analisis karakteristik air

Upload: fajar-ibnil-hafiz

Post on 19-Jul-2015

94 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

TujuanMenentukan apakah suber air sudah

memenuhi standar kualitas atau baku mutu Menentukan jenis dan teknologi pengolahan yang tepat dalam perencanaan instalasi pengolahan air (IPA) Mengukur kinerja IPAanalisis sampel sesuai dengan baku mutu menghitung efisiensi pengolahan kualitas effluent terhadap influent

Menentukan perubahan atau modifikasi IPA

Parameter Kualitas Sumber Air Parameter Fisika :

Suhu, warna, kekeruhan, padatan tersuspensi (TSS), padatan terlarut (TDS), padatan total (TS). pH, DO, Logam kation : Fe, Mn, Zn, Cd, Cr, Pb, anion : phosphat, klorida, nitrat, nitrit zat organik bakteri coli tinja dan total coli.

Parameter Kimia :

Parameter Biologi :

Kondisi Parameter Kualitas Sumber AirParameter Conservative / Kekal

Konsentrasi yang tetap sepanjang aliran sungai kecuali perubahan alami. Seperti, ion-ion logamParameter Non-Conservative / Tak Kekal

Kondisi berubah sepanjang aliran sungai Seperti, suhu, pH, kekeruhan (turbidity), DO dan aliran air (potensial water current)

Quality AssuranceQuality Assurance atau Jaminan mutu : Semua prosedur yang dilakukan laboratorium berdasarkan metode standar SNI 19-17025

Pengendalian Mutu Sampel Pengendalian Mutu Pengujian (Kalibrasi Alat, Standard Prosedur Pelaksanaan) Evaluasi Pengendalian Mutu

Quality Assurance - SampelPengendalian Mutu Sampling berdasarkan standar SNI 06-2912-1991

Pemilihan lokasi Frekwensi pengambilan sampel Peralatan sampling yang tersedia

Pengendalian Mutu AnalisisProses sistematik hasil analisis yang absah

(teliti, cermat representatif, lengkap dan valid) metode dan menetapkan batasan kontrol serta melakukan kalibrasi peralatan analisis sesuai dengan SOP yang tergantung pada instruksi metode standar operasi.

Cara : menguji kecermatan, ketelitian setiap

Fungsi batasan kontrol : mendeteksi hal-hal

anomali dan melakukan tindakan pembetulan untuk mencegah dan mengurangi kesalahan.

Sampling dan Teknik SamplingTujuan :

untuk mendapatkan data samplel yang representatif kesalahan sampling

Fakta : >50% kesalahan analisis lingkungan Mutu sampel : Usahakan

tidak terkontaminasi, tidak berubah (fisik, kima, biologi). membuat kalibrasi alat duplikat sampel dan

Pemilihan Titik Pengambilan Sampel Bila sampel diambil dari sungai dengan

kedalaman < 5 m, aliran cukup turbulen, sampel diambil pada sekitar - 2/3 tinggi penampang basah dari bawah permukaan air, tidak terlalu dekat dengan tepi penampang sungai. Bila sampel diambil dari sungai yang terdiri dari aliran-aliran terpisah, misalnya pada musim kering, sampel harus diambil dari aliran bagian yang paling besar dan yang dapat dianggap bersifat sama dengan keadaan air sungai tersebut.

Bila

penampang sungai tidak teratur (irreguler) sampel harus diambil di tengah aliran utama, yaitu dimana tinggi penampang basah terbesar dan alirannya tidak terganggu.

Bila sampel diambil dari sungai yang dekat

dengan muara, harus diingat bahwa tinggi permukaan sungai atau laut dapat berubah pada waktu hujan atau air pasang. Untuk menghidari hal tersebut, titik pengambilan sampel harus dipilih cukup jauh dari muara.

Bila sampel diambil dari perpipaan air bersih,

harus diingat bahwa waktu detensi air tersebut di dalam perpipaan sistem distribusi bisa sampai beberapa hari atau minggu tergantung debit pemakaiannya. Sebelum sampel diambil harus diketahui apakah sampel harus mewakili :

(1)

air yang baru diolah, guna menyelidiki efektifitas sistem pengolahan air minum (clear well IPAM) atau (2) air dengan waktu detensi sedang dalam sistem perpipaan guna menentukan kadar klor yang masih ada (kran atau kran umum yang sering digunakan dan tidak terlalu jauh dari IPAM atau (3) air pipa titk terjauh dari suatu sistem distribusi air minum dan dengan waktu detensi yang paling lama, guna menentukan kadar klor aktif atau daya pelarutan air perpipaan terhadap bahan pipa. (titk pengambilan sampel memerlukan informasi yang lengkap mengenai sistem distribusi tersebut.

JENIS PENGAMBILAN SAMPEL1. Sampel sesaat / Grab Sampling Jika air memiliki karakteristik yang relatif tetap untuk suatu rentang waktu tertentu. 2. Sampel gabungan waktu / Composite Sampling Time beberapa grab sampel pada waktu yang berlainan, tempat yang sama 3. Sampel gabungan tempat / Composite Sampling Place beberapa grab sampel pada tempat yang berlainan, waktu yang sama

Penanganan SamplingAlat pengambil sampel

bahan yang tidak mempengaruhi sampel, mudah dicuci, mudah dipindahkan, mudah dan aman dibawa, kapasitas memadai.Wadah penyimpan sampel

berbahan gelas / plastik, memiliki tutup yang rapat, mudah di cuci, tidak menyerap, melarutkan dan bereaksi dengan zat-zat kimia sampel.Cara pengambilan sampel

siapkan alat pengambil sampel, bilas dengan sampel 3 kali, ambil sampel sesuai keperluan, masukkan ke dalam wadah, lakukan analisis segera untuk parameter tertentu, atau awetkan sampel untuk analisis di laboratorium

Peralatan Penanganan SamplingPeralatan Sampling antara lain 1. Alat Pengambil sampel : sederhana dan otomatis 2. Alat pengambil sampel untuk insitu 3. Alat Ekstraksi untuk memisahkan fase pelarut dari contoh 4. Alat Penyaring

Contoh peralatan pengambilan sampel

Contoh wadah sampel

Pengendalian/pemeliharaan SampleParameterAcidity-alkalinity BOD Calcium COD Chloride Warna DO Flouride Metal Nitrogen (nitrat & nitrit) pH Phosphor

PengawetanPendingin pada 4 O C Pendingin pada 4 O C H2SO4 Pendingin pada 4 O C Langsung di tempat HNO3 HgCl2, 4 O C HgCl2, 4 O C

Waktu Penanganan24 jam 6 jam 7 hari 24 Jam 6 bulan 7 hari -

SATUAN PENCEMARSatuan Pencemar dinyatakan : ppm mg/l 1 mg/l = 1 ppm 1 mg/l = 1000 g/l 1g/l = 1 ppb

Peralatan PengukuranNo 1. 2. 3. 4. 5. 6. Parameter pH, DHL, DO Fe, Mn, dsb TSS, TDS,dsb BOD, COD, DO Warna Kekeruhan Peralatan Elektroda-potensiometri Spektrofotometri Gravimetri Titrimetri / Titrasi Colorimetri Turbidimetri

Peraturan-Peraturan PP 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan dan

Pengendalian Pencemaran Air Penggolongan air menurut peruntukkanya: - Kelas I : untuk air baku air minum - Kelas II : untuk prasarana/sarana rekreasi air, budidaya ikan air tawar, peternakan, pertanaman - Kelas III : untuk budidaya ikan tawar, peternakan, pertanaman - Kelas IV : untuk pertanaman Kepmenkes no. 907/MenKes/SK/VII/2002, tentang Baku Mutu Air Minum dan Air Kemasan PerMenKes No. 416/MenKes/Per/IX/1990, tentang Baku Mutu Air Bersih

Parameter Di Atas Baku MutuBOD/COD > DO < ANAEROB SEPTIK

Bau WARNA > ESTETIKA DAN DO < TSS>> KEKERUHAN > DO< & SEDIMENTASI> SUHU >> Aquatic life terganggu pH Aquatic life terganggu

METODE ANALISIS SAMPELCOLORIMETRI GRAVIMETRI VOLUMETRI

COLORIMETRISalah satu metode pengukuran konsentrasi

suatu zat secara kuantitatif, dengan melihat karakteristik warna yang proporsional terhadap konsentrasi zat yang diukur. PRINSIP : HUKUM LAMBERT dan HUKUM BEER HUKUM LAMBERT : DASAR : Ketebalan/kedalaman Setiap lapisan dengan ketebalan sama akan menyerap bagian yang sama dari cahaya yang melewatinya

Bila suatu cahaya monokhromatik melewati media absorpsi, intensitasnya akan menurun secara eksponensial terhadap kenaikan kedalaman/ketebalan media

I0 L

I