analisis implementasi konsep 5s untuk meningkatkan …

115
ANALISIS IMP PLEMEN NTASI K KONSEP 5S UNTU (Studi UK MEN i Kasus D NINGKA Di PT.Mu ATKAN liamakmu KINER ur Elektr RJA KAR rikatama, RYAWA , Cikaran AN ng) Oleh h Firman Z 01420100 Zaj uli 00312 Fa Skripsi D Sebaga akultas B Dipersemb ai Persyar S Bisnis Pres bahkan U ratan Unt sident Un Untuk uk Memp niversity peroleh G Gelar Sarjana Ekonomi April 2015

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

19 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

 

ANALISIS IMPPLEMENNTASI KKONSEP 5S

UNTU(Studi

UK MENi Kasus D

NINGKADi PT.Mu

ATKANliamakmu

KINERur Elektr

RJA KARrikatama,

RYAWA, Cikaran

AN ng)

Olehh

Firman Z

01420100Zajuli 00312

 

FaSkripsi D

Sebagaakultas B

Dipersemb

ai Persyar S

Bisnis Presbahkan U

ratan Untsident Un

Untuk

uk Mempniversity peroleh GGelar

Sarjana Ekonomi

April 2015

Page 2: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

ii

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

Dewan Penguji menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “ANALISIS

IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN KINERJA

KARYAWAN (STUDI KASUS DI PT.MULIAMAKMUR

ELEKTRIKATAMA, CIKARANG)” yang diajukan oleh Firman Zajuli

dari Fakultas Bisnis telah dinilai dan disetujui lulus sidang pada tanggal 22

April 2015

Ir. Erny Hutabarat, MBA Ketua Panel Penguji

Filda Rahmiati, BBA, MBA Penguji I

Purwanto, ST., MM Penguji II

Page 3: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

iii

LEMBAR REKOMENDASI PEMBIMBING Skripsi ini yang berjudul “Analisis Implementasi Konsep 5S Untuk

Meningkatkan Kinerja Karyawan (Studi Kasus Di

PT.Muliamakmur Elektrikatama, Cikarang)” disusun dan diajukan

oleh Firman Zajuli untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi pada Fakultas Bisnis telah ditinjau dan dianggap

memenuhi persyaratan sebuah skripsi. Oleh karena itu saya

merekomendasikan skripsi ini untuk maju sidang.

Cikarang, Indonesia, 09 April 2015

Diketahui oleh, Direkomendasikan oleh, Vinsensius Jajat Kristanto SE., MM., MBA. Purwanto, ST., MM. Kepala, Program Studi Manajemen Pembimbing

Page 4: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

iv

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya menyatakan bahwa skripsi, yang berjudul “ANALISIS

IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN KINERJA

KARYAWAN (STUDI KASUS DI PT.MULIAMAKMUR

ELEKTRIKATAMA, CIKARANG)” adalah, hasil dari pengetahuan

terbaik saya dan belum pernah diajukan ke Universitas lain maupun

diterbitkan baik sebagian maupun secara keseluruhan.

Cikarang, Indonesia, 09 April 2015

Firman Zajuli

Page 5: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh implementasi konsep 5S sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja karyawan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda. Subjek dalam penelitan ini adalah karyawan PT.Muliamakmur Elektrikatama dengan 195 responden sebagai sampel dari total populasi 380 karyawan. Berdasarkan uji t diketahui variabel seiri, seiton, seiso, seiketsu dan shitsuke terbukti berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan tabel, diperoleh angka Adjusted R2 (Adjusted R Square) sebesar 0,533 atau (53,3%), hal ini menunjukkan bahwa prosentase sumbangan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat sebesar 53,3%, sedangkan sisanya sebesar 46,7% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini Kata Kunci : Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke, Kinerja Karyawan.

v

Page 6: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

vi

ABSTRACT

The purpose of this study is to analyze the influence of the 5S concept implementation as an effort to improve the performance of employees using a quantitative approach. The analysis technique used in this study is multiple linear regression. The subjects in this reaserch are employees of PT.Muliamakmur Elektrikatama with 195 respondents as sample size from the total of population is 380 employees. Based on the t test is known the seiri variable, seiton, seiso, seiketsu, and shitsuke proved a significant effect on the employee performance. Based on the table, the number of Adjusted R2(Adjusted R Square) is 0,533 or (53,3%), indicating that the percentage contribution of the effect of independent variables to the dependent variable 53,3%, while the balance of 46,7% influenced or explained by other variables not included in this research model. Keywords : Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke, Employee Performance.

Page 7: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamiin, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

S.W.T., kami berterima kasih atas curahan rahmat dan karuniaNya sehingga

proses kegiatan dan penyusunan Skripsi dengan judul “Analisis Implementasi

Konsep 5S Untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan (Studi Kasus Di

PT.Muliamakmur Elektrikatama, Cikarang)” bisa terlaksana, shalawat serta

salam semoga terlimpah curah kepada junjungan kita Nabi Muhammad S.A.W.

yang telah membawa kita dari dunia yang gelap gulita ke dunia yang terang

benderang melalui hikmah ilmu.

Selesainya kegiatan dan penyusunan skripsi yang telah penulis laksanakan ini

tidak luput dari bantuan dan motivasi serta partisipasi dari semua pihak, untuk itu

dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan

terima kasih kepada:

1. Allah S.W.T. atas segala curahan kasih sayangaNya sampai detik ini kepada

penulis.

2. Bapak Purwanto, S.T., M.M., selaku Dosen pembimbing skripsi atas waktu

yang telah diluangkan untuk arahan, bimbingan, petunjuk, dan nasehat

dalam proses pembuatan skripsi hingga selesai.

3. Bapak Vinsensius Jajat Kristianto, S.E., M.M., M.B.A., selaku Ketua

Program Studi jurusan Managemen Universitas Presiden.

4. Seluruh staf pengajar Fakultas Bisnis Universitas Presiden yang telah

memberikan bekal ilmu yang bermanfaat.

5. Seluruh jajaran manajemen Universitas Presiden yang telah memberikan

bekal ilmu yang bermanfaat.

6. Keluarga tercinta yang telah memberikan banyak dukungan dan do’a.

7. Seluruh karyawan dan jajaran manajemen PT.Muliamakmur Elektrikatama

yang telah memberikan izin penelitian dan membantu memfasilitasi serta

bersedia menjadi responden dalam penyusunan skripsi ini.

vii

Page 8: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

8. Teman-teman seperjuangan, khususnya Hendrik Pratama Wijaya yang

selalu berbagi ilmu dan saran baik di kelas maupun di luar kelas serta saling

menghibur dan memberikan semangat bagi penulis.

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah berkenan

memberikan bantuan kepada penulis, semoga Allah memberikan balasan

terbaik, Amiin.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna dan tentunya

masih banyak kekurangan. Oleh karena itu segala saran, masukan dan kritikan

dari semua pihak sangat dihargai sebagai bahan koreksi dan perbaikan bagi

penulis. Akhir kata sekali lagi kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak

yang telah membantu penulis dalam menyusun skripsi ini, penulis juga berharap

semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat yang berarti bagi semua pihak yang

memerlukannya.

Cikarang, April 2015

Penulis

viii

Page 9: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI ......................................... ii

LEMBAR REKOMENDASI PEMBIMBING .............................................. iii

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................... iv

ABSTRAK ........................................................................................................ v

ABSTRACT ...................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah ...................................................................... 6

1.3 Rumusan Masalah ......................................................................... 7

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................... 8

1.4.1 Tujuan Penelitian ................................................................. 8

1.4.2 Manfaat Penelitian ............................................................... 8

1.5 Definisi Istilah ............................................................................... 9

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................... 10

1.6.1 Lokasi Penelitian ................................................................ 10

1.6.2 Waktu Penelitian ................................................................ 10

1.7 Lingkup dan Batasan Penelitian ................................................. 11

ix

Page 10: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

BAB II DASAR TEORI

2.1 Kinerja Karyawan ....................................................................... 12

2.1.1 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja ...................... 13

2.1.2 Metode Penilaian Kinerja .................................................. 13

2.2 Konsep 5S ................................................................................... 16

2.2.1 Pengertian 5S ..................................................................... 16

2.2.2 Latar Belakang 5S .............................................................. 17

2.3 Manfaat Penerapan Konsep 5S ................................................... 18

2.4 Seiri ............................................................................................. 20

2.5 Seiton .......................................................................................... 22

2.6 Seiso ............................................................................................ 24

2.7 Seiketsu ....................................................................................... 25

2.8 Shitsuke ....................................................................................... 28

2.9 Penelitian Terdahulu ................................................................... 30

2.9.1 Hasil Penelitian Terdahulu ................................................. 32

2.10 Kerangka Teoritis ....................................................................... 34

2.11 Definisi Operasional .................................................................. 35

2.12 Hipotesis .................................................................................... 36

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian .................................................................. 37

3.2 Rancangan Sampel ...................................................................... 39

3.2.1 Populasi .............................................................................. 39

3.2.2 Sampel ............................................................................... 40

3.3 Instrumen Penelitian ................................................................... 41

3.3.1 Kuisioner ............................................................................ 41

3.4 Jenis dan Sumber Data ................................................................ 43

3.5 Metode Pengumpulan Data ......................................................... 43

3.6 Metode Analisis Data .................................................................. 44

3.6.1 Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen .............................. 45

3.6.2 Uji Penyimpanan Asumsi Klasik ....................................... 50

3.7 Uji Hipotesis ............................................................................... 53

x

Page 11: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

3.7.1 Uji t Statistik ...................................................................... 53

3.7.2 Uji Simultan (Uji F Statistik) ............................................. 54

3.7.3 Koefisien Determinasi R2 (Adjusted R Square) ................ 55

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil Perusahaan ........................................................................ 56

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Muliamakmur

Elektrikatama .................................................................... 56

4.1.2 Visi & Misi Perusahaan ..................................................... 58

4.1.3 Moto Perusahaan ................................................................ 58

4.1.4 Struktur Organisasi Perusahaan ......................................... 59

4.2 Analisis Data ............................................................................... 63

4.2.1 Profil Responden ................................................................ 63

4.2.2 Analisis Deskriptif ............................................................. 70

4.2.3 Uji Asumsi Klasik .............................................................. 75

4.2.4 Uji Hipotesis ...................................................................... 82

4.3 Pembahasan ................................................................................ 84

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ................................................................................. 88

5.2 Saran ............................................................................................ 90

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 92

 

 

xi

Page 12: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Tingkat Absensi Karyawan PT. Muliamakmur Elektrikatama

Periode Nopember 2013 – Oktober 2014 ............................................. 3

Tabel 1.2 Tingkat Disiplin Waktu Karyawan PT. Muliamakmur

Elektrikatama Periode Nopember 2013 – Oktober 2014 ..................... 4

Tabel 1.3 Skala Penilaian Kinerja Karyawan PT.Muliamakmur Elektrikatama .. 5

Tabel 1.4 Rata-rata Tingkat Kinerja Karyawan Per Departemen

PT.Muliamakmur Elektrikatama Periode Tahun 2010 – 2013 ............ 5

Tabel 1.5 Rata-rata Tingkat Kinerja Karyawan Per Jabatan PT.Muliamakmur

Elektrikatama Periode Tahun 2010 – 2013 .......................................... 6

Tabel 2.1 Label dan Kode Warna Pengendalian Manajemen Visual ................. 27

Tabel 2.2 5S Dalam Bahasa Jepang dan Indonesia ........................................... 30

Tabel 2.3 Penelitian-penelitian Terdahulu ........................................................ 30

Tabel 3.1 Proporsi Pengambilan Sampel Penelitian ......................................... 41

Tabel 3.2 Instrumen Penelitian .......................................................................... 42

Tabel 3.3 Pengujian Validitas Kuisioner Variabel Seiri (X1) ............................ 46

Tabel 3.4 Pengujian Validitas Kuisioner Variabel Seiton (X2) .......................... 46

Tabel 3.5 Pengujian Validitas Kuisioner Variabel Seiso (X3)............................ 47

Tabel 3.6 Pengujian Validitas Kuisioner Variabel Seiketsu (X4) ....................... 47

Tabel 3.7 Pengujian Validitas Kuisioner Variabel Shitsuke (X5) ....................... 48

Tabel 3.8 Pengujian Validitas Kuisioner Variabel Kinerja (Y) ......................... 48

Tabel 3.9 Pengujian Reliabilitas Kuisioner ........................................................ 50

Tabel 3.10 Interpretasi Koefisien Korelasi .......................................................... 55

Tabel 4.1 Komposisi Customer PT. Muliamakmur Elektrikatama ................... 57

Tabel 4.2 Karakteristik Jenis Kelamin Responden ........................................... 64

Tabel 4.3 Karakteristik Kualifikasi Akademik Responden ............................... 65

Tabel 4.4 Karakteristik Usia Responden ............................................................ 66

Tabel 4.5 Karakteristik Jabatan Responden ....................................................... 67

Tabel 4.6 Karakteristik Lamanya Bekerja Responden ...................................... 69

xii

Page 13: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

Tabel 4.7 Jawaban Responden Mengenai Seiri ................................................. 70

Tabel 4.8 Jawaban Responden Mengenai Seiton .............................................. 71

Tabel 4.9 Jawaban Responden Mengenai Seiso ............................................... 72

Tabel 4.10 Jawaban Responden Mengenai Seiketsu ............................................ 73

Tabel 4.11 Jawaban Responden Mengenai Shitsuke ........................................... 74

Tabel 4.12 Jawaban Responden Mengenai Kinerja Karyawan ........................... 75

Tabel 4.13 Hasil Pengujian Normalitas Kolmogorov-Smirnov .......................... 78

Tabel 4.14 Hasil Pengujian Multikolinearitas ..................................................... 79

Tabel 4.15 Hasil Estimasi Analisis Regresi ........................................................ 81

Tabel 4.16 Hasil Uji Hipotesis Berdasarkan Uji t ............................................... 83

Tabel 4.17 Hasil Uji F Hipotesis ......................................................................... 83

Tabel 4.18 Hasil Pengujian Hipotesis ................................................................. 84

xiii

Page 14: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Teoritis ........................................................................ 34

Gambar 3.1 Skema Rancangan Penelitian ........................................................ 37

Gambar 4.1 PT.Muliamakmur Elektrikatama .................................................. 56

Gambar 4.2 Lokasi PT.Muliamakmur Elektrikatama ...................................... 57

Gambar 4.3 Struktur Organisasi PT.Muliamakmur Elektrikatama ................... 59

Gambar 4.4 Karakteristik Jenis Kelamin .......................................................... 64

Gambar 4.5 Karakteristik Kualifikasi Akademik .............................................. 65

Gambar 4.6 Karakteristik Usia .......................................................................... 66

Gambar 4.7 Karakteristik Jabatan ..................................................................... 68

Gambar 4.8 Karakteristik Lama Bekerja ........................................................... 69

Gambar 4.9 Hasil Pengujian Normalitas dengan Normal P-P Plot ................... 76

Gambar 4.10 Hasil Pengujian Normalitas Histogram ......................................... 77

Gambar 4.11 Hasil Pengujian Heteroskedastisitas “Scatterplot” ........................ 80

 

 

xiv

Page 15: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuisioner ...................................................................................... 96

Lampiran 2. Tabel Jawaban Kuisioner ........................................................... 102

Page 16: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Era globaliasi menyebabkan tingkat persaingan di dunia usaha menjadi semakin

meningkat. Hal tersebut dapat dirasakan oleh perusahaan yang bergerak di bidang

industri, karena era globalisasi memberikan peluang masuknya para kompetitor

baru yang menerapkan teknologi, sistem manajemen, sumber daya manusia

(SDM) yang kompetitif dan permodalan yang lebih baik. Era globalisasi juga

membuat tuntutan kualitas mutu produk maupun jasa dan pertumbuhan

kompetitor yang ada menjadi semakin meningkat sehingga dapat menjadi

tantangan bagi suatu perusahaan.

Situasi seperti ini dapat dijadikan sebuah motivator bagi para pelaku bisnis untuk

dapat mempertahankan bahkan mengembangkan prestasi dan kemampuannya agar

terus dapat bersaing. Diawali dengan faktor internal perusahaan, yaitu dengan

menciptakan suasana atau kondisi lingkungan fisik tempat kerja yang rapi, bersih,

aman, dan nyaman serta bagaimana caranya agar kondisi tersebut terjaga sehingga

dapat mengurangi angka kecelakaan, tingkat kelelahan, pemborosan dan

meningkatkan kinerja karyawan pada suatu perusahaan (Jackson dan Tomioka,

2004).

Dalam meningkatkan kinerja, ada banyak cara dan alat yang dapat digunakan.

Cara ini tidak hanya digunakan untuk meningkatkan kinerja saja, namun juga

dapat mengurangi terjadinya kesalahan dan penyimpangan kerja seperti adanya

kesulitan dalam mencari dokumen penting, kelalaian pegawai dalam menyimpan

peralatan kerja di sembarang tempat yang menyebabkan cedera dan sebagainya.

Hal tersebut diakibatkan oleh ketidakrapian dan tidak terorganisirnya barang atau

peralatan di tempat kerja. Salah satu metode untuk mencegah dan mengurangi hal

tersebut terjadi adalah dengan konsep 5S.

1  

Page 17: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

Menurut Takahashi Osada dalam bukunya Sikap Kerja 5S (2004), 5S merupakan

proses perubahan sikap dengan menerapkan pemilahan, penataan, pembersihan,

pemeliharaan dan pembiasaan di tempat kerja. Adapun makna dalam bahasa

Indonesia menurut Pusat Produktivitas Nasional (1991) (sisih, susun, sasap,

sosoh, suluh) yang selanjutnya digunakan dalam pembahasan ini, sehingga segala

bentuk pemborosan seperti material, waktu, mesin, ruangan, tenaga kerja dan

uang dapat dikurangi atau diminimalisir.

Adanya manfaat penerapan konsep kerja 5S akan memberikan keuntungan dalam

banyak hal, yaitu: zero waste, injury, breakdown dan zero defect (Depnaker,

Dirjen Binalatas, 1994). Selain itu, menurut Imai (2005) konsep kerja 5S juga

memberikan manfaat dan keuntungan terhadap perubahan sikap, tingkah laku atau

pola fikir manajemen terhadap peningkatan mutu dan kinerja karyawan yaitu

berupa perbaikan atau penyempurnaan bertahap yang berkesinambungan atau

terus-menerus (continuous improvement process).

Adapun upaya untuk melakukan penilaian kinerja menjadi penting dengan

diketahuinya pengukuran kinerja yang tepat. Kinerja adalah hasil kerja secara

kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan

tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya

(Mangkunegara, 2009). Masih banyak permasalahan yang harus diselesaikan

karena perusahaan belum bekerja secara optimal. Hal ini akan sangat

mempengaruhi kinerja pada suatu perusahaan. Adapun beberapa indikator yang

menjadi tolak ukur untuk mengetahui tingkat kinerja karyawan pada suatu

perusahaan yang meliputi kemampuan kualitatif, skill, dan absensi. Salah satu

indikator untuk mengetahui tingkat kinerja karyawan adalah tingkat absensi

karyawan seperti terlihat pada Tabel 1.1 berikut ini.

2  

Page 18: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

Tabel 1.1. Tingkat Absensi Karyawan PT.Muliamakmur Elektrikatama

Periode Nopember 2013 - Oktober 2014 Bulan Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jum

Tenaga Kerja Hari Kerja Kehadiran Absensi KehSeharusnya Per Bulan RPer Bulan Per

A B C D = B x C E F =Nopember 380 25 9,500 302 Desember 380 26 9,880 294 Januari 380 24 9,120 341 Pebruari 380 24 9,120 221 Maret 380 25 9,500 385 April 380 25 9,500 367 Mei 380 23 8,740 346 Juni 380 25 9,500 354 Juli 380 23 8,740 297 Agustus 380 24 9,120 369 September 380 26 9,880 266 Oktober 380 26 9,880 322 Jumlah 296 Rata-rata

lah Ratio adiran Absensieal Per BulanBulan (%)

D - E G = E / D x 100%9,198 3.2%9,586 3.0%8,779 3.7%8,899 2.4%9,115 4.1%9,133 3.9%8,394 4.0%9,146 3.7%8,443 3.4%8,751 4.0%9,614 2.7%9,558 3.3%

41.3%3.4%

Sumber : Diolah peneliti dari HRD PT.Muliamakmur Elektrikatama,2014

Pada Tabel 1.1 dapat terlihat bahwa tingkat absensi karyawan periode November

2013 – Oktober 2014 cenderung fluktuatif dimana rata-rata tingkat absensi

karyawan sebesar 3,4 persen. Apabila dilihat dari jumlah karyawan, maka tingkat

absensi tergolong tinggi karena berdasarkan Mudiartha, dkk (2001)

mengemukakan bahwa rata-rata tingkat absensi 2-3 persen per bulan masih

dianggap baik, absensi 3 persen ke atas menunjukkan disiplin kerja yang buruk

didalam suatu perusahaan. Dengan tingkat absensi diatas 3 persen ini merupakan

salah satu indikasi adanya masalah dalam kinerja karyawan perlu mendapat

perhatian yang serius dari management review (MR) agar dapat dicari penyebab

dan alternatif pemecahannya.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, selain dari kemampuan absensi, tingkat

kinerja karyawan juga dapat dilihat melalui indikator tingkat keterlambatan

karyawan ataupun pulang lebih awal yang tidak sesuai dengan jam kerja yang

ditetapkan oleh perusahaan. Adapun hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.2

berikut.

3  

Page 19: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

Tabel 1.2. Tingkat Disiplin Waktu Karyawan PT.Muliamakmur

Elektrikatama Periode Nopember 2013 – Oktober 2014 Tenaga Kehadiran Tepat Terlambat Keterlambatan Pulang P Kerja Real Waktu Per Bulan Waktu Sesuai Se

Per Bulan Per Bulan > 08.00 WIB Per Bulan Jam Kerja Wa< 08.00 WIB (%) Per Bulan Per

> 16.00 WIB < 16.00Nopember 380 9.198 8.656 542 5,9% 8.713 Desember 380 9.586 8.991 595 6,2% 9.102 Januari 380 8.779 8.234 545 6,2% 8.339 Pebruari 380 8.899 8.369 530 6,0% 8.341 Maret 380 9.115 8.745 370 4,1% 8.639 April 380 9.133 8.605 528 5,8% 8.608 Mei 380 8.394 8.026 368 4,4% 8.013 Juni 380 9.146 8.530 616 6,7% 8.630 Juli 380 8.443 7.924 519 6,1% 8.004 Agustus 380 8.751 8.171 580 6,6% 8.211 September 380 9.614 8.982 632 6,6% 9.102 Oktober 380 9.558 9.003 555 5,8% 9.110 Jumlah 70,4%Rata-rata 5,9%

ulang Pulangbelum Sebelumktunya Waktunya Bulan Per Bulan (%)

WIB485 5,3%484 5,0%440 5,0%558 6,3%476 5,2%525 5,7%381 4,5%516 5,6%439 5,2%540 6,2%512 5,3%448 4,7%

64,1%5,3%

Sumber : Diolah peneliti dari HRD PT.Muliamakmur Elektrikatama,2014

Berdasarkan tabel 1.2 dapat dijelaskan berkaitan dengan tingkat disiplin waktu

karyawan PT.Muliamakmur Elektrikatama periode Nopember 2013 - Oktober

2014 yang meliputi: karyawan yang hadir tepat waktu, terlambat, pulang sesuai

jam kerja dan pulang sebelum waktunya. Dimana pada tabel 1.2 tersebut diketahui

bahwa ratio keterlambatan karyawan mencapai rata-rata 5,9% per bulan dan

karyawan pulang sebelum waktunya mencapai rata-rata 5,3% per bulan melebihi

standar yang ditetapkan perusahaan dimana perusahaan menetapkan target 0%

dengan batas toleransi maksimal sebesar 5% untuk ratio keduanya. Hal tersebut

menunjukkan bahwa adanya kinerja yang kurang baik dari karyawan yang diukur

dengan indikator tersebut.

Selain dua indikator tersebut tingkat kinerja karyawan juga dapat diketahui

berdasarkan penilaian yang diberikan pimpinan masing-masing departemen yang

tertuang dalam form penilaian kinerja yang telah ditetapkan perusahaan atau

performance appraisal. Dimana penilaian kinerja tersebut dilakukan dengan

menggunakan metode skala. Pada metode ini, penilai menentukan dimensi

kinerja yang akan dinilai. Penilaian dilakukan pada beberapa faktor yang meliputi;

4  

Page 20: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

kuantitas dan kualitas hasil kerja, kepribadian, kehadiran, loyalitas, kesetiaan,

inisiatif, dan lain sebagainya. Kemudian penilai melakukan penilaian berdasarkan

skala penilaian dengan memilih angka 5 untuk yang terbaik hingga angka 1 untuk

yang terburuk yang dijelaskan oleh tabel 1.3 sebagai berikut :

Tabel 1.3. Skala Penilaian Kinerja Karyawan PT.Muliamakmur

Elektrikatama

Nilai Keterangan 1 Sangat Buruk 2 Buruk 3 Cukup 4 Baik 5 Sangat Baik

Sumber : Diolah peneliti dari HRD PT.Muliamakmur Elektrikatama,2014

Adapun penilaian dilakukan oleh tim MR yang terdiri dari top management

perusahaan terhadap para karyawan mulai dari middle management ke bawah.

Tabel 1.4. Rata-rata Tingkat Kinerja Karyawan Per Departemen

PT.Muliamakmur Elektrikatama Periode Tahun 2010 - 2013 Department Jumlah

Tenaga Kerja 2010 2011Acc. & Fin 10 2,54 2,42 After Sales 23 3,48 3,51 Marketing 12 3,90 3,83 Budgeting 25 3,43 3,39 Engineering 21 3,52 3,55 HR & GA 46 3,46 3,44 QC & QA 72 3,33 3,32 Mechanical 77 3,20 3,19 Electrical 94 3,43 3,43 Jumlah 380 30,27 30,06

3,36 3,34

Rata-rata Penilaian Kinerj

Rata-rata Per Departemen

2012 20132,39 2,33 3,49 3,50 3,84 3,75 3,39 3,37 3,51 3,49 3,47 3,42 3,30 3,25 3,17 3,12 3,40 3,35

29,94 29,58 3,33 3,29

a Per Department (Tahun)

Sumber : Diolah peneliti dari HRD PT.Muliamakmur Elektrikatama,2014

Berdasarkan tabel 1.4 dapat dilihat mengenai rata-rata tingkat kinerja karyawan

setiap departemen dari tahun 2010 hingga tahun 2013 menunjukkan adanya

penurunan setiap tahunnya.

5  

Page 21: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

Sedangkan jika ditinjau lebih jauh, adapun nilai rata-rata kinerja karyawan

berdasarkan level jabatan yang dimulai dari middle management hingga level

produksi tahun 2010 hingga tahun 2013 adalah sebagai berikut :

Tabel 1.5. Rata-rata Tingkat Kinerja Karyawan Per Jabatan

PT.Muliamakmur Elektrikatama Periode Tahun 2010 - 2013

Jabatan Jumlah Rata Penilaian Kinerja Per JabataTenaga Kerja 2010 2011

Head of Department 8 3,98 3,98 Supervisor / Formen 41 3,38 3,38 Staff 100 3,35 3,34 Assembly 231 3,34 3,33 Jumlah 380 14,05 14,02

3,51 3,51 Rata-rata Per Jabatan

n (Tahun)2012 2013

3,96 3,97 3,36 3,32 3,33 3,29 3,32 3,27

13,98 13,85 3,49 3,46

Sumber :Diolah peneliti dari HRD PT.Muliamakmur Elektrikatama,2014 

Berdasarkan tabel 1.5 dapat dilihat mengenai rata-rata tingkat kinerja karyawan

pada setiap level jabatan mulai dari middle management hingga level produksi

dari tahun 2010 hingga tahun 2013 menunjukkan bahwa penurunan kinerja terjadi

pada level supervisor / formen hingga level produksi.

Berdasarkan atas penjelasan-penjelasan yang telah dikemukakan sebelumnya,

maka penulis bermaksud melakukan penelitian skripsi yang lebih mendalam

dalam upaya untuk meningkatkan kinerja pada PT.Muliamakmur Elektrikatama

dengan membatasi penelitian kedalam beberapa variabel sebagai variabel bebas

dan kinerja karyawan dijadikan sebagai variabel terikat. Adapun penelitian

tersebut diberi judul “Analisis Implementasi Konsep 5S Untuk Meningkatkan

Kinerja Karyawan (Studi Kasus Di PT.Muliamakmur Elektrikatama,

Cikarang)”.

1.2 Identifikasi Masalah

Tuntutan atas peningkatan kualitas produk dan jasa akan terus meningkat jika

dilihat dari sisi permintaan. Sedangkan dari sisi penawaran terjadi juga

peningkatan penawaran produk dan jasa dalam variasi kualitas dan harga yang

terus bersaing. Kualitas produk dan jasa yang semakin meningkat dengan biaya

6  

Page 22: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

yang memiliki keunggulan bersaing dipasar dapat menguasai pangsa pasar yang

lebih besar (Dale, 2003). Hal yang sangat berarti dalam meningkatkan kinerja

menghadapi tantangan persaingan kompetitif ini dalah melalui perbaikan

berkelanjutan yang terfokus pada budaya kerja dan konsumen.

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan kinerja karyawan di perusahaan

yaitu faktor intrinsik adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu yang

dibawa setiap karyawan sejak mulai bekerja di tempat kerjanya. Sedangkan faktor

ekstrinsik merupakan faktor yang menyangkut hal-hal yang berasal dari luar diri

karyawan, seperti kondisi fisik lingkungan kerja. Konsep 5S merupakan konsep

kerja yang sangat mendasar sehingga banyak orang beranggapan bahwa sikap

kerja yang produktif dan tempat kerja yang tertata rapi ada dengan sendirinya.

Tetapi kenyataan menunjukkan bahwa hal tersebut masih harus diciptakan.

Sebagai upaya untuk mencapai tujuan tersebut, maka diperlukan adanya suatu

kebiasaan yang apabila terus dibiasakan akan menjadi prinsip dalam perusahaan

yang diterapkan untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja karyawan.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan yang telah dikemukakan sebelumnya dalam identifikasi

masalah, maka penulis mengidentifikasi masalah kedalam pokok-pokok

permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara seiri dengan kinerja

karyawan di PT. Muliamakmur Elektrikatama?

2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara seiton dengan kinerja

karyawan di PT. Muliamakmur Elektrikatama?

3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara seiso dengan kinerja

karyawan di PT. Muliamakmur Elektrikatama?

4. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara seiketsu dengan kinerja

karyawan di PT. Muliamakmur Elektrikatama?

5. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara shitsuke dengan kinerja

karyawan di PT. Muliamakmur Elektrikatama?

7  

Page 23: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

6. Apakah variabel seiri, seiton, seiso, seiketsu dan shitsuke berpengaruh secara

simultan terhadap kinerja karyawan pada PT. Muliamakmur Elektrikatama?

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1. Tujuan Penelitian

Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran yang

mendalam dan memberikan bukti empiris mengenai sejauhmana implementasi

konsep 5S memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan di PT.

Muliamakmur Elektrikatama.

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang ada, maka penelitian ini

dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui adanya pengaruh yang signifikan antara seiri dengan kinerja

karyawan di PT.Muliamakmur Elektrikatama.

2. Untuk mengetahui adanya pengaruh yang signifikan antara seiton dengan

kinerja karyawan di PT.Muliamakmur Elektrikatama.

3. Untuk mengetahui adanya pengaruh yang signifikan antara seiso dengan

kinerja karyawan di PT.Muliamakmur Elektrikatama.

4. Untuk mengetahui adanya pengaruh yang signifikan antara seiketsu dengan

kinerja karyawan di PT.Muliamakmur Elektrikatama.

5. Untuk mengetahui adanya pengaruh yang signifikan antara shitsuke dengan

kinerja karyawan di PT.Muliamakmur Elektrikatama.

6. Untuk mengetahui apakah variabel seiri, seiton, seiso, seiketsu dan shitsuke

berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan di PT.Muliamakmur

Elektrikatama.

1.4.2. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat antara lain :

a. Bagi Penulis

Untuk dapat menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang telah

8  

Page 24: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

didapat dalam perkuliahan, sehingga penulis dapat memahami sejauhmana

penerapan teori akan dapat membantu terhadap dunia nyata, serta memperluas

wawasan tentang penerapan konsep kerja 5S pada perusahaan dan memberikan

gambaran mengenai pentingnya penerapan 5S yang baik.

b. Bagi Mahasiswa

Dapat memberikan pengetahuan yang lebih mendalam mengenai aspek-aspek

yang berkaitan dengan kinerja karyawan sehingga dapat memperluas dan

memperdalam wawasan serta pengetahuan dalam bidang ilmu manajemen

SDM dan Research and Methodology yang telah penulis dapatkan dalam

perkuliahan.

c. Bagi Perusahaan

Dapat memberikan informasi yang berharga bagi seluruh karyawan perusahaan

dan pihak manajemen perusahaan dan dapat dijadikan sebagai pedoman

maupun sebagai saran-saran yang berguna dalam melakukan kegiatan

operasional yang optimal sebagai umpan balik bagi para pekerja dalam rangka

menciptakan lingkungan fisik tempat kerja yang lebih rapi, bersih, aman, dan

nyaman. 

1.5 Definisi Istilah

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang ada, maka penelitian ini

dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :

1. Seiri

Seiri (ringkas) dalam pengertian industri adalah memilih material dengan

membuang atau memisahkan material yang tidak dapat digunakan lagi dan

menyimpan material yang masih bisa digunakan (Pramono, 2008).

2. Seiton

Seiton (rapi) yaitu menyimpan material pada lokasi semestinya atau lokasi

yang telah ditentukan (Pramono, 2008).

 

9  

Page 25: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

3. Seiso

Seiso (resik) memiliki pengertian selalu memeriksa agar kondisi lingkungan

atau peralatan selalu bersih sebelum dan sesudah penggunaan terutama saat

meninggalkan area pekerjaan (Pramono, 2008).

4. Seiketsu

Seiketsu (rawat) yaitu memastikan semua kondisi peralatan, mesin, lingkungan

dan kondisi lainnya sesuai dengan aturan yang telah disepakati dan menjaga

agar tetap terpelihara (Pramono, 2008).

5. Shitsuke

Shitsuke (rajin) dalam arti bisa seluruh prosedur kerja 5S dilaksanakan secara

ideal dan produktif disertai dengan improvisasi untuk mencapai hasil yang

lebih baik (Pramono, 2008).

6. Kinerja Karyawan

Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh

seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab

yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2009).

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

1.6.1. Lokasi Penelitian

Adapun lokasi yang menjadi objek penelitian dalam penulisan Tugas Akhir ini

adalah PT.Muliamakmur Elektrikatama yang beralamat di Jl. Jababeka VIII A,

SFB Blok B 11 V-W Kawasan Industri Jababeka, Desa Pasir Gombong,

Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi.

1.6.2. Waktu Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian dalam mengumpulkan data-data yang dibutuhkan

dalam penyusunan Tugas Akhir ini yaitu dimulai pada bulan Oktober 2014

sampai dengan bulan Maret 2015.

10  

Page 26: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

11  

1.7 Lingkup dan Batasan Penelitian

Mengingat banyaknya faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan, dengan

keterbatasan yang dimiliki penulis maka tidak semua faktor dapat dibahas dalam

penelitian ini. Adapun pembatasan masalah pada penelitian ini dilakukan dengan

tujuan agar pembahasan dapat dilakukan dengan lebih terarah dan tidak terjadi

pembahasan yang melebar. Penelitian ini dibatasi hanya pada lima variabel bebas

yaitu seiri, seiton, seiso, seiketsu, dan shitsuke dan satu variabel terikat yaitu

kinerja karyawan. Sedangkan tempat penelitian dibatasi hanya untuk karyawan

PT.Muliamakmur Elektrikatama dengan kebijakan semua karyawan melakukan

konsep 5S.

Page 27: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

BAB II

DASAR TEORI

2.1. Kinerja Karyawan

Kinerja merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan berorganisasi.

Terdapat banyak sekali definisi kinerja dan beberapa diantaranya, yaitu:

Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2010) kinerja karyawan didefinisikan

sebagai berikut :

“Kinerja karyawan (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.”

Selaras dengan teori tersebut menurut Sedarmayanti (2011) mengungkapkan

bahwa :

“Kinerja merupakan terjemahan dari performance yang berarti hasil kerja seorang pekerja, sebuah proses manajemen atau suatu organisasi secara keseluruhan, dimana hasil kerja tersebut harus dapat ditunjukkan buktinya secara konkrit dan dapat diukur (dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan)”.

Jadi dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan adalah

prestasi kerja atau hasil kerja (output) baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai

Sumber Daya Manusia (SDM) yang dicapai oleh seorang pegawai dengan standar

dan kriteria yang telah ditetapkan oleh perusahaan sesuai dengan tanggung jawab

yang diberikan kepadanya. Selain itu kinerja juga dapat dikatakan sebagai hal

yang mempengaruhi seberapa banyak mereka memberikan kontribusi kepada

organisasi yang antara lain termasuk kuantitas output, kualitas output, jangka

waktu output, kehadiran ditempat kerja, dan sikap kooperatif, yang dapat diukur

dalam standar kerja. Standar kerja untuk masing-masing karyawan mempunyai

perbedaan sesuai jenis pekerjaan, organisasi atau profesi. Standar kinerja merujuk

pada tujuan organisasi yang telah dijabarkan ke dalam tugas-tugas fungsional.

12  

Page 28: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

2.1.1. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan

Menurut Sutermeister (2011), kinerja karyawan dipengaruhi oleh sejumlah faktor

antara lain terdiri dari motivasi, kemampuan, pengetahuan, keahlian, pendidikan,

pengalaman, pelatihan, minat, sikap kepribadian, kondisi fisik dan kebutuhan

fisiologis, kebutuhan sosial dan kebutuhan egoistik.

Sedangakan menurut Mathis dan Jackson (2006) kinerja karyawan ada tiga faktor

utama yang mempengaruhi kinerja karyawan yaitu :

1. Kemampuan individual

Kemampan individual karyawan mencakup bakat, minat dan faktor

kepribadian. Tingkat keterampilan merupakan bahan mentah yang dimiliki

seorang karyawan berupa pengetahuan, pemahaman, kemampuan, kecakapan

interpersonal dan kecakapan teknis. Dengan demikian, kemungkinan seorang

karyawan akan mempunyai kinerja yang baik jika karyawan tersebut memiliki

tingkat keterampilan baik maka karyawan tersebut akan menghasilkan kinerja

yang baik pula.

2. Usaha yang dicurahkan

Usaha yang dicurahkan dari karyawan bagi perusahaan adalah etika kerja.,

kehadiran dan motivasinya. Tingkat usahanya merupakan gambaran motivasi

yang diperlihatkan karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik.

Walaupun karyawan mempunyai tingkat keterampilan untuk mengerjakan

pekerjaan, jika hanya sedikit upaya tidak akan baik pula hasilnya.

3. Dukungan organisasional

Dalam dukungan organisasional, perusahaan menyediakan fasilitas bagi

karyawan. Dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan.

Kinerja karyawan adalah apa yang mempengaruhi sebanyak mereka

memberikan kontribusi pada organisasi.

2.1.2. Metode Penilaian Kinerja

Menurut Hasibuan (2012), Dasar penilaian adalah uraian pekerjaan dari setiap

individu karyawan, karena dalam uraian pekerjaan inilah ditetapkan tugas dan

13  

Page 29: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

tanggung jawab yang akan dilakukan oleh setiap karyawan.

Penilai menilai pelaksanaan uraian pekerjaan itu baik atau buruk, selesai atau

tidak dan dikerjakan secara efektif atau tidak. Tolak ukur yang akan dipergunakan

untuk mengukur kinerja karyawan adalah standar. Secara umum standar berarti

apa yang akan dicapai sebagai ukuran untuk penilaian.

Secara garis besar standar penilaian dibedakan atas dua yaitu :

1. Tangible standard yaitu sasaran yang dapat ditetapkan alat ukurnya atau

standarnya. Adapun standar tersebut dibagi atas :

a. Standar dalam bentuk fisik yang terbagi atas : standar kuantitas, standar

kualitas dan standar waktu. Misalnya : kilogram, meter, baik-buruk, jam,

hari dan bulan.

b. Standar dalam bentuk uang yang terbagi atas standar biaya, standar

penghasilan dan standar investasi.

2. Intangible standard adalah sasaran yang tidak dapat ditetapkan alat ukur atau

standarnya.

Misalnya : standar perilaku, kesetiaan, partisipasi, loyalitas, serta dedikasi

karyawan terhadap perusahaan.

Unsur-unsur yang dinilai dalam penilaian kinerja ini adalah :

a. Loyalitas

Penilai mengukur kesetiaan karyawan terhadap pekerjaannya, jabatannya

dan organisasi. Kesetiaan ini dicerminkan oleh kesediaan karyawan menjaga

dan membela organisasi didalam maupun di luar pekerjaan dari dorongan

orang yang tidak bertanggung jawab.

b. Prestasi kerja

Penilai menilai hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas yang dapat

dihasilkan karyawan tersebut dari uraian pekerjaannya.

c. Kejujuran

Penilai menilai kejujuran dalam melaksanakan tugas-tugasnya memenuhi

perjanjian, baik bagi dirinya sendiri maupun terhadap orang lain.

14  

Page 30: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

d. Kedisiplinan

Penilai menilai disiplin karyawan dalam mematuhi peraturan-peraturan yang

ada dan melakukan pekerjaannya sesuai dengan instruksi yang diberikan

kepadanya.

e. Kreatifitas

Penilai menilai kemampuan karyawan dalam mengembangkan

kreatifitasnya untuk menyelesaikan pekerjaannya, sehingga bekerja lebih

berdaya guna dan berhasil guna.

f. Kerjasama

Penilai menilai kesediaan karyawan berpatisipasi dan bekerja sama dengan

karyawan lainnya secara vertikal atau horizontal di dalam pekerjaan

sehingga hasil pekerjaan akan semakin baik.

g. Kepemimpinan

Penilai menilai kemampuan untuk memimpin, berpengaruh, mempunyai

pribadi yang kuat, dihormati, berwibawa dan dapat memotivasi orang lain

atau bawahannya untuk bekerja secara efektif.

h. Kepribadian

Penilai menilai karyawan dari sikap perilaku, kesopanan, periang, disukai,

memberi kesan menyenangkan, memperlihatkan sikap yang baik, serta

berpenampilan simpatik dan wajar.

i. Prakarsa

Penilai menilai kemampuan berpikir yang orisinal dan berdasarkan inisiatif

sendiri untuk menganalisis, menilai, menciptakan, memberikan alasan,

mendapatkan kesimpulan dan membuat keputusan penyelesaian masalah

yang dihadapinya.

j. Kecakapan

Penilai menilai kecakapan karyawan dalam menyatukan dan menyelaskan

bermacam-macam elemen yang semuanya terlibat didalam penyusunan

kebijaksanaan dan didalam situasi manajemen.

k. Tanggung jawab

Penilai menilai kesediaan karyawan dalam mempertanggung jawabkan

kebijaksanaannya ,pekerjaan dan hasil kerjanya, saran dan prasarana yang

15  

Page 31: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

dipergunakannya, serta perilaku kerjanya.

Adapun, Metode penilaian kinerja karyawan menurut Mathis dan Jackson (2006)

yaitu :

1. Metode penilaian kategori

Metode yang paling sederhana dalam menilai kinerja adalah metode penilaian

kategori. Metode penelitian yang paling umum adalah :

a. Skala penilaian grafis: skala yang memungkinkan penilai untuk menandai

kinerja karyawan pada rangkaian kesatuan.

b. Checklist: alat penilai kinerja yang menggunakan daftar peryataan atau kata-

kata yang di beri tanda oleh penilai

2. Metode perilaku/tujuan

Metode perilaku/tujuan terdiri dari:

a Pendekatan penilaian perilaku: menilai lebih pada perilaku karyawan

dibandingkan karakteristik yang lainnya.

b Manejemen berdasarkan tujuan: menentukan tujuan-tujuan kinerja yang di

sepakati oleh seorang karyawan dan manajernya untuk dicapai dalam jangka

waktu tertentu.

2.2. Konsep 5S

2.2.1. Pengertian 5S

5S dalam bahasa Jepang yaitu seiri, seiton, seiso, seiketsu dan shitsuke, yang

dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi 5R (ringkas, rapi, resik, rawat dan

rajin). Adapun makna dalam bahasa Indonesia menurut Pusat Produktivitas

Nasional (1991) yaitu (sisih, susun, sasap, sosoh, suluh) yang bertujuan untuk

meminimalisir segala bentuk pemborosan seperti material, waktu, mesin, ruangan,

pekerja dan uang. Konsep 5S pada dasarnya merupakan proses perubahan sikap

yang disertai dengan pelatihan dan penerapan secara terus menerus sehingga

terbiasa. Menurut Takahashi Osada dalam bukunya Sikap Kerja 5S (2004), 5S

merupakan proses perubahan sikap dengan menerapkan pemilahan, penataan,

permbersihan, pemeliharaan dan pembiasaan di tempat kerja.

16  

Page 32: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

Penerapan konsep 5S dengan teknik yang baik di perusahaan merupakan

persyaratan yang harus dilakukan untuk mencapai peningkatan kinerja yang

optimal. Upaya meningkatkan kinerja karyawan merupakan salah satu cara untuk

menciptakan daya saing perusahaan pada era globalisasi ekonomi serta

perdagangan bebas. Dorongan keinginan perusahaan untuk mendapatkan hasil

yang optimal dengan waktu yang relatif singkat sering dilakukan dengan cara-cara

lompatan besar yang pada akhirnya menghabiskan dana yang cukup tinggi.

2.2.2. Latar Belakang 5S

Kata 5S berasal dari budaya kerja yang diterapkan oleh perusahaan-perusahaan di

Jepang, yaitu kaizen. Kaizen menurut Imai (2005) adalah kemajuan dan perbaikan

terus menerus dalam kehidupan seseorang, kehidupan berumah tangga, kehidupan

bermasyarakat dan kehidupan kerja. Kaizen (改善) terdiri dari dua huruf kanji

yakni 改 (kai) artinya perubahan dan 善 (zen) artinya kebaikan. Dengan kata lain

dapat disimpulkan bahwa definisi kaizen adalah perbaikan yang

berkesinambungan (continuous improvement process) dengan keikutsertaan

seluruh karyawan dan top management dalam bentuk apapun pada suatu

perusahaan guna memperbaiki kinerja, meningkatkan mutu dan produktivitas.

Kaizen sangat penting untuk menjelaskan perbedaan antara pandangan orang

Jepang dengan pandangan orang Barat terhadap manajemen. Perbedaan yang

paling penting antara konsep manajemen Jepang dan Barat yakni cara berfikirnya.

Konsep kaizen berorientasi pada proses, sedangkan cara berfikir Barat yaitu

tentang pembaharuan yang berorientasi pada hasil (Imai, 2005).

Menurut Tazakigroup (2000), kaizen memiliki empat konsep kerja, yakni :

1. Konsep PDCA (Plan, Do, Check, Action)

Langkah pertama dari kaizen adalah menerapkan siklus PDCA (plan, do, check

action) sebagian sarana yang menjamin terlaksananya kesinambungan dari

kaizen.

17  

Page 33: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

2. Konsep 5S (Seiri, Seton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke)

Ruang lingkup dari pelatihan dan penerapan konsep 5S yaitu menerapkan

pemilahan, penataan, pembersihan, pemeliharaan dan pembiasaan di tempat

kerja. Bila tempat kerja tertata rapi, bersih, aman, dan nyaman maka

kemudahan bekerja perorangan dapat tercapai sehingga angka kecelakaan,

tingkat kelelahan dan pemborosan berkurang.

3. Konsep 3M (Muda, Mura, Muri)

Konsep ini dibentuk untuk mengurangi banyaknya proses kerja, meningkatkan

mutu, mempersingkat waktu dan mencapai efisiensi.

4. Konsep 5W + 1H

Salah satu pola pikir untuk menjalankan roda PDCA dalam kegiatan kaizen

adalah dengan teknik bertanya dengan pertanyaan dasar 5 W + 1 H (what, who,

why, where, when dan how).

2.3. Manfaat Penerapan Konsep 5S

Konsep 5S membawa banyak manfaat, khususnya dari segi ekonomi yaitu

meningkatkan sumber daya manusia, mutu, kualitas, kuantitas serta lingkungan.

Maka dapat dikatakan bahwa manfaat utama dari penerapan 5S adalah :

1. Efisien

Menghasilkan produk sesuai dengan jadwal yang didasarkan pada permintaan

pelanggan.

2. Memproduksi dalam jumlah kecil (small lot size)

Memproduksi dalam jumlah kecil sesuai dengan permintaan pelanggan akan

menghemat biaya dan sumber daya selain menghilangkan persediaan barang

dalam proses yang merupakan sejenis pemborosan yang dapat dihindari dengan

menggunakan penjadwalan proses produksi.

3. Menghilangkan pemborosan

Aktifitas produksi pantang menerima, pantang memproses dan pantang

menyerahkan produk cacat kepada pemasok dengan mengurangi jumlah barang

yang datang, menghilangkan persediaan penyangga, mengurangi biaya

18  

Page 34: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

pembelian, memperbaiki penangganan bahan baku, tercapainya persediaan

dalam jumlah kecil dan mendapatkan pemasok yang dapat dipercaya.

4. Memperbaiki aliran produksi

Penataan produksi dilakukan dengan berpedoman pada lima konsep disiplin

kerja yaitu konsep 5S.

5. Penyempurnaan kualitas

Menyempurnakan kualitas produk dengan melihat prinsip manajemen, yaitu

memelihara pengendalian proses dan membuat semua orang bertanggungjawab

terhadap tercapainya mutu, meningkatkan pandangan manajemen terhadap

mutu, terpenuhinya pengendalian mutu produk, memberikan wewenang kepada

karyawan untuk mengadakan pengendalian mutu produk dan tercapainya

komitmen terhadap pengendalian mutu jangka panjang.

6. Menciptakan orang-orang yang tanggap

Penerapan konsep ini tidak lagi menggunakan aspek keuangan, pemasaran, dan

SDM, tetapi dengan melatih kedisiplinan dan tanggung jawab karyawan

terhadap tercapainya produk yang baik dan mencegah terjadinya kesalahan.

7. Menghilangkan ketidakpastian

Menghilangkan ketidakpastian pembelian barang dengan pemasok dengan cara

menjalin hubungan abadi dan memiliki satu pemasok yang lokasinya

berdekatan dengan perusahaan agar pemasok selalu percaya dengan

pelanggannya.

8. Pemeliharaan jangka panjang

Karakteristik pemeliharaan jangka panjang yaitu dengan berpegang pada

kontrak jangka panjang, fleksibilitas dalam pemesanan barang, pemesanan

dalam jumlah kecil yang dilakukan berkali-kali serta mengadakan perbaikan

mutu secara terus menerus dan berkesinambungan.

Konsep 5S memberikan awal yang lebih baik untuk melihat dan mencegah segala

bentuk permasalahan dan penyimpangan terjadi. Jika dalam pemeriksaan muncul

permasalahan dari peralatan atau mesin yang sama dimana sebelumnya telah

diperbaiki, maka hal yang selanjutnya dilakukan adalah melakukan evaluasi. Akar

19  

Page 35: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

dari setiap permasalahan harus segera ditelusuri dan dihilangkan agar tidak

mengganggu kinerja para karyawan pada suatu perusahaan.

2.4. Seiri

Merupakan langkah awal implementasi 5S. Seiri berarti ringkas yang dalam

pengertian industri adalah memilih material dengan membuang atau memisahkan

material yang tidak dapat digunakan lagi dan menyimpan material yang masih

dapat digunakan (Pramono, 2008). Tujuan Seiri adalah untuk memaksimalkan dan

mengoptimalkan lokasi yang ada hanya untuk material yang dapat digunakan saja

(Gaspersz, 2007).

Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam penerapan konsep seiri adalah

mencari penyebab dan membuang yang sudah tidak diperlukan yaitu dengan

adanya klasifikasi barang, penanganan penyebab, seni membuang barang dan

dasar pemilahan. Berikut ini adalah penjelasannya :

1. Klasifikasi barang

Pembuatan daftar persediaan barang pun merupakan cara untuk menyusun

barang, memutuskan mana yang penting dan mana yang tidak penting,

kemudian menyiapkan barang yang sudah diklasifikasikan sesuai prioritas.

Membuang barang persediaan yang sudah tidak diperlukan atau membuat

perubahan berkala sesuai permintaan, merupakan cara lain agar karyawan tahu

penempatan dan tata letak barang. Maka kunci pokok untuk

mengklasifikasikan barang yang baik adalah kemampuan untuk membuat

keputusan tentang frekuensi pemakaian dan tata letak penyimpanan barang.

2. Penanganan penyebab

SDM (Sumber Daya Manusia) merupakan penyebab utama dalam kegiatan

industri di perusahaan. Kecenderungan baru dalam perindustrian sekarang ini

sangat memperhatikan ketepatan dan menyadari bahwa pengendalian

lingkungan merupakan bagian penting untuk menjamin kualitas produk. Dalam

sebuah pabrik, karyawan akan mencari tahu kebocoran sampai ke sumbernya

hanya karena menemukan noda setetes minyak yang bocor dari mesin.

20  

Page 36: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

Ada banyak alasan mengapa pegawai sulit melaksanakan dan memaksakan

kebijakan untuk melacak masalah kekotoran diarea kerja sampai ke sumbernya.

Beberapa diantaranya adalah :

a. Orang menganggap keadaan itu sebagai sesuatu yang biasa

Tidak menyadari bahwa keadaan dapat berubah menjadi sangat baik,

menganggap selalu dan akan selalu demikian.

b. Terlalu banyak masalah

Ada mesin yang rusak dan peralatan kerja yang tidak berguna lagi, sehingga

keadaan tersebut begitu parah dan tidak mungkin melacak masalah sampai

ke sumbernya.

c. Terbiasa menyerah dan kalah

Seringkali pegawai menyadari sulitnya memelihara kebersihan dan telah

pasrah dengan adanya kotoran dari segala masalah yang menyertainya.

d. Kurangnya teknologi

Pegawai tidak cukup menyadari akan pentingnya perbaikan di bidang

teknologi yang sangat diperlukan atau untuk mengimplementasikannya,

meskipun sebenarnya mereka tahu akan pentingnya manfaat teknologi untuk

kelancaran dalam bekerja.

3. Seni membuang barang

Profesor Yuji Aida dari Universitas Kyoto-Jepang, menjalankan pemilahannya

dengan apa yang disebut metode Aida. Beliau berpendapat bahwa menyimpan

suatu barang atau informasi dengan tidak membedakan kepentingannya hanya

membutuhkan tempat ekstra dan menambah lebih banyak pekerjaan. Jika pergi

ke universitas setiap hari, mengambil surat-surat dari kotak surat di gedung

kantor dan membacanya di tangga dan di lorong utama sepanjang perjalanan ke

ruangannya. Sambil berjalan memisahkan surat yang ingin disimpannya

dengan yang tidak. Kemudian surat yang tidak lagi diperlukan dibuang ke

dalam tempat sampah tepat di depan pintu kantornya. Dengan melakukan ini,

berarti tidak tersisa sebuah surat pun yang belum dipegang pada saat duduk

dikursinya. Pemilahan sebenarnya adalah seni membuang barang yang tidak

diperlukan.

21  

Page 37: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

4. Inisiatif menyimpan barang

Karyawan harus memiliki inisiatif untuk memutuskan pentingnya suatu barang,

mengurangi persediaan barang yang tidak diperlukan, dan memastikan barang

dan peralatan yang diperlukan disimpan dalam jarak dekat supaya lebih efisien

ketika dicari.

5. Dasar pemilahan

Salah satu kunci pokok pemilahan adalah mendefinisikan apa yang termasuk

dalam pemilahan. Walaupun telah dinyatakan sebelumnya bahwa pemilahan

adalah seni membuang barang, pernyataan tersebut mungkin harus diperbaiki,

karena membuang barang hanya merupakan langkah awal meskipun langkah

awal yang penting. Maka mulailah dengan membuang segala sesuatu yang

tidak perlu. Sambil melakukan itu, sebaiknya perhatikan dengan cermat

peralatan yang tidak berfungsi dengan baik dan suku cadang yang rusak.

Gagasan untuk membuang segala sesuatu yang tidak diperlukan membutuhkan

penilaian dari pihak manajemen perusahaan. Klasifikasi barang menurut

kepentingan, penanganan penyebab, seni membuang barang, inisiatif dalam

menyimpan barang dan peralatan serta dasar pemilahan bertujuan supaya

karyawan dapat bekerja dengan nyaman dan efisien.

2.5. Seiton

Seiton berarti rapi dalam arti menyimpan material pada lokasi semestinya atau

lokasi yang telah ditentukan (Pramono, 2008). Tujuan seiton ini adalah

mempermudah pencarian barang yang bersangkutan jika dibutuhkan di kemudian

hari, terutama jika dicari oleh orang lain yang sebelumnya tidak mengetahui

lokasi penyimpanannya (Gaspersz, 2007). Seiton memungkinkan pekerja dengan

mudah mengenali dan mengambil kembali perkakas dan material, dan dengan

mudah mengembalikannya ke lokasi di dekat area kerja. Jika segala sesuatu

disimpan sesuai tempatnya demi mutu dan keamanan, berarti karyawan memiliki

tempat kerja yang rapi sekaligus meningkatkan efisiensi waktu kerja.

22  

Page 38: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

Oleh karena itu, untuk membuat tempat kerja yang rapi perlu diterapkan langkah-

langkah yaitu dengan menerapkan prinsip penataan yang tepat, penyimpanan

fungsional, menentukan tempat barang yang tepat, menghilangkan waktu mencari

barang dan mentaati aturan penyimpanan.

1. Prinsip penataan yang tepat

Langkah pertama ialah prinsip penataan yang tepat untuk barang-barang secara

tepat. Sudah tentu harus ada kriteria untuk menentukannya. Jika tidak ada

kriteria dan pola tertentu, tidak mungkin seseorang mengetahui dimana

tempatnya yang tepat dan ini berarti akan diperlukan waktu lebih banyak untuk

menyimpan atau mengambilnya. Penataan berarti menstandarkan tempat

penyimpanan sesuai dengan kebutuhan dan seberapa banyak barang yang akan

disimpan. Semua itu dirancang untuk membantu menemukan segala sesuatu

pada saat diperlukan tanpa kehilangan waktu yang seharusnya tidak perlu

untuk mencari dan membongkar dan diatur sedemikian rupa agar barang

ataupun peralatan kerja mudah ditemukan kembali.

2. Penyimpanan fungsional

Penyimpanan harus didasarkan pada seberapa banyak yang ditangani dan

seberapa cepat menemukannya saat diperlukan. Seringkali dimulai dengan

memutuskan apa yang harus dilakukan yaitu :

a. Barang yang tidak dapat lagi dipergunakan dibuang.

b. Menyimpan barang yang sudah tidak pernah digunakan untuk keperluan

tidak terduga.

c. Simpan sejauh mungkin barang-barang yang hanya digunakan sewaktu-

waktu saja.

d. Barang yang kadang atau sering digunakan disimpan ditempat kerja atau

dekat dengan tempat kerja.

3. Menentukan tempat barang yang tepat

Ada sejumlah contoh menentukan tempat barang yang tepat dalam kehidupan

sehari-hari. Salah satu diantaranya adalah tempat parkir. Semua kendaraan

diparkir sesuai klasifikasi jenis kendaraan dan ditempatkan secara efisien agar

setiap kendaraan dapat keluar dengan mudah. Demikian juga tentang

23  

Page 39: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

perencanaan tata letak sistematis, manajemen gudang, dan cara penyimpanan

peralatan kerja diperusahaan.

4. Kurangi waktu mencari barang

Penataan barang yang tepat, menyimpan barang secara fungsional dan

menentukan tempat untuk barang yang tepat harus dilakukan secara cepat dan

efisien dalam proses pencarian agar tidak banyak waktu yang terpakai.

5. Taat aturan penyimpanan

Langkah yang kelima ialah mentaati aturannya. Ini berarti selalu menyimpan

kembali barang ke tempatnya semula. Kedengarannya memang mudah, akan

tetapi yang sulit adalah pelaksanaannya. Langkah ini akan menentukan apakah

persediaan barang yang diperlukan masih tersedia atau tidak.

2.6. Seiso

Seiso berarti resik yaitu bersih memeriksa agar kondisi lingkungan atau peralatan

selalu bersih sebelum dan sesudah penggunaan terutama saat meninggalkan area

pekerjaan (Pramono, 2008). Membersihkan bukan hanya berarti membuang

sampah dan menghilangkan kotoran serta menjadikannya lebih bersih. Meskipun

pembersihan rutin dilakukan oleh setiap perusahaan pada tiap tempat kerja, mesin

dan perkakas kerja, karyawan juga perlu memperhatikan agar semua aktivitas

tersebut cenderung mengurangi kerusakan mesin akibat tumpahan minyak, abu

dan sampah. Berikut ini adalah beberapa langkah-langkah yang diperlukan untuk

menjaga kebersihan di area kerja maupun di lingkungan perusahaan.

1. Memperhatikan tiga aspek kerja (pakaian, peralatan dan tempat kerja).

2. Prosedur pembersihan dan inspeksi.

3. Analisis penyebab kekotoran.

4. Menciptakan tempat kerja yang kondusif

5. Partisipasi program kebersihan.

Tujuan seiso adalah menjaga atau memelihara agar area kerja tetap bersih

(Gaspersz, 2007). Mencapai keadaan tanpa kotoran dengan pertimbangan bahwa

aktivitas membersihkan memberikan dampak terhadap kualitas, keselamatan,

24  

Page 40: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

moral dan aspek operasional lainnya. Seiso berusaha mencapai keadaan tanpa

kotoran dan menghilangkan kerusakan-kerusakan dan kesalahan-kesalahan kecil

pada saat pemeriksaan.

2.7. Seiketsu

Seiketsu berarti rawat yaitu memastikan semua kondisi peralatan, mesin,

lingkungan dan kondisi lainnya sesuia dengan aturan yang telah disepakati dan

menjaga agar tetap terpelihara (Pramono, 2008). Tujuan dari Seiketsu adalah

memelihara seiri, seiton dan seiso. Sasaran yang ingin dicapai dalam penerapan

Seiketsu adalah menjaga dan memelihara kondisi area kerja tetap ringkas, rapi dan

bersih (Takashi Osada, 2004). Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian seiketsu

adalah mempertahankan atau merawat hasil-hasil yang telah dicapai 3S

sebelumnya dengan membakukannya dengan manajemen standarisasi dalam suatu

sistem pengendalian perusahaan.

Dengan demikian perawatan mencakup pemilahan, penataan dan kebersihan

barang dan peralatan kerja diperlukan langkah-langkah seperti :

1. Kontrol ekstra

Keterampilan untuk melakukan kontrol ekstra biasanya mengarah kepada

daerah yang memerlukan perhatian khusus, sebenarnya hal ini tidak mudah

dipahami oleh setiap orang. Salah satu cara untuk mengontrol ekstra adalah

terus memeriksa kembali segala aspek yang ada di area kerja dengan mengacu

kepada konsep 3S sebelumnya. Langkah ini bertujuan untuk mengusahakan

agar tempat kerja yang sudah menjadi baik dapat selalu terpelihara. Di tempat

kerja yang terawat, kerawanan dan penyimpangan dapat segera dikenali

sehingga berbagai masalah dapat dicegah sedini mungkin.

Akan tetapi ada batasan-batasan tertentu yang dilakukan manajemen dalam

pemeriksaan seperti memperhatikan tanda peringatan terhadap apa yang harus

diperhatikan dan peralatan apa saja yang berbahaya. Tanda-tanda ini dipasang

sehingga pasti akan terlihat. Ada sejumlah besar bagian dan fungsi peralatan

25  

Page 41: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

yang harus diperiksa dan ada pula sejumlah tempat yang memerlukan kontrol

secara visual.

2. Pengendalian manajemen visual

Langkah ini dilakukan dengan cara menata atau mengurutkan barang dan

peralatan kerja berdasarkan alur proses kerja dan juga menatanya berdasarkan

waktu pemakaiannya serta pengendalian manajemen secara visual dengan label

atau tanda dengan maksud barang lebih cepat mudah ditemukan sehingga

terdapat keteraturan di tempat kerja. Manfaat dari pengendalian manajemen

visual adalah supaya pekerja maupun tamu ditempat kerja dapat dengan mudah

mengetahui situasi area kerja secara langsung bahkan tanpa harus bertanya

kepada petugas yang bekerja. Ada beberapa gambaran tentang berbagai jenis

peragaan kontrol visual yang dibutuhkan untuk penerapannya, diantaranya

yaitu :

a. Peragaan untuk membantu karyawan mencegah melakukan kesalahan saat

bekerja.

b. Pemberian tanda atau label terhadap barang atau peralatan yang berbahaya.

c. Indikasi dimana barang harus diletakkan penandaan peralatan.

d. Peringatan untuk berhati-hati dan cara operasi peragaan pemeliharaan

preventif.

e. Instruksi.

Berikut adalah contoh label dan kode warna sebagai pengendalian manajemen

visual dalam mengorganisir tempat kerja :

26  

Page 42: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

Tabel 2.1. Label dan Kode Warna Pengendalian Manajemen Visual

No. Label Keterangan

1.

- Batas area kerja - Batas ruangan kerja - Batas jalur lalu lintas

2.

- Produk jadi - Sarana umum - Barang / bahan baku

3.

- Sarana keselamatan - Sarana darurat dan evakuasi - Jalur pejalan kaki

4.

- Barang atau bahan yang akan diproses

5.

- Bahan / barang inspeksi QC

6.

- Produk / bahan ditolak (reject) - Sisa pekerjaan yang tidak terpakai - Tanda berenti

7.

- Rak / Lemari - Meja - Perlengkapan peralatan / mesin

8.

- Area terbatas untuk tujuan operasional

9.

- Mesin / alat berbahaya - Area terbatas untuk keselamatan - Sarana darurat kebakaran

10.

- Zona berbahaya

Sumber : Diolah dari berbagai sumber,2015

Dalam hal ini perusahaan perlu merancang dan merevisi standar dan alat yang

diperlukan untuk mengidentifikasi ketidaknormalan sehingga pekerjaan akan jauh

lebih lancar dan hasilnya akan lebih baik.

3. Indikator warna

Indikator warna atau tanda dapat diletakkan langsung pada papan penunjuk

pada kontrol produksi dan status persediaan, misal warna hijau menyatakan

27  

Page 43: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

kondisi wajar, warna kuning berarti waspada dan merah berarti segera

ditangani. Banyak alat ukur dan pemantau yang terdapat di pabrik, seperti

pengukur temperatur dan lain sebagainya.

4. Standar kerja

Standar kerja sangat penting untuk menunjukan cara kerja yang benar terutama

bagi operator. Contohnya yaitu dengan membuat struktur kerja agar para

karyawan dapat mengetahui apa yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya.

Standar kerja perlu untuk meningkatkan motivasi bagi pegawai yang sudah

bekerja selama lebih dari lima tahun agar mereka selalu bekerja dengan benar.

Manajemen dapat dengan mudah menemukan penyimpangan bila standar kerja

terjaga di tempat kerja. Standar kerja yang terjaga meningkatkan konsentrasi

bagi para pekerja. Standar kerja sebaiknya dibuat tidak terlalu rumit. Cukup

dengan membuat butir standar tentang job description, kapan waktu bekerja

dan istirahat, serta apa saja peralatan kerja

5. Mempertahankan 3S

Apabila seiri, seiton dan seiso telah dapat dilakukan dengan benar, selanjutnya

kondisi ini harus dipertahankan agar karyawan dapat selalu melakukan tiga

konsep disiplin kerja tersebut kapanpun dan dimanapun.

2.8. Shitsuke

Shitsuke berarti rajin dalam arti bisa seluruh prosedur kerja 5S dilaksanakan

secara ideal dan produktif disertai dengan improvement untuk mencapai hasil

yang lebih baik (Pramono, 2008). Tujuan utama dari prinsip kerja shitsuke adalah

menjamin keberhasilan dari kontinuitas prinsip kerja 5S sebagai suatu disiplin

(Gaspersz, 2007). Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa shitsuke adalah

metode yang digunakan untuk memotivasi pekerja agar terus menerus melakukan

dan ikut serta dalam kegiatan 4S serta membuat pekerja terbiasa melakukannya.

Adapun langkah-langkah dalam implementasi shitsuke yaitu :

1. Pertemuan dan komunikasi berkala Usahakan pertemuan berkala para karyawan di tempat kerja.

28  

Page 44: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

2. Positive thinking dalam bekerja Karyawan harus selalu berfikir positif agar dapat menghadirkan kebahagiaan,

sukacita, kesehatan serta kesuksesan dalam situasi dan segala tindakan dalam

bekerja. 3. Perbaikan target bersama

Perusahaan harus melakukan perbaikan target bersama dengan karyawan dalam

upaya keselarasan antara tujuan organisasi dengan setiap individu para pegawai

untuk meningkatkan kinerja perusahaan. 4. Lakukan hal yang benar sebagai pembiasaan

Pembiasaan adalah melakukan suatu pekerjaan secara berulang-ulang tanpa

unsur paksaan. Permasalahan yang sering dihadapi perusahaan adalah kelalaian

karyawan terhadap pemakaian atribut dan perlengkapan keselematan kerja.

Apabila diselaraskan dengan tindakan-tindakan yang baik, maka mengubah

kebiasaan buruk dan menciptakan kebiasaan baik. Begitu juga pengaruhnya

terhadap kinerja. Para pegawai akan senantiasa melakukan pekerjaannya

dengan baik sehingga target perusahaan dapat tercapai. Dalam melaksanakan

standar keselamatan kerja, karyawan akan terbiasa menggunakan atribut dan

perlengkapan keselamatan kerja sesuai standar yang ditetapkan perusahaan.

5. Tanggung jawab 5S Tanggung jawab terhadap 5S ditentukan dan diintegrasikan karyawan dalam

tugas sehari-hari sesuai dengan perjanjian kontrak dengan perusahaan. Untuk

menjamin kinerja implementasi 5S agar tepat sasaran, maka diperlukan tahapan

inspeksi atau evaluasi 5S. Pelaksanaan evaluasi tersebut sebaiknya dilakukan

secara terjadwal dan untuk jangka panjang sehingga perbaikan akan kualitas,

mutu dan kinerja secara dapat meningkat.

Menurut pendapat para ahli, konsep disiplin kerja Jepang ini selanjutnya

dikonversi menjadi konsep disiplin kerja Indonesia, yaitu 5R, 5S, 5P dan 5K

dengan rincian sebagai berikut :

29  

Page 45: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

Tabel 2.2. 5S Dalam Bahasa Jepang dan Indonesia

Jepang Indonesia 5S 5R 5S 5P 5K

1S Seiri Ringkas Sortir Sisih Pemilahan Ketertiban 2S Seiton Rapi Susun Susun Penataan Kerapihan 3S Seiso Resik Sapu Sasap Pembersihan Kebersihan 4S Seiketsu Rawat Standari-

sasi Sosoh Penjagaan Kelestarian

5S Shitsuke Rajin Swa-disiplin

Suluh Penyadaran Kedisiplinan

Sumber : Diolah dari berbagai sumber,2015

Apabila langkah-langkah tersebut dapat dilaksanakan tanpa unsur paksaan, maka

kebiasaan ini menjadi pelumas dalam hubungan kerja disamping memberikan rasa

aman dan rasa diterimanya karyawan dalam manajemen perusahaan. 5S tidak

hanya diaplikasikan pada perusahaan manufaktur saja, tetapi telah berhasil

diterapkan pada berbagai jenis usaha dan bisnis, baik produk maupun jasa.

2.9. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.3. Penelitian-penelitian Terdahulu

No. Peneliti Judul Variabel Hasil Penelitian

1. Abdul Charish (2013)

Pengaruh Budaya 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke) terhadap kinerja karyawan PT.PLN (Persero) Area Gresik

Seiri (X1), Seiton (X2), Seiso (X3), Seiketsu (X4), Shitsuke (X5) & Kinerja (Y)

Variabel Seiri dan Shitsuke berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan sedangkan variabel Seiton, Seiso, dan Seiketsu tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan.

30  

Page 46: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

2. Nina Agustin dan Hari Purnomo (2013)

Implementasi 5S Pada CV.Valasindo Menggunakan Pendekatan Ergonomi Partisipatori

Konsep 5S (X1), Metode Ergonomi Partisipatori (X2), Efektivitas Kerja (Y1) & Produktivitas Karyawan (Y2)

Variabel Konsep 5S dan Metode Ergonomi Partisipatori memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Efektivitas Kerja dan Produktivitas Karyawan.

3. Okye Dian Sandika, Danar Susilo Wijayanto dan Budi Harjanto (2012)

Implementasi Budaya 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin) Di Unit Machinery and Tool (UMT) PT.Mega Andalan Kalasan

Ringkas (X1), Rapi (X2), Resik (X3), Rawat (X4), Rajin (X5), Produktivitas (Y1), Efisiensi (Y2), Kualitas Kerja (Y3), & Keselamatan Kerja (Y4)

Variabel Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Produktivitas, Efisiensi, Kualitas Kerja dan Keselamatan Kerja.

4. Muhammad Fery Zamzami (2011)

Analisis Pengaruh Penerapan Budaya Jepang Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada PT.Indopherin Jaya Probolinggo)

Seiri (X1), Seiton (X2), Seiso (X3), Seiketsu (X4), Shitsuke (X5) & Kinerja (Y)

Variabel Seiri, Seiso dan Shitsuke berpengaruh terhadap kinerja karyawan sedangkan variabel Seiton dan Seiketsu tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

5. Limyda T.O.F. Rinta (2008)

Pengaruh Implementasi Program 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke) Budaya Jepang Terhadap Efektifitas Organisasi Pada PT.Yamaha Indonesia Motor Manufacturing

Seiri (X1), Seiton (X2), Seiso (X3), Seiketsu (X4), Shitsuke (X5) & Efektifitas (Y)

Variabel Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke memiliki pengaruh yang positif dan signifkan terhadap efektifitas karyawan.

Sumber : Diolah dari berbagai sumber,2015

31  

Page 47: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

2.9.1. Hasil Penelitian Terdahulu

Berdasarkan tabel 2.3 diatas terdapat beberapa penelitian terdahulu yang menjadi

referensi dalam penelitian ini, adapun hasil dari penelitian-penelitian tersebut

antara lain:

1. Pengaruh Budaya 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke) Terhadap

Kinerja Karyawan PT.PLN (Persero) Area Gresik (Abdul Charish, 2013)

Dari hasil analisis secara parsial dengan tingkat kesalahan 5% variabel yang

berpegaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan adalah seiri dan

shitsuke pada tingkat signifikansi p < 5%, sedangkan seiton, seiso dan Seiketsu

tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan karena pada

tingkat signifikansi p > 5%.

2. Implementasi 5S Pada CV. Valasindo Menggunakan Pendekatan

Ergonomi Partisipatori (Nina Agustin dan Hari Purnomo, 2013)

Berdasarkan Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah penerapan delapan

aspek makro ergonomi secara umum telah terlaksanakan dengan baik hanya

saja terdapat permasalahan pada kondisi informasi pada divisi packing

CV.Valasindo. Untuk itu dilakukan penataan ulang kondisi kerja menggunakan

metode 5S. Dalam melakukan penataan ulang ini yang menggunakan metode

ergonomi partisipatori, dibutuhkan keterlibatan pekerja, manajemen dan ahli

ergonomi dalam menentukan perbaikan kondisi informasi yang akan

dilakukan. Metode 5S yang digunakan memberikan dampak positif terhadap

kondisi informasi khususnya tata letak barang pada divisi packing

CV.Valasindo. Hasil pengolahan data diperoleh probabilitas kurang dari 0,05,

sehingga didapat kesimpulan bahwa ada perbaikan kondisi kerja menjadi lebih

efektif sesudah diterapkannya metode 5S. Untuk peningkatan produktivitas

packing sebelum dan sesudah dilakukan metode 5S meningkat sebesar 12,5 %

dengan jumlah packing sebesar 434 unit kursi per bulan dan setelah penerapan

5S sebesar 488 unit kursi per bulan.

32  

Page 48: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

3. Implementasi Budaya 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin) Di Unit

Machinery and Tool (UMT) PT.Mega Andalan Kalasan (Okye Dian

Sandika, Danar Susilo Wijayanto dan Budi Harjanto, 2012)

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, secara garis besar dapat

disimpulkan bahwa Penerapan budaya 5R oleh karyawan di Unit Machinery

and Tool (UMT) PT. Mega Andalan Kalasan telah dilakukan dengan baik.

Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara budaya kerja 5R (ringkas,

rapi, resik, rawat dan rajin) terhadap produktivitas, efisiensi, kualitas kerja dan

keselamatan kerja. Implementasi budaya 5R dapat dilihat dengan banyaknya

kegiatan meliputi kedisiplinan kegiatan ringkas, kegiatan rapi, kegiatan resik,

kegiatan rawat, dan kegiatan rajin.

4. Analisis Pengaruh Penerapan Budaya Jepang Terhadap Kinerja

Karyawan (Studi Pada PT.Indopherin Jaya Probolinggo) (Muhammad

Fery Zamzami, 2011)

Berdasarkan hasil analisis secara parsial, variabel yang berpengaruh secara

signifikan terhadap kinerja karyawan adalah seiri/ringkas, seiso/resik, dan

shitsuke/rajin. Sedangkan variabel seiton/rapi dan seiketsu/rawat tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan dengan level of

significant 5%. Budaya kerja 5S PT.Indopherin Jaya Probolinggo dalam

penelitian ini mampu menjelaskan perubahan kinerja karyawan sebesar 68,5%

sedangkan sisanya 31,5% dijelaskan oleh variabel bebas sumber daya manusia

lainnya yang tidak diteliti.

5. Pengaruh Implementasi Program 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan

Shitsuke) Budaya Jepang Terhadap Efektifitas Organisasi Pada

PT.Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (Limyda T.O.F. Rinta, 2008)

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang relatif sedang

antara seiri, seiton, seiso, seiketsu dan shitsuke dengan efektifitas organisasi.

Terdapat pengaruh yang positif antara program 5S terhadap efektifitas

organisasi adalah signifikan. Koefisien korelasi dan regresi menunjukkan

33  

Page 49: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

pengaruh sedang 5S terhadap efektifitas organisasi karena dipengaruhi oleh

beberapa faktor penting lainnya seperti sumber daya manusia (SDM) yang

berkualitas dengan diadakannya pelatihan, faktor metode, modal, material dan

teknologi, mesin atau peralatan.

2.10. Kerangka Teoritis

Berdasarkan atas teori-teori dan penelitian sebelumnya seperti yang telah

diuraikan diatas, sehingga dalam penelitian ini dapat dibuat kerangka teori seperti

yang digambarkan dalam gambar 2.1. dan dibantu dengan keterangan deskirptif

mengenai berbagai variabel untuk dapat membantu mempermudah pemahaman.

H1

H2

H3

H4

H5

H6

Shitsuke (X5)

Seiketsu (X4)

Kinerja Karyawan (Y)

Seiso (X3)

Seiton (X2)

Seiri (X1)

Gambar 2.1. Kerangka Teoritis Sumber : Diolah dari berbagai sumber,2015

Alasan penulis meggunakan metode ini karena penulis ingin melihat dan berusaha

untuk membuktikan adanya pengaruh antara lima variabel bebas (seiri, seiton,

seiso, seiketsu dan shitsuke) terhadap satu variabel terikat (kinerja karyawan).

34  

Page 50: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

2.11. Definisi Operasional

Tabel 2.4. Definisi Operasional

Variabel Penelitian

Definisi Dimensi

Seiri (X1)

Seiri berarti ringkas yang dalam pengertian industri adalah memilih material dengan membuang atau memisahkan material yang tidak dapat digunakan lagi dan menyimpan material yang masih dapat digunakan (Pramono, 2008)

Seiri (singkirkan barang-barang yang tidak diperlukan dari tempat kerja)

Seiton (X2)

Seiton berarti rapi dalam arti menyimpan material pada lokasi semestinya atau lokasi yang telah ditentukan (Pramono, 2008)

Seiton (setiap barang ditempat kerja mempunyai tempat yang pasti)

Seiso (X3)

Seiso berarti resik yaitu bersih memeriksa agar kondisi lingkungan atau peralatan selalu bersih sebelum dan sesudah penggunaan terutama saat meninggalkan area pekerjaan (Pramono, 2008)

Seiso (bersihkan segala kotoran yang ada diarea kerja)

Seiketsu (X4)

Seiketsu berarti rawat yaitu memastikan semua kondisi peralatan, mesin, lingkungan dan kondisi lainnya sesuia dengan aturan yang telah disepakati dan menjaga agar tetap terpelihara (Pramono, 2008)

Seiri, Seiton, Seiso dan Seiketsu (menjaga tempat kerja agar selalu ringkas, rapi dan resik)

Shitsuke (X5)

Shitsuke berarti rajin dalam arti bisa seluruh prosedur kerja 5S dilaksanakan secara ideal dan produktif disertai dengan improvement untuk mencapai hasil yang lebih baik (Pramono, 2008)

Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke (mempertahankan dan meningkatkan 5S secara berkelanjutan sebagai suatu kebiasaan)

Kinerja (Y)

Kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. (Anwar Prabu Mangkunegara, 2010)

1. Tangible Standard2. Intangible

Standard

Sumber : Diolah dari berbagai sumber,2015

35  

Page 51: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

36  

2.12. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat

diambil hipotesis dalam penilitian ini sebagai berikut :

H1 : Seiri mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja.

H2 : Seiton mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja.

H3 : Seiso mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja.

H4 : Seiketsu mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja.

H5 : Shitsuke mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja.

H6 : Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke secara simultan mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap kinerja.

Page 52: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

BAB IIV

ANNALISISS DAN PPEMBAHHASAN

4.1. Proofil Perusaahaan

4.1.1. Gaambaran UUmum Peruusahaan PTT. Muliamaakmur Elekktrikatamaa

Sumber : Co

PT.Muliam

B 11 V, K

PMDN y

pembuatan

Maintenan

PT.Mulia

perkemban

kepemilik

berganti n

tersebut te

No. C2-23

digunakan

Gamompany Profil

makmur Ele

Kawasan In

ang berger

n, perakitan

nce. Perusa

Elektrika

ngan yang

kan maka p

nama menja

elah disahka

306 HT.01.0

n dan hingg

mbar 4.1 PTT.Muliamaakmur Elekktrikatama

le PT.Muliamakmur Elektriikatama 2014

ektrikatama

ndustri Jaba

rak di bida

n berbagai

ahaan ini

a Agung.

baik selam

pada tangga

di PT.Muli

an oleh men

01.TH.1997

ga tahun 20

a yang beral

abeka, Cika

ang Elektro

peralatan

didirikan p

Setelah

ma kurang

al 19 Oktob

iamakmur E

nteri kehak

7, dan nama

014 PT.Mul

lamat di Jl.

rang – Bek

onika khusu

dan panel

pada bulan

perusaha

lebih dua

ber 1996 P

Elektrikatam

iman berda

a PT.Muliam

iamakmur E

Jababeka V

kasi, merupa

usnya yaitu

listrik (Sw

n Juli 1995

aan terseb

a tahun, se

PT. Mulia E

ma dimana p

asarkan atas

makmur Ele

Elektrikatam

VIII A, SFB

akan perusa

u dalam b

witchboard)

5 dengan

but meng

iring perga

Elektrika A

pergantian

s surat kepu

ektrikatama

ma tercatat

Blok

ahaan

idang

serta

nama

alami

antian

Agung

nama

utusan

tetap

telah

56

Page 53: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

memiliki sekitar 380 orang karyawan. Untuk menggambarkan secara lebih jelas

mengenai lokasi PT.Muliamakmur Elektrikatama berikut ini merupakan lokasi

dari PT.Muliamakmur Elektrikatama.

Gambar 4.2 Lokasi PT.Muliamakmur Elektrikatama

Sumber : Company Profile PT.Muliamakmur Elektrikatama 2014

Pemasaran produk PT.Muliamakmur Elektrikatama didasarkan atas partisipasinya

dalam mengikuti tender-tender proyek dan bertindak sebagai Sub Contractor

dalam bidang elektrikal menjalin kerjasama dengan beberapa Main Contractor

dan General Contractor besar baik lokal maupun asing dengan komposisi

penjualan Switchboard (Panel Listrik) sekitar 69%, Maintenance Panel sebesar

1%, Other (Supply Component & Modification Works) sebesar 30%.

Tabel 4.1 Komposisi Customer PT. Muliamakmur Elektrikatama

Detail Unit by Customer Ratio Unit By Tend

Total Customer 123 3204

*) Inactive Customer 73 59% 73

*) Active Customer 50 41% 3131

- Main Customer 4 8% 2697

- Other 46 92% 434

MARKET REVIEW 2014PT. MULIAMAKMUR ELEKTRIKATAM

er Ratio Remark

2%

98%

86%

14%

A

Sumber : Marketing Department PT. Muliamakmur Elektrikatama,2014

57

Page 54: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa dalam menjalankan bisnisnya

PT.Muliamakmur Elektrikatama sangat mengutamakan kerjasama yang baik

dengan customernya terutama terhadap beberapa main customer yang dimilikinya.

Adapun main customer yang dimiliki oleh PT.Muliamakmur Elektrikatama

merupakan beberapa kontraktor besar yang sudah memiliki kredibilitas di

bidangnya.

4.1.2. Visi & Misi Perusahaan

Sebagai arah dalam perusahaan dimasa yang akan datang para pendiri perusahaan

besama dengan segenap jajaran manajemen serta semua elemen-elemen

perusahaan, telah menetapkan visi dan misi persuahaan sebagai berikut :

1. Visi

Menjadi perusahaan panel listrik terbaik di Indonesia dengan standar mutu yang

baik, konsisten dan meberikan kepuasan bagi pelanggan.

2. Misi

Adapun misi dari PT.Muliamakmur Elektrikatama, yaitu :

a. Memenuhi dan mencapai kepuasan pelanggan dari sisi harga, mutu, pelayanan,

dan ketepatan waktu;

b. Melakukan perbaikan secara terus menerus untuk mencapai hasil dan

produktivitas yang maksimal;

c. Meningkatkan peran serta karyawan dalam pengembangan dan kemajuan

perusahaan sesuai dengan keahliannya;

d. Menciptakan suasana kerja yang nyaman dan kondusif bagi seluruh karyawan ;

e. Meningkatkan kualitas dan konsistensi pelayanan mutu secara terus menerus ;

4.1.3. Moto Perusahaan

“Kepuasan Para Pelanggan adalah Kebahagiaan Bagi Kami”, hal ini

menunjukkan concern yang tinggi dari manajemen perusahaan dalam hal

58

Page 55: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

pelayanan yang prima, baik dari segi kualitas, ketepatan pengiriman dan

kesigapan tim After Sales Service. Hal ini penting untuk selalu diserukan dan

ditanamkan dalam diri masing masing karyawan untuk memotivasi seluruh

karyawan akan pentingnya implementasi dari visi dan misi perusahaan.

4.1.4. Struktur Organisasi

Sebagai perusahaan manufactur yang selalu mengutamakan kepuasan para

customernya membuat PT. Muliamakmur Elektrikatama sangat menjaga Quality

Competitive Advantage yang salah satunya dengan selalu menjaga menjaga alur

informasi yang cepat dan akurat dengan para customer. Dalam menjalankan

kegiatan bisnisnya, perusahaan ini banyak didukung oleh tenaga-tenaga

professional yang sangat kompeten di bidangnya masing-masing Berikut ini

merupakan struktur organisasi perusahaan.

Gambar 4.3 Struktur Organisasi PT. Muliamakmur Elektrikatama Sumber : Company Profile PT.Muliamakmur Elektrikatama 2014

Pembagian tugas dan tanggung jawab di PT.Muliamakmur Elektrikatama

ditetapkan berdasarkan departemen yang terkait seperti yang tertera pada struktur

organisasi dengan tetap berpedoman pada kebijakan mutu yang dibuat oleh

59

Page 56: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

Perusahaan. PT.Muliamakmur Elektrikatama menerapkan sistem manajemen

mutu berdasarkan lSO 9001:2008. Adapun pembagian tugas dan taunggung jawab

tersebut antara lain :

1. Presiden Direktur

a. Memimpin dan mengendalikan perusahaan sesuai dengan anggaran dasar

perusahaan.

b. Menetapkan kebijakan perusahaan dan mengawasi pelaksanaannya.

c. Melaporkan kondisi perusahaan secara berkala kepada dewan komisaris.

d. Mengatur pelaksanaan aktivitas masing-masing bagian agar dapat

terkoordinasi dengan baik sehingga tidak terjadi tumpang tindih.

2. General Manager

Adapun tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut :

a. Merencanakan strategi implementasi atas kebijakan perusahaan secara

menyeluruh agar dapat dijalankan secara optimal.

b. Memonitor pelaksanaan kebijakan dan strategi perusahaan serta memastikan

kelancaran pelaksanaannya agar dapat berjalan secara maksimal dan tepat.

c. Mengontrol dan mengevaluasi implementasi strategi agar memperoleh

masukan strategis sebagai usulan untuk kebijakan tahun berikutnya.

d. Mengevaluasi dan menganalisa hasil implementasi strategi perusahaan serta

mencari usulan atas pemecahan masalah yang timbul.

e. Mengarahkan fungsi setiap departemen dalam menjalankan strategi

perusahaan.

Dalam melaksnakan tugas-tugasinya general manager dibantu oleh beberapa

kepala bagian, yaitu :

1). Kepala Bagian Budgeting Departemen, melakukan pengontrolan berkaitan

dengan tanggung jawab secara penuh dalam proses pembelian material, barang

pendukung dan komponen yang diperlukan selama proses produksi, serta

60

Page 57: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

melakukan evaluasi terhadap pemasok terpilih demi menjamin schedule

produksi .

2). Kepala Bagian Mekanikal Departemen, bertanggung jawab secara penuh dalam

melakukan pengontrolan terhadap proses pengerjaan mekanik yang dilakukan

dalam proses pembuatan box panel listrik.

3). Kepala Bagian Elektrikal Departemen, bertanggung jawab secara penuh dalam

melakukan pengontrolan proses assembly.

4). Kepala Bagian HR & GA Departemen, bertanggung jawab secara penuh dalam

melakukan pengontrolan proses perekrutan dan pengelolaan sumber daya

manusia serta pemeliharaan aset-aset yang dimiliki perusahaan.

3. Accounting & Finance Manager

Adapun tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut :

a. Mengelola fungsi akuntansi dalam memproses data dan informasi keuangan

untuk menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan perusahaan secara

akurat dan tepat waktu.

b. Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan dan

pembayaran kewajiban pajak perusahaan agar efisien, akurat, tepat waktu,

dan sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku.

c. Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengontrol arus kas perusahaan

(cashflow), terutama pengelolaan piutang dan hutang, sehingga memastikan

ketersediaan dana untuk operasional perusahaan dan kesehatan kondisi

keuangan.

d. Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran perusahaan,

dan mengontrol penggunaan anggaran tersebut untuk memastikan

penggunaan dana secara efektif dan efisien dalam menunjang kegiatan

operasional perusahaan.

e. Merencanakan dan mengkoordinasikan pengembangan sistem dan prosedur

keuangan dan akuntansi, serta mengontrol pelaksanaannya untuk

memastikan semua proses dan transaksi keuangan berjalan dengan tertib dan

teratur, serta mengurangi risiko keuangan.

61

Page 58: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

f. Mengkoordinasikan dan melakukan perencanaan dan analisa keuangan

untuk dapat memberikan masukan dari sisi keuangan bagi pimpinan

perusahaan dalam mengambil keputusan bisnis, baik untuk kebutuhan

investasi, ekspansi, operasional maupun kondisi keuangan lainnya.

g. Merencanakan dan mengkonsolidasikan perpajakan seluruh perusahaan

untuk memastikan efisiensi biaya dan kepatuhan terhadap peraturan

perpajakan.

4. Sales & Marketing Manager

Adapun tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut :

a. Menentukan harga jual produk yang akan ditawarkan, jadwal kunjungan dan

system promosi untuk memastikan tercapainya target penjualan.

b. Memonitor perolehan order serta merangkumkan forecast untuk memastikan

kapasitas produksi terisi secara optimal.

c. Memonitor jumlah stock seluruh Dept. Sales & Marketing untuk

memastikan umur stock perusahaan tidak melebihi target yang telah

ditentukan.

d. Menganalisa dan mengembangkan strategi marketing untuk meningkatkan

jumlah pelanggan dan area sesuai dg target yang ditentukan

e. Melakukan evaluasi kepuasan pelanggan dari hasil survey seluruh sales

team untuk memastikan tercapainya target kepuasan pelanggan yang

ditentukan

f. Menerapkan budaya, sistem, dan peraturan intern perusahaan serta

menerapkan manajemen biaya, untuk memastikan budaya perusahaan dan

sistem serta peraturan dijalankan dengan optimal.

Dalam melaksnakan tugas-tugasinya sales & marketing manager dibantu oleh

beberapa kepala bagian, yaitu :

1). Kepala Bagian Estimate Departemen, melakukan alokasi tugas kepada

Estimate untuk membuat Estimasi Penawaran, melakukan review atas estimate

62

Page 59: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

yang telah dibuat oleh estimator, dan meminta persetujuan kepada sales

berkaitan dengan surat penawaran yang dibuat.

2). Kepala Bagian Engeineering Departemen, melakukan pengontrolan atas proses

desain, melakukan pengembangan terhadap produk yang ditawarkan, dan

mealukan pengecekan secara sistematis berkaitan produk yang akan maupun

sudah di produksi.

3). Sales Engineering, bertanggung jawab dalam menerima permohonan dari

Pelanggan berkaitan dengan prmohonan penawaran via fax, telp dan e-mail

atau melalui kunjungan langsung (meeting), menerima spesifikasi gambar yang

telah ditentukan oleh pelanggan atau mencatat spesifikasi gambar sesuai

dengan permintaan pelanggan, dan mendistribusikan permintaan penawaran

tersebut kepada estimate, serta melakukan review terhadap penawaran yang

sudah dibuat.

5. Karyawan

a. Karyawan bekerja sesuai dengan bagian pekerjaan yang telah ditetapkan

perusahaan.

b. Karyawan bekerja sesuai dengan peraturan yang sudah dibuat oleh

perusahaan dan bertanggung jawab dengan sebaik-baiknya.

4.2. Analisis Data

4.2.1. Profil Responden

Profil responden disajikan dalam penelitian untuk memberikan deskripsi

mengenai karakteristik demografi dari responden yang telah mengisi kuesioner

penelitian. Penyajian demografi responden ini diperlukan untuk menggambarkan

keadaan atau kondisi responden yang merupakan informasi tambahan untuk

memahami hasil-hasil penelitian.

1. Berdasarkan Jenis Kelamin Responden

Karakteristik jenis kelamin responden dapat dijelaskan berdasarkan tabel berikut:

63

Page 60: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

Tabel 4.2 Karaktteristik Jennis Kelaminn Respondeen

No

1 Pr

2 W

T

Jenis K

ria

Wanita

otal

Sumber : Ha

Berdasark

responden

94% dari

responden

PT.Muliam

berdasarka

membutuh

sehingga

tersebut.

asil penelitian

kan tabel 4

n pada pene

total resp

n. Jenis kela

makmur El

an atas bis

hkan karyaw

karyawan l

K

Kelamin

Gambar 4

n tahun 2015 (

4.2 penjela

elitian ini ad

ponden sed

amin terseb

ektrikatama

snis yang d

wan yang s

laki-laki dia

Wanita6%

KARAKTE

Juml

(K

4.4 Karakt

(data diolah)

asan di ata

dalah pria,

dangkan wa

but sudah m

a merekrut

dijalankanny

siap menge

anggap lebi

Pria94%

aERISTIK

lah Respon

Karyawan)

nden

)

P

183

12

195

eristik Jen

as, dapat d

yaitu seban

anita hanya

merata dari

mayoritas

ya berkaita

rjakan peke

ih tepat un

a%

K JENIS K

Persentase

(%)

94

6

100

4%

6%

0%

is Kelamin

diartikan b

nyak 183 or

a 12 orang

dua jenis

karyawan

an dengan

erjaan yang

tuk menger

KELAMIIN

Pria

Wanita

n

ahwa may

rang atau se

g atau 6%

kelamin. A

laki-laki, k

kelistrikan

g beresiko t

rjakan peke

oritas

ekitar

total

Alasan

karena

yang

tinggi

erjaan

64

Page 61: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

2. Berdassarkan Kuaalifikasi Akkademik Reesponden

Karakteris

berikut:

stik kualifikkasi akademmik respondden dapat ddijelaskan bberdasarkan tabel

Tabel 4.3 KKarakterisstik Kualifiikasi Akadeemik Respoonden

No

1 SM

2 D

3 S

T

Kualifikas

MA / SMK

D3

1

otal

Sumber : Ha

Berdasark

responden

sebanyak

responden

4%, dan

PT.Muliam

dibidang

Gamb

asil penelitian

kan tabel 4

n pada penel

176 orang

n yang mem

S1 sebany

makmur El

kelistrikan

D1

KA

si Akademi

bar 4.5 Kar

n tahun 2015 (

4.3 penjela

litian ini me

g atau sekit

miliki tingk

yak 12 ora

lektrikatam

dimana k

D310%

S18%

ARAKTE

ik Juml

(K

rakteristik

(data diolah)

asan di ata

emiliki ting

tar 90% da

kat pendidik

ang atau se

a memiliki

kualifikasi

ERSITIKAKADEM

lah Respon

Karyawan)

nden

)

P

176

7

12

195

Prosentase

(%)

90

4

6

100

0%

4%

6%

0%

Kualifikas

as, dapat d

kat pendidik

ari total re

kan D3 seb

ekitar 6%.

i tingkat p

tersebut di

SMA / SMK82%

K KUALIFMIK

si Akademi

diartikan b

kan SMA/S

esponden, s

anyak 7 or

Sebagian

pendidikan

itetapkan o

K

FIKASI

SMA

D3

S1

A / SMK

ik

ahwa may

SMK, ya

sedangkan u

rang atau se

besar kary

SMK teru

oleh perusa

oritas

aitu

untuk

ekitar

yawan

utama

ahaan

65

Page 62: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

didasarkan

panel listr

S1 diman

ditetapkan

pendidikan

sebagai ten

n atas bisn

rik. Respon

na karyawan

n perusaha

n D3 mem

naga Admin

is PT.Muli

den terbesa

n dengan t

aan sebaga

miliki pering

nistrasi.

amakmur E

ar kedua be

tingkat pen

ai tenaga

gkat terend

Elektrikatam

erdasarkan t

ndidikan S1

ahli dan

dah dimana

ma yang be

tingkat pend

1 merupaka

karyawan

mayoritasn

ergerak dib

didikannya

an standar

dengan ti

nya ditemp

idang

yaitu

yang

ngkat

atkan

3. Berdassarkan Usiaa Respondeen

Karakterisstik usia responden dappat dijelaskaan berdasarkkan tabel beerikut:

TTabel 4.4 KKarakteristiik Usia Responden

No

1 ≤

2 26

3 31

4 ≥

T

U

25 tahun

6 – 30 tahun

1 – 35 tahun

36 tahun

otal

Usia

n

n

Sumber : Haasil penelitian

31 – 3522

Gamban tahun 2015 (

26 

 tahun %

> 36 tahu15%

Kar

Juml

(K

ar 4.6 Kara(data diolah)

≤ 25 ta34%

– 30 tahun29%

n

rakteris

lah Respon

Karyawan)

nden

)

P

67

56

43

29

195

akteristik U

ahun%

stik Usia

Prosentase

(%)

34

29

22

15

100

4%

9%

2%

5%

0%

Usia

a

≤ 25 ta

26 – 30

31 – 35

> 36 ta

hun

0 tahun

5 tahun 

hun

66

Page 63: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

Berdasarkan tabel 4.4, menunjukan bahwa daalam penelitian in jumlah responden

yang berusia 25 tahun kebawah berjumlah 67 orang atau sekitar 34% dari total

responden, sedangkan responden yang berusia 26-30 tahun berjumlah 56 orang

atau sekitar 29% dari total ressponden, dan yang berusia 31-35 tahun berjumlah

43 orang atau sekitar 22% dari total responden, serta responden dengan usia diatas

36 tahun ketas berjumlah 29 orang atau sekitar 15% dari total responden. Dari 4

pengelompokan usia responden tersebut dapat dilihat bahwa proses regenerasi

karyawan di PT.Muliamakmur Elektrikatama berjalan dengan baik.

4. Berdasarkan Departemen Responden

Karakteristik jabatan responden dapat dijelaskan berdasarkan tabel berikut:

Tabel 4.5 Karakteristik Jabatan Responden

No Jabatan Jumlah Responden

(Karyawan)

Prosentase

(%)

1 Accounting & Finance 5 2%

2 After Sales Service 12 6%

3 Marketing 6 3%

4 Budgeting 13 7%

5 Engineering 11 6%

6 HR & GA 10 5%

7 QC & QA 37 19%

8 Mechanical 40 20%

9 Electrical 48 25%

10 Assembly 14 7%

Total 195 100%

67

Page 64: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

Sumber : Ha

Berdasark

dalam pen

orang atau

sekitar 20

total respo

sehingga

sebagian l

dari total

responden

responden

HR & GA

sebanyak

sebanyak

sampel ya

dari pene

menegask

manufaktu

manusia

menyerap

dimasyara

Ga

asil penelitian

kan tabel 4

nelitian ini b

u sekitar 25

0% dari tota

onden dan Q

mencapai

lainnya yait

responden,

n, After Sal

n, Engineeri

A sebanyak

6 orang ata

5 orang ata

ang diambil

litian ini m

kan bahwa

ur yang m

untuk men

tenaga kerj

akat, terutam

M

Elect25

KA

ambar 4.7 K

n tahun 2015 (

4.5, menunj

berasal dari

5% dari tota

al responde

QA sebany

sekitar 64%

tu tenaga sk

, Budgeting

les Service

ing sebanya

k 10 orang a

au sekitar 3%

au sekitar 2%

l. Dari hasi

merupakan

PT.Muliam

masih menja

ngoperasika

ja manusia

ma yang ber

Mechanical20%

rical%

Asse7

ARAKTER

Karakterist

(data diolah)

jukan bahw

i produksi y

al responden

en, QC seba

yak 17 orang

% dari tot

kill Assemb

g sebanyak

e sebanyak

ak 11 orang

atau sekitar

% dari total

% dari total

il tersebut

karyawan

makmur E

alankan pro

an mesin-m

sehingga da

rada disekita

Acc & F4%

embly7%

ISTIK PER

tik Per Dep

wa jumlah

yang terdiri

n, Mechani

anyak 20 o

g atau sekit

tal sampel

bly sebanyak

k 13 orang

12 orang

g atau sekit

r 5% dari t

l responden

l responden

diketahui b

bagian pro

Elektrikatam

oduksi den

mesin atau

apat mengu

ar perusaha

Fin  ASS6%

MaR DEPAR

rketing3% Budget

7%Enginee

6%HR & G

partemen

responden

dari Electri

cal sebanya

orang atau s

tar 9% dari

yang diam

k 14 orang

atau sekita

atau sekita

ar 6% dari

total respon

dan Accou

dengan tota

bahwa mayo

oduksi dima

ma merupak

ngan mema

u semi au

urangi adany

aan.

A5%

QC & QA19%

RTEMEN

ing

ring

A

yang terba

ical sebany

ak 40 orang

sekitar 10%

i total respo

mbil, sedan

atau sekita

ar 7% dari

ar 6% dari

total respo

nden, Mark

nting & Fin

al 36% dari

oritas respo

ana hal ter

kan perusa

anfaatkan te

to dan m

ya pengangg

anyak

ak 48

g atau

% dari

onden

ngkan

ar 7%

total

total

nden,

keting

nance

i total

onden

rsebut

ahaan

enaga

ampu

guran

68

Page 65: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

5. Berdassarkan Lammanya Bekkerja (Masaa Kerja) Reesponden

Karakterisstik usia responden dappat dijelaskaan berdasarkkan tabel beerikut:

Tabeel 4.6 Karakteristik LLamanya Beekerja (Maasa Kerja) RRespondenn

No

1 ≤

2 6

3 ≥

T

Sumber : Ha

Berdasark

karyawan

60% dari

5-10 tahu

masa kerj

responden

PT.Muliam

tesebut di

mendapatk

6

U

5 tahun

– 10 tahun

11 tahun

otal

G

asil penelitian

kan tabel 4.

yang beke

total respon

n sebanyak

ja lebih da

n. Hal te

makmur Ele

i sebabkan

kan tender

6 – 10 tahun30%

Usia

Gambar 4.8

n tahun 2015 (

.6, menunju

rja 5 tahun

nden, sedan

k 54 orang

ari 11 tahun

esebut me

ektrikatama

karena sela

-tender unt

≥ 11 tahun10%

KARAKT

Juml

(K

Karakteris

(data diolah)

ukan bahwa

n kebawah y

ngkan respo

atau sekita

n sebanyak

nunjukan

a menunjuka

ama 5 tahu

tuk proyek

TERISTIBEKER

lah Respon

Karyawan)

nden

)

P

117

54

24

195

Prosentase

(%)

60

30

10

100

0%

0%

0%

0%

stik Lama

a jumlah m

yaitu seban

onden denga

ar 30%, dan

k 24 orang

bahwa se

an kemajuan

un terakhir

k-proyek ya

≤ 5 ta60

IK LAMARJA

Bekerja

mayoritas re

nyak 117 or

an rentan m

n responden

atau sekit

elama 5

n yang sang

perusahaan

ang besar

ahun0%

ANYA

≤ 5 ta

6 – 10

≥ 11 t

ahun

0 tahun

tahun

esponden a

rang atau se

masa kerja a

n dengan r

tar 10 dari

tahun ter

gat signifika

n sudah ber

sehingga u

adalah

ekitar

antara

rentan

total

rakhir

an hal

rhasil

untuk

69

Page 66: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

memenuhi kebutuhan tersebut perusahaan banyak merekrut karyawan yang

kompten dan berpengalaman.

4.2.2. Analisis Deskriptif

1. Analisa Variabel Seiri

Variabel seiri pada penelitian ini diukur melalui 5 pernyataan. Hasil tanggapan

responden terhadap pernyataan-pernyataan yang berikaitan dengan seiri dapat

dilihat pada table 4.7 berikut:

Tabel 4.7 Jawaban Responden Mengenai Seiri

Sub Variabel

Rata-rata

Standar Deviasi

X1.1 4,041 0,830

X1.2 4,225 0,626

X1.3 4,246 0,575

X1.4 4,328 0,613

X1.5 4,394 0,620

Sumber : Output program SPSS yang dolah

Berdasarkan tabel 4.7 variabel seiri nilai rata-rata tertinggi di tunjukan oleh

pernyataan kelima dengan nilai sebesar 4,394 berdasarkan penyataan “limbah

hasil kerja dikumpulkan dan dibuang ke tempat sampah atau tempat pengumpulan

limbah agar tidak mengganggu aktivitas kerja”. Sedangkan untuk nilai rata-rata

yang paling rendah ditunjukkan pada item pernyataan pertama dengan nilai 4,041

berdasarkan pernyataan “karyawan mengklasifikasikan barang berdasarkan

kebutuhannya (jarang dibutuhkan, kadang dibutuhkan, sangat dibutuhkan) agar

mempersingkat waktu kerja”. Dari hasil tersebut menunjukan bahwa mayoritas

responden cenderung menyadari bahwa dengan membuang barang yang sudah

tidak diperlukan, maka proses aktivitas kerja dapat berjalan dengan baik.

Sedangkan hanya sebagian kecil dari responden yang menyatakan setuju jika

70

Page 67: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

pengklasifikasian barang berdasarkan kebutuhannya bertujuan untuk

mempersingkat waktu kerja.

2. Analisis Variabel Seiton

Variabel seiton pada penelitian ini diukur melalui 5 pernyataan. Hasil tanggapan

responden terhadap pernyataan-pernyataan yang berikaitan dengan seiton dapat

dilihat pada table 4.8 berikut:

Tabel 4.8 Jawaban Responden Mengenai Seiton

Sub Variabel Rata-rata Standar Deviasi

X2.1 4,230 0,668

X2.2 4,159 0,711

X2.3 4,174 0,766

X2.4 4,266 0,674

X2.5 4,220 0,708

Sumber: Lampiran output SPSS yang diolah

Berdasarkan tabel 4.8 variabel seiton nilai rata-rata tertinggi di tunjukan oleh

pernyataan keempat dengan nilai 4,266 berdasarkan penyataan “karyawan

menyimpan barang atau peralatan di tempat yang mudah dicari oleh semua orang

agar mengurangi waktu pencarian”. Sedangkan untuk nilai rata-rata yang paling

rendah ditunjukkan pada item pernyataan kedua dengan nilai 4,159 yaitu

“menyimpan barang berdasarkan waktu masuknya agar barang yang lama dapat

digunakan terlebih dahulu (terutama barang-barang yang tidak tahan lama), lalu

menggunakan barang yang baru”. Dari hasil tersebut menunjukan bahwa

mayoritas responden cenderung menyadari bahwa dengan menyimpan barang atau

peralatan di tempat yang mudah dicari, sehingga para karyawan akan dapat

dengan mudah mencarinya dan mengurangi waktu pencarian. Sedangkan hanya

sebagian kecil dari responden yang berpendapat bahwa dengan menyimpan

barang berdasarkan waktu masukya bertujuan agar barang yang lama (khususnya

barang yang tidak tahan lama) dapat digunakan terlebih dahulu.

71

Page 68: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

3. Analisis Variabel Seiso

Variabel seiso pada penelitian ini diukur melalui 5 pernyataan. Hasil tanggapan

responden terhadap pernyataan-pernyataan yang berikaitan dengan seiso dapat

dilihat pada table 4.9 berikut:

Tabel 4.9 Jawaban Responden Mengenai Seiso

Sub Variabel Rata-rata Standar Deviasi

X3.1 4,235 0,722

X3.2 4,107 0,769

X3.3 4,107 0,762

X3.4 4,066 0,767

X3.5 4,266 0,674

Sumber: Lampiran output SPSS yang diolah

Berdasarkan tabel 4.9 variabel seiso memiliki nilai rata-rata tertinggi yang di

tunjukan oleh pernyataan kelima dengan nilai 4,266, yaitu “karyawan ikut serta

dalam kegiatan kebersihan di lingkungan perusahaan”. Sedangkan untuk nilai

rata-rata yang paling rendah ditunjukkan pada pernyataan keempat dengan nilai

4,066 yaitu “karyawan membersihkan tempat kerja setiap hari agar tercipta

kondisi tempat kaerja yang bersih”. Artinya, jika keikutsertaan karyawan dalam

kegiatan kebersihan di lingkungan perusahaan dapat berjalan dengan baik, maka

langkah tersebut dapat menciptakan suatu kebiasaan bagi karyawan untuk

membersihkan tempat kerjanya setiap hari.

4. Analisis Variabel Seiketsu

Variabel seiketsu pada penelitian ini diukur melalui 5 pernyataan. Hasil tanggapan

responden terhadap pernyataan-pernyataan yang berikaitan dengan seiketsu dapat

dilihat pada table 4.10 berikut:

72

Page 69: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

Tabel 4.10 Jawaban Responden Mengenai Seiketsu

Sub Variabel Rata-rata Standar Deviasi

X4.1 4,353 0,683

X4.2 4,056 0,794

X4.3 4,174 0,799

X4.4 4,153 0,777

X4.5 4,189 0,717

Sumber: Lampiran output SPSS yang diolah

Berdasarkan tabel 4.10 variabel seiketsu memiliki nilai rata-rata tertinggi dengan

nilai 4,353 yang di tunjukan oleh pernyataan pertama “karyawan memeriksa

kembali segala aspek yang ada di area kerja dengan mengacu kepada konsep 3S”.

Sedangkan nilai rata-rata terendah dengan nilai 4,056 yang ditunjukan oleh

pernyataan kedua “karyawan membuat label dan tanda "berbahaya" atau "awas"

pada barang-barang atau tempat yang beresiko bagi karyawan lain”. Artinya,

mayoritas karyawan sangat meyakini bahwa dengan memeriksa kembali segala

aspek yang ada di area kerja yang mengacu kepada konsep 3S maka proses

pemilahan, kebersihan dan kerapian pun akan selalu terjaga. Sedangkan pada hasil

lainnya, diketahui bahwa karyawan harus lebih memperhatikan keselamatan

dalam bekerja dengan membuat label dan tanda “berbahaya” atau “awas” pada

barang-barang atau tempat yang beresiko bagi karyawan lain agar tidak

mengganggu kinerja.

5. Analisis Variabel Shitsuke

Variabel shitsuke pada penelitian ini diukur melalui 5 pernyataan. Hasil tanggapan

responden terhadap pernyataan-pernyataan yang berikaitan dengan shitsuke dapat

dilihat pada table 4.11 berikut:

73

Page 70: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

Tabel 4.11 Jawaban Responden Mengenai Shitsuke

Sub Variabel Rata-rata Standar Deviasi

X5.1 4,292 0,711

X5.2 4,133 0,768

X5.3 4,153 0,784

X5.4 4,169 0,737

X5.5 4,379 0,724

Sumber: Lampiran output SPSS yang diolah

Berdasarkan tabel 4.11 variabel shitsuke memiliki nilai rata-rata tertinggi dengan

nilai 4,379 yang di tunjukan oleh pernyataan kelima “perusahaan melakukan

evaluasi konsep 5S dan melakukan improvement (perbaikan berkelanjutan)

apabila terdapat kesalahan ataupun penyimpangan dalam bekerja”. Sedangkan

nilai rata-rata terendah dengan nilai 4,133 ditunjukan oleh pernyataan kedua

“karyawan harus selalu berfikir positif agar dapat menghadirkan kebahagiaan,

sukacita, kesehatan serta kesuksesan dalam situasi dan segala tindakan dalam

bekerja”. Artinya, mayoritas karyawan menunjukan bahwa perusahaan harus

melakukan evaluasi konsep 5S dan melakukan improvement (perbaikan

berkelanjutan) apabila terdapat kesalahan ataupun penyimpangan dalam bekerja

agar terciptanya suatu kebiasaan pada karyawan untuk menjalankan konsep 5S.

Sedangkan pada hasil lainnya, diketahui bahwa dengan karyawan selalu berfikir

positif dalam bekerja dapat menghadirkan kebahagiaan, sukacita, kesehatan serta

kesuksesan dalam situasi dan segala tindakan dalam bekerja.

6. Analisis Variabel Kinerja Karyawan

Variabel Kinerja Karyawan pada penelitian ini diukur melalui 10 pernyataan.

Hasil tanggapan responden terhadap pernyataan-pernyataan yang berikaitan

dengan Kinerja Karyawan dapat dilihat pada table 4.12 berikut:

74

Page 71: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

Tabel 4.12 Jawaban Responden Mengenai Kinerja Karyawan

Sub Variabel Rata-rata Standar Deviasi

Y.1 4,215 0,721

Y.2 4,235 0,685

Y.3 4,271 0,705

Y.4 4,184 0,722

Y.5 4,164 0,706

Y.6 4,164 0,713

Y.7 4,123 0,735

Y.8 4,025 0,728

Y.9 4,087 0,730

Y.10 4,046 0,712

Sumber: Lampiran output SPSS yang diolah

Berdasarkan tabel 4.12 variabel Kinerja Karyawan memiliki nilai rata-rata

tertinggi dengan nilai 4,271 yang di tunjukan oleh pernyataan ketiga “karyawan

dengan jujur melaksanakan tugas-tugasnya sesuai dengan perjanjian dengan

perusahaan”. Sedangkan nilai rata-rata terendah dengan nilai 4,025 ditunjukkan

oleh pernyataan kedelapan “karyawan mampu menunjukan inisiatif yang tinggi

dalam menyelesaikan setiap masalah dengan baik”. Dalam hal ini, mayoritas

karyawan menunjukan bahwa kejujuran mereka dalam bekerja turut berpengaruh

pada kinerja mereka diperusahaan. Sedangkan pada hasil lainnya, diketahui bahwa

inisiatif yang tinggi dalam menyelesaikan setiap masalah dalam bekerja memiliki

pengaruh yang tidak terlalu signifikan dalam meningkatkan kinerja karyawan.

4.2.3. Uji Asumsi Klasik

Untuk mengetahui apakah koefisien regresi yang dapat telah sahih (benar, dapat

diterima), maka perlu melakukan pengujian terhadap kemugkinan adanya

pelanggaran asumsi klasik.

 

75

Page 72: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

1. Uji Normalitas

Tujuan dari uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalam sebuah model

regeresi, variabel bebas atau variabel terikat atau kedua-duanya mempunyai

distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi

data normal atau penyebaran data statistik pada sumbu diagonal dari grafik

distribusi normal. Dalam penelitian ini Uji Normalitas bisa dilakukan dengan tiga

cara yaitu dengan "Normal P-P Plot", kurva “Histogram" dan Uji Statistika

dengan Kolmogorov-Smirnov Test. Untuk menganalisis dengan bantuan SPSS

bisa dilihat hasil outputnya pada gambar "Normal P-P Plot of Regression

Standardized Residual" pada gambar 4.9 berikut :

Gambar 4.9 Hasil Pengujian Normalitas dengan Normal P-P Plot

Sumber : Output program SPSS for Windows

Dari gambar 4.9 diatas dapat dilihat bahwa data menyebar di sekitar garis garis

diagonal dan mengikuti model regresi sehingga dapat disimpulkan bahwa data

yang diolah merupakan data yang berdistribusi normal sehingga uji normalitas

76

Page 73: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

terpenuhi. Uji Normalitas selanjutnya dengan melihat pada gambar 4.10 berikut

ini :

Gambar 4.10 Hasil Pengujian Normalitas Histogram

Sumber : Output program SPSS for Windows

Berdasarkan gambar 4.10 diatas terlihat bahwa Grafik Histogram memperlihatkan

sebaran data menyebar ke seluruh daerah kurva normal, sehingga dapat

dinyatakan bahwa data mempunya distribusi normal. Dalam mendukung atau

membuktikan hasil uji normalitas dengan “Normal P-P Plot” dan “Histogram”

maka dilakukan uji normalitas dengan rumus Kolmogorov-Smirnov sebagai

berikut :

Dimana:

a. Data berdistribusi normal, jika nilai sig (signifikansi) > 0,05.

b. Data berdistribusi tidak normal, jika nilai sig (signifikansi) < 0,05.

77

Page 74: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

Tabel 4.13 Hasil Pengujian Normalitas Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized

Residual

N 195

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 2,64484418

Most Extreme Differences

Absolute ,045

Positive ,045

Negative -,036

Kolmogorov-Smirnov Z ,624

Asymp. Sig. (2-tailed) ,831

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : Output program SPSS for Windows

Berdasarkan tabel 4.13 diatas diperoleh nilai Kolomogrov-SmirnovZ = 0,624

dengan Asymp.Sig. = 0,831 lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan data

berdsitribusi normal.

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan yang

sempurna antara virabel-variabel bebas dalam model regresi. Pengujian ini

dilakukan dengan melihat korelasi parsial antara masing-masing Variabel Bebas,

menurut Imam Ghozali (2001), Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas, dapat

dilihat dari Variance Inflation Factor (VIF). Apabila nilai Variance Inflation

Factor (VIF) > 10 menunjukan adanya multikolinieritas. Sebaliknya, jika

Variance Inflation Factor (VIF) < 10, menunjukan tidak terjadi multikolinearitas.

Adapun untuk menganalisa multikonlinearitas dengan bantuan SPSS dapat dilihat

hasil output pada tabel 4.14 Hasil Pengujian Multikolinearitas sebagai berikut:

78

Page 75: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

Tabel 4.14 Hasil Pengujian Multikolinearitas

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) ,263 2,833 ,093 ,926

Seiri (X1) ,602 ,097 ,340 6,216 ,000 ,807 1,239

Seiton (X2) ,285 ,086 ,177 3,334 ,001 ,850 1,176

Seiso (X3) ,323 ,100 ,185 3,226 ,001 ,736 1,359

Seiketsu (X4) ,251 ,096 ,142 2,624 ,009 ,826 1,211

Shitsuke (X5) ,502 ,088 ,297 5,733 ,000 ,897 1,115

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan (Y)

Sumber : Output program SPSS for Windows

Dari hasil output data pada tabel 4.14 "Coefficients” diatas didapatkan bahwa

semua nilai VIF < 10, ini berarti tidak terjadi multikolinieritas dan menyimpulkan

bahwa uji multikolinearitas terpenuhi.

3. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regeresi

terjadi ketidaksamaan varian dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang

lain. Jika varians dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain hasilnya

tetap, maka disebut homokedastisitas, dan jika berbeda maka disebut

heterokedastisitas. Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan

dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID

dan ZPRED, dimana sumbu Y adalah yang telah diprediksi dan sumbu X adalah

residual (Yprediksi – Ysesungguhnya) telah dipelajari (Singgih Santoso, 2001). Adapun

dasar analisis yang digunakan adalah:

1) Jika pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratas

(bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah

terjadi heterokedastisitas.

2) Jika tida ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah 0

pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.

79

Page 76: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

Gambar 4.11 Hasil Pengujian Heteroskedastisitas “Scatterplot”

Sumber : Output program SPSS for Windows

Dari gambar 4.11 diatas dapat diketahui bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas

sebab tidak ada pola yang jelas serta titik-titiknya menyebar di atas dan di bawah

angka 0 pada sumbu Y.

4. Analisis Multiple Regresi

Model persamaan regresi yang baik adalah yang memenuhi persyaratan asumsi

klasik, antara lain semua data berdistribusi normal, model harus bebas dari gejala

multikolinieritas dan terbebas dari heterokedastisitas. Dari analisis sebelumnya

telah terbukti bahwa model persamaan yang diajukan dalam penelitian ini telah

memenuhi persyaratan asumsi klasik sehingga model persamaan dalam penelitian

ini sudah dianggap baik. Analisis regresi digunakan untuk menguji hipotesis

tentang pengaruh secara parsial variabel bebas terhadap variabel terikat.

Berdasarkan estimasi regresi berganda dengan program SPSS 21 diperoleh hasil

seperti tabel 4.15 berikut :

80

Page 77: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

Tabel 4.15 Hasil Estimasi Analisis Regresi

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) ,263 2,833 ,093 ,926

Seiri (X1) ,602 ,097 ,340 6,216 ,000

Seiton (X2) ,285 ,086 ,177 3,334 ,001

Seiso (X3) ,323 ,100 ,185 3,226 ,001

Seiketsu (X4) ,251 ,096 ,142 2,624 ,009

Shitsuke (X5) ,502 ,088 ,297 5,733 ,000

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan (Y)

Sumber : Output program SPSS for Windows

Berdasarkan tabel 4.15 diatas dapat diketahui persamaan regresi yang terbentuk

yaitu:

Y = 0,340X1 + 0,177X2 + 0,185X3 + 0,142X4 + 0,297X5

Dari persamaan tersebut dapat dijelaskan bahwa:

a. Koefisien seiri memberikan nilai sebesar 0,340 yang berarti bahwa jika seiri

mengalami peningkatan satu satuan maka kinerja karyawan akan mengalami

kenaikan sebesar 0,340 dengan asumsi variabel lain tetap

b. Koefisien seiton memberikan nilai sebesar 0,177 yang berarti bahwa jika seiton

mengalami peningkatan satu satuan maka kinerja karyawan akan mengalami

kenaikan sebesar 0,177 dengan asumsi variabel lain tetap.

c. Koefisien seiso memberikan nilai sebesar 0,185 yang berarti bahwa jika seiso

mengalami peningkatan satu satuan maka kinerja karyawan akan mengalami

kenaikan sebesar 0,185 dengan asumsi variabel lain tetap.

d. Koefisien seiketsu memberikan nilai sebesar 0,142 yang berarti bahwa jika

seiketsu mengalami peningkatan satu satuan maka kinerja karyawan akan

mengalami kenaikan sebesar 0,142 dengan asumsi variabel lain tetap.

81

Page 78: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

e. Koefisien shitsuke memberikan nilai sebesar 0,297 yang berarti bahwa jika

shitsuke mengalami peningkatan satu satuan maka kinerja karyawan akan

mengalami kenaikan sebesar 0,297 dengan asumsi variabel lain tetap.

4.2.4. Uji Hipotesis

Untuk menguji kebenaran hipotesis dalam penelitian ini, maka dilakukan dua

buah pengujian sebagai berikut :

1. Uji t Statistik

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel bebas

(seiri, seiton, seiso, seiketsu dan shitsuke) secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap variabel terikat (kinerja karyawan). Menurut Imam Ghozali (2005), uji

statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh suatu variabel bebas

secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat.

Pengambilan keputusan dengan signifikansi (α) = 0,05 dan membandingkan nilai t

hitung dengan t tabel ditentukan sebagai berikut :

1. Jika tingkat signifikansi < 0,05 dan nilai t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha

diterima.

2. Jika tingkat signifikansi > 0,05 dan nilai t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha

ditolak.

Berdasarkan tabel 4.15 diatas juga terlihat bahwa variabel seiri (X1), seiton (X2),

seiso (X3), seiketsu (X4), dan shitsuke (X5) menghasilkan tingkat signifikan

kurang dari 0,050 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kelima variabel

bebas tersebut secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

82

Page 79: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

Tabel 4.16 Hasil Uji Hipotesis Berdasarkan Uji t

Hipotesis Pernyataan Nilai t hitung

Nilai t tabel

Keterangan

H1

Variabel Seiri berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan

6,216 1,973 Ho ditolak Ha-1 diterima

H2

Variabel Seiton berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan

3,334 1,973  Ho ditolak Ha-2 diterima

H3

Variabel Seiso berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan

3,226 1,973  Ho ditolak Ha-3 diterima

H4 Variable Seiketsu berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan

2,624 1,973  Ho ditolak Ha-4 diterima

H5 Variabel Shitsuke berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan

5,733 1,973 Ho ditolak Ha-5 diterima

2. Uji Simultan (Uji F Statistik)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas (X1,X2….Xn) secara

simultan dan signifikan berpengaruh terhadap variabel terikat (Y). Dalam

penelitian ini untuk mengujinya dengan melihat hasil output SPSS analisis regresi

dapat diketahui nilai F seperti pada tabel 4.17 berikut ini.

Tabel 4.17 Hasil Uji F Hipotesis

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1623,926 5 324,785 45,233 ,000b

Residual 1357,069 189 7,180

Total 2980,995 194

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan (Y)

b. Predictors: (Constant), Shitsuke (X5), Seiso (X3), Seiton (X2), Seiketsu (X4), Seiri (X1)

Sumber : Output program SPSS for Windows

Berdasarkan tabel menunjukkan bahwa nilai Fhitung sebesar 45,233 dengan tingkat

signifikan lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000, Hal ini berarti secara simultan variabel

seiri, seiton, seiso, seiketsu dan shitsuke berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

83

Page 80: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

3. Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua atau lebih variabel

bebas (X1, X2,…Xn) terhadap variabel terikat (Y) secara serentak. Koefisien ini

menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi antara variabel bebas (X1,

X2,……Xn) secara serentak terhadap variabel terikat (Y).

Untuk membaca dari output SPSS terhadap persamaan regresinya adalah dengan

melihat pada tabel 4.18 “Model Summary” di bawah ini.

Tabel 4.18 Hasil Uji Hipotesis Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

1 ,738a ,545 ,533 2,67960

a. Predictors: (Constant), Shitsuke (X5), Seiso (X3), Seiton (X2), Seiketsu (X4), Seiri(X1)

b. Terikat Variable: Kinerja Karywan (Y)

Sumber : Output program SPSS for Windows

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai koefisien determinasi

(Adjusted R Square) adalah sebesar 0,533, Hal ini dapat diartikan bahwa variabel

bebas (seiri, seiton, seiso, seiketsu dan shitsuke) dapat menjelaskan variabel

terikat kinerja karyawan sebesar 0,533 (53,3%), sedangkan sisanya 46,7%

ditentukan oleh faktor lain yang tidak diteliti.

4.3. Pembahasan

1. Pengaruh Seiri terhadap Kinerja Karyawan

Hasil pengujian hipotesis (H1) telah membuktikan terdapat pengaruh antara

variabel seiri terhadap kinerja karyawan. Melalui hasil perhitungan yang telah

dilakukan diperoleh nilai t hitung sebesar 6,216 dengan taraf signifikansi hasil

sebesar 0,000 tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti bahwa hipotesis dalam

penelitian ini menerima Ha dan menolak Ho. Pengujian ini secara statistik

membuktikan bahwa seiri berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan. Artinya bahwa ada pengaruh antara variabel seiri terhadap kinerja

84

Page 81: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

karyawan di PT.Muliamakmur Elektrikatama. Hasil ini mendukung penelitian

sebelumnya oleh (Abdul Charish, 2013) yang menyatakan bahwa ada pengaruh

yang signifikan antara seiri terhadap kinerja karyawan.

2. Pengaruh Seiton terhadap Kinerja Karyawan

Hasil pengujian hipotesis (H2) telah membuktikan terdapat pengaruh antara

variabel seiton terhadap kinerja karyawan. Melalui hasil perhitungan yang telah

dilakukan diperoleh nilai t hitung sebesar 3,334 dengan taraf signifikansi hasil

sebesar 0,001 tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti bahwa hipotesis dalam

penelitian ini menerima Ha dan menolak Ho. Pengujian ini secara statistik

membuktikan bahwa seiton berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan. Artinya bahwa ada pengaruh antara variabel seiton terhadap kinerja

karyawan di PT.Muliamakmur Elektrikatama. Hasil ini mendukung penelitian

sebelumnya oleh (Nina Agustin dan Hari Purnomo, 2013) yang menyatakan

bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara seiton terhadap efektivitas

kerja dan produktivitas karyawan.

Menurut Siagian (2002) produktivitas sebagai wujud dari kinerja merupakan

fungsi perkalian dari usaha pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi

yang tinggi, dengan kemampuan pegawai (ability) yang diperoleh melalui

latihan-latihan. Disamping itu, kondisi kerja turut berpengaruh dalam

menentukan efisiensi dan efektivitas seorang pegawai dalam berkinerja.

3. Pengaruh Seiso terhadap Kinerja Karyawan

Hasil pengujian hipotesis (H3) telah membuktikan terdapat pengaruh antara

variabel seiso terhadap kinerja karyawan. Melalui hasil perhitungan yang telah

dilakukan diperoleh nilai t hitung sebesar 3,226 dengan taraf signifikansi hasil

sebesar 0,001 tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti bahwa hipotesis dalam

penelitian ini menerima Ha dan menolak Ho. Pengujian ini secara statistik

membuktikan bahwa seiso berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan. Artinya bahwa ada pengaruh antara variabel seiso terhadap kinerja

karyawan di PT.Muliamakmur Elektrikatama. Hasil ini mendukung penelitian

85

Page 82: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

sebelumnya oleh (Okye Dian Sandika, 2013) yang menyatakan bahwa ada

pengaruh positif dan signifikan antara resik atau seiso terhadap produktivitas

karyawan.

4. Pengaruh Seiketsu terhadap Kinerja Karyawan

Hasil pengujian hipotesis (H4) telah membuktikan terdapat pengaruh antara

variabel seiketsu terhadap kinerja karyawan. Melalui hasil perhitungan yang

telah dilakukan diperoleh nilai t hitung sebesar 2,624 dengan taraf signifikansi

hasil sebesar 0,009 tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti bahwa hipotesis

dalam penelitian ini menerima Ha dan menolak Ho. Pengujian ini secara

statistik membuktikan bahwa seiketsu berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan. Artinya bahwa ada pengaruh antara variabel

seiketsu terhadap kinerja karyawan di PT.Muliamakmur Elektrikatama. Hasil

ini mendukung penelitian sebelumnya oleh (Limyda T.O.F. Rinta, 2008) yang

menyatakan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara seiketsu terhadap

efektivitas karyawan.

Menurut Henry Simamora (2004), meskipun mustahil mengidentifikasikan

setiap kriteria kinerja yang universal dapat diterapkan pada semua pekerjaan,

adalah mungkin menentukan beberapa karakteristik yang harus dimiliki oleh

kriteria apabila kriteria tersebut diharapkan bermanfaat bagi penilaian kinerja.

Salah satu diantaranya yaitu kriteria yang baik haruslah sensitif terhadap

masukan dan tindakan. Karena tujuan penilaian kinerja adalah untuk menilai

efektivitas individu karyawan dalam suatu perusahaan.

5. Pengaruh Shitsuke terhadap Kinerja Karyawan

Hasil pengujian hipotesis (H5) telah membuktikan terdapat pengaruh antara

variabel shitsuke terhadap kinerja karyawan. Melalui hasil perhitungan yang

telah dilakukan diperoleh nilai t hitung sebesar 5,733 dengan taraf signifikansi

hasil sebesar 0,000 tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti bahwa hipotesis

dalam penelitian ini menerima Ha dan menolak Ho. Pengujian ini secara

statistik membuktikan bahwa shitsuke berpengaruh positif dan signifikan

86

Page 83: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

87

terhadap kinerja karyawan. Artinya bahwa ada pengaruh antara variabel

shitsuke terhadap kinerja karyawan di PT.Muliamakmur Elektrikatama. Hasil

ini mendukung penelitian sebelumnya oleh (Muhammad Fery Zamzami, 2011)

yang menyatakan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara shitsuke

terhadap kinerja karyawan.

6. Pengaruh Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke terhadap Kinerja

Karyawan

Berdasarkan hasil penelitian secara simultan menunjukan nilai Fhitung sebesar

45,233 dengan tingkat signifikan lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000, Hal ini

berarti bahwa variabel seiri, seiton, seiso, seiketsu dan shitsuke memiliki

pengaruh terhadap kinerja karyawan. Berikutnya dari koefisien determinasi

diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,533, hal tersebut menunjukan

bahwa variabel bebas (seiri, seiton, seiso, seiketsu dan shitsuke) terhadap

variabel terikat (kinerja karyawan) dapat menjelaskan variabel terikat (kinerja

karyawan) sebesar 0,533 (53,3%), sedangkan sisanya 46,7% dijelaskan oleh

faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

Page 84: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Implementasi Konsep Kerja

5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke) terhadap Kinerja Karyawan pada

PT.Muliamakmur Elektrikatama di Cikarang, Bekasi. Berdasarkan analisis data

dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut:

1. Hasil pengujian hipotesis (H1) telah membuktikan terdapat pengaruh antara

variabel seiri terhadap kinerja karyawan. Melalui hasil perhitungan yang telah

dilakukan diperoleh nilai t hitung sebesar 6,216 dengan taraf signifikansi hasil

sebesar 0,000 tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti bahwa hipotesis dalam

penelitian ini menerima Ha dan menolak Ho. Pengujian ini secara statistik

membuktikan bahwa seiri berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan. Artinya bahwa ada pengaruh antara variabel seiri terhadap kinerja

karyawan.

2. Hasil pengujian hipotesis (H2) telah membuktikan terdapat pengaruh antara

variabel seiton terhadap kinerja karyawan. Melalui hasil perhitungan yang telah

dilakukan diperoleh nilai t hitung sebesar 3,334 dengan taraf signifikansi hasil

sebesar 0,001 tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti bahwa hipotesis dalam

penelitian ini menerima Ha dan menolak Ho. Pengujian ini secara statistik

membuktikan bahwa seiton berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan. Artinya bahwa ada pengaruh antara variabel seiton terhadap kinerja

karyawan.

3. Hasil pengujian hipotesis (H3) telah membuktikan terdapat pengaruh antara

variabel seiso terhadap kinerja karyawan. Melalui hasil perhitungan yang telah

dilakukan diperoleh nilai t hitung sebesar 3,226 dengan taraf signifikansi hasil

sebesar 0,001 tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti bahwa hipotesis dalam

88  

Page 85: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

penelitian ini menerima Ha dan menolak Ho. Pengujian ini secara statistik

membuktikan bahwa seiso berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan. Artinya bahwa ada pengaruh antara variabel seiso terhadap kinerja

karyawan.

4. Hasil pengujian hipotesis (H4) telah membuktikan terdapat pengaruh antara

variabel seiketsu terhadap kinerja karyawan. Melalui hasil perhitungan yang

telah dilakukan diperoleh nilai t hitung sebesar 2,624 dengan taraf signifikansi

hasil sebesar 0,009 tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti bahwa hipotesis

dalam penelitian ini menerima Ha dan menolak Ho. Pengujian ini secara

statistik membuktikan bahwa seiketsu berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan. Artinya bahwa ada pengaruh antara variabel

seiketsu terhadap kinerja karyawan.

5. Hasil pengujian hipotesis (H5) telah membuktikan terdapat pengaruh antara

variabel shitsuke terhadap kinerja karyawan. Melalui hasil perhitungan yang

telah dilakukan diperoleh nilai t hitung sebesar 5,733 dengan taraf signifikansi

hasil sebesar 0,000 tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti bahwa hipotesis

dalam penelitian ini menerima Ha dan menolak Ho. Pengujian ini secara

statistik membuktikan bahwa shitsuke berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan. Artinya bahwa ada pengaruh antara variabel

shitsuke terhadap kinerja karyawan.

6. Berdasarkan hasil penelitian secara simultan menunjukan nilai Fhitung sebesar

45,233 dengan tingkat signifikan lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000. Hal ini

berarti bahwa variabel seiri, seiton, seiso, seiketsu dan shitsuke memiliki

pengaruh terhadap kinerja karyawan. Berikutnya dari koefisien determinasi

diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,533, hal tersebut menunjukan

bahwa variabel bebas (seiri, seiton, seiso, seiketsu dan shitsuke) terhadap

variabel terikat (kinerja karyawan) dapat menjelaskan variabel terikat (kinerja

karyawan) sebesar 0,533 (53,3%), sedangkan sisanya 46,7% dijelaskan oleh

faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

89  

Page 86: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

90  

5.2. Saran

Studi ini masih memiliki berbagai keterbatasan sehingga diperlukan

penyempurnaan untuk penelitian di masa mendatang. Berikut ini beberapa saran

yang memungkinkan untuk penelitian lebih lanjut, antara lain:

1. Peran top management harus dilibatkan dalam setiap tahap dan harus selalu

melakukan evaluasi terhadap aspek-aspek kerja seperti pakaian, peralatan,

mesin dan lingkungan kerja. Top management perlu berbicara dengan masing-

masing pimpinan per departemen mengenai apa yang diinginkan terhadap

konsep 5S kedepannya. Sebaiknya dilakukan rapat satu kali dalam sebulan

sebagai salah satu langkah untuk mengembangkan konsep 5S dalam

perusahaan.

2. Perusahaan harus tetap menjaga hubungan dan kerjasama yang baik antara top

management sampai dengan karyawan produksi agar keberhasilan konsep 5S

yang telah dicapai dapat dipertahankan dan dikembangkan secara sistematis

dan berurutan dari tahap 1S sampai dengan 5S. Keberhasilan implementasi

konsep 5S ini tidak lepas dari peranan masing-masing pimpinan dalam

menciptakan suasana kerja yang kondusif, memberi arahan, bimbingan dan

kepercayaan kepada bawahan.

3. Hasil dari penelitian ini merupakan gambaran sementara dari kondisi hubungan

antara seiri, seiton, seiso, seiketsu dan shitsuke kaitannya dengan kinerja

karyawan atau bisa dikatakan hubungan antara manajemen sebagai otoritas

penentu kebijakan perusahaan dan karyawan sebagai pelaksana. Seluruh

konstruk penelitian ini bersifat dinamis, artinya memungkinkan untuk

dilakukan penelitian serupa di masa yang akan datang dengan

menyempurnakan alat ukur yang ada sesuai dengan situasi, kondisi dan

kebutuhan.

Page 87: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

DAFTAR PUSTAKA

Buku : Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi

Revisi). Jakarta : Rineka Cipta. Ariola, Et Al. (2006). Principles and Methods of Reaserch. Rex Book Sotre Inc.

Sampaloc, Manila. Depnaker, Dirjen Binalatas. (1994). Fondasi Perbaikan Produktivitas Terpadu. Gazpersz, Vincent. (2007). Organizational Excellence. Jakarta : PT.Gramedia

Pustaka Utama. Ghozali, Imam. (2007). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Handayani. (2005). Kaizen Culture, Education and Training, New York : Irwing

Professional. Handoko, T. Hani (2010). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.

Edisi Kedua. BPFE UGM Yogyakarta. Hasibuan, M, S.P. (2007). Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah Edisi

Revisi Cetakan keempat. Jakarta : PT.Bumi Aksara. Hasibuan, M, S.P. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Keenam

Belas. Jakarta : PT.Bumi Aksara. Husein, U. (2004). Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Cetakan

keenam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Hirano, Hiroyuki. (1995). Penerapan 5-S di tempat kerja, Jakarta : PQM

Consultans. Imai, Masaki. (2005). Budaya Kaizen, Jakarta : Pustaka Utama. Jackson, Keith dan Tomioka, Miyuki. (2004). The Changing Face of Japanese

Management, London dan Newyork : Routledge. Kristianto. (1995). Budaya Organisai yang Positif, Jakarta: Airlangga Komarudin, (2005). Ensiklopedia Manajemen, Bandung, Alfabeta.

91  

Page 88: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

Kreitner, Robert. dan Kinicki, Angelo (2005). Prilaku Organisasi (Organizational Behavior). Buku 1 edisi 5 diterjemahkan oleh Erly Suandy. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Levesque, Reynald (2006). SPSS Programing and Data Management 3rd ed.

Massachusetts; Prentice-Hall Mahsun, M. (2006).Pengukuran Kinerja Sektor Publik, Edisi Pertama, BPFE-

Yogyakarta, Yogyakarta. Mangkunegara, A.A Anwar Prabu. (2010). Evaluasi Kinerja SDM, Bandung,

PT.Revika Aditama. Mangkunegara, A.A Anwar Prabu. (2010). MSDM Perusahaan. Bandung,

PT.Remaja Rosdakarya. Mathis, Robert L. dan Jackson, John H., (2006). Human Resource Management

Edisi Sepuluh, Jakarta : Salemba Empat Nawawi, H. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia : untuk Bisnis yang

Kompetitif. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Osada, Takashi. (2004). Sikap Kerja 5S. (Mariani Gandamiharja, Trans.). Jakarta :

PPM. (Original work published 1991) Pramono, Wishnu Arief, ST. (2008). Meraup Keuntungan Dengan Lean

Manufacturing, Jakarta : PT.Elex Media Komputindo. Rivai, V., dan Basri. (2005). Performance Appraisal: Sistem Yang Tepat Untuk

Menilai Kinerja Karyawan Dan Meningkatkan Daya Saing Perusahaan. Rajagrafindo Persada. Jakarta

Santoso, Singgih. (2012). Analisis SPSS pada Statistik Parametrik, Jakarta :

Penerbit PT.Elex Media Komputindo. Sedarmayanti. (2011). Tata Kerja dan Produktivitas Kerja : Suatu Tinjauan Dari

Aspek Ergonomi Atau Kaitan Antara Manusia Dengan Lingkungan Kerjanya. Cetakan Ketiga. Bandung : Mandar Maju

Siagian, Sondang. (2008). Manajemen SDM. Cetakan Keenam Belas. Jakarta :

PT.Bumi Aksara. Simamora, Henry. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: SIE

YKPN. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D.

Bandung : Alfabeta.

92  

Page 89: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

Sutermeister, Robert A. (2011). Manajemen. Jakarta : Erlangga. Tazakigroup (2000). Budaya Kaizen yang Unik. Jakarta : PT.Gramedia Pustaka

Utama. Timpe, Dale A. (2003). Produktivitas, Seri Manajemen Sumber Daya Manusia.

Jakarta : PT.Elex Media Komputindo. Tika, P. (2006). Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan,

PT.Bumi Aksara, Jakarta. Wirawan. (2009). Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Jakarta : Erlangga. Skripsi : Zamzami, Muhammad Fery. (2011). Analisis Pengaruh Penerapan Budaya Jepang

Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada PT.Indopherin Jaya Probolinggo). Sandika, Okye Dian. (2012). Implementasi Budaya 5R (Ringkas, Rapi, Resik,

Rawat dan Rajin) Di Unit Machinery and Tool (UMT) PT.Mega Andalan Kalasan.

Nur, Hafsah. (2013). Pengaruh Budaya Kaizen Terhadap Kinerja Karyawan

PT.Asuransi Ramayana Cabang Medan. Laksmita, Venda Arsenia. (2011). Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan

Dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus Pada PT.Bank Jateng Cabang Utama Semarang).

Tesis : Charish, Abdul. (2013). Pengaruh Budaya 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan

Shitsuke) terhadap kinerja karyawan PT.PLN (Persero) Area Gresik. Rinta, Limyda T.O.F. (2008). Pengaruh Implementasi Program 5S (Seiri, Seiton,

Seiso, Seiketsu dan Shitsuke) Budaya Jepang Terhadap Efektifitas Organisasi Pada PT.Yamaha Indonesia Motor Manufacturing.

Jurnal : Agustin, Nina & Purnomo, Hari. (2013). Implementasi 5S Pada CV.Valasindo

Menggunakan Pendekatan Ergonomi Partisipatori.

93  

Page 90: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

Astuti, Dwi Ari & Harahap, Pahlawansyah. (2013). Analisis Pengaruh Penerapan Konsep 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke) Dalam Upaya Untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja Pada Karyawan CV.Mubarokfood Cipta Delicia Kudus.

Suwondo, Chandra. (2012). Penerapan Budaya Kerja Unggulan 5S (Seiri, Seiton,

Seiso, Seiketsu dan Shitsuke) Di Indonesia. Putra, Benny Henry & Haryadi, Bambang. (2014). Analisis Prinsip Kerja 5S

(Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke) Pada CV.Kokoh Bersatu Plastik, Surabaya.

94  

Page 91: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

Lampiran 1. Kuisioner

 

Cikarang, Februari 2015 Perihal : Permohonan Pengisian Kuisioner Yth. Bapak/Ibu/ Karyawan PT.Muliamakmur Elektrikatama di Jababeka, Cikarang-Bekasi Dengan Hormat, Dalam rangka penyusunan skripsi pada program Sarjana (S1) President University. Maka saya yang mengajukan kuisioner ini: Nama : Firman Zajuli Status : Mahasiswa Fakultas Bisnis President University Ekstension Memohon kesediaan Bapak / Ibu untuk mengisi kuisioner yang saya berikan dalam rangka mengumpulkan beberapa informasi untuk mendukung penelitian saya peroleh dari respon Bapak / Ibu akan sangat membantu saya dalam mendapatkan bukti empiris mengenai penelitian saya yang berjudul "Analisis Implementasi Konsep 5S Untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan (Studi Kasus di PT.Muliamakmur Elektrikatama, Cikarang). Hasil tidak akan meneliti lebih mendalam kepada hal-hal yang bersifat confidential. Fokus utama dari penelitian ini hanya untuk memeriksa kinerja secara umum. Studi ini pun dilakukan hanya semata-mata untuk tujuan pendidikan. Adapun semua tanggapan responden terjamin kerahasiaannya. Atas perhatian, dukungan, dan kerjasama Bapak / Ibu sekalian saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya

Firman Zajuli

95  

Page 92: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

IDENTITAS RESPONDEN

Petunjuk Pengisian Identitas Responden diharap menjawab pertanyaan berikut untuk mengisi bagian yang kosong dengan memberi tanda centang dan tanda (X) pada alternatif jawaban pilihan ganda.

1. Jenis Kelamin : Laki – laki Perempuan

2. Kualifikasi Akademik : a. SMA / Sederajat b. D3 c. S1

3. Usia : a. ≤ 25 tahun b. 26-30 tahun c. 31-35 tahun d. ≥ 36 tahun

4. Jabatan / Department : 5. Lama Bekerja :

Petunjuk Pengisian Pernyataan

1. Jawablah masing-masing pernyataan di bawah ini, sesuai dengan penilaian anda mengenai Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke dengan Kinerja Karyawan di PT.Muliamakmur Elektrikatama.

2. Pilihlah salah satu jawaban dari kelima alternatif jawaban yang sesuai, dengan cara memberikan tanda centang (√) pada salah satu kolom jawaban yang tersedia! Jika terdapatbagian yang kosong pada pernyataan, maka diharapkan responden dapat menjelaskan jawaban dengan disertai alasan (bila jawaban diperlukan sesuai petunjuk).

3. Keterangan jawaban sebagai berikut : − STS : Sangat Tidak Setuju − TS : Tidak Setuju − N : Netral − S : Setuju − SS : Sangat Setuju

96  

Page 93: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

A. SEIRI (X1)

NO PERNYATAAN 1 2 3 4 5 1 Karyawan mengklasifikasikan barang berdasarkan

kebutuhannya (jarang dibutuhkan, kadang dibutuhkan, sangat dibutuhkan) agar mempersingkat waktu kerja

2 Karyawan membersihkan tempat kerja yang kotor

dan mencari tahu penyebab kekotoran agar masalah yang serupa tidak terjadi lagi

3 Karyawan menyimpan barang yang tidak terlalu

sering digunakan di gudang / tempat penyimpanan

4 Peralatan kerja harus selalu ditempatkan di area kerja yang sesuai agar mudah dicari saat akan digunakan

5 Limbah hasil kerja dikumpulkan dan dibuang ke

tempat sampah atau tempat pengumpulan limbah agar tidak mengganggu aktivitas kerja

B. SEITON (X2)

NO PERNYATAAN 1 2 3 4 5 1 Diberikan keterangan (tempat, nama barang dan

jumlah) pada setiap barang yang disimpan maupun yang diambil sehingga dapat tersimpan lebih rapi

2 Menyimpan barang berdasarkan waktu masuknya

agar barang yang lama dapat digunakan terlebih dahulu (terutama barang-barang yang tidak tahan lama), lalu menggunakan barang yang baru

3 Karyawan tidak menempatkan barang pribadi yang

tidak berhubungan dengan pekerjaan agar tidak mengganggu aktivitas kerja

4 Karyawan menyimpan barang atau peralatan di

tempat yang mudah dicari oleh semua orang agar mengurangi waktu pencarian

5 Karyawan menyimpan kembali barang yang telah

digunakan ke tempat semula barang tersebut disimpan

97  

Page 94: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

C. SEISO (X3)

NO PERNYATAAN 1 2 3 4 5 1 Menjaga kebersihan dan kerapihan mulai dari

pakaian, tempat dan peralatan kerja

2 Karyawan menerapkan metode pembersihan dan inspeksi yang sederhana dan tidak menunda-nunda untuk membersihkan apabila terdapat kotoran di area kerja

3 Karyawan mencari tahu penyebab kekotoran agar

masalah yang serupa tidak terjadi lagi

4 Karyawan membersihkan tempat kerja setiap hari agar tercipta kondisi tempat kaerja yang bersih

5 Karyawan ikut serta dalam kegiatan kebersihan di

lingkungan perusahaan

D. SEIKETSU (X4)

NO PERNYATAAN 1 2 3 4 5 1 Karyawan memeriksa kembali segala aspek yang

ada di area kerja dengan mengacu kepada konsep 3S

2 Karyawan membuat label dan tanda "berbahaya"

atau "awas" pada barang-barang atau tempat yang beresiko bagi karyawan lain

3 Karyawan memberikan indikator warna yang

diletakkan langsung pada papan penunjuk agar tidak terjadi hal-hal yang mengganggu aktivitas kerja

4 Membuat struktur kerja sehingga dapat mengetahui

apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab karyawan

5 Karyawan memelihara kondisi area kerja sesuai

dengan konsep 3S agar tidak berantakan dan kacau

98  

Page 95: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

E. SHITSUKE (X5)

NO PERNYATAAN 1 2 3 4 5 1 Perusahaan selalu mengadakan pertemuan berkala

bagi karyawan untuk mengevaluasi kemajaun yang telah dicapai sesuai tujuan yang ditetapkan perusahaan

2 Karyawan harus selalu berfikir positif agar dapat

menghadirkan kebahagiaan, sukacita, kesehatan serta kesuksesan dalam situasi dan segala tindakan dalam bekerja

3 Perusahaan selalu melakukan perbaikan target

bersama dengan karyawan dalam upaya menyelaraskan tujuan organisasi dengan setiap individu para pegawai

4 Karyawan melaksanakan standar keselamatan kerja

dengan menggunakan atribut dan perlengkapan keselamatan yang ditetapkan perusahaan

5 Perusahaan melakukan evaluasi konsep 5S dan

melakukan improvement (perbaikan berkelanjutan) apabila terdapat kesalahan ataupun penyimpangan dalam bekerja

99  

Page 96: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

F. KINERJA KARYAWAN (Y)

NO PERNYATAAN 1 2 3 4 5 1 Karyawan menunjukan loyalitas yang tinggi dalam

mengerjakan pekerjaannya

2 Karyawan bekerja dengan baik secara kualitas maupun kuantitas

3 Karyawan dengan jujur melaksanakan tugas-

tugasnya sesuai dengan perjanjian dengan perusahaan

4 Karyawan memiliki tingkat disiplin yang baik

dalam bekerja

5 Karyawan memiliki kreatifitas yang tinggi dalam mengembangkan strategi atau cara-cara yang lebih efektif untuk menyelesaikan pekerjaannya

6 Karyawan memiliki kerjasama yang baik satu sama

lainya dalam mengerjakan pekerjaannya

7 Karyawan selalu memiliki sopan santun dan kepribadian yang baik

8 Karyawan mampu menunjukan inisiatif yang tinggi

dalam menyelesaikan setiap masalah dengan baik

9 Karyawan menunjukan paritipasi yang aktif dalam mengerjakan setiap pekerjaannya

10 Karyawan berani bertanggung jawab atas komitmen

yang telah dibutanya dalam pekerjaan.

-TERIMA KASIH-

100  

Page 97: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

Lampiran 2. Tabel Jawaban Kuesioner

a).Tabel Jawaban Kuisioner Profil Responden

RESP. PROFIL RESPONDEN P1 P2 P2 P4 P5

1 P SMA 25 Engineering 7 2 L S1 35 ASS 4 3 L D3 40 ASS 3 4 L D3 26 Assembly 3 5 L SMA 24 QC & QA 9 6 L D3 39 Budgeting 9 7 L SMA 39 Engineering 3 8 L SMA 32 Budgeting 10 9 P D3 23 Assembly 5 10 P D3 26 Budgeting 3 11 L SMA 22 Marketing 5 12 L SMA 20 Engineering 7 13 L D3 26 Engineering 7 14 L S1 42 Budgeting 4 15 L S1 30 Engineering 10 16 P S1 24 Engineering 3 17 L D3 24 Engineering 5 18 L SMA 38 Engineering 10 19 P S1 31 Engineering 12 20 L S1 33 Engineering 6 21 L D3 31 Engineering 8 22 L SMA 30 Marketing 2 23 L SMA 26 Marketing 3 24 L SMA 32 Marketing 2 25 L SMA 26 Marketing 4 26 L SMA 47 Marketing 15 27 L SMA 21 Acc. & Fin. 9 28 P SMA 28 Acc. & Fin. 4 29 P S1 32 Acc. & Fin. 11 30 P S1 41 Acc. & Fin. 4 31 P D3 28 Acc. & Fin. 4 32 L SMA 32 ASS 4 33 L SMA 19 ASS 1 34 L SMA 24 ASS 6 35 L SMA 34 ASS 4

101  

Page 98: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

36 L SMA 25 ASS 5 37 L S1 38 ASS 1 38 L SMA 31 ASS 4 39 L SMA 22 ASS 4 40 L SMA 28 ASS 1 41 L SMA 33 ASS 1 42 L SMA 26 HR & GA 3 43 L D3 31 HR & GA 8 44 L SMA 25 HR & GA 4 45 L SMA 22 HR & GA 2 46 L SMA 28 HR & GA 4 47 L SMA 28 HR & GA 6 48 L S1 37 HR & GA 8 49 L SMA 24 HR & GA 2 50 L SMA 28 HR & GA 5 51 L SMA 25 HR & GA 5 52 P S1 39 Budgeting 12 53 L SMA 29 Budgeting 7 54 L D3 28 Budgeting 5 55 L SMA 25 Budgeting 1 56 L SMA 25 Budgeting 1 57 L SMA 26 Budgeting 2 58 L SMA 21 Budgeting 1 59 L SMA 20 Budgeting 2 60 L SMA 34 Budgeting 9 61 L SMA 23 Assembly 1 62 L SMA 22 Assembly 1 63 L SMA 23 Assembly 1 64 P SMA 25 Assembly 3 65 L SMA 25 Assembly 4 66 L D3 24 Assembly 6 67 L SMA 25 Assembly 3 68 L SMA 20 Assembly 4 69 L SMA 35 Assembly 12 70 L SMA 23 Assembly 2 71 L SMA 24 Assembly 6 72 L SMA 30 Assembly 11 73 L SMA 22 QC & QA 1 74 L SMA 28 QC & QA 5 75 L SMA 28 QC & QA 5

102  

Page 99: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

76 L S1 37 QC & QA 10 77 L SMA 24 QC & QA 2 78 L SMA 28 QC & QA 11 79 L SMA 25 QC & QA 8 80 L SMA 25 QC & QA 3 81 L SMA 26 QC & QA 7 82 L SMA 21 QC & QA 2 83 L SMA 20 QC & QA 6 84 L SMA 34 QC & QA 9 85 L SMA 23 QC & QA 3 86 L SMA 22 QC & QA 6 87 L SMA 23 QC & QA 6 88 L SMA 22 QC & QA 2 89 L SMA 20 QC & QA 3 90 L D3 26 QC & QA 2 91 L SMA 39 QC & QA 7 92 L SMA 30 QC & QA 11 93 L D3 24 QC & QA 1 94 L D3 24 QC & QA 3 95 L SMA 38 QC & QA 13 96 L SMA 22 QC & QA 2 97 L SMA 28 QC & QA 6 98 L SMA 28 QC & QA 2 99 L S1 37 QC & QA 11

100 L SMA 24 QC & QA 2 101 L SMA 28 QC & QA 10 102 L SMA 25 QC & QA 1 103 L SMA 25 QC & QA 6 104 L SMA 26 QC & QA 6 105 L SMA 21 QC & QA 4 106 L SMA 20 QC & QA 2 107 L SMA 34 QC & QA 11 108 L SMA 20 QC & QA 2 109 L SMA 25 Mechanical 3 110 L SMA 25 Mechanical 3 111 L SMA 26 Mechanical 5 112 L SMA 21 Mechanical 9 113 L SMA 20 Mechanical 5 114 L SMA 31 Mechanical 12 115 L SMA 23 Mechanical 2

103  

Page 100: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

116 L SMA 22 Mechanical 2 117 L SMA 23 Mechanical 3 118 L S1 41 Mechanical 10 119 L SMA 24 Mechanical 6 120 L SMA 28 Mechanical 10 121 L SMA 25 Mechanical 6 122 L SMA 25 Mechanical 5 123 L SMA 26 Mechanical 6 124 L SMA 21 Mechanical 2 125 L SMA 20 Mechanical 2 126 L SMA 34 Mechanical 11 127 L SMA 20 Mechanical 3 128 L SMA 23 Mechanical 3 129 L SMA 22 Mechanical 2 130 L SMA 23 Mechanical 3 131 P SMA 25 Mechanical 1 132 L SMA 25 Mechanical 4 133 L D3 24 Mechanical 4 134 L SMA 25 Mechanical 2 135 L SMA 30 Mechanical 5 136 L SMA 35 Mechanical 12 137 L SMA 23 Mechanical 3 138 L SMA 24 Mechanical 2 139 L SMA 30 Mechanical 9 140 L S1 35 Mechanical 11 141 L SMA 30 Mechanical 10 142 L D3 26 Mechanical 3 143 L SMA 24 Mechanical 3 144 L D3 39 Mechanical 12 145 L SMA 39 Mechanical 11 146 L SMA 32 Mechanical 10 147 L SMA 23 Mechanical 3 148 L SMA 26 Mechanical 4 149 L SMA 24 Electrical 3 150 L SMA 28 Electrical 6 151 L SMA 25 Electrical 3 152 L SMA 25 Electrical 3 153 L SMA 26 Electrical 2 154 L SMA 21 Electrical 2 155 L SMA 20 Electrical 2

104  

Page 101: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

156 L SMA 34 Electrical 10 157 L SMA 20 Electrical 2 158 L SMA 25 Electrical 4 159 L SMA 25 Electrical 3 160 L SMA 26 Electrical 5 161 L SMA 21 Electrical 2 162 L SMA 20 Electrical 2 163 L SMA 31 Electrical 7 164 L SMA 23 Electrical 3 165 L SMA 22 Electrical 1 166 L SMA 23 Electrical 2 167 L D3 35 Electrical 13 168 L SMA 24 Electrical 3 169 L D3 28 Electrical 7 170 L SMA 25 Electrical 3 171 L SMA 25 Electrical 4 172 L SMA 26 Electrical 6 173 L SMA 21 Electrical 2 174 L SMA 20 Electrical 1 175 L S1 34 Electrical 9 176 L SMA 20 Electrical 2 177 L SMA 23 Electrical 3 178 L SMA 22 Electrical 5 179 L SMA 23 Electrical 3 180 L SMA 19 Electrical 1 181 L SMA 18 Electrical 1 182 L SMA 20 Electrical 1 183 L SMA 21 Electrical 1 184 L SMA 22 Electrical 2 185 L SMA 21 Electrical 2 186 L SMA 20 Electrical 2 187 L SMA 34 Electrical 15 188 L SMA 20 Electrical 3 189 L SMA 19 Electrical 1 190 L SMA 22 Electrical 3 191 L SMA 26 Electrical 7 192 L SMA 19 Electrical 1 193 L SMA 22 Electrical 2 194 L SMA 21 Electrical 1 195 L SMA 25 Electrical 4

105  

Page 102: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

b). Tabel Jawaban Kuisioner

Seiri (X1) Seiton (X2) X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 4 3 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 4 4 4 5 4 5 3 3 3 2 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 3 3 3 3 3 4 5 4 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 3 4 4 3 3 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 3 3 3 4 4 4 5 5 3 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 3 4 3 4 4 4 5 3 5 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 5 4 5 5 5 5 5 4 4 3 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 3 4 5 4 4 4 4 5 4

106  

Page 103: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

5 4 3 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 3 4 4 5 4 4 3 5 4 4 5 5 5 4 5 4 3 4 5 4 4 5 5 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 5 3 5 5 3 3 3 3 3 3 5 4 5 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 5 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 5 5 3 5 5 5 3 3 3 2 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 5 4 5 4 4 5 5 3 5 5 4 3 5 4 4 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 3 5 4 5 5 4 4 3 3 4 4 5 5 4 4 4 4 3 3 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 3 5 4 5 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 3 4 4 4 4 5 4 3 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 3 4 3 4 5 4 5 4 5 4 3 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 4 5 4 5 4 4 3 4 3 3 4 5 4 5 4 4 4 3 3 5 4 4 4 4 5 5 3 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 3 4 5 2 4 4 5 4 5 4 4 5 5 3 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 3 4 5 4 3 3 4 5 5

107  

Page 104: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

3 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 3 3 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 3 3 3 3 3 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 4 3 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 3 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 3 3 4 4 5 5 5 3 3 3 5 5 2 4 4 4 3 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 5 3 5 4 2 5 4 5 5 3 3 3 3 3 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 3 5 5 2 5 5 5 4 4 5 5 5 3 3 3 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 3 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 3 3 3 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 3 3 3 3 3 3 3 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 3 4 4 3 4 3 4 4 5 5 4 5 3 5 4 4 2 4 4 4 4 5 3 4 4 5 3 5 5 4 4 5 4 5 5 4 3 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3 4 3

108  

Page 105: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

4 4 5 4 4 3 3 2 3 3 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 3 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 3 3 4 4 3 4 4 4 5 5 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 5 3 3 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 3 5 4 5 5 5 5 3 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 2 4 4 4 5 4 5 4 4 3 3 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 3 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 3 4 5 4 4 3 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 2 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 5 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 3 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4

109  

Page 106: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 3 4 5 5 5 5 5 5 3 4 4 4 5 5 3 3 3 4 4 2 4 5 4 4 4 4 3 3 5 3 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 3 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 3 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 3 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 3 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 5 3 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4

Seiso (X3) Seiketsu (X4) X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X4.1 X4.2 X4.3 X4.4 X4.5

5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 3 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 3 4 4 4 3 5 4 4 4 3 3 5 5 5 4 4 4 4 3 5 3 3 3 4 4 4 5 5 4 4 5 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 5 3 5 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 5 3 3 4 4 5 4 4 4 3 3 3 3 5 4 5 4 5 3 5 5 5 4 3 4 3 4 5 5 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 5 5 5 5 5 3 3 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

110  

Page 107: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

4 4 4 3 3 5 5 5 4 5 4 4 4 3 5 3 3 3 3 3 3 5 5 3 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 3 4 5 4 4 3 3 4 5 3 3 3 4 3 5 3 5 5 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3 5 4 3 5 4 4 5 4 5 3 3 5 3 5 5 3 5 3 5 5 4 4 4 3 5 5 5 4 5 5 3 4 4 5 5 3 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 3 5 3 5 5 4 3 5 3 5 3 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 3 3 5 5 5 5 5 5 5 3 5 3 3 4 3 3 5 5 4 4 4 4 4 3 4 3 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 5 5 3 5 5 5 4 3 3 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 3 3 5 5 5 3 4 5 3 4 5 4 4 3 5 4 4 4 4 5 5 4 3 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 3 5 5 4 4 4 4 5 4 5 3 5 3 4 4 3 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 3 3 4 5 3 3 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 4 5 5 3 5 3 4 4 3 4 4 5 4 5 5 3 3 3 3 3 3 4 5 5 3 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 5 3 4 4 5 4 4 5 4 5 4 3 5 4 5 5 5 4 3 4 4 5 5 3 3 5 4 5 4 3 4 4 3 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 3 3 5 3 3 3 5 5 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 5 4 4 4 3 3 4 5 4 4 4 4 5 5 4 3 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 4 5 5 3 3 5 4

111  

Page 108: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

4 5 5 3 5 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 3 3 4 3 4 4 5 4 4 4 5 4 5 3 4 5 3 3 5 4 3 3 4 4 4 4 5 5 5 4 3 5 5 5 5 4 3 3 4 4 5 3 5 3 5 3 3 5 5 3 4 4 4 3 3 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 3 4 3 3 4 3 3 3 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 3 3 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 3 4 3 5 5 3 3 5 4 5 5 5 4 5 3 4 3 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 3 4 4 3 3 5 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 3 3 4 3 4 5 5 3 4 5 4 4 5 5 5 3 3 5 4 5 3 3 4 4 5 5 4 4 3 4 4 3 5 4 5 3 4 4 5 5 5 5 3 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 3 3 5 5 4 3 4 3 4 4 5 5 5 5 5 3 3 5 4 4 4 4 4 5 5 5 3 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 3 5 3 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 3 4 5 4 3 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 3 5 3 5 3 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 3 4 5 5 5 5 5 3 3 5 5 4 4 5 3 4 3 5 5 5 5 4 3 5 4 5 3 5 3 3 4 5

112  

Page 109: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 5 3 5 4 3 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 3 3 3 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 3 5 5 5 5 3 4 4 5 5 3 4 5 5 3 3 4 3 5 4 4 3 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 3 4 5 4 4 3 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 3 4 5 5 4 5 4 5 3 4 4 5 4 4 3 4 5 5 3 3 4 4 4 5 3 3 5 5 3 3 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 3 4 4 4 5 5 4 4 5 3 4 3 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 3 4 5 5 3 5 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 3 3 4 5 5 5 3 5 5 3 3 4 5 5 3 4 3 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 3 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 3 4 4 4 3 4 4 5 5 3 3 4 3 4 5 5 5 4 4 3 5 3 4 4 5 5 4 4 3 4 4 3 4 4 4 5 4 5 4 5 3 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 3 3 4 3 5 3 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 3 4 5 3 5 5 4 5 5 4 3 3 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 3 5 5 4 3 5 5 5 4 4 3 4 5 4 5 3 5

113  

Page 110: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

4 4 4 4 4 5 5 5 3 5 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 4 3 4 5 5 5 5 5 4 3 3 5 5 3 3 3 4 5 4 4 5 5 5 3 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 3 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 3 4 3 3 5 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 5 4 4 3 3 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 5 3 3 3 4 5 5 4 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 3 5 5 4 4 5 5 5 3 4 4 5 3 5 4 5 5 3 3 3 5 3 3 4 4 5 3 5 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 5 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 5 4 3 5 5 4 5 3 4 4 4 5 4 4 4 4 5 3 3 4 3 5 3 4 5 3 5 5 4 5 5 4 5 3 4 4 5 4 3 4 5 5 4 5 5 4 3 5 3 3 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4 3 5 4 4 5 5 5 3 4 3 5 5 4 4 3 4 3 5 4 5 5 4 4 4 5 4 3 5 3 5 4 4 4 5 3 5 3 4 5 4 3 4 5 5 3 5 4 3 4 5 5 3 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 3 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 3 3 4 4 5 4 5 3 3 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 3 4 4 3 4 3 4 5 4 3 3 5 4 5 3 4 5

114  

Page 111: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4

Shitsuke (X5) Kinerja Karyawan (Y) X5.1 X5.2 X5.3 X5.4 X5.5 Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8 Y.9 Y.10

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 3 4 5 5 3 5 3 4 3 5 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 5 4 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 5 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 5 4 4 4 5 3 5 5 5 3 4 3 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 3 3 4 4 5 5 5 4 4 3 3 3 3 2 3 5 5 5 5 5 4 3 5 4 4 4 4 5 5 5 3 3 3 3 3 5 5 4 4 4 3 4 4 3 3 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 5 5 4 4 5 3 3 4 3 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 3 5 5 5 4 4 5 3 3 3 5 5 5 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 3 3 5 4 5 4 5 5 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 2 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 3 4 5 5 4 3 4 4 5 3 4 4 4

115  

Page 112: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

5 5 4 4 4 4 4 3 4 3 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 3 4 5 5 5 5 5 4 5 3 4 5 4 4 3 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 3 3 3 4 5 3 4 5 5 4 5 3 3 5 4 3 3 2 3 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 5 5 4 4 4 3 5 5 5 4 5 4 3 3 3 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 3 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 2 4 3 3 4 3 3 3 5 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 5 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 5 4 4 4 5 4 4 3 4 4 5 4 3 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 4 3 4 5 4 3 3 5 4 5 4 5 4 3 4 4 3 4 3 3 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 3 3 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 5 3 5 4 3 5 5 3 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 3 4 4 4 5 4 4 3 3 4 4 5 4 4 5 4 3 4 5 4 3 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 3 4 2 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 3 4 4 5 5 5 4 3 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 2 5 4 5 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 5 3 3 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 3 4 5 5 4 5 3 4 4 3 4 3 3 5 3 3 5 3 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 3 4 3 4 3 5 3 4 5 3 3 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 3 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 3 4 5 4 5 3 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 3 3 4 3 4 4 4 5 4 3 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 3 5 4 5 4 4

116  

Page 113: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 3 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 5 3 5 5 5 3 5 3 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 3 5 5 4 5 5 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 5 5 4 4 3 3 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 3 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 3 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 3 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 3 4 4 5 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 3 5 3 4 4 3 4 5 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4 3 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 3 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 3 3 5 4 4 5 5 5 5 2 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 3 3 5 4 5 5 4 4 5 4 3 4 3 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 3 3 3 3 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 3 5 3 4 3 3 4 4 4 3 5 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 3 5 4 4 5 4 4 3 4 5 4 4 3 4 4 4 5 5 5 3 3 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 4 3 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 3 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 3 4 4 4 5 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 5 5 3 3 5 4 4 4 3 4 4 5 3 4 4 5 4 4 4 5 5 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 5 5 5 5 3 5 4 4 3 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 3 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 3 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 3 3 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4

117  

Page 114: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5 3 3 5 4 5 4 4 3 4 5 5 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 3 3 4 4 3 4 5 5 3 5 3 5 3 5 4 4 5 4 5 5 4 4 3 5 4 5 4 5 4 3 5 5 5 4 3 4 4 4 5 5 4 3 5 4 5 5 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 3 5 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 5 4 5 5 5 4 3 4 5 5 3 3 4 3 4 5 4 3 4 5 4 5 5 2 3 4 4 4 5 5 5 3 4 4 5 4 5 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 5 4 5 5 4 4 4 3 4 4 3 4 3 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 3 4 5 4 3 4 3 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 3 4 5 5 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 3 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 2 4 3 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 3 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 3 3 3 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 3 3 5 4 4 4 5 3 5 3 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 3 5 4 5 3 4 3 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 5 3 3 3 5 4 3 3 3 5 5 5 4 5 2 4 3 4 4 5 5 3 4 4 5 4 3 4 3 3 4 5 4 4 4 5 4 4 3 4 5 3 4 4 4 4 3 3 5 4 4 4 5 4 5 4 3 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 3 5 5 5 4 5 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 3 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 3 3 4 4 5 4 4 4 4 5 4 3 3 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 2 5 4 5 3 4 3 5 4 4 5 5 5 4 4 3 4 5 3 3 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 2 4 4 5 5 4 3 3 4 3 4 4 5 4 4 3 4 3 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 3 5 5

118  

Page 115: ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …

4 4 3 3 5 4 4 3 3 4 5 4 4 3 3 5 3 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 3 4 5 4 3 3 4 4 5 5 4 4 3 4 5 3 5 4 4 5 5 4 4 4 3 2 4 4 4 4 5 4 4 3 5 5 4 4 5 4 4 4 3 4 3 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 3 5 4 3 4 4 4 5 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 5 4 3 4 4 5 4 4 4 2 3 3 5 4 3 5 4 5 3 5 5 5 5 4 4 3 5 5 3 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 3 5 3 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 3 5 3 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 3 4 3 3 3 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 5 3 4 4 5 5 4 5 5 3 4 3 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 2 5 4 4 5 4 3 4 4 3 5 4 4 4 4 5 3 3 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 2 5 3 5 4 4 3 5 4 5 5 5 4 4 4 2 5 3 3 4 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

119