analisis indeks pembangunan manusia kabupaten...

103

Upload: vuthu

Post on 30-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji
Page 2: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA

KABUPATEN SUMEDANGKABUPATEN SUMEDANGKABUPATEN SUMEDANG

TAHUN 2013TAHUN 2013TAHUN 2013

Page 3: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA

KABUPATEN SUMEDANG 2013

No. Katalog / : 1413.3211 Catalogue Number Ukuran Buku / : 176 x 250 mm Book Size Jumlah Halaman / : 86 halaman / pages Number of pages Naskah / Manuscript : Seksi Nerwilis Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumedang Nerwilis BPS – Statistics of Sumedang Regency Penyunting / Editor : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sumedang dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumedang Local Development Planning Agency of Sumedang and Nerwilis BPS – Statistics of Sumedang Regency Gambar / Figures : Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumedang Nerwilis BPS – Statistics of Sumedang Regency Diterbitkan oleh / Published by : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sumedang dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumedang Local Development Planning Agency of Sumedang and BPS – Statistics of Sumedang Regency Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya May be cited with reference to the source

Page 4: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG

Assalamualaikum, Wr.Wb.

Puji dan syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala karena atas limpahan

rahmat dan karunia-Nya, kami Bappeda Kabupaten Sumedang telah selesai melaksana-

kan kerja sama dengan BPS Kabupaten Sumedang dalam rangka penyusunan Analisis

Indeks Pembangunan Manusia ”Analisis IPM” Tahun 2012.

Bappeda adalah merupakan lembaga perencana pembangunan di daerah yang

sudah pasti menentukan target-target pembangunan yang akan/ingin dicapai pada

waktu perencanaan baik itu perencanaan jangka panjang, perencanaan jangka menen-

gah dan perencanaan jangka pendek, salah satunya adalah indikator untuk mengukur

keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk)

yaitu Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Perkembangan IPM Kabupaten Sumedang selama tiga tahun terakhir yaitu

tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 0,53 poin. Pada

tahun 2010 capaian IPM sebesar 72,42 kemudian mengalami peningkatan di tahun 2011

menjadi 72,67 dan meningkat pula pada tahun 2012 menjadi 72.95. Hal ini

menunjukan bahwa pembangunan di Kabupaten Sumedang terus mengalami

peningkatan dari tahun ke tahun. Peningkatan IPM Kabupaten Sumedang tahun 2012

diikuti dengan kenaikan semua komponen IPM seperti; angka harapan hidup sebesar

67,63 tahun, angka melek huruf sebesar 97,82 persen, angka rata-rata lama sekolah

7,96 tahun dan daya beli sebesar 640,82 ribu rupiah.

Secara peringkat di Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Sumedang mengalami penu-

runan yaitu peringkat ke-12 pada tahun 2011 menjadi peringkat ke-13 pada tahun

2012, namun demikian IPM bukanlah satu-satunya indikator dalam pencapaian keberha-

silan pembangunan yang terpenting adalah bagaimana masyarakat mempunyai kesem-

patan untuk mengakses hasil dari suatu proses pembangunan, sebagai bagian dari

haknya seperti dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan dan sebagainya.

Hasil dari analisis ini juga mengeluarkan rekomendasi upaya-upaya yang harus

dilakukan pemerintah daerah terhadap seluruh komponen pembentuk IPM, dengan

demikian pekerjaan analisis IPM sangat penting bagi pemerintah daerah khususnya dan

Page 5: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

stakeholders pembangunan pada umumnya. Kami harapkan dengan tersusunnya

analisis IPM ini dapat bias dijadikan acuan dan bermanfaat bagi pihak yang berkepentin-

gan dengan data Analisis IPM Kabupaten Sumedang 2013.

Akhir kata kami sampaikan ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

berpartisipasi dalam proses analisis IPM khususnya warga masyarakat yang telah

bersedia menjadi responden dan BPS Kabupaten Sumedang yang menjadi mitra kerja

sama Bappeda Kabupaten Sumedang.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Sumedang, Desember 2013

Bappeda Kabupaten Sumedang Kepala,

Ir. H. Eka Setiawan, Dipl, SE, MM

Pembina Utama Muda

NIP. 19600417 198901 1 001

Page 6: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Kata Pengatar

Seraya memanjatkan puji dan syukur ke Hadirat Allah SWT, yang telah

memberikan kekuatan dan kemudahan sehingga Publikasi Analisis Indeks Pembangunan

Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013, Hasil Kerjasama Badan Pusat Statistik

Kabupaten Sumedang dengan Badan Perencana Pembangunan Daerah Kabupaten Sum-

edang dapat diselesaikan.

Pembangunan Manusia sebagai ukuran kinerja pembangunan secara keseluruhan

dibentuk melalui tiga dimensi dasar yang mencakup umur panjang dan sehat, pengeta-

huan dan kehidupan yang layak. Dimensi umur panjang dan sehat direpresentasikan

oleh indikator angka harapan hidup, dimensi pengetahuan direpresentasikan oleh indi-

kator angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah serta dimensi kehidupan yang layak

direpresentasikan oleh indikator kemampuan daya beli, semuanya terangkum dalam

satu nilai tunggal yaitu Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator yang biasa digunakan

untuk mengukur pencapaian pembangunan manusia yang telah dilakukan di suatu

wilayah. IPM ini pun bisa menjadi salah satu indikator keberhasilan upaya membangun

kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk), yang pada ujungnya adalah

memperlihatkan salah satu ukuran kinerja daerah. Dengan angka IPM ini kita dapat

melihat sejauh mana pembangunan yang telah dilakukan oleh suatu daerah dan sejauh

mana manfaatnya bagi penduduk daerah tersebut.

Kami sadar bahwa penyusunan Publikasi Analisis Indeks Pembangunan Manusia

Kabupaten Sumedang Tahun 2013 masih terdapat kelemahan dan kekurangan yang

perlu mendapat penyempurnaan. Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan

untuk perbaikan penyusunan IPM di masa yang akan datang. Semoga publikasi ini

bermanfaat bagi para pengguna data, khususnya bagi para pengambil kebijakan di

tingkat daerah.

Sumedang, Desember 2013

BPS Kabupaten Sumedang Kepala,

Drs. Dodi Mulyadi NIP. 19630802 199003 1 002

Page 7: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

DAFTAR ISI

KATA SAMBUTAN ............................................................................ iii

KATA PENGANTAR .......................................................................... v

DAFTAR ISI .................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................... viii

DAFTAR GRAFIK ............................................................................. ix

DAFTAR TABEL ............................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN ................................................................. 1

1.1. Latar Belakang...................................................................... 1

1.2. Tujuan Penulisan .................................................................. 5

1.3. Sistematika Penulisan ............................................................ 6

1.4. Sumber Data ........................................................................ 6

BAB II METODOLOGI .................................................................... 7

2.1. Pengertian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) .................... 7

2.1.1 Pengertian Angka Harapan Hidup .................................. 8

2.1.2 Pengertian Tingkat Pendidikan ...................................... 9

2.1.3 Standart Hidup Layak ................................................... 10

2.2. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) ..................................... 13

BAB III GAMBARAN SOISAL EKONOMI MASYARAKAT KABUPATEN

SUMEDANG .......................................................................... 17

3.1. Keadaan Geografi ................................................................. 17

3.2. Kependudukan...................................................................... 18

3.3. Potensi Ekonomi ................................................................... 22

3.4. Kesehatan ............................................................................ 30

3.5. Pendidikan ........................................................................... 34

3.6. Ketenagakerjaan ................................................................... 42

3.7. Pengeluaran Rumahtangga .................................................... 45

BAB IV CAPAIAN IPM KABUPATEN SUMEDANG .............................. 52

4.1. Perkembangan Capaian IPM Kabupaten Sumedang ................. 52

4.2. Perkembangan Komponen IPM .............................................. 57

Page 8: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

DAFTAR ISI

4.2.1. Angka Harapan Hidup .................................................. 57

4.2.2. Angka Melek Huruf ....................................................... 61

4.2.3. Rata-rata Lama Sekolah ................................................. 65

4.2.4. Standar Hidup Layak ...................................................... 68

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 71

5.1. Kesimpulan............................................................................. 71

5.2. Saran ..................................................................................... 73

LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................... 76

Page 9: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Diagram Perhitungan IPM.................................................................. 15

Page 10: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

DAFTAR GRAFIK

Grafik 3.1 Jumlah Penduduk Kabupaten Sumedang Tahun 2008-2012 .................... 19

Grafik 3.2 Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Sumedang Tahun 2009-2012 .... 19

Grafik 3.3 Piramida Penduduk Kabupaten Sumedang Per Kelompok Umur Tahun 2012

........................................................................................................ 20

Grafik 3.4 LPE Propisi Jawa Barat Dan Kabupaten Sumedang Tahun 2008—2012

(Persen)............................................................................................ 23

Grafik 3.5 Perkembangan Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sumedang Tahun

2008-2012 (Persen) ........................................................................... 25

Grafik 3.6 Kontribusi Sektor Lapangan Usaha PDRB Kabupaten Sumedang Tahun 2000

........................................................................................................ 27

Grafik 3.7 Kontribusi Sektor Lapangan Usaha PDRB Kabupaten Sumedang Tahun 2012

........................................................................................................ 28

Grafik 3.8 Persentase rumah tangga berdasarkan status penggunaan jamban 2012 . 34

Grafik 4.1 Perkembangan Nilai Reduksi Shortfall di Kabupaten Sumedang dan Propinsi-

Jawa Barat Tahun 2011-2012 .............................................................. 55

Grafik 4.2 Perkembangan Nilai IPM di Kabupaten Sumedang dan Provinsi Jawa Barat

Tahun 2011-2012 .............................................................................. 56

Grafik 4.3 Angka Harapan Hidup Kabupaten Sumedang dan Propinsi Jawa Barat Ta-

hun 2010-2012 .................................................................................. 59

Grafik 4.4 Rata-rata Lama Sekolah di Kabupaten Sumedang Tahun 2010-2012 ........ 67

Page 11: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Komoditi Terpilih Untuk Menghitung Paritas Daya Beli (PPP) ......... 12

Tabel 2 Nilai Maksimum dan Minimum Komponen IPM ....................................... 14

Tabel 3.1 Persentase Rumah Tangga Berdasarkan Sumber Air Minum 2012 ........... 33

Tabel 3.2 Persentase penduduk 10 tahun ke atas menurut jenjang pendidikan........ 36

Tabel 3.3 Angka Partisipasi Sekolah tahun 2012 (persen)...................................... 38

Tabel 3.4 Angka Partisipasi Kasar tahun 2012 (persen) ......................................... 40

Tabel 3.5 Angka Partisipasi Murni tahun 2012 (persen) ......................................... 41

Tabel 3.6 TPAK dan TPT Kabupaten Sumedang menurut jenis kelamin Tahun 2012

(persen)............................................................................................ 44

Tabel 3.7 Penduduk 15 tahun ke atas yang bekerja menurut Lapangan pekerjaan

utama dan jenis kelamin Tahun 2012 ................................................... 45

Tabel 3.8 Persentase Pengeluaran Rata-rata Per Kapita Sebulan Menurut Jenis Penge-

luaran dan Golongan Pengeluaran Per Kapita Sebulan di Kabupaten Sum-

edang ............................................................................................... 47

Tabel 4.1 Perkembangan IPM Kabupaten Sumedang dan Jawa Barat Tahun 2010 –

2012................................................................................................. 54

Tabel 4.2 Angka Melek Huruf Kabupaten Sumedang Tahun 2010-2011................... 63

Tabel 4.3 Angka Partisipasi Sekolah Per Jenis Kelamin di Kabupaten Sumedang Tahun

2012................................................................................................. 65

Tabel 4.4 Persentase Penduduk Usia 10 tahun Ke Atas Menurut Ijazah yang Dimiliki

Kabupaten Sumedang Tahun 2012 ...................................................... 68

Tabel 4.5 Daya Beli dan PDRB Per Kapita Masyarakat kabupaten Sumedang Tahun

2010 – 2012 (dalam ribuan) ................................................................ 69

Page 12: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

PENDAHULUAN 1

Page 13: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 1

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini persoalan mengenai capaian

pembangunan telah menjadi perhatian para penye-

lenggara pemerintahan. Esensi suatu proses pemban-

gunan adalah terciptanya pembangunan kehidupan

sosial ekonomi masyarakat yang lebih merata, baik

secara kuantitas yaitu perubahan dalam bentuk se-

jumlah angka/bilangan maupun kualitas yaitu peruba-

han dalam bentuk berwujud (in kind) pada struktur/

tatanan kehidupan.

Secara kronologis proses pembangunan

meliputi adanya ; endowment factors (sumber daya

alam & sumber daya manusia), proses politik, modal

sosial-ekonomi, pendapatan, konsumsi dan kualitas

manusia. Upaya pembangunan tersebut pada

akhirnya untuk mensejahterakan masyarakat.

Paradigma pembangunan manusia terdiri dari

empat komponen utama (UNDP,1995), yaitu :

1) Produktifitas, masyarakat harus dapat mening-

katkan produktifitas mereka dan berpartisipasi

secara penuh dalam proses memperoleh

penghasilan dan pekerjaan berupah. Oleh

karena itu, pertumbuhan ekonomi adalah salah

satu bagian dari jenis pembangunan manusia.

2) Ekuitas, masyarakat harus punya akses untuk

memperoleh kesempatan yang adil. Semua

Empat komponen

utama dalam para-

digma pembangunan

manusia, yaitu: Pro-

duktivitas, Ekuitas,

Kesinabungan,

Pemberdayaan.

Page 14: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 2

Pendahuluan

hambatan terhadap peluang ekonomi dan

politik harus dihapus agar masyarakat dapat

berpartisipasi di dalam dan memperoleh man-

faat dari kesempatan-kesempatan ini.

3) Kesinambungan, akses untuk memperoleh

kesempatan harus diperhatikan tidak hanya

untuk generasi sekarang tetapi juga generasi

yang akan datang. Segala bentuk permodalan

fisik, manusia, dan lingkungan hidup harus

dilengkapi.

4) Pemberdayaan, Pembangunan harus dilakukan

oleh masyarakat dan bukan hanya untuk

mereka. Masyarakat harus berpartisipasi penuh

dalam mengambil keputusan dan proses-proses

yang mempengaruhi kehidupan mereka.

Pembangunan manusia merupakan salah satu

indikator bagi kemajuan suatu daerah. Suatu daerah

dikatakan maju bukan saja dihitung dari pendapatan

domestik bruto saja tetapi juga mencakup aspek

harapan hidup serta pendidikan masyarakatnya.

Secara konsep, pembangunan manusia adalah

upaya yang dilakukan untuk memperluas peluang

penduduk untuk mencapai hidup layak, yang secara

umum dapat dilakukan melalui peningkatan kapasitas

dasar dan daya beli. Dengan luasnya cakupan dari

pembangunan manusia, maka peningkatan dari IPM

sebagai manifestasi dari pembangunan manusia dapat

Page 15: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 3

Pendahuluan

ditafsirkan sebagai keberhasilan dalam meningkatkan

kemampuan dalam memperluas pilihan-pilihan. Be-

berapa upaya telah dilakukan pemerintah dalam

upaya peningkatan IPM. Peningkatan IPM, tidak

hanya semata tergantung pada pertumbuhan eko-

nomi, karena pertumbuhan ekonomi baru merupakan

syarat perlu. Agar pertumbuhan ekonomi sejalan den-

gan pembangunan manusia, maka pertumbuhan eko-

nomi harus disertai dengan syarat cukup, yaitu

pemerataan hasil-hasil pembangunan. Dengan pemer-

ataan, pembangunan dapat menjamin bahwa semua

penduduk akan menikmati hasil-hasil pembangunan

tersebut.

Pembangunan manusia merupakan paradigma

pembangunan yang menempatkan manusia/penduduk

sebagai fokus dan sasaran akhir dari seluruh kegiatan

pembangunan. Sasaran akhir dari pembangunan

sendiri adalah tercapainya penguasaan atas sumber

daya (pendapatan untuk mencapai hidup layak),

peningkatan derajat kesehatan (usia hidup panjang

dan sehat) dan meningkatkan pendidikan

(kemampuan baca tulis dan keterampilan untuk dapat

berpartisipasi dalam masyarakat dan kegiatan eko-

nomi).

Untuk mengukur keberhasilan pencapaian

pembangunan manusia diperlukan suatu ukuran stan-

dar yang dapat dibandingkan antar wilayah dan antar

negara. Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

menetapkan suatu ukuran standar pembangunan

Page 16: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 4

Pendahuluan

manusia yaitu Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

atau Human Development Index (HDI).

Dalam pembangunan suatu daerah diperoleh

pengalaman bahwa untuk mempercepat pemban-

gunan manusia dapat dilakukan antara lain melalui

dua hal, yaitu distribusi pendapatan yang merata dan

alokasi belanja publik yang memadai untuk pendidi-

kan dan kesehatan.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah

ukuran yang menunjukkan seberapa besar tingkat

kemajuan suatu daerah dilihat dari pembangunan

SDM yang dicerminkan dari ukuran standar sebagai

berikut:

1. Indeks Atau Angka Harapan Hidup (Life

Expectacy)

2. Indeks Pendidikan yang dihitung dari Angka

Melek Huruf (Adult Literacy Rate) dan Rata-rata

Lama Sekolah (Mean Years Schooling)

3. Indeks Daya Beli (Adjusted Real per Capital)

Indikator angka harapan hidup merepresentasi-

kan dimensi umur panjang dan sehat. Selanjutnya,

angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah men-

cerminkan output dari dimensi pengetahuan. Adapun

indikator kemampuan daya beli digunakan untuk

mengukur dimensi hidup layak.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) meru-

Dua hal untuk memper-

cepat pembangunan

manusia :

1.Pemerataan penda-

patan

2.Alokasi belanja publik

untuk pendidikan dan

kesehatan cukup

memadai

Page 17: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 5

Pendahuluan

pakan indikator yang biasa digunakan untuk mengu-

kur pencapaian pembangunan manusia yang telah

dilakukan di suatu wilayah. IPM dapat dijadikan salah

satu indikator keberhasilan upaya membangun kuali-

tas hidup manusia (masyarakat/penduduk), yang

pada ujungnya adalah memperlihatkan salah satu

ukuran kinerja daerah.

Dengan angka IPM ini kita dapat melihat sejauh

mana pembangunan yang telah dilakukan oleh suatu

daerah dan sejauh mana tingkat manfaatnya bagi

penduduk daerah tersebut. Selain itu dapat pula dili-

hat perkembangan masing-masing komponen IPM

dalam memberikan kontribusi terhadap peningkatan

IPM itu sendiri.

1.2 Tujuan Penulisan

Publikasi ini akan menyajikan data dan analisa

IPM Kabupaten Sumedang Tahun 2012. Data IPM

secara lengkap dapat dilihat pada tabel lampiran.

Publikasi ini akan menganalisis perkembangan masing

-masing komponen IPM dengan tujuan untuk

memaparkan sejauh mana perkembangan pemban-

gunan manusia di Kabupaten Sumedang dan menga-

nalisis sejauh mana kontribusi IPM Kabupaten Sum-

edang terhadap IPM Jawa Barat. Dengan adanya in-

formasi tersebut diharapkan akan dapat membantu

pihak-pihak yang berkepentingan (stake holders)

dalam menyusun program dan kebijakan di Kabu-

Page 18: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 6

Pendahuluan

paten Sumedang, khususnya yang berkaitan dengan

program-program pembangunan manusia.

1.3 Sistematika Penulisan.

Publikasi ini terdiri dari lima bab. Bab I, menya-

jikan latar belakang penulisan. Bab ini menguraikan

pentingnya IPM sebagai ukuran untuk melihat kema-

juan dalam pembangunan manusia. Metodologi pen-

ghitungan IPM akan disajikan pada Bab II yang men-

guraikan tentang metode penghitungan masing-

masing komponen sampai terbentuknya IPM. Selan-

jutnya pada Bab III tentang gambaran sosial ekonomi

masyarakat Kabupaten Sumedang. Kemudian Bab IV

menguraikan Capaian IPM Kabupaten Sumedang. Bab

V Kesimpulan dan Saran.

1.4 Sumber Data

Sumber data yang digunakan adalah data Sur-

vei Khusus Indeks Pembangunan Manusia (SK-IPM)

tahun 2012. Data penghitungan PDRB tahun 2012,

Publikasi BPS Propinsi dan data lain yang dikumpulkan

dari berbagai dinas/instansi yang ada kaitannya den-

gan analisa IPM.

Page 19: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

METODOLOGI 2

Page 20: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 7

Metodologi

Dalam setiap pembangunan, baik untuk jangka

pendek ataupun panjang, sebaiknya ditujukan pada

dimensi manusianya bukan semata untuk mengejar

pertumbuhan ekonomi. Pembangunan manusia harus

mengutamakan penduduk sebagai pusat perhatian.

Demikian juga pembangunan manusia harus

ditujukan untuk memperbesar pilihan-pilihan bagi

penduduk yang tidak hanya untuk meningkatan

pendapatan mereka tetapi juga pada upaya-upaya

untuk meningkatkan kemampuan manusia secara

optimal.

Pembangunan manusia merupakan paradigma

pembangunan yang menempatkan manusia sebagai

fokus dan sasaran akhir dari seluruh kegiatan

pembangunan, yaitu tercapainya penguasaan atas

sumber daya berupa pendapatan untuk dapat hidup

layak, peningkatan derajat kesehatan berupa usia

panjang dan hidup sehat dan meningkatkan

pendidikan berupa kemampuan baca tulis dan

keterampilan untuk dapat berpartisipasi dalam

masyarakat.

2.1 Pengertian Indeks Pembangunan Manusia

(IPM)

IPM merupakan indeks komposit yang dihitung

sebagai rata-rata sederhana dari indeks harapan

hidup (e0), indeks pendidikan (angka melek huruf dan

IPM komposit dari :

1.Indeks kesehatan

2.Indeks Pendidikan

3.Indeks Standar hidup

layak

Page 21: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 8

Metodologi

rata-rata lama sekolah), dan indeks standar hidup

layak. Untuk mengukur dimensi kesehatan digunakan

angka harapan hidup. Selanjutnya untuk mengukur

dimensi pendidikan digunakan gabungan indikator

angka melek hurup dan rata-rata lama sekolah.

Adapun untuk mengukur dimensi hidup layak diguna-

kan indikator daya beli.

Dalam melakukan analisis terhadap capaian

IPM, disajikan pula indikator lain untuk mengukur

kecepatan peningkatan IPM dan indikator ini dikenal

sebagai Reduksi Shortfall. Nilai Reduksi Shortfall

dihitung dengan melihat jarak antara capaian IPM

dengan kondisi ideal (IPM=100). Semakin besar Nilai

Reduksi Shortfall, semakin cepat capaian IPM.

2.1.1. Pengertian Angka Harapan Hidup

Angka Harapan Hidup (AHH) adalah rata-rata

perkiraan banyak tahun yang dapat ditempuh oleh

seseorang selama hidup. Angka harapan hidup

dihitung dengan menggunakan pendekatan tak

langsung (indirect estimation) berdasarkan dua jenis

data, yaitu anak lahir hidup (ALH) dan anak masih

hidup (AMH). Penghitungan angka harapan hidup

menggunakan paket program Mortpack dengan input

data ALH dan AMH dengan menggunakan metode

Trussel dengan model West, yang sesuai dengan

histori kependudukan dan kondisi masing-masing

wilayah.

Semakin tinggi nilai

reduksi shortfall

semakin cepat untuk

menuju IPM ideal.

Page 22: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 9

Metodologi

Besarnya nilai maksimun dan minimum untuk

masing-masing komponen ini merupakan nilai besaran

yang telah disepakati oleh semua negara. Pada

komponen angka harapan hidup, angka tertinggi

sebagai batas atas untuk penghitungan indeks dipakai

85 tahun dan terendah adalah 25 tahun (standard

United Nations Development Programme).

2.1.2 Pengertian Tingkat Pendidikan

Dalam menghitung pengetahuan penduduk

digunakan dua indikator yaitu angka melek huruf dan

rata-rata lama sekolah. Angka melek huruf adalah

persentase penduduk 15 tahun keatas yang dapat

membaca dan menulis huruf latin dan atau huruf lain-

nya. Sedangkan rata-rata lama sekolah merupakan

jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk 15

tahun keatas dalam menjalani pendidikan formal.

Indikator angka melek huruf diperoleh dari

variable kemampuan membaca dan menulis sedang-

kan indikator rata-rata lama sekolah dihitung dengan

menggunakan dua variabel secara simultan yaitu ting-

kat/kelas yang sedang/pernah dijalani dan jenjang

pendidikan tertinggi yang ditamatkan.

Untuk menghitung indeks pendidikan digunakan

batasan maksimum untuk angka melek huruf adalah

100 dan minimumnya 0. Batasan maksimum 100 arti-

nya semua penduduk dapat membaca dan menulis

dan 0 mencerminkan sebaliknya. Sementara batasan

Page 23: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 10

maksimum untuk rata-rata lama sekolah adalah 15

tahun dan batasan minimumnya 0 tahun. Batasan

maksimum 15 tahun mengindikasikan tingkat

pendidikan maksimum setara lulus sekolah menengah

atas.

2.1.3. Standar Hidup Layak

Dalam cakupan lebih luas standar hidup layak

menggambarkan tingkat kesejahteraan yang dinikmati

oleh penduduk sebagai dampak semakin membaiknya

ekonomi. United Nations Development Programme

(UNDP) mengukur standar kehidupan yang layak

menggunakan Produk Domestik Bruto riil yang dise-

suaikan, sedangkan BPS dalam menghitung standar

kehidupan yang layak menggunakan rata-rata penge-

luaran per kapita riil yang disesuaikan. Sejak tahun

1999, batas minimum penghitungan PPP diubah dan

disepakati menjadi Rp. 360.000,-. Besarnya batas

minimum dan maksimum untuk masing-masing

komponen IPM disajikan kembali pada Tabel 2.2

Penghitungan konsumsi riil perkapita yang telah

disesuaikan dilakukan melalui tahapan pekerjaan

sebagai berikut :

Menghitung pengeluaran konsumsi per kapita (=A)

Mendeflasikan nilai A dengan indeks harga

konsumen (IHK) ibukota propinsi yang sesuai (=B)

Metodologi

Page 24: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 11

Menghitung daya beli per unit (=Purchasing Power

Parity (PPP/unit)) metode penghitungan sama

seperti metode yang digunakan Internasional

Comparison Project dalam menstandarkan nilai

PDRB suatu negara.

Data dasar yang digunakan adalah data harga dan

kuantum dari suatu basket komoditi yang terdiri

dari nilai 27 komoditi.

Membagi nilai B dengan PPP/Unit (=C)

Menyesuaikan nilai C dengan formula Atkinson

sebagai upaya untuk memperkirakan nilai marginal

utility dari C

Penghitungan PPP/unit dilakukan dengan

rumus :

dimana,

E( i, j ) : pengeluaran untuk komoditi j di kabupaten

ke-i

P( 9, j ) : harga komoditi j di Jakarta Selatan

q( i,,j ) : jumlah komoditi j (unit) yang dikonsumsi di

kabupaten ke-i

j = 1, 2, 3 ... 27

Metodologi

j

jij

j

ij

qp

E

unitPPP,,9 .

/

Page 25: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 12

Tabel 1

Daftar Komoditi Terpilih Untuk Menghitung Paritas Daya Beli (PPP)

Metodologi

Komoditi Unit

Sumbangan Terhadap

Total Konsumsi

(%)*) (1) (2) (3)

1. Beras lokal Kg 7.25

2. Tepung terigu Kg 0.10

3. Ketela pohon Kg 0.22

4. Ikan tongkol/tuna/cakalang Kg 0.50

5. Ikan teri Ons 0.32

6. Daging sapi Kg 0.78

7. Daging ayam kampung Kg 0.65

8. Telur ayam Butir 1.48

9. Susu kental manis 397 gram 0.48

10. Bayam Kg 0.30

11. Kacang panjang Kg 0.32

12. Kacang tanah Kg 0.22

13. Tempe Kg 0.79

14. Jeruk Kg 0.39

15. Pepaya Kg 0.18

16. Kelapa Butir 0.56

17. Gula pasir Ons 1.61

18. Kopi bubuk Ons 0.60

19. Garam Ons 0.15

20. Merica/lada Ons 0.13

21. Mie instant 80 gram 0.79

22. Rokok kretek/filter 10 batang 2.86

23. Listrik Kwh 2.06

24. Air minum M3 0.46

25. Bensin Liter 1.02

26. Minyak tanah Liter 1.74

27. Sewa rumah Unit 11.56

T o t a l 37.52

*) Berdasarakan data SUSENAS 1996

Page 26: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 13

2.2. Indeks Pembangunan Manusia

Berdasarkan indikator-indikator yang digunakan

pada setiap dimensi, selanjutnya dihitung indeks

untuk masing-masing indikator. Penghitungan indeks

tersebut menggunakan formula berikut :

IPM = 1/3 [X(1) + X(2) + X(3)] …………... (1)

dimana :

X(1) : Indeks harapan hidup

X(2) : Indeks pendidikan = 2/3(indeks melek

huruf) + 1/3(indeks rata-rata lama seko-lah)

X(3) : Indeks standar hidup layak

Masing-masing indeks komponen IPM tersebut

merupakan perbandingan antara selisih suatu nilai

indikator dan nilai minimumnya dengan selisih nilai

maksimum dan nilai minimum indikator yang

bersangkutan. Rumusnya dapat disajikan sebagai

berikut ;

Indeks X(i)= X(i) - X(i)min / [X(i)maks - X(i)min] …. (2)

dimana :

X(1) : Indikator ke-i (i = 1, 2, 3)

X(2) : Nilai maksimum sekolah X(i)

X(3) : Nilai minimum sekolah X(i)

Nilai maksimum dan nilai minimum indikator X(i) disaji-kan pada tabel 2

Metodologi

Page 27: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 14

Tabel 2

Nilai Maksimum dan Minimum Komponen IPM

Catatan:

1) Proyeksi pengeluaran riil/unit/tahun untuk propinsi yang memiliki angka tertinggi (Jakarta) pada tahun 2018 setelah

disesuaikan dengan formula Atkinson. Proyeksi mengasumsi-kan kenaikan 6,5 persen per tahun selama kurun 1993-2018.

2) Setara dengan dua kali garis kemiskinan untuk propinsi yang

memiliki angka terendah tahun 1990 di daerah pedesaan Sulawesi Selatan dan tahun 2000 di Irian Jaya. Konsumsi per kapita yang disesuaikan untuk tahun 2000 sama dengan konsumsi per kapita yang disesuaikan tahun 1996.

Tahap selanjutnya adalah menghitung indeks

pengetahuan berdasarkan indeks melek huruf dan

indeks rata-rata lama sekolah. Perhitungan indeks

pengetahuan ini menggunakan rata-rata tertimbang

dimana indeks melek huruf diberi bobot dua per tiga

sedangkan indeks rata-rata lama sekolah diberi bobot

sepertiga. untuk Lebih jelasnya dapat dilihat pada

gambar 2.1, mengenai diagram penghitungan IPM.

Metodologi

Indikator Komponen IPM (=X(I))

Nilai mak-

simum

Nilai Minimum

Catatan

Angka Harapan Hidup 85 25 Sesuai standar global (UNDP)

Angka Melek Huruf 100 0 Sesuai standar global (UNDP)

Rata-rata lama seko-lah

15 0 Sesuai standar global (UNDP)

Konsumsi per kapita yang disesuaikan 1996

732.720 a) 300.000 b) UNDP meng-gunakan PDB per kapita riil yang disesuaikan

Page 28: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 15

Gambar 2.1

Diagram Perhitungan IPM

Selanjutnya, dalam membandingkan capaian

IPM, dihitung reduksi shortfall yang menggambarkan

kecepatan IPM suatu wilayah dalam mengejar

ketertinggalannya menuju kondisi IPM ideal. Reduksi

shortfall (r) dihitung dengan menggunakan formula

berikut:

Metodologi

Dimensi

Umur

Panjang dan

Sehat

Pengetahuan Kehidupan

yang Layak

Komponen/

Indikator

Angka harapan

hidup

Angka melek

huruf

Rata-rata lama

sekolah

Paritas daya

beli (PPP Rp)

Indeks

Indeks Lama-

nya Hidup

Indeks

Melek Huruf

Indeks Lama

Sekolah

Indeks Daya

Beli

Indeks Pengetahuan

Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Page 29: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 16

IPMt – IPMt-1

r = -----------------------

100 – IPMt-1

Dimana :

IPMt : IPM pada tahun sekarang

IPMt-1 : IPM pada tahun sebelumnya

Metodologi

Page 30: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

GAMBARAN SOSIAL EKONOMI

MASYARAKAT KABUPATEN

SUMEDANG 3

Page 31: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 17

3.1 Keadaan Geografi

Kabupaten Sumedang terletak antara 6º44’-

70º83’ Lintang Selatan dan 107º21’-108º21’ Bujur

Timur, dengan Luas Wilayah 155.872 km² yang terdiri

dari 26 kecamatan dengan 283 desa/kelurahan. Den-

gan klasifikasi desa swadaya sebanyak 122 desa, desa

swakarya sebanyak 75 desa dan desa swasembada

sebanyak 20 desa.

Secara administratif letak geografis Kabupaten

Sumedang berbatasan dengan kabupaten tetangga

dibatasi oleh wilayah Daerah Tingkat II, yaitu :

Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten

Indramayu,

Sebelah Timur dengan Kabupaten Majalengka,

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten

Garut dan

Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten

Bandung.

Luas wilayah Kabupaten Sumedang adalah

152.220 km2. Kecamatan yang paling luas wilayahnya

adalah Kecamatan Buahdua dan yang paling kecil luas

wilayahnya adalah kecamatan Cisarua.

GAMBARAN SOSIAL

EKONOMI MASYARAKAT

KABUPATEN SUMEDANG

Kecamatan Buahdua

merupakan wilayah

paling luas dan Ke-

camatan Surian meru-

pakan wilayah paling

kecil

Page 32: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 18

3.2. Kependudukan

Selama 5 tahun terakhir jumlah penduduk

Kabupaten Sumedang tiap tahun terus mengalami

perkembangan. Dari jumlah penduduk 1.070.512 jiwa

pada tahun 2008 mengalami perkembangan di tahun

2012 menjadi 1.121.787 jiwa. Atau mengalami per-

tambahan jumlah penduduk sebesar 51.275 jiwa se-

lama lima tahun. Laju pertumbuhan penduduk selama

lima tahun (2008-2012) sebesar 4,79 persen atau rata

-rata pertahunnya mencapai 1,20 persen. Apabila dili-

hat dengan luas wiliyah Kabupaten Sumedang

155.872 km2 maka dapat dihitung kepadatan pen-

duduknya tahun 2012 yaitu sebesar 7 jiwa per kilome-

ter persegi.

Jumlah penduduk yang besar dan berkualitas

adalah modal dasar dan merupakan potensi bagi

peningkatan pembangunan di segala bidang. Namun

demikian apabila jumlah penduduk yang besar

tersebut tidak diikuti dengan pengembangan kualitas

penduduk, maka justru akan berbalik menjadi beban

pembangunan.

Pada tahun 2010 BPS melaksanakan sensus

penduduk yang biasanya dilakukan selama 10 tahun

sekali. Dari hasil sensus diperoleh jumlah penduduk

Kabupaten Sumedang pada tahun 2010 sebesar

1.097.798 jiwa. Seiring dengan bertambah baiknya

pelayanan kesehatan maka di tahun 2011 jumlah pen-

GAMBARAN SOSIAL

EKONOMI MASYARAKAT

KABUPATEN SUMEDANG

Jumlah penduduk Kabu-

paten Sumedang tahun

2012 sebesar 1.124.902

jiwa dengan laju per-

tumbuhan 1,05 persen

Page 33: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 19

duduk mengalami kenaikkan menjadi 1.113.238 jiwa.

Untuk melihat perkembangan jumlah penduduk dan

laju pertumbuhannya dapat dilihat pada Grafik 3.1

dan Grafik 3.2.

Grafik 3.1

Jumlah Penduduk Kabupaten Sumedang Tahun 2008-2012

Sumber: BPS Kabupaten Sumedang

Grafik 3.2

Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten

Sumedang Tahun 2009-2012

Sumber: BPS Kabupaten Sumedang

GAMBARAN SOSIAL

EKONOMI MASYARAKAT

KABUPATEN SUMEDANG

Page 34: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 20

Dalam menganalisa penduduk sepertinya belum

lengkap sebelum dilihat dari sisi kelompok umur.

Bentuk tabel yang biasa digunakan dalam menyajikan

kelompok umur adalah piramida penduduk. Piramida

penduduk menggambarkan sebaran penduduk menu-

rut umur dan jenis kelamin serta tingkat perkemban-

gan penduduk pada setiap kelompok umur yang ber-

beda. Untuk lebih jelasnya tentang piramida pen-

duduk Kabupaten Sumedang tahun 2012 dapat dilihat

pada grafik 3.3 di bawah ini.

Grafik 3.3

Piramida Penduduk Kabupaten Sumedang Per Kelompok Umur Tahun 2012

Sumber: BPS Kabupaten Sumedang

Berdasarkan pengelompokan umur, penduduk

dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu kelompok

penduduk usia muda dan kelompok penduduk usia

tua. Kelompok penduduk usia muda adalah apabila

GAMBARAN SOSIAL

EKONOMI MASYARAKAT

KABUPATEN SUMEDANG

Page 35: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 21

proporsi penduduk di bawah 15 tahun sekitar 40

persen dari total penduduk. Sedangkan kelompok

penduduk usia tua adalah apabila proporsi penduduk

di atas 60 tahun mencapai 10 persen. Berdasarkan

pengelompokan tersebut maka penduduk Kabupaten

Sumedang dikategorikan sebagai penduduk muda. Hal

ini ditunjukan oleh panjang batang piramida pada

kelompok umur penduduk muda yang sedikit lebih

panjang dari kelompok umur lainnya.

Pada grafik 3.3 dapat dilihat pula panjang

batang piramida pada kelompok umur 0-4 tahun yang

lebih pendek dari kelompok umur 5-9 tahun. Hal ini

menunjukkan bahwa terjadi penurunan tingkat

fertilitas tetapi tidak terlalu besar.

Informasi lain yang dapat dilihat dari piramida

penduduk adalah angka beban ketergantungan

(Dependency Ratio). Angka beban ketergantungan

menunjukkan seberapa besar penduduk yang berusia

produktif secara ekonomi harus menanggung pen-

duduk yang usia tidak produktif dan pasca produktif.

Dengan kata lain angka beban ketergantungan meru-

pakan perbandingan antara penduduk yang belum

produktif/tidak produktif (usia 0-14 tahun dan 65 ta-

hun ke atas) dibandingkan dengan penduduk usia

produktif (usia 15-64 tahun) dikalikan dengan 100.

Pada tahun 2012 angka beban ketergantungan

Kabupaten Sumedang mencapai angka 51,76 artinya

GAMBARAN SOSIAL

EKONOMI MASYARAKAT

KABUPATEN SUMEDANG

Page 36: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 22

setiap 100 orang penduduk usia produktif harus

menanggung 52 orang penduduk yang tidak produk-

tif.

3.3. Potensi Ekonomi

Evaluasi menyeluruh terhadap kinerja pereko-

nomian Kabupaten Sumedang dari sisi sektoral pada

tahun 2012 menunjukan pertumbuhan yang moderat.

Jika dibandingkan dengan kinerja perekonomian pada

tahun sebelumnya pertumbuhan ini menunjukan

sedikit perlambatan, dimana pada tahun 2011 tumbuh

sebesar 4,82 persen sedangkan pada tahun 2012

tumbuh sebesar 4,69 persen. Perlambatan ini di se-

babkan oleh melambatnya kinerja tiga sektor dominan

yang menjadi engine growth perekonomian Kabu-

paten Sumedang.

Di tengah pelemahan ekonomi global yang ma-

sih berlanjut, perekonomian Jawa Barat pada umum-

nya dan Kabupaten Sumedang pada khususnya masih

mampu tumbuh cukup kuat. Laju Pertumbuhan Eko-

nomi (LPE) Jawa Barat selama kurun waktu tiga tahun

yaitu 2010-2012 mampu tumbuh di atas 6 persen.

Sedangkan LPE Kabupaten Sumedang selama kurun

waktu ini mampu tumbuh stabil yaitu pada kisaran 4

persen.

Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada grafik 3.4

GAMBARAN SOSIAL

EKONOMI MASYARAKAT

KABUPATEN SUMEDANG

Laju pertumbuhan eko-

nomi Kabupaten Sum-

edang tahun 2012 se-

besar 4,69 persen

Kontribusi tersesar dari

sektor pertanian

(28,36%), perdagangan

(27,63%) dan Industri

(22,70%)

Page 37: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 23

perbandingan antara LPE Jawa Barat dan Kabupaten

Sumedang tahun 2008-2012.

Grafik 3.4

LPE Propinsi Jawa Barat Dan Kabupaten Sumedang Tahun 2008—2012 (Persen)

Sumber: BPS Kabupaten Sumedang

Jika dilihat dari besaran nilai Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku

tahun 2012 mencapai Rp 14.923,72 milyar

mengalami peningkatan sebesar Rp 1.391,94 milyar

jika dibanding tahun 2011 dengan nilai PDRB sebesar

Rp 13.531,78 milyar. Sedangkan pencapaian nilai

PDRB atas dasar harga konstan 2000 mengalami

peningkatan 4,69 persen yaitu dari Rp 5.879,09 milyar

tahun 2011 naik menjadi Rp 6.154,59 milyar pada

tahun 2012. Perkembangan nilai PDRB Kabupaten

Sumedang lima tahun terakhir dapat diamati pada

grafik 3.5.

Laju pertumbuhan ekonomi atau sering kita

GAMBARAN SOSIAL

EKONOMI MASYARAKAT

KABUPATEN SUMEDANG

6,21

4,19

6,20 6,48 6,21

4,58 4,764,22

4,82 4,69

2008 2009 2010 2011 2012

Jawa Barat Sumedang

Page 38: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 24

kenal dengan sebutan LPE adalah salah satu indikator

makro ekonomi yang bisa menggambarkan

perkembangan atau tingkat kinerja perekonomi suatu

wilayah.

Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator

makro yang sering digunakan sebagai salah satu alat

strategi kebijakan bidang ekonomi sehingga laju

pertumbuhan ekonomi tersebut menjadi salah satu

indikator yang sangat penting untuk bahan evaluasi

pembangunan.

Secara umum pertumbuhan ekonomi Kabu-

paten Sumedang pada tahun 2012 mengalami per-

tumbuhan sebesar 4,69 persen. Apabila dibandingkan

dengan tahun sebelumnya yang tumbuh 4,82 persen,

maka mengalami sedikit perlambatan, Perlambatan ini

hampir terjadi di semua sektor ekonomi, kecuali sek-

tor angkutan, keuangan dan jasa-jasa.

Sama halnya seperti Kabupaten Sumedang,

Kinerja perekonomian Jawa Barat secara umum juga

mengalami perlambatan pertumbuhan jika dibanding

tahun 2011, dimana pada tahun 2012 mampu

tumbuh sebesar 6,21 persen, sedangkan pada tahun

2011 tumbuh sebesar 6,48 persen. Melambatnya

perekonomian Jawa Barat pada tahun 2012 disebab-

kan oleh melambatnya kinerja sektor industri yang

merupakan sektor dominan bagi perekonomian Jawa

Barat.

GAMBARAN SOSIAL

EKONOMI MASYARAKAT

KABUPATEN SUMEDANG

Page 39: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 25

Grafik 3.5 Perkembangan Laju Pertumbuhan Ekonomi

Kabupaten Sumedang Tahun 2008-2012 (Persen)

Sumber: BPS Kabupaten Sumedang

Dari grafik 3.5, kita dapat perhatikan bahwa

pada tahun 2012 petumbuhan sektor keuangan dan

angkutan mampu menjadi leading sector, dimana se-

lama empat tahun terakhir sektor bangunan selalu

menjadi sektor dengan pertumbuhan tertinggi.

Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh sektor keuangan,

persewaan dan jasa perusahaan yang mampu tumbuh

7,50 persen pada tahun 2012.

LPE tertinggi kedua dan ketiga diikuti oleh sek-

tor angkutan dan komunikasi serta sektor bangunan

masing-masing tumbuh sebesar 7,23 dan 7,04 per-

sen. Namun demikian sektor pertanian yang meru-

GAMBARAN SOSIAL

EKONOMI MASYARAKAT

KABUPATEN SUMEDANG

Page 40: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 26

pakan kontributor terbesar dalam pembentukan PDRB

Sumedang pada tahun 2012 ini hanya mampu tum-

buh sebesar 1,11 persen. Secara rinci pertumbuhan

ekonomi masing-masing sector berdasarkan kelompok

sektornya dapat diamati pada Tabel 4.2.

Karakteristik suatu wilayah baik dari sisi

demografis maupun urban dan rural, akan menentu-

kan beragamnya kegiatan perekonomian wilayah

tersebut, sehingga dapat memberikan warna pada

struktur perekonomian suatu wilayah. Hal ini karena

dipengaruhi oleh potensi sumber daya alam (SDA)

dan sumber daya manusia (SDM) yang tersedia. Sis-

tem ekonomi yang terbentuk pada suatu wilayah da-

pat memberikan gambaran bagaimana struktur pere-

konomian di wilayah tersebut. Salah satu indikator

yang sering digunakan untuk menggambarkan struk-

tur ekonomi suatu wilayah adalah distribusi persen-

tase sektoral.

Distribusi persentase PDRB secara sektoral

menunjukkan peranan masing-masing sektor dalam

sumbangannya terhadap PDRB secara keseluruhan.

Semakin besar persentase suatu sektor, semakin

besar pula pengaruh sektor tersebut di dalam

perkembangan ekonomi suatu daerah. Disamping itu,

distribusi persentase dapat memperlihatkan kontribusi

nilai tambah setiap sektor dalam pembentukan PDRB,

sehingga akan tampak sektor-sektor yang menjadi

mesin peggerak pertumbuhan (sektor andalan) di

GAMBARAN SOSIAL

EKONOMI MASYARAKAT

KABUPATEN SUMEDANG

Page 41: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 27

wilayah yang bersangkutan.

Grafik 3.6

Kontribusi Sektor Lapangan Usaha PDRB Kabupaten Sumedang Tahun 2000

Sumber: BPS Kabupaten Sumedang

Pada Grafik 3.5 dan 3.6, diperlihatkan struktur

ekonomi Kabupaten Sumedang pada tahun 2000 dan

2012 menurut sektor. Dalam kurun waktu 13 tahun

ini, terjadi sedikit pergeseran kontribusi dari sektor

dominan yaitu sektor pertanian dari 30,20 persen

tahun 2000 menjadi 28,36 persen di tahun 2012.

Menyusutnya peranan sektor pertanian lebih

disebabkan kinerja sektor pertanian yang sedikit

tertinggal perkembangannya dari sektor-sektor lain-

nya. Penurunan sektor pertanian juga lebih disebab-

kan karena semakin susutnya areal pertanian di-

karenakan alih fungsi lahan yang semakin tidak tere-

lakan sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk,

serta masih rendahnya pengetahuan dan teknologi

GAMBARAN SOSIAL

EKONOMI MASYARAKAT

KABUPATEN SUMEDANG

Pertanian30,20%

Pertambangan &

Pengalian

0,09%

Industri25,40%

LGA1,99%

Bangunan2,16%

Perdagangan

26,05%

Tranportasi

3,07%

Keuangan3,37%

Jasa-Jasa7,67%

Page 42: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 28

yang digunakan dalam pengelolaannya. Disamping itu

sektor pertanian sangat tergantung pada keadaan

alam dimana faktor musim sangat menentukan kuali-

tas dan kuantitas produksinya.

Walaupun telah terjadi sedikit pergeseran

besaran peranan sektor pertanian dari tahun 2000

sampai dengan tahun 2012, sektor ini masih meru-

pakan sektor dominan dalam pembentukan nilai tam-

bah di Kabupaten Sumedang yang diikuti sektor

perdagangan dan industri pengolahan. Ketiga sektor

tersebut masih merupakan tiga sektor yang per-

anannya cukup besar dalam menggerakkan perekono-

mian Sumedang.

Grafik 3.7

Kontribusi Sektor Lapangan Usaha PDRB Kabupaten Sumedang Tahun 2012

Sumber: BPS Kabupaten Sumedang

Pada tahun 2012 peranan sektor pertanian

GAMBARAN SOSIAL

EKONOMI MASYARAKAT

KABUPATEN SUMEDANG

Pertanian28,36%

Pertambangan &

Pengalian0,11%

Industri22,17%

LGA3,01%

Bangunan2,34%

Perdagangan

27,63%

Tranportasi4,24%

Keuangan4,35%

Jasa-Jasa7,78%

Page 43: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 29

mencapai 28,36 persen, sektor yang menjadi andalan

Kabupaten Sumedang ini pada dasarnya berpeluang

dapat lebih mendorong roda perekonomian

Kabupaten Sumedang. Besarnya peranan sektor

pertanian tersebut tidak terlepas dari peranan sub-sub

sektor didalamnya antara lain sub sektor tanaman

bahan makanan atau lebih populer dengan sebutan

tabama, kemudian sub sektor perkebunan, peterna-

kan, kehutanan dan perikanan. Dari kelima sub sektor

tersebut tabama merupakan sub sektor yang paling

dominan dalam pembentukkan nilai tambah sektor

pertanian yaitu 21,78 persen, sedangkan sub sektor

lainnya yaitu 1,39 persen sub sektor perkebunan;

4,08 persen peternakan dan masing-masing 0,46 per-

sen dan 0,65 persen untuk sub sektor kehutanan dan

perikanan. Besaran tersebut dapat menggambarkan

bahwa sub sektor tabama menyumbangkan nilai tam-

bah yang cukup dominan terhadap pembentukkan

nilai tambah sektor pertanian.

Sektor perdagangan, hotel dan restoran yang

menempati urutan kedua setelah pertanian dalam

peranannya terhadap pembentukkan PDRB Kabupaten

Sumedang juga didukung oleh tiga sub sektor

pembentuknya yaitu sub sektor perdagangan besar

dan eceran, sub sektor hotel dan sub sektor restoran.

Dari ketiga sub sektor tersebut sebagai penyumbang

terbesar adalah sub sektor perdagangan besar dan

eceran mencapai 22,56 persen pada tahun 2012, sub

sektor lainnya 0,05 persen untuk hotel dan 5,02

GAMBARAN SOSIAL

EKONOMI MASYARAKAT

KABUPATEN SUMEDANG

Page 44: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 30

persen untuk restoran.

Penyumbang terbesar ketiga terhadap PDRB

Kabupaten Sumedang adalah sektor industri

pengolahan. Sektor ini mempunyai andil sebesar

22,17 persen terhadap perekonomian Kabupaten

Sumedang pada tahun 2012 yang dibentuk oleh sub

sektor indutri pengolahan non migas meliputi indutri

makanan dan minuman, tekstil, barang dari kayu dan

lain-lain. Dari komoditi-komoditi tersebut yang

menghasilkan output paling besar adalah industri tek-

stil disamping industri makanan, minuman dan indus-

tri kulit, barang dari kulit dan alas kaki yang dihasilkan

oleh industri besar sedang maupun industri kecil yang

ada di Kabupaten Sumedang.

3.4. Kesehatan

Kesehatan manusia merupakan salah satu

modal dasar pembangunan. Manusia yang sehat tentu

akan dapat melakukan berbagai aktivitas dan akan

lebih mudah untuk menjadi manusia yang produktif,

secara sosial dan ekonomis. Oleh karena itu, pemerin-

tah mempunyai peran yang sangat penting untuk

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Pemerintah terus berupaya meningkatkan

derajat kesehatan masyarakatnya melalui berbagai

program di bidang kesehatan terutama kesehatan ibu,

GAMBARAN SOSIAL

EKONOMI MASYARAKAT

KABUPATEN SUMEDANG

Persentase masyarakat

Kabupaten Sumedang

dalam mengkonsumsi

air minum :

Air bersiih (91,22%)

Air kurang besih (8,78%)

Page 45: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 31

bayi dan balita. Selain di bidang kesehatan

peningkatan derajat kesehatan masyarakat juga harus

didukung melalui peningkatan mutu lingkungan

hidupnya. Lingkungan yang diharapkan tentunya

lingkungan yang sehat untuk mendukung terwujudnya

masyarakat yang sehat baik secara fisik dan psikisnya.

Karena itu, upaya perbaikan berbagai aspek

lingkungan seperti ketersediaan air bersih dan

perbaikan sanitasi penting untuk terus dilakukan.

Air merupakan kebutuhan hidup yang men-

dasar bagi seluruh makhluk hidup di muka bumi, baik

digunakan sebagai air minum maupun untuk keper-

luan lainnya. Air yang bersih dan sanitasi yang baik

merupakan sebagian kecil persyaratan terbentuknya

masyarakat yang sehat. Salah satu sasaran yang di-

harapkan pemerintah adalah peningkatan cakupan

rumah tangga yang memiliki akses terhadap air bersih

dan ketersediaan fasilitas buang air besar yang baik.

Kualitas air sangat tergantung dari sumber air terse-

but. Apabila sumber air terjaga dari pencemaran

maka kualitas air dianggap sehat/layak minum. Sum-

ber air minum berturut-turut mulai dari yang terbaik

yaitu yang bersumber dari air kemasan, leding,

pompa, sumur bor/pompa, sumur terlindung dan

mata air yang terlindung, karena dianggap lebih steril.

Sedangkan sumber air dari sumur tidak terlindung,

mata air tidak terlindung, sungai/danau/waduk dan air

hujan dianggap kurang/tidak sehat karena mudah

untuk tercemar lingkungan sekitarnya.

GAMBARAN SOSIAL

EKONOMI MASYARAKAT

KABUPATEN SUMEDANG

Page 46: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 32

Pada fasilitas tempat buang air besar yang

dianggap baik adalah fasilitas tempat buang besar

yang dikuasai sendiri oleh rumah tangga. Dengan

demikian, rumah tangga yang penggunaan fasilitas

tempat buang air besarnya digunakan lebih dari satu

rumah tangga secara bersama-sama dianggap kurang

sehat karena semakin banyak penggunanya maka

tingkat kebersihannya pun akan semakin kecil.

Dilihat dari kualitas air minum sebesar 91,22

persen rumah tangga di Sumedang telah menggguna-

kan air yang berasal dari sumber yang sehat. Dengan

demikian, masih terdapat 8,78 persen rumah tangga

yang sumber air minumnya kurang layak. Hal inilah

yang perlu menjadi perhatian serius dalam penanga-

nannya, karena hal ini bukanlah pekerjaan yang rin-

gan mengingat 8,78 persen rumah tangga tadi umum-

nya berada di daerah yang kondisi geografisnya tidak

memiliki sumber air minum yang sehat. Perusahaan

air minum baru bisa menjangkau hampir 10 persen

rumah tangga yang ada di Sumedang. Penyebab lain-

nya adalah pendapatan masyarakat yang masih ren-

dah, sehingga masyarakat yang tinggal pada kondisi

geografis yang kurang/tidak tersedia sumber air mi-

num yang sehat tadi tidak mampu untuk membeli air

kemasan/isi ulang untuk kebutuhan minumnya.

GAMBARAN SOSIAL

EKONOMI MASYARAKAT

KABUPATEN SUMEDANG

Page 47: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 33

Tabel 3.1

Persentase Rumah Tangga Berdasarkan

Sumber Air Minum Tahun 2012

Sumber: BPS Sumedang

Untuk penggunaan fasilitas tempat buang air

besar, secara umum rumah tangga di Sumedang telah

memiliki jamban sendiri untuk tiap rumah tangga

(hampir 80 %). Namun demikian, masih terdapat

hampir 16 persen rumah tangga yang penggunaan

jambannya secara bersama-sama dengan rumah

tangga lain, bahkan sebanyak 4,44 persen rumah

tangga yang belum memiliki jamban.

GAMBARAN SOSIAL

EKONOMI MASYARAKAT

KABUPATEN SUMEDANG

Sumber air minum Persentase

Air kemasan/isi ulang 7,74

Leding 9,32

Sumur bor/pompa 11,58

Sumur terlindung 28,41

Mata air terlindung 34,16

Air bersih/layak minum 91,22

Sumur tak terlindung 2,48

Mata air tak terlindung 5,87

Air sungai, dan lainnya 0,43

Air kurang bersih/

kurang layak minum 8,78

Page 48: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 34

Grafik 3.8

Persentase Rumah Tangga Berdasarkan Status Penggunaan Jamban Tahun 2012

Sumber: BPS Kabupaten Sumedang

3.5 Pendidikan

Pendidikan diyakini merupakan salah satu

komponen utama yang dapat mendukung dan

mendorong upaya pembangunan. Hal ini karena

pendidikan dapat berpengaruh terhadap berbagai sek-

tor pembangunan lainnya. Sektor-sektor pemban-

gunan lain, akan sulit untuk tumbuh dengan cepat jika

pembangunan di bidang pendidikan lambat. Oleh

karena itu, pemerintah terus melakukan inovasi-

inovasi untuk meningkatkan tingkat pendidikan

masyarakat. Peningkatan anggaran pendidikan pun

GAMBARAN SOSIAL

EKONOMI MASYARAKAT

KABUPATEN SUMEDANG

79,89%

10,80%4,88% 4,44%

Sendiri Bersama Umum Tidak punya

Page 49: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 35

dilakukan untuk mendukung inovasi-inovasi tersebut.

Wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun,

Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Beasiswa

Miskin merupakan sebagian kecil program yang di-

galakkan. Selain program yang menyentuh secara

langsung, pemerintah juga melaksanakan program

keluarga harapan untuk merubah perilaku

masyarakat, khususnya masyarakat yang kurang

beruntung dari sisi ekonomi rumah tangga, agar

masyarakat lebih peduli terhadap pendidikan sekaligus

kesehatan anak-anaknya dalam waktu yang

bersamaan bahkan sejak dalam anak masih dalam

kandungan.

Hasil dari program-program pemerintah yang

sudah dilaksanakan sejak lama terlihat pada tingkat

pendidikan masyarakat Sumedang yang terus

membaik. Gambaran tersebut terlihat lebih jelas pada

tabel berikut.

GAMBARAN SOSIAL

EKONOMI MASYARAKAT

KABUPATEN SUMEDANG

Page 50: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 36

Tabel 3.2

Persentase Penduduk 10 Tahun Ke Atas Menurut Jenjang Pendidikan

Sumber: BPS Kabupaten Sumedang

Pada tabel tersebut terlihat peningkatan

persentase penduduk Sumedang yang menamatkan

jenjang pendidikan SLTA ke atas, diiringi dengan

menurunnya penduduk Sumedang pada jenjang SLTP

ke bawah. Persentase penduduk 10 tahun ke atas

yang hanya memiliki ijazah sampai tingkat SD ke

bawah mencapai 59,85 persen pada tahun 2012

sedangkan pada tahun 2009 mencapai 60,50 persen.

Dengan kata lain terjadi penurunan sebesar 0,65

persen. Penurunan terjadi pula pada jenjang

pendidikan SLTP/sederajat sebesar 0,55 persen, dari

20,48 persen pada tahun 2009 menjadi 19,93 persen

pada tahun 2012. Persentase penduduk yang tamat

SLTA ke atas meningkat 0,76 persen menjadi 16,00

persen dibanding kondisi tahun 2009. Sedangkan

untuk jenjang diploma ke atas naik dari 3,79 persen

GAMBARAN SOSIAL

EKONOMI MASYARAKAT

KABUPATEN SUMEDANG

Pendidikan

tertinggi yang

ditamatkan

2009 2012

L P L+P L P L+P

SD ke bawah 57,10 63,89 60,50 57,20 62,49 59,85

SLTP/sederajat 21,80 19,16 20,48 20,47 19,39 19,93

SLTA/sederajat 16,64 13,84 15,24 18,13 13,87 16,00

Diploma ke atas

4,47 3,11 3,79 4,19 4,25 4,22

Page 51: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 37

pada tahun 2009 menjadi 4,22 persen pada tahun

2012. Dengan meningkatnya tingkat pendidikan pen-

duduk berarti meningkatnya kualitas SDM. Hal ini

akan berkontribusi pada kenaikan angka IPM

Kabupaten Sumedang.

Peningkatan persentase penduduk Sumedang

yang mampu menyelesaikan SLTA ke atas perlu terus

ditingkatkan melalui berbagai program. Kebijakan

Bantuan Operasional Sekolah, program BOS buku,

program Khusus Bantuan Murid (BKM), program

Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM),

program bea siswa, program peningkatan kualifikasi,

kompetensi, dan sertifikasi, serta realisasi

pembangunan sarana dan prasarana penunjang

pendidikan perlu terus dijaga kesinambungannya.

Pendidikan jangan sampai menjadi barang yang

mahal yang tidak terjangkau oleh masyarakat.

Indikator penting lainnya yang berkaitan den-

gan pendidikan selain tingkat pendidikan yang dita-

matkan adalah angka partisipasi sekolah dan angka

partisipasi kasar. Angka Partisipasi Sekolah (APS) me-

rupakan indikator yang menunjukkan partisipasi anak

usia sekolah yang telah bersekolah di semua jenjang

pendidikan. Semakin tinggi APS berarti semakin ban-

yak anak usia sekolah yang sedang bersekolah.

Pada tahun 2012 jumlah anak usia sekolah

7-12 tahun yang terdaftar dan aktif di sekolah seban-

GAMBARAN SOSIAL

EKONOMI MASYARAKAT

KABUPATEN SUMEDANG

Page 52: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 38

yak 98,66 persen. Dengan kata lain, sekitar 1,34 per-

sen anak usia 7-12 tahun belum bersekolah/tidak

bersekolah lagi. Dilihat dari jenis kelaminnya, partisi-

pasi sekolah anak perempuan pada usia tersebut lebih

besar dibanding partisipasi anak laki-laki. Pada kelom-

pok usia 13-15 tahun angka partisipasi sekolah masih

cukup tinggi yaitu 92,44 persen. Hal ini tentu erat kai-

tannya dengan keberhasilan program wajar dikdas

sembilan tahun yang sudah lama dicanangkan pemer-

intah.

Mulai kelompok usia 16-18 tahun angka par-

tisipasi sekolah menurun drastis hanya mampu men-

capai 59,83 persen. Bahkan pada usia 19-24 APS be-

lum bisa mencapai 20 persen. Masih rendahnya par-

tisipasi sekolah mulai tingkat SLTA, menunjukkan

bahwa sebagian anak kelompok usia tersebut memu-

tuskan berhenti sekolah.

Tabel 3.3

Angka Partisipasi Sekolah Tahun 2012 (persen)

Sumber: BPS Kabupaten Sumedang

GAMBARAN SOSIAL

EKONOMI MASYARAKAT

KABUPATEN SUMEDANG

Kelompok Usia Seko-

lah

Laki-laki Perempuan Total

7-12 98,16 99,17 98,66

13-15 91,07 93,99 92,44

16-18 64,52 54,88 59,83

19-24 38,71 10,20 18,14

Page 53: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 39

Indikator lain yang dapat diukur adalah Angka

Partisipasi Kasar (APK). APK ini berguna untuk melihat

partisipasi sekolah penduduk menurut jenjang

pendidikan tertentu tanpa melihat umurnya. Dengan

kata lain APK adalah perbandingan penduduk jumlah

murid pada jenjang pendidikan tertentu (SD, SLTP,

SLTA, dsb) dengan jumlah penduduk yang berusia

pada tingkat pendidikan tersebut. APK SLTP misalnya,

adalah jumlah murid SLTP (usia berapapun) dibagi

dengan jumlah penduduk usia 13-15 tahun.

Nilai APK bisa lebih dari seratus persen

apabila jumlah murid yang bersekolah pada suatu

jenjang pendidikan mencakup anak di luar batas usia

sekolah pada jenjang pendidikan yang bersangkutan.

Sebagai contoh anak bersekolah di SD/sederajat

berumur kurang dari 7 tahun atau lebih dari 12 tahun.

Hal ini pun terlihat pada APK SD/sederajat di

Kabupaten Sumedang pada tahun 2012 yang

mencapai 102,91 %, hal ini berarti ada sekitar 2,91

persen anak umur kurang dari 7 tahun dan lebih dari

12 tahun yang duduk di bangku SD.

GAMBARAN SOSIAL

EKONOMI MASYARAKAT

KABUPATEN SUMEDANG

Page 54: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 40

Tabel 3.4

Angka Partisipasi Kasar Tahun 2012 (persen)

Sumber: BPS Kabupaten Sumedang

Pada jenjang pendidikan SLTP/sederajat,

capaian APK di Sumedang masih cukup tinggi

mencapai 92,45 % walaupun lebih rendah dari APK

SD. Seiring semakin tinggi jenjang pendidikan nilai

APK justru berbanding terbalik menjadi semakin

rendah, APK SLTA/sederajat misalnya hanya

mencapai 61,76 persen kemudian pada APK PT baru

mencapai 20,89 persen.

Untuk melihat jumlah penduduk usia sekolah

yang bersekolah tepat waktu sesuai dengan kelompok

usia yang ditentukan pada setiap jenjangnya, maka

dapat kita gunakan angka partisipasi murni. Angka

partisipasi murni (APM) adalah perbandingan jumlah

murid pada jenjang pendidikan tertentu yang berusia

sesuai kelompok usia jenjang pendidikan tersebut

terhadap jumlah seluruh penduduk pada kelompok

usia sekolah yang bersangkutan. Sebagai contoh, APM

GAMBARAN SOSIAL

EKONOMI MASYARAKAT

KABUPATEN SUMEDANG

Kelompok

Usia Se-

kolah

Laki-laki Perempuan Total

SD 101.48 104.37 102.91

SLTP 94.47 90.14 92.45

SLTA 59.04 64.62 61.76

PT 19.30 22.61 20.89

Page 55: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 41

SD/sederajat adalah proporsi jumlah murid

SD/sederajat yang berusia 7-12 tahun terhadap jum-

lah penduduk yang berusia 7-12 tahun.

Tabel 3.5

Angka Partisipasi Murni

Tahun 2012 (persen)

Sumber: BPS Kabupaten Sumedang

Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai APM

sejalan dengan APK, semakin tinggi jenjang

pendidikan maka nilai APM pun semakin rendah.

Sedikit perbedaannya berada pada nilai APM yang

tentu lebih kecil dibandingkan APK karena pembagi

pada APM dibatasi oleh kelompok usia yang sesuai

dengan jenjang pendidikannya. Semakin menurunnya

tingkat partisipasi pada jenjang pendidikan yang lebih

tinggi kemungkinan disebabkan berbagai faktor. Salah

satunya karena masih sulitnya bagi keluarga tidak

mampu mengakses pendidikan lebih tinggi.

GAMBARAN SOSIAL

EKONOMI MASYARAKAT

KABUPATEN SUMEDANG

Kelompok

Usia Sekolah

Laki-

laki Perempuan Total

SD 95.55 95.24 95.39

SLTP 85.51 79.19 82.56

SLTA 59.04 53.06 56.13

PT 15.27 20.19 17.63

Page 56: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 42

3.6 Ketenagakerjaan

Dipandang dari sudut pembangunan ekonomi,

penduduk adalah sumber daya tenaga kerja yang

sangat potensial untuk melakukan kegiatan ekonomi.

Tenaga potensial dimaksud adalah mereka yang

berada pada kondisi ‘usia kerja’. Penduduk usia kerja

berpeluang besar melakukan kegiatan ekonomi di

pasar kerja. Dengan kata lain, penduduk yang berada

pada usia kerja merupakan usia produktif dalam

menghasilkan output produksi.

Usia kerja yang dimaksud adalah usia 15 – 64

tahun sesuai dengan rekomendasi Internatioanl La-

bour force Organitation (ILO). Tidak semua penduduk

pada usia kerja tersebut termasuk dalam angkatan

kerja, karena ada kelompok masyarakat pada usia

kerja tersebut yang tidak terlibat dalam kegiatan eko-

nomi seperti, karena sekolah, mengurus rumah

tangga, dan kegiatan lainnya yang tidak berkaitan

dengan usaha/membantu menambah penghasilan

rumah tangga.

Indikator yang sering digunakan untuk meli-

hat perkembangan di bidang ketenagakerjaan adalah

tingkat partisipasi angkatan kerja dan tingkat pen-

gangguran terbuka. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

(TPAK) merupakan perbandingan jumlah angkatan

kerja terhadap penduduk usia kerja (15 tahun ke

atas). Sedangkan Tingkat Pengangguran Terbuka

GAMBARAN SOSIAL

EKONOMI MASYARAKAT

KABUPATEN SUMEDANG

TPAK Kabupaten Sum-

edang pada tahun 2012

sebesar 63,13 %

TPT Kabupaten Sum-

edang tahun 2012 sebe-

sar 7,42 %

Page 57: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 43

(TPT) adalah perbandingan antara penduduk yang

mencari kerja terhadap jumlah angkatan kerja. Den-

gan kata lain, TPAK berguna untuk mengukur se-

berapa besar keterlibatan penduduk usia kerja yang

masuk ke dalam dunia kerja, sedangkan TPT

mengukur tidak terserapnya angkatan kerja oleh la-

pangan kerja yang tersedia.

TPAK di Kabupaten Sumedang pada tahun

2012 mencapai 63,13 persen, hal ini berarti sebanyak

63,13 persen penduduk usia 15 tahun ke atas masuk

ke dalam dunia kerja. Sisanya (36,87 persen) melaku-

kan kegiatan sekolah, mengurus rumah tangga dan

lainnya. Dilihat dari jenis kelaminnya, capaian TPAK

tersebut masih didominasi oleh penduduk laki-laki

bahkan TPAK laki-laki hampir mencapai dua kali lipat

TPAK perempuan.

Lain halnya dari sisi pengangguran (TPT),

walaupun tingkat partisipasi angkatan kerja perem-

puan lebih rendah dari laki-laki namun memiliki ca-

paian TPT yang lebih besar dibandingkan TPT laki-

laki. TPT laki-laki hanya sebesar 6,48 persen

sedangkan TPT perempuan mencapai 9,24 persen.

GAMBARAN SOSIAL

EKONOMI MASYARAKAT

KABUPATEN SUMEDANG

Page 58: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 44

Tabel 3.6

TPAK dan TPT Kabupaten Sumedang Menurut Jenis Kelamin Tahun 2012 (persen)

Sumber: BPS Kabupaten Sumedang

Berdasarkan lapangan pekerjaan, sektor

pertanian masih mendominasi penyerapan tenaga

kerja (36,40%). Sektor penyerap tenaga kerja terban-

yak selanjutnya setelah pertanian adalah perdagan-

gan (18,03%), kemudian sektor lainnya (17,00%),

selanjutnya sektor Jasa (16,34%) dan terakhir adalah

industri (12,22%).

Walaupun penyerapan tenaga kerja di sektor

pertanian paling mendominasi, namun sebenarnya

dominasinya terus mengalami penurunan karena

terjadi alih fungsi lahan dari lahan pertanian ke non

pertanian setiap tahunnya. Apalagi adanya rencana

pembangunan jalan Tol Cisumdawu, tentu lahan

pertanian yang tersedia sampai saat ini akan

berkurang cukup jauh karena alih fungsi menjadi jalan

tol. Belum lagi minat masyarakat terhadap sektor

pertanian yang terus menurun disebabkan insentif

yang dihasilkan dari pertanian terlalu rendah,

sedangkan pada sektor lain sedikit memberikan nilai

GAMBARAN SOSIAL

EKONOMI MASYARAKAT

KABUPATEN SUMEDANG

Indikator

Jenis kelamin

Total Laki-laki Perempuan

TPAK 83,77 42,78 63,13

TPT 6,48 9,24 7,42

Page 59: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 45

lebih. Hal ini tentu perlu menjadi perhatian yang

sangat serius, mengingat Indonesia merencanakan

swasembada pangan. Ini menunjukkan bahwa

tantangan untuk menjadi swasembada pangan

menjadi jauh lebih besar dibandingkan tahun-tahun

sebelumnya.

Tabel 3.7

Penduduk 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Dan Jenis

kelamin Tahun 2012

Sumber: BPS Kabupaten Sumedang Keterangan: *) Lainnya : Pertambangan dan Penggalian, Listrik, Gas & Air,

Bangunan, Angkutan, Pergudangan, dan Komunikasi, Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan Bangunan , Tanah dan Jasa Perusahaan

3.7 Pengeluaran Rumah Tangga

Data tentang pendapatan rumah tangga sulit

diperoleh. Karena itu proksi yang digunakan untuk

GAMBARAN SOSIAL

EKONOMI MASYARAKAT

KABUPATEN SUMEDANG

Indikator

Jenis kelamin

Total

Laki-laki Perempuan

Pertanian 108.737 68.765 177.502

Industri 37.213 22.394 59.607

Perdagangan 52.920 35.011 87.931

Jasa 46.791 32.895 79.686

Lainnya *) 78.817 4.096 82.913

Jumlah 324.478 163.161 487.639

Rata-rata pengeluaran

rumah tangga

masyarakat kabupaten

Sumedang tahun 2012

untuk konsumsi

makanan sebesar

59,53% dan untuk non

makanan sebesar

40,47%

Page 60: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 46

mengetahui pendapatan rumah tangga dilakukan

melalui pengeluaran rumah tangga. Tingkat kese-

jahteraan suatu rumah tangga dapat dilihat dari be-

sarnya konsumsi atau pengeluaran yang dikeluarkan

oleh rumah tangga. Peningkatan konsumsi atau

pengeluaran rumah tangga, terutama pengeluaran

untuk bukan makanan, menunjukkan adanya pening-

katan kesejahteraan rumah tangga yang bersangku-

tan.

Pada kelompok masyarakat dengan

pendapatan rendah, pengeluaran rumah tangganya

sebagian besar digunakan untuk pengeluaran

konsumsi makanan. Kelompok ini akan mendahulukan

pengeluaran untuk kebutuhan makanan dibandingkan

dengan kebutuhan non makanan. Seiring dengan

meningkatnya pendapatan, biasanya akan terjadi

pergeseran pola konsumsi pengeluaran. Persentase

pengeluaran untuk makanan akan mengalami penu-

runan dan persentase pengeluaran untuk non

makanan akan meningkat jika pendapatan

rumah tangga juga meningkat.

Pada tabel berikut tampak bahwa pada

golongan pengeluaran terendah (<Rp.150.000)

konsumsi makanan mencapai 69,89 persen dan

non makanan 30,11 persen. Pengeluran untuk

makanan terus menurun seiring dengan meningkat-

nya golongan pengeluaran. Sampai pada golongan

pengeluaran tertinggi (Rp.500.000 lebih) konsumsi

GAMBARAN SOSIAL

EKONOMI MASYARAKAT

KABUPATEN SUMEDANG

Page 61: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 47

untuk makanan hanya mencapai 55,79 persen dan

untuk non makanan 44,21 persen. Hal ini terjadi

karena ketika kebutuhan terhadap makanan sudah

terpenuhi, maka masyarakat akan membelanjakan

selisih pendapatannya kepada kebutuhan-kebutuhan

bukan makanan seperti pengeluaran untuk kebutuhan

perumahan dan aneka barang/jasa.

Tabel 3. 8 Persentase Pengeluaran Rata-rata per Kapita

Sebulan Menurut Jenis Pengeluaran dan Golongan Pengeluaran per Kapita Sebulan

Di Kabupaten Sumedang (Bersambung)

GAMBARAN SOSIAL

EKONOMI MASYARAKAT

KABUPATEN SUMEDANG

Komoditi

Golongan Pengeluaran

per Kapita Sebulan <

150.000 150.000 - 199.999

N N

(1) (2) (3) Padi-padian 37,89 27,21 Umbi-umbian 2,44 0,38 Ikan/cumi/kerang 4,59 3,43

Daging 0,78 2,46 Telur dan Susu 1,28 3,52 Sayur-sayuran 3,58 3,24

Kacang-kacangan 2,74 2,65 Buah-buahan 0,21 1,13 Minyak dan Lemak 2,82 2,60 Bahan Minuman 1,79 2,20

Bumbu-bumbuan 2,19 1,69 Konsumsi Lainnya 0,92 2,17 Makanan/Minuman jadi non alkohol 6,97 7,75 Tembakau dan Sirih 1,70 5,63

Konsumsi Makanan 69,89 66,07 Perumahan dan fasilitas rumah tangga 15,50 16,83

Aneka barang dan jasa 3,37 5,41 Biaya pendidikan 0,90 2,21 Biaya kesehatan 5,53 4,56 Pakaian, alas kaki dan tutup kepala 4,10 2,69

Barang tahan lama 0,39 0,18 Pajak, pungutan dan asuransi 0,27 0,50 Keperluan pesta dan upacara/kenduri 0,06 1,56

Konsumsi Non Makanan 30,11 33,93 Rata-rata Konsumsi per kapita sebulan 100,00 100,00

Page 62: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 48

Tabel 3. 8

Persentase Pengeluaran Rata-rata per Kapita Sebulan Menurut Jenis Pengeluaran dan

Golongan Pengeluaran per Kapita Sebulan

Di Kabupaten Sumedang (Bersambung)

GAMBARAN SOSIAL

EKONOMI MASYARAKAT

KABUPATEN SUMEDANG

Komoditi

Golongan Pengeluaran

per Kapita Sebulan

200.000 - 299.999

300.000 - 399.999

N N

(1) (4) (5)

Padi-padian 24,41 19,99

Umbi-umbian 0,44 0,59

Ikan/cumi/kerang 3,72 4,04

Daging 1,96 2,67

Telur dan Susu 3,46 3,37

Sayur-sayuran 3,12 2,85

Kacang-kacangan 2,50 2,50

Buah-buahan 0,98 1,17

Minyak dan Lemak 2,51 2,62

Bahan Minuman 2,00 2,37

Bumbu-bumbuan 1,49 1,69

Konsumsi Lainnya 2,64 2,50

Makanan/Minuman jadi non alkohol 9,44 9,50

Tembakau dan Sirih 7,33 8,43

Konsumsi Makanan 66,00 64,30

Perumahan dan fasilitas rumah tangga 17,75 17,49

Aneka barang dan jasa 6,82 8,27

Biaya pendidikan 1,49 1,67

Biaya kesehatan 3,84 3,46

Pakaian, alas kaki dan tutup kepala 2,90 2,91

Barang tahan lama 0,46 0,83

Pajak, pungutan dan asuransi 0,64 0,84

Keperluan pesta dan upacara/kenduri 0,10 0,23

Konsumsi Non Makanan 34,00 35,70

Rata-rata Konsumsi per kapita sebulan 100,00 100,00

Page 63: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 49

Tabel 3. 8

Persentase Pengeluaran Rata-rata per Kapita Sebulan Menurut Jenis Pengeluaran dan

Golongan Pengeluaran per Kapita Sebulan

Di Kabupaten Sumedang (Bersambung)

GAMBARAN SOSIAL

EKONOMI MASYARAKAT

KABUPATEN SUMEDANG

Komoditi

Golongan Pengeluaran

per Kapita Sebulan

400.000 - 499.999

500.000+

N N (1) (6) (7)

Padi-padian 16,23 9,87

Umbi-umbian 0,57 0,48 Ikan/cumi/kerang 3,68 3,01

Daging 3,49 4,45

Telur dan Susu 3,88 4,33 Sayur-sayuran 2,66 2,07 Kacang-kacangan 2,53 1,92 Buah-buahan 1,56 2,09

Minyak dan Lemak 2,63 2,09 Bahan Minuman 2,48 2,06 Bumbu-bumbuan 1,70 1,59

Konsumsi Lainnya 3,22 2,38 Makanan/Minuman jadi non alkohol 10,72 12,74 Tembakau dan Sirih 8,23 6,71 Konsumsi Makanan 63,57 55,79

Perumahan dan fasilitas rumah tangga 17,57 20,09 Aneka barang dan jasa 8,27 10,14

Biaya pendidikan 1,68 2,08 Biaya kesehatan 3,78 4,37 Pakaian, alas kaki dan tutup kepala 3,04 3,12 Barang tahan lama 0,78 2,20

Pajak, pungutan dan asuransi 0,90 1,32 Keperluan pesta dan upacara/kenduri 0,42 0,88 Konsumsi Non Makanan 36,43 44,21

Rata-rata Konsumsi per kapita sebulan 100,00 100,00

Page 64: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 50

Tabel 3. 8

Persentase Pengeluaran Rata-rata per Kapita Sebulan Menurut Jenis Pengeluaran dan

Golongan Pengeluaran per Kapita Sebulan

Di Kabupaten Sumedang (Bersambung)

Pola pengeluaran per kapita masyarakat Sum-

edang terlihat sebanyak 59,53 persen pengeluaran

rumah tangga digunakan untuk memenuhi kebutuhan

akan makanan. Sisanya, sekitar 40,47 persen untuk

GAMBARAN SOSIAL

EKONOMI MASYARAKAT

KABUPATEN SUMEDANG

Komoditi Rata-rata

N (1) (8)

Padi-padian 14,10

Umbi-umbian 0,51 Ikan/cumi/kerang 3,37

Daging 3,75

Telur dan Susu 4,01 Sayur-sayuran 2,40 Kacang-kacangan 2,18 Buah-buahan 1,74

Minyak dan Lemak 2,31 Bahan Minuman 2,18 Bumbu-bumbuan 1,62

Konsumsi Lainnya 2,56 Makanan/Minuman jadi non alkohol 11,52 Tembakau dan Sirih 7,30 Konsumsi Makanan 59,53

Perumahan dan fasilitas rumah tangga 18,99 Aneka barang dan jasa 9,18

Biaya pendidikan 1,89 Biaya kesehatan 4,07 Pakaian, alas kaki dan tutup kepala 3,05 Barang tahan lama 1,56

Pajak, pungutan dan asuransi 1,10 Keperluan pesta dan upacara/kenduri 0,63 Konsumsi Non Makanan 40,47

Rata-rata Konsumsi per kapita sebulan 100,00

Page 65: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 51

konsumsi bukan makanan. Dari kelompok makanan,

rata-rata pengeluaran terbesar berasal dari kelompok

padi-padian (14,1%) sebagai bahan pokok makanan

di Kabupaten Sumedang, kemudian diikuti kelompok

makanan/minuman jadi (11,52%) dan selanjutnya

adalah pengeluran untuk tembakau dan sirih (7,30%).

Kelompok-kelompok makanan lainnya tidak mencapai

5 persen. Untuk kelompok non makanan yang masih

mendominasi adalah pengeluaran untuk perumahan

dan fasilitas perumahan (18,99%), kemudian diikuti

pengeluaran untuk pengeluaran untuk aneka barang

dan jasa (9,18%).

GAMBARAN SOSIAL

EKONOMI MASYARAKAT

KABUPATEN SUMEDANG

Page 66: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

CAPAIAN IPM KABUPATEN

SUMEDANG 4

Page 67: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 52

Tujuan akhir pembangunan adalah kese-

jahteraan rakyat. Manusia bukan hanya merupakan

obyek pembangunan tetapi diharapkan dapat menjadi

subyek, sehingga dapat memberikan kontribusi yang

bermanfaat bagi kemajuan suatu wilayah yang secara

makro menjadi kemajuan suatu negara. Keberhasilan

pembangunan diukur dengan beberapa parameter,

dan paling populer saat ini adalah Indeks Pemban-

gunan Manusia (IPM) atau Human Development

Indeks (HDI ).

Menurut UNDP (1990), pembangunan manusia

adalah suatu proses perluasan pilihan bagi penduduk

untuk membangun hidupnya yang dianggap berharga.

Beberapa hal esensial dalam pembangunan manusia

adalah agar manusia dapat merasakan kehidupan

yang panjang dan sehat, berpengetahuan, dan mem-

punyai akses terhadap sumber-sumber yang diperlu-

kan untuk hidup layak.

Dalam bab ini akan dibahas mengenai

perkembangan IPM selama tiga tahun dan

perkembangan komponen IPM di Kabupaten Sum-

edang.

4.1 Perkembangan Capaian IPM Kabupaten

Sumedang

Secara umum pembangunan manusia di

CAPAIAN IPM

KABUPATEN SUMEDANG

Capaian IPM Kabu-

paten Sumedang tahun

2012 sebesar 72,95,

shortfall sebesar 1,02

dan masuk kategori

menengah atas.

Page 68: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 53

Kabupaten Sumedang pada periode 2010-2012

mengalami peningkatan. Hal ini tidak terlepas dari

upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan

pembangunan manusia dengan selalu meningkatkan

anggaran pendidikan dan kesehatan setiap tahunnya.

Pada tahun 2010, IPM Kabupaten Sumedang

mencapai 72,42 terus mengalami peningkatan di

tahun 2012 menjadi 72,95. Peningkatan IPM ini

diikuti oleh perkembangan reduksi shortfall sebagai

indikator kecepatan pencapaian IPM ideal. Selama

periode yang sama reduksi shortfall pada tahun 2010

-2011 sebesar 0,91 kemudian meningkat di tahun

2011-2012 menjadi 1,02. Hal ini memberikan indikasi

bahwa kualitas penduduk pada tahun 2012 sudah

semakin membaik dibandingkan tahun sebelumnya.

Berdasarkan status pembangunan capaian IPM

dapat dikategorikan menjadi empat, yaitu kategori

tinggi (IPM>80), kategori menengah atas

(66<IPM<80), kategori menengah bawah

(50<IPM<66) dan kategori rendah (IPM<50). Dengan

demikian walaupun angka IPM Kabupaten Sumedang

tiap tahun mengalami kenaikan tetapi masih dalam

kategori menengah atas.

Pada tahun 2010 IPM Kabupaten Sumedang

melebihi IPM Jawa Barat dimana IPM Jawa Barat

hanya mampu mencapai nilai IPM 72,29 sedangkan

kabupaten Sumedang mencapai 72,42. Hal ini

ditunjang dengan semakin baiknya tingkat pendidikan

CAPAIAN IPM

KABUPATEN SUMEDANG

Page 69: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 54

dan kemampuan daya beli. Dimana komponen

pendidikan, yaitu angka melek huruf pada tahun 2010

mencapai 97,73 persen dan daya beli mencapai

636,01 ribu rupiah. Sedangkan di Jawa Barat untuk

komponen angka melek huruf dan daya beli pada

tahun yang sama masing-masing hanya sebesar 96,18

persen dan 632,22 ribu. Namun pada tahun 2011 dan

tahun 2012 capaian IPM Jawa Barat melebihi

Kabupaten Sumedang. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini.

Tabel 4.1 Perkembangan IPM Kabupaten Sumedang dan

Jawa Barat Tahun 2010 – 2012

Sumber : BPS Kabupaten Sumedang

Catatan : **) angka sementara

Untuk mengukur keberhasilan pembangunan

manusia dipandang dari jarak antara yang dicapai

terhadap kondisi ideal (IPM=100) disebut nilai reduksi

shortfall. Nilai reduksi shortfall yang lebih besar

menandakan peningkatan IPM yang lebih cepat.

Pengukuran ini didasarkan asumsi, laju pertumbuhan

CAPAIAN IPM

KABUPATEN SUMEDANG

Komponen Satuan 2010 2011 2012**)

Angka Harapan Hidup tahun 67,42 67,52 67,63

Angka Melek Huruf persen 97,73 97,75 97,82

Rata-rata Lama Sekolah tahun 7,93 7,94 7,96

Standar Hidup Layak (000 Rp) 636,01 638,36 640,82

Indeks Kesehatan 70,70 70,87 71,05

Indeks Pendidikan 82,78 82,81 82,90

Indeks Daya Beli 63,78 64,33 64,90

IPM Kab. Sumedang 72,42 72,67 72,95

IPM Jawa Barat 72,29 72,73 73,12

Page 70: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 55

tidak bersifat linear, tetapi laju perubahan cenderung

melambat pada tingkat IPM yang lebih tinggi.

Perkembangan nilai reduksi shortfall Kabupaten Sum-

edang pada tahun 2011-2012 mengalami peningka-

tan. Di tahun 2011 nilai reduksi shortfall sebesar 0,91

secara perlahan naik di tahun 2012 menjadi 1,02, arti-

nya selama periode tersebut IPM semakin mendekat

dari nilai idealnya, hal ini menunjukkan kualitas hidup

penduduk pada periode tersebut semakin baik.

Perkembangan reduksi shortfall di Jawa Barat

pada tahun 2011 mencapai 1,58 dan mengalami pe-

nurunan pada tahun 2012 menjadi 1,40, sedangkan

angka IPM nya mengalami peningkatan. Hal ini mem-

beri indikasi meski kualitas penduduk sudah semakin

membaik, namun capaian peningkatan kualitas hidup-

nya bergerak lambat. Untuk lebih jelasnya dapat dili-

hat pada Grafik 4.1 dan 4.2 berikut.

Grafik 4.1

Perkembangan Nilai Reduksi Shortfall di Kabupaten Sumedang dan Propinsi Jawa Barat

Tahun 2011-2012

Sumber : BPS Kabupaten Sumedang Catatan : **) Angka Sementara

CAPAIAN IPM

KABUPATEN SUMEDANG

2011 2012**)

Kab SMD 0,91 1,02

Jabar 1,58 1,4

0

0,5

1

1,5

2

Re

du

ksi

Sho

rtfa

ll

Page 71: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 56

Grafik 4.2

Perkembangan Nilai IPM di Kabupaten Sum-edang dan Propinsi Jawa Barat

Tahun 2011-2012

Sumber : BPS Kabupaten Sumedang Catatan : **) Angka Sementara

IPM merupakan komposit dari tiga komponen,

yaitu kesehatan (angka harapan hidup), pendidikan

(angka melek hurup dan rata-rata lama sekolah) dan

daya beli masyarakat. Selama periode tahun

2011-2012, IPM Kabupaten Sumedang terus

mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari

peningkatan di masing-masing komponen IPM,

seperti : angka harapan hidup meningkat sebesar

0,11 poin, angka melek huruf meningkat sebesar 0,07

poin, rata-rata lama sekolah meningkat sebesar 0,02

poin dan pengeluaran riil perkapita meningkat sebesar

2,46 poin.

CAPAIAN IPM

KABUPATEN SUMEDANG

2011 2012**)

Kab SMD 72,67 72,95

Jabar 72,73 73,12

72,472,572,672,772,872,9

7373,173,2

IPM

Page 72: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 57

4.2. Perkembangan Komponen IPM

Pada sub bab ini akan dibahas mengenai

perkembangan dan faktor–faktor yang berpengaruh

terhadap peningkatan komponen indeks pemban-

gunan manusia.

4.2.1. Angka Harapan Hidup

Keberhasilan program kesehatan dan program

pembangunan sosial ekonomi pada umumnya dapat

dilihat dari peningkatan usia harapan hidup penduduk

dari suatu negara. Peningkatan derajat kesehatan

masyarakat dapat diukur dari tingkat mortalitas dan

morbiditas penduduk. Pembangunan kesehatan

ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan den-

gan menurunkan angka kematian khususnya angka

kematian bayi, angka kematian ibu, dan angka kema-

tian balita. Selain itu perlu ditargetkan pula upaya

meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan dan

perilaku sehat pada masyarakat.

Angka harapan hidup didefinisikan sebagai rata-

rata jumlah tahun yang akan dijalani oleh seseorang

sejak orang tersebut lahir. Angka harapan hidup

sering digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi

kinerja pemerintah dalam meningkatkan kese-

jahteraan penduduk pada umumnya, dan meningkat-

kan derajat kesehatan pada khususnya. Angka hara-

pan hidup yang rendah di suatu daerah harus diikuti

dengan program pembangunan kesehatan, dan pro-

CAPAIAN IPM

KABUPATEN SUMEDANG

Perkembangan kompo-

nen IPM tahun 2012:

AHH sebesar 67,63

tahun

AMH sebesar 97,82

persen

RLS sebesar 7,96

tahun

Daya Beli 640,82 ribu

rupiah

Page 73: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 58

gram sosial lainnya termasuk kesehatan lingkungan,

kecukupan gizi dan kalori termasuk program pember-

antasan kemiskinan.

Idealnya Angka Harapan Hidup dihitung

berdasarkan Angka Kematian Menurut Umur

(Age Specific Death Rate/ASDR) yang datanya

diperoleh dari catatan registrasi kematian secara

bertahun-tahun sehingga dimungkinkan dibuat tabel

kematian. Tetapi karena sistem registrasi penduduk di

Indonesia belum berjalan dengan baik maka untuk

menghitung Angka Harapan Hidup digunakan cara

tidak langsung dengan program Mortpak.

Pencapaian angka harapan hidup (AHH)

masyarakat Kabupaten Sumedang tahun 2010 sebe-

sar 67,42 tahun meningkat sedikit dibandingkan den-

gan tahun 2011, yaitu 67,52 tahun atau naik 0,10

poin. Pada tahun 2012 angka harapan hidup

mencapai 67,63 tahun atau mengalami kenaikkan se-

besar 0,11 poin dibandingkan tahun sebelumnya. Pen-

ingkatan angka harapan hidup tiap tahun tidak ter-

lepas dari berbagai aspek pendukung seperti ket-

ersediaan sarana dan prasarana kesehatan, peningka-

tan pelayanan kesehatan yang diterima masyarakat,

dan faktor lingkungan seperti perumahan, sanitasi

dan kebiasaan hidup masyarakat.

CAPAIAN IPM

KABUPATEN SUMEDANG

Page 74: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 59

Grafik 4.3

Angka Harapan Hidup Kabupaten Sumedang dan Propinsi Jawa Barat

Tahun 2010-2012

Sumber : BPS Kabupaten Sumedang

Walaupun angka harapan hidup Kabupaten

Sumedang tiap tahun mengalami peningkatan tetapi

masih dibawah angka harapan hidup Jawa Barat.

Pada tahun 2010-2012 angka harapan hidup Jawa

Barat masing-masing mencapai 68,20 tahun, 68,40

tahun dan 68,61 tahun. Hal ini merupakan tantangan

bagi pemerintah daerah untuk lebih meningkatkan

derajat kesehatan masyarakat.

Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan

komponen dalam menentukan tinggi atau rendahnya

angka harapan hidup. AKB menunjukan besarnya ke-

mungkinan bayi meninggal sebelum mencapai usia

satu tahun per seribu kelahiran hidup. Pemerintah

daerah terus berupaya dalam menekan AKB setiap

tahunnya. Usaha dari pemerintah daerah melalui

CAPAIAN IPM

KABUPATEN SUMEDANG

20102011

2012

67,42 67,52 67,63

68,2 68,4 68,61

Kabupaten Sumedang Propinsi Jawa Barat

Page 75: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 60

penambahan sarana kesehatan di setiap kecamatan,

seperti puskesmas dan puskesmas pembantu yang

nantinya akan mempermudah penduduk dalam men-

dapatkan pelayanan kesehatan secara mudah dan

murah. Usaha lain dari pemerintah daerah melalui

penambahan tenaga medis sehingga pelayanan kese-

hatan terutama pemeriksaan ibu hamil dan pertolon-

gan kelahiran akan terlayani oleh tenaga medis. Den-

gan demikian diharapkan adanya peningkatan kualitas

kesehatan di masyarakat. Faktor lain yang tidak kalah

pentingnya adalah kesadaran dari masyarakat untuk

memanfaatkan sarana dan prasarana kesehatan yang

tersedia di daerah.

Besarnya angka kematian bayi berkaitan erat

dengan tingkat pendidikan keluarga terutama ibu,

perilaku hidup sehat, kebersihan, dan kesehatan

lingkungan serta sarana pelayanan kesehatan yang

tersedia. Selain faktor-faktor diatas, tinggi rendahnya

AKB juga dipengaruhi oleh masa persalinan,

pemberian air susu ibu (ASI) dan makanan, serta

pemberian imunisasi. Oleh karena itu, lamanya

pemberian ASI dan kelengkapan pemberian imunisasi

perlu diperhatikan.

Rendahnya tingkat penggunaan maupun

pelayanan kesehatan, kekurangan gizi, tercemarnya

lingkungan serta rendahnya pendidikan para ibu me-

rupakan faktor-faktor yang mempengaruhi AKB. Oleh

sebab itu, upaya untuk menurunkan AKB adalah me-

CAPAIAN IPM

KABUPATEN SUMEDANG

Page 76: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 61

lalui peningkatan pendidikan bagi kaum perempuan.

Diharapkan budaya yang memprioritaskan pendidikan

anak laki-laki dibanding perempuan, yang masih

dianut sebagian masyarakat harus dihilangkan. Den-

gan demikian kesenjangan kualitas SDM antara per-

empuan dan laki-laki tidaklah terlalu lebar.

Angka kematian bayi Jawa Barat pada tahun

2012 mencapai 30 per 1000 kelahiran hidup

(SDKI-2012). Berarti secara rata-rata setiap 1000

kelahiran hidup masih terdapat sebanyak 30 bayi

diperkirakan meninggal. Apabila diklasifikasikan AKB

Jawa Barat masuk ke dalam wilayah intermidiate-rock

artinya daerah yang mempunyai AKB antara 30-100

per seribu kelahiran hidup. Upaya untuk menurunkan

AKB di daerah intermediate-rock melalui perubahan

sosial masyarakat.

4.2.2 Angka Melek Huruf

Angka Melek Huruf (AMH) didefinisikan sebagai

persentase penduduk usia 15 tahun ke atas yang bisa

membaca dan menulis serta mengerti sebuah kalimat

sederhana. AMH dapat digunakan untuk mengukur

keberhasilan program-program pemberantasan buta

huruf, terutama di daerah pedesaan dimana masih

tinggi jumlah penduduk yang tidak pernah bersekolah

atau tidak tamat SD. AMH juga dapat digunakan

untuk menunjukkan kemampuan penduduk di suatu

wilayah dalam menyerap informasi dari berbagai

CAPAIAN IPM

KABUPATEN SUMEDANG

Page 77: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 62

media. Disamping itu dapat digunakan untuk

menunjukkan kemampuan untuk berkomunikasi se-

cara lisan dan tertulis. Sehingga angka melek huruf

dapat berdasarkan kabupaten mencerminkan potensi

perkembangan intelektual sekaligus kontribusi

terhadap pembangunan daerah.

Sebaliknya angka buta huruf menunjukkan

ketertinggalan sekelompok penduduk tertentu dalam

mencapai pendidikan. Angka Buta Huruf ini juga me-

rupakan cerminan besar kecilnya perhatian pemerin-

tah, baik pusat maupun lokal terhadap pendidikan

penduduknya. Disamping itu AMH dapat menunjukkan

kemampuan penduduk di suatu wilayah dalam men-

yerap informasi dari berbagai media.

Angka melek huruf didapat dengan membagi

jumlah penduduk usia 15 tahun keatas yang dapat

membaca dan menulis dengan jumlah penduduk usia

15 tahun keatas kemudian hasilnya dikalikan dengan

seratus.

Angka melek huruf di Kabupaten Sumedang

selama 3 tahun (2010-2012) terus mengalami

peningkatan. Hal tersebut merupakan upaya serius

dari pemerintah Kabupaten Sumedang untuk

membebaskan penduduknya dari buta huruf. Pada

tahun 2012 angka melek huruf mencapai 97,82

persen. Angka tersebut menyatakan bahwa sebanyak

97,82 persen penduduk Kabupaten Sumedang usia 15

CAPAIAN IPM

KABUPATEN SUMEDANG

Page 78: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 63

tahun ke atas telah bisa membaca dan menulis. Den-

gan kata lain hanya sebesar 2,18 persen penduduk

Kabupaten Sumedang usia 15 tahun ke atas yang

buta huruf. Pada tahun 2011 angka melek huruf sebe-

sar 97,75 persen dengan atau hanya 2,25 persen

yang buta aksara dan pada tahun 2010 angka melek

huruf sebesar 97,73 persen berarti hanya 2,27 persen

yang buta aksara. Walaupun AMH tiap tahun men-

galami peningkatan kita berharap AMH Kabupaten

Sumedang bisa mencapai 100 persen, dimana tidak

ada lagi penduduk Kabupaten Sumedang yang tidak

dapat membaca dan menulis. Untuk Lebih jelasnya

dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini

Tabel 4.2

Angka Melek Huruf Kabupaten Sumedang Tahun 2010-2011

Sumber : BPS Kabupaten Sumedang

Berdasarkan Tabel 4.2 di atas maka diperlukan

suatu upaya yang terencana dan berkesinambungan

agar pembangunan pendidikan di Kabupaten Sum-

edang dapat menuntaskan permasalahan pendidikan.

Upaya untuk meningkatkan AMH dapat melalui jalur

pendidikan luar sekolah; seperti kejar paket A, kejar

CAPAIAN IPM

KABUPATEN SUMEDANG

Tahun Angka Melek Huruf

2010 97,73

2011 97,75

2012 97,82

Page 79: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 64

paket B dan kejar paket C, atau melalui lembaga kea-

gamaan; pesantren, majelis ta’lim dan TPA.

Berdasarkan tabel di atas, pada tahun 2012 ada

2,18 persen yang tidak dapat membaca dan menulis.

Hal ini berpeluang terjadi pada kelompok masyarakat

yang sudah tua atau yang sudah bekerja. Mereka ber-

anggapan tidak memerlukan lagi bisa membaca dan

menulis karena sudah mempunyai pekerjaan. Oleh

karena itu perlu disusun strategi intervensi penanga-

nan buta huruf sehingga kedepannya tidak lagi men-

jadi beban dalam pencapaian pembangunan di bidang

pendidikan.

Untuk mengetahui seberapa besar akses dari

penduduk usia sekolah dapat menikmati pendidikan

formal di sekolah dapat digunakan salah satu

indikator, yaitu Angka Partisipasi Sekolah (APS).

Angka partisipasi sekolah menggambarkan cakupan

pelayanan pendidikan untuk setiap kelompok usia se-

kolah dan menggambarkan jumlah anak kelompok

usia tertentu yang sedang bersekolah tanpa

membedakan jenjang pendidikan yang ditempuh.

Untuk melihat perkembangan APS Kabupaten Sum-

edang pada tahun 2012 dapat dilihat pada tabel beri-

kut ini.

CAPAIAN IPM

KABUPATEN SUMEDANG

Page 80: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 65

Tabel 4.3

Angka Partisipasi Sekolah per Jenis Kelamin di Kabupaten Sumedang Tahun 2012

Sumber : BPS Kabupaten Sumedang

Berdasarkan pada Tabel 4.3 di atas dapat dili-

hat bahwa APS penduduk perempuan relatif lebih

tinggi dibandingkan dengan APS penduduk laki-laki

pada kelompok umur pendidikan SD dan SLTP. Hal

yang berbeda terjadi pada kelompok umur pendidikan

SLTA ke atas dimana APS penduduk laki-laki lebih

besar dari APS penduduk perempuan. Hal tersebut

menunjukkan bahwa masih ada ketimpangan gender

untuk memperoleh pendidikan yang lebih tinggi.

4.2.3 Rata-rata Lama Sekolah

Rata-rata lama sekolah adalah rata-rata jumlah

tahun yang dihabiskan oleh penduduk berusia 15

tahun ke atas untuk menempuh semua jenis

pendidikan formal yang pernah dijalani. Tingginya

angka Rata‐rata Lama Sekolah (MYS) menunjukkan

jenjang pendidikan yang pernah/sedang diduduki

CAPAIAN IPM

KABUPATEN SUMEDANG

Angka Partisi-pasi Sekolah

Laki-laki Perempuan L + P

APS usia 7-12 98,16 99,17 98,66

APS usia 13-15 91,07 93,99 92,44

APS usia 16-18 64,52 54,88 59,83

APS usia 19-24 38,71 10,20 18,14

Page 81: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 66

oleh seseorang. Semakin tinggi angka MYS maka

semakin lama/tinggi jenjang pendidikan yang

ditamatkannya.

Angka rata-rata sekolah dapat digunakan untuk

melihat kualitas penduduk dalam hal mengenyam

Pendidikan Formal. Indikator ini dihitung dari variabel

pendidikan tertinggi yang ditamatkan dan tingkat

pendidikan yang sedang diduduki. Standar UNDP

adalah minimal 0 tahun dan maksimal 15 tahun.

Peranan Pemerintah daerah dan kesadaran

masyarakat akan pentingnya bersekolah perlu terus

digalakan dan disosialisasikan agar dalam jangka

panjang dapat terwujud SDM yang berkualitas.

Kenaikkan rata-rata lama sekolah di Kabupaten Sum-

edang selama 3 tahun (2010-2012) dirasakan sangat

lambat, yaitu hanya sebesar 0,03 tahun atau 0,01

poin per tahun. Hal ini merupakan tantangan bagi

pemda khususnya Dinas Pendidikan Kabupaten Sum-

edang dalam meningkatkan rata-rata lama sekolah.

Rata-rata lama sekolah di Kabupaten Sum-

edang pada tahun 2010 sebesar 7,93 tahun. Angka

tersebut menunjukan bahwa rata-rata tingkat pendidi-

kan masyarakat Kabupaten Sumedang setara dengan

lulus kelas dua sekolah menengah pertama. Hal yang

sama juga terjadi pada tahun 2011 dan 2012 dimana

masing-masing rata-rata lama sekolahnya hanya men-

capai 7,94 dan 7,96 tahun. Di sisi lain pemerintah te-

CAPAIAN IPM

KABUPATEN SUMEDANG

Page 82: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 67

lah mencanangkan program wajib belajar 9 tahun

atau pendidikan dasar hingga tingkat SLTP. Hal ini

menandakan bahwa ada sebagian penduduk Kabu-

paten Sumedang usia 15 tahun ke atas yang tidak

tamat sekolah dasar. Untuk lebih jelasnya dapat dili-

hat pada Grafik 4.4 di bawah ini

Grafik 4.4 Rata-Rata Lama Sekolah di Kabupaten

Sumedang Tahun 2010—2012

Sumber : BPS Kabupaten Sumedang

Bila dilihat Grafik 4.4 di atas, kenaikkan

rata-rata lama sekolah tiap tahunnya tidak terlalu

signifikan, tiap tahunnya hanya mengalami kenaikkan

sebesar 0,02. Untuk itu diperlukan komitmen dari pe-

merintah daerah untuk menekan angka putus sekolah

(drop out) dan kesadaran dari masyarakat akan

pentingnya bersekolah perlu terus digalakan dan

disosialisasikan agar dalam jangka panjang terwujud

sumber daya manusia yang berkualitas.

CAPAIAN IPM

KABUPATEN SUMEDANG

2010 2011 2012

7,93

7,94

7,96

Rata-Rata Lama Sekolah

Page 83: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 68

Bila dilihat dari angka rata-rata lama sekolah

tahun 2012 sebesar 7,96 tahun hal ini menunjukkan

bahwa rata-rata penduduk Kabupaten Sumedang

hanya mampu menamatkan pendidikan sampai den-

gan kelas 2 SLTP. Kondisi tersebut sesuai dengan ta-

bel 4.3 dibawah ini.

Tabel 4.4

Persentase Penduduk Usia 10 tahun Ke Atas Menurut Ijazah yang Dimiliki Kabupaten

Sumedang Tahun 2012

Sumber : BPS Kabupaten Sumedang

4.2.4 Standar Hidup Layak

Dimensi standar hidup layak yang direpresenta-

sikan oleh pengeluaran per kapita riil yang disesuai-

kan (daya beli) merupakan ukuran kemampuan

masyarakat dalam membelanjakan uangnya untuk

barang dan jasa. Kemampuan ini sangat dipengaruhi

oleh harga-harga riil antar wilayah karena nilai tukar

CAPAIAN IPM

KABUPATEN SUMEDANG

Pendidikan yang ditamatkan

L p L+P

TidaK/Belum Tamat SD 12,82 13,52 13,17

SD/Sederajat 44,38 48,97 46,68

SMP/Sederajat 20,47 19,39 19,93

SMA/Sederajat 18,14 13,87 16,00

Diploma ke atas 4,19 4,25 4,22

Jumlah 100 100 100

Page 84: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 69

yang digunakan dapat menurunkan atau menaikkan

nilai daya beli. Dengan demikian kemampuan daya

beli masyarakat antar satu wilayah dengan wilayah

lain berbeda sehingga kemampuan daya beli masyara-

kat antar wilayah belum dapat dibandingkan secara

langsung dan oleh karena itu perlu dibuat standa-

risasi.

Daya beli masyarakat Kabupaten Sumedang

pada tahun 2010-2012 terus mengalami peningkatan.

Pada tahun 2010 daya beli masyarakat hanya sebesar

Rp. 636,01 ribu meningkat 4,81 poin di tahun 2012

menjadi Rp. 640,80 ribu. Hal ini sejalan dengan

membaiknya perekonomian secara nasional. Demikian

juga dengan tahun 2011 kondisi daya beli masyarakat

Kabupaten Sumedang mengalami peningkatan se-

besar 2,35 poin bila dibandingkan dengan tahun sebe-

lumnya. Daya beli masyarakat Kabupaten Sumedang

pada tahun 2011 sebesar Rp. 638,36 ribu. Untuk Le-

bih jelasnya perkembangan daya beli masyarakat da-

pat dilihat pada tabel 4.4 dibawah ini.

Tabel 4.5

Daya Beli dan PDRB Per Kapita Masyarakat

kabupaten Sumedang Tahun 2010 – 2012 (dalam ribuan)

Sumber: BPS Kabupaten Sumedang

CAPAIAN IPM

KABUPATEN SUMEDANG

Tahun Daya Beli PDRB Per

Kapita

2010 636,01 5.128,68

2011 638,36 5.281,07 2012 640,82 5.486,41

Page 85: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 70

Dari Tabel 4.4 di atas dapat terlihat bahwa

kenaikkan daya beli masyarakat sejalan dengan

kenaikkan PDRB per kapita. Namun demikian

kenaikkan daya beli lebih lambat dengan kenaikkan

PDRB per kapita.

Dalam meningkatkan daya beli masyarakat

maka pemerintah daerah harus berupaya untuk

menciptakan lapangan kerja yang sebayak-banyaknya

dan menekan angka pengangguran serta mengurangi

jumlah masyarakat miskin. Dengan meningkatkan

pendapatan masyarakat akan terpenuhi kebutuhan

dasar yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan

daya beli masyarakat.

Bantuan dari pemerintah pusat dalam menya-

lurkan beras murah untuk msyarakat miskin dan pen-

yaluran bantuan khusus berupa PKH disinyalir dapat

mendongkrak daya beli masyarakat Kabupaten Sum-

edang. Hal ini dapat terlihat dari pengeluaran kon-

sumsi rumah tangga yang semakin besar. Demikian

juga peranan dari pemerintah dalam menstabilkan

harga-harga kebutuhan pokok diduga kuat akan men-

ingkatkan daya beli dari masyarakat.

CAPAIAN IPM

KABUPATEN SUMEDANG

Page 86: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

KESIMPULAN DAN SARAN 5

Page 87: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 71

5.1 Kesimpulan

Dalam mengevalusi pembangunan manusia

diperlukan suatu ukuran standar yang dapat

mengukur kualitas manusia. Alat ukur yang biasa

digunakan untuk mengukur kualitas hidup manusia

adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Disamp-

ing itu IPM digunakan sebagai salah satu ukuran

kinerja pemerintah daerah, khususnya dalam hal

evaluasi proses pembangunan SDM-nya. IPM menje-

laskan tentang bagaimana manusia mempunyai ke-

sempatan untuk mengakses hasil dari suatu proses

pembangunan, sebagai bagian dari haknya seperti

dalam memperoleh pendapatan, kesehatan dan pen-

didikan.

Pencapaian IPM di tahun sekarang merupakan

pencapaian dari proses pembangunan yang

berlangsung secara berkesinambungan dalam jangka

waktu yang sangat panjang. Dengan demikian yang

perlu diperhatikan adalah pertumbuhan IPM dari

tahun ke tahun bukan sekedar dari nilai absolut IPM.

Potret dari pembangunan manusia Kabupaten

Sumedang selama tiga tahun terus mengalami

peningkatan. Peningkatan terjadi di semua komponen

IPM. Bila dibandingkan antar komponen maka

peningkatan yang paling besar terjadi di komponen

daya beli.

KESIMPULAN DAN SARAN

Page 88: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 72

Bedasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya

maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai

berikut:

1. Perkembangan IPM Kabupaten Sumedang se-

lama tiga tahun (2010-2012) mengalami pen-

ingkatan sebesar 0,53 poin. Pada tahun 2010

capaian IPM sebesar 72,42 kemudian men-

galami peningkatan di tahun 2012 menjadi

72.95. Hal ini menunjukan bahwa

pembangunan di Kabupaten Sumedang terus

mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

2. Peningkatan IPM Kabupaten Sumedang tahun

2012 diikuti dengan kenaikan beberapa

komponen IPM seperti; angka harapan hidup

sebesar 67,63 tahun, angka melek huruf se-

besar 97,82 persen, angka rata-rata lama seko-

lah 7,96 tahun dan daya beli sebesar 640,82

ribu rupiah.

3. Kecepatan pencapaian Indeks Pembangunan

Manusia pada posisi ideal (IPM=100)

Kabupaten Sumedang selama tahun 2011-2012

cenderung meningkat dibandingkan kecepatan

pencapaian IPM tahun sebelumnya. Hal ini ter-

cermin pada nilai reduksi shortfall tahun 2011-

2012 yang sebesar 1,02 sedangkan reduksi

shortfall tahun 2010-2011 sebesar 0,91.

KESIMPULAN DAN SARAN

Page 89: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 73

5.2 Saran

1. Angka harapan hidup dipengaruhi oleh adanya

faktor pelayanan kesehatan, lingkungan dan

perilaku masyarakat. Perbaikan pelayanan

kesehatan diarahkan untuk memperbaiki faktor

lingkungan dan perilaku masyarakat. Perbaikan

kualitas berbagai sarana dan prasarana

kesehatan diperlukan dalam rangka menunjang

peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat.

Hal urgent lain terkait poin ini adalah untuk

lebih diintensifkan lagi tentang penyuluhan

kepada masyarakat akan pentingnya kesehatan

terutama kepada para ibu hamil.

2. Untuk meningkatkan angka melek huruf masih

diperlukan bantuan dari pemerintah seperti

BOS, beasiswa keluarga miskin dan program

keluarga harapan serta dikembangkan program

pendidikan luar sekolah yang ditujukan untuk

usia lanjut seperti kejar paket A dan kejar paket

B, agar Kabupaten Sumedang terbebas dari

buta huruf.

3. Meningkatkan pendapatan masyarakat melalui

penyediaan lapangan kerja sebanyak-

banyaknya. Terciptanya lapangan kerja akan

mempermudah masyarakat dalam memperoleh

pekerjaan. Dengan diperoleh pekerjaan

diharapkan dapat meningkatnya pendapatan

KESIMPULAN DAN SARAN

Page 90: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 74

masyarakat sehingga akan berpengaruh

terhadap peningkatan daya beli. Tingkat

pendidikan seseorang berperan juga dalam me-

nentukan lapangan pekerjaannya.

KESIMPULAN DAN SARAN

Page 91: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

LAMPIRAN—LAMPIRAN L

Page 92: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 76

Jumlah Sarana Kesehatan Per Kecamatan di Kabupaten Sumedang

Tahun 2012

Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Sumedang

LAMPIRAN—LAMPIRAN

No. Kecamatan Pusk. DTT Puskesmas Puskesmas

Pembantu

Balai

Pengobatan

1 2 3 4 5 6

1. Jatinangor 1 - 1 1 2. Cimanggung - 1 2 - 3. Tanjungsari - 1 2 - 4. Sukasari - 1 1 - 5. Rancakalong - 1 2 - 6. Pamulihan - 2 3 - 7. Sumedang Selatan - 2 1 1 8. Sumedang Utara - 2 3 - 9. Ganeas - 1 2 -

10. Situraja - 1 3 1 11. Cisitu - 1 3 - 12. Darmaraja 1 - 2 - 13. Cibugel - 1 2 - 14. Wado - 1 2 1 15. Jatinunggal - 1 4 - 16. Jatigede - 1 3 1 17. Tomo 1 - 3 - 18. Ujungjaya - 1 2 - 19. Conggeang 1 - 3 - 20. Paseh - 1 3 - 21. Cimalaka - 1 3 - 22. Cisarua - 1 2 - 23. Tanjungkerta 1 1 - 1 24. Tanjungmedar - 1 3 - 25. Buahdua - 2 7 - 26. Surian - 1 1 -

Sumedang 6 32 69 6

Sumedang 2011 6 26 69 6

Page 93: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 77

LAMPIRAN—LAMPIRAN

Jumlah Tenaga Media, Paramedis dan Non Medis Per Kecamatan

di Kabupaten Sumedang Tahun 2012

Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Sumedang

No. Kecamatan

Medis Paramedis Non

Medis Dokter

Umum

Dokter

Gigi Bidan Perawat

Bidan

Desa 1 2 3 4 5 6 7 8

1. Jatinangor 3 2 7 22 15 6 2. Cimanggung 1 1 3 7 13 3 3. Tanjungsari 2 3 12 26 15 8 4. Sukasari - 1 3 7 7 3 5. Pamulihan 2 1 5 17 13 5 6. Rancakalong 1 1 3 13 8 4 7. Sumedang Selatan 4 1 6 21 14 7 8. Sumedang Utara 3 2 12 29 14 12 9. Ganeas - - 2 7 7 2 10. Situraja 1 1 3 14 13 4 11. Cisitu 2 1 2 11 10 1 12. Darmaraja 2 1 5 18 13 7 13. Cibugel 2 - 5 6 6 3 14. Wado 1 - 3 12 8 6 15. Jatinunggal 2 - 5 9 8 4 16. Jatigede - - 3 14 11 3 17. Tomo 2 - 4 14 9 5 18. Ujungjaya 1 1 6 13 8 2 19. Conggeang 2 1 5 15 11 5 20. Paseh 1 1 3 11 12 4 21. Cimalaka 1 1 3 14 13 4 22. Cisarua 2 - 2 15 7 4 23. Tanjungkerta 3 - 2 24 7 7 24. Tanjungmedar 1 - 2 8 9 3 25. Buahdua 2 - 5 24 9 9 26. Surian - - 2 9 7 3

Sumedang 41 19 113 380 267 124

Sumedang 2011 70 21 421 723 298 119

Page 94: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 78

LAMPIRAN—LAMPIRAN

Jumlah Sarana Pendidikan Per Kecamatan di Kabupaten Sumedang

Tahun 2012

Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Sumedang

No. Kecamatan Jumlah TK SD/MI SLTP/MTs SLTA/MA/

SMK

1 2 3 4 5 6

1. Jatinangor 31 35 12 10 2. Cimanggung 21 32 10 9 3. Tanjungsari 33 30 14 13 4. Sukasari 9 12 2 2 5. Rancakalong 13 29 5 4 6. Pamulihan 23 26 10 3 7. Sumedang Selatan 26 46 13 6 8. Sumedang Utara 33 42 7 22 9. Ganeas 10 14 3 1

10. Situraja 22 26 5 5 11. Cisitu 7 23 3 3 12. Darmaraja 15 35 5 2 13. Cibugel 3 17 4 3 14. Wado 11 33 8 1 15. Jatinunggal 18 32 7 2 16. Jatigede 5 24 3 1 17. Tomo 8 19 4 0 18. Ujungjaya 10 21 3 3 19. Conggeang 11 20 5 2 20. Paseh 33 20 5 1 21. Cimalaka 31 33 6 4 22. Cisarua 10 10 3 2 23. Tanjungkerta 16 28 6 3 24. Tanjungmedar 7 22 4 1 25. Buahdua 9 26 5 2 26. Surian 5 11 2 0

Sumedang 420 666 154 105

Sumedang 2011 389 664 157 92

Page 95: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 79

LAMPIRAN—LAMPIRAN

Jumlah Tenaga Pendidik Per Kecamatan di kabupaten Sumedang

Tahun 2012

Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Sumedang

No. Kecamatan Guru TK (negeri/swasta)

Guru SD (negeri/swasta)

Guru SLTP (negeri/swasta)

Guru SLTA (negeri/swasta)

1 2 3 4 5 6

1. Jatinangor 67 276 216 177 2. Cimanggung 53 347 181 117 3. Tanjungsari 56 391 169 168 4. Sukasari 22 151 27 24 5. Rancakalong 10 269 97 37 6. Pamulihan 40 274 108 1 7. Sumedang Selatan 87 545 339 100 8. Sumedang Utara 71 515 147 237 9. Ganeas 10 173 50 0

10. Situraja 55 281 122 66 11. Cisitu 13 141 74 5 12. Darmaraja 20 302 54 51 13. Cibugel 2 184 54 7 14. Wado 10 377 99 5 15. Jatinunggal 17 325 83 42 16. Jatigede 9 187 54 0 17. Tomo 9 151 52 33 18. Ujungjaya 17 218 58 12 19. Conggeang 14 219 74 47 20. Paseh 38 231 92 0 21. Cimalaka 58 424 110 124 22. Cisarua 29 145 35 0 23. Tanjungkerta 37 286 79 33 24. Tanjungmedar 9 227 18 0 25. Buahdua 20 257 80 7 26. Surian 8 98 6 0

Sumedang 781 6.994 2.505 1293

Sumedang 2011 1.231 9.048 3.392 2409

Page 96: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 80

LAMPIRAN—LAMPIRAN

Lanjutan

Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Sumedang

No. Kecamatan Guru RA

(swasta)

Guru MI (negeri/swasta)

Guru MTs (negeri/swasta)

Guru MA (negeri/swasta)

1 2 3 4 5 6

1. Jatinangor 10 58 37 25 2. Cimanggung 6 24 41 0 3. Tanjungsari 10 44 113 65 4. Sukasari 3 16 23 32 5. Rancakalong 7 0 30 0 6. Pamulihan 7 41 99 44 7. Sumedang Selatan 10 16 27 18 8. Sumedang Utara 9 57 43 54 9. Ganeas 7 17 6 16

10. Situraja 10 6 23 0 11. Cisitu 2 10 0 0 12. Darmaraja 9 19 42 14 13. Cibugel 1 0 13 0 14. Wado 8 51 23 0 15. Jatinunggal 11 39 44 13 16. Jatigede 1 5 0 0 17. Tomo 5 11 26 0 18. Ujungjaya 5 5 38 0 19. Conggeang 7 14 46 19 20. Paseh 6 15 59 0 21. Cimalaka 15 46 81 60 22. Cisarua 1 0 30 0 23. Tanjungkerta 6 65 70 40 24. Tanjungmedar 4 44 37 0 25. Buahdua 3 0 34 16 26. Surian 2 0 14 0

Sumedang 165 603 999 416

Sumedang 2011 518 611 850 303

Page 97: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 81

LAMPIRAN—LAMPIRAN

Jumlah Siswa Putus (Drop out) Sekolah Per Kecamatan

di Kabupaten Sumedang Tahun 2012

Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Sumedang

No. Kecamatan

SD

(negeri/swasta)

SLTP (negeri/swasta)

SLTA (negeri/swasta)

SMK

(negeri/swasta)

1 2 3 4 5 6

1. Jatinangor - - 7 6 2. Cimanggung 52 - - - 3. Tanjungsari 23 - - - 4. Sukasari 1 - - - 5. Rancakalong - - 2 33 6. Pamulihan 1 2 - - 7. Sumedang Selatan - 102 - - 8. Sumedang Utara - 3 - 18 9. Ganeas - - - -

10. Situraja - - 13 17 11. Cisitu - - - - 12. Darmaraja - - 16 - 13. Cibugel 5 - - - 14. Wado 4 - - - 15. Jatinunggal - - - - 16. Jatigede 1 - - - 17. Tomo 5 - - - 18. Ujungjaya 7 - - 8 19. Conggeang - - - - 20. Paseh 1 - - - 21. Cimalaka - - - 6 22. Cisarua 6 - - - 23. Tanjungkerta 1 46 2 - 24. Tanjungmedar 5 - - - 25. Buahdua 12 - - - 26. Surian - - - -

Sumedang 124 176 40 88

Sumedang 2011 21 121 75 96

Page 98: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 82

LAMPIRAN—LAMPIRAN

LAPANGAN USAHA 2008 2009 2010 2011 *) 2012 **)

(1) (3) (4) (5) (6) (7)

1. PERTANIAN 2,984,417.81 3,247,566.44 3,528,780.44 3,899,616.43 4,232,979.96

a. Tanaman Bahan Makanan 2,239,659.76 2,450,375.45 2,673,849.69 2,980,871.81 3,250,772.13

b. Tanaman Perkebunan 175,802.60 185,985.12 194,019.68 201,992.85 208,053.84

c. Peternakan 435,398.17 476,843.97 516,040.55 562,271.76 609,241.70

d. Kehutanan 66,125.06 61,422.60 64,622.72 66,953.52 68,441.22

e. Perikanan 67,432.22 72,939.29 80,247.81 87,526.48 96,471.07

2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 14,600.08 14,369.04 15,234.05 16,040.78 16,847.41

a. Minyak & Gas Bumi - - - - -

b. Pertambangan tanpa Migas - - - - -

c. Penggalian 14,600.08 14,369.04 15,234.05 16,040.78 16,847.41

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 2,399,351.78 2,604,459.49 2,815,681.15 3,045,083.09 3,307,884.39

a. Industri Migas - - - - -

b. Industri Tanpa Migas 2,399,351.78 2,604,459.49 2,815,681.15 3,045,083.09 3,307,884.39

4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 273,611.71 290,426.09 333,521.73 386,024.09 449,810.93

a. Listrik 269,040.98 285,546.38 328,308.97 380,727.59 444,339.22

b. Gas - - - - -

c. Air Bersih 4,570.73 4,879.71 5,212.76 5,296.50 5,471.71

5. BANGUNAN 222,446.91 247,093.32 281,711.09 314,193.90 348,841.47

6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 2,676,178.27 2,916,630.96 3,261,150.95 3,654,858.52 4,123,623.32

a. Perdagangan Besar & Eceran 2,176,665.64 2,358,443.14 2,641,456.32 2,965,382.93 3,366,491.37

b. Hotel 5,130.49 5,557.71 6,275.21 7,143.25 8,022.01

c. Restoran 494,382.14 552,630.11 613,419.42 682,332.34 749,109.94

7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 448,048.01 482,502.78 525,676.10 575,430.91 633,027.51

a. Pengangkutan 380,106.06 406,552.72 438,325.94 471,947.17 512,206.33

1. Angkutan Rel - - - - -

2. Angkutan Jalan Raya 367,489.45 393,052.06 423,710.12 456,555.25 496,109.32

3. Angkutan Laut - - - - -

4. Angkutan Sungai, Danau & Penyeberangan - - - - -

5. Angkutan Udara - - - - -

6. Jasa penunjang Angkutan 12,616.61 13,500.66 14,615.82 15,391.92 16,097.01

b. Komunikasi 67,941.95 75,950.06 87,350.17 103,483.74 120,821.18

8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN 434,493.85 478,661.34 527,246.04 582,475.77 649,214.39

a. Bank 188,281.43 209,728.54 237,035.20 267,897.18 306,655.51

b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 32,198.47 36,801.07 40,510.62 45,383.16 50,318.29

d. Sewa Bangunan 206,514.92 223,964.23 240,985.51 259,896.83 282,319.22

e. Jasa Perusahaan 7,499.02 8,167.50 8,714.72 9,298.60 9,921.37

9. JASA-JASA 847,794.03 906,458.08 976,681.94 1,058,054.76 1,161,488.79

a. Pemerintahan Umum & Pertahanan 626,346.44 665,117.28 715,134.10 774,294.57 850,125.84

b. Swasta 221,447.59 241,340.80 261,547.83 283,760.18 311,362.95

1. Sosial Kemasyarakatan 121,953.17 133,480.84 145,173.76 158,378.72 174,328.84

2. Hiburan & Rekreasi 12,730.65 13,926.50 15,207.73 16,776.97 18,642.29

3. Perorangan & Rumahtangga 86,763.78 93,933.46 101,166.34 108,604.50 118,391.82

PDRB DENGAN MIGAS 10,300,942.44 11,188,167.53 12,265,683.51 13,531,778.23 14,923,718.17

PDRB TANPA MIGAS 10,300,942.44 11,188,167.53 12,265,683.51 13,531,778.23 14,923,718.17

*) Angka Perbaikan

**) Angka Sementara

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN SUMEDANG ATAS DASAR

HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 2008 - 2012

(JUTA RUPIAH)

Page 99: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 83

LAMPIRAN—LAMPIRAN

LAPANGAN USAHA 2008 2009 2010 2011 *) 2012 **)

(1) (3) (4) (5) (6) (7)

1. PERTANIAN 1,377,846.15 1,445,267.32 1,454,621.95 1,472,831.59 1,489,119.44

a. Tanaman Bahan Makanan 1,012,582.99 1,069,636.76 1,067,282.44 1,073,059.42 1,076,539.27

b. Tanaman Perkebunan 92,137.56 93,962.08 93,802.34 92,430.99 91,648.21

c. Peternakan 212,857.33 223,298.40 232,699.26 244,037.22 254,958.24

d. Kehutanan 34,055.56 31,118.01 31,771.49 32,221.43 32,498.78

e. Perikanan 26,212.71 27,252.06 29,066.41 31,082.54 33,474.94

2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 6,210.65 5,965.83 6,157.33 6,330.82 6,507.43

a. Minyak & Gas Bumi - - - - -

b. Pertambangan tanpa Migas - - - - -

c. Penggalian 6,210.65 5,965.83 6,157.33 6,330.82 6,507.43

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 1,320,213.71 1,374,013.29 1,435,569.09 1,506,155.51 1,571,607.28

a. Industri Migas - - - - -

b. Industri Tanpa Migas 1,320,213.71 1,374,013.29 1,435,569.09 1,506,155.51 1,571,607.28

4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 131,785.92 138,127.44 146,045.95 154,664.21 164,628.56

a. Listrik 128,574.78 134,701.56 142,676.74 151,327.84 161,221.55

b. Gas - - - - -

c. Air Bersih 3,211.14 3,425.88 3,369.22 3,336.37 3,407.01

5. BANGUNAN 130,214.98 141,367.64 157,483.55 171,045.38 183,084.19

6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 1,375,922.13 1,444,602.42 1,534,824.05 1,647,358.99 1,762,499.49

a. Perdagangan Besar & Eceran 1,093,531.42 1,142,824.02 1,211,736.31 1,299,406.01 1,394,244.71

b. Hotel 2,378.31 2,525.22 2,707.29 2,934.45 3,179.87

c. Restoran 280,012.39 299,253.18 320,380.45 345,018.53 365,074.91

7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 186,259.70 198,109.35 210,662.64 224,684.38 240,936.00

a. Pengangkutan 154,504.01 162,916.75 171,507.36 180,145.24 190,966.79

1. Angkutan Rel - - - - -

2. Angkutan Jalan Raya 147,775.80 155,892 164,185.53 172,676.25 183,412.51

3. Angkutan Laut - - - - -

4. Angkutan Sungai, Danau & Penyeberangan - - - - -

5. Angkutan Udara - - - - -

6. Jasa penunjang Angkutan 6,728.21 7,024.68 7,321.82 7,468.99 7,554.28

b. Komunikasi 31,755.70 35,192.60 39,155.29 44,539.14 49,969.21

8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN 212,860.83 224,765.50 238,172.95 252,949.80 271,910.23

a. Bank 52,686.34 57,306.72 63,043.70 69,355.00 77,516.33

b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 17,457.34 19,099.97 20,586.52 22,173.10 23,471.55

d. Sewa Bangunan 138,419.03 143,802.25 149,726.90 156,331.85 165,624.11

e. Jasa Perusahaan 4,298.12 4,556.56 4,815.83 5,089.85 5,298.24

9. JASA-JASA 395,505.65 409,363.20 425,201.05 443,071.94 464,295.25

a. Pemerintahan Umum & Pertahanan 266,563.06 274,653.25 283,277.36 292,522.88 304,447.54

b. Swasta 128,942.59 134,709.95 141,923.69 150,549.06 159,847.71

1. Sosial Kemasyarakatan 67,794.92 70,872.90 75,268.31 80,946.02 86,071.18

2. Hiburan & Rekreasi 8,091.41 8,469.80 8,818.76 9,316.79 9,728.32

3. Perorangan & Rumahtangga 53,056.25 55,367.25 57,836.63 60,286.25 64,048.21

PDRB DENGAN MIGAS 5,136,819.72 5,381,581.99 5,608,738.56 5,879,092.62 6,154,587.87

PDRB TANPA MIGAS 5,136,819.72 5,381,581.99 5,608,738.56 5,879,092.62 6,154,587.87

*) Angka Perbaikan

**) Angka Sementara

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN SUMEDANG ATAS DASAR

HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 2008 - 2012

(JUTA RUPIAH)

Page 100: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 84

LAMPIRAN—LAMPIRAN

LAPANGAN USAHA 2008 2009 2010 2011 *) 2012 **)

(1) (3) (4) (5) (6) (7)

1. PERTANIAN 13.84 8.82 8.66 10.51 8.55

a. Tanaman Bahan Makanan 11.55 9.41 9.12 11.48 9.05

b. Tanaman Perkebunan 15.61 5.79 4.32 4.11 3.00

c. Peternakan 24.41 9.52 8.22 8.96 8.35

d. Kehutanan 16.57 (7.11) 5.21 3.61 2.22

e. Perikanan 22.67 8.17 10.02 9.07 10.22

2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 13.37 (1.58) 6.02 5.30 5.03

a. Minyak & Gas Bumi - - - - -

b. Pertambangan tanpa Migas - - - - -

c. Penggalian 13.37 (1.58) 6.02 5.30 5.03

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 12.63 8.55 8.11 8.15 8.63

a. Industri Migas - - - - -

b. Industri Tanpa Migas 12.63 8.55 8.11 8.15 8.63

4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 10.81 6.15 14.84 15.74 16.52

a. Listrik 10.88 6.13 14.98 15.97 16.71

b. Gas - - - - -

c. Air Bersih 6.76 6.76 6.83 1.61 3.31

5. BANGUNAN 16.13 11.08 14.01 11.53 11.03

6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 14.88 8.98 11.81 12.07 12.83

a. Perdagangan Besar & Eceran 13.99 8.35 12.00 12.26 13.53

b. Hotel 18.28 8.33 12.91 13.83 12.30

c. Restoran 18.97 11.78 11.00 11.23 9.79

7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 19.75 7.69 8.95 9.46 10.01

a. Pengangkutan 19.38 6.96 7.82 7.67 8.53

1. Angkutan Rel - - - - -

2. Angkutan Jalan Raya 19.53 6.96 7.80 7.75 8.66

3. Angkutan Laut - - - - -

4. Angkutan Sungai, Danau & Penyeberangan - - - - -

5. Angkutan Udara - - - - -

6. Jasa penunjang Angkutan 15.05 7.01 8.26 5.31 4.58

b. Komunikasi 21.92 11.79 15.01 18.47 16.75

8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN 13.58 10.17 10.15 10.48 11.46

a. Bank 19.71 11.39 13.02 13.02 14.47

b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 16.34 14.29 10.08 12.03 10.87

d. Sewa Bangunan 8.14 8.45 7.60 7.85 8.63

e. Jasa Perusahaan 13.36 8.91 6.70 6.70 6.70

9. JASA-JASA 13.76 6.92 7.75 8.33 9.78

a. Pemerintahan Umum & Pertahanan 13.73 6.19 7.52 8.27 9.79

b. Swasta 13.86 8.98 8.37 8.49 9.73

1. Sosial Kemasyarakatan 18.13 9.45 8.76 9.10 10.07

2. Hiburan & Rekreasi 9.37 9.39 9.20 10.32 11.12

3. Perorangan & Rumahtangga 8.98 8.26 7.70 7.35 9.01

PDRB DENGAN MIGAS 14.02 8.61 9.63 10.32 10.29

PDRB TANPA MIGAS 14.02 8.61 9.63 10.32 10.29

*) Angka Perbaikan

**) Angka Sementara

LAJU PDRB KABUPATEN SUMEDANG ATAS DASAR HARGA BERLAKU

MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 2006 - 2010

(PERSEN)

Page 101: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 85

LAMPIRAN—LAMPIRAN

LAPANGAN USAHA 2008 2009 2010 2011 *) 2012 **)

(1) (3) (4) (5) (6) (7)

1. PERTANIAN 3.86 4.89 0.65 1.25 1.11

a. Tanaman Bahan Makanan 4.02 5.63 (0.22) 0.54 0.32

b. Tanaman Perkebunan 2.61 1.98 (0.17) (1.46) (0.85)

c. Peternakan 3.82 4.91 4.21 4.87 4.48

d. Kehutanan 4.18 (8.63) 2.10 1.42 0.86

e. Perikanan 2.46 3.97 6.66 6.94 7.70

2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 4.81 (3.94) 3.21 2.82 2.79

a. Minyak & Gas Bumi - - - - -

b. Pertambangan tanpa Migas - - - - -

c. Penggalian 4.81 (3.94) 3.21 2.82 2.79

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 4.37 4.08 4.48 4.92 4.35

a. Industri Migas - - - - -

b. Industri Tanpa Migas 4.37 4.08 4.48 4.92 4.35

4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 5.59 4.81 5.73 5.90 6.44

a. Listrik 5.65 4.77 5.92 6.06 6.54

b. Gas - - - - -

c. Air Bersih 3.10 6.69 (1.65) (0.97) 2.12

5. BANGUNAN 7.94 8.56 11.40 8.61 7.04

6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 5.02 4.99 6.25 7.33 6.99

a. Perdagangan Besar & Eceran 4.47 4.51 6.03 7.24 7.30

b. Hotel 9.88 6.18 7.21 8.39 8.36

c. Restoran 7.19 6.87 7.06 7.69 5.81

7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 6.43 6.36 6.34 6.66 7.23

a. Pengangkutan 5.18 5.45 5.27 5.04 6.01

1. Angkutan Rel - - - - -

2. Angkutan Jalan Raya 5.16 5.49 5.32 5.17 6.22

3. Angkutan Laut - - - - -

4. Angkutan Sungai, Danau & Penyeberangan - - - - -

5. Angkutan Udara - - - - -

6. Jasa penunjang Angkutan 5.57 4.41 4.23 2.01 1.14

b. Komunikasi 12.98 10.82 11.26 13.75 12.19

8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN 5.51 5.59 5.97 6.20 7.50

a. Bank 9.64 8.77 10.01 10.01 11.77

b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 9.32 9.41 7.78 7.71 5.86

d. Sewa Bangunan 3.54 3.89 4.12 4.41 5.94

e. Jasa Perusahaan 6.63 6.01 5.69 5.69 4.09

9. JASA-JASA 3.52 3.50 3.87 4.20 4.79

a. Pemerintahan Umum & Pertahanan 3.19 3.04 3.14 3.26 4.08

b. Swasta 4.20 4.47 5.36 6.08 6.18

1. Sosial Kemasyarakatan 3.80 4.54 6.20 7.54 6.33

2. Hiburan & Rekreasi 4.51 4.68 4.12 5.65 4.42

3. Perorangan & Rumahtangga 4.66 4.36 4.46 4.24 6.24

PDRB DENGAN MIGAS 4.58 4.76 4.22 4.82 4.69

PDRB TANPA MIGAS 4.58 4.76 4.22 4.82 4.69

*) Angka Perbaikan

**) Angka Sementara

(PERSEN)

LAJU PDRB KABUPATEN SUMEDANG ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000

MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 2007 - 2011

Page 102: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumedang Tahun 2013 86

LAMPIRAN—LAMPIRAN

No Provinsi

Angka Hara-

pan Hidup

Angka Melek

Huruf

Rata-rata

Lama Seko-

lah

Pengeluaran

per Kapita

Disesuaikan IPM Peringkat

IPM

Re-

duksi

Sort-

fall (tahun) (persen) (tahun)

(ribu rupiah

PPP)

2011 2012 2011 2012 2011 2012 2011 2012 2011 2012 2011 2012 2011-

2012

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)

JAWA BARAT 68,40 68,60 96,29 96,39 8,06 8,08 635,80 638,90 72,73 73,11 16 16 1,40

1 Bogor 69,28 69,70 95,09 95,27 7,99 8,00 631,63 634,52 72,58 73,08 13 12 1,83

2 Sukabumi 67,38 67,70 97,35 97,56 6,90 6,93 629,72 632,14 71,06 71,50 21 21 1,49

3 Cianjur 66,35 66,70 97,64 97,67 6,85 6,87 617,59 620,40 69,59 70,02 24 24 1,42

4 Bandung 69,10 69,17 98,75 98,78 8,46 8,47 642,00 645,17 74,43 74,73 9 9 1,18

5 Garut 66,00 66,39 98,96 98,98 7,37 7,37 638,77 641,28 71,70 72,12 17 17 1,48

6 Tasikmalaya 68,18 68,40 98,92 98,95 7,33 7,34 634,06 636,53 72,51 72,84 14 14 1,17

7 Ciamis 67,47 67,65 97,93 97,96 7,47 7,47 631,63 634,46 71,81 72,14 16 16 1,17

8 Kuningan 67,59 67,71 96,99 97,02 7,22 7,46 632,44 634,98 71,55 71,99 19 19 1,55

9 Cirebon 65,41 65,52 92,41 92,50 6,87 6,89 635,25 637,93 69,27 69,58 25 25 1,01

10 Majalengka 66,62 66,88 95,11 95,14 7,17 7,19 635,71 638,12 70,81 71,16 22 22 1,19

11 Sumedang 67,52 67,63 97,75 97,82 7,94 7,96 638,36 640,82 72,67 72,95 12 13 1,02

12 Indramayu 67,23 67,64 85,66 85,69 5,95 5,96 638,98 642,33 68,40 68,89 26 26 1,57

13 Subang 69,54 69,69 92,47 92,50 6,94 6,96 633,46 635,84 71,50 71,79 20 20 1,03

14 Purwakarta 67,35 67,64 96,07 96,65 7,44 7,57 635,21 638,28 71,59 72,21 18 15 2,19

15 Karawang 67,00 67,30 93,22 93,24 7,02 7,32 633,04 635,90 70,28 70,89 23 23 2,06

16 Bekasi 69,73 70,07 94,14 94,39 8,60 8,73 637,76 641,01 73,54 74,13 11 10 2,25

17 Kab Bandung Barat 68,68 68,71 99,11 99,14 8,11 8,11 639,14 641,72 73,80 74,03 10 11 0,86

18 Kota Bogor 68,97 69,07 98,79 98,97 9,80 9,81 651,25 655,00 76,08 76,47 4 4 1,63

19 Kota Sukabumi 69,70 69,96 99,67 99,72 9,35 9,36 638,41 641,18 75,36 75,73 7 7 1,52

20 Kota Bandung 69,78 69,85 99,70 99,72 10,45 10,62 640,65 644,48 76,39 76,86 3 3 1,98

21 Kota Cirebon 68,52 68,54 97,06 97,44 9,75 10,13 651,47 654,29 75,42 76,02 6 6 2,42

22 Kota Bekasi 69,70 69,76 98,56 98,57 10,58 10,84 646,92 650,45 76,68 77,17 2 2 2,13

23 Kota Depok 73,22 73,34 98,96 99,01 10,97 10,98 651,46 654,95 79,36 79,71 1 1 1,70

24 Kota Cimahi 69,25 69,32 99,74 99,80 10,61 10,61 637,86 640,62 76,01 76,28 5 5 1,11

25 Kota Tasikmalaya 70,23 70,60 99,57 99,75 8,85 8,88 633,13 636,11 74,85 75,35 8 8 1,96

26 Kota Banjar 66,38 66,49 97,30 97,33 8,12 8,12 635,10 637,86 71,82 72,10 15 18 1,01

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi JAWA BARAT Tahun 2011-2012

Page 103: ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/141540...SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUMEDANG Assalamualaikum, Wr.Wb. Puji