analisis fungsi pengawasan legislatif …digilib.uin-suka.ac.id/11163/1/bab i, v, daftar...

50
ANALISIS FUNGSI PENGAWASAN LEGISLATIF TERHADAP PEMERINTAH DIY SKRIPSI DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA HUKUM Oleh : IRWANDI SIDO 09340036 Pembimbing : 1. ISWANTORO., SH., MH. 2. SITI FATIMAH., SH., M.Hum. PRODI ILMU HUKUM FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2013

Upload: lamminh

Post on 17-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS FUNGSI PENGAWASAN LEGISLATIF …digilib.uin-suka.ac.id/11163/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · adalah tata cara pengisian jabatan Gubernur dan Wakil ... Semoga senantiasa

ANALISIS FUNGSI PENGAWASAN LEGISLATIF

TERHADAP PEMERINTAH DIY

SKRIPSI

DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUMUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN SYARATMEMPEROLEH GELAR SARJANA HUKUM

Oleh :

IRWANDI SIDO09340036

Pembimbing :

1. ISWANTORO., SH., MH.2. SITI FATIMAH., SH., M.Hum.

PRODI ILMU HUKUMFAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGAYOGYAKARTA

2013

Page 2: ANALISIS FUNGSI PENGAWASAN LEGISLATIF …digilib.uin-suka.ac.id/11163/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · adalah tata cara pengisian jabatan Gubernur dan Wakil ... Semoga senantiasa

ii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk pempelajari fungsi pengawasan yangdimiliki oleh lembaga legislatif terhadap Pemerintah DIY. Sebagaimana kitaketahui bersama bahwa Yogyakarta adalah daerah yang berstatus “DaerahIstimewa” yang berbeda dengan daerah lainnya. Hal yang menarik dari daerah iniadalah tata cara pengisian jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur yang dilakukandengan cara penetapan. Selain itu, salah satu syarat yang diberikan UU No. 13Tahun 2012 adalah Gubernur dan Wakil Gubernur tidak berasal dari partai politik.Oleh karena itu menarik untuk dikaji bagaimana pola interaksi yang terjadi antaraparlemen dan pemerintah DIY dalam hal kegiatan pengawasan sebagaipelaksanaan prinsip Check And Balances.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan yuridisdan sosiologis dengan tipe penelitian lapangan (field research). Adapun informasididapatkan melalui kegiatan interview terhadap anggota dewan dan hasilnyaselanjutnya dikomparasikan dengan ketentuan dalam undang-undang, perda,peraturan dewan, dan lain-lain yang berkaitan dengan kegiatan pengawasan yangdilakukan oleh DPRD DIY terhadap Pemerintah DIY.

Dari penelitian yang dilakukan diketahui bahwa kegiatan pengawasanyang dilakukan oleh DPRD DIY dilakukan dengan 2 (dua) metode dengan 7(tujuh) tahapan yang masing – masing memiliki peran penting dalam optimalisasihasil dari pengawasan yang dilakukan. Tahapan – tahapan ini selanjutnyamenghasilkan suatu rekomendasi bagi pemerintah. Dengan model seperti inidiharapkan mampu menjaga efektifitas dan stabilitas pemerintahan meskipundalam pelaksanaannya masih banyak kendala – kendala yang masih membutuhkansolusi. Adapun kendala – kendala tersebut antara lain peran masyarakat yangbelum optimal, pengawasan yang masih terkesan sporadik dan reaktif, masihdidominasi oleh kepentingan politik, kurang maksimalnya koordinasi denganlembaga pengawas lainnya, agenda pengawasan yang belum tersusun sistematis,kurang optimalnya organisasi sumber daya pengawasan, serta transparansi bagimasyarakat yang belum optimal. Selain itu status sosial kepala daerah yangberbeda juga terkesan menimbulkan rasa “segan” pada personal anggota dewanuntuk melakukan pengawasan yang lebih dalam terhadap kinerja pemerintahdaerah.

Keyword : Pengawasan, Metode, Daerah Istimewa Yogyakarta

Page 3: ANALISIS FUNGSI PENGAWASAN LEGISLATIF …digilib.uin-suka.ac.id/11163/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · adalah tata cara pengisian jabatan Gubernur dan Wakil ... Semoga senantiasa
Page 4: ANALISIS FUNGSI PENGAWASAN LEGISLATIF …digilib.uin-suka.ac.id/11163/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · adalah tata cara pengisian jabatan Gubernur dan Wakil ... Semoga senantiasa

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta FM.UINSK-BM-05.03/RO

Iswantoro, S.H,. M.HDosen Fakultas Syariah dan HukumUIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI

Hal: Skripsi Saudara Irwandi SidoKepada Yth,Bapak Dekan Fakultas Syariah dan HukumUIN Sunan KalijagaDi Yogyakarta

A s s al amu' al aikum l|tr. Wb.Setelah membaca dan mengoreksi serta menyarankan perbaikan seperlunya, makakami berpendapat bahwa skripsi saudara:

Nama

NIMJurusan

Judul

: Irwandi Sido

:09340036: Ilmu Hukum:,,ANALISIS FTINGSI PENGAWASAN LEGISLATIFTERI{ADAP PEMERINTAI{ DIY "

Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Syariah dan Hukum Jurusan IlmuHukum Universitas Islam Negeri Strnan Kalijaga Yogyakarta sebagai salah satusyarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu dalam Ilmu Hukum.Dengan ini, kami mengharap agar skripsi saudara tersebut segeradimunaqosyahkan. Untuk itu, kami ucapkan terima kasih.

Was s al amu' al aihtm Wr. Wb.

17 Juli 2013

001

1V

Page 5: ANALISIS FUNGSI PENGAWASAN LEGISLATIF …digilib.uin-suka.ac.id/11163/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · adalah tata cara pengisian jabatan Gubernur dan Wakil ... Semoga senantiasa

::rii.i.'ailit :;1 til

aio Universitas Islam Negeri Sunari Kalijaga Yogyakafia FM.UINSK-BM-O 5 -O 3,4.O

Siti Fatimah, S.H,. M.Hum

Dosen Fakultas SYariah dan Hukum

UIN Sunan Kalijaga YogYakarla

SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI

Hal: Skripsi Saudara Irwandi Sido

Kepada Yth,

Bapak Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Sunan KalijagaDi Yogyakarta

As s al amu' al aikum Wr - Wb -

Setelah membaca dan mengoreksi serta menyarankan perbaikan seperlunya, maka

kami berpendapat bahwa skripsi saudara:

Nama

NIMJurusan

Judul

: Irwandi Sido

:09340036: Ilmu Hukum:,,ANALISISFUNGSIPENGAWASANLEGISLATIFTERHADAP PEMERINTAH DIY "

Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Syariah dan Hukum Jurusan Ilmu

Huklm Universitas Islam Negeri Sunan Kaiijaga Yogyakarta sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu dalam Ilmu Hukum.

Dengan ini, kami mengharap ag36 skripsi saudara tersebut segela

dim.r:naqosyahkan. Untuk itu, kami ucapkan terima kasih'

Was s al amu' al aikum Wr. Wrb -

Yogyakarta, 17

Pembimbing II

Siti l6timah.. SH.. M.Hum.NIP : 19650210 199303 2 001

Page 6: ANALISIS FUNGSI PENGAWASAN LEGISLATIF …digilib.uin-suka.ac.id/11163/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · adalah tata cara pengisian jabatan Gubernur dan Wakil ... Semoga senantiasa

5:i#fliCj uriuersitas Islam Negeri Sunan Kalijaga yogyakarra FM-UINSK-BM-05-06/RO

PENGESAHAN SKRIPSI/TUGAS AKTIIRNomor: UIN.O2IIH IPP .009 I 6212013

Skripsi/Tugas Akhir dengan judul :

,, ANALISIS FI.INGSI PENGAWASAN LEGISLATIF TERHADAPPEMERINTAH DIY'

Yang dipersiapkan dan disusun oleh :

Nama

NIMTelah dimunaqasyahkan pada

Nilai Munaqasyah

IRWANDI SIDO09340036

18 Oktober 2013

A/B

Dan dinyatakan telah diterima oleh Jurusan Ilmu Hukum Fakultas Syari'ah danHukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

NIP. I 012

vl

t9711207 199503 I 002

Page 7: ANALISIS FUNGSI PENGAWASAN LEGISLATIF …digilib.uin-suka.ac.id/11163/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · adalah tata cara pengisian jabatan Gubernur dan Wakil ... Semoga senantiasa

vii

MOTTO

“Na Alleangi Tallanga Na Toalia”... Pribahasa Makassar ...

“Hanya mereka yang gagal dapat meraih keberhasilan”... Robert F. Kennedy ...

“Setiap mereka yang sukses adalah pemimpi-pemimpibesar. Mereka berimajinasi tentang masa depan mereka,berbuat sebaik mungkin dalam setiap hal, dan bekerjasetiap hari menuju visi jauh kedepan yang menjadi

tujuan mereka”... Brian Tracy ...

“Jika suatu saat kau tak lagi mendapati pohon untukberlindung dari panasnya matahari, maka jangan salahkan

pohon dan matahari, salahkanlah dirimu sendiri”... Abraham Lincoln ...

“Perjuanganku mudah karena hanya mengusir penjajah,tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan

bangsamu sendiri”... Bung Karno ...

Page 8: ANALISIS FUNGSI PENGAWASAN LEGISLATIF …digilib.uin-suka.ac.id/11163/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · adalah tata cara pengisian jabatan Gubernur dan Wakil ... Semoga senantiasa

viii

PERSEMBAHAN

Dengan penuh syukur Skripsi ini Ku persembahkan kepada:

Ayahanda Sido Dan Ibunda A. Nurcaya dengan penuh kasih sayangmembimbing dan membesarkan serta memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya hingga saat ini. Telah memberikan motivasi dan semangat untukku

dalam usaha menggapai impian dan cita-cita.

Saudara-saudara yang saya banggakan Afandi Sido dan M. Aldi Sido.

Keluarga besar HPMB Yogyakarta

Almamater tercintaProdi Ilmu Hukum

Fakultas Syari’ah Dan HukumUniversitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta

Page 9: ANALISIS FUNGSI PENGAWASAN LEGISLATIF …digilib.uin-suka.ac.id/11163/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · adalah tata cara pengisian jabatan Gubernur dan Wakil ... Semoga senantiasa

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena

telah dilimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya sehingga karya tulis ini dapat

terselesaikan dengan baik. Tidak henti-hentinya shalawat serta salam terlafalkan

kepada baginda Nabi Muhammad SAW, yang telah menuntun umat manusia

menuju jalan Allah SWT dengan segala kebaikan dan kebahagiaan.

Karya tulis ini merupakan karya sederhana mengenai bagaimana DPRD

sebagai lembaga legislatif melakukan pengawasan terhadap kebijakan-kebijakan

pemerintah, sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi Strata Satu (S1)

Prodi Ilmu Hukum, Fakultas Syari’ah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dengan ini besar harapan dapat menjadi satu

referensi kajian yang bermanfaat bagi masyarakat dan kemajuan bangsa meskipun

masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu sangat disadari bahwa ini adalah

sebuah proses dan usaha untuk senantiasa belajar demi pengetahuan masa depan

yang lebih baik.

Dengan ini pula penulis sangat menyadari bahwa karya tulis ini dapat

terselesaikan tidak terlepas dari peranan, bantuan, bimbingan, do’a, dan motivasi

dari berbagai pihak baik itu secara langsung maupun tidak langsung. Dan dengan

ini pula, diucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang dimaksud

tersebut yang diantaranya :

Page 10: ANALISIS FUNGSI PENGAWASAN LEGISLATIF …digilib.uin-suka.ac.id/11163/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · adalah tata cara pengisian jabatan Gubernur dan Wakil ... Semoga senantiasa

x

1. Prof. Dr. H. Musa Asy’ari selaku Rektor Universitas Islam Negeri

Sunan Kalijaga Yogyakarta

2. Noorhaidi Hassan, MA., M.Phil., Ph.D. selaku Dekan Fakultas

Syari'ah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta.

3. Bapak Udiyo Basuki, S.H., M.Hum, selaku Ketua Program Studi Ilmu

Hukum, Fakultas Syari’ah dan Hukum, UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta.

4. Bapak Ach. Tahir, S.H.I., L.L.M., M.A. selaku Sekretaris Program

Studi Ilmu Hukum, Fakultas Syari’ah dan Hukum, UIN Sunan

Kalijaga. Serta sekaligus sebagai Pembimbing Akademik dari penulis

yang selama ini membimbing dan mengarahkan penulis baik itu dalam

hal perkuliahan maupun kegiatan akademik lainnya.

5. Bapak Iswantoro, S.H., MH., dan Ibu Siti Fatimah, S.H., M.Hum.

selaku Dosen Pembimbing I dan II, yang juga senantiasa dengan sabar

dan tulus memberikan saran, rekomendasi, serta solusi kepada

penyusun dalam penulisan karya ini, di tengah kesibukannya sebagai

dosen di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

6. Bapak Badruddin dan seluruh Staf Tata Usaha Prodi Ilmu Hukum

serta staf – staf sebelum beliau yang telah sangat sabar melayani

mahasiswa dan seluruh dosen, staf, serta seluruh civitas akademika

Jurusan Ilmu Hukum Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam

Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Page 11: ANALISIS FUNGSI PENGAWASAN LEGISLATIF …digilib.uin-suka.ac.id/11163/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · adalah tata cara pengisian jabatan Gubernur dan Wakil ... Semoga senantiasa

xi

7. Segenap staf perpustakaan Kanwil Depkumham Yogyakarta serta

perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang sudah sangat

membantu penulis dalam melayani dan menyediakan referensi bagi

penulis yang sangat berguna bagi kegiatan penyusunan skripsi ini.

Semoga senantiasa diberikan anugrah serta kesehatan oleh Allah SWT.

8. Segenap staf DPRD DIY yang juga sangat membantu memfasilitasi

penulis dalam melakukan pengumpulan data di lapangan. Terkhusus

kepada Bapak Agus Sumartono, S.Si sekretaris Komisi A DPRD DIY

yang bersedia menyempatkan waktunya dalam kegiatan wawancara

ditengah kesibukannya sebagai anggota dewan.

9. Terima kasih yang setulus-tulusnya kepada kedua orang tua tercinta

Ayahanda Sido dan Ibunda Nurcaya yang tidak hentinya memberikan

motivasi, perhatian, cinta dan kasih sayang yang sangat mendalam.

Besar harapan penulis nantinya dapat membuat mereka bangga dan

bahagia meskipun itu sama sekali tidak cukup untuk mengembalikan

apa yang telah diberikan kepada penulis dengan penuh ketulusan.

Semoga senantiasa dalam lindungan Allah SWT, serta diberikan

kesehatan dan kebahagiaan.

10. Kepada saudara-saudara, Afandi Sido dan M. Aldi. S yang selama ini

menemani, memberikan motivasi, serta memberikan semangat bahkan

meminjamkan berbagai fasilitas yang sangat membantu dalam proses

penyelesaian skripsi ini.

Page 12: ANALISIS FUNGSI PENGAWASAN LEGISLATIF …digilib.uin-suka.ac.id/11163/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · adalah tata cara pengisian jabatan Gubernur dan Wakil ... Semoga senantiasa

xii

11. Kepada adinda Indah Oktavia Handayani yang selama ini telah

bersedia mendampingi penulis dalam suka maupun duka dengan rasa

cinta dan kasih sayang. Hal tersebut adalah salah satu motivasi yang

kuat yang selalu menjelma menjadi semangat dalam hati yang

membuatku kuat menghadapi dunia sampai saat ini.

12. Kepada kakek, nenek, om, dan tante dikampung halaman yang selalu

merindukan dan mendo’akan penulis dalam menyelesaikan pendidikan

diperantauan ini.

13. Kepada keluarga besar Himpinan Pelajar Mahasiswa Bantaeng

(HPMB) Yogyakarta yang telah memberikan tempat bernaung dengan

segala fasilitas yang ada. Semoga selalu kompak dan solid untuk

mengharumkan nama Kab. Bantaeng dalam kancah nasional, serta

dapat menjadi generasi muda pemimpin Bantaeng yang cerdas dan

berakhlak mulia.

14. Keluarga besar BEM-Ps Ilmu Hukum UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta, yang menemani penulis berproses dalam birokrasi

organisasi sebagai bahan pembelajaran dan pengalaman yang sangat

berharga.

15. Kepada rekan-rekan KKN Team 7 Angkatan 79 yang pernah mengisi

hari-hari penulis sebagai satu keluarga dengan banyak pengalaman

yang sangat bermanfaat. Bangga hati ini dapat mengenal kalian semua.

16. Kepada para sahabat, Ismanda, Jusma Akbar, Nurhidayat, dan semua

teman-teman prodi Ilmu Hukum angkatan 2009 yang telah melewati

Page 13: ANALISIS FUNGSI PENGAWASAN LEGISLATIF …digilib.uin-suka.ac.id/11163/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · adalah tata cara pengisian jabatan Gubernur dan Wakil ... Semoga senantiasa

xiii

tahun-tahun bersama penuh perjuangan menuntut ilmu di UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta, kampus tercinta. Semoga ilmu yang kita semua

dapatkan dapat berguna bagi diri kita, serta dapat diamalkan demi

kemajuan bangsa dan Negara kita tercinta.

Akhir kata, semoga Allah SWT dapat memberikan balasan yang berlipat

ganda atas segala kebaikan yang telah diberikan dan kita dapatkan. Dengan

rendah hati mengakui bahwa penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh

karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan penulis demi

pembelajaran kedepannya. Besar harapan skripsi ini dapat bermanfaat terhadap

kita semua serta terhadap kemajuan ilmu pengetahuan. Amin.

Yogyakarta, 9 Oktober 2013

Penyusun

IRWANDI SIDO09340036

Page 14: ANALISIS FUNGSI PENGAWASAN LEGISLATIF …digilib.uin-suka.ac.id/11163/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · adalah tata cara pengisian jabatan Gubernur dan Wakil ... Semoga senantiasa

xiv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………...…………………………………… i

ABSTRAK………………………………………………………………….. ii

SURAT PERNYATAAN SKRIPSI………………………………………... iii

SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI I………………………………………. iv

SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI II……………………………………... v

PENGESAHAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR……………………………….. vi

MOTTO……………………………………………………………………… vii

HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………….. viii

KATA PENGANTAR………………………………………………………. ix

DAFTAR ISI……………………………………………………………….... xiv

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang masalah……...…………………………. 1

B. Rumusan Masalah………………………………………. 7

C. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian………………………. 7

D. Telaah Pustaka………………………………................. 8

E. Kerangka Teori………………………………………….. 12

F. Metode Penelitian……………………………………….. 23

G. Sistematika Pembahasan…………….………………….. 26

BAB II. KERANGKA TEORITIK LEMBAGA LEGISLATIF DI

INDONESIA

A. Pengertian Lembaga Legislatif……..…………………..... 28

B. Jenis, Fungsi, dan Wewenang Legislatif Indonesia…….. 29

1. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).……………. 33

2. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)….……………….. 40

3. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI)...…………….. 44

4. Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi (DPRD Povinsi) 63

5. Dewan Perwakilan Rakyat Kab/Kota….................... 64

Page 15: ANALISIS FUNGSI PENGAWASAN LEGISLATIF …digilib.uin-suka.ac.id/11163/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · adalah tata cara pengisian jabatan Gubernur dan Wakil ... Semoga senantiasa

xv

BAB III. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

A. Tinjauan Umum Tentang DPRD DIY……………………. 65

B. Fungsi DPRD DIY………………………………………... 66

C. Tugas Dan Wewenang DPRD DIY…..………………….. 66

D. Hak DPRD Dan Pelaksanaan Hak DPRD……………….. 67

E. Alat Kelengkapan DPRD…………………………………. 74

BAB IV. PENGAWASAN DPRD DIY TERHADAP PEMERINTAH

DIY

A. Fungsi Pengawasan DPRD DIY

1. Ruang Lingkup Pengawasan DPRD DIY...………….. 90

2. Metode Pengawasan………………………………….. 91

3. Mekanisme Pengawasan ……………………………... 92

4. Hak DPRD DIY Dalam Melaksanakan Pengawasan.... 101

B. Analisis Fungsi Pengaasan DPRD DIY Terhadap Pemerintah

DIY Dalam Rangka Peningkatan Efektifitas Dan Stabilitas

Pemerintahan……………………………………………… 102

C. Kendala DPRD Provinsi DIY Dalam Melaksanakan

Fungsi Pengawasan……………………………................. 136

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………….. 144

B. Saran……………………………………………………… 146

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………........ 148

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 16: ANALISIS FUNGSI PENGAWASAN LEGISLATIF …digilib.uin-suka.ac.id/11163/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · adalah tata cara pengisian jabatan Gubernur dan Wakil ... Semoga senantiasa

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Di era reformasi ini, Indonesia bertekad untuk menciptakan

pemerintahan yang demokratis, untuk itu diperlukan pemerintahan yang stabil

dan konstitusional yang berasarkan pembatasan kekuasaan pemerintahan

eksekutif dan perlindungan atas hak asasi manusia sebagai warga negara.1 Di

sisi lain, Indonesia adalah Negara yang terkenal dengan keanekaragaman

budaya masyarakatnya. Dengan bentuk geografis wilayah Negara yang

berbentuk kepulauan melahirkan ribuan budaya sebagai ciri pembeda setiap

masyarakatnya. Hal ini pula yang membuat Indonesia dianggap sebagai

“Negara besar”.2

Atas dasar hal tersebut, sudah menjadi hak setiap warga masyarakat

untuk mengembangkan dan mempertahankan nilai – nilai dan setiap potensi

daerah yang ada khususnya dari segi budaya dan adat istiadat. Negara wajib

mengakui akan semua kearifan lokal yang tumbuh bersama pola keberagaman

masyarakat. Nangroe Aceh Darussalam (NAD), Papua, DKI Jakarta dan

Daerah Istimewa Yogyakarta adalah termasuk provinsi khusus dan

diistimewakan serta berbeda dengan provinsi lainnya. Pertimbangannya pun

beraneka ragam mulai dari latar belakang sejarah, kekayaan sumber daya

alam, bahkan berdasarkan letak geografis dan potensialitasnya. Atas dasar

1 Harry Tanoe Soedibjoe,”Indonesia Layak Menjadi Negara Besar”,http://wartaekonomi.co.id/berita9418/hary-tanoesoedibjo-indonesia-layak-menjadi-negara-besar.html diakses pada tanggal 24 April 2013 pukul 17.39 WIB.

2 Ibid

Page 17: ANALISIS FUNGSI PENGAWASAN LEGISLATIF …digilib.uin-suka.ac.id/11163/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · adalah tata cara pengisian jabatan Gubernur dan Wakil ... Semoga senantiasa

2

keistimewaan tersebut, kehidupan budaya asli masyarakat dan kearifan lokal

akan terus dipertahankan. Hal ini ditegaskan dalam Pasal 18 Undang-Undang

Dasar Tahun 1945 (sebelum amandemen). Dimana disebutkan bahwa:

“Dalam teritori negara Indonesia terdapat lebih kurang dari 250 zelfbesturende

landchappen dan volkgemeinschappen, seperti desa di Jawa dan Bali, nagari

di Minangkabau, dusun dan marga di Palembang dan sebagainya, dianggap

sebagai daerah yang bersifat istimewa. Negara Republik Indonesia

menghormati kedudukan daerah – daerah Istimewa tersebut dan segala

peraturan negara yang mengenai daerah-daerah itu akan mengingati hak-hak

dan usul-usul daerah tersebut”.3

Dalam tatanan negara Indonesia sekarang ini, beberapa daerah dikenal

dengan sebutan daerah khusus dan daerah istimewa sebagaimana

dimaksudkan dalam Pasal 18B ayat (1) Undang Undang Dasar 1945 hasil

amandemen. Dimana dalam pasal tersebut ditegaskan bahwa daerah khusus

dan daerah istimewa diatur oleh undang – undang. DKI Jakarta, Papua, Papua

Barat, serta Nangroe Aceh Darussalam adalah provinsi yang berotonomi

khusus, sedangkan Daerah Istimewa Yogyakarta adalah provinsi yang

berstatus Istimewa.4

Daerah Istimewa Yogyakarta adalah salah satu daerah istimewa di

Indonesia yang sempat menarik perhatian para cendekiawan. Perihal

keistimewaan yang diberikan yang membuat banyak daerah – daerah lain

3 Pasal 18 Undang – Undang Dasar 1945 (sebelum perubahan), dikutip dari bukuKeistimewaan Yogyakarta ditinjau dari Hukum Adat, Hukum Pertanahan, dan HukumTatanegara. Terbitan SJDPDRI 2012, Hlm. 210

4 Sekretariat Jenderal DPDRI, Keistimewaan Yogyakarta ditinjau dari Hukum Adat,Hukum Pertanahan, dan Hukum Ketatanegaraan, (DPDRI. Jakarta: 2012), hlm. 210

Page 18: ANALISIS FUNGSI PENGAWASAN LEGISLATIF …digilib.uin-suka.ac.id/11163/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · adalah tata cara pengisian jabatan Gubernur dan Wakil ... Semoga senantiasa

3

merasa iri. Tapi meskipun demikian, dari beberapa pertimbangan, Provinsi

Yogyakarta memang dianggap perlu mendapatkan keistimewaan.5

Dari sejarahnya, Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat6 adalah kerajaan

kesultanan yang jauh lebih dahulu berdiri sebelum Indonesia diproklamirkan

menjadi sebuah Negara. Selain itu, Kesultanan Yogyakarta juga berperan

besar dalam usaha kemerdekaan Indonesia. Selanjutnya, mulai banyak kritik

terhadap Yogyakarta sebagai daerah istimewa. Salah satu kritikan yang cukup

meresahkan adalah tentang Isu Monarki dalam Republik. Karena bentuk dari

pemerintahan Yogyakarta yang cenderung ke arah monarki yang dimana

dipimpin oleh seorang Sultan sebagai Gubernur ini dinilai bertentangan

dengan konstitusi negara. Isu ini memanas sejak pidato Presiden RI yang

bertepatan dengan pembahasan RUU Keistimewaan DIY dalam pidatonya

mempersoalkan posisi Kesultanan Yogyakarta dalam NKRI.7

Setelah menimbulkan gejolak di masyarakat kota gudeg ini, Akhirnya

pada September 2012, RUU Keistimewaan DIY dapat disahkan dengan

persetujuan bersama DPR RI dan Presiden. Undang-Undang tersebut

memberikan Yogyakarta 5 (lima) kewenangan istimewa sebagaimana

disebutkan pada Pasal 7 UU Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan

DIY yaitu tata cara pengisian jabatan, kedudukan, tugas, dan wewenang

5Ibid6Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat : Negeri yang berada dalam wilayah Kraton

Kesultanan Yogyakarta7 Sekretariat Jenderal DPDRI, Keistimewaan Yogyakarta ditinjau dari Hukum Adat,

Hukum Pertanahan, dan Hukum Ketatanegaraan, (DPDRI. Jakarta: 2012), hlm. 212

Page 19: ANALISIS FUNGSI PENGAWASAN LEGISLATIF …digilib.uin-suka.ac.id/11163/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · adalah tata cara pengisian jabatan Gubernur dan Wakil ... Semoga senantiasa

4

Gubernur dan Wakil Gubernur, Kelembagaan Pemerintah, Budaya,

Pertanahan, dan Tata ruang.8

Setelah disahkannya UU No. 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan

Daerah Istimewa Yogyakarta, memberikan kepastian terhadap status Daerah

Istimewa Yogyakarta dalam lingkup Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pasal 7 ayat (2) Undang-Undang No. 13 Tahun 2012, menetapkan bahwa

kewenangan istimewa yang diberikan kepada Yogyakarta meliputi Tata ara

Pengisian Jabatan termasuk tugas dan wewenang Gubernur dan Wakil

Gubernur, Kelembagaan Pemerintahan, Kebudayaan, Pertanahan, dan Tata

Ruang.9 Maksud dari kata “istimewa” di sini adalah hak untuk menentukan

sendiri apa yang disebutkan dalam Pasal 7 ayat (2) tersebut sesuai dengan

kearifan lokal serta adat istiadat yang berlaku di Yogyakarta. Adanya

ketentuan “istimewa” pada Pasal 18 ayat (1) UU No. 13 Tahun 2012, dimana

pada huruf “a” dikatakan bahwa calon “Gubernur dan Wakil Gubernur DIY

adalah orang yang bertahta sebagai Sultan Hamengku Buwono sebagai calon

Gubernur, dan bertahta sebagai Adipati Paku Alam untuk calon wakil

gubernur”. Hal tersebut berarti Gubernur DIY adalah seorang Sultan/Raja dari

Keraton Yogyakarta. Hal ini memungkinkan terjadinya perbedaan pola

interaksi antar lembaga kekuasaan di Yogyakarta dengan daerah lain karena

mengingat Sultan Yogyakarta adalah seorang yang sangat dihormati dan

disakralkan oleh masyarakat Yogyakarta. Hal ini tidak terlepas dari sejarah

Yogyakarta sebagai daerah teritorial Kraton Kesultanan Ngayogyakarta

8 Pasal 7 ayat (2) Undang-Undang No. 13 Tahun 2012 Tentang Keistimewaan DIY9 Ibid

Page 20: ANALISIS FUNGSI PENGAWASAN LEGISLATIF …digilib.uin-suka.ac.id/11163/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · adalah tata cara pengisian jabatan Gubernur dan Wakil ... Semoga senantiasa

5

Hadingingrat sebagai sebuah kerajaan besar yang masih bertahan sampai saat

ini.10

Selanjutnya, menarik untuk dibahas dalam hal bagaimana status

keistimewaan ini diaplikasikan dalam penyelenggaraan pemerintahan terutama

keistimewaan yang ada pada lembaga eksekutif termasuk metode penentuan

pemerintahnya yang dipilih dengan cara penetapan11. Dengan demikian,

Gubernur dan Wakil Gubernur DIY tidak perlu melakukan praktek politik

aktif untuk memperoleh jabatan. Dengan kata lain, Gubernur dan Wakil

Gubernur DIY bukan berasal dari Partai Politik (Pasal 18 ayat (1) huruf “n”).12

Gubernur dan Wakil Gubernur DIY yang “golongan putih” ini, apakah

akan berpengaruh terhadap hubungannya dengan DPRD yang dimana

sepenuhnya berasal dari unsur partai politik dalam rangka pengambilan

kebijakan. Mengingat fungsi lembaga legislatif adalah fungsi pengawasan

(controlling), apakah kemudian relasi antara keduanya akan menimbulkan

problema dalam hal hubungan pengawasan yang dilakukan DPRD. Terlebih

lagi dengan adanya sistem koalisi dan oposisi di parlemen yang pada dasarnya

dilakukan dengan maksud menjaga efektifitas jalannya pemerintahan.13 Secara

umum, fungsi keberadaan fraksi koalisi di legislatif adalah salah satunya

adalah mendukung kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah dan

10 Sekretariat Jenderal DPDRI, Keistimewaan Yogyakarta ditinjau dari Hukum Adat,Hukum Pertanahan, dan Hukum Ketatanegaraan, (DPDRI. Jakarta: 2012), hlm. 217

11 Pasal 18 UU Nomor 13 Tahun 2012 Tentang Keistimewaan DIY yang dimana dalampengisian jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur yang dilakukan dengan cara penetapan.

12 Partai Politik : Kelompok terorganisir, orientasi nilai dan cita-cita yang sama dengantujuan untuk memperoleh kekuasaan politik/merebut kedudukan politik untuk melaksanakankebijakan mereka dengan caracara konstitusi

13“Koalisi Dan Oposisi Dalam Sistem Presidensial“,http://edisicetak.joglosemar.co/berita/koalisi-dan-oposisi-dalam-sistem-presidensial10335.htmldiakses pada tanggal 24 april 2013 pukul 20.00 WIB.

Page 21: ANALISIS FUNGSI PENGAWASAN LEGISLATIF …digilib.uin-suka.ac.id/11163/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · adalah tata cara pengisian jabatan Gubernur dan Wakil ... Semoga senantiasa

6

fraksi oposisi sebagai pihak yang berperan aktif dalam melakukan pengawasan

jalannya pemerintahan secara tidak langsung melalui mekanisme check and

balances.14

Prinsip Check And Balances diperlukan agar tercipta suatu

penyelenggaraan pemerintahan yang efektif. Sinergi eksekutif dan legislatif

yang positif akan mampu menciptakan tata kelola pemerintahan yang teratur

dan efektif, serta posisi yudikatif yang akan efektif menciptakan jaminan

keadilan bagi masyarakat. Tapi sinergi ini kadang terusik dengan hal – hal

negatif yang terjadi karena adanya benturan kepentingan masing - masing

pihak yang malah akan menjadi blunder bagi keberlangsungan pemerintahan

tersebut.15

Kekuatan lembaga parlemen di DIY kemudian diuji apabila dikaitkan

dengan hak Impeachment terhadap Gubernur dan Wakil Gubernur. Apakah

lembaga legislatif yang berada pada pemerintahan provinsi istimewa DIY

dapat melakukan hal tersebut mengingat gubernur dan wakil gubernur yang

tidak dipilih secara “demokratis”?.16

Dengan problema tersebut di atas, maka dalam proposal penelitian ini

selanjutnya akan diteliti bagaimana DPRD sebagai lembaga legislatif

melakukan fungsi pengawasan terhadap eksekutif pada provinsi yang berstatus

“istimewa”. Oleh karena itu, penulis berkesimpulan bahwa judul penelitian ini

menarik untuk diangkat dalam rangka penulisan skripsi sebagai berikut :

14 Ibid.15 Ibid16 Salah satu keistimewaan Yogyakarta berdasarkan BAB VI Undang-Undang Nomor 13

Tahun 2012 Tentang Keistimewaan DIY adalah Gubernur dan Wakil Gubernur dipilih denganmetode “penetapan”, dengan kata lain tidak dipilih langsung oleh rakyat melalui proses Pilkada.

Page 22: ANALISIS FUNGSI PENGAWASAN LEGISLATIF …digilib.uin-suka.ac.id/11163/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · adalah tata cara pengisian jabatan Gubernur dan Wakil ... Semoga senantiasa

7

“Analisis Fungsi Pengawasan Legislatif Terhadap Pemerintah DIY”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka penulis merumuskan

permasalahan terbatas pada :

1. Bagaimana pelaksanaan fungsi pengawasan DPRD DIY terhadap

Pemerintah DIY dalam rangka peningkatan efektifitas dan stabilitas

pemerintahan ?

2. Kendala yang dihadapi DPRD Provinsi dalam melaksanakan fungsi

pengawasan tersebut ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengawasan

yang dilakukan oleh DPRD DIY terkait dengan kebijakan-kebijakan

Pemerintah DIY sebagai Daerah Istimewa serta apa saja kendala-kendala yang

dihadapi dalam kegiatan pengawasan tersebut.

Kegunaan dari Penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana pengawasan yang dilakukan oleh

DPRD DIY terhadap Pemerintah DIY dalam rangka peningkatan

efektifitas dan stabilitas pemerintahan.

2. Untuk mengetahui apa saja kendala – kendala yang dihadapi oleh

DPRD DIY dalam melakukan pengawasan terhadap pemerintah

DIY tersebut.

Page 23: ANALISIS FUNGSI PENGAWASAN LEGISLATIF …digilib.uin-suka.ac.id/11163/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · adalah tata cara pengisian jabatan Gubernur dan Wakil ... Semoga senantiasa

8

3. Sebagai bahan ilmu pengetahuan dan pembelajaran tentang

bagaimana mekanisme pelaksanaan pemerintahan dan hubungan

antara lembaga pemerintahan dalam lingkup daerah yang memiliki

status “istimewa”;

4. Sebagai bahan pertimbangan dalam rangka usaha perbaikan dalam

menyusun konsep regulasi yang terkait dengan keistimewaan DIY

baik itu dalam hal mekanisme hubungan antar lembaga

pemerintahan, sampai pada bagaimana idealnya legislatif dalam

daerah istimewa yang merujung pada terciptanya kepastian hukum

bagi semua pihak.

5. Untuk menambah pengetahuan peneliti dalam hal aspek keilmuan

hukum tata Negara dan hukum administrasi Negara serta

pengetahuan-pengetahuan lainnya yang akan didapatkan dalam

pelaksanaan penelitian ini dan persiapan pengabdian masyarakat

kelak.

D. Telaah Pustaka

Amir Kusbandono dalam penelitian skripsinya yang berjudul

“Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur) Secara Langsung Dan Keistimewaan

Yogyakarta”, yang dimana meneliti tentang bagaimana tata cara pengisian

jabatan Gubernur DIY dan unsur demokrasi di dalamnya. Penelitian ini

dilakukan dengan metode deskriptif analisis yang dilakukan melalui

penelitian pustaka dimana menganalisis berbagai produk perundang –

Page 24: ANALISIS FUNGSI PENGAWASAN LEGISLATIF …digilib.uin-suka.ac.id/11163/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · adalah tata cara pengisian jabatan Gubernur dan Wakil ... Semoga senantiasa

9

undangan yang berkaitan dengan hal yang diteliti.17 Hal yang membedakan

dengan penelitian selanjutnya adalah penggunaan jenis penelitian yang dimana

akan lebih mengutamakan penelitian lapangan (field Research). Obyek dan

subyek penelitian selanjutnya juga akan lebih terpusat pada lembaga Legislatif

yang dalam hal ini adalah DPRD Provinsi DIY. Tentang bagaimana lembaga

ini menjalankan fungsi pengawasan sesuai dengan tata perundang-undangan

yang berlaku.

Aniz Azizah dimana dalam tulisannya yang bertajuk “Eksistensi

Keistimewaan Daerah Istimea Yogyakarta Dalam Aspek Sosial, Budaya, Dan

Politik”, merumuskan bahwa Eksistensi Keistimewaan DIY yang terkait

dengan posisi keraton terhadap aspek budaya, sosial, dan politik memang

sudah mengakar kuat ke dalam kehidupan masyarakat Yogyakarta. Sebagai

simbol kekuatan budaya, eksistensi keraton dapat dilihat dalam hal masih

kuatnya partisipasi masyarakat terhadap kegiatan yang dilakukan oleh keraton

serta masih berperannya keraton sebagai sumber kekuatan bagi DIY.

Eksistensi keraton dalam aspek sosial dapat dilihat sebagai lambang pemersatu

masyarakat Yogyakarta, ditunjukkan dengan upacara adat yang

diselenggarakan oleh keraton masih didukung oleh masyarakat, keberadaan

keraton juga sangat berpengaruh terhadap bidang lain terutama bidang

ekonomi dan pariwisata yang dapat menghasilkan devisa dari kunjungan

wisatawan yang datang ke Yogyakarta. Sedangkan eksistensi keraton dalam

aspek politik dapat ditunjukkan dengan konsep keistimewaan yang diinginkan

17 Amir Kusbandono, Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur) Secara Langsung DanKeistimewaan Yogyakarta, Skripsi Strata Satu (SI), Fakultas Hukum, (Surakarta: UniversitasMuhammadiyah Surakarta, 2010)

Page 25: ANALISIS FUNGSI PENGAWASAN LEGISLATIF …digilib.uin-suka.ac.id/11163/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · adalah tata cara pengisian jabatan Gubernur dan Wakil ... Semoga senantiasa

10

oleh masyarakat yakni aspirasi dan dukungan masyarakat dalam hal penetapan

Sultan dan Pakualam menjadi gubernur dan wakil gubernur di DIY.18 Berbeda

dalam penelitian ini yang dimana akan mengkaji bagaimana pola interaksi

yang terjadi antara Pemerintahan dengan DPRD sebagai lembaga legislatif

paska disahkannya Undang Undang No.13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan

Yogyakarta. Meskipun dalam hal ini masih berdasarkan eksistensi dari Kraton

DIY di mata masyarakat Yogyakarta dan Indonesia.

Penelitian skripsi yang dilakukan oleh Muchammad Shokhih Muttaqin

yang berjudul “Analisis Pengisian Jabatan Gubernur Dan Wakil Gubernur

Daerah Istimewa Yogyakarta Dalam Konteks Penyelenggaraan Pemerintahan

Daerah”. Dimana dalam penelitian ini memfokuskan pada masalah

Bagaimana pengisian jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur di DIY dan

apakah hal tersebut sudah sesuai dengan asas demokrasi. Dalam penelitian ini,

peneliti menggunakan metode analisis konstruktif terhadap undang - undang.

Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa metode pengisian jabatan

Gubernur dan Wakil Gubernur di DIY adalah penetapan secara turun -

temurun.19 Adapun hal ini dipandang sudah sesuai dengan asas - asas

Demokrasi karena pemilihan dengan cara penetapan adalah kehendak dari

rakyat DIY sendiri. Perbedaannya terhadap penelitian yang akan dilakukan

selanjutnya adalah dimana peneliti akan berusaha menganalisis apa dampak

18 Anis Azizah. “Eksistensi Keistimewaan Daerah Istimea Yogyakarta Dalam AspekSosial, Budaya, Dan Politik”, Thesis Strata 2 (S2). Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, (Semarang:Universitas Diponegoro, 2010), hlm 214.

19 Mochammad Shokhih Muttaqin. “Analisis Pengisian Jabatan Gubernur Dan WakilGubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Dalam Konteks Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah”.Skripsi Strata 1 (S1), (:Surakarta Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2010)

Page 26: ANALISIS FUNGSI PENGAWASAN LEGISLATIF …digilib.uin-suka.ac.id/11163/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · adalah tata cara pengisian jabatan Gubernur dan Wakil ... Semoga senantiasa

11

dari proses pengisian jabatan dengan cara penetapan tersebut kedepannya bagi

pemerintahan dan bagi wewenang kekuasaan Gubernur dan Wakil Gubernur

serta bagaimana DPRD melakukan pengawasan terhadap kebijakan -

kebijakan yang nantinya dihasilkan.

Penelitian yang dilakukan oleh Pusat Penelitian dan Pengkajian

Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (PPMKRI) yang berjudul “Status

Keistimeaan Daerah Istimewa Yogyakarta Dalam Bingkai Demokrasi

Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945” yang berfokus pada pengisian

jabatan kepala daerah dan wakil kepala daerah, menghasilkan kesimpulan

bahwa pengisian jabatan dengan metode penetapan adalah salah satu

keistimewaan dari Provinsi DIY dengan alasan yang didasarkan pada piagam

kedudukan yang dikeluarkan oleh Presiden Soekarno pada 19 agustus 1945

setelah menerima amanat dari Sri Sultan HB IX dan Sri Paku Alam VIII yang

menyatakan integrasi kedua wilayahnya kedalam bingkai NKRI. Metode

penetapan tersebut juga dikuatkan dengan isi dari piagam kedudukan tersebut

dan juga dengan memperhatikan sejarah dari DIY yang lebih dahulu ada

sebelum NKRI.20

Dalam penelitian yang akan dilakukan selanjutnya akan dikaji dampak

yang dihasilkan terkait keistimewaan Yogyakarta dengan metode

penetapannya yang dianggap tidak bertentangan dengan konstitusi. Tentang

bagaimana aplikasinya, bagaimana pengawasannya, dan bagaimana kegiatan

politik yang terjadi didalamnya. Karena bagaimanapun, adanya “syarat

20 Pengkajian Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (PPMKRI), Status KeistimeaanDaerah Istimewa Yogyakarta Dalam Bingkai Demokrasi Berdasarkan Undang-Undang Dasar1945. (Mahkamah Konstitusi. Jakarta; 2011), hlm 137

Page 27: ANALISIS FUNGSI PENGAWASAN LEGISLATIF …digilib.uin-suka.ac.id/11163/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · adalah tata cara pengisian jabatan Gubernur dan Wakil ... Semoga senantiasa

12

istimewa” dalam UU No. 13 Tahun 2013 dalam rangka pengisian jabatan

Gubernur dan Wakil Gubernur akan berdampak pada interaksi politik yang

terjadi nantinya.

E. Kerangka Teori

1. Negara Hukum

Pasal 1 ayat (3) Undang Undang Dasar Negara Kesatuan Republik

Indonesia Tahun 1945 menyebutkan, bahwa “negara Indonesia adalah

negara hukum”. Negara hukum dimaksud adalah negara yang menegakan

supermasi hukum untuk menegakan kebenaran dan keadilan dan tidak ada

kekuasaan yang tidak dipertanggung jawabkan.21

Berdasarkan uraian di atas yang dimaksud dengan negara hukum

ialah negara yang berediri di atas hukum yang menjamin keadilan kepada

warga negaranya. Keadilan merupakan syarat bagi terciptanya

kebahagiaan hidup untuk warga negaranya, dan sebagai dasar dari pada

keadilan itu perlu diajarkan rasa susila kepada setiap manusia agar ia

menjadi warga negara yang baik. Demikian pula peraturan hukum yang

sebenarnya hanya ada jika peraturan hukum itu mencerminkan keadilan

bagi pergaulan hidup antar warga negaranya.22 Menurut Aristoteles yang

memerintah dalam negara bukanlah manusia sebenarnya, melainkan

21 Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia, Panduan PemasyarakatanUndang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 (Sesuai dengnan Urutan Bab, Pasal danayat), (Sekertaris Jendral MPR RI, Jakarta: 2010), hlm 46

22 Mochammad Kusnardi. Hukum Tata Negara Indonesia, (Jakarta: Sinar Bakti, 1988),hlm. 153

Page 28: ANALISIS FUNGSI PENGAWASAN LEGISLATIF …digilib.uin-suka.ac.id/11163/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · adalah tata cara pengisian jabatan Gubernur dan Wakil ... Semoga senantiasa

13

fikiran yang adil, sedangkan penguasa sebenarnya hanya pemegang hukum

dan keseimbangan saja.

Kesusilaan yang akan menentukan baik tidaknya suatu peraturan

undang – undang dan membuat undang – undang adalah sebagian dari

kecakapan menjalankan pemerintahan negara. Oleh karena itu yang

penting adalah mendidik manusia menjadi warga negara yang baik, karena

dari sikapnya yang adil akan terjamin kebahagiaan hidup warga

negaranya.23

Secara umum, dalam setiap negara yang menganut paham negara

hukum, selalu berlakunya tiga prinsip dasar, yakni supermasi

hukum (supremacy of law), kesetaraan di hadapan hukum (equality before

the law), dan penegakan hukum dengan cara tidak bertentangan dengan

hukum (due process of law).24

Prinsip penting dalam negara hukum adalah perlindungan yang

sama (equal protection) atau persamaan dalam hukum (equality before the

law). Perbedaan perlakuan hukum hanya boleh jika ada alasan yang

khusus. Misalnya, anak - anak yang di bawah umur 17 tahun mempunyai

hak yang berbeda dengan anak - anak yang di atas 17 tahun. Perbedaan ini

ada alasan yang rasional. Tetapi perbedaan perlakuan tidak dibolehkan jika

tanpa alasan yang logis, misalnya karena perbedaan warna kulit, gender

agama dan kepercayaan, sekte tertentu dalam agama, atau perbedaan status

seperti antara tuan tanah dan petani miskin. Meskipun demikian,

23 Ibid, hlm. 15424 Ibid, hlm. 160

Page 29: ANALISIS FUNGSI PENGAWASAN LEGISLATIF …digilib.uin-suka.ac.id/11163/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · adalah tata cara pengisian jabatan Gubernur dan Wakil ... Semoga senantiasa

14

perbedaan perlakuan tanpa alasan yang logis seperti ini sampai saat ini

masih banyak terjadi di berbagai negara, termasuk di negara yang

hukumnya sudah maju sekalipun.25 Menurut Dicey, Bahwa berlakunya

Konsep kesetaraan dihadapan hukum (equality before the law), di mana

semua orang harus tunduk kepada hukum, dan tidak seorang pun berada di

atas hukum (above the law).26

Istilah due process of law mempunyai konotasi bahwa segala

sesuatu harus dilakukan secara adil. Konsep due process of law sebenarnya

terdapat dalam konsep hak-hak fundamental dan konsep

kemerdekaan/kebebasaan yang tertib (ordered liberty).27

Konsep due process of law yang prosedural pada dasarnya didasari

atas konsep hukum tentang “keadilan yang fundamental” (fundamental

fairness). Perkembangan , due process of law yang prosedural merupakan

suatu proses atau prosedur formal yang adil, logis dan layak, yang harus

dijalankan oleh yang berwenang, misalnya dengan kewajiban membawa

surat perintah yang sah, memberikan pemberitahuan yang pantas,

kesempatan yang layak untuk membela diri termasuk memakai tenaga ahli

seperti pengacara bila diperlukan, menghadirkan saksi-saksi yang cukup,

memberikan ganti rugi yang layak dengan proses negosiasi atau

musyawarah yang pantas, yang harus dilakukan manakala berhadapan

dengan hal-hal yang dapat mengakibatkan pelanggaran terhadap hak-hak

25 Munir Fuady, Teori Negara Hukum Modern “Rehctstaat”, (Bandung: Refika Aditama,2009), hlm. 207

26 Ibid27 Ibid, hlm. 3

Page 30: ANALISIS FUNGSI PENGAWASAN LEGISLATIF …digilib.uin-suka.ac.id/11163/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · adalah tata cara pengisian jabatan Gubernur dan Wakil ... Semoga senantiasa

15

dasar manusia, seperti hak untuk hidup, hak untuk kemerdekaan atau

kebebasan (liberty), hak atas kepemilikan benda, hak mengeluarkan

pendapat, hak untuk beragama, hak untuk bekerja dan mencari

penghidupan yang layak, hak pilih, hak untuk berpergian kemana dia suka,

hak atas privasi, hak atas perlakuan yang sama (equal protection) dan hak-

hak fundamental lainnya.28

Sedangkan yang dimaksud dengan due process of law yang

substansif adalah suatu persyaratan yuridis yang menyatakan bahwa

pembuatan suatu peraturan hukum tidak boleh berisikan hal-hal yang dapat

mengakibatkan perlakuan manusia secara tidak adil, tidak logis dan

sewenang-wenang.29

2. Teori Kedaulatan Rakyat

Teori ini lahir dari reaksi pada kedaulatan raja. Yang menjadi

bapak dari ajaran ini adalah JJ.Rousseau yang pada akhirnya teori ini

menjadi inspirasi Revolusi Perancis. Teori kedaulatan rakyat ini sebagai

cikal bakal dari ajaran demokrasi. Sebagai pelopor teori ini adalah Jean

Jacques Rousseau (1712-1778). Menurut beliau bahwa raja memerintah

hanya sebagai wakil rakyat, sedangkan kedaulatan penuh ditangan rakyat

dan tidak dapat dibagikan kepada pemerintah itu. Itu sebabnya Rosseau

dianggap sebagai Bapak Kedaulatan Rakyat. Teori ini menjadi inspirasi

banyak negara termasuk Amerika Serikat dan Indonesia, dan dapat

28 Ibid, hlm. 4629 Ibid, hlm. 47

Page 31: ANALISIS FUNGSI PENGAWASAN LEGISLATIF …digilib.uin-suka.ac.id/11163/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · adalah tata cara pengisian jabatan Gubernur dan Wakil ... Semoga senantiasa

16

disimpulkan bahwa trend dan simbol abad 20 adalah tentang kedaulatan

rakyat.

Menurut teori ini, rakyatlah yang berdaulat dan mewakilkan atau

menyerahkan kekuasaannya kepada negara. Kemudian negara memecah

menjadi beberapa kekuasaan yang diberikan pada pemerintah, ataupun

lembaga perwakilan. Tetapi karena pada saat dilahirkan teori ini banyak

negara yang masih menganut sistem monarki, maka yang berkuasa adalah

raja atau pemerintah. Bilamana pemerintah ini melaksanakan tugasnya

tidak sesuai dengan kehendak rakyat, maka rakyat akan bertindak

mengganti pemerintah itu. Kedaulatan rakyat ini, didasarkan pada

kehendak umum yang disebut “volonte generale” oleh Rousseau. Apabila

Raja memerintah hanya sebagai wakil, sedangkan kedaulatan penuh

ditangan rakyat dan tidak dapat dibagikan kepada pemerintah itu.30

Dalam teori ini pemerintah menyerahkan kebebasan hak serta

wewenangnya (natural liberty) kepada rakyat seluruhnya (kesatuan =

masyarakat), sehingga terjadi perubahan dari suasana hidup alamiah

(natural liberty) menjadi kehidupan bernegara (civil liberty). Kekuasaan

tertinggi di tangan rakyat yang di selenggarakan melalui perwakilan (di

Indonesia DPR). Gagasan bahwa rakyat yang berdaulat dapat di simpulkan

bahwa yang terbaik untuk masyarakat adalah apa yang di anggap baik oleh

semua orang yang merupakan rakyat.

30 Soehino, Ilmu Negara, Yogyakarta: Liberty, 2005, hlm. 97

Page 32: ANALISIS FUNGSI PENGAWASAN LEGISLATIF …digilib.uin-suka.ac.id/11163/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · adalah tata cara pengisian jabatan Gubernur dan Wakil ... Semoga senantiasa

17

Teori kedaulatan rakyat ini antara lain juga diikuti oleh Immanuel

Kant, yaitu yang mengatakan bahwa tujuan negara itu adalah untuk

menegakkan hukum dan menjamin kebebasan dari pada warga negaranya.

Dalam pengertian bahwa kebebasan di sini adalah kebebasan dalam batas-

batas perundang-undangan, sedangkan undang-undang di sini yang berhak

membuat adalah rakyat itu sendiri. Maka kalau begitu undang-undang itu

adalah merupakan penjelmaan daripada kemauan atau kehendak rakyat.

Jadi rakyatlah yang mewakili kekuasaan tertinggi, atau kedaulatan.31

3. Sistem Pemerintahan di Indonesia

Demokrasi adalah bentuk sistem pemerintahan sebagai suatu upaya

dalam rangka mewujudkan semangat kedaulatan rakyat atas negara yang

dijalankan oleh sebuah struktur pemerintaha yang konstitusional. Trias

Politica sebagai salah satu pilar demokrasi membagi tiga kekuasaan

negara menjadi Eksekutif, Legislatif, dan Yudisial dengan independensi

masing-masing dengan tujuan menciptakan pemerintahan yang stabil dan

bertanggung jawab karena masing-masing mempunyai fungsi yang diatur

dalam konstitusi dalam rangka menerapkan prinsip Check And Balances.32

Demokrasi yang melahirkan prinsip Check And Balances

berdasarkan konstitusi memberikan kewenangan sekaligus batasan kepada

tiap-tiap lembaga tinggi negara dalam menjalankan tugas kenegaraan.

Untuk lembaga legislatif, ada tiga tugas pokok yang diberikan konstitusi

31 M. Solly Lubis, Ilmu Negara. (Jakarta: Mandar Maju, 2007)32 Paul Treanor, diterjemahkan Imron Rosyadi, Kebohongan Demokrasi, (Yogyakarta:

Istawa, 2001), hlm 51.`

Page 33: ANALISIS FUNGSI PENGAWASAN LEGISLATIF …digilib.uin-suka.ac.id/11163/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · adalah tata cara pengisian jabatan Gubernur dan Wakil ... Semoga senantiasa

18

yaiu fungsi Legislasi, Pengawasan, dan fungsi Anggaran. Kemudian untuk

eksekutif, tentu saja menjalankan pemerintahan secara efektif, dan untuk

Yudikatif adalah menjalankan dan menegakkan hukum dan konstitusi.33

Dalam rangka pengisian jabatan yang ada pada lembaga eksekutif

dan legislatif, dilakukan dengan cara pemilihan umum yang melibatkan

seluruh rakyat indonesia sebagaimana diatur dalam konstitusi negara.

Untuk prosedur pemilihan legislatif sendiri sebagaimana disebutkan dalam

Pasal 22E ayat (3) UUD 1945 itu dengan cara melibatkan peran serta

partai politik sebagai peserta pemilu. Begitu juga dengan pemilihan

Presiden dan Wakil Presiden yang juga diusulkan oleh partai politik atau

gabungan partai politik.34

Kemudian untuk legislatif daerah dan kepala daerah, adapun fungsi

yang dimiliki itu kurang lebih sama, hanya saja berada pada level daerah

sebagai bagian dari pelaksanaan otonomi daerah.35 Untuk Daerah

Istimewa Yogyakarta, terdapat sedikit perbedaan dalam rangka prosedur

pengisian jabatan pemerintahan. Ini adalah salah satu keistimewaan yang

diberikan negara kepada provinsi ini. Hal ini dipaparkan dalam UU No. 13

Tahun 2012 Tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sebagaimana disebutkan dalam Pasal 18 Undang-Undang ini, ada

33 Ibid, hlm 8334 Pasal 22E ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945 yaitu “Peserta pemilihan umum untuk

memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalahpartai politik”.

35 Pasal 3 ayat (1) Huruf “a” Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 TentangPemerintahan Daerah.

Page 34: ANALISIS FUNGSI PENGAWASAN LEGISLATIF …digilib.uin-suka.ac.id/11163/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · adalah tata cara pengisian jabatan Gubernur dan Wakil ... Semoga senantiasa

19

beberapa syarat yang menjadi pembeda mengenai tatacara pengisian

jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur.36

Hal menarik lainnya dari keistimewaan Yogyakarta adalah

sebagaimana disebutkan dalam huruf “n” pada pasal 18 Undang-Undang

yang sama. Dimana salah satu syarat lainnya adalah Gubernur dan Wakil

Gubernur tidak berasal dari Partai Politik.37 Ini menarik karena

kemungkinan besar “syarat-syarat istimewa” tersebut sedikit banyak akan

mempengaruhi interaksi antara Lembaga Eksekutif dengan Lembaga

Legislatif. Dan dalam penelitian ini bertujuan untuk sedikit banyak

mencari tahu bagaimana pola interaksi yang tercipta antara kedua lembaga

pemerintahan tersebut khususnya berkaita dengan kegiatan Checks And

Balances.38

4. Pemisahan dan Pembagian Kekuasaan Dalam Pelaksanaan Pemerintahan

Pemisahan atau pembagian kekuasaan pemerintahan dalam sistem

pemerintahan modern dianggap perlu dilakukan tidak terlepas dari

semangat untuk menjaga pemerintahan yang dinamis dan stabil. Dalam

sistem presidensial, dimana jabatan kepala Negara dan kepala

pemerintahan berada pada satu orang yaitu presiden. Dengan kondisi

tersebut, seorang presiden tentu saja memiliki kewenangan yang besar,

36 Pasal 18 UU 13 tahun 2012 dalam huruf “c” mensyaratkan bahwa Gubernur dan WakilGubernur Yogyakarta adalah orang yang bertahta sebagai Sultan Hamengku Buwono untuk calonGubernur dan bertakhta sebagai Adipati Paku Alam untuk calon Wakil Gubernur.

37 Dalam Pasal 18 huruf “n” Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 mengisyaratkanbahwa calon gubernur dan wakil gubernur bukan sebagai anggota partai politik.

38 Paul Treanor, diterjemahkan Imron Rosyadi, Kebohongan Demokrasi, (Yogyakarta.Istawa: 2001), hlm 62

Page 35: ANALISIS FUNGSI PENGAWASAN LEGISLATIF …digilib.uin-suka.ac.id/11163/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · adalah tata cara pengisian jabatan Gubernur dan Wakil ... Semoga senantiasa

20

maka untuk menghindari penyalahgunaan wewenang ataupun kekuasaan,

sistem pemisahan atau pembagian kekuasaan pun muncul sebagai

alternatif preventif.39

Awal pemikiran ini lahir pada tahun 1660, John Locke

mengemukakan kritik terhadap kekuasaan raja-raja yang absolut lewat

bukunya yang berjudul Two Treaties on Civil Government. Dalam buku

tersebut beliau mengatakan bahwa negara lahir dari kondisi alami manusia

dan kontrak sosial dengan tujuan memelihara hak-hak alami manusia yaitu

hak untuk hidup, kemerdekaan, dan hak milik, yang kemudian melahirkan

status politik.40 Dalam buku tersebut pula, beliau berpendapat bahwa

untuk mencapai keseimbangan dalam suatu Negara, Kekuasaan harus

dipilah menjadi tiga bagian yaitu Legislatif, Eksekutif, dan Federatif yang

masing-masing mempuyai wewenang yang berbeda dalam menjalankan

pemerintahan.41

Gagasan tersebut kemudian dikembangkan lagi oleh Montesquieu

yang dimana juga menganggap kekuasaan itu terbagi menjadi tiga yang

masing-masing mempunyai pekerjaan sendiri secara terpisah. Kekuasaan

tersebut dibagi menjadi Legislatif, Eksekutif, dan Yudikatif.42

Perbedaan pemikiran John Locke dengan pemikiran Montesquieu

tentang pemisahan kekuasaan ini adalah pada kekuasaan yudikatif. Pada

teori John Locke, tidak terdapat kekuasaan yudikatif karena hal tersebut

39 Green Mind Community, Teori dan Politik Hukum Tata Negara, (Yogyakarta. TotalMedia: 2008), hlm. 46

40 Ibid, hlm. 4741 Ibid42 Ibid, hlm. 48

Page 36: ANALISIS FUNGSI PENGAWASAN LEGISLATIF …digilib.uin-suka.ac.id/11163/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · adalah tata cara pengisian jabatan Gubernur dan Wakil ... Semoga senantiasa

21

dianggap berada pada kekuasaan eksekutif. Sebaliknya pada teori

Montesquieu, kekuasaan yudikatif dianggap harus berdiri sendiri dan tidak

termasuk sebagai kekuasaan federatif dalam rangka menjamin kebebasan

politik warga negara43. Selanjutnya teori Montesquieu ini lebih banyak

diterapkan di negara – negara yang kemudian lebih dikenal sebagai konsep

Trias Politica.

5. Otonomi Daerah

Otonomi Daerah sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1 angka 5

Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonmi untuk mengatur dan

mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepeningan masyarakat

setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Sedangkan

Daerah Otonom berarti Kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai

batas-batas wilayah, yang berwenang mengatur dan mengurus

pemerintahan serta kepentingan masyarakat setempat dengan prakarsa

sendiri, berdasarkan hukum dan tata perundang-undangan yang berlaku

dan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Reublik

Indonesia.44

43 Ibid.44 Siswanto Sunarno, Hukum Pemerintahan Daerah di Indonesia, Cet I, (Jakarta: Sinar

Grafika, 2006), hlm. 6

Page 37: ANALISIS FUNGSI PENGAWASAN LEGISLATIF …digilib.uin-suka.ac.id/11163/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · adalah tata cara pengisian jabatan Gubernur dan Wakil ... Semoga senantiasa

22

Dalam penyelenggaraan sistem ini, berlaku asas-asas penunjang

dalam rangka penyelenggaraan urusan pemerintahan.45 Adapun asas-asas

tersebut adalah:

a. Asas Desentralisasi, adalah penyerahan wewenang

pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada daerah otonom

untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam

sistem NKRI.

b. Asas Dekonsentrasi, adalah asas pelimpahan wewenang

pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada Gubernur, sebagai

wakil pemerintah kepada instansi vertikal di wilayah tertentu.

c. Asas tugas pembantuan, adalah penugasan dari pemerintah

kepada daerah dan/atau desa, dari pemerintah provinsi kepada

pemerintah kabupaten/kota dan/atau desa, serta dari pemerintah

kabupatenkota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu.

6. Prinsip Check And Balances Sebagai Pola Interaksi Kekuasaan

Pemerintahan

Check and Balances adalah alternatif terciptanya good

governance. Dari konsep Trias Politica tetap harus ada perimbangan

kekuasaan terhadap ketiga kekuasaan pemerintahan yang ada. Hal ini

diperlukan untuk menghindari supremasi kekuasaan dari salah satu

lembaga kekuasaan tersebut. Hakim konstitusi Akil Mochtar dalam suatu

seminar mengatakan bahwa “Mekanisme checks and balances bertujuan

45 Ibid, Hlm 7

Page 38: ANALISIS FUNGSI PENGAWASAN LEGISLATIF …digilib.uin-suka.ac.id/11163/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · adalah tata cara pengisian jabatan Gubernur dan Wakil ... Semoga senantiasa

23

mewujudkan pemerintahan yang demokratis. Checks and balances adalah

saling mengontrol, menjaga keseimbangan antara lembaga-lembaga negara

atau yang biasa kita sebut dengan cabang-cabang kekuasaan Negara”.46

Dengan demikian, lembaga kekuasaan yang saling mengawasi,

saling mengoreksi, saling terbuka, serta saling berimbang diharapkan

mampu menciptakan pemerintahan yang kuat dan stabil dan kondusif

sebagai semangat tegaknya negara demokrasi. Tapi dalam prakteknya

tentu saja tidak semudah yang dibayangkan. Karena untuk menciptakan

kondisi tersebut akan membutuhkan waktu lama dalam membentuk

prosedur yang bertujuan untuk menjadikan suatu kebiasaan yang dapat

diterima oleh masyarakat yang dimana masyarakat tersebut sudah

memahami bagaimana demokrasi yang sebenarnya itu.47

F. Metode Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian ini nantinya menggunakan kualitatif

bersifat deskriptif dengan mengutamakan field research disamping library

research sebagai penunjang.

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif bersifat deduktif

dengan mengutamakan penelitian lapangan (field Research).

46 H.M Akil Mochtar, “Pentingnya Mekanisme Check and Balances Untuk PemerintahanDemokratis”, Dilihat pada tanggal 24 Mei 2013 pada pukul 20.35 pada sitehttp://www.akilmochtar.com/2012/11/30/akil-mochtar-paparkan-pentingnya-mekanisme-checks-and-balances-untuk-pemerintahan-demokratis/

47 Syaukani, Otonomi Daerah dalam Negara Kesatuan, (Yogyakarta. Pustaka Pelajar,:2007), hlm. 258

Page 39: ANALISIS FUNGSI PENGAWASAN LEGISLATIF …digilib.uin-suka.ac.id/11163/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · adalah tata cara pengisian jabatan Gubernur dan Wakil ... Semoga senantiasa

24

2. Pendekatan Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, digunakan pendekatan yuridis

dan sosiologis sebagai pilihan pendekatan. Pendekatan ini akan

mempermudah peneliti dalam mengkaji bagaimana pengawasan yang

dilakukan DPRD Provinsi Yogyakarta terhadap Pemerintah Provinsi

Yogyakarta sebagai provinsi yang berstatus istimewa.

3. Analisa

Dalam penelitian ini, yang menjadi obyek penelitian adalah

wewenang/kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh DPRD DIY

sebagai lembaga legislatif terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah

(eksekutif). Yang nantinya dijadikan subyek dalam penelitian ini

adalah DPRD sebagai lembaga legislatif yang salah satu wewenangnya

adalah dalam hal kegiatan pengawasan baik secara kelembagaan

maupun keanggotaan.

4. Teknik Pengumpulan Data

Adapun Jenis dan Sumber Data antara lain:

a) Data Primer:

Yang akan menjadi data primer dalam penelitian ini adalah

hasil dari kegiatan wawancara yang dilakukan terhadap subyek

yang berkaitan dengan obyek penelitian. Subyek dalam hal ini

adalah salah satu Anggota dewan dari Komisi A yang menangani

bidang pemerintahan.

Page 40: ANALISIS FUNGSI PENGAWASAN LEGISLATIF …digilib.uin-suka.ac.id/11163/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · adalah tata cara pengisian jabatan Gubernur dan Wakil ... Semoga senantiasa

25

b) Data Sekunder:

Yang akan menjadi data sekunder dalam penelitian ini

adalah dokumen yang berkaitan dengan kepentingan penelitian.

Adapun data ini terkait dengan dokumentasi, Perda, Peraturan

Dewan, struktur, kode etik, tata tertib, rekam siding, transkip

sidang, dll.

c) Data Tersier

Untuk data tersier, tidak menutup kemungkinan akan

diperlukan sebagai penunjang hasil penelitian. Data ini berupa

artikel-artikel, buku, Undang-Undang, dll.

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah melalui

kegiatan wawancara ditunjang dengan studi pustaka maupun

penelusuran berkas-berkas yang dianggap terkait dengan obyek

penelitian dan tergantung pada jenis data yang akan dikumpulkan.

Untuk data primer, didapatkan melalui kegiatan interview terhadap

anggota DPRD Provinsi Yogyakarta, maupun kalangan akademisi

termasuk mahasiswa. Untuk data sekunder, didapatkan melalui

kegiatan penelusuran historis maupun pemantauan secara langsung

terhadap pola interaksi yang berkembang pada subyek penelitian.

Dan untuk data tersier, dilakukan dengan cara penelusuran pustaka

dan dengan cara yang lainnya.

Page 41: ANALISIS FUNGSI PENGAWASAN LEGISLATIF …digilib.uin-suka.ac.id/11163/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · adalah tata cara pengisian jabatan Gubernur dan Wakil ... Semoga senantiasa

26

5. Metode Pengelolaan Data

Teknik pengelolaan data yang akan dilakukan

pengolahan secara deduktif dengan cara mengumpulkan,

mengamati dan, menyimpulkan setiap data yang ada dengan

memperhatikan aspek kelengkapannya, validitas, serta

relevansinya terhadap obyek penelitian kemudian menganalisis

menggunakan teori yang ada mauun dengan peraturan

perundang-undangan yang terkait.

6. Analisis Data

Dalam rangka analisis data akan dilakukan penelusuran

data dan kemudian akan dikomparasikan dengan peraturan

perundang-undangan. Maksudnya adalah dengan data-data

yang ada, akan mencari tahu bagaimana DPRD Provinsi DIY

melaksanakan pengawasannya terhadap kebijakan pemerintah

DIY yang kemudian hasilnya akan tetap dikorelasikan dengan

data-data yang lainnya ataupun literatur serta Undang-Undang

yang terkait hingga dapat menarik suatu kesimpulan mengenai

masalah yang akan dipecahkan.

G. Sistematika Pembahasan

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam penulisan skripsi

ini, maka dirumuskan dengan sistematika sebagai berikut :

Page 42: ANALISIS FUNGSI PENGAWASAN LEGISLATIF …digilib.uin-suka.ac.id/11163/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · adalah tata cara pengisian jabatan Gubernur dan Wakil ... Semoga senantiasa

27

Bab satu membahas beberapa point diantaranya latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, tinjauan

pustaka, Kerangka Teoritik. Tinjauan pustaka sendiri di sini adalah untuk

mengamati hasil-hasil penelitian yang sedikit banyak berkaitan dengan

penelitian yang akan dilakukan yang kemudian dapat dijadikan bahan

pemikiran alternatif dalam penarikan kesimpulan.

Bab dua membahas tinjauan umum tentang lembaga Legislatif di

Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009.

Bab tiga akan membahas tinjauan umum tentang lembaga legislatif

Provinsi DIY, mengenai fungsi dan kewenangan DPRD DIY sebagai salah

satu unsur pelaksana pemerintahan daerah.

Bab empat adalah berisi pemaparan hasil penelitian dan analisa

dari rumusan masalah yang telah ditentukan berdasarkan penelitian yang

dilakukan terhadap masalah tersebut yang akan menganalisis bagaimana

DPRD Provinsi Yogyakarta melakukan kegiatan pengawasan terhadap

pemerintah DIY dalam rangka peningkatan efektifitas dan stabilitas

pemerintahan, serta apa saja kendala-kendala yang dihadapi DPRD

Provinsi DIY dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan tersebut.

Bab lima adalah bab terakhir dari skripsi ini yang dimana

didalamnya akan ada kesimpulan dari segala pembahasan terhadap

masalah – masalah yang diangkat, serta aka nada beberapa

saran/rekomendasi terkait dengan pemecahan masalah tersebut.

Page 43: ANALISIS FUNGSI PENGAWASAN LEGISLATIF …digilib.uin-suka.ac.id/11163/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · adalah tata cara pengisian jabatan Gubernur dan Wakil ... Semoga senantiasa

146

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan penggalian informasi dan data disertai analisis

pembahasan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan fungsi

pengawasan DPRD DIY terhadap Pemerintah DIY dalam rangka peningkatan

efektifitas dan stabilitas pemerintahan adalah sebagai berikut :

Pengawasan dilakukan dengan 2 (dua) metode yaitu :

a. Pengawasan reguler adalah pengawasan terhadap capaian – capaian

pemerintah yang berkaitan dengan program-program kerja,

pelaksanaan dan hasil kebijakan, dan sebagainya yang dilakukan setiap

3 bulan, 6 bulan, dan 1 tahun yang dilengkapi dengan kegiatan

pembacaan LPJ oleh pemerintah daerah.

b. Pengawasan berjalan adalah pengawasan yang dilakukan terhadap

pelaksanaan perda/perdais, kebijakan-kebijakan publik, pelaksanaan

anggaran (APBD) dan lain-lain. Dalam hal ini dapat juga dibantu

dengan peran kontrol sosial oleh masyarakat, lembaga pengawas

(LOD) dan lainnya.

Metode tersebut di atas adalah bagian dari 7 (tujuh) tahapan

mekanisme pengawasan. Adapun 7 (tujuh) tahapan yang dilakukan dalam

menjalankan fungsi pengawasan tersebut yaitu :

1. Tahap I : Penentuan agenda pengawasan untuk satu tahun ke depan;

Page 44: ANALISIS FUNGSI PENGAWASAN LEGISLATIF …digilib.uin-suka.ac.id/11163/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · adalah tata cara pengisian jabatan Gubernur dan Wakil ... Semoga senantiasa

147

2. Tahap II : Penentuan metodologi pengawasan mencakup jangka

waktu, rencana teknik, pembagian tugas dan tanggungjawab,

koordinasi instansi terkait dan tenaga ahli, serta pendokumentasian

hasil;

3. Tahap III : Menjalin jaringan/instansi terkait dan aliansi strategis

(DPR RI, Partai Politik, Institusi Pengawasan, serta masyarakat);

4. Tahap IV : Pelaksanaan Pengawasan (memperoleh informasi –

menghimpun informasi awal – analisa, penyusunan laporan awal, dan

penentuan rekomendasi);

5. Tahap V : Penyusunan Laporan;

6. Tahap VI : Tindak lanjut hasil pengawasan;

7. Tahap VII : Menilai kinerja pemerintah daerah dalam LKPJ.

Kemudian hal – hal yang menjadi kendala DPRD DIY dalam

melaksanakan fungsi pengawasan adalah sebagai berikut :

a. Kewenangan pengawasan yang dipolitisasi;

b. Pengawasan yang belum memberikan kontribusi yang maksimal

terhadap keperlangsungan pengelolaan pemerintahan;

c. Pengawasan yang masih terkesan sporadik dan reaktif;

d. Partisipasi masyarakat yang belum optimal;

e. Agenda pengawasan yang belum tersistematis;

f. Pengorganisasian sumber daya pengawasan belum optimal;

g. Mekanisme penyampaian informasi kepada masyarakat belum optimal.

Selain kendala teknis tersebut, terdapat juga kendala yang

dikategorikan sebagai kendala personal yaitu :

Page 45: ANALISIS FUNGSI PENGAWASAN LEGISLATIF …digilib.uin-suka.ac.id/11163/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · adalah tata cara pengisian jabatan Gubernur dan Wakil ... Semoga senantiasa

148

a. Status Gubernur dan Wakil gubernur yang bertahta sebagai raja

menimbulkan rasa “sungkan” pada anggota dewan dalam melakukan

pengawasan secara mendalam;

b. Profesionalisme kerja anggota dewan yang tidak sama/tidak merata;

c. Latar belakang politik anggota dewan yang berbeda – beda;

B. Saran

1. Terhadap Undang Undang

Ada baiknya kewenangan DPRD dalam melaksanakan pengawasan

terhadap pemerintah daerah diharmoniskan dan juga diperjelas karena hal

ini sangat berpotensi dibawa keranah politik yang negative dan dapat

disalahgunakan. Ada baiknya pada Undang Undang 27 Tahun 2009

ditambahkan tentang bagaimana hak – hak seperti interpelasi, angket, dan

menyatakan pendapat tersebut di perhatikan. Mengenai batasa – batasan

penggunaannya juga dibuat terrang sehingga dapat meminimalisir

terjadinya penyalahgunaan kewenangan.

2. Terhadap DPRD DIY

Setelah melakukan analisis terhadap mekanisme pelaksanaan

pengawasan yang dilakukan DPRD DIY, selanjutnya disarankan untuk

membuat suatu agenda khusus yang sistematis bagaimana dan seperti apa

pengawasan tersebut dilaksanakan agar tidak terkesan sporadik dan reaktif

serta memaksimalkan peran serta masyarakat karena masyarakat adalah

Page 46: ANALISIS FUNGSI PENGAWASAN LEGISLATIF …digilib.uin-suka.ac.id/11163/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · adalah tata cara pengisian jabatan Gubernur dan Wakil ... Semoga senantiasa

149

kelompok yang paling krusial dan berhak dalam menanggapi setiap

kebijakan – kebijakan yang ada.

3. Terhadap Pemerintah DIY

Untuk menciptakan pemerintahan yang efektif dan stabil,

selanjutnya disarankan untuk melakukan koordinasi yang optimal terhadap

lembaga – lembaga pengawas yang ada tidak terkecuali DPRD DIY. Hal

ini demi perwujudan prinsip Check And Balances.

4. Terhadap Peneliti Selanjutnya

Untuk peneliti selanjutnya direkomendasikan untuk melakukan

pendalaman terhadap hubungan status sosial kepada daerah DIY yang

dimana bertahta sebagai raja dengan tingkat efektifitas penyelenggaraan

fungsi pengawasan oleh DPRD DIY.

Page 47: ANALISIS FUNGSI PENGAWASAN LEGISLATIF …digilib.uin-suka.ac.id/11163/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · adalah tata cara pengisian jabatan Gubernur dan Wakil ... Semoga senantiasa

150

DAFTAR PUSTAKA

DPPK Provinsi Yogyakarta. Informasi Umum Provinsi Daerah IstimewaYogyakarta, (DPPKDIY.Yogyakarta: 2012)

Fuady, Munir. Teori Negara Hukum Modern (Rehctstaat), Bandung: RefikaAditama. 2009.

Green Mind Community, Teori dan Politik Hukum Tata Negara, Yogyakarta:Total Media: 2008.

Hardjono. Legitimasi Perubahan Konstitusi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008.

Lubis, M. Solly. Ilmu Negara. Jakarta: Mandar Maju, 2007

Mahmuzar. Sistem Pemerintahan Indonesia, Bandung: Nusa Media, 2010.

Murhani, Suriansyah. Aspek Hukum Pengawasan Pemerintah Daerah. Jakarta:Laksbang Meditama, 2008.

Treanor, Paul. diterjemahkan Imron Rosyadi, Kebohongan Demokrasi,Yogyakarta: Istawa, 2001.

Purnomowati, Reni Dwi. Implementasi Sistem Bukameral Dalam ParlemenIndonesia, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005.

Soehino, Ilmu Negara. Yogyakarta: Liberty, 2005

Sunarno, Siswanto. Hukum Pemerintahan Daerah Di Indonesia, Jakarta: SinarGarfika, 2008.

Syafiie, Inu Kencana. Sistem Pemerintahan Indonesia, Jakarta: Rineka Cipta,2011.

Syaukani, Otonomi Daerah dalam Negara Kesatuan, Yogyakarta: PustakaPelajar, 2007.

Page 48: ANALISIS FUNGSI PENGAWASAN LEGISLATIF …digilib.uin-suka.ac.id/11163/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · adalah tata cara pengisian jabatan Gubernur dan Wakil ... Semoga senantiasa

151

Peraturan Perundang-Undangan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Daerah IstimewaYogjakarta

Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1955 Tentang Perubahan Undang-UndangNomor 3 jo. Nomor 19 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah IstimewaYogyakarta

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang No. 27 Tahun 2009 Tentang MPR, DPR, DPD, DPRD Provinsi,dan DPRD Kab/Kota

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 Tentang Keistimewaan Daerah IstimewaYogyakart.

Peraturan DPR-RI No. 2 Tahun 2011 Tentang Tata Beracara Badan KehormatanDewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia

Peraturan DPR-RI Tentang Tata Tertib

Peraturan DPR-RI Tentang Tata Kerja

PERDA DIY Nomor 5 Tahun 2008 Tentang Organisasi Dan Tata KerjaSekretariat Daerah Dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ProvinsiDaerah Istimewa Yogyakarta

Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat DIY Nomor 2 Tahun 2010 Tentang KodeEtik Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat DIY Nomor 1 Tahun 2013 Tentang TataTertib

Page 49: ANALISIS FUNGSI PENGAWASAN LEGISLATIF …digilib.uin-suka.ac.id/11163/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · adalah tata cara pengisian jabatan Gubernur dan Wakil ... Semoga senantiasa

152

Skripsi, Thesis, Disertasi, Makalah, Artikel.

Azizah, Anis. “Eksistensi Keistimewaan Daerah Istimea Yogyakarta DalamAspek Sosial, Budaya, Dan Politik”, Thesis. Semarang: UniversitasDiponegoro. 2010)

Tanoesoedibjo, Hary. “Indonesia Layak Jadi Negara Besar” Artikel padasitushttp://wartaekonomi.co.id/berita9418/hary-tanoesoedibjo-indonesia-layak-menjadi negara-besar.html

Asshiddiqie, Jimly. “Struktur Ketatanegaraan Indonesia setelah PerubahanKeempat UUD tahun 1945”, Makalah Seminar Pembangunan HukumNasional VII, Denpasar: Departemen Kehakiman dan Hak Asasi ManusiaRI. 2003.

________________, “Membangun Budaya Sadar Berkonstitusi”, Bahan SeminarMembangun Masyarakat Sadar Konstitusi, Jakarta: DPP Partai Golkar,2008.

“Koalisi Dan Oposisi Dalam Sistem Presidensial“,http://edisicetak.joglosemar.co/berita/koalisi-dan-oposisi-dalam-sistem-presidensial10335.html diakses pada tanggal 24 april 2013

Kusbandono, Amir. “Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur) Secara Langsung DanKeistimewaan Yogyakarta”. Skripsi. Surakarta: UniversitasMuhammadiyah 2010.

Mochtar, Akil. “Pentingnya Mekanisme Check and Balances Untuk Pemerintahan

Demokratis”, Artikel pada site

http://www.akilmochtar.com/2012/11/30/akil-mochtar-paparkan-

pentingnya-mekanisme-checks-and-balances-untuk-pemerintahan-

demokratis/. Dilihat pada tanggal 24 Mei 2013

Muttaqin, Mochammad Shokhih. “Analisis Pengisian Jabatan Gubernur DanWakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Dalam KonteksPenyelenggaraan Pemerintahan Daerah”. Skripsi. Surakarta: UniversitasSebelas Maret 2010)

Pengkajian Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (PPMKRI), “StatusKeistimeawan Daerah Istimewa Yogyakarta Dalam Bingkai Demokrasi

Page 50: ANALISIS FUNGSI PENGAWASAN LEGISLATIF …digilib.uin-suka.ac.id/11163/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · adalah tata cara pengisian jabatan Gubernur dan Wakil ... Semoga senantiasa

153

Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945”. Jakarta: MahkamahKonstitusi. 2011

Rauf, Maswardi. “Perkembangan UU Bidang Politik Pasca Amandemen UUD1945”, Makalah Bahan Seminar Kajian Konstitusi, Bali: 2003

Sekretariat Jenderal DPDRI, Keistimewaan Yogyakarta ditinjau dari Hukum Adat,Hukum Pertanahan, dan Hukum Ketatanegaraan, Jakarta: DPDRI, 2012.

Referensi Lain

http://www.dprd-diy.go.id

www.mpr.go.id / wikipedia/MPRRI. sebagai referensi pembahasan MPR-RI.

www.dpr.go.id

www.pemda-diy.go.id

http://birohukum.jogjaprov.go.id

www.transparansi.or.id.

www.kemendagri.go.id

www.google.co.id