analisis finansial usaha peternakan ayam niaga petelur di kecamatan kademangan kabupaten blitar

Upload: ali-syaifudin

Post on 02-Mar-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 Analisis Finansial Usaha Peternakan Ayam Niaga Petelur Di Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar

    1/11

    Widu Parasdya dkk/Jurnal Ilmiah Peternakan 1(1):88-98, April 2013

    88

    ANALISIS FINANSIAL USAHA PETERNAKAN AYAM NIAGA PETELUR DI KECAMATAN

    KADEMANGAN KABUPATEN BLITAR

    (FINANCIAL BUSINESS OF ANALYSIS OF FARM COMERCIAL LAYING CHICHEN SUB-DISTRICT OF

    KADEMANGAN, DISTRICT OF BLITAR )

    Widu Parasdya1, Sri Mastuti dan Oentoeng Edy Djatmiko

    Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto

    [email protected]

    ABSTRAK

    Penelitian menggunakan metode survey, penetapan sampel kecamatan dilakukan dengan metode

    purposive sedangkan metode penetapan sampel wilayah dan pengambilan data dengan

    menggunakan metode stratified random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan

    menggunakan kuisioner dan observasi. Materi penelitian yang digunakan adalah peternakan ayam

    niaga petelur sebanyak 108 peternak yang dibagi dalam 3 strata yaitu strata I dengan kepemilikan 5000 ekor. Variabel yang diamati meliputijumlah ternak, curahan jam kerja, lama beternak, dan pengalaman beternak. Hasil penelitian

    menunjukkan bahwa besarnya profitabilitaspeternakan ayam niaga petelur selama satu tahun di

    Kecamatan Kademangan pada masing-masing strata I,II,III adalah Rp 42.152.821,00; Rp

    194.856.489,00; dan Rp 659.103.714,00. Rentabilitas usaha pada masing-masing strata I,II,III

    adalah 10,18 persen, 17,77 persen, 20, 79 persen. Kesimpulan penelitian ini yaitu faktor jumlah

    ternak dan pengalaman beternak berpengaruh terhadap profitabilitas, sedangkan faktor jumlah

    ternak dan curahan jam kerja berpengaruh terhadap rentabilitas usaha peternakan ayam niaga

    petelur di Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar.

    Kata kunci : analisis, profitabilitas dan rentabilitas

    ABSTRACT

    The research used survey method, the method of determination of the sample area data retrieval

    was by using purposive random sampling method. Data collection was done using a detailed

    questionnaire and observation to dig the that were data received from a business unit of

    commercial laying chicken farm. The research materials used were commercial laying chicken

    farms many 108 that were divided into strata : stratum I with ownership of 2000 ; stratum II 2000

    5000 heads, whereas strata III > 5000 heads. The observed variables included the number of

    livestock, the out-pouring of work hours and raising and breeding experience. The result showed

    that the magnitude of the profitability of commercial laying chicken farm for one year in the

    district of Kademangan on each stratum of I, II, III was Rp 42.152.821,00 per person ;

    Rp 194.856.489 per person ; and Rp 659.103.714 per person. Earning ration effort at each level of

    I, II, III was 10,17 percent, 17,77 percent, and 20,79 percent respecieved. The conclusion of the

    experiment is that the factors of the number of chicken and farming signification effect profitability

    and the number of chicken and the linght of work hour affect the rentability of commercial laying

    chicken farm.

    Keyword : analysis, profitabilitas, rentabilitas

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • 7/26/2019 Analisis Finansial Usaha Peternakan Ayam Niaga Petelur Di Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar

    2/11

    Widu Parasdya dkk/Jurnal Ilmiah Peternakan 1(1):88-98, April 2013

    89

    PENDAHULUAN

    Pembangunan sub sektor peternakan merupakan kelanjutan dari pembangunan peternakan

    tahun sebelumnya yang merupakan unit usaha berjangka panjang dalam menghasilkan output

    produksi. Sub sektor peternakan merupakan suatu unit usaha agribisnis pertanian yang

    merupakan basis yang terintegrasi dengan pola keadaan lingkungan di Indonesia. Menurut Arifin

    (2009) sektor peternakan harus dikembangkan sebagaimana prinsip agribisnis secara modernyangmengelola suatu unit usaha dari hulu ke hilir dengan meningkatkan keterkaitan antar komponen

    dan subsistem yang membangun suatu unit usaha agribisnis secara utuh. Produksi dan

    pengembangan ayam petelur diharapkan mampu mencukupi pemenuhan produksi dalam negeri

    dan memperoleh keuntungan yang multi fungsi dari unit usaha, yang antara lain dapat

    mengoptimalkan jam kerja peternak, mengatasi masalah pengangguran karena keterbatasan

    pemilikan lahan dan dapat digunakan sebagai unit usaha sambilan.

    Kecamatan Kademangan merupakan salah satu kecamatan di wilayah Kabupaten Blitar yang

    memliliki 15 desa dengan jumlah penduduk 63.378 jiwa. Sektor lahan pada umumnya berada di

    dataran tinggi dan tanahnya masih gersang, namun memiliki berbagai sumber daya lahan yang

    dapat dikembangkan untuk mencapai tujuan ekonomi, yaitu meningkatkan jumlah dan jenis

    peluang kerja untuk masyarakat daerah agar kesejahteraan masyarakat lebih merata. Dinas

    Peternakan Kabupaten Blitar menyatakan bahwa Kecamatan Kademangan sebagai sentra produksi

    peternakan ayam niaga petelur pada tahun 2011 yang memiliki populasi ternak ayam niaga

    petelur 1.130.100 ekor, dari jumlah total peternak 542 orang (Dinas Peternakan, 2011).

    Optimalisasi potensi pada unit usaha dapat diketahui dengan cara melihat dari analisis

    finansial faktor produksi dengan cara melihat investasi-investasi yang telah di tambahkan pada

    unit usaha peternakan yang telah ditanamkan, biaya biaya produksi dan penerimaan atas

    penjualan produk dari unit usaha (Setiawan et al., 2005). Menurut Kadariah (2001), bahwa aspek

    finansial melihat terutama perbandingan antara pengeluaran danrevenue. Beberapa metode yang

    digunakan untuk menganalisis dari aspek finansial diantaranya adalahprofitdan rentabilitas.

    Analisis finansial bertujuan untuk mengkaji bersarnya profit dan rentabilitas yang dapat

    diperoleh pada unit usaha peternakan ayam niaga petelur dan untuk mengkaji faktor-faktor yang

    mempengaruhi pada unit usaha peternakan ayam niaga petelur.

    Analisis finansial dapat digunakan untuk memberikan informasi kepada peternak tentang

    besarnya keuntungan usahanya dan efisien tidaknya penggunaan modal yag telah diinvestasikan,

    memberikan informasi kepada pemerintah setempat dalam upaya pembinaan dan pengembangan

    usaha peternakan ayam niaga petelur.

    MATERI DAN METODE

    Lokasi

    Lokasi penelitian meliputi 15 Desa yang terdapat di Kecamatan Kademangan, Kabupaten

    Blitar, yaitu : Desa Dawuhan, Sumberjati, Plosorejo, Plumpung Rejo, Kebonsari, Maron, Panggung

    Duet, Pakisaji, Suruh Wadang, Bendosari, Sumberjo, Kademangan, Jimbe, Rejowinangun,

    Darungan.

  • 7/26/2019 Analisis Finansial Usaha Peternakan Ayam Niaga Petelur Di Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar

    3/11

    Widu Parasdya dkk/Jurnal Ilmiah Peternakan 1(1):88-98, April 2013

    90

    Materi Penelitian

    Peternak ayam niaga petelur di Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar sebanyak 108

    peternak, dan dibagi menjadi 3 strata, strata I < 2500 ; strata II 2500-5000 ; strata III > 5000.

    Merode Penelitian

    Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan unit analisis peternak

    ayam niaga petelur. Penetapan sampel kecamatan dilakukan dengan metodepurposivesedangkan

    penetapan penarikan sampel peternak adalah stratified random sampling yaitu dengan cara

    memisahkan populasi dalam bentuk kelompok yang disebut strata, kemudian mengalokasikan

    ukuran sampel secara randomkeseluruh strata (Rasyid,1993).

    Analisis data

    1. Profit

    P = TR

    TC (Brigham dan Westen, 1990)

    Keterangan :

    P = Profitabilitas

    TR = Total Revenue

    TC = Total Cost

    2. Rentabilitas

    (S. Munawir, 1991)

    Keterangan :

    R = Rentabilitas%

    L = Laba

    MU = Modal Usaha

    3. Faktor-faktor yang mempengaruhi profit dan rentabilitas

    (Sudjana, 2002)

    Keterangan :

    Y1 = Profitabilitas

    Y2 = Rentabilitas

    X1 = Jumlah Ternak

    X2 = Curahan Jam Kerja

    X3 = Pengalaman Beternak

    X4 = Pendidikan Peternak

    a = Intercept

    e = Distrubance

  • 7/26/2019 Analisis Finansial Usaha Peternakan Ayam Niaga Petelur Di Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar

    4/11

    Widu Parasdya dkk/Jurnal Ilmiah Peternakan 1(1):88-98, April 2013

    91

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    MODAL

    Modal dalam pergerakan suatu unit usaha dapat dibedakan berdasarkan sifat dibagi menjadii

    dua, yaitu modal tetap dan modal tidak tetap. Modal tetap adalah modal yang tidak habis

    terpakai dalam satu kali periode produksi, sehingga dalam hai ini diperlukan perawatan agar dapat

    berdaya guna dalam kurun waktu lama. Modal tetap adalah modal yang digunakan sekali pakaipada proses produksi dan langsung habis (Arinda, 2003).

    Tabel 1. Rataan Modal Tiap Starta Peternakan Ayam Niaga Petelur Di Kecamatan

    Kademangan Kabupaten Blitar

    ModalStrata I Strata II Strata III

    Rp % Rp % Rp %

    Moda Tetap

    Ternak 71.487.421 17,26 190.282.957 17,35 598.150.929 20,68

    Kandang 34.788.732 8,40 73.195.652 6,68 231.911.429 8,02

    Peralatan 8.138.732 1,97 10.413.043 0,95 24.071.429 0,88

    kendaraan 36.571.127 8,83 66.000.000 6,02 189.500.000 6,55

    Bangunan 28.590.845 6,90 43.756.522 3,99 60.000.000 2,07

    Total Modal Tetap 179.576.857 43,37 383.648.174 34.99 13.063.173.000 38,15

    Modal Tidak Tetap

    Pakan 210.533.953 50,84 658.735.950 60,07 1.557.581.094 53.85

    Kesehatan 7.318.320 1,77 18.722.732 1,71 42.137.340 1.46

    Listrik 1.393.911 0,34 1.923.043 0,18 4.072.893 0,14

    Transportasi 4.157.895 1,00 5.409.091 0,49 37.317.250. 1,29

    Pemasaran 4.529.167 1,09 12.135.000 1,11 128.162.500 4.43

    Rehabilitas 3.233.333 0,81 12.751.304 1,16 15.607.143 0.54Tenaga Kerja Lepas 3.233.333 0,78 3.200.000 0,29 4.000.000 0,14

    Total 234.542.644 56,63 712.877.120 65.01 1.788.878.220 61.85

    Total modal 414.101.501 100.00 1.096.525.294 100.00 2.892.512.007 100.00

    Sumber: Data Primer Diolah (2012)

    Hasil Tabel 1 menunjukkan bahwa besarnya total modal pada tiap Strata adalah sebagai

    berikut, Strata I; Rp 414.101.501,00 Strata II; Rp 1.096.522.294,00 dan pada Strata III;

    Rp 2.892.512.007,00.

    Biaya Produksi

    Biaya produksi dibagi menjadi dua, yaitu biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak tetap

    (variabel cost). Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan untuk beberapa kali proses produksi

    bahkan harus dikeluarkan walaupun tidak berlangsung proses produksi. Biaya tidak tetap adalah

    biaya operasional artinya biaya yang berubah tergantung pada besar kecilnya produksi yang

    dihasilkan (Prawirokusumo, 1990)

    Biaya tetap yang dikeluarkan peternak meliputi, biaya tenaga kerja, biaya penyusutan, sewa

    kandang, lahan, dan bunga modal. Biaya tidak tetap yang dikeluarkan oleh peternak meliputi biaya

    pakan, biaya kesehatan, listrik, transportasi, pemasaran, rehabilitasi, dan tenaga kerja lepas.

  • 7/26/2019 Analisis Finansial Usaha Peternakan Ayam Niaga Petelur Di Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar

    5/11

    Widu Parasdya dkk/Jurnal Ilmiah Peternakan 1(1):88-98, April 2013

    92

    Besarnya rata-rata biaya produksi usaha peternakan ayam niaga petelur di Kecamatan

    Kademangan Kabupaten Blitar pada tiap strata selama satu tahun tersaji dalam Tabel 2.

    Tabel 2. Rataan Biaya Produksi Selama 1 Tahun Pada Tiap Starta Peternakan Ayam Niaga

    Petelur Di Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar

    Biaya ProduksiStrata I Strata II Strata III

    Rp % Rp % Rp %Biaya Tetap

    Biaya Tenaga Kerja 25.944.366 8,56 36.239.921 4,34 72.964.286 2,92

    PBB 65.514 0,02 87.002 0,01 135.143 0,01

    Biaya Penyusutan 32.659.552 10,78 64.059.694 8,00 191.399.722 7,65

    Sewa Kandang 3.466.197 1,14 4.496.522 0,56 4.028.571 0,16

    Bunga Modal 2.217.941 0,73 4.422.885 1,55 12.332.286 0,49

    Total 64.353.570 25,31 109.306.045 13,65 380.767.291 11,23

    Biaya Tidak Tetap

    B. Pakan 204.472.342 67,48 641.129.001 80,08 1.612.222.166 64,48

    B. Kesehatan 7.332.405 2,42 18.722.732 2,34 57.137.340 2,29

    B.Listrik 11.524.615 3,80 1.570.870 0,02 49.105.879 1,96

    B. Transportasi 4.157.895 1,37 5.490.091 0,69 37.317.250 1,49

    B. Pemasaran 4.529.167 1,49 12.135.000 0,52 328.162.500 13,12

    B.Rehabilitasi 3.390.323 1,12 9.080.870 1,13 127.607.143 5,10

    Tenaga Kerja Lepas 3.233.333 1,07 3.200.000 0,40 8.000.000 0,32

    Total 238.640.080 78,79 691.328.564 86,35 2.219.552.278 88,77

    Total Biaya Produksi 319.486.312 100.00 800.634.609 100.00 2.500.412.336 100.00

    Sumber: Data Primer Diolah (2012)

    Hasil tabel 2. Menunjukkan bahwa total biaya produksi untuk tiap strata adalah sebagai

    berikut, Strata I sebesar Rp 800.634.609,00 Strata II Rp 2.600.319.509,00 dan pada Strata III

    Rp 2.600.319.509,00 Penggunaan biaya produksi pada Tabel 11 menunjukkan bahwa persentase

    pakan lebih tinggi dibandingkan dengan biaya-biaya yang lain. Persentase penggunaan biaya pakan

    pada Strata I 67,48; Strata II 80,08; sedangkan pada Strata III 64,00. Menurut Maspique dan Sawe

    (2011) menyatakan bahwa idealnya penggunaan pakan yaitu 60-80 persen total biaya yang

    dikeluarkan dari proses produksi.

    Penerimaan

    Penerimaan adalah perkalian antara produksi yang diperoleh dari suatu unit usaha yang

    diperoleh dengan harga jual. Penerimaan peternak ayam niaga petelur di Kecamatan Kademangan

    Kabupaten Blitar berasal dari penjualan telur, penjualan feses, ayam afkir, dan karung. Besarnya

    penerimaan pada masing masing strata selama 1 tahun tersaji dalam Tabel 3.

  • 7/26/2019 Analisis Finansial Usaha Peternakan Ayam Niaga Petelur Di Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar

    6/11

    Widu Parasdya dkk/Jurnal Ilmiah Peternakan 1(1):88-98, April 2013

    93

    Tabel 3. Penerimaan Rata-rata Selama 1 Tahun Pada Tiap Starta Peternakan Ayam Niaga

    Petelur Di Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar

    Strata

    PenerimaanTotal

    (Rp)Penjualan TelurPenjualan

    FesesAyam Afkir Karung

    I 305.841.594 241.113 25.987.244 237.085 342.307.035

    II 918.330.502 431.087 75.763.044 352.670 994.877.263

    II 2.813.100.157 1.144.579 343.672.357 1.598.957 3.159.516.050

    Sumber: Data Primer Diolah (2012)

    Penerimaan tiap Strata adalah sebesar Rp 342.307.035,00 untuk strata I; Rp 994.877.263,00

    untuk Strata II, dan Rp 3.159.516.050,00 untuk Strata III. Penerimaan pada Strata III merupakan

    penerimaan paling besar dibandingkan dengan Strata I dan II, karena pada Strata III populasi ayam

    lebih tinggi di bandingkan Strata I dan II.

    Profitabilitas

    Profitmerupakan selisih antara penerimaan dengan semua biaya yang dikeluarkan selama

    proses produksi. Untuk memperoleh profityang diharapkan maka jumlah penerimaan harus lebih

    besar dari biaya total yang dikeluarkan selama proses produksi. Peternak yang merugi disebabkan

    karena penggunaan biaya operasional yang tinggi dan tidak diimbangi oleh penerimaan yang

    tinggi. Besarnyaprofitpada tiap-tiap strata dapat tersaji pada Tabel 4.

    Tabel 4. ProfitTiap Starta Pada Peternakan Ayam Niaga Petelur Di Kecamatan

    Kademangan Kabupaten Blitar

    StrataPenerimaan

    (Rp)

    Total Biaya

    (Rp)

    Profitabilitas

    (Rp)

    I 342.307.035 302.993.650 42.152.822

    II 994.877.263 800.634.609 194.856.489

    III 3.159.516.050 2.500.412.336 659.103.714

    Sumber : Data Primer Diolah (2012)

    Tabel 4 menunjukkan bahwa besarnya profitabilitas tiap Strata adalah sebagai berikut

    untuk Rp 42.293.666,00 untuk Strata I, Rp 194.856.489,00 untuk strata II dan Rp 659.103.714,00

    untuk strata III. Suastina dan Kayana (2006) menyatakan bahwa keberhasilan atau kegagalan unit

    usaha peternakan umumnya diukur dari profitatau rugi yang diperoleh dari unit usaha tersebut,

    jadiprofitmerupakan salah satu tujuan utama dari setiap unit usaha.

    Rentabilitas

    Rentabilitassuatu unit usaha menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva modal

    yang menghasilkan laba tersebut atau dengan kata lain rentabilitasmerupakan kemampuan suatu

    usaha untuk menghasilkan laba selama perode tertentu. Rentabilitaspada masing-masing strata

    dapat dilihat pada Tabel 5.

  • 7/26/2019 Analisis Finansial Usaha Peternakan Ayam Niaga Petelur Di Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar

    7/11

    Widu Parasdya dkk/Jurnal Ilmiah Peternakan 1(1):88-98, April 2013

    94

    Tabel 5. RentabilitasSelama 1 Tahun Pada Tiap Starta Peternakan Ayam Niaga Petelur Di

    Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar

    StrataProfit

    (Rp)

    Modal

    (Rp)

    Rentabilitas

    (%)

    I 42.152.822 414.119.502 10,18

    II 194.856.489 1.096.825.294 17,77

    III 659.103.714 2.892.512.005 22,79

    Sumber : Data Primer Diolah (2012)

    Tabel 5 menunjukkan bahwa besarnya rentabilitas masing masing- strata adalah sebagai

    berikut, untuk Strata I sebesar 10,18 persen, untuk Strata II sebesar 17,77 persen dan pada Strata

    III 22,79 persen. Rentabilitas merupakan kemampuan peternakan ayam niaga petelur untuk

    menghasilkanprofitselama satu tahun produksi, hal ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal.

    Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Usaha Peternakan Ayam Niaga PetelurDi Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar

    Tabel 6. Koefisien faktor-faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi profitabilitas usaha

    peternakan ayam niaga petelur di Kecamatan Kabupaten Blitar

    Coeffisien Standart Error t Stat P-Value

    Intercept 233.797.293,50 50.391.290 0,640 0,000

    Jumlah Ternak 58.000,99 4.462,47 2,998 0,000***

    Curahan Jam Kerja 35.651,72 19.581,18 0,821 0,072

    Pengalaman Beternak 8.883.816,44 204.697,30 0,340 0,000***

    Pendidikan Peternak 4.960.899,36 3.573.175,4 0,388 0,168

    R2= 0,837

    F sign = 0,000

    Fhit = 132,401

    Sumber : Data Primer Diolah (2012)

    Berdasarkan Tabel 6 maka diperoleh persamaan sebagai berikur : Y1 = 233.797.293,50 +

    58.000,99 (X1) + 35.651,72 (X2) + 8.883.816,44 (X3) + 4.960.899,36 (X4). Hasil analisis pada Tabel

    15 menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi (R

    2

    ) sebesar 0,837. hal ini menunjukkan bahwavariansi variabel terikat dapat dijelaskan oleh variabel bebas sebesar 83,7 persen. Selebihnya

    sebesar 16,3 persen dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimaksud dalam model.

    Berdasarkan Tabel 6 F hit (132,401) lebih besar dari pada F sign (0,000), secara bersama-

    sama berarti bahwa variabel bebas secara berama-sama mempunyai pengaruh yang sangat nyata

    terhadap variabel terikat pada tingkat kepercayaan 99 persen (p

  • 7/26/2019 Analisis Finansial Usaha Peternakan Ayam Niaga Petelur Di Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar

    8/11

    Widu Parasdya dkk/Jurnal Ilmiah Peternakan 1(1):88-98, April 2013

    95

    yang lain konstant akan meningkatkan profitabilitas sebesar Rp 58.000,99. Semakin besar besar

    skala usaha selaras denganprofitabilitas yang besar pula. Menurut Budiharjo (2008) pendapatan

    unit usaha peternakan sangat dipengaruhi oleh banyaknya ternak yang akan dijual oleh peternak

    itu sendiri, sehingga semakin banyak jumlah ternak maka semakin tinggi pendapatan bersih yang

    dapat diperoleh peternak.

    Curahan Jam Kerja

    Variabel curahan jam kerja berpengaruh tidak nyata terhadap profitabilitas usaha

    peternakan ayam niaga petelur. Hasil ini menunjukkan bahwa tinggi rendahnya curahan jam kerja

    berpengaruh tidak nyata terhadap tingkat profitabilitas yang diperoleh peternak. Hal tersebut

    disebabkan usaha peternakan ayam niaga petelur di kecamatan kademangan masih merupakan

    usaha sampingan, walaupaun ada beberapa peternak yang sudah melakukan unit usahanya

    sebagai usaha utama untuk pengembangan usaha peternakan ayam niaga petelur.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat di Kecamatan Kademangan

    pendapatan utama bersumber pada pekerjaan pokok seperti petani, PNS, Pedagang, buruh tani,

    kemudian baru peternak, yang rata-rata peternakan hanya dijadikan pekerjaan sambilan, karena

    curahan jam kerja rata-rata habis untuk pekerjaan utama. Yunilas (2005) menyatakan curahan jam

    kerja yang dicurahkan pada hewan ternak dipengaruhi oleh umur peternak, tingkat pendidikan,

    jumlah anggota keluarga, dan skala kepemilikan ternak. Berbeda menurut Rasyaf (2002) bahwa

    semakin besar curahan jam kerja atau waktu kerja dapat mempengaruhi keterampilan dan

    pengawasan terhadap ternak yang dipelihara, sehingga semakin bertambah keterampilan dan

    pengawasan, sehingga diharapkan usaha yang lebih efisien.

    Pengalaman Beternak

    Variabel pengalaman beternak berdasarkan hasil analisis berpengaruh nyata terhadap

    profitabilitas 0,000 (p0.05). tingkat pendidikan tidak terlalu berpengaruh, hal ini dikarenakan peternak lebih

    cenderung mengandalkan ilmu yang diwariskan secara turun temurun. Hasil analisis menunjukkan

    bahwa tinggi rendahnya jenjang pendidikan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas usaha

    peternakan ayam niaga petelur di Kecamatan Kademangan. Hal ini disebabkan usaha peternakan

    ayam niaga petelur di Kecamatan Kademangan merupakan usaha sampingan sehingga tidakmemerlukan pemikiran khusus untuk pengembangan suatu unit usaha.

  • 7/26/2019 Analisis Finansial Usaha Peternakan Ayam Niaga Petelur Di Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar

    9/11

    Widu Parasdya dkk/Jurnal Ilmiah Peternakan 1(1):88-98, April 2013

    96

    Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi RentabilitasUsaha Peternakan Ayam Niaga Petelur Di

    Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar

    Tabel 7. Koefisien faktor-faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi rentabilitas

    usaha peternakan ayam niaga petelur di Kecamatan Kabupaten Blitar

    Coeffisien Standart Error t-Stat P-Value

    Intercept 3,773 1,911 1,975 0,051

    Jumlah Ternak 0,002 0,000 1,304 0,000***

    Curahan Jam Kerja 0,003 0,001 0,463 0,001***

    Pengalaman Beternak -0,077 0,078 -0,986 0,326

    4endidikan Peternak 0,067 0,135 0,497 0,620

    R2= 0,756

    F sign = 0,000

    F hit = 79,601

    Sumber : Data Primer Diolah (2012)

    Berdasarkan Tabel diatas maka diperoleh persamaan sebagai berikur : Y1= 3,773+ 0,002 (X1)

    + 0,003 (X2) -0,077 (X3) + 0,067 (X4). Hasil analisis pada Tabel 7 menunjukan bahwa nilai koefisien

    determinasi (R2) sebesar 0.756. hal tersebut menunjukkan bahwa variansi variabel terikat dapat

    dijelaskan oleh variabel bebas sebesar 75,6 persen. Selebihnya sebesar 24,5 persen dijelaskan oleh

    variabel lain yang tidak dimaksud dalam model.

    Berdasarkan Tabel 16, F hit (79,601) lebih besar dari pada F sign (0,000), secara bersama-

    sama berarti bahwa variabel bebas secara berama-sama mempunyai pengaruh yang sangat nyata

    terhadap vatiabe terikat pada tingkat kepercayaan 99 persen (p

  • 7/26/2019 Analisis Finansial Usaha Peternakan Ayam Niaga Petelur Di Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar

    10/11

    Widu Parasdya dkk/Jurnal Ilmiah Peternakan 1(1):88-98, April 2013

    97

    Pengalaman Beternak

    Variabel pengalaman beternak berdasarkan hasil analisis tidak berpengaruh nyata terhadap

    rentabilitasusaha 0,326 (p>0,05). Pengalaman peternak adalah lamanya usaha peternakan yang

    dijalankan sampai dilaksanakan penelitian, umumnya pengalaman beternak diperoleh dari orang

    tua secara turun temurun sehingga pengalaman atau lama beternak tidak memberikan

    sumbangan nyata bagi pendapatan peternak.

    Pendidikan Peternak

    Variabel tingkat pendidikan peternak tidak berpengaruh nyata terhadap profitabilitas 0,620

    (p>0.05). Tingkat pendidikan tidak terlalu berpengaruh, hal tersebut dikarenakan peternak lebih

    cenderung mengandalkan ilmu yang diwariskan secara turun temurun. Hasil analisis menunjukkan

    bahwa tinggi rendahnya jenjang pendidikan tidak berpengaruh terhadap rentabilitas usaha

    peternakan ayam niaga petelur di Kecamatan Kademangan. Hal ini disebabkan usaha peternakan

    ayam niaga petelur di Kecamatan Kademangan merupakan usaha sampingan sehingga tidak

    memerlukan pemikiran khusus untuk pengembangan suatu unit usaha.

    SIMPULAN

    Profitabilitas pada unit usaha peternakan ayam niaga petelur selama satu tahun dii

    Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, adalah untuk Strata I Rp 42.152.821,00 Strata II

    Rp 194.856.489,00 dan untuk Strata III Rp 659.103.714.,00

    Rentabilitas pada unit usaha peternakan ayam niaga petelur selama satu tahun di

    Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar adalah untuk Strata I 10,17 persen, Strata II 17.77

    persen, dan untuk Strata III 22.79 persen.

    Faktor jumlah ternak dan pengalaman beternak berpengaruh terhadap profitabilitas,

    sedangkan faktor jumlah ternak dan curahan jam kerja berpengaruh pada rentabilitasunit usaha

    peternakan ayam niaga petelur di kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar.

    DAFTAR PUSTAKA

    Airinda, D. 2003. Analisis Kebutuhan Modal Pada Usaha Peternakan Ayam Niaga Pedaging di

    Kabupaten Banyumas. Sripsi. Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto.

    Arifin, Bustanul. 2009. Agribisnis Berbasis Peternakan, dalam Artilkel Peluang Investasi yangTerlupakan.IPB. Bogor.

    Hernanto, F. 1996. Ilmu Usaha Tani. Penebar Swadaya. Jakarta. Hal : 63-78.

    Kadariah. 2001. Evaluasi Proyek Analisis Ekonomis. Lembaga Penerbit Fakutas Ekonomi Fakutas

    Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

    Maspique, P., dan A. Sawe Ri Esso. 2011. Marketing Strategy Analysis of Broiler Eggs in Large-scale

    Livestock Regency Sidrap.Jurnal vol. X (3).

    Mastuti, S., dan Hidayat, N.N., 2008. Peran Tenaga Kerja Perempuan dalam Usaha Ternak Sapi

    Perah.Jurnal of Animal Production.(11):40-47. Purwokerto

    Prawirokusumo. 1990. Ilmu Usaha Tani. Universitas Gajah Mada. Yogjakarta.

    Rasyaf, M. 1994. Beternak Ayam Petelur. Penebar Swadaya, Jakarta.

  • 7/26/2019 Analisis Finansial Usaha Peternakan Ayam Niaga Petelur Di Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar

    11/11

    Widu Parasdya dkk/Jurnal Ilmiah Peternakan 1(1):88-98, April 2013

    98

    Setiyawan, H, Santosa, S.I, dan Mukson. 2005. Financial Analysis of Dairy Cattle Farm on the

    Farming Company Level . Jurnal of Animal Production. Vol 7, No 1: 40-45. Semarang.

    Suastina, B ,I. G. P. dan Kayana, N. I. G. 2008. Analisis Finansial Usaha Agribisnis Peternakan Sapi

    Daging.Jurnal Agribisnis. Volume 29 : 76- 103. Lombok.

    Yunilas. 2005. Factors that Influence Time Reality Women Labours in Cattles Career in Subdistrict of

    Hamparan Perak.Jurnal Agribisnis Peternakan, Vol 1 no 3, Desember 2005. Sumatera Utara.