moving Average (SMA) menunjukkan

SMA dapat memprediksi arah harga saham dengan tepat.

Hal tersebut dapat dilihat dalam gambar berikut:

Gambar 4.77 Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk

b) Relative Strength Index

Relative Strength Index (RSI) dilakukan dengan

menghitung interval harga penutupan selama 14 hari.

Perhitungan RSI menghasilkan 53% pengamatan harga

penutupan menunjukkan harga yang normal. Sementara

02000400060008000

100001200014000

Close

SMA

Universitas Sumatera Utara

Page 157: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

overbought menunjukkan 10% dan oversold sebesar 37%

dari total pengamatan.

c) Moving Average Convergence Divergence

Perhitungan Moving Average Convergence Divergence

(MACD) dapat menunjukkan harga tertinggi saham dan

harga terendahnya sesuai dengan nilai perhitungan garis

MACD. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 4.78 Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk

d) Volume Perdagangan Saham

Interpretasi dari volume perdagangan saham dengan harga

penutupan sahamnya menunjukkan kondisi bullish 45%

dari total pengamatan penelitian. Kondisi bearish sebesar

44% dan sisanya merupakan kondisi tetap dari Tambang

Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk.

-2000

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

Close

MACD

EMA9

Universitas Sumatera Utara

Page 158: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

40) Eureka Prima Jakarta Tbk. (LCGP)

Eureka Prima Jakarta didirikan tanggal 17 Mei 2004 dengan nama

Laguna Cipta Griya. Perusahaan ini melakukan penawaran perdana

saham sebanyak 300.000.000 dengan nilai nominal Rp100,- per

saham dan harga penawaran Rp125,- per saham. Saham tersebut

dicatat tanggal 13 Juli 2007.

a) Simple Moving Average

Gambar 4.79 Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Eureka Prima Jakarta Tbk

Dari grafik diatas dapat dilihat hasil perhitungan Simple

Moving Average (SMA) menunjukkan bahwa SMA dapat

memprediksi arah harga penutupan saham dengan tepat.

b) Relative Strength Index

Perhitungan RSI menghasilkan 78% pengamatan harga

penutupan menunjukkan harga yang normal. Sementara

overbought menunjukkan 4% dan oversold sebesar 18%

dari total pengamatan.

0100200300400500600700

13/0

1/20

1513

/02/

2015

13/0

3/20

1513

/04/

2015

13/0

5/20

1513

/06/

2015

13/0

7/20

1513

/08/

2015

13/0

9/20

1513

/10/

2015

13/1

1/20

1513

/12/

2015

Close

SMA

Universitas Sumatera Utara

Page 159: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

c) Moving Average Convergence Divergence

Gambar 4.80 Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Eureka Prima Jakarta Tbk

Dari grafik diatas, Moving Average Convergence

Divergence (MACD) dapat menunjukkan harga tertinggi

saham Eureka Prima Jakarta Tbk dan juga harga

terendahnya sesuai dengan nilai perhitungan garis MACD.

d) Volume Perdagangan Saham

Interpretasi dari volume perdagangan saham dengan harga

penutupan sahamnya menunjukkan kondisi bullish 30%.

Kondisi bearish sebesar 29% dan sisanya merupakan

kondisi tetap dari Eureka Prima Jakarta Tbk.

41) Gudang Garam Tbk. (GGRM)

Gudang Garam pada awalnya bernama Perusahaan Rokok Tjap

yang didirikan 26 Juni 1958. Gudang Garam melakukan

-1000

100200300400500600700

13/0

1/20

1513

/02/

2015

13/0

3/20

1513

/04/

2015

13/0

5/20

1513

/06/

2015

13/0

7/20

1513

/08/

2015

13/0

9/20

1513

/10/

2015

13/1

1/20

1513

/12/

2015

Close

MACD

EMA9

Universitas Sumatera Utara

Page 160: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

penawaran umum perdana saham sebanyak 57.807.800 saham

dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dan dengan harga

penawaran Rp10.250,- per saham. Saham tersebut dicatat pada

tanggal 27 Agustus 1990.

a) Simple Moving Average

Gambar 4.81 Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Gudang Garam Tbk Dari grafik diatas, perhitungan Simple Moving Average

(SMA) dengan rata-rata 8 hari menunjukkan bahwa SMA

dapat memprediksi arah harga penutupan saham Gudang

Garam Tbk dengan tepat.

b) Relative Strength Index

Perhitungan dengan waktu 14 hari menghasilkan persentasi

RSI sebanyak 84% pengamatan penelitian dari harga

penutupan menunjukkan harga yang normal. Sementara

overbought menunjukkan persentase sebesar 6% dan

oversold sebesar 10% dari total pengamatan.

010000200003000040000500006000070000

Close

SMA

Universitas Sumatera Utara

Page 161: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

c) Moving Average Convergence Divergence

Gambar 4.82 Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Gudang Garam Tbk Dari grafik diatas, Moving Average Convergence

Divergence (MACD) dapat menunjukkan harga tertinggi

saham Gudang Garam Tbk dan juga harga terendahnya

sesuai dengan nilai perhitungan garis MACD.

d) Volume Perdagangan Saham

Interpretasi volume perdagangan saham Gudang Garam

Tbk dengan harga penutupan sahamnya menunjukkan

kondisi bullish 47% dari total pengamatan penelitian.

Kondisi bearish sebesar 42% dan sisanya merupakan

kondisi tetap dari Gudang Garam Tbk.

42) Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN)

Bank Tabungan Negara didirikan tanggal 9 Februari 1950 dengan

nama Bank Tabungan Pos. Bank Tabungan Negara memiliki 87

-10000

0

10000

20000

30000

40000

50000

60000

70000

Close

MACD

EMA9

Universitas Sumatera Utara

Page 162: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

kantor cabang, 244 kantor cabang pembantu dan 486 kantor kas.

Bank Tabungan Negara melakukan penawaran umum perdana

saham tanggal 8 Desember 2009 sebanyak 2.360.057.000 saham

dengan nilai nominal Rp500,- per saham dan harga penawarannya

Rp800,- per saham. Saham tersebut dicatat di Bursa Efek Indonesia

tanggal 17 Desember 2009.

a) Simple Moving Average

Hasil perhitungan Simple Moving Average (SMA) dengan

rata-rata 8 hari menunjukkan bahwa SMA dapat

memprediksi arah harga penutupan saham dengan tepat.

Hal tersebut dapat dilihat dalam gambar berikut:

Gambar 4.83 Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

b) Relative Strength Index

Relative Strength Index (RSI) dilakukan dengan

menghitung interval harga penutupan selama 14 hari.

Perhitungan RSI menghasilkan 78% pengamatan harga

penutupan menunjukkan harga yang normal. Sementara

0200400600800

1000120014001600

Close

SMA

Universitas Sumatera Utara

Page 163: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

overbought menunjukkan 14% dan oversold sebesar 8%

dari total pengamatan.

c) Moving Average Convergence Divergence

Perhitungan Moving Average Convergence Divergence

(MACD) dapat menunjukkan harga tertinggi saham Bank

Tabungan Negara (Persero) Tbk dan juga harga

terendahnya sesuai dengan nilai perhitungan garis MACD.

Hal tersebut dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 4.84 Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

d) Volume Perdagangan Saham

Interpretasi dari volume perdagangan saham Bank

Tabungan Negara (Persero) Tbk dengan harga penutupan

sahamnya menunjukkan kondisi bullish 46% dari total

pengamatan penelitian. Kondisi bearish sebesar 36% dan

-200

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

1600

Close

MACD

EMA9

Universitas Sumatera Utara

Page 164: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

sisanya merupakan kondisi tetap dari Bank Tabungan

Negara (Persero) Tbk.

43) AKR Corporindo Tbk. (AKRA)

AKR Corporindo didirikan di Surabaya tanggal 28 November 1977

dengan nama Aneka Kimia Raya. Penawaran umum perdana

saham dilakukan AKR Corporindo sebanyak 15.000.000 saham

dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dan harga

penawarannya Rp4.000,- per saham. Saham ini dicatat pada

tanggal 3 Oktober 1994.

a) Simple Moving Average

Hasil perhitungan Simple Moving Average (SMA)

menunjukkan bahwa SMA dapat memprediksi arah harga

penutupan saham AKR Corporindo Tbk dengan tepat. Hal

tersebut dapat dilihat dalam gambar berikut:

Gambar 4.85 Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA AKR Corporindo Tbk

0100020003000400050006000700080009000

02/0

2/20

1502

/03/

2015

02/0

4/20

1502

/05/

2015

02/0

6/20

1502

/07/

2015

02/0

8/20

15

02/0

9/20

1502

/10/

2015

02/1

1/20

1502

/12/

2015

02/0

1/20

16

Close

SMA

Universitas Sumatera Utara

Page 165: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

b) Relative Strength Index

Perhitungan RSI menghasilkan 89% pengamatan harga

penutupan menunjukkan harga yang normal. Sementara

overbought menunjukkan 10% dan oversold sebesar 1%

dari total pengamatan.

c) Moving Average Convergence Divergence

Perhitungan Moving Average Convergence Divergence

(MACD) dapat menunjukkan harga tertinggi saham AKR

Corporindo Tbk dan juga harga terendahnya sesuai dengan

nilai perhitungan garis MACD. Hal tersebut dapat dilihat

pada gambar berikut:

Gambar 4.86 Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD AKR Corporindo Tbk

d) Volume Perdagangan Saham

Interpretasi dari volume perdagangan saham AKR

Corporindo Tbk dengan harga penutupan sahamnya

-10000

100020003000400050006000700080009000

Close

MACD

EMA9

Universitas Sumatera Utara

Page 166: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

menunjukkan kondisi bullish 44% dari total pengamatan

penelitian. Kondisi bearish sebesar 42% dan sisanya

merupakan kondisi tetap dari AKR Corporindo Tbk.

44) Aneka Tambang (Persero) Tbk. (ANTM)

Aneka Tambang didirikan dengan nama Perusahaan Negara Aneka

Tambang tanggal 5 Juli 1968. Tanggal 27 November 1997, Aneka

Tambang melakukan penawaran umum perdana saham sebanyak

430.769.000 saham dengan nilai nominal Rp500,- per saham dan

nilai penawaran Rp1.400,- per saham.

a) Simple Moving Average

Hasil perhitungan Simple Moving Average (SMA)

menunjukkan bahwa SMA dapat memprediksi arah harga

penutupan saham Aneka Tambang (Persero) Tbk dengan

tepat. Hal tersebut dapat dilihat dalam gambar berikut:

Gambar 4.87 Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Aneka Tambang (Persero) Tbk

0100200300400500600700800900

1000

Close

SMA

Universitas Sumatera Utara

Page 167: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

b) Relative Strength Index

Relative Strength Index (RSI) dilakukan dengan

menghitung interval harga penutupan selama 14 hari.

Perhitungan RSI menghasilkan 64% pengamatan harga

penutupan menunjukkan harga yang normal. Sementara

overbought menunjukkan 1% dan oversold sebesar 35%

dari total pengamatan.

c) Moving Average Convergence Divergence

Perhitungan Moving Average Convergence Divergence

(MACD) dapat menunjukkan harga tertinggi saham Aneka

Tambang (Persero) Tbk dan juga harga terendahnya sesuai

dengan nilai perhitungan garis MACD. Hal tersebut dapat

dilihat pada gambar berikut:

Gambar 4.88 Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Aneka Tambang (Persero) Tbk

-200

0

200

400

600

800

1000

Close

MACD

EMA9

Universitas Sumatera Utara

Page 168: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

d) Volume Perdagangan Saham

Interpretasi dari volume perdagangan saham Aneka

Tambang (Persero) Tbk dengan harga penutupan sahamnya

menunjukkan kondisi bullish 46% dari total pengamatan

penelitian. Kondisi bearish sebesar 37% dan sisanya

merupakan kondisi tetap dari Aneka Tambang (Persero)

Tbk.

45) PP (Persero) Tbk. (PTPP)

PP (Persero) atau Pembangunan Perumahan (Persero) didirikan 26

Agustus 1953. Perusahaan ini melakukan penawaran umum

perdana saham sebanyak 1.038.976.500 dengan nilai nominal

Rp100,- per saham dan harga penawaran Rp560,- per saham.

Saham tersebut dicatat di Bursa Efek Indonesia tanggal 9 Februari

2010.

a) Simple Moving Average

Gambar 4.89 Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA PP (Persero) Tbk

010002000300040005000

09/0

2/20

1509

/03/

2015

09/0

4/20

15

09/0

5/20

15

09/0

6/20

15

09/0

7/20

15

09/0

8/20

15

09/0

9/20

15

09/1

0/20

15

09/1

1/20

15

09/1

2/20

15

09/0

1/20

16

Close

SMA

Universitas Sumatera Utara

Page 169: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Dari grafik diatas memperlihatkan hasil perhitungan Simple

Moving Average (SMA) dengan rata-rata 8 hari dapat

memprediksi arah harga penutupan saham PP (Persero) Tbk

dengan tepat.

b) Relative Strength Index

Perhitungan RSI menghasilkan 76% pengamatan harga

penutupan menunjukkan harga yang normal. Sementara

overbought menunjukkan 14% dan oversold sebesar 10%

dari total pengamatan.

c) Moving Average Convergence Divergence

Perhitungan Moving Average Convergence Divergence

(MACD) dapat menunjukkan harga tertinggi saham dan

harga terendahnya sesuai dengan nilai perhitungan garis

MACD. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 4.90 Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD PP (Persero) Tbk

-5000

50010001500200025003000350040004500

Close

MACD

EMA9

Universitas Sumatera Utara

Page 170: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

d) Volume Perdagangan Saham

Interpretasi volume perdagangan saham dengan harga

penutupan sahamnya menunjukkan kondisi bullish 49%.

Kondisi bearish sebesar 40% dan sisanya merupakan

kondisi tetap dari PP (Persero) Tbk.

46) Summarecon Agung Tbk. (SMRA)

Summarecon Agung didirikan tanggal 26 November 1975.

Summarecon Agung melakukan penawaran umum perdana saham

sebanyak 6.667.000 saham dengan harga penawaran Rp6.800,- per

saham dan dicatat tanggal 7 Mei 1990.

a) Simple Moving Average

Hasil perhitungan Simple Moving Average (SMA)

menunjukkan bahwa SMA dapat memprediksi arah harga

penutupan saham Summarecon Agung Tbk dengan tepat.

Hal tersebut dapat dilihat dalam gambar berikut:

Gambar 4.91 Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Summarecon Agung Tbk

0500

1000150020002500

13/0

1/20

1513

/02/

2015

13/0

3/20

1513

/04/

2015

13/0

5/20

1513

/06/

2015

13/0

7/20

1513

/08/

2015

13/0

9/20

1513

/10/

2015

13/1

1/20

1513

/12/

2015

Close

SMA

Universitas Sumatera Utara

Page 171: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

b) Relative Strength Index

Perhitungan RSI menghasilkan 78% pengamatan harga

penutupan menunjukkan harga yang normal. Sementara

overbought menunjukkan 11% dan oversold sebesar 11%

dari total pengamatan.

c) Moving Average Convergence Divergence

Perhitungan Moving Average Convergence Divergence

(MACD) dapat menunjukkan harga tertinggi saham dan

harga terendahnya sesuai dengan nilai perhitungan garis

MACD. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 4.92 Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Summarecon Agung Tbk

d) Volume Perdagangan Saham

Interpretasi dari volume perdagangan saham dengan harga

penutupan sahamnya menunjukkan kondisi bullish 47%.

Kondisi bearish sebesar 41% dan sisanya merupakan

kondisi tetap dari Summarecon Agung Tbk.

-500

0

500

1000

1500

2000

2500

Close

MACD

EMA9

Universitas Sumatera Utara

Page 172: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

47) XL Axiata Tbk. (EXCL)

XL Axiata sebelumnya bernama Excelcomindo Pratama yang

didirikan tanggal 6 Oktober 1989 dengan nama Grahametropolitan

Lestari. XL Axiata melakukan penawaran umum perdana saham

sebanyak 1.427.500.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham

dan harga penawaran Rp2.000,- per saham. Saham tersebut dicatat

di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 29 September 2005.

a) Simple Moving Average

Hasil perhitungan Simple Moving Average (SMA) dengan

rata-rata 8 hari menunjukkan bahwa SMA dapat

memprediksi arah harga penutupan saham Sawit

Sumbermas Sarana dengan tepat. Hal tersebut dapat dilihat

dalam gambar berikut:

Gambar 4.93 Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA XL Axiata Tbk

b) Relative Strength Index

Perhitungan RSI menghasilkan 68% pengamatan harga

penutupan menunjukkan harga yang normal. Sementara

0100020003000400050006000

29/0

1/20

15

01/0

3/20

15

01/0

4/20

1501

/05/

2015

01/0

6/20

1501

/07/

2015

01/0

8/20

15

01/0

9/20

1501

/10/

2015

01/1

1/20

1501

/12/

2015

01/0

1/20

16

Close

SMA

Universitas Sumatera Utara

Page 173: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

overbought menunjukkan 10% dan oversold sebesar 22%

dari total pengamatan.

c) Moving Average Convergence Divergence

Perhitungan Moving Average Convergence Divergence

(MACD) dapat menunjukkan harga tertinggi saham XL

Axiata Tbk dan juga harga terendahnya sesuai dengan nilai

perhitungan garis MACD. Hal tersebut dapat dilihat pada

gambar berikut:

Gambar 4.94 Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD XL Axiata Tbk

d) Volume Perdagangan Saham

Interpretasi volume perdagangan saham XL Axiata Tbk

dengan harga penutupan sahamnya menunjukkan kondisi

bullish 40%. Kondisi bearish sebesar 47% dan sisanya

merupakan kondisi tetap dari XL Axiata Tbk.

-1000

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

Close

MACD

EMA9

Universitas Sumatera Utara

Page 174: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

48) MNC Investama Tbk. (BHIT)

MNC Investama didirikan dengan nama Bhakti Investama tanggal

2 November 1989. MNC Investama melakukan penawaran umum

perdana saham sebanyak 123.000.000 dengan nilai nominal

Rp500,- per saham dan harga penawaran Rp700,- per saham.

Saham tersebut dicatat pada tanggal 24 November 1997.

a) Simple Moving Average

Hasil perhitungan Simple Moving Average (SMA)

menunjukkan bahwa SMA dapat memprediksi arah harga

penutupan saham MNC Investama Tbk dengan tepat. Hal

tersebut dapat dilihat dalam gambar berikut:

Gambar 4.95 Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA MNC Investama Tbk

b) Relative Strength Index

Perhitungan RSI menghasilkan 41% pengamatan harga

penutupan menunjukkan harga yang normal. Sementara

050

100150200250300350

06/0

4/20

15

06/0

5/20

15

06/0

6/20

15

06/0

7/20

15

06/0

8/20

15

06/0

9/20

15

06/1

0/20

15

06/1

1/20

15

06/1

2/20

15

06/0

1/20

16

Close

SMA

Universitas Sumatera Utara

Page 175: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

overbought menunjukkan 19% dan oversold sebesar 40%

dari total pengamatan.

c) Moving Average Convergence Divergence

Perhitungan Moving Average Convergence Divergence

(MACD) dapat menunjukkan harga tertinggi saham dan

harga terendahnya sesuai dengan nilai perhitungan garis

MACD. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 4.96 Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD MNC Investama Tbk

d) Volume Perdagangan Saham

Interpretasi volume perdagangan saham dengan harga

penutupan sahamnya menunjukkan kondisi bullish 42%.

Kondisi bearish sebesar 40% dan sisanya merupakan

kondisi tetap dari MNC Investama Tbk.

-50

0

50

100

150

200

250

300

350

06/0

4/20

15

06/0

5/20

15

06/0

6/20

15

06/0

7/20

15

06/0

8/20

15

06/0

9/20

15

06/1

0/20

15

06/1

1/20

15

06/1

2/20

15

06/0

1/20

16

Close

MACD

EMA9

Universitas Sumatera Utara

Page 176: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

49) Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR)

Jasa Marga didirikan pada tanggal 1 Maret 1978. Jasa Marga

melakukan penawaran umum perdana saham sebanyak

2.040.000.000 dengan nilai nominal Rp500,- per saham dan harga

penawaran Rp1.700,- per saham. Saham tersebut dicatat pada

tanggal 12 November 2007.

a) Simple Moving Average

Hasil perhitungan Simple Moving Average (SMA)

menunjukkan bahwa SMA dapat memprediksi arah harga

penutupan saham Jasa Marga (Persero) Tbk dengan tepat.

Hal tersebut dapat dilihat dalam gambar berikut:

Gambar 4.97 Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Jasa Marga (Persero) Tbk

b) Relative Strength Index

Relative Strength Index (RSI) dilakukan dengan

menghitung interval harga penutupan selama 14 hari.

010002000300040005000600070008000

Close

SMA

Universitas Sumatera Utara

Page 177: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Perhitungan RSI menghasilkan 81% pengamatan harga

penutupan menunjukkan harga yang normal. Sementara

overbought menunjukkan 7% dan oversold sebesar 12%

dari total pengamatan.

c) Moving Average Convergence Divergence

Hasil pada perhitungan nilai Moving Average Convergence

Divergence (MACD) menunjukkan harga tertinggi saham

dan harga terendah saham sesuai dengan nilai perhitungan

garis MACD. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar

berikut:

Gambar 4.98 Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Jasa Marga (Persero) Tbk

d) Volume Perdagangan Saham

Interpretasi volume perdagangan saham dengan harga

penutupan saham menunjukkan kondisi bullish 41%.

-10000

10002000300040005000600070008000

Close

MACD

EMA9

Universitas Sumatera Utara

Page 178: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Kondisi bearish sebesar 42% dan sisanya merupakan

kondisi tetap dari Jasa Marga (Persero) Tbk.

50) Agung Podomoro Land Tbk. (APLN)

Agung Podomoro Land didirikan tanggal 30 Juli 2004. Penawaran

umum perdana saham dilakukan sebanyak 6.150.000.000 saham

dengan nilai nominal Rp100,- per saham dan harga penawaran

Rp365,- per saham. Saham tersebut dicatat tanggal 11 November

2010 di Bursa Efek Indonesia.

a) Simple Moving Average

Gambar 4.99 Perbandingan Harga Penutupan Saham dengan SMA Agung Podomoro Land Tbk

Dari grafik diatas terlihat hasil perhitungan Simple Moving

Average (SMA) dengan rata-rata selama 8 hari dapat

memprediksi arah harga penutupan saham Agung

Podomoro Land Tbk dengan tepat.

0

100

200

300

400

500

Close

SMA

Universitas Sumatera Utara

Page 179: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

b) Relative Strength Index

Relative Strength Index (RSI) dilakukan dengan

menghitung interval harga penutupan selama 14 hari.

Perhitungan RSI menghasilkan 63% pengamatan harga

penutupan menunjukkan harga yang normal. Sementara

overbought menunjukkan 15% dan oversold sebesar 22%

dari total pengamatan.

c) Moving Average Convergence Divergence

Perhitungan Moving Average Convergence Divergence

(MACD) dapat menunjukkan harga tertinggi saham Agung

Podomoro Land dan juga harga terendahnya sesuai dengan

nilai perhitungan garis MACD. Hal tersebut dapat dilihat

pada gambar berikut:

Gambar 4.100 Grafik Harga Penutupan Saham dan MACD Agung Podomoro Land Tbk

-100

0

100

200

300

400

500

Close

MACD

EMA9

Universitas Sumatera Utara

Page 180: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

d) Volume Perdagangan Saham

Interpretasi dari volume perdagangan saham dengan harga

penutupan sahamnya menunjukkan kondisi bullish 54%

dari total pengamatan penelitian. Kondisi bearish sebesar

30% dan sisanya merupakan kondisi tetap dari Agung

Podomoro Land Tbk.

8.2. Hasil Fixed Effect Model

Fixed effect model merupakan pengujian data panel yang digunakan karena

kriteria penelitian yang menggunakan rentang waktu yang lebih banyak (selama

setahun) dibandingkan dengan jumlah perusahaan yang diteliti (50 perusahaan).

Hasil dari pengujian fixed effect model adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3 Hasil Fixed Effect Model

Dependent Variable: CLOSE? Method: Pooled Least Squares Date: 05/18/16 Time: 22:00 Sample (adjusted): 1/26/2015 9/25/2015 Included observations: 243 after adjustments Cross-sections included: 50 Total pool (unbalanced) observations: 11596

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 858.8068 40.20389 21.36129 0.0000

SIMPEL? 0.963410 0.005216 184.7178 0.0000 VOLUME? -2.48E-07 1.26E-07 -1.961648 0.0498

RSI? 6.747576 0.417232 16.17224 0.0000 MACD? 0.159087 0.022322 7.127015 0.0000

Fixed Effects (Cross) _SSMS--C -1136.823 _TLKM--C -1079.364 _KLBF--C -1108.348 _BBRI--C -778.2174 _ASII--C -928.2169

_BMRI--C -833.1245 _MYRX--C -1484.730 _ADRO--C -1114.040

Universitas Sumatera Utara

Page 181: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

_SMGR--C -771.5706 _PGAS--C -1032.663 _BBNI--C -988.1047

_PWON--C -1155.703 _UNTR--C -497.9167 _ADHI--C -1092.979 _LSIP--C -1118.253

_BBCA--C -717.5132 _BUMI--C -1077.202 _WIKA--C -1058.138 _SIAP--C -1031.913 _LPPF--C -595.4477 _MNCN--C -1087.270 _SCMA--C -1075.811 _INTP--C -453.0296 _INCO--C -1053.680 _COWL--C -1166.600 _ASRI--C -1119.843 _TIFA--C -1155.366 _CPIN--C -1071.072 _LPKR--C -1136.586 _BMTR--C -1102.664 _INDF--C -953.5578 _BKSL--C -1512.984 _WSKT--C -1128.593 _ITMG--C -805.9786 _SIDO--C -1160.254 _UNVR--C 216.5123 _BSDE--C -1122.816 _AALI--C -466.8720 _PTBA--C -907.3922 _LCGP--C 46565.21 _GGRM--C 578.2942 _BBTN--C -1176.761 _AKRA--C -990.2694 _ANTM--C -1071.052 _PTPP--C -1058.029 _SMRA--C -1130.354 _EXCL--C -1036.615 _BHIT--C -1150.192 _JSMR--C -968.9191 _APLN--C -1153.469

Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.996515 Mean dependent var 7313.586

Adjusted R-squared 0.996499 S.D. dependent var 11299.39 S.E. of regression 668.6102 Akaike info criterion 15.85293 Sum squared resid 5.16E+09 Schwarz criterion 15.88719 Log likelihood -91861.26 Hannan-Quinn criter. 15.86444 F-statistic 62264.86 Durbin-Watson stat 0.182185 Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Eviews

Universitas Sumatera Utara

Page 182: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Dari hasil pengujian fixed effect model diatas, diketahui bahwa variabel

Simple Moving Average, Relative Strength Index dan Moving Average

Convergence Divergence berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap harga

saham. Sementara variabel volume perdagangan saham tidak berpengaruh secara

positif dan signifikan terhadap harga saham.

8.3. Hasil Uji Asumsi Klasik

Penelitian dengan menggunakan data panel mengasumsikan metode fixed

effect model bebas dari autokorelasi. Sehingga pada pengujian asumsi klasik,

pengujian hanya dilakukan terhadap heteroskedatisitas. Pengujian

heteroskedastisitas pada penelitian ini menggunakan aplikasi software Eviews.

Hasil dari pengujian hesteroskedastisitas adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4 Hasil Pengujian Heteroskedastisitas

Dependent Variable: CLOSE? Method: Pooled Least Squares Date: 05/18/16 Time: 22:07 Sample (adjusted): 1/26/2015 9/25/2015 Included observations: 243 after adjustments Cross-sections included: 50 Total pool (unbalanced) observations: 11596 White cross-section standard errors & covariance (d.f. corrected)

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 858.8068 43.44014 19.76989 0.0000

SIMPEL? 0.963410 0.006231 154.6279 0.0000 VOLUME? -2.48E-07 6.72E-08 -3.681747 0.0002

RSI? 6.747576 0.483868 13.94507 0.0000 MACD? 0.159087 0.035975 4.422187 0.0000

Fixed Effects (Cross) _SSMS--C -1136.823 _TLKM--C -1079.364 _KLBF--C -1108.348 _BBRI--C -778.2174 _ASII--C -928.2169

_BMRI--C -833.1245 _MYRX--C -1484.730 _ADRO--C -1114.040

Universitas Sumatera Utara

Page 183: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

_SMGR--C -771.5706 _PGAS--C -1032.663 _BBNI--C -988.1047

_PWON--C -1155.703 _UNTR--C -497.9167 _ADHI--C -1092.979 _LSIP--C -1118.253

_BBCA--C -717.5132 _BUMI--C -1077.202 _WIKA--C -1058.138 _SIAP--C -1031.913 _LPPF--C -595.4477 _MNCN--C -1087.270 _SCMA--C -1075.811 _INTP--C -453.0296 _INCO--C -1053.680 _COWL--C -1166.600 _ASRI--C -1119.843 _TIFA--C -1155.366 _CPIN--C -1071.072 _LPKR--C -1136.586 _BMTR--C -1102.664 _INDF--C -953.5578 _BKSL--C -1512.984 _WSKT--C -1128.593 _ITMG--C -805.9786 _SIDO--C -1160.254 _UNVR--C 216.5123 _BSDE--C -1122.816 _AALI--C -466.8720 _PTBA--C -907.3922 _LCGP--C 46565.21 _GGRM--C 578.2942 _BBTN--C -1176.761 _AKRA--C -990.2694 _ANTM--C -1071.052 _PTPP--C -1058.029 _SMRA--C -1130.354 _EXCL--C -1036.615 _BHIT--C -1150.192 _JSMR--C -968.9191 _APLN--C -1153.469

Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.996515 Mean dependent var 7313.586

Adjusted R-squared 0.996499 S.D. dependent var 11299.39 S.E. of regression 668.6102 Akaike info criterion 15.85293 Sum squared resid 5.16E+09 Schwarz criterion 15.88719 Log likelihood -91861.26 Hannan-Quinn criter. 15.86444 F-statistic 62264.86 Durbin-Watson stat 0.182185 Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Eviews

Universitas Sumatera Utara

Page 184: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Hasil pengujian heteroskedastisitas menunjukkan bahwa harga saham

dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh Simple Moving Average,

Relative Strength Index dan Moving Average Convergence Divergence.

Volume perdagangan saham menunjukkan hasil yang negatif dan signifikan.

Hal ini hampir sama dengan hasil fixed effect model. Yang berbeda hanyalah

nilai uji t dikarenakan pada tabel heteroskedastisitas perhitungan data melalui

eviews menggunakan coefficient covariance method sehingga nilai uji t

mengalami perubahan. Namun secara umum nilai coefficient dan probabilitas

dari variabel penelitian tidak berubah.

8.4. Hasil Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap

variabel terikat. Baik itu pengaruh dari setiap variabel bebas ataupun secara

keseluruhan.

1) Uji Simultan (Uji F)

Uji simultan dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari seluruh

variabel bebas yang merupakan Simple Moving Average, Relative

Strength Index, Moving Average Convergence Divergence dan

volume perdagangan saham terhadap variabel terikat yang

merupakan harga saham.

Dari Tabel 4.5 dibawah, dapat diketahui bahwa nilai Fhitung sebesar

23.514,104 lebih besar dibandingkan nilai Ftabel dengan α = 5%

sebesar 2,37. Hal ini menunjukkan bahwa Simple Moving Average,

Relative Strength Index, Moving Average Convergence Divergence

Universitas Sumatera Utara

Page 185: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

dan volume perdagangan harga saham berpengaruh secara

serempak dan signifikan terhadap harga saham.

Tabel 4.5 Hasil Uji Hipotesis

Redundant Fixed Effects Tests Pool: TESIS1 Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 23514.104182 (49,11542) 0.0000

Cross-section Chi-square 53496.937168 49 0.0000

Cross-section fixed effects test equation: Dependent Variable: CLOSE? Method: Panel Least Squares Date: 05/18/16 Time: 22:25 Sample (adjusted): 1/26/2015 9/25/2015 Included observations: 243 after adjustments Cross-sections included: 50 Total pool (unbalanced) observations: 11596

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1897.086 183.2934 10.35000 0.0000

SIMPEL? 0.938693 0.006563 143.0194 0.0000 VOLUME? -4.91E-07 9.58E-07 -0.512781 0.6081

RSI? -10.84284 3.376351 -3.211407 0.0013 MACD? 0.755954 0.206010 3.669507 0.0002

R-squared 0.648587 Mean dependent var 7313.586

Adjusted R-squared 0.648465 S.D. dependent var 11299.39 S.E. of regression 6699.451 Akaike info criterion 20.45787 Sum squared resid 5.20E+11 Schwarz criterion 20.46104 Log likelihood -118609.7 Hannan-Quinn criter. 20.45894 F-statistic 5348.238 Durbin-Watson stat 0.002231 Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Eviews

2) Uji Parsial (Uji t)

Uji t dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh dan

signifikansi dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel

terikat. Tabel 4.5. diatas menunjukkan bahwa variabel Simple

Universitas Sumatera Utara

Page 186: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Moving Average berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap harga saham dengan nilai thitung lebih besar dari ttabel

(143,019>1,645).

Nilai uji t untuk variabel volume perdagangan saham menunjukkan

pengaruh negative dan tidak signifikan dengan nilai thitung lebih

kecil dari ttabel (-0,513<1,645). Uji t variabel Relative Strength

Index menunjukkan hasil yang negatif dan signifikan terhadap

harga saham dengan nilai thitung lebih kecil dari ttabel (-3,21<1,645).

Hasil dari uji t variabel Moving Average Convergence Divergence

menunjukkan hasil yang positif dan signifikan terhadap harga

saham dengan nilai thitung lebih besar dari ttabel (3,669>1,645).

8.5. Pembahasan

Penelitian ini menggunakan data panel dengan menggabungkan data cross

section dari 50 perusahaan dengan time series harga saham harian selama setahun.

Variabel bebas dari penelitian ini adalah Simple Moving Average, Relative

Strength Index, Moving Average Convergence Divergence dan volume

perdagangan harga saham. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah harga

saham.

Penelitian ini dilakukan dengan total observasi data panel sebanyak 11.596

observasi. Penelitian ini memperoleh hasil nilai R square sebesar 0,996 yang

menunjukkan bahwa 99,6% harga saham sebagai variabel terikat dapat dijelaskan

Universitas Sumatera Utara

Page 187: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

dengan variabel bebas berupa Simple Moving Average, Relative Strength Index,

Moving Average Convergence Divergence dan volume perdagangan harga saham.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan atau simultan

berdasarkan uji F tabel, seluruh variabel bebas yang merupakan Simple Moving

Average, Relative Strength Index, Moving Average Convergence Divergence dan

volume perdagangan harga saham berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap variabel terikat. Hasil dari nilai Fhitung sebesar 23.514,104 sedangkan

nilai Ftabel dengan α = 5% sebesar 2,37. Nilai hitung dari uji F yang besar

menunjukkan besarnya pengaruh dari keempat analisis teknikal yang menjadi

variabel bebas tersebut terhadap harga saham.

Hasil uji t pada penelitian semakin memperjelas variabel bebas mana yang

sangat mempengaruhi harga saham. Hasil uji t menunjukkan bahwa variabel

bebas yang paling mempengaruhi harga saham secara positif dan signifikan

adalah Simple Moving Average dengan nilai thitung lebih besar dari ttabel

(143,019>1,645). Hal ini disebabkan karena penghitungan rata-rata harga

penutupan saham dilakukan dengan rentang waktu jangka pendek (8 hari).

Sehingga hasil perhitungan Simple Moving Average mendekati nilai penutupan

harga saham.

Lalu kemudian Moving Average Convergence Divergence dengan nilai

thitung lebih besar dari ttabel (3,669>1,645). Perhitungan variabel Moving Average

Convergence Divergence yang menggunakan rata-rata eksponensial dengan

selisih antara 12 hari dan 26 hari mempengaruhi harga saham secara positif dan

signikan. Hal ini dikarenakan penghitungan rumus eksponensial Moving Average

Universitas Sumatera Utara

Page 188: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Convergence Divergence dibandingkan dengan rata-rata eksponensial 9 hari

sehingga dapat memprediksi pergerakan harga saham dengan menggunakan

interpretasi dari pergerakan garis Moving Average Convergence Divergence

dengan harga penutupan. Ketepatan hasil perhitungan Moving Average

Convergence Divergence menyebabkan variabel ini mempunyai pengaruh yang

positif terhadap harga saham.

Hasil uji t untuk volume perdagangan saham menunjukan hasil yang negative

dan tidak signifikan dengan nilai thitung lebih kecil dari ttabel (-0,513<1,645). Hasil

yang negative ini diperoleh karena variabel volume perdagangan saham

merupakan faktor psikologis dari investor sehingga sulit untuk menganalisisnya

secara kuantitatif. Selain itu, nilai volume perdagangan saham yang

dipublikasikan merupakan jumlah penggabungan perdagangan penjualan dan

pembelian saham harian. Hal ini semakin mempersulit untuk mengetahui jumlah

pasti untuk nilai penjualan suatu saham atau pembelian saham dan menyebabkan

variabel ini tidak dapat mempengaruhi harga saham.

Hasil uji t untuk variabel Relative Strength Index menunjukkan hasil negative

dan signifikan dengan nilai thitung lebih kecil dari ttabel (-3,21<1,645). Hasil

negative ini diperoleh karena tanda overbought dan oversold yang dihasilkan dari

perhitungan Relative Strength Index diabaikan oleh investor. Hal ini disebabkan

oleh faktor psikologis investor yang panik saat investor lain menjual atau membeli

saham dan kemudian mengabaikan kondisi overbought dan oversold yang terjadi.

Hasil uji simultan penelitian ini sesuai dengan hasil uji penelitian terdahulu

yang dilakukan oleh Paul Abbondante (2010) dengan judul Trading Volume and

Universitas Sumatera Utara

Page 189: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Stock Indices: A Test of Technical Analysis dimana volume perdagangan saham

tidak signifikan untuk data jangka pendek.

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ahmad Ripai Purba (2009) dengan

judul Pengaruh Faktor Teknikal Terhadap Harga Saham Sektor Perbankan dan

Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dimana volume perdagangan

harga saham menunjukkan hasil yang signifikan. Laksmita Ayuningtyas (2010)

melakukan penelitian dengan judul Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Teknikal

Terhadap Harga Saham Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur di BEI

menunjukkan hasil bahwa volume harga saham masa lalu berpengaruh secara

signifikan terhadap harga saham.

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dimitrios Vasiliou (2006) dengan

judul How Rewarding is Technical Analysis? Evidence from Athens Stock

Exchange dan Massoud Metghalchi (2013) dengan judul The Use of Technical

Trading Rules to Predict Overall Stock Price Movements: A Study on Share

Prices on the Irish Stock Exchange, seperti hasil penelitian ini, menunjukkan hasil

yang sama bahwa simple moving average memberikan hasil signifikan dan

merupakan variabel yang paling baik untuk digunakan dalam memprediksi arah

pergerakan harga saham.

Penelitian yang dilakukan Thomas S. Coe (2010) dengan judul Should

Individual Investors Use Technical Trading Rules to Attempt to Beat the Market?

Dan penelitian Anbalagan Tirunavukarasu (2013) yang berjudul Technical Ana-

lysis of Fuzzy Metagraph Based Decision Support System for Capital Market,

Universitas Sumatera Utara

Page 190: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

seperti penelitian ini, memperoleh hasil bahwa Relative Strength Index

menunjukkan hasil yang baik dan sinyal jual dan beli yang tepat.

Penelitian Dimitrios Vasiliou (2006) dengan judul How Rewarding is

Technical Analysis? Evidence from Athens Stock Exchange dan penelitian

Anbalagan Tirunavukarasu (2013) yang berjudul Technical Ana-lysis of Fuzzy

Metagraph Based Decision Support System for Capital Market memiliki hasil

penelitian yang sama dengan penelitian ini dimana moving average convergence

divergence memiliki hasil signifikansi yang tinggi dan positif.

Universitas Sumatera Utara

Page 191: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

10.1 Kesimpulan

Dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa jika dalam

analisis teknikal, hasil perhitungan variabel simple moving average

meningkat, maka harga saham perusahaan juga akan meningkat.

Karena perubahan harga dapat dijelaskan oleh variabel simple

moving average yang dihitung dengan menggunakan interval

jangka pendek. Sehingga arah perubahan harga saham dapat

diperkirakan dengan tepat.

Saat volume perdagangan saham meningkat, maka harga saham

perusahaan akan menurun. Hal ini dapat terjadi karena volume

perdagangan saham mencerminkan kepanikan investor saat

mengalami tekanan pasar yang menjual sahamnya yang kemudian

menyebabkan kenaikan tingkat volume perdagangan saham dan

jatuhnya harga saham tersebut.

Saat nilai relative strength index mengalami peningkatan, maka

harga saham perusahaan akan mengalami kenaikan. Hal ini

disebabkan karena ketika nilai relative strength index lebih dari 70

poin, harga dari saham yang sudah terlalu banyak dibeli investor

sehingga mengalami overbought akan bergerak naik.

Universitas Sumatera Utara

Page 192: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Peningkatan moving average convergence divergence akan

meningkatkan harga saham perusahaan. hal ini disebabkan oleh

perhitungan moving average convergence divergence yang

menggunakan rata-rata eksponensial sehingga dapat

memperkirakan pergerakan harga saham dengan tepat.

Namun secara keseluruhan keempat variabel bebas ini, yaitu

Simple Moving Average, Relative Strength Index, Moving Average

Convergence Divergence dan volume perdagangan harga saham

memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap harga saham.

10.2 Saran

Saran yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:

1. Berdasarkan hasil penelitian ini, investor dapat

menggunakan Simple Moving Average dan Moving Average

Convergence Divergence dalam memprediksi arah

pergerakan harga saham. Karena besarnya pengaruh

variabel tersebut (terutama Simple Moving Average)

terhadap harga saham.

2. Investor dapat menggunakan Relative Strength Index dalam

keputusan untuk membeli atau menjual suatu saham untuk

menghindari kondisi overbought dan oversold sebelum

trend perubahan harga terjadi.

Universitas Sumatera Utara

Page 193: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

3. Kepada peneliti lain disarankan untuk meneliti indikator-

indikator analisis teknikal lain dalam mempelajari

pergerakan arah harga saham ataupun untuk keputusan

membeli atau menjual saham.

Universitas Sumatera Utara

Page 194: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

DAFTAR PUSTAKA

Abbondante, Paul. 2010. Trading Volume and Stock Indices: A Test of Technical Analysis. American Journal of Economics and Business Administration 2.

Ariefianto, Moch. Doddy. 2012. Ekonometrika: Esensi dan Aplikasi dengan

Menggunakan Eviews. Jakarta: Penerbit Erlangga. Ayuningtyas, Laksmita. 2008. Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Teknikal

Terhadap Harga Saham Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur di BEI. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Stikubank.

Azizan, Noor Azlinna, Ibrahim Mohamed and Jacinta Chan Phooi M’ng. 2011.

Profitability of Technical Analysis Indicators: A Study of an Adjustable Technical Indicator, ABZ’, on the Malaysian Futures Markets. The Business Review, Cambridge, Vol. 17.No.2.

Biondo, Alessio Emanuele, Alessandro Pluchino, Andrea Rapisarda and Dirk

Helbing. 2013. Are Random Trading Strategies More Successful Than Technical Ones? PLOS One. July 2013. Volume 8. Issue 7.

Chavarnakul, Thira, and David Enke. 2006. Stock Trading Using Neural Network

and Ease of Movement Technical Indicator. Institute of Industrial Engineers (IIE) Publisher, Proceedings.

Coe, Thomas S., and Kittipong Laosethakul. 2010. Should Individual Investors

Use Technical Trading Rules to Attempt to Beat the Market? American Journal of Economics and Business Administration.Vol.2.No.3.

Fakhruddin, Hendy M. 2008. Istilah Pasar Modal A-Z. Jakarta: Gramedia. Gumanti, Tatang Ary. 2011. Manajemen Investasi: Konsep, Teori dan Aplikasi.

Jakarta: Mitra Wacana Media. Harianto, Farid dan Siswanto Sudomo. 1998. Perangkat dan Teknik Analisis

Investasi di Pasar Modal Indonesia. Jakarta: PT. BEJ. Hin, L. Thian. 2008. Panduan Berinvestasi Saham. Jakarta: Gramedia.

Universitas Sumatera Utara

Page 195: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Jones, Charles P., Siddharta Utama, Budi Frensidy, Irwan Adi Ekaputra dan Rachman Untung Budiman. 2009. Investment: Analysis and Management (An Indonesian Adaptation). Jakarta: Salemba Empat.

Kodrat, David Sukardi, dan Kurniawan Indonanjaya. 2010. Manajemen Investasi:

Pendekatan Teknikal dan Fundamental untuk Analisis Saham. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Lubis, Ade Fatma. 2008. Pasar Modal. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia. Mahalanie, Gadiesya. 2011. Pengaruh Faktor Teknikal Terhadap Harga Saham

Sektor Keuangan di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Medan: Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

McClave, James T., P. George Bendon, and Terry Sincich. 2010. Statistik untuk

Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga. Metghalci, Massoud, and Xavier Garza-Gomez. 2013. The Use of Technical

Trading Rules to Predict Overall Stock Price Movements: A Study on Share Prices on the Irish Stock Exchange. International Journal of Management. Vol.30 No.2.

Murphy, John J. 1999. Technical Analysis of The Financial Markets. New York

Institute of Finance. Peat, Maurice, Max Stevenson and Daniel Maroney. 2005. The Relationship

Between Technical Indicators and The Market Index. JASSA Issue 2. Pratomo, Wahyu dan Paidi Hidayat. 2009. Pedoman Praktis Penggunaan Eviews

dalam Ekonometrika. USU Press. Pring, Martin J. 2002. Technical Analysis Explained, Fourth Edition. McGraw

Hill. Purba, Ahmad Ripai. 2009. Pengaruh Faktor Teknikal Terhadap Harga Saham

Sektor Perbankan dan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Medan: Fakultas Ekonomi USU.

Universitas Sumatera Utara

Page 196: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Situmorang, Syafrizal H., Iskandar Muda, Doli M. J. Dalimunthe, Fadli, Fauzi Syarif. 2010. Analisis Data untuk Riset Manajemen dan Bisnis. USU Press.

Stevenson, Richard A., Edward H. Jennings and David Loy. 1988. Fundamentals

of Investments, fourth edition. West Publishing Company. Sugiyono, Prof. Dr. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi: Teori dan Aplikasi.

Yogyakarta: Kanisius. Thirunavukarasu, Anbalagan and Uma Maheswari. 2013. Technical Analysis of

Fuzzy Metagraph Based Decision Support System for Capital Market. Journal of Computer Science, Vol.9. No.9.

Tryfino. 2009. Cara Cerdas Berinvestasi Saham. Jakarta: Transmedia. Vasiliou, Dimitrios, Nikolaos Eriotis and Spyros Papathanasiou. 2006. How

Rewarding is Technical Analysis? Evidence from Athens Stock Exchange. Operational Research. An International Journal. Vol. 6 No.2.

Vibby, Santo. 2010. Panduan Edukasi Saham Seri Analisa Teknikal: Jual Saham

Anda Lebih Mahal, Edisi Kedua. Jakarta: Vibby Publishing. Wijaya, Johanes Ariffin. 2002. Bursa Berjangka. Yogyakarta: Penerbit Andi. Wilder, J. Welles. 1978. New Concept in Technical Trading System. Greensboro,

Nc: Trend Research. Yani, Achmad. 2004. Analisis Teknikal Harga Saham dengan Metode ARIMA

(Studi pada IHSG di Bursa Efek Jakarta). Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro.

Universitas Sumatera Utara

Page 197: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Lampiran 1: Data Panel Penelitian Observasi ssms

Tanggal Close simple volume rsi macd 1/1/2015 1665 0 1/2/2015 1690 43996100 1/3/2015 1710 56588400 1/4/2015 1710 31367100 1/5/2015 1710 42318900 1/6/2015 1710 31475200 1/7/2015 1705 35416700 1/8/2015 1700 1700 45797900 1/9/2015 1700 1704.375 30484800

1/10/2015 1695 1705 28913400 1/11/2015 1710 1705 34897000 1/12/2015 1690 1702.5 51817500 1/13/2015 1695 1700.625 57737300 1/14/2015 1690 1698.125 33141900 61.90476 1/15/2015 1710 1698.75 35181100 68 1/16/2015 1670 1695 32501200 42.85714 1/17/2015 1685 1693.125 49752300 40.74074 1/18/2015 1680 1691.25 48667800 39.28571 1/19/2015 1675 1686.875 53108700 37.93103 1/20/2015 1670 1684.375 28146800 36.66667 1/21/2015 1635 1676.875 43334300 30.55556 1/22/2015 1650 1671.875 53811600 36.84211 1/23/2015 1665 1666.25 51698200 41.46341 1/24/2015 1665 1665.625 53627100 42.5 1/25/2015 1675 1664.375 36253200 41.02564 1/26/2015 1700 1666.875 42611300 52.5 -10.1433 1/27/2015 1720 1672.5 38462000 55.81395 -9.60167 1/28/2015 1710 1677.5 21746900 54.54545 -8.435 1/29/2015 1700 1685.625 37799300 47.61905 -7.93875 1/30/2015 1710 1693.125 52865700 61.11111 -4.95625 1/31/2015 1715 1699.375 54060500 58.82353 -1.90708

2/1/2015 1740 1708.75 52395300 65.78947 4.137083 2/2/2015 1750 1718.125 33224400 69.23077 11.4225 2/3/2015 1780 1728.125 43985200 75 20.30667 2/4/2015 1800 1738.125 28641700 90.2439 27.92792 2/5/2015 1800 1749.375 0 89.47368 33.57167

Universitas Sumatera Utara

Page 198: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

Lampiran 2:

Fixed effect model representatives

Estimation Command: ===================== LS(CX=F,COV=STACKEDWHITE) CLOSE? C SIMPEL? VOLUME? RSI? MACD? Substituted Coefficients: ===================== CLOSE_SSMS = -1136.82296354 + 858.806801442 + 0.963409993074*SIMPEL_SSMS - 2.47559121752e-07*VOLUME_SSMS + 6.74757586501*RSI_SSMS + 0.159086737562*MACD_SSMS CLOSE_TLKM = -1079.36368278 + 858.806801442 + 0.963409993074*SIMPEL_TLKM - 2.47559121752e-07*VOLUME_TLKM + 6.74757586501*RSI_TLKM + 0.159086737562*MACD_TLKM CLOSE_KLBF = -1108.34805322 + 858.806801442 + 0.963409993074*SIMPEL_KLBF - 2.47559121752e-07*VOLUME_KLBF + 6.74757586501*RSI_KLBF + 0.159086737562*MACD_KLBF CLOSE_BBRI = -778.217402526 + 858.806801442 + 0.963409993074*SIMPEL_BBRI - 2.47559121752e-07*VOLUME_BBRI + 6.74757586501*RSI_BBRI + 0.159086737562*MACD_BBRI CLOSE_ASII = -928.216918846 + 858.806801442 + 0.963409993074*SIMPEL_ASII - 2.47559121752e-07*VOLUME_ASII + 6.74757586501*RSI_ASII + 0.159086737562*MACD_ASII CLOSE_BMRI = -833.124488184 + 858.806801442 + 0.963409993074*SIMPEL_BMRI - 2.47559121752e-07*VOLUME_BMRI + 6.74757586501*RSI_BMRI + 0.159086737562*MACD_BMRI CLOSE_MYRX = -1484.73049838 + 858.806801442 + 0.963409993074*SIMPEL_MYRX - 2.47559121752e-07*VOLUME_MYRX + 6.74757586501*RSI_MYRX + 0.159086737562*MACD_MYRX CLOSE_ADRO = -1114.03980381 + 858.806801442 + 0.963409993074*SIMPEL_ADRO - 2.47559121752e-07*VOLUME_ADRO + 6.74757586501*RSI_ADRO + 0.159086737562*MACD_ADRO CLOSE_SMGR = -771.570602082 + 858.806801442 + 0.963409993074*SIMPEL_SMGR - 2.47559121752e-07*VOLUME_SMGR + 6.74757586501*RSI_SMGR + 0.159086737562*MACD_SMGR CLOSE_PGAS = -1032.66301819 + 858.806801442 + 0.963409993074*SIMPEL_PGAS - 2.47559121752e-07*VOLUME_PGAS + 6.74757586501*RSI_PGAS + 0.159086737562*MACD_PGAS CLOSE_BBNI = -988.104742015 + 858.806801442 + 0.963409993074*SIMPEL_BBNI - 2.47559121752e-07*VOLUME_BBNI + 6.74757586501*RSI_BBNI + 0.159086737562*MACD_BBNI CLOSE_PWON = -1155.70332876 + 858.806801442 + 0.963409993074*SIMPEL_PWON - 2.47559121752e-07*VOLUME_PWON + 6.74757586501*RSI_PWON + 0.159086737562*MACD_PWON CLOSE_UNTR = -497.916664469 + 858.806801442 + 0.963409993074*SIMPEL_UNTR - 2.47559121752e-07*VOLUME_UNTR + 6.74757586501*RSI_UNTR + 0.159086737562*MACD_UNTR

Universitas Sumatera Utara

Page 199: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

CLOSE_ADHI = -1092.97867127 + 858.806801442 + 0.963409993074*SIMPEL_ADHI - 2.47559121752e-07*VOLUME_ADHI + 6.74757586501*RSI_ADHI + 0.159086737562*MACD_ADHI CLOSE_LSIP = -1118.25266335 + 858.806801442 + 0.963409993074*SIMPEL_LSIP - 2.47559121752e-07*VOLUME_LSIP + 6.74757586501*RSI_LSIP + 0.159086737562*MACD_LSIP CLOSE_BBCA = -717.513225707 + 858.806801442 + 0.963409993074*SIMPEL_BBCA - 2.47559121752e-07*VOLUME_BBCA + 6.74757586501*RSI_BBCA + 0.159086737562*MACD_BBCA CLOSE_BUMI = -1077.2018079 + 858.806801442 + 0.963409993074*SIMPEL_BUMI - 2.47559121752e-07*VOLUME_BUMI + 6.74757586501*RSI_BUMI + 0.159086737562*MACD_BUMI CLOSE_WIKA = -1058.1375938 + 858.806801442 + 0.963409993074*SIMPEL_WIKA - 2.47559121752e-07*VOLUME_WIKA + 6.74757586501*RSI_WIKA + 0.159086737562*MACD_WIKA CLOSE_SIAP = -1031.91256262 + 858.806801442 + 0.963409993074*SIMPEL_SIAP - 2.47559121752e-07*VOLUME_SIAP + 6.74757586501*RSI_SIAP + 0.159086737562*MACD_SIAP CLOSE_LPPF = -595.447694403 + 858.806801442 + 0.963409993074*SIMPEL_LPPF - 2.47559121752e-07*VOLUME_LPPF + 6.74757586501*RSI_LPPF + 0.159086737562*MACD_LPPF CLOSE_MNCN = -1087.26979633 + 858.806801442 + 0.963409993074*SIMPEL_MNCN - 2.47559121752e-07*VOLUME_MNCN + 6.74757586501*RSI_MNCN + 0.159086737562*MACD_MNCN CLOSE_SCMA = -1075.81075758 + 858.806801442 + 0.963409993074*SIMPEL_SCMA - 2.47559121752e-07*VOLUME_SCMA + 6.74757586501*RSI_SCMA + 0.159086737562*MACD_SCMA CLOSE_INTP = -453.029649121 + 858.806801442 + 0.963409993074*SIMPEL_INTP - 2.47559121752e-07*VOLUME_INTP + 6.74757586501*RSI_INTP + 0.159086737562*MACD_INTP CLOSE_INCO = -1053.67953569 + 858.806801442 + 0.963409993074*SIMPEL_INCO - 2.47559121752e-07*VOLUME_INCO + 6.74757586501*RSI_INCO + 0.159086737562*MACD_INCO CLOSE_COWL = -1166.60014393 + 858.806801442 + 0.963409993074*SIMPEL_COWL - 2.47559121752e-07*VOLUME_COWL + 6.74757586501*RSI_COWL + 0.159086737562*MACD_COWL CLOSE_ASRI = -1119.84264564 + 858.806801442 + 0.963409993074*SIMPEL_ASRI - 2.47559121752e-07*VOLUME_ASRI + 6.74757586501*RSI_ASRI + 0.159086737562*MACD_ASRI CLOSE_TIFA = -1155.36571237 + 858.806801442 + 0.963409993074*SIMPEL_TIFA - 2.47559121752e-07*VOLUME_TIFA + 6.74757586501*RSI_TIFA + 0.159086737562*MACD_TIFA CLOSE_CPIN = -1071.07156358 + 858.806801442 + 0.963409993074*SIMPEL_CPIN - 2.47559121752e-07*VOLUME_CPIN + 6.74757586501*RSI_CPIN + 0.159086737562*MACD_CPIN CLOSE_LPKR = -1136.5856599 + 858.806801442 + 0.963409993074*SIMPEL_LPKR - 2.47559121752e-07*VOLUME_LPKR + 6.74757586501*RSI_LPKR + 0.159086737562*MACD_LPKR

Universitas Sumatera Utara

Page 200: PENGARUH ANALISIS TEKNIKAL SIMPLE MOVING AVERAGE, …

CLOSE_BMTR = -1102.66424303 + 858.806801442 + 0.963409993074*SIMPEL_BMTR - 2.47559121752e-07*VOLUME_BMTR + 6.74757586501*RSI_BMTR + 0.159086737562*MACD_BMTR CLOSE_INDF = -953.557753856 + 858.806801442 + 0.963409993074*SIMPEL_INDF - 2.47559121752e-07*VOLUME_INDF + 6.74757586501*RSI_INDF + 0.159086737562*MACD_INDF CLOSE_BKSL = -1512.98375346 + 858.806801442 + 0.963409993074*SIMPEL_BKSL - 2.47559121752e-07*VOLUME_BKSL + 6.74757586501*RSI_BKSL + 0.159086737562*MACD_BKSL CLOSE_WSKT = -1128.59311262 + 858.806801442 + 0.963409993074*SIMPEL_WSKT - 2.47559121752e-07*VOLUME_WSKT + 6.74757586501*RSI_WSKT + 0.159086737562*MACD_WSKT CLOSE_ITMG = -805.978555286 + 858.806801442 + 0.963409993074*SIMPEL_ITMG - 2.47559121752e-07*VOLUME_ITMG + 6.74757586501*RSI_ITMG + 0.159086737562*MACD_ITMG CLOSE_SIDO = -1160.25406187 + 858.806801442 + 0.963409993074*SIMPEL_SIDO - 2.47559121752e-07*VOLUME_SIDO + 6.74757586501*RSI_SIDO + 0.159086737562*MACD_SIDO CLOSE_UNVR = 216.512276204 + 858.806801442 + 0.963409993074*SIMPEL_UNVR - 2.47559121752e-07*VOLUME_UNVR + 6.74757586501*RSI_UNVR + 0.159086737562*MACD_UNVR CLOSE_BSDE = -1122.81644878 + 858.806801442 + 0.963409993074*SIMPEL_BSDE - 2.47559121752e-07*VOLUME_BSDE + 6.74757586501*RSI_BSDE + 0.159086737562*MACD_BSDE CLOSE_AALI = -466.872034624 + 858.806801442 + 0.963409993074*SIMPEL_AALI - 2.47559121752e-07*VOLUME_AALI + 6.74757586501*RSI_AALI + 0.159086737562*MACD_AALI CLOSE_PTBA = -907.392170339 + 858.806801442 + 0.963409993074*SIMPEL_PTBA - 2.47559121752e-07*VOLUME_PTBA + 6.74757586501*RSI_PTBA + 0.159086737562*MACD_PTBA CLOSE_LCGP = 46565.2083691 + 858.806801442 + 0.963409993074*SIMPEL_LCGP - 2.47559121752e-07*VOLUME_LCGP + 6.74757586501*RSI_LCGP + 0.159086737562*MACD_LCGP CLOSE_GGRM = 578.29415628 + 858.806801442 + 0.963409993074*SIMPEL_GGRM - 2.47559121752e-07*VOLUME_GGRM + 6.74757586501*RSI_GGRM + 0.159086737562*MACD_GGRM CLOSE_BBTN = -1176.7613834 + 858.806801442 + 0.963409993074*SIMPEL_BBTN - 2.47559121752e-07*VOLUME_BBTN + 6.74757586501*RSI_BBTN + 0.159086737562*MACD_BBTN CLOSE_AKRA = -990.26941447 + 858.806801442 + 0.963409993074*SIMPEL_AKRA - 2.47559121752e-07*VOLUME_AKRA + 6.74757586501*RSI_AKRA + 0.159086737562*MACD_AKRA CLOSE_ANTM = -1071.05164784 + 858.806801442 + 0.963409993074*SIMPEL_ANTM - 2.47559121752e-07*VOLUME_ANTM + 6.74757586501*RSI_ANTM + 0.159086737562*MACD_ANTM CLOSE_PTPP = -1058.02938057 + 858.806801442 + 0.963409993074*SIMPEL_PTPP - 2.47559121752e-07*VOLUME_PTPP + 6.74757586501*RSI_PTPP + 0.159086737562*MACD_PTPP

Universitas Sumatera Utara