analisis kinerja berbasis standar operating …

169
ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) PADA BMT ARTHA JAYA PASAR BABELAN BEKASI Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Meraih Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh : SANDY ARY LIANSYAH NIM: 1112053000010 PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH KONSENTRASI MANAJEMEN LEMBAGA KEUANGAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018 M/1440 H  

Upload: others

Post on 01-Nov-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING

PROCEDURES (SOP) PADA BMT ARTHA JAYA PASAR

BABELAN BEKASI

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Meraih Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh :

SANDY ARY LIANSYAH

NIM: 1112053000010

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

KONSENTRASI MANAJEMEN LEMBAGA KEUANGAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018 M/1440 H

 

Page 2: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

ANALISIS KNEIIJA BERBASIS STANDAR OPERATINGPROCEDURES(SOP)PADA BM[T ARTHA JAYA PASAR

BABELAN BEKASI

Skripsi

Dittukan kepada Fakultas 1lmu Dakwah dan Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Meraih Gelar Sattana SOSial(SoSOS)

01ch

NIM:1112053000010

Pembilnbing

H.Mulkannasir9 BA,SoPJ,MM

NI]P。 195501011983021001

PROGRAM STUDIIMANAJEMEN DAKWAHKONSENTRASI MANAJEMEN LEMBAGA KEUANGAN ISLAM

FAKULTASILMU DAKWAH DAN KOMUNI10LSIUNIVERSITASISLAM NEGERISYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA2018M/1440

 

Page 3: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skrlpsi bettudul ANALISIS KINERJA BERBASIS S2Ⅳ D∠Rθ23L4RヽG〃 θCEDttES(SOP)PADA BMTノ 駅 THA JAYA PASARBABELAN BEKASI telah dittikan dalam sidang munaqasyah Fakultas 1lmuDakwah dan 11lnu Iく omLinikasi UIN Syarif Hidayatunah Jakalta,pada hari ICanlis

tangga1 30 Agustus 2018。 Skripsi ini telah diterillla sebagai salah satu syarat

memih gelar Sattana sOsial(S.SOS)pada Konsentrasi Mantterrlen Lembaga

Kcungan lslaln.

Jakalta,30 Agustus 2018

Panitia Sidang Munaqasyah

Ketua M Anggota, Anggota,

6608061996031001

Anggota,

Penguji II

NIP:19811009201101 1003

H.Mulkanllasir,BA,SoPdB MM

NIP:19550101 1983021005

1。Jundah Su

MA

 

Page 4: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

LEMBAR PERNYATAAN

Dengttlini saya menyatakan bahwa l

lo Sttpsi ini merupakan hasil kaFya aSli saya yang醸 辱ukan Щ tulc

memenuhi saltt satu persylratan melmper01ch gelar strata l di UN

SyttfHidayatullah Jakarta。

2. Semua sumb∝ yang saya gunalcan dalam penulisan ini telah saya

cantumkal■ sesual dengan ketentutt yang berlaku di uIN SyaFlf

Hida/yatul山L Jakarta.

3. Jika di kemudian har・ i tcrbukti bahwa kaFya ini bukall hasil karya asli

saya ttau meFupよ帥 httil jiplakan dtt karya orang lain,maka saya

berSedia mene五 ma sttlksi yang berlaku di UN Syarif Hidayamllah

Jakma.

Sandy Ary Liansyah

 

Page 5: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

i

ABSTRAK

Sandy Ary Liansyah. 1112053000010. “Analisis Kinerja Berbasis SOP

(Standar Operating Procedures) Pada Baitul Mal Wattamwil (BMT) Artha Jaya

Pasar Babelan Bekasi”. Skripsi. Jurusan Manajemen Dakwah. Fakultas Ilmu

Dakwah Dan Ilmu Komunikasi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Menurut Menteri Sumbur Daya Manusia mengatakan bahwa “Indonesia

saat ini memiliki tiga persoalan seputar ketenaga-kerjaan, salah satunya yaitu

masalah rendahnya memahami aturan-aturan kerja.” Hal ini dilihat dari banyaknya

karyawan yang masih melanggar aturan-aturan perusahaan mereka lebih banyak

beroperasi berdasarkan kebiasaan apa yang mereka sudah jalani bertahun-tahun

sampai hal tersebut menjadi sebuah kebudayaan di perusahaan tersebut seperti

menunda-nunda pekerjaan. akibatnya banyak karyawan yang sering mengecewakan

para nasabahnya. Oleh karena itu, penerapan Standard Operating Procedure (SOP)

dan job description semakin dianggap penting dalam perkembangan bisnis dewasa

ini. Prosedur operasional yang semakin kompleks, standar kualitas yang semakin

tinggi, dan semakin ketatnya persaingan usaha menuntut setiap perusahaan

untuk mendisiplinkan karyawannya supaya berperilaku sesuai standar perusahaan.

Dari kejadian diatas menjadikan BMT Artha Jayajuga untuk tidak lengah dan

berhati-hati dalam mengembangkan kinerja para karyawan, salah satunya dengan

menerapkan Standar Operating Procedures (SOP) dengan baik dan benar. Penulisan

skripsi ini berdasarkan ide dari fenomena diatas.

Pada Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui standar operasional

kinerja yang ada di Baitul Mal Wattamwil (BMT) Artha Jaya Pasar Babelan Bekasi

serta untuk mengetahui pelaksanaan kinerja karyawan berbasis SOP pada Baitul Mal

Wattamwil (BMT) Artha Jaya Pasar Babelan Bekasi.

Peneltian ini penulis menggunakan metode dengan pendekatan deskriptif-

kualitatif dan sumber datanya yaitu berasal dari hasil wawancara dan dokumen-

dokumen. Fokusnya mengenai bentuk, fungsi dan makna dalam hal ini mengenai

gambaran pelaksanaan Standar Operating Procedures (SOP) kinerja karyawan

besertapengaruhnya pada kinerja karyawan BMT Artha Jaya

Berdasarkan hasil penelitian maka memperoleh fakta bahwa pelaksanaan

Standar Operating Procedures (SOP) kinerja karyawan BMT Artha Jaya berjalan

dengan benar, walaupun ada beberapa prosedur yang belum secara maksimal

dijalankan. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa pelaksanaan Standar

Operating Procedures (SOP) kinerja karyawan BMT Artha Jaya memiliki pengaruh

terhadap peningkatan nasabahnya, yaitu meningkat menjadi 1422 nasabah dari 364

nasabah. Selain itu juga,berpengaruh terhadap efektifitas kinerja staffnya, kinerja

pegawainya mengalami penigkatan.

Kata kunci :Standar Operating Procedures (SOP), Kinerja, BMT.

 

Page 6: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur saya panjatkan kehadirat Illahi Rabbi yang

telah memberikan bermacam-macam kenikmatan yang tak dapa tterhitung oleh akal

manusia sekalipun. Sholawat seiring salam senantiasa tercurah limpahkan kepada

baginda besar kita bagindaNabi Muhammad SAW. Sang pencerah yang telah

membawa umatnya dari zaman kebodohan hingga zaman globalisasi seperti saat ini.

Berkat karunia dan rahmat-Nya Alhamdulillah penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “ANALISIS KINERJA BERBASIS SOP

(STANDAR OPERATING PROCEDURES) PADA BAITUL MAL

WATTAMWIL (BMT) ARTHA JAYA PASAR BABELAN BEKASI”

Pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terimakasih kepada :

1. Dr. Arief Subhan, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

selaku Wakil Dekan Bidang Akademik, ibu Dr. Roudhonah, M.Ag selaku Wakil

Dekan Bidang Administrasi Umum, dan Dr. Suhaimi, M.Si selaku Wakil Dekan

Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan KerjaSama Fakultas Ilmu Dakwah dan

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Drs. Cecep Castrawijaya, MA, selaku Ketua Jurusan Manajemen Dakwah beserta

Drs. Sugiharto, MA, selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Dakwah.

3. H. Mulkanasir, BA, S.Pd, MM, selaku Dosen Pembimbing yang telah

mencurahkan waktu dan tenaganya dalam membimbing dan memberi motivasi

serta masukan.

4. Drs. Studi Rizal, Lk, MA, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang selalu

memberikan masukan dan motivasi.

 

Page 7: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

iii

5. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi yang telah rela membagi

ilmunya kepada penulis.

6. Segenap Staff Akademik dan Staff Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi serta Staff Perpustakaan Umum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Seluruh Staff BMT Artha Jaya, terlebih khusus kepada bapak Matroji, SE selaku

sekretaris BMT Artha Jaya yang telah membantu dan memberikan izin kepada

penulis untuk melakukan penelitian.

8. Ayahanda Yakop Tirto dan ibunda Sri Afriyani, selaku orang tua penulis yang

telah ikhlas memberi kasih sayang dan ikhlas membiayai dan memberikan doa

serta dukungan tiada henti kepada penulis.

9. Para sahabat-sahabat sejati Nuris Salamatul Luthfiah dan Biyan Muda Intan,

Kaisan Putera yang selalu memberikan semangat kepada penulis dan menjadi

tempat curahan hati penulis, sukses buat kita semua semoga Allah selalu

memberikan kita keberkahan kepada kita semua, Aamin.

Tanpa dukungan mereka semua, skripsi ini hanyalah tulisan yang tidak

bermakna dan tidak akan terwujud. Semoga Allah membalas doa dan dukungan dari

mereka semuanya. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis

harapkan.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Jakarta, Juni 2018

Penyusun

Sandy Ary Liansyah

 

Page 8: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN

LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDRI

ABSTRAK ........................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ................................................................................................. vi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ........................................... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................... 7

D. Metode Penelitian ......................................................................... 8

E. Tinjauan Pustaka ........................................................................... 13

F. Sistematika Penulisan15

BAB II LANDASAN TEORI KINERJA DAN STANDAR OPERATING

PROCEDURES (SOP)

A. Kinerja

1. Pengertian Kinerja ........................................................... 17

2. Unsur-Unsur Kinerja23

3. Faktor-Faktor Kinerja ..................................................... 25

4. Penilaian Kinerja............................................................. 27

B. Standar Operating Procedures (SOP)

1. Pengertian SOP ................................................................ 34

2. Tujuan dan Manfaat SOP ................................................. 37

3. Unsur-Unsur SOP ............................................................ 38

4. Prinsip SOP ..................................................................... 41

 

Page 9: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

v

BAB III GAMBARAN UMUM BAITUL MAAL WATTAMWIL (BMT)

ARTHA JAYA PASAR BABELAN BEKASI

A. Sejarah Berdirinya Baitul Mal Wattamwil (BMT) Artha Jaya

Pasar Babelan Bekasi ............................................................. 43

B. Visi dan Misi BMT Artha Jaya ............................................. 45

C. Organisasi BMT Artha Jaya .................................................. 47

D. Produk BMT Artha Jaya ...................................................... 54

E. Layanan BMT Artha Jaya ..................................................... 59

BAB IV TEMUAN DAN HASIL ANALISA DATA

A. Standar Operating Procedures (SOP) Kinerja BMT

Artha Jaya ............................................................................. 61

B. Pelaksanaan Kinerja Karyawan BMT Artha Jaya ................. 114

C. Analisis Kinerja Berbasis Standar Operating Procedures (SOP)

BMT Artha Jaya .................................................................... 126

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................... 138

B. Saran ..................................................................................... 139

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

 

Page 10: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

vi

DAFTAR TABEL

4.1 Tabel Kode SOP Pelayanan Nasabah ............................................................ 64

4.2 Tabel Prosedur Pelayanan Nasabah............................................................... 65

4.3 Tabel Flowchart Pelayanan Pembiayaan ....................................................... 66

4.4 Tabel Kode SOP Permohonan Pembiayaan .................................................. 67

4.5 Tabel Prosedur Permohonan Pembiayaan ..................................................... 71

4.6 Tabel Flowchart Permohonan Pembiayaan ................................................... 73

4.7 Tabel Kode Kode Analisa Pembiayaan ......................................................... 74

4.8 Tabel Prosedur Analisa Pembiayaan ............................................................. 77

4.9 Tabel Flowchart Analisa Pembiayaan ........................................................... 78

4.10 Tabel Kode SOP Analisa Jaminan ................................................................ 79

4.11 Tabel Prosedur Analisa Jaminan ................................................................... 80

4.12 Tabel Flowchart Analisa Jaminan ................................................................. 82

4.13 Tabel Kode SOP Penerimaan Jaminan .......................................................... 83

4.14 Tabel Prosedur Penerimaan Jaminan............................................................. 85

4.15 Tabel Flowchart Penerimaan Jaminan........................................................... 86

4.16 Tabel Kode SOP Pengembalian Jaminan ...................................................... 87

4.17 Tabel Prosedur Pengembalian Jaminan ......................................................... 88

4.18 Tabel Flowchart Pengembalian Jaminan ....................................................... 89

4.19 Tabel Kode SOP PencairanPembiayaan ........................................................ 90

4.20 Tabel Prosedur Pencairan Pembiayaan ......................................................... 91

4.21 Tabel Flowchart Pencairan Pembiayaan ....................................................... 93

4.22 Tabel Kode SOP Pengajuan Produk Simpanan ............................................. 94

4.23 Tabel Prosedur Pencairan Pembiayaan ......................................................... 95

4.24 Tabel Flowchart Pencairan Pembiayaan ....................................................... 96

 

Page 11: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

vii

4.25 Tabel Kode SOP Manajer .............................................................................. 97

4.26 Tabel Key Performance Indicator Manajer ................................................... 98

4.27 Tabel Kode SOP Analist Credit ................................................................... 101

4.28 Tabel Key Performance Indicator Analist Credit ......................................... 102

4.29 Tabel Kode SOP Teller ................................................................................ 106

4.30 Tabel Key Performance Indicator Teller ....................................................... 107

4.31 Tabel Kode SOP Marketing ......................................................................... 110

4.32 Tabel Key Performance Indicator Marketing ............................................... 111

4.33 Tabel Penilaian Penilaian Kinerja Staff BMT Artha Jaya ............................. 123

4.34 Tabel Perkembanganr Jumlah Nasabah BMT Artha Jaya ............................. 126

 

Page 12: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

viii

DAFTAR BAGAN

3.1 Bagan Struktur Organisasi BMT Artha Jaya ................................................... 47

 

Page 13: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sejak diberlakukannya Undang-Undang perbankan

tersebut maka kesempatan bagi pengembangan perbankan syariah

lebih luas dan menimbulkan persaingan dan kondisi yang tidak

menentu menyebabkan lembaga-lembaga keuangan syariah

maupun umum berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas

pelayanannya. Seiring dengan perkembangan tuntunan pelayanan

pada nasabah yang semakin komplek, perlu terus ditingkatkan

kualitas kinerja manajemen dari suatu perusahaan. Baik buruknya

kinerja yang diberikan oleh suatu perusahaan akan menentukan

citra perusahaan tersebut di mata nasabah, karena dengan

semakin baik dan cepatnya pelayanan, maka kepuasaan dan

kepercayaan akan dapat diwujudkan.

Setiap organisasi atau perusahaan memerlukan sumber

daya/pegawai untuk mencapai tujuannya. Sumber daya

merupakan sumber energi, tenaga, kekuatan, yang diperlukan

untuk menciptakan daya, gerakan, aktivitas, kegiatan, dan

 

Page 14: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

2

tindakan.1 Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan

salah satu faktor untuk meningkatkan produktivitas kinerja suatu

organisasi atau perusahaan.

Pentingnya kinerja karyawan/SDM dalam menciptakan

perusahaan yang berkinerja tinggi, untuk menunjang pelaksanaan

program-program yang telah ditetapkan perusahaan karena

kinerja SDM merupakan akumulasi dari tiga elemen yang saling

berkaitan yaitu keterampilan, upaya, dan sifat-sifat keadaan

eksternal.2 Oleh karena itu diperlukan sumber daya manusia

yang/ pegawai yang mempunya kompetensi tinggi karena

keahlian atau kompetensi akan dapat mendukung peningkatan

prestasi kinerja karyawan

Namun sangat disayangkan Indonesia saat ini memiliki

tiga persoalan seputar ketenaga-kerjaan, salah satunya yaitu

masalah rendahnya memahami aturan-aturan kerja. Hal ini dilihat

dari banyaknya karyawan yang masih melanggar aturan-aturan

perusahaan mereka lebih banyak beropasi berdasarkan kebiasaan

apa yang mereka sudah jalani bertahun-tahun sampai hal tersebut

1Wirawan, Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia; Teori aplikasi

dan Penelitian, (Jakarta: Penerbit Salemba Empat, 2009), h. 1. 2Fatah Syukur, Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan,

(Semarang: PT Pustaka Rizki Putra, 2012), h. 128.

 

Page 15: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

3

menjadi sebuah kebudayaan di perusahaan tersebut. Mereka

belum mampu mengubah sikap perilaku yang santai tanpa merasa

bersaing antara sesamanya. Adapun contoh kasus yang berkaitan

dengan hal tersebut yaitu berupa, jam masukdan pulang karyawan

sering tidak tepat waktu, beberapa karyawan yang mangkir dari

jam kerja, karyawan yang menunda-nunda pekerjaan.3 Padahal

dalam al-qur’an telah dijelaskan bahwa manusia diperintahkan

untuk bekerja dengan baik dan benar karena Allah pasti akan

membalas amal perbuatan manusia berdasarkan apa yang telah

dikerjakan. Artinya jika seseorang melaksanakan pekerjaan

dengan baik pula organisasinya maka ia akan mendpatkan hasil

yang baik pula dari kerjaannya dan akan memberikan keuntungan

bagi perusahaannya. Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam

surat al-Ahqaaf ayat 19, yang berbunyi:

ىنوليىفيهم اعما لهم وهم لا يظلم عملىا مما تلكل در جا و “Dan bagi masing-masing mereka derajat menurut apa yang

telah mereka kerjakan dan agar Allah mencukupkan bagi mereka

(balasan) pekerjaan-pekerjaan mereka sedang mereka tiada

rugi.”

Atas dasar tersebut ada beberapa faktor yang perlu

diperhatikan sebagai penentu keberhasilan pengelolaan pelayanan

3Embung Megasari Zam, “Kinerja Pegawai dalam pengawasan

Pimpinan”, Diunduh langsung dari situs resmi www.bkp2d.riau.go.id pada

tanggal 29 Mei 2016.

 

Page 16: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

4

prima adalah faktor kelembagaan, produk perusahaan, proses

(jalannya proses pelyanan, mudah atau sulit, cepat atau lambat?),

keadaan atau tempat yang disediakan dan yang paling penting

adalah sumber daya manusianya (SDM). Sedangkan strategi

pengembangan kinerja kayawan yang paling sederhana yang

dapat dipergunakan adalah penerapan Standar Operasional

Procedures (SOP) pada setiap unit kerja yang ada dalam

perusahaan.4

SOP dalam dunia manajemen merupakan tahapan awal

untuk menempuh tujuan perusahaan. Setiap perusahaan pasti

memiliki SOP masing-masing karena Standard Operating

Procedures (SOP) adalah salah satu aspek penting yang perlu

dibuat dalam rangka mewujudkan perusahaan yang memiliki

kriteria efektif, efisien dan ekonomis. Dengan penerapan SOP

efisiensi dari setiap unit kerja perusahaan tersebut akan dapat

ditingkatkan secara signifikan baik dari segi waktu, proses kerja,

maupun biaya operasional. Apalagi bila semua unit kerja dalam

perusahaan sepakat untuk disiplin dan konsisten dalam

4S.Jaka Purnama “Implementasi Standar Operasional Prosedur

(SOP) Dalam Organisasi Pelayanan Publik” diunduh langsung disitus resmi

www.badandiklat.jatengprov.go.id pada tanggal 07 Maret 2016.

 

Page 17: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

5

menerapkan SOP sesuai kepentingan dan kebutuhan pada unit

kerja masing-masing, maka dampaknya perusahaan akan jauh

lebih mampu bersaing bila dibandingkan dengan perusahaan lain.

Penerapan Standard Operating Procedure (SOP) dan

job description semakin dianggap penting dalam perkembangan

bisnis dewasa ini. Prosedur operasional yang semakin kompleks,

standar kualitas yang semakin tinggi, dan semakin ketatnya

persaingan usaha menuntut setiap perusahaan

untuk mendisiplinkan karyawannya supaya berperilaku sesuai

standar perusahaan. Adanya job description dan SOP yang

terstandarisasi dapat membantu perusahaan menyampaikan pesan

mengenai ekspektasi kinerja karyawan yang diharapkan oleh

manajemen. Namun dalam realisasi di lapangan, dewasa ini

banyak perusahaan yang memiliki SOP dan job description tapi

tidak diimplementasikan dengan baik. Bisa juga sebuah

perusahaan telah memiliki job description dan SOP, namun

standar-standar yang ada tersebut tidak dapat

mengakomodir kebutuhan perusahaan. Salah satu contohnya

adalah implementasi SOP dan job description secara tertulis

perusahaan memiliki SOP dan job description , namun apa yang

 

Page 18: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

6

tertera di SOP dan job description berbeda dari prosedur normal

yang dilakukan sehari-hari. Hal ini bila tidak diperhatikan oleh

manajemen bisa memicu terjadinya permasalahan kontrol internal

perusahaan untuk kedepannya seperti masalah kinerja karyawan.5

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis ingin

menganalisis kinerja karyawan di Baiitul Mal Wattamwil (BMT)

Artha Jaya Pasar Babelan Bekasi dilihat dari pelaksanaan SOP

yang telah dilaksanakan, maka dari itu penulis mengangkat judul

“Analisis Kinerja Berbasis SOP (Standar Operating

Procedures) Pada Baitul Mal Wattamwil (BMT) Artha Jaya

Pasar Babelan Bekasi”

B. Batasan Masalah dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Agar penelitian lebih terarah dan sesuai dengan

maksud penulis yang akan dilakukan, maka perlu adanya

pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah pada

penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

a. Analisis kinerja karyawan.

5http://www.academia.edu/4832556/Anlisis_efektivitas_SOP_dan_

Job_Description_pada_BPR_Arto_Moro Diunduh Pada tanggal 23 September

2017

 

Page 19: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

7

b. Baitul mal Wattamwil (BMT) Artha Jaya Bekasi.

c. Standar Operating Procedures (SOP).

2. Rumusan Masalah

a. Bagaimana Standar Operating Procedures (SOP)

kinerja pada Baitul Mal Wattamwil (BMT) Artha

Jaya Pasar Babelan Bekasi?

b. Bagaimana pelaksanaan kinerja karyawan berbasis

SOP pada Baitul Mal Wattamwil (BMT) Artha Jaya

Pasar Babelan Bekasi?

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan

skripsi ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui standar operasional kinerja yang

ada di Baitul Mal Wattamwil (BMT) Artha Jaya

Pasar Babelan Bekasi.

b. Untuk mengetahui pelaksanaan kinerja karyawan

berbasis SOP pada Baitul Mal Wattamwil (BMT)

Artha Jaya Pasar Babelan Bekasi.

 

Page 20: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

8

2. Manfaat Penelitian

a. Secara teoritis, sebagai pengembangan ilmu

pengetahuan pada khususnya tentang kinerja

karyawan Baitul Mal Wattamwil (BMT) Artha Jaya

Pasar Babelan Bekasi jika dilihat dari pelaksanaan

Standar Operasi Prosedur (SOP) yang telah

ditetapkan

b. Secara praktis:

1) Bagi akademisi

Dari hasil penelitian ini akan menambah referensi

bagi mahasiswa sebagai penjunjang untuk

melanjutkan penelitian berikutnya.

2) Diharapkan dapat menjadi bahan masukan yang

berarti bagiBaitul Mal Wattamwil (BMT) Artha

Jaya Pasar Babelan Bekasi dalam penerapan SOP.

D. Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu:

1. Pendekatan dan Metode penelitian.

 

Page 21: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

9

Pada penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan

pendekatan deskriftif kualitatif, yaitu dengan

menggunakan penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa dengan kata-kata tertulis atau lisan dari

orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.untuk

memahami istilah kualitatif ini, perlu kiranya

dikemukakan teori menurut Bogdan dan Taylor

mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif kata-kata

tertulis dari perilaku orang-orang yang diamati. Dengan

memilih metode kualititatif ini, penulis mengharapkan

dapat memperoleh data yang lengkap dan akurat.6Ditinjau

dari sifat penyajian datanya, desain yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode deskriptif, yang mana metode

deskriptif merupakana penelitian yang tidak menguji

hipotesis atau prediksi.7

6Lexy J Mleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, Cet. ke-11, 2000), h. 3. 7Jalaludin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi Dilengkapi

Contoh Analisis Statistik, (Bandung: PT. Rosdakarya, 2002), h. 24.

 

Page 22: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

10

2. Sumber Data

Secara garis besar data dalam penelitian ini berupa data

primer dan data sekunder :

a. Data Primer

Diambil dengan melakukan obeservasi dan

wawancara dengan pengurus Baitul Mal Wattamwil

(BMT) Artha Jaya Pasar Babelan Bekasi yaitu pada

Bapak Matroji, SE bagian ketua pengurus.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang tersusun dalam bentuk

dokumen-dokumen, yang menjadi data sekunder

dalam penelitian adalah buku-buku, jurnal, makalah,

website, dan sumber informasi lainya yang memiliki

relevansi dengan masalah penelitian sebagai bahan

penunjang penelitian.

3. Waktu Penelitian dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 23

September 2017- 18 November 2017. Dalam Penelitian ini

penulis melakukan penelitian di Baitul Mal Wattamwil

(BMT) Artha Jaya Pasar Babelan Bekasi.

 

Page 23: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

11

4. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diinginkan, maka

penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai

berikut:

a. Riset kepustakaan, riset ini dimaksudkan untuk

mendapatkan acuan teori dalam melengkapi data yang

ada. Dengan cara membaca buku-buku, mempelajari

literature dan catatan, yang sesuai dengan.

b. Riset lapangan, ini dimaksudkan untuk mendapatkan

data primer yang dilakukanpeneliti sebagai pelengkap

data dalam hasil penelitian kelak yaitu dengan

melakukan wawancara dengan pejabat yang

berwenang untuk memperoleh data yang benar-benar

dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.

c. Dokumentasi, Dokumen adalah pengambilan data

yang diperoleh melalui data-data, arsip-arsip, dan

gambar-gambar ataupun bentuk lainnya.8 Dalam

penelitian ini, dokumen yang digunakan adalah

bersumber dari pengurus BMT Artha Jaya Pasar

8Husaini Usman dan Purnonomo Setiady Akbar,

Metodologi.Penelitian Sosial, (Jakarta: PT Bumi Aksara, Cet.2, 2009), h. 69.

 

Page 24: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

12

Babelan. Selanjutnya dari data-data yang didapat

penulis berusaha untuk memaparkan kerangka

mengenai obyek studi yang ditulis.

5. Teknik Analisa Data.

Teknik analisis data adalah suatu proses

mengorganisasikan dan mengurutkan kedalam pola,

aktegori, dan suatu uraian dasar kemudian dianalisa agar

mendapatkan hasil berdasarkan yang ada. Hal ini

disesuaikan dengan metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah analisis deskriptif, dimana penulis

terlebih dahulu memaparkan semua data yang diperoleh

dari pengamatan, kemudian mengalisisnya dengan

berpedoman kepada sumber-sumber yang tertulis.9

6. Teknik Penulisan

Dalam penulisan ini, penulis berpedoman dan

mengacu kepada buku “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

(Skripsi, Tesis, dan Desertasi) yang Diterbitkan oleh

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta”

yang diterbitkan oleh CEQDA, April 2007, cet. ke-2.

9Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian;Suatu Pendekatan Praktek,

(Jakarta: Bulan Bintang, Cet.9, 2003), h.11.

 

Page 25: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

13

E. Studi Terdahulu

1. Nining Luthfiah Hab dengan judul “Manajemen

Pelayanan Berbasis SOP (Standar Operasional Prosedur)

Pada Bank BNI Syariah Cabang Tanggerang”.

Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jurusan

Manajemen Dakwah (MD), tahun 2014. Nining meneliti

tentang manajemen pelayan berbasis SOP di Bank BNI

Syariah Cabang Tanggerang. Serta standarisasi pelayanan

Customer Service, Teller, dan Satpam Bank BNI Syariah

Cabang Tanggerang. Bedanya dengan penelitian yang

ditulis peneliti yaitu nining membahas dalam bidang

pelayanannya sedangkan penulis ingin menganalisis

kinerja karyawan di BMT Artha Jaya Bekasi dilihat dari

pelaksanaan SOP yang telah dilaksanakan.

2. Kedua, Atik Musriati dengan judul “Impelemtasi SOP

dalam Pendaftaran Ibadah Haji di Kementrian Agama

Kota Semarang (Perspektif Excellent Service)”,

Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi,

Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, Jurusan

 

Page 26: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

14

Manajemen Dakwah,Tahun 2014. Atik meneliti tentang

Impelemtasi SOP dalam Pendaftaran Ibadah Haji di

Kementrian Agama Kota Semarang (Perspektif Excellent

Service) serta tentang aplikasi Sop yang diterapkan di

Kementerian Agama Kota Semarang dalam memberikan

pelayanan yang memuaskan kepada calon jama’ah haji.

Perbedaan penelitiannya yaitu jika atik membahas tentang

implementasi SOP dalam bidang pendaftaran haji

sedangkan penulis ingin menganalisis kinerja karyawan di

BSM Pusat dilihat dari pelaksanaan SOP yang telah

dilaksanakan.

3. Nazarudin dengan judul “Analisis Kinerja Karyawan

Pada Pelabuhan Dumai Bersemai; Studi Kasus Bagian

Pemanduan dan Penundaan”, Mahasiswa Fakultas

Ekonomi, Universitas Islam Riau, tahun 2011. Nazarudin

meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja

karyawan. Sedangkan Penulis menganalisis kinerja

karyawan di BMT Artha Jaya dilihat dari pelaksanaan

SOP yang telah dilaksanakan.

 

Page 27: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

15

F. Sistematika Penulisan

BAB I :PENDAHULUAN

Pada bab ini membahas mengenai latar

belakang masalah, pembatasan masalah

dan perumusan masalah, Tujuan dan

manfaat penelitian, Metodologi

penelitian, Tinjauan Pustaka, Sistematika

penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Landasan teori pada bab II ini

menjelaskan tentang pengertian kinerja,

faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja,

metode pengukuran kinerja, pengukuran

kinerja, definisi SOP, fungsi dan tujuan

SOP, manfaat SOP.

 

Page 28: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

16

BAB III : GAMBARAN UMUMBAITUL MAL

WATTAMWIL (BMT) ARTHA JAYA

PASAR BABELAN BEKASI

Pada bab ini menjelaskan Profil Baitul

Mal Wattamwil (BMT) Artha Jaya Pasar

Babelan Bekasi, Struktur organisasi

Baitul Mal Wattamwil (BMT) Artha Jaya

Pasar Babelan Bekasi, Produk-Produk

dan Layanan Baitul Mal Wattamwil

(BMT) Artha Jaya Pasar Babelan Bekasi.

BAB IV : HASIL PENELITIAN

Dimana bab ini merupakan inti

daripenelitian di mana penulis akan

membahas Standar operating procedures

(SOP) kinerja Baitul Mal Wattamwil

(BMT) Artha Jaya Pasar Babelan Bekasi,

Pelaksanaan kinerja karyawan Baitul Mal

Wattamwil (BMT) Artha Jaya Pasar

Babelan Bekasi dan Hasil analisis kinerja

 

Page 29: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

17

berbasis Standar Operating Procedures

(SOP) BMT Artha Jaya.

BAB V : PENUTUP

Pada bab ini adalah bab terakhir yang

memuat kesimpulan dari hasil penelitian

yang telah dilakukan penulis da penulis

memberikan saran yang berkaitan dengan

permasalahan yang dibahas untuk

memperoleh informasi, dan memberikan

solusi atas permasalahan tersebut yang

kemudian diakhiri dengan daftar putaka

dan lampiran-lampiran.

 

Page 30: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

18

BAB II

LANDASAN TEORI KINERJA DAN STANDAR

OPERATING PROCEDURS (SOP)

A. Kinerja

1. Pengertian dan Teori Kinerja

Kinerja karyawan merupakan faktor penting dalam

perusahaan, baik buruknya citra perusahaan, tergantung dari

kinerja karyawan. Banyak orang yang keliru dengan istilah

kinerja dan pekerjaan, mereka mengartikan kedua istilah

tersebut sama saja. Padahal jika dipahami dengan jelas

bahwa kinerja berarti hasil yang didapat dari pekerjaan

sedangkan pekerjaan aktivitas yang dilakukan oleh

karyawan.10

Kinerja dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah

performance yang berati menampilkan atau melaksanakan.11

Namun secara istilah atau definisi kinerja memiliki

pengertian yang berbeda. Beberapa pendapat mengenai

kinerja dapat dikemukakan sebagai berikut:

10

Fatah Syukur, Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan,

(Semarang: PT Pustaka Rizki Putra, 2012), h. 128. 11

Fatah Syukur, Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan,

(Semarang: PT Pustaka Rizki Putra, 2012), h. 128.

 

Page 31: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

19

a. Menurut Suyadi Prawirosentono seperti yang dikutip

oleh Hadari Nawawi, kinerja adalah hasil kerja yang

dicapai seseorang dalam suatu perusahaan sesuai

dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing,

dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara legal,

tidak melnggar hukum sesuai dengan moral dan etika.12

b. Fatah Syukur, mengartikan bahwa kinerja adalah suatu

kemampuan kerja yang diperlihatkan oleh seseorang

karyawan untuk memperoleh hasil kerja yang

optimal.13

c. Menurut Wirawan, kinerja adalah keluaran yang

dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau indikator-

indikatorsuatu pekerjan atau suatu profesi dalam waktu

tertentu.14

d. Menurut Irham Fahmi definisi kinerja adalah hasil

yang diperoleh oleh suatu organisasi baik organisasi

12

Hadari Nawawi, Evaluasi dan Manajemen Kinerja Lingkungan

Perusahaan dan Industri, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2006),

h, 65-66. 13

Fatah Syukur, Manajemen Sumber)..., h. 129. 14

Wirawan, Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia; Teori

aplikasi dan Penelitian, (Jakarta: Penerbit Salemba Empat, 2009), h. 5.

 

Page 32: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

20

tersebut bersifat profit maupun non profit yang

dihasilkan selama satu periode waktu.15

e. Menurut Juliansyah Noor, kinerja merupakan hasil

yang dicapai sesorang menurut ukuran yang berlaku

untuk pekerjaan yang bersangkutan.16

f. Menurut Agung Prihantoro kinerja adalah seberapa

baik seseorang individu memenuhi persyaratan

pekerjaan.17

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat ditarik

kesimpulan bahwa kinerja adalah sebuah hasil yang

didapat oleh seseorang setelah melaksanakan suatu

pekerjaan, baik itu hasilnya bagus maupun buruk. Untuk

menambah wawasan berkaitan dengan kinerja, penulis

menganggap penting mengemukakan teori-teori tentang

kinerja, adapun teori-teori yang berkaitan tentang kinerja

ada tiga, yaitu:

15

Irham Fahmi, Manajemen Teori, Kasus, dan Solusi, (Bandung:

ALFABETA, Cet. 2, 2012), h. 226. 16

Juliansyah Noor, Penelitian Ilmu Manajemen; Tinjauan

Filosofis dan Praktis, (Jakarta: Prenada Media Grup, 2013), h. 272. 17

Agung Prihantoro, “Peningkatan Kinerja Sumber Daya

Manusia Melalui Motivasi, Disiplin, Lingkungan Kerja, dan Komitmen”,

Majalah Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Semarang”Value

Added”, Vol. 8, No. 2, (2012), h. 85.

 

Page 33: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

21

Pertama, Teori X dan Y. Menurut Mc Gregor

seperti yang dikutip oleh Juliansyah bahwa ada dua

macam sikap dasar dari seseorang yaitu:

a. Sikap dasar yang didasari oleh teori X, yaitu Pegawai

pada umumnya tidak suka bekerja. Dari sifat inilah

pegawai harus dipaksa, diarahkan, diawasi, dan apabila

perlu diberikan ancaman hukuman agar tujuan

perusahaan tercapai.

b. Sikap dasar yang didasari oleh teori Y, yaitu pada teori

ini mengatakan manusia pada dasarnya senang bekerja,

dengan sifat yang demikian maka manusia harus

diberikan kebebasan untuk bekerja dan berinsiatif dan

paksaan dan pengawasan tidak banyak dilakukan.

Selain itu, kreativitas karyawan harus dikembangkan

karena pada hakikatnya karyawan tidak hanya ingin

memperoleh tanggung jawab dari orang lain, akan

tetapi mereka juga mencari tanggung jawab dari

dirinya sendri.18

18

Juliansyah Noor, Penelitian Ilmu Manajemen…, h. 272-273.

 

Page 34: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

22

Kedua, Z Ouchi. Teori ini dikembangkan oleh

Ouchi dengan teori Z. Dalam teori ini dijelaskan bahwa

kinerja akan meningkat jika adanya motivasi. Adanya

motivasi akan terjadilah kemauan kerja dan dengan

adanya kemauan untuk bekerja serta bekerja sama itu,

maka akan meningkat. Dalam teori ini juga dijelaskan

bahwa ada dua cara untuk memberikan motivasi yaitu

pendekatan finansial seperti memberikan upah ke

pegawai. Kedua pendekatan nonfinansial seperti

mengadaka srinkronisasi kepentingan individu dengan

kepentingan bersama atau kepentingan perusahaan.19

Ketiga, teori Vroom. Teori ini mengatakan bahwa orang

yang kinerjanya tinggi/ bagus yaitu orang yan produktif

dan mencapai standar yang telah ditentukan. Sebaliknya

orang yang tidak mencapai standar dikatakan tidak

produktif atau berkinerja rendah.20

19

Juliansyah Noor, Penelitian Ilmu Manajemen…, h. 274. 20

Juliansyah Noor, Penelitian Ilmu Manajemen…, h. 274.

 

Page 35: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

23

2. Unsur-Unsur Kinerja

a. Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja menunjuk pada hal-hal yang berada

di sekeliling dan melingkupi kerja karyawan di

kantor. Kondisi lingkungan kerja lebih banyak

tergantung dan diciptakan oleh pimpinan, sehingga

suasana kerja yang tercipta tergantung pada pola yang

diciptakan pimpinan. Lingkungan kerja dalam

perusahaan, dapat berupa struktur tugas, desain

pekerjaan, pola kepemimpinan, pola kerjasama,

ketersediaan sarana kerja dan imbalan (reward

system)

b. Desain Pekerjaan

Desain pekerjaan menggambarkan kompleksitas dan

tingkat kesulitan suatu tugas yang dikerjakan seorang

karyawan. Jika seorang karyawan merasa bahwa

tugas itu terlampau sulit dan harus melibatkan banyak

fihak, maka dipastikan bahwa seorang karyawan akan

dapat menyelesaikannya. Sehingga manajemen harus

dapat menjamin bahwa tugas yang diberikan, dapat

 

Page 36: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

24

diselesaikan. Untuk mengupayakannya biasanya

sebuah tugas disertai petunjuk teknis atau manual

pelaksanaan, disamping disediakan kesempatan untuk

karyawan berkonsultasi serta dilakukan pemantauan

atau pengendalian. Hal-hal tersebut memungkinkan

karyawan dapat menyelesaikan tugasnya.

c. Tenaga Kerja

Permasalahan kinerja sudah menjadi rahasia umum

menjadi bagian penting bagi perusahaan dalam

menghadapi tantangan perubahan. Salah satu cara

yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengatasinya

adalah dengan selalu meningkatkan kemampuan

tenaga kerja/sumber daya manusia yang dimilikinya

Tenaga kerja merupakan faktor utama dalam

pelaksanaan kinerja. Kebutuhan tenaga-tenaga kerja

terampil di dalam berbagai bidang sudah merupakan

tuntutan dunia global yang tidak dapat ditunda.21

21

A. Dale Timpe, Kinerja, Terj. Sofyan Cikmat, (Jakarta: Elex

Media Komputindo, 1992), h. 132.

 

Page 37: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

25

3. Faktor-Faktor Kinerja

a. Faktor Internal Pegawai

Faktor internal pegawai adalah yaitu faktor-faktor

dari dalam diri pegawai. Adapun faktor-faktor

tersebut yaitu bakat sifat pribadi, serta keadaan fisik

pegawainya, pengetahuan, keterampilan, etos kerja,

pengalaman, dan motivasi kerja. Jadi dapat

diasumsikan bahwa makin tinggi faktor-faktor

internal terssebut, semakin tinggi pula kinerja

pegawai. Sebaliknya, makin rendah faktor-faktor

tersebbut, makin rendah pula kinerjanya. Misalkan

jika pegawai mempunyai sifat dan bakat yang

diperlukan oleh pekerjaan yang ia kerjakan

kemungkinan besar ia dapat menyelesaikan

pekerjaannya dengan kinerja baik.

b. Faktor Eksternal Pegawai

Faktor Eksternal pegawai yaitu faktor yang

bersal dari luar diri pegawai, seperti faktor internal

dan faktor eksternal perusahaan.

1) Faktor Internal Perusahaan

 

Page 38: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

26

Dalam melaksanakan tugasnya, pegawai

memerlukan dukungan dari perusahaan tempat ia

bekerja. Adapun faktor-faktor tersebut adalah

manajemen perusahaan sistem kompensasinya,

budaya dalam perusahaan, teman kerja,

kepemimpinan, dan kebijakan perusahaan. Faktor

manajemen adalah faktor yang sangat mendukung

baik tidaknya pegawai, manajemen perusahaan

harus menciptakan lingkungan kondusif sehingga

dapat mendukung dan meningkatkan produktivitas

pegawai.

2) Faktor Eksternal Perusahaan

Faktor eksternal perusahaan adalah keadaan,

kejadian, atau sotuasi yang terjadi dilingkungan

eksternal perusahaan. Faktor-faktor eksternal

perusahaan yaitu keadaan ekonomi negeri, dan

kompetitor. Misalnya krisis ekonomi dan

keuangan yang terjadi dalam negeri meningkatkan

inflasi. Adanya inflasi tersebut mempengaruhi

keadaan ekonomi perusahaan, menurunnya

 

Page 39: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

27

keadaan ekonomi perusahaan menyebabkan

terjadinya penurunan upah dan gaji pegawai.22

4. Penilaian Kinerja

a. Jenis-Jenis Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja adalah suatu penilian yang

dilakukan kepada pihak manajemen perusahaan baik

para karyawan maupun manajer yang selama ini telah

melakukan pekerjaannya. Adapun jenis-jenis yang

digunakan dalam penilian kinerja menurut Dessler

sebagaimana yang dikutip oleh Juliansyah Noor

menyebutkan, bahwa empat penilaian kinerja yaitu:

1) Penilaian oleh supervisor Langsung.

Penilaian supervisor langsung yaitu penelitian

yang dilakukan oleh supervisor secara langsung.

Penilaian yang dilakukan oleh supervisor

merupakan jantung dari seluruh sistem penilaian

umumnya. Hal ini disebabkan karena mudah

untuk memperoleh hasil penilaian supervisor dan

dapat diterima oleh akal sehat.

22

Wirawan, Evaluasi Kinerja Sumber Daya manusia

(Jakarta: Salemba Empat, 2009), h. 7-9.

 

Page 40: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

28

2) Peniliaian teman sekerja.

Penilaian seorang pegawai oleh teman kerjanya

telah terbukti efektif dalam memperkirakan

keberhasilan manajemen di masa depan. Dari

sebuah studi yang diselenggarakan

dikalangangan pejabat militer, diketahui bahwa

penilaian teman sekerja cukup akurat untuk

memperkirakan pejabat mana yang dapat

dipromosi dan mana yang tidak.

3) Panitia/komite penilai

Panitia ini beranggotakan para suvervisor

langsung dan tiga atau empat anggota adalah

supervisor lain, setiap anggota panitia seharusnya

mampu menilai prestasi pegawai dengan baik.

4) Penilaian diri

Pada pendekatan ini para supervisor yang meminta

pegawai mereka untuk menilai prestasi mereka

sendiri.23

23

Juliansyah Noor, Penelitian Ilmu Manajemen…, h. 281-

282.

 

Page 41: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

29

b. Metode penilaian kinerja

Menurut Asri Laksmi Riani bahwa metode

penilaian kinerja ada 4 yaitu:

1) Metode penilaian kategori

Metode ini adalah metode paling sederhana untuk

menilai kinerja, dimana seorang manajer

menandai tingkat kinerja karyawan pada formulir

khusus yang dibagi ke dalam kategori kinerja.

2) Metode komparatif

Metode ini membandingkan secara langsung

kinerja karyawan mereka satu sama lain. Salah

satu komparatif adalah penentuan peringkat yaitu

menentukan daftar semua karyawan dari yang

tertinggi sampai yang terendah dalam kinerja.24

3) Metode naratif

Metode ini menguraikan tindakan karyawan dan

juga dapat mengindikasikan penilaian actual.

Manajer dan spesialis MSDM seringkali

diharuskan untuk memberi informasi tertulis.

24

Asri Laksmi Riani, Manajemen Sumberdaya Manusia

Masa Kini, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), h. 58.

 

Page 42: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

30

4) Metode perilaku/tujuan

Metode ini yaitu menilai perilaku karyawan

dibandingkan karakteristik lainnya. Pendekatan ini

menguraikan contoh perilaku karyawan pada

pekerjaan.25

Sedangkan menurut M. Budiharjo bahwa

metode penilaian kinerja ada dua yaitu:

1) Metode latihan simulasi

Adapun dalam metode latihan simulasi karyawan

diminta menganalisis suatu kasus. Dalam

menganalisis suatu permasalahan karyawan

diperintahkan untuk mencari solusi dari

permasalahannya. Adapun yang penilaiannya

meliputi beberapa aspek yaitu aspek kemampuan

analisis atas permasalahan yang diberikan penilai,

aspek kecerdikan dalam melahirkan solusi yang

tepat dan akurat, aspek kemampuan dalam

pengambilan keputusan.

25

Asri Laksmi Riani, Manajemen Sumberdaya…, h. 58.

 

Page 43: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

31

2) Metode Interview Based Competency

Metode ini merupakan metode yang digunakan

untuk menggali informasi secara mendalam

tentang kemampuan dan kompetensi seseorang.26

c. Objek Penilaian Kinerja

Untuk mengetahui apakah karyawan

melaksanakan tugas sesuai dengan tuntutan pekerjaan

dan apakah kinerjanya meningkat atau menurun,

maka perusahaan harus melakukan penilaian kinerja

kepada anggotanya yang dilakukan secara berkala.

Adapun yang menjadi objek penilaian kinerja yaitu:

1) Kesetiaan dan tanggung jawab.

Unsur ini merupakan indikator pengukuran

tingkat keluar-masuk pegawai.Setianya karyawan

bekerja diperusahaan mengindikasi tingkat

kepuasan pegawai terhadap perusahaan. Hal ini

dapat dijadikan tolak ukur perusahaan dalam

memelihara karyawannya, apakah pegawai

26

M. Budiharjo, Panduan Praktis Penilaian Karyawan,

(Jakarta: Penerbit RAS, 2015), h. 23.

 

Page 44: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

32

tersebut puas atau tidak dengan kebijakan dari

perusahaan. Puasnya pegawai dipersahaan akan

berpotensi menigkatkan kinerja karyawan.27

2) Kedisiplinan

Disiplin merupakan cerminan dari kesiapan kerja

karyawan. Jika karyawan diperushaan siap maka

tingkat kinerja karyawannya pun tinggi. Untuk

mengukur kedisiplinan karyawan dilihat dari

absensi karyawan. Tingkat absensi merupakan

masukan penting bagi proses perencanaa

kapasitas yang mengindikasikan keberadaan dan

keahlian pegawai ketika dibutuhkan. Pengukuran

absensi juga dapat mengetahui moral dan sikap

karyawan dalam perusahaan.28

3) Kreativitas

Dalam penilaian rutin kreativitas dan kecerdasan

seseorang dilihat dari sepak terjang yang

ditunjukan dalam melaksanakan pekerjaan.

27

Sondang P. Siagian, Kiat Meningkatkan Perusahaan dan

Industri, (Jakarta: Penerbit Rajawali Press, 1996), h. 168. 28

Dermawan Wibisono, Manajemen Kinerja Korporasi dan

Organisasi: Pnaduan Penyusunan Indikator, (Jakarta: Penerbit Erlangga,

2011), h. 142-149.

 

Page 45: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

33

4) Kejujuran

Pada waktu seleksi penerimaan karyawan nilai

kejujuran dilihat dari hasil wawancara. Pada

penilaian rutin nilai kejujuran akan didapat dari

penilaian dari atasan langsung yang selalu

memantaunya, setiap hari pada jam-jam kerja

ataupun jam-jam lembur. Nilai kejujuran didapat

dari laporan harian yang diberikan karyawan dan

dicocokan dengan atasan dari hasil

pengamatannya seperti survey kelapangan,

melihat CCTV kantor, dll.29

5) Kerjasama

Yang dilihat dari nilai kejasama seseorang yaitu

dari nilai peduli dan responsif, kedua sifat ini

yang dibutuhkan untuk suatu kerja tim. Seseorang

yang peduli pada rekan kerjanya, akan segera

responsif dan merasa terpanggil untuk ikut

membantu temannya dalam menyelesaikan

pekerjaan temannya yang belum selesai. Dengan

29

M. Budiharjo, Panduan Praktis Penilaian…, h. 58.

 

Page 46: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

34

kedua sifat ini akan membantu meningkatkan

produkivitas perusahaan.30

d. Tahap Penilaian

1) Tahap perbandingan.

Yaitu perbandingan kinerja sesungguhnya dengan

sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.

2) Penentuan

Penentuan penyebab timbulnya penyimpangan

kinerja sesungguhnya dari yang ditetapkan dalam

standar.

3) Tahap Penegakan.

Tahap ini yaitu tahap penegakan perilaku yang

diinginkan dan tindakan yang digunakan untuk

mencegah perilaku yang tidak diinginkan.31

B. Standar Operating Procedures (SOP)

1. Pengertian

Menurut Kamus Besar Indonesia standar adalah

ukuran tertentu yang dipakai sebagai patokan.32

Sedangkan

30

M. Budiharjo, Panduan Praktis Penilaian…, h. 69. 31

Irham Fahmi, Manajemen Teori, Kasus…, h. 238. 32

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Indonesia,

(Jakarta: Penerbit Balai Pustaka, 2008), Ed. 4, h. 1337.

 

Page 47: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

35

operasional secara sifat operasi yang berhubungan dengan

operasi.33

Prosedur adalah tahap kegiatan untuk

menyelesaikan suatu aktivitas.34

Sedangkan secara istilah pengertian SOP

dikemukakan oleh beberapa ahli yaitu:

1. Budiharjo, SOP adalah suatu perangkat lunak pengatur,

yang mengatur tahapan suatu proses kerja atau prosedur

kerja tertentu. Adapun prosedur kerja yang dimaksud

bersifat tetap, rutin, dan tidak berubah-ubah prosedur

tersebut dibukukan menjadi dokumen tertulis.35

2. Arini mengatakan bahwa SOP adalah panduan yang

digunakan untuk memastikam kegiatan operasional

oragnisasi atau perusahaan berjalan dengan baik.36

3. Rudi Tambunan SOP adalah pedoman yang berisi

prosedur-prosedur operasional standar yang ada di dalam

suatu organisasi atau perusahaan yang digunakan untuk

memastikan bahwa setiap kepurusan, langkah, atau

33

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar…,h. 984. 34

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar…,h. 1106. 35

M. Budiharjo, Panduan Praktis Penilaian Karyawan, (Jakarta:

Penerbit RAS, 2015), h. 3. 36

Arini T. Soemohadiwidjojo, Mudah Menyusun SOP (Standard

Operating Procedure), (Jakarta: Penebar Plus (Penebar Swadaya Grup), 2014),

h. 11.

 

Page 48: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

36

tindakan, dan penggunaan fasilitas pemrosesan yang

dilaksanakan oleh orang-orang di dalam suatu organisasi,

telah berjalan secara efektif, konsisten, standar dan

sistematis.37

4. Menurut Wibowo seperti yang dikutip oleh Ratih

Nugraheni mengungkapkan SOP merupakan standart

kegiatan yang harus dilakukan secara berurutan untuk

menyelesaikan suatu pekerjaan dan apabila ditaati akan

membawa akibat seperti: lancarnya koordinasi, tidak

terjadi tumpang tindih atau duplikasi, terbinanya

hubungan kerja yang serasi, kejelasan wewenang dan

tanggung jawab setiap pegawai. Dan SOP mempunyai

kriteria efektif dan efisien, sistematis, konsisten, sebagai

standar kerja, mudah dipahami, lengkap, tertulis dan

terbuka untuk berubah/ fleksibel.38

37

Rudi M Tambunan, Panduan Penyusunan Standar Operating

Procedures (Yours Best Guidance to Have Effective Standar Operating

Procedures (Jakarta: MAIESTAS Publishing, 2008), h. 121-122. 38

Ratih .Dini, Jurnal Universitas Gunadarma, “Analisis Mutu

Pelayanan Di Bank Syariah (Studi Kasus Pada Unit Usaha Syariah- Bank

Permata)”,diakses langsng Pada tanggal 20 April 2016 di

http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/postgraduate/management/Perban

kan/Artikel_91207024.pdf

 

Page 49: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

37

Berdasarkan paparan para ahli maka dapat

disimpulkan bahwa SOP adalah standar kegiatan operasional

perusahaan yang harus dilaksanakan oleh seluruh karyawan

perusahaan selama ia bekerja diperusahaan tersebut.

Tahapan-tahapan kegiatan karyawan yang harus

dilaksanakan secara berurutan mulai dari tahap persiapan

sampai proses penyelesaian.

2. Tujuan dan Manfaat SOP

Menurut Suryono tujuan SOP adalah meyederhanakan

pekerjaan kita agar supaya berfokus pada intinya, tetapi

tepat dan cepat. Adapun menurut tujuan SOP secara umum

dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Untuk mendefinisikan pola kerja secara tertulis,

sistematis dan konsisten agar mudah dipahami oleh

seluruh pihak yang terlibat baik internal maupun

eksternal perusahaan.

b. Untuk mendefinisikan input, output, dan target dalam

setiap aktivitas sistem kerja.

c. Untuk mendefinisikan unit kerja atau jabatan dalam

organisasi yang bertanggung jawab pada setiap aktivitas.

 

Page 50: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

38

d. Untuk mendefinisikan urutan aktivitas, tata waktu, dan

durasi standar masing-masing proses.

e. Untuk mendefinisikan hierarki dan mekanisme

pengambilan keputusan yang berlaku dalam

organisasi.39

Sedangkan manfaat dari implementasi SOP yaitu:

a. Sebagai standar untuk pelaksanaan aktivitas perusahaan,

baik operasional maupun administratif.

b. Untuk menjamin konsistensi dan keandalan kegiatan

produksi serta penyampaian produk kepada pelanggan.

c. Sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan dan

validasi rangkaian kegiatan perusahaan.

d. Untuk menjamin efektivitas dan efisiensi aktivitas kerja

seta mencegah pemborosan sumber daya (tenaga, biaya,

material, dan waktu).

e. Untuk menjaga tingkat kinerja setiap unit kerja agar

tetap konsistensi dengan menetapkan indikator kinerja

masing-masing.

39

Suryono Ekotama, Cara Gampang Bikin Standard

Operating Procedures, (Jakarta: Media Presindo, 2011), h. 20.

 

Page 51: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

39

f. Untuk meminimalkan resiko keslahan, pelanggaran, atau

kegagalan dalam masing-masing aktivitas kerja.40

3. Unsur-Unsur SOP

Sebagai pedoman yang penting bagi organisasi,

menurut Rudi M. Tambunan unsur-unsur dalam SOP sangat

menentukan efektivitas SOP. Adapun unsur-unsurnya yaitu

a. Tujuan

Tujuan adalah langkah seseorang dalam memulai

aktivitas tanpa adanya sebuah tujuan maka aktivitas

seseorang pun menjadi tidak jelas bahkan aktivitas

yang dilakukan seseorang akan sia-sia. Setiap SOP

harus mempunyai tujuan. Sama dengan tujuan hal

lainnya, tujuan SOP harus jelas agar bisa menjadi

landasan yang jelas untuk setiap prosedur dan

langkah-langkah kegiatan yang ada di dalam SOP.

b. Kebijakan

Pernyataan tujuan dalam pembuatan SOP tidak

terlepas dari adanya kebijakan sebagai pedoman dan

rujukan yang harus ditaati dalam pelaksnaan

40

Arini T. Soemohadiwidjojo, Mudah Menyusun SOP…., h. 13.

 

Page 52: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

40

kegiatan. Maka dari itu SOP perlu dilengkapi dengan

adanya kebijakan yang terkait yang medukung

pelaksanaan prosedur secara efektif dan efisien.

c. Petunjuk operasional

Tujuan adanya petunjuk operasional yaitu untuk

memberikan aeahan kepada karyawan dalam

memahami berbagai bentuk tampilan yang

digunakan dalam SOP.

d. Pihak yang terlibat

Pihak yang terlibat merupakan hal yang paling

berperan karena pihak yang terlibatlah sebagai

pelaksana SOP. Bagus tidaknya kinerja karyawan

tergantung dari isi SOP yang telah dibuat. Maka dari

itu di dalam SOP tugas-tugas pihak terlibat harus

dijelaskan secara rinci di dalam SOP.

e. Waktu.

Dalam isi SOP waktu haruslah dijelaskan kapan

karyawan tersebut memulai pekerjaannya dan kapan

harus menyelesaikan pekerjannya, hal ini dibuat agar

 

Page 53: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

41

kegiatan karyawan dapat berjalan secara efektif dan

efisien.41

4. Prinsip SOP

Prinsip-prinsip SOP seperti yang dikemukakan oleh

Arini adalah sebagai berikut:

a. SOP harus dinyatakan secara tertulis dan disusun

secara lengkap dan sistematis.

b. SOP harus dikomunikasikan secara sistematis kepada

seluruh karyawan dalam perusahaan.

c. SOP harus sesuai dengan kebijakan, standard dan

perundang-undangan yang berlaku diperusahaan.

d. SOP harus mencermirkan hierarki dalam perusahaan

dan proses bisnis yang berlangsung dari perusahaan.

e. SOP harus mendorong pelaksanaan rangkaian

aktivitas perusahaan untuk mencapai tujuan secara

efektif dan efisien.

f. SOP harus memiliki mekanisme untuk memantau

dan mengendalikan pelaksanaan rangkaian aktivitas

agar tidak terjadi pelanggaran atau penyimpangan.

41

Rudi M Tambunan, Pedoman Menyusun Standard Operating

Procedurs (SOP), (Jakarta: Maiestas Publishing, 2008), h. 121-128.

 

Page 54: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

42

g. SOP harus dipantau secara periodik dan disesuaikan

kebutuhan perusahaan atau disesuaikan dengan

kodisi terkini perusahaan.42

42

Arini T. Soemohadiwidjojo, Mudah Menyusun SOP…., h.15.

 

Page 55: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

43

BAB III

GAMBARAN UMUM BAITUL MAAL

WATTAMWIL (BMT) ARTHA JAYA PASAR

BABELAN BEKASI

A. Sejarah Berdirinya Baitul Mal Wattamwil (BMT) Artha

Jaya Pasar Babelan Bekasi

Baitul Mal Wattamwil (BMT) Artha Jaya Pasar Babelan

Bekasi berdiri pada tanggal 5 Mei 2013 yang beralamat di

Pasar Babelan Rt 005/001 Desa Babelan Kotaadalah lembaga

keuangan mikro berbasis syariah, berfungsi sebagai sarana

memberdayakan perkonomian umat melalui kerjasama antara

pihak BMT dengan masyarakat atau nasabah dalam bentuk

pembiayaan usaha produktif, layanan konsumtif, simpanan

atau tabungan ataupun transaksi produk-produk syariah

lainya. Semua transaksi muamalat yang dilakukan

menggunakan beberapa mekanisme yang sesuai dengan

standar muamalat syariah seperti bagi hasil sesuai dengan

nisbah yang disepakati, keuntungan selisih harga jual dan

ujrah atau upah. Sumber dana yan dikelola BMT berasal dari

 

Page 56: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

44

modal BMT, dana pihak ketiga seperti nasabah dan aparat

desa.

Berdirinya BMT Artha Jaya di prakasai oleh tokoh

masyarakat, tokoh agama, dan masyarakat Babelan yang

mencita-citakan terciptanya masyarakat madani dengan

berlandaskan syariah berkumpul untuk membentuk suatu

lembaga keuangan syariah dengan nama BMT Artha Jaya.

Awal berdirinya bertujuan untuk menghindari rentenir yang

semakin berkembang di masyarakat. Pendirian ini dilator

belakangi sebagai bentuk rasa kepedulian terhadap

masyarakat sekitar dan upaya peningkatan pembangunan

ekonomi. BMT Artha Jaya berupaya menghasilkan produk-

produk yang praktis, kompetitif serta kemudahan dalam

bertransaksi dengan harapan dapat memenuhi setiap

kebutuhan nasabah atau masyarakat untuk bermuamalat

berdasarkan syariat secara aman, nyaman, penuh berkah dan

terhindar dari praktek ribawi.

Kehadiran BMT Artha Jaya di tengah hinger binger

metropolitan masyarakat Babelan dapat menjadi solusi

terbaik dan meraih kepercayaan wirausaha masyarakat

 

Page 57: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

45

bawah menengah melalui sinergi amanah sehinga masyarakat

dapat meningkatkan taraf perekonomian sejahtera kearah

yang lebih baik melalui mekanisme muamalah yang sesuai

dengan tuntutan syariat Islam.43

B. Visi dan Misi BMT Artha Jaya

1. Visi BMT Artha Jaya adalah “Menjadi Lembaga

Keuangan yang Amanah dan Profesional, Sehat dan

Kuat”.44

2. Misi BMT Artha Jaya yaitu:

a. Tetap menjaga prinsip-prinsip dan nilai syariah dalam

menjalankan Usahanya.

b. Tercapainya kemandirian keuangan dengan berusaha

memupuk equity/modal sendiri bai yang bersumber

dari anggota/nasabah dan pihak lain.

c. Mencerdaskan dan mensejahterakan karywan dan

nasabah dengan menjalankan konsep Tawazun/

seimbang antara rupiah dan ruhiyah.45

43

Data (Company Profile) BMT Artha Jaya, h. 1-2. 44

Data (Company Profile) BMT Artha Jaya, h. 1-2. 45

Data (Company Profile) BMT Artha Jaya, h. 1-2.

 

Page 58: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

46

3. Motto

a. Amanah KebanggaanUmat.

b. Hidup adalah Ibadah LillahiTa’ala.

c. Bersama Berbuat Terbaik Tuk Kebaikan Bersama.

d. Menebar Manfaat MenuaiMaslahat.

 

Page 59: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

47

C. Organisasi Baitul Mal Wattamwil (BMT) Artha Jaya

Pasar Babelan Bekasi

1. Struktur Baitul Mal Wattamwil (BMT) Artha Jaya

Pasar Babelan Bekasi

Bagan 3.1

Struktur Organisasi BMT Artha Jaya

Sumber: Data (Company Profile) BMT Artha Jaya

RAT

PENGURUS

KETUA : SUMARTA, S.Ag

SEKRETARIS : MATROJI, SE.I

BENDAHARA : NOVI PRIYATI, S.Pd

PENGAWAS

KETUA :SYAFRUDIN

ANGGOTA : SUPRIADY

ANGGOTA : KHASBI

MANAJER

SUMARTA, S. Ag

ANALIS KREDIT

ABDUL ROHIM,SE

TELLER

A DUSTURUDDIN

RATU RATNA ZULFIA

MIF’TAH SA’ADAH

MARKETING

KHOIRUL ANWAR

ABDUL ROHIM

SURATI

 

Page 60: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

48

2. Tugas Pokok:

a. Pengurus

1) Melakukan kontrol/pengawasan secara

keseluruhan atas aktivitas lembaga dalam rangka

menjaga kekayaan BMT dan memberikan arahan

dalam upaya lebih mengembangkan dan

meningkatkan kualitas BMT.

2) Melakukan penilaian terhadap kinerja karyawan.

Mendapatkan data dan mempersiapkan bahan dan

agenda rapat anggota untuk melaporkan

perkembangan BMT

3) Mengadakan pertemuan Bulanan / triwulan /

semester untuk membahas pencapaian target

BMT serta kendala-kendala yangdihadapi

4) Melaporkan perkembangan BMT kepada seluruh

anggota mekanisme rapat yangdisepakati.

5) Membantu pengelola melakukan evaluasi dan

menyusun perencanaanBMT

6) Menyetujui / menolak pengajuan pengeluaran

pembiayaan dengan alasan-alasan yang

 

Page 61: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

49

dapatditerima dan sesuai prosedur.

b. Pengawas

1) Mengawasi pelaksanaan tugas kepengurusan

yang dilakukan oleh pengurus secara berkala

(harian, mingguan, bulanan, dan tri wulan).

2) Menerima dan meneliti laporan dari pengurus.

3) Membuat laporan dari hasil pengawasannya.46

c. Manajer.

1) Melaksanakan tugas-tugas pengurus yang telah

dipercayakan untuk menandatangani surat-surat

berharga dengan bank dan mengesahkan

pengeluaran-pengeluaran sejumlah uang atau

barang.

2) Merencanakan, mengkoordinasikan dan

mengendalikan seluruh aktivitas.

3) Menyusun perencanaan yang tepat.Membuat

Bisnis Plan BMT dalam jangka ( Pendek,

Menengah, Panjang ) kepada dewan pengurus.

46Data (Company Profile) BMT Artha Jaya, h. 7

 

Page 62: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

50

4) Merencanakan dan merancang system hubungan

kerja yang memotivasi karyawan untuk

bekerjasama dalam mencapai sasaranlembaga.

5) Menyelesaikan permasalahan internal karyawan

dalam mencapai targetkerja.

6) Melakukan penilaian terhadap aktivitas BMT

dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan

BMT.

7) Mengawasi secara keseluruhan aktivitas BMT.

8) Bertanggung jawab atas aktivitas BMT dan

melaporkan perkembangan BMT kepada Dewan

pengurus secaraberkala.

9) Melaporkan perkembangan BMT secara harian,

mingguan, bulanan, dan tri wulan.

10) Melaporkan dalam bentuk KPI (Key

Performance Indicator).

11) Mengadakan pertemuan secara berkala di

antara para karyawan.

12) Menjaga aktivitas BMT sesuai dari visi dan

misinya.

 

Page 63: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

51

13) Membuat KPI.

14) Memberikan teguran dan sanksi atas

pelanggaran yang dilakukan bawahan.47

d. Credit Analysist

1) Menerima dan Memeriksa kelayakan dokumen

persyaratan kredit calon Debitor beserta

kekuatan legalitas dokumen persyaratan kredit

calon Debitor.

2) Menganalisa pembiayaan yang diajukan oleh

calon debitor.

3) Melakukan proses solitasi/survey yaitu

mengunjungi ke calon pemohon pembiayaan.

4) Mengumpulkan informasi mengenai data

usaha,status badan usaha, aspek pemasarannya,

lingkungan tempat usaha.

5) Meminta jaminan ke pemohon.

6) Menganalisa jaminan pemohon.

7) Membuat keputusan kepada pemohon apakah

kredit diterima atau di tolak.

47

Data (Company Profile) BMT Artha Jaya, h. 7-8

 

Page 64: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

52

8) Mengawasi jalannya aktivitas pembiayaan.

9) Menangani kredit bermasalah.

10) Melaporkan info perkembangan dan

permasalahan ke manajer dalam bentuk

laporan.

11) Membuat laporan harian dalam bentuk KPI.48

e. Marketing

1) Membuat bisnis plant bersama manajer.

2) Bertanggung jawab secara teknis untuk

merealisasikan target pendapatan dan asset

yang telah ditetapkan oleh BMT Artha Jaya.

3) Menyetujui atau menolak permohonan

pembiayaan sesuasi dengan persetujuan

analis kredit.

4) Mengkoordinasikan dan merealisasikan

target yang ditentukan manajer.

5) Menganalisa pangsa pasar dan jenis produk

yang akan dipasarkan sehingga tepat sasaran.

6) Memberikan teguran dan sanksi atas

48

Data (Company Profile) BMT Artha Jaya, h. 8.

 

Page 65: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

53

pelanggaran yang dilakukan bawahan

berkenaan dengan pembiayaan dan simpanan

secara tertulis.

7) Membuat mekanisme atau simpanan

pinjaman untuk dokumen berharga.

8) Melakukan penilaian kualitas pelaksanaan

tugas dari tiap unit kerja dalam melaksanakan

tanggung jawabnya.

9) Membuat laporan penjualan.

10) Membuat KPI.49

f. Teller

1) Melaksanakan segala transaksi yang bersifat

tunai.

2) Terselesaikannya laporan kas harian.

3) Terjaganya keamanan kas.

4) Menerima dan mengeluarkan transaksi tunai

sesuaai batas kewenangannya.

5) Memeriksa keaslian tanda tangan dan

kelengkapan pengisian slip transaksi.

49

Data (Company Profile) BMT Artha Jaya, h. 9.

 

Page 66: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

54

6) Menolak pengeluaran kas apabila tidak ada

bukti yang valid.

7) Memegang kas tunai sebesar kebijakan yang

ada. Apabila kurang atau melebihi batasan,

maka lapor pada atasan langsung.

8) Menyerahkan slip dan sudah dibukukan

kebagian administrasi pembiayaan.50

D. Produk BMT Artha Jaya

1. Produk Simpanan

a. Simpanan Mudharabah

Simpanan Mudharabah adalah simpanan dengan

konsep Mudharabah, simpanan anggota atau nasabah

yang disetorkan akan dikelola oleh BMT, anggota atau

nasabah akan mendapatkeuntungan dari pengelolaan

simpanan tersebut. Keuntungan lainnya saldo simpanan

dapat dijadikan jaminan pembiayaan atau pinjaman.

Setoran awal minimal Rp. 25.000,-.

50

Data (Company Profile) BMT Artha Jaya, h. 9

 

Page 67: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

55

b. Simpanan Pendidikan

Simpanan untuk biaya pendidikan mulai jenjang

sekolah TK sampai Perguruan Tinggi. Simpanan dapat

di ambil sesuai dengan tahapan periode pendidikan

(sepekan sebelum tahun ajaran baru, semester dan

akhir tahun), bentuk simpanan tahapan pendidikan

tersebut juga mendapatkan bagi hasil atas

pengelolaannya. Setoran awal minimal Rp. 25.000,-.

c. Simpanan Idul Fitri

Simpanan bagi pemenuhan segala kebutuhan Hari

Raya Idul Fitri.Penarikan simpanannya dilakukan

menjelang Hari Raya Idul Fitri. Setoran awal minimal

Rp. 25.000,-.

d. Simpanan Idul Qurban

Merupakan simpanan bagi pembeli hewan qurban,

membantu penabung dalam menyalurkan hewan

qurban pada para mustahik serta membuka

kesempatan bagi siapa saja untuk melaksanakan

ibadah qurban.Penarikan simpanannya dilakukan

menjelang hari raya Idul Adha. Setoran awal

 

Page 68: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

56

minimal Rp.25.000,00,-.

e. Simpanan Walimah

Simpanan untuk memenuhi kebutuhan biaya

pernikahan serta penyelengaraan resepsi.Penarikan

simpanan dilakukan menjelang acara pernikahan.

Setoran awal minimal Rp. 25.000,-.51

f. Simpanan Berjangka

Simpanan ini adalah investasi syariah yang

penarikannya berdasarkan jangka waktu tertentu (1,

3, 6 dan 12 bulan) setelah jatuh tempo atau perjanjian

dengan BMT. Nisbah bagi hasil yang akan diberikan

BMT kepada nasabah sesuai dengan kesepakatan

kedua belah pihak. Minimal simpanan Rp. 25.000,-.

Perhitungan Nisbah Simpanan Berjangka

1) 1 bulan nisbah 65% (BMT) 35% untuk pemilik

dana

2) 3 bulan nisbah 60% (BMT) 40% untuk pemilik

dana

3) 6 bulan nisbah 55% (BMT) 45% untuk pemilik

51

Data (Company Profile) BMT Artha Jaya, h. 3-4

 

Page 69: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

57

dana

4) 12 bulan nisbah 50% (BMT) 50% untuk pemilik

dana52

2. Produk Pembiayaan Syari’ah

a. Pembiayaan Murabahah

1) Murabahah dengan pembiayaan jatuh tempo

adalah pembiayaan untuk investasi, usaha,

konsumtif melalui mekanisme akad jual beli.

Pembayaran dilakukan secara tunai dan sekaligus

pada saat jatuh tempo dengan tenggang waktu

maksimal 3 bulan. BMT Artha Jaya mendapat

selisih atau marjin dari hargajual

2) Murabahah dengan pembiayaan berangsur adalah

pembiayaan untuk investasi, usaha, konsumtif

melalui mekanisme akad jual beli. Pembayaran

dilakukan secara angsur (harian, mingguan atau

bulanan) dengan jangka waktu pembayaran mulai

dari 4 bulan atau lebih. BMT Artha jaya mendapat

selisih atau marjin dari harga jual.

52

Wawancara dengan Bpk. Matroji selaku sekertaris pengurus

BMT Artha Jaya, tanggal 24 September 2017.

 

Page 70: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

58

b. Pembiyaan Ijarah

Ijarah Muntahiah Bit-tamlik Adalah pemindahan hak

guna atas barang. Nasabah atau pemohon dan BMT

melakukan kontrak ijarah. Dalam sewa barang dengan

jangka waktu sesuai kesepakatan kedua belah pihak,

BMT mendapatkan ujrah atau upah dan hasil sewa

sesuai kesepakatan dalam akad. Pada akad persewaan

yang berakhir dengan kepemilikan, nasabah atau

pemohon dapat memiliki barang yang disewa bila

dapat memenuhi ketentuan yang telah disepakati oleh

kedua belah pihak.

c. Pembiayaan Musyarakah

Pembiayaan ini dalam bentuk penyertaan modal antara

BMT dan nasabah untuk menggarap suatau usaha.

Tiap-tiap pihak menyertakan modal dalam jumlah

yang sama atau berbeda sesuai kesepakatan.

Mekanisme bagi hasil dan keuntungan disesuaikan

dengan jumlah nisbah yang disepakati kedua belah

pihak.

 

Page 71: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

59

d. Pembiayaan Mudharabah

Bentuk pembiayaan dari BMT untuk modal kerja atau

investasi sampai 100%, penerima pembiayaan adalah

nasabah atau pemohon yang memiliki kemampuan.

Skil yang layak dan bertanggung jawab dalam

mengelola usaha tersebut. Pembagian keuntungan

dibagi hasilkan sesuai nisbah yang disepakati antara

BMT dan pengelola.

e. Pembiayaan Dana Dhuafa

Merupakan bentuk pembiayaan yang diperoleh dari

dana soaial dan ZIS yang dipergunakan untuk usaha

kaum dhuafa.53

E. Layanan BMT Artha Jaya

BMT Artha Jaya adalah lembaga keuangan mikro

berbasis syariah berfungsi sebagai sarana membardayakan

prekonomian ummat dengan memberikan pelayanan jasa

keuangan dalam bentuk pembiayaan usaha produktif,

layanan konsumtif, layanan jasa pembayaran seperti listrik,

telepon dan lain-lain, penghimpunan dana dalam bentuk

53

Data (Company Profile) BMT Artha Jaya, h. 5

 

Page 72: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

60

simpanan atau tabungan atau deposito ataupun transaksi

produk-produk syariah lainnya.

BMT Artha Jaya menyediakan jasa pembiayaan untuk

barbagai jenis usaha dan perniagaan.usaha yang dibiayai

diantaranya dalam bentuk perdagangan, industry kerajinan

atau home industry serta usaha yang bersifat jasa seperti

pendidikan dan jasa transportasi. Pada sisi lain BMT Artha

jaya juga melayani pembiayaan konsumtif dengan prinsip

jual beli serta kerja sama usaha dengan pihak kedua

melalui skema Musyarakah dan Mudharabah.

Penghimpunan dana yang dikelola oleh Lembaga BMT

Artha Jaya diperoleh dari dua unsur : 1. Penyertaan modal

dari Aparat Desa, 2. Himpunan dana masyarakat dalam

bentuk simpanan atau deposito.54

54

Data (Company Profile) BMT Artha Jaya, h. 6

 

Page 73: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

61

BAB IV

TEMUAN DAN HASIL ANALISA DATA

A. Standar Operating Procedures (SOP) Kinerja BMT Artha

Jaya

Setiap perusahaan atau instansi pasti mempunyai

standarnya dalam masing-masing dalam mengukur kinerja

karyawannya. Adapun tujuan dari adanya standarisasi

terhadap operasional atau tata cara bekerja dalam melayani

nasabah adalah agar kenyamanan dan kepuasan nasabah dapat

mencapai titik yang diinginkan sehingga nasabah merasa

nyaman dan hal ini tentunya dapat berdampak baik bagi

perusahaan.

Untuk standarisasi kinerja karyawan BMT Artha Jaya

harus sesuai dengan SOP (standar operasional prosedur)

dari BMT Artha Jaya, seperti aspek fisik maupun aspek

non fisik harus dijaga dan pelihara. Apakah aspek fisik

sudah sesuai dengan kertas kerja atau belum, kinerja

karyawan harus sesuai dengan kertas kerja dan harus

melaksanakan. Misalkan nasabah yang mengunakan telpon

 

Page 74: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

62

itu ingin mengetahui produk, jadi staf-staff harus bisa

menguasai produk, biasanya diberikan ke marketing dan

siap melayani nasabah yang misalnya ingin mengetahui

produk, diberikan ke marketing itu ada kertas kerjanya

seperti apa. BMT bekerja seperti itu sesuai dengan kertas

kerja yang ada. Kertas kerja harus dipatuhi dan dilakukan.

Standarisasi layanan melebihi harapan marketing.

Diharapkan dengan adanya SOP nasabah puas, kinerja

karyawan lebih bagus.55

BMT Artha jaya memiliki Standar layanan sebagai

pedoman baku bagi pegawai dalam menjalankan tugas

kepada nasabah sehingga dengan layanan yang baik akan

menciptakan bisnis, dan dapat memberikan layanan yang

baik bagi bisnis yang telah ada karena setiap bisnis

menghendaki layanan. Adapun Standarisasi kinerja

karyawan/SOP yang ada di BMT Artha yaitu:

55

Wawancara dengan Sekretaris Pengurus, Matroji, tanggal 23

September 2017, di BMT Artha Jaya Pasar Babelan Bekasi.

 

Page 75: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

63

1. Pelayanan Nasabah

Tabel 4.1

Kode SOP Pelayanan Nasabah

Nomor : 001/SOP/AJ/13

Tanggal : 25/5/14

Revisi : -

Sumber: Data Sekretaris BMT Artha Jaya

a. Definisi dan Ketentuan Umum

1) Yang dimaksud pelayanan nasabah adalah proses

melayani nasabah yang datang langsung ke kantor

dengan janji atau datang langsung sampai nasabah

pulang.

2) Sambut setiap kedatangan nasabah wajib

dilakukan dengan senyum, salam, sapa.

3) Nasabah di tawarkan minum.

4) Petugas harus menggunakan seragam kantor, tanda

pengenal, dan dalam kondisi rapih, bersih, wangi.

5) Pelayanan teller kepada nasabah tidak boleh lebih

dari 7 (tujuh) menit.

6) Berikan bukti transaksi.

 

Page 76: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

64

7) Selesai transaksi teller/marketing mengucapkan

terima kasih diiringi dengan senyum ramah dan

ungkapan supaya Pelanggan datang kembali.

8) Temani nasabah sampai pintu keluar dan

membukakan pintu dan memberi salam.56

56

Matroji, Panduan & Prosedur Standar Operasi BMT

Artha Jaya, (Jakarta: BMT Artha jaya, 2015) h. 1-2.

 

Page 77: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

65

b. Prosedur

Tabel 4.2

Tabel Prosedur Pelayanan Nasabah

No Aktivitas PIC Formulir

1 Terima Tamu Teller Laporan

Kunjungan

Nasabah

2 Tanyakan Maksud

nasabah dan

dengarkan nasabah

Teller

3 Cek system dan

proses

Teller

4 Terima dan

hitung/berikan uang

kepada nasabah

Teller

5 Berikan bukti

transaksi

Teller Kwitansi

6 Ucapkan Terima

Kasih, Temani

nasabah dan

bukakan pintunya

Teller

Sumber: Data Sekretaris BMT Artha Jaya

 

Page 78: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

66

c. Flowchart

Tabel 4.3

Tabel Flowchart Pelayanan Nasabah

Pelayanan Nasabah

TELLER

Mulai

Terima Tamu

Tanyakan maksud dan

dengarkan nasabah

Cek System dan proses

Terima, hitung/berikan uang kepada

nasabah

Berikan Bukti Transaksi

Ucapkan Terimakasih,

Temani dan Bukakan

Pintu Nasabah

Selesai

 

Page 79: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

67

2. Prosedur Permohonan Pembiayaan

Tabel 4.4

Kode SOP Permohonan Pembiayaan

Nomor : 002/SOP/AJ/13

Tanggal : 25/5/14

Revisi : -

Sumber: Data Sekretaris BMT Artha Jaya

a. Tujuan

Mesntandarisasikan prosedur pengajuan pembiayaan

di BMT Artha Jaya.

b. Ruang Lingkup

Proses pemberian informasi kepada calon anggota

pembiayaan sampai dengan penyerahan berkas

lengkap pembiayaan kepada analis kredit.

c. Definisi

1) Anggota pembiayaan: Nasabah BMT yang telah

mendapatkan fasilitas pembiayaan dari BMT.

2) Marketing: Staff BMT Artha Jaya yang

mempunyai tugas untuk melayani Nasabah

mengenai informasi produk-produk pelayanan

BMT Artha Jaya.

 

Page 80: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

68

3) Analis kredit : Staff yang bertugas mengurus

semua proses pembiayaan yang telah melengkapi

syarat administrasi. Ruang lingkup kerja dari

proses analisis pembiayaan, pencairan,

monitoring, survey sampai dengan pelepasan

jaminan.

4) Marketing harus memberikan brosur dan

menjelaskannya ke nasabah.

5) Brosur adalah informasi yang dijelaskan tentang

prosedur pengajuan pembiayaan beserta syarat-

syaratnya dan prosedur pengajuan simpanan

beserta syarat-syaratnya.

6) Marketing harus sabar melayani nasabah

konsultasi mengenai pembiayaan dan simpanan.

7) Pembiayaan terbagi dua yaitu

a) Pembiayaan Individu.

b) Pembiayaan produktif.

8) Syarat pembiayaan Individu antara lain:

a) KTP suami istri.

 

Page 81: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

69

b) Kartu Keluarga.

c) Salinan rekening bank minimal 3 bulan

terakhir.

d) Salinan tagihan listrik dan telpon (optional).

e) Data objek pembiayaan.

f) Data jaminan (harga objek).

g) Tambahan:

(1) PNS/Karyawan,dll: Slip gaji terakhir, surat

refrensi kantor atau SK pengangkatan.

(2) Pengusaha perorangan: SIUP dan NPWP

(optional).

(3) Profesional (dokter, pengacara, dll): surat

ijin profesi, surat ijin praktek.

9) Syarat pembiayaan produktif

a) perorangan:

(1) Legalitas usaha.

(2) Laporan keuangan dua tahun terakhir

(optional).

(3) Past performance 1 tahun teakhir.

 

Page 82: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

70

(4) Bisnis plan.

b) Badan Hukum

(1) Legalitas usaha.

(2) Laporan keuangan dua tahun terakhir

(optional).

(3) Past performance 1 tahun teakhir.

(4) Bisnis plan.

(5) Akte pendirian

(6) Legalitas.

(7) Identitas pengurus.

10) Penerimaan dan penyerahan dokumen harus sesuai

SOP.

 

Page 83: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

71

d. Prosedur

Tabel 4.5

Prosedur Permohonan Pembiayaan

No Aktivitas PIC Formulir

1 Terima Tamu Marketing Laporangan

Kunjungan

Nasabah

2 Memberikan brosur Marketing

3 Jelaskan informasi

produk

Marketing

4 Berikan form

permohonan

pembiayaan

Marketing

5 Ambil kembali form

yang sudah di isi

Marketing

6 Terima dokumen dan

periksa

Marketing Buku tanda

terima

7 Sampaikan ke nasabah

untuk menunggu kabar

persetujuan max 3 hari

Marketing

6 Berikan dokumen ke

analis kredit

Marketing Buku tanda

terima

7 Analis kredit

memeriksan kembali

kelengkapan dokumen

Analis

kredit

8 Periksa dokumen an

Analisa jaminan

Analis

kredit

Form

lapporan

analisa

pembiayaan.

9 Survey Analis

Kredit

Form

Laporan

Survey

1o Proses

persetujuan/Penolakan

Analis

Kredit &

Manajer

 

Page 84: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

72

11 Kabarkan kembali

nasabah apakah di

terima/ditolak

13 Ambil jaminan jika

disetujui

Marketing Buku tanda

terima

14 Pencairan Teller Bukti

transaksi

Sumber: Data Sekretaris BMT Artha Jaya

 

Page 85: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

73

e. Flowchart

Tabel 4.6 Flowchart Prosedur Permohonan Pembiayaan

Marketing Analis Kredit Teller

Terima Tamu

Berikan Brosur

Jelaskan informasi

penting produk

Berikan form permohonan

pembiayaan

Terima dokumen dan

periksa

Sampaikan nasabah

untuk menunggu kabar

persetujuan

Berikan dokumen ke

analis kredit

Periksan dan Analisa

dokumen

Survey

Setujui/Tolak

Kabarkan ke

nasabah jika

disetujui/ditolak

Ambil berkas jaminan

jika disetujui

Pencairan

 

Page 86: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

74

3. Prosedur Analisa Pembiayaan

Tabel 4.7

Kode SOP Analisa Pembiayaan

Nomor : 003/SOP/AJ/13

Tanggal : 25/5/13

Revisi : -

Sumber: Data Sekretaris BMT Artha Jaya

a. Tujuan

Standarisasi pelaksanaan teknis proses analisa

pembiayaan di BMT Artha Jaya.

b. Ruang Lingkup

Proses kegiatan dari mulai mendapatkan tugas

analisa/informasi tentang pembiayaan sampai dengan

persiapan berkas analisa credit analyst.

c. Definisi dan Ketentuan umum.

1) Yang dimaksud analisa pembiayaan adalah proses

analisa berkas pembiayaan apakah calon nasabah

layak diberikan pembiayaan atau tidak, apakah

berkas dan jaminan yang diberikan layak atau

tidak.

 

Page 87: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

75

2) Proses analisa pembiayaan tidak boleh lebih dari

satu hari.

3) Sebelum analisa analis kredit harus memeriksa

kelengkapan dokumen.

4) Proses inisiasi adalah proses pengecekan profile

database nasabah dan profile refrensi.

5) Proses solitasi adalah proses mengunjungi tempat

usaha calon nasabah pembiayaan.

6) Adapun aspek yang dianalisa yaitu:

a) Aspek Yuridis, yaitu status badan usaha dan

kapasitas calon pembiayaan secara hukum.

b) Aspek Pemasaran, yaitu siklus hidup produksi,

produk subtitusi, competitor, daya beli,

masayarakat, program promosi, daerah

pemasaran, factor musim, manajemen

pemasaran, kontrak penjualan.

c) Aspek Teknis, yaitu lokasi usaha, fasilitas,

mesin-mesin, proses produksi efisiensi.

 

Page 88: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

76

d) Aspek Jaminan, yaitu melihat nilai ekonomis

jaminan dan nilai yuridis dari barang yang

dijaminkan.

7) Analisa Kualitatif yaitu analisa yang menekankan

kepada aspek kemauan membayar dari nasabah.

Hal ini mencakup karakter/watak dan komitmen

dari nasabah BMT Artha Jaya.

8) Analisa Kunatitatif

Merupakan analisa untuk menilai kemampuan

membayar dari calon debitur. Pendekatan yang

dipakai ialah:

a) Pendekatan pendapatan bersih.

b) Pendekatan kemampuan menabung.

c) Pendekatan kebutuhan modal.

d) Penjelasan tentang masing-masing pendekatan

dapat dilihat pada kebijakan pembiayaan.

 

Page 89: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

77

d. Prosedur

Tabel 4.8

Prosedur Analisa Pembiayaan

No Aktivitas PIC Formulir

1 Terima Berkas Analis

Kredit

Buku tanda

terima

2 Proses Inisiasi Analis

Kredit

Form analisa

pembiayaan

3 Proses Solitasi Analis

Kredit

Form analisa

pembiayaan

4 Analisa Aspek Analis

Kredit

Form analisa

pembiayaan

5 Analisa Kualitatif Analis

Kredit

Form analisa

pembiayaan

6 Analisa Kuantitatif Analis

Kredit

Form analisa

pembiayaan Sumber: Data Sekretaris BMT Artha Jaya

 

Page 90: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

78

e. Flowchart

Tabel 4.9

Tabel flowchart Analisa Pembiayaan

Analisa Pembiayaan

Analis Kredit

Terima

Berkas

Proses

Inisiasi

Proses

Solitasi

Analisa

Aspek

Analisa

Kualitatif

Analisa

Kuantitafif

 

Page 91: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

79

4. Analisa Jaminan

Tabel 4.10

Kode SOP Analisa Jaminan

Nomor : 004/SOP/AJ/13

Tanggal : 25/5/13

Revisi : -

Sumber: Data Sekretaris BMT Artha Jaya

a. Tujuan

Standarisasi pelaksanaan teknis proses analisa jaminan

pembiayaan di BMT Artha Jaya.

b. Ruang Lingkup

Proses kegiatan mendapatkan kelengkapan berkas

pembiayaan sampai dengan penyerahan jaminan pada

proses pencairan pembiayaan.

c. Definisi dan Katentuan Umum

1) Yang dimaksud analisa jaminan yaitu proses

meneliti melihat dan analisis setiap dokumen yang

dijadikan dokumen, apakah dokumen yang

dijadikan jaminan layak atau tidak dan sesuai atau

tidak dengan nominal pembiayaan yang diajukan

oleh calon pembiayaan.

 

Page 92: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

80

2) Analisa jaminan tidak boleh lebih dari satu hari.

3) Dokumen jaminan yang dianalisa yaitu:

a) Sertifikat hak dan BPKB.

b) Sertifikat tanah dan izin bangun.

c) Surat kuasa nota riil dari pemilik kepada

debitur ataupun langsung kepada BMT Artha

Jaya bila barang-barang jaminan tersebut

bukan milik debitur.

d) Invoice atas barang-barang yang dijaminkan,

apabila barang tersebut adalah barang yang

dijaminkan adalah peralatan pabrik.

d. Prosedur

Tabel 4. 11

Prosedur Analisa Jaminan

No Aktivitas PIC Formulir

1 Cek kelengkapan

syarat administrasi

dan jaminan

Analis

Kredit

2 Cek fisik jaminan Analis

Kredit

Form analisa

jaminan & berita

acara

3 Cek keabsahan

jaminan (survey)

Analis

Kredit

Form analisa

pembiayaan&

berita acara

4 Penaksiran barang Analis Form analisa

 

Page 93: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

81

jaminan Kredit pembiayaan dan

form penaksiran

barang serta

berita acara

5 Pengikatan barang-

barang jaminan

yang diterima

Analis

Kredit

Berita acara dan

surat perjanjian

6 Penguasaan atas

jaminan

Analis

Kredit

Berita acara dan

surat perjanjian

Sumber: Data Sekretaris BMT Artha Jaya

 

Page 94: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

82

e. Flowchart

Tabel 4.12

Tabel Prosedur Analisa Jaminan

Analisa Jaminan

Analis Kredit

Cek kelengkapan syarat administrasi dan

jaminan

Cek fisik jaminan

Cek keabsahan jaminan

(survey)

Penaksiran barang

jaminan

Pengikatan barang-barang jaminan

yang diterima

penguasaan atas jaminan

 

Page 95: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

83

5. Ketentuan Dan Prosedur Penerimaan Jaminan

Tabel 4.13

Kode SOP Penerimaan Jamninan

Nomor : 005/SOP/AJ/13

Tanggal : 25/5/13

Revisi : -

Sumber: Data Sekretaris BMT Artha Jaya

a. Tujuan

Standarisasi pelaksanaan teknik proses pencatatan

penyerahan jaminan oleh debitur ke BMT Artha Jaya.

b. Ruang Lingkup

Proses kegiatan dari penyerahan jaminan ke BMT

Artha Jaya.

c. Definisi Dan Ketentuan Umum

1) Yang dimaksud penerimaan jaminan adalah

menerima dan memeriksa kelengkapan dokumen

jamninan asli berupa formulir permohonan

pembiayaan, Sertifikat hak dan BPKB, sertifikat

tanah dan izin bangun, surat kuasa nota riil dari

pemilik kepada debitur ataupun langsung kepada

BMT Artha Jaya bila barang-barang jaminan

 

Page 96: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

84

tersebut bukan milik debitur, Invoice atas barang-

barang yang dijaminkan, apabila barang tersebut

adalah barang yang dijaminkan adalah peralatan

pabrik.

2) Setiap penerimaan dokumen jaminan harus

menggunakan tanda terima yang disesuaikan

dengan dokumen yang diserahkan marketing.

3) Menyimpan dokumen asli dan menyerahkannya

kepada bagian yang bertanggungjawab atas

keperluan dokumen asli tersebut

4) Setiap dokumen yang diterima, ADM harus

mempunyai copy dan scan file tersebut. Jika dalam

suatu waktu diperlukan.

 

Page 97: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

85

d. Prosedur

Tabel 4. 14

Prosedur Penerimaan Jaminan

NO AKTIVITAS PIC FORMULIR

1 Terima dokumen asli,

formulir dari pemohon Marketing

Buku Tanda

Terima

Dokumen

2 Fotokopi dokumen Analis

Kredit

3 Ceklis penerimaan

dokumen dan catat

Analis

Kredit

Buku daftar

jaminan

4

Serahkan dokumen asli

kepada divisi Analis

kredit

Analis

Kredit

Buku Tanda

Terima

5 Berikan kode & nomor

urut dokumen

Analis

Kredit

6 Membuat bukti serah

terima jaminan

Analis

Kredit

Buku Tanda

Terima dan

bukti serah

terima

7

Simpan dokumen asli

dan bukti serah teima

jaminan ke dalam

Analis

Kredit

 

Page 98: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

86

Sumber: Data Sekretaris BMT Artha Jaya

e. Flowchart

Tabel 4.15 Tabel Flowchart Penerimaan Jaminan

Penerimaan Jaminan

Analis Kredit

lemari

8

Proses penerimaan

dokumen jaminan

selesai

Terima dokumen asli

Cek jaminan

Berikan kode & nomor

urut dokumen

Fotokopi dokumen

Simpan dokumen asli dan bukti serah

teima jaminan ke dalam lemari dokumen

Selesai

 

Page 99: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

87

6. Ketentuan Dan Prosedur Pengembalian Jaminan

Tabel 4.16 Kode SOP Pengembalian Jamninan

Nomor : 006/SOP/AJ/13

Tanggal : 25/5/13

Revisi : -

Sumber: Data Sekretaris BMT Artha Jaya

a. Tujuan

Standarisasi pelaksanaan teknik proses pencatatan

pengembalian jaminan oleh debitur ke BMT Artha

Jaya.

b. Ruang Lingkup

Proses kegiatan dari pengembalian jaminan ke BMT

Artha Jaya.

c. Definisi Dan Ketentuan Umum

1) Yang dimaksud pengiriman pengembalian

dokumen asli jamaah umrah adalah mengembalikan

semua dokumen asli nasabah pada saat sudah lunas.

2) Pengembalian dokumen asli dapat diberikan

langsung kepada nasabah atau via jasa pengiriman

dan harus disertakan formulir tanda terima

 

Page 100: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

88

dokumen dengan note bahwa dokumen tersebut

dikirimkan

3) Dokumen asli yang akan dikembalikan ke nasabah

ketika sudah mendapatkan cap lunas dan

menyerahkan kwitansi pembiayaan.

4) Proses Pengembalian dokumen jaminan harus

kurang lebih 15 menit.

d. Prosedur

Tabel 4.17

Prosedur Pengembalian Jaminan

NO AKTIVITAS PIC FORMULIR

1 Siapkan dokumen

asli Analis kredit Dokumen

2 Buat formulir tanda

terima Analis kredit

Tanda Terima

Dokumen

3 Serahkan dokumen

ke marketing Analis kredit

Dokumen Asli

Buku Tanda

Terima

4

Terima Form tanda

terima dokumen dari

Analis kredit

Marketing Tanda Terima

Dokumen

5

Catat tanggal

penyerahan jaminan

pada buku jaminan

ADM

Tanda Terima

Dokumen&

buku jaminan

6 Update status

jaminan pada system Marketing

7 M

Membuat tanda

terima pengambilan

jaminan oleh kedua

Marketing

Form tanda

terima

pengembalian

 

Page 101: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

89

Sumber: Data Sekretaris BMT Artha Jaya

e. Flowchart

Tabel 4.18

Tabel Flowchart Pengembalian Jaminan

Pengembalin Jaminan

Analis Kredit

belah pihak jaminan

8 Arsip tanda terima Marketing Form Tanda

Terima

Siapkan dokumen asli

Buat formulir tanda terima

Serahkan dokumen ke

marketing

Catat tanggal penyerahan

jaminan pada buku jaminan

Update status jaminan pada system

Arsip tanda terima

 

Page 102: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

90

7. Realisasi dan Pencairan Pembiayaan

Tabel 4.19

Kode SOP Pencairan Pembiayaan

Nomor : 007/SOP/AJ/13

Tanggal : 25/5/13

Revisi : -

Sumber: Data Sekretaris BMT Artha Jaya

a. Tujuan

Menstandarisasikan pelaksanaan proses relisasi

pembiayaan

b. Defini dan Ketentuan Umum

1) Proses data lengkap pembiayaan masuk ke analis

kredit sampai dengan proses pencairan

pembiayaan.

2) Proses pencairan adalah proses dimana nasabah

telah disetujui permohonan pembiayaannya dan

nasabah sudah berhak mengambil dana

pembiayaannya.

3) Proses realisasi sampai dengan pencairan yaitu

kurang lebih dua.

c. Prosedur

 

Page 103: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

91

Tabel 4.20

Realisasi dan Pencairan Pembiayaan

NO AKTIVITAS PIC FORMULIR

1

Menyerahkan berkas

hasil survey ke

manajer

Analis

kredit

Form survey

pembiayan

2 Setujui

Analis

kredit &

Manajer

Lembar

persetujuan

3

Kalkulasi kebutuhan

pembiayaan

berdasarkan data-data

survey

Analis

kredit &

Marketing

4 Proses Analis

Kredit

5

Melengkapi data

pembiayaan dan kartu

pembiayaan pada

system dan merubah

status kartu dari

pengajuan menjadi

disetujui

Analis

kredit/mark

eting

6

Membuat slip realisasi

pembiayaan & Slip

setoran biaya

Analis

kredit

Foto copy Slip

realisasi

pembiayaan &

Slip setoran

biaya

7 M Tanda tangan akad

pembiayaan

Pimpinan

BMT

Form akad

pembiayaan

8 Merubah status

menjadi dicairkan

Analis

kredit

9 Pembuatan kartu

pembiayaan Teller

Form

pembuatan kartu

pembiayaan

 

Page 104: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

92

Sumber: Data Sekretaris BMT Artha Jaya

10 Pencairan Teller

Slip

pembiayaan,

biaya

administrasi,

materai

11 Arsip semua dokumen

 

Page 105: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

93

d. Flowchart

Tabel 4.21

Tabel Flowchart Pencairan Pembiayaan

Realisasi dan Pencairan Pembiayaan Analis Kredit Manajer BMT Teller

Menyerahkan berkas

hasil survey ke manajer

Approve

Kalkulasi kebutuhan

pembiayaan

berdasarkan data-data survey manajer

Rubah status di system

dari pengajuan menjadi

disetujui

Membuat slip realisasi

pembiayaan & Slip

setoran biaya

Merubah status menjadi

di cairkan

Tanda Tangan Akad

Pembiayaan

Pencairan

 

Page 106: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

94

8. Pengajuan Simpanan

Tabel 4.22

Kode SOP Pengajuan Produk Simpanan

Sumber: Data Sekretaris BMT Artha Jaya

a. Definisi dan Ketentuan Umum

1) Yang dimaksud pengajuan produk simpnan yaitu

nasabah menaruh uang di BMT.

2) Syarat pengajuan simpanan yaitu:

a) Foto copy ktp

b) Membayar setoran awal 25.000 rupiah.

3) Pelayanan tidak lebih dari 15 menit.

4) Produk simpanan terdiri dari:

a) Simpanan Mudharabah

b) Simpanan Pendidikan

c) Simpanan Idul Fitri

d) Simpanan Idul Adha

e) Simpanan Walimah

Nomor : 008/SOP/AJ/13

Tanggal : 25/5/13

Revisi : -

 

Page 107: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

95

f) Simpanan Berjangka.

b. Prosedur

Tabel 4.23

Prosedur Pengajuan Produk Simpanan

NO AKTIVITAS PIC FORMULIR

1 Tanyakan maksud

tujuan nasabah Teller

2 Minta ktp nasabah Teller

3

Siapkan formulir

permohonan

simpanan

Teller

formulir

permohonan

simpanan

4

Berikan formulir

permohonan

simpanan ke nasabah

Teller

5 Proses Teller

6 Minta uang setoran

awal Teller

7 M Proses Teller

8 Siapkan buku

tabungan Teller

Foto copy

buku tabungan

9

Berikan buku

tabungan & Slip

pembukaan setoran

awal ke nasabah

Teller

Slip

pembukaan

setoran awal

Sumber: Data Sekretaris BMT Artha Jaya

 

Page 108: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

96

c. Flowchart

Tabel 4.24

Tabel Prosedur Pelayanan Nasabah

Prosedur Pengajuan Produk Simpanan

Teller

Tanyakan maksud

tujuan nasabah

Minta KTP

Nasabah

Siapkan formulir permohonan

simpanan dan berikan

ke nasabah

Minta uang setoran

awal

Proses

Siapkan buku

tabungan

Berikan buku

tabungan & Slip

pembukaan setoran

awal ke nasabah

 

Page 109: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

97

9. SOP Manajer

Tabel 4.25

Kode SOP Manajer

A. Prosedur

a. Yang dimaksud dengan manajer adalah memimpin

usaha BMT sesuai dengan RKAT BMT (Rencana

Kerja dan Anggaran Tahunan BMT).

b. Menyelenggarakan rapat evaluasi kinerja BMT.

c. Menyelesaikan permasalahan internal karyawan

dalam mencapai target.

d. Memelihara inventaris dan aset-aset BMT.

e. Mewakili BMT dalam urusan setiap BMT.

f. Memutuskan penerimaan dan penolakan

pembiayaan BMT.

g. Membuat laporan perkembangan BMT.

h. Membuat Action Plan.

i. Laporan Actoin Plan.

Nomor : 009/SOP/AJ/13

Tanggal : 25/5/13

Revisi : -

 

Page 110: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

98

B. Key Performance Indicator Manajer

Tabel 4.26

Key Performance Indicator Manajer

Kuantitatif

(70%)

Hasil Kerja Pengukuran Target Pencapaian Nilai (1-4)

Bobot Skor (1-4) Bobot x Skor

1

Menyelesaikan permasalahan

internal karyawan dalam

mencapai target Hari 30 Hari 40%

2

Ketetpatan Membuat laporan perkembangan BMT. Tanggal Tanggal 3 setiap

bulan

30%

3 Membuat Action Plan Bulan Setiap bulan

Januari

20%

4 Laporan Action Plan maksimal tanggal 31

Tanggal Tanggal 31 Setiap bulan

10%

Total 100%

Total Nilai (70% *Total)

 

Page 111: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

99

Kuantitatif

(30%)

DEFINISI SKOR

Skor 4.0-5.0 3.6-4.5 2.1-3.5 0-20

Quality of work

(kualitas hasil

kerja = service culture dan proces

oriented

Secara Konsisten menunjukan

kualitas kerja yang tinggi dan

memberikan output yang melebihi standar

Memberikan kualitas kerja

dan memberikan output

sesuai standar yang ditetapkan. Teliti dan

persisten menjaga kualitas

kerja sesuai yang diharapkan

Masih memerlukan supervise

atasan untuk memberikan

output yang sesuai dengan standar

Kurang penelitian

terhadap kualitas kerja,

cenderung memberikan hasil sedanya dan masih

dibawah standar

Quality of work

(kuantitas Kerja)

result oriented

Bekerja sigap dan cekatan.

Memiliki kemampuan untuk

mengatur beban kerja secara efektif sehingga semua tugas

yang diberikan lebih cepat dari

yang diharapkan

Bekerja cepat dan dapat

mengukur beban kerja

secara efektif, dapat menyelesaikan pekerjaan

dalam tenggang waktu

yang logis serta menghasilkan sebanyak

yang diharapkan.

Sesekali tidak dapat

menyelesaikan secara efektif

dan memerlukan banyak waktu tambahan untuk

menyelesaikan tugas

Tidak dapat mengatur

beban kerja secara

efektif sehingga selalu tidak dapat

menyelesaikan pekerjaan

sesuai waktu yang diharapkan

Dicipline (kedisiplinan)

kualitas personal

Rajin dan aktif melakukan palnning, reporting, follow up

secara mandiri

Melakukan planning, reporting, follow up sesuai

standar waktu diharapkan.

Sesekali tidak dapat menyelesaikan secara efektif

dan perlu diingatkan untuk

melakukan palnning, reporting, dan follow up

Tidak terlihat keinginan untuk melakukan

planning, reporting dan

follow up terhadap customer

TOTAL NILAI (30% * TOTAL)

TOTAL SKOR KUALITATIF + KUANTITAIF (Dibagi 2)

 

Page 112: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

100

Rating Skor & Definisi

TOTAL SKOR KUALITATIF + KUANTITATIF (Dibagi 2)

Skor Pencapaian KPI

3.6 – 4 (sangat bagus) > 96% dari target

2.6 -3.5 (bagus) 90% - 95% dari target

1.1 – 2.5 (kurang) 80% - 89% dari target

0 – 1.0 (sangat kurang) < 80% dari target

 

Page 113: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

101

10. SOP Analis Kredit

Tabel 4.27

Kode SOP Analis Kredit

A. Prosedur

a. Melakukan pemeriksaan data-data surat keterangan

yang dipersyaratkan oleh BMT meliputi: (pengisian

formulir pembiayaan, identitas pemohon, jaminan

yang diberikan, taksasi jaminan dan pengecekan

keabsahan jaminan.

b. Melakukan penyelesaian masalah remedial /kredit

bermasalah.

c. Melakukan analisa jaminan/kredit.

d. Melakukan solitasi dan survey nasabah.

e. Membuat laporan hasil survey

f. Approve permohonan pembiayaan yang diajukan

nasabah.

Nomor : 010/SOP/AK/13

Tanggal : 25/5/13

Revisi : -

 

Page 114: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

102

B. Key Performance Indicator (KPI) Analis Kredit Tabel 4.28

Tabel Key Performance Indicator Analis Kredit

Kuantitatif

(70%)

Hasil Kerja Pengukuran Target Pencapaian Nilai (1-4)

Bobot Skor (1-4) Bobot x

Skor

1 Melakukan pemeriksaan data-

data surat keterangan yang dipersyaratkan oleh BMT:

(formulir pembiayaan, identitas

pemohon, jaminan yang diberikan, taksasi jaminan dan

pengecekan keabsahan jaminan.

Menit 20 menit 5%

2 Melakukan penyelesaian masalah remedial /kredit bermasalah.

Hari 30 hari 30%

3 Analisa jaminan Hari 1 hari 20%

4 Melakukan solitasi & survey nasabah

Hari 2 hari 30%

5 Membuat laporan hasil survey Hari H + 1 10%

6 Approve permohonan nasabah Hari 3 hari 5%

Total 100%

Total Nilai (70% *Total)

 

Page 115: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

103

Kuantitatif

(30%) DEFINISI SKOR

Skor

4.0-5.0 3.6-4.5 2.1-3.5 0-20

Quality of work

(kualitas hasil

kerja = service culture dan proces

oriented

Secara Konsisten menunjukan

kualitas kerja yang tinggi dan

memberikan output yang melebihi standar

Memberikan kualitas kerja

dan memberikan output

sesuai standar yang ditetapkan. Teliti dan

persisten menjaga kualitas

kerja sesuai yang diharapkan

Masih memerlukan supervise

atasan untuk memberikan

output yang sesuai dengan standar

Kurang penelitian

terhadap kualitas kerja,

cenderung memberikan hasil sedanya dan masih

dibawah standar

Quality of work

(kuantitas Kerja) result oriented

Bekerja sigap dan cekatan.

Memiliki kemampuan untuk mengatur beban kerja secara

efektif sehingga semua tugas

yang diberikan lebih cepat dari yang diharapkan

Bekerja cepat dan dapat

mengukur beban kerja secara efektif, dapat

menyelesaikan pekerjaan

dalam tenggang waktu yang logis serta

menghasilkan sebanyak

yang diharapkan.

Sesekali tidak dapat

menyelesaikan secara efektif dan memerlukan banyak

waktu tambahan untuk

menyelesaikan tugas

Tidak dapat mengatur

beban kerja secara efektif sehingga selalu

tidak dapat

menyelesaikan pekerjaan sesuai waktu yang

diharapkan

Dicipline (kedisiplinan)

kualitas personal

Rajin dan aktif melakukan palnning, reporting, follow up

secara mandiri

Melakukan planning, reporting, follow up sesuai

standar waktu diharapkan.

Sesekali tidak dapat menyelesaikan secara efektif

dan perlu diingatkan untuk melakukan palnning,

reporting, dan follow up

Tidak terlihat keinginan untuk melakukan

planning, reporting dan follow up terhadap

customer

TOTAL NILAI (30% * TOTAL)

TOTAL SKOR KUALITATIF + KUANTITAIF (Dibagi 2)

 

Page 116: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

104

Rating Skor & Definisi

TOTAL SKOR KUALITATIF + KUANTITATIF (Dibagi 2)

Skor Pencapaian KPI

3.6 – 4 (sangat bagus) > 96% dari target

2.6 -3.5 (bagus) 90% - 95% dari target

1.1 – 2.5 (kurang) 80% - 89% dari target

0 – 1.0 (sangat kurang) < 80% dari target

 

Page 117: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

105

11. SOP Teller

Tabel 4.29

Kode SOP Teller

A. Prosedur

1. Melayani transaksi uang masuk dan uang keluar

setiap hari.

2. Menghitung uang yang masuk dan keluar terlebih

dahulu.

3. Melapor dan menyetorkan dana pada bendahara

akhir hari.

4. Meminta dana pada bendahara pada awal hari

(pagi hari) sebelum operasional dibuka.

5. Mengisi form stock opname dan menyiapkan dana

harian sebagai dari kas.

6. Memeriksa kelengkapan transaksi penghimpunan

dana yang terdiri dari slip setoran dan nominal

uang yang diterimanya.

7. Menyerahkan bukti transaksi pada bendahara dan

mengamankan perolehan dana harian di kas.

Nomor : 011/SOP/TL/13

Tanggal : 25/5/13

Revisi : -

 

Page 118: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

106

B. Key Performance Indicator Divisi Teller

Tabel 4.30 Tabel Key Performance Teller Kuantitatif

(70%)

Hasil Kerja Pengukuran Target Pencapaian Nilai (1-4)

Bobot Skor (1-4) Bobot x

Skor

1 Melayani transaksi uang masuk

dan uang keluar setiap hari

Menit 2 menit 40%

2 Menghitung uang yang masuk dan keluar terlebih dahulu

Menit 1 menit 10%

3 Melapor dan menyetorkan dana

pada bendahara akhir hari

Jam 16:00 WIB 20%

4 Meminta dana pada bendahara pada awal hari (pagi hari)

sebelum operasional dibuka

Jam 07:00 WIB 5%

5 Mengisi form stock opname dan

menyiapkan dana harian sebagai

dari kas

Jam 07:30 WIB 5%

6 Memeriksa kelengkapan transaksi

penghimpunan dana yang terdiri dari slip setoran dan nominal

uang yang diterimanya

Jam 15:30 WIB 10%

7 Menyerahkan bukti transaksi pada bendahara dan

mengamankan perolehan dana

harian di kas

Jam 16:00 WIB 10%

Total

100%

Total Nilai (70% *Total)

 

Page 119: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

107

Kuantitatif

(30%)

DEFINISI SKOR

Skor

4.0-5.0 3.6-4.5 2.1-3.5 0-20

Quality of work

(kualitas hasil

kerja = service culture dan proces

oriented

Secara Konsisten menunjukan

kualitas kerja yang tinggi dan

memberikan output yang melebihi standar

Memberikan kualitas kerja

dan memberikan output

sesuai standar yang ditetapkan. Teliti dan

persisten menjaga kualitas

kerja sesuai yang diharapkan

Masih memerlukan supervise

atasan untuk memberikan

output yang sesuai dengan standar

Kurang penelitian

terhadap kualitas kerja,

cenderung memberikan hasil sedanya dan masih

dibawah standar

Quality of work

(kuantitas Kerja) result oriented

Bekerja sigap dan cekatan.

Memiliki kemampuan untuk mengatur beban kerja secara

efektif sehingga semua tugas

yang diberikan lebih cepat dari yang diharapkan

Bekerja cepat dan dapat

mengukur beban kerja secara efektif, dapat

menyelesaikan pekerjaan

dalam tenggang waktu yang logis serta

menghasilkan sebanyak

yang diharapkan.

Sesekali tidak dapat

menyelesaikan secara efektif dan memerlukan banyak

waktu tambahan untuk

menyelesaikan tugas

Tidak dapat mengatur

beban kerja secara efektif sehingga selalu

tidak dapat

menyelesaikan pekerjaan sesuai waktu yang

diharapkan

Dicipline (kedisiplinan)

kualitas personal

Rajin dan aktif melakukan palnning, reporting, follow up

secara mandiri

Melakukan planning, reporting, follow up sesuai

standar waktu diharapkan.

Sesekali tidak dapat menyelesaikan secara efektif

dan perlu diingatkan untuk

melakukan palnning, reporting, dan follow up

Tidak terlihat keinginan untuk melakukan

planning, reporting dan

follow up terhadap customer

TOTAL NILAI (30% * TOTAL)

TOTAL SKOR KUALITATIF + KUANTITAIF (Dibagi 2)

 

Page 120: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

108

Rating Skor & Definisi

TOTAL SKOR KUALITATIF + KUANTITATIF (Dibagi 2)

Skor Pencapaian KPI

3.6 – 4 (sangat bagus) > 96% dari target

2.6 -3.5 (bagus) 90% - 95% dari target

1.1 – 2.5 (kurang) 80% - 89% dari target

0 – 1.0 (sangat kurang) < 80% dari target

 

Page 121: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

109

12. SOP Marketing

Tabel 4.31

Kode SOP Marketing

A. Prosedur

a. Menghimpun dana-dana nasabah.

b. Membuat fiture-fiture produk penghimpunan dana

dalam bentuk simpanan dan atau pembiyaan.

c. Membuat target-target penghimpunan dana/bisnis

plan.

d. Melakukan evaluasi target penghimpunan dana.

e. Membuat laporan penjualan.

Nomor : 012/SOP/M/13

Tanggal : 25/5/13

Revisi : -

 

Page 122: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

110

B. Key Performance Indicator Marketing

Tabel 4.32

Tabel Key Performance Indicator Marketing Kuantitatif

(70%)

Hasil Kerja Pengukuran Target Pencapaian Nilai (1-4)

Bobot Skor (1-4) Bobot x

Skor

1 Mencari nasabah Orang 10 orang 30%

2 Membuat fiture-fiture produk penghimpunan dana dalam

bentuk simpanan dan atau

pembiyaan

Bulan 3 bulan sekali 20%

3 Membuat target-target

penghimpunan dana/bisnis plan.

Bulan Setiap bulan

Januari

20%

4 Melakukan evaluasi target

penghimpunan dana.

Tanggal Setaip tanggal 3 20%

5 Membuat laporan penjualan Bulan Setiap tanggal

29

10%

Total

100%

Total Nilai (70% *Total)

 

Page 123: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

111

Kuantitatif

(30%)

DEFINISI SKOR

Skor

4.0-5.0 3.6-4.5 2.1-3.5 0-20

Quality of work (kualitas hasil

kerja = service

culture dan proces oriented

Secara Konsisten menunjukan kualitas kerja yang tinggi dan

memberikan output yang

melebihi standar

Memberikan kualitas kerja dan memberikan output

sesuai standar yang

ditetapkan. Teliti dan persisten menjaga kualitas

kerja sesuai yang

diharapkan

Masih memerlukan supervise atasan untuk memberikan

output yang sesuai dengan

standar

Kurang penelitian terhadap kualitas kerja,

cenderung memberikan

hasil sedanya dan masih dibawah standar

Quality of work

(kuantitas Kerja)

result oriented

Bekerja sigap dan cekatan.

Memiliki kemampuan untuk

mengatur beban kerja secara efektif sehingga semua tugas

yang diberikan lebih cepat dari

yang diharapkan

Bekerja cepat dan dapat

mengukur beban kerja

secara efektif, dapat menyelesaikan pekerjaan

dalam tenggang waktu

yang logis serta menghasilkan sebanyak

yang diharapkan.

Sesekali tidak dapat

menyelesaikan secara efektif

dan memerlukan banyak waktu tambahan untuk

menyelesaikan tugas

Tidak dapat mengatur

beban kerja secara

efektif sehingga selalu tidak dapat

menyelesaikan pekerjaan

sesuai waktu yang diharapkan

Dicipline

(kedisiplinan) kualitas personal

Rajin dan aktif melakukan

palnning, reporting, follow up secara mandiri

Melakukan planning,

reporting, follow up sesuai standar waktu diharapkan.

Sesekali tidak dapat

menyelesaikan secara efektif dan perlu diingatkan untuk

melakukan palnning,

reporting, dan follow up

Tidak terlihat keinginan

untuk melakukan planning, reporting dan

follow up terhadap

customer

TOTAL NILAI (30% * TOTAL)

TOTAL SKOR KUALITATIF + KUANTITAIF (Dibagi 2)

 

Page 124: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

112

Rating Skor & Definisi

TOTAL SKOR KUALITATIF + KUANTITATIF (Dibagi 2)

Skor Pencapaian KPI

3.6 – 4 (sangat bagus) > 96% dari target

2.6 -3.5 (bagus) 90% - 95% dari target

1.1 – 2.5 (kurang) 80% - 89% dari target

0 – 1.0 (sangat kurang) < 80% dari target

 

Page 125: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

113

B. Pelaksanaan Kinerja Karyawan BMT Artha Jaya

Berbicara mengenai kinerja tentu saja tidak bisa dilepas

dari karyawan itu sendiri, selain harus mempunyai

kemampuan dan keterampilan dalam bekerja sebuah standar

dan prosedur-prosedur di dalam perusahaan juga membuat

perusahaan mencapai tingkat kesuksesan dengan mudah

telebih manfaatnya juga berimbas baik kepada karyawan itu

sendiri. Kinerja merupakan hasil atau karya yang dihasilkan

oleh masing-masing pegawai untuk membantu badan usaha

dalam mencapai dan mewujudkan tujuan perusahaan.

BMT Artha Jaya dalam tahap perkembangannya

menghadapi persaingan ketat dalam bidang perbankan baik

yang Syariah maupun yang non Syariah. Perkembangan yang

cukup progresif membawa konsekuensi adanya tingkat

kinerja yang harus selalu ditingkatkan baik dari segi

kemampuan dan keterampilan. Di BMT Artha Jaya sekarang

karyawan mempunyai SOP masing-masing di setiap

pekerjaannya sehingga dengan adanya SOP manajemen BMT

Artha Jaya dapat berjalan lancar. Namun jauh sebelum itu

 

Page 126: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

114

pada waktu awal berdirinya, BMT Artha Jaya belum memiliki

SOP.

Sebelum adanya penerapan SOP manajemen BMT Artha

Jaya terbilang belum stabil karena para karyawan rata-rata

bekerja sesuai kebiasaan tanpa adanya standar-standar dalam

bekerja.Seperti yang dikatakan oleh pak Matroji yaitu “Awal-

awal berdiri BMT Artha Artha Jaya bener-bener sulit bangat

bahkan hampir gulung tikar hal ini karena kurangnya

pengawasan dan belum adanya standar-standar kinerja untuk

para karyawan.Mereka ya bekerja sesuai pengetahuan saja,

tanpa ada arahan seluruh staff bekerja sesuai kebiasaan dan

perasaan karena pada waktu itu BMT Artha Jaya Bekasi

belum memiliki SOP dan setiap pekerjaan belum terukur.

Manajer juga cuma memantau pekerjaan apa saja yang

dilakukan oleh karyawan tanpa melihat target dalam bekerja

sehingga sering terjadinya kesalahan dalam bekerja dan

lamban dalam bekerja. Selain itu pada awal berdiri kurangnya

program-program atau produk-produk di BMT sehingga

membuat nasabah tidak melirik BMT Artha Jaya, kata mereka

 

Page 127: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

115

kurang meyakinkan. Selain itu proses pembiayaan lama

sehingga membuat nasabah malas mengajukan pembiayaan.

Sekalinya ada yang mengajukan pembiayaan membuat BMT

Artha Jaya hampir bangkrut karena banyaknya tunggakan

angsuran yang dilakukan oleh nasabah.Hal ini kurang adanya

SOP dan peraturan yang ketat dalam menangani masalah

pembiayaan”.57

Dari kejadian tersebut BMT Artha Jaya selalu belajar dan

mengambil hikmah tersebut dan selalu melakukan perbaikan-

perbaikan dan hingga saat ini BMT Artha Jaya dapat bertahan

selama 5 tahun. Pada tahun ke-3 BMT Artha Jaya memiliki

SOP dalam bekerja.

Dengan adanya SOP kinerja karyawan dapat terarah

dan terukur dengan baik. Setiap pekerjaan mereka harus

sesuai SOP. Adanya SOP membuat karyawan bekerja

cepat dan mematuhi prosedur yang ada. Setiap divisi

memiliki peran masing-masing sehingga membuat mereka

57

Matroji, Pengurus BMT (Sekretaris), Wawancara pribadi, 27

September 2017 (10:30 WIB- 12:00 WIB).

 

Page 128: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

116

lebih bertanggung jawab masing-masing. Contohnya

petugas frontliner untuk melayani nasabah. Misalnya pada

bagian teller harus ada farawell greeting itu yang harus

diberikan kepada nasabah dan diakhiri dengan

mengucapkan “semoga usahanya bertambah berkah dan

hasanah ya pa/bu”, seperti itu manajemen yang baru

sehingga apa yang menjadi standar operasi, harus

dilaksanakan dengan baik karena teller harus sesuai

standar layanan. Kemudian Credit Analyst, marketing ada

aspek penilaiannya dimana harus dibimbing dengan baik

untuk terus konsisten dalam melayani. Kemudian untuk

aspek fisik bisa jadi masalah kenyamanan ruangan,

kebersihan toilet, kemudian ada alat-alat misalnya brosur-

brosur itu harus tersedia. Sehingga menjadi target

untuk menjadi layanan yang unggul dan baik.

Dalam melakukan penilaian terhadap kualitas kinerja

karyawan dilakukan oleh pihak internal yaitu pengawas

BMT salah satunya melalui pendekatan kepada customer

experience dan customer expectation yang meliputi aspek-

 

Page 129: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

117

aspek. Setiap pekerjaan yang dikerjakan kepada karyawan

ada standarnya, Jadi seperti memantau dengan cara

mengecek sekaligus berhubungan langsung dengan teller,

analis kredit, dan marketing untuk merasakan seperti

transaksi layanan yang diberikan dan dilakukan. Jika staf-

staf melakukan yang terbaik kepada mistery shopper

otomatis kepada nasabah memberikan layanan yang

terbaik pula, dan itu juga dilihat dari aspek fisik tadi karena

ada nilai standar kinerja dalam memberikan pelayanan

yang sesuai dengan kertas kerja yang sudah ditentukan

oleh BMT Artha Jaya. Standar yang dilihat dari teller,

Analis kredit dan marketing yaitu sikap, skill, dan

penampilan. Misalnya harus mengucapkan salam

“Assalamu’alaikum, BMT Artha Jaya dengan Matroji ada

yang bisa dibantu?” Diakhir, “terimakasih Pak Sandy telah

datang ke kantor kami”, biasanya seperti itu yang BMT

Artha Jaya Pasar Babelan sampaikan “selamat beraktifitas

kembali Pak Sandy, semoga usahanya berkah” itu sudah

ada standarnya yang harus karyawan penuhi dan

 

Page 130: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

118

laksanakan sehingga apa yang menjadi operasional

prosedur kantor pusat itu di laksanakan.58

Dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas

BMT Artah Jaya Pasar Babelan meningkatkan kinerja

para staffnya seperti sistem pelayanan dalam melayani

nasabah yang berkunjung ke BMT Artha Jaya Pasar

Babelan. Teknik ini untuk membina teller, Analis kredit

atau marketing terbiasa dan siap menghadapi nasabah

dengan sifat yang berbeda-beda dan memberikan

pelayanan yang sesuai dengan apa yang diinginkan

nasabah. Jadi nasabah akan merasa diperlakukan sebagai

keluarga, sehingga meningkatkan loyalitas dan

kepercayaan nasabah kepada BMT Artha Jaya Pasar Babelan

dan secara otomatis bersedia mereferensikan semua

keluarga ataupun rekan untuk menjadi nasabah baru BMT

Artha Jaya Pasar Babelan.

Di BMT Artha Jaya selalu diadakannya pemantauan

dan monitoring penerapan SOP yaitu selama sehari sekali,

58

Matroji, Pengurus BMT (Sekretaris), Wawancara pribadi, 27

September 2017 (10:30 WIB- 12:00 WIB).

 

Page 131: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

119

seminggu, sekali, sebulan sekali dan 3 bulan sekali.

Laporan tersebut dalam bentuk Key Performance

Indicator, Key Performance Indicator merupakan ukuran

atau indikator yang akan memberikan informasi sejauh mana

kita telah berhasil mewujudkan standar yang telah kita

tetapkan, untuk melihat bagaimana kinerja karyawan dalam

mengimplementasikan SOP yang telah ditetapkan, apakah

sesuai SOP yang telah ditetapkan atau tidak. Pada setiap

pemantauannya akan mendapatkan nilai, penilaiannya

dilihat dari fisik maupun non fisik. Adapun penilaian non

fisik yang dilihat yaitu, sikap, skill, dan penampilan,

kerjasama, kejujuran, kreativitas, kedisiplinan, tanggung

jawab karyawan. Sedangkan aspek-aspek yang dinilai dari

segi fisik yaitu peralatan ruangan, kenyamanan ruangan,

toilet. Dalam melakukan penilaiannya dengan

menggunakan metode penilaian kategori, metode ini adalah

metode paling sederhana untuk menilai kinerja, dimana

seorang manajer menandai tingkat kinerja karyawan pada

formulir khusus atau formulir KPI yang dibagi ke dalam

 

Page 132: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

120

kategori kinerja. Adapun formulir khusus/formulir KPI yang

sudah diisi oleh karyawan merupakan laporan yang harus

diberikan manajer.

Pemantauan ini dilaksanakan agar karyawan terbiasa

bekerja dengan menggunakan SOP dan melayani nasabah

dengan baik serta dapat meningkatkan kualitaskinerja dan

layanannya. Hal ini lah yang penting karena banyak

keadaan yang menimbulkan masalah dalam bekerja,

seperti staf-stafnya yang tidak ramah saat melayani,

ruangan tidak bersih, ribetnya proses pembiayaan, bahkan

tidak terawatnya agunan nasabah sebagai akibat kinerja

yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan para

nasabah. Penerapan SOP ini adalah proses yang sangat

penting karena dapat menghindari adanya masalah dalam

bekerja dan dalam melayani nasabah.

SOP yang efektif dan efisien merupakan kunci sukses

pelaksanan kinerja karyawan dalam meningkatnya kinerja

karyawan dengan begitu jika meningkatnya kinerja

karyawan BMT Artha Jaya nasabah akan terus bertambah

 

Page 133: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

121

dan meningkat. Hal ini terbukti dengan adanya SOP

kinerja karyawan BMT Artha Jaya selalu meningkat terus

menerus. Mereka menyelesaikan pekerjaannya sesuai

waktu yang ditentukan, mereka lebih disiplin ketika pergi

dan pulang dari kantor, dokumen-dokumen agunan lebih

terjaga, tidak ada lagi karyawan yang bergosip atau keluar

kantor di waktu jam kerja, dan lain-lain.59

Berikut laporan-

laporan perkembangan kinerja karyawan BMT Artha Jaya.

59

Matroji, Pengurus BMT (Sekretaris), Wawancara pribadi, 27

September 2017 (10:30 WIB- 12:00 WIB).

 

Page 134: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

122

Tabel 4.33

Laporan Penilaian Kinerja Staff BMT Artha Jaya

REKAP HASIL KPI TAHUN 2013-2017

Nama Bulan

Jabatan 2013 2014 2015 2016 2017

Sumarta, S.Ag

2.18 2.58 3.5 4 4 Manajer

Abdul Rohim, SE

1.94 2.80 3.75 3.70 3.77 Analist

Kredit

A. Dusturudin 2.80 2.89 3.89 3.90 3.91 Teller

Ratu Ratna Zulfia 2 2.50 3.57 3.22 3.50 Teller

Mif”ah Sa’adah 2.50 2.48 3.2 3.5 3.50 Teller

Khoirul Anwar 0.77 1.82 2.6 3 3.29 Marketing

Abdul Rohim 1.29 2.82 2.79 3 3.36 Marketing

Surati 2.2 2.5 3 3.22 3.33 Marketing

Sumber: Data Marketing BMT Artha Jaya

Catatan

Rating Skor & Definisi

Skor Kategori Nilai Pencapaian KPI

3.6 – 4 Sangat Bagus > 96 % dari target

2.6 – 3.5 Bagus 90 % - 95 % dari target

1.2 – 2.5 Kurang 80 % -89 % dari target

0 - 0.1 Sangat Kurang < 80 % dari target

 

Page 135: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

123

Dari data di atas dapat kita lihat setiap tahunnya kinerja

staff BMT Artha Jaya mengalami perkembangan walaupun dapat

dikatakan belum stabil. Bapak Matroji menuturkan bahwa jumlah

di atas masih ada karyawan yang kurang dari target yang

ditentukan karena beberapa kendala, contohnya kurang

lengkapnya dokumen yang diberikan nasabah dan lamanya proses

survey nasabah.

Dari hasil monitoring juga dapat diketahui hambatan-

hambatan dan faktor hambatan yang ditemukan dalam proses

pencapaian target, sehingga ketika dikomunikasikan pada rapat

gabungan yang diadakan sebulan sekali dapat dicarikan solusi

atau pemecahannya. Berbagai upaya dilakukan untuk

meningkatkan kinerja karyawan ketika mereka menemukan

penurunan kinerja karyawan karena fungsi monitoring yaitu

mendeteksi kesalahan-kesalahan atau hambatan-hambatan yang

terjadi dilapangan sebelum menjadi kritis Mulai membantu

mencari solusi, memberi motivasi hingga memberikan

penghargaan setiap bulan.

 

Page 136: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

124

Selain kinerja para staff yang berkembang jumlah nasabahnya

juga mengalami perkembangan. Berdasarkan hasil dari laporan

peningkatan nasabah BMT Artha Jaya tahun 2013-2017. Tahun

20013 jumlah nasabah BMT Artha Jaya sebanyak 364 orang,

tahun 2014 sebanyak 413 orang, tahun 2015 jumlah nasabah

BMT Artha Jaya meningkat lagi yaitu sebesar 538 orang dan

tahun 2016 sebanyak 848 orang dan yang terakhir jumlah

nasabah BMT Artha Jaya sementara pada tahun 2017 mengalami

peningkatan juga yaitu sebanyak 1.422 orang . Data-data yang

diperlukan dalam analisis ini didapat data marketing yang

dimiliki oleh BMT Artha Jaya Pasar Babelan Bekasi berdasarkan

laporan perkembangan nasabah 5 Tahun terakhir. Berikut ini

disajikan tabel perkembangan nasabah BMT Artha Jaya Pasar

Babelan Bekasi.60

60

Matroji, Pengurus BMT (Sekretaris), Wawancara pribadi, 27

September 2017 (10:30 WIB- 12:00 WIB).

 

Page 137: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

125

Tabel 4.34

Perkembangan Jumlah Nasabah BMT Artha Jaya

Tahun Jumlah Nasabah Kenaikan

2013 364

2014 413 49

2015 538 125

2016 848 310

2017 1422 574

Sumber: Data Marketing BMT Artha

C. Analisis Kinerja Berbasis Standar Operating Procedures

(SOP) BMT Artha Jaya

1. Implementasi SOP

Belajar dari keterpurukan beberapa tahun lalu, BMT

Artha membuat kebijakan baru untuk para karywan. Yaitu

tepat tanggal 25 Januari 2013, BMT Artha Jaya membuat

Standar Operasi Prosedur (SOP) untuk para karyawan.

Dimana seperti yang sudah penulis bahas bahwa BMT Artha

Jaya hampir gulung tikar dikarenakan kurangnya kinerja para

staff yang mengakibatkan para nasabahnya tidak dapat

bertahan. Kurangnya kinerja para staff dikarenakan memang

tidak adanya pedoman bagi para staff, sebagai contoh pada

 

Page 138: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

126

divisi marketing. Pada awal berdirinya BMT mereka tidak

ditargetkan berapa banyak untuk mendapatkan nasabah.

Sekarang 5 tahun sudah SOP tersebut dibuat, adapun

implementasi dari SOP BMT Artha Jaya yaitu:

b. Implementasi SOP Pelayanan Nasabah

Dalam rangka memenuhi target, BMT Artha Jaya

meningkatkan sistem pelayanan dalam melayani nasabah

yang berkunjung ke kantor. BMT Artha Jaya memiliki

Standar layanan Syariah sebagai pedoman baku bagi

pegawai dalam menjalankan tugas kepada nasabah

sehingga dengan layanan yang baik akan menciptakan

bisnis, dan dapat memberikan layanan yang baik bagi

bisnis yang telah ada karena setiap bisnis menghendaki

layanan.

Dalam melaksanakan SOP pelayanan, nasabah

diberikan pelayanan sesuai dengan apa yang diinginkan

nasabah. Seperti nasabah disambut kedatangannya dengan

senyum, salam, sapa. Nasabah ditawarkan minum serta

dengan keadaan lingkungan kantor yang bersih dan wangi

 

Page 139: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

127

sehingga membuat nasabah nyaman. Selain itu berdasarkan

pengamatan penulis ketika melakukan survey ke kantor

BMT Artha Jaya para tellernya pun bekerja cepat sehingga

tidak membuat nasabah menunggu lama. Jadi nasabah

akan merasa diperlakukan sebagai keluarga, sehingga

meningkatkan loyalitas dan kepercayaan nasabah kepada

BMT Artha Jaya dan secara otomatis bersedia

mereferensikan semua keluarga ataupun rekan untuk

menjadi nasabah baru BMT Artha Jaya.

c. Implementasi SOP Permohonan Pembiayaan

Cara mengajukan pembiayaan di BMT Artha Jaya

yaitu para nasabah harus mendaftar menjadi anggota

terlebih dahulu. Artha Jaya hanya akan meminjamkan dana

kepada para anggotanya. Sebelum mereka mengajukan

permohonan biasanya divisi marketing memberikan brosur

kepada nasabah agar nasabah dapat mengetahui produk-

produk apa saja yang ada di BMT. Selain itu, divisi

marketing menjelaskan syarat-syarat pengajuan

permohonan pembiayaan. Setelah mereka paham dan setuju

 

Page 140: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

128

mereka baru deiberikan form permohonan pembiayaan,

namun terkadang mereka yang datang untuk mengajukan

permohonan pembiayaan tidak langsung membawa berkas-

berkas persyaratannya. Jika seperti itu biasanya divisi

marketing hanya memberikan formulirnya setelah itu

mereka harus menunggu nasabah membawa berkas-

berkasnya kembali sekitar setengah jam karena jarak rumah

mereka tidak terlalu jauh.

d. SOP Analisa Pembiayaan dan Jaminan

Jaminan merupakan peran yang sangat penting dalam

suatu pembiayaan, jaminan diperlukan untuk memperkecil

resiko yang dapat merugikan BMT sekaligus memastikan

kesungguhan nasabah dalam melakukan pembayaran

kembali atas utang yang diperoleh dari BMT.

Dalam menentukan dan menganalisa barang jaminan

untuk mendapatkan pembiayaan BMT Artha Jaya memiliki

prosedur dalam menganalisa barang jaminan pembiayaan

yang diajukan nasabah. Adapun divisi yang bertanggung

jawab dalam menganalisa pembiayaan yaitu analist credit.

 

Page 141: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

129

Divisi analist credit biasanya sebelum mensetujui

permohonan nasabah harus melakukan analisa terlebih

dahulu. Biasanya saya harus melihat usaha dan jaminan

calon nasabah, dan menentukan untuk proses survey

nasabah.

Salah satu prinsip yang digunakan dalam menilai

kelayanan pemberian pembiayaan, saya menggunakan

prinsip 5C, yaitu character,capacity, capital, collateral, dan

condition of economy. Agar analisa bagian analist credit

tepat dan akurat, hal yang pertama dilakukan yaitu saya

melakukan penilaian karakter. Watak seseorang menjadi

penilaian penting dalam pemberian pembiayaan. Apabila

karakter nasabah sudah bagus, insyallah akan lebih lancar

dalam pembiayannya. Adapun untuk melakukan penilaian

karakter saya tidak hanya melihat berkas-berkas nasabah

dan nasabahnya saja, saya juga menggali informasi

mengenai karakter calon nasabah didapat melalui keluarga,

tetangga dan lain-lain.

 

Page 142: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

130

Namun, Alhamdulillah dalam melakukan analisa saya

biasanya dapat menyelesaikannya dalam waktu sehari dan

paling lambat 2 hari, hal tersebut agar saya tidak melebihi

target yang ditentukan.

e. Implementasi SOP Penerimaan Jaminan dan

Pengembalian

Berdasakan prosedur yang telah dijelaskan di atas

bahwa sistem penerimaan dan pengembalian jaminan

sejauh ini sudah cukup baik. Nasabah diberikan form/tanda

terima atau pengembalian barang. Form tanda terima berisi

dua personal in charge (PIC) yang menyerahkan dan

menerima, Form putih (asli) adalah yang menyerahkan dan

Form copy adalah yang menerima. Hal itu dilakukan agar

memiliki kekuatan hukum. Form tanda terima berisi dua

personal in charge (PIC) yang menyerahkan dan menerima,

Form putih (asli) adalah yang menyerahkan dan Form copy

adalah yang menerima. Hal itu dilakukan agar memiliki

kekuatan hukum.

 

Page 143: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

131

f. Implementasi SOP Manajer

Manajer merupakan orang yang memimpin jalannya

BMT sehingga sesuai dengan perencanaan dan tujuan

lembaga dan sesuai kebijakan umum. Dalam melaksanakan

tugasnya, Pak Sumarta dapat melaksanakan tugasnya

dengan baik sesuai dengan prosedur yang telah di telah

ditetapkan. Ketika ada permasalahan beliau selau terjun

langsung agar masalah tersebut cepat terselesaikan. Hal ini

terlihat ketika penulis melakukan observasi langsung ke

BMT Artha Jaya, ketika itu kebetulan ada masalah dibagian

analis kredit. Ada satu nasabah yang selalu menunggak

bahkan belum bayar cicilan selama dua bua. Beliau terjun

langsung dan datang kerumah nasabahnya.

f. Implementasi SOP Analist Kredit

Divisi analist kredit merupakan divisi yang sangat

dibutuhkan ketelitian yang tinggi. Dalam melaksanakan

tugasnya mereka dapat bekerja dengan baik. Hal ini terlihat

dari tercapainya target tugas mereka. Misalkan mereka

ditarget maksimal tiga hari dalam melaksanakan analisan

 

Page 144: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

132

pembiayaan dan jaminan serta survey kurang lebih 3 hari,

namun mereka dapat mengerjakannya paling lambat Cuma

2 hari saja.

g. Implementasi SOP Teller

Teller merupakan ujung tombak bagi BMT. Posisi

teller adalah garda terdepan sebuah brand dalam melayani

nasabah. Dalam melaksanakan tugasnya seperti yang

penulis lihat, para divisi teller sangat murah senyum.

Pelayanannya pun begitu cepat sehingga nasabah tidak

jenuh. Selain itu ketepatan dan kejelasan suara teller dalam

memberikan informasi pun mudah dimengerti. Setiap sore

juga divisi teller tepat dalam memberikan laporan kepada

bagian bendahara.

h. Implementasi SOP Marketing

Implementasi SOP marketing sejauh ini sudah

dilaksanakan dengan baik. Tim marketing berusaha sekuat

tenaga untuk memenuhi target. Beberapa upaya tim

marketing pemasaran, promosi, dan juga merealisasikan

penjualan untuk mencapai target yang telah ditetapkan

 

Page 145: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

133

karena bagian marketing merupakan garda terdepan dari

BMT Artha Jaya. Menurut Pak Khoirul Anwar selaku

staff marketing berkata “Biasanya saya melakukan

pemasaran kepada pedagang-pedagang di pasar Babelan,

karenakan mereka berdagang tuh pasti butuh banyak

modal. Saya melakukan pemasaran di pasar karena letak

kantor dengan pasar dekat. Maka tak heran jika nasabah

kami rata-rata para pedagang. Mereka mengajukan

pembiayaan untuk menambah modal mereka. Selain itu

juga saya melakukan promosi dari rumah ke rumah

walaupun tidak seintens promosi di pasar. Sekarang

berkat tim marketing jumlah nasabah pun meningkat.

2. Analisi Kinerja Staff BMT Artha Jaya

Berdasarkan data-data perkembangan kinerja karyawan

dan jumlah nasabah, dapat disimpulkan standar operasi

prosedur (SOP) berpengaruh terhadap jumlah nasabah dan

peningkatan kinerja staff BMT Artha. Hal ini berdasarkan

teori yang dikemukakan oleh Asri Lakmi Riani bahwa metode

penilaian dan pengukuran kinerja ada 4, namun yang

 

Page 146: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

134

digunakan oleh BMT Artha Jaya menggunakan metode

penilaian kategori. Dimana seorang manajer menandai tingkat

kinerja karyawan pada formulir-formulir khusus yang dibagi

ke dalam kategori kinerja.

Di BMT Artha Jaya melakukan penialain kinerja dengan

menggunakan Key Performace Indicator yang dibagikan

sesuai dengan jobdesk perdivisi. Dari SOP yang ditetapkan

dinilai, diukur dengan Key Performance Indicator. SOP yang

dijalankan pun sesuai dengan jobdesk yang ditetapkan

Tersusunnya pedoman dan cara penilaian yang baik

membuat kinerja staff BMT Artha Jaya meningkat, mereka

dapat mengerjakan secara tepat waktu dan target-target yang

ditetapkan dapat dicapai dengan baik. Selain itu dengan

standar prosedur pelayanan yang ditetapkan mereka dapat

memberikan pelayanan yang terbaik bagi nasabah, sehingga

nasabah merasa nyaman dan dapat mengajak temannya untuk

menjadi nasabah BMT Artha Jaya. Dari kinerja mereka yang

baik menjadikan nasabah BMT Artha Jaya meningkat.

 

Page 147: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

135

Keberhasilan kegiatan tersebut, maka SOP yang

ditetapkan dan diterapkan oleh BMT Artha Jaya dapat

dikatakan efektif dan efisien. Efektifnya para staff jadi

terbiasa bekerja secara disiplin dan tepat waktu dalam bekerja

serta dapat berjalan dengan baik manajemennya. Sedangkan

efisiennya yaitu para staff tidak mengulur-ngulur waktu

dalam bekerja dengan begitu dapat menekan anggaran

perusahaan. Jika mereka mengulur-ngulur waktu otomatis

mereka akan lembur mengerjakan tugasnya dan kalau sudah

begitu mau tidak mau BMT membayar uang lembur mereka.

Menurut penulis yang dipergunakan oleh BMT Artha Jaya

dalam mengukur kinerja karyawan yaitu dengan Standar

Operating Procedur (SOP) dan melihat pada KPI dari setiap

karywan, sudah dilakukan dengan baik. Karyawan pun sudah

menjalankan dengan baik, hal ini dapat dilihat ketika peneliti

melakukan kunjungan serta pengamatan ketika sedang

berlangsungnya kegiatan kerja mereka.

 

Page 148: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

136

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Implementasi Standard Operating Procedures (SOP)

BMT Artha Jaya secara umum telah dipraktikan dalam

lapangan dan menjadi pedoman Staff BMT Artha Jaya.

Walaupun ada beberapa prosedur yang belum secara

maksimal dijalankan, contohnya disebabkan oleh

beberapa faktor yaitu keterlambatan penyerahan

dokumen dan agunan dalam proses permohonan

pembiayaan.

2. Adanya Standard Operating Procedures (SOP) BMT

Artha Jaya Pasar Babelan Bekasi berpengaruh terhadap

efektifitas pelaksanaan kinerja staffnya. Ini terbukti

para staf yang mengetahui, memahami dan

melaksanakan job description yang sesuai dengan

Standard Opernnn bgating Procedures (SOP), dan

prosedur-prosedur yang telah diterapkan,

 

Page 149: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

137

berkembangnya kinerja karyawan BMT Artha Jaya,

meningkatnya nasabah BMT Artha Jaya

B. Saran

1. Untuk karyawan BMT Artha Jaya Pasar Babelan

Bekasi lebih memaksimalkan kinerjanya agar dapat

memberikan pelayanan yang maksimal terhadap

nasabah.

2. Standar operasional prosedur dikembangkan dan

ditingkatkan lagi agar lebih baik sehingga nasabah

yang datang ke BMT Artha Jaya Pasar Babelan Bekasi

merasa puas atas kinerja dan pelayanan staff BMT

Artha Jaua. Karena pelayan dalam bank sangatlah

penting untuk melihat kualitas kenyamanan, sehingga

nasabah tidak merasa bosan menunggu saat

bertransaksi.

 

Page 150: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

DAFTAR PUSTAKA

Ardianto,Elvinari, 2010, Metodelogi Penelitian untuk Publik Relation,

Bandung: Simbiosa Rektama Media.

Arikunto, Suharsimi, 2003, Prosedur Penelitian;Suatu Pendekatan

Praktek, Jakarta: Bulan Bintang, Cet.9.

Budiharjo,M. 2014. Panduan Praktis Menyusun SOP, Jakarta: RAS

Peneba Swadaya Grup.

Departemen Pendidikan Nasional. 2008.Kamus Besar Indonesia,(Jakarta:

Penerbit Balai Pustaka. Ed. 4.

Ekotama, Suryono. 2011.Cara Gampang Bikin Standard Operating

Procedures, Jakarta: Media Presindo.

Fahlevi, Fauzi. 2014. “Implementasi Standar Operating Procedures (SOP)

Penyelenggaraan Umroh Pada PT TurSilahturahmi Nabi (Tursina

Tour) Jakarta”. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Fahmi, Irham. 2012. Manajemen Teori, Kasus, dan Solusi.Bandung:

ALFABETA, Cet. 2.

Purnama, S jaka. “Implementasi Standar Operasional Prosedur (SOP)

DalamOrganisasi Pelayanan Publik”. 2015

Mleong, Lexy J, 2000, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, Cet. ke-11.

Kristi Poerwandari, 1983, Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian

Psikologi, Jakarta: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran

dan Pendidikan Psikologi, LPSP3 UI.

Luthfiah, Hab Nining. “Manajemen Pelayanan Berbasis SOP (Standar

Operasional Prosedur) Pada Bank BNI Syariah Cabang

Tanggerang”. (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014)

 

Page 151: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

Musriati, Atik “Impelemtasi SOP dalam Pendaftaran Ibadah Haji di

Kementrian Agama Kota Semarang (Perspektif Excellent

Service)”. (Seamarang: UIN Walisongo, 2014).

Nasution, M.N. 2005. Manajemen Mutu Terpadu; Total Quality

Management Bogor: Ghalia Indonesia.

Nawawi, Hadari. 2006. Evaluasi dan Manajemen Kinerja Lingkungan

Perusahaan dan Industri Yogyakarta: Gadjah Mada University

Press.

Noor, Juliansyah. 2013.Penelitian Ilmu Manajemen; Tinjauan Filosofis

dan Praktis.Jakarta: Prenada Media Grup.

Prihantoro, Agung. 2012. “Peningkatan Kinerja Sumber Daya Manusia

Melalui Motivasi, Disiplin, Lingkungan Kerja, dan Komitmen

”.Majalah Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah

Semarang”Value Added”, Vol. 8, No. 2.

Rahmat, Jalaludin, 2002, Metode Penelitian Komunikasi Dilengkapi

Contoh Analisis Statistik, Bandung: PT. Rosdakarya.

Ratih . Dini, Jurnal Universitas Gunadarma, “Analisis Mutu Pelayanan

Di Bank Syariah (Studi Kasus Pada Unit Usaha Syariah- Bank

Permata)”,diakses langsng Pada tanggal 20 April 2016 di

http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/postgraduate/managem

ent/Perbankan/Artikel_91207024.pdf.

Riani, Asri Laksmi. 2013.Manajemen Sumberdaya Manusia Masa Kini,

Yogyakarta: Graha Ilmu.

S Hadiwiyono, Priscyllia dan Togar W.S. Panjaitan, 2013. “Perancangan

Standard Operating Procedure (SOP) Departemen Human

Resources (HR) Di PT. X”, Jurnal Tirta, Vol. 1, No. 2.

Siagian, Dergibson dan Sugiarto, 2000, Metode Statistik untuk Bisnis dan

Ekonomi, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Siagian, Sondang P. 1996. Kiat Meningkatkan Perusahaan dan Industri,

(Jakarta: Penerbit Rajawali Press.

 

Page 152: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

Soemohadiwidjojo, Arini T. 2014. Mudah Menyusun SOP (Standard

Operating Procedure). Jakarta: Penebar Plus Penebar Swadaya

Grup.

Suharto, Edi. 2009, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat,

Bandung: PT Rafika Media, Cet ketiga.

Syukur, Fatah. 2012.Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan,

Semarang: PT Pustaka Rizki Putra.

Tambunan, Rudi M. 2008. Pedoman Menyusun Standard Operating

Procedurs (SOP).Jakarta: Maiestas Publishing.

Timpe, A. Dale. 1992. Kinerja.Terj. Sofyan Cikmat. Jakarta: Elex Media

Komputindo.

Usman,Husaini dan Purnonomo Setiady Akbar, 2009, Metodologi

Penelitian Sosial, Jakarta: PT Bumi Aksara, Cet. 2.

Wibisono, Dermawan. 2011. Manajemen Kinerja Korporasi dan

Organisasi: Pnaduan Penyusunan Indikator. Jakarta: Penerbit

Erlangga.

Wirawan. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia; Teori aplikasi

dan Penelitian, Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Zam,Embung Megasari. “Kinerja Pegawai dalam pengawasan

Pimpinan”, Diunduh langsung dari situs resmi

www.bkp2d.riau.go.id pada tanggal 29 Mei 2016

INTERNET

http://e-dokumen.kemenag.go.id/files/VenPYt421284811131.pdf. Diunduh

Pada tanggal 22 Juni 2016.

http://megapolitan.kompas.com/read/2015/02/02/18582981/Orang.Dalam.Bermain.Ba

nk.Syariah.Mandiri.Dibobol.Rp.50.Miliar, Diunduh pada tanggal 10 Mei 2016.

 

Page 153: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

FAQ WAWANCARA BMT ARTHA JAYA

Analisis Kinerja Berbasis SOP (Standar Operating Procedures)

Pada Baitul Mal Wattamwil (BMT) Artha Jaya Pasar Babelan

Bekasi

Nama : MATROJI, SE.I

Jabatan : SEKRETARIS

AssalamulaikumWr.Wb…

Saya Sandy Ary Liansyah, mahasiswa jurusan

Manajemen Lembaga Keuangan Islam, Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta, sedang melakukan penelitian tentang

Analisis Kinerja Berbasis SOP di Baitul Mal Wattamwil (BMT)

Artha Jaya Babelan Bekasi dalam rangka penyusunan skripsi.

Saya sangat mengharapkan bantuan bapak/ibu untuk bersedia

diwawancarai. Adapun daftar pertanyaannya yaitu:

1. Apa yang melatar belakangi adanya penerapan SOP di Baitul

Mal Wattamwil (BMT) Artha Jaya Babelan Bekasi?

JAWABAN

 

Page 154: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

“Baitul Mal Wattamwil (BMT) Artha Jaya Pasar Babelan

Bekasi berdiri pada tanggal 5 Mei 2013yang beralamat di Pasar

Babelan Rt 005/001 Desa Babelan Kota adalah lembaga

keuangan mikro berbasis syariah, berfungsi sebagai sarana

memberdayakan perkonomian umat melalui kerjasama antara

pihak BMT dengan masyarakat atau nasabah dalam bentuk

pembiayaan usaha produktif, layanan konsumtif, simpanan atau

tabungan ataupun transaksi produk-produk syariah lainya. Semua

transaksi muamalat yang dilakukan menggunakan beberapa

mekanisme yang sesuai dengan standar muamalat syariah seperti

bagi hasil sesuai dengan nisbah yang disepakati, keuntungan

selisih harga jual dan ujrah atau upah. Sumber dana yan dikelola

BMT berasal dari modal BMT, dana pihak ketiga seperti nasabah

dan aparat desa.

Berdirinya BMT Artha Jaya di prakasai oleh tokoh

masyarakat, tokoh agama, dan masyarakat Babelan yang mencita-

citakan terciptanya masyarakat madani dengan berlandaskan

syariah berkumpul untuk membentuk suatu lembaga keuangan

syariah dengan nama BMT Artha Jaya. Awal berdirinya

 

Page 155: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

bertujuan untuk menghindari rentenir yang semakin berkembang

di masyarakat.Pendirian ini dilatarbelakangi sebagai bentuk rasa

kepedulian terhadap masyarakat sekitar dan upaya peningkatan

pembangunan ekonomi. BMT Artha Jaya berupaya menghasilkan

produk-produk yang praktis, kompetitif serta kemudahan dalam

bertransaksi dengan harapan dapat memenuhi setiap kebutuhan

nasabah atau masyarakat untuk bermuamalat berdasarkan syariat

secara aman, nyaman, penuh berkah dan terhindar dari praktek

ribawi.

Kehadiran BMT Artha Jaya di tengah masyarakat Babelan

dapat menjadi solusi terbaik dan meraih kepercayaan wirausaha

masyarakat bawah menengah melalui sinergi amanah sehinga

masyarakat dapat meningkatkan taraf perekonomian sejahtera

kearah yang lebih baik melalui mekanisme muamalah yang sesuai

dengan tuntutan syariat Islam.”

2. Bagaimana implementasi SOP di Baitul Mal Wattamwil

(BMT) Artha Jaya Babelan Bekasi?

 

Page 156: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

Jawaban

“Awal-awal diterapkannya SOP di BMT Artha Jaya para staff

masih belum terbiasa masih kesulitan dalam menggunakan

SOP, bahkan mereka sampai lupa bahwa peraturannya yang

terbaru baru harus menikuti SOP yang berlaku. Sampai-sampai

untuk mengingkatkan mereka kami selaku pengurus

memberikan sanksi kepada mereka dengan memberi Surat

Peringatan (SP) jika sudah tiga kali kami tegur”.

3. Apakah implementasi di Baitul Mal Wattamwil (BMT) Artha

Jaya Babelan Bekasi berjalan efektif dan efisien?

Jawaban

“Ya sangat efektif dan efisien. Efektifnya para staff jadi

terbiasa bekerja secara disiplin dan tepat waktu. Efisiennya

para staff tidak mengulur-ngulur waktu dalam bekerja dengan

begitu dapat menekan anggaran perusahaan. Jika mereka

mengulur-ngulur waktu otomatis mereka akan lembur

mengerjakan tugasnya dan kalau sudah begitu mau tidak mau

BMT membayar uang lembur mereka”.

 

Page 157: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

4. Apakah semua karyawan sudah menerapkan SOP yang telah

ditetapkan?

Jawaban

“Ya sudah semua karyawan menerapkannya”.

5. Apakah ada kemajuan dari segi kinerja karyawan dan

perusahaan dari adanya implementasi SOP?

Jawaban

“Ya pasti ada, mereka lebih disiplin. Mereka lebih

memberikan pelayanan yang membuat nyaman para nasabah”.

6. Apakah semua kinerja karyawan sudah sesuai dengan SOP

yang ada?

Jawaban

“Ya sudah”.

7. Jika sudah. Bagaimana sistem penilaian kinerja karyawan yang

ada di Baitul Mal Wattamwil (BMT) Artha Jaya Babelan

Bekasi?

Jawaban

“Sistem penilaian di BMT yaitu pertama dengan menggunakan

KPI atau laporan harian kerja. Kedua dengan menggunakan

 

Page 158: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

kusioner, cara ini kusioner diberikan kepada nasabah untuk

menggetahui sejauh mana kinerja para staff. Ketiga yah

dengan cara melihat cctv kantor”.

8. Apa yang dinilai dari kinerja staff Baitul Mal Wattamwil

(BMT) Artha Jaya Babelan Bekasi?

Jawaban

“Banyak pertama kedisiplinan, kreatifnya, kejujuran dan

kecepatan dalam bekerja. Masih banyak lagi”.

9. Siapa yang menilai kinerja staff Baitul Mal Wattamwil

(BMT) Artha Jaya Babelan Bekasi?

Jawaban

“Untuk yang menilai kinerja staff yaitu bagian sekretaris dan

bekerjasama dengan manajer”.

10. Berapa kali penilaian dilakukan?

Jawaban

“Untuk penilaian disini dilakukan sebanyak 3 kali, pertama

harian. Kedua mingguan dan yang ketigabulanan”.

11. Dalam bentuk apa penilaian kinerjanya?

Jawaban

 

Page 159: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

“Kita disini melakukan penilaian dalam bentuk penilaian

langsung yaitu dengan cara memantau para staff langsung.

Kedua dengan penilaian tidak langsung dengan cara

memberikan mereka key performance indicator (KPI) serta

laporan-laporan lainnya”.

12. Apakah tiap bagian memiliki model Penilaian kinerja

karyawan yang berbeda?

Jawaban

“Ya sama semuanya”.

13. Apakah dampak hasil penilaian kinerja terhadap

produktivitas karyawan?

Jawaban

“Dampaknya mereka lebih disiplin dalam bekerja, tidak

menunda-nunda lagi dan bekerja sesuai target sehingga

mengalami peningkatan nasabahnya”.

14. Bagaimana form penilaian kinerja karyawan apakah dalam

bentuk KPI yang ada di Baitul Mal Wattamwil (BMT) Artha

Jaya Babelan Bekasi?

Jawaban

 

Page 160: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

“Ya dalam bentuk KPI”.

15. Apabila dalam adanya penyimpangan. Bagaimana cara

melakukan perbaikan-perbaikan terhadap penyimpangan

yang terjadi?

Jawaban

“Sejauh ini tidak ada peyimpangan yang dilakukan oleh para

staff”.

16. Bagaimana cara mempertahankan komitmen karyawan

pada SOP?

Jawaban

“Untuk mempertahankan komitmen mereka. Kami selalu

saling mengingatkan. Sharing-sharing ketika ada kendala

dalam rapat”.

17. Apakah karyawan Baitul Mal Wattamwil (BMT) Artha Jaya

Babelan Bekasi sudah memenuhi standar yang telah

ditentukan?

Jawaban

“Ya sudah”.

 

Page 161: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

18. Apakah karyawan Baitul Mal Wattamwil (BMT) Artha Jaya

Babelan Bekasi sudah melakukan tugas sesuai waktu yang

telah ditentukan?

Jawaban

“Ya sudah sesuai”.

19. Apakah karyawan Baitul Mal Wattamwil (BMT) Artha Jaya

Babelan Bekasi melapor keatasan jika ada masalah di

pekerjaannya?

Jawaban

“Ya pasti, namun mereka melapor biasanya jika tidak bisa

diatasi sendiri. Bisa dikatakan masalahnya sangat rumit.,

seperti document yang rusak”.

20. Apakah karyawan Baitul Mal Wattamwil (BMT) Artha Jaya

Babelan Bekasi datang dan pulang tepat waktu?

Jawaban

“Sejauh ini semenjak adanya SOP mereka lebih tepat waktu

ketika datang dan pulang.”

 

Page 162: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

Bekasi, 21 September 2017

Nara Sumber

Matroji, SE

 

Page 163: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

FAQ WAWANCARA NASABAH BMT ARTHA JAYA

“Analisis Kinerja Berbasis SOP (Standar Operating Procedures)

Pada Baitul Mal Wattamwil (BMT) Artha Jaya Pasar Babelan

Bekasi”

Narasumber : Sumarta

Posisi : Manajer

AssalamulaikumWr.Wb…

Saya Sandy Ary Liansyah, mahasiswa jurusan

Manajemen Lembaga Keuangan Islam, Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta, sedang melakukan penelitian tentang

Analisis Kinerja Berbasis SOP di Baitul Mal Wattamwil (BMT)

Artha Jaya Babelan Bekasi dalam rangka penyusunan skripsi.

Saya sangat mengharapkan bantuan bapak/ibu untuk bersedia

diwawancarai. Adapun daftar pertanyaannya yaitu:

1. Dari adanya SOP, apakah ada perubahan terhadap kinerja

para karyawan dan jumlah nasabahnya?

Jawab:

 

Page 164: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

“Ya jelas ada, contohnya karyawan lebih disiplin dalam

mengerjakan tugasnya sesuai prosedur yang disepakati.

Kalau nasabah sudah pasti nambah, karena meningkatnya

pelayanan mereka semakin pula berkembang

nasabahnya”

2. Sejak kapan SOP diterapkan?

“Tanggal 25 Januari 2013”

3. Dari adanya SOP dapat memotivasi bapak untuk bekerja

lebih baik dan disiplin?

“Pasti, saya sangat termotivasi, apalagi kalau selalu capai

target dapat bonus besar”

4. Dengan apa SOP dinilai dan di ukur?

“Yaitu dengan menggunakan Key Performance Indicator”

5. Apakah bapak menyelesaikan permasalahan internal

karyawan dalam mencapai target?

“Saya biasanya kalau masalahnya ringan, seperti

menurunnya jumlah nasabah, Cuma butuh 2 minggu saja.

Tetapi jika masalahnya berat seperti pembiayaan bisa

makan waktu sebulan. Karena saya kan manajer”

 

Page 165: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

6. Apakah bapak selalu tepat waktu dalam membuat

laporan?

“Betul, saya selalu tepat waktu bahkan h-3 deadline sudah

jadi laporannya”

7. Apakah bapak bekerja sigap dan cekatan. Memiliki

kemampuan untuk mengatur beban kerja secara efektif

sehingga semua tugas yang diberikan lebih cepat dari

yang diharapkan?

“Pasti. karena kami selalu tuntut kerja cepat tapi teliti”

8. Apakah bapak rajin dan aktif melakukan palnning,

reporting, follow up secara mandiri?

“ Saya biasanya juga ikutan cari nasabah kami saling

membantu tim marketing”

9. Apakah karyawan Baitul Mal Wattamwil (BMT) Artha

Jaya Babelan Bekasi melapor keatasan jika ada masalah

di pekerjaannya?

Jawaban

 

Page 166: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

“Mereka melapor namun biasanya masalah yang sulit

diselesaiakan, seperti ada yang macet pembiayaan

document yang rusak.

10. Bagaimana cara mempertahankan komitmen karyawan

pada SOP?

Jawaban

“Untuk mempertahankan komitmen mereka. Kami selalu

saling mengingatkan. Sharing-sharing ketika ada kendala

dalam rapat. Dan kami akan selalu memecahkan

masalahnya secara bersama-sama

Bekasi,3 September 2018

Nara Sumber,

Sumarta,S.Ag

 

Page 167: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

KEMENTERIAN AGAMAUNIVERSITASISLAM NEGEШ (uIN),SyARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKUElⅢLSILMU DAKttkH DAN ILMU KOMiUNIKASI

狙籠:W胤∬f翼1橋有2h“面 Telp./F猟 :(62‐ 21)7432728/74703580

EmaiL [email protected].週

Tembusan:10 Dekan

2.Ketua Jurusan Manttemen Dakwah(MD)

Un001/F5/PP.oo,9/ 11′ 7 /2017I ( satu) bundelBimbingan Skripsi

Kepada Yth,H. Mulkanasir, BA, S.pd, MMDosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu l(omrmikasiL/IN Syarif Hidayatullah Jakarta

A s s a ! amu' al ai kunt I4 r. Ilr b,

Bersama ini kami sampaikan outline dan naskah proposal skripsi yang diajukan olehmahasiswa Fakultas tlmu Dakwah dan lhnu l(omunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakartasebagai berikut,

Sandy Ary Liansyah

ll1205300001o

lヽanttcillCn Dakwa11

X(Sepulull)

089678123605

padil::1lilll:11:iStittli(lillT:RkallillT::Il聞!

Kami mohon kesediaannya untuk membimbing rnahasiswa tersebut dala,rpenyusunan dan penyelesaian skripsinya selama 6 bulan dari tanggal l6 Maret s.d. l6September 201 7,

Demikian, atas perhatian dan kesecliaannya kami sampaikan terima kasih.Ilas s alamu' a I a i kum lltr. lV b.

0330199803

 

Page 168: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

KIEL4ENTEItIAN ACAMALjNIVERSITASISLAM NECERI(UIN),SYARIF HIDAYA■lULLAH JAKARTA

ltt KlJl」‐1■SH」MU DAKWAH DAN H」 M U KOMllNIKASI

Jl- tr. l[. -ltrautl. Nu. 95, ('iptrtu( l5{ l?, Inttonesia\Vebsitc ; rv\uw'- litJkr"rur.uirrikt;.uc,icl

′lし 11)./「 ax:(62-21)74_;2728/717()、 15,

Enmll:lidkO‖ 1にJuilJkl.aじ .kl

()i110:・

/2()17

: Izin l,errelitiurr (Skrillsi)

Kepatla Y tlr,

l'irirpinan IJlvl't Ar1y,i1 .laya ljabelanJI. ['asar' [Jahelan IJekasi(li

-l-ert rtrrat

,4ss ulutt t u' t ilt t ik un t ll' r. ll/ h.

L)ckan l'iakrrltas llrrru l)akrvttlr rtarr lliiruJaliarrta t))snsr-arrgkan balrrry,a :

.lakarta, T

Kol〕 lL::likasi tJIN Syti!ヽ 1ll llidit〕ralLllitth

Nall′ 111

Nl)ll10r Pい Lc)k

Sci11じ stcr

、it1litlsalジl)FO(li

Tcln事鴻ピ'1`

31,1.′ allil・

Alanlat

rTIじ

}Fi :

Sil!1(1)′ Al‐〉′I`ialls)′ al:

lI121)5、 1){)()()()|〔ゝ

Xl(Sじ 1)Clこls)

Mailliclllじ il l)と lkwall

、'を

lkal・ la,8 Jantiari 1995

施 /1'高I」押 an而 L G3 mttd仙 ¨ 品

r)8229ぶ |ざ 3〕 rl

trtlalillr herlal' llltllrarsis\\ia lrulrtrltirs llrrru I)aliw'alr tlan llrrrrr l(onrrrnilrasi t llNllitlayattrllulr .lakrtl'ttl )/ittlg ukittt rrtr.:laksarrakan llerlclitiarr/rrrerrear.i tlala rlalarr[)stltf lisarr skri;lsi berjtrtluI ",5'ltuttltu. ( )I,r,rrttittg l,rux:tulat-e.r',.

S;,uril'rangkar

Sehubtrrtgail tlottgatl itu, rlirrolrrrn kir'arr;a llapak/ltru/Sdr-. tla,,ttttettetiltta/tltcrtgizirtkart ttrahasisrva kanri tclscbrrt tlalurrr pclaksanaarr kegialarr dipraksutl.

I)enrikiarr, itlas kcriusatttit tliut barttuanrrl,a Lanri rncrrgucaphurr tcrirrra liasilr.

lllu.s t ilunt u' t ilt t i k run I? r. Llt b.

l'ernbrrstrrr:

t. Wakil l)ckan llidaug Akaucteruik

2- Kctua .ltrrusarr/l)rodi [\,larrajcrrren I )akr,valr

 

Page 169: ANALISIS KINERJA BERBASIS STANDAR OPERATING …

翌い一 ^

酬一

剛些中

KEU´~~~=

N●.M()PR“ M'1'/MitB/BM゛ 1'‐ AノlV/21)18

1)ol13all ill:kaflli,111じItyatak411 b麟 111げ麒i

i Salltiy Ary l′ iansyall

i li12()53()け ()()i(}

=11じll11)at(lail「 i` a ilじじal l′ ahil‐ :。 lakal` 1とl,1)8.;allt:al・ i lり95

Jll「 1lsallf iシ r()Ji :2・ tan■ lClll。 11:′じ;ni)aじ a Kctiarlじ an isiain

Adalah bCnar illahをis:sヽやa ya118 1Ciah illじ laksanaktt:l l)じ :|じ liliall(lai]nlじ ncali dalを 1

dalanl「 anttka l〕じlltilittn sk「 11)si ticl、 じall.ludtil“ fI′ I(lノ I,ゞ r.ゞ Aイ r′た■りた′お」′・わ“・ゞr、 ・ゞゞィナf'

6ゞた″た晨ι′'(ヶ tガ・4Jfr″g″だ(た :【メ〔rf″ ごり fセ 』〔Ar f′(ι″ιιノA皮 [ノ l'lι JF`′ ′′:ヽ1'′ ノィおA/プ リJ′

°Jノ′ι′。た4)'`ι

riι′ゝ`〃

・ 丘た′ルじ/`ル]5ピ 1`ι ,、 F・

・ pcilgall― li〕 iiall dalとl lじ iSじ 1)ι :i patid ial133a1 23 Sじ Plじ nlbCi‐

21)17-18Nぃ、′じ11lbCr 2{)17

1)じ 11likialllah st:「 at kCtじ「a ilじ an i!li kanli l)tiat tiCn3a:l Sじ1)Cnar― scl)じ !lal‐‖ya untt:k

(lil)じ「じuilakail scl)aじ allllalla!1lCSttil)′ tt″

I〕もkasi,23 Al)ri1 2f11 8

_:BM″ r AFtlla.Iay貧