analisis kepuasan konsumen dan strategi pemasaran ...digilib.unila.ac.id/56488/3/skripsi tanpa bab...

103
ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN AGROINDUSTRI KOPI BUBUK CAP JEMPOL DI KOTA BANDAR LAMPUNG (Skripsi) Oleh VITA DWIPUTRI UTAMI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

Upload: others

Post on 26-Jan-2020

55 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN

AGROINDUSTRI KOPI BUBUK CAP JEMPOL

DI KOTA BANDAR LAMPUNG

(Skripsi)

Oleh

VITA DWIPUTRI UTAMI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 2: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

ABSTRAK

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN

AGROINDUSTRI KOPI BUBUK CAP JEMPOL DI KOTA BANDAR

LAMPUNG

Oleh

Vita Dwiputri Utami

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kepuasan konsumen kopi

bubuk dan strategi pemasaran agroindustri kopi bubuk di Kota Bandar Lampung.

Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus pada agroindustri kopi

bubuk Cap Jempol. Responden penelitian ini dari peserta diskusi FGD yang

terdiri dari 3 orang diantaranya pemilik, Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kota Bandar Lampung dan pakar ahli Universitas Lampung, sedangkan konsumen

kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian dilakukan

pada Februari-April 2018. Metode analisis data adalah analisis Customer

Satisfaction Index (CSI), analisis SWOT, dan analisis Quantitative Strategic

Planing Matrix (QSPM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) konsumen

bubuk kopi Cap Jempol di Kota Bandar Lampung berada pada kriteria puas, (2)

kekuatan utama agroindustri adalah bahan baku dan produk yang berkualitas,

sedangkan kelemahan utama agroindustri adalah tidak adanya kegiatan promosi

yang sesuai, (3) peluang utama agroindustri adalah bahwa kebutuhan dan minat

konsumen terhadap produk semakin tinggi, sedangkan ancaman utama

agroindustri adalah jumlah bahan baku belum memenuhi permintaan (4) strategi

pemasaran untuk pemasaran kopi bubuk adalah: (a) kualitas produk ditingkatkan

untuk konsumen dan pedagang besar agar dapat memperluas pemasaran, (b)

diversifikasi produk ditingkatkan untuk daya saing produk sehingga minat

konsumen terpenuhi, (c) peningkatan kerja sama dengan para pemasok untuk

mempertahankan produk yang dimiliki agroindustri, (d) menerapkan manajemen

dan pencatatan keuangan yang baik sehingga dapat memenuhi permintaan.

Kata kunci : agroindustri, kepuasan konsumen, kopi bubuk, strategi pemasaran

Page 3: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

ABSTRACT

ANALYSIS CUSTOMER SATISFACTION AND MARKETING

STRATEGY OF AGROINDUSTRY COFFEE POWDER CAP JEMPOL IN

BANDAR LAMPUNG CITY

By

Vita Dwiputri Utami

This study aims to analyze the level of consumer satisfaction of coffee powder

and the marketing strategy of coffee powder agroindustry in Bandar Lampung

City. The research method use a case study in agroindustry coffee powder Cap

Jempol. Respondents of this study from the FGD discussion participants consist

of 3 people including the owner, industry and trade ministry in Bandar Lampung

City and experts of University of Lampung, while consumers of coffee powder

who are determined by accidental sampling. The study was conducted in

February-April 2018. The method of data analysis is the analysis of the Customer

Satisfaction Index (CSI), SWOT analysis and Quantitative Strategic Planing

Matrix analysis (QSPM). The results show that: (1) consumers of Cap Jempol

coffee powder in Bandar Lampung City are in the criteria of satisfaction, (2) the

main strengths of agroindustry are raw materials and quality products, while the

main disadvantages of agroindustry are the absence of appropriate promotional

activities, (3) the main opportunity of agroindustry is that consumers' needs and

interests towards products are getting higher, while the main threat of

agroindustry is the amount of raw materials has not yet fulfilled demand (4)

marketing strategies for coffee powder marketing are: (a) product quality is

increased for consumers and wholesalers to expand marketing, (b) product

diversification is increased for product competitiveness so that consumers are

fulfilled, (c) increased cooperation with suppliers to maintain products owned by

agroindustry, (d) implement good management and financial records so that it can

meet demand.

Keywords : agroindustry, consumer satisfaction, coffee powder, marketing

strategy

Page 4: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN

AGROINDUSTRI KOPI BUBUK CAP JEMPOL

DI KOTA BANDAR LAMPUNG

Oleh

VITA DWIPUTRI UTAMI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PERTANIAN

Pada

Program Studi Agribisnis

Fakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 5: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

Judul Skripsi : ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN

STRATEGI PEMASARAN PADA

AGROINDUSTRI KOPI BUBUK CAP JEMPOL

DI KOTA BANDAR LAMPUNG

Nama Mahasiswa : Vita Dwiputri Utami

Nomor Pokok Mahasiswa : 1414131198

Program Studi : Agribisnis

Fakultas : Pertanian

MENYETUJUI

1. Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Muhammad Irfan Affandi, M.Si. Dr. Ir. Dewangga Nikmatullah, M.S.

NIP 19640724 198902 1002 NIP 19581111 198603 1004

2. Ketua Jurusan Agribisnis

Dr. Teguh Endaryanto, S.P., M.Si.

NIP 19691003 199403 1004

Page 6: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Dr. Ir. Muhammad Irfan Affandi, M. Si. ___________

Sekretaris : Dr. Ir. Dewangga Nikmatullah, M. S. ___________

Penguji

Bukan Pembimbing : Ir. Suriaty Situmorang, M. Si. ___________

2. Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si.

NIP 19611020 198603 1002

Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 04 Maret 2019

Page 7: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

RIWAYAT HIDUP

Segala puji hanya milik Allah SWT, Penulis dilahirkan di

Bandar Lampung pada tanggal 12 September 1996. Penulis

merupakan anak kedua dari empat bersaudara pasangan

Bapak Widiya Kusuma dan Ibu Indri Astuti. Penulis

menyelesaikan tingkat pendidikan Taman Kanak-kanak

(TK) di TK Bakti Atomita Batan Indah Kota Tangerang

Selatan pada tahun 2002, Sekolah Dasar (SD) di SD Negeri Batan Indah,

Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan pada tahun 2008. Kemudian penulis

melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Negeri 1

Serpong, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan pada tahun 2011.

Pendidikan dilanjutkan pada tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA

Negeri 7 Tangerang Selatan, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan,

dan selesai pada tahun 2014. Penulis terdaftar sebagai mahasiswa di Universitas

Lampung, Fakultas Pertanian, Jurusan Agribisnis pada tahun 2014 melalui jalur

Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

Selama masa kuliah, penulis mengikuti kegiatan praktik pembelajaran luar

kampus berupa kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Bina Karya Jaya,

Kecamatan Putra Rumbia, Kabupaten Lampung Tengah selama 40 hari pada

bulan Januari hingga Februari 2017 dan kegiatan Praktik Umum (PU) di PT. Siger

Page 8: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

Jaya Abadi (SJA), Kecamatan Tanjung Bintang, Kabupaten Lampung Selatan

selama 30 hari kerja. Penulis juga aktif sebagai anggota organisasi

kemahasiswaan bidang III (Bidang Pengembangan Minat, Bakat, dan Kreatifitas)

pada organisasi HIMASEPERTA pada periode tahun 2014 hingga tahun 2016.

Pada tahun 2016, penulis mengikuti pelatihan penulisan E-Journal JIIA.

Page 9: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

SANWACANA

Bismillahirrohmanirrohim,

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan berkat, rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Analisis Kepuasan Konsumen Dan

Strategi Pemasaran Pada Agroindustri Kopi Bubuk Cap Jempol Di Kota

Bandar Lampung” dengan baik. Sholawat serta salam senantiasa tercurah

kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW, yang menjadi suri tauladan seluruh

umat manusia.

Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian skripsi ini, banyak pihak yang

memberikan sumbangsih, seperti saran, nasihat, dan dukungan, baik material

maupun immaterial. Oleh karena itu, dengan segenap ketulusan hati, penulis

menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si., sebagai Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Lampung atas kelancaran administrasi yang diberikan.

2. Dr. Teguh Endaryanto, S.P., M.Si., selaku Ketua Jurusan Agribisnis atas

bantuan yang diberikan.

3. Dr. Ir. Muhammad Irfan Affandi, M. Si., selaku Dosen Pembimbing Pertama,

yang telah meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, saran, kritik,

dan nasehat, serta motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Page 10: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

4. Dr. Ir. Dewangga Nikmatullah, M. S., selaku Dosen Pembimbing Kedua,

yang telah memberikan bimbingan, saran, nasehat, dan pengarahan selama

penulis menyelesaikan skripsi ini.

5. Ir. Suriaty Situmorang, M, Si., selaku Dosen Penguji, atas semua masukan

dan arahan yang telah diberikan dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Ir. Achdiansyah Soelaiman, M, P., selaku Dosen Pembimbing Akademik, atas

bimbingan, arahan dan motivasi yang diberikan.

7. Seluruh dosen Jurusan Agribisnis yang telah memberikan ilmu dan

pengetahuan kepada penulis selama menjadi mahasiswi Agribisnis di

Universitas Lampung.

8. Seluruh karyawan di Jurusan Agribisnis, Mba Ayi, Mba Tunjung, Mba Iin,

Mas Bukhori, Mas Boim, dan Mas Kardi, atas bantuan dan kerjasamanya

selama ini.

9. Keluargaku tercinta, Ayahanda tercinta Widiya Kusuma, Ibunda tercinta Indri

Astuti, serta Kakak dan Adikku tersayang Bayu Budiman, S. E, Ardian Rizki

Ramadhan, dan Rafif Ihsan Kamil, yang telah memberikan kasih sayang,

dukungan, dan doa kepada penulis hingga tercapainya gelar Sarjana Pertanian

ini.

10. Deni Yuda Pratama, S. P., yang telah memberikan semangat, motivasi, saran,

serta menemani dalam proses penyelesaian skripsi ini.

11. Sahabat-sahabatku Sapi Qurban: Syendita Dwi Cahyahati, S.P., Yohana

Julina Sinaga, S. P., Yudi Pranata, S. P., Vidya Putri Kemala, S.P., Yolanda

Agustina, Shelma Anantapuri, dan Rahmat Rizky Maulana yang telah

memberikan bantuan, masukan, semangat dan dukungan, serta doa yang luar

biasa hingga terselesaikan skripsi ini.

Page 11: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

12. Sahabat-sahabatku di masa kuliah: Iis Rosdiana, S. P., Martsillia

Ammartasari, Karina Ayesha. S.P., yang telah memberikan masukan, doa,

serta semangat yang luar biasa kepada penulis.

13. Teman-teman seperjuangan Agribisnis 2014: Rizkia, Yani, Measi, Gesti,

Siska, Rosita, Septi, Wayan, Eka, Ica, Elisa, Synthia, Kidal, Rosi T, Inggit,

Chindy Y, Hafia, Vero, Suci, Oci, Uuk, Tegar, Satria, Shofyan, Iyus, Roy,

Dete, Fajar dan teman-teman lainnya yang tidak dapat disebutkan satu per

satu atas dukungan dan kebersamaan selama ini.

14. Teman-teman KKN selama 40 hari: Dheka, Revita, Fara, Anggit, Gerry, dan

Kak Binto.

15. Atu dan kiyai Agribisnis 2011, 2012, 2013 serta adik-adik Agribisnis 2015,

atas dukungan dan bantuan kepada penulis.

16. Almamater tercinta dan semua pihak yang telah memberikan dukungan dan

bantuan dalam penyelesaian skripsi ini.

Semoga Allah SWT memberikan pahala dan balasan yang terbaik kepada semua

pihak yang telah memberikan bantuan dalam penyelesaian skripsi ini. Semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Penulis meminta maaf apabila

terdapat kesalahan dan kepada Allah SWT, penulis memohon ampun.

Bandar Lampung, 04 Maret 2019,

Penulis,

Vita Dwiputri

Page 12: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ................................................................................................ iii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vi

I. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ................................................................................... 8

C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 9

D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 9

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ..................... 10

A. Tinjauan Pustaka ...................................................................................... 10

1. Konsep Agribisnis dan Agroindustri ................................................ 10

2. Agroindustri Berbasis Kopi .............................................................. 12

3. Pohon Agroindustri Kopi .................................................................. 14

4. Perilaku Konsumen ........................................................................... 16

5. Kepuasan Konsumen ........................................................................ 19

6. Uji Validitas dan Uji Realibitas Kuisioner ....................................... 23

7. Strategi Pemasaran ............................................................................ 25

8. Unsur Pokok Strategi Pemasaran ...................................................... 27

9. Konsep Bauran Pemasaran ............................................................... 28

10. Analisis SWOT ................................................................................. 37

11. Matriks QSPM .................................................................................. 40

B. Kajian Penelitian Terdahulu .................................................................... 41

C. Kerangka Pemikiran................................................................................. 48

III. METODE PENELITIAN ............................................................................. 52

A. Metodologi Penelitian .............................................................................. 52

B. Konsep Dasar dan Batasan Operasional .................................................. 52

C. Lokasi, Waktu Penelitian dan Responden ............................................... 58

D. Metode Pengumpulan Data ...................................................................... 59

E. Metode Analisis Data ............................................................................... 60

1. Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................................ 60

2. Metode CSI (Customer Satisfaction Index) ...................................... 61

3. Strategi Pemasaran ............................................................................ 63

Page 13: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

ii

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ........................................ 71

A. Keadaan Umum Kota Bandar Lampung .................................................. 71

1. Letak Geografis ................................................................................. 71

2. Keadaan Demografi .......................................................................... 73

3. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ....................................... 74

B. Gambaran Umum Kecamatan Way Halim .............................................. 76

C. Gambaran Umum Agroindustri Kopi Bubuk Cap Jempol ....................... 77

1. Sejarah Agroindustri Kopi Bubuk Cap Jempol ................................ 77

2. Struktur Organisasi Agroindustri Kopi Bubuk Cap Jempol ............. 78

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................................... 80

A. Karakteristik Konsumen .......................................................................... 80

1. Jenis kelamin dan umur konsumen ................................................... 81

2. Tingkat pendidikan dan pendapatan konsumen kopi bubuk

Cap Jempol ....................................................................................... 82

3. Status tempat tinggal dan pekerjaan konsumen kopi bubuk

Cap Jempol ....................................................................................... 84

4. Sumber pendapatan dan alasan pembelian konsumen kopi

bubuk Cap Jempol ............................................................................ 85

5. Harga total pembelian, frekuensi pembelian bulan terakhir,

dan waktu pembelian konsumen kopi bubuk Cap Jempol ................ 86

6. Merek kopi yang dikonsumsi dan perubahan harga ......................... 88

7. Keputusan dalam pembelian konsumen kopi bubuk Cap

Jempol ............................................................................................... 89

B. Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................................... 90

C. Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Produk Kopi Bubuk Cap

Jempol ...................................................................................................... 92

1. Evaluasi Tingkat Kepentingan Atribut pada Agroindustri

Kopi Bubuk Cap Jempol ................................................................... 93

2. Evaluasi Tingkat Kinerja Atribut pada Agoindustri Kopi

Bubuk Cap Jempol ............................................................................ 94

3. Customer Satisfaction Index (CSI) ................................................... 95

D. Karakeristik Responden Agroindustri...................................................... 98

E. Strategi Pemasaran ................................................................................... 98

1. Faktor Internal ................................................................................. 100

2. Faktor Eksternal .............................................................................. 110

VI. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 129

A. Kesimpulan ............................................................................................ 129

B. Saran ...................................................................................................... 130

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 131

LAMPIRAN .............................................................. .........................................136

Page 14: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Konsumsi kopi dunia, tahun 2013-2017 ........................................................... 2

2. Konsumsi kopi Indonesia tahun 2012-2016 ...................................................... 3

3. Produksi perkebunan utama menurut jenis tanaman di Provinsi Lampung

tahun 2016 ......................................................................................................... 4

4. Sebaran agroindustri kopi bubuk di Kota Bandar Lampung tahun 2016 .......... 5

5. Unsur-unsur pokok dalam strategi pemasaran ................................................ 28

6. Hasil penelitian terdahulu ............................................................................... 42

7. Rentang skala dan kategori analisis CSI keseluruhan ..................................... 62

8. Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) ....................................................... 64

9. Matriks EFE (External Factor Evaluation) ..................................................... 65

10. Matriks SWOT ................................................................................................ 68

11. Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM) ......................................... 70

12. Jumlah penduduk, luas wilayah dan kepadatan penduduk Kota Bandar

Lampung ......................................................................................................... 73

13. Jumlah Penduduk Kota Bandar Lampung menurut jenis kelamin, dan

sex ratio tahun 2012-2016 ............................................................................... 74

14. Produk domestik regional bruto ADHK 2016 menurut lapangan usaha

di Kota Bandar Lampung tahun 2012 – 2016 ................................................. 75

15. Sebaran konsumen berdasarkan pembelian kopi bubuk Cap Jempol

dalam tiga bulan terakhir dan konsumsi terakhir kopi bubuk Cap

Jempol Way Halim .......................................................................................... 81

16. Sebaran konsumen berdasarkan jenis kelamin dan umur ............................... 82

Page 15: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

iv

17. Sebaran konsumen berdasarkan tingkat pendidikan kopi bubuk Cap

Jempol Way Halim Bandar Lampung, tahun 2018 ......................................... 83

18. Sebaran konsumen berdasarkan pendapatan kopi bubuk Cap Jempol

Way Halim Bandar Lampung, tahun 2018 ..................................................... 84

19. Sebaran konsumen berdasarkan tempat tinggal kopi bubuk Cap Jempol

Way Halim Bandar Lampung, tahun 2018 ..................................................... 84

20. Sebaran konsumen berdasarkan pekerjaan kopi bubuk Cap Jempol

Way Halim Bandar Lampung, tahun 2018 ..................................................... 85

21. Sebaran konsumen berdasarkan sumber pendapatan konsumen kopi

bubuk Cap Jempol Way Halim Bandar Lampung, tahun 2018 ...................... 86

22. Sebaran konsumen kopi bubuk Cap Jempol berdasarkan alasan

pembelian Way Halim Bandar Lampung, tahun 2018 .................................... 86

23. Sebaran konsumen berdasarkan harga total pembelian kopi bubuk

Cap jempol Way Halim Bandar Lampung, tahun 2018 .................................. 87

24. Sebaran konsumen berdasarkan frekuensi pembelian kopi bubuk

Cap Jempol Way Halim Bandar Lampung, tahun 2018 ................................. 87

25. Sebaran konsumen berdasarkan waktu pembelian kopi bubuk Cap

Jempol Way Halim Bandar Lampung, tahun 2018 ......................................... 88

26. Sebaran konsumen berdasarkan merek kopi yang dikonsumsi konsumen

kopi bubuk Cap Jempol Way Halim Bandar Lampung, tahun 2018 .............. 89

27. Sebaran konsumen berdasarkan perubahan harga kopi bubuk Cap

Jempol Way Halim Bandar Lampung, tahun 2018 ......................................... 89

28. Hasil uji validitas dan reliabilitas tingkat kepentingan (ei) konsumen

agroindustri kopi bubuk Cap Jempol Way Halim Bandar Lampung,

tahun 2018 ....................................................................................................... 91

29. Hasil uji validitas dan reliabilitas tingkat kinerja (bi) konsumen

agroindustri kopi bubuk Cap Jempol Way Halim Bandar Lampung,

tahun 2018 ....................................................................................................... 92

30. Skor evaluasi kepentingan agroindustri kopi bubuk Cap Jempol

Way Halim Bandar Lampung, tahun 2018 ..................................................... 93

31. Skor evaluasi kinerja agroindustri kopi bubuk Cap Jempol Way Halim

Bandar Lampung, tahun 2018 ......................................................................... 94

32. Perhitungan Customer Statisfaction Index (CSI) agroindustry kopi

bubuk Cap Jempol Way Halim Bandar Lampung, tahun 2018 ...................... 96

Page 16: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

v

33. Matriks IFE agroindustri kopi bubuk Cap Jempol Way Halim Bandar

Lampung, tahun 2018.................................................................................... 108

34. Matriks EFE agroindustri kopi bubuk Cap Jempol Way Halim Bandar

Lampung, tahun 2018.................................................................................... 116

35. Alternatif strategi agorindustri kopi bubuk Cap Jempol Bandar

Lampung ....................................................................................................... 123

36. Hasil alternatif strategi agorindustri kopi bubuk Cap Jempol Bandar

Lampung ....................................................................................................... 124

Page 17: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Subsistem agribisnis ........................................................................................ 11

2. Pohon Agroindustri Kopi ................................................................................ 15

3. Kerangka pemikiran analisis kepuasan konsumen dan strategi pemasaran

pada agroindustri kopi bubuk Cap Jempol di Kota Bandar Lampung ............ 51

4. Metode Analisis Bauran Pemasaran (Marketing Mix) .................................... 63

5. Matriks IE (Internal-Eksternal) ....................................................................... 67

6. Struktur organisasi agroindustri kopi bubuk Cap Jempol ............................... 78

7. Matriks IE agroindustri kopi bubuk Cap Jempol .......................................... 118

8. Matriks SWOT agroindustri kopi bubuk Cap Jempol Bandar Lampung ...... 121

Page 18: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan pertanian sebagai bagian integral dari pembangunan nasional

mempunyai peranan strategis dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Peranan

strategis tersebut adalah dalam penyediaan pangan, penyediaan bahan baku

industri, peningkatan eksport dan devisa negara, penyediaan kesempatan kerja

dan kesempatan berusaha, serta peningkatan kesejahteraan petani dan

masyarakat. Sektor pertanian merupakan sektor yang menopang kehidupan

sebagian besar masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, sektor pertanian di

Indonesia perlu terus dikembangkan seiring dengan pertambahan jumlah

penduduk dan perkembangan teknologi guna meningkatkan produksi hasil

pertanian. Produksi hasil pertanian berperan penting dalam pembangunan,

terutama untuk memenuhi konsumsi masyarakat.

Agroindustri merupakan industri yang mengolah produk primer sektor

pertanian menjadi barang setengah jadi atau barang konsumsi. Kegiatan

agroindustri juga dipengaruhi oleh lembaga dan infrastruktur pendukung, baik

lembaga perbankan, penyuluhan, penelitian, dan pengembangan, lingkungan

bisnis, dan kebijkan pemerintah. Oleh karena itu, untuk menggerakkan dan

Page 19: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

2

mengembangkan agroindustri harus mengacu kepada keseluruhan sistem

(Saragih, 2010).

Menurut Saragih (2002), untuk sektor perkebunan saja, tidak kurang dari 145

komoditi yang tercatat sebagai komoditi binaan, sementara yang memiliki

nilai ekonomis dapat diandalkan baru sekitar 10%, antara lain kelapa sawit,

karet, kopi, dan jambu mete. Salah satu sumberdaya alam yang memiliki nilai

ekonomis adalah komoditi kopi. Kopi merupakan salah satu tanaman

perkebunan yang sangat penting bagi sumber devisa negara, Indonesia

menyumbang sekitar 6 persen dari produksi total kopi dunia, dan merupakan

pengekspor kopi terbesar keempat dunia dengan pangsa pasar sekitar 11

persen di dunia (Raharjo, 2012). Sebagai pengekspor kopi dunia, Indonesia

memiliki peluang yang cukup tinggi untuk lebih meningkatkan volume ekspor

kopi. Hal ini dilihat dari segi konsumsi kopi dunia yang terus meningkat dari

tahun ke tahun. Data konsumsi kopi dunia mulai dari tahun 2013-2017

disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Konsumsi kopi dunia, tahun 2013-2017

Tahun Konsumsi (Kg)

2013 149.022

2014 151.758

2015 155.469

2016 155.061

2017 157.597

Rata-Rata 153.781

Sumber : Internasional Coffe Organization, 2017

Pada Tabel 1 terlihat bahwa nilai persentase perkembangan kopi di dunia

mengalami kenaikan di tahun 2013 sampai tahun 2017. Konsumsi yang

Page 20: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

3

paling tinggi terjadi pada tahun 2017 yaitu sebesar 157.597 kilogram.

Perkembangan tersebut akan menjadi peluang bagi produsen kopi, karena

tingkat konsumsi kopi di dunia tetap meningkat setiap tahunnya. Peningkatan

konsumsi kopi di dunia beriringan dengan meningkatnya konsumsi kopi

domestik di Indonesia. Hal tersebut disebabkan oleh jumlah penduduk yang

meningkat dan ditunjang oleh harga yang terjangkau. Selain itu, kenaikan

konsumsi disebabkan oleh pendapatan yang terus meningkat (Susila, 2013).

Data mengenai konsumsi kopi di Indonesia mulai dari tahun 2012-2016

disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Konsumsi kopi Indonesia tahun 2012-2016

No Tahun Jumlah penduduk

(Jiwa)

Kebutuhan Kopi

(Kg)

Konsumsi kopi

(Kg/kapita/tahun)

1. 2012 241.000.000 210.000.000 0.87

2. 2013 245.000.000 230.000.000 0.94

3. 2014 249.000.000 250.000.000 1.00

4. 2015 253.000.000 260.000.000 1.02

5. 2016 257.000.000 280.000.000 1.08

Sumber : Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI), 2016

Tabel 2 menyatakan bahwa meningkatnya jumlah penduduk dan kebutuhan

kopi setiap tahun, akan meningkatkan kebutuhan konsumsi per kapita per

tahunnya. Namun, angka peningkatan kebutuhan kopi dan konsumsi kopi di

Indonesia masih sangat jauh dibandingkan konsumsi masyarakat di negara-

negara lain. Perkembangan produksi tanaman kopi banyak dilakukan di

semua daerah hampir di seluruh pelosok Indonesia. Salah satu daerah

penghasil kopi yang terdapat di Indonesia yaitu Provinsi Lampung. Provinsi

Lampung merupakan provinsi yang berpotensi untuk memajukan

pembangunan ekonomi dengan meningkatkan produktivitas kopi dan memiliki

Page 21: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

4

berbagai jenis atau merek kopi. Jenis tanaman kopi pada Provinsi Lampung

adalah kopi robusta dan arabika. Berdasarkan data yang ada pada masyarakat,

Indonesia lebih banyak yang memilih kopi robusta dibandingkan kopi arabika.

Produksi perkebunan utama di Provinsi Lampung menurut jenis tanaman

tahun 2016 dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Produksi perkebunan utama menurut jenis tanaman di Provinsi

Lampung tahun 2016

Jenis Tanaman

Komposisi luas areal (Ha)

Jumlah

Produksi

TBM TM TR (ton)

Kopi Robusta 17.489 152.874 9.477 179.840 151.721

Kopi Arabika 121 38 21 180 20

Lada 9.285 47.625 4.570 61.480 24.450

Cengkeh

Karet

3.247

96.975

4.117

62.589

1.228

1.635

8.482

168.999

957

53.150

Sumber : Dinas Perkebunan Provinsi Lampung, 2016

Keterangan :

1. TBM : Tanaman Belum Menghasilkan

2. TM : Tanaman Menghasilkan

3. TR : Tanaman Rusak

Pada Tabel 3 terlihat bahwa kopi robusta memiliki produksi tertinggi yaitu

151.721 ton, sehingga kopi robusta mempunyai prospek yang baik untuk ke

depan dalam membantu perekonomian Provinsi Lampung. Potensi yang

dimiliki kopi robusta di Provinsi Lampung menjadikan industri-industri

pengelolahan kopi, baik skala kecil maupun skala besar, mulai muncul untuk

memanfaatkan peluang ini, antara lain mengolah biji kopi tersebut menjadi

kopi bubuk yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Industri kopi bubuk

mulai diminati oleh para pengusaha di Provinsi Lampung sehingga terjadi

banyak persaingan dalam merebut pangsa pasar kopi bubuk. Persaingan

Page 22: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

5

industri kopi bubuk di Provinsi Lampung berpusat di Kota Bandar Lampung,

karena Bandar Lampung merupakan ibukota Provinsi Lampung, sehingga

sektor perekonomian berpusat di Kota Bandar Lampung. Daftar agroindustri

kopi bubuk di Kota Bandar Lampung Tahun 2016 dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Sebaran agroindustri kopi bubuk di Kota Bandar Lampung tahun

2016

No Nama agroindustri Alamat perusahaan

1 Kopi Bubuk Cap Bola Teluk Betung

2 Kopi Bubuk Sinar Baru Teluk Betung Selatan

3 Kopi Bubuk 49 Kedaton

4 Kopi Bubuk Dunia Bara Sukarame

5 Kopi Bubuk Cap Krakatau Enggal, Tanjung Karang Pusat

6 Kopi Bubuk Cap Jempol Urip Sumoharjo, Way Halim

7 Kopi Bubuk Kapal Lampung Langkapura

8 Kopi Bubuk Sinar Bumi Way Halim Permai

9 Kopi Bubuk Sinar Satelit Teluk Betung

10 Kopi Bubuk Dunia Merpati Sukajawa, Tanjung Karang Barat

Sumber : Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung,

2016

Tabel 4 menunjukkan banyaknya agroindustri kopi bubuk yang berdiri di Kota

Bandar Lampung. Dengan banyaknya agroindustri di Kota Bandar Lampung

para produsen kopi bubuk harus mengalami persaingan. Ketatnya persaingan

yang ada memaksa para produsen kopi bubuk untuk terus meningkatkan

kualiatas produk demi menarik minat konsumen. Kunci keberhasilan dalam

persaingan yang mulai berkembang dan perubahan lingkungan yang tinggi

terletak pada sejauh mana produsen mengetahui bagaimana kepuasan

konsumen terhadap produk yang dipasarkan. Strategi pemasaran adalah faktor

penting yang dapat mempengaruhi keputusan konsumen dalam melakukan

pembelian. Salah satu faktor utama yang mempengaruhi keberlangsungan dan

Page 23: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

6

posisi usaha dalam persaingan adalah konsumen. Setiap konsumen memiliki

preferensi dan persepsi yang berbeda terhadap atribut kualitas produk kopi

bubuk. Oleh sebab itu, penting bagi perusahaan untuk mengetahui apa yang

diinginkan oleh konsumen. Untuk mengetahui keinginan konsumen, maka

perusahaan perlu mengetahui karakteristik dan perilaku konsumen kopi bubuk

Cap Jempol sehingga perusahaan dapat mengetahui segmen pasar dan strategi

pemasaran yang dapat dilakukan untuk dapat meningkatkan kepuasan

konsumen secara umum.

Agroindustri kopi bubuk Cap Jempol merupakan salah satu agroindustri yang

melakukan persaingan bisnis dan memiliki kecenderungan untuk bersaing

dengan agroindustri lain yang bergerak dalam usaha sejenis. Kopi bubuk Cap

Jempol adalah kopi bubuk yang bahan bakunya adalah murni dari kopi jenis

robusta dengan tambahan mentega. Kopi jenis ini jumlahnya sangat

melimpah di daerah Lampung, akibatnya banyak bermunculan pesaing-

pesaing bisnis seperti kopi merek Cap Jempol Sakti, Cap Anak Jempol, Super

Jempol, Cap Jempol Unggul dan lain sebagainya untuk menciptakan atau

membuat kopi terbaik yang bertujuan merebut pangsa pasar.

Untuk mendapatkan hasil kopi bubuk dengan rasa dan aroma yang terbaik,

banyak pesaing menggunakan campuran pada kopinya seperti beras, jagung,

bahkan bahan-bahan kimia. Banyak konsumen yang tidak menyadari bahwa

kopi yang diminum adalah hasil campuran dari bahan-bahan bukan kopi.

Bahan kimia merupakan salah satu campuran yang sangat berbahaya.

Biasanya warna putih yang terdapat pada minuman kopi merupakan bahan

Page 24: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

7

kimia yang dicampurkan ke dalam kopi hitam. Hal ini akan berdampak tidak

baik pada kesehatan tubuh konsumen. Selain itu, harga kopi campuran lebih

murah dibandingkan dengan harga kopi bubuk seperti kopi bubuk Cap

Jempol, sehingga banyak konsumen yang beralih ke kopi tersebut. Kualitas

atau mutu yang baik dari suatu produk yang meliputi barang dan jasa adalah

salah satu cara untuk mengukur tingkat kepuasan konsumen. Apabila kualitas

produk yang ditawarkan lebih besar dari harapan konsumen, maka kepuasan

akan terbentuk. Salah satu strategi yang dapat dipilih adalah strategi

pemasaran produk dan kepuasan konsumen. Strategi pemasaran produk dapat

menjadi suatu masalah yang menghambat pertumbuhan dan kemajuan

agroindustri untuk melihat tingkat kepuasan konsumen.

Hal tersebut membuktikan bahwa diperlukan suatu analisis untuk

membuktikan apakah strategi tersebut dapat diterapkan pada agroindustri yang

bersangkutan sehingga agroindustri tersebut tidak mengalami kemunduran.

Uraian yang telah dikemukakan secara langsung menyatakan bahwa

diperlukan suatu analisis penilaian terhadap kinerja suatu usaha untuk

meningkatkan kinerja agroindustri kopi bubuk Cap Jempol. Selain itu,

diperlukan anslisis situasi lingkungan internal dan eksternal agroindustri kopi

bubuk Cap Jempol yang pada akhirnya akan dapat menghasilkan strategi-

strategi yang berguna bagi perkembangan dan kemajuan agroindustri itu

sendiri dan mampu bersaing merebut pangsa pasar.

Page 25: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

8

B. Perumusan Masalah

Agroindustri kopi bubuk Cap Jempol merupakan agroindustri kopi bubuk

yang telah lama melakukan persaingan bisnis di Kota Bandar Lampung,

namun hal itu tidak membuat kopi bubuk Cap Jempol dikenal secara luas oleh

masyarakat lampung khususnya Kota Bandar Lampung sebagai pusat Ibukota

dan pangsa pasar utamanya. Berdasarkan prasurvey yang telah dilakukan

pada agroindustri kopi bubuk Cap Jempol, permasalahan yang ada adalah

kurang kuatnya positioning merk kopi bubuk Cap Jempol di benak konsumen.

Banyaknya kompetitor yang menyerupai produk kopi bubuk Cap Jempol, baik

dalam penggunaan nama, logo dan kemasan produk, membuat kesalahan pada

produk kopi bubuk Cap Jempol yang dibeli konsumen.

Strategi pemasaran sangat diperlukan karena agroindustri dapat mengatasi

segala kekurangannya dan mampu memanfaatkan sumberdaya secara optimal

dan agroindustri dapat melakukan bauran pemasaran yang terdiri dari produk,

harga, promosi, dan tempat sehingga konsumen dapat mengetahui produk kopi

bubuk Cap Jempol. Bila konsumen merasa menarik pada produk kopi bubuk

Cap Jempol, konsumen hanya dapat mengkonsumsi produk tersebut tanpa

dapat memberikan tanggapan yang dirasakannya dari produk itu sendiri.

Berdasarkan hal tersebut, maka dirumuskan beberapa permasalahan terkait

dengan penelitian ini, yaitu:

1. Bagaimana tingkat kepuasan konsumen terhadap kopi bubuk Cap Jempol ?

2. Faktor eksternal dan internal apa saja yang mempengaruhi pemasaran kopi

bubuk Cap Jempol ?

3. Bagaimana prioritas strategi pemasaran kopi bubuk Cap Jempol ?

Page 26: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

9

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, maka tujuan penelitian adalah:

1. Menganalisis tingkat kepuasan konsumen kopi bubuk Cap Jempol.

2. Mengidentifikasi faktor-faktor eksternal dan internal lingkungan

pemasaran kopi bubuk Cap Jempol.

3. Menyusun strategi pemasaran kopi bubuk Cap Jempol.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Manfaat bagi Agroindustri

Penelitian ini dapat menjadi bahan referensi atau masukan dalam

menerapkan strategi pemasaran produk dan kepuasan konsumen pada kopi

bubuk Cap Jempol.

2. Manfaat bagi pemerintah

Penelitian ini dapat membantu dan dapat dijadikan sebagai bahan

pertimbangan bagi pemerintah dalam menentukan kebijakan terkait yang

sesuai bagi agroindustri kopi bubuk Cap Jempol.

3. Manfaat bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu sumber referensi serta

masukan bagi penelitian sejenis selanjutnya.

Page 27: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

A. Tinjauan Pustaka

1. Konsep Agribisnis dan Agroindustri

Agribisnis merupakan suatu kegiatan yang utuh dan tidak dapat terpisah

antara satu kegiatan dan kegiatan lainnya, mulai dari proses produksi,

pengolahan hasil, pemasaran dan aktifitas lain yang berkaitan dengan

kegiatan pertanian (Soekartawi, 2001). Agribisnis adalah suatu kesatuan

sistem yang terdiri dari beberapa subsistem yang saling terkait erat, yaitu

subsistem pengadaan dan penyaluran sarana produksi (subsistem agribisnis

hulu), subsistem usahatani atau pertanian primer, subsistem pengolahan,

subsistem pemasaran, serta subsistem jasa dan penunjang (Badan

Agribisnis, 1995). Dalam arti luas agribisnis adalah kegiatan usaha yang

menunjang kegiatan pertanian dan kegiatan usaha yang ditunjang oleh

kegiatan pertanian.

Subsistem agribisnis hulu (upstream agribusiness) yang merupakan

kegiatan ekonomi yang menyediakan sarana produksi bagi pertanian,

seperti industri dan perdagangan agrokimia (pupuk, pestisida, dll), industri

agrootomotif (mesin dan peralatan), dan industri benih/bibit. Subsistem

usahatani (on-farm agribusiness) yang merupakan kegiatan ekonomi yang

Page 28: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

11

menggunakan sarana produksi yang dihasilkan oleh subsistem agribisnis

hulu untuk menghasilkan 10 produk pertanian primer. Termasuk ke dalam

subsistem usahatani ini adalah usaha tanaman pangan, usaha tanaman

hortikultura, usaha tanaman obat-obatan, usaha perkebunan, usaha

perikanan, usaha peternakan, dan kehutanan.

Gambar 1. Subsistem agribisnis

Sumber: Sutawi, 2002

Agroindustri merupakan suatu kegiatan atau usaha yang mengolah bahan

baku yang berasal dari tanaman dan atau hewan melalui proses tranformasi

dengan menggunakan perlakuan fisik dan kimia, penyimpanan,

pengemasan, dan distribusi. Ciri penting dari agroindustri adalah

kegiatannya tidak tergantung musim, membutuhkan manajemen usaha

yang modern, pencapaian skala usaha yang optimal dan efisien, serta

mampu menciptakan nilai tambah yang tinggi (Hasyim dan Zakaria,

1995). Hal ini berarti agroindustri merupakan mesin 11 pertumbuhan

Subsistem

Input dan

Sarana

Produksi

Subsistem

Usahatani

Subsitem

Pengolahan

Subsistem

Pemasaran

Subsistem Layanan Pendukung

Page 29: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

12

dalam sistem agribisnis yang pada akhirnya akan menyumbang secara

positif pada pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.

Agroindustri merupakan suatu usaha yang mengolah bahan – bahan yang

berasal dari tanaman dan hewan. Pengolahannya mencakup transformasi

dan preservasi melalui perubahan secara fisik dan kimiawi, penyimpanan,

pengemasan dan distribusi. Karakteristik pengolahan dan derajat

transformasi dapat sangat beragam, mulai dari pembersihan, grading dan

pengemasan, pemasakan, pencampuran dan perubahan kimiawi yang

menciptakan olahan produk yang berserat (Austin, 1992).

2. Agroindustri Berbasis Kopi

Tanaman kopi pada umumnya berasal dari benua Afrika. Pohon kopi

termasuk famili Rubiceae, nama lainnya adalah Perpugenus coffea. Genus

Coffea merupakan salah satu genus penting dengan beberapa spesies, yang

mempunyai nilai ekonomi, dan dikembangkan secara komersial. Kopi

bukan produk homogen, ada banyak varietas dan cara pengolahannya,

namun yang umum diperdagangkan jenis kopi arabika dan robusta. Buah

kopi terdiri dari daging, buah, dan biji. Pada daging buahnya terdiri dari

tiga lapisan, yaitu lapisan kulit luar (eksokrap), lapisan daging buah

(mesokrap), dan lapisan kulit tanduk (endokrap) yang lebih tipis tetapi

keras. Biji kopi terdiri dari kulit biji dan lembaga. Lembaga (endosperm)

merupakan bagian yang dimanfaatkan hingga akhirnya menjadi biji kopi

yang dapat dikonsumsi. Seperti halnya tanaman lain, pertumbuhan dan

perkembangan tanaman kopi sangat dipengaruhi oleh lingkungan.

Page 30: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

13

Tanaman kopi mempunyai sifat yang sangat khusus, karena masing-

masing jenis kopi menghendaki lingkungan yang agak berbeda. Faktor-

faktor lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap tanaman kopi yaitu:

(1) ketinggian tempat, dimana pada ketinggian tempat sebenarnya tidak

berpengaruh langsung terhadap tanaman kopi tetapi berpengaruh terhadap

tinggi dan rendahnya suhu, (2) faktor suhu inilah yang berpengaruh

langsung terhadap pertumbuhan tanaman kopi. Setiap jenis kopi

menghendaki suhu atau ketinggian tempat yang berbeda-beda. Misalnya

kopi robusta tumbuh optimum pada ketinggian 400-700 m dpl, tetapi

beberapa diantaranya juga masih tumbuh baik dan ekonomis pada

ketinggian 0–1.000 m dpl. Kopi arabika menghendaki ketinggian 500-

1.700 m dpl.

Kopi merupakan salah satu komoditi yang banyak dibudidayakan di

kawasan tropik di benua Afrika, Amerika Tengah dan Selatan, serta di

Asia Pasifik (Syaiful, 2011). Selama abad ke 19, kopi menjadi komoditi

penting dalam perdagangan internasional. Bagi sebagian besar negara-

negara berkembang, komoditi kopi memegang peranan penting dalam

menunjang perekonomiannya, baik sebagai penghasil devisa maupun

sebagai mata pencaharian rakyat. Seiring dengan kemajuan teknologi dan

gaya hidup yang berkembang di masyarakat, kopi tidak hanya

diperdagangkan dalam bentuk biji kopi tetapi diolah menjadi kopi bubuk

yang lebih bernilai ekonomis.

Page 31: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

14

3. Pohon Agroindustri Kopi

Industri pengolahan kopi pada umumnya menggunakan bahan baku biji

kopi Arabika dan Robusta dengan komposisi perbandingan tertentu. Kopi

Arabika digunakan sebagai sumber cita rasa, sedangkan kopi Robusta

digunakan sebagai campuran untuk memperkuat daya tahan. Kopi

Arabika memiliki citra rasa yang lebih baik, tetapi memiliki daya

tahanyang lebih lemah dibandingkan kopi Robusta. Selain biji kopi,

industri pengolahan kopi juga membutuhkan bahan tambahan seperti gula,

jagung, dan lain-lain, serta bahan penolong seperti bahan kemasan

(packing), pallet, krat, dan lain-lain (Direktorat Jenderal Industri Agro dan

Kimia Departemen Perindustrian Jakarta, 2009).

Pohon industri pengolahan kopi seperti ditunjukkan pada Gambar 2. Jenis

diversifikasi produk kopi meliputi kopi bubuk, kopi instan, kopi biji

matang (roasted coffee), kopi tiruan, kopi rendah kafein (decaffeinated

coffee), kopi mix, kopi celup, ekstrak kopi, minuman kopi dalam botol,

dan produk turunan lainnya.

Page 32: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

15

Gambar 2. Pohon Agroindustri Kopi

Sumber: Direktorat Jenderal Industri Agro dan Kimia Kementrian Perindustrian

Jakarta, 2009

Cuka Makan

Makan

Buah Kopi

(100 %)

Kopi Biji (Coffe Beans)

- Arabika (16-18%)

- Robusta (28-30%)

Kulit Tanduk dan

Kulit Ari

(5-10%)

Kulit dan Daging Buah

(66-77%)

Kopi Bubuk

Kopi Instan

Kopi Sangrai

Kopi Tiruan

Decaffeinated Coffe

Kopi Mix

Kopi Celup

Kopi Ekstrak

Kafein

Ulin

Arang

Asam Asetat

Enzim Pektat

Protein Sel Tunggal

Pektin

Etanol

Anggur

Silase

Page 33: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

16

4. Perilaku Konsumen

Schiffman dan Kanuk (2010) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai,

“the term consumer behavior refers to the behavior that consumers

display in searching for, puschasing, using, elaluating, and disposing of

products and services that they expect will satisfy their needs”. Definisi

tersebut dapat diartikan bahwa perilaku konsumen adalah perilaku yang

diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan,

mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan

akan memuaskan kebutuhan mereka. Engel (1994) mendefinisikan

perilaku konsumen sebagai, “we define consumer behavior as those

activities directly involved in obtaining, consuming, and disposing of

products and services, including the decision processes that precede and

follow these action”. Definisi tersebut diartikan bahwa perilaku konsumen

sebagai tindakan langsung yang teribat dalam mendapatkan,

mengonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses

keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini.

Perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses

psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli,

ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa, setelah

melakukan kegiatan evaluasi. Secara sederhana studi perilaku konsumen

meliputi (1) apa yang dibeli konsumen, (2) mengapa konsumen

membelinya, (3) kapan mereka membelinya, (4) dimana meremembelinya,

(5) seberapa sering mereka membelinya, dan (6) seberapa sering mereka

menggunakannya (Sumarwan, 2006).

Page 34: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

17

Menurut Kotler (2005) ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi

perilaku konsumen, yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

Faktor budaya, meliputi kebudayaan, sub-budaya, dan kelas sosial,

a. Faktor sosial, meliputi keluarga, kelompok acuan, peran dan status.

b. Faktor pribadi, meliputi usia dan tahap siklus hidup, keadaan ekonomi,

gaya kehidupan, pekerjaan dan kepribadian, dan

c. Faktor psikologis, meliputi motivasi, persepsi, proses belajar,

kepercayaan dan sikap pendirian.

Rangkuti (2002), membedakan perilaku konsumen berdasarkan tiga jenis,

sebagai berikut:

a. Perilaku konsumen adalah dinamis, menemukan bahwa sekelompok

konsumen serta masyarakat luas selalu berubah dan bergerak sepanjang

waktu. Dalam hal pengembangan strategi pemasaran, sifat dinamis

pelaku konsumen menyatakan bahwa seseorang tidak boleh berharap

pada satu strategi pemasaran yang sama, karena dapat memberikan hasil

yang sama pula sepanjang waktu, dan di pasar serta industri yang sama.

b. Perilaku konsumen melibatkan interaksi, menekankan bahwa untuk

mengembangkan strategi pemasaran yang tepat, kita harus memahami

apa yang dipikirkan (kognitif), dirasakan (pengaruh), dan dilakukan

(perilaku) oleh konsumen.

c. Perilaku konsumen melibatkan pertukaran, menekankan bahwa

konsumen tetap konsisten dengan definisi pemasaran yang berkaitan

dengan pertukaran.

Page 35: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

18

Secara sederhana perilaku konsumen dapat dilihat dari proses

pertimbangan dan keputusan pembelian produk yang dilakukan oleh

konsumen. Menurut Kotler (2001) bahwa sebelum melakukan pembelian,

konsumen akan menjalani tahaptahap yang terdiri dari pengenalan

masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian,

dan perilaku pasca pembelian. Berikut penjelasan mengenai tahap-tahap

proses pengambilan keputusan konsumen adalah sebagai berikut:

a. pengenalan kebutuhan sebagai tahap awal pengambilan keputusan dapat

berasal dari dalam diri konsumen atau dari hasil interaksi antara

konsumen atau hasil antara konsumen dengan lingkungan serta

konsumen lain.

b. pencarian informasi konsumen akan mencari informasi jika konsumen

memandang bahwa kebutuhan tersebut dapat terpenuhi dengan membeli

dan mengonsumsi suatu produk. Tahap pencarian informasi ini,

konsumen akan mencari berbagai informasi mengenai produk yang

akan dibelinya dengan mempelajari merek beserta ciri-ciri dari produk

tersebut.

c. evaluasi alternatif adalah proses mengevaluasi pilihan produk dan

merek, dan memilihnya sesuai dengan yang diinginkan konsumen.

Pada proses evaluasi aternatif, konsumen membandingkan berbagai

macam pilihan yang dapat memecahkan masalah yang dihadapinya.

d. keputusan pembelian konsumen akan menentukan kapan membeli,

dimana membeli produknya, dan bagaimana membayarnya.

e. pasca pembelian konsumen akan mengevaluasi pembelian yang

dilakukan (puas atau tidak puas) setelah konsumen tersebut melakukan

pembelian.

Page 36: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

19

5. Kepuasan Konsumen

Kepuasan konsumen adalah evaluasi pasca konsumsi, di mana alternatif

yang dipilih sekurang-kurangnya sama atau melampaui harapan

konsumen, sedangkan ketidakpuasan konsumen muncul apabila hasil tidak

memenuhi harapan (Engel, 1994). Apabila kinerja berada di bawah

harapan maka konsumen tidak merasa puas. Ketidakpuasan ini akan

menyebabkan konsumen merasa kecewa dan berhenti membeli dari

konsumsi produk tersebut. Sebaliknya, jika kinerja memenuhi harapan

maka konsumen akan merasa puas. Kepuasan ini akan mendorong

konsumen untuk membeli dan mengonsumsi ulang produk tersebut.

Menurut Kotler (2005), kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa dari

seseorang yang muncul setelah membandingkan antara kinerja (hasil)

produk yang dipikirkan terhadap kinerja yang diharapkan. Apabila kinerja

berada dibawah harapan, maka konsumen tidak puas, sedangkan jika

kinerja memenuhi harapan, maka konsumen puas. Jika kinerja melebihi

harapan, maka konsumen amat puas atau amat senang.

Menurut Kotler (2005), terdapat empat metode untuk mengukur kepuasan

konsumen. Empat metode tersebut adalah sistem keluhan dan saran,

survei kepuasan pelanggan, belanja siluman, dan analisis pelanggan yang

hilang. Empat metode tersebut dijelaskan sebagai berikut :

a. Sistem keluhan dan saran

Perusahaan yang berfokus kepada pelanggannya akan memberikan

kemudahan untuk pelanggannya dalam memberikan keluhan dan saran.

Page 37: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

20

Sarana yang diberikan oleh perusahaan dalam menampung keluhan dan

saran dari konsumen yaitu memberikan kotak saran.Selain itu, ada

perusahaan yang memanfaatkan formulir tertulis, web pages, e-mail,

customer care, dan lain sebagainya sebagai sarana komunikasi dua arah.

Informasi yang didapat dari konsumen akan menjadi gagasan yang

penting bagi perusahaan dalam menyelesaikan dan memperbaiki

kualitas produk dan pelayanannya.

b. Survei kepuasan pelanggan

Suatu perusahaan akan melakukan survei kepada pelanggan dengan

mengirimkan daftar pertanyaan atau menelpon pelanggan-pelanggan

terakhirnya sebagai sampel acak dan menanyakan kepada konsumen

apakah mereka merasa sangat puas, puas, biasa saja, kurang puas, atau

sangat tidak puas terhadap kinerja perusahaan. Selain itu, kegiatan

survei ini dilakukan untuk meminta pendapat pelanggan mengenai

kinerja para pesaing mereka, mengukur keinginan pelanggan agar

melakukan pembelian ulang, dan mengukur kesediaan pelanggan untuk

merekomendasikan perusahaan dan merek ke pihak atau perusahaan

lainnya.

c. Belanja siluman

Perusahaan-perusahaan membayar orang untuk bertindak sebagai

pembeli yang akan melaporkan hasil temuannya tentang kekuatan dan

kelemahan saat membeli produk di perusahaan dan produk pesaing.

Page 38: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

21

d. Analisis pelanggan yang hilang

Apabila ada pelanggan yang diketahui berhenti melakukan pembelian,

maka perusahaan harus mencari atau menghubungi pelanggan yang

berhenti membeli atau berganti pemasok tersebut untuk mempelajari

penyebabnya. Kegiatan wawancara sangat penting dilakukan untuk

pelanggan yang berhenti membeli, namun perusahaan juga harus

memperhatikan tingkat kehilangan pelanggannya. Jika tingkat

kehilangan pelanggan semakin banyak, hal ini menunjukkan bahwa

perusahaan gagal memuaskan pelanggannya.

Konsumen akan memiliki perasaan puas atau tidak puas terhadap produk

atau jasa yang dikonsumsinya, setelah konsumen mengonsumsi suatu

produk atau jasa. Pengukuran tingkat kepuasan pelanggan dapat diukur

dengan beberapa cara, yaitu:

a. Skala likert

Skala likert adalah skala yang memperlihatkan tanggapan konsumen

terhadap karakteristik suatu produk (sangat setuju, setuju, bimbang,

tidak setuju, dan sangat tidak setuju). Informasi yang diperoleh dengan

skala likert berupa skala pengukuran ordinal. Oleh karena itu, hasilnya

dapat dibuat ranking tanpa diketahui berapa besarnya selisih antara satu

tanggapan dengan tanggapan yang lain). Skala likert dirancang untuk

memungkinkan pelanggan menjawab dalam berbagai tingkatan pada

setiap butir yang menguraikan jasa atau produk. Konsumen diminta

untuk memberikan penilaian dari masing-masing indikator produk atau

jasa yang mereka nikmati, yaitu dengan cara memberikan rating 1

Page 39: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

22

(sangat tidak puas), sampai 5 (sangat puas). Selanjutnya konsumen

diminta untuk memberikan penilaian atas produk atau jasa secara

keseluruhan. Skala likert merupakan salah satu varian pendekatan

semantic differentialdan bentuknya lebih langsung. Dalam hal ini,

responden diminta memilih jawaban “sangat tidak setuju” (1) sampai

“sangat setuju” (5). Tipe likert tercermin dalam keragaman skor

(variability of scorer) sebagai akibat penggunaan skala 1 sampai

dengan 5. Kelebihan dari penggunaan skala likert adalah menggunakan

item-item yang jelas, mudah membuatnya dan menghasilkan keterangan

yang nyata (Sitinjak, 2004).

b. Analisis secara deskriptif

Analisis deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status

kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran,

ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuannya adalah

untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis,

faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan

antar fenomena yang diteliti (Nazir, 1999).

c. Customer Satisfaction Index (CSI)

Customer Satisfaction Index (CSI) atau indeks kepuasan konsumen

merupakan suatu ukuran keterkaitan konsumen kepada suatu merek.

Ukuran ini memberikan gambaran tentang kemungkinan seorang

pelanggan beralih ke merek produk lain, terutama jika merek tersebut

didapati adanya perubahan, baik mengenai harga maupun atribut

lainnya.

Page 40: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

23

Metode ini digunakan untuk mengukur indeks kepuasan konsumen

secara keseluruhan (Index satisfaction) dari tingkat kepentingan

(importance) dan tingkat kinerja (performance) yang berguna untuk

pengembangan program pemasaran yang mempengaruhi kepuasan

pelanggan. Adapun tahapan-tahapan dalam pengukuran CSI yaitu:

(1) Weighting Factor (WF), yaitu mengubah nilai rata-rata kepentingan

menjadi angka persentase dari total rata-rata tingkat kepentingan

seluruh atribut yang diuji, sehingga didapatkan total WF sebesar

100 persen.

(2) Weighted Score (WS), yaitu menilai perkalian antara nilai rata-rata

tingkat kinerja masing-masing atribut dengan WF masing-masing

atribut.

(3) Weighted Total (WT), yaitu menjumlahkan WS dari semua atribut.

(4) Satisfaction Index, yaitu WT dibagi skala maksimum yang

digunakan (penelitian ini menggunakan skala maksimal 5),

kemudian dikalikan 100% (Supranto, 2006).

6. Uji Validitas dan Uji Realibitas Kuisioner

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk menyatakan sejauh mana data yang

terdapat dalam kuesioner dapat mengukur apa yang dibutuhkan dalam

analisis penelitian yang dilakukan. Pada penelitian ini validitas

digunakan untuk mengetahui apakah instrumen yang dipersiapkan

untuk mengumpulkan data sudah valid, dalam hal ini adalah kuesioner.

Page 41: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

24

Menurut Nunnally (1979), untuk menghitung validitas biasanya peneliti

menggunakan rumus teknik korelasi.Semakin tinggi korelasi antar

variabel maka semakin baik validitasnya. Korelasi antara skor masing-

masing pernyataan dengan skor total menggunakan Korelasi Product

Moment dari pearson, yang rumusnya sebagai berikut:

( ) ( ) ( )

√* ( ) + ( ) ( ) ……………………..….. )

Keterangan :

r = koefisien korelasi (validitas)

X = skor pada subyek item n

Y = skor total subyek

XY = skor pada subyek item n dikalikan skor total

N = banyaknya subjek

Secara statistik, angka korelasi yang diperoleh harus dibandingkan

dengan angka kritik Tabel korelasi nilai –r. Cara melihat angka kritik

yaitu dengan melihat baris N. Pernyataan yang dinyatakan signifikan

adalah pernyataan yang memiliki angka korelasi melebihi angka kritis

taraf 5 persen, maka pernyataan tersebut dinyatakan valid. Bila angka

korelasi yang diperoleh adalah dibawah angka kritis maka pernyataan

tersebut tidak signifikan dan berarti pernyataan tersebut tidak valid.

Apabila dalam perhitungan ditemukan pernyataan yang tidak valid

(tidak signifikan pada tingkat 5persen), kemungkinan pernyataan dari

susunan kata-kata atau kalimatnya kurang baik dan bisa juga

disebabkan pertanyaan tersebut tidak dianggap penting oleh responden.

Page 42: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

25

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas atau keandalan adalah seberapa jauh pengukuran bebas dari

varian kesalahan acak (free from random variance). Hasil dari uji

reliabilitas merupakan suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu

alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama sehingga dapat

dipercaya dan akan menghasilkan data yang dapat dipercaya. Arikunto

(2002), untuk mengukur reliabilitas, digunakan rumus yaitu :

[

] [

] )

Keterangan :

r II = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan

∑ σ b2

= jumlah varians butir

= varians total

Nilai reliabilitas yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan nilai

dari tabel r product moment. Kriteria pengujian yaitu instrumen

penelitian dikatatakan reliable jika rII> r pada taraf kepercayaan 95

persen, serta derajat kebebasan N. Jika rII> r product moment maka

dapat disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan telah dapat

diandalkan (reliable) dan penelitian dapat dilakukan.

7. Strategi Pemasaran

Pemasaran menurut Kotler (2009) ”Marketing is societal process by which

individual and group obtain that they need and want through creating,

offering, and freely exchanging product and services of value and other ”.

Page 43: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

26

Pemasaran dalam suatu perusahaan menghasilkan kepuasan pelanggan

serta kesejahteraan konsumen dalam jangka panjang sebagai kunci untuk

memperoleh profit. Pemasaran memberi perhatian pada hubungan timbal

balik yang dinamis antara produk dan jasa perusahaan, keinginan dan

kebutuhan pelanggan serta kegiatan-kegiatan pesaing.

Strategi pemasaran merupakan langkah-langkah yang dilakukan sebuah

perusahaan baik perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa dalam

upaya memenangkan persaingan dalam situasi yang kompetitif seperti

sekarang ini. Strategi pemasaran merupakan pernyataan baik secara

implisit maupun eksplisit mengenai bagaimana suatu merek atau lini

produk mencapai tujuannya. Menurut Tjiptono (2008) Strategi pemasaran

merupakan alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan

perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang

berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran

yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.

Pengertian strategi pemasaran menurut Assauri (1996) strategi pemasaran

pada dasarnya adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu

dibidang pemasaran, yang memberikan panduan tentang kegiatan yang

akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu

perusahaan. Dengan kata lain strategi pemasaran adalah serangkaian

tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah pada usaha-

usaha pemasaran perusahaan dari waktu kewaktu pada masing-masing

tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan

Page 44: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

27

perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan persaingan yang selalu

berubah.

8. Unsur Pokok Strategi Pemasaran

Program pemasaran meliputi tindakan-tindakan pemasaran yang bisa

mempengaruhi permintaan terhadap produk, diantaranya mengubah harga,

memodifikasi kampanye iklan, merancang promosi khusus, menentukan

pilihan saluran distribusi, dan sebagainya. Dalam penerapannya,

seringkali berbagai program pemasaran dipadukan atau dilaksanakan

secara bersama- sama. Namun, kadangkala ada juga situasi dimana

manajer pemasaran harus memilih program pemasaran yang „terbaik‟

dikarenakan keterbatasan anggaran Dalam melakukan menentukan pilihan

program pemasaran terbaik tersebut, manajer pemasran harus terlebih

dahulu menyusun dan mengkomunikasikan strategi pemasaran yang jelas.

Strategi pemasaran merupakan rencana yang menjabarkan ekspektasi

perusahaan akan dampak dari berbagai aktivitas atau program pemasaran

terhadap permintaan produk atau lini produknya di pasar sasaran tertentu.

Perusahaan bisa menggunakan dua atau lebih program pemasaran secara

bersamaan, karena setiap jenis program (seperti periklanan, promosi

penjualan, personal selling, layanan pelanggan, atau pengembangan

produk) memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap permintaan. Oleh

sebab itu, dibutuhkan mekanisme yang dapat mengkoordinasikan

program-program pemasaran agar program-program itu sejalan dan

terintegrasi dengan dinergistik (Tjiptono dan Chandra, 2012). Mekanisme

Page 45: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

28

ini disebut strategi pemasaran, umumnya peluang pemasaran terbaik

diperoleh dari upaya memperluas permintaan primer, sedangkan peluang

pertumbuhan terbaik berasal dari upaya memperluas permintaan selektif.

Unsur-unsur pokok dalam strategi pemasaran tersaji dalam tabel 5.

Tabel 5. Unsur-unsur pokok dalam strategi pemasaran

Unsur Alternatif

Pemilihan pasar sasaran Semua pembeli di pasar relevan

Pembeli di beberapa segmen

Pembeli di satu segmen ceruk pasar

Tipe permintaan yang ingin

distimulasi

Permintaan primer, meliputi :

a. Di antara para pemakai baru

b. Di antara para pemakai saat ini

Permintaan selektif

c. Dalam served market yang baru

d. Di antara pelanggan pesaing

e. Dalam basis pelanggan saat ini

Sumber: Tjiptono dan Chandra, 2012.

Perlu dipahami bahwa strategi pemasaran merupakan jembatan antara

strategi korporat dan analisis situasi disatu pihak dengan program

pemasaran yang sifatnya action-oriented di lain pihak. Oleh karena itu,

program pemasaran harus konsisten dan didasarkan pada strategi

pemasaran.

9. Konsep Bauran Pemasaran

Menurut Rangkuti (2006), strategi pemasaran merupakan sekumpulan

tindakan pemasaran yang terintegrasi dalam rangka memberikan nilai

kepada konsumen dan menciptakan keunggulan bagi perusahaan. Strategi

pemasaran harus bersifat disdinctive (bersifat unik, tidak mudah ditiru oleh

pesaing, dan spesifik) dan didukung oleh semua potensi yang dimiliki oleh

Page 46: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

29

perusahaan secara oprimal. Strategi pemasaran juga merupakan pola pikir

pemasaran yang akan digunakan oleh unit bisnis untuk mencapai tujuan

pemasarannya. Untuk menganalisis keefektifan strategi pemasaran dapat

menggunakan STP (segmentasi, targeting, dan positioning) bauran

pemasaran (marketing mix) dan analisis SWOT untuk merekomendasikan

strategi pemasaran yang tepat.

a. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Kotler (2005) mengklasifikasikan empat unsur dari alat–alat bauran

pemasaran yang terdiri atas 4P dalam pemasaran barang, diantaranya

adalah: produk (product), harga (price), tempat (place), promosi

(promotion). Adapun pengertian dari masing-masing variabel bauran

pemasaran tersebut akan dijelaskan dibawah ini:

(1) Strategi Produk

Produk adalah semua yang ditawarkan kepada pasar untuk

diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat

memuaskan keinginan atau kebutuhan pemakainya. Produk tidak

hanya terdiri dari barang yang berwujud, tetapi definisi produk

yang lebih luas meliputi objek fisik, jasa, kegiatan, orang, tempat,

organisasi, ide, atau campuran dari hal-hal tersebut (Kotler dan

Armstrong, 2003).

Lebih lanjut Kotler dan Armstrong (2003) menjelaskan

perencanaan produk harus memikirkan produk pada tiga tingkatan,

yaitu :

Page 47: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

30

(a) Produk inti, terdiri dari jasa untuk menyelesaikan masalah atau

manfaat ini yang dicari konsumen ketika mereka membeli

suatu produk.

(b) Produk aktual, bagian dari produk, tingkat mutu, sifat,

rancangan, nama, merek, pengemasan, dan sifat lain yang

digabungkan untuk memberikan manfaat produk inti.

(c) Produk tambahan, tambahan jasa dan manfaat bagi konsumen

yang diberikan di sekitar produk inti dan aktual.

(2) Strategi harga

Harga menurut adalah jumlah yang ditagihkan atas suatu produk

dan jasa. Harga adalah semua nilai yang diberikan oleh pelanggan

untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki atau menggunakan

suatu produk dan jasa. Penetapan harga barang dan jasa

merupakan suatu strategi kunci bagi perusahaan, karena harga

mempengaruhi kinerja keuangan serta persepsi pembeli dan

penentuan posisi merek. Harga menjadi suatu ukuran mengenai

mutu produk bila pembeli mengalami kesulitan dalam

mengevaluasi produk-produk yang kompleks (Purnama, 2001).

Menurut Dharmmesta (2002) pada umumnya penjual mempunyai

beberapa tujuan dalam penetapan harga produknya. Tujuan

tersebut terdiri dari:

Page 48: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

31

(a) Mendapatkan laba maksimum

Dalam praktek, terjadinya harga memang ditentukan oleh

penjual dan pembeli. Makin besar daya beli konsumen,

semakin besar pula kemungkinan bagi penjual untuk

menetapkan tingkat harga yang lebih tinggi. Dengan demikian,

penjual mempunyai harapan untuk mendapatkan keuntungan

maksimum sesuai dengan kondisi yang ada.

(b) Mendapatkan pengembalian investasi

Investasi yang ditargetkan atau pengembalian pada penjualan

bersih. Harga yang dapat dicapai dalam penjualan

dimaksudkan pula untuk menutup investasi secara berangsur-

angsur. Dana yang dihasilkan untuk mengembalikan investasi

hanya bisa didapatkan dari laba perusahaan.

(c) Mencegah atau mengurangi persaingan

Tujuan mencegah atau mengurangi persaingan dapat dilakukan

melalui kebijaksanaan harga. Hal ini dapat diketahui bahwa

para penjual menawarkan barang dengan harga yang sama.

Oleh karena itu, persaingan hanya mungkin dilakukan tanpa

melalui kebijakan harga, tetapi dengan servis lain. Persaingan

seperti itu disebut persaingan bukan harga (non-price

competition).

(d) Mempertahankan atau memperbaiki market share

Memperbaiki market share hanya mungkin dilaksanakan bila

kemampuan dan kapasitas produksi perusahaan masih cukup

Page 49: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

32

longgar, disamping itu juga kemampuan di bidang lain seperti

bidang pemasaran, keuangan, dan sebagainya. Dalam hal ini,

harga merupakan faktor yang penting. Bagi perusahaan kecil

yang mempunyai kemampuan sangat terbatas, biasanya

penentuan harga ditujukan untuk sekedar mempertahankan

market share. Perbaikan market share kurang diutamakan,

lebih-lebih apabila persaingan sangat ketat.

(3) Strategi Promosi

Promosi adalah salah satu kegiatan pemasaran yang bertujuan

untuk meningkatkan volume penjualan dengan cara mempengaruhi

konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung. Strategi

promosi adalah tindakan perencanaan, implementasi, dan

pengendalian komunikasi dari organisasi kepada pelanggan dan

audiens sasaran lainnya. Tujuan promosi adalah agar suatu produk

dapat diketahui oleh pihak luar, serta untuk meningkatkan

penjualan, mengenalkan perusahaan, dan menunjukkan kelebihan

perusahaan atau produk dibandingkan dengan pesaing (Mursid,

2006). Menurut Assauri (1996) kegiatan promosi yang dilakukan

suatu perusahaan menggunakan bauran promosi yang terdiri dari :

(a) Advertensi merupakan suatu bentuk penyajian dan promosi

dari gagasan, barang atau jasa yang dibiayai oleh suatu sponsor

tertentu yang bersifat non-personal. Media yang sering

digunakan dalam advertensi ini adalah radio, televisi, majalah,

surat kabar, dan bilboard.

Page 50: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

33

(b) Personal selling merupakan penyajian secara lisan dalam suatu

pembicaraan dengan seseorang atau lebih calon pembeli

dengan tujuan agar dapat terealisirnya penjualan.

(c) Promosi penjualan merupakan segala kegiatan pemasaran

selain personal selling, advertensi dan publisitas yang

merangsang pembelian oleh konsumen dan keefektifan agen

seperti pameran, pertunjukan, demonstrasi dan segala usaha

penjualan yang tidak dilakukan secara teratur.

(d) Publisitas merupakan usaha untuk merangsang permintaan dari

suatu produk secara non-personal baik yang berupa berita yang

bersifat komersial.

(4) Strategi Tempat

Tempat adalah faktor yang sangat penting dalam bauran pemasaran

(marketing mix). Pemilihan lokasi yang tepat akan membuat

sebuah gerai lebih sukses dibandingkan dengan gerai lainnya yang

berlokasi kurang strategis, meskipun menjual produk yang sama,

jumlah pramuniaga dan keterampilannya sama. Letak tempat yang

strategis akan menentukan volume penjualan. Tempat yang

strategis adalah tempat yang banyak dilalui atau dikunjungi banyak

orang dan alat transportasi. Lokasi penjualan merupakan saluran

distribusi untuk mendapatkan konsumen. Lokasi penjualan sangat

menentukan karena merupakan domisili pedagang untuk

memasarkan produknya (Mursid, 2006).

Page 51: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

34

Tempat atau saluran distribusi meliputi kegiatan perusahaan yang

membuat produk tersedia bagi pelanggan sasaran. Saluran

distribusi, disebut juga saluran pemasaran, yaitu sekelompok

organisasi yang saling bergantung dan terlibat dalam proses

pembuatan produk dan jasa yang disediakan untuk digunakan atau

dikonsumsi (Kotler dan Armstrong, 2008).

b. Segmentasi

Menurut Kotler dan Armstrong (2008), segmentasi pasar adalah

membagi sebuah pasar ke dalam kelompok-kelompok pembeli yang

khas berdasarkan kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang mungkin

membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang terpisah. Pasar

terdiri dari para pembeli. Setiap pembeli berbeda dalam satu atau

banyak hal, dapat berupa keinginan, sumber daya, lokasi, perilaku,

maupun praktek-praktek membelinya. Variabel tersebut dapat

dipergunakan untuk memisahkan pasar atau segmentasi pasar.

Segmentasi pasar dapat dilakukan dalam beberapa tingkatan yang

berbeda-beda. Menurut Kotler dan Armstrong (2003), tingkatan

segmentasi pasar adalah sebagai berikut :

(1) Segmentasi geografis, segmentasi pasar ini dilakukan dengan cara

membagi pasar ke dalam unit-unit geografis seperti Negara,

provinsi, kabupaten, kota, desa, dan lain sebagainya. Dalam hal ini

perusahaan akan beroperasi pada semua segmen, akan tetapi

Page 52: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

35

perusahaan harus memperhatikan perbedaan kebutuhan dan selera

yang ada dimasing-masing daerah.

(2) Segmentasi demografis, segmentasi pasar ini dapat dilakukan

dengan cara memisahkan pasar ke dalam kelompok-kelompok yang

didasarkan pada variabel-variabel demografis, seperti umur, jenis

kelamin, besarnya keluarga, pendapatan, agama, pendidikan,

pekerjaan, dan lain-lain.

(3) Segmentasi psikografis, segmentasi pasar ini dilakukan dengan cara

membagi-bagi konsumen ke dalam kelompok-kelompok yang

berlainan menurut kelas sosial, gaya hidup. Berbagai cirri

kepribadian, motif pembelian, dan lain-lain.

c. Targeting

Kasali (2001), menyatakan targeting atau menetapkan target pasar

adalah persoalan bagaimana memilih, menyeleksi, dan menjangkau

pasar. Produk dari targeting adalah target market (pasar sasaran), yaitu

satu atau beberapa segmen pasar yang akan menjadi fokus kegiatan-

kegiatan pemasaran. Terdapat empat kriteria yang harus dipenuhi

untuk mendapatkan pasar sasaran yang optimal, yaitu:

(1) Responsif, pasar sasaran harus responsif terhadap produk dan

program-program pemasaran yang dikembangkan. Apabila pasar

tidak merespon, tentunya perlu dicari tahu mengapa hak tersebut

terjadi.

(2) Potensial penjualan, potensi penjaulan harus cukup luas. Semakin

besar pasar sasaran, semakin besar nilainya. Besarnya tidak hanya

Page 53: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

36

ditentukan oleh jumlah populasi, tetapi juga daya beli dan keinginan

pasar untuk memiliki produk tersebut.

(3) Pertumbuhan memadai, pasar tidak dapat dengan segera bereaksi.

Pasar tumbuh perlahan-lahan sampai akhirnya berkembang pesat

dan mencapai titik pendewasaannya.

(4) Jangkauan media, pasar sasaran dapat dicapai dengan optimal jika

pemasar tepat memilih media untuk mempromosikan dan

memperkenalkan pasarnya.

d. Positioning

Menurut Kotler dan Armstrong (2003), positioning adalah tindakan

merancang tawaran dan citra perusahaan, sehingga menempati posisi

yang khas (dibandingkan para pesaing) di dalam benak pelanggan

sasarannya. Hasil akhir dari positioning adalah terciptanya proporsi

nilai yang pas, yang menjadi alasan bagi pelanggan untuk membeli.

Tjiptono (2002), menyatakan ada tujuh pendekatan yang dapat

digunakan untuk melakukan positioning, yaitu:

(1) Positioning berdasarkan atribut, ciri-ciri atau manfaat bagi

pelanggan, yaitu dengan jalan mengasosiasikan suatu produk

dengan manfaat bagi pelanggan.

(2) Positioning berdasarkan harga dan kualitas, yaitu positioning yang

berusaha menciptakan kesan/citra berkualitas tinggi atau sebaliknya

menekankan harga murah sebagai indikator nilai.

(3) Positioning yang dilandasi dengan aspek penggunaan atau aplikasi.

Page 54: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

37

(4) Positioning berdasarkan pemakai produk, yaitu mengaitkan produk

dengan kepribadian atau tipe pemakai.

(5) Positioning berdasarkan kelas produk tertentu.

(6) Positioning berkenaan dengan pesaing, yaitu dikaitkan dengan

posisi persaingan.

(7) Positioning berdasarkan manfaat.

10. Analisis SWOT

Menurut Rangkuti (2006), analisis SWOT adalah salah satu cara untuk

mengindentifikasi berbagai faktor secara sistematis dalam rangka

merumuskan strategi perusahaan. Analisi ini didasarkan pada logika dapat

memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunity), namun

secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan

ancaman (threats). Analisis SWOT merupakan analisis yang penting bagi

seluruh perusahaaan, sebab mampu mempertimbangkan posisi perusahaan

berdasarkan lingkungan tempat perusahaan beroperasi. Perusahaan dapat

mengamati lingkungan eksternal dan internal organisasi dan dapat

mengidentifikasi berbagai faktor strategis yang mungkin mensyaratkan

dilakukannya perubahan. Keadaan-keadaan internal maupun eksternal

dapat mengindikasikan adanya kebutuhan dari misi dan tujuan sehingga

dapat diformulasikan strategi yang cocok bagi perusahaan.

Page 55: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

38

a. Lingkungan internal dan lingkungan eksternal

(1) Analisis lingkungan internal

(a) Analisis kekuatan (Strength)

Setiap perusahaan perlu menilai kekuatan dan kelemahannya

dibandingkan para pesaingnya. Penilaian tersebut dapat

didasarkan pada faktor-faktor seperti teknologi, sumber daya

finansial, kemampuan kemanufakturan, kekuatan pemasaran dan

basis pelanggan yang dimiliki. Strength adalah keahlian atau

kelebihan yang dimilki oleh perusahaan pesaing.

(b) Analisis kelemahan (Weakness)

Merupakan keadaan perusahaan dalam menghadapi pesaing

mempunyai keterbatasan dan kekurangan serta kemampuan

menguasai pasar, sumber daya serta keahlian. Keterbatasan dan

kekurangan dalam hal sumber, keterampilan dan kemampuan

menjadi penghalang serius bagi kinerja organisasi yang

memuaskan. Keterbatasan dan kekurangan kemampuan bias

terlihat pada sarana dan prasarana yang dimiliki atau tidak

dimiliki, kemampuan manajerial yang rendah, keterampilan

pemasaran yang tidak sesuai dengan tuntutan pasar, produk yang

tidak atau kurang diminta oleh para pengguna atau calon

pengguna dan tingkat perolehan keuntungan yang kurang

memadai.

Page 56: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

39

(2) Analisis eksternal

(a) Analisis peluang (Opportunity)

Setiap perusahaan memiliki sumber daya yang membedakan

dirinya dengan perusahaan lain. Peluang dan terobosan atau

keunggulan bersaing tertentu dan beberapa peluang

membutuhkan sejumlah besar modal untuk dapat dimanfaatkan.

Di lain pihak, perusahaan-perusahaan baru bermunculan.

Peluang pemasaran adalah suatu tempat dimana perusahaan

dapat beroperasi secara menguntungkan.

(b) Analisis ancaman (Threat)

Ancaman adalah tantangan yang diperlihatkan atau suatu

perkembangan yang tidak menguntungkan dalam lingkungan

yang menyebabkan kemunduran kedudukan perusahaan.

Pengertian ancaman merupakan kebalikan pengertian peluang.

Ancaman adalah faktor-faktor lingkungan yang tidak

menguntungkan suatu bisnis.

Ancaman akan menjadi suatu ganjalan bagi satuan bisnis yang

bersangkutan baik untuk masa sekarang maupun masa depan, oleh karena

itu perusahaan melakukan analisis SWOT. Pada analisis SWOT, masalah

kekuatan dan kelemahan adalah masalah internal, sementara masalah

kesempatan dan ancaman adalah masalah eksternal. Masalah eksternal

pada umumnya sulit dikuasai dan masuk kedalam katagori variabel yang

tidak terkontrol (Soekartawi, 2000).

Page 57: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

40

Fredi Rangkuti (2004) menjelaskan bahwa Analisis SWOT adalah

identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi

perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat

memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunity), namun

secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan

ancaman (threats). Matriks SWOT merupakan alat yang penting untuk

membantu mengembangkan empat tipe strategi yaitu:

a. Strategi SO (Strength-Opportunity), strategi menggunakan kekuatan

internal perusahaan untuk meraih peluang-peluang yang ada di luar

perusahaan.

b. Strategi WO (Weakness-Opportunity), strategi ini bertujuan untuk

memperkecil kelemahan-kelemahan internal perusahan dengan

memanfaatkan peluang-peluang perusahaan.

c. Strategi ST (Strength-Threat), melalui strategi ini perusahaan berusaha

untuk menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman-ancaman

eksternal.

d. Strategi WT (Weakness-Threat), strategi ini merupakan teknik untuk

bertahan dengan cara mengurangi kelemahan internal serta

menghindari ancaman.

11. Matriks QSPM

QSPM (Quantitative Strategic Planning Matriks) adalah alat yang

direkomendasikan bagi para ahli strategi untuk melakukan evaluasi pilihan

strategi alternatif secara objektif, berdasarkan key success faktor internal

Page 58: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

41

dan eksternal yang telah diidentifikasi sebelumnya. Tujuan QSPM adalah

untuk menentukan alternatif strategi pemasaran yang paling baik atau yang

menjadi prioritas untuk dijalankan perusahaan, seperti alat analisis lainnya

(Umar 2008).

B. Kajian Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang dicantumkan yaitu penelitian terdahulu yang

menggunakan alat analisis sejenis dengan penelitian yang akan dilaksanakan

dan sebagai dasar penentuan kerangka penelitian “Analisis Kepuasan

Konsumen dan Strategi Pemasaran Pada Agroindustri Kopi Bubuk Cap

Jempol di Kota Bandar Lampung”.

Page 59: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

42

Tabel 6. Hasil penelitian terdahulu

No. Peneliti/Tahun/Judul Tujuan Penelitian Metode Analisis Hasil penelitian

1. Indriastuti, (2015)

Strategi Pemasaran

Berdasarkan Perilaku

Pembelian Keripik Pisang

Di Kota Metro.

1. Tujuan penelitian adalah

menganalisis faktor-

faktor dominan dalam

keputusan pembelian

keripik pisang di Kota

Metro dan merumuskan

strategi pemasaran

berdasarkan perilaku

pembelian keripik

pisang di Kota Metro

Analisis faktor

Principal

ComponentAnalysis

(PCA), Analisis

SWOT, QSPM

1. Faktor dominan dalam keputusan pembelian

konsumen keripik pisang di Kota Metro adalah

faktor ekonomis, faktor bentuk dan faktor rasa.

2. Formulasi strategi pemasaran berdasarkan

perilaku pembelian keripik pisang menunjukkan

bahwa industri keripik pisang perlu menjaga

harga jual pada kisaran harga yang relatif

terjangkau, indusri perlu meningkatkan skill dan

penguasaan teknologi untuk meningkatkan citra

produk, industri perlu memperluas wilayah

pemasaran produk ke wilayah pesaing dan

memanfaatkan produk sebagai makanan khas

daerah untuk mendapatkan peluang pasar yang

besar. Selain itu, industri wajib meningkatkan

kemampuan permodalan dengan memanfaatkan

dukungan dari pemerintah.

2. Fahmi, M, (2013)

Analisis Strategi Pemasaran

Kopi Arabika „Bergendaal

Koffie‟ Di Kabupaten

Bener Meriah.

1. Mengetahui strategi

yang dapat ditempuh

untuk pengembangan

pemasaran dengan

menganalisis lingkungan

pemasaran Kopi Arabika

„Bergendaal Koffie‟ Di

Kabupaten Bener

Meriah

Analisis SWOT 1. Faktor-faktor internal pemasaran yang

mempengaruhi di industri Bergendaal Koffie

adalah : kualitas, promosi, harga, karyawan,

pangsa pasar, tempat lokasi, teknologi dan

sumber daya manusia. Dengan kekuatan utama

adalah kualitas sedangkan faktor tempat lokasi,

teknologi dan sumber daya manusia menjadi

faktor kelemahan yang dimiliki oleh industri

Bergendaal Koffie. Faktor-faktor ekternal

pemasaran yang mempengaruhi di industri

Bergendaal Koffie yaitu faktor peluang dengan

sub faktor kemudahan memperoleh bahan baku,

Page 60: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

43

permintaan terhadap kopi meningkat, adanya

mitra kerja baru, meningkatnya pemasaran

produk kopi olahan, dan model pemasaran yang

semakin dinamis, sedangkan faktor yang menjadi

ancaman adalah peraturan pemerintah, stabilitas

ekonomi, banyaknya produk palsu di pasaran,

dan banyaknya pesaing.

3. Kadek Maryana, (2015)

Strategi Pemasaran Kopi

Bubuk Lumbung Mas

Kelurahan Beng Kecamatan

Gianyar Kabupaten

Gianyar.

1. Mengidentifikasi faktor-

faktor internal dan

eksternal yang dihadapi

perusahaan dalam

kegiatan pemasaran

kopi bubuk Lumbung

Mas.

2. Merumuskan alternatif

strategi yang dapat

dipilih oleh UD.

Lumbung Mas

berdasarkan hasil

analisis.

Analisis SWOT 1. Faktor-faktor lingkungan internal yang

mempengaruhi strategi pemasaran UD. Lumbung

Mas adalah kualitas kopi bubuk yang baik, harga

produk yang lebih murah dibandingkan produk

pesaing, posisi usaha yang masih melakukan

kegiatan secara mandiri dengan peralatan

sederhana, dan juga dikarenakan jumlah modal

perusahaan yang terbatas. Faktor-faktor

lingkungan eksternal yang mempengaruhi adalah

ketersediaan bahan baku yang cukup, kebutuhan

masyarakat akan konsumsi minuman berupa

kopi, persaingan dengan perusahan yang sejenis.

2. Hasil analisis SWOT menghasilkan delapan

alternatif strategi yang perlu dilakukan oleh UD.

Lumbung Mas, yaitu mengembangkan jaringan

pemasaran, meningkatkan kualitas layanan

kepada para pelanggan, memperkuat kerjasama

dengan instansi pemerintahan, meningkatkan

kualitas SDM dengan pelatihan meningkatkan

kegiatan promosi dan periklanan, menetapkan

harga untuk menghadapi persaingan,

meningkatkan penggunaan teknologi, serta

menekan segala kemungkinan adanya kebocoran

biaya operasional.

Page 61: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

44

4. Sianturi,dkk, (2007)

Analisis Strategi Pemasaran

Kacang Mete Matang

(Studi Kasus di UD. Maraja

Mandiri, Sunter, Jakarta)

1. Mengidentifikasi faktor

internal dan eksternal

yang mempengaruhi

pemasaran produk

kacang mete matang

pada UD.Maraja

Mandiri.

2. Merumuskan alternatif

strategi untuk pemasaran

produk kacang mete

matang pada UD.

Maraja Mandiri.

Analisis SWOT 1. Berdasarkan matriks EFE diketahui bahwa

peluang yang dimiliki oleh UD. Maraja

Mandiri, antara lain (1) Produk sudah memiliki

penyalur tetap, (2) Jalur distribusi masih terbuka

luas, (3) Ketersediaan bahan baku cukup, (4)

Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga

cenderung meningkat 2,01% per tahun, (5)

Sedangkan dari matriks IFE diketahui kekuatan

yang dimiliki oleh UD. Maraja Mandiri adalah

(1) Keuletan manajer dalam mengelola usaha,

(2) Pemilihan segmen pasar yang tepat, (3)

Hubungan baik dengan penyalur, (4) Hubungan

baik dengan pemasok bahan baku, (5)

2. Berdasarkan Matriks IE diperoleh hasil bahwa

UD. Maraja Mandiri berada pada kotak kuadran

V, yang digambarkan sebagai daerah

pertahankan dan pelihara dengan strategi

penetrasi pasar dan pengembangan produk.

Sedangkan dari analisis SWOT dihasilkan 4

jenis alternatif strategi (S-O, W-O, S-T, dan W-

T) yang dapat dilaksanakan oleh UD. Maraja

Mandiri, yaitu disesuaikan dengan posisi

perusahaan saat ini (posisi eksternal sedang).

5. Dewi,dkk, (2017)

Strategi Pemasaran Cabai

Merah Pada Sub Terminal

Agribisnis Manik Mekar

Nadi.

1. Mengetahui faktor

internal (kekuatan dan

kelemahan) STA Manik

Mekar Nadi, faktor

eksternal (peluang dan

ancaman) STA Manik

Mekar Nadi.

2. mengetahui strategi

Analisis SWOT

1. Faktor internal STA Manik Mekar Nadi,

meliputi: kekuatan (strengths) dari STA. Manik

Mekar Nadi yaitu lokasi STA yang strategis,

fasilitas yang dimiliki lengkap, memiliki

pelanggan tetap, dan kualitas cabai merah

terjamin. Sedangkan Faktor eksternal STA

Manik Mekar Nadi, meliputi: peluang

(opportunities) STA. Manik Mekar Nadi dalam

Page 62: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

45

yang tepat yang harus

dilakukan oleh STA

Manik Mekar Nadi

dalam memasarkan

cabai merah.

memasarkan cabai merah yaitu permintaan

pasar dalam negeri meningkat, meningkatnya

daya beli konsumen, dukungan dari pemerintah,

dan perkembangan teknologi yang mendukung.

2. Strategi yang tepat diterapkan oleh STA. Manik

Mekar Nadi dalam memasarkan cabai merah

yaitu Strategi SO menjaga kualitas cabai merah,

memperluas jaringan pemasaran dan distribusi

produk, dan meningkatkan produksi cabai

merah. Strategi WO melakukan pinjaman

modal, melakukan promosi dengan teknologi

yang ada, dan standarisasi produk. Strategi ST

standarisasi harga dan memperluas jaringan

usaha. Strategi WT meningkatkan fasilitas

operasional, menjaga stabilitas harga ditingkat

konsumen, dan meningkatkan stok cabai merah.

6. Adiguna Gadung, (2015)

Analisis Kepuasan Dan

Loyalitas Konsumen Kopi

Bubuk Sinar Baru Cap Bola

Dunia (Sb-Cbd) Di Kota

Bandar Lampung.

1. Mntuk mengetahui

atribut tertinggi dari

produk kopi bubuk SB-

CBD.

2. Menganalisis tingkat

kepuasan konsumen

kopi bubuk SB-CBD,

menganalisis tingkat

loyalitas konsumen kopi

bubuk SB-CBD.

3. Mengetahui hubungan

antara kepuasan dan

loyalitas konsumen kopi

bubuk SB-CBD.

Analisis

Importance

Performance

Analysis (IPA),

analisis Customer

Satisfaction Index

(CSI), Piramida

Loyalitas

1. Bahwa atribut-atribut kopi bubuk SB-CBD yang

memiliki kepuasan tertinggi yaitu label halal,

harga, aroma yang khas, tanggal kadaluarsa, dan

rasa.

2. Tingkat kepuasan konsumen kopi bubuk SBCBD

berada pada kriteria puas dengan nilai73,34

persen. Tingkat loyalitas konsumen kopi bubuk

SB-CBD berada pada kategori loyal pada

tingkatan liking the brand sebesar 91,7 persen.

3. Terdapat hubungan yang kuat dan searah antara

kepuasan dan loyalitas konsumen kopi bubuk

SB-CB.

Page 63: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

46

7. Sarianti, T, (2009)

Analisis Kepuasan dan

Loyalitas Konsumen

Midori Japanese Restaurant

Cabang K.H Wahid Hasyim

Jakarta Pusat.

1. Menganalisis tingkat

kepuasan dan loyalitas

konsumen Midori

Japanese Restaurant

Cabang K.H Wahid

Hasyim Jakarta Pusat

Analisis

Importance

Performance

Analysis (IPA),

analisis Customer

Satisfaction Index

(CSI), analisis

tingkat loyalitas

1. Nilai Customer Satisfaction Index (CSI) pada

Midori Japanese Restaurant Cabang K.H Wahid

Hasyim Jakarta Pusat sebesar 74,38% yang

termasuk dalam kategori puas. Untuk hasil

perhitungan Importance Performance Analysis

(IPA), atribut yang kinerjanya perlu diperbaiki

adalah harga makanan dan minuman serta

ketersediaan area parkir. Tingkat loyalitas

sebagian konsumen loyal terhadap restoran ini.

8. Elvistiarso, F, (2007)

Analisis Tingkat Kepuasan

Pelanggan Terhadap

Produk Camilan Kacang

Merek Mr. P.

1. Menganalisis tingkat

kepuasan dan loyalitas

konsumen Terhadap

Produk Camilan Kacang

Merek Mr. P

Importance

Performance

Analysis (IPA),

Customer

Satisfaction Index

(CSI) dan Piramida

Loyalitas

1. Analisis metode IPApada kuadran A (prioritas

utama) terdapat sepuluh atribut yaitu aroma,

kerenyahan, kandungan, volume, desain

kemasan, ketersediaan, banyak dimakan sebagai

camilan, dapat dimakan di saat santai, aroma

yang diterima dibanding harga, dan rasa yang

diterima dibanding harga. Untuk kuadaran B

adalah rasa. Untuk kuadaran C adalah aribut

kemasan bergaya anak muda dan kepraktisan

kemasan dibanding harga. Sedangkan di kuadran

D tidak terdapat satupun atribut.

9. Anggraini, V, (2013)

Analisis Tingkat Kepuasan

dan Loyalitas Konsumen

Gulaku di Kota Bandar

Lampung.

1. Menganalisis tingkat

kepuasan dan loyalitas

konsumen Gulaku di

Kota Bandar Lampung

Importance

Performance

Analysis (IPA),

Customer

Satisfaction Index

(CSI) dan Piramida

Loyalitas

1. Kepuasan konsumen Gulaku di Kota Bandar

Lampung berada pada level sangat puas dengan

nilai indeks kepuasan (CSI) sebesar 81,68 persen,

dan termasuk konsumen yang loyal. Bauran

pemasaran tidak berpengaruh secara nyata

terhadap tingkat kepuasan dan loyalitas

konsumen Gulaku di Kota Bandar Lampung.

Page 64: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

47

10. Djamaludin, (2009)

Analisis Kepuasan dan

Loyalitas Konsumen Jamu

Gendong di Kota

Sukabumi.

1. Menganalisis tingkat

kepuasan dan loyalitas

Jamu Gendong di Kota

Sukabumi

Skala Likert dan

Piramida Loyalita

1. Umumnya konsumen sudah merasa puas

terhadap atribut produk jamu gendong seperti

khasiat, warna, aroma, rasa, keragaman,

kemudahan memperoleh, harga, kebersihan

(gelas, bakul, botol, lap, dan air), dan kandungan

jamu gendong. Persentase terkecil tingkat

kepuasan konsumen yaitu pada kebersihan gelas

dan penampulan penjual jamu gendong. Untuk

loyalitas, sebagian besar konsumen sudah loyal

terhadap jamu gendong namun tidak sampai pada

tahap mempromosikan kepada orang lain.

Hampir separuh konsumen mempunyai indeks

loyalitas 24-47 dengan indeks rata-rata 23,3

(kategori loyal).

Page 65: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

48

C. Kerangka Pemikiran

Agroindustri merupakan suatu kegiatan memanfaatkan hasil pertanian, dalam

kegiatannya kemudian dirancang dan diolah sedemikian rupa, yang dalam

pengerjaannya juga menyediakan alat dan jasa untuk kegiatan pengolahan

tersebut. Agroindustri dalam hal ini melakukan proses produksi dengan

menggunakan berbagai input produksi antara lain: modal/investasi, tenaga

kerja, bahan baku, teknologi dan faktor pendukung lainnya.

Bandar Lampung merupakan salah satu daerah yang memiliki berbagai

macam merek kopi bubuk. Beberapa merek kopi bubuk sudah terkenal di

kalangan masyarakat, salah satunya kopi bubuk Cap Jempol. Kopi Bubuk

Cap Jempol merupakan kopi bubuk yang mengalami persaingan di Kota

Bandar Lampung yang telah berdiri sejak tahun 2005. Kopi bubuk tersebut

sudah banyak diminati masyarakat, sehingga tidak asing lagi di kalangan

masyarakat khususnya Kota Bandar Lampung. Kopi bubuk Cap Jempol

merupakan salah satu kopi yang sudah dikenal di Lampung terutama pecinta

kopi Lampung. Seiring berjalannya waktu, munculah berbagai macam merek

kopi bubuk baru dan membuat agroindustri harus mengalami persaingan

dengan ketat dalam memperebutkan konsumen.

Persaingan yang ketat tersebut menjadikan konsumen dalam membeli suatu

produk tidak hanya untuk memenuhi kebutuhannya saja, tetapi juga ada faktor

lain yang mendorong konsumen untuk membeli yang berupa pada pilihan

konsumen terhadap jenis produk, jumlah pembelian, dan frekuensi pembelian.

Page 66: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

49

Kepuasan adalah faktor penting yang akan mempengaruhi keputusan

konsumen dalam membeli produknya. Atribut produk adalah karakteristik

dari suatu produk. Konsumen biasanya memiliki kepercayaan terhadap atribut

suatu produk. Kepercayaan konsumen adalah pengetahuan konsumen

mengenai suatu objek, atribut, dan manfaatnya (Sumarwan, 2011). Atribut

dari suatu produk merupakan salah satu faktor yang dijadikan bahan

pertimbangan oleh konsumen untuk membeli suatu barang atau jasa. Pada

penelitian ini terdapat atribut produk yang terdiri dari harga, rasa, kemasan,

tekstur, warna, tanggal kadaluarsa, kemudahan memperoleh produk,

komposisi, dan aroma yang khas.

Apabila atribut-atribut sudah diketahui, maka akan dilakukan pengukuran

tingkat kinerja dan tingkat kepentingan dengan menggunakan alat analisis

yaitu Customer Satisfaction Index (CSI). Strategi pemasaran yang fokus pada

bauran pemasaran akan mampu mengoptimalkan kegiatan pemasaran yang

telah dilakukan sebelumnya. Bauran pemasaran merupakan salah satu bagian

dari pemasaran terpadu yang digunakan oleh agroindustri untuk meningkatkan

tujuan pemasarannya.

Suatu strategi pemasaran yang baik dan tepat harus mencakup semua unsur

bauran pemasaran dan terlebih dahulu disesuaikan dengan karakteristik dan

tujuan agroindustri. Menurut Singh (2012) bauran pemasaran menawarkan

kombinasi yang optimal untuk mencapai tujuan agroindustri. Penelitian ini

fokus pada pemasaran produk (kopi), sehingga bauran pemasaran yang dipilih

adalah 4P. Konsep bauran pemasaran 4P terdiri dari product, price, place, dan

Page 67: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

50

promotion. Agroindustri kopi bubuk Cap Jempol mempunyai lingkungan

internal dan lingkungan eksternal. Analisis lingkungan eksternal meliputi

pesaing, teknologi, pemasok, dan konsumen, sedangkan analisis lingkungan

internal meliputi produk, harga, promosi, dan tempat. Berdasarkan

lingkungan internal akan diperoleh kelemahan dan kekuatan, sedangkan dari

lingkungan eksternal akan diperoleh peluang dan ancaman.

Berdasarkan lingkungan internal tersebut akan diketahui kelemahan dan

kekuatan, sedangkan pada lingkungan eksternal akan diketahui peluang dan

ancaman. Variabel internal dan eksternal tersebut akan dijelaskan dalam

matriks Internal Strategic Factor Analysis Summary (IFAS) matriks ini

digunakan untuk mengidentifikasi faktor internal dan matriks Eksternal

Strategic Factor Analysis Summary (EFAS) digunakan untuk mengidentifikasi

faktor eksternal, kemudian dari hasil kedua matriks tersebut akan dimasukkan

ke dalam diagram SWOT untuk menyusun alternatif strategi berdasarkan

peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan yang telah diidentifikasi pada

tahap sebelumnya. Selanjutnya pengambilan prioritas alternatif strategi

pemasaran bagi agroindustri yang dilakukan dengan menggunakan matriks

QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix). Adapun kerangka pemikiran

operasional dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.

Page 68: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

51

Gambar 3. Kerangka pemikiran analisis kepuasan konsumen dan strategi pemasaran pada agroindustri kopi bubuk Cap Jempol di Kota

Bandar Lampung

Agroindustri Kopi Bubuk Cap Jempol

Agroindustri Kopi Bubuk

Strategi pemasaran

Lingkungan Eksternal :

1. pesaing

2. konsumen

3. pemasok

3. teknologi

Lingkungan Internal :

1. produk

2. harga

3. promosi

4. tempat

Identifikasi Peluang dan Ancaman

(Matriks EFE)

Identifikasi Kekuatan dan

Kelemahan (Matriks IFE)

Alternatif Strategi Pemasaran

(Matriks SWOT dan QSPM)

Kepuasan konsumen

Atribut :

1. Harga

2. Rasa

3. Kemasan

4. Tekstur

5. Warna

6. Tanggal kadaluarsa

7. Kemudahan

memperoleh produk

8. Komposisi

9. Aroma yang khas

Metode CSI

Lingkungan

Agroindustri

Page 69: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

III. METODE PENELITIAN

A. Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi

kasus pada agroindustri kopi bubuk Cap Jempol. Hal ini dikarenakan

agroindustri kopi bubuk Cap Jempol merupakan salah satu dari banyaknya

agroindustri yang diminati banyak masyarakat Bandar Lampung.

Metode studi kasus merupakan salah satu metode penelitian yang dilakukan

secara intensif, terperinci dan mendalam terhadap suatu organisme (individu),

lembaga atau gejala tertentu dengan daerah atau subjek yang sempit selama

kurun waktu tertentu (Arikunto, 2002). Metode studi kasus digunakan untuk

memperoleh data secara lengkap dan rinci pada usaha kopi bubuk tentang

kepuasan konsumen dan strategi pemasaran terhadap agroindustri kopi bubuk

Cap Jempol.

B. Konsep Dasar dan Batasan Operasional

Konsep dasar dan batasan operasional yaitu cakupan semua pengertian dan

petunjuk variabel-variabel penelitian yang kemudian ditentukan indikator

yang diperlukan untuk mengukur dan mengidentifikasi variabel-variabel

tersebut.

Page 70: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

53

Agroindustri adalah subsistem dari sistem agribisnis yang memanfaatkan dan

memiliki kaitan langsung dengan produk-produk pertanian yang akan

ditransformasikan menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

Kopi bubuk adalah hasil olahan dari kopi mentah berupa kopi bubuk Cap

Jempol yang telah mengalami proses penyaringan dan penggilingan.

Konsumen adalah seseorang yang membeli dan mengonsumsi produk kopi

bubuk Cap Jempol.

Perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologi

yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika

membeli, menggunakan, dan menghabiskan produk dan jasa setelah

melakukan kegiatan evaluasi.

Kepuasan konsumen adalah dampak dari perbandingan antara harapan

konsumen sebelum pembelian dengan yang sesungguhnya diperoleh oleh

konsumen dari produk yang dibeli tersebut. Analisis kepuasan konsumen

dapat diukur dengan menggunakan metode Customer Satisfaction Index (CSI).

Atribut produk adalah kelengkapan, baik fisik maupun non fisik, yang

melekat pada suatu produk, berfungsi sebagai kriteria evaluatif selama

pengambilan keputusan. Atribut produk yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah harga, rasa, kemasan, tekstur, warna, tanggal kadaluarsa, kemudahan

memperoleh produk, komposisi, aroma.

Page 71: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

54

Harga adalah jumlah uang yang harus dikeluarkan konsumen untuk membeli

Kopi Bubuk Cap Jempol. Pengukurannya menggunakan skala likert, yaitu :

sangat murah (5), murah (4), cukup (3), mahal (2), dan sangat mahal (1).

Rasa adalah sensasi yang diterima oleh indra pengecap dalam mengonsumsi

Kopi Bubuk Cap Jempol. Pengukurannya menggunakan skala likert, yaitu:

sangat enak (5), enak (4), cukup (3), tidak enak (2), sangat tidak tidak enak

(1).

Kemasan saat dikonsumsi adalah keadaan kopi bubuk yang ditawarkan oleh

kopi bubuk Cap Jempol pada saat pembelian dan akan dikonsumsi oleh

konsumen dari sangat baik sampai tidak baik. Pengukurannya menggunakan

skala likert yaitu : sangat baik (5), baik (4), cukup (3), kurang baik (2), dan

tidak baik (1).

Tekstur adalah salah satu sifat bahan atau produk kopi bubuk Cap Jempol

yang dapat dirasakan melalui sentuhan kulit ataupun pencicipan.

Pengukurannya menggunakan skala likert, yaitu : sangat kasar (5), kasar (4),

cukup kasar (3), mendekati halus (2), halus (1).

Warna adalah tanggapan indera penglihatan konsumen terhadap tingkat

kepekatan yang dihasilkan dari produk kopi bubuk bila diseduh. Warna kopi

bubuk yang gelap mencerminkan tingginya kualitas kopi bubuk tersebut.

Pengukurannya menggunakan skala likert, yaitu : sangat pekat (5), pekat (4),

cukup pekat (3), tidak pekat (2), dan sangat tidak pekat (1).

Page 72: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

55

Tanggal kadaluarsa adalah tersedianya pemberitahuan tanggal kadaluarsa

dari kopi bubuk Cap Jempol mulai dari sangat jelas sampai tidak jelas.

Pengukurannya menggunakan skala likert yaitu : sangat jelas (5), jelas (4),

cukup (3), kurang jelas (2), dan tidak jelas (1).

Kemudahan memperoleh produk adalah akses untuk mendapatkan kopi

bubuk Cap Jempol mulai dari sangat mudah sampai tidak mudah.

Pengukurannya menggunakan skala likert yaitu : sangat mudah (5), mudah

(4), cukup (3), sulit (2), dan sangat sulit (1).

Komposisi adalah susunan bahan-bahan yang tertera dalam kemasan kopi

bubuk yang digunakan untuk membuat kopi bubuk Cap Jempol.

Pengukurannya menggunakan skala likert yaitu : sangat jelas (5), jelas (4),

cukup (3), kurang jelas (2), dan tidak jelas (1).

Aroma yang khas adalah tanggapan indra penciuman terhadap kopi bubuk

Cap Jempol yang sangat khas sampai tidak khas. Pengukurannya

menggunakan skala likert yaitu : sangat khas (5), khas (4), cukup (3), kurang

khas (2), dan tidak khas (1).

Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk memuaskan

kebutuhan dan keinginan yang nantinya ditawarkan kepada pasar untuk

diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi.

Harga adalah sejumlah uang yang diberikan oleh pelanggan untuk

mendapatkan keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu produk dan

jasa.

Page 73: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

56

Tempat adalah area perusahaan menyalurkan produk atau jasa yang tersedia

bagi konsumen.

Promosi adalah kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk meningkatkan

volume penjualan dengan cara mempengaruhi konsumen baik secara langsung

maupun tidak langsung.

Pemasaran adalah proses pertukaran yang mencakup serangkaian kegiatan

untuk memindahkan barang atau jasa dari produsen ke konsumen dengan

tujuan memperoleh keuntungan di satu pihak dan kepuasan dipihak lain.

Strategi pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran taktis yang dapat

dikendalikan berupa strategi produk, strategi harga, strategi promosi dan

strategi tempat.

Analisis SWOT adalah sebuah analisis situasi dan kondisi bersifat deskriptif.

Analisis ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai faktor masukan dan

kemudian dikelompokan menurut kontibusinya masing-masing.

Faktor lingkungan eksternal agroindustri adalah suatu analisis untuk

mencari faktor-faktor strategis dari luar agroindustri yang mempengaruhi

keberhasilan misi, tujuan dan kebijakan agroindustri baik faktor yang

menguntungkan (peluang/opportunities) maupun faktor yang merugikan

(ancaman/threats) dalam suatu agroindustri.

Faktor lingkungan internal agroindustri adalah suatu untuk

mengidentifikasi faktor-faktor strategis dari dalam agroindustri yang

mempengaruhi keberhasilan misi, tujuan, dan kebijakan agroindustri baik

Page 74: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

57

faktor-faktor yang menguntungkan (kekuatan/strength) maupun faktor yang

merugikan (kelemahan/weakness) dalam suatu agroindustri.

Kekuatan adalah sumberdaya, keterampilan, atau keunggulan-keunggulan

lain relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani atau yang

ingin dilayani oleh agroindustri.

Kelemahan adalah keterbatasan dalam sumberdaya, keterampilan dan

kapabilitas yang secara serius menghambat kinerja efektif agroindustri.

Peluang adalah situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan

perusahaan. Kecenderungan-kecenderungan penting merupakan salah satu

sumber peluang. Identifikasi segmen pasar yang tadinya terabaikan,

perubahan pada situasi persaingan atau peraturan, perubahan teknologi, serta

membaiknya hubungan dengan pembeli atau pemasok dapat memberikan

peluang bagi perusahaan.

Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungkan dalam

lingkungan perusahaan. Masuknya pesaing baru, lambatnya pertumbuhan

pasar, meningkatnya kekuatan tawar-menawar pembeli atau pemasok penting,

perubahan teknologi, serta peraturan baru atau yang direvisi dapat menjadi

ancaman bagi keberhasilan perusahaan.

Matriks IFAS (Internal strategic factors analysis summary) adalah matriks

yang terdiri dari faktor-faktor strategis internal usaha pengolahan kopi bubuk

yang berupa kekuatan dan kelemahan usaha.

Page 75: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

58

Matriks EFAS (Eksternal strategic factors analysis summary) merupakan

matriks yang terdiri dari fakor-faktor strategis eksternal usaha pengolahan

kopi bubuk yang berupa peluang dan ancaman usaha.

C. Lokasi, Waktu Penelitian dan Responden

Penelitian ini dilaksanakan pada agroindustri kopi bubuk Cap Jempol di Kota

Bandar Lampung. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive),

dengan pertimbangan bahwa agroindustri kopi bubuk Cap Jempol merupakan

agroindustri kopi bubuk yang sudah cukup banyak dikonsumsi masyarakat di

Kota Bandar Lampung dan memiliki potensi untuk dikembangkan.

Responden dalam penelitian ini adalah konsumen kopi bubuk Cap Jempol,

pemilik agroindustri, Dinas Perindustrian, dan Perdagangan Kota Bandar

Lampung, serta Pakar Ahli Universitas Lampung. Pengumpulan data

penelitian yaitu dengan menggunakan kuesioner dan wawancara langsung

dengan tujuan agar mendapatkan data sesuai dengan fakta yang sebenarnya

serta pertanyaan yang diajukan lebih terstruktur dan mencakup berbagai hal

yang dapat menunjang penelitian.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan untuk menentukan agroindustri

adalah purposive yaitu secara sengaja memilih agroindustri kopi bubuk Cap

Jempol sebagai sampel penelitian. Berbeda dengan pengambilan sampel

agroindustri pada kepuasan konsumen dilakukan dengan menggunakan

metode accidental sampling. Menurut Sugiyono (2004), accidental sampling

adalah mengambil responden sebagai sampel berdasarkan kebetulan, yaitu

Page 76: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

59

konsumen produk kopi bubuk yang ditemui secara kebetulan di lokasi

penelitian yang sedang membeli kopi bubuk Cap Jempol.

Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode non probability sampling karena populasi yang diteliti jumlah dan

identitasnya tidak diketahui. Untuk mengetahui jumlah konsumen yang tidak

dapat diketahui secara pasti maka, mencari jumlah responden konsumen yang

tepat menurut Supranto (2006) bahwa sampel penelitian yang lebih besar dari

30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk kebanyakan penelitian.

Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti mengambil sampel konsumen

sebanyak 60 responden konsumen. Pengumpulan data dilakukan pada bulan

Februari 2018 sampai dengan bulan April 2018.

D. Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data yang

dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data

primer diperoleh dari wawancara, pengamatan dan pencatatan langsung

tentang keadaan di lapangan mengenai agroindustri kopi bubuk Cap Jempol

yang digunakan dalam penelitian. Data sekunder diperoleh dari studi literatur,

laporan-laporan, publikasi, dan pustaka lainnya yang berhubungan dengan

penelitian ini, serta lembaga/instansi yang terkait dalam penelitian ini, seperti

BPS, Dinas Pertanian Provinsi Lampung, dan lain-lain.dan literatur lainnya

yang berhubungan dengan penelitian.

Page 77: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

60

E. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua cara

yaitu dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif.

Berikut adalah yang digunakan untuk menjawab tujuan pertama ini adalah uji

validitas dan uji reliabilitas kuisioner dan analisis kuantitatif .

1. Uji Validitas dan Reliabilitas

Untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan untuk mengukur

tingkat kepuasan yang dilakukan pada penelitian benar-benar tepat dan

dapat mengukur yang ingin diukur dalam penelitian, maka dilakukan uji

validitas dan reliabilitas. Penelitian dapat dikatakan benar-benar

menggambarkan fenomena yang ingin diukur apabila memiliki validitas

dan reliabilitas yang tinggi. Uji validitas dan reliabilitas perlu dilakukan

dalam penelitian agar hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan secara

ilmiah. Pada alat analisis uji validitas dan reliabilitas menggunakan 30

orang responden.

Menurut Sufren dan Natanael (2013) uji validitas menggambarkan tentang

keabsahan dari alat ukur apakah pertanyaan-pertanyaan sudah tepat untuk

mengukur apa yang ingin diukur. Nilai validitas dapat diketahui dengan

mencari r hitung dan dibandingkan dengan r tabel. Pertanyaan-pertanyaan

dikatakan valid apabila r hitung > r tabel. Mencari r hitung dapat

menggunakan rumus sebagai berikut:

r hitung = n (ΣX1Y1) – (ΣX1) X (ΣY1) …………….... (1)

√ {n ΣX1² - (ΣX1)²} x {n ΣY1² - (ΣY1)²}

Page 78: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

61

Keterangan:

r = koefisien korelasi (validitas)

X = skor pada atribut item n

Y = skor total atribut

XY = skor pada atribut item n dikalikan skor total

N = banyaknya atribut

Nilai validitas dapat dikatakan baik jika nilai corrected item dari total

correlation bernilai di atas 0,2. Apabila nilai korelasi butir corrected item

dari butir total correlation sudah di atas 0,2 maka butir-butir tersebut

dikatakan valid. Reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu

kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner

dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan tersebut

konsisten dari waktu ke waktu. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini

adalah dengan menggunakan rumus Cronbach Alpha. Suatu instrumen

dikatakan reliabel jika nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,6 (Ghozali,

2002).

2. Metode CSI (Customer Satisfaction Index)

Customer Satisfaction Index (CSI) adalah ukuran keterkaitan konsumen

terhadap suatu produk. Ukuran ini menggambarkan kemungkinan seorang

pelanggan beralih ke merek produk lain jika pada merek tersebut didapati

adanya perubahan, baik mengenai harga maupun atribut lainnya. Metode

ini digunakan untuk mengukur indeks kepuasan konsumen (indeks

satisfaction) dari tingkat kepentingan (importance) dan tingkat kinerja

Page 79: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

62

(performance) yang bertujuan untuk pengembangan program pemasaran

yang mempengaruhi kepuasan pelanggan (Supranto, 2006).

Tahapan-tahapan dalam pengukuran CSI adalah :

a. Weighting Factor (WF), yaitu mengubah nilai rata-rata kepentingan

menjadi angka persentase dari total rata-rata tingkat kepentingan

seluruh atribut yang diuji, sehingga didapatkan total WF sebesar 100

persen.

b. Weighted Score (WS), yaitu menilai perkalian antara nilai rata- rata

tingkat kinerja masing-masing atribut dengan WF masing-masing

atribut.

c. Weighted Total (WT), yaitu menjumlahkan WS dari semua atribut.

d. Satisfaction Index, yaitu WT dibagi skala maksimum yang digunakan

(penelitian ini menggunakan skala maksimal 5), kemudian dikalikan

100 persen.

Tingkat kepuasan responden secara keseluruhan dapat dilihat dari kriteria

tingkat kepuasan pelanggan pada Tabel 7.

Tabel 7. Rentang skala dan kategori analisis CSI keseluruhan

Rentang Skala Kategori

0,00-0,20 Sangat tidak puas

0,21-0,40 Tidak puas

0,41-0,60 Cukup puas

0,61-0,80 Puas

0,81-1,00 Sangat puas

Page 80: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

63

3. Strategi Pemasaran

Metode analisis deskriptif kualitatif digunakan kembali untuk menjawab

tujuan kedua dan terakhir, yaitu penetapan strategi pemasaran dengan

menganalisis lingkungan internal dan eksternal agroindustri.

a. Analisis Faktor Internal

Analisis Faktor Internal untuk menyusun strategi pemasaran kopi bubuk

Cap Jempol menggunakan unsur bauran pemasaran 4p (product, price,

place, promotion). Bauran pemasaran 4p akan dianalisis dengan unsur-

unsur seperti gambar dibawah ini.

Gambar 4. Metode Analisis Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Sumber : Kotler dan Keller, 2012

Bauran

Pemasaran

Produk

Keanekaragaman

Produk

Kualitas

Desain

Bentuk

Nama Merek

Kemasan

Ukuran

Pelayanan

Garansi

Imbalan

Harga

Daftar Harga

Diskon

Potongan Harga Khusus

Syarat Kredit

Periode Pembayaran

Tempat

Saluran Pemasaran

Cakupan

Pemasaran

Pengelompokan

produk/konsumen

Persediaan

Transportasi

Promosi

Promosi Penjualan

Periklanan

Tenaga Penjualan

Kehumasan

Pemasaran Langsung

Page 81: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

64

Setelah ditetapkan unsur-unsur dari faktor internal tersebut, diberikan

bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0

(paling penting) sampai 0,0 (tidak penting) berdasarkan pengaruh

faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis usaha kopi bubuk Cap

Jempol. Semua bobot tidak boleh melebihi skor total 1,0. Pemberian

nilai bobot dilakukan dengan cara mengajukan identifikasi faktor

internal kepada responden yang bersangkutan dengan menggunakan

skala 0, 1 dan 2. Skala yang digunakan untuk pengisian kolom adalah:

0 = Apabila indikator horizontal kurang penting daripada indikator

vertikal

1 = Apabila indikator horizontal sama pentingnya dengan indikator

vertikal

2 = Apabila indikator horizontal lebih penting dari indikator vertikal

Rumus penentuan bobot setiap variabel diperoleh dengan menentukan

nilai setiap variabel terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel,

kemudian dijumlahkan skor pembobotan tersebut. Skor pembobotan

dimasukkan kedalam Matriks IFE yang dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Matriks IFE (Internal Factor Evaluation)

Faktor-faktor Strategi Bobot Rating Skor

Internal

A. Kekuatan

1. ..........

2. ..........

3. ..........

B. Kelemahan

1. ..........

2. ..........

3. ..........

Total (A + B) 1,00

Sumber : Rangkuti, 2006

Page 82: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

65

b. Analisis Faktor Eksternal

Analisis eksternal digunakan untuk mengetahui pengaruh faktor

peluang dan ancaman yang dihadapi para produsen kopi bubuk Cap

Jempol di Kota Bandar Lampung. Penilaian bobot dilakukan dengan

cara mengidentifikasi faktor eksternal kepada responden ahli dengan

menentukan bobot setiap variabel digunakan skala 0, 1 dan 2. Skala

yang digunakan untuk pengisian kolom adalah :

0 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal

1 = Jika indikator horizontal sama pentingnya dengan indikator vertikal

2 = Jika indikator horizontal lebih penting dari indikator vertikal

Rumus penentuan bobot setiap variabel diperoleh dengan

menentukan nilai setiap variabel terhadap jumlah nilai keseluruhan

variabel, kemudian dijumlahkan skor pembobotan tersebut.

Matriks EFE dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Matriks EFE (External Factor Evaluation)

Faktor-faktor Strategi Bobot Rating Skor

Eksternal

A. Peluang

1. .........

2. .........

B. Ancaman

1. .........

2. .........

Total (A + B) 1,00

Sumber : Rangkuti, 2006

Page 83: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

66

c. Matriks Internal Eksternal (IE)

Setelah melakukan analisis situasional menggunakan Strength,

Weakness, Opporunities, Treaths (SWOT) maka selanjutnya melakukan

pemetaan posisi untuk menentukan alternatif pemasaran agroindustri

kopi bubuk Cap Jempol. Matriks IE (Internal-Ekternal) memposisikan

berbagai divisi suatu organisasi dalam tampilan sembilan sel (David,

2007). Tujuan penggunaan model ini adalah untuk memperoleh strategi

bisnis ditingkat korporat yang lebih detail (Rangkuti, 2016). Matriks IE

didasarkan pada dua dimensi kunci yaitu skor bobot Internal Factors

Evaluation (IFE) total pada sumbu x dan skor bobot Eksternal Factors

Evaluation (EFE) total pada sumbu y. Setiap divisi dalam suatu

organisasi harus membuat matriks IFE dan matriks EFE dalam

kaitannya dengan organisasi. Pada sumbu x dari Matriks IE, skor bobot

IFE total 1,0 sampai 1,99 menunjukkan posisi internal lemah, skor 2,0

sampai 2,99 dianggap sedang dan skor 3,0 sampai 4,0 adalah tinggi.

Matriks IE berdasarkan skor total bobot internal dan total eksternal.

Matriks Internal Eksternal (IE) dapat dilihat pada Gambar 5.

Page 84: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

67

4,0 3,0 2,0 1,0

Tinggi

3,0

Sedang

2,0

Rendah

1,0

Gambar 5. Matriks IE (Internal-Eksternal) Sumber : Rangkuti, 2006

d. Matriks SWOT

Faktor-faktor internal dan eksternal yang didapatkan dari identifikasi

yaitu faktor kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang kemudian

dimasukkan ke dalam maktriks SWOT. Matriks SWOT

menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal

dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang terdapat pada

pemasaran kopi bubuk Cap Jempol di Kota Bandar Lampung.

Matriks SWOT dapat menghasilkan empat sel kemungkinan alternatif

strategi, yaitu strategi kekuatan-peluang (S-O), strategi kelemahan-

peluang (W-O), strategi kelemahan-ancaman (W-T), dan strategi

kekuatan-ancaman (S-T). Berdasarkan hasil tersebut maka akan terpilih

strategi yang sesuai dengan kuadran I, II, III dan IV pada diagram

analisis SWOT. Matriks SWOT dapat dilihat pada Tabel 10.

I II III

IV V VI

VII VIII IX

Page 85: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

68

Tabel 10. Matriks SWOT

Faktor Internal

Faktor Eksternal

Strengths (S)

Daftar Kekuatan

(tentukan 5-10 faktor

peluang internal)

Weakness (W)

Daftar Kelemahan

(tentukan 5-10 faktor

peluang internal)

Opportunities (O)

Daftar Peluang (tentukan

5-10 faktor peluang

eksternal)

Strategi S-O

Ciptakan strategi yang

menggunakan kekuatan

untuk memanfaatkan

peluang

Strategi W-O

Ciptakan strategi yang

meminimalkan

kelemahan untuk

memanfaatkan peluang

Threats (T)

Daftar Ancaman

(tentukan 5-10 faktor

peluang eksternal)

Staregi S-T

Ciptakan startegi yang

menggunakan kekuatan

untuk mengatasi

ancaman

Strategi W-T

Ciptakan strategi yang

meminimalkan

kelemahan untuk

menghindari ancaman

Sumber : David, 2002

e. Tahap Keputusan

Tahap selanjutnya yang digunakan dalam proses analisis penetapan

keputusan adalah QSPM. Adapun unsur-unsur yang terdapat di dalam

QSPM adalah : strategi-strategi alternatif, faktor-faktor kunci, bobot,

AS = nilai daya tarik, TAS = total nilai daya tarik, dan jumlah total nilai

daya tarik. Langkah-langkah penggunaan QSPM di dalam proses

penetapan keputusan adalah:

1) Membuat daftar peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan

perusahaan di kolom sebelah kiri QSPM. Informasi ini diambil dari

Matriks EFE dan Matriks IFE. Maksimal sepuluh external critical

success factors dan sepuluh internal critical success factors

dimasukkan ke dalam QSPM.

Page 86: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

69

2) Memberikan bobot pada masing-masing faktor sukses eksternal dan

internal. Bobot ini sama dengan yang ada di Matriks EFE dan

Matriks IFE.

3) Meneliti matriks-matriks pada langkah 2 dan identifikasikan strategi

alternatif yang pelaksanaannya harus dipertimbangkan perusahaan.

Mencatat strategistrategi ini di bagian atas baris QSPM. Setelah itu,

mengelompokkan strategi-strategi tersebut ke dalam kesatuan yang

mutually exclusive jika memungkinkan.

4) Menentukan Attractiveness Score (AS) atau nilai daya tarik. AS

ditetapkan dengan cara meneliti masing-masing faktor sukses

eksternal dan internal. Tentukan bagaimana peran dari tiap faktor

dalam proses pemilihan strategi yang sedang dibuat. Jika peran dari

faktor tersebut adalah besar, maka strategi-strateginya harus

dibandingkan relatif pada faktor utama itu. Secara terinci, nilai AS

harus ada pada masing-masing strategi untuk menunjukkan

kemenarikan relatif dari satu strategi terhadap strategi lainnya.

Batasan nilai AS adalah 1 = tidak menarik, 2 = agak menarik, 3 =

cukup menarik, dan 4 = sangat menarik.

5) Menghitung jumlah AS. Jumlah AS didapat dari perkalian bobot

(langkah 2) dengan AS (langkah 4) pada masing-masing baris.

Jumlah AS menunjukkan daya tarik relatif dari masing-masing

alternatif strategi.

Page 87: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

70

6) Menghitung Sum Total Attractiveness Score (TAS) atau total nilai

daya tarik. Menjumlahkan semua TAS pada masing-masing kolom

QSPM. Dari beberapa nilai TAS yang didapat, nilai TAS dari

alternatif strategi yang tertinggi yang menunjukkan bahwa alternatif

strategi itu yang menjadi pilihan utama. Nilai TAS terkecil

menunjukkan bahwa alternatif strategi ini menjadi pilihan terakhir.

Matriks QSPM dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM)

Faktor-faktor

kunci Bobot

Alternatif strategi

Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3

AS TAS AS TAS AS TAS

Faktor kunci

internal

Faktor kunci

eksternal

Jumlah

Sumber: David, 2002

Penentuan AS dilakukan dengan metode FGD (Focus Group

Discussion) atau diskusi kelompok yang dibatasi oleh subyektivitas

peneliti. Penentuan dilakukan dengan melihat dan menyesuaikan

kebutuhan dan kondisi lingkungan agroindustri kopi bubuk Cap

Jempol di Kota Bandar Lampung. Peserta diskusi FGD terdiri dari

3 orang diantaranya Pemilik, Dinas Perindustrian dan Perdagangan

dan Pakar Ahli Universitas.

Page 88: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Keadaan Umum Kota Bandar Lampung

1. Letak Geografis

Kota Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang

merupakan pusat kegiatan pemerintahan, sosial, politik, pendidikan dan

kebudayaan. Kota Bandar Lampung terletak di wilayah yang strategis

karena merupakan daerah transit kegiatan perekonomian antara Pulau

Sumatera dan Pulau Jawa, sehingga menguntungkan bagi pertumbuhan

dan pengembangan kota sebagai pusat perdagangan, industri dan

pariwisata. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5°20′

sampai dengan 5°30′ Lintang Selatan dan 105°28′ sampai dengan 105°37′

Bujur Timur, dengan luas wilayah kota 197,22 km² dan jumlah penduduk

sebanyak 960.695 jiwa. Kota Bandar Lampung memiliki keuntungan

sebagai Ibukota Provinsi, karena setiap kegiatan baik pemerintahan,

politik, pendidikan, kebudayaan dan perekonomian lebih cepat tumbuh

jika dibandingkan dengan kabupaten lainnya di Provinsi Lampung (BPS

Kota Bandar Lampung, 2016).

Kota Bandar Lampung terletak pada ketinggian 0 sampai 700 m di atas

permukaan laut dengan topografi yang terdiri dari:

Page 89: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

72

1. Daerah pantai yaitu sekitar Teluk Betung bagian Selatan dan Panjang.

2. Daerah perbukitan yaitu sekitar Teluk Betung bagian Utara.

3. Daerah dataran tinggi serta sedikit bergelombang terdapat di sekitar

Tanjung Karang bagian Barat yang dipengaruhi oleh Gunung Balau

serta perbukitan Batu Serampok di bagian Timur Selatan.

4. Teluk Lampung dan pulau-pulau kecil bagian Selatan.

Kota Bandar Lampung merupakan sebuah kota, sekaligus Ibu Kota

Provinsi Lampung yang menjadi pintu gerbang utama Pulau Sumatera dan

memiliki andil penting dalam jalur transportasi darat dan aktivitas

pendistribusian logistik dari Jawa menuju Sumatera maupun sebaliknya.

Berdasarkan peraturan daerah Kota Bandar Lampung Nomor 4 tahun 2012

tentang penataan dan pembentukan Kecamatan dan Kelurahan, Kota

Bandar Lampung terdiri 20 kecamatan dan 126 kelurahan. Secara

administratif Kota Bandar Lampung dibatasi oleh:

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Natar Kabupaten

Lampung Selatan.

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Teluk Lampung.

3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Gedung Tataan dan

Padang Cermin Kabupaten Pesawaran.

4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Bintang

Kabupaten Lampung Selatan.

Sebagian wilayah Kota Bandar Lampung merupakan daerah perbukitan,

seperti Gunung Kunyit, Gunung Kelutum, Gunung Banten, Gunung

Kucing, dan Gunung Kapuk. Luas wilayah yang datar hingga landai

Page 90: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

73

meliputi 60% total wilayah, landai hingga miring meliputi 35% total

wilayah, dan sangat miring hingga curam meliputi 4% total wilayah.

2. Keadaan Demografi

Secara demografis, Kota Bandar Lampung terdiri dari banyak etnis,

sehingga penduduk Kota Bandar Lampung bersifat heterogen. Jumlah

penduduk yang berada di setiap kecamatan di Bandar Lampung juga

beraneka ragam sesuai dengan besarnya luas wilayah setiap kecamatan dan

pertumbuhan yang secara alami terjadi baik kelahiran maupun kematian

serta perpindahan penduduk. Jumlah penduduk, luas wilayah dan

kepadatan penduduk Kota Bandar Lampung dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12. Jumlah penduduk, luas wilayah dan kepadatan penduduk Kota

Bandar Lampung

No. Kecamatan Jumlah

Penduduk (jiwa)

Luas Wilayah

(km²)

Kepadatan

Penduduk

(jiwa/km²)

1. Teluk Betung Barat 27.799 11,02 2.704

2. Teluk Betung Timur 41.645 14,83 2.808

3. Teluk Betung Selatan 39.353 3,79 10.383

4. Bumi Waras 56.742 3,75 15.131

5. Panjang 74.506 15,75 4.731

6. Tanjung Karang Timur 37.108 2,03 18.280

7. Kedamaian 52.592 8,21 6.406

8. Teluk Betung Utara 50.593 4,33 11.684

9. Tanjung Karang Pusat 51.126 4,05 12.624

10. Enggal 28.084 3,49 8.047

11. Tanjung Karang Barat 54.710 14,99 3.650

12. Kemiling 65.637 24,24 2.708

13. Langkapura 33.944 6,12 5.546

14. Kedaton 49.055 4,79 10.241

15. Rajabasa 48.027 13,53 3.550

16. Tanjung Senang 45.775 10,86 4.306

17. Labuhan Ratu 44.483 7,97 5.626

18. Sukarame 56.921 14,75 3.859

19. Sukabumi 57.334 23,60 2.429

20. Way Halim 61.493 5,35 11.494

Kota Bandar Lampung 979.287 197,22 4.965

Sumber : BPS Kota Bandar Lampung, 2016

Page 91: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

74

Pada Tabel 12 terlihat bahwa Kota Bandar Lampung memiliki kepadatan

penduduk sebesar 4.965 jiwa/km², sedangkan untuk Kecamatan Way

Halim sendiri memiliki kepadatan penduduk sebesar 11.494 jiwa/km².

Jumlah penduduk di Kota Bandar Lampung tiap tahunnya selalu

meningkat. Pada tahun 2016 jumlah penduduk mencapai 979.287 jiwa

dengan jumlah laki-laki sebesar 493.411 jiwa dan perempun sebesar

485.876 jiwa. Adapun rincian mengenai jumlah penduduk di Kota Bandar

Lampung menurut kecamatan, jenis kelamin dan sex ratio dapat dilihat

pada tabel 13.

Tabel 13. Jumlah Penduduk Kota Bandar Lampung menurut jenis

kelamin, dan sex ratio tahun 2012-2016

No. Tahun Laki-Laki Perempuan Jumlah Sex Ratio

1. 2012 420.685 412.832 833.517 102

2. 2013 445.959 435.842 881.801 102

3. 2014 450.802 440.572 891.374 102

4. 2015 456.620 446.262 902.885 102

5. 2016 493.411 485.876 979.287 102

Sumber : BPS Kota Bandar Lampung, 2016

3. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) didefinisikan sebagai jumlah

nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu daerah

atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh

seluruh sektor ekonomi dikurangi dengan biaya antara yang dikeluarkan

untuk menghasilkan barang atau jasa tersebut. Produk Domestik Regional

Bruto sebagai salah satu indikator ekonomi memuat berbagai instrumen

ekonomi yang di dalamnya terlihat dengan jelas keadaan makro ekonomi

suatu daerah dengan pertumbuhan ekonominya, pendapatan per kapita dan

Page 92: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

75

berbagai instrumen lainnya. Peningkatan jumlah pendapatan di Kota

Bandar Lampung mengakibatkan peningkatan permintaan industri

pengolahan. Selanjutnya, peningkatan permintaan pangan olahan

mendukung munculnya usaha yang membuka lapangan pekerjaan dalam

industri maupun jasa. Tumbuhnya lapangan pekerjaan tentu saja akan

mengakibatkan kesempatan kerja, baik kepada pria maupun wanita.

Berdasarkan peluang tersebut, banyak bermunculan industri pengolahan di

Kota Bandar Lampung. Berikut ini merupakan PDRB Atas Dasar Harga

Konstan (ADHK) 2012 - 2016 pada tabel 15.

Tabel 14. Produk domestik regional bruto ADHK 2016 menurut lapangan

usaha di Kota Bandar Lampung tahun 2012 – 2016

Lapangan Usaha 2012 2013 2014 2015 2016

Pertanian, Kehutanan,

dan Perikanan 1.255.281 1.280.914 1.311.963 1.346.693 1.405.626

Pertambangan dan

Penggalian 527.243 582.040 650.264 715.433 757.621

Industri Pengolahan 4.729.354 4.948.826 5.173.885 5.488.200 5.661.084

Pengadaan Listrik dan

Gas 26.580 29.742 33.271 37.476 40.147

Pengadaan Air,

pengelolaan Sampah,

Limbah, dan Daur Ulang

76.377 80.401 83.054 83.134 87.971

Kontruksi 2.505.106 2.607.757 2.733.129 2.884.417 3.082.337

Perdagangan Besar dan

Eceran, Reparasi Mobil

dan Sepeda Motor

3.981.008

4.234.066

4.475.435

4.708.442

4.975.247

Transportasi dan

Pergudangan 2.596.187 2.795.296 3.049.364 3.269.078 3.589.449

Penyediaan Akomodasi

dan Makan Minum 502.187 540.812 583.900 630.807 679.300

Informasi dan

Komunikasi 1.253.517 1.381.032 1.538.398 1.689.951 1.838.085

Jasa Keuangan dan

Asuransi 916.671 1.052.105 1.207.236 1.359.743 1.482.411

Real Estat 1.271.093 1.367.543 1.490.533 1.636.817 1.767.366

Jasa Perusahaan 66.215 74.451 84.110 95.366 107.230

Administrasi,

Pemerintahan,

Pertahanan, dan Jaminan

Sosial Wajib

1.308.522

1.346.843

1.383.653

1.450.137

1.535.488

Jasa Pendidikan 603.076 656.687 714.025 779.345 853.623

Jasa Kesehatan dan

Kegiatan Sosial 390.580 418.148 450.792 488.618 531.914

Jasa Lainnya 400.129 422.021 441.042 460.961 486.611

Produk Domestik

Regional Bruto 22.409.557 23.818.685 25.403.655 27.123.818 29.011.529

Sumber: BPS Kota Bandar Lampung, 2016

Page 93: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

76

Berdasarkan Tabel 15 dapat dilihat bahwa industri pengolahan terhadap

PDRB ADHK 2016 di Kota Bandar Lampung memberikan kontribusi

yang sangat besar. Hal ini membuktikan bahwa potensi yang

dikembangkan dari sektor industri pengolahan cukup baik. Berdasarkan

data yang terjadi lapangan usaha dari tahun 2012 sampai dengan tahun

2016 selalu mengalami peningkatan sehingga penguatan dari sektor

industri pengolahan diperlukan untuk meningkatkan perekonomian di Kota

Bandar Lampung.

B. Gambaran Umum Kecamatan Way Halim

Kecamatan Way Halim merupakan salah satu Kecamatan di Kota Bandar

Lampung yang terbentuk sebagai pemekaran Kecamatan Sukarame. Hal ini

terdapat peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012

Tentang Penataan dan Pembentukan Kelurahan dan Kecamatan. Kecamatan

Way Halim memiliki jumlah penduduk sebanyak 30.612 jiwa laki-laki dan

penduduk perempuan sebanyak 30.881 jiwa. Luas wilayah Kecamatan Way

Halim adalah 5,95 km².

Secara Administratif Kecamatan Way Halim berbatasan dengan:

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Senang.

2. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kedaton dan Kecamatan

Tanjung Karang Pusat.

3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Sukarame.

4. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Karang Timur dan

Kecamatan Sukabumi.

Page 94: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

77

C. Gambaran Umum Agroindustri Kopi Bubuk Cap Jempol

1. Sejarah Agroindustri Kopi Bubuk Cap Jempol

Agroindustri kopi bubuk Cap Jempol merupakan salah satu agroindustri

atau produsen kopi bubuk di Kota Bandar Lampung yang terkenal di

kalangan masyarakat lampung dan paling banyak diminati dikalangan

muda. Agroindustri kopi bubuk Cap Jempol telah berdiri sejak Tahun

2005. Pemilik agroindustri ini adalah Bapak Ferry. Kopi bubuk Cap

Jempol merupakan produk 100% kopi robusta Lampung. Pusat pabrik

tempat produksi kopi bubuk Cap Jempol berada di jalan Urip Sumoharjo

No 15 Kecamatan Way Halim, Kota Bandar Lampung. Industri ini

memiliki jumlah tenaga kerja sebanyak 9 orang. Bahan baku kopi bubuk

Cap Jempol adalah murni kopi robusta yang didapat dari dua daerah yaitu

Kota Bandar Lampung dan Kabupaten Tanggamus.

Terdapat tiga kegiatan dalam memproduksi kopi bubuk Cap Jempol yaitu

penggorengan, penggilingan, dan pengemasan kopi baik secara manual

yang menggunakan bahan plastik yang dikerjakan secara mekanik dengan

tenaga mesin. Pada bagian penggorengan agroindustri kopi bubuk Cap

Jempol menggunakan campuran mentega dan sudah mulai beralih ke

mesin modern, sebelumnnya perusahaan menggunakan mesin semi

modern. Penggunaan mesin modern dilakukan agar perusahaan dapat

menggoreng kopi dengan mudah, serta menghemat waktu dan biaya

pengeluaran. Pusat penjualan kopi bubuk Cap Jempol berada di jalan Urip

Sumoharjo No 15 Kecamatan Way Halim, Kota Bandar Lampung. Tidak

Page 95: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

78

hanya satu tempat penjualan saja, melainkan sudah banyak toko-toko

swalayan dan warung-warung yang menjual kopi bubuk Cap Jempol

seperti Chamart, Chandra, dan pasar-pasar tradisional.

Pendirian agroindustri kopi bubuk Cap Jempol oleh Bapak Ferry

menggunakan modal sendiri dan cukup besar dalam membangun usaha

kopi bubuk ini, yaitu sebesar Rp 50.000.000 dan juga keuntungan yang

didapatkan cukup dalam memenuhi kebutuhan keluarga. Usaha kopi

bubuk Cap Jempol ini merupakan salah satu agroindustri yang berada

dalam subsistem pengolahan dalam sistem agribisnis. Produksi kopi

bubuk Cap Jempol mampu memproduksi 100 kg per satu kali produksi

dalam per hari. Produksi tertinggi kopi bubuk Cap Jempol dapat mencapai

100 kg dan produksi terendah mencapai 10 kg per sekali produksinya

dalam per hari.

2. Struktur Organisasi Agroindustri Kopi Bubuk Cap Jempol

Struktur organisasi pada agroindustri kopi bubuk Cap Jempol dapat dilihat

pada Gambar 6.

Gambar 6. Struktur organisasi agroindustri kopi bubuk Cap Jempol Sumber : Agorindustri kopi bubuk Cap Jempol

Bagian Pengolahan

Produk

TKDK TKLK

Pemilik

Bapak Ferry

Page 96: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

79

Agroindustri kopi bubuk Cap Jempol memiliki 2 macam tenaga kerja yaitu

tenaga kerja dalam keluarga (TKDK) dan tenaga kerja luar keluarga

(TKLK). TKDK yg digunakan dalam agroindustri ini terdiri dari istri dan

anak, sedangkan TKLK yang digunakan dalam agroindustri ini terdiri dari

masyarakat sekitar agroindustri dan berjumlah sebanyak 9 orang tenaga

kerja. Kegiatan usaha agroindustri kopi bubuk Cap Jempol terutama

dalam kegiatan produksi dilakukan secara mandiri sehingga agroindustri

ini tidak memiliki struktur organisasi yang formal dalam menjelaskan

tugas dan wewenang di dalam usaha pengolahan agroindustri kopi bubuk

Cap Jempol. Pemilik memiliki tugas merangkap dan menyeluruh dalam

mengatur, mengelola pengeluaran dalam memproduksi kopi bubuk.

Page 97: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disusun

kesimpulan penelitian sebagai :

1. Berdasarkan hasil analisis Customer Satisfaction Index (CSI), maka

secara keseluruhan tingkat kepuasan konsumen kopi bubuk Cap Jempol

telah merasa puas.

2. Faktor internal agroindustri kopi bubuk Cap Jempol adalah (a) produk

(product), (b) harga (price), (c) tempat (place), dan (d) promosi

(promotion), sedangkan faktor lingkungan eksternal adalah (a) pesaing,

(b) konsumen, (c) teknologi, dan (d) pemasok.

3. Strategi pemasaran agroindustri kopi bubuk Cap Jempol adalah (a)

kualitas produk ditingkatkan untuk kebutuhan konsumen dan pedagang

besar agar dapat memperluas pemasaran, (b) diversifikasi produk

ditingkatakan untuk daya saing produk sehingga minta konsumen

terpenuhi, (c) peningkatan kerjasama dengan para pemasok untuk

mempertahankan produk yang dimiliki agroindustri, dan (d) manajemen

keuangan agroindustri ditingkatkan dengan baik agar produksi sesuai

dengan kualitas produk.

Page 98: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

130

B. Saran

Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah :

1. Bagi pelaku agroindustri kopi bubuk Cap Jempol diharapkan tetap

mempertahankan rasa, harga, tekstur, dan aroma yang khas, karena

atribut-atribut tersebut sudah sesuai dengan keinginan dan harapan

konsumen. Strategi pemasaran kopi bubuk Cap Jempol lebih ditingkatkan

sehingga kualitas produk yang dihasilkan tidak terpengaruh oleh pesaing

sejenis dan tetap mempertahankan strategi pemasaran yang sudah

dilakukan.

2. Pihak Pemerintah Daerah, khususnya melalui Dinas Koperasi, UMKM,

Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandar Lampung, diharapakan dapat

berperan aktif seperti memberi penyuluhan dan pembinaan terhadap

usaha-usaha mikro seperti agroindustri kopi bubuk Cap Jempol.

3. Penelitian lanjutan dianjurkan tentang pendapatan dan kelayakan finansial

pada agroindustri kopi bubuk Cap Jempol di Kota Bandar Lampung.

Page 99: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

DAFTAR PUSTAKA

Anastasi, A. 1976. Psychological Testing, Fourth Edition. New York. Macmilan

Publishing Co., Inc.

Anggraini, V, Prasmatiwi, F.E dan Santoso, H. 2013. Tingkat Kepuasan dan

Loyalitas Konsumen Gulaku di Kota Bandar Lampung. JIIA Vol 1 (2): 149-

155. http://jurnal.fp.unila.ac.id/ index.php/JIA/article/view/241/240. Diakses

pada tanggal 20 Desember 2017

Ariesta, W. 2016. Strategi Pengembangan Usaha Agroindustri Beras Siger ( Studi

kasus pada Agroindustri Tunas Baru di Kelurahan Pinang Jaya Kemiling

Kota Bandar Lampung. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Lampung.

Arikunto. 2002. Metodologi Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. PT. Rineka

Cipta. Jakarta.

Assauri, S. 1996. Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep, dan Strategi. PT. Raja

Grafindo Persada. Jakarta

Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia. 2016. Mutu Biji Kopi Indonesia.

http://www.aeki-aice.org/. Diakses 20 November 2017 pukul 20:00 WIB.

Austin, J. E. 1992. Agroindustrial Project Analysis Critical Design Factors EDI

Series in Economic Development.Washington, D.C. USA.

Badan Agribisnis. 1995. Sistem Strategi dan Program Pengembangan Agribisnis.

Badan Agribisnis Departemen Pertanian. Jakarta

Badan Pusat Statistik Kota Bandar Lampung. 2016. Jumlah Penduduk, Kepadatan

Penduduk Serta Luas Wilayah Kecamatan di Kota Bandar Lampung Tahun

2016. BPS Kota Bandar Lampung. Bandar Lampung.

Badan Pusat Statistik Kota Bandar Lampung. 2016. Jumlah Penduduk Kota

Bandar Lampung menurut jenis kelamin, dan sex ratio tahun 2012-2016.

Badan Pusat Statistik Kota Bandar Lampung. Bandar Lampung.

Badan Pusat Statistik Kota Bandar Lampung. 2016. Produk Domestik Regional

Bruto ADHK 2016 Menurut Lapangan Usaha di Kota Bandar Lampung

Tahun 2012-2016. BPS Kota Bandar Lampung. Bandar Lampung.

Page 100: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

132

David, F.R. 2002. Manajemen Strategi. Salemba Empat. Jakarta.

Dewi, N, Ustriyana, G dan Djelantik, A. 2017. Strategi Pemasaran Cabai Merah

Pada Sub Terminal Agribisnis Manik Mekar Nadi. Jurnal Agribisnis dan

Agrowisata. Vol 6 (2). Universitas Udayana. Denpasar.

http://simdos.unud.ac.id. Diakses pada tanggal 2 Desember 2017.

Dharmmesta, B.S. 2002. Azas-Azas Marketing Edisi Ketiga. Liberty. Yogyakarta.

Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan. 2016. Daftar

Agroindustri Kopi Bubuk di Kota Bandar Lampung Tahun 2016. Bandar

Lampung.

Dinas Perkebunan Provinsi Lampung. 2016. Produksi Perkebunan Utama di

Provinsi Lampung Menurut Jenis Tanaman Tahun 2016. Bandar Lampung.

Direktorat Jenderal Industri Agro. 2009. Pohon Agroindustri Kopi.

http://agro.kemenperin.go.id/. Diakses 25 November 2017 pukul 23:05.

Djamaludin, D.M. 2009. Analisis Kepuasan dan Loyalitas Konsumen Jamu

Gendong di Kota Sukabumi. Jurnal Ilmiah Keluarga dan Konsumen, Vol 2

(2): 174-184. Institut Pertanian Bogor. Bogor. http://journal.ipb.ac.id.

Diakses pada tanggal 13 Desember 2017

Elvistiarso, F. 2007. Analisis Tingkat Kepuasan Pelanggan Terhadap Produk

Camilan Kacang Merek Mr. P (Studi Kasus di PT Mitrasatrya Perkasa

utama, Jakarta). Skripsi. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Engel, J.F. 1994. Perilaku Konsumen Edisi Keenam Jilid 1. Binarupa Aksara.

Jakarta.

Fahmi, M, Baihaqi, A dan Kadir, I.A. 2013. Analisis Strategi Pemasaran Kopi

Arabika „Bergendaal Koffie‟ Di Kabupaten Bener Meriah. Vol 14 (1).

Universitas Syiah kuala. Banda Aceh. http://jurnal.unsyiah.ac.id. Diakses

pada tanggal 4 Desember 2017.

Gadung, A, Zakaria,W, A dan Murniati, K. 2015. Analisis Kepuasan Dan

Loyalitas Konsumen Kopi Bubuk Sinar Baru Cap Bola Dunia Di Kota

Bandar Lampung JIIA, Vol 3 (4): 370-376. http://jurnal.fp.unila.ac.id/

index.php/JIA/article/view/241/240. Diakses pada tanggal 2 Desember

2017.

Hasyim, H dan Zakaria, W.A. 1995. Pengembangan Agribisnis di Provinsi

Lampung dalam Era Pasca GATT. Jurnal Sosial Ekonomika Vol. 1 No. 1

Juni 1995. Bandar Lampung. Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

Diakses pada tanggal 4 Januari 2018.

Page 101: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

133

Hurriyati, R. 2008. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen, Alfabeta.

Bandung

Indriastuti, I, Affandi, M.I dan Indriani, Y. 2015. Strategi Pemasaran Berdasarkan

Perilaku Pembelian Keripik Pisang Di Kota Metro. JIIA, Vol 3 (4).

http://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/JIIA/article/view/1029/934. Diakses

pada tanggal 1 Desember 2017

International Coffe Organization. 2017. Trade Statistic. http//www. ico.org/

prices/po.htm. Diakses pada tanggal 10 Desember 2017.

Kadek, M, Ustriyana, I.N dan Parining, N. 2015. Strategi Pemasaran Kopi Bubuk

Lumbung Mas Kelurahan Beng Kecamatan Gianyar Kabupaten Gianyar.

Volume 4 No. 3. Universitas Udayana. Denpasar. http://simdos.unud.ac.id.

Diakses pada tanggal 4 Desember 2017.

Kasali, R. 2001. Membidik Pasar Indonesia Segmenting, Targeting, dan

Positioning. Gramedia. Jakarta.

Khairunnisa, T, Affandi, M.I dan Suryani, A. 2017. Analisis Efesiensi Dan

Strategi Pemasaran Emping Melinjo Di Provinsi Lampung JIIA, Vol 5 (2).

http://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/JIIA/article/view/245/250. Diakses

pada tanggal 15 Juni 2018.

Kinnear, T.C. dan Taylor, J.R. 1991. Riset Pemasaran. Terjemahan. Jilid 1.

Erlangga, Jakarta.

Kotler, P. 2001. Manajemen Pemasaran di Indonesia. Analisis, Perencanaan,

Implementasi dan Pengendalian. Salemba Empat. Jakarta.

Kotler, P. 2005. Manajemen Pemasaran. Ed ke-7. PT Gramedia Pustaka Utama.

Jakarta.

Kotler, P. 2009. Manajemen Pemasaran Jilid 1 dan 2. Jakarta. PT.Indeks

Kelompok Gramedia.

Kotler dan Amstrong. 2001. Prinsip-prinsip pemasaran. Edisi keduabelas, Jilid 1.

Jakarta. Erlangga.

Kotler dan Amstrong. 2003.Prinsip-Prinsip Marketing. Edisi Ketujuh, Penerbit

Salemba Empat. Jakarta.

Kotler dan Amstrong. 2008. Manajemen Pemasaran Edisi Milenium Jilid 1.

Jakarta. PT Prenhalindo.

Kotler, P dan Keller, K.L. 2012. Manajemen Pemasaran. Edisi Bahasa Indonesia.

Pearson Education Asia Pte. Ltd. dan PT Prenhallindo. Jakarta.

Page 102: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

134

Mulyadi, S. 2012. Ekonomi Sumber Daya Manusia dalam Perspektif

Pembangunan. PT Rajagrafindo Persada. Jakarta.

Mursid, M. 2006. Manajemen Pemasaran Edisi Keempat. PT Bumi Aksara.

Jakarta.

Nazir, M. 1999. Metodologi Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Neuman, W. Lawrence. Social Research Methods. Qualitative and Quantitative

Approaches. AllynandBacon. Boston. 2003.

Nunnally, J.C. 1979. Psychometric Theory, 2nd

Edition. New York. McGraw Hill

Book Company.

Peter, P.J dan Olson, C.J. 1999. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran.

Cetakan Keempat. Jilid-1. Erlangga. Jakarta.

Purnama, L. 2001. Srategic Marketing Plan. PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta.

Rahardjo, P. 2012. Panduan Budidaya dan Pengolahan Kopi Arabika dan

Robusta. Penebar Swadaya. Jakarta.

Rangkuti, F. 2001. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT.Gramedia

Pustaka Utama. Jakart

Rangkuti, F. 2002. Measuring Customer Satisfaction. PT Gramedia Pustaka

Utama Jakarta.

Rangkuti, F. 2004. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT Gramedia.

Jakarta

Rangkuti, F. 2006. Measuring Customer Satisfaction. Jakarta

Saragih, B. 2002. Membangun Pertanian Perspektif Agribisnis dalam Pertanian

Mandiri. Penebar Swadaya. Jakarta.

Saragih, B. 2010. Pertanian Organik. Depok, Indonesia: Penebar Swadaya.

Sarianti, T dan Putriana, E. 2011. Analisis Kepuasan dan Loyalitas Konsumen

Midori Japanese Restaurant Cabang K.H Wahid Hasyim Jakarta Pusat.

Jurnal Sains Terapan, 12 (01): 1-17. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

http://journal.ipb.ac.id. Diakses pada tanggal 12 Desember 2017.

Schiffman, L.G dan Kanuk, L.L. 2010. Consumer Behaviour 9th

Ed. New Jersey.

Pearson Prentice Hall.

Page 103: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN ...digilib.unila.ac.id/56488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kopi bubuk yang ditentukan secara accidental sampling. Penelitian

135

Sianturi, H, Syarief, R dan Sarma, M. 2007. Analisis Strategi Pemasaran Kacang

Mete Matang (Studi Kasus di UD. Maraja Mandiri, Sunter, Jakarta). Jurnal

MPI. Vol 2 No 1. Institut Pertanian Bogor. Bogor. http://journal.ipb.ac.id.

Diakses pada tanggal 12 Desember 2017.

Sitinjak, T. 2004. Pengaruh Citra Merek dan Sikap Merek Terhadap Ekuitas

Merek. PT Gramedia Pustaka.

Soekartawi. 2000. Pengantar Agroindustri. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Soekartawi. 2001, Agribisnis Teori dan Aplikasinya. Raja Grafindo Persada.

Jakarta.

Sufren dan Natael, Y. 2013. Mahir Menggunakan SPSS Secara Otodidak. Elex

Media Komputindo. Jakarta.

Sumarwan, U. 2006. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam

Pemasaran. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Supranto, J. 2006. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan untuk Menaikkan

Pangsa Pasar. PT Rineka Cipta. Jakarta.

Susila, A. D. 2005. Panduan Budidaya Tanaman . Departement Agronomi dan

Hortikultura. Institut Pertanian Bogor. Diakses tanggal 29 November 2017.

Sutawi, M. P. 2002. Manajemen Agribisnis. Bayu media. UMM Perss.

Syaiful, B. D. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta. Rineka Cipta.

Tambunan, T. 2002. Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia. Salemba Empat.

Jakarta.

Tarigan, H. G. 2010. Psikolinguistik. Bandung. Angkasa.

Tjiptono, F dan Chandra, G. 2012. Pemasaran Strategik. Yogyakarta.

Tjiptono, F dan Sunyoto, D. 2012. Dasar – Dasar Manajemen Pemasaran.

Cetakan Pertama. Yogyakarta. CAPS.

Tjiptono, F. 2002. Strategi Pemasaran Edisi Dua. Andi. Yogyakarta.

Tjiptono, F. 2008. Strategi Pemasaran Edisi Tiga. Andi. Yogyakarta.

Umar, H. 2008. Strategic Management In Action. PT Gramedia Pustaka Utama.

Jakarta.