analisis gaya bahasa peribahasa 12 shio skripsi oleh

161
ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO 汉语十二生肖成语修辞格分析 Hànyǔ shí'èr shēngxiào chéngyǔ xiūcí gé fēnxī SKRIPSI OLEH: INTAN CHRISTIANI HAREFA 140710039 PROGRAM STUDI SASTRA CINA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2018 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO

汉语十二生肖成语修辞格分析

Hànyǔ shí'èr shēngxiào chéngyǔ xiūcí gé fēnxī

SKRIPSI

OLEH:

INTAN CHRISTIANI HAREFA

140710039

PROGRAM STUDI SASTRA CINA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2018

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 2: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO

汉语十二生肖成语修辞格分析

Hànyǔ shí'èr shēngxiào chéngyǔ xiūcí gé fēnxī

SKRIPSI SARJANA

OLEH:

INTAN CHRISTIANI HAREFA

140710039

Skripsi ini diajukan untuk melengkapi persyaratan memperoleh gelar

sarjana ilmu budaya dan telah disetujui:

Medan, 27 juli 2018

Pembimbing I Pembimbing II

Mhd. Pujiono, M.Hum., Ph.D T. Kasa Rullah Adha, S.S.,MTCSOL

NIP 196910112002121001 NIP 199006252018031001

PROGRAM STUDI SASTRA CINA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2018

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 3: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

PENGESAHAN

Diterima Oleh:

Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Untuk

Melengkapi Salah Satu Syarat Ujian Sarjana Sastra Dalam Bidang Ilmu

Sastra Cina Pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara

Pada

Tanggal : 27 Juli2018

Hari : Jumat

Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara

Dekan,

Dr. Budi Agustono, M.S

NIP 1960080519870310

Panitia Ujian

No. Penguji Tanda Tangan

1. Mhd. Pujiono, M.Hum.,Ph.D ...............................

2. Niza Ayuningtias, S.S, MTCSOL ..............................

3. T. Kasa Rullah Adha, S.S, MTCSOL ...............................

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 4: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

Disetujui Oleh :

Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara

Medan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 5: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

PERNYATAAN ORISINALITAS

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi

dan sepanjang pengetahun saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu

dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 6: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

ii

ABSTRAK

Bahasa memegang peranan penting untuk mengungkapkan pikiran pengarang.

Penelitian ini berjudul “Analisis Gaya Bahasa Peribahasa 12 Shio”. Dalam

penelitian ini penulis menganalisis gaya bahasa Mandarin yang terdapat pada

peribahasa 12 shio. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep

gaya bahasa mandarin oleh Huang dan Liao. Teori yang digunakan dalam

penelitian ini adalah menggunakan teori stilistika oleh nurgiyantoro. Metodologi

yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa terdapat 7 jenis gaya bahasa yang ditemui dalam

20 peribahasa 12 shio, yaitu: 1.Gaya bahasa perumpamaan (比喻 bǐyù), 2. Gaya

Bahasa Personifikasi/Depersonifikasi (比拟 bǐnǐ), 3. Gaya Bahasa Hiperbola (夸

张 Kuāzhāng), 4. Gaya Bahasa ironi (反语 Fǎnyǔ), 5. Gaya Bahasa jiedai (借代

Jièdài), 6. Paibi (排比 Páibǐ), 7. Gaya Bahasa tonggan (Tònggǎn 痛感). Dari 20

buah peribahasa 12 shio gaya bahasa yang paling banyak digunakan adalah gaya

bahasa ironi (fǎnyǔ 反语).

Kata kunci : Peribahasa, shio, gaya bahasa, cerita anak

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 7: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

iii

ABSTRACT

Language plays an important role to express the author's feeling. This research

entitled "An analysis of 12 zodiac proverbs". In this research, the writer analyzes

the language styles of Mandarin that are contained in the 12 zodiac proverbs.

This research used the concept of Mandarin styles by Huang and Liao. The theory

used in this research is stilistika theory by nurgiyantoro. The methodology that

was used in this research is descriptive qualitative method. The results show that

there are 7 types of language styles encountered in 20 proverbs, namely: 1.

parable (比喻 bǐyù), 2. Personification / Depersonification (比拟 bǐnǐ), 3.

Hyperbole (夸张 Kuāzhāng), 4. irony (反) Fǎnyǔ), 5. jiedai (借 代 Jièdài), 6.

Paibi (排比 Páibǐ), 7. Tonggan (痛感 Tònggǎn). of the 20 proverbs, the most

widely used language style is irony language (fǎnyǔ 反 语).

Keywords: Proverbs, zodiac, language styles, children's stories

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 8: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena

atas kasih dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang

berjudul “Analisis Gaya Bahasa Peribahasa 12 shio”. Skripsi ini disusun

sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana dari Program Studi Sastra

Cina, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang

telah memberikan dukungan, semangat, bimbingan, dan doa kepada penulis. Oleh

karena itu pada kesempatan ini penulis dengan segenap hati ingin mengucapkan

terima kasih kepada semua yang telah membantu penulis sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan. Ucapan terima kasih ini penulis tujukan kepada :

1. Bapak Dr. Budi Agustono, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Mhd Pujiono, M.Hum., Ph.D, selaku Ketua Program Studi Sastra

Cina Universitas Sumatera Utara, sekaligus Dosen Penguji yang telah

memberikan masukan dan kritikan yang membangun selama proses

penyempurnaan penulisan karya ilmiah ini.

3. Ibu Niza Ayuningtias, S.S., MTCSOL, selaku Sekretaris Program Studi

Sastra Cina Universitas Sumatera Utara sekaligus Dosen Penguji yang

telah memberikan masukan dan kritikan yang membangun selama proses

penyempurnaan penulisan karya ilmiah ini.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 9: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

v

4. Bapak Tengku Kasa Rullah Adha, S.S., MTCSOL selaku Dosen

Pembimbing yang telah memberikan masukan, motivasi, semangat serta

kritikan yang membangun selama proses penyempurnaan penulisan

karya ilmiah ini. Kiranya Tuhan selalu memberkati.

5. Bapak Drs. Eman Kusdiyana, M.Hum selaku dosen penasehat akademik

yang telah memberikan bimbingan, masukan yang membangun kepada

penulis selama berlangsungnya proses perkuliahan di Program Studi

Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

6. Seluruh dosen dan staf pengajar di Fakultas Ilmu Budaya khususnya

Program Studi Sastra Cina, Universitas Sumatera Utara.

7. Keluarga penulis yang sangat luar biasa, orangtua tercinta Ayahanda

Immanuel Harefa dan Ibunda Yemima Harefa yang telah mendidik

penulis dari kecil, mencintai dan mendoakan penulis dengan sepenuh dan

setulus hati.

8. Keluarga besar penulis yang selalu memberi semangat, serta mendoakan.

9. Teman yang selalu bisa memberi saran, dan motivasi kepada penulis,

sahabat terbaik yang selalu mendengar suka duka dan canda tawa Indra

Gunawan Zega, Lili Prisman Telaumbanua, Onnica B. Viany Zendrato,

Sauratull Audadi Gulo, Samuel Agatha Harefa, Mhd Dicky Prakasa,

Novia Kanisa Siregar, Ratnawati Tandesy, Novitasari Siregar, yang

memberi semangat, mendoakan dan selalu mengingatkan penulis dalam

pengerjaan skripsi ini.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 10: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

vi

10. Seluruh teman-teman sastra cina 2014 yang tidak bisa penulis sebutkan

satu persatu, teman yang memberikan warna-warni selama perkuliahan.

Semoga kita tetap kompak dan sukses. Jiayou!

Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi yang

penulis sajikan ini masih terdapat kekurangan. Oleh sebab itu, penulis sangat

mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Akhirnya penulis mengharapkan agar nantinya skripsi ini bermanfaat bagi semua

pihak di kemudian hari.

Medan, Juli 2018

Penulis,

Intan Christiani Harefa

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 11: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

ABSTRAK………………………………………………………………………ii

ABSTRACT……………………………………………………………………..iii

KATA PENGANTAR…………………………………………………………iv

DAFTAR ISI……………………………………………………………………v

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................5

1.3 Batasan Masalah............................................................................................5

1.4 Tujuan Penelitian ..........................................................................................6

1.5 Manfaat Penelitian ........................................................................................6

1.5.1 Manfaat Teoritis ........................................................................................... 6

1.5.2 Manfaat Praktis ............................................................................................ 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep ..........................................................................................................8

2.1.1 Analisis ......................................................................................................... 9

2.1.2 Gaya Bahasa ................................................................................................. 9

2.1.3 Gaya Bahasa Mandarin ............................................................................. 10

2.1.4 Peribahasa ................................................................................................... 19

2.1.5 Shio.............................................................................................................. 20

2.2 Landasan Teori..........................................................................................22

2.2.1 Teori Stilistika .................................................................................................. 22

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 12: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

viii

2.3 Tinjauan Pustaka .........................................................................................23

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian........................................................................................25

3.2 Data dan Sumber Data ................................................................................25

3.3 Teknik Pengumpulan Data ..........................................................................26

3.4 Teknik Analisis Data ...................................................................................26

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pembahasan………………………………………………………………27

4.1.1 Analisis Gaya Bahasa Peribahasa 12 Shio……………………………….27

4.1.1.1 Tikus………………………………………………………………….27

4.1.1.2 Sapi…………………………………………………………………...30

4.1.1.3 Harimau………………………………………………………………35

4.1.1.4 Kelinci………………………………………………………………..39

4.1.1.5 Naga………………………………………………………………….40

4.1.1.6 Ular…………………………………………………………………...48

4.1.1.7 Kuda………………………………………………………………….52

4.1.1.8 Kambing……………………………………………………………...61

4.1.1.9 Monyet……………………………………………………………….63

4.1.1.10 Ayam…………………………………………………………………65

4.1.1.11 Anjing………………………………………………………………...69

4.1.1.12 Babi…………………………………………………………………..72

4.2 Jumlah Gaya Bahasa Pada Peribahasa Mandarin 12 Shio……………….74

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan………………………………………………………………76

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 13: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

ix

5.2 Saran……………………………………………………………………..76

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..78

LAMPIRAN…………………………………………………………………….81

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 14: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

DAFTAR TABEL

1. TABEL JUMLAH GAYA BAHASA………………………………………75

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 15: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sastra telah menjadi bagian dari pengalaman hidup manusia sejak dahulu,

baik dari aspek manusia sebagai penciptanya maupun aspek manusia sebagai

penikmatnya. Pada zaman modern sekarang ini kedudukan sastra semakin

meningkat dan semakin penting. Sastra tidak hanya memberikan kenikmatan dan

kepuasan batin, tetapi juga sebagai sarana penyampaian pesan moral kepada

masyarakat.

Sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman,

pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran

konkret yang membangkitkan pesona dengan alat bahasa (sumardjo & Saini,

1997:3). Sastra yang ditulis pada suatu kurun waktu tertentu langsung berkaitan

dengan norma-norma dan adat istiadat zaman itu (Luxemburg dkk., 1989:23).

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa sastra adalah representasi dari

berbagai gagasan, idealisme, atau ideologi pengarangnya yang berkaitan dengan

gejala sosial yang ada pada zaman itu.

Sastra menghasilkan sebuah karya yang disebut karya sastra. (Damono,

1984:1) mengatakan bahwa karya sastra diciptakan pengarang atau sastrawan

untuk dinikmati, dipahami, dan dimanfaatkan oleh masyarakat dalam kehidupan.

Karya sastra dianggap sebagai ekspresi dari sang pengarang untuk menyampaikan

pesan-pesan moral melalui bahasa sehingga terlihat nyata bagi para penikmat

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 16: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

2

sastra. Melalui karya sastra pengarang dapat dengan bebas berbicara tentang

kehidupan yang dialami oleh manusia dengan berbagai peraturan dan norma-

norma dalam interaksinya dengan lingkungan sehingga dalam karya sastra

terdapat makna tertentu tentang kehidupan. Di dalam karya sastra terdapat dua

jenis, salah satunya yaitu karya sastra lisan.

Karya sastra lisan adalah kesusastraan yang mencakup ekspresi

kesusastraan warga dan kebudayaan yang disebarkan dan diturun-temurunkan

secara lisan atau dari mulut ke mulut. Sastra lisan sudah membaur pada budaya

masyarakat dan sastra lisan lahir dari masyarakat yang masih bercorak desa,

masyarakat di luar kota atau masyarakat yang belum mengenal huruf (Hutomo,

1991:1-3). Oleh karena itu, sastra lisan disebut juga sastra rakyat. Bentuk dari

sastra lisan dapat berupa prosa (seperti mite, dongeng, dan legenda), Puisi rakyat

(seperti syair, gurindam, dan pantun), seni pertunjukan seperti wayang, ungkapan

tradisional (seperti pepatah dan peribahasa), nyanyian rakyat dan masih banyak

lagi. Perkembangan sastra lisan dipengaruhi oleh beberapa budaya lain, seperti

budaya Cina, Hindu-Budha, India dan Arab. Sastra lisan yang dipengaruhi oleh

budaya-budaya tersebut dibawa dengan cara perdagangan, perkawinan dan agama.

Peribahasa merupakan salah satu bentuk dari karya sastra lisan. Menurut

(Soedjito, 1987:106) Peribahasa adalah bahasa berkias berupa kalimat atau

kelompok kata yang tetap susunannya. Peribahasa mengandung pengertian

tertentu, pepatah, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup ataupun aturan tingkah

laku dengan makna yang luas, mengandung kebenaran, sedap didengar dan bijak

perkataannya. Peribahasa merupakan cara yang digunakan sebagai jalan untuk

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 17: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

3

memudahkan mereka yang ingin memberi nasihat, teguran atau sindiran sehingga

pihak yang dinasihati bisa menangkap apa yang ditujukan padanya dengan mudah.

Dalam pembentukan peribahasa digunakan berbagai jenis gaya bahasa,

sehingga peribahasa tersebut nampak lebih ringkas dan memiliki gaya bahasa

tersendiri. (Keraf, 2004:23) menyatakan bahwa gaya bahasa yang dimiliki oleh

seseorang merupakan bagian dari diksi bertalian erat dengan ungkapan-ungkapan

yang individual atau karakteristik, atau memiliki nilai artistik yang tinggi. Oleh

karena itu gaya bahasa menjadi cara pengungkapan pikiran seseorang melalui

bahasa secara khas kemudian diwujudkan dengan cara pemilihan diksi secara

tepat sehingga membuat tulisan atau percakapan menjadi lebih bermakna sehingga

tidak terkesan membosankan.

Pramutjak (1983:6) dalam Hermini mengatakan, “bukan pada orang suku

melayu saja menggunakan peribahasa dalam kehidupan sehari-hari, melainkan

boleh dikatakan dalam setiap golongan suku bangsa Indonesia peribahasa itu

mendapat bagian terbesar dalam percakapan.” Karena setiap bangsa mempunyai

peribahasa yang mencerminkan watak suatu bangsa dan salah satunya adalah

Peribahasa Tionghoa.

Peribahasa Tionghoa merupakan sari pati dari kebudayaan Tionghoa yang

telah berjalan lebih dari 5000 tahun. Peribahasa Tionghoa biasanya terbentuk dari

empat karakter yang membentuk satu kesatuan peribahasa. Banyak orang yang

mengalami kesulitan dalam mempelajari peribahasa Tionghoa karena kebanyakan

peribahasa yang terdiri dari empat kata akan sulit diuraikan artinya. Dalam

mengartikannya tidak bisa mengartikan katanya satu per satu. Peribahasa

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 18: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

4

Tionghoa banyak dikutip dari bahasa mandarin klasik yang berasal dari cerita

fabel, cerita dewa-dewi, sejarah, karya sastra klasik serta kehidupan sosial

masyarakat Tionghoa yang diwariskan secara turun-temurun (Mei Ling, 2014:1).

Peribahasa Tionghoa terbentuk dari berbagai macam unsur, misalnya dari

unsur binatang, tumbuhan, alam, numeralia, dan manusia. Dari sekian banyak

unsur dalam peribahasa, penulis memilih binatang sebagai bahan penelitian.

Unsur binatang banyak digunakan dalam peribahasa karena dipengaruhi oleh

kebudayaan masyarakat Tionghoa. Alasan penulis memilih binatang sebagai

penelitian karena binatang sering dijadikan sebagai perlambang, digunakan untuk

menggambarkan sifat manusia.

Peribahasa 12 Shio merupakan salah satu jenis peribahasa Tionghoa yang

menggunakan unsur binatang, contohnya : 纵虎归山 Zòng hǔ guī shān = melepas

harimau kembali ke gunung. Arti sebenarnya adalah keputusan yang

mendatangkan malapetaka di kemudian hari. Peribahasa diatas menggunakan gaya

bahasa ironi, karena peribahasa tersebut merupakan suatu sindiran halus.

Shio adalah astrologi tionghoa yang menggunakan duabelas hewan untuk

melambangkan tahun, bulan dan waktu kelahiran seseorang. Duabelas hewan

tersebut adalah tikus, sapi, harimau, kelinci, naga, ular, kuda, kambing, monyet,

ayam, anjing, dan babi. Duabelas hewan yang membentuk duabelas shio

merupakan lambang duabelas cabang bumi yang digabungkan dengan lima unsur

(logam, air, kayu, api, dan tanah) untuk membentuk suatu periode berjangka 60

tahun. Penjabaran konsep 12 shio hanya mengandalkan rumusan 10 batang langit,

12 cabang bumi, YinYang, dan 5 unsur dari elemen tahun kelahiran.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 19: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

5

Ada banyak legenda dan penjelasan tentang pemilihan binatang yang

menjadi lambang Horoskop Cina. Menurut (Lillian Too, 2000:13) Salah satu yang

terkenal menjelaskan penunjukkan binatang-binatang ini oleh sang Budha sebagai

imbalan penghormatan mereka pada pesta ulang tahunnya. Kisah lainnya

menceritakan adanya pertandingan yang diadakan oleh Raja Nirwana dan semua

binatang diundang untuk menyeberangi sungai lo yang berarus deras, dan

keduabelas binatang pertama yang berhasil mencapai tepi sungai dipilih untuk

mewakili tahun tanggalan yang sedang dirancang.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti mengambil objek

penelitian yang berkaitan dengan gaya bahasa yang digunakan pada peribahasa 12

shio yang berjudul “Analisis Gaya Bahasa Peribahasa 12 Shio”. Melalui skripsi

ini, peneliti ingin supaya pembelajaran bahasa Mandarin lebih mengenal dan

memahami tentang Peribahasa.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka permasalahan yang

ingin dibahas oleh penulis dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana jenis gaya bahasa yang terdapat dalam peribahasa 12 shio?

2. Gaya bahasa apa sajakah yang lebih dominan dalam peribahasa 12 shio?

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dibuat agar dalam penelitian ini tidak terjadi

kesimpangsiuran masalah yang hendak diteliti. Maka penulis membatasi masalah

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 20: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

6

yang dipaparkan, setiap masing-masing shio hanya akan diambil 1-3 peribahasa

saja. Sesuai dengan rumusan masalah maka penulis akan membahas penjenisan

gaya bahasa pada peribahasa 12 shio.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mendeskripsikan gaya bahasa apa saja yang digunakan pada peribahasa 12

shio.

2. Mengelompokkan gaya bahasa yang lebih dominan dalam peribahasa 12 shio.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Teoritis

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian tentang analisis gaya

bahasa peribahasa 12 shio ini adalah :

1. Untuk memperkaya ilmu pengetahuan mengenai peribahasa yang

menggunakan 12 shio serta gaya bahasanya.

2. Sebagai bahan referensi yang dapat digunakan untuk penelitian yang

sejenis.

3. Penelitian ini diharapkan mampu berkontribusi dalam pengembangan

bidang ilmu kajian sastra, struktur dan pengajaran.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 21: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

7

1.5.2 Manfaat Praktis

Secara praktis manfaat dari penelitian analisis gaya bahasa peribahasa 12

shio adalah :

1. Agar orang-orang dapat menggunakan peribahasa sebagai motivasi

hidup dan prinsip hidup.

2. Memberikan pemahaman kepada pembaca tentang penggunaan gaya

bahasa pada peribahasa mandarin

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 22: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab II ini penulis memaparkan beberapa hal yang mencakup dalam

penelitian ini diantaranya adalah konsep. Dalam sebuah penelitian, konsep

merupakan hal yang sangat penting karena konsep merupakan pedoman bagi

penulis. Yang kedua merupakan landasan teori. Dalam sebuah penelitian, teori

sangatlah berpengaruh dalam penelitian. Maka dari itu dalam sub bab II ini

peneliti memaparkan teori yang diaplikasikan dalam penelitian ini yang digunakan

untuk menganalisis gaya bahasa pada peribahasa Mandarin. Dan yang terakhir

adalah tinjauan pustaka, peneliti akan mengemukakan hasil penelitian terdahulu

yang berkaitan dengan peribahasa bahasa mandarin pada umumnya dan yang

berhubungan dengan gaya bahasa pada peribahasa Mandarin pada khususnya.

2.1 Konsep

Menurut (KBBI, 2002:588) konsep adalah gambaran mental dari suatu

objek, proses, atau apa saja yang ada diluar bahasa yang digunakan oleh akal budi

untuk memahami suatu hal lain. Adapun konsep-konsep yang dipergunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 23: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

9

2.1.1 Analisis

Menurut Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer (Salim, 2002),

menjabarkan pengertian analisis adalah proses pemecahan masalah yang

dimulai dengan hipotesis (dugaan, dan sebagainya) sampai terbukti

kebenarannya melalui beberapa kepastian (pengamatan, percobaan,

dan sebagainya)."

2.1.2 Gaya Bahasa

Bila kita lihat gaya secara umum, kita dapat mengatakan bahwa gaya

adalah cara mengungkapkan diri sendiri, entah melalui bahasa, tingkah laku,

berpakaian dan lain sebagainya. Gaya bahasa merupakan bentuk retorik, yaitu

penggunaan kata-kata dalam berbicara dan menulis untuk meyakinkan atau

mempengaruhi penyimak dan pembaca.

Menurut (Keraf, 2006:113), “gaya bahasa dapat dibatasi sebagai cara

mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa

dan kepribadian penulis (pemakai bahasa)”. Gaya bahasa sering digunakan

masyarakat dalam berkomunikasi baik secara lisan dan tulisan. Tujuan gaya

bahasa adalah membuat percakapan atau tulisan menjadi bermakna sehingga tidak

terkesan datar dan membosankan. Dalam (Tarigan, 1985:5) dinyatakan bahwa

gaya bahasa adalah bahasa indah yang dipergunakan untuk meningkatkan efek

dengan jalan memperkenalkan serta membandingkan suatu benda atau hal tertentu

dengan benda atau hal yang lebih umum.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 24: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

10

(Huáng dan Liào, 1997:208) dalam Citra (2015), menyatakan bahwa gaya

bahasa memiliki tiga makna, yaitu:

(1) Gaya bahasa merupakan teknik, cara, dan aturan dalam menggunakan bahasa;

(2) Gaya bahasa pada saat berbicara dan menulis karya sastra berfungsi untuk

mengatur tingkah laku bahasa, dikenal sebagai kegiatan retoris;

(3) Gaya bahasa merupakan salah satu cara untuk memperkuat ekspresi dan

perasaan penulis pada hasil karya sastra. Dengan menggunakan gaya bahasa

dalam karya sastra atau kegiatan komunikasi akan menambah ketertarikan dari

pembaca atau lawan bicara kita dalam berkomunikasi.

2.1.3 Gaya Bahasa Mandarin

Menurut (Huáng dan Liào, 1991:240) dalam buku xiàndài hànyǔ

diuraikan ada dua puluh satu macam gaya bahasa pada bahasa Mandarin. Antara

lain :

1. Gaya Bahasa Perumpamaan (比喻 Bǐyù)

Menurut (Huáng dan Liào, 1991:240), Gaya Bahasa Bǐyù adalah gaya

bahasa perumpamaan, menggunakan objek yang berbeda tetapi memiliki

kesamaan untuk menggambarkan ataupun menjelaskan suatu objek. Dalam gaya

bahasa perumpamaan, hal yang dianalogikan disebut sebagai objek asli,

sedangkan hal yang menganalogikan disebut sebagai objek perumpamaan. Objek

asli dan objek perumpamaan harus memiliki karakter yang berbeda, dan

memanfaatkan satu sisi yang sama dan hampir sama dari kedua objek tersebut

untuk diperumpamakan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 25: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

11

Contoh : Matahari di musim panas seperti sebuah bola api besar yang

sedang memanggang bumi.

2. Gaya Bahasa Personifikasi (比拟 Bǐnǐ )

Bǐnǐ dalam Bahasa Indonesia bisa diartikan sebagai gaya bahasa

personifikasi. Personifikasi adalah semacam gaya bahasa kiasan yang

menggambarkan benda-benda mati atau barang-barang yang tidak bernyawa

seolah-olah memiliki sifat kemanusiaan (Keraf, 2004:142). Personifikasi

(penginsanan) merupakan suatu corak khusus dari metafora yang mengiaskan

benda-benda mati bertindak, berbuat, berbicara seperti manusia (Keraf, 2009:140).

Bǐnǐ yaitu menggambarkan benda mati seolah-olah memiliki karakteristik seperti

layaknya manusia.

Contoh : Dompet mulai berbisik meminta untuk segera diisi.

Pada contoh diatas “Dompet” diibaratkan seolah-olah sedang berbisik kepada

pemiliknya.

3. Gaya Bahasa jièdài (借代 jièdài)

Menurut (Huáng dan Liào 1991:248), gaya bahasa jièdài adalah gaya

bahasa yang tidak langsung menyebutkan nama ataupun objek yang dimaksud,

melainkan meminjam nama-nama yang berhubungan erat dengan hal tersebut

untuk menggantikannya.

Contoh : 巾帼不让须眉

Jīnguó bù ràng xūméi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 26: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

12

巾帼 pada contoh di atas menjelaskan wanita

须眉 pada contoh di atas menjelaskan pria

4. Gaya Bahasa niān lián(拈连 niān lián)

Menurut (Huáng dan Liào, 1991:250), Gaya Bahasa niān lián adalah gaya

bahasa yang memanfaatkan kata yang digunakan pada benda atau hal A dan

digunakan secara termapil pada benda atau hal B. Benda atau hal A pada

umumnya adalah benda konkret, peletakannya kebanyakan didepan. Sedangkan

benda atau hal B pada umumnya adalah benda atau hal abstrak peletakannya

kebanyakan di belakang.

Contoh : Nasi basi dan sayur busuk, dapat menguruskan dagingku, tetapi

tidak dapat menguruskan tulangku.

5. Gaya Bahasa Hiperbola (夸张kuāzhāng)

Kuāzhāng adalah gaya bahasa yang sengaja membesar-besarkan ataupun

mengecil-ngecilkan sebuah deskripsi terhadap orang, hewan maupun benda

(Huáng dan Liào, 1991:253).

Contoh : Darahnya mengalir menganak sungai.

Pada contoh diatas “Darahnya mengalir menganak sungai” adalah hal yang

dilebih-lebihkan dari makna yang sesungguhnya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 27: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

13

6. Gaya Bahasa shuāngguān(双关 shuāngguān)

Menurut (Huáng dan Liào, 1991:256), gaya bahasa shuāngguān adalah

gaya bahasa yang menggunakan kata-kata yang mempunyai pelafalan dan makna

yang sama, yang bermaksud supaya pembaca dapat memperhatikan makna luar

dan makna dalam sebuah kalimat.

Contoh : 东边日出西边雨,道是无晴还有晴。

Dōngbian rì chū xī biān yǔ, dào shì wú qíng hái yǒu qíng.

Sebelah timur terbit matahari sebalah barat turun hujan, sebenarnya tidak

ada yang lebih cerah dari yang cerah

分析:“晴”表面上是说晴雨的“晴”,暗中却又是在说情感的“情”,一

语相关。

Fēnxī: “Qíng” biǎomiàn shàng shì shuō qíngyǔ de “qíng”, ànzhōng què

yòu shì zài shuō qínggǎn de “qíng”, yī yǔ xiāngguān.

Kata 晴 yang dimaksudkan untuk ungkapan 晴雨 yaitu hujan yang turun

pada saat hari cerah, sedangkan 晴 yang kedua dimaksudkan adalah 情感 yaitu

perasaaan.

7. Gaya bahasa fǎngcí(仿词fǎngcí)

Menurut (Huáng dan Liào, 1991:258), gaya bahasa fangci merupakan gaya

bahasa yang menurut kebutuhan penyampaian, mengubah salah satu morfem kata

dari kalimat yang telah ada dengan kata yang nada atau bacaannya sama dan

menciptakan kata yang baru sesuai dengan kebutuhan ekspresi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 28: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

14

Contoh : 自信力—他信力,先发制人—后发制人等.

Zìxìn lì—tā xìn lì, xiānfāzhìrén—hòufāzhìrén děng.

Dia adalah seorang yang percaya diri, menyerang pertama, dan seterusnya

Kata 自信力 ungkapan untuk kepercayaan yang tinggi, sedangkan 他信力

untuk menguatkan gagasan yang terdapat dalam kalimat tersebut.

8. Gaya Bahasa Ironi (反语 fǎnyǔ)

Fǎnyǔ dalam Bahasa Indonesia bisa diartikan sebagai gaya bahasa ironi.

Ironi adalah gaya bahasa yang mengungkapkan sindiran halus (Keraf, 1986:143).

Ironi merupakan suatu acuan yang ingin mengatakan sesuatu dengan makna atau

maksud berlainan dari apa yang terkandung dalam rangkaian katanya. Ironi adalah

gaya bahasa yang bermakna tidak sebenarnya dengan tujuan untuk menyindir.

Contoh : Wangi sekali bau badanmu. Tak ada satu orangpun yang tahan

berada didekatmu.

Kalimat “Wangi sekali bau badanmu” merupakan sindiran halus untuk orang yang

memiliki bau badan tak sedap.

9. Gaya Bahasa wǎnqū (婉曲 wǎnqū)

Menurut (Huáng dan Liào, 1991:262), gaya bahasa wǎnqū adalah gaya

bahasa yang sengaja tidak menyatakan sesuatu secara terang-terangan, melainkan

meminjam beberapa hal atau objek yang sesuai dengan makna tersebut untuk

mengemukakan hal tersebut secara halus atau tidak langsung.

Contoh : Pejabat itu di bebas tugaskan karena kesalahannya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 29: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

15

10. Gaya Bahasa Paralisme (对偶 duì'ǒu)

Menurut (Huáng dan Liào, 1991:264), gaya bahasa duì'ǒu atau dalam

bahasa Indonesia disebut sebagai gaya bahasa paralelisme adalah gaya bahasa

yang menggunakan kelompok kata, atau kalimat yang bentuknya sama atau mirip,

jumlah hurufnya sama, artinya sangat berkaitan erat dibariskan secara seimbang

kiri dan kanan untuk menyatakan maksud yang sama atau berlawanan. Gaya

bahasa ini mempunyai sifat mengekspresikan, mudah dihafal dan dibaca, oleh

karena itu gaya bahasa ini banyak di pergunakan dalam karangan.

Contoh : Penyakit dari mulut masuknya, bencana dari mulut keluarnya

11. Gaya bahasa Páibǐ(排比 Páibǐ)

Menurut (Huáng dan Liào, 1991:266), gaya bahasa Páibǐ adalah gaya

bahasa yang menggunakan struktur kata dan kalimat yang sama atau hampir sama,

jumlah yang sama dan merupakan dua kalimat pendek yang mempunyai ikatan

erat dalam arti kalimat tersebut.

Contoh : Pisau akan semakin tajam jika sering diasah, artikel yang ditulis

akan semakin bagus jika sering latihan.

12. Gaya bahasa céngdì(层递 céng dì)

Menurut (Huáng dan Liào, 1991:269), gaya bahasa céngdì adalah gaya

bahasa yang menyampaikan sebuah kebenaran berdasarkan hubungan logika suatu

objek, yang mempunyai struktur yang sama serta semakin melonjak dan semakin

merosot.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 30: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

16

Contoh : 保卫家乡!保卫黄河!保卫华北!保卫全中国!

Bǎowèi jiāxiāng! Bǎowèi huánghé! Bǎowèi huáběi! Bǎowèi quán

zhōngguó!

Lindungi keluarga, lindungi sungai huang, lindungi rakyat, lindungi

Tiongkok

Pada kalimat diatas, 保卫 yang pertama digunakan untuk melindungi

bagian kelompok terkecil dari kehidupan yaitu keluarga, selanjutnya melindungi

sungai Huang yang merupakan sumber kehidupan, 保卫 yang ketiga melindungi

bagian dari kehidupan yaitu masyarakat dan terakhir untuk melindungi negara

13. Gaya bahasa dǐngzhēn(顶真 dǐngzhēn)

Menurut (Huáng dan Liào, 1991:270), gaya bahasa dǐngzhēn adalah gaya

bahasa yang menggunakan kosakata yang digunakan pada ujung kalimat pertama

untuk dijadikan kosakata pembuka kedua sehingga kalimat pertama dan kalimat

kedua menyambung terus.

Contoh : Perdebatan merangsang kita untuk berfikir, berfikir membuat kita

mengerti sebuah kebenaran.

14. Gaya bahasa huíhuán(回环 huíhuán)

Menurut (Huáng dan Liào, 1991:272), gaya bahasa huíhuán adalah gaya

bahasa yang menggunakan kata yang sama atau hampir sama tetapi uraiannya

berbeda dan digunakan berkali-kali dalam sebuah kalimat.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 31: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

17

Contoh : Orang yang baik tidak akan berdebat, orang yang berdebat tidak

akan baik.

15. Gaya bahasa duìbǐ(对比 duìbǐ)

Menurut (Huáng dan Liào, 1991:273), gaya bahasa duibi adalah gaya

bahasa yang membandingkan dua hal atau kejadian yang sama atau sebaliknya

dari dua sisi.

Contoh : 有的人说,他别人就不能活;

Yǒu de rén shuō, tā biérén jiù bùnéng huó;

ada orang mengatakan, orang lain tidak bisa hidup

有的人说,他活着为了多数人更好地活。

Yǒu de rén shuō, tā huózhe wèile duōshù rén gèng hǎo de huó.

Ada orang mengatakan, orang lain hidup untuk demi

kelangsungan hidup yang lebih baik.

Kata 不能活 yang memiliki arti “tidak dapat hidup” pada kalimat pertama

digunakan untuk membandingkan pada 好地活 pada kalimat kedua yang memiliki

arti kelangsungan hidup yang lebih baik.

16. Gaya bahasa yìngchèn(映衬 yìngchèn)

Menurut (Huáng dan Liào, 1991:274), gaya bahasa yìngchèn adalah gaya

bahasa yang menggunakan suatu hal atau kejadian yang sama atau sebaliknya

untuk mendamping objek tertentu demi menonjolkan sifat-sifatnya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 32: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

18

Contoh : 教室里安静极了,只能听见大家的笔划过卷子时的沙沙声.

Jiàoshì lǐ ānjìng jíle, zhǐ néng tīngjiàn dàjiā de bǐhuàguò juàn zǐ

shí de shāshā shēng.

Didalam kelas sangat tenang, hanya mendengar suara- suara goresan dari

pensil.

17. Gaya bahasa repetisi (反复 fǎnfù)

Gaya bahasa repetisi adalah gaya bahasa pengulangan bunyi, suku kata,

bagian kalimat yang dianggap penting untuk diulang beberapa kali berturut-turut

dalam sebuah konteks yang sesuai (Waridah, 2008:322).

Contoh : Dia terus saja meneriakkan kata Merdeka! Merdeka! Dan

Merdeka!

18. Gaya bahasa penegasan (设问 shèwèn)

Menurut (Huáng dan Liào 1991:280), gaya bahasa penegasan adalah gaya

bahasa yang digunakan untuk menegaskan isi, sengaja mengajukan sebuah

pertanyaan dan menjawabnya sendiri. Tujuannya adalah untuk menarik perhatian

orang untuk memperhatikan serta memikirkan pertanyaan yang diajukan.

Contoh : Tidak kasih aku makan pizza? Tidak akan!

19. Gaya bahasa erotesis (反问 fǎnwèn)

Gaya bahasa erotesis atau pertanyaan retoris adalah semacam pertanyaan

yang digunakan dalam pidato atau tulisan dengan tujuan untuk mencapai efek

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 33: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

19

yang lebih mendalam dan penekanan yang wajar dan sama sekali tidak

menghendaki adanya suatu jawaban (Keraf, 2007:134).

Contoh : Bagaimana kau akan hidup lebih baik jika kau terus bermalas-

malasan?

20. Gaya bahasa tònggǎn ( 痛感 tònggǎn)

Menurut (Huáng dan Liào, 1991:283), gaya bahasa tònggǎn adalah gaya

bahasa yang menyatakan suatu hal atau kejadian yang berhubungan dengan suatu

indera untuk dikenakan pada indera lain.

Contoh : Kata-kata yang anda ucapkan sungguh pedas

.

21. Gaya bahasa jǐngcè (警策 jǐngcè)

Menurut (Huáng dan Liào, 1991:285), gaya bahasa jǐngcè adalah gaya

bahasa yang membuat sebuah kata atau kalimat menjadi lebih mudah dimengerti,

mempunyai makna yang dalam dan bersifat filosofis,

Contoh : Palsu itu akan selalu palsu, bagaimanapun keliruan itu tetap

keliruan.

2.1.4 Peribahasa

Peribahasa merupakan salah satu bentuk dari karya sastra lisan. Peribahasa

adalah kelompok kata yang mempunyai susunan yang tetap dan mengandung

pengertian tertentu, pepatah, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup ataupun aturan

tingkah laku dengan makna yang luas, mengandung kebenaran, sedap didengar

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 34: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

20

dan bijak perkataannya. Peribahasa merupakan cara yang digunakan sebagai jalan

untuk memudahkan mereka yang ingin memberi nasihat, teguran atau sindiran

(Soedjito, 1987:106).

(Kridalaksana 1993:169) berpendapat bahwa yang dimaksud dengan

peribahasa adalah kalimat atau penggalan kalimat bersifat turun-temurun yang

digunakan untuk menguatkan maksud karangan, pemberi nasihat, pengajaran atau

pedoman hidup.

Peribahasa Tionghoa dalam bahasa mandarin disebut sebagai chéngyǔ (成

语), mempunyai sejarah sangat tua seiring dengan sejarah peradaban Cina dan

perkembangan bahasa Tionghoa. Pada umumnya peribahasa Tionghoa

mempunyai asal usul cerita yang menarik, bisa dari mitologi atau acuan sejarah

faktual, bisa pula muncul dari hasil karya sastra dari berbagai dinasti dalam

sejarah Tiongkok. Peribahasa Tionghoa biasanya terbentuk dari 4 karakter yang

membentuk satu kesatuan peribahasa. Keempat karakter ini punya struktur

tertentu yang tidak boleh diubah-ubah untuk tidak menimbulkan kerancuan.

Menurut (Wang, 1983: 249), chéngyǔ ialah sejenis ungkapan tetap yang

bentuk dan maknanya bersifat beku, ringkas lagi padat, melahirkan buah fikiran

dengan empat aksara yang sarat makna serta mempunyai gaya bahasa yang halus

lagi indah.

2.1.5 Shio

(Dian, 2016:14) mengatakan bahwa shio adalah astrologi tionghoa yang

menggunakan 12 hewan untuk melambangkan tahun, bulan dan waktu kelahiran

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 35: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

21

seseorang. 12 hewan tersebut adalah tikus, sapi, harimau, kelinci, naga, ular, kuda,

kambing, monyet, ayam, anjing, dan babi. 12 hewan yang membentuk duabelas

shio merupakan lambang 12 cabang bumi yang digabungkan dengan 5 unsur

(logam, air, kayu, api, dan tanah) untuk membentuk suatu periode berjangka 60

tahun. Penjabaran konsep 12 shio hanya mengandalkan rumusan 10 batang langit,

12 cabang bumi, YinYang, dan 5 unsur dari elemen tahun kelahiran.

Tidak seperti konsep waktu barat yang diwakili dengan bintang-bintang,

kalender Cina dibuat berdasarkan siklus dari bulan dan dibangun dalam format

berbeda dari kalender barat yang berbasis matahari. Dalam kalender Cina, awal

tahun dimulai antara akhir Januari dan awal Februari. Setiap tahun ditandai

dengan nama binatang atau “Shio”. Setiap duabelas tahun binatang atau shio yang

sama akan muncul. Shio juga menandakan fungsi sosial yang berguna untuk

mencari tahu umur seseorang. Daripada menanyakan umur seseorang, sering kali

orang hanya bertanya apa shio dari orang tersebut.

Menurut legenda tradisional Cina, kedua belas binatang dikumpulkan

dalam satu hari untuk menentukan siapa yang menjadi pimpinan dalam siklus

pertahunan. Siapapun yang dapat menyeberang sungai akan mendapat giliran

pertama,dan sisanya akan mengikuti urutan sesuai dengan kedatangan mereka.

Pada awalnya kedua belas binatang berkumpul di dalamnya termasuk

kucing. Kucing memberitahu berita ini kepada teman baiknya si Tikus, dan

mereka setuju untuk pergi berdua keesokan harinya. Namun, ketika hari dimana

kontes dimulai Tikus tidak membangunkan Kucing, yang sebagai seorang kucing

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 36: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

22

senang sekali tidur sepanjang hari. Maka itu kucing tidak mengikuti lomba dan

tidak masuk dalam siklus tahunan shio.

Pada saat kompetesi, tikus yang penuh akal menumpang pada si Kerbau

yang kuat dan gagah untuk menyeberangi sungai. Ketika kerbau sudah mau

meloncat ke tepian seberang sungai, tanpa sepengetahuan Kerbau, si Tikus

meloncat dari punggung kerbau, dan menjadikan dia pemenang kontes. Binatang

terakhir adalah binatang malas yaitu Babi yang pemalas, oleh karena itu Tikus

menjadi tahun pertama dari siklus shio, dan diakhiri oleh babi tanpa adanya shio

Kucing dalam dua belas siklus tahun itu. Dan oleh karena itu juga, menurut

legenda, permusuhan antara kucing dengan tikus dimulai dan masih berlanjut

sampai sekarang.

2.2 Landasan Teori

Landasan teori dalam sebuah karya seperti penelitian ini adalah suatu hal

yang sangat mendasar. Sebab melalui teori inilah akan melangkah ke arah

pembahasan yang lebih jauh. Antara teori yang digunakan dengan masalah yang

akan dibahas harus memiliki hubungan yang sangat erat. Dengan demikian, teori

yang digunakan sebagai landasan mendukung sepenuhnya pemecahan masalah

yang dimaksudkan.

2.2.1 Teori Stilistika

Kata stilistika secara etimologis berasal dari Bahasa Inggris yang dikenal

dengan istilah stylistic. Kata stylistic berasal dari dua kata, yaitu kata style dan

kata istic. Kata style berarti gaya sedangkan kata istic berarti ilmu. Jadi kata

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 37: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

23

Stylistic dalam bahasa Inggrisnya dapat diartikan sebagai Ilmu Gaya (Gaya

Bahasa).

Nurgiyantoro (1995:290) membuat simpulan bahwa unsur gaya bahasa

terdiri dari unsur leksikal, gramatikal, retorika, dan kohesi. Unsur retorika

meliputi pemajasan, penyiasatan struktur kalimat, dan pencitraan. Dengan

demikian, style atau gaya bahasa terdiri dari unsur leksikal, gramatikal, kohesi,

dan retorika. Dalam penelitian ini, unsur gaya bahasa yang digunakan adalah

unsur retorika. Pembahasan unsur-unsur gaya bahasa yang menjadi objek dalam

penelitian ini adalah unsur retorika yang meliputi pemajasan.

2.2.2 Teori Makna Kontekstual

Dalam buku linguistik umum Chaer mengungkapkan bahwa makna

kontekstual adalah makna sebuah leksem atau kata yang berada di dalam

konteks. Makna konteks juga dapat berkenaan dengan situasinya yakni tempat,

waktu, lingkungan, penggunaan leksem tersebut (1994:290).

2.3 Tinjauan Pustaka

Penelitian tentang Peribahasa Tionghoa ini tidak terlepas dari peneltian

terdahulu, beberapa penelitian yang diasa memiliki relevansi dengan penelitian ini

antara lain sebagai berikut :

1. Citra (2014) dengan judul “Analisis Gaya Bahasa Iklan Produk Kecantikan

dalam Bahasa Mandarin”. Penulis mengambil objek penelitian yang

berkaitan dengan gaya bahasa iklan produk kecantikan dalam Bahasa

Mandarin. Dalam penelitiannya digunakan metode kualitatif dengan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 38: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

24

menggunakan 8 gaya bahasa mandarin dan menggunakan teori semantik.

Penulis menggunakan pelitian tersebut sebagai referensi dalam menentukan

gaya bahasa mandarin.

2. Anisya (2017) dengan judul, “Gaya Bahasa dalam Lirik Lagu Penyanyi Andy

Lau ( 刘 德 华 ): Analisis Stilistika”, dalam penelitian yang dilakukan

menganalisis gaya bahasa yang terdapat pada Lirik Lagu Andy Lau. Yang

membahas gaya bahasa dan makna dalam lirik tersebut. Penulis

menjadikan penelitian tersebut sebagai referensi dalam penggunaan

metode kualitatif dengan tujuh gaya bahasa mandarin serta penggunaan

teori stilistika.

3. Hermini (2017) dengan judul “Analisis Gaya Bahasa pada Peribahasa

Mandarin pada Buku 50 Chinese Wisdom”. Penulis mengambil objek yang

berkaitan dengan gaya bahasa pada peribahasa mandarin, dan menggunakan

metode penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini menjadi referensi bagi

penulis dalam menentukan gaya bahasa.

4. Alfiyah (2017) dalam skripsinya yang berjudul Analisis Makna Chengyu Yang

Menggunakan Unsur Binatang Berdasarkan Konotasi dan Fungsinya (2017),

dalam penelitiannya, menjelaskan tentang makna chengyu yang menggunakan

unsur binatang. Skripsi ini sangat membantu penulis karena sama-sama

membahas peribahasa yang mengandung unsur binatang.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 39: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

25

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Untuk menjawab rumusan masalah penelitian ini, maka pendekatan

penelitian yang digunakan peneliti adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian

kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti obyek yang

alamiah, dimana peneliti adalah instrumen kunci, teknik pengumpulan data

dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis bersifat induktif, dan hasil

penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi (Sugiyono,

2013:218).

Analisis data pada penelitian ini dengan menggunakan teknik deskriptif

kualitatif. Analisis deskriptif kualitatif bersifat mendeskripsikan, mencatat,

menganalisis, dan menginterpretasikan.

3.2 Data dan Sumber Data

Data adalah keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian

(analisis atau kesimpulan) (Alwi, 2007: 189). Dalam penelitian ini data yang

digunakan adalah peribahasa tionghoa yang menggunakan 12 shio.

Sumber data yang digunakan penulis dalam penelitian ini di ambil dari

kamus peribahasa mandarin dan http://story.beva.com/cheng-yu.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 40: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

26

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah library research

(metode kepustakaan) yaitu dengan cara:

1. Mengumpulkan data peribahasa 12 Shio pada kamus peribahasa mandarin

dan http://story.beva/chengyu.com

2. Mengklasifikasi masing-masing peribahasa 12 shio.

3.4 Teknik Analisis Data

Teknik menganalisis data merupakan proses yang paling penting dalam

menganalisis gaya bahasa. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan

tujuan menyederhanakan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan

diinterpretasikan. Teknik menganalisis data adalah sebagai berikut :

1. Penulis menerjemahkan Peribahasa 12 shio kedalam Bahasa Indonesia.

2. Penulis mengidentifikasi jenis gaya bahasa yang terdapat dalam peribahasa

mandarin yang menggunakan 12 shio.

3. Penulis menganalisis makna gaya bahasa yang terdapat dalam peribahasa

mandarin yang menggunakan 12 shio.

4. Menyajikan hasil dan kesimpulan berdasarkan analisis yang sudah

dilakukan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 41: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

27

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pembahasan

Pada sub bab penelitian terhadap analisis gaya bahasa peribahasa 12

shio, penulis memaparkan hasil penelitian berdasarkan rumusan masalah.

Pertama yaitu bagaimana jenis gaya bahasa yang terdapat dalam peribahasa 12

shio? Dan yang kedua yaitu gaya bahasa apa sajakah yang lebih dominan dalam

peribahasa 12 shio?. Berikut hasil penelitian tentang gaya bahasa peribahasa

12 shio.

4.1.1 Analisis gaya bahasa pada peribahasa 12 shio

4.1.1.1 Tikus (鼠)

Tikus adalah hewan pertama dalam astrologi tionghoa. Tikus merupakan

hewan Yin yang katanya dapat hidup selama 300 tahun. Ketika ia mencapai usia

100 tahun warnanya berubah menjadi putih. bagi masyarakat tionghoa, tikus

melambangkan kecerdikan dan juga melambangkan kekayaan yang diperoleh

dengan kerja keras (Ong, 1996:126). Peribahasa tionghoa yang menggunakan

unsur tikus adalah :

1. 老鼠过街 Lǎoshǔ guòjiē

Makna denotasi : Tikus tua menyebrang jalan.

Makna konotasi : Orang jahat yang dibenci semua orang .

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 42: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

28

Latar belakang peribahasa

Tikus telah diakui sebagai salah satu dari "tiga kejahatan" sejak zaman

kuno. Ketika orang melihat tikus, orang akan mengejar dan memukul tikus. Raja

tikus itu sedih melihat begitu banyak tikus terbunuh setiap hari dan ia ingin

mengubah itu.

Suatu hari, raja tikus memanggil para pejabat tikus ke istana dan meminta

mereka untuk mencari cara untuk mengubah nasib para tikus. Ketika mereka

sedang berpikir, tiba-tiba seekor tikus bernama “cong-cong” berkata: "raja yang

terhormat, saya pikir kami sering dipukul karena pepatah yang mengatakan "tikus

menyeberang jalan - semua orang berteriak". Jika kita mengubah kalimat ini,

apakah akan disuakai oleh orang-orang? Raja tikus dan pejabat tikus sangat setuju,

“ide bagus! 100 kue untukmu" Mendengar ini, congcong pingsan karena bahagia.

Lalu, raja tikus mendesak semua pejabat tikus untuk menemukan cara untuk

mengubah pepatah, " tikus menyeberang jalan - semua orang berteriak." Beberapa

saat kemudian, seekor tikus bernama ling ling berkata, " Saya pikir ini adalah yang

paling tepat untuk mengubah idiom tersebut "tikus yang menyeberang jalan - tidak

ada yang memukul ". Menteri makanan, Ming Ming, berkata, "tidak! Seharusnya

'tikus menyeberang jalan - semua orang memuji” sebelum mingming selesai

berbicara tiba-tiba shandong berkata: "manusia membunuh begitu banyak tikus,

pepatah itu harus diubah menjadi 'tikus yang menyeberang jalan - untuk semua

orang, jadi manusia tidak bisa mengalahkan kita, dan untuk menghilangkan

kebencian hati kita."

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 43: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

29

Pagi berikutnya tikus-tikus itu dengan berani menyebrang jalan, membawa

sebuah slogan yang berbunyi, "tikus-tikus menyeberang jalan - panggil semua

orang". Ketika orang-orang melihat ini, mereka semua mendesah pada saat yang

sama dan berkata, "dunia telah berubah. Setelah beberapa saat, orang-orang

kembali ke rumah. Tikus senang karena metode mereka berhasil, tikus berpikir

bahwa semua orang takut pada mereka.. tiba-tiba, orang keluar membawa senjata,

beberapa orang mengambil tongkat, beberapa orang mengambil sapu, beberapa

mengambil perangkap tikus, dan pria itu mengeluarkan kandang tikus juga, semua

beraneka ragam, Kemudian, orang-orang memukul tikus, tikus pun mati dan

terluka. Pada akhirnya, ada raja tikus dan tikus lain yang lolos dari bencana.

Dari latar belakang peribahasa tersebut dapat diketahui bahwa peribahasa

tersebut menggunakan gaya bahasa bǐnǐ (比拟). Bǐnǐ dalam Bahasa Indonesia

bisa diartikan sebagai gaya bahasa personifikasi. Personifikasi adalah semacam

gaya bahasa kiasan yang menggambarkan benda-benda mati atau barang-barang

yang tidak bernyawa seolah-olah memiliki sifat kemanusiaan.

Analisis Peribahasa

Makna konotasi dari peribahasa 老鼠过街 lǎoshǔ guòjiē adalah orang jahat

yang dibenci semua orang, peribahasa ini menggunakan metafora tikus karena

dalam cerita latar belakang peribahasa dikatakan bahwa tikus adalah salah satu

dari lambang tiga kejahatan/kelicikan yang sudah dikenal sejak zaman kuno

kebudayaan Tionghoa. Dalam peribahasa ini tikus menggambarkan sosok orang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 44: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

30

yang jahat dan penuh kelicikan sehingga tidak disukai oleh orang-orang

disekitarnya.

Contoh penggunaan didalam kalimat :

1. 如今谁要发动战争, 必定是老鼠过街。

Rújīn shéi yào fādòng zhànzhēng, bìdìng shì lǎoshǔ guòjiē

Sekarang siapapun yang ingin memulai perang, harus berani

mengambil resiko.

Pada kalimat diatas penggunaan peribahasa 老鼠过街 menunjukkan

bahwa peribahasa memiliki makna positif.

4.1.1.2 Sapi (牛)

Sapi adalah hewan kedua dalam astrologi tionghoa. Sapi adalah lambang

musim semi dan pertanian. Sapi dalam astrologi tionghoa melambangkan

kesejahteraan yang bertahan lama hasil kerja keras.

1. 对牛弹琴 duì niú tán qín

Makna denotasi : memainkan kecapi untuk sapi.

Makna konotasi: menyatakan kesia-siaan, menjelaskan sesuatu kepada orang

yang tidak bisa memahaminya.

Latar Belakang Peribahasa

Pada zaman dahulu ada pemain musik terkenal bernama Gōng Míng

Yí, dia mempunyai kemampuan yang bagus dalam memainkan kecapi. Suatu

hari, Gōng Míng Yí keluar dari kota untuk berkeliling, kemudian ia bertemu

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 45: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

31

dengan seekor sapi yang sedang memakan rumput di lapangan hijau. Dalam

suasana yang tenang Gōng Míng Yí ingin mengalihkan perhatian sapi tersebut

dengan cara memainkan musik untuknya. Pertama ia memainkan kecapi dengan

membawakan lagu yang sulit dimengerti, meskipun ia sudah bermain dengan

sungguh-sungguh dan suara kecapinya terdengar sangat merdu, tetapi sapi

tersebut tetap tidak bergerak dari tempatnya, hanya mendongakkan kepala dan

melanjutkan memakan rumput, bahkan tidak menghiraukan suara kecapi yang

sedang mengalun.

Gōng Míng Yí merasa tidak puas, Dia tetap mengamati dengan tenang dan

kembali berfikir, setelah mengerti dia mengira bahwa sapi tersebut tidak

mendengar suara kecapinya, bukannya tidak mengerti lagu yang sedang ia

mainkan. Ia kemudian meninggikan nada dan melodi dari lagu tersebut.

Setelah itu Gōng Míng Yí mengulangi lagi memainkan sebuah lagu yang

komposisinya lebih populer. Setelah mendengarkan lagunya sapi tersebut

seperti mendengar suara nyamuk yang terbang di sekitarnya dan suara lenguhan

anak sapi, kemudian sapi tersebut berhenti memakan rumput, menegakkan

telinga dan mendengarkan suara tersebut.

Dari latar belakang peribahasa tersebut dapat diketahui bahwa peribahasa

tersebut menggunakan gaya bahasa fǎnyǔ (反语). Menurut (Huáng dan Liào,

1991:258) fǎnyǔ merupakan suatu acuan yang ingin mengatakan sesuatu dengan

makna atau maksud berlainan dari apa yang terkandung dalam rangkaian katanya.

fǎnyǔ adalah gaya bahasa yang bermakna tidak sebenarnya dengan tujuan untuk

menyindir.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 46: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

32

Analisis Peribahasa

Makna konotasi dari chéngyǔ 对牛弹琴 duì niú tán qín adalah menyatakan

kesia-siaan, menjelaskan sesuatu kepada orang yang tidak bisa memahaminya,

entah karena kurang cerdas, tidak tertarik atau karena hal itu di luar jangkauan

pemahaman mereka. 对牛弹琴 duì niú tán qín menunjukkan ketika seseorang

menceritakan sesuatu yang sulit kepada orang yang tidak pandai sehingga sulit

untuk dipahami. Peribahasa ini menggunakan sapi sebagai unsur pembentuknya.

Sapi merupakan binatang yang hanya mengandalkan tenaganya yang kuat,

sehingga sering digunakan untuk menggambarkan orang yang kurang pintar.

Contoh penggunaan didalam kalimat :

1. 跟他说了半天,他就是不懂,真是对牛弹琴。

Gēn tā shuōle bàntiān, tā jiùshì bù dǒng, zhēnshi duìniútánqín.

Setelah berbicara panjang lebar dengannya, tenyata dia tidak mengerti.

Pada kalimat diatas penggunaan peribahasa 对牛弹琴 menunjukkan

bahwa peribahasa memiliki makna negatif.

2. 九牛一毛 jiǔ niú yī máo

Makna denotasi : sehelai bulu dari sembilan ekor sapi.

Makna konotasi : menggambarkan sesuatu yang kurang penting dan tidak ada

artinya sama sekali.

Latar Belakang Peribahasa

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 47: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

33

Pada zaman Dinasti Hàn, saat Raja Hàn Wǔ Dì berkuasa, ada satu suku

yang bernama Xiōng Nú. Tentara mereka sering mengacaukan dan membuat

masyarakat resah. Raja pun menugaskan Lǐ Líng, seorang panglima tentara

kerajaan untuk mengatasi suku Xiōng Nú. Lǐ Líng segera menyerang tentara suku

Xiōng Nú dan mengalahkan mereka. Raja sangat gembira karena Xiōng Nú tidak

mengganggu dan meresahkan rakyat lagi. Raja juga kagum akan kehebatan Lǐ

Líng dan pasukan yang dipimpinnya.

Tanpa diduga, Xiōng Nú membangun kekuatan baru dan merancang

strategi yang matang untuk menyerang Lǐ Líng dan pasukannya. Mereka pun

datang secara tiba-tiba ketika Lǐ Líng dan pasukannya dalam keadaan tidak siap.

Tidak berapa lama, pasukan Xiōng Nú dapat mengalahkan pasukan Lǐ Líng. Raja

sangat geram dan khawatir mendengar bahwa pasukan andalannya dapat

dikalahkan oleh Xiōng Nú. Segera ia mengumpulkan para menteri untuk

mengadakan rapat khusus.

Para menteri yang dulu mengagumi keputusan Raja karena memilih Lǐ

Líng kini balik menyesalkan keputusan Raja. Para menteri menganjurkan untuk

memenggal seluruh anggota keluarga Lǐ Líng. Mendengar hal tersebut, Sī Mǎ

Qiān berdebat untuk membela Lǐ Líng. Raja geram terhadap pernyataannya lalu

segera memasukan Sī Mǎ Qiān ke dalam penjara. Raja memasukkan Sī Mǎ Qiān

ke dalam penjara yang paling buruk dan disiksa setiap hari. Karena tidak tahan

terhadap semua siksaan tersebut maka Sī Mǎ Qiān berniat bunuh diri. Namun,

segera ia berpikir bahwa ia bukanlah orang penting dalam kerajaan, jika ia bunuh

diri pasti tidak ada pengaruh apa-apa. Jika mati secara demikian, seperti sembilan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 48: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

34

sapi kehilangan satu bulu (jiǔ niú yī máo), tidak ada artinya. Ia harus melanjutkan

hidup dan membuat hidup jauh lebih berarti dan berguna bagi negara ini.

Demikianlah ia menahan semua siksaan dalam penjara. Setelah melewati waktu

tertentu, ia dibebaskan dan tekun menggapai kesuksesan. Ia akhirnya

menyelesaikan tulisannya berjudul《史记 Shǐjì》yang merupakan karya besar

dan abadi.

Dari latar belakang peribahasa tersebut dapat diketahui bahwa peribahasa

tersebut menggunakan gaya bahasa fǎnyǔ (反语). Menurut (Huáng dan Liào,

1991:258) fǎnyǔ merupakan suatu acuan yang ingin mengatakan sesuatu dengan

makna atau maksud berlainan dari apa yang terkandung dalam rangkaian katanya.

fǎnyǔ adalah gaya bahasa yang bermakna tidak sebenarnya dengan tujuan untuk

menyindir.

Analisis Peribahasa

Makna konotasi dari chéngyǔ ini adalah mengambarkan sesuatu yang

kurang penting dan tidak ada artinya sama sekali. 九牛一毛 jiǔ niú yī máo

mempunyai makna konotasi positif karena dalam latar belakang chéngyǔ 九牛一

毛 jiǔ niú yī máo terdapat pesan moral yang ingin disampaikan bahwa mati

dengan cara bunuh diri merupakan hal yang tiada guna, lebih baik hidup

menghadapi berbagai masalah dari pada mati tidak berarti. Jika ingin masa depan

yang baik, hendaknya jangan mudah putus asa dan terus berusaha.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 49: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

35

Contoh penggunaan didalam kalimat :

1. 我们国家也确实很美, 但他拍照的仅仅九牛一毛。

Wǒmen guójiā yě quèshí hěn měi, dàn tā pāizhào de jǐnjǐn jiǔniúyīmá.

Negara kami benar-benar sangat indah, tapi foto yang ia ambil tidak

ada artinya sama sekali.

Pada kalimat diatas penggunaan peribahasa 九牛一毛 menunjukkan

bahwa peribahasa memiliki makna negatif.

4.1.1.3 Harimau (虎)

Harimau adalah hewan ketiga dalam astrologi tionghoa. Bagi masyarakat

tionghoa harimau adalah simbol dari keperkasaan, kekuasaan, kekuatan,

keberanian, harga diri dan kepemimpinan. Lambang harimau ini sering digunakan

secara hati-hati, kaena hewan ini sangat ganas dan mampu memakan.

Jika lukisan harimau dipajang di dalam rumah, terlebih dahulu harus

dipastikan bahwa tidak ada anggota keluarga yang dilahirkan pada tahun binatang

yang dapat menjadi „mangsa‟ harimau, seperi ayam, kelinci, babi, dan lain-lain.

Orang tionghoa percaya bahwa roh harimau sangat kuat sehingga menjadi simbol

terbaik untuk perlindungan terhadap roh jahat dari luar.

1. 狐假虎威 hú jiǎ hǔ wēi

Makna denotasi : rubah yang memanfaatkan kekuatan harimau.

Makna konotasi : mengandalkan kekuatan dan kekuasaan orang lain untuk

menindas dan menggertak.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 50: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

36

Latar Belakang Peribahasa

Dahulu kala di tengah hutan yang sudah tua ada seekor harimau. Harimau

tersebut sering memangsa berbagai jenis binatang. Suatu ketika, ia menagkap

seekor rubah, ia ingin memakan rubah tersebut untuk melepaskan rasa lapar.

Rubah tersebut tahu jika dirinya sedang berada diantara hidup dan mati, rubah

menganggap dirinya jenis binatang yang suci dan tidak boleh dimangsa, ia lalu

berkata kepada harimau: “kamu tidak akan berani memakanku, karena kaisar

langit telah mengutusku datang ke sini menjadi raja dari bermacam-macam

binatang. Jika kamu ingin memakanku, berarti kamu melanggar perintah kaisar

langit!”. Rubah sambil berbicara, sambil memandang asal ke arah harimau. Dia

melihat harimau yang menunjukkan ekspresi tidak percaya dan berkata: “apakah

kamu tidak percaya? begitu aku berjalan di depanmu, kita berjalan bersama dan

kamu di belakangku, bermacam-macam binatang yang kita jumpai yang ada di

dalam hutan ini tidak ada yang berani dan mereka semua akan berlari

menyelamatkan diri.”

Harimau merasa perkataan tersebut ada alasannya, akhirnya dia berjalan

bersama rubah. Sepanjang perjalanan, seluruh binatang yang bertemu dengan

mereka semuanya berlari sekuat tenaga untuk menyelamatkan diri. Harimau juga

tidak tahu jika berbagai macam binatang tersebut takut karena kekuatan yang ia

miliki, bukan karena takut kekuatan binatang lain yaitu kekuatan yang dimiliki

rubah.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 51: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

37

Dari latar belakang peribahasa tersebut dapat diketahui bahwa peribahasa

tersebut menggunakan gaya bahasa fǎnyǔ (反语). Menurut (Huáng dan Liào,

1991:258) fǎnyǔ merupakan suatu acuan yang ingin mengatakan sesuatu dengan

makna atau maksud berlainan dari apa yang terkandung dalam rangkaian katanya.

fǎnyǔ adalah gaya bahasa yang bermakna tidak sebenarnya dengan tujuan untuk

menyindir.

Analisis Peribahasa

Makna konotasi dari chéngyǔ 狐 假 虎 威 hú jiǎ hǔ wēi adalah

mengandalkan kekuatan dan kekuasaan orang lain untuk menindas dan

menggertak. Chéngyǔ ini menggunakan harimau sebagai simbol kekuatan karena

dalam masyarakat Tionghoa, harimau adalah sumber kekuatan dan keberanian

yang besar dan rubah merupakan simbol untuk menggambarkan sifat manusia

yang licik. Dalam Chéngyǔ ini orang yang memiliki jabatan dan kekuasaan yang

besar dilambangkan dengan harimau, sedangkan orang yang suka memanfaatkan

kekuasaan dan jabatan orang lain dilambangkan dengan rubah, karena rubah

memiliki sifat yang cerdik dan licik.

Contoh penggunaan didalam kalimat :

1. 小狗看到主人在身边,马上狐假虎威地对大狗叫起来。

Zuòrén yīnggāi yào dúlì, bùyào zuò hújiǎhǔwēi yīfù lǐngdǎo de shìqíng.

Ketika anjing kecil melihat tuannya, dia mulai menggonggong pada

anjing besar dengan keberanian palsu.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 52: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

38

Pada kalimat diatas penggunaan peribahasa 假虎威地 menunjukkan

bahwa peribahasa memiliki makna negatif.

4.1.1.4 Kelinci (兔)

Kelinci adalah hewan keempat dalam astrologi tionghoa. Kelinci bagi

orang tionghoa dianggap sebagai lambang umur panjang dan dikatakan sebagai

turunan bulan. Kelinci juga melambangkan keanggunan, sopan santun, nasihat

baik, kebaikan dan kepekaan terhadap segala bentuk keindahan.

1. 守株待兔 shǒu zhū dài tù

Makna denotasi : menunggu di dekat tunggul pohon dan menanti kelinci muncul

Makna konotasi : Orang yang tidak mau giat berusaha tetapi berkhayal

mendapatkan rejeki yang tak terduga atau dapat pula diartikan

lebih baik menjalani perubahan dari pada hanya berfikir.

Latar Belakang Peribahasa

Pada masa negara Sòng ada seorang petani. Suatu hari saat dia sedang

bekerja di ladang, tiba-tiba melihat ada seekor kelinci berlari cepat tetapi tidak

menghampirinya karena mendadak kelinci tersebut menabrak tunggul pohon

(pangkal pohon yang masih tertanam di dalam tanah sehabis ditebang) hasilnya

leher kelinci tersebut menabrak tunggul dan akhirnya mati. Petani itu tidak perlu

mengeluarkan banyak tenaga lagi dan dengan mudah mendapatkan kelinci. Ia

membawa kelinci tersebut kerumahnya dengan perasaan gembira. Sejak saat itu,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 53: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

39

dia tidak bekerja lagi, sepanjang hari menunggu di samping tunggul pohon,

berharap mendapatkan lagi kelinci yang menabrak tunggul pohon hingga mati.

Akan tetapi hal yang di tunggu tidak kunjung terjadi, tidak ada lagi kelinci yang

menabrak tunggul pohon, jadi keluarga petani tersebut terabaikan dan tidak

mendapatkan hasil panen. Akhirnya cerita ini menjadi lelucon yang turun-temurun

diceritakan pada zaman negara Sòng.

Dari latar belakang peribahasa tersebut dapat diketahui bahwa peribahasa

tersebut menggunakan gaya bahasa fǎnyǔ (反语). Menurut (Huáng dan Liào,

1991:258) fǎnyǔ merupakan suatu acuan yang ingin mengatakan sesuatu dengan

makna atau maksud berlainan dari apa yang terkandung dalam rangkaian katanya.

fǎnyǔ adalah gaya bahasa yang bermakna tidak sebenarnya dengan tujuan untuk

menyindir.

Analisis Peribahasa

Makna konotasi dari 守株待兔 shǒu zhū dài tù adalah orang yang tidak

mau giat berusaha tetapi berharap mendapatkan rejeki yang tak terduga. Chéngyǔ

守株待兔 shǒu zhū dài tù menggambarkan orang yang bermalas-malasan dan

tidak mau berusaha tetapi ingin mendapatkan kesuksesan yang besar. Perubahan

tidak akan terjadi jika hanya dipikirkan saja, tetapi dengan cara dilakukan lewat

tindakan dan usaha yang sangat giat.

Contoh penggunaan didalam kalimat :

1. 所有成功的人都是把握先机,而失败的人是守株待兔。

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 54: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

40

Suǒyǒu chénggōng de rén dōu shì bǎwò xiān jī, ér shībài de rén shì

shǒuzhūdàitù.

Semua orang sukses memanfaatkan peluang, tetapi mereka yang gagal

hanya menunggu kesempatan.

Pada kalimat diatas penggunaan peribahasa 守株待兔 menunjukkan

bahwa peribahasa memiliki makna netral.

4.1.1.5 Naga (龙)

Naga adalah hewan kelima dalam astrologi tionghoa. Dari semua makhluk

dalam mitologi dan kepercayaan tionghoa, naga merupakan makhluk yang

tertinggi dan menjadi raja dari semua hewan di alam semesta. Naga dapat hidup di

laut atau di darat dan terbang kelangit tanpa sayap. Naga juga dapat berukuran

sekecil ulat atau sebesar langit. Namun, naga bukanlah dewa. Bagi orang tionghoa

naga melambangkan keberuntungan.

1. 画龙点睛 huà lóng diǎn jīng

Makna Konotasi : Menambahkan titik pada lukisan naga

Makna Denotasi: Menambahkan sesuatu yang penting dalam sebuah karya seni

sehingga tampak hidup.

Latar Belakang Peribahasa

Zhāng Sēng Yóu adalah pelukis terkenal pada zaman dinasti utara dan

selatan. Lukisannya dibandingkan dengan Suí dan dua orang yang pelukis dari

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 55: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

41

dinasti Táng, mempunyai pengaruh yang jauh lebih besar. Zhāng Sēng Yóu mahir

dalam melukis naga, lukisan naga yang ia miliki besar kecilnya berbeda-beda,

terlihat seperti hidup.

Diceritakan dalam legenda suatu waktu Zhāng Sēng Yóu hidup tentram

dan bahagia di sebuah kuil di daerah Jīn Líng (sekarang Nánjing) di atas tembok

kuil tersebut terdapat lukisan naga, banyak penduduk setempat yang ingin melihat.

Zhāng Sēng Yóu mempunyai lukisan yang baru selesai dilukis totalnya ada 4 buah.

Saat orang-orang melihat, mereka menyadari bahwa lukisan tersebut benar-benar

bagus, empat ekor naga tersebut terlihat seperti memainkan cakar, meliuk-liuk

terbang membumbung tinggi, sangat terlihat seperti hidup. Tetapi ada yang aneh

dengan lukisan tersebut karena keempat lukisan tersebut tidak mempunyai bola

mata.

Kemudian ada orang tersebut bertanya pada Zhāng Sēng Yóu: “kenapa

kamu tidak memberi bola mata pada lukisanmu?” Zhāng Sēng Yóu menjawab:

“jika aku memberi titik pada bola mata yang ada dalam lukisan nagaku , maka

naga tersebut akan terbang, jadi tidak bisa sembarangan memberikan bola mata

pada lukisan tersebut. Semua orang tidak percaya mendengar perkataan Zhāng

Sēng Yóu, lalu mereka menyuruh Zhāng Sēng Yóu untuk mencobanya.

Zhāng Sēng Yóu hanya bisa menyetujuinya. Dia kemudian mengambil

kuas lalu memberi titik pada kedua bola mata lukisan naga tersebut. Tanpa diduga

di langit kilat menyambar, angin bertiup dengan kencang, semua orang terkejut

kemudian saat melihat kearah dua buah lukisan yang baru saja di tambahkan titik

pada kedua bola matanya, naga tersebut sudah terbang membumbung tinggi ke

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 56: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

42

langit. Di atas tembok hanya tersisa dua buah lukisan naga yang belum

ditambahkan titik pada bola matanya. Setelah kejadian itu orang-orang baru

percaya dengan Zhāng Sēng Yóu dan tidak henti-henti kagum padanya.

Dari latar belakang peribahasa tersebut dapat diketahui bahwa peribahasa

tersebut menggunakan gaya bahasa kuāzhāng (夸张). Menurut (Huáng dan Liào,

1991:253) Kuāzhāng adalah gaya bahasa yang sengaja membesar-besarkan

ataupun mengecil-ngecilkan sebuah deskripsi terhadap orang, hewan maupun

benda.

Analisis Peribahasa

Makna konotasi dari chéngyǔ 画龙点睛 huà lóng diǎn jīng adalah

menambahkan sesuatu pada sebuah karya seni sehingga tampak lebih hidup.

Untuk membuat sebuah karya seni menjadi lebih hidup, diperlukan sentuhan

terakhir misalnya dengan memberikan titik di dalam bola mata pada lukisan naga

seperti yang diceritakan dalam latar belakang chéngyǔ 画龙点睛 huà lóng diǎn

jīng.

Contoh penggunaan didalam kalimat :

1. 文章的最后一段起了画龙点睛的作用。

Wénzhāng de zuìhòu yīduàn qǐle huàlóngdiǎnjīng de zuòyòng.

Paragraf terakhir dari artikel ini berfungsi sebagai sentuhan akhir.

Pada kalimat diatas penggunaan peribahasa 守株待兔 menunjukkan

bahwa peribahasa memiliki makna netral.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 57: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

43

2. 叶公好龙 yè gōng hào long

Makna konotasi : Ye Gong yang menggemari naga.

Makna denotasi : Mengaku menyukai tapi ketika menjadi nyata malah ketakutan

(ditujukan untuk orang yang suka membual).

Latar Belakang Peribahasa

Ada seseorang bernama Yè Gōng yang sangat menyukai naga. Pilar, tiang

dan jendela rumahnya diukir dengan ukiran naga, dimana-mana ada ukiran naga,

sepanjang hari hidup Yè Gōng hanya ada dalam dunia naga. Dia mengagumi naga

hingga lupa makan, jika ada orang dan topik diskusi yang membicarakan tentang

naga, ia akan berseri-seri kegirangan dan terus berbicara tiada henti-hentinya.

Naga dari langit yang mengetahui hal itu sangat terharu, kemudian turun

dari langit sampai rumah Yè Gōng untuk mengunjunginya. Yè Gōng yang

mengetahui naga yang sesungguhnya, raut wajahnya langsung berubah. Ia berlari

sambil berteriak: “naga datang, ini tidak bagus!”. Naga yang menjadi wakil untuk

bertemu dengannya terlihat kecewa. Dulu hobinya adalah naga palsu, ia takut jika

naga tersebut sungguhan.

Dari latar belakang peribahasa tersebut dapat diketahui bahwa peribahasa

tersebut menggunakan gaya bahasa kuāzhāng (夸张). Menurut (Huáng dan Liào,

1991:253) Kuāzhāng adalah gaya bahasa yang sengaja membesar-besarkan

ataupun mengecil-ngecilkan sebuah deskripsi terhadap orang, hewan maupun

benda.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 58: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

44

Analisis Peribahasa

Makna konotasi dari Chéngyǔ 叶公好龙 yè gōng hǎo lóng yaitu mengaku

menyukai sesuatu tetapi ketakutan apabila hal tersebut menjadi nyata. Chéngyǔ ini

menggunakan naga karena dalam masyarakat Tionghoa, naga digunakan sebagai

perlambang sesuatu yang mulia, agung dan indah. Naga identik dengan dewa dan

kekuatan. Naga yang memiliki perlambang sebagai sesuatu yang mulia dalam

chéngyǔ ini digunakan untuk menunjukkan orang yang suka membual atau omong

besar. Chéngyǔ ini memiliki fungsi sebagai sindiran yang ditunjukkan kepada

orang yang hanya membual tetapi pada kenyataanya ia tidak mengetahui apa-apa.

Contoh penggunaan didalam kalimat :

1. 他学习语文就是叶公好龙, 只在嘴上说说,并不真的喜欢.

Tā xuéxí yǔwén jiùshì yègōnghàolóng, zhǐ zài zuǐ shàng shuō shuō,

bìng bù zhēn de xǐhuān.

Dia mengatakan dia suka belajar bahasa Cina, tetapi hanya di mulut,

kenyataannya dia tidak suka.

Pada kalimat diatas penggunaan peribahasa 叶公好龙 menunjukkan

bahwa peribahasa memiliki makna negatif.

3. 车水马龙 chē shuǐ mǎ long

Makna Konotasi : Mobil seperti air mengalir, naga seperti kuda berbaris

Makna Denotasi : Keinginan atau cita-cita yang tidak pernah berhenti.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 59: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

45

Latar Belakang Peribahasa

Chéngyǔ ini berasal dari zaman dinasti Hàn Timur. Mǎ Shì, seorang anak

perempuan dari seorang jenderal terkenal berusia 13 tahun, terpilih untuk pergi ke

istana menjadi salah satu calon ratu. Mǎ Shì adalah seorang anak muda yang

sopan, periang, dan cerdas. Permaisuri sangat menyukainya. Ketika kaisar baru

ingin menyerahkan tahtanya, Mǎ Shì menjadi salah satu selir kesayanganya. Mǎ

Shì ingin mempunyai seorang anak, tapi para dewa tidak merestuinya. Maka Mǎ

Shì mengadopsi seorang anak laki laki yang kemudian menjadi kaisar Zhāng Dì,

sementara Mǎ Shì menjadi ratu permaisuri.

Tahun 76M, Zhāng Dì sedang mempersiapkan penganugerahan gelar

bangsawan kepada keluarga Mǎ Shì, menggolongkan mereka sesuai sistem lama

Dinasti Hàn. Akan tetapi Mǎ Shì tidak setuju dengan hal tersebut. Musim panas

berikutnya terjadi kemarau panjang. Orang-orang yang percaya takhayul meyakini

bahwa dewa marah karena kaisar tidak memberikan kepada keluarga ratu

permaisuri gelar bangsawan tahun sebelumnya. Sehingga beberapa pejabat resmi

mengungkit masalah ini lagi.

Ketika Mǎ Shì mendengarnya, dia sangat menentang ide tersebut dan

bersikeras melarangnya, dia mengeluarkan surat keputusan yang berbunyi “ siapa

yang mendukung ide memberikan keluargaku sebuah gelar kebangsawanan berarti

dia sedang mencoba memenangkan hatiku sehingga mereka bisa naik pangkat.

Saya adalah ibunda kaisar. Saya dan orang-orang yang melayani saya hidup dalam

kesederhanaan. Alasanya adalah agar kita bisa menjadi contoh orang banyak.

Awalnya saya berpikir kerabatku melakukan hal yang sama, tetapi mereka hidup

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 60: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

46

dalam kemewahan, dan kadang mentertawakan kesederhanaan saya. Beberapa hari

yang lalu saya melewati rumah orang tua saya, dan saya melihat banyak orang

keluar masuk, serta banyak kendaraan lalu lalang. Suasana sangat sibuk. Bahkan

baju pelayan orang tua saya lebih bagus dari pada baju kusir saya. Saya mengenal

keluarga saya dengan baik. Mereka hanya peduli bagaimana cara menikmati hidup,

serta tidak peduli dengan kesejahteraan orang banyak. Bagaimana saya setuju

membiarkan mereka dianugerahi gelar kebangsawanan?

Dari latar belakang peribahasa tersebut dapat diketahui bahwa peribahasa

tersebut menggunakan gaya bahasa bǐyù(比喻). Menurut (Huáng dan Liào,

1991:240), Gaya Bahasa bǐyù adalah gaya bahasa perumpamaan, menggunakan

objek yang berbeda tetapi memiliki kesamaan untuk menggambarkan ataupun

menjelaskan suatu objek. Dalam gaya bahasa perumpamaan, hal yang

dianalogikan disebut sebagai objek asli, sedangkan hal yang menganalogikan

disebut sebagai objek perumpamaan. Objek asli dan objek perumpamaan harus

memiliki karakter yang berbeda, dan memanfaatkan satu sisi yang sama dan

hampir sama dari kedua objek tersebut untuk diperumpamakan.

Analisis Peribahasa

车水马龙 chē shuǐ mǎ lóng menggunakan kuda dan naga sebagai

perumpamaan untuk membandingkan air yang mengalir dengan kendaraan yang

hilir mudik dan mengumpamakan kereta kuda yang berbaris seperti tubuh naga.

Kita mengetahui bahwa air yang mengalir akan terus mengalir tanpa hentinya, ini

sama dengan keadaan mobil di jalan raya pada saat jam kerja dimana mobil

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 61: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

47

hilirmudik tanpa hentinya. Mobil yang melaju tersebut juga kadang tampak saling

berhimpitan membentuk barisan panjang mirip tubuh naga. Dengan analogi

tersebut maka makna yang dimiliki chéngyǔ chē shuǐ mǎ lóng adalah makna

konotasi positif yaitu keinginan atau cita-cita yang tidak pernah berhenti. Chéngyǔ

chē shuǐ mǎ lóng berfungsi sebagai nasihat, digunakan sebagai nasihat yang

menunjukkan bahwa jika seseorang memiliki cita-cita ataupun keinginan harus

terus diperjuangkan.

Contoh penggunaan didalam kalimat :

1. 小朋友在车水马龙的大街上玩耍是很危险的。

xiǎopéngyǒu zài chēshuǐmǎlóng de dàjiē shàng wánshuǎ shì hěn

wéixiǎn de.

Berbahaya bagi anak-anak jika bermain dijalanan yang ramai.

Pada kalimat diatas penggunaan peribahasa 车水马龙 menunjukkan

bahwa peribahasa memiliki makna netral.

4.1.1.6 Ular(蛇)

Ular adalah hewan keenam dalam astrologi tionghoa. Dalam mitologi

tionghoa, ular adalah lambang kemisteriusan. Ia sulit ditebak, dingin, pendiam,

dan cenderung mewakili unsur jahat. Namun begitu, ular juga dianggap bijaksana

dan berbaik hati.

1. 画蛇添足 huà shé tiān zú

Makna konotasi : Melukis ular dengan menambahkan kaki

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 62: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

48

Makna denotasi : Menambahkan sesuatu yang berlebihan sehingga efeknya tidak

baik.

Latar Belakang Peribahasa

Ada seseorang dari negara Chǔ yang suka membawa teko yang berisi arak

saat melakukan sembahyang kepada leluhur. Ada beberapa orang, tetapi yang

membawa teko berisi arak hanya satu orang, jumlahnya terlalu sedikit. Jika setiap

orang meminum sedikit, semua orang tidak dapat menambah minuman, lalu jika

setiap orang dituangkan minum tentu masih kurang. Lalu siapa yang harus minum?

Pada saat itu, ada seseorang yang mengusulkan: “setiap orang melukis seekor ular,

siapa yang terlebih dahulu selesai melukis, orang tersebut yang akan meminum

arak”. Semua orang merasa jika usulan tersebut bagus dan akhirnya sepakat untuk

melakukannya.

Di antara orang-orang tersebut ada satu orang yang melukis paling cepat,

hanya sebentar langsung jadi. Orang tersebut kemudian mempunyai ide untuk

membawa pulang satu teko sekaligus, bersiap menikmati satu-satunya teko berisi

arak terbaik. Saat itu, ia melihat temannya yang lain belum selesai melukis. Dia

lalu mempunyai ide yang cerdik, yaitu menambahkan kaki pada lukisannya yang

sudah jadi. Sambil menunggu temannya selesai ia menambahkan empat kaki pada

lukisan ular yang ia buat. Setelah itu, ada satu orang lagi yang sudah selesai

melukis, orang tersebut merebut teko yang berisi arak dan berkata: “ular itu tidak

memiliki kaki, lukisanmu mempunyai empat kaki, ini tidak bisa disebut ular dan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 63: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

49

kamu juga tidak boleh meminum arak ini!”. Akhirnya orang itu tidak mempunyai

alasan dan kepercayaan diri untuk meminum arak tersebut.

Dari latar belakang peribahasa tersebut dapat diketahui bahwa peribahasa

tersebut menggunakan gaya bahasa kuāzhāng (夸张). Menurut (Huáng dan

Liào, 1991:253) Kuāzhāng adalah gaya bahasa yang sengaja membesar-besarkan

ataupun mengecil-ngecilkan sebuah deskripsi terhadap orang, hewan maupun

benda.

Analisis peribahasa

Makna konotasi dari chéngyǔ 画蛇添足 huà shé tiān zú ini yaitu

menambahkan sesuatu secara berlebihan sehingga efeknya tidak baik. Melukis

ular dengan menambahkan kaki merupakan hal yang berlebihan dan melebihi apa

yang diperlukan, dengan demikian akan merusak lukisan ular yang seharusnya

sudah sempurna jika tidak ditambahkan kaki. Chéngyǔ ini memiliki makna

konotasi negatif karena menunjukkan sifat yang berlebih-lebihan dengan

menempatkan atau menambahkan sesuatu yang tidak pada tempatnya. Setiap hal

yang kita lakukan seharusnya sesuai dengan kenyataan sehingga tidak akan

merugikan diri sendiri.

Contoh penggunaan didalam kalimat :

1. 他本来就很罗嗦,画蛇添足也非意。

Tā běnlái jiù hěn luō suo, huàshétiānzú yě fēi yìwài.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 64: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

50

Dia pria yang banyak bicara, dan bukan kebetulan kalau dia

memperburuk keadaan.

Pada kalimat diatas penggunaan peribahasa 画蛇添足 menunjukkan bahwa

peribahasa memiliki makna negatif.

2. 杯弓蛇影 bēi gōng shé yǐng

Makna Konotasi : Bayangan busur dalam cangkir arak yang disangka ular.

Makna Denotasi : Mengalami ketakutan yang berlebihan atau paranoid.

Latar Belakang Peribahasa

Pada zaman dinasti Jìn (265-420) ada seseorang yang bernama Yuè Guǎng.

Dia sering mengundang teman datang kerumahnya untuk meminum arak. Suatu

waktu, bayangan busur yang menggantung di atas tembok rumahnya memantul ke

dalam gelas berisi arak yang diberikan kepada teman Yuè Guǎng. Saat akan

meminum arak tersebut, tiba-tiba temannya merasa di tengah gelasnya terdapat

seekor ular. Oleh karena itu, teman Yuè Guǎng merasa sangat ketakutan,

selanjutnya jatuh sakit. Setelah mengetahui hal tersebut, Yuè Guǎng ingin

mengajak temannya datang lagi untuk minum arak di rumahnya. Saat bertemu

dalam perjamuan berikutnya, Yuè Guǎng berkata kepada tamunya: “sebenarnya

yang kamu lihat di dalam gelas bukan ular, hanya bayangan sebuah busur yang

menggantung di atas tembok itu.” Setelah mendengar penjelasan dari Yuè Guǎng

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 65: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

51

kekhawatiran tamu tersebut tiba-tiba menghilang, kemudian sakitnya seketika

sembuh.

Dari latar belakang peribahasa tersebut dapat diketahui bahwa peribahasa

tersebut menggunakan gaya bahasa kuāzhāng(夸张) . Menurut (Huáng dan

Liào, 1991:253) Kuāzhāng adalah gaya bahasa yang sengaja membesar-besarkan

ataupun mengecil-ngecilkan sebuah deskripsi terhadap orang, hewan maupun

benda.

Analisis Peribahasa

Makna Konotasi Chéngyǔ 杯弓蛇影 bēi gōng shé yǐng adalah ketakutan

yang berlebihan atau paranoid. Ketakutan merupakan rasa gelisah dan khawatir

yang diakibatkan oleh suatu hal. Chéngyǔ ini menggunakan ular karena ular

adalah lambang dari kejahatan dan roh jahat. Dalam dongeng di atas dijelaskan

bahwa Yuè Guǎng takut dengan bayangan busur yang menggantung di atas

tembok, lalu memantul ke dalam cangkir arak yang akan ia minum membentuk

bayangan ular yang bergerak-gerak. Setelah meminum araknya, Yuè Guǎng

berfikir ular tersebut masuk ke dalam perutnya dan hidup di dalam tubuhnya,

sehingga ia terus menerus memikirkan kejadian tersebut yang mengakibatkan ia

jatuh sakit. Chéngyǔ ini digunakan untuk menunjukkan seseorang yang bergelut

dengan kekhawatiran atau ketakutan yang dibayang-bayangkannya sehingga

mengakibatkan kesehatan mentalnya terganggu.

Contoh penggunaan didalam kalimat :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 66: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

52

1. 黑夜走路,千万别杯弓蛇影,那样只会自己吓自己。

Hēiyè zǒulù, qiān wàn bié bēigōngshéyǐng, nàyàng zhǐ huì zìjǐ xià zìjǐ

Ketika Anda berjalan dalam kegelapan, jangan takut pada diri Anda

sendiri.

Pada kalimat diatas penggunaan peribahasa 杯弓蛇影 menunjukkan bahwa

peribahasa memiliki makna positif.

4.1.1.7 Kuda (马)

Kuda adalah hewan ketujuh dalam astrologi tionghoa. Bagi masyarakat

tionghoa, kuda termasuk salah satu dari tujuh kekayaan budhisme. Kuda

melambangkan kecepatan, kekuatan dan ketekunan.

1. 老马识途 lǎo mǎ shí tú

Makna konotasi : Kuda tua yang mengetahui jalan.

Makna denotasi : Orang yang berpengalaman tau cara mengatasi sesuatu.

Latar Belakang Peribahasa

Peribahasa ini diambil berdasarkan kisah dari Periode Musim Semi dan

Gugur (770 SM - 476 SM) di Tiongkok, ketika itu berbagai negara kecil saling

bertikai demi kekuasaan. Ada sebuah negara bernama Yān (燕) yang diserbu oleh

suku nomaden dari utara yang dikenal sebagai Shān Róng (山戎), negara Yān

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 67: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

53

meminta bantuan dari negara Qí yang lebih makmur. Qí Huán gōng (齐桓公),

Raja Qí memimpin pasukannya untuk membela negara Yān. Ia ditemani oleh

Perdana Menterinya, Guǎn Zhòng (管仲) dalam misi tersebut.

Gerakan itu dimulai pada musim semi dan berlangsung hingga musim

dingin. Setelah pertempuran yang panjangan itu, akhirnya tentara Qí menang.

Ketika mereka hendak pulang, tentara Qí tidak lagi mengenal jalan kampung

halamannya. Mereka tidak bisa menemukan jalan pulang, dalam kebingungan,

Guǎn Zhòng maju menghadap raja, dan berkata, “Ketika seekor anjing

meninggalkan rumah, ia selalu bisa menemukan jalan pulang. Saya percaya kuda

juga memiliki kemampuan yang sama. Mari kita menggunakan kuda tua untuk

memimpin jalan.”

Raja menerima gagasan tersebut, dan beberapa kuda tua yang dilepaskan

dan dibiarkan berjalan di depan tentara, yang akhirnya membawa mereka pulang.

Dari latar belakang peribahasa tersebut dapat diketahui bahwa peribahasa

tersebut menggunakan gaya bahasa bǐnǐ(比拟). Menurut (Huáng dan Liào,

1991:266), gaya bahasa Páibǐ adalah gaya bahasa yang menggunakan struktur kata

dan kalimat yang sama atau hampir sama, jumlah yang sama dan merupakan dua

kalimat pendek yang mempunyai ikatan erat dalam arti kalimat tersebut.

Analisis Peribahasa

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 68: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

54

Makna konotasi dari chéngyǔ 老马识途 lǎo mǎ shí tú yaitu orang yang

berpengalaman tahu cara untuk menangani sesuatu. Didalam latar belakang

peribahasa 老马识途 lǎo mǎ shí tú di ceritakan bahwa raja dan pasukan tentara Qi

tidak lagi mengingat jalan menuju kampung halamannya, akhirnya mereka

menggunakan kuda tua untuk memimpin jalan karena mereka percaya ketika

seekor kuda meninggalkan rumah maka ia selalu bisa menemukan jalan pulang. ch

éngyǔ 老马识途 lǎo mǎ shí tú mempunyai makna konotasi positif karena

menggambarkan orang yang berpengalaman akan mudah dalam mengatasi

masalah, yang memperlihatkan pengalaman yang sudah dilalui sebagai pemimpin

menuju kesuksesan.

Contoh penggunaan didalam kalimat :

1. 工作中老马识途之人的指导必不可少。

Gōngzuò zhōng lǎo mǎshítú zhī rén de zhǐdǎo bì bùkě shǎo.

Bimbingan orang yang berwawasan di tempat kerja adalah hal yang

sangat penting.

Pada kalimat diatas penggunaan peribahasa 老马识途 menunjukkan bahwa

peribahasa memiliki makna positif.

2. 指鹿为马 zhǐ lù wéi mǎ

Makna konotasi : Membuat rusa tampak seperti kuda.

Makna denotasi : Dengan sengaja melakukan penggambaran yang keliru.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 69: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

55

Latar Belakang Peribahasa

Pada zaman Dinasti Qín (255-222 SM) ada seorang raja yang baru dilantik,

bernama Hú Hài (胡亥). Ia menjadi raja menggantikan ayahnya, Raja Qín Shǐ

Huáng, yang baru meninggal dunia. Hú Hài (胡亥) dalam sejarah Dinasti Qín juga

disebut sebagai Raja Qín Èr Shì. Raja Èr Shì adalah seorang raja yang belum

memiliki banyak pengalaman dan pengetahuan. Sejak kecil ia di bawah bimbingan

dan pengajaran Zhào Gāo (赵高). Maka, begitu Raja Qín Shǐ Huáng meninggal

dunia, Zhào Gāo-lah yang diandalkan oleh Raja Èr Shì untuk membantunya,

sehingga tanpa sadar sebenarnya ia sudah dikuasai oleh Zhào Gāo.

Pada suatu hari, Zhào Gāo menggiring seekor rusa jantan yang besar. Di

leher rusa itu tergantung sebuah lonceng. Di punggung rusa itu diletakkan sebuah

pelana. Rusa itu didandani sedemikian rupa agar mirip seekor kuda. Tetapi rusa

tetaplah rusa, bukan kuda, sehingga ketika Zhào Gāo menggiring rusa itu seperti

menggiring seekor kuda masuk dalam istana, Raja Qín Èr Shì dan para menterinya

pun tertawa terkekeh-kekeh.

Melihat semua orang tertawa Zhào Gāo dengan serius berkata, “Tutup

mulut kalian semua!” Aku sudah bersusah payah mencari kuda sebagus ini. Kuda

ini larinya sangat kencang dan tenaganya sangat kuat. Aku membawa kuda ini

secara khusus untuk dipersembahkan kepada baginda raja.” Semua orang yang ada

di situ malah tertawa karena berpikir Zhào Gāo sedang bergurau. Raja Qín Èr Shì

pun sambil tertawa berkata, “Zhào Gāo, kamu sangat pintar bergurau dan sangat

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 70: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

56

humoris, hebat hebat.” Zhào Gāo lalu marah dan berkata keras, “Aku tidak

bergurau dalam hal ini. Secara khusus, aku mencari kuda terbaik yang kuat dan

mampu berlari kencang. Lihatlah pelana dan lonceng di lehernya, semuanya

membuktikan bahwa ini kuda. Coba, siapa yang berani mengatakan bahwa ini

bukan kuda?” Hampir semua menteri menjadi takut karena tahu Zhào Gāo sangat

berpengaruh dan mampu mengambil keputusan yang membahayakan mereka.

Mereka pun berkata, “Benar, itu kuda. Kalau bukan, maka tidak mungkin ada

lonceng di leher dan pelana di punggungnya.”

Sementara para menteri lainnya tidak ada yang berani lagi tertawa.

Keadaan pun begitu tegang saat itu. Akan tetapi, ada seorang menteri yang tidak

suka dengan gurauan semacam ini. Menteri itu berkata, “Kamu jangan bergurau

seperti ini dan jangan bilang ini kuda. Orang bodoh pun tahu kalau ini rusa jantan

dan bukannya kuda.” Wajah Zhào Gāo merah memendam amarah dan berkata,

“Kamu sudah berbuat kesalahan besar.” Setelah itu ia membawa rusa tersebut

meninggalkan istana. Keesokan harinya, di lapangan yang setiap hari biasa

dikunjungi rakyat, di tiang gantungan tergantung tubuh menteri yang mengatakan

bahwa itu rusa dan bukan kuda.

Melihat itu, para menteri lain menjadi takut terhadap Zhào Gāo yang

punya pengaruh paling besar dalam kerajaan. Raja pun mulai takut. Semua rakyat

pun takut. Itulah saat dimulainya pemberontakan yang dipimpin oleh Zhào Gāo.

Itulah saat-saat terakhir zaman Dinasti Qín. Zhào Gāo-lah orang yang mengakhiri

zaman Dinasti Qín. Raja Qín Èr Shì melakukan kesalahan fatal karena

mempercayainya seratus persen. Semua tugas penting, keputusan penting, dan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 71: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

57

semua yang berhubungan dengan rakyat ditugaskan kepada Zhào Gāo. Karena

kepercayaan penuh yang diberikan kepada Zhào gāo itulah yang mengakhiri

kekuasaan dan hidup Raja Qín Èr Shì.

Dari latar belakang peribahasa tersebut dapat diketahui bahwa peribahasa

tersebut menggunakan gaya bahasa kuāzhāng(夸张) . Menurut (Huáng dan

Liào, 1991:253) Kuāzhāng adalah gaya bahasa yang sengaja membesar-besarkan

ataupun mengecil-ngecilkan sebuah deskripsi terhadap orang, hewan maupun

benda.

Analisis Peribahasa

Chéngyǔ 指鹿为马 zhǐ lù wéi mǎ memiliki makna denotasi, membuat rusa

terlihat seperti kuda, makna konotasinya yaitu dengan sengaja melakukan

penggambaran yang keliru. Menggunakan rusa dan kuda karena kedua hewan

memiliki kesamaan yaitu kencang saat berlari, namun rusa tetaplah rusa, meskipun

didandani seperti kuda, ia tetaplah rusa. Chéngyǔ 指鹿为马 zhǐ lù wéi mǎ

menunjukkan makna konotasi negatif, menggambarkan sifat yang suka berdusta

mengatakan hal baik menjadi buruk, dan yang buruk menjadi baik, dengan kata

lain memutar balikkan fakta yang sebenarnya.

Contoh penggunaan didalam kalimat :

1. 他是指鹿为马的人,现在没有相信他呢。

Tā shì zhǐlùwéimǎ de rén, xiànzài méiyǒu xiāngxìn tā ne

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 72: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

58

Dia adalah orang yang sengaja melakukan penggambaran yang salah,

sekarang tidak ada orang yang percaya padanya.

Pada kalimat diatas penggunaan peribahasa 指鹿为马 menunjukkan bahwa

peribahasa memiliki makna negatif.

3. 走马看花 zǒu mǎ kàn huā

Makna konotasi : sambil menunggang kuda, melihat-lihat bunga.

Makna kenotasi : Melihat atau menilai sesuatu dengan tergesa-gesa.

Latar Belakang Peribahasa

Mèng Jiāo adalah seorang penulis puisi terkenal pada zaman dinasti Táng.

Dia lahir di keluarga yang miskin, dari kecil dilatih untuk menjadi terbiasa rajin

belajar, ia unggul dalam pelajaran dan sikapnya baik, bakatnya luar biasa, tetapi

karir birokratnya tidak lancar. Sejak usia muda sampai usia 30 tahun ia beberapa

kali mengikuti ujian kekaisaran tapi semuanya gagal di permulaan. Meskipun

Mèng Jiāo kecewa karena miskin, seluruh keluarganya tetap mendukungnya. Ia

memiliki sifat yang jujur dan lurus, ia tidak setuju jika harus menyenangkan orang

penting dan berkuasa. Dia mempunyai ketetapan hati untuk belajar dengan rajin

dan bekerja tak kenal lelah, ia belajar dan benar- benar menggunakan

kemampuannya untuk masuk ke dalam kerajaan.

Setelah itu, Mèng Jiāo pergi ke ibukota untuk menghadiri sekali lagi ujian

yang diadakan oleh kerajaan. Dalam kesempatan kali ini ia akhirnya lulus ujian,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 73: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

59

tetapi usianya saat itu sudah 46 tahun. Setelah melewati proses perjuangan selama

kurang lebih sepuluh tahun, akhirnya keinginannya terkabul, Mèng Jiāo sangat

senang. Ia mengenakan baju baru, ia memakai baju warna terang dan membawa

bunga berwarna merah, menaiki kuda yang tinggi dan besar, berkeliling di dalam

kota Chángān sepuasnya. Setelah lulus dari ujian yang diadakan oleh istana ia

merasa sangat senang kemudian meluapkan kegembiraannya lewat sebuah puisi

terkenal berjudul 《登科后 dēng kē hòu》.

Gelisah tempo hari gemertak di sela gigi tidak usah diungkit

Pagi ini lepas kendali pikiran mengapung tak bertepi,

Angin musim semi meniup hati angkuh tapak kuda melesat pergi

Satu hari mata menyapu seluruh bunga Chángān.

Makna puisi di atas adalah melewati kemiskinan dan hidup sangat sengsara

tidak berarti ia tidak bisa mendapatkan kedudukan terhormat, hari itu Mèng Jiāo

lulus dari ujian negara, ia menikmati suasana angin berhembus, merasa sangat

tenang dan lega hati, tidak memikirkan apapun. Ia menaiki kuda secepat kilat

menikmati angin musim semi dengan perasaan gembira, hari itu ia menikmati

seluruh pemandangan indah kota Chángān. Dari penggalan puisi Mèng Jiāo “春

风得意马蹄疾,一日看尽长安花”ini yang kemudian dijadikan peribahasa yang

terkenal sampai sekarang yaitu “走马看花”.

Dari latar belakang peribahasa tersebut dapat diketahui bahwa peribahasa

tersebut menggunakan gaya bahasa tònggǎn (痛感). Menurut (Huáng dan Liào,

1991:283), gaya bahasa tònggǎn adalah gaya bahasa yang menyatakan suatu hal

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 74: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

60

atau kejadian yang berhubungan dengan suatu indera untuk dikenakan pada indera

lain.

Analisis peribahasa

Chéngyǔ “走马看花 zǒu mǎ kàn huā”berasal dari penggalan puisi pada

zaman dinasti Táng karangan Mèng Jiāo yang kemudian dikenal orang-orang

secara luas hingga sekarang. 走马看花 zǒu mǎ kàn huā memiliki makna denotasi,

sambil menunggang kuda, melihat-lihat bunga. Makna konotasi dari chéngyǔ ini

adalah melihat atau menilai sesuatu dengan tergesa-gesa. Menunggang kuda

sambil melihat-lihat bunga itu bukanlah cara yang bagus. Yang harus dilakukan

adalah melihat bunganya lebih dekat, karena dengan lebih dekat dapat melihat

secara jelas bentuk dan rupa bunga yang nan indah itu. Peribahasa ini

menceritakan bahwa memutuskan atau melakukan sesuatu tanpa melakukan

pengecekan terlebih dahulu akan mendapatkan hasil yang fatal.

Contoh penggunaan didalam kalimat :

1. 我想要了解得很仔细,走马看花的方法是行不通的。

Wǒ xiǎng yào liǎojiě dé hěn zǐxì, zǒumǎkànhuā de fāngfǎ shì xíng

bùtōng de.

Saya ingin lebih teliti dan memahami, melihat suatu metode dengan

tergesa-gesa berakibat tidak mengetahui dengan baik.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 75: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

61

Pada kalimat diatas penggunaan peribahasa 走马看花 menunjukkan

bahwa peribahasa memiliki makna positif.

4.1.1.8 Kambing (羊)

Kambing adalah hewan kedelapan dalam astrologi tionghoa. Kambing

adalah hewan yang hidupnya berkelompok, seekor kambing biasanya sangat setia

pada kelompoknya. Masyarakat tionghoa menggunakan kambing sebagai lambang

kesetiaan

1. 亡羊补牢 wáng yáng bǔ láo

Makna konotasi : Kehilangan kambing kemudian langsung memperbaiki

kandang.

Makna denotasi : Jika ada suatu masalah sekecil apapun selesaikan saat itu juga,

jangan menunggu masalahnya berkembang jadi lebih berat

dan kompleks baru kita mulai mengatasinya.

Latar Belakang Peribahasa

Pada zaman dahulu, ada seorang yang memelihara kambing , ia memiliki

satu kandang kambing. Suatu pagi, dia menyadari jika kambingnya berkurang satu

ekor, setelah diperiksa dan diteliti, sebenarnya kandang kambing tersebut rusak

dan ada lubangnya, di malam hari serigala menyusup masuk ke dalam, membawa

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 76: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

62

pergi satu ekor kambing. Tetangganya memberikan nasehat dan berkata: “segera

perbaiki kandang kambingmu, tutup bagian yang berlubang!”orang itu tidak setuju

dan tidak menerima nasihat tetangganya , ia menjawab: “kambing sudah terlanjur

hilang, untuk apa membetulkan kandang!.”

Pagi berikutnya, dia menyadari kambingnya berkurang lagi satu ekor.

Tadinya serigala masuk lewat tengah lubang, membawa pergi satu ekor kambing.

Dia merasa sangat menyesal karena kemarin tidak mendengarkan nasihat dari

tetangganya, lebih baik segera menutup lubang, memperbaiki kandang kambing.

Mulai sekarang, serigala tidak bisa lagi masuk ke dalam kandang kambing untuk

mencuri kambing.

Dari latar belakang peribahasa tersebut dapat diketahui bahwa peribahasa

tersebut menggunakan gaya bahasa jièdài(借代). Menurut (Huáng dan Liào

1991:248), gaya bahasa jièdài adalah gaya bahasa yang tidak langsung

menyebutkan nama ataupun objek yang dimaksud, melainkan meminjam nama-

nama yang berhubungan erat dengan hal tersebut untuk menggantikannya

Analisis Peribahasa

Makna konotasi yang terkandung dalam chéngyǔ 亡羊补牢 wáng yang bǔ

láo adalah jika ada suatu masalah sekecil apapun selesaikan saat itu juga, jangan

menunggu masalahnya berkembang jadi lebih berat dan kompleks baru kita mulai

mengatasinya. Kandang yang rusak dalam chéngyǔ 亡羊补牢 tersebut diibaratkan

sebagai suatu masalah yang harus cepat diselesaikan atau dapat pula diibaratkan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 77: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

63

sebagai kekurangan yang dimiliki setiap orang yang harus diperbaiki untuk

meningkatkan kualitas diri seseorang.

Contoh penggunaan didalam kalimat :

1. 你现在亡羊补牢,还不算太晚。

Nǐ xiànzài wángyángbǔláo, hái bù suàn tài wǎn.

Belum terlambat bagi anda untuk memperbaikinya sekarang.

Pada kalimat diatas penggunaan peribahasa 亡羊补牢 menunjukkan

bahwa peribahasa memiliki makna positif.

4.1.1.9 Monyet (猴)

Monyet adalah hewan kesembilan dalam astrologi tionghoa. Monyet

adalah salah satu binatang yang memiliki kepandaian dan kecerdasan tinggi.

Orang yang lahir dibawah naungan shio diyakini akan mewarisi kecerdasan dan

kecerdikan sang monyet.

1. 杀鸡吓猴 (Shā jī xià hóu)

Makna denotasi : bunuh ayam untuk menakuti monyet.

Makna konotasi : memperingatkan orang lain dengan menghukum satu orang.

Latar belakang peribahasa

Di tempat permainan monyet, ada seekor monyet yang baru berlatih.

Monyet itu begitu pandai sehingga dia bisa menari ketika dia mendengar suara

drum dan membalikkan beban ketika dia mendengar suara gong, tetapi dia tidak

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 78: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

64

mau mendengarkan tuannya yang baru. Raja monyet mencari cara untuk bermain,

Dia menangkap ayam dan memukul drum dan gong. Bagaimana bisa ayam itu

bertindak? Dia begitu ketakutan oleh suara drum dan gong, ayam itu jongkok di

tanah dan tidak berani bergerak. Raja Monyet mengambil pisau dan membunuh

ayam itu. Hal tersebut membuat monyet tadi ketakutan, Begitu raja memainkan

drum monyet, monyet itu menari dengan tergesa-gesa, dan begitu raja memainkan

gong, monyet itu dengan cepat membalikkan barang.

Dari latar belakang peribahasa tersebut dapat diketahui bahwa peribahasa

tersebut menggunakan gaya bahasa bǐyù(比喻). Menurut (Huáng dan Liào,

1991:240), Gaya Bahasa bǐyù adalah gaya bahasa perumpamaan, menggunakan

objek yang berbeda tetapi memiliki kesamaan untuk menggambarkan ataupun

menjelaskan suatu objek. Dalam gaya bahasa perumpamaan, hal yang

dianalogikan disebut sebagai objek asli, sedangkan hal yang menganalogikan

disebut sebagai objek perumpamaan. Objek asli dan objek perumpamaan harus

memiliki karakter yang berbeda, dan memanfaatkan satu sisi yang sama dan

hampir sama dari kedua objek tersebut untuk diperumpamakan.

Analisis peribahasa

Makna konotasi dari peribahasa 杀 鸡 吓 猴 Shā jī xià hóu adalah

memperingatkan orang lain dengan menghukum satu orang. Seperti latar belakang

peribahasa diatas raja monyet membunuh ayam untuk menakuti si monyet yang

tidak mau mendengarkan perintahnya. Sama seperti orang yang dengan sengaja

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 79: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

65

memberikan hukuman kepada seseorang untuk memberi peringatan kepada orang

lain agar tidak melakukan hal yang sama.

Contoh penggunaan didalam kalimat :

1. 他刚才的做法纯粹是杀鸡吓猴,做给我们看的。

Tā gāngcái de zuòfǎ chúncuì shì shā jī xià hóu, zuò gěi wǒmen kàn de.

Yang dia lakukan barusan adalah memperingatkan orang lain dengan

menghukum satu orang dan menunjukkan pada kami.

Pada kalimat diatas penggunaan peribahasa 杀鸡吓猴 menunjukkan bahwa

peribahasa memiliki makna negatif.

4.1.1.10 Ayam (鸡)

Ayam adalah hewan kesepuluh dalam astrologi tionghoa. Ayam dianggap

sebagai lambang utama unsur Yang dan orang tionghoa percaya bahwa ayam

merupakan simbol kebajikan. Mahkota atau jengger di kepala ayam

melambangkan semangat intelektual dan kepercayaan diri; taji dikakinya

merefleksikan ketangkasan, keberanian dan keteguhan hati; kokoknya setiap fajar

melambangkan sifat dapat dipercaya. Orang tionghoa percaya bahwa gambar

ayam berwarna merah di rumah atau di tempat kerja merupakan pelindung dari api.

1. 闻鸡起舞 wén jī qǐ wǔ

Makna konotasi : memulai aktivitas setelah ayam jantan mulai berkokok.

Makna denotasi : Bersungguh-sungguh dalam belajar.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 80: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

66

Latar Belakang Peribahasa

Pada masa dinasti Jìn timur, terjadi kekacauan sosial, negara berada dalam

keadaan genting. Ada seorang pemuda yang bernama ZǔTì, dan teman baiknya

Liú Kūn yang tinggal bersama. Menghadapi keadaan sosial yang suram, mereka

sangat cemas, sedih dan marah. Pada suatu malam Zǔ Tì membolak-balik badan

karena tidak bisa tidur, kemampuan apa yang bisa ia lakukan untuk membela dan

menata kembali negara?. Tepat tengah malam, dia mendengar ayam yang

berkokok, membuatnya memperoleh inspirasi, ia membulatkan tekad akan

menggunakan seluruh kemampuannya untuk membalas budi pada negara. Oleh

karena itu, ia mendorong Liú Kūn untuk bangun, dua orang tersebut bangun

mengacung-ngacungkan pedang untuk berlatih seni berperang. Sejak saat itu,

tidak peduli apapun dan bagaimanapun, misalnya malam musim dingin atau panas

yang sangat menyengat, mereka akan bangun berlatih perang saat mendengar

ayam berkokok, mereka berdua memiliki kemampuan berperang yang sangat

tinggi. Setelah itu, Zǔ Tì menjadi jenderal perang, dia adalah tentara yang disiplin,

keras dan tegas berani dalam bertempur, tidak sedikit kemenangan yang diperole

dalam berperang dan sangat berjasa dalam pertempuran, oleh karena itu ia

memperoleh dukungan dan kuasa dari rakyat.

Dari latar belakang peribahasa tersebut dapat diketahui bahwa peribahasa

tersebut menggunakan gaya bahasa Páibǐ(排比). Menurut (Huáng dan Liào,

1991:266), gaya bahasa Páibǐ adalah gaya bahasa yang menggunakan struktur kata

dan kalimat yang sama atau hampir sama, jumlah yang sama dan merupakan dua

kalimat pendek yang mempunyai ikatan erat dalam arti kalimat tersebut.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 81: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

67

Analisis Peribahasa

Makna denotasi chéngyǔ 闻鸡起舞 wén jī qǐ wǔ adalah memulai aktivitas

setelah ayam jantan mulai berkokok. Makna konotasi dari chéngyǔ 闻鸡起舞 wén

jī qǐ wǔ adalah bersungguh-sungguh dalam belajar. Menurut kepercayaan

masyarakat tionghoa, kokok ayam jantan pada pagi hari bisa mengusir roh-roh

jahat. 闻鸡起舞 wén jī qǐ wǔ menunjukkan makna konotasi positif, dari cerita

sejarah yang dijabarkan diatas chéngyǔ 闻鸡起舞 wén jī qǐ wǔ digunakan untuk

menngambarkan orang yang rajin dan bersungguh-sungguh dalam mewujudkan

cita-cita atau keinginannya.

Contoh penggunaan didalam kalimat :

1. 他有闻鸡起舞的精神,所以他进步快。

Tā yǒu wénjīqǐwǔ de jīngshén, suǒyǐ tā jìnbù kuài.

Dia bersungguh-sungguh dalam belajar, maka dari itu kemajuannya

cepat.

Pada kalimat diatas penggunaan peribahasa 闻鸡起舞 menunjukkan

bahwa peribahasa memiliki makna positif.

2. 鸡犬不宁 jī quǎn bù níng

Makna konotasi : Ayam dan anjingpun tidak pernah tentram.

Makna denotasi : Terjadi kekacauan dan kekalutan yang hebat.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 82: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

68

Latar Belakang Peribahasa

Pada tahun 805, seorang penulis terkenal bernama Liǔ Zōng Yuán, ia

merupakan ahli filsafat dan seorang penulis puisi terkenal, saat menjabat sebagai

menteri ia berjanji untuk mengurus daerah di Yǒng Zhōu. Lalu dia merasa muak

dan benci sekali terhadap hukum istana kekaisaran karena menguras keringat

rakyat dengan cara kerja rodi. Ia kemudian menulis sebuah prosa yang berisi

kritikan《捕蛇者说》. karya terkenal ini tersebar luas kemudian digunakan untuk

menyampaikan protes terhadap pejabat pemerintahan. Beberapa buruh kasar yang

datang ke dalam istana kemudian berteriak keras membuat orang desa yang ada di

sekitar tidak hanya terkejut tapi mulai takut, kejadian itu kemudian dijadikan

peribahasa yang memiliki arti berhubung ayam dan anjing yang tidak pernah

tentram.

Dari latar belakang peribahasa tersebut dapat diketahui bahwa peribahasa

tersebut menggunakan gaya bahasa kuāzhāng(夸张). Menurut (Huáng dan Liào,

1991:253) Kuāzhāng adalah gaya bahasa yang sengaja membesar-besarkan

ataupun mengecil-ngecilkan sebuah deskripsi terhadap orang, hewan maupun

benda.

Analisis Peribahasa

Makna denotasi Chéngyǔ 鸡犬不宁 jī quǎn bù níng adalah ayam dan

anjing pun tidak pernah tentram. Makna konotasi dari chéngyǔ ini adalah terjadi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 83: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

69

kekacauan dan kekalutan yang hebat. Peribahasa ini menggunakan anjing dan

ayam karena anjing merupakan binatang yang digunakan sebagai simbol orang

yang jahat sedangkan ayam merupakan binatang yang digunakan sebagai simbol

keberuntungan.

Contoh penggunaan didalam kalimat :

1. 这个小偷吧山村搞得鸡犬不宁。

Zhège xiǎotōu ba shāncūn gǎo dé jīquǎnbùníng.

Pencuri ini yang membuat desa di pegunungan menjadi kacau.

Pada kalimat diatas penggunaan peribahasa 鸡犬不宁 menunjukkan bahwa

peribahasa memiliki makna negatif.

4.1.1.11 Anjing (狗)

Anjing adalah hewan kesebelas dalam astrologi tionghoa. Anjing

merupakan sahabat bagi manusia. Masyarakat tionghoa percaya bahwa anjing

adalah lambang keadilan dan kasih sayang. Anjing dianggap sebagai shio

terpandai kedua setelah monyet.

1. 兔死狗烹 Tù sǐ gǒu pēng

Makna denotasi : Kelinci itu mati dan anjing itu dimasak

Makna konotasi : ketika ada sesuatu yang harus dilakukan, dan itu ditinggalkan

setelah itu selesai.

Latar Belakang Peribahasa

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 84: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

70

Selama musim semi dan musim gugur, sering terjadi perselisihan antara

Wu Yue. Pada 497 SM, Wu mengalahkan kekaisaran Vietnam. Raja Yue berusaha

menyerah kepada Wu, dan pergi ke Wu untuk menjadi pelayan Wu. Dengan

bantuan dokter Fan Li, raja Yue Gou akhirnya menipu kepercayaan Fu Fu dan

dibebaskan ke China setelah tiga tahun. Agar tidak melupakan penghinaan

nasional, Gou Jian tidur di kayu bakar setiap malam. Dia juga menggantung

kandung empedu di mana dia duduk. Dia harus mencicipi empedu pahit sebelum

makan setiap hari. Setelah sepuluh tahun berjuang, Yue akhirnya mengalahkan

kerajaan Wu.

Dari latar belakang peribahasa tersebut dapat diketahui bahwa peribahasa

tersebut menggunakan gaya bahasa fǎnyǔ (反语). Menurut (Huáng dan Liào,

1991:258) fǎnyǔ merupakan suatu acuan yang ingin mengatakan sesuatu dengan

makna atau maksud berlainan dari apa yang terkandung dalam rangkaian katanya.

fǎnyǔ adalah gaya bahasa yang bermakna tidak sebenarnya dengan tujuan untuk

menyindir.

Analisis Peribahasa

Ketika kelinci itu mati, anjing pemburu itu tidak berguna, jadi anjing

pemburu itu dimasak. Para penguasa membunuh para pahlawan. Peribahasa 兔死

狗烹 tù sǐ gǒu pēng menunjukkan kejahatan orang-orang yang setelah memiliki

kekuasaaan dan tidak lagi mengingat orang yang pernah membantunya dan

ditinggalkan begitu saja ketika orang-orang tersebut telah kehilangan nilainya

dimata para penguasa.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 85: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

71

Contoh penggunaan didalam kalimat :

1. 如果事成之后,就兔死狗烹,那将没有人敢跟他合作。

Rúguǒ shì chéng zhīhòu, jiù tù sǐ gǒu pēng, nà jiāng méiyǒu rén gǎn

gēn tā hézuò.

Jika sesuatu terjadi, maka tidak ada yang berani bekerja sama

dengannya.

Pada kalimat diatas penggunaan peribahasa 兔死狗烹 menunjukkan

bahwa peribahasa memiliki makna negatif.

2. 白云苍狗 Bái yún cāng gǒu

Makna denotasi : Awan yang tampak seperti kain putih dan tiba-tiba berubah

seperti anjing hitam.

Makna konotasi : sifat manusia yang dapat berubah-ubah.

Latar Belakang Peribahasa

Du fu, penyair besar dari dinasti tang, pernah menulis puisi kuno tujuh

kata yang berjudul "mendesah". Puisi ini ditulis untuk penyair lain pada saat itu,

wang jiyou. wang jiyou miskin, tapi sikapnya sangat baik namun istrinya

membencinya dan akhirnya menceraikannya puisi "mendesah" ditargetkan untul

hal yang tidak adil.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 86: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

72

Pada awal puisi "mendesah", si penulis mengekspresikan emosinya: Awan

di langit, seperti pakaian putih, harus berubah menjadi anjing hitam; Sepanjang

waktu untuk sementara, segalanya dalam hidup!

Dari latar belakang peribahasa tersebut dapat diketahui bahwa peribahasa

tersebut menggunakan gaya bahasa jièdài (借代). Menurut (Huáng dan Liào

1991:248), gaya bahasa jièdài adalah gaya bahasa yang tidak langsung

menyebutkan nama ataupun objek yang dimaksud, melainkan meminjam nama-

nama yang berhubungan erat dengan hal tersebut untuk menggantikannya.

Analisis peribahasa

Makna konotasi peribahasa 白云苍狗 báiyún cāng gǒu adalah sifat

manusia yang dapat berubah-ubah, sama halnya seperti awan yang semula

bewarna putih seperti kain putih tiba-tiba bisa berubah menjadi gelap (mendung)

seperti bulu anjing.

Contoh penggunaan didalam kalimat :

1. 人世间的事恰如白云苍狗多变化。

Rén shìjiān de shì qiàrú báiyún cāng gǒu duō biànhuà.

Hal-hal didunia ini dapat berubah-ubah.

Pada kalimat diatas penggunaan peribahasa 白云苍狗 menunjukkan

bahwa peribahasa memiliki makna netral.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 87: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

73

4.1.1.12 Babi (猪)

Babi adalah hewan keduabelas dalam astrologi tionghoa. Dalam

kebudayaan barat babi dihubungkan dengan kemalasan dan kejorokan. Namun

dalam masyarakat tionghoa, babi dianggap sebagai salah satu dari hewan shio

yang dianggap memiliki karakter yang paling tulus dan murni.

1. 一龙一猪 yī lóng yī zhū

Makna denotasi: seekor naga dan seekor babi.

Makna konotasi: berbeda dengan yang lain.

Latar belakang peribahasa

Pada saat dinasti Tang, seorang sastrawan Hanyu menyuruh anaknya

Hanfu untuk belajar tentang syair. Didalam syair tersebut bercerita tentang dua

orang tetangga yang sama- sama melahirkan anak lelaki. Kedua anak lelaki ini

memilki kemiripan yang hampir sama. Setelah berumur 12 tahun, terlihat jelas

perbedaan mereka berdua pada saat berumur 30 tahun, anak yang pertama sukses

seperti seekor naga, dan anak yang kedua bodoh dan tidak tahu sama sekali.

Dari latar belakang peribahasa tersebut dapat diketahui bahwa peribahasa

tersebut menggunakan gaya bahasa bǐyù(比喻). Menurut (Huáng dan Liào,

1991:240), Gaya Bahasa bǐyù adalah gaya bahasa perumpamaan, menggunakan

objek yang berbeda tetapi memiliki kesamaan untuk menggambarkan ataupun

menjelaskan suatu objek. Dalam gaya bahasa perumpamaan, hal yang

dianalogikan disebut sebagai objek asli, sedangkan hal yang menganalogikan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 88: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

74

disebut sebagai objek perumpamaan. Objek asli dan objek perumpamaan harus

memiliki karakter yang berbeda, dan memanfaatkan satu sisi yang sama dan

hampir sama dari kedua objek tersebut untuk diperumpamakan.

Analisis peribahasa

Pada peribahasa 一龙一猪 yī lóng yī zhū dapat dilihat kedua orang yang

memiliki kemiripan tetapi ada perbedaan diantara mereka berdua. Makna dari

peribahasa 一龙一猪 yī lóng yī zhū memiliki makna netral.

Contoh penggunaan didalam kalimat :

1. 他会解决这个问题, 他是一龙一猪。

Tā huì jiějué zhège wèntí, tā shì yī lóng yī zhū.

Dia dapat menyelesaikan masalah ini, dia berbeda dengan yang lain.

Pada kalimat diatas penggunaan peribahasa 白云苍狗 menunjukkan

bahwa peribahasa memiliki makna netral.

4.2 Jumlah Gaya Bahasa pada Peribahasa Mandarin 12 Shio

Pada website http://story.beva.com/cheng-yu dan kamus peribahasa

terdapat 20 peribahasa mandarin. Untuk menganalisis jumlah gaya bahasa pada

peribahasa mandarin, peneliti menggunakan teknik analisis data berdasarkan

perhitungan statistik.

Pada tabel berikut terlihat jumlah gaya bahasa yang dihitung berdasarkan

statistik :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 89: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

75

No. Jenis Gaya Bahasa Jumlah Chéngyǔ Presentase

1 Kuāzhāng 夸张 5 25%

2 Fǎnyǔ 反语 6 30%

3 Bǐyù 比喻 3 15%

4 Bǐnǐ 比拟 2 10%

5 Jièdài 借代 2 10%

6 Páibǐ 排比 1 5%

7 Tònggǎn (痛感) 1 5%

Jumlah 20 100%

Dapat dilihat pada tabel diatas, menunjukkan bahwa gaya bahasa yang

paling banyak digunakan pada peribahasa 12 shio adalah gaya bahasa fǎnyǔ (反语),

kuāzhāng (夸张),bǐyù (比喻),bǐnǐ (比拟),jièdài (借代) dan páibǐ (排比).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 90: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

76

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah menganalisis gaya bahasa pada peribahasa mandarin 12 shio yang

terdapat dalam website http://story.beva.com/cheng-yu dan kamus peribahasa,

peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Terdapat 7 gaya bahasa yang digunakan dalam 20 buah peribahasa

mandarin 12 shio, yaitu : gaya bahasa kuāzhāng (夸张), fǎnyǔ (反语),

bǐnǐ (比拟), bǐyù (比喻), jièdài (借代), páibǐ (排比), tònggǎn (痛感)。

2. Dari 20 buah peribahasa 12 shio yang terdapat dalam website

http://story.beva.com/cheng-yu dan kamus peribahasa, yang paling banyak

digunakan adalah gaya bahasa fǎnyǔ, kedua Kuāzhāng dan Bǐyù, ketiga Bǐnǐ

dan Jièdài dan yang terakhir Páibǐ dan Tònggǎn.

5.2 Saran

Berdasarkan dari analisis dan simpulan yang sudah penulis paparkan,

berikut beberapa hal yang penulis berikan sebagai saran:

1. Penggunaan gaya bahasa yang berbeda pada setiap peribahasa secara

deskriptif menggambarkan makna yang terkandung dalam peribahasa

mandarin. Ada baiknya apabila setiap pembelajar bahasa mandarin

mempelajari gaya bahasa untuk dapat lebih memahami peribahasa mandarin.

2. Bagi pembelajar bahasa Mandarin, diharapkan untuk mempelajari chéngyǔ,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 91: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

77

tidak hanya mengerti karakter hànzì dan artinya saja tetapi pembelajar bahasa

Mandarin juga harus mencoba menerapkannya dalam kalimat dan mengetahui

latar belakang terbentuknya chéngyǔ tersebut.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 92: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

78

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Lukman. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Alwi, Hasan. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ketiga. Jakarta: Balai

Pustaka.

Anisya. 2017. Analisis Gaya Bahasa dalam Lirik Lagu Penyanyi Andy Lau (刘德

华): Analisis Stilistika. Skripsi. Universitas Sumatera Utara: Medan.

Hermini. 2017. Analisis Gaya Bahasa Pada Peribahasa Mandarin Dalam Buku

50 Chinese Wisdom. Skripsi. Universitas Sumatera Utara : Medan.

Huáng Bóróng, Liào Xùdōng. 1991. XiàndàiHànyǔ. Beijing: Gāoděng Jiàoyú

Chūbǎnshè.

Hutomo, Suripan Sadi. 1991. Mutiara yang Terlupakan: Pengantar Studi Sastra

Lisan. Surabaya: HISKI Jawa Timur.

Keraf, Gorys. 1986. Diksi dan Gaya Bahasa, cetakan ketiga. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama.

Keraf, Gorys. 2004. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Flores:

Nusa Indah.

Keraf, Gorys. 2007. Diksi dan Gaya Bahasa, cetakan keempat. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama.

Keraf, Gorys. 2009. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.

Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 93: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

79

Luxemburg, J. V., dkk. 1989. Pengantar Ilmu Sastra (diIndonesiakan oleh Dick

Hartoko). Jakarta: Gramedia.

Mas Dian. 2016. Astrologi China 12 Xiao. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Moleong, Lexy J. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja

Rosdakarya.

Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press.

Pamuntjak, K.St. N.St. Iskandar, A.Dt. Madjoindo. 1983. Peribahasa. Jakarta:

Balai Pustaka.

Salim, Peter. 2002. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. Jakarta: Modern

English Press.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta.

Sumardjo, Jacob & Saini K.M. 1997. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: Gramedia.

Suroto, 1989. Teori dan Bimbingan Apresiasi Sastra Indonesia Untuk SMU.

Jakarta: Erlangga.

Semi, Atar. 1988. Kritik Sastra. Bandung: Angkasa.

Semi, Atar. 1993. Rancangan Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung:

Angkasa.

Soedjito, Srosrodihardjo. 1987. Aspek Sosial Budaya: Dalam Pembangunan

PeDesaan. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Tarigan, H. G. 1985. Pengajaran Gaya Bahasa. Bandung: Angkasa.

Too, Lillian. 2000. Astrologi Cina U

ntuk Asmara dan Pergaulan. Makassar : Mitra Media.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 94: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

80

Waridah, Ernawati. 2008. EYD & Seputar Kebahasaan-Indonesia. Jakarta: Kawan

Pustaka.

http://story.beva.com/cheng-yu diunduh pada tanggal 5 Februari pukul 15.00

WIB.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 95: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

81

LAMPIRAN

1. 老鼠过街

鼠王召集大小官员聚集在皇宫,要求大家想办法改变鼠族的命运。有

一只叫“聪聪”的老鼠自以为很聪明地说道:“尊敬的大王,我想我们之所

以被打,一定是‘老鼠过街—人人喊打’这句歇后语作的怪,如果我们把这

个歇后语改一下,不就受人们宠爱了么?

鼠王一听,觉得很有道理。鼠王大喊一声:“说得不错!赏蛋糕 100

个。就这样,鼠王发动大家想办法改“老鼠过街—人人喊打”这句歇后语有

一只叫“灵灵”的老鼠说:“我觉得把歇后语改成‘老鼠过街—人人不打’

最恰当。”粮食部部长“明明”说:“不对!应该是‘老鼠过街—人人表扬’

最为恰„„”还没等“明明”说完,“强强”便抢着说:“人类打死

我们这么多同胞,应改为‘老鼠过街—喊打人人’,这样人类既不会打我们,

又消除我们的心头之恨。鼠王高兴地对“强强”说:“说得好!我提拔你为

巧克力局局长。强强高声地大叫鼠王圣。

第二天早晨,老鼠们举着写有“老鼠过街—喊打人人”的牌子,雄赳

赳气昂昂地走在大街上。人们看了,都易口同声地叹气说:“世道变了,这

些老鼠难道都不要命了?”不一会,人们回到了屋里,老鼠们正庆幸自己的

方法有效了,以为人们都害怕了。谁知,不一会,人们全副武装地出来了,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 96: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

82

有的人拿了棍子,有的人拿了扫把,有的拿了捕鼠夹,还有的人把装鼠的笼

子也拿了出来,东西五花八门,反正只要是对付老鼠的,就都拿了出来。

2. 对牛弹琴

春秋时期,鲁国有个著名的音乐家,名字叫公明仪。他对音乐有极深的造诣

(yì),善于弹琴。他的琴声优美动听,人们听到如此美妙的琴声之后往

往如醉如痴。有一年的春天,他带着琴来到城郊的田野散步,和煦(xù)

的春风将青草的芳香吹到他的面前,让他心情非常舒畅。他环顾四周,发现

不远处有一头大公牛正在吃草。他兴致勃发,突发奇想要为这头公牛演奏一

曲,于是他拨动琴弦,对着这头公牛弹奏了一首高雅的《清角之操曲》。虽

然公明仪弹奏的曲子非常悦耳动听,但是那头吃草的牛儿却根本不理会那高

雅的曲调,仍然低着头继续吃草。因为公牛虽然能听到琴弦发出的声音,但

是并不能理解曲子中的美妙意境。公明仪见美妙的琴声并不能打动这头不懂

音乐的牛,非常无奈。过了一会儿,他又想出了一个办法。公明仪抚动琴弦,

弹出一段段奇怪杂乱的声音,有的像嗡嗡的蚊蝇声,有的像迷路的小牛犊

(dú)发出的叫声。这时候这头大公牛才像突然明白了什么似的,摇摇尾

巴,竖起耳朵,听了起来。

3. 九牛一毛

西汉名将李陵成了匈奴的俘虏后, 汉武帝下令将李陵全家抄斩。司

马迁由于替李陵辩护,被处以宫刑关进了监狱。他非常痛苦, 曾想自杀,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 97: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

83

但他后来冷静一想, 认为自己这样死去,在统治者看来就想很多牛身上少

了一根毛发一样渺小。后来他忍辱负重活下来,写成了《史记》这部不朽名

著。

4. 狐假虎威

从前,深山老林中有只凶猛的老虎, 专门捕捉各种野兽吃。一次,

它抓到一只狐狸, 想吃了充饥。狡猾的狐狸急中生智, 装出一副神圣不可

以侵犯的样, 说:“你是不敢吃掉我的, 因为天帝派我来当百兽之王。你

要是吃掉我,就违背了天帝的命令!”

狐狸一边说,一边不经意地看了看老虎。它看到老虎露出不信的神色,

又说:“你不信吗?那么我走在前面,你跟在我后边, 看看这深山老林中

的百兽见到我之后,有没有敢不逃跑的。

老虎觉得这话有道理,于是跟着狐狸走去。一路上, 所有的野兽见

到它们都拼命地逃跑。虎并不知道百兽是害怕威风凛凛的自己,而不是害怕

假借“百兽之王” 名义的狐狸。

5. 守株待兔

宋国有一个农民,有一天, 他正在田里干活,突然看见一只野兔飞奔而来,

由于跑得过猛,撞在了树桩上, 结果撞断了脖子死去了。这个农民便毫不费

力地捡到了这个兔子, 高高兴兴地回家去了。从此以后,他就不干活了,

成天守在树桩旁边,希望再次得到撞死在树桩上的兔子。可是再也没有兔子

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 98: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

84

来撞树桩的事情发生,而他家田里的庄稼倒是给荒废了, 这件事终于被当

作一个笑话传遍了宋国。

6. 画龙点睛

张僧繇是南北朝时著名的画家。他的画对隋﹑唐两代的画家都有很大

的影响。张僧繇善于画龙,他画的龙大小一, 活灵活现,栩栩如生。传说

有一次, 张僧繇在金陵安乐寺的上画龙, 当地有许多人都来看。他一共要

画四条,一会儿就画好了。大家看时,发现果然是画得好, 四条龙张呀舞爪,

腾飞翻滚,非常逼真。但奇怪的是, 这四条龙都没有眼珠。有人就问张僧繇:

“你怎么不给龙画上眼珠?” 张僧繇说:“如果我把眼珠点上去龙马上就

会飞走,可不能随便给它们画上眼珠。”大家听了, 都觉得太不可信了,

要张僧繇点上龙眼珠试试。张张僧繇只好答应了。他拿起笔,给其中的两条

龙点上了眼珠。果然, 只见天空中电闪雷鸣, 狂风大起,大家吃了一惊,

回头看时,那两条点了眼珠的龙已经腾空而起,飞到天上去了,而墙上只剩

下两条没有画眼珠的龙。人们这时才相信张僧繇的话,一个个惊叹不已。

7. 叶公好龙

有个叫叶公的人很喜爱龙。他家的柱子上、窗上,门上到处都雕刻着

龙,叶公就整天生活在龙的世界里。他欣赏起龙就会忘记吃饭, 要是有人

和他谈论龙的话题,就会眉飞色舞,滔滔不绝。天上的真龙知道了很是感动,

就从天而降,到叶公家拜访他。叶公见到真龙, 脸色大变, 边跑边喊:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 99: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

85

“不好了, 龙来了!”龙见他这副模样很失望, 原来他爱好的是假龙,害

怕的是真龙。

8. 车水马龙

汉章帝母亲马氏知书达礼, 俭朴仁爱, 明帝死后,即位的章帝就尊

其母为皇太后,不久章帝根据大臣的建议, 打算对皇太后的兄弟封爵, 遭

到了马太后的拒绝。递二年夏天,发生了大旱灾。有些大臣又上奏说, 今年

的旱灾都是由于去年不封外戚造成的, 并要求再次分封马氏舅父。太后于是

站出来,先是指出了这些大臣们的不良用心, 然后又指出:“ 前几天我路

过娘家的花园边, 见从外面到舅舅家拜候﹑ 请安的车子像流水那样不停地

驶去,马匹往来不绝, 好像一条游龙, 招摇得很。他们家的佣人也衣着华

丽。再看我们的车马佣人, 比他们差远了。他们只知道自己享乐, 根本不

为国家忧愁,我怎么能同意给他们加官进爵呢.

9. 画蛇添足

很久以前,有一个人,他买了一瓶好酒,于是请了很多朋友到家里来

做客,准备把这瓶好酒喝掉。这瓶酒非常好喝,大家都喝得很开心,喝到剩

最后一杯的时候,大家都还想喝,可是让谁喝呢?于是,有人想了个办法,

对大家说:“这样吧,咱们来比赛画蛇。谁先画好,最后一杯酒就让给谁

喝。”大家都同意了,就在地上画起蛇来。有一个人很快就画好了,他看到

大家都还在画,就说:“你们还没画好呀,看吧,我还来得及给蛇添上四只

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 100: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

86

脚哩!”于是他端起酒杯,一边喝一边又在地上画起来。他还没把四只脚画

完,有个人也把蛇画好了,就抢过他手里的酒杯,几口就把酒喝干了,对他

说:“蛇本来没有脚,你为什么要给他画四只脚呢?你现在画的不是蛇了,

所以你不能喝这杯酒!“画蛇添足”就是从这个故事来的。这个成语有两个

意思。一个意思跟“弄巧成拙”一个样;想卖弄一下本领,反而把事情搞坏

了。故事中的那个人就是这样,他已经把蛇画好了,为了添四只脚,反而没

喝到酒。另一个意思跟“无中生有”相仿,蛇本来没有脚,硬要给他添上四

只脚,这不是多余的吗?因此还有人用“蛇足”来比喻没有必要的多余的事

情。

10. 杯弓蛇影

晋朝有个叫乐广的人,他经常请朋友来家里喝酒。一次,墙上的弓随

光线映射在酒杯里,朋友喝酒后猛见杯中有蛇,害怕极了,并因此得病。乐

广知道后,又把那朋友请来喝酒。席间,他向客人说:“其实杯里不是蛇,

只是墙上那张弓的影子罢了。”客人听后。疑虑顿消,病也好了。

11. 老马识途

春秋时期,齐桓公亲自摔领大军前去支援燕国,大败侵燕之敌山戎国。

齐军凯旋时在山谷里迷了路,齐桓公万分焦急。这时大臣管仲说:“老马能

够识路,可以挑几匹老马在前边领路,一定能够走出山走,果然走出迷谷。

12. 指鹿为马

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 101: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

87

秦始皇死后,担任中车府令(掌管皇帝车马的官)宦官赵高,和秦始皇

的小儿子胡亥串通来,并且威胁丞相李斯,伪造遗诏。于是,胡亥即位,史

称“ 秦二世。”

赵高立了大功,被秦二世封为郎中令,成为秦二世最亲近的高级官员,

但仍在李斯之下。后来他设计害死李斯,当了丞相。然而他野心很大,想当

皇帝。为了试探大。

臣们对自己是否服气,他玩了一个花招儿。

一天,他把一只梅花鹿牵到朝堂上,指着它对秦二世说:“ 这是臣刚寻

找到的一匹骏马,特献给陛下。”

二世见赵高把鹿说成是马,不禁笑出声来,说:“ 丞相搞错了吧?

这明明是鹿,你却说它是马。”

赵高仍面不改色,一本正经地说:“陛下,这是马,不是鹿,不信你

可以问问大臣们它究竟是马还是鹿。”

说罢,他用威吓的眼光扫视了一下大臣们,想迫使大家承认那是一匹马。

二世让大臣们都来瞧瞧,并问他们它是什么。大臣们看后,有的默不

出声;有的为了讨好赵高,顺着他说是马;也有的人不愿说假话,实事求是,

指出它是鹿。

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 102: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

88

事后,赵高暗中对不服他的大臣加以迫害,将他们投入监狱。此后,

大臣们对赵高更畏惧了。

13. 走马看花

孟郊是唐朝著名的诗人。他出生在一个贫穷的家庭,从小就养成了勤

学苦练的习惯,品学兼优,才华出众。

但是,他的仕途却一直很不顺利。从青年到壮年,他好几次参加进士

试都落了第。

孟郊虽然穷困潦倒,甚至连自己的家人都养不起,但他性情耿直,不肯趋附

权贵。他决心刻苦攻读,用自己的真才实学,叩开仕途的大门。

后来,孟郊又赴京参加了一次进士考试。这次,他终于考中了,而这

时,他已经 46 岁了。

经过几十年的拼搏,终于如愿以偿,孟郊高兴极了。他穿上崭新的衣

服,扎上彩带红花,骑着高头大马,在长安城里尽情地游览。京城美丽的景

色使他赞叹,高中进士的喜悦又使他万分得意,于是,他写下了著名的《登

科后》:

昔日龌龊不足夸,今朝放荡思无涯。

春风得意马蹄疾,一日看尽长安花。

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 103: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

89

这首诗的意思是: 过去那种穷困窘迫的生活是不值得再三提及的,今

天我高中了进士,心里的郁结风吹云散,心里真有说不出的畅快。我愉快地

骑着马奔驰在春风里,一天的时间就把长安城的美景看完了。

这首诗把诗人中了进士后的喜悦心情表现得淋漓尽致,其中“春风得

意马蹄疾,一日看尽长安花” 成为千古名句。后人从这首诗中引伸出“走

马看花”这个成语。

14. 亡羊补牢

战国时楚襄王即位后,奸臣当道,政治腐败,国家一天天的衰落下去。

大臣装辛看到楚襄王确已有悔过之心,便给他讲了个故事:

“ 从前,有个人养了一圈羊。一天早晨,他发现少了一只羊,仔细

一查,原来羊圈破了个窟窿,狼在夜间钻进来,把羊叼走了一只。邻居劝他

说:赶快把羊圈修一修,堵上窟窿吧!‟那个人不肯接受劝告,回答说‘羊

已经丢了,还修羊圈干什么!”

“第二天早上,他发现羊又少了一只。原来狼又从窟窿中钻进来,叼

走了一只羊。他很后悔昨天没有听从邻居的劝告,便赶快堵上窟窿,修好了

羊圈。从此,狼再也不能钻进羊圈叼羊了。

讲完故事,庄辛又给楚襄王分析了楚国当前的形势:“虽然都城陷落,

但还有方圆几千里国土尚存;只要改正过错,励精图治,为百姓解忧,那百

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 104: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

90

姓就会又有依附之心,很快就会不把秦军赶出楚国。”楚襄王依言行事,果

然打败秦国,度过了危机。楚国也逐渐强盛起来。

15. 杀鸡吓猴

有个耍猴戏的,新买了一只受过训练的猴子。这猴子可机灵了,他一

听到鼓声就会跳舞,一听到锣声就会翻斤斗,可是就不听新主人的指挥。耍

猴戏的使劲打鼓,使劲敲锣,猴子眨眨眼睛,一动也不动,只做没听见。耍

猴戏的想了个法子,他抓了一只公鸡来,对着公鸡又打鼓,又敲锣。公鸡怎

么会演戏呢,它听到鼓声锣声早吓呆了,蹲在地上动也不敢动。耍猴戏的拿

起一把刀,一刀把公鸡宰了。这一下可把猴子吓坏了。耍猴戏的一打鼓,它

就连忙跳舞,一敲锣,他就连忙翻斤斗,一点儿也不敢含糊。“杀鸡吓猴”

就是从这个故事来的。惩罚一个不相干的人,来威胁另一个人,可以说是

“杀鸡吓猴”。

16. 闻鸡起舞

东晋时期,社会混乱,国家处在危急之中。有个叫祖逖的青年,与好

朋友刘琨住在一起。面对黑暗的社会,他们非常忧虑和悲愤,一天夜里祖逖

翻来覆去睡不着,想着怎样才能练出本领,保卫治理国家? 到了半夜,他

听到鸡叫的声音,受到启发,决心练一身过硬本领报效国家。于是,他推醒

刘琨,二人起床挥舞刀剑,练习í武艺,从此以后,无论是寒冬腊月,还是

炎热酷暑,他们一听到鸡叫,就起床练武,俩人勤学苦练,武艺都很高强。

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 105: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

91

后来,祖逖当了大将军,他的部队纪律严明,作战勇敢,打了不少胜仗,立

了战功,因而受到群众的支持和拥护。

17. 鸡犬不宁

公元 805 年,著名文学家、哲学家柳宗元被贬到永州任司马。当时,

他对朝廷疯狂地搜刮民脂民膏这一做法深恶痛绝,便在《捕蛇者说》这篇著

名的散文中,用捕蛇者的口吻揭露道:“ 这些凶暴的差役来到以后,大声

吆喝,横冲直撞,村民们无不担惊受怕,连鸡和狗也不得安宁。”

18. 兔死狗烹

春秋时期,吴越之间经常起争端。公元前 497年,吴国打败越国,越

王勾践委曲求全向吴国求降,去吴国给吴王夫差当奴仆。在大夫范蠡的帮助

下,越王勾践终于骗得夫差的信任,三年后,被释放回国。勾践为了不忘国

耻,就每天晚上睡在柴草上,坐卧的地方也悬着苦胆,每天吃饭之前都要先

尝一口苦胆。经过十年的奋斗,越国终于打败了吴国。

辅助越王勾践报仇雪恨的主要是两个人,一个是范蠡,还有一个是文

种。当时勾践在会稽山一战中大败,国力也不足以与吴国相抗。他就和范蠡、

文种两个大臣商议怎样才能报仇雪耻。范蠡劝勾践主动向吴王示好,以便争

取时间发展生产,增强国力,提高军事力量。

这时候,夫差因当上了霸主,骄傲起来,一味贪图享乐。文种劝勾践

向吴王进贡美女。越王勾践就派人到处物色美女,结果在浣溪边找到了花容

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 106: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

92

月貌、沉鱼落雁的西施。越王派范蠡把她献给了夫差。夫差一见西施,顿时

被迷住了,把她当做下凡的仙女,宠爱得不得了,也逐渐放松了对勾践的监

视。随后,文种和范蠡又帮助勾践取得夫差的信任。他们还设计让夫差杀了

忠臣伍子胥;送给吴国浸泡过、不能发芽的种子,害得吴国当年颗粒无收,

到处闹饥荒,国内人心大乱。

越国能够灭掉吴国,范蠡和文种是最大的功臣。勾践在灭掉吴国后,

因范、文二人功劳卓著,便要拜范蠡为上将军,文种为丞相。但是范蠡不仅

不接受封赏,还执意要离国远去。他不顾勾践的再三挽留,离开越国,隐居

齐国。范蠡离开后,还惦记着好友文种,于是就派人悄悄送了一封信给文种,

在信上告诉他:你也赶快离开吧,我们的任务已经完成了。勾践心胸狭窄,

只可与他共患难,不能同他共富贵。你要记住:“飞鸟尽,良弓藏,狡兔死,

走狗烹。”

但是,文种不相信越王会加害自己,坚持不肯走,还回信说:“我立

下这么大的功劳,正是该享受的时候,怎么能就这样离开呢?”果然在文种

当丞相不久,勾践就给他送来当年夫差叫伍子胥自杀时用的那把剑,同时带

了这么一句话:先生教给寡人七种灭吴的办法,寡人只用了三种,就把吴国

给灭了,还剩下四种没有用,就请先生带给先王吧。文种一看,就明白了,

后悔当初没有听范蠡的话,无奈之下只好举剑自杀了。

19. 白云苍狗

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 107: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

93

唐代伟大的诗人杜甫,曾经写过一首题为《可叹》的七言古诗。这首

诗,是为当时的另一位诗人王季友写的。这王季友,好学,家贫,人穷志不

穷,作风很正派。可是他妻子却嫌弃他,终于和他离了婚。有些人不了解内

情,纷纷议论,把王季友丑化了。杜甫的这首《可叹》诗,就是针对那些不

公正的议论而发的。它不叹王季友好夫没好妻,也不叹他好人没好运,叹的

是,这样一个作风正派的人物,忽然被说成那样的低劣,可叹!

《可叹》诗一开头,作者就这样表示感慨:

天上浮云似白衣,斯须变幻为苍狗;

古往今来共一时,人生万事无不有!

诗用兴比起句,说:天上的浮云分明像件淸白干净的衣服,一会儿却

变成一只青灰色的狗;从古到今都是这样,人生道路上形形色色的事儿哪样

没有呢!„„(斯须, 顷刻之间的意思;苍狗,毛色青灰的狗。)

由于杜甫的这首诗,后人就借“白衣苍狗”来慨叹人亊和世态的变迁

迅速、出人意料。但一般都说作“白云苍狗”。

20. 一龙一猪故事

唐朝的时候,有个作家叫他的儿子学诗。这首诗讲的是两个邻居生了

一个儿子。两个男孩都有相似之处。在 12岁之后,他们两人在 30岁时的区

别就很明显了,第一个像龙一样成功的孩子,第二个孩子很笨,根本不知道。

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 108: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

苏 北 大 学

中文系本科生开题报告书

论文题目 :汉语十二生肖成语修辞格分析

学生姓名 : 飞阳清

学号 : 140710039

导师姓名 : 郭余辉

学院 : 人文学院

学系 : 中文系

苏 北 大 学 中 文 系

2018 年 7 月 日

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 109: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

i

摘要

语言在表达作者情感方面起着重要的作用。本研究题目为《十二生肖谚语分

析》。在本研究中,作者分析了十二生肖中包含的普通话的语言风格。本研

究采用了黄、廖的普通话风格概念。本研究中使用的理论是努尔吉扬托罗的

stilistika 理论。本研究采用的方法是描述性定性方法。结果表明,20 个谚语

中有 7 种语言风, 格 : 比拟, 夸张, 比喻, 反语, 借代, 排比, 和 痛感。

的 20 个成语, 使用最广泛的语言风格是反语。

关键词: 成语,黄道带,语言风格,儿童故事。

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 110: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

ii

摘要……………………...…………………………………………………………i

日录..........................................................................................................................ii

第一章 绪论……………………………………………………………………….1

1.1 选题背景………………………………………………………………………1

1.2 研究目的………………………………………………………………………2

第二章 概………………………………………………………………………….3

2.1 汉语修辞格……………………………………………………………………3

2.1.1 比喻…………………………………………………………………….….3

2.1.2 比拟………………………………………………………………………..3

2.1.3 借代………………………………………………………………………..3

2.1.4 夸张………………………………………………………………………..3

2.2 成语……………………………………………………………………………4

2.3 十二生肖………………………………………………………………………4

2.4 理论……………………………………………………………………………5

2.5 前人的研究……………………………………………………………………5

第三章 汉语十二生肖成语修辞格分析…………………………………………7

3.1 汉语成语十二生肖修辞格类型………………………………………………7

3.1.1 鼠………………………………………………………………………….7

3.1.2 牛………………………………………………………………………….9

3.1.3 虎…………………………………………………………………………11

3.1.4 兔…………………………………………………………………………12

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 111: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

iii

3.1.5 龙………………………………………………………………………....13

3.1.6 蛇…………………………………………………………………………16

3.1.7 马……….………………………………………………………………...18

3.1.8 羊…………………………………………………………………………23

3.1.9 猴………………………………………………………………………....24

3.1.10 鸡………………………………………………………………………..25

3.1.11 狗………………………………………………………………………..27

3.1.12 猪……………………………………………………………….……….31

3.2 汉语成语十二生肖修辞格频率……………………………………………..32

第四章 结论和建议……………………………………………………………...33

4.1 结论…………………………………………………………………………..33

4.2 建议…………………………………………………………………………..33

参考文献…………………………………………………………………………34

附件........................................................................................................................36

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 112: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

1

第一章 绪论

1.1 选题背景

随着时间过去,中国在世界上的地位不断上升,世界各地学习汉语的

学生越来越多。例如从静静发展示例不断增强,中国已经成为世界强国之按

中国发展,学习汉语中就成为了外国人与中国交往的主要方式之一。中国文

化博大精深,极具特色,文学也很有意思。

文学是指以语言文字为工具形象化地反映客观现实、表现作家心灵世

界的艺术,包括诗歌、散文、小说、剧本、寓言童话等,是文学的重要表现

形式,以不同的形式(称作体裁)表现内心情感再现一定时期和一定地域的

社会生活,成语是文学一部分。成语是人们长期以来习用的简洁精辟的定型

词组或短句,一般都有出处 《现代汉语词典第五版》。温端政( 2005) 认为,

成语是汉语语汇的重要组成部分,成语不等同于“词“。叙述性是“语”的

共同特征,是“语”区别于“词”的最重要的特征$叙述性分为三种类型: ( 1)

描述语描述事物的形象&性质或状态; ( 2) 表述语表达某种推理或判断; ( 3)

引述语专指歇后语汉语成语是“二二相承的描述语和表述语“,它有三个基

本特性: ( 4) 习用性; ( 5) 语义整体性; ( 6) 结构固定性$绝大多数成语是四字格。

汉语成语中也有各种各样使用词语,如名词、动词 某种东西、植物、

及动物等。十二生肖食用动物作为成语之一。国产经典动画片《十二生肖的

故事》中,动物们为了拯救人类,消灭妖怪,献出了生命,每一集都死一个。

十二动物对应消灭十二个妖怪,根据死掉的顺序,轮流来作为年份的属相。

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 113: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

2

每个动物都有自己的个性和特长,对应的,每个妖怪都有特异的技能或法宝。

十二生肖顺序:鼠、牛、虎、免、龙、蛇、马、羊、猴、鸡、狗、猪。中国

的生肖是代表 12 年轮回的象征。他们表示周期时间的概念,不同的星星代

表时间的西方概念。中国的农历是根据月亮的周期,是建立在从西方基于日

历的太阳不同的格式。本文已针对汉语成语十二生肖成语研究。本文认为汉

语成语十二生肖修辞格很有意思,而含着一些修辞格,如比拟、对偶、夸张

等几类修辞格。

1.2 研究目的

本文通过汉语成语十二生肖修辞格解释

1. 汉语成语十二生肖修辞格类型

2. 汉语成语十二生肖修辞格频率

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 114: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

3

第二章 概念

2.1 汉语修辞格

2.1.1 比喻

比喻是用相似的事物去描绘事物或说明道理。比喻是通过联想使人们

从一种熟悉的事物或道理,去感受、认识另一种事物或道理,从而便于理解。

比喻里被打比方的事物叫“本体”,用来打比方的事物叫“喻体”,联

系二者的词语叫做“比喻词”。本体和喻体必须是性质不同的两个事物,利

用两者之间在某一方面的相似点来打比方。

2.1.2 比拟

拟是根据想象把物当作人写或把人当作物写,或把甲物当作乙物写的

一种修辞方法。

2.1.3 借代

代是不直接说出要说的人或事物,而是借用与这一人或事物有密切关

系的名称来替代。

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 115: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

4

2.1.4 夸张

张是故意言过其实,对事物的形象、特征、作用、程度等作扩大或缩

小描绘的一种修辞方法。它对事物加以合情合理的渲染,因而使人感到虽然

不真实,却胜以真实。

2.1.5 排比

排比是一种修辞手法,利用意义相关或相近,结构相同或相似和语气

相同的词组(主谓/动宾)或句子并排(三句或三句以上),达到一种加强

语势的效果。 把结构相同或相似、意思密切相关、语气一致的词语或句子

成串地排列的一种修辞方法。 ... 对偶是二个语言单位(句子或句子成分),

而排比是三个或三个以上语言单位(句子或短语)。

2.1.6 反语

反语是一种修辞格。 运用跟本意相反的词语来表达此意,却含有否定、讽

刺以及嘲弄的意思,这种手法叫做反语。 反语也叫倒反,就是说反话,使用同本

语相反的词语来表达本意

2.2 成语

成语,英文是 idioms,是 中国汉字语言词汇,也是中国传统文虎之

一有特色与固定的结构与说法,有一定的结构或词组。大多数,成语是四个

字,也有七个字以上。成语中表示一定的意义,在语句中是作为一个整体分

主语、宾语、定语等。

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 116: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

5

2.3 十二生肖

据刘珊珊《2014》十二生肖动物类是中国和东亚地区的一些民族用来代表年

份和人的出生年的十二种动物。生肖的周期为 12 年。每一人在其出生年都

有一种动物作为生肖。十二生肖动物类即鼠、牛、虎、兔、龙、蛇、马、羊、

猴、鸡、狗、猪,依次分配于十二地支,即子鼠、丑牛、寅虎、卯兔、辰龙、

已蛇、午马、未羊、申猴、酉鸡、戌狗、亥猪,是中国民间计算年龄的方法,

也是一种古老的纪年法,亦称十二生肖动物类。十二生肖动物类成语就是指

汉语成语在描写十二生肖动物类动物的特点及文化象征意义方面的成语,其

具有“结构定型、意义凝固、历时稳健、以四音节为主”的成语普遍性特点,

但是它也有自身独特的特点,十二生肖动物类成语的出处主要有寓言故事、

文学作品、古代神话传说、民间口语四个方面。并列结构、修饰结构、陈说

结构、特殊连接结构、紧缩结构是汉语十二生肖动物类成语结构的主要类型。

直接摘取全文、压缩、改换是是十二生肖动物类成语最常见的成形方式。

2.4 理论

本文可用 stilistika 理论,第一位本人,Nurgiyantoro (1995: 290) 解释

simpulan bahwa unsur gaya bahasa terdiri dari unsur leksikal, gramatikal, retorika,

dan kohesi. Unsur retorika meliputi pemajasan,penyiasatan struktur kalimat, dan

pencitraan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 117: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

6

2.5 前人的研究

Anisya 《刘德华歌曲歌词修辞格分析》(2017)本人针对刘德华歌曲歌词修

辞格分析,通过本人研究,本文理解刘德华歌曲歌词修辞格有七个类型。

Anita Hasjem 《汉语修辞格分析》(2011)本人分类汉语成语。通过本人研

究,本文理解汉语修辞格使用。

陈秀兰 《成语探索》 (2014)“成语”指现成的词语,最初称为“成言”、

“成辞”、“陈言”,到宋代称为“成语”、“全语”,明清沿用。通过本人

研究,本文获得汉语成语来源。

Intan Citra 《汉语装饰品修辞格分析》(2014)本人针对装饰品修辞格分析。

按照本人研究,本文理解汉语装饰品修辞格有八个与使用理论。

马立军 《汉语成语的语义性质及其关系研究》(2014)本文选取个联合式

成语与 132 个非联合式成语,请大学生评定成语的各项语义性质,探讨汉语

成语的语义性质及其关系$结果表明,两类成语的预测度、熟悉度、字面义

合理度&表象度&理解度呈现显著的正相关,习得年龄与其他性质呈显著的

负相关$联合式成语与非联合式成语在字面义合理度上存在显著差异熟悉度

和字面义合理度显著影响联合式成语的预测度; 熟悉度和表象度显著影响非

联合式成语的预测度$熟悉度&字面义合理度和表象度显著影响两类成语的

理解度。通过本人研究,本文获得汉语成语十二生肖概念。

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 118: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

7

Widuri Nurul Alfiyah 《汉语成语使用动物;汉语语义》(2017)本人已针对

儿童故事分出汉语成语使用动物。通过本人研究,本文以理解儿童故事常用

成语中的动物与意义。

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 119: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

8

第三章 汉语十二生肖成语修辞格分析

3.1 汉语成语十二生肖修辞格类型

3.1.1 鼠

老鼠屎第一排十二生肖的,华人认为老鼠就表示聪明与幸福。

1. 老鼠过街

老鼠过街故事

鼠王召集大小官员聚集在皇宫,要求大家想办法改变鼠族的命运。有

一只叫“聪聪”的老鼠自以为很聪明地说道:“尊敬的大王,我想我们之所

以被打,一定是‘老鼠过街—人人喊打’这句歇后语作的怪,如果我们把这

个歇后语改一下,不就受人们宠爱了么?

鼠王一听,觉得很有道理。鼠王大喊一声:“说得不错!赏蛋糕 100

个。就这样,鼠王发动大家想办法改“老鼠过街—人人喊打”这句歇后语有

一只叫“灵灵”的老鼠说:“我觉得把歇后语改成‘老鼠过街—人人不打’

最恰当。”粮食部部长“明明”说:“不对!应该是‘老鼠过街—人人表扬’

最为恰„„”还没等“明明”说完,“强强”便抢着说:“人类打死

我们这么多同胞,应改为‘老鼠过街—喊打人人’,这样人类既不会打我们,

又消除我们的心头之恨。鼠王高兴地对“强强”说:“说得好!我提拔你为

巧克力局局长。强强高声地大叫鼠王圣。

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 120: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

9

第二天早晨,老鼠们举着写有“老鼠过街—喊打人人”的牌子,雄赳

赳气昂昂地走在大街上。人们看了,都易口同声地叹气说:“世道变了,这

些老鼠难道都不要命了?”不一会,人们回到了屋里,老鼠们正庆幸自己的

方法有效了,以为人们都害怕了。谁知,不一会,人们全副武装地出来了,

有的人拿了棍子,有的人拿了扫把,有的拿了捕鼠夹,还有的人把装鼠的笼

子也拿了出来,东西五花八门,反正只要是对付老鼠的,就都拿了出来。

通过上面的故事,本文认为“老鼠过街”意义是比拟。

老鼠过街成语故事分析

谚语的内涵的意思老鼠过街是邪恶的人每个人都讨厌,这个谚语用了一个老

鼠的比喻,因为在这个格言的背景故事中。据说老鼠是一种狡猾的象征,这

在中国古代文化中就有了。

1. 如今谁要发动战争,必定是老鼠过街.

上面的句子用“老鼠过街”。本文通过研究,认为使用“老鼠过街”有积极

意义。

3.1.2 牛

牛屎第二排十二生肖的,牛象征着福利。

1. 对牛弹琴

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 121: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

10

对牛弹琴故事

春秋时期,鲁国有个著名的音乐家,名字叫公明仪。他对音乐有极深

的造诣(yì),善于弹琴。他的琴声优美动听,人们听到如此美妙的琴声

之后往往如醉如痴。有一年的春天,他带着琴来到城郊的田野散步,和煦

(xù)的春风将青草的芳香吹到他的面前,让他心情非常舒畅。他环顾四

周,发现不远处有一头大公牛正在吃草。他兴致勃发,突发奇想要为这头公

牛演奏一曲,于是他拨动琴弦,对着这头公牛弹奏了一首高雅的《清角之操

曲》。虽然公明仪弹奏的曲子非常悦耳动听,但是那头吃草的牛儿却根本不

理会那高雅的曲调,仍然低着头继续吃草。因为公牛虽然能听到琴弦发出的

声音,但是并不能理解曲子中的美妙意境。公明仪见美妙的琴声并不能打动

这头不懂音乐的牛,非常无奈。过了一会儿,他又想出了一个办法。公明仪

抚动琴弦,弹出一段段奇怪杂乱的声音,有的像嗡嗡的蚊蝇声,有的像迷路

的小牛犊(dú)发出的叫声。这时候这头大公牛才像突然明白了什么似的,

摇摇尾巴,竖起耳朵,听了起来。

通过上面的故事,本文认为“对牛弹琴”意义是反语。

对牛弹琴成语故事分析

谚语的意义对牛弹琴宣布徒劳,解释一些人不能理解,因为他们不太聪明,不感

兴趣或者因为它超出他们的理解。牛是一种完全依靠自身强壮力量生存的动

物,所以它们经常被用来形容那些不那么聪明的人。

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 122: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

11

1. 跟他说了半天,他就是不懂,真是对牛弹琴。

上面的句子用“对牛弹琴”。本文通过研究,认为使用“对牛弹琴”有否定

意义。

2. 九牛一毛

九牛一毛故事

西汉名将李陵成了匈奴的俘虏后, 汉武帝下令将李陵全家抄斩。司

马迁由于替李陵辩护,被处以宫刑关进了监狱。他非常痛苦, 曾想自杀,

但他后来冷静一想, 认为自己这样死去,在统治者看来就想很多牛身上少

了一根毛发一样渺小。后来他忍辱负重活下来,写成了《史记》这部不朽名

著。

通过上面的故事,本文认为“九牛一毛”意义是反语。

九牛一毛成语故事分析

谚语的含义九牛一毛是描述一些不那么重要的而且毫无意义的。在这句谚语

的背景下,有一种道德信息说,自杀是无用的,与其去死,不如活在有问题

的地方。

1. 我们国家也确实很美, 但他拍照的仅仅九牛一毛。

上面的句子用“九牛一毛”。本文通过研究,认为使用“九牛一毛”有否定

意义。

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 123: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

12

3.1.3 虎

虎屎第三排十二生肖的。老虎是勇气、力量、力量、勇气、自尊和领导力的

象征。中国人认为,老虎的精神是如此的强大,以至于它成为了保护外来恶

魔的最好象征。

1. 狐假虎威

狐假虎威故事

从前,深山老林中有只凶猛的老虎, 专门捕捉各种野兽吃。一次,

它抓到一只狐狸, 想吃了充饥。狡猾的狐狸急中生智, 装出一副神圣不可

以侵犯的样, 说:“你是不敢吃掉我的, 因为天帝派我来当百兽之王。你要

是吃掉我,就违背了天帝的命令!”

狐狸一边说,一边不经意地看了看老虎。它看到老虎露出不信的神色,

又说:“你不信吗?那么我走在前面,你跟在我后边, 看看这深山老林中

的百兽见到我之后,有没有敢不逃跑的。

老虎觉得这话有道理,于是跟着狐狸走去。一路上, 所有的野兽见

到它们都拼命地逃跑。虎并不知道百兽是害怕威风凛凛的自己,而不是害怕

假借“百兽之王” 名义的狐狸。

通过上面的故事,本文认为“狐假虎威”意义是反语。

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 124: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

13

狐假虎威成语故事分析

谚语的含义狐假虎威是依靠别人的力量和权力压迫和欺负。在这句谚语中,

伟大的办公室和权力的人象征着老虎,而喜欢使用他人的权力和地位的人则

是狐狸的象征,因为狐狸有聪明狡猾的本性。

1. 小狗看到主人在身边,马上狐假虎威地对大狗叫起来。

上面的句子用“狐假虎威”。本文通过研究,认为使用“狐假虎威”有否定

意义。

3.1.4 兔

兔屎第四排十二生肖的。兔子象征着优雅、礼貌、良好的建议、善良和对各

种美的敏感。

1. 守株待兔

守株待兔故事

宋国有一个农民,有一天, 他正在田里干活,突然看见一只野兔飞奔

而来,由于跑得过猛,撞在了树桩上, 结果撞断了脖子死去了。这个农民便

毫不费力地捡到了这个兔子, 高高兴兴地回家去了。从此以后,他就不干活

了, 成天守在树桩旁边,希望再次得到撞死在树桩上的兔子。可是再也没有

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 125: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

14

兔子来撞树桩的事情发生,而他家田里的庄稼倒是给荒废了, 这件事终于

被当作一个笑话传遍了宋国。

通过上面的故事,本文认为“狐假虎威”意义是反语。

守株待兔成语故事分析

谚语守株待兔描述一个懒惰的人,不希望尝试但想获得巨大的成功。

1. 所有成功的人都是把握先机,而失败的人是守株待兔。

上面的句子用“守株待兔”。本文通过研究,认为使用“守株待兔”有中性

的意思。

3.1.5 龙

龙屎第五排十二生肖的。龙是宇宙中最高的生物,也是所有动物的王,龙象

征着好运。

1. 画龙点睛

画龙点睛故事

张僧繇是南北朝时著名的画家。他的画对隋﹑唐两代的画家都有很大

的影响。张僧繇善于画龙,他画的龙大小一, 活灵活现,栩栩如生。传说

有一次, 张僧繇在金陵安乐寺的上画龙, 当地有许多人都来看。他一共要

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 126: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

15

画四条,一会儿就画好了。大家看时,发现果然是画得好, 四条龙张呀舞爪,

腾飞翻滚,非常逼真。但奇怪的是, 这四条龙都没有眼珠。有人就问张僧繇:

“你怎么不给龙画上眼珠?” 张僧繇说:“如果我把眼珠点上去龙马上就

会飞走,可不能随便给它们画上眼珠。”大家听了, 都觉得太不可信了,

要张僧繇点上龙眼珠试试。张张僧繇只好答应了。他拿起笔,给其中的两条

龙点上了眼珠。果然, 只见天空中电闪雷鸣, 狂风大起,大家吃了一惊,回

头看时,那两条点了眼珠的龙已经腾空而起,飞到天上去了,而墙上只剩下

两条没有画眼珠的龙。人们这时才相信张僧繇的话,一个个惊叹不已。

通过上面的故事,本文认为“画龙点睛”意义是夸张。

画龙点睛成语故事分析

谚语的意思画龙点睛是添加一些艺术作品看起来更有活力。要使一件艺术作

品变得更有生命力,最后的接触是必须的,例如在龙画的眼球中给出一个点。

1. 文章的最后一段起了画龙点睛的作用。

上面的句子用“画龙点睛”。本文通过研究,认为使用“画龙点睛”有中性

的意思。

2. 叶公好龙

叶公好龙故事

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 127: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

16

有个叫叶公的人很喜爱龙。他家的柱子上、窗上,门上到处都雕刻着

龙,叶公就整天生活在龙的世界里。他欣赏起龙就会忘记吃饭, 要是有人

和他谈论龙的话题,就会眉飞色舞,滔滔不绝。天上的真龙知道了很是感动,

就从天而降,到叶公家拜访他。叶公见到真龙, 脸色大变, 边跑边喊:

“不好了, 龙来了!”龙见他这副模样很失望, 原来他爱好的是假龙,害

怕的是真龙。

通过上面的故事,本文认为“叶公好龙”意义是反语。

叶公好龙成语故事分析

谚语的含义叶公好龙声称像是而是恐惧当它变成真实的。

1. 他学习语文就是叶公好龙,只在嘴上说说,并不真的喜欢.

上面的句子用“叶公好龙”。本文通过研究,认为使用“叶公好龙”有否定

意义。

3. 车水马龙

车水马龙故事

汉章帝母亲马氏知书达礼, 俭朴仁爱, 明帝死后,即位的章帝就尊其

母为皇太后,不久章帝根据大臣的建议, 打算对皇太后的兄弟封爵, 遭到了

马太后的拒绝。递二年夏天,发生了大旱灾。有些大臣又上奏说, 今年的旱

灾都是由于去年不封外戚造成的, 并要求再次分封马氏舅父。太后于是站出

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 128: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

17

来,先是指出了这些大臣们的不良用心, 然后又指出:“ 前几天我路过娘

家的花园边, 见从外面到舅舅家拜候﹑ 请安的车子像流水那样不停地驶去,

马匹往来不绝, 好像一条游龙, 招摇得很。他们家的佣人也衣着华丽。再

看我们的车马佣人, 比他们差远了。他们只知道自己享乐, 根本不为国家忧

愁,我怎么能同意给他们加官进爵呢?

通过上面的故事,本文认为“车水马龙”意义是比喻。

车水马龙成语故事分析

谚语的意义车水马龙是从未停止的愿望或目标

1. 小朋友在车水马龙的大街上玩耍是很危险的。

上面的句子用“车水马龙”。本文通过研究,认为使用“车水马龙”有中性

的意思。

3.1.6 蛇

蛇屎第六排十二生肖的。蛇是神秘的象征,往往代表着邪恶的元素。

1. 画蛇添足

画蛇添足故事

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 129: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

18

很久以前,有一个人,他买了一瓶好酒,于是请了很多朋友到家里来

做客,准备把这瓶好酒喝掉。这瓶酒非常好喝,大家都喝得很开心,喝到剩

最后一杯的时候,大家都还想喝,可是让谁喝呢?于是,有人想了个办法,

对大家说:“这样吧,咱们来比赛画蛇。谁先画好,最后一杯酒就让给谁

喝。”大家都同意了,就在地上画起蛇来。有一个人很快就画好了,他看到

大家都还在画,就说:“你们还没画好呀,看吧,我还来得及给蛇添上四只

脚哩!”于是他端起酒杯,一边喝一边又在地上画起来。他还没把四只脚画

完,有个人也把蛇画好了,就抢过他手里的酒杯,几口就把酒喝干了,对他

说:“蛇本来没有脚,你为什么要给他画四只脚呢?你现在画的不是蛇了,

所以你不能喝这杯酒!“画蛇添足”就是从这个故事来的。这个成语有两个

意思。一个意思跟“弄巧成拙”一个样;想卖弄一下本领,反而把事情搞坏

了。故事中的那个人就是这样,他已经把蛇画好了,为了添四只脚,反而没

喝到酒。另一个意思跟“无中生有”相仿,蛇本来没有脚,硬要给他添上四

只脚,这不是多余的吗?因此还有人用“蛇足”来比喻没有必要的多余的事

情。

通过上面的故事,本文认为“画蛇添足”意义是夸张。

画蛇添足成语故事分析

谚语的意思画蛇添足是添加一些多余的,这样效果不是很好。

1. 他本来就很罗嗦,画蛇添足也非意

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 130: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

19

上面的句子用“画蛇添足”。本文通过研究,认为使用“画蛇添足”有否定

意义。

2. 杯弓蛇影

杯弓蛇影故事

晋朝有个叫乐广的人,他经常请朋友来家里喝酒。一次,墙上的弓随

光线映射在酒杯里,朋友喝酒后猛见杯中有蛇,害怕极了,并因此得病。乐

广知道后,又把那朋友请来喝酒。席间,他向客人说:“其实杯里不是蛇,

只是墙上那张弓的影子罢了。”客人听后。疑虑顿消,病也好了。

通过上面的故事,本文认为“杯弓蛇影”意义是夸张。

杯弓蛇影成语故事分析

谚语的含义杯弓蛇影是一个夸张的或偏执的恐惧。这句谚语使用蛇是因为蛇

是邪恶和邪恶灵魂的象征。

1. 黑夜走路,千万别杯弓蛇影,那样只会自己吓自己。

上面的句子用“杯弓蛇影”。本文通过研究,认为使用“杯弓蛇影”有积极

意义。

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 131: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

20

3.1.7 马

马屎第七排十二生肖的。马象征着速度、力量和毅力。

1. 老马识途

老马识途故事

春秋时期,齐桓公亲自摔领大军前去支援燕国,大败侵燕之敌山戎国。

齐军凯旋时在山谷里迷了路,齐桓公万分焦急。这时大臣管仲说:“老马能

够识路,可以挑几匹老马在前边领路,一定能够走出山走,果然走出迷谷。

通过上面的故事,本文认为“老马识途”意义是比拟。

老马识途成语故事分析

谚语的意思老马识途是一个有经验的人知道如何处理事情。

1. 工作中老马识途之人的指导必不可少。

上面的句子用“老马识途”。本文通过研究,认为使用“老马识途”有积极

意义。

2. 指鹿为马

指鹿为马故事

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 132: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

21

秦始皇死后,担任中车府令(掌管皇帝车马的官)宦官赵高,和秦始

皇的小儿子胡亥串通来,并且威胁丞相李斯,伪造遗诏。于是,胡亥即位,

史称“ 秦二世。”

赵高立了大功,被秦二世封为郎中令,成为秦二世最亲近的高级官员,

但仍在李斯之下。后来他设计害死李斯,当了丞相。然而他野心很大,想当

皇帝。为了试探大。

臣们对自己是否服气,他玩了一个花招儿。

一天,他把一只梅花鹿牵到朝堂上,指着它对秦二世说:“ 这是臣

刚寻找到的一匹骏马,特献给陛下。”

二世见赵高把鹿说成是马,不禁笑出声来,说:“ 丞相搞错了吧? 这

明明是鹿,你却说它是马。”

赵高仍面不改色,一本正经地说:“陛下,这是马,不是鹿,不信你

可以问问大臣们它究竟是马还是鹿。”

说罢,他用威吓的眼光扫视了一下大臣们,想迫使大家承认那是一匹马。

二世让大臣们都来瞧瞧,并问他们它是什么。大臣们看后,有的默不

出声;有的为了讨好赵高,顺着他说是马;也有的人不愿说假话,实事求是,

指出它是鹿。

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 133: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

22

事后,赵高暗中对不服他的大臣加以迫害,将他们投入监狱。此后,大臣们

对赵高更畏惧了。

通过上面的故事,本文认为“指鹿为马”意义是夸张。

指鹿为马成语故事分析

谚语的含义指鹿为马是故意歪曲。

1. 他是指鹿为马的人,现在没有相信他呢。

上面的句子用“指鹿为马”。本文通过研究,认为使用“指鹿为马”有否定

意义。

3. 走马看花

走马看花故事

孟郊是唐朝著名的诗人。他出生在一个贫穷的家庭,从小就养成了勤

学苦练的习惯,品学兼优,才华出众。

但是,他的仕途却一直很不顺利。从青年到壮年,他好几次参加进士试都落

了第。

孟郊虽然穷困潦倒,甚至连自己的家人都养不起,但他性情耿直,不

肯趋附权贵。他决心刻苦攻读,用自己的真才实学,叩开仕途的大门。

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 134: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

23

后来,孟郊又赴京参加了一次进士考试。这次,他终于考中了,而这

时,他已经 46 岁了。

经过几十年的拼搏,终于如愿以偿,孟郊高兴极了。他穿上崭新的衣

服,扎上彩带红花,骑着高头大马,在长安城里尽情地游览。京城美丽的景

色使他赞叹,高中进士的喜悦又使他万分得意,于是,他写下了著名的《登

科后》:

昔日龌龊不足夸,今朝放荡思无涯。

春风得意马蹄疾,一日看尽长安花。

这首诗的意思是: 过去那种穷困窘迫的生活是不值得再三提及的,今

天我高中了进士,心里的郁结风吹云散,心里真有说不出的畅快。我愉快地

骑着马奔驰在春风里,一天的时间就把长安城的美景看完了。

这首诗把诗人中了进士后的喜悦心情表现得淋漓尽致,其中“春风得

意马蹄疾,一日看尽长安花” 成为千古名句。后人从这首诗中引伸出“走

马看花”这个成语。

通过上面的故事,本文认为“走马看花”意义是痛感。

走马看花成语故事分析

谚语的意思走马看花是看到或法官在匆忙。

1. 我想要了解得很仔细,走马看花的方法是行不通的。

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 135: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

24

上面的句子用“走马看花”。本文通过研究,认为使用“走马看花”有积极

意义。

3.1.8 羊

羊屎第八排十二生肖的。中国人把山羊当作忠诚的象征。

1. 亡羊补牢

亡羊补牢故事

战国时楚襄王即位后,奸臣当道,政治腐败,国家一天天的衰落下去。

大臣装辛看到楚襄王确已有悔过之心,便给他讲了个故事:

“ 从前,有个人养了一圈羊。一天早晨,他发现少了一只羊,仔细一

查,原来羊圈破了个窟窿,狼在夜间钻进来,把羊叼走了一只。邻居劝他说:

赶快把羊圈修一修,堵上窟窿吧!‟那个人不肯接受劝告,回答说‘羊已经

丢了,还修羊圈干什么!”

“第二天早上,他发现羊又少了一只。原来狼又从窟窿中钻进来,叼

走了一只羊。他很后悔昨天没有听从邻居的劝告,便赶快堵上窟窿,修好了

羊圈。从此,狼再也不能钻进羊圈叼羊了。

讲完故事,庄辛又给楚襄王分析了楚国当前的形势:“虽然都城陷落,

但还有方圆几千里国土尚存;只要改正过错,励精图治,为百姓解忧,那百

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 136: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

25

姓就会又有依附之心,很快就会不把秦军赶出楚国。”楚襄王依言行事,果

然打败秦国,度过了危机。楚国也逐渐强盛起来。

通过上面的故事,本文认为“亡羊补牢”意义是借代。

亡羊补牢成语故事分析

谚语的含义亡羊补牢如果有问题是小如当场就要完成,不要等待问题发展重

和新的复杂的我们开始克服。

1. 你现在亡羊补牢,还不算太晚。

上面的句子用“亡羊补牢”。本文通过研究,认为使用“亡羊补牢”有积极

意义。

3.1.9 猴

猴屎第九排十二生肖的。猴子是智慧和高智商的象征。

1. 杀鸡吓猴

杀鸡吓猴故事

有个耍猴戏的,新买了一只受过训练的猴子。这猴子可机灵了,他一

听到鼓声就会跳舞,一听到锣声就会翻斤斗,可是就不听新主人的指挥。耍

猴戏的使劲打鼓,使劲敲锣,猴子眨眨眼睛,一动也不动,只做没听见。耍

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 137: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

26

猴戏的想了个法子,他抓了一只公鸡来,对着公鸡又打鼓,又敲锣。公鸡怎

么会演戏呢,它听到鼓声锣声早吓呆了,蹲在地上动也不敢动。耍猴戏的拿

起一把刀,一刀把公鸡宰了。这一下可把猴子吓坏了。耍猴戏的一打鼓,它

就连忙跳舞,一敲锣,他就连忙翻斤斗,一点儿也不敢含糊。“杀鸡吓猴”

就是从这个故事来的。惩罚一个不相干的人,来威胁另一个人,可以说是

“杀鸡吓猴”。

通过上面的故事,本文认为“杀鸡吓猴”意义是比喻。

杀鸡吓猴成语故事分析

谚语的含义杀鸡吓猴被惩罚一个人警告其他人。

1. 他刚才的做法纯粹是杀鸡吓猴,做给我们看的。

上面的句子用“杀鸡吓猴”。本文通过研究,认为使用“杀鸡吓猴”有否定

意义。

3.1.10 鸡

鸡屎第十排十二生肖的。鸡被认为是美德的象征。雏鸟头上的王冠象

征着智慧和自信的精神;他命中注定的马刺反映出灵巧、勇气和毅力;每一个

黎明的啼叫象征着值得信赖。

1. 闻鸡起舞

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 138: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

27

闻鸡起舞故事

东晋时期,社会混乱,国家处在危急之中。有个叫祖逖的青年,与好

朋友刘琨住在一起。面对黑暗的社会,他们非常忧虑和悲愤,一天夜里祖逖

翻来覆去睡不着,想着怎样才能练出本领,保卫治理国家? 到了半夜,他

听到鸡叫的声音,受到启发,决心练一身过硬本领报效国家。于是,他推醒

刘琨,二人起床挥舞刀剑,练习í武艺,从此以后,无论是寒冬腊月,还是

炎热酷暑,他们一听到鸡叫,就起床练武,俩人勤学苦练,武艺都很高强。

后来,祖逖当了大将军,他的部队纪律严明,作战勇敢,打了不少胜仗,立

了战功,因而受到群众的支持和拥护。

通过上面的故事,本文认为“闻鸡起舞”意义是排比。

闻鸡起舞成语故事分析

谚语的含义闻鸡起舞是认真学习。

1. 他有闻鸡起舞的精神,所以他进步快。

上面的句子用“闻鸡起舞”。本文通过研究,认为使用“闻鸡起舞”有积极

意义。

2. 鸡犬不宁

鸡犬不宁故事

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 139: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

28

公元 805 年,著名文学家、哲学家柳宗元被贬到永州任司马。当时,

他对朝廷疯狂地搜刮民脂民膏这一做法深恶痛绝,便在《捕蛇者说》这篇著

名的散文中,用捕蛇者的口吻揭露道:“ 这些凶暴的差役来到以后,大声

吆喝,横冲直撞,村民们无不担惊受怕,连鸡和狗也不得安宁。”

通过上面的故事,本文认为“鸡犬不宁”意义是夸张。

鸡犬不宁成语故事分析

谚语的含义鸡犬不宁是伟大的混乱和动荡。

1. 这个小偷吧山村搞得鸡犬不宁。

上面的句子用“鸡犬不宁”。本文通过研究,认为使用“鸡犬不宁”有否定

意义。

3.1.11 狗

狗屎第十一排十二生肖的。中国人认为狗是正义和感情的象征。

1. 兔死狗烹

兔死狗烹故事

春秋时期,吴越之间经常起争端。公元前 497 年,吴国打败越国,越

王勾践委曲求全向吴国求降,去吴国给吴王夫差当奴仆。在大夫范蠡的帮助

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 140: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

29

下,越王勾践终于骗得夫差的信任,三年后,被释放回国。勾践为了不忘国

耻,就每天晚上睡在柴草上,坐卧的地方也悬着苦胆,每天吃饭之前都要先

尝一口苦胆。经过十年的奋斗,越国终于打败了吴国。

辅助越王勾践报仇雪恨的主要是两个人,一个是范蠡,还有一个是文

种。当时勾践在会稽山一战中大败,国力也不足以与吴国相抗。他就和范蠡、

文种两个大臣商议怎样才能报仇雪耻。范蠡劝勾践主动向吴王示好,以便争

取时间发展生产,增强国力,提高军事力量。

这时候,夫差因当上了霸主,骄傲起来,一味贪图享乐。文种劝勾践

向吴王进贡美女。越王勾践就派人到处物色美女,结果在浣溪边找到了花容

月貌、沉鱼落雁的西施。越王派范蠡把她献给了夫差。夫差一见西施,顿时

被迷住了,把她当做下凡的仙女,宠爱得不得了,也逐渐放松了对勾践的监

视。随后,文种和范蠡又帮助勾践取得夫差的信任。他们还设计让夫差杀了

忠臣伍子胥;送给吴国浸泡过、不能发芽的种子,害得吴国当年颗粒无收,

到处闹饥荒,国内人心大乱。

越国能够灭掉吴国,范蠡和文种是最大的功臣。勾践在灭掉吴国后,

因范、文二人功劳卓著,便要拜范蠡为上将军,文种为丞相。但是范蠡不仅

不接受封赏,还执意要离国远去。他不顾勾践的再三挽留,离开越国,隐居

齐国。范蠡离开后,还惦记着好友文种,于是就派人悄悄送了一封信给文种,

在信上告诉他:你也赶快离开吧,我们的任务已经完成了。勾践心胸狭窄,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 141: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

30

只可与他共患难,不能同他共富贵。你要记住:“飞鸟尽,良弓藏,狡兔死,

走狗烹。”

但是,文种不相信越王会加害自己,坚持不肯走,还回信说:“我立

下这么大的功劳,正是该享受的时候,怎么能就这样离开呢?”果然在文种

当丞相不久,勾践就给他送来当年夫差叫伍子胥自杀时用的那把剑,同时带

了这么一句话:先生教给寡人七种灭吴的办法,寡人只用了三种,就把吴国

给灭了,还剩下四种没有用,就请先生带给先王吧。文种一看,就明白了,

后悔当初没有听范蠡的话,无奈之下只好举剑自杀了。

通过上面的故事,本文认为“兔死狗烹”意义是反语。

兔死狗烹成语故事分析

谚语的含义兔死狗烹是表示人的邪恶力量和后不再记住曾经帮助过他的人 ,

被遗弃,当这些人失去了他们的统治者眼中的价值。

1.如果事成之后,就兔死狗烹,那将没有人敢跟他合作。

上面的句子用“兔死狗烹”。本文通过研究,认为使用“兔死狗烹”有否定

意义。

2. 白云苍狗

白云苍狗故事

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 142: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

31

唐代伟大的诗人杜甫,曾经写过一首题为《可叹》的七言古诗。这首

诗,是为当时的另一位诗人王季友写的。这王季友,好学,家贫,人穷志不

穷,作风很正派。可是他妻子却嫌弃他,终于和他离了婚。有些人不了解内

情,纷纷议论,把王季友丑化了。杜甫的这首《可叹》诗,就是针对那些不

公正的议论而发的。它不叹王季友好夫没好妻,也不叹他好人没好运,叹的

是,这样一个作风正派的人物,忽然被说成那样的低劣,可叹!

《可叹》诗一开头,作者就这样表示感慨:

天上浮云似白衣,斯须变幻为苍狗;

古往今来共一时,人生万事无不有!

诗用兴比起句,说:天上的浮云分明像件淸白干净的衣服,一会儿却

变成一只青灰色的狗;从古到今都是这样,人生道路上形形色色的事儿哪样

没有呢!„„(斯须, 顷刻之间的意思;苍狗,毛色青灰的狗。)

由于杜甫的这首诗,后人就借“白衣苍狗”来慨叹人亊和世态的变迁

迅速、出人意料。但一般都说作“白云苍狗”。

通过上面的故事,本文认为“白云苍狗”意义是借代。

白云苍狗成语故事分析

谚语的含义白云苍狗是改变人的本质,就像原来的白色的像云的白布突然可

以把暗(阴)像狗的皮毛。

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 143: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

32

1. 人世间的事恰如白云苍狗多变化。

上面的句子用“白云苍狗”。本文通过研究,认为使用“白云苍狗”有中性

的意思。

3.1.12 猪

猪屎第十二排十二生肖的。在中国社会,猪被认为是生肖中最真诚、最纯洁

的动物之一。

1. 一龙一猪

一龙一猪故事

唐朝的时候,有个作家叫他的儿子学诗。这首诗讲的是两个邻居生了

一个儿子。两个男孩都有相似之处。在 12 岁之后,他们两人在 30 岁时的区

别就很明显了,第一个像龙一样成功的孩子,第二个孩子很笨,根本不知道。

通过上面的故事,本文认为“一龙一猪”意义是比喻。

一龙一猪成语故事分析

谚语的一龙一猪可以看到两人相似之处,但两者有区别

1. 他会解决这个问题, 他是一龙一猪。

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 144: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

33

上面的句子用“一龙一猪”。本文通过研究,认为使用“一龙一猪”有中性

的意思。

3.2 汉语成语十二生肖修辞格频率

修辞格 个数 所占百分比

夸张 5 25%

比拟 2 10%

比喻 3 15%

借代 2 10%

排比 1 5%

反语 6 30%

痛感 1 5%

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 145: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

34

第四章 结论和建议

4.1 结论

从前一章的描述中,研究者得出以下结论:

1. 在使用十二生肖的 20 句谚语中,有七种修辞手法: 夸张、比拟,比喻,

反语,排比,借代 和 痛感。

2. 从 20 个成语十二生肖,最常用的修辞分析是反语, 排在第二位的夸张,

比喻, 排在第三位的比拟和借代,, 排在第四位的排比和痛感。

4.2 建议

研究人员给出的建议如下:

作者希望年轻一代能学好汉语和修辞, 因为每个成语有它自己的修辞,修辞

学会将更快明白成语的意思。

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 146: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

35

参考文献

[1] anisya. 刘德华歌曲歌词修辞格分析. [D]. 苏北大学中文系.2017

[2] Anita Hasjem. 汉语修辞格分析.[D].苏北大学中文系.2017

[3] 陈秀兰. 成语探索.[J]. 浙江大学.2014

[4] Intan Citra.汉语装饰品修辞格分析.[D].2015.苏北大学中文系

[5] 马立军. 汉语成语的语义性质及其关系研究. [J]. 2014. 中国人民大学心理

学系

[6] Widuri Nurul Alfiyah. 汉语成语使用动物;汉语语义.[D]. 三宝垄大学。

2017

参考网站

[1] http://story.beva.com/cheng-yu

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 147: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

36

致谢

首先本文要对耶稣基督感谢给了本文身体健康以便本文会做好本文的论文,

本文的大学生活也将结束了。写论文的过程中,本文得到了不少新的知识、

新的经验。本文能完成这篇论文得到了很多人的帮助,尤其是老师们的帮助。

本文想借此机会感谢曾经帮身边的人,即:郭余辉老师,作为本文的导师,

在百忙之中愿意抽时间来询问论文的情况,给本文建议、思想、细心指导、

开拓研究思路。本文还要感谢苏北大学中文系的老师们。

感谢和本人 一起走过四年美好时光的老师 同学和朋友们,与你 们的 交流使

本人受益颇多 感谢本人的家人以及朋友们对我的理解 支持 鼓励 和帮助,正

是因为有了你们,本人所做的一切才有意义;也正是因为有了你 们,本人才有了

追求进步的勇气和信心。

飞阳清

2018 年 7 月 日

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 148: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

37

附件

1. 老鼠过街

鼠王召集大小官员聚集在皇宫,要求大家想办法改变鼠族的命运。有

一只叫“聪聪”的老鼠自以为很聪明地说道:“尊敬的大王,我想我们之所

以被打,一定是‘老鼠过街—人人喊打’这句歇后语作的怪,如果我们把这

个歇后语改一下,不就受人们宠爱了么?

鼠王一听,觉得很有道理。鼠王大喊一声:“说得不错!赏蛋糕 100

个。就这样,鼠王发动大家想办法改“老鼠过街—人人喊打”这句歇后语有

一只叫“灵灵”的老鼠说:“我觉得把歇后语改成‘老鼠过街—人人不打’

最恰当。”粮食部部长“明明”说:“不对!应该是‘老鼠过街—人人表扬’

最为恰„„”还没等“明明”说完,“强强”便抢着说:“人类打死

我们这么多同胞,应改为‘老鼠过街—喊打人人’,这样人类既不会打我们,

又消除我们的心头之恨。鼠王高兴地对“强强”说:“说得好!我提拔你为

巧克力局局长。强强高声地大叫鼠王圣。

第二天早晨,老鼠们举着写有“老鼠过街—喊打人人”的牌子,雄赳

赳气昂昂地走在大街上。人们看了,都易口同声地叹气说:“世道变了,这

些老鼠难道都不要命了?”不一会,人们回到了屋里,老鼠们正庆幸自己的

方法有效了,以为人们都害怕了。谁知,不一会,人们全副武装地出来了,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 149: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

38

有的人拿了棍子,有的人拿了扫把,有的拿了捕鼠夹,还有的人把装鼠的笼

子也拿了出来,东西五花八门,反正只要是对付老鼠的,就都拿了出来。

2. 对牛弹琴

春秋时期,鲁国有个著名的音乐家,名字叫公明仪。他对音乐有极深的造诣

(yì),善于弹琴。他的琴声优美动听,人们听到如此美妙的琴声之后往

往如醉如痴。有一年的春天,他带着琴来到城郊的田野散步,和煦(xù)

的春风将青草的芳香吹到他的面前,让他心情非常舒畅。他环顾四周,发现

不远处有一头大公牛正在吃草。他兴致勃发,突发奇想要为这头公牛演奏一

曲,于是他拨动琴弦,对着这头公牛弹奏了一首高雅的《清角之操曲》。虽

然公明仪弹奏的曲子非常悦耳动听,但是那头吃草的牛儿却根本不理会那高

雅的曲调,仍然低着头继续吃草。因为公牛虽然能听到琴弦发出的声音,但

是并不能理解曲子中的美妙意境。公明仪见美妙的琴声并不能打动这头不懂

音乐的牛,非常无奈。过了一会儿,他又想出了一个办法。公明仪抚动琴弦,

弹出一段段奇怪杂乱的声音,有的像嗡嗡的蚊蝇声,有的像迷路的小牛犊

(dú)发出的叫声。这时候这头大公牛才像突然明白了什么似的,摇摇尾

巴,竖起耳朵,听了起来。

3. 九牛一毛

西汉名将李陵成了匈奴的俘虏后, 汉武帝下令将李陵全家抄斩。司

马迁由于替李陵辩护,被处以宫刑关进了监狱。他非常痛苦, 曾想自杀,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 150: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

39

但他后来冷静一想, 认为自己这样死去,在统治者看来就想很多牛身上少

了一根毛发一样渺小。后来他忍辱负重活下来,写成了《史记》这部不朽名

著。

4. 狐假虎威

从前,深山老林中有只凶猛的老虎, 专门捕捉各种野兽吃。一次,

它抓到一只狐狸, 想吃了充饥。狡猾的狐狸急中生智, 装出一副神圣不可

以侵犯的样, 说:“你是不敢吃掉我的, 因为天帝派我来当百兽之王。你

要是吃掉我,就违背了天帝的命令!”

狐狸一边说,一边不经意地看了看老虎。它看到老虎露出不信的神色,

又说:“你不信吗?那么我走在前面,你跟在我后边, 看看这深山老林中

的百兽见到我之后,有没有敢不逃跑的。

老虎觉得这话有道理,于是跟着狐狸走去。一路上, 所有的野兽见

到它们都拼命地逃跑。虎并不知道百兽是害怕威风凛凛的自己,而不是害怕

假借“百兽之王” 名义的狐狸。

5. 守株待兔

宋国有一个农民,有一天, 他正在田里干活,突然看见一只野兔飞奔而来,

由于跑得过猛,撞在了树桩上, 结果撞断了脖子死去了。这个农民便毫不费

力地捡到了这个兔子, 高高兴兴地回家去了。从此以后,他就不干活了,

成天守在树桩旁边,希望再次得到撞死在树桩上的兔子。可是再也没有兔子

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 151: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

40

来撞树桩的事情发生,而他家田里的庄稼倒是给荒废了, 这件事终于被当

作一个笑话传遍了宋国。

6. 画龙点睛

张僧繇是南北朝时著名的画家。他的画对隋﹑唐两代的画家都有很大

的影响。张僧繇善于画龙,他画的龙大小一, 活灵活现,栩栩如生。传说

有一次, 张僧繇在金陵安乐寺的上画龙, 当地有许多人都来看。他一共要

画四条,一会儿就画好了。大家看时,发现果然是画得好, 四条龙张呀舞爪,

腾飞翻滚,非常逼真。但奇怪的是, 这四条龙都没有眼珠。有人就问张僧繇:

“你怎么不给龙画上眼珠?” 张僧繇说:“如果我把眼珠点上去龙马上就

会飞走,可不能随便给它们画上眼珠。”大家听了, 都觉得太不可信了,

要张僧繇点上龙眼珠试试。张张僧繇只好答应了。他拿起笔,给其中的两条

龙点上了眼珠。果然, 只见天空中电闪雷鸣, 狂风大起,大家吃了一惊,

回头看时,那两条点了眼珠的龙已经腾空而起,飞到天上去了,而墙上只剩

下两条没有画眼珠的龙。人们这时才相信张僧繇的话,一个个惊叹不已。

7. 叶公好龙

有个叫叶公的人很喜爱龙。他家的柱子上、窗上,门上到处都雕刻着

龙,叶公就整天生活在龙的世界里。他欣赏起龙就会忘记吃饭, 要是有人

和他谈论龙的话题,就会眉飞色舞,滔滔不绝。天上的真龙知道了很是感动,

就从天而降,到叶公家拜访他。叶公见到真龙, 脸色大变, 边跑边喊:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 152: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

41

“不好了, 龙来了!”龙见他这副模样很失望, 原来他爱好的是假龙,害

怕的是真龙。

8. 车水马龙

汉章帝母亲马氏知书达礼, 俭朴仁爱, 明帝死后,即位的章帝就尊

其母为皇太后,不久章帝根据大臣的建议, 打算对皇太后的兄弟封爵, 遭

到了马太后的拒绝。递二年夏天,发生了大旱灾。有些大臣又上奏说, 今年

的旱灾都是由于去年不封外戚造成的, 并要求再次分封马氏舅父。太后于是

站出来,先是指出了这些大臣们的不良用心, 然后又指出:“ 前几天我路

过娘家的花园边, 见从外面到舅舅家拜候﹑ 请安的车子像流水那样不停地

驶去,马匹往来不绝, 好像一条游龙, 招摇得很。他们家的佣人也衣着华

丽。再看我们的车马佣人, 比他们差远了。他们只知道自己享乐, 根本不

为国家忧愁,我怎么能同意给他们加官进爵呢.

9. 画蛇添足

很久以前,有一个人,他买了一瓶好酒,于是请了很多朋友到家里来

做客,准备把这瓶好酒喝掉。这瓶酒非常好喝,大家都喝得很开心,喝到剩

最后一杯的时候,大家都还想喝,可是让谁喝呢?于是,有人想了个办法,

对大家说:“这样吧,咱们来比赛画蛇。谁先画好,最后一杯酒就让给谁

喝。”大家都同意了,就在地上画起蛇来。有一个人很快就画好了,他看到

大家都还在画,就说:“你们还没画好呀,看吧,我还来得及给蛇添上四只

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 153: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

42

脚哩!”于是他端起酒杯,一边喝一边又在地上画起来。他还没把四只脚画

完,有个人也把蛇画好了,就抢过他手里的酒杯,几口就把酒喝干了,对他

说:“蛇本来没有脚,你为什么要给他画四只脚呢?你现在画的不是蛇了,

所以你不能喝这杯酒!“画蛇添足”就是从这个故事来的。这个成语有两个

意思。一个意思跟“弄巧成拙”一个样;想卖弄一下本领,反而把事情搞坏

了。故事中的那个人就是这样,他已经把蛇画好了,为了添四只脚,反而没

喝到酒。另一个意思跟“无中生有”相仿,蛇本来没有脚,硬要给他添上四

只脚,这不是多余的吗?因此还有人用“蛇足”来比喻没有必要的多余的事

情。

10. 杯弓蛇影

晋朝有个叫乐广的人,他经常请朋友来家里喝酒。一次,墙上的弓随

光线映射在酒杯里,朋友喝酒后猛见杯中有蛇,害怕极了,并因此得病。乐

广知道后,又把那朋友请来喝酒。席间,他向客人说:“其实杯里不是蛇,

只是墙上那张弓的影子罢了。”客人听后。疑虑顿消,病也好了。

11. 老马识途

春秋时期,齐桓公亲自摔领大军前去支援燕国,大败侵燕之敌山戎国。

齐军凯旋时在山谷里迷了路,齐桓公万分焦急。这时大臣管仲说:“老马能

够识路,可以挑几匹老马在前边领路,一定能够走出山走,果然走出迷谷。

12. 指鹿为马

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 154: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

43

秦始皇死后,担任中车府令(掌管皇帝车马的官)宦官赵高,和秦始皇

的小儿子胡亥串通来,并且威胁丞相李斯,伪造遗诏。于是,胡亥即位,史

称“ 秦二世。”

赵高立了大功,被秦二世封为郎中令,成为秦二世最亲近的高级官员,

但仍在李斯之下。后来他设计害死李斯,当了丞相。然而他野心很大,想当

皇帝。为了试探大。

臣们对自己是否服气,他玩了一个花招儿。

一天,他把一只梅花鹿牵到朝堂上,指着它对秦二世说:“ 这是臣刚寻

找到的一匹骏马,特献给陛下。”

二世见赵高把鹿说成是马,不禁笑出声来,说:“ 丞相搞错了吧?

这明明是鹿,你却说它是马。”

赵高仍面不改色,一本正经地说:“陛下,这是马,不是鹿,不信你

可以问问大臣们它究竟是马还是鹿。”

说罢,他用威吓的眼光扫视了一下大臣们,想迫使大家承认那是一匹马。

二世让大臣们都来瞧瞧,并问他们它是什么。大臣们看后,有的默不

出声;有的为了讨好赵高,顺着他说是马;也有的人不愿说假话,实事求是,

指出它是鹿。

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 155: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

44

事后,赵高暗中对不服他的大臣加以迫害,将他们投入监狱。此后,

大臣们对赵高更畏惧了。

13. 走马看花

孟郊是唐朝著名的诗人。他出生在一个贫穷的家庭,从小就养成了勤

学苦练的习惯,品学兼优,才华出众。

但是,他的仕途却一直很不顺利。从青年到壮年,他好几次参加进士

试都落了第。

孟郊虽然穷困潦倒,甚至连自己的家人都养不起,但他性情耿直,不肯趋附

权贵。他决心刻苦攻读,用自己的真才实学,叩开仕途的大门。

后来,孟郊又赴京参加了一次进士考试。这次,他终于考中了,而这

时,他已经 46 岁了。

经过几十年的拼搏,终于如愿以偿,孟郊高兴极了。他穿上崭新的衣

服,扎上彩带红花,骑着高头大马,在长安城里尽情地游览。京城美丽的景

色使他赞叹,高中进士的喜悦又使他万分得意,于是,他写下了著名的《登

科后》:

昔日龌龊不足夸,今朝放荡思无涯。

春风得意马蹄疾,一日看尽长安花。

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 156: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

45

这首诗的意思是: 过去那种穷困窘迫的生活是不值得再三提及的,今

天我高中了进士,心里的郁结风吹云散,心里真有说不出的畅快。我愉快地

骑着马奔驰在春风里,一天的时间就把长安城的美景看完了。

这首诗把诗人中了进士后的喜悦心情表现得淋漓尽致,其中“春风得

意马蹄疾,一日看尽长安花” 成为千古名句。后人从这首诗中引伸出“走

马看花”这个成语。

14. 亡羊补牢

战国时楚襄王即位后,奸臣当道,政治腐败,国家一天天的衰落下去。

大臣装辛看到楚襄王确已有悔过之心,便给他讲了个故事:

“ 从前,有个人养了一圈羊。一天早晨,他发现少了一只羊,仔细

一查,原来羊圈破了个窟窿,狼在夜间钻进来,把羊叼走了一只。邻居劝他

说:赶快把羊圈修一修,堵上窟窿吧!‟那个人不肯接受劝告,回答说‘羊

已经丢了,还修羊圈干什么!”

“第二天早上,他发现羊又少了一只。原来狼又从窟窿中钻进来,叼

走了一只羊。他很后悔昨天没有听从邻居的劝告,便赶快堵上窟窿,修好了

羊圈。从此,狼再也不能钻进羊圈叼羊了。

讲完故事,庄辛又给楚襄王分析了楚国当前的形势:“虽然都城陷落,

但还有方圆几千里国土尚存;只要改正过错,励精图治,为百姓解忧,那百

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 157: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

46

姓就会又有依附之心,很快就会不把秦军赶出楚国。”楚襄王依言行事,果

然打败秦国,度过了危机。楚国也逐渐强盛起来。

15. 杀鸡吓猴

有个耍猴戏的,新买了一只受过训练的猴子。这猴子可机灵了,他一

听到鼓声就会跳舞,一听到锣声就会翻斤斗,可是就不听新主人的指挥。耍

猴戏的使劲打鼓,使劲敲锣,猴子眨眨眼睛,一动也不动,只做没听见。耍

猴戏的想了个法子,他抓了一只公鸡来,对着公鸡又打鼓,又敲锣。公鸡怎

么会演戏呢,它听到鼓声锣声早吓呆了,蹲在地上动也不敢动。耍猴戏的拿

起一把刀,一刀把公鸡宰了。这一下可把猴子吓坏了。耍猴戏的一打鼓,它

就连忙跳舞,一敲锣,他就连忙翻斤斗,一点儿也不敢含糊。“杀鸡吓猴”

就是从这个故事来的。惩罚一个不相干的人,来威胁另一个人,可以说是

“杀鸡吓猴”。

16. 闻鸡起舞

东晋时期,社会混乱,国家处在危急之中。有个叫祖逖的青年,与好

朋友刘琨住在一起。面对黑暗的社会,他们非常忧虑和悲愤,一天夜里祖逖

翻来覆去睡不着,想着怎样才能练出本领,保卫治理国家? 到了半夜,他

听到鸡叫的声音,受到启发,决心练一身过硬本领报效国家。于是,他推醒

刘琨,二人起床挥舞刀剑,练习í武艺,从此以后,无论是寒冬腊月,还是

炎热酷暑,他们一听到鸡叫,就起床练武,俩人勤学苦练,武艺都很高强。

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 158: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

47

后来,祖逖当了大将军,他的部队纪律严明,作战勇敢,打了不少胜仗,立

了战功,因而受到群众的支持和拥护。

17. 鸡犬不宁

公元 805 年,著名文学家、哲学家柳宗元被贬到永州任司马。当时,

他对朝廷疯狂地搜刮民脂民膏这一做法深恶痛绝,便在《捕蛇者说》这篇著

名的散文中,用捕蛇者的口吻揭露道:“ 这些凶暴的差役来到以后,大声

吆喝,横冲直撞,村民们无不担惊受怕,连鸡和狗也不得安宁。”

18. 兔死狗烹

春秋时期,吴越之间经常起争端。公元前 497年,吴国打败越国,越

王勾践委曲求全向吴国求降,去吴国给吴王夫差当奴仆。在大夫范蠡的帮助

下,越王勾践终于骗得夫差的信任,三年后,被释放回国。勾践为了不忘国

耻,就每天晚上睡在柴草上,坐卧的地方也悬着苦胆,每天吃饭之前都要先

尝一口苦胆。经过十年的奋斗,越国终于打败了吴国。

辅助越王勾践报仇雪恨的主要是两个人,一个是范蠡,还有一个是文

种。当时勾践在会稽山一战中大败,国力也不足以与吴国相抗。他就和范蠡、

文种两个大臣商议怎样才能报仇雪耻。范蠡劝勾践主动向吴王示好,以便争

取时间发展生产,增强国力,提高军事力量。

这时候,夫差因当上了霸主,骄傲起来,一味贪图享乐。文种劝勾践

向吴王进贡美女。越王勾践就派人到处物色美女,结果在浣溪边找到了花容

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 159: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

48

月貌、沉鱼落雁的西施。越王派范蠡把她献给了夫差。夫差一见西施,顿时

被迷住了,把她当做下凡的仙女,宠爱得不得了,也逐渐放松了对勾践的监

视。随后,文种和范蠡又帮助勾践取得夫差的信任。他们还设计让夫差杀了

忠臣伍子胥;送给吴国浸泡过、不能发芽的种子,害得吴国当年颗粒无收,

到处闹饥荒,国内人心大乱。

越国能够灭掉吴国,范蠡和文种是最大的功臣。勾践在灭掉吴国后,

因范、文二人功劳卓著,便要拜范蠡为上将军,文种为丞相。但是范蠡不仅

不接受封赏,还执意要离国远去。他不顾勾践的再三挽留,离开越国,隐居

齐国。范蠡离开后,还惦记着好友文种,于是就派人悄悄送了一封信给文种,

在信上告诉他:你也赶快离开吧,我们的任务已经完成了。勾践心胸狭窄,

只可与他共患难,不能同他共富贵。你要记住:“飞鸟尽,良弓藏,狡兔死,

走狗烹。”

但是,文种不相信越王会加害自己,坚持不肯走,还回信说:“我立

下这么大的功劳,正是该享受的时候,怎么能就这样离开呢?”果然在文种

当丞相不久,勾践就给他送来当年夫差叫伍子胥自杀时用的那把剑,同时带

了这么一句话:先生教给寡人七种灭吴的办法,寡人只用了三种,就把吴国

给灭了,还剩下四种没有用,就请先生带给先王吧。文种一看,就明白了,

后悔当初没有听范蠡的话,无奈之下只好举剑自杀了。

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 160: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

49

19. 白云苍狗

唐代伟大的诗人杜甫,曾经写过一首题为《可叹》的七言古诗。这首

诗,是为当时的另一位诗人王季友写的。这王季友,好学,家贫,人穷志不

穷,作风很正派。可是他妻子却嫌弃他,终于和他离了婚。有些人不了解内

情,纷纷议论,把王季友丑化了。杜甫的这首《可叹》诗,就是针对那些不

公正的议论而发的。它不叹王季友好夫没好妻,也不叹他好人没好运,叹的

是,这样一个作风正派的人物,忽然被说成那样的低劣,可叹!

《可叹》诗一开头,作者就这样表示感慨:

天上浮云似白衣,斯须变幻为苍狗;

古往今来共一时,人生万事无不有!

诗用兴比起句,说:天上的浮云分明像件淸白干净的衣服,一会儿却

变成一只青灰色的狗;从古到今都是这样,人生道路上形形色色的事儿哪样

没有呢!„„(斯须, 顷刻之间的意思;苍狗,毛色青灰的狗。)

由于杜甫的这首诗,后人就借“白衣苍狗”来慨叹人亊和世态的变迁

迅速、出人意料。但一般都说作“白云苍狗”。

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 161: ANALISIS GAYA BAHASA PERIBAHASA 12 SHIO SKRIPSI OLEH

50

20. 一龙一猪故事

唐朝的时候,有个作家叫他的儿子学诗。这首诗讲的是两个邻居生了

一个儿子。两个男孩都有相似之处。在 12岁之后,他们两人在 30岁时的区

别就很明显了,第一个像龙一样成功的孩子,第二个孩子很笨,根本不知道。

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA