analisis hubungan gaya kepemimpinan dengan kinerja...

92
ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada Rumah Sakit Umum Bethesda Lempuyangwangi Yogyakarta Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Oleh : Joana Ribeiro Guterres 052214002 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007 i

Upload: others

Post on 11-Nov-2020

18 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

i

ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN

DENGAN KINERJA KARYAWAN

Studi Kasus Pada Rumah Sakit Umum Bethesda Lempuyangwangi Yogyakarta

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh :

Joana Ribeiro Guterres

052214002

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2007

i

Page 2: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

ii

SKRIPSI

ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN

DENGAN KINERJA KARYAWAN

Studi Kasus Pada Rumah Sakit Umum Bethesda Lempuyangwangi Yogyakarta

Oleh :

Joana Ribeiro Guterres

052214002

Telah Disetujui Oleh ;

Pembimbing I Tanggal 26 Juni 2007

Drs. Marianus M. Modesir, M.M.

Pembimbing II Tanggal 01 Oktober 2007

Dra.Y. Rini Hardanti, M, Si.

ii

Page 3: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

iii

SKRIPSI

Analisis Hubungan Gaya Kepemimpinan

Dengan Kinerja Karyawan

Studi Kasus Pada Rumah Sakit Umum Bethesda Lempuyangwangi

Yogyakarta

Dipersiapkan dan ditulis oleh:

JOANA RIBEIRO GUTERRES

052214002

Telah dipertahankan di depan panitia penguji

Pada tanggal 24 Oktober 2007 dan dinyatakan memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua : A. Yudi Yuniarto, SE, MBA : …………………….

Sekretaris : Drs. TH. Sutadi, MBA : .……………………

Anggota : Drs. Marianus M. Modesir, M.M. : .……………………

Anggota : Dra.Y. Rini Hardanti, M, Si. : ……………………

Anggota : V. Mardi Widyadmono SE., MBA. : ……………………

Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma

Dekan

(Alex Kahu Lantum, M.S)

Yogyakarta, 01 November 2007

iii

Page 4: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

1. Suatu kebutuhan adalah keajaiban kecil dimana Tuhan memilih untuk

merahasiakan perannya…

2. Suatu keajaiban tidak bisa membuktikan apa yang tdak mungkin, melainkan

hanya berguna untuk merahasiakan apa yang mungkin…

3. Orang selalu meyalahkan keadaan, aku tak percaya akan keadaan, orang

yang berhasil di dunia adalah orang yang bangkit mencari keadaan yang

unik, kalau aku tak menemukan aku akan menciptakannya.

4. Tugas dihadapanku tak pernah sebesar kekuatan dibelakangku.

5. Aku adalah anak alam semesta, tidak berbeda dengan pohon dan bintang, aku

berhak ada disini. entah hal ini jelas bagiku atau tidak, tak diragukan lagi,

percayalah pada Tuhan apapun keyakinanku, pekerjaan dan cita-citaku,

kehidupanku berdamailah dengan jiwaku.

PERSEMBAHAN

Skripsi ini ku persembahkan buat

1. Yesus Kristus yang selalu memberikan kekuatan disaat aku jatuh, dan hidup

ini memeng indah bila aku ada dihatiku setiap waktu menuntutku ke jalan

yang damai dan membimbingku disetiap langkahku.

2. Bunda Maria yang selalu menyertaiku, membimbingku dan mengajarku

dengan kasih setia-Nya.

iv

Page 5: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

v

3. Bapak dan mama tercinta, yang telah berusaha memberikan segalanya untuk

kebahagianku sehingga aku bisa berhasil.

4. Kakakku tersayang Tino, Nina yang selalu memberikan semangat buatku.

v

Page 6: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, September 2006

Penulis

Joana Ribeiro Guterres

vi

Page 7: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

vii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui profil karyawan RSU Bethesda Lempuyangwangi Yogyakarta, (2) mengetahui gaya kepemimpinan pada RSU Bethesda Lempuyangwangi Yogyakarta, (3) mengetahui kinerja karyawan pada RSU Bethesda Lempuyangwangi Yogyakarta, dan (4) mengetahui apakah ada hubungan gaya kepemimpinan dengan kinerja karyawan pada RSU Bethesda Lempuyangwangi Yogyakarta.

Penelitian ini merupakan studi kasus. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan RSU Bethesda Lempuyangwangi Yogyakarta yang berjumlah 72 orang. Oleh karena jumlah populasi yang terbatas hanya berjumlah 72 orang, maka seluruh populasi dijadikan sampel. Pengumpulan data dilakukan dengan metode angket atau kuesioner, metode wawancara, dan metode kepustakaan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) karakteristik responden penelitian berdasarkan usia diketahui bahwa sebagian besar karyawan RSU Bethesda Lempuyangwangi berusia antara 45 – 55 tahun yakni 22 orang (30,6 %); berdasarkan jenis kelamin diketahui bahwa karyawan RSU Bethesda Lempuyangwangi Yogyakarta lebih banyak perempuan daripada laki-laki; berdasarkan pendidikan terakhir diketahui bahwa sebagian besar karyawan RSU Bethesda Lempuyangwangi Yogyakarta berpendidikan terakhir SMU yakni 43 orang (59,72 %); berdasarkan lamanya masa kerja dapat diketahui bahwa karyawan RSU Bethesda Lempuyangwangi Yogyakarta lebih banyak telah bekerja lebih dari 5 tahun yakni 50 orang (69,45 %); (2) sebagian besar responden dalam penelitian ini berpendapat bahwa gaya kepemimpinan di RSU Bethesda Lempuyangwangi Yogyakarta adalah gaya kepemimpinan authoritarian; (3) sebagian besar responden dalam penelitian ini berpendapat bahwa kinerja karyawan di RSU Bethesda Lempuyangwangi Yogyakarta berada dalam kategori baik; dan (4) ada hubungan gaya kepemimpinan dengan kinerja karyawan pada RSU Bethesda Lempuyangwangi Yogyakarta dengan rhitung = 0,913 dan koefisien determinasi (R2) adalah sebesar 0,834.

vii

Page 8: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

viii

ABSTRACT

The objectives of this research are to find out (1) characteristics of employees at employee profile of RSU Bethesda Lempuyangwangi Yogyakarta, (2) Leadership style in RSU Bethesda Lempuyangwangi Yogyakarta, (3) Performance level of employees at RSU Bethesda Lempuyangwangi Yogyakarta, and (4) Whether there is a relationship between the leadership style and the employee job performance in RSU Bethesda Lempuyangwangi Yogyakarta. This research was a case study. The population of this research was 72 employees of RSU Bethesda Lempuyangwangi Yogyakarta.This research was a population research. The data collecting are techniques quetioner, interview, and document analysis. The analysis result shows that (1) the majority of employees of RSU Bethesda Lempuyangwangi Yogyakarta was beetwen 45 and 55 years old, that was 22 people (30,6%); based on sex, it was known that the majority part of employees of RSU Bethesda Lempuyangwangi Yogyakarta was women; based on their education, it was known that the majority part of employees of RSU Bethesda Lempuyangwangi Yogyakarta graduated from high school, was 43 people (59,72%); based on working time, it was known that the majority part of employees of RSU Bethesda Lempuyangwangi Yogyakarta had worked more than 5 years, that was 50 people (69,45%). (2) The majority of an level view that the leadership style in RSU Bethesda Lempuyangwangi Yogyakarta was authoritarian, (3) The majority part of this research respondent had opinion that the employee of job performance of RSU Bethesda Lempuyangwangi Yogyakarta was in high category. (4) There was the relationship beetwen the leadership style and the employee job performance in RSU Bethesda Lempuyangwangi Yogyakarta with rvalue = 0,913 and the determination coefficient (R2) = 0,834.

viii

Page 9: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus karena berkat dan

bimbingan-Nyalah penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Adapun judul penulisan ini adalah ANALISIS HUBUNGAN GAYA

KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN studi kasus pada

rumah sakit umum Bethesda Lempuyangwangi. Tujuan dari penulisan laporan

penelitian ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar

sarjana ekonomi program studi manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

Tersusunnya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dari berbagai pihak,

baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu penulis ingin

mengucapkan terimah kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, MS. selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Drs. Marianus M. Modesir, M.M. selaku Dosen pembimbing I yang

dengan setia dan sabar memberikan pengarahan, saran, dan bimbingan dalam

proses penulisan skripsi ini.

3. Ibu Dra.Y. Rini Hardanti, M, Si. selaku Dosen pembimbing II yang telah

memberikan masukan, dan saran, selama proses penyusunan skripsi ini.

4. Bapak Drs. G. Hendra Poerwanto ,M. Si., selaku ketua Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

5. Seluruh karyawan sekretariat dan rektorat Fakultas Ekonomi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta, atas semua pelayanan yang telah diberikan pada

penulis selama ini.

6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta,

yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang sangat berharga bagi penulis.

7. Bapak Wisnu Setyabudi, selaku pimpinan Rumah Sakit Umum Bethesda

Lempuyangwangi yang telah berkenan memberikan izin untuk melakukan

penelitian ini.

ix

Page 10: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

x

8. Segenap karyawan Rumah Sakit Umum Bethesda Lempuyangwangi

Yogyakarta, yamg bersedia memberikan waktunya untuk mengisi kuesioner

yang telah diberikan.

9. Bapak dan mama tercinta yang tak pernah berhenti memberikan bimbingan,

dorongan dan doanya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

10. Kakakku dan adik-adikku tersayang Tino, Nina, Juvi,.Aque, Sila, Isa, Jaoa,

Nona, Nita, yang telah memberikan dorongan dan semangat, keceriaan,

bagiku dalam setiap langkah dan usahaku.

11. Teman-teman sejatiku : Ario, Maria, Yanti, Yayuk, Fat, Rima, Ida, Puji, Esty,

Wawan, terima kasih atas kebersamaan kita kalian adalah saudaraku yang

terbaik se Jogja.

12. Sahabat-sahabatku seperjuangan Manajemen yang tak bisaku sebutkan satu-

persatu meskipun hanya sebentar kebersamaan kita namun kalian telah

membuatku mengerti arti sebuah persahabatan.

Penulis

x

Page 11: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................. iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... v

ABSTRAK ...................................................................................................... vi

ABSTRACT .................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 3

C. Batasan Masalah ........................................................................... 3

D. Tujuan Penelitian .......................................................................... 3

E. Manfaat Penelitian ........................................................................ 4

BAB II LANDASAN TEORI

A. Gaya Kepemimpinan ..................................................................... 5

B. Kinerja Karyawan .......................................................................... 11

1. Pengertian Kinerj Dan Penilaian Kinerja ................................ 11

2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja ........................... 13

3. Penilaian Kinerja ..................................................................... 17

4. Tujuan Penilaian Kinerja ........................................................ 18

5. Maanfaat Penilaian Kinerja ..................................................... 19

6. Pengukuran Kinerja ................................................................. 20

C. Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Dengan Kinerja

Karyawan ....................................................................................... 21

D. Hipotesis ........................................................................................ 21

xi

Page 12: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

xii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .............................................................................. 22

B. Identifikasi Variabel Penelitian ..................................................... 22

C. Tempat Dan Waktu Penelitian ....................................................... 23

D. Populasi ......................................................................................... 23

E. Sampel Dan Teknik Pengambilan Sampel .................................... 23

F. Data Dan Sumber Data .................................................................. 23

G. Metode Pengumpulan Data ........................................................... 24

H. Instrumen Penelitian ..................................................................... 25

I. Uji Instrumen Penelitian ............................................................... 26

1. Uji Validitas Instrumen ........................................................... 26

2. Uji Reliabilitas Instrumen ....................................................... 27

J. Metode Analisis Data .................................................................... 28

1. Desktiptif ................................................................................. 28

2. Pengujian Hipotesis ................................................................. 29

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat RSU Bethesda Lempuyangwangi ........................ 31

B. Perubahan Status ............................................................................ 33

C. Visi Dan Misi RSU Bethesda Lempuyangwangi .......................... 33

D. Peran Dan Motto ............................................................................ 34

E. Lokasi RSU Bethesda Lempuyangwangi ...................................... 34

F. Sarana Pelayanan .......................................................................... 35

G. Data Ketenagaan Rumah Sakit ...................................................... 36

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ............................................ 38

1. Uji Validitas Instrumen ........................................................... 38

2. Uji Reliabilitas ........................................................................ 40

B. Karakteristik Responden ............................................................... 41

C. Analisis Deskriptif ........................................................................ 43

1. Variabel Gaya Kepemimpinan ................................................ 43

2. Variabel Kinerja Karyawan ..................................................... 45

xii

Page 13: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

xiii

D. Hasil Uji Hipotesis ......................................................................... 47

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................... 49

B. Saran .............................................................................................. 50

C. Keterbatasan Penelitian ................................................................. 51

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xiii

Page 14: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Interpretasi Nilai Reliabilitas .............................................................. 28

Tabel 2 Hasil Uji Validitas Variabel Gaya Kepemimpinan ............................ 38

Tabel 3 Hasi Uji Validitas Variabel Kinerja Karyawan .................................. 39

Tabel 4 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Gaya Kepemimpinan dan Kinerja

Karyawan ............................................................................................. 40

Tabel 5 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ....................................... 41

Tabel 6 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........................ 41

Tabel 7 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir .............. 42

Tabel 8 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ........................... 42

Tabel 9 Pengkategorian Nilai Gaya Kepemimpinan ....................................... 43

Tabel 10 Distribusi Frekuensi Variabel Gaya Kepemimpinan ........................ 44

Tabel 11 Pengkategorian Nilai Kinerja Karyawan ......................................... 45

Tabel 11 Distribusi Frekuensi Variabel Kinerja Karyawan ............................ 46

Tabel 12 Hasil Analisis Hipotesis .................................................................... 47

Tabel 13 Koefisien Determinasi ..................................................................... 47

xiv

Page 15: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Paradigma Penelitian ...................................................................... 22

Gambar 2 Kurva Test Signifikan Koefisien Korelasi ..................................... 49

xv

Page 16: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Badai krisis ekonomi yang menerpa bangsa Indonesia, membuat

banyak perusahaan gulung tikar. Hal ini bukan hanya terjadi pada perusahaan

kecil tetapi terjadi pula pada perusahaan-perusahaan yang besar, sehingga

dapat diketahui betapa lemahnya perusahaan-perusahaan tersebut untuk

beradaptasi pada tantangan kejutan di bidang ekonomi yaitu krisis ekonomi

ini.

Selain itu muncul pula kekhawatiran dengan akan datangnya era

perdagangan bebas di abad mendatang, di mana tingkat persaingan antar

perusahaan akan semakin tinggi, maka di sinilah perjuangan hidup dan mati

perusahaan akan dimulai. Perusahaan yang mempunyai tingkat adaptasi yang

tinggi serta cepat tanggap dalam memperbaiki kualitas dan efisiensi yang

mampu bertahan hidup. Sedangkan perusahaan yang mempunyai tingkat

adaptasi yang rendah akan mati dan tergusur.

Salah satu kekhawatiran dengan akan datangnya era perdagangan

bebas adalah pada kesiapan sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki

bangsa Indonesia. Penduduk Indonesia memang sangat besar, tetapi apabila

kualitasnya rendah, bangsa kita hanya menjadi pasar bagi berbagai produk

bangsa lain. Bangsa kita juga memiliki kekayaan alam yang melimpah, tetapi

apabila sumber daya manusianya tidak mampu mengolah, bangsa lain pula

yang akan menikmatinya.

Page 17: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

2

Seiring dengan dinamika tersebut, pengembangan kualitas sumber

daya manusia adalah penting untuk mencapai tujuan perusahaan, agar

perusahaan mampu bertahan hidup dan berkembang. Karena kualitas sumber

daya manusialah yang merupakan faktor penentu dalam memanfaatkan

sumber daya yang ada.

Untuk mencapai tujuan perusahaan, diperlukan para karyawan yang

bisa bekerja sesuai dengan persyaratan-persyaratan pekerjaan dalam

perusahaan, dengan kata lain diperlukan karyawan yang bisa melaksanakan

pekerjaan sesuai dengan target perusahaan. Sehingga pencapaian tujuan

perusahaan tidak melebihi batas waktu yang ditetapkan. Dari sinilah dapat

dikatakan kinerja karyawan adalah hal yang penting untuk diperhatikan oleh

pimpinan perusahaan.

Kinerja karyawan akan meningkat bila prestasi kerjanya

mempengaruhi penghasilan yang diterimanya atau mengetahui peluang

dirinya untuk dipromosikan. Kinerja sangat dipengaruhi oleh cara karyawan

menanggapi kondisi yang mempengaruhi pekerjaan mereka. Kondisi tersebut

salah satunya adalah gaya kepemimpinan yang digunakan atasan pada

bawahannya, dengan kata lain kinerja dapat terganggu apabila gaya

kepemimpinan tidak bisa mendorong karyawan bekerja lebih baik.

Gaya kepemimpinan seorang pemimpin perusahaan akan

mempengaruhi kinerja karyawan yang menjadi bawahannya. Jika gaya

kepemimpinannya mampu mendorong kondisi karyawan untuk mempunyai

semangat dalam bekerja, maka kinerja karyawan akan meningkat dan hal ini

akan membantu dalam pencapaian tujuan perusahaan sesuai dengan jangka

waktu yang telah ditetapkan.

Page 18: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

3

Dari latar belakang masalah yang telah dijabarkan di atas, maka

penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis

Hubungan Gaya Kepemimpinan dengan Kinerja Karyawan (Studi Kasus

pada RSU Bethesda Lempuyangwangi Yogyakarta).”

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana profil karyawan RSU Bethesda Lempuyangwangi

Yogyakarta?

2. Bagaimanakah gaya kepemimpinan pada RSU Bethesda

Lempuyangwangi Yogyakarta ?

3. Bagaimanakah kinerja karyawan pada RSU Bethesda Lempuyangwangi

Yogyakarta ?

4. Apakah ada hubungan gaya kepemimpinan dengan kinerja karyawan pada

RSU Bethesda Lempuyangwangi Yogyakarta ?

C. Batasan Masalah

Mengingat keterbatasan peneliti baik dari segi kemampuan, waktu,

tenaga dan biaya, maka peneliti merasa perlu untuk memberikan batasan

masalah dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini hanya akan dibahas

mengenai hubungan gaya kepemimpinan dengan kinerja karyawan.

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui profil karyawan RSU Bethesda Lempuyangwangi

Yogyakarta.

Page 19: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

4

2. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan pada RSU Bethesda

Lempuyangwangi Yogyakarta.

3. Untuk mengetahui kinerja karyawan pada RSU Bethesda

Lempuyangwangi Yogyakarta.

4. Untuk mengetahui apakah ada hubungan gaya kepemimpinan dengan

kinerja karyawan pada RSU Bethesda Lempuyangwangi Yogyakarta.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana di Universitas

Sanata Dharma dan memperoleh pengalaman penelitian sehingga dapat

memperkaya wawasan peneliti.

2. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan masukan bagi pimpinan dalam mengambil kebijakan

khususnya pada peningkatan kinerja karyawan.

3. Bagi Universitas

Berdasarkan penelitian yang peneliti lakukan, diharapkan hasil penelitian

ini dapat digunakan sebagai referensi bagi para pembaca yang

mengadakan penelitian yang sejenis serta menambah referensi hasil

penelitian di perpustakaan.

Page 20: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

5

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Gaya Kepemimpinan

Tidak ada organisasi modern sekecil apapun yang tanpa pimpinan.

Untuk pencapaian tujuan organisasi, dengan hadirnya pemimpin, maka hal itu

dapat dilakukan dengan lebih mudah dan terarah bila dibandingkan tanpa

adanya pimpinan. Seperti yang dikatakan Keith Davis bahwa tanpa adanya

pimpinan, maka organisasi hanyalah merupakan suatu kekacauan dari

anggota-anggota dan mesin-mesin. Dengan hadirnya pemimpin maka suatu

kelompok dapat diikat bersama untuk mencapai tujuan bersama (Komaruddin,

1981: 67).

Banyak sekali definisi kepemimpinan yang telah dikemukakan oleh

para ahli. Namun pada kesempatan ini hanya akan diambilkan beberapa saja.

Abdulsyani berpendapat bahwa :

Kepemimpinan adalah suatu proses pemberian pengaruh dan pengarahan dari seorang pemimpin terhadap orang lain (atau sekelompok orang) untuk melakukan suatu aktivitas tertentu yang sama dengan kehendaknya (Abdulsyani, 1987: 231).

Sedangkan kepemimpinan menurut Sondang P. Siagian (2000: 97)

adalah sebagai berikut :

Kepemimpinan adalah suatu kegiatan untuk mempengaruhi perilaku orang-orang agar bekerjasama menuju kepada suatu tujuan tertentu yang mereka inginkan bersama.

Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan kepemimpinan adalah

suatu proses mempengaruhi orang lain untuk bekerjasana dalam mencapai

Page 21: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

6

tujuan bersama. Agar proses kepemimpinan ini benar-benar terwujud maka

harus dipenuhi faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya proses tersebut.

Faktor-faktor proses kepemimpinan tersebut adalah adanya pemimpin, adanya

orang lain yang dipimpin, adanya tujuan yang ingin dicapai dan adanya proses

mempengaruhi. Tanpa adanya faktor-faktor tersebut atau tidak lengkapnya

faktor-faktor tersebut maka proses kepemimpinan tidak pernah ada.

Dari pendapat di atas dapat dilihat arti pentingnya kepemimpinan

dalam kegiatan manajemen. Kepemimpinan dapat mengarahkan kegiatan

orang-orang agar menuju kepada suatu tujuan tertentu. Hal ini mengandung

arti juga bahwa dengan kepemimpinan maka kegiatan-kegiatan yang tidak

bermanfaat bagi pencapaian tujuan dapat dikurangi atau dieliminir. Sehingga

efektifitas dan efisiensi kerja dapat tercapai.

Sedangkan persepsi mengandung arti :

1. Tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu; serapan. 2. Proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui pancaideranya. (Depdikbud, 1991: 759).

Dan menurut Miftah Thoha (1986: 135) persepsi timbul karena adanya

proses pemahaman terhadap sesuatu termasuk didalamnya kepercayaan dan

tanggapan terhadap hasil yang dicapai, dan lingkungannya.

Dari pengertian di atas, dapat diketahui bahwa persepsi dapat terjadi

karena adanya peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian di luar dirinya.

Peristiwa itu kemudian secara psikologis ditanggapi dan dipahami dalam

jiwanya. Hasil tanggapan itulah yang dinamakan persepsi.

Page 22: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

7

Dalam hubungannya dengan kepemimpinan, maka yang dimaksud

dengan persepsi di sini adalah pemahaman terhadap kepemimpinan yang

dilakukan oleh seseorang. Lebih ditekankan lagi pada pemahaman dan

tanggapan bawahan atau pegawai terhadap proses kepemimpinan yang

dilakukan oleh atasannya. Bagaimana pegawai itu menilai, menanggapi dan

memahami kepemimpinan yang dilakukan oleh atasannya itulah yang lebih

ditekankan dalam penelitian ini.

Dalam melaksanakan kepemimpinannya, seorang pemimpin tidak

akan lepas dari gaya kepemimpinan. Secara umum ada tiga gaya

kepemimpinan yang sering dijumpai, yaitu:

1. Kepemimpinan Authoritarian, dengan ciri-ciri sebagai berikut :

a. Pemimpin mengutamakan kekuatan formalnya

b. Kurang memperhatikan kebutuhan bawahan

c. Lebih mementingkan penyelesaian tugas

d. Komunikasi dari atas saja.

2. Kepemimpinan Partisipatif, dengan ciri-ciri sebagai berikut :

a. Melibatkan bawahan dalam penerimaan dan pengambilan keputusan

b. Penekanan secara bersama-sama pada tugas dan bawahan

c. Komunikasi dua arah

3. Kepemimpinan Laissez-Faire, dengan ciri-ciri sebagai berikut :

a. Bawahan diberikan kebebasan seluas-luasnya.

b. Pimpinan hanya memberikan kebijaksanaan pokok saja.

(Basu Swastha, 1985: 168-169).

Page 23: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

8

Banyak sekali teori-teori yang membicarakan tentang kepemimpinan,

namun secara umum dapat dikelompokan menjadi tiga teori pokok saja

(Liputo, 1988: 121-126). Teori-teori tersebut yaitu :

1. Teori Sifat

Yang ditekankan pada teori sifat ini yaitu mengenai tingkah laku yang

diperlihatkan pemimpin kepada bawahannya. Sifat-sifat yang

menyebabkan keberhasilan kepemimpinan seseorang diidentifikasi,

kemudian dibuat daftar sifat-sifat kepemimpinan yang baik dan ideal.

Tujuannya adalah untuk pedoman dalam mencapai keberhasilan

kepemimpinan.

2. Teori Perilaku

Pada teori ini perhatian lebih ditekankan pada tugas dan pada faktor

manusia. Teori ini akan memunculkan dua gaya kepemimpinan, yang oleh

Stoner dibagi dalam (Kadarman dan Yusuf Udaya, 1991: 117):

a. Gaya Kepemimpinan yang Berorientasi pada Tugas

Dalam gaya kepemimpinan ini, pimpinan akan mengarahkan dan

mengawasi bawahannya agar bekerja sesuai dengan yang diharapkan.

Pimpinan lebih mengutamakan keberhasilan dari pekerjaan yang

hendak dicapai daripada perkembangan bawahannya. Gaya ini lebih

dekat kepada gaya authoritarian yang telah dijelaskan di atas.

b. Gaya Kepemimpinan yang Berorientasi pada Pekerja

Pimpinan yang mempunyai gaya kepemimpinan ini berusaha

mendorong dan memotivasi pekerjanya untuk bekerja dengan baik.

Page 24: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

9

Pimpinan mengikutsertakan bawahan dalam pengambilan keputusan.

Dengan demikian hubungan antara pemimpin dan bawahan dapat

menjadi akrab. Gaya kepemimpinan ini lebih dekat kepada gaya

partisipatif yang telah diterangkan diatas.

3. Teori Situasi

Teori ini menganggap bahwa tidak ada satu gaya kepemimpinan yang

paling efektif yang dapat diterapkan untuk segala situasi. Situasi yang

berbeda membutuhkan gaya kepemimpinan yang berbeda. Sedangkan

situasi kepemimpinan itu sendiri ditentukan oleh factor-faktor berikut:

a. Struktur tugas

b. Hubungan antara pimpinan dan bawahan

c. Kekuatan posisi pimpinan.

Memang tidak ada satu gaya kepemimpinan pun yang dianggap paling

efektif yang dapat diterapkan pada semua situasi. Setiap situasi yang berbeda

menuntut cara-cara pelaksanaan kepemimpinan yang berbeda pula. Oleh

karena itu seorang pemimpin seharusnya memiliki sifat-sifat dan ciri-ciri

kepemimpinan yang baik. Sebab efektif tidaknya kepemimpinan seseorang

lebih banyak ditentukan oleh penerimaan orang lain yang disebut bawahan

(Siagian, 1989: 88). Seorang pemimpin harus berusaha untuk diakui dan

diterima oleh bawahannya, sehingga wewenang dan keinginan-keinginannya

akan dilaksanakan oleh bawahannya dengan sadar.

Banyak para ahli yang telah mencoba mengungkapkan sifat-sifat

kepemimpinan yang baik dan efektif. Menurut Edwin Ghiseli dalam Hani

Page 25: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

10

Handoko (1995: 293), kepemimpinan dikatakan efektif apabila ditemukan

ciri-ciri:

1. Kemampuan dalam kedudukannya sebagai pengawas (supervisory ability) atau pelaksanaan fungsi-fungsi dari manajemen, terutama pengarahan dan pengawasan pekerjaan orang lain.

2. Kebutuhan akan prestasi dalam pekerjaan, mencakup pencarian tanggung jawab dan keinginan sukses.

3. Kecerdasan, mencakup kebijaksanaan, pemikiran kreatif, dan daya piker. 4. Ketegasan (decisiveness), atau kemampuan untuk membuat keputusan-

keputusan dan memcahkan masalah-masalah dengan cakap dan tepat. 5. kepercayaan diri, atau pandangan terhadap dirinya sebagai kemampuan

untuk menghadapi masalah. 6. inisiatif, atau kemampuan untuk bertindak tidak tergantung,

mengembangkan serangkaian kegiatan-kegiatan dan menemukan cara-cara baru atau inovasi.

Sedangkan menurut Liputo (1988: 129), seorang pemimpin yang baik,

dalam kepemimpinannya harus melaksanakan hal-hal sebagai berikut:

1. Mampu menyelesaikan persoalan bawahan dengan adil 2. Memberikan saran-saran kepada bawahan 3. Menetapkan tujuan yang harus dicapai, dengan dukungan bawahan. 4. Menggerakkan bawahan untuk melakukan kegiatan. 5. Melindungi bawahan sehingga merasa aman, termasuk aman, termasuk

adanya kepastian hari depan. 6. Mewakili organisasi dalam urusan-urusan di luar organisasi. 7. Mampu menimbulkan inspirasi bagi bawahan. 8. Memberikan pujian dan penghargaan kepada bawahan.

Pemimpin dalam kedudukannya sebagai orang nomor satu dalam

lingkungan yang dipimpinnya, mempunyai tanggung jawab yang besar, baik

yang menyangkut penyelesaian tugas-tugas maupun dalam orientasinya

kepada bawahan. Tanggung jawab tersebut, menurut Robert C. Miljus antara

lain meliputi:

1. Menentukan tujuan pelaksanaan kerja yang realistis (dalam artian kuantitas, kualitas, keamanan dan lain sebagainya).

2. melengkapi karyawan dengan sumber dana yang diperlukan untuk menjalankan tugas.

Page 26: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

11

3. Mengkomunikasikan kepada para bawahan tentang apa yang diharapkan dari mereka.

4. Memberikan susunan hadiah yang sepadan untuk mendorong prestasi. 5. Mendelegasikan wewenang apabila diperlukan dan mengundang

partisipasi apabila memungkinkan. 6. menghilangkan hambatan untuk pelaksanaan pekerjaan yang efektif. (Heidjrachman dan Suad Husnan, 1983: 206)

Sedangkan tugas pemimpin yang lain menurut Komarudin (1981: 35-

36) yaitu:

1. Membuat keputusan 2. Menetapkan sasaran 3. Memilih dan mengembangkan petugas 4. Mengadakan komunikasi 5. Memberikan motivasi 6. Mengawasi pelaksanaan.

B. Kinerja Karyawan

1. Pengertian Kinerja dan Penilaian Kinerja

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, pengertian kinerja

adalah apa yang dicapai, prestasi yang dilihat, atau juga kemampuan kerja

(Badudu, J.S. dan Sutan Muhammad Zain, 2001: 431). Sedangkan Hadari

Nawawi dan Mimi Martini mendefinisikan kinerja yaitu hasil suatu

pelaksanaan pekerjaan, baik yang bersifat fisik/material maupun

nonfisik/nonmaterial (1994: 234).

John Soeprihanto menyatakan kata kinerja dengan :

”Pelaksanaan kerja dalam arti suatu prestasi kerja yang tidak hanya dinilai dari hasil fisik yang telah dicapai oleh seorang karyawan bekerja, tetapi dinilai secara keseluruhan, seperti kemampuan kerja, kerajinan, kedisiplinan, hubungan kerja, prakarsa, kepemimpinan, atau hal-hal khusus sesuai dengan bidang dan level pekerjaan yang dijabatinya” (2000: 2).

Suyadi Prawirosentono dalam bukunya yang berjudul ”Kebijakan

Kinerja Karyawan”, menerangkan bahwa:

Page 27: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

12

”Media massa Indonesia memberi padanan istilah kinerja dengan kata dari bahasa Inggris, yaitu dipadankan dengan istilah performance. Performance yang berasal dari kata ”to perform” mempunyai beberapa pengertian yang antara lain adalah melakukan/melaksanakan, memenuhi kewajiban, mealaksanakan/menyempurnakan tanggung jawab, melakukan sesuatu yang diharapkan oleh seseorang atau mesin. Jika pengertian tersebut disusun dalam sebuah kalimat melakukan suatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawabnya dengan hasil yang diharapkan” (1999: 2).

Berdasarkan pengertian performance tersebut, kemudian Suyadi

Prawirosentono memberikan pengertian kinerja sebagai berikut:

”Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika” (1999: 2).

Perkataan kinerja yang dimaksudkan adalah tingkat terhadap di

mana para karyawan mencapai persyaratan-persyaratan pekerjaan (Henry

Simamora, 1990: 327). Definisi lain tentang kinerja menurut Hadari

Nawawi dan Mimi Martini adalah hasil pelaksanaan suatu pekerjaan, baik

yang bersifat fisik/material maupun non fisik/non material (1994: 234).

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa kinerja

adalah hasil kerja dari seseorang atau sekelompok orang yang tidak hanya

berwujud hasil fisik saja tetapi meliputi kemampuan kerja, disiplin, rasa

tanggung jawab, kesetiaan, kejujuran, kerjasama, prakarsa, kepemimpinan,

dan sebagainya yang dilakukan sesuai dengan wewenang dan tanggung

jawab masing-masing dalam mencapai tujuan organisasi secara legal, dan

sesuai dengan moral dan etika.

Sedangkan penilaian kinerja adalah suatu sistem yang digunakan

untuk menilai dan mengetahui apakah seorang karyawan telah

Page 28: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

13

melaksanakan pekerjaannya secara keseluruhan. Yang dinilai tidak hanya

hasil secara fisik saja tetapi meliputi berbagai hal, seperti kemampuan

kerja, disiplin, hubugan kerja, prakarsa, kepemimpinan dan hal-hal khusus

sesuai dengan bidang dan level pekerjaan yang dijabatnya (John

Soeprihanto, 2000: 7).

Literatur lain menjelaskan bahwa penilaian kinerja adalah proses

penilaian hasil kerja yang akan digunakan oleh pihak manajemen untuk

memberi informasi kepada para karyawan secara individual, tentang mutu

hasil pekerjaannya di pandang dari sudut kepentingan perusahaan, Dalam

hal ini, seorang karyawan harus diberitahu tentang hasil pekerjaannya,

dalam arti baik, sedang, atau kurang (Suyadi Prawirosentono, 1999: 216).

Dapat disimpulkan bahwa penilaian kinerja adalah suatu metode

yang digunakan oleh pihak tertentu dan berwenang untuk menilai hasil

kerja seorang atau sekelompok orang karyawan yang telah dicapai baik

hasil fisik (barang/jasa) maupun nonfisik (kemampuan kerja, disiplin,

hubungan kerja, kejujuran, prakarsa, kepemimpinan, dan lain-lain),

kemudian dihasilkan umpan baik yang memberi informasi kepada mereka

tentang mutu pekerjaannya.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Menurut Suyadi Prawirosentono, secara umum ada empat faktor

yang dapat mempengaruhi kinerja organisasi, yaitu:

a. Efektivitas dan Efisiensi,

b. Otoritas dan Tanggung jawab,

c. Disiplin,

Page 29: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

14

d. Inisiatif (1999: 27).

Efektivitas suatu organisasi adalah bila tujuan organisasi tersebut

dapat dicapai sesuai dengan kebutuhan yang direncanakan. Sedangkan

efisiensi berkaitan dengan jumlah pengorbanan yang dikeluarkan dalam

upaya mencapai tujuan. Bila pengorbanannya dianggap terlalu besar, maka

dapat dikatakan tidak efisien.

T. Hani Handoko mengatakan bahwa:

”Efisiensi adalah kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan benar. Seorang manajer efisien adalah seseorang yang mencapai keluaran (hasil, produktivitas, performance) yang lebih tinggi dibanding masukan-masukan (tenaga kerja, bahan, uang, mesin dan waktu) yang digunakan. Sedangkan efektivitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, seorang manajer efektif dapat memilih pekerjaan yang harus dilakukan atau metode yang tepat untuk mencapai tujuan” (1995: 7).

Selain itu, faktor otoritas dan tanggung jawab juga merupakan

faktor penting dalam mengefektifkan kinerja organisasi. Dalam organisasi

yang baik otoritas dan tanggung jawab telah didelegasikan dengan baik

pula, tanpa adanya tumpang tindih tugas. Masing-masing anggota

organisasi mengetahui apa yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya

dalam usaha mencapai tujuan organisasi.

Menuirut Chester I. Bernard seperti yang diterjemahkan oleh

Suyadi Prawirosentono (1999: 30), wewenang/otoritas adalah hak

seseorang untuk memberikan perintah (kepada bawahan). Sedangkan

tanggung jawab adalah bagian yang tidak terpisahkan atau sebagai akibat

dari kepemilikan wewenang berarti dengan sendirinya muncul tanggung

jawab.

Page 30: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

15

Disiplin secara umum mengandung pengertian taat kepada hukum

dan peraturan yang berlaku. Sedangkan disiplin karyawan adalah ketaatan

karyawan bersangkutan dalam menghormati perjanjian kerja dengan

perusahaan di mana dia bekerja. Disiplin juga berkaitan erat dengan sangsi

yang perlu dijatuhkan kepada pihak yang melanggar, sehingga hal tersebut

akan memberikan corak terhadap kinerja organisasi.

Menurut H.A.S. Moenir, ada 2 jenis disiplin yang sangat dominan

dalam usaha menghasilkan barang atau jasa sesuai dengan apa yang

dikehendaki oleh organisasi, yaitu :

a. Disiplin Waktu Disiplin waktu adalah jenis jenis disiplin yang paling mudah dilihat dan dikontrol baik oleh manajemen yang bersangkutan maupun oleh masyarakat. Misalnya melalui sistem absensi yang kurang baik akan nampak disiplin dalam jam kerja. Gambaran umum oleh masyarakat terhadap ada tidaknya disiplin memang dicerminkan oleh kedisiplinan dalam hal jam kerja. Artinya masyarakat awam menyangka kalau jam kerja dipatuhi logikanya ada disiplin kerja. Akan tetapi dalam berbagai observasi kelihatan bahwa disiplin dalam waktu kerja saja bukan jaminan adanya disiplin dalam kerja atau perbuatan.

b. Disiplin Kerja Isi pekerjaan pada dasarnya terdiri dari: metode pengerjaan, prosedur kerjanya, waktu dan jumlah unit yang telah ditetapkan dan mutu yang telah dibakukan. Keempatnya berbentuk suatu aturan yang harus diikuti secara ketat dan tepat. keharusan mengikuti aturan kerja ini cukup dalam satu istilah disiplin kerja (2000: 96).

Menurut penulis disiplin adalah efek yang muncul dari

kesanggupan para pegawai dalam melakukan pekerjaan seperti yang

mereka ikrarkan sebelum diterima sebagai pegawai. Setiap pekerjaan pasti

memiliki tata aturan atau prosedur pelaksanaan kerja yang berbeda, untuk

itu setiap pegawai sudah selayaknya menjalankan tata aturan tersebut jika

ingin berhasil menyelesaikan pekerjaan. Namun pegawai adalah manusia

Page 31: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

16

yang memiliki kepribadian unik dan sering melakukan perbuatan

menyimpang jika tidak ada peraturan yang jelas dan tegas. Oleh karena itu

setiap perusahaan atau organisasi akan membuat peraturan atau tata tertib

dalam bekerja untuk meningkatkan kedisiplinan para pegawainya.

Terutama untuk perusahaan/organisasi profit yang sangat mengandalkan

efektivitas dan efisiensi kerja pegawainya guna mencapai target

keuntungan yang lebih tinggi.

Inisiatif seorang (atasan atau bawahan) berkaitan dengan daya

pikir, kreativitas dalam bentuk ide untuk merencanakan sesuatu yang

berkaitan dengan tujuan organisasi. Dengan kata lain inisiatif peserta

organisasi merupakan daya dorong kemauan yang akhirnya akan

mempengaruhi kinerja organisasi bersangkutan.

Jadi inisiatif sangat dibutuhkan dalam upaya menyelesaikan suatu

pekerjaan. Tanpa adanya inisiatif maka suatu pekerjaan tidak akan tercapai

atau terselesaikan tujuannya secara efektif dan efisien. Oleh karena itu

setiap pekerja harus menggali daya pikirnya untuk mencari berbagai

macam inisiatif dalam menyelesaikan pekerjaan.

Di samping empat faktor tersebut ada beberapa faktor lain yang

bisa mempengaruhi kinerja organisasi yaitu sikap dan tingkah laku

individu dalam organisasi. Setiap individu mempunyai daya pikir dan

penalaran yang berbeda-beda. Dengan demikan akan menghasilkan suatu

pikiran atau ketetapan hati terhadap suatu obyek yang berbeda-beda

misalnya sikap senang, tidak senang, menerima, menolak, ragu, masa

Page 32: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

17

bodoh, curiga, dan sebagainya, sehingga akan memberikan hambatan-

hambatan dalam mencapai kinerja yang baik (H.A.S. Moenir, 2000: 150).

Menurut penulis, faktor sikap dan tingkah laku mempunyai

peranan penting dalam pencapaian tujuan organisasi, baik itu organisasi

profit maupun organisasi non profit. Seperti halnya RSU Bethesda

Lempuyangwangi Yogyakarta yang orientasi pekerjaannya yaitu

memberikan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat umum.

Sikap dan tingkah laku seorang karyawan dalam bekerja akan sangat

mempengaruhi kinerja perusahaan tersebut. Misalnya, seorang karyawan

memiliki loyalitas yang rendah terhadap pekerjaannya seperti, sering

datang terlambat, penyelesaian pekerjaannya sering tertunda, kurang

menghormati rekan kerja maupun atasan. Dengan demikian sikap dan

tingkah lakunya tersebut menjadi hambatan bagi kinerja perusahaan

bersangkutan.

3. Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja (performance assessment) adalah proses yang

mengukur kinerja karyawan yang mencakup baik aspek kualitatif maupun

kuantitatif dari pelaksanaan pekerjaan (Henry Simamora, 1990: 236).

Dari pengertian tersebut, dapat diketahui bahwa pengukuran

kinerja dinilai dari kemampuan karyawan dalam melakukan tugas-tugas

yang diperintahkan atau tugas-tugas yang menjadi tanggung jawab dalam

jabatannya. Antara kedua aspek itu akan dinilai relevansinya, yakni

Page 33: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

18

apakah tugas-tugas yang dilaksanakan sesuai atau tidak dengan tugas

yang diperintahkan atau yang menjadi tanggung jawab pekerja.

4. Tujuan Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja sangat penting dalam suatu organisasi dalam

rangka mengembangkan produktivitas sumber daya manusia. Kegiatan ini

dapat memperbaiki keputusan manajer dan memberikan umpan balik

kepada para karyawan tentang kegiatan mereka. Secara lebih rinci tujuan

penilaian kinerja menurut John Soeprihanto yaitu:

a. Mengetahui keadaan keterampilan dan kemampuan setiap karyawan secara rutin.

b. Untuk digunakan sebagai dasar perencanaan bidang personalia, khususnya penyempurnaan kondisi kerja, peningkatan mutu dan hasil kerja.

c. Dapat digunakan sebagai dasar pengembangan dan pendayagunaan karyawan seoptimal mungkin, sehingga jenjang kariernya dapat diarahkan.

d. Mendorong terciptanya hubungan timbal balik yang sehat antara atasan dan bawahan.

e. Mengetahui kondisi perusahaan secara keseluruhan dari bidang personalia, khususnya prestasi karyawan dalam bekerja.

f. Secara pribadi, bagi karyawan dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan masing-masing sehingga dapat memacu perkembangannya.

g. Hasil penilaian kinerja dapat bermanfaat bagi penelitian dan pengembangan di bidang personalia secara keseluruhan. (2000: 8)

Sementara tujuan kinerja menurut Moh. Agus Tulus yaitu:

a. Untuk memperoleh dasar untuk pengambilan keputusan promosi, transfer, demosi, atau penurunan pangkat dan PHK.

b. Sebagai kriteria bagi kesahihan saran-saran seleksi dan program-program pelatihan.

c. Untuk mengalokasikan imbalan-imbalan bagi para karyawan. d. Untuk meyakinkan umpan balik bagi perorangan yang dapat

menunjang pengembangan diri dan karirnya dan dengan demikian menjamin efektivitas perusahaan. (1995: 127)

Page 34: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

19

Menurut penulis tujuan penilaian kinerja dalam penelitian ini yaitu

untuk memberikan gambaran tentang berbagai macam pelaksanaan

pekerjaan yang telah dilakukan sehingga sasaran yang diteliti bisa

intropeksi terhadap kinerja mereka, dan selanjutnya menindak lanjuti ke

arah kinerja yang lebih baik lagi. Selain itu, penilaian kinerja ini untuk

menggali kekuatan dan kelemahan karyawan secara individu maupun

organisasi secara keseluruhan sehingga nantinya bisa memacu

perkembangannya.

5. Manfaat Penilaian Kinerja

Menurut Malayu S.P. Hasibuan manfaat penilaian kinerja/prestasi

kerja yaitu:

a. Sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang digunakan untuk promosi, demosi, pemberhentian, dan penetapan besarnya balas jasa.

b. Untuk megukur prestasi kerja yaitu sejauh mana karyawan bisa sukses dalam pekerjaan.

c. Sebagai dasar untuk mengevaluasi efektivitas strategi kegiatan di dalam perusahaan.

d. Sebagai dasar untuk mengevaluasi program latihan dan keefektifan jadwal kerja, metode kerja, dan peralatan kerja.

e. Sebagai indikator untuk menentukan kebutuhan dan latihan bagi karyawan yang berada dalam organisasi.

f. Sebagai alat untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan. g. Sebagai alat untuk mendorong atau membiasakan para atasan untuk

mengobservasi perilaku bawahan supaya diketahui minat dan kebutuhan bawahannya.

h. Sebagai alat untuk memperbaiki dan mengembangkan kecakapan karyawan.

i. Sebagai dasar untuk memperbaiki dan mengembangkan uraian pekerjaan (1994: 100).

Menurut penulis manfaat penilaian kinerja yaitu sebagai dasar

untuk pengambilan keputusan yang digunakan untuk pengembangan

sumber daya organisasi/perusahaan, untuk mengukur prestasi kerja

Page 35: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

20

karyawan, dan sebagai dasar untuk mengevaluasi efektivitas kegiatan

organisasi/perusahaan tersebut dan selanjutnya akan dilakukan perbaikan

terhadap kinerja yang lampau.

Di samping itu penilaian kinerja karyawan yang dilakukan secara

obyektif, tepat dan didokumentasikan secara baik cenderung menurunkan

potensi penyimpangan yang dilakukan karyawan, sehingga kinerjanya

diharapkan harus bertambah baik sesuai dengan kinerja yang dibutuhkan.

Dan penilaian kinerja karyawan, sebenarnya membuat karyawan

mengetahui posisi dan peranannya dalam menciptakan tercapainya tujuan

organisasi. Hal ini justru akan menambah motivasi karyawan untuk bekerja

semakin lebih tinggi, karena mereka masing-masing dapat bekerja dengan

baik dan benar.

6. Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja harus dilakukan karena dapat berfungsi sebagai

sasaran untuk aktivitas penyusunan standar kerja dan informasi yang

digunakan para karyawan dalam mengarahkan usaha-usaha melalui

serangkaian prioritas tertentu.

Kinerja dapat diukur melalui:

a. Kuantitas Yaitu jumlah produksi yang mampu dihasilkan karyawan.

b. Kualitas Yaitu berkaitan dengan barang/jasa yang dihadirkan.

c. Kedisiplinan Berhubungan dengan kehadiran (presensi), ketepatan hadir ke tempat kerja dan peraturan lain yang ditetapkan perusahaan

d. Kerajinan Meliputi perhatian pekerja pada kerapihan dan kebersihan di tempat kerja yang dapat mendukung kelancaran dan kenyamanan dalam bekerja. (Ivancevich, Donelly, Gibson, 1996:38).

Page 36: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

21

C. Hubungan antara Gaya Kepemimpinan dengan Kinerja Karyawan

Situasi yang dihadapi dalam organisasi perusahaan yang satu dengan

lainya saling berbeda. Hal ini tidak hanya terjadi pada organisasi yang berbeda

kegiatannya, melainkan terjadi juga pada organisasi perusahaan sejenis. Di

samping situasi itu berbeda, situasinyapun berubah-ubah pula sesuai

perkembangan lingkungan, maka dibutuhkanlah pemimpin yang memiliki

sifat-sifat yang sesuai dengan kondisi dan situasi perusahaan yang

dipimpinnya. Jadi tidak ada sifat satu umum untuk memimpin yang efektif,

serta tidak ada satu gaya yang sangat efektif dalam segala situasi.

Sifat-sifat atau karakter yang ada pada diri pemimpin akan

memunculkan gaya kepemimpinan yang dipergunakan untuk mempengaruhi

bawahannya agar melakukan hal-hal yang diinginkannya. Jika bawahan

mampu bekerja dengan baik, maka gaya kepemimpinan yang dipergunakan

telah tepat dan ini membantu karyawan dalam pencapaian kinerjanya.

Dalam satu organisasi perusahaan yang pemimpinnya mampu

mempengaruhi bawahan untuk berperan aktif, akan mendorong karyawan

untuk mencapai tingkat kinerja yang harus dicapainya dalam perusahaan.

D. Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Ada hubungan

gaya kepemimpinan dengan kinerja karyawan pada RSU Bethesda

Lempuyangwangi Yogyakarta”.

Page 37: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

22

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan studi kasus. Menurut Arikunto (2002: 120)

studi kasus adalah suatu penelitian yang dilakukan secara intensif, terinci, dan

mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga, atau gejala tertentu. Ditinjau

dari wilayahnya, maka penelitian kasus hanya meliputi daerah atau subjek

yang sangat sempit. Tetapi ditinjau dari sifat penelitian, studi kasus lebih

mendalam.

B. Identifikasi Variabel Penelitian

Menurut Hadi dalam Arikunto (2002: 94) variabel adalah gejala yang

bervariasi. Gejala adalah objek penelitian, sehingga variabel adalah objek

penelitian yang bervariasi. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Variabel bebas (X) : Gaya kepemimpinan

2. Variabel terikat (Y) : Kinerja karyawan

Berikut ini gambar paradigma penelitian ini.

Gambar 1. Paradigma Penelitian

Gaya Kepemimpinan (X)

Kinerja Karyawan (Y)

Page 38: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

23

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini pada RSU Bethesda Lempuyangwangi

Yogyakarta dan waktunya pada bulan Desember 2006.

D. Populasi

Menurut Arikunto (2002: 108), ”Populasi adalah keseluruhan subjek

penelitian”. Populasi merupakan subyek penelitian yang akan dikenai

generalisasi dari hasil penelitian tersebut. Dalam penelitian ini populasi adalah

karyawan RSU Bethesda Lempuyangwangi Yogyakarta yang berjumlah 72

orang.

E. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Hadi (2003: 54) berpendapat, ”sebagian individu yang diselidiki

disebut juga sampel”. Jadi sampel merupakan wakil populasi yang diteliti.

Oleh karena jumlah populasi yang terbatas hanya berjumlah 72 orang, maka

seluruh populasi dijadikan sampel. Teknik pengambilan sampel seperti ini

disebut juga sampel jenuh.

F. Data dan Sumber Data

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh melalui penelitian di lapangan

secara langsung Arikunto (2002: 107). Untuk itu penulis menggunakan

cara pengumpulan data melalui kuesioner dan wawancara.

2. Data Sekunder

Page 39: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

24

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari

obyek yang diteliti (2002: 107). Data ini dapat diperoleh dari literatur

atau catatan-catatan perusahaan

G. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang objektif dan dapat dipertanggung

jawabkan secara ilmiah, diperlukan metode yang mampu mengungkap data

sesuai dengan pokok permasalahan. Metode yang dipergunakan dalam

penelitian banyak sekali macamnya misalnya wawancara, observasi,

kuesioner, dan dokumentasi (Arikunto, 2002: 126). Pada penelitian ini,

metode yang dipergunakan untuk mengungkap data tentang gaya

kepemimpinan dan kinerja karyawan adalah metode angket atau kuesioner,

metode wawancara, dan metode kepustakaan.

1. Metode Kuesioner

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2002: 128). Dalam

penelitian ini, metode kuesioner adalah dengan menyebarkan kuesioner

kepada sampel penelitian yakni karyawan RSU Bethesda

Lempuyangwangi Yogyakarta yang berjumlah 72 karyawan.

2. Metode Wawancara

Page 40: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

25

Interview atau wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh

pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari

terwawancara (interviewee) (Arikunto, 2002: 132). Metode wawancara

dalam pengumpulan data dalam penelitian ini berarti proses memperoleh

suatu fakta atau data dengan melakukan komunikasi langsung (tanya

jawab secara lisan) dengan karyawan RSU Bethesda Lempuyangwangi

Yogyakarta yang terkait dengan penelitian ini.

3. Metode Kepustakaan

Metode kepustakaan atau dokumentasi dilakukan dengan cara menyelidiki

benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-

peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya (Arikunto, 2002:

135). Dalam penelitian ini, metode kepustakaan atau dokumentasi ini

digunakan untuk memperoleh data mengenai sejarah perusahaan, struktur

organisasi, keadaan karyawan, jam kerja, dan sistem penggajian.

H. Instrumen Penelitian

Pada uraian tentang metode pengumpulan data telah diuraikan bahwa

instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya,

atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2002: 128). Kuesioner yang digunakan

untuk mengungkap kedua variabel penelitian ini, yaitu variabel gaya

kepemimpinan dan variabel kinerja karyawan. Pengembangan instrumen ini

Page 41: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

26

didasarkan atas deskripsi teori-teori yang relevan, kemudian dikembangkan ke

dalam indikator-indikator dan selanjutnya dijabarkan ke dalam butir-butir

pertanyaan.

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

model skala Likert dengan lima alternatif jawaban yakni :

- Sangat Setuju (SS) diberi skor 5

- Setuju (S) diberi skor 4

- Netral (N) diberi skor 3

- Tidak Setuju (TS) diberi skor 2

- Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1

I. Uji Instrumen Penelitian

Agar instrumen betul-betul dapat memenuhi persyaratan validitas dan

reliabilitas, maka perlu diadakan uji instrumen penelitian.

1. Uji Validitas Instrumen

Sebuah instrumen dikatakan valid bila dapat mengungkap data yang

diteliti dengan tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen (yang digunakan

adalah kuesioner) menunjukkan sejauhmana data yang terkumpul tidak

menyimpang dari gambaran tentang variabel (butir-butir pertanyaan) yang

dimaksud. Suatu instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas

rendah. Untuk pengujian validitas butir instrumen (butir-butir pertanyaan),

dalam penelitian ini menggunakan rumus korelasi product moment dari

Pearson sebagai berikut :

Page 42: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

27

rxy = ( ){ } ( ){ }∑ ∑∑∑∑ ∑ ∑

−−

−2222 yynxxn

yxxyn

Keterangan : rxy = Koefisien korelasi X dan Y N = Jumlah Subyek ∑X = Jumlah nilai X ∑Y = Jumlah nilai Y ∑XY = Jumlah Produk dari X dan Y ∑X2 = Jumlah kuadrat nilai X ∑Y2 = Jumlah kuadrat nilai Y (Arikunto, 2002: 146).

Kriteria untuk butir pertanyaan dinyatakan valid apabila r hitung >

r tabel. Pelaksanaan perhitungan butir-butir soal dianalisis dengan

menggunakan bantuan komputer Program SPSS 12.0.

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Menurut Arikunto (2002: 154) realibilitas menunjuk pada satu

pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan

sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.

Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya,

dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan.

Lebih lanjut Arikunto mengatakan untuk uji reliabilitas ini

menggunakan rumus Alpha (2002: 171):

K ∑ σ2b

rll = [ ________ ] [ 1 - _______ ] (K – 1) σ2

t

Keterangan : rll = reliabilitas instrumen K = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal ∑ σ2

b = jumlah varians butir σ2

t = varians total

Page 43: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

28

Pelaksanaan perhitungan butir-butir soal dianalisis dengan

menggunakan bantuan komputer Program SPSS seri 12.0. Selanjutnya

setelah hasil perhitungan diketahui kemudian diinterpretasikan dengan tingkat

keandalan koefisien menurut Suharsimi Arikunto sebagai berikut (Arikunto,

2002: 175).

Tabel III.1 Interpretasi Nilai Reliabilitas

Besarnya Nilai Reliabilitas Interpretasi Antara 0,800 sampai dengan 1,000 Antara 0,600 sampai dengan 0,799 Antara 0,400 sampai dengan 0,599 Antara 0,200 sampai dengan 0,399 Antara 0,000 sampai dengan 0,199

Tinggi Cukup

Agak rendah Rendah

Sangat rendah (tak korelasi)

Sumber: Arikunto (2002)

J. Metode Analisis Data

1. Deskriptif

Untuk menjawab pertanyaan pada rumusan masalah pertama

digunakan analisis yang berupa persentase dari profil responden. Adapun

Untuk menjawab pertanyaan pada rumusan masalah kedua dan ketiga

digunakan analisis statistik deskriptif.

Pertanyaan yang pada kuesioner untuk variabel gaya kepemimpinan

berjumlah 20 butir, sedangkan untuk variabel kinerja karyawan berjumlah 10

butir. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

model skala Likert dengan lima alternatif jawaban yakni :

- Sangat Setuju (SS) diberi skor 5

- Setuju (S) diberi skor 4

Page 44: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

29

- Netral (N) diberi skor 3

- Tidak Setuju (TS) diberi skor 2

- Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1

Untuk mengukur nilai gaya kepemimpinan dan kinerja karyawan,

digunakan penghitungan interval kelas yang kemudian dapat dibuat

pengkategorian. Dalam mencari interval kelas digunakan rumus menurut

Nurgiyantoro (1988: 324):

kelasjumlah sebaranjarak kelas Interval =

2. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis yang diajukan serta menjawab pertanyaan

pada rumusan masalah nomor empat pada penelitian ini digunakan analisis

product moment. Metode ini digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan

antara variabel bebas dan variabel terikat. Adapun rumus untuk menghitung

adalah sebagai berikut:

( )( )( ){ } ( ){ }( )2222 YYNXXN

YXXYNrxy∑−∑∑−∑

∑∑−∑=

Keterangan: rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan Y N : Jumlah kasus ∑XY : Jumlah perkalian X dengan Y ∑X2 : Jumlah X kuadrat ∑Y2 : Jumlah Y kuadrat ∑X : Jumlah X ∑Y : Jumlah Y (Arikunto, 2002: 244).

Kriteria penerimaan hipotesis alternatif adalah sebagai berikut:

Page 45: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

30

o Jika r tabel < r hitung, maka ada hubungan antara gaya kepemimpinan

dengan kinerja karyawan.

o Jika r tabel > r hitung maka tidak ada hubungan antara gaya

kepemimpinan dengan kinerja karyawan

o Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui besarnya

hubungan langsung variabel bebas dan variabel terikat.

Page 46: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

31

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat RSU Bethesda Lempuyangwangi

Pada tahun 1926 di masa kepemimpinan Dokter Ofringe selaku

Pemimpin Rumah Sakit Petronela, beliau merencanakan untuk membuka

rumah sakit-rumah sakit pembantu, salah satu di antaranya beliau membuka

sebuah klinik bersalin serta klinik anak-anak di daerah bagian selatan kota

Yogyakarta yaitu di daerah Lempuyangan.

Klinik tersebut berperan sebagai biro konsultasi wanita hamil. Mula-

mula klinik Lempuyangan ini dipimpin oleh Zuster Enzerink selaku pimpinan

harian, setelah beliau meninggal diganti oleh Zuster Prins. Sejak saat itu

klinik tersebut dikenal dengan Klinik Zuster Prins. Dalam tahun 1936 di

bawah pimpinan Dokter Groot, klinik tersebut dipugar dan diperluas karena

terlalu sempit. Perluasan tersebut dengan jalan membeli sebidang tanah yang

terletak di belakangnya, klinik itu diperluas khususnya untuk kamar-kamar

bayi dan kamar biasa. Bagian yang telah ada digunakan sebagai kamar

pemondokan bagi persalinan. Untuk persalinan disediakan delapan buah

kamar dan dua puluh kamar untuk anak-anak. Di samping itu dibuka pula biro

konsultasi bagi bayi dan ibu-ibu yang mengandung di bawah pimpinan salah

seorang dokter dari rumah Sakit Petronela. Pimpinan harian dipegang oleh

Zuster Prins, perawat ahli ilmu kebidanan, dibantu oleh dua orang bidan

pribumi dan beberapa perawat putri.

Page 47: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

32

Oleh karena di Rumah Sakit Petronela pada bagian wanita dan anak-

anak sudah disediakan bangsal khusus bagi ibu dan anak-anak dengan biaya

yang lebih ringan, maka Klinik Zuster Prins ini terutama diperuntukkan

melayani mereka dari golongan menengah ke atas. Klinik Zuster Prins juga

bersedia menolong persalinan di rumah pasien sendiri. Pada tahun 1942

Zuster Prins meninggal di Semarang. Pada saat pendudukan Jepang tahun

1943, Rumah Sakit Petronela dan beberapa rumah sakit pembantu diambil

alih oleh pemerintahan Jepang. Pada saat pendudukan Jepang mengalami

penderitaan dan kerugian yang luar biasa. Sebagai pengganti Zuster Prins

adalah Zuster Sukismiati. Pada tahun 1950 yang bertugas sebagai pelaksana

harian di Klinik Lempuyangwangi adalah Zuster Supadmi sampai dengan

tahun 1956, setelah itu diganti oleh Zuster Katinah sampai dengan tahun

1960.

Waktu terus berlalu, tingkat estafet terus beralih dari:

1. Zr. Supiwasti tahun (1960-1971)

2. Kepala Unit: dr. Lukas tahun (1968-1981) dengan pelaksanaan harian

adalah Zr. Siti Purnami tahun (1971-1979)

3. Kepala Unit: dr. Marwoto tahun (1981-1992) dengan pelaksanaan harian

adalah Zr. Tanti Setyaningsih tahun (1979-1981)

4. Zr. Teri Astuti tahun (1981-1998) dengan kepala unit dr. Bambang Hadi

Baroto, Sp.A sejak tahun 1993.

Karena kebutuhan di masyarakat yang semakin berkembang dan

serasa perlu maka pada tanggal 12 Desember 1998 telah diterbitkan SK dari

Page 48: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

33

Dewan pengurus YAKKUM yang mengangkat dr. Bambang Hadi Baroto,

Sp.A sebagai direktur RSKIA Bethesda Lempuyangwangi, hal tersebut

sebagai tindak lanjut proses kemandirian RSKIA Bethesda Lempuyangwangi.

B. Perubahan Status

1. Tanggal 12 September 1998 telah diputuskan oleh yayasan (Dewan

pengurus YAKKUM), Yankes Lempuyangwangi dimandirikan menjadi

RSKIA Bethesda Lempuyangwangi dengan diterbitkan SK pengangkatan

Direktur.

2. Ijin mendirikan RSKIA Bethesda Lempuyangwangi telah dikeluarkan oleh

Kepala Dinas Kesehatan Propinsi DIY pada tanggal 6 Agustus 1999

melalui SK Nomor 503/1490/PK/IX/2000.

3. Ijin sementara menyelenggarakan RSKIA Bethesda Lempuyangwangi

diberikan pada tanggal 12 September 2000 oleh Kepala Dinas Kesehatan

DIY dengan surat keputusan Nomor 503/2761/PK/IX/2000.

4. Pada tanggal 29 Oktober 2001 telah diterbitkan SK pemberian izin tetap

dari Kepala Dinas Kesehatan DIY dengan surat keputusan Nomor 2957.

5. Pada tanggal 5 Maret 2003 telah diterbitkan pemberian izin konversi

menjadi RSU Bethesda Lempuyangwangi dari Dinas Kesehatan Propinsi

DIY dengan surat keputusan Nomor 2957.

C. Visi dan Misi RSU Bethesda Lempuyangwangi

1. Visi:

Menjadi sarana pelayanan kesehatan yang profesional dalam mewujudkan

kesehatan yang optimal dengan berlandaskan kasih.

Page 49: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

34

2. Misi:

a. Selalu berusaha memberikan kesehatan secara profesional dan

terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.

b. Mengupayakan pelayanan yang holistik, harmonis, dan penuh kasih.

D. Peran dan Moto

1. Peran

a. Sebagai ”tempat pelayanan kesehatan” yang memperdayakan

masyarakat untuk memperoleh derajat kesehatan yang optimal.

b. Sebagai masyarakat unit kerja YAKKUM yang berwawasan kesatuan,

nasionalisme, dan keswasembadaan.

c. Sebagai mitra pemerintah dalam menyelenggarakan Sistem Kesehatan

nasional.

2. Moto

Menjadi rumah sakit yang ramah, bersih, dipercaya, dan memberikan

kepuasan.

E. Lokasi RSU Bethesda Lempuyangwangi

Rumah Sakit Umum (RSU) Bethesda Lempuyangwangi berada di

sebelah selatan kota Yogya, tepatnya di Jalan Hayam Wuruk 6 Yogyakarta.

Menempati areal tanah seluas 4167 m2, yang terdiri dari dua lantai yaitu lantai

satu untuk kegiatan operasional dan lantai dua untuk perkantoran, ruang aula

dan ruang rapat.

Page 50: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

35

F. Sarana Pelayanan

Sarana pelayanan RSU Bethesda Lempuyangwangi terdiri atas:

1. Unit Rawat jalan, bagian yang tercakup dalam unit rawat jalan adalah:

a. Poli Umum

b. Poli THT

c. Poli Anak

d. Poli Bedah

e. Poli Dalam

2. Unit Gawat Darurat

Unit Gawat Darurat RSU Bethesda Lempuyangwangi memberikan

pelayanan selama 24 jam.

3. Rawat Inap

Dalam rangka menunjang pelaksanaan pelayanan rawat inap, RSU

Bethesda Lempuyangwangi memiliki fasilitas 50 tempat tidur pasien yang

terdiri dari:

a. Kamar VIP : 11 tempat tidur

b. Kelas I : 6 tempat tidur

c. Kelas II : 6 tempat tidur

d. Kelas III : 12 tempat tidur

e. Kamar Isolasi : 1 tempat tidur

f. Kamar Bayi : 14 tempat tidur

4. Unit Bedah

Page 51: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

36

5. Unit Penunjang Medis

a. Laborat : tempat pemeriksaan hematology, urine, kimia dan klinik

darah.

b. Farmasi : melayani kebutuhan rawat jalan dan rawat inap.

c. Rontgen : membantu dalam penegakan diagnosa yang tepat

d. Medical : melayani pencatatan dan pelaporan pasien.

6. Fasilitas lain

a. Tempat penyimpanan obat

b. Ruang Tunggu

c. Tempat parkir.

G. Data Ketenagaan RSU Bethesda Lempuyangwangi

1. Jumlah tenaga kesehatan

a. Tenaga medis

1) Dokter umum = 4

2) Dokter bedah = 3

3) Dokter spesialis penyakit dalam = 2

4) Dokter spesialis kesehatan anak = 2

5) Dokter spesialis obsgin = 4

6) Dokter spesialis radiologi = 1

7) Dokter spesialis anestesi = 2

8) Dokter spesialis THT = 2

9) Dokter spesialis saraf = 1

Page 52: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

37

10) Dokter spesialis urologi = 1

11) Dokter gigi = 2

12) Dokter gigi spesialis = 1

b. Tenaga keperawatan

1) AKPER atau D3 keperawatan = 3

2) SPK = 10

3) Bidan = 5

4) Tenaga perawat lainnya = 5

c. Tenaga Kefarmasian

1) Apoteker = 1

2) Asisten apoteker = 2

d. Tenaga gizi lainnya = 2

e. Tenaga keteknisian medis

1) Analisis kesehatan = 1

2) Radio grafer = 1

Total = 55

2. Jumlah tenaga non kesehatan

a. Rumah Tangga = 7

b. Keuangan = 4

c. Sekretariat = 6

Total = 17

Total tenaga kesehatan dan non kesehatan = 72

Page 53: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

38

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan disajikan (1) hasil uji instrumen penelitian,

(2) karakterisrik responden, (3) analisis deskriptif, dan (4) hasil uji hipotesis.

A. Hasil Uji Instrumen Penelitian

1. Uji Validitas

Hasil pengujian validitas pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel

V.1 sebagai berikut.

Tabel V.1. Hasil Uji Validitas Variabel Gaya Kepemimpinan No Item rhitung rtabel Keterangan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

0,620 0,486 0,574 0,201 0,659 0,606 0,660 0,580 0,658 0,717 0,610 0,587 0,538 0,541 0,119 0,624 0,555 0,223 -0,35 0,145

0,227 0,227 0,227 0,227 0,227 0,227 0,227 0,227 0,227 0,227 0,227 0,227 0,227 0,227 0,227 0,227 0,227 0,227 0,227 0,227

Valid Valid Valid Gugur Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Gugur Valid Valid Gugur Gugur Gugur

Sumber : Lampiran 2

Dari hasil uji validitas terhadap butir-butir pertanyaan dalam

kuesioner untuk variabel gaya kepemimpinan dapat diketahui bahwa 15

pertanyaan yang diajukan dengan taraf signifikansi 5% termasuk dalam

kategori valid (rhitung > rtabel), untuk N = 72, rtabel = 0,227 dan 5 pertanyaan

gugur (rhitung < rtabel). Pertanyaan valid yakni pada nomor 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9,

Page 54: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

39

10, 11, 12, 13, 14, 16, dan 17 sedangkan pertanyaan gugur yakni pada nomor

4, 15, 18, 19, dan 20. Hasil penghitungannya dapat dilihat pada Lampiran 3.

Tabel V.2 berikut ini memuat hasil uji validitas instrumen untuk

variabel Kinerja Karyawan.

Tabel V.2. Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Karyawan

No Item rhitung rtabel Keterangan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

0,752

0,706

0,702

0,679

0,752

0,702

0,721

0,522

0,514

0,679

0,227

0,227

0,227

0,227

0,227

0,227

0,227

0,227

0,227

0,227

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Sumber : Lampiran 2

Dari hasil uji validitas terhadap butir-butir pertanyaan dalam

kuesioner untuk variabel kinerja karyawan dapat diketahui bahwa 10

pertanyaan yang diajukan dengan taraf signifikansi 5% termasuk dalam

kategori valid (rhitung > rtabel), untuk N = 72, rtabel = 0,227. Hasil

penghitungannya dapat dilihat pada Lampiran 3.

2. Uji Reliabilitas

Hasil pengujian reliabilitas pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel

V.3 sebagai berikut.

Page 55: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

40

Tabel V.3. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Gaya Kepemimpinan dan Kinerja

Karyawan

Variabel Rhitung

Gaya Kepemimpinan

Kinerja Karyawan

0,8363

0,8536

Sumber : Lampiran 2

Selanjutnya setelah hasil perhitungan diketahui kemudian

diinterpretasikan dengan tingkat keandalan koefisien menurut Suharsimi

Arikunto (2002: 175) yang terdapat pada Tabel III.1 halaman 28.

Pengujian reliabilitas untuk variabel gaya kepemimpinan

menghasilkan koefisien alpha sebesar 0,8363 dan untuk variabel kinerja

karyawan menghasilkan koefisien alpha sebesar 0,8536. Berdasarkan

interpretasi nilai reliabilitas dari Arikunto (2002), koefisien alpha untuk kedua

variabel tersebut berada dalam kategori tinggi. Hasil penghitungan

selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 2.

B. Karakteristik Responden

Tabel V.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Kelompok Usia (tahun) Jumlah (N) Persentase (%) < 25

25 - 35 35 - 45 45 – 55

> 55

4 21 19 22 6

5,5 29,2 26,4 30,6 8,3

Total 72 100 Sumber : Lampiran 5

Page 56: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

41

Berdasarkan Tabel V.4 di atas dapat diketahui bahwa responden yang

termasuk kelompok usia < 25 tahun berjumlah 4 orang (5,5 %), responden

berusia 25 - 35 tahun berjumlah 21 orang (29,2 %), responden berusia 35 - 45

tahun berjumlah 19 orang (26,4 %), responden berusia 45 - 55 tahun

berjumlah 22 orang (30,6 %), dan responden yang berusia lebih dari 55 tahun

berjumlah 6 orang (8,3 %).

Tabel V.5. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah (N) Persentase (%) Laki-laki

Perempuan 23 49

31,94 68,06

Total 72 100 Sumber : Lampiran 5

Berdasarkan Tabel V.5 di atas dapat diketahui bahwa dilihat dari jenis

kelamin, didapati responden yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 23

orang atau 31,94 % dari 72 orang responden, sedangkan sisanya sebesar 68,06

% atau 49 orang dari 72 orang responden berjenis kelamin perempuan.

Tabel V.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan Terakhir Jumlah Presentase (%) SMP SMU

Sarjana Muda Sarjana S-1

13 43 14 2

18,06 59,72 19,44 2,78

Total 72 100 Sumber : Lampiran 5

Berdasarkan Tabel V.6 di atas dapat diketahui bahwa dilihat dari

pendidikan terakhir, didapati responden yang pendidikan terakhirnya SMP

Page 57: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

42

berjumlah 13 orang atau 18,06 % dari 72 orang responden, SMU/Sederajat

berjumlah 43 orang atau 59,72 % dari 72 orang responden, Sarjana Muda

berjumlah 14 orang atau 19,44 % dari 72 orang responden, dan Sarjana (S-1)

berjumlah 2 orang atau 2,78 % dari 72 orang responden.

Tabel V.7. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

Masa Kerja Jumlah (N) Persentase (%) < 2 tahun

2 – 4 tahun 4 – 5 tahun

> 5

9 8 5 50

12,50 11,11 6,94 69,45

Total 72 100 Sumber : Lampiran 5

Berdasarkan Tabel V.7 di atas dapat diketahui bahwa dari masa kerja,

didapati responden yang telah bekerja kurang dari 2 tahun berjumlah 9 orang

atau 12,5 % dari 72 orang responden, antara 2 sampai 4 tahun berjumlah 8

orang atau 11,11 % dari 72 orang responden, antara 4 sampai 5 tahun

berjumlah 5 orang atau 6,94 % dari 72 orang responden, dan lebih dari 5 tahun

berjumlah 50 orang atau 69,45 % dari 72 orang responden.

C. Analisis Deskriptif

1. Variabel Gaya Kepemimpinan

Hasil analisis statistik deskriptif variabel gaya kepemimpinan dapat

diketahui sebagai berikut.

Jumlah item valid = 15

Nilai minimum = 15 x 1 = 15

Page 58: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

43

Nilai maksimum = 15 x 5 = 75

Untuk mengukur nilai gaya kepemimpinan, digunakan penghitungan interval

kelas yang kemudian dapat dibuat pengkategorian. Dalam mencari interval

kelas digunakan rumus menurut Nurgiyantoro (1988: 324):

( ) )(203,203

11575kelasjumlah

sebaranjarak kelas Interval dibulatkan==+−

==

Tabel V.8 Pengkategorian Nilai Gaya Kepemimpinan Interval Kategori

15 – 34

35 - 54

55 – 75

Laissez Faire

Partisipatif

Authoritarian

Kriteria kategorisasi ini ditetapkan untuk mengetahui informasi

tentang keadaan kelompok subjek variabel gaya kepemimpinan. Peneliti

menggolongkan subjek dalam penelitian ini ke dalam tiga kategori yaitu gaya

kepemimpinan laissez-faire, partisipasif, dan authoritarian. Dalam perhitungan

kategorisasi ini, gaya kepemimpinan laissez-faire bila berada pada interval

skor 15 – 34, gaya kepemimpinan partisipasif bila berada pada interval skor

35 – 54, dan gaya kepemimpinan authoritarian bila berada pada interval skor

55 – 75.

Berdasarkan perhitungan interval kelas diketahui bahwa gaya

kepemimpinan di RSU Bethesda Lempuyangwangi dapat dilihat pada tabel

V.9 di bawah ini.

Page 59: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

44

Tabel V.9 Distribusi Frekuensi Variabel Gaya Kepemimpinan

Kategori Interval Skor Frekuensi %

Laissez-faire 15 – 34 0 0

Partisipatif 35 - 54 23 31,9

Authoritarian 55 – 75 49 68,1

Jumlah 72 100

Sumber : Lampiran 3

Berdasarkan Tabel V.9 diketahui bahwa sebanyak 23 orang karyawan

(31,9 %) berpendapat bahwa gaya kepemimpinan di RSU Bethesda

Lempuyangwangi Yogyakarta adalah gaya kepemimpinan partisipatif;

sebanyak 49 orang karyawan (68,1 %) berpendapat bahwa gaya

kepemimpinan di RSU Bethesda Lempuyangwangi Yogyakarta adalah gaya

kepemimpinan authoritarian; dan tak seorang karyawan pun yang berpendapat

bahwa gaya kepemimpinan di RSU Bethesda Lempuyangwangi Yogyakarta

adalah gaya kepemimpinan laissez-faire. Berdasarkan penggolongan tersebut

dapat diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini

berpendapat bahwa gaya kepemimpinan di RSU Bethesda Lempuyangwangi

Yogyakarta adalah gaya kepemimpinan authoritarian.

Gaya kepemimpinan ini tidak ada yang lebih baik maupun lebih

buruk. Semua gaya kepemimpinan akan semakin efektif apabila

penggunaannya disesuaikan dengan situasi organisasi dan karyawannya. Oleh

karena itu diharapkan pimpinan dapat selalu menggunakan gaya

Page 60: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

45

kepemimpinan berdasarkan situasi organisasi sehingga apa yang menjadi

tujuan organisasi dapat tercapai.

2. Variabel Kinerja Karyawan

Hasil analisis statistik deskriptif variabel kinerja karyawan dapat

diketahui sebagai berikut.

Jumlah item valid = 10

Nilai minimum = 10 x 1 = 10

Nilai maksimum = 10 x 5 = 50

Untuk mengukur nilai kinerja karyawan, digunakan penghitungan

interval kelas yang kemudian dapat dibuat pengkategorian. Dalam mencari

interval kelas digunakan rumus menurut Nurgiyantoro (1988: 324):

( ) )(1367,133

11050kelasjumlah

sebaranjarak kelas Interval dibulatkan==+−

==

Tabel V.10 Pengkategorian Nilai Kinerja Karyawan Interval Kategori

10 – 23

24 - 37

38 – 50

Buruk

Sedang

Baik

Sumber : Lampiran 3

Kriteria kategorisasi ini ditetapkan untuk mengetahui informasi

tentang keadaan kelompok subjek variabel kinerja karyawan. Peneliti

menggolongkan subjek dalam penelitian ini ke dalam tiga kategori yaitu baik,

sedang, dan buruk. Kriteria kategorisasi ini ditetapkan untuk mengetahui

informasi tentang keadaan kelompok subjek variabel kinerja karyawan. Dalam

Page 61: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

46

perhitungan kategorisasi ini, kinerja karyawan dikatakan baik apabila berada

pada interval skor 38 - 50, sedang apabila berada pada interval skor 24 - 37,

dan buruk apabila berada pada interval skor 10 – 23.

Berdasarkan perhitungan interval kelas diketahui bahwa kinerja

karyawan di RSU Bethesda Lempuyangwangi dapat dilihat pada tabel V.11 di

bawah ini.

Tabel V.11 Distribusi Frekuensi Variabel Kinerja Karyawan

Kategori Interval Skor Frekuensi %

Buruk 10 – 23 0 0

Sedang 24 – 37 29 40,3

Baik 38 – 50 43 59,7

Jumlah 72 100

Sumber : Lampiran 3

Berdasarkan Tabel V.11 diketahui bahwa sebanyak 43 orang

karyawan (59,7 %) di RSU Bethesda Lempuyangwangi Yogyakarta memiliki

kinerja yang berada dalam kategori baik; sebanyak 29 orang karyawan

(40,3 %) di RSU Bethesda Lempuyangwangi Yogyakarta memiliki kinerja

yang berada dalam kategori sedang; dan tak seorang karyawan pun di RSU

Bethesda Lempuyangwangi Yogyakarta yang memiliki kinerja buruk.

Berdasarkan penggolongan tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar

karyawan di RSU Bethesda Lempuyangwangi Yogyakarta memiliki kinerja

yang berada dalam kategori baik.

Page 62: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

47

D. Hasil Uji Hipotesis

Pengujian terhadap hipotesis dilakukan dengan menggunakan teknik

analisis product moment. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan alat

bantu komputer Program SPSS 12.0. Hasil penghitungannya dapat dilihat pada

Tabel V.12 berikut ini.

Tabel V.12 Hasil Analisis Hipotesis

GAYA KINERJAGAYAPearson Correlation 1.000 .913

Sig. (2-tailed) . .000N 72 72

KINERJAPearson Correlation .913 1.000Sig. (2-tailed) .000 .

N 72 72Sumber : Lampiran 4

Tabel V.13 Koefisien Determinasi

R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

Change Statistics

Model R Square

Change F Change df1 df2 Sig. F

Change 1 .913 .834 .832 2.7706 .834 351.731 1 70 .000

Sumber : Lampiran 4

Berdasarkan perhitungan analisis product moment diperoleh rhitung =

0,913 sedangkan harga rtabel pada N = 72 pada taraf kepercayaan 95 % adalah

0,227. Harga rhitung = 0,913 adalah melebihi harga rtabel sehingga dapat

disimpulkan bahwa harga rhitung itu signifikan. Kesimpulannya adalah “Ada

hubungan gaya kepemimpinan dengan kinerja karyawan pada RSU Bethesda

Lempuyangwangi Yogyakarta”. Dari hasil tersebut membuktikan bahwa

hipotesis ada hubungan gaya kepemimpinan dengan kinerja karyawan pada

RSU Bethesda Lempuyangwangi Yogyakarta” diterima. Sedangkan besarnya

Page 63: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

48

koefisien determinasi (R2) adalah sebesar 0,834, artinya gaya kepemimpinan

memiliki hubungan dengan kinerja karyawan sebesar 83,4 % dan sisanya

sebesar 16,6 % dipengaruhi oleh variabel lain di luar gaya kepemimpinan.

- 0,913 0,913

Gambar 2. Gambar Kurva Tes Signifikan Koefisien Korelasi

Ho

dite

Ho ditolak Ho ditolak

Page 64: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

49

BAB VI

KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN

A. Kesimpulan

1. Karakteristik responden penelitian berdasarkan usia diketahui bahwa

sebagian besar karyawan RSU Bethesda Lempuyangwangi berusia antara

45 – 55 tahun yakni 22 orang (30,6 %); berdasarkan jenis kelamin

diketahui bahwa karyawan RSU Bethesda Lempuyangwangi Yogyakarta

lebih banyak perempuan daripada laki-laki; berdasarkan pendidikan

terakhir diketahui bahwa sebagian besar karyawan RSU Bethesda

Lempuyangwangi Yogyakarta berpendidikan terakhir SMU yakni 43 orang

(59,72 %); berdasarkan lamanya masa kerja dapat diketahui bahwa

karyawan RSU Bethesda Lempuyangwangi Yogyakarta lebih banyak telah

bekerja lebih dari 5 tahun yakni 50 orang (69,45 %).

2. Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa sebagian besar responden

dalam penelitian ini berpendapat bahwa gaya kepemimpinan di RSU

Bethesda Lempuyangwangi Yogyakarta adalah gaya kepemimpinan

authoritarian.

3. Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa sebagian besar responden

dalam penelitian ini berpendapat bahwa kinerja karyawan di RSU

Bethesda Lempuyangwangi Yogyakarta berada dalam kategori baik.

4. Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa ada hubungan gaya

kepemimpinan dengan kinerja karyawan pada RSU Bethesda

Page 65: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

50

Lempuyangwangi Yogyakarta dengan rhitung = 0,913 dan koefisien

determinasi (R2) adalah sebesar 0,834.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat dikemukakan saran

sebagai berikut:

1. Bagi Segenap Jajaran Pimpinan RSU Bethesda Lempuyangwangi

Yogyakarta

Dengan pertimbangan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian

ini, yang juga merupakan karyawan RSU Bethesda Lempuyangwangi

Yogyakarta, berpendapat bahwa gaya kepemimpinan di RSU Bethesda

Lempuyangwangi Yogyakarta adalah gaya kepemimpinan authoritarian,

hendaknya Pimpinan RSU Bethesda Lempuyangwangi Yogyakarta tetap

mempertahankan predikat tersebut apabila memang gaya kepemimpinan

tersebut dapat menjadikan tercapainya tujuan organisasi di RSU Bethesda

Lempuyangwangi Yogyakarta. Selain itu, hasil penelitian ini juga

menunjukkan bahwa ada hubungan gaya kepemimpinan dengan kinerja

karyawan pada RSU Bethesda Lempuyangwangi Yogyakarta, hendaknya

Pimpinan perlu melakukan sesuatu yang baru (inovasi) yang dapat

menaikan kinerja karyawan.

2. Bagi Segenap Karyawan RSU Bethesda Lempuyangwangi Yogyakarta

Dengan pertimbangan bahwa kinerja karyawan di RSU Bethesda

Lempuyangwangi Yogyakarta berada dalam kategori baik, hendaknya

Page 66: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

51

karyawan dapat mempertahankan predikat tersebut dan selalu berusaha

untuk meningkatkan kinerja agar kepercayaan masyarakat semakin

meningkat yang pada gilirannya dapat memenangkan persaingan yang

semakin ketat dengan rumah sakit-rumah sakit di Yogyakarta.

3. Bagi Peneliti Lain

Dengan pertimbangan bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna,

maka peneliti mengajak rekan peneliti lainnya untuk melakukan penelitian

lanjutan sejenis yang merupakan pengembangan dari penelitian ini,

misalnya mengenai variabel-variabel lain seperti (kompensasi, lingkungan

kerja, dan lain sebagainya) yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan

yang belum diteliti dalam penelitian ini.

C. Keterbatasan Penelitian

Penulis menyadari bahwa dalam penelitian ini masih banyak terdapat

kekurangan, hambatan, dan kelemahan. Hal ini disebabkan oleh beberapa

faktor berikut ini.

1. Faktor Keterbatasan Studi Kasus

Penelitian ini bersifat studi kasus, sehingga hanya berlaku pada RSU

Bethesda Lempuyangwangi Yogyakarta dan tidak berlaku pada rumah

sakit lain.

2. Faktor Keterbatasan Responden

Penulis tidak dapat mengetahui kesungguhan serta kejujuran responden

dalam menjawab pertanyaan kuesioner yang diajukan.

Page 67: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

52

3. Faktor Keterbatasan Peneliti

Keterbatasan kemempuan peneliti terutama disebabkan oleh belum adanya

pengalaman peneliti dalam melakukan penelitian sebelumnya.

Page 68: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

53

DAFTAR PUSTAKA

Abdulsyani. 1987. Manajemen Organisasi. Jakarta: Bina Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: P.T. Rineka Cipta.

Badudu, J.S. dan Zain, Sutan Muhammad. 2001. Kamus Umum Bahasa

Indonesia. Jakarta: PT Intergrafika.

Depdikbud. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Hadi, Sutrisno. 2003. Statistika Jilid I. Yogyakarta: Andi Offset. Hani Handoko, T. 1995. Manajemen. Yogyakarta: BPFE.

Hasibuan, Malayu S.P. 1994. Manajemen Sumber Daya Manusia Dasar dan Kunci Keberhasilan. Jakarta: Haji Mas Agung.

Heidjrachman dan Husnan, Suad. 1983. Manajemen Personalia. Yogyakarta:

BPFE. Komaruddin. 1981. Manajemen Kantor: Teori dan Praktek. Bandung: Sinar Baru.

Liputo, Benyamin. 1988. Pengantar Manajemen. Jakarta: Depdikbud.

Moenir, H.A.S. 2000. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta: P.T. Bumi Aksara.

Nawawi, Hadari dan Martini, Mimi. 1994. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: P.T.

Rineka Cipta. Nurgiyantoro, Burhan. 1988. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.

Yogyakarta: BPFE. Prawirosentono, Suyadi. 1999. Manajemen Sumber Daya Manusia : Kebijakan

Kinerja Karyawan. Yogyakarta: BPFE. Siagian, S.P. 2000. Teori Motivasi dan Aplikasi. Jakarta : Bina Aksara. Simamora, Henry. 1990. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Andi

Offset.

53

Page 69: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

54

Soeprihanto, John. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: P.T. Bumi Aksara.

Sugiyono. 1997. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta. Swastha, Basu. 1985. Azas – azas Manajemen Modern. Yogyakarta: Liberty

Thoha, Miftah. 1986. Perilaku Organisasi: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Cv Rajawali.

Tulus, Mohammad Agus. 1995. Manajemen Sumber Daya Manusia Panduan

Mahasiswa. Jakarta: P.T. Gramedia Pustaka Utama.

Page 70: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

55

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Page 71: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

56

Lampiran 1. Kuesioner

KUESIONER

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama: Joana Robeiro Guterres

Status: Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Sehubungan dengan penelitian yang saya lakukan dengan judul “Analisa

Hubungan Gaya Kepemimpinan Dengan Kinerja Karyawan (Studi Kasus

Pada Rumah Sakit Umum Bethesda Lempuyangwangi Yogyakarta)”, maka

saya mohon bapak/ibu/saudara/I, untuk mengisi kuesioner dibawah ini. Atas

perhatian dan kesediaan bapak/ibu/saudara/I, saya mengucapkan terima kasih.

Yogyakarta September 2006

Hormat saya,

Joana R. Guterres

Page 72: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

57

I. DENTITAS RESPON

Petunjuk pengisian:

Pililah dengan menggunakan tanda (X) pada pilihan dibawah ini:

1. Usia :

( ) < 25 th

( ) 25 - 35 th

( ) 45 - 55 th

( ) > 55 th

2. Jenis kelamin :

( ) Laki-laki

( ) Perempuan

3. Pendidikan Terakhir :

( ) SD

( ) SMP

( ) SMA

( ) Sarjana Muda

( ) Sarjana/S1

4. Masa Kerja :

( ) < 2 th

( ) 2 - 4 th

( ) 4 - 5 th

( ) > 5 th

Page 73: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

58

II. Gaya Kepemimpinan Isilah dengan tanda ( ) pada jawaban : SS = Sangat Setuju S = Setuju N = Netral TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju

No Pertanyaan SS S N TS STS1. Pimpinan saya tidak pernah melimpahkan wewenang kepada

karyawan.

2. Keputusan hanya dibuat oleh pimpinan. 3. Pimpinan mengajak karyawan untuk membuat keputusan. 4. Pimpinan saya hanya berkomunikasi dengan saya hanya apabila

pimpinan ada perlu dengan saya.

5. Tanggung jawab atas keberhasilan organisasi dipikul pimpinan dan karyawan secara bersama-sama.

6. Pimpinan saya mengawasi sikap, tingkah laku, perbuatan, atau kegiatan karyawan secara ketat.

7. Wewenang mutlak ada pada pimpinan. 8. Prakarsa datang dari pimpinan dan karyawan. 9. Karyawan diberi kesempatan seluas-luasnya dalam memberikan

saran, pertimbangan, atau pendapat.

10. Tugas-tugas yang diberikan pimpinan diberikan secara instruktif atau perintah.

11. Pimpinan saya lebih banyak mengkritik hasil pekerjaaan saya daripada memuji hasil pekerjaan saya.

12. Pimpinan saya menuntut prestasi sempurna tanpa melihat kemampuan saudara.

13. Pimpinan saya meminta kesetiaan mutlak tanpa syarat. 14. Pimpinan saya selalu memperhatikan perasaan dalam bersikap

dan bertindak.

15. Saya merasa ada suasana saling percaya, saling menghormati dan saling menghargai di kantor.

16. Peranan pimpinan saya sangat sedikit dalam kegiatan. 17. Apabila ada masalah di perusahaan, kebijakan dibuat pimpinan

dan karyawan secara bersama-sama.

18. Kepentingan pribadi lebih diutamakan dari pada kepentingan kelompok.

19. Pimpinan saya kaku dalam bersikap saat bekerja. 20. Saya cenderung merasa dipaksa, diancam, dan takut dihukum

apabila melakukan kekeliruan dalam bekerja.

Page 74: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

59

III. Kinerja Karyawan: Isilah dengan tanda ( ) pada jawaban : SS = Sangat Setuju S = Setuju N = Netral TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju

No Pertanyaan SS S N TS STS 1. Saya tidak pernah bekerja sesuai dengan standar

waktu perusahaan.

2. Sebagai pegawai, saya menginginkan hasil kerja yang optimal.

3. Pekerjaan yang saya lakukan tidak pernah memenuhi standar yang ada.

4. Dalam mengerjakan tugas, saya selalu melakukan kesalahan.

5. Pekerjaan yang saya lakukan tidak pernah mendapat keluhan dari pimpinan.

6. Saya hadir ke tempat tugas sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan perusahaan.

7. Saya senang untuk tidak berangkat kerja. 8. Laporan kerja yang saya buat sesuai dengan

keadaan yang sebenarnya.

9. Saya selalu menjaga kebersihan dan kerapian tempat kerja saya.

10. Dalam menggunakan peralatan pekerjaan, saya selalu berhati-hati dan sesuai prosedur.

Page 75: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

60

Lampiran 2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Hasil Uji Validitas Variabel Gaya Kepemimpinan

Correlations ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9ITEM10ITEM11ITEM12ITEM13ITEM14ITEM15ITEM16 ITEM17ITEM18ITEM19ITEM20 TOTAL

ITEM_1 Pearson Correlation

1.000 .597 .384 .043 .497 .380 .340 .497 .390 .401 .361 .218 .213 .064 -.043 .268 .614 .117 -.203 .185 .620

Sig. (2-tailed) . .000 .001 .717 .000 .001 .003 .000 .001 .000 .002 .066 .073 .596 .718 .023 .000 .326 .087 .120 .000 N 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72

ITEM_2 Pearson Correlation

.597 1.000 .289 -.205 .488 .339 .222 .434 .512 .202 .134 .189 .313 .076 -.052 .279 .246 .051 .049 -.032 .486

Sig. (2-tailed) .000 . .014 .083 .000 .004 .061 .000 .000 .088 .262 .112 .007 .525 .666 .017 .037 .673 .685 .792 .000 N 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72

ITEM_3 Pearson Correlation

.384 .289 1.000 .151 .235 .163 .264 .243 .224 .551 .621 .164 .026 .536 -.060 .212 .257 -.048 -.070 .176 .574

Sig. (2-tailed) .001 .014 . .206 .047 .171 .025 .039 .058 .000 .000 .169 .825 .000 .615 .074 .029 .690 .557 .138 .000 N 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72

ITEM_4 Pearson Correlation

.043 -.205 .151 1.000 .141 .253 .208 .066 .223 .274 .259 .157 .308 .256 .214 .112 .286 .107 -.073 .074 .201

Sig. (2-tailed) .717 .083 .206 . .238 .032 .079 .581 .060 .020 .028 .189 .008 .030 .071 .351 .015 .370 .544 .538 .000 N 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72

ITEM_5 Pearson Correlation

.497 .488 .235 .141 1.000 .521 .621 .231 .674 .417 .189 .552 .490 .029 -.049 .412 .283 .129 .054 -.025 .659

Sig. (2-tailed) .000 .000 .047 .238 . .000 .000 .051 .000 .000 .111 .000 .000 .807 .681 .000 .016 .282 .654 .835 .000 N 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72

ITEM_6 Pearson Correlation

.380 .339 .163 .253 .521 1.000 .530 .155 .540 .384 .319 .656 .348 .066 .026 .245 .217 .072 -.109 .088 .606

Sig. (2-tailed) .001 .004 .171 .032 .000 . .000 .195 .000 .001 .006 .000 .003 .580 .827 .038 .067 .549 .363 .462 .000 N 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72

ITEM_7 Pearson Correlation

.340 .222 .264 .208 .621 .530 1.000 .300 .624 .441 .302 .750 .372 .068 -.028 .656 .206 .002 -.078 -.018 .660

Sig. (2-tailed) .003 .061 .025 .079 .000 .000 . .011 .000 .000 .010 .000 .001 .570 .817 .000 .082 .988 .513 .884 .000 N 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72

ITEM_8 Pearson Correlation

.497 .434 .243 .066 .231 .155 .300 1.000 .299 .334 .309 .191 .426 .383 -.043 .517 .313 .111 -.063 -.014 .580

Sig. (2-tailed) .000 .000 .039 .581 .051 .195 .011 . .011 .004 .008 .107 .000 .001 .722 .000 .007 .352 .602 .906 .000 N 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72

ITEM_9 Pearson Correlation

.390 .512 .224 .223 .674 .540 .624 .299 1.000 .480 .164 .431 .539 .065 .031 .465 .167 .042 .001 -.005 .658

Sig. (2-tailed) .001 .000 .058 .060 .000 .000 .000 .011 . .000 .168 .000 .000 .586 .797 .000 .162 .726 .993 .966 .000 N 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72

60

Page 76: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

61

ITEM_10 Pearson Correlation

.401 .202 .551 .274 .417 .384 .441 .334 .480 1.000 .515 .358 .137 .392 .079 .371 .368 .029 -.098 .199 .717

Sig. (2-tailed) .000 .088 .000 .020 .000 .001 .000 .004 .000 . .000 .002 .252 .001 .507 .001 .001 .807 .411 .094 .000 N 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72

ITEM_11 Pearson Correlation

.361 .134 .621 .259 .189 .319 .302 .309 .164 .515 1.000 .388 .020 .550 -.029 .185 .210 .075 -.081 .076 .610

Sig. (2-tailed) .002 .262 .000 .028 .111 .006 .010 .008 .168 .000 . .001 .866 .000 .811 .120 .076 .533 .500 .524 .000 N 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72

ITEM_12 Pearson Correlation

.218 .189 .164 .157 .552 .656 .750 .191 .431 .358 .388 1.000 .193 .119 -.001 .487 .191 -.030 -.080 -.028 .587

Sig. (2-tailed) .066 .112 .169 .189 .000 .000 .000 .107 .000 .002 .001 . .104 .318 .990 .000 .108 .802 .505 .816 .000 N 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72

ITEM_13 Pearson Correlation

.213 .313 .026 .308 .490 .348 .372 .426 .539 .137 .020 .193 1.000 .375 -.034 .405 .246 .219 .035 -.084 .538

Sig. (2-tailed) .073 .007 .825 .008 .000 .003 .001 .000 .000 .252 .866 .104 . .001 .774 .000 .037 .065 .768 .485 .000 N 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72

ITEM_14 Pearson Correlation

.064 .076 .536 .256 .029 .066 .068 .383 .065 .392 .550 .119 .375 1.000 -.009 .214 .227 .236 .032 .130 .541

Sig. (2-tailed) .596 .525 .000 .030 .807 .580 .570 .001 .586 .001 .000 .318 .001 . .942 .071 .055 .046 .787 .277 .000 N 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72

ITEM_15 Pearson Correlation

-.043 -.052 -.060 .214 -.049 .026 -.028 -.043 .031 .079 -.029 -.001 -.034 -.009 1.000 .076 .189 .018 -.200 -.009 .119

Sig. (2-tailed) .718 .666 .615 .071 .681 .827 .817 .722 .797 .507 .811 .990 .774 .942 . .524 .111 .881 .093 .939 .321 N 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72

ITEM_16 Pearson Correlation

.268 .279 .212 .112 .412 .245 .656 .517 .465 .371 .185 .487 .405 .214 .076 1.000 .382 .035 .075 -.067 .624

Sig. (2-tailed) .023 .017 .074 .351 .000 .038 .000 .000 .000 .001 .120 .000 .000 .071 .524 . .001 .773 .532 .574 .000 N 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72

ITEM_17 Pearson Correlation

.614 .246 .257 .286 .283 .217 .206 .313 .167 .368 .210 .191 .246 .227 .189 .382 1.000 .119 -.160 .133 .555

Sig. (2-tailed) .000 .037 .029 .015 .016 .067 .082 .007 .162 .001 .076 .108 .037 .055 .111 .001 . .319 .178 .265 .000 N 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72

ITEM_18 Pearson Correlation

.117 .051 -.048 .107 .129 .072 .002 .111 .042 .029 .075 -.030 .219 .236 .018 .035 .119 1.000 .008 .040 .223

Sig. (2-tailed) .326 .673 .690 .370 .282 .549 .988 .352 .726 .807 .533 .802 .065 .046 .881 .773 .319 . .946 .737 .059 N 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72

ITEM_19 Pearson Correlation

-.203 .049 -.070 -.073 .054 -.109 -.078 -.063 .001 -.098 -.081 -.080 .035 .032 -.200 .075 -.160 .008 1.000 -.350 -.035

Sig. (2-tailed) .087 .685 .557 .544 .654 .363 .513 .602 .993 .411 .500 .505 .768 .787 .093 .532 .178 .946 . .003 .773 N 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72

ITEM_20 Pearson Correlation

.185 -.032 .176 .074 -.025 .088 -.018 -.014 -.005 .199 .076 -.028 -.084 .130 -.009 -.067 .133 .040 -.350 1.000 .145

Page 77: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

62

Sig. (2-tailed) .120 .792 .138 .538 .835 .462 .884 .906 .966 .094 .524 .816 .485 .277 .939 .574 .265 .737 .003 . .224 N 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72

TOTAL Pearson Correlation

.620 .486 .574 .201 .659 .606 .660 .580 .658 .717 .610 .587 .538 .541 .119 .624 .555 .223 -.035 .145 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .321 .000 .000 .059 .773 .224 . N 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 78: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

63

Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Karyawan Correlations

ITEM_1 ITEM_2 ITEM_3 ITEM_4 ITEM_5 ITEM_6 ITEM_7 ITEM_8 ITEM_9 ITEM_10 TOTALITEM_1 Pearson Correlation 1.000 .530 .319 .540 1.000 .319 .656 .348 .066 .540 .752

Sig. (2-tailed) . .000 .006 .000 .000 .006 .000 .003 .580 .000 .000N 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72

ITEM_2 Pearson Correlation .530 1.000 .302 .624 .530 .302 .750 .372 .068 .624 .706

Sig. (2-tailed) .000 . .010 .000 .000 .010 .000 .001 .570 .000 .000N 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72

ITEM_3 Pearson Correlation .319 .302 1.000 .164 .319 1.000 .388 .020 .550 .164 .702

Sig. (2-tailed) .006 .010 . .168 .006 .000 .001 .866 .000 .168 .000N 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72

ITEM_4 Pearson Correlation .540 .624 .164 1.000 .540 .164 .431 .539 .065 1.000 .679

Sig. (2-tailed) .000 .000 .168 . .000 .168 .000 .000 .586 .000 .000N 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72

ITEM_5 Pearson Correlation 1.000 .530 .319 .540 1.000 .319 .656 .348 .066 .540 .752

Sig. (2-tailed) .000 .000 .006 .000 . .006 .000 .003 .580 .000 .000N 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72

ITEM_6 Pearson Correlation .319 .302 1.000 .164 .319 1.000 .388 .020 .550 .164 .702

Sig. (2-tailed) .006 .010 .000 .168 .006 . .001 .866 .000 .168 .000N 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72

ITEM_7 Pearson Correlation .656 .750 .388 .431 .656 .388 1.000 .193 .119 .431 .721

Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .000 .000 .001 . .104 .318 .000 .000N 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72

ITEM_8 Pearson Correlation .348 .372 .020 .539 .348 .020 .193 1.000 .375 .539 .522

Sig. (2-tailed) .003 .001 .866 .000 .003 .866 .104 . .001 .000 .000N 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72

Page 79: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

64

ITEM_9 Pearson Correlation .066 .068 .550 .065 .066 .550 .119 .375 1.000 .065 .514

Sig. (2-tailed) .580 .570 .000 .586 .580 .000 .318 .001 . .586 .000N 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72

ITEM_10 Pearson Correlation .540 .624 .164 1.000 .540 .164 .431 .539 .065 1.000 .679Sig. (2-tailed) .000 .000 .168 .000 .000 .168 .000 .000 .586 . .000

N 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72TOTAL Pearson Correlation .752 .706 .702 .679 .752 .702 .721 .522 .514 .679 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .N 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 80: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

65

Reliability

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Gaya Kepemimpinan ***** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted ITEM_1 69.2500 84.1338 .5564 .8229 ITEM_2 69.2500 87.6831 .4226 .8293 ITEM_3 69.6944 83.5391 .4928 .8251 ITEM_4 70.0000 88.0000 .3162 .8333 ITEM_5 69.4861 84.0280 .6038 .8214 ITEM_6 69.5556 84.0250 .5382 .8234 ITEM_7 69.3333 84.7887 .6099 .8221 ITEM_8 69.5417 83.7729 .5020 .8247 ITEM_9 69.5556 84.6448 .6066 .8220 ITEM_10 69.4722 78.4218 .6440 .8159 ITEM_11 69.7083 81.2518 .5207 .8234 ITEM_12 69.4306 83.7698 .5113 .8243 ITM_13 69.5972 85.4270 .4640 .8269 ITEM_14 69.4444 81.9405 .4304 .8295 ITEM_15 70.1528 93.0327 .0090 .8484 ITEM_16 69.3194 84.3895 .5634 .8229 ITEM_17 69.5000 84.7606 .4796 .8260 ITEM_18 71.0694 91.4740 .1416 .8395 ITEM_19 70.9861 95.8730 -.1306 .8519 ITEM_20 69.7778 92.7387 .0633 .8421 Reliability Coefficients

N of Cases = 72.0 N of Items = 20

Alpha = .8363

Reliability

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kinerja Karyawan ***** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted ITEM_1 34.4861 36.8167 .6794 .8299 ITEM_2 34.2639 38.6477 .6389 .8358

65

Page 81: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

66

ITEM_3 34.6389 35.4171 .5897 .8376 ITEM_4 34.4861 38.8167 .6061 .8377 ITEM_5 34.4861 36.8167 .6794 .8299 ITEM_6 34.6389 35.4171 .5897 .8376 ITEM_7 34.3611 36.7128 .6349 .8330 ITEM_8 34.5278 39.8584 .4102 .8515 ITEM_9 34.3750 38.0123 .3433 .8667 ITEM_10 34.4861 38.8167 .6061 .8377 Reliability Coefficients

N of Cases = 72.0 N of Items = 10

Alpha = .8536

Page 82: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

67

LAMPIRAN 3. DATA PENELITIAN

Gaya Kepemimpinan No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 ∑

1 4 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 5 3 4 512 3 2 2 3 2 4 3 3 3 5 3 2 2 4 3 443 3 4 2 3 2 3 3 2 2 5 3 4 5 3 3 474 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 5 3 3 485 4 4 5 4 4 4 4 3 5 5 3 4 5 4 4 626 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 1 2 3 2 377 2 4 3 4 3 4 3 4 2 3 5 3 2 4 2 488 1 3 3 1 4 2 2 3 3 2 2 4 5 2 1 389 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 4 3 2 4 3 50

10 5 3 3 3 5 4 4 4 5 5 3 4 5 4 5 6211 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 6812 5 5 3 5 5 5 5 5 5 4 5 5 3 5 5 7013 3 4 4 3 4 4 3 4 2 3 4 5 5 4 3 5514 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 5 3 3 5615 4 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 4 2 3 4 4316 3 3 4 3 3 5 3 3 4 5 5 3 5 5 3 5717 3 3 2 4 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 4218 4 5 5 3 4 4 3 5 5 4 3 4 5 4 5 6319 5 3 5 3 3 3 2 3 5 3 3 2 2 3 5 5020 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 7021 3 3 2 4 2 4 3 3 3 2 4 4 2 4 3 4622 3 3 3 3 2 4 4 4 4 2 2 3 3 4 3 4723 5 5 3 2 2 2 5 2 2 4 2 2 4 2 3 4524 3 3 4 3 4 5 5 3 5 3 5 3 5 5 3 5925 4 5 4 4 3 4 3 4 5 3 4 3 5 4 4 5926 3 3 3 3 3 4 4 4 5 5 4 4 5 4 3 5727 3 3 2 3 4 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 4128 3 3 3 3 4 4 3 2 5 3 5 2 4 4 5 5329 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 2 5 2 4 3 6330 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 6931 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 6632 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 6833 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 7234 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 5 5 4 4 6035 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 60

Page 83: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

68

lanjutan 36 4 4 2 4 4 4 2 4 2 2 4 4 2 3 4 4937 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 6638 4 4 2 4 4 4 4 4 2 2 4 4 2 3 4 5139 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 6640 5 4 5 4 4 4 2 4 5 4 4 2 2 3 5 5741 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 7042 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 5443 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 5444 5 5 4 2 2 2 5 2 2 4 2 2 4 2 4 4745 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 6646 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 6347 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 6348 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 3 4 6449 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 6850 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 7151 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 5 5 4 4 6052 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 6253 4 4 2 4 4 4 2 4 2 2 4 4 2 5 4 5154 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 6655 5 5 2 4 5 5 5 5 2 2 4 4 2 5 2 5756 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 2 6657 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 2 2 2 1 5958 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 6959 5 5 2 4 4 4 5 5 5 2 4 4 2 5 5 6160 5 5 5 5 2 4 4 4 4 2 2 5 5 5 5 6261 5 5 5 2 2 2 5 2 2 4 2 2 4 5 5 5262 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 7263 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 6864 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 6865 4 5 2 5 5 5 2 4 2 2 5 4 2 5 4 5666 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 7167 5 5 2 4 5 5 5 4 2 2 5 5 2 4 5 6068 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 6969 5 5 5 5 5 5 2 4 5 5 5 2 2 4 4 6370 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 6971 5 5 2 4 4 4 5 4 5 2 4 4 2 5 4 5972 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 2 5 5 4 4 56

Page 84: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

69

lanjutan KINERJA KARYAWAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 ∑ 3 3 2 3 3 2 3 4 5 3 312 4 5 3 2 5 3 2 2 3 312 3 5 2 2 5 3 4 5 2 333 3 2 3 3 2 3 4 5 3 314 4 5 3 4 5 3 4 5 3 403 3 3 3 3 3 3 1 2 3 273 4 3 4 3 3 5 3 2 4 344 2 2 3 4 2 2 4 5 3 314 4 2 3 4 2 4 3 2 3 315 4 5 4 5 5 3 4 5 4 445 4 5 4 5 5 5 4 5 4 465 5 4 5 5 4 5 5 3 5 464 4 3 4 4 3 4 5 5 4 404 3 4 4 4 4 4 4 5 4 403 3 2 3 3 2 3 4 2 3 283 5 5 3 3 5 5 3 5 3 403 3 2 3 3 2 3 3 2 3 274 4 4 5 4 4 3 4 5 5 423 3 3 3 3 3 3 2 2 3 284 5 5 4 4 5 5 4 5 4 452 4 2 3 2 2 4 4 2 3 282 4 2 4 2 2 2 3 3 4 282 2 4 2 2 4 2 2 4 2 264 5 3 3 4 3 5 3 5 3 383 4 3 4 3 3 4 3 5 4 363 4 5 4 3 5 4 4 5 4 414 3 2 2 4 2 3 3 2 2 274 4 3 2 4 3 5 2 4 2 334 4 4 5 4 4 2 5 2 5 394 5 5 4 4 5 5 4 5 4 455 4 5 4 5 5 4 4 5 4 455 4 5 4 5 5 5 4 5 4 465 5 4 5 5 4 5 5 4 5 474 4 4 4 4 4 4 5 5 4 424 4 4 4 4 4 4 4 5 4 41

Page 85: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

70

lanjutan 4 4 2 4 4 2 4 4 2 4 344 5 5 4 4 5 5 4 5 4 454 4 2 4 4 2 4 4 2 4 344 4 4 5 4 4 4 4 5 5 434 4 4 4 4 4 4 2 2 4 364 5 5 4 4 5 5 4 5 4 454 4 2 4 4 2 4 4 2 4 342 4 2 4 2 2 2 4 4 4 302 2 4 2 2 4 2 2 4 2 264 5 4 4 4 4 5 4 5 4 434 4 4 4 4 4 4 4 5 4 414 4 5 4 4 5 4 4 5 4 435 4 5 4 5 5 4 4 5 4 455 4 5 4 5 5 5 4 5 4 465 5 4 5 5 4 5 5 4 5 474 4 4 4 4 4 4 5 5 4 424 4 4 4 4 4 4 4 5 4 414 4 2 4 4 2 4 4 2 4 344 5 5 4 4 5 5 4 5 4 455 5 2 5 5 2 4 4 2 5 394 4 4 5 4 4 5 4 5 5 445 5 5 5 5 5 5 2 2 5 444 5 5 4 4 5 5 4 5 4 454 4 2 5 4 2 4 4 2 5 362 4 2 4 2 2 2 5 5 4 322 2 4 2 2 4 2 2 4 2 264 5 5 5 4 5 5 5 5 5 485 4 5 4 5 5 4 5 5 4 465 4 5 4 5 5 4 4 5 4 455 5 2 4 5 2 5 4 2 4 385 5 5 4 5 5 5 5 5 4 485 5 2 4 5 2 5 5 2 4 394 4 4 5 4 4 5 4 5 5 445 5 5 4 5 5 5 2 2 4 424 5 5 4 4 5 5 4 5 4 454 4 2 4 4 2 4 4 2 4 342 4 2 4 2 2 2 5 5 4 32

Page 86: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

71

Lampiran 4. HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Correlations

Descriptive Statistics Mean Std.

DeviationN

GAYA 58.4861 9.1344 72KINERJA 38.3056 6.7524 72

Correlations GAYA KINERJA

GAYA Pearson Correlation

1.000 .913

Sig. (2-tailed) . .000N 72 72

KINERJA Pearson Correlation

.913 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .N 72 72

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Model Summary R R Square Adjusted

R SquareStd. Error

of the Estimate

Change Statistics

Model R Square

Change F Change df1 df2 Sig. F

Change 1 .913 .834 .832 2.7706 .834 351.731 1 70 .000 a Predictors: (Constant), GAYA

Page 87: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

72

Lampiran 5. KARAKTERISTIK RESPONDEN

No. Resp Usia Jenis Kelamin Pendidikan Terakhir Masa Kerja

1 45 - 55 Perempuan SMU > 5 tahun 2 > 55 Perempuan SMP > 5 tahun 3 25 - 35 Perempuan Sarjana Muda < 2 tahun 4 35 - 45 Perempuan SMP > 5 tahun 5 45 - 55 Perempuan SMU > 5 tahun 6 25 - 35 Perempuan SMU 4 - 5 tahun 7 35 - 45 Perempuan SMU 2 - 4 tahun 8 25 - 35 Perempuan Sarjana Muda 4 - 5 tahun 9 45 - 55 Perempuan SMU > 5 tahun

10 35 - 45 Perempuan SMU > 5 tahun 11 25 - 35 Perempuan Sarjana Muda 2 - 4 tahun 12 25 - 35 Perempuan Sarjana Muda < 2 tahun 13 25 - 35 Perempuan SMU 4 - 5 tahun 14 > 55 Perempuan Sarjana Muda > 5 tahun 15 45 - 55 Perempuan SMU > 5 tahun 16 45 - 55 Perempuan SMU > 5 tahun 17 45 - 55 Perempuan SMU > 5 tahun 18 35 - 45 Perempuan SMU > 5 tahun 19 25 - 35 Perempuan SMU > 5 tahun 20 45 - 55 Perempuan SMP > 5 tahun 21 25 - 35 Perempuan Sarjana Muda < 2 tahun 22 35 - 45 Perempuan SMU > 5 tahun 23 35 - 45 Perempuan SMU > 5 tahun 24 45 - 55 Perempuan Sarjana Muda > 5 tahun 25 45 - 55 Perempuan SMU > 5 tahun 26 25 - 35 Perempuan Sarjana Muda > 5 tahun 27 45 - 55 Perempuan SMU > 5 tahun 28 < 25 Perempuan SMU < 2 tahun 29 35 - 45 Perempuan SMU > 5 tahun 30 35 - 45 Perempuan SMU > 5 tahun 31 25 - 35 Perempuan SMU 2 - 4 tahun 32 45 - 55 Perempuan SMU > 5 tahun 33 35 - 45 Perempuan Sarjana/ S1 > 5 tahun 34 < 25 Perempuan SMU 2 - 4 tahun 35 45 - 55 Perempuan SMU > 5 tahun

Page 88: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

73

lanjutan 36 35 - 45 Perempuan SMU > 5 tahun 37 < 25 Perempuan SMU < 2 tahun 38 < 25 Perempuan SMU 2 - 4 tahun 39 25 - 35 Perempuan SMU 4 - 5 tahun 40 45 - 55 Perempuan SMU > 5 tahun 41 25 - 35 Perempuan Sarjana Muda > 5 tahun 42 25 - 35 Perempuan SMU > 5 tahun 43 25 - 35 Perempuan Sarjana Muda > 5 tahun 44 45 - 55 Perempuan SMU > 5 tahun 45 45 - 55 Perempuan SMU > 5 tahun 46 > 55 Perempuan SMU > 5 tahun 47 25 - 35 Perempuan Sarjana Muda > 5 tahun 48 25 - 35 Laki-laki SMU > 5 tahun 49 25 - 35 Laki-laki Sarjana Muda > 5 tahun 50 25 - 35 Laki-laki SMU 4 - 5 tahun 51 45 - 55 Laki-laki SMU > 5 tahun 52 35 - 45 Laki-laki SMP > 5 tahun 53 25 - 35 Laki-laki SMU 2 - 4 tahun 54 35 - 45 Laki-laki SMU > 5 tahun 55 35 - 55 Laki-laki Sarjana Muda > 5 tahun 56 35 - 45 Laki-laki SMU > 5 tahun 57 45 - 55 Laki-laki Sarjana Muda > 5 tahun 58 35 - 45 Laki-laki SMU > 5 tahun 59 45 - 55 Laki-laki SMP < 2 tahun 60 45 - 55 Laki-laki SMP < 2 tahun 61 > 55 Laki-laki SMP > 5 tahun 62 45 - 55 Laki-laki SMP 2 - 4 tahun 63 45 - 55 Laki-laki SMU > 5 tahun 64 > 55 Laki-laki SMP > 5 tahun 65 > 55 Laki-laki SMP > 5 tahun 66 45 - 55 Laki-laki SMP < 2 tahun 67 35 - 45 Laki-laki SMP > 5 tahun 68 25 - 35 Laki-laki SMU < 2 tahun 69 35 - 45 Perempuan Sarjana/ S1 > 5 tahun 70 35 - 45 Laki-laki SMP > 5 tahun 71 35 - 45 Laki-laki SMU > 5 tahun 72 25 - 35 Perempuan SMU 2 - 4 tahun

Page 89: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

74

74

Page 90: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

75

Page 91: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

76

76

Page 92: ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA …repository.usd.ac.id/14312/2/052214002_Full.pdf · ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada

61

77