analisis kinerja perawat di rsud kota...
TRANSCRIPT
![Page 1: ANALISIS KINERJA PERAWAT DI RSUD KOTA ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja perawat di RSUD Kota](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022063022/5fe8b8582cccc74fed2eb9cc/html5/thumbnails/1.jpg)
1
ANALISIS KINERJA PERAWAT DI RSUD KOTA TANJUNGPINANG
NASKAH PUBLIKASI
Oleh:
INDAH TRIYANA
NIM. 120563201038
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2016
![Page 2: ANALISIS KINERJA PERAWAT DI RSUD KOTA ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja perawat di RSUD Kota](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022063022/5fe8b8582cccc74fed2eb9cc/html5/thumbnails/2.jpg)
2
ABSTRAK
Kinerja perawat merupakan tindakan yang dilakukan oleh seorang perawat
dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya masing-
masing, tidak melangar hukum, aturan serta sesuai moral dan etika, dimana
kinerja yang baik dapat memberikan kepuasan pada pengguna jasanya. Maka
perlu adanya kinerja yang dilakukan secara optimal untuk mencapai tujuan yang
diharapkan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja perawat di
RSUD Kota Tanjungpinang. Informan dari penelitian ini yaitu Kepala Bidang
Keperawatan 1 (Satu) orang, Kepala Seksi Asuhan Keperawatan 1 (Satu) orang,
Kepala Seksi Mutu, Etika dan Profesi Keperawatan 1 (Satu) orang , Perawat 3
(Tiga) orang dan Pasien 5 (Lima) orang. Penarikan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini dengan menggunakan metode Purposive sampling dan teknik
analisa data dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik analisis deskriptif
kualitatif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Bernandin dan
Russel yaitu quality, quantity, timeliness, gost effectiveness, need for supervision,
interpersonal impact.
Hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa kinerja perawat di RSUD Kota
Tanjungpinang belum berjalan secara optimal karena masih terdapat beberapa
permasalahan pada kinerja perawat tersebut. Oleh karena itu hasil penelitian yang
telah dilakukan, peneliti menarik kesimpulan bahwa kinerja perawat dinilai belum
dilakukan dengan optimal, inisiatif dalam melaksanakan pekerjaanya kurang
dilakukan dengan maksimal, waktu senggang perawat masih terdapat perawat
yang kurang memanfaatkan waktunya dengan kegiatan yang bermanfaat. Saran
peneliti dari penelitian ini adalah sebaiknya kinerja perawat dapat lebih
ditingkatkan lagi agar dapat memberikan kepuasan bagi pengguna jasanya.
Kata Kunci: Kinerja Perawat, RSUD
![Page 3: ANALISIS KINERJA PERAWAT DI RSUD KOTA ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja perawat di RSUD Kota](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022063022/5fe8b8582cccc74fed2eb9cc/html5/thumbnails/3.jpg)
3
ABSTRACT
The performance of nurses is an action taken by a nurse within an
organization in accordance with the powers and responsibilities of each, does not
violate the laws, rules and appropriate moral and ethical, where a good
performance can give satisfaction to the users of his services. It is necessary to do
an optimal performance to achieve the expected goals.
The purpose of this study was to determine the performance of nurses in
hospitals Tanjungpinang. Informants from this research that the Head of Nursing
1 (one) person, Section Chief Nursing 1 (one) person, Section Head of Quality,
Ethics and Professional Nursing 1 (one) person, Nurse 3 (Three) people and
Patient 5 (Five) person. Withdrawal of the samples used in this study using
purposive sampling method and techniques of data analysis in this research by
using qualitative descriptive analysis techniques. The theory used in this research
is the theory Bernandin and Russel are, quality, quantity, timeliness, effectiveness
gost, need for supervision, interpersonal impact.
The results of this study can be seen that the performance of nurses in
hospitals Tanjungpinang not run optimally because there are still some problems
in the nurses' performance. Therefore, the results of research that has been done,
the researchers conclude that the performance of nurses considered not
performed optimally, the initiative in carrying out the job done with less than the
maximum, leisure time nurses there are nurses who are less use of his time with
useful activities. Suggestions researcher of this study is the nurses' performance
should be further enhanced in order to give satisfaction to the users of his
services.
Keywords: Performance Nurse, Hospital
![Page 4: ANALISIS KINERJA PERAWAT DI RSUD KOTA ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja perawat di RSUD Kota](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022063022/5fe8b8582cccc74fed2eb9cc/html5/thumbnails/4.jpg)
4
SURAT PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING
Yang bertanda tangan dibawah ini adalah Dosen Pembimbing Skripsi Mahasiswa
yang disebut dibawah ini :
Nama : Indah Triyana
NIM : 120563201038
Jurusan/ Prodi : Ilmu Administrasi Negara
Alamat : Kp. Baru Jln. Matador Gg. Tengah No.13 RT.2
RW.5
Nomor Telp : 085278348434
Email : [email protected]
Judul Naskah : Analisis Kinerja Perawat di RSUD Kota
Tanjungpinang
Menyatakan bahwa judul tersebut sudah sesuai dengan aturan tata tulis naskah
tulis ilmiah dan untuk diterbitkan.
Tanjungpinang, 16 Agustus 2016
Yang menyatakan
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Wahjoe Pangestoeti, M.Si Alfiandri, M.Si
NIDN. 0713097001 NIDN. 1018088004
![Page 5: ANALISIS KINERJA PERAWAT DI RSUD KOTA ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja perawat di RSUD Kota](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022063022/5fe8b8582cccc74fed2eb9cc/html5/thumbnails/5.jpg)
5
A. Latar Belakang
Rumah sakit merupakan salah satu yang memiliki fasilitas pelayanan
kesehatan yang berperan penting dalam mempercepat kesehatan peningkatan
derajat kesehatan masyarakat kota Tanjungpinang. Salah satu profesi yang
mempunyai peran penting di rumah sakit adalah perawat. Organisasi
pelayanan kesehatan seperti rumah sakit pada dasar nya adalah organisasi jasa
pelayanan umum. Oleh karenanya rumah sakit perlu memiliki karakter mutu
pelayanan prima sesuai dengan harapan pasien, selain memberikan pelayanan
medis yang bermutu.
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang terpenting dalam
suatu organisasi yang dapat menentukan tercapainya tujuan organisasi dalam
mencapai tujuan, mereka yang akan menentukan maju mundurnya suatu
organisasi dan kemampuan terpadu dari daya fikir dan daya fisik yang dimiliki
individu, perilaku dan sikapnya dipengaruhi oleh lingkungannya, sedangkan
prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya.
Organisasi pada dasarnya adalah suatu sistem yang mengatur kerjasama antara
dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Didalam
suatu organisasi tidak luput dari persoalan, karena persoalan organisasi adalah
persoalan manusia. Sehingga sumber daya manusia memegang peranan yang
penting dalam rangka pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan.
Kinerja tenaga kesehatan merupakan masalah yang harus dikaji untuk
mempertahankan dan meningkatkan pelayanan karena dapat memberikan
![Page 6: ANALISIS KINERJA PERAWAT DI RSUD KOTA ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja perawat di RSUD Kota](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022063022/5fe8b8582cccc74fed2eb9cc/html5/thumbnails/6.jpg)
6
kejelasan tentang faktor yang berpengaruh terhadap kinerja personal dalam hal
ini adalah perawat. Selain memberikan pelayanan medis yang bermutu Hal ini
sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang kesehatan
mencantumkan bahwa setiap profesi kesehatan harus melaksanakan tugasnya
sesuai dengan standar profesi.
Kinerja yang baik bagi profesi perawat sebagai pemberi pelayanan
keperawatan diperlukan untuk meningkatkan kinerjanya yang berdampak pada
kualitas kerjanya. Perawat merupakan orang yang paling banyak berhubungan
dengan pasien dibandingkan dengan petugas medis lain di rumah sakit. Peran
tenaga perawat dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan sangatlah penting
khususnya sebagai tenaga pelaksana pelayanan yaitu :
“tenaga perawat relatif lebih banyak dibandingkan dengan tenaga
kesehatan lainnya, maka wajarlah jika kinerja perawat sangat berperan
untuk menjadi penentu bagi citra rumah sakit atau puskesmas. Oleh
karena itu perawat harus senantiasa dipertahankan dan ditingkatkan
seoptimal mungkin, serta perlu mendapatkan dukungan dari pihak
rumah sakit atau instansi kesehatan lainnya” (Depkes, 2004).
Kinerja perawat sebagai penentu kualitas pelayanan kesehatan mejadi
salah satu faktor penentu citra institusi pelayanan kesehatan di mata
masyarakat. Hal ini terjadi karena perawat merupakan kelompok profesi
dengan jumlah terbanyak, paling depan dan terdekat dengan penderitaan
kesakitan, serta kesengsaraan yang dialami pasien dan keluarganya. Perawat
yang baik mengerti terhadap kondisi lingkungan yang sedang terjadi
maksudnya adalah perawat harus memiliki sikap yang cepat dan tanggap
![Page 7: ANALISIS KINERJA PERAWAT DI RSUD KOTA ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja perawat di RSUD Kota](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022063022/5fe8b8582cccc74fed2eb9cc/html5/thumbnails/7.jpg)
7
dalam menangani kondisi pasien dalam hal ini perawat memahami apa yang
dibutuhkan bagi pengguna jasanya.
Menyadari bahwa manusia adalah faktor penentu dan menjadi pusat
perhatian setiap menjalankan kegiatan, maka setiap organisasi dituntut
mengelolah sumber daya manusia yang ada agar tujuan yang diharapkan dapat
dicapai dengan selalu berorientasi pada penggunaan sumber daya manusia
yang lebih efektif dan efisiensi. Bahkan menurut Nash et.al yang dikutip oleh
Nursalam (2007), melaporkan penelitian yang dilakukan oleh ANA (American
Nurse’s Association) bahwa 60 % sampai 80 % pelayanan preventif yang
semula dilakukan oleh dokter, sebenarnya dapat diberikan oleh perawat
dengan kemampuan profesional dan menghasilkan kualitas pelayanan yang
sama.
Fenomena yang terjadi saat ini, tidak sedikit perawat yang
melaksanakan pekerjaannya tidak sesuai dengan standar asuhan keperawatan
yang ada. Menurut Ira dikutip oleh Riaupos (Rabu, 21/ januari 2014 17.53),
menyatakan :
“Perawat yang tidak cepat tanggap, mereka seharusnya tidak
menyepelekan nyawa orang lain. ketika ada pasien berobat tidak
dilayani secara baik, ibu yang sudah lama menderita asma, saya bawa
ke RSUD Tanjungpinang. Tapi tidak langsung dberikan pertolongan,
padahal ibu sudah saya minta tolong ke perawat yang jaga untuk
segera diberikan oksigen karena asma nya sudah semakin parah, tetapi
perawat malah sibuk main handphone”.
Kinerja perawat yang berkualitas di masa depan merupakan tantangan
yang harus dipersiapkan oleh rumah sakit demi tercapainya sebuah tujuan dari
![Page 8: ANALISIS KINERJA PERAWAT DI RSUD KOTA ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja perawat di RSUD Kota](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022063022/5fe8b8582cccc74fed2eb9cc/html5/thumbnails/8.jpg)
8
suatu organisasi. Perawat yang berkualitas menjalani tugas dengan baik,
produktif dan bekerja yang mengikuti tata cara atau prosedur sesuai standar
yang telah ditetapkan, keberhasilan suatu rumah sakit tidak akan berjalan
sesuai yang diharapkan jika perawat tidak bisa bekerja secara optimal.
Memiliki kinerja yang baik yang dapat membantu memberikan kepuasan bagi
pengguna jasanya.
Berdasarkan uraian diatas maka perlu diadakan analisis terhadap
kinerja, khususya yang menyangkut masalah kinerja perawat di Rumah Sakit
Umum Daerah. untuk itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul “Analisis Kinerja Perawat di RSUD Kota Tanjungpinang”.
B. Landasan Teori
Kinerja adalah sebuah kata dalam bahasa Indonesia dari kata dasar
“kerja” yang menterjemahkan kata dari bahasa asing prestasi dan dalam
kamus besar bahasa Indonesia, kinerja diartikan sebagai sesuatu yang ingin
dicapai , prestasi yang diperlihatkan dan kemampuan seseorang. Bisa pula
berarti hasil kerja. Rivai dan Basri (2005:50), menyatakan bahwa :
“Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara
keseluruhan selama periode tertentu dalam melaksanakan tugas
dibandigkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja,
target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu
telah disepakati bersama”.
Sedangkan kinerja karyawan menurut Mangkunegara (2000:67) bahwa
kinerja karyawan (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakn tugasnya
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kemudian Gomes
![Page 9: ANALISIS KINERJA PERAWAT DI RSUD KOTA ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja perawat di RSUD Kota](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022063022/5fe8b8582cccc74fed2eb9cc/html5/thumbnails/9.jpg)
9
(1995:195) mengemukakan definisi kinerja karyawan sebagai ungkapan
seperti output, efisiensi serta efektivitas sering dihubungkan dengan
produktivitas.
Menurut Bernardin, dkk. (1993:379), kinerja didefinisikan sebagai
catatan mengenai outcome yang dihasilkan dari suatu aktivitas tertentu, selama
kurun waktu tertentu. Sedangkan menurut pendekatan perilaku dalam
manajemen , kinerja adalah kuantitas atau kualitas sesuatu yang dihasilkan
atau jasa yang diberikan oleh seseorang yang melakukan pekerjaan (Luthans
2005:165).
Mathis dan Jackson (2006:65) menyatakan bahwa kinerja pada
dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan pegawai. Sedangkan
Menurut Amstrong (1999:15) bahwa kinerja merupakan hasil kerja dari
tingkah laku Pengertian kinerja ini mengaitkan antara hasil kerja dengan
tingkah laku. Sebagai tingkah laku, kinerja merupakan aktivitas manusia yang
diarahkan pada pelaksanaan tugas organisasi yang dibebankan kepadanya”.
Kemudian Fahmi (2010:2) menyebutkan bahwa Kinerja adalah hasil
yang diperoleh oleh suatu organisasi baik organisasi tersebut bersifat profit
dan non profit oriented yang dihasilkan selama satu periode waktu. Secara
lebih tegas Amstrong dan Baron (1998:15). Mengatakan kinerja merupakan
hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis
orgaisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi.
![Page 10: ANALISIS KINERJA PERAWAT DI RSUD KOTA ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja perawat di RSUD Kota](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022063022/5fe8b8582cccc74fed2eb9cc/html5/thumbnails/10.jpg)
10
Lebih jauh, Bastian (2001:329) juga memberikan definisi tentang
kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu
kegiatan/program atau kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran,
tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan
skema strategis (strategic planning) suatu organisasi.
Selanjutnya Gibson (1990:40), mengatakan bahwa kinerja seseorang
ditentukan oleh kemampuan dan motivasinya untuk melaksanakan pekerjaan.
Dikatakan bahwa pelaksanaan pekerjaan ditentukan oleh interaksi antara
kemampuan dan motivasi. Keban (1995:51), kinerja adalah merupakan tingkat
pencapaian tujuan , sedangkan Timpe (1998:9), kinerja adalah prestasi kerja,
yang ditentukan oleh faktor lingkungan dan manajemen. Hasil penelitian
Timpe menunjukan bahwa lingkungan kerja yang menyenangkan begitu
penting untuk mendorong tingkat kinerja pegawai yang paling efektif dan
produktif dalam interaksi sosial organisasi akan senantiasa terjadi adanya
harapan bahwa terhadap atasan atau sebaliknya.
Menurut Rue dan Byars (1981:375), mengatakan bahwa kinerja adalah
sebagai tingkat pencapaian hasil. Kinerja menurut Interplan (1969:15), adalah
berkaitan dengan operasi, akitivitas, program, dan misi organisasi. Sedangkan
Murphy dan Cleveland (1995:113), mengatakan bahwa kinerja adalah kualitas
perilaku yang berorientasi pada tugas atau pekerjaan.
Berbeda dengan Prawirosentono (1999:2), juga memberikan definisi
kinerja adalah :
![Page 11: ANALISIS KINERJA PERAWAT DI RSUD KOTA ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja perawat di RSUD Kota](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022063022/5fe8b8582cccc74fed2eb9cc/html5/thumbnails/11.jpg)
11
“hasil kerja yang dapat dicapai oleh pegawai atau sekelompok
pegawai dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan
tanggungjawab masing-masing, dalam upaya mencapai tujuan
organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan
sesuai dengan moral dan etika”.
Sedangkan Sinambela, dkk. (2006:136), mendefinisikan kinerja
pegawai sebagai kemampuan pegawai dalam melakukan sesuatu dengan
keahlian tertentu. Hal senada dikemukakan oleh Stephan Robins (1989:439),
bahwa kinerja adalah hasil evaluasi terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh
pegawai dibandingkan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.
Berdasarkan uraian pendapat diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa
kinerja pegawai itu pada hakikatnya adalah suatu kondisi yang mencerminkan
atau menunjukan adanya tingkat keberhasilan atau kegagalan dalam
melaksanakan tugas-tugas pokok dan fungsi yang telah dirumuskan secara
jelas dan tegas, agar setiap individu atau pegawai dapat menjalankan peranan
atau kewajibannya selaras dengan vivi, misi serta tujuan dari organisasi
dimana mereka bekerja.
Triguno (2002:70), menyatakan penyebab rendahnya kinerja pegawai
yaitu :
(a) Sumber daya manusia yang tidak cukup pelatihan atau kurang
diberikan pelatihan, sehingga keterampilan dan pengetahuan
pegawai terhadap pekerjaan kurang baik.
(b) Sumber daya manusia yang bekerja kurang terampil atau tidak
profesional, sehingga pelaksanaan tugas yang dilakukan kurang
sesuai dengan standar yang ada.
(c) Disiplin kerja kurang mendapat perhatian dari pimpinan dan
manajemen, akibatnya pegawai banyak yang kurang disiplin dalam
pelaksanaan tugas yang dilakukan.
(d) Penentuan standar kualitas kerja yang rendah.
![Page 12: ANALISIS KINERJA PERAWAT DI RSUD KOTA ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja perawat di RSUD Kota](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022063022/5fe8b8582cccc74fed2eb9cc/html5/thumbnails/12.jpg)
12
(e) Manajemen yang kurang baik, akibatnya pimpinan salah dalam
meningkatkan kinerja pegawai.
1. Indikator Kinerja
Bernandin dan Russel (dalam Ismail, 2010:23) mengajukan enam
kriteria yang dapat digunakan untuk menukur kinerja :
1. Quality, yakni menyangkut hasil tentang pelaksanaan kegiatan
yang mendekati kesempurnaan atau mendekati tujuan yang
diharapkan
2. Quantity, menyangkut tentang jumlah yang dihasilkan, dapat
diukur dengan unit, rupiah, maupun siklus kegiatan yang
diselesaikan.
3. Timeliness, yakni suatu kegiatan yang diselesaikan pada waktu
yang dikehendaki dengan memperhatikan kondisi ouput lain serta
waktu yang tersedia untuk kegiatan lain.
4. Gost effectiveness, yakni sejauh mana penggunaan sumber daya
organisasi (manusia, keuangan, teknologi, material) dimaksimalkan
untuk mencapai hasil tertinggi atau pengurangan kerugian dari
setiap unit penggunaan sumber daya.
5. Need foor supervision, yakni sejauh mana seorang pegawai dapat
melaksanakan fungsi pekerjaan tanpa memerlukan pengawasan
supervisor untuk mencegah tindakan yang kurang diinginkan.
6. Interpersonal impact, yakni sejauh manaseorang pegawai
memelihara harga diri, nama baik dan kerja sama dengan rekan
kerja dan bawahannya.
C. Hasil Penelitian
1. Quality (kualitas)
a. Adil dalam melayani
Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan
dimensi kualitas, yang dilihat dari indikator perawat adil dalam
melayani. Maka didapatkan jawaban bahwa perawat dalam melayani
pasien perawat sudah adil dan tidak membeda-bedakan status pasien
nya. Perawat yang baik harus menunjukan sikap untuk menghargai
![Page 13: ANALISIS KINERJA PERAWAT DI RSUD KOTA ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja perawat di RSUD Kota](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022063022/5fe8b8582cccc74fed2eb9cc/html5/thumbnails/13.jpg)
13
pasiennya. Perawat menerima pasien tanpa membedakan golongan,
pangkat, latar belakang sosial ekonomi, dan budaya.
Namun demikian terdapat juga masalah yang tak kalah penting
yang peneliti temukan diruang rawat inap khususnya pasien yang
menggunakan kartu BPJS. Ruangan yang panas, sarana yang tidak
memadai mengakibatkan pasien membawa kipas angin sendiri dari
rumahnya. Hal semacam ini merupakan pekerjaan bagi masyarakat
yang berkepentingan atau stakeholder. Supaya ke depannya, semua
masyarakat dapat merasakan keadilan secara merata, tidak lagi ada lagi
yang memperoleh perlakuan tidak pantas dari rumah sakit.
b. Kemampuan perawat dalam melaksanakan pekerjaannya
Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan, Maka
didapatkan hasil bahwa perawat mampu dalam melaksanakan
pekerjaannya. Setiap perawat haruslah mampu dalam melaksanakan
tugasnya karena perawat memiliki peran yang sangat penting, tugasnya
dalam melayani pasien, mempercepat kesembuhan pasien harus di
imbangi dengan kemampuan yang perawat miliki. Perawat harus
mengetahui dan memahami apa yang harus dikerjakan karena profesi
perawat berhubungan langsung dengan kesembuhan pasien jika tidak
maka nyawa lah yang menjadi taruhan nya.
![Page 14: ANALISIS KINERJA PERAWAT DI RSUD KOTA ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja perawat di RSUD Kota](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022063022/5fe8b8582cccc74fed2eb9cc/html5/thumbnails/14.jpg)
14
c. Perawat menjadi pendengar dan mengatasi keluhan yang diajukan
pasien
Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan
indikator perawat menjadi pendengar dan mengatasi keluhan yang
diajukan pasien maka jawaban mayoritas dari informan diatas
ditemukan perawat sudah menjadi pendengar dan mengatasi keluhan
yang diajukan pasien. Dalam hal ini perawat RSUD Kota
Tanjungpinang juga mencoba menjadi konsultan bagi kondisi pasien,
mencoba menjadi pendengar dan mengatasi keluhan yang dirasakan
pasien. perawat harus menjadi pendengar dan mengatasi keluhan yang
dialami pasien demi mempercepat proses penyembuhan. Setiap pasien
memiliki harapan yang sama untuk sembuh dari penyakitnya hal ini
tergantung bagaimana suatu pekerjaan yang dilakukan oleh seorang
perawat.
2. Quantity (kuantitas)
a. Pekerjaan perawat dilaksankan dengan tepat waktu
Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan yang
berkaitan dengan pekerjaan perawat dilaksanakan dengan tepat waktu
keseluruhan jawaban mayoritas informan dapat diketahui bahwa
perawat sudah tepat waktu dalam melaksanakan pekerjaannya bekerja
secara cepat dan sesuai kebutuhan pasien.
![Page 15: ANALISIS KINERJA PERAWAT DI RSUD KOTA ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja perawat di RSUD Kota](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022063022/5fe8b8582cccc74fed2eb9cc/html5/thumbnails/15.jpg)
15
3. Timeliness (aktualitas)
a. Perawat memanfaatkan waktu dengan baik
Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan ditemukan bahwa
mayoritas perawat kurang dalam pemanfaatan waktu yang mereka
lakukan, hal ini menyebabkan mereka kurang produktif dalam
menggunakan waktu senggang. Pemanfaatan waktu oleh perawat
RSUD harus dilakukan dengan hal-hal yang bermutu agar lebih
meningkatkan lagi kinerja yang dihasikan.
4. Gost effectiveness (efektivitas penggunaan sumber daya organisasi)
a. Peningkatan terhadap sumber daya manusia seperti diadakan pelatihan
kepada perawat RSUD Kota Tanjungpinang
Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan, Maka
didapatkan perawat sudah pernah mengikuti pelatihan untuk
meningkatkan kemampuan, pengetahuan dan keterampilan yang
dimiliki nya. Pelatihan yang pernah diikuti seperti pelatihan nurshing
dan house training. Pelatihan perawat merupakan proses yang
membantu perawat untuk memperoleh efektifitas dalam pekerjaan
mereka yang sekarang atau yang akan datang melalui pengembangan
kebiasaan tentang pikiran, tindakan serta pengetahuan. sebagaimana
Menurut Sastrohadiwiryo (2005:210) mendefinisikan “pelatihan
adalah bagian pendidikan yang menyangkut proses belajar untuk
memperoleh dan meningkatkan keterampilan diluar sistem pendidikan
![Page 16: ANALISIS KINERJA PERAWAT DI RSUD KOTA ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja perawat di RSUD Kota](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022063022/5fe8b8582cccc74fed2eb9cc/html5/thumbnails/16.jpg)
16
yang berlaku dalam waktu yang relatif singkat , dan dengan metode
yang lebih mengutamakan praktek daripada teori”.
Pelatihan dan pengembangan mempunyai kegunaan pada karier
jangka panjang perawat untuk membantu menghadapi tanggung jawab
yang lebih besar diwaktu yang akan datang. Program ini tidak hanya
bermanfaat pada individu perawat tetapi juga pada organisasi. Program
pelatihan dan pengembangan merupakan salah satu kegiatan yang
penting dan dijadikan salah satu investasi organisasi dalam hal sumber
daya manusia. Pelatihan merupakan wadah lingkungan bagi perawat,
dimana mereka memperoleh atau mempelajari sikap, kemampuan,
keahlian, pengetahuan, dan perilaku spesifik yang berkaitan dengan
pekerjaan. Pengembangan didasarkan pada fakta bahwa perawat akan
membutuhkan pengetahuan, keahlian, dan kemampuan yang
berkembang untuk bekerja dengan lebih baik.
5. Need for supervision (perlu pengawasan)
a. Perawat RSUD melakukan tugasnya dengan tanggung jawab tanpa
adanya pengawasan
Berdasarkan hasil wawancara seluruh informan. Maka
didapatkan jawaban mayoritas menyatakan bahwa perawat
bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan walaupun tanpa ada
pengawasan dari pimpinan tetapi perawat tetap melaksanakan
pekerjaannya dengan tanggungjawab. Perawat dalam bekerja harus
lebih mementingkan kepentingan orang lain diatas kepentingan
![Page 17: ANALISIS KINERJA PERAWAT DI RSUD KOTA ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja perawat di RSUD Kota](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022063022/5fe8b8582cccc74fed2eb9cc/html5/thumbnails/17.jpg)
17
pribadi. Perawat RSUD sendiri memiliki 2 standar dalam bekerja yaitu
Standar Operasional Prosedur (SOP) dan untuk perawat memiliki
Standar Asuhan Keperawatan (SAK).
Tanggung jawab merupakan suatu tugas yang telah dibebankan
kepada perawat itu sendiri, setiap perawat memiliki tanggung jawab
yang harus dipikul tidak menyalahi aturan, prosedur atau aturan-aturan
yang telah ditetapkan oleh rumah sakit. Adanya survey yang dilakukan
oleh pimpinan dalam hal menjalankan kegiatan ronde keperawatan
dalam rangka menilai pelayanan yang dilakukan oleh perawat RSUD
Kota Tanjungpinang, jadi jika ada permasalah yang terjadi akan
dilaporan ke kepala ruangannya dan diproses lebih lanjut. Dalam hal
ini RSUD Kota Tanjungpinang juga bertanggung jawab dalam
mengawasi atau mengontrol pekerjaan yang dilakukan oleh perawat.
b. Inisiatif dalam bekerja
Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti dapatkan dengan
indikator inisiatif dalam bekerja, maka mayoritas informan
menyatakan bahwa inisiatif perawat dalam bekerja belum dilakukan
dengan cukup baik seperti terlambat mengganti infus yang sudah habis
padahal ini sangat berpengaruh untuk kondisi pemulihan pasien dan
memberikan kepuasan terhadap pengguna jasanya. Perawat harus
memiliki sikap inisiatif dalam bekerja hal ini berkaitan dengan kondisi
pemulihan pasien walaupun tanpa pengawasan oleh pimpinan.
![Page 18: ANALISIS KINERJA PERAWAT DI RSUD KOTA ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja perawat di RSUD Kota](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022063022/5fe8b8582cccc74fed2eb9cc/html5/thumbnails/18.jpg)
18
Pada kinerja perawat di RSUD Kota Tanjungpinang masih
terdapat perawat yang tidak memiliki inisiatif dalam bekerja dan juga
masih tedapat respon yang tidak cepat tanggap terhadap kebutuhan
pasien, inisiatif dalam bekerja merupakan kesadaran secara individu
seorang perawat yang lahir dalam diri sendiri, melakukan pekerjaan
tanpa di perintah terlebih dahulu, tidak menunda pekerjaan demi
tercapai nya tujuan yang diharapkan bagi rumah sakit dan juga bagi
pengguna jasanya. Namun demikian pimpinan memiliki tanggung
jawab untuk bertindak, sudah terlihat ketika adanya perawat yang
melakukan kesalahan maka pihak atasan memberikan sanksi-sanksi
sesuai kesalahan yang dilakukan, seperti menegur secara lisan.
6. Interpersonal impact (dampak interpersonal atau pribadi)
a. Adanya kerjasama yang dilakukan antara perawat RSUD dalam
pelaksanaan pekerjaannya
Dari hasil wawancara dengan seluruh informan yang berkaitan
dengan kerjasama dapat diketahui bahwa kerja sama yang dilakukan
perawat RSUD Kota Tanjungpinang sudah dilakukan dengan baik.
Besarnya beban kerja perawat sangat lah membutuhkan kerjasama
yang berdampak pada kinerja yang dihasilkan.
A. FAKTOR PENGHAMBAT DALAM KINERJA PERAWAT DI
RSUD KOTA TANJUNGPINANG
Dari hasil wawancara yang dilakukan serta dari hasil observasi
maka dapat diketahui adanya faktor-faktor penghambat Kinerja Perawat di
![Page 19: ANALISIS KINERJA PERAWAT DI RSUD KOTA ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja perawat di RSUD Kota](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022063022/5fe8b8582cccc74fed2eb9cc/html5/thumbnails/19.jpg)
19
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tanjungpinang. Adapun faktor
penghambatnya seperti yang dipaparkan dibawah ini :
Faktor penghambat terhadap kinerja perawat di RSUD Kota
Tanjungpinang adalah kurangnya pengawasan dari pimpinan atau atasan
sehingga masih terdapat perawat yang tidak memiliki inisiatif dalam bekerja.
Kurangnya asistensi dari pimpinan untuk mengawasi perawat dalam
melaksanakan pekerjaannya. Tidak hanya itu didalam pemanfaatan waktu
masih terdapat perawat yang tidak menggunakan waktunya dengan produktif
walaupun dalam waktu senggangnya. Seharusnya pimpinan atau atasan
memberikan motivasi kepada perawat agar memanfaatkan waktu dengan baik.
Sebagaimana menurut Robbins (2003:190) yang menyatakan motivasi sebagai
proses menyebabkan intensitas (intensity), arah (direction), dan usaha terus
menerus (persistence) individu menuju pencapaian tujuan. Intensitas
menunjukan seberapa keras seseorang berusaha. Tetapi intensitas tinggi tidak
mungkin mengarah pada hasil kinerja yang baik, kecuali usaha dilakukan
dalam arah yang menguntungkan organisasi. Karenanya harus
dipertimbangkan kualitas usaha maupun intensitasnya. Motivasi mempunyai
dimensi usaha terus menerus. Motivasi merupakan ukuran berapa lama
seseorang dapat menjaga usaha mereka. Perawat yang termotivasi akan
menjalankan tugas cukup lama untuk mencapai tujuan mereka. Motivasi dari
atasan bersifat jangka panjang, inspirasi diberikan kepada peraat untuk
mempercayai mereka bekerja berdasarkan inisiatifnya sendiri dan mendorong
mereka menerima tanggung jawab dari seluruh pekerjaan yang diembannya.
![Page 20: ANALISIS KINERJA PERAWAT DI RSUD KOTA ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja perawat di RSUD Kota](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022063022/5fe8b8582cccc74fed2eb9cc/html5/thumbnails/20.jpg)
20
D. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti dilapangan maka
pada bab ini peneliti membuat kesimpulan bahwa Kinerja Perawat di RSUD
Kota Tanjungpinang belum berjalan dengan maksimal karena masih terdapat
beberapa kekurangan pada kinerja perawat tersebut ditinjau dari dimensi Need
for supervision serta aktualitas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat sebagai
berikut :
1. Untuk kinerja dengan dimensi quality kinerja perawat di RSUD Kota
Tanjungpinang sudah berjalan secara optimal tidak membeda-bedakan
pasien dengan status dan golongan tertentu, memperlakukan pasien
dengan adil dan jika dilihat dari kemampuan, perawat memiliki
kemampuan bekerja secara efektif, perawat juga menjadi pendengar dan
mengatasi keluhan yang diajukan pasien.
2. Untuk kinerja dengan dimensi quantity perawat RSUD Kota
Tanjungpinang melakukan pekerjaannya dengan tepat waktu tidak
menunda pekerjaan seperti, bekerja sesuai shift atau jadwal yang
ditentukan oleh rumah sakit.
3. Untuk kinerja dengan dimensi timeliness perawat belum memanfaatkan
waktu dengan efektif, mengisi waktu senggang dengan tidak produktif
seperti, mengobrol, duduk-duduk santai. hal semacam ini seharusnya bisa
dimanfaatkan perawat untuk mengisi waktu senggang dengan hal yang
berguna.
![Page 21: ANALISIS KINERJA PERAWAT DI RSUD KOTA ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja perawat di RSUD Kota](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022063022/5fe8b8582cccc74fed2eb9cc/html5/thumbnails/21.jpg)
21
4. Untuk kinerja dengan dimensi gost effectiveness perawat RSUD Kota
Tanjungpinang pernah mengikuti pelatihan seperti house training dan
nurshing. Tujuan dari pelatihan itu adalah untuk lebih meningkatkan lagi
kinerjanya.
5. Untuk kinerja dengan dimensi need for supervision. Perawat sudah
bertanggung jawab tehadap tugas yang di embannya walaupun tanpa
pengawasan dari pimpinan, perawat tetap melakukan pekerjannya dengan
tanggung jawab. Namun masih ditemukan bahwa perawat kurang
memiliki inisiatif dalam bekerja seperti tidak ada inisiatif untuk mengganti
infus pasien yang sudah habis, seharusnya untuk inisiatif dapat dilakukan
dengan kesadaran dalam diri perawat itu sendiri walaupun tanpa
pengawasan dari pimpinan.
6. Untuk kinerja dengan dimensi interpersonal impact. perawat RSUD Kota
Tanjungpinang dalam melaksanakan pekerjaanya. Dilakukan dengan
maksimal, bekerja sama antara perawat satu dengan perawat lainnya demi
menyelesaikan suatu pekerjaan.
1. Saran
Berdasarkan permasalahan mengenai hasil penelitian yang telah
ditemukan, maka peneliti akan menyampaikan beberapa saran agar kinerja
perawat RSUD Kota Tanjungpinang dapat dilakukan dengan lebih baik lagi.
1. Kualitas kinerja yang dihasilkan merupakan kinerja yang sesuai dengan
tujuan yang diharapkan, pada kinerja perawat di RSUD diharapkan dapat
![Page 22: ANALISIS KINERJA PERAWAT DI RSUD KOTA ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja perawat di RSUD Kota](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022063022/5fe8b8582cccc74fed2eb9cc/html5/thumbnails/22.jpg)
22
memiliki kualitas kinerja yang berkelanjutan, bekerja sesuai harapan pada
pengguna jasanya.
2. Kuantitas kinerja pekerjaan perawat dilaksanakan dengan tepat waktu.
Perawat sudah melakukannya dengan tepat waktu tidak menunda-nunda
pekerjaan sudah dilakukan secara efektif.
3. Perlu adanya kinerja perawat dengan memanfaatkan waktu senggang
dengan hal yang bermanfaat. Saran yang dapat penulis lakukan untuk
perawat RSUD Kota Tanjungpinang sebaiknya memanfaatkan waktu
senggang dengan hal yang produktif.
4. Peningkatan terhadap sumber daya manusia seperti diadakan pelatihan
kepada perawat RSUD Kota Tanjungpinang bahwa perawat sudah pernah
megikuti pelatihan hal ini sangat bagus untuk lebih meningkatkan kinerja
perawat itu sendiri dalam segi pengetahuan dan keterampilan dalam
bekerja, pelatihan semacam ini harus tetap dilaksanakan demi untuk
menunjang kinerja perawat itu sendiri.
5. Perlu adanya pengawasan dari pimpinan, untuk mengontrol perawat dalam
bekerja serta memberikan motivasi agar perawat dapat meningkatkan lagi
kualitas kinerjanya.
6. Dampak pribadi dari kinerja perawat dilihat dari adanya kerjasama yang
dilakukan antar perawat RSUD dalam melaksanakan pekerjaannya sudah
dilakukan dengan efektif, diharapkan agar kerjasama yang dilakukan agar
dapat terus berkelanjutan, karena dengan adanya kerjasama maka
![Page 23: ANALISIS KINERJA PERAWAT DI RSUD KOTA ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja perawat di RSUD Kota](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022063022/5fe8b8582cccc74fed2eb9cc/html5/thumbnails/23.jpg)
23
pekerjaan perawat akan dapat dilakukan dengan mudah dengan begitu
tujuan yang diharapkan dari pekerjaan itu sendiri bisa mencapai tujuannya.
DAFTAR PUSTAKA
Buku-buku
Amstrong, Mischael, 1999. Manajemen Sumber Daya Manusia. Terjemahan
Sofyan dan Haryanto. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta.
Arikunto, 2013, Prosedur Suara Pendekatan Proktik Yogyakarta: Rineka Cipta.
Fahmi, Irham.. 2010. Manajemen Kinerja Teori dan Aplikasi, Bandung: Alfabeta,
Cv
Hasibuan,M,S,P. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta : Bumi
Aksara
Ismail, DKK. 2010. Menuju Pelayanan Prima, Malang : Averroes Press
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan, Cetakan Kedelapan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Remaja
Rosdakarya. Bandung
Mahmudi. 2007. Manajemen Kinerja Sektor Publik, Yogyakarta: Unit penerbit
dan percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.
Pasolong, Harbani. 2011. Teori Administrasi Publik, Bandung: Alfabeta, Cv
Prawirosentono, Suryadi. 1999. Kebijakan Kinerja Karyawan. Yogyakarta: BPFE.
Rachmawati. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: C.V Andi
Sastrohadiwiryo, Siswanto. 2005. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia
Pendekatan Administrasi dan Operasional, Jakarta: PT Bumi Aksara
Sedarmayanti. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung :
PTRefikaAditama
![Page 24: ANALISIS KINERJA PERAWAT DI RSUD KOTA ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja perawat di RSUD Kota](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022063022/5fe8b8582cccc74fed2eb9cc/html5/thumbnails/24.jpg)
24
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Administrasi,Bandung : Alfabeta
Timple, A. Dale. 1992. Kinerja. Jakarta : Alex Media Komputindo
Wibowo. 2013. Manajemen kinerja. Jakarta : Rajawali Pers.
Skripsi dan Jurnal
Mahesa, Deewar 2010.”Anaisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Lama Kerja Sebagai Variabel
Moderating (Studi pada PT. Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)
Skripsi Pada Jurusan Ekonomi/Manajemen. Fakultas Ekonomi Universitas
Diponegoro Semarang.
Rosman, 2014. “Analisis Kinerja Pegawai Dalam Penyelenggaraan
Pemerintahan di Kecamatan Sambaliung Kabupaten Berau”.
(http.ejournal.Ip-Unmul.ac.id diakses 10 April 2016).
Suriana 2014. “Analisis Kinerja Perawat (Studi Ruang Rawat Inap di Rumah
Sakit Umum Daerah Tanjung Uban Provinsi Kepulauan Riau)”. Skripsi
Pada Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji
Sutandi, 2011. “Analisis Kinerja Pelayanan di Kantor Kecamatan Mandalawangi
Kabupaten Pandeglang”. Skripsi Pada Jurusan Ilmu Administrasi Negara
Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Zulkarnain, 2012. “Pengaruh Kinerja Pegawai Terhadap Efektivitas Organisasi
di Kantor Kecamatan Kelapa Dua Kabupaten Tangerang. Skripsi pada
jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Risha Stevania. D. “Kinerja Pegawai Negeri Sipil (Studi pada Kantor Camat
Medan Baru”. Skripsi pada jurusan Departemen Ilmu Administrasi
Negara. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
Elwina. 2013 “Kinerja Pegawai Pada Politeknik Kesehatan Tanjugpinang”.
Skripsi pada jurusan Ilmu Administrasi Negara. Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji.
![Page 25: ANALISIS KINERJA PERAWAT DI RSUD KOTA ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja perawat di RSUD Kota](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022063022/5fe8b8582cccc74fed2eb9cc/html5/thumbnails/25.jpg)
25
Internet
http://m.riaupos.co/41486-arsip-penanganan-lambat-pasien-rsud-tanjungpinang-
tewas.html. diakses 04 Maret 2016.