analisis isi pesan dakwah dalam program siaran...

120
ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN KEAGAMAAN “SPIRITUAL SHARING” DI RADIO RAMAKO 105,8 FM Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I) Oleh Ulfa Ulufia NIM: 104051001884 Di Bawah Bimbingan, Drs. Masran, M.Ag NIP: 150275384 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H./2008 M.

Upload: trinhdang

Post on 13-Apr-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM

SIARAN KEAGAMAAN “SPIRITUAL SHARING” DI RADIO

RAMAKO 105,8 FM

Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I)

Oleh Ulfa Ulufia

NIM: 104051001884

Di Bawah Bimbingan,

Drs. Masran, M.Ag NIP: 150275384

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1429 H./2008 M.

Page 2: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN KEAGAMAAN “SPIRITUAL SHARING” DI RADIO RAMAKO 105,8 FM telah diujikan dalam sidang Munaqosyah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 04 Juni 2008. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I) pada program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam. Jakarta, 04 Juni 2008

Sidang Munaqosyah

Ketua, Sekretaris, Dr. Arief Subhan, M.A. Dra. Hj. Mona Eliza, M.A. NIP : 150262442 NIP : 150232028

Penguji

Penguji I, Penguji II, Rubiyanah, M.A. Umi Musyarrofah, M.A. NIP : 150286373 NIP : 150281980

Pembimbing Drs. Masran, M.A.

NIP: 150275384

Page 3: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

ABSTRAK

Ulfa Ulufia Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Program Siaran Keagamaan “Spiritual Sharing” Di Radio Ramako 105,8 Fm

Pesan dakwah yang disampaikan melalui media elektronik, khususnya radio

memberikan kesan tersendiri bagi pendengarnya. Walaupun media elekronik sekarang ini memiliki kecanggihan yang luar biasa, namun radio dengan kelebihannya yaitu praktis mudah digunakan kapan saja dan dimana saja tetap mendapat perhatian khusus di hati para pendengarnya. Hal inilah yang dijadikan peluang oleh para da’i dan aktifis dakwah untuk memanfaatkan radio sebagai salah satu media alternatif dalam menyiarkan Islam melalui program siaran keagamaannya. Demikian yang terlihat dalam program siaran keagamaan “Spiritual Sharing” yang disiarkan melalui radio Ramako 105,8 Fm. Kenyataan ini dapat dipahami dari antusiasme pendengar yang meminta kepada penyelenggara siaran agar menambah atau memperpanjang waktu siarannya.

Antusiasme pendengar ini didorong oleh kesesuaian pesan-pesan dakwah yang disiarkan dengan realita kehidupan mereka sehari-hari. Dan didukung oleh beberapa narasumber yang selalu memberikan pencerahan Islami secara mendalam disertai dengan dalil-dalil yang berpedoman pada Al-Qur’an dan Hadits serta mendiskusikan masalah tersebut sampai pendengar merasa puas dengan solusi yang diberikan oleh para narasumbernya. Oleh karena itu, suatu hal yang sangat menarik untuk diteliti adalah isi pesan dakwah yang disiarkan melalui program “Spiritual Sharing” di radio Ramako ini.

Metodologi penelitian menggunakan contens analysis atau analisis isi berdasarkan metode deskriptif dan melalui pendekatan kuantitatif dengan memakai rumus hostli menggunakan alat Bantu berupa table codding dan menggunakan tiga orang juri dalam menganalisisnya. Maka, dapat diketahui kerangka kategori yang digunakan adalah pesan dakwah yang merupakan materi ajaran Islam yang terdiri dari Aqidah, Syari’ah dan Akhlak.

Berdasarkan hasil analisis terhadap data-data yang terkumpul. Peneliti menyimpulkan bahwa pesan dakwah kategori syari’ah merupakan pesan dakwah dengan nilai terendah yaitu sebesar 23 %, sedangkan pesan dakwah kategori aqidah juga menunjukkan nilai yang belum cukup tinggi yaitu sebesar 27 % dan untuk pesan dakwah yang mengandung kategori akhlak merupakan pesan yang mendominasi dengan nilai tertinggi diantara yang lainnya yaitu 50 %.

Page 4: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Maha suci Allah SWT yang menganugerahi setiap manusia, jalan

hidup yang berbeda-beda. Maha Indah Karunia-Nya yang telah membekali

masing-masing insan dengan potensi yang beraneka ragam. Sang penggenggam

hati manusia dengan kasih sayang-Nya memberikan nikmat yang tak terbatas,

sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini. Untaian shalawat dan salam

semoga selalu tercurah keharibaan satu-satunya kekasih Allah, maha guru

kemanusiaan, pembawa risalah terbesar dengan segala keteladanan bagi umatnya,

khotamul anbiya Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat serta seluruh

umatnya.

Skripsi yang berjudul Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Program

Siaran Keagamaan “Spiritual Sharing” di Radio Ramako 105,8 Fm Edisi

Selama Bulan Februari 2008 diajukan sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I) pada Fakultas Dakwah dan

Komunikasi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam di Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dengan segala macam daya dan upaya yang dimiliki penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini. Namun, tak luput dari beberapa pihak yang telah

banyak membantu baik secara moril maupun materil. Selanjutnya perkenankanlah

dalam kata pengantar ini penulis menyampaikan rasa terima kasih banyak kepada

semua pihak yang telah membantu, terutama sekali kepada yang terhormat:

Page 5: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

1. Bapak Dr. Murodi, MA. selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi

2. Ketua dan Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Bapak

Drs. Wahidin Saputra, M.Ag dan Ibu Umi Musyarofah, MA.

3. Bapak Drs. Masran, M.Ag. selaku dosen pembimbing, yang dengan teliti

serta kesabaran dalam memberikan nasehat dan kesediaan waktunya yang

begitu berharga bagi penulis.

4. Kedua orang tua Ayahanda Bapak Masyhuri, BA. dan Ibunda Yuyun

Wahyuni yang telah memberikan dukungan moril serta materil yang tiada

terkira, kesabaran, nasihat dan do’a yang selalu kalian panjatkan untuk

anakmu tercinta di setiap sujudmu.

5. Semua Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi, atas ilmu dan

pengalaman berharganya.

6. Pimpinan Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah dan Fakultas Dakwah

dan Komunikasi yang telah memberikan kenyamanan fasilitasnya.

7. Mas Bayu selaku Manager Produksi Radio Ramako, Mas Pras Sigit dan

semua pihak Ramako yang dengan kesabaran dan keramahannya dalam

meluangkan waktu untuk penulis.

8. Kepada semua keluargaku, terutama untuk adik-adikku Sefi Selfia dan

Sahla Komalasari yang sama-sama berjuang dalam menuntut Ilmu demi

kebahagiaan orang tua, kalianlah yang selalu menjadi penyemangat

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 6: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

9. Kepada sahabatku Sulhatunnida (teh Nida) dan Ratna Sari (Nana). Mudah-

mudahan kita selalu diberikan kesuksesan di dunia dan di akhirat. Serta

sobat-sobatku di REIHAN (Remaja Islam Hidayah Allah nan Mulia)

khususnya Noviriama beserta keluarga dan rekan lainnya yang menjadi

motivasi luar biasa.

10. Semua sobatku di KPI D angkatan 2004 khususnya kelompok II KKS

Ciloebang-Cianjur, tanpa semangat dan pengertian dari kalian penulis

tidak akan menjadi Ulfa Ulufia yang kalian kenal dengan kesuksesannya.

Akhirnya atas saran dan kritiknya sebagai pembangun dan pengembangan

dalam penelitian ini, penulis mengucapkan terima kasih. Semoga Allah SWT

senantiasa memberikan balasan terbaik atas jasa-jasa kalian, di dunia maupun di

akhirat kelak.

Penulis

Ulfa Ulufia

Page 7: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

DAFTAR ISI

ABSTRAK………………………………………………………………………. ii

KATA PENGANTAR…………………………………………………………. iii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………. vi

DAFTAR TABEL…………………………………………………………….. viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah……………………………………… 1

B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah …………….... 6

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian………………….... 6

D. Metodologi Penelitian……………………………………...... 7

E. Sistematika Penulisan……………………………………….. 11

BAB II LANDASAN TEORI

A. Dakwah……………………………………………………... 12

B. Materi Dakwah……………………………………………… 15

C. Media Dakwah……………………………………………… 26

D. Dakwah Melalui Radio………………………………………29

BAB III PROFIL RADIO RAMAKO 105,8 FM DAN PROGRAM

SIARAN KEAGAMAAN “SPIRITUAL SHARING”

A. Profil Radio Ramako 108,5 Fm…………………………….. 32

1. Sejarah Berdirinya Radio Ramako…………………. 32

Page 8: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

2. Visi dan Misi Radio Ramako 105,8 FM……………. 34

3. Struktur Organisasi Radio Ramako 105,8 FM…….... 35

4. Target Pendengar Radio Ramako……………………35

5. Format Siaran Radio Ramako………………………. 35

6. Program Acara yang Di Siarkan……………………. 36

B. Program Keagamaan “Spiritual Sharing”………………….. 37

BAB IV PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN

KEAGAMAAN “SPIRITUAL SHARING” DI RADI RAMAKO

105,8 FM

A. Deskripsi Pesan Dakwah yang terdapat di dalam Program Siaran

Keagamaan “Spiritual Sharing” di Radio Ramako……………. 40

B. Pesan Aqidah yang terdapat di dalam Program Siaran Keagamaan

“Spiritual Sharing” di Radio Ramako…………………………… 65

C. Pesan Syari’ah yang terdapat di dalam Program Siaran Keagamaan

“Spiritual Sharing” di Radio Ramako…………………………. .77

D. Pesan Akhlak yang terdapat di dalam Program Siaran Keagamaan

“Spiritual Sharing” di Radio Ramako………………………….. 83

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………………….. 97

B. Saran-saran……………………………………………………... 98

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………. 99

LAMPIRAN

Page 9: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1 Skema Pesan Dakwah……………………………………………… 26

2. Tebel 2 Program Acara yang Disiarkan Setiap Hari………………………... 36

3. Tabel 4 Penilaian Juri Terhadap Tema 1……………………………………. 41

4. Tabel 5 Penilaian Juri Terhadap Tema 2……………………………………. 42

5. Tabel 6 Penilaian Juri Terhadap Tema 3……………………………………. 43

6. Tabel 7 Penilaian Juri Terhadap Tema 4……………………………………. 44

7. Tabel 8 Penilaian Juri Terhadap Tema 5……………………………………. 45

8. Tabel 9 Penilaian Juri Terhadap Tema 6……………………………………. 45

9. Tabel 10 Penilaian Juri Terhadap Tema 7……………………………………46

10. Tabel 11 Penilaian Juri Terhadap Tema 8……………………………………47

11. Tabel 12 Penilaian Juri Terhadap Tema 9……………………………………48

12. Tabel 13 Penilaian Juri Terhadap Tema 10…………………………………. 49

13. Tabel 14 Penilaian Juri Terhadap Tema 11…………………………………. 50

14. Tabel 15 Penilaian Juri Terhadap Tema 12…………………………………. 51

15. Tabel 16 Penilaian Juri Terhadap Tema 13…………………………………. 51

16. Tabel 17 Penilaian Juri Terhadap Tema 14…………………………………. 52

17. Tabel 18 Penilaian Juri Terhadap Tema 15…………………………………. 53

18. Tabel 19 Penilaian Juri Terhadap Tema 16…………………………………. 54

19. Tabel 20 Penilaian Juri Terhadap Tema 17…………………………………. 54

20. Tabel 21 Penilaian Juri Terhadap Tema 18…………………………………. 55

21. Tabel 22 Penilaian Juri Terhadap Tema 19…………………………………. 56

Page 10: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

22. Tabel 23 Penilaian Juri Terhadap Tema 20…………………………………. 57

23. Tabel 24 Penilaian Juri Terhadap Tema 21…………………………………. 57

24. Tabel 25 Penilaian Juri Terhadap Tema 22…………………………………. 58

25. Tabel 26 Penilaian Juri Terhadap Tema 23…………………………………. 59

26. Tabel 27 Penilaian Juri Terhadap Tema 24…………………………………. 59

27. Tabel 28 Penilaian Juri Terhadap Tema 25…………………………………. 60

28. Tabel 29 Penilaian Juri Terhadap Tema 26…………………………………. 61

29. Tabel 30 Rekapitulasi Penilaian Dewan Juri………………………………. 61

30. Tabel 31 Prosentase Kategori Pesan Dakwah……………………………… 63

31. Tabel 32 Hasil Jawaban Keseluruhan Juri………………………………… 64

33. Tabel 33 Hasil Jawaban Keseluruhan Juri………………………………… 64

Page 11: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya berseduia

menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 04 Juni 2008

Ulfa Ulufia

Page 12: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dakwah merupakan suatu kegiatan komunikasi keagamaan yang dihadapkan

kepada perkembangan dan kemajuan teknologi komunikasi yang semakin canggih

serta memerlukan suatu adaptasi terhadap kemajuan itu. Sebagai proses

komunikasi, maka dakwah juga dapat menggunakan media-media yang digunakan

sebagai media komunikasi modern, khususnya media massa. Menurut

J.B.Wahyudi media massa adalah media yang digunakan berkomunikasi dengan

massa.1

Memiliki suatu media massa yang memadai adalah suatu keharusan untuk

menegakkan Islam, sehingga umat Islam tidak hanya menjadi konsumen bagi

media massa non Islam. Artinya dakwah sekarang ini harus dikemas melalui

terapan media komunikasi yang disesuaikan dengan beraneka ragam mad’u

beserta problematika yang dihadapinya.

Untuk itu, dakwah sekarang ini tidak lagi dilakukan secara tradisional tetapi

dibutuhkan kepiawaian dengan inovasi yang baru dalam menyampaikan pesan

dakwahnya yang disesuaikan dengan perkembangan masyarakat yang semakin

beragam, semakin dinamis dan semakin instant baik itu pesan dakwahnya maupun

1 J.B. Wahyudi, Komunikasi Jurnalistik Praktik Bidang Kewartawanan Surat Kabar,

Majalah, Rado, TV (Bandung: Alumni 1991), cet ke-2, h.16.

Page 13: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

semua elemen-elemen yang menjadi unsur dakwah. Dalam hal ini semua unsur

dakwah harus dikemas sesuai dengan tuntutan zaman, salah satunya adalah pesan

dakwahnya. Karena kemajuan teknologi komunikasi membuat manusia semakin

menuntut semua pesan yang disampaikan melalui media komunikasi harus sesuai

dengan fakta dan realita. Begitu juga dengan pesan dakwah yang disampaikan

oleh para da’i dan para aktifis dakwah tentunya berhubungan dengan realita serta

berpedoman pada Al-Qur’an dan Hadits.

Walaupun banyak para da’i dan para aktifis dakwah menjadikan teknologi

komunikasi sebagai peluang sekaligus untuk menyiarkan Islam. Namun, pesan

yang disampaikannya itu haruslah tepat pada sasarannya. Artinya, bahwa pesan

dakwah yang disampaikannya itu tidak berpihak pada satu perspektif atau satu

faham tertentu tetapi pesan yang disampaikan haruslah universal. Karena dengan

melihat semakin beragamnya media komunikasi dan semakin praktis serta

efisiensinya seorang komunikator (para da’i atau para aktifis dakwah)

berhubungan dengan komunikan (mad’u), maka para pelaku dakwah disini harus

mampu memanfaatkan komunikasi massa tersebut seefektif mungkin sebagai

sarana dakwah yang akan mempercepat proses penyampaian dakwah.2

Di antara media komunikasi elektronik yang cukup berhasil menarik

perhatian orang adalah radio. Walaupun radio tidak memiliki kecanggihan yang

luar biasa dibandingkan dengan media elektronik lainnya. Namun, karena radio

memiliki peranan yang sangat signifikan sebagai sarana komunikasi yang

mempunyai pengaruh luas. Sebagai media elektronik non visual, radio

mempunyai kekuatan besar sebagai sarana pendidikan serta agen perubahan

2 Aep Kusnawan et All, Komunikasi dan Penyiaraan Islam, (bandung: Benang Merah

Press, 2004), cet,ke-1, Pengantar Penulis h.x.

Page 14: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

sosial. Dibanyak Negara berkembang, UNESCO melakukan eksperimen

mengenai pemanfaatan media radio untuk peningkatan pengetahuan masyarakat.

Kesimpulannya, radio merupakan sarana yang bagus untuk program pendidikan

masyarakat serta perubahan sosial.3 Radio mampu menarik perhatian orang

banyak atau masyarakat saat ini yang begitu dinamis dan serba instan, karena sifat

radio yang praktis, juga dapat memudahkan pendengarnya dengan dibawa kemana

saja kita berada. Dengan begitu masyarakat instan dapat menerima informasi

dimana pun dan kapan pun ia berada. Karena radio sebagai media komunikasi

massa memiliki tiga fungsi yaitu mendidik (to educate), menginformasikan (to

inform) dan menghibur (to intertain).4 Dengan kelebihan yang tidak sedikit, radio

mampu menjadi fasilitator yang cukup handal dalam menyiarkan dakwah Islam

yang dilakukan oleh para pelaku dakwah.

Karena dakwah hakikatnya adalah upaya untuk menumbuhkan

kecenderungan dan ketertarikan. Menyeru seseorang pada agama Islam maknanya

adalah berupaya untuk menumbuhkan kecenderungan dan ketertarikan pada apa

yang diserukan, yakni Islam.

Serta dakwah Islam merupakan aktualisasi imani yang dimanifestasikan

dalam suatu sistem kegiatan manusia beriman, dalam bidang kemasyarakatan

yang dilaksanakan secara teratur, untuk mempengaruhi cara merasa, berfikir,

bersikap dan bertindak manusia, pada dataran kenyataan individual dan sosio

3 Antonio Darmanto, Teknik Penulisan Naskah Siaran Radio (Yogyakarta: Universitas

Atma Jaya, 1998), cet, ke-1 Pengantar Penulis h. viii. 4 Onong Uchyana Effendi, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: Rosda Karya,

1994), cet.ke-8, h. 149-150.

Page 15: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

kultural, dalam rangka mengusahakan terwujudnya ajaran Islam dalam semua segi

kehidupan manusia, dengan menggunakan cara-cara tertentu.5

Hal inilah yang ditegaskan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an surah Ali-

Imran ayat 104 :

☺ Artinya : "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang

menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar merekalah orang-orang yang beruntung" (Q.S. Ali-Imran: 104).6

Memahami esensi dari makna dakwah itu sendiri, kegiatan dakwah sering

dipahami sebagai upaya untuk memberikan solusi Islam terhadap berbagai

masalah dalam kehidupan. Pesan dakwah yang disampaikan harus berkenaan

dengan masalah kehidupan yang mencakup seluruh aspek, seperti aspek ekonomi,

sosial, budaya, hukum, politik, sains, teknologi dan sebagainya. Semua aspek

kehidupan tersebut selalu dikaitkan dengan solusi Islam yang berpedoman pada

Al-Qur’an dan Hadits.

Untuk itu dakwah haruslah dikemas dengan cara dan metode yang tepat

dan pas. Dakwah harus tampil secara aktual, faktual dan kontekstual. Aktual

dalam arti memecahkan masalah yang kekinian dan hangat di tengah masyarakat.

Faktual dalam arti konkret dan nyata, serta kontektual dalam arti relevan

menyangkut problema yang sedang dihadapi oleh masyarakat.7 Karena jalan

dakwah bukanlah sebuah perjalanan yang mudah tetapi jalan yang dipenuhi oelh

5 Ahmad Mahmud, Dakwah Islam, (Bogor: Pustaka Thariqul Izzah, 1995) h. 13 6 Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: Departemen Agama RI 7 Munzier Suparta dan Hjani Hetani, Metode Dakwah (Jakarta: Kecana, 2003), Cet ke-1,

Pengantar Metode Dakwah Sebuah Kajian, h.xiii.

Page 16: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

berbagai macam rintangan bahkan dari kalangan Islam sendiri. Oleh sebab itu,

setiap pelaku dakwah haruslah memiliki strategi yang kuat dan handal dengan

berpedoman pada syari’at Islam serta disampaikan secara universal agar diterima

oleh semua kalangan serta pesan dakwah yang disampaikannya pun harus

mengandung pesan moral yang tertera dalam Al-Qur’an..

Slamet Muhaeimin Abda mengemukakan bahwa kelebihan dakwah melalui

radio adalah tergantung pada ruang, waktu dan berkumpulnya komunikan. Biaya

relatif murah, efektif dan efeisien ditinjau dari banyaknya pemancar-pemancar

radio swasta yang setiap saat mengudara.

Radio Ramako 105,8 Fm merupakan salah satu radio swasta yang berada di

tengah-tengah kota metropolitan yang penyiaran utamanya adalah news dan bisnis

berorientasi pada eksekutif muda maupun tua. Namun, dibalik siaran utamanya itu

Radio Ramako masih memikirkan masyarakat yang mayoritas beragama Islam

yaitu dengan menyiarkan program siaran keagamaan yang bernafaskan Islam

yakni “Spiritual Sharing” yang membahas materi dakwah yang berkaitan dengan

ajaran Islam. Bahkan program siaran ini di siarkan secara langsung setiap hari

dengan narasumber yang berbeda sebagai pencerahan bagi umat Islam di pagi hari

sebelum mereka melakukan aktifitasnya. Tidak sedikit dari para pendengar yang

antusias dalam program siaran ini sampai program siaran ini diperpanjang waktu

siarnya. Permasalahan-permasalahan agama tersebut dibahas dalam konteks

kehidupan sehari-hari, sekaligus mencari solusi dari permasalahan tersebut

berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits. Berdasarkan pemikiran di atas, maka penulis

tertarik untuk mengambil judul penelitian : “Pesan dakwah dalam program

siaran keagamaan "Spiritual Sharing" di Radio Ramako 105,8 Fm”.

Page 17: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Untuk menghasilkan penelitian maksimal, maka dalam penelitian ini peneliti

membatasi ruang lingkupnya pada isi pesan dakwah yang disiarkan selama bulan

Februari 2008 dalam siaran “Spiritual Sharing” di Radio Ramako 105,8 Fm.

Sedangkan unit analisisnya ditetapkan berdasarkan tema yang ditampilkan pada

setiap kali siaran. Dalam hal ini terdapat 26 tema yang disiarkan selama 26 hari.

2. Perumusan Masalah

Melihat dari batasan masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah

umum sebagai berikut :

Bagaimana isi pesan dakwah yang terdapat dalam program siaran

keagamaan “Spiritual Sharing” di Radio Ramako 105,8 Fm?

Dalam bentuk kategorisasi dari masalah umum tersebut dapat dirinci pesan

dakwah sebagai berikut:

1. Bagaimana pesan Aqidah dalam program siaran keagamaan "Spiritual

Sharing" di Radio Ramako 105,8 Fm?

2. Bagaimana pesan Syari’ah dalam program siaran keagamaan "Spiritual

Sharing" di Radio Ramako 105,8 Fm?

3. Bagaimana isi pesan Akhlak dalam program siaran keagamaan “Spiritual

Sharing” di Radio Ramako 105,8 Fm?

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

Page 18: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan yang telah peneliti rumuskan, maka ada

beberapa tujuan khusus yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini, yaitu :

Secara umum untuk mengetahui isi pesan dakwah yang terdapat dalam program

siaran keagamaan "Spiritual Sharing" di Radio Ramako 105,8 FM. Namun, dalam

bentuk kategorisasi dari masalah umum tersebut dapat dirinci isi pesan dakwah

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pesan Aqidah yang terkandung dalam program siaran

keagamaan "Spiritual Sharing" di Radio Ramako 105,8 Fm.

2. Untuk mengetahui pesan Syari’ah yang terkandung dalam program siaran

keagamaan "Spiritual Sharing" di Radio Ramako 105,8 Fm.

3. Untuk mengetahui pesan Akhlak yang terkandung dalam program siaran

keagamaan “Spritual Sharing” di Radio Ramako 105,8 Fm.

2. Manfaat Penelitian

1. Segi Teoritis

Penelitian ini sebagai bahan rujukan, tambahan referensi bagi studi-studi

selanjutnya bagi studi Dakwah dan Komunikasi mengenai penggunaan media

massa khususnya radio untuk kepentingan dakwah Islam.

2. Segi Praktis

Setelah penelitian ini dilakukan, dapat dijadikan sebagai bahan masukan

(input) bagi Manager Produksi siaran di Radio Ramako 105,8 FM untuk lebih

meningkatkan kualitas program siaran yang berkenaan dengan nilai-nilai yang

bernuansa Islami.

D. Metodologi Penelitian

Page 19: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

1. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan analisis isi ( Content Analysis ), berdasarkan

metode deskriftif yaitu menggambarkan secara cermat kenyataan sebagaimana

adanya.8 Melalui pendekatan kuantitatif, karena pendekatan kuantitatif merupakan

salah satu pendekatan yang banyak digunakan dalam menganalisis isi pesan dalam

komunikasi untuk mendapatkan data yang objektif dan akurat.

Agar penelitian ini lebih relevan dengan masalah yang dirumuskan dan

sistematik, maka peneliti dibantu dengan tiga orang juri, yaitu:

1. Ust. Suyendri, aktifis dakwah dan pendiri Jaringan Qolbu.

2. Ust. Muhadi, seorang ustad dan pendiri TPA Al-Ihya Larangan

3. Eva Hanifah, seorang aktivis mahasiswa UNIS Tangerang dan pendengar

setia program acara tersebut

Peneliti memilih ketiga juri tersebut, karena dinilai memahami pembahasan

mengenai ajaran Islam dan menggeluti di bidang agama Islam.

2. Tehnik Pengumpulan Data

a. Wawancara

Dalam penelitian ini, peneliti mengadakan wawancara tidak berstruktur

secara bebas dan terbuka tanpa terikat pola-pola tertentu dengan bertemu langsung

atau melalui telepon dengan Bapak Bayu Setio Nugroho selaku Direktur Produksi

serta pihak-pihak yang terkait didalamnya. Wawancara ini dilakukan untuk

mendapatkan data yang akurat berkaitan dengan penelitian ini.

b. Dokumentasi

8 Suharsimi Arikuntoro, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta:

Rhineka Cipta, 1998), h. 10.

Page 20: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

Peneliti mendatangi langsung ke lokasi penelitian yaitu di Radio Ramako

untuk mengambil data-data yang dibutuhkan berupa dokumen-dokumen tentang

Radio Ramako sampai data mengenai program siaran keagamaan “Spiritual

Sharing” dan rekaman siaran keagamaan “Spiritual Sharing” edisi bulan Februari

2008 selama 26 hari sebagai alat bantu dalam penelitian melalui manager

produksi dari pihak Radio Ramako.

c. Observasi

Peneliti mendengarkan secara tidak langsung program siaran keagamaan

"Spiritual Sharing" melalui tape radio. Kemudian peneliti menjadikannya ke

dalam bentuk transkrip data siaran yang digunakan sebagai alat bantu dalam

menganalisisnya.

3. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Setelah peneliti mendapatkan rekaman siaran yang telah ditentukan sebagai

sample penelitian. Kemudian, rekaman siaran tersebut dijadikan ke dalam bentuk

transkrip data. Dalam pengolahan data ini, peneliti melakukannya dalam bentuk

Codding Sheet atau lembar koding yaitu berupa tabel daftar cek yang berisi

kategori-kategori subjek yang hendak diukur.9 Kemudian unit analisis yang

digunakan dalam penelitian ini adalah isi pesan dakwah rekaman siaran

keagamaan “Spiritual Sharing” edisi bulan Februari 2008 selama 26 hari yang

menjadi pokok persoalan dan unit pengamatan adalah persatuan unit tema pesan

dakwah yang menjadi pokok pembahasan. Kategori dibuat berdasarkan pesan

dakwah yang terdapat dalam siaran keagamaan “Spiritual Sharing” diantaranya:

Aqidah, Syariah dan Akhlak. Peneliti menggunakan rumus dari Holsti (1969)

9 Jumroni dan Suhaimi, Metode-metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta

Press, 2006), h. 75.

Page 21: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

yang menjadi salah satu acuan dalam analisis isi secara kuantitatif untuk mencari

koefisien realibilitas kategori antar juri dan untuk mengukur rata-rata

perbandingan nilai keputusan antar juri yaitu sebagai berikut :

a. Koefisien Realibilitas :N2N1

2M+

Keterangan:

2M : Nomor keputusan yang sama antar juri

N1, N2 : Jumlah item yang dibuat oleh tim juri.

b. Komposit Realibilitas :juri)antar (X 1)-(N 1

juri)antar (X N+

Keterangan:

N : Jumlah Juri

X : Rata-rata koefisien realibilitas antar juri10

Pada penelitian ini data akan dianalisis berdasarkan rekaman siaran

keagamaan “Spiritual Sharing”. Setelah data terkumpul kemudian penulis akan

melaporkan, menggambarkan, mengklasifikasikan serta menginterpretasikan

secara apa adanya untuk kemudian disimpulkan menjadi data yang valid realiabel.

Adapun tehnik penulisan skripsi ini, penulis mengacu pada buku “Pedoman

Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, CEQDA,

tahun 2007.

G. Sistematika Penulisan

10 Jumroni dan Suhaimi, Metode-metode Penelitian Komunikasi, h. 76-77

Page 22: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

Sistematika penulisan skripsi ini dibagi menjadi lima bab yang masing-

masing memilki sub-sub bab sebagai gambaran mengenai penelitian ini. Adapun

sistematika penulisan ini sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Memuat: latar belakang masalah, pembatasan masalah dan perumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan

Sistematika penulisan.

BAB II Landasan Teori

Memuat: makna dakwah serta pembahasan mendalam tentang pesan

atau materi dakwah dan media dakwah serta berdakwah melalui radio.

BAB III Profil Stasiun Radio Ramako 105,8 FM dan Profil Program Siaran

Keagamaan “Spiritual Sharing”

Memuat: Sekilas tentang radio Ramako dan program siaran keagamaan

“Spiritual Sharing” di radio Ramako.

BAB IV Pesan Dakwah Yang Terdapat Dalam Program Siaran

Keagamaan “Spiritual Sharing” di Radio Ramako 105,8 FM

Memuat: isi pesan dakwah yang terdapat dalam program siaran

keagamaan “Spiritual Sharing” yang meliputi pesan: Aqidah, Syari’ah

dan Akhlak.

BAB V Penutup

Memuat: kesimpulan dan saran-saran.

Page 23: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Dakwah

Sebelum melakukan kewajiban dakwah, alangkah baiknya seorang muslim

memahami makna dakwah secara mendalam baik secara etimologi maupun secara

terminologinya, agar tujuan dakwahnya dapat terlaksana dengan baik.

Secara etimologi, kata “dakwah” berasal dari bahasa Arab yaitu da’a,

yad’u dan dakwah yang berarti ajakan, seruan, panggilan dan undangan.11

Menurut Drs. Barmawi Umary, dakwah secara etimologi berarti mengajak atau

mendorong ke suatu tujuan. 12 Sebagaimana Firman Allah SWT surah Yunus ayat

25:

Artinya : "Allah menyeru (manusia) ke darussalam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam)" (Q.S. Yunus: 25).13

Jum’ah Amin Abdul Azis merinci makna dakwah secara bahasa sebagai

berikut:

1. An-Nida artinya memanggil

11 Toha Yahya Oemar, Islam dan Dakwah, (Jakarta: Al-Mawardi Prima, 2004), Cet. Ke-1,

h. 62. 12 Barmawi Umary, Azas-azas Ilmu Dakwah, (Solo: Ramadhani, 1995), Cet. Ke-3, h. 52. 13 Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 310.

Page 24: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

2. Menyeru

3. Ad dakwah ila qadhiyah, artinya menegaskannya atau membelanya,

baik terhadap yang hak maupun yang bathil, yang positif maupun

yang negatif.14 Seperti dikisahkan dalam Al-Qur’an surah Yusuf

ayat 33 sebagai berikut:

Artinya : “Yusuf berkata: "Wahai Tuhanku, penjara lebih Aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. dan jika tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu daya mereka, tentu Aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah Aku termasuk orang-orang yang bodoh." (Q.S. Yusuf: 33).15

Kata “Dakwah” mencakup aktifitas amar ma’ruf dan nahi munkar. Karena

kegiatan amar ma’ruf merupakan praktek dakwah untuk mengajak orang

melakukan dan mengikuti kebaikan, sedang kegiatan nahi munkar merupakan

pelaksanaan dakwah untuk mengajak orang menjauhi dan meninggalkan segala

perbuatan munkar dan jelek.16

Orang yang melakukan seruan ataupun ajakan disebut dengan da'i, yakni

orang yang menyeru. Akan tetapi, karena proses memanggil atau menyeru adalah

merupakan suatu proses penyampaian (tabligh) atas pesan tertentu, maka

pelakunya disebut juga dengan istilah muballigh.17

14 Jum’ah Amin Abdul Azis, Fiqhul Dakwah, (Solo: Intermedia, 1997), h. 26. 15 Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 353. 16 Muh. Husain Fadhillah, Metodologi Dakwah dalam Al-Qur’an, (Jakarta: Lentera

Basritama, 1997), h. 17 Siti Mariah, Metodologi Dakwah Kontemporer, ( Yogyakarta: Mitra Utama, 2000), h.

12.

Page 25: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

Begitu banyaknya makna “Dakwah” secara bahasa yang disebutkan di

dalam Al-Qur’an, namun secara keseluruhan memiliki makna yang sama yakni

mengajak, menyeru, memanggil terhadap jiwa-jiwa yang fitrah untuk kembali ke

agama Allah yaitu Islam yang disebarluaskan dengan cara damai, tidak dengan

kekerasan.

Sedangkan definisi “Dakwah” secara terminologi memiliki arti yang

beraneka ragam. Beberapa ahli ilmu dakwah dalam memberikan definisi terhadap

istilah dakwah tergantung pada sudut pandang mereka masing-masing. Sehingga

antara definisi menurut ahli yang satu dengan lainnya senantiasa terdapat

perbedaan dan persamaan. Diantara mereka yang memberikan definisi dakwah

sebagai berikut:

1.) Barmawi Umary mengemukakan dakwah secara terminologi berarti

mengajak orang kepada kebenaran, mengerjakan perintah, manjauhi

larangan, agar memperoleh kebahagiaan di masa sekarang dan yang

akan datang.18

2.) Menurut Prof. Toha Yahya Oemar, dakwah adalah mengajak manusia

dengan cara bijaksana ke jalan yang benar sesuai dengan perintah

Tuhan untuk kemaslahatan dan kebahagiaan mereka di dunia dan di

akhirat.

3.) Amrullah Ahmad mendefinisikan dakwah sebagai aktualisasi nilai-

nilai imani seseorang yang dimanifestasikan dalam suatu sistem

kegiatan manusia beriman, dalam bidang kemasyarakatan yang

dilaksanakan secara teratur, untuk mempengaruhi cara merasa,

18 Barmawi Umary, Azas-azas Ilmu Dakwah, h. 52.

Page 26: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

berfikir, bersikap dan bertindak manusia pada dataran kenyataan

individual dan sosio kultural dalam kehidupan manusia dengan cara

tertentu.

4.) Pendapat Ki M.A. Mahfoeld, dakwah yaitu panggilan yang tujuannya

untuk membangkitkan keinsyafan orang agar kembali ke jalan Allah

yang sifatnya adalah ekspansif, memperbesar jumlah orang yang

berada di jalan Allah SWT.

Dari beberapa pengertian di atas, dapat ditarik suatu kesimpulan, dakwah

yaitu mengajak manusia untuk mematuhi perintah Allah dan menjauhi larangan-

Nya atau kembali kepada Islam dengan cara tertentu yang mencerminkan suatu

perubahan pada perilaku kehidupan terhadap orang yang di ajak.

B. Materi atau Pesan Dakwah

Unsur lain selalu ada dalam proses dakwah maddah atau pesan dakwah.

Maddah dakwah adalah masalah isi pesan atau materi yang disampaikan da'i pada

mad’u. Dalam hal ini sudah jelas bahwa yang menjadi pesan dakwah adalah

ajaran Islam itu sendiri. Oleh karena itu, membahas yang menjadi pesan dakwah

adalah membahas ajaran Islam itu sendiri, sebab semua ajaran Islam yang sangat

luas itu bisa dijadikan pesan dakwah Islam.19 Keseluruhan ajaran Islam yang

menjadi materi dakwah bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits. Oleh karena itu,

panggilan terhadap pesan atau materi dakwah berarti panggilan terhadap Al-

Qur’an dan Hadits. Karena luasnya ajaran Islam itu maka setiap da'i harus selalu

berusaha dan tidak bosan-bosannya mempelajari Al-Qur’an dan hadits dan kitab-

kitab lainnya serta mempelajari keadaan sosial dimana pun da'i itu berada

19 Moh. Ali Azis, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2004), cet. Ke-1, h. 94.

Page 27: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

sehingga tidak menjenuhkan para mad’unya. Semakin kaya seorang da'i dengan

materi atau pesan dakwahnya, semakin segar dan mempesona pesan yang

disampaikan.20 Sebagaimana yang tertuang dalam Al-Qur’an surah An-Nissa ayat

58:

☺ ☺

⌧ ☺ ⌧

Artinya : "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha Melihat" (Q.S. An-Nissa: 58).21

Pada tahap pertama, dakwah Rasulullah Muhammad SAW memiliki

stressing berbeda dengan tahap-tahap berikutnya. Perbedaan ini adalah pengaruh

tahapan materi yang harus disampaikan, baik secara prioritas, tuntutan, serta

tinjauan kebutuhan. Pada era ini dakwah telah berhasil secara total . Legitimasi

pada haji wada’ dengan diturunkannya ayat Al-Yauma Akmaltu lakum Dinakum,

menunjukkan totalitas kesempurnaan dakwah umat Muhammad di sepanjang

usianya.

Pada perkembangannya, dakwah Islam terus memperluas sayap

perjuangannya. Pergumulan antara Arab dan ‘Ajam (golongan selain Arab)

menuntut terwujudnya teori baru dakwah bagi para da'i yang berkiprah. Maka

20 Moh. Ali Azis, Ilmu Dakwah, h. 104. 21Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 128.

Page 28: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

format aplikasinya pun selamanya akan berubah sesuai tuntutan yang ada.22

Begitu juga dengan pesan atau materi dakwah yang disampaikannya pun harus

disesuaikan dengan tuntutan zaman yang meliputi Aqidah, Syari’ah dan Akhlak.

Hal yang perlu disadari adalah bahwa ajaran yang diajarkan itu bukanlah semata-

mata berkaitan dengan eksistensi dan wujud Allah SWT, namun bagaimana

menumbuhkan kesadaran mendalam agar mampu memanifestasikan aqidah,

syari’ah dan akhlak dalam ucapan, pikiran dan tindakan dalam kehidupan sehari-

hari.

Di sisi lain, dengan adanya perkembangan teknologi dan kemajuan

pengatahuan, maka pesan atau materi dakwah perlu dimuati dasar-dasar

kehidupan dalam masyarakat global yang senantiasa dilandasi faham keislaman.

Sehingga tidak hanya sekedar bagaimana shalat yang benar, puasa yang sah, zakat

yang tepat dan kegiatan ritual lainnya, melainkan juga perlu diperkenalkan pola

kehidupan kontemporer, seperti bagaimana meningkatkan ekonomi yang

berwawasan keislaman atau bagaimana dakwah dapat merambah dunia teknologi

informasi, internet dan sebagainya.

Perkembangan dan kecanggihan teknologi sudah dirasakan “enaknya” oleh

masyarakat global. Sehingga seorang muslim tidak boleh terbawa arus zaman,

tidak hanya bisa membaca keadaan, namun juga harus mampu menjawab

tantangan masa depan.23

Menurut H. Endang Syaefudin Anshari, garis besar agama Islam terdiri

atas: Aqidah, Syari’ah dan Akhlak. Ketiga hal inilah yang dijadikan materi utama

22 Nurul Badruttamam, Dakwah Kolaboratif Tarmizi Taher, (Jakarta: Grafindo Khazanah

Ilmu, 2005), cet. Ke-1, h. 26-27. 23 Nurul Badruttamam, Dakwah Kolaboratif Tarmizi Taher, h. 10.

Page 29: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

dalam menyampaikan pesan dakwah yang dikaitkan dengan persoalan kehidupan

sehari-hari di dunia.

1. Aqidah Islam

Ajaran yang terpenting dari Islam ialah ajaran tauhid, maka sebagai

halnya dalam agama monoteisme atau agama tauhid lainnya yang menjadi dasar

dari segala dasar disini ialah pengakuan tentang adanya Tuhan Yang Maha Esa.

Disamping ini menjadi dasar pula sola karasulan, wahyu, kitab suci yaitu Al-

Qur’an, soal orang yang percaya kepada ajaran yang dibawa Nabi Muhammad

SAW, yaitu soal mukmin dan muslim, soal orang yang tidak percaya kepada

ajaran-ajaran itu yakni orang kafir dan musyrik, hubungan makhluk, terutama

manusia dan Pencipta, soal akhir hidup manusia yaitu surga dan neraka dan lain

sebagainya.

Semua soal ini dibahas oleh ilmu tauhid atau ilmu kalam yang dalam

istilah Baratnya disebut teologi. Aspek teologi merupakan aspek yang penting

sebagai dasar bagi Islam.

Salah satu ajaran dasar lain dalam agama Islam ialah bahwa manusia

yang tersusun dari badan dan roh itu berasal dari Tuhan dan akan kembali ke

Tuhan. Tuhan adalah suci dan roh yang datang dari Tuhan juga suci dan akan

dapat kembali ke tempat asalnya di sisi Tuhan, kalau ia tetap suci. Tetapi kalau ia

menjadi kotor dengan masuknya ia ke dalam tubuh manusia yang bersifat materi

itu, ia tidak akan dapat kembali ke tempat asalnya.24

24 Harun Nasution, Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya, (Jakarta: Universitas

Indonesia, 2005), jilid 1, cet. Ke-2, h. 23-24.

Page 30: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

Aqidah etimologis berarti ikatan, sangkutan; secara teknis berarti

kepercayaan, keyakinan, iman, creed, credo.25

Aqidah secara harfiah berarti “sesuatu yang terbuhul atau tersimpul

secara erat atau kuat”. Wacana tersebut lalu dipakai dalam istilah agama Islam,

yang mengandung pengertian “pandangan, pemahaman, atau ide (tentang realitas)

yang diyakini kebenarannya oleh hati”. Yakni diyakini kesesuaiannya dengan

realitas itu sendiri. Apabila suatu pandangan, pemahaman atau ide diyakini

kebenarannya oleh hati seseorang, maka berarti pandangan paham atau ide itu

telah terikat di dalam hatinya. Dengan demikian, hal itu disebut aqidah bagi

pribadinya. Hubungan apa yang diyakini oleh hati seseorang dan apa yang

diperbuat (amalnya) bersifat kualitas, aqidah menjadi sebab dan amal perbuatan

menjadi akibat.

Aqidah mengikat kalbu manusia dan menguasai batinnya. Dari aqidah

inilah yang akan membentuk moral (Akhlak) manusia. Oleh karena itu, yang

pertama kali dijadikan materi atau pesan dalam dakwah Islam adalah aqidah atau

keimanan. Dengan iman yang kukuh akan lahir keteguhan dan pengorbanan yang

selalu menyertai setiap langkah dakwah.

Pembahasan mengenai aqidah Islam pada umumnya berkisar pada Arkanul

Iman (rukun iman yang enam), yaitu:

1. Iman kepada Allah 2. Iman kepada malaikat-malaikat-Nya 3. Iman kepada kitab-kitab-Nya 4. Iman kepada Rasul-rasul-Nya 5. Iman kepada Hari Akhirat 6. Iman kepada Qadha dan Qadar26

25 Endang Syaefudin Anshari, Wawasan Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

1993), cet. Ke- IV, hal. 25 26 Endang Syaefudin Anshari, Wawasan Islam, hal. 25.

Page 31: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

Aqidah yang menjadi materi atau pesan utama dakwah ini mempunyai

ciri-ciri yang membedakan kepercayaan dengan agama lain, yaitu:

1. Keterbukaan melalui persaksian (syahadat). Dengan demikian seseorang muslim selalu jelas identitasnya dan bersedia mengakui identitas keagamaan orang lain.

2. Cakrawala pandangan yang luas dengan memperkenalkan bahwa Allah adalah Tuhan seluruh Alam, bukan Tuhan kelompok atau bangsa tertentu. Dan soal kemanusiaan juga diperkenalkan kesatuan asal-usul manusia. Hal ini dapat kita lihat dalam surah An-Nissa ayat 1 dan surah al-Hujurat ayat 13:

⌧ ☯

Artinya : "Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang Telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan Mengawasi kamu" (Q.S. An-Nissa: 1).27

Artinya : "Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah

27 Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 114.

Page 32: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal" (Q.S. Al-Hujurat: 13).28

3. Kejelasan dan kesederhanaan diartikan bahwa seluruh ajaran Aqidah

baik soal ketuhanan, kerasulan ataupun alam ghaib sangat mudah untuk dipahami.

4. Ketahanan antara iman dan Islam atau antara iman dan amal perbuatan. Dalam ibadah-ibadah pokok yang merupakan manifestasi dan iman dipadukan dengan segi-segi pengembangan diri dan kepribadian seseorang dengan kemaslahatan masyarakat yang menuju pada kesejahteraannya. Karena aqidah memiliki keterlibatan dengan soal-soal kemasyarakatan.29

Dalam Islam, aqidah bersifat bathiniyah yang mencakup masalah-masalah

yang erat hubungannya dengan rukun iman yang meliputi: iman kepada Allah

SWT, iman kepada malaikat-malaikat-Nya, iman kepada kitab-kitab-Nya, iman

kepada Rasul-rasul-Nya, iman kepada hari akhir dan iman kepada qadha dan

qadar. Masalah aqidah ini secara garis besar ditujukan oleh Rasulullah SAW

dalam sabdanya: "Iman adalah engkau percaya kepada Allah, malaikat-malaikat-

Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, hari akhir dan percaya adanya ketentuan

allah yang baik dan buruk" (HR. Muslim).

Inti dari materi atau pesan Aqidah ini adalah keyakinan tentang keesaan

Allah SWT dan hari akhir, sedangkan selebihnya merupakan elemen-elemen yang

mengukuhkan kedua inti aqidah itu, akan tetapi materi atau pesan dakwah

meliputi juga masalah-masalah yang dilarang sebagai lawannya, misalnya syirik

(menyekutukan Allah), ingkar dengan adanya Allah dan sebagainya.30

2. Syari’ah

Menurut Yusuf Qordhowi, kata syari’ah mempunyai arti “jalan” dapat kita

jumpai dalam firman Allah SWT dalam surah al-Jatsiyah ayat 18:

28 Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 874. 29 Moh. Ali Azis, Ilmu Dakwah, h. 109-110. 30 Moh. Ali Azis, Ilmu Dakwah, h. 112.

Page 33: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

Artinya : "Kemudian kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama itu), Maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak Mengetahui" (Q.S.Al-Jatsiyah:18).31

Materi dakwah yang bersifat syari’ah ini sangat luas dan mengikat seluruh

umat Islam. Ia merupakan jantung yang tak terpisahkan dari kehidupan umat

Islam di berbagai penjuru dunia dan sekaligus merupakan hal yang patut

dibanggakan. Kelebihan dari materi atau pesan syari’ah Islam antara lain adalah

bahwa ia tidak dimiliki oleh umat-umat yang lain. Dan syari’ah ini bersifat

sangatlah universal, yang menjelaskan hak-hak umat muslim dan non-muslim,

bahkan hak seluruh umat manusia. Dengan adanya materi atau pesan syari’ah ini,

maka tatanan sistem dunia akan teratur dan sempurna. Disamping syari’ah ini

mengandung dan mencakup kemaslahatan sosial dan moral yang meliputi:

a. Ibadah (dalam arti khusus): - Thaharah - Sholat - Zakat - Puasa - Haji

b. Mu’amallah (dalam arti luas): 1. Al-Qununul khas (hukum perdata):

- Mu’amalah (hukum niaga) - Munahakat (hukum nikah) - Waratsah (hukum waris) - Dan lain sebagainya.

2. Al-Qanunul ‘am (hukum publik): - Hinayah (hukum pidana) - Khilafah (hukum negara) - Jihad (hukum perang dan damai) - Dan lain-lain.32

31 Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 817. 32 Endang Saifuddin Anshari, Wawasan Islam, (Jakarta: Rajawali,1996), h. 71.

Page 34: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

Materi atau pesan dakwah dalam bidang syari’ah ini dimaksudkan untuk

memberikan gambaran yang benar, pandangan yang jernih, kejadian secara cermat

terhadap hujjah atau dalil-dalil dalam melihat setiap persoalan yang baru,

sehingga umat tidak terperosok ke dalam kejelekan, sementara yang diinginkan

dalam dakwah adalah kebaikan. Karena kesalahan dalam meletakkan posisi yang

benar dan seimbang di antara beban syari’ah sebagaimana yang telah ditetapkan

oleh Islam akan menimbulkan satu hal yang sangat membahayakan terhadap

agama dan kehidupan.

Namun demikian syari’ah Islam itu sangatlah luas dan luwes (fleksibel).

Akan tetapi tidak berarti Islam selalu menerima setiap persoalan yang baru, tanpa

harus difilter terlebih dahulu. Dan inilah yang akan dijadikan materi atau pesan

dakwah sebagaimana da'i mampu mengemas masalah syari’ah ini ke dalam

permasalahan umat era sekarang yang bisa menjawab atau memberikan solusi

terhadapnya. Dan yang lebih penting lagi bahwa materi atau pesan syari’ah ini

tidak bertentangan dengan sumber utamanya yaitu Al-Qur’an dan Hadits.

Karena Islam mengembangkan hukum lengkap yang meliputi segenap

kehidupan manusia. Kelengkapan ini mengalir dari konsepsi Islam tentang

kehidupan manusia yang diciptakan untuk memenuhi ketentuan yang membentuk

kehendak Ilahi. Dan materi atau pesan dakwah yang menyajikan unsur syari’ah

harus dapat menggambarkan atau memberikan informasi yang jelas dalam bidang

hukum yang bisa wajib, mubah (dibolehkan), dianjurkan (mandub), makruh

(dianjurkan supaya tidak dilakukan) dan haram (dilarang). Karena masalah

syari’ah ini selain mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhannya juga

mengatur hubungan manusia dengan sesamanya yang berkenaan dengan

Page 35: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

pergaulan hidup untuk mencapai kesuksesan baik dalam kehidupan di dunia

maupun di akhirat.

3. Akhlak

Kata “Akhlak” secara etimologi berasal dari bahasa Arab jama’ dari

"khuluqun" yang diartikan sebagai budi pekerti, perangai dan tingkah laku atau

tabi’at. Kalimat-kalimat tersebut memiliki segi-segi persesuaian sengan perkataan

“khuluqun” yang berarti kejadian, serta erat hubungannya dengan khalik yang

berarti pencipta dan “makhluk” yang berarti yang diciptakan. Adapun pengertian

sepanjang terminologi yang dikemukakan ulama akhlak antara lain sebagai

berikut:

1. Akhlak adalah suatu ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia kepada yang lainnya menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia dalam perbuatan mereka yang menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang harus diperbuat.

2. Ibnu Maskawih dalam kitabnya “Tanzib al-akhlak”, akhlak diartikan sebagai keadaan jiwa yang mendorong seseorang utnuk melakukan suatu perbuatan tanpa memerlukan pemikiran.

3. Al-Ghazali menyebutkan bahwa akhlak diartikan sebagai suatu sifat yang tetap pada seseorang, yang mendorong untuk melakukan perbuatan ynag mudah tanpa membutuhkan sebuah pemikiran.33

Berdasarkan dari pengertian di atas, maka ajaran akhlak merupakan suatu

kualitas perbuatan manusia dari keadaan jiwa yang terlihat secara nyata.

Salah satu materi atau pesan dakwah Islam dalam rangka

memanifestasikan penyempurnaan martabat manusia serta membuat harmonis

tatanan hidup masyarakat, disamping aturan legal formal yang terkandung dalam

syari'ah, salah satu ajaran etis dalam Islam adalah akhlak. Oleh karena itu,

wilayah akhlak Islam memiliki cakupan yang sangat luas dengan keseluruhan

ajaran Islam dan memiliki objek yang luas pula, sama luasnya dengan perilaku

33Moh. Ali Azis, Ilmu Dakwah, h. 117-118.

Page 36: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

dan sikap manusia yang disadarinya. Karena ajaran Islam yang disampaikan oleh

Nabi Muhammad SAW secara total mengandung nilai akhlak terhadap Tuhan, diri

sendiri, sesama manusia dan alam sekitar yang didalamnya terdapat akhlak

mahmudah dan lawannya akhlak madzmumah.

Dan materi akhlak ini sangat luas sekali yang tidak saja bersifat lahiriyah

tetapi juga sangat melibatkan pikiran. Akhlak dunia (agama) mencakup pada

berbagai aspek, dimulai dari akhlak kepada Allah SWT, hingga sesama akhlak

meliputi:

a. Akhlak kepada Allah SWT, akhlak ini bertolak pada pengakuan dan kesadaran bahwa tiada Tuhan selain Allah.

b. Akhlak terhadap sesama manusia. c. Akhlak terhadap lingkungan, lingkungan disini adalah segala sesuatu

yang berada di sekitar manusia, baik yang binatang, tumbuh-tumbuhan maupun benda-benda yang tak bernyawa.34

Sedangkan menurut H. Endang Syaefudin Anshari, pada garis besarnya

Akhlak Islam terdiri atas:

1. Akhlak manusia terhadap khaliq 2. Akhlak manusia terhadap makhluk

1. Akhlak terhadap makhluk bukan manusia; flora, fauna dan lain-lain

2 Akhlak terhadap makhluk manusia: b. Diri pribadi c. Rumah-tangga/keluarga d. Antar tetangga e. Masyarakat luas lainnya.35

Dari keseluruhan message atau pesan-pesan dakwah Islam diatas yang

meliputi aqidah, syari'ah dan akhlak, harus disampaikan secara menarik tidak

monoton sehingga merangsang objek dakwah untuk mengkaji tema-tema Islam

yang pada gilirannya objek dakwah ingin mengkaji materi atau pesan agama Islam

34 M. Quraish Shihab, Wawasan al-Qur'an, (Bandung: Mizan, 2000), h. 261-272. 35 Endang Syaefudiin Anshari, Wawasan Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

1993), cet. Ke-4, h. 27-28

Page 37: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

dan meningkatkan kualitas pengetahuan keislaman untuk pengalaman keagamaan

objek dakwah.

Pesan-pesan dakwah harus disampaikan secara aktual untuk

membangkitkan, memahami dan menjalankan ajaran-ajaran Islam. Pesan-pesan

dakwah yang selama ini disampaikan secara normatif yang hanya menekankan

halal dan haram, perlu diimbangi dengan pesan-pesan yang aplikatif termasuk

untuk membangkitkan sumber daya sasaran dakwah.36 Serta pesan dakwah yang

disampaikan disini terutama melalui media radio harus disesuaikan dengan para

pendengarnya secara konseptual dan realitas.

Tabel 1 Skema Pesan Dakwah

36 Samsul Munir Amin, Rekonstruksi Pemikiran Dakwah Islam, (Jakarta: Amzah, 2008), h. 28.

1. Aqidah

1. Iman Kepada Allah SWT 2. Iman Kepada Malaikat-Nya 3. Iman Kepada Kitab-kitab-Nya 4. Iman Kepada Rasul-rasul-Nya 5. Iman Kepada Hari Kiamat 6. Iman Kepada Qadha dan Qadar

1. Ibadah (D.A. Khas)

1. Thaharah 2. Shalat 3. Zakat 4. Shaum 5. Haji

2. Syari’ah

2. Mu’amalah (D.A. Luas)

Islam

1. Mu’amalah (D.A.Agak luas) = Al-Qanunu ‘I-khas = Hukum Perdata

a. Mu’amalah D.A. Khas = Hukum Niaga b.Munakahah = Hukum Nikah c.Waratsah = Hukum Waris d. dsb.

a. Jinayah = Hukum Pidana b. Khilafah = Hukum Negara c. Jihad = Hukum Perang dan Damai d. dsb.

Page 38: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

37 C. Media Dakwah

Kata "media" merupakan jamak dari bahasa Latin yaitu medium, yang

berarti alat perantara. Sedangkan secara istilah media berarti segala sesuatu yang

dapat digunakan untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian dapat

dirumuskan bahwa media dakwah berarti segala sesuatu yang dapat digunakan

untuk mencapai tujuan dakwah yang telah ditentukan.38 Atau dapat dikatakan

media dakwah yaitu alat yang dipergunakan untuk menyampaikan materi atau

pesan dakwah (ajaran Islam) kepada mad'u.

Hamzah Ya'qub membagi media dakwah menjadi lima macam, yaitu :

Lisan, Tulisan, Lukisan, Audio Visual dan Akhlak :

1. Lisan, ini merupakan media dakwah paling sederhana yang

menggunakan lidah dan suara, dakwah dengan media ini dapat

berbentuk pidato, ceramah, bimbingan, penyuluhan dan sebagainya.

2. Tulisan, buku majalah, surat kabar, surat menyurat (korespondensi),

spanduk, Flash Card dan sebagainya.

37 Endang Syaefudiin Anshari, Wawasan Islam, h. 29. 38 Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1993), h.

163.

2. Al-Qanunu = Hukum Publik

3. Akhlak

1. Akhlak Terhadap Khalik

2. Akhlak Terhadap Makhluk

1. Akhlak Terhadap Manusia

2. Akhlak Terhadap Bukan Manusia

a. Diri Sendiri b. Tetangga c. Masyarakat

a. Flora b. Fauna c. dsb.

Page 39: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

3. Lukisan, gambar, karikatur dan sebagainya.

4. Audio Visual, yaitu dakwah yang merangsang indera pendengaran atau

penglihatan dan kedua-duanya: televisi, film, slide, ohap dan

sebagainya.

5. Akhlak, yaitu perbuatan-perbuatan nyata yang mencerminkan ajaran

Islam dapat dinikmati serta didengarkan oleh mad'u.

Namun, dilihat dari segi penyampaian dakwah, media dakwah dibagi

menjadi tiga golongan, yaitu :

1. Spoker words, yaitu media dakwah yang berbentuk ucapan atau bunyi

yang dapat ditangkap dengan indera telinga seperti radio, telepon dan

sebagainya.

2. Pointed writing, yaitu media dakwah yang berbentuk tulisan, gambar,

lukisan dan sebagainya yang dapat ditangkap oleh indera mata.

3. The audio visual, yaitu media dakwah yang berbentuk gambar hidup

yang dapat didengar sekaligus dapat diihat seperti televisi, film, video,

dan sebagainya.

Di samping penggolongan media di atas, media dakwah dari segi sifatnya

juga dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu :

1. Media tradisional, yaitu berbagai macam seni pertunjukkan yang

secara tradisional dipentaskan di depan umum (khalayak) terutama

sebagai sarana hiburan yang memiliki sifat komunikatif, seperti ludruk,

wayang, drama, dan sebagainya.

Page 40: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

2. Media modern, yang diistilahkan juga dengan "media elektronik" yaitu

media yang dilahirkan dari teknologi. Yang termasuk media modern

ini antara lain televisi, radio, pers, dan sebagainya.

Penggunaan media dakwah disesuaikan dengan situasi dan kondisi si

penerima pesan dakwah (mad’u) agar lebih memahami pesan dakwah yang

disampaikan serta tidak menimbulkan keraguan dari pesan dakwah yang

diterimanya.

Seorang Da’i dalam menyampaikan ajaran agama Islam kepada umat

manusia tidak lepas dari sarana atau media (wasilah) dakwah. Kepandaian untuk

memilih media dakwah yang tepat merupakan salah satu unsur keberhasilan

dakwah. Terlebih dalam mengantisipasi perkembangan zaman yang saat ini di

mana ilmu pengetahuan berkembang dengan pesat yang ditandai dengan

kemajuan dan kecanggihan teknologi. Ketertinggalan umat Islam dan ketertutupan

dari dunia luar, sedikit banyak menjadi salah satu penyebab ketidakberhasilan

dakwah.

Karena masyarakat saat ini adalah masyarakat plural yang berkembang

dengan berbagai kebutuhan yang praktis, sehingga kecanggihan teknologi mau

tidak mau akan menghadapi dan menjadi idaman dalam kehidupan masyarakat.

Kecanggihan teknologi telah membuka sekat dan menghilangkan batas ruang-

waktu, sehingga memilih dan menggunakan media dakwah yang tepat sudah

menjadi keharusan dan tuntutan zaman agar memiliki efektifitas dakwah yang

tinggi.39

D. Dakwah Melalui Radio

39 Nurul Badruttamam, Dakwah Kolaboratif Tarmizi Taher, h. 157.

Page 41: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

Media dakwah yang paling efektif digunakan pada era multimedia seperti

ini adalah media elektronik yang salah satunya adalah radio. Pesawat radio yang

kecil, murah harganya serta dapat dibawa kemana pun pendengarnya berada,

ternyata dapat memberi informasi, hiburan dan pendidikan. Tidak hanya itu,

siaran acara di beberapa radio juga banyak menyiarkan program acara yang

bernuansa Islami yang dikategorikan kedalam program siaran keagamaan dengan

metode penyampaian yang berbeda. Siaran keagamaan merupakan salah satu dari

edukasi atau pendidikan.

Dakwah melalui media radio itu cukup efektif karena sifatnya yang umum,

serempak, jumlah pendengarnya banyak tanpa membatasi di daerah perkotaan

maupun pedesaan dapat menikmatinya serta bentuk acaranya yang bersifat dialog.

Sehingga tidak hanya mendengarkan saja, tetapi mampu berinteraksi dengan

pendengar dengan mendiskusikan pesan dakwah yang disampaikan oleh da’i yang

berperan sebagai komunikator.

Ada beberapa faktor efektifitas radio siaran, disebabkan daya kekuatan

yang dimilikinya, yaitu:

1. Bersifat langsung Dewasa ini teknik penyiaran semakin maju. Para reporter radio dapat menyiarkan secara langsung peristiwa di tempat kejadian (on the spot reporting). Komunikasi langsung antara khalayak dan da’i yang berdakwah di radio dapat dilakukan melalui system phone in program. Pendengar menelpon langsung da’i yang sedang mengudara menanggapi atau menanyakan sesuatu kepada da’i dan didengar oleh seluruh pendengar “dialog di udara”.40

2. Siaran radio tidak mengenal jarak dan rintangan

Karena jangkauannya yang luas, media radio mampu menembus

daerah-daerah terpencil sekalipun bahkan sampai ke seluruh dunia.

40 Samsul Munir Amin, Rekonstruksi Pemikiran Dakwah Islam, h. 191.

Page 42: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

Sehingga penyampaian dakwah tidak terlalu sulit dengan

menggunakan media radio dibandingkan dengan media lainnya.

3. Radio siaran mempunyai daya tarik yang kuat, yakni: musik, kata-kata

dan efek suara

4. Biaya relatif murah

Walaupun media radio kalah saing dengan media-media lain yang

lebih cepat dalam menyampaikan informasinya tetapi radio masih

memiliki tempat ditengah para peminatnya. Karena perbedaan dari

kecanggihannya, baik si kaya maupun si miskin tetap menjadikan radio

sebagai media utama yang dimiliki setiap penduduk.

5. Tidak terhambat oleh kemampuan baca dan tulis41

Keuntungan lain yang dimiliki radio adalah siaran yang tidak

terhambat oleh kemampuan baca dan tulis khalayak. Di beberapa

negara Asia tingkat kemampuan baca dan tulis populasinya lebih dari

60%. Jutaan orang tersebut tidak disentuh oleh media massa lain

kecuali bahasa radio dalam bahasa mereka.42

Dari uraian diatas mengenai efektifitas dakwah melalui radio yang

merupakan salah satu media massa elektronik, tampak begitu jelas besar pengaruh

emosi dan perilaku keagamaan yang ditimbulkan oleh media massa tersebut.

Walaupun radio telah tersaingi oleh beberapa media massa elektronik lainnya,

namun radio tetap memiliki pendengarnya yang jumlahnya relatif banyak karena

daya kekuatannya yang tinggi.

41 Moh. Ali Azis, Ilmu Dakwah, h. 152. 42 Onong Uchyana effendi, Dasar-dasar Public Relation, (Bandung: Alumni, 1986), h.

173.

Page 43: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

Radio merupakan salah satu sarana berdakwah yang efektif. Apalagi di

segala penjuru bisa menjangkau dakwah dengan adanya radio. Bagi masyarakat

pada umumnya yang kurang mampu, pasti mengerti dan memahami radio dan

fungsinya. Salah satu fungsi radio itu jika dimasukan untuk berdakwah pun sangat

bermanfaat dan efektif. Radio pada zaman sekarang ini sudah hampir tertinggal

dengan media lain. Namun, radio masih sangat efektif dan tepat untuk berdakwah

bagi masyarakat yang kurang mampu. Karena radio bisa dijangkau oleh segala

kalangan. Dakwah melalui radio pun bisa dilakukan pada zaman sekarang ini,

karena semodern apapun zaman sekarang ini masih ada masyarakat yang

terbelakang dan belum menjangkau media-media elektronik yang canggih. Dan

radio salah satu cara berdakwah yang bisa dilakukan para Da’i.

Page 44: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

BAB III

PROFIL RADIO RAMAKO 105,8 FM DAN PROGRAM SIARAN

KEAGAMAAN “SPIRITUAL SHARING”

A. Profil Radio Ramako

1. Sejarah Berdirinya Radio Ramako

Berawal dari kegemaran kumpul-kumpul sambil bercanda para mahasiswa

Jakarta-Kota di era 70’an diantaranya adalah mahasiswa dari Universitas

Indonesia, Universitas Nasional dan lainnya., memunculkan inspirasi untuk

mengekspresikan diri mereka yang tiada henti-hentinyanya bergejolak. Era yang

lebih kental dikuasai oleh budaya barat itu tidak tertahankan hanya mendekam

dalam dada mereka. Warna musik ala The Beatles, The Rolling Stones, Deep

Purple, Bee Gees maupun Creadence Cleawater Revival dll, tidak lengkap

rasanya jika hanya bergaung di ruang kamar tidur mereka. Mereka butuh ruang

agar hidup ini lebih segar dan hidup. Maka sebagai wujud implementasi

pengetahuan mereka di bangku kuliah walaupun belum rampung, ide yang paling

muda dan gaul pada masa itu adalah dengan mendirikan stasiun radio, dan ramako

muncul di tengah ide-ide kreatif itu meski sebatas hanya menjadi ajang saling

kirim pesan dan lagu.

Ramako adalah singkatan dari Radio Mahasiswa Kota. Tanggal 03 April

1983, telah mencatat sejarah gemilang dibawah management baru pimpinan Ibu

Hj. Adyanti Soedarmono, MBA. Radio menjadi stasiun pertama di bawah

Page 45: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

naungan Radio Ramako Group yang saat ini membawahi 5 (lima) stasiun radio di

Jakarta dan Batam. Berlokasi di Permata Hijau-Jakarta Selatan, radio ramako

yang terpancang di AM 738 Khz, mengusung pembaruan dalam management

radio secara profesional & berkibar menjadi salah satu radio yang paling

diperhitungkan dan bahkan menjadi trendsetter pada masa itu. Dengan station call

“RAMAKO NEW DIMENTION”, yang menyajikan musik aliran New Wave &

Jazz Contemporary, ramako banyak menjadi inspirasi radio-radio lain di Jakarta

dan kota besar lainnya di Indonesia untuk mendulang kesuksesan seperti yang

dinikmati ramako.

Seiring dengan berjalannya waktu dan kemajuan teknologi, tanggal 27

November 1985, Radio Ramako menempati studio/kantor baru di Jl. Empu

Sendok 12 Kebayoran Baru-Jakarta Selatan dan sekaligus menjejakkan diri di

jalur 106.15 FM, teknologi radio yang dibilang langka di Indonesia pada waktu itu

termasuk dalam 3 station radio yang pertama masuk di jalur Frequency

Modulation (FM) di Indonesia. Kejernihan suara dan musik terseleksi semakin

membawa Ramako berada diposisi terdepan dalam persaingan bisnis radio siaran.

Dengan selalu mengikuti trend pendengar, di tahun 1990 Ramako

memanjakan pendengarnya dengan musik Mellow AC. Agar lebih personal,

sapaan pendengarnya menjadi “Magic Listner” hingga saat ini. Bulan November

1993, Ramako memancarkan siarannya dari lantai 19 gedung Menara BTN Gajah

Mada Harmoni Jakarta Pusat, serta lebih mempertajam positioning bagi kalangan

menengah keatas. Tanggal 03 April 2001, Ramako muncul menjadi Radio

Interaktif dan Tagline. “LISTEN AND TALK TO MAGIC”.

Page 46: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

Pada tanggal 01 Agustus 2004, Ramako menempati frekuensi baru di

gelombang 105,8 FM. Dengan musiknya, Ramako semakin digemari. Dengan

informasinya, Ramako semakin diminati. Dengan jangkauan siaran yang luas,

Ramako semakin banyak pendengarnya. Itulah sebabnya mengapa kami pencetus

radio Ramako menyebut diri sebagai salah satu dari 3 keajaiban di Jakarta “The

Magic Of Jakarta”, 2 keajaiban lainnya adalah pendengar sebagai MITRA

BISNIS RAMAKO dan jutaan “MAGIC LISTNER” di Indonesia dan seluruh

dunia.43

2. Visi dan Misi Radio Ramako

Seperti radio-radio lainnya, radio Ramako juga memiliki visi dan misi

yang akan mengarahkan dalam penyiarannya. Serta menjadikan daya tarik

tersendiri, visi dan misi radio Ramako adalah sebagai berikut:

a. Visi

Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, dan sesuai dengan

tingkat kebutuhan masyarakat Jakarta dan kota-kota besar lainnya di Indonesia

akan kecepatan informasi dan perkembangan musik serta hiburan, Radio Ramako

105,8 FM The Magic of Jakarta, berupaya untuk memenuhi tuntutan zaman dan

teknologi serta kebutuhan masyarakat dengan menyajikan informasi terdepan,

musik terbaik dan hiburan yang menarik sesuia dengan keinginan dan tuntutan

masyarakat.

b. Misi

Misi Radio Ramako 105,8 FM The Magic Of Jakarta, adalah untuk

meningkatkan potensi kemampuan intelektual para pendengar melalui program-

43 Radio Ramako, “Company Profile”.

Page 47: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

program siaran yang disajikan secara inovatif, kreatif, atraktif edukatif dan

menghibur. Dengan station call Ramako 105,8 The Magic of Jakarta, Ramako

akan menjadi station yang akan selalu diminati dan digemari dimasa kini dan

masa depan.44

3. Struktur Organisasi Radio Ramako

Berikut adalah struktur organisasi di radio Ramako yang berada di bawah

naungan Direktur Utama Ramako Group.

a. Station Manager : R. Irvan Azhar b. Office Manager : Hais Pakaya c. Program Manager : Bayu Setio d. Kord. Umum : Eddi Wiyardi e. Kord. Liputan : Hazwardi f. Kord. Traffic/sls : R. Djuni Arie g. Kord. Produksi : Sevendi h. Kord. Tehnik : Isnadi i. Music Director : Yery Fanggi j. IT Development : Frederic Marshal k. Produser Pagi : Ricky SP l. Produser Sore : Ghina45

4. Target Pendengar

Pendengar Ramako 105.8 The Magic of Jakarta, yang biasa di sapa

dengan panggilan “MAGIC LISTNER” adalah masyarakat dewasa yang berusia

25-45 tahun professional yang termasuk golongan A Class yang sangat kritis dan

sangat mengikuti perkembangan zaman dan berkeinginan untuk maju dan lebih

baik.

5. Format Siaran Ramako

Sebagai sebuah station radio modern Ramako 105.8 The Magic of Jakarta, ramako menyajikan musik dan informasi dengan perbandingan porsi siaran sebesar 55% Musik dan 45% News and Information.

Format Musik Ramako 105.8 The Magic of Jakarta:

44 Radio Ramako, “Company Profile”. 45 Radio Ramako, “Company Profile”.

Page 48: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

1) Adult Contemporary

2) Slow (Mellow) and Medium Hits

3) 1979’s – 2000’s

4) Rock Musik

5) English, Indonesia and Mandarin

Format News and Information di Ramako The Magic of Jakarta, berformat Update News dalam program Listen and Talk to Magic dan Live on The Spot yang disampaikan secara langsung oleh para Reporter Ramako langsung dari lokasi.46

6. Program Acara yang Disiarkan

Tabel 2

Program Acara yang Disiarkan Setiap Hari

NO. PROGRAM HARI JAM

1. Spiritual Sharing Senin – Jum’at 05.15 – 05.45

2. Hallo Jakarta

- Poros Jakarta - Melbourne

- Grow Your

Investment

- Magic Health

- Friday Spirit

- Ramako Prduli

Senin – Jum’at

Senin

Selasa

Rabu

Jum’at

Jum’at

06.00 – 09.00

07.00 – 08.00

07.00 – 08.00

07.00 – 08.00

07.00 – 08.00

08.00 – 09.00

3. Keluarga Jakarta Senin – Jum’at 09.00 – 12.00

4. Serabi Jakarta Senin – Jum’at 12.00 – 13.00

5. MD’J Jakarta (MD Jakarta) Senin, Selasa & Kamis 13.00 – 16.00

6. Magic Time Break Senin – Jum’at 16.00 – 20.00

7. Song 4 You (not request) Senin – Jum’at 20.00 – 21.00

8. Song 4 You (request) Senin – Jum’at 21.00 – 24.00

9. Relaksasi Senin – Minggu 24.00 – 01.00

10. Soul 2 80’S Rabu 06.00 – 24.00

11. Berproses Menuju Kesejatian Diri

Kamis 20.00 – 21.30

46 Radio Ramako, “Company Profile”.

Page 49: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

12. Rock A Holic Zone

Weekend Highlight

Jum’at

Jum’at

06.00 – 24.00

19.00 – 20.00

13. Jazzy On Magic Sabtu 06.00 – 19.00

14. Obrolan Sabtu Sabtu 10.00 – 12.00

15. Magic Weekly Sport Sabtu 19.00 – 20.00

16. A Night to Member Sabtu 20.00 – 21.00

17. Song 4 You Request Sabtu 21.00 – 24.00

18. Sound of Love Minggu 06.00 – 24.00

19. R.O.C.K Rock Jum’at 21.00 – 24.00

20. Jakarta Update Senin - Minggu Tentatif

21. Jakarta What’s Up Senin – Jum’at 18.30 – 18.3547

B. Program Siaran Keagamaan “Spiritual Sharing” di Radio Ramako

105.8 Fm

Walaupun radio Ramako bukan berlatar belakang radio religi, namun

Ramako tetap tidak meninggalkan nuansa Islami yang merupakan agama yang

dianut sebagian besar masyarakat Indonesia. Karena dari ownernya yang sangat

religi yang ingin menjadikan radionya dapat memberikan pencerahan-pencerahan

bagi pendengarnya, sehingga dalam salah satu program siarannya harus ada yang

bernuansa Islami untuk pencerahan para pendengarnya. Program acara diskusi

keagamaan tidak jauh berbeda dengan siaran kuliah dhuha lainnya yang disiarkan

oleh radio-radio lainnya. Hanya nama program siarannya saja yang menggunakan

nama yang berbeda karena disesuaikan dengan target pendengar radio ini yang

bersegmentasi B+ sampai A yang berusia 25-45 tahun. Awalnya program ini

bernama kuliah subuh atau seperti kultum biasa lainnya yang bersifat monoton.

Tetapi seiring dengan berjalannya waktu dan antusias dari para pendengarnya 47 Radio Ramako, “Company Profile”

Page 50: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

yang tidak hanya mendengarkan tetapi juga ingin ikut berdiskusi dalam acara ini.

Maka pihak Ramako mengganti nama siaran keagamaan ini menjadi “Spiritual

Sharing” yang memiliki makna diskusi keagamaan sebagai pencerahan dan

penyucian diri yang disiarkan secara interaktif atau dua arah agar pendengarnya

dapat berinteraksi mengenai pesan dakwah yang disampaikan berkaitan dengan

persoalan yang dihadapi.

Program keagamaan ini merupakan program paling bertahan dari tahun ke

tahun tanpa adanya perubahan hanya pada jam siarnya saja yang ditambah sedikit

lebih panjang karena permintaan dari para pendengarnya yang selalu setia dengan

program ini.

Sebagai program yang disiarkan secara langsung bersama para ustadz

melalui phone disaat matahari mulai menyinari angkasa Jakarta, program

“Spiritual Sharing” memberikan pencerahan spiritual yang menyejukkan tanpa

ada unsur menggurui, sehingga Magic Listner (panggilan bagi para pendengar

radio Ramako), bisa dengan bebas santai dan terbuka menyampaikan

permasalahan yang berkaitan dengan kesucian Islam, secara langsung.

Para ustadz (komunikator) yang memberikan pencerahan mengenai isi

pesan dakwah yang akan disampaikan selama 15 menit dengan tausyiah yang

dikupas secara mendalam berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits. Kemudian para

“Magic Listner” mendiskusikan apa yang belum diketahuinya dengan mengajukan

pertanyaan seputar pesan dakwah yang disampaikan baik melalui telepon, fax, e-

mail atau SMS.

Page 51: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

Karena media dakwah yang digunakan para ustadz ini adalah radio yang

mengandalkan indera pendengaran untuk memahami makna dari pesan dakwah

yang disampaikannya, maka para ustadz ini harus memprioritaskan isi pesan

dakwah yang mudah dipahami secara logis serta tidak memihak kepada salah satu

persepsi yang dapat menimbulkan keraguan atau kesalahpahaman bagi para

pendengar yang mungkin hanya mendengarkan sebagian dari pesan dakwah yang

disampaikan, mereka tidak mendengarkan secara keseluruhan atau dari awal

siaran.

Para penyiar acara keagamaan ini mampu menjembatani antara ustadz

(komunikator) dengan para mad’unya (pendengar) dalam program ini, sehingga

acara yang disiarkan berjalan tidak secara monoton tetapi terjadi interaksi atau

komunikasi dua arah antara ustadz dengan mad’u (pendengar)nya.

Spiritual Sharing disiarkan setiap hari senin hingga minggu atau setiap hari

pada pukul 05.30 hingga 06.00 WIB, dengan narasumber dan pesan dakwah yang

berbeda. Walaupun jam siarnya hanya 30 menit, namun dapat memberikan

pencerahan spiritual yang menyejukkan bagi para pendengarnya dengan bukti

antusias para pendengar yang berinteraktif setiap harinya mendiskusikan berbagai

macam persoalan kehidupan.

Target pendengar: seluruh pendengar Ramako dan radio sindika ramako

yang berusia 24 hingga 45 tahun di seluruh Nusantara.

Spiritual Sharing juga disiarkan oleh:

Mitra mahardika khatulistiwa 102.6 FM Pontianak, Kabaresi 99.2 FM

Ambon, Zoo 101.5 FM Batam, 100.7 Batam FM Batam, Maritim 102.6 FM

Page 52: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

Cirebon, Aditya 91.5 FM Subang, Indovision Channel 204 di seluruh Nusantara,

live streaming ramakofm.com ke seluruh penjuru dunia.48

48 Bayu Setyo Nugroho, Wawancara Pribadi, Tanggal 24 Maret 2008, di Jakarta

Page 53: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

BAB IV

PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN KEAGAMAAN

“SPIRITUAL SHARING” DI RADIO RAMAKO

105,8 FM

A. Deskripsi Pesan Dakwah Program Keagamaan “Spiritual Sharing”

Dalam bab IV ini penulis mencoba menganalisa isi pesan dakwah yang

terdapat pada program siaran keagamaan “Spiritual Sharing” di Radio Ramako

105,8 Fm selama 26 hari di bulan Februari 2008. Namun, sebelumnya penulis

akan memaparkan satu persatu isi pesan dakwah yang terdapat dalam program

siaran keagamaan “Spiritual Sharing” yang berbentuk transkrip data siaran.

Kemudian juri memberikan penilaian terhadap isi pesan dakwah yang

disampaikan sesuai dengan kategorinya. Hal ini dilakukan untuk memudahkan

dalam menganalisis isi pesan dakwah tersebut.

a. Berikut Pemaparan Singkat Transkrip Data Siaran

1. Kematian Disiarkan Tgl : 01 Februari 2008 Narasumber : Ust. Abu Zahro

Disampaikan sebuah hadits yang terdapat dalam kitab Tanzil Umam, Rasulullah SAW mengatakan: “Tidak ada satu mayit pun atau tidak seorang pun yang diletakkan di atas kerandanya atau peti jenazah lalu diangkat oleh orang-orang yang mengangkatnya dan baru tiga langkah. Maka si mayit tersebut yang ruhnya ada disampingnya berteriak dengan suara yang keras, yang suara itu bisa didengar oleh makhluk-makhluk yang dikehendaki oleh Allah. Teriakannya itu penuh dengan rasa penyesalan dan sedikit nasihat dengan orang-orang yang masih hidup. Si mayit berkata kepada para pengusung jenazah: “Wahai sodara-sodaraku jangan sekali-kali kalian sampai tertipu oleh dunia sebagaimana dia telah menipu diriku. Jangan sampai kalian dipermainkan oleh waktu atau zaman, sebagaimana ia telah mempermainkan diriku. Aku telah meninggalkan semuanya untuk dunia ini sedangkan keluargaku dan cucu-cucuku tidak memikul dosa dan kesalahanku. Dan

Page 54: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

kalian para pengantar jenazah hanya akan mengantarku dan meninggalkanku. Namun, Allah Yang Maha Perkasa akan memperhitungkan apa yang telah aku perbuat”.

Itu adalah teriakan dan sekaligus pesan kepada orang-orang yang hidup, kata Rasulullah: “Semua mayit, semua jenazah pada saat di pikul usungannya dan baru tiga langkah melangkah, orang-orang yang mengangkatnya, dia teriak dengan teriakan seperti itu”.

Termasuk kita nanti suatu saat akan berteriak seperti itu. Bahkan mungkin lebih dari seperti itu, sebagai teriakan penyesalan. Karena kita telah dipermainkan oleh waktu dan karena kita tertipu oleh dunia yang fana yang justru akan kita tinggalkan ini. Mudah-mudahan sabda Nabi tadi bisa memberikan pelajaran yang amat berharga kepada kita dan bisa memberikan motivasi kepada kita untuk berhati-hati hingga kita tidak tertipu oleh dunia yang serba glamour, yang serba indah dan sebagainya. Sehingga kita lalai dan mengabaikan kewajiban-kewajiban yang seharusnya kita laksanakan. Dan mudah-mudahan kita bisa mempersiapkan bekalnya untuk kehidupan yang kekal setelah kematian itu dan kematian itu yang laksanakan kehidupan atau perpindahan hidup dari satu alam ke alam lain. Dari alam dunia ke alam barzah dan dari alam barzah akan dibangkitkan untuk mempertanggungjawabkan apa yang telah kita perbuat, karena hidup kita untuk akhirat bukan untuk dunia. Mudah-mudahan Allah SWT membimbing kita memberikan petunjuk kita, taufiq dan hidayah kepada kita semua sehingga kita tidak tertipu menjadi orang yang hidup untuk dunia yang fana’ dan tidak dipermainkan oleh zaman.49

Tabel 4 Penilaian Juri Terhadap Tema 1

Kematian No. Juri Kategorisasi Pesan Dakwah

Aqidah Syari’ah Akhlak 1. Juri I - - 2. Juri II - - 3. Juri III - -

Kesimpulan dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa ketiga juri

menyepakati tema ke-1 tersebut berisi pesan dakwah tentang Aqidah.

2. Kasih Sayang Kepada Sesama Disiarkan Tgl : 03 Februari 2008 Narasumber : Ust. Abi

Kita sebagai manusia harus saling memahami terhadap orang-orang disekitar kita. Misalnya keluarga kita yaitu ibu, bapak, kakak, adik, nenek dan semua keluarga yang berada di dekat kita. Juga tetangga bahkan orang yang sama-sama dalam perjalanan atau satu pekerjaan dengan kita. Ketika salah satu dari mereka ada yang rewel atau bersikap dari yang tidak biasanya, maka

49 Transkrip Data Siaran Rekaman Program Keagamaan “Spiritual Sharing”, Tanggal

01 Februari 2008, di Jakarta.

Page 55: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

janganlah lantas kita menyimpulkan bahwa orang tersebut tidak menyukai kita atau tidak senang dengan sikap kita sehingga membuat mereka marah atau kesal atau benci dan sebagainya. Janganlah berburuk sangka kepadanya sebelum mengetahui penyebabnya, tetapi kita membutuhkan pemahaman yang benar-benar diyakini dengan iman dan rasa cinta terhadap mereka. Dan tanpa pemahaman yang benar tidak mungkin ada cinta.

Tanpa pemahaman yang benar, maka “Ruhama u bainahu” berkasih sayang kepada sesama sebagai ciri dari pengikut Rasulullah, sebagai ciri dari seorang mukmin dan seorang mukmin itu tidak mungkin lahir sungguh-sungguh dari pemahaman yang benar di antara kedua orang tuanya. Dan benar itu adalah kita mengalami, bagaimana mungkin kita memahami ajaran kita tanpa adanya pengalaman. Oleh karena itu, rasa kasih sayang kepada sesama ini harus berlandaskan saling memahami dan juga kita sebagai satu jiwa dengan jiwa lain harus bisa seakan-akan mengalami apa yang sedang diderita oleh mereka. Karena dengan pemahaman yang benar dan seakan-akan kita mengalami satu pengalaman yang sama, maka kita dapat menyimpulkan mengapa mereka bersikap berbeda dari biasanya? Dan dengan rasa memahami serta mengalami, kita bisa mencurahkan kasih sayang kita kepada sesama keluarga dan kepada siapa saja terutama yang berada di dekat kita.50

Tabel 5 Penilaian Juri Terhadap Tema 2

Kasih Sayang Kepada Sesama

No. Juri Kategorisasi Pesan Dakwah Aqidah Syari’ah Akhlak

1. Juri I - - 2. Juri II - - 3. Juri III - -

Kesimpulan dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa ketiga juri

menyepakati tema ke-2 berisi pesan dakwah tentang Akhlak.

3. Zikir Disiarkan Tgl : 04 Februari 2008

Narasumber : Ust. Abu Zahro Dalam kitab suci Al-Qur’an banyak sekali ayat-ayat Al-Qur’an yang

memerintahkan berzikir, yang menyebutkan kebiasaan berzikir bagi orang-orang yang beriman, antara lain dalam surah Ar-Ra’du ayat 28, Allah SWT berfirman tentang orang-orang yang berfirman dan kebiasaan mereka berzikir kepada Allah SWT:

50 Transkrip Data Siaran Rekaman Program Keagamaan “Spiritual Sharing”, Tanggal 03 Februari 2008, di Jakarta.

Page 56: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

Artinya : “(Yaitu) Orang-orang yang berima dn hati mereka menjdi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram”

(Q.S. Ar-Ra’du: 28).51 Nabi kita Muhammad SAW mengatakan: “Tidak amal yang paling

disukai oleh Allah dan tidak ada amal yang paling menyelamatkan untuk seorang hamba dari keburukan selain zikir, ingat kepada Allah. Sabda Nabi ini menguatkan ayat Al-Qur’an tadi, bahwa zikir kepada Allah sesungguhnya setelah kita beriman kepada-Nya, itu adalah merupakan amal yang paling disukai oleh Allah SWT dan paling diandalkan untuk keselamatan dari setiap keburukan baik di dunia maupun di akhirat dan zikir itu bisa membersihkan dada serta juga bisa menentramkan qolbu. Jadi kalau kita ingin mendapatkan hati yang tentram, yang damai, maka banyak-banyaklah menyebut Allah SWT atau zikrullah di setiap keadaan, kapan saja dan dimana saja. Karena zikir merupakan obat atau ciri bagi orang-orang yang bertaqwa. Mudah-mudahan kita memperhatikan ayat yang pertama tadi, sehingga kita menjadi orang yang beriman, beriman mempercayai sekaligus mengamalkan dan mudah-mudahan kita banyak berzikir kepada Allah SWT, maka hati kita akan tentram dan damai.52

Tabel 6 Penilaian Juri Terhadap Tema 3

Zikir No. Juri Kategorisasi Pesan Dakwah

Aqidah Syari’ah Akhlak 1. Juri I - - 2. Juri II - - 3. Juri III - -

Kesimpulan dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa ketiga juri

menyepakati tema ke-3 berisi pesan dakwah tentang Syari’ah.

4. Keibaan Allah SWT Disiarkan Tgl : 05 Februari 2008

Narasumber : Ust. Abdul Qodir Al-Habsyi Keibaan merupakan bagian dari rasa kasih sayang Allah SWT yang lebih

spesifik lagi. Di samping Allah sebagai Ar-Rahman dan Ar-Rahim, Allah juga merupakan “Ra’ufum bil ‘ibad” Maha Pengiba terhadap hamba-hamba-Nya. Beberapa kesaksian bahwa ada rahmat khusus yang dikehendaki oleh Allah SWT, sifat keibaan Allah SWT ini agar dapat juga diperankan oleh makhluk-Nya di kehidupan dunia.

51 Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 373. 52 Transkrip Data Siaran Rekaman Program Keagamaan “Spiritual Sharing”, Tanggal

04 Februari 2008, di Jakarta.

Page 57: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

Allah SWT mengaplikasikan sifat keibaan-Nya melalui orang-orang yang mengalami kesulitan dalam hidupnya. Sifat keibaan Allah SWT diwujudkan terutama pada kaum perempuan seperti janda-janda yang kehilangan suaminya. Allah SWT menginginkan agar seorang hamba-Nya memberikan perhatian yang lebih khusus. Bagi mereka yang membantunya bagaikan mujahid di jalan Allah SWT yang menanggulangi kesulitan dan bahaya demi untuk mendapatkan ridho Allah SWT serta bagaikan orang yang menghidupkan malamnya dengan tanpa jenuh dan seperti orang yang yang senantiasa berpuasa dalam kehidupannya seakan-akan tidak pernah berbuka. Betapa banyak di muka bumi ini kaum ibu yang diterlantarkan oleh para suaminya disamping banyak juga yang kehilangan suami mereka karena meninggal dunia, mereka menghadapi problema kehidupan sendirian.53

Tabel 7 Penilaian Juri Terhadap Tema 4

Keibaan Allah SWT No. Juri Kategorisasi Pesan Dakwah

Aqidah Syari’ah Akhlak 1. Juri I - - 2. Juri II - - 3. Juri III - -

Kesimpulan dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa ketiga juri

menyepakati tema ke-4 berisi pesan dakwah tentang Aqidah.

5. Peduli Terhadap Sesama Disiarkan Tgl : 06 Februari 2008

Narasumber : Ust. Abdul Qodir Al-Habsyi Sungguh besar perhatian Islam terhadap kasih sayang yang harus kita

curahkan kepada sesama kita, sungguh besar perhatian Allah. Dialah yang menjanjikan bahwa orang yang menyayangi siapa-siapa di muka bumi, dia akan mendapat rahmat dan kasih sayang. Ar-Rahman Pencipta penganugerahan segala sesuatu, Maha Pengasih Maha Penyayang. Ada beberapa hadits yang dinisbahkan kepada Rasulullah SAW, Siti Aisyah salah seorang istri Rasulullah meriwayatkan: “Suatu hari ada seorang perempuan dengan membawa dua orang anaknya. Kemudian dia mendatangi rumah kami dan meminta sesuatu yang ada di dalam rumah kami. Namun, sayang perempuan itu tidak mendapatkan sesuatu apa pun di rumah kami kecuali sebutir kurma. Dan perempuan itu membelah kurma itu menjadi dua bagian, kemudian masing-masing diberikan kepada anaknya”.

Allah menjanjikan bagi siapa saja yang memperhatikan sesamanya atau peduli terhadap kaum yang lemah khususnya, akan mendapatkan rahmat dan kasih sayang. Dalam hal ini sikap peduli yang di anugerahkan oleh Allah SWT merupakan telah melekat pada sanubari setiap insan. Hanya saja terkadang belum disadari oleh sebagian insan. Sebagai contoh ketika ada seseorang di jalan yang sedang membutuhkan bantuan kita, dapat disaksikan

53 Transkrip Data Siaran Rekaman Program Keagamaan “Spiritual Sharing”, Tanggal

05 Februari 2008, di Jakarta.

Page 58: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

hanya beberapa orang dari kita yang memiliki rasa kepedulian sosial terhadap sesama.

Demikian itu penghargaan Allah SWT kepada setiap insan yang peduli, yang cinta terhadap sesama khususnya kepada orang-orang yang Allah amanahkan kepada kita, yang demikian itu tidak terlepas daripada kasih sayang yang dikaitkan dengan wasiat Allah, sebab kasih sayang yang seperti itu merupakan pembawaan setiap manusia, seorang ayah, seorang ibu untuk berkorban demi anak-anaknya, demi insan-insan yang memerlukannya, namun yang demikian itu kalau tidak dikaitkan dengan ridho Allah, maka dia hanya mendapat penghargaan dari Allah sebatas kehidupan duniawi.54

Tabel 8 Penilaian Juri Terhadap Tema 5

Peduli Terhadap Sesama No. Juri Kategorisasi Pesan Dakwah

Aqidah Syari’ah Akhlak 1. Juri I - - 2. Juri II - - 3. Juri III - -

Kesimpulan dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa ketiga juri

menyepakati tema ke-5 berisi pesan dakwah tentang Akhlak.

6. Amanah yang Diberikan Allah SWT Disiarkan Tgl : 07 Februari 2008

Narasumber : Ust. Abdul Qodir Al-Habsyi Amanah Allah SWT merupakan suatu kehendak-Nya yang telah

menjadikan manusia sebagai makhluk spesial. Makhluk yang diberikan amanah harus siap menerima amanah tersebut. Atas dasar amanah itu manusia diberi kebebasan yang lebih dari makhluk-makhluk lainnya. Kebebasan yang disebutkan tadi seperti sedikit keleluasaan untuk menentukan pilihan, sedikit kebebasan bergerak dan berinisiatif bergerak, karena atas dasar itulah manusia menjadi makhluk yang bertanggung jawab. Kebebasan dan kepemimpinan setiap individu di muka bumi ini yang merupakan amanah Allah SWT. Namun, setiap perbuatan yang dilakukan manusia di dunia setelah mendapat kebebasan tersebut, tidak identik dengan ridho Allah SWT. Ketika Allah SWT memberikan manusia kebebasan kemudian manusia melakukan tindakan-tindakan tertentu belum tentu kalau setiap tindakannya itu akan mendapat ridho dari Allah SWT. Sedangkan amanah merupakan suatu rahmat yang diberikan oleh Allah SWT kepada semua manusia yang ada di dunia ini dan tentu akan mendapat balasan dari amanah yang telah diberikannya itu.55

Tabel 9 Penilaian Juri Terhadap Tema 6

54 Transkrip Data Siaran Rekaman Program Keagamaan “Spiritual Sharing”, Tanggal

06 Februari 2008, di Jakarta 55 Transkrip Data Siaran Rekaman Program Keagamaan “Spiritual Sharing”, Tanggal

07 Februari 2008, di Jakarta.

Page 59: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

Amanah yang Diberikan Allah SWT No. Juri Kategorisasi Pesan Dakwah

Aqidah Syari’ah Akhlak 1. Juri I - - 2. Juri II - - 3. Juri III - -

Kesimpulan dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kedua juri yaitu juri

II dan juri III menyepakati tema ke-6 berisi pesan dakwah tentang Akhlak.

Sedangkan juri I menyimpulkan bahwa tema ke-6 berisi pesan dakwah tentang

Syari’ah.

7. Tahmid Disiarkan Tgl : 08 Februari 2008

Narasumber : Ust. Abu Zahro Kata tahmid sebagai ungkapan syukur kepada Allah SWT, segala puji

bagi Allah Pemilik alam semesta. Pujian semata-mata hanya ditujukan kepada Sang Pencipta, kepada Allah. Jika apabila ada seseorang yang memuji kita, maka jangan sekali-kali merasa bangga atau senang dengan pujian itu, karena boleh jadi pujian itu akan menjadi petaka di suatu saat nanti, maka segeralah diiringi dengan do’a: “Ya Allah jadikanlah aku lebih baik dari apa yang mereka kira dan ampunilah dosa-dosa mereka yang tidak tahu dan janganlah Engkau siksa aku atas pujian yang mereka ucapkan”.

Zikir tahmid itu, sebaiknya dibiasakan membacanya setiap saat dan dimana saja agar jiwa menjadi tenang dan tentram serta dengan segera dapat berpengaruh terhadap jiwa yang gelisah dalam mengahadapi dunia.56

Tabel 10 Penilaian Juri Terhadap Tema 7

Tahmid No. Juri Kategorisasi Pesan Dakwah

Aqidah Syari’ah Akhlak 1. Juri I - - 2. Juri II - - 3. Juri III - -

Kesimpulan dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa ketiga juri

menyepakati tema ke-7 berisi pesan dakwah tentang Syari’ah.

8. Mencintai Sesama Disiarkan Tgl : 10 Februari 2008

Narasumber : Ust. Abi

56 Transkrip Data Siaran Rekaman Program Keagamaan “Spiritual Sharing”, Tanggal

08 Februari 2008, di Jakarta.

Page 60: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

Mencintai tanpa dilandasi dengan rasa kasih sayang, hanyalah sebatas sebuah pemenuhan kebutuhan yang sementara. Sebab seperti yang telah dijelaskan sebelumnya mengenai kasih sayang, seseorang tidak akan memiliki rasa kasih sayang yang tulus tanpa adanya iman yang didasari dengan pemahaman dan pengalaman yang pernah dialami oleh dirinya. Demikian juga dengan mencintai terhadap sesama baik terhadap makhluk Allah yang bernyawa maupun yang tak bernyawa.

Lantas, atas dasar apa kita mencintai orang-orang yang kita kasihi seperti keluarga kita, ayah, ibu, kakak, adik dan semua yang mempunyai pertalian darah dengan kita serta orang-orang yang berada di sekitar kita yang menjadi tanggungan dibawah kita? Kita mencintainya karena atas dasar cinta kepada Allah SWT sebagai aktualisasi iman kita terhadap-Nya dan kata Rasulullah: “Sayangilah makhluk yang ada di bumi, maka kita akan disayangi oleh makhluk yang ada di langit”. Demikian Rasulullah memberikan kita gambaran, kalau kita mencintai semua makhluk di bumi tanpa terkecuali serta dengan rasa tulus tanpa ada pengharapan suatu apapun, maka kita pun akan dicintai oleh semua makhluk Allah yang ada di langit.

Dengan adanya rasa saling mencintai diantara sesama, maka kita bukan saja memenuhi atas semua kebutuhan kita tetapi juga harus memenuhi kebutuhan atas orang-orang yang menjadi tanggungan di bawah kita. Mudah-mudahan Allah SWT memberikan kepada kita nikmat yang tidak terhingga, sebab saling mencintai karena Allah SWT.57

Tabel 11 Penilaian Juri Terhadap Tema 8

Mencintai Sesama No. Juri Kategorisasi Pesan Dakwah

Aqidah Syari’ah Akhlak 1. Juri I - - 2. Juri II - - 3. Juri III - -

Kesimpulan dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa ketiga juri

menyepakati tema ke-8 berisi pesan dakwah tentang Akhlak.

9. Do’a Disiarkan Tgl : 11 Februari 2008

Narasumber : Ust. Abu Zahro Do’a merupakan sebuah permohonan seorang hamba terhadap Allah

SWT. Do’a ada banyak macamnya, segala bentuk permintaan mengenai kehidupan di dunia ini agar diberi kelancaran dalam menjalaninya bisa dimohonkan. Allah yang Maha Pemberi, akan mengabulkan do’a seorang hamba-Nya yang tulus dan disertai dengan ikhtiar yang sungguh-sungguh.

Dalam pembahasan ini ada beberapa pendengar yang ingin dibacakan salah satu dari beberapa do’a yang ada yaitu do’a dari surah An-Nuur yang

57 Transkrip Data Siaran Rekaman Program Keagamaan “Spiritual Sharing”, Tanggal

10 Februari 2008, di Jakarta.

Page 61: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

didalamnya terdapat hikmah yang begitu besar bagi pemohon yang sungguh-sungguh. Seperti yang dikisahkan oleh Imam Ali bin Abi Thalib, do’a ini merupakan do’a untuk meminta cahaya, untuk penglihatan. Do’a ini berbunyi:

“Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepada-Mu, Wahai Pemilik arwah yang fana’, Pemilik jasad yang hancur. Aku memohon kepada-Mu dengan ketaatan arwah yang kembali ke jasad-jasadnya dan dengan ketaatan jasad-jasad yang sesuai ke anggota-anggotanya dan dengan terpulangnya kubur dengan penghuninya dan dengan seruan yang benar kepada mereka dan dengan pengambilan-Mu yang haq di antara mereka atau keputusan-Mu yang haq di antara mereka, apabila seluruh makhluk dihadirkan mereka menunggu keputusan-Mu, mereka mengingat kekuasaan-Mu, mereka takut akan siksa-Mu dan mereka mengharapkan kasih-Mu. Pada hari ini tidak berguna lagi seorang kekasih terhadap orang yang dikasihinya sedikit pun juga mereka tidak akan di tolong kecuali orang yang di rahmati Allah. Sesungguhnya Dia Maha Perkasa lagi Maha Penyayang. Aku memohon kepada-Mu, Wahai yang paling Penyayang Ya Rahman. Engkau jadikan cahaya di dalam penglihatanku dan keyakinana di dalam hatiku dan zikir kepada-Mu di waktu malam dan siang hari di atas lidahku untuk selama-lamanya selama Engkau baqokan aku. Sesungguhnya Engkau berkuasa atas segala sesuatu”.

Pada suatu ketika Imam Ali Ra. membacakan do’a ini dalam suatu majlis. Ternyata salah seorang dari jama’ah yang mendengarkannya itu adalah seorang buta. Dia mendengarkan dan menghafalkannya, setelah dia menghafal dan kembali ke rumahnya. Kemudian dia mengerjakan sholat dua raka’at dan selesai sholat dia membaca do’a tersebut. Tatkala sampai pada kata-kata “Kau jadikan penglihatanku”, dengan serta merta orang yang buta itu tiba-tiba melihat, padahal do’a itu belum selesai diucapkan semuanya. Melihat dengan izin Allah SWT, setelah do’a “Fi thalabil nuur fil bashir” memohon cahaya untuk penglihatan. Do’a ini dibaca kapan saja tidak ditentukan kapan waktunya. Oleh karena itu, do’a yang dimohonkan dengan sungguh-sungguh, maka Allah akan mengabulkannya.58

Tabel 12 Penilaian Juri Terhadap Tema 9

Do’a No. Juri Kategorisasi Pesan Dakwah

Aqidah Syari’ah Akhlak 1. Juri I - - 2. Juri II - - 3. Juri III - -

Kesimpulan dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa ketiga juri

menyepakati tema ke-9 berisi pesan dakwah tentang Syari’ah.

10. Bergaul dengan Baik

58 Transkrip Data Siaran Rekaman Program Keagamaan “Spiritual Sharing”, Tanggal 11 Februari 2008, di Jakarta.

Page 62: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

Disiarkan Tgl : 12 Februari 2008 Narasumber : Ust. Abdul Qodir Al-Habsyi

Pesan bergaul disini, maksudnya adalah bagaimana bergaul terhadap kaum perempuan terutama bagi kaum laki-laki yang telah halal bagi perempuan tersebut. Bagi seorang laki-laki atau seorang suami harus memperhatikan kebutuhan kaum perempuan atau istrinya, dengan memberikan lahir batin tanpa adanya paksaan.

Bergaullah dengan istri-istri kalian dengan ma’ruf, bukan sekedar melayani mereka, bukan sekedar memenuhi keinginan mereka baik secara materi, rohani maupun moral tetapi berikanlah ilmu kepada mereka, berikanlah masukan-masukan yang baik kepada mereka dengan cara lemah lembut tidak dengan kekerasan. Karena kaum perempuan itu lebih cenderung menggunakan perasaannya secara emosional dibandingkan menggunakan fikiran atau dengan nalar. Akhlak bergaul ini telah diwasiatkan oleh Allah SWT melalui Rasul-Nya kepada kaum laki-laki dan Rasulullah SAW sendirilah yang orang pertama kali melaksanakn wasiat beliau. Sebab Rasulullah SAW merupakan panutan puncak umat manusia dalam rangka mencapai akhlak yang mulia, akhlak yang dibangun atas dasar hubungan dengan Allah SWT.59

Tabel 13 Penilaian Juri Terhadap Tema 10

Bergaul dengan Baik No. Juri Kategorisasi Pesan Dakwah

Aqidah Syari’ah Akhlak 1. Juri I - - 2. Juri II - - 3. Juri III - -

Kesimpulan dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa ketiga juri

menyepakati tema ke-10 berisi pesan dakwah tentang Akhlak.

11. Tanggung Jawab Disiarkan Tgl : 13 Februari 2008 Narasumber : Ust. Abdul Qodir Al-Habsyi

Salah satu ketentuan Allah yang wajib diperhatikan oleh setiap hamba, khususnya yang beriman dan terutama bahwa kaum laki-laki diamanahkan tanggung jawab terhadap keluarganya, terhadap pasangan hidupnya. Jadi, dalam hal ini ditekankan kepada para suami sebagai kepala keluarga yang diberikan tanggung jawab penuh terhadap lekuarganya karena kelebihan-kelebihan yang diberikan oleh Allah SWT kepada kaum laki-laki membuat mereka harus tampil sebagai pemimpin. Sehingga dapat dikatakan bahwa setiap laki-laki pasti lebih tinggi bersifat kepemimpinannya dibandingkan kaum perempuan.

59 Transkrip Data Siaran Rekaman Program Keagamaan “Spiritual Sharing”, Tanggal

12 Februari 2008, di Jakarta.

Page 63: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

Para suami harus menginfakkan rezekinya seperti dirinya sendiri kepada istrinya dan anggota keluarga. Betapa bernilainya infak tersebut, jika diniatkan untuk mendapatkan ridho Allah SWT. Maka infak yang engkau salurkan sesuai dengan yang digariskan oleh Allah SWT, engkau nafkahkan di dalam perjuangan, diinfakkan untuk memerdekakan seorang hamba, engkau salurkan untuk menghidupkan orang miskin, engkau infakkan kepada istri dan anggota keluargamu adalah paling bernilai dihadapan Allah SWT.

Yang demikian itulah tanggung jawab yang harus diupayakan sungguh-sunggguh oleh setiap muslim, oleh kepala keluarga dan seorang suami sebagai tanggung jawab yang akan dipertanyakan di hari kemudian. Yang keduanya itu tidak sia-sia akan dihormati dan dihargai oleh Allah SWT. Akan diberikan imbalan bukan saja di akhirat tetapi juga di dunia.60

Tabel 14 Penilaian Juri Terhadap Tema 11

Tanggung Jawab No. Juri Kategorisasi Pesan Dakwah

Aqidah Syari’ah Akhlak 1. Juri I - - 2. Juri II - - 3. Juri III - -

Kesimpulan dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa ketiga juri

menyepakati tema ke-11 berisi pesan dakwah tentang Akhlak.

12. Pemimpin Keluarga Disiarkan Tgl : 14 Februari 2008 Narasumber : Ust. Abdul Qodir Al-Habsyi

Tanggung jawab didalam keluarga dibebankan dalam tingkatan pertama kepada kepala keluarga yaitu kepada seorang suami yang diamanahkan oleh Allah SWT. Peringkat tertinggi tugas kewajiban terhadap keluarga adalah pada seorang suami, tetapi ini bukan berarti bahwa seorang istri tidak mempunyai tugas dan kewajiban yang sama, seorang ibu, seorang istri juga harus melaksanakan perintah Allah SWT. Namun, setiap pada kita, setiap pada seorang suami, setiap seorang istri membimbing diri masing-masing, membimbing keluarga nya sesuai kedudukannya masing-masing.

Seorang kepala keluarga harus mencontoh kehidupan rumah tangganya Rasulullah SAW dalam membina rumah tangga. Bahwa seorang suami atau pemimpin keluarga harus adil dalam memberi infak kepada istri dan anak-anaknya. Adil dalam hal ini adalah sesuai pemenuhan atas kebutuhannya. Rasulullah SAW juga memberikan perangai yang baik dalam membina istri dan anak-anak sesuai dengan akhlak dan adab Islami. Demikian antara lain contoh yang kita cermati dari perangai Rasulullah SAW sebagai pemimpin keluarga dan betapa banyaknya contoh yang beliau wariskan kepada kita.61

60 Transkrip Data Siaran Rekaman Program Keagamaan “Spiritual Sharing”, Tanggal

13 Februari 2008, di Jakarta. 61 Transkrip Data Siaran Rekaman Program Keagamaan “Spiritual Sharing”, Tanggal

14 Februari 2008, di Jakarta.

Page 64: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

Tabel 15 Penilaian Juri Terhadap Tema 12

Pemimpin Keluarga No. Juri Kategorisasi Pesan Dakwah

Aqidah Syari’ah Akhlak 1. Juri I - - 2. Juri II - - 3. Juri III - -

Kesimpulan dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa ketiga juri

menyepakati tema ke-12 berisi pesan dakwah tentang Akhlak.

13. Takbir Disiarkan Tgl : 15 Februari 2008 Narasumber : Ust. Abu Zahro

Kalimat takbir atau kalimat Allahu Akbar adalah kalimat yang mengagungkan Allah SWT, Allah Maha Besar. Lantas, apa yang dimaksud dengan Allah Maha Besar? Maksudnya yaitu bahwa kita sebagai makhluk tidak akan pernah mensifati Allah SWT dengan pensifatan yang sesungguhnya. Kalaulah misalnya ada Ar- Rahman, Ar-Rahim, Allah Maha Pengasih, Allah Maha Penyayang. Jadi, Allah itu tidak terbataskan dengan sesuatu apapun karena Allah Maha tidak terbatas. Kalau manusia adalah makhluk terbatas dengan ilmunya yang terbatas, kemampuannya terbatas dan kekuatan yang terbatas. Sedangkan Allah, ilmu, kemampuan dan kekuatan-Nya tidak terbatas karena Dia adalah Sang Pencipta yang tidak terbatas.

Semua ilmu, kemampuan dan kekuatan yang manusia miliki harus diagungkan kepada Allah SWT. Allahu Akbar sambil dihayati maknanya, bahwa Allah itu terlalu agung atau Allah Maha Besar untuk disifatkan dan kita mengetahui semua kebesaran Allah SWT itu karena Allah SWT sendiri yang memberikan informasi kepada manusia di dunia melalui kitab suci Al-Qur’an-Nya. Sebagai salah satu ungkapan pengagungan terhadap Allah SWT, Yang Maha Agung, Yang Maha Besar untuk disifatkan, karena itu kita lazimkan kalimat takbir ini setiap hari, setiap saat atau boleh juga di setiap pagi dan sore hari agar ada pengaruhnya pada jiwa dan fikiran kita.62

Tabel 16 Penilaian Juri Terhadap Tema 13

Takbir No. Juri Kategorisasi Pesan Dakwah

Aqidah Syari’ah Akhlak

62 Transkrip Data Siaran Rekaman Program Keagamaan “Spiritual Sharing”, Tanggal 15 Februari 2008, di Jakarta.

Page 65: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

1. Juri I - - 2. Juri II - 3. Juri III - -

Kesimpulan dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kedua juri yaitu juri I

dan juri II menyepakati tema ke-13 berisi pesan dakwah tentang Syari’ah,

sedangkan juri III menyimpulkan bahwa tema ke-13 berisi pesan dakwah yaitu

Aqidah.

14. Iman Disiarkan Tgl : 16 Februari 2008 Narasumber : KH. Diaudin Kuswandi

Iman merupakan keyakinan terhadap ketauhidan Allah SWT serta segala sesuatu yang terdapat di dalam rukun yang enam dan yang berkaitan dengan kehidupan dan kematian serta yang ghaib. Iman dalam disini bukan sekedar yakin tetapi lebih kepada cinta. Seperti disebutkan di dalam Al-Qur’an surah Al-Baqaroh ayat 165:

⌧ ⌧

⌧ ☺ ⌧

⌧ Artinya : “Orang yang beriman itu amat sangat cinta kepada Allah”

(Q.S. Al-Baqaroh: 165).63 Kalau orang beriman itu amat sangat cinta kepada Allah, maka iman

berarti cinta pada Allah. Dan kalau orang beriman dinyatakan adalah orang yang sangat amat cinta kepada Allah, maka iman itu sendiri adalah yaitu kecintaan yang amat sangat pada Allah. Dapat dimengerti bahwa kita sebagai manusia beriman harus mencintai Allah, mencintai Rasul, mencintai malaikat, tetapi tidak boleh mencintai syeitan. Oleh karena itu, iman bukan hanya percaya tetapi mencintai-Nya.64

Tabel 17 Penilaian Juri Terhadap Tema 14

Iman No. Juri Kategorisasi Pesan Dakwah

Aqidah Syari’ah Akhlak 1. Juri I - - 2. Juri II -

63 Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 41. 64 Transkrip Data Siaran Rekaman Program Keagamaan “Spiritual Sharing”, Tanggal

16 Februari 2008, di Jakarta.

Page 66: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

3. Juri III - -

Kesimpulan dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa ketiga juri

menyepakati tema ke-14 berisi pesan dakwah tentang Aqidah.

15. Tasbih Disiarkan Tgl : 18 Februari 2008

Narasumber : Ust. Abu Zahro Kalimat yang lazim digunakan untuk mensucikan asma Allah SWT, yaitu “Subhanallahu wabihamdihi” yang maknanya segala puji bagi Allah dengan segala sesuatu. Juga merupakan kalimat yang diungkapkan biasanya untuk tanzi, untuk mensucikan Allah SWT dari sifat- sifat kekurangan, dari tuduhan, dari anggapan orang, dari klaim orang bahwa allah tidak memiliki sifat-sifat kesempurnaan, maka disucikan Allah atau disangkal anggapan itu dengan kalimat tasbih yang artinya Maha Suci Allah dengan memuji-Nya.

Barangsiapa yang membacanya setiap pagi dan sore hari, maka Allah akan mencatat 10 kebaikan dan kalau lebih maka Allah akan melebihkan juga pahala kebaikannya. Serta ketika membacanya dengan menghayati maknanya, maka Allah akan mendatangkan kelembutan kepada jiwa, ketenangan di dalam hati dan banyak lagi keuntungan yang didapat jika kita membiasakan lidah ini membacanya.65

Tabel 18 Penilaian Juri Terhadap Tema 15

Tasbih No. Juri Kategorisasi Pesan Dakwah

Aqidah Syari’ah Akhlak 1. Juri I - - 2. Juri II - - 3. Juri III - -

Kesimpulan dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa ketiga juri

menyepakati tema ke-15 berisi pesan dakwah tentang Syari’ah.

16. Taqwa Disiarkan Tgl : 19 Februari 2008

Narasumber : Ust. Abdul Qodir Al-Habsyi Kita diperintahkan oleh Allah SWT untuk mengupayakan pemeliharaan

terhadap kehidupan di dunia, di kehidupan alam barzah dan di kehidupan akhirat yang abadi. Bahkan kita juga diperintahkan oleh Allah SWT untuk mengupayakannya bukan saja ke pribadi-pribadi kita tetapi juga untuk keluarga kita, untuk insan-insan yang kita cintai, untuk lingkungan dan kemasyarakatan. Demikian itulah taqwa kepada Allah SWT.

65 Transkrip Data Siaran Rekaman Program Keagamaan “Spiritual Sharing”, Tanggal

18 Februari 2008, di Jakarta.

Page 67: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

Aplikasi dari taqwa yaitu dengan mengerjakan segala perbuatan yang bernilai ibadah, melaksanakan kewajiban atas dasar tanggung jawab yang dibebankan kepadanya serta mendidik dan membina rumah tangga secara Islami. Terutama bagi para orang tua yang memiliki keluarga harus membina anak-anaknya untuk menjadi generasi penerus Islam yang tangguh. Agar kita tetap menjalankan ketaqwaan kita kepada Allah SWT serta mendapatkan naungan maghfiroh dari-Nya.66

Tabel 19 Penilaian Juri Terhadap Tema 16

Taqwa No. Juri Kategorisasi Pesan Dakwah

Aqidah Syari’ah Akhlak 1. Juri I - - 2. Juri II - - 3. Juri III - -

Kesimpulan dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa ketiga juri

menyepakati tema ke-16 berisi pesan dakwah tentang Aqidah.

17. Mendidik Anak Disiarkan Tgl : 20 Februari 2008

Narasumber : Ust. Abdul Qodir Al-Habsyi Pendidikan pertama yang harus diutamakan oleh manusia adalah

mendidik anak yaitu pemeliharaan hubungannya dengan Allah SWT. Dan pendidikan pertama yang diajarkan adalah mengenai ketauhidan serta ibadah-ibadah yang mereka pahami seperti sholat. Perintah sholat harus sudah diajarkan pada anak ketika mencapai usia 7 tahun dan ketika mencapai usia 10 tahun harus sudah wajib lebih dikeraskan lagi dalam mengajarkannya. Mengeraskan disini, bukan harus menganiaya atau menyakitinya tetapi penjelasan makna sholat itu lebih diperdalam agar mereka mengerti akan hubungan dan tanggung jawabnya kepada Allah SWT.

Bukan hanya sholat tetapi perbuatan-perbuatan yang mengandung ibadah seperti puasa, bersedekah serta berzikir yang merupakan ibadah paling ringan untuk melakukannya. Agar mereka lebih kuat dalam menghadapi problematika kehidupan dunia. Semoga kita menjadi hamba-hamba yang patuh, mau mendidik anak-anak dengan sungguh-sungguh menunaikannya, mamahami makna sholat serta ibadah-ibadah lainnya, sehingga hubungan mereka dengan Allah semakin hari semakin baik, semakin sesuai dengan tuntutan Islam. Serta mampu menjadi generasi Islam yang patuh terhadap wasiat Allah SWT.67

Tabel 20 Penilaian Juri Terhadap Tema 17

66 Transkrip Data Siaran Rekaman Program Keagamaan “Spiritual Sharing”, Tanggal

19 Februari 2008, di Jakarta. 67 Transkrip Data Siaran Rekaman Program Keagamaan “Spiritual Sharing”, Tanggal

20 Februari 2008, di Jakarta.

Page 68: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

Mendidik Anak No. Juri Kategorisasi Pesan Dakwah

Aqidah Syari’ah Akhlak 1. Juri I - - 2. Juri II - - 3. Juri III - -

Kesimpulan dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa ketiga juri

menyepakati tema ke-17 berisi pesan dakwah tentang Akhlak.

18. Berbuat Baik Kepada Tetangga Disiarkan Tgl : 21 Februari 2008

Narasumber : Ust. Abdul Qodir Al-Habsyi Allah SWT dan Islam yang di ridhoi sebagai petunjuk hidup bagi kita

orang-orang yang beriman, berpesan kepada kita untuk berbuat baik kepada tetangga. Para tetangga mempunyai hak khusus yang harus mendapat perhatian dari setiap orang yang beriman. Sungguh sangat mengagumkan ketika Allah SWT berbicara tentang hak tetangga, Allah kaitkan dengan pengesaan Allah SWT tanpa menyekutukannya dengan suatu apapun. Allah menghendaki agar perbuatan baik, sikap terpuji yang kita tunjukkan kepada tetangga bagian daripada keimanan bahkan bagian dari pengesaan Allah SWT.

Baik tetangga yang disekitar rumah maupun tetangga yang berada disamping kita ketika dalam perjalanan harus mendaptkan hak yang sama yaitu dengan perlakuan yang baik sesuai dengan akhlak Rasulullah SAW yang memuliakan para tetangganya. Rasulullah SAW ingin kebaikan yang dilakukan kepada tetangga adalah kebaikan-kebaikan secara konkret sebisa mungkin untuk bisa menjadi tetangga yang baik. Contohnya seperti kita memberikan kepadanya hadiah sejauh kemampuan kita, karena saling memberi hadiah menumbuhkan cinta di antara sesama manusia.68

Tabel 21 Penilaian Juri Terhadap Tema 18 Berbuat Baik Kepada Tetangga

No. Juri Kategorisasi Pesan Dakwah Aqidah Syari’ah Akhlak

1. Juri I - - 2. Juri II - - 3. Juri III - -

Kesimpulan dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa ketiga juri

menyepakati tema ke-18 berisi pesan dakwah tentang Akhlak.

19. Kebenaran Disiarkan Tgl : 22 Februari 2008

Narasumber : Ust. Abu Zahro

68 Transkrip Data Siaran Rekaman Program Keagamaan “Spiritual Sharing”, Tanggal

21 Februari 2008, di Jakarta.

Page 69: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

Keadaan dunia ini secara evolusi akan semakin gelap dan semakin gelap, kejahatan akan semakin banyak terjadi dimana-mana dan keburukan akan semakin merebuk. Berbicara mengenai kebenaran itu sendiri, si zaman sekarang ini orang yang menyatakan kebenaran itu jumlahnya sedikit. Kemudian orang yang konsisten kepada kebenaran itu sendiri dianggap rendah, dipandang hina oleh kebanyakan orang bahkan dari kalangan kaum muslimin itu sendiri. Sehingga segala sesuatu yang benar itu dianggap asing. Rasulullah mengatakan bahwa orang yang berpegang kepada kebenaran itu ibarat memegang bara yang panas, kalau dilepaskan bara itu akan padam tetapi kalau dipegang tangan kita akan terbakar.

Manusia saat ini tersibukkan oleh pemenuhan kebutuhan jasmaniahnya, sehingga seringkali kebenaran yang telah menjadi prinsipnya tergadaikan begitu saja demi kepuasan sesaat. Oleh karena itu, kita harus memiliki keberanian untuk berpegang kepada kebenaran secara ilmiah bukan secara emosional. Serta berusaha memohon diberikan kekuatan dan taufik-Nya untuk diperlihatkan bahwa yang benar itu benar dan yang salah itu salah.69

Tabel 22 Penilaian Juri Terhadap Tema 19

Kebenaran No. Juri Kategorisasi Pesan Dakwah

Aqidah Syari’ah Akhlak 1. Juri I - 2. Juri II - 3. Juri III -

Kesimpulan dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kedua juri yaitu juri I

dan juri III menyepakati tema ke-19 berisi pesan dakwah tentang Aqidah,

sedangkan juri II menyimpulkan bahwa tema ke-19 berisi pesan dakwah tentang

Syari’ah..

20. Muslim Disiarkan Tgl : 23 Februari 2008

Narasumber : KH. Diaudin Kuswandi Seorang muslim adalah orang yang percaya dan beribadah kepada Allah

di kehidupan dunianya. Tetapi bukan sekedar itu, akan tetapi orang muslim itu adalah orang yang menjaga lisan tangannya dari mengganggu, dari menyakiti orang lain dan dari mencelakakan orang lain. Jadi tidak hanya beribadah siang malam sampai keningnya hitam atau dengan haji berkali-kali tetapi akhlaknya tidak mencerminkan seorang muslim. Seorang muslim adalah orang yang bisa membalas kejahatan dengan kebaikan. Mereka berbuat baik tanpa syarat dan tanpa batas. Dan seorang muslim harus membuktikan bahwa mereka adalah umat yang terbaik yang berakhlak khairul bariyah.

69 Transkrip Data Siaran Rekaman Program Keagamaan “Spiritual Sharing”, Tanggal

22 Februari 2008, di Jakarta.

Page 70: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

Seorang muslim sejati sadar bahwa kemuslimannya itu merupakan fitrah yang tanpa disadari telah ada pada dirinya dari sejak berada di dalam rahim ibu. Oleh karena itu dia selalu menjaga perilakunya dalam kehidupan sehari-hari yang akan dipertanggungjawabkan di hadapan Sang Pencipta-Nya.70

Tabel 23 Penilaian Juri Terhadap Tema 20

Muslim No. Juri Kategorisasi Pesan Dakwah

Aqidah Syari’ah Akhlak 1. Juri I - - 2. Juri II - - 3. Juri III - -

Kesimpulan dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kedua juri yaitu juri I

dan juri II menyepakati tema ke-20 berisi pesan dakwah tentang Aqidah,

sedangkan juri III menyimpulkan bahwa tema ke-20 berisi pesan dakwah yaitu

Akhlak.

21. Kehidupan Disiarkan Tgl : 24 Februari 2008

Narasumber : Ust. Abi Seringkali kehidupan diidentikkan dengan keberkahan karena karunia

dan nikmat yang di dapat selama hidup di dunia. Dalam kehidupan dilihatnya selalu penuh dengan suka cita dan selalu disambut dengan kesenangan. Tetapi pada hakikatnya, makna kehidupan bukan sekedar pemahaman tersebut. Tetapi bagi seorang muslim atau orang yang yakin akan adanya Allah SWT dan hari akhir serta hal-hal yang ghaib, mereka memaknai kehidupan hanya sebagai tempat persinggahan sementara.

Namun seorang muslim juga dituntut untuk menjadi manusia yang aktif di dalam kehidupan untuk memajukan, memakmurkan dan mendorong semua aktifitas kehidupan menuju roda yang benar atau jalan yang lurus. Karena selain memenuhi hak-hak akhirat, seorang muslim juga dituntut memenuhi hak-hak dunia walaupun sebagai tempat persinggahan sementara, tetapi tetap ada pertanggung jawabannya di hadapan Allah.71

Tabel 24 Penilaian Juri Terhadap Tema 21

Kehidupan No. Juri Kategorisasi Pesan Dakwah

Aqidah Syari’ah Akhlak 1. Juri I - - 2. Juri II - -

70 Transkrip Data Siaran Rekaman Program Keagamaan “Spiritual Sharing”, Tanggal 23 Februari 2008, di Jakarta.

71 Transkrip Data Siaran Rekaman Program Keagamaan “Spiritual Sharing”, Tanggal

24 Februari 2008, di Jakarta.

Page 71: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

3. Juri III - -

Kesimpulan dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa ketiga juri

menyepakati tema ke-21 berisi pesan dakwah tentang Aqidah.

22. Wara’ (Berhati-hati) Disiarkan Tgl : 25 Februari 2008

Narasumber : Ust. Abu Zahro Wara’ adalah berzuhud dari yang haram dan syubhat. Wara’ dapat

diterapkan dalam seluruh kegiatan manusia, misalnya: dalam urusan makan, pakaian, usaha perdagangan dan lain-lain. Dengan segenap anggota tubuh, dalam gerak dan diamnya baik lahir maupun bathinnya. Namun, wara’ juga dapat dikatakan sebagai sifat hati-hati.

Di dalam 10 syarat untuk menjadi manusia terbaik di muka bumi, ada yang disebut dengan “Al-wa’u fiddiin” berhati-hati dalam menjalankan ajaran Islam, jangan sampai menambahi dan jangan sampai mengurangi serta jangan sampai mencampuradukkan terhadap syariat yang telah digariskan. Agar tidak terjadi penyimpangan atau salah paham yang akan menimbulkan kerusakan di muka bumi.72

Tabel 25 Penilaian Juri Terhadap Tema 22

Wara’ (Berhati-hati) No. Juri Kategorisasi Pesan Dakwah

Aqidah Syari’ah Akhlak 1. Juri I - - 2. Juri II - - 3. Juri III - -

Kesimpulan dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa ketiga juri

menyepakati tema ke-22 berisi pesan dakwah tentang Akhlak.

23. Penciptaan Rahim Disiarkan Tgl : 26 Februari 2008

Narasumber : Ust. Abdul Qodir Al-Habsyi Setiap perempuan memiliki organ yang bernama rahim. Jika perempuan

menikah dan terjadilah hubungan dengan suaminya. Hubungan itu kemudian membuahkan janin. Janin bibit manusia itu tumbuh di dalam rahim perempuan. Satu organ pada jasad perempuan. Namun, disamping sebuah organ, dia memiliki sebuah makna yang menterjemahkan jalinan hubungan antar orang-orang yang bersaudara dan berfamili. Orang-orang yang bersaudara dilahirkan dari satu rahim dan organ-organ yang berfamili kalau dicari akan bertautan di antara mereka. Kita akan sampai pada satu rahim, ada rahim ibu, ada rahim nenek, ada rahim ibunya nenek dan seterusnya. Dan kita

72 Transkrip Data Siaran Rekaman Program Keagamaan “Spiritual Sharing”, Tanggal

25 Februari 2008, di Jakarta.

Page 72: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

umat manusia seluruhnya bersatu dalam satu rahim yaitu rahim ibunda Siti Hawa.

Oleh karena itu, Allah SWT akan melaknat orang-orang yang memutus hubungan silaturahim di antara manusia atau bahkan sampai membuat kerusakan di muka bumi ini dengan sesama manusia. Karena rahim itu merupakan sebuah organ yang sangat mulia sehingga Allah SWT akan menjadikan mereka tuli, tuli spiritual dan nuraninya bagi mereka yang merusaknya.73

Tabel 26 Penilaian Juri Terhadap Tema 23

Penciptaan Rahim No. Juri Kategorisasi Pesan Dakwah

Aqidah Syari’ah Akhlak 1. Juri I - - 2. Juri II - - 3. Juri III - -

Kesimpulan dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa ketiga juri

menyepakati tema ke-23 berisi pesan dakwah tentang Aqidah.

24. Menjaga Silaturahim Disiarkan Tgl : 27 Februari 2008

Narasumber : Ust. Abdul Qodir Al-Habsyi Islam menegaskan dalam ajarannnya melalui Rasulullah SAW bahwa

orang yang menjaga hubungan silaturahim akan mendapat keuntungan yang besar baik di dunia maupun di akhirat. Selain itu seorang manusia akan mendapat keberkahan rezeki dan keuntungan dengan dimudahkan rezekinya yaitu dengan bertaqwa kepada Allah SWT dan menjaga silaturahim di antara mereka.

Hubungan silaturahim memperhatikan keadaan sanak famili yang sulit, mengadakan kunjungan kepada mereka dari waktu ke waktu, peduli terhadap problema yang mereka hadapi tidak dibatasi dengan aqidah. Jika sanak famili tidak seagama dengan kita. Namun, hak kekerabatan tetap ada di dalam hubungan tersebut yang harus kita penuhi. Menjaga hubungan silaturahim bukan saja berkaitan dengan hak manusia tetapi berkaitan dengan hak Allah SWT, berkaitan dengan pesan Allah SWT untuk itu kita tetap berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kita dan kepada orang yang tidak bersikap baik kepada kita. Seseorang yang menjaga silaturahim akan mendapat kemuliaan dari Allah SWT serta keuntungan yang besar di dunia dan di akhirat. Namun, sebaliknya orang yang memutus hubungan silaturahim akan mendapat laknat dari Allah SWT.74

Tabel 27

73 Transkrip Data Siaran Rekaman Program Keagamaan “Spiritual Sharing”, Tanggal

26 Februari 2008, di Jakarta. 74 Transkrip Data Siaran Rekaman Program Keagamaan “Spiritual Sharing”, Tanggal

27 Februari 2008, di Jakarta.

Page 73: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

Penilaian Juri Terhadap Tema 24 Menjaga Silaturahim

No. Juri Kategorisasi Pesan Dakwah Aqidah Syari’ah Akhlak

1. Juri I - - 2. Juri II - - 3. Juri III - -

Kesimpulan dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa ketiga juri

menyepakati tema ke-24 berisi pesan dakwah tentang Akhlak.

25. Kepatuhan Disiarkan Tgl : 28 Februari 2008

Narasumber : Ust. Abdul Qodir Al-Habsyi Kepatuhan yang tertingggi adalah kepada Allah SWT setelah itu

Rasulullah SAW kemudian kedua orang tua. Dalam kehidupan kita ini, kepatuhan terutama kepada kedua orang tua yang merupakan sebab penciptaan kita. Karena keridhoan Allah terletak pada keridhoan mereka. Demikian Allah SWT yang menciptakan segala sesuatu yang Dia kehendaki dan Dia pula yang menentukan proses penciptaan tersebut, sehingga hak kedua orang tua tidak bisa dibandingkan dengan hak siapa pun kecuali orang-orang yang berperan seperti orang tua atau boleh jadi peran mereka lebih daripada orang tua. Dalam hal ini adalah peran Nabi Muhammad SAW, hak beliau jauh lebih agung dan lebih mulia dibandingkan hak orang tua. Namun, walaupun demikian bahwa kedua orang tua kita memiliki hak yang sangat besar mulai dari proses penciptaan kita sampai kita menjadi benar-benar dewasa dan mengerti arti hidup.

Kepatuhan merupakan sikap menuruti segala perintah Allah SWT dan wasiat-Nya melalui Rasulullah SAW serta kepatuhan kepada orang tua atau ayah yang merupakan pemimpin dalam keluarga, maka dia memiliki hak yang lebih besar dari segi kepatuhan selama tidak bertentangan dengan kepatuhan mutlak kepada Allah dan Rasul-Nya.75

Tabel 28 Penilaian Juri Terhadap Tema 25

Kepatuhan No. Juri Kategorisasi Pesan Dakwah

Aqidah Syari’ah Akhlak 1. Juri I - - 2. Juri II - - 3. Juri III - -

Kesimpulan dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa ketiga juri

menyepakati tema ke-25 berisi pesan dakwah tentang Akhlak

26. Hasad

75 Transkrip Data Siaran Rekaman Program Keagamaan “Spiritual Sharing”, Tanggal

28 Februari 2008, di Jakarta

Page 74: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

Disiarkan Tgl : 29 Februari 2008 Narasumber : Ust. Abu Zahro

Hasad adalah merupakan penyakit hati yang cukup berbahaya, sebab hasad itu sulit dihilangkan kecuali orang yang dihasadinya yang hancur atau yang melakukan hasadnya hancur. Ini menunjukkan betapa kejinya penyakit hasad atau iri hatinya itu. Yaitu “Min Syarri hasidin idza hasad” hasad itu berusaha untuk menghilangkan kenikmatan yang ada pada orang lain. Yang pada hakekatnya, seseorang yang hasad itu dia tidak suka kepada Allah yang telah memberikan nikmat kepada oang tertentu yang dihasadinya. Jadi, seakan-akan mengingkarinya kepada takdir dari Allah dan pembagian rezeki yang Allah bagikan.

Dan hasad itu sendiri, kalau kita hasad maka akan menghilangkan kebaikan-kebaikan yang pernah kita lakukan. Seperti yang Rasulullah gambarkan bahwa penyakit hasad itu ibarat api yang melalap kayu bakar, hasad itu memakan kebaikan-kebaikan. Jadi janganlah melakukan hasad, karena hasad itu memakan kebaikan-kebaikan seperti api memakan kayu bakar. Oleh karena itu, kita diperintahkan oleh Allah SWT untuk berlindung kepada-Nya dari orang-orang yang hasad ketika dia hasad.76

Tabel 29 Penilaian Juri Terhadap Tema 26

Hasad No. Juri Kategorisasi Pesan Dakwah

Aqidah Syari’ah Akhlak 1. Juri I - - 2. Juri II - - 3. Juri III - -

Kesimpulan dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa ketiga juri

menyepakati tema ke-26 berisi pesan dakwah tentang Akhlak.

b. Rekapitulasi Penilaian Dewan Juri

Tabel 30

Rekapitulasi Penilaian Dewan Juri

Penilaian Juri Juri I Juri II Juri III Keterangan

No. Hari/Tgl Tema

Aq Sy Ak Aq Sy Ak Aq Sy Ak Kode Penilaian 1. Jum’at

01 Feb ‘08 Kematian - - - - - - Aq Kesepaka-

tan 2. Sabtu

02 Feb ‘08 - - - - - - - - - - - -

3. Minggu 03 Feb ‘08

Kasih Sayang Kepada

- - - - - - Ak Kesepaka- tan

76 Transkrip Data Siaran Rekaman Program Keagamaan “Spiritual Sharing”, Tanggal

29 Februari 2008, di Jakarta.

Page 75: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

Sesama 4. Senin

04 Feb ‘08 Zikir - - - - - - Sy Kesepaka-

tan 5. Selasa

05 Feb ‘08 Keibaan Allah SWT

- - - - - - Aq Kesepaka- tan

6. Rabu 06 Feb ‘08

Peduli Terhadap Sesama

- - - - - - Ak Kesepaka- tan

7. Kamis 07 Feb ‘08

Amanah yang Diberikan Allah SWT

- - - - - - Ak

Tidak kesepaka- tan

8. Jum’at 08 Feb ‘08

Tahmid - - - - - - Sy Kesepaka- tan

9. Sabtu 09 Feb ‘08

- - - - - - - - - - - -

10. Minggu 10 Feb ‘08

Mencintai Sesama

- - - - - - Ak Kesepaka- tan

11. Senin 11 Feb ‘08

Do’a - - - - - - Sy Kesepaka- tan

12. Selasa 12 Feb ‘08

Bergaul Dengan Baik

- - - - - - Ak Kesepaka- tan

13. Rabu 13 Feb ‘08

Tanggung Jawab

- - - - - - Ak Kesepaka- tan

14. Kamis 14 Feb ‘08

Pemimpin Keluarga

- - - - - - Ak Kesepaka- tan

15. Jum’at 15 Feb ‘08

Takbir - - - - - - Sy

Tidak kesepaka- tan

16. Sabtu 16 Feb ‘08

Iman - - - - - - Aq Kesepaka- tan

17. Minggu 17 Feb ‘08

- - - - - - - - - - - -

18. Senin 18 Feb ‘08

Tasbih - - - - - - Sy Kesepaka- tan

19. Selasa 19 Feb ‘08

Taqwa - - - - - - Aq Kesepaka- tan

20. Rabu 20 Feb ‘08

Mendidik Anak

- - - - - - Ak Kesepaka- tan

21. Kamis 21 Feb ‘08

Berbuat Baik Kepada Tetangga

- - - - - - Ak Kesepaka- tan

22. Jum’at 22 Feb ‘08

Kebenaran - - - - - - Aq

Tidak kesepaka- tan

23. Sabtu 23 Feb ‘08

Muslim - - - - - - Aq

Tidak kesepaka-

Page 76: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

tan 24. Minggu

24 Feb ‘08 Kehidupan - - - - - - Aq Kesepaka-

tan 25. Senin

25 Feb ‘08 Wara’ (Berhati-hati)

- - - - - - Ak Kesepaka- tan

26. Selasa 26 Feb ‘08

Penciptaan Rahim

- - - - - - Aq Kesepaka- tan

27. Rabu 27 Feb ‘08

Menjaga Silaturahim

- - - - - - Ak Kesepaka- tan

28. Kamis 28 Feb ‘08

Kepatuhan - - - - - - Ak Kesepaka- tan

29. Jum’at 29 Feb ‘08

Hasad - - - - - - Ak Kesepaka- tan

Jumlah 8 6 12 7 6 13 8 4 14 Ak Kesepaka- tan

Berdasarkan rekapitulasi di atas dapat disimpulkan prosentase kategori

pesan dakwah yang disiarkan Program siaran keagamaan “Spiritual Sharing”

sebagaimana tabel berikut:

Tabel 31 Prosentase Kategori Pesan Dakwah

No. Kategori F Prosentase (%) 1. Aqidah 7 27 % 2. Syari’ah 5 23 % 3. Akhlak 13 50 %

Jumlah 26 100 %

Berdasarkan hasil temuan diatas, menunjukkan bahwa pesan dakwah yang

mengandung nilai syari’ah lebih rendah dibandingkan dengan yang lainnya yaitu

sebesar 23 %, sedangkan untuk pesan dakwah yang mengandung nilai Aqidah

juga masih dikatakan belum cukup tinggi yaitu sebesar 27 % dan pesan dakwah

yang mengandung nilai akhlak lebih mendominasinya dibandingkan dengan yang

lainnya yaitu sebesar 50 %.

c. Hasil Jawaban Keseluruhan Dewan Juri

Page 77: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

Setelah diketahui prosentase dari masing-masing kategori pesan dakwah

dalam program siaran keagamaan “Spiritual Sharing” selama 26 hari di bulan

Februari 2008. Namun, tidak semua juri menilai dengan kesepakatan, ada

sebagian juri yang tidak sepakat, sebagaimana tabel berikut:

Tabel 32 Hasil Jawaban Keseluruhan Juri

Antar Juri Item Kesepakatan Ketidaksepakatan Nilai Ke 1 dan 2 26 24 2 0,92 Ke 1 dan 3 26 23 3 0,90 Ke 2 dan 3 26 23 3 0,90

Berdasarkan tabel diatas koefisien realibilitas antar juri 1 dan 2 yaitu 0,92,

antar juri 1 dan 3 sebesar 0,90 sedangkan antar juri 2 dan 3 yaitu sebesar 0,90.

Dapat disimpulkan bahwa koefisien realibilitas antar dewan juri mencapai nilai

yang akurat.

Tabel 33 Hasil Kesepakatan Antar Juri

Antar Juri Nilai Ke 1 dan 2 0,92 Ke 1 dan 3 0,90 Ke 2 dan 3 0,90

Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa hasil kesepakatan antar juri

yaitu sebesar 2,72. Hasil ini didapat dari jumlah semua nilai kesepakatan antar

dewan juri.

Nilai Rata-rata (X) ~ 2,72 : 3 = 0,906

Komposit Realibilitas : 3 X 0,906 = 2,718 = 0, 97 1 + 2 X 0,906 2,812

Dari hasil perhitungan tersebut penelitian ini memiliki tingkat validitas yang

cukup tinggi. Karena penelitian ini menggunakan 3 juri, dengan 3 juri maka tidak

akan terjadi kekeliruan data. Sehingga dapat dikatakan akurat dan objektif.

Page 78: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

Berbeda dengan penelitian yang menggunakan I juri, maka penelitian

tersebut bernilai subjektif. Walaupun ada nilai ketidaksepakatan yang muncul

disebabkan karena sebagian juri kurang memahami makna dari isi pesan dakwah

yang terkandung dalam transkrip data siaran.

B. Isi Pesan Dakwah Tentang Aqidah

Dari hasil prosentase kategori pesan dakwah yang terdapat dalam program

siaran keagamaan “Spiritual Sharing” menunjukkan bahwa pesan dakwah tentang

aqidah hanya sebesar 27 %. Ini menunjukkan bahwa masih begitu

memperihatinkan manusia terutama umat Islam dalam menjalankan tauhid di

muka bumi ini. Padahal dalam buku Ilmu Dakwah karya Moh. Ali Aziz

disebutkan bahwa pesan aqidah harus didahulukan dibandingkan dengan pesan-

pesan yang lain. Berikut tema-tema yang termasuk ke dalam kategori Aqidah:

1. Kematian

Tema kematian dalam program siaran keagamaan “Spiritual Sharing” ini

berisi pesan dakwah tentang aqidah. Dalam kenyataan dengan kategorisasi yang

lebih detail aqidah tersebut termasuk pada masalah keimanan pada hari akhir.

Manusia yang beriman kepada Allah SWT berarti ia juga meyakini akan adanya

hari akhir. Yaitu hari dimana semua segala sesuatu yang ada di muka bumi dan di

langit akan musnah tanpa terkecuali. Begitu juga dengan manusia akan mengalami

kemusnahan yang tahap awalnya adalah melalui kematian.

Seseorang atau suatu kaum yang mementingkan duniawi adalah bodoh,

ceroboh dan dangkal pikirannya. Hidup mereka tidak berdasarkan logika, tetapi

mereka hidup dengan kesesatan dan keyakinan yang salah serta mengikuti

sangkaan yang berakhir dengan kekeliruan. Salah satu kekeliruan ini adalah

Page 79: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

keyakinan mereka tentang kematian. Mereka percaya bahwa kematian adalah

sesuatu yang tidak perlu dipikirkan lagi. Bagi mereka kematian merupakan hanya

sebagai suatu bahaya dan mereka pun tidak memikirkan akibat dari bahaya besar

itu. Bahkan sebaliknya justru mereka beresiko menghadapi bahaya besar tanpa

adanya persiapan yang matang. Yang akhirnya mereka akan mendapat kejutan

yang lebih besar lagi dengan hilangnya satu jiwa yang terasa dekat dengan

mereka. Tidak seperti halnya dengan orang yang beriman yang mentafakuri

kematian dan menyiapkan dirinya terhadap kenyataan yang sangat penting ini,

kebenaran yang akan dialami semua manusia yang hidup. Allah memperingatkan

orang kafir dalam ayat-Nya dalam surat al-Jumu’ah ayat 8:

☺ ☺

Artinya : “Katakanlah: ‘Sesungguhnya, kematian yang kamu lari darinya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada –Nya, yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”. (QS. al-Jumu’ah: 8).77

Kematian bukanlah “bencana” yang harus dilupakan, melainkan pelajaran

penting yang mengajarkan kepada manusia arti hidup yang sebenarnya. Dengan

demikian, kematian seharusnya menjadi bahan pemikiran yang mendalam.

Seorang muslim akan benar-benar merenungi kenyataan penting ini dengan

kesungguhan dan kearifan.78

77 Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 933. 78 Harun Yahya, Nilai-nilai Moral Al-Qur’an, (Jakarta: Senayan Abadi Publishing, 1999),

h. 22-23.

Page 80: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

Adanya kematian menunjukkan bahwa manusia dan seluruh makhluk yang

ada di dunia tidak kekal serta menunjukkan bahwa manusia tidak memiliki

kekuatan dan tidak mampu menandingi kekuasaan Allah SWT. Allahlah satu-

satunya Pemilik kehidupan, semua makhluk hidup dengan kehendak Allah dan

akan mati dengan kehendak-Nya pula.

Setiap orang akan mati, namun tak seorang pun dapat memperkirakan di

mana dan kapan kematian akan menghampiri. Tidak seorang pun dapat menjamin

ia akan hidup pada saat berikutnya. Kematian merupakan perubahan keadaan,

bahwa ketika jiwa terpisah dari raga, maka ia akan menerima pahala atau siksa.79

Seorang muslim harus bertindak seolah-olah mereka sebentar lagi akan didatangi

kematian. Berfikir tentang kematian akan membantu seseorang meningkatkan

keikhlasan dan rasa takut kepada Allah SWT. Oleh karena itu, jangan sampai

tertipu oleh zaman atau waktu agar tidak lalai dan mengabaikan kewajiban-

kewajiban yang akan dipertanggung jawabkan di akhirat kelak. Karena kita

seorang muslim hidup untuk akhirat bukan untuk dunia.

2. Keibaan Allah SWT

Tema keibaan Allah SWT berisi pesan dakwah tentang aqidah. Dalam

kenyataan dengan kategorisasi yang lebih detail aqidah tersebut termasuk pada

masalah keimanan kepada Allah. Hal ini berkaitan dengan sifat Allah Yang Maha

Pengasih Maha Penyayang. Karena sifat keibaan ini merupakan bagian dari kasih

sayang Allah kepada semua makhluk-Nya tanpa terkecuali. Sebagai bukti bahwa

keibaan Allah kepada makhluk-Nya yaitu dengan masih berlangsungnya

79 Imam Al-Ghazali, Ihya Ulumuddin (Buku ke 12): Tafakur, Mati dan Kejadian

Setelahnya, (Bandung: Marja, 2007), Cet. I, h. 93.

Page 81: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

kehidupan di dunia ini. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Imran ayat 31

berikut ini:

⌦ ⌧

Artinya : “Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” .(QS. Al-Imran:31).80

Keyakinan umat Islam kepada Allah juga meliputi keimanannya kepada

sifat-sifat yang dimiliki oleh Allah SWT. Salah satu perwujudan sifat keibaan

Allah yang merupakan bagian dari sifat kasih sayang-Nya adalah Allah

menciptakan makhluk-makhluk yang lemah agar makhluk yang memiliki

kelebihan dalam hidup di dunia memberikannya kepada makhluk lemah yang

telah dijadikan tanggungannya itu.

Oleh karena itu Allah dengan sifat keibaan-Nya menuntut seorang hamba-

Nya yang muslim untuk melaksanakan kewajibannya membantu sesamanya yang

telah menjadi tanggungannya.

3. Iman

Tema iman ini berisi pesan dakwah tentang aqidah. Dalam kenyataan

dengan kategorisasi yang lebih detail aqidah tesebut mencakup semua masalah

keimanan yang terdapat dalam semua elemen rukun iman. Karena keimanan ini

merupakan masalah sangat penting yang harus ditanamkan kepada manusia sejak

dini untuk meyakini adanya Allah SWT dan elemen-elemen yang mengukuhkan

ketauhidan-Nya.

80 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 80.

Page 82: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

Dalam analisisnya penulis mengkategorikan iman ke dalam pesan aqidah,

yaitu termasuk pada masalah keimanan pada Allah SWT. Karena kesempurnaan

iman adalah meng-Esakan Allah SWT, Tidak ada Tuhan selain Allah. Bukan saja

diucapkan dalam lisan seperti imannya orang-orang munafik, tetapi juga

membenarkan dan mempercayai sepenuhnya di dalam hati.81

Aplikasi keimanan seseorang terlihat dari prilaku kesehariannya. Kalau dia

benar menjalani prilaku dengan baik atas dasar keyakinan kepada Allah SWT,

iman kepada malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, hari akhir

dan qadha serta qadar-Nya. Sebagaimana terdapat dalam firmana Allah dalam

surat Al-Baqarah ayat 177 sebagai berikut:

⌧ ☺

☺ ☺

81 Moh. Rifa’I, Pembina Pribadi Muslim, (Semarang: CV. Wicaksana, 1993), Cet. I, h. 301.

Page 83: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

Artinya : “Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. mereka Itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka Itulah orang-orang yang bertakwa”. (QS. Al-Baqarah: 177).82

Maka ia akan menjalani kehidupannya dengan sangat hati-hati dan penuh

dengan perhitungan terhadap tanggung jawabnya di hadapan Allah SWT. Dengan

keyakinannya itulah yang menyebabkan seseorang diberi jaminan keamanan hati

dan nuraninya.

4. Taqwa

Masalah taqwa yang diangkat dalam program siaran keagamaan “Spiritual

Sharing” berisi pesan dakwah tentang aqidah. Hal ini karena tema tersebut

berkaitan dengan masalah keimanan yaitu iman kepada Allah SWT. Taqwa

merupakan puncak tertinggi dari keimanan seseorang, sehingga orang yang

bertaqwa menjalani hidup dengan penuh kehati-hatian agar tidak menyakiti Allah

SWT.

Sesungguhnya taqwa adalah kemuliaan, benteng yang kokoh, kehormatan

yang tinggi, pelindung dan penjaga manusia di dunia dan akhirat, dua alam

kehidupan yang pasti di alami manusia, awal dan akhir perjalanan. Setelah mati

dan di akhirat nanti, manusia akan kembali kepada Allah ta’ala. Orang-orang yang

bertaqwa kembali dengan perlindungan, kemuliaan dan penghormatan. Sedangkan

mereka yang tidak bertaqwa, yakni orang-orang yang mengabaikan perintah-

82 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 43.

Page 84: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

perintah Allah dan melanggar larangan-Nya, kembali dengan penuh kehinaan dan

kerendahan. Dalam surah As-Sajadah ayat 12:

☺ ☺

Artinya : “Dan sekiranya kamu melihat ketika orang-orang yang

berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya.” (Q.S. as-Sajadah: 12).83

Taqwa adalah melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya,

baik secara lahiriah maupun batiniah, menaruh perhatian pada perintah Allah,

mencintai-Nya dan mencintai segala yang datang dari-Nya, menyembah dan

berusaha mengenali-Nya.

Dengan bekal taqwa, manusia dapat hidup berkecukupan di dua kampung

halaman: di dunia dan akhirat. Dengan selalu bertaqwa, manusia akan

memperoleh semua yang diinginkan di dunia dan akhirat.84

5. Kebenaran

Berdasarkan tabel penilaian, kedua dewan juri menyimpulkan bahwa tema

kebenaran berisi pesan dakwah tentang aqidah. Namun, satu juri yang

menyimpulkan bahwa kebenaran ini mengandung kategori pesan dakwah syari’ah.

Analisa untuk kategori aqidah, agar lebih detail kategorisasi aqidah tersebut

termasuk pada masalah iman kepada kitab-kitab Allah SWT. Sebab al-Haq artinya

“kebenaran”, sedangkan pengertian dasar dari kata al-Haq adalah sesuai, “serasi”

dan sepadan juga dengan nyata. Disebutkan dalam surat al-Baqarah ayat 147:

83 Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 661. 84 Habib Ahmad, Wasiat dan Nasihat, (Solo: Putera Riyadi, 1997), cet. I, h. 9-12.

Page 85: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

⌧ ☺ ☺

Artinya : “Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali

kamu termasuk orang-orang yang ragu”. (QS. Al-Baqarah: 147).85

Dalam ayat tersebut diinyatakan bahwa kebenaran yang hakiki adalah yang

datang dan diwahyukan oleh Allah SWT, bukan cerita, obrolan dan pernyataan

orang-orang Yahudi dan Nasrani. Jadi, segala sesuatu yang terdapat di dalam

kitab-kitab-Nya yang disebut sebagai wahyu merupakan ajaran kebenaran yang

berkaitan dengan masalah kehidupan baik di dunia maupun di akhirat. Ajaran

yang benar tersebut berlaku dari sejak diturunkan sampai akhir zaman. Sedangkan

kebenaran yang mengandung pesan syari’at ini merujuk pada kata “kebenaran”

yang merujuk pada kata “keadilan atau hukum”. Karena hukum-hukum itu

merupakan peraturan-peraturan atau sistem-sistem yang disyari’atkan oleh Allah

SWT untuk umat manusia, baik secara terperinci maupun pokok-pokoknya saja.86

setiap perbuatan manusia di dunia bahkan yang hanya niat saja akan dimintai

pertanggungjawaban yang telah menjadi hukum Islam dihadapan Allah SWT.

Manusia tidak bisa lepas dari hukum Allah selama mereka masih hidup di dunia.

Dan semua hukum Allah itu tertuang di dalam al-Qur’an yang merupakan satu-

satunya kebenaran yang sangat jelas dan diakui oleh orang-orang yang

menggunakan akal sehatnya serta diakui oleh para ahli kitab. Sebab al-Qur’an

merupakan syari’at yang bersifat salih fi kulli zaman wa makan (cocok untuk

sepanjang zaman dan di semua tempat), bermacam-macam perumpamaan, kisah

dan petunjuknya yang harus diikuti oleh manusia untuk mencapai kebahagiaan di

85 Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 37. 86 Masyhur Amin, Dakwah Islam dan Pesan Moral, (Yogyakarta: Al-Amin Press, 1997),

h. 12.

Page 86: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

dunia dan akhirat.87 Hukum yang ada di dalam al-Qur’an itu disampaikan oleh

Nabi Muhammad SAW dengan menyerukan kepada umatnya untuk selalu berhati-

hati dalam setiap tindakannya di muka bumi ini. Beliau yang memberikan

keterangan dan penjelasan serta hukum-hukum itu semuanya telah dipraktekkan

oleh Nabi Muhammad SAW ketika beliau membina masyarakat Islam di Madinah

dan dilanjutkan oleh khalifah-khalifah yang menggantikannya.88

Dalam hal ini penulis menganalisa bahwa tema kebenaran ini mengandung

katedori pesan dakwah tentang aqidah yang membahas pada masalah iman kepada

kitab-kitab Allah SWT. Kebenaran Al-Qur’an ini telah terbukti pada masa awal-

awal Islam. Dengan berpegang teguh pada Al-Qur’an, umat Islam mampu

membangun bangsa yang berbudaya tinggi dan berakhlak mulia. Al-Qur’an

memotivasi manusia untuk bangkit berjuang menegakkan kebenaran,

menghancurkan kemungkaran, menegakkan keadilan dan melenyapkan kezaliman

dengan menjalankan petunjuk Al-Qur’an, umat Islam mampu menjadi bangsa

yang berwibawa.89 Oleh karena itu, manusia yang berpegang kepada kebenaran

atau keadilan sesuai dengan syari’at atau hukum yang telah tertuang didalam al-

Qur’an akan mencapai kebahagiaan dan keselamatan di dunia maupun di akhirat

kelak.

6. Muslim

Tema ini juga telah disepakati oleh kedua dewan juri berisi pesan dakwah

tentang aqidah. sedangkan satu juri menyimpulkan bahwa tema ini mengandung

pesan dakwah tentang akhlak. Untuk pesan dakwah tentang aqidah, Kategorisasi

aqidah tersebut berkaitan dengan masalah iman kepada Allah. Karena umat

87 Departemen Agama, Al-Qur’an dan Tafsirnya Jilid 6, h. 61. 88 Masyhur Amin, Dakwah Islam dan Pesan Moral, h. 13. 89 Departemen Agama, Al-Qur’an dan Tafsirnya Jilid 6, h. 62.

Page 87: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

muslim telah meyakini lima perkara yang menjadi pondasi Islam, sebagaimana

dinyatakan dalam hadits yang artinya: “Dari Ibnu Umar r.a. ia berkata, Rasulullah

SAW bersabda: Islam didirikan atas lima perkara yakni bersaksi bahwa tiada

Tuhan selain Allah SWT dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan-Nya,

mendirikan shalat, menunaikan zakat, melaksanakan ibadaha haji (ke Baitullah)

dan berpuasa di bulan Ramadhan”. (HR. Imam Bukhari).90

Oleh karena itu sebagai muslim harus menyerahkan dirinya kepada Allah

secara total karena memang manusia dan semua makhluk diciptakan untuk

mengabdi kepada-Nya. Selain Allah menciptakan manusia, Allah juga sebagai

Pencipta semua makhluk. Sebagai bahan renungan bagi umat muslim betapa

mulianya mereka telah diciptakan Allah sebagai seorang muslim yang merupakan

orang-orang pilihan yang telah diberikan petunjuk oleh Allah SWT.

Sedangkan analisa terhadap tema ini yang mengandung pesan akhlak yaitu

melihat seorang muslim yang selalu berhubungan dengan sang Khalik dan sesama

manusia juga sesama makhluk di muka bumi ini. Allah telah menciptakan semua

makhluk-Nya dengan ketentuan dan takdir-Nya masing-masing. Seorang muslim

berarti telah meyakini akan adanya penciptaan tersebut. Oleh karena itu, seorang

muslim harus mencerminkan prilakunya sesuai dengan identitasnya tanpa

dipengaruhi oleh perkembangan zaman.

7. Kehidupan

Masalah kehidupan ini lebih detail berisi pesan dakwah tentang aqidah

tersebut termasuk pada masalah iman kepada Allah SWT. Hal ini berkaitan

dengan masalah Allah sebagai Sang Maha Pencipta. Penciptaan Allah meliputi

90 Rachmat Syafe’I, Al-Hadis Aqidah, Akhlaq, Sosial dan Hukum, (Bandung: CV. Pustaka

Setia, 2000), Cet. I, h. 19.

Page 88: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

segala sesuatu termasuk kehidupan baik di dunia maupun di akhirat. Allah

menciptakan kehidupan tersebut karena agar semua makhluk-Nya menyembah

hanya kepada Diri-Nya. Serta ingin memperkenalkan bahwa Diri-Nya itu ada,

Dialah Sang Maha Kuasa atas segalanya. Oleh karena itu, dalam menjalani

kehidupannya manusia tidak boleh melupakan Tuhan yang telah menciptakannya,

sebagaimana yang tertera di dalam firman-Nya sebagai berikut:

Artinya : “Dan Bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya Telah kami lalaikan dari mengingati kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas”. (QS. Al-Kahfi: 28).91

Berdasarkan ayat diatas, manusia yang lalai dari mengingat Allah SWT,

maka hati dan kondisinya pun turut terlalaikan hingga melampaui batas, tidak

memperhatikan kemaslahatan dan kesempurnaannya serta apa yang dapat

mensuciikan jiwa dan hatinya. Padahal dia diciptakan dalam keadaan fitrah

kemudian Allah menjadikannya termasuk kedalam orang yang tersesat.92

91 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 448. 92 Yusuf al-Qaradhawi, Ibadah Dalam Islam, (Jakarta: Akbar Media Eka Sarana, 2005),

Cet. I, h. 241.

Page 89: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

Di dalam kehidupan dunia semua makhluk khususnya manusia yang

diberikan kelebihan akal dan pikiran bebas beraktifitas tetapi harus diingat juga

bahwa akan ada kehidupan selanjutnya yaitu kehidupan akhirat. Di kehidupan

akhirat, semua kehidupan di dunia yang telah dijalani akan dimintai

pertanggungjawabannya.

8. Penciptaan Rahim

Tema ini berisi pesan dakwah tentang aqidah. Pada kenyataannya,

kategorisasi aqidah tersebut termasuk pada masalah iman kepada Allah SWT.

Sama halnya dengan kehidupan, penciptaan rahim ini pun berkaitan dengan

Penciptaan Allah SWT. Salah satu makhluk yang diciptakan Allah itu adalah

rahim. Rahim merupakan salah satu organ yang terdapat di dalam diri manusia

khususnya perempuan. Dari rahim inilah tertanam benih-benih yang melahirkan

makhluk yang mulia bernama manusia dengan bentuk yang berbeda-beda. Dengan

rahim, Allah mengikat semua hati manusia yang menjadi satu dalam ikatan

ketauhidan-Nya. Namun, pada kenyataannya banyak manusia bahkan orang

mukmin yang merusak hubungan rahim atau memutus tali silaturahim ini.

Sebagaimana yang dinyatakan dalam hadits Rasulullah SAW yang artinya:

“Dari Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya setelah Allah Ta’ala menciptakan makhluk, bangkitlah rahimnya makhluk dan berkata: “Ini adalah tempat orang meminta perlindungan kepada-Mu dari pemutusan hubungan persaudaraan.” Allah berfirman: “Ya, belum puaskah engkau, bahwa Aku akan menghubungi orang yang manghubungimu dan memutus orang yang memutuskan hubungan. Rahim menjawab: “Ya, baiklah.” Allah berfirman: “Itulah bagianmu.” Kemudian Rasulullah SAW melanjutkan sabda beliau: “Bacalah jika kalian mau ayat: “Fahal ‘asaitum min tawallaitum antufsiduu fil ardha wa tuqaththi’uu arhaamakum ulaa-ika la’anahumullahu faashammahum wa a’maa absharahum” (Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan? Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan

Page 90: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

ditulikan telinga mereka dan dibutakan penglihatan mereka).” (HR. Bukhari –Muslim).93

Seperti yang disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW diatas, bahwa

manusia harus menghargai dan memuliakan penciptaan rahim yang menjadikan

mereka menyatu dalam satu ikatan. Oleh karena itu jika terdapat diantara manusia

yang mengingkari penciptaan rahim dengan membuat kerusakan di muka bumi ini

berarti mereka belum meyakini sepenuh hati adanya penciptaan rahim yang

merupakan penciptaan Allah yang sangat luar biasa.

C. Isi Pesan Dakwah Tentang Syari’ah

Pesan Dakwah yang mengandung nilai syari’ah hanya sebesar 23 %. Dalam

hal ini syari’ah yang lebih dominan berhubungan dengan ibadah. Hal ini

menunjukkan betapa ironisnya manusia khususnya mereka yang mengaku sebagai

seorang muslim dan mukmin yang kurang memperhatikan masalah ibadahnya

yang merupakan kewajiban sehari-hari bahkan yang meliputi ibadah ringan yang

hanya sekedar mengingat Allah dengan lisan. Manusia sekarang lebih disibukkan

oleh permasalahan memikirkan dunia dibandingkan dengan mengingat Allah Sang

Penciptanya. Berikut tema-tema yang termasuk ke dalam kategori Syari’ah:

1. Zikir

Tema zikir ini berisi pesan dakwah tentang syari’ah. Dalam kenyataannya,

kategorisasi syari’ah tersebut termasuk pada masalah ibadah. Dalam hal ini ibadah

tidak hanya sebatas pada sholat, puasa zakat dan haji. Tetapi ibadah itu

93 Imam Nawawi, Riyadhus Shalihin Jilid 1, (Jakarta: Pustaka Amani, 1999), Cet. IV, h.

326-327.

Page 91: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

merupakan semua bentuk tindakan untuk mengingat Allah SWT. Salah satunya

adalah dengan zikir.

Kata zikir dalam berbagai bentuknya ditemukan dalam Al-Qur’an tidak

kurang dari 280 kali. Salah satunya terdapat dalam surat al-Baqarah ayat 152

berikut ini:

Artinya : “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula)

kepadamu[98], dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku”. (QS. Al-Baqarah: 152).94

Kata tersebut pada mulanya digunakan oleh pengguna bahasa Arab dalam

artian sinonim “lupa”. Para ulama yang berkecimpung dalam bidang olah jiwa

mengingatkan bahwa zikir kepada Allah, secara garis besar dapat dipahami dalam

pengertian sempit dan dalam pengertian luas. Dalam pengertian sempit adalah

yang dilakukan dengan lidah saja. Zikir dengan lidah ini adalah menyebut-nyebut

Allah atau apa yang berkaitan dengan-Nya, seperti mengucapkan tasbih, tahmid,

tahlil, takbir dan lain sebagainya. Bisa juga pengucapan lidah disertai dengan

kehadiran kalbu, yakni membaca kalimat-kalimat tersebut disertai dengan

kesadaran hati tentang kebesaran Allah yang dilukiskan oleh kandungan makna

kata yang disebut-sebut itu.

Sedangkan zikir dalam pengertian luas adalah kesadaran tentang kehadiran

Allah dimana dan kapan saja, serta kesadaran akan kebersamaan-Nya dengan

makhluk; kebersamaan dalam arti pengetahuan-Nya terhadap apa pun di alam

raya ini serta bantuan dan pembelaan-Nya terhadap hamba-hambanya yang taat.

94 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 38.

Page 92: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

Zikir alam peringkat inilah yang menjadi pendorong utama melaksanakan

tuntunan-Nya dan menjauhi larangan-Nya, bahkan hidup bersama-Nya.95

Dalam analisa penulis zikir bisa juga termasuk ke dalam kategori pesan

dakwah yang mengandung aqidah. Kaitannya dengan aqidah, zikir ini termasuk ke

dalam pembahasan tauhid uluhiyah, yakni meng-Esakan Allah dalam peribadatan.

Karena tauhid ini berlandaskan pada keikhlasan niat dalam semua peribadatan,

dengan meniatkannya karena wajah Allah semata.96 Tauhid ini tercakup dan

terangkum dalam kalimat “Laa Ilaaha Illallah”, tentang tauhid ini dibicarakan

dalam dua pembahasan yaitu syahadat dan Ibadah.

Zikir termasuk ke dalam ibadah mahdhah yaitu perbuatan dan ucapan yang

pada dasarnya adalah ibadah yang disyari’atkan dan yang ditunjukkan oleh dalil

dari nash-nash yang apabila dipersembahkan kepada selain Allah, maka haram

hukumnya. Dalam ibadah mahdhah ini, zikir termasuk ke dalam bagian ibadah

qauliyah diantaranya: mengucapkan kalimat tauhid, membaca al-Qur’an, berdzikir

kepada Allah dengan bertasbih, bertahmid dan selainnya, berdakwah kepada

Allah, mengajarkan ilmu agama dan selainnya.97 Karena di dalam zikir ini

terdapat kalimat-kalimat yang selalu memuliakan Allah SWT, yang selalu

mengagungkan Asma-Nya serta selalu mengingatkan kita terhadap semua ciptaan-

Nya yang diciptakan tanpa sia-sia.

2. Tahmid

Tema mengenai tahmid ini juga berisi pesan dakwah tentang syari’ah yang

kategorisasi lebih detailnya termasuk pada masalah ibadah yang memiliki arti

95 M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an Tentang Zikir dan Do’a, (Jakarta: Lentera

Hati, 2006), h. 12-14 96 Abdullah bin Abdul Aziz al-Jibrin, Cara Mudah Memahami Aqidah, (Jakarta: Pustaka

at-Tazkia, 2007), Cet. I, h. 33. 97 Abdullah bin Abdul Aziz al-Jibrin, Cara Mudah Memahami Aqidah, h. 42.

Page 93: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

khusus. Sebab tahmid bagian dari zikir yang merupakan ibadah untuk mengingat

Allah SWT selain dari sholat, puasa, zakat dan haji. Kalimat tahmid yang

berbunyi “Alhamdulillah” memiliki arti segala puji hanya untuk Allah semata.

Dengan kita selalu mengucapkan kalimat tahmid tersebut berarti kita mengingat

dengan memuji semua penciptaan-Nya sehingga membuat ketauhidannya semakin

kukuh.

3. Do’a

Tema ini berisi pesan dakwah tentang syari’ah. Kategorisasi lebih detail

syari’ah tersebut termasuk ke dalam masalah ibadah. Do’a juga merupakan bagian

dari zikir yang mengandung arti ibadah selain yang disebutkan sebelumnya. Ia

adalah permohonan. Rasulullah SAW telah bersabda yang artinya: “Do’a adalah

ibadah.” (HR. Abu Dawud).98 Setiap zikir kendati dalam redaksinya tidak terdapat

permohonan, tetapi kerendahan hati dan rasa butuh kepada Allah yang selalu

menghiasi orang yang berzikir, menjadikan zikir mengandung do’a. seperti yang

tertera dalam firman Allah SWT berikut ini:

Artinya : “Dan orang-orang yang memberikan apa yang Telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) Sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka”. (QS. Al-Mukminun: 60).99

Kata do’a pada mulanya berarti permintaan yang ditujukan kepada siapa

yang dinilai oleh si peminta mempunyai kedudukan dan kemampuan yang

melebihi kedudukan dan kemampuannya. Karena itu, ia bukan permintaan yang

98 Shaleh bin Ghanim al-Sadlan, Do’a Dzikir Qouli dan Fi’li, (Yogyakarta: Mitra

Pustaka, 1999), Cet. I, h. 4. 99 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 533.

Page 94: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

ditujukan kepada siapa yang setingkat dengan si pemohon. Konteksnya

berlawanan dengan perintah. Sebab, walaupun perintah pada hakikatnya

merupakan permintaan, tetapi ia ditujukan kepada siapa yang berkedudukannya

lebih rendah dari yang meminta.100

4. Takbir

Tema ini menurut kedua dewan juri mengandung nilai syari’ah yang

kategorisasi lebih detailnya termasuk pada pembahasan ibadah. Sebab takbir juga

merupakan bagian dari zikir yang merupakan salah satu dari ibadah ringan. Di

dalam zikir atau dalam mengingat Allah banyak kalimat-kalimat suci yang

ditujukan hanya kepada Allah SWT. Salah satunya adalah kalimat takbir yang

berbunyi “Allahu Akbar” yang bermakna: Allah Maha Besar. Jadi pengagungan

manusia di dunia ini hanya ditujukan kepada Allah SWT, Yang Maha Besar Maha

Kuasa, yang tidak berbatas oleh suatu apapun. Ketika seseorang mengucapkan

kalimat takbir, maka ia selalu mengagungkan asma Allah SWT. Karena dia sadar

bahwa dia hanyalah makhluk yang kecil dan lemah tidak berdaya. Oleh karena itu,

dengan kita selalu menyebut kalimat ini, maka kita akan selalu menjadi seorang

makhluk yang takut akan kekuasaan-Nya dan berusaha menjalani hidup dengan

penuh pertanggungjawaban.

Sedangkan analisa yang mengatakan bahwa takbir ini termasuk ke dalam

kategori pesan dakwah tentang aqidah, adalah karena nilai tauhid yang terkandung

dalam kalimat tersebut yaitu “Allahu Akbar” yang langsung menyebutkan Asma

Allah dengan pergerakan lisannya. Apabila selalu menyebut kalimat ini, maka

seseorang menyerahkan diri sepenuhnnya kepada Allah yang mendorong mereka

100 M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an Tentang Zikir dan Do’a, Cet. h. 175.

Page 95: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

untuk berhati-hati dalam hidup dengan mentaati segala perintah-Nya dan

menjauhi segala yang dilarang-Nya. Kalimat takbir ini juga termasuk ke dalam

kalimat zikir yang merupakan segala ucapan ringan dalam mengingat Allah SWT.

Makna “Allahu Akbar” sebagai perenungan seluruh umat manusia bahwa

Allahlah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu yang ada di muka bumi ini tanpa

terkecuali. Allah Maha Besar serta Maha Kuasa yang selalu memberikan

perlindungan bagi umat-Nya yang terus mengingat-Nya setiap waktu di mana pun

mereka berada tanpa terikat waktu.

5. Tasbih

Tema tasbih ini juga berkenaan dengan masalah ibadah yang lenih detailnya

termasuk pada masalah ibadah. Sama seperti tahmid dan takbir, tasbih juga

merupakan bagian dari zikir untuk mengingat Allah SWT. Ibadah yang paling

ringan untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Makna tasbih adalah menyucikan, kita sucikan Allah dari segala aib dan

kekurangan.101 Juga merupakan kalimat yang biasanya diungkapkan untuk

mensucikan Allah SWT dari sifat- sifat kekurangan, dari tuduhan, dari anggapan

orang, dari klaim orang bahwa Allah tidak memiliki sifat-sifat kesempurnaan,

maka disucikan Allah atau disangkal anggapan itu dengan kalimat tasbih yang

artinya Maha Suci Allah dengan memuji-Nya.

Barangsiapa yang membacanya setiap pagi dan sore hari, maka Allah akan

mencatat 10 kebaikan dan kalau lebih maka Allah akan melebihkan juga pahala

kebaikannya, sebagaimana yang disebutkan Allah dalam firman-Nya:

101 Amru Muhammad Hilmy Khalid, ‘Ibadat al-Mu’min, terjemahan: Fauzi faisal

Bahresy, (Jakarta: PT.Serambi Ilmu Semesta, 2004), Cet. Ke-2, h. 180.

Page 96: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

☺ ☺

Artinya : “Maka bertasbihlah kepada Allah di waktu kamu berada di petang hari dan waktu kamu berada di waktu subuh, Dan bagi-Nyalah segala puji di langit dan di bumi dan di waktu kamu berada pada petang hari dan di waktu kamu berada di waktu Zuhur”. (QS. Ar-Rum: 17-18).102

Para ahli tafsir ada yang berpendapat bahwa maksud dari puji-pujian bagi

Allah itu adalah satu cara untuk mengagungkan Allah dan mendorong manusia

untuk beribadah kepada-Nya, karena nikmat-Nya sangat banyak yang diberikan

kepada manusia. Pada kedua ayat ini diutamakan menyebut waktu-waktu yang

layak untuk bertasbih karena tanda-tanda kekuasaan, keagungan dan rahmat Allah

tampak pada waktu-waktu tersebut.

Membaca kalimat tasbih ini harus dengan menghayati maknanya, maka

Allah akan mendatangkan kelembutan kepada jiwa, ketenangan di dalam hati dan

banyak lagi keuntungan yang didapat jika kita membiasakan lidah ini

membacanya.

D. Isi Pesan Dakwah Tentang Akhlak

Dari hasil prosentase kategori pesan dakwah yang dinilai oleh ketiga dewan

juri menunjukkan bahwa pesan dakwah tentang akhlak lebih mendominasi

dibandingkan yang lainnya yaitu sebesar 50 %. Hal ini disesuaikan dengan sifat

manusia sebagai makhluk sosial yang selalu berhubungan antara sesamanya.

Sebagai umat Islam, masalah interaksi ini sudah diatur oleh Islam yang tertuang

dalam Al-Qur’an dan Hadits yang dijadikan sebagai pedoman hidup. Sebab

manusia harus mempunyai etika dan moral yang mulia sejalan dengan kodratnya

102 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 643.

Page 97: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

sebagai manusia. Khususnya pada umat Islam itu sendiri, maka ia harus

mencerminkan prilakunya sesuai dengan identitasnya.Berikut tema-tema yang

termasuk ke dalam kategori Akhlak:

1. Kasih Sayang Kepada Sesama

Tema ini mengandung pesan dakwah yang kategorisasi akhlak lebih

detailnya termasuk ke dalam masalah akhlak terhadap makhluk Allah yaitu akhlak

terhadap sesama manusia. Seorang muslim tentunya memahami makna kasih

sayang kepada sesama di antara mereka. Karena kasih sayang di antara mereka

seperti dalam satu tubuh yang antar organ yang satu dapat merasakan penderitaan

organ yang lainnya. Sifat kasih sayang seorang muslim bukan semata-mata karena

tuntutan telah menjadi seorang muslim yang harus berperilaku kasih sayang

terhadap sesamanya atau ingin mengharapkan sesuatu dari Tuhannya. Bukan

karena itu, tetapi karena benar-benar telah menyadari bahwa karunia dan rahmat

yang dimilikinya merupakan sifat Tuhannya yang telah melekat di dalam

tubuhnya. Oleh karena itu kasih sayang yang bertebaran di muka bumi ini

haruslah berlandaskan pada kasih sayang-Nya karena Allah SWT semata, seperti

yang ditegaskan dalam hadits Rasulullah SAW sebagai berikut: “Abu Hurairah

berkata, Rasulullah SAW bersabda: ‘Pada hari kiamat Allah SWT akan berfirman:

“Dimanakah orang yang saling terkasih sayang karena kebesaran-Ku, kini Aku

menaungi di bawah naungan-Ku, pada saat tiada naungan kecuali naungan-Ku.”

(HR. Muslim).103

Sifat kasih sayang ini tentunya dilandasi dengan keimanan yang berarti

kecintaannya terhadap Sang Khalik yang telah menciptakan makhluk sesamanya.

103 Rachmat Syafe’I, Al-Hadis Aqidah, Akhlaq, Sosial dan Hukum, h. 38.

Page 98: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

Kasih sayang ini dapat dicurahkan kepada keluarga atau bahkan kepada siapa saja

tanpa terkecuali. Jadi kasih sayang ini merupakan aktualisasi dari keimanan yang

didasari cinta kepada Allah SWT.

2. Peduli Terhadap Sesama

Tema ini mengandung pesan dakwah tentang akhlak. Dalam kenyatannya,

kategorisasi akhlak tersebut termasuk pada masalah akhlak kepada makhluk Allah

SWT yaitu akhlak terhadap manusia.

Sebagai seorang muslim harus mencontohkan perilaku sesuai dengan

kemusliman yang ia jalani. Sebab mereka telah mengetahui fitrah yang telah

diberikan oleh Allah SWT. Penghargaan Allah SWT kepada setiap insan yang

peduli, yang cinta terhadap sesama khususnya kepada orang-orang yang telah

Allah amanatkan kepada kita yaitu akan mendapatkan penghargaan dari Allah

SWT tidak sebatas penghargaan di dunia saja, tetapi juga penghargaan di akhirat.

Sebagaimana yang telah ditegaskan Allah SWT dalam firman-Nya:

Page 99: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keredhaan dari Tuhannya dan apabila kamu Telah menyelesaikan ibadah haji, Maka bolehlah berburu. dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum Karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya”. (QS. Al-Maidah: 2).104

Sesuai dengan ayat di atas, bahwa hidup ini hakikatnya adalah untuk saling

membantu dan mengisi, terlebih lagi sesama muslim karena mereka merupakan

saudara seiman. Oleh karena itu, umat Islam agar peduli terhadap sesamanya. Dan

semua itu memerlukan penghayatan dan keinginan kuat dalam merealisasikannya

dalam kehidupan bermasyarakat.

3. Amanah yang Diberikan Allah SWT

Penilaian sebagian besar dewan juri bahwa tema ini mengandung pesan

dakwah mengenai akhlak yang kategorisasi lebih detailnya termasuk ke dalam

masalah akhlak kepada khaliknya yaitu Allah SWT. Allah memberikan amanah

yang harus dipertanggungjawabkan oleh setiap manusia dan makhluk hidup

seluruhnya. Amanahnya itu berupa fitrah manusia atas ketauhidannya yang harus

dijaga atau bahkan dipertahankan kesuciannya dalam kehidupan ini sampai

datangnya hari kebangkitan, amanah tersebut akan dipertanggungjawabkan oleh

setiap individu.

Oleh karena itu, Allah SWT menurunkan wahyu memberikan kepada

manusia pedoman-pedoman bagaimana mereka menjalani hidup ini sesuai dengan

104 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 156-157.

Page 100: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

amanat yang diberikan kepada mereka agar supaya mereka tidak saja mendapat

amanat, tetapi juga menjadi orang yang menunaikan amanat agar kita mendapat

ridho Allah SWT.

Analisa terhadap tema ini yang mengandung syari’ah. Amanah ini sebagai

suatu kewajiban seorang manusia yang hidup di dunia. Semua kewajiban yang

dilaksanakannya tak terlepas dari hukum-hukum Allah yang telah menjadi

peraturan atau sebuah sistem yang mengatur kehidupan manusia. Amanah yang

dititipkan Allah kepada manusia mengandung peraturan yang selalu mengikat

manusia sampai akhir hayatnya. Segala sesuatu yang diberikan kepada manusia

baik dari jiwa raga sampai hal yang terkecil dari kehidupan manusia pun

merupakan amanah yang akan dipertanggung jawabkan oleh setiap manusia di

hadapan Allah SWT.

Seseorang yang mengetahui makna amanah dengan pemahaman yang

jelas, maka mereka akan memperhatikan setiap gerak-geriknya dalam segala

urusan yang dibebankan kepadanya agar dapat mempertanggungjawabkannya

kelak. Sebab, amanah dapat mendatangkan dosa dan kenikmatan bagi yang

memperhatikannya. Amanah yang diemban manusia tersebut, maka akan

diketahui bahwa orang-orang yang zhalim lagi bodoh sebenarnya adalah orang-

orang yang berkhianat, munafik dan musyrik. Mereka berhak mendapatkan adzab

Allah Ta’ala. Keselamatan tidak akan didapatkan kecuali oleh orang-orang

mukmin yang memiliki sifat amanah.

4. Mencintai Sesama

Tema ini juga mengandung kategorisasi akhlak yang lebih detail termasuk

pada masalah akhlak manusia terhadap manusia. Hal ini erat sekali kaitannya

Page 101: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

dengan satu jiwa yang berasal dari satu rahim yang memiliki kefitrahan yang

sama yaitu berasal dari roh Allah SWT. Kecintaan mu’min dan muslim terhadap

sesama merupakan anugerah yang diberikan oleh Allah SWT agar manusia

khususnya umat Islam harus saling menjaga dan mencintai satu jiwa dengan yang

lainnya untuk menuju kehidupan yang hakiki.

Sama halnya dengan peduli dan kasih sayang kepada sesama, sama-sama

anugerah yang Allah curahkan kepada manusia. Tetapi bagi kebanyakan orang,

mencintai adalah mempunyai respon atas pemenuhan kebutuhan. Misalnya, ketika

membutuhkan sesuatu untuk bisa di makan kemudian ada salah seorang dari kita

yang memberikan bantuannya dengan sukarela, maka orang tersebut telah

merespon dengan sifat kasih sayangnya yang diwujudkan dalam bentuk cinta

kepada sesama.

Cinta seorang muslim terhadap sesama tidak seperti sedang melakukan

barter atau transaksi yang membedakan antara saudaranya seiman dengan dirinya

sendiri, sebagaimana yang tertera dalam firman Allah SWT:

Artinya : “Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. dan apa saja yang kamu nafkahkan Maka Sesungguhnya Allah mengetahuinya”. (QS. Ali-Imran: 92).105

Cinta sesama muslim merupakan sebagai aktualisasi keimanan terhadap

Sang Pencintanya. Cinta yang tanpa memandang orang yang akan di bantunya dan

tanpa ada suatu pengharapan apapun kecuali keridhoan dari Allah SWT.

5. Bergaul Dengan Baik

105 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 91.

Page 102: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

Dalam kenyataanya, tema ini termasuk kategorisasi akhlak yang lebih detail

pada masalah akhlak manusia terhadap makhluk yaitu akhlak manusia terhadap

manusia. Manusia sebagai makhluk yang mulia harus memliki etika dan moral

dalam pergaulannya terhadap sesama. Hal ini sesuai dengan yang telah diajarkan

oleh Islam di dalam Al-Qur’an dan penjelasnya yaitu As-Sunnah. Sekarang ini,

pergaulan manusia sudah terlampau jauh dari apa yang telah diajarkan oleh

pedoman Islam. Tidak hanya menunjukkan pergaulan yang tidak baik terhadap

seorang yang tidak dikenal bahkan orang terdekat pun yang masih memiliki

hubungan rahim dengan mereka, mendapat perlakuan yang tidak baik akibat dari

pergaulan yang semakin bebas dan demokratis.

Karena pergaulan yang baik ialah melaksanakan pergaulan menurut

norma-norma kemasyarakatan yang tidak bertentangan dengan hukum syara’ serta

memenuhi segala hak yang berhak mendapatkannya masing-masing menurut

kadarnya.106

6. Tanggung Jawab

Dalam kenyataannya, tema tanggung jawab ini mengandung nilai

dakwah tentang akhlak yang lebih detailnya termasuk pada masalah

akhlak terhadap Khalik. Tanggung jawab disini erat kaitannya dengan

amanah yang diberikan oleh Allah SWT.

Manusia hidup sebagai makhluk sosial, tidak bisa bebas dan

terhadap semua tindakannya ia harus bertanggung jawab. Persoalan

tanggung jawab, Allah berfirman dalam surat Al-Qiyamah ayat 36:

106 Muhammad Al-Ghazali, Akhlaq Seorang Muslim, (Semarang: Wicaksana, 1992), h.

383.

Page 103: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

Artinya : “Apakah manusia mengira bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (dalam tindakannya).”(Q.S. Al-Qiyamah: 36).107

Manusia kelak akan dihisab atau diperhitungan Ilahi yang tidak bisa

dielakkan sesuai dengan perbuatannya baik terhadap permasalahan yang kecil

maupun terhadap permasalahn yang besar. Ayat di atas menjelaskan bahwa

manusia dijadikan Allah tidak percuma begitu saja. Mereka dibekali dengan

berbagai macam kelebihan yang luar biasa hebatnya dibandingkan dengan

makhluk lainnya.

Tanggung jawab yang paling tinggi adalah kepada Allah setelah itu kepada

Rasulullah SAW kemudian kepada semua makhluk Allah baik yang bernyawa

maupun yang tidak bernyawa. Demikianlah tanggung jawab yang di amanatkan

oleh Allah SWT kepada manusia khususnya kepada seorang muslim yang

ditegaskan untuk mempertahankan keadilan, keamanan dan kemakmuran.108

7. Pemimpin Keluarga

Pada kenyataannya, Tema ini berkaitan juga dengan tanggung jawab yang

merupakan kategorisasi akhlak lebih detailnya termasuk pada masalah akhlak

terhadap Khalik juga berkenaan dengan masalah akhlak terhadap manusia.

Seorang lelaki atau seorang suami di amanahkan oleh Allah SWT sebagai

pemimpin keluarga. Sebab, seorang laki-laki yang berperan sebagai pemimpin

karena kaum laki-laki diberikan kelebihan oleh Allah SWT sehingga mereka

diberikan tanggung jawab untuk memimpin dua hal sekaligus, sebab terdapat dua

hal pokok yang pertama karena adanya keistimewaan yang berbeda dengan

107 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 1000. 108 A. Mustofa, Akhlak Tasawuf, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 1997), h. 116-117

Page 104: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

masing-masing jenis kelamin, tetapi dalam konteks qawwamah keistimewaan

yang dimiliki lelaki lebih sesuai untuk menjalankan tugas tersebut dibandingkan

perempuan. Kedua, yang dikemukakan al-Qur’an adalah karena mereka, yakni

lelaki/suami telah menafkahkan sebagian harta mereka. Hal ini sesuai dalam surat

an-Nisa ayat 34:

☺ ⌧

☺ ⌧

⌧ ⌧

Artinya : “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh Karena Allah Telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan Karena mereka (laki-laki) Telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. sebab itu Maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh Karena Allah Telah memelihara (mereka). wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, Maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, Maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya.. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha besar”. (QS. An-Nisa: 34).109

Karena dua hal pokok yang telah disebutkan tadi, suami berkewajiban

memberikan nafkah atas pemenuhan kebutuhan keluarganya menurut

kesanggupannya, perhatian, pembelaan, pemeliharaan dan pembinaan kepada

seluruh anggotanya. secara langsung untuk memelihara pasangan hidupnya,

memelihara dan membimbing anak-anak yang mereka lahirkan menuju kepada

109 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 164-165.

Page 105: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

keridhoan Allah SWT agar tidak terjerumus ke lembah kehinaan dan kemaksiatan.

Sebagaimana firman Allah SWT sebagai berikut:

Artinya : “Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut

kemampuannya. dan orang yang disempitkan rezkinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan”. (QS. At-Thalaq: 7).110

Namun, bukan berarti perempuan tidak bisa menjadi kepala keluarga.

Kepemimpinan dalam rumah tangga bisa beralih kepada istri apabila suami sakit

dan juga dalam keadaan lemah tetapi jika kedua syarat yang telah disebutkan tidak

dimiliki suami. Dalam hal ini lebih menitikberatkan pada pemberian nafkah

karena suami yang sakit dan tidak berdaya seperti yang disebutkan tadi. Walaupun

nafkah rumah tangga dibebankan kepada suami, Islam tidak melarang seorang

istri membantu suami dalam menafkahi keluarganya. Ini termasuk pada masalah

memenuhi tuntutan syara’, yaitu kewajiban untuk saling menolong yang dinilai

sebagai sedekah. Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Apabila seorang

muslim menafkahi keluarganya, sedangkan (ia) mengharap pahala dari Allah,

menjadilah nafkah yang diberikan itu serupa sedekah baginya”. (HR. Bukhari).111

Merupakan perbuatan yang sangat baik apabila seorang isteri memberikan

nafkah kepada suami yang dalam keadaan susah, tidak bermata pecaharian. Oleh

110 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 946. 111 Saifuddin Mujtaba’, Isteri Menafkahi Keluarga?, (Surabaya: Pustaka Progressif,

2001), Cet. I, h. 232-233.

Page 106: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

karena itu, isteri disunnahkan mencari nafkah untuk membantu suami dalam

rangka menyelesaikan pemenuhan tuntutan kebutuhan dan kesejahteraan bersama

dalam mencapai keluarga yang berkualitas dan untuk kelangsungan hidup anak-

anaknya.

8. Mendidik Anak

Ketiga dewan juri juga menyepakati bahwa tema ini mengandung nilai pesan

dakwah tentang akhlak yang termasuk pada masalah akhlak terhadap manusia.

Sebagai umat muslim, berkewajiban mengukuhkan nilai ketauhidannya yaitu

dengan cara mendidik generasi penerusnya dengan ajaran-ajaran tauhid yang telah

diajarkan di dalam Al-Qur’an dan Hadits. Mendidik anak, baik anak yang

memiliki hubungan rahim maupun anak yang tidak satu rahim dengannya harus

tetap mendapatkan pendidikan ajaran Islam yang sama. Sebagaimana Hadits Nabi

SAW berikut ini yang artinya: “Dari Anas bin Malik ra. bahwasanya Rasulullah

SAW bersabda: “Muliakanlah anak-anakmu (dengan menterapkan agama Islam)

dan berilah pendidikan yang baik.” (HR. Ibnu Majah).112

Dalam hal ini, yang diberi tanggung jawab untuk mendidik anak adalah

orang tua baik orang tua dari satu rahim atau orang tua lain yang berperan sebagai

siapa saja dengan usia melebihi kategori anak. Salah dalam memberikan

pendidikan kepada anak akan mengakibatkan kerusakan yang fatal bagi generasi

penerusnya yang dapat membahayakan aqidahnya dan orang tualah yang akan

dimintai pertanggung jawaban atas kesalahan yang dilakukannya. Jadi, berilah

pendidikan kepada anak seperti apa yang telah diajarkan di dalam Al-Qur’an dan

Hadits.

112 Artani Hasbi dan Zaitunah, Membentuk Pribadi Muslim, (Surabaya: PT. Bina Ilmu,

1989), Cet. I, h.186-187.

Page 107: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

9. Berbuat Baik Kepada Tetangga

Penilaian ketiga dewan juri menyimpulkan bahwa tema ini berisi pesan

dakwah tentang akhlak yang kategorisasi lebih detailnya termasuk pada masalah

akhlak terhadap makhluk yaitu manusia. Karena manusia merupakan makhluk

sosial yang tidak bisa hidup tanpa sesamanya di muka bumi ini, maka haruslah

bersikap baik kepada tetangganya yang merupakan sodara atau makhluk yang

memiliki hak untuk diperhatikan kehidupannya. Karena Allah sangat mencintai

umat-Nya yang selalu berbuat baik terhadap tetangganya, sebagaimana hHadits

Nabi SAW berikut ini yang artinya: “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari

akhir, hendaklah ia berbuat baik kepada tetangganya”. (HR. Bukhari Muslim).113

Kenyamanan dan ketenangan kehidupan seseorang di dalam suatu Negara

adalah berawal dari keharmonisan antar tetangganya. Tidak saling menyakiti hati

tetangganya bahkan sebaliknya saling memperhatikan keadaan tetangganya yang

mengalami kesulitan hidup. Dengan demikian akan tercipta ukhuwah Islamiyah

yang dianugerahi dan dirahmati oleh Allah SWT.

10. Wara’ (Berhati-hati)

Berdasarkan penilaian ketiga dewan juri, mereka menyepakati bahwa tema

ini berisi pesan dakwah tentang akhlak yang kategorisasinya termasuk pada

masalah akhlak terhadap Khalik yaitu Allah SWT. Sikap wara’ ini merupakan

suatu sikap yang harus ditanamkan pada setiap individu dalam menjalani

kehidupannya di dunia. Sikap wara’ disini adalah manusia harus bertindak hati-

hati untuk melakukan sesuatu dengan tidak melanggar atau melewati garis yang

telah ditentukan-Nya. Sebab jika tindakan yang tidak disertai dengan sikap wara’,

113 Wahyudin Ibrahim, Seratus DelapanPuluh Sifat Tercela dan Terpuji, (Jakarta: CV

Haji Masagung, 1992), Cet. III, h. 119.

Page 108: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

maka akan terjadi kerusakan baik itu kerusakan pada nilai tauhidnya maupun

kerusakan pada kehidupan di dunia. Oleh karena itu, janganlah sekali-kali tertipu

oleh tipu daya syaitan dengan kesibukkan dan kegemerlapan dunia, sebagaimana

yang ditegaskan Allah SWT dalam firman-Nya:

⌧ ⌧

Artinya : “Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari

yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, Maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah”. (QS. Luqman: 33).114

Segala tipu daya syaitan dengan waktu atau zaman harus selalu diwaspadai

oleh setiap umat manusia dan manusia harus berpegang teguh ajaran yang telah

diyakininya sebagai fitrah tauhidnya.

11. Menjaga Silaturahim

Tema ini termasuk pada kategorisasi akhlak pada masalah akhlak terhadap

makhluk yaitu manusia. Semua makhluk yang diciptakan Allah SWT diikat

jiwanya menjadi satu dalam ketauhidan-Nya. Begitu juga dengan manusia dengan

manusia lainnya yang berasal dari satu rahim yang sama. Manusia diperintahkan

untuk saling menjaga hubungan silaturahim diantara mereka, sebagaimana Hadits

114 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 658.

Page 109: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

Nabi SAW yang artinya: “Anas bin Malik ra. berkata, ‘Saya telah mendengar

Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dilanjutkan

umurnya, hendaklah menyambung hubungan famili (kerabat)”. (HR. Bukhari). 115

Jika tidak saling mengeratkan hubungan silaturahim, maka manusia akan

saling menyakiti satu dengan yang lain. Seperti telah terlihat jelas pada saat ini,

dimana manusia kurang memperhatikan masalah tali silaturahim sehingga banyak

menimbulkan perpecahan diantara sesama. Oleh karena itu, pentingnya menjaga

silaturahim diantara sesama dapat menumbuhkan rasa persaudaraan yang kuat.

12. Kepatuhan

Tema ini berisi pesan dakwah tentang akhlak yang kategorisasi lebih

detailnya termasuk pada masalah akhlak terhadap Khalik yaitu Allah SWT namun

juga mencakup pada masalah aklah terhadap manusia. Manusia selain sebagai

makhluk sosial juga sebagai seorang hamba Allah SWT. Islam mengajarkan

kepada umatnya untuk selalu mematuhi segala sesuatu yang diperintahkan oleh

Allah SWT sebagai wujud syukur atas penciptaannya. Sifat patuh kepada Allah

ini diaplikasikan dengan segala bentuk tindakan yang tidak menyimpang dengan

ajaran-Nya. Sifat patuh ini juga ditujukan kepada manusia antara lain orang tua,

kakek nenek, saudara-saudara yang dituakan, orang-orang berilmu dan orang-

orang yang selalu menyeru kepada agama Allah. Hal ini ditujukan untuk

mendapatkan keridhoan Allah di dunia dan di akhirat.

13. Hasad

Tema ini mengandung nilai akhlak yang kategorisasi lebih detailnya

termasuk pada masalah akhlak terhadap manusia. Hasad termasuk akhlak tercela

115 Rachmat Syafe’I, Al-Hadis Aqidah, Akhlaq, Sosial dan Hukum, h. 206.

Page 110: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

yang harus dihindari oleh setiap manusia. Karena sifat ini dapat merusak

hubungan silaturahim diantara umat Islam. Namun, pada zaman sekarang ini

manusia sudah tidak mengindahkan lagi atas bahaya yang ditimbulkan dari sifat

hasad tersebut, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abul-Laits Assamarqandi

dengan sanadnya dari Abu Hurairah ra. berkata: Nabi SAW bersabda yang

artinya: “Jangan benci membenci dan jangan hasud menghasud dan jangan

menawar barang untuk menjerumuskan orang lain dan jadilah kamu hamba Allah

sebagai saudara”. (HR. Bukhari-Muslim).116

Sifat ini, selain dapat merusak dirinya sendiri juga dapat merusak manusia

seluruhnya terutama pada nilai aqidahnya. Allah melaknat orang yang melakukan

hasad ini dengan tidak memberikan nikmat dan karunia di dunia maupun di

akhirat. Betapa besar bahaya yang ditimbulkan oleh sifat ini, sehingga Allah

benar-benar akan memberikan balasan yang begitu pedih bagi yang

melakukannya.

116 Abu Laits Assamarqandi, Tanhibul Ghafilin, (Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1992), Cet. V,

h. 228.

Page 111: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan
Page 112: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah menganalisis dan menjelaskan mengenai isi pesan dakwah dalm

program siaran keagamaan “Spiritual Sharing” di Radio Ramako 105.8 Fm, maka

peneliti dapat merumuskan kesimpulan bahwa isi pesan dakwah tersebut

mengandung tiga kategori ajaran Islam yaitu: Aqidah, Syari’ah dan Akhlak.

Selanjutnya ketiga kategori tersebut dapat dirinci lagi sebagai berikut:

1. Pesan Aqidah yang terdapat di dalam program siaran keagamaan

“Spiritual Sharing” terdapat pada tema-tema telah mengandung masalah

keimanan yang terdapat pada rukun iman. Karena pengetahuan tentang

ketauhidan ini merupakan inti dari ajaran Islam.

Page 113: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

2. Sedangkan pesan kategori syari’ah dalam program siaran keagamaan

“Spiritual Sharing” sudah menunjukkan pembahasan mengenai pembagian

syari’at yang merupakan pendorong kita untuk meningkatkan ketaatan

pada perintah-Nya serta sebagai kekuatan untuk menjauhi segala sesuatu

yang dilarang-Nya.

3. Dan pesan dakwah tentang akhlak dalam program siaran keagamaan

“Spiritual Sharing” ini sebagai bahan perenungan bagi seorang muslim

dan seorang m,u’min agar berperilaku sesuai dengan yang diamanatkan

oleh Allah SWT dan yang telah dijelaskan serta dipraktekkan oleh

Rasulullah SAW yaitu harus mencontoh perangainya.

B. Saran-saran

1. Peneliti berharap kepada radio Ramako 105,8 Fm melalui program

siaran keagamaan “Spiritual Sharing” ini mampu meningkatkan pesan

aqidah yang merupakan inti dari ajaran Islam. Karena hal ini

berkenaan dengan keyakinan. Sehingga dapat memberikan kesadaran

bagi umat Islam dalam menjalani hidup.

a. Begitu juga untuk pesan syari’ah ini lebih diperinci lagi masalah-

masalah yang berkaitan dengan ibadah ritual baik yang dilakukan

dengan perbuatan maupun dengan lisan untuk mendekatkan diri

kepada Allah SWT.

b. Dan untuk pesan akhlak, peneliti mengharapkan agar diperbanyak

kisah-kisah mengenai akhlak Rasulullah SAW, para sahabatnya, dan

Page 114: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

orang-orang saleh lainnya yang dapat dijadikan contoh dan bahan

renungan bagi umat Islam dalam bersikap.

Page 115: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

DAFTAR PUSTAKA A. Buku Abdul Azis, Jum’ah Amin, Fiqhul Dakwah, Solo: Intermedia, 1997.

Abdullah bin Abdul Aziz al-Jibrin, Cara Mudah Memahami Aqidah, Jakarta: Pustaka at-Tazkia, 2007, Cet. I.

Ahmad, Habib bin Zein Al-Habsyi, Wasiat dan Nasihat, Solo: Putera Riyadi, 1997.

Al-Ghazali, Muhammad, Akhlaq Seorang Muslim, Semarang: Wicaksana, 1992.

Al-Ghazali, Imam, Ihya Ulumuddin (Buku ke 12): Tafakur, Mati dan Kejadian Setelahnya, Bandung: Marja, 2007, Cet. I.

Al-Qaradhawi, Yusuf, Ibadah Dalam Islam, Jakarta: Akbar Media Eka Sarana, 2005, Cet. I.

Amin, Masyhur, Dakwah Islam dan Pesan Moral, Yogyakarta: Al-Amin Press, 1997.

Amin, Samsul Munir, Rekonstruksi Pemikiran Dakwah Islam, Jakarta: Amzah, 2008.

Anshari, Endang Saiffudin, Wawasan Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1993.

---------------------, Wawasan Islam, Jakarta: Rajawali, 1996.

Arikuntoro, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rhineka Cipta, 1998.

Assamarqandi, Abu Laits, Tanhibul Ghafilin, Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1992, Cet. V.

Azis, Moh. Ali, Ilmu Dakwah, Jakarta: Kencana, 2004.

Page 116: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

Badruttamam, Nurul, Dakwah Kolaboratif Tarmizi Taher, Jakarta: Grafindo Khazanah Ilmu, 2005.

Darmanto, Antonio, Teknik Penulisan Naskah Siaran Radio, Yogyakarta: Universitas Atma Jaya, 1998.

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta: PT. Serajaya Santra, 1988.

Effendi, Onong Uchyana, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: Rosda Karya, 1994.

--------------------------, Dasar-dasar Public Relation, Bandung: Alumni, 1986.

Fadhillah, Muh. Husain, Metodologi Dakwah dalam Al-Qur’an, Jakarta: Lentera Basritama, 1997.

Hamka, Tafsir Al-Azhar Juz XI, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1983.

Hasbi, Artani dan Zaitunah, Membentuk Pribadi Muslim, Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1989, Cet. I.

Ibrahim, Wahyudin, Seratus DelapanPuluh Sifat Tercela dan Terpuji, Jakarta: CV Haji Masagung, 1992, Cet. III.

Jumroni dan Suhaimi, Metode-metode Penelitian Komunikasi, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006.

Khalid, Amru Muhammad Hilmy, ‘Ibadat al-Mu’min, Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta, 2004.

Kusnawan et All, Aep, Komunikasi dan Penyiaraan Islam, Bandung: Benang Merah Press, 2004.

Mahmud, Ahmad, Dakwah Islam, Bogor: Pustaka Thariqul Izzah, 1995.

Mariah, Siti, Metodologi Dakwah Kontemporer, Yogyakarta: Mitra Utama, 2000.

Mujtaba’, Saifuddin, Isteri Menafkahi Keluarga?, Surabaya: Pustaka Progressif, 2001, Cet. I.

Mustofa, A., Akhlak Tasawuf, Bandung: CV. Pustaka Setia, 1997.

Page 117: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

Nasution, Harun, Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya, Jakarta: Universitas Indonesia, 2005.

Nawawi, Imam, Riyadhus Shalihin Jilid 1, Jakarta: Pustaka Amani, 1999, Cet. IV.

Oemar, Toha Yahya, Islam dan Dakwah, Jakarta: Al-Mawardi Prima, 2004.

Rifa’I, Moh., Pembina Pribadi Muslim, Semarang: CV. Wicaksana, 1993, Cet. I.

Shaleh bin Ghanim al-Sadlan, Do’a Dzikir Qouli dan Fi’li, Yogyakarta: Mitra Pustaka, 1999, Cet. I.

Shihab, M. Quraish, Wawasan al-Qur'an, Bandung: Mizan, 2000.

----------------------, Wawasan Al-Qur’an Tentang Zikir dan Do’a, Jakarta: Lentera Hati, 2006.

Suparta, Munzier dan Hetani, Hjani, Metode Dakwah, Jakarta: Kecana, 2003.

Syafe’I, Rachmat, Al-Hadis Aqidah, Akhlaq, Sosial dan Hukum, Bandung: CV. Pustaka Setia, 2000, Cet. I.

Syukir, Asmuni, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, Surabaya: Al-Ikhlas, 1993.

Umary, Barmawi, Azas-azas Ilmu Dakwah, Solo: Ramadhani, 1995.

Wahyudi, J.B., Komunikasi Jurnalistik Praktik Bidang Kewartawanan Surat Kabar, Majalah, Rado, TV, Bandung: Alumni 1991.

Yahya, Harun, Nilai-nilai Moral Al-Qur’an, Jakarta: Senayan Abadi Publishing, 1999.

B. Makalah, artikel

RADIO RAMAKO, “Compani Profile”.

C. Wawancara

Wawancara Pribadi dengan Bayu Setio Nugroho, Program Manager Radio

Ramako Jakarta, Tanggal 02 Mei 2008, pukul 15.00 WIB.

Page 118: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

WAWANCARA

Narasumber : Bayu Setio Nugroho

Jabatan : Program Manager

Waktu : 02 Mei 2008

Tempat : Jakarta

Tanya : Bagaimana sejarah dari program keagamaan “Spiritual Sharing” di

radio Ramako?

Jawab : Program keagamaan “Spiritual Sharing” disiarkan sejak tahun 1985

tepatnya tanggal dan bulan apa saya kurang jelas. Namun, pada waktu

itu namanya bukan “Spiritual Sharing” tapi kuliah subuh atau kultum

biasa sama seperti acara-acara ceramah yang disiarkan oleh radio-radio

lainnya. Acara ini disiarkan pada pukul 05.00 pagi atau ditentukan sesuai

dengan waktu adzan subuh. Tujuan dari acara ini untuk memberikan

pencerahan dan semangat bagi para pekerja yang beraktifitas di pagi

hari.

Tanya : Radio Ramako sendiri bukan radio religi yang bernuansa Islami,

kenapa acara ini sampai disiarkan setiap hari?

Jawab : Hal ini dilakukan karena permintaan dari owner atau si pemilik radio

itu sendiri yang memang beliau adalah orang yang sangat religi.

Walaupun radionya bukan radio religi tetapi beliau tidak mau

meninggalkan nuansa Islami dalam salah satu program di radionya.

Tanya : Apa yang melatarbelakangi program acara ini dinamakan “Spiritual

Sharing” atau kenapa ga dengan nama-nama yang lebih Islami seperti

Cahaya Imani?

Jawab : Ya, awalnya acara ini hanya dinamakan dengan kultum atau kuliah

subuh biasa dengan komunikasi satu arah. Karena kita fikir ini hanya

suatu acara ceramah biasa yang didengar oleh sebagian masyarakat saja.

Tetapi setelah beberapa tahun berjalan, kami perhatikan ternyata acara

Page 119: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

ini mendapat respon yang sangat luar biasa. Kami mengetahui hal ini

dari rating acara yang disiarkan pada pagi hari. Kemudian kami berfikir

untuk mengganti nama acara tersebut dengan nama “Spiritual Sharing”

yaitu acara diskusi keagamaan yang menjadi pencerahan bagi setiap

yang mendengarkan melalui komunikasi dua arah agar para pendengar

dapat berinteraksi dengan berdiskusi mengenai problematika hidup

secara Islami. Serta kami pun bekerjasama dengan beberapa radio

sindikasi yang berada di luar Jakarta.

Tanya : Berapa kali acara ini disiarkan dalam seminggu?

Jawab : Acara ini disiarkan setiap hari atau Senin sampai Minggu pada pukul

05.00 WIB.

Tanya : Apakah acara tersebut menampilkan narasumber yang sama setiap

harinya?

Jawab : Tidak, kami menampilkan narasumber yang berbeda setiap harinya

tetapi ada narasumber yang mendominasi acara ini yaitu Ust. Abdul

Qodir Al-Habsyi setiap hari Selasa, Rabu dan Kamis. Untuk hari Senin

dan Jum’at akan dibimbing oleh Ust. Abu Zahro. Hari Sabtu oleh KH.

Diaudin Kuswandi dan untuk hari Minggu oleh Ust. Abi. Semua

narasumber memiliki karakter dan penyajian yang berbeda sehingga

pendengar semakin antusias terhadap acara ini.

Tanya : Apakah tema yang disampaikan berdbeda setiap harinya?

Jawab : Ya, tema yang disajikan berbeda setiap harinya. Hal ini dilakukan agar

tidak terjadi kejenuhan diantara para pendengar serta untuk menambah

wawasan keislaman setiap harinya.

Tanya : Tema tersebut disampaikan berdasarkan apa?

Jawab : Tema-tema tersebut disampaikan atas dasar ajaran Islam secara garis

besar yaitu Aqidah, Syari’ah dan Akhlak yang kemudian diperdalam satu

persatu setiap harinya sesuai dengan problematika kehidupan.

Tanya : Apakah para narasumber menjawab semua pertanyaan yang diajukan

oleh para pendengar?

Jawab : Tidak, bukannya narasumber tidak mau menjawab aau tidak bias

menjawab semua pertanyaan yang masuk tetapi pertanyaan yang masuk

Page 120: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8188/1/ULFA...Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

sangat banyak kalau pertanyaan yang masuk dijawa semua waktunya ga

cukup. Untuk mengantisipasi kekecewaan dari para pendengar kami

melakukan seleksi terhadap pertanyaan yang masuk sesuai dengan tema

yang disampaikan.

Tanya : Biasanya para pendengar dapat berinteraktif dalam acara ini melalui

apa?

Jawab : Para pendengar setia acara ini dapat berinteraksi melali telepon

langsung, SMS, Fax dan juga lewat e-mail kami.