analisis kasus pidana 1

11
KASUS Mayat WIL Disimpan di Tabung Besi SURABAYA, Situs Hukum --- Polrestabes Surabaya kemarin mengungkap kasus pembunuhan yang menggegerkan. Seorang perempuan yang diketahui bernama Eka Indah Jayanti (27) ditemukan tewas. Jenazahnya dimasukkan ke dalam tabung besi bekas potongan tiang reklame. Tabung besi itu selama sebulan lebih disimpan di rumah pelaku pembunuhnya, Emil Bayu Santoso (37). Kejadian keji ini terjadi di rumah Emil di Jalan Kapas Krampung No 210 Surabaya. Diketahui Eka Indah Jayanti, yang berasal dari Dusun Krajan, RT 01/Rw 01, Kelurahan Tuko, Kecamatan Pulokulon, Grobogan, JawaTengah, merupakan kekasih gelap Emil. Perempuan itu dibunuh Emil pada 11 Februari lalu. Saat ditemukan kemarin, kondisi mayat Eka di dalam tabung itu sudah membusuk. Tabung itu sendiri selama ini disimpan Emil di garasi rumahnya yang selalu tertutup. Motif pembunuhan ini sendiri dilatarbelakangi oleh kecemburuan pelaku pada korban. Antara korban dan pelaku sejak 2007 silam memang memiliki hubungan gelap. Eka sendiri masih berstatus lajang, sementara Emil Bayu sudah memiliki seorang istri dan tiga orang anak. Pada November 2011 lalu, Eka yang selama ini bekerja di toko obat di Jogjakarta mendatangi Emil yang tinggal bersama keluarganya di Kapas Krampung. Dari hasil pemeriksaaan polisi, kasus pembunuhan ini bermula dari cekcok antara korban dan pelaku pada 11 Februari sekitar pukul 15.30 WIB. Cekcok itu dilatarbelakangi kecemburuan pelaku pada korban. "Lantaran emosi, pelaku memukul korban dengan menggunakan pipa besi bekas meja sebanyak Sembilan kali," ujar Kapolrestabes Surabaya Kombespol Tri Maryanto. Kejadian tersebut berlangsung di lantai dua rumah Emil. 1

Upload: eva-dewi-singodimedjo

Post on 25-Jul-2015

159 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Kasus Pidana 1

KASUS

Mayat WIL Disimpan di Tabung Besi

SURABAYA, Situs Hukum --- Polrestabes Surabaya kemarin mengungkap kasus pembunuhan yang  menggegerkan.   Seorang  perempuan  yang  diketahui  bernama  Eka   Indah   Jayanti   (27) ditemukan   tewas.   Jenazahnya   dimasukkan   ke   dalam   tabung   besi   bekas   potongan   tiang reklame. Tabung besi itu selama sebulan lebih disimpan di rumah pelaku pembunuhnya, Emil Bayu Santoso (37).

 

Kejadian keji ini terjadi di rumah Emil di Jalan Kapas Krampung No 210 Surabaya. Diketahui Eka Indah   Jayanti,   yang  berasal  dari  Dusun  Krajan,  RT  01/Rw 01,  Kelurahan  Tuko,  Kecamatan Pulokulon,  Grobogan,  JawaTengah,  merupakan kekasih gelap Emil.  Perempuan itu dibunuh Emil pada 11 Februari lalu.

 

Saat ditemukan kemarin, kondisi mayat Eka di dalam tabung itu sudah membusuk. Tabung itu sendiri selama ini disimpan Emil di garasi rumahnya yang selalu tertutup. Motif pembunuhan ini sendiri dilatarbelakangi oleh kecemburuan pelaku pada korban.

 

Antara korban dan pelaku sejak 2007 silam memang memiliki  hubungan gelap. Eka sendiri masih berstatus lajang, sementara Emil Bayu sudah memiliki seorang istri dan tiga orang anak. Pada November 2011 lalu, Eka yang selama ini bekerja di toko obat di Jogjakarta mendatangi Emil yang tinggal bersama keluarganya di Kapas Krampung.

 

Dari hasil pemeriksaaan polisi, kasus pembunuhan ini bermula dari cekcok antara korban dan pelaku pada 11 Februari sekitar pukul 15.30 WIB. Cekcok itu dilatarbelakangi kecemburuan pelaku pada korban. "Lantaran emosi,  pelaku memukul  korban dengan menggunakan pipa besi   bekas   meja   sebanyak   Sembilan   kali,"   ujar   Kapolrestabes   Surabaya   Kombespol   Tri Maryanto. Kejadian tersebut berlangsung di lantai dua rumah Emil.

 

Pukulan  yang  mendarat  di   kepala   itu  membuat  Eka   tak  berdaya  dan  meninggal  di   lokasi kejadian. Lantaran panik, Emil mencari cara untuk menyembunyikan kematian Eka. Dia sempat memandikan jenazah Eka dan memakaikan baju putih. Jenazah itu ditaruhlah di sebuah kamar yang ada di rumah berlantai tiga tersebut.

 

Selang enam hari kemudian, Emil kembali kalut karena mayat Eka sudah mulai mengeluarkan bau   busuk.   Emil   sempat   terpikirkan   untuk  mengubur   jenazah   pacarnya   itu   di   lantai   tiga 

1

Page 2: Analisis Kasus Pidana 1

rumahnya. Namun hal itu urung dilakukan karena taman yang ada di lantai tiga tidak mungkin digunakan   untuk  makam.   "Dari   situ   akhirnya   pelaku   terpikirkan   untuk  menaruh   jenazah korban dalam tabung besi,"  ujar Tri  Maryanto. Dia kemudian membeli  sebuah tabung besi bekas tiang reklame. Tabung warna hijau dengan diameter 43 cm dan panjang 173 cm itu dibeli seharga Rp80 ribu dari sebuah workshop pengerjaan reklame.

 

Selain membeli tabung besi, Emil juga membeli las listrik merk Force Inverter dari swalayan alas berat. Setelah tabung besi itu dikirim ke rumahnya, Emil mulai memasukkan jenazah Eka. Sebelumnya dia melapisi   jenazah Eka dengan plastik bening sebanyak 14  lapis  dan plastik pembungkus mobil. Dan jenazah itu pun tersimpan di tabung besi hingga Selasa kemarin. Emil meletakkan tabung itu di garasi rumahnya dan ditutupi dengan sejumlah kardus.

 

Kasus   ini   sendiri   tercium   anggota   Unit   Reserse  Mobile   (Resmob)   Satreskrim   Polrestabes Surabaya sejak Sabtu. "Kami mendapatkan informasi jika di rumah korban tersimpan jenazah korban pembunuhan. Dari situ anggota mulai lidik," ujar alumnus Akpol 1986 itu. Setelah dua hari  melakukan   penyelidikan   Akhirnya   anggota   resmob  memastikan   jenazah   yang   ada   di rumah tersebut merupakan Eka.

 

Pada   Selasa   sekitar   pukul   09.00,   anggota   resmob   yang   dipimpin   AKP   Agung   Pribadi mendatangi lokasi. Awalnya, Emil menolak kedatangan polisi. Dia juga tidak mau menyebut apa isi tabung besi yang berusaha dia halangi dengan mobilnya. "Akhirnya Setelah kami desak dia mengakui ada jenazah di dalam tabung itu'" ujar Wakasatreskrim Polrestabes Surabaya Kompol Sudamiran.

 

Dari pantauan kemarin, tidak mudah bagi polisi untuk mengevakuasi korban. Tubuh Eka yang sudah dipenuhi plastik sulit dikeluarkan dari tabung baja oleh petugas identifikasi. Polisi baru bisa  mengevakuasi   korban   sekitar  pukul  11.30  WIB.   Jenazah   langsung  dibawa  ke   instalasi forensik RSUD dr Soetomo untuk diautopsi.

 

Dari   pemeriksaan   polisi,   terungkap   bahwa   motif   pembunuhan   sadis   itu   dipicu   karena hubungan asmara. Diketahui tersangka telah menjalin hubungan asmara dengan korban sejak 2007   silam.  Keduanya  pertama  kali   bertemu  di   Jogjakarta.   Perempuan  asal  Grobokan   itu sebelumnya memang bekerja di sebuah toko obat di Jogjakarta. Awal September 2011 lalu, korban datang ke Surabaya.

 

Entah  apa   tujuan  kedatangan  Eka  ke  Surabaya  Yang  pasti   selama di   Surabaya,  Eka  kerap 

2

Page 3: Analisis Kasus Pidana 1

berikan tempat  tinggal  secara  nomaden oleh Emil.  Eka  pernah dikoskan di  daerah Karang Empat.   Namun,   karena   ketahuan   oleh   istri   Eka,   Patresia   Yolan   Dahlia   (29),   Emil   pun memindahkan Eka.

 

Emil sempat menyembunyikan Eka dari hotel ke hotel. Bahkan beberapa kali Eka pun kerap ditidurkan  dalam  mobil   yang  diparkir   di   dekat  mini  market   oleh  Emil.   Setelah   semuanya diketahui  istri  Emil,  Eka akhirnya diberikan tempat tinggal di  rumah mereka di Jalan Kapas Krampung (tempat kejadian perkara).

 

Kemungkinan Eka meminta pertanggungjawaban Emil  karena dia mengandung bayi.   "Kami masih memeriksa luka-lukanya korban saja. Untuk mengetahui korban hamil atau tidak kami perlu hasil visum mendetailnya," ujar Sudamiran.

 

Polisi   juga   kini   masih   mendalami   peran   istri   tersangka.   Sebab   diduga   saat   proses menyembunyikan dan menyimpan jenazah itu juga diketahui istri Emil. Yang pasti, selain Emil, kemarin Patresia juga ikut diperiksa. Pada koran ini Emil mengaku tabung besi berisi jenazah Eka   itu   rencananya   akan   dibawa   ke   Flores.   Emil   memang   dikenal   sebagai   pengusaha transportasi  di   ibu  kota  NTT.  Di   sana   rencananya  dia  menguburkan   tabung  besi   tersebut. (mar/gun/ce2)

Sumber : Palembang, Sumatera Ekspres.

Analisis Kasus

3

Page 4: Analisis Kasus Pidana 1

A. Locus dan Tempus Delictie, pada kasus diatas adalah :

- Tempus Delictie pada kasus tersebut adalah pada tanggal 11 Februari 2012 sekitar pukul 15.30 WIB.

- Locus Delictie pada kasus tersebut adalah pada rumah pelaku, Emil di Jalan Kampas Krampung no. 210, Surabaya.

- Locus dan Tempus Delictie pada kasus tersebut, teori yang berlaku adalah :

a. Teori Alat:

- Pada tanggal 11 Februari 2012 pukul 15.30 pelaku menggunakan pipa bekas meja untuk memukul korban sebanyak sembilan kali sampai korban meninggal di lokasi kejadian (rumah pelaku).

- Pada tanggal 17 Februari 2012 pelaku menggunakan tabung besi bekas reklame dan las listrik merk Force Inverter untuk menyembunyikan jasad korban di tabung besi bekas reklame tersebut, kemudian tabung tersebut disembunyikan di garasi rumah si pelaku

b. Teori Akibat:

- Pada tanggal 11 Februari 2012 pukul 15.30 korban meninggal di lokasi kejadian (rumah pelaku) setelah pelaku memukulnya sebanyak sembilan kali menggunakan pipa bekas meja.

- Pada tanggal 17 Februari 2012 si pelaku menyembunyikan jasad korban di dalam tabung besi bekas bekas reklame agar bau busuk dari jasad korban tidak tercium oleh tetangga yg lain, setelah itu tabungnya disimpan di garasi rumah si pelaku.

c. Teori perbuatan jasmaniah :

- Pada tanggal 11 Februari 2012 pukul 15.30 pelaku memukul korban menggunakan pipa bekas meja sebanyak sembilan kali sehingga korban langsung meninggal di lokasi kejadian.

- Pada tanggal 17 Februari 2012 pelaku menyembunyikan jasad korban menggunakan tabung besi bekas reklame dan tabung tersebut ditaruh di garasi rumah si pelaku.

Berdasarkan analisis Locus dan Tempus Delictie pada kasus tersebut diketahui bahwa pengadilan yang berhak untuk mengadili para pelaku adalah PN Surabaya.

B. Pasal yang dilanggar oleh Pelaku :

a. Pasal 338 KUHP jo Pasal 55 (pembunuhan beserta penyertaan)

4

Page 5: Analisis Kasus Pidana 1

Unsur subyektif :

- Dengan Kesalahan : sengaja karena si pelaku memukuli korban sampai 9 kali hingga si korban meninggal dunia di lokasi kejadian, kejadian ini lantaran dipicu oleh cekcok antara korban dengan pelaku, selang 6 hari kemudian si pelaku menyembunyikan korban di tabung besi bekas reklame.

Si istri pelaku juga sengaja tidak memberitahu kepada pihak berwajib perihal suaminya telah membunuh korban dan mayatnya disembunyikan di tabung besi bekas papan reklame dan ditaruh di garasi rumahnya.

- Mampu bertanggung jawab : mampu karena pelaku dan istri pelaku telah cukup umur untuk dipidana dan mereka tidak mempunyai riwayat gangguan kejiwaan.

Unsur Obyektif :

- Perbuatan melawan hukum : membunuh korban dengan cara dipukul hingga 9 kali menggunakan pipa bekas meja dan menyembunyikan jasad korban di tabung besi bekas reklame.

- Akibat : mengakibatkan korban kehilangan nyawanya di lokasi kejadian

Termasuk Delik :

Delik Gekualifisir ( dengan pemberatan), Delik Materil, Delik Comnisionis, Delik Formil, Delik Dolus (sengaja).

Pidana untuk pelaku:

Pidana penjara paling lama 15 tahun

b. Pasal 339 jo. Pasal 55 (Pembunuhan yang didahului dengan perbuatan pidana (menganiyaya) beserta penyertaan)

Unsur Subyektif :

- Dengan kesalahan : Sengaja karena si pelaku memukuli korban sebanyak 9 kali menggunakan pipa bekas meja hingga si korban meninggal di lokasi kejadian selang enam hari kemudian si pelaku menyembunyikan korban di tabung bekas reklame dan ditaruhnya di garasi rumahnya

Si istri pelaku dengan sengaja tidak memberitahukan kepada pihak berwajib bahwa ada pembunuhan yang terjadi di rumahnya yang dilakukan oleh suaminya dan jasad si korban juga disembunyikan oleh si suaminya tapi ia juga berusaha untuk menyembunyikan jasad itu.

- Mampu bertanggung jawab : mampu karena pelaku dan istri pelaku telah cukup umur untuk dipidana dan mereka tidak mempunyai riwayat gangguan kejiwaan.

5

Page 6: Analisis Kasus Pidana 1

Unsur Obyektif :

- Perbuatan melawan hukum : membunuh korban dengan cara dipukul hingga 9 kali menggunakan pipa bekas meja dan selang enam hari kemudian karena takut lantaran jasad korban telah mengeluarkan bau busuk, si pelaku menyembunyikan jasad korban di tabung besi bekas reklame yang dibelinya dan ditaruhnya tabung besi tersebut di garasi rumahnya.

Si istri pelaku juga melawan hukum karena ia mengetahui pembunuhan dan ada mayat yang disimpan suaminya namun ia tidak melapor pada pihak yang berwajib.

- Akibat : mengakibatkan korban kehilangan nyawanya di lokasi kejadian

Termasuk Delik :

Delik Gekualifisir ( dengan pemberatan), Delik Materil, Delik Comnisionis, Delik Formil, Delik Dolus (sengaja).

Pidana untuk pelaku : Pidana paling lama 20 tahun penjara atau pidana penjara seumur hidup

c. Pasal 340 jo. Pasal 55 ( Pembunuhan berencana beserta penyertaan)

Unsur subyektif :

- Dengan Kesalahan : sengaja karena si pelaku memukuli korban sampai 9 kali hingga si korban meninggal dunia di lokasi kejadian, kejadian ini lantaran dipicu oleh cekcok antara korban dengan pelaku, selang 6 hari kemudian setelah berpikir dan karena jasad korban telah mengeluarkan bau busuk si pelaku membeli tabung besi bekas reklame dan jasad korban di tabung besi bekas reklame itu setelah dilapisi 14 plastik.

- Si istri pelaku juga sengaja tidak memberitahu kepada pihak berwajib perihal suaminya telah membunuh korban dan mayatnya disembunyikan di tabung besi bekas papan reklame dan ditaruh di garasi rumahnya.

- Mampu bertanggung jawab : mampu karena pelaku dan istri pelaku telah cukup umur untuk dipidana dan mereka tidak mempunyai riwayat gangguan kejiwaan.

Unsur Obyektif :

- Perbuatan melawan hukum : membunuh korban dengan cara dipukul hingga 9 kali menggunakan pipa bekas meja dan selang enam hari kemudian karena takut lantaran jasad korban telah mengeluarkan bau busuk, si pelaku berencana menyembunyikan jasad korban di tabung besi bekas reklame yang dibelinya dan ditaruhnya tabung besi tersebut di garasi rumahnya.

6

Page 7: Analisis Kasus Pidana 1

- Si istri pelaku juga melawan hukum karena ia mengetahui pembunuhan dan ada mayat yang disimpan suaminya namun ia tidak melapor pada pihak yang berwajib.

- Akibat : korban kehilangan nyawanya di lokasi kejadian

Termasuk Delik :

Delik Gekualifisir ( dengan pemberatan), Delik Materil, Delik Comnisionis, Delik Formil, Delik Dolus (sengaja).

Pidana untuk pelaku : pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau penjara paling lama 20 tahun

d. Pasal 351 ayat 2 jo. Pasal 55 (Penganiyayaan yang mengakibatkan kematian beserta penyertaan)

Unsur Obyektif

- Dengan Kesalahan : sengaja karena si pelaku memukuli korban sampai 9 kali hingga si korban meninggal dunia di lokasi kejadian, kejadian ini lantaran dipicu oleh cekcok antara korban dengan pelaku, selang 6 hari kemudian si pelaku menyembunyikan korban di tabung besi bekas reklame.

Si istri pelaku juga sengaja tidak memberitahu kepada pihak berwajib perihal suaminya telah membunuh korban dan mayatnya disembunyikan di tabung besi bekas papan reklame dan ditaruh di garasi rumahnya.

- Mampu bertanggung jawab : mampu karena pelaku dan istri pelaku telah cukup umur untuk dipidana dan mereka tidak mempunyai riwayat gangguan kejiwaan.

Unsur Obyektif :

- Perbuatan melawan hukum : memukuli korban sebanyak 9 kali menggunakan pipa bekas meja hingga si korban meninggal di lokasi kejadian dan kemudian selang enam hari kemudian ia menyembunyikan jasad korban di tabung besi bekas reklame setelah dibungkus plastik sebanyak 14 lapisan.

- Akibat : mengakibatkan korban kehilangan nyawanya di lokasi kejadian

Termasuk Delik :

Delik Gekualifisir ( dengan pemberatan), Delik Materil, Delik Comnisionis, Delik Formil, Delik Dolus (sengaja).

Pidana untuk pelaku : pidana penjara paling lama 7 tahun

e. Pasal 354 pasal 2 jo. Pasal 55 ( Penganiyayaan dengan sengaja beserta penyertaan)

7

Page 8: Analisis Kasus Pidana 1

Unsur subyektif :

- Dengan Kesalahan : sengaja karena si pelaku memukuli korban sampai 9 kali hingga si korban meninggal dunia di lokasi kejadian, kejadian ini lantaran dipicu oleh cekcok antara korban dengan pelaku, selang 6 hari kemudian setelah berpikir dan karena jasad korban telah mengeluarkan bau busuk si pelaku membeli tabung besi bekas reklame dan jasad korban di tabung besi bekas reklame itu setelah dilapisi 14 plastik.

- Si istri pelaku juga sengaja tidak memberitahu kepada pihak berwajib perihal suaminya telah membunuh korban dan mayatnya disembunyikan di tabung besi bekas papan reklame dan ditaruh di garasi rumahnya.

- Mampu bertanggung jawab : mampu karena pelaku dan istri pelaku telah cukup umur untuk dipidana dan mereka tidak mempunyai riwayat gangguan kejiwaan.

Unsur Obyektif :

- Perbuatan melawan hukum : korban dipukul hingga 9 kali menggunakan pipa bekas meja, korban meninggal di lokasi kejadian dan selang enam hari kemudian karena takut lantaran jasad korban telah mengeluarkan bau busuk, si pelaku berencana menyembunyikan jasad korban di tabung besi bekas reklame yang dibelinya setelah jasad korban dibungkus plastik sebanyak 14 lapisan dan ditaruhnya tabung besi tersebut di garasi rumahnya.

- Si istri pelaku juga melawan hukum karena ia mengetahui pembunuhan dan ada mayat yang disimpan suaminya namun ia tidak melapor pada pihak yang berwajib.

- Akibat : korban kehilangan nyawanya di lokasi kejadian

Termasuk Delik :

Delik Gekualifisir ( dengan pemberatan), Delik Materil, Delik Comnisionis, Delik Formil, Delik Dolus (sengaja).

Pidana untuk pelaku : pidana penjara paling lama 10 tahun.

8