analisis faktor-faktor yang mempengaruhi …eprints.ums.ac.id/73217/11/naskah publikasi.pdf ·...
TRANSCRIPT
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENGUNGKAPAN MODAL INTELEKTUAL
(Studi Empiris pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2015-2017)
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan program studi Strata I
pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Oleh:
QHUSNUL INDAH SETYO SUCI
B 200150135
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
1
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN
MODAL INTELEKTUAL
(Studi Empiris pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2015-2017)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh umur perusahaan, konsentrasi
kepemilikan, kinerja keuangan, tingkat pertumbuhan, leverage, tipe auditor terhadap
pengungkapan modal intelektual yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada 2015-
2017. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan Properti dan Real Estate yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder yang diunduh dari laporan tahunan situs web. Teknik analisis yang digunakan
adalah Regresi Linier Berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi
kepemilikan dan leverage memiliki pengaruh terhadap pengungkapan modal intelektual,
sedangkan umur perusahaan, kinerja keuangan, tingkat pertumbuhan, dan jenis auditor
tidak mempengaruhi pengungkapan modal intelektual.
Kata Kunci : Umur Perusahaan, Konsentrasi Kepemilikan, Kinerja Keuangan, Tingkat
Pertumbuhan, Leverage, Tipe Auditor.
Abstract
This study aims to determine the effect of firm age, ownership concentration, financial
performance, growth rate, leverage, type of auditor on intellectual capital disclosures
listed on the Stock Exchange in 2015-2017. The population in this study are property
and real estate companies listed on the Stock Exchange. The data used in this study is
secondary data downloaded from the BEI website's annual report. The analysis
technique used is Multiple Linear Regression. The result of the study shows that the
ownership concentration and leverage have influence on intellectual capital disclosure,
while firm age, financial perfomance, growth rate, and auditor type do not influence the
intellectual capital disclosure.
Keywords: Intellectual capital disclosure, firm age, ownership concentration, financial
perfomance, growth rate, leverage, auditor type.
1. PENDAHULUAN
Pada era globalisasi perusahaan harus bertahan sesuai asumsi going concern,
perusahaan harus mempunyai strategi untuk bersaing dalam bisnisnya. Dengan adanya
perkembangan teknologi dan informasi perusahaan diharapkan mampu bertahan dengan
merubah strategi bisnisnya dari bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja menjadi bisnis
di dasarkan ilmu pengetahuan. Perusahaan yang masih berbasis tenaga kerja dan belum
berpindah ke berbasis pengetahuan menyebabkan rendahnya pengungkapan laporan
tahunan. Tujuan pelaporan keuangan adalah untuk memberikan informasi mengenai
kondisi perusahaan kepada investor dan kreditor dalam membuat keputusan.
Keeksistensian suatu perusahaan saat ini ditentukan oleh pengetahuan dan teknologi,
2
tidak lagi dengan modal konvensional seperti sumber daya alam, sumber daya
keuangan, dan aset berwujud lainnya (Oktavianti dan Wahidawati, 2014).
Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal Kep-134/BL/2006 mewajibkan
perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia melaporkan laporan tahunan. Laporan
tahunan berisi laporan informasi keuangan dan non keuangan. Perusahaan dianjurkan
untuk menyajikan laporan tahunannya yang mengandung informasi yang relevan karena
proses pengambilan keputusan yang diperlukan para stakeholder tidak hanya terbatas
pada laporan keuangan yang mandatory tetapi juga laporan yang bersifat voluntary.
Salah satu informasi laporan penting yang bersifat voluntary adalah informasi tentang
pengungkapan modal intelektual. Modal intelektual adalah suatu informasi dan
kekayaan intelektual yang mampu untuk mengelola ancaman dalam kehidupan suatu
perusahaan, sehingga dapat mempengaruhi keunggulan bersaing (Mindarti dan
Setianingsih, 2016).
Pengungkapan modal intelektual merupakan pengungkapan yang bersifat
sukarela yang disajikan dalam laporan keuangan tahunan. Di Indonesia pengungkapan
modal intelektual belum dikenal luas dan membuat timbulnya asimetri informasi antara
perusahaan dan pengguna laporan keuangan, hal itu dikarenakan belum ada standar
akuntansi yang mewajibkan perusahaan untuk mengungkapkan informasi tentang modal
intelektual dalam laporan keuangan perusahaan. Berkembangnya pengungkapan
intelektual setelah munculnya PSAK No. 19 (revisi 2000) tentang aktiva tidak
berwujud. Meskipun tidak dinyatakan secara eksplisit sebagai modal intelektual, hal ini
membuat seluruh perusahaan mulai menyadari bahwa aset tidak berwujud memiliki
kontribusi dalam menciptakan nilai bagi perusahaan (Leonard dan Trisnawati, 2015).
Umur perusahaan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
pengungkapan modal intelektual. Umur perusahaan yaitu awal perusahaan melakukan
aktivitas operasional hingga dapat mempertahankan eksistensi dalam dunia bisnisnya.
Dengan mengetahui umur perusahaan, maka akan diketahui pula sejauh mana
perusahaan tersebut dapat survive. Semakin lama umur perusahaan semakin terlihat pula
eksistensi perusahaan, sehingga semakin luas pula pengungkapan yang dilakukan untuk
menciptakan keyakinan pada pihak luar dalam kualitas perusahaannya (Nugroho, 2012).
Konsentrasi kepemilikan merupakan sejumlah saham perusahaan yang beredar
dan dimiliki oleh beberapa pemegang saham. Semakin terkonsentrasinya kepimilikan
3
menunjukkan bahwa suatu pihak lebih berkuasa atas perusahaan tersebut, termasuk
informasi yang dimiliki. Konsentrasi kepemilikan yang merata menunjukkan bahwa
setiap pihak memiliki hak yang hampir sama atas perusahaan tersebut serta informasi
yang terkait (Redhita dan Mayangsari, 2016).
Kinerja keuangan merupakan gambaran dari pencapaian keberhasilan
perusahaan sebagai hasil yang telah dicapai atas berbagai aktivitas yang telah dilakukan.
Perusahaan yang memiliki kinerja yang baik mendapatkan dorongan finansial oleh
investor dan dapat mengungkapkan modal intelektual untuk membedakan dengan
perusahaan dengan kinerja keuangan yang buruk (Feirreira, 2012).
Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi menunjukkan bahwa
perusahaan tersebut sedang membutuhkan banyak dana untuk kegiatan ekspansi
bisnisnya. Tingkat pertumbuhan yang positif menandakan perusahaan dapat mengelola
kekayaan yang dimiliki dalam kegiatan usahanya dengan baik. Perusahaan yang sedang
bertumbuh akan mengungkapkan beragam informasi yang dibutuhkan oleh berbagai
pihak secara lebih terperinci (Lina, 2013).
Leverage merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi liabilitinya.
Rasio leverage memberikan gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki
perusahaan sehingga dapat diketahui seberapa besar perusahaan memenuhi
kewajibannya. Perusahaan yang memiliki leverage yang tinggi akan mendapat perhatian
dari kreditur untuk memastikan bahwa perusahaan tidak melanggar perjanjian hutang.
Perusahaan yang memiliki banyak utang, kemungkinan akan melakukan pengungkapan
yang lebih luas agar kinerjanya tetap dapat dipercaya oleh kreditor (Mindarti dan
Setianingsih, 2016).
Faktor selanjutnya yang mempengaruhi pengungkapan modal intelektual yaitu
tipe auditor. Tipe auditor yang memiliki reputasi yang baik seperti KAP big four, yang
merupakan KAP yang memiliki tingkat reputasi yang baik dan independen. Tipe auditor
yang memiliki reputasi yang baik cenderung dalam mengaudit laporan keuangan dengan
kualitas hasil audit baik dibanding KAP non big four karena memiliki tingkat
pengalaman, pengetahuan yang tinggi. KAP yang berafiliasi dengan big four memiliki
sumber daya yang lebih baik dibandingkan dengan KAP non big four (Aprisa, 2016).
Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Author dan Purwanto (2017), yang berjudul Analisis Faktor-Faktor
4
Yang Mempengaruhi Pengungkapan Modal Intelektual. Perbedaan penelitian ini dengan
penelitian sebelumnya terletak pada (1) objek penelitian, yaitu perusahaan property dan
real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2017. Peneliti tertarik
meneliti perusahaan property dan real estate karena investasi di bidang property dan
real estate bersifat jangka panjang dan akan bertumbuh sejalan dengan pertumbuhan
ekonomi yang diyakini salah satu investasi yang menguntungkan (2) mengganti tiga
variabel independen yaitu umur perusahaan, konsentrasi kepemilikan, dan tipe auditor.
Diasumsikan umur perusahaan menjadi faktor yang mempengaruhi praktik
pengungkapan modal intelektual karena semakin lama umur perusahaan semakin
memiliki pengetahuan dan pengalaman yang banyak sehingga dapat mengungkapkan
informasi intelektualnya secara luas. Konsentrasi kepemilikan juga diasumsikan
mempengaruhi praktik pengungkapan intelektual karena kepemilikan saham yang
merata diharapkan meningkatkan tindakan pengawasan dan tekanan kepada manajer
dalam melakukan pengungkapan modal intelektual secara luas. Kemudian tipe auditor,
merupakan faktor yang diduga berpengaruh terhadap pengungkapan modal intelektual
karena tipe auditor yang baik dan independen mampu mengaudit laporan keuangan
perusahaan dan menghasilkan kualitas hasil audit yang baik, sehingga perusahaan
mampu mengungkapkan informasi secara luas. Berdasarkan uraian diatas peneliti
tertarik melakukan penelitian yang berjudul ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MODAL INTELEKTUAL: (Study Empiris
Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
(BEI) Tahun 2015-2017).
2. METODE
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan data yang digunakan yaitu
data sekunder yang bersumber pada laporan tahunan perusahaan property dan real
estate yang terdaftar di BEI tahun 2015 – 2017. Data diperoleh melalui akses langsung
dari dari website Indonesia Stock Exchange (www.idx.co.id). Populasi dalam penelitian
ini adalah perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) tahun 2015-2017. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
metode Purposive Sampling yaitu teknik pemilihan sampel berdasarkan kriteria yang
ditentukan. Kriteria pemilihan sampel sebagai berikut : (1) Perusahaan property dan real
estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2017. (2) Perusahaan property
5
dan real estate menerbitkan atau mempublikasi laporan keuangan di Bursa Efek
Indonesia (BEI) tahun 2015-2017 (3) Perusahaan property dan real estate yang
menggunakan mata uang rupiah dalam laporan keuangan (4) Perusahaan property dan
real estate yang memiliki data lengkap terkait variabel penelitian.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Jumlah perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia,
serta mengeluarkan annual report dan laporan keuangan selama periode 2015-2017
berjumlah 48 perusahaan, tetapi yang memenuhi kriteria sampel adalah 45 perusahaan
dengan 134 sampel dioutlier 1 selama tiga tahun amatan.
3.1.1 Uji Normalitas
Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan Uji Kolmogorof-Smirnov
dengan tingkat signifikansi 0,05. Hasil pengujian normalitas berdasarkan hasil
persamaan pada bab 3 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 1. Hasil Uji Normalitas
Variabel Kolmogorov
Smirnov Z
p-
value Keterangan
Unstandardized
Residual 1,345 0,054
DataTerdistribusi
Normal
Sumber: Hasil Olah Data SPSS, 2019
Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa hasil Kolmogorof-Smirnov sebesar
1,345 dimana nilai signifikannya lebih besar dari 0,05 yaitu 0,054. Hal ini menunjukkan
bahwa persamaan model regresi dalam penelitian memiliki sebaran normal.
3.1.2 Hasil Uji Multikolinearitas
Pengujian multikolinearitas dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat besarnya
Tolerance Value dan Variance Inflation Factor (VIF). Nilai signifiikasi variabel
independen kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,1 atau 10%. Dengan
demikian, dapat dibuktikan bahwa model regresi tidak terjadi gejala multikolinearitas.
Tabel 2. Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Tolerance VIF Keterangan
Umur Perusahaan 0,878 1,140 Tidak terjadi multikolinearitas
Konsentrasi
Kepemilikan 0,899 1,113 Tidak terjadi multikolinearitas
Kinerja Keuangan 0,852 1,174 Tidak terjadi multikolinearitas
Tingkat Pertumbuhan 0,919 1,088 Tidak terjadi multikolinearitas
6
Sumber: Hasil Olah Data SPSS, 2019
3.1.3 Uji Hetorokedastisitas
Pengujian heterokedastisitas dalam penelitian ini menggunakan uji spearman.
Berdasarkan hasil uji spearman yang dilakukan, nilai probabilitas menunjukkan lebih
besar dari 0,05 maka diketahui bahwa tidak adanya masalah heterokedastisitas dalam
model regresi. Hasil uji heterokedastisitas dalam penelitian yang dilakukan dapat
ditunjukkan pada tabel dibawah ini:
Tabel 3. Hasil Uji heterokedastisitas – Uji Spearman
Variabel Sig Keterangan
Umur Perusahaan 0,885 Tidak terjadi Heterokedastisitas
Konsentrasi Kepemilikan 0,582 Tidak terjadi Heterokedastisitas
Kinerja Keuangan 0,931 Tidak terjadi Heterokedastisitas
Tingkat Pertumbuhan 0,317 Tidak terjadi Heterokedastisitas
Leverage 0,742 Tidak terjadi Heterokedastisitas
Tipe Auditor 0,548 Tidak terjadi Heterokedastisitas
Sumber: Hasil Olah Data SPSS, 2019
3.1.4 Hasil Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah model regresi terdapat hubungan
antara satu residual dengan variabel residual lainnya. Dalam penelitian ini uji
autokorelasi dilakukan dengan uji Durbin-Watson. Tabel dibawah ini menunjukkan
hasil uji autokorelasi Durbin-Watson sebesar 1,711 maka nilai Durbin-Watson diantara
-2 sampai dengan 2 artinya tidak terjadi autokorelasi:
Tabel 4. Hasil Uji Autokorelasi – Uji Durbin Watson
Variabel Durbin Watson Keterangan
Unstandardized Residual 1,711 Tidak Terjadi Autokorelasi
Sumber: Hasil Olah Data SPSS, 2019
3.1.5 Uji Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk membuktikan pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen. Dapat ditunjukkan hasil rangkuman analisis
regresi linear berganda seperti pada tabel berikut:
Leverage 0,922 1,084 Tidak terjadi multikolinearitas
Tipe Auditor 0,966 1,035 Tidak terjadi multikolinearitas
7
Tabel 5. Analisis Regresi Linear Berganda
Variabel B Thitung Sig
Konstan 0,656 18,973 0
Umur Peusahaan -0,001 -0,858 0,392
Konsentrasi
Kepemilikan 0,127 2,849 0,005
Kinerja Keuangan 0,205 1,298 0,197
Tingkat Pertumbuhan -0,002 -0,764 0,446
Leverage 0,211 4,998 0,000
Tipe Auditor 0,024 1,130 0,261
Fhitung 5,064
Sig. F 0,000b
R2 0,155
Sumber: Hasil Olah Data SPSS, 2019
Berdasarkan tabel 5 diatas maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
ICD = 0,656 - 0,001 UP + 0,127 KK + 0,205 KKEU - 0,002 TP + 0,211 LEV+ 0,024
TA + e
3.1.6 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik f)
Hasil pengujian pada tabel 5 diperoleh nilai Fhitung sebesar 5,064 dengan signifikansi
0,000 yang nilainya lebih kecil dari 0,05. Ini menunjukkan bahwa model regresi umur
perusahaan, konsentrasi kepemilikan, kinerja keuangan, tingkat pertumbuhan, leverage,
tipe auditor layak digunakan untuk memprediksi pengungkapan modal intelektual pada
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2015-2017.
3.1.7 Uji (t) (Uji Signifikan Parsial)
Tabel 6. Hasil Analisis Uji Hipotesis
Variabel Signifikan Keterangan
Umur Perusahaan 0,392 H1 Ditolak
Konsentrasi Kepemilikan 0,005 H2 Diterima
Kinerja Keuangan 0,197 H3 Ditolak
Tingkat Pertumbuhan 0,446 H4 Ditolak
Leverage 0,000 H5 Diterima
8
Tipe Auditor 0,261 H6 Ditolak
Sumber : Hasil Olah Data SPSS, 2019
Berdasarkan hasil uji t pada tabel 6 dapat disimpulkan bahwa:
1) Hasil uji t variabel Umur Perusahaan (X1) sebesar -0,858 dengan sig. sebesar
0,392 yang berada diatas 0,05 dengan demikian H1 ditolak, ini berarti Umur
Perusahaan tidak berpengaruh signifikan pada Pengungkapan Modal Intelektual
(Y).
2) Hasil uji t variabel Konsentrasi Kepemilikan (X2) sebesar 2,849 dengan sig.
0,005 yang berada dibawah 0,05 dengan demikian H2 diterima, ini berarti
Konsentrasi Kepemilikan berpengaruh signifikan pada Pengungkapan Modal
Intelektual (Y).
3) Hasil uji t variabel Kinerja Keuangan (X3) sebesar 1,298 dengan sig. sebesar
0,197 yang berada diatas 0,05 dengan demikian H3 ditolak, ini berarti Kinerja
Keuangan tidak berpengaruh signifikan pada Pengungkapan Modal Intelektual
(Y).
4) Hasil uji t variabel Tingkat Pertumbuhan (X4) sebesar -0,764 dengan sig. sebesar
0,446 yang berada diatas 0,05 dengan demikian H4 ditolak, ini berarti Tingkat
Pertumbuhan tidak berpengaruh signifikan pada Pengungkapan Modal Intelektual
(Y).
5) Hasil uji t variabel Leverage (X5) sebesar 4,998 dengan sig. sebesar 0,000 yang
berada dibawah 0,05 dengan demikian H5 diterima, ini berarti Leverage
berpengaruh signifikan pada Pengungkapan Modal Intelektual (Y).
6) Hasil uji t variabel Tipe Auditor (X6) sebesar 1,130 dengan sig. sebesar 0,261
yang berada diatas 0,05 dengan demikian H6 ditolak, ini berarti Tipe Auditor tidak
berpengaruh signifikan pada Pengungkapan Modal Intelektual (Y).
3.1.8 Uji Koefisien Determinasi (R2)
Berdasarkan hasil pengujian yang ditunjukkan dalam tabel 5 diketahui nilai nilai
Adjusted R2 sebesar 0,155 atau 15,5%. Hasil ini menunjukkan bahwa 15,5% perubahan
pengungkapan modal intelektual dalam perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia selama periode 2015-2017 dipengaruhi oleh umur perusahaan, konsentrasi
kepemilikan, kinerja keuangan, tingkat pertumbuhan, leverage, tipe auditor sedangkan
sisanya 84,5% persen dipengaruhi oleh variabel lain di luar model regresi.
9
3.2 Pembahasan
3.2.1 Pengaruh Umur Perusahaan terhadap Pengungkapan Modal Intelektual
Hasil uji t variabel Umur Perusahaan (X1) sebesar -0,858 memiliki nilai signifikasi
sebesar 0,392 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa umur perusahaan tidak berpengaruh
terhadap pengungkapan modal intelektual ,sehingga hipotesis pertama ditolak.
Tidak adanya pengaruh dari variabel umur perusahaan terhadap pengungkapan
modal intelektual menunjukkan semakin lama umur perusahaan tidak menjamin bahwa
perusahaan memiliki pengalaman dan pemahaman dalam melakukan pengungkapan
modal intelektual (Faradina, 2015). Banyak dari perusahaan yang telah lama berdiri
tetapi perusahaan bersifat private yang mengakibatkan pelaporan modal intelektual
kurang maksimal. Hal ini sesuai dengan kesadaran dan kebijakan manajemen tentang
penting tidaknya melakukan pengungkapan modal intelektual yang lebih menyeluruh.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Leonard daan
Trisnawati (2015) dan Andika Laksito (2015) yang menyatakan bahwa umur
perusahaan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan modal intelektual
3.2.2 Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan terhadap Pengungkapan Modal Intelektual
Hasil uji t variabel Konsentrasi Kepemilikan (X2) sebesar 2,849 memiliki nilai
signifikasi sebesar 0,005 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa konsentrasi kepemilikan
berpengaruh positif terhadap pengungkapan modal intelektual, sehingga hipotesis kedua
diterima.
Adanya pengaruh variabel konsentrasi kepemilikan terhadap pengungkapan
modal intelektual menunjukkan semakin tinggi konsentrasi kepemilikan maka
pengungkapan modal intelektual semakin luas. Perusahaan yang konsentrasi
kepemilikan tinggi akan melakukan perluasan pengungkapan informasi dalam laporan
tahunannya untuk mengurangi biaya keagenan, termasuk informasi modal intelektual.
Dengan demikian, asimetri informasi antara pemegang saham dan manajer dapat
dikurangi (Setianto dan Purwanto, 2014).
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Mindarti dan
Setianingsih (2016), Setianto dan Purwanto (2014) mereka menemukan bahwa
konsentrasi kepemilikan saham berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan modal
intelektual.
10
3.2.3 Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Pengungkapan Modal Intelektual
Hasil uji t variabel Kinerja Keuangan (X3) sebesar 1,298 memiliki nilai signifikasi
sebesar 0,197 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja keuangan tidak berpengaruh
terhadap pengungkapan modal intelektual sehingga hipotesis ketiga ditolak.
Tidak adanya pengaruh variabel kinerja keuangan terhadap pengungkapan modal
intelektual menunjukkan bahwa besar kecilnya tingkat ROA yang dicapai perusahaan
menunjukkan kinerja keuangan perusahaan tidaklah mempengaruhi pengungkapan
informasi yang dilakukan perusahaan. Hal ini dikarenakan perusahaan memandang
pengungkapan modal intelektual sebagai suatu kebutuhan. Perusahaan menyadari
bahwa pengungkapan modal intelektual sangatlah penting untuk dapat menambah
kepercayaan para pengguna laporan (Lina, 2013).
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Lina (2013) dan
Purnomosidhi (2006) yang menyatakan bahwa kinerja keuangan diproksikan dengan
rasio ROA tidak berpengaruh terhadap pengungkapan modal intelektual
3.2.4 Pengaruh Tingkat Pertumbuhan terhadap Pengungkapan Modal Intelektual
Hasil uji t variabel Tingkat Pertumbuhan (X3) sebesar 0,764 memiliki nilai signifikasi
sebesar 0,446 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan tidak
berpengaruh terhadap pengungkapan modal intelektual sehingga hipotesis keempat
ditolak.
Tidak adanya pengaruh dari variabel tingkat pertumbuhan terhadap pengungkapan
modal intelektual menunjukkan tingkat pertumbuhan perusahaan yang tinggi
menyebabkan kebutuhan dana akan semakin meningkat. Semakin tinggi tingkat
pertumbuhan perusahaan, maka semakin tinggi biaya yang diperlukan untuk melakukan
ekspansi. Hal ini mengindikasi bahwa perusahaan akan lebih memfokuskan dananya
untuk keperluan operasional perusahaan dibandingkan dengan kesejahteraan pemegang
saham yaitu melalui peningkatan luas pengungkapan modal intelektual (Widayanti dan
Sudiartha, 2018).
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Lina (2013) yang
menyatakan bahwa tingkat pertumbuhan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan
modal intelektual.
11
3.2.5 Pengaruh Leverage terhadap Pengungkapan Modal Intelektual
Hasil uji t variabel Leverage (X5) sebesar 4,998 memiliki nilai signifikasi sebesar 0,000
< 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa leverage berpengaruh positif terhadap
pengungkapan modal intelektual, sehingga hipotesis kelima diterima.
Adanya pengaruh dari variabel leverage terhadap pengungkapan modal intelektual
menunjukkan bahwa perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi mempunyai biaya
keagenan yang tinggi pula. Untuk mengurangi biaya keagenan serta asimetri informasi
antara manajer dengan kreditur maka perusahaan akan melakukan pengungkapan secara
lebih luas termasuk pengungkapan modal intelektual (Setianto dan Purwanto, 2014).
Semakin tinggi leverage perusahaan maka pengungkapan modal intelektual yang
diungkapkan dalam laporan tahunan semakin banyak.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Utama dan Khafid
(2015), Mindarti dan Setianingsih (2016) mereka menemukan bahwa leverage
berpengaruh terhadap pengungkapan modal intelektual
3.2.6 Pengaruh Tipe Auditor terhadap Pengungkapan Modal Intelektual
Hasil uji t variabel Tipe Auditor (X6) sebesar 1,13 memiliki nilai signifikasi sebesar
0,261 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tipe auditor tidak berpengaruh terhadap
pengungkapan modal intelektual sehingga hipotesis keenam ditolak.
Tidak adanya pengaruh variabel tipe auditor terhadap pengungkapan modal
intelektual menunjukkan bahwa perusahaan yang menggunakan jasa KAP yang
berafiliasi Big Four tidak akan mempengaruhi banyaknya pengungkapan informasi
laporan keuangan tentang modal intelektual, sehingga banyak perusahaan yang
menggunakan Kantor Akuntan Publik (KAP) non Big four tetapi sudah melakukan
pengungkapan modal intelektual dengan baik. Perusahaan yang berafiliasi Big four
maupun non big four akan berusaha menyusun laporan keuangan secara lengkap tentang
pengungkapan modal intelektual dengan pemahaman yang dimiliki. Leonard dan
Trisnawati (2015).
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Leonard dan
Trisnawati (2015) mereka menemukan bahwa tipe auditor tidak berpengaruh terhadap
pengungkapan modal intelektual.
12
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan modal intelektual. Hal ini
dari terbukti nilai signifikan 0,392 > 0,05 sehingga H1 ditolak. Konsentrasi kepemilikan
berpengaruh positif terhadap pengungkapan modal intelektual. Hal ini dari terbukti nilai
signifikan 0,005 < 0,05 sehingga H2 diterima. Kinerja keuangan tidak berpengaruh
terhadap pengungkapan modal intelektual. Hal ini dari terbukti nilai signifikan 0,197 >
0,05 sehingga H3 ditolak. Tingkat pertumbuhan tidak berpengaruhi terhadap
pengungkapan modal intelektual. Hal ini dari terbukti nilai signifikan 0,446 > 0,05
sehingga H4 ditolak. Leverage berpengaruh terhadap pengungkapan modal intelektual.
Hal ini dari terbukti nilai signifikan 0,000 < 0,05 sehingga H5 diterima. Tipe auditor
berpengaruh terhadap pengungkapan modal intelektual, hal ini dari terbukti nilai
signifikan 0,261 > 0,05 sehingga H6 ditolak.
4.2 Saran
Atas dasar simpulan dan keterbatasan dalam penelitian ini, peneliti memberikan
rekomendasi sebagai berikut:
1) Peneliti selanjutnya agar memperluas cakupan sampel yakni seluruh sektor industri
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2) Penelitian selanjutnya disarankan menambahkan variabel independen sehingga dapat
menggambarkan faktor-faktor lain yang dapat berpengaruh terhadap pengungkapan
modal intelektual misalnya kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional,
kepemilikan pemerintah, kepemilikan asing.
3) Perlunya peraturan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mengatur syarat minimal
dari pengungkapan yang harus disajikan oleh emiten untuk memberikan informasi
yang lebih kepada investor dan pihak berkepentingan.
DAFTAR PUSTAKA
Andika, Yusfendy Tri dan Herry Laksito.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pengungkapan Modal Intelektual. Jurnal Akuntansi Ekonomi Bisnis Univesitas
Diponegoro. ISSN: 2337-3806
Aprisa, Rima. 2016. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Tipe Auditor, Dan
Tipe Industri Terhadap Pengungkapan Modal Intelektual. JOM Fekon, Vol. 3
No.1
13
Asfahani, Erlisa Shinta. 2017. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage,
Umur Perusahaan, Dan Kepemilikan Pemerintah Terhadap Pengungkapan Modal
Intelektual. Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol.3
Author, Hafza Neil dan Agus Purwanto. 2017. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Pengungkapan Modal Intelektual. Jurnal Akuntansi Ekonomi Bisnis Univesitas
Diponegoro. ISSN: 2337-3806
Sudiyatno, Bambang. 1997. Manajemen Keuangan. STIE Stikubank Semarang.
Taliyang, S. M. 2001. Is Intellectual Capital Perfomance and Disclosure Practice
Related. Journal of Intellectual Capital, 2(3)192-203
Ulum, Ihyaul. 2009. “Intellectual Capital: Konsep dan Kajian Empiris”. Graha Ilmu.
Yogyakarta.
Utama, Pratignya dan Muhammad Khafid. 2015. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Luas Pengungkapan Modal Intellectual Pada Perbankan di BEI. Accounting
Analysis Journal. ISSN: 2252-6765.
Widayanthi, Ni Made Dewi Gita dan Gede Merta Sudirta. 2018. Pengaruh Pertumbuhan
Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Struktur Modal Sebagai Variabel Moderasi.
E-Jurnal Manajemen Vol 7. No.3 ISSN: 2302-8912
Zeghal, D.,& Maaloul, A.2015. Financial statement informativeness and intellectual
capital disclosure. Journal of Financial Reporting and Accounting. 13, 66-90