analisis isi pesan dakwah dalam acara kajian kitab...

121
ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB KUNING “SHAHIH BUKHARI” Di TVRI Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah Dan Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I) Oleh: LAILA NURDIANA NIM: 109051000129 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2013 M / 1434 M

Upload: trinhkhue

Post on 08-Mar-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN

KITAB KUNING “SHAHIH BUKHARI” Di TVRI

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah Dan Komunikasi

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I)

Oleh:

LAILA NURDIANA

NIM: 109051000129

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2013 M / 1434 M

Page 2: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,
Page 3: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,
Page 4: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana 1 di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, Mei 2013

Laila Nurdiana

Page 5: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

i

ABSTRAK

LAILA NURDIANA

Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Acara Kajian Kitab Kuning

“Shahih Bukhari” di TVRI

Televisi sebagai media yang sangat efektif dalam menyebarkan

dakwah dan medium paling berpengaruh dalam membentuk sikap dan

kepribadian masyarakat secara luas. Program-program acaranya TVRI

berorientasi pada keagamaan, pendidikan dan hiburan. Banyaknya acara

di TVRI membuat penulis memilih acara kajian kitab kuning shahih

bukhari, salah satu alasannya karena acara ini merupakan acara yang dapat

membantu masyarakat agar mengetahui sebagai umat islam yang harus

berpegang teguh dengan al-Qur’an dan hadits, karena dalam acara ini

berbagai permasalan agama dibahas dengan menggunakan hadits shahih

bukhari yang tidak diragukan lagi keshahihannya.

Dari pernyataan di atas, maka peneliti merumuskan masalah agar

penelitian tidak jauh melebar, peneliti merumuskan masalah pada pesan

dakwah yang terkandung dalam Acara Kajian Kitab Kuning Shahih

Bukhari di TVRI? Dan pesan dakwah yang paling dominan dalam Acara

Kajian Kitab Kuning Shahih Bukhari di TVRI.

Penelitian ini menggunakan metode Analisis Isi melalui deskriptif

analisis, yaitu menerangkan dan menggambarkan keadaan sebenarnya

yang kemudian menuangkannya dalam penulisan skripsi ini. Teknik

pengumpulan data berupa observasi yaitu penulis terjun langsung berupa

observasi.

Dalam penelitian ini, penulis menyimpulkan bawasannya pesan yang

terdapat dalam Acara Kajian Kitab Kuning Shahih Bukhari edisi januari-

Maret, yaitu pesan yang memberitahukan sunnah-sunnah yang dikerjakan

oleh Rasulullah SAW dan juga mengajarkan cara bersuci dari hadats kecil

dan besar serta memberikan cara berwdhu yang benar. Semua pesan yang

terkandung dalam acara kajian kitab kuning shahih bukhari adalah pesan

akhlak, akidah dan syari’ah. Namun pesan yang sering banyak muncul

adalah pesan syariah. Dan kini penulis mengambil kesimpulan pesan yang

mengandung syari’ah bernilai ibadah yakni Thaharah ada dalam tema

Bersiwak, Air Yang Dipergunakan Berwudhu, Etika Buang Air Kecil, Hal

Yang Membatalkan Wudhu, Hal-Hal Yang Tidak Membatalkan Wudhu,

Mandi Secara Rasulullah SAW, Sunnah-Sunnah Wudhu, Waktu

Berwudhu dan Wudhu dan Al-Qur’an. Pesan dakwah yang mengandung

pesan akidah ada dalam tema Belajar Mencintai Rasulullah. Dan pesan

yang paling dominan dalam acara kajian kitab kuning shahih bukhari

adalah pesan Syari’ah.

Page 6: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmaanirrohim

Pertama-tama penulis mengucapkan puji syukur Alhamdulillah kepada

Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya, Dialah Allah yang

Maha Pengasih dan Maha Penyayang yang telah memberikan nikmat Iman, Islam

dan Ikhsan kepada seluruh umat manusia yang ada di muka bumi ini. Dialah

Tuhan yang menciptakan akal sebagai mediator untuk berfikir dan merenung

tentang kekuasaan-Nya, untuk mempelajari lautan ilmu-Nya dan yang terpenting

untuk menyadari, mengetahui, mengingat dan menyaksikan akan eksistensi-Nya

setiap saat.

Bersama rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan

skripsi ini sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana dan merupakan

kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Baginda Nabi Besar

Muhammad SAW, keluarganya, sahabat-sahabatnya, dan seluruh pengikutnya

yang senantiasa istiqamah dalam mengikuti dan memegang teguh ajaran-Nya dan

menjalankan agama Allah SWT. Semoga uswatu hasanah yang beliau contohkan,

menjadikan penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya pengikut yang

senantiasa mengikutinya dalam kehidupan sehari-hari.

Sepenuhnya penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini

banyak mengalami kesulitan, hambatan, dan gangguan hingga terkadang rasa

Page 7: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

iii

putus asa dan bosan pernah dirasakan. Namun, berkat doa, bantuan, motivasi,

bimbingan dan pengarahan yang sangat berharga dari berbagai pihak akhirnya

skripsi ini dapat terselesaikan.

Oleh karena itu dengan segala ketulusan, perkenankan penulis untuk

menyampaikan rasa terima kasih kepada yang terhormat:

1. Drs. Arief Subhan, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan dan

Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dan

Pembantu Dekan I Drs. Wahidin Saputra, MA, Pembantu Dekan II Bpk.

Mahmud Jalal, M. Ag, serta Pembantu Dekan III Bpk. Study Rizal, LK,

M. Ag.

2. Drs. Jumroni, M. Si selaku Kepala Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam

3. Hj. Umi Musyarrofah, MA selaku sekertaris Jurusan Komunikasi

Penyiaran Islam sekaligus dosen pembimbing yang telah banyak

membimbing dan memberikan pengarahan serta motivasi yang terus-

menerus seraya memberikan dukungan guna meraih masa depan yang

lebih baik. Penulis menganturkan terima kasih kepada beliau, semoga

Allah SWT senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan setiap saat

kepada beliau beserta keluarga.

4. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi khususnya

untuk Drs. H. Sunandar, MA yang sangat berjasa dalam skripsi ini. Serta

Semua dosen yang telah mengajarkan dan mendidik ilmu pengetahuan

serta ilmu yang bermanfaat bagi penulis.

Page 8: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

iv

5. Segenap pimpinan dan karyawan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi serta Perpustakaan Utama Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memudahkan penulis untuk

mendapatkan berbagai refrensi dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Kedua orang tuaku, Kepada Ayah tercinta Mansur Yatin dan Mama

tersayang Satriyah yang telah memberikan doa, kasih sayang, semangat

dan motivasi serta bantuan yang bersifat materiil. Semoga kebahagiaan

dan keberkahan akan selalu menyertai serta mendapatkan balasan dari

Allah SWT.

7. Drs. Ahmad Lutfi Fathullah. M A selaku narasumber dalam acara ini, yang

telah banyak memberikan dan membantu banyak mengarahkan, motivasi,

semangat, dan doanya sehingga terselesaikannya skripsi ini.

8. Pihak-pihak stasiun TVRI. Khususnya, Ustadz Agus Idwar selaku

presenter dan Bapak Muhammad Rusli selaku produser dan juga seluruh

crew Acara Kajian Kitab Kuning “Shahih Bukhari”, dan juga terima kasih

banyak atas kerjasamanya yang telah membantu penulis untuk

mengadakan penelitian dan memperoleh informasi yang terkait dengan

judul skripsi penulis.

9. Pihak-pihak Pusat Kajian Hadits selaku tempat penulis mencari data yang

sangat membantu dan waktu luangnya untuk memberikan banyak petunjuk

sehingga dapat selesai dengan baik skripsi ini.

10. Teman-teman KPI angkatan 2009. Khususnya KPI D, Hidayati Nur

fajrina, Yuli Patilata, Nur Fajrina, dan sahabat-sahabat Fakultas Ilmu

Page 9: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

v

Dakwah dan Ilmu Komunikasi dan teman-teman KKN yang telah

memberikan nuansa persahabatan, kekeluargaan selama akhir hayat.

Terima Kasih buat kalian yang telah memberikan motivasi dan do’a

kepada penulis.

11. Semua pihak yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materil

kepada penulis sehingga terselesaikan penulisan skripsi ini.

Begitu besar ucapan terima kasih yang penulis sampaiakan, semoga Allah

SWT membalas semua kebaikan keluarga dan sahabat-sahabatku tercinta Amin Ya

Robbal Alamin.

Akhirnya, penulis menyadari bahwa Skripsi ini tidak terlepas dari

kekurangan. Karena itu, kritik dan saran yang konstruktif sangat penulis harapkan

dari semua pihak demi penyempurnaan skripsi ini. Untuk itu penulis

berharapkarya semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat terutama bagi

penulis dan pembaca pada umumnya.

Jakarta, Mei 2013

Laila Nurdiana

Page 10: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................. i

KATA PENGANTAR ............................................................................ ii

DAFTAR ISI ........................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................ 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah .................................. 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................. 6

D. Tinjauan Pustaka ....................................................... 6

E. Metodologi Penelitian ............................................... 7

F. Sistematika Penulisan ................................................ 12

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian Pesan Dakwah .......................................... 13

1. Pesan Akidah ......................................................... 14

2. Pesab Akhlak ......................................................... 17

3. Pesan Syari’ah ...................................................... 18

B. Ruang Lingkup Dakwah ............................................ 19

C. Ruang Lingkup Televisi ............................................. 32

D. Televisi Sebagai Media Dakwah ................................ 37

BAB III GAMBARAN UMUM ACARA KAJIAN KITAB KUNING

SHAHIH BUKHARI DI TVRI

A. Gambaran Umum TVRI ............................................. 43

B. Pengertian Kitab Kuning ............................................ 50

1. Sejarah Kajian Kitab Kuning Shahih Bukhari ..... 50

2. Visi dan Misi Kajian Kitab Kuning Shahih Bukhari 57

BAB IV ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN

KITAB KUNING SHAHIH BUKHARI

A. Isi Pesan Dakwah pada Acara Kajian Kitab Kuning

Shahih Bukhari ........................................................... 62

Page 11: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

vii

B. Pesan Dakwah Paling Dominan Acara Kajian Kitab Kuning

Shahih Bukhari ............................................................ 89

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................ 90

B. Saran-saran ................................................................. 91

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Televisi merupakan suatu inovasi di bidang teknologi yang sangat

canggih. Melalui kelebihan yang ia miliki, banyak sekali manfaat yang

dapat kita ambil. Banyak program Sesuai dengan ciri khas sistem

komunikasi massa Islam, bahwa media massa merupakan alat (media

dakwah) menyebarkan atau menyampaikan informasi kepada pendengar,

pemirsa atau pembaca tentang perintah dan larangan Allah Swt (Al-Qur’an

dan Hadis Nabi).

Penyebaran informasi yang identik dengan teknologi komunikasi.

Berbicara tentang teknologi komunikasi kita teringat dengan alat-alat utuk

ber-komunikasi, yang kerap kali disebut sebagai media massa. Adapun

fungsi dari komunikasi massa yaitu menyampaikan informasi, mendidik,

menghibur, dan mempengaruhi.1

Televisi adalah salah satu bentuk komunikasi massa. Dibandingkan

dengan media massa lainnya, seperti radio, surat kabar, majalah, dan

sebagainya, televisi tampaknya mempunyai sifat istimewa. Televisi

merupakan gabungan dari media dengan media gambar (audio visual).

1 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek,(Bandung: Remaja

Rosdakarya,2003), h. 31

Page 13: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

2

Penyampaian isi atau pesan juga seolah-olah langsung antara komunikator

(pembawa acara, pembaca berita, dan sebagainya) dengan komunikan

(pemirsa). Informasi yang disampaikan mudah dimengerti karena jelas

terdengar secara audio dan terlihat jelas secara visual.3

Media massa yang satu ini memang mempunyai kelebihan

dibanding media massa lainnya. Televisi juga dapat digunakan untuk

berdakwah dan mengajak orang kepada perintah untuk kebaikan dan

mencegah kemunkaran, sehingga mendapat keridhaan dari Allah SWT.

Sebagaimana diketahui, dakwah adalah suatu keharusan bagi umat Islam,

seperti dalam firman-Nya dalam surat Ali Imran ayat 104 yang berbunyi:

Artinya: “Dan hendaklah ada diantara kamu, segolongan ummat

yang mengajak manusia kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf

dan mencegah dari yang munkar, dan mereka adalah orang-orang yang

beruntung. (Q. S. Ali Imran: 104)

Dakwah melalui media apapun perlu persiapan dan perencanaan

yang matang, karena dakwah merupakan suatu upaya merekonstruksi

masyarakat menuju masyarakat islami. Munculnya media televisi sebagai

wujud dari kemajuan teknologi menyadarkan kaum muslimin tentang

betapa pentingnya peranan televisi dalam usaha dakwah.

Televisi merupakan media yang mampu menarik banyak perhatian

orang. karenanya praktisi penggunaannya yang mudah dan terjangkau

3 Wawan Kuswandi, Komunikasi Massa (Sebuah Analisis Isi Media Televisi).

(Jakarta: Rineka Cipta, 1999), Cet ke-1,

Page 14: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

3

untuk semua kalangan. Dan dapat banyak memberi manfaat bagi para

penonton, Disamping hanya untuk hiburan acar televisi juga menayangkan

acara-acara dakwah.

Banyak acara televisi di TVRI yang menyajikan beragam program,

seperti kuis, musik maupun Reality Show. Di bagian kerohanian tentu ada

yang dinamakan acara keagamaan, baik itu Islam, Katolik, Protestan,

Hindu maupun Budha. Salah satu acara Islami adalah acara dakwah yang

saat ini banyak diminati. Pembahasan kitab merupakan sajian program

Islam yang menarik karena disampaikan dengan dakwah billisan. Acara “

Kajian Kitab Hadits Shahih Bukhari” di TVRI bersama Ustadz Ahmad

Luthfi Fathullah MA, merupakan rekomendasi untuk acara dakwah.

Program “ Kajian Kitab Kuning Shahih Bukhari “ merupakan acara

Islamiyah yang materinya bersandar pada Kitab Hadits. Perlu diketahui,

kitab kuning merupakan salah satu pegangan untuk memahami ajaran

Islam yang lebih mendalam. Disamping itu kitab kuning ini wajib

dipelajari karena didalamnya mempelajari tentang hadits Rasullallah saw

yang merupakan sumber ajaran agama Islam setelah al-Qur’an. Oleh

karena itu, Hadis harus diketahui, dibaca, dikaji dan diamalkan

Satu hal yang menjadi ciri khas atau pembeda dari program

Dakwah lainnya adalah bisa dilihat dari Isi pesan atau materi-materi

dakwahnya dan disandarkan kitab hadits didalamnya. Dalam acara

“Kajian Kitab Kuning” banyak membahas mengenai persoalan hadits

Sahih al-Bukhari adalah kitab hadis yang menghimpun hadis-hadis

Page 15: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

4

Rasulullah SAW secara sistimatis tematis, dengan akurasi otentitas yang

sangat tinggi. Pada program Kajian Kitab Kuning ini mencoba menjawab

persoalan-persoalan yang berkaitan dengan hadits shahih al-bukhari.

Selain persoalan hadits juga dalam acara ini dibahas juga mengenai

masalah Fiqih, Tauhid, Akhlak dan memberikan solusinya.

Acara Dakwah ini sengaja diberikan nama “ Kajian Kitab Kuning

Shahih Bukhari “ karena didalamnya mengungkap tentang keshahihan

suatu hadits dan pedoman sehari-hari untuk hidup nyaman yang bersandar

pada Kitab Hadits. Problematika kehidupan manusia yang begitu

kompleks membuat banyak manusia lupa akan arti kehidupan yang

sesungguhnya yakni untuk mencari dan menggapai keridhoan Allah SWT,

baik di dunia maupun di akhirat.

Acara Dakwah Kajian Kitab Kuning, bukanlah satu-satunya

program dakwah yang mesti dijadikan sebagai tunggal tayangan dakwah

bagi masyarakat, karena banyak sekali tayangan-tayangan dakwah yang

disiarkan oleh televisi-televisi lain, namun setidak-tidaknya program ini

telah ikut membantu memberikan pencerahan kepada masyarakat kita

khususnya ummat Islam dalam memahami ajaran Islam itu sendiri, dan

menjadi wahana bagi masyarakat untuk terus belajar dan menimba

pengetahuan agama lewat media televisi, khususnya TVRI.

Menariknya dalam acara ini adalah pesan dakwah yang

disampaikan dengan penjelasan yang jelas, singkat dan padat pada masalah

keagamaan. Dengan nasehat-nasehat yang mudah dipahami dan

Page 16: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

5

dimengerti. Dan acara ini adalah satu-satunya di stasiun Televisi yang

menyajikan langsung Kitab Hadits di depannya sebagai materi. Dengan

mempermudah untuk memahami acara ini narasumber memberikan

kemudahan dengan adanya DVD Sahih al-Bukhari, Terjemah dan Takhrij

Interaktif adalah Kitab digital Sahih al-Bukhari yang diterjemahkan dan

diberi cacatan takhrij sederhana, yang dibuat dalam aplikasi multimedia.

Melihat latar belakang diatas bahwa televisi merupakan sarana

efektif dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah dengan melalui

tayangan-tayangan atau acara-acara keagamaan. Hal ini yang membuat

peneliti tertarik mengangkat judul skripsi: Analisis Isi Pesan Dakwah

Dalam Acara Kajian Kitab Kuning “Shahih Bukhari” di TVRI

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Untuk lebih terarah dan fokusnya penelitian ini, maka penulis

merasa perlu untuk memberikan batasan penelitian. Dalam hal ini, peneliti

membatasi penelitian pada Pesan dakwah yang terdapat dalam Acara

Kajian Kitab Kuning Shahih Bukhari di TVRI (Edisi 07Januari- 10Maret)

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka peneliti merumuskan

permasalahan sebagai berikut:

1) Apa Saja Isi Pesan Dakwah yang terkandung dalam Acara

Kajian Kitab Kuning Shahih Bukhari di TVRI?

Page 17: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

6

2) Apa Pesan Dakwah yang Paling Dominan terdapat pada Acara

Kajian Kitab Kuning Shahih Bukhari di TVRI?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan yang diharapkan dapat dicapai dalam penelitian ini adalah:

1) Untuk mengetahui Isi Pesan Dakwah yang terkandung dalam Acara

Kajian Kitab Kuning Shahih Bukhari di TVRI?

2) Untuk mengetahui Pesan Dakwah yang paling Dominan terdapat

pada Acara Kajian Kitab Kuning Shahih Bukhari di TVRI?

Kegunaan atau manfaat dari penelitian ini adalah:

a) Manfaat akademis

1) Untuk memberikan kontribusi yang positif dalam bidang studi ilmu

dakwah dan komunikasi penyiaran Islam

2) Untuk memberikan sumbangan yang berarti guna mengembangkan

wacana keilmuan dakwah, terutama dalam hal ini media televisi

sebagai sarana penyampaian syiar Islam dan juga untuk mengetahui

kitab kuning lebih mendalam.

b) Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan menjadi bahan acuan dan pedoman bagi

para praktisi dakwah dan teoritisi dalam mengembangkan dan

mengaplikasikan keilmuan dakwah, begitu juga bagi para praktisi televisi

yang selalu berfikir dan bekerja keras untuk mensyiarkan dakwah

Islamiyyah melalui media televisi sebagai sala satu sarana dakwah.

Page 18: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

7

D. Tinjauan Pustaka

Dalam menentukan judul skripsi ini penulis sudah mengadakan

tinjauan pustaka yang terdapat dalam perpustakaan di fakultas ilmu

dakwah dan Ilmu Komunikasi maupun di Perpustakaan Utama UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta untuk mengumpulkan bahan-bahan materi.

Menurut pengamatan penulis dari hasil observasi yang dilakukan

sampai saat ini belum menemukan analisis isi pesan dakwah dalam acara

Kajian Kitab Kuning Shahih Bukhari di TVRI. Yang penulis temukan

adalah Analisis Pesan Dakwah Dalam Acara “Untukmu Ibu Indonesia” di

TVRI Penulis Ummu Kulsum, NIM: 204051002865. Yang membedakan

dengan acara diatas adalah isi pesan dan penyampaian pesannya.

Di karenakan juga belum adanya yang menganalisis tentang acara

kajian kitab kuning ini maka penulis sangat tertarik untuk meneliti judul

tersebut karena acara ini sangat menarik, di zaman dulu kitab kuning

hanya di kenal di kalangan pondok pesantren saja. Tapi dengan adanya

acara ini kita dapat memahami, mengenal dan belajar tentang pesan apa

saja yang terkandung dalam kajian kitab kuning Shahih Bukhari tersebut

yang disiarkan di TVRI. Maka peneliti mengambil judul tentang: Analisis

Isi Pesan Dakwah Dalam Acara Kajian Kitab Kuning “ Shahih

Bukhari “ di TVRI

E. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Page 19: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

8

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis

isi (content analisis). Metode ini merupakan metode yang sering

digunakan dalam mengkaji pesan-pesan dalam suatu media. Analisis isi

dapat digunakan untuk menganalisis semua bentuk komunikasi. Baik surat

kabar, berita radio, dan iklan televisi serta bahan-bahan dokumentasi

lainnya. 2

Analisis Isi Kualitatif (Quality Content Analysis (QCA)), mencoba

untuk menggunakan kekuatan metodologi analisis isi dan penelitian

komunikasi untuk menganalisa secara sitematis sejumlah materi tekstual

tapi dengan elaborasi langkah-langkah analisa kualitatif. Dengan demikian

penelitian ini bermaksud menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif

yakni berupa kata-kata tertulis atau lisan dari pesan acara kajian kitab

kuning shahih bukhari. Dalam pendekatan deskriptif kualitatif penulis

melakukan upaya mencatat, mengamati, serta menganalisis isi program,

serta metode yang digunakan.

2. Tahapan Penelitian

a. Prosedur Penelitian

Adapun tahapan-tahapannya adalah, sebagai berikut:

a) Kategorisasi

Kategorisasi adalah instrumen utama dalam penelitian

analisis isi. Disini peneliti mengkategorisasikan pesan-pesan

dakwah yang terkandung dalam dalam acara kajian kitab hadits

2 Bambang Setiawan dan Ahmad Muntaha, Metode penelitian komunikasi, (Jakarta:

Universitas Terbuka, Cet. Ke-1. Hal.79.)

Page 20: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

9

shahih bukhari di TVRI, yang digolongkan dalam dakwah akhlak,

dakwah aqidah, dan dakwah Syari’ah.

b) Subjek dan Objek Penelitian

Dalam penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah

Acara Kajian Kitab Kuning Shahih Bukhari. Adapun yang

menjadi objek dalam penelitian ini adalah naskah atau isi pesan

dari kajian kitab kuning “Shahih Bukhari” yang dijadikan sebagai

objek penelitian.

c) Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan selama dari bulan Januari-

April, yakni terdapat empat tema berbeda setiap minggunya.

Acara Kajian Kitab Kuning Shahih Bukhari ditayangkan di TVRI.

Bertempat di Jln. Gerbang Pemuda Senayan, Jakarta 12070.

b. Pengolahan Data

a) Observasi

Observasi merupakan pengamatan langsung untuk

memperoleh data yang diperlukan.3 Dengan mendatangi langsung

ke lokasi, menyaksikan dan mengamati jalannya Acara Kajian

Kitab Kuning Shahih Bukhari. Observasi juga dilakukan secara

tidak langsung, yakni dengan cara mengamati Acara Kajian Kitab

Kuning Shahih Bukharimelalui televisi dan dalam bentuk DVD/

Video atau typing.

3 Winartio Surahman “Menyusun Rencana Penelitian”, (Bandung: CV. Tarsia,

1989), h.165

Page 21: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

10

Observasi yaitu alat pengumpul data yang dilakukan dengan

cara mengamati dan mencatat secara sistematis gejala-gejala yang

diselidiki.4 Dalam observasi ini, penulis mengikuti kegiatan dakwah

”Kajian Kitab Kuning Shahih Bukhari” secara langsung di Studio

TVRI, kemudian penulis mencatat secara sistematis mengenai

kejadian-kejadian yang berlangsung.

b) Wawancara

Wawancara dilakukan secara langsung kepada narasumber

acara kajian kitab kuning “Shahih Bukhari” yakni Ahmad Lutfi

Fathullah, MA. Wawancara dilakukan dengan tujuan untuk

memperoleh data mengenai Pesan yang disampaikan dalam Acara

tersebut.

c) Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari sumber data tambahan seperti

buku, website, arsip dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar,

foto, dan video yang berkaitan dengan penelitian ini.

d) Analisis Data

Data yang dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisis.

Metode yang digunakan adalah metode deskriptip di mana

pelaporan data dengan menerangkan, memberi gambaran dan

4 Cholid Narbuko, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara,2004), Cet. Ke-4,

h.70

Page 22: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

11

mengklasifikasi kan serta menginterpretasikan data yang

terkumpul apa adanya, lalu kemudian disimpulkan.

e) Pedoman Penulisan

Teknik penulisan dengan berpedoman pada buku Pedoman

Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) terbitan

CeQDA (Center for quality Development and Assurance), tahun

2007, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

F. Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran secara sederhana agar

mempermudah penulisan Skripsi ini, maka penulis menyusun

sistematika penulisan yang terdiri dari Lima bab, dengan rincian

sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN Yang Membahas Latar Belakang

Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian,

Kegunaan Penelitian, Kajian Pustaka, Metodologi Penelitian,

Sistematika Penulisan

BAB II : LANDASAN TEORITIS Yang Membahas Pengertian

Pesan Dakwah terdiri dari Pesan Akhlak, Pesan Akidah dan Pesan

Syari’ah, Ruang Lingkup Dakwah terdiri dari Pengertian Dakwah dan

Unsur-unsur Dakwah terdiri dari Subyek dan Obyek Dakwah, Metode

dan Media Dakwah, Materi dan Tujuan Dakwah , Ruang Lingkup

Televisi terdiri dari Pengertian Televisi dan Sejarah dan

Perkembangan Televisi, Televisi Sebagai Media Dakwah

Page 23: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

12

BAB III : GAMBARAN UMUM TENTANG ACARA KAJIAN

KITAB KUNING SHAHIH BUKHARI DI TVRI Yang

Membahas Gambaran Umum TVRI, Mencakup: Sejarah dan

Perkembangan TVRI, Visi dan Misi TVRI, Struktur Lembaga

Penyiaran Publik TVRI dan Gambaran Umum Program-program

TVRI, Pengertian Kitab Kuning meliputi: Sejarah Singkat Acara

Kajian Kitab Kuning Shahih Bukhari, Visi dan Misi Acara Kajian

Kitab Kuning Shahih Bukhari, Sasaran Acara Kajian Kitab Kuning

BAB IV : ANALISIS PESAN DAKWAH DALAM ACARA

KAJIAN KITAB KUNING SHAHIH BUKHARI DI TVRI Pesan

Dakwah yang terkandung dalam Acara Kajian Kitab Kuning Shahih

Bukhari dan Pesan Dakwah yang paling Dominan pada Acara Kajian

Kitab Kuning Shahih bukhari

BAB V : PENUTUP yang membahas kesimpulan dan saran-saran.

Page 24: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

13

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. Pengertian Pesan Dakwah

Pesan dakwah adalah materi atau isi pesan yang disampaikan dai

kepada mad’u yang bersumber dari Al-qur’an dan Hadits. Menurut

Ahmad Mansyur Suryanegara seperti yang dikutip oleh Asep Muhyiddin

dalam bukunya Metode Pengembangan Dakwah. Mendefinisikan dakwah

adalah menciptakan perubahan sosial dan pribadi yang didasarkan pada

tingkahlaku pembaharuannya. Dan yang menjadi inti tindakan dakwah

adalah perubahan kepribadian seseorang dan masyarakat secara cultural.1

Sedangkan pengertian dakwah menurut M. Ali Aziz adalah segala

aktivitas penyampaian ajaran Islam kepada orang lain dengan cara yang

bijaksana untuk terciptanya individu dan masyarakat yang bisa menghayati

dan mengaplikasikan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Usaha

dakwah juga bisa dilakukan melalui lisan maupun tulisan yakni yang

bersifat mengajak, menyeru agar mentaati perintah Allah SWT dan

menjauhi larangan-Nya.

Pada hakikatnya dakwah adalah komunikasi hanya saja berbeda pada

cara atau tujuan yang akan dicapainya. Dakwah juga mengaharpkan

komunikannya bersikap dan berbuat sesuai dengan isi pesan yang

1 http:// repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle. Diakses pada 21 Mei 2013, Jam 08:00

Page 25: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

14

disampaikan oleh komunikatornya. Dakwah juga merupakan komunikasi

yang khas yaitu pada cara pendekatannya dilakukan secara persuasif dan

bertumpu pada human oriented (hikmah dan kasih sayang).

Kategori pesan dakwah secara garis besar besarnya dapat

dikelompokkan menjadi tiga.2

1. Pesan Akidah

Kata akidah berasal dari bahasa arab yaitu aqidah yang berarti

keyakinan atau kepercayaan. Secara istilah akidah berarti keyakinan

atau kepercayaan yakni mengikat hati seseorang kepada sesuatu yang

diyakini atau diimaninya. Menurut Muhammad Syaltut, akidah ialah

sisi teoritis yang harus pertama kali diimani atau diyakini dengan

keyakinan yang mantap tanpa keraguan sedikitpun. Dalam Al qur’an

akidah disebutkan dengan istilah iman dan syari’ah dengan istilah

amal shaleh, keduanya saling berhubungan dan bersamaan. Itu artinya

keimanan atau kepercayaan harus diikuti oleh amal shaleh, karena

iman tidaklah sempurna tanpa disertai oleh amal shaleh.

Akidah atau kepercayaan dalam Islam mempunyai rukun-rukun

tertentu yakni hal yang harus dipercayai, adapun rukun iman ada 6:

1) Percaya kepada Allah yakni dengan sepenuh hati akan ke-

Esaan dan eksistensi Allah, meyakini kekuasaan bahwa

Allah lah yang maha menciptakan semua makhluk, tidak

menyekutukan-Nya dengan yang lain, semua hidup dan

2 Slamet Muhaemin Abda, Prinsip-prinsip Metodologi Dakwah, (Surabaya: Al Ikhlas),

hlm. 47

Page 26: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

15

perbuatan manusia hanyalah dilakukan untuk mencari

ridho Allah SWT.

2) Percaya kepada Malaikat Allah yaitu percaya dengan

adanya malaikat yang menjadi perantara Allah kepada

Makhluk-Nya. Malaikat yang wajib kita kenal ada 10 yakni

Malaikat Jibril bertugas menyampaikan wahyu, Mikail

bertugas menurunkan rizki, Malaikat Isrofil bertugas

meniup sangkakala pada hari kiamat, Malaikat Izroil

mencabut nyawa manusia, Malaikat Munkar menanyakan

dalam kubur, Malaikat Nakir menanyakan dalam kubur,

Malaikat Raqib mencatat amal baik manusia, Malaikat Atid

mencatat amal buruk manusia, Malaikat Malik menjaga

pintu neraka, Malaikat Ridwan menjaga pintu surga.

Malaikat diciptakan dari cahaya yang bersifat immaterial

being (bukan makhluk yang bersifat materi), maka wujud

malaikat tidak terikat pada bentuk tertentu yakni dapat

berubah-rubah atas izin-Nya.

3) Percaya kepada kitab Allah percaya pada kitabullah berarti

percaya bahwa Allah menurunkan kitab kepada Rasul yang

berisi tentang ajaran-ajaran, dan aturan-aturan Islam. Kitab

yang disebutkan dalam Al qur’an ada 4 macam, yakni

Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa As, Kitab

Zabur kepada Nabi Daud As, Kitab Injil kepada Nabi Isa

Page 27: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

16

As dan yang terakhir adalah Al-Qur’an diturunkan kepada

Nabi Muhammad SAW. Pada dasarnya prinsip ajaran

Islam yang berada dalam kitab-kitab-Nya adalah sama,

meskipun diturunkan dalam kurun waktu yang berbeda dan

keadaan ummat yang berbeda pula. Jika terdapat perbedaan

prinsip ajaran agama Islam, itu bukanlah ajaran asli dari

Nabinya, yakni pemeluknyalah yang menyelewengkan dan

merubah isi ajaran kitab yang ada didalamnya.

4) Percaya kepada utusan Allah SWT yakni percaya bahwa

Allah memilih beberapa diantara manusia untuk menjadi

utusan dan menyampaikan ajaran-Nya. Nabi berbeda

dengan Rasul, persamaan-Nya hanya mereka sama-sama

menerima wahyu. Wahyu yang diturunkan kepada Nabi

untuk dilaksanakan dirinya sendiri, sedangkan Rasul

menerima wahyu untuk disampaikan kepada ummatnya.

Rasul yang disebutkan adalah dalam Al-Qur’an berjumlah

25 Rasul.

5) Percaya kepada hari akhir (hari kiamat) yakni percaya

tentang adanya hari kiamat dimana semua makhluk akan

mati, kemudian dibangkitkan kembali dan diperhitungkan

segala amalnya yang dilakukan semasa hidup akan

mendapat balasan yang sesuai dengan perbuatan-Nya.

Page 28: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

17

6) Percaya kepada takdir adalah rukun iman yang terakhir

yakni percaya bahwa Allah menciptakan manusia kodrat

(kekuasaan) dan iradat (kehendak-Nya). Sehingga segala

hal yang menimpa manusia sudah sesuai dengan garis

takdir yang telah ditentukan oleh penciptanya. Manusia

hanya wajib berusaha melakukan yang terbaik dan

selebihnya memasrahkan usaha yang telah dilakukan

kepada yang menciptakan dan kehendak yang maha kuasa.

Inilah yang disebut tawakal. Tawakal bukan berarti

menyerah begitu saja pada keadaan, namun tawakal adalah

mewakilkan (menyerahkan) segala nasib usaha yang telah

dilakukan oleh Allah SWT.

2. Pesan Akhlak

Secara etimologi akhlak berarti budi pekerti, peringai, prilaku,

atau tabiat. Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlak:

Menurut Ibrahim Anis, “Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam

jiwa, yang dengannya lahirlah perbuatan-perbuatan, baik atau

buruknya tanpa membutuhkan atau pertimbangan”.

Menurut Abdul Karim Zaidan, akhlak adalah kumpulan nilai-

nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengan sorotan

dan timbangan seseorang dapat menilai perbuatannya baik atau

buruk, untuk kemudian memutuskan untuk terus melakukan atau

meninggalkannya. Sedangkan menurut Tuty Alawiyah, akhlak

Page 29: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

18

adalah sifat yang pada diri seseorang yang terbit dari amal perbuatan

dengan mudah, yang keluar dengan spontan dan tanpa pertimbangan

yang matang.

Dari definisi diatas sama-sama menekankan makna akhlak yaitu

sifat yang tertanam dalam jiwa manusia, yang muncul dengan

spontan tanpa pertimbangan dan tanpa memerlukan dorongan dari

luar. Akhlak juga sangat erat hubungannya dengan syari’ah, karena

sikap atau akhlak yang dilakukan haruslah sesuai dengan syari’at

Islam. Akhlak meliputi:

1) Akhlak terhadap Tuhan

2) Akhlak terhadap Makhluk

3. Pesan Syari’ah

Syari’ah secara bahas berarti jalan tempat keluarnya air minum,

secara istilah syari’ah adalah segala sesuatu yang diisyaratkan oleh

Allah kepada hamba-hamba-Nya, termasuk peraturan –peraturan dan

hukum segala hal yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Syari’ah

sangat erat kaitannya dengan akidah, kalau akidah adalah iman atau

keyakinan. Maka Syari’ah adalah hal yang perlu dilakukan sesudah

keimanan, yakni amal sholeh atau perbuatan sehari-hari yang sesuai

dengan syari’at Islam. Seperangkat aturan yang mengatur kehidupan

manusia dari segala aspek. Syari’ah merupakan aturan yang harus

diaplikasikan dalam kehidupan sehar-hari, karena syari’ah yang

Page 30: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

19

mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, dan hubungan manusia

dengan manusia. Syari’ah meliputi:

1) Ibadah, dan meliputi:

a) Thaharah (bersuci)

b) Sholat

c) Puasa

d) Zakat

e) Haji

2) Muamalah yang meliputi:

a) Munakahat (hukum nikah)

b) Waratsah (hukum waris)

c) Muamalah (hukum jual beli)

d) Hinayah (hukum pidana)

e) Khilafah (hukum negara)

f) Jihad (hukum peperangan dan perdamaian)

B. Ruang Lingkup Dakwah

1. Pengertian Dakwah

Secara etimologi kata “Dakwah” berasal dari bahasa Arab, yang

mengandung arti memanggil, mengajak, menjamu.3 Sedangkan perkataan

dakwah dapat diartikan sebagai sebuah panggilan, ajakan, dan undangan.4

Secara istilah, dakwah merupakan proses penyelenggaraan suatu aktivitas

yang dilakukan dengan sadar dan sengaja. Usaha yang diselenggarakan itu

3 Mahmud Yusuf, Kamus Arab- Indonesia, (Jakarta, Yayasan Penterjemahan /

Penafsiran Al-Qur’an), h. 127 4 Hamzah Ya’kub, Publisistik Islam, (Bandung, CV Diponegoro), h. 13

Page 31: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

20

berupa mengajak orang itu untuk beriman dan mentaati Allah SWT atau

memeluk agama Islam, amar ma’ruf, perbaikan dan pembangunan

masyarakat (Ishlah) dan nahi munkar. Proses penyelenggaraan tersebut

dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu, baik kebahagiaan dan

kesejahteraan hidup yang diridhoi oleh Allah SWT.5

Selanjutnya mengenai pengertian dakwah, banyak rumusan yang

dikemukakan oleh beberapa pakar agama, walaupun rumusan-rumusan

tersebut berbeda, namun mengandung makna yang hampir sama. Diantara

beberapa pengertian dakwah adalah sebagai berikut: Dakwah adalah suatu

kegiatan ajakan dalam bentuk lisan, tulisan, atau yang lain, yang dilakukan

secara sadar dalam usaha mempengaruhi orang lain, baik secara individu

maupun kelompok agar timbul suatu pengertian, kesadaran, penghayatan

serta pengamalan terhadap ajaran agama sebagai suatu pesan yang

disampaikan tanpa ada unsur paksaan.6

Dakwah dapat dikatakan sebagai suatu strategi penyampaian nilai-

nilai Islam pada umat manusia demi terwujudnya tata kehidupan yang

imani dan realitas hidup yang Islami. Dakwah juga dikatakan sebagai agen

mengubah manusia kearah kehidupan yang lebih baik.

2. Unsur-unsur Dakwah

a. Subyek dan Obyek Dakwah

5 Abdul Rosyad Shaleh, Manajemen Dakwah Islam, (Jakarta, Bulan Bintang 1977), h. 19-

20 6 Muzayyin Arifin, Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi, (Jakarta, Bumi Aksara, 1993),

Cet ke-2, h. 6

Page 32: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

21

Subyek dakwah (ulama, mubaligh, dan da'i), yaitu orang yang

melaksanakan tugas dakwah. Pelaksana tugas dakwah ini bisa perorangan

atau kelompok. Pribadi atau subyek adalah sosok manusia yang

mempunyai nilai keteladanan yang baik (uswatun hasanah) dalam segala

hal.7

Pelaksana adalah seorang kader atau pemimpin, bahkan Sayyid al-

Qalam. Dia hidup dalam masyarakat yang terus berubah dan harus sadar

akan perubahan ini, kemudian memberikan petunjuknya. Daerah da'i

adalah mulai dari masyarakat desa yang primitif hingga masyarakat

industri yang telah terpengaruh diktatornya pengaruh ekonomi raksasa dan

teknologi ultra modern dan merajalelanya individualisme. Da'i berada di

tengah gejolak masyarakat yang bergejolak. Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa da'i adalah seorang yang harus paham benar tentang

kondisi masyarakat itu dari berbagai segi, psikologi, sosial, kultural, etnis,

ekonomi, politik, makhluk Tuhan ahsani takwim.8 Sebagai orang yang

akan menjalankan amanah Allah di atas bumi, maka juru dakwah harus

memiliki sifat-sifat khusus, harus memiliki kepribadian muslim sejati.

Menurut M. Ghazali bahwa ada tiga sifat dasar yang harus dimiliki

seorang juru dakwah ke jalan Allah, yaitu : setia, pada kebenaran,

7 Rafiudin, Maman Abdul Jalil, Prinsip dan Strategi Dakwah, (Bandung : CV. Pustaka Setia,

1997), cet. Ke-1, hal. 47 8 M. Syafaat Habin, Buku Pedoman Dakwah, (Jakarta : Wijaya, 1982), cet. Ke-1, hal. 106-

107

Page 33: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

22

menegakkan perintah kebenaran dan menghadapi semua manusia dengan

kebenaran.9

Obyek dakwah ini disebut juga mad'u atau sasaran dakwah, yaitu

orang-orang yang diseru, dipanggil, atau diundang. Maksudnya ialah orang

yang diajak ke dalam Islam sebagai penerima dakwah.10

Sehubungan dengan kenyataan yang berkembang dalam masyarakat,

bila dilihat dari aspek kehidupan psikologis, maka dalam pelaksanaan

program kegiatan dakwah, sasaran dakwahnya terbagi menjadi:

a. Sasaran yang menyangkut kelompok masyarakat dilihat dari segi

sosiologis berupa masyarakat terasing, pedesaan, kota besar dan kecil,

serta masyarakat di daerah marginal dari kota besar.

b. Sasaran yang berupa kelompok-kelompok masyarakat dilihat dari segi

struktur kelembagaan berupa masyarakat, pemerintah dan keluarga.

c. Sasaran yang berupa kelompok-kelompok masyarakat dilihat dari

segi sosial kultural berupa golongan priyai, abangan dan santri.

Klasifikasi ini terutama terdapat dalam masyarakat di Jawa.

d. Sasaran yang berhubungan dengan golongan dilihat dari segi tingkat

usia berupa golongan anak-anak, remaja dan orang tua.

e. Sasaran yang menyangkut golongan masyarakat dilihat dari segi

tingkat hidup sosial ekonomi berupa golongan orang kaya, menengah

dan miskin.

9 A. Hasymi, Dustur Dakwah Menurut Al-Qur'an, (Jakarta : Bulan Bintang, 1994), hal. 142

10 Hasanuddin, Hukum Dakwah Tinjauan Aspek Hukum dalam Berdakwah di Indonesia,

(Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1996), cet. Ke-1, hal. 34

Page 34: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

23

f. Sasaran yang menyangkut golongan masyarakat dilihat dari segi

okupasional (profesi dan pekerjaan) berupa golongan petani,

pedagang, seniman, buruh, pegawai negeri, dan sebagainya.1

b. Metode dan Media Dakwah

Metode dakwah berasal dari bahasa Jerman methodica artinya ajaran

tentang metode. Dalam bahasa Yunani, metode berasal dari kata

methodos artinya jalan, yang dalam bahasa Arab disebut thariq.11

Dalam bahasa Inggris, metode berasal dari kata method, yang

mempunyai arti pelajaran atau cara yang ditempuh untuk mencapai

tujuan dengan hasil yang efektif.12

Metode dakwah berarti jalan atau cara atau teknik berkomunikasi

yang digunakan oleh seorang da'i dalam menyampaikan risalah Islam

kepada masyarakat (mad'u) yang menjadi obyek dakwahnya.13

Dari

pengertian ini dapat diketahui agar dakwah bisa berhasil haruslah

diketahui metode yang digunakannya. Pedoman dasar atau prinsip

penggunaan metode dakwah Islam sudah termaktub dalam al-Qur'an

dan Hadits Rasulullah SAW.

Dalam al-Qur'an, metode dakwah ini disebutkan dalam surat an-

Nahl ayat 125, dimana diterangkan dengan jelas tentang cara

berdakwah. Dengan kata lain, pada ayat tersebut Allah memberikan

11

Hasanuddin, Hukum Dakwah Tinjauan Aspek Hukum dalam Berdakwah di Indonesia,

(Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1996), cet. Ke-1, , hal. 35 12

Masdar Helmi, Problem Dakwah Islamiyah dan Pedoman Mubaligh, (Semarang : CV.

Toha Putra, 1969), hal. 34 13

Said bin Ali Qathani, Dakwah Islam Dakwah Bijak, (Jakarta : Gema Insani Press, 1994),

cet. Ke-1, hal. 101

Page 35: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

24

penjelasan yang dapat dijadikan patokan, bagaimana seharusnya

berdakwah itu. Allah pun memberikan ketentuan, agar ajaran Islam itu

disampaikan dengan hikmah yang kita terjemahkan dengan

kebijaksanaan, sesuai dengan kebutuhan yang ada.

Allah berfirman dalam Surat an-Nahl ayat 125 :

Artinya : Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah

danpelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.

Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang

tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yanglebih mengetahui orang-orang

yang mendapat petunjuk.(QS. An-Nahl : 125).

Dari ayat di atas menunjukkan bahwa metode dakwah itu ada tiga

cara, yaitu dengan hikmah, dengan nasihat/pelajaran dengan baik

(mau'izhah hasanah), dan dengan mujadalah (berdebat dengan cara yang

baik).

1. Dengan Hikmah (bijaksana)

Menurut Imam Abdullah bin Ahmad Mahmud an-Nasafi :

بالحكمة اي بالمقالة الصحٍحة المحكمة وهى الذلٍل المىضح للحق المزٌل

.للشبهة

Artinya : "Dakwah dengan bil Hikmah adalah dakwah dengan

menggunakan perkataan yang benar dan pasti yaitu dalil yang

menjelaskan kebenaran dan menghilangkan keraguan".

Menurut Toha Yahya Omar, "hikmah adalah bijaksana, artinya

meletakkan sesuatu pada tempatnya dan kitalah yang harus berpikir,

Page 36: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

25

berusaha menyusun dan mengatur cara-cara dengan menyesuaikan kepada

keadaan dan zaman, asal tidak bertentangan dengan hal-hal yang dilarang

oleh Tuhan".14

Menurut al-Maraghi dalam kitab tafsirnya, "hikmah adalah perkataan

yang tepat lagi tegas yang dibarengi dengan dalil yang dapat menyingkap

kebenaran dan melenyapkan keserupaan".15

Menurut Ali Mustafa Ya'kub, "hikmah adalah sebagai ucapan-ucapan

yang tepat dan benar atau argumen-argumen yang kuat dan meyakinkan".16

Dari penjelasan para ahli di atas dalam memberikan definisi hikmah,

penulis dapat menyimpulkan bahwa hikmah adalah perkataan dan

perbuatan yang tepat berdasarkan ilmu, dalam arti menyesuaikan kepada

keadaan zaman yang tidak bertentangan dengan agama Allah.

2. Dengan Mau'izhah Hasanah (nasehat/pelajaran yang baik)

المىعظة الحسىة وهً التً الٌخفى علٍهم اوك تىاصعهم بها وتقصذ ما

.ٌىفعهم فٍها او بالقران Artinya : "Al- Mau'izhatil hasanah yaitu perkataan-perkataan yang

tidak tersembunyi bagi mreka, bahwa engkau memberikan nasihat dan

menghendaki manfaat kepada mereka, atau dengan al-Qur'an.17

Mau'izhah hasanah juga merupakan nasihat-nasihat yang baik atau

memberi peringatan, kata-kata, ucapan, dan teguran yang baik.18

Dengan

lemah lembut dan perkataan yang enak didengar dan memberi pelajaran

14

Hasanuddin, Hukum Dakwah Tinjauan Aspek Hukum dalam Berdakwah di Indonesia,

(Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1996), cet. Ke-1, hal. 36 15

M. Mansyur Amin, Dakwah Islam dan Pesan Moral, (Yogyakarta : al-Amin Press, 1997),

hal. 21 16

Ali Mustafa Ya'kub, Sejarah dan Metode Dakwah Nabi, (Jakarta : Pustaka Firdaus, 1997),

hal. 121 17

Hasanuddin, Hukum Dakwah Tinjauan Aspek Hukum dalam Berdakwah di Indonesia,

(Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1996), cet. Ke-1 , hal. 37 18

Ghazali Darussalam, Dinamika Ilmu Dakwah Islamiyah, (Malaysia : Nuur Niaga SDN,

BHD, 1996), hal. 27

Page 37: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

26

atau nasihat akan dapat membuka hati yang keras, dan akan mendapatkan

hasil yang lebih baik dari pada dengan ancaman dan penghinaan.

Jadi mau'izhah hasanah adalah nasihat yang baik, yaitu dengan

anjuran dan didikan yang baik serta dengan ajaran-ajaran yang mudah

dipahami. Memberi nasihat merupakan cara yang mudah dalam berdakwah

yang bisa dilakukan oleh seorang muslim, ia tidak harus melalui mimbar di

masjid atau majelis taklim tapi cukup dengan obrolan biasa atau diskusi

ringan yang menyejukkan.

3. Dengan Mujadalah (berdebat dengan cara yang baik)

Dalam Tafsir Jalalain disebutkan :

وجادلهم بالتً هً احسه اي المجادلة التً هً احسه كالذعاء الى اهلل باٌاته

.والذعاء الى حجته

Artinya : "Berbantahan yang baik yaitu mengajak ke jalan Allah SWT

dengan menggunakan ayat-ayat-Nya dan hujjah-Nya

Adapun bentuk-bentuk metode dakwah yang lainnya antara lain

:

a. Metode pendekatan pribadi (personal approach)

Metode yang dilaksanakan dengan cara langsung melakukan

pendekatan kepada setiap individu.19

Metode ini pada prakteknya

dilaksanakan secara individu, yaitu dari pribadi ke pribadi secara tatap

muka, walaupun jama'ah yang dihadapinya melalui satu perkembangan.

Kelebihan memakai metode ini antara lain dapat mengetahui secara

langsung situasi dan kondisi individu. Sedangkan kekurangannya antara

lain, memerlukan tenaga dan waktu yang cukup lama.

19

Proyek Penerapan Bimbingan dan Dakwah/Khutbah Agama Islam Pusat, "Risalah

Metodologi Dakwah Terhadap Narapidana", 1997, hal. 36

Page 38: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

27

b. Metode diskusi

Metode ini dilakukan dengan cara berdiskusi, khususnya dalam

penyampaian materi, sehingga menimbulkan pengertian serta perubahan

tingkah laku.20

Kelebihan pada metode ini antara lain kesimpulan yang

dihasilkan dalam diskusi akan mudah dipahami. Adapun

kekurangannya sulit untuk diramalkan arah penyelesaian diskusi, dan

diskusi akan gagal bila tidak dapat mengarahkannya.

c. Metode Ceramah

Metode ceramah ini sangat tepat, apabila jama'ah yang dihadapi

merupakan kelompok orang yang berjumlah besar dan perlu dihadapi

secara sekaligus. Kelebihan metode ini adalah adanya karakteristik

tersendiri dan peluang keberhasilannya pun berbeda dengan metode

lainnya, serta dalam waktu cepat dapat disampaikan materi yang

sebanyak-banyaknya. Sedangkan kekurangannya, bila penceramah tidak

memperhatikan segi psikologis jama'ahnya, maka materi ceramah yang

disampaikan tidak sesuai dan membosankan.

d. Metode Tanya Jawab

Metode ini dilakukan dengan cara menyampaikan materi dakwah

sehingga mendorong mereka yang mendengarkan atau menanyakan

masalah yang dirasa belum dimengerti dan da'i sebagai penjawabnya.

Kelebihan pada metode ini adalah dapat digunakan sebagai

komunikasi dua arah dan forum yang lebih hidup, dimana mubalig dan

20

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, "Pedoman Guru Agama Lanjutan Atas",

(Jakarta : 1974), hal. 15

Page 39: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

28

jama'ahnya sama-sama aktif memberikan kesempatan untuk melakukan

hal-hal yang kurang jelas di hati para jama'ah. Sedangkan kekurangan

dari metode ini adalah hal ini membutuhkan banyak waktu untuk

menyelesaikannya.

Dalam arti sempit media dakwah dapat diartikan sebagai alat bantu

dakwah. Alat bantu dakwah berarti media dakwah memiliki peranan

atau kedudukan sebagai penunjang tercapainya tujuan. Artinya proses

dakwah tanpa adanya media masih dapat mencapai tujuan yang

semaksimal mungkin. Hakekat dakwah adalah mempengaruhi dan

mengajak manusia untuk mengikuti (menjalankan) ideologi

(pengajaknya). Sedangkan pengajak (da'i) sudah barang tentu memiliki

tujuan yang hendak dicapainya. Proses dakwah tersebut agar mencapai

tujuan yang efektif dan efisien, da'i harus mengorganisir komponen-

komponen (unsur) dakwah secara baik dan tepat. Salah satu

komponennya adalah media dakwah .

Ada beberapa media komunikasi dakwah, yang dapat digolongkan

menjadi lima golongan besar, yaitu:

1. Lisan : termasuk dalam bentuk ini adalah khutbah, pidato, diskusi,

seminar, musyawarah, nasihat, ramah tamah dalam suatu acara,

obrolan secara bebas setiap ada kesempatan yang semuanya dilakukan

dengan lisan atau bersuara.

2. Tulisan: dakwah yang dilakukan dengan perantara tulisan

umpamanya; buku-buku, majalah surat kabar, buletin, risalah, kuliah-

kuliah tertulis, pamplet, pengumuman tertulis, spanduk-spanduk dan

lain sebagainya.

3. Lukisan: yakni gambar-ganbar dalam seni lukis, foto dan lain

sebagainya. Bentuk terlukis ini banyak menarik perhatian orang

banyak dan dipakai untuk menggambarkan suatu maksud yang ingin

Page 40: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

29

disampaikan kepada orang lain termasuk umpamanya komik-komik

bergambar islami untuk anak-anak.

4. Audio Visual : yaitu suatu cara menyampaikan sekaligus merangsang

penglihatan dan pendengaran. Bentuk ini dilaksanakan dalam televisi,

radio, film, dan sebagainya.

5. Akhlak : yaitu suatu cara menyampaikan langsung ditunjukkan dalam

bentuk perbuatan yang nyata.21

Di zaman kemajuan sekarang ini dakwah tidaklah cukup disampaikan

dengan lisan belaka tanpa bantuan alat-alat modern yang sekarang ini

terkenal dengan sebutan alat-alat komunikasi massa, yaitu pers

(percetakan), radio, film dan televisi. Kata-kata yang terucapkan hanya

dapat terjangkau jarak yang sangat terbatas pada waktu dan ruang.

Dakwah yang disampaikan dalam surat-surat kabar, majalah, brosur

dan buku-buku, misalnya bukan hanya sampai pada orang-orang yang

hidup sekarang, tetapi sampai pada masyarakat yang hidup berabad-abad

sampai pada zaman yang akan datang. Dakwah yang disampaikan dengan

radio bukan hanya didengar oleh orang-orang setempat, tetapi pada saat itu

juga dapat menembus luar angkasa dan didengar bukan hanya diseluruh

Indonesia, tetapi diseluruh dunia. Lain pula dengan film dan televisi, disini

dakwah itu berbentuk audio visual, sehingga panca indera mata dan telinga

serta emosi manusia sekaligus menerima dan menanggapi maksud-maksud

dan tujuan dakwah yang diharapkan itu.22

Kenyataan membuktikan bahwa hubungan antara manusia sekarang

ini, hampir-hampir tidak bisa menghindarkan diri dari pemakaian alat-alat

21

Hamzah Ya'kub, "Publisistik Islam : Teknik Dakwah dan Leadership", (Bandung :

Diponegoro, 1998), hal. 47-48 22

Abdul Munir Mulkan, "Idiologisasi Gerakan Dakwah", (Yogyakarta : SIPERS, 1996), hal.

58

Page 41: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

30

komunikasi massa bahkan menurut Carl Hovlan, ciri yang menonjol bagi

abad XX ini adalah kenyataan bahwa kita hidup dalam abad komunikasi

massa. Bagi masyarakat kita, koran, radio, televisi, film, majalah-majalah,

buku-buku dan lain-lain semua itu menjadi sumber pokok untuk

mengetahui kenyataan, pendapat, hiburan dan penerangan.23

e. Materi Dakwah

Tidak lain adalah Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits

sebagai sumber utama yang meliputi aqidah, syariah, dan akhlak dengan

berbagai macam cabang ilmu yang diperoleh darinya. Materi dakwah

bisa bermacam-macam. Ada berupa materi Tauhid atau akidah, fiqh

(hukum Islam) termasuk di dalamnya mu'amalah, akhlaq, tafsir, hadist

dan lain sebagainya yang substansinya mengajak pada agama Allah yaitu

Islam.

Hendaknya pemilihan materi harus disesuaikan dengan konformitas.

Publik yang diseru dan kemampuan penyeru atas materi dakwah yang

disampaikan. Sehingga dakwah berjalan efektif dan sampai tujuan. Tidak

menimbulkan perlawanan karena intinya memang menebar kedamaian

dan keselamatan. Maka dari itu persentuhan dengan budaya lokal harus

benar-benar disinergikan dengan baik.

Berdasarkan pada surat an-Nahl ayat 125 di atas, Sayyid Qutb

memberikan pendapat tentang metode yang dipakai dalam berdakwah.

Berikut ini penjelasannya;

23

R.H.A Suminto, "Problematika Dakwah, (Jakarta : Tintamas, 1973), hal. 47

Page 42: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

31

"dengan ayat tersebut al Qur'an telah melukiskan pokok-pokok dan

prinsip-prinsip dakwah, dan menunjukkan cara dan jalannya, dan

menggambarkan sistem metode untuk para utusan (Nabi dan Rasul) yang

mulia, dan bagi para penyeru (para da'i dan daiyah) yang datang setelah

mereka, sesuai dengan undang-undang atau dasar hukum yang telah

ditetapkan oleh Allah dalam kitab atau agama yang lurus. Sesungguhnya

dakwah adalah seruan menuju jalan Allah. Tidak untuk jalan pribadi sang

penyeru atau kelompoknya. Tidak boleh seorang penyeru (dai dan daiyah)

dalam dakwahnya kecuali berniat untuk melaksanakan kewajibannya

karena Allah lillah), jika tidak demikian, tidak manfaat seruannya tersebut,

tidak juga seruan dan siapa saja yang mengikuti ajakannya, pahalannya

akan ditentukan oleh Allah SWT". Dakwah merupakan suatu kegiatan mengajak umat manusia kepada

jalan yang hak dan diridhoi oleh Allah SWT. Penyampaian ajaran Islam

kepada umat manusia bisa dilakukan secara individu dan kelompok tertentu

untuk mencapai tujuan tertentu. Inti dari dakwah adalah perubahan dari

yang buruk menjadi baik, dari yang salah menjadi benar, dari yang gelap

menuju terang.

f. Tujuan Dakwah

Tujuan dari dakwah adalah untuk mengajak umat manusia kepada

jalan yang baik, jalan yang diridhoi Allah SWT sehingga terbentuknya :

1) Khoirul Bariyyah (sebaik-baik manusia)

2) Khoirul Usroh (sebaik-baik saudara)

3) Khoirul Jamaah (sebaik-baik kelompok)

4) Khoirul Ummah (sebaik-baik umat)

Selain itu dakwah Islam memiliki tujuan agar supaya timbul dalam

diri umat manusia suatu pengertian tentang nilai-nilai ajaran Islam,

kesadaran sikap, penghayatan, serta pengamalan terhadap ajaran agama

dengan ikhlas. Abdul Rosyad Shaleh berpendapat “tujuan utama dakwah

Page 43: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

32

adalah nilai atau hasil yang ingin dicapai oleh keseluruhan tindakan yakni

terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat

yang diridhoi oleh Allah SWT.24

Tujuan dakwah menurut H.M. Arifin dalam bukuunya yang berjudul

“Psikologi Dakwah” adalah mencapai masyarakat yang adil dan makmur

serta mendapat ridha Allah SWT. Jika ditinjau dari aspek psikologis yaitu

untuk menumbuhkan pengertian, kesadaran, penghayatan, dan pengalaman

ajaran agama yang disampaikan oleh seorang da’i. Sehingga ruang lingkup

dakwah meliputi masalah pembentukan sikap mental dan pengembangan

motivasi yang bersifat positif dalam aspek kehidupan.25

C. Ruang Lingkup Televisi

1. Pengertian Televisi

Dalam Ensiklopedi Nasional Indonesia, televisi mempunyai

pengertian, pengubahan gambar (serta suara) menjadi sinyal listrik

kemudian disalurkan dengan perantaraan kabel atau gelombang elektro

magnetik untuk diubah menjadi bentuk semula oleh pesawat penerima.

Karena televisi merupakan peranti yang mengubah pantulan cahaya obyek

menjadi deretan pulsa-pulsa listrik.

Televisi dari segi etimologis berasal dari kata “tele” yang artinya jauh

dan “vision” yang berarti penglihatan. Segi jauhnya diusahakan oleh

prinsip radio dan penglihatannya oleh gambar26

. Dengan demikian televisi

yang dalam bahasa Inggrisnya television diartikan dengan melihat jauh.

24

Sayyid Qutb, fi dzilalil qur'an, Juz 4, hal. 190, mauqi'ut tafasir, Maktabah Syamilah. 25

H.M. Arifin, Psikologi Dakwah, (Jakarta: Bina Aksara, 1997) , Cet Ke-4, h.5 26

Lathief Rosyidi, Dasar-Dasar Retorika Komunikasi dan Informasi, (Medan: Firma

Rimbow, 1989), cet. ke-2, h. 221

Page 44: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

33

Melihat jauh disini yaitu dengan gambar dan suara yang diproduksi di

suatu tempat (studio televisi) dan dapat dilihat dari tempat “lain” melalui

sebuah perangkat penerima (televisi set).27

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka,

mengandung arti, televisi adalah pesawat sistem penyiaran gambar obyek

yang bergerak yang disertai dengan bunyi (suara) melalui angkasa dengan

menggunakan alat yang mengubah cahaya (gambar) dan bunyi (suara)

menjadi gelombang listrik dan mengubahnya menjadi berkas cahaya yang

dapat dilihat dan bunyi yang dapat didengar, digunakan untuk penyiaran

pertunjukan berita dan sebagainya.28

Istilah televisi sendiri baru dicetuskan pada tanggal 25 Agustus 1906,

di Kota Paris, yang saat itu di kota tersebut berlangsung pertemuan para

ahli bidang elektronika dari berbagai negara.29

Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa televisi yang

dimaksud di sini adalah televisi siaran yang dapat dilakukan melalui

transmisi atau pancaran dan dapat juga disalurkan melalui kabel (televisi

kabel). Dalam sistem transmisi atau pancaran gambaran dan suara yang

dihasilkan oleh kamera elektronik diubah menjadi gelombang elektro

magnetik dan selanjutnya transmisi melalui pemancar.

Gelombang elektromagnetik ini diterima oleh sistem antena yang

menyalurkan ke pesawat penerima (pesawat televisi). Di pesawat televisi

27

Sunandar, Telaah Format Keagamaan di Televisi, Studi Deskriptif Analisis TPI, Tesis,

(Yogyakarta: 1998) 28

Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa

Indonesia, (Jakarta: Bina Aksara, 1986), cet. ke-3, h. 59 29

JB. Wahyudi, Media Komunikasi Massa Televisi, (Bandung: Alumni, 1986), h. 49

Page 45: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

34

lalu gelombang elektro magnetik diubah kembali menjadi gambar dan

suara yang dapat kita nikmati di layar televisi. Sedangkan pada televisi

kabel gelombang elektro magnetik tersebut disalurkan melalui kabel ke

pesawat penerima.

Jelas televisi siaran, untuk dapat diterima di rumah harus melalui

proses-proses tertentu. Kecanggihan yang ada pada televisi ini bila tidak

ditunjang dengan sumber daya manusia menyebabkan televisi yang

diterima menjadi tontonan yang membosankan. Karenanya untuk

menjadikan televis siaran ini tetap survive, maka dibutuhkan tenaga-tenaga

handal di bidangnya dan juga manajerial yang kuat, sedikitnya ada delapan

hal yang harus dimiliki individu-individu di televisi siaran, individu yang

handal tersebut harus memiliki :

a. Keahlian di bidang masing-masing

b. Tanggung jawab profesi

c. Kreativitas

d. Sifat untuk bekerja sama (tidak egoistis)

e. Kepemimpinan bijaksana (tegas tapi tidak kaku)

f. Kesadaran pada fungsinya masing-masing

2. Sejarah dan Perkembangan Televisi

Peletakan dasar utama teknologi pertelevisian dimulai tahun

1884, ketika insinyur Jerman bernama Paul Nipkow mampu menciptakan

mekanisme televisi dengan benar untuk pertama kali. Ia menemukan

Page 46: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

35

sebuah alat yang kemudian disebut sebagai Nipkow disk atau Nipkow

Sheibe.30

Mesin penyaring gambar ciptaannya tersebut di kemudian hari akan

dikembangkan pada eksperimen sistem televisi 1923 – 1925 di Amerika

Serikat oleh Charles F. Jenkins dan di Inggris oleh John L. Baird.

Meskipun gambar masih kelihatan kasar tapi sudah nampak jelas.

Bersamaan dengan itu lalu dikembangkan metode mesin penyaring

gambar yang disusun oleh seorang Inggris bernama A.A. Campbell-Swinton

(1908). Selanjutnya berturut-turut muncul nama Vladimir Kosma Zworykin

(1920) yang menyempurnakan konsep Campbell dengan tabung kamera

iconoscope-nya. Hal yang sama dilakukan penyempurnaannya oleh Philo

Taylor Farnsworth (1920) yang menemukan sistem elektronik televisi. Ia

sebut kamera televisinya dengan pemotong gambar atau "an image

dissector". Ia teruskan proyek tersebut sampai tahun 1930 dan terhenti

menjelang perang dunia kedua.

Program siaran televisi atau broadcasting pada publik pertama kali

terjadi pada tahun 1936 di London. Sedangkan, siaran televisi secara

reguler dimulai di Amerika Serikat pada tahun 1939, tapi dua tahun

kemudian ditutup sampai berakhirnya perang dunia kedua pada tahun

1945. Tahun 1946 siaran televisi mulai meledak. Pada tahun tersebut

hingga awal tahun 1950-an, perkembangan televisi berwarna hampir selalu

terlambat dibanding televisi hitam putih (monochrome).

30 Deddy Iskandar Muda, “Jurnalistik Televisi,” (Bandung: PT. REMAJA ROSDA KARYA,

2005), Cet. Ke-2, hal. 4.

Page 47: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

36

Tahun 1953, beberapa negara di Asia berusah mengejar ketinggalan

dalam bidang pertelevisian yang dimulai oleh Jepang dan Philipina pada

tahun 1953, kemudian diikuti oleh negara-negara Asia lainnya: Thailand

pada tahun 1955, Indonesia dan Republik Rakyat Cina (RRC) tahun 1962,

Singapura tahun 1963, dan lain-lain.

Memang televisi datang belakangan setelah koran dan radio, tapi

media ini memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh kedua media

sebelumnya, yaitu kemampuannya melipat jarak, ruang dan waktu,

ditambah dengan kekuatan audio-visualnya. Televisi dapat

memperlihatkan keadaan yang terjadi di manapun, dalam satu menit apa

yang terjadi di belahan dunia lain dapat disaksikan di layar televisi, luar

biasa. Oleh karena itu, televisi banyak mendapatkan julukan, jendela

dunia, kotak ajaib, dan lain sebagainya.

Televisi berwarna yang kompatibel tercipta pada tahun 1953, namun

siaran berwarnanya baru terwujud setahun kemudian. Perkembangan

selanjutnya pada kualitas televisi yaitu layar lebar, teknologi yang lebih

baik untuk siaran dan penerimaan sinyal televisi. Ukuran layar televisi

yang lebar menggunakan cathode-ray tubes (CRTs) dengan ukuran

diagonal 89 atau 100 cm. Pada tahun 1970 dikenalkan projection

television (PTVs), sekarang berupa layar seluas 2 m secara diagonal. Tipe

terbaru PTVs menggunakan teknologi liquid-crystal display atau LCD

juga dikenal dengan digital light processor (DLP), sebagai ganti dari

teknologi CRTs. Produksinya bahkan dikembangkan menjadi sangat kecil,

mencapai ukuran 7,6 cm diagonal lurus.

Page 48: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

37

Kaset video perekam atau VCRs (videocassette recorders) sederhana

yang dikenalkan pada tahun 1970, telah menjadi perangkat umum televisi.

Di akhir tahun 1990-an dan awal tahun 2000-an digital video disk (DVD)

player menjadi produk paling sukses dalam sejarah elektronik yang

dilempar di pasaran.

Sebagai upaya untuk semakin jelas, televisi juga semakin menjadi

tipis. Panel display yang berbentuk flat hanya beberapa centimeter

tebalnya, menawarkan alternatif pengganti dari CRTVs yang berbodi

besar. Pun, televisi flat yang ukuran lebar cukup tipis untuk digantung

ditembok layaknya lukisan. Televisi flat banyak menggunakan layar LCD.

Teknologi LCD juga sudah digunakan secara luas oleh komputer laptop.

Datang kemudian televise flat yang terbuat dari gas-plasma display bisa

lebih lebar lagi dari LCD.

Seiring dengan populernya sistem jaringan komputer, televisi dan

komputer berkembang secara integratif. Seperti teknologi yang

mengkombinasikan kemampuan personal komputer, televisi, DVD

players, dan pada kasus yang sama telepon, dan banyak macam layanan

yang bisa disediakan. Contohnya, komputer yang dalam hard drivenya

dibenamkan program televise, dan berbagai produk home theatre yang

terdiri dari berbagai macam produk teknologi.

D. Televisi sebagai Media Dakwah

Berdakwah menggunakan media teknologi komunikasi (televisi),

merupakan salah satu bentuk pengoptimalan fungsi teknologi tersebut.

Kegiatan dakwah pada dasarnya tidak berbeda dengan kegiatan

Page 49: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

38

komunikasi secara umum dalam berkomunikasi kecanggihan media di

samping komponen lain, komunikator, isi pesan, komunikan dan feedback,

merupakan salah satu faktor sukses tidaknya suatu aktivitas komunikasi.

Media televisi khususnya sebagai hasil teknologi merupakan saluran

yang bisa dipergunakan untuk memperluas jangkauan dakwah islamiyah,

karena itu penguasaan IPTEK sangat penting termasuk infra strukturnya.

Dakwah merupakan kekuatan moral yang mampu menggerakkan

perubahan sosial serta menawarkan satu alternatif dalam membangun

dinamika masa depan umat, dengan menempuh cara dan strategi yang

lentur, kreatif dan bijak.31

Kehadiran televisi berbagai stasiun televisi baik nasional maupun

swasta secara tidak langsung menjadikan alternatif tontonan yang sangat

luas bagi pemirsa di rumah dan bagi pengelola stasiun televisi, menjadi

suatu kewajiban untuk menampilkan paket acara-acara menarik televisi

merupakan tempat yang potensial untuk berdakwah. Hal tersebut bisa

dapat dilihat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Roper Organization

(AS) 1982, menyebutkan bahwa TV mempunyai kredibilitas 53 %, surat

kabar 22 %, majalah 28 %, dan radio 6 %.32

Dari hasil penelitian tersebut kita maupun pihak pengelola harus

tanggap bahwa dakwah di televisi itu lebih efektif karena ditonton banyak

orang terlebih mayoritas negara kita 85 % pemeluk agama Islam, maka

sudah selayaknya para pengelola televisi bisa menghadirkan paket-paket

31

Makalah, Asep Saipul Muhtadi, Dakwah Dalam Pluralisme Masyarakat Modern 32

Bisri Hasanuddin, Dakwah untuk Desa Global Dunia Islam, (Jakarta: Pelita, 13

Desember 1991)

Page 50: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

39

acara dengan nuansa islami sebagai penghormatan dan sebagai

penyeimbang bagi tayangan yang lebih tertuju kepada politis, informatif

dan hiburan.

1. Efektifitas Dakwah melalui Media Televisi

Abad ini adalah abad informasi. Teknologi telah melahirkan media

baru yang lebih efisien, efektif dan mencapai jangkauan yang lebih luas.

Semua teknologi komunikasi dapat digunakan sebagai media dakwah,

salah satunya adalah televisi. Dalam perkembangannya sekarang televisi

sudah memasyarakat seperti halnya radio. Kini hampir setiap orang sudah

dapat menikmati siaran televisi. Televisi merupakan hasil teknologi

komunikasi yang dapat menyiarkan suatu program dalam bentuk suara

sekaligus gambar (audio-visual) dari stasiun yang memancarkannya

sehingga Dr. Jack Lyle33

, Director Of Communication Institute The West

Center pernah menyatakan di depan rapat staff Menteri Penerangan RI,

tentang efektifitas dalam menjalankan fungsi televisi, ia menyatakan

sebagai berikut :

Bahwa televisi untuk kita sebagai "jendela dunia". Apa yang kita lihat

melalui jendela ini sangat membantu dalam mengembangkan daya kreasi

kita, hal ini seperti diungkapkan oleh Walter Lippman beberapa tahun lalu,

bahwa dalam pikiran kita ada semacam ilustrasi gambar dan gambar-

gambar ini merupakan sesuatu yang penting dalam hubungannya dengan

proses belajar, terutama sekali yang berkenaan dengan orang, tempat

33

Darwanto Sastro Subroto, Televisi sebagai Media Pendidikan, (Yogyakarta : Duta

Wacana University Press, 1994), hal. 89

Page 51: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

40

situasi yang tidak setiap orang bertemu mengunjungi, atau telah

mempunyai pengalaman.

Apabila kita melihat perkembangan pertelevisian di Indonesia, maka

kita sangat bergembira dengan adanya kebijakan pemerintah yang

membolehkan beroperasinya stasiun-stasiun televisi swasta seperti, RCTI,

SCTV, TPI, ANTV, INDOSIAR, TV 7, LATIVI, JAK TV, O CHANNEL,

dan SPACE TOON. Dari sekian banyak stasiun televisi tersebut, kini telah

hadir setiap hari di tengah-tengah masyarakat Indonesia yang menyajikan

program-program tayangan yang beraneka ragam, dari yang sifatnya

hiburan, pendidikan, dakwah islamiyah dan lain sebagainya.

Televisi sangat efektif untuk kepentingan dakwah, karena

kemampuannya yang dapat menjangkau daerah yang cukup luas dengan

melalui siaran gambar sekaligus narasinya (suaranya). Dakwah melalui

televisi dapat dilakukan dengan cara baik, dalam bentuk ceramah,

sandiwara, pragmen ataupun drama. Dengan melalui televisi seorang

pirsawan dapat mengikuti dakwah, seakan ia berhadapan dan

berkomunikasi langsung di hadapan da'i. Sangat menarik dakwah melalui

televisi, dan apalagi jika da'i benar-benar mampu menyajikan dakwahnya

dalam suatu program yang mudah dan disenangi berbagai kalangan

masyarakat.34

Kelebihan dakwah melalui media televisi dibandingkan dengan media

lainnya adalah disamping menarik karena kemungkinan penyajian yang

34

Slamet Muhaimin Abda, Prinsip-Prinsip Metodologi dakwah, (Surabaya : al-Ikhlas,

1994), cet. Ke-1, hal. 87-89

Page 52: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

41

bervariasi, juga kemampuannya menjangkau daerah yang cukup luas.

Seorang da'i hanya cukup duduk beraction di studio tanpa harus

tergantung berkumpulnya komunikan, sebaliknya komunikan tidak lagi

harus menyiapkan diri secara resmi mengikuti suatu program dakwah

seperti halnya untuk menghadiri pengajian.

Di tengah perubahan masyarakat dan bangsa, serta akselerasi

perkembangan dunia, memang mau tidak mau dakwah islamiyah harus

mengakomodir peran dan fungsi perangkat komunikasi dan informasi

modern dengan segenap kemajuan teknologinya. Dengan menggunakan

teknologi demikian dakwah islamiyah akan lebih efektif dan efisien, selain

juga akan lebih luas lagi jangkauannya. Persoalannya tinggal bagaimana

setiap mendayagunakan dan menghasilgunakan segenap kecanggihan

teknologi komunikasi tersebut secara optimal.35

Oleh karena itu kita juga harus menyadari, bahwa kemajuan di bidang

teknologi dan alat-alat komunikasi massa mengharuskan kita untuk

menyesuaikan dalam teknologi dan metodologi dakwah serta media

dakwah. Jika tidak ada kesesuaian antara media dakwah dengan berbagai

bidang teknologi alat-alat komunikasi, maka sulit rasanya kegiatan dakwah

dapat berkembang.

Dengan demikian jelaslah, secara fungsional televisi menjadi

perangkat strategi dan universal bagi usaha memacu pembangunan mental

spiritual dan akhlak masyarakat. Sejumlah kecanggihan yang dimiliki oleh

35

A. Alatas Fahmi, Peran dan Fungsi Sosio Kultural TV Swasta dalam Dakwah Islam,

(Jakarta : Salam, 2 Juli 1992), hal. 4

Page 53: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

42

televisi dengan segenap perkembangan artistik, estetik, dan etiknya dapat

didayagunakan secara optimal untuk mendorong manusia mendalami

ajaran agamanya secara lebih intens. Sumbangan televisi swasta terhadap

dakwah Islam dapat pula ditampilkan melalui program-program acara lain,

baik film, musik, atau sinetron dan lainnya.

Melalui keragaman program acara seperti itulah dakwah Islam dapat

dilakukan dengan berpegang pada etika dakwah. Sumbangan televisi

swasta bagi dakwah Islam sejalan dengan usianya yang masih sangat

muda, belum seberapa banyak. Sehingga, masih memungkinkan untuk

dikembangkan di masa mendatang. Namun, semua itu akan menjadi

kenyataan, apabila partisipasi umat, pemuka-pemuka agama, budayawan,

artis dan musisi-musisi beragama Islam semakin memainkan perannya

sebagai media dakwah alternatif.36

36

Slamet Muhaimin Abda, Prinsip-Prinsip Metodologi dakwah, (Surabaya : al-Ikhlas,

1994), cet. Ke-1, hal 5

Page 54: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

BAB III

GAMBARAN UMUM ACARA KAJIAN KITAB KUNING

SHAHIH BUKHARI DI TVRI

A. Gambaran Umum TVRI

Usulan untuk memperkenalkan televisi muncul jauh di tahun 1953,

dari sebuah bagian di Departemen Penerangan, didorong oleh perusahaan-

perusahaan AS, Inggris, Jerman, Jepang, yang berlomba-lomba menjual

hardware-nya. Menjelang Asian Games ke-4 di Jakarta pada 1962,

Soekarno dan kabinet akhirnya yakin akan perlunya televisi, dengan alasan

reputasi internasional Indonesia tergantung pada Pekan Olahraga yang

disiarkan, terutama ke Jepang (yang telah memiliki televisi sejak awal

1950-an).1

Pemerintah Indonesia memutuskan untuk memasukkan proyek media

massa televisi ke dalam proyek pembangunan Asian Games IV di bawah

koordinasi urusan proyek Asean Games IV. Tanggal 25 Juli 1961, Menteri

Penerangan mengeluarkan SK Menpen No. 20/SK/M/1961 tentang

pembentukan Panitia Persiapan Televisi (P2T).2

Dalam regulasi yang dikeluarkan pada tanggal 7 Juni 2000 dikatakan

bahwa TVRI berbadan hukum Perusahaan Jawatan (Perjan). Namun,

1Muhammad Mufid, M. Si., Komunikasi&Regulasi Penyiaran, Jakarta, Kencana, Cet. I,

2005 2 www.tvri.co.id

43

Page 55: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

44

terhitung 15 April 2003, pemerintah lalu mengalihkan badan hukum TVRI

menjadi Perseroan. Penandatanganan akta pendirian dan anggaran dasar

PT. TVRI ini mempertegas PP No. 9 Tahun 2000 yang hakikatnya

merupakan izin prinsip mengenai pengalihan status Perusahaan Jawatan ke

Perseroan Terbatas.

Semangat untuk menjadikan TVRI sebagai TV publik telah

diisyaratkan dalam berbagai kebijakan seputar TVRI PP No. 26 Tahun

2000 tentang status Perjan TVRI misalnya, secara eksplisit mengatakan

bahwa tujuan Perjan adalah untuk, menyelenggarakan kegiatan penyiaran

televisi sesuai dengan prinsip-prinsip televisi publik yang independen,

netral, mandiri dan program siarannya senantiasa berorientasi kepada

kepentingan masyarakat serta tidak semata-mata mencari keuntungan

(Pasal 6).

Beberapa definisi Lembaga Penyiaran Publik antara lain: Manchesne,

di AS tahun 1997, menyebutkan Lembaga Penyiran Publik sebagai jasa

penyiaran yang bersifat nirlaba, ditunjang oleh dana publik yang

tanggungjawabnya terutama ditunjukkan kepada masyarakat, menyediakan

jasa kepada seluruh penduduk dan tidak menggunakan prinsip-prinsip

komersil sebagai alat untuk menentukan pembuatan program penyiaran.

Selanjutnya, Eiffel dari Eropa, mendefinisikan Lembaga Penyiran

Publik sebagai lembaga pelayanan umum, sebagai lembaga penyiaran

Page 56: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

45

yang diperuntukkan bagi publik yang didanai oleh publik dan dikendalikan

oleh publik.3

Jadi, berdasarkan definisi-definisi tersebut, maka jelas bahwa

kebijaksanaan penyiaran publik merupakan kebijaksanaan independen

yang bersifat non komersial, berorientasi pada kepentingan publik dan

peningkatan kualitas publik dan partisipasi publik dalam pengelolaan

lembaga.

Ada tiga ciri khas Lembaga Penyiaran Publik, yaitu:

1. Lembaga Penyiaran Publik mempunyai fungsi sebagai public

service. Fungsi ini dijalankan oleh Lembaga Penyiaran Publik

dengan menyiarkan program-program yang memberikan manfaat

bagi publik.

2. Lembaga Penyiaran Publik tidak berorientasi kepada pencarian

keuntungan.

3. Lembaga Penyiaran Publik dikelola dengan melibatkan partisipasi

publik.

1. Visi dan Misi TVRI

Visi TVRI, ialah:4

Terwujudnya TVRI sebagai media pilihan bangsa Indonesia dalam

rangka turut mencerdaskan kehidupan bangsa untuk memperkuat

kesatuan nasional.

3Rangkuman Workshop “TVRI TV Publik”, 2004, h. 40

4Cetak Biru Kebijakan Umum, Kebijakan Penyiaran, Kebijakan Pengembangan

Kelembagaan dan Sumber Daya Televisi Republik Indonesia (TVRI) tahun 2006-2011, h. 10

Page 57: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

46

Sedangkan, misi TVRI, ialah:

1. Mengembangkan TVRI menjadi media perekat sosial untuk

persatuan dan kesatuan bangsa sekaligus media kontrol sosial

yang dinamis.

2. Mengembangkan TVRI menjadi media pusat layanan informasi

dan edukasi yang utama.

3. Memberdayakan TVRI menjadi pusat pembelajaran bangsa

serta menyajikan hiburan yang sehat dengan mengoptimalkan

potensi dan kebudayaan daerah serta memperhatikan komunitas

terabaikan.

4. Memberdayakan TVRI menjadi media untuk membangun citra

bangsa dan negara Indonesia di dunia internasional.

2. Struktur Lembaga Penyiaran Publik TVRI

Struktur perusahaan penyiaran publik TVRI, terdiri dari:5

Dewan Pengawas. Dewan pengawas mempunyai tugas menetapkan

kebijakan umum, rencana induk, kebijakan penyiaran, rencana kerja dan

anggaran tahunan, kebijakan pengembangan kelembagaan dan sumber

daya, serta mengawasi pelaksanaan kebijakan tersebut sesuai dengan arah

dan tujuan penyiaran; Mengawasi pelaksanaan rencana kerja dan

anggaran serta independensi dan netralitas siaran; Melakukan uji

kelayakan dan kepatutan secara terbuka terhadap calon anggota dewan

direksi; Mengangkat dan memberhentikan dewan direksi; Menetapkan

5Ibid, h. 18

Page 58: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

47

salah seorang anggota dewan direksi sebagai direktur utama; Menetapkan

pembagian tugas setiap direktur; Melaporkan pelaksanaan tugasnya

kepada Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia

(DPR RI).

Dewan Direksi. Dewan direksi mempunyai tugas melaksanakan

kebijakan yang ditetapkan oleh dewan pengawas yang meliputi kebijakan

umum, rencana induk, kebijakan penyiaran, rencana kerja dan anggaran

tahunan, serta kebijakan pengembangan kelembagaan dan sumber daya;

Memimpin dan mengelola TVRI sesuai dengan tujuan dan senantiasa

berusaha meningkatkan daya guna dan hasil guna: Menetapkan ketentuan

teknis pelaksanaan operasional lembaga dan operasional penyiaran;

Mengadakan dan memelihara pembukuan serta administrasi sesuai

peraturan yang berlaku: Menyiapkan laporan tahunan dan laporan

berkala; Membuat laporan keuangan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundangan-undangan yang berlaku; Mewakili lembaga di dalam dan di

luar pengadilan; Menjalin kerjasama dengan lembaga lain baik di dalam

maupun di luar negeri.

Direktur Utama. Tugasnya ialah menjabarkan Visi, Misi, Kebijakan

Umum, Kebijakan Penyiaran, Kebijakan Pengembangan Kelembagaan

dan Sumber Daya yang telah ditetapkan oleh Dewan Pengawas, dalam

Rencana Induk dan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan.

Direktur Program dan Berita. Tugasnya ialah melaksanakan Visi,

Misi, Kebijakan Umum, Kebijakan Penyiaran, dan Kebijakan

Page 59: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

48

Pengembangan Kelembagaan dan Sumber Daya di bidang program,

produksi, siaran berita dan non berita serta pendokumentasian.

Direktur Keuangan. Tugasnya ialah melaksanakan Visi, Misi,

Kebijakan Umum, Kebijakan Penyiaran dan Kebijakan Pengembangan

Kelembagan dan Sumber Daya di bidang keuangan, meliputi anggaran,

keuangan dan akuntansi.

Direktur Teknik. Tugasnya ialah melaksanakan Visi, Misi,

Kebijakan Umum, Kebijakan Penyiaran, dan Kebijakan Pengembangan

Kelembagaan dan Sumber Daya di bidang teknik, meliputi teknik

produksi, teknik penyiaran, teknik informatika dan teknik media

konvergensi.

Direktur Umum. Tugasnya ialah melaksanakan Visi, Misi,

Kebijakan Umum, Kebijakan Penyiaran dan Kebijakan Pengembangan

Kelembagan dan Sumber Daya di bidang umum, asset, sumber daya

manusia, kelembagaan, organisasi dan ketatalaksanaan.

Direktur Pengembangan dan Usaha. Tugasnya ialah melaksanakan

Visi, Misi, Kebijakan Umum, Kebijakan Penyiaran dan Kebijakan

Pengembangan Kelembagan dan Sumber Daya di bidang pengembangan

dan usaha.

TVRI Pusat. TVRI Pusat dikelola langsung oleh Dewan Direksi

sesuai dengan bidang tugas masing-masing. Dalam melaksanakan tugas,

Dewan Direksi dibantu oleh General Manager dan Manager yang setara

dengan Kepala Bidang/Bagian dan Kepala Seksi/Subbagian.

Page 60: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

49

TVRI Stasiun Daerah. Merupakan satuan kerja TVRI Pusat

sekaligus sebagai kekuatan pendukung dalam penyelenggaraan siaran

lokal, regional, nasional, dan internasional.

Satuan Pengawasan Intern. Dipimpin oleh seorang Kepala yang

pelaksanaan tugas dan fungsinya dikoordinasikan langsung oleh Direktur

Utama.

Pusat Pendidikan dan Pelatihan. Dipimpin oleh seorang Kepala

yang pelaksanaan tugas dan fungsinya dikoordinasikan langsung oleh

Direktur Utama.

Pusat Penelitian dan Pengembangan. Dipimpin oleh seorang Kepala

yang pelaksanaan tugas dan fungsinya dikoordinasikan langsung oleh

Direktur Utama.

Perwakilan Luar Negeri. Penunjukan Perwakilan Luar Negeri

dilakukan atas dasar kebutuhan Lembaga Penyiaran Publik TVRI, dengan

prinsip kehati-hatian, efektif dan efisien. Penunjukan Perwakilan Luar

Negeri dilakukan oleh Dewan Direksi atas persetujuan Dewan Pengawas

dan dikoordinasikan dengan Departemen Luar Negeri RI.

Lembaga Penyiaran Publik Lokal yang berafiliasi dengan TVRI.

Proses afiliasi Lembaga Penyiaran Publik Lokal dengan TVRI diatur

dalam perjanjian kerjasama setelah mendapat persetujuan Dewan

Pengawas.

Page 61: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

50

3. Pengertian Kitab Kuning

1. Sejarah Kajian Kitab Kuning Shahih Bukhari

Kitab kuning adalah sebuah kitab klasik yang ditulis dalam bahasa

arab yang usianya lebih tua dan sering dipelajari terutama dikalangan

santri. Dan merupakan istilah untuk kitab yang kertasnya kuning saja,

akan tetapi ia merupakan istilah untuk kitab yang dikarang oleh para

cendekiawan masa silam. Istilah tersebut digunakan karena mayoritas

kitab klasik menggunakan kertas kuning, namun belakangan ini penerbit-

penerbit banyak yang menggunakan kertas putih. Yang pasti, istilah

tersebut digunakan untuk produk pemikiran salaf.

Acara kajian kitab kuning shahih bukhari di TVRI, merupakan

acara keagamaan atau bisa dibilang kegiatan dakwah, yang disiarkan

atau ditayangkan melalui televisi, yang mendapat respon baik dari

semua kalangan masyarakat. Acara ini dikemas dengan sedemikian

rupa sehingga memiliki nuansa yang berbeda dari yang ada, selain itu

banyak mengandung pesan-pesan dakwah yang bermanfaat bagi seluruh

pemirsa yang menyaksikannya.

Pesan dakwah yang disampaikan melalui acara kajian kitab kuning

shahih bukhari di TVRI tujuannya adalah agar umat muslim khususnya

dapat memahami hadits lebih mendalam dam mempelajari sunnah-

sunnah Rasulullah SAW.

Berawal dari seorang Ustadz yakni Yusuf Mansur yang membuat

acara ini narasumber dalam acara ini adalah Ustadz Lutfi Fathullah

Page 62: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

51

yang gemar membaca kitab-kitab yang berhubungan dengan hadits.

Banyak hal yang bermanfaat yang bisa diambil, bahkan hal-hal yang

belum pernah diketahui dan sangat menarik, yang membuat penasaran,

karena menurut beliau bahwa yang namanya islam beserta dengan al-

Qur’an dan Hadits sangat penting dalam mempelajari ajaran-ajaran

islam.

Lalu dari rasa ketertarikan terhadap ilmu Al-Qur’an dan Hadist,

maka terbentuklah acara kajian kitab kuning “Shahih Bukhari” pada

bulan Januari tahun 2011. Dan berjalan cukup baik di semua kalangan

masyarakat dengan adanya acara ini juga untuk memberikan respon

yang positif untuk mengkaji kitab kuning yang di kenal sulit menjadi

mudah untuk di fahami dan diperkenalkan dengan alat yang sudah

canggih dan modern.

Adapun kitab yang dipakai dalam acara ini adalah kitab shahih

bukhari, imam bukhari lahir pada tahun 809 / 194 H di bukhara

sedangkan nama aslinya ialah Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin

Ibrahim bin Mughirah bin Bardizbah al-Ju’fi al-Bukhari. Beliau mulai

menghafal hadits-hadits Nabi sejak umur 10 tahun, dan pada umur 16

tahun sudah banyak hadits yang dihafalkan. Dalam menyelidiki hadits

Nabi itu berkelana menuju Bagdad, Basrah, Kufah, Mekkah, Syam,

Homs, Askalan, Bagdad, Naisabur dan Mesir. Bukhari telah menemui

guru-guru yang membantunya dalam berbagai ilmu, sehingga kemudian

ia bergelar Amirul Mu’minin dalam hadits, sedangkan Imam Muslim

Page 63: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

52

menyebutnya sebagai Doktor ahli hadits dan kepala ahli-ahli hadits. Ia

berhasil membedakan antara hadits yang shahih dengan yang tidak

shahih walaupun dibalik sanadnya dan matannya karena keahliannya.

Karya tulisannya yang bernama “Aljamiush Shahih” telah menyita

waktunya selama 16 tahun, dan setiap kali akan menulis hadits-hadits

itu ia bershalat dua rakaat dan beristikharah kepada Allah. Buku

tersebut adalah merupakan buku hadits yang paling shahih diantara

buku-buku hadits (Sunnah), paling shahih sesudah al-Qur’an, dan para

imam ahli hadits mengakuinya untuk diterima ummat Islam.

Hadits Shahih Bukhari telah diterima oleh ulama salaf dan khalaf,

yang sebelumnya tidak pernah muncul sebuah buku hadits yang bisa

melepaskan diri dari hadits-hadits yang tidak shahih. Dan menurut

Dzahabi: “Shahih Bukhari adalah sebuah buku Islam yang paling agung

sesudah Qur’an”. Kata Syaikhul Islam Ibn Hajar: “Para Ulama sepakat

menyatakan bahwa Shahih Bukhari lebih istimewa dari Shahih

Muslim”. Kata Daraquthani: “Tanpa Shahih Bukhari maka shahih

muslim tidak akan muncul”.Selain buku tersebut, Imam Bukhari

menulis sebanyak 20 buku yang antara lain adalah “Attarikhul Kabir

(Sejarah Besar)”, yang pada akhir hayatnya buku itu diperluas dua

kalinya. Imam Bukhari terkenal sebagai orang shaleh, banyak beribadat,

dan ahli pengetahuan, sehingga Imam Muslim menyatakan padanya:

“Seseorang tidak akan membenci tuan, kecuali itu adalah orang yang

Page 64: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

53

dengki, dan saya yakin bahwa di dunia tidak ada yang seperti tuan”,

yang maksudnya dalam hal keahliannya dalam ilmu hadits.

Ketika beliau pulang ke negerinya difitnah oleh tentang

keagamaansehingga wali negeri Bukhara mengusirnya dari negeri itu,

dan ia wafat pada tahun 869 M / 256 H dalam umur 62 tahun tanpa

meninggalkan seorang anak, dan dikuburkan di Khartanak dekat

Samarkand.6

Dan juga banyak para pakar pemikiran salaf juga berpendapat

bahwa kitab kuning bisa disebut juga Turts. Pemikiran salaf dikalangan

akademisi lebih populer dengan sebutan turats. Turats secara harfiah

berarti sesuatu yang ditinggalkan atau diwariskan. Di dunia pemikiran

Islam, turats digunakan dalam khazanah intelektual Islam klasik yang

diwariskan oleh para pemikir tradisional. Istilah turats yang berarti

khazanah tradisional Islam merupakan asli ciptaan bahasa Arab

kontemporer.

Dalam kacamata Ghazali, ilmu ini tidak berguna karena hanya

terkait erat dengan kehidupan dunia yang fana. Ilmu bisa dikatakan

bermanfaat bukanlah ilmu yang hanya berorientasi pada kenikmatan

dan kegemilangan masa depan, melainkan diukur dengan

kemampuannya mengantarkan kepada kebahagian akhirat yang abadi.

Kedua, ilmu yang murni hanya merujuk pada sumber-sumber terdahulu

(naqli mahdh). Contoh ilmu ini adalah ilmu hadis, tafsir dan yang

6Husein Bahreisy, Himpunan Hadits Pilihan Hadits Shahih Bukhari, (Surabaya: Al-

ikhlas-Surabaya-Indonesia, 1992)

Page 65: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

54

sejenis. Ilmu hadis dan tafsir diperoleh dari sahabat, tabi’in dan orang-

orang zaman dahulu.

Untuk mengkaji ilmu jenis ini sangat mudah sebab orang muda dan

tua dapat menguasai dengan gampang asalkan memiliki daya ingat yang

tajam (quwwat al hifdzi), sementara rasio tidak begitu berperan di

bidang ini. Dalam perspektif Ghazali, pembagian ilmu yang paling

mulia adalah ilmu yang ketiga. Ilmu ketiga merupakan upaya

mensinergikan antara akal dan nukil, antara penalaran dan periwayatan.

Ilmu fikih dan ushul fikih merupakan cakupan dari bagian ilmu yang

ketiga, sebab porsi akal dan wahyu bekerja bersama-sama di dalamnya.

Karena dalam ilmu ushul fikih dan fikih terkandung dua unsur

sekaligus, maka ilmu ini mempunyai nilai plus bila dibandingkan ilmu

hadis, tafsir dan lainnya. Pengarang buku Ihya’ Ulumuddin ini

menambahkan argumen bahwa ilmu-ilmu semacam itu tidak

dilandaskan pada taklid semata yang menjadi ciri khas ilmu naqli begitu

pula tidak bersandar pada akal murni. Upaya peniruan secara membabi

buta ditolak oleh akal, sementara berpegang pada akal semata tidak

dibenarkan agama. Dapat ditarik kesimpulan bahwa ilmu yang paling

unggul adalah ilmu yang berdiri ditengah-tengah antara akal dan

wahyu.

Page 66: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

55

Ada beberapa hikmah yang bisa diambil dari tiga pemetaan ilmu

yang telah dilakukan oleh Ghazali dan sepenggal sejarah perjalanan

intelektual dari masa ke masa. 7

Dari sana, penulis ingin menawarkan metode baru dalam

memahami kitab kuning.

1) Pengkaji kitab kuning tidak hanya berhenti pemahaman hukum-

hukum hasil karya ulama terdahulu, tetapi melacak metodologi

penggalian hukumnya. Hal ini sebagaimana tawaran al Ghazali

bahwa ilmu yang paling baik adalah penggabungan antara aqli dan

naqli, antara menerima hasil pemikiran ulama’ salaf sekaligus

mengetahui dalil dan penalarannya.

2) Membiasakan untuk bersikap kritis dan teliti terhadap objek kajian.

Karena pada dasarnya budaya kritis adalah hal yang lumrah dalam

dunia intelektual. Sebagaimana telah kita saksikan potret kehidupan

ulama’ salaf yang sarat dengan nuansa konflik dan polemik. Hal itu

terjadi, tak lain hanyalah karena ketelitian, kejelian dan kritisisme

yang dimiliki oleh para pendahulu kita yang kesemuanya patut

untuk kita teladani.

3) Melakukan analisa yang mendalam, apakah pendapat ulama itu

benar-benar murni refleksi atas teks (nash) atau ada faktor lain

yang mempengaruhi. Sekedar contoh, kenapa sampai ada qoul

qodim dan qoul jadid, kenapa Imam Nawawi berbeda pendapat

7http://www.pesantrenvirtual.com, Diakses Pada Tanggal 5 Februari 2013, Pukul 10:09 WIB

Page 67: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

56

dengan Imam Syafi’i dalam transaksi jual beli tanpa sighat (bai’al

mu’athoh), kenapa Imam Qoffal berani berbeda pendapat dalam

memahami sabilillah yang berarti setiap jalan kebaikan (sabil al

khair) dapat menerima zakat sedangkan mayoritas ulama tidak

memperbolehkan.

4) Menelusuri sebab terjadinya perbedaan pendapat, sejarah kodifikasi

kitab kuning, latar belakang pendidikan pengarang, keadaan sosial

dan budaya yang mempengaruhinya. Memahami faktor dan tujuan

pengarang mengemukakan pendapatnya.

5) Pengkaji harus menjaga jarak antara dirinya (selaku subyek) dan

materi kajian (selaku obyek). Dengan prinsip ini, peneliti tidak

boleh membuat penilaian apapun terhadap materi dan melepaskan

dari fanatisme yang berlebihan. Dalam tahap ini peneliti harus

berusaha ”menelanjangi” aspek kultural, sosial dan historis dimana

suatu hukum dicetuskan. Benar-benar memahami latar belakang

suatu hukum yang telah dirumuskan ulama’ salaf. Hal ini

dimaksudkan agar terjadi penilaian dan pemahaman yang obyektif.

Langkah terakhir adalah pengkaji menghubungkan antara dirinya

dengan obyek kajian. Langkah ini diperlukan untuk mereaktualisasi dan

mengukur relevansi kitab kuning dengan konteks kekinian. Pengkaji dalam

hal ini dituntut untuk menjadikan kitab kuning sebagai sesuatu yang cocok

untuk diterapkan, sesuai dengan kondisi saat ini dan bersifat ke-

Indonesiaan. Senantiasa berpegang pada prinsip bahwa syariat Islam

Page 68: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

57

diciptakan demi tegaknya kemaslahatan sosial pada masa kini dan masa

depan.

Di samping langkah-langkah diatas, pemerhati kajian kitab kuning

hendaknya membekali dengan ilmu penunjang yakni logika (mantiq). Ilmu

anggitan Aristoteles ini tampaknya kurang mendapatkan perhatian,

padahal ilmu tersebut dapat mempertajam rasionalitas dan menumbuhkan

daya nalar yang kreatif. Imam Ghazali, Ibnu Rusyd, Ibnu Hazm dan ulama

salaf lainnya adalah pakar filsafat Islam disamping menguasai ilmu-ilmu

keIslaman.

Kitab kuning merupakan hasil kerja keras para sarjana Islam klasik

yang menyimpan segudang jawaban atas permasalahan-permasalahan

masa lalu. Sementara itu, disisi lain kita adalah generasi yang hidup di

ruang dan kondisi yang berbeda serta menghadapi peliknya problematika

modern. Upaya yang dilakukan para pemikir bebas dalam merespon

pernak-pernik modernitas sembari meninggalkan khazanah tradisional

Islam tak lain hanyalah kecongkakan intelektual. Namun serta merta

menjadikan kitab kuning sebagai pedoman yang ’sepenuhnya laku’ adalah

tindakan yang kurang bijaksana, karena hanya al Quran dan hadis.

2. Visi dan Misi Kajian Kitab Kuning Shahih Bukhari

Visi Acara kajian kitab kuning shahih bukhari adalah:

Terwujudnya Acara ini adalah sebagai acara pilihan dan mengenalkan

kitab kuning agar lebih mudah dibaca dan bukan hanya dikalangan santri

saja yang bisa membaca kitab kuning tetapi semua umat muslim dapat

Page 69: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

58

dengan mudah memahaminya. Dan dapat mempelajari kitab kuning lebih

mendalam . Terutama kitab shahih bukhari yakni kitab yang tidak

diragukan lagi kesahihannya.8

Sedangkan Misi Acara Kajian Kitab Kuning Shahih Bukhari adalah:

1. Mengembangkan Kajian Kitab kuning menjadi Pedoman bagi

umat muslim sebagai perekat dalam kehidupan sehari-hari

untuk dapat lebih terarah lagi dalam melakukan sesuatu agar

mengikuti apa yang diajarkan oleh Rasul saw.

2. Menjaga kemurnian ajaran Islam dengan memperkuat kajian

dua sumber ajaran, yaitu Al-Qur’an dan Hadis.

3. Menyebarluaskan ilmu-ilmu yang bersumber dari Al-Qur’an

dan Hadis melalui media cetak dan elektronik.

4. Berhidmat untuk kepentingan Islam melalui kajian Hadis-hadis

Rasulullah saw.

5. Mempermudah dalam memahami dan mempelajari kitab

kuning dikalangan masyarakat. Terutama dalam memahami

hadits shahih bukhari.

6. Mempermudah seseorang untuk membaca, mengkaji dan

memahami lebih mendalam kitab kuning terutama adalah kitab

Shahih Bukhari.

3. Program Acara Kajian Kitab Kuning Shahih Bukhari

8Wawancara Pribadi dengan Muhammad Rusli (Produser Acara Kajian Kitab Kuning

Shahih Bukhari), Jakarta: TVRI, 6 Maret 2013

Page 70: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

59

TVRI merupakan salah satu stasiun televisi yang menyajikan

acara pendidikan dan hiburan yang disajikan untuk seluruh

masyarakat, selain pendidikan dan hiburan tersebut TVRI juga

menyajikan acara keagamaan, salah satunya adalah acaraKajian

Kitab Kuning Shahih Bukhari. Acara Kajian Kitab Kuning Shahih

Bukhari inimerupakan salah satu program keagamaanyang disiarkan

secara typing oleh TVRI. Program ini mulai ditayangkan pada awal

2011, yang dikemas berbeda dengan acara yang lain yakni dalam

bentuk dialog interaktif dan tema yang diangkatpun menyesuaikan

dengan kitab hadits yakni Shahih Bukhari.

Page 71: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

60

4. Materi Acara Kajian Kitab Kuning Shahih Bukhari

Tabel Materi Kajian Kitab Kuning “Shahih Bukhari”

No Bulan Minggu Judul Materi

1 Januari I Bersiwak

II Air Yang Dipergunakan

Berwudhu

III Belajar Mencintai Rasulullah

SAW

IV Etika Buang Air Kecil

2 Februari I Hal Yang Membatalkan Wudhu

II Hal-hal Yang Tidak

Membatalkan Wudhu

III Mandi Secara Rasulullah SAW

IV Sunnah-sunnah Wudhu

3 Maret I Waktu Berwudhu

II Wudhu dan Al-Qur’an

Page 72: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

61

5. Sasaran Kajian Kitab Kuning Shahih Bukhari

Sasaran acara kajian kitab kuning shahih bukhari adalah semua

kalangan. Acara ini tidak memfokuskan penontonnya, karena tema-

tema yang dibahas adalah bersumber dari kitab hadits shahih bukhari

dan juga mengenai masalah umum yang berkaitan dengan kehidupan

sehari-hari dengan berpedoman kepada Al-Qur’an dan Hadits.9 Materi

yang dihadirkan sangat mudah dan dimengerti oleh semua kalangan.

Temanya juga berbeda-beda tiap minggunya yang disesuaikan dan

bersandar pada kitab shahih bukhari.

Format pengemasan acaranya juga berbeda dari acara keagamaan

yang lain. Dibuat dan disampaikan semudah mungkin agar lebih mudan

difahami dan dimengerti, dengan format yang tidak membosankan

untuk dinikmati dan disaksikan oleh semua yang menonton. Yang

berbeda lagi adalah dengan disandarkan kitab kuning shahih bukhari

dengan penjelasan oleh seorang narasumber Ustadz Lutfi Fathullah

beliau adalah pakar di bidang ilmu hadits.

9Wawancara pribadi dengan Dr. Lutfi Fathullah (Narasumber kajian kitab kuning shahih

bukhari), jakarta: TVRI, 1 januari 2013

Page 73: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

62

BAB IV

ANALISIS ISI PESAN DAKWAH ACARA KAJIAN KITAB KUNING

SHAHIH BUKHARI

Pada bab ini, peneliti akan menganalisis pesan dakwah yang terkandung

dalam 10 materi pesan dakwah dalam program Kajian Kitab Kuning Shahih

Bukhari edisi 07 Januari – 10Maret 2013. Dan pelopornya adalah Mayring

dan dalam menganalisis pesan dakwah tersebut, peneliti menggunakan

metode analisis isi (content analysis) sebagai suatu metode penelitian yang

bersifat mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam

suatu media massa. Analisis Isi Kualitatif (Quality Content Analysis

(QCA)), mencoba untuk menggunakan kekuatan metodologi analisis isi dan

penelitian komunikasi untuk menganalisa secara sitematis sejumlah materi

tekstual tapi dengan elaborasi langkah-langkah analisa kualitatif.

Dengan demikian, untuk mengetahui isi pesan dakwah yang terkandung

dalam program kajian kitab kuning shahih bukhari, maka peneliti

melakukan analisa data berdasarkan dalam program tersebut edisi 07 Januari

– 10 Maret 2013 dengan mengacu pada kategorisasi pesan dakwah menurut

Endang Saifudin Anshari dalam bukunya “Wawasan Islam” membagi

pokok-pokok ajaran Islam sebagai berikut:

1. Aqidah, yang meliputi iman kepada Allah SWT, iman kepada malaikat-

malaikat Allah, iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada Rasul-rasul

Allah dan iman kepada Qadha dan Qadar.

Page 74: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

63

2. Akhlak, yang meliputi akhlak kepada sang pencipta dan makhluk.

3. Syari‟ah, yang meliputi ibadah dalam arti khas (Thaharah, Sholat,

Puasa, Zakat, Haji) dan muamalah dalam arti luas (al-Qanun al-

khas/hukum perdata/ hukum publik.)1

A. Isi Pesan Pada Dakwah Pada Acara Kajian Kitab Kuning “Shahih

Bukhari”

Materi-materi pada program Kajian Kitab Kuning Shahih Bukhari

edisi 07 Januari- 10 Maret 2013 yang berjumlah 10 tema, terdapat tiga

kategorisasi pesan dakwah yakni pesan Aqidah, Akhlak, dan Ibadah.

Berikut ini adalah uraian pesan-pesan dakwah pada program Kajian Kitab

Kuning Shahih Bukhari di TVRI

1. Judul : Bersiwak

Hari/Tanggal : Minggu, 07 Januari 2013

Narasumber : Dr. Ahmad Lutfi Fathullah, M A dan Dr.

Mujiyono Nurkholis, M Ag

Pembaca Hadits : Asep Abdul Muhyi

Bunyi Haditsnya:

“Ibnu Abbas berkata: ibnu Abbas sepupu Rasulullah beliau menginap

di rumah Rasulullah SAW, ada salah seorang istrinya juga menginap

lalu beliau sedang bersiwak”

Hadits 237:

1EndangSaifudinAnshari, WawasanIslam, (Jakarta: Rajawali, 1996), h. 71

Page 75: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

64

Sanadnya: Abu Burdah ra dari bapaknya berkata: “Aku datang

menemui Nabi saw dan aku dapati beliau sedang menggosok gigi dengan

siwak di tangannya. Beliau mengeluarkan suara, U‟U. Sementara kayu

siwak berada di mulutnya seolah ingin muntah”

Sahabat Nabi melihat Rasulullah SAW sedang melakukan sesuatu lalu

diceritakan, perkatan Rasulullah itu „U‟U‟, perkataan „U‟U‟ Rasulullah itu

dalam kitab syara dijelaskan bahwa, dalam bersiwak dianjurkan tidak

hanya untuk menggosok gigi namun juga dianjurkan untuk menggosok

lidah. Sunnah dalam bersiwak juga membersihkan sampai pangkal lidah.

Dan beliau memegang siwak dengan tangan kanan. Hadits itu tidak

selamanya perkataan Rasulullah akan tapi gerakannya juga. Jika seorang

melihat Rasulullah sedang dimasjid bersiwak, dirumah dan malam-malam

lalu subuh-subuh juga beliau bersiwak. Hadits lain di jelaskan bahwa

Kalaulah tidak karena kesulitan yang akan dihadapi oleh umatku akan aku

wajibkan mereka untuk bersiwak setiap ingin shalat.

Hadits 238:

“Hudzaifah berkata: Jika Nabi saw bangun di malam hari, beliau

membersihkan mulutnya dengan siwak.

Dan riwayat Rasullulah SAW yakni: “Dari Aisyah ra, berkata:

Rasulullah SAW jika bangun malam untuk tahajud beliau akan bersiwak

terlebih dahulu (HR. Bukhari dan Muslim). “Dari Ibnu Umar ra, bercerita:

Rasulullah SAW tidak tidur kecuali memegang/menyimpan di dekatnya

siwak. Jika beliau bangun maka beliau langsung bersiwak (HR. Ahmad),

Page 76: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

65

”Dari Aisyah ra, bercerita: Rasulullah SAW disiapkan untuk wudhunya

dan siwaknya jika bangun malam, beliau akan menyikat giginya dengan

siwak (HR. Abu Dawud)

Bersiwak itu sangat penting bagi kesehatan jasmani mupun rohani.

Dan juga bersiwak itu disunnatkan dalam segala hal, kecuali setelah

matahari rembang bagi orang yang berpuasa. Dalam pembahasan kitab

fiqih itu dikatakan boleh dibersihkan dengan apapun yang kasar yang bisa

menghilangkan kotoran yang menempel di gigi.2

Dan bersiwak itu dalam tiga hal yang sangat disunnatkan:

1) Ketika berubah (bau) mulut karena diam lama (tidak makan)

2) Waktu bangun dari tidur

3) Waktu berdiri hendak shalat

Dan banyak manfaat apabila kita bersiwak3:

1) Ada zat tanin yang dapat membunuh kuman

2) Anti kanker

3) Dapat menghilangkan bau mulut

4) Dapat menghilangkan dahak

5) Memutihkan gigi

6) Dapat menghilangkan kecanduan rokok

7) Dapat menenangkan lambung dan syaraf

8) Dapat menembus almumen

9) Dapat merangsang ingatan dan konsentrasi

2MujiyonoNurkholis, TemaBersiwak,, Minggu 07 Januari 2013

3www. Potret Pribadi dan Kehidupan Rasulullah SAW. Com, Diakses Pada 07 Januari 2013

Pukul 06:30 WIB

Page 77: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

66

10) Dapat membunuh virus

Adapun cara memakai siwak yakni:

1) Di buang di ujung bagian mulutnya

2) Lalu dicacah biar menjadi lembut dan yang menjadi manfaatnya

adalah ada di getah siwak tersebut yang bisa menjadi obat.

Bersiwak itu adalah perbuatannya dan kayunya itu disebut dengan

kayu arak. Orang yang bersiwak akan terhindar dari penyakit dan

kecanduan merokok. Dalam bersiwak apabila dikerjakan dengan terus-

menerus dan ada kemauan yang sungguh-sungguh akan menghilangkan

kecanduan merokok. Dokter juga mengatakan merokok itu berbahaya

untuk kesehatan jantung tetapi, banyak kita jumpai para dokter banyak

yang merokok. Maka dapat disimpulkan bahwa semua di dunia ini tidak

selalu jalan lurus. Merokok itu dapat memperpendek umur akan tetapi

banyak perokok berat diantaranya kiyai yang di pesantren beliau bersiwak

dan perokok kuat dan umur mereka pun sudah 100 tahun.

Yang menjadi obatnya adalah pada getah yang terkandung dalam

siwak tersebut. Dan Rasulullah SAW mengajarkan agar kita umat muslim

senantiasa selalu bersiwak waktu sebelum wudhu, sebelum tidur dan

sebelum shalat harus bersiwak. Yang telah diajarkan oleh Rasulullah

SAW. 4

Pesan mengenai bersiwak diatas adalah mengandung pesan akhlak,

yakni sebagai akhlak Rasulullah, pesannya adalah kita sebagai umat

muslim harus mengikuti apa yang sudah rasul kerjakan dan perbuat sehari-

4Ahmad LutfiFathullah, TemaBersiwak, , Minggu 07 Januari 2013

Page 78: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

67

hari. Rasulullah bersiwak pada malam hari dan juga ketika hendak shalat.

Dengan bersiwak kita dapat terhindar dari kecanduan merokok dan

dengan bersiwak juga kita dapat menjaga kesehatan jasmani maupun

rohani. Bersyukurlah bagi umat yang beragama Islam dan memiliki suri

tauladan yang dapat di contoh yakni Baginda Rasulullah SAW.

2. Judul : Air Yang Dipergunakan Berwudhu

Hari/Tanggal : Minggu, 13 Januari 2013

Narasumber: Dr. Ahmad Lutfi Fathullah, M A dan Dr.

Syamsul Maarif, MA

Pembaca Hadits : M. Kholil Anwar

“Bab air yang digunakan untuk mencuci rambut manusia karena

babnya wudhu maka kita bilang air yang digunakan untuk berwdhu akan

tetapi semuanya terkait dengan wudhu dan pada bab ini juga menjelaskan

tentang rambutnya Rasulullah SAW”

Hadits:

.

„Atha‟ berpendapat bahwa hal itu tidak bermasalah jika rambut

digunakan untuk membuat benang dan tali, sisa air liur anjing dan berlalu

lalang di dalam masjid. Al-Zuhri berkata: Jika satu wadah air dijilat

(anjing) dan dia tidak mempunyai air untuk wudhu‟ kecuali itu, maka dia

boleh berwudhu dengan air itu. Sufyan berkata: ini adalah fiqih, telah

difirmankan oleh Allah swt: “Jika kalian tidak mendapatkan air maka

tayamumlah” (QS. Al-Maidah 5:6). Dan ini air yang diragukan dapat

digunakan untuk berwudhu dan karena ada keraguan terhadapnya, maka

boleh digunakan untuk berwudhu lalu bertayamum

Page 79: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

68

Hadits 165:

IbnuSirin ra berkata: Aku berkata kepada „Abidah: Kami memiliki

rambut Nabi saw yang kami dapat dari Anas, atau dari keluarga Anas.

Abidah berkata: Sekiranya aku memilki satu helai rambut Rasulullah,

maka itu aku lebih sukai daripada dunia dan seisinya.

Hadits 167:

Abu Hurairah ra berkata: Sesungguhnya Rasulullah saw bersabda:

Jika anjing minum dari bejana seorang dari kalian, maka hendaklah ia

mencuci hingga tujuh kali.

Menurut Imam Syafi‟i anjing, babi, dan apa yang berasal dari

keduanya maka hukumnya najis. Dalilnya: “Mensucikan bejana salah

seorangmu (umat Islam, bila telah dijilat bagian dalamnya oleh anjing

ialah membersihkannya tujuh kali. Pertamanya dengan air mutlak yang

dicampur dengan tanah” (HR. Muslim, Ahmad, Abu Daud dan Baihaqi).

Bila telah dijilatnya bagian dalamnya dan ada makanan padanya, sekeliling

makanan pada yang dijilatnya itu dibuang dan yang lain dianggap suci

seperti sebelumnya. Adapun bulu anjing, maka menurut pendapat yang

lebih terlihat ialah suci dan tidak ada kepastian bahwa ia najis.5

5Ahmad LutfiFathullah, TemaAir Yang DipergunakanBerwudhu, 13 Januari 2013

Page 80: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

69

Dan adapun Imam Maliki berpendapat bahwa anjing itu tidak najis

hanya ketika menjilat dan jilatannya itu yang najis dan harus dicuci hingga

tujuh kali. Dalam teori fiqih: Air mutlak yakni air suci mensucikan.

Artinya, air itu suci di dalam dirinya sendiri dan mensucikan yang

lain.contohnya seperti air hujan, salju dan embun, Air yang tercampur

benda yang suci, misalnya tercampur sabun, minyak za‟far dan air bunga

mawar status air tersebut suci lagi mensucikan dan tetap suci namun tidak

lagi mensucikan yakni air tohirun mutohirun itu seperti air putih.6 Dan

juga air bekas minum anjing dan babi hukumnya najis dan wajib dijauhi.

Ini adalah pendapat kalangan mazhab Hanafi, Imam Malik dalam satu

versi, Imam Asy-Syafi‟i, dan Imam Ahmad yakni dinamakan air

mutanajis. 7

Pesan mengenai air yang dipergunakan berwudhu diatas mengandung

pesan syari‟ah, yakni mengandung nilai Ibadah yaitu thaharah. Pesannya

adalah Thaharah maknanya adalah bersuci dari air yang diperguanakan

untuk berwudhu. Apabila air didalam satu wadah yang akan digunakan

untuk berwdhu terkena jilatan anjing maka air itu tidak suci untuk

digunakan berwudhu. Dan apabila tidak adanya air kecuali air yang dijilat

oleh anjing maka boleh dipergunakan untuk berwudhu.

3. Judul : Belajar Mencintai Rasulullah SAW

Hari/Tanggal : Minggu, 20 Januari 2013

6Abdul Aziz Muhammad Azzamdan AbdulWahhabSayyedHawwas, Fiqih

Ibadah(Thaharah,Shalat, Zakat, Puasa, dan Haji ), (Jakarta: Amzah, 2009), Cet, 1, h. 7. 7SyamsulMaarif, Tema Air Yang DipergunakanBerwudhu,, 13 Januari 2013

Page 81: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

70

Narasumber : Dr. Ahmad Lutfi Fathullah, M Adan Suhadi

Muhammad Salam

Pembaca Hadits : Nur Ikhsan

(Bab Sifat Rasulullah SAW)

:

Ukbah ibn Harits beliau mengatakan: Abu Bakar shalat ashar

kemudian keluar dan bertemu hasan anaknya ali cucunya Rasulullah

SAW, yang sedang bermain bersama teman-temannya kemudian Abu

bakar menggendong di pundaknya sebagaimana Rasulullah sering

melakukan , dan beliau mengatakan hasan lebih mirip kepada Rasulullah

dari pada bapaknya.

Dan pesannya abu bakar mencintai ali, hasan dan husain, dan tidak

ada antara syi‟ah dan sunni adalah abu bakar bentrok dengan ali yang ada

adalah beliau saling menghormati dan mencintai. Dan fisik Rasulullah

mirip dengan Hasan.8

Dan adapun potret Rasulullah SAW9 :

a) letak rumah Rasulullah SAW: Rasulullah SAW memiliki beberapa

orang istri dan budak perempuan, karena itu dipastikan bahwa rumah

atau kamar itu juga banyak sejumlah istri dan budaknya. Namun,

kesemua kamar istri-istrinya tersebut terletak di sekitar masjid

persisnya mengambil belahan kiri masjid. Jadi kebanyakan kamar itu

terletak antara masjid dengan baqi hanya saja lebih menempel ke

8Ahmad LutfiFathullah, BelajarMencintaiRasulullah SAW,Minggu, 20 Januari 2013

9www. Potret Pribadi dan Kehidupan Rasulullah SAW.com, Diakses Pada Tanggal 20

Januari 2013, Pada Pukul: 11:30 WIB

Page 82: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

71

masjid ketimbang baqi. Gambaran yang banyak dijadikan rujukan

adalah taksiran Muhammad al-Nafsi. Rumah yang berbeda dijadikan

Maria al-Qibtiyah, rumahnya tidak terletak di dekat masjid al-Nabawi,

akan tetapi dekat dengan masjid Quba sebagaimana yang diceritakan

ketika mengupas biografi Maria.

b) Cara menyisir Rasulullah SAW: Sebagai manusia biasa Rasulullah

SAW yang berambut Panjang, selalu menyisir rambutnya, yaitu

mengurai dan menjadi dua belahan. Hal ini seperti yang dikisahkan

Ibn Abbas sebagai berikut: Ibn Abbas ra berkata: kebiasaan orang-

orang ahli kitab memanjangkan rambut mereka sedang orang-orang

musyrik biasa menyisir rambut mereka menjadi dua belahan,

Rasulullah SAW senang menyesuaikan dengan ahli kitab dalam hal

yang tidak diperintahkan (mubah) lalu Rasulullah SAW

memanjangkan rambut jamabulnya setelah itu disisir menjadi dua

belahan. (HR. Muslim)

c) Jenggotnya Rasulullah SAW:“Ali ibn Abi Thalib ra, meriwayatkan:

kepala Rasulullah SAW tidak kecil dan jenggotnya tebal” (HR. Imam

Ahmad), Al-Bara „ibn‟ Azib berkata: “Rasulullah SAW memiliki

jenggot yang tebal” (HR. al-Nasa‟i) dan Sa‟ad ibn Abi Waqqash

berkata:” Jenggot Rasulullah SAW lebat dan hitam” (HR. ibn Sa‟ad).

Dan ada agama lain yang mengvisualkan tuhan yang disembah.Dan

mereka juga mencoba ingin menggambarkan dengan bentuk negatif.

Dimana pun kita berada harus selalu mengingat Rasulullah SAW, agar

Page 83: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

72

dapat lebih terarah segala perbauatan yang kita perbuat selama kita hidup

di dunia. Saya sedikit bercerita Pada saat di toronto, ada sebuah masjid

tapi di beli oleh masyarakat komunitas islam di toronto dengan bantuan

raja faisal yang sebelumnya adalah gereja.10

Pesan mengenai Belajar Mencintai Rasulullah SAW diatas

mengandung pesan Aqidah yakni Iman kepada Rasulullah SAW,

pesannya adalah sebagai umat muslim kita wajib mengimani baginda

Rasulullah SAW. Dengan cara selalu mengingat dan beriman agar dapat

lebih terarah segala perbuatan selama kita hidup di dunia. Yang paling

penting adalah mengenal lebih dekat kehidupan dan keluarga Rasulullah

sebagai suri tauladan bagi seluruh umat muslim. Semoga dapat mencontoh

akhlak dan sikap Rasulullah dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

4. Judul : Etika Buang Air Kecil

Hari/Tanggal : Minggu, 27 Januari 2013

Narasumber : Dr. Ahmad Lutfi Fathullah, M A dan Prof

Dr. H. Rosiahan Anwar, M Ag

Pembaca Hadits : Ilham Fadhilah

(Bab Buang Air Kecil Di Tempat Air Tergenang)

Hadits 231:

Abu Hurairah ra mendengar Rasulullah SAW bersabda “Kita adalah

orang yang terakhir dan akan menjadi orang yang pertama”

10

SuhadiMuhammad Salam,TemaBelajarMencintaiRasulullahSAW,Minggu, 20 Januari

2013

Page 84: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

73

Penjelasannya: Ada penjelasan dari kitab tafsir yang menghubungkan

hadits ini dengan surat fatir ayat 2: “Faminhum dzolimun Linafsih,

waminhum muqtasit, waminhum sabiqun khoirot”. Walaupun kita

mempunyai umat yang paling terakhir tetapi kita memiliki kelebihan dari

umat terdahulu, mungkin salah satunya adalah Islam memberikan aturan

yang sangat rinci termasuk yang di dalamnya adalah etika buang air kecil

dan ini ada hubungannya. 11

Hadits 239

Dengan sanad sebelumnya Rasulullah SAW bersabda: Janganlah

seorang diantara kalian kencing di air yang tergenang kemudian mandi

dari situ. Imam Muslim, abu daud, imam tirmdzi, ibn majah dan imam

darimih.

Bab fiqihnya: Jangan kencing di tempat yang untuk bersuci. Dan

boleh kencing kalau tidak digunakan untuk untuk bersuci seperti

berwudhu, mandi dan mencuci pakaian.12

Pesan mengenai Etika Buang Air Kecil diatas mengandung pesan

syari‟ah, yakni mengandung nilai Ibadah yaitu thaharah, pesannya adalah

apabila diantara kalian ingin buang air kecil janganlah kalian kencing

ditempat air untuk bersuci. Dan boleh kencing kalau tidak digunakan

untuk untuk bersuci seperti berwudhu, mandi dan mencuci pakaian. Dan

Janganlah juga seorang diantara kalian kencing di air yang tergenang

kemudian mandi dari tempat tersebut.

11

EngkosKosasih, TemaEtikaBuang Air Kecil, Minggu, 27 Januari 2013 12

Ahmad LutfiFathullah, TemaEtikaBuang Air Kecil, Minggu, 27 Januari 2013

Page 85: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

74

5. Judul : Hal Yang Membatalkan Wudhu

Hari/Tanggal : Minggu, 03 Februari 2013

Narasumber : Dr. Ahmad Lutfi Fathullah, M A dan Dr. Kh. Ahsin Sakho

Muhammad

Pembaca Hadits: Isna Ulya Azizah

(Bab Tidak Perlu Berwudhu Kecuali Jika Tidur Pulas)

"

Asma‟ bint Abu Bakar ra berkata: Aku pernah menemui aisyah, istri

Nabi saw, ketika terjadi gerhana matahari. Saat itu orang-orang sedang

melaksanakan shalat dan saat itu iapun berdiri shalat. Setelah itu aku

katakan kepadanya: Apa yang dilakukan orang-orang? Aisyah lalu

memberi isyarat dengan tangannya ke arah langit seraya berkata: Maha

Suci Allah. Aku lalu Berkata: Satu tanda kekuasaan Allah? Lalu ia

mengiyakan dengan memberi isyarat. Maka akupun ikut shalat sampai aku

tertidur, hingga aku siram kepalaku dengan air. Selesai shalat Rasulullah

saw mengucapkan puja dan puji kepada Allah, kemudian beliau bersabda:

Tidak ada sesuatu pun yang belum diperlihatkan kepadaku, kecuali aku

sudah melihatnya dari tempatku ini hingga surga dan neraka. Dan telah

Page 86: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

75

diwahyukan kepadaku bahwa kalian akan terekena fitnah dalam kubur

kalian seperti, atau hampir serupa, dengan fitnah Dajjal. (Perawi ragu

mana yang dikatakan Asma) Setiap seorang dari kalian akan didatangkan

lalu ditanyakan kepadanya: Apa yang kamu ketahui tentang laki-laki ini?

Adapun orang beriman atau orang yang yakin (Perawi lupa kalimat mana

yang Asma‟ ucapan), orang tersebut akan menjawab: Dia adalah

Muhammad utusan Allah, ia datang kepada kami membawa pen jelasan

dan petunjuk. Kami lalu menyambungnya, beriman dan mengikuti

seruannya. Maka dikatakan kepada orang itu: Tidurlah kamu dengan

baik, sungguh kami telah mengetahui bahwa kamu adalah orang beriman.

Adapun Munafik atau orang yang ragu (perawi tidak tahu kalimat mana

yang diucapkan Asma‟) menjawab: Aku tidak tahu siapa dia, aku

mendengar orang-orang mengatakan sesuatu maka aku pun mengikuti

ucapan tersebut.

Sanadnya ini seorang istri mengaji kepada suaminya kemudian

bertanya kepada suaminya, ini hebatnya seorang laki-laki bertanya kepada

istrinya. Dan Suami yang meriwayatkan dari istri. Islam sangat

meninggikan derajat kaum perempuan, bahwa perempuan bisa menjadi

guru, ustadzah dan bisa juga menjadi perowi. Fatimah meriwayatkan dari

asma yakni neneknya. Asma pergi bersama adiknya Aysah . Dan dalam

hadits ini ada 3 perempuan yakni Fatimah, Asma dan Aysah. Ceritanya

ada shalat gerhana lalu ketiduran Rasulullah kemudian Asma disiramkan

airnya supaya bangun dirinya. Dan Rasulullah bercerita bahwa hari ini

telah diperlihatkan semua tentang apa yang terjadi di dunia dan diakhirat

oleh Allah SWT, sampai aku diperlihatkan surga dan neraka.

Di hadits yang lain Rasulullah SAW bersabda: Bahwa ada sebuah

cerita tentang alam kubur, di alam kubur ada pertanyaan, siapa yang di

tanya, dan bertanya siapa laki-laki ini? orang ini adalah Muhammad

utusan Allah dan ada orang yang tidak tahu maka dia hanya ikut-ikutan

dan bagi yang bisa menjawab dengan baik dia akan terhindar dari fitnah

Page 87: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

76

di alam kubur dan kuburannya berubah menjadi roudoh min riyadil

jannah dan bagi yang tidak mengetahui di alam kubur maka, dia akan

disiksa di neraka. Dan hubungannya dengan hadits diatas adalah tidurnya

sambil berdiri atau sambil duduk dan tidak tidur dengan telentang tidak

perlu berwudhu lagi hanya membasuh muka. Kalau tidurnya ringan tidak

perlu berwudhu lagi tapi jika tidurnya berat harus berwudhu lagi.13

Ada pendapat para ulama persoalan tidur , dan menurut Imam Syafe‟i

mengatakan bahwa apabila tidurnya duduk sehingga tertutup lubang

dubur maka itu tidak sampai membatalkan wudhu. Dengan demikian, tidur

itu sendiri tidak sampai membatalkan wudhu kecuali apabila tidur yang

pulas atau tidur dia duduk lubang duburnya tertutup sehingga tidak ada

angin yang keluar. Menurut Nabi Muhammad SAW, “ Mata itu adalah

ikatan dari lubang tidur itu apabila matanya itu terpejam maka yang

dibawah terbuka, apabila matanya terbuka maka yang dibawah itu

tertutup”. 14

Pesan mengenai Hal Yang Membatalkan Wudhu diatas mengandung

pesan syari‟ah, yakni mengandung nilai Ibadah yaitu Thaharah. Pesannya

adalah apabila seseorang tidurnya sambil berdiri atau sambil duduk dan

tidak tidur dengan telentang maka tidak perlu berwudhu lagi hanya

membasuh muka. Kalau tidurnya ringan tidak perlu berwudhu lagi tapi

jika tidurnya berat atau pulas harus berwudhu lagi. Dan juga apabila

tidurnya duduk sehingga tertutup lubang dubur, maka itu tidak sampai

13

Ahmad LutfiFathullah, Tema Hal Yang MembatalkanWudhu, Minggu 03 Februari 2013 14

AkhsinSakho Muhammad, Tema Hal-hal Yang MembatalkanWudhu,Minggu, 03 Februari

2013

Page 88: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

77

membatalkan wudhu. Dan tidur itu sendiri tidak sampai membatalkan

wudhu kecuali apabila tidur yang pulas atau tidur duduk dengan lubang

duburnya tertutup sehingga tidak ada angin yang keluar.

6. Judul : Hal-hal Yang Tidak Membatalkan Wudhu

Hari/Tanggal : Minggu, 10 Februari 2013

Narasumber : Dr. Ahmad Lutfi Fathullah, M A dan

Ahmad Sarwat, Lc, MA

Pembaca Hadits : Fatimah Azzahra

(Bab Tidak Berwudhu Setelah Makan Daging Kambing Dan

Sawiq)

Abu Bakar‟ Umar dan Usman mereka memakannya tanpa berwudhu

Abdullah Ibn Abbas bercerita bahwa Rasulullah SAW makan paha

kambing kemudian shalat dan tanpa berwudhu lagi. Kalau kita makan sate,

kambing, dan yang di goreng-goreng lainnya seperti martabak itu tidak

perlu berwudhu lagi.15

Dari segi fiqihnya: secara umum para ulama sepakat makan daging

dan goreng-gorengan tidak membatalkan wudhu, dan ada pun pendapat

para ulama. Dalam sebauh hadits dijelaskan bahwa: “Tawaddou mimma

massakinnar” ((Berwudhu lah kalian karena kalian memakan suatu yang

dibakar dengan api). Tetapi ada hadits lain yang mengatakan tidak usah

berwudhu dan ada tangarud bainal asar (ada pertentangan antara hadits),

15

AhmahLutfiFathullah,TemaHal-halYang TidakMembatalkanWudhu,Minggu,10 Februari

2013

Page 89: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

78

yang harus berwudhu itu dalilnya kurang kuat karena sudah di nasakh

oleh adanya dalil yang lebih baru lagi yang datangnya belakangan. 16

(Bab Apakah Harus Berkumur Setelah Minum Susu)

Hadits 204:

Ibn Abbas ra bercerita, bahwa Rasulullah SAW minum susu kemudian

berkumur-kumur, beliau lalu bersabda: Sesungguhnya susu mengandung

lemak. Hadits ini dikuatkan oleh Yunus dan Shahih ibn Kaisan dari al-

Zuhri.

Untuk menyempurnakannya adalah hanya dengan berkumur. Dan

apabila abis makan tidak dianjurkan untuk berwudhu yang sempurna akan

tetapi hanya dengan berkumur, makanan tidak membatalkan wudhu hanya

sunnahnya berkumurlah agar makanan tersebut terbuang. Pesan mengenai

Hal-hal Yang Tidak Membatalkan Wudhu diatas mengandung pesan

syari‟ah, yakni mengandung nilai Ibadah yaitu Thaharah, pesannya adalah

apabila makan-makanan seperti sate, kambing, dan yang di goreng-goreng

lainnya yakni martabak, goreng-gorengan itu tidak perlu berwudhu lagi.

Dan juga apabila kita minum susu tidak harus berwudhu lagi. Namun,

hanya berkumur-kumur saja, karena susu itu mengandung lemak dan tidak

membatalkan wudhu. Sesungguhnya makanan itu tidak membatalkan

wudhu, hanya sunnahnya berkumurlah agar makanan tersebut terbuang

dari mulut.

16

Ahmad Sarwat, Tema Hal-hal Yang TidakMembatalkanWudhu,Minggu, 10 Februari 2013

Page 90: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

79

7. Judul : Mandi Secara Rasulullah SAW

Hari/Tanggal : Minggu, 17 Februari 2013

Narasumber : Dr. Ahmad Lutfi Fathullah, M A dan

Dr. Engkos Kosasih, Lc, M Ag

Pembaca Hadits: Ezwar M. Ridho

(Bab Wudhu Sebelum Mandi)

Hadits 240:

Aisyah istri Nabi saw bercerita bahwa: Jika Nabi saw mandi karena

janabah, beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya,

kemudian bewudhu‟ sebagaimana wudhu untuk shalat, kemudian

memasukan jari-jarinya ke dalam air lalu menggosokannya ke kulit

kepalanya, kemudian menyiram tangannya sebanyak tiga kali, kemudian

membasuhkan air ke seluruh badannya.

Hadits 241:

Maimunah ra, isteri Nabi saw, berkata: Nabi saw berwudhu‟

sebagaimana wudhunya untuk shalat, kecuali kedua kakinya, lalu beliau

mencuci kemaluan dan apa yang terkena kotoran (mani), kemudian

menyiramkan air keatasnya, kemudian memindahkan kedua kaki beliau

dan mencucinya. Itulah cara beliau mandi dari janabah.

Sanadnya adalah Bab mandi dan yang meriwayatkannya yakni dari

Maimunah dan Aisyah yakni istri Rasulullah saw. Matannya adalah ini

cara Rasulullah saw mandi, mandi Rasulullah itu dengan cara dicuci

Page 91: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

80

tangannya dan dalam riwayat lain kemaluannya dicuci lalu tangannya

kemudian berwudhu. Cara berwudhunya yakni hidung, muka, tangan,

kepala, lalu mandi seluruh tubuh lalu baru kakinya. 17

Apabila melihat dari falsafah hadits ini, dalam sebuah buku karangan

Yusuf al-Qardawi dalam bukunya Masdarun Lil Ma‟rifah Wal Hadoroh,

Islam adalah agama yang beradab, agama yang benar-benar mendetail

contohnya masalah mandi. Marilah kita kembali kepada sunnah yang

benar-benar mencerdaskan lalu memperlihatkan umat yang beradab dan

maju kita malu dalam masalah nadofah dengan negara lain disini

spiritnya.18

Pesan mengenai Mandi Secara Rasulullah SAW, diatas mengandung

pesan syari‟ah, yakni mengandung nilai Ibadah yaitu thaharah, pesannya

adalah mengajarkan bagaimana cara Rasulullah saw mandi. Cara

Rasulullah mandi dengan cara yang pertama adalah dengan mencuci

tangannya dan dalam riwayat lain adalah mencuci kemaluannya kemudian

beliau berwudhu. Dan adapun cara berwudhunya adalah dengan

membasuh hidung, muka, tangan, kepala, lalu mandi keseluruh tubuhnya

baru beliu mencuci kedua kakinya.

8. Judul : Sunnah-sunnah Wudhu

Hari/Tanggal : Minggu, 24 Februari 2013

Narasumber : Dr. Ahmad Lutfi Fathullah, M A dan

Irwan Rinaldi

Pembaca Hadits : Khoirul Anwar

17

Ahmad LutfiFathullah, TemaMandiSecaraRasulullah SAW, Minggu, 17Februari 2013 18

EngkosKosasih, TemaMandiSecaraRasulullahSAW, Minggu, 17 Februari 2013

Page 92: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

81

(Bab mendahulukan kanan dalam wudhu dan mandi)

.

Matan hadits ini baru dari sisi sanad, yang meriwayatkan Habsoh

binti Sirin adaiknya Muhammad ibn sirin dari Ummu‟ Athiyah ra

berkata: Nabi saw bersabda kepada mereka saat memandikan puterinya:

Hendaklah kalian mulai dari yang sebelah kanan dan anggota wudhunya.

Ummu Atiyah Ada dua jabatannya: tukang sunat perempuan, ketika

beliau menyunatkan perempuan lalu Nabi berkata yakni jangan berlebihan,

jangan sampai merugikan perempuan (jangan dipotong tapi hanya

dibersihkan saja) dan memandikan jenazah yakni apabila jenazahnya

perempuan lalu Rasulullah berpesan mulailah dari sebelah kanan dan

anggota wudhunya.

Dalam fiqihnya: apakah boleh anak kita perempuan dimandikan oleh

orang lain? Maka jawabannya adalah boleh, tetapi yang memandikan

perempuan. Dan cara memandikannya adalah mulai dari sebelah kanan

lalu disiram sebelah kiri, kalau mulai mengusapnya dari bagian wudhunya

yang wajib yakni muka, tangan, kepala, kaki baru yang lainnya

dibersihkan.

Hadits 163:

“Aisyah ra berkata: Nabi saw suka memulai dari sebelah kanan saat

mengenakan sandal, menyisir rambut, bersuci dan selainnya”.

Page 93: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

82

Dalam Fiqihnya: Sunnah kita melakukan sesuatu baik dalam ibadah

dan pekerjaan yang lain kecuali pekerjaan yang dianggap kurang seperti

masuk wc. diwajibkan mendahulukan yang kanan, dan sebabnya karena

setan melakukan bagian kirinya. 19

Pola pendidikan dalam anak, satu yang harus dipahami adalah

mengenal itu lebih kepada fisik dan memahami. Dalam tarbiyatul awlad

fil Islami, ada anak 0-10 tahun yakni eksporasi lebih kepada dikenalkan

sama seperti sahabat melakukan kepada anak-anaknya yang mengajarkan

puasa pada umur dua tahun, dengan cara tidak bicara tapi melakukan dan

ini bertahan selam sepuluh tahun lamanya. Dalam sebuah teori bayi harus

dibangunkan ketika azan agar pembiasaan. 20

Apa rahasia di awali dengan kanan adalah agar tidak satu mazhab

dengan syetan dan juga mendapat pahala. Untuk membedakannya adalah

dengan tangan kanan dan yang lainnya.

Pesan mengenai Sunnah-sunnah Wudhu diatas mengandung pesan

syari‟ah, yakni mengandung nilai Ibadah yaitu thaharah. Pesannya adalah

apabila seorang anak perempuan meninggal dunia maka yang

memandikannya harus perempuan. Rasulullah saw berpesan mulailah dari

sebelah kanan dan anggota wudhunya. Dan cara memandikannya adalah

harus mulai dari sebelah kanan lalu disiram sebelah kiri, kemudian mulai

mengusapnya dari bagian wudhunya yang wajib yakni muka, tangan,

19

Ahmad LutfiFathullah, TemaSunnah-sunnahWudhu, Minggu, 24 Februari 2013 20

IrwanRinaldi, TemaSunnah-sunnahWudhu,Minggu, 24 Februari 2013

Page 94: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

83

kepala, kaki baru yang lainnya dibersihkan. Rahasia di awali dengan kanan

adalah agar tidak satu mazhab dengan syetan dan juga mendapat pahala.

9. Judul : Waktu Berwudhu

Hari/Tanggal : Minggu, 3 Maret 2013

Narasumber : Dr. Ahmad Lutfi Fathullah, M A dan Irwan

Rinaldi

Pembaca Hadits :M. Khoirul Anwar

(Bab Mencari Air Wudhu Jika Datang Waktu Shalat)

(Hadits mungallak) Aisyah berkata: Telah datang waktu subuh maka

air pun dicari namun tidak ditemukan, lalu turunlah perintah tayamum.

Penjelasan: Pada saat azan subuh orang mencari air namun tidak

ditemukannya air, ada pilihan kita adalah shalat tanpa wudhu atau tidak

shalat. Dan karena shalat itu wajib maka wasilahnya berwudhu karena

wudhu ini tidak diwajibkan untuk berwudhu karena tidak ada air,

diturunkanlah perintah untuk bertayamum.

Dalam Fiqihnya adalah tayamum menurut bahasa berarti menyengaja,

menurut istilah menyengajakan diri meneyentuh debu yang suci untuk

mengusap wajah dan kedua tangan dengan sekali atau dua kali sentuhan,

dengan niat agar memperoleh kebolehan melakukan sesuatu yang

sebelumnya terhalang oleh adanya hadats, bagi orang yang tidak

menemukan air atau takut adanya bahaya apabil menggunakannya. Dan

tayamum pun mempunyai fungsi sebagai pengganti wudhu atau mandi

wajib yang seharusnya menggunakan air bersih diganti dengan

menggunakan tanah atau debu yang bersih.

Page 95: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

84

Dasar pelaksanaan tayamum adalah firman Allah dalam surat An-

nisa: 43

“sedangkan kamu tidak mendapat air maka bertayamumlah kamu

dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan

debu itu. Sungguh Allah Maha Pemaaf, Maha Pengampun.”

Kita tidak boleh tayamum bila ada air, dan tidak boleh bertayamum

jika belum berkumandang azan. Dan adapun waktu untuk berwudhu

adalah sesudah azan berkumandang. Ibnu Qudamah menyampaikan bahwa

berdasarkan keumuman hadits Rasulullah SAW melaksanakan bersuci

setiap kali akan melaksanakan shalat.

Hadits 164:

.

(Hadits Musnad) Anas ibn Malik ra berkata: Aku melihat Rasulullah

SAW dan waktu shalat Ashar tiba, orang-orangpun mencari air wudhu

namun tidak mendapatkannya. Lalu aku melihat Rasulullah saw diberi air

wudhu‟, Rasulullah SAW kemudian meletakkan tangannya didalam

bejana tersebut seraya memerintahkan orang-orang untuk berwudhu

darinya.Anas ra berkata: Aku melihat air keluar dari bawah jari-jari

beliau hingga semua orang sampai yang terakhir dapat berwudhu.

Penjelasan: Dibawakannya Rasulullah saw ember dan menaruhkan

tangannya di air dan airpun terpancar dari jari-jarinya. Fiqihnya adalah

mukjizat Rasulullah bisa memancarkan air dari jarinya. Dan waktunya

berwudhu adalah sesudah azan, wudhu itu ada dua jenis wudhu ringan itu

Page 96: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

85

hanya untuk menjaga wudhu dan wudhu untuk shalat harus menigakan

wudunya.21

Ada konsep untuk menyampaikan kepada anak agar memberitahu

kapan waktu berwudhu yakni Apa yang harus dilakukan, dia yakin apa

yang dilakukannya, dan lalu dia akan melakukannya.22

Pesan mengenai waktu berwudhu diatas mengandung pesan syari‟ah,

yakni mengandung nilai Ibadah yaitu Thaharah. Pesannya adalah tidak

boleh shalat tanpa berwudhu, kalau pun tidak ada airnya maka lakukan

tayamum dan tidak boleh bertayamum apabila azan belum

dikumandangkan. Adapun wudhu itu ada dua jenis yakni wudhu ringan itu

hanya untuk menjaga wudhunya saja dan wudhu untuk shalat harus

menigakan atau harus sempurna wudhunya.

10. Judul : Wudhu dan Al-Qur‟an

Hari/Tanggal : Minggu, 10 Maret 2013

Narasumber : Dr. Ahmad Lutfi Fathullah, M A dan Dr. Kh.

Ahsin Sakho Muhammad

Pembaca Hadits : Afifabul Amala

(Bab Membaca Al-Qur‟an Setelah Hadas Dan Lainnya)

Hadits 177:

21

Ahmad LutfiFathullah, TemaWaktuBerwudhu, Minggu, 03 Maret2013 22

IrwanRinaldi,TemaWaktuBerwudu,Minggu, 03 Maret 2013

Page 97: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

86

.

Abdullah ibn‟ Abbas ra bercerita bahwa: Dia pada suatu malam

pernah bermalam di rumah Maimunah, isteri Nabi saw, dan bibinya dari

pihak ibunya. Ibn‟Abbas berkata: Aku berbaring di sisi bantal sementara

Nabi saw dan isterinya berbaring pada bagian panjang (tengahnya),

Rasulullah saw lalu tidur hingga pada tengah malam, atau kurang sedikit

hingga pada tengah malam, atau kurang sedikit atau lewat sedikit, beliau

bangun dan duduk sambil mengusap sisa-sisa kantuk yang ada di

wajahnya dengan tangan. Beliau kemudian membaca sepuluh ayat

terakhir dari surah Ali-Imran. Kemudian berdiri menuju tempat wudhu,

beliau lalu berwudhu‟ dengan mempertegas wudhunya, lalu shalat. Ibn‟

Abbas berkata: Maka akupun ikut melakukan sebagaimana yang beliau

lakukan, aku lalu berdiri di sampingnya. Beliau kemudian meletakan

tangan kanannya di kepalaku seraya memegang telingaku dan

memutarkannya. Kemudian beliau shalat dua rakaat, kemudian dua

rakaat, kemudian dua rakaat, kemudian dua rakaat, kemudian dua rakaat,

kemudian dua rakaat, kemudian witir. Setelah itu beliau tidur berbaring

hingga mu‟azzin mendatanginya, beliau lalu berdiri dan shalat dua rakaat

ringan, kemudian keluar untuk menunaikan shalat subuh.

Ada artinya yang tertinggal bahwa Ibrahim berkata: Boleh membaca

al-Qur‟an di kamar mandi dan menulis risalah didalamnya mengandung

ayat al-Qur‟an tanpa memiliki wudhu . Apabila ada yang memberi salam

Page 98: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

87

dalam keadaan tidak berpakaian maka janganlah menjawab dan apabila

sudah mengenakan pakaian maka jawablah.

Penjelasan: kamar mandi orang arab adalah orang mandi beramai-

ramai dan tempat mandi dengan tempat buang air terpisah. Apabila tidak

ada wudhu boleh menulis yang mengandung ayat al-Qur‟an. Fiqihnya pada

bab ini menjelaskan bahwa membaca al-Qur‟an tidak wajib punya wudhu

yang diangkat oleh imam bukhari pada bab ini. 23

Ibnu Abbas ini adalah termasuk salah seorang sahabat nabi yang

disebut habru hazihil ummat, karena banyaknya penguasaan dalam bidang

keilmuan agama Islam karena barokahnya doa nabi „Ya Allah berikanlah

dia anugrah pemahaman terhadap agama Islam dan ajarilah dia

mentafsirkan al-Qur‟an‟. Oleh karena itu, Ibnu Abbas ingin mengetahui

sendiri apa yang dilakukan oleh nabi pada malam hari. Oleh karena itu,

Ibnu Abbas pura-pura ingin menginap dengan bibinya yaitu Maimunah

dan Nabi pun memperbolehkan ibnu abbas untuk menginap. Kemudian

Ibnu Abbas pura-pura tidur untuk mengetahui kebiasaan nabi pada malam

hari dan nabi pun berkata: „Anak kecil ini sudah tidur‟ akhirnya nabi

bangun dan kemudian mengusap-ngusap matanya seraya membaca‟Inna fi

Kholkis samaawati wal ardi wakhtilafi wallaili wannahari layayati liulil

albab‟‟. Ini menunjukan bahwa bagaimana nabi itu hidupnya selalu

bersama dengan al-Qur‟an dan nabi selalu bersama dengan Allah SWT.

Sampai pada saat beliau baru bangun dari tidur yang dibaca adalah Al-

23

Ahmad LutfiFathullah , TemaWudhudanal-Qur‟an, Minggu, 10 Maret 2013

Page 99: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

88

Qur‟anul Karim yang berkaitan dengan ayat-ayat yang berkaitan dengan

kemaha besaran Allah SWT. Yang berkaitan dengan pembahasan bab ini

adalah bahwa Orang yang paling bagus membaca al-Qur‟an adalah pada

waktu shalat, orang yang membaca al-Qur‟an di luar shalat yang

mempunyai wudhu dan menghadap kiblat, dan orang yang membaca al-

Qur‟an yang tidak wudhu maka hukumnya boleh. Maka, apabila ingin

berbisik dengan Allah SWT laksanakan shalat dan apabila ingin

berbincang-bincang dengan Allah SWT maka bacalah al-Qur‟an. Maka

apabila orang yang ingin mengahadap dengan Allah SWT diwajibkan

untuk mempersiapkan dan membersihkan diri secara kerohanian dengan

berwudhu karena yang akan kita ajak bicara adalah Allah SWT. 24

Pesan mengenai waktu berwudhu diatas mengandung pesan syari‟ah,

yakni mengandung nilai Ibadah yaitu Thaharah. Pesannya adalah apabila

seseorang ingin membaca al-Qur‟an harus berwudhu terlebih dahulu.

Adapun tingkatan orang yang membaca al-Qur‟an adalah orang yang

paling bagus membaca al-Qur‟an adalah pada waktu shalat, orang yang

membaca al-Qur‟an di luar shalat yang mempunyai wudhu dan menghadap

kiblat, dan orang yang membaca al-Qur‟an yang tidak mempunyai wudhu

maka hukumnya boleh tetapi yang lebih baik harusnya berwudhu. Maka,

apabila ingin berbisik dengan Allah SWT laksanakan shalat dan apabila

ingin berbincang-bincang dengan Allah SWT maka bacalah al-Qur‟an.

Maka apabila orang yang ingin menghadap dengan Allah SWT diwajibkan

24

AhsinSakho Muhammad, TemawudhudanAl-Qur‟an,Minggu, 10 Maret 2013

Page 100: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

89

untuk mempersiapkan dan membersihkan diri secara kerohanian dengan

berwudhu karena yang akan kita ajak bicara adalah Allah SWT.

B. Pesan Dakwah Yang Paling Dominan Dalam Acara Kajian Kitab

Kuning Shahih Bukhari

Secara keseluruhan pesan dakwah yang terdapat dalam acara Kajian

Kitab Kuning Shahih Bukhari ini didominasi oleh Pesan Aqidah, yang

meliputi iman kepada Allah SWT, iman kepada malaikat-malaikat Allah,

iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada Rasul-rasul Allah dan iman

kepada Qadha dan Qadar. Pesan Akhlak, yang meliputi akhlak kepada

sang pencipta dan makhluk. Dan Pesan Syari‟ah, yang meliputi ibadah

dalam arti khas (Thaharah, Sholat, Puasa, Zakat, Haji) dan muamalah

dalam arti luas (al-Qanun al-khas / hukum perdata / hukum publik.

Berdasarkan uraian data diatas, pesan dakwah yang paling dominan

yang tedapat dalam acara Kajian Kitab Kuning Shahih Bukhari edisi 07

Januari- 10 Maret 2013 adalah pesan dakwah Syari‟ah yang meliputi

ibadah yang termasuk dalam Thaharah. Dimana Thaharah adalah bersuci

dari hadats kecil dan besar.Persoalan-persoalan yang sering terjadi dalam

kehidupan sehari-hari pemicu terdapatnya tema-tema tentang dakwah yang

berkenaan dengan bersuci yang termasuk dalam pesan Syari‟ah.

Page 101: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

90

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan observasi, menganalisa data dalam rangka

menjawab rumusan pertanyaan dalam skripsi ini, maka dapat ditarik

beberapa kesimpulan:

1. Pesan dakwah yang terkandung dalam Acara Kajian Kitab Kuning

Shahih Bukhari di TVRI Edisi 07Januari- 10 Maret, Sebanyak 10

Materi adalah pada tema Bersiwak mengandung pesan akhlak, pada

tema Air Yang Dipergunakan Berwudhu, Etika Buang Air Kecil,

Hal Yang Membatalkan Wudhu, Hal-Hal Yang Tidak

Membatalkan Wudhu, Mandi Secara Rasulullah SAW, Sunnah-

Sunnah Wudhu, Waktu Berwudhu, Wudhu Dan Al-Qur’an

mengandung pesan syari’ah, pada tema Belajar mencintai

Rasulullah SAW mengandung pesan akidah.

2. Pesan yang paling dominan muncul didalam acara kajian kitab

kuning Shahih Bukhari Edisi 07 Januari- 10 Maret adalah pesan

syari’ah. Pesan syari’ah adalah pesan yang bahwasannya

menyangkut kedalam ibadah yakni Thaharah menyangkut masalah

bersuci dari hadats kecil dan besar dan juga mengajarkan cara

berwudhu yang baik dan benar menurut syari’at yang diajarkan

oleh Islam

Page 102: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

91

B. Saran-saran

Dari uraian yang dikemukakan dan fakta yang ditemukan. Maka

saran-saran penulis sebagai berikut:

1. Peneliti berharap kepada Program Kajian Kitab Kuning Shahih

Bukhari ini agar lebih sering disiarkan secara live supaya pemirsa di

rumah juga dapat berdiskusi bertanya kepada narasumber.

2. Durasi program ini supaya ditambah, karena dengan durasi yang

hanya 30 menit yang dibagi menjadi dua narasumber dirasa kurang.

Sehingga apa yang disampaikan oleh narasumber tidak mengenai

sasaran atau kurang tersampaikan kepada pemirsa yang di rumah

maupun yang di studio.

3. Jam tayang program Kajian Kitab Kuning Shahih Bukhari agar

diperbanyak atau ditambah. Karena jika disiarkan pada pukul 05.00

WIB, banyak orang yang masih tidur sehingga tidak menyaksikan

televisi. Padahal, program Kajian Kitab Kuning Shahih Bukhari ini

merupakan salah satu program yang penting untuk disaksikan untuk

tuntunan kehidupan sehari-sehari

Page 103: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

92

DAFTAR PUSTAKA

A. AlatasFahmi, PerandanFungsiSosioKultural TV SwastadalamDakwah Islam,

Jakarta : Salam

Ahmad Muntaha dan Bambang Setiawan. Metode Penelitian Komunikasi, Jakarta:

Universitas Terbuka, Cet. Ke-1

Arifin, Muzayyin, Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi, Jakarta, Bumi

Aksara, 1993

Arifin H.M., PsikologiDakwah, Jakarta: BinaAksara, 1997

Cetak Biru Kebijakan Umum, Kebijakan Penyiaran, Kebijakan Pengembangan

Kelembagaan dan Sumber Daya Televisi Republik Indonesia (TVRI) tahun

2006-2011

DarwantoSastroSubroto, Televisisebagai Media Pendidikan, Yogyakarta : Duta

Wacana University Press, 1994

DirektoratJenderalBimbinganMasyarakat Islam, "Pedoman Guru Agama

LanjutanAtas", Jakarta : 1974

EnsiklopediNasional Indonesia, Jakarta: PT. CiptaAdiPusaka, Jilid 16

Effendy,OnongUchjana, IlmuKomunikasiTeoridanPraktek,Bandung:Remaja

Rosdakarya,2003

Hasanuddin, HukumDakwahTinjauanAspekHukumdalamBerdakwah di Indonesia,

Jakarta :PedomanIlmu Jaya, 1996

Hasymi. A, DusturDakwahMenurutAl-Qur'an, Jakarta : BulanBintang, 1994

JB.Wahyudi, Media Komunikasi Massa Televisi, Bandung: Alumni, 1986

Kuswandi Wawan, Komunikasi Massa (Sebuah Analisis Isi Media Televisi).

Jakarta: Rineka Cipta, 1999

Maman, Abdul JalilRafiudin, PrinsipdanStrategiDakwah, Bandung : CV.

PustakaSetia, 1997

M. SyafaatHabin, BukuPedomanDakwah, Jakarta : Wijaya, 1982

MudzakirM. dan AhmadMuhammad, UlumulHaditsBandung: PustakaSetia, 2004

M,Arifin, PsikologiDakwah, Jakarta :BumiAksara, 1997

Page 104: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

93

Masdar, Helmi, Problem DakwahIslamiyahdanPedomanMubaligh, Semarang :

CV. Toha Putra, 1969

Mansyur, Amin M., Dakwah Islam danPesan Moral, Yogyakarta : al-Amin Press,

1997

Mustafa,Ya'kubAli, SejarahdanMetodeDakwahNabi, Jakarta :PustakaFirdaus,

1997

Muda, Deddy Iskandar, “Jurnalistik Televisi,” Bandung: PT. REMAJA ROSDA

KARYA, 2005

Mulkan, Abdul Munir, "IdiologisasiGerakanDakwah", Yogyakarta :

SIPERS,1996

Muhammad Mufid, M. Si., Komunikasi&Regulasi Penyiaran, Jakarta, Kencana,

Cet. I, 2005

NarbukoCholid, MetodologiPenelitian, Jakarta: BumiAksara,2004

Qutb,Sayyid,fidzilalilqur'an, Juz 4, mauqi'uttafasir, MaktabahSyamilah.

RosyidiLathief, Dasar-DasarRetorikaKomunikasidanInformasi, Medan: Firma

Rimbow, 1989

SurahmanWinartio “MenyusunRencanaPenelitian”, Bandung: CV. Tarsia, 1989

SumamaCecepdanSaefullahYusuf, PengantarIlmuHadits, Bandung:

PustakaBaniQuraisy, 2004

Shaleh, Abdul Rosyad, Manajemen Dakwah Islam, Jakarta, Bulan Bintang 1977

Suminto, R.H.A, "ProblematikaDakwah, Jakarta : Tintamas, 1973

Sunandar, Telaah Format Keagamaan di Televisi, StudiDeskriptifAnalisis TPI,

Tesis, Yogyakarta: 1998

Tim PenyusunKamusPembinaandanPengembanganBahasa, KamusBesarBahasa

Indonesia, Jakarta: BinaAksara, 1986

Yusuf Mahmud, Kamus Arab- Indonesia,Jakarta, YayasanPenterjemahan/

Penafsiran Al-Qur’an

Ya'kub, Hamzah"PublisistikIslam :TeknikDakwahdan Leadership", Bandung :

Diponegoro, 1998

Page 105: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

94

Wawancara pribadi dengan Dr. Lutfi Fathullah (Narasumber kajian kitab kuning

shahih bukhari), jakarta: TVRI, 1 januari 2013

Wawancara pribadi dengan Muhammad Rusli (Produser Kajian Kitab Kuning

Shahih Bukhari), jakarta: TVRI, 6 Maret 2013

Page 106: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,
Page 107: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

HASIL INTERVIEW

Nama : Muhammad Rusli

Jabatan : Produser Program Kajian Kitab Kuning “Shahih Bukahri”

Hari/Tanggal : Rabu, 6 Maret 2013

Waktu : Pukul 11.00 WIB

Tempat : Lantai 4 Gedung TVRI Jln. Gerbang Pemuda Senayan

Jakarta 10270

1. T : Apa yang melatarbelakangi program Kajian Kitab Kuning “Shahih

Bukhari” ?

J : Televisi itu banyak menyajikan acara pendidikan. Dan juga banyak

acara agama yang disampaikan. Namun, acara ini beda dari yang lain

yakni mengkaji hadits shahih bukhari dimana memperkanalkan

kepada masyarakat bahwa kita dengan mudah belajar dan memahami

kitab kuning dengan lebih modern lagi dan bukan di kalangan santri,

akademisi dan juga tokoh terkemuka di bidang agama saja yang

belajar tetapi, kita sebagai masyarakat awam pun bisa dengan mudah

mempelajarinya.

2. T : Apa visi dan misi program Kajian Kitab Kuning “Shahih Bukhari” ?

J : Memperkenalkan kepada masyarakat luas bahwa mengkaji kitab

kuning itu bisa lebih gampang dan modern dengan teknologi dengan

tidak membuka kitab tetapi kita bisa mengakses melalui internet bisa

dengan cepat dan mudah memahaminya.

Page 108: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

3. T : Setiap hari dan jam berapa program Kajian Kitab Kuning “Shahih

Bukahri” disiarkan?

J : Setiap hari Minggu, jam 05.30-06.00 WIB

4. T : Berapa lama (durasi) program Kajian Kitab Kuning “Shahih Bukhari”

disiarkan?

J : Durasi 30 menit yang dibagi dalam beberapa segmen.

5. T : Mengapa program Kajian Kitab Kuning “Shahih Bukhari”

ditayangkan pada pagi hari?

J : Nama acara kajian kitab kuning ini termasuk ke dalam pola acara

indahnya pagi. Acara indahnya pagi ini tayang dari hari senin sampai

hari minggu dan setiap harinya berbeda-beda acara yang disairkan,

dan kajian kitab kuning disiarkan pada hari minggu. Kalau masalah

penayangan di pagi hari itu karena tim yang mengatur tetapi, identik

acara keagamaan di tayangkannya di pagi hari.

6. T : Format apa yang digunakan pada program Kajian Kitab Kuning

“Shahih Bukhari” ?

J : Dialog interaktif antara presenter, narasumber, audience di studio dan

pemirsa di rumah.

7. T : Siapakah pencetus program Kajian Kitab Kuning “Shahih Bukhari” ?

J : Yusuf Mansur

8. T : Apakah ada target untuk penonton dari segi usia, pekerjaan, dan jenis

kelamin?

J : Targetnya umum (remaja, dewasa), namun lebih khusus untuk para

kalangan santri dan semua kalangan yang ingin memperdalam kitab

Page 109: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

kuning.

9. T : Apakah ada faktor pendukung dan kendala dalam program Kajian

Kitab Kuning “Shahih Bukhari” ?

J : Faktor pendukung tentunya studio TVRI, narasumber dari berbagai

kalangan ustadz yang terkemuka. Selain itu, narasumber ada juga

pengamat dari luar. Sedangkan kendalanya adalah seharusnya acara

ini di tayangkan selama satu jam karena ada acara bola jadi terpotong

dan durasinya pun harus dipercepat dan waktu untuk membahas

materi yang disampaikan pun sedikit.

10. T : Apa Tujuan dari program Kajian Kitab Kuning “Shahih Bukahri”?

J : Ingin memberikan dan memperkenalkan kepada masyarakat bahwa

belajar kitab kuning itu bisa dengan mudah dan tidak sulit yakni

dengan alat tekhnologi.

11. T : Apakah ada evaluasi setelah program Kajian Kitab Kuning “Shahih

Bukhari” berlangsung?

J : Evaluasi selain didapat dari narasumber kadang tanya jawab dengan

presenter.

12. T : Apakah ada tanggapan dari masyarakat mengenai program Kajian

Kitab Kuning “Shahih Bukhari”?

J : Selama ini respon dari masyarakat baik, masyarakat sangat

mengapresiasi dan antusias adanya acara seperti Kajian Kitab

Kuning “Shahih Bukahri”. Dan banyak juga dari berbagai kalangan,

dari orang yang awam hingga sampai petinggi-petinggi tokoh

Page 110: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

terkemuka yang berminat dalam acara ini. Dan yang paling berkesan

adalah mereka menunggu tayangnya acara Kajian Kitab Kuning

“Shahih Bukhari” tayang.

13. T : Apa dasar pemilihan tema dan materi pada program Kajian Kitab

Kuning “Shahih Bukahri” ?

J : Dalam pemilihan tema, kita disesuaikan dengan kitab hadits shahih

bukhari.

14. T : Apa dasar pemilihan pengisi acara (presenter, narasumber, dan

pendukung pengisi acara) pada program Kajian Kitab Kuning “Shahih

Bukhari” ?

J : Presenter, tentunya seseorang yang pandai walaupun mengerti tetapi

jadi orang yang “di tengah” atau tidak partisan. Narasumber, itu

ditentukan oleh ustadz lutfi dan pemilihan narasumber disesuaikan

dengan tema yang sedang dibahas. Sedangkan, pendukung pengisi

acara adalah sebuah kuis yang ditayangkan setiap di akhir acara. Dan

juga ada hadiah bagi yang bisa menjawab kuis yang diberikan.

15. T : Mengapa tayangan ini diberi nama Kajian Kitab Kuning “Shahih

Bukahri” ?

J : Karena untuk memperkenalkan kepada masyarakat bahwa belajar

kitab kuning itu tidak sesulit apa yang dibayangkan dengan hadirnya

acara ini kita dapat mempermudah membaca kitab kuning dengan

alat yang lebih canggih yakni dengan tekhnologi.

16. T : Termasuk jenis apakah program Kajian Kitab Kuning “Shahih

Bukhari” ?

Page 111: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

J : Dialog interaktif

17. T : Apa yang dilakukan agar program Kajian Kitab Kuning “Shahih

Bukhari” dapat menarik dan diminati pemirsa?

J : Dengan cara mengemas acara ini agar tidak membosankan dengan

dihadirkan seorang narasumber yang ahli dan profesional dalam

bidangnya dan dibantu dengan alat tekhnologi.

Interviewer Interviewee

(Laila Nurdiana) (Muhammad Rusli)

Page 112: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

HASIL INTERVIEW

Nama : DR. Ahmad Lutfi Fathullah, M A

Jabatan : Narasumber

Hari/Tanggal : Minggu, 28 April 2013

Waktu : Pukul 19.00 WIB

Tempat : Gedung Pusat Kajian Hadits Lantai 1 Jakarta Selatan

1. T : Sudah berapa lama Ustadz menjadi narasumber dalam program

Kajian Kitab Kuning “Shahih Bukhari”?

J : Dari awal bulan Januari 2011, sebelumnya sering muncul tetapi

tidak mempunyai majlis dan sekarang sudah mempunyai majlis

sendiri.

2. T : Apa yang menjadi alasan Ustadz sehingga Ustadz bersedia untuk

menjadi narasumber pada program Kajian Kitab Kuning “Shahih

Bukhari”?

J : Karena awalnya hanya menjadi narasumber diminta oleh Yusuf

Mansur. Dan karena sering menjadi narasumber dan kesibukan

yusuf mansur pun begitu padat acara ini pun diserahkan

sepenuhnya kepada saya. Acara ini mencoba untuk dapat

memberikan dan memperkanalkan bahwa belajar kitab kuning itu

tidak sulit dengan mempergunakan alat tekhnologi tidak harus

membuka kitab tapi dengan membuka komputer kita sudah dapat

Page 113: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

belajar dengan mudah.

3. T : Persiapan apa yang Ustadz lakukan sebelum Ustadz tampil dalam

program Kajian Kitab Kuning “Shahih Bukhari”?

J : Enaknya Sekarang masih bab awal itu saya dulu sering mengaji

dengan beberapa kitab, walhasil itu hanya pengulangan. Apabila

sudah bab lebih jauh butuh persiapan lagi. Alhamdulilahnya kita

lama belajar dan sekarang ini sudah banyak mengajar modalnya

banyak dan minimal saya membuka kitab Fathul Bari. Kalau untuk

Shahih Bukhari kan tidak ada yang lebih bagus kecuali Kitab

“Fathul Bari” pengarang Ibnu Hajar.

4. T : Bagaimana persiapan Ustadz agar dapat menjawab pertanyaan

dengan baik dari presenter maupun audience?

J : Saya tidak ada persiapan. Pertanyaan apa pun saya mampu jawab,

karena saya yakin Allah akan membimbing saya dan saya siap betul

untuk menjawab.

5. T : Menurut Ustadz apakah durasi program Kajian Kitab Kuning

“Shahih Bukhari”, yang berdurasi 30 menit ini sudah cocok. Lalu

apa saran ustadz?

J : Sangat kurang, yang ideal itu satu jam, minimal 45 menit. Karena,

program ini berbicara mengenai bagaimana sunnah-sunnah Nabi,

mengenalkan keluarga, dan para sahabat-sahabat, berbicara

bagaimana mengenalkan kitab kuning itu mudah untuk difahami.

Page 114: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

6. T : Apakah jam tayang program Kajian Kitab Kuning “Shahih

Bukhari”, yaitu setiap hari Minggu jam 05.00-06.30 sudah cocok.

Lalu bagaimana menurut pendapat anda?

J : Tidak ada masalah, tetapi ada baiknya juga pada saat senja hari

dimana orang sudah pulang dari aktivitasnya sehingga dapat

menyaksikan televisi sambil istirahat atau bisa juga diadakan pada

hari libur.

7. T : Dengan adanya seorang presenter, satu narasumber lalu ada

audience dan pembaca kitab. Apakah sudah cocok menurut ustadz?

Lalu apa saran ustadz?

J : Sudah oke. Tinggal mungkin pemilihan dari pada yang berbicara,

yang setidak-tidaknya pembicara memiliki sikap yang menguasai

dengan tema yang sedang dibahas, memiliki wawasan yang luas

mengenai apa yang dibicarakan tetapi mampu mengendalikan diri

sehingga berbicara singkat, mampu membangkitkan suasana pada

saat berbicara. Oleh karena itu,

8. T : Apa Pesan Dakwah yang ingin disampaikan dalam program Kajian

Kitab Kuning “Shahih Bukhari” ?

J : Ayo,,, kita kembali kepada sunnah dan menghidupkan sunnah.

9. T : Apakah ada faktor pendukung dan penghambat selama ustadz

menjadi narasumber?

J : Penghambatnya adalah ketika narasumber berikutnya tidak

Page 115: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

menyeimbangkan itu tidak enak dan juga ketika pesertanya terlalu

ibu-ibu dan lebih tua jadi suasananya tidak hidup mau diapain juga

hanya diam saja. Faktor pendukungnya adalah ketika

narasumbernya semangat dan ada bebarapa narasumber yang

mengatakan kayaknya waktunya tidak cukup dan juga yang

mengatakan waktunya tidak habis-habis apabila tidak semagat

karena audiencenya tidak semangat dan temanya kurang menarik.

Dan karena sudah mengikuti kitab jadi kita tidak bisa merubah.

Dan dari segi manfaat itu sangat penting karena untuk tuntunan

setiap hari.

10. T : Menurut ustadz apakah program ini sudah berjalan dengan baik?

J : Sudah berjalan dengan baik.

11. T : Menurut ustadz apa yang harus dilakukan agar program Kajian

Kitab Kuning “Shahih Bukhari” semakin menarik dan diminati

banyak penonton?

J : Setidak-tidaknya semakin hari semakin harus kita evaluasi. Apa

yang tidak disetujukan, celah-celah yang perlu ditingkatkan,

sumber pendanaan itu dipikirkan. Kita evaluasi dan sempurnakan

terus-menerus, karena sesungguhnya menghidupkan sunnah itu

sangat penting untuk diterapka agar hidup kita lebih terarah dan

berjalan dengan baik sesuai dengan aturan Al-Qur’an dan Hadits.

12. T : Bagaimana kesan Ustadz selama menjadi narasumber dalam

program Kajian Kitab Kuning “Shahih Bukhari”?

Page 116: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

J : Kesan yang pertama adalah saya senang karena bisa mencerdaskan

umat dan ketika kita tampil di Televisi Nasional yang menonton

kita beribu orang sebanyak, kemudian saya juga tidak berani untuk

menampilkan yang salah bilkhusus kesalahan yang besar atau

disengaja. Karena dosanya pun besar dan alhamdulilah saya

bertahan orang pun banyak yang menerima dan respon dari

masyarakat pun banyak yang menyukainya.

Interviewer Interviewee

(Laila Nurdiana) (DR. Ahmad Lutfi Fathullah, M A)

Page 117: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

FOTO KEGIATAN PENELITIAN

Jama’ah Acara Kajian Kitab Kuning Shahih Bukhari

Page 118: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

Tempat penulis Mengadakan penelitian di TVRI

Page 119: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

Penulis Bersama Produser Acara Kajian Kitab Kuning Shahih

Bukhari

Page 120: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

Penulis Bersama Dr. Ahmad Lutfi Fathullah, M A, Narasumber

Acara Kajian Kitab Kuning “Shahih Bukhari”

Page 121: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA KAJIAN KITAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28023/1/LAILA... · kewajiban akademis di Komunikasi dan Penyiaran Islam,

Penulis Bersama Presenter Acara Kajian Kitab Kuning

Shahih Bukhari