analisis kendala penerapan bank syariah di · pdf filea. pembiayaan murabahah ......

82
ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI LUBUK RAJA OKU SUMATERA SELATAN (Studi Kasus Di Desa Battuwinangun) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E. Sy) Oleh: GRAND ABDUL HAKIM. F NIM 103046128225 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H/2010 M

Upload: leduong

Post on 06-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI LUBUK RAJA OKU SUMATERA SELATAN

(Studi Kasus Di Desa Battuwinangun)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Syariah (S.E. Sy)

Oleh:

GRAND ABDUL HAKIM. F

NIM 103046128225

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H/2010 M

Page 2: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

ii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI LUBUK

RAJA OKU SUMATERA SELATAN (Studi Kasus Di Desa Battuwinangun) telah

diujikan dalam Sidang Munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta pada 19 Mei 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu

syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) pada program studi

Muamalat/Perbankan Syariah.

Jakarta, 22 Juni 2010

Mengesahkan,

Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM NIP. 195505051982031012

Panitia Ujian 1. Ketua : Dr. Euis Amalia. M. Ag ( .………………… )

NIP. 197107011998032002

2. Sekretaris : H. Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag, MH ( ……...………….. ) NIP. 197407252001121001

3. Pembimbing I : Dr. Ir. H. Murasa Sarkani Putra (………………….. )

4. Pembimbing II : Dr. Syahrul A’dham. M. Ag ( ……..…………... ) NIP. 197305042000031002

4. Penguji I : Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM ( ............................. ) NIP. 195505051982031012

5. Penguji II : M. Nur Rianto Al Arif. SE. M.Si (...………………... ) NIP. 19811013

Page 3: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 16 Mei 2010

Grand Abdul Hakim. F

NIM 103046128225

Page 4: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

iv

ABSTRAKSI

Semakin menggiurkannya bisnis di sektor perkebunan karet dewasa ini telah

memikat industri keuangan baik konvensional maupun syariah untuk berlomba-

lomba menjadi mitra usaha para pengusaha perkebunan karet. Salah satu daerah

penghasil karet adalah Lubuk Raja OKU Sumsel.

Dengan masyarakat yang masih menjunjung tinggi norma-norma agama

Islam, idealnya bank syariah lebih banyak digunakan sebagai mitra dalam usaha

perkebunan karet. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pandangan

pengusaha perkebunan karet di Battuwinangun terhadap bank syariah dan kendala

penerapan bank syariah pada sektor perkebunan karet di desa Battuwinangun.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang didukung dengan data

kuantitatif dalam menggambarkan dan menjelaskan mengenai usaha, pelaku

usaha, dan persepsi masyarakat tentang bank syariah dan produk pembiayaan

yang ditawarkan oleh pihak bank. Jenis data yang digunakan adalah data primer

melalui instrumen wawancara dan kuisioner. Sedangkan data sekunder diperoleh

berdasarkan data-data dan dokumen-dokumen.

Dari penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa pada dasarnya pengusaha

perkebunan karet memiliki respon dan pandangan yang positif terhadap sistem

ekonomi syariah yang diterapkan oleh bank syariah. Namun belum adanya

kerjasama dan sosialisasi yang maksimal menjadi kendala utama produk

pembiayaan bank syariah belum banyak digunakan.

Page 5: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

v

אאא

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, mengiringi

selesainya penulisan skripsi ini, karena atas rahmat-Nya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini, dalam rangka memenuhi persyaratan mencapai gelar

Sarjana Ekonomi Syariah pada Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada penerang bagi

kehidupan yaitu Nabi Muhammad saw., beserta keluarga, sahabat dan umatnya

sampai akhir zaman.

Selama proses pembuatan skripsi ini, penulis menyadari bahwa dalam

proses tersebut tidaklah terlepas dari segala bantuan, bimbingan dan motivasi dari

berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin memberikan

penghargaan dan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. H. Amin Suma, SH. MA. MM. selaku Dekan Fakultas Syariah

dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Euis Amalia, M.Ag. selaku Ketua Jurusan dan H. Ah. Azharuddin Lathif,

M.Ag, MH. selaku Sekretaris Jurusan Muamalat Fakultas Syariah dan

Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dr. Ir. H. Murasa Sarkani Putra dan Dr. Syahrul A’dham. M. Ag atas

kesediannya memberikan waktu luang kepada penulis untuk membimbing,

Page 6: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

vi

mengarahkan dan memberikan berbagai petunjuk sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini, salam ta’dzim penulis mudah-mudahan semua

menjadi berkah dan manfaat.

4. Kepala Perpustakaan Utama dan Fakultas beserta para stafnya yang telah

banyak membantu penulis melakukan penelitian.

5. Segenap Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan berbagai bekal ilmu

kepada penulis sejak penulis duduk di bangku kuliah hingga lulus dari

kampus tercinta ini.

6. Kedua orang tua penulis: Ayahanda Drs. Fachruddin. Rusman dan Ibunda

Siti Atikah yang senantiasa penulis mohon ridho dan doa-doanya, terutama

dalam membantu, mendukung dan memotivasi penulis baik secara moriil

dan materiil, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

7. Adik-adikku Nyimas Jannatul Firdaus dan Bunia Darojatun Aliya yang

selalu penulis banggakan dan sayangi sepenuh hati.

8. Kepada bapak H. Fathoni yang telah bermurah hati memberikan banyak

masukan dan izin kepada penulis untuk tinggal selama penelitian, Bapak

H. Ramadhon, Bapak Syafa’at, Bapak Poniran selaku PPL dishutbun

Lubuk Raja, dan segenap masyarakat Battuwinangun yang telah turut

membantu atas kelancaran skripsi ini baik secara langsung atau tidak

langsung.

9. Sahabat-sahabatku yang selalu setia menemani saat suka dan duka Opik,

Ari yang telah membantu penulis dengan mengizinkan penulis menjadi

benalu di kosan, Edoy, Razka, Udin atas kiriman-kiriman film narutonya,

Page 7: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

vii

dan teman-teman kosan lainnya yang tentunya tidak bisa desebutkan

semuanya.

10. Sahabat terbaik penulis Digdo, Harun, Iwan atas banyak masukan dan

inspirasinya, My group yang sudah sibuk dengan dunia masing-masing

Bedol, Yasir, Ratih, dan sahabat-sahabat seperjuangan jurusan perbankan

syariah khususnya kelas A yang slalu memberikan motivasi buat penulis.

Besar harapan penulis bahwa tulisan ini dapat memberikan kontribusi

yang positif bagi khasanah Ilmu Ekonomi Islam dan aparat pembuat kebijakan

khususnya pedidikan ekonomi syariah.

Peulis sadar bahwa masih diperlukan banyak penyempurnaan dalam

penulisan skripsi ini, karena manusia bukanlah makhluk yang sempurna. Atas

semua perhatiannya penulis haturkan terima kasih.

Jakarta, 16 Mei 2010

Penulis

Page 8: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

viii

DAFTAR ISI

Lembar Judul ..................................................................................................

Lembar Pengesahan .......................................................................................

Lembar Pernyataan ........................................................................................

Abstraksi ........................................................................................................

Kata Pengantar ...............................................................................................

Daftar Isi ........................................................................................................

Daftar Tabel ...................................................................................................

Daftar Lampiran .............................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................................

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .....................................................

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...............................................................

D. Tinjauan Kajian Terdahulu .....................................................................

E. Kerangka Teori dan Konseptual .............................................................

F. Metodologi Penelitian .............................................................................

G. Sistematika Penulisan .............................................................................

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pembiayaan Murabahah .........................................................................

B. Strategi Pemasaran .................................................................................

C. Teori Pengambilan Keputusan ...............................................................

i

ii

iii

iv

v

viii

ix

xii

1

5

6

7

11

11

15

17

24

29

Page 9: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

ix

BAB III Gambaran Umum Objek Penelitian

A. Perkebunan Karet Desa Battuwinangun ............................................

B. Produk Pembiayaan Bank Syariah Mandiri Baturaja .............................

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Karakteristik Pengusaha Perkebunan Karet Desa Battuwinangun .....

B. Pandangan Pengusaha Perkebunan Karet Desa Battuwinangun

Terhadap Bank Syariah .........................................................................

C. Kendala Pengusaha Perkebunan Karet Desa Battuwinangun Untuk

Menggunakan Produk Pembiayaan Bank Syariah .................................

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................

B. Saran ......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................

LAMPIRAN-LAMPIRAN ..........................................................................

39

48

51

57

61

77

77

80

83

Page 10: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

x

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Dosis Pemupukan Karet Berdasarkan Fase Pertumbuhannya ..........

Tabel 4.1 Pendidikan formal .............................................................................

Tabel 4.2. Pendidikan agama .............................................................................

Tabel 4.3. Luas kebun karet ...............................................................................

Tabel 4.4. Jenis tanaman ....................................................................................

Tabel 4.5. Tingkat pendapatan bersih responden dalam setiap bulannya ..........

Tabel 4.6. Tentang aktif mengikuti pengajian rutin ...........................................

Tabel 4.7. Tingkat ketaatan terhadap perkataan ulama ......................................

Tabel 4.8. Mengenai pemahaman terhadap fatwa MUI tentang bunga bank

haram ................................................................................................

Tabel 4.9. Mengenai pengetahuan tentang bank syariah ...................................

Tabel 4.10.Mengenai nilai keberkahan dalam menjalankan aktifitas ekonomi ..

Tabel 4.11.Sikap responden setelah mengetahui tentang bank syariah ..............

Tabel4.12.Mengenai pengetahuan dan penggunaan produk pembiayaan modal

kerja ...................................................................................................

Tabel 4.13.Mengenai pengalaman dalam menggunakan jasa bank syariah .......

Tabel 4.14.Mengenai produk bank syariah yang digunakan ..............................

Tabel 4.15. Mengenai alasan menggunakan jasa bank syariah ..........................

Tabel 4.16.Mengenai sosialisasi tentang bank syariah di Battuwinangun .........

Tabel 4.17.Pandangan responden terhadap kesamaan sistem operasional bank

syariah dengan bank konvensional ...................................................

46

51

52

53

53

54

56

56

58

59

59

60

61

63

64

65

68

69

Page 11: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

xi

Tabel 4.18.Pandangan responden terhadap fatwa MUI tentang bunga bank

menurut pendidikan keagamaan .......................................................

Tabel 4.19.Tentang aktif mengikuti pengajian rutin ...........................................

72

75

Page 12: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.

Lampiran 2.

Lampiran 3.

Lampiran 4.

Lampiran 6.

Lampiran 7.

Lampiran 8.

Lampiran 9.

Lampiran 10.

Pedoman Kuisioner Untuk Pengusaha Perkebunan Karet

Battuwinangun ...........................................................................

Wawancara Tidak Terstruktur Dengan Responden ...................

Pedoman Wawancara Dengan Responden yang Menggunakan

Produk Pembiayaan Modal Kerja Bank Syariah Mandiri

Baturaja ......................................................................................

Pedoman Wawancara Dengan Pemerintah.................................

Pedoman Wawancara Dengan Ulama Setempat ........................

Pedoman Wawancara Dengan Pihak Bank Syariah Mandiri

Baturaja ......................................................................................

Surat Keterangan Penelitian Dari Kepala Desa Battuwinangun

Persyaratan Fasilitas Pembiayaan Bank Syariah Mandiri .........

Data Sekunder Dari Penyuluh Pertanian Dishutbun Kecamatan

Lubuk Raja Tentang Perkebunan Karet di Desa

Battuwinangun ...........................................................................

84

87

88

89

91

92

94

95

Page 13: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan ekonomi jangka panjang tidak selalu harus diarahkan pada

sektor industri. Tetapi dapat juga diarahkan pada sektor lain, salah satunya

adalah seperti sektor pertanian dan perkebunan.

Sebagai negara agraris dan kaya akan sumber daya alamnya, sektor

pertanian dan perkebunan di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar

untuk terus dikembangkan. Karena lebih dari setengah penduduk Indonesia

hidup di daerah pedesaan dan mengandalkan sektor tersebut. Bank dunia

(world bank) pun pernah menyarankan kepada pemerintah agar lebih

menitikberatkan investasi di sektor tersebut, mengingat sebagian besar

penduduk miskin berada di pedesaan.1 Sehingga secara otomatis akan mampu

menekankan angka kemiskinan.

Karet adalah salah satu sektor perkebunan andalan Indonesia dan

merupakan komoditi ekspor yang mampu memberikan kontribusi dalam upaya

peningkatan devisa Indonesia. Luas area perkebunan karet tahun 2005 tercatat

mencapai lebih dari 3,2 juta ha yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Diantaranya 85% merupakan perkebunan karet milik rakyat, 7% perkebunan

besar negara dan 8% perkebunan besar milik swasta.

1 Mohammad Nur Salim, “Nasib Petani di negeri Agraris”, SINDO, 14 Februari 2009, h.

20

Page 14: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

2

Jumlah tersebut masih akan bisa ditingkatkan lagi dengan

memaksimalkan lahan-lahan kosong dan melakukan peremajaan terhadap

tanaman-tanaman tua di beberapa wilayah penghasil karet di Indonesia, seperti

di Sumatera dan Kalimantan.2

Selain itu, peluang bisnis perkebunan karet semakin menggiurkan

mengingat pertumbuhan ekonomi dan teknologi dunia yang cukup pesat

selama 10 tahun terakhir, terutama di Asia Pasifik dan Amerika latin.

Sehingga berdampak terhadap tingginya permintaan karet alam.

Namun meningkatnya permintaan karet alam dunia belum tentu dapat

diikuti oleh kemampuan para produsen dalam memenuhi kebutuhan tersebut,

karena kenaikan produksi hanya mampu berkisar 2 – 3% pertahun, sedangkan

tingkat permintaan karet alam diperkirakan akan terus meningkat dari tahun ke

tahun sekitar 4% pertahunnya.3 Tingginya defisit karet di dunia dapat

menyebabkan lonjakan harga yang pesat.

Peluang-peluang tersebut yang kemudian membuat industri-industri

keuangan konvensional melirik dan berlomba-lomba berburu untung dalam

bisnis perkebunan karet. Sedangkan industri keuangan syariah dengan produk

murabahah pun ikut bermain dan bersaing bersama industri keuangan

konvensional dalam berburu di sektor perkebunan karet.

Salah satu contoh daerah tersebut adalah usaha perkebunan karet di

kecamatan lubuk raja. Secara geografis lubuk raja merupakan salah satu

2 Chairil Anwar, “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”,

Makalah Diakses Pada 15 Februari 2009 dari www.ipard.com

3 Efan, “Siap-Siap Meraup Untung dari Karet di Tahun 2008” Media Perkebunan, Edisi 62 (Maret 2008): h. 8

Page 15: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

3

kecamatan yang ada di kabupaten OKU yang memiliki prospek

pengembangan perkebunan karet yang sangat potensial. Berdasarkan data dari

dinas perhutanan dan perkebunan kecamatan Lubuk Raja bahwa luas areal

perkebunan karet baru di kecamatan tersebut mencapai 9.300,5 ha. Luas

tanaman menghasilkan (TM) mencapai 5.067,75 ha. Luas tanaman belum

menghasilkan (TBM) mencapai 2.787,75 ha. Luas tanaman tua atau tanaman

rusak (TT/TR) mencapai 1.445,5 ha. Sedangkan tingkat produksi mencapai

6.569,54 ton per bulan.4 Harga lateks perkilogramnya dalam kondisi normal

berkisar antara Rp 9.000 – 15.000.

Harga karet mentah sangat fluktuatif karena bergantung kepada tingkat

permintaan terutama negara-negara industri. Namun pada masa krisis gobal

seperti yang terjadi pada bulan november 2008 lalu harga karet terjun bebas

mencapai sekitar Rp 3.500 per kilogramnya.5 Namun demikian, harga karet

akan cepat pulih dan meningkat seiring dengan membaiknya kondisi

perekonomian dunia.

Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Lubuk Raja merupakan

masyarakat yang masih kental dengan tradisi keagamaan. Sehingga peranan

ketokohan/ulama mempunyai andil yang cukup besar dalam kehidupan

mereka.

Dari keterangan-keterangan di atas, maka seharusnya bank syariah dapat

berkembang pesat dan menjadi solusi dalam pemenuhan kebutuhan modal

4 Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kecamatan Lubuk Raja, Rekapitulasi Luas Areal dan

Produksi Tanaman Perkebunan Rakyat Kecamatan Lubuk Raja OKU, 10 Januari 2009 5 Wawancara pribadi dengan tengkulak lateks di desa Battuwinangun kecamatan Lubuk

Raja Kabupaten OKU Sumsel, 10 Januari 2009

Page 16: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

4

kerja bagi para pengusaha perkebunan rakyat di Lubuk Raja. Apalagi

mengingat telah banyak fatwa MUI dan sosialisasi yang berkaitan dengan

perbankan syariah. Begitu juga dengan margin dan fasilitas pembiayaan yang

ditawarkan oleh lembaga keuangan syariah pun cukup ringan dan bersaing.

Namun demikian, masih sedikit pengusaha perkebunan karet rakyat di

Lubuk Raja yang menggunakan jasa keuangan syariah sebagai mitra dalam

memenuhi kebutuhan permodalan mereka masih sedikit. Hal ini sebagaimana

hasil dari tanya jawab penulis dengan pihak pemerintah (penyuluh pertanian

dishutbun) mengenai pengusaha perkebunan rakyat yang menggunakan

produk pembiayaan modal kerja bank syariah di Battuwinangun.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis ingin

meneliti lebih lanjut mengenai kendala penerapan bank syariah di OKU

Sumatera Selatan yang ditinjau dari respon pengusaha perkebunan karet

terhadap terhadap eksistensi bank syariah.

Hal menarik lain yang penulis temukan adalah berdasarkan dari

penelitian yang pernah dilakukan oleh IPB yang bekerjasama dengan Bank

Indonesia tahun 2004 mengenai potensi pengembangan perbankan syariah di

Sumatera Selatan menunjukkan bahwa kabupaten OKU merupakan daerah

kedua yang memiliki potensi tertinggi dalam pengembangan perbankan

syariah di Sumatera Selatan. Selain itu, pemerintah melalui departemen

pertanian dan departemen kehutanan pun mulai aktif dalam mensosialisasikan

program pembiayaan perkebunan yang dapat digunakan oleh para pelaku

Page 17: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

5

usaha perkebunan dan prosedur pengajuannya, baik dengan sistem syariah

maupun konvensional melalui berbagai media cetak dan elektronik.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan

Mengingat terlalu luasnya wilayah kecamatan Lubuk Raja dan

jumlah pemilik perkebunan karet yang mencapai sekitar 3.333 kepala

keluarga (KK), serta keterbatasan dana dan resiko-resiko lainnya yang

harus penulis hadapi dalam penelitian ini, maka penulis membatasi

penelitian ini berdasarkan:

1. Lokasi penelitian, yaitu desa Battuwinangun yang merupakan

desa baru dari pemekaran desa Batumarta I.

2. Ditinjau dari tingkat pengetahuan pengusaha perkebunan karet

rakyat terhadap eksistensi bank syariah.

3. Pengusaha perkebunan karet rakyat yang memiliki luas kebun

karet minimal 2 hektar.

4. Produk pembiayaan modal kerja bank syariah mandiri.

2. Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

a. Bagaimana pandangan pengusaha perkebunan karet rakyat

terhadap bank Syariah?

Page 18: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

6

b. Bagaimana kendala pengusaha perkebunan karet rakyat untuk

menggunakan jasa bank syariah dalam memenuhi kebutuhan

modal kerja?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Untuk menganalisis pandangan pengusaha perkebunan karet rakyat

terhadap bank syariah.

b. Untuk menganalisis kendala pengusaha perkebunan karet rakyat

untuk menggunakan jasa bank syariah dalam memenuhi kebutuhan

modal kerja.

Adapun manfaat yang penulis harapkan dari hasil penelitian ini adalah:

a. Bagi penulis, hasil dari penelitian ini dapat menambah informasi dan

pengetahuan penulis tentang usaha perkebunan karet di desa

Battuwinangun dan pembiayaan modal kerja untuk usaha

perkebunan karet rakyat yang berdasarkan prinsip syariah yang dapat

diakses oleh para pelaku usaha perkebunan rakyat.

b. Bagi program studi muamalat, hasil penelitian ini diharapkan dapat

dijadikan sebagai tambahan informasi dan pengetahuan dalam

mengkaji mengenai produk perbankan syariah yang memfasilitasi

sektor perkebunan, khususnya perkebunan karet.

c. Bagi industri keuangan syariah, hasil penelitian ini diharapkan dapat

memberikan informasi mengenai bisnis perkebunan karet dan

Page 19: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

7

karakteristik pengusaha perkebunan karet rakyat, terutama dalam

memilih produk pembiayaan modal kerja di desa Battuwinangun.

d. Bagi pelaku usaha perkebunan karet dan umum, hasil penelitian ini

diharapkan dapat memberikan informasi dan wawasan mengenai

produk pinjaman terutama yang berdasarkan prinsip syariah yang

dapat diakses oleh para pelaku usaha perkebunan dalam memenuhi

kebutuhan modal usaha.

D. Tinjauan Kajian Terdahulu

Dalam penulisan skripsi ini, penulis telah melakukan tinjauan kajian

terdahulu terhadap beberapa laporan penelitian dan skripsi yang telah ada.

Dari tinjauan kajian terdahulu yang telah penulis lakukan, pada dasarnya

belum ada skripsi atau penelitian yang membahas secara khusus mengenai

produk murabahah untuk perkebunan. Karena sampai saat ini, pembahasan

skripsi atau laporan penelitian yang berkaitan dengan perbankan atau sistem

ekonomi syariah dalam pertanian yang penulis temukan, hanya membicarakan

mengenai sistem bagi hasil dalam pertanian bahan pangan, seperti padi,

dengan sistem yang digunakan dalam pertanian tersebut lebih dikenal dengan

muzara’ah.

Sedangkan perkebunan karet, sangat berbeda dengan pertanian bahan

pangan seperti padi baik secara siklus penanaman, teknik pengelolaan,

kuantitas panen, tingkat keuntungan, tingkat resiko dan sebagainya. Sehingga

dengan perbedaan tersebut, maka akan berpengaruh pula terhadap sistem

Page 20: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

8

pembiayaan yang dianggap lebih cocok oleh lembaga keuangan syariah untuk

diterapkan pada sektor tersebut, apalagi mengingat potensi pengembangan

bisnis perkebunan yang sangat menggiurkan pada masa yang akan datang.

Namun, jika hanya penelitian yang berkaitan tentang produk murabahah

pada bank syariah, maka penulis menemukan beberapa skripsi yang cukup

berkaitan yang membahas mengenai permasalahan tersebut, diantaranya

adalah:

1. Skripsi yang ditulis oleh saudari Ummu Sri Nurbaya tantang pengaruh

pembiayaan modal kerja murabahah terhadap pendekatan nasabah UKM

(studi kasus di PT. BPR Syariah Wakalumi Cikupa) tahun 2008.

Dengan pendekatan kuantitatif dan jumlah sampel yang digunakan oleh

saudari ummu adalah 66 nasabah dari 88 populasi dalam penelitian

lapangannya, diketahui bahwa dari hasil pengujian hipotesa yang

dilakukan secara serentak dan individual, maka dapat disimpulkan bahwa

ada pengaruh yang signifikan antara jumlah pembiayaan terhadap

pendapatan. Faktor yang mempengaruhi tersebut sebesar 50,30%,

sedangkan sisanya (49,61%) dipengaruhi oleh faktor lain.

2. Skripsi yang ditulis oleh saudari Fitri Siti Nurmaya Sari tentang korelasi

alokasi dana pembiayaan murabahah terhadap tingkat volume tenaga kerja

dan pendapatan (studi kasus BPRS Amanah Ummah Leuwiliang

kabupaten Bogor}tahun 2008

Dengan pendekatan kuantitatif dan sampel yang digunakan adalah

sembilan nasabah industri BPRS yang mendapatkan modal pembiayaan

Page 21: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

9

murabahah, diketahui bahwa dari hasil penelitian tersebut menunjukkan

bahwa secara keseluruhan tingkat volume tenaga kerja dan pendapatan

masing-masing industri tidak memiliki hubungan (korelasi) terhadap

pengalokasian pembiayaan murabahah. Hal ini, terjadi karena BPRS

Amanah Ummah masih bersikap hati-hati akan resiko yang terjadi untuk

mengalokasikan dananya di sektor industri. Sehingga BPRS amanah

ummah belum bisa memaksimalkan kinerjanya dalam peningkatan

pembiayaan murabahah untuk diimplementasikan di sektor industri.

3. Skripsi yang ditulis oleh saudari Siti Arfah tentang Strategi pemasaran

produk pembiayaan murabahah dan pengaruhnya terhadap pendistribusian

dana BMT el-Syifa Ciganjur Jagakarsa Jakarta Selatan, tahun 2006

Dengan pendekatan kualitatif dan metode wawancara terhadap para

pengurus BMT el-Syifa, saudari Arfah memaparkan mengenai strategi

pemasaran yang baik yang dapat diterapkan dan digunakan oleh BMT el-

Syifa dalam memasarkan produk murabahahnya. Namun dalam skripsi

tersebut penulis tidak menemukan mengenai bagaimana strategi yang telah

digunakan oleh BMT el-Syifa dalam memasarkan produk murabahahnya

dan bagaiamana pengaruh strategi tersebut terhadap pendistribusian dana

BMT el-Syifa.

4. Potensi, preferensi dan perilaku masyarakat terhadap bank syariah di

wilayah Sumatera Selatan, laporan penelitian Bank Indonesia yang

bekerjasama dengan IPB.

Page 22: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

10

Dalam laporan penelitian tersebut, dijelaskan bahwa berdasarkan respon

dan perilaku masyarakat terhadap bank syariah, maka pengembangan

perbankan syariah di Sumatera Selatan memiliki potensi yang cukup besar.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut diketahui bahwa secara lokasi yang

memiliki potensi pengembangan perbankan syariah tertinggi berturut-turut

adalah kota Palembang, kabupaten OKU, Pangkal Pinang, dan Musi

Banyu Asin. Berdasarkan judul laporan penelitian tersebut, maka

responden yang dipilih dalam penelitian tersebut adalah masyarakat secara

umum.

Sedangkan pembahasan yang akan penulis angkat dalam skripsi ini

berbeda dengan skripsi-skripsi atau laporan penelitian yang telah penulis

jelaskan di atas. Perbedaan tersebut dapat terlihat dari pembahasan yang

diangkat dalam skripsi ini yaitu mengenai persepsi pengusaha perkebunan

karet rakyat terhadap produk pembiayaan bank syariah dalam memenuhi

kebutuhan modal kerja di desa Battuwinangun. Responden yang dipilih dalam

penelitian ini hanya pihak-pihak yang memiliki kaitannya dengan usaha

perkebunan karet sebagaimana dijelaskan pada sub bab berikutnya. Selain itu,

dalam pengembangan usaha perkebunan karet jumlah modal kerja yang

dibutuhkan cenderung lebih besar, sedangkan keuntungan baru akan didapat

pada tahun kelima atau keenam.

Page 23: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

11

E. Kerangka Teori dan Konseptual

Adapun kerangka teori dan konseptual yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah:

1. Murabahah merupakan sistem jual beli yang harga jualnya terdiri dari

harga pokok barang ditambah nilai keuntungan yang disepakati.

Pembiayaan murabahah merupakan pembiayaan jangka pendek yang

diberikan oleh lembaga keuangan syariah kepada nasabah guna

pembelian barang.6

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam memilih

produk merupakan pendekatan yang digunakan untuk menganalisis

mengenai karakteristik dan perilaku pengusaha perkebunan karet rakyat

dalam memilih dan menggunakan jasa bank syariah.

F. Metodologi Penelitian dan Teknik Penulisan

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian

kualitatif yang didukung dengan data kuantitatif. Karena berdasarkan data

yang diperoleh dalam penelitian ini, penulis ingin menggambarkan

mengenai usaha, pelaku usaha perkebunan karet rakyat dan kendala

penerapan produk pembiayaan modal kerja pada sektor perkebunan karet

di desa Battuwinangun.

6 Sunarto Zulkifli, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah, (Jakarta: Zikrul Hakim, 2003), hal. 39

Page 24: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

12

2. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan diskriptif analisis, yaitu

penelitian yang menggambarkan suatu gejala data-data dan informasi yang

berdasarkan pada fakta yang diperoleh dari lapangan.7

3. Jenis Data dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

a) Data Primer, yaitu data-data yang diperoleh dari responden

langsung melalui instrumen wawancara dan kuisioner.

b) Data sekunder, yaitu data-data yang diperoleh berdasarkan data-

data dan dokumen-dokumen yang ada baik di lapangan maupun

dengan melakukan kajian kepustakaan mengenai usaha

perkebunan karet.

4. Pengumpulan Data Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini, data penelitian dikumpulkan melalui:

a. Studi lapangan, dilakukan guna memperoleh data primer dan data

skunder yang akan digunakan dalam penelitian ini. Teknik

pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan metode wawancara untuk mengumpulkan data

secara lisan dari dinas kehutanan dan perkebunan desa

Battuwinangun untuk memperoleh data mengenai gambaran usaha

perkebunan karet di desa Battuwinangun. Untuk memperoleh data

mengenai pelaku usaha perkebunan karet dan peluang produk

7 Irawan soehartono, Penelitian Sosial, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1995), cet 1,

hal. 35

Page 25: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

13

murabahah untuk usaha perkebunan karet di desa Battuwinangun,

penulis munggunakan kuisioner dan wawancara dengan responden

pelaku usaha perkebunan karet rakyat di desa Battuwinangun,

dinas kehutanan dan perkebunan desa dan Ulama.

b. Studi kepustakaan, yaitu metode digunakan untuk mengumpulkan

dan menganalisa data-data dari literatur yang berkenaan dengan

masalah yang diteliti baik berupa buku, majalah, artikel dan

sebagainya. Data tersebut akan penulis gunakan untuk

memperkuat hasil analisa yang dibangun berdasarkan data yang

diperoleh dari lapangan.

5. Populasi dan Sampel

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah para kepala

keluarga yang menjadi pelaku usaha perkebunan karet rakyat di desa

Battuwinangun yang berjumlah 568 KK. Berkaitan dengan ukuran jumlah

sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini, menurut Gay Umar

Husein (2002) bahwa ukuran minimal sampel yang dapat diterima

berdasarkan bentuk penelitian yang digunakan antara lain:

1. Metode deskriptif minimal 10% populasi.

2. Metode deskriptif kolerasional, minimal 30 subjek.8

Berdasarkan pendapat di atas, maka besar sampel yang penulis

gunakan adalah 130 sampel, yaitu lebih dari 20% dari jumlah populasi.

8 Gay Umar Husein, Riset Akuntansi dalam Tesis Dede Abdul Fatah, ”Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Preferensi Karyawan Muslim Pertamina Dalam Membayar Zakat Profesi Melalui Baituzzakah Pertamina,” Tesis Pasca sarjana Universitas Indonesia, 2006

Page 26: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

14

6. Teknik Penarikan Sampel

Dalam penelitian ini, metode sampling dilakukan dengan

menggunakan metode non probabilitas sampling yang penetapan

sampelnya dilakukan secara subjektif karena akibat adanya penilaian

tertentu atau keadaan tertentu.9 Karena pengambilan sampel dilakukan

dengan menetapkan jumlah sampel terlebih dahulu sebagaimana dijelaskan

dalam sub bab sebelumnya, maka jenis metode non probabilitas sampling

yang digunakan disebut quota sampling.

Kemudian data dari sampel tersebut penulis analisis dengan

menggunakan metode prosentase, yaitu:

P = f/n x 100%

Keterangan :

P : Prosentase

f : Frekuensi

n : Jumlah Sampel

100% : Bilangan Tetap10

7. Metode Analisa Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan penulis analisis

dengan menggunakan:

a. Teknik analisis kualitatif, yaitu metode analisis yang menjabarkan

data hasil penelitian kedalam bentuk tulisan.

9 Mustafa Edwin Nasution dan Hardius Usman, Proses Penelitian Kuantitatif, (Jakarta:

Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2008), cet. 3, hal. 108 10 M Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Komunikasi Ekonomi dan

Kebijakan Politik serta Ilmu-ilmu Lainnya, (Jakarta:Kencana, 2005) h.171-172

Page 27: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

15

b. Teknik analisis kuantitatif, yaitu metode analisis yang memaparkan

data-data hasil penelitian dalam bentuk angka dan tabel.

8. Teknik Penulisan Skripsi

Penulisan skripsi ini berpedoman kepada buku pedoman penulisan

skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Univesitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah tahun 2007.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah dibagi ke dalam lima

bab, yaitu:

Bab I : Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, pembatasan

dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan

kajian terdahulu, kerangka teori dan konseptual, metodologi

penelitian dan teknik penulisan, dan sistematika penulisan.

Bab II : Berisikan tentang kajian teoritis yang meliputi teori pembiayaan

murabahah, strategi pemasaran, dan teori pengambilan keputusan

konsumen.

Bab III : Memberikan gambaran secara umum tentang objek penelitian

yang meliputi gambaran umum perkebunan karet di desa

Battuwinangun, dan gambaran umum produk pembiayaan modal

kerja bank syariah mandiri Baturaja.

Bab IV : Membahas tentang hasil penelitian yang meliputi analisis

karakteristik pengusaha perkebunan karet rakyat di desa

Page 28: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

16

Battuwinangun, pandangan pengusaha perkebunan karet rakyat

terhadap eksistensi bank syariah, dan kendala penerapan bank

syariah di desa Battuwinangun.

Bab V : Penutup yang meliputi kesimpulan, saran-saran, daftar pustaka,

dan lampiran-lampiran yang dianggap penting.

Page 29: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

39

BAB III

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Gambaran Umum Perkebunan Karet di Desa Battuwinangun

Kebun karet merupakan salah satu budi daya perkebunan jangka

panjang, hal ini mengingat pada umumnya masa produksi kebun karet yang

cukup lama, yaitu dimulai pada tahun ke lima hingga tahun ke dua puluh lima.

Namun dengan teknik yang baik dan benar dalam pengelolaan kebun karet,

maka selain tingkat produksi yang dapat meningkat juga masa produksi yang

dapat berlangsung lebih lama.

Teknik tersebut meliputi, pemilihan dan penggunaan bibit-bibit yang

unggul dan sesuai dengan struktur tanah serta kondisi geografis yang akan

ditanami, pengelolaan tanah, perawatan pra produksi, penyadapan, perawatan

pada masa produksi dan sebagainya.

Battuwinangun merupakan salah satu desa pemekaran dari desa

Batumarta I. Berdasarkan data yang penulis peroleh dari kantor kedesaan, desa

Battuwinangun terdiri dari tujuh kampung, yaitu Banjar Sari, Cimalaya,

Trimulyo, Cindra Mulya, Despot, Sumber Mulyo, dan Klutum.

Luas keseluruhan perkebunan karet rakyat di desa Battuwinangun adalah

mencapai 1.016,5 hektar yang terdiri dari 600,25 hektar tanaman

menghasilkan (TM), 347,75 hektar tanaman belum menghasilkan (TBM), dan

68,5 hektar tanaman tua (TT). Rata-rata tingkat produksi lateks di desa

Battuwinangun adalah mencapai 802,8 ton karet kering/tahun. Mengingat

Page 30: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

40

mayoritas penduduk di desa Battuwinangun adalah masyarakat transmigrasi,

maka kebun karet yang dimiliki dan dikembangkan oleh masyarakat adalah

milik pribadi yang merupakan "jatah transmigrasi" dari pemerintah.1

Budi daya kebun karet telah lama dikenal dan dilakukan oleh masyarakat

di daerah Batumarta I dan sekitarnya. Budi daya ini telah dimulai sejak sekitar

tahun 1960. Ketika itu, Battuwinangun yang masih merupakan bagian dari

desa Batumarta I adalah salah satu daerah transmigrasi yang mayoritas

penduduknya berasal dari daerah Jawa Tengah. Kini, seiring dengan

perkembangan desa, penduduk di desa tersebut tidak hanya masyarakat

transmigran dari pulau jawa. Namun telah banyak para pendatang baru dari

daerah-daerah tetangga dan daerah-daerah lainnya.

Selain sebagai pengusaha perkebunan karet rakyat, sebagian besar

masyarakat Battuwinangun juga memiliki mata pencaharian lain yang cukup

beragam, seperti berdagang, bertani, pegawai negeri sipil, guru, dan

sebagainya. Sehingga sumber pendapatan mereka tidak hanya diperoleh dari

usaha perkebunan karet saja.

Masyarakat Battuwinangun juga merupakan masyarakat yang masih

sangat kental dengan kultur agamanya. Hal tersebut terlihat dari aktif dan

hidupnya kegiatan-kegiatan keagamaan di desa, seperti kegiatan yasin dan

tahlil setiap minggu yang digilir disetiap rumah penduduk, pengajian rutin

(mingguan, bulanan, dan triwulan), istighotsahan, dan sebagainya.

1 Wawancara pribadi dengan Yani (kepala desa Battuwinangun). Battuwinangun 16 Juni

2009

Page 31: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

41

Adapun fasilitas penunjang yang ada dalam usaha budi daya karet di

Battuwinangun diantaranya adalah telah adanya perusahaan negara (BUMN)

yang bergerak di bidang karet yaitu PTPN yang berada tidak jauh dari

Battuwinangun. Untuk jalan produksi dan pemasaran, nampak cukup bagus

dan masih layak, sehingga masih dapat dimasuki kendaraan-kendaraan

pengangkut. Namun demikian, para tengkulak karet cenderung menjual

lateksnya ke pabrik swasta yang berada di palembang.

Namun dibeberapa dusun ada juga beberapa jalan yang kondisinya

rusak, dengan total sepanjang 5 KM. Terlihat dari adanya kendaraan

pengangkut lateks yang cukup sering terjebak dalam lobang lumpur jalan

ketika penulis sedang melakukan kegiatan observasi dan penelitian.

Sedangkan jalan yang kondisi kerusakannya berat hanya mampu diakses

dengan menggunakan jalan kaki dan motor.

Dari segi keamanan, pada dasarnya Battuwinangun merupakan daerah

yang cukup aman terutama dalam keberlangsungan usaha. Namun ketika awal

terjadinya krisis global yang mengakibatkan harga lateks pun ikut terjun bebas

hingga mencapai Rp 3.500, bibit-bibit kriminal mulai muncul kembali. Ketika

itu, penulis mendengar kabar dari masyarakat bahwa ada seorang bidan dan

temannya yang dipukul hingga tangannya cidera (patah tulang) dan motornya

dirampas ketika sedang melintas di sekitar perkebunan karet pada malam hari.

Namun kini, seiring dengan kembali membaiknya harga karet, keamanan

di Battuwinangun telah berangsur normal kembali. Sehingga masyarakat

sudah dapat leluasa dan tidak merasa khawatir dalam melaksanakan kegiatan

Page 32: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

42

sehari-hari, terutama dalam kaitannya dengan kegiatan ekonomi. Begitu juga

dengan keamanan harta dan kekayaan mereka.

Sedangkan untuk beban biaya dari pemerintah yang dibebankan atas

usaha kebun karet hanya pajak atas tanah (PBB) yang nilainya bergantung

pada lokasi kabun karet. Adapun besarnya pajak untuk kebun karet yang

berada di pinggir jalan utama adalah sebesar Rp 25.000 Untuk yang berada di

pinggir jalan alternatif adalah Rp 18.000 dan untuk yang berada di pedalaman

kampung adalah Rp 12.000

Sebagaimana keterangan di atas, walau Battuwinangun tergolong desa

baru (pemekaran), namun budi daya kebun karet di desa tersebut telah

berlangsung cukup lama. Selain itu, aktifnya dinas hutbun dalam memberikan

kegiatan penyuluhan tentang perkebunan karet terhadap masyarakat pekebun

karet di desa tersebut, telah menambah pengetahuan dan pengalaman

masyarakat dibidang budi daya karet.

Namun demikian, tidak menjamin semua masyarakat akan mengelola

kebun karetnya sebagaimana teknik budi daya yang telah disampaikan oleh

penyuluh perkebunan karet. Hal ini karena sebagian pekebun masih terbiasa

mengelola perkebunan karetnya secara tradisional dengan modal pengetahuan

yang berdasarkan pengalaman seadanya.

Teknik pembibitan pohon karet yang digunakan oleh masyarakat adalah

dengan cara okulasi. Yaitu batang bawah menggunakan GT yang merupakan

klon ungulan anjuran untuk batang bawah. Sedangkan untuk batang atas yang

masyarakat gunakan cukup beragam, seperti PR, PB, TM dan sebagainya.

Page 33: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

43

Penggunaan salah satu teknik ini berdampak pada tingkat produksi lateksnya

yang lebih tinggi di banding bibit biasa.2

Frekuensi kegiatan penyadapan yang dilakukan oleh masyarakat

pekebun karet pun beragam, ada yang dilakukan setiap hari, ada pula yang

dilakukan 2 hari sekali. Walau terjadi perbedaan intensitas penyadapan,

namun hasil rata-rata lateks yang mereka peroleh setiap bulan dalam kondisi

normal adalah sama, yaitu sekitar 300 – 350 kg karet basah/bulan.3

Para pengusaha perkebunan karet rakyat menjual hasil sadapannya

kepada tengkulak yang biasa datang ke desa Battuwinangun setiap

minggunya. Penjualan hasil sadapan (lateks) yang dilakukan oleh para

pekebun pun beragam, ada yang menggunakan sistem mingguan, ada juga

yang menggunakan sistem setengah bulan. Perbedaan sistem ini akan

berpengaruh terhadap harga dan bobot lateks. Selisih harga lateks mingguan

dengan setengah bulan dapat mencapai Rp 2.000/kg.

Harga lateks juga dapat dipengaruhi jenis lateks yang dijual, yaitu ada

lateks bersih dan ada lateks kotor. Lateks bersih merupakan getah karet yang

tidak tercampur dengan kulit pohon bekas sadapan dan sampah-sampah lain.

Selisih harga ini bisa mencapai Rp 1.000/kg.

Para pekebun biasa melakukan kegiatan penyadapan pohon karet setelah

shalat subuh sekitar pukul 5.30 sampai pukul 10.00 pagi. Dalam rentan

waktu tersebut, mereka mampu menyadap antara 1 ha - 2 ha kebun karet. 1 ha

2 Wawancara pribadi dengan PPL dinas Hutbun kecamatan Lubuk Raja. Battuwinangun

25 Juni 2009 3 Wawancara pribadi dengan Majani dan Poniran. Battuwinangun 22 Juni 2009.

Page 34: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

44

kebun karet dapat ditanami sekitar 555 – 600 batang pohon karet. Guna

memperoleh hasil yang maksimal, sebagian dari penyadap menggunakan zat

perangsang getah.

Mengenai tenaga penyadap, sebagian besar dari masyarakat melakukan

penyadap sendiri. Namun bagi mereka yang memiliki kesibukan lain seperti

PNS, mengajar, berdagang, dan sebaginya, mereka mengupahkan semua

kegiatan perkebunannya kepada tenaga penyadap (buruh) dengan sistem

pembayaran dalam istilah jawa disebut "mertelu" dari hasil sadapan.

Sistem mertelu adalah sistem bagi hasil yang biasa digunakan di

lingkungan pertanian atau perkebunan. Dalam sistem ini, pemilik kebun selain

sebagai pemilik tanah juga sebagai investor, sedangkan tenaga penggarapan

dan pengelolaannya diserahkan kepada orang lain (buruh tani). Sesuai dengan

nama "mertelu", maka besar bagi hasil yang dimiliki oleh buruh tani adalah

sepertiga dari hasil ladang atau kebun.4

Selain keuntungannya yang cukup menjanjikan, biaya-biaya yang

dibutuhkan dalam budi daya kebun karet pun cukup besar. Biaya-biaya

tersebut meliputi pembukaan dan pengelolaan lahan, pembelian bibit

unggulan, perawatan, peremajaan dan sebagainya. Begitu juga bagi mereka

yang hendak mengembangkan usaha perkebunannya.

Dari tahun ke tahun, harga tanah dan kebun karet di Battuwinangun

terus mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Pada tahun 1997 harga

tanah kosong di desa tersebut sekitar Rp 2.500.000 per hektar. Sedangkan

4 Wawancara pribadi dengan Yani. Battuwinangun 16 Juni 2009

Page 35: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

45

harga kebun karet yang sudah siap sadap adalah sekitar Rp 6.000.000. Namun

pada tahun 2009 harga tanah kosong di daerah ini sudah mencapai Rp

45.000.000 – Rp 70.000.000 per hektar. Sedangkan untuk harga kebun yang

sudah siap sadap dapat mencapai sekitar Rp 70.000.000 – Rp 120.000.000.

Besarnya harga bergantung pada lokasi lahan atau kondisi kebun.5

Adapun untuk biaya pembukaan lahan dapat mencapai sekitar Rp

7.000.000 per hektar, namun tetap bergantung kepada kondisi dan lokasi

lahan. Harga bibit karet pun cukup beragam bergantung kepada kwalitas bibit

yang digunakan. Bibit karet Sembawa dengan sertifikat merah sekitar Rp

5.500 per batang, sedangkan sertifikat biasa sekitar Rp 4.500 per batang.

Untuk bibit tradisional hasil okulasi masyarakat adalah sekitar Rp 3.500 per

batang.6

Perawatan kebun karet yang dilakukan oleh para pekebun di

Battuwinangun meliputi pemupukan, pengobatan (penanggulangan hama dan

penyakit), dan penyiangan gulma.

Pemupukan biasa dilakukan dua kali dalam satu tahun. Jenis pupuk yang

digunakan adalah Urea, KCL, dan TSP atau SP 36. Untuk harga pupuk-pupuk

tersebut adalah Urea Rp 70.000 per 50 kg, KCL Rp 135.000 per 50 kg, dan

TSP atau SP 36 Rp 150.000 per kg. Dosis pupuk anjuran dari balai penelitian

5 Wawancara pribadi PPL dinas Hutbun kecamatan Lubuk Raja. Battuwinangun 25 Juni

2009 6 Wawancara Pribadi PPL dinas Hutbun kecamatan Lubuk Raja. Battuwinangun 25 Juni

2009

Page 36: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

46

pekebunan karet sembawa untuk tanaman karet berdasarkan fase

pertumbuhannya adalah sebagai berikut:7

Tabel 3.1

Dosis Pemupukan Karet Berdasarkan Fase Pertumbuhannya

Fase Pertumbuhan Urea TSP/SP36 KCL

TBM 1 118 gram 50 gram 50 gram

TBM 2 116 gram 133 gram 75 gram

TBM 3 190 gram 133 gram 100 gram

TBM 4 214 gram 166 gram 100 gram

TBM 5 238 gram 166 gram 100 gram

TM 280 gram 180 gram 156 gram

Namun demikian, dengan berbagai alasan belum tentu para pekebun

menggunakan acuan pemupukan tersebut. Bahkan dari beberapa pekebun yang

penulis temui, ada dari mereka yang memupuk hanya setahun sekali.

Selain dengan pupuk tunggal, para pekebun pun ada juga yang memupuk

menggunakan pupuk majemuk yang khusus untuk tanaman karet, seperti

gramafix karet. Dosis yang digunakan adalah 80 kg/hektar/6 bulan

Sedangkan pengobatan dan penanggulan hama dilakukan jika pohon

karet mulai terserang hama atau penyakit. Adapun penyakit yang cukup

banyak terjadi di perkebunan karet rakyat yang penulis temui diantaranya

adalah Brown Blast.8

7 Wawancara pribadi PPL dinas Hutbun kecamatan Lubuk Raja. Battuwinangun 25 Juni

2009 8 Brown Blast adalah jenis penyakit tidak menular yang menyerang bidang sadap, terjadi

karena penyadapan terlalu sering apalagi jika disertai penggunaan bahan perangsang lateks

Page 37: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

47

Berdasarkan intensitasnya, Untuk penyiangan gulma dapat

dikelompokkan kedalam dua bagian, yaitu pada TBM, TM remaja, dan TM

dewasa. Pada TBM intensitas penyiangan gulma dilakukan cukup tinggi, yaitu

dapat mencapai dua sampai tiga kali dalam setahun. Hal ini dikarenakan masih

tingginya persaingan dalam memperoleh sinar matahari antara pohon karet

dan gulma, sehingga gulama yang tumbuhpun cukup subur. Pada masa-masa

ini pengeluaran untuk biaya perawatan cukup tinggi.

Seiring dengan semakin tingginya pohon karet dan rimbunnya

dahan pohon karet, maka intensitas penyiangan pun terus berkurang. Dalam

kondisi tersebut para pekebun hanya melakukan penyiangan jika gulma telah

tumbuh cukup tinggi.

Untuk meminimalisir biaya penyiangan, terutama saat tingginya

persaingan antara pohon karet dengan gulma dalam memperoleh sinar

matahari, para pekebun melakukan penyiangan jika tinggi gulma mencapai

sekitar 50 cm.

Meminimalisir biaya-biaya pada masa TBM (Tanaman Belum

Menghasilkan) juga dapat dilakukan dengan sistem tumpangsari. Selain

menjadi penghasilan tambahan sebelum pohon karet berproduksi, penerapan

pola tumpangsari di kebun karet juga memiliki banyak manfaat. Namun

selama penulis melakukan penelitian di Battuwinangun, sedikit dari para

pekebun yang menggunakan sistem tumpang sari.

Page 38: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

48

B. Produk Pembiayaan Modal Kerja Bank Syariah Mandiri Baturaja

Bank Syariah Mandiri UPS Baturaja berlokasi di jl. Pahlawan Kemarung

No. 415 Bturaja 32116. Bank syariah mandiri UPS Baturaja beroperasi sejak

tahun 2004. Seperti halnya bank-bank syariah lainnya, pembiayaan murabahah

merupakan produk unggulan bank syariah tersebut.

Adapun nilai pembiayaan yang dapat dipenuhi langsung oleh Bank

Syariah Mandiri UPS Baturaja adalah <Rp 100 juta, sedangkan untuk

pembiayaan diatas Rp 100 juta, maka pihak Bank Syariah Mandiri UPS

Baturaja harus meminta persetujuan terlebih dahulu dari Bank Syariah

Mandiri cabang Palembang.

Adapun Karakteristik dari produk ini adalah:

1. Pembiayaan atas dasar jual beli

2. Bank akan membeli barang yang diperlukan nasabah dan kemudian

menjualnya kepada nasabah sebesar harga pokok (harga beli)

ditambah dengan margin keuntungan yang disepakati.

3. Jenis produk ini adalah dalam bentuk rupiah dan US Dollar

4. Nisbah 9% pertahun.

5. Angsuran tetap, tidak berubah selama masa akad.

6. Produk ini diperuntukan bagi perorangan dan badan hukum.

Adapun biaya-biaya yang dibebankan dalam produk ini adalah meliputi:

1. Biaya administrasi sebesar

2. Biaya Notaris : Fiducia, APHT, pengecekan sertifikat

3. Biaya Asuransi jiwa dan kerugian

Page 39: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

49

4. Biaya blokir BPKB

Adapun persyaratan pembiayaan pada bank syariah mandiri adalah

sebagai berikut:

a. Tujuan Konsumtif

1. Pegawai/karyawan :

a. Identitas diri dan pasangan

b. Kartu Keluarga dan surat nikah

c. Slip gaji 2 bulan terakhir

d. Surat keterangan bekerja atau SK Pengangkatan terakhir

e. Copy rekening bank 3 bulan terakhir

f. Data obyek pembiayaan

2. Wirausaha :

a. Identitas diri dan pasangan

b. Kartu Keluarga dan surat nikah

c. Legalitas usaha

d. Laporan keuangan 2 tahun terakhir

e. Past performance 12 bulan terakhir

f. Rencana usaha 12 bulan yad.

g. Data obyek pembiayaan

b. Tujuan Produktif

1. Perorangan :

a. Identitas diri dan pasangan

b. Kartu Keluarga dan surat nikah

Page 40: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

50

c. Legalitas usaha

d. Laporan keuangan 2 tahun terakhir

e. Past performance 12 bulan terakhir

f. Rencana usaha 12 bulan yad.

g. Data jaminan

2. Badan Usaha

a. Identitas diri pengurus

b. Akta pendirian usaha

c. Legalitas usaha

d. Laporan keuangan 2 tahun terakhir

e. Past performance 12 bulan terakhir

f. Rencana usaha 12 bulan yad.

g. Data jaminan

Page 41: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

51

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Karakteristik Pengusaha Perkebunan Karet Desa Battuwinangun

Budidaya karet merupakan salah satu usaha andalan yang dimiliki oleh

masyarakat Battuwinangun dan sekitarnya secara turun temurun. Namun

demikian, tidak semua pemilik kebun karet menggarap sendiri kebun karetnya,

terutama bagi mereka yang memiliki kesibukan pekerjaan/mata pencaharian

lainnya. Sehingga pengelolaan kebunnya diserahkan kepada orang lain yang

dipercaya dengan sistem yang digunakan adalah mertelu.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai karakteristik pengusaha

perkebunan karet di desa Battuwinangun, berikut penulis sajikan hasil

penelitian yang telah penulis lakukan di desa tersebut:

1. Profil pendidikan pengusaha perkebunan karet rakyat

Tabel 4.1

Pendidikan formal

No Keterangan Distribusi frekuensi Persentase

1 Tidak Sekolah 1 0.77

2 SD 28 21.54

3 SLTP 46 35.38

4 SLTA 34 26.15

5 Diploma 13 10

6 Sarjana (S1) 8 6.15

Jumlah 130 100

Soal: Apa pendidikan terakhir anda?

Page 42: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

52

Berdasarkan tabel di atas diperoleh informasi bahwa tingkat

pendidikan formal responden cukup beragam, bahkan ada juga yang tidak

pernah merasakan pendidikan formal. Dari data tersebut dapat diketahui

bahwa dari 130 responden, responden yang tidak pernah mengenyam

pendidikan formal adalah 0,77% (1 orang), sedangkan yang lainnya adalah

21.54% berpendidikan akhir SD, 35.38% berpendidikan akhir SLTP,

26.15% berpendidikan akhir SLTA, 10% berpendidikan Diploma, dan

6,15% berpendidikan sarjana.

Tabel 4.2

Pendidikan agama

No Keterangan Distribusi Frekuensi Persentase

1 Pernah 78 60

2 Tidak Pernah 52 40

Jumlah 130 100

Soal: Apakah anda pernah mengikuti sekolah agama?

Begitu juga dengan pendidikan non formal (pendidikan agama).

Berdasarkan tabel di atas dapat diperoleh informasi bahwa dari 130

responden yang pernah mengenyam pendidikan agama adalah 60%,

sedangakan yang tidak pernah mengenyam pendidikan keagamaan adalah

40%.

Page 43: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

53

2. Profil usaha pekebun karet rakyat di Battuwinangun

Tabel 4.3

Luas kebun karet

No Keterangan Distribusi Frekuensi Persentase

1 2 ha – 3 ha 64 49.23

2 3,1 ha – 4 ha 39 30

3 4,1 ha – 5 ha 20 15.39

4 > 5 ha 7 5.38

Jumlah 130 100

Dari tabel di atas menjelaskan bahwa dari 130 responden yang

penulis teliti memiliki luas lahan kebun karet rakyat yang cukup beragam,

yaitu 49.23% responden memiliki lahan seluas antara 2 hektar hingga 3

hektar, 30% antara 3,1 hektar hingga 4 hektar, 15.39% antara 4,1 hektar

hingga 5 hektar, dan 5.38% lebih dari 5 hektar.

Tabel 4.4

Jenis tanaman

No Jenis Tanaman Luas lahan Persentase

1 TBM (<6 th) 112.5 24.51

2 TM (6 – 9 th) 81 17.65

3 TM (10 – 20 th) 201.5 43.9

4 TT (>20 th) 64 13.94

Jumlah 459 100

• TBM = Tanaman Belum Menghasilkan

• TM = Tanaman Menghasilkan

• TT = Tanaman Tua

Rata-rata masa produktif tanaman karet adalah sekitar 20 tahun.

Namun demikian, penggunaan bibit berkualitas dan perawatan tanaman

Page 44: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

54

yang baik dan benar mampunyai pengaruh yang cukup signifikan terhadap

masa produksi tanaman dan jumlah lateks yang dihasilkan. Faktor lain

yang mempunyai pengaruh terhadap tingkat produksi lateks adalah umur

tanaman karet. Untuk tanaman karet muda (6 – 9 tahun) rata-rata karet

yang dihasilkan adalah sekitar 50 – 150 kg per hektar. Sedangkan tanaman

karet yang berumur 10 – 20 tahun tingkat produksinya dapat mencapai 300

– 350 kg per bulan. Kemudian tingkat produksi tersebut akan terus

menurun setelah berumur 20 tahun ke atas.

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh informasi bahwa luas lahan yang

dimiliki oleh 130 responden adalah mencapai 486.5 hektar dengan

komposisi 24.51% TBM, 17.65% TM (6 – 9 tahun), 43.9% TM (10 – 20

tahun), 13.94% TT (>20 tahun).

Tabel 4.5

Tingkat pendapatan bersih responden dalam setiap bulannya

No Keterangan Distribusi Frekuensi Persentase

1 <1 juta 0 0

2 1 juta – 2 juta 26 20.00

3 2,1 juta – 3 juta 40 30.77

4 3,1 juta – 4 juta 35 26.92

5 > 4 juta 29 22.31

Jumlah 130 100

Soal: Berapa tingkat pendapatan bersih anda dalam setiap bulannya?

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa tingkat pendapatan pengusaha

perkebunan karet rakyat di Battuwinangun cukup tinggi dan beragam. Hal

Page 45: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

55

ini terlihat dari rata-rata pendapatan mereka diatas 1 juta dalam setiap

bulannya dengan asumsi harga lateks adalah Rp 6.000/kg harga ketika itu.

Berdasarkan tabel di atas maka diperoleh informasi bahwa 20% dari

responden yang berjumlah 130 orang memiliki pendapatan bersih antara 1

juta hingga 2 juta, 30.77% berpendapatan antara 2,1 juta hingga 3 juta,

26.92% reponden berpendapatan 3,1 juta hingga 4 juta, dan 22.31%

responden berpendapatan diatas 4 juta dalam setiap bulannya. Harga lateks

Rp 6000 / kilgram adalah harga lateks terendah pada bulan Mei 2009

dalam setiap kilogramnya. Sedangkan sejak bulan Oktober 2009, harga

lateks telah normal yaitu berkisar pada Rp 10.000 / kilogram.

Besarnya rata-rata tingkat pendapatan responden tersebutlah yang

menjadi pertimbangan bagi industri perbankan untuk menawarkan

pembiayaan/kreditnya.di Battuwinangun.

3. Profil sosial keagamaan pengusaha perkebunan karet rakyat

Masyarakat desa Battuwinangun merupakan masyarakat yang

memiliki tingkat keagamaan yang cukup tinggi. Hal tersebut tampak dari

aktifnya kegiatan-kegiatan keagamaan di desa tersebut, seperti pengajian

rutin mingguan, kegiatan tahlil malam jum’at, pengajian bulanan, dan

kegiatan-kegiatan keagamaan lainnya.

Page 46: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

56

Tabel 4.6

Tentang aktif mengikuti pengajian rutin

No Keterangan Distribusi Frekuensi Persentase

1 Selalu 85 65.38

2 Sering 41 31.54

3 Terkadang 4 3.08

4 Jarang 0 0

5 Tidak Pernah 0 0

Jumlah 130 100

Soal: Apakah anda aktif dalam mengikuti pengajian rutin di masyarakat?

Berdasarkan data tersebut diperoleh informasi bahwa mayoritas

responden aktif dalam kegiatan pengajian rutin. Dari 130 responden yang

menyatakan selalu ikut pengajian rutin adalah 65.38%, sedangkan yang

menyatakan sering 31.54%, dan 3.08% yang menyatakan terkadang.

Selain keaktifan dalam mengikuti pengajian rutin, ketataan

terhadap ulama juga menjadi ciri khas bagi masyarakat pengusaha

perkebunan di Battuwinangun.

Tabel 4.7

Tingkat ketaatan terhadap perkataan ulama

No Keterangan Distribusi Frekuensi Persentase

1 Selalu 45 34.62

2 Sering 62 47.69

3 Terkadang 18 13.85

4 Jarang 5 3.85

5 Tidak Pernah 0 0

Jumlah 130 100

Soal: Apakah anda mengikuti apa yang dikatakan oleh ulama?

Page 47: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

57

Dari tabel diatas menjelaskan bahwa tingkat ketaatan masyarakat

pekebun karet rakyat di Battuwinangun terhadap perkataan ulama cukup

tinggi. Hal tersebut terlihat dari 34.62% menyatakan selalu mengikuti

perkataan ulama, 47.69% menyatakan sering, 13.85% menyatakan

terkadang, dan 3.85% menyatakan jarang.

Alasan ini lahir karena masyarakat menganggap bahwa ulama

memiliki pengetahuan yang lebih di bidang agama. Sehingga apa yang

dikatakan dan dinasehatkan oleh ulama akan cenderung diikuti.

Namun demikian, informasi yang penulis peroleh dari responden

yang menyatakan terkadang menunjukkan bahwa maksud mereka

menyatakan terkadang adalah jika perkataan ulama tersebut adalah baik,

maka mereka akan mengikutinya, begitu juga sebaliknya.

Berdasarkan informasi tersebut, maka kondisi ini dapat dimanfaatkan

oleh lembaga keuangan syariah dalam mengenalkan dan mempromosikan

produk-produknya. Sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh AC

Nielson Frontier mengenai karakteristik konsumen Indonesia yang suka

berkumpul dan agamis, maka strategi promosi ini akan cukup efektif

mengingat pengajian adalah sebagai sentral kegiatan rutin di masyarakat

dan ulama merupakan panutan sentral masyarakat Battuwinangun.

B. Pandangan Pengusaha Perkebunan Karet Desa Battuwinangun Terhadap

Bank Syariah

Pada bagian ini penulis ingin menjelaskan mengenai pandangan

pengusaha perkebunan terhadap bank syariah. Dari penelitian yang telah

Page 48: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

58

penulis lakukan di desa Battuwinganun, penulis memperoleh informasi

sebagai berikut:

Tabel 4.8

Mengenai pemahaman terhadap fatwa MUI tentang bunga bank haram

No Keterangan Distribusi Frekuensi Persentase

1 Tahu 21 16.15

2 Sedikit Tahu 63 48.46

3 Tidak Tahu 46 35.39

Jumlah 130 100

Soal: Apakah anda tahu mengenai fatwa MUI tentang haramnya bunga bank?

Pengetahuan mengenai fatwa MUI tentang haramnya bunga bank

merupakan hal penting dalam mengetahui bagaimana pandangan responden

terhadap bank syariah. Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari 130

responden yang menyatakan mengetahui adalah 16.15%, sedangkan yang

menyatakan sedikit mengetahui adalah 48.46%, dan yang menyatakan tidak

mengetahui 35.39%

Dari data tersebut maka tampak bahwa sebagian besar responden telah

mengetahui fatwa MUI tentang haramnya bunga bank. Mereka mengetahui

mengenai fatwa ini dari siaran di televisi.

Page 49: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

59

Tabel 4.9

Mengenai pengetahuan tentang bank syariah

No Keterangan Distribusi Frekuensi Persentase

1 Tahu 7 5.38

2 Sedikit Tahu 88 67.69

3 Tidak Tahu 35 26.93

Jumlah 130 100

Soal: Apakah anda tahu tentang bank syariah?

Sedangkan untuk pengetahuan tentang bank syariah, informasi yang

penulis peroleh cukup beragam. Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa

responden yang mengetahui tentang bank syariah adalah 5.38%, untuk

responden yang sedikit mengetahui adalah 67.69, dan 26.93% adalah

responden yang tidak mengetahui.

Tabel 4.10

Mengenai nilai keberkahan dalam menjalankan aktifitas ekonomi

No Keterangan Distribusi Frekuensi Persentase

1 Sangat Penting 86 66.15

2 Penting 44 33.85

3 Kurang Penting 0 0

4 Tidak Penting 0 0

Jumlah 130 100

Soal Apakah nilai keberkahan adalah penting dalam menjalankan aktifitas ekonomi?

Berdasarkan tabel tersebut, maka diketahui bahwa responden yang

menganggap keberkahan dalam beraktifitas ekonomi adalah sangat penting

mencapai 66.15%, sedangkan yang menganggap penting adalah 33.85%.

Page 50: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

60

Dengan demikian maka dapat diketahui bahwa nilai keberkahan dalam

usaha merupakan hal yang cukup diperhatikan oleh responden. Berdasarkan

informasi tersebut menunjukkan bahwa responden adalah masyarakat yang

cukup religius.

Sebagai konsumen yang kental dengan nilai-nilai keagamaan, apalagi

didukung oleh fatwa MUI mengenai keharaman bunga bank. Maka

seyogyanya konsumen cenderung memilih perbankan syariah sebagai mitra

usaha para pengesaha perkebunan karet di Battuwinangun. Namun dalam

kenyataannya sedikit sekali yang telah menjadikan perbankan sayariah sebagai

mitra usaha mereka.

Tabel 4.11

Sikap responden setelah mengetahui tentang bank syariah

No Keterangan Distribusi Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 7 5.38

2 Setuju 123 94.62

3 Kurang Setuju 0 0

4 Tidak Setuju 0 0

Jumlah 130 100

Soal: Setelah mengetahui tentang ekonomi syari’ah apakah bapak akan menjadi nasabah di bank syariah?

Berdasarkan tabel di atas diperoleh informasi bahwa responden memiliki

respon yang positif terhadap bank syariah. Hal tersebut sebagaimana

dijelaskan dalam tabel di atas bahwa responden yang menyatakan sangat

setuju untuk menjadi nasabah bank syariah setelah mengetahui tentang bank

syariah adalah 5.38%, sedangkan yang menyatakan setuju adalah 94.62%.

Page 51: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

61

Namun demikian dalam jawabannya responden yang menyatakan setuju tetap

mensyaratkan jika bank syariah lebih menguntungkan.

Dari keterangan di atas menunjukkan bahwa walaupun responden adalah

masyarakat yang religius, dalam pengambilan keputusan untuk memilih

produk cenderung tetap berpikir rasional. Sehingga produk yang

menguntungkan tetap menjadi pertimbangan dan motivasi dasar dalam

memilih suatu produk.

C. Kendala Pengusaha Perkebunan Karet Rakyat Untuk Menggunakan

Produk Pembiayaan Bank Syariah

Pada bagian ini penulis akan memaparkan mengenai kendala

penggunaan produk pembiayaan modal kerja bank syariah oleh para

pengusaha perkebunan karet di Battuwinangun. Berikut informasi yang

penulis peroleh dari penelitian di desa Battuwingaun:

1. Minimnya pengetahuan mengenai produk bank syariah dan pengalaman

menggunakan jasa bank syariah.

Berikut data yang penulis peroleh di lapangan mengenai pengetahuan

responden terhadap produk pembiayaan modal kerja pada bank syariah.

Tabel 4.12

Mengenai pengetahuan dan penggunaan produk pembiayaan modal kerja

No Keterangan Pernah Tidak Pernah Frekuensi

1 Tahu 4 (3.08%) 1 (0.77%) 5

2 Tidak Tahu 0 125 (96.15%) 125

Jumlah 4 126 130

Page 52: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

62

Soal: Apakah anda tahu tentang produk pembiayaan murabahah pada bank syariah?

Apakah anda pernah menggunakan produk pembiayaan murabahah pada bank syariah?

Berdasarkan data tersebut diperoleh informasi bahwa dari 130

responden, hanya 4 orang (3.08%) responden yang tahu dan pernah

menggunakan produk pembiayaan modal kerja pada bank syariah, 96.15%

(125 orang) menyatakan tidak tahu dan tidak pernah, sedangkan 1 orang

(0.77%) menyatakan tahu tapi tidak pernah menggunakan produk

pembiayaan tersebut.

Sebagaimana di jelaskan dalam bab II bahwa informasi dan

pengetahuan konsumen merupakan faktor penting yang mempengaruhi

keputusan konsumen dalam memilih dan mengkonsumsi suatu produk.

Maka minimnya pengetahuan dan informasi yang dimiliki pengusaha

perkebunan karet Battuwinangun tentang produk murabahah pada bank

syariah di desa Battuwinangun berpengaruh juga kepada minimnya

mereka menggunakan jasa bank syariah.

Informasi ini pun menunjukkan akan minimnya peran aktif pihak

bank syariah dalam mempromosikan produknya, apalagi mengingat

karakter masyarakat Battuwinangun cenderung bersifat pasif dalam

memperoleh informasi. Sehingga yang menjadi informasi utama mereka

adalah keluarga, teman, dan tetangga. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh

Murti Sumarni mengenai sumber informasi yang digunakan oleh calon

pembeli/pengguna produk.

Page 53: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

63

Informasi lain yang penulis temukan, yaitu ternyata responden yang

telah menggunakan jasa pembiayaan bank syariah lebih mengenal dan

menyebut produk pembiayaan tersebut dengan produk kredit/pinjaman

bank syariah, bukan pembiayaan murabahah.

Berikut data yang penulis peroleh di lapangan mengenai pengalaman

masyarakat Battuwinangun dalam menggunakan jasa bank syariah.

Tabel 4.13

Mengenai pengalaman dalam menggunakan jasa bank syariah

No Keterangan Distribusi Frekuensi Persentase

1 Selalu 2 1.54

2 Sering 2 1.54

3 Jarang 9 6.92

4 Tidak Pernah 117 85.39

Jumlah 130 100

Soal: Apakah anda pernah menggunakan jasa atau berhubungan dengan bank syariah?

Tabel tersebut menjelaskan bahwa dari 130 responden terdapat

1.54% yang menyatakan selalu menggunakan jasa bank syariah, 1.54%

yang menyatakan sering, 6.92% yang menyatakan jarang, dan 85.39%

yang menyatakan tidak pernah.

Informasi ini juga memperkuat penjelasan sebelumnya mengenai

alasan minimnya masyarakat yang menggunakan produk bank syariah.

Pengalaman merupakan informasi yang sangat penting bagi konsumen

dalam memilih dan mengkonsumsi suatu produk. Hal ini sebagaimana

dijelaskan dalam bab II bahwa pengalaman merupakan media

Page 54: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

64

pembelajaran konsumen tentang suatu produk. Pengalaman inilah yang

akan menentukan apakah seorang konsumen akan kembali mengkonsumsi

produk tersebut atau beralih ke produk lain.

Kemudian penulis memberikan beberapa pertanyaan tambahan

terhadap responden yang pernah menggunakan jasa bank syariah tersebut

untuk menggali informasi mengenai produk yang digunakan dan alasan

menggunakan jasa syariah dan produk apa yang digunakannya. Dari

pertanyaan tersebut, penulis memperoleh informasi sebagai berikut:

Tabel 4.14

Mengenai produk bank syariah yang digunakan

No Keterangan Distribusi Frekuensi Persentase

1 Tabungan 7 33.33

2 Tabungan Mabrur 12 57.14

3 Murobahah 2 9.52

Jumlah 21 100

Soal: Produk apa yang anda gunakan dalam bank syariah?

Dari tabel di atas menjelaskan bahwa mayoritas produk bank syariah

yang digunakan oleh responden yang pernah menggunakan jasa bank

syariah adalah tabungan haji (57.14%), kemudian tabungan (33.33%),

sedangkan produk pembiayaan murabahah hanya 2 orang (9.52%).

Informasi lain yang penulis peroleh dari responden tersebut adalah

hanya 4 responden yang hingga saat ini masih aktif menggunakan jasa

bank syariah. Sedangkan yang lainnya sudah tidak pernah lagi. Hal

tersebut dikarenakan responden sudah tidak memiliki kepentingan

terhadap produk tersebut.

Page 55: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

65

Tabel 4.15

Mengenai alasan menggunakan jasa bank syariah

No Keterangan Distribusi Frekuensi Persentase

1 Sesuai dengan Syariah 4 19.05

2 Dianjurkan Oleh Tokoh/Ulama 1 4.76

3 Ikut-Ikutan 11 52.38

4 Lebih Menguntungkan 5 23.81

Jumlah 21 100

Soal: Apakah alasan anda untuk menggunakan jasa bank syariah?

Dari tabel tersebut diperoleh informasi bahwa mayoritas reponden

menggunakan bank syariah karena alasan ikut-ikutan yaitu 52.38%,

kemudian karena alasan lebih menguntungkan 23.81%, dan dianjurkan

oleh tokoh/ulama 4.76%, sedangkan untuk alasan karena sesuai syariah

hanya 19.05%.

Adapun rincian dari informasi diatas yaitu 11 responden yang

menjawab ikut-ikutan adalah responden yang menggunakan produk

tabungan mabrur, 4 responden yang menggunakan produk tabungan

syariah mandiri menjawab karena sesuai syariah, dan 5 responden yang

terdiri dari 2 responden yang menggunakan produk murabahah dan 3

responden menggunakan produk tabungan syariah mandiri menjawab lebih

menguntungkan.

Kemudian, berdasarkan informasi yang penulis peroleh dari

responden yang menyatakan alasan ikut-ikutan adalah karena ketika itu

untuk tabungan haji di Battuwinangun oleh tokoh setempat dialokasikan

kepada bank syariah. Informasi ini pun menunjukkan bahwa peranan

Page 56: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

66

tokoh sangatlah penting dalam mempengaruhi keputusan responden dalam

memilih suatu produk.

Sedangkan responden yang menggunakan produk pembiayaan

murabahah beralasan bahwa pembiayaan bank syariah lebih

menguntungkan dibandingkan bank lain. Persepsi tingkat kepuasan ini

terbangun setelah responden mencoba barbagai produk yang ditawarkan

oleh bank-bank konvensional lainnya.

Dari wawancara yang penulis lakukan terhadap responden yang telah

menggunakan jasa pembiayaan pada bank syariah. Penulis memperoleh

informasi bahwa mereka merasa puas dengan pelayanan dan produk yang

diberikan oleh bank syariah, baik kepuasan terhadap produknya yang

dianggap lebih menguntungkan, juga kepuasan terhadap keramahan sikap

yang ditunjukkan oleh para pegawai bank syariah kepada nasabahnya. Dan

penilaian ini terbentuk berdasarkan pengalaman-pengalaman mereka

setelah menggunakan berbagai jasa perbankan, baik bank konvensional

maupun bank syariah.

Ini merupakan poin penting yang telah dimiliki oleh bank syariah

dalam membangun persepsi tentang bank syariah di mata pelanggannya.

Dan ini menjadi modal utama mereka untuk tetap menggunakan produk

pembiayaan bank syariah. Hal ini memperkuat penjelasan sebelumnya

mengenai pengalaman konsumen dapat mempengaruhi keputusan

konsumen pada waktu yang akan datang dalam memilih dan

mengkonsumsi suatu produk.

Page 57: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

67

Faktor lain yang menyebabkan minimnya pengetahuan dan

penggunaan pengusaha perkebunan karet terhadap produk pembiayaan

modal kerja syariah adalah disebabkan terlalu pilah-pilihnya pihak bank

syariah dalam menawarkan produk pembiayaan kepada pengusaha

perkebunan karet di desa Battuwinangun. Hal ini sangat berbeda dengan

bank konvensional yang cenderung lebih berani dalam menawarkan

produk kreditnya. Sehingga produk kredit bank konvensional lebih dikenal

dan menjadi pilihan mayoritas pengusaha perkebunan karet rakyat di

Battuwinangun.

Selain itu, penulis juga mengkaji profil dari responden yang telah

menggunakan produk pembiayaan murabahah. Dari data profil tersebut

penulis memperoleh informasi bahwa responden yang telah menggunakan

produk pembiayaan murabahah memiliki lahan diatas 5 hektar dengan

tingkat produksi rata-rata diatas 1 ton perbulan dan penghasilan bersih

rata-rata perbulan diatas 4 juta dalam setiap bulannya.

Kendala lain yang menyebabkan minimnya pengetahuan mengenai

bank syariah terutama mengenai pembiayaan modal kerja adalah karena

minimnya sosialisasi dan promosi yang dilakukan oleh bank syariah.

Pemasaran merupakan kegiatan pokok dalam memperkenalkan dan

mengkomunikasikan produk atau jasa yang mereka tawarkan kepada

konsumen guna mencapai suatu tujuan. Karena itu, maka peningkatan

sosialisasi mengenai ekonomi Islam, perbankan syariah, dan produk-

produknya sangatlah penting.

Page 58: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

68

Berikut informasi yang penulis peroleh mengenai sosialisasi yang

dilakukan oleh bank syariah di Battuwinangun

Tabel 4.16

Mengenai sosialisasi tentang bank syariah di Battuwinangun

No Keterangan Distribusi Frekuensi Persentase

1 Pernah 3 2.31

2 Tidak Pernah 127 97.69

Jumlah 130 100

Soal: Apakah di daerah anda pernah ditawari atau dilakukan sosialisasi tentang bank syariah?

Berdasarkan tabel tersebut diperoleh informasi bahwa mayoritas dari

130 responden menyatakan bank syariah belum pernah melakukan

sosialisasi produk di Battuwinangun yaitu 97.69%, sedangkan 2.31%

menyatakan pernah. Dari jawaban tersebut kemudian penulis mengakaji

ulang dan diperoleh informasi bahwa ketiga orang tersebut ternyata

responden yang ditawarkan langsung oleh pihak bank syariah untuk

mengambil pembiayaan murabahah.

Namun demikian, pada dasarnya permasalahan ini dapat diatasi

dengan melakukan pendekatan terhadap tokoh atau ulama setempat, dan

untuk tidak terlalu pilah-pilih dalam menawarkan produk pembiayaan

modal kerja. Hal ini mengingat sosialisasi dan promosi yang dilakukan

dari mulut ke mulut oleh masyarakat cenderung lebih efektif. Selain itu,

berdasarkan keterangan-keterangan di atas juga tampak bahwa bank

syariah cenderung “bermain aman” dalam menawarkan dan

pembiayaannya.

Page 59: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

69

2. Anggapan kesamaan sistem operasional bank syariah dengan bank

konvensional

Berikut data yang penulis peroleh mengenai pandangan responden

terhadap kesamaan sistem operasional bank syariah dengan bank

konvensional.

Tabel 4.17

Pandangan responden terhadap kesamaan sistem operasional bank

syariah dengan bank konvensional

No Keterangan Distribusi Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 0 0

2 Setuju 104 80

3 Kurang Setuju 28 21.54

4 Tidak Setuju 8 6.16

Jumlah 130 100

Soal: Ada pendapat yang mengatakan bahwa dalam prakteknya bank syariah tidak ada bedanya dengan bank konvensional, bagaimana menurut anda?

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden masih beranggapan pada prakteknya bank syariah sama dengan

bank konvensional. Hal ini terlihat dari 80% yang menyatakan setuju,

21.54% menyatakan kurang setuju dan hanya 6.16% yang menyatakan

tidak setuju.

Anggapan ini terbentuk karena belum adanya pengenalan dan

sosialisasi lebih lanjut secara langsung kepada masyarakat Battuwinangun

tentang ekonomi Islam, bank syariah dan produk-produknya. Sehingga

walaupun ada sebagian masyarakat Battuwinangun yang faham tentang

Page 60: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

70

bank syariah, namun kenyataannya informasi yang mereka miliki tentang

bank syariah masih terbatas.

Selain itu, persepsi di atas juga terjadi karena belum adanya

keberpihakan dari ulama atau tokoh masyarakat setempat terhadap bank

syariah. Selain itu, sepertinya terjadi perbedaan faham dan persepsi antara

ulama setempat dengan bank syariah. Bahkan sepertinya terjadi saling

menyalahkan antara pihak bank syariah dan ulama setempat.

Dari hasil wawancara yang penulis lakukan dengan ulama setempat

menunjukkan bahwa ulama setempat masih beranggapan praktek

bermuamalah yang dilakukan oleh bank syariah belum sesuai dengan

prinsip syariah, karena dianggap sama saja dengan kredit bank

konvensional.

Alasan ini karena ulama tersebut menemukan fakta lapangan yang

menunjukkan bahwa pembiayaan syariah pada prakteknya masih sama

dengan kredit konvensional yang memberikan pembiayaan dalam bentuk

pinjaman uang yang dalam pembayarannya disyaratkan tambahan dari

modal yang dipinjam. Karena pandangan tersebutlah ulama setempat

masih enggan untuk ikut membantu mengenalkan dan mempromosikan

ekonomi syariah yang dipraktekkan oleh bank syariah melalui kegiatan-

kegiatan keagamaan, seperti pengajian, silaturrahim, dan sebagainya.

Kemudian penulis mencoba melakukan wawancara secara mendalam

kepada nasabah yang mengambil pembiayaan syariah, guna meniliti lebih

lanjut pernyataan dari ulama tersebut. Hasil wawancara tersebut diketahui

Page 61: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

71

ternyata menguatkan apa yang ditemukan oleh ulama mengenai praktek

pembiayaan oleh bank syariah di lapangan. Yaitu bank syariah tidak

memberikan 100% yang dibutuhkan oleh nasabah. Sehingga praktek ini

dianggap sama dengan bank konvensional yang memberikan pinjaman

uang kepada nasabah dengan mensyaratkan tambahan dalam

pengembaliannya.

Hal ini sebagaimana disampaikan oleh nasabah yang pernah

menggunakan pembiayaan murabahah bahwa bank syariah tidak

memberikan seluruh dana yang dibutuhkan oleh nasabah. Namun hanya

75 – 80% dari dana yang dibutuhkan oleh nasabah. Pernyataan ini juga

senada yang disampaikan oleh bagian markating bank syariah mandiri

dalam wawancara tidak resmi yang penulis lakukan.

Namun di sisi lain, pihak bank syariah Baturaja pun menyatakan

bahwa hambatan yang sering ditemui dalam mengembangkan dan

memasyarakatkan bank syariah adalah minimnya pemahaman masyarakat

terutama dari pihak ulama sendiri yang justru malah “mengecibir” bank

syariah.

3. Masih banyaknya berkas pengajuan kredit yang tetap ditahan oleh pihak

bank konvensional walaupun pinjaman telah lunas, dan bahkan dalam

pengambilannya cenderung dipersulit.

Kendala lain yang penulis peroleh berdasarkan informasi yang

diperoleh dalam penelitian, diketahui bahwa dalam mempertahankan

nasabah kredit, bebarapa lembaga keuangan konvesional menahan berkas

Page 62: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

72

dan jaminan kredit nasabah. Sehingga ketika nasabah telah lunas

kreditnya, berkas kredit tetap tidak diberikan dan disimpan di bank.

Adapun alasan yang disampaikan oleh pihak bank adalah untuk

mempermudah jika suatu saat bapak atau ibu mengajukan permohonan

kredit kembali.

Pada dasarnya strategi ini memang banyak digunakan oleh lembaga

keuangan dalam mempertahankan nasabah pembiayaannya agar tidak

pindah ke bank lain. Sehingga akibatnya adalah sampai saat ini guna

memenuhi kebutuhan modal kerjanya, pengusaha perkebunan karet rakyat

di Battuwinangun akan kembali mengajukan kepada bank konvensional

mengingat berkasnya masih tertahan di bank tersebut.

4. Masih banyaknya respon negatif terhadap fatwa MUI tentang haramnya

bunga bank.

Tabel 4.18

Pandangan responden terhadap fatwa MUI tentang bunga bank menurut

pendidikan keagamaan

No Keterangan Pernah Tidak Pernah Distribusi

Frekuensi

1 Sangat Setuju 0 0 0

2 Setuju 31 (23.85%) 9 (6.92%) 40

3 Kurang Setuju 43 (33.08%) 25 (19.23%) 68

4 Tidak Setuju 4 (3.08%) 18 (13.85%) 22

Jumlah 130

Soal: Setujukah anda dengan fatwa MUI yang menyatakan bahwa bunga bank adalah haram?

Page 63: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

73

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden

bersebrangan dengan fatwa MUI tentang haramnya bunga bank. Hal ini

tampak dari 52.31% responden menyatakan kurang setuju dan 16.92%

yang menyatakan tidak setuju, sedangkan yang setuju terhadap fatwa MUI

hanya 30.77%.

Namun jika dilihat dari pengalaman pendidikan keagamaan

responden pada tabel di atas, tidak menunjukkan bahwa pendidikan

keagamaan memiliki pengaruh terhadap pandangan responden terhadap

keharaman bunga sebagaimana difatwakan oleh MUI. Dari informasi yang

penulis peroleh lebih lanjut, terdapat beberapa alasan responden

berpandangan seperti di atas.

Responden yang menyatakan kurang setuju dan tidak setuju terhadap

fatwa MUI mengenai haramnya bunga bank adalah selain belum adanya

himbauan dari ulama setempat untuk memilih bank yang berdasarkan

syariah, karena mereka menganggap bahwa penerapan bunga oleh bank

adalah hal yang wajar. Menurut mereka, dengan adanya bunga maka bank

bisa menggaji karyawan-karyawannya. Sedangkan responden yang

menyatakan setuju adalah karena mereka hanya mengikuti apa yang

disepakati oleh ulama melalui MUI, tanpa ada pertimbangan lain.

5. Belum adanya dukungan dari ulama setempat terhadap perkembangan bank

syariah di Battuwinangun.

Selain sebagaimana yang telah penulis sampaikan pada poin

sebelumnya mengenai pandangan ulama Battuwinangun terhadap

Page 64: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

74

pelaksanaan bank syariah yang belum sesuai dengan syariah. Penulis pun

melakukan wawancara secara khusus kepada ulama Battuwinangun

mengenai pandangannya terhadap bank syariah.

Dari wawancara tersebut, diperoleh informasi bahwa ulama setempat

memang belum menunjukkan keberpihakannya terhadap bank syariah.

Sikap ini diambil karena ulama menilai bank syariah belum memenuhi

kriteria syariah. Hal ini diperkuat dari temuan ulama di lapangan mengenai

adanya kesamaan dalam praktek pembiayaan murabahah dengan kredit

bank konvensional, yaitu sama-sama dalam bentuk uang yang

pembayarannya diangsur dan nilainya akan lebih besar dari modal yang

diberikan oleh bank.

Alasan ulama atas belum terpenuhinya kriteria syariah dalam

operasional bank syariah adalah karena ulama memandang para pengelola

bank syariah sendiri tidak memahami tetang hukum Islam. Alasan ini juga

yang membuat ulama masih enggan untuk mensosialisasikan dan

menganjurkan kepada masyarakat untuk beralih dan menggunakan jasa

bank syariah.

Hal lain yang penulis peroleh adalah ternyata ulama di

Battuwinangun juga belum faham mengenai sistem operasional bank

syariah. Sehingga hal yang wajar jika terjadi perbedaan pandangan antara

ulama dengan pihak bank syariah. Namun demikian hal yang disayangkan

adalah belum adanya pendekatan yang dilakukan oleh pihak bank syariah

kepada ulama atau tokoh masyarakat.

Page 65: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

75

Sebagai kelompok acuan bagi masyarakat yang religius, ulama

mempunyai peranan yang sangat besar dalam mempengaruhi sikap dan

perilaku masyarakat Battuwinangun dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi

mengingat aktifnya masyarakat dalam kegiatan keagamaan (pengajian),

baik mingguan, bulanan, triwulan dan tahunan.

Tabel 4.19

Tentang aktif mengikuti pengajian rutin

No Keterangan Distribusi Frekuensi Persentase

1 Selalu 85 65.38

2 Sering 41 31.54

3 Terkadang 4 3.08

4 Jarang 0 0

4 Tidak Pernah 0 0

Jumlah 130 100

Soal: Apakah anda aktif dalam mengikuti pengajian rutin di masyarakat?

Berdasarkan data tersebut diperoleh informasi bahwa mayoritas

responden aktif dalam kegiatan pengajian rutin. Dari 130 responden yang

menyatakan selalu ikut pengajian rutin adalah 65.38%, sedangkan yang

menyatakan sering 31.54%, dan 3.08% yang menyatakan terkadang.

Di Battuwinangun, kegiatan pengajian bukan hanya sekedar

rutinitas keagamaan saja. Akan tetapi juga sebagai salah satu sarana

bersilaturahmi, berbagi informasi, bahkan kebijakan-kebijakan pemerintah

pun banyak yang disampaikan dalam kegiatan-kegiatan pengajian.

Dari informasi tersebut dan berdasarkan penelitian oleh AC

Nielsen dan Frontier tentang karakteristik khas konsumen Indonesia

Page 66: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

76

bahwa salah satu karakteristik khasnya adalah suka berkumpul, maka

dengan melakukan pendekatan kepada ulama dan menjadikan kegiatan

rutin pengajian dan kegiatan agama lainnya sebagai salah satu media

sosialisasi adalah merupakan salah satu strategi yang cukup bagus dan

lebih efektif. Selain itu, ulama juga merupakan kelompok acuan bagi

konsumen yang religius dalam mempertimbangkan pemilihan dan

penggunaan suatu produk.

Page 67: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

77

BAB V

PENUTUPAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil penelitian ini mencakup dua hal pokok, yaitu:

1. Pengusaha perkebunan karet rakyat Battuwinangun pada dasarnya memiliki

respon dan pandangan yang positif terhadap sistem ekonomi yang

berdasarkan prinsip syariah sebagaimana yang diterapkan oleh bank syariah.

Hal ini mengingat masyarakat Battuwinangun adalah masyarakat yang masih

mentradisikan nilai-nilai agama Islam dalam kehidupan sehari-harinya.

2. Belum adanya kerja sama dan sosialisasi mengenai lembaga keuangan syariah

dan produk-produknya di Battuwinangun, menjadi kendala utama

terhambatnya perkembangan bank syariah di desa tersebut. Sehingga produk-

produk bank syariah yang dikenal dan digunakan oleh pengusaha perkebunan

karet rakyat di Battuwinangun masih sangat minim. Namun demikian, produk

yang dapat memberikan keuntungan tetap menjadi syarat dan pilihan.

B. Saran-Saran

Saran yang ditujukan kepada pihak lembaga keuangan syariah, ulama,

pemerintah, dan pengusaha perkebunan karet rakyat adalah sebagai berikut:

Page 68: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

78

1. Untuk lembaga keuangan syariah

Mengingat minimnya pengetahuan dan informasi masyarakat

Battuwinangun mengenai jasa keuangan syariah dan produk-produknya, maka

sebaiknya bank lembaga keuangan syariah dapat lebih aktif dalam

mensosialisasikan dan menawarkan produk-produknya kepada masyarakat,

terutama produk pembiayaan modal kerja kepada pengusaha perkebunan karet

di Battuwinangun.

Mengingat penting dan besarnya peranan ulama di masyarakat,

sebaiknya lembaga keuangan syariah pun dapat lebih aktif dalam menjalin

kerjasama dengan ulama setempat. Sehingga selain kesalah fahaman dan

perbedaan pandangan dapat diminimalisir.

Selain dengan ulama, sebaiknya pihak lembaga keuangan syariah juga

dapat lebih aktif dalam membangun kerjasama dengan pihak kepemerintahan

(dishutbun). Hal ini mengingat besarnya peranan dishutbun di masyarakat

Battuwinangun.

2. Untuk ulama setempat

Mengingat peranan ulama yang cukup besar di masyarakat, maka

sebaiknya ulama pun dapat ikut berperan aktif dalam mensosialisasikan

tentang ekonomi syariah kepada masyarakat, baik melalui pengajian-

pengajian, ataupun media-media dakwah lainnya.

Selain itu, jika terjadi perbedaan pandangan hukum syariah dalam

pelaksanaan bermuamalah oleh lembaga keuangan syariah, diharapkan untuk

Page 69: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

79

dapat didiskusikan dan dimusyawarah dengan pihak-pihak terkait. Dan

diharapkan untuk tidak mengeluarkan pendapat yang dapat membingungkan

masyarakat, sehingga kemaslahatan ummat tetap menjadi prioritas.

3. Untuk pemerintah

Sebagai instansi pemerintahan yang lebih banyak berinteraksi dengan

para pelaku usaha perkebunan, maka sebaiknya dishutbun tidak hanya

memfasilitasi masyarakat pekebun dengan informasi dan pengetahuan

mengenai pengelolaan perkebunan saja, akan tetapi termasuk juga sosialisasi

dan mengaktifkan kembali bantuan fasilitas yang berkaitan dengan

administrasi pertanahan yang lebih mudah dan terjangkau, seperti sertifikat

tanah, HGU (hak guna usaha), dan sebagainya.

4. Untuk pengusaha perkebunan karet rakyat

Mengingat pentingnya pemenuhan administrasi yang berkaitan dengan

pertanahan, baik untuk pengajuan pinjaman maupun masa depan usahanya,

maka guna merealisasikannya sebaiknya masyarakat pun dapat bersifat aktif

dan tidak hanya menunggu kebijakan dari pemerintah. Selain itu, sebaiknya

masyarakat pun mulai membiasakan diri untuk mengelola usahanya secara

lebih profesional, bukan secara tradisional lagi.

Untuk meminimalisir biaya-biaya pada masa tanaman karet belum

berproduksi (TBM), maka sebaiknya pengusaha perkebunan karet melakukan

tumpang sari dengan tanaman lain yang cocok dan dianjurkan, seperti tanaman

kacang-kacangan atau jagung.

Page 70: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

80

DAFTAR PUSTAKA Al-Son’ani, Subulussalam, Dahlan: Bandung, t.th Antonio, M. Syafi'i. Bank Syariah: Dari Teori ke Praktek, Gema Insani: Jakarta,

2005 Anwar, Chairil. “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di

Indonesia”, Makalah Diakses Pada 14 Maret 2008 dari www.ipard.com Ascarya, Akad dan Produk Bank syariah, PT. Raja Grafindo: Jakarta, 2007 Assauri, Sofjan. Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep dan Strategi, Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada, 2004 Bungin, M. Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Komunikasi Ekonomi dan

Kebijakan Politik serta Ilmu-ilmu Lainnya, Jakarta:Kencana, 2005 Supriyadi, Ahmad. “Karakteristik Pembiayaan Murabahah pada Bank Syariah”

Artikel Diakses Pada 25 Juli 2008 dari http://www.sinarharapan.com Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kecamatan Lubuk Raja, Rekapitulasi Luas

Areal dan Produksi Tanaman Perkebunan Rakyat Kecamatan Lubuk Raja OKU, 10 November 2008

Efan, “Siap-Siap Meraup Untung dari Karet di Tahun 2008” Media Perkebunan,

Edisi 62 (Maret 2008) Fatah. Dede Abdul, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Preferensi Karyawan

Muslim Pertamina Dalam Membayar Zakat Profesi Melalui Baituzzakah Pertamina, Tesis Pasca sarjana Universitas Indonesia, 2006

F. Engel, James. Dkk. Perilaku Konsumen, Jakarta: Bina Rupa Aksara, 1994 Firdaus, Muhammad. Dasar dan Strategi Pemasaran Syariah: Edukasi

Profesional Syariah, Jakarta: Renaisan, 2005

Page 71: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

81

Handi, Irawan D. “Sepuluh Karakteristik Unik Konsumen Indonesia”, Majalah

Marketing Edisi Khusus, XXII (Agustus, 2007) Hasana, Nurul. “Praktek Pembiayaan Murabahah Pada Perbankan Syariah

(Studi Kasus BSM dan BMI Cabang Bogor), Tesis S2 Program Pasca Sarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007,

Kasmir dan Jakfar, Studi Kelayakan Bisnis, Jakarta: Prenada Media, 2003 Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan dan Pengendalian,

Jakarta: Erlangga, 1997 Maksum, M. Hadi. “Memahami Perilaku Konsumen”, Artikel Diakses Pada 20

Juli 2008 Dari http://marketing.infogue.com Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, UPP AMP YKPN:

Yogyakarta, 2005 Mukhlis, “10 Karakteristik Unik Konsumen Indonesia”, Artikel Diakses pada 25

Juli 2008 dari http://roniyuzirman.wordpress.com/2007/09/28/10-karakter-unik-konsumen-indonesia

Nasution. Mustafa Edwin dan Usman. Hardius, Proses Penelitian Kuantitatif,

Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia: Jakarta, 2008 Perwataatmadja, Karnaen. dkk, Bank dan Asuransi Islam Di Indonesia, Prenada

Media: Jakarta, 2005 Pratama, Ahmad. “Potensi Produk-Produk Syariah di Indonesia”, Artikel Diakses

pada 28 Juli 2008 dari http://www.rileks.com/artikel/?act=detail&artid=31102006120340

Salim, Mohammad Nur. “Nasib Petani di negeri Agraris”, SINDO, 14 Januari

2008

Page 72: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

82

Schiffman Leon G.dan Kanuk, Leslie Lazar. Perilaku Konsumen, Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia, 2004

Simanjuntak, Rosidin. “Teori Perilaku Konsumen”, Artikel Diakses pada 1

Agustus2008 dari http://www.mail-archive.com/[email protected]/msg00303.html

Soehartono, Irawan. Penelitian Sosial, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1995 Sukardi, Bayu. “Perilaku Konsumen Indonesia”, Artikel Diakses pada 25 Juli

2008 dari http://www.wpfind.com/10%20Karakter%20Konsumen/tags Sumarni, Murti Manajemen Pemasaran Bank, Yogyakarta: Liberty, 2002 Supriyadi, “Memahami Konsumen Indonesia”, Artikel Diakses pada 25 Juli 2008

dari http://www.ketokone.com/komunitas/index.php/topic,49.0.html Swastha, Basu dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern Edisi Kedua,

(Yogyakarta: Liberty, 2005) Tjiptono, Fandy. Strategi Pemasaran, Yogyakarta: Andi Press, 2001 Wawancara pribadi dengan tengkulak lateks di desa Battuwinangun kecamatan

Lubuk Raja Kabupaten OKU Sumsel, 15 Desember 2008 Widiarto, Arie. “Menangkan Hati Konsumen”, Artikel Diakses pada 28 Juli 2008

dari http:// www.detikpublishing.com/index.php/home.indexread/ Wiroso, Jual Beli Murabahah, UII Press: Yogyakarta, 2005 Zulkifli, Sunarto. Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah, Jakarta: Zikrul

Hakim, 2003

Page 73: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

84

PEDOMAN KUISIONER UNTUK PENGUSAHA PERKEBUNAN KARET

BATTUWINANGUN

A. Pengantar :

1. Isi daftar pertanyaan dibawah ini sesuai dengan pendapat anda

2. Kerahasiaan identitas anda dijamin

3. Isi jawaban sesuai dengan kondisi anda

4. Tandai jawaban anda dengan member tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang

tersedia!

5. Saya ucapkan terima kasih atas kesedian dan bantuannya.

B. Profil Responden

Nama : …………………………………………….

Jenis kelamin : Laki-laki / Perempuan (coret yang tidak perlu)

Usia : ……………………………………………..

Luas perkebunan yang dimiliki : …………………………………………......

Tingkat produksi karet setiap bulan : ……………………………………………..

C. Daftar pertanyaan:

• Mengungkap karaktersitik responden

1. Apa pendidikan terakhir anda?

a. SD b. SLTP (SMP/MTs) c. SLTA (SMU/MA)

d. Sarjana (S1, S2, S3) e. lain-lain (…….)

2. Apakah anda pernah mengikuti sekolah agama?

a. Pernah b. Tidak pernah

3. Berapa tingkat pendapatan bersih anda dalam setiap bulan?

a. <1 juta b. 1 juta – 2 juta c. 2,1 juta – 3 juta

d. 3,1 juta – 4 juta e. > 4 juta

4. Selain berkebun karet, Apakah anda memiliki mata pencaharian lain?

a. Ya b. Tidak

• Pertanyaan mengungkap sosial keagamaan

1. Apakah anda aktif dalam mengikuti pengajian rutin di masyarakat?

Page 74: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

85

a. Selalu b. Sering c. Terkadang

d. Jarang e. Tidak pernah

2. Apakah anda mengikuti apa yang dikatakan oleh tokoh/ulama?

a. Selalu b. Sering c. Terkadang

d. Jarang e. Tidak pernah

3. Apakah nilai keberkahan adalah penting dalam menjalankan aktifitas ekonomi?

a. Sangat penting b. Penting c. Cukup penting

d. Kurang penting e. Tidak penting

• Pertanyaan Mengungkap Pengetahuan/Pemahaman

1. Apakah anda tahu mengenai fatwa MUI tentang haramnya bunga bank?

a. Sangat tahu b. Tahu c. Sedikit tahu d. Tidak tahu

2. Apakah anda tahu tentang bank syariah?

a. Sangat tahu b. Tahu c. Sedikit tahu d. Tidak tahu

3. Apakah anda tahu tentang produk pembiayaan murabahah pada bank syariah?

a. Sangat tahu b. Tahu c. Sedikit tahu d. Tidak tahu

• Pertanyaan Mengungkap Pengalaman

1. Apakah anda pernah menggunakan jasa atau berhubungan dengan bank syariah?

a. Selalu b. Sering c. Terkadang d. Jarang

e. Tidak pernah

2. Apakah anda memiliki rekening pada bank syariah?

a. Punya b. Pernah punya c. Tidak punya

3. Apakah anda mengetahui tentang bank syariah?

a. Tahu b. Tidak Tahu

4. Darimana anda mengetahui tentang perbankan syariah?

a. Dari iklan di tv

b. Dari ceramah-ceramah oleh kyai/ulama

c. Dari sosialisasi yang dilakukan oleh bank syariah di daerah

d. Dari teman atau kerabat.

5. Apakah di daerah anda pernah ditawari/dilakukan sosialisasi tentang bank

syariah?

a. Pernah b. TIdak pernah

Page 75: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

86

6. Apakah anda tahu tentang produk pembiayaan modal kerja murabahah pada bank

syariah?

a. Tahu b. Tidak Tahu

7. Apakah anda pernah menggunakan produk pembiayaan modal kerja murabahah

pada bank syariah?

a. Pernah b. Tidak Pernah

8. Apakah anda pernah mengajukan permohonan pembiayaan usaha kepada bank

syariah?

a. Pernah dan diterima b. Pernah dan ditolak c. Tidak pernah

• Pertanyaan mengungkap sikap

1. Dalam prakteknya lembaga keuangan syari’ah tidak ada bedanya dengan

lembaga keuangan konvensional?

a. Sangat setuju b. Setuju c. Kurang setuju

d. Tidak setuju

2. Setujukah anda dengan fatwa MUI yang menyatakan bahwa bunga bank adalah

haram?

a. Sangat setuju b. Setuju c. Kurang setuju

d. Tidak setuju

3. Setelah megetahui tentang ekonomi syari’ah apakah bapak akan menjadi nasabah

di bank syariah?

a. Sangat setuju b. Setuju c. Kurang setuju

d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju

4. Berikut ini urutkan dengan menggunakan angka alasan-alasan yang anda

prioritaskan dalam memilih dan menggunakan jasa pembiayaan/kredit usaha

perbankan.

(……) Sesuai ajaran Islam (……) Syarat dan prosesnya yang mudah

(……) Lokasi yang dekat (……) Biaya bank yang ringan

Page 76: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

83

LAMPIRAN-LAMPIRAN

• Pedoman Kuisioner Untuk Pengusaha Perkebunan Karet Battuwinangun

• Wawancara Tidak Terstruktur Dengan Responden

• Pedoman Wawancara Dengan Responden yang Menggunakan Produk

Pembiayaan Modal Kerja Bank Syariah Mandiri Baturaja

• Pedoman Wawancara Dengan Pemerintah

• Pedoman Wawancara Dengan Ulama Setempat

• Pedoman Wawancara Dengan Pihak Bank Syariah Mandiri Baturaja

• Surat Keterangan Penelitian Dari Kepala Desa Battuwinangun

• Persyaratan Fasilitas Pembiayaan Bank Syariah Mandiri

• Data Sekunder Dari Penyuluh Pertanian Dishutbun Kecamatan Lubuk Raja

Tentang Perkebunan Karet di Desa Battuwinangun

Page 77: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

92

PEDOMAN WAWANCARA DENGAN PIHAK BSM

Penulis : Bagaimana proses dan prosedur pengajuan pembiayaan

murabahah?

Pihak BSM : Untuk prosedur pengajuan saya rasa sama seperti bank-bank pada

umumnya, seperti datang ke bank, mengajukan permohonan,

jaminan, dan seterusnya. Lebih jelasnya nanti silakan minta di

bagian cs saja.

Penulis : Sampai saat ini yang menjadi kendala dan tantangan yang

dihadapi oleh BSM dalam mengoptimalkan produk tersebut?

Pihak BSM : Sampai saat ini tidak ada kendala yang cukup berarti, justru kita

malah memperoleh respon yang cukup positif. Paling kendala yang

sampai saat ini cukup sering kita temui adalah pemahaman

masyarakat, terutama dari kalangan ulama sendiri, karena tidak

sedikit dari ulama yang justru malah “mengecibir” bank syariah

Penulis : Berapa lama akad murabahah untuk perkebunan berlangsung?

Pihak BSM : Masalah berapa lama akad ini berlangsung itu disesuaikan dengan

kemampuan nasabah, dan paling lama adalah 5 tahun.

Penulis : Bagaimana jika belum memiliki pengalaman di bidang

perkebunan karet, namun ingin mengajukan pembiayaan ini?

Pihak BSM : Bagi kami itu bukanlah syarat utama, yang penting punya

kemauan dan tentunya memenuhi kriteria dan syarat yang telah

kami tentukan. Masalah pengalaman nanti akan kami bantu.

Penulis : Terus berapa lama pencairannya?

Pihak BSM : Kami memiliki kebijakan dan ketentuan sendiri, namun intinya

jika nasabah yang mengajukan sudah lolos dan kami anggap layak,

maka dana bisa segera cair.

Penulis : Dalam pencairannya bank memberikan dananya 100%?

Pihak BSM : Ya kita ga bisa berikan 100% kebutuhannya.

Penulis : Dalam pelaksanaan pembiayaan, bank memberikan uang dan

nasabah yang membeli kebutuhannya sendiri atau bank yang

membelikan dan nasabah tinggal langsung terima jadi?

Page 78: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

93

Pihak BSM : Bank memberikan kebutuhannya dalam bentuk uang dan nasabah

yang membeli kebutuhannya sendiri. Jadi kita percayakan

semuanya kepada nasabah.

Penulis : Sampai saat ini bagaimana respon masyarakat sekitar terhadap

produk tersebut?

Pihak BSM : Seperti yang tadi saya bilang sebelumnya, responnya cukup

bagus, banyak masyarakat yang mengambil produk ini, terutama

dari daerah sekitar Batumarta.

Page 79: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

88

WAWANCARA DENGAN RESPONDEN YANG MENGGUNAKAN PRODUK

PEMBIAYAAN MODAL KERJA BANK SYARIAH MANDIRI

Penulis : Bagaimana pandangan bapak mengenai produk pembiayaan pada

bank syariah?

Responden : Produknya bagus dan sangat menguntungkan, apalagi pelayanannya

sangat ramah, ketika datang disambut dengan senyuman, semua

pegawai ramah, bahkan kredit saya waktu itu cepat cair hanya dalam

waktu 1 minggu. Sangat jauh jika dibandingkan pelayanan dari bank-

bank lain yang pernah saya coba.

Penulis : Setelah bank menyetujui pembiayaan anda, dalam pencairannya,

bank yang memberikan uang yang anda butuhkan atau bank sendiri

yang membelikan kebutuhan usaha bapak?

Responden : Kalo saya waktu itu bank kasih uangnya, jadi saya beli sendiri,

kamudian sertifikat tanah yang saya beli ditahan oleh bank sampe

kredit saya lunas, begitu juga jawaban dari responden lainnya.

Penulis : Apakah bank memberikan 100% dana untuk membeli tanah?

Responden 1 : Waktu itu dana yang saya butuhkan untuk beli tanah adalah 70 juta,

dan bank syariah kasih saya 50 juta, jadi sisanya yang 20 juta saya

yang penuhin.

Responden 2 : Dana yang dibutuhkan untuk beli kebun 2 hektar waktu itu sekitar

150 juta, dan dana dari bank syariah dapat 100 juta. Dan kurangnya

pake uang saya sendiri. Ketika itu, saya pinjemnya pake 2 nama,

karena kata pihak bank syariah Baturaja kalo ngambilnya 1 orang

langsung 100 juta harus dapat acc dari bank cabang di palembang,

jadi prosesnya akan lebih lama lagi. Karena itu, saya pinjemnya pake

2 nama biar prosesnya cepat dan gak perlu nunggu acc dari bank

cabang di palembang, itupun semua pihak bank syaraiah Baturaja

yang atur.

Page 80: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

89

WAWANCARA DENGAN PEMERINTAH

Penulis : Apakah pihak pemerintah pernah melakukan sosialisasi tentang

pembiayaan syariah untuk perkebunan?

Kades : Kita tidak pernah melakukannya, tapi jika ada pihak bank atau

lembaga yang ingin promosi ya kita hanya memfasilitasi kedua belah

pihak, misalnya bisa kita umumkan dalam acara pengajian rutin

yasinan. Dan biasanya kalau ada informasi dari pemerintahan selama

ini disampaikannya dalam yasinan.

Penulis : Apakah ada pabrik pengolah lateks terdekat dari desa

Battuwinangun?

Kades : Di dekat sini ada pabrik PTPN, tapi setau saya tengkulak2 karet tidak

menjualnya ke PTPN.

Dan informasi yang penulis peroleh dari tengkulak karet di Battuwinangun bahwa

mereka menjual lateksnya ke perusahaan swasta di palembang, hal ini karena harga

belinya lebih bagus dari pada di PTPN

Penulis : Fasilitas dan kebijakan apa yang telah diberikan oleh pemerintah

dalam membantu para pekebun karet di Batuwinagun?

Kades : Sampai saat ini yang telah dilakukan oleh pihak pemerintah lewat

PPL dengan melakukan penyuluhan dan memberikan informasi

tentang bagaimana teknik berkebun yang baik kepada masyarakat.

Penulis : Mengingat pentingnya jaminan dalam pembiayaan, dan masih cukup

banyak para pekebun yang belum memiliki sertifikat tanah. Solusi

dan langkah apa yang dilakukan oleh pemerintah menyikapi hal

tersebut?

Kades : Dulu pernah ada namanya PRONA, tapi sekarang belum adalagi

program pemerintah yang seperti itu.

Dan informasi yang penulis preoleh dari responden bahwa dalam mensertifikasikan

tanah mereka mengajukan dan mengurus sendiri. Namun ada juga masyarakat yang

Page 81: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

90

masih kurang peduli dengan permasalahan administrasi pertanahan, dengan mereka

telah membayar pajak kepada pemerintah mereka telah merasa cukup.

Penulis : Bagaimana sikap dan tindakan pemerintah guna mencegah terjadinya

tindak kriminal yang dapat merugikan para pekebun karet?

Kades : Sampai saat ini untuk desa Battuwinangun belum ada kejadian

tentang pencurian getah karet. Dan justru yang pernah beberapa kali

terjadi adalah pencurian motor. Tapi jika itu terjadi pasti akan kita

berikan hukuman seperti halnya tindak kejahatan lainnya.

Penulis : Bagaimana ketentuan-ketentuan dan kebijakan pemerintah berkaitan

dengan biaya-biaya yang dibebankan kepada pekebun karet?

Kades : Kita hanya membebani kepada masyarakat dengan pajak tahunan,

yang ketentuannya ditentukan berdasarkan luas tanah dan lokasinya.

Page 82: ANALISIS KENDALA PENERAPAN BANK SYARIAH DI · PDF fileA. Pembiayaan Murabahah ... “Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia”, Makalah Diakses Pada 15 Februari

91

WAWANCARA DENGAN ULAMA SETEMPAT

Penulis : Bagaimana pandangan bapak tentang bank syariah?

Ulama : Bank syariah itu belum memenuhi kriteria syar’i. Karena di lapangan

banyak penyimpangan

Penulis : Menurut bapak, bagaimana prospek perkembangan bank syariah?

Ulama : Pesimis, karena pengelolanya tidak memahami tentang hukum Islam

itu sendiri, dan hukum ekonomi Islam.

Penulis : apakah ada usaha pendekatan dari bank syariah terhadap ulama di

Battuwinangun untuk membantu dalam mensosialisasikan ekonomi

Islam dan bank syariah di masyarakat?

Ulama : Jelas ga pernah ada. Dan jika ada paling hanya dalam seminar, jadi

hanya orang-orang tertentu saja. Dan ternyata efeknya tidak terlalu

positif untuk bank syariah itu sendiri.

Penulis : Bagaimana pandangan anda terhadap fatwa MUI tentang haramnya

bunga bank?

Ulama : Sangat setuju. Karena sudah sangat jelas yang namanya bunga haram

karena termasuk riba. Apalagi itu fatwa MUI tho.

Penulis : Apakah bapak/ibu pernah ikut mensosialisasikan mengenai ekonomi

Islam/perbankan syariah dalam kegiatan da'wah anda?

Ulama : Kalau tentang ekonomi Islam secara umum pernah saya bahas dalam

pengajian atau ceramah, tapi tidak untuk tentang bank syariah. Lha

wong bank syariah sendiri dalam praktek di lapangannya masih

melenceng.