analisis kinerja keuangan bank syariah...
TRANSCRIPT
i
ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH PERIODE 2011-2015
DENGAN TEKNIK DUPONT SYSTEM
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Oleh
VITA DITYA WARDANI
NIM. 1112046100143
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438 H / 2016 M
ii
ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH PERIODE 2011-2015
DENGAN TEKNIK DUPONT SYSTEM
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Persyaratan untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Oleh:
Vita Ditya Wardani
NIM. 1112046100143
Di Bawah Bimbingan
Arif Fauzan, SE., MM.
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438 H / 2016 M
iii
iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini
Nama : Vita Ditya Wardani
NIM : 1112046100143
Jurusan : Perbankan Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan
mempertanggungjawabkan.
2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain.
3. Tidak menggunakn karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli
atau
tanpa izin pemilik karya.
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas
karya ini.
Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggung jawabkan, ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap
dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, 16 Desember 2016
Yang Menyatakan
Vita Ditya Wardani
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Vita Ditya Wardani
2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 5 Maret 1995
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Alamat : Pondok Cipta Blok i No: 141,
Bintara, Bekasi Barat. 17134.
6. Email: : [email protected]
II. PENDIDIKAN
1. 1998-1999 : TK Al- Kautsar
2. 1999-2006 : SDN Bintara XI Bekasi
3. 2006-2009 : SMPN 27 Jakarta
4. 2009-2012 : SMAN 103 Jakarta
5. 2012-2016 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
vi
FINANCIAL PERFORMANCE ANALYSIS OF ISLAMIC BANK IN 2011-
2015 WITH DUPONT SYSTEM TECHNIQUES
ABSTRACK
Vita Ditya Wardani. NIM: 1112046100143. Financial Performance Analysis Of
Islamic Bank In 2011-2015 with Dupont System Techniques. Islamic Banking
Department, Faculty of Economics and Business, Syarif Hidayatullah Islamic
State University Jakarta, 2016.
This study aims to analyze the calculation's results of the Islamic Bank’s financial
performance over the period 2011 to 2015 based on DuPont System techniques.
The variables used are Net Profit Margin (NPM), Total Asset Turnover (TATO),
and Return On Investment (ROI). This study uses secondary data of bank’s
financial statement, which is published by the Islamic Bank. The samples of this
study are three Islamic Banks in Indonesia over the period 2011 to 2015. This
study uses Purposive Sampling method as the sampling technique and Microsoft
Excel to processing the data. The results show that Return On Investment of BSM
and BMI tend to decrease over the period 2011 to 2015, while Return On
Investment of BRIS tends to increase.
Keywords : Financial Performance, DuPont System, Net Profit Margin
(NPM), Total Asset Turnover (TATO), Return On Investment
(ROI)
vii
ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH PERIODE 2011-2015
DENGAN TEKNIK DUPONT SYSTEM
ABSTRAK
Vita Ditya Wardani. NIM: 1112046100143. Analisis Kinerja Keuangan Bank
Syariah Periode 2011-2015 dengan Teknik DuPont System. Jurusan Perbankan
Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hasil perhitungan kinerja keuangan
bank syariah pada periode 2011-2015 berdasarkan analisis DuPont System.
Variabel yang dipakai yaitu Net Profit Margin (NPM), Total Asset Turnover
(TATO), dan Return On Investment (ROI). Penelitian ini menggunakan data
sekunder dari data yang dipublikasi oleh Bank Syariah berupa laporan rasio
keuangan bank. Sampel yang digunakan adalah tiga bank syariah di Indonesia
selama periode 2011-2015 dengan teknik pengambilan sampel menggunakan
metode purposive sampling. Teknik pengolahan data penelitian menggunakan
Microsoft Excel. Hasil penelitian menunjukkan Return On Investment pada BSM
dan BMI cenderung mengalami penurunan selama periode 2011-2015, sedangkan
Return On Investment pada BRIS cenderung mengalami kenaikan.
Kata Kunci : Kinerja Keuangan, DuPont System, Net Profit Margin
(NPM), Total Asset Turnover (TATO), Return On
Investment (ROI)
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokaatuh.
Alhamdulillahirabbil’alamin. Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas
segala rahmat, nikmat, serta pertolongan-Nya, Khususnya kepada penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik yang berjudul
“ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH PERIODE 2011-
2015 DENGAN TEKNIK DUPONT SYSTEM “ Shalawat dan salam senantiasa
dipanjatkan kepada Rasulullah, Nabi Muhammad SAW yang telah mengantarkan
kita ke dalam zaman kebaikan. Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk
memperoleh lulusan dengan menyandang gelar Sarjana Ekonomi (S.E) di
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulisan skripsi ini tidak
akan terselesaikan dengan baik tanpa pihak yang terulur memberikan bantuan.
Ucapan rasa hormat dan terima kasih yang tulus atas segala kepedulian mereka
yang telah memberikan bantuan berupa do’a, bimbingan, kritik, saran, dorongan
semangat, dukungan finansial dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu,
perkenankan penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, MA, selaku Dekan Fakultas Syariah dan
Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidaytullah Jakarta.
2. Bapak A.M. Hasan Ali, M.A. dan Bapak Abdurrauf, Lc., M.A., selaku
Ketua dan Sekertaris Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan
Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
ix
3. Bapak Arif Fauzan, S.E., M.M., selaku dosen pembimbing yang senantiasa
meluangkan waktunya, sabar dalam memberikan arahan dan bimbingan
kepada penulis sehingga skripsi ini terselesaikan. Semoga Allah senantiasa
merahmati beliau.
4. Para dosen Program Studi Muamalat Konsentrasi Perbankan Syariah dan
seluruh staff serta pegawai Fakultas Syariah dan Hukum atas curahan ilmu
dan tuntunannya kepada penulis.
5. Kedua orang tua tercinta Bapak Budi Susetyo dan Ibu Evi Litawati, adik-
adik tercinta Serlita Vidinia Wardani dan Vionita Disty Wardani yang
selalu memberikan do’a, kritik, dan saran dengan sepenuh hati kepada
penulis selama ini. Kalian yang terbaik!
6. Keluarga besar Perbankan Syariah 2012, khususnya tim DOREMI
Chairunnisa, Endah Putri Dewanti, Givela Nur Khaleda, Rini Sihwidhi,
dan Siti Nurasiyah. Tim Griya Hijau 2 Maya Andyka Sari dan Nur Azilah.
Para sahabat, Sri Budiharti dan Maulia Nurul Hakim.
7. KKN KATULISTIWA 2015, Icha, Windy, Aziz, Qori, Givel, Yuni, Anita,
Ulya, Naya, Joni, Miqdad, Haris, Arrijal, dan Zaky atas keceriaan dan
semangatnya.
8. Para Sahabat SMAN 103 Jakarta, khususnya Chemisttris (11 IPA 2),
Amanda, Mairia, Nabilah, Kican, Windy, Febby, Muhammad Isa Ansyari,
Asfar, Rifqi yang senantiasa memberikan doa dan semangat serta Shafwan
Aziz yang selalu meluangkan waktunya untuk sharing.
x
9. Seseorang yang selalu menemani, memberikan doa, dukungan semangat,
kritik dan masukkan, serta kesabarannya mendengar keluh kesah drama
perskripsian ini hehe.
Semoga Allah SWT memberikan perlindungan, rahmat dan balasan berlipat ganda
kepada seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu dalam skripsi ini
yang telah memberikan bantuan berupa materi maupun non materi. Semoga
tulisan ini bermanfaat bagi semua kalangan.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokaatuh
Jakarta, 17 Oktober 2016
Vita Ditya Wardani
xi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................... 4
C. Batasan Masalah ..................................................................................... 4
D. Rumusan Masalah .................................................................................. 5
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................... 5
F. Pedoman Penulisan ................................................................................. 6
G. Review Studi Terdahulu ......................................................................... 7
H. Kerangka Pemikiran ............................................................................. 11
I. Sistematika Penulisan ........................................................................... 12
BAB II LANDASAN TEORI
A. Bank Syariah ........................................................................................ 14
1. Pengertian Bank Syariah .................................................................. 14
2. Karakteristik Bank Syariah .............................................................. 15
3. Prinsip Bank Syariah ....................................................................... 17
4. Tujuan Bank Syariah ....................................................................... 18
5. Produk Bank Syariah ....................................................................... 20
xii
B. Laporan Keuangan ................................................................................ 21
1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan ........................................... 21
2. Karakteristik Laporan Keuangan ..................................................... 23
3. Komponen Laporan Keuangan Bank Syariah ................................. 26
4. Tujuan Analisa Laporan Keuangan ................................................. 28
5. Manfaat Analisis Laporan Keuangan .............................................. 30
C. Kinerja Keuangan ................................................................................. 32
1. Pengertian Kinerja Keuangan .......................................................... 32
2. Tujuan Analisis Kinerja Keuangan .................................................. 34
3. Teknik Pengukuran Kinerja Keuangan ............................................ 35
D. DuPont System ...................................................................................... 37
1. Konsep DuPont System .................................................................... 37
2. Manfaat DuPont System ................................................................... 39
3. Keunggulan dan Kelemahan DuPont System .................................. 40
4. Bagan DuPont System ...................................................................... 42
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian ........................................................................... 43
B. Populasi dan Sample ............................................................................. 44
C. Jenis Penelitian ..................................................................................... 45
D. Sumber Data Penelitian ........................................................................ 45
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 46
F. Teknik Pengolahan Data ....................................................................... 46
G. Metode Analisis Data ........................................................................... 46
H. Langkah Analisis DuPont System......................................................... 48
1. Cara Menilai Kinerja Keuangan dengan DuPont System ..................... 51
xiii
BAB IV HASIL DAN ANALISIS
A. Gambaran Umum ................................................................................. 52
1. Bank Syariah Mandiri (BSM) .......................................................... 52
2. Bank Muamalat Indonesia (BMI) .................................................... 55
3. Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS) .......................................... 57
B. Analisis Perkembangan Kinerja Keuangan Bank Syariah ................... 60
1. Bank Syariah Mandiri (BSM) .......................................................... 60
2. Bank Muamalat Indonesia (BMI) .................................................... 63
3. Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS) .......................................... 66
C. Analisis Perbandingan Perkembangan Kinerja Keuangan Bank
Syariah ......................................................................................................... 69
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................... 72
B. Saran ..................................................................................................... 73
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 75
LAMPIRAN ......................................................................................................... 79
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 ................................................................................................................ 60
Tabel 4.2 ................................................................................................................ 60
Tabel 4.3 ................................................................................................................ 60
Tabel 4.4 ................................................................................................................ 63
Tabel 4.5 ................................................................................................................ 63
Tabel 4.6 ................................................................................................................ 63
Tabel 4.7 ................................................................................................................ 66
Tabel 4.8 ................................................................................................................ 66
Tabel 4.9 ................................................................................................................ 66
Tabel 4.10 .............................................................................................................. 69
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 ............................................................................................................ 11
Gambar 2.1 ............................................................................................................ 42
Gambar 4 1 ............................................................................................................ 61
Gambar 4.2 ............................................................................................................ 64
Gambar 4.3 ............................................................................................................ 67
Gambar 4.4 ............................................................................................................ 70
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada saat ini dunia perbankan mengalami persaingan yang semakin
ketat karena kondisi perekonomian yang semakin terbuka. Dalam hal
mencapai sistem perbankan syariah yang kuat, Bank Indonesia melakukan
proses konsolidasi terhadap industri perbankan Indonesia dengan tujuan
untuk meningkatkan ketahanan dan kesehatan perbankan dalam jangka
panjang, menciptakan kestabilan sistem keuangan dan mendorong
pertumbuhan ekonomi nasional yang berkesinambungan. Jika dilihat dari
peran bank sebagai lembaga kepercayaan, maka tujuan konsolidasi adalah
untuk meningkatkan perlindungan terhadap masyarakat. Hal ini dilakukan
mengingat masyarakat sebagai salah satu pihak yang memiliki peran besar
dalam industri perbankan suatu negara.
Hingga akhir tahun 2015, industri perbankan syariah di Indonesia
dikuasai oleh 3 pemain utama, yakni Bank Syariah Mandiri (selanjutnya
disebut BSM), Bank Muamalat Indonesia (selanjutnya disebut BMI), dan
Bank Rakyat Indonesia Syariah (serta selanjutnya disebut BRIS). Besarnya
aset kelolaan ketiga bank syariah tersebut mencapai 51,23% pada akhir
tahun 2015. Besaran aset yang dimiliki memberikan gambaran singkat
2
tentang ketiganya. Di lihat dari sisi kepentingan nasional, tentunya hal
tersebut merupakan hal yang baik dalam memperkuat fundamental industri
perbankan nasional dalam jangka panjang yang dapat memajukan dan
meningkatkan perekonomian suatu negara.
Masyarakat sebagai salah satu pihak yang berperan dalam lembaga
keuangan memiliki hak untuk mengetahui informasi mengenai kinerja
keuangan suatu lembaga tersebut dalam hal mengedepankan prinsip
kehati-hatian, yaitu dalam memilih lembaga keuangan yang layak dalam
menyimpan dan mengelola dananya. Masyarakat melihat jika suatu bank
semakin sehat, maka bank tersebut memiliki manajemen yang bagus dan
diharapkan dapat memberikan return yang tinggi pula. Bank syariah1
merupakan lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan
pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran dan
peredaran uang dan melakukan kegiatan operasional berdasarkan pada
Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang perbankan, yaitu bank yang
berdasarkan prinsip bagi hasil. Untuk memenuhi hak masyarakat terkait
prinsip kehati-hatian, maka bank syariah diharuskan memiliki sikap
transparan mengenai kinerja keuangannya.
Baik atau buruknya suatu kinerja keuangan bank merupakan
cerminan kemampuan perbankan dalam mengelola dan mengalokasi
sumber dayanya. Oleh karena itu, penting bagi bank untuk mengukur
kinerja keuangannya. Dalam penilian kinerja perbankan diperlukan sebuah
1 Muhammad, Manajemen Bank Syariah, (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2002), h. 13.
3
metode pengukuran untuk memaksimalkan informasi yang disajikan dalam
laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut dianalisis dengan tujuan
untuk pengambilan keputusan di masa depan seperti mempertahankan
kinerja, meningkatkan kinerja, memperbaiki kinerja, ataupun sebagai
pertimbangan masyarakat dalam menginvestasikan dana.
Metode pengukuran yang biasa digunakan untuk mengukur kinerja
keuangan, antara lain: analisis nilai tambah pasar (Market Value Added/
MVA), Analisis nilai tambah ekonomis (Economic Value Added/ EVA)
dan Balance Score Card / BSC, Analisis Capital Asset, Management,
Equity, and Liquidity (CAMEL). 2 Selain metode tersebut ada sebuah
metode yang lebih sederhana, integratif, dan menggambarkan keseluruhan
kinerja keuangan, yaitu DuPont System. Metode ini menggabungkan rasio
aktivitas dan profit margin, dan menunjukkan bagaimana rasio tersebut
berinteraksi untuk menentukan profitabilitas aktiva yang dimiliki bank.
Tujuan analisis ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana efektivitas
bank dalam memutar modalnya.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penelitian ini akan
mengambil judul “Analisis Kinerja Keuangan Bank Syariah Periode
2011-2015 dengan Teknik DuPont System”.
2 Warsono, Manajemen Keuangan Perusahaan, Jilid 1, Edisi 3, (Jakarta: Bayu Media, 2003), h.
24.
4
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah pada
penelitian ini adalah:
1. Apakah teknik perhitungan DuPont System merupakan teknik terbaik
dalam menilai kinerja keuangan?
2. Apakah DuPont System dapat memberikan gambaran secara
keseluruhan mengenai kinerja keuangan?
3. Bagaimana penerapan DuPont System pada bank yang dilakukan
peneliti terdahulu?
4. Bagaimana hasil perhitungan kinerja keuangan bank syariah pada
periode 2011-2015 berdasarkan analisis DuPont System?
5. Bagaimana perbandingan hasil perhitungan kinerja keuangan bank
syariah periode 2011-2015 berdasarkan analisis DuPont System?
C. Batasan Masalah
Berdasarkan banyaknya identifikasi masalah yang ditemukan dan
keterbatasan waktu penelitian, maka penelitian ini dibatasi hanya pada:
1. Sampel penelitian menggunakan Bank Syariah Mandiri, Bank
Muamalat Indonesia, dan Bank Rakyat Indonesia Syariah yang
merupakan bank dengan jumlah aset terbesar di industri perbankan
syariah nasional tahun 2015.
2. Data yang digunakan adalah laporan keuangan, yaitu laporan neraca
dan laporan laba rugi dengan rentang waktu lima tahun terakhir.
5
3. Metode penilaian kinerja menggunakan DuPont System, yaitu
metode yang pendekatannya lebih integratif dan menggunakan
komposisi laporan keuangan sebagai elemen analisisnya.
D. Rumusan Masalah
Dengan membatasi pembahasan, perumusan pokok permasalahan
sebagai berikut:
1. Bagaimana hasil perhitungan kinerja keuangan bank syariah pada
periode 2011-2015 berdasarkan analisis DuPont System?
2. Bagaimana perbandingan hasil perhitungan kinerja keuangan bank
syariah periode 2011-2015 berdasarkan analisis DuPont System?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan di atas, tujuan dari penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui hasil perhitungan kinerja keuangan bank syariah
pada periode 2011-2015 berdasarkan analisis DuPont System.
b. Untuk mengetahui perbandingan hasil perhitungan kinerja
keuangan bank syariah periode 2011-2015 berdasarkan analisis
DuPont System.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:
6
a. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan pengetahuan dan
referensi bagi pihak akademisi dalam mengkaji penilaian kinerja
perbankan syariah dengan metode DuPont System.
b. Manfaat Praktis
1) Bagi Pihak Praktisi
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pihak
praktisi khususnya bagian manajemen perseroan dalam
mengoptimalkan kinerja keuangan perbankan syariah.
2) Bagi Pihak Masyarakat
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk
masyarakat sebagai sumber informasi dan referensi apabila ingin
melakukan penelitian lebih lanjut mengenai kinerja keuangan
dengan metode DuPont System, maupun perbandingan dalam
penelitian sejenis.
F. Pedoman Penulisan
Pedoman penulisan skripsi ini merujuk pada buku “Pedoman
Penulisan Skripsi” yang diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
7
G. Review Studi Terdahulu
Dalam melakukan penelitian, terdapat penelitian yang terkait untuk
dijadikan sebagai rujukan. Berikut ini, peneliti paparkan hasil penelusuran
mengenai studi terdahulu berkaitan dengan penelitian yang akan
dilakukan.
Intan Hadsari Dwanintyas, (2014) dengan penelitian berjudul
Analisa Kinerja Keuangan PT. Pegadian (PERSERO) 2008-2012.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perkembangan
keuangan PT. Pegadain pada tahun 2008-2012 dengan menggunakan
analisis trend, rasio keuangan, analisis DuPont, dan analisan per
komponen dalam laporan keuangan. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa setelah perubahan status bentuk badan hukum menjadi PT.
Pegadaian (Persero) perkembangan perusahaan semakin baik,
perusahaan mampu berputar dengan cepat dalam melakukan kegiatan
penagihan piutang sebanyak 19 kali dan kategori penilaian
menunjukkan predikat sehat selama tahun 2008 sampai dengan tahun
2012, serta persentase per komponen terhadap aset lancar
menunjukkan persentase yang meningkat tiap tahunnya.3
Daulat Freddy dan Hildawati, (2014) dengan penelitian
berjudul Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan dengan menggunakan
3 Intan Hadsari Dwanintyas, Analisa Kinerja Keuangan PT. Pegadian (PERSERO) 2008-2012,
Institut Pertanian Bogor, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Departemen Manajemen, 2014.
8
Metode DuPont System (Studi pada Perusahaan Food and Beverage
yang Terdaftar di BEI Periode tahun 2008-2010). Penelitian ini
bertujuan untuk mengidentifikasi perkembangan keuangan perusahaan
dengan menggunakan metode DuPont System pada perusahaan Food
and Beverage yang terdaftar di BEI pada periode 2008-2010. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa dari 10 perusahaan Food and
Beverage periode 2008-2010 pada dasarnya baik dilihat dari tingkat
investasi dari margin laba bersih dan perputaran aktiva yang
mengalami peningkatan terus menerus setiap tahunnya.4
Theresia Lesmana, (2013) dengan penelitian berjudul Penilaian
Kinerja Keuangan lima Perusahaan Perbankan Terbesar Periode 2010-
2012 menunggunakan DuPont System. Penelitian ini bertujuan untuk
mengukur kinerja keuangan lima perusahaan perbankan yang sudah
go public dan memiliki kapitalisasi pasar terbesar dengan
menggunakan pendekatan DuPont pada periode 2010-2012. Hasil
penelitian menunjukkan Bank Rakyat Indonesia paling efisien dalam
mengelola modal yang dimiliki untuk mendapatkan profit. Secara
keseluruhan, kinerja keuangan dengan menggunakan aspek rasio
DuPont system yang menunjukkan kinerja keuangan yang terbaik
adalah Bank Rakyat Indonesia yang memiliki ROA dan ROE tertinggi
4 Daulat Freddy dan Hildawati, Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan dengan menggunakan
Metode Du Pont System (Studi pada Perusahaan Food and Beverage yang Terdaftar di BEI
Periode tahun 2008-2010), Universitas Esa Unggul Jakarta. Fakultas Ekonomi, Jurnal Forum
Ilmiah, Vol. 11 No. 2, 2014.
9
selama 3 tahun berturut-turut. Sementara untuk peringkat kedua yaitu
Bank Central Asia (BCA).5
Dr Ahmed Arif Almazari, (2012) dengan penelitian yang
berjudul Financial Performance Analysis of the Jordanian Arab
Bank by Using the DuPont System of Financial Analysis (2000-
2009). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kinerja keuangan
Arab Bank di Jordan pada masa krisis yang melanda dunia
internasional menggunakan analisa DuPont system. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa krisis yang melanda dunia internasional pada
tahun penelitian ini dibuat berdampak buruk terhadap bank-bank
yang ada di dunia, tetapi krisis ini tidak terlalu memengaruhi Arab
Bank. Hasil penelitian ini menunjukkan setelah dianalisa tiga
komponen penting dalam DuPont system, yaitu net profit margin,
total asset turnover, dan the equity multiplier. Net profit margin
dan total asset turnover Arab Bank menunjukkan angka yang stabil
dari tahun 2001-2009 dengan rata-rata 19,75% untuk net profit
margin dan rata-rata asset turnover sebesar 5,71%. Sedangkan rata-
rata equity multiplier Arab Bank adalah 11.04%. Dari data–data
tersebut dapat dikatakan bahwa Arab Bank tidak tergantung kepada
utang untuk membiayai asetnya. Hal inilah yang menyebabkan
5 Theresia Lesmana, Penilaian Kinerja Keuangan 5 Perusahaan Perbankan Terbesar Periode 2010-
2012 menunggunakan Du Pont System, BINUS University, Fakultas Eonomi dan Komunikasi,
Departemen Akuntansi dan Keuangan, Jurnal BINUS Business Review Vol. 4 No. 2, 2013.
10
Arab Bank memiliki keadaan yang lebih stabil dalam menghadapi
krisis dibandingkan dengan bank lainnya.6
Dari berbagai penelitian sebelumnya mengenai kinerja dengan
menggunakan metode DuPont System, mayoritas objek penelitian adalah
lembaga keuangan konvensional dan masih jarang yang melakukan
penelitian serupa pada bank syariah yang secara prinsip beroperasi dengan
sistem yang berbeda. Dasar prinsip operasional lembaga keuangan syariah
adalah pada sistem bagi hasil, sedangkan pada lembaga keuangan
konvensional berdasarkan sistem bunga. Dalam penelitian ini akan dibahas
mengenai penilaian kinerja perbankan syariah dengan metode DuPont
System.
6 Dr Ahmed Arif Almazari, Financial Perfomance Analysis of the Jordanian Arab Bank by Using
the DuPont System of Financial Analysis, Department of Business Administrative Sciences,
Finance Section, King Saud University, RCC, International Journal of Economics and Finance
Vol. 4 No. 4, 2012.
11
H. Kerangka Pemikiran
Gambar 1.1
Gambar 1. 1
12
I. Sistematika Penulisan
Secara garis besar skripsi ini terdiri dari 5 bab dengan beberapa sub
bab. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai penelitian dalam
skripsi ini. Maka akan dijelaskan sistematika penulisan masing-masing bab
tersebut adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas gambaran umum penulisan
skripsi mengenai latar belakang masalah, identifikasi
masalah, pembatasan penelitian, perumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, pedoman
penulisan, review studi terdahulu, kerangka
pemikiran teoritis, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi teori-teori yang berkaitan dengan
Bank Syariah, Laporan Keuangan, Kinerja
Keuangan, dan Metode DuPont System dalam
pengukuran kinerja keuangan bank syariah.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini akan diuraikan metode penelitian
yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini. Sub
bab dari metode penelitian ini adalah Pendekatan
Penelitian, Populasi dan Sample, Jenis Penelitian,
13
Sumber Data Penelitian, Teknik Pengumpulan Data,
Teknik Pengelolaan Data, Metode Analisis Data
serta Langkah Analisis DuPont System yang
digunakan dalam penelitian.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas mengenai hasil perhitungan dan
analisa kinerja keuangan bank syariah dengan
metode DuPont System periode 2011-2015 yang
digunakan untuk menjawab masalah penelitian dan
mendapatkan kesimpulan.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi suatu kesimpulan dari hasil penelitian
yang telah dilakukan bab-bab sebelumnya dan
memberikan suatu saran yang berkaitan dengan
permasalahan yang sedang dialami untuk
memperoleh suatu solusi atas permasalahan tersebut
serta dapat dijadikan suatu bahan pertimbangan
penelitian.
14
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Bank Syariah
1. Pengertian Bank Syariah
Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha
secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran (pasal 1
ayat 3).7 Menurut UU No. 10 tahun 1998 tentang Perubahan UU No. 7
tahun 1992 tentang Perbankan, Bank Syariah adalah Bank Umum
yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang
dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Prinsip syariah menurut ayat 12 pasal 1 UU No. 21 tahun 2008
tentang Perbankan Syariah, adalah prinsip hukum Islam dalam
kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga
yang memiliki wewenang dalam penerapan fatwa di bidang syariah.
Dengan demikian prinsip syariah adalah suatu aturan perjanjian
berdasarkan hukum Islam antara bank dengan pihak lain untuk
menyimpan dana dan/atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan
7 M. Ismail Yusanto,M. Arif Yunus, Pengantar Ekonomi Islam, (Bogor: Al-Azhar Press, 2009), h.
301.
15
lainnya yang ditetapkan oleh pihak/lembaga yang berwenang
mengeluarkan fatwa yang menjadi dasar prinsip syariah.8
Menurut UU No.21 tahun 1998 tentang Perbankan Syariah,
kegiatan usaha Bank Syariah sebagai berikut:
a. Perbankan syariah dalam melakukan kegiatan usahanya
berdasarkan Prinsip Syariah, demokrasi ekonomi, dan prinsip
kehati-hatian.
b. Perbankan syariah bertujuan menunjang pelaksanaan
pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan keadilan,
kebersamaan, dan pemerataan kesejahteraan rakyat.
2. Karakteristik Bank Syariah
Karakteristik Bank Syariah, antara lain:
a. Beban biaya yang disepakati bersama pada waktu akad perjanjian
diwujudkan dalam bentuk nominal, yang besarnya tidak kaku
(tidak rigit) dan dapat dilakukan dengan kebebasan tawar-
menawar dalam batas wajar.
b. Penggunaan persentase dalam hal kewajiban untuk melakukan
pembayaran selalu dihindarkan, karena persentase bersifat
melekat pada sisa utang meskipun, batas waktu perjanjian telah
berakhir.
8 Syamsu Iskandar, Akuntansi Perbankan dalam Rupiah dan Valuta Asing, (Jakarta: IN MEDIA,
2013), h.60.
16
c. Pada kontrak-kontrak pembiayaan proyek, bank Islam tidak
menerapkan perhitungan berdasarkan keuntungan yang pasti
(fixed return) yang ditetapkan di muka, karena pada hakikatnya
yang mengetahui tentang ruginya suatu proyek yang dibiayai
bank hanyalah Allah semata, manusia sama sekali tidak mampu
meramalnya.
d. Pengerahan dana masyarakat berupa dalam bentuk
deposito/tabungan, oleh penyimpan dianggap sebagai titipan (al-
wadiah) sedangkan bagi bank dianggap titipan yang diamanatkan
sebagai pernyertaan dana pada proyek-proyek yang dibiayai bank
yang beroperasi sesuai dengan prinsip syariah yang pasti (fixed
return).
e. Bank Islam tidak menetapkan jual-beli atau sewa-menyewa uang
dari mata uang yang sama, misalnya rupiah dengan rupiah atau
dollar dengan dollar, yang dari transaksi itu dapat menghasilkan
keuntungan.
f. Adanya pos pendapatan berupa “Rekening Pendapatan Non
Halal” sebagai hasil dari transaksi dengan bank konvensional
yang tentunya menerapkan sistem bunga.
g. Adanya Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang bertugas untuk
mengawasi operasionalisasi bank dari sudut syariahnya.
h. Produk-produk bank Islam selalu menggunakan sebutan-sebutan
yang berasal dari istilah Arab, misalnya al-murabahah, al-
17
mudharabah, al-ba’i bithaman ajil, al-ijarah, al-ba’iu tahjiri, al-
qardhul hasan dan sebagainya, di mana istilah-istilah tersebut
telah dicantumkan di dalam kitab-kitab Fiqih Islam.
i. Adanya produk khusus yang tidak terdapat di dalam bank
konvensional, yaitu kredit tanpa beban yang murni bersifat sosial,
di mana nasabah tidak ada kewajiban untuk mengembalikannya.
j. Fungsi kelembagaan Bank Islam selain menjembatani antara
pihak pemilik modal/memiliki kelebihan dana dengan pihak yang
membutuhkan dana, juga mempunyai fungsi khusus yaitu fungsi
Amanah, artinya berkewajiban menjaga dan bertanggung jawab
atas keamanan dana yang disimpan dan siap sewaktu-waktu
apabila dana tersebut ditarik kembali sesuai dengan perjanjian. 9
3. Prinsip Bank Syariah
Prinsip yang diterapkan oleh Bank Syariah dalam kegiatan
operasional, antara lain:
a. Prinsip Keadilan
Tercermin dari penerapan imbalan atas dasar bagi hasil dan
pengambilan margin keuntungan yang disepakati bersama antara
Bank dan Nasabah.
9 Warkum Sumitro, Asas-Asas Perbankan Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), h.18.
18
b. Prinsip Kemitraan
Bank Syariah menempatkan nasabah penyimpanan dana, nasabah
pengguna dana, maupun Bank pada kedudukan yang sama dan
sederajat dengan mitra usaha.
c. Prinsip Keterbukaan
Melalui laporan keuangan bank yang terbuka secara
berkesinambungan, nasabah dapat mengetahui tingkat keamanan
dana dan kualitas manajemen Bank.
d. Universalitas
Bank dalam mendukung operasionalnya tidak membeda-bedakan
suku, agama, ras, dan golongan agama dalam masyarakat dengan
prinsip Islam sebagai rahmatan lil’alamiin.10
4. Tujuan Bank Syariah
Tujuan dibentuknya Bank Syariah, antara lain:
a. Mengarahkan kegiatan ekonomi umat untuk bermuamalah secara
Islam, khususnya muamalah yang berhubungan dengan
perbankan, agar terhindar dari praktik-praktik riba atau jenis-jenis
usaha/perdagangan lain yang mengandung unsur gharar (tipuan),
di mana jenis-jenis usaha tersebut selain dilarang dalam Islam,
10 Syamsu Iskandar, Akuntansi Perbankan dalam Rupiah dan Valuta Asing, (Jakarta: IN MEDIA,
2013), h.65.
19
juga telah menimbulkan dampak negatif terhadap kehidupan
ekonomi Islam.
b. Untuk menciptakan suatu keadilan di bidang ekonomi, dengan
jalan meratakan pendapatan melalui kegiatan investasi, agar tidak
terjadi kesenjangan yang amat besar antara pemilik modal dengan
pihak yang membutuhkan dana.
c. Untuk meningkatkan kualitas hidup umat, dengan jalan membuka
peluang berusaha yang lebih besar terutama kepada kelompok
miskin, yang diarahkan kepada kegiatan usaha yang produktif,
menuju tercapainya kemandirian berusaha (berwira usaha).
d. Untuk membantu menanggulangi (mengentaskan) masalah
kemiskinan, yang pada umumnya merupakan program utama dari
negara-negara yang sedang berkembang. Upaya Bank Islam di
dalam mengentaskan kemiskinan ini berupa pembinaan nasabah
yang lebih menonjol sifat kebersamaan dari siklus usaha yang
lengkap seperti program pembinaan pengusaha produsen,
pembinaan pedagang perantara, program pembinaan konsumen,
program pengembangan modal kerja dan program pengembangan
usaha bersama.
e. Untuk menjaga kestabilan ekonomi/moneter pemerintahan.
Dengan aktivitas-aktivitas Bank Islam yang diharapkan mampu
menghindarkan inflasi akibat penerapan sistem bunga,
menghindarkan persaingan yang tidak sehat antar lembaga
20
keuangan, khususnya bank dan menanggulangi kemandirian
lembaga keuangan, khususnya bank dari pengaruh gejolak
moneter baik dari dalam maupun luar negeri.
f. Untuk menyelamatkan ketergantungan umat Islam terhadap bank
non-Islam (konvensional) yang menyebabkan umat Islam berada
di bawah kekuasaan bank, sehingga umat Islam tidak bisa
melaksanakan ajaran agamanya secara penuh, terutama di bidang
kegiatan bisnis dan prekonomiannya.11
5. Produk Bank Syariah
Terdapat berbagai macam produk yang dikeluarkan oleh bank
syariah dalam menjalankan operasionalnya, produk tersebut dibagi
dalam produk penghimpunan dana dan produk penyaluran dana.
Produk-produk tersebut adalah sebagai berikut:12
Produk Penghimpunan Dana
11 Warkum Sumitro, Asas-Asas Perbankan Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004),
h.17. 12 M. Ismail Yusanto,M. Arif Yunus, Pengantar Ekonomi Islam, (Bogor: Al-Azhar Press, 2009), h.
309.
No. Produk / Jasa Prinsip Syariah
1. Giro Wadi’ah
2. Tabungan Wadi’ah dan Mudharabah
3. Deposito Mudharabah
4. Simpanan Khusus Mudharabah
21
Produk Penyaluran Dana
No Produk / Jasa Prinsip Syariah
1. Dana Talangan Qardh
2. Penyertaan Musyarakah
3. Pembiayaan Modal
Kerja
Mudharabah, Syrikah, atau
Murabahah
4. Pembiayaan Proyek Mudharabah atau Syirkah
5. Pembiayaan Sektor
Pertanian
Mudharabah, Syirkah, dan
Murabahah
6. Pembiayaan untuk
Akuisisi Aset
Ijarah Mutahiya bi at-
Tamlik
7. Pembiayaan ekspor Mudharabah, Sriykah, atau
Murabahah
8. Anjang piutang Hiwalah
9. L/C Wakalah
10. Garansi Bank Kafalah
11. Inkaso/transfer Wakalah dan Hiwalah
12. Pinjaman Sosial Qardhul Hasan
B. Laporan Keuangan
1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah laporan yang menggambarkan kondisi
keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau
jangka waktu tertentu.13 Ikatan Akuntan Indonesia mengemukakan
13 Sofyan Syafri Harahap, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2006), h.105.
22
laporan keuangan merupakan struktur yang menyajikan posisi
keuangan dan kinerja keuangan dalam sebuah entitas.
Analisis laporan keuangan berarti menguraikan akun-akun
laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat
hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna
antara yang satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun
data non-kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi
keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan
keputusan yang tepat.14
Analisis keuangan melibatkan penggunaan berbagai laporan
keuangan, antara lain:
a. Neraca merupakan ringkasan aktiva, kewajiban, dan ekuitas
pemilik pada satu titik tertentu, biasanya pada akhir tahun.
b. Laporan Laba Rugi terdiri dari penghasilan dan biaya perusahaan
pada periode waktu tertentu, biasanya untuk satu tahun takwim.
Dari kedua laporan tersebut, beberapa laporan turunan dapat
dihasilkan seperti laporan laba ditahan, laporan sumber dan
penggunaan dana dan laporan arus kas.
14 Sofyan Syafri Harahap, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2009), h.190.
23
2. Karakteristik Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang berguna bagi pemakai informasi
bahwa harus terdapat empat karakteristik kualitatif pokok, yaitu dapat
dipahami, relevan, keandalan, dan dapat diperbandingkan.
a. Dapat dipahami
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan
keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh
pemakai. Maksudnya, pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan
yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi,
serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan
yang wajar.
b. Relevan Informasi
Informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai
dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas
relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai
dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa
kini atau masa depan, menegaskan, atau mengkoreksi hasil evaluasi
mereka dimasa lalu.
c. Keandalan
Informasi juga harus andal (reliable). Informasi memiliki kualitas
andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, material, dan
dapat diandalkan pemakaiannya sebagai penyajian yang tulus atau
24
jujur dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar
diharapkan dapat disajikan. Informasi mungkin relevan tetapi jika
hakekat atau penyajiannya tidak dapat diandalkan, maka
penggunaan informasi tersebut secara potensial dapat menyesatkan.
1) Penyajian Jujur
Informasi harus digambarkan dengan jujur transaksi serta
peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau yang secara
wajar dapat diharapkan untuk disajikan.
2) Substansi mengungguli Bentuk
Jika informasi dimaksudkan untuk menyajikan dengan jujur
transaksi serta peristiwa lain yang seharusnya disajikan, maka
peristiwa tersebut perlu dicatat dan disajikan sesuai dengan
substansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk
hukumnya.
3) Netralitas
Informasi harus diarahkan pada kebutuhan dan keinginan
pihak tertentu. Tidak boleh ada usaha untuk menyajikan
informasi yang menguntungkan beberapa pihak, sementara hal
tersebut akan merugikan pihak lain yang mempunyai
kepentingan yang berlawanan.
25
4) Pertimbangan Sehat
Penyusunan laporan keuangan ada kalanya menghadapi
ketidakpastian peristiwa dan keadaan tertentu, seperti
ketertagihan piutang yang diragukan, perkiraan masa manfaat
pabrik serta peralatan, dan tuntutan atas jaminan garansi yang
mungkin timbul. Ketidakpastian semacam itu diakui dengan
mengungkapkan hakekat serta tingkatnya dan dengan
menggunakan pertimbangan sehat dalam penyusunan laporan
keuangan. Pertimbangan mengandung unsur kehati-hatian pada
saat melakukan perkiraan dalam kondisi ketidakpastian,
sehingga aset atau penghasilan tidak dinyatakan terlalu rendah.
5) Kelengkapan
Informasi dalam laporan keuangan harus lengkap dalam
batasan materialitas dan beban. Kesengajaan untuk tidak
mengungkapkan mengakibatkan informasi menjadi tidak benar
atau menyesatkan dan karena itu tidak dapat diandalkan dan
tidak sempurna ditinjau dari segi relevansinya.
d. Dapat dibandingkan
Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan
perusahaan antara periode untuk mengidentifikasi kecenderungan
posisi dan kinerja keuangan. Pemakai juga harus dapat
membandingkan laporan keuangan antara perusahaan untuk
mengevaluasi posisi keuangan secara relatif. Oleh karena itu,
26
pengukuran dan penyajian dampak keuangan, transaksi, dan
peristiwa lain yang serupa harus dilakukan secara konsisten untuk
perusahaan bersangkutan, antar periode perusahaan yang sama dan
untuk perusahaan yang berbeda.15
3. Komponen Laporan Keuangan Bank Syariah
Berdasarkan PSAK No.59 tahun 2007, laporan Keuangan
Bank Syariah yang lengkap terdiri atas komponen-komponen berikut:
a. Neraca
Merupakan laporan yang meliputi unsur-unsur aset, kewajiban,
investasi tidak terikat dan ekuitas bank syariah.
b. Laporan Laba Rugi
Merupakan laporan yang menggambarkan kinerja dan kegiatan
usaha bank syariah suatu periode tertentu yang meliputi
pendapatan dan beban yang timbul pada operasi utama bank dan
operasi lainnya.
c. Laporan Arus Kas
Menurut PAPSI 2013, merupakan laporan yang menunjukkan
penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas pada bank syariah
selama periode tertentu yang dikelompokkan dalam aktivitas
operasi, investasi, dan pendanaan.
15 Ikatan Akuntansi Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan, PSAK No. 1: Penyajian Lporan
Keuangan, (Jakarta: Salemba Empat, 2009), h.5-8.
27
d. Laporan Perubahan Ekuitas
Merupakan laporan yang menyajikan peningkatan dan penurunan
aset bersih atau kekayaan bank selama periode bersangkutan
prinsip pengukuran tertentu yang dianut dan harus diungkapkan
dalam laporan keuangan.
e. Laporan Perubahan Dana Investasi Terikat
Merupakan laporan perubahan dana investasi terikat memisahkan
dana investasi terikat berdasarkan sumber dana dan memisahkan
investasi berdasarkan jenisnya. Menurut PAPSI tahun 2003,
investasi terikat adalah investasi yang bersumber dari pemiliki
dana investasi terikat dan sejenisnya yang dikelola oleh bank
syariah sebagai manajer investasi berdasarkan mudharabah
muqayyadah atau sebagai agen investasi.
f. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat, Infak, dan
Sadaqah
Merupakan laporan yang menunjukkan sumber dan penggunaan
dana selama suatu jangka waktu tertentu, serta saldo ZIS pada
tanggal tertentu.
g. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Qardhul Hasan
Merupakan laporan yang menunjukkan sumber dan penggunaan
dana selama suatu jangka waktu tertentu, serta saldo qardh pada
tanggal tertentu.
28
h. Catatan atas Laporan Keuangan
Merupakan penjelasan mengenai gambaran umum bank syariah,
ikhtisar kebijakan akuntansi, penjelasan pos-pos laporan
keuangan dan informasi penting lainnya dan disajikan secara
sistematis.16
4. Tujuan Analisa Laporan Keuangan
Menurut paragraf 05 PSAK No. 1 tahun 2007, tujuan laporan
keuangan secara umum adalah memberikan infromasi tentang posisi
keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi
sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat
keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggung
jawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber
daya yang dipercayakan kepada mereka.
Tujuan laporan keuangan pada sektor perbankan syariah
adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi
keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan aktivitas operasi
bank guna pengambilan keputusan. Perlakuan akuntansi pada Bank
Syariah pada dasarnya sama dengan Bank Konvensional dengan
mengacu kepada Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan Pedoman
16 Syamsu Iskandar, Akuntansi Perbankan dalam Rupiah dan Valuta Asing, (Jakarta: IN MEDIA,
2013), h.91-97.
29
Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) serta ketentuan-ketentuan
lainnya dari Bank Indonesia. Tujuan analisa laporan keuangan,
meliputi:17
a. Screening
Analisa dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui situasi dan
kondisi perusahaan dari laporan keuangan tanpa pergi langsung
ke lapangan.
b. Understanding
Memahami perusahaan, kondisi keuangan dan hasil usahanya.
c. Forecasting
Analisa dilakukan untuk meramalkan kondisi keuangan
perusahaan di masa yang akan datang.
d. Diagnosis
Analisa dimaksudkan untuk melihat kemungkinan adanya
masalah-masalah yang terjadi, baik dalam manajemen, operasi,
keuangan atau masalah-masalah lain dalam perusahaan.
e. Evaluation
Analisa dilakukan untuk menilai prestasi manajemen dalam
mengelola perusahaan.
Disamping tujuan tersebut di atas, analisa laporan keuangan
juga dapat digunakan untuk menilai kewajaran laporan keuangan yang
17 Sofyan Syafri Harahap, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Edisi Pertama (Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada, 2006), h.18.
30
disajikan. Dengan melakukan analisa laporan keuangan, maka
informasi yang dibaca dari laporan keuangan akan menjadi lebih luas
dan lebih dalam. Hubungan satu pos dengan pos lainnya akan dapat
menjadi indikator-indikator tentang posisi dan prestasi keuangan
perusahaan, serta menunjukan kebenaran penyusunsan laporan
keuangan.
5. Manfaat Analisis Laporan Keuangan
Kegunaan analisis laporan keuangan ini dapat dikemukakan
sebagai berikut:
a. Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam
daripada yang terdapat dari laporan keuangan biasa.
b. Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata
(explicit) dari suatu laporan keuangan atau yang berada di balik
laporan keuangan (implicit).
c. Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan
keuangan.
d. Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam
hubungannya dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkan
dengan komponen intern maupun kaitannya dengan informasi
yang diperoleh dari luar perusahaan.
31
e. Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan
model-model dan teori-teori yang terdapat di lapangan seperti
untuk prediksi, dan peningkatan.
f. Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para
pengambil keputusan. Dengan perkataan lain yang dimaksudkan
dari suatu laporan keuangan merupakan tujuan analisis laporan
keuangan juga antara lain:
1) Dapat menilai prestasi perusahaan.
2) Dapat memproyeksi laporan perusahaan.
3) Dapat menilai kondisi keuangan masa lalu dan masa sekarang
dari aspek waktu tertentu: Posisi keuangan (Aset, Neraca, dan
Ekuitas), Hasil Usaha Perusahaan (Hasil atau Beban),
Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas, Rentabilitas, Menilai
perkembangan dari waktu ke waktu, Menilai komposisi
struktur keuangan, dan arus dana.
g. Dapat menentukan peringkat (rating) perusahaan menurut kriteria
tertentu yang sudah dikenal dalam dunia bisnis.18
18 Sofyan Syafri Harahap, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2009), h.195.
32
C. Kinerja Keuangan
1. Pengertian Kinerja Keuangan
Kata kinerja (performance) merupakan kata yang sering
mendapat perhatian khusus oleh setiap individu, kelompok maupun
organisasi perusahaan. Kata ini sering dikaitkan dengan kata lain
seperti kinerja individu, kinerja kelompok, kinerja organisasi. Kinerja
keuangan adalah alat untuk mengukur prestasi kerja keuangan
perusahaan melalui struktur permodalannya. Tolak ukur yang
digunakan dalam kinerja keuangan tergantung pada posisi perusahaan.
Hal ini berarti kata kinerja menunjukkan suatu hasil perilaku kualitatif
dan kuantitatif yang terpilih. Kata kinerja menurut para ahli, yaitu:19
a. Stolovitch and Keeps, mendefinisikan kinerja sebagai seperangkat
hasil yang dicapai dan merujuk pada tindakan pencapaian serta
pelaksanaan suatu pekerjaan yang diminta.
b. Menurut Griffin, kinerja merupakan salah satu kumpulan total dari
kerja yang ada pada diri pekerja.
c. Donnelly, Gibson dan Ivan Cevich, kinerja merujuk pada tingkat
keberhasilan dalam melaksanakan tugas serta kemampuan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kinerja dinyatakan baik
dan jika tujuan yang diinginkan dapat di capai dengan baik.
19 Veitzal Rivai dan Dato` Ahmad Fawzi Mohd. Basri, Performance Appraisal: Sistem yang
Tepat untuk Menilai Kinerja Karyawan dan Meningkatkan Daya Saing Perusahaan, (Jakarta: PT.
Rajagrafindo Persada, 2005) h. 15
33
d. Menurut Anwar Prabu Mangkunegara, Kinerja karyawan (prestasi
kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.20
Dari definisi diatas, jika kinerja dikaitkan dengan performance
sebagai kata benda (noun) dimana salah satu entrinya adalah hasil
kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam
suatu perusahaan sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab
masing-masing dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan secara
legal, tidak melanggar hukum dan tidak bertentangan dengan moral
dan etika.
Disimpulkan bahwa kinerja keuangan bank adalah usaha
formal yang telah dilakukan oleh bank tersebut yang dapat mengukur
keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba, sehingga dapat
melihat prospek, pertumbuhan, dan potensi perkembangan baik
perusahaan dengan mengandalkan sumber daya yang ada. Suatu bank
dapat dikatakan berhasil apabila telah mencapai standar dan tujuan
yang telah ditetapkan.
20 A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan,
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000) h. 67
34
2. Tujuan Analisis Kinerja Keuangan
Tujuan dilakukannya analisa terhadap kinerja keuangan adalah
sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui tingkat likuiditas, yaitu kemampuan perusahaan
untuk memperoleh kewajiban keuangannya yang harus segera
dipenuhi atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi
keuangannya pada saat ditagih.
b. Untuk mengetahui tingkat solvabilitas, yaitu kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila
perusahaan tersebut dilikuidasi baik kewajiban keuangan jangka
pendek maupun jangka panjang.
c. Untuk mengetahui tingkat rentabilitas atau profitabilitas, yaitu
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba
selama periode tertentu.
d. Untuk mengetahui tingkat stabilitas usaha, yaitu kemampuan
perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil yang diukur
dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk
membayar beban bunga atas hutang-hutangnya termasuk
membayar kembali pokok hutangnya tepat pada waktunya serta
kemampuan membayar deviden secara teratur kepada para
35
pemegang saham tanpa mengalami hambatan atau krisis
keuangan.21
3. Teknik Pengukuran Kinerja Keuangan
Pengukuran kinerja digunakan perusahaan untuk melakukan
perbaikan di atas kegiatan operasionalnya agar dapat bersaing dengan
perusahaan lain. Analisis kinerja keuangan merupakan proses
pengkajian secara kritis terhadap review data, menghitung, mengukur,
menginterprestasi, dan memberi solusi terhadap keuangan perusahaan
pada suatu periode tertentu. Kinerja Keuangan dapat dinilai dengan
beberapa alat analisis. Berdasarkan tekniknya, analisis keuangan dapat
dibedakan menjadi 8 macam, yaitu menurut Jumingan (2006:242):
a. Analisis perbandingan Laporan Keuangan
Merupakan teknik analisis dengan cara membandingkan laporan
keuangan dua periode atau lebih dengan menunjukkan perubahan,
baik dalam jumlah (absolut) maupun dalam persentase (relatif).
b. Analisis Tren (tendensi posisi)
Merupakan teknik analisis untuk mengetahui tendensi keadaan
keuangan apakah menunjukkan kenaikan atau penurunan.
21 Munawir, S, Analisa Laporan Keuangan, Edisi Keempat, (Yogyakarta: Liberty, 2000), h.31.
36
c. Analisis Persentase per Komponen (common size)
Merupakan teknik analisis untuk mengetahui persentase investasi
pada masing-masing aktiva terhadap keseluruhan atau total aktiva
maupun utang.
d. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
Merupakan teknik analisis untuk mengetahui besarnya sumber dan
penggunaan modal kerja melalui dua periode waktu yang
dibandingkan.
e. Analisis Sumber dan Penggunaan Kas
Merupakan teknik analisis untuk mengetahui kondisi kas disertai
sebab terjadinya perubahan kas pada suatu periode waktu tertentu.
f. Analisis Rasio Keuangan
Merupakan teknik analisis keuangan untuk mengetahui hubungan
di antara pos tertentu dalam neraca maupun laporan laba rugi baik
secara individu maupun secara simultan.
g. Analisis Perubahan Laba Kotor
Merupakan teknik analisis untuk mengetahui posisi laba dan sebab-
sebab terjadinya perubahan laba.
h. Analisis Break Even
Merupakan teknik analisis untuk mengetahui tingkat penjualan
yang harus dicapai agar perusahaan tidak mengalami kerugian.22
22 Jumingan, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006) h.242.
37
D. DuPont System
1. Konsep DuPont System
DuPont System diciptakan oleh F. Donaldson Brown dari
DuPont Corporation untuk melakukan analisis keuangan General
Motors. Analisis DuPont System ini bersifat menyeluruh karena
mencakup tingkat efisiensi perusahaan dalam penggunaan aktivanya
dan dapat mengukur tingkat keuntungan atas penjualan produk yang
dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Secara spesifik, pengukuran
kinerja keuangan dengan DuPont System lebih menekankan kepada
perhitungan komponen-komponen yang terdapat di dalam laporan
laba rugi (income statement) dan neraca (balance sheet) bank.
DuPont System adalah ROI yang dihasilkan melalui perkalian
antara keuntungan dari komponen-komponen penjualan serta efisiensi
penggunaan total aset di dalam menghasilkan keuntungan tersebut.23
Analisis DuPont menurut Keown, Martin, Petty, dan Scott adalah
suatu metode yang digunakan untuk menganalisa profitabilitas
perusahaan dan tingkat pengembalian ekuitas”.24
Menurut Sawir, DuPont System yaitu menggabungkan rasio-
rasio aktivitas dan profit margin, dan menunjukkan bagaimana rasio-
rasio tersebut berinteraksi untuk menentukan profitabilitas aktiva-
aktiva yang dimiliki perusahaan. Jika rasio perputaran dikalikan
23 Syamsuddi, Manajemen Keuangan Perusahaan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2009),
h.64. 24 Keown, Martin, Petty, dan Scott., Manajemen Keuangan Prinsip-Prinsip dan Aprlikasi, (Jakarta:
Pearson Education, 2005), h.88.
38
dengan marjin laba penjualan, hasilnya adalah tingkat pengembalian
aktiva (ROA) atau sering disebut juga tingkat pengembalian investasi
(ROI).25
Rasio aktivitas (activity ratio) adalah rasio yang mengukur
seberapa efektif perusahaan menggunakan berbagai aktivanya. Rasio-
rasio ini dirancang untuk mengetahui apakah jumlah total dari tiap-
tiap jenis aktiva seperti yang dilaporkan dalam neraca terlihat wajar,
terlalu tinggi, atau terlalu rendah jika dibandingkan dengan tingkat
penjualan saat ini dan proyeksinya.
Rasio profitabilitas (profitability ratio) adalah rasio yang
menghubungkan laba dari penjualan dan investasi. Setiap perusahaan
menginginkan tingkat profitabilitas yang tinggi. Untuk dapat
melangsungkan hidupnya, perusahaan harus berada dalam keadaan
yang menguntungkan (profitable). Apabila perusahaan berada dalam
kondisi yang tidak menguntungkan, maka akan sulit bagi perusahaan
untuk memperoleh pinjaman dari kreditor maupun investasi dari pihak
luar. Rasio ini sangat penting untuk mengetahui sampai sejauh mana
kemampuan perusahaan menghasilkan laba baik yang berasal dari
kegiatan operasional maupun kegiatan non-operasional.
Metode analisis DuPont sering digunakan untuk pengendalian
divisi, prosesnya disebut dengan pengendalian terhadap tingkat
25 Sawir, Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan, Cetakan Kelima,
(Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2005), h.28.
39
pengembalian investasi (ROI). Jika ROI untuk divisi tertentu berada di
bawah angka yang ditargetkan, melalui Metode DuPont dapat
ditelusuri sebab-sebab terjadinya penurunan ROI.
2. Manfaat DuPont System
Manfaat DuPont system dalam pengukuran kinerja keuangan,
yaitu:
a. Menyeluruh atau komprehensif dapat mengukur efisiensi
penggunaan modal, efisiensi produksi dan efisiensi penjualan.
b. Efisiensi dengan sistem ini dapat membandingkan efisiensi
perusahaan dengan efisiensi standar industri, sehingga dapat
diketahui ranking perusahaan, selanjutnya dapat diketahui kinerja
perusahaan.
c. Dapat mengukur efisiensi tindakan. Analisis ini juga dapat
digunakan untuk mengukur efisiensi tindakan-tindakan yang
dilakukan oleh divisi atau bagian dalam suatu perusahaan, yaitu
dengan mengalikan semua biaya dan modal ke dalam bagian yang
bersangkutan.
d. Dapat mengukur profitabilitas. Analisis ini dapat digunakan untuk
mengukur profitabilitas dari masing-masing produk yang
dihasilkan oleh perusahaan. Dengan menggunakan product cost
system yang baik, modal dan biaya dapat dialokasikan ke berbagai
40
produk yang dihasilkan oleh perusahaan yang bersangkutan,
sehingga akan dapat dihitung profitabilitas masing-masing produk.
e. Dapat membuat perencanaan. Analisis ini dapat juga untuk
perencanaan sebagai dasar untuk mengambil keputusan jika
perusahaan akan ekspansi.26
3. Keunggulan dan Kelemahan DuPont System
Keunggulan analisis DuPont System, antara lain:
a. Sebagai salah satu teknik analisis keuangan yang sifatnya
menyeluruh dan manajemen bisa mengetahui tingkat efisiensi
pendayagunaan aktiva.
b. Dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas masing-masing
produk yang dihasilkan oleh perusahaan, sehingga diketahui produk
mana yang potensial.
c. Dalam menganalisis laporan keuangan menggunakan pendekatan
yang lebih integratif dan menggunakan laporan keuangan sebagai
elemen analisisnya.27
Adapun kelemahan DuPont System, antara lain:
a. Sistem Akuntansi Adanya kesulitan dalam membandingkan rate of
return suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis,
karena praktek akuntansi yang dilakukan berbeda.
26 Munawir, Analisa Laporan Keuangan, Edisi Keempat, (Yogyakarta: Liberty, 2001), h.91-92.
41
b. Adanya fluktuasi nilai dari uang (daya beli) dengan demikian sulit
untuk menganalisisnya.
c. Sulit mengadakan perbandingan. Tidak dapat digunakan untuk
mengadakan perbandingan antara dua perusahaan atau lebih
dengan mendapatkan kesimpulan yang sempurna.28
28 Munawir, Analisa Laporan Keuangan, Edisi Keempat, (Yogyakarta: Liberty, 2001), h.92-93.
42
4. Bagan DuPont System
Gambar 2. 1
43
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu,
yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah
suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan suatu metode.
Beberapa pengertian penelitian menurut para ahli, sebagai berikut:
1. Menurut Leedy (1980:4), research is the manner in which we solve
knotty problems in our attempt to push back the frontiers of human
ignorance.
2. Burns (1995:3), research is a systematic investigation to find
answers to a problem.
3. Vokell & Asher (1995), scientific research is a diligent and
systematic inquiry or investigation of a subject to discover or revise
facts, theories, or applications. Research involves a systematic
process of gathering, interpreting, and reporting information.29
Dengan demikian, penelitian merupakan kegiatan yang sistematis
untuk memberikan/menyediakan jawaban atas pertanyaan atau
memecahkan masalah yang serius yang dihadapi.
29 A. Muri Yusuf, Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan, Edisi
Pertama, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2014), h.26.
44
Metode penelitian ialah suatu pengkajian dalam mempelajari
peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian. Pendekatan-
pendekatan yang dilakukan yaitu terhadap kajian empiris untuk
mengumpulkan, menganalisa, dan menampilkan data dalam bentuk
numerik daripada naratif.
B. Populasi dan Sample
Populasi adalah semua bagian atau anggota dari objek yang akan
diamati. Populasi bisa berupa orang, benda, objek, peristiwa atau apapun
yang menjadi objek dari survei kita.30 Dalam penelitian ini populasi yang
diambil adalah lembaga perbankan syariah. Peneliti menggunakan metode
purposive sampling yaitu sampel dipilih berdasarkan kriteria dibawah ini:
1. Bank Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia dalam
periode 2011-2015.
2. Menyajikan laporan keuangan tahunan yang di publikasikan
periode 2011-2015 serta telah diaudit.
3. Termasuk dalam bank dengan jumlah aset terbesar di industri
perbankan syariah nasional tahun 2015.
Dengan kriteria pengambilan sampel diatas maka terpilih tiga bank
syariah, yaitu Bank Syariah Mandiri, Bank Muamalat Indonesia, dan Bank
Rakyat Indonesia Syariah.
30 Eriyanti, ”Teknik Sampling (Analisis Opini Publik)”,9 Yogyakarta: Lkis Yogyakarta,
2007), h.61.
45
C. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian kuantitatif.
Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian
yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti
pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada
umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan
tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.31 Objek yang
digunakan dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan bank syariah,
sedangkan subjek penelitian, yaitu pada bank syariah di Indonesia yang
terdiri dari tiga bank meliputi Bank Syariah Mandiri, Bank Muamalat
Indonesia, dan Bank Rakyat Indonesia Syariah.
D. Sumber Data Penelitian
Jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder
merupakan data yang diperoleh atau dikumpulkan dan disatukan oleh
studi-studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh berbagai instansi.
Biasanya sumber data tidak langsung berupa data dokumentasi dan arsip-
arsip resmi dari penelitian sebelumnya. Sumber data penelitian ini berasal
dari laporan keuangan tahunan Bank Syariah Mandiri, Bank Muamalat
31 Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.Cetakan ke-17. Bandung:
Alfabeta. h. 7
46
Indonesia, dan Bank Rakyat Indonesia Syariah pada periode 2011-2015
yang telah dipublikasi.
E. Teknik Pengumpulan Data
Library Research merupakan teknik pengumpulan data yang
dilengkapi dengan membaca dan mempelajari serta menganalisis literatur
yang bersumber dari buku, jurnal, dan artikel yang berkaitan dengan
penelitian ini serta laporan keuangan yang sudah dipublikasi oleh BI, OJK,
dan bank Syariah terkait. Hal ini dilakukan untuk mendapat landasan teori
dan konsep yang tersusun. Penelitian ini dilakukan dengan membaca dan
mengutip bahan-bahan yang berkaitan dengan penelitian.
F. Teknik Pengolahan Data
Untuk data kuantitatif, maka teknik pengolahan data pada
penelitian ini dapat dilakukan secara manual dengan menggunakan kertas
bantu atau teknik lainnya, dan dapat juga menggunakan perangkat program
komputer, yakni melalui program Microsoft Excel.
G. Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan laporan keuangan dengan analisis
DuPont System untuk mengetahui kinerja keuangan bank syariah dengan
47
memanfaatkan laporan neraca dan laporan laba rugi. Variabel yang
digunakan, yaitu:
1. Aktiva Lancar
Merupakan salah satu jenis aktiva yang mempunyai pengertian, yaitu
uang tunai atau kas dan aset kekayaan lainnya yang diharapkan bisa
dikonversi menjadi kas maupun dijual/dikonsumsi habis dalam waktu
tidak lebih dari satu tahun buku.
2. Total Aktiva
Merupakan penjumlahan dari aktiva lancar dan aktiva tetap yang
merupakan harta perusahaan secara keseluruhan.
3. Total Asset Turnover (TATO)
Merupakan pengukur perputaran dari semua aset yang dimilki
perusahaan. Total Asset Turnover dihitung dari pembagian antara
pendapatan dengan total asetnya.
4. Total Biaya
Merupakan penjumlahan keseluruh biaya tetap dan biaya variabel
yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memproduksi suatu produk
dalam periode tertentu.
5. Laba setelah Pajak
Merupakan penghasilan bersih yang diperoleh oleh perusahaan baik
dari usaha pokok (Net Operating Income) ataupun di luar usaha pokok
48
perusahaan (Non Operating Income) selama satu periode setelah
dikurangi semua biaya termasuk pajak penghasilan.
6. Net Profit Margin (NPM)
Merupakan keuntungan pendapatan setelah menghitung seluruh biaya
dan pajak penghasilan. Margin ini menunjukkan perbandingan laba
bersih setelah pajak dengan penjualan.
7. Return On Investment (ROI)
Merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva
yang digunakan dalam perusahaan atau suatu ukuran tentang efisiensi
manajemen. Rasio ini menunjukkan hasil dari seluruh aktiva yang
dikendalikannya dengan mengabaikan sumber pendanaan dan
biasanya rasio ini diukur dengan persentase. Rasio ini menunjukkan
produktifitas dari seluruh dana perusahaan baik modal pinjaman
maupun modal sendiri. Semakin kecil (rendah) rasio ini semakin tidak
baik, demikian pula sebaliknya. Artinya rasio ini digunakan untuk
mengukur efektifitas dari keseluruhan operasi Perusahaan. DuPont
System menggunakan pendekatan tertentu dari analisis rasio untuk
mengevaluasi efektivitas perusahaan.
H. Langkah Analisis DuPont System
Dalam mengolah data dilakukan perhitungan yang relevan terhadap
masalah yang diteliti. Adapun metode analisis yang digunakan dalam
49
penelitian ini adalah dengan menggunakan DuPont System, dengan
langkah-langkah berikut ini:
1. Menentukan Menentukan Rasio Laba Bersih (Net Profit Margin),
yaitu keuntungan penjualan setelah menghitung seluruh biaya dan
pajak penghasilan. Margin ini menunjukan perbandingan laba bersih
setelah pajak dengan pendapatan.
a. Pendapatan
Pendapatan = Pendapatan Pengelola Dana oleh
Bank sebagai Mudharib + Pendapatan
Operasional Lainnya + Pendapatan
Non-Usaha
b. Total Biaya
Total Biaya = Hak Pihak Ketiga atas Basil Dana
Syirkah Temporer + Beban + Zakat +
Pajak Penghasilan
c. Laba Setelah Pajak
Laba Setelah
Pajak
= Pendapatan – Total Biaya
d. Rasio Laba Bersih
Rasio Laba
Bersih
= Laba Setelah Pajak
Pendapatan 𝑥 100%
50
2. Menentukan Perputaran Total Aktiva (Total Asset Turnover), yaitu
mengukur perputaran dari semua aset yang dimilki perusahaan. Total
Asset Turnover dihitung dari pembagian antara pendapatan dengan
total asetnya.
a. Aktiva Lancar
Aktiva Lancar = Kas + Setara Kas + Surat Berharga +
Piutang + Pinjaman + Pembiayaan +
Investasi + Tagihan + Aset Lain
b. Total Aktiva
Total Aktiva = Aktiva Lancar + Aktiva tetap
c. Perputaran Total Aktiva
Perputaran
Total Aktiva
= 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
3. Menentukan Return On Investment (ROI), yaitu rasio yang
menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan
dalam perusahaan atau suatu ukuran tentang efisiensi manajemen.
Rasio ini menunjukkan hasil dari seluruh aktiva yang
dikendalikannya dengan mengabaikan sumber pendanaan dan
biasanya rasio ini diukur dengan persentase. Perusahaan DuPont
menggunakan pendekatan tertentu dari analisis rasio untuk
mengevaluasi efektivitas perusahaan.
a. ROI = Net Profit Margin × Total Asset Turnover
51
1. Cara Menilai Kinerja Keuangan dengan DuPont System
Dasar pengambilan keputusan dengan kriteria perusahaan yang
baik, yaitu:
a. ROI (DuPont System) berada di atas rata-rata ROI bank tersebut
menunjukkan bahwa perputaran aktiva dan net profit margin tinggi.
Hal ini menunjukkan bahwa kinerja bank dalam menghasilkan laba
semakin baik.
b. Kriteria perusahaan yang kurang baik, ROI (DuPont System) berada
dibawah rata-rata ROI bank tersebut menunjukkan bahwa perputaran
aktiva dan net profit margin rendah. Hal ini menunjukkan bahwa
kinerja bank dalam menghasilkan laba kurang baik.
52
BAB IV
HASIL DAN ANALISIS
A. Gambaran Umum
1. Bank Syariah Mandiri (BSM)
BSM hadir dengan Cita-Cita Membangun Negeri. Nilai-nilai
perusahaan yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan integritas telah
tertanam kuat pada segenap insan Bank Syariah Mandiri (BSM)
sejak awal pendiriannya.
Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan
hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-
1998. Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli
1997, yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di
panggung politik nasional, telah menimbulkan beragam dampak
negatif yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan
masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi tersebut,
industri perbankan nasional yang didominasi oleh bank-bank
konvensional mengalami krisis luar biasa. Pemerintah akhirnya
mengambil tindakan dengan merestrukturisasi dan merekapitalisasi
sebagian bank-bank di Indonesia.
Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB)
yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank
53
Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi juga terkena dampak
krisis. BSB berusaha keluar dari situasi tersebut dengan melakukan
upaya merger dengan beberapa bank lain serta mengundang investor
asing.
Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan
penggabungan (merger) empat bank (Bank Dagang Negara, Bank
Bumi Daya, Bank Exim, dan Bapindo) menjadi satu bank baru
bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli 1999.
Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan
menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai pemilik
mayoritas baru BSB.
Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri
melakukan konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan
Perbankan Syariah. Pembentukan tim ini bertujuan untuk
mengembangkan layanan perbankan syariah di kelompok
perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon atas diberlakukannya UU
No. 10 tahun 1998, yang memberi peluang bank umum untuk
melayani transaksi syariah (dual banking system).
Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa
pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk
melakukan konversi PT Bank Susila Bakti dari bank konvensional
menjadi bank syariah. Oleh karenanya, Tim Pengembangan
54
Perbankan Syariah segera mempersiapkan sistem dan
infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB berubah dari bank
konvensional menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip
syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri sebagaimana
tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8
September 1999.
Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah
dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI
No. 1/24/ KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui
Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No.
1/1/KEP.DGS/ 1999, BI menyetujui perubahan nama menjadi PT
Bank Syariah Mandiri. Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal
tersebut, PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi
sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999.
PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai
bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai
rohani, yang melandasi kegiatan operasionalnya. Harmoni antara
idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu
keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam kiprahnya di perbankan
Indonesia. BSM hadir untuk bersama membangun Indonesia menuju
Indonesia yang lebih baik.
55
2. Bank Muamalat Indonesia (BMI)
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk didirikan pada 24 Rabius Tsani
1412 H atau 1 Nopember 1991, diprakarsai oleh Majelis Ulama
Indonesia (MUI) dan Pemerintah Indonesia, dan memulai kegiatan
operasinya pada 27 Syawwal 1412 H atau 1 Mei 1992. Dengan
dukungan nyata dari eksponen Ikatan Cendekiawan Muslim se-
Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha Muslim, pendirian Bank
Muamalat juga menerima dukungan masyarakat, terbukti dari
komitmen pembelian saham Perseroan senilai Rp 84 miliar pada saat
penandatanganan akta pendirian Perseroan. Selanjutnya, pada acara
silaturahmi peringatan pendirian tersebut di Istana Bogor, diperoleh
tambahan komitmen dari masyarakat Jawa Barat yang turut menanam
modal senilai Rp 106 miliar.
Pada tanggal 27 Oktober 1994, hanya dua tahun setelah didirikan,
Bank Muamalat berhasil menyandang predikat sebagai Bank Devisa.
Pengakuan ini semakin memperkokoh posisi Perseroan sebagai bank
syariah pertama dan terkemuka di Indonesia dengan beragam jasa
maupun produk yang terus dikembangkan.
Pada akhir tahun 90an, Indonesia dilanda krisis moneter yang
memporakporandakan sebagian besar perekonomian Asia Tenggara.
Sektor perbankan nasional tergulung oleh kredit macet di segmen
korporasi. Bank Muamalat pun terimbas dampak krisis. Di tahun
56
1998, rasio pembiayaan macet (NPF) mencapai lebih dari 60%.
Perseroan mencatat rugi sebesar Rp 105 miliar. Ekuitas mencapai titik
terendah, yaitu Rp 39,3 miliar, kurang dari sepertiga modal setor awal.
Dalam upaya memperkuat permodalannya, Bank Muamalat
mencari pemodal yang potensial, dan ditanggapi secara positif oleh
Islamic Development Bank (IDB) yang berkedudukan di Jeddah, Arab
Saudi. Pada RUPS tanggal 21 Juni 1999 IDB secara resmi menjadi
salah satu pemegang saham Bank Muamalat. Oleh karenanya, kurun
waktu antara tahun 1999 dan 2002 merupakan masa-masa yang penuh
tantangan sekaligus keberhasilan bagi Bank Muamalat. Dalam kurun
waktu tersebut, Bank Muamalat berhasil membalikkan kondisi dari
rugi menjadi laba berkat upaya dan dedikasi setiap Kru Muamalat,
ditunjang oleh kepemimpinan yang kuat, strategi pengembangan
usaha yang tepat, serta ketaatan terhadap pelaksanaan perbankan
syariah secara murni.
Saat ini Bank Mumalat memberikan layanan bagi lebih dari 4,3
juta nasabah melalui 457 gerai yang tersebar di 33 provinsi di
Indonesia. Jaringan BMI didukung pula oleh aliansi melalui lebih dari
4000 Kantor Pos Online/SOPP di seluruh Indonesia, 1996 ATM, serta
95.000 merchant debet. BMI saat ini juga merupakan satu-satunya
bank syariah yang telah membuka cabang luar negeri, yaitu di Kuala
Lumpur, Malaysia. Untuk meningkatkan aksesibilitas nasabah di
Malaysia, kerjasama dijalankan dengan jaringan Malaysia Electronic
57
Payment System (MEPS) sehingga layanan BMI dapat diakses di
lebih dari 2000 ATM di Malaysia. Selain itu Bank Muamalat memiliki
produk shar-e gold dengan teknologi chip pertama di Indonesia yang
dapat digunakan di 170 negara dan bebas biaya diseluruh merchant
berlogo visa.
Sebagai Bank Pertama Murni Syariah, bank muamalat
berkomitmen untuk menghadirkan layanan perbankan yang tidak
hanya comply terhadap syariah, namun juga kompetitif dan aksesibel
bagi masyarakat hingga pelosok nusantara. Komitmen tersebut
diapresiasi oleh pemerintah, media massa, lembaga nasional dan
internasional serta masyarakat luas melalui lebih dari 70 award
bergengsi yang diterima oleh BMI dalam 5 tahun Terakhir.
Penghargaan yang diterima antara lain sebagai Best Islamic Bank in
Indonesia 2009 oleh Islamic Finance News (Kuala Lumpur), sebagai
Best Islamic Financial Institution in Indonesia 2009 oleh Global
Finance (New York) serta sebagai The Best Islamic Finance House in
Indonesia 2009 oleh Alpha South East Asia (Hong Kong).
3. Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS)
Berawal dari akuisisi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero),
Tbk., terhadap Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007 dan setelah
mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada 16 Oktober 2008 melalui
58
suratnya o.10/67/KEP.GBI/DpG/2008, maka pada tanggal 17
November 2008 PT. Bank BRISyariah secara resmi beroperasi.
Kemudian PT. Bank BRISyariah merubah kegiatan usaha yang
semula beroperasional secara konvensional, kemudian diubah menjadi
kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam.
Dua tahun lebih PT. Bank BRISyariah hadir
mempersembahkan sebuah bank ritel modern terkemuka dengan
layanan finansial sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan
termudah untuk kehidupan lebih bermakna. Melayani nasabah dengan
pelayanan prima (service excellence) dan menawarkan beragam
produk yang sesuai harapan nasabah dengan prinsip syariah.
Kehadiran PT. Bank BRISyariah di tengah-tengah industri
perbankan nasional dipertegas oleh makna pendar cahaya yang
mengikuti logo perusahaan. Logo ini menggambarkan keinginan dan
tuntutan masyarakat terhadap sebuah bank modern sekelas PT. Bank
BRISyariah yang mampu melayani masyarakat dalam kehidupan
modern. Kombinasi warna yang digunakan merupakan turunan dari
warna biru dan putih sebagai benang merah dengan brand PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., Aktivitas PT. Bank BRISyariah
semakin kokoh setelah pada 19 Desember 2008 ditandatangani akta
pemisahan Unit Usaha Syariah PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero),
Tbk., untuk melebur ke dalam PT. Bank BRISyariah (proses spin off-)
59
yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009. Penandatanganan
dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur Utama PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dan Bapak Ventje Rahardjo selaku
Direktur Utama PT. Bank BRISyariah.
Saat ini PT. Bank BRISyariah menjadi bank syariah ketiga
terbesar berdasarkan aset. PT. Bank BRISyariah tumbuh dengan pesat
baik dari sisi aset, jumlah pembiayaan dan perolehan dana pihak
ketiga. Dengan berfokus pada segmen menengah bawah, PT. Bank
BRISyariah menargetkan menjadi bank ritel modern terkemuka
dengan berbagai ragam produk dan layanan perbankan.
Sesuai dengan visinya, saat ini PT. Bank BRISyariah merintis
sinergi dengan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dengan
memanfaatkan jaringan kerja PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero),
Tbk., sebagai Kantor Layanan Syariah dalam mengembangkan bisnis
yang berfokus kepada kegiatan penghimpunan dana masyarakat dan
kegiatan konsumer berdasarkan prinsip Syariah.
60
B. Analisis Perkembangan Kinerja Keuangan Bank Syariah
1. Bank Syariah Mandiri (BSM)
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
ROI BSM
2011 2012 2013 2014 2015 Rata-Rata
NPM 11,341% 13,821% 9,808% 1,094% 4,189% 7,947%
TATO 9,984% 10,750% 10,381% 9,804% 9,823% 10,148%
ROI 1,132% 1,486% 1,018% 0,107% 0,412% 0,830%
Nama Akun 2011 2012 2013 2014 2015
Pendapatan Pengelolaan Dana
oleh Bank sebagai Mudharib3.771.271.537.981 4.684.793.297.347 5.437.851.396.454 5.546.561.312.043 5.960.015.903.092
Pendapatan Operasional Lain 1.081.747.762.382 1.138.747.549.267 1.193.418.732.579 1.002.552.855.311 938.859.243.720
Pendapatan Non-Usaha 6.289.331.138 6.030.657.041 8.934.011.776 13.672.999.278 13.804.055.043
Pendapatan 4.859.308.631.501 5.829.571.503.655 6.640.204.140.809 6.562.787.166.632 6.912.679.201.855
Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil
Dana Syirkah Temporer 1.780.550.413.371 1.913.566.492.744 2.080.941.725.825 2.451.301.867.709 2.438.224.170.055
Beban 2.311.646.172.965 2.790.740.761.851 3.652.763.520.815 3.998.876.464.234 4.090.735.747.851
Zakat 19.177.801.129 28.131.606.226 22.662.472.354 2.815.220.867 9.592.982.099
Pajak Penghasilan 196.863.996.419 291.442.081.821 232.596.232.345 38.015.193.040 84.550.582.068
Total Biaya 4.308.238.383.884 5.023.880.942.642 5.988.963.951.339 6.491.008.745.850 6.623.103.482.073
Laba Bersih 551.070.247.617 805.690.561.013 651.240.189.470 71.778.420.782 289.575.719.782
NET PROFIT MARGIN (NPM) 11,341% 13,821% 9,808% 1,094% 4,189%
NPM BSM
Nama Akun 2011 2012 2013 2014 2015
Kas 1.052.994.796.839 1.108.282.646.315 1.444.785.308.390 1.513.579.952.064 1.611.124.530.574
Setara Kas 7.857.240.661.166 5.862.239.647.714 9.887.156.465.891 13.752.337.232.968 8.843.466.841.127
Surat Berharga 2.116.817.978.491 1.751.645.746.095 1.373.649.603.685 1.722.438.073.306 7.575.000.734.609
Piutang 19.366.318.545.470 26.957.190.411.078 32.362.254.473.342 32.654.390.342.158 33.443.570.733.751
Pinjaman Qardh 6.487.865.313.730 6.133.646.853.577 5.554.738.792.079 3.585.399.805.295 1.931.683.810.194
Pembiayaan 9.702.953.278.657 10.210.577.759.450 10.752.404.923.409 10.337.084.905.635 13.111.451.082.514
Aset Lain-Lain 1.576.696.362.304 1.462.214.350.354 1.802.500.527.082 2.651.787.453.490 2.729.274.855.433
Aktiva Lancar 48.160.886.936.657 53.485.797.414.583 63.177.490.093.878 66.217.017.764.916 69.245.572.588.202
Aktiva Tetap 511.063.089.204 743.598.369.939 787.871.083.911 725.404.519.875 1.124.136.355.889
Total Aktiva 48.671.950.025.861 54.229.395.784.522 63.965.361.177.789 66.942.422.284.791 70.369.708.944.091
Total Assets Turnover (TATO) 9,984% 10,750% 10,381% 9,804% 9,823%
TATO BSM
61
Gambar 4 1
Berdasarkan hasil penilaian kinerja keuangan dengan
menggunakan metode DuPont System diketahui bahwa kondisi
kinerja keuangan BSM selama periode 2011-2015 dari hasil
perhitungan Net Profit Margin mengalami fluktuasi tiap tahunnya.
Namun, cenderung menurun dan berada di bawah rata-rata Net Profit
Margin pada periode 2014 dan 2015 sebesar 1,094% dan 4,189%
yang disebabkan tingginya bagi hasil dana syirkah temporer untuk
pihak ketiga dan beban. Sedangkan, Net Profit Margin terbesar yaitu
13,821% pada tahun 2012 diikuti 11,341% pada periode 2011 dan
9,808% pada tahun 2013 yang berada di atas rata-rata industri. Hal
ini menunjukkan bahwa kemampuan BSM memperoleh laba bersih
pendapatan dikatakan rendah pada periode 2014-2015 dan dikatakan
tinggi pada peiode 2011-2013.
0.000%
2.000%
4.000%
6.000%
8.000%
10.000%
12.000%
14.000%
16.000%
2011 2012 2013 2014 2015
NPM
TATO
ROI
62
Dari hasil perhitungan Total Assets Turnover mengalami
fluktuasi tiap tahunnya. Namun, cenderung mengalami penurunan di
bawah rata-rata. Total Assets Turnover terbesar yaitu 10,750% pada
periode 2012 diikuti 10,381% pada tahun 2013. Sedangkan, Total
Asset Turnover pada periode 2011, 2014, dan 2015 sebesar 9,984%,
9,804%, dan 9,823% berada di bawah rata-rata industri. Hal ini
menunjukkan bahwa kemampuan BSM dalam menghasilkan
pendapatan dari total aktiva dikatakan tinggi pada periode 2012-
2013 dan dikatakan rendah pada periode 2011, 2014, dan 2015.
Dari hasil perhitungan Return On Investment pada periode
2011-2013 sebesar 1,132%, 1,486%, dan 1,018% masih berada di
atas rata-rata Return On Investment. Sedangkan, Return On
Investment pada periode 2014 dan 2015 sebesar 0,107% dan 0,412%
berada dibawah rata-rata Return On Investment yang menandakan
kemampuan BSM dalam memperoleh pengembalian atas aktiva dari
pendapatan dan perputaran total aktiva tinggi pada periode 2011-
2013 dan rendah pada peiode 2014 dan 2015. Secara keseluruhan,
ROI BSM cenderung menurun selama periode 2011-2015 dengan
rata-rata penurunan sebesar -20,410%, ini disebabkan penurunan
NPM sebesar -19,687% dan penurunan TATO sebesar 0,899%.
63
2. Bank Muamalat Indonesia (BMI)
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6
ROI BMI
2011 2012 2013 2014 2015 Rata-Rata
NPM 10,231% 11,511% 9,925% 1,034% 1,416% 6,723%
TATO 8,235% 7,542% 8,766% 8,858% 9,202% 8,519%
ROI 0,842% 0,868% 0,870% 0,092% 0,130% 0,560%
Nama Akun 2011 2012 2013 2014 2015
Pendapatan Pengelolaan Dana
oleh Bank sebagai Mudharib2.319.732.908.000 2.980.143.546.000 4.352.254.733.000 5.214.863.052.000 4.949.359.579.000
Pendapatan Operasional Lain 354.796.740.000 402.691.668.000 441.960.363.000 313.514.925.000 311.893.892.000
Pendapatan 2.674.529.648.000 3.382.835.214.000 4.794.215.096.000 5.528.377.977.000 5.261.253.471.000
Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil
Dana Syirkah Temporer 1.156.734.283.000 1.457.940.225.000 2.184.274.118.000 3.352.238.618.000 2.853.894.100.000
Beban 1.146.125.099.000 1.403.053.668.000 1.956.320.590.000 2079419558000 2298449533000
Pajak Penghasilan 98.048.663.000 132.426.899.000 177.773.729.000 39.546.454.000 34.417.650.000
Total Biaya 2.400.908.045.000 2.993.420.792.000 4.318.368.437.000 5.471.204.630.000 5.186.761.283.000
Laba Bersih 273.621.603.000 389.414.422.000 475.846.659.000 57.173.347.000 74.492.188.000
NET PROFIT MARGIN (NPM) 10,231% 11,511% 9,925% 1,034% 1,416%
NPM BMI
Nama Akun 2011 2012 2013 2014 2015
Kas 438.053.383.000 753.812.352.000 998.945.042.000 1.146.487.527.000 1.194.367.912.000
Setara Kas 7.710.582.742.000 7.624.504.038.000 5.589.976.789.000 9.620.818.515.000 6.702.934.465.000
Surat Berharga 1.223.127.397.000 2.678.227.837.000 3.601.092.103.000 4.922.225.165.000 4.504.593.754.000
Piutang 10.118.602.828.000 16.160.401.822.000 19.603.045.131.000 20.213.020.541.000 17.349.594.697.000
Pinjaman Qardh 1.933.609.785.000 1.275.669.700.000 420.635.736.000 127.454.600.000 230.577.482.000
Pembiayaan 9.675.116.084.000 14.805.384.726.000 20.898.935.470.000 21.273.143.673.000 21.245.145.837.000
Investasi Saham 46.814.933.000 46.928.175.000 39.064.646.000 28.496.575.000 28.970.217.000
Tagihan Akseptasi 64.016.516.000 249.807.240.000 1.352.370.397.000 727.496.566.000 515.350.377.000
Aset Lain-Lain 952.184.167.000 837.077.326.000 1.321.700.677.000 2.057.096.855.000 3.006.835.093.000
Aktiva Lancar 32.162.107.835.000 44.431.813.216.000 53.825.765.991.000 60.116.240.017.000 54.778.369.834.000
Aktiva Tetap 317.398.693.000 422.599.868.000 868.254.573.000 2.297.070.118.000 2.394.218.133.000
Total Aktiva 32.479.506.528.000 44.854.413.084.000 54.694.020.564.000 62.413.310.135.000 57.172.587.967.000
Total Assets Turnover (TATO) 8,235% 7,542% 8,766% 8,858% 9,202%
TATO BMI
64
Gambar 4.2
Berdasarkan hasil penilaian kinerja keuangan dengan
menggunakan metode DuPont System diketahui bahwa kondisi kinerja
keuangan BMI selama periode 2011-2015 dari hasil perhitungan Net
Profit Margin mengalami fluktuasi tiap tahunnya. Namun, cenderung
menurun dan berada di bawah rata-rata Net Profit Margin pada
periode 2014 dan 2015 sebesar 1,034% dan 1,416% yang disebabkan
tingginya bagi hasil dana syirkah temporer untuk pihak ketiga dan
beban. Sedangkan, Net Profit Margin terbesar yaitu 11,511% pada
tahun 2012 diikuti 10,231% pada periode 2011 dan 9,925% pada
tahun 2013 yang berada di atas rata-rata industri. Hal ini menunjukkan
bahwa kemampuan BMI memperoleh laba bersih pendapatan
dikatakan rendah pada periode 2014-2015 dan dikatakan tinggi pada
peiode 2011-2013.
0.000%
2.000%
4.000%
6.000%
8.000%
10.000%
12.000%
14.000%
2011 2012 2013 2014 2015
NPM
TATO
ROI
65
Dari hasil perhitungan Total Assets Turnover mengalami
fluktuasi tiap tahunnya. Namun, cenderung mengalami peningkatan di
atas rata-rata. Total Assets Turnover terbesar yaitu 9,202% pada
periode 2015 diikuti 8,858% pada tahun 2014 dan 8,766%.
Sedangkan, Total Asset Turnover pada periode 2011 dan 2012 sebesar
8,235% dan 7,542% berada di bawah rata-rata industri. Hal ini
menunjukkan bahwa kemampuan BMI dalam menghasilkan
pendapatan dari total aktiva dikatakan tinggi pada periode 2013-2015
dan dikatakan rendah pada periode 2011 dan 2012.
Dari hasil perhitungan Return On Investment pada periode
2011-2013 sebesar 0,842%, 0,868%, dan 0,870% masih berada di
atas rata-rata Return On Investment sedangkan, Return On
Investment pada periode 2014 dan 2015 sebesar 0,092% dan 0,130%
berada dibawah rata-rata Return On Investment yang menandakan
kemampuan BMI dalam memperoleh pengembalian atas aktiva dari
pendapatan dan perputaran total aktiva tinggi pada periode 2011-
2013 dan rendah pada peiode 2014 dan 2015. Secara keseluruhan,
ROI BMI cenderung menurun selama periode 2011-2015 dengan
rata-rata penurunan sebesar -30,417%, ini disebabkan penurunan
NPM sebesar -31,003% meskipun, TATO mengalami kenaikan
sebesar 0,899% namun, tidak ROI masih diangka negatif.
66
3. Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS)
Tabel 4.7
Tabel 4.8
Tabel 4.9
ROI BRIS
2011 2012 2013 2014 2015 Rata-Rata
NPM 1,010% 6,728% 6,892% 0,307% 4,781% 3,906%
TATO 10,297% 10,750% 10,803% 10,547% 10,587% 10,597%
ROI 0,104% 0,723% 0,745% 0,032% 0,506% 0,422%
Nama Akun 2011 2012 2013 2014 2015
Pendapatan Pengelolaan Dana
oleh Bank sebagai Mudharib1.046.062.000.000 1.338.401.000.000 1.737.511.000.000 2.056.602.000.000 2.424.752.000.000
Pendapatan Operasional Lain 95.708.000.000 169.071.000.000 138.109.000.000 83.454.000.000 130.460.000.000
Pendapatan Non-Usaha 11.630.000.000 7.017.000.000 4.202.000.000 5.498.000.000 10.090.000.000
Pendapatan 1.153.400.000.000 1.514.489.000.000 1.879.822.000.000 2.145.554.000.000 2.565.302.000.000
Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil
Dana Syirkah Temporer 461.905.000.000 527.595.000.000 764.590.000.000 994.824.000.000 1.027.442.000.000
Beban 674.794.000.000 848.842.000.000 931.290.000.000 1.135.345.000.000 1.368.791.000.000
Pajak Penghasilan 5.047.000.000 36.164.000.000 54.378.000.000 8.808.000.000 46.432.000.000
Total Biaya 1.141.746.000.000 1.412.601.000.000 1.750.258.000.000 2.138.977.000.000 2.442.665.000.000
Laba Bersih 11.654.000.000 101.888.000.000 129.564.000.000 6.577.000.000 122.637.000.000
NET PROFIT MARGIN (NPM) 1,010% 6,728% 6,892% 0,307% 4,781%
NPM BRIS
Nama Akun 2011 2012 2013 2014 2015
Kas 76.267.000.000 131.936.000.000 237.904.000.000 240.483.000.000 279.855.000.000
Setara Kas 1.474.202.000.000 2.289.094.000.000 2.689.564.000.000 3.560.517.000.000 4.899.555.000.000
Surat Berharga 243.919.000.000 168.871.000.000 169.295.000.000 667.851.000.000 2.181.054.000.000
Piutang 5.297.336.000.000 6.982.769.000.000 8.861.644.000.000 9.868.113.000.000 9.787.591.000.000
Pinjaman Qardh 1.951.102.000.000 1.430.785.000.000 946.182.000.000 573.172.000.000 387.535.000.000
Pembiayaan 1.721.836.000.000 2.597.083.000.000 3.970.205.000.000 4.881.619.000.000 6068912000000
Aset Lain-Lain 310.834.000.000 365.311.000.000 362.957.000.000 399.569.000.000 469.557.000.000
Aktiva Lancar 11.075.496.000.000 13.965.849.000.000 17.237.751.000.000 20.191.324.000.000 24.074.059.000.000
Aktiva Tetap 125.327.000.000 123.065.000.000 163.163.000.000 151.925.000.000 156.188.000.000
Total Aktiva 11.200.823.000.000 14.088.914.000.000 17.400.914.000.000 20.343.249.000.000 24.230.247.000.000
Total Assets Turnover (TATO) 10,297% 10,750% 10,803% 10,547% 10,587%
TATO BRIS
67
Gambar 4.3
Berdasarkan hasil penilaian kinerja keuangan dengan
menggunakan metode DuPont System diketahui bahwa kondisi kinerja
keuangan BRIS selama periode 2011-2015 dari hasil perhitungan Net
Profit Margin mengalami fluktuasi tiap tahunnya. Namun, cenderung
menurun dan berada di bawah rata-rata Net Profit Margin pada
periode 2011, 2014 dan 2015 sebesar 1,010%, 0,307%, dan 4,781%
yang disebabkan tingginya bagi hasil dana syirkah temporer untuk
pihak ketiga dan beban. Sedangkan, Net Profit Margin terbesar yaitu
6,892% pada tahun 2013 diikuti 6,728% pada periode 2012 yang
berada di atas rata-rata industri. Hal ini menunjukkan bahwa
kemampuan BRIS memperoleh laba bersih pendapatan dikatakan
rendah pada periode 2011, 2014 dan 2015 dan dikatakan tinggi pada
peiode 2012-2013.
0.000%
2.000%
4.000%
6.000%
8.000%
10.000%
12.000%
2011 2012 2013 2014 2015
NPM
TATO
ROI
68
Dari hasil perhitungan Total Assets Turnover mengalami
fluktuasi tiap tahunnya dan cenderung mengalami kenaikan di atas
rata-rata. Total Assets Turnover terbesar yaitu 10,803% pada periode
2013 dan 10,750% pada periode 2012. Sedangkan, Total Asset
Turnover pada periode 2011, 2014 dan 2015 sebesar 10,297%,
10,547% dan 10,587% berada di bawah rata-rata industri. Hal ini
menunjukkan bahwa kemampuan BRIS dalam menghasilkan
pendapatan dari total aktiva dikatakan tinggi pada periode 2012-2013
dan dikatakan rendah pada periode 2011, 2014, dan 2015.
Dari hasil perhitungan Return On Investment pada periode
2012-2013 sebesar 0,723%, dan 0,745% masih berada di atas rata-
rata Return On Investment. Sedangkan, Return On Investment pada
periode 2011, 2014 dan 2015 sebesar 0,104% 0,032% dan 0,506%
berada dibawah rata-rata Return On Investment yang menandakan
kemampuan BRIS dalam memperoleh pengembalian atas aktiva dari
pendapatan dan perputaran total aktiva tinggi pada periode 2012-
2013 dan dikatakan rendah pada peiode 2014 dan 2015. Hal ini
menunjukkan bahwa kinerja BRIS dalam menghasilkan laba belum
cukup baik. Secara keseluruhan, ROI BRIS cenderung meningkat
selama periode 2011-2015 dengan rata-rata kenaikan sebesar
25,938%, ini disebabkan kenaikan NPM sebesar 26,536% meskipun,
TATO mengalami penurunan sebesar -0,473% namun, ROI masih
diangka positif.
69
C. Analisis Perbandingan Perkembangan Kinerja Keuangan Bank
Syariah
Berdasarkan hasil penilaian kinerja keuangan Bank Syariah di
Indonesia dengan menggunakan metode DuPont System pada periode
2011-2015, maka akan dibandingkan tiga Bank Syariah di Indonesia,
yaitu Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, dan Bank
Rakyat Indonesia Syariah dengan variabel Net Profit Margin, Total
Assets Turnover, dan Return On Investment.
Tabel 4.10
Perbandingan Perkembangan Kinerja Bank Syariah
BSM BMI BRIS
NPM 7,947% 6,723% 3,906%
TATO 10,148% 8,519% 10,597%
ROI 0,830% 0,560% 0,422%
70
Gambar 4.4
NPM atau margin laba menceriminkan seberapa besar laba bersih
yang didapatkan bank dari pendapatan bank tersebut. Apabila NPM suatu
bank tinggi, maka menandakan kemampuan suatu bank tersebut dalam
memperoleh laba bersih dari pendapatan dikatakan baik. Jika
dibandingkan ketiga bank syariah tersebut, BSM memiliki NPM terbesar
diantara dua bank lainnya sebesar 7,947%, diikuti BMI sebesar 6,723%,
dan BRIS sebesar 3,906%.
TATO merupakan pengukur perputaran dari semua aset yang
dimilki perusahaan. Total Asset Turnover dihitung dari pembagian antara
pendapatan dengan total asetnya. Apabila TATO suatu bank tinggi, maka
menandakan kemampuan suatu bank dalam menghasilkan pendapatan
dari total aktiva dikatakan baik. Jika dibandingkan ketiga bank syariah
0.000%
2.000%
4.000%
6.000%
8.000%
10.000%
12.000%
BSM BMI BRIS
NPM
TATO
ROI
71
tersebut, BRIS memiliki TATO terbesar diantara dua bank lainnya
sebesar 10,597%, diikuti BSM sebesar 10,148%, dan BMI sebesar
8,519%.
Secara keseluruhan, dari hasil perhitungan Return On Investment,
BSM memiliki ROI tertinggi sebesar 0,830%, diikuti BMI sebesar
0,560%, dan BRIS sebesar 0,422% yang artinya BSM memperoleh
pengembalian atas aktiva dari pendapatan dan perputaran total aktiva
paling tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja keuangan BSM dalam
menghasilkan laba lebih baik dari BMI dan BRIS. BMI dan BRIS
memperoleh pengembalian atas aktiva dari pendapatan dan perputaran
total aktiva lebih rendah dari BSM yang menandakan perlu dilakukannya
peningkatan profit margin dan total assets turnovernya agar memiliki
kinerja keuangan yang lebih baik dan bisa bersaing dengan BSM.
72
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan tiga
bank umum syariah di Indonesia dengan periode 2011-2015. Berdasarkan
analisis dan pembahasan hasil penelitian dengan melakukan perhitungan
menggunakan teknik DuPont System, dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Hasil perhitungan kinerja keuangan bank syariah di Indonesia yang
dilakukan terhadap BSM, BMI, dan BRIS periode 2011-2015
dengan perhitungan menggunakan teknik DuPont System, yaitu:
a. BSM memiliki rata-rata NPM sebesar 7,947%, rata-rata TATO
sebesar 10,148%, dan rata-rata ROI sebesar 0,830%.
b. BMI memiliki rata-rata NPM sebesar 6,723%, rata-rata TATO
sebesar 8,519%, dan rata-rata ROI sebesar 0,560%.
c. BRIS memiliki rata-rata NPM sebesar 3,906%, rata-rata TATO
sebesar 10,597%, dan rata-rata ROI sebesar 0,422%.
2. Jika bank syariah dalam penelitian ini diurutkan dari yang memiliki
kinerja keuangan paling baik maka, peringkat pertama diduduki oleh
BSM, peringkat kedua diduduki oleh BMI, dan yang ketiga diduduki
oleh BRIS.
73
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini penulis menyarankan beberapa hal,
sebagai berikut:
1. Bagi investor dalam hal memilih lembaga keuangan untuk
menanamkan dananya, penelitian ini dapat membantu dalam hal
pengambilan keputusan bank syariah mana yang harus dipilih
dengan melihat kinerja keuangan masing-masing bank umum
syariah, khususnya BSM, BMI, dan BRIS. Investor dapat melihat
variabel ROI sebagai acuan dalam pengambilan keputusan, yaitu
dapat melihat kinerja keuangan suatu bank karena variabel tersebut
dapat memberikan gambaran secara umum mengenai kinerja
keuangan suatu bank.
2. Bagi bank umum syariah, hasil penelitian ini dapat digunakan
sebagai pijakan untuk meningkatkan kinerja keuangannya yang
berpengaruh pada peningkatan keuntungan dan total aktivanya.
Rasio NPM dapat ditingkatkan ke depannya agar kinerja keuangan
pada bank umum syariah baik, sehingga investor akan menanamkan
dananya pada bank tersebut dalam waktu yang lama. Kinerja
keuangan tidak hanya dipengaruhi oleh kondisi internal perusahaan,
sehingga perusahaan juga harus waspada terhadap gejala-gejala
ekonomi, politik dan sosial yang akan berdampak pada kinerja
perusahaan.
74
3. Penelitian ini memiliki keterbatasan-keterbatasan yang dapat
dijadikan pertimbangan bagi peneliti selanjutnya agar melakukan
penelitian dengan lebih baik. Keterbatasan dalam penelitian ini
hanya menggunakan tiga bank umum syariah dengan lima periode
saja. Maka dari itu, bagi penelitian selanjutnya sebaiknya mampu
memperluas jangkauan penelitian dengan menambahkan sampel dan
menggunakan periode pengamatan yang lebih panjang, sehingga
mendapatkan hasil penelitian yang lebih fluktuatif.
75
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an dan Hadits.
Abdul-Rahman, Yahia. 1944. The Art of Islamic Banking and Finance: Tools and
Techniques for Community-Based Banking. New Jersey (Hoboken): John
Wiley & Sons, Inc.
Almazari, Ahmed Arif. Financial Perfomance Analysis of the Jordanian Arab
Bank by Using the DuPont System of Financial Analysis. Department of
Business Administrative Sciences, Finance Section, King Saud University,
RCC. International Journal of Economics and Finance Vol. 4 No. 4, 2012.
Dwanintyas, Intan Hadsari. 2014. Analisa Kinerja Keuangan PT. Pegadian
(PERSERO) 2008-2012. Institut Pertanian Bogor. Fakultas Ekonomi dan
Bisnis. Departemen Manajemen.
Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta. 2012. Pedoman Penulisan Skripsi. Jakarta: Pusat Peningkatan dan
Jaminan Mutu (PPJM).
Freddy, Daulat., Hildawati. 2014. Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan dengan
menggunakan Metode Du Pont System (Studi pada Perusahaan Food and
Beverage yang Terdaftar di BEI Periode tahun 2008-2010), Universitas Esa
Unggul Jakarta. Fakultas Ekonomi. Jurnal Forum Ilmiah, Vol. 11 No. 2.
Harahap, Sofyan Syafri. 2006. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Edisi
Pertama. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
76
Harahap, Sofyan Syafri. 2009. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada.
Ihsan, Dwi Nur’aini. 2013. Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah.
Jakarta: UIN JAKARTA PRESS.
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan, PSAK No. 1:
Penyajian Laporan Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Iskandar, Syamsu. 2013. Akuntansi Perbankan dalam Rupiah dan Valuta Asing.
Jakarta: IN MEDIA.
Jumingan. 2006. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Kahf, Monzer., Tariqullah Khan. 1992. Principles of Islamic Financing. Jeddah
(Kingdom of Saudi Arabia): Islamic Research and Training Institute,
Islamic Development Bank. Division Research Paper No. 16.
Keown, Martin, Petty, dan Scott. 2005. Manajemen Keuangan Prinsip-Prinsip dan
Aprlikasi. Jakarta: Pearson Education.
Lesmana, Theresia. 2013. Penilaian Kinerja Keuangan 5 Perusahaan Perbankan
Terbesar Periode 2010-2012 menunggunakan DuPont System. BINUS
University, Fakultas Ekonomi dan Komunikasi, Departemen Akuntansi dan
Keuangan. Jurnal BINUS Business Review Vol. 4 No. 2.
Keown, Martin, Petty, dan Scott. 2005. Manajemen Keuangan Prinsip-Prinsip
dan Aplikasi. Jakarta: Pearson Education.
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
77
Muhammad. 2002. Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Munawir. 2001. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta:
Liberty.
Obaidullah, Mohammed. 2005. Islamic Financial Services. Jeddah (Kingdom of
Saudi Arabia): King Abdulaziz University. Associate Professor. Islamic
Economics Research Center.
Rivai, Veitzal., Dato` Ahmad Fawzi Mohd. Basri. 2005. Performance Appraisal:
Sistem yang Tepat untuk Menilai Kinerja Karyawan dan Meningkatkan
Daya Saing Perusahaan. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Sawir. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan
Perusahaan. Cetakan Kelima. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Sugiono, Arief., Edi Untung. 2016. Panduan Praktis Dasar Analisa Laporan
Keuangan. Jakarta: PT. Grasiondo.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Cetakan ke-
17. Bandung: Alfabeta.
Sumitro, Warkum. 2004. Asas-Asas Perbankan Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Syamsuddi. 2009. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Yusanto, M. Ismail., M. Arif Yunus, 2009. Pengantar Ekonomi Islam. Bogor: Al-
Azhar Press.
78
Yusuf, A. Muri. 2014. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian
Gabungan, Edisi Pertama. Jakarta: Prenadamedia Group,.
Wahyudiono, Bambang. 2014. Mudah Membaca Laporan Keuangan. Jakarta:
Raih Asa Sukses (Penebar Swadaya Grup).
Warsono. 2003. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jilid 1. Edisi 3. Jakarta: Bayu
Media.
www.syariahmandiri.co.id
www.bankmuamalat.co.id
www.brisyariah.co.id
www.bi.go.id
www.ojk.go.id
79
LAMPIRAN
80
Nama Akun 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank
sebagai Mudharib2.768.071.921.323 3.771.271.537.981 4.684.793.297.347 5.437.851.396.454 5.546.561.312.043 5.960.015.903.092
Pendapatan Operasional Lain 566.542.139.212 1.081.747.762.382 1.138.747.549.267 1.193.418.732.579 1.002.552.855.311 938.859.243.720
Pendapatan Non-Usaha 3.636.144.003 6.289.331.138 6.030.657.041 8.934.011.776 13.672.999.278 13.804.055.043
Pendapatan 3.338.250.204.538 4.859.308.631.501 5.829.571.503.655 6.640.204.140.809 6.562.787.166.632 6.912.679.201.855
Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil Dana
Syirkah Temporer 1.161.680.077.049 1.780.550.413.371 1.913.566.492.744 2.080.941.725.825 2.451.301.867.709 2.438.224.170.055
Beban 1.593.254.907.021 2.311.646.172.965 2.790.740.761.851 3.652.763.520.815 3.998.876.464.234 4.090.735.747.851
Zakat 14.582.880.512 19.177.801.129 28.131.606.226 22.662.472.354 2.815.220.867 9.592.982.099
Pajak Penghasilan 150.212.521.997 196.863.996.419 291.442.081.821 232.596.232.345 38.015.193.040 84.550.582.068
Total Biaya 2.919.730.386.579 4.308.238.383.884 5.023.880.942.642 5.988.963.951.339 6.491.008.745.850 6.623.103.482.073
Laba Bersih 418.519.817.959 551.070.247.617 805.690.561.013 651.240.189.470 71.778.420.782 289.575.719.782
NET PROFIT MARGIN (NPM) 12,537% 11,341% 13,821% 9,808% 1,094% 4,189%
NPM BSM
Nama Akun 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank
sebagai Mudharib#VALUE! 36,242% 24,223% 16,075% 1,999% 7,454% 16,577%
17,199%
Pendapatan Operasional Lain #VALUE! 90,939% 5,269% 4,801% -15,993% -6,353% 10,630% 15,733%
Pendapatan Non-Usaha #VALUE! 72,967% -4,113% 48,143% 53,044% 0,959% 30,579% 34,200%
Pendapatan #VALUE! 45,565% 19,967% 13,906% -1,166% 5,331% 15,671% 16,721%
Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil Dana
Syirkah Temporer #VALUE! 53,274% 7,471% 8,747% 17,798% -0,534% 15,984%
17,351%
Beban #VALUE! 45,090% 20,725% 30,889% 9,475% 2,297% 20,754% 21,695%
Zakat #VALUE! 31,509% 46,688% -19,441% -87,578% 240,754% -8,035% 42,387%
Pajak Penghasilan #VALUE! 31,057% 48,042% -20,191% -83,656% 122,413% -10,858% 19,533%
Total Biaya #VALUE! 47,556% 16,611% 19,210% 8,383% 2,035% 17,800% 18,759%
Laba Bersih #VALUE! 31,671% 46,205% -19,170% -88,978% 303,430% -7,101% 54,632%
NET PROFIT MARGIN (NPM) #VALUE! -9,544% 21,871% -29,038% -88,848% 283,010% -19,687% 35,490%
Kenaikan/Penurunan NPM BSM Rata-Rata
Geometrik
Rata-Rata
Aritmatik
81
Nama Akun 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Kas 692.115.355.059 1.052.994.796.839 1.108.282.646.315 1.444.785.308.390 1.513.579.952.064 1.611.124.530.574
Setara Kas 5.469.710.157.435 7.857.240.661.166 5.862.239.647.714 9.887.156.465.891 13.752.337.232.968 8.843.466.841.127
Surat Berharga 2.121.483.317.970 2.116.817.978.491 1.751.645.746.095 1.373.649.603.685 1.722.438.073.306 7.575.000.734.609
Piutang 12.368.814.579.379 19.366.318.545.470 26.957.190.411.078 32.362.254.473.342 32.654.390.342.158 33.443.570.733.751
Pinjaman Qardh 2.235.862.035.491 6.487.865.313.730 6.133.646.853.577 5.554.738.792.079 3.585.399.805.295 1.931.683.810.194
Pembiayaan 8.394.986.953.161 9.702.953.278.657 10.210.577.759.450 10.752.404.923.409 10.337.084.905.635 13.111.451.082.514
Aset Lain-Lain 833.639.225.948 1.576.696.362.304 1.462.214.350.354 1.802.500.527.082 2.651.787.453.490 2.729.274.855.433
Aktiva Lancar 32.116.611.624.443 48.160.886.936.657 53.485.797.414.583 63.177.490.093.878 66.217.017.764.916 69.245.572.588.202
Aktiva Tetap 365.261.518.052 511.063.089.204 743.598.369.939 787.871.083.911 725.404.519.875 1.124.136.355.889
Total Aktiva 32.481.873.142.495 48.671.950.025.861 54.229.395.784.522 63.965.361.177.789 66.942.422.284.791 70.369.708.944.091
Total Assets Turnover (TATO) 10,277% 9,984% 10,750% 10,381% 9,804% 9,823%
TATO BSM
Nama Akun 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Kas #VALUE! 52,142% 5,251% 30,363% 4,762% 6,445% 18,410% 19,792%
Setara Kas #VALUE! 43,650% -25,391% 68,658% 39,093% -35,695% 10,086% 18,063%
Surat Berharga #VALUE! -0,220% -17,251% -21,579% 25,391% 339,784% 28,988% 65,225%
Piutang #VALUE! 56,574% 39,196% 20,051% 0,903% 2,417% 22,010% 23,828%
Pinjaman Qardh #VALUE! 190,173% -5,460% -9,438% -35,453% -46,124% -2,882% 18,740%
Pembiayaan #VALUE! 15,580% 5,232% 5,307% -3,863% 26,839% 9,327% 9,819%
Aset Lain-Lain #VALUE! 89,134% -7,261% 23,272% 47,117% 2,922% 26,769% 31,037%
Aktiva Lancar #VALUE! 49,956% 11,057% 18,120% 4,811% 4,574% 16,609% 17,704%
Aktiva Tetap #VALUE! 39,917% 45,500% 5,954% -7,929% 54,967% 25,211% 27,682%
Total Aktiva #VALUE! 49,843% 11,418% 17,953% 4,654% 5,120% 16,721% 17,798%
Total Assets Turnover (TATO) #VALUE! -2,856% 7,673% -3,432% -5,561% 0,201% -0,899% -0,795%
Kenaikan/Penurunan TATO BSM Rata-Rata
Geometrik
Rata-Rata
Aritmatik
82
2010 2011 2012 2013 2014 2015 Rata-Rata Geometrik
NPM 12,537% 11,341% 13,821% 9,808% 1,094% 4,189% 7,947%
TATO 10,277% 9,984% 10,750% 10,381% 9,804% 9,823% 10,148%
ROI 0,012884719 1,132% 1,486% 1,018% 0,107% 0,412% 0,830%
ROI BSM
2010 2011 2012 2013 2014 2015 Rata-Rata Geometrik
NPM #VALUE! -9,544% 21,871% -29,038% -88,848% 283,010% -19,687%
TATO #VALUE! -2,856% 7,673% -3,432% -5,561% 0,201% -0,899%
ROI #VALUE! -12,127% 31,222% -31,473% -89,468% 283,781% -20,410%
Kenaikan/Penurunan ROI BSM
83
Nama Akun 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank
sebagai Mudharib1.608.141.129.000 2.319.732.908.000 2.980.143.546.000 4.352.254.733.000 5.214.863.052.000 4.949.359.579.000
Pendapatan Operasional Lain 279.698.131.000 354.796.740.000 402.691.668.000 441.960.363.000 313.514.925.000 311.893.892.000
Pendapatan 1.887.839.260.000 2.674.529.648.000 3.382.835.214.000 4.794.215.096.000 5.528.377.977.000 5.261.253.471.000
Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil Dana
Syirkah Temporer 764.601.115.000 1.156.734.283.000 1.457.940.225.000 2.184.274.118.000 3.352.238.618.000 2.853.894.100.000
Beban 892.161.438.000 1.146.125.099.000 1.403.053.668.000 1.956.320.590.000 2.079.419.558.000 2.298.449.533.000
Pajak Penghasilan 60.137.971.000 98.048.663.000 132.426.899.000 177.773.729.000 39.546.454.000 34.417.650.000
Total Biaya 1.716.900.524.000 2.400.908.045.000 2.993.420.792.000 4.318.368.437.000 5.471.204.630.000 5.186.761.283.000
Laba Bersih 170.938.736.000 273.621.603.000 389.414.422.000 475.846.659.000 57.173.347.000 74.492.188.000
NET PROFIT MARGIN (NPM) 9,055% 10,231% 11,511% 9,925% 1,034% 1,416%
NPM BMI
Nama Akun 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank
sebagai Mudharib#VALUE! 44,249% 28,469% 46,042% 19,820% -5,091% 25,212%
26,698%
Pendapatan Operasional Lain #VALUE! 26,850% 13,499% 9,752% -29,063% -0,517% 2,203% 4,104%
Pendapatan #VALUE! 41,671% 26,483% 41,722% 15,314% -4,832% 22,751% 24,072%
Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil Dana
Syirkah Temporer #VALUE! 51,286% 26,039% 49,819% 53,472% -14,866% 30,137%
33,150%
Beban #VALUE! 28,466% 22,417% 39,433% 6,292% 10,533% 20,837% 21,428%
Pajak Penghasilan #VALUE! 63,040% 35,062% 34,243% -77,755% -12,969% -10,561% 8,324%
Total Biaya #VALUE! 39,840% 24,679% 44,262% 26,696% -5,199% 24,747% 26,056%
Laba Bersih #VALUE! 60,070% 42,319% 22,195% -87,985% 30,292% -15,306% 13,378%
NET PROFIT MARGIN (NPM) #VALUE! 12,987% 12,520% -13,778% -89,581% 36,907% -31,003% -8,189%
Kenaikan/Penurunan NPM BMI Rata-Rata
Geometrik
Rata-Rata
Aritmatik
84
Nama Akun 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Kas 339.130.906.000 438.053.383.000 753.812.352.000 998.945.042.000 1.146.487.527.000 1.194.367.912.000
Setara Kas 3.796.507.962.000 7.710.582.742.000 7.624.504.038.000 5.589.976.789.000 9.620.818.515.000 6.702.934.465.000
Surat Berharga 551.804.259.000 1.223.127.397.000 2.678.227.837.000 3.601.092.103.000 4.922.225.165.000 4.504.593.754.000
Piutang 6.490.772.571.000 10.118.602.828.000 16.160.401.822.000 19.603.045.131.000 20.213.020.541.000 17.349.594.697.000
Pinjaman Qardh 1.183.737.563.000 1.933.609.785.000 1.275.669.700.000 420.635.736.000 127.454.600.000 230.577.482.000
Pembiayaan 7.343.577.959.000 9.675.116.084.000 14.805.384.726.000 20.898.935.470.000 21.273.143.673.000 21.245.145.837.000
Investasi Saham 46.707.875.000 46.814.933.000 46.928.175.000 39.064.646.000 28.496.575.000 28.970.217.000
Tagihan Akseptasi 217.804.867.000 64.016.516.000 249.807.240.000 1.352.370.397.000 727.496.566.000 515.350.377.000
Aset Lain-Lain 1.222.188.502.000 952.184.167.000 837.077.326.000 1.321.700.677.000 2.057.096.855.000 3.006.835.093.000
Aktiva Lancar 21.192.232.464.000 32.162.107.835.000 44.431.813.216.000 53.825.765.991.000 60.116.240.017.000 54.778.369.834.000
Aktiva Tetap 208.560.626.000 317.398.693.000 422.599.868.000 868.254.573.000 2.297.070.118.000 2.394.218.133.000
Total Aktiva 21.400.793.090.000 32.479.506.528.000 44.854.413.084.000 54.694.020.564.000 62.413.310.135.000 57.172.587.967.000
Total Assets Turnover (TATO) 8,821% 8,235% 7,542% 8,766% 8,858% 9,202%
TATO BMI
Nama Akun 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Kas #VALUE! 29,169% 72,082% 32,519% 14,770% 4,176% 28,634% 30,543%
Setara Kas #VALUE! 103,097% -1,116% -26,684% 72,108% -30,329% 12,041% 23,415%
Surat Berharga #VALUE! 121,660% 118,966% 34,458% 36,687% -8,485% 52,186% 60,657%
Piutang #VALUE! 55,892% 59,710% 21,303% 3,112% -14,166% 21,730% 25,170%
Pinjaman Qardh #VALUE! 63,348% -34,027% -67,026% -69,700% 80,910% -27,904% -5,299%
Pembiayaan #VALUE! 31,749% 53,025% 41,158% 1,791% -0,132% 23,672% 25,518%
Investasi Saham #VALUE! 0,229% 0,242% -16,757% -27,053% 1,662% -9,111% -8,335%
Tagihan Akseptasi #VALUE! -70,608% 290,223% 441,366% -46,206% -29,161% 18,797% 117,123%
Aset Lain-Lain #VALUE! -22,092% -12,089% 57,895% 55,640% 46,169% 19,728% 25,105%
Aktiva Lancar #VALUE! 51,764% 38,150% 21,142% 11,687% -8,879% 20,917% 22,773%
Aktiva Tetap #VALUE! 52,185% 33,145% 105,455% 164,562% 4,229% 62,924% 71,915%
Total Aktiva #VALUE! 51,768% 38,101% 21,937% 14,114% -8,397% 21,717% 23,504%
Total Assets Turnover (TATO) #VALUE! -6,652% -8,412% 16,226% 1,052% 3,892% 0,849% 1,221%
Kenaikan/Penurunan TATO BMI Rata-Rata
Geometrik
Rata-Rata
Aritmatik
85
2010 2011 2012 2013 2014 2015 Rata-Rata Geometrik
NPM 9,055% 10,231% 11,511% 9,925% 1,034% 1,416% 6,723%
TATO 8,821% 8,235% 7,542% 8,766% 8,858% 9,202% 8,519%
ROI 0,799% 0,842% 0,868% 0,870% 0,092% 0,130% 0,560%
ROI BMI
2010 2011 2012 2013 2014 2015 Rata-Rata Geometrik
NPM #VALUE! 12,99% 12,52% -13,78% -89,58% 36,91% -31,00%
TATO #VALUE! -6,65% -8,41% 16,23% 1,05% 3,89% 0,85%
ROI #VALUE! 5,47% 3,05% 0,21% -89,47% 42,24% -30,42%
Kenaikan/Penurunan ROI BMI
86
Nama Akun 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank
sebagai Mudharib674.895.000.000 1.046.062.000.000 1.338.401.000.000 1.737.511.000.000 2.056.602.000.000 2.424.752.000.000
Pendapatan Operasional Lain 59.405.000.000 95.708.000.000 169.071.000.000 138.109.000.000 83.454.000.000 130.460.000.000
Pendapatan Non-Usaha 9.001.000.000 11.630.000.000 7.017.000.000 4.202.000.000 5.498.000.000 10.090.000.000
Pendapatan 743.301.000.000 1.153.400.000.000 1.514.489.000.000 1.879.822.000.000 2.145.554.000.000 2.565.302.000.000
Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil Dana
Syirkah Temporer 277.605.000.000 461.905.000.000 527.595.000.000 764.590.000.000 994.824.000.000 1.027.442.000.000
Beban 447.643.000.000 674.794.000.000 848.842.000.000 931.290.000.000 1.135.345.000.000 1.368.791.000.000
Pajak Penghasilan 7.099.000.000 5.047.000.000 36.164.000.000 54.378.000.000 8.808.000.000 46.432.000.000
Total Biaya 732.347.000.000 1.141.746.000.000 1.412.601.000.000 1.750.258.000.000 2.138.977.000.000 2.442.665.000.000
Laba Bersih 10.954.000.000 11.654.000.000 101.888.000.000 129.564.000.000 6.577.000.000 122.637.000.000
NET PROFIT MARGIN (NPM) 1,474% 1,010% 6,728% 6,892% 0,307% 4,781%
NPM BRIS
Nama Akun 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank
sebagai Mudharib#VALUE! 54,996% 27,947% 29,820% 18,365% 17,901% 29,148%
29,806%
Pendapatan Operasional Lain #VALUE! 61,111% 76,653% -18,313% -39,574% 56,326% 17,039% 27,241%
Pendapatan Non-Usaha #VALUE! 29,208% -39,665% -40,117% 30,842% 83,521% 2,310% 12,758%
Pendapatan #VALUE! 55,173% 31,306% 24,123% 14,136% 19,564% 28,113% 28,860%
Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil Dana
Syirkah Temporer #VALUE! 66,389% 14,222% 44,920% 30,112% 3,279% 29,917%
31,784%
Beban #VALUE! 50,744% 25,793% 9,713% 21,911% 20,562% 25,049% 25,744%
Pajak Penghasilan #VALUE! -28,905% 616,544% 50,365% -83,802% 427,157% 45,587% 196,272%
Total Biaya #VALUE! 55,902% 23,723% 23,903% 22,209% 14,198% 27,242% 27,987%
Laba Bersih #VALUE! 6,390% 774,275% 27,163% -94,924% 1764,634% 62,110% 495,508%
NET PROFIT MARGIN (NPM) #VALUE! -31,437% 565,828% 2,450% -95,552% 1459,533% 26,536% 380,164%
Kenaikan/Penurunan NPM BRIS Rata-Rata
Geometrik
Rata-Rata
Aritmatik
87
Nama Akun 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Kas 45.738.000.000 76.267.000.000 131.936.000.000 237.904.000.000 240.483.000.000 279.855.000.000
Setara Kas 899.466.000.000 1.474.202.000.000 2.289.094.000.000 2.689.564.000.000 3.560.517.000.000 4.899.555.000.000
Surat Berharga 244.717.000.000 243.919.000.000 168.871.000.000 169.295.000.000 667.851.000.000 2.181.054.000.000
Piutang 3.378.070.000.000 5.297.336.000.000 6.982.769.000.000 8.861.644.000.000 9.868.113.000.000 9.787.591.000.000
Pinjaman Qardh 726.148.000.000 1.951.102.000.000 1.430.785.000.000 946.182.000.000 573.172.000.000 387.535.000.000
Pembiayaan 1.309.790.000.000 1.721.836.000.000 2.597.083.000.000 3.970.205.000.000 4.881.619.000.000 6068912000000
Aset Lain-Lain 160.144.000.000 310.834.000.000 365.311.000.000 362.957.000.000 399.569.000.000 469.557.000.000
Aktiva Lancar 6.764.073.000.000 11.075.496.000.000 13.965.849.000.000 17.237.751.000.000 20.191.324.000.000 24.074.059.000.000
Aktiva Tetap 92.313.000.000 125.327.000.000 123.065.000.000 163.163.000.000 151.925.000.000 156.188.000.000
Total Aktiva 6.856.386.000.000 11.200.823.000.000 14.088.914.000.000 17.400.914.000.000 20.343.249.000.000 24.230.247.000.000
Total Assets Turnover (TATO) 10,841% 10,297% 10,750% 10,803% 10,547% 10,587%
TATO BRIS
Nama Akun 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Kas #VALUE! 0,667475622 0,729922509 0,803177298 0,010840507 0,163720512 43,658% 47,503%
Setara Kas #VALUE! 0,638974681 0,55276821 0,174946944 0,323826836 0,376079654 40,357% 41,332%
Surat Berharga #VALUE! -0,00326091 -0,307675909 0,002510792 2,944895006 2,265779343 54,882% 98,045%
Piutang #VALUE! 0,568154597 0,31816615 0,269073057 0,113575878 -0,008159817 23,709% 25,216%
Pinjaman Qardh #VALUE! 1,686920573 -0,266678523 -0,338697289 -0,394226481 -0,323876602 -11,802% 7,269%
Pembiayaan #VALUE! 0,314589362 0,508321931 0,528717026 0,229563461 0,243217056 35,888% 36,488%
Aset Lain-Lain #VALUE! 0,940965631 0,17526075 -0,006443825 0,100871453 0,175158734 24,004% 27,716%
Aktiva Lancar #VALUE! 0,637400424 0,260968267 0,234278775 0,171343292 0,192297197 28,905% 29,926%
Aktiva Tetap #VALUE! 0,357631103 -0,018048784 0,325827815 -0,068875909 0,028059898 11,091% 12,492%
Total Aktiva #VALUE! 0,633633666 0,257846321 0,235078445 0,169090831 0,191070659 28,722% 29,734%
Total Assets Turnover (TATO) #VALUE! -0,05013791 0,043899267 0,00497686 -0,023719832 0,003833128 -0,473% -0,423%
Kenaikan/Penurunan TATO BRIS Rata-Rata
Geometrik
Rata-Rata
Aritmatik
88
2010 2011 2012 2013 2014 2015 Rata-Rata Geometrik
NPM 1,474% 1,010% 6,728% 6,892% 0,307% 4,781% 3,906%
TATO 10,841% 10,297% 10,750% 10,803% 10,547% 10,587% 10,597%
ROI 0,160% 0,104% 0,723% 0,745% 0,032% 0,506% 0,422%
ROI BRIS
2010 2011 2012 2013 2014 2015 Rata-Rata Geometrik
NPM #VALUE! -31,44% 565,83% 2,45% -95,55% 1459,53% 26,54%
TATO #VALUE! -5,01% 4,39% 0,50% -2,37% 0,38% -0,47%
ROI #VALUE! -34,88% 595,06% 2,96% -95,66% 1465,51% 25,94%
Kenaikan/Penurunan ROI BRIS