analisis kepuasan kerja karyawan -...
TRANSCRIPT
i
ANALISIS KEPUASAN KERJA KARYAWAN
DALAM UPAYA PENINGKATAN KOMITMEN ORGANISASI
PADA PANTI ASUHAN SAHABAT YATIM MARGA MULYA BEKASI
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat
Memperoleh Gelar Strata 1
Disusun oleh:
Muhamad IrpanudinNIM 11240033
Pembimbing:
Aris Risdiana S.Sos.I MMNIP. 19820804 201101 1 007
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2016
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Bismillahirrohmanirrohim
Dengan rasa syukur kepada Allah SWT
Skripsi ini saya persembahkan untuk
Almamater tercinta
Jurusan Manajemen Dakwah
Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
vi
MOTTO
“Gaji tinggi bukan jaminan kepuasan hidup. Bersyukur, hemat dan salingmenyayangi berkah itulah kunci kepuasan hidup.” (Sinartama)
“Kegembiraan dan kepuasan merupakan sumber keindahan dan seorang awetmuda.” (Charles Dickens)
vii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Alhamdulillahirobbil’alamin, dengan mengucap puji syukur,
penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kemudahan serta kelancaran. Shalawat serta salam senantiasa
dikaruniakan kepada baginda besar Nabi Muhammad SAW. Dengan
perjuangan yang tidak mudah akhirnya skripsi yang berjudul: Analisis
kepuasan kerja karyawan dalam upaya peningkatan komitmen organisasi
pada Panti Asuhan Sahabat Yatim Marga Mulya Bekasi . telah
diselesaikan oleh peneliti.
Penulisan skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat
memperoleh gelar sarjana strata satu di bidang Manajemen Dakwah,
Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga Yogyakarta. Dalam menyelesaikan skripsi ini tentu tidak lepas
dari bantuan serta bimbingan berbagai pihak. Oleh karena itu pada
kesempatan ini peneliti mengucapkan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Machasin, MA. Selaku Pgs Rektor Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
2. Dr. Nurjannah, M.Si. selaku Dekan Fakultas Dakwah dan
Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
3. Drs. M. Rosyid Ridla, M.Si. selaku Ketua Jurusan Manajemen
Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
viii
4. Hj. Early Maghfiroh Innayati, S.Ag. M.Si. selaku Dosen Penasehat
Akademik yang telah memberikan arahan selama masa kuliah di
Jurusan Manajemen Dakwah dan motivasinya untuk kelancaran
skripsi saya.
5. Aris Risdiana, S.Sos,I.,MM. selaku pembimbing skripsi yang dengan
teliti dan sabar serta memberikan waktu, pengetahuan, saran, dan
memberikan motivasi kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
6. Hj. Tejawati, S.H. selaku staf TU Jurusan Manajemen Dakwah yang
telah berperan banyak dalam penyelesaian skripsi ini.
7. Segenap dosen Jurusan Manajemen Dakwah yang telah membagi
ilmu dan wawasannya selama kurang lebih empat tahun ini.
8. Bapak dan Ummi yang tercinta dan tersayang yang selalu
mendukung dan membimbing segala apa yang terbaik untuk
anaknya. Terimakasih untuk do’a dan dukungannya sehingga skripsi
ini dapat terselesaikan.
9. Adik-adikku Vivit Syapitriani dan M. Syaipurrohman yang selalu
saya cintai dan kasihi, terimakasih untuk do’a dan dukungannya
sehingga menumbuhkan semangat dalam penyelesaian skripsi ini.
10. Ummu Imaroh, terimakasih karena selalu ada untuk memberi
semangat dan motivasinya.
11. Sahabatku Faisal Effendi, Noval, Sipil, Robbach, Ellyza, Vivi, Azkal,
Fika Mayasari, Rini Widyastuti, sahabat sepermainan, seperjuangan.
ix
Terimakasih untuk hari-hari yang kita habiskan bersama, selalu
mendukung dan membantu sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
12. Teman-temanku Jurusan Manajemen Dakwah angkatan 2011, yang
telah menjadi bagian terindah dalam cerita di kampus tercinta ini,
yang saling menyemangati dalam kebersamaan untuk dapat
menyelesaikan studi di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
13. Teman-teman kelompok KKN Kenaji, Ari Ariyanto, Ghofar, Nining,
Dian Aryani, Anif, Tiara, Zuni Yang telah menjadi keluarga dan
membagi pengalaman serta ilmunya.
14. Bapak Muhammad Ikhsan selaku ketua Yayasan Panti Asuhan
Sahabat Yatim Marga Mulya Bekasi yang telah sangat membantu
berlangsungnya penelitian skripsi ini sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
15. Segenap karyawan dan anak yatim Yayasan Panti Asuhan Sahabat
Yatim Marga Mulya Bekasi yang telah bersedia berpartisipasi
mengisi kuesioner penelitian skripsi ini.
16. Serta pihak yang telah mendukung, yang tidak disebutkan satu per
satu, terimaksaih atas bantuannya.
Peneliti berharap semoga skripsi ini menjadi karya yang
bermanfaat bagi berbagai pihak, bagi penulis, maupun bagi pembaca.
Semoga Allah SWT selalu memberikan kemudahan bagi kita semua.
Amin ya Robbal’alamiin.
Yogyakart 20 Maret 2016
Penulis,
Muhamad IrpanudinNIM. 11240033
x
ABSTRAK
MUHAMAD IRPANUDIN, (11240033) Analisis Kepuasan KerjaKaryawan Dalam Upaya Peningkatan Komitmen Organisasi Pada PantiAsuhan Sahabat Yatim Marga Mulya Bekasi. Skripsi. Jurusan ManajemenDakwah. Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan KalijagaYogyakarta, 2016.
Latar belakang pada penelitian ini adalah karena kepuasan kerjamerupakan faktor penting yang perlu untuk mendapatkan perhatiankarena kepuasan kerja turut serta dalam mempengaruhi cara berfikir, carabersikap dan mengambil keputusan dalam bekerja, semua hal tersebutakan berpengaruh terhadap hasil kerja baik secara individu maupun hasilkerja secara kelompok atau tim yang nanti akan berpengaruh jugaterhadap loyalitas karyawan di yayasan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana analisiskepuasan kerja karyawan dalam meningkatkan komitmen organisasi padaPanti Asuhan Sahabat Yatim marga Mulya Bekasi. Sumber data dalampenelitian ini ditentukan berdasarkan data primer dan sekunder yakniketua yayasan sebagai sumber utama, kemudian 2 karyawan dan seoranganak yatim. Objek penelitian ini adalah analisis kepuasan kerja karyawandalam peningkatan komitmen organisasi pada Panti Asuhan SahabatYatim Marga Mulya Bekasi. Pengumpulan data dilakukan dengan metodeobservasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa analisis kepuasan kerjadalam upaya peningkatan komitmen organisasi pada Panti AsuhanSahabat Yatim Marga Mulya Bekasi mengadopsi teori dari Wexl danYulk dalam bukunya H. Suwtno dan Doni Juni Priansa, yang memuat tigaindikator yaitu: (1) karakteristik individu meliputi tiga sub poin berikut:needs, values dan personality traits, (2) variabel situasional meliputi tigasub poin berikut: curren sicial comparrisons, reference group, dan jobfactors in priors experiences (3) karakteristik pekerjaan meliputi enamsub poin berikut: compensation, supervition, the work it self, co workers,job security, dan advencement opportunity. Mekanisme kerja untukmengetahui analisis kepuasan kerja karyawan dalam peningkatankomitmen organisasi pada Panti Asuhan Sahabat Yatim Marga MulyaBekasi yaitu diawali melakukan wawancara dengan ketua yayasansebagai sumber utama, kemudian melakukan wawancara pendukungdengan karyawan Kabag Asrama, kemudian dilanjutkan lagi wawancarapendukung dengan anak yatim.
Kata kunci: Kepuasan kerja karyawan, komitmen, dan Panti AsuhanSahabat Yatim Marga Mulya Bekasi
xi
DAFTAR ISI
BAB I: PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Penegasan Judul .......................................................................... 1
B. Latar Belakang Masalah .............................................................. 5
C. Rumusan Masalah ....................................................................... 9
D. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian ................................ 9
E. Telaah Pustaka ............................................................................. 10
F. Kerangka Teori ............................................................................ 13
1. Kepuasan Kerja .....................................................................
A. Konsep Dasar dan Pengertian Kepuasan Kerja .............. 13
B. Dimensi-Dimensi Kepuasan Kerja ................................ 15
C. Dampak Kepuasan dan Ketidakpuasan Kerja ................ 19
2. Komitmen Organisasi ............................................................ 20
A. Pengertian Komitmen Organisasi .................................... 20
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Komitmen
Organisasi ........................................................................ 23
C. Bentuk-Bentuk Komitmen Organisasi ............................ 24
D. Manfaat Komitmen Organisasi ....................................... 26
G. Metode Penelitian ........................................................................ 26
1. Jenis Penelitian ...................................................................... 26
2. Metode Analisis Data ............................................................ 26
3. Subyek dan Obyek Penelitian ................................................ 27
4. Sumber Data .......................................................................... 28
5. Metode Pengumpulan Data ................................................... 29
xii
6. Teknik Analisa Data .............................................................. 31
7. Teknik Pengecekan dan Keabsahan Data .............................. 32
H. Sistematika Pembahasan ............................................................. 34
BAB II: GAMBARAN UMUM YAYASAN SAHABAT YATIM
MARGA MULYA BEKASI ........................................................... 37
A. Letak Geografis ........................................................................... 37
B. Sejarah Berdirinya dan Perkembangan Yayasan
Sahabat Yatim ............................................................................. 38
C. Kondisi Yayasan Sahabat Yatim ................................................. 39
D. Tujuan, Peran, dan Fungsa Yayasan Sahabat Yatim ................... 44
E. Program-Program Kegiatan Yayasan Sahabat Yatim ................. 45
F. Strategi Rekrutmen Peserta Didik ............................................... 48
G. Prinsip-Prinsip Pengelola ............................................................ 49
H. Penetapan Standar Kerja ............................................................. 49
I. Sumber Dana ............................................................................... 50
J. Visi dan Misi Yayasan Sahabat Yatim ........................................ 51
K. Keadaan Para Pengasuh Panti Asuhan Sahabat Yatim ............... 51
L. Struktur Organisasi ...................................................................... 52
BAB III: KEPUASAN KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA
PENINGKATAN KOMITMEN ORGANISASI DI PANTI
ASUHAN SAHABAT YATIM MARGA MULYA BEKASI ...... 54
A. Karakteristik Individu .................................................................. 55
1. Need (Kebutuhan) .................................................................. 55
xiii
2. Values (Nilai-nilai) ................................................................ 57
3. Personality Traits (Ciri-ciri kepribadian) .............................. 60
B. Variabel Situasional .................................................................... 61
1. Current Sosial Comparison (Perbandingan terhadap situasi
yang ada) ............................................................................... 62
2. Reference group (pengaruh kelompok acuan) ....................... 63
3. Job Factors in Priors Experiences (pengaruh dari
pengalaman kerja sebelumnya) ............................................. 65
C. Karakteristik Pekerjaan ............................................................... 67
1. Compensation (imbalan yang diterima) ................................ 67
2. Supervition (pengawasan yang dilakukan oleh atasan) ......... 69
3. The Work it Self (pekerjaan itu sendiri) ................................. 71
4. Co Workers (hubungan antar rekan sekerja) ......................... 73
5. Job Security (keamanan kerja) .............................................. 76
6. Advencement Opportunity (kesempatan untuk memperoleh
perubahan status) ................................................................... 78
D. Analisis Kepuasan Kerja Karyawan Dalam Upaya Peningkatan
Komitmen Organisasi Pada Panti Asuhan Sahabat Yatim Marga
Mulya Bekasi ................................................................................. 81
BAB IV: PENUTUP ......................................................................................... 84
A. Kesimpulan .................................................................................. 84
B. Saran-saran .................................................................................. 84
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 86
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1: Kegiatan anak asuh Panti Asuhan Sahabat Yatim Marga
Mulya Bekasi ................................................................................. 41
Tabel 1.2: Sarana Panti Asuhan Sahabat Yatim ............................................ 42
Tabel 1.3: Prasarana Yayasan Panti Asuhan Sahabat Yatim ......................... 42
Tabel 1.4: Tabel Jumlah tenaga Pengajar Panti Asuhan Sahabat yatim ........ 52
Tabel 2.2: Rangkuman Kepuasan dan Komitmen Karyawan di Yayasan
Sahabat Yatim Marga Mulya Bekasi ............................................ 80
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1: Triangulasi Sumber Data .............................................................. 33
Gambar 1.2: Triangulasi Pengumpulan Data ..................................................... 34
Gambar 1.3: Kerangka Berfikir ......................................................................... 36
Gambar 2.1: Bagan Struktur Organisasi Panti Asuhan Sayati Bekasi ............... 53
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul
Persoalan yang sering terjadi dalam memahami judul sebuah karya
tulis adalah terjadinya banyak penafsiran terhadap substansi makna judul.
Oleh sebab itu untuk menghindari kesalahpahaman dalam memahami
proposal penelitian yang berjudul “Analisis Kepuasan Kerja Karyawan
Dalam Upaya Peningkatan Komitmen Organisasi Pada Panti Asuhan
Sahabat Yatim Marga Mulya Bekasi” maka perlu untuk menegaskan
istilah-istilah yang terdapat pada judul sebagai berikut:
1. Analisis
Kata “Analisis” mempunyai makna yaitu penyelidikan terhadap
suatu peristiwa (perbuatan, karangan dan sebagainya) untuk
mendapatkan fakta yang tepat (asal usul, sebab, penyebab sebenarnya,
dan sebagainya).1
Dalam pendapat lain mengatakan bahwa analisis adalah
pekerjaan meneliti sambil menguraikan bagian-bagian dari yang diteliti,
memilah-milah sesuai dengan jenis-jenisnya.2
Adapun yang dimaksud analisis dalam penelitian ini adalah
suatu usaha untuk mengamati secara detail sesuatu hal atau benda
1 Peter Salim dan Yenny Salim, Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta:Modern English Press, 2012), hlm. 27.
2 J.S. Badudu, Kata-Kata Serapan Asing Dalam Bahasa Indonesia, (Jakarta: PenerbitBuku Kompas, 2003), hlm. 20.
2
dengan cara menguraikan komponen-komponen pembentuknya atau
penyusunnya untuk di kaji lebih lanjut.
2. Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja adalah suatu sikap umum seorang individu
terhadap pekerjaannya sebagai perbedaan antara banyaknya ganjaran
yang diterima pekerja dan banyaknya yang diyakini dan yang harus
diterima.3 Kepuasan kerja diartikan juga sebagai keadaan emosi yang
positif dari mengevaluai pengalaman kerja seseorang. Ketidakpuasan
kerja muncul saat harapan-harapan itu tidak terpenuhi.4
Sehingga dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
kepuasan kerja merupakan sikap yang positif dari tenaga kerja meliputi
perasaan dan tingkah laku terhadap pekerjaannya melalui penilaian
salah satu pekerjaan sebagai rasa menghargai dalam mencapai salah
satu nilai-nilai penting pekerjaan.
3. Karyawan
Karyawan adalah mereka yang bekerja pada badan suatu usaha
atau perusahaan, baik swasta maupun pemerintahdan memberikan
imbalan kerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.5 Karyawan dalam penelitian ini adalah karyawan atau
3 Robbins, S.P, Perilaku Organisasi, Edisi Bahasa Indonesia, Alih bahasa: Tim Indeks(Jakarta: P.T. Prenhallindo, 2003), hlm. 101.
4 Robert L. Mathis, Jhon H, Managemen Sumber Daya Manusia, Alih Bahasa: JimmySadeli dan Bayu Prawira (Jakarta: Salemba Empat, 2001), hlm. 112.
5 Siswanto B. Sastrohardiwiryo, Manajemen Tenaga Kerja, (Jakarta: Bumi ksara, 2002),hlm.27.
3
pengurus dari Panti Asuhan Sahabat Yatim Marga Mulya Bekasi. Panti
Asuhan Sahabat Yatim merupakan bagian lembaga sosial yang
mengasuh, mendidik serta mencerdaskan anak yatim dan dhuafa,
berawal dari keprihatinan terhadap pendidikan yang minim diantara
anak yatim dan dhuafa yang ada di Bekasi, tepatnya di Jl Perjuangan
No.125 - Marga Mulya Bekasi.
Dengan demikian yang dimaksud dengan karyawan dalam
penelitian ini adalah sekelompok orang yang bekerja disuatu organisasi
atau lembaga untuk melakukan pekerjaan dan memberikan tenaga
sesuai dengan imbalan jasa yang akan diterima dengan peraturan untuk
mencapai tujuan.
4. Komitmen Organisasi
Komitmen organisasi cenderung didefinisikan sebagai suatu
perpaduan antara sikap dan perilaku. Menurut Robbins dan Judge
mendefinisikan komitmen sebagai suatu keadaan dimana seorang
individu memihak organisasi serta tujuan-tujuan dan keinginannya
untuk mempertahankan keangotaannya dalam organisasi.6 Sedangkan
Mathis dan Jackson (dalam Sopiah) mendefinisikan komitmen
organisasi sebagai derajat dimana karyawan percaya dan mau menerima
tujuan-tujuan organisasi dan akan tetap tinggal atau tidak akan
meninggalkan organisasinya.7
6 Robbins SP, dan Judge, Perilaku Organisasi, (Jakarta: Salemba Empat, 2007), hlm. 22.
7Sopiah. Perilaku Organisasi, (Yogyakarta : Andi, 2008), hlm. 155.
4
Menurut Steers dan Porter dalam bukunya “psycology and work
today” yang dikutip oleh Siti Rahmawati dalam skripsinya menjelaskan
bahwa karyawan yang memiliki komitmen yang tinggi terhadap
perusahaan akan menunjukan sikap keterlibatan kerja yang tinggi,
intensitas kehadiran yang tinggi, semangat kerja yang tinggi, kebetahan
kerja, peningkatan usaha dan perasaan turut memiliki perusahaan (sense
of belonging), menjadi bagian dari perusahaan dan merasa ingin tetap
memprtahankan keanggotaannya dalam perusahaan untuk turut serta
demi tujuan perusahaan.8
Berdasarkan uraian diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa
komitmen organisasi adalah suatu sikap yang menunjukkan derajat atau
kekuatan identifikasi, keterlibatan, dan loyalitas seorang karyawan
terhadap organisasi, dimana atas kehendak sendiri, karyawan tersebut
bersedia untuk memberikan kontribusi demi tercapainya tujuan
organisasi dengan tetap berpartisipasi aktif di dalam organisasi.
5. Panti Asuhan Sahabat Yatim
Yayasan Sahabat Yatim berdiri pada tahun 2009, bergerak
dalam bidang layanan sosial yaitu pengasuhan dan pengelolaan Anak
Yatim dengan tujuan tersebut kami bertujuan untuk menjadi fasilitator
antara mereka yang diberi kelapangan dan kelebihan rezeki ( kaum
Agniya ) dengan mereka anak-anak yatim yang setiap hari berkutat
8 Siti Rahmawati, “Hubungan Antara Komitmen Karyawan Terhadap Perusahaandengan Motivasi Kerja Pada Departemen Spining II P.T. Primayudha Mandiri Jaya Boyolali,”Skripsi (Tidak diterbitkan), Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta (2004),hlm.25.
5
dengan segala penderitaan, keterbatasan dan kekurangan. Yayasan
Sahabat Yatim sejak awal didirikan sudah dicita-citakan untuk menjadi
lembaga milik ummat yang mandiri. Lembaga milik ummat artinya
lembaga yang dipercaya oleh ummat karena mengedepankan
transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana-dana amanah ummat.
Sedangkan lembaga yang mandiri artinya semua biaya operasional (gaji
karyawan) berusaha dipenuhi secara mandiri dari hasil usahayayasan.
B. Latar Belakang Masalah
Pada dasarnya kebutuhan hidup manusia tidak hanya berupa materi
tetapi juga bersifat non materi seperti kebanggaan dan kepuasan kerja yang
akan mempengaruhi kepuasan hidupnya. Kepuasan ini bersifat abstrak,
tidak terlihat dan hanya dapat ditemukan sampai sejauh mana hasil kerja
memenuhi harapan seseorang.
Persoalan manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu
bagian dari lingkup kajian manajemen, yang mempelajari peranan manusia
dalam suatu organisasi, dengan tujuan untuk mewujudnya tujuan
organisasi secara maksimal.
Sehubungan dengan usaha pencapaian tujuan organisasi tersebut,
maka salah satu hal yang perlu untuk diperhatikan oleh organisasi atau
lembaga adalah memperhatikan para karyawannya. Karena para karyawan
yang dihadapi merupakan kumpulan manusia yang penuh dinamis.
Manusia senantiasa berubah keinginan, kebutuhan ataupun tuntutan.
Apabila salah satu keinginan telah terpenuhi, maka tidak mustahil akan
6
muncul keinginan dan kebutuhan lainnya. Untuk diketahui bersama, tujuan
seseorang dalam bekerja adalah untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup
mereka. Jika lembaga memperhatikan karyawannya serta menjaga
karyawannya sebagai salah satu aset organisasi, maka hak karyawan dapat
terpenuhi dengan baik, sehingga secara tidak langsung hal itu dapat
mempengaruhi produktivitas serta komitmen mereka dalam melaksanakan
pekerjaannya. Karena apabila seorang karyawan terpenuhi hak-haknya,
maka ia akan termotivasi untuk melekukan pekerjaannya dengan baik.
Selanjutnya, dalam suatu lembaga, baik lembaga yang profit
maupun non profit, kepuasan kerja merupakan salah satu persoalan
tersendiri pula yang harus diperhatikan, karena berhubungan dengan orang
yang melakukan suatu pekerjaan. Lembaga harus memperhatikan masalah
karyawannya, baik itu dari segi upah, fasilitas yang disediakan, peralatan
yang digunakan, serta komunikasi antara atasan dan bawahan.
Persoalan-persoalan yang biasanya muncul berkaitan dengan
masalah ketidak puasan kerja karyawan dapat digambarkan seperti
banyaknya karyawan yang keluar dari suatu perusahaan, seringnya terjadi
pembolosan oleh karyawan, meningkatnya angka ketidak hadiran
karyawan, seringnya karyawan lambat masuk kerja dan banyaknya
karyawan yang mengundurkan diri dari pekerjaannya.
Kepuasan kerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting
untuk mendapatkan hasil kerja yang optimal. Ketika seorang merasakan
kepuasan dalam bekerja tentunya ia akan berupaya semaksimal mungkin
7
dengan segenap kemampuan yang dimilikinya untuk menyelesaikan tugas
pekerjaannya. Dengan demikian produktivitas dan hasil kerja karyawan
akan meningkat secara optimal.
Salah satu indikator penentu kepuasan kerja yang tidak dapat di
abaikan adalah komitmen organisasi. Komitmen organisasi yang tinggi
akan menjadikan seorang individu merasa memiliki organisasi dan ingin
selalu memajukan organisasi sehingga kepuasan kerja akan lebih tinggi.9
Berkaitan dengan persoalan kepuasan kerja karyawan dalam suatu
lembaga, penulis melakukan penelitian di salah satu lembaga yang
terdapat di Kabupaten Bekasi, tepatnya di Jl Perjuangan No.125 - Marga
Mulya Bekasi yaitu Panti Asuhan Sahabat Yatim yang menjadi bagian
lembaga sosial yang mengasuh, mendidik serta mencerdaskan anak yatim,
berawal dari keprihatinan terhadap pendidikan yang minim diantara anak
yatim dan dhuafa.
Telah kita ketahui bahwa Panti Asuhan adalah suatu lembaga non-
profit yang di dirikan sebagai tempat penampungan anak yatim. Peran
Panti Asuhan sebagai tempat penampungan dan pengasuhan anak yatim
merupakan investasi berharga yang akan menentukan nasib dan masa
depan para anak yatim. Oleh karena itu, peran karyawan dalam
pengelolaan kepengasuhan anak yatim yang baik dan benar juga sangat
berpengaruh dalam menentukan nasib dan masa depan para anak yatim.
9 Luthans, Organizational Behavior, Edisi Ke-9, (New York: McGraw-Hill, 2002), hlm.115.
8
Menurut pengamatan peneliti yang berkaitan dengan kepuasan
kerja dan komitmen organisasi, bahwa yayasan ini harus terus
memperhatikan keseimbangan antara jumlah kompensasi dengan tingkat
kontribusi yang disumbangkan oleh tenaga kerja kepada panti asuhan
tersebut. Dengan demikian kepuasan kerja para karyawan akan terpenuhi
oleh apa yang telah dilakukan oleh panti asuhan dalam memberikan
kompensasi. Dalam hal ini tentunya panti asuhan harus bisa memuaskan
para karyawannya agar terus bekerja dengan baik demi kemajuan dan
keuntungan lembaga itu sendiri, sehingga komitmen organisasi yang
dilakukan oleh karyawan akan meningkat.
Adapun tahap awal penelitian ini dengan melakukan wawancara
untuk mencari informasi dari karyawan Panti Asuhan Sahabat Yatim
sebagai usaha mendapatkan subyek penelitian yang sesuai dengan kriteria
yang ditetapkan oleh peneliti. Tahap awal penelitian menghasilkan
beberapa informasi yang menunjukkan beberapa temuan di lapangan
berupa jawaban, ucapan ataupun perilaku yang tampak sebagai fenomena
kemudian diolah menjadi data hasil wawancara dan observasi dari subyek
tersebut.
Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Analisis Kepuasan Kerja Karyawan
Dalam Upaya Peningkatan Komitmen Organisasi Pada Panti Asuhan
Sahabat Yatim Marga Mulya Bekasi”.
9
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diambil
rumusan masalah yaitu bagaimana analisis kepuasan kerja karyawan
dalam upaya peningkatan komitmen organisasi pada Panti Asuhan Sahabat
Yatim Marga Mulya Bekasi?
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan
untuk mendeskripsikan dan mengetahui bagaimana analisis kepuasan kerja
karyawan dalam upaya peningkatan komitmen organisasi pada panti
asuhan Sahabat Yatim Marga Mulya Bekasi.
Adapun kegunaan penelitian ini adalah:
1. Secara teoritis, dapat memperkaya konsep atau teori yang
menyokong perkembangan ilmu pengetahuan manajemen sumber
daya manusia, khususnya yang terkait dengan kepuasan kerja
karyawan dalam upaya peningkatan komitmen organisasi. Dengan
demikian penelitian ini dapat dijadikan rujukan lebih lanjut bagi
penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan kepuasan kerja
karyawan dalam upaya peningkatan komitmen organisasi.
2. Secara praktis, penelitian ini dapat memberikan masukan yang
berarti bagi panti asuhan Sahabat Yatim Marga Mulya Bekasi
dalam peningkatan komitmen organisasi khususnya melalui sebuah
kepuasan kerja yang dirasakan oleh karyawan.
10
E. Telaah Pustaka
Sepanjang pengetahuan penulis, memang sudah banyak sekali studi
atau karya ilmiah yang mengkaji tentang kepuasan kerja dan komitmen
organisasi, dalam tinjauan pustaka ini penulis mengemukakan hasil-hasil
penelitian yang dianggap relevan dengan penelitian yang akan penulis
lakukan, diantaranya adalah :
Berdasarkan skripsi yang ditulis oleh Tri Handayani, Pengaruh
Kepuasan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja, Studi Kasus Pada
Karyawan Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) Binaan PT. Muamalat Center
Indonesia (MCI) Yogyakarta. Skripsi ini meneliti tentang pengaruh
kepuasan kerja terhadap produktivitas pada suatu organisasi dengan
demikian hasil skripsi dapat dijadikan bahan acuan untuk evaluasi serta
dapat bermanfaat bagi banyak pihak.10
Atika Rachma Nuswantari, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Kepuasan Kerja Karyawan Studi Pada BMT AMMAN Magelang, Skripsi
ini meneliti tentang fator-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja
karyawan, agar pihak manajemen dapat mengambil langkah-langkah dan
strategi yang tepat untuk meningkatkan kepuasan serta kinerja karyawan.11
Wulan Rahayu melakukan penelitian dengan judul “Komitmen
Organisasi Pada Karyawan Miracle Asthetic Clinic di Surabaya”. Dapat
10 Tri Handayani, Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Produkivitas Kerja, Skripsi (tidakditerbitkan), (Yogyakarta: Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2012), hlm. 8.
11 Atika Rachma Nuswantari, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan KerjaKaryawan , Skripsi (tidak diterbitkan), (Yogyakarta: Fakultas Syari’ah dan Hukum UniversitasIslam Negeri Sunan Kalijaga, 2011), hlm. 5.
11
diperoleh kesimpulan bahwa karyawan mempunyai keinginan untuk tetap
tinggal dan bertahan di perusahaannya karena prospek karir yang
menjamin seperti kenaikan jabatan dan faktor gaji yang tinggi berdasarkan
prestasi kerja, sehingga karyawan memiliki keyakinan terhadap
perusahaan yang berdampak pada kesetiaan organisasi yang terlihat dari
sikap penerimaan karyawan terhadap kebijakan-kebijakan perusahaan,
menjalankan tugas dan tanggung jawab sesuai administrasi perusahaan,
serta bekerja keras untuk dapat meningkatkan produktivitas agar mencapai
target yang diinginkan perusahaan atau tercapainya tujuan organisasi.12
Berdasarkan jurnal yang ditulis oleh Muhaimin yang berjudul
“Hubungan Kepuasan Kerja dengan Disiplin Kerja Karyawan Operator
Shawing Computer Bagian Produksi pada PT Primarindo Asia
Infrastruktur Tbk di Bandung”. Penelitian ini membahas tentang hubungan
positif antara kepuasan kerja karyawan dengan disiplin kerja karyawan
operator shawing computer bagian produksi pada PT. Primarindo Asia
Infrastructure Tbk Bandung, serta kepuasan kerja karyawan ternyata
dipengaruhi oleh kebutuhan, seberapa jauh kebutuhan tersebut telah
terpenuhi atau belum terpenuhi.13
Berdasarkan jurnal yang ditulis oleh Anggi dan Haryanti yang
berjudul “Hubungan Komitmen Organisasi dan Kepuasan Kerja dengan
12 Wulan Rahayu, Komitmen Organisasi Pada Karyawan Miracle Asthetic Clinic diSurabaya, Skripsi (tidak diterbitkan), (Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan,2011), hlm. 5.
13 Muhaimin, “Hubungan Kepuasan Kerja dengan Disiplin Kerja Karyawan OperatorShawing Computer Bagian Produksi pada PT Primarindo Asia Infrastruktur Tbk di Bandung”,Jurnal PSYCHE, Vol 1:1 (Desember,2004), hlm. 7.
12
Intensi Turnover Pada Karyawan Bidang Produksi CV.Sentosa”, Hasil
penelitian ini secara umum dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang
kuat antara kepuasan kerja karyawan dan komitmen karyawan pada
organisasi.14
Selanjutnya berdasarkan jurnal yang ditulis oleh Qurratul Aini,
Sito Meiyanto dan Andreasta Meliala yang berjudul “Hubungan Antara
Gaya Kepemimpinan dan Komitmen Karyawan Terhadap Kepuasan kerja
di RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta”. Penelitian ini ditunjukkan
bahwa penerapan gaya kepemimpinan atasan yang sesuai, berdasarkan
hasil penelitian ini adalah gaya partisipatif. Dengan demikian, gaya
tersebut akan dapat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan dan dengan
semakin meningkatnya komitmen yang tinggi akan mempengaruhi pula
kepuasan kerja.15
Berdasarkan beberapa hasil diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
penelitian yang akan penulis lakukan ini memiliki perbedaan dengan hasil
penelitian-penelitian yang telah ada seperti diatas. Letak perbedaannya
adalah: Pertama, penelitian ini dilaksanakan di Panti Asuhan Sahabat
Yatim Marga Mulya Bekasi. Kedua, penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis kepuasan kerja karyawan dalam upaya peningkatan
komitmen organisasi oleh Panti Asuhan Sahabat Yatim Marga
14 Anggie, Haryanti, “Hubungan Komitmen Organisasi dan Kepuasan Kerja denganIntensi TurnoverPada Karyawan Bidang Produksi CV.Sentosa”, Jurnal Psikodimensia Vol. 13.1(Januari – Juni 2014), hlm. 98 – 114.
15 Qurratul Aini, Sito Meiyanto, dan Andreasta Meliala, “Hubungan Antara GayaKepemimpinan dan Komitmen Karyawan Terhadap Kepuasan kerja di RSU PKU MuhammadiyahYogyakarta”, Jurnal JMPK,Vol. 07:04 (Desember, 2004), hlm. 5.
13
Mulya Bekasi. Ketiga, alat pengukur kepuasan kerja menggunakan unsur-
unsur : Kedudukan (posisi), gaji atau insentif, dan mutu pengawasan.
F. Kerangka Teori
1. Kepuasan Kerja (Job Satisfaction)
A. Konsep Dasar dan Pengertian Kepuasan kerja
Salah satu susunan penting pada managemen sumber
daya manusia dalam suatu perusahaan adalah terciptanya
kepuasan kerja para anggota organisasi atau perusahaan yang
bersangkutan. Dengan kepuasan kerja tersebut diharapkan
pencapaian tujuan perusahaan akan lebih baik.
Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang
bersifat individual. Setiap individu mempunyai tingkat
kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang
dimiliki dan berlaku pada dirinya. Semakin besar aspek-aspek
yang ada dalam pekerjaan sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan individu tersebut, maka semakin tinggi tingkat
kepuasan yang dirasakan atau sebaliknya.
Menurut Robbins Kepuasan kerja adalah suatu
perasaan positif tentang pekerjaan, yang dihasilkan dari suatu
evaluasi pada karakteristik-karakteristiknya. Pekerjaan
menuntut interaksi dengan rekan kerja, atasan, peraturan dan
kebijakan organisasi, standar kinerja, kondisi kerja dan
sebagainya. Seorang dengan tingkat kepuasan kerja tinggi
14
menunjukkan sikap positif terhadap kerja itu, sebaliknya
seseorang tidak puas dengan pekerjaannya menunjukkan sikap
negatif terhadap kerja itu.16
Aspek yang paling penting dari kepuasan kerja menurut
Hani Handoko adalah penghargaan terhadap prestasi kerja
yang lebih tinggi. Bila penghargaan itu dirasakan adil dan
memadai maka kepuasan tersebut meningkat. Dilain pihak
penghargaan dipandang tidak mencukupi suatu prestasi kerja
maka ketidakpuasan cenderung terjadi.17
Dalam kamus besar indonesia kepuasan dapat dimaknai
dengan suatu kesenangan, kelegaan dalam melakukan suatu
pekerjaan yang cukup menentukan dan berperan dalam
mencapai hasil yang sesuai dengan tujuan perusahaan.18
Pengertian yang lain mengatakan bahwa kepuasan kerja adalah
seperangkat perasaan pegawai tentang menyenangkan atau
tidaknya pekerjaan mereka. Kepuasan kerja menunjukkan
kesesuaian anatara harapan seseorang yang timbul dan imbalan
yang disediakan pekerja, jadi kepuasan kerja juga berkaitan
erat dengan teori keadilan, perjanjian psikologis dan motivasi.
16Stephen P. Robbins dan Thimothy A. Judge. Perilaku Organisasi, Edisi 16 AlihBahasa: Ratna Saraswati dan Febriella Sirait (Jakarta: Salemba Empat, 2015), hlm. 46.
17 Hani Handoko, Managemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, edisi ke- 2( Yogyakarta: BPFE, 2000), hlm. 195.
18 Depnas, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (Jakarta: Balai Pustaka, 2001), hlm.902.
15
B. Dimensi-dimensi Kepuasan Kerja
1) Karakteristik Individu19
a. Needs (kebutuhan-kebutuhan individu)
Salah satu sifat dasar manusia adalah adanya
kebutuhan dalam dirinya. Dengan sifat terpenuhinya
kebutuhan-kebutuhan tersebut, manusia dapat
mempertahankan kelangsungan hidupnya. Secara garis
besar ada dua golongan kebutuhan manusia yaitu
kebutuhan biologis seperti kebutuhan akan makan,
minum, udara dan sebagainya. Juga ada kebutuhan
psikologis seperti kebutuhan akan harga diri,
kebutuhan untuk diakui kelompok dan kebutuhan akan
aktualisasi diri.
Dalam kebutuhannya akan pekerjaan maka
kebutuhan-kebutuhan ini perlu untuk diketahui dan
dipelajari oleh karena kebutuhan ini mempengaruhi
tingkah laku pekerja dalam perusahaan. Demikian pula
dengan kepuasan kerja sangat dipengaruhi oleh
kebutuhan-kebutuhan yang mendasarinya. Kepuasan
kerja tergantung pada seberapa jauh individu
merasakan bahwa kebutuhannya terpenuhi atau tidak
terpenuhi.
19 H Suwatno dan Doni Juni Priansa, Manajemen SDM dalam Organisasi Publik danBisnis (Bandung:Alfabeta, 2011), hlm. 265.
16
b. Values (nilai-nilai yang dianut oleh individu)
Adalah pendapat atau pandangan individu yang
sifatnya relatif stabil mengenai tingkah laku yang
dianggap benar dan salah. Selain itu nilai-nilai ini pun
menyangkut individu mengenai tujuan-tujuan hidup
layak yang diinginkan. Nilai-nilai yang dianut ini akan
mempengaruhi individu dalam memilih pekerjaan dan
dalam menjalani tugasnya.
c. Personality Traits (ciri-ciri kepribadiannya)
Ciri-ciri kepribadian seseorang akan besar
pengaruhnya pada cara orang berfikir, dalam cara
memutuskan sesuatu, merasakan sesuatu dan dalam
cara orang tersebut menyelesaikan pekerjaannya.
2) Variabel-variabel yang bersifat situasional20
a. Current Social Comparison (Perbandingan terhadap
situasi yang ada)
Seorang pekerja selalu mengharapkan untuk
dapat memperoleh hasil yang seimbang antara apa
yang telah disumbangkannya kepada perusahaan
dengan apa yang diperoleh dari perusahaan. Apabila
terdapat ketidakseimbangan maka hal ini dapat
menimbulkan ketidakpuasan.
20 Ibid., hlm.266
17
b. Reference Group (pengaruh kelompok acuan)
Kelompok acuan adalah kelompok dimana
individu sering kali meminta petunjuk atau pendapat
dalam menghadapi persoalan-persoalan yang
ditemuinya. Kelompok acuan ini dapat mempengaruhi
aspirasi dan harapan-harapan seseorang terhadap
pekerjaan.
c. Job factors in Priors Experiences (pengaruh dari
pengalaman kerja sebelumnya)
Harapan-harapan yang timbul terhadap
pekerjaan yang saat ini dihadapi sangat sipengaruhi
oleh persepsi mengenai pekerjaan sebelumnya.
Persepsi terhadap masa lalu penting artinya untuk
membentuk harapan minimum yang mungkin
diperoleh dari pekerjaan saat ini.
3) Karakteristik Pekerjaan
a. Compensation (imbalan yang diterima)
Banyak penelitian yang menemukan bahwa gaji
merupakan karakteristik pekerjaan yang sering disebut
sebagai sumber ketidakpuasan, misalnya adalah
penelitian Porter yang menemukan sekitar 80%
manajer tidak puas dengan gaji yang diterima.
Penyebab ketidakpuasan ini adalah kecenderungan
18
dari orang yang membandingkan dirinya dengan
kelompoknya. Kebanyakan orang melihat bagaimana
rata-rata gaji yang diterima untuk pekerjaan yang
sejenis. Bila perusahaan membayar gaji dibawah rata-
rata seperti yang diterima orang lain, maka orang
tersebut mungkin akan mengalami ketidakpuasan
terhadap gajinya.
b. Supervition (pengawasan yang dilakukan oleh atasan)
Berdasarkan penelitian ditemukan bahwa para
pekerja menyatakan kepuasan terhadap atasan yang
menunjukkan sikap penuh perhatian dan memberikan
dukungan pada bawahan, daripada atasan yang
bersikap acuh tak acuh serta selalu mengkritik.
Di samping itu kesempatan yang diberikan atasan
kepada bawahan untuk berpartisipasi juga dapat
meningkatkan kepuasan kerja.
c. The Work It Self (pekerjaan itu sendiri)
Sifat-sifat dari pekerjaan yang dihadapi oleh
individu merupakan salah satu faktor yang
menentukan kepuasan kerja.
19
d. Co Workers (hubungan antar rekan sekerja)
Interkasi yang terjadi sesama pekerja akan
menciptakan suasana tertentu yang berpengaruh
pula pada kepuasan kerja.
e. Job Security (keamanan kerja)
Rasa aman ini dihadapkan dari adanya suasana
kerja yang menyenangkan tidak ada rasa takut akan
sesuatu hal yang tidak pasti dan tidak ada
kekhawatiran akan diberhentikan secara tiba-tiba.
f. Advencement Opportunity (kesempatan untuk
memperoleh perubahan status)
Faktor ini cukup besar peranannya dalam
menumbuhkan kepuasan kerja, khususnya pada orang-
orang yang memiliki keinginan yang besar untuk maju
dan berkembang untuk menjadi lebih baik.
C. Dampak Kepuasan dan Ketidakpuasan Kerja
Menurut Robbins ketidakpuasan kerja karyawan
dapat diungkapkan ke dalam berbagai macam cara, yaitu:
1) Keluar (Exit) :Ketidakpuasan yang diungkapkan
lewat perilaku yang diarahkan untuk meninggalkan
organisasi,termasuk mencari sebuah posisi yang
baru serta pengunduran diri.
20
2) Suara (Voice): Ketidakpuasan yang diungkapkan
dengan secara aktif dan konstruktif mencoba untuk
memperbaiki kondisi, termasuk menyarankan
perbaikan, mendiskusikan masalah dengan atasan,
dan mengambil beberapa bentuk aktivitas serikat.
3) Kesetiaan (loyality): Ketidakpuasan yang
diungkapkan secara pasif akan tetapi tetap optimis
menunggu kondisi membaik.
4) Pengabaian (neglect): Ketidakpuasan yang
dinyatakan dengan membiarkan kondisi-kondisi
memburuk, termasuk absen atau keterlambatan
kronis, berkurangnya usaha, dan tingkat kesalahan
yang bertambah.21
2. Komitmen Organisasi (Organization Commitment)
A. Pengertian Komitmen Organisasi
Dalam dunia kerja, komitmen seseorang terhadap
organisasi atau perusahaannya seringkali menjadi isu yang
sangat penting. Karena sangat pentingnya hal tersebut sehingga
beberapa organisasi berani memasukkan unsur komitmen
sebagai salah satu syarat ynutuk memegang suatu jabatan atau
posisi yang ditawarkan dalam iklan-iklan lowongan pekerjaan.
Sayangnya meskioun hal ini sudah sangat umum namun tidak
21 Stephen P. Robbins dan Thimothy A.Judge. Perilaku Organisasi, Edisi 16, AlihBahasa: Ratna Saraswati dan Febriella Sirait (Jakarta: Salemba Empat, 2015), hlm. 52.
21
jarang para pengusaha maupun pegawai belum memahami arti
komitmen secara sungguh-sungguh. Padahal pemahaman
tersebut sangatlah penting agar tercipta kondisi kerja yang
kondusif sehingga perusahaan dapat berjalan secara efektif dan
efesien.22
Karyawan dalam bekerja menginginkan untuk
mendapatkan imbalan yang layak, berhubungan dengan orang
lain, mendapatkan rasa aman, kesempatan untuk maju,
penghargaan dari atasan atau teman sekerja dan sebagainya.
Pihak perusahaan juga mengharapkan kerja yang baik dari
karyawannya, mau diajak bekerja sama demi kemajuan
perusahaan dan hasil kerja yang maksimal. Adanya
keseimbangan antara harapan dan kenyataan yang diperoleh
karyawan dan perusahaan akan membuat suasana kerja yang
menyenangkan, saling percaya, saling membutuhkan satu
dengan lainnya yang terikat.23
Richard M. Steers sebagaimana yang dikutip oleh
Zainuddin mendefinisikan komitmen organisasi sebagai rasa
identifikasi (kepercayaan terhadap nilai-nilai organisasi),
keterlibatan (kesediaan untuk berusaha sebaik mungkin demi
22 H. Zainuddin Sri Kuncoro, “Komitmen Organisasi,” http://www.institutmahardika.com/artikel/artikepi.htm, akses 23 juli 2015, pukul 09.45 WIB.
23 Siti Rahmawati, “Hubungan Antara Komitmen Karyawan Terhadap Perusahaan DenganMotivasi Kerja Pada Departemen Spining II P.T Primayudha Mandiri Jaya Boyolali,” Skripsi(Tidak diterbitkan), Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta (2004), hlm. 14.
22
kepentingan organisasi) dan loyalitas (keinginan untuk tetap
menjadi anggota organisasi yang bersangkutan) yang dinyataka
oleh seorang pegawai terhadap organisasinya. Steers juga
berpendapat bahwa komitmen organisasi merupakan kondisi
yang pegawainya tertarik terhadap tujuan, nilai-nilai dan
sasaran organisasinya. Komitmen organisasi artinya lebih dari
keanggotaan formal, karena meliputi sikap menyukai
organisasi dan kesediaan untuk mengusahakan tingkat upaya
yang tinggi bagi kepentingan organisasi demi kepentingan
tujuan organisasi. Berbeda dengan Gordon dkk yang
mendefinisikan komitmen organisasi sebagai tingkatan
seseorang yang mempunyai hasrat yang kuat untuk
memelihara keanggotaannya didalam orgnisasi, berkeinginan
untuk berusaha keras bagi organisasi dan kepercayaan pada
sasaran atau tujuan kerja dari organisasi.
Berdasarkan uraian di atas, dalam penelitian ini
pengertian komitmen organisasi adalah identifikasi dan
keterlibatan karyawan di dalam organisasi untuk bertindak
secara samaantara tujuan individu dengan tujuan orgaisasi
sehingga melahirkan suatu integritas atau penyatuan. Adanya
komitmen organisasi in dapat disebabkan oleh aktivitas-
aktivitas individu di masa lalu dengan segala apa yang
diperolehnya selama bekerja ditempat kerja. Hal ini dilihat dari
23
adanya dorongan yang kuat untuk tetap menjadi anggota
organisasi, keinginan untuk berusaha semaksimal mungkin
bagi organisasi dan adanya kepercayaan yang pasti serta
penerimaan yang penuh atas nilai-nilai dan tujuan organisasi.
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Komitmen Organisasi
Menurut Steers dan Porter seperti yang dikutip oleh Siti
Rahmawati dalam skripsinya, faktor-faktor yang
mempengaruhi komitmen organisasi adalah:24
1) Karakteristik kerja
Komitmen oganisasi menjadi tinggi meskipun
karyawan diberikan penambahan jumlah pekerjaan.
Sebaliknya komitmen organisasi akan rendah apabila
karyawan diberikan pekerjaan yang monoton tanpa adanya
perkembangan dan tidak adanya pemberian tanggung
jawab.
2) Karakteristik Individu
Meliputi masa kerja, jenis kelamin, umur, tingkat
pendidikan, ras dan beberapa sifat lainnya. Hal tersebut
mempunyai karakteristik dengan perusahaan.
3) Pengalaman Kerja
24Ibid., hlm. 16.
24
Bentuk pengalaman adalah karyawan dapat
merasakan sikap positif terhadap perusahaan, karyawan
merasakan bahwa harapannya dapat terpenuhi dalam
perusahaan, sehingga semakin banyak pengalaman yang
menyenangkan yang diperoleh karyawan dari perusahaan,
maka semakin kuat pula komitmen karyawan terhadap
perusahaan.
4) Karakteristik Struktural
Ditemukan ada hubungan yang positif antara tingkat
partisipasi dalam pengambilan keputusan, tingkat andil
yang dimiliki dan fungsi kontrol terhadap perusahaan
dengan komitmen organisasi.
Beberapa faktor yang mempengaruhi komitmen
organisasi yang telah disebutkan diatas, dapat disimpulkan
bahwa karakteristik kerja, karakteristik individual,
pengalaman kerja dan karakteristik struktural dapat
membentuk komitmen organisasi sehingga akan didapatkan
hasil rasa ingin menetap, berniat menetap, kehadiran yang
tinggi dan usaha yang meningkat.
C. Bentuk-Bentuk Komitmen Organisasi
Mowdayyang dikutip sopiah membuat komitmen
organisasi dalam tiga kategori yaitu komitmen afektif
(affective commitment), komitmen berkesinambungan
25
(continuance commitment) dan komitmen normatif (normative
commitment).25
Komitmen afektif (affective commitment) didefinisikan
sebagai suatu ikatan emosional atau efektif terhadap organisasi
yang sedemikian rupa sehingga individu yang memilki
komitmen yang tinggi akan melibatkan diri secara mendalam
pada aktivitas organisasi dan menikmati keanggotaannya
dalam organisasi. Dapat disimpulkan bahwa komitmen afektif
sangat berhubungan dengan dukungan perusahaan atau
organisasi yang dirasakan oleh karyawan.
Komitmen berkesinambungan (continuance
commitment) adalah suatu kecenderungan terlibat dalam jalur
aktivitas perusahaan secara konsisten yang didasarkan pada
pengukuran “cost” atau kerugian investasi bila dikaitkan
dengan terhentinya aktivitas didalam perusahaan.
Komitmen normatif (normative commitment)
merupakan bentuk komitmen organisasi yang terbentuk karena
merasa ada kewajiban untuk tetap memiliki komitmen. Hal ini
berarti bahwa individu tetap bertahan menjadi anggota
organisasi karena merasa mempunyai kewajiban. Seorang
karyawan sebagai individu dapat mengalami ketiga bentuk
komitmen pada saat yang sama dengan derajat yang berbeda.
25Sopiah. Perilaku Organisasi, (Yogyakarta : Andi, 2008), hlm. 158.
26
D. Manfaat Komitmen Organisasi
Komitmen karyawan terhadap perusahaan dapat
memberikan hal-hal yang positif bagi perusahaan. Komitmen
organisasi akan menimbulkan penurunan keinginan karyawan
untuk keluar dari keanggotaan organisasi, bersikap positif
terhadap pekerjaan yang dilakukan, meningkatkan aktivitas
kerja dan tingkat partisipasi yang lebih tinggi. Karyawan yang
memiliki komitmen yang tinggi terhadap perusahaan maka
keanggotaannya akan semakin kokoh.
G. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Adapun jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian
lapangan (field research), yaitu kegiatan penelitian yang dilakukan
dilingkungan tertentu dalam hal ini akan dilakukan di Panti Asuhan
Sahabat Yatim Marga Mulya Bekasi. Guna mendapatkan data yang
sesuai dengan permasalahan yang dibahas.
2. Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian
kualitatif yakni jenis data yang dikumpulkan bukan berupa data yang
berupa angka-angka atau yang sering disebut metode penelitian
naturalistik karena penelitiannya dilakukan dalam kondisi yang
27
alamiah (natural setting).26dari praktek Analisis Kepuasan Kerja
Karyawan Dalam Upaya Peningkatan Komitmen Organisasi.
Penelitian ini sifatnya deskriptif, karena hasil analisis penelitian akan
dipaparkan dalam bentuk deskripsi dari fakta penerapan analisis
kepuasan kerja karyawan dalam upaya peningkatan komitmen
organisasi pada Panti Asuhan Sahabat Yatim Marga Mulya Bekasi.
Dengan demikian, maka dalam konteks ini, sumber data utama
yang peneliti gunakan adalah kata-kata dan pernyataan dari informan
yang berkompeten terkait kepuasan kerja karyawan dan komitmen
organisasi, disamping juga menggunakan data tertulis seperti:
Dokumen, majalah, Buku-buku dan lain-lain terkait topik penelitian.
3. Subyek27 dan Obyek28 Penelitian
a. Subyek dalam penelitian ini adalah:
1) Ketua Yayasan Panti Asuhan Sahabat Yatim Marga Mulya
Bekasi
2) Karyawan Panti Asuhan Sahabat Yatim Marga Mulya Bekasi
3) Anak Yatim Panti Asuhan Sahabat Yatim Marga Mulya
Bekasi.
26 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,2008), hlm. 8.
27Subyek penelitian sebagai informan, yang artinya orang pada latar penelitian yangdimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Moleong,Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2007), hlm.23.
28Obyek penelitian adalah himpunan elemen yang dapat berupa orang, organisasi ataubarang yang akan diteliti. J. Supranto, Statistik Teori dan Aplikasi, Edisi Lima (Jakarta: Erlangga,2000), hlm. 21.
28
b. Obyek penelitian
Obyek yang hendak penyusun teliti adalah analisis
kepuasan kerja karyawan dalam peningkatan komitmen organisasi
pada Panti Asuhan Sahabat Yatim Marga Mulya Bekasi.
4. Sumber data
a. Sumber Data Primer
Sumber data primer adalah data yang hanya dapat
diperoleh dari sumber asli atau pertama, data primer harus secara
langsung diambil dari sumber aslinya melalui narasumber yang
tepat dan dijadikan responden dalam penelitian.29 Dalam
pengumpulan data primer ini penulis menggunakan metode
wawancara yang langsung dilakukan kepada ketua yayasan,
pengurus (karyawan), anak yatim di Panti asuhan Sahabat Yatim
Marga Mulya Bekasi.
b. Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder adalah data tangan kedua,
maksudnya data yang diperoleh melalui pihak lain, tidak langsung
didapat oleh peneliti dari subjek penelitiannya.30 Data sekunder
yang didapatkan oleh peneliti mencakup beberapa literatur,
dokumentasi, dokumen-dokumen resmi, serta buku-buku yang
29 Rohmat Sugiarto, Pelatihan dan Pengembangan Sumber daya Manusia di BalaiPelatihan dan Pengembangan Tilawatil Qur’an Nasional team Tadarus“Angkatan Muda Masjiddan Mushola Yogyakarta”, skripsi tidak diterbitkan, (yogyakarta, Manajemen dakwah UIN SunanKalijaga 2013).
30 Saifudin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), hlm. 91.
29
menunjang penelitian ini dari lembaga terkait yaitu panti asuhan
Sahabat Yatim Marga Mulya Bekasi.
5. Metode Pengumpulan Data
Karena dalam penelitian ini menitik beratkan kepada studi
lapangan, maka peneliti menggunakan beberapa pengumpulan data
sebagai berikut:
a. Metode Observasi 31
Metode observasi memiliki sifat naturalistik, maksudnya
berlangsung sesuai kejadian yang ada di lapangan dan pelakunya
bertemu langsung secara interaktif (face to face).
Cara kerja metode observasi adalah peneliti mengamati
langsung obyek yang akan di tuju guna mendapatkan data yang
sesuai dengan tema penelitian. Adapun jenis Observasi yang
penulis gunakan pada penelitian ini adalah observasi non
partisipan, yaitu peneliti tidak turut ambil bagian dalam
merasakan kepuasan kerja karyawan di Panti Asuhan Sahabat
Yatim Marga Mulya Bekasi, yang mana dalam hal ini peneliti
hanya mengamati kondisi umum Panti Asuhan Sahabat Yatim
Marga Mulya sebagai langkah awal untuk memperoleh data.
31 Observasi adalah teknik pengumpulan data melalui pengamatan langsung danpencatatan dengan sistematis fenomena yang diselidiki dan dilakukan secara langsung maupuntidak langsung. Surisno Hadi, Metodologi Penelitian Reaserch II, (Yogyakarta: Andi Offset,1987), hlm. 206.
30
b. Metode Interview (wawancara)32
Metode pengumpulan data ini dilakukan dengan
menggunakan interview bebas terpimpin yaitu penelitian yang
berdasarkan pada data interview guide yang artinya penulis
menyajikan pertanyaan-pertanyaan yang disesuaikan dengan
situasi dan kondisi yang ada, sehingga akan memberikan
keluwesan pada pada kedua belah pihak dalam bertanya jawab
secara formal maupun informal serta untuk menutup
kemungkinan interview ini bisa berkembang karena dalam
penyampaiannya bersifat longgar dan bisa dikejar sesuai
kebutuhan.
Metode interview ini penulis gunakan untuk mendapatkan
data tentang analisis kepuasan kerja karyawan dalam upaya
peningkatan komitmen organisasi yang meliputi : Manfaat dan
tujuan kepuasan kerja, dan faktor yang mempengaruhi komitmen
organisasi. Dalam penelitian melalui metode interview atau
wawancara ini alat yang digunakan peneliti untuk wawancara
adalah menggunakan Handphone untuk merekam, dengan cara
tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara atau
informan atau oranag yang diwawancarai. Dengan metode ini
peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang
32 Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawablangsung (tatap muka) dengan responden. Lexy J. Moloeng, Metode Penelitian Kualitatif,(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002), hlm. 90.
31
analisis kepuasan kerja karyawan dalam upaya peningkatan
komitmen organisasi di Yayasan Sahabt Yatim Marga Mulya
Bekasi. Pihak yang akan diwawancarai adalah ketua yayasan,
pengurus, dan anak yatim Yayasan Sahabat Yatim dan Dhu’afa
Marga Mulya Bekasi. Dengan sistematis untuk memperoleh data
tentang pelaksanaan program kegiatan di Yayasan Sahabat Yatim
dan Dhu’afa. Dengan memberikan beberapa pertanyaan yang
berkaitan dengan soal seputar kajian yang dibahas.
c. Metode Dokumentasi
Metode ini penulis gunakan untuk mencari dokumen yang
bersifat elementer,33 Metode dokumentasi ini dimaksudkan untuk
mengumpulkan data yang diperlukan untuk melengkapi data yang
telah didapat dari buku catatan, transkip, buku laporan kegiatan,
website Yayasan Sahabat Yatim dan Dhu’afa atau dokumen
lainnya dengan cara menyalin dan menganalisis terhadap data
yang tersedia, seperti jumlah karyawan serta gambaran umum
Yayasan Sahabat Yatim dan Dhu’afa, dan data-data lain yang
diperlukan dalam penelitian.
6. Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul dari berbagai hasil metode
pengumpulan data, maka peneliti melakukan analisa data yaitu proses
mencari dan menyusun secara secara sistematis data yang diperoleh
33 Suharsih Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. (Jakarta : RinekaCipta, 1991), hlm. 148.
32
dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara
mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam
unit-unit, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami dan
interpretasikan.34 Dalam analisis ini digunakan metode berpikir
induksi yaitu berangkat dari fakat-fakta yang khusus, peristiwa-
peristiwa yang konkrit, kemudian ditarik generalisasi yang
mempunyai sifat-sifat yang umum.
7. Teknik Pengecekan Keabsahan Data
Dalam pengujian keabsahan data ini, peneliti menggunakan uji
kredibilitas, dimana data yang diperoleh dari metode-metode
pengumpulan data kemudian diuji tingkat kepercayaannya agar dapat
diperoleh hasil yang akurat. Selanjutnya jenis metode kredibilitas
yang digunakan adalah metode triangulasi yang merupakan teknik
pemeriksaan keabsahan data dengan memanfaatkan sesuatu yang lain
diluar data itu dan untuk keperluan pengecekan atau sebagai
pembanding data tersebut.35
Menurut William Wiersma dalam Sugiono yang berjudul
Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Teknik
pengecekan keabsahan data dengan cara triangulasi diartikan sebagai
pengecekan data dari berbagi sumber dengan berbagai cara, dan
berbagai waktu. Jenis triangulasi terdiri dari triangulasi sumber,
34 Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung : CV. Alfabeta, 2000), hlm. 89.
35 Lexy J. Moloeng, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja RosdakaryaOffset, 2007), hlm. 330.
33
triangulasi teknik pengumpulan data dan waktu.36 Dalam hal ini
penelitian menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik
pengumpulan data sebagai pengecekan keabsahan data. Dengan tujuan
memperoleh data yang valid dan dapat dipertanggung jawabkan.
Pengecekkan data dengan triangulasi metode wawancara, observasi,
dokumentasi yang akan dibandingkan hasilnya. Sedangkan triangulasi
dengan sumber data dilakukan dengan pengecekan dan kepercayaan
beberapa sumber data dengan metode yang sama. Untuk lebih jelasnya
lihat gambar berikut:
Gambar 1.1
Triangulasi Sumber Data
Ketua Yayasan Anak Yatim
Karyawan (Pengurus)
Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data
dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui
beberapa sumber, triangulasi sumber pada penelitian ini dilakukan
pada kepala yayasan, pengurus atau karyawan dan beberapa anak
yatim Yayasan Sahabat Yatim dan Dhu’afa Marga Mulya Bekasi.
36 Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif dan R&D. (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm.273-274.
34
Gambar 1.2
Triangulasi Teknik Pengumpulan Data
Wawancara Observasi
Dokumentasi
Triangulasi metode pengumpulan data untuk menguji
kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada
sumber yang sama dengan metode yang berbeda. Triangulasi
metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan pada
metode wawancara, observasi, dan dokumentasi.
H. Sistematika Pembahasan
Untuk memberikan kemudahan mengenai gambaran umum skripsi
ini, maka peneliti perlu mengembangkan sistematika penulisan skripsi,
Skripsi ini terdiri dari empat bab yang masing-masing terperinci menjadi
sub-sub bab yang sistematis dan saling berkaitan yaitu:
Bab I, merupakan bab pendahuluan yang nantinya akan menjadi
dasar penyusunan skripsi yang meliputi penegasan judul, latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, telaah
pustaka, kerangka teori, metode penelitian, dan sistematika pembahasan.
Bab II, menjelaskan hasil penelitian yang mencakup tentang
gambaran umum panti asuhan Sahabat Yatim dan Dhu’afa yang meliput
sejarah berdirinya, latar belakang berdirinya, tujuan didirikan, letak
35
geografis, struktur organisasi, visi dan misi lembaga, pelaksanaan tugas
dan tanggung jawab pengelola Yayasan Sahabat Yatim dan Dhu’afa
Marga Mulya Bekasi.
Bab III, membahas tentang inti penelitian, yaitu membahas tentang
masalah yang dieksplorasi, serta menganalisis hasil dari analisis dalam
kaitannya dengan kerangka teori oleh konsep yang relevan.
Bab IV, bab penutup yang berisi kesimpulan tentang hasil yang
diperoleh berdasarkan teori dan konsep serta hasil yang didapatkan di
lapangan. Saran-saran tentang hasil penelitian agar dipertimbangkan
mengenai masukan dari dari peneliti, baik bagi Yayasan Sahabat Yatim
Marga Mulya Bekasi, maupun peneliti yang lain atau pun kalangan umum
sekalipun. Serta pada bagian akhir terdapat daftar pustaka dan lampiran-
lampiran terkait dengan penelitian.
36
Gambar 1.3Kerangka Berfikir
Kajian PendahuluanKajian Empiris
1. Muhaimin, “Hubungan Kepuasan Kerjadengan Disiplin Kerja KaryawanOperator Shawing Computer BagianProduksi pada PT Primarindo AsiaInfrastruktur Tbk di Bandung”, JurnalPSYCHE, Vol 1:1 (Desember,2004).
2. Anggie, Haryanti, “HubunganKomitmen Organisasi dan KepuasanKerja dengan Intensi TurnoverPadaKaryawan Bidang ProduksiCV.Sentosa”, Jurnal Psikodimensia Vol.13.1 (Januari – Juni 2014)
3. Qurratul Aini, Sito Meiyanto, danAndreasta Meliala, “Hubungan AntaraGaya Kepemimpinan dan KomitmenKaryawan Terhadap Kepuasan kerja diRSU PKU MuhammadiyahYogyakarta”, Jurnal JMPK,Vol. 07:04(Desember, 2004).
4. Tri Handayani, Pengaruh KepuasanKerja Terhadap Produkivitas Kerja,Skripsi (tidak diterbitkan), (Yogyakarta:Fakultas Dakwah UIN Sunan KalijagaYogyakarta 2012).
5. Atika Rachma Nuswantari, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi KepuasanKerja Karyawan , Skripsi (tidakditerbitkan), (Yogyakarta: FakultasSyari’ah dan Hukum Universitas IslamNegeri Sunan Kalijaga, 2011).
6. Wulan Rahayu, Komitmen OrganisasiPada Karyawan Miracle Asthetic Clinicdi Surabaya, Skripsi (tidak diterbitkan),(Yogyakarta: Fakultas PsikologiUniversitas Ahmad Dahlan, 2011).
Kajian Teoritik
1. Wexley dan Yulk dalam bukunyaH. Suwanto dan Doni Juni Priansa,Manajemen SDM dalam OrganisasiPublik dan Bisnis (Bandung:Alfabeta,2011).
2. Stephen P. Robbins dan ThimothyA.Judge. Perilaku Organisasi, Edisi16, Alih Bahasa : Ratna Saraswati danFebriella Sirait (Jakarta: SalembaEmpat, 2015).
Latar Belakang Masalah
1. Seringnya terjadi pembolosan oleh karyawan, meningkatnya angka ketidakhadiran karyawan, seringnya karyawan lambat masuk kerja dan banyaknyakaryawan yang mengundurkan diri dari pekerjaannya.
2. Salah satu indikator penentu kepuasan kerja yang tidak dapat di abaikanadalah komitmen organisasi karena loyalitas yang tinggi akan menjadikanseorang individu merasa memiliki organisasi dan ingin selalu memajukanorganisasi sehingga kepuasan kerja akan lebih tinggi pula.
Metode Pengumpul Data
Observasi
Wawancara
Dokumentasi
Triangulasi
Analisis Kepuasan Kerja Karyawan Dalam Upaya Peningkatan KomitmenOrganisasi Pada Panti Asuhan Sahabat Yatim Marga Mulya Bekasi
Kesimpulan dan Saran
Rumusan Masalah
Bagaimana analisis kepuasan kerja karyawan dalam upaya peningkatankomitmen organisasi pada Panti Asuhan Sahabat Yatim Marga Mulya Bekasi?
Analisis DataKualitatif
84
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian hasil penelitian tentang analisis kepuasan kerja karyawan
dalam upaya peningkatan komitmen organisasi pada Panti Asuhan Sahabat Yatim
Marga Mulya Bekasi dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan imbal balik yang
baik antara pihak manajemen yayasan dengan karyawan, maka terbentuklah
mekanisme kerja yang memiliki ritme harmonis, saling mendukung dan menguatkan
sehingga pencapaian target dapat dilakukan secara maksimal, namun terdapat satu hal
yang membuat tingkat kepuasan kerja karyawan di Panti Asuhan Sahabat Yatim
Marga Mulya Bekasi dirasa kurang yaitu tidak adanya promosi jabatan untuk
karyawan yang bekerja cukup lama, walaupun demikian karyawan menunjukkan
komitmen yang tinggi dengan kesetiaan dan bertahannya karyawan di perusahaan
dengan bukti karyawan selalu melaksanakan kewajibannya dan akan selalu menerima
kebijakan-kebijakan yayasan demi memajukan Yayasan Sahabat Yatim Marga Mulya
Bekasi.
B. Saran-saran
Setelah diadakan penelitian analisis kepuasan kerja karyawan dalam upaya
peningkatan komitmen organisasi pada Panti Asuhan Sahabat Yatim Marga Mulya
Bekasi, maka demi perbaikan bidang manajemen, maka ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan antara lain:
1. ManajemenYayasan Panti Asuhan Sahabat yatim Marga Mulya Bekasi diharapkan
lebih tegas dalam memberikan arahan-arahan dan pengawasan, terutama
memberikan kesempatan bagi karyawan yang berkaitan dengan promosi jabatan,
serta lebih gencar memotivasi karyawannya sehingga dapat membentuk individu
85
yang lebih baik dalam hal kualitas kinerja, serta seluruh karyawan Yayasan Panti
Asuhan Sahabat yatim Marga Mulya Bekasi diharapkan mampu mengembangkan
diri, potensi dan skill yang dimilki serta dapat menjalankan ketentuan-ketentuan
yang diberlakukan dalam yayasan.
Harapan penulis bagi peneliti selanjutnya adalah agar penelitian selanjutnya dapatmenyempurnakan penelitian ini berkaitan dengan Manajemen SDM khususnya mengenaibidang Kepuasan Kerja Karyawan.
86
DAFTAR PUSTAKA
A. Rujukan Dari Buku:
As’ad, Psikologi Industri, Edisi ke 4, Yogyakarta: Liberty, 2001.
Azwar, Saifudin, Metode Penelitian,Yogyakarta: Pustaka pelajar, 2010.
Badudu, J.S. Kata-Kata Serapan Asing Dalam Bahasa Indonesia, Jakarta:
Penerbit Buku Kompas, 2003.
Davis keit, dan Jhon W. Newstrom, Perilaku Dalam Organisasi, Edisi Ke-7, Alih
Bahasa: Agus Dharma, Jakarta: Erlangga, 1985.
Depnas, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Jakarta: Balai Pustaka, 2001.
Doni Juni Priansa, dan H Suwatno dan Manajemen SDM dalam Organisasi Publik dan
Bisnis, Bandung: Alfabeta, 2011.
Hadi, Surisno, Metodologi Penelitian Reaserch II, Yogyakarta: Andi Offset, 1987.
Handoko, Hani, Managemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, edisi ke- 2,
Yogyakarta: BPFE, 2000.
Luthans, Organizational Behavior, Edisi Ke-9, New York: McGraw-Hill, 2002.
Mathis Robert L., Jhon H, Managemen Sumber Daya Manusia, Alih Bahasa:
Jimmy Sadeli dan Bayu Prawira, Jakarta: Salemba Empat, 2001.
Moloeng, Lexy J., Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2002.
Munandar, Ashar Sutoyo, Psikologi Industri dan Organisasi, Jakarta: UI Press,
2001.
Robbins SP, dan Judge, Perilaku Organisasi, Jakarta: Salemba Empat, 2007.
Salim Peter dan Yenny Salim, Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer,
Jakarta: Modern English Press, 2012.
Sastrohardiwiryo Siswanto B., Manajemen Tenaga Kerja, Jakarta: Bumi ksara,
2002.
Sopiah. Perilaku Organisasi, Yogyakarta : Andi, 2008.
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2011.
Suharsih, Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta :
Rineka Cipta, 1991.
87
Supranto, J., Statistik Teori dan Aplikasi, Edisi Lima, Jakarta: Erlangga, 2000.
B. Rujukan dari Skripsi dan Jurnal:
Aini Qurratul, Sito Meiyanto, dan Andreasta Meliala, “Hubungan Antara Gay
Kepemimpinan dan Komitmen Karyawan Terhadap Kepuasan kerja di RSU
PKU Muhammadiyah Yogyakarta”, Jurnal JMPK,Vol. 07:04 Desember,
2004.
Anggie, Haryanti, “Hubungan Komitmen Organisasi dan Kepuasan Kerja dengan
Intensi Turnover Pada Karyawan Bidang Produksi CV.X”, Jurnal
Psikodimensia Vol. 13.1 Januari – Juni 2014.
Atika Rachma Nuswantari, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja
Karyawan” , Skripsi tidak diterbitkan, Yogyakarta: Fakultas Syari’ah dan
Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2011.
Handayani Tri, “Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Produkivitas Kerja”,
Skripsi tidak diterbitkan, Yogyakarta: Fakultas Dakwah UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta 2012.
Muhaimin, “Hubungan Kepuasan Kerja dengan Disiplin Kerja Karyawan
Operator Shawing Computer Bagian Produksi pada PT Primarindo Asia
Infrastruktur Tbk di Bandung”, Jurnal PSYCHE, Vol 1:1 Desember,2004.
Rahmawati Siti, “Hubungan Antara Komitmen Karyawan Terhadap Perusahaan
dengan Motivasi Kerja Pada Departemen Spining II P.T. Primayudha
Mandiri Skripsi tidak diterbitkan, Jaya Boyolali,” Skripsi Tidak diterbitkan,
Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta 2004.
Sugiarto Rohmat, “Pelatihan dan Pengembangan Sumber daya Manusia di Balai
Pelatihan dan Pengembangan Tilawatil Qur’an Nasional team
Tadarus“Angkatan Muda Masjid dan Mushola Yogyakarta”, skripsi tidak
diterbitkan, Yogyakarta, Manajemen Dakwah UIN Sunan Kalijaga 2013.
Wulan Rahayu, “Komitmen Organisasi Pada Karyawan Miracle Asthetic Clinic
di Surabaya”, Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan,
2011.
C. Rujukan dari Website:
H. Zainuddin Sri Kuncoro, Komitmen Organisasi,
http://www.institutmahardika.com/ artikel/artikepi.htm, akses 23 juli 2015.
LAMPIRAN
PANDUAN WAWANCARA
A. Ketua Yayasan Sahabat Yatim Marga Mulya Bekasi
1. Menurut Bapak apakah terdapat variasi tugas terhadap para karyawan?
2. Adakah bentuk penghargaan kepada karyawan bapak yang telah
bekerja cukup lama?
3. Bagaimana cara menempatkan karyawan di Yayasan Sahabat Yatim
Marga Mulya Bekasi?
4. Bagaimana pola komunikasi Bapak terhadap karyawan?
5. Berapa rata-rata umur para karyawan di Panti asuhan Sahabat Yatim
ini?
6. Seperti apa bentuk pengawasan tugas yang Bapak lakukan?
7. Tindakan apa yang Bapak ambil bila ada pegawai yang mangkir dari
kewajibannya?
8. Mengapa (seberapa pentingkah) Panti Asuhan Sahabat Yatim ini bagi
Bapak?
9. Model komitmen seperti apa yang Bapak terapkan?
B. Pengurus (Karyawan) Yayasan Sahabat Yatim Marga Mulya Bekasi
1. Apakah penempatan saudara sudah sesuai menurut jabatan dan tingkat
pendidikan?
2. Bagaimana hubungan saudara dengan teman kerja di panti asuhan
Sahabat Yatim Marga Mulya Bekasi?
3. Apakah atasan saudara selalu mendengarkan permasalahan yang
saudara hadapi dalam menyelesaikan pekerjaan?
4. Apakah gaji yang saudara terima sudah sesuai dengan kinerja yang
saudara lakukan di Panti Psuhan Sahabat Yatim Marga Mulya Bekasi?
5. Apakah di dalam operasional kerja tersedia fasilitas yang cukup
memadai?
6. Berapa sering saudara tidak hadir dalam bekerja?
7. Mengapa saudara tetap bertahan bekerja di Panti Asuhan Sahabat
Yatim Marga Mulya Bekasi?
C. Anak Yatim Yayasan Sahabat Yatim Marga Mulya Bekasi
1. Apakah para karyawan sudah sesuai tugasnya dalam mengurus anda?
2. Bagaimana sikap pengurus panti asuhan terhadap anda?
3. Apakah fasilitas-fasilitas yang ada di panti asuhan Sahabat Yatim ini
sudah memadai?
4. Apakah anda pernah tidak mengikuti program di Panti Asuhan ini?
5. Pernahkah anda merasa jenuh atau bosan tinggal di Panti Asuhan
Sahabat Yatim Marga Mulya Bekasi?
6. Bagaimana panti asuhan Sahabat Yatim membiayai pendidikan anda?
7. Seberapa penting anda mematuhi peraturan yang ada di Panti Asuhan
Sahabat Yatim?
Buku induk pengurus Panti Asuhan Sahabat Yatim
DATA ANAK YATIM PANTI ASUHAN SAHABAT YATIM
MARGA MULYA BEKASI (2013-2016)
No Nama Alamat Status Pendidikan
1 Abdurrohman Bekasi Yatim SD
2 Hidayatul Muttaqiin Bekasi Yatim SD
3 Irawan Bekasi Yatim Piatu SD
4 Fahrurozi Cikarang Yatim SD
5 Roi Dimas Nur Ikhsan Bantar Gebang Yatim SMA
6 Eko Hidayatullah Jakarta Piatu SMA
7 Ariya Dea Asmara Bekasi Yatim SMP
8 Isybaal Yonantan Setiawan Bogor Yatim SMA
9 Marco Wicaksono Artha Bekasi Yatim Belum Sekolah
10 Martanto Babelan Piatu SD
11 Arif Sunato Pondok Ungu Piatu SD
12 Abdul Nur Karim Wibowo Jakarta Yatim SD
13 Parwanto Prihatin Bekasi Piatu SMP
14 Triyanto Bekasi Yatim SMP
15 Prayogi Dwi Prastowo Jakarta Yatim SMP
16 Arif Wiyono Bojong Yatim SMA
17 Fauzan Hanif Akbari Jati Asih Yatim Belum Sekolah
18 Miftahul Najib Fajar Shidiq Jakarta Barat Piatu SD
19 Dimas Arga Prakoso Cikampek Yatim SD
20 Fauzi Hafit Akbari Kaliabang Yatim SD
21 Hendrik Setiawan Bekasi Yatim SMA
22 Adinata Subrata Bekasi Yatim SMA
23 Imam Bukhori Bekasi Yatim SMP
24 Gumilar Subang Yatim SMA
25 Parwanto Prihatin Bekasi Piatu SMP
26 Defi Nuvitasari Kalimalang Yatim SD
27 Endang Catur Rahayu Pondok indah Yatim SD
Buku induk pengurus Panti Asuhan Sahabat Yatim
28 Winarti Tarumajaya Yatim SMA
29 Eni Setyowati Bekasi Yatim SMP
30 Fitri Lestari Bekasi Yatim SD
31 Retno Nur Afifah Bekasi Yatim SMA
32 Ardian Wahyu PrasetyoWibowo
Jati Mulya Yatim SMA
33 Dimas Raditya ArdiantoSetiawan
Pondok Aren Yatim SMP
34 Muhammad Rosyid Bekasi Piatu SD
35 Arif Sunato Muara Gembong Piatu Belum Sekolah
36 Ahmad Ramadhan Bekasi Piatu Belum Sekolah
37 Abdul Nur Karim Wibowo Cibitung Yatim SD
38 Muhammad Muhklisin Bekasi Yatim SMA
39 Slamet Riyadi Keranji Yatim SMP
40 Astina Yuliana Cikarang Yatim SMP
Buku induk pengurus Panti Asuhan Sahabat Yatim
DATA PENGASUH PANTI ASUHAN SAHABAT YATIM
No Nama Posisi
1 Ust. Solihin Pembina dan pengawas
2 Ikhsan, SE.I Ketua Umum
3 Kumara Manager Operasional
4 Siti Nurhikmah Manager Keuangan
5 Nurmi Kabag. HRD dan umum
6 Muthmainah, Spd Kabag. Pendidikan
7 Heni Staff Keuangan
8 Dila Staff Administrasi
9 Ikhwan Kabag. Humas
10 Rusdi Kabag. Logistik
11 Zubair Staff Penyaluran
12 Rahmanto Staff Kolektor
13 Imroatul Kabag. Asram
14 Eka Kabag. Keuangan
15 Lukman Tukang Kebun
16 Yanti Tukang Masak
17 Masitoh Tukang Masak
18 Agus Satpam
GALERI FOTO
Wawancara dengan Bapak Ikhsan sebagai ketua Yayasan (kanan) dan Bapak Kumara sebagaimanager operasional (kiri)
Setelah wawancara dengan Ibu Imroatul Khoeriyah sebagai karyawan (pengasuh) KabagAsrama
Wawancara dengan saudari Sinta Ulfah
Wajah asrama Sahabat Yatim Marga Mulya Bekasi
Kegiatan sehari-hari
Praktek ibadah
Pengajian tentang akhlak dan akidah
Kegiatan tahunan
Aspek legalitas Yayasan Sahabat Yatim Marga Mulya Bekasi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Identitas Diri
Nama : Muhamad Irpanudin
Tempat/Tanggal Lahir : Bekasi, 10 April 1992
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat Asal : Kp. Babakan Rt/Rw.004/002 Kecamatan Babelan
Kab.Bekasi
E-mail : [email protected]
Nama Orang Tua
Ayah : Sarbinih
Ibu : Maryamah
Riwayat Pendidikan
1. Sekolah Dasar Negeri Muara Bhakti 02
2. MTs Darul ‘amal Buni Bakti
3. MA Al-Falah Nagreg Bandung