analisis isi pesan dakwah dalam novel mahligai...
TRANSCRIPT
ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NOVEL
MAHLIGAI PERKAWINAN KARYA ANNI IWASAKI
Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.i)
Oleh
Julia Amrestiani
105051001859
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1430 H./2009 M.
ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NOVEL
MAHLIGAI PERKAWINAN KARYA ANNI IWASAKI
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.i)
Oleh
Julia Amrestiani
105051001859
Pembimbing
Drs. Masran, MA
NIP. 150 275 384
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1430 H./2009 M.
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi berjudul ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NOVEL
MAHLIGAI PERKAWINAN KARYA ANNI IWASAKI telah diujikan dalam
sidang munaqasyah Fakultas dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta pada tanggal 15 Juni 2009. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu
syarat memperoleh gelar sarjana program Strata Sati (S1) pada jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam.
Jakarta, 15 Juni 2009
Sidang Munaqasyah
Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota
Drs. Wahidin Saputra, MA Umi Musyarafah, MA
NIP. 150 276 299 NIP. 197108161997032002
Anggota
Penguji I Penguji II
Dr. H. A. Wahib Mu’thi M. Hudri, M. Ag
NIP. 194812121978031001 NIP. 150 289 437
Pembimbing
Drs. Masran, MA
NIP. 150 275 384
ABSTRAK
Julia Amrestiani
Analisis Isi Pesan Dakwah dalam Novel Mahligai Perkawinan Karya Anni
Iwasaki
Skripsi ini berjudul Analisis Isi Pesan Dakwah dalam Novel Mahligai
Perkawinan Karya Anni Iwasaki. Pemilihan judul ini dilatar belakangi oleh keberadaan novel yang menjadi alternatif untuk menyampaikan pesan kepada
khalayak. Karena novel saat ini menjadi salah satu sarana untuk berdakwah. Dai
banyak memilih novel untuk media dakwahnya karena lebih banyak dilirik dan
lebih diminati saat ini. Bahkan tidak sedikit cerita dalam novel diubah ke dalam
bentuk film. Hal ini memberikan kemudahan dan jalan bagi para dai untuk
menyampaikan pesan dakwahnya kepada mad’u. Kemajuan dan kemunduran
umat pun sangat berkaitan erat dengan kegiatan dakwah yang dilakukan da’i.
Tujuan dakwah adalah untuk mengubah masyarakat (mad’u) kearah kehidupan
yang lebih baik dan lebih sejahtera, lahiriah maupun batiniah, dunia dan akhirat.
Sebuah novel memiliki tujuan dan pesan moral yang terkandung dalam
setiap bab ataupun paragraf. Karena novel memiliki bahasa yang menarik dan
mudah dipahami oleh pembacanya. Sehingga pesan yang ingin disampaikan pun
akan lebih mudah dipahami.
Perkembangan dunia dakwah saat ini tidaklah terlepas semakin kompleksnya masyarakat sebagai objek dakwah. Dan penggunaan media cetak
sebagai bagian dari dakwah dan salah satu contoh novel yang banyak digemari pada masanya yaitu novel yang berjudul Mahligai Perkawinan karya Anni
Iwasaki. Melihat konteks diatas maka ada beberapa pertanyaan yaitu, pesan apa saja
yang terkandung dalam novel Mahligai Perkawinan? Dan pesan apa yang paling dominan dalam novel Mahligai Perkawinan?
Pesan dakwah mengandung pengertian segala pernyataan yang berupa
seperangkat lambang yang bermakna yang bersumber dari Alquran dan Assunah
yang berupa aqidah, syariah, dan akhlak yang disampaikan untuk mengajak
manusia baik individu ataupun golongan melalui media lisan maupun tulisan agar
mengikuti ajaran Islam dan mampu mensosialisasikannya dalam kehidupan
dengan tujuan mendapat kehidupan yang baik di dunia dan akhirat.
Begitupun Anni Iwasaki menyampaikan pesan dakwah dalam novel
Mahligai Perkawinan yang mengandung pesan dakwah yaitu berupa aqidah,
syariah dan akhlak. Dalam pesan dakwah yang tertuang dalam novel Mahligai
Perkawinan ini pun meliputi pesan Aqidah 17.44%, pesan Syariah sebesar 60.47%
dan pesan Akhlak 20.09%.
Penulis dalam hal ini mencoba untuk menganalisis isi kutipan yang
terdapat dalam paragraf-paragraf inti dari setiap bab yang terdapat dalam novel Mahligai Perkawinan dan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan
bahwa pesan dakwah yang paling dominan dalam novel ini adalah pesan Syariah, sebanyak 60.47% dari 74 item yang diteliti. Hal ini berdasarkan hasil kesepakatan
3 orang juri.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Illahi Robbi Yang
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang telah memberikan begitu banyak
nikmat dan senantiasa memberikan hidayah-Nya kepada setiap makhluk ciptaan-
Nya sehingga berkat izin-Nya pula akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini.
Shalawat beserta salam selalu tercurahkan kepada baginda Nabi besar
Muhammad SAW, yang telah membawa umatnya minadzulumatiin ila nuur. Dan
kesejahteraan semoga selalu menyertai keluarga beliau, sahabat-sahabatnya, dan
kita sebagai umatnya yang mengharapkan syafa’at dari beliau.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari masih jauh dari sempurna
baik dalam hal bentuk maupun isinya. Namun berkat bantuan serta dukungan dari
berbagai pihak, baik secara moril maupun materil, alhamdulillah skripsi ini dapat
terselesaikan sesuai dengan waktu yang diharapkan. Dan sudah sepatutnya penulis
mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. H. Arif Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi
beserta Pembantu Dekan (PUDEK) I Dr. Arief Subhan, MA, PUDEK II Drs.
Mahmud Djalal, MA, dan PUDEK III Drs. Study Rizal LK, MA
2. Drs. Wahidin Saputra, MA, selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam, dan Umi Musyarofah, MA, selaku Sekretaris Jurusan KPI. Serta para
dosen dan staf pengajar Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang telah banyak
memberikan ilmu pengetahuan dalam mendidik penulis selama penulis
melakukan studi.
3. Drs. Masran, MA, selaku dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan
waktunya untuk membimbing dan memberikan pengarahan serta dorongan
kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sesuai
dengan waktu yang diinginkan.
4. Bagian administrasi dan tata usaha yang telah banyak membantu memberikan
kelancaran kepada penulis dalam penyelesaian administrasi. Serta pimpinan
dan segenap karyawan perpustakaan umum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
dan Perpustakaan FDK, yang telah memfasilitasi penulis untuk mempelajari
dan mencari bahan untuk menyelesaikan skripsi ini.
5. Orang tua penulis Ayahanda tercinta Aminudin Suparmo dan Ibunda tercinta
Rusmalani, serta kepada nenek tercinta Marhamah yang dengan penuh
kesabaran membesarkan dan merawat penulis dengan penuh cinta dan kasih
sayang, serta memberikan motivasi dengan baik moril dan materil. Dan telah
banyak memberikan do’a, ridho, dan semangat sehingga penulis dapat
menyelesaikan studi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Semoga penulis tidak akan mengecewakan semua yang telah memberikan
kasih sayangnya sampai saat ini.
6. Dan teruntuk Kakek tercinta Ki Agus Abdullah (Alm) yang penulis cintai.
Walaupun kita sudah tidak bersama lagi namun “Abah” tetap dihati, penulis
mempersembahkan gelar ini untuk “Abah”, semoga beliau senantiasa berada
disisi Allah dengan tenang.
7. Kepada semua adik-adik penulis, Angga Resma Aminudin, Marina Istinawati
dan Rahmat Amin Sugiarto semoga kita bisa memberikan yang terbaik untuk
kedua orang tua kita, dan keluarga besar penulis Mamang, Om, dan Bici
terima kasih atas segala bantuan kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan studi dengan lancar. Penulis doakan semoga kelak Allah
melimpahkan anak-anak yang berhasil dan dapat memberikan kebahagiaan
dunia dan akhirat
8. Teman-teman KPI angkatan 2005, terutama KPI A, baik yang telah
mendahului penulis mendapatkan gelar S1 Maya, Aida, Leli, Dwi serta teman-
teman yang masih berjuang meraih gelar S1 Rizka, Eva, Novi, Arsyil, QQ,
Selvi, Lela dan yang tidak dapat penulis cantumkan namanya satu-persatu,
penulis ucapkan “Sampai jumpa kembali dalam suasana yang baru di luar
kampus”. Juga kepada semua pihak yang terlibat langsung maupun tidak,
penulis hanya bisa mengucapkan terima kasih atas segala bantuan dan doa
yang telah diberikan.
9. Teruntuk Ibunda Anni Iwasaki sebagai pengarang novel Mahligai Perkawinan
penulis ucapkan terima kasih karena dengan baik hati telah menerima,
membantu, dan meluangkan waktunya untuk penulis melakukan wawancara
dan memberikan data-data yang penulis butuhkan.
10. Kepada Ustz. Makmun Toha, Dra. Yayah Huriah, dan Ucu Abdul Syukur
S.pd.I. Yang telah meluangkan waktunya untuk bersedia menjadi juri dalam
penelitian ini. Semoga mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan
umumnya bagi pembaca dan semoga Allah SWT memberikan balasan pahala
yang berlipat ganda atas segala bantuan dan motivasi dari berbagai pihak dalam
penulisan skripsi ini. Amin.
Terima Kasih
Jakarta, Juli 2009
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK………………………………………………………………. i
KATA PENGANTAR………………………………………………….. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………. vi
DAFTAR TABEL……………………………………………………… viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah……………………………… 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah………………… 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian……………………….. 5
D. Metodologi Penelitian………………………………… 6
E. Kajian Pustaka………………………………………... 8
F. Sistematika Penulisan………………………………… 9
BAB II PESAN DAKWAH DALAM NOVEL
A. Pengertian Analisis Isi………………………………... 12
B. Pengertian Dakwah…………………………………… 13
C. Pesan Dakwah atau Materi Dakwah………………….. 15
D. Novel sebagai Media Dakwah………………………... 19
BAB III PROFIL ANNI IWASAKI DAN NOVEL MAHLIGAI
PERKAWINAN
A. Biografi Anni Iwasaki………………………………... 23
B. Karya-karya Anni Iwasaki…..……………………….. 27
C. Novel Mahligai Perkawinan.......................................... 28
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA
A. Pengolahan Data............................................................ 35
B. Pesan Dakwah yang Paling Dominan………………… 38
C. Analisis Data………………………………………….. 39
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………… 52
B. Saran-saran…………………………………………… 53
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………… 55
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
1. Nilai Kesepakatan Juri Mengenai Pesan Aqidah………………………… 36
2. Nilai Kesepakatan Juri Mengenai Pesan Syariah……………………….... 37
3. Nilai Kesepakatan Juri Mengenai Pesan Akhlak…………………………. 37
4. Prosentase Pesan………………………………………………………….. 38
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sangat banyak hal yang dapat dipelajari dari karya sastra. Masalah yang
diperbincangkannya dapat meluaskan pengalaman seseorang dari sudut sosial,
budaya, politik, ekonomi, sejarah, agama, seni, bahkan filsafat. Tokoh-tokoh yang
ditemui disana juga diperkenalkan kepada para pembaca pada keluasan
kemungkinan pengenalan hidup manusia, apakah itu dilihat dari keragaman
wataknya, kualitas perkembangannya, tenaga dan pekerjaannya, serta harapan dari
impian-impiannya. Tidak ketinggalan pula cara pengungkapan karya sastra juga
dapat membangun kehalusan budi dan mengembangkan perasaan para pembaca.
Mendidik untuk bertoleransi dan berempati, dan karena pengalaman itu secara
perlahan membentuk seseoarang menjadi manusia yang lebih manusiawi.1
Sastra dapat didefinisikan bukan berdasarkan keaktifan atau
keimajinatifannya, melainkan karena sastra juga menggunakan bahasa dan cara
yang unik. Dalam teori semacam ini, sastra adalah jenis tulisan yang menurut
kritikus Rusia, Roman Jakobson, ‘menyajikan tindak kekerasan teratur terhadap
ujaran biasa’. Sastra mentransformasi dan mengintensifkan bahasa biasa,
menyimpangkan bahasa secara sistematis dari ujaran sehari-hari.2
1 Pamusut Eneste, Buku Pintar Sastra Indonesia, (Jakarta: Kompas, 2001), edisi ke-3
2 Terry Eogleton, Teori Sastra Sebuah Pengantar Komprehensif, (Yogyakarta dan
Bandung: Jalasutra, 2006), cet. Ke-1, h. 1-2
Secara umum bentuk karya sastra terbagi tiga, yaitu prosa, puisi, dan
drama. Masing-masing bentuk karya sastra tersebut memiliki ciri khas sebagai
pembedanya. Salah satu bentuk karya sastra yang berbentuk prosa adalah novel.
Novel merupakan cerita prosa tentang kehidupan manusia seperti halnya cerpen
dan roman. Perbedaannya novel memiliki cerita lebih panjang daripada cerpen,
tetapi isinya lebih terbatas daripada roman.
Salah satu media yang digunakan para jurnalis muslim untuk
menyampaikan pesan-pesan dakwahnya yaitu melalui novel. Karena novel
merupakan salah satu bentuk karya sastra yang mulai banyak degemari oleh
khalayak ramai. Untuk itu novel dipilih sebagai seuatu media penyampai dakwah
oleh para jurnalis maupun para da’i. Selain itu sastra adalah salah satu karya seni,
dan seni itu akan indah bila mengandung unsur estetika. Oleh sebab itu, sastra
dipilih sebagai salah satu media penyampai informasi.
Novel digunakan sebagai media dakwah oleh para da’i. Karena
penyebaran agama Islam yang pertama kali dilakukan oleh Nabi Muhammad saw
di Mekkah dengan maksud mengajak umat manusia seluruhnya untuk menganut
agama Islam yang telah diperintah Allah SWT kepadanya.
Menurut Prof. Thoha Yahya Omar MA. Menjelaskan dakwah dari sisi
ilmu pengetahuan, bahwa definisi ilmu dakwah secara umum ialah suatu ilmu
pengetahuan yang berisi cara-cara dan tuntunan, bagaimana seharusnya menarik
perhatian manusia untuk menganut, menyetujui, melaksanakan suatu Ideologi
pendapat-pekerjaan tertentu.
Media adalah sarana seseorang untuk menuangkan ide-idenya dan
menyampaikan pesan kepada khalayak. Di Indonesia saat ini media yang paling
banyak dinikmati dan mudah sekali dijangkau itu di antaranya adalah televisi dan
novel. Jika seorang ingin membuat suatu karya maka yang paling mudah
dijangkau yaitu melalui kedua media tersebut.
Seiring dengan bertambah majunya teknologi informasi yang masuk ke
Indonesia saat ini, media massa yang digunakan sebagai sarana penyampaian
pesan yang ingin disampaikan kepada khalayak ramai melalui surat kabar, buku,
radio, televisi, internet, dan film. Karena melalui sarana-sarana tersebut, maka
pesan yang ingin disampaikan akan mudah dijangkau dalam waktu yang singkat
dan bersamaan.
Namun dalam hal ini, penulis hanya meneliti penyampaian pesan yang
dilakukan melalui buku atau tulisan yang berupa cerita fiksi yaitu novel. Karena
novel saat ini memiliki daya tarik tersendiri, yaitu karena novel banyak
menggunakan bahasa sastra yang terangkai dengan indah, sehingga dapat
membuat pembacanya ikut masuk ke dalam alur cerita dalam novel. Bahkan ada
banyak film-film di Indonesia yang lahir dari sebuah karya novel terlebih dahulu.
Para produser film lebih dahulu melirik buku novel yang kemudian apabila
banyak khalayak membacanya dan menyukainya, maka novel tersebut pun tidak
sungkan-sungkan dibuat menjadi sebuah tontonan yang bisa menyebar ke semua
kalangan secara mudah.
Jadi, membuat suatu karya tidak lah terlalu sulit bagi seseorang yang
memiliki kemauan dan tekad, dalam hal ini seorang ibu rumah tangga dari
perkawinan Indonesia-Jepang bernama Anni Iwasaki telah menciptakan Trilogi
yaitu tiga novel yang ceritanya memiliki keterkaitan satu sama lain. Novel yang
telah di bukukan antara lain yaitu Dinamika Kehidupan, Mahligai Perkawinan,
dan Senyum Untuk Anakku. Namun dalam penelitian ini, peneliti hanya
memfokuskan penelitian pada satu novel saja yaitu novel yang berjudul Mahligai
Perkawinan.
Dalam novel ini diceritakan tentang ketangguhan seorang ibu dan juga
isteri mempertahankan mahligai perkawinan yang telah dibina sejak lama. Novel
ini banyak memberikan pelajaran kepada kaum wanita dan para pria, baik yang
telah maupun akan menjalani mahligai perkawinan untuk tetap setia dan tegar
dalam menghadapi segala ujian dan rintangan yang akan dihadapi.
Untuk itu peneliti sangat tertarik untuk mencari dan meneliti isi dari novel
karya Anni Iwasaki tersebut yang di dalamnya banyak mengandung unsur ilmu
pengetahuan dan pelajaran baik secara Aqidah, Syariah, maupun Akhlak. Novel
ini bisa menjadi inspirasi peneliti untuk dapat mengikuti dan mempelajari segala
ilmu yang terkandung dalam novel Maligai Perkawinan ini.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa peneliti memilih untuk mengambil
judul penelitian yaitu “Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Novel Mahligai
Perkawianan Karya Anni Iwasaki” karena dalam novel ini banyak mengandung
pesan dakwah yang bisa dijadikan sebagai pelajaran dan ilmu pengetahuan bagi
peneliti dan bagi pembaca lainnya.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Merujuk pada latar belakang yang telah dijabarkan oleh penulis di atas,
maka penulis memberikan batasan objek kajian dari penelitian ini yaitu :
Penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
Pesan apakah yang paling dominan dalam novel Mahligai Perkawinan
karya Anni Iwasaki?
Dari pembatasan kasus penelitian di atas, selanjutnya penulis merumuskan
masalah ke dalam beberapa pertanyaan sebagai berikut :
1. Bagaimana isi pesan aqidah yang terdapat dalam novel Mahligai Perkawinan?
2. Bagaimana isi pesan syariah yang terdapat dalam novel Mahligai Perkawinan?
3. Bagaimana isi pesan akhlak yang terdapat dalam novel Mahligai Perkawinan?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Sesuai dengan latar belakang dan pembatasan kasus penelitian yang
ditulis, maka penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui pesan dakwah yang paling dominan dalam novel Mahligai
Perkawinan karya Anni Iwasaki
2. Mengetahui isi pesan aqidah yang terdapat dalam novel Mahligai Perkawinan
3. Mengetahui isi pesan syariah yang terdapat dalam novel Mahligai Perkawinan
4. Mengetahui isi pesan akhlak yang terdapat dalam novel Mahligai Perkawinan
Adapun manfaatnya dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Secara Akademis
Dari sisi intelektualitas dan pengetahuan akademis, maka penelitian ini
cukup bermanfaat dalam memperkaya bahan kajian pustaka bagi para akademisi
studi komunikasi dan penyiaran tentang pengetahuan dalam pembuatan tulisan
atau karangan yang baik dan layak untuk dinikmati dan dibaca oleh khalayak.
2. Secara Praktis
a. Sebagai wahana sumbang pemikiran, curah ide dan rujukan alternative bagi
para akademisi.
b. Memberikan ladang informasi yang baik kepada akademisi mengenai karya
tulis novel.
D. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitiam ini adalah analisis isi (content
analysis), yaitu memperoleh keterangan dari isi komunikasi yang disampaikan
dalam bentuk lambang-lambang. Penelitian ini menggunakan pendekatan
metodologi penelitian kuantitatif.
2. Unit Analisis
Unit analsis dalam penelitian ini adalah paragraf-paragraf inti dari setiap
bab dalam novel Mahligai Perkawinan karya Anni Iwasaki, dan yang menjadi
unit pengamatannya adalah isi pesan dari novel tersebut dalam setiap bab yang
terdapat dalam novel Mahligai Perkawinan karya Anni Iwasaki.
3. Teknik Pengumpulan Data
Untuk menambah informasi penulis, maka penulis menggunakan teknik
pengumpulan data dengan cara sebagai berikut :
a. Wawancara, yaitu mengadakan wawancara secara langsung dengan nara
sumber yaitu Anni Iwasaki. Secara mendalam namun tetap bersifat fleksibel,
dimana susunan pertanyaan dapat berubah sesuai kebutuhan dan kondisi
responden yang dihadapi untuk mengetahu jejak karir serta mengetahui lebih
mendalam mengenai novel yang akan diteliti
b. Dokumentasi, yaitu dengan cara mencari data berupa buku, catatan, arsip
dan foto sesuai dengan apa yang bisa dijadikan informasi tambahan bagi
penelitian ini.
4. Pengolahan Data dan Definisi Operasional
Penelitian ini menggunakan teknik analisis isi mengenai dialog yang
terdapat dalam setiap bab dari novel Mahligai Perkawinan melalui penilaian juri.
Data yang telah dinilai oleh juri tersebut akan diamati dan dianalisis, dihitung lalu
diberikan nilai untuk mengetahui distribusi frekuensi masing-masing dan
termasuk mengetahui koefisien reliabilitas setiap juri, yaitu antara juri 1 dan 2,
juri 1 dan 3, dan juri 2 dan 3.
Koder terdiri dari Juri I Makmun Toha (Ustadz), Juri II Dra. Yayah
Huriyah (Ustadzah), dan Juri III Ucu Abdul Syukur, S.pd.I (Guru)
Untuk mempermudah juri dalam menganalisis dialog yang terdapat dalam
setiap paragraf inti bab dalam novel Mahligai Perkawinan maka peneliti membuat
tabel berdasarkan kategorisasi secara sistematik yang di dalamnya mengandung
muatan nilai Aqidah, Syariah dan Akhlak.
Adapun kategorisasinya yaitu:3
a. Aqidah, yaitu iman kepada Allah, iman kepada malaikat, iman kepada kitab
suci al-Quran, iman kepada rosul Allah, iman kepada qada dan qadar, dan
iman kepada hari akhir.
3 Dr. Moh Ali Azis, M.Ag, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Prenada Media, 2004), h. 94-95
b. Syariah, yaitu berhubungan dengan amal lahir (nyata) dalam rangka mentaati
semua peraturan dan hukum Allah dalam mengatur pergaulan hidup antar
sesama manusia.
c. Akhlak, adalah sifat yang tertanam dalam diri manusia. Sifat tersebut dapat
dinilai baik dan buruk dengan menggunakan hukum ilmu pengetahuan dan
norma agama.
Adapun rumus yang dipakai yaitu menggunakan rumus dari Holsty (1969:17-
150):4 Koefisien Reliabilitas
N2 - N1
M 2
Keterangan: 2M = nomor yang sama antar juri
N1, N2 = jumlah item yang dibuat oleh tim juri.
Komposit Reliabilitas: ___N (X antar juri)___ 1 + (N-1) (X antar juri)
Keterangan: N= jumlah juri
X= Rata-rata koefisien realibitas juri.
E. Kajian Pustaka
Judul penelitian yang diteliti ini sudah banyak sekali yang memiliki
kesamaan dalam penelitian yaitu mengenai analisis isi pesan dakwah dalam
sebuah novel, novel yang banyak diteliti itu biasanya adalah novel-novel yang
memiliki banyak peminat dan terkenal atau yang di depan cover terdapat tulisan
best seller.
4 Jumroni, Metode-metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), cet
ke-1, h. 76
Namun pada penelitian ini penulis menganalisis sebuah novel yang sudah
lama terbit dan saat ini sudah tidak ada lagi novelnya dipasaran karena sudah lama
diterbitkan. Namun yang menarik dari penelitian kali ini yaitu karena novel ini
sudah tidak ada lagi dipasaran, sehingga generasi muda yang mengetahui novel ini
pun sedikit sekali saat ini. Untuk itu peneliti bermaksud untuk mengetahui isi
pesan dakwah yang terkandung dalam novel tersebut.
Namun novel ini pada masanya memiliki banyak pembaca dan penggemar
yang sangat luas. Dengan mengingat pada tahun 1986-an, majalah wanita Kartini
adalah majalah bertaraf nasional. Novel ini bercerita tentang masalah kehidupan
dalam berumah tangga. Novel ini banyak memberikan pelajaran kepada para
pembacanya untuk bisa mempertahankan keutuhan rumah tangga sekuat mungkin.
Saat ini jarang sekali novel yang lebih menitik-beratkan pada
permasalahan dalam berumah tangga, cara memperlakukan suami serta mendidik
anak yang baik dalam keluarga. Novel ini banyak memberikan ilmu bagi kaum
hawa untuk menjalani kehidupan berumah tangga dengan baik tidak mengurangi
harga diri wanita justru mengembangkan dan meningkatkan martabat dalam
karirnya sebagai istri dan ibu.
Dari penjelasan di atas, maka peneliti percaya bahwa novel yang akan
diteliti ini lain dari novel-novel yang ada saat ini dan yang sudah diteliti oleh
peneliti novel lainnya.
F. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah tahap demi tahap pembatasan dan penulisan karya
ilmiah ini, maka penulis menyusun ke dalam 5 (lima) bab, dimana setiap bab
terdiri dari beberapa sub bab. Bab-bab yang ada secara umum dan keseluruhannya
saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya, yang diawali dari bab 1 yaitu
pendahuluan sampai bab 5 yaitu penutup yang berupa kesimpulan dan saran-saran
sebagai akhirnya.
Bab I : Pendahuluan
Menerangkan secara singkat mengenai alasan pemilihan judul, perumusan
dan pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi
penelitian, serta kajian pustaka dan sistematika penulisan.
Bab II : Pesan Dakwah dalam Novel
Bab ini menerangkan tentang pengertian dakwah, pesan dakwah atau
materi dakwah, dan novel sebagai media dakwah.
Bab III : Profil Anni Iwasaki dan Novel Mahligai Perkawinan
Pada bab ini berisikan tentang biografi Anni Iwasaki, karya-karya Anni
Iwasaki, dan Novel Mahligai Perkawinan.
Bab IV : Temuan dan Analisa Data
Dalam bab ini berisi mengenai analisis isi pesan dakwah yang terkandung
dalam novel Mahligai Perkawinan karya Anni Iwasaki.
Bab V : Penutup
Dalam bab akhir ini, penulis memberikan kesimpulan terhadap apa yang
telah diteliti oleh penulis dalam karya ilmiah ini, serta memberikan saran-
saran dan juga beberapa lampiran yang didapat oleh penulis.
BAB II
PESAN DAKWAH DALAM NOVEL
A. Pengertian Analisis Isi
Analisis isi (content analysis) adalah penelitian yang bersifat pembahasan
secara mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media
massa.
Analisis isi dapat juga dikatakan sebagai suatu teknik penelitian terhadap
isi atau makna pesan komunikasi berdasarkan data-data yang tersedia untuk dibuat
kesimpulannya. Analisis isi merupakan teknik penelitian untuk memperoleh
gambaran isi pesan komunikasi massa yang dilakukan secara objektif, sistematik
dan relevan secara sosiologis, uraian dan analisisnya dapat menggunakan tata cara
pengukuran kualitatif dan kuantitatif ataupun kedua-duanya.5
Analisis isi adalah sebuah metode yang relatif mudah dalam kajian-kajian
yang sederhana, ia tidak lebih dari perhitungan dan fenomena. Namun karya-
karya terbaik yang menggunakan data empiris analisis isi yang terpercaya dapat
menghasilkan kontribusi-kontribusi yang penting dan bernilai bagi pemahaman
kita terhadap teks-teks media. Analisis isi yang kuat menyediakan data terpercaya
untuk mendukung analisis interpretatif.6
5 Zulkarnaen Nasution Sosiologi Komunikasi Massa, Jakarta: Pusat penelitian
Universitas Terbuka, 2001, cet. ke-2, h. 32
6 Jane Stokes, How To Do Media and Cultural Studies, Yogyakarta: PT Bentang Pustaka,
2006, cet. ke-1
Pelopor analisis isi adalah Harold D. Lasswell, yang mempelopori teknik
Symbol Cording yaitu mencatat lambang atau pesan secara sistematis untuk
kemudian diberi interpretasi.
Analisis isi dapat digunakan untuk menganalisis semua bentuk
komunikasi. Baik surat kabar, berita, radio, televisi, iklan, maupun semua bahan-
bahan dokumentasi yang lain. Hampir semua disiplin ilmu sosial dapat
menggunkan analisis isi sebagai teknik metodologi penelitian.
Analisis isi dapat digunakan bila memiliki syarat-syarat sebagai berikut:
1. Data yang tersedia sebagian besar terdiri dari bahan-bahan yang
terdokumentasi (buku, surat kabar, rekaman, makalah)
2. Ada keterangan pelengkap atau kerangka teori teori tertentu yang
menerangkan tentang dan sebagai metode pendekatan terhadap data berikut.
3. Peneliti memiliki kemampuan teknis untuk mengolah bahan-bahan atau data-
data yang dikumpulkannya, karena sebagian dokumentasi tersebut bersifat
sangat khas atau spesifik.
B. Pengertian Dakwah
Pengertian dakwah menurut bahasa adalah: An-Nida artinya memanggil,
da’a fulanun ilaa fulanah artinya si fulan mengundang si fulanah. Ad Du’a ila
syai’i artinya, menyeru dan mendorong pada sesuatu. Ad Dakwah ila Qadhiyah,
artinya menegaskan atau membelanya, baik yang hak maupun yang batil, positif
dan negatif.7
7 Asmuni, Syukir, Dasar-dasar Dakwah Islam, (Surabaya: Ikhlas, 1983). Cet. 1, h. 18
Sedangkan dakwah ditinjau dari segi terminologi mengandung pengertian
yang beraneka ragam, para dai dan praktisi dakwah memberikan pengertian dan
definisi terhadap istilah dakwah itu sendiri diantaranya :
Pertama, menurut Nasarudin Latif dakwah adalah, setiap aktivitas dengan
lisan maupun tulisan yang bersifat menyeru, mengajak, memanggil maupun
lainnya, untuk beriman dan mentaati Allah SWT, sesuai dengan garis-garis aqidah
dan syariat serta akhlak islamiyah.8
Kedua, menurut Toha Yahya Umar, dakwah adalah mengajak manusia
dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan
untuk kemaslahatan dan kebahagian manusia di dunia dan di akhirat.9
Ketiga, menurut Syekh Ali Makhfuz, dalam kitabnya Hidayatul
Mursyidin, “dakwah mendorong manusia agar berbuat baik, menyeru manusia
berbuat kebajikan dan melarang berbuat kemunkaran agar mereka mendapatkan
kebahagian dunia dan akhirat”.10
Dari beberapa pengertian tentang definisi dakwah di atas dapat
disimpulkan bahwa dakwah adalah kegiatan baik secara lisan maupun tulisan,
menyeru kepada kebaikan dan melarang kemunkaran sesuai dengan petunjuk Al-
Quran dan Hadist, agar manusia mendapatkan kebahagian baik di dunia dan
akhirat.
Berdakwah melalui tulisan tentunya tidak asing bagi kita umat Islam,
wahyu Allah SWT yang diturunkan melalui Malaikat Jibril kepada Rasullullah
8 Nasarudin Latif, Teori dan Praktik Dakwah Islamiyah, (Jakarta: Firma Dara, 1998),
h.11
9 Toha Yahya Omar, Ilmu Dakwah, (Jakarta : PT. Wijaya, 1971), Cet. Ke-2, h.1
10 H. Hasanudin, Hukum Dakwah : Tinjuan Aspek Hukum Dalam Berdakwah di
Indonesia (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya,1996),cet. Ke-1, h.196
SAW membawa perubahan revolusioner bagi umat Islam, surat Al-Alaq yang
pertama menegaskan bahwa pentingnya membaca dan menulis. Ayat tersebut
mendobrak kejumudan masyarakat Arab saat itu yang mementingkan hafalan dan
tutur kata.
Rasulullah SAW sendiri tercatat dalam sejarah sering mengirimkan surat
(korespondensi), sejarawan Muhammad bin Sa’ad dalam kitabnya, Al-Thabaqat
Al-Kubra, menuliskan satu persatu surat nabi Muhammad Saw lengkap dengan
sanadnya, surat-surat tersebut kurang lebih berjumlah 105 buah.11
C. Pesan Dakwah atau Materi Dakwah
Menurut Onong Uchana Effendy, pesan adalah seperangkat lambang
bermakna yang disampaikan oleh komunikator. Lambang yang dimaksudkan
disini adalah bahasa, isyarat, gambar, warna dan sebagainya yang secara langsung
menterjemahkan pikiran atau perasaan komunikator kepada komunikan. Bahasa
yang paling banyak digunakan dalam komunikasi adalah jelas, karena hanya
bahasa lah yang mampu menterjemahkan pikiran seseorang kepada orang lain.12
Pesan dalam ajaran Islam adalah perintah, nasehat, permintaan, amanah
yang harus disampaikan kepada orang lain. Sedangkan pesan dakwah adalah
semua pernyataan yang bersumber dari al-Quran dan al-Hadist baik secara tertulis
maupun bentuk-bentuk pesan risalah.13
Moh. Natsir membagi materi dakwah dalam tiga bagian pokok:
11
Suf Kusman, Jurnalisme Universal, h. 160 12
Onong Uchana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: Remaja
Rosda karya, 1994), cet. ke 8, h.18
13 Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, (Jakarta, Gaya Media Pratama : 1997), h. 43
a. Menyempurnakan hubungan manusia dengan Tuhan-Nya
b. Menyempurnakan hubungan manusia dengan manusia
c. Mengadakan keseimbangan antara keduanya
Dari uraian diatas, bahwa pesan dakwah mengandung pengertian segala
pernyataan yang berupa seperangkat lambang yang bermakna yang bersumber
dari Alquran dan sunah yang berupa Aqidah, Syariah dan Akhlak yang
disampaikan untuk mengajak manusia baik individu ataupun golongan melalui
media lisan maupun tulisan agar mengikuti ajaran Islam dan mampu
mensosialisasikannya dalam kehidupan dengan tujuan mendapat kehidupan yang
baik di dunia dan akhirat.
Jadi pesan dakwah adalah segala materi yang disampaikan da’i untuk
mengajak mad’u kepada jalan Allah sesuai dengan garis-garis aqidah dan syariat
serta akhlak islaminya baik berupa lisan maupun tulisan menuju kepada
kebahagiaan dunia dan akhirat.
Ajaran Islam yang dijadikan maddah dakwah itu pada garis besarnya dapat
dikelompokkan sebagai berikut:14
1. Aqidah adalah hal-hal yang meliputi:
a. Iman kepada Allah Swt berarti manusia harus mengaktualisasikan sifat-
sifat terpuji tentunya sesuai dengan batasan-batasan kemampuan manusia.
b. Iman kepada malaikat berarti manusia harus memiliki sifat-sifat disiplin
dan taat kepada kewajibannya, karena sifat-sifat ini menjadi esensi sifat
malaikat.
14
Dr. Moh Ali Azis, M.Ag, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Prenada Media, 2004), h. 94-95
c. Iman kepada kitab Allah berarti manusia harus menjauhi perbuatan yang
diharamkan dan sebaliknya selalu melaksanakan perbuatan yang
dihalalkan oleh al-quran.
d. Iman kepada Rasul Allah berarti harus menumbuhkembangkan pribadi
untuk mencontoh sunnah Nabi, seperti sifat siddiq, amanah, fatonah, dan
tabligh.
e. Iman kepada hari akhir menumbuhkan dalam pribadi sifat menjauhi
kemaksiatan.
f. Iman kepada qada dan qadar menumbuhkan dalam pribadi sifat-sifat untuk
menyeimbangkan aspek lahir dan batin dalam melakukan karya manusia di
dunia dan untuk kepentingan akhirat..
Secara khusus pengertian aqidah adalah keyakinan bathiniah yang
mencakup dalam rukun iman, namun permasalahannya tidak hanya yang wajib
dipercaya saja tetapi mencakup juga persoalan masalah yang dilarang oleh
tuntunan agama.
Aqidah merupakan materi yang wajib disampaikan oleh para dai, dengan
memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang keyakinan kaum muslim
terhadap keberadaan Allah SWT dengan segala kemahakuasaan-Nya, maka akan
menambah kecintaan para objek dakwah terhadap Tuhan-Nya, sehingga terlahir
pribadi-pribadi muslim yang taat dan patuh akan perintah dan larangan Allah
SWT.
2. Syariah
Secara etimologi kata syariah berasal dari bahasa Arab yang berarti jalan.
Secara terminologi pengertian dari syariah itu sendiri ketentuan atau norma ilahi
yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan (ibadah) dan hubungan manusia
dengan sesamanya (muamalah).15
Seperti dijelaskan di atas bahwa pembahasan syariah
a. Konsep ibadah pokok terdapat dalam rukun islam terdiri dari empat
macam (shalat, puasa, zakat dan pergi haji jika mampu).
b. Muamalah yaitu hubungan manusia dengan manusia, bahwasannya Islam
mengatur hubungan sosial kemanusian dalam kehidupan sehari-hari, agar
tercipta harmonisasi dan kerukunan dalam bermasyarakat, secara
terperinci baik hubungan syariah tentang ibadah dan muamalah terdapat
dalam buku Fiqih yang bersumber dari Al-Quran, Hadist serta Ijtihad para
ulama.
Pesan muamalah dalam hal ini yaitu segala bentuk hubungan manusia
berdasarkan syariat agama Islam. Misalnya saja mengenai hubungan jual-beli,
hukum, pernikahan, dan lain sebagainya.
3. Akhlak
Secara etimologi kata akhlak berasal dari bahas Arab, jamak dari kata
khuliqun yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Secara
terminologi Abudin Nata mendefinisikan akhlak adalah perbutan yang telah
tertanam kuat dalam jiwa sesorang sehingga menjadi sebuah kepribadiannya.16
Akhlak terbagi ke dalam tiga kategori yaitu:
a. Akhlak kepada Allah yaitu perilaku manusia kepada pencipta-Nya.
15
E. Hasan Saleh, Studi Islam di Perguruan Tinggi Pembinanan IMTAQ dan
Pengembangan Wawasan, (Jakarta: ISTN, 2000), h. 55
16 Abudin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta, Raja Grafindo Persada,2003), Cet. Ke IV h.4
b. Akhlak kepada Manusia yaitu perilaku atau perbuatan manusia kepada
sesama, dan perbuatan itulah yang menentukan baik atau buruknya akhlak
seseorang. Contohnya yaitu memberi salam, berkata sopan, menghormati
orang yang lebih tua, mengucapkan terima kasih kepada orang lain, dsb.
c. Akhlak terhadap lingkungan (akhlak terhadap hewan, dan tumbuhan) yaitu
perilaku manusia dalam merawat dan menjaga lingkungan sekitar.
Akhlak merupakan materi dakwah yang juga sangat penting untuk
disampaikan, Rasulullah SAW sendiri misi utama diturunkannya kemuka bumi
untuk menyempurnakan akhlak manusia. Karena akhlak merupakan prilaku dan
perbuatan manusia yang menentukan apakah orang tersebut baik atau buruknya
dimata Allah dan lingkungan sosialnya.
D. Novel sebagai Media Dakwah
Henry Guntur Tarigan dalam bukunya Prinsip-prinsip Dasar Sastra
menuliskan kata novel berasal dari kata Novellus yang diturunkan pula dari kata
novies yang berarti baru. Dikatakan baru karena kalau dibandingkan dengan jenis-
jenis sastra lainnya seperti puisi, drama dan lain-lain, maka novel ini muncul
kemudian.
Secara istilah novel banyak diartikan oleh para ahli. Menurut Abdullah
Ambary, “Novel ialah cerita yang menceritakan suatu kejadian luar biasa dari
kehidupan pelakunya yang menyebabkan perubahan sikap hidup atau menentukan
nasibnya.17
17
Abdullah Ambary, Inti Sari Sastra Indonesia, (Bandung: Djantika, 1983), h.61
Menurut Suprapto “Novel adalah karangan prosa yang panjang
mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang disekelilingnya dengan
menonjolkan watak dan sikap pelaku”.18
Dari beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa novel
merupakan sebuah kisah yang menceritakan tentang kehidupan baik secara fiksi
yang mengandung keterkaitan cerita satu dengan lainnya.
Agar pesan dapat diterima dengan baik diperlukan sebuah media, begitu
juga dengan kegiatan berdakwah, media merupakan instrumen atau alat untuk
menyampaikan pesan agar mudah dimengerti dan dipahami oleh si penerima,
Pengertian media itu sendiri secara etimologi diambil dari bahasa latin
yaitu “Median’’ yang berarti alat perantara dalam buku Asmuni Syukir
mendefinisikan media sebagi sesuatu yang dapat dijadikan alat perantara untuk
mencapai tujuan tertentu, dapat beruapa barang (material), orang, tempat, kondisi
tertentu dan sebagainya.19
Kebutuhan media untuk menyampaikan pesan dakwah sangat urgen sekali
seperti yang diungkapkan oleh M. Bahri Ghazali “Kepentingan dakwah terhadap
media atau alat sangat urgen sekali, sehingga dapat dikatakan dengan
menggunakan media, dakwah akan mudah dicerna dan diterima oleh komunikan
(mad’unya).20
18
Suprapto, Kumpulan Istilah dan Apresiasi Sastra Bahasa Indonesia, (Surabaya:
Indah,1993), h.53 19
Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, h. 104
20 M Bahri Ghazali, Dakwah Komunikatif : Membangun Kerangka Dasar Ilmu
Komunikasi Dakwah, (Jakarta : Media Dakwah, 1984 Cet ke-2 h.225
Dengan menggunakan media (alat) penyampai maka dakwah akan
merangsang indera-indera manusia sehingga membuat perhatian yang besar
terhadap materi dakwah yang disampaikan, semakin tepat dan efektif media
dakwah yang digunakan maka semakin baik pula pemahaman ajaran islam pada
masyarakat sebagai objek dakwah.
Media komunikasi pada saat ini mengalami kemajuan dan perkembangan
yang sedemikian pesat, pesan yang disampaikan dapat dinikmati oleh komunikan
dengan cepat dan luas, kecanggihan teknologi komunikasi dan informasi ikut
mempengaruhi seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk di dalamnya kegiatan
dakwah sebagai salah satu penyampaian informasi dan sarana transfer ilmu
pengetahuan.
Ada beberapa jenis media komunikasi yang dapat digunakan dalam
kegiatan dakwah
a. Media Visual, media komunikasi visual merupakan alat komunikasi yang
dapat digunakan dengan memanfaatkan indra penglihatan dalam menangkap
data, media visual meliputi: gambar, foto, komputer dan Overhead Proyektor
(OHP)
b. Media Auditif, merupakan alat komunikasi yang berbentuk hasil tekhnologi
canggih dalam bentuk hardware, media auditif ditangkap melalui indra
pendengaran, alat-alat ini meliputi: telepon, radio, tape recorder
c. Media Audio Visual, merupakan perangkat komunikasi yang dapat ditangkap
melalui indra pendengaran dan penglihatan, termasuk kedalam media ini
adalah : televisi, film, internet.
Novel dalam hal ini termasuk ke dalam media visual. Novel saat ini
menjadi sebuah sarana atau media penyampaian pesan dakwah menggunakan
indera penglihatan. Selain karena semakin banyaknya karya sastra yang mudah
diterima oleh khalayak, dan semakin banyaknya karya sastra novel difilmkan dan
sebaliknya yaitu film yang diubah menjadi sebuah karya sastra novel. Hal ini
dilakukan agar khalayak dapat dengan mudah mengetahui dan lebih mengenal
cerita dalam film yang ditayangkan.
Saat ini sudah banyak sekali karya-karya sastra sejenis novel dilirik oleh
produser dan sutradara film, misalnya saja novel Ayat-ayat Cinta karya
Habiburrahman el-Shirazi, Perempuan Berkalung Sorban karya Abidah el-
Khalieqy, Laskar Pelangi karya Andrea Hirata, dan yang terbaru yaitu Ketika
Cinta Bertasbih karya Habiburrahman el-Shirazi. Oleh sebab itu, Anni Iwasaki
lebih memilih karya sastra untuk menyampaikan pesan dakwahnya sesuai dengan
pengalaman hidupnya menjadi seorang ibu rumah tangga dalam pernikahan
internasional Indonesia-Jepang.
.
BAB III
PROFIL ANNI IWASAKI DAN NOVEL MAHLIGAI PERKAWINAN
A. Biografi Anni Iwasaki
Anni Iwasaki terlahir dengan nama Chaeriyani, pada tanggal 25 April
1953 di desa Tanjung Tani, Prambon, Kediri, Jawa Timur. Dalam usia 21 tahun,
tepatnya 7 Desember 1974 ia disunting oleh pria Jepang, Yusuhiro Iwasaki yang
usianya lebih tua 11 tahun di atas beliau, di Jakarta.21
Anni lulusan dari SD Sawahan II & SD Simpang II, SMP 3 Surabaya,
SMA Trimurti Surabaya (Selesai tahun 1972), Lembaga Pendidikan Jurnalistik
Interstudi Jakarta, 1985 (6Bulan), Pendidikan Bahasa Jepang Kokusai Kaiwa
Gakuin-Tokyo, 1992 (2tahun), April 1997 menjadi Mahasiswa pendengar di Fak.
Hubungan International ekonomi dan Fakultas Sastra Jepang Universitas Tama,
Tokyo (Satu Tahun Kuliah), dan pada 25 September 2004, dianugerahi gelar
Doctor Honoris Causa Oleh Saint John Institute Of Management Science,
Houston, Texas, USA.
Sejak kecil kehidupan beragama secara ritual, formalitas dan berbuat
baik(gaya hidup) tidak lebih kurang dari kehidupan orang-orang biasa di
Indonesia. Waktu kecil AI suka mengaji hafalan. Sejak menikah dan tinggal di
Tokyo AI mulai banyak berpikir menyatukan teori-teori dan perbuatan saya
bahkan mengoreksinya apabila AI merasakan adanya ketidak nyamanan ketika
menjalani hidup sehari-hari terutama hubungan AI dengan diri sendiri, hubungan
dengan suami dan anak-anaknya.
21 Anni Iwasaki Foundation, Dawai Jiwa Anni Iwasaki (Perjalanan Spiritual Anni
Iwasaki), (Jakarta, AIF, 2002), h.1
Masa remaja Anni Iwasaki (AI) tidak berbeda dengan impian gadis-gadis
remaja dan masyarakat umum saat ini. Selepas sekolah menengah umum, AI pergi
meninggalkan kota kelahirannya Surabaya, kota tempat AI dibesarkan, menuju
kota kembang Bandung. Lalu hengkang lagi ke ibu kota Jakarta.
Pernikahannya dengan pria bermarga Iwasaki yang juga merupakan
seorang mualaf ini, rupanya bukan hanya mengakhiri masa remaja Anni yang
gumebyar dengan cita-cita emansipatie yang kini membahana dengan istilah,
kesetaraan gender. “Menjadi wanita karir, wanita modern”. Melainkan babak baru
Anni Iwasaki menapaki jenjang karir rumah tangga global dan professional.
Impiannya menjadi tokoh emansipatoris wanita pekerja kadang masih
meletup. Namun tak pernah dihiraukan. Bukan karena dikekang suami atau
ketidakberdayaan dirinya. Melainkan kesadaran kritis akan tanggung jawab
kodratinya sebagai seorang wanita. Bisa saja Anni menitipkan anaknya di tempat
penitipan anak atau kembali ke Jakarta. Atau melahirkan satu anak saja. Namun
hal itu tidak AI lakukan. Anni rupanya terpukau pada dunia baru yang tidak
dicita-citakan sebelumnya. Bahkan tidak pernah berfikir tentang cara mendidik
bayi dan menjadi seorang ibu adalah karir yang sesungguhnya.22
Ketika kecil AI lebih menekankan kepada perilaku baik. Sebelum AI
menikah pelajaran agama (ritual, formalitas dan gaya hidup) masuk atau
dimasukkan dalam benak AI, AI percaya bahwa aturan-aturan itu akan membawa
hidupnya kepada kehidupan yang lebih baik. Cara-cara itu berpengaruh dalam
pembangunan karakternya dan kini bisa dirasakan manfaatnya. Ketika anak-anak
22
Ibid, h.3
lahir karakter AI pun berkembang ingin menjadi lebih baik dan memiliki anak-
anak yang bisa menjadi lebih baik ketimbang dirinya.
Islam sebagai minoritas di Jepang anak-anak AI yaitu Rio, Yud dan Rido
tidak merasa terbebani mengatakan bahwa mereka beragama Islam dan AI melihat
mereka memproses ke Islamannya. Dasar-dasar hidup sebagian besar sudah AI
bekalkan kepada mereka. Mereka mengetahui tempat bertanya adalah kepada
kedua orang tua mereka atau langsung membuka sendiri terjemahan Al-Quran dan
Hadist dalam bahasa Jepang yang mereka miliki. Andai ada yang bertanya
mengenai Islam AI menyarankan kepada anak-anaknya untuk menjawab agar
membaca sendiri Al Quran, Hadist dan literature tentang Islam.
Hidup dilingkungan keluarga-keluarga Jepang di Tokyo dan keluarga-
keluarga dari barat tanpa pembantu rumah tangga justru yang mengajarkan AI
memiliki manajemen diri, disiplin dan berhubungan intensif dengan suami dan
anak-anak sekaligus keIslaman AI berkembang sangat baik. Usia 40an AI mulai
menggunakan kerudung. Sekarangpun AI yakini kehidupannya menjadi sangat
baik karena adanya dasar-dasar Islam dalam hidup AI.
Pengalaman dan pengamatannya selama beberapa tahun menetap di
Jakarta semua itu menjadi bahan pemikiran Anni. Akhir pada kesimpulan, dari
dalam pembangunan keluarga muda-keluarga muda serta pemenuhan prasarana
dan sarana oleh pemerintahan Jepang. Inilah kunci sukses pembangunan manusia
Jepang seutuhnya. Yang belum diketahui oleh Pemerintah Indonesia.
Dalam perjalanan karirnya AI menyempatkan untuk membagikan ilmunya
dalam beberapa kegiata seperti, Seminar Majalah Amanah Jakarta, Ceramah di
Yayasan Muthahari/Fathimiyah Bandung, General Studi Kewanitaan Masjid
Salman ITB Bandung, Ceramah di IKIP Muhammadiyah Jakarta.
Deras mengalir karya-karya tulis yang dikerjakan di saat luang
mengerjakan tugas sehari-hari sebagai isteri dan juga ibu. Hanya dalam waktu
lima tahun puluhan artikel dan tiga novel keluarga berturut-turut diterbitkan. Fiksi
pertama, novelet “Dialog Panjang” oleh redaktur pelaksana majalah Kartini (Alm)
Roejito SK diminta untuk disambung. Jadilah “ Dialog Panjang II, III dan IV”,
tanpa “Dialog Panjang I.” “Luar biasa ini adalah novelet bersambung pertama di
dunia” komentar Ris Prasetyo,novelis kondang karyanya sudah banyak difilmkan
dan disenetronkan yang banyak memberikan bimbingan dan semangat kepada
Anni untuk bernovelria.
Fiksinya yang pertama itu kemudian dibukukan oleh Penerbit Alam
Budaya Jkt-1987-. Dan dicetak ulang oleh Gramedia Pustaka Utama Jkt dengan
judul “Mahligai Perkawinan”-1991-, judul novel tersebut pemberian dari
wartawan dan sastrawan (Alm) Virga Bellan.23
Kepada orang tua segenerasinya yang kini memimpin pemerintahan
Republik Indonesia. Anni Iwasaki merasa tiba waktunya untuk terjun langsung
membicarakan hak-hak hidup para buah hatinya sebangsa dan setanah air yang
menyatu dalam darah dagingnya. Bersama Rani Badri Kalianda Mohammad, adik
kelas ketika kursus Jurnalistik di Jakarta. Sosok pertama yang menemani AI
membangun semangat tatkala khalayak belum mengenal ibu rumah tangga global
dan professional Anni Iwasaki. Pada tanggal 25 Juni 2002, keduanya menanda
tangani pendirian yayasan: “Anni Iwasaki Foundation” (AIF) di Jakarta.24
23 Ibid, h.5 24
Ibid, h.10
Seiring dengan perjalanan hidupnya di kancah politik,saat ini, Anni tetap
setia memberikan ilmu melalui tulisan-tulisannya yang berisikan kritik yang
membangun, serta banyak pengetahuan yang Anni sampaikan dalam setiap
tulisannya. Dalam setiap tulisannya Anni selalu menyelipkan berbagai
pengetahuan dan pelajaran dalam hidup melalaui indahnya kata-kata yang
merangkai dalam tulisan-tulisannya.
B. Karya-Karya Anni Iwasaki
Aktivitas barunya resmi menyebut dirinya sebagai seorang novelis. Dari
buah pikirannya lahir beberapa karya fiksi yang diterbitkan bersambungan di
majalah Pertiwi antara lain, serial “Dinamika Kehidupan”, “Sidoarjo-Jakarta-
Tokyo”, “Fenomena dan Akhir Sebuah Fenomena” dan “Senyum Untuk Anakku.”
Kemudian dua fiksi dibukukan oleh Gramedia Pustaka Utama Jakarta
dengan judul “Dinamika Kehidupan” tahun 1990 dan “Senyum Untuk Anakku”
tahun 1993.
Isi tulisan-tulisan Anni semakin padat. Profilnya pun menempati ruang
lebar di berbagai media cetak maupun wawancara panjang di radio-radio.ratusan
surat-surat dan telepon simpati pembaca yang merasa terwakili oleh visi tulisan
Anni terus mengalir. Namun tidak satu pun menemukan pejabat pemerintah RI
menyapa Anni.25
Imbas dari profil dirinya yang ditulis oleh J. Osdar di harian Kompas akhir
tahun 1993; Anni Iwasaki: “Jepang Maju Karena Tidak Banyak Wanita Karir”,
adalah babak baru Anni didaulat menjadi pembicara utama dalam seminar
serentak di Jakarta, Bandung dan Surabaya.
25
Ibid, h.6
Sebelum berangkat ke Jakarta pertengahan tahun 1994, materi wawancara
yang disodorkan oleh majalah Amanah ke Tokyo, menggugah perasaan Anni yang
terdalam, “tampaknya Tuhan mencintai Anni sekeluarga”. Komentar materi itu
tentang novel “Senyum Untuk Anakku” yang diangkat dari kisah kesembuhan
sikecil Rido yang menderita tumor di otaknya. Detik itulah ibunda tiga orang
putera ini meletakkan kerudung dikepala dan merapatkan seluruh penutup
ditubuhnya.26
C. Novel Mahligai Perkawinan
Novel Mahligai Perkawinan itu pertama kali dibuat dalam bentuk
novelette berjudul dialog panjang. Karya fiksi yang pertama ini dimuat di majalah
Kartini pada tahun 1985. Saat itu sedang booming majalah wanita, figur-figur
wanita muda-pria muda sebagai bintang bertaburan.
Perselingkuhan, kawin-cerai-kawin cerai sedang marak terjadi pada
keluarga muda dengan anak-anak kecil layaknya mode bahkan bisa menjadi
kebanggaan jika berganti pasangan. Cerita fiksi dan novel tentang kehidupan
keluarga yang memprihatinkan itu justru sangat popular. Hal tersebut sangat
membuat pengarang prihatin.27
Anni yang juga seorang wanita muda yang baru menjejaki mahligai
perkwinan merasa perlu melakukan suatu pergerakan. Melalui tulisan inilah Anni
dapat memberikan pencerahan dan pelajaran kepada kaum muda yang baru
menikmati dan merasakan mahligai rumah tangga. Karena kesulitan dan tekanan-
26 Ibid, h.7 27
Wawancara Penulis dengan Pengarang Novel Mahligai Perkawinan (Jakarta, 2009)
tekanan yang terjadi dalam keluarga muda yang baru menikah itu sangat rentan
akan godaan perselingkuhan dan perceraian.
Untuk itu Anni Iwasaki memulai debutnya sebagai seorang penulis. Novel
Mahligai Perkawinan ini Anni tujukan untuk orang-orang yang ingin hidup
berbahagia dalam kehidupan berumah tangga.
Deskripsi umum mengenai novel Mahligai Perkawinan dapat dituliskan
secara siangkat sebagai berikut:
Anak, suami, dapur. Demikian kesan pertama yang didapat bila kita
berbicara tentang peran ibu rumah tangga. Seorang ibu rumah tangga, hanya
bertanggungjawab untuk melahirkan dan membesarkan anak-anaknya, melayani
suami, serta menjaga keharmonisan rumah tangga. Akan tetapi, benarkah peran
tersebut hanya berhenti sampai di sana? Apakah seorang ibu rumah tangga hanya
melulu berurusan dengan permasalahan domestik dan terlepas dari hal besar
lainnya seperti: pembangunan negara? Jawabannya, tidak.
Apalagi, dengan krisis Indonesia yang berkepanjangan saat ini, di mana
pemerintah seperti kehilangan akal untuk menanganinya; maka timbul pertanyaan
mendasar dari Ibu Anni Iwasaki, penulis produktif yang tinggal di Tokyo ini,
Naluri keibuannya, serta kepiawaiannya dalam menulis telah mengantarkannya
pada jawaban mendasar, bahwa persoalan utama yang membuat negara kita susah
untuk bangkit justru dimulai dari keluarga Indonesia yang banyak tidak beres.
Adalah tidak tepat bila kita berpikir bahwa seorang ibu rumah tangga tidak
memiliki peran dalam memajukan perekonomian, meningkatkan perindustrian,
memperbaiki kehidupan sosial, dan hal-hal lainnya dalam pembangunan sebuah
negara. Karena apabila diteliti lebih lanjut peran yang dijalankan seorang ibu
rumah tangga sehari-hari, akan tampak kaitan yang sangat nyata antara
pembangunan keluarga dengan pembangunan negara, dengan ibu rumah tangga
sebagai pemegang fungsi yang sangat signifikan.Novel terbitan PT Gramedia
Pustaka Utama ini pada mulanya bukanlah sebuah novel melainkan novelette
berjudul Dialog Panjang yang diterbitkan oleh majalah Kartini pada tahun 1985
secara bersambung. Lalu dibuatlah novel Mahligai Perkawinan ini yang
diterbitkan pada tahun 1991 di Jakarta. Novel ini berisi 252 halaman dan terbagi
dalam 8 bab.
Pada masa itu sedang marak sekali majalah wanita. Saat itu marak sekali
aroma perselingkuhan dan kawin cerai di kalangan muda dan anak-anak. Bahkan
kawin cerai dan perselingkuhan menjadi suatu kebanggaan dan trend pada masa
orde baru tersebut.
Mahligai Perkawinan bukanlah novel islami seperti kebanyakan novel saat
ini. Meskipun demikian kehadiran novel ini banyak memberikan inspirasi dan
pendidikan kepada orang-orang yang ingin hidup bahagia dalam berkeluarga.
Tokoh utama dalam cerita novel Mahligai Perkawinan ini adalah Isti. Isti
adalah seorang ibu dari tiga orang putera dan seorang istri dari seorang pria
bernama Gatot. Mas gatot adalah seorang pengusaha yang berhasil.
Pernikahannya pun sudah berjalan sepuluh tahun. Anak pertamanya Dipo sudah
berumur Sembilan tahun, bimo anak kedua berumur tujuh tahun, sedangkan si
bungsu Aji baru berumur lima tahun. Suaminya sendiri lebih tua sepuluh tahun di
atasnya. Mas Gatot telah berhasil membangun sikap Isti menjadi seorang wanita
yang dewasa yang memiliki kepribadian mantap. Yang tahu persis di mana posisi
Isti dan apa yang harus Isti lakukan.
Suaminya gagah perkasa, dan memiliki pekerjaan yang menyita tenaga
dan waktunya. Dalam usianya yang masih muda, ia telah meraih kedudukan yang
jauh meninggalkan rekan sebayanya. Suaranya mantap penuh wibawa dan
disegani dalam pergaulan.
Namun Isti mengalami tantangan yang sangat besar dalam hidupnya.
Tarikan benang-benang halus Isman seorang Polisi sangat kuat, menawarkan
kebahagiaan sekejap dalam hidupnya.
Pertemuan dengan Isman dimulai sejak ia datang bersama temannya Ratna
yang membantu menyelesaikan urusan Isti. Pada saat itu Isti kehilangan mobil,
dan oleh beberapa orang mereka dianjurkan untuk bertemu dengan Isman.
Ternyata pertemuan ini menimbulkan benih-benih cinta yang tidak diharapkan
oleh Isti.
Pada suatu hari Ratna menelepon Isman dari rumah Isti, karena Isman
tidak berada di tempat Ratna pun meninggalkan nomor telepon rumah Isti. Tak
diduga, ternyata Isman balik menelpon ketika Ratna sudah meninggalkan rumah
Isti, dan kejadian itu ternyata terus berlangsung. Isman sering sekali menelpon
Isti. Sambutan yang baik pun diberikan oleh Isti.
Isti seperti menemukan seorang yang baru dan sangat memperhatikan
dirinya. Hal ini dikarenakan Mas Gatot suaminya sering pergi ke luar kota dalam
waktu yang sangat lama. Rasa kesepian inilah yang kemudian membawa mereka
berdua saling merajut kasih tanpa mereka sadari benih-benih asmara pun timbul
seiring dengan seringnya keduanya berkomunikasi.
Ketiga putera Isti sangat pintar dan penurut. Mereka dapat menyelesaikan
pekerjaan mereka sendiri dan selalu menyayangi satu sama lain. Mereka mampu
mencuci sepatu mereka sendiri, bahkan mereka bersedia membereskan mainan
mereka yang berserakan di lantai. Karena selain menjaga ketiga anaknya di rumah
Isti juga sering membuat tulisan-tulisan.
Pada puncaknya adalah ketika seorang teman Isti bernama Lestari
ditemukan tewas bunuh diri di sebuah hotel di Jakarta. Pada malam sebelum
Lestari ditemukan tewas Isti pergi menemuinya di kamar hotel tersebut. Isti sangat
terkejut dan takut karena syal yang dibawanya itu tertinggal dalam kamar hotel
itu. Isti pun kalut, entah pada siapa ia akan mengadu. Lalu ia putuskan untuk
menemui Isman yang ternyata memang bertugas untuk menangani kasus tersebut.
Ketika Isman berkata bahwa kasus itu murni bunuh diri barulah Isti mulai merasa
lega.
Namun tidak sampai disitu, tampak Isti tetap belum merasa tenang jika
belum bercerita pada suaminya Mas Gatot. Dalam keadaan tegang Isti pun
menelepon dan bercerita tentang kematian Lestari. Mendengar suara istrinya
dalam keadaan cemas luar biasa Mas Gatot memutuskan segera kembali ke
Jakarta. Pada saat itulah Isti menceritakan semua kejadian yang dia alami,
terutama tentang ketakutannya tersangkut pada kasus kematian Lestari tanpa
disadari Isti kebablasan bercerita sehingga terungkap tentang perasaan hatinya
kepada Isman .
Bukan mas Gatot namanya jika ia marah akan semua pengakuan isterinya
itu. Mas Gatot justru merasa bersalah karena isterinya melewati masa sulit seperti
ini seorang diri tanpa didampingi oleh dirinya. Sejak saat itu Isti sangat lega sekali
karena perhatian suaminya kini. Mas Gatot jadi lebih sering menelpon Isti ketika
bekerja di luar kota. Isman pun telah menemukan pendamping hidupnya yang ia
idamkan.
Perjalanan hidup seperti ini bukan hanya bisa menghilangkan rasa
kejenuhan tetapi juga bisa menjadi pelajaran bagi yang membaca novel Mahligai
Perkawinan seperti ini. Novel ini banyak memberikan pelajaran kepada para
wanita baik yang sudah menikah dan yang akan menikah. Disini terdapat cara
untuk memperahankan keutuhan rumah tangga, juga cara untuk mendidik anak-
anak yang baik agar menjadi anak-anak yang baik pula.
Kelebihan dari novel ini bukan hanya itu saja. Novel ini menceritakan
betapa seorang wanita itu harus memiliki kekuatan mental dan fisik dalam
menghadapi segala ujian dalam rumah tangga. Karena keputusan dan perbuatan
yang akan diambil oleh seorang istri sangat berpengaruh kepada kelangsungan
hidup rumah tangga tersebut.
Betapa Isti sangat tegar dalam menjalani semua ujian dan tantangan yang
ia hadapi dalam keluarganya. Meskipun ujian tersebut tidak datang dari rumah
melainkan ujian itu datang dari luar, tapi Isti tetap tegar dan berhasil
mempertahankan keutuhan dan cintanya kepada keluarga yang telah ia bina.
Selain itu tulisan yang ditulis dalam novel ini pun sangat menarik. Novel
ini mendidik tetapi tidak bersifat menggurui seseorang. Siapapun yang membaca
novel dapat merasa terlibat dan pasti akan tertarik untuk membacanya lagi.
BAB IV
TEMUAN DAN ANALISA DATA
A. Pengolahan Data
Pada pembahasan bab ini, penulis akan menguraikan data untuk
memperoleh validitas dan reliabilitas tentang isi pesan dalam novel Mahligai
Perkawinan. Data yang diolah berupa kalimat atau paragraf yang mendukung
pesan dakwah. Pengolahan data pada novel Mahligai Perkawinan sesuai dengan
kategori yang telah ditentukan, yaitu kategori Aqidah, Syariah, dan Akhlak.
Kemudian akan ditampilkan dalam data dan jumlah frekuensi.
Untuk memperoleh reliabilitas dan validitas kategori isi pesan dalam novel
Mahligai Perkawinan, penulis mengadakan pengujian kategori pada 3 orang juri
atau koder yang dipilih dari orang yang dipandang kredibel. Koder terdiri dari Juri
I Makmun Toha (Ustadz), Juri II Dra. Yayah Huriyah (Ustadzah), dan Juri III Ucu
Abdul Syukur, S.pd.I (Guru). Hasil dari kesepakatan tim juri tersebut dijadikan
sebagai koefisien reliabilitas. Berikut ini adalah tabel rincian kesepakatan antar
juri.
Untuk mencari keofisien reliabilitas kategori antar juri, penulis
menguraikan rumus dari Holsty (1969:17-150).28
Koefisien reliabilitas = __2M __
N1 + N2
2M = Nomor keputusan yang sama antar juri
N1 + N2 = Jumlah item yang dibuat oleh tim juri
28 Jumroni, Metode-metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006),
cet ke-1, h. 76
M = Kesepakatan antar juri
N = Jumlah yang diteliti
Sedangkan untuk menghitung prosentase dari penelitian ini, menggunakan
rumus sebagai berikut:
P = _F_ x 100%
N
P = Prosentase
F = Frekuensi
N = Jumlah Populasi
1.1.1.1. Nilai Kesepakatan Juri Mengenai Pesan AqidahNilai Kesepakatan Juri Mengenai Pesan AqidahNilai Kesepakatan Juri Mengenai Pesan AqidahNilai Kesepakatan Juri Mengenai Pesan Aqidah
Tabel 1Tabel 1Tabel 1Tabel 1
Antar Juri Item Kesepakatan Ketidaksepakatan Nilai
1 dan 2 74 8 66 0.11
1 dan 3 74 2 72 0.03
2 dan 3 74 2 72 0.03
TotalTotalTotalTotal 0.170.170.170.17
Komposit Reliabilitas = __N ( X Antar Juri )__
1+(n-1) (X Antar Juri)
Nilai Rata-rata = 0.17 : 3 = 0.06
Komposit Reliabilitas = _3 x 0.06_ = 0.17 = 0.15
1+ 2 (0.06) 1.12
Dengan demikian, pesan aqidah yang terkandung dalam novel Mahligai
Perkawinan berjumlah 0.15 berdasarkan kesepakatan juri.
2.2.2.2. Nilai Kesepakatan Juri Mengenai Pesan Syariah
Tabel 2
Antar Juri Item Kesepakatan Ketidaksepakatan Nilai
1 dan 2 74 18 56 0.24
1 dan 3 74 23 51 0.31
2 dan 3 74 18 56 0.24
TotalTotalTotalTotal 0.790.790.790.79
Komposit Reliabilitas = __N ( X Antar Juri )__
1+(n-1) (X Antar Juri)
Nilai Rata-rata = 0.79 : 3 = 0.26
Komposit Reliabilitas = _3 x 0.26_ = 0.79 = 0.52
1+2 (0.26) 1.52
Dengan demikian, pesan syariah yang terkandung dalam novel Mahligao
Perkawinan berjumlah 0.52 berdasarkan kesepakatan juri.
3.3.3.3. Nilai Kesepakatan Juri Mengenai Pesan Akhlak
Tabel 3
Antar Juri Item Kesepakatan Ketidaksepakatan Nilai
1 dan 2 74 16 58 0.22
1 dan 3 74 6 68 0.08
2 dan 3 74 11 63 0.15
TotalTotalTotalTotal 0.450.450.450.45
Komposit Reliabilitas = __N ( X Antar Juri )__
1+(n-1) (X Antar Juri)
Nilai Rata-rata = 0.45 : 3 = 0.15
Komposit Reliabilitas = _3 x 0.15_ = 0.45 = 0.19
1+2 (0.15) 2.30
Dengan demikian, pesan akhlak yang terkandung dalam novel Mahligai
Perkawinan berjumlah 0.19 berdasarkan kesepakatan juri.
B. Pesan Dakwah yang Dominan
Hasil perhitungan kesepakatan ketiga orang juri pada tiap-tiap bab dalam
novel Mahligai Perkawinan yang dianalisis ini memiliki nilai pesan dakwah yang
berbeda antara satu bab dengan bab yang lain.
Secara keseluruhan, pesan dakwah yang terdapat dalam novel Mahligai
Perkawinan karya Anni Iwasaki ini dengan total jumlah komposit reliabilitas
adalah nilai aqidah 0.15, nilai syariah berjumlah 0.52, dan nilai akhlak berjumlah
0.19.
Tabel 4
Prosentase Pesan
N = 0.86
No Kategorisasi Koefisien Reliabilitas Prosentase (%)
1 Aqidah 0.15 17.44
2 Syariah 0.52 60.47
3 Akhlak 0.19 22.09
4 Total 0.86 100
P = _F_ x 100%
N
1. Aqidah
P = 0.15 x 100% = 17.44%
0.86
2. Syariah
P = 0.52 x 100% = 60.47% 0.86
3. Akhlak
P = 0.19 x 100% = 22.09%
0.86
Dengan demikian, pesan dakwah yang paling dominan yang terdapat pada
novel Mahligai Perkawinan karya Anni Iwasaki adalah pesan syariah dengan hasil
prosentase 60.47%, berdasarkan hasil perhitungan kesepakatan dari ketiga orang
juri.
C. Analisis Data
Setelah peneliti melakukan penghitungan reliabilitas dan frekuensi
prosentase kepada 3 juri terhadap kategori-kategori yang telah peneliti buat.
Selanjutnya akan ditampilkan data mengenai paragraf atau kalimat yang
mengandung pesan dakwah dalam novel Mahligai Perkawinan.
1. Berikut ini adalah adalah rincian pesan yang mengandung kategori pesan
Aqidah menurut kesepakatan 3 juri.
Pesan Aqidah yang terkandung dalam bab 1 novel Mahligai Perkawinan, yaitu:
a.a.a.a. “Isti,” bisiknya-lembut dan hangat, “bila sesudah kematian ada
kehidupan, aku akan tetap mencarimu,” lanjutnya.
b.b.b.b. “Maukah engkau menjadi istriku di sana nanti?” pintanya penuh harap.
Dari kutipan dialog di atas, pengarang ingin menyampaikan kesetiaan dan
rasa cinta seorang suami kepada isterinya. Karena perasaan cinta itu adalah fitrah
dari Allah SWT.
Pesan Aqidah yang terkandung dalam bab 3 novel Mahligai Perkawinan, yaitu:
a.a.a.a. “Kamu bolah kerja di sini, asal antara pukul sepuluh sampai pukul empat
sore, dua tiga kali seminggu, kamu mau belajar sesuatu dan harus
berhasil!”
b.b.b.b. Saat meninabobokan anak-anak inilah, kuajari mereka menghafalkan doa
sholat sedikit demi sedikit. Dipo sudah hafal semua sebelum kelas satu SD,
begitu pula Bimo. Aji baru hafal separo.
Dari kutipan di atas, pengarang ingin menyampaikan bahwa memberikan
pelajaran dan contoh kepada anak bukan saja dari orang tua melainkan dari orang-
orang yang berada disekitar mereka.
Pesan Aqidah yang terkandung dalam bab 4 novel Mahligai Perkawinan, yaitu:
Pandanganku dan anak-anak mengantarnya sampai hilang di kelokan jalan.
Dalam hati aku berkata, “Semoga berhasil kawan”
Dari kutipan di atas, pengarang ingin menyampaikan bahwa doa seorang
mukmin adalah senjata yang paling ampuh.
Pesan Aqidah yang terkandung dalam bab 5 novel Mahligai Perkawinan, yaitu:
a.a.a.a. Aku disiplin dalam menyusui anak-anakku. Sejak kulahirkan, mereka
sudah kuajar menyusu tiga jam sekali.
b.b.b.b. Aku teringat lagi kata-kata Mbak Ratih, kalau dia tidak menjadi SH,
masih banyak yang bisa menggantikannya, tapi menjadi ibu bagi anak-
anakny siapa yang sanggup…?
Dari kutipan di atas, pengarang ingin menyampaikan bahwa kedisiplinan
dapat dipelajari mulai dari bayi dan menjadi seorang ibu adalah suatu pekerjaan
yang paling mulia. Karena keberhasilan seorang anak tergantung cara ibu merawat
dan mendidiknya sejak kecil.
Pesan Aqidah yang terkandung dalam bab 7 novel Mahligai Perkawinan, yaitu:
Setiap kali aku mengenang Isman, perasaan berdosa atau entah apa
namanya, menggugat kuat dalam kalbuku.
Dari kutipan di atas, pengarang ingin menyampaikan bahwa dalam sebuah
hubungan perkawinan tidak boleh ada kebohongan sekecil apapun, karena hal itu
bisa menjadi sebuah masalah yang besar nantinya.
2. Berikut ini adalah adalah rincian pesan yang mengandung kategori pesan
Syariah menurut kesepakatan 3 juri.
Pesan Syariah yang terkandung dalam bab 1 novel Mahligai Perkawinan, yaitu:
Sehari-hari waktuku hanya kuhabiskan untuk mengurus anak-anak dan
suamiku, sambil menulis artikel ringan untuk majalah dan Koran Koran
mingguan.
Dari kutipan di atas, pengarang ingin menyampaikan bahwa menjadi
seorang ibu rumah tangga tidak hanya mengurus dan merawat keluarga saja.
Melainkan juga dapat melakukan hal-hal yang positif dan menghasilkan selama
mengisi waktu luang yang ada.
Pesan Syariah yang terkandung dalam bab 2 novel Mahligai Perkawinan, yaitu:
a.a.a.a. “Kan lebih malu kalau mereka tahu. Lho, teleponnya kok nggak ada
ditempatnya seperti biasa. Lalu mereka berpikir, Nyonya sedang telepon
siapa, ya,di dalam sana?”
b.b.b.b. “Bangun, ya! Jangan kembali ke tempat tidur. Ibu kesiangan. Ayo, cepat
mandi, gosok gigi. Ibu mau ke dapur!”
c.c.c.c. “Anakku sebentar lagi pulang dari sekolah. Bukankah kita adalah wanita-
wanita yang tahu mengurus anak-anak, Mer?!” kataku, minta diri.
d.d.d.d. “Jangan dihabiskan! Ibu belum ambilkan buat Mas Dipo.” Aku
memperingatkan
e.e.e.e. Kami makan bersama. Mereka menceritakan pengalaman masing-masing
di sekolah tadi. Setelah makan meja kubereskan.
Dari kutipan di atas, pengarang ingin menyampaikan bahwa seorang
wanita yang sudah memiliki keluarga sebaiknya lebih mengutamakan keluarga
daripada perasaan kepada orang lain. Karena hal itu akan menimbulkan masalah
dalam kelangsungan hidup keluarga.
Pesan Syariah yang terkandung dalam bab 3 novel Mahligai Perkawinan, yaitu:
a.a.a.a. Setelah selesai masak dan membersihkan panic-panci bekas pakai, aku
melangkah ke kamar mandi.
b.b.b.b. Sesudah makan siang, kuberitahu Aji dan Bimo, bahwa Tini telah lulus Sesudah makan siang, kuberitahu Aji dan Bimo, bahwa Tini telah lulus Sesudah makan siang, kuberitahu Aji dan Bimo, bahwa Tini telah lulus Sesudah makan siang, kuberitahu Aji dan Bimo, bahwa Tini telah lulus
sekolah jahsekolah jahsekolah jahsekolah jahit. Mereka juga terlihat gembira dan memberi selamat. it. Mereka juga terlihat gembira dan memberi selamat. it. Mereka juga terlihat gembira dan memberi selamat. it. Mereka juga terlihat gembira dan memberi selamat.
Begitu pula Dipo.Begitu pula Dipo.Begitu pula Dipo.Begitu pula Dipo.
c.c.c.c. Sorenya aku, Dipo, Bimo, dan Aji berbelnja makanan dan kue. Besok Sorenya aku, Dipo, Bimo, dan Aji berbelnja makanan dan kue. Besok Sorenya aku, Dipo, Bimo, dan Aji berbelnja makanan dan kue. Besok Sorenya aku, Dipo, Bimo, dan Aji berbelnja makanan dan kue. Besok
hari minggu, kami ingin santai di rumah. Anakhari minggu, kami ingin santai di rumah. Anakhari minggu, kami ingin santai di rumah. Anakhari minggu, kami ingin santai di rumah. Anak----anak membeli mainan anak membeli mainan anak membeli mainan anak membeli mainan
dan buku.dan buku.dan buku.dan buku.
d.d.d.d. Kebiasaan seperti ini sudah kumulai Kebiasaan seperti ini sudah kumulai Kebiasaan seperti ini sudah kumulai Kebiasaan seperti ini sudah kumulai sejak sejak Dipo berusia empat sejak sejak Dipo berusia empat sejak sejak Dipo berusia empat sejak sejak Dipo berusia empat
tahun. tahun. tahun. tahun. Pada mulanya ia juga melakukan banyak kesalahan dalam Pada mulanya ia juga melakukan banyak kesalahan dalam Pada mulanya ia juga melakukan banyak kesalahan dalam Pada mulanya ia juga melakukan banyak kesalahan dalam
membeli barangmembeli barangmembeli barangmembeli barang----barang. barang. barang. barang. Dan ucapanku itu selalu kuulang setiap kali Dan ucapanku itu selalu kuulang setiap kali Dan ucapanku itu selalu kuulang setiap kali Dan ucapanku itu selalu kuulang setiap kali
kuberikan latihan yang sama.kuberikan latihan yang sama.kuberikan latihan yang sama.kuberikan latihan yang sama.
Dari kutipan di atas, pengarang ingin menyampaikan bahwa ibu harus bisa
mendidik anak-anaknya untuk saling menghormati dan menyayangi satu dengan
yang lain, sikap menghormati juga harus diajarkan kepada orang yang lebih tua.
Pesan Syariah yang terkandung dalam bab 4 novel Mahligai Perkawinan, yaitu:
a.a.a.a. Isman tetap terliIsman tetap terliIsman tetap terliIsman tetap terlihat perkasa, sekalipun aku tahu, kesepian menekan hat perkasa, sekalipun aku tahu, kesepian menekan hat perkasa, sekalipun aku tahu, kesepian menekan hat perkasa, sekalipun aku tahu, kesepian menekan
jiwanya dan mengimpit hidupnya.jiwanya dan mengimpit hidupnya.jiwanya dan mengimpit hidupnya.jiwanya dan mengimpit hidupnya.
b.b.b.b. “Belum lagi menikah, mendidik, dan memelihara anak. Memelihara cinta “Belum lagi menikah, mendidik, dan memelihara anak. Memelihara cinta “Belum lagi menikah, mendidik, dan memelihara anak. Memelihara cinta “Belum lagi menikah, mendidik, dan memelihara anak. Memelihara cinta
suami agar tetap melekat. Memang berat! Tapi itu adalah konsekuensi suami agar tetap melekat. Memang berat! Tapi itu adalah konsekuensi suami agar tetap melekat. Memang berat! Tapi itu adalah konsekuensi suami agar tetap melekat. Memang berat! Tapi itu adalah konsekuensi
seorang wanita yang memilih menikaseorang wanita yang memilih menikaseorang wanita yang memilih menikaseorang wanita yang memilih menikah dan mempunyai anak…”h dan mempunyai anak…”h dan mempunyai anak…”h dan mempunyai anak…”
c.c.c.c. “Hari ini setelah bertemu dengan kamu, terbuka lagi mataku. “Hari ini setelah bertemu dengan kamu, terbuka lagi mataku. “Hari ini setelah bertemu dengan kamu, terbuka lagi mataku. “Hari ini setelah bertemu dengan kamu, terbuka lagi mataku.
Kekukuhanmu, membuatku makin menghormatimu. Kekukuhanmu, membuatku makin menghormatimu. Kekukuhanmu, membuatku makin menghormatimu. Kekukuhanmu, membuatku makin menghormatimu. Aku yakin, akan Aku yakin, akan Aku yakin, akan Aku yakin, akan
mendapatkan pasangan hidup seperti yang kuinginkan!”mendapatkan pasangan hidup seperti yang kuinginkan!”mendapatkan pasangan hidup seperti yang kuinginkan!”mendapatkan pasangan hidup seperti yang kuinginkan!”
d.d.d.d. Pelayan datang, kuletakkan sendiri piringPelayan datang, kuletakkan sendiri piringPelayan datang, kuletakkan sendiri piringPelayan datang, kuletakkan sendiri piring----piring ke atpiring ke atpiring ke atpiring ke atas baki.as baki.as baki.as baki.
e.e.e.e. Pelayan datang membawakan kopi dan irisan semangka, sekali ini Pelayan datang membawakan kopi dan irisan semangka, sekali ini Pelayan datang membawakan kopi dan irisan semangka, sekali ini Pelayan datang membawakan kopi dan irisan semangka, sekali ini
Isman yang memindahkannya sendiri dari baki ke atas meja.Isman yang memindahkannya sendiri dari baki ke atas meja.Isman yang memindahkannya sendiri dari baki ke atas meja.Isman yang memindahkannya sendiri dari baki ke atas meja.
f.f.f.f. “Mas Gatot dapat menyelesaikan studinya dengan baik. Aku merasa “Mas Gatot dapat menyelesaikan studinya dengan baik. Aku merasa “Mas Gatot dapat menyelesaikan studinya dengan baik. Aku merasa “Mas Gatot dapat menyelesaikan studinya dengan baik. Aku merasa
sendiri, tanggung jawabku sebagai nyonya semakin berat.sendiri, tanggung jawabku sebagai nyonya semakin berat.sendiri, tanggung jawabku sebagai nyonya semakin berat.sendiri, tanggung jawabku sebagai nyonya semakin berat.
Dari kutipan di atas, pengarang ingin menyampaikan bahwa memelihara
dan memupuk cinta kepada pasangan hidup itu sulit, sehingga jika sudah
mendapatkan itu kita harus bisa menjaganya agar rasa cinta yang telah terjalin
tetap bertahan. Sehingga segala kesulitan akan dapat diatasi bersama-sama.
Pesan Syariah yang terkandung dalam bab 5 novel Mahligai Perkawinan, yaitu:
a.a.a.a. Mungkin karena aku rajin memvariasikan makanan, menyuapi kembali Mungkin karena aku rajin memvariasikan makanan, menyuapi kembali Mungkin karena aku rajin memvariasikan makanan, menyuapi kembali Mungkin karena aku rajin memvariasikan makanan, menyuapi kembali
setelah memberi kesempatan padanya untuk mencoba makan sendiri, setelah memberi kesempatan padanya untuk mencoba makan sendiri, setelah memberi kesempatan padanya untuk mencoba makan sendiri, setelah memberi kesempatan padanya untuk mencoba makan sendiri,
anakanakanakanak----anakkanakkanakkanakku tak pernah menolak apa pun yang kuberikan, setelah u tak pernah menolak apa pun yang kuberikan, setelah u tak pernah menolak apa pun yang kuberikan, setelah u tak pernah menolak apa pun yang kuberikan, setelah
kucicipi.kucicipi.kucicipi.kucicipi.
b.b.b.b. Aku bergegas ke dapur, memasak air untuk merebus SuperAku bergegas ke dapur, memasak air untuk merebus SuperAku bergegas ke dapur, memasak air untuk merebus SuperAku bergegas ke dapur, memasak air untuk merebus Super----mie, mie, mie, mie,
kusiapkan potongan sayur, kubis, wortel, buncis, telur, dan irisan tipis kusiapkan potongan sayur, kubis, wortel, buncis, telur, dan irisan tipis kusiapkan potongan sayur, kubis, wortel, buncis, telur, dan irisan tipis kusiapkan potongan sayur, kubis, wortel, buncis, telur, dan irisan tipis
daging.daging.daging.daging.
c.c.c.c. “Semua sayur bisa bikin badan kuat, nanti kamu“Semua sayur bisa bikin badan kuat, nanti kamu“Semua sayur bisa bikin badan kuat, nanti kamu“Semua sayur bisa bikin badan kuat, nanti kamu nggak bisa gede kayak nggak bisa gede kayak nggak bisa gede kayak nggak bisa gede kayak
Bapak lho, nggak bisa nyetir mobil,” sahut Bimo serius.Bapak lho, nggak bisa nyetir mobil,” sahut Bimo serius.Bapak lho, nggak bisa nyetir mobil,” sahut Bimo serius.Bapak lho, nggak bisa nyetir mobil,” sahut Bimo serius.
d.d.d.d. Seorang Pembina yang kurang menguasai bidangnya, sikapnya dalam Seorang Pembina yang kurang menguasai bidangnya, sikapnya dalam Seorang Pembina yang kurang menguasai bidangnya, sikapnya dalam Seorang Pembina yang kurang menguasai bidangnya, sikapnya dalam
penyajian latihan akan jauh dari bijaksana. Katapenyajian latihan akan jauh dari bijaksana. Katapenyajian latihan akan jauh dari bijaksana. Katapenyajian latihan akan jauh dari bijaksana. Kata----katanya tidak akan katanya tidak akan katanya tidak akan katanya tidak akan
didengarkan… Apakah wanita desa yang mengadidengarkan… Apakah wanita desa yang mengadidengarkan… Apakah wanita desa yang mengadidengarkan… Apakah wanita desa yang mengasuh anak mampu suh anak mampu suh anak mampu suh anak mampu
memikirkan ini semua?memikirkan ini semua?memikirkan ini semua?memikirkan ini semua?
e.e.e.e. Setelah membereskan mainan, ketiga anakku mandi, sementara aku Setelah membereskan mainan, ketiga anakku mandi, sementara aku Setelah membereskan mainan, ketiga anakku mandi, sementara aku Setelah membereskan mainan, ketiga anakku mandi, sementara aku
menyiapkan makan malam.menyiapkan makan malam.menyiapkan makan malam.menyiapkan makan malam.
Dari kutipan di atas, pengarang ingin menyampaikan bahwa menjadi
seorang ibu harus memiliki pendidikan yang bagus agar dapat menyeimbangi
pengetahuan anak-anaknya. Seorang ibu harus sigap dan kreatif juga mampu
memberikan pengertian yang baik kepada anak-anaknya. Sehingga anak-anak
dapat tumbuh dengan subur dan pintar.
Pesan Syariah yang terkandung dalam bab 6 novel Mahligai Perkawinan, yaitu:
a.a.a.a. Untung di Jepang semua orang sudah tahu, tak ada waktu untuk Untung di Jepang semua orang sudah tahu, tak ada waktu untuk Untung di Jepang semua orang sudah tahu, tak ada waktu untuk Untung di Jepang semua orang sudah tahu, tak ada waktu untuk
bergaya ketika masih memiliki anak kecil.bergaya ketika masih memiliki anak kecil.bergaya ketika masih memiliki anak kecil.bergaya ketika masih memiliki anak kecil.
b.b.b.b. Kadang timbul juga keinginanku menitipkan Dipo pada seorang Kadang timbul juga keinginanku menitipkan Dipo pada seorang Kadang timbul juga keinginanku menitipkan Dipo pada seorang Kadang timbul juga keinginanku menitipkan Dipo pada seorang
babysitter yang dapat kupesan lewat telepon… tapi niat itu selalu babysitter yang dapat kupesan lewat telepon… tapi niat itu selalu babysitter yang dapat kupesan lewat telepon… tapi niat itu selalu babysitter yang dapat kupesan lewat telepon… tapi niat itu selalu
urung.urung.urung.urung.
c.c.c.c. “Lalu, akhirnya aku mau juga hamil. Oh…Isti, kelahiran Yuriko ternyata “Lalu, akhirnya aku mau juga hamil. Oh…Isti, kelahiran Yuriko ternyata “Lalu, akhirnya aku mau juga hamil. Oh…Isti, kelahiran Yuriko ternyata “Lalu, akhirnya aku mau juga hamil. Oh…Isti, kelahiran Yuriko ternyata
tak menghasilkan kebhagiaan yang kami harapkan,” tangisnya berurai tak menghasilkan kebhagiaan yang kami harapkan,” tangisnya berurai tak menghasilkan kebhagiaan yang kami harapkan,” tangisnya berurai tak menghasilkan kebhagiaan yang kami harapkan,” tangisnya berurai
lagi.lagi.lagi.lagi.
Dari kutipan di atas, pengarang ingin menyampaikan bahwa seorang ibu
harus bisa menerima dan menjalani kewajibannya sebagai seorang ibu dengan
ikhlas tanpa memikirkan imbalan atau apapun.
Pesan Syariah yang terkandung dalam bab 7 novel Mahligai Perkawinan, yaitu:
a.a.a.a. Setiap kali aku mengenang Isman, perasaan berdosa atau entah apa Setiap kali aku mengenang Isman, perasaan berdosa atau entah apa Setiap kali aku mengenang Isman, perasaan berdosa atau entah apa Setiap kali aku mengenang Isman, perasaan berdosa atau entah apa
namanya, menggugat kuat dalam kanamanya, menggugat kuat dalam kanamanya, menggugat kuat dalam kanamanya, menggugat kuat dalam kalbuku.lbuku.lbuku.lbuku.
b.b.b.b. BerkaliBerkaliBerkaliBerkali----kali dikecupnya air mataku yang mengalir deras, dieratkannya kali dikecupnya air mataku yang mengalir deras, dieratkannya kali dikecupnya air mataku yang mengalir deras, dieratkannya kali dikecupnya air mataku yang mengalir deras, dieratkannya
pelakunya, bagaikan ingin menyedot keriasuan yang membenahi pelakunya, bagaikan ingin menyedot keriasuan yang membenahi pelakunya, bagaikan ingin menyedot keriasuan yang membenahi pelakunya, bagaikan ingin menyedot keriasuan yang membenahi
jiwaku. jiwaku. jiwaku. jiwaku. Ia membimbingku masuk kamar tidur kami.Ia membimbingku masuk kamar tidur kami.Ia membimbingku masuk kamar tidur kami.Ia membimbingku masuk kamar tidur kami.
c.c.c.c. Dengan hatiDengan hatiDengan hatiDengan hati----hati, kuceritakan dari awal riwayat perkenalanku dengahati, kuceritakan dari awal riwayat perkenalanku dengahati, kuceritakan dari awal riwayat perkenalanku dengahati, kuceritakan dari awal riwayat perkenalanku dengan n n n
Isman, yang pernah membuatku linglung untuk sementara.Isman, yang pernah membuatku linglung untuk sementara.Isman, yang pernah membuatku linglung untuk sementara.Isman, yang pernah membuatku linglung untuk sementara.
d.d.d.d. “Isti, kaulewati saat“Isti, kaulewati saat“Isti, kaulewati saat“Isti, kaulewati saat----saat yang berat sendirian. Aku tetap mencintaimu, saat yang berat sendirian. Aku tetap mencintaimu, saat yang berat sendirian. Aku tetap mencintaimu, saat yang berat sendirian. Aku tetap mencintaimu,
kita pergi melayat Lestari, yuk!” ucapnya pelan.kita pergi melayat Lestari, yuk!” ucapnya pelan.kita pergi melayat Lestari, yuk!” ucapnya pelan.kita pergi melayat Lestari, yuk!” ucapnya pelan.
e.e.e.e. Kami susun dan kami rekatkan kembali serpihan cintaku yang tercabikKami susun dan kami rekatkan kembali serpihan cintaku yang tercabikKami susun dan kami rekatkan kembali serpihan cintaku yang tercabikKami susun dan kami rekatkan kembali serpihan cintaku yang tercabik----
cabicabicabicabik, dengan madu asmara kami, di sini, di rumah kami, bukan di k, dengan madu asmara kami, di sini, di rumah kami, bukan di k, dengan madu asmara kami, di sini, di rumah kami, bukan di k, dengan madu asmara kami, di sini, di rumah kami, bukan di
tempat lain.tempat lain.tempat lain.tempat lain.
Dari kutipan di atas, pengarang ingin menyampaikan bahwa kesetiaan
seseorang dapat teruji kapanpun. Namun jika pasangan suami-isteri dapat saling
percaya dan memberikan pengertian yang baik kepada pasangannya, maka
rintangan apapun dapat mereka lewati bersama-sama.
Pesan Syariah yang terkandung dalam bab 8 novel Mahligai Perkawinan, yaitu:
a.a.a.a. Aku dan suamiku berada dalam satu selimut, berbagai kehangatan Aku dan suamiku berada dalam satu selimut, berbagai kehangatan Aku dan suamiku berada dalam satu selimut, berbagai kehangatan Aku dan suamiku berada dalam satu selimut, berbagai kehangatan
dalam keremangan kamar yang sdalam keremangan kamar yang sdalam keremangan kamar yang sdalam keremangan kamar yang sejuk.ejuk.ejuk.ejuk.
b.b.b.b. “Pesta yang kita tuju adalah perayaan perkawinan. “Pesta yang kita tuju adalah perayaan perkawinan. “Pesta yang kita tuju adalah perayaan perkawinan. “Pesta yang kita tuju adalah perayaan perkawinan. Bapak akan berjalan Bapak akan berjalan Bapak akan berjalan Bapak akan berjalan
di depan, lalu Dipo, Bimo, Aji, baru Ibu.di depan, lalu Dipo, Bimo, Aji, baru Ibu.di depan, lalu Dipo, Bimo, Aji, baru Ibu.di depan, lalu Dipo, Bimo, Aji, baru Ibu.
c.c.c.c. Latihan seperti ini sudah kumulai sejak mereka belum masuk taman Latihan seperti ini sudah kumulai sejak mereka belum masuk taman Latihan seperti ini sudah kumulai sejak mereka belum masuk taman Latihan seperti ini sudah kumulai sejak mereka belum masuk taman
kanakkanakkanakkanak----kanak.kanak.kanak.kanak.
d.d.d.d. “Oom Isman sama Tante kan sedang berbahagia malam i“Oom Isman sama Tante kan sedang berbahagia malam i“Oom Isman sama Tante kan sedang berbahagia malam i“Oom Isman sama Tante kan sedang berbahagia malam ini, mungkin ni, mungkin ni, mungkin ni, mungkin
juga ingin mengajak temanjuga ingin mengajak temanjuga ingin mengajak temanjuga ingin mengajak teman----temannya merasakan kebahagiaan itu!” temannya merasakan kebahagiaan itu!” temannya merasakan kebahagiaan itu!” temannya merasakan kebahagiaan itu!”
jawabku.jawabku.jawabku.jawabku.
e.e.e.e. Dia menunduk, menerima selamat dari anakDia menunduk, menerima selamat dari anakDia menunduk, menerima selamat dari anakDia menunduk, menerima selamat dari anak----anakku dengan penuh anakku dengan penuh anakku dengan penuh anakku dengan penuh
perhatian.perhatian.perhatian.perhatian.
Dari kutipan di atas, pengarang ingin menyampaikan bahwa dimanapun
dan kapanpun orang tua dapat memberikan pelajaran dan contoh bersikap yang
baik kepada anak-anaknya. Hal ini dilakukan untuk melatih sikap mengharagai
dan menghormati orang lain.
Pesan Akhlak yang terkandung dalam bab 1 novel Mahligai Perkawinan, yaitu:
a.a.a.a. Aku adalah istri pengusaha berhasil. Rumah tanggaku sudah berjalan Aku adalah istri pengusaha berhasil. Rumah tanggaku sudah berjalan Aku adalah istri pengusaha berhasil. Rumah tanggaku sudah berjalan Aku adalah istri pengusaha berhasil. Rumah tanggaku sudah berjalan
sepuluh tahun dengan dikaruniai tiga anak lelaki yang sehat.sepuluh tahun dengan dikaruniai tiga anak lelaki yang sehat.sepuluh tahun dengan dikaruniai tiga anak lelaki yang sehat.sepuluh tahun dengan dikaruniai tiga anak lelaki yang sehat.
b.b.b.b. Suamiku sepuluh tahun lebih tua dariku. Ia telah berhasil membangun Suamiku sepuluh tahun lebih tua dariku. Ia telah berhasil membangun Suamiku sepuluh tahun lebih tua dariku. Ia telah berhasil membangun Suamiku sepuluh tahun lebih tua dariku. Ia telah berhasil membangun
sikapku jadi seorang wanita dewasa yang berkepribadian mantap, yang sikapku jadi seorang wanita dewasa yang berkepribadian mantap, yang sikapku jadi seorang wanita dewasa yang berkepribadian mantap, yang sikapku jadi seorang wanita dewasa yang berkepribadian mantap, yang
tahu persis dimana posisiku dan apa yang harus aku lakukan.tahu persis dimana posisiku dan apa yang harus aku lakukan.tahu persis dimana posisiku dan apa yang harus aku lakukan.tahu persis dimana posisiku dan apa yang harus aku lakukan.
c.c.c.c. Dalam umurnya yang masih muda, ia telah meraih kedudukan Dalam umurnya yang masih muda, ia telah meraih kedudukan Dalam umurnya yang masih muda, ia telah meraih kedudukan Dalam umurnya yang masih muda, ia telah meraih kedudukan jauh jauh jauh jauh
meninggalkan rekan sebayanya. meninggalkan rekan sebayanya. meninggalkan rekan sebayanya. meninggalkan rekan sebayanya. Suaranya mantap penuh wibawa dan Suaranya mantap penuh wibawa dan Suaranya mantap penuh wibawa dan Suaranya mantap penuh wibawa dan
disegani dalam pergaulan.disegani dalam pergaulan.disegani dalam pergaulan.disegani dalam pergaulan.
d.d.d.d. Kami hidup dalam kelebihan morel maupun materiel, namun gaya hidup Kami hidup dalam kelebihan morel maupun materiel, namun gaya hidup Kami hidup dalam kelebihan morel maupun materiel, namun gaya hidup Kami hidup dalam kelebihan morel maupun materiel, namun gaya hidup
kami seharikami seharikami seharikami sehari----hari sangat sederhana.hari sangat sederhana.hari sangat sederhana.hari sangat sederhana.
e.e.e.e. Dulu kami memiliki video, tetapi dengan bermacam pertiDulu kami memiliki video, tetapi dengan bermacam pertiDulu kami memiliki video, tetapi dengan bermacam pertiDulu kami memiliki video, tetapi dengan bermacam pertimbangan demi mbangan demi mbangan demi mbangan demi
kebaikan anakkebaikan anakkebaikan anakkebaikan anak----anak, barang jual kembali.anak, barang jual kembali.anak, barang jual kembali.anak, barang jual kembali.
f.f.f.f. “Kan kita akan pergi bersama“Kan kita akan pergi bersama“Kan kita akan pergi bersama“Kan kita akan pergi bersama----sama, nggak usah dicari, aku tetap sama, nggak usah dicari, aku tetap sama, nggak usah dicari, aku tetap sama, nggak usah dicari, aku tetap
dekatmu, Yang!” ucapku meyakinkan.dekatmu, Yang!” ucapku meyakinkan.dekatmu, Yang!” ucapku meyakinkan.dekatmu, Yang!” ucapku meyakinkan.
g.g.g.g. Siraman kasihku padanya kutunjukkan dengan antara lain merawat dan Siraman kasihku padanya kutunjukkan dengan antara lain merawat dan Siraman kasihku padanya kutunjukkan dengan antara lain merawat dan Siraman kasihku padanya kutunjukkan dengan antara lain merawat dan
meladeni sendiri keperluannyameladeni sendiri keperluannyameladeni sendiri keperluannyameladeni sendiri keperluannya....
h.h.h.h. Sementara suamiku memelukku dari belakang, mengecup ringan pipiku Sementara suamiku memelukku dari belakang, mengecup ringan pipiku Sementara suamiku memelukku dari belakang, mengecup ringan pipiku Sementara suamiku memelukku dari belakang, mengecup ringan pipiku
lantas keluar dari mobilnya. Dari kaca ia memandangku, aku melambai.lantas keluar dari mobilnya. Dari kaca ia memandangku, aku melambai.lantas keluar dari mobilnya. Dari kaca ia memandangku, aku melambai.lantas keluar dari mobilnya. Dari kaca ia memandangku, aku melambai.
Dari kutipan di atas, pengarang ingin menyampaikan bahwa dengan
kesabaran dan kesetiaan terhadap pasangan hidup kita, maka perasaan cinta dan
kasih sayang itu akan tumbuh seiring berjalannya waktu. Dengan melayani semua
keperluan suami maka rasa kasih sayang akan menjadi semakin kuat.
Pesan Akhlak yang terkandung dalam bab 2 novel Mahligai Perkawinan, yaitu:
“Aduh, ibu sampai kaget! Habis Tape-nya terlalu keras, ya? Sampai nggak
tahu kalau kamu datang!” ujarku sambil mencium pipinya.
Dari kutipan di atas, pengarang ingin menyampaikan bahwa mengakui
kesalahan harus dilakukan oleh siapapun dengan siapapun.
Pesan Akhlak yang terkandung dalam bab 3 novel Mahligai Perkawinan, yaitu:
a.a.a.a. Kelompok demi kelompok, aku masukkan secara bergantian. Aku tak Kelompok demi kelompok, aku masukkan secara bergantian. Aku tak Kelompok demi kelompok, aku masukkan secara bergantian. Aku tak Kelompok demi kelompok, aku masukkan secara bergantian. Aku tak
suka bajusuka bajusuka bajusuka baju----baju kotor keluargaku, lebihbaju kotor keluargaku, lebihbaju kotor keluargaku, lebihbaju kotor keluargaku, lebih----lebih baju dalam, dipegang oleh lebih baju dalam, dipegang oleh lebih baju dalam, dipegang oleh lebih baju dalam, dipegang oleh
orang lain! Terlalu pribadi.orang lain! Terlalu pribadi.orang lain! Terlalu pribadi.orang lain! Terlalu pribadi.
b.b.b.b. ““““Kursus apa saja yang kamu suka? Sebab kalau kamu tinggal di sini, Kursus apa saja yang kamu suka? Sebab kalau kamu tinggal di sini, Kursus apa saja yang kamu suka? Sebab kalau kamu tinggal di sini, Kursus apa saja yang kamu suka? Sebab kalau kamu tinggal di sini,
kamu juga termasuk orang yang harus memberikan contoh yang baik kamu juga termasuk orang yang harus memberikan contoh yang baik kamu juga termasuk orang yang harus memberikan contoh yang baik kamu juga termasuk orang yang harus memberikan contoh yang baik
pada anakpada anakpada anakpada anak----anakku!”anakku!”anakku!”anakku!”
Dari kutipan di atas, pengarang ingin menyampaikan bahwa mengurus
segala keperluan dan rumah tangga harus dilakukan sendiri oleh seorang isteri, itu
semua dapat lebih membangun ikatan antara isteri dengan suami dan ibu dengan
anak. Serta memberikan contoh yang baik dapat diberikan oleh siapapun yang
berada di rumah.
Pesan Akhlak yang terkandung dalam bab 4 novel Mahligai Perkawinan, yaitu:
a.a.a.a. Mobil diparkir di halaman luas dan rimbun. Rumput di tepi jalan terawat Mobil diparkir di halaman luas dan rimbun. Rumput di tepi jalan terawat Mobil diparkir di halaman luas dan rimbun. Rumput di tepi jalan terawat Mobil diparkir di halaman luas dan rimbun. Rumput di tepi jalan terawat
rapi. Bersih sekali. Banyak orang asing dan anakrapi. Bersih sekali. Banyak orang asing dan anakrapi. Bersih sekali. Banyak orang asing dan anakrapi. Bersih sekali. Banyak orang asing dan anak----anak bermain. anak bermain. anak bermain. anak bermain.
Kelihatan sangat bahagia.Kelihatan sangat bahagia.Kelihatan sangat bahagia.Kelihatan sangat bahagia.
b.b.b.b. “Istirahat sebentar, ya, mau telepon ke rumah,” aku berdi“Istirahat sebentar, ya, mau telepon ke rumah,” aku berdi“Istirahat sebentar, ya, mau telepon ke rumah,” aku berdi“Istirahat sebentar, ya, mau telepon ke rumah,” aku berdiri.ri.ri.ri.
Dari kutipan di atas, pengarang ingin menyampaikan bahwa lingkungan
yang bersih dan terawat merupakan cerminan orang yang beriman. Karena dengan
menjaga kebersihan lingkungan akan membuat orang nyaman berada di
lingkungan itu.
Pesan Akhlak yang terkandung dalam bab 5 novel Mahligai Perkawinan, yaitu:
Selama menyusui, selalu kupakai lipatan kain untuk menutup buah dada
bagian atas. Lebih-lebih bila meneteki di depan umum.
Dari kutipan di atas, pengarang ingin menyampaikan bahwa menjaga dan
menutupi aurat seorang wanita itu penting.
Pesan Akhlak yang terkandung dalam bab 6 novel Mahligai Perkawinan, yaitu:
a.a.a.a. “Pegawai di sini sudah kaya, rokok masih panjang begitu sudah “Pegawai di sini sudah kaya, rokok masih panjang begitu sudah “Pegawai di sini sudah kaya, rokok masih panjang begitu sudah “Pegawai di sini sudah kaya, rokok masih panjang begitu sudah
dibuang,” gumamku.dibuang,” gumamku.dibuang,” gumamku.dibuang,” gumamku.
b.b.b.b. Kulewati pintu keluar, setelah mengucapkan terima kasih pada paKulewati pintu keluar, setelah mengucapkan terima kasih pada paKulewati pintu keluar, setelah mengucapkan terima kasih pada paKulewati pintu keluar, setelah mengucapkan terima kasih pada para ra ra ra
penjaga di situ. penjaga di situ. penjaga di situ. penjaga di situ. Aku melangkah turun.Aku melangkah turun.Aku melangkah turun.Aku melangkah turun.
Dari kutipan di atas, pengarang ingin menyampaikan bahwa seorang
mukmin itu harus bersikap hemat dan menghormati orang lain.
Pesan Akhlak yang terkandung dalam bab 7 novel Mahligai Perkawinan, yaitu:
a.a.a.a. Setelah anakSetelah anakSetelah anakSetelah anak----anak berangkat ke sekolah, aku membereskan baju anakanak berangkat ke sekolah, aku membereskan baju anakanak berangkat ke sekolah, aku membereskan baju anakanak berangkat ke sekolah, aku membereskan baju anak----
anak di lemari yang hampir setiap hari susunannya berantakan.anak di lemari yang hampir setiap hari susunannya berantakan.anak di lemari yang hampir setiap hari susunannya berantakan.anak di lemari yang hampir setiap hari susunannya berantakan.
b.b.b.b. Aku kembali lagi pada anakAku kembali lagi pada anakAku kembali lagi pada anakAku kembali lagi pada anak----anakku, yang menjemurkan sepatuku. anakku, yang menjemurkan sepatuku. anakku, yang menjemurkan sepatuku. anakku, yang menjemurkan sepatuku.
Kuucapkan terima kasih pada mereka.Kuucapkan terima kasih pada mereka.Kuucapkan terima kasih pada mereka.Kuucapkan terima kasih pada mereka.
c.c.c.c. Diciumnya pipiku, seakanDiciumnya pipiku, seakanDiciumnya pipiku, seakanDiciumnya pipiku, seakan ingin menyatakan terima kasih atas ingin menyatakan terima kasih atas ingin menyatakan terima kasih atas ingin menyatakan terima kasih atas
pengertianku.pengertianku.pengertianku.pengertianku.
Dari kutipan di atas, pengarang ingin menyampaikan bahwa ibu harus
membereskan dan merawat seisi rumah dengan tangan sendiri dan disertai hati
yang ikhlas tanpa beban. Dan memberikan contoh dengan mengajarkan anak
untuk bisa menghargai hasil kerja orang lain harus dimulai sejak kecil.
Pesan Akhlak yang terkandung dalam bab 8 novel Mahligai Perkawinan, yaitu:
a.a.a.a. Kupandangi lagi wajahku di cermin. Kupandangi lagi wajahku di cermin. Kupandangi lagi wajahku di cermin. Kupandangi lagi wajahku di cermin. Mas gatot membantu merapikan Mas gatot membantu merapikan Mas gatot membantu merapikan Mas gatot membantu merapikan
dandananku.dandananku.dandananku.dandananku.
b.b.b.b. Ketika Isman menolKetika Isman menolKetika Isman menolKetika Isman menoleh, pandangannya berhenti pada raut wajahku. eh, pandangannya berhenti pada raut wajahku. eh, pandangannya berhenti pada raut wajahku. eh, pandangannya berhenti pada raut wajahku.
Kukembangkan senyum tanpa arti apaKukembangkan senyum tanpa arti apaKukembangkan senyum tanpa arti apaKukembangkan senyum tanpa arti apa----apa.apa.apa.apa.
c.c.c.c. Iriyanti tersenyum manis, sambil mengulurkan tangannya.Iriyanti tersenyum manis, sambil mengulurkan tangannya.Iriyanti tersenyum manis, sambil mengulurkan tangannya.Iriyanti tersenyum manis, sambil mengulurkan tangannya.
Dari kutipan di atas, pengarang ingin menyampaikan bahwa memberikan
penghormatan kepada orang lain bisa dilakukan dengan memberikan penampilan
yang terbaik yang kita miliki.
Dari hasil penjurian ketiga orang juri di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa pesan yang paling dominan adalah mengenai pesan syariah.
Namun menurut penulis, pesan yang paling banyak terkandung dalam
novel Mahligai Perkawinan adalah pesan akhlak. Pesan akhlak yang terkandung
yaitu mengenai pesan moral hubungan antara sesama manusia yaitu suami dan
isteri, ibu dengan anak, ayah dengan anak, dan juga hubungan sesama manusia.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah menjelaskan dan menganalisis pembahasan-pembahasan yang
telah dikemukakan di atas, maka penulis memperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Pesan-pesan yang terdapat dalam novel Mahligai Perkawinan adalah pesan-
pesan aqidah, pesan syariah dan pesan akhlak. Tergambar betapa kuatnya
tokoh utama dalam novel ini menjalankan ibadahnya meski ia punya
kesibukan yang padat. Juga pesan muamalah, pengarang mencontohkan dalam
novelnya tentang menjalin hubungan dengan sesama manusia. Sedangkan
pesan dakwah yang berkaitan dengan pesan akhlak yaitu tokoh utama dalam
novel ini memberikan contoh-contoh kepada tokoh lainnya dalam hal ini
adalah anak-anak tokoh utama tentang ibadah kepada Allah, dan memiliki rasa
saling menyayangi satu dengan yang lain.
2. Adapun kategori pesan Aqidah yang paling dominan yaitu pesan Aqidah
mengenai Iman kepada Allah. Dan kategori pesan Syariah yang paling
dominan yaitu mengenai pesan muamalah yang berkaitan dengan perkawinan
dan kewajiban seorang ibu sekaligus seorang isteri. Sedangkan kategori pesan
akhlak yaitu mengenai pesan akhlak kepada sesama manusia yaitu sikap
menghormati orang yang lebih tua juga mengenai sopan-santun.
3. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dihitung secara reliabilitas dan
validitas peneliti telah menemukan kecenderungan pesan-pesan dakwah dalam
novel Mahligai Perkawinan karya Anni Iwasaki. Berdasarkan pengolahan data
secara analisis, maka dapat disimpulkan bahwa kecenderungan isi pesan
dalam novel Mahligai Perkawinan ini adalah pesan aqidah dengan prosentase
17.44%, diikuti pesan syariah dengan prosentase 60.47%, kemudian pesan
akhlak dengan prosentase 20.09%.
4. Penyampaian pesan dakwah melalui novel Mahligai Perkawinan sudah baik.
Gaya bahasa yang digunakan pengarang sederhana dan mudah dipahami.
Tetapi, meskipun cara penyampaiannya sederhana namun pesan yang ingin
disampaikan bisa tertangkap oleh pembaca novel ini. Ini dikarenakan Anni
Iwasaki adalah seorang sastrawati yang telah berpengalaman dalam dunia
sastra, dan sudah mahir dalam menguntaikan kata-kata dalam sebuah tulisan.
Dan Anni Iwasaki juga sangat memperhatikan pesan yang ia sampaikan dalam
cerita novel yang ia tulis dalam novelnya.
B. Saran-saran
Setelah penulis menyelesaikan penelitian ini, penulis memberikan
beberapa saran-saran, antara lain:
1. Kepada praktisi atau ilmuwan dakwah yang bergerak dalam bidang dakwah
agar lebih memperhatikan dunia sastra atau media cetak sebagai sarana
dakwah. Karena pada saat ini sarana media cetak sangat efektif dan juga
efisien dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah.
2. Dosen-dosen dan mahasiswa Fakultas Dakwah lebih memperdalam diskusi
tentang media novel yang bisa dijadikan media dakwah.
3. Pengarang dan penulis pada umumnya sebaiknya menulis karya-karya yang
mempunyai pesan-pesan moral dan humanis untuk mencerahkan kehidupan
umat manusia.
4. Pengarang novel Mahligai Perkawinan semoga tidak berhenti berjuang
membuat karya-karya yang mempunyai pesan-pesan dakwah yang lebih baik.
5. Masyarakat dan pembaca agar lebih selektif dalam memilih bacaan. Pilihlah
bacaan yang bisa memberikan pencerahan. Hindari bacaan-bacaan yang bisa
merusak akhlak dan moral.
6. Penerbit novel-novel Islami agar lebih konsisten dan memiliki komitmen
dalam menertbitkan novel-novel baik fiksi maupun nonfiksi yang banyak
menyampaikan ajaran Islam.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
al-Munawir, Ahmad Warson, al-Munawir, Jakarta: Pustaka Progresif, 1997
Ambary, Abdullah, Inti Sari Sastra Indonesia, Bandung: Djantika, 1983
Arifin, M, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1996, cet. 1
Azis, Moh Ali, Ilmu Dakwah, Jakarta: Prenada Media, 2004
Effendy, Onong Uchana, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: Remaja
Rosda karya, 1994, cet. ke 8
Eneste, Pamusut, Buku Pintar Sastra Indonesia, Jakarta: Kompas, 2001, edisi ke-3
Eogleton, Terry, Teori Sastra Sebuah Pengantar Komprehensif, Yogyakarta dan
Bandung: Jalasutra, 2006, cet. ke-1
Ghazali, M. Bahri, Dakwah Komunikatif : Membangun Kerangka Dasar Ilmu
Komunikasi Dakwah, Jakarta : Media Dakwah, 1984, cet ke-2
Hasanudin, Hukum Dakwah : Tinjuan Aspek Hukum Dalam Berdakwah di
Indonesia, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya,1996, cet. ke-1
Iwasaki, Anni, Mahligai Perkawinan, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1991
Jumroni, Metode-metode Penelitian Komunikasi, Jakarta: UIN Jakarta Press,
2006, cet. ke-1
Kusman, Suf, Jurnalisme Universal
Latif, Nasarudin, Teori dan Praktik Dakwah Islamiyah, Jakarta: Firma Dara, 1998
Muhtarom, Zaini, Dasar-dasar Manajemen Dakwah Islam, Yogyakarta: Al-Amin
Press, 1996, cet. ke 1
Nasution, Zulkarnaen, Sosiologi Komunikasi Massa, Jakarta: Pusat penelitian
Universitas Terbuka, 2001, cet. ke-2
Nata, Abudin, Akhlak Tasawuf, Jakarta, Raja Grafindo Persada,2003, cet. ke-iv
Nazir, Muhammad, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998
Omar, Toha Yahya, Ilmu Dakwah, Jakarta : PT. Wijaya, 1971, cet. ke-2
Saleh, E. Hasan, Studi Islam di Perguruan Tinggi Pembinanan IMTAQ dan
Pengembangan Wawasan, Jakarta: ISTN, 2000
Stokes, Jane, How To Do Media and Cultural Studies, Yogyakarta: PT Bentang
Pustaka, 2006, cet. ke-1
Suprapto, Kumpulan Istilah dan Apresiasi Sastra Bahasa Indonesia, Surabaya:
Indah,1993
Syukir, Asmuni, Dasar-dasar Dakwah Islam, Surabaya: Ikhlas, 1983, cet. 1
Tasmara, Toto, Komunikasi Dakwah, Jakarta, Gaya Media Pratama : 1997
Artikel
Anni Iwasaki Foundation, Dawai Jiwa Anni Iwasaki, Jakarta: 2002
Internet
www. Google.com, kata kunci “Anni Iwasaki”
www. pusjuki.org