analisis geografi terhadap potensi wisata di ......kota tangerang banten" disusun oleh arif...

125
ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI SITU CIPONDOH KOTA TANGERANG BANTEN Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh ARIF PUTRANTO NIM : 1110015000104 JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016/1438 H

Upload: others

Post on 24-Sep-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI

SITU CIPONDOH KOTA TANGERANG BANTEN

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

ARIF PUTRANTO

NIM : 1110015000104

JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016/1438 H

Page 2: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

LEMBAR PENGESAHAN

ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI

SITU CIPONDOH KOTA TANGERANG BANTEN

Sk五psi

Dttukan Kepada Fakultas 1lmu Tarbiyah dan Kcguruan untuk Mclncnuhi Syar激

Memperoleh Gelar Sattana PCndidikan

Olch:

Arif Putranto

NIPI:1110015000104

Mengesahkan:

Pembimbing Skripsi

JURUSAN ILMU PENGETAⅡ UAN SOSIAL

FAKULTASILPIIU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITASISLAM NEGERISYARIF ⅡIDAYATULLAⅡ

JAKARTA

2016/1438Ⅱ

Page 3: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul "Analisis Geografi Terhadap Potensi Wisata Di Situ Cipondoh

Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104,

diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Telah dinyatakan lulus dalam ujian Munaqosah padatanggal

7 Desember 2016 dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam bidang Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial.Jakarta, 7 Desember 2016

Panitia Ujian Munaqosah

Ketua Sidang (Ketua Jurusan Pendidikan IPS) Tanggal

Dr.Iwan Purwantoo M.PdNIP,197304242008011012

Sekretaris Sidang (Sekretaris Jurusan Pendidikan IPS)

1033

PenguJI I

Dro Ho Nurochillln MM

NIP.195907151984031003

PenguJI II

Sodikin.VII.Si

NIP.

ツご

Tanda Tangan

Tarbiyah dan

Page 4: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)
Page 5: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

i

ABSTRAK

Arif Putranto, 1110015000104. “Analisis Geografi Terhadap Potensi

Wisata Di Situ Cipondoh Kota Tangerang Banten”. Skripsi Program Studi

Pendidikan IPS, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016.

Tujuan Penelitian ini untuk mengidentifikasi potensi pengembangan

kawasan Situ Cipondoh dengan mengkaji beberapa faktor yaiu, karakter fisik,

sosial budaya, aksesbilitas, fasilitas, dan keadaan ekologi di kawasan Situ

Cipondoh. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan

pendekatan kualitatif. Teknik pengambilan sampel yaitu dengan teknik aksidental,

lalu data yang telah dianalisis kemudian di sajikan dalam analisis deskriptif

menggunakan tabel frekuensi tunggal. Data yang tersaji kemudian

diinterpretasikan berdasarkan teori-teori yang ada dan diukur dengan presentase.

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket, wawancara,

observasi, dan dokumentasi.

Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini adalah potensi fisik Situ

Cipondoh memiliki skor 11 yang berarti kurang mendukung, selanjutnya skor

potensi sosial budaya adalah 40 yang berarti mendukung. Kemudian skor potensi

aksesbilitas adalah 13 yang berarti sangat mendukung, dan skor keberadaan

fasilitas adalah 10 yang berarti mendukung. Jumlah seluruh skor adalah 74 yang

berarti bahwa Situ Cipondoh mendukung dan layak untuk menjadi daerah wisata.

Kata kunci: Potensi, pengembangan, situ, objek wisata.

Page 6: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

ii

ABSTRACT

Ariif Putranto 1110015000104. “Geographical Analysis About Potential

Tourism at Situ Cipondoh, Tangerang City, Banten” Skripsi department of social

science, faculty of tarbiyah and teachers training of State Islamic University

Syarif Hidayatullah Jakarta.

The objective of this study is to know the identify the potential development

of Situ Cipondoh by examining several factors, physical, social and cultural

rights, accesbility, facilities and ecological conditions in Situ Cipondoh area. The

method was used in this research is descriptive qualitative analyisis method,the

sampling technique in this research is accidental technique, then this study has

analyzed data later presented in a descriptive analysis using a single frequency

table. The data prented is then interpreted based on existing theories and

measured by percentage. The data of this research is gathered from

questionnaire, interview, observation, and documentation.

Results of this research that The physical potential of the Situ Cipondoh

has the score 11. It means that this condition is less support. Furthermore, the

scoreof social and culture potential is 40 that means is support. And then, the

score of accessibility potential is 13 that means is very support, and the score of

facilities existence is 10 that means is support. The sum of the score of eligibility

category is 74 which means that the Situ Cipondoh is support and feasible to be a

tourism destination.

Keywords: potency, development, situ, tourism object.

Page 7: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, berkat rahmat

dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Analisis Geografi Terhadap Potensi Wisata Di Situ Cipondoh Kota

Tangerang Banten”, ini dapat terselesaikan walaupun banyak

keterbatasan yang dialami penulis.

Skripsi ini dibuat sebagai salah satu persyaratan guna memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta jurusan pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial .

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya

bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak

akan terselesaikan. Selanjutnya, penulis ingin menyampaikan rasa terima

kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang membantu kelancaran

penulisan skripsi ini, baik berupa dorongan moril maupun materil. Oleh

sebab itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih

penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Kedua orang tua tercinta Bapak Wuryono dan Ibu Sri Mulyani, yang

selalu memberikan doa, semangat, kasih sayang, kesabaran dan

pengorbanan baik moril maupun materil yang tak terhingga kepada

penulis. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kemudahan dan

kesehatan.

2. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Prof. Dr. H

Ahmad Thib Raya, MA. serta para pembantu dekan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 8: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

iv

3. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd. selaku ketua Jurusan Pendidikan IPS

yang telah menjadi fasilitator dalam memperoleh ilmu selama kuliah di

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Seluruh civitas akademika di lingkungan FITK, Bapak Drs.

Syaripulloh, M.Si. Sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial, beserta seluruh staff jurusan IPS dan seluruh dosen di

lingkungan FITK yang telah menyampaikan ilmunya selama penulis

menjalani kuliah. Semoga bapak dan Ibu dosen selalu dalam rahmat

dan lindungan Allah SWT. Sehingga ilmu yang telah diajarkan terus

bermanfaat di kehidupan kedepannya.

5. Bapak Andri Noor Ardiansyah, M.Si selaku dosen pembimbing saya

yang telah meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan

bimbingan dalam penulisan skripsi ini.

6. Bapak Dr. Muhammad Arif, M.Pd selaku Dosen Pembimbing

Akademik.

7. Bapak Jack Sani selaku Kepala pengelola Situ Cipondoh yang

memberikan izin dan menerima dengan sangat baik.

8. Pihak Kecamatan Cipondoh yang telah membantu penulis dalam

memperoleh data.

9. Terima kasih juga untuk, adik penulis Ratna Evania Fitriyani yang

selalu memberikan dukungan yang luar biasa kepada penulis.

10. Teman-teman seperjuangan Pendidikan IPS angkatan 2010 ATK Fams

yaitu Arib Jaudi, Aldian Kurnia, Aidil Jufri, M. Rizki, Choerul Imam,

Ardi Muhammad, M. Faishal, Afin Rizal, Febrianto, M. Fariz, Ibnu

Mustaqim, Farid Iqbal, Dinar Risprabowo, Lukmanul Hakim, M. Riza,

Ipan Sunarya, Bani Rohman, Fazri Shobari, Tarmizih Ubadillah, Syarif

Hidayatullah, dan adik junior Achmad Fauzi yang selalu mengisi hari-

hari kuliah dengan canda tawa, pengalaman pertemanan yang luar

biasa. Semoga hubungan pertemanan ini akan terus berlanjut sampai

kapanpun.

Page 9: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

v

11. Teman-teman pengajian HAMASAH yaitu Ustadz Dwi, Mas Donny,

Mbak Tyas, Anthony, Fathoni, Hari, Anas, Aris, Daffa, Decky, Agung,

Septi, Cahyo, Fandy dan Irfan yang turut memberikan motivasi serta

pengalaman hidup.

12. Terima kasih yang spesial untuk Faiza Yonefri yang selalu

mendukung, memotivasi, dan mendoakan dalam penulisan skripsi ini.

13. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Semoga segala apresiasi dan kebaikan akan diberkahi oleh Allah SWT.

Jerih payah, perjuangan, pengorbanan, darah, keringat, air mata,

serta harapan, begitu panjang proses perjalanan untuk meraih semua

kebanggan.

Semoga pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini mendapatkan balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT.

Amin.

Jakarta, 19 Oktober 2016

Arif Putranto

Page 10: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

UJI REFERENSI

ABSTRAK................................................................................................. i

ABSTRACT.............................................................................................. ii

KATA PENGANTAR.............................................................................. iii

DAFTAR ISI............................................................................................. vi

DAFTAR TABEL.................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR................................................................................ xi

DAFTAR GRAFIK……………………………………………………... xii

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………… xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah......................................................... 1

B. Identifikasi Masalah............................................................... 5

C. Pembatasan Masalah.............................................................. 5

D. Perumusan Masalah................................................................ 6

E. Tujuan Penelitian.................................................................... 6

F. Manfaat Penelitian.................................................................. 6

BAB II KAJIAN TEORI

A. Analisis Geografis

1. Pengertian Analisis............................................................ 8

2. Geografi…………………………………………………. 8

3. Pendekatan Ekologi……………………………………… 11

4. Geografi Dalam Pariwisata………………………………. 12

Page 11: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

vii

B. Potensi Wisata

1. Pengertian Potensi……………………………………….. 14

2. Pariwisata ………………………………………………... 15

C. Wisatawan…….,..................................................................... 20

D. Daya Tarik Wisata................................................................... 21

E. Fasilitas ……………………………………………………... 23

F. Situ

1. Pengertian Situ………..………………………………….. 25

2. Situ Cipondoh…………………………………………….. 28

G. Penelitian Relevan…………………………………………… 28

H. Kerangka Berpikir…………………………………………… 31

I. Hipotesis Penelitian………………………………………….. 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian……………………………….. 34

B. Metode Penelitian.................................................................... 35

C. Populasi .................................................................................. 36

D. Sampel Penelitian........................................... ........................ 36

E. Variabel Penelitian.................................................................. 36

F. Metode Pengumpulan Data..................................................... 37

G. Teknik Pengolahan Data......................................................... 39

BAB IV HASIL PEMBAHASAN

A. Deskripsi Daerah Penelitian

1. Aspek Fisik……………………………………………..... 55

2. Aspek Sosial dan Budaya ...... ........................................... 59

3. Aspek Aksesbilitas……………………………………….. 62

4. Aspek Fasilitas.................................................................... 62

B. Analisis Potensi Situ Cipondoh Sebagai Objek Wisata

1. Analisis Kondisi Fisik Kawasan Objek Wisata

Situ Cipondoh Sebagai Daerah Tujuan Wisata.................. 63

Page 12: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

viii

2. Analisis Kondisi Sosial dan Budaya Kawasan

Objek Wisata Cipondoh Sebagai Daerah Tujuan Wisata..... 65

3. Analisis Kondisi Aksesbilitas Kawasan Objek

Wisata Situ Cipondoh Sebagai Daerah Tujuan Wisata…… 69

4. Analisis Kondisi Fasilitas Kawasan Objek Wisata

Situ Cipondoh Sebagai Daerah Tujuan Wisata…….………71

C. Analisis Ekologi Terhadap Potensi Wisata Situ Cipondoh.….. 74

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan............................................................................... 81

B. Saran......................................................................................... 82

DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 82

LAMPIRAN

Page 13: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Waktu Penelitian........................................................................... 35

Tabel 3.2 Penjabaran Variabel Penelitian..................................................... 37

Tabel 3.3 Harkat Kelas dan Kriteria Kondisi Fisik...................................... 41

Tabel 3.4 Harkat Kelas dan Kriteria Kondisi Sosial dan Budaya................. 42

Tabel 3.5 Harkat Kelas dan Kriteria Kondisi Aksesbilitas........................... 46

Tabel 3.6 Harkat Kelas dan Kriteria Kondisi Fasilitas.................................. 46

Tabel 3.7 Nilai dan Bobot Kesesuaian Pariwisata untuk Faktor Fisik.......... 47

Tabel 3.8 Nilai dan Bobot Kesesuaian Pariwisata untuk Faktor Sosial dan

Budaya…………………………………………………............. 48

Tabel 3.9 Nilai dan Bobot Kesesuaian Pariwisata untuk Faktor

Aksesbilitas................................................................................. 49

Tabel 3.10 Nilai dan Bobot Kesesuaian Pariwisata untuk Faktor

Fasilitas..................................................................................... 49

Tabel 3.11 Prosedur Penentuan Kelas Dukungan pada Faktor Fisik........... 50

Tabel 3.12 Prosedur Penentuan Kelas Dukungan pada Faktor Sosial dan

Budaya....................................................................................... 51

Tabel 3.13 Prosedur Penentuan Kelas Dukungan pada Faktor

Aksesbilitas…………..………………………………………... 52

Tabel 3.14 Prosedur Penentuan Kelas Dukungan pada Faktor Fasilitas...... 53

Tabel 3.15 Prosedur Penentuan Kelas Dukungan Kesesianan pada Objek

Wisata......................................................................................... 53

Tabel 4.1 Status Mutu Air Situ Cipondoh.................................................... 58

Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Kecamatan Cipondoh...................................... 59

Tabel 4.3 Hasil Harkat Kelas dan Kriteria Kondisi Fisik………………….. 63

Page 14: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

x

Tabel 4.4 Prosedur Penentuan Kelas Dukungan pada Faktor Fisik............. 64

Tabel 4.5 Hasil Harkat Kelas dan Kriteria Kondisi Sosial dan Budaya......... 65

Tabel 4.6 Prosedur Penentuan Kelas Dukungan pada Faktor Sosial dan

Budaya………………………………………………………...... 69

Tabel 4.7 Hasil Harkat Kelas dan Kriiteria Aksesbilitas.............................. 70

Tabel 4.8 Prosedur Penentuan Kelas Dukungan Aksesbilitas..................... 71

Tabel 4.9 Hasil Harkat Kelas dan Kriteria Fasilitas..................................... 72

Tabel 4.10 Prosedur Penentuan Kelas Dukungan Keberadaan Fasilitas….. 73

Tabel 4.11 Jumlah Hasil Pengharkatan…………………………………….. 75

Tabel 4.12 Prosedur Penentuan Kelas Dukungan Kesesuaiann pada Objek

Wisata………………………………………………………….. 76

Page 15: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir…………………......................................... 32

Gambar 3.1 Peta Lokasi Penelitian Situ Cipondoh....................................... 34

Gambar 4.1 Peta Lokasi Penelitian Situ Cipondoh....................................... 55

Gambar 4.2 Dampak lingkungan sebagai akibat dari tindakan manusia....... 74

Page 16: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

xii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Jumlah penduduk laki-laki se-Kecamatan Cipondoh………….60

Grafik 4.2 Jumlah penduduk perempuan se-Kecamatan Cipondoh……….61

Page 17: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 :Foto Dokumentasi Lapangan

Lampiran 2 :Hasil Kuesioner

Lampiran 3 :Pedoman Kuesioner Pengunjung

Lampiran 4 :Hasil Wawancara

Lampiran 5 :Pedoman Wawancara

Lampiran 6 :Surat Izin Penelitian

Lampiran 7 :Surat Keterangan Penelitian/Survei dari Kecamatan

Lampiran 8 :Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 9 :Lembar Uji Referensi

Page 18: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Permasalahan

Alam adalah sarana manusia untuk melakukan penggalian ilmu

pengetahuan. Seharusnya manusia sebagai khalifah di muka bumi ini mampu

menggunakan akalnya untuk menggali lebih dalam ilmu pengetahuan

tersebut agar dapat diambil manfaatnya demi kesejahteraan dunia dan

akhirat.Allah SWT menurunkan air (hujan) adalah untuk kehidupan makhkuk

hidup termasuk manusia.

Dengan air (hujan) tumbuhlah segala macam tumbuhan yang akan

membantu kehidupan manusia. Air (hujan) lalu meresap ke bawah tanah,

kelak menjadi danau. Ada yang mengalir menjadi sungai, untuk mengairi

sawah dan lading, dan alirannya bermuara di lautan. Dengan adanya hujan

atau turunnya air dapatlah segala-galanya hidup, baik tumbuhan, atau

binatang berbagai jenis, termasuk manusia sendiri. Dan berusahalah manusia

membuat irigasi, bendungan air, danau buatan, dan dam besar. Sesuai Fiman

Allah SWT menjelaskan:

Page 19: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

2

“Sesungguhnya pada kejadian semua langit dan bumi dan perubahan

malam dan siang dan kapal yang berlayar di lautan membawa barang

yang bermanfaat bagi manusia, dan apa yang diturunkan Allah dari langit

dari ada air, maka dihidupkan-Nya dengan (air) itu bumi, sesudah

matinya , seraya disebarkan-Nya padanya dari tiap-tiap jenis binatang,

dan peredaran angin, dan awan yang diperintah di antara langit dan

bumi; adalah semuanya itu tanda-tanda bagi kaum yang berakal. Al-

Quran, 2 (Al-Baqarah): 164”

Pariwisata di Indonesia merupakan sektor ekonomi penting di

Indonesia. Kekayaan alam dan budaya merupakan komponen penting dalam

pariwisata di Indonesia. Alam Indonesia memiliki kombinasi iklim tropis,

17.508 pulau yang 6.000 di antaranya tidak dihuni, serta garis pantai

terpanjang ketiga di dunia setelah Kanada dan Uni Eropa. Indonesia juga

merupakan negara kepulauan terbesar dan berpenduduk terbanyak di dunia.

Pariwisata merupakan kegiatan yang telah menjadi sektor yang

cukup strategis di dalam pembangunan nasional yang berkelanjutan karena

berkontribusi besar dalam meningkatkan devisa dan pendapatan negara. Nilai

manfaat yang dihasilkan dari kegiatan wisata mampu mendongkrak sistem

perekonomian di suatu wilayah karena kegiatan wisata dapat berkembang

menjadi kegiatan industri yang nantinya akan menggerakkan sektor

perekonomian di suatu wilayah tersebut. Nilai manfaat itu nantinya akan

teraplikasikan seperti penyerapan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja

dan berkembangnya sarana-sarana penunjang pariwisata seperti penginapan,

rumah makan, transportasi, jasa dan lain-lain.

Kegiatan wisata merupakan perjalanan dari satu tempat ke tempat

yang lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok,

sebagian usaha mencari kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam

dimensi sosial, budaya, alam, dan ilmu. Dengan hal ini kegiatan wisata harus

Page 20: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

3

didukung oleh sarana, layanan dan fasilitas yang memadai dari pemerintah,

pengusaha atau masyarakat.1

Pengembangan pariwisata adalah menjual daya tarik daerah berupa

keindahan alam dan budaya yang khas. Indonesia memiliki sumber daya alam

yang melimpah dengan demikian memiliki potensi pariwisata yang cukup

besar untuk dikembangkan sebagai obyek wisata lebih lanjut. Dewasa ini

banyak daerah di Indonesia yang tengah giat membangun potensi

pariwisatanya dengan cara pemanfaatan sumber daya alam.

Untuk menjadi destinasi pariwisata suatu daerah harus memiliki

setidaknya lima syarat yang harus terpenuhi, yaitu culture atau kebudayaan,

nature atau alam, kuliner atau makanan, people atau masyarakatnya, dan

syarat terakhir adalah transportasi atau akses jalan dan juga sarana prasarana

seperti hotel dan penginapan juga pusat perbelanjaan khas yang harus

memberikan kenyamanan bagi para wisatawan yang berkunjung.2

Situ digolongkan sebagai sumber air permukaan, yang merupakan istilah

dalam bahasa Sunda yang berarti danau alam atau buatan namun ukuran situ

relatif kecil dibandingkan danau. Situ adalah suatu wadah tampungan air di

atas permukaan tanah yang terbentuk secara alami maupun buatan yang

airnya berasal dari tanah atau air permukaan sebagai siklus hidrologis yang

merupakan salah satu bentuk kawasan lindung.3

Kawasan situ merupakan daerah potensial sebagai daerah wisata

air yang nantinya dapat menarik wisatawan namun tidak melupakan fungsi

aslinya sebagai daerah resapan air dan sebagai irigasi. Selanjutnya dengan

berkembangnya situ sebagai daerah wisata nantinya dapat menopang

pembangunan keberlanjutan pembangunan dengan mempertimbangkan faktor

ekologis kawasan situ dan hidrologi pada setiap kegiatan pembangunan.

1 James J. Spillane, Ekonomi Pariwisata Sejarah dan Prospeknya, (Yogyakarta, Kanisius:

1991), h. 21.

2Hermawan, Lima Kriteria Menuju Kota Wisata, diakses pada 15 November 2014,

(http://humas.kutaikartanegarakab.go.id/read/news/2012/6136/lima-kriteria-menuju-kota-

wisata.html). 3 Perpres No 54 tahun 2008 Tentang Penataan Ruang Kawasan Jabodetabek, Puncak dan

Cainjur.

Page 21: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

4

Dengan adanya Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 tentang

Otonomi Daerah, pemerintah daerah diharuskan dapat mengembangkan

potensi yang ada didaerahnya dengan baik sehingga mampu untuk mandiri

dan mampu untuk melaksanakan pemerintahannya sendiri.

Kota Tangerang yang berada dalam wilayah administratif Provinsi

Banten dan secara regional mempunyai keterkaitan yang sangat erat dengan

Ibu Kota Jakarta, saat ini berkembang menjadi kota yang mengandalkan dari

sektor jasa, pariwisata, perdagangan dan permukiman. Pada saat ini kondisi

objek wisata di Kota Tangerang belum tertata secara maksimal.

Situ Cipondoh, adalah situ yang paling terawat di Tangerang dekat

dengan stasiun dan terminal Poris dan juga masih termasuk dekat dengan

Jakarta Barat. Luas Situ Cipondoh 50 hektare dan telah menjadi obyek

wisatawan lokal, anak-anak dan orang dewasa terutama di sore hari.

Letaknya mudah dijangkau dari beberapa arah:4

1. Keluar tol Kebon Nanas, Cikokol, RS Usada Insani, Situ Cipondoh

2. Keluar tol Puri Kembangan, Duri Kosambi, Gondrong, Situ Cipondoh

3. Keluar tol Green Lake City, Gondrong, Situ Cipondoh

4. Terminal Kali Deres, Ampera, Poris, Situ Cipondoh

5. Terminal Blok M, Ciledug, Situ Cipondoh

Selanjutnya, situ Cipondoh merupakan Situ atau danau buatan

yang terdapat di Wilayah Kota Tangerang, tepatnya berada di Jalan K.H

Hasyim Ashari, Tangerang, Banten dengan luas 126 kilometer persegi.

Letaknya yang strategis di sisi jalan utama seharusnya membuat Situ

Cipondoh menjadi objek wisata yang. Namun, kondisi yang kurang

diperhatikan oleh pemerintah tersebut membuat potensi situ sebagai objek

wisata tidak dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga minat wisatawan

untuk berkunjung sedikit. Lalu, sarana dan prasarana yang menunjang

didalamnya seperti wahana perahu, sepeda air, toilet, air bersih, tata letak

parkir, promosi atau pemasaran dan pengelolaannya yang belum optimal

membuat Situ Cipondoh belum menjadi tujuan wisata. Upaya

4 https://id.wikipedia.org/wiki/Cipondoh,_Tangerang diakses tanggal 12 September 2015.

Page 22: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

5

mengembangkan situ Cipondoh menjadi objek wisata air harus dilakukan

dengan pengelolaan dan program yang sistematis agar kawasan situ

berkembang menjadi objek wisata andalan di Kota Tangerang. Salah satunya

dengan melakukan identifikasi terhadap kondisi situ saat ini dan menilai

potensi situ sebagai objek wisata. Sehingga diharapkan dapat memberikan

arahan untuk pengembangan situ yang mendukung aktivitas industri

pariwisata serta menjadi ciri khas pariwisata di Kota Tangerang.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti tentang

kondisi obyek wisata tersebut dari sudut geografi dengan mengambil judul

”Analisis Geografi Terhadap Potensi Wisata Di Situ Cipondoh Kota

Tangerang Banten”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah dapat

diidentifikasi sebagai berikut:

1. Potensi wisata Situ Cipondoh yang belum optimal.

2. Rendahnya perhatian Pemerintah Kota Tangerang terhadap sarana dan

prasarana Situ Cipondoh.

3. Karakteristik fisik, fasilitas, aksesbilitas, sosial dan budaya Situ Cipondoh

yang belum dikelola dengan baik.

4. Pemasaran atau promosi yang belum optimal.

C. Pembatasan Masalah

Karena keterbatasan penulis pada waktu, tenaga dan biaya. Serta

untuk memudahkan pembahasan dalam meneliti juga untuk menjaga agar

penelitian lebih fokus dan terarah, disamping itu agar tidak menimbulkan

keraguan dan salah penafsiran, maka diperlukan adanya pembatasan masalah.

Untuk itu penelitian ini dibatasi pada:

1. Karakteristik potensi wisata di Situ Cipondoh.

2. Analisis geografi terhadap potensi wisata Situ Cipondoh.

Page 23: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

6

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka

perumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah karakteristik potensi wisata di Situ Cipondoh?

2. Bagaimanakah analisis geografi terhadap potensi wisata di Situ

Cipondoh?

E. Tujuan Penelitian

Dengan mengacu pada rumusan di atas, tujuan yang hendak

dicapai dalam penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui karakteristik potensi wisata di Situ Cipondoh.

2. Mengetahui analisis geografi terhadap potensi wisata di situ Cipondoh.

F. Manfaat penelitian

Dari penelitian yang dilakukan di Situ Cipondoh diharapkan

mempunyai manfaat sebagai berikut:

1. Secara teoritik

a. Usulan tentang potensi wisata Situ Cipondoh diharapkan menjadi

salah satu masukkan yang berarti bagi masyarakat Kota Tangerang

dan Pemerintah Daerah pada khususnya.

b. Sebagai sumbangan perkembangan ilmu kepariwisataan.

2. Secara praktik

a. Bagi penelitian dapat dijadikan untuk penelitian selanjutnya agar

dapat membandingkan teori serta menambah wawasan.

b. Bagi Pemerintah Kota Tangerang diharapkan penelitian ini menjadi

masukan untuk mengembangkan Situ Cipondoh menjadi kawasan

wisata dan menarik untuk dikunjungi.

Page 24: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

7

c. Bagi masyarakat sekitar kawasan Situ Cipondoh, dapat ikut serta

dalam mengembangkan Situ Cipondoh menjadi sektor pariwisata

dan turut serta dalam menjaga pelestarian Situ Cipondoh.

d. Bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan hasil penelitian ini

diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan

Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial di Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta serta jaringan di

dunia pendidikan.

e. Bagi penulis, dengan dilakukannya penelitian ini penulis dapat

mengidentifikasi potensi wisata dan memberi gambaran mengenai

solusi perencanaan pengembangan wisata Situ Cipondoh.

Page 25: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

8

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Analisis Geografi

1. Pengertian analisis

Analisis adalah penelitian suatu peristiwa atau kejadian(karangan,

perbuatan, dsb) untuk mengetahui keadaan yg sebenarnya (sebab-musabab,

duduk perkaranya, dsb); penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan

penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antarbagian untuk memperoleh

pengertian yg tepat dan pemahaman arti keseluruhan; pemecahan persoalan

yang dimulai dengan dugaan akan kebenarannya.1

Jadi yang dimaksud dengan analisis adalah penelitian suatu peristiwa

atau kejadian yang diawali dengan dugaan untuk mengetahui keadaan yang

sebenarnya dan memperoleh pemahaman arti keseluruhan.

2. Geografi

a) Pengertian Geografi

Masyarakat perlu memahami beberapa tinjauan disiplin ilmu

untuk meningkatkan pemahaman masyarakat. Pemahaman yang

dimaksud tidak hanya untuk mengetahui suatu gejala atau peristiwa di

dalam lingkungan masyarakat, mampu menganalisis bagaimana suatu

gejala tersebut dapat terjadi sehingga dapat mengambil jalan keluar

terhadap permasalahan terhadap suatu gejala tersebut, salah satunya

adalah ilmu geografi.

Geografi merupakan ilmu yang mempelajari tentang lokasi serta

persamaan dan perbedaan (variasi) keruangan atas fenomena fisik dan

1 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta:

Balai Pustaka. 2007). Cet. 4

Page 26: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

9

manusia di atas permukaan bumi. Kata geografi berasal dari Bahasa

Yunani yaitu gêo ("Bumi") dan graphein ("tulisan", atau "menjelaskan").2

Ada beberapa pengertian geografi menurut para ahli diantaranya:

Murphey mendefinisikan “geography come from a greek worf meaning

literally “description of the earth”. But modern geography is concerned

with man as well as with the earth and with relationships and analysis as

well as with description”.3 Dalam pengertiannya, Murphey menjelaskan

bahwa geografi tidak hanya menjelaskan mengenai bumi atau permukaan

bumi, melainkan meliputi juga analisis hubungan antara lingkungan alam

dengan manusia.

Menurut Bintarto, Geografi mempelajari hubungan kausal gejala-

gejala di permukaan bumi, baik yang bersifat fisik maupun yang

menyangkut kehidupan makhluk hidup beserta permasalahannya melalui

pendekatan keruangan, kelingkungan, dan regional untuk kepentingan

program, proses, dan keberhasilan pembangunan.4

Kemudian, satu definisi geografi yang cukup terkenal di Indonesia

adalah definisi hasil seminar dan Lokakarya geografi di Semarang tahun

1988 yang menyatakan bahwa geografi adalah,”ilmu yang mempelajari

persamaan dan perbedaan fenomena geosfer (litosfer, hidrosfer, atmosfer,

dan antroposfer) dengan sudut pandang atau pendekatan keruangan,

kelingkungan, dan kompleks wilayah.”5 Dapat disimpulkan, bahwa

geografi tidak hanya terbatas sebagai suatu deskripsi tentang permukaan

bumi saja, melainkan meliputi juga analisis hubungan antara faktor/aspek

lingkungan, wilayah serta hakekat umat manusia.

2 https://id.m.wikipedia.org/wiki/Geografi diakses tanggal 15 Februari 2015.

3 Nursid Sumaatmadja, Geografi pembangunan, (Jakarta: Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan, 1988), h.6. 4 Bintarto, R., dan Hadi Sumarmo, S. Metode Analisa Geografi. (Jakarta : LP3ES.1987).

5 Iwan Hermawan,Geografi Sebuah Pengantar, (Bandung: Private Publishing, 2009), H. 58.

Page 27: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

10

b) Pendekatan Geografi

Ada beberapa pendekatan yang umum dan menjadi ciri khas dari

studi geografi diantaranya pendekatan keruangan, pendekatan ekologi dan

pendekatan kompleks wilayah regional. Yang dimaksud dengan

pendekatan adalah cara menghampiri suatu fenomena, fakta atau masalah,

atau suatu cara mengembangkan kebijakan dalam memanfaatkan ruang

dan wilayah.

1). Pendekatan Spasial (Keruangan)

Analisis keruangan merupakan pendekatan yang khas dalam

geografi karena merupakan studi tentang keragaman ruang muka bumi

dengan menelaah masing-masing aspek-aspek keruangannya. Aspek-

aspek ruang muka bumi meliputi faktor lokasi, kondisi alam, dan

kondisi sosial budaya masyarakatnya. Dalam mengkaji aspek-aspek

tersebut, seorang ahli geografi sangat memperhatikan faktor letak,

distribusi (persebaran), interelasi serta interaksinya. Salah satu contoh

pendekatan keruangan tersebut adalah sebidang tanah yang harganya

mahal karena tanahnya subur dan terletak di pinggir jalan. Pada contoh

tersebut, yang pertama adalah menilai tanah berdasarkan produktivitas

pertanian, sedangkan yang kedua menilai tanah berdasarkan nilai

ruangnya yaitu letak yang strategis.

2). Pendekatan Ekologi (Lingkungan)

Pendekatan lingkungan didasarkan pada salah satu prinsip

dalam disiplin ilmu biologi, yaitu interelasi yang menonjol antara

makhluk hidup dengan lingkungannya. Di dalam analisis lingkungan

geografi menelaah gejala interaksi dan interelasi antara komponen

fisikal (alamiah) dengan nonfisik (sosial). Pendekatan ekologi

melakukan analisis dengan melihat perubahan komponen biotik dan

abiotik dalam keseimbangan ekosistem suatu wilayah. Misalnya, suatu

Page 28: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

11

padang rumput yang ditinggalkan oleh kawanan hewan pemakan

rumput akan menyebabkan terjadinya perubahan lahan dan kompetisi

penghuninya.

3). Pendekatan Regional (Kompleks Wilayah)

Analisis kompleks wilayah membandingkan berbagai kawasan

di muka bumi dengan memperhatikan aspek-aspek keruangan dan

lingkungan dari masing-masing wilayah secara komprehensif.

Contohnya, wilayah kutub tentu sangat berbeda karakteristik

wilayahnya dengan wilayah khatulistiwa.

3. Analisis Pendekatan Ekologi

Ekologi adalah ilmu tentang rumah tangga makhluk hidup (oi-

kos=Rumah Tangga), maksudnya adalah ilmu tentang hubungan timbal balik

antara makhluk hidup dengan sesamanya dan dengan benda-benda mati

disekitarnya.6Studi mengenai interaksi antara organisme hidup dengan

lingkungan disebut ekologi. 7 Jadi, ekologi adalah pola interaksi hubungan

timbal balik antara organisme makhluk hidup dengan lingkungan alam sekitar.

Geografi dapat dikatakan juga sebagai ilmu ekologi manusia yang

menjelaskan hubungan antara lingkungan alam dengan penyebaran dan

aktivitas manusia. Pokok geografi berkenaan dengan studi tentang ekologi

manusia pada daerah yang khusus. Interelasi manusia dengan lingkungan

sekitar dikaji berdasarkan konsep dan prinsip ekologi.

Aktivitas manusia dalam kaitannya dengan interaksi dalm ruang terutama

terhadap lingkungannya mengalami tahan-tahapan sebagai berikut:8

6 Moh. Soerjani, Lingkungan: Sumberdaya Alam Dan Kependudukan Dalam Pembangunan, (Jakarta:

UI-Press, 2008), h.2. 7 Bintarto, R., dan Hadi Sumarmo, S. Metode Analisa Geografi. (Jakarta : LP3ES.1987), h. 18.

8 http://www.sridianti.com/pendekatan-geografi.html diakses tanggal 23 Juni 2015.

Page 29: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

12

a. Tahapan yang sangat sederhana yaitu manusia tergantung terhadap alam

(fisis Determinisme). Manusia belum memiliki kebudayaan yang cukup

sehingga pemenuhan kebutuhan hidup manusia dipenuhi dari apa yang ada

di alam dan lingkungannya (hanya sebagai pengguna alam). Sehingga

pada saat alam tidak menyediakan kebutuhannya maka di akan pindah

atau mungkin punah (kehidupan jaman purba)

b. Manusia dan alam saling mempengaruhi. Manusia memanfaatkan alam

yang berlebihan dan tidak memperhatikan kemampuan alamnya, sehingga

lingkungan alam rusak dan berakibat juga pengaruhnya terhadap manusia.

Manusia sudah mampu mengurangi ketergantunggannya terhadap alam

tapi manusia juga masih membutuhkan alam. Contohnya. Para petani

zaman dulu dalam waktu setahun hanya mampu bercocok tanam hany

sekali, karena kebutuhan pengairan hanya mengandalkan dari musim

hujan (tadah hujan), sementara jumlah penduduk semakin bertambah,

kebutuhan terhadap pangan juga bertambah, maka manusia berupaya

bagaimana agar kebutuhan irigasi untuk pengairan pertanian bisa

sepanjang musim dan tahun, maka dibuatlah bendungan. Kemudian

dengan bioteknologi juga sudah ditemukan varietas pada yang bagus

dengan usia dan masa panen cukup pendek.

c. Manusia menguasai alam. Dengan berkembangnya ilmu, kemampuan, dan

budayanya, manusia dapat memanfaatkan alam sebesar-besarnya.

Contohnya dibuatnya mesin-mesin mengekploitasi alam yang sebesar-

besarnya. Jika alam sudah tidak mampu lagi maka mesin -mesin

digunakan untuk memproduksi bahan-bahan sintetis yang tidak bisa di

buat alam.

4. Geografi dalam Pariwisata

Setiap Setiap ilmu pengetahuan yang dikaji tidak dapat berdiri sendiri,

ilmu tersebut memerlukan ilmu pengetahuan lain sebagai ilmu bantu bagi

sempurnanya ilmu pengetahuan tersebut. Sama halnya dengan geografi dan

pariwisata, keduanya memiliki keterkaitan yang tidak dapat dipisahkan.

Geografi membahas pariwisata sebagai salah satu fenomena yang dikaji, dan

pariwisata membutuhkan geografi untuk bisa menentukan kebijakankebijakan

dalam pariwisata. Terdapat 6 alasan yang melatarbelakangi geografi mengkaji

pariwisata:

Page 30: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

13

1. Kegiatan pariwisata menggunakan aspek ruang didalamnya dan geografi

sangat memperhatikan ruang, khususnya persamaan dan perbedaan ruang

di permukaan bumi.

2. Di dalam aktivitas pariwisata terdapat penggunaan lahan dan geografi

dapat melihat bagaimana suatu lahan dapat didayagunakan dan disesuaikan

dengan bentuk penggunaan lahan dan daya dukung lahan.

3. Dalam kegiatan pariwisata terdapat aktiviitas manusia dan geografi selalu

memperhatikan aktivirtas manusia yang bersifat komersial dalam

memanfaatkan ruang yang dapat dilihat secara lokal, regional, nasional,

bahkan internasional.

4. Dalam kegiatan pariwisata mencerminkan interaksi dua tempat yang

berbeda, yaitu daerah asal wisatawan dengan daerah tujuan wisata.

5. Geografi selalu melihat gerakan, aliran barang dan orang sebagai wujud

dari adanya dan perbedaan potensi wilayah, baik alami maupun hasil dari

aktivitas manusia. Aktivitas pariwisata selalu berkaitan dengan wisatawan,

barang, dan jasa yang dibutuhkan oleh wisatawan selama mengadakan

perjalanan.

6. Aktivitas pariwata dapat berdampak positif maupun negatif yang

ditimbulkan dari interaksi antar kehidupan manusia sebagai wisatawan

dengan lingkungan alam sekitar dan geografi selalu tertarik dengan dampak

suatu gejala terhadap gejala lain di dalam maupun di tempat yang berbeda.9

Merujuk pada 6 alasan di atas maka antara geografi dan pariwisata

tidak dapat dipisahkan dan saling membantu, untuk itu terdapat kajian lain

dalam geografi berupa geografi pariwisata.

Geografi pariwisata adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan

perbedaan potensi wisata di permukaan bumi, dengan selalu melihat

9 HO_GEOPAR_2 pdf. 2014. h.8.

(file.upi.edu/...GEOGRAFI/.../GEOGRAFI_PARIWISA).

Page 31: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

14

keterkaitan antara alam, antar aspek manusia dan manusia dengan alam.

Persamaan dan perbedaan ini menimbulkan interaksi antar wilayah, dan

gerakan orang dari satu tempat ke tempat lain. Geografi pariwisata pun selalu

melihat dampaknya terhadap lingkungan alam, sosial ekonomi, dan budaya

penduduk. Konsep-konsep geografi seperti lokasi, jarak, keterjangkauan,

interaksi, keterkaitan, dan nilai guna selalu menjadi dasar dalam menjelaskan

fenomena pariwisata.10

Dari aspek geografi, pariwisata merupakan suatu usaha pemanfaatan

sumber daya (baik manusia, alam, teknologi, dan lain-lain), dimana

pemanfaatan sumber daya itu sendiri adalah sebagai sesuatu yang memiliki

nilai apabila sesuai dikelola dengan baik.11

Berdasarkan pemaparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa antara

geografi dan pariwisata tidak dapat dipisahkan, keduanya saling terkait dan

saling membantu karena memiliki aspek kajian yang sama yaitu lingkungan

dan manusia. Dengan adanya geografi di dalam kajian pariwisata maka

pengelolaan pariwisata akan sesuai dengan daya dukung lahan dan menjadi

efektif serta efisien.

B. Potensi Wisata

1. Pengertian Potensi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia potensi adalah kemampuan

yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan; kekuatan; kesanggupan;

daya.12

Lalu pengertian potensi wisata menurut Mariotti adalah segala sesuatu

10

Ibid,. h.4. 11

Ibid,. h.9 12

Kbbi.web.id.

Page 32: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

15

yang terdapat di daerah tujuan wisata, dan merupakan daya tarik agar orang-

orang mau datang berkunjung ke tempat tersebut.13

Jadi yang dimaksud dengan potensi wisata adalah sesuatu yang dapat

dikembangkan menjadi daya tarik sebuah obyek wisata.

2. Pariwisata

a. Teori Pariwisata

Arti pariwisata berasal dari dua suku kata, yaitu pari dan wisata.

Pari berarti banyak, berkali-kali dan berputar-putar, sedangkan wisata

berarti perjalanan atau bepergian. Jadi pariwisata berarti perjalanan atau

bepergian yang dilakukan secara berkali-kali atau berkeliling.14

Pengertian wisata yang terdapat di Undang-Undang No 10 Tahun

2009 Tentang Kepariwisataan adalah: “Wisata adalah kegiatan perjalanan

yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan

mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan

pribadi,atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi

dalam jangka waktu sementara”15

.

Menurut H. Kodhyat , “pariwisata adalah perjalanan dari suatu

tempat ke tempat yang lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan

maupun kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian

dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya,

alam, dan ilmu”.16

13

Oka A. Yoeti, Pengantar Ilmu Pariwisata, (Bandung: Angkasa, 1996), h. 171. 14

Muljadi, kepariwisataan dan perjalanan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012), h. 8. 15

Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan, pasal 1 ayat 1. 16

James J. Spillane, Ekonomi Pariwisata Sejarah dan Prospeknya, (Yogyakarta, Kanisius:

1991), h 21.

Page 33: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

16

Selanjutnya pariwisata adalah hal-hal yang berhubungan dengan

perpindahan sementara manusia ke suatu tempat di luar tempat asalnya,

kegiatan yang dilakukannya selama berada di tempat tujuan dan fasilitas-

fasilitas yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan mereka.17

Sedangkan menurut World Tourism Organization (WTO),

pariwisata atau Tourism adalah;

“The activities of persons travelling to and staying in places

outside their usual environment for leisure, business, and other

purposes”,18

atau kegiatan seseorang berpergian dan tinggal ke suatu

tempat diluar lingkungan yang biasa mereka tempati untuk bersenang-

senang, bisnis, dan tujuan lainnya.

Melihat beberapa pengertian tentang pariwisata tersebut bisa ditarik

kesimpulan bahwa pariwisata membicarakan suatu perjalanan oleh

seseorang atau sekelompok orang ke suatu tempat/objek wisata yang

dilakukan untuk sementara waktu untuk bertamasya dan menikmati segala

fasilitas dan pelayanan yang disediakan tempat tujuan tersebut. Apabila

dikaitkan dengan pariwisata air maka segala sesuatu yang dikaitkan dengan

bertamasya dengan kegiatan menikmati objek wisata kawasan perairan

dengan fasilitas dan pelayanan tersedia yang mendukung kegiatan wisata

air.

b. Jenis Pariwisata

Sebagai sebuah indutri, pariwisata harus mempunyai modal

kepariwisataan yang dapat menarik wisatawan tertarik berkunjung dan

kembali datang lagi ke tempat yang sama di lain waktu. Menurut Pendit,

17

Thamrin B. Bachri, Pariwisata Gagasan dan Pandangan, ( Jakarta, Koleksi Media

Tour:1995), h. 13. 18

Muljadi, Kepariwisataan dan Perjalanan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012), h. 12.

Page 34: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

17

ada motif wisatawan mengunjungi suatu tempat yang diklasifikasikan

berdasarkan jenis-jenis pariwisata yang adalah sebagai berikut19

:

1) Wisata Budaya yaitu suatu perjalanan wisata yang dilakukan atas

keinginan memperluas pandangan hidup seseorang dengan jalan

mengadakan kunjungan atau peninjauan ke tempat lain untuk

mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan adat istiadat, cara hidup,

budaya dan seni mereka.

2) Wisata Tirta yaitu jenis wisata dengan kegiatan yang ditunjang oleh

sarana dan prasarana di suatu badan air seperti di danau, pantai, laut,

sungai. Kegiatan yang biasanya dilakukan adalah olahraga air berupa

berlayar, menyelam, berselancar, memancing, mendayung, ataupun

kegiatan menikmati keindahan alam di danau, pantai, maupun

kehidupan bawah laut.

3) Wisata Cagar Alam yaitu wisata dengan tujuan perjalanan ke tempat-

tempat yang telah dilindungi oleh undang-undang seperti daerah cagar

alam, taman margasatwa, hutan lindung. Wisata ini dilalukan dalam

kaitannya dengan kegemaran akan keindahan alam, kesegaran hawa

udara, keajaiban kehidupan liar hewan maupun tumbuhan.

4) Wisata Agrowisata yaitu wisata dengan tujuan perjalanan ke tempat

proyek-proyek pertanian, perkebunan, ladang pembibitan dan

sebagainya, dimana wisatawan dapat mengadakan kunjungan dan

peninjauan untuk studi maupun melihat-lihat sekeliling sambil

menikmati segarnya tanaman beranekaragam warna dan suburnya

pembibitan berbagai jenis sayur mayur dan palawija di lokasi yang

dikunjungi.

5) Wisata Buru yaitu jenis wisata yang dilakukan pada daerah daerah

yang telah disetujui oleh pemerintah sebagai tempat berburu hewan

liar. Biasanya dilakukan pada musim tertentu dan jangka waktu yang

terbatas sehingga tidak menggangu keseimbangan ekosistem maupun

lingungan.

6) Wisata Ziarah yaitu wisata yang banyak dikaitkan dengan agama,

sejarah dan adat istiadat. Biasanya dilakukan ke tempat-tempat suci,

makam orang besar atau pemimpin besar, wali, atau tempat-tempat

keramat lainnya.

7) Wisata lainnya berupa jenis wisata lainnya yang sesuai perkembangan

industri pariwisata seperti wisata kuliner, musium, konvensi ataupun

wisata belanja dan lain lain.

19

Pendit, Nyoman S, Ilmu Pariwisata sebuah Pengantar Perdana, (Jakarta, Pradnya Paramita

: 1999).

Page 35: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

18

Selanjutnya jenis-jenis pariwisata, menurut Spillane yang terdapat

di daerah tujuan wisata yang menarik customer untuk mengunjunginya

sehingga dapat pula diketahui jenis pariwisata yang mungkin layak untuk

dikembangkan dan mengembangkan jenis sarana dan prasarana yang

mendukung kegiatan pariwisata tersebut.

1) Pariwisata untuk menikmati perjalanan (pleasure tourism)

Jenis pariwisata ini dilakukan oleh orang yang meninggalkan

tempat tinggalnya untuk berlibur, mencari udara segar yang baru, untuk

mengendorkan ketegangan syaraf, untuk menikmati keindahan alam,

untuk menikmati hikayat rakyat suatu daerah, untuk menikmati hiburan

dan sebagainya.

2) Pariwisata untuk rekreasi (recreation sites)

Jenis pariwisata ini dilakukan oleh orang yang menghendaki

pemanfaatan hari-hari libur untuk istirahat, untuk memulihkan kembali

kesegaran jasmani dan rohani, yang akan menyegarkan keletihan dan

kelelahan.

3) Pariwisata untuk kebudayaan (cultural tourism)

Jenis pariwisata ditandai adanya rangkaian motivasi seperti

keinginan untuk belajar di pusat-pusat pengajaran dan riset, untuk

mempelajari adat istiadat, cara hidup masyarakat negara lain dan

sebagainya.

4) Pariwisata untuk olahraga (sport tourism)

Jenis pariwisata ini bertujuan untuk tujuan olahraga, baik untuk

hanya menarik penonton olahraga dan olahragawannya sendiri serta

ditujukan bagi mereka yang mempraktekkannya sendiri.

5) Pariwisata untuk urusan dagang besar (business tourism)

Dalam jenis pariwisata ini, unsur yang ditekankan adalah

kesempatan yang digunakan oleh pelaku perjalanan ini yang

menggunakan waktu-waktu bebasnya untuk menikmati dirinya sebagai

Page 36: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

19

wisatawan yang mengunjungi berbagai obyek wisata dan jenis

pariwisata lain.

6) Pariwisata untuk konvensi (convention tourism)

Wisatawan melakukan perjalanan wisata dengan macam-macam

motivasi. Variasi motivasi ini menimbulkan bentuk-bentuk pariwisata

sebagai berikut (Salah Wahab, 1989):

a) Pariwisata rekreasi atau pariwisata santai

Motif pariwisata ini adalah untuk memulihkan kemampuan

fisik dan mental setiap peserta wisata dan memberikan

kesempatan santai bagi mereka dari kebosanan dan keletihan kerja

selama di tempat rekreasi.

b) Pariwisata budaya

Motif pariwisata ini adalah untuk memperkaya informasi

pengetahuan tentang suatu daerah atau negara lain dan untuk

memuaskan kebutuhan hiburan. Dalam hal ini termasuk pula

kunjungan ke pameran-pameran dan festival, perayaan-perayaan

adat, tempat-tempat cagar budaya dan lain-lain.

c) Pariwisata pulih sehat

Motif pariwisata ini adalah untuk memuakan kebutuhan

perawatan medis di daerah/tempat lain dengan fasilitas

penyembuhan. Misalnya sumber air panas, tempat-tempat

kubangan lumpur yang berkasiat dan lain-lain. Pariwisata ini

memerlukan persyaratan-persyaratan tertentu seperti kebersihan,

ketenangan, dan taraf hidup yang pantas.

d) Pariwisata olah raga

Motif pariwisata ini adalah untuk memuaskan hobi orang-

orang seperti memancing, berburu, bermain ski dan mendaki

gunung.

Page 37: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

20

e) Pariwisata temu wicara

Pariwisata ini disebut juga pariwisata konvensi yang

mencakup pertemuan-pertemuan ilmiah, pertemuan bisnis, dan

bahkan pertemuan politik. Pariwisata ini memerlukan fasilitas

pertemuan di negara tujuan dan factor-faktor lain yang penting

seperti letak strategis, tersedianya transportasi yang mudah, iklim

yang cerah dan sebagainya. Seorang yang berperan serta dalam

konferensi itu akan meminta fasilitas wisata yang lain misalnya

tour dalam dan luar kota, tempat-tempat membeli cindera mata,

dan obyek-obyek wisata yang lain.

C. Wisatawan

Pengertian mengenai wisatawan memiliki banyak penafsiran, menurut

Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, “wisatawan adalah

orang yang melakukan kegiatan wisata”.20

United Conference on Travel and

Tourism di Roma (1963) memberikan batasan yang lebih umum, tetapi

menggunakan istilah visitors (pengunjung), yaitu setiap orang yang mengunjungi

negara yang bukan merupakan tempat tinggalnya, untuk berbagai tujuan, tetapi

pekerjaan atau penghidupan dari negara yang dikunjungi.21

Berdasarkan asal atau tempat tinggal wisatawan, “wisatawan dapat

dikategorikan menjadi wisatawan domestic (domestic tourist) dan wisatawan

mancanegara (international tourist). Wisatawan domestik adalah wisatawan yang

berkunjung ke tempat tujuan wisata yang masih berada di dalam wilayah negara

asalnya, sedangkan wisatawan mancanegara adalah wisatawan yang berkunjung

ke tempat tujuan wisata yang berada di luar wilayah negara asalnya.22

20

Undang-Undang No. 10 Tahun 2009, Tentang Kepariwisataan pasal 1 ayat 2. 21

Muljadi, Kepariwisataan dan Perjalanan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012), h. 12. 22

Nyoman S. Pendit, Ilmu Pariwisata, sebuah Pengantar Perdana, (Jakarta: PT Pradnya

Paramita, 1990), h. 34.

Page 38: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

21

Jadi melihat dari beberapa pengertian tersebut, dapat ditarik kesimpulan

bahwa wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata yang

berkunjung ke suatu tempat wisata baik dari dalam maupun dari luar negara

dengan tujuan bersenang-senang, bisnis, maupun tujuan lainnya.

D. Daya Tarik Wisata

Berdasarkan Undang-Undang No. 10 Tahun 2009, daya tarik wisata

adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa

keanekaragaman kekayaan alam berupa keanekaragaman kekayaan alam,budaya,

dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan.

Objek dan daya tarik wisata menurut Direktorat Jenderal Pemerintah di bagi

menjadi 3 macam, yaitu :

1. Objek Wisata Alam

Objek wisata alam adalah sumber daya alam yang berpotensi serta

memiliki daya tarik bagi pengunjung baik dalam keadaan alami maupun setelah

ada usaha budi daya. Potensi objek wisata alam dapat dibagi menjadi empat

kawasan, yaitu :

a. Flora dan fauna.

b. Keunikan dan kekhasan ekosistem, misalnya ekosistem pantai dan

ekosistem hutan bakau.

c. Gejala alam, misalnya kawah, sumber air panas, air terjun, dan danau.

d. Budidaya sumber daya alam, misalnya sawah, perkebunan, peternakan,

usaha perikanan.

Page 39: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

22

2. Objek Wisata Sosial Budaya

Objek wisata sosial budaya dapat dimanfaatkan dan dikembangkan

sebagai objek dan daya tarik wisata meliputi museum, peninggalan sejarah,

upacara adat, seni pertunjukkan, dan kerajinan.

3. Objek Wisata Minat Khusus

Objek wisata minat khusus merupakan jenis wisata yang baru

dikembangkan di Indonesia. Wisata ini lebih diutamakan pada wisatawan yang

mempunyai motivasi khusus. Dengan demikian, biasanya para wisatawan harus

memiliki keahlian. Contohnya : berburu, mendaki gunung, arung jeram, tujuan

pengobatan, agrowisata, dan lain-lain.

Perencanaan dan pengelolaan objek dan daya tarik wisata alam, sosial

budaya, maupun objek wisata minat khusus harus berdasarkan pada kebijakan

rencana pembangunan nasional maupun regional.

Suatu objek wisata dapat menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan harus

memenuhi syarat-syarat untuk pengembangan daerahnya, syarat-syarat tersebut

adalah:

1. What to see

Pada tempat tersebut harus ada objek dan atraksi wisata yang

berbeda dengan yang dipunyai di daerah lain. Dengan kata lain bahwa

daerah tersebut harusnya mempunyai daya tarik yang khusus dan atraksi

budaya yang bisa dijadikan sebagai entertainment bagi wisatawan. What

to see terdiri dari pemandangan alam, kegiatan, kesenian, dan atraksi

wisata.

Page 40: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

23

2. What to do

Di tempat wisata, selain banyak yang bisa dilihat dan disaksikan,

tentunya juga harus disediakan fasilitas rekreasi yang bisa membuat para

wisatawan betah untuk tinggal lebih lama di tempat tujuan wisata itu.

3. What to buy

Tempat tujuan wisata harus ada beberapa fasilitas penunjang

untuk berbelanja terutama barang souvenir dan kerajinan rakyat yang

bisa berfungsi sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang ketempat asal

wisatawan tersebut.

4. What to arrived

pada what to arrived, ada yang termasuk aksesibilitas, yaitu

bagaimana kita mengunjungi daerah daya tarik tujuan wisata tersebut,

kendaraan apa yang digunakan dan berapa lama kita bisa tiba ke tempat

tujuan wisata tersebut.

5. What to stay

What to stay merupakan bagaimana wisatawan akan bisa tinggal

untuk sementara selama dia berlibur. maka untuk menunjang keperluan

tempat tinggal sementara bagi wisatawan yang berkunjung,maka sangat

perlu untuk mempersiapkan penginapan-penginapan, seperti hotel

berbintang atau hotel tidak berbintang dan sebagainya.23

E. Fasilitas

Fasilitas adalah sarana untuk memudahkan fungsi kemudahan. Sarana

pariwisata adalah perusahaan-perusahaan yang memberikan pelayanan kepada

wisatawan, baik secara langsung atu tidak langsung dan hidup serta kehidupannya

banyak tergantung pada kedatangan wisatawan, contohnya : Hotel, Restoran, Spa,

Gift shop dan Sport center

Sarana wisata dapat dibagi dalam 3 (tiga) unsur pokok, antara lain :

23

http://www.sandywarman.com/2014/10/daya-tarik-daerah-tujuan-wisata.html diakses tanggal 3

Agustus 2016

Page 41: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

24

1. Sarana Pokok Kepariwisataan (Main Tourism Suprastructure)

Sarana pokok kepariwisataan adalah perusahaan yang hidup dan

kehidupannya sangat tergantung kepada kedatangan orang yang melakukan

perjalan wisata, yang termasuk di dalamnya adalah :

a. Travel Agent

b. Tour Operator

c. Perusahaan Transportasi

d. Restoran, Bar, objek dan atraksi wisata

2. Sarana Pelengkap Kepariwisataan (Supplementing Tourism Suprastructure)

Adalah perusahaan yang menyediakan fasilitas untuk rekreasi yang

fungsinya tidak hanya melengkapi sarana pokok kepariwisataan, tetapi yang

terpenting adalah untuk membuat agar para wisatawan dapat lama tinggal.

Yang termasuk dikelompok ini adalah :

a. Sarana olahraga, misalnya: lapangan tenis, lapangan golf,

kolam renang, permainan bowling, dan lain sebagainya.

b. Ketangkasan, misalnya: permainan billiard, jackpot, dan lain

sebagainya

3. Sarana Penunjang Kepariwisataan (Supporting Tourism Suprastructure)

Adalah perusahaan yang menunjang sarana pokok dan sarana

pelengkap yakni fasilitas-fasilitas yang diperlukan wisatawan khususnya

tourism business yang berfungsi untuk membuat para wisatawan lebih lama

tinggal di daerah yang dikunjungi agar lebih banyak mengeluarkan atau

membelanjakan uangnya di daerah

Page 42: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

25

tersebut. Yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah: Night Club,

Casino dan Seambath.

Prasarana pariwisata adalah semua fasilitas yang memungkinkan agar

sarana kepariwisataan dapat hidup dan berkembang serta dapat memberikan

pelayanan pada wisatawan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan yang

beraneka ragam. Contohnya: Bandara, jalan, SPBU, PAM dan Sumber Tenaga

Listrik

F. Situ

1. Pengertian Situ

Situ merupakan istilah dalam bahasa Sunda yang dapat diartikan

sebagai danau alam atau danau buatan. Situ didefinisikan sebagai suatu wadah

tampungan air di atas permukaan tanah, yang terbentuk secara alami maupun

buatan yang airnya berasal dari tanah atau air permukaan sebagai suatu siklus

hidrologis, yang merupakan salah satu bentuk kawasan lindung.24

Sementara itu menurut Bappeda Tangerang (1986), situ adalah suatu

wadah genangan air di atas permukaan tanah yang terbentuk baik secara alami

maupun buatan yang airnya berasal dari tanah atau air permukaan tanah,

sebagai siklus hidrologiyang potensial dan berfungsi antara lain sebagai

sumber air untuk keperluan irigasi, air baku, air minum, pengendalian banjir

dan kegiatan lain.

Situ terbagi menjadi dua yaitu situ alami yang terbentuk secara alami

dengan sumber air berasal dari dalam tanah maupun air permukaan, dan situ

buatan dengan sumber airnya bersumber dari air permukaan dan biasanya

24

Peraturan Presiden No. 54 tahun 2008 tentang Penataan Ruang Kawasan Jabodetabek.

Page 43: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

26

mempunyai fungsi sebagai pengendali banjir. Situ memiliki beberapa fungsi

yang penting diantaranya adalah :25

a. Menjadi bagian sistem ekologi dan sistem tata air bagi wilayah

sekitarnya

b. Kawasan Situ menjadi kawasan resapan air.

c. Menjadi daerah tampungan air, agar menjadi wadah sementara air

sebelum mengalir ke sungai.

d. Pada kondisi tertentu dapat menjadi pembangkit listrik, pengimbuh

(recharge) air pada cekungan air tanah serta penahan intrusi air asin.

e. Bermanfaat sebagai usaha perikanan darat, pariwisata maupun sumber

irigasi pertanian.

Situ mempunyai manfaat secara ekologis sebagai suatu sistem

penyerapan air dan tandon air serta keberlangsungan proses ekologis di

dalamnya. Manfaat sosio ekonomis antara lain sebagai cadangan sumber air

bersih, pengendali banjir, irigasi, sumber penyedia protein dari sektor

perikanan darat, sebagai sarana rekreasi dan sebagainya. Biasanya peruntukan

penggunaan situ-situ di Jabodetabek sangat bervariasi umumnya sebagai air

bersih (untuk mandi dan cuci), perikanan budidaya darat dan non

budidaya/tangkap, irigasi pertanian dan tempat wisata air.

Bila ditinjau dari morfologi dan hidrologinya, situ merupakan salah

satu bentuk bentang alam berupa cekungan yang berisi air. Bentukan seperti

ini merupakan bentuk morfologi terdepresi yang terisi air dengan material

kedap air atau karena dasar situ lebih rendah dari permukaan air tanah. Hal

tersebut terjadi karena jumlah air yang masuk lebih besar dari jumlah yang

keluar sehingga air yang masuk pada sebuah cekungan di permukaan bumi

akan tertampung sebagai situ dengan sumber air yang relatif stabil yang

membuat situ sebagai sumber daya air yang potensial.

25

Kementrian Lingkungan Hidup tahun 2007.

Page 44: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

27

Secara fisik komponen pembentukkan tipologi kawasan situ dibagi

dalam 3 (tiga) bagian, yaitu : (1) medium tampungan sumber daya air, (2)

daerah peralihan atau penyangga (buffer zone) dan (3) daerah tangkapan air

(catchment area) (PSDA, 2003). Luasan situ dan kedalaman situ banyak

ditentukan oleh bentuk morfologinya apakah berupa bentuk memanjang,

bundar atau berbentuk jari, juga ditentukan oleh fluktuasi air masuk dan

keluar, tingkat sedimentasi dan banyaknya beban nutrien yang masuk ke

perairan yang menyebabkan timbulnya gulma air.

Di dalam Peraturan Pemerintah No. 26 tahun 2008 tentang Rencana

Tata Ruang Wilayah Nasional, fungsi kawasan situ dibagi menjadi kawasan

sekitar situ yang berfungsi sebagai kawasan perlindungan setempat dan

kawasan resapan air yang berfungsi sebagai kawasan memberikan

perlindungan kawasan bawahnya. Untuk kawasan sekitar situ ditetapkan

dengan kriteria suatu wilayah daratan dengan jarak 50 (lima puluh) sampai

dengan 100 (seratus) meter dari pasang tertinggi atau daratan di sepanjang

tepia n situ yang lebarnya poposional terhadap bentuk dan kondisi fisik situ.

Dari pengertian mengenai situ yang tertera diatas, terlihat bahwa situ

merupakan suatu sumber daya air permukaan yang berukuran kecil

dibandingkan danau serta memiliki potensi sebagai sumber air baku,

pengendali banjir, irigasi, perikanan maupun pariwisata. Untuk dapat

memanfaatkan fungsi dari kawasan situ diperlukan informasi dan latar

belakang yang cukup mengenai fungsi, potensi dan kendala untuk

pemanfaatan kawasan situ. Sehingga diperlukan penilaian yang baik mengenai

kriteria kualitas situ agar dapat dimanfaatkan dengan baik sesuai potensinya

berdasarkan indikator morfologi situ, kualitas air, bangunan air dan vegetasi

air.

Page 45: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

28

2. Situ Cipondoh

Secara geografis, situ Cipondoh terletak di kawasan Kecamatan

Cipondoh dan Kecamatan Pinang Kota Tangerang dengan luas awal lebih

kurang 170 Ha, yang terdiri dari perairan seluas 50Ha, dan 120 Ha berupa

daratan. Batas wilayah situ di sebelah utara dan timur adalah Jl. KH. Hasyim

Ashari, sebelah barat adalah Perumahan Cipondoh sejak dulu merupakan suatu

kawasan yang secara fisik memiliki luas dan karakteristik sebagai situ dan

berfungsi hidrologis sebagai tendon air di wilayah kecamatan Cipondoh,

Kecamatan Pinang, dan sekitarnya, sekaligus juga sebagai reservoir.

Berdasarkan RDTRK (Rencana Detail Tata Ruang Kota) Situ

Cipondoh Tahun 1996, untuk penataan wilayah perairan situ direncanakan

sebagai kawasan konservasi, preservasi, kawasan rekreasi, sedangkan wilayah

daratan direncanakan sebagai kawasan jalur hijau dan kawasan pemukiman.

Sedangkan berdasarkan Review Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Tangerang

Tahun 2006-2016, fungsi kawasan Situ Cipondoh di Kota Tangerang adalah

sebagai kawasan pengendali banjir, irigasi, dan cadangan air baku. Selain itu,

kawasan Situ Cipondoh berpotensi untuk dikembangkan sebagai kawasan

rekreasi.26

G. Penelitian Relevan

Skripsi Septiyani Aziz, mahasiswi Universitas Islam Negeri Jakarta (UIN)

pada tahun 2014, yang meneliti potensi wisata dengan judul “ Potensi

Pengembangan Pariwisata Pada Kawasan objek wisata Situ Gintung Di Ciputat-

Tangerang Selatan ”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengidenfikasi potensi pengembangan

kawansan objek wisata situ gintung, dengan mengkaji beberapa faktor yaitu fisik,

sosial dan budaya, aksesbilitas dan fasilitas.

26

Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) Kota Tangerang, Tahun 1996.

Page 46: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

29

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode

analisis deskriptif kuantitatif. Dalam penelitian ini data yang telah di analisis

kemudian disajikan dalam analisis deskriptif menggunakan tabel frekuensi

tunggal. Data yang tersaji kemudian diinterpretasikan berdasarkan teori-teori

yang ada dan diukur dengan presentase.

Upaya pengembangan pariwisata di Kota Tangerang Selatan sesuai

potensi dan kemampuan wilayah dengan salah satunya menempatkan kegiatan

alam sebagai basis pengembangan daya tarik berupa atraksi wisata alam di

kawasan-kawasan yang dilindungi misalnya situ. Keberadaan situ dapat

dijagakelestariannya dengan tetap mempertimbangkan faktor ekologi dan

hidrologi kawasan situ. Namun kondisi situ pada saat ini kurang mendukung

pengembangan situ sebagai objek wisata, karena sebagian besar situ dalam

kondisi kurang terjaga dengan terjadinya pendangkalan, penyusutan luas dan

dimanfaatkan tanpa izin oleh penduduk, sehingga menyebabkan wisatawan untuk

berkunjung sangat sedikit.

Situ Gintung memiliki potensi sebagai objek wisata, namun secara umum

unsur utama pariwisata berupa atraksi wisata biasa ditemui di kawasan wisata

lainnya berupa keindahan alam, memancing, wisata air, selain itu tidak memiliki

atraksi wisata yang unik yang merupakan ciri khas dari daerah tersebut.

Skripsi dari Jakiatin Nisa. Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial 2007 yang meneliti tentang kelayakan wisata

dengan judul, “Studi Kelayakan Perkebunan Teh Gunung Mas Bogor Sebagai

Daerah Tujuan Wisata di Jawa Barat”. Dengan hasil penelitian: Perkebunan teh

mendukung dan layak untuk dijadikan daerah tujuan wistaa dan tentunya layak

pula untuk dikembangkan sebagai objek wisata. Berdasarkan hasil penelitian

faktor sosial dan budaya masih perlu dikembangkan lagi dan perlu mendapat

penanganan yang lebih serius dari pihak terkait.

Page 47: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

30

Tesis dari Arofa A. Rahman, mahasiswa dari Universitas Diponegoro

pada tahun 2010, yang meneliti potensi wisata dengan judul, “Potensi

Pengembangan Situ di Kota Bogor sebagai Objek Wisata”.

Pariwisata telah menjadi sektor yang strategis di dalam perekonomian

negara karena memberikan kontribusi yang nyata terhadap penyerapan sektor

tenaga kerja serta aktifitas pendukung pariwisata lainnya. Upaya pengembangan

pariwisata di Kota Bogor direncanakan sesuai potensi dan kemampuan wilayah

dengan salah satunya menempatkan kegiatan alam sebagai basis pengembangan

daya tarik berupa atraksi wisata alam di kawasan-kawasan yang dilindungi

misalnya kawasan situ. Potensi dan manfaat kawasan situ yang dapat dijadikan

sebagai lokasi kegiatan wisata air, sehingga keberadaan situ dapat dijaga

kelestariannya dengan tetap mepertimbangkan faktor ekologi dan dan hidrologi

kawasan situ. Namun kondisi situ di Kota Bogor pada saat ini kurang

mendukung pengembangan situ sebagai objek wisata, karena sebagian besar situ

dalam kondisi memprihatinkan dengan terjadinya pendangkalan, penyusutan

luas, dan dimanfaatkan tanpa izin oleh penduduk, sehingga menyebabkan minat

wisatawan untuk berkunjung sangat sedikit. Upaya konservasi dan

pendayagunaan kawasan situ secara tepat serta mengidentifikasi potensi situ agar

pengembangan situ menjadi objek wisata dapat berjalan optimal.

Dari ketiga penelitian tersebut, diketahui bahwa penelitian pertamadan

kedua menujukkan adanya kesamaan dalam hal pengembangan potensi wisata,

namun dalam penelitian ini lebih menekankan pada aspek geografi potensi

wisata dengan menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif. Sedangkan, pada

penelitian ketiga masih terdapat kesamaan dalam hal pengembangan potensi

wisata, namun dalam penelitian ini cakupannya tidak menyeluruh objek

penelitian dan hasilnya pun berbeda sesuai dengan kapasitas penelitian skripsi.

Page 48: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

31

H. Kerangka Berpikir

Berdasarkan uraian-uraian yang telah penulis kemukakan diatas, penulis

dapat menyimpulkan bahwa kawasan situ sebagai sebuah sumber daya air

permukaan memiliki potensi dan manfaatnya yang strategis dan bersifat serba

guna baik secara ekologis maupun ekonomis. Ada masalah yang dihadapi

didalam pemanfaatan kawasan situ diantaranya adalah kurangnya informasi

tentang fungsi, potensi dan kendala untuk pemanfaatannya, sehingga berakibat

terdapat perubahan fungsi kawasan dan penurunan kualitas fisik situ. Salah satu

fungsi sebuah kawasan situ adalah pemanfaatan situ sebagai suatu objek wisata.

Fenomea ini dapat dianalisis menggunakan tinjauan geografi sehingga dapat

menjelaskan potensi wisata situ Cipondoh.

Didalam upaya pengembangannya, sebuah objek wisata diharapkan

mampu menarik para wisatawan untuk datang dan menikmati objek wisata

tersebut yang ditandai dengan penyediaan atraksi, kelancaran akesebilitas,

penyediaan akomodasi dan penyedian fasilitas yang dibutuhkan oleh wisatawan

serta promosi wisata agar lebih dikenal oleh wisatawan.

Untuk melihat potensi sebuah kawasan situ menjadi objek wisata

diperlukan identifikasi terhadap kondisi situ dan juga mempertimbangkan aspek

penawaran (supply) pariwisata. Aspek penawaran tersebut berupa daya

tarik/atraksi wisata yang ditawarkan sehingga mampu menarik wisatawan untuk

datang berkunjung dan di lain kesempatan datang kembali, penyediaan sarana

transportasi untuk kelancaran perjalanan wisatawan, penyediaan sarana

infrastuktur, penyediaan fasilitas akomodasi untuk memenuhi kebutuhan

wisatawan, serta adanya promosi terhadap objek wisata tersebut. Aspek

infrastruktur, transportasi dan sarana prasarana penunjang pariwisata perlu dinilai

karena kondisi fisik objek serta kelengkapan sarana prasarana akan membuat

potensi objek wisata lebih berkembang didalam usaha pengembangan suatu objek

wisata.

Page 49: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

32

Dari hasil identifikasi situ Cipondoh serta menganalisis potensi situ

Cipondoh sebagai objek wisata diharapkan dapat disusun arahan pengembangan

situ Cipondoh sebagai objek wisata.

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

Kondisi Wilayah

Situ Cipondoh

Identifikasi Potensi

Situ Cipondoh

Fisik Sosial Fasilitas Aksesbilitas

Analisis Pendekatan Ekologis Geografi

Kesimpulan

Page 50: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

33

I. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian dibentuk berdasarkan kerangka berpikir yang telah

disusun oleh peneliti. Hipotesis penelitian adalah hasil kajian pustaka atau proses

rasional dari penelitian yang telah mempunyai kebenaran secara teoritik.

Kebenaran hipotesis masih harus diuji kebenarannya secara empirik. Dengan

demikian hipotesis dapat disimpulkan merupakan jawaban sementara terhadap

masalah yang telah dirumuskan.27

Hipotesis deskriptif dalam penelitian ini adalah Situ Cipondoh dapat

dikembangkan menjadi kawasan wisata bagi masyarakat khususnya daerah Kota

Tangerang.

27

Tim Penyusun FITK, Pedoman Penelitian Skripsi, (Ciputat: FITK, 2013), h. 59.

Page 51: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Secara geografis, Situ Cipondoh terletak pada 6º11’745’’LS dan

106º40’607’’BT. Berdasarkan wilayah administratif, pemerintah kawasan ini

termasuk wilayah Kota Tangerang, Kecamatan Cipondoh, Provinsi Banten.

Lokasi daerah penelitian dapat dilihat pada peta 3.1 dibawah ini:

Sumber: Peta Rupa Bumi Kota Tangerang

Gambar 3.1 Peta Lokasi Penelitian Situ Cipondoh

Page 52: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

35

2. Waktu Penelitian

Sedangkan waktu penelitian dilakukan akan pada bulan Agustus

sampai dengan bulan September 2016. Dengan perincian kegiatan penelitian

berdasarkan tabel berikut;

Tabel 3.1

Waktu Penelitian

No Tanggal Kegiatan Tempat

1

28

Agustus

2016

Pra observasi

Situ

Cipondoh,

Kota

Tangerang,

Banten

2 30

Agustus 2016

Memberikan surat Izin Penelitian kepada

Kepala Pengelola Situ Cipondoh dan Kepala

Kantor Kecamatan Cipondoh

3 3-4

September

2016

Observasi

4 Wawancara kepala Pengelola Situ Cipondoh

5 Menyebarkan kuesioner kepada pengelola dan

wisatawan Situ Cipondoh

6

5

September

2016

Meminta bukti telah melakukan penelitian

B. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan penelitian deskriptif

kualitatif. Metode penelitian deskriptif kualitatif berkaitan dengan pengumpulan

data untuk memberikan gambaran atau penegasan suatu konsep atau gejala, juga

menjawab pertanyaan-pertanyaan sehubungan dengan suatu objek penelitian.1

Pelaksanaan metode deskriptif kualitatif tidak hanya terbatas pada

pengumpulan, penggambaran, dan penyusunan data tetapi juga meliputi analisis

dan interpretasi data.

1 Darmadi Hamid, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 7.

Page 53: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

36

C. Populasi

Sebelum penelitian dilaksanakan, maka penulis terlebih dahulu

menentukan populasi yang akan diteliti. Populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.2 Populasi dalam penelitian ini meliputi populasi manusia dan

wilayah. Pada populasi manusia adalah masyarakat, pengunjung, atau wisatawan

dan pengelola, sedangkan untuk populasi wilayah pada penelitian ini yaitu

daerah situ Cipondoh, Kecamatan Cipondoh.

D. Sampel Penelitan

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut.3 Metode pengambilan sampel untuk wisatawan dilakukan

melalui teknik aksidental yang berjumlah 40 orang dimana teknik penentuan

sampel berdasarkan kebetulan bertemu dengan peneliti.4 Sampel masyarakat

(penduduk) sebanyak 10 orang penduduk sekitar yang diambil melalui sampel

acak klasifikasi. Lalu 27 orang wisatawan berdasarkan jarak tempat tinggal

terhadap penduduk terhadap Situ Cipondoh. Dan 3 orang responden dipilih

secara purposif yakni dengan sengaja menunjuk orang yang dianggap memahami

kondisi obyek penelitian, yaitu dari pihak pengelola.

E. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian

suatu penelitian.5 Variabel dalam penelitian ini adalah kondisi geografis kawasan

2 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

(Bandung: Alfabeta, 2011), h. 80. 3 Ibid., h. 81.

4 Ibid., h. 85.

5 Suharsimi arikunto, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999), h.

99.

Page 54: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

37

objek Situ Cipondoh, Kota Tangerang. Ada beberapa variabel penelitian yang

dapat digunakan untuk menjawab research question seperti yang ditampilkan

tentang temuan variabel penelitian.

Tabel 3.2

Penjabaran Variabel Penelitian

Variabel Sub Variabel Sub Indikator Variabel

Potensi

pengembangan

wisata Situ

Cipondoh, Kota

Tangerang

Aspek fisik

Letak dan luas

Iklim

Keanekaragaman hayati

Produktivitas tanah

Penggunaan lahan

Morfologi

Keberadaan bentang air

Kebersihan lingkungan

Aspek sosial dan budaya Komposisi penduduk

Acara kebudayaan

Aspek aksesbilitas

Kondisi jalan

Jenis kendaraan

Frekuensi kendaraan

Jarak lokasi dengan

pusat pemerintahan

Aspek fasilitas

Sarana

Prasarana

Akomodasi

Luasan tempat parkir

Sumber: Hasil Penelitian, 2016

F. Metode Pengumpulan Data

Beberapa teknik untuk mengumpulkan berbagai data dapat dilakukan sebagai

berikut:

1. Observasi

Metode observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematis

terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Metode observasi yang

Page 55: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

38

akan digunakan adalah observasi langsung dengan cara pengambilan data

dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk

kepentingan tersebut.6 Pada proses observasi ini yang terpenting adalah

proses-proses pengamatan dan ingatan.

Variabel yang diamati pada observasi ini meliputi tiga komponen,

yaitu:

a. Tempat, dimana peneliti akan mengamati tempat dimana interaksi atau

kegiatan sedang berlangsung yakni di kawasan Situ Cipondoh

b. Pelaku, peneliti mengamati pengunjung yang berada di kawasan Situ

Cipondoh

c. Aktivitas, peneliti mengamati kegiatan yang dilakukan oleh pengunjung

di kawasan Situ Cipondoh

2. Wawancara

Wawancara adalah pengadministrasian angket secara lisan dan

langsung terhadap masing-masing anggota sampel, atau metode pengumpulan

data dengan cara Tanya jawab yang dikerjakan dengan sistematis dan

berlandaskan pada tujuan penelitian7 Kegiatan wawancara ini dilakukan

sebagai tindak lanjut atas informasi yang didapat dan untuk memperdalam

keabsahan data dalam studi dokumentasi sebelumnya.

Dalam melakukan wawancara terhadap responden digunakan pedoman

wawancara semi terstruktur dengan menggunakan daftar pertanyaan yang

sudah disiapkan sebagai instrument. Kemudian dari hasil wawancara itu

dikembangkan pertanyaan-pertanyaan lain untuk menggali informasi dengan

lengkap serta dapat dipertanggungjawabkan.

6 Tim Penyusun FITK, Pedoman Penulisan Skripsi, (Ciputat: FITK, 2013), h. 66.

7 Hamid Darmadi, Metode Penelitan Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 158

Page 56: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

39

3. Kuesioner

Kuesioner adalah suatu cara pengumpulan data dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan kepada responden untuk di jawab.8

Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah wisatawan yang

datang berkunjung ke Situ Cipondoh. Penyebaran angket dilakukan dengan

cara peneliti memberikan angket kepada setiap pengunjung sampai memenuhi

target jumlah responden yang sudah ditentukan.

4. Dokumentasi

Langkah pertama, peneliti akan melakukan pengumpulan data dengan

metode dokumentasi mengenai aktivitas peserta didik di sekolah, data-data

dari sekolah serta sumber-sumber lainnya. Dalam kamus besar bahasa

Indonesia, dokumentasi adalah “ Pengumpulan bukti-bukti dan keterangan;

pengumpulan, pengolahan dan penyimpanan dalam hal ilmu pengetahuan.”

Dalam proses dokumentasi ini berupa gambar, kutipan, dan lainnya. Dokumen

dalam penelitian ini berupa profil Kecamatan Cipondoh dimana letak Situ

Cipondoh berada.

G. Teknik Pengolahan Data

1. Teknik pengolahan data

Data-data yang diperoleh akan diolah melalui tahapan berikut:

a. Pemeriksaan Data (Editing)

Pemeriksaan dan meneliti kembali data yang telah terkumpul adalah

langkah pertama tahap pengolahan data. Proses pemeriksaan dan

meneliti kembali data tersebut disebut dengan tahap editing. Editing

pada umumnya dilakukan terhadap jawaban yang telah ada dalam

8 Sugiyono, op.cit., h. 142

Page 57: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

40

kuesioner, terutama kuesioner terstruktur. Beberapa hal yang perlu

diperhatikan pada tahap editing adalah sebagai berikut:

1. Lengkapnya pengisian jawaban

2. Kejelasan tulisan

3. Kejelasan makna jawaban

4. Konsistensi/keajekan kesesuaian antar jawaban

5. Relevansi jawaban

6. Keseragaman kesatuan data

b. Pembuatan kode (coding)

Setelah tahap pemeriksaan data (editing) selesai dikerjakan dan

jawaban responden dalam kuesioner dipandang cukup memadai, maka

langkah berikutnya adalah pembuatan kode (coding). Coding

dilakukan sebagai usaha untuk menyederhanakan data, yaitu dengan

memberi simbol angka pada tiap-tiap jawaban, atau suatu cara

mengklasifikasi jawaban responden atas suatu pertanyaan menurut

macamnya dengan jalan menandai masing-masing jawaban dengan

kode tertentu. Manfaat dengan memberikan simbol angka terhadap

kategori adalah:

1. Mempermudah dan mempercepat analisis data

2. Mempermudah penyimpanan data, lebih-lebih dalam jumlah

besar. Ini dimungkinkan bila data yang ada akan dianalisis

berulang-ulang.9

c. Tabulasi

Yaitu proses penyusunan data ke dalam bentuk tabel. Merupakan

tahap dalam rangkaian proses analisa data. Pada tahap ini, data dapat

9 Bagong Suryanto, Metode Penelitian Sosial, Berbagai alternative Pendekatan, (Jakarta: Kencana

Prenada Media Grup, 2007), h.95.

Page 58: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

41

dianggap telah selesai diproses, dan oleh karenanya harus segera

disusun ke dalam suatu pola formal yang telah terancang.10

2. Teknik Analisis Data

a. Metode analisis skoring (pengharkatan) untuk menilai potensi situ

sebagai objek wisata

Metode skoring ini merupakan cara menilai potensi tiap-tiap

situ sebagai objek wisata dengan jalan memberikan nilai pada setiap

variabel penilaian sehingga diperoleh kelas potensi situ sebagai objek

wisata berdasarkan perhitungan setiap variabel penelitian. Seperti pada

tabel dibawah ini:

Tabel 3.3

Harkat Kelas dan Kriteria Kondisi Fisik

No Unsur/Subunsur Nilai Skor, Jika

1. Produktivitas Tanah

a. Tanah Subur

b. Tanah Tadah

Hujan

c. Tanah Irigasi

Ada 3 Ada 2 Ada 1 Tidak

Ada

4 3 2 1

2. Penggunaan Lahan

a. Hutan

b. Ladang

c. Perkebunan

d. Daerah

Pemukiman

Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1

4 3 2 1

3. Morfologi

a. Pegunungan

b. Perbukitan

c. Dataran

Ada 3 Ada 2 Ada 1 -

4 3 2 1

4. Keberadaan bentang Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1

10

Koentjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta: PT Gramedia, 1986), h. 280.

Page 59: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

42

air

a. Sungai

b. Mata air

c. Situ

d. Sumur

4 3 2 1

5. Kebersihan

lingkungan

a. Bebas dari polusi

udara

b. Bebas dari Polusi

air

c. Bebas dari polusi

bising

d. Bebas dari limbah

domestik

Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1

4 3 2 1

Sumber: Komisi Koordinasi Objek Wisata Alam, 1996 dalam (Jakiatin Nisa: 2007:36)

Tabel 3.4

Harkat Kelas dan Kriteria Kondisi Sosial dan Budaya

No Unsur/Subunsur Nilai Skor, Jika

1. Pola mata

pencaharian

penduduk :

a. Keragaman

mata

pencaharian

1. Petani

2. PNS

3. Pedagang

4. Swasta

Ada 3 Ada 2 Ada 1 Tidak

Ada

4 3 2 1

b. Dominasi mata

pencaharian

Pertanian /

perkebunan

> 75%

Pertanian /

perkebunan

50% - 75%

Pertanian /

perkebunan

< 50%

2. Artefak Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1

Page 60: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

43

a. Keberadaan

dan dominasi

bentuk rumah

1. Rumah

gudang

2. Rumah

gebyong

(seluruhnya

dari papan)

3. Rumah semi

permanen

4. Rumah

permanen

4 3 2

1

b. Keberadaan

dan dominasi

perlengkapan

rumah tinggal

1. Bale

2. Teras rumah

Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1

4 3 2

1

3. Kolam dan

pancuran

4. Kandang

hewan

c. Keberadaan

dan dominasi

pakaian

1. Ikat kepala

2. Peci/

kerudung

3. Baju koko

4. Kebaya

Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1

4 3 2

1

3. Adat Istiadat

a. Upacara

keagamaan

b. Tata cara/adat

perkawinan

c. Tata cara/adat

kehamilan

d. Tata cara/adat

kelahiran

Ada 3 Ada 2 Ada 1 -

4 3 2 1

Page 61: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

44

4. Keragaman objek

yang dapat di amati

a. Panorama

perairan

b. Panorama

tanaman hias

c. Makam yang

dikramatkan

d. Bangunan-

bangunan adat

Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1

4 3 2 1

5. Variasi kegiatan

yang dilakukan

wisatawan

a. Olahraga

b. Sepeda air

c. memancing

d. Mengunjungi

pusat kerajinan

Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1

4 3 2 1

6 Event-Event

Budaya

a. Upacara

1) Upacara

Sunatan

2) Upacara

perkawinan

3) Upacara

kelahiran

4) Upacara

kematian

Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1

4 3 2 1

b. Cerita

Rakyat/Legenda

1) Legenda

nama

daerah

2) Legenda

upacara

adat

3) Legenda

sungai

cisadane

4) Legenda

Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1

4 3 2 1

Page 62: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

45

Nyimas

Melati

c. Kesenian

1) Calung

2) Jaipongan

3) Pencaksilat

4) Rengkong

Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1

4 3 2 1

7 Cenderamata lokal

a. Makanan olahan

khas

1) 1 jenis

2) 2-3 jenis

3) 4-5 jenis

4) > 5 jenis

Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1

4 3 2 1

b. Home Industry

1) 1 jenis

2) 2-3 jenis

3) 4-5 jenis

4) > 5 jenis

Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1

4 3 2 1

c. Produk pertanian

segar

1) 1 jenis

2) 2-3 jenis

3) 4-5 jenis

4) > 5 jenis

Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1

4 3 2 1

Sumber: Komisi Koordinasi Objek Wisata Alam,1996,dalam (Jakiatin Nisa: 2007:36)

Page 63: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

46

Tabel 3.5

Harkat Kelas dan Kriteria Aksesbilitas

No Unsur/Subunsur Nilai Skor, Jika:

1. Kondisi jalan.

Sangat

baik

Baik Kurang Buruk

4 3 2 1

2. Jenis

kendaraan/alat

transportasi yang

digunakan menuju

lokasi.

a. Bus

b.Kendaraan

pribadi (sedan,

carry)

c. Angkutan umum

d. Sepeda motor

Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1

4 3 2 1

3. Frekuensi

kendaraan umum

dari/menuju objek

(buah/hari)

Sangat

mudah/>25

kali

Mudah/24-

17 kali

Cukup/16-

10 kali

Sukar/<9

kali

4 3 2 1

4. Jarak lokasi

dengan pusat

pemerintahan dan

fasilitas kota

Dekat

(>5 km)

Cukup

jauh

(12-6 km)

Jauh

(19-13 km)

Sangat

jauh

(20 km)

4 3 2 1

Sumber: Komisi Koordinasi Objek Wisata Alam, 1996 dalam (Jakiatin Nisa: 2007:36)

Tabel 3.6

Harkat Kelas dan Kriteria Keberadaan Fasilitas

No. Unsur/Subunsur Nilai Skor, Jika:

1. Sarana

a. Rumah makan

b. Toko

souvenir/cendera

mata

c. Olahraga

d. Transportasi

Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1

4 3 2 1

Page 64: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

47

2. Prasarana

a. Kantor pos

b. Telepon

umum/wartel

c. Puskesmas/Klinik

d. Air bersih

Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1

4 3 2 1

3. Akomodasi

a. Home stay

b. Pondok/wisma

peristirahatan

c. Bungalau

d. Buper

Sangat

Mudah/>25

kali

Mudah/24-

17 kali

Cukup/16-

10 kali

Sukar/<9

kali

4 3 2 1

4. Luasan Tempat

Parkir

Ada,

teralokasi

baik, luas

memadai

Ada,

teralokasi

baik, luas

tidak

memadai

Ada, tidak

teralokasi,

luas tidak

memadai

Tidak

ada

4 3 2 1

Sumber: Komisi Koordinasi Objek Wisata Alam, 1996 dalam (Jakiatin Nisa: 2007:36)

Tabel 3.7

Nilai dan Bobot Kesesuaian Pariwisata untuk Faktor Fisik

No Parameter Skor

terendah

Skor

tertinggi

1 Produktivitas tanah 1 4

2 Penggunaan lahan 1 4

3 Morfologi 1 4

4 Keberadaan bentang

air 1 4

5 Kebersihan udara 1 4

Jumlah 1 20

Sumber: Komisi Koordinasi Objek Wisata Alam, 1996 dalam (Jakiatin Nisa: 2007:36)

Page 65: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

48

Tabel 3.8

Nilai dan Bobot Kesesuaian Pariwisata untuk Faktor Sosial dan Budaya

Sumber: Komisi Koordinasi Objek Wisata Alam, 1996 dalam (Jakiatin Nisa: 2007:36)

No Parameter Skor terendah Skor tertinggi

1 Jenis mata pencaharian 1 4

2 Dominasi mata

pencaharian untuk

pertanian

1 4

3 Keberadaan dan

dominasi bentuk rumah 1 4

4 Keberadaan dan

dominasi pelengkap

rumah tinggal

1 4

5 Pakaian 1 4

6 Adat istiadat 1 4

7 Keragaman objek yang

dapat dinikmati

1 4

8 Variasi kegiatan yang

dapat dilakukan

wisatawan

1 4

9 Upacara 1 4

10 Cerita rakyat/legenda 1 4

11 Kesenian 1 4

12 Cenderamata lokal

makanan olahan khas 1 4

13 Cenderamata lokal

home industry 1 4

14 Cenderamata lokal hasil

pertanian segar

1 4

Jumlah 14 56

Page 66: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

49

Tabel 3.9

Nilai dan Bobot Kesesuaian Pariwisata untuk Faktor Aksesbilitas

No Parameter Skor terendah Skor tertinggi

1 Kondisi jalan 1 4

2 Jenis kendaraan 1 4

3 Frekuensi

kendaraan 1 4

4 Jarak lokasi

dengan pusat

pemerintahan

1 4

Jumlah 4 16 Sumber: Komisi Koordinasi Objek Wisata Alam, 1996 dalam (Jakiatin Nisa: 2007:36)

Tabel 3.10

Nilai dan Bobot untuk Kesesuaian Pariwisata untuk Faktor Fasilitas

No Parameter Skor terendah Skor tertinggi

1 Sarana 1 4

2 Prasarana 1 4

3 Akomodasi 1 4

4 Luas lahan parkir 1 4

Jumlah 4 16 Sumber: Komisi Koordinasi Objek Wisata Alam, 1996 dalam (Jakiatin Nisa: 2007:36)

Ketentuan sebagaimana digambarkan pada tabel berikut dengan ketentuan

kelas sebagai berikut:

Kelas I : Sangat mendukung

Kelas II : Mendukung

Kelas III : Kurang mendukung

Kelas IV : Tidak mendukung

Page 67: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

50

Tabel 3.11

Prosedur Penentuan Kelas Dukungan pada Faktor Fisik

Kelas Tingkat Penilaian Jenjang Rata-rata

Harkat

Pemerian

I Sangat Mendukung 16,2 – 20 Suatu kawasan yang

sangat besar dukungan

fisik terhadap objek

wisata, berdasarkan

parameter-parameter yang

ditetapkan

II Mendukung 12,4 – 16,1 Suatu kawasan besar

dukungan fisik terhadap

objek wisata, berdasarkan

parameter-parameter yang

ditetapkan

III Kurang Mendukung 8,6 – 12,3 Suatu kawasan yang

kurang dukungan

fisiknya, berdasarkan

parameter-parameter yang

ditetapkan

IV Tidak Mendukung 3,8 – 8,5 Tidak terdapat dukungan

fisik terhadap objek

wisata dikawasan yang

diobservasi Sumber: Komisi Koordinasi Objek Wisata Alam, 1996 dalam (Jakiatin Nisa: 2007:36)

Page 68: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

51

Tabel 3.12

Prosedur Penentuan Kelas Dukungan pada Faktor Sosial dan Budaya

Kelas Tingkat Penilaian Jenjang Rata-rata

Harkat

Pemerian

I Sangat Mendukung 45,5 – 56 Suatu kawasan yang

sangat besar dukungan

sosial dan budaya

terhadap objek wisata,

berdasarkan parameter-

parameter yang

ditetapkan

II Mendukung 35 – 45,4 Suatu kawasan besar

dukungan sosial dan

budaya terhadap objek

wisata, berdasarkan

parameter-parameter yang

ditetapkan

III Kurang Mendukung 24,5 – 34,9 Suatu kawasan yang

kurang dukungan sosial

dan budayanya,

berdasarkan parameter-

parameter yang

ditetapkan

IV Tidak Mendukung 10,5 – 24,4 Tidak terdapat dukungan

sosial dan budaya

terhadap objek wisata

dikawasan yang

diobservasi

Sumber: Komisi Koordinasi Objek Wisata Alam, 1996 dalam (Jakiatin Nisa: 2007:36)

Page 69: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

52

Tabel 3.13

Prosedur Penentuan Kelas Dukungan Aksesbilitas

Kelas Tingkat Penilaian Jenjang Rata-rata

Harkat

Pemerian

I Sangat Mendukung 13 – 16 Suatu kawasan yang

sangat besar dukungan

aksesbilitas terhadap

objek wisata, berdasarkan

parameter-parameter yang

ditetapkan

II Mendukung 10 – 12 Suatu kawasan yang

sangat besar dukungan

aksesbilitas terhadap

objek wisata, berdasarkan

parameter-parameter yang

ditetapkan

III Kurang Mendukung 7 – 9 Suatu kawasan yang

kurang dukungan

aksesbilitas, berdasarkan

parameter-parameter yang

ditetapkan

IV Tidak Mendukung 3 – 6 Tidak terdapat dukungan

aksesbilitas terhadap

objek wisata dikawasan

yang diobservasi Sumber: Komisi Koordinasi Objek Wisata Alam, 1996 dalam (Jakiatin Nisa: 2007:36)

Page 70: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

53

Tabel 3.14

Prosedur Penentuan Kelas Dukungan Keberadaan Fasilitas

Kelas Tingkat Penilaian Jenjang Rata-rata

Harkat

Pemerian

I Sangat Mendukung 13 – 16 Suatu kawasan yang

sangat besar dukungan

fasilitas terhadap objek

wisata, berdasarkan

parameter-parameter yang

ditetapkan

II Mendukung 10 – 12 Suatu kawasan yang

sangat besar dukungan

fasilitas terhadap objek

wisata, berdasarkan

parameter-parameter yang

ditetapkan

III Kurang Mendukung 7 – 9 Suatu kawasan yang

kurang dukungan fasilitas,

berdasarkan parameter-

parameter yang ditetapkan

IV Tidak Mendukung 3 – 6 Tidak terdapat dukungan

fasilitas terhadap objek

wisata dikawasan yang

diobservasi Sumber: Komisi Koordinasi Objek Wisata Alam, 1996 dalam (Jakiatin Nisa: 2007:36)

Tabel 3.15

Prosedur Penentuan Kelas Dukungan Kesesuaian pada Objek Wisata

kelas Tingkat

Penilaian

Jenjang

rata-rata

harkat

Pemerian

I Sangat

Mendukung

88-108 Suatu kawasan yang sangat besar dukungan

fisik, sosial dan budaya, atraksi wisata, fasilitas

wisatawan terhadap keberadaan objek wisata,

berdasarkan parameter-parameter yang

ditetapkan serta didukung oleh aksessibilias yang

Page 71: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

54

sangat memadai.

II Mendukung 68-87 Suatu kawasan besar dukungan fisik, sosial dan

budaya, atraksi wisata, fasilitas wisatawan

terhadap keberadaan objek wisata, berdasarkan

parameter-parameter yang ditetapkan serta

didukung oleh aksessibilias yang memadai.

III Kurang

Mendukung

48-67 Suatu kawasan kurang didukung oleh fisik,

sosial dan budaya, atraksi wisata, aksessibilias,

fasilitas wisatawan, berdasarkan parameter-

parameter yang ditetapkan namun kurang

didukung oleh sarana dan prasarana,

aksessibilias yang memadai.

IV Tidak

Mendukung

28-47 Tidak terdapat dukungan terhadap objek wisata

ditempat penelitian. Sumber: Komisi Koordinasi Objek Wisata Alam, 1996 dalam (Jakiatin Nisa: 2007:36)

b. Metode analisis kualititatif deskriptif

Dalam penelitian ini data yang telah di analisis kemudian di

sajikan dalam analisis deskriptif menggunakan tabel frekuensi tunggal.

Data yang tersaji kemudian diinterpretasikan berdasarkan teori-teori

yang ada dan diukur dengan persentase.

Page 72: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

55

BAB IV

HASIL PEMBAHASAN

A. Deskripsi Daerah Penelitian

1. Aspek Fisik

a. Letak Dan Luas

Dibawah ini adalah peta lokasi penelitian Situ Cipondoh, Kota

Tangerang, Provinsi Banten.

Sumber: Peta Rupa Bumi Indonesia

Gambar 4.1 Peta Lokasi Penelitian Situ Cipondoh

Page 73: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

56

Secara Geografis, Situ Cipondoh terletak di kawasan Kecamatan

Cipondoh dan Kecamatan Pinang Kota Tangerang dengan luas awal lebih kurang

170 Ha, yang terdiri dari perairan seluas 50 Ha, dan 120 Ha berupa daratan.

Batas wilayah situ di sebelah utara dan timur adalah Jl. KH. Hasyim Ashari,

sebelah barat adalah perumahan Cipondoh Indah serta sebelah selatan adalah

jalan tol Jakarta-Merak.

b. Iklim

Kondisi iklim pada Kawasan Situ Cipondoh mengacu pada kondisi

iklim Kota Tangerang, sehingga kawasan Situ Cipondoh memiliki

kesamaan iklim dengan Kota Tangerang yaitu beriklim D (sedang) menurut

iklim Schmit Ferguson dengan curah hujan rata-rata sepanjang tahun 2.000

mm. Wilayah Kota Tangerang termasuk daerah tropis beriklim panas

dengan suhu rata-rata pertahun 27ºC dengan kelembapan antara 80%

sampai 90%.1

c. Hidrologi

Secara umum wilayah Kota Tangerang dialiri oleh 3 DAS (Daerah

Aliran Sungai) yaitu DAS Cisadane, DAS Ciarab dan DAS Angke. DAS

Cisadane mempunyai panjang 15km, lebar 100m, tinggi 5,35M dan debit

air sebesar 70m3/detik. Lalu DAS Ciarab mempunyai panjang 4m, lebar

11m tinggi 3,5m dan debit air sebesar 12m3/

detik. Dan DAS Angke

mempunyai panjang 10km, lebar 12m, tinggi 5,5m dan debit air sebesar

18m3/

detik.2

Selanjutnya, menurut wawancara Situ Cipondoh adalah Situ yang

awlanya terbentuk dari rawa yang tidak terurus dan dialihfungsikan sebagai

danau/situ untuk menjadi wadah air di sekitar kawasan Cipondoh.

1 BMG Stasiun Geofisika Kelas I Tangerang, 2015

2 Kota Tangerang Dalam Angka, 2012

Page 74: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

57

d. Topografi

Kondisi topografi kawasan Situ Cipondoh mengacu pada kondisi

Kecamatan Cipondoh. Ketinggian tanah berkisar di angka 14,0 mdpl,

sedangkan kemiringan lahannya adalah 0-3%3

e. Pengguunaan Lahan

Di sekitar Situ Cipondoh pada bagian yang mengalami

pendangkalan dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian lahan basah

sehingga perlu kontrol yang lebih ketat agar tidak beralih fungsi. Selama

ini Situ Cipondoh difungsikan sebagai pengendali banjir, irigasi,

cadangan air baku dan rekreasi.4

f. Keanekaragaman Hayati

Menurut pengamatan penulis, ekosistem situ pada dasarnya

menyerupai ekosistem danau, sehingga keanekaragaman hayati keduanya

hampir sama. Keanekaragaman hayati berupa:

1. Flora

Beberapa jenis tumbuhan air yang ditemukan di situ Cipondoh

adalah eceng gondok (eichornia crassipes), teratai (nymphaea sp.),

ganggang (hydrilla verticillata), dan kangkung (ipomea aquatica).

2. Fauna

Beberapa jenis fauna yang ditemukan di Situ Cipondoh antara

lain berbagai jenis zooplankton, ikan, dan burung. Beberapa jenis ikan

antara lain betok (anabas testudineus), sapu-sapu (hyposarcus

pardalis), tambakan (helostoma temminckii), mujair (oreochromis

mossambicus), gabus (ophiocephalus striatus), lele (clarias

batrachus), dan nila (oreochromis niloticus). Sedangkan beberapa

jenis burung yang dapat ditemukan di Situ Cipondoh antara lain,

pecuk ular (anhinga melanogaster), blekok sawah (ardeola speciosa),

3 LKPJ Walikota Tangerang, 2013

4 Ibid, 2013

Page 75: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

58

kokoan (ixobrychus cinnamomeus), tikusan kaki kuning (porzana

pussila), dan mandar besar (porphoryo porphoryo).5

g. Kualitas Mutu Air Situ Cipondoh

Dibawah ini adalah tabel yang menyajikan tentang mutu air Situ Cipondoh.

Tabel 4.1

Status Mutu Air Situ Cipondoh

Bagian Situ Cipondoh

Nilai Indeks Pencemaran

Okt-

2015

Status Mutu Nov-

2015

Status Mutu

Utara 8,71 Cemar Sedang 6,17 Cemar Sedang

Perum PDK/Barat Daya 3,74 Cemar Sedang 13,68 Cemar Berat

R.M Putri Sunda/Barat Daya 11,28 Cemar Berat 7,04 Cemar Sedang

Timur Laut 5,36 Cemar Sedang 3,34 Cemar Ringan

Selatan 6,46 Cemar Sedang 6,30 Cemar Sedang

Tenggara 6,46 Cemar Sedang 4,10 Cemar Ringan

Timur 6,83 Cemar Sedang 4,00 Cemar Ringan

Tengah 6,99 Cemar Sedang 3,33 Cemar Sedang

Sumber: Badan Lingkungan Hidup Kota Tangerang, 2015

Keterangan: Nilai Indeks Pencemaran (IP):

0 Sampai 1,0 = Kondisi Baik 1,0 Sampai 5,0 = Cemar Ringan

5,0 Sampai 10 = Cemar Sedang <10 = Cemar Berat

Berdasarkan tabel diatas, keadaan mutu air di Situ Cipondoh sangat

memprihatinkan. Mayoritas kawasan ini sudah tercemar dengan status cemar ringan,

sedang, bahkan berat. Berdasarkan nilai indeks pencemaran, nilai terendah yaitu

sebesar 3,33 di bagian tengah, dan nilai terbesar untuk angka pencemaran di Situ

Cipondoh adalah 13,68 di bagian Perumahan PDK/Barat Daya diakibatkan oleh

pembuangan limbah perumahan yang mengalir ke Situ Cipondoh. Tanpa adanya

5 Yustisia Kristiana, Potensi Situ Cipondoh Sebagai Kawasan Wisata Dan Fungsi Konservasi

Di Kotamadya Tangerang, (Jakarta: Tidak Dipublikasikan), 2011, h. 123

Page 76: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

59

usaha untuk memperbaiki kondisi di Situ Cipondoh, hal ini tentunya akan

mengganggu kelangsungan ekologi dan ekosistem situ.

2. Aspek Sosial dan Budaya

a. Komposisi Penduduk

Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah

geografis Republik Indonesia selama enam bulan atau lebih dan atau

mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan tetapi bertujuan

menetap.6

Tabel 4.2

Jumlah Penduduk Kecamatan Cipondoh

NO. NAMA

KELURAHAN

LUAS WILAYAH

(Km2)

PENDUDUK

(Jiwa)

JML

RW.

JML

RT.

1 Cipondoh 2,26 24.285

12 65

2 Cipondoh Makmur 1,48 26.699

12 81

3 Cipondoh Indah 1,33 23.808

10 119

4 Poris Plawad 2,05 13.752

12 51

5 Poris Plawad Utara 2,04 20.060

8 45

6 Poris Plawad Indah 2,08 16.834

16 73

7 Kenanga 2,57 13.508

6 34

8 Gondrong 1,87 17.965

6 34

9 Petir 1,9 21.980

10 67

10 Ketapang 1,8 12.800

8 44

KEC. CIPONDOH 19,38 191.691 100 613

Sumber: Profil Kinerja Pelayanan Kecamatan Cipondoh, 2015

6 Profil Kinerja Pelayanan Kecamatan Cipondoh., 2015, h. IV-3

Page 77: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

60

Jumlah penduduk Kecamatan Cipondoh pada tahun 2015 mencapai

sekitar 191.691 jiwa dengan jumlah rumah tangga mencapai sekitar 61.257

rumah tangga. Kepadatan penduduk Kecamatan Cipondoh pada tahun 2015

mencapai sekitar 9.891 jiwa/km2 menurun jika dibandingkan dengan

kepadatan penduduk pada tahun 2014 mencapai 9.938 jiwa/km2.

Kepadatan penduduk tertinggi terdapat di Kelurahan Cipondoh

Makmur dengan jumlah penduduk 18.040 orang/km2, sedangkan

Kelurahan Kenanga memiliki kepadatan terendah dengan jumlah penduduk

5.256orang/km2.

Sumber: Profil Kinerja Pelayanan Kecamatan Cipondoh, 2015

Grafik 4.1 Jumlah Penduduk laki-laki Se-Kecamatan Cipondoh

Cipondoh , 12333

Cipondoh Makmur ,

13464

Cipondoh Indah , 11892

Poris Plawad , 7544

Poris Plawad Utara , 10256

Poris Plawad Indah, 8350

Kenanga , 6989

Gondrong , 9216

Petir , 11073

Ketapang , 6589

Page 78: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

61

Sumber: Profil Kinerja Pelayanan Kecamatan Cipondoh, 2015

Grafik 4.2 Jumlah Penduduk Perempuan Se- Kecamatan Cipondoh

Dari dua grafik diatas, Pada tahun 2015, jumlah penduduk di

Kecamatan Cipondoh sebesar 191.691 jiwa yang terdiri dari jumlah laki-

laki 97.706 jiwa dan perempuan 93.985 jiwa dengan sex ratio sebesar

103,96 dengan kata lain setiap 100 jumlah penduduk perempuan terdapat

103,96 penduduk laki-laki.

b. Acara Kebudayaan

Menurut hasil pengamatan penulis ditambah dengan hasil

wawancara disimpulkan bahwa, di kawasan situ Cipondoh acara

kebudayaan sangat minim, hanya ada satu acara kebudayaan, yaitu adanya

Pencak Silat dari organisasi Betawi kawasan Situ Cipondoh yang diadakan

setiap hari Sabtu dan Minggu pagi.

Cipondoh , 11952

Cipondoh Makmur ,

13235

Cipondoh Indah , 11916

Poris Plawad , 6208

Poris Plawad Utara , 9804

Poris Plawad Indah, 8484

Kenanga , 6519

Gondrong , 8749

Petir , 10907

Ketapang , 6211

Page 79: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

62

3. Aspek Aksesbilitas

Kawasan Situ Cipondoh adalah kawasan yang cukup strategis. Dimana

posisinya berada tepat di sebelah jalan KH Asyim Asyari, Kota Tangerang.

Dan jalan ini adalah akses utama dari arah Jakarta Selatan menuju Kota

Tangerang, begitu pula sebaliknya. Untuk menuju kawasan Situ Cipondoh

bisa diakses dari beberapa arah, yaitu :

1. Keluar tol Kebon Nanas, Cikokol, RS Usada Insani, Situ Cipondoh.

2. Keluar tol Puri Kembangan, Duri Kosambi, Gondrong, Situ Cipondoh.

3. Keluar tol Green Lake City, Gondrong, Situ Cipondoh.

4. Terminal Kali Deres, Ampera, Poris, Situ Cipondoh.

5. Terminal Blok M, Ciledug, Situ Cipondoh.

Untuk wisatawan yang menggunakan jasa angkutan umum bisa

menaiki angkutan perkotaan (angkot) B.02 Jurusan Cikokol – Cipondoh, dan

angkot R.10 jurusan Cipondoh. Untuk frekuensi jumlah angkot menuju

Cipondoh, penulis mengamati cukup banyak dan tersebar. Selanjutnya tidak

jauh dari kawasan Situ Cipondoh tepatnya di seberang pun terdapat kantor

pemerintahan, yaitu Kantor Kecamatan Cipondoh.

4. Aspek Fasilitas

Fasilitas yang terdapat pada Situ Cipondoh terdiri dari:

1. Taman rekreasi beserta saung

2. Gapura Situ Cipondoh

3. Tempat parkir yang memadai

4. Outbond

5. WC/kamar mandi

6. Tempat kuliner seperti restoran ataupun warung makanan

Page 80: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

63

B. Analisis Potensi Situ Cipondoh Sebagai Objek Wisata

1. Analisis Kondisi Fisik Kawasan Objek Wisata Situ Cipondoh Sebagai

Daerah Tujuan Wisata

Pada aspek ini akan dilihat bagaimana kondisi fisik kawasan objek

wisata Situ Cipondoh menggunakan tabel analisis untuk penilaian kondisi

fisik, hasil dari skor dapat menggambarkan bagaimana potensi pengembangan

dilihat dari tingkat penilaian fisik Situ Cipondoh, seperti terlihat pada tabel

4.3:

Tabel 4.3

Hasil Harkat Kelas dan Kriteria Kondisi Fisik

No Unsur/Subunsur Nilai Skor, Jika Nilai

Skor 1. Produktivitas Tanah

a. Tanah Subur

b. Tanah Tadah Hujan

c. Tanah Irigasi

Ada 3 Ada 2 Ada 1 Tidak Ada

4 3 2 1

3

2. Penggunaan Lahan

a. Hutan

b. Ladang

c. Perkebunan

d. Daerah Pemukiman

Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1

4 3 2 1

3

3. Morfologi

a. Pegunungan

b. Perbukitan

c. Dataran

Ada 3 Ada 2 Ada 1 -

4 3 2 1

1

4. Keberadaan bentang

air

a. Sungai

b. Mata air

c. Situ

d. Sumur

Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1

4 3 2 1

3

5. Kebersihan lingkungan

a. Bebas dari polusi

udara

b. Bebas dari Polusi

air

Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1

Page 81: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

64

c. Bebas dari polusi

bising

d. Bebas dari limbah

domestik

4 3 2 1

1

Total Skor 11 Sumber: Komisi Koordinasi Objek Wisata Alam, 1996 dalam (Jakiatin Nisa: 2007:36)

Selanjutnya, penentuan kelas dukungan pada faktor fisik akan

dijelaskan pada tabel 4.4:

Tabel 4.4

Prosedur Penentuan Kelas Dukungan pada Faktor Fisik

Kelas Tingkat Penilaian Jenjang Rata-rata

Harkat

Pemerian

I Sangat Mendukung 16,2 – 20 Suatu kawasan yang sangat

besar dukungan fisik terhadap

objek wisata, berdasarkan

parameter-parameter yang

ditetapkan

II Mendukung 12,4 – 16,1 Suatu kawasan besar

dukungan fisik terhadap

objek wisata, berdasarkan

parameter-parameter yang

ditetapkan

III Kurang Mendukung 8,6 – 12,3 Suatu kawasan yang kurang

didukungan fisiknya, berdasar

kan parameter – parameter

yang ditetapkan

IV Tidak Mendukung 3,8 – 8,5 Tidak terdapat dukungan fisik

terhadap objek wisata

dikawasan yang diobservasi

Sumber: Komisi Koordinasi Objek Wisata Alam, 1996 dalam (Jakiatin Nisa: 2007:36)

Berdasarkan penentuan kelas dukungan pada faktor fisik jumlah skor sebesar

11 yang berarti bahwa kondisi situ Cipondoh memiliki potensi yang kurang

mendukung untuk dikembangkan.

Page 82: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

65

2. Analisis Kondisi Sosial Budaya Kawasan Objek Wisata Situ Cipondoh

Sebagai Daerah Tujuan Wisata

Pada aspek ini akan dilihat bagaimana kondisi sosial dan budaya

kawasan objek wisata situ Cipondoh menggunakan tabel analisis untuk

penilaian kondisi sosial budaya, hasil dari skor dapat menggambarkan

bagaimana potensi pengembangan dilihat dari tingkat penilaian kondisi sosial

dan budaya di kawasan objek wisata situ Cipondoh, seperti yang terlihat pada

tabel 4.5:

Tabel 4.5

Hasil Harkat Kelas dan Kriteria Kondisi Sosial dan Budaya

No Unsur/Subunsur Nilai Skor, Jika Nilai

Skor 1. Pola mata

pencaharian

penduduk :

a. Keragaman

mata

pencaharian

1. Petani

2. PNS

3. Pedagang

4. Swasta

Ada 3 Ada 2 Ada 1 Tidak

Ada

4 3 2 1

4

b. Dominasi mata

pencaharian

Pertanian /

perkebunan

> 75%

Pertanian /

perkebunan

50% - 75%

Pertanian /

perkebunan

< 50%

4

4 3 2 1

Page 83: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

66

2. Artefak

a. Keberadaan

dan dominasi

bentuk rumah

1. Rumah

Gudang

2. Rumah

gebyong

(seluruhnya

dari papan)

3. Rumah semi

permanen

4. Rumah

permanen

Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1

4

4 3 2

1

b. Keberadaan

dan dominasi

perlengkapan

rumah tinggal

1. Bale

2. Teras rumah

3. Kolam dan

pancuran

4. Kandang

hewan

Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1

4 3 2

1

3

c. Keberadaan

dan dominasi

pakaian

1. Ikat kepala

2. Peci/

kerudung

3. Baju koko

4. Kebaya

Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1

4 3 2

1

3

3. Adat Istiadat

a. Upacara

keagamaan

b. Tata cara/adat

perkawinan

c. Tata cara/adat

kehamilan

Ada 3 Ada 2 Ada 1 -

4 3 2 1 4

Page 84: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

67

d. Tata cara/adat

kelahiran

4. Keragaman objek

yang dapat di amati

a. Panorama

perairan

b. Panorama

tanaman hias

c. Makam yang

dikramatkan

d. Bangunan-

bangunan adat

Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1

4 3 2 1

2

5. Variasi kegiatan

yang dilakukan

wisatawan

a. Olahraga

b. Sepeda air

c. memancing

d. Mengunjungi

pusat kerajinan

Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1

4 3 2 1

2

6 Event-Event

Budaya

a. Upacara

1) Upacara

Sunatan

2) Upacara

perkawinan

3) Upacara

kelahiran

4) Upacara

kematian

Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1

4 3 2 1

4

b. Cerita

Rakyat/Legenda

1) Legenda nama

daerah

2) Legenda

Upacara Adat

3) Legenda

sungai

Cisadane

Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1

4 3 2 1 3

Page 85: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

68

4) Legenda

Nyimas Melati

c. Kesenian

1) kecapi

2) Jaipongan

3) Pencaksilat

4) Debus

Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1

4 3 2 1

3

7 Cenderamata lokal

a. Makanan olahan

khas

1) 1 jenis

2) 2-3 jenis

3) 4-5 jenis

4) > 5 jenis

Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1

4 3 2 1

2

b. Home Industry

1) 1 jenis

2) 2-3 jenis

3) 4-5 jenis

4) > 5 jenis

Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1

4 3 2 1

1

c. Produk pertanian

segar

1) 1 jenis

2) 2-3 jenis

3) 4-5 jenis

4) > 5 jenis

Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1

4 3 2 1

1

Total Skor 40

Sumber: Komisi Koordinasi Objek Wisata Alam,1996,dalam (Jakiatin Nisa: 2007:36)

Page 86: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

69

Selanjutnya, penentuan kelas dukungan pada faktor fisik akan dijelaskan pada

tabel 4.6:

Tabel 4.6

Prosedur Penentuan Kelas Dukungan Pada Faktor Sosial dan Budaya

Kelas Tingkat Penilaian Jenjang Rata-rata

Harkat

Pemerian

I Sangat Mendukung 45,5 – 56 Suatu kawasan yang sangat

besar dukungan sosial dan

budaya terhadap objek wisata,

berdasarkan parameter –

parameter yang ditetapkan

II Mendukung 35 – 45,4 Suatu kawasan besar

dukungan sosial dan budaya

terhadap objek wisata,

berdasarkan parameter -

parameter yang ditetapkan

III Kurang Mendukung 24,5 – 34,9 Suatu kawasan yang kurang

dukungan sosial dan

budayanya, berdasarkan para

meter-parameter yang

ditetapkan

IV Tidak Mendukung 10,5 – 24,4 Tidak terdapat dukungan

sosial dan budaya terhadap

objek wisata dikawasan yang

diobservasi

Sumber: Komisi Koordinasi Objek Wisata Alam, 1996 dalam (Jakiatin Nisa: 2007:36)

Berdasarkan penentuan kelas dukungan pada faktor sosial dan budaya, jumlah

skor sebesar 40 yang berarti bahwa kondisi Situ Cipondoh mendukung untuk

dijadikan tujuan wisata. Namun harus lebih dikembangkan kebudayaan asli daerah

sehingga tidak terkikis oleh modernisasi dan pengaruh dari budaya asing.

3. Analisis Kondisi Aksesbilitas Kawasan Objek Wisata Situ Cipondoh

sebagai daerah Tujuan Wisata

Pada aspek ini akan dilihat bagaimana aksesbilitas menuju kawasan

objek wisata situ Cipondoh menggunakan tabel analisis untuk penilaian

Page 87: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

70

aksesbilitas, hasil dari skor dapat menggambarkan bagaimana potensi

pengembangan dilihat dari tingkat penilaian kondisi aksesbilitas menuju

kawasan objek wisata situ Cipondoh, seperti yang terlihat pada tabel 4.7:

Tabel 4.7

Hasil Harkat Kelas dan Kriteria Aksesbilitas

No Unsur/Subunsur Nilai Skor, Jika: Nilai

Skor 1. Kondisi jalan.

Sangat

baik

Baik Kurang Buruk

4 3 2 1 3

2. Jenis

kendaraan/alat

transportasi yang

digunakan

menuju lokasi.

a. Bus

b.Kendaraan

pribadi (sedan,

carry)

c. Angkutan umum

d. Sepeda motor

Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1

4 3 2 1 4

3. Frekuensi

kendaraan umum

dari/menuju objek

(buah/hari)

Sangat

mudah/>25

kali

Mudah/

24-17

kali

Cukup/

16-10

kali

Sukar/

<9 kali

3

4 3 2 1

4. Jarak lokasi

dengan pusat

pemerintahan dan

fasilitas kota

Dekat

(>5 km)

Cukup

jauh

(12-6

km)

Jauh

(19-13

km)

Sangat

jauh

(20 km)

3

4 3 2 1

Total Skor 13

Sumber: Komisi Koordinasi Objek Wisata Alam, 1996 dalam (Jakiatin Nisa: 2007:36)

Page 88: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

71

Selanjutnya, penentuan kelas dukungan pada faktor fisik akan dijelaskan pada

tabel 4.8:

Tabel 4.8

Prosedur Penentuan Kelas Dukungan Aksesbilitas

Kelas Tingkat Penilaian Jenjang Rata-rata

Harkat

Pemerian

I Sangat Mendukung 13 – 16 Suatu kawasan yang sangat

besar dukungan aksesbilitas

terhadap objek wisata,

berdasarkan parameter –

parameter yang ditetapkan

II Mendukung 10 – 12 Suatu kawasan yang sangat

besar dukungan aksesbilitas

terhadap objek wisata,

berdasarkan parameter-

parameter yang ditetapkan

III Kurang Mendukung 7 – 9 Suatu kawasan yang kurang

dukungan aksesbilitas, ber

dasarkan parameter –

parameter yang ditetapkan

IV Tidak Mendukung 3 – 6 Tidak terdapat dukungan

aksesbilitas terhadap objek

wisata dikawasan yang

diobservasi Sumber: Komisi Koordinasi Objek Wisata Alam, 1996 dalam (Jakiatin Nisa: 2007:36)

Berdasarkan penentuan kelas dukungan pada aspek aksesbilitas, jumlah skor

terbesar 13 yang berarti bahwa kondisi situ Cipondoh sangat mendukung untuk

dikembangkan karena sangat mudah dijangkau oleh pengunjung dan jenis kendaraan

yang dapat digunakan sangat bervariasi.

4. Analisis Kondisi Fasilitas Kawasan Objek Wisata Situ Cipondoh Sebagai

Daerah Tujuan Wisata

Pada aspek ini akan dilihat bagaimana keberadaan fasilitas di kawasan

objek wisata situ Cipondoh menggunakan tabel analisis untuk penilaian

fasilitas, hasil dari skor dapat menggambarkan bagaimana potensi

Page 89: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

72

pengembangan dilihat dari tingkat penilaian kondisi fasilitas di kawasan objek

wisata situ Cipondoh, yang terlihat pada tabel 4.9:

Tabel 4.9

Hasil Harkat Kelas dan Kriteria Fasilitas

No Unsur/Subunsur Nilai Skor, Jika: Total

Skor 1. Sarana

a. Rumah makan

b. Toko

souvenir/cenderamata

c. Olahraga

d. Transportasi

Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1

4 3 2 1 3

2. Prasarana

a. Kantor pos

b. Telepon umum/wartel

c. Puskesmas/Klinik

d. Air bersih

Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1

4 3 2 1 1

3. Akomodasi

a. Home stay

b. Pondok/wisma

peristirahatan

c. Bungalau

d. Buper

Sangat

Mudah/>2

5 kali

Mudah/24

-17 kali

Cukup/16-

10 kali

Sukar/<9

kali

4 3 2 1 2

4. Luasan Tempat Parkir Ada,

teralokasi

baik, luas

memadai

Ada,

teralokasi

baik, luas

tidak

memadai

Ada, tidak

teralokasi,

luas tidak

memadai

Tidak

ada

4

4 3 2 1

Total Skor 10

Sumber: Komisi Koordinasi Objek Wisata Alam, 1996 dalam (Jakiatin Nisa: 2007:36)

Page 90: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

73

Selanjutnya, penentuan kelas dukungan pada faktor fisik akan dijelaskan pada

tabel 4.10:

Tabel 4.10

Prosedur Penentuan Kelas Dukungan Keberadaan Fasilitas

Kelas Tingkat Penilaian Jenjang Rata-rata

Harkat

Pemerian

I Sangat Mendukung 13 – 16 Suatu kawasan yang sangat besar

dukungan fasilitas terhadap

objek wisata, berdasarkan

parameter-parameter yang

ditetapkan

II Mendukung 10 – 12 Suatu kawasan yang sangat besar

dukungan fasilitas terhadap

objek wisata, berdasarkan

parameter-parameter yang

ditetapkan

III Kurang Mendukung 7 – 9 Suatu kawasan yang kurang

dukungan fasilitas, berdasarkan

parameter-parameter yang

ditetapkan

IV Tidak Mendukung 3 – 6 Tidak terdapat dukungan

fasilitas terhadap objek wisata

dikawasan yang diobservasi

Sumber: Komisi Koordinasi Objek Wisata Alam, 1996 dalam (Jakiatin Nisa:

2007:36) dalam (Septiyani Aziz: 2014:46)

Berdasarkan penentuan kelas dukungan pada aspek fasilitas, jumlah skor

sebesar 10 yang berarti bahwa kondisi situ Cipondoh mendukung untuk

dikembangkan, fasilitas tersedia dengan baik, namun juga ada beberapa fasilitas yang

harus diperbaiki dan dilengkapi.

Page 91: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

74

C. Analisis Ekologi Terhadap Potensi Wisata Situ Cipondoh

Ekologi adalah ilmu tentang rumah tangga makhluk hidup (oi-kos=

rumah tangga), maksudnya adalah ilmu tentang hubungan timbal balik antara

makhluk hidup dengan sesamanya dan dengan benda-benda mati disekitarnya.

Dalam pengertian makhluk hidup ini termasuk manusia sebagai salah satu jenis

makhlik hidup.7

Menyebabkan Mengakibatkan

Sumber: Moh. Soerjani,Lingkungan: Sumberdaya Alam Dan Kependudukan Dalam

Pembangunan.

Gambar 4.2 Dampak lingkungan sebagai akibat dari tindakan manusia

Gambar diatas menunjukkan bahwa dalam hal ini manusia meliputi

berbagai usulan, legislatif, kebijaksanaan, program, proyek dan prosedur

operasional. Pengaruh terhadap lingkungan didefinisikan sebagai suatu proses

yang berlangsung dan dipercepat oleh tindakan-tindakan manusia (misalnya erosi

tanah, penecemaran, dan sebagainya).8

Terkait dengan pembahasan potensi wisata situ Cipondoh, hubungan

timbal balik manusia (wisatawan) dengan alam (situ Cipondoh) penulis menilai

kurang adanya interaksi yang bagus. Itu ditandai dengan masihnya wisatawan

membuang sampah sembarangan. Memang keadaan di lapangan menunjukkan

bahwa fasilitas tempat sampah di situ Cipondoh kurang, namun itu bukan

menjadi alasan wisatawan untuk membuang sampah dengan seenaknya. Menjadi

keharusan untuk setiap wisatawan untuk mempunyai pola pikir untuk menjaga

7 Moh. Soerjani, Lingkungan: Sumberdaya Alam Dan Kependudukan Dalam Pembangunan,

(Jakarta: UI-Press, 2008), h. 2 8 Ibid., h.214.

Tindakan

manusia

Pengaruh

terhadap

lingkungan

Dampak

terhadap

lingkungan

Page 92: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

75

dan melestarikan suatu obyek wisata. Akibatnya selain menimbulkan bau yang

tidak sedap, pemandangan sekitar pun menjadi tidak enak untuk dilihat.

Penulis juga mengamati selain masalah sampah, masalah pengelolaan situ

Cipondoh juga belum berjalan optimal. Kurangnya beberapa fasilitas, seperti

tempat sampah dan air bersih untuk WC. Padahal ini adalah satu bagian yang

vital dalam fasilitas di objek wisata.

Selain wisatawan dan pengelola, penduduk sekitar Situ Cipondoh harus

pula menjaga situ ini. Terlihat di tabel 4.1 betapa mirisnya ketika status mutu air

Situ Cipondoh dikategorikan tercemar. Bahkan pada November 2015, terlihat di

bagian Barat Daya/Perum PDK angka pencemaran air begitu besar yaitu 13,68%

yang artinya tercemar berat dan bisa merusak ekosistem yang ada di Situ

Cipondoh ini. Di bagian tersebut menjadi bagian yang sangat tercemar

disebabkan oleh limbah pembuangan di sekitar perumahan yang dibuang ke Situ

Cipondoh.

Masalah kualitas mutu air Situ Cipondoh ini harusnya lebih dicermati

oleh instansi terkait yaitu pemerintah dan pihak pengelola. Karena kalau ini

dibiarkan terus menerus akan menggangu ekosistem yang hidup di sekitar Situ

Cipondoh. Selain itu masalah lainnya adalah timbul penyakit seperti demam

berdarah, disentri radang mata (conjunctivitis) dsb. Perlunya revitalisasi dalam

segala aspek tidak hanya sarana prasarana melainkan aspek kelingkungan.

Tabel 4.11

Jumlah Hasil Pengharkatan

No Parameter Hasil Skoring Kategori

1 Kondisi fisik 11 Tidak Mendukung

2 Kondisi sosial dan budaya 40 Mendukung

3 Aksesbilitas 13 Sangat mendukung

4 Fasilitas 10 Mendukung

Jumlah 74 Mendukung

Sumber: Hasil Perhitungan 2016

Page 93: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

76

Dari hasil skoring pengharkatan Situ Cipondoh sebagai daerah tujuan

wisata didapatkan skor 74 yang masuk dalam kategori yang dapat dilihat pada

tabel 4.12 sebagai berikut.

Tabel 4.12

Prosedur Penentuan Kelas Dukungan Kesesuaian pada Objek Wisata

kelas Tingkat

Penilaian

Jenjang

rata-rata

harkat

Pemerian

I Sangat

Mendukung

88-108 Suatu kawasan yang sangat besar dukungan

fisik, sosial dan budaya, atraksi wisata, fasilitas

wisatawan terhadap keberadaan objek wisata,

berdasarkan parameter-parameter yang

ditetapkan serta didukung oleh aksessibilias yang

sangat memadai.

II Mendukung 68-87 Suatu kawasan besar dukungan fisik, sosial dan

budaya, atraksi wisata, fasilitas wisatawan

terhadap keberadaan objek wisata, berdasarkan

parameter-parameter yang ditetapkan serta

didukung oleh aksessibilias yang memadai.

III Kurang

Mendukung

48-67 Suatu kawasan kurang didukung oleh fisik,

sosial dan budaya, atraksi wisata, aksessibilias,

fasilitas wisatawan, berdasarkan parameter-

parameter yang ditetapkan namun kurang

didukung oleh sarana dan prasarana,

aksessibilias yang memadai.

IV Tidak

Mendukung

28-47 Tidak terdapat dukungan terhadap objek wisata

ditempat penelitian.

Sumber : Komisi Koordinasi Objek Wisata Alam, 1996 dalam (Jakiatin Nisa: 2007:36)

Page 94: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

77

Berdasarkan hasil skoring keseluruhan, diperoleh hasil 74 yang masuk

dalam kelas II yaitu mendukung. Suatu kawasan besar dukungan fisik, sosial dan

budaya, aksesibilitas, dan fasilitas terhadap keberadaan objek wisata, berdasarkan

parameter-parameter yang ditetapkan.

Selanjutnya, berdasarkan tabel diatas, jika dianalisis dengan pendekatan

ekologi, dari keempat aspek yang di analisis, aspek fasilitas, sosial budaya dan

aksesbilitas mempunyai potensi yang mendukung dalam pengembangan

kawasan objek wisata. Namun, aspek fisik tidak mendukung, dengan skor 11.

Menurut tabel 4.3 aspek fisik, dari beberapa poin bebas pencemaran, yaitu bebas

dari polusi udara, bebas dari Polusi air, bebas dari polusi bising, dan bebas dari

limbah domestik. Karena letaknya yang strategis di pinggir jalan utama Kota

Tangerang, polusi udara dan kebisingan kendaraan menjadi hal yang tidak

terhindarkan. Menurut penulis, solusi yang penulis sampaikan adalah

menambahkan vegetasi seperti pepohonan rindang, lalu berbagai macam tumbuh-

tumbuhan. Penambahan berbagai macam vegetasi ini akan meminimalisir udara

kotor akibat polusi dari kendaraan dan menambah asri kawasan Situ Cipondoh

sehingga wisatawan menjadi nyaman berkujung. Lalu permasalahan polusi bising

penulis memberikan solusi adalah dengan membangun tembok besar untuk

meminimalisir suara kendaraan. Selanjutnya permasalahan polusi limbah

domestik dan polusi air memang menjadi permasalahan utama. Menurut Badan

Lingkungan Hidup Kota Tangerang pada tabel 4.1 angka pencemaran di Situ

Cipondoh termasuk kedalam kategori ringan sampai berat. Hal ini tentu

kedepannya akan menggangu keadaan ekologi dan ekositem di kawasan Situ

Cipondoh. Menurut penulis, solusi yang dapat penulis sampaikan adalah

melakukan revitalisasi dan memberikan penyuluhan kepada warga yang tinggal

di sekitar Situ Cipondoh tentang pentingnya kesadaran untuk tidak membuang

limbah ke Situ Cipondoh dan menata ulang struktur pembuangan limbah.

Page 95: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

78

Lalu pada aspek sosial dan budaya menempati hasil skoring 40 yang

berarti mendukung untuk pengembangan potensi wisata. Menurut wawancara

dengan kepala pengelola Situ Cipondoh, setiap hari Sabtu dan Minggu pagi

diadakan latihan pencak silat dari komunitas Betawi Cipondoh. Berarti ada

keterkaitan ekologi dalam hal interaksi warga Cipondoh dengan Situ Cipondoh

untuk kegiatan kebudayaan. Namun penulis melihat ini belumlah cukup. Harus

ada penambahan kegiatan kebudayaan untuk menambah kekhasan Situ Cipondoh

sebagai objek wisata dan menambah minat wisatawan untuk berkunjung ke Situ

Cipondoh.

Selanjutnya pada aspek aksesbilitas menempati hasil skoring 13 yang

berarti sangat mendukung. hal ini dikarenakan kawasan Situ Cipondoh berada

dalam posisi strategis yaitu berada di sisi Jalan K.H Hasyim Asyari yang

notabene adalah salah satu jalan utama di Kota Tangerang dan sebagai

penghubung antara Kota Tangerang dengan DKI Jakarta. Selain itu, akses

kendaraan umum begitu mudah. Ini tentunya menjadi suatu hal yang positif bagi

sektor kepariwisataan Situ Cipondoh. Namun dampak negatifnya adalah tata

letak Situ Cipondoh yang berada tepat disisi jalan membuat polusi udara dan

kebisingan tidak dapat dihindarkan. Membuat keadaan ekologi di sekitar Situ

Cipondoh menjadi terganggu.

Dan aspek terakhir yang akan dibahas adalah aspek fasilitas, dengan

menempati hasil skoring 10 yang artinya mendukung untuk pengembangan Situ

Cipondoh sebagai objek wisata. Berdasarkan hasil observasi, fasilitas yang ada di

dalam berupa taman, tempat parkir, outbond, WC/kamar mandi, tempat kuliner

seperti warung makan. Selanjutnya di luar kawasan Situ Cipondoh terdapat

kantor pos, dan Kantor Kecamatan Cipondoh. Penulis melihat fasilitas di Situ

Cipondoh cukup baik, namun ada beberapa hal yang harus ditingkatkan

kualitasnya seperti WC/kamar mandi, dan outbond. WC/kamar mandi di Situ

Cipondoh kurang terawat dan airnya kotor. Tentunya ini dapat menganggu

Page 96: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

79

wisatawan untuk memakai fasilitas ini. Pada bagian outbond juga terlihat kurang

terawat. Hal ini tentunya akan berdampak pada berkurangnya minat wisatawan

untuk memakai fasilitas ini. Dan juga berdampak pada pemasukkan kas dari

bagian outbond ini. Selain itu, kurangnya cinderamata khas daerah, Agar

kawasan ini memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan, hendaknya

pemerintah dan pengelola saling bekerjasama untuk memajukan wisata di situ

Cipondoh.

Di dalam upaya pengembangan situ Cipondoh menjadi obyek wisata,

hendaknya dengan memperhitungkan ekologi situ tersebut dan penataan sarana

prasarana wisata sebaiknya dibangun diluar sempadan situ sehingga tidak

mengorbankan vegetasi seperti pohon-pohon. Konsep ekowisata merupakan

suatu bentuk wisata yang bertanggung jawab terhadap kelestarian area yang

masih alami, memberi manfaat secara ekonomi dan mempertahankan keutuhan

budaya bagi masyarakat setempat (Fandeli, 1995). Konsep wisata dengan

pendekatan konservasi, dalam bentuk pengelolaan alam dan budaya masyarakat

yang menjamin kelestarian dan kesejahteraan dengan upaya menjaga

kelangsungan pemanfaatan sumber daya alam . selain itu juga perlu partisipasi

masyarakat dan pemerintah dalam perencanaan dan pengawasan untuk menjaga

keutuhan alam.

Namun dengan segala kekurangan keterbatasan yang telah disebutkan

diatas, dalam pengelolaan, penulis melihat ada nilai unggul yaitu mayoritas

pengelolaan di situ cipondoh dikelola oleh masyarakat sekitar Cipondoh yaitu

masyarakat RW 02 Kecamatan Cipondoh. Kepala pengelolanya yaitu bernama

Bapak Jack Sani. Kurangnya bantuan dari pemerintah tidak mengurungkan

semangat warga sekitar untuk membangun suatu kawasan wisata. Mereka tetap

berusaha untuk memajukan wisata situ Cipondoh. Disini terlihat nilai ekologis

pun terlihat nyata, yaitu adanya interaksi atau hubungan timbal balik antara

warga RW 02 Kecamatan Cipondoh dengan Situ Cipondoh.

Page 97: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

80

Dengan berbagai deskripsi dan analisis ekologi terhadap potensi wisata di

Situ Cipondoh, terlihat masih banyak aspek yang belum berjalan dengan baik,

seperti kualitas mutu air di sekitar situ Cipondoh yang termasuk dalam kategori

tercemar, masalah sampah, sarana prasarana yang belum optimal, dan

keterbatasan kepengelolaan Situ Cipondoh tidak membuat Situ Cipondoh tidak

layak menjadi objek wisata. Letak yang strategis dan Situ Cipondoh merupakan

Situ terbaik di wilayah Kota Tangerang yang paling besar potensi wisatanya.

Maka dari segala kekurangan yang ada di Situ Cipondoh, pemerintah, pengelola

dan warga sekitar Situ Cipondoh harus saling bekerjasama dan ikut beperan aktif

dalam menjaga, merawat, melestarikan, dan mengoptimalkan supaya keadaan

ekologi Situ Cipondoh akan jauh lebih baik dan menjadi objek wisata favorit di

wilayah Kota Tangerang dan provinsi Banten pada umumnya.

Page 98: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

81

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Karakteristik potensi wisata Situ Cipondoh dibagi menjadi 4, yaitu

karakteristik fisik, sosial dan budaya, aksesbilitas dan fasilitas. Selanjutnya hasil

yang ditemukan dalam penelitian ini adalah potensi fisik Situ Cipondoh memiliki

skor 11 yang berarti kurang mendukung, selanjutnya skor potensi sosial budaya

adalah 40 yang berarti mendukung. Kemudian skor potensi aksesbilitas adalah 13

yang berarti sangat mendukung, dan skor keberadaan fasilitas adalah 10 yang

berarti mendukung. Jumlah seluruh skor adalah 74 yang berarti bahwa Situ

Cipondoh mendukung dan layak untuk menjadi daerah wisata

Dengan berbagai deskripsi dan analisis ekologi terhadap potensi wisata di

Situ Cipondoh, terlihat masih banyak aspek yang belum berjalan dengan baik,

seperti kualitas mutu air di sekitar situ Cipondoh yang termasuk dalam kategori

tercemar, masalah sampah, sarana prasarana yang belum optimal, dan

keterbatasan kepengelolaan Situ Cipondoh tidak membuat Situ Cipondoh tidak

layak menjadi objek wisata. Letak yang strategis dan Situ Cipondoh merupakan

Situ terbaik di wilayah Kota Tangerang yang paling besar potensi wisatanya.

Maka dari segala kekurangan yang ada di Situ Cipondoh, pemerintah, pengelola

dan warga sekitar Situ Cipondoh harus saling bekerjasama dan ikut beperan aktif

dalam menjaga, merawat, melestarikan, dan mengoptimalkan supaya keadaan

ekologi Situ Cipondoh akan jauh lebih baik dan menjadi objek wisata favorit di

wilayah Kota Tangerang dan provinsi Banten pada umumnya.

Page 99: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

82

B. Saran

1. Bagi pengelola Situ Cipondoh yaitu organisasi masyarakat RW.02 dan LSM

diharapkan dapat meningkatkat kualitas kepengelolaan dan sarana prasarana

untuk lebih meningkatkan antusiasme masyarakat Cipondoh dan Kota

Tangerang untuk berkunjung ke Situ Cipondoh. Selain itu lebih mempererat

lagi kerjasama dengan instansi terkait untuk mendukung gerakan melestarikan

Situ Cipondoh.

2. Bagi Pemerintah Kota Tangerang diperlikan perhatian lebih untuk bisa

meningkatkan kelestarian Situ Cipondoh dengan membuat dinding pembatas

yang kokoh dan menambah sarana prasarana sebagai syarat majunya

pariwisata di suatu daerah. Selain itu agar kualitas Situ Cipondoh akan terjaga

dengan baik. Selain itu perlunya revitalisasi agar ekologi dan ekosistem di

kawasan Situ Cipondoh bisa terjaga dengan baik.

3. Bagi wisatawan diharapkan untuk mempunyai pola pikir yang baik selalu

menjaga kebersihan di sekitar kawasan Situ Cipondoh agar keindahan dan

kelestarian Situ Cipondoh akan selalu terjaga dengan baik.

4. Bagi rekan mahasiswa dan peneliti lain diharapkan untuk terus meneliti Situ

Cipondoh sehingga menambah khasanah ilmu pengetahuan.

Page 100: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

83

DAFTAR PUSTAKA

Al-Quran Surah Al-Baqarah Ayat 164.

A Rahman, Arofa, “Potensi Pengembangan Situ di Kota Bogor Sebagai Objek

Wisata”, Tesis Pascasarjana Universitas Dipenogoro: 2010. Tidak

dipublikasikan

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:

Rineka Cipta, 1999.

Aziz, Septiyani, “Potensi Pengembangan Wisata Pada Kawasan Objek Wisata Situ

Gintung di Ciputat Tanggerang Selatan”, Skripsi pada Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan: 2014. tidak dipublikasikan.

Bachri, Thamrin B. Pariwisata Gagasan dan Pandangan, Jakarta, Koleksi Media

Tour:1995.

Darmadi, Hamid. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2011.

file.upi.edu/...GEOGRAFI/.../GEOGRAFI_PARIWISA. diakses tanggal 23 Juni 2015.

Hermawan, Iwan. Geografi Sebuah Pengantar, Bandung: Private Publishing, 2009.

Kementrian Lingkungan Hidup tahun 2007.

Koentjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta: PT Gramedia,

1986.

Kota Tangerang Dalam Angka, 2012

LKPJ Walikota Tangerang, 2013

Muljadi, kepariwisataan dan perjalanan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012.

Nisa, Jakiatin, “Studi Kelayakan Perkebunan Teh Gunung Mas Bogor Sebagai

Daerah Tujuan Wisata di Jawa Barat”, Skripsi, pada Universitas

Pendidikan Indonesia: 2007. tidak dipublikasikan.

Page 101: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

84

Nyoman S, Pendit. Ilmu Pariwisata sebuah Pengantar Perdana, Jakarta: Pradnya

Paramita, 1999.

Profil Kinerja Pelayanan Kecamatan Cipondoh., 2015.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka, Cet. 4, 2007.

R, Bintarto dan Hadisumarmo, S. Metode Analisa Geografi. Jakarta: LP3ES, 1987.

Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) Kota Tangerang, Tahun 1996.

Soerjani, Moh. Lingkungan: Sumberdaya Alam Dan Kependudukan Dalam

Pembangunan, Jakarta: UI-Press, 2008.

Spillane, James. J. Ekonomi Pariwisata Sejarah dan Prospeknya, Yogyakarta,

Kanisius, 1991.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D, Bandung: Alfabeta, 2011.

Sumaatmadja, Nursid. Geografi pembangunan, Jakarta: Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan, 1988.

Suryanto Bagong. Metode Penelitian Sosial, Berbagai alternative Pendekatan,

Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2007.

Tim Penyusun FITK, Pedoman Penelitian Skripsi, Ciputat: FITK, 2013.

Undang-Undang No. 10 Tahun 2009, pasal 1 ayat 1.

Undang-Undang Dasar No. 10 Tahun 2009, pasal 1 ayat 2.

Yoeti, Oka A. Pengantar Ilmu Pariwisata, Bandung: Angkasa, 1996.

http://humas.kutaikartanegarakab.go.id/read/news /2012/6136/ lima-kriteria- menuju-

kota - wisata.html).

Perpres No 54 tahun 2008.

https://id.wikipedia.org/wiki/Cipondoh,_Tangerang diakses tanggal 12 September

2015

Page 102: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

85

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Geografi diakses tanggal 15 Februari 2015.

http://www.sandywarman.com/2014/10/daya-tarik-daerah-tujuan-wisata.html diakses

tanggal 3 Agustus 2016

http://www.sridianti.com/pendekatan-geografi.html diakses tanggal 23 Juni 2015.

Page 103: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

LAMPIRAN

Page 104: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

FOTO DOKUMENTASI

Foto Panorama Sekitar Situ Cipondoh

Page 105: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

Foto Fasilitas Situ Cipondoh

Page 106: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

Foto Kegiatan Wawancara dan Pengisian Kuesioner

Page 107: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

JAWABAN KUISIONER RESPONDEN PENGUNJUNG

VARIABEL KRITERIA FREKUENSI PERSENTASE

Jenis Kelamin L 22 55%

P 18 45%

Umur Responden

… - 20 14 35%

21 – 39 20 50%

40- 49 5 12,5%

50 - … 1 2,5%

Pekerjaan

Pelajar/mahasiswa 25 62,5%

Pedagang 3 7,5%

PNS/TNI 4 10%

Swasta 8 20%

Lainnya 0 0%

Pendidikan

SD 1 2,5%

SMP 5 12,5%

SMU 21 52,5%

D3 8 20%

S1 5 12,5%

Lainnya 0 0%

Pendapatan per

bulan

< 100.000 0 0%

100.000 – 500.000 8 20%

500.000 – 1.000.000 15 37,5%

1.000.000 – 2.000.000 11 27,5%

>2.000.000 6 15%

Daerah asal

Dalam Kota 23 57,5%

Luar Kota Tangerang 11 27,5%

Luar Banten 6 15%

Luar Negeri 0 0%

Page 108: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

Perjalanan

Sendiri 3 7,5%

Berdua 20 50%

Keluarga 10 25%

Rombongan 7 17,5%

Cara Perjalanan

Berjalan Kaki 5 12,5%

Pribadi 28 70%

Umum 3 7,5%

Sewaan 4 10%

Lama Berkunjung

< 30 5 12,5%

30 – 60 Menit 10 25%

60 – 120 Menit 18 45%

> 120 Menit 7 17,5%

Informasi Obyek

Teman/Keluarga 24 60%

Koran 3 7,5%

Brosur 0 0%

TV 0 0%

Internet 13 32,5%

Lainnya 0 0%

Daya Tarik

Keindahan Alam 7 17,5%

Memancing 13 32,5%

Wisata Air 20 50%

Budaya dan Sejarah 0 0%

Lainnya 0 0%

Tidak Ada 0 0%

Keunikan

Banyak 2 5%

Jarang 18 45%

Tidak Ada 20 50%

Page 109: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

Motivasi

Rekreasi 20 50%

Konvensi 0 0%

Mengunjungi teman/Keluarga 0 0%

Kesehatan/Olahraga 16 40%

Penelitian 1 2,5%

Lainnya 0 0%

Kegiatan Wisata Pasif 26 65%

Aktif 14 35%

Pengembangan Cocok 34 85%

Tidak Cocok 6 15%

Pengembangan

Fasilitas Wisata

Penambahan Atraksi 7 17,5%

Transportasi 3 7,5%

Jalan, Listrik, Air 5 12,5%

Sarana Penunjang 15 37,5%

Informasi 10 25%

Lainnya 0 0%

Kembali Berkunjung Ya 30 75%

Tidak 10 25%

Page 110: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

Hasil Tanggapan wisatawan terhadap fasilitas di Situ Cipondoh

No Fasilitas

yang

tersedia

Rating (Dalam Orang dan Presentase) Total

SB (Sangat Baik) Ba (Baik) C (Cukup) Bu (Buruk) SBU (Sangat Buruk) Orang Presentase

Orang Presentase Orang Presentase Orang Presentase Orang Presentase Orang Presentase

1 Shelter 7 17,5% 15 37,5% 12 30% 3 7,5% 3 7,5% 40 100%

2 Restoran 7 17,5% 18 45% 8 20% 5 12,5% 2 5% 40 100%

3 Musholla 2 5% 7 17,5% 18 45% 3 7,5% 10 25% 40 100%

4 Kamar

Mandi / WC

0 0% 4 10% 10 25% 15 37,5% 11 27,5% 40 100%

5 Tempat

Sampah

1 2,5% 5 12,5% 3 7,5% 21 52,5% 10 25% 40 100%

6 Pusat

Souvenir

0 0% 0 0% 4 10% 13 32,5% 23 57,5% 40 100%

7 Warung

Makan

0 0% 10 25% 22 55% 5 12,5% 3 7,5% 40 100%

8 Pos

Informasi

0 0% 3 7,5% 8 20% 17 42,5% 12 30% 40 100%

9 Pos

Keamanan

0 0% 6 15% 18 45% 4 10% 12 30% 40 100%

10 Pos

Perpakiran

4 10% 7 17,5% 17 42,5% 12 30% 0 0% 40 100%

11 Pos

Retribusi

2 5% 21 52,5% 11 27,5% 6 15% 0 0% 40 100%

12 Air Bersih 0 O% 7 17,5% 3 7,5% 17 42,5% 7 17,5% 40 100%

13 Tempat

Bermain

anak

0 0% 6 15% 15 37,5% 7 17,5% 2 5% 40 100%

14 Outbond 6 15% 21 52,5% 8 20% 3 7,3% 2 5% 40 100%

Page 111: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

HASIL WAWANCARA ANALISIS GEOGRAFIS POTENSI WISATA DI

SITU CIPONDOH KOTA TANGERANG BANTEN

Nama: Jack Sani

Jabatan: Kepala Pengelola Situ Cipondoh

1. Bagaimanakah sejarah singkat Situ Cipondoh?

2. Bagaimanakah sistem kepengelolaan Situ Cipondoh?

3. Bagaimanakah keadaan sarana dan prasarana Situ Cipondoh?

4. Bagaimanakah kontribusi pemerintah setempat dalam kepengelolaan Situ

Cipondoh?

5. Apakah Situ Cipondoh memiliki potensi sebagai daerah tujuan wisata?

6. Apakah terjadi peningkatan pengunjung pada tiap minggunya?

7. Apakah ada acara kebudayaan di sekitar Situ Cipondoh?

8. Bagaimanakah harapan anda untuk Situ Cipondoh di tahun yang akan datang?

Jawaban:

1. Situ Cipondoh awalnya adalah rawa yang menggenang. Atas inisiatif

pemerintah pusat dan pemerintah kota maka dibangunlah Situ Cipondoh.

2. Situ Cipondoh adalah wewenang pemerintah pusat. Atas inisiatif warga

sekarang kepengelolaan Situ Cipondoh diurus dan di kelola oleh komunitas

warga RW 02 Cipondoh.

3. Yah yang kita liat sekarang, Alhamdulillah sarana dan prasarana yang kita

punya sudah cukup. Namun memang masih banyak kendala dalam pengadaan

sarana dan prasarana.

4. Sudah cukup bagus, kita sudah saling bekerjasama dengan pemerintah meski

hasilnya belum memuaskan.

5. Ya. Orang dari Cipondoh dan Kota Tangerang seperti dari Jakarta dan Bogor

sudah tahu akan Situ Cipondoh. Apalagi menurut saya, situ Cipondoh adalah

situ yang bagus yang ada di wilayah Kota Tangerang. Tinggal pemerintah saja

yang harus bisa meningkatkan kualitas Situ Cipondoh ini.

Page 112: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

6. Yang saya ketahui, setiap minggunya pengunjung di Situ Cipondoh sudah

bertambah selain untuk melihat Situ, pengunjung juga mampir ke rumah

makan yang tersebar di luar Situ Cipondoh.

7. Ada. Setiap hari sabtu dan minggu pagi, di sini ada latihan pencak silat oleh

komunitas betawi cipondoh. Dan menjual berbagai baju adat betawi.

8. Sebagai warga sini saya mengaharapkan Situ Cipondoh kedepannya semakin

baik lagi, pemerintah juga mau ikut serta dalam pembangunan Situ Cipondoh

agar pengunjung juga makin ramai.

PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS GEOGRAFIS POTENSI WISATA DI

SITU CIPONDOH KOTA TANGERANG BANTEN

Nama:

Jabatan:

1. Bagaimanakah sejarah singkat Situ Cipondoh?

2. Bagaimanakah sistem kepengelolaan Situ Cipondoh?

3. Bagaimanakah keadaan sarana dan prasarana Situ Cipondoh?

4. Bagaimanakah kontribusi pemerintah setempat dalam kepengelolaan Situ

Cipondoh?

5. Apakah Situ Cipondoh memiliki potensi sebagai daerah tujuan wisata?

6. Apakah terjadi peningkatan pengunjung pada tiap minggunya?

7. Apakah ada acara kebudayaan di sekitar Situ Cipondoh?

8. Bagaimanakah harapan anda untuk Situ Cipondoh di tahun yang akan datang?

Page 113: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

Bagian I – Data Umum Responden

Analisis Geografis Terhadap Potensi Wisata

Di Situ Cipondoh Kota Tangerang Banten

Pengantar

Tujuan dari penyebaran kuesioner ini adalah untuk mengumpulkan data primer dalam rangka

penyusunan skripsi mengenai “Analisis Geografis Terhadap Potensi Wisata Di Situ Cipondoh Kota

Tangerang Banten” Program S1 Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Lembar kuesioner ini disusun dalam rangka mengetahui respon masyarakat mengenai tingkat

kepentingan dan penilaian atas keberadaan dan kegiatan operasional/pengelolaan dari Situ Cipondoh

dan pemanfaatan Situ Cipondoh sebagai objek wisata.

Melalui kuesioner ini diharapkan dapat diketahui bagaimana pandangan dan apa saja yang menjadi

kebutuhan masyarakat di sekitar situ Cipondoh berkaitan dengan keberadaan dan pengelolaan situ

sehingga dapat diambil langkah strategis selanjutnya.

Sehingga diharapkan bantuan dari para responden untuk mengisinya dengan sungguh-sungguh, jujur

dan benar dengan memilih jawaban dari pertanyaan berikut dengan memberikan tanda check ( √ )

pada kotak jawaban yang tersedia. Atas kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i, kami ucapkan terima kasih.

Kota Tangerang, September 2016

Hormat Saya

Arif Putranto

Mahasiswa Program S1

Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

1. Nama Responden : ..........................................

2. Lokasi Situ : .......................................

3. Hari/Tanggal : …………………………..

Page 114: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

Nama Responden : ........................................................

1. Jenis Kelamin :

Pria

Wanita

2. Usia :

< 20 tahun

20 – 29 tahun

30 – 39 tahun

40 – 49 tahun

> 50 tahun

3. Pekerjaan :

Pelajar/Mahasiswa

Pedagang

PNS/TNI

Pegawai Swasta

Lainnya ………

4. Tingkat Pendidikan :

SD atau yang sederajat

SMP atau yang sederajat

SMU atau yang sederajat

Akademi

Universitas

Lainnya ……..

5. Tingkat Pendapatan per bulan :

< Rp. 100.000,00

Rp. 100.000,00 – Rp. 500.000,00

Rp. 500.000,00 – Rp. 1.000.000,00

Rp. 1.000.000,00 – Rp. 2.000.000,00

> Rp. 2.000.000,00

6. Daerah asal/tempat tinggal sekarang :

Kota/Kabupaten Tangerang

Di luar Kota/Kabupaten Tangerang

Page 115: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

Di luar Provinsi Banten

Luar Negeri

7. Perjalanan ke lokasi dilakukan secara :

Sendiri

Berdua

Keluarga

Rombongan

8. Kendaraan yang digunakan menuju lokasi :

Berjalan kaki

Kendar aan Pribadi

Kendaraan Umum

Kendaraan Sewaan

9. Lama berkunjung di lokasi :

< 30 menit

30 menit – 60 menit

60 menit – 120 menit

> 120 menit

10. Infomasi mengenai lokasi didapat dari :

Teman atau keluarga

Koran

Brosur

Televisi

Internet

11. Daya tarik apa yang membuat Anda ingin mengunjungi lokasi situ ini :

Menikmati keindahan alam

Lokasi memancing

Atraksi wisata air

Budaya dan Sejarah

Lainnya ………..

Tidak menarik

Page 116: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

12. Apakah anda pernah menemukan atraksi wisata di lokasi ini pada obyek wisata lainnya ?

Atraksi wisata di tempat ini banyak ditemukan air di tempat lain

Atraksi wisata di tempat ini jarang ditemukan di tempat lain

Atraksi wisata di tempat ini tidak ditemukan di tempat lain

13. Motivasi apa yang membuat Anda mengunjungi lokasi ini :

Rekreasi

Konvensi

Mengunjungi teman/keluarga

Kesehatan/olahraga

Melakukan Penelitian

Lainnya

14. Kegiatan yang Anda lakukan selama di lokasi :

Pasif, hanya menikmati keindahan alam

Aktif, melakukan kegiatan pada atraksi wisata air atau kegiatan lainnya

15. Menurut Anda, apakah kawasan situ ini cocok untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata air?

Cocok

Tidak Cocok

16. Menurut Anda, setujukah Anda apabila situ ini dikembangkan menjadi kawasan wisata air ?

Setuju

Tidak setuju

17. Menurut Anda, apa yang paling utama dan mendesak di dalam pengembangan kawasan situ ini ?

Penambahan atraksi

Ketersediaan transportasi ke lokasi

Insfrastuktur jalan, listrik, air bersih

Sarana penunjang seperti akomodasi, rumah makan, toilet, keamanan, dll

Informasi dan Promosi

18. Setelah anda berkunjung dan menikmati situ ini, apakah anda akan berkunjung ke situ ini

kembali ?

Ya

Tidak

Page 117: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

19. Menurut Anda, atraksi wisata apa yang sudah ada di lokasi ini ? (bisa pilih lebih dari satu

jawaban)

Keindahan Alam Hutan Kota

Pemancingan ikan Outbound

Wisata sepeda air Penangkaran satwa liar

Perahu Museum

Taman bermain anak Lainnya……………………

Bagian II – Tanggapan wisatawan terhadap fasilitas yang ada di situ Cipondoh

No

Fasilitas yang

tersedia

SB

(Sangat

Baik)

BA

(Baik)

C

(Cukup)

BU

(Buruk)

SBU

(Sangat

Buruk)

1. Shelter

2. Restoran

3. Musholla

4. Kamar mandi/WC

5. Tempat sampah

6. Pusat souvenir

7. Warung makan

8. Pos informasi

9. Pos keamanan

10. Pos perparkiran

11. Pos retribusi (tiket)

12. Air bersih

13. Tempat bermain anak

14. Tempat outbond

Terima kasih

Page 118: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)
Page 119: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)
Page 120: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)
Page 121: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

Nama

NIM

Jurusan

Judul

LEIⅣIBAR IIJI REFERENSI

Arif Futrallto

ll1001541CIC1104

mmlu Pengetahuan Sosial

Analisis Geograrl Terhadap PotensiヽWisata Di Situ

〔〕ipondoh]Kota Tangerang Ballten

Dosen PeIInbinlbillg :Andri Noor Ardiansyab,]旺 。Si

Dl.Jal■ es J Spillanc.1:「 ′|〔 ,「 7のノ7″ ノ'`7″′ぃ'ノ `∫

`7了

しをS,1″ ,"ごノノ〕ゴ″ノ7P/・け,,ρ Fλ「■'α ,

(Yoじyakarta,Kanisiusi 199 1),h21

2θ J2 6′ β6・ ル7η″―たァ・1/ごだノα―

.E)iakscs tanggal 15]Novel■ bcr 2014

Perpres No 54 tahun 2008.

diakscs tangga1 1 2

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional" Kunus Besor Rahusa Intktne,std(Jakarta. Balai Pustaka), Cet. 4,2AA7

diakscs tallgga1 15 Fcbruari 2015.

Nursid Surnaatmadj a, (ieografi peruhangunun, lJakarta: Departemen PendidikanDan Kebudavaan> 1988), h"6.

NO Sumber Referensi Paraf

BAB I

/つ

ニ 汐

3

4 %/

乙 η3 √

Page 122: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

4Bintartoラ R,dan Hadi Sumarmo,Si々′θJ`Иηα力

`/G`θg′

`′(Jakarta:

1フP3ES 1987)ど

″5

lwan Hcttnawan,(たθyげ 艶み2`覆んノそηgαガι′r,(Bandungi P」 vatc Publisllingぅ ∠2009),H.58 β

(6Moh. Soerj ani, Lingk.ungun: Surnbertlu)t(t ,4lcnn Dort Kependuclttkcm DuluntP e m b cmgt t nan, lJ akarta. [Jl- Press. 2008 ), h. 2 〃

二7Binta■ o,Rぅ dan IIadi Sulllarmo,S.■ /々rp凌 ノ4″αルs″ (メθog″暉′ (J[よaFta i ∠LP3ES 1987)ぅ h 18, 〃

8diakses tanggal 23 Juni Z

201 5

9^ ∠ 妙10 fら′グ.h4_

ηJわた4.h.9

ゆうん Kbbi、vcb.id ЮうD Oka A Yoeti, I'utgunlur llmu l'Lu"iw,isuta, (Runtlung: Angkctsa, 199(t), h. 171. <

力14

Muljadr,kepuriwis,ult-ltmduttper,1uldnun,(Jakarta:PTRa.1aCrafindoPersada.<2012),141 8. η

FD Undang― L「ndang No 10 Tahun 2009,pasa]l ayat] ∠ 多16 l)r.JanresJ,Spillane,I:|kanomiI,ariwisctlttSc.lercthtltltt[,rtlspekn,-a,<

(Yoeyakarta- Kanrsius 1991). h 2 I 217 Thanrrin B. Bachri. Puriwi.svttct ()agasun clu,n Pct.ndangan, ( .lakarta, Koleksi

Media Tour:199-5), h. 13. 斃18

NIubadi,κ専,α′マルrブ`,ィ

rr`κ″/2(lα薄ノセ″ご7ル″7α燿,(Jakalal PT Rtta Gmindo Pclsada, こ

201Q)、 h.12

19 Nyoman S. Pendit, llmu Puriu,i,s'uta sebuuh l'enguntctr ]'erdanu, (Jakarta,Pradnva Paramita : 1999)

20i.lndang-lJnclang Dasar No. 10 'Iahun 2009, pasal 1 ayat 2 χ

つん

MuUadi,κ

`′

α「れ,,s″ /α″″,ごα″,Pcηα/αηα′z,(Jakaltal PT Rtta Grafindo Pcrsada,∠

2012),h 12

/′

Nyomall S Pcndit,〃″ην Pα′・′Ⅵノム.αたυ,scbuah Pcngantar Pcrdana,(Jakarta:PTPradnva Paralllita,1990)、 h_34. ρ

Fた.ψ i`」″1..6どθGMFL4.″バ(認OGR4』リ ユ4]リカ:E″ .

Page 123: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

幽diakses tanggal 3 Agustus 2016.

Peraturan Presiden No. 54 tahun 2008 tentang Penataan Ruang Kai.vasan.Iabodetabek.

Hidup tahu■ 2007

Rencana Det西 l Tata Ruang KotalRDTRK)Kota Tangcrang.Tallun 1996.

'f irii Penyusun FITL, ['ec{tsinaii f'enelitian Skrip.ti, (Ciputat. FITK, 2013), h. 59.

Hanld I)annadi, N4etode Penelitian Pendidikan, (ISandung: Altabeta, 201 f ). h. 7.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan l(uantitati l - Kual itatitr,. dalrR&D, (Bandung. Alfabeta, 2011), h. 80.

ノわた′,h 81

ゴみノ己,h.85

Quharsirti Arikunto, Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktek, (JakartaRineka Cipta, 1999). h. 99.

Tim Pcn}「 usun IFITK,Pcd01nan Pcnulisan Skl・ ipsi,(Ciput誠 i FITK,2013),h66

Halllid DaH■ adi,JZピ′θ`た

Pc″ごル″″∫セηノ′〃′たαη,世夕σ″Jz′7g∫ ИttIわ Crα ,2θゴヵ,力 .

ノj8.

Sugiyono, cip.cit., h. 142

Bagong Suryanlo,ルを/θιたノそ濯Jノノ′α77 SO,∫ブαムβピrルαgαた7ルθ″″α/ダノセηυ々α√″″,

(Jakartal Kcncana Prclladaゝ バcdia Grupぅ 2007),h.95.

Koentjaraningrat, fi.letocle-lv.letode I'enelitiun l(asyarokul- (Jakarta: PT'Gramedia, I986), h. 280.

κθ7f71,メ κθθ7・ど77,α∫ノ(フ /々ご費ルFη`マ″αノイ′α′,2,ゴフリ6ιえv/‐J″嗜″αわαrブゎう

0「えsα f 2θθ71sのノし′αァフ,β″/ケα″ノИf′ f。

・2θノイ.・イ′

Peta Rupa Rurni Indonesia

ド ___

23 の24 カ25

∠ ″26 タ27 の

¢,

一 ″う

, η4 ∠ 花5 β6

7 妙

8

9 必7暢

10 ψ

¥

Page 124: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

つ4 BⅣIG Stasilin(]colsika Kelas I Tangcrang tahun 2015

めう勝 Badan I′ ingkllngan Hidup Kota TangcFang tahul1 2015

つ4 Profii Kinerja Pelayanan Kecarnatan Cipondoh 2015. h. IV-3 z ろ

5 f.KPJ Walikota Tangerane tahun 2013 フ′0 ノみノど2θノ3

( わ7 Kota Tangerarg Dalam Angka, 2012

84ヽoh Soc」 aniぅん′″g々″ηgα″.・ Sァィ″わθr崚′lノ

`7,4′α″,71)α′qerc′

`JZ/識′々αηノ〕

“′ィ7″『

″ご凛わ`′

12gzιη″ル,p(Jakanal[」 1_Press,2008)ラ h 2

9あ′滅,h214 /

Dosen Pernbirnbing Skripsi

Andri Noor Ardiansvah,ル I.Si

NIP.198403122015031002\

F

Page 125: ANALISIS GEOGRAFI TERHADAP POTENSI WISATA DI ......Kota Tangerang Banten" disusun oleh Arif Putranto, NIM : 1110015000104, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

BIODATA PENULIS

Nama lengkap penulis adalah Arif Putranto biasa dipanggil

“Arif”, lahir di Jakarta 19 Juni 1992, putra dari pasangan Bpk. Wuryono dan Ibu Sri

Mulyani. Alamat email penulis [email protected].

Penulis mengenyam pendidikan diataranya di SD Negeri Ciputat 9 tahun

1998-2004, SMP Negeri 2 Ciputat pada tahun 2004-2007, SMA Negeri 4 Kota

Tangerang Selatan tahun 2007-2010, dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2010-

2016) pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan IPS, Program

Studi Geografi.

Skripsi yang penulis buat berjudul “Analisis Geografi Terhadap Potensi

Wisata Di Situ Cipondoh Kota Tangerang Banten”. Skripsi ini dibuat melalui

berbagai arahan dan bimbingan dari Bapak Andri Noor Ardiansyah, M.Si.