analisis finansial usaha peternakan ayam niaga petelur di kecamatan kademangan kabupaten blitar
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 Analisis Finansial Usaha Peternakan Ayam Niaga Petelur Di Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar
1/11
Widu Parasdya dkk/Jurnal Ilmiah Peternakan 1(1):88-98, April 2013
88
ANALISIS FINANSIAL USAHA PETERNAKAN AYAM NIAGA PETELUR DI KECAMATAN
KADEMANGAN KABUPATEN BLITAR
(FINANCIAL BUSINESS OF ANALYSIS OF FARM COMERCIAL LAYING CHICHEN SUB-DISTRICT OF
KADEMANGAN, DISTRICT OF BLITAR )
Widu Parasdya1, Sri Mastuti dan Oentoeng Edy Djatmiko
Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto
ABSTRAK
Penelitian menggunakan metode survey, penetapan sampel kecamatan dilakukan dengan metode
purposive sedangkan metode penetapan sampel wilayah dan pengambilan data dengan
menggunakan metode stratified random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan kuisioner dan observasi. Materi penelitian yang digunakan adalah peternakan ayam
niaga petelur sebanyak 108 peternak yang dibagi dalam 3 strata yaitu strata I dengan kepemilikan 5000 ekor. Variabel yang diamati meliputijumlah ternak, curahan jam kerja, lama beternak, dan pengalaman beternak. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa besarnya profitabilitaspeternakan ayam niaga petelur selama satu tahun di
Kecamatan Kademangan pada masing-masing strata I,II,III adalah Rp 42.152.821,00; Rp
194.856.489,00; dan Rp 659.103.714,00. Rentabilitas usaha pada masing-masing strata I,II,III
adalah 10,18 persen, 17,77 persen, 20, 79 persen. Kesimpulan penelitian ini yaitu faktor jumlah
ternak dan pengalaman beternak berpengaruh terhadap profitabilitas, sedangkan faktor jumlah
ternak dan curahan jam kerja berpengaruh terhadap rentabilitas usaha peternakan ayam niaga
petelur di Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar.
Kata kunci : analisis, profitabilitas dan rentabilitas
ABSTRACT
The research used survey method, the method of determination of the sample area data retrieval
was by using purposive random sampling method. Data collection was done using a detailed
questionnaire and observation to dig the that were data received from a business unit of
commercial laying chicken farm. The research materials used were commercial laying chicken
farms many 108 that were divided into strata : stratum I with ownership of 2000 ; stratum II 2000
5000 heads, whereas strata III > 5000 heads. The observed variables included the number of
livestock, the out-pouring of work hours and raising and breeding experience. The result showed
that the magnitude of the profitability of commercial laying chicken farm for one year in the
district of Kademangan on each stratum of I, II, III was Rp 42.152.821,00 per person ;
Rp 194.856.489 per person ; and Rp 659.103.714 per person. Earning ration effort at each level of
I, II, III was 10,17 percent, 17,77 percent, and 20,79 percent respecieved. The conclusion of the
experiment is that the factors of the number of chicken and farming signification effect profitability
and the number of chicken and the linght of work hour affect the rentability of commercial laying
chicken farm.
Keyword : analysis, profitabilitas, rentabilitas
mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected] -
7/26/2019 Analisis Finansial Usaha Peternakan Ayam Niaga Petelur Di Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar
2/11
Widu Parasdya dkk/Jurnal Ilmiah Peternakan 1(1):88-98, April 2013
89
PENDAHULUAN
Pembangunan sub sektor peternakan merupakan kelanjutan dari pembangunan peternakan
tahun sebelumnya yang merupakan unit usaha berjangka panjang dalam menghasilkan output
produksi. Sub sektor peternakan merupakan suatu unit usaha agribisnis pertanian yang
merupakan basis yang terintegrasi dengan pola keadaan lingkungan di Indonesia. Menurut Arifin
(2009) sektor peternakan harus dikembangkan sebagaimana prinsip agribisnis secara modernyangmengelola suatu unit usaha dari hulu ke hilir dengan meningkatkan keterkaitan antar komponen
dan subsistem yang membangun suatu unit usaha agribisnis secara utuh. Produksi dan
pengembangan ayam petelur diharapkan mampu mencukupi pemenuhan produksi dalam negeri
dan memperoleh keuntungan yang multi fungsi dari unit usaha, yang antara lain dapat
mengoptimalkan jam kerja peternak, mengatasi masalah pengangguran karena keterbatasan
pemilikan lahan dan dapat digunakan sebagai unit usaha sambilan.
Kecamatan Kademangan merupakan salah satu kecamatan di wilayah Kabupaten Blitar yang
memliliki 15 desa dengan jumlah penduduk 63.378 jiwa. Sektor lahan pada umumnya berada di
dataran tinggi dan tanahnya masih gersang, namun memiliki berbagai sumber daya lahan yang
dapat dikembangkan untuk mencapai tujuan ekonomi, yaitu meningkatkan jumlah dan jenis
peluang kerja untuk masyarakat daerah agar kesejahteraan masyarakat lebih merata. Dinas
Peternakan Kabupaten Blitar menyatakan bahwa Kecamatan Kademangan sebagai sentra produksi
peternakan ayam niaga petelur pada tahun 2011 yang memiliki populasi ternak ayam niaga
petelur 1.130.100 ekor, dari jumlah total peternak 542 orang (Dinas Peternakan, 2011).
Optimalisasi potensi pada unit usaha dapat diketahui dengan cara melihat dari analisis
finansial faktor produksi dengan cara melihat investasi-investasi yang telah di tambahkan pada
unit usaha peternakan yang telah ditanamkan, biaya biaya produksi dan penerimaan atas
penjualan produk dari unit usaha (Setiawan et al., 2005). Menurut Kadariah (2001), bahwa aspek
finansial melihat terutama perbandingan antara pengeluaran danrevenue. Beberapa metode yang
digunakan untuk menganalisis dari aspek finansial diantaranya adalahprofitdan rentabilitas.
Analisis finansial bertujuan untuk mengkaji bersarnya profit dan rentabilitas yang dapat
diperoleh pada unit usaha peternakan ayam niaga petelur dan untuk mengkaji faktor-faktor yang
mempengaruhi pada unit usaha peternakan ayam niaga petelur.
Analisis finansial dapat digunakan untuk memberikan informasi kepada peternak tentang
besarnya keuntungan usahanya dan efisien tidaknya penggunaan modal yag telah diinvestasikan,
memberikan informasi kepada pemerintah setempat dalam upaya pembinaan dan pengembangan
usaha peternakan ayam niaga petelur.
MATERI DAN METODE
Lokasi
Lokasi penelitian meliputi 15 Desa yang terdapat di Kecamatan Kademangan, Kabupaten
Blitar, yaitu : Desa Dawuhan, Sumberjati, Plosorejo, Plumpung Rejo, Kebonsari, Maron, Panggung
Duet, Pakisaji, Suruh Wadang, Bendosari, Sumberjo, Kademangan, Jimbe, Rejowinangun,
Darungan.
-
7/26/2019 Analisis Finansial Usaha Peternakan Ayam Niaga Petelur Di Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar
3/11
Widu Parasdya dkk/Jurnal Ilmiah Peternakan 1(1):88-98, April 2013
90
Materi Penelitian
Peternak ayam niaga petelur di Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar sebanyak 108
peternak, dan dibagi menjadi 3 strata, strata I < 2500 ; strata II 2500-5000 ; strata III > 5000.
Merode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan unit analisis peternak
ayam niaga petelur. Penetapan sampel kecamatan dilakukan dengan metodepurposivesedangkan
penetapan penarikan sampel peternak adalah stratified random sampling yaitu dengan cara
memisahkan populasi dalam bentuk kelompok yang disebut strata, kemudian mengalokasikan
ukuran sampel secara randomkeseluruh strata (Rasyid,1993).
Analisis data
1. Profit
P = TR
TC (Brigham dan Westen, 1990)
Keterangan :
P = Profitabilitas
TR = Total Revenue
TC = Total Cost
2. Rentabilitas
(S. Munawir, 1991)
Keterangan :
R = Rentabilitas%
L = Laba
MU = Modal Usaha
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi profit dan rentabilitas
(Sudjana, 2002)
Keterangan :
Y1 = Profitabilitas
Y2 = Rentabilitas
X1 = Jumlah Ternak
X2 = Curahan Jam Kerja
X3 = Pengalaman Beternak
X4 = Pendidikan Peternak
a = Intercept
e = Distrubance
-
7/26/2019 Analisis Finansial Usaha Peternakan Ayam Niaga Petelur Di Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar
4/11
Widu Parasdya dkk/Jurnal Ilmiah Peternakan 1(1):88-98, April 2013
91
HASIL DAN PEMBAHASAN
MODAL
Modal dalam pergerakan suatu unit usaha dapat dibedakan berdasarkan sifat dibagi menjadii
dua, yaitu modal tetap dan modal tidak tetap. Modal tetap adalah modal yang tidak habis
terpakai dalam satu kali periode produksi, sehingga dalam hai ini diperlukan perawatan agar dapat
berdaya guna dalam kurun waktu lama. Modal tetap adalah modal yang digunakan sekali pakaipada proses produksi dan langsung habis (Arinda, 2003).
Tabel 1. Rataan Modal Tiap Starta Peternakan Ayam Niaga Petelur Di Kecamatan
Kademangan Kabupaten Blitar
ModalStrata I Strata II Strata III
Rp % Rp % Rp %
Moda Tetap
Ternak 71.487.421 17,26 190.282.957 17,35 598.150.929 20,68
Kandang 34.788.732 8,40 73.195.652 6,68 231.911.429 8,02
Peralatan 8.138.732 1,97 10.413.043 0,95 24.071.429 0,88
kendaraan 36.571.127 8,83 66.000.000 6,02 189.500.000 6,55
Bangunan 28.590.845 6,90 43.756.522 3,99 60.000.000 2,07
Total Modal Tetap 179.576.857 43,37 383.648.174 34.99 13.063.173.000 38,15
Modal Tidak Tetap
Pakan 210.533.953 50,84 658.735.950 60,07 1.557.581.094 53.85
Kesehatan 7.318.320 1,77 18.722.732 1,71 42.137.340 1.46
Listrik 1.393.911 0,34 1.923.043 0,18 4.072.893 0,14
Transportasi 4.157.895 1,00 5.409.091 0,49 37.317.250. 1,29
Pemasaran 4.529.167 1,09 12.135.000 1,11 128.162.500 4.43
Rehabilitas 3.233.333 0,81 12.751.304 1,16 15.607.143 0.54Tenaga Kerja Lepas 3.233.333 0,78 3.200.000 0,29 4.000.000 0,14
Total 234.542.644 56,63 712.877.120 65.01 1.788.878.220 61.85
Total modal 414.101.501 100.00 1.096.525.294 100.00 2.892.512.007 100.00
Sumber: Data Primer Diolah (2012)
Hasil Tabel 1 menunjukkan bahwa besarnya total modal pada tiap Strata adalah sebagai
berikut, Strata I; Rp 414.101.501,00 Strata II; Rp 1.096.522.294,00 dan pada Strata III;
Rp 2.892.512.007,00.
Biaya Produksi
Biaya produksi dibagi menjadi dua, yaitu biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak tetap
(variabel cost). Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan untuk beberapa kali proses produksi
bahkan harus dikeluarkan walaupun tidak berlangsung proses produksi. Biaya tidak tetap adalah
biaya operasional artinya biaya yang berubah tergantung pada besar kecilnya produksi yang
dihasilkan (Prawirokusumo, 1990)
Biaya tetap yang dikeluarkan peternak meliputi, biaya tenaga kerja, biaya penyusutan, sewa
kandang, lahan, dan bunga modal. Biaya tidak tetap yang dikeluarkan oleh peternak meliputi biaya
pakan, biaya kesehatan, listrik, transportasi, pemasaran, rehabilitasi, dan tenaga kerja lepas.
-
7/26/2019 Analisis Finansial Usaha Peternakan Ayam Niaga Petelur Di Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar
5/11
Widu Parasdya dkk/Jurnal Ilmiah Peternakan 1(1):88-98, April 2013
92
Besarnya rata-rata biaya produksi usaha peternakan ayam niaga petelur di Kecamatan
Kademangan Kabupaten Blitar pada tiap strata selama satu tahun tersaji dalam Tabel 2.
Tabel 2. Rataan Biaya Produksi Selama 1 Tahun Pada Tiap Starta Peternakan Ayam Niaga
Petelur Di Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar
Biaya ProduksiStrata I Strata II Strata III
Rp % Rp % Rp %Biaya Tetap
Biaya Tenaga Kerja 25.944.366 8,56 36.239.921 4,34 72.964.286 2,92
PBB 65.514 0,02 87.002 0,01 135.143 0,01
Biaya Penyusutan 32.659.552 10,78 64.059.694 8,00 191.399.722 7,65
Sewa Kandang 3.466.197 1,14 4.496.522 0,56 4.028.571 0,16
Bunga Modal 2.217.941 0,73 4.422.885 1,55 12.332.286 0,49
Total 64.353.570 25,31 109.306.045 13,65 380.767.291 11,23
Biaya Tidak Tetap
B. Pakan 204.472.342 67,48 641.129.001 80,08 1.612.222.166 64,48
B. Kesehatan 7.332.405 2,42 18.722.732 2,34 57.137.340 2,29
B.Listrik 11.524.615 3,80 1.570.870 0,02 49.105.879 1,96
B. Transportasi 4.157.895 1,37 5.490.091 0,69 37.317.250 1,49
B. Pemasaran 4.529.167 1,49 12.135.000 0,52 328.162.500 13,12
B.Rehabilitasi 3.390.323 1,12 9.080.870 1,13 127.607.143 5,10
Tenaga Kerja Lepas 3.233.333 1,07 3.200.000 0,40 8.000.000 0,32
Total 238.640.080 78,79 691.328.564 86,35 2.219.552.278 88,77
Total Biaya Produksi 319.486.312 100.00 800.634.609 100.00 2.500.412.336 100.00
Sumber: Data Primer Diolah (2012)
Hasil tabel 2. Menunjukkan bahwa total biaya produksi untuk tiap strata adalah sebagai
berikut, Strata I sebesar Rp 800.634.609,00 Strata II Rp 2.600.319.509,00 dan pada Strata III
Rp 2.600.319.509,00 Penggunaan biaya produksi pada Tabel 11 menunjukkan bahwa persentase
pakan lebih tinggi dibandingkan dengan biaya-biaya yang lain. Persentase penggunaan biaya pakan
pada Strata I 67,48; Strata II 80,08; sedangkan pada Strata III 64,00. Menurut Maspique dan Sawe
(2011) menyatakan bahwa idealnya penggunaan pakan yaitu 60-80 persen total biaya yang
dikeluarkan dari proses produksi.
Penerimaan
Penerimaan adalah perkalian antara produksi yang diperoleh dari suatu unit usaha yang
diperoleh dengan harga jual. Penerimaan peternak ayam niaga petelur di Kecamatan Kademangan
Kabupaten Blitar berasal dari penjualan telur, penjualan feses, ayam afkir, dan karung. Besarnya
penerimaan pada masing masing strata selama 1 tahun tersaji dalam Tabel 3.
-
7/26/2019 Analisis Finansial Usaha Peternakan Ayam Niaga Petelur Di Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar
6/11
Widu Parasdya dkk/Jurnal Ilmiah Peternakan 1(1):88-98, April 2013
93
Tabel 3. Penerimaan Rata-rata Selama 1 Tahun Pada Tiap Starta Peternakan Ayam Niaga
Petelur Di Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar
Strata
PenerimaanTotal
(Rp)Penjualan TelurPenjualan
FesesAyam Afkir Karung
I 305.841.594 241.113 25.987.244 237.085 342.307.035
II 918.330.502 431.087 75.763.044 352.670 994.877.263
II 2.813.100.157 1.144.579 343.672.357 1.598.957 3.159.516.050
Sumber: Data Primer Diolah (2012)
Penerimaan tiap Strata adalah sebesar Rp 342.307.035,00 untuk strata I; Rp 994.877.263,00
untuk Strata II, dan Rp 3.159.516.050,00 untuk Strata III. Penerimaan pada Strata III merupakan
penerimaan paling besar dibandingkan dengan Strata I dan II, karena pada Strata III populasi ayam
lebih tinggi di bandingkan Strata I dan II.
Profitabilitas
Profitmerupakan selisih antara penerimaan dengan semua biaya yang dikeluarkan selama
proses produksi. Untuk memperoleh profityang diharapkan maka jumlah penerimaan harus lebih
besar dari biaya total yang dikeluarkan selama proses produksi. Peternak yang merugi disebabkan
karena penggunaan biaya operasional yang tinggi dan tidak diimbangi oleh penerimaan yang
tinggi. Besarnyaprofitpada tiap-tiap strata dapat tersaji pada Tabel 4.
Tabel 4. ProfitTiap Starta Pada Peternakan Ayam Niaga Petelur Di Kecamatan
Kademangan Kabupaten Blitar
StrataPenerimaan
(Rp)
Total Biaya
(Rp)
Profitabilitas
(Rp)
I 342.307.035 302.993.650 42.152.822
II 994.877.263 800.634.609 194.856.489
III 3.159.516.050 2.500.412.336 659.103.714
Sumber : Data Primer Diolah (2012)
Tabel 4 menunjukkan bahwa besarnya profitabilitas tiap Strata adalah sebagai berikut
untuk Rp 42.293.666,00 untuk Strata I, Rp 194.856.489,00 untuk strata II dan Rp 659.103.714,00
untuk strata III. Suastina dan Kayana (2006) menyatakan bahwa keberhasilan atau kegagalan unit
usaha peternakan umumnya diukur dari profitatau rugi yang diperoleh dari unit usaha tersebut,
jadiprofitmerupakan salah satu tujuan utama dari setiap unit usaha.
Rentabilitas
Rentabilitassuatu unit usaha menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva modal
yang menghasilkan laba tersebut atau dengan kata lain rentabilitasmerupakan kemampuan suatu
usaha untuk menghasilkan laba selama perode tertentu. Rentabilitaspada masing-masing strata
dapat dilihat pada Tabel 5.
-
7/26/2019 Analisis Finansial Usaha Peternakan Ayam Niaga Petelur Di Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar
7/11
Widu Parasdya dkk/Jurnal Ilmiah Peternakan 1(1):88-98, April 2013
94
Tabel 5. RentabilitasSelama 1 Tahun Pada Tiap Starta Peternakan Ayam Niaga Petelur Di
Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar
StrataProfit
(Rp)
Modal
(Rp)
Rentabilitas
(%)
I 42.152.822 414.119.502 10,18
II 194.856.489 1.096.825.294 17,77
III 659.103.714 2.892.512.005 22,79
Sumber : Data Primer Diolah (2012)
Tabel 5 menunjukkan bahwa besarnya rentabilitas masing masing- strata adalah sebagai
berikut, untuk Strata I sebesar 10,18 persen, untuk Strata II sebesar 17,77 persen dan pada Strata
III 22,79 persen. Rentabilitas merupakan kemampuan peternakan ayam niaga petelur untuk
menghasilkanprofitselama satu tahun produksi, hal ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal.
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Usaha Peternakan Ayam Niaga PetelurDi Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar
Tabel 6. Koefisien faktor-faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi profitabilitas usaha
peternakan ayam niaga petelur di Kecamatan Kabupaten Blitar
Coeffisien Standart Error t Stat P-Value
Intercept 233.797.293,50 50.391.290 0,640 0,000
Jumlah Ternak 58.000,99 4.462,47 2,998 0,000***
Curahan Jam Kerja 35.651,72 19.581,18 0,821 0,072
Pengalaman Beternak 8.883.816,44 204.697,30 0,340 0,000***
Pendidikan Peternak 4.960.899,36 3.573.175,4 0,388 0,168
R2= 0,837
F sign = 0,000
Fhit = 132,401
Sumber : Data Primer Diolah (2012)
Berdasarkan Tabel 6 maka diperoleh persamaan sebagai berikur : Y1 = 233.797.293,50 +
58.000,99 (X1) + 35.651,72 (X2) + 8.883.816,44 (X3) + 4.960.899,36 (X4). Hasil analisis pada Tabel
15 menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi (R
2
) sebesar 0,837. hal ini menunjukkan bahwavariansi variabel terikat dapat dijelaskan oleh variabel bebas sebesar 83,7 persen. Selebihnya
sebesar 16,3 persen dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimaksud dalam model.
Berdasarkan Tabel 6 F hit (132,401) lebih besar dari pada F sign (0,000), secara bersama-
sama berarti bahwa variabel bebas secara berama-sama mempunyai pengaruh yang sangat nyata
terhadap variabel terikat pada tingkat kepercayaan 99 persen (p
-
7/26/2019 Analisis Finansial Usaha Peternakan Ayam Niaga Petelur Di Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar
8/11
Widu Parasdya dkk/Jurnal Ilmiah Peternakan 1(1):88-98, April 2013
95
yang lain konstant akan meningkatkan profitabilitas sebesar Rp 58.000,99. Semakin besar besar
skala usaha selaras denganprofitabilitas yang besar pula. Menurut Budiharjo (2008) pendapatan
unit usaha peternakan sangat dipengaruhi oleh banyaknya ternak yang akan dijual oleh peternak
itu sendiri, sehingga semakin banyak jumlah ternak maka semakin tinggi pendapatan bersih yang
dapat diperoleh peternak.
Curahan Jam Kerja
Variabel curahan jam kerja berpengaruh tidak nyata terhadap profitabilitas usaha
peternakan ayam niaga petelur. Hasil ini menunjukkan bahwa tinggi rendahnya curahan jam kerja
berpengaruh tidak nyata terhadap tingkat profitabilitas yang diperoleh peternak. Hal tersebut
disebabkan usaha peternakan ayam niaga petelur di kecamatan kademangan masih merupakan
usaha sampingan, walaupaun ada beberapa peternak yang sudah melakukan unit usahanya
sebagai usaha utama untuk pengembangan usaha peternakan ayam niaga petelur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat di Kecamatan Kademangan
pendapatan utama bersumber pada pekerjaan pokok seperti petani, PNS, Pedagang, buruh tani,
kemudian baru peternak, yang rata-rata peternakan hanya dijadikan pekerjaan sambilan, karena
curahan jam kerja rata-rata habis untuk pekerjaan utama. Yunilas (2005) menyatakan curahan jam
kerja yang dicurahkan pada hewan ternak dipengaruhi oleh umur peternak, tingkat pendidikan,
jumlah anggota keluarga, dan skala kepemilikan ternak. Berbeda menurut Rasyaf (2002) bahwa
semakin besar curahan jam kerja atau waktu kerja dapat mempengaruhi keterampilan dan
pengawasan terhadap ternak yang dipelihara, sehingga semakin bertambah keterampilan dan
pengawasan, sehingga diharapkan usaha yang lebih efisien.
Pengalaman Beternak
Variabel pengalaman beternak berdasarkan hasil analisis berpengaruh nyata terhadap
profitabilitas 0,000 (p0.05). tingkat pendidikan tidak terlalu berpengaruh, hal ini dikarenakan peternak lebih
cenderung mengandalkan ilmu yang diwariskan secara turun temurun. Hasil analisis menunjukkan
bahwa tinggi rendahnya jenjang pendidikan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas usaha
peternakan ayam niaga petelur di Kecamatan Kademangan. Hal ini disebabkan usaha peternakan
ayam niaga petelur di Kecamatan Kademangan merupakan usaha sampingan sehingga tidakmemerlukan pemikiran khusus untuk pengembangan suatu unit usaha.
-
7/26/2019 Analisis Finansial Usaha Peternakan Ayam Niaga Petelur Di Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar
9/11
Widu Parasdya dkk/Jurnal Ilmiah Peternakan 1(1):88-98, April 2013
96
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi RentabilitasUsaha Peternakan Ayam Niaga Petelur Di
Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar
Tabel 7. Koefisien faktor-faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi rentabilitas
usaha peternakan ayam niaga petelur di Kecamatan Kabupaten Blitar
Coeffisien Standart Error t-Stat P-Value
Intercept 3,773 1,911 1,975 0,051
Jumlah Ternak 0,002 0,000 1,304 0,000***
Curahan Jam Kerja 0,003 0,001 0,463 0,001***
Pengalaman Beternak -0,077 0,078 -0,986 0,326
4endidikan Peternak 0,067 0,135 0,497 0,620
R2= 0,756
F sign = 0,000
F hit = 79,601
Sumber : Data Primer Diolah (2012)
Berdasarkan Tabel diatas maka diperoleh persamaan sebagai berikur : Y1= 3,773+ 0,002 (X1)
+ 0,003 (X2) -0,077 (X3) + 0,067 (X4). Hasil analisis pada Tabel 7 menunjukan bahwa nilai koefisien
determinasi (R2) sebesar 0.756. hal tersebut menunjukkan bahwa variansi variabel terikat dapat
dijelaskan oleh variabel bebas sebesar 75,6 persen. Selebihnya sebesar 24,5 persen dijelaskan oleh
variabel lain yang tidak dimaksud dalam model.
Berdasarkan Tabel 16, F hit (79,601) lebih besar dari pada F sign (0,000), secara bersama-
sama berarti bahwa variabel bebas secara berama-sama mempunyai pengaruh yang sangat nyata
terhadap vatiabe terikat pada tingkat kepercayaan 99 persen (p
-
7/26/2019 Analisis Finansial Usaha Peternakan Ayam Niaga Petelur Di Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar
10/11
Widu Parasdya dkk/Jurnal Ilmiah Peternakan 1(1):88-98, April 2013
97
Pengalaman Beternak
Variabel pengalaman beternak berdasarkan hasil analisis tidak berpengaruh nyata terhadap
rentabilitasusaha 0,326 (p>0,05). Pengalaman peternak adalah lamanya usaha peternakan yang
dijalankan sampai dilaksanakan penelitian, umumnya pengalaman beternak diperoleh dari orang
tua secara turun temurun sehingga pengalaman atau lama beternak tidak memberikan
sumbangan nyata bagi pendapatan peternak.
Pendidikan Peternak
Variabel tingkat pendidikan peternak tidak berpengaruh nyata terhadap profitabilitas 0,620
(p>0.05). Tingkat pendidikan tidak terlalu berpengaruh, hal tersebut dikarenakan peternak lebih
cenderung mengandalkan ilmu yang diwariskan secara turun temurun. Hasil analisis menunjukkan
bahwa tinggi rendahnya jenjang pendidikan tidak berpengaruh terhadap rentabilitas usaha
peternakan ayam niaga petelur di Kecamatan Kademangan. Hal ini disebabkan usaha peternakan
ayam niaga petelur di Kecamatan Kademangan merupakan usaha sampingan sehingga tidak
memerlukan pemikiran khusus untuk pengembangan suatu unit usaha.
SIMPULAN
Profitabilitas pada unit usaha peternakan ayam niaga petelur selama satu tahun dii
Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, adalah untuk Strata I Rp 42.152.821,00 Strata II
Rp 194.856.489,00 dan untuk Strata III Rp 659.103.714.,00
Rentabilitas pada unit usaha peternakan ayam niaga petelur selama satu tahun di
Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar adalah untuk Strata I 10,17 persen, Strata II 17.77
persen, dan untuk Strata III 22.79 persen.
Faktor jumlah ternak dan pengalaman beternak berpengaruh terhadap profitabilitas,
sedangkan faktor jumlah ternak dan curahan jam kerja berpengaruh pada rentabilitasunit usaha
peternakan ayam niaga petelur di kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar.
DAFTAR PUSTAKA
Airinda, D. 2003. Analisis Kebutuhan Modal Pada Usaha Peternakan Ayam Niaga Pedaging di
Kabupaten Banyumas. Sripsi. Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto.
Arifin, Bustanul. 2009. Agribisnis Berbasis Peternakan, dalam Artilkel Peluang Investasi yangTerlupakan.IPB. Bogor.
Hernanto, F. 1996. Ilmu Usaha Tani. Penebar Swadaya. Jakarta. Hal : 63-78.
Kadariah. 2001. Evaluasi Proyek Analisis Ekonomis. Lembaga Penerbit Fakutas Ekonomi Fakutas
Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.
Maspique, P., dan A. Sawe Ri Esso. 2011. Marketing Strategy Analysis of Broiler Eggs in Large-scale
Livestock Regency Sidrap.Jurnal vol. X (3).
Mastuti, S., dan Hidayat, N.N., 2008. Peran Tenaga Kerja Perempuan dalam Usaha Ternak Sapi
Perah.Jurnal of Animal Production.(11):40-47. Purwokerto
Prawirokusumo. 1990. Ilmu Usaha Tani. Universitas Gajah Mada. Yogjakarta.
Rasyaf, M. 1994. Beternak Ayam Petelur. Penebar Swadaya, Jakarta.
-
7/26/2019 Analisis Finansial Usaha Peternakan Ayam Niaga Petelur Di Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar
11/11
Widu Parasdya dkk/Jurnal Ilmiah Peternakan 1(1):88-98, April 2013
98
Setiyawan, H, Santosa, S.I, dan Mukson. 2005. Financial Analysis of Dairy Cattle Farm on the
Farming Company Level . Jurnal of Animal Production. Vol 7, No 1: 40-45. Semarang.
Suastina, B ,I. G. P. dan Kayana, N. I. G. 2008. Analisis Finansial Usaha Agribisnis Peternakan Sapi
Daging.Jurnal Agribisnis. Volume 29 : 76- 103. Lombok.
Yunilas. 2005. Factors that Influence Time Reality Women Labours in Cattles Career in Subdistrict of
Hamparan Perak.Jurnal Agribisnis Peternakan, Vol 1 no 3, Desember 2005. Sumatera Utara.