analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah...

178
ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH TANAH TOGURACI DI PT. NUSA HALMAHERA MINERALS, MALUKU UTARA SKRIPSI Disusun Oleh: Adji Dwi Saputra (11160980000049) PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 M/1440 H

Upload: others

Post on 01-Jan-2020

35 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH TANAH

TOGURACI DI PT. NUSA HALMAHERA MINERALS,

MALUKU UTARA

SKRIPSI

Disusun Oleh:

Adji Dwi Saputra (11160980000049)

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019 M/1440 H

Page 2: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

i

ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH

TANAH TOGURACI DI PT. NUSA HALMAHERA MINERALS,

MALUKU UTARA

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Teknik Pertambangan (S.T)

Disusun Oleh:

Adji Dwi Saputra (11160980000049)

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019 M/1440 H

Page 3: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa
Page 4: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa
Page 5: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

iv

KATA PENGANTAR

Bismillahirohmaanirrohiim

Alhamdullilahirobbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah

melimpahkan taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan revisi

penulisan Pedoman Penulisan Skripsi Program Studi Teknik Pertambangan

Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Semoga buku pedoman ini dapat bermanfaat untuk seluruh civitas

akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya program studi Teknik

Pertambangan Fakultas Sains dan Teknologi.

Dalam penyusunan laporan tugas akhir ini banyak pihak yang telah

membantu, memberikan dukungan dan mempermudah pengerjaan dan

penyelesaian laporan ini, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam

kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. PT. Nusa Halmahera Minerals :

Bapak Rara Dodo Lawolo selaku Togurachi Mine Manager, yang telah

memberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan Kerja Praktek di PT.

Nusa Halmahera Minerals.

Bapak Jimmy Bob Suroto selaku (Technical Service Manager) yang telah

memberikan kesempatan untuk melakukan Kerja Praktek di PT. Nusa

Halmahera Minerals.

Bapak Eko Arief Retnindar Budiarto (Ass Sup. Ventilation Engineer)

selaku pengawas mahasiswa magang yang telah memberikan banyak

masuka dan diskusi yang telah memberikan banyak masukan, dan diskusi-

diskusi yang sangat bermanfaat pada penulis dalam melakukan Tugas

akhir.

Bapak Septian Budi Setiawan (Senior Ventilation Engineer) selaku

pembimbing I, yang telah memberikan banyak masukan, dan diskusi-

diskusi yang sangat bermanfaat pada penulis dalam melakukan Tugas

akhir.

Bapak Mahendra Rusman (Ventilation Engineer) selaku pembimbing II

yang banyak memberikan masukan, dan diskusi pada penulis dalam

melakukan Tugas Akhir ini.

Page 6: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

v

Bapak Devi Kurniadi (Ventilation Engineer) yang telah banyak

memberikan masukan, dan diskusi pada penulis dalam melakukan Tugas

Akhir ini.

Bapak Annas ( Hidrology engineer ) yang telah memberikan arahan dan

masukan masukan mengenai penulisan dalam melakukan Tugas akhir ini

Kakak Abu Bakar A Samiun (Ventilation Engineer) yang selalu memberi

arahan, masukan dan menemani selama saya pengambilan data

dilapangan

Kakak Jorge (Drill Blast Engineer) yang selalu memberi arahan, masukan

dan menemani selama saya pengambilan data dilapangan

Seluruh Karyawan PT. Nusa Halmahera Minerals, atas keramahannya,

bantuan, kerjasama dan dukungannya selama Tugas Akhir ini

berlangsung.

2. Program Studi Teknik Pertambangan UIN Jakarta.

Dr. Ambran Hartono, M.Sc, Ketua Jurusan Teknik Pertambangan.

Dr. Ir. Achmad Sarwiyana Sastratenaya, selaku Dosen Pembimbing I

Ir. M. Bambang Soegeng MT, selaku Dosen Pembimbing II

3. Kedua orang tua yang telah senantiasa selalu memberikan bantuan semangat,

motivasi dan doa yang tak ternilai. Serta seluruh keluarga besar yang turut

memberikan semangat dan doa.

4. Seluruh keluarga besar Himpunan Tambang (HITAM) UIN jakarta atas

dukungan dan semangatnya. Salam Tambang!

Pada penyusunan Laporan Kerja Praktek ini, penulis menyadari bahwa

masih ada kekurangan dalam proses penulisan ini. Maka dari itu, penulis

menerima kritik dan saran dari pembaca agar dapat menyempurnakan laporan ini.

Tangerang Selatan, 24 April 2019

Penulis

Page 7: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa
Page 8: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

vii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI

Sebagai Civitas akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, saya yang bertanda

tangan di bawah ini:

Nama : Adji Dwi Saputra

NIM : 11160980000049

Program Studi : TeknikPertambangan

Fakultas : Sains dan Teknologi

Jenis Karya : Skripsi

demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Hak Bebas Royalti

Noneksklusif (Non-exclusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang

berjudul :

ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA DI TOGURACI

PADA PT. NUSA HALMAHERA MINERALS, MALUKU UTARA

beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti

Noneksklusif ini Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta berhak

menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data

(database), merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak

Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Tangerang Selatan,

Pada tanggal : 24 April 2019

Yang menyatakan,

( Adji Dwi Saputra )

Page 9: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

viii

ABSTRAK

Sistem jaringan ventilasi merupakan bagian yang sangat penting dalam

penambangan bawah tanah, dan diperlukan pengontrolan atas kualitas dan

kuantitas udara pada aliran udara di penambangan bawah tanah. Pengontrolan ini

dilakukan untuk menganalisis kebutuhan udara dibawah tanah dengan kinerja

kipas utama sesuai dengan Keputusan Menteri ESDM Nomor 1827 K 30 MEM

2018 tentang kinerja kipas utama mengenai kebutuhan udara, dengan tidak adanya

data pengukuran langsung dilapangan untuk masalah kebutuhan udara. Maka

menjadikan pengukuran lapangan dengan metode pengukuran evase, collar, spot

dan traverse ini sebagai data pembanding dari hasil SCADA monitoring. Kinerja

primary fan T01 dan T03 Toguraci PT. Nusa Halmahera Minerals dikaji dengan

memperhitungkan nilai psikometri udara dalam fan, nilai inlet volume, resistensi,

air power, dan nilai efisiensi yang selanjutnya dapat dilihat dalam bentuk kurva

kinerja. Berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh nilai inlet volume untuk

ketiga kondisi yang berbeda yaitu inlet volume untuk Primary Fan T01 sebesar

338 m³/s dengan resistensi 0,02 Ns/m⁸ dan nilai efiensi 76% yang berarti bahwa

kinerja primary fan T1 TOG PT. NHM dalam kondisi baik karena berdasarkan

hasil pembacaan kurva kinerja, ketiga kondisi tersebut diatas berpotongan dengan

kurva pabrik (ketetapan manufaktur) dengan nilai inlet volume yang dihasilkan

lebih besar dibandingkan tekanan (pressure) yang diberikan walaupun inlet

volume yang dihasilkan belum mencapai target produksi sesuai kebutuhan

perusahaan sebesar 340 m³/s dan untuk primary fan T03 menghasilkan nilai inlet

volume sebesar 105 m³/s nilai inlet volume ini lebih tinggi yang diharapkan yaitu

sebesar 90 m³/s.

Kata kunci: collar, efisiensi, evase, inlet volume, pressure, resistensi, spot,

traverse.

Page 10: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

ix

ABSTRACT

Ventilation network systems are a very important part of underground

mining, and control of the quality and quantity of air in the air flow in

underground mining is required. This control is carried out to analyze the

underground air requirements with the main fan performance in accordance with

Keputusan Menteri ESDM Nomor 1827 K 30 MEM 2018 regarding the main fan

performance regarding air requirements, in the absence of direct measurement

data in the field for air needs problems. Then make this field measurement using

the evase, collar, spot and traverse measurement methods as comparative data

from the results of SCADA monitoring. The performance of the primary fan T01

and T03 Toguraci PT. Nusa Halmahera Minerals was assessed by calculating the

air psychometric values in the fan, inlet values of volume, resistance, water

power, and efficiency values which can then be seen in the form of a performance

curve. Based on the results of data processing, the volume of inlet values for the

three different conditions were obtained, volume of inlet for T01 Primary Fan is

338 m³ / s with resistance is 0.02 Ns / m⁸ and efficiency value is 76% which

means that the performance of T01 primary fan is in good condition because

based on the results of the reading of the performance curve, the three conditions

above intersect with the factory curve (manufacturing provisions) with the

resulting inlet volume greater than the given pressure, even though the inlet

volume has not reached the production target according to company requirements

equal to 340 m³ / s. T03 primary fan produces a volume of inlet in the amount of

105 m³ / s, it is greater than expected standard, where the value of inlet volume is

90 m³ / s.

Key words : collar, efisiensi, evase, inlet volume, pressure, resistensi, spot,

traverse.

Page 11: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ iv

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................. vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI ................................ vii

ABSTRAK ....................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiv

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................... 3

1.3 Batasan Masalah ..................................................................................... 3

1.4 Rumusan Masalah .................................................................................. 4

1.5 Tujuan Pemelitian dan Manfaat Penelitian .............................................. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 5

2.1 Ventilasi Tambang ................................................................................. 5

2.1.1 Fungsi Utama Ventilasi .................................................................... 5

2.1.2 Prinsip Dasar Ventilasi ..................................................................... 6

Page 12: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

xi

2.1.3 Jenis Sistem Ventilasi ....................................................................... 6

2.1.4 Udara Segar .................................................................................... 10

2.1.5 Gas-Gas Pada Ventilasi .................................................................. 10

2.1.6 Suhu Dan Kelembapan ................................................................... 17

2.1.7 Perhitungan Suhu............................................................................ 20

2.1.8 Pemeriksaan Ventilasi..................................................................... 23

2.1.9 Dasar Peraturan Ventilasi ............................................................... 40

2.2 Hasil Penelitian Terdahulu Yang Relevan ............................................. 40

2.3 Kerangka Berfikir ................................................................................. 44

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 45

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................... 45

3.1.1 Lokasi dan Kesampaian Daerah ...................................................... 45

3.1.2 Kondisi Geologi ............................................................................. 47

3.2 Metode Penelitian ................................................................................. 52

3.3 Alur Penelitian ..................................................................................... 52

3.4 Instrumen Penelitian ............................................................................. 56

3.4.1 Alat dan Bahan Penelitian ............................................................... 56

3.4.2 Jenis Pengambilan Data .................................................................. 56

3.5 Teknik Pengumpulan Data.................................................................... 57

3.6 Teknik Pengolahan Data ....................................................................... 64

BAB IV TEMUAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................ 70

4.1 Temuan Hasil Penelitian ....................................................................... 70

Page 13: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

xii

4.1.1 Penelitian ........................................................................................ 70

4.1.2 Data Panjang Lebar dan Tinggi Terowongan .................................. 70

4.1.3 Kecepatan Aliran Udara .................................................................. 71

4.1.4 Debit Udara .................................................................................... 74

4.1.5 Psikrometri Udara ........................................................................... 76

4.1.6 Temperatur Efektif dan Efisiensi Kerja ........................................... 78

4.1.7 Performa Kipas Utama.................................................................... 80

4.1.8 Debit Udara Masuk Kedalam Tambang .......................................... 84

4.1.9 Kebutuhan Udara Tambang ............................................................ 84

4.2 Pembahasan........................................................................................... 87

4.2.1 Psikrometri Udara ........................................................................... 87

4.2.1.1 Psikrometri Di Primary Fan.................................................... 87

4.2.1.2 Psikrometri Di Dalam Tambang ............................................. 89

4.2.2 Debit Udara .................................................................................... 90

4.2.3 Kebutuhan Udara ............................................................................ 92

4.2.4 Performa Kipas Utama.................................................................... 93

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 97

5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 97

5.2 Saran .................................................................................................... 98

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 99

Page 14: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Komposisi Udara Segar ...................................................................... 10

Tabel 2.2 Gas Dalam Tambang Bawah Tanah .................................................... 15

Tabel 4.1 Luas Area ........................................................................................... 60

Tabel 4.2 Kecepatan Aliran Udara Perhitungan Collar ....................................... 62

Tabel 4.3 Kecepatan Aliran Udara Perhitungan Evase ........................................ 62

Tabel 4.4 Kecepatan Aliran Udara Perhitungan Traverse ................................... 63

Tabel 4.5 Kecepatan Aliran Udara Perhitungan Spot .......................................... 64

Tabel 4.6 Debit Udara Perhitungan Collar dan Evase ......................................... 65

Tabel 4.7 Debit Udara Perhitungan Traverse dan Spot ....................................... 65

Tabel 4.8 Hasil Psikomteri Udara T01 ............................................................... 68

Tabel 4.9 Thermal Work Limit .......................................................................... 69

Tabel 4.10 Hasil perhitungan untuk Performa Fan .............................................. 73

Tabel 4.11 Total Udara Masuk Ke Tambang ...................................................... 75

Tabel 4.12 Kebutuhan Udara Untuk Alat Yang Beroperasi................................. 76

Tabel 4.13 Hasil Psikrometri Di Primary Fan ..................................................... 78

Tabel 4.14 Psikrometri Di Dalam Tambang ....................................................... 80

Tabel 4.15 Debit Udara Semua Pengukuran ....................................................... 81

Tabel 4.16 Design Duty Fan............................................................................... 83

Tabel 4.17 Performa Primary Fan T01 ............................................................... 84

Page 15: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Forcing System ................................................................................. 8

Gambar 2.2 Exhausting System............................................................................ 9

Gambar 2.3 Overlap System ................................................................................ 9

Gambar 2.4 Pengaruh Racun Gas CO Sebagai Fungsi Waktu ............................. 12

Gambar 2.5 Posisi Gas Dalam Terowongan ....................................................... 14

Gambar 2.6 Grafik Hubungan Suhu Dengan Efisiensi Kerja .............................. 20

Gambar 2.7 Grafik Nilai Suhu Efektif ................................................................ 21

Gambar 2.8 Konfigurasi Manometer Dan Pitot Tube .......................................... 24

Gambar 2.9 Pitot Tube ....................................................................................... 24

Gambar 2.10 Stick Flow Anemometer Digital .................................................... 25

Gambar 2.11 Prosedur Pengukuran Pressure ...................................................... 25

Gambar 2.12 Jalur Pergerakan Traverse ............................................................. 26

Gambar 2.13 Hot Wire Anemometer Digital ...................................................... 27

Gambar 2.14 Kestrel Anemometer ..................................................................... 28

Gambar 2.15 Grafik Psikrometri ........................................................................ 33

Gambar 2.16 Reaksi Fisiologi ............................................................................ 34

Gambar 2.17 Kurva Performance ....................................................................... 37

Gambar 2.18 Kerangka Berfikir ......................................................................... 41

Gambar 3.1 Lokasi Kesampaian Daerah ............................................................. 46

Gambar 3.2 Peta Regional PT. NHM ................................................................. 49

Page 16: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

xv

Gambar 3.3 Litologi Daerah Penelitian .............................................................. 50

Gambar 3.4 Bagan Alir Penelitian ...................................................................... 55

Gambar 3.5 Manometer Digital .......................................................................... 58

Gambar 3.6 Pitot Tube ....................................................................................... 58

Gambar 3.7 Pengambilan Data Collar ................................................................ 59

Gambar 3.8 Titik Pengambilan Data Collar (Kiri T01 dan Kanan T03) .............. 59

Gambar 3.9 Stick Flow Anemometer Digital ...................................................... 60

Gambar 3.10 Pengambilan Data Evase ............................................................... 61

Gambar 3.11 Titik Pengambilan Data Evase ...................................................... 61

Gambar 3.12 Hot Wire Anemometer Digital ...................................................... 62

Gambar 3.13 Sketsa Pengambilan Data Spot Dan Traverse ................................ 63

Gambar 3.14 Kestrel Anemometer ..................................................................... 64

Gambar 3.15 Pengambilan Data Psikrometri Udara ............................................ 64

Gambar 4.1 Keterangan Tabel TWL .................................................................. 70

Gambar 4.2 Kurva Performa Primary Fan T01 ................................................... 74

Page 17: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Sistem Jaringan Ventilasi ............................................................. 101

Lampiran B Total Pressure, Static Pressure dan Velocity Pressure ................... 102

Lampiran C Velocity........................................................................................ 104

Lampiran D Luas Area Pengukuran ................................................................. 107

Lampiran E Debit Udara Primary Fan T01 dan T03 ......................................... 109

Lampiran F Psikrometri ................................................................................... 112

Lampiran G Air Power Dan Efisiensi Primary Fan T01 .................................... 114

Lampiran H Temperature Work Limit .............................................................. 115

Lampiran I Scada Monitoring .......................................................................... 121

Lampiran J Kurva Performance ........................................................................ 138

Lampiran K Spesifikasi Primary Fan ................................................................ 156

Page 18: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

PT. Nusa Halmahera Minerals merupakan perusahaan tambang emas yang

menggunakan sistem tambang bawah tanah dengan perpaduan 2 metode

penambangan yakni cut and fill dan long hole stopping, selain itu PT. Nusa

Halmahera Minerals memiliki dua area penambangan tambang bawah tanah yang

dikenal dengan tambang bawah tanah Kencana dan tambang bawah tanah Toguraci

yang terletak di Halmahera Utara, Maluku Utara.

Tambang bawah tanah memiliki sistem kebutuhan yang tidak dimiliki oleh

penambangan ditempat terbuka yaitu sistem ventilasi. Sistem ini merupakan bagian

vital dari penambangan bawah tanah yang mencakup kebutuhan udara, kualitas

udara suhu dan kelembapan. Area tambang bawah tanah Toguraci yang sering

disingkat TOG merupakan tambang bawah tanah PT. Nusa Halmahera Minerals

yang cukup unik, hal ini dikarenakan tambang TOG memiliki suhu air tanah yang

relatif tinggi hasil kontak aktivitas tektonik yang ada pada daerah tersebut dengan

air meteorik dari permukaan. Sehingga menghasilkan suhu rata-rata 28 𝐶 −

40 𝐶dan kelembapan diatas 85% pada front kerja dimana kondisi ini sangat tidak

aman dan tidak boleh ada kegiatan apapun.Maka dari itu deperlukan penanganan

khusus untuk sistem ventilasi di TOG.

Dalam kegiatan penambangan maka perlu memperhatikan dampak – dampak

tersebut dan untuk meminimalisir dampak tersebut dapat menggunakan sistem

ventilasi yang baik dengan Keputusan Menteri ESDM Nomor 1827 K 30 MEM

2018 tentang pedoman pelaksanaan kaidah teknik pertambangan yang baik sebagai

acuanya dioperasikan dengan optimal disesuaikan dengan kebutuhan untuk para

pekerja agar bekerja menjadi aman dan nyaman.

Page 19: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

2

Kegiatan penambangan dan system ventilasi diatur dalam Al-Quran dimana

semua kegiatan yang dilakukan harus berdasarkan kaidah-kaidah keislaman yang

tertuang didalamnya seperti yang sudah tercantum pada surat Sad ayat 36 dan surat

Al-Muddassir ayat 38 sebagai berikut :

اب ص ث أ ي اء ح خ ه ر ر م أ ي ب ر ج يح ت الر ه ا ل ن ر خ س ف

Artinya : “Kemudian Kami tundukkan kepadanya angin yang berhembus dengan

baik menurut ke mana saja yang dikehendakinya” (Q.S. Sad:36)

ة ين ه ت ر ب س ا ك م س ب ف ل ن ك

Artinya : “Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya,”

(Q.S. Al-Muddassir:38)

Kedua ayat diatas dijelaskan bahwa angin diciptakan dengan tujuan untuk

mempermudah hidup makhluk hidup dalam pemanfaatanya, dan untuk

pertambangan sebagai mana yang disebutkan diatas bahwa aliran angin/udara bisa

dikendalikan. Seperti halnya dalam sistem jaringan ventilasi yang dapat diatur

aliran udaranya sesuai dengan kebutuhan. Dan pada ayat diatas dijelaskan juga

bahwa setiap perbuatan yang dilakukan harus bertanggung jawab atas perbuatanya,

dalam pertambangan ayat ini berkaitan dengan tanggung jawab perusahaan

terhadap keselamatan para pekerjanya mengenai kebutuhan udara yang disediakan

didalam tambang bawah tanah. Maka dari itu kinerja dari sitem ventilasi yang

sebagai alat pengatur udara harus dijaga kondisi dan diusahakan selalu dalam

kondisi optimal dan tercukupi udaranya untuk para pekerja.

Dengan adanya kegiatan penambangan yang dilakukan perusahaan dan luasnya

area penambangan yang dilakukan pada saat ini berakibat pada kebutuhan udara

yang harus diberikan semakin meningkat dan data kebutuhan udara hanya

berdasarkan dari alat pembaca lapangan sehingga kurang terkontrolnya aliran udara

masuk dan keluar untuk para pekerja. Maka dari itu perlu dilakukan kajian teknis

pengambilan data aliran udara secara langsung kelapangan untuk mengetahui

kinerja dari kipas utama mengenai kuantitas udara.

Page 20: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

3

1.2 Identifikasi Masalah

Dengan adanya peningkatan produksi dari penambangan bawah tanah yang

mencakup memperluas area kerja sehingga kebutuhan udara yang diperlukan akan

meningkat, sehingga diperlukan pemantauan lebih untuk volume udara keluar dan

volume udara masuk. Pemantauan ini dilakukan dengan cara menghitung volume

udara masuk pada portal masuk dan volume udara keluar pada kipas utama yang

kemudian dibandingkan dengan kebutuhan udara para pekerja didalam tambang.

Dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 1827 K 30 MEM 2018 tentang pedoman

pelaksanaan kaidah teknik pertambangan yang baik ditetapkan bahwa kebutuhan

udara tambang bawah tanah berdasarkan dari kebutuhan udara didalam tambang

maksimal dari semua pekerja, peralatan dan ruangan yang ada, ditambah 15% dari

total volume udara maksimal yang dibutuhkan.

Pemantauan kuantitas udara yang dilakukan perusahaan hanya menggunakan

alat SCADA monitoring untuk kegiatan pemantauan dari volume udara tidak ada

data pembanding lain. Kondisi ini sangat beresiko mengingat umur alat yang sudah

memasuki 10 tahun. Oleh karena itu untuk mengetahui kinerja dari kipas utama

apakah masih dalam kondisi baik atau tidak, perlu dilakukanya pengukuran

langsung dilapangan mengenai kinerja dari kipas utama dalam hal kuantitas udara.

Dengan adanya pengukuran langsung ini dapat mengevaluasi kinerja kipas jika

terjadi perbedaan data dari scada monitoring dan pengukuran langsung.

1.3 Batasan Masalah

Agar pembahasan terhadap masalah yang ada sesuai dengan tujuan penelitian,

maka masalah pokok yang akan dibahas hanya berfokus pada kuantitas dan kinerja

kipas utama T01 dan T03 TOG pada PT. Nusa Halmahera Minerals.

Page 21: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

4

1.4 Rumusan Masalah

1. Berapakah jumlah debit udara yang dihasilkan dari kipas utama T01 ?

2. Bagaimana mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja kipas utama

T01 dan T03 ?

3. Bagaimana hasil perbandingan perhitungan debit dengan metode collar, evase,

spot dan traverse manakah yang lebih akurat ?

1.5 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

1.5.1 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui kinerja dari kipas utama T01.

2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi dari kinerja kipas utama

T01 dan T03.

3. Membandingkan debit udara yang dihasilkan dengan metode collar, evase,

spot dan traverse.

1.5.2 Manfaat Penelitian

Data ini berguna sebagai data pembanding dari hasil monitoring

kinerja kipas utama milik perusahaan dikarenakan ketiadaanya pengukuran

lapangan dari pihak perusahaan.

Page 22: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ventilasi Tambang

Ventilasi Tambang adalah pengendalian dari bergerak/pergerakan udara,

arah dan jumlah dari udara (Hartman, 1982). Ventilasi Tambang juga dapat

didefinisikan sebagai proses pengaliran udara bersih dari luar permukaan kedalam

tambang bawah tanah. Meskipun tidak memberikan kontribusi lebih untuk

produksi, sistem ventilasi yang tidak tepat dan tidak benar dapat menyebabkan

bertambahnya tingkat kecelakaan, menurunnya kinerja pekerja tambang dan dapat

pula menurunkan produksi bahan galian.

Ventilasi juga merupakan sarana dari pengendalian kuantitas yang

merupakan bagian dari total air conditioning secara bersamaan terhadap kualitas,

kuantitas, temperatur, dan kelembaban udara. Mine Ventilation (Ventilasi

Tambang) berarti mengangkut keluar udara kotor (Injured Air) dan menggantinya

dengan udara segar (Fresh Air). Begitu pentingnya arti ventilasi dalam bidang

pertambangan khususnya tambang bawah tanah membuat kita harus mampu untuk

menganalisa segala hal yang berkaitan dengan pergerakan udara didalam tambang

bawah tanah, baik kecepatan udara maupun pola aliran udaranya.

2.1.1 Fungsi Utama Ventilasi

Dalam tambang bawah tanah (underground mining) ventilasi tambang dapat

difungsikan sebagai berikut yaitu : (Hartman, 1982)

a. Menghilangkan debu yang ada didalam ventilasi tambang bawah tanah hingga

udara menjadi normal sesuai dengan kebutuhan.

b. Mengatur suhu (panas atau lembab) udara ventilasi tambang bawah tanah

sehingga pekerja nyaman untuk melakukan aktivitas.

Page 23: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

6

c. Mengalirkan dan menyediakan udara bersih (oksigen) kedalam tambang bawah

tanah untuk para pekerja maupun proses – proses yang memerlukan udara segar.

d. Menyingkirkan dan melarutkan udara kotor yang ada didalam tambang bawah

tanah menjadi udara bersih/segar sesuai dengan yang dibutuhkan.

2.1.2 Prinsip Dasar Ventilasi

Dalam mengatur keluar masuknya aliran udara di ventilasi tambang bawah

tanah, terdapat prinsip dasar ventilasi (Hartman, 1982). Prinsip dasar dari sistem

ventilasi tambang bawah tanah merupakan salah satu pengaturan aliran udara dalam

tambang dimana dalam ini berlaku beberapa hukum alam bahwa :

a. Jalur – jalur ventilasi yang memberikan tahanan yang lebih kecil akan lebih

banyak dialiri udara dibandingkan jalur – jalur yang memberikan tahanan yang

lebih besar.

b. Hukum mekanika fluida sangat berhubungan dalam perhitungan untuk ventilasi

tambang.

c. Udaranya akan mengalir kekondisi temperatur yang rendah menuju ketemperatur

yang lebih tinggi.

d. Udara akan mengalir pada tekanan tinggi menuju tekanan rendah.

e. Udara akan tersebar memenuhi berbagai ruang kosong.

2.1.3 Jenis Sistem Ventilasi

Sistem ventilasi tambang dibagi menjadi dua yaitu sistem ventilasi alam dan

sistem ventilasi bantu. Sistem ventilasi alam merupakan udara dari atmosfer yang

dapat mengalir secara sendirinya pada front tambang, pengaliran udara yang terjadi

pada sistem ventilasi alam ini disebabkan dari tekanan udara yang berada di luar

lebih besar dibandingkan udara yang berada di dalam tambang. Sedangkan untuk

Page 24: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

7

sistem ventilasi bantu merupakan udara dari luar dapat mengalir ke dalam front

tambang dengan bantuan alat seperti fan atau mesin ventilasi, pada sistem ventilasi

bantu atau buatan ini memiliki 3 metode yaitu metode forcing, metode exhausting

dan metode overlap. (McPherson J. Malcolm, 1997)

Sistem ventilasi yang digunakan pada metode tambang bawah tanah dibagi

menjadi dua macam yaitu ventilasi alami dan ventilasi buatan.

a. Ventilasi alami merupakan suatu sistem yang berasal dari udara yang

berasal dari atmosfer yang dapat mengalir secara sendirinya ke dalam front

tambang, yang disebabkan karena adanya tekanan udara yang berada di luar

lebih besar dibandingkan udara yang tersedia di dalam tambang. Ventilasi

Alami terbagi menjadi 2 macam yaitu :

1. Ventilasi Alami Permanen dimana ventilasi ini dapat terbuka secara

permanen sebagai fungsi untuk menjamin pertukaran udara minimal.

2. Ventilasi Alami Temporer dimana ventilasi ini dapat dibuka dan ditutup

untuk difungsikan apabila memerlukan kondisi penghawaan yang lebih

baik.

b. Ventilasi buatan merupakan suatu sistem yang berasal dari luar yang dapat

mengalir ke dalam front tambang dengan bantuan alat baik itu fan atau

mesin ventilasi lainnya. Ventilasi buatan ini dibuat dengan dua sistem yaitu

dengan sistem tekan yang dipasang dengan menggunakan fan pada down

cast shaft dan sistem hisap yang dipasang dengan menggunakan fan pada

up cast shaft. Ventilasi Buatan terbagi menjadi 3 macam yaitu :

2.1.3.1 Sistem Forcing

Sistem hembus (forcing system) akan memberikan hembusan udara

bertekanan positif ke front kerja (McPherson J. Malcolm, 1997). Tekanan positif

berarti aliran udara ini mempunyai tekanan lebih besar dibanding udara di atmosfir.

Karena bertekanan positif, maka dapat digunakan flexible duct (pipa/saluran

ventilasi fleksibel). Pipa/saluran ventilasi ini menghubungkan fan (kipas) dengan

front kerja sebagaimana terlihat pada gambar dibawah ini. Kelemahan terbesar

Page 25: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

8

sistem hembus ini yaitu seluruh front kerja akan teraliri dengan udara kotor seperti

ditunjukkan dengan tanda panah bewarna merah (panah biru menunjukkan aliran

udara bersih). Disebut udara kotor karena semua gas dan emisi lain disepanjang

bukaan telah terlarut dalam aliran udara ini.

(Sumber: McPherson J. Malcolm, 1997)

Gambar 2.1

Forcing System

2.1.3.2 Sistem Exhausting

Dalam kondisi dimana debu menjadi perhatian utama, exhausting system

(sistem hisap) akan lebih disukai (McPherson J. Malcolm, 1997). Dengan sistem

ini, udara kotor tidak lagi mengalir di sepanjang bukaaan, melainkan terhisap masuk

ke duct (pipa/saluran ventilasi). Berkebalikan dengan sistem hembus, sistem hisap

ini akan memberikan aliran udara negatif. Sebab itu dibutuhkan pipa/saluran

ventilasi dari bahan yang rigid. Pipa/saluran ventilasi yang fleksibel tidak dapat

digunakan karena akan kempot kettika dihisap oleh fan.

Page 26: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

9

(Sumber: McPherson J. Malcolm, 1997)

Gambar 2.2

Exhausting System

2.1.3.3 Sistem Overlap

Sistem ini merupakan gabungan yaitu dapat menghembus udara positif dan

dapat juga menghisap udara kotor secara bersamaan (McPherson J. Malcolm,

1997). Sistem ini umumnya diterapkan pada lubang bukaan panjang dengan ukuran

lebih dari 500 m. Overlap System ini menbutuhkan 2 fan (kipas). Dua kipas ini akan

memberikan tenaga lebih untuk memasok udara di bukaan – bukaan panjang

tersebut.

(Sumber: McPherson J. Malcolm, 1997)

Gambar 2.3

Overlap System

Page 27: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

10

2.1.4 Udara Segar

Udara segar normal yang dialirkan pada ventilasi tambang terdiri dari ;

Nitrogen, Oksigen, Karbondioksida, Argon dan Gas-gas lain seperti terlihat pada

table berikut:

Tabel 2.1

Komposisi Udara Segar

(Sumber: Hartman, 1982)

Disamping itu selalu dianggap bahwa udara segar akan selalu mengandung

karbondioksida (CO2) sebesar 0,03%. Demikian pula perlu diingat bahwa udara

dalam ventilasi tambang selalu mengandung uap air dan tidak pernah ada udara

yang benar-benar kering. Oleh karena itu akan selalu ada istilah kelembaban udara

(Sumber: Hartman, 1982).

2.1.5 Gas – Gas Pada Ventilasi

Dalam sistem ventilasi tambang bawah tanah penyuplaian udara harus

benar-benar sesuai dengan standar yang ada dimana akan mempermudah para

pekerja untuk bernafas dan melakukan aktifitas penambangan (Hartman, 1982).

Dalam sistem tambang bawah tanah tentunya akan berhadapan dengan berbagai gas

– gas yang berbahaya. Ada beberapa macam gas pengotor dalam udara tambang

bawah tanah. Gas-gas ini berasal baik dari proses-proses yang terjadi dalam

tambang maupun berasal dari batuan ataupun bahan galiannya dan mesin-mesin.

Sehingga untuk menghilangkan gas – gas berbahaya tersebut dibuatlah sistem

ventilasi. Gas – gas yang berbahaya itu meliputi :

Page 28: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

11

a. Karbondioksida (CO2)

Gas ini tidak berwarna dan tidak berbau dan tidak mendukung nyala api dan

bukan merupakan gas racun. Gas ini lebih berat dari pada udara, karenanya selalu

terdapat pada bagian bawah dari suatu jalan udara. Dalam udara normal kandungan

CO2 adalah 0,03 %. Dalam tambang bawah tanah sering terkumpul pada bagian

bekas-bekas penambangan terutama yang tidak terkena aliran ventilasi, juga pada

dasar sumur-sumur tua. Sumber dari CO2 berasal dari hasil pembakaran, hasil

peledakan atau dari lapisan batuan dan dari hasil pernafasan manusia. Pada

kandungan CO2 = 0,5 % laju pernafasan manusia mulai meningkat, pada

kandungan CO2 = 3 % laju pernafasan menjadi dua kali lipat dari keadaan normal,

dan pada kandungan CO2 = 5 % laju pernafasan meningkat tiga kali lipat dan pada

CO2 = 10 % manusia hanya dapat bertahan beberapa menit. Kombinasi CO2 dan

udara biasa disebut dengan ‘blacdamp’.

b. Methan (CH4)

Gas methan ini merupakan gas yang selalu berada dalam tambang batubara

dan sering merupakan sumber dari suatu peledakan tambang. Campuran gas methan

dengan udara disebut ‘Firedamp’. Apabila kandungan methan dalam udara

tambang bawah tanah mencapai 1 % maka seluruh hubungan mesin listrik harus

dimatikan. Gas ini mempunyai berat jenis yang lebih kecil dari pada udara dan

karenanya selalu berada pada bagian atas dari jalan udara.

Methan merupakan gas yang tidak beracun, tidak berwarna, tidak berbau

dan tidak mempunyai rasa. Pada saat proses pembatubaraan terjadi maka gas

methan terbentuk bersama-sama dengan gas karbondioksida. Gas methan ini akan

tetap berada dalam lapisan batubara selama tidak ada perubahan tekanan padanya.

Terbebasnya gas methan dari suatu lapisan batubara dapat dinyatakan dalam suatu

volume per satuan luas lapisan batubara, tetapi dapat juga dinyatakan dalam satuan

volume per satuan waktu. Terhadap kandungan gas methan yang masih

terperangkap dalam suatu lapisan batubara dapat dilakukan penyedotan dari gas

Page 29: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

12

methan tersebut dengan pompa untuk dimanfaatkan. Proyek ini dikenal dengan

nama ‘seam methane drainage’.

c. Karbon Monoksida (CO)

Gas karbon monoksida merupakan gas yang tidak berwarna, tidak berbau

dan tidak ada rasa, dapat terbakar dan sangat beracun. Gas ini banyak dihasilkan

pada saat terjadi kebakaran pada tambang bawah tanah dan menyebabkan tingkat

kematian yang tinggi. Gas ini mempunyai afinitas yang tinggi terhadap

haemoglobin darah, sehingga sedikit saja kandungan gas CO dalam udara akan

segera bersenyawa dengan butir-butir haemoglobin (COHb) yang akan meracuni

tubuh lewat darah. Afinitas CO terhadap haemoglobin menurut penelitian (Forbes

and Grove, 1954) mempunyai kekuatan 300 kali lebih besar dari pada oksigen

dengan haemoglobin. Gas CO dihasilkan dari hasil pembakaran, operasi motor

bakar, proses peledakan dan oksidasi lapisan batubara.

Karbon monoksida merupakan gas beracun yang sangat mematikan karena

sifatnya yang kumulatif, seperti terlihat pada gambar 1. Misalnya gas CO pada

kandungan 0,04 % dalam udara apabila terhirup selama satu jam baru memberikan

sedikit perasaan tidak enak, namun dalam waktu 2 jam dapat menyebabkan rasa

pusing dan setelah 3 jam akan menyebabkan pingsan/ tidak sadarkan diri dan pada

waktu lewat 5 jam dapat menyebabkan kematian. Kandungan CO sering juga

dinyatakan dalam ppm (part per milion). Sumber CO yang sering menyebabkan

kematian adalah gas buangan dari mobil dan kadang-kadang juga gas pemanas air.

Gas CO mempunyai berat jenis 0,9672 sehingga selalu terapung dalam udara.

Page 30: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

13

(Sumber: Hartman, 1982)

Gambar 2.4

Pengaruh Racun Gas CO Sebagai Fungsi Waktu

d. Hidrogen Sulfida (H2S)

Gas ini sering disebut juga ‘stinkdamp’ (gas busuk) karena baunya seperti

bau telur busuk. Gas ini tidak berwarna, merupkan gas racun dan dapat meledak,

merupakan hasil dekomposisi dari senyawa belerang. Gas ini mempunyai berat

jenis yang sedikit lebih berat dari udara. Merupakan gas yang sangat beracun

dengan ambang batas (TLV-TWA) sebesar 10 ppm pada waktu selama 8 jam

terdedah (exposed) dan untuk waktu singkat (TLV-STEL) adalah 15 ppm.

Walaupun gas H2S mempunyai bau yang sangat jelas, namun kepekaan terhadap

bau ini akan dapat rusak akibat reaksi gas H2S terhadap syaraf penciuman. Pada

kandungan H2S = 0,01 % untuk selama waktu 15 menit, maka kepekaan manusia

akan bau ini sudah akan hilang.

e. Sulfur Dioksida (SO2)

Sulfur dioksida merupakan gas yang tidak berwarna dan tidak bisa terbakar.

Merupakan gas racun yag terjadi apabila ada senyawa belerang yang terbakar.

Lebih berat dari pada udara, dan akan sangat membantu pada mata, hidung dan

tenggorokan. Harga ambang batas ditetapkan pada keadaan gas = 2 ppm (TLV-

TWA) atau pada waktu terdedah yang singkat (TLV-STEL) = 5 ppm.

Page 31: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

14

f. Nitrogen Oksida NOX)

Gas nitrogen oksida sebenarnya merupakan gas yang ‘inert’, namun pada

keadaan tekanan tertentu dapat teroksidasi dan dapat menghasilkan gas yang sangat

beracun. Terbentuknya dalam tambang bawah tanah sebagai hasil peledakan dan

gas buang dari motor bakar. NO2 merupakan gas yang lebih sering terdapat dalam

tambang dan merupakan gas racun. Harga ambang batas ditetapkan 5 ppm, baik

untuk waktu terdedah singkat maupun untuk waktu 8 jam kerja. Oksida notrogen

yang merupakan gas racun ini akan bersenyawa dengan kandungan air dalam udara

membentuk asam nitrat, yang dapat merusak paru-paru apabila terhirup oleh

manusia.

g. Gas Pengotor Lain

Gas yang dapat dikelompokkan dalam gas pengotor lain adalah gas

Hidrogen yang dapat berasal dari proses pengisian aki (battery) dan gas-gas yang

biasa terdapat pada tambang bahan galian radioaktif seperti gas radon.

Page 32: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

15

(Sumber: Ventilation management plan PT. NHM)

Gambar 2.5

Posisi Gas Dalam Terowongan

Page 33: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

16

Tabel 2.2

Gas Dalam Tambang Bawah Tanah

(Sumber: Hartman, 1982)

Page 34: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

17

2.1.6 Suhu Dan Kelembaban

Ventilasi digunakan untuk memenuhi persyaratan kenyamanan kerja di

tambang bawah tanah yang kelanjutannya dapat meningkatkan efesiensi kerja dan

produksi. Panas dan kelembaban mempengaruhi manusia dalam beberapa hal,

yakni menurunkan efesiensi, menimbulkan kecerobohan dan kecelakaan serta

menyebabkan sakit dan kematian (Hartman, 1982).

2.1.6.1 Sumber-sumber Panas

Terdapat sembilan sumber panas utama dalam tambang bawah tanah, urutan

empat teratas merupakan sumber panas yang paling utama dan mampu menciptakan

ketidaknyamanan di area kerja tambang antara lain :

a. Autokompresi

Proses dari autokompresi hampir sama dengan proses yang dialami oleh

udara pada sistem kompressor. Autokompresi terjadi disaat udara memasuki

tambang melalui shaft sehingga udara akan mengalami kompresi dan pemanasan

saat mengalir ke bawah. Jika tidak ada transfer panas dan kelembaban udara yang

ada di shaft, maka proses autokompresi akan berlangsung secara adiabatik. Ketika

udara atau fluida mengalir turun, maka energi potensialnya akan diubah menjadi

entalpi yang akan meningkatkan tekanan, energi dalam hingga temperaturnya.

b. Batuan

Temperatur batuan naik saat kedalaman tambang bertambah akibat adanya

tekanan yang semakin besar. Dalam menentukan panas yang dihasilkan oleh

batuan, diperlukan data-data seperti konduktivitas batuan, diffusivitas batuan dan

temperatur batuan alami (virgin rock)

c. Air Bawah Tanah

Semua air bawah tanah, terutama yang berasal dari rekahan yang panas dan

batuan reservoir panas, adalah sumber panas yang cukup besar di tambang. Karena

Page 35: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

18

air dan panas berasal dari batuan sekitar ataupun sumber geothermal, temperatur air

akan sama dengan batuan bahkan dapat lebih tinggi. Panas yang berasal dari air

umumnya berpindah ke udara tambang melalui evaporasi yang meningkatkan panas

laten dari udara tersebut. Proses evaporasi yang terjadi di tambang dapat

diminimalisasi dengan cara melakukan grouting pada batuan, isolasi sumber air

masuk dan juga membuat saluran air ditches ataupun pipa untuk meyalurkan air

yang sudah masuk keluar tambang. Selain itu, panas laten yang cukup besar juga

dapat berasal dari evaporasi service water (air pengeboran) yang disebut dengan

mine water, yang dipanaskan oleh batuan sekitar.

d. Peralatan Listrik

Hampir semua alat listrik menambah panas ke udara tambang karena adanya

rugi daya dan hampir semua rugi daya tersebut dikonversikan secara langsung

menjadi panas. Salah satu upaya untuk mengurangi panas yang bertambah di dalam

tambang adalah dengan meletakkan alat-alat kelistrikan ( main fan, pompa,

kompressor) di permukaan tambang. Kenaikan temperatur dry-bulb yang melewati

fan axial adalah sekitar 1.8°C/Pa dan 0.9°C/Pa.

e. Peralatan Mesin

Biasanya suatu mesin diesel memproduksi panas tiga kali lebih besar dari

besar daya masukan listrik mesinnya. Hal ini dapat didemonstrasikan dengan

menganggap bahwa laju dari konsumsi bahan bakar per kW adalah 0,3 liter.

f. Metabolisme Manusia

Panas dari tubuh manusia dibuang secara kontinu dengan proses transfer

panas. Hasilnya adalah penambahan kalor laten dan kalor sensible temperature).

Pada udara tambang namun pada jumlah yang kecil. Panas yang dihasilkan oleh

pekerja disebabkan tubuh mengeluarkan panas untuk menyeimbangkan kondisi

tubuh terhadap lingkungan. Panas yang dihasilkan bergantung untuk tipe pekerjaan

yang sedang dilakukan, yaitu 100 W untuk pekerjaan ringan, 400 W untuk

pekerjaan sedang dan 600 W untuk pekerjaan berat.

Page 36: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

19

g. Oksidasi

Efek dari oksidasi di tambang batubara dan sulfur biasanya menjadi hal

yang perlu diperhatikan. Oksidasi yang terjadi pada tambang tersebut akan

mempunyai heat load yang cukup besar tergantung dari besar penurunan volume

oksigen yang ada.

h. Peledakan

Panas yang dihasilkan dari peledakan sangat bergantung dari tipe bahan

peledak yang digunakan dan densitas bahan peledak untuk sekali peledakan.

Umumnya panas yang dilepaskan untuk peledakan di tambang bawah tanah

berkisar di 3700 kj/kg ANFO yang digunakan atau sekitar 5800 kJ/kg nitro-

glyserine. Saat peledakan, 50 % - 90% energi yang dilepaskan terjadi dalam bentuk

panas. Akan tetapi, menghitung jumlah kalor yang dilepaskan ke udara tambang

pada kenyataan cukup sulit dilakukan karena kebanyakan dari kalor tersebut

langsung diserap oleh batuan sekitar.

i. Pergerakan Batuan

Pergerakan batuan meruapakan sumber panas yang sulit untuk

dikuantifikasi. Metode caving maupun jatuhnya ore di stope adalahnya yang

umumnya menyebabkan panas dari pergerakan batuan. Masalah ini dapat diatasi

jika diketahui massa, jarak dan faktor gesek, tetapi perhitungan secara eksak

dianggap tidak memungkinkan. Bahkan diragukan 1% pun dari panas yang

terbentuk dilepaskan ke udara karena panas tersebut lebih banyak diserap oleh

batuan itu sendiri.

j. Pipa

Pipa yang membawa air bisanya lebih panas daripada mine air dan

kemudian akan memberikan panas ke udara. Air atau drainage water biasanya satu-

satunya air yang cukup hangat yang ada di pipa tambang bawah tanah. Kuantifikasi

Page 37: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

20

transfer panas dari pipa cukup sulit dilakukan, dan kenaikan maupun penurunan

panasyang terjadi bisanya diabaikan.

2.1.7 Perhitungan Suhu

Terdapat beberapa parameter dalam perhitungan suhu, yakni temperatur

cembung kering, temperatur cembung basah, suhu efektif, dan suhu global bola

basah (Hartman,1982).

a. Temperatur Cembung Kering (Dry Bulb Temperature)

Temperatur yang ditunjukkan oleh thermometer kering konvesional. Diukur

dalam Fahrenheit (Fo) atau Celcius (Co).

b. Temperatur Cembung Basah ( Wet Bulb Temperature)

Temperatur dimana air menguap ke udara yang dapat membuat udara

menuju jenuh adibatis pada temperatur tersebut. Ditunjukkan oleh thermometer

dalam selubung basah dan berada dalam aliran udara dengan kecepatan paling tidak

10 ft/det (m3/det). Diukur dalam Fahrenheit (Fo) atau Celcius (Co). Wet bulb

temperature maksimum yang diperbolehkan untuk keselamatan dan kefektivitasan

kerja beragam disetiap tambang. Umumnya 87°F – 90°F adalah batas yang masih

diperbolehkan.

c.Suhu efektif (Temperature Effective)

Tubuh manusia bereaksi terhadap panas dan selalu mencoba untum

mempertahankan temperaturnya sekitar 37oC dengan cara mengeluarkan panas

melalui cara konveksi, radiasi, dan evaporasi. Namun tubuh manusia akan

menerima panas lagi begitu produksi metabolismenya naik, penyerapan panas dari

lingkungan atau kombinasi kedua faktor tersebut. Sistem syaraf sentral akan selalu

bereaksi untuk menjalankan mekanisme pendinginan secara alamiah. Akan tetapi,

bila sistem syaraf sentral tidak dapat bekerja karena satu sebab dan lainnya, dapat

menyebabkan sakit dan kematian.

Page 38: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

21

Bila seseorang istirahat di dalam ruangan dengan kondisi udara jenuh, maka

batas kemampuannya untuk beradaptasi hanya akan mencapai temperatur 90oF

(32oC). Namun bila ruang tersebut dialiri udara denagn kecepatan 200 fpm maka

batas temperaturnya dapat naik hingga 95oF (35oC). sedangkan temperatur normal

utnuk seseorang dapat bekerja dengan nyaman adalah 19 oC -27oC.

(Sumber: Hartman, 1982)

Gambar 2.6

Hubungan Suhu Dengan Efisiensi Kerja

Perbedaan antara temperatur cembung kering dan cembung basah

menyatakan faktor kenyamanan di dalam udara lembab. Agar seseorang dapat

bekerja dengan nyaman di lingkungan udara dengan kelembaban relatif 80% maka

diperlukan perbedaan td-tw sebesar 5oF (2.8oC). Kecepatan aliran udara merupakan

faktor utama dalam mengatur kenyamanan lingkungan kerja. Kecepatan aliran

udara sebesar 50-500 fpm (0.8-2.5 m/det) dapat memperbaiki tingkat kenyamanan

ruang kerja yang panas dan lembab. Nilai suhu efektif dapat diketahui dengan cara

memplot kedua temperatur kering (dry bulb temperature) - temperatur basah (wet

bulb temperature) dan kecepatan aliran udara di grafik pada gambar dibawah ini.

Namun sebelum diplot pada grafik, satuan suhu harus dikonversikan terlebih dahulu

Page 39: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

22

ke dalam bentuk fahrenheit. Begitupula dengan satuan kecepatan harus

dikonversikan terlebih dahulu ke dalam bentuk fpm.

(Sumber: Hartman, 1982)

Gambar 2.7

Nilai Suhu Efektif

Page 40: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

23

2.1.8 Pemeriksaan Ventilasi

Agar mendapatkan informasi yang terinci mengenai kualitas dan kuantitas

udara tambang, maka perlu dilakukan pemeriksaan terhadap sistem ventilasi yang

ada, yaitu mengadakan pengukuran dan pengamatan terhadap ventilasi, sehingga

dapat diketahui arah aliran atau sirkulasi udara, kualitas dan kuantitas udara yang

harus memenuhi kebutuhan baku (standar) dan sesuai dengan peraturan

perundangan yang berlaku (D.J. Brake, 2013).

2.1.8.1 Kuantitas Udara Tambang

Kuantitas udara adalah jumlah udara yang melalui ruang dan luas tertentu

yang diukur setiap satuan waktu (D.J. Brake, 2013). Sedangkan kuantitas udara

tambang yang dimaksud adalah jumlah udara masuk kedalam tambang dalam

waktu tertentu. Kuantitas udara yang melalui jalur udara tidak ditentukan secara

langsung, melainkan berdasarkan pengukuran kecepatan aliran udara dan luas

penampang jalur udara tambang. Tujuan dari perhitungan udara tambang adalah

untuk mengetahui besarnya kebutuhan udara dan pembagiannya kesetiap jalur yang

dibutuhkan didalam tambang. Setelah diketahui kecepatan aliran udara dan luas

penampang jalur udara pada titik pengukuran, maka kuantitas udara dapat dihitung

dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:

𝑄= 𝑉 𝑥 𝐴…………………………..…………………………………….……(2.1)

Dimana Q adalah adalah kuantitas udara (m3/s), V adalah kecepatan aliran

(m/s) dan A adalah luas penampang jalur udara (m2). Untuk menghitung nilai

kuantitas udara (inlet volume) terlebih dahulu dilakukan perhitungan kecepatan

aliran udara, rumus yang digunakan yakni:

V = √2𝑉𝑝

𝜌 …………………………………………………………………....(2.2)

Dimana V adalah velocity (m/s), Vp nilai velocity pressure terukur (Pa), dan

nilai density (kg/m3).

Page 41: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

24

2.1.8.2 Pengukuran Kecepatan Aliran Udara

a. Collar Measurment

Kecepatan aliran udara di dalam tambang merupakan salah satu parameter

dalam perhitungan kuantitas udara (D.J. Brake, 2013). Dalam pengukuran ini

menggunakan manometer yang dipadukan dengan pitot tube yang merupakan salah

satu alat untuk pengukuran kecepatan aliran udara dalam sistem ventilasi tambang.

Untuk mengukur kecepatan aliran udara didalam tambang menggunakan teknik

pengukuran Continuous artinya dilakukan secara terus menerus dan konsisten pada

arah horizontal atau vertical dari atas atau dari bawah dari ujung yang satu ke ujung

yang lain pada penampang lubang bukaan dengan jalur yang teratur sehingga

seluruh penampang lubang bukaan terukur.

Mekanisme pengukuran kecepatan udara adalah dengan menggunakan pitot

tube. Pitot tube berbentuk L yang pada bagian ujung pipa terbuka sebagai tempat

mengalirnya udara yang masuk. Dan apabila pipa bagian luar tersumbat ujungnya,

maka akan terbentuk disekeliling lubang-lubang yang kecil sebagai udara masuk.

Pitot tube merupakan suatu alat yang dapat pengukur tekanan udara pada aliran

dengan kecepatan yang tinggi dan dapat ditemui pada pesawat terbang.

Tekanan yang mengalir pada aliran udara melalui pitot tube akan diukur

oleh suatu manometer yang disambungkan dengan slang plastik atau karet pada

ujung pitot tube lainnya. Tekanan yang diukur yakni total pressure, static pressure

dan velocity pressure.

a. Velocity Pressure didefinikan sebagai tekanan yang terjadi karena ada pergerakan

udara. Semakin cepat udara bergerak atau semakin tinggi kecepatan udara, maka

semakin tinggi pula nilai kecepatan udara dan sebaliknya.

b. Static pressure, merupakan Tekanan potensial diberikan oleh udara diam.

Dengan kata lain, tekanan statis adalah perbedaan antara tekanan didalam fan yang

diberikan ke segala arah dan tekanan dalam atmosfir.

c. Total Pressure, merupakan jumlah dari velocity pressure dan static pressure.

Page 42: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

25

(Sumber: Ventilation management plan PT. NHM)

Gambar 2.8

Konfigurasi Manometer dan Pitot Tube

(Sumber: Ventilation management plan PT. NHM)

Gambar 2.9

Pitot Tube

b. Evase measurement

Evase measurement merupakan pengukuran kecepatan udara menggunakan

stickflow dan anemometer digital yang pengukuranya dilakukan di outlet evase

(D.J. Brake, 2013). Pengukuran ini dilakukan dengan memandaatkan aliran udara

yang keluar untuk mengetahui nilai barometric pressure, temperature wet bulb,

temperature dry bulb dan velocity.

Page 43: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

26

(Sumber: Ventilation management plan PT. NHM)

Gambar 2.10

Stick Flow Anemometer Digital

(Sumber: Ventilation management plan PT. NHM)

Gambar 2.11

Prosedur Pengukuran Pressure

Page 44: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

27

c. Traverse measurement

Pengukuran ini dilakukan diterowongan/ lubang bukaan dan bisa juga

dilakukan di pipa dengan syarat diameter pipa harus 6 kali lebih besar dari panjang

anemometer tersebut (D.J. Brake, 2013). Pengukuran ini bertujuan untuk mengcari

kecepatan udara rata-rata yang melewati lubang bukaan tersebut dengan cara

mengukur kecepatan dari ujung kanan lubang bukaan sampai ujung kiri dengan pola

seperti gambar berikut.

(Sumber: McPherson J. Malcolm, 1997)

Gambar 2.12

Jalur Pergerakan Traverse

Pengukuran tersebur dilakukan minimal 2 kali dari arah kiri kekanan dan

kanan kekiri untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Pengukuran tersebut

menggunakan alat sebagai berikut:

Page 45: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

28

(Sumber: Ventilation management plan PT. NHM)

Gambar 2.13

Hot Wire Anemometer Digital

d. Spot Measurment

Pengukuran kecepatan udara ini dilakukan diterowongan/ lubang bukaan

dan bisa juga dilakukan di pipa dengan cara melakukan pengukuran ditengah jalur

udara dan alat yang digunakan sama dengan traverse measurement hot wire

anemometer digital (D.J. Brake, 2013).

2.1.8.3 Pengukuran Luas Penampang Jalur Udara

Selain mengukur kecepatan udara untuk menentukan kuantitas aliran udara

dilakukan pengukuran terhadap luas penampang jalur udara pada setiap titik

pengukuran (D.J. Brake, 2013). Persamaan yang digunakan yakni rumus luas

lingkaran, karena bentuk dari motor fan sendiri melingkar. Dimana A adalah Luas

jalur udara (m2), 𝑟2 adalah jari-jari penampang dalam hal ini adalah jari-jari dari

evasee (m2), 𝜋 adalah 3.14.

𝐴 (𝑚2)= 𝑟2 𝑥 𝜋………………………………….……………………………… (2.3)

Page 46: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

29

2.1.8.4 Pengukuran Temperatur

Pengukuran temperatur didalam lubang bukaan tambang bawah tanah

diukur dengan Kestrel Anemometer yang bertujuan untuk mengukur temperatur

kering (dry bulb) dan temperatur basah (wet bulb) (D.J. Brake, 2013). Data ini

digunakan untuk mengetahui kelembaban udara dan density udara pada setiap jalur

aliran udara.

2.1.8.5 Pengukuran Tekanan Udara

Pengukuran tekanan udara menggunakan Kestrel Anemometer yang

bertujuan untuk mengetahui perbedaan tekanan udara pada setiap titik pengukuran

(D.J. Brake, 2013). Dengan mengetahui perbedaan tekanan udara, maka dapat

diperkirakan arah pergerakan udara. Dimana udara akan selalu bergerak dari tempat

yang bertekanan tinggi ketempat yang bertekanan yang lebih rendah.

(Sumber: Ventilation management plan PT. NHM)

Gambar 2.14

Kestrel Anemometer

2.1.8.6 Psikrometri Udara Tambang

Udara segar yang dialirkan kedalam tambang bawah tanah akan mengalami

beberapa proses seperti penekanan atau pengembangan, pemanasan atau

Page 47: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

30

pendinginan (McPherson J. Malcolm, 1997). Oleh karena itu maka volume,

tekanan, kandungan energi panas dan kandungan airnya juga akan mengalami

perubahan. Ilmu yang mempelajari proses perubahan sifat-sifat udara seperti

temperatur dan kelembaban disebut psikrometri.

Ventilasi digunakan untuk memenuhi persyaratan kenyamanan kerja di

tambang bawah tanah yang kelanjutannya dapat meningkatkan efisiensi dan

produksi. Tujuan ventilasi adalah mengeluarkan hawa panas dan uap air dengan

laju yang sesuai, sehingga temperatur dan kelembaban udara yang dikondisikan

memungkinkan pekerja juga melepaskan panas tubuhnya saat bekerja. Kedua faktor

tersebut (panas dan kelembaban) harus dikondisikan secara bersamaan.

Kecepatan aliran udara merupakan faktor utama dalam mengatur

kenyamanan lingkungan kerja. Kecepatan aliran udara sebesar 150 – 500 fpm ( 0,8

– 2,5 m/detik) dapat memperbaiki tingkat kenyamanan ruang kerja yang panas dan

lembab. Untuk mengetahui jumlah udara yang msuk maupun keluar dari tunnel

maka digunakan persamaan-persamaan sebagai berikut:

a. In drift Barometric Pressure (P’)

Tekanan udara didalam fan

……………………………………………………………….(2.4)

Keterangan :

P’ : Pressure in drift (fan) (kPa),

Tp : Total pressure (Pa)

P : Barometric Pressure (kPa)

Page 48: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

31

b. Vapour Pressure (Pw)

Merupakan tekanan parsial uap air yang ditimbulkan oleh mulekul uap air

didalam udara lembab pada suhu constant. Apabila udara mencapai kondisi jenuh,

maka tekanan uap air tersebut disebut Saturated vapour pressure (esd). Pendugaan

tekanan parsial uap air dapat didekati dengan persamaan:

Keterangan :

𝑒𝑠𝑑 : Saturated vapour pressure (kg/kg)

twb : Wet bulb temperature (ºC)

tdb : Dry bulb temperature (ºC)

𝑒 : Pressure vapour (kg/kg)

A : Nilai dari konstanta Psikrometri ( 0,000644 °C-1 )

P’ : Pressure in drift (fan) (kPa).

c. Moisture Content (X)

Dalam buku Ventilation and occupational Environment Engineering in

Mines mendefinisikan moisture content sebagai massa uap air yang diasosiasikan

dengan satuan massa udara kering atau dapat diartikan sebagai massa uap air yang

dikandung per satuan massa udara kering lb/lb (kg/kg) yang dapat dinyatakan dalam

persamaan sebagai berikut:

o untuk X kg uap air:

e.V = X .Rv .T Joules (J)…………………………………………...…………..(2.7)

Page 49: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

32

Keterangan: Rv : konstanta gas untuk uap air (461,50 J / kg K)

o untuk 1 kg udara kering asli,

Pa V = 1 x Ra .T Joules (J)……………………………..……………..(2.8)

Keterangan: Ra : Konstan gas untuk udara kering (287,04 J / kg K)

o V disubtitusikan

Keterangan :

X : Moisture content (kg/kg),

P : Absolute Pressure menurut hukum Dalton (P = Pa + e)

Pa : Air dry pressure (kPa)

e : Vapour pressure (kPa).

d. Apparent Specific Volume (v)

Merupakan volume yang ditempati oleh unit massa material, yang dapat

diartikan volume ruang yang diisi oleh 1 kg udara kering dan dinyatakan dalam

m3/kg udara kering. Adapun persamaannya sebagai berikut: (0,28055 merupakan

konstanta gas untuk udara (kJ/kg K) ).

Keterangan :

𝑉𝑚 : App Specific volume (m3/kg)

𝑡𝑑𝑏 : Dry bulb temperature (K),

Page 50: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

33

P : Absolute pressure (kPa),

Pw : Pressure vapour (kPa).

e. Density (𝜌)

Merupakan suatu besaran kerapatan massa benda yang dinyatakan dalam

berat benda per satuan benda tersebut.

Keterangan :

𝜌 : Density (kg/ m³ ),

𝑉𝑚 : App Specific volume (m³/kg)

f. Enthalpy (H)

Entalpi adalah panas total udara segar yang merupakan penjumlahan panas

udara kering dan uap air per satuan berat udara kering Btu/lb (kJ/Kg). Nilai

Enthalpy dapat dihitung dengan persamaan: (1,005 adalah nilai konstanta tekanan

udara ( kJ/kg. K), 1,8 adalah nilai konstanta tekanan udara dalam kondisi basah

(kJ/kg. K) dan 2501 adalah nilai entalpi uap air persatuan massa uap air (kJ/kg))

Keterangan

𝑡𝑑𝑏 : Dry bulb temperature,

r : Moisture content (kg/kg)

Page 51: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

34

g. Sigma Heat

Sigma Heat merupakan energi panas total udara segar yang merupakan

penjumlahan panas udara kering dan uap air per satuan berat udara kering Btu/lb

(kJ/Kg) yang mengabaikan menghitung kandungan air dan uap airnya.

Keterangan

𝑆 : Sigma Heat

𝐻 : Entalphy

twb : Wet bulb temperature

𝑋 : Moisture Content

h. Relative Humidity (𝑟ℎ)

Relative Humidity atau kelembaban relatif merupakan perbandingan antara

tekanan uap dari udara pada suatu keadaan tidak jenuh dengan tekanan uap udara

pada keaadaan jenuh pada suhu bola kering. Pada keadaan temperature yang sama

kelembaban relative dapat dihitung dengan menggunakan pendekataan rumus:

Keterangan:

𝑟ℎ : Relative Humidity (%)

𝑒 : Vapour Pressure (kPa)

𝑒𝑠𝑑 : Saturated Vapour Pressure (kPa)

Page 52: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

35

(Sumber: Hartman, 1982)

Grafik 2.15

Psikrometri

Page 53: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

36

(Sumber: Ventilation management plan PT. NHM)

Gambar 2.16

Reaksi Fisiologi

2.1.8.7 Performance Primary Fan

Kipas dan ventilasi merupakan dua kombinasi yang dipilih untuk mengatasi

aliran udara yang cukup pada tekanan yang dibutuhkan untuk operasi kendaraan

dan aktifitas pekerja didalam area kerja tambang bawah tanah (D. J. Brake, 2013).

Page 54: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

37

Primary fan atau kipas utama merupakan faktor utama dalam mengeluarkan

udara kotor dalam tambang. Sehingga kinerja dari pimary fan harus baik , untuk

memastikan kinerja primary fan dalam kondisi baik maka perlu dilakukan

pengontrolan terhadap primary fan secara rutin, dengan meninjau nilai restistensi,

air power dan juga tingkat efficiency dari fan itu sendiri.

a. Resistensi

Resistensi merupakan jumlah kehilangan tekanan dalam sistem, untuk

volume udara tertentu (D. J. Brake, 2013). Fan dalam sistem dengan saluran sempit

dan banyak tikungan dengan radius pendek akan bekerja lebih keras untuk

mengatasi resistansi sistem yang lebih besar, dari pada dalam sistem dengan saluran

yang lebih besar dan dengan lebih sedikit jumlah belokan dan panjang.

Saluran panjang yang sempit dengan banyak bengkokan dan tikungan akan

memerlukan lebih banyak energi untuk menarik udara untuk dilalui. Sebagai

akibatnya, untuk kecepatan fan yang sama, fan akan mampu menarik lebih sedikit

melalui sistim ini daripada yang melalui sistim pendek tanpa ada belokan.

Persamaan yang digunakan yakni:

R = 𝑃𝑠

𝑄2…………………………………………………………………………(2.17)

Keterangan :

R : Resistensi (Ns²/m⁸ )

Q : Volume udara atau kuantitas udara (m³/s)

Ps : Tekanan statik (Pa)

b. Air Motor

Air Motor atau daya penggerak atau kekuatan udara fan dalam menghisap

udara dapat dihitung dengan menggunakan persamaan: (D. J. Brake, 2013)

Air Power = 𝑇𝑃 𝑋 𝑄

1000 (kW)………………………………………………………(2.18)

Page 55: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

38

Keterangan :

TP : Total Pressure (Pa)

Q : Inlet Volume (m3/s)

c. Efficiency

Efficiency fan adalah perbandingan antara daya yang dipindahkan ke aliran

udara dengan daya yang dikirimkan oleh motor ke fan (D. J. Brake, 2013). Daya

aliran udara adalah hasil dari tekanan dan aliran. Persamaan yang digunakan yakni:

Fan Efficiency (%) = Air Power (kW)

𝐼𝑛𝑝𝑢𝑡 𝑃𝑜𝑤𝑒𝑟 (𝑘𝑊) 𝑥 100 %................................................(2.19)

d. Kurva Performance

Performance fan dapat dinyatakan dalam bentuk kurva. Kurva performance

merupakan kurva kinerja fan atau juga dapat dirtikan sebagai penggambaran grafik

dari fan curve dan system resistance curve. Perpotongan system resistance curve

dan fan curve merupakan titik operasi (duty point) yang berarrti pertemuan antara

jumlah tekanan yang diberikan dengan jumlah volume udara yang dihisap (D. J.

Brake, 2013). Bila system resistance berubah, titik operasi juga berubah.

(sumber: DJ Brake, 2013)

Gambar 2.17

Kurva Performance

Page 56: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

39

Garis kelanjutan dari system resistance kearah atas melewati fan curve

disebut garis performance. Semakin kekanan arahnya, semakin baik

performancenya dan sebaliknya semakin buruk. Jika pertemuan fan curve dan

system resistance pada garis datar atau lengkungan atas dari fan curva, maka

disebut performance stall artinya Tekanan yang diberikan maksimum, tetapi

volume alirannya tidak meningkat. Performance stall harus dihindari. Dan jika

pertemuannya pada sebelah kiri puncak fan curve, maka disebut out of stall.

Kondisi ini berbahaya karena mampu membuat blade terlepas karena tidak sanggup

menahan tekanan yang terlalu tinggi.

Dalam membuat kurva performance atau yang dikenal juga dengan istilah

system resistance curve data yang dibutuhkan yaitu:

o Inlet Volume

o Collar Pressure

o Nilai Resistensi

o Pressure

o Kurva Pabrik

Setelah mengetahui nilai inlet volume, collar pressure, nilai resistensi maka

selanjutnya menghitung nilai pressure. Untuk menghitung nilai pressure maka

rumus yang digunakan yaitu:

P = R x Q2…………………………………………………………………..…(2.20)

Keterangan:

R : resistansi (Ns2/m8 )

Q : volume udara atau kuantitas udara (m3/s)

P : Tekanan statik (pa)

Dimana Q adalah nilai quantitas (m3/s) yang akan meningkat secara

eksponensial bersamaan dengan aliran udara sistem (flow) dimulai dari nol, dan R

adalah nilai resistensi.

Page 57: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

40

Sedangkan untuk nilai pressure dan tekanan statik atau collar pada kurva

pabrik telah ada ketetapannya, sehingga yang perlu dilakukan hanyalah membuat

kurva yang kemudian digabungkan dengan system resistance curve aktual.

2.1.9 Dasar Peraturan Ventilasi Tambang

Berpedoman kepada Keputusan Menteri ESDM Nomor 1827 K 30 MEM

2018 tentang pedoman pelaksanaan kaidah teknik pertambangan yang baik

mengenai penerapan sistem ventilasi yang baik dan benar. Di peraturan ini

dijelaskan batas-batas ventilasi yang dizinkan seperti standar sistem ventilasi,

pemantauan ventilasi, perawatan ventilasi, kuantitas dan kualitas udara.

Dalam kebutuhan udara dari kipas utama dijelaskan pada Lampiran II

pedoman pengelolaan teknis pertambangan bahwa kapasitas kipas angin utama

mampu mengalirkan udara ke seluruh area tambang bawah tanah sesuai kebutuhan

maksimum ditambah 15% (lima belas persen). Yang dimaksud disini jumlah

kebutuhan udara para pekerja, alat dan ruangan yang ada lalu ditambahkan 15%

dari jumlah kebutuhan udara maksimal mencakup semua pekerja yang diperkirakan

masuk ketambang dan alat yang didalam tambang meskipun tidak beroperasi.

2.2 Hasil Penelitian Terdahulu Yang Relevan

Pemenuhan kebutuhan udara bersih untuk para perkerja didalam tambang

sangat penting untuk kenyamanan dan keamanan pada saat melakukan pekerjaan.

Maka dari itu perawatan dan perbaikan kipas sebagai suplai udara sangat perlu

untuk dilakukan. Untuk menunjang hasil perawatan dan perbaikan kipas perlu

dilakukan pengukuran langsung untuk mengetahui kinerja kipas secara aktual.

Penelitian mengenai kajian menganalisis kinerja kipas berdasarkan

pengukuran volume udara kipas yang telah dilakukan oleh beberapa orang

sebelumnya di berbagai tempat yang berbeda. Berikut penelitian-penelitian yang

digunakan sebagai bahan untuk melakukan kegiatan penelitian ini:

Page 58: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

41

1. Penelitian oleh Nurul Janah, Stevano Munir dan Sriyanti (2014)

Judul dari penelitian yang dilakukan ini adalah Kajian Sistem Jaringan

Ventilasi Tambang Emas Blok Cikoneng PT Cibaliung Sumberdaya, Kabupaten

Pandeglang, Provinsi Banten, Universitas Islam Bandung. Hasil dari penelitian ini

mengevaluasi sistem jaringan ventilasi dari portal hingga ke area front kerja. Dan

Hasil yang didapatkan bahwa kinerja dari kipas utama tidak sesuai dengan

kebutuhan udara yang ada disana dimana kebutuhan udara yang seharusnya

dialirkan dari kipas utama sebesar 189,74 m³/s disini kipas hanya mampu

menghisap 110,78 m³/s. Sehingga menyebabkan pada front kerja Blok Cikoneng

tidak terpenuhi yaitu 8,11 m³/s yang seharusnya 18,59 m³/s. Maka perlu adanya

booster fan tambahan dan pemindahan booster fan yang tidak terlalu terpakai

sebagai solusinya.

2. Penelitian oleh Theoviliana Auleria Tekege (2013)

Judul dari penelitian ini Analisis Perubahan Sistem Ventilasi Tambang

Akibat Pembuatan Raise Manual Di Gudang Handak Level 500 PT. Aneka

Tambang TBK. UBPE Pongkor Bogor, Jawa Barat, Universitas Trisakti. Hasil dari

penelitian ini menganalisis perubahan aliran udara selama pembuatan raise manual

di gudang handak, pembuatan raise manual bertujuan agar gudang handak

mendapatkan suplai udara bersih yang tidak jauh dari kipas. Dan hasil dari

penelitian ini membandingkan kondisi aliran udara di sekitar gudang handak dan

gudang handak itu sendiri. Pada saat sebelum dilakukan pembuatan raise manual

suhu disana mencapai 29º kelembapan 85,6% belum sesuai standar kepmen

pertambangan dan energi no 555 tahun 1995 dimana yang sesau standar efektif

kerja suhu anatra 19º - 24º dan kelembapan batas maskimal 85%. Volume udara

bersih yang dibutuhkan 33,11 m³/s. dan suplai udara yang disediakan lebih besar

yaitu sebanyak 50,91 m³/s. Dan setelah pembuatan raise manual dilakukan

pengukuran ulang dan hasil yang didapat untuk suhu 23,5º dan untuk kelembapan

72% mencakup efektif kerja 93% dan volume udara yang dibutuhkan 33,11 m³/s

suplai udara bersih yang disediakan sebanyak 51,78 m³/s.

Page 59: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

42

3. Penelitian oleh Mohamad Nuhnaradita Saleh (2012)

Judul dari penelitian ini Studi Distribusi Aliran Udara Ventilasi Lokal Pada

Metode Penambangan Cut And Fill PT Cibaliung Sumberdaya Dengan Percobaan

Skala Laboratorium, Institut Teknologi Bandung. Hasil dari penelitian ini

menganalisis kebutuhan udara untuk para pekerja dan peralatan yang digunakan

berdasarkan Kepmen 555 ESDM 555.K.26.M.PE Tahun 1995 mengenai kualitas

dan kuantitas udara dan diuji coba dengan software kazemaru. Hasil penelitian ini

didapatkan pada area kerja temperatur kering mencapai 29,3º dan kelembapan

relatif 94,1% sedangkan berdasarkan Kepmen 555 ESDM 555.K.26.M.PE Tahun

1995 temperatur yang harus dipertahankan 18º - 24º dan kelembapan relative harus

dibawah 85%. Dan untuk pembacaan aliran udara melalui aplikasi kazemaru terjadi

kebocoran pada saluran udara sebesar 16,3 m³/s sehingga pasokan udara pada

lombong tidak optimal. Total debit udara dari hasil simulasi perangkat lunak

kazemaru adalah 22,6 m³/s sedangkan total debit udara dari hasil pengukuran adalah

6,3 m³/s. Dengan kurangnya total debit udara yang dihasilkan kipas sehingga

menyebabkan kebutuhan udara pada heading cross cut 4 sebesar 1,6 m³/s

sedangakan udara yang dibutuhkan untuk area ini 7,1 m³/s. Maka perlu adanya

perbaikan vent bag yang bocor (pengontrolan sistem ventilasi rutin).

4. Penelitian oleh Oktovianus Koibur (2016)

Judul dari penelitian ini Perencanaan Sistem Ventilasi Untuk Mendukung

Rencana Development Pada Q4 Akhir 2016 Di Tambang Bawah Tanah Grasberg

Blok Cave PT. Freeport Indonesia, Universitas Cenderawasih. Hasil dari penelitian

ini mengevaluasi optimisasi penggunaan peralatan ventilasi dan sistem jaringan

ventilasi secara optimal. Dari hasil yang didapat dengan jumlah kebutuhan udara

pada Grasberg Block Cave sebesar 1.537 m³/s sedangkan total debit udara yang

dialirkan dari 2 kipas utama 1.730 m³/s maka kebutuhan udara pada site ini

terpenuhi. Dan untuk menunjang hal tersebut perlu diterapkan infrastruktur

Kontrol ventilasi sebagai berikut : 37 ventdoor, 30 bulkhead, 13 regulator, 28 vent

raise dan 17 kipas tambahan yang sudah di atur dengan aplikasi ductsim untuk

penempatanya. Dan untuk mensuplai udara ke setiap heading buntu di setiap level

Page 60: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

43

maka dibutuhkan 17 kipas tambahan dengan spesifikasi 75 HP dan 33 kipas

tambahan dengan spesifikasi 150 HP. Berdasarkan hasil diatas penggunaan 3 kipas

utama yang dilakukan perusahaan termasuk pemborosan dikarenakan 2 kipas

utama saja sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan udara didalam tambang. Dan

untuk berjalanya sistem jaringan ventilasi seperti diatas perlu adanya pengontrolan

rutin dari kipas tambahan yang ada baik mengenai kinerja kipas maupun kebocoran

duct.

5. Penelitian oleh Patrisia Pulu (2017)

Judul dari penelitian ini Evaluasi Performa Kipas Utama Terhadap Front

Kerja Cikoneng PT. Aneka Tambang TBK. UBPE Pongkor Bogor, Jawa Barat,

Universitas Papua. Hasil dari penelitian ini perusahaan tidak dapat memenuhi

kebutuhan udara sebesar 315 m³/s dikarenakan kipas utama yang digunakan sedang

dalam perbaikan total sehingga hanya 1 kipas saja yang bekerja pada saat penelitian

dimana kipas utama 01 menghasilkan 170,75 m³/s dan kipas utama 02

menghasilkan 173,27 m³/s. Dan diakhir penelitian diukur kembali jika kedua kipas

bekerja bersamaan dan didapat volume sebesar 350,26 m³/s. Dan jumlah ini cukup

untuk memenuhi kebutuhan udara pada saat itu. Maka pada saat perbaikan total

pada salah satu kipas kegiatan pada area front kerja hanya dibatasi pada 1 front

kerja dan dilakukan pemasangan regulator dan ventdoor untuk memfokuskan aliran

udara pada area front kerja agar kebutuhan udara terpenuhi.

Page 61: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

44

2.3 Kerangka Berfikir

Gambar 2.18

Kerangka Berfikir

Page 62: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

45

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 1 September – 31 Oktober 2018, yang

berlokasi di PT. Nusa Halmahera Minerals, Halmahera Utara Provinsi Maluku

Utara.

3.1.1 Lokasi dan Kesampaian Daerah

PT Nusa Halamahera Minerals, yang bergerak dalam usaha

penambangan dan pengolahan biji emas, terletak di Desa Tabobo Kecamatan

Malifut Kabupaten Halmahera Utara Provinsi Maluku Utara. Tambang Emas

(gold mine) PT Nusa Halmahera Mineral yang dikenal dengan Gosowong Site

berada di belahan timur bagian utara pulau Halmahera, Provinsi Maluku

Utara.

Secara geografis PT. NHM terletak pada 127° 30’00’’ BT –

128°00’00’’ BT dan 1°00’00’’ LU – 1° 30’00’’ LU, sekitar 55 km disebelah

timur laut Kota Ternate yang berbatasan dengan:

a. Sebelah Timur : Laut Halmahera

b. Sebelah Barat : Laut Maluku

c. Sebelah Utara : Laut Pasifik

d. Sebelah Selatan : Laut Seram

Untuk mencapai lokasi penelitian dapat ditempuh dengan rute

Ternate – Sofifi - Gosowong site melalui jalur laut menggunakan speed boat

atau kapal ferry menuju Sofifi (ibukota Halmahera Utara), waktu tempuh

±1 jam atau dengan mengunakan kapal Ferry ± 2 jam, kemudian dilanjutkan

dengan kendaraan bermotor ke lokasi area Perusahan lamanya perjalanan

darat ± 1,5 jam.

Page 63: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

46

Dapat pula dengan rute Ternate – Gosowong site menggunakan

jalur udara, untuk jalur udara menggunakan Air Fast helikopter milik

perusahan dari bandara Sultan Babullah Ternate dengan waktu tempuh ±15

menit.

(Sumber : Geologi Department PT.NHM)

Gambar 3.1

Lokasi Kesampaian Daerah PT.NHM

Page 64: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

47

3.1.2 Kondisi Geologi

Geologi daerah penelitian yaitu Kao Teluk yang termasuk dalam

mandala geologi Halmahera Barat tersusun oleh batuan gunungapi vulkanik

sejak pra tersier awal yang telah menjadi alur lintasan busur gunungapi.

Batuan gunungapi tersebut berumur oligosen - miosen yang tersebar luas di

wilayah ini. Berlangsung pada lingkungan laut yang secara bertahap melalui

proses pengangkatan beralih ke lingkungan terestial. Batuan gunungapi ini

umumnya telah mengalami propilitisasi dan hancur, mengandung urat–urat

kuarsa kecil (veinlets) silika dan karbonat, antara lain terdiri dari batupasir,

batulempung, napal dan batugamping.

Penyebaran mineralisasi Gosowong sangat dipengaruhi oleh sesar

normal yang berarah Barat Laut Tenggara dengan dip kearah Timur Laut dan

kontak lithologi antara andesit lava dengan batuan vulkanoklastik. Urat

Gosowong terdapat dalam sistem urat epithermal dengan kemiringan rata-rata

45° ke arah Timur Grid atau Timur Laut magnetik. Panjang struktur yang

diketahui hingga saat ini adalah sekitar 400 m dan penerusan ke arah

kemiringan (down-dip) sekitar 300 m.

Kondisi geologi Gosowong terdiri dari batuan vulkanik dan

vulkanoklastik dengan terdapat instrusi dari kuarsa-diorit. Mineralisasi emas

berasosiasi dengan kuarsa-veins ephitermal, tipe vein dengan struktur hasil

dari lipatan dan sesar. Urat Gosowong menempati sekuen batuan andesit lava

dan beragam sedimen vulkanoklastik yang terdiri atas batulempung,

batulanau, batupasir halus sampai kasar dan konglomerat, ini serupa dengan

batuan deposit Gosowong. Batuan vulkanik halus (batulempung) secara

menyeluruh mengalami ubahan prahydrothermal hematitic dari lingkungan

pelapukan paleo (paleo-weathering).

3.1.2.1 Topografi

Secara umum lokasi penelitian yang berada di Pulau Halmahera

Utara ini memiliki kondisi daerah berupa pegunungan, namun berdasarkan

Page 65: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

48

pengamatan langsung di lapangan, PT. NHM terdiri dari wilayah berbukit

selain itu juga terdapat pula bentuk topografi berupa dataran landai,

lembah dan juga berbukit yang diakibatkan oleh adanya aktifitas

pertambangan dan penumpukan (waste dump).

3.1.2.2 Morfologi

Berdasarkan data departement geologi eksplorasi, wilayah PT.

NHM dikategorikan berbentuk bukit bergelombang sedang hingga

bergelombang rendah, dengan elevasi 0-200 m yang memiliki bentuk

lembah “V”, dengan pola aliran sungai “dendritic” (bercabang) dan pola

aliran parallel.

3.1.2.3 Litologi

Litologi daerah penambangan secara garis besar terdiri dari recent

cover, quaternary cover, kayasa formation, gosowong Formation yang

dapat dilihat pada gambar 4.1 dan 4.2.

Page 66: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

49

(sumber: dept Geologi TOG PT. NHM)

Gambar 3.2

Peta Regional PT. NHM

Page 67: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

50

(Sumber:Dept Geologi TOG PT. NHM)

Gambar 3.3

Litologi Daerah Penelitian

Page 68: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

51

3.1.2.4 Genesa Endapan

Bahan galian yang terdapat pada tambang bawah tanah Toguraci PT.

NHM tergolong pada endapan epitermal. Endapan epitermal didefinisikan

sebagai salah satu endapan dari sistem hidrotermal yang terbentuk pada

kedalaman dangkal yang umumnya pada busur vulkanik yang dekat

dengan permukaan. Endapan epitermal adalah hasil dari sistem

hidrotermal yang berskala besar pada lingkungan vulkanik dalam suatu

sumber panas magmatic atau sumber air meteorik.

Pada umumnya endapan epitermal ini terbentuk pada suhu yang

relatif rendah antara 50°C-250°C. Zona bijih berupa urat-urat yang simpel,

beberapa tidak beraturan dengan pembentukan kantong-kantong bijih,

seringkali terdapat pada pipa dan stockwork. Adanya kontak langsung

antara penerobosan diorite secara dike pada batuan pengikat (basalt)

menyebabkan tingginya suhu aliran air tanah. Gejala tersebut

mengakibatkan terjadinya mineralisasi pada rekahan - rekahan yang

kosong. Asosiasi pada endapan ini berupa mineral emas (Au) dan perak

(Ag) dengan mineral penyertanya berupa mineral kalsit, mineral zeolit dan

mineral kwarsa. Dua tipe utama dari endapan ini adalah low sulphidation

dan high sulphidation yang dibedakan terutama berdasarkan pada sifat

kimia fluidanya dan berdasarkan pada alterasi dan mineraloginya.

Keadaan tersebut dikarenakan pulau Halmahera merupakan

konfigurasi busur kepulauan sebagai hasil tumbukan lempeng dibagian

barat Pasifik. Daerah tersebut merupakan pertemuan antara tiga lempeng

yaitu Eurasia, Pasifik dan Indo – Australia. Memiliki keadaan geologi

yang hampir kompleks dengan adanya struktur lipatan berupa sinklin dan

antiklin serta struktur sesar yang terdiri dari sesar normal dan sesar naik.

Keadaan tersebut menyebabkan tambang Toguraci PT NHM memiliki

suhu air tanah yang relatif tinggi hasil kontak aktivitas tektonik yang ada

pada daerah tersebut dengan air meteorik dari permukaan.

Page 69: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

52

Mineralisasi ore dengan keadaan dip sekitar 30°-45°. Struktur yang

berupa vein ini diindikasikan sebagai pembawa aliran air tanah. Badan

bijih hampir berbentuk vertikal, dimana ore body ini mengikuti jalur

mineralisasi kuarsa dan kuarsa adularia. Terdapat enam vein kuarsa utama

pada tambang Toguraci, antaralain:

Urat Midas

Urat Damar

Urat Kayu Manis

Urat Yahut (TY)

Urat Yahut (TH)

Urat Wulan

3.2 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode action research, dimana metode

action research adalah kegiatan atau tindakan perbaikan sesuatu yang

perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasinya digarap secara sistematik sehingga

validitas dan reliabilitasnya mencapai tingkatan riset. action research juga

merupakan proses yang mencakup siklus aksi, yang mendasarkan pada

refleksi; umpan balik (feedback); bukti (evidence); dan evaluasi atas aksi

sebelumnya dan situasi sekarang Menurut Gunawan (2007). Dalam metode ini

dijelaskan cara menganalisis kinerja kipas yang paling efektif dengan

membandingkan volume udara dilapangan dengan data monitoring

perusahaan.

3.3 Alur Penelitian

1. Studi Literatur

Mempelajari bahan-bahan yang terkait dalam penelitian ventilasi baik

berupa buku maupun berbagai referensi laporan penelitian serta

mempelajari berbagai referensi dari perpustakaan yang nantinya akan

Page 70: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

53

digunakan sebagai dasar teori pada penelitian ini.

2. Pengumpulan Data

a. Data primer

Data primer adalah data hasil pengamatan yang dilakukan di

lapangan, meliputi pengambilan data yang sifatnya secara langsung

seperti pengambilan kecepatan aliran udara, temperatur udara kering,

temperatur udara basah, tekanan kecepatan, tekanan static, tekanan total

dan pengambilan gambar sebagai dokumentasi.

b. Data sekunder

Data sekunder adalah data pendukung yang digunakan sebagai

pelengkap, yang meliputi denah kipas utama, spesifikasi kipas utama,

curah hujan, serta topografi dari lingkungan pertambangan.

3. Pengolahan Data

Tahap ini dilakukan setelah data lapangan yang terkumpul lengkap,

selanjutnya data diolah dan dianalisa menggunakan rumus in drift

barometrik, vapour pressure, moisture content, app spec volume, density of

air, enthalpy, sigma heat, relative humadity, air power, resistence, effisiensi

dan volume, kemudian disajikan dalam bentuk tabel, gambar dan

perhitungan penyelesaian

4. Analisa Data

Data-data yang telah diperoleh kemudian dianalisis berdasarkan

literatur-literatur yang berhubungan dengan masalah tersebut, ialah sebagai

berikut :

a. Melakukan perbandingan debit udara yang dihasilkan dari metode

collar, evase, traverse dan spot

b. Membuat kurva performance primary fan

c. Menganalisis kinerja hasil dari perhitungan dan actual

5. Kesimpulan dan Rekomendasi

Mengambil kesimpulan dari hasil analisis data serta memberikan

Page 71: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

54

rekomendasi kepada perusahaan berdasarkan hasil penelitian dan

merupakan arsip yang dimiliki perusahaan.

Page 72: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

55

Gambar 3.4

Bagan Alir Penelitian

Hasil

Kesimpulan dan Rekomendasi

Analisis Data

1. Melakukan perbandingan debit udara yang dihasilkan dari

metode collar, evase, traverse dan spot

2. Membuat kurva performance primary fan

3. Menganalisis kinerja hasil dari perhitungan dan aktual

Studi Literatur

Observasi Lapangan

Data Primer :

1. Wet bulb dan Dry Bulb

2. Barometric pressure

3. Velocity

4. Total Pressure, static &

velocity pressure

Data Sekunder :

1. Studi literatur

2. Collar pressure T01

3. Scada

4. Kurva

5. Spesifikasi Primary Fan dan

gamabar desaign ventilasinya

Pengolahan Data

1. Menghitung nilai indrift barometric, vapour pressure,

moisture content, app specvolume, density of air,

enthalpy, sigma heat and relative humudity 2. Menghitung Air Power, Fan efficiency dan Resistance

3. Menghitung debit dengan metode collar, evase, traverse dan

spot

Pengambilan Data

Page 73: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

56

3.4 Instrument Penelitian

3.4.1 Alat dan Bahan Penelitian

Dalam penelitian ini alat dan bahan yang dilakukan

untuk menunjang kegiatan penulisan laporan sebagai berikut:

a. Alat

Pitot Tube

Anemometer Digital

Manometer Digital

Hot wire Anemometer Digital

Stick Flow Anemometer Digital

Kestrel

b. Bahan

Peta sistem jaringan ventilasi

Sketsa desain kipas utama

Spesifikasi kipas utama

3.4.2 Jenis Pengambilan Data

Data – data primer didapatkan berdasarkan hasil pengolahan data - data

penunjang. Dalam penelitian ini pengambilan data primer yaitu :

Pengambilan kecepatan aliran udara

Temperature udara kering

Temperature udara basah

tekanan kecepatan

Tekanan statik

Page 74: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

57

Tekanan total

Pengambilan gambar sebagai dokumentasi.

Data – data yang diperoleh untuk menunjang penelitian ini adalah data

sekunder berupa data hasil yang diambil dari beberapa satuan kerja serta

beberapa referensi dari arsip PT. Nusa Halmahera Minerals, jurnal, makalah

serta website resmi yang berkaitan dengan penelitian ini. Beberapa data yang

di pergunakan adalah:

Denah kipas utama

Spesifikasi kipas utama

Denah jaringan ventilasi

Temperatur di area tambang

Luas area pengukuran

3.5 Teknik Pengumpulan Data

a. Pengambilan data collar

Pengambilan data ini dilakukan untuk mendapatkan nilai dari velocity

pressure, static pressure, total pressure dan collar pressure. Data ini diambil

menggunakan alat manometer sebagai alat pembaca dari tekanan aliran

udara dan pitot tube yang berguna untuk menangkap aliran udara.

Pegukuran dilakukan dibadan primary fan diamana pada badan primary fan

terdapat lubang kecil yang bisa dibuka tutup yang berguna untuk

pengambilan data lapangan.

Pengukuran dilakukan sebanyak 9 kali pada setiap pengukuran tekanan

(velocity pressure, static pressure dan total pressure) yang dilakukan

bertahap dari pinggir fan hingga sampai setengah dari diameter fan masuk

kedalam dengan kondisi ujung dari pitot tube menghadap berlawanan arah

dengan aliran udara didalam kipas. Dan pengukuran ini dilakukan sebanyak

Page 75: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

58

30 kali sesuai literatur data akan akurat apabila pengambilan data dilakukan

minimal 30 kali.

(Sumber: Ventilation management plan PT. NHM)

Gambar 3.5

Manometer Digital

(Sumber: Ventilation management plan PT. NHM)

Gambar 3.6

Pitot Tube

Page 76: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

59

(Sumber: Pengambilan dokumentasi lapangan)

Gambar 3.7

Pengambilan Data Collar

(Sumber: Ventilation management plan PT. NHM)

Gambar 3.8

Titik Pengambilan Data Collar (Kiri T01 dan Kanan T03)

Page 77: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

60

b. Pengambilan data evase

Pengambilan data ini dilakukan dengan memanfaatan aliran udara yang

keluar pada outlet dari kipas utama. Alat yang digunakan untuk

pengambilan data ini seperti kestrel untuk pengambilan data tekanan

barometric, kelembapan relative, temperatur basah dan temperatur kering.

Stick flow untuk menangkap aliran udara yang keluar dari fan dan

vanemometer digital yang berguna untuk membaca kecepatan aliran udara.

Pengukuran dengan anemometer digital dilakukan sebanyak 8 kali,

pengukuran dilakukan pada dua jalur keluaran kipas dan dialkukan

pengukuran pada 4 titik pada bagian atas, kanan, bawah dan kiri disetiap

lubang bukaan kipas. Pengkuran menggunakan kestrel dilakukan sebanyak

1 kali pada salah satu bukaan kipas dengan cara menaruh kestrel

mengahadap berlawanan dengan aliran udara. Keuda pengukuran diatas

dilakukan sebanyak 30 kali sesuai literatur data akan akurat apabila

pengambilan data dilakukan minimal 30 kali.

(Sumber: Ventilation management plan PT. NHM)

Gambar 3.9

Stick Flow Anemometer Digital

Page 78: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

61

(Sumber: Pengambilan dokumentasi lapangan)

Gambar 3.10

Pengambilan Data Evase

(Sumber: Ventilation management plan PT. NHM)

Gambar 3.11

Titik Pengambilan Data Evase

Page 79: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

62

c. Pengambilan data traverse dan spot

Pengambilan data ini dilakukan didalam tunnel yang terletak dibawah

Primary Fan dengan mengukur aliran udara yang melewati tunnel tersebut

menggunakan hot-wire anemometer digital dan data yang diambil berupa

kecepatan minimum, kecepatan average kecepatan maksimal, tekanan

barometric, kelembapan relative, temperature basah dan temperature kering.

Pengukuran ini dilakukan 1 kali disetiap titik yang sudah ditetapkan atau

biasa disebut vent station pengukuran ini dilakukan di 5 titik. Pengukuran

ini dilakukan dengan 2 cara pertama pengambilan data traverse dilakukan

dengan cara menggunakan hot-wire anemometer digital yang disisir dari

atas kebawah dimulai dari ujung kanan penampang hingga kiri penampang

dan dilakukan secara perlahan. Dan yang kedua pengambilan data spot

dengan menempatkan hot-wire anemometer digital ditengah-tengah tunnel

selama 30 detik.

(Sumber: Ventilation management plan PT. NHM)

Gambar 3.12

Hot Wire Anemometer Digital

Page 80: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

63

(Sumber: Ventilation management plan PT. NHM)

Gambar 3.13

Sketsa Pengambilan Data Spot dan Traverse

d. Pengambilan data temperatur, tekanan barometrik dan kelembapan relatif

Pengambilan data ini menggunakan alat kestrel dan prinsip alat ini

mengetahui temperatur, tekanan barometric dan kelembapan relative

bedasarkan suhu dan kandungan uap air yang berada pada aliran udara. Dan

pengukuran ini dilakukan disetiap ventstation dipermukaan dan didalam

tambang, pengukuran dilakukan satu kali setiap ventstation. Dan total

pengambilan data sebanyak 30 kali dipermukaan dan 15 kali didalam

tambang.

Page 81: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

64

(Sumber: Ventilation management plan PT. NHM)

Gambar 3.14

Kestrel Anemometer

(Sumber: Pengambilan dokumentasi lapangan)

Gambar 3.15

Pengambilan Data Psikrometri Udara

3.6 Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan sebagai berikut:

1. Perhitungan Kecepatan Aliran Udara

Page 82: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

65

Setelah dilakukan pengambilan data berupa tekanan kecepatan pada

kipas utama pada pengukuran collar, dari kesembilan data pada sekali

pengukuran di jumlah dan dirata-rata kan. Lalu data tersebut dirubah

menjadi kecepatan aliran udara dengan rumus :

𝑉 = √2𝑉𝑝

𝜌

Keterangan :

𝑉𝑝 : Velocity pressure (Pa)

𝜌 : Density of air (kg/m3)

𝑉 : Velocity (m/s)

2. Perhitungan Area Pengukuran

Penentuan luas area pengukuran berdasarkan data skunder yang

didapat dari perusahaan berupa data panjang kali lebar untuk titik spot

yang sudah ada (ventstation) jika didalam tambang, dan data berupa

diameter kipas utama untuk pengukuran dipermukaan. Data ini

digunakan untuk mencari aliran debit udara, untuk mencari luar area

tersebut menggunakan rumus:

𝐴 = 𝑃 × 𝐿 → untuk terowongan

𝐴 = 𝜋𝑟² → untuk kipas utama

Keterangan :

A : Luas penampang (m²)

P : Tinggi terowongan (m)

L : Lebar terowongan (m)

𝜋 : 3,14

𝑟 : Jari-jari kipas (m)

Page 83: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

66

3. Perhitungan Debit Udara

Perhitungan debit udara dilakukan setelah mendapatkan data

kecepatan aliran udara dan luas area pengukuran dari masing – masing

metode pengukuran. Dari data kecepatan aliran udara dan luas area

diatas maka didapatkan variable untuk menghitung debit udara yang

dihasilkan oleh kipas utama pada masing – masing metode dengan

menggunakan rumus sebagai berikut :

𝑄 = 𝑉 𝑥 𝐴

Keterangan :

𝑄 : Debit udara (m³/s)

𝑉 : Velocity (m/s)

𝐴 : Luas penampang (m²)

4. Perhitungan Psikrometri Udara

Perhitungan psikrometri udara bertujuan untuk mendapatkan

densitas udara secara aktual jika dilakukan di kipas utama dan apabila

dilakukan didalam tambang perhitungan psikrometri udara dapat

diteruskan sampai mendapatkan kelembapan realtif diarea kerja. Rumus

ini digunakan untuk mendapatakan variable dalam perhitungan inlet

volume. Dan untuk mendapatkan data densitas udara pertama yang

dicari ialah tekanan udara didalam kipas (in drift barometric pressure)

menggunakan rumus :

P' = P - (Tp

1000)

Keterangan :

P’ : Pressure in drift (fan) (kPa),

Tp : Total pressure (Pa)

P : Barometric Pressure (kPa)

Page 84: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

67

Setelah itu mencari tekanan parsial uap air dengan menggunakan

rumus sebagai berikut :

e = 0,06105𝑒𝑥𝑝17,27twb

(237,3 + twb) - A P' ( tdb - twb)

Keterangan :

𝑒𝑠𝑑 : Saturated vapour pressure (kg/kg)

twb : Wet bulb temperature (ºC)

tdb : Dry bulb temperature (ºC)

𝑒 : Vapour pressure (kg/kg)

A : Nilai dari konstanta Psikrometri ( 0,000644 °C-1 )

P’ : Pressure in drift (fan) (kPa).

Kemudian mencari volume udara sebenarnya secara aktual

(apparent specific volume) mengunakan rumus :

𝑉𝑚 = 0,287055 (𝑡𝑑𝑏 + 273,15

𝑃 − 𝑃𝑤)

Keterangan :

𝑉𝑚 : App Specific volume (m3/kg)

𝑡𝑑𝑏 : Dry bulb temperature (K),

P : Absolute pressure (kPa),

Pw : Pressure vapour (kPa).

Lalu yang terakhir untuk mendapatkan densitas udara secara actual

menggunakan rumus :

𝜌 = 1

𝑉𝑚

Page 85: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

68

Keterangan :

𝜌 : Density (kg/ m³ )

𝑉𝑚 : App Specific volume (m³/kg)

Dan untuk mendapatkan kelembapan realatif yang berfungsi sebagai data

apakah area kerja layak atau tidak jika dilakukan kegiatan disana

menggunakan rumus sebagai berikut :

𝑟ℎ =𝑒

𝑒𝑠𝑑 𝑥 100%

Keterangan:

𝑟ℎ : Relative Humidity (%)

𝑒 : Vapour Pressure (kPa)

𝑒𝑠𝑑 : Saturated Vapour Pressure (kPa)

5. Perhitungan Resistensi

Setelah dilakukan pengukuran debit udara maka dilakukan

perhitungan resistensi dengan tujuan untuk mengetahui besar hambatan

yang terjadi pada kipas utama. Untuk mengetahui hambatan tersebut

perhitungan nilai resistensi menggunakan rumus sebagai berikut :

𝑅 =𝑃

Q2

Keterangan :

R : Resistensi (Ns²/m⁸)

Q : Volume udara atau kuantitas udara (m³/s)

P : Tekanan statik (Pa)

6. Perhitungan Air Power

Nilai air power berdasarkan perhitungan debit udara yang

dihasilkan dengan tekanan total yang berada dikipas utama yang

Page 86: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

69

nantinya dibandingkan untuk mendapatkan efisiensi dari kipas utama.

Perhitungan nilai air power menggunakan rumus sebagai berikut :

𝐴𝑖𝑟 𝑃𝑜𝑤𝑒𝑟 =𝑇𝑃 x 𝑄

1000

Keterangan :

Air Power : Daya penggerak ( kW)

TP : Total Pressure (Pa)

Q : Inlet Volume (m3/s)

7. Perhitungan Efisiensi

Perhitungan efisiensi merupakan perbandingan dari hasil air power

dengan input power kipas utama. Dari perhitungan diatas didapatkan

variable untuk menghitung efisiensi kipas. Selanjutnya dilakukan

perhitungan untuk menentukan efisiensi kipas berdasarkan data – data

tersebut menggunakan rumus sebagai berikut :

Fan Efficiency (%) = 𝐴𝑖𝑟 𝑃𝑜𝑤𝑒𝑟 (𝑘𝑊)

𝐼𝑛𝑝𝑢𝑡 𝑃𝑜𝑤𝑒𝑟 (𝑘𝑊) 𝑥 100%

Keterangan :

Air Power : Daya penggerak ( kW)

Input Power : Daya yang dapat ditampung mesin (kW)

8. Kurva Kinerja Kipas

Penentuan kinerja dari kipas utama berdasrakan perbandingan

spesifikasi alat dengan pengukuran dilapangan. Pembuatan kurva

kinerja kipas sebagai penunjang perbandingan sebelumnya berdasarkan

volume, tekanan, resistensi, air power, efisensi. Pada kurva ini

didapatkan hasil shaft power yang merupakan data penunjang untuk

perbandingan.

Page 87: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

70

BAB IV

TEMUAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Temuan Hasil Penelitian

4.1.1 Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada lokasi tambang Toguraci lebih tepatnya pada

area Primary Fan dimana Fan ini merupakan alat untuk menghisap keluar udara

kotor dari dalam area tambang. Adanya penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

apakah Primary Fan T01 dan T03 sudah bekerja sesuai dengan kebutuhan udara

yang ada. Untuk memastikanya, dilakukan beberapa pengukuran seperti

pengukuran Kecepatan Udara, Tekanan Barometrik, Kelembapan Relatif, Total

Pressure, Static Pressure, Velocity Pressure dan Temperatur. Pengukuran dilakukan

dibeberapa lokasi yaitu : Primary fan T01, Primary Fan T02, Vent Station 04, Vent

Station 05 dan Vent Station 07 (VD01).

Tambang Toguraci mempunyai 3 intake yaitu dari Togurachi Portal 1,

Togurachi Portal 2 dan T2 Chiller.

4.1.2 Data Luas Terowongan

Data ini diambil dengan tujuan untuk mengetahui luas lubang bukaan yang

dimana data ini dapat berguna untuk perhitungan selanjutnya seperti untuk

mengetahui debit dan head loss. Data ini didapat dari data primer.

Tabel 4.1 Luas Area

(Sumber : Data Skunder pengambilan data perusahaan)

Page 88: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

71

4.1.3 Kecepatan aliran Udara

Data Kecepatan aliran udara merupakan salah satu parameter untuk

menghitung debit udara yang dihasilkan oleh Primary Fan. Untuk mengetahui

kecepatan aliran udara yang dihasilkan oleh Primary fan digunakan beberapa

pengukuran antara lain :

a) Pengukuran Collar

Pengukuran ini dilakukan dengan memanfaatkan tekanan dari aliran

udara yang dihasilkan oleh Primary Fan. Pengukuran ini dilakukan pada

badan Primary Fan Dan data yang didapat berupa Velocity Pressure, Static

Pressure dan Total Pressure. Dimana kecepatan aliran udara didapat dari

hasil Velocity Pressure yang sudah diolah dengan rumus sebagai berikut :

𝑃𝑣 = 1

2 𝜌 𝑣2

𝑣 = √2 𝑃𝑣

𝜌

Pengukuran Kecepatan aliran udara pada T01 pada 12 September 2018 :

𝑣 = √2 × 206.6

1.055

𝑣 = 19.76 𝑚/𝑠

Dari perhitungan diatas didapatkan data kecepatan aliran udara yang

dilakukan sebanyak 30 kali pengambilan data dan mempunyai nilai

kecepatan rata-rata seperti tabel dibawah ini, dan untuk tabel kecepatan

aliran udara perhitungan collar dapat secara lengkap terdapat pada lampiran

C bagian collar.

Page 89: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

72

Tabel 4.2 Kecepatan Aliran Udara Perhitungan Collar

Velocity (m/s)

Pengukuran Primary Fan

Collar T01 T03

AVG 21,22 6,65

(Sumber : Data primer perhitungan data lapangan)

b) Pengukuran Evase

Data ini didapat dengan memanfaatkan pengukuran di surface

saluran keluar dari Primary Fan T01 dan data yang didapat berupa Average

Velocity, Minimum Velocity dan Maximum Velocity. Dari pengambilan

data ini didapatkan data kecepatan aliran udara yang dilakukan sebanyak 30

kali pengambilan data dan mempunyai nilai kecepatan rata-rata seperti tabel

dibawah ini, dan untuk tabel kecepatan aliran udara perhitungan collar dapat

secara lengkap terdapat pada lampiran C bagian Evase.

Tabel 4.3 Kecepatan Aliran Udara Perhitungan Evase

Velocity (m/s)

Pengukuran Primary Fan T01

Evase Left Right

AVG 22,57 23,97

(Sumber : Data primer perhitungan data lapangan)

c) Pengukuran Traverse

Pengambilan data ini dilakukan di lubang bukaan dibawah lokasi

T01dan T03 berada pada Vent Station 04, Vent Station 05 dan Vent Station

07. Data yang didapat berupa Average Velocity, Minimum Velocity dan

Maximum Velocity. Dari pengambilan data ini didapatkan data kecepatan

aliran udara yang dilakukan sebanyak 15 kali pengambilan data dan

mempunyai nilai kecepatan rata-rata seperti tabel dibawah ini, dan untuk

tabel kecepatan aliran udara perhitungan collar dapat secara lengkap

terdapat pada lampiran C bagian Traverse.

Page 90: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

73

Tabel 4.4 Kecepatan Aliran Udara Perhitungan Traverse

(Sumber : Data primer perhitungan data lapangan)

d) Pengukuran Spot

Pengambilan data ini dilakukan di lubang bukaan dibawah lokasi

T01dan T03 berada pada Vent Station 04, Vent Station 05 dan Vent Station

07. Data yang didapat berupa Average Velocity, Minimum Velocity dan

Maximum Velocity. Dari pengambilan data ini didapatkan data kecepatan

aliran udara yang dilakukan sebanyak 15 kali pengambilan data dan

mempunyai nilai kecepatan rata-rata seperti tabel dibawah ini, dan untuk

tabel kecepatan aliran udara perhitungan collar dapat secara lengkap

terdapat pada lampiran C bagian Spot.

VS04

Min Max Avg

Traverse 9,8 13,99 12,52

VS05

Min Max Avg

Traverse 4,8 7,3 5,53

VS07

Min Max Avg

Traverse 7,5 9,47 8,27

VD02Velocity (m/s)

VD03Velocity (m/s)

Velocity (m/s)VD01

Page 91: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

74

Tabel 4.5 Kecepatan Aliran Udara Perhitungan Spot

(Sumber : Data primer perhitungan data lapangan)

4.1.4 Debit Udara

Debit Udara merupakan volume udara yang masuk maupun keluar dari

terowongan tambang dalam satuan waktu. Dengan hasil dari kecepatan aliran udara

pada tabel 4.2 sampai tabel 4.5 debit udara yang dihasilkan oleh Primary Fan dapat

dihitung sebagai berikut :

𝑄 = 𝐴 × 𝑣

Pengukuran debit udara pada T01 pada 12 September 2018 :

𝑄 = 15.9 × 206.6

𝑄 = 314.30 𝑚3/𝑠

Berikut hasil dari perhitungan debit menggunakan beberapa pengukuran :

Debit Pengukuran Collar dan Evase

VS04

Min Max Avg

Spot 12,02 13,4 12,44

VS05

Min Max Avg

Spot 5,42 6,4 5,75

VS07

Min Max Avg

Spot 7,23 7,9 7,55

VD02Velocity (m/s)

VD03Velocity (m/s)

Velocity (m/s)VD01

Page 92: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

75

Tabel 4.6 Debit Udara Perhitungan Collar dan Evase

(Sumber : Data Skunder pengambilan data perusahaan)

Debit Pengukuran Traverse dan Pengukuran Spot

Tabel 4.7 Debit Udara Perhitungan Traverse dan Spot

(Sumber : Data primer perhitungan data lapangan)

VS04

Barometric

Pressure

Relative

HumidityTdb Twb Area Debit

Min Max Avg kPa % °C °C m² m³/s

Spot 12,02 13,4 12,44 98,3 79,6 33,2 30 34 422,96

Traverse 9,8 13,99 12,52 98,3 81,3 33,1 30,2 34 425,68

VS05

Barometric

Pressure

Relative

HumidityTdb Twb Area Debit

Min Max Avg kPa % °C °C m² m³/s

Spot 5,42 6,4 5,75 98,4 96,3 31,7 31,2 40 230

Traverse 4,8 7,3 5,53 98,4 100 31,3 31,3 40 221,2

VS07

Barometric

Pressure

Relative

HumidityTdb Twb Area Debit

Min Max Avg kPa % °C °C m² m³/s

Spot 7,23 7,9 7,55 98,5 68,1 34,2 28,9 25 188,75

Traverse 7,5 9,47 8,27 98,5 71,6 33,6 29 25 206,75

Velocity (m/s)VD01

VD02Velocity (m/s)

VD03Velocity (m/s)

Keterangan Lokasi Area (m²)

T01 Collar Measurment T01 collar 15,9

T01 Evase Measurment T01 outlet 8,04

T03 Collar Measurment T03 collar 15,9

TOGURACI VENT STATION AT PRIMARY FAN

Page 93: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

76

4.1.5 Psikrometri Udara

Psikrometri udara merupakan ilmu yang mempelajari sifat-sifat dan

perubahan udara pada aliran udara tambang. Data yang diambil ialah tekanan

barometrik, temperatur kering dan temperature basah. Dari data tersebut didapatkan

hasil perhitungan psikrometri sebagai berikut :

Pengukuran Psikrometri udara pada T01 pada 12 September 2018

Tekanan Barometrik : 98.6 kPa

Temperatur Kering : 35.7 °C

Temperatur basah : 31.9 °C

In drift barometric pressure

Total Pressure = 1585.8 Pa

𝑃𝐼 = 𝑃 − (𝑇𝑃

1000)

𝑃𝐼 = 98.6 − (1585.8

1000)

𝑃𝐼 = 97.01 kPa

Vapour Pressure

𝑒 = (0.6105 × 𝐸𝑥𝑝 (17.27 × 𝑡𝑊𝑏

𝑡𝑊𝑏 + 273.15))

− ((0.000644 × 𝑃′) × (𝑡𝐷𝑏 − 𝑡𝑊𝑏))

𝑒 = (0.6105 × 𝐸𝑥𝑝 (17.27 × 31.9

31.9 + 273.15))

− ((0.000644 × 97.01) × (35.7 − 31.9))

𝑒 = 3.48 𝑃𝑎

Moisture Content

𝑋 =0.622 × 𝑒

𝑃′ − 𝑒

Page 94: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

77

𝑋 =0.622 × 3.48

97.01 − 3.48

𝑋 = 0.023 𝑘𝑔/𝑘𝑔

Apparent Specific Volume

𝑉𝑚 = 0.287 ×(𝑡𝐷𝑏 + 273.15)

(𝑃′ − 𝑒)

𝑉𝑚 = 0.287 ×(35.7 + 273.15)

(97.01 − 3.48)

𝑉𝑚 = 0.95 𝑚3/𝑘𝑔

Density

𝜌 =1

𝑉𝑚

𝜌 =1

0.95

𝜌 = 1.055 𝑘𝑔/𝑚³

Entalpi

𝐻 = (1.005 × 𝑡𝐷𝑏) + 𝑋 × ((1.8 × 𝑡𝐷𝑏) + 2501)

𝐻 = (1.005 × 35.7) + 0.023 × ((1.8 × 35.7) + 2501)

𝐻 = 95.2 𝑘𝐽/𝑘𝑔

Sigma Heat

𝑆 = 𝐻 − (𝑋 × 4.18 × 𝑡𝑊𝑏)

𝑆 = 95.2 − (0.023 × 4.18 × 31.9)

𝑆 = 92.1 𝑘𝐽/𝑘𝑔

Relative Humidity

𝑟ℎ =𝑒

𝑒𝑠𝑑× 100%

𝑟ℎ =3.48

4.49× 100%

Page 95: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

78

𝑟ℎ = 77.4%

Dibawah ini merupakan tabel hasil dari perhitungan psikomteri udara sebagai

berikut :

Tabel 4.8 Hasil Psikrometri Udara T01

(Sumber : Data primer perhitungan data lapangan)

4.1.6 Temperatur Efektif dan Efisiensi Kerja

Pada dasarnya temperature efektif dan efisiensi kerja diperoleh dari

hubungan temperatur kering dan temperatur basah terhadap kecepatan udara.

Namun dengan kondisi dilapangan yang terdapat air panas didalam tambang maka

dari itu PT. NHM mempunyai temperatur efektif dan efisiensi kerja tersendiri

berikut tabel Thermal Work Limit yang digunakan oleh PT. Nusa Halmahera

Minerals :

Tekanan

Barometrik

(P)

Tekanan

Barometrik

Dalam

Kipas (P')

Temperatur

Basah (Twb)

Temperatur

Kering (Tdb)

Tekanan

Uap Air (

e )

Kandungan

Air (X)

Massa

Udara

Aktual

(Vm)

Densitas

Udara

(ρ)

Total

Panas

(H)

Total Panas

Tanpa

Kandungan

Air (S)

Kelembapan

Relatif (Rh)

kPa kPa ºC ºC Pa kg/kg m³/kg kg/m³ kJ/kg kJ/kg %

98,57 97,11 31,38 34,99 3,40 0,02 0,94 1,06 93,04 90,07 78,40

Psikrometri

Page 96: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

79

23

2425

2627

2829

3031

3233

44

295

288

281

274

266

258

249

241

232

223

213

201

188

178

168

155

142

131

120

107

9444

296

289

282

275

267

259

251

242

234

224

215

202

190

180

170

157

144

133

122

109

96

4329

729

028

327

626

826

025

224

423

522

621

620

419

118

117

115

814

513

412

311

097

43

299

292

285

277

270

262

254

245

237

227

218

205

193

183

173

160

147

136

125

112

99

4230

029

328

627

927

126

325

524

723

822

921

920

719

418

417

416

114

813

712

611

310

042

301

294

288

280

273

265

257

248

240

230

221

208

196

186

176

163

150

139

128

115

102

4130

229

628

928

227

426

625

825

024

123

222

321

019

718

817

716

415

114

012

911

610

341

304

297

290

283

276

268

260

251

243

234

225

212

199

189

179

166

153

142

131

118

105

4030

529

829

128

427

726

926

125

324

423

522

621

320

019

018

016

715

414

313

211

910

640

306

299

293

285

278

270

262

254

246

236

227

214

202

192

182

169

156

145

134

121

108

3930

730

129

428

727

927

126

325

524

723

822

821

620

319

318

317

015

714

613

512

210

939

308

302

295

288

281

273

265

256

248

239

230

217

205

195

185

173

161

149

137

124

111

3830

930

329

628

928

227

426

625

824

924

023

121

920

619

618

617

616

515

213

812

511

238

311

304

298

290

283

275

268

259

251

242

233

222

211

199

188

177

167

153

140

128

116

3731

230

629

929

228

427

726

926

125

224

323

422

521

520

218

917

916

815

514

113

011

937

313

307

300

293

286

278

271

262

254

245

236

226

217

204

191

180

170

156

143

132

121

3631

430

830

129

428

728

027

226

425

524

623

722

821

820

519

218

217

115

814

413

312

236

315

309

303

296

289

281

273

265

257

248

239

229

220

207

194

183

173

159

146

135

124

3531

631

030

429

729

028

227

426

625

824

924

023

122

120

819

518

517

416

114

713

612

535

318

311

305

298

291

283

276

267

259

250

242

232

223

209

196

186

176

162

149

137

126

3431

931

330

629

929

228

527

726

926

025

224

323

422

421

119

718

717

716

415

013

912

734

320

314

307

300

294

286

279

270

262

253

245

235

226

212

199

189

179

165

152

140

129

3332

131

530

830

229

528

828

027

226

325

524

623

722

721

420

019

018

016

715

314

213

033

322

316

310

303

296

289

281

273

265

256

247

238

229

215

202

192

182

168

155

143

3232

331

731

130

429

729

028

227

426

625

724

823

923

021

720

319

318

317

015

632

324

318

312

305

298

291

284

276

268

259

250

240

231

219

208

195

184

173

3132

531

931

330

629

929

228

527

726

926

025

124

223

222

221

219

718

531

326

320

314

307

301

293

286

278

270

261

253

243

234

224

214

198

3032

732

131

530

930

229

528

727

927

126

325

424

523

522

521

530

328

322

316

310

303

296

289

281

273

264

255

246

237

227

2932

932

331

731

130

429

729

028

227

426

525

624

723

829

330

324

318

312

305

298

291

283

275

266

258

249

2833

132

531

931

330

629

929

228

427

626

825

928

332

326

320

314

308

301

294

286

278

269

2733

232

732

131

530

930

229

528

727

927

333

328

322

316

310

303

296

288

2633

432

932

331

731

130

429

726

335

330

324

320

312

305

2324

2526

2728

2930

3132

33

>22

0

DRY BULB TEMPERATUREW

ET

BU

LB

TE

MP

ER

AT

UR

E

11

5W

ith

dra

wal

Unre

stri

cted

Acc

lim

atis

atio

n2

20

Bu

ffer

14

0

LA

MP

IRA

N -

TW

L C

har

t bag

i K

ecep

atan

An

gin

≥ 4

.0 m

/s

Tab

el 4

.9 T

her

mal

Wo

rk L

imit

(Su

mb

er

: Dat

a Sk

un

de

r p

en

gam

bil

an d

ata

pe

rusa

haa

n)

Page 97: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

80

(Sumber : Data Skunder pengambilan data perusahaan)

Gambar 4.1

Keterangan Tabel TWL

4.1.7 Performa Kipas Utama

Data performa kipas utama merupakan data yang digunakan sebagai acuan

apakah kinerja kipas utama masih dalam standar atau sudah dibawah standar untuk

memenuhi kebutuhan menghisap udara keluar dari dalam tambang, standar

performa kipas utama berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 1827 K 30

MEM 2018 pada lampiran II “kinerja kipas utama mencakup kebutuhan udara

maksimal di seluruh tambang bawah tanah dan ditambah 15% dari total kebutuhan

udara tersebut. Berikut perhitungan untuk mendapatkan nilai dari performa dari

kipas utama :

Page 98: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

81

Perhitungan Performa Kipas Utama pada T01 pada 12 September 2018

VP = 206.6 Pa

D = 4.5 m

Ρ = 1.055 kg/m³

1) Perhitungan Inlet Volume

Luas penampang

𝐴 = 𝜋 × 𝑟2

𝐴 = 3.14 × 2.252

𝐴 = 15.9 𝑚2

Kecepatan aliran udara

𝑃𝑣 = 1

2 𝜌 𝑣2

𝑣 = √2 𝑃𝑣

𝜌

𝑣 = √2 × 206.6

1.055

𝑣 = 19.76 𝑚/𝑠

Debit

𝑄 = 15.9 × 19.76

𝑄 = 314.30 𝑚3/𝑠

Mass Flow

𝑀𝑎𝑠𝑠 𝐹𝑙𝑜𝑤 = 𝑄 × 𝜌

𝑀𝑎𝑠𝑠 𝐹𝑙𝑜𝑤 = 314.30 × 1.055

𝑀𝑎𝑠𝑠 𝐹𝑙𝑜𝑤 = 331.66 𝑘𝑔/𝑠

Page 99: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

82

Inlet Volume ρ = 1.2 kg/m³

𝐼𝑛𝑙𝑒𝑡 𝑉𝑜𝑙 =𝑀𝑎𝑠𝑠 𝐹𝑙𝑜𝑤

1.2

𝐼𝑛𝑙𝑒𝑡 𝑉𝑜𝑙 =331.66

1.2

𝐼𝑛𝑙𝑒𝑡 𝑉𝑜𝑙 = 276.39 𝑚3/𝑠

2) Perhitungan nilai resistensi dan nilai pressure

Collar Pressure = 1710 Pa

𝑃 = 𝑅 × 𝑄²

𝑅 =𝑃

𝑄²

𝑅 =1710

276.39

𝑅 = 0.02 𝑁𝑠2/𝑚⁸

𝑃 = 1710 𝑃𝑎 → 1.71 𝑘𝑃𝑎

3) Air Power

Total Pressure = 1585.8 Pa

𝐴𝑖𝑟 𝑃𝑜𝑤𝑒𝑟 =𝑇𝑃 × 𝐼𝑛𝑙𝑒𝑡 𝑉𝑜𝑙

1000

𝐴𝑖𝑟 𝑃𝑜𝑤𝑒𝑟 =1585.8 × 276.39

1000

𝐴𝑖𝑟 𝑃𝑜𝑤𝑒𝑟 = 438.29 𝑘𝑊

4) Efficiency

Input Power = 560 kW

𝐸𝑓𝑓𝑖𝑐𝑖𝑒𝑛𝑐𝑦 =𝐴𝑖𝑟 𝑃𝑜𝑤𝑒𝑟

𝐼𝑛𝑝𝑢𝑡 𝑃𝑜𝑤𝑒𝑟× 100%

𝐸𝑓𝑓𝑖𝑐𝑖𝑒𝑛𝑐𝑦 =438.29

1120× 100%

𝐸𝑓𝑓𝑖𝑐𝑖𝑒𝑛𝑐𝑦 = 39

Page 100: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

83

Tabel 4.10 Hasil perhitungan untuk Performa Fan

(Sumber : Data primer perhitungan data lapangan)

(Sumber : Data Skunder pengambilan data perusahaan)

Gambar 4.2

Kurva Performa Primary Fan T01

Inlet Volume Collar pressure Resistance Pressure Blade Volume Curva Shaft Power

m³/s Pa Ns²/m⁸ kPa ( ) m³/s kW

297,59 1484,70 0,02 1,48 56 345,9 353,3Average

Curva

Keterangan

Page 101: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

84

Pada pembacaan kurva kinerja Primary Fan T01 dengan menggunakan

kurva 900 rpm dapat dilihat bahwa duty point terletak pada kanan bawah pada fan

curve dengan kemiringan blade 56°. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa tidak

ada indikasi stall yaitu dimana suatu kondisi nilai pressure mempunyai nilai yang

tinggi dapat dilihat jika pada kondisi stall duty point terdapat pada kiri atas pada

Fan Curve.

4.1.8 Debit udara masuk kedalam tambang

Data kebutuhan udara didalam tambang dapat diketahui dari rata-rata

pengunaan alat dan jumlah para perkerja didalam tambang bawah tanah setiap

harinya. Dan membandingkan dengan jumlah udara yang masuk dari portal 1 ,portal

2 dan chiller dan udara keluar pada T01 dan T03. Berikut data perhitungan

kebutuhan udara yang ada di dalam tambang.

Tabel 4.11 Total Udara Masuk Ke Tambang

(Sumber : Data Skunder pengambilan data perusahaan)

4.1.9 Kebutuhan Udara Tambang

Kebutuhan udara didalam tambang berdasarkan jumlah pekerja, jumlah alat

dan ruangan yang ada pada tambang bawah tanah setiap harinya. Dari data yang

ada dapat diketahui rata-rata kebutuhan udara perhari dengan parameter yang diatas

sebagai berikut :

Page 102: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

85

Ave

rage

Hp

Kw0.

05 (m

³/s)

/Hp

0.05

(m³/

s) /H

p0.

034

(m³/

s) /P

erso

n m

³/s

m³/

s0.

05 (m

³/s)

/Hp

0.03

4 (m

³/s)

/Per

son

m³/

s

LD01

232

524

316

,25

0,03

16,2

8

LD01

734

325

617

,15

0,03

17,1

8

LD01

834

325

617

,15

0,03

17,1

8

LD01

934

325

617

,15

0,03

17,1

8

SOLO

DR00

21

147

110

7,35

7,35

0,03

7,38

7,38

17,

350,

037,

38Tr

amm

ing/

Drill

ing

CABO

LTER

XB00

11

147

110

7,35

7,35

0,07

7,42

7,42

17,

350,

077,

42Tr

amm

ing/

Drill

ing

DD01

014

711

07,

350,

077,

42

DD01

214

711

07,

350,

077,

42

DD01

414

711

07,

350,

077,

42

XT04

612

190

12,1

06,

050,

076,

12

XT04

712

190

12,1

06,

050,

076,

12

DT01

7 /

HEW

S0,

000,

000,

030,

030,

03

DT02

742

933

521

,45

0,03

21,4

8

DT02

842

933

521

,45

0,03

21,4

8

DT02

942

933

521

,45

0,03

21,4

8

DT03

042

933

521

,45

0,03

21,4

8

GRA

DER

GR0

051

140

7,00

7,00

0,03

7,03

7,03

17,

000,

037,

03M

ine

Serv

icin

g

TR06

322

817

011

,40

0,03

11,4

3

TR06

422

817

011

,40

0,03

11,4

3

IT00

328

921

657

,80

14,4

50,

1714

,62

IT01

228

921

657

,80

14,4

50,

1714

,62

IT01

328

921

657

,80

14,4

50,

1714

,62

IT01

728

921

657

,80

14,4

50,

1714

,62

VC03

814

711

014

,70

7,35

0,10

7,45

VC04

814

711

014

,70

7,35

0,10

7,45

MU

LTIM

ECVC

058

114

711

07,

357,

350,

077,

427,

421

7,35

0,07

7,42

Min

e Se

rvic

ing

CRA

NE-

FRA

NN

ATR

X AT

-

151

227

170

11,3

511

,35

0,07

11,4

211

,42

111

,35

0,07

11,4

2M

ine

Serv

icin

g/ S

peci

al P

roje

ct

LVLV

1010

771

,69

7,17

1,02

8,19

8,19

1071

,69

1,02

72,7

1M

ine

Serv

icin

g

BLY

BOBC

AT

DIA

MO

ND

DRI

LLRI

G1

553,

693,

690,

143,

823,

823

11,0

60,

1411

,19

Drill

ing

CHA

RMEC

27,

451

7,35

Tab

el 4

.12

Keb

utuh

an U

dara

Unt

uk A

lat Y

ang

Ber

oper

asi

AG

I2

11,4

31

11,4

0

IT4

14,6

22

28,9

0

SP

RA

YM

EC

26,

121

6,05

TRU

CK5

364

,35

107,

25

BOG

GER

417

,18

234

,30

JUM

BO

37,

423

22,0

5

EQU

IPM

ENT

QTY

POW

ER R

ATI

NG

Base

d on

QTY

Equi

pmen

t

AIR

FLO

W R

EQU

IREM

ENT*

AIR

FLO

W R

EQU

IREM

ENT*

(m³/

s)A

CTIV

ITY

1 Eq

uipm

ent

per

acti

vity

0,10

7,45

Char

ging

0,17

29,0

7M

ine

Serv

icin

g

22,8

00,

0311

,43

Shot

cret

ing

64,4

2Ha

ulin

g/Lo

adin

g0,

07

21,4

8

0,07

6,12

Shot

cret

ing

22,0

50,

0722

,12

Tram

min

g/Dr

illin

g

68,6

00,

0334

,33

Bogg

ing

QTY

Nor

mal

Act

ivit

y

Tota

l airf

low

vol

ume

usag

e as

ave

rage

for 1

shift

(ave

rage

equ

ipm

ent p

er sh

ift)

299,

52

Actu

al a

irflo

w v

olum

e ba

sed

on a

irflo

w v

olum

e

read

ing

on 5

Aug

201

744

0

Vari

ance

140,

49

(Su

mb

er

: Dat

a Sk

un

de

r p

en

gam

bil

an d

ata

pe

rusa

haa

n)

Page 103: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

86

Kebutuhan udara di tambang bawah tanah toguraci dapat dilihat pada tabel

diatas terdapat 31 alat dan 54 orang perkerja rata-rata dalam kegiatan seharinya dan

jika ditotal udara yang dibutuhkan dari para pekerja dan alat sebesar 299,52 m³/s.

Page 104: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

87

4.2 Pembahasan

4.2.1 Psikrometri Udara

Tujuan dari pengukuran nilai psikrometri udara di tambang bawah tanah ini

mempunyai beberapa fungsi. Pada penelitian ini pengambilan data psikrometri

dilakukan di dua tempat yang pertama di permukaan dioulet primary fan dan yang

kedua di bawah tanah tepat dibawah jalur primary fan dan mempunyai data sebagai

berikut :

4.2.1.1 Psikrometri di Primary Fan

Dimana dari tabel 4.13 dapat kita lihat nilai P mewakili tekanan barometrik

atau tekanan udara yang dihasilkan oleh primary fan T01 dan nilai itu sesuai dengan

standar dari spesifikasi yang ada dengan range 96-99 jika kurang atau lebih dari ini

maka volume udara yang dihasilkan tidak seperti dalam target dan primary fan

dalam kondisi tidak baik harus segera diperbaiki. e merupakan nilai dari vapour

pressure dimana nilai ini merupakan tekanan yang dihasilkan oleh uap air seperti

yang kita tahu bahwa setiap aliran udara ditambang bawah tanah pasti mengandung

uap air hanya intensitasnya saja yang berbeda. Nilai X mewakili berat dari

kandungan air didalam aliran udara diprimary fan, Vm merupakan nilai spesifik

volume udara aktual dari densitas udara yang dihasilkan oleh primary fan.

Kelembapan relatif merupakan nilai dari perbandingan Twb dan Tdb dimana nilai

kelembapan relatif ini tidak boleh tinggi maupun terlalu rendah. Jika terlalu tinggi

menandakan bahwa kandungan air didalam aliran udara tambang bawah tanah

terlalu banyak, jika dalam keadaan kelembapan relatif tinggi dan para pekerja tetap

melakukan perkerjaannya dengan durasi 2 keatas maka efek yang ditimbulkan akan

pengap, kerja jantung menjadi cepat, gelisah lalu pingsan terlalu banyak menghirup

kandungan udara yang mengandung air sedangakan jika kelembapan relatif terlalu

kecil menandakan bahwa udara yang terkandung didalam tambang terlalu kering

sehingga dapat dipastikan kondisi disana panas, dalam kondisi kelembapan relatif

yang kecil juga tidak bagus karena akan membuat dehidrasi yang berlebihan maka

dari itu kelembapan relative yang dianjurkan sekitar 65%-85%.

Page 105: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

88

(Su

mb

er

: Dat

a Sk

un

de

r p

en

gam

bil

an d

ata

pe

rusa

haa

n)

Tek

anan

Baro

metr

ik

(P)

Tek

anan

Baro

metr

ik

Dala

m K

ipas

Tem

pera

tur

Basa

h (

Tw

b)

Tem

pera

tur

Keri

ng (

Tdb)

Tek

anan U

ap

Air

( e

)

Kandungan

Air

(X

)

Mass

a

Udara

Ak

tual

Densi

tas

Udara

(ρ)

Tota

l

Panas

(H)

Tota

l P

anas

Tanpa

Kandungan A

ir

Kele

mbapan

Rela

tif

(Rh)

kP

ak

Pa

ºCºC

Pa

kg/k

gm

³/k

gk

g/m

³k

J/k

gk

J/k

g%

98,6

97,0

131

,935

,73,

480,

020,

951,

0695

,21

92,1

277

,39

98,6

597

,17

31,2

353,

350,

020,

941,

0692

,08

89,1

977

,12

98,3

796

,95

31,2

35,2

3,34

0,02

0,95

1,06

92,2

289

,33

76,0

9

98,6

997

,16

32,5

35,2

3,66

0,02

0,95

1,06

97,8

394

,52

83,5

1

98,3

97,1

632

,236

,13,

530,

020,

951,

0596

,72

93,5

577

,00

98,8

297

,43

31,2

33,9

3,42

0,02

0,94

1,07

91,9

789

,03

83,1

4

98,5

97,0

232

,736

3,66

0,02

0,95

1,05

98,7

995

,46

80,3

0

98,7

697

,39

31,4

34,4

3,43

0,02

0,94

1,06

92,8

489

,86

81,5

1

98,3

396

,94

32,5

35,2

3,66

0,02

0,95

1,05

97,9

894

,67

83,5

1

98,7

697

,43

32,4

34,5

3,68

0,02

0,94

1,06

97,2

393

,93

86,8

9

98,3

196

,92

31,7

35,4

3,45

0,02

0,95

1,06

94,4

091

,36

77,8

5

98,6

597

,33

31,7

34,8

3,48

0,02

0,94

1,06

94,1

691

,10

81,0

5

98,3

297

,01

31,1

35,3

3,31

0,02

0,94

1,06

91,7

488

,89

75,0

1

98,8

897

,62

32,1

34,2

3,62

0,02

0,94

1,07

95,7

792

,56

86,8

1

98,4

797

,03

31,2

34,8

3,48

0,02

0,94

1,06

94,1

691

,10

81,0

5

98,9

897

,52

32,2

35,3

3,58

0,02

0,94

1,06

96,2

293

,04

81,2

0

98,5

797

,11

30,9

35,3

3,26

0,02

0,94

1,06

90,8

288

,03

73,9

0

98,7

897

,31

31,3

35,2

3,36

0,02

0,94

1,06

92,4

189

,50

76,6

3

98,4

396

,91

31,8

35,4

3,47

0,02

0,95

1,06

94,8

591

,78

78,4

1

98,6

597

,33

28,3

352,

670,

020,

941,

0780

,22

78,1

461

,50

98,3

596

,79

31,2

35,7

3,31

0,02

0,95

1,05

92,2

989

,42

73,5

4

98,7

497

,08

30,9

34,6

3,30

0,02

0,94

1,06

90,8

788

,05

77,5

5

98,3

796

,86

3134

,43,

340,

020,

941,

0691

,46

88,5

879

,21

98,7

597

,23

30,5

33,7

3,26

0,02

0,94

1,07

89,1

386

,38

80,1

2

98,3

496

,83

30,6

34,3

3,25

0,02

0,94

1,06

89,7

787

,01

77,4

5

98,8

397

,16

31,3

34,8

3,38

0,02

0,94

1,06

92,5

389

,60

78,7

6

98,7

397

,17

30,8

34,3

3,29

0,02

0,94

1,06

90,4

187

,60

78,5

8

98,2

696

,66

30,9

34,8

3,29

0,02

0,95

1,06

91,1

488

,31

76,5

1

98,7

97,0

831

,435

,83,

350,

020,

951,

0692

,96

90,0

474

,11

98,2

496

,61

31,3

35,3

3,36

0,02

0,95

1,05

92,8

689

,94

76,1

5

98,5

797

,11

31,3

834

,99

3,40

0,02

0,94

1,06

93,0

490

,07

78,4

0

Tab

el 4

.13

Has

il Ps

ikro

met

ri d

i Pri

mar

y Fa

n

Psi

kro

me

tri

Page 106: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

89

Perhitungan Psikrometri ini dilakukan untuk mengetahui nilai dari densitas

udara yang terdapat pada primary fan dan pengambilan datanya berupa tekanan

barometric, temperature basah dan temperature kering diolah sehingga

mendapatkan nilai dari densitas udara lalu digunakan untuk mendapatkan nilai inlet

volume. Pengambilan nilai densitas udara kering ini dilakukan karena pada

dasarnya tidak ada udara yang benar-benar kering di area tambang jadi pengukuran

dan pengambilan data ini dilakukan untuk mengetahui nilai dari densitas udara

kering secara akurat. Nilai densitas udara kering yang didapat 1,06 kg/m³ berbeda

dengan nilai densitas standar yang ada yaitu 1,2 kg/m³ dikarenakan udara yang

keluar dari primary fan merupakan udara yang telah tercampur dengan uap air

(mempunyai kandungan air) lebih banyak dari standar densitas udara yang ada dan

nilai 1,06 kg/m³ merupakan nilai dari densitas udara kering.

4.2.1.2 Psikrometri di Dalam Tambang

Tabel 4.14 Psikrometri di dalam tambang

(Sumber : Data Primer perhitungan data lapangan)

VS04

Barometric

Pressure

Relative

HumidityTdb Twb

kPa % °C °C

Spot 98,3 79,6 33,2 30

Traverse 98,3 81,3 33,1 30,2

VS05

Barometric

Pressure

Relative

HumidityTdb Twb

kPa % °C °C

Spot 98,4 96,3 31,7 31,2

Traverse 98,4 100 31,3 31,3

VS07

Barometric

Pressure

Relative

HumidityTdb Twb

kPa % °C °C

Spot 98,5 68,1 34,2 28,9

Traverse 98,5 71,6 33,6 29

VD02

VD03

VD01

Page 107: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

90

Pengukuran Psikrometri yang dilakukan diatas dapat kita ketahui bahwa

pada jalur udara keluar pada VS04, VS05 dan VS07 mempunyai suhu dan

kelembapan relatif yang tinggi, dimana suhu berpengaruh pada metabolisme dari

tubuh kita dalam bekerja dengan suhu dengan rata-rata 33 C dan kelembapan relatif

yang tinggi sekitar 70 % keatas menandakan bahwa terlalu banyak uap air diarea.

Dan untuk perhitungan psikrometri pada area drift dibawah kipas utama didapatkan

suhu 31,7 C Tdb dan 31,2 C Twb jika mengacu pada temperatur efektif biasa maka

keadaan ini termasuk area kerja yang tidak nyaman karena pada temperatur efektif

biasa suhu yang diperbolehkan 19 C – 25 C karena PT. Nusa Halmahera Minerals

mempunyai keadaan temperatur efektif sendiri yang disebut Thermal Work Limit

maka kondisi ini termasuk diperbolehkan kerja dengan syarat tidak boleh sendiri

dan didukung aliran udara diatas 4 m/s dan aliran udara disini mencapai 22 m/s.

Akan tetapi diarea ini terdapat kandungan uap air yang tinggi diudaranya dengan

kelembapan relaif 96,3% kondisi ini berbahaya untuk para pekerja sehingga pada

area ini hanya dianjurkan maksimal 3 jam jika melakukan pekerjaan diarea ini. Dan

keadaan ini normal dengan keadaan disini dengan adanya air panas yang banyak

dan ini juga merupakan saluran udara keluar tidak ada yang bekerja disini kecuali

pada saat pengecekan oleh Departmen Ventilasi dan ada yang harus diperbaiki.

4.2.2 Debit Udara

Hasil perhitungan debit udara pada tabel diatas di setiap lokasi tambang

diperoleh debit udara dari beberapa pengukuran yaitu : pengukuran collar,

pengukuran evase, pengukuran traverse, dan pengukuran spot yang diringkas dalam

tabel dibwah ini

Page 108: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

91

Tabel 4.15 debit udara semua pengukuran

(Sumber : Data Primer perhitungan data lapangan)

Tabel diatas dapat dilihat nilai debit udara yang keluar mempunyai nilai

yang bervariasi tergantung pengukuran yang digunakan. Perbedaan debit diatas

disebabkan faktor –faktor yang mempengaruhi kinerja Primary Fan T01 dan T03.

Perhitungan volume menggunakan pengukuran evase mendapatkan total

debit 374,27 m³/s sedangkan debit spesifikasi yang dari Primary Fan T01 ialah 340

m³/s. dalam perhitungan ini kelebihan udara perbandingan antara perhitungan debit

menggunakan pengukuran evase dan debit yang didapat dari spesifikasi Primary

fan sebesar 10.08%. Seperti yang kita tahu evase pada primary fan berguna untuk

menstabilkan udara yang keluar dari exhaust fan dan udara yang keluar ini

mempunyai kecepatan yang sangat tinggi sehingga apabila tidak dibuat evase pada

lubang keluaran maka tekanan yang didapatkan pada udara keluar sangat tinggi dan

dapat menyebabkan rusak mesin dan penampang karena getaran yang ditimbulkan.

Dan pada perusahaan ini instalasi evase yang digunakan tidak memenuhi standar

yang ada dimana seharusnya penggunaan evase sepanjang 3 kali dari inlet duct

tetapi perusahaan mengaplikasikan sepanjang 2.5 kali dari inlet duct sehingga

kecepatan udara yang keluar dari outlet primary fan masih kurang stabil.

Perhitungan menggunakan pengukuran collar mempunyai kelebihan 3.07%

kelebihan ini kecil jika disebut dengan kelebihan mungkin penyebabnya karena

human error atau pengkalibrasian alat tidak akurat dan jika bukan human error atau

pengkalibarsian alat yang tidak akurat yang menjadi penyebabnya kemungkinan

penyebab lainnya dikarenakan kebocoran pada ventdoor 01 dijalur masuknya udara

bersih yang masuk kedalam jalur udara keluar sehingga penambahan volume pun

terjadi dan faktor yang kedua karena penyempitan saluran yang terjadi antara

Page 109: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

92

lubang bukaan menuju saluran exhaust yang mengecil sehingga menaikan

kecepatan udara.

Seperti pengukuran collar untuk pengukuran traverse dan pengukuran spot

mempunyai kebocoran yang kecil yaitu : 4% dan 3.01% dimana kebocoran ini

kemungkinan dikarenakan human error atau pengkalibrasian alat yang tidak akurat

dan jika bukan itu penyebabnya maka ada beberapa faktor lain yang menyebabkan

hal itu terjadi yaitu kebocoran pada ventdoor 01 dijalur masuknya udara bersih yang

masuk kedalam jalur udara keluar sehingga penambahan volume pun terjadi dan

faktor yang kedua karena penyempitan saluran yang terjadi antara lubang bukaan

menuju saluran exhaust yang mengecil sehingga menaikan kecepatan udara.

Dari keempat pengukuran diatas pengukuran yang akurat ialah pengukuran

collar karena pada dasarnya penggunaan pitot tube memang bertujuan untuk

mencari kecepatan udara dengan akurat. Untuk mendapatkan kecepatan aliran

udara dengan pengukuran ini perlu mengambil nilai dari tekanan kecepatan

menggunakan pitot tube dimana kecepatan tekanan ini akan diolah dan dirubah

untuk mendapatkan kecepatan aliran udara dan pada pengukuran ini juga pada

tekanan kecepatan tidak terpengaruh oleh hambatan karena nilai resistance sudah

terakumulasi di tekanan statis. Pada intinya pengambilan kecepatan aliran udara

pada pengukuran ini tidak terpengaruh oleh resistence ( friction loss dan shock

loss).

Dan faktor kedua dikarenakan pengambilan data collar dilakukan di

permukaan dibadan Primary Fan maka terjadinya penyempitan luas penampang

dari lubang bukaan menuju saluran udara sehingga menyebabkan kenaikan

kecepatan udara ditempat pengukuran.

4.2.3 Kebutuhan Udara

Berdasarkan data skunder yang berupa jumlah total udara masuk yang

berasal dari TOG portal 1, TOG portal 2 dan T2 Chiller sebesar 421 m³/s dan udara

yang dihisap jika menggunakan hasil perhitungan pengukuran collar sebesar 443.20

Page 110: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

93

m³/s terdapat anomali dimana udara yang keluar lebih besar daripada udara yang

masuk. Hal ini disebabkan karena adanya kebocoran pada ventdoor 01 yang dimana

seharusnya pada jalur tersebut mengantarkan udara segar tetapi akibat kebocoran

ventdoor maka udara tersebut sebagian terhisap ke jalur exhaust sehingga terjadi

penambahan volume udara yang berasal dari portal satu masuk melalui ventdoor

sehingga udara bersih bercampur dengan udara kotor. Untuk kebutuhan udara para

pekerja, alat dan ruangan didapatkan sebesar 299,52 m³/s mengacu kepada

Keputusan Menteri ESDM Nomor 1827 K 30 MEM 2018 bahwa kinerja kipas

utama harus dapat mengalirkan udara sebesar maksimal dari kebutuhan udara

ditambah 15% dari total maksimal kebutuhan udara tersebut. Dan kipas utama PT

Nusa Halmahera Minerals menghasilkan daya hisap udara 443,20 m³/s dan menurut

peraturan kepmen total debit udara yang harus dihisap sebesar 344.37 m³/s. Dari

hasil ini dapat disimpulkan kinerja kipas dari sudah sesuai standar kepmen yang

diacunya bahkan lebih besar dari standarnya.

4.2.4 Performa Kipas Utama

Berdasarkan hasil perhitungan dalam menganalisa kinerja primary fan, yang

menjadi parameter yaitu spesifikasi atau standar kinerja yang telah ditetapkan dari

pabrik pembuat fan tersebut. Jenis primary fan yang digunakan pada tambang

bawah T1 TOG PT. NHM yaitu Axial fan Howden type AFSO 1200/2450 dengan

560 kW/690 V motors yang dipasang secara pararel dengan diameter fan 2.450 mm,

berkecepatan 900 rpm. Dengan standar kinerja sebagai berikut:

Page 111: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

94

Tabel 4.16 Design Duty Fan

(Sumber : Data Skunder pengambilan data perusahaan)

Berikut hasil perbandingan dari kinerja Primary Fan T01 berdasarkan

spesifikasi pabrik dengan hasil pengambilan data aktual berdasarkan kurva :

Tabel 4.17 Performa Primary Fan T01

(Sumber : Data Primer perhitungan data lapangan)

Hasil tabel 4.17 dapat disimpulkan bahwa kinerja dari Primary Fan T01

pada inlet volume yang dihasilkan yaitu 338 m³/s dengan nilai resistence 0.02

Ns²/m⁸ jika dibandingkan dengan spesifikasi pabrik perbedaan debit udara yang

terjadi hanya sekitar 0.005% dan nilai ini masih bisa digunakan karena toleransi

perusahaan ± 5% dari hasil penelitian terhadap literatur.

Hasil dari analisa diatas dapat dilihat nilai Collar Pressure, Velocity

Pressure dan Total Pressure semuanya berbeda dari spesifikasi dan mengalami

Page 112: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

95

penurunan tekanan. Dapat disimpulkan bahwa hal ini terjadi karena menurunya

kinerja dari primary fan tersebut yang berkaitan dengan umur kipas utama dan

perawatan pada kipas utama. Dan kurangnya nilai inlet volume tersebut juga

dikarenakan menurunya kinerja dari Primary Fan T01.

Hasil perhitungan efisiensi dari Primary Fan dengan nilai 46% yang jauh

dibawah standard sedangkan volume yang dihasilkan tidak beda jauh dengan

standardnya. Hasil ini didapat dari perhitungan antara perbandingan air power dan

motor fan power. Dapat dilihat dari efisiensi pabrik tidak sampai 100% pada saat

running dikarenakan pemberian daya kepada motor fan dari daya listrik diubah

menjadi energi kinetik untuk menggerakan blade tidak semua daya listrik yang

dialiri ke motor fan terpakai semua. Dari 1120 kW daya yang dialiri ke motor fan

dengan nilai 87% dari spesifikasi maka daya yang dapat berubah untuk

menggerakan fan hanya 513.2 kW. Jadi pada dasarnya nilai itu sangat kecil apa bila

dibandingkan dengan standar spesifikasi Primary Fan, sedangkan jika kita

bandingkan dari data scada monitoring total air power Primary Fan yang di pakai

sebesar 675 kW. Dan jika dibandingkan dengan data aktual dan data scada

monitoring efisiensi yang didapat 76% dan ini memenuhi target dimana target yg

diambil perusahaan minimal 60%.

Hasil data diatas perlu dilakukan pengakjian kembali untuk mendapatkan

hasil perhitungan volume Primary Fan yang maksimal yang pertama perlu

dilakukan untuk lebih teliti pada saat pengukuran dilapangan karena hasil diatas ada

pengaruhnya terhadap kurangnya ketelitian pada saat baik penggunaan alat maupun

pengambilan datanya. Kedua perlu dilakukan nilai kalibrasi dan kondisi alat yang

digunakan seperti pitot tube, manometer digital dan anemometer digital.

Berdasarakan hasil analisis faktor – faktor yang mempengaruhi performa

primary fan ialah sebagai berikut :

Page 113: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

96

Tekanan : Resistance (shock loss dan friction loss)

Suhu : Kenaikan dan penurunan suhu

Design saluran kipas : Luas penampang saluran udara

Kipas : Blade dan mesin

Tekanan pada kipas bahwa gesekan udara dengan penampang (friction

loss), gesekan udara akibat adanya belokan dan perubahan bentuk penampang

(Shock loss) dan adanya kebocoran sangat sekali berpengaruh terhadap kinerja dari

kipas utama karena memperlambat aliran udara.

Perubahan suhu tidak menimbulkan perubahan kinerja kipas yang besar

tetapi berpengaruh pada aliran udara, semua aliran udara mengandung uap air

apabila pada kipas hisap aliran udara mengandung uap air yang tinggi dan suhu

didalam naik maka uap air didalam aliran udara tersebut menguap dan

menyebabkan aliran udara menjadi ringan sehingga kipas dapat menghisap sedikit

lebih banyak udara.

Desain kipas berpengaruh terhadap kinerja kipas dikarenakan untuk

menentukan desain penampang dari kipas hal pertama yang dilakukan

perbandingan ialah mesin dari kipas itu sendiri pada dasarnya diameter kipas dan

penampang tidak boleh terlalu jauh yang mengakibatkan kurangnya kinerja dari

kipas akibat tidak tercakupnya loss area pada jarak kipas dengan penampang yang

terlalu jauh dan terlalu dekat dengan penampang yang mengakibatkan getaran dan

suhu yang berlebih menyebabkan mesin cepat haus. Dan modifikasi bentuk

penampang juga diperlukan untuk menghemat tempat dan biaya seperti

penambahan evase bellmouth pada outlet kipas untuk mengurangi getaran.

Penambahan kemiringan blade dilakukan untuk mempercepat putaran dari

rpm kipas dikarenakan faktor umur kinerja kipas pada awal pembelian dengan

keadaan sekarang tentu berbeda maka untuk menaikan kinerja kipas perlu

dilakukan penambahan kemiringan blade.

Page 114: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

97

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari pengolahan data dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Dilihat dari hasil pembacaan kurva yang didapat bahwa kinerja dari primary

fan T01 normal karena duty point berada pada kanan bawah dari grafik tidak

ada indikasi stall yang berarti duty point berada dikiri atas dimana kondisi

nilai tekanan yang ditimbulkan terlalu tinggi

2. Berdasarakan hasil analisis faktor – faktor yang mempengaruhi performa

primary fan ialah sebagai berikut :

Tekanan : Resistance (shock loss dan friction loss)

Suhu : Kenaikan dan penurunan suhu

Design saluran kipas : Luas penampang saluran udara

Kipas : Blade dan mesin

3. Hasil perhitungan volume primary fan dengan menggunakan 4 metode

tersebut yang paling akurat menggunakan metode collar. Karena pada

dasarnya penggunaan alat pitot tube berfokus untuk mencari kecepatan

aliran udara berdasarkan tekanan kecepatan. Dan pada perhitungan volume

menggunakan metode ini kecepatan udara yang diambil dari nilai tekanan

kecepatan tidak terpengaruh oleh nilai resistence dikarenakan pada metode

ini semua nilai resistance sudah berada tekanan statis dan seperti teori collar

pengukuran diarea ini paling stabil kecepatan udaranya.

Page 115: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

98

5.2 Saran

Dari hasil penelitian ada beberapa saran yang bisa diterapkan untukmenjaga kinerja

dari primary fan yaitu :

1. Diperlukan perubahan design panjang evase pada primary fan T01 dimana

jika sesuai teori diaharuskan panjang dari evase harus 3 kali dari diameter

inlet duct dan diameter evase 7 sampai 15 kemiringan dari diameter inlet

duct.

2. Untuk masalah Ventdoor01 yang sering terbuka dan menyebabkan

penambahan volume udara keluar dari aliran udara masuk sebaiknya di area

Ventdoor01 diberi tanda/himbauan dan peringatan bila ada karyawan yang

tidak menutupnya kembali.

3. Diperlukan perawatan dan perbaikan primary fan secara rutin

4. Untuk mendapatkan data yang lebih akurat perlu dilakukan pengkalibrasian

ulang seluruh alat dan dilakukan perhitungan ulang dengan teliti.

Page 116: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

99

DAFTAR PUSTAKA

Brake, D. J. . 2013. Mine Ventilation A Practitioners Manual. Brisbane, Australia.

Bambang, Heriyadi. 2002. Peranginan (Ventilasi Tambang). Balai diklat Tambang

Bawah Tanah, Sawah Lunto : Museum Tambang Bawah Tanah.

Hartman, Howard L & Mutmansky. 1982. Mine Ventilation and Air Conditioning.

Wiley Interscience. United Kingdom.

Keputusan Menteri ESDM 555.K.26.M.PE Tahun 1995 - Keselamatan Dan

Kesehatan Kerja Pertambangan Umum.

Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor

1827K/30/MEM/2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik

Pertambangan Yang Baik.

Koibur, Oktovianus. 2016. Perencanaan Sistem Ventilasi Untuk Mendukung

Rencana Development Pada Q4 Akhir 2016 Di Tambang Bawah Tanah

Grasberg Blok Cave PT. Freeport Indonesia. Tugas Akhir. Papua :

Universitas Cenderawasih.

McPherson J. Malcolm et al. 1997. Subsurface Ventilation and Enviromental

Engineering. Blacksburg Virginia.

Nurul Janah, Stevano Munir, dan Sriyanti. 2014. Kajian Sistem Jaringan Ventilasi

Tambang Emas Blok Cikoneng PT Cibaliung Sumberdaya, Kabupaten

Pandeglang, Provinsi Banten. Tugas Akhir. Bandung : Universitas Islam

Bandung.

Page 117: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

100

Pulu, Patrisia. 2017. Evaluasi Performa Kipas Utama Terhadap Front Kerja

Cikoneng PT. Aneka Tambang TBK. UBPE Pongkor Bogor, Jawa Barat.

Tugas Akhir. Papua : Universitas Papua.

Saleh, Mohamad Nuhnaradita. 2012. Studi Distribusi Aliran Udara Ventilasi Lokal

Pada Metode Penambangan Cut And Fill PT Cibaliung Sumberdaya

Dengan Percobaan Skala Laboratorium. Tugas Akhir. Bandung : Institut

Teknologi Bandung.

Tekege, Theoviliana Auleria. 2013. Analisis Perubahan Sistem Ventilasi Tambang

Akibat Pembuatan Raise Manual Di Gudang Handak Level 500 PT. Aneka

Tambang, TBK., UBPE Pongkor, Bogor, Jawa Barat. Tugas Akhir

Jakarta : Universitas Trisakti.

Wiyono, Bagus dan Sudarsono. 2001. “Diktat Ventilasi Tambang”Jurusan Teknik

Pertambangan, UPN “Veteran”. Yogyakarta.

Page 118: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

101

Lampiran A

Sistem Jaringan Ventilasi

Intake Fresh Air m3/s

Tog Portal 1 142

T2 Shaft (Chiller) 190

Tog Portal 2 89

Total 421

Exhaust Air m3/s

T1 Shaft (VD01) 323

T3 Shaft (VD01) 101

Leakage Double Door 27

Total 424

Variance -0,71%

TOGURACI VENTILATION SCHEMATICUpdated on Oct 2018

AIR VOLUME BALANCE :

T01(exhaust)T03

(exhaust)

T02(chiller)PORTAL

02

PORTAL 01

VD05 RD03

VD05 RD02

VD05 RD01

VD03 RD03

VD03 RD04

TI-DC04

TD4988B

DC09 SP01

89m³/s

142m³/s

81m³/s236m³/s

254m³/s

182m³/s

142m³/s

27m³/s

101m³/s 323m³/s190m³/s

VD03 RD02

1161Pa

74m³/s

DBR

VENT WALL

WALL + MANDOOR

BRATTICE

VENT DOOR

LEGEND :

REGULATOR FRAME

NIXON FLAPS

LEVEL ACCESSHOT GROUND WATER

REFUGE CHAMBER

EXHAUST CIRCUIT

CHILLER CIRCUIT

FRESH AIRFLOW

RETURN AIRFLOW

VENT STATION

405m³/s10m³/s

94m³/s

81m³/s

26m³/s

71m³/s

2m³/s

14m³/s

169m³/

167m³/s

3m³/s

50m³/s 34m³/s13m³/s

196m³/s

160m³/s

60m³/s 90m³/s

70m³/s91m³/s151m³/s

14m³/s

Page 119: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

102

Lampiran B

Total Pressure, Static Pressure dan Velocity Pressure

No Tanggal T01 T03

Static Pressure (Pa) Total Pressure (Pa) Velocity Pressure (Pa) Total Pressure

( Pa) Static Pressure

(Pa) Velocity Pressure (Pa)

1 12/09/2018 1585,8 1739,3 206,6 13,7 9,6 23,2

2 13/09/2018 1483,4 1530,3 217,1 17,1 12,5 25,4

3 13/09/2018 1424,4 1662,3 228,7 19,1 8,6 25,3

4 14/09/2018 1531,4 1720,6 216,2 17,8 13,0 25,4

5 14/09/2018 1569,9 1786,9 223,7 15,8 8,7 23,4

6 15/09/2018 1386,8 1649 252,3 17,7 10,0 26,1

7 15/09/2018 1483,3 1793,3 253,7 16,6 7,4 21,2

8 18/09/2018 1371,7 1604,4 233,4 19,0 12,8 29,0

9 18/09/2018 1386,3 1623,8 237,7 19,1 12,0 29,8

10 19/09/2018 1332,7 1566,3 230,1 17,0 12,7 26,8

11 19/09/2018 1386,3 1588,0 210,5 17,9 12,9 29,8

12 20/09/2018 1315,2 1540,6 225,2 19,4 12,9 30,9

13 20/09/2018 1313,1 1552,0 231,0 19,4 11,8 30,0

14 21/09/2018 1258,0 1516,3 246,2 18,3 13,3 29,2

15 21/09/2018 1440,7 1668,0 220,0 19,0 12,7 29,3

16 22/09/2018 1458,6 1681,4 220,9 18,0 11,9 28,0

17 22/09/2018 1462,3 1667,3 215,0 18,2 12,5 28,1

18 24/09/2018 1473,4 1684,1 216,4 17,0 12,6 27,3

19 24/09/2018 1517,9 1745,1 224,5 17,5 12,3 27,3

Page 120: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

103

No Tanggal T01 T03

Static Pressure (Pa) Total Pressure (Pa) Velocity Pressure (Pa) Total Pressure

( Pa) Static Pressure

(Pa) Velocity Pressure (Pa)

20 25/09/2018 1516,8 1748,8 230,2 18,7 11,0 28,3

21 25/09/2018 1558,2 1809,9 263,6 17,9 10,8 27,2

22 26/09/2018 1660,1 1914,8 261,2 16,6 11,2 25,6

23 26/09/2018 1513,0 1781,7 288,3 19,4 11,4 28,4

24 27/09/2018 1520,8 1791,4 269,1 19,2 11,3 28,8

25 27/09/2018 1509,4 1776,2 273,2 18,8 11,5 29,0

26 28/09/2018 1670,1 1918,8 257,5 19,1 12,2 28,5

27 29/09/2018 1564,0 1821,6 264,1 17,8 11,6 28,1

28 29/09/2018 1603,7 1861,4 258,4 18,4 11,3 27,6

29 30/09/2018 1615,1 1871,4 262,3 18,9 10,8 28,3

30 30/09/2018 1628,5 1873,3 253,3 18,1 11,0 26,9

Average 1484,70 1716,28 239,68 18,01 11,48 27,41

Page 121: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

104

Lampiran C

Velocity

Collar

No Tanggal Collar T01 Collar T03

Kecepatan Udara (m/s) Kecepatan Udara (m/s)

1 12/09/2018 19,76 6,06

2 13/09/2018 20,20 6,37

3 13/09/2018 20,77 6,34

4 14/09/2018 20,18 6,36

5 14/09/2018 20,62 6,10

6 15/09/2018 21,71 6,43

7 15/09/2018 21,93 5,79

8 18/09/2018 20,93 6,85

9 18/09/2018 21,21 6,95

10 19/09/2018 20,76 6,49

11 19/09/2018 19,94 6,95

12 20/09/2018 20,57 7,08

13 20/09/2018 20,87 6,97

14 21/09/2018 21,47 6,87

15 21/09/2018 20,37 6,88

16 22/09/2018 20,37 6,73

17 22/09/2018 20,12 6,74

18 24/09/2018 20,16 6,65

19 24/09/2018 20,61 6,65

20 25/09/2018 20,73 6,80

21 25/09/2018 22,33 6,64

22 26/09/2018 22,16 6,45

23 26/09/2018 23,30 6,80

24 27/09/2018 22,42 6,84

25 27/09/2018 22,66 6,86

26 28/09/2018 22,00 6,83

27 29/09/2018 22,26 6,76

28 29/09/2018 22,09 6,70

29 30/09/2018 22,24 6,78

30 30/09/2018 21,91 6,63

Avergage 21,22 6,65

Page 122: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

105

Evase

No Tanggal Evase (m/s)

Left Right

1 12/09/2018 21,665 21,7125

2 13/09/2018 21,54 22,6125

3 13/09/2018 21,265 21,8325

4 14/09/2018 22,005 21,4225

5 14/09/2018 21,5975 21,3775

6 15/09/2018 22,185 22,97

7 15/09/2018 22,425 23,81

8 18/09/2018 21,8925 23,4575

9 18/09/2018 21,9625 23,3475

10 19/09/2018 22,5775 23,0575

11 19/09/2018 26,3225 21,2075

12 20/09/2018 22,115 23,125

13 20/09/2018 20,6325 23,8925

14 21/09/2018 21,6525 23,0875

15 21/09/2018 21,8225 23,4875

16 22/09/2018 21,96 23,74

17 22/09/2018 21,905 22,6225

18 24/09/2018 21,575 24,0225

19 24/09/2018 22,0425 23,5175

20 25/09/2018 22,08 23,44

21 25/09/2018 23,0675 25,8525

22 26/09/2018 24,27 26,935

23 26/09/2018 23,015 26,2325

24 27/09/2018 23,0875 27,5975

25 27/09/2018 24,0225 26,9125

26 28/09/2018 23,2975 25,0175

27 29/09/2018 24,565 27,055

28 29/09/2018 23,69 25,72

29 30/09/2018 23,315 24,995

30 30/09/2018 23,4475 25,0375

Average 22,57 23,97

Page 123: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

106

Traverse

No Tanggal Traverse (m/s)

VS04 VS05 VS07

1 02/10/2018 12,71 5,73 8,55

2 04/10/2018 12,88 5,83 8,59

3 05/10/2018 12,85 5,88 8,65

4 06/10/2018 12,9 5,97 8,79

5 08/10/2018 12,32 5,32 8,01

6 09/10/2018 11,95 4,95 7,71

7 11/10/2018 12,55 5,6 8,34

8 13/10/2018 12,45 5,52 8,22

9 15/10/2018 12,67 5,62 8,41

10 17/10/2018 12,34 5,48 8,18

11 18/10/2018 12,67 5,67 8,45

12 19/10/2018 12,47 5,5 8,12

13 20/10/2018 12,22 5,02 7,81

14 21/10/2018 12,47 5,57 8,27

15 22/10/2018 12,35 5,29 7,95

Average 12,52 5,53 8,27

Spot

No Tanggal Spot (m/s)

VS04 VS05 VS07

1 02/10/2018 12,82 6,1 7,95

2 04/10/2018 12,9 6,23 8,06

3 05/10/2018 12,89 6,21 8,07

4 06/10/2018 12,93 6,5 8,21

5 08/10/2018 12,15 5,32 7,19

6 09/10/2018 11,98 5,01 6,92

7 11/10/2018 12,46 5,77 7,57

8 13/10/2018 12,36 5,75 7,44

9 15/10/2018 12,27 5,81 7,67

10 17/10/2018 12,22 5,42 7,27

11 18/10/2018 12,74 6,09 7,82

12 19/10/2018 12,31 5,56 7,36

13 20/10/2018 12,02 5,43 7,01

14 21/10/2018 12,41 5,68 7,47

15 22/10/2018 12,14 5,37 7,24

Average 12,44 5,75 7,55

Page 124: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

107

Lampiran D

Luas Area Pengukuran

1. TOGURACI VENT STATION IN UNDERGROUND

NO STATION

Lokasi Area (m²)

VS01 VD01 RD01 (single door) 30,2

VS02 Portal 2 32,2

VS03 DEC.01 bypass 32,5

VS04 VD01 RD01 34,0

VS05 VD02 RD01 40,0

VS06 DEC.04 intersec DEC.01 37,2

VS07 VD03 RD01 25,0

VS08 inside VD04 FD03 37,4

VS09 downstream TY 5065A DEC.07 39,3

VS10 DEC.02 intersec DEC.01 30,7

VS11 Upstream EXPO02 34,5

VS12 Downstream EXPO02 38,4

VS13 EXPO02 LA 34,4

VS14 DEC.08 LA 38,2

VS15 DEC.01 intersec to DEC.08 33,3

VS16 TY 5015A LA 35,7

VS17 TD 5060A LA 30,3

VS18 Upstream Magazine 37,6

VS19 Downstream Magazine 38,1

VS20 DEC.07 intesection from DEC.01 33,4

VS21 DEC.07 SP01 35,5

VS22 INT DEC.07-DEC.09 35,2

VS23 INT DEC.07 before TY 5035C 32,0

VS24 Downstream VD03 RD04 30,5

VS25 TD 4998A upstream VD04 FD07 30,7

VS26 TD 4998A downstream VD04 FD07 26,6

VS27 TD 4988B VD04 FD06 37,0

VS28 upstream VD05 RD03 37,1

VS29 downstream VD05 RD03 32,8

VS30 Portal 1 35,6

VS31 VD01 (Downstream american door) 34,1

VS32 VD03 RD01 (before frame) 38,1

VS33 Chiller 45,0

VS34 VD04 FD05 (TD 5025A) 37,7

VS35 DEC.01-DEC.02 33,8

VS36 DEC.08 LA before door 35,0

VS37 TD5060-VD03RD03 29,3

Page 125: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

108

2. TOGURACI VENT STATION AT PRIMARY FAN

Keterangan Lokasi Area (m²)

T01 Collar Measurment T01 collar 15,9

T01 Evase Measurment T01 outlet 8,04

T03 Collar Measurment T03 collar 15,9

Page 126: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

109

Lampiran E

Debit Udara Primary Fan T01 dan T03

1. Debit Udara Di Permukaan

T03

Debit Collar (m³/s) Debit Evase (m³/s) Debit Collar (m³/s)

1 12/09/2018 08.30 - 10.00 314,56 348,86 96,36

2 13/09/2018 07.30 - 09.00 321,62 355,10 101,30

3 13/09/2018 15.30 - 17.00 330,79 346,61 100,88

4 14/09/2018 07.15 - 08.15 321,22 349,26 101,21

5 14/09/2018 15.45 - 17.15 328,39 345,63 97,06

6 15/09/2018 07.30 - 08.30 345,83 363,16 102,25

7 15/09/2018 14.00 - 15.15 349,41 371,84 92,08

8 18/09/2018 07.30 - 09.00 333,30 364,73 108,89

9 18/09/2018 15.00 - 16.00 337,80 364,40 110,60

10 19/09/2018 07.15 - 08.45 330,51 367,02 103,20

11 19/09/2018 15.00 - 16.15 317,47 382,26 110,50

12 20/09/2018 07.30 - 08.30 327,47 363,84 112,68

13 20/09/2018 15.30 - 17.00 332,28 358,09 110,86

14 21/09/2018 07.10 - 08.40 341,89 359,82 109,20

15 21/09/2018 15.30 - 17.00 324,35 364,40 109,45

16 22/09/2018 07.00 - 08.30 324,39 367,54 107,01

17 22/09/2018 15.50 - 17.00 320,29 358,11 107,24

18 24/09/2018 07.00 - 08.40 321,01 366,72 105,75

Primary Fan T01 dan T03 PT. NHM

T01No Date Time ( WIT)

Page 127: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

110

T03

Debit Collar (m³/s) Debit Evase (m³/s) Debit Collar (m³/s)

19 24/09/2018 16.00 - 17.20 328,13 366,42 105,80

20 25/09/2018 07.00 - 08.30 330,07 366,09 108,10

21 25/09/2018 15.40 - 17.00 355,67 393,44 105,65

22 26/09/2018 07.00 - 08.30 352,88 411,82 102,54

23 26/09/2018 15.40 - 17.20 371,18 396,07 108,11

24 27/09/2018 07.00 - 08.30 357,03 407,63 108,84

25 27/09/2018 15.40 - 17.00 360,90 409,64 109,13

26 28/09/2018 07.20 - 08.45 350,39 388,57 108,55

27 29/09/2018 07.00 - 08.30 354,47 415,15 107,48

28 29/09/2018 15.30 - 17.00 351,89 397,38 106,62

29 30/09/2018 08.50 - 10.10 354,19 388,53 107,84

30 30/09/2018 15.20 - 16.30 348,94 389,94 105,45

337,94 374,27 105,69Average

Primary Fan T01 dan T03 PT. NHM

No Date Time ( WIT)T01

(Sumber : Data Primer perhitungan data lapangan)

Page 128: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

111

2. Debit Udara Di Dalam Tambang

Debit Udara Pengukuran di Bawah Tanah

No Tanggal Traverse Spot

VS04 VS05 VS07 VS04 VS05 VS07

1 02/10/2018 432,14 229,2 213,75 435,88 244 198,75

2 04/10/2018 437,92 233,2 214,75 438,6 249,2 201,5

3 05/10/2018 436,9 235,2 216,25 438,26 248,4 201,75

4 06/10/2018 438,6 238,8 219,75 439,62 260 205,25

5 08/10/2018 418,88 212,8 200,25 413,1 212,8 179,75

6 09/10/2018 406,3 198 192,75 407,32 200,4 173

7 11/10/2018 426,7 224 208,5 423,64 230,8 189,25

8 13/10/2018 423,3 220,8 205,5 420,24 230 186

9 15/10/2018 430,78 224,8 210,25 417,18 232,4 191,75

10 17/10/2018 419,56 219,2 204,5 415,48 216,8 181,75

11 18/10/2018 430,78 226,8 211,25 433,16 243,6 195,5

12 19/10/2018 423,98 220 203 418,54 222,4 184

13 20/10/2018 415,48 200,8 195,25 408,68 217,2 175,25

14 21/10/2018 423,98 222,8 206,75 421,94 227,2 186,75

15 22/10/2018 419,9 211,6 198,75 412,76 214,8 181

AVG 425,68 221,2 206,75 422,96 230 188,75

(Sumber : Data Primer perhitungan data lapangan)

Page 129: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

112

Lampiran F

PSIKROMETRI

Psikrometri

No Date Time ( WIT) P P' Twb Tdb e X Vm ρ H S Rh

kPa kPa ºC ºC Pa kg/kg m³/kg kg/m³ kJ/kg kJ/kg % 1 12/09/2018 08.30 - 10.00 98,6 97,01 31,9 35,7 3,48 0,023 0,95 1,06 95,21 92,12 77,39

2 13/09/2018 07.30 - 09.00 98,65 97,17 31,2 35 3,35 0,022 0,94 1,06 92,08 89,19 77,12

3 13/09/2018 15.30 - 17.00 98,37 96,95 31,2 35,2 3,34 0,022 0,95 1,06 92,22 89,33 76,09

4 14/09/2018 07.15 - 08.15 98,69 97,16 32,5 35,2 3,66 0,024 0,95 1,06 97,83 94,52 83,51

5 14/09/2018 15.45 - 17.15 98,3 97,16 32,2 36,1 3,53 0,024 0,95 1,05 96,72 93,55 77,00

6 15/09/2018 07.30 - 08.30 98,82 97,43 31,2 33,9 3,42 0,023 0,94 1,07 91,97 89,03 83,14

7 15/09/2018 14.00 - 15.15 98,5 97,02 32,7 36 3,66 0,024 0,95 1,05 98,79 95,46 80,30

8 18/09/2018 07.30 - 09.00 98,76 97,39 31,4 34,4 3,43 0,023 0,94 1,06 92,84 89,86 81,51

9 18/09/2018 15.00 - 16.00 98,33 96,94 32,5 35,2 3,66 0,024 0,95 1,05 97,98 94,67 83,51

10 19/09/2018 07.15 - 08.45 98,76 97,43 32,4 34,5 3,68 0,024 0,94 1,06 97,23 93,93 86,89

11 19/09/2018 15.00 - 16.15 98,31 96,92 31,7 35,4 3,45 0,023 0,95 1,06 94,40 91,36 77,85

12 20/09/2018 07.30 - 08.30 98,65 97,33 31,7 34,8 3,48 0,023 0,94 1,06 94,16 91,10 81,05

13 20/09/2018 15.30 - 17.00 98,32 97,01 31,1 35,3 3,31 0,022 0,94 1,06 91,74 88,89 75,01

14 21/09/2018 07.10 - 08.40 98,88 97,62 32,1 34,2 3,62 0,024 0,94 1,07 95,77 92,56 86,81

15 21/09/2018 15.30 - 17.00 98,47 97,03 31,2 34,8 3,48 0,023 0,94 1,06 94,16 91,10 81,05

16 22/09/2018 07.00 - 08.30 98,98 97,52 32,2 35,3 3,58 0,024 0,94 1,06 96,22 93,04 81,20

17 22/09/2018 15.50 - 17.00 98,57 97,11 30,9 35,3 3,26 0,022 0,94 1,06 90,82 88,03 73,90

18 24/09/2018 07.00 - 08.40 98,78 97,31 31,3 35,2 3,36 0,022 0,94 1,06 92,41 89,50 76,63

19 24/09/2018 16.00 - 17.20 98,43 96,91 31,8 35,4 3,47 0,023 0,95 1,06 94,85 91,78 78,41

20 25/09/2018 07.00 - 08.30 98,65 97,33 28,3 35 2,67 0,018 0,94 1,07 80,22 78,14 61,50

21 25/09/2018 15.40 - 17.00 98,35 96,79 31,2 35,7 3,31 0,022 0,95 1,05 92,29 89,42 73,54

Page 130: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

113

No Date Time ( WIT) P P' Twb Tdb e X Vm ρ H S Rh

kPa kPa ºC ºC Pa kg/kg m³/kg kg/m³ kJ/kg kJ/kg % 22 26/09/2018 07.00 - 08.30 98,74 97,08 30,9 34,6 3,30 0,022 0,94 1,06 90,87 88,05 77,55

23 26/09/2018 15.40 - 17.20 98,37 96,86 31 34,4 3,34 0,022 0,94 1,06 91,46 88,58 79,21

24 27/09/2018 07.00 - 08.30 98,75 97,23 30,5 33,7 3,26 0,022 0,94 1,07 89,13 86,38 80,12

25 27/09/2018 15.40 - 17.00 98,34 96,83 30,6 34,3 3,25 0,022 0,94 1,06 89,77 87,01 77,45

26 28/09/2018 07.20 - 08.45 98,83 97,16 31,3 34,8 3,38 0,022 0,94 1,06 92,53 89,60 78,76

27 29/09/2018 07.00 - 08.30 98,73 97,17 30,8 34,3 3,29 0,022 0,94 1,06 90,41 87,60 78,58

28 29/09/2018 15.30 - 17.00 98,26 96,66 30,9 34,8 3,29 0,022 0,95 1,06 91,14 88,31 76,51

29 30/09/2018 08.50 - 10.10 98,7 97,08 31,4 35,8 3,35 0,022 0,95 1,06 92,96 90,04 74,11

30 30/09/2018 15.20 - 16.30 98,24 96,61 31,3 35,3 3,36 0,022 0,95 1,05 92,86 89,94 76,15

Average 98,57 97,11 31,38 34,98667 3,40 0,023 0,94 1,06 93,04 90,07 78,40

(Sumber : Data Primer perhitungan data lapangan)

Page 131: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

114

Lampiran G

AIR POWER DAN EFISIENSI PRIMARY FAN T01

No Date Time ( WIT) Spesifikasi Scada Monitoring

Air Power (kW) Efisiensi Air Power (kW) Efisiensi

1 12/09/2018 08.30 - 10.00 480,33 43% 628,8 76%

2 13/09/2018 07.30 - 09.00 481,62 43% 633,3 76%

3 13/09/2018 15.30 - 17.00 483,47 43% 646,9 75%

4 14/09/2018 07.15 - 08.15 485,62 43% 676,6 72%

5 14/09/2018 15.45 - 17.15 512,28 46% 662,8 77%

6 15/09/2018 07.30 - 08.30 505,59 45% 684,8 74%

7 15/09/2018 14.00 - 15.15 547,56 49% 711,2 77%

8 18/09/2018 07.30 - 09.00 473,15 42% 634,7 75%

9 18/09/2018 15.00 - 16.00 480,58 43% 626,5 77%

10 19/09/2018 07.15 - 08.45 456,91 41% 617,6 74%

11 19/09/2018 15.00 - 16.15 442,51 40% 607,8 73%

12 20/09/2018 07.30 - 08.30 445,36 40% 580,9 77%

13 20/09/2018 15.30 - 17.00 453,71 41% 611,4 74%

14 21/09/2018 07.10 - 08.40 459,10 41% 616,8 74%

15 21/09/2018 15.30 - 17.00 475,69 42% 621,4 77%

16 22/09/2018 07.00 - 08.30 481,20 43% 622,3 77%

17 22/09/2018 15.50 - 17.00 470,75 42% 598,0 79%

18 24/09/2018 07.00 - 08.40 477,18 43% 620,0 77%

19 24/09/2018 16.00 - 17.20 502,30 45% 658,4 76%

20 25/09/2018 07.00 - 08.30 512,84 46% 671,2 76%

21 25/09/2018 15.40 - 17.00 564,25 50% 764,4 74%

22 26/09/2018 07.00 - 08.30 596,25 53% 772,2 77%

23 26/09/2018 15.40 - 17.20 582,22 52% 755,0 77%

24 27/09/2018 07.00 - 08.30 567,09 51% 745,2 76%

25 27/09/2018 15.40 - 17.00 564,95 50% 742,5 76%

26 28/09/2018 07.20 - 08.45 592,89 53% 746,8 79%

27 29/09/2018 07.00 - 08.30 570,86 51% 753,5 76%

28 29/09/2018 15.30 - 17.00 575,02 51% 747,7 77%

29 30/09/2018 08.50 - 10.10 582,33 52% 751,3 78%

30 30/09/2018 15.20 - 16.30 572,32 51% 754,4 76%

Average 513,20 46% 675,49 76%

(Sumber : Data Primer perhitungan data lapangan)

Page 132: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

115

Lampiran H

TEMPERATURE WORK LIMIT

23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33

44 295 288 281 274 266 258 249 241 232 223 213 201 188 178 168 155 142 131 120 107 94 44

296 289 282 275 267 259 251 242 234 224 215 202 190 180 170 157 144 133 122 109 96

43 297 290 283 276 268 260 252 244 235 226 216 204 191 181 171 158 145 134 123 110 97 43

299 292 285 277 270 262 254 245 237 227 218 205 193 183 173 160 147 136 125 112 99

42 300 293 286 279 271 263 255 247 238 229 219 207 194 184 174 161 148 137 126 113 100 42

301 294 288 280 273 265 257 248 240 230 221 208 196 186 176 163 150 139 128 115 102

41 302 296 289 282 274 266 258 250 241 232 223 210 197 188 177 164 151 140 129 116 103 41

304 297 290 283 276 268 260 251 243 234 225 212 199 189 179 166 153 142 131 118 105

40 305 298 291 284 277 269 261 253 244 235 226 213 200 190 180 167 154 143 132 119 106 40

306 299 293 285 278 270 262 254 246 236 227 214 202 192 182 169 156 145 134 121 108

39 307 301 294 287 279 271 263 255 247 238 228 216 203 193 183 170 157 146 135 122 109 39

308 302 295 288 281 273 265 256 248 239 230 217 205 195 185 173 161 149 137 124 111

38 309 303 296 289 282 274 266 258 249 240 231 219 206 196 186 176 165 152 138 125 112 38

311 304 298 290 283 275 268 259 251 242 233 222 211 199 188 177 167 153 140 128 116

37 312 306 299 292 284 277 269 261 252 243 234 225 215 202 189 179 168 155 141 130 119 37

313 307 300 293 286 278 271 262 254 245 236 226 217 204 191 180 170 156 143 132 121

36 314 308 301 294 287 280 272 264 255 246 237 228 218 205 192 182 171 158 144 133 122 36

315 309 303 296 289 281 273 265 257 248 239 229 220 207 194 183 173 159 146 135 124

35 316 310 304 297 290 282 274 266 258 249 240 231 221 208 195 185 174 161 147 136 125 35

318 311 305 298 291 283 276 267 259 250 242 232 223 209 196 186 176 162 149 137 126

34 319 313 306 299 292 285 277 269 260 252 243 234 224 211 197 187 177 164 150 139 127 34

320 314 307 300 294 286 279 270 262 253 245 235 226 212 199 189 179 165 152 140 129

33 321 315 308 302 295 288 280 272 263 255 246 237 227 214 200 190 180 167 153 142 130 33

322 316 310 303 296 289 281 273 265 256 247 238 229 215 202 192 182 168 155 143

32 323 317 311 304 297 290 282 274 266 257 248 239 230 217 203 193 183 170 156 32

324 318 312 305 298 291 284 276 268 259 250 240 231 219 208 195 184 173

31 325 319 313 306 299 292 285 277 269 260 251 242 232 222 212 197 185 31

326 320 314 307 301 293 286 278 270 261 253 243 234 224 214 198

30 327 321 315 309 302 295 287 279 271 263 254 245 235 225 215 30

328 322 316 310 303 296 289 281 273 264 255 246 237 227

29 329 323 317 311 304 297 290 282 274 265 256 247 238 29

330 324 318 312 305 298 291 283 275 266 258 249

28 331 325 319 313 306 299 292 284 276 268 259 28

332 326 320 314 308 301 294 286 278 269

27 332 327 321 315 309 302 295 287 279 27

333 328 322 316 310 303 296 288

26 334 329 323 317 311 304 297 26

335 330 324 320 312 305

23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33

>220

DR

Y B

UL

B T

EM

PE

RA

TU

RE

WET BULB TEMPERATURE

LAMPIRAN - TWL Chart bagi Kecepatan Angin ≥ 4.0 m/s

115 WithdrawalUnrestricted Acclimatisation220 Buffer140

(Sumber : Data Skunder pengambilan data perusahaan)

Page 133: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

116

(Sumber : Data Skunder pengambilan data perusahaan)

23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33

44 191 186 181 173 165 160 154 148 142 136 129 121 113 106 99 92 85 77 68 61 53 44

193 187 182 175 169 162 156 150 145 138 131 123 115 108 101 94 87 79 71 62 54

43 194 189 183 178 172 165 157 153 148 140 132 124 116 109 102 95 88 81 73 64 55 43

196 190 185 179 174 166 158 153 148 141 134 126 119 111 104 96 89 82 75 66 57

42 197 192 186 181 175 167 159 153 147 142 135 128 121 113 105 98 90 83 76 67 58 42

199 193 188 182 177 169 161 155 149 144 136 129 123 114 106 99 92 84 77 68 60

41 200 195 189 184 178 170 162 156 150 145 137 131 124 116 107 100 93 86 78 70 61 41

202 196 191 185 179 171 164 158 152 147 139 132 126 117 109 102 95 87 80 71 62

40 203 198 192 186 180 173 165 159 153 148 140 134 127 119 110 103 96 89 81 72 63 40

204 199 193 187 182 175 168 161 154 149 142 135 128 120 112 104 97 90 82 73 65

39 205 200 194 189 183 177 171 163 155 150 143 136 129 121 113 106 98 91 83 75 66 39

207 201 196 190 185 179 173 165 157 152 144 137 131 122 114 107 100 92 85 76 67

38 208 203 197 192 186 180 174 166 158 153 145 139 132 124 115 108 101 94 86 77 68 38

210 204 199 193 187 181 176 167 159 154 147 140 134 126 118 110 102 95 87 79 71

37 211 206 200 194 188 183 177 169 160 156 148 142 135 128 121 112 103 96 88 81 73 37

212 207 201 195 190 184 178 170 162 155 149 143 136 129 122 113 105 97 90 82 74

36 213 208 202 197 191 185 179 171 163 157 150 144 137 130 123 115 106 99 91 83 75 36

217 210 204 198 193 187 181 173 166 159 152 145 139 132 125 116 107 100 92 84 77

35 221 213 205 200 194 188 182 176 169 161 153 147 140 133 126 117 108 101 93 86 78 35

222 214 207 201 195 189 183 177 171 162 154 148 141 134 127 118 110 102 95 87 79

34 225 216 208 202 196 190 184 178 172 164 155 149 142 135 128 120 111 104 96 88 80 34

225 217 209 203 198 192 186 180 174 165 157 150 144 137 130 121 112 105 97 89 82

33 226 218 210 205 199 193 187 181 175 167 158 152 145 138 131 122 113 106 98 91 83 33

228 220 212 206 200 194 189 182 176 168 159 153 146 139 132 123 115 107 100 92

32 229 221 213 207 201 196 190 184 177 169 160 154 147 140 133 125 116 109 101 32

230 223 217 210 203 197 191 185 179 170 162 155 149 142 135 127 119 109

31 231 226 220 212 203 198 192 186 180 172 163 157 150 143 136 129 121 31

233 227 222 213 205 199 193 187 181 174 166 159 151 144 137 130

30 234 229 223 215 206 200 194 188 182 176 169 161 152 145 138 30

235 230 224 216 208 202 196 190 184 177 171 162 153 146

29 236 231 225 217 209 203 197 191 185 179 172 163 154 29

238 232 227 218 210 204 198 192 186 180 173 162

28 239 234 228 220 211 205 199 193 187 181 174 28

240 235 229 222 215 208 201 194 188 182

27 241 236 230 224 218 210 202 196 189 27

243 237 232 226 220 211 203 197

26 244 239 233 227 221 213 204 26

245 240 234 228 222 2111

23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33

Withdrawal

LAMPIRAN - TWL Chart bagi Kecepatan Angin 0.4 m/sWET BULB TEMPERATURE

DR

Y B

UL

B T

EM

PE

RA

TU

RE

>220 Unrestricted 220 Acclimatisation 140 Buffer 115

Page 134: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

117

(Sumber : Data Skunder pengambilan data perusahaan)

23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33

44 247 241 234 227 220 210 200 193 185 178 170 160 149 141 133 123 112 103 94 85 75 44

248 242 235 228 222 212 202 194 187 179 172 161 151 142 134 124 113 104 95 86 77

43 249 243 236 230 223 213 203 196 188 181 173 163 152 144 135 125 114 105 96 87 78 43

251 244 238 231 224 214 204 197 190 182 174 164 154 145 137 127 118 108 98 88 79

42 252 246 239 232 225 215 205 198 191 183 175 165 155 147 138 130 121 110 99 90 80 42

254 247 241 234 227 217 207 199 192 184 177 166 156 148 140 131 122 111 100 91 82

41 255 249 242 235 228 218 208 201 193 186 178 168 157 149 141 132 123 112 101 92 83 41

256 250 243 236 230 221 212 203 195 187 179 169 159 150 142 133 125 114 103 93 84

40 257 251 244 238 231 224 216 206 196 188 180 170 160 152 143 135 126 115 104 95 85 40

259 252 246 239 232 225 218 207 197 189 182 173 164 154 145 136 127 116 106 96 87

39 260 254 247 240 233 226 219 209 198 191 183 175 167 157 146 137 128 118 107 98 88 39

261 255 248 241 235 227 220 210 200 192 185 176 168 158 147 138 130 119 108 99 89

38 262 256 249 243 236 229 221 211 201 194 186 178 169 159 148 140 131 120 109 100 90 38

264 257 251 244 237 230 223 212 202 195 187 179 171 160 150 141 132 121 110 101 92

37 265 259 252 245 238 231 224 214 203 196 188 180 172 162 151 142 133 122 111 102 93 37

266 260 253 246 240 233 226 215 205 197 190 181 173 163 152 143 135 124 113 103 94

36 267 261 254 248 241 234 227 217 206 199 191 183 174 164 153 145 136 125 114 105 95 36

269 262 256 249 242 235 228 218 207 200 192 184 176 165 155 146 137 127 117 107 97

35 270 264 257 250 243 236 229 219 208 201 193 185 177 167 156 147 138 129 120 109 98 35

27` 265 258 278 298 264 231 222 213 204 195 186 178 168 157 148 140 130 121 110 99

34 272 266 259 306 353 293 232 225 217 207 196 188 179 169 158 150 141 132 122 111 100 34

274 267 261 281 301 267 233 226 218 208 197 189 181 170 159 151 142 133 124 112 101

33 275 269 262 255 248 241 234 227 219 209 198 190 182 171 160 152 143 134 125 114 102 33

276 270 263 256 250 243 236 228 221 210 199 191 183 173 164 154 144 135 126 113

32 277 271 264 258 251 244 237 230 222 211 200 192 184 176 167 156 145 136 127 32

279 272 266 259 252 245 238 231 223 212 202 194 186 177 169 158 147 138

31 280 273 267 260 253 246 239 232 224 214 203 195 187 179 170 159 148 31

281 274 268 261 255 247 240 233 226 215 204 196 188 180 171 158

30 283 275 269 263 256 249 241 234 227 216 205 197 189 181 172 30

284 276 270 264 257 250 243 235 228 217 207 199 191 182

29 285 278 271 265 258 251 244 237 229 219 208 200 192 29

286 279 273 266 259 252 245 238 230 221 212 201

28 287 280 274 267 260 253 246 239 231 224 216 28

288 281 275 268 262 255 248 240 233 225

27 289 282 276 270 263 256 249 242 234 27

290 283 277 271 264 257 250 242

26 291 284 278 272 265 258 251 26

292 285 279 273 266 259

23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33

Withdrawal

LAMPIRAN - TWL Chart bagi Kecepatan Angin 1 m/sWET BULB TEMPERATURE

DR

Y B

UL

B T

EM

PE

RA

TU

RE

>220 Unrestricted 220 Acclimatisation 140 Buffer 115

Page 135: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

118

(Sumber : Data Skunder pengambilan data perusahaan)

23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33

44 275 268 261 254 247 239 231 223 215 204 192 183 174 162 150 141 131 119 107 97 86 44

277 270 263 255 248 240 233 224 216 205 193 184 176 164 152 142 133 121 109 98 88

43 278 271 264 257 249 242 234 226 217 206 194 186 177 165 153 144 134 122 110 100 89 43

279 272 266 258 251 243 236 227 219 207 196 187 178 166 155 145 136 123 111 101 91

42 280 274 267 260 252 245 237 229 220 209 197 188 179 168 156 147 137 125 112 102 92 42

282 275 268 261 254 246 238 230 222 210 199 190 181 169 157 148 138 127 116 104 93

41 283 276 269 262 255 247 239 231 223 212 200 191 182 170 158 149 139 129 119 107 94 41

284 277 271 263 256 248 241 233 224 213 201 192 184 173 162 151 141 131 121 108 96

40 285 279 272 265 257 250 242 234 225 214 202 194 185 176 166 154 142 132 122 110 97 40

287 280 273 266 259 251 244 235 226 215 204 195 186 177 168 156 144 133 123 111 99

39 288 281 274 267 261 253 245 237 227 217 205 196 187 178 169 157 145 135 124 112 100 39

289 282 276 269 262 254 246 238 228 220 210 199 189 179 170 158 146 136 126 113 101

38 290 284 277 270 263 255 247 239 230 223 214 202 190 181 171 159 147 137 127 115 102 38

292 285 278 271 264 256 249 241 231 224 215 203 192 182 173 161 149 139 129 116 104

37 293 286 279 272 265 258 250 242 233 225 216 205 193 184 174 162 150 140 130 119 105 37

294 287 281 274 267 259 251 243 234 226 218 206 194 185 176 163 151 141 131 118 107

36 295 289 282 275 268 260 252 244 235 228 219 207 195 186 177 165 152 142 132 120 108 36

296 290 283 276 269 261 254 246 236 229 221 209 197 187 178 166 154 144 134 121 109

35 297 291 284 277 270 263 255 247 238 231 222 210 198 189 179 167 155 145 135 123 110 35

299 292 286 279 272 264 257 249 239 232 224 211 199 190 181 169 157 147 137 124 112

34 300 294 287 280 273 266 258 250 241 234 225 213 200 191 182 170 158 148 138 126 113 34

301 295 288 281 274 267 259 251 242 235 226 214 202 193 184 173 162 150 139 128 116

33 302 296 289 282 275 268 260 252 243 236 227 215 203 194 185 175 165 153 140 130 119 33

303 297 290 283 276 269 262 254 244 237 229 217 205 195 186 176 167 154 142 131

32 304 298 291 284 277 270 263 255 246 239 230 218 206 197 187 178 168 156 143 32

305 299 293 286 279 271 264 256 247 240 231 221 210 199 189 179 169 154

31 306 300 294 287 280 273 265 257 249 241 232 223 214 202 190 180 170 31

308 301 295 288 281 274 266 258 251 242 234 225 216 203 191 182

30 309 303 296 289 282 275 267 260 252 244 235 226 217 205 192 30

310 304 297 290 284 276 269 261 253 245 236 227 218 203

29 311 305 298 292 285 278 270 262 254 246 237 228 219 29

312 306 299 293 286 279 271 263 256 247 239 230

28 313 307 300 294 287 280 272 265 257 249 240 28

314 308 302 295 288 281 274 266 258 250

27 315 309 303 296 289 282 275 267 259 27

316 310 304 297 290 283 276 268

26 317 311 305 298 291 284 277 26

318 312 306 299 293 285

23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33

Withdrawal

LAMPIRAN - TWL Chart bagi Kecepatan Angin 2 m/sWET BULB TEMPERATURE

DR

Y B

UL

B T

EM

PE

RA

TU

RE

>220 Unrestricted 220 Acclimatisation 140 Buffer 115

Page 136: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

119

23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33

44 288 281 274 267 259 251 243 235 226 214 201 192 183 171 158 148 138 126 113 102 91 44

289 282 275 268 260 252 244 236 227 215 203 194 185 173 162 151 140 128 117 105 93

43 290 283 276 269 261 253 245 237 228 216 204 195 186 176 166 154 141 131 120 107 94 43

292 285 278 270 263 255 247 238 230 219 209 198 188 178 168 155 143 132 122 109 96

42 293 286 279 272 264 256 248 240 231 222 213 201 189 179 171 157 144 134 123 110 97 42

294 287 281 273 266 258 250 241 233 224 215 202 190 180 172 158 146 135 125 112 99

41 295 289 282 275 267 259 251 243 234 225 216 204 191 182 173 160 147 137 126 113 100 41

297 290 283 276 268 260 253 244 236 227 218 205 193 183 174 161 148 138 127 114 102

40 298 291 284 277 269 262 254 246 237 228 219 207 194 185 175 162 149 139 128 116 103 40

299 292 286 278 271 263 255 247 239 230 221 208 196 186 177 164 151 140 130 117 104

39 300 294 287 280 272 264 256 248 240 231 222 210 197 188 178 165 152 142 131 118 105 39

302 295 288 281 274 266 258 249 241 232 224 211 199 189 179 166 154 143 133 120 107

38 303 296 289 282 275 267 259 251 242 234 225 213 200 190 180 168 155 145 134 121 108 38

304 297 291 283 276 268 261 252 242 235 227 214 201 191 182 169 157 146 136 123 110

37 305 299 292 285 277 270 262 254 245 237 228 215 202 193 183 171 158 148 137 124 111 37

306 300 293 286 279 271 263 255 247 238 229 216 204 194 185 173 162 150 139 127 115

36 307 301 294 287 280 272 264 256 248 239 230 218 205 196 186 176 166 153 140 129 118 36

308 302 296 288 281 273 265 258 250 241 232 221 210 199 188 178 168 154 141 130 120

35 309 303 297 290 282 275 267 259 251 242 233 224 214 202 189 179 169 156 142 132 121 35

311 304 298 291 284 276 269 260 252 243 235 225 216 203 191 180 170 157 144 133 122

34 312 306 299 292 285 278 270 262 253 245 236 227 217 205 192 182 171 158 145 134 123 34

313 307 300 293 286 279 271 263 255 246 238 228 219 206 193 183 173 160 147 136 125

33 314 308 301 294 287 280 272 264 256 248 239 230 220 207 194 184 174 161 148 137 126 33

315 309 303 296 289 281 274 266 258 249 240 231 222 209 196 186 176 163 150 139

32 316 310 304 297 290 283 275 267 259 250 241 232 223 210 197 187 177 164 151 32

317 311 305 298 291 284 276 268 260 251 243 233 224 211 199 189 179 165

31 318 312 306 299 292 285 277 269 261 253 244 235 225 213 200 190 180 31

319 313 307 300 294 286 279 271 263 254 246 236 227 214 201 191

30 320 314 308 302 295 288 280 272 264 256 247 238 228 215 202 30

321 315 309 303 296 289 281 273 265 257 248 239 230 220

29 322 316 310 304 297 290 282 274 266 258 249 240 231 29

323 317 311 305 298 291 284 276 268 259 251 241

28 324 318 312 306 299 292 285 277 269 261 252 28

325 319 313 307 300 293 286 278 270 262

27 326 320 314 308 301 294 287 279 271 27

327 321 316 309 303 295 288 280

26 328 323 317 311 304 297 289 26

329 323 318 311 305 298

23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33

Withdrawal

LAMPIRAN - TWL Chart bagi Kecepatan Angin 3 m/sWET BULB TEMPERATURE

DR

Y B

UL

B T

EM

PE

RA

TU

RE

>220 Unrestricted 220 Acclimatisation 140 Buffer 115

(Sumber : Data Skunder pengambilan data perusahaan)

Page 137: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

120

(Sumber : Data Skunder pengambilan data perusahaan)

Page 138: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

121

Lampiran I

SCADA MONITORING

(Sumber : Data Skunder pengambilan data perusahaan)

Page 139: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

122

Scada Table FAN 018

Time ms Pane1-

FA018 Air Flow Rate

Pane1-FA018

Drive End Motor Brg

Temp

Pane1-FA018 Drive End

Vibration

Pane1-FA018 Motor Amps

Pane1-FA018

Motor Hours Run

Pane1-FA018

Motor kW

Pane1-FA018

Motor RPM

Pane1-FA018 Motor Speed

Reference

Pane1-FA018

Non-Drive End

Motor Brg Temp

Pane1-FA018 Non-Drive End

Vibration

Rabu, 12 September 2018

747 128,865009 79,693386 1,533006 417,140346 44015,68301 314,491138 895,304079 895,291199 71,239364 1,371045

Rabu, 12 September 2018

747 126,035623 80,050717 1,455295 415,188543 44022,99382 310,292812 890 890 71,427035 1,313823

Rabu, 12 September 2018

747 127,134545 80,263288 1,438513 414,330318 44030,34052 309,289034 890 890 71,285341 1,306461

Rabu, 12 September 2018

747 128,140044 80,375179 1,447151 413,788488 44037,52669 308,591876 890 890 71,049187 1,315279

Kamis, 13 September 2018

747 128,592894 79,76635 1,464917 416,205424 44044,82935 312,722206 893,59184 893,59184 71,031332 1,330888

Kamis, 13 September 2018

747 128,940185 79,713873 1,478286 418,837588 44052,17697 317,682964 898,465041 898,465041 71,286504 1,341154

Kamis, 13 September 2018

747 129,336322 79,433322 1,485168 419,78031 44059,37089 319,435718 900 900 71,381882 1,337332

Page 140: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

123

Time ms Pane1-

FA018 Air Flow Rate

Pane1-FA018

Drive End Motor Brg

Temp

Pane1-FA018 Drive End

Vibration

Pane1-FA018 Motor Amps

Pane1-FA018

Motor Hours Run

Pane1-FA018

Motor kW

Pane1-FA018

Motor RPM

Pane1-FA018 Motor Speed

Reference

Pane1-FA018

Non-Drive End

Motor Brg Temp

Pane1-FA018 Non-Drive End

Vibration

Jumat, 14 September 2018

747 132,126493 79,590807 1,5866 428,30726 44066,66786 334,117797 913,009445 913,010952 71,606917 1,440913

Jumat, 14 September 2018

747 135,244533 81,981305 1,643198 431,499959 44074,01635 342,594545 923,956584 923,95786 72,817046 1,495241

Jumat, 14 September 2018

747 137,513942 81,779082 1,735208 427,675679 44081,2149 337,914874 921,73494 921,734924 72,599054 1,509965

Sabtu, 15 September 2018

747 139,440417 79,643646 1,822741 428,334466 44088,50279 338,479991 921,784384 921,784384 71,384931 1,556117

Sabtu, 15 September 2018

747 142,665097 80,535188 1,788868 436,831296 44095,85381 355,344179 937,662802 937,662802 72,257599 1,622758

Sabtu, 15 September 2018

747 154,198485 80,410053 1,738375 425,715155 44103,05506 347,707502 949,101811 951,276066 72,313052 1,580615

Minggu, 16 September 2018

747 167,022667 79,116434 2,108259 420,127656 44110,31701 346,203956 970,73678 972,606007 71,434194 1,889552

Minggu, 16 September 2018

747 168,958196 80,448271 2,218706 432,136758 44117,66581 365,144709 990 990 72,808618 2,010994

Page 141: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

124

Time ms Pane1-

FA018 Air Flow Rate

Pane1-FA018

Drive End Motor Brg

Temp

Pane1-FA018 Drive End

Vibration

Pane1-FA018 Motor Amps

Pane1-FA018

Motor Hours Run

Pane1-FA018

Motor kW

Pane1-FA018

Motor RPM

Pane1-FA018 Motor Speed

Reference

Pane1-FA018

Non-Drive End

Motor Brg Temp

Pane1-FA018 Non-Drive End

Vibration

Minggu, 16 September 2018

747 153,234891 81,831447 1,786436 429,885829 44124,8845 352,242143 958,672556 958,656366 73,976875 1,635398

Minggu, 16 September 2018

747 136,202975 80,168629 1,5003 421,11659 44132,14873 326,509882 914,66931 914,655384 72,430828 1,394113

Senin, 17 September 2018

747 122,106914 76,625937 1,453188 372,18063 44138,82921 281,427933 803,599947 909,842838 68,805424 1,298539

Senin, 17 September 2018

747 113,005891 74,918352 1,30237 333,402979 44145,20639 251,18319 721,593027 911,033857 67,545602 1,177676

Senin, 17 September 2018

747 122,806939 74,566674 1,303728 377,401969 44151,65464 284,391523 817,905521 902,203273 66,995351 1,214499

Selasa, 18 September 2018

747 131,911886 75,22713 1,424787 414,878949 44158,46132 313,045472 900,274836 900,274836 67,051818 1,317701

Selasa, 18 September 2018

747 133,581965 76,788433 1,433088 415,301709 44165,64826 315,847234 905,567625 905,569292 68,737598 1,322022

Selasa, 18 September 2018

747 134,045498 76,982222 1,433693 414,212289 44172,94751 314,174027 904,584391 904,585825 68,933842 1,338091

Page 142: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

125

Time ms Pane1-

FA018 Air Flow Rate

Pane1-FA018

Drive End Motor Brg

Temp

Pane1-FA018 Drive End

Vibration

Pane1-FA018 Motor Amps

Pane1-FA018

Motor Hours Run

Pane1-FA018

Motor kW

Pane1-FA018

Motor RPM

Pane1-FA018 Motor Speed

Reference

Pane1-FA018

Non-Drive End

Motor Brg Temp

Pane1-FA018 Non-Drive End

Vibration

Rabu, 19 September 2018

747 131,48344 76,329701 1,421494 405,337739 44180,23624 304,961018 883,531651 901,158459 68,169865 1,329606

Rabu, 19 September 2018

747 133,984628 76,513658 1,451124 408,311988 44187,31998 310,418746 892,729165 907,881339 68,062752 1,340515

Rabu, 19 September 2018

747 136,827945 77,86909 1,491376 414,162453 44194,50044 315,745539 908,126634 908,115649 69,201392 1,401105

Rabu, 19 September 2018

747 132,162625 76,426838 1,375792 403,5845 44201,85793 295,462635 885,77245 885,759786 68,071813 1,313438

Kamis, 20 September 2018

747 129,640905 74,559905 1,271425 399,584242 44209,11245 286,514521 875,795613 875,795638 66,653186 1,214346

Kamis, 20 September 2018

747 130,828107 75,366296 1,287688 405,119433 44216,337 296,301634 885,737021 885,737043 67,483749 1,22839

Kamis, 20 September 2018

747 131,563857 75,665165 1,319659 408,166518 44223,69502 301,53737 890 890 67,631723 1,256814

Jumat, 21 September 2018

747 132,294692 75,454489 1,35067 409,893 44230,95596 304,232892 891,737205 891,737211 67,421603 1,276776

Jumat, 21 September 2018

747 129,412521 76,433592 1,317147 411,295673 44238,17364 305,873698 891,49429 891,494295 68,354119 1,250794

Page 143: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

126

Time ms Pane1-

FA018 Air Flow Rate

Pane1-FA018

Drive End Motor Brg

Temp

Pane1-FA018 Drive End

Vibration

Pane1-FA018 Motor Amps

Pane1-FA018

Motor Hours Run

Pane1-FA018

Motor kW

Pane1-FA018

Motor RPM

Pane1-FA018 Motor Speed

Reference

Pane1-FA018

Non-Drive End

Motor Brg Temp

Pane1-FA018 Non-Drive End

Vibration

Jumat, 21 September 2018

747 127,363625 77,142709 1,301504 412,028249 44245,53346 306,346568 890 890 69,0582 1,244962

Sabtu, 22 September 2018

747 127,942139 77,016914 1,323041 412,450766 44252,80148 306,855172 889,946658 889,946658 69,038464 1,263125

Sabtu, 22 September 2018

747 130,107094 77,428096 1,369878 415,652346 44260,01036 313,919415 897,931497 897,919363 69,47027 1,281657

Sabtu, 22 September 2018

747 131,564516 77,42337 1,368265 414,541115 44267,37126 313,375548 899,64964 899,639216 69,410967 1,282305

Sabtu, 22 September 2018

747 128,794647 76,797117 1,319329 410,884865 44274,64542 305,114026 889,710459 889,71047 68,788463 1,259519

Minggu, 23 September 2018

747 126,570097 76,656214 1,297969 410,632365 44281,84577 302,953456 885,006174 885,006155 68,654191 1,238335

Minggu, 23 September 2018

747 126,27243 76,882564 1,284235 410,349708 44289,2103 302,631125 885,005308 885,005291 68,977641 1,226614

Minggu, 23 September 2018

747 126,483697 76,761107 1,291837 410,106278 44296,48997 302,334901 885 885 68,947196 1,233969

Page 144: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

127

Time ms Pane1-

FA018 Air Flow Rate

Pane1-FA018

Drive End Motor Brg

Temp

Pane1-FA018 Drive End

Vibration

Pane1-FA018 Motor Amps

Pane1-FA018

Motor Hours Run

Pane1-FA018

Motor kW

Pane1-FA018

Motor RPM

Pane1-FA018 Motor Speed

Reference

Pane1-FA018

Non-Drive End

Motor Brg Temp

Pane1-FA018 Non-Drive End

Vibration

Senin, 24 September 2018

747 127,046571 76,677488 1,317334 412,225465 44303,68089 305,851527 887,907309 887,907316 68,896692 1,251272

Senin, 24 September 2018

747 128,715421 77,540472 1,362426 417,365755 44311,04693 315,635248 898,193226 898,193232 69,605764 1,283734

Senin, 24 September 2018

747 130,658166 78,523631 1,432834 422,088692 44318,33409 324,844514 907,637392 907,637392 70,400661 1,326156

Selasa, 25 September 2018

747 131,649141 78,88253 1,486999 425,580417 44325,51616 331,193341 912,905064 912,905064 70,586607 1,354862

Selasa, 25 September 2018

747 135,109529 80,748709 1,593085 438,379643 44332,88232 355,649978 935,527891 935,527897 72,105444 1,475307

Selasa, 25 September 2018

747 138,847879 83,361297 1,694455 450,262949 44340,179 377,296522 956,686599 956,686605 74,172411 1,571004

Rabu, 26 September 2018

747 139,687104 84,250935 1,733033 452,717206 44347,35442 381,071301 960 960 74,733799 1,586084

Rabu, 26 September 2018

747 140,600566 84,153915 1,729884 452,014795 44354,72008 380,579957 960 960 74,674353 1,589794

Rabu, 26 September 2018

747 142,796536 83,112119 1,675626 445,976321 44362,02332 372,679606 956,011641 956,00964 73,981752 1,549822

Page 145: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

128

Time ms Pane1-

FA018 Air Flow Rate

Pane1-FA018

Drive End Motor Brg

Temp

Pane1-FA018 Drive End

Vibration

Pane1-FA018 Motor Amps

Pane1-FA018

Motor Hours Run

Pane1-FA018

Motor kW

Pane1-FA018

Motor RPM

Pane1-FA018 Motor Speed

Reference

Pane1-FA018

Non-Drive End

Motor Brg Temp

Pane1-FA018 Non-Drive End

Vibration

Rabu, 26 September 2018

747 143,316951 81,551491 1,668394 442,193725 44369,19063 367,025123 951,194204 951,192484 72,812441 1,544506

Kamis, 27 September 2018

747 142,631231 81,019249 1,686858 443,14344 44376,55727 367,818469 950 950 72,364413 1,568542

Kamis, 27 September 2018

747 142,074566 81,411453 1,656825 442,570721 44383,86797 367,266199 950 950 72,671095 1,563766

Kamis, 27 September 2018

747 142,810882 81,085825 1,659636 442,000486 44391,02904 366,444527 950 950 72,3089 1,554596

Jumat, 28 September 2018

747 142,753041 80,555469 1,687571 443,548523 44398,39605 368,393343 950 950 71,718329 1,560105

Jumat, 28 September 2018

747 138,78462 81,996817 1,669739 446,196946 44405,71218 371,467023 950 950 72,882087 1,560247

Jumat, 28 September 2018

747 136,587371 83,395678 1,66781 447,219146 44412,86593 372,420404 950 950 74,086747 1,565642

Sabtu, 29 September 2018

747 137,837323 83,368432 1,690547 446,603012 44420,23447 371,75341 950 950 74,067696 1,576384

Sabtu, 29 September 2018

747 139,825195 82,745659 1,678816 444,869925 44427,55737 369,6526 950 950 73,591058 1,576085

Page 146: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

129

Time ms Pane1-

FA018 Air Flow Rate

Pane1-FA018

Drive End Motor Brg

Temp

Pane1-FA018 Drive End

Vibration

Pane1-FA018 Motor Amps

Pane1-FA018

Motor Hours Run

Pane1-FA018

Motor kW

Pane1-FA018

Motor RPM

Pane1-FA018 Motor Speed

Reference

Pane1-FA018

Non-Drive End

Motor Brg Temp

Pane1-FA018 Non-Drive End

Vibration

Sabtu, 29 September 2018

747 140,7132 82,372444 1,657421 444,003794 44434,70119 368,806172 950 950 73,2929 1,556808

Sabtu, 29 September 2018

747 140,534732 82,351926 1,668724 444,480135 44442,07118 369,654009 950 950 73,273074 1,551389

Minggu, 30 September 2018

747 139,71606 82,688055 1,676328 445,450589 44449,40149 370,68359 950 950 73,604689 1,562333

Minggu, 30 September 2018

747 137,967704 83,279023 1,651 446,361017 44456,53776 371,642039 950 950 74,095383 1,542326

Minggu, 30 September 2018

747 137,404007 83,386668 1,652589 446,923731 44463,91083 372,192662 950 950 74,17255 1,530308

(Sumber : Data Skunder pengambilan data perusahaan)

Page 147: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

130

Scada Table FAN 019

Time ms Pane1-

FA019 Air Flow Rate

Pane1-FA019

Drive End Motor Brg

Temp

Pane1-FA019 Drive End

Vibration

Pane1-FA019

VVVF Amps

Pane1-FA019

Motor Hours Run

Pane1-FA019

Motor kW

Pane1-FA019

Motor RPM

Pane1-FA019 Motor Speed

Reference

Pane1-FA019

Drive End Motor Brg

Temp

Pane1-FA019 Non-Drive End

Vibration

Rabu, 12 September 2018

852 95,346872 88,757369 2,059181 416,404539 44460,07973 314,322875 874,35694 895,233528 69,311691 1,741174

Rabu, 12 September 2018

852 97,079008 89,541274 2,034479 423,591008 44467,31469 318,301549 890 890 70,206895 1,735486

Rabu, 12 September 2018

852 98,006867 89,4225 2,007147 422,580074 44474,60307 317,178286 890 890 70,240062 1,714535

Rabu, 12 September 2018

852 97,494939 89,149412 1,991213 421,916723 44481,78348 316,295646 890 890 70,077898 1,650506

Kamis, 13 September 2018

852 98,65039 89,064069 2,11531 424,465407 44489,15146 320,599242 893,625512 893,625512 70,150119 1,819286

Kamis, 13 September 2018

852 99,512533 89,182902 2,241156 427,21373 44496,44845 325,729017 898,481771 898,481771 70,596319 2,014593

Page 148: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

131

Time ms Pane1-

FA019 Air Flow Rate

Pane1-FA019

Drive End Motor Brg

Temp

Pane1-FA019 Drive End

Vibration

Pane1-FA019

VVVF Amps

Pane1-FA019

Motor Hours Run

Pane1-FA019

Motor kW

Pane1-FA019

Motor RPM

Pane1-FA019 Motor Speed

Reference

Pane1-FA019

Drive End Motor Brg

Temp

Pane1-FA019 Non-Drive End

Vibration

Kamis, 13 September 2018

852 99,320786 87,448063 2,246466 428,161214 44503,62111 327,470756 900 900 70,825944 1,994659

Jumat, 14 September 2018

852 100,385302 84,958859 2,247988 436,936503 44510,99122 342,456032 913,129413 913,132933 71,041844 2,326998

Jumat, 14 September 2018

852 103,283114 85,69561 2,572336 408,808484 44517,81812 325,966082 852,212232 923,95562 72,157694 3,124389

Jumat, 14 September 2018

852 108,11232 85,233623 3,493767 409,695671 44524,54996 324,898136 861,270329 921,716011 72,004322 4,135769

Sabtu, 15 September 2018

852 110,599926 82,689008 3,98067 436,608927 44531,71887 346,306366 921,801115 921,801115 70,933606 4,637429

Sabtu, 15 September 2018

852 114,769373 83,181283 3,137709 445,367201 44539,09009 363,526382 937,797305 937,797305 71,876631 4,305337

Sabtu, 15 September 2018

852 71,664374 79,723398 1,416948 245,029468 44544,64561 202,002915 512,968682 951,28803 71,075549 2,193299

Minggu, 16 September 2018

852 23,363919 64,896435 0,497274 32,345049 44546,42953 25,075632 66,202418 972,795656 60,277489 0,577174

Minggu, 16

852 15,916367 49,074678 0,425663 0 44546,42953 0 0 990 47,141663 0,527714

Page 149: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

132

September 2018

Time ms Pane1-

FA019 Air Flow Rate

Pane1-FA019

Drive End Motor Brg

Temp

Pane1-FA019 Drive End

Vibration

Pane1-FA019

VVVF Amps

Pane1-FA019

Motor Hours Run

Pane1-FA019

Motor kW

Pane1-FA019

Motor RPM

Pane1-FA019 Motor Speed

Reference

Pane1-FA019

Drive End Motor Brg

Temp

Pane1-FA019 Non-Drive End

Vibration

Minggu, 16 September 2018

852 n/a 52,201044 0,63039 153,022037 44547,54939 115,459137 317,703334 958,362489 47,73567 n/a

Minggu, 16 September 2018

852 87,035278 75,37643 0,96663 360,493932 44552,3642 273,686843 756,163468 914,495608 61,354233 0,894959

Senin, 17 September 2018

852 93,65802 86,312573 1,022915 378,40656 44559,14684 287,263895 800,222873 909,935118 68,027173 1,034086

Senin, 17 September 2018

852 102,770797 86,498119 1,109338 381,291551 44565,63945 288,534809 818,416553 910,96551 68,172236 1,180326

Senin, 17 September 2018

852 122,209457 88,263343 1,183755 420,880206 44572,56024 319,068458 902,175198 902,179255 69,095555 1,127183

Selasa, 18 September 2018

852 131,634791 88,403221 1,184596 423,429321 44579,92147 321,667766 900,277413 900,277413 69,217263 1,115861

Selasa, 18 September 2018

852 131,027261 88,87692 1,297915 407,508493 44587,19331 312,262989 866,769345 905,616723 70,025655 1,349234

Page 150: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

133

Time ms Pane1-

FA019 Air Flow Rate

Pane1-FA019

Drive End Motor Brg

Temp

Pane1-FA019 Drive End

Vibration

Pane1-FA019

VVVF Amps

Pane1-FA019

Motor Hours Run

Pane1-FA019

Motor kW

Pane1-FA019

Motor RPM

Pane1-FA019 Motor Speed

Reference

Pane1-FA019

Drive End Motor Brg

Temp

Pane1-FA019 Non-Drive End

Vibration

Selasa, 18 September 2018

852 118,125753 88,968921 1,276295 409,132437 44594,06331 312,347664 871,801648 904,535817 69,826106 1,320349

Rabu, 19 September 2018

852 106,937956 88,840643 1,169201 413,125098 44601,0843 312,628351 881,58102 901,169318 69,258707 1,147345

Rabu, 19 September 2018

852 103,302597 89,017227 1,211962 405,520095 44608,30772 303,50566 861,569971 907,951574 69,446548 1,236185

Rabu, 19 September 2018

852 101,69468 88,319672 1,225779 403,889007 44615,36823 292,09863 861,636682 908,08565 68,40266 1,289875

Rabu, 19 September 2018

852 101,590369 87,263543 1,227831 403,630602 44622,50856 286,843332 867,663097 885,58797 67,365264 1,32837

Kamis, 20 September 2018

852 102,289973 87,366935 1,160809 407,930562 44629,8719 294,401245 875,849948 875,849974 67,525923 1,205092

Kamis, 20 September 2018

852 103,367844 88,347948 1,091896 413,602732 44637,15247 304,51535 885,783501 885,783523 68,328163 1,075658

Kamis, 20 September 2018

852 104,005545 88,639926 1,10111 416,749421 44644,34671 309,866633 890 890 68,718518 1,018031

Jumat, 21 September 2018

852 104,049876 88,335832 1,132174 418,508975 44651,71069 312,591554 891,753493 891,753499 68,478594 1,030942

Page 151: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

134

Time ms Pane1-

FA019 Air Flow Rate

Pane1-FA019

Drive End Motor Brg

Temp

Pane1-FA019 Drive End

Vibration

Pane1-FA019

VVVF Amps

Pane1-FA019

Motor Hours Run

Pane1-FA019

Motor kW

Pane1-FA019

Motor RPM

Pane1-FA019 Motor Speed

Reference

Pane1-FA019

Drive End Motor Brg

Temp

Pane1-FA019 Non-Drive End

Vibration

Jumat, 21 September 2018

852 101,042953 88,952032 1,12648 420,07147 44658,99594 314,432204 891,477999 891,478004 69,155139 1,102437

Jumat, 21 September 2018

852 98,536979 89,411357 1,082751 420,861752 44666,1813 315,028826 890 890 69,766134 1,017193

Sabtu, 22 September 2018

852 98,009857 89,23079 1,081261 421,239698 44673,54743 315,458854 889,946158 889,946158 69,665981 0,952265

Sabtu, 22 September 2018

852 95,296066 89,154023 1,175235 411,812026 44680,75462 310,461018 868,502983 897,994534 69,753511 1,138882

Sabtu, 22 September 2018

852 88,091853 87,597094 1,087139 379,625447 44687,23716 284,659914 799,42331 899,590688 69,076319 1,035951

Sabtu, 22 September 2018

852 89,912358 86,595525 1,045975 391,911545 44693,88339 290,827186 826,180084 889,659115 68,669982 0,90052

Minggu, 23 September 2018

852 93,610585 85,341427 1,096287 419,436964 44701,2072 311,3938 885,006232 885,006212 69,178773 0,997264

Minggu, 23 September 2018

852 91,901438 83,816273 1,066681 419,0889 44708,55207 311,016212 885,00525 885,005234 69,509258 1,00436

Page 152: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

135

Time ms Pane1-

FA019 Air Flow Rate

Pane1-FA019

Drive End Motor Brg

Temp

Pane1-FA019 Drive End

Vibration

Pane1-FA019

VVVF Amps

Pane1-FA019

Motor Hours Run

Pane1-FA019

Motor kW

Pane1-FA019

Motor RPM

Pane1-FA019 Motor Speed

Reference

Pane1-FA019

Drive End Motor Brg

Temp

Pane1-FA019 Non-Drive End

Vibration

Minggu, 23 September 2018

852 91,70933 82,234487 1,092113 418,812772 44715,72856 310,627439 885 885 69,205087 0,972735

Senin, 24 September 2018

852 93,385628 81,243594 1,155209 420,97279 44723,04323 314,180848 887,934568 887,934575 68,9793 1,045464

Senin, 24 September 2018

852 95,60892 81,426551 1,324367 426,243867 44730,38826 324,209961 898,266228 898,266234 69,725547 1,329799

Senin, 24 September 2018

852 95,304424 81,703817 1,452831 431,065251 44737,57222 333,534102 907,663156 907,663156 70,616202 1,506449

Selasa, 25 September 2018

852 93,297721 81,790617 1,541012 434,669017 44744,87909 339,958289 912,932294 912,932294 70,826958 1,604402

Selasa, 25 September 2018

852 96,539601 83,951108 2,043581 447,895183 44752,22481 365,045083 935,716559 935,716565 72,560428 2,305964

Selasa, 25 September 2018

852 101,107923 86,772156 2,112012 460,090765 44759,41568 387,087355 956,722714 956,722719 74,897892 2,368785

Rabu, 26 September 2018

852 102,83115 87,883432 1,916195 462,78288 44766,71703 391,136546 960 960 75,62286 2,054393

Page 153: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

136

Time ms Pane1-

FA019 Air Flow Rate

Pane1-FA019

Drive End Motor Brg

Temp

Pane1-FA019 Drive End

Vibration

Pane1-FA019

VVVF Amps

Pane1-FA019

Motor Hours Run

Pane1-FA019

Motor kW

Pane1-FA019

Motor RPM

Pane1-FA019 Motor Speed

Reference

Pane1-FA019

Drive End Motor Brg

Temp

Pane1-FA019 Non-Drive End

Vibration

Rabu, 26 September 2018

852 102,683128 87,932502 2,063141 462,104046 44774,06447 390,658188 960 960 75,721992 2,312211

Rabu, 26 September 2018

852 102,343569 86,530128 2,098168 455,749519 44781,2599 382,339295 955,974302 955,972238 74,829082 2,402461

Rabu, 26 September 2018

852 102,206274 84,649672 2,107494 451,9015 44788,55249 376,495071 951,181224 951,179485 73,43886 2,355088

Kamis, 27 September 2018

852 102,60753 84,120094 2,38724 452,917318 44795,90101 377,341719 950 950 73,088539 2,723628

Kamis, 27 September 2018

852 102,5078 84,519727 2,472279 452,290224 44803,10475 376,760837 950 950 73,380025 2,902628

Kamis, 27 September 2018

852 101,022339 84,031575 2,228187 451,866095 44810,39019 376,091285 950 950 73,083706 2,52857

Jumat, 28 September 2018

852 99,371651 83,468799 2,255166 453,720388 44817,74066 378,390238 950 950 72,70656 2,514877

Jumat, 28 September 2018

852 96,194699 85,131469 2,480322 456,488459 44824,94921 381,62187 950 950 74,054232 2,868913

Jumat, 28 September 2018

852 95,863519 86,526268 2,35589 457,429179 44832,22451 382,473831 950 950 75,259331 2,69884

Page 154: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

137

Time ms Pane1-

FA019 Air Flow Rate

Pane1-FA019

Drive End Motor Brg

Temp

Pane1-FA019 Drive End

Vibration

Pane1-FA019

VVVF Amps

Pane1-FA019

Motor Hours Run

Pane1-FA019

Motor kW

Pane1-FA019

Motor RPM

Pane1-FA019 Motor Speed

Reference

Pane1-FA019

Drive End Motor Brg

Temp

Pane1-FA019 Non-Drive End

Vibration

Sabtu, 29 September 2018

852 97,159449 86,351219 2,255859 456,777143 44839,5782 381,779035 950 950 75,046054 2,519973

Sabtu, 29 September 2018

852 97,791744 85,794261 2,512115 455,110685 44846,79513 379,739745 950 950 74,397405 2,942248

Sabtu, 29 September 2018

852 99,915956 85,43257 2,377833 454,291175 44854,06155 378,904215 950 950 74,025122 2,796919

Sabtu, 29 September 2018

852 101,98166 85,314072 2,133261 454,730618 44861,41533 379,684966 950 950 73,943598 2,385236

Minggu, 30 September 2018

852 100,207028 85,65951 2,385661 455,674167 44868,63926 380,659754 950 950 74,280726 2,740026

Minggu, 30 September 2018

852 98,581326 86,434216 2,407194 456,525964 44875,89807 381,571756 950 950 74,868948 2,838696

Minggu, 30 September 2018

852 101,126792 86,564929 2,183099 457,12332 44883,25268 382,206693 950 950 75,030158 2,493107

(Sumber : Data Skunder pengambilan data perusahaan)

Page 155: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

138

Lampiran J

KURVA PERFORMANCE

Performance fan dapat dinyatakan dalam bentuk kurva. Kurva performance merupakan kurva

kinerja fan atau juga dapat dirtikan sebagai penggambaran grafik dari fan curve dan system

resistance curve. Perpotongan system resistance curve dan fan curve merupakan titik operasi

(duty point) yang berarrti pertemuan antara jumlah tekanan yang diberikan dengan jumlah

volume udara yang dihisap. Dimana nilai pressure ini didapat dari pengambilan udara pada

tabel collar pressure untuk menentukan kinerja dari primary fan

Page 156: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

139

56

1200

1600

1800

1400

166

350

12 September 2018

1590

Page 157: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

140

56

1200

1600

1800

1400

170

350

13 September 2018

1420

1480

168

348

Page 158: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

141

56

1200

1600

1800

1400

169

350

14 September 2018

1531

1569

167

340

Page 159: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

142

56

1200

1600

1800

1400

169

355

15 September 2018

1530

1660

164

340

56

1200

1600

1800

1400

172

345

15 September 2018

1390

1480

169

330

Page 160: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

143

56

1200

1600

1800

1400

169

355

15 September 2018

1530

1660

164

340

56

1200

1600

1800

1400

173

330

18 September 2018

1370 1390

171

325

Page 161: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

144

56

1200

1600

1800

1400

169

355

15 September 2018

1530

1660

164

340

56

1200

1600

1800

1400

173

350

19 September 2018

1530

1660

171

345

Page 162: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

145

56

1200

1600

1800

1400

169

355

15 September 2018

1530

1660

164

340

56

1200

1600

1800

1400

172

333

20 September 2018

1310 1320

172

332

Page 163: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

146

56

1200

1600

1800

1400

169

355

15 September 2018

1530

1660

164

340

56

1200

1600

1800

1400

177

340

21 September 2018

1260

1440

171

320

Page 164: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

147

56

1200

1600

1800

1400

169

355

15 September 2018

1530

1660

164

340

56

1200

1600

1800

1400

169

340

22 September 2018

1460

1460

169

340

Page 165: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

148

56

1200

1600

1800

1400

169

355

15 September 2018

1530

1660

164

340

56

1200

1600

1800

1400

169

345

24 September 2018

1470

1520

168

340

Page 166: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

149

56

1200

1600

1800

1400

169

355

15 September 2018

1530

1660

164

340

56

1200

1600

1800

1400

169

347

25 September 2018

1520

1560

168

345

Page 167: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

150

56

1660

182

390

26 September 2018

1510

178

375

Page 168: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

151

56

1520

182

380

27 September 2018

1510

181

375

Page 169: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

152

56

1670

177

390

28 September 2018

Page 170: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

153

56

1600

182

385

29 September 2018

1560

178

380

Page 171: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

154

56

1630

178

390

30 September 2018

1620

178

390

Page 172: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

155

56

1200

1600

1800

1400

166

350

Average

1590

Page 173: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

156

Lampiran K

SPESIFIKASI PRIMARY FAN

Page 174: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

157

Page 175: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

158

Design Duty T01

Spesifikasi Pabrik T01

(Sumber : Data Skunder pengambilan data perusahaan)

Page 176: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

159

Primary Fan T03

Page 177: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

160

Page 178: ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA PADA TAMBANG BAWAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis kinerja kipas utama pada tambang bawah tanah toguraci di pt. nusa

161

Spesifikasi Pabrik T03