analisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat...

152
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELI NASABAH TERHADAP REKSADANA SYARI’AH (STUDI PADA BANK SYARI’AH MANDIRI CABANG SEMARANG) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Program Studi Ekonomi Islam IAIN Walisongo Semarang Disusun oleh : Aniqotur Rosyidah 062411044 FAKULTAS SYARIAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

Upload: hoangtuyen

Post on 10-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ii

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI MINAT BELI NASABAH

TERHADAP REKSADANA SYARI’AH

(STUDI PADA BANK SYARI’AH MANDIRI CABANG

SEMARANG)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Program Studi

Ekonomi Islam IAIN Walisongo Semarang

Disusun oleh :

Aniqotur Rosyidah

062411044

FAKULTAS SYARIAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2011

iii

Drs. H. Djohan Masruhan, MM

Jl. Candi Kencana I/B. 17 Semarang

Ratno Agriyanto, S. Pd. SE, Msi

Perum Griya Sekar Gading blok C/6 Kalisegoro Gunung Pati

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp : 4 (empat) eks

Hal : Naskah Skripsi

A.n. Aniqotur Rosyidah

Kepada Yth.

Dekan Fakultas Syari‟ah

IAIN Walisongo

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini

saya kirimkan naskah saudara :

Nama : Aniqotur Rosyidah

Nim : 062411044

Jurusan : Ekonomi Islam

Judul : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli

Nasabah Terhadap Reksadana Syari‟ah (Studi Pada Bank

Syari‟ah Mandiri Cabang Semarang)

Dengan ini saya mohon kiranya skripsi tersebut dapat segera dimunaqasahkan.

Demikian harap maklum adanya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Semarang, Juni 2011

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. H. Djohan Masruhan, MM Ratno Agriyanto, S. Pd. SE, Msi

NIP. 19510510 198203 0 002 NIP. 19800128 200801 1 010

iv

DEPARTEMEN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

FAKULTAS SYARI’AH

Jl. Prof. Dr. Hamka KM 02 Ngaliyan Telp. (024) 7601291 Semarang

PENGESAHAN

Nama : Aniqotur Rosyidah

NIM : 062411044

Jurusan : Ekonomi Islam

Judul : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Nasabah

Terhadap Reksadana Syari‟ah (Studi Pada Bank Syari‟ah Mandiri

Cabang Semarang)

Telah dimunaqosahkan oleh Dewan Penguji Fakultas Syariah IAIN Walisongo

Semarang dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude / baik / cukup, pada tanggal:

28 Juni 2011

Dan dapat diterima sebagai pelengkap ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana

Strata Satu (S1) dalam Ilmu Ekonomi Islam.

Semarang, 28 Juni 2011

Mengetahui,

Ketua Sidang Sekretaris Sidang

Muhammad Shoim, S.Ag.,MH. Ratno Agriyanto, S. Pd. SE, Msi

NIP. 19711101 200604 1 003 NIP. 19800128 200801 1 010

Penguji I Penguji II

Dra. Hj. Nur Huda, M.Ag Ari Kristin. P, SE, M.Si

NIP. 19690830 199403 2 003 NIP. 19790512 200501 2 004

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. H. Djohan Masruhan, MM Ratno Agriyanto, S. Pd. SE, Msi

NIP. 19510510 198203 0 002 NIP. 19800128 200801 1 010

v

MOTTO

............

“ Maka jika tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba) maka ketahuilah, bahwa

Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari

pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu, kamu tidak (boleh) menganiaya

dan tidak (pula) dianiaya” (QS. Al-Baqarah (2): 279)1

1 Al-Qur‟an dan Terjemahnya, Bandung : Diponegoro, 2000, hlm. 37.

vi

PERSEMBAHAN

Dengan segala kerendahan hati, kupersembahakan karya kecilku ini untuk :

Persembahan yang tertinggi hanyalah kepada Allah SWT,

yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya

serta memberikan kemudahan dan kelancaran dalam setiap langkah.

Abahku (H.A. Rasmidi) dan Ibuku (Umi Rosyidah)

yang selalu melimpahkan kasih sayangnya dan tidak pernah bosan

untuk terus mendoakan anak-anaknya tanpa mengharapkan balasan.

Terima kasih, kasih sayangmu telah membawa anakmu pada pembelajaran arti

hidup. Sujud dan doa disepertiga malammu telah menjadi “ titian surga” bagi

perjalanan hidupku. Terimalah persembahan karya ananda.

Adik-adikku tersayang dan keluarga besarku : M. Yusuf Rosyid, M.Kholilur

Rohman dan M. Dhofirun Ni‟am baik-baik hidup jauh dari orang tua,

M. Habib Lutfi, M. Ajibur Rusdi dan M. Nur Said belajar yang rajin jangan sering

berantem, dan dek Zazilatun Nafi‟ah yang selalu menemani Ibu dirumah. Raihlah

cita-cita kalian. Semoga Allah selalu memberikan jalan yang terbaik untuk

kalian...Amiin

Orang tersayangku M. Lutfi Khakim, yang selalu membantu dan memcurahkan

waktu buat aku dalam menyelesaikan karya ini. Terimakasih atas dukungan dan

kesabarannya...

Thank You Forever.....

vii

DEKLARASI

Dengan kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan

bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis

oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini

tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali

informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan

sebagai rujukan.

Semarang, Juni 2011

Deklarator

Aniqotur Rosyidah

062411044

viii

ABSTRAK

Bisnis Bank Syari‟ah di Indonesia semakin memperlihatkan

perkembangan bagus. Seiring dengan perkembangan perbankan syari‟ah di

Indonesia, saat ini banyak perbankan syari‟ah yang mengeluarkan produk

investasi. Salah satu produk infestasi yang cukup berkembang akhir-akhir ini

adalah reksadana syari‟ah. Nasabah mulai menggunakan reksadana Syari‟ah

karena melihat kemudahan dan keuntungan yang didapatnya. Bank Syari‟ah

Mandiri cabang Semarang yang terletak di Jl. Pemuda Bedagan Semarang,

memiliki produk jasa investasi Reksadana Syari‟ah. Hal ini yang melatar

belakangi untuk diadakan penelitian. Permasalahan yang diungkap dalam

penelitian ini adalah faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi minat beli

nasabah untuk membeli reksadana di Bank Syari‟ah Mandiri Cabang

Semarang ?

Metodologi yang digunakan adalah analisis regresi, uji simultan ,uji

parsial, uji asumsi klasik, hipotesis dalam penelitian ini adalah faktor budaya,

faktor sosial, faktor pribadi, faktor psikologi dan faktor kebutuhan sosial

berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli nasabah reksadana

syari‟ah di Bank Syari‟ah Mandiri Cabang Semarang.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor budaya tidak

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat beli nasabah reksadana

di Bank Syari‟ah Mandiri Cabang Semarang dengan ditunjukkan P value

0,165 > 0,005. Faktor sosial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap terhadap minat beli nasabah reksadana di Bank Syari‟ah Mandiri

Cabang Semarang dengan ditunjukkan P value 0,180 > 0,005. Faktor pribadi

tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap terhadap minat beli

nasabah reksadana di Bank Syari‟ah Mandiri Cabang Semarang dengan

ditunjukkan P value 0,545 > 0,005. Faktor psikologi tidak mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap terhadap minat beli nasabah reksadana di

Bank Syari‟ah Mandiri Cabang Semarang dengan ditunjukkan P value 0,711

> 0,005. Faktor kebutuhan sosial mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap terhadap minat beli nasabah reksadana di Bank Syari‟ah Mandiri

Cabang Semarang dengan ditunjukkan P value 0,004 < 0,005.

Kata kunci : faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi, faktor psikologi,

faktor kebutuhan sosial dan minat beli nasabah

ix

KATA PENGANTAR

Asslamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah Wasyukurillah, senantiasa kami panjatkan ke hadirat Allah

SWT yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat kepada semua hamba-Nya,

sehingga sampai saat ini kita masih mendapatkan ketetapan Iman dan Islam.

Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepangkuan Rasulullah

Muhammad SAW pembawa rahmat bagi makhluk sekian alam, keluarga, sahabat

dan para tabi‟in serta kita umatnya, semoga kita mendapat pertolongan di hari

akhir nanti.

Pada penyusunan skripsi ini tentulah tidak terlepas dari bantuan berbagai

pihak, baik dalam ide, kritik, saran maupun dalam bentuk lainnya. Oleh karena itu

penulis ingin ucapkan terima kasih sebagai penghargaan atau peran sertanya

dalam penyusunan skripsi ini kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Muhibbin, M.Ag selaku Rektor IAIN Walisongo

Semarang

2. Bapak Dr. Imam Yahya, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syari‟ah IAIN

Walisongo Semarang

3. Pembantu Dekan I, II, dan III Fakultas Syari‟ah IAIN Walisongo Semarang

4. Bapak Dr. Ali Murtadho, M.Ag selaku ketua Jurusan Ekonomi Islam dan

bapak Nur Fatoni, M.Ag selaku sekretaris jurusan, atas kebijakan yang

dikeluarkan khususnya yang berkaitan dengan kelancaran penulisan skripsi ini

5. Bapak Drs. H. Djohan Masruhan, MM selaku dosen pembimbing I dan Bapak

Ratno Agriyanto,SE,M.Si selaku dosen pembimbing II yang telah banyak

membantu, dengan meluangkan waktu dan tenaganya yang sangat berharga

semata-mata demi mengarahkan dan membimbing penulis selama penyusunan

skripsi ini

6. Segenap Dosen Fakultas Syari‟ah yang telah banyak memberikan ilmunya

kepada penulis dan senantiasa mengarahkan serta memberi motivasi selama

x

penulis melaksanakan kuliah sehingga penulis mampu menyelesaikan

penulisan skripsi ini

7. Bapak Joko Trilaksono selaku Staf Bagian Umum Bank Syari‟ah Mandiri

Cabang Semarang beserta seluruh karyawan, yang telah memberi izin dan

membantu penulis untuk melakukan penelitian skrpsi ini.

8. Abah dan Ibu tercinta yang telah mengasuh dan membimbing serta

memberikan dorongan kepada penulis, baik moral maupun spiritual. Serta

Adik-adikku yang memberikan inspirasi dalam penulisan ini

9. Keluarga penulis di BPI E-17 (Della, Aina, Uus, dkk) dan Elvanda kost di

jalan Nusa Indah 1 no 18 Ngaliyan (mb‟Iva, mb‟Alvi, Rifa‟ah, Iswati, Irna,

Nusan, dkk) kebersamaan dan canda tawa bersama kalian tidak akan pernah

terlupakan

10. Seluruh teman-teman mahasiswa khususnya keluarga besar EIB ‟06 (Via,

Eko, Dani, Adi, Gabid, Ma2k, Mukti, Nizwar, Ibnu, dkk ). Terima kasih

penulis ucapkan untuk kalian yang telah setia berjuang bersama-sama mencari

ilmu di fakultas tercinta kita

11. Teman-teman SJA ‟08 yang telah memberikan dukungan kepada penulis

untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini.

12. Sepesial teruntuk orang tersayangku, M. Lutfi Khakim dengan kesabarannya

senantiasa menemani dan memberikan waktunya untuk penulis dalam

mengerjakan dan menyelesaikan penulisan skripsi ini.

13. Sahabat-i ALMAPABA ‟06 PMII Rayon Syari‟ah (Yayan, Ninik, Ica, Himma,

Ani bendum, Ely, Uus, Vian, Ubed, Khoirudin, Tamam, Robot, dkk), bersama

kalian penulis berproses, kekeluargaan, canda tawa, dan semoga kita masih

bisa tetap bersama dalam satu ikatan. Senior-senior PMII (mas Tedy, mas

Iman, mas Adib, mas Yusro, mas Ricard, mb‟Evy, mas Ham, mas Tomy, mas

Jigug, mas Bams, dkk) terimakasih atas bantuan dan arahannya. Seluruh

keluarga besar PMII Rayon Syari‟ah (Inul, Arif, Faqih, Endang, dkk) dan

sahabat-i „06 PMII Komisariat Walisongo Semarang (Naryoko, Gacuk, Uplik,

dkk). Tangan terkepal dan maju ke muka....!!!

xi

14. Kawan-kawan pengurus DEMA periode 2010 (Jecknong, Coco, Habib,

Tabi‟in, Arifudin, Andik dkk), kawan-kawan UKMI An-Niswa (dek Jannah,

dkk) dan teman-teman KKN posko 13 Menur Mranggen Demak, jangan

pernah melupakan penulis yang pernah bergabung bersama kalian.

Kebersamaan yang pernah kita bangun selalu diwarnai dengan senyuman dan

menjadikan kita sebagai keluarga. Thank for all...

Kepada mereka semua penulis tidak dapat memberikan apa-apa, hanya

ucapan terima kasih dengan tulus serta iringan doa, semoga Allah SWT membalas

semua amal kebaikan mereka dengan balasan yang lebih dari yang mereka

berikan dan melimpahkan Rahmat, Taufiq, Hidayah dan Inayah-Nya. Semoga

Allah membalas semua amal. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa skripsi

ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi bahasa, isi maupun analisisnya,

sehingga kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

Amin Ya Rabbal Alamin.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Semarang, Juni 2011

Aniqotur Rosyidah

062411044

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................. i

PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iii

HALAMAN MOTTO ............................................................................. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................. v

HALAMAN DEKLARASI .................................................................... vi

HALAMAN ABSTRAK ........................................................................ vii

HALAMAN KATA PENGANTAR ....................................................... viii

HALAMAN DAFTAR ISI ..................................................................... xi

HALAMAN DAFTAR TABEL ............................................................. xiv

HALAMAN GAMBAR .......................................................................... xv

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ..................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah ........................................................ 1

1.2 Rumusan masalah ................................................................. 7

1.3 Tujuan dan Manfaat penelitian ............................................ 8

1.4 Sistematika penulisan ............................................................ 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Reksadana Syari‟ah .............................................................. 10

2.1.1 Mekanisme OperasionalReksadana Syari‟ah ............... 11

2.1.2 Jenis-jenis Reksadana ................................................. 15

2.1.3 Manfaat dan Keuntungan Reksadana ........................... 17

2.1.4 Risiko Reksadana ........................................................ 18

2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen .... 19

2.2.1 Pengertian Perilaku Konsumen .................................... 19

xiii

2.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi ............................. 20

2.2.2.1 Faktor Budaya ................................................... 20

2.2.2.2 Faktor Sosial ...................................................... 22

2.2.2.3 Faktor Pribadi .................................................. 23

2.2.2.4 Faktor Psikologi ................................................ 24

2.2.2.5 Faktor Kebutuhan Sosial .................................. 26

2.3 Minat Nasabah ...................................................................... 28

2.4 Penelitian Terdahulu ............................................................. 29

2.5 Kerangka Teori .................................................................... 32

2.6 Hipotesis ............................................................................... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Dan Sumber Data ........................................................ 34

3.2 Populasi dan Sampel ............................................................. 34

3.3 Metode Pengumpulan Data ................................................... 36

3.4 Variabel Penelitian dan Pengukuran .................................... 37

3.5 Teknik Analisis Data ............................................................ 39

3.5.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ....................................... 39

3.5.2 Uji Asumsi Klasik ........................................................ 40

3.5.3 Uji Statistik .................................................................. 41

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Bank Syari‟ah Mandiri Cabang Semarang 44

4.1.1 Sejarah BSM Cabang Semarang .................................. 44

4.1.2 Visi Misi BSM Cabang Semarang ............................... 47

4.1.3. Struktur Organisasi BSM Cabang Semarang............... 47

4.1.4 Produk-Produk BSM Cabang Semarang ..................... 49

4.2 Deskriptif Data Penelitian dan Responden .......................... 63

4.2.1 Deskriptif Data Penelitian ........................................... 63

4.2.2 Deskriptif Responden ................................................. 64

4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen .............................. 79

xiv

4.3.1 Uji Validitas Instrumen .............................................. 79

4.3.2 Uji Reliabilitas Instrumen .......................................... 81

4.4 Uji Asumsi Klasik ................................................................ 82

4.4.1 Uji Multikolinearitas .................................................. 82

4.4.2 Uji Autokorelasi ......................................................... 83

4.4.3 Uji Heteroskedastisitas ............................................... 84

4.4.4 Uji Normalitas ............................................................ 85

4.5 Analisis Data ......................................................................... 87

4.5.1 Analisis Korelasi ........................................................ 88

4.5.2 Pengujian Hipotesis ................................................... 89

4.5.2.1 Uji Simultan .................................................... 89

4.5.2.2 Uji Parsial ....................................................... 90

4.6 Pembahasan .......................................................................... 94

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ........................................................................... 105

5.2 Keterbatasan Penelitian ........................................................ 106

5.3 Saran ..................................................................................... 106

5.4 Penutup .................................................................................. 107

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Variabel Penelitiandan Pengukuran ................................................. 38

Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ................................................................. 64

Tabel 4.2 Umur Responden ............................................................................. 65

Tabel 4.3 Pendidikan Terakhir ......................................................................... 67

Tabel 4.4 Pekerjaan Responden ....................................................................... 68

Tabel 4.5 Penghasilan Per Bulan .................................................................... 70

Tabel 4.6 Hasil Skor Kuesioner Regresi .......................................................... 71

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Instrumen .......................................................... 80

Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ....................................................... 81

Tabel 4.9 Uji Multikolinearitas ........................................................................ 82

Tabel 4.10 Uji Autokorelasi ............................................................................. 83

Tabel 4.11 Uji Heteroskedastisitas.................................................................... 84

Tabel 4.12 Uji Normalitas ................................................................................ 85

Tabel 4.13 Analisis Korelasi ............................................................................. 88

Tabel 4.14 Uji simultan .................................................................................... 90

Tabel 4.15 Parsial .............................................................................................. 91

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Mekanisme penjualan reksadana di Bank........................................ 6

Gambar 4.1 Jenis Kelamin .............................................................................. 65

Gambar 4.2 Umur Responden ......................................................................... 66

Gambar 4.3 Pendidikan Terakhir ................................................................... 68

Gambar 4.4 Pekerjaan Responden ................................................................... 69

Gambar 4.5 Penghasilan Per Bulan ................................................................ 71

Gambar 4.6 Uji Penyimpangan Heteroskedastisitas ........................................ 85

Gambar 4.7 Grafik Histogram ......................................................................... 86

Gambar 4.8 Normal Probability Plot ............................................................... 87

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lampiran angket

Lampiran 2 : Daftar seluruh jawaban atas angket

Lampiran 3 : Diskriptif dari 30 responden

Lampiran 4 : Uji validitas dan reliabilitas angket.

Lampiran 5 : Uji asumsi klasik dan regresi

Lampiran 6 : Output Regresi Linier berganda dari 30 responden

51

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hadirnya Bank Muamalat, Asuransi Takaful, dan tumbuhnya lembaga

keuangan syari’ah menimbulkan sikap optimis meningkatnya gairah investasi

yang berbasis pada investor muslim. Bapepam mulai melakukan inisiatif

untuk mewadahi investor muslim, maka mulai tahun 1997 dihadirkan

reksadana syari’ah dengan produknya yang bernama danareksa syari’ah.

Kemudian pada tahun 2000 dihadirkan kembali produk baru dengan nama

danareksa syari’ah berimbang.1 Sistem danareksa syari’ah ini belum menjadi

bagian terpisah sistem reksadana yang ada selama ini. Reksadana memiliki

andil yang amat besar dalam perekonomian masyarakat karena dapat

memobilisasi dana untuk pertumbuhan dan pengembangan perusahaan-

perusahaan nasional, baik BUMN maupun swasta. Di sisi lain, reksadana

syari’ah memberikan keuntungan kepada masyarakat berupa keamanan dan

keuntungan materi yang meningkatkan kesejahteraan material.

Di pasar modal, sejak tahun 2001, Bursa Efek Jakarta mengeluarkan

Jakarta Islamic Index (JII) yang merupakan subset dari Index Harga Saham

Gabungan (IHSG). Dengan mengacu kepada index di JII, investor yang ingin

membenamkan dananya sesuai syari’ah akan lebih mudah. Mereka bisa

menggunakan index itu sebagai sasaran tolok ukur kinerja (benchmark), tidak

1 Heri Sudarsono, Bank & Lembaga Keuangan Syari’ah, Yogyakarta : Ekonisia, cet. Ke-I,

2003, hlm. 201.

2

secara langsung sebagai sasaran investasi.2 Dalam pasar modal, dibedakan

antara spekulan dengan pelaku bisnis (investor) dari derajat ketidak pastian

yang dihadapinya. Untuk itu perlu dilihat dahulu karakter dari masing-masing

investasi dan spekulasi. Pertama, investor di pasar modal adalah perorangan

atau lembaga yang memanfaatkan pasar modal sebagai sarana untuk

berinvestasi (yang berindikasi mengharapkan deviden) di perusahaan-

perusahaan go publik yang diyakininya baik dan menguntungkan, bukan untuk

mencari capital gain melalui short selling. Mereka mendasari keputusan

investasinya pada informasi yang terpercaya tentang faktor-faktor

fundamental ekonomi pada perusahaan melalui kajian yang seksama.3

Dalam rangka mengembangkan pasar modal syariah, PT Bursa Efek

Jakarta (BEJ) bersama dengan PT Danareksa Investment Management (DIM)

meluncurkan indeks saham yang dibuat berdasarkan syariah Islam, yaitu

Jakarta Islamic Index (JII). Jakarta Islamic Index terdiri atas 30 jenis saham

yang dipilih dari saham-saham yang sesuai dengan syariah Islam. Jakarta

Islamic Index dimaksudkan untuk digunakan sebagai tolok ukur (benchmark)

untuk mengukur kinerja suatu investasi pada saham dengan basis syariah.

Melalui indeks diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor untuk

mengembangkan investasi dalam ekuiti secara syariah.4

MUI melalui Fatwa Dewan Syari’ah Nasional Majelis Ulama

Indonesia no : 40/DSN-MUI/X/2003, tentang Pasar Modal dan Pedoman

2 Ibid, hlm.273.

3 Hendy M. Fakhruddin, Istilah Pasar Modal A-Z, Jakarta : Elex Medai Komputindo,

2008, hlm. 98. 4 http://www.reksadanasyariah.net/2008/08/apakah-jakarta-islamic-index.html ,

diakses 29 Juni 2011.

3

Umum Penerapan Prinsip Syari’ah di Bidang Pasar Modal. Mendefinisikan

pasar modal sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum

dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang

diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.

Sedangkan Emiten adalah pihak yang melakukan penawaran umum. Adapun

Efek Syari’ah adalah efek sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-

undangan dibidang pasar modal yang akad, pengelolaan perusaaan, maupun

cara penerbitannya memenuhi prinsip-prinsip Syari’ah.5

Reksadana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat

pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak

waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka. Reksadana

dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang

memiliki modal dan mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun

hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas. Selain itu, reksadana

juga diharapkan dapat meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi

di Pasar Modal.

Reksadana Syariah Syariah (Islamic Investment Fund) merupakan

intermediaries yang membantu surplus unit melakukan penempatan dana

untuk diinvestasikan. Reksadana Syariah ini ditujukan untuk memenuhi

kebutuhan kelompok investor yang menginginkan memperoleh pendapatan

investasi dari sumber dan cara yang bersih yang dapat dipertanggung

jawabkan secara religius, yang memang sejalan dengan prinsip-prinsip

5 Tim Penyusun DSN MUI, Himpunan Fatwa Dewan Syari’ah Nasional,Jakarta :

Intermasa, cet.2, 2003, hlm. 263

4

syariah. Karenanya, dipenuhinya nilai syariah ini menjadi tujuan paling

utama.6

Reksadana syariah diperkenalkan pertama kali pada tahun 1995 oleh

National Commercial Bank di Saudi Arabia dengan nama Global Trade

Equity dengan kapitalitas sebesar U$ 150 juta. Sedangkan di Indonesia

reksadana Syariah diperkenalkan pertama kali pada tahun 1998 oleh PT

Danareksa Invesment Management, di mana pada saat itu Danareksa

mengeluarkan produk reksadana berdasarkan prinsip syariah berjenis

reksadana campuran yang dinamakan Danareksa Syariah Berimbang.7

Seiring dengan diberikannya Undang-Undang No. 8 tahun 1995

tentang pasar modal, reksadana mulai dikenal di Indonesia sejak

diterbitkannya reksadana berbentuk perseroan, yaitu PT BDNI reksadana pada

tahun 1995. Pada tahun 1996, badan pengawas Pasar Modal (Bapepam) RI

mengeluarkan peraturan pelaksanaan tentang reksadana berbentuk Kontrak

Investasi Kolektif (KIK). Peraturan-peraturan tersebut membuka peluang

lahirnya reksadana KIK untuk tumbuh dan berkembang. Salah satunya adalah

munculnya reksadana syari’ah di Indonesia pada tahun 1998 yang dikelola

oleh PT Danareksa Invesment Management.

Perkembangan reksadana syari’ah di Indonesia mengalami

perkembangan yang sangat pesat. Pada tahun 2004, reksadana syari’ah

menunjukan pertumbuhan yang pesat, ditandai dengan diterbitkannya 7

6 Iggi H. Achsien, Investasi Syari’ah di Pasar Modal, Jakarta : PT Gramedia Pustaka

Utama, 2000, hlm.83. 7 Nurul Huda dan Mustafa Edwin Nasution, Investasi Pada Pasar Modal Syari’ah,

Jakarta :Putra Grafika, 2007, hlm. 103.

5

reksadana syari’ah yang mendorong peningkatan Nilai Aktiva Bersih (NAB)

reksadana syari’ah sebesar Rp. 459 miliar (586,2%). Sepanjang tahun 2005,

secara umum pasar reksadana nasional mengalami rendemption yang sangat

signifikan sehingga terjadi penutunan NAB. Hal yang sama juga dialami

sejumlah reksadana syari’ah dengan total loss akibat penurunan NAB

mencapai Rp. 204 miliar. Namun dengan didukung terbitnya 7 reksadana

syari’ah baru, pada akhir tahun 2005 NAB mengalami peningkatan sebesar

Rp. 32,9 miliar (6,3%) menjadi Rp. 558,9 miliar dan share terhadap reksadana

nasional sebesar 2%. Saat ini reksadana syari’ah yang akif berjumlah 17 yang

dinyatakan efektif oleh Bapepam.8

Hingga saat ini dana kelolaan industri reksadana secara keseluruhan

hingga akhir April 2011 telah mencapai rekor baru. Pencapaiannya bahkan

telah melampaui total dana kelolaan di tahun 2010. Sampai 30 April 2011,

dana kelolaan reksadana mencapai Rp 153,687 triliun. Tahun lalu, total dana

kelolaan reksadana sebesar Rp 149,099 triliun. Reksadana saham

memperlihatkan pertumbuhan paling tinggi, yakni 15,85% dari awal tahun

hingga akhir April 2011. Sementara itu, reksadana campuran dan pendapatan

tetap turun masing-masing 8,24% dan 5,33%. Penurunan ini karena beberapa

faktor. Ada sebagian yang keluar karena tertarik investasi di sukuk. Adapula

yang mengalihkan investasinya ke reksadana saham. Sampai dengan Maret

2011 jumlah pemegang unit reksadana mencapai 423.576 nasabah atau sudah

8 http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal, diakses pada tanggal 16 januari 2011.

6

melampaui total nasabah tahun lalu yang sebanyak 353.704. Adapun jumlah

unit reksadana hingga Maret 2011 sebanyak 621 unit.9

Walaupun pengaturan reksadana sepenuhnya merupakan kewenangan

Bapepam mengingat reksadana tersebut merupakan suatu instrumen investasi

jangka panjang, bank yang bertindak sebagai agent of sales dari reksadana

tetap perlu harus memperhatikan beberapa prinsip kehati-hatian yang

berhubungan dengan penyelenggaraan reksadana. Bank Indonesia sendiri,

meskipun bukan lembaga yang berwenang untuk mengatur dan mengawasi

penyelenggaraan reksadana, tetap saja memiliki keterkaitan yang erat apabila

penyelenggaraan reksadana tersebut melibatkan bank-bank.

Gambar 1.1

Mekanisme penjualan reksadana yang melibatkan Bank

menyampaikan order

membeli Konfirmasi

reksadana Mentransfer

uang

Bank Syari’ah Mandiri merupakan bank milik pemerintah pertama

yang melandaskan operasionalnya pada prinsip syari’ah.10

Bank Syariah

Mandiri telah terdaftar sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD)

berdasarkan Surat Tanda Terdaftar Nomor: 25/BL/STTD/APERD/2007 dari

9 http://ibadahonline.com/?p=1030, diakses pada tanggal 3 Mei 2011.

10 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syari’ah Dari Teori Ke Praktik, Jakarta : Gema

Insani, 2001, hlm. 26.

nasabah Bank

Manajer Investasi

Bank Kustodian

7

Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan tanggal 24 April

2007.11

Pada Bank Syari’ah Mandiri cabang Semarang, reksadana syari’ah

mulai beroprasi sejak tahun 2007. Dengan cara pemasaran langsung

ditawarkan via Custemer Servise, baik secara langsung agar minat nasabah

untuk membuka, atau secara crosselling sebagai produk sekunder yang Bank

Syari’ah Mandiri Cabang Semarang jual. Hal ini karena pada dasarnya di

Bank Syari’ah Mandiri tabungan adalah yang utama.12

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengambil judul

“ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT

BELI NASABAH TERHADAP REKSADANA SYARI’AH (STUDI

PADA BANK SYARI’AH MANDIRI CABANG SEMARANG)”, untuk

bahan penelitian dalam rangka penyusunan Skripsi sebagai persyaratan

penyelesaian Studi Program S-1 Ekonomi Islam.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang penulis kemukakan dan untuk

menghasilkan pembahasan yang obyektif dan terarah dapat dirumuskan

permasalahan adalah faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi minat

nasabah untuk membeli Reksadana Syari’ah di Bank Syari’ah Mandiri

Cabang Semarang?

11

http://www.syariahmandiri.co.id/category/consumer-banking/produkjasa-

consumer/jasainvestasi-consumer/reksadana-consumer/ diakses pada tanggal 29 Juni 2011. 12

Hasil wawancara dengan Bapak Joko Trilaksono Staf Bagian Umum BSM Cabang

Semarang, 6 Mei 2011.

8

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Dalam suatu penelitian tentunya ada tujuan yang ingin di capai sesuai

dengan latar belakang dan rumusan masalah yang diuraikan diatas, maka

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

minat nasabah untuk membeli Reksadana Syari’ah di Bank Syari’ah Mandiri

Cabang Semarang.

Manfaat yang diambil dari penelitian ini adalah :

1. Untuk meningkatkan pengetahuan berkaitan dengan ilmu yang berkaitan

ilmu pengetahuan yang diperoleh dibangku kuliah.

2. Sebagai bahan informasi untuk peneliti selanjutnya.

3. Untuk memenuhi kewajiban akademik serta untuk melengkapi syarat guna

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam pada Fakultas Syari’ah Institut

Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.

1.4 Sistematika Penelitian

Sistematika penulisan dalam skripsi ini adalah:

Bagian awal, yang terdiri dari halaman judul, halaman nota pembimbing,

halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, halaman kata

pengantar, halaman daftar isi, halaman tabel, halaman gambar, dan halaman

lampiran.

Bagian isi yang terdiri dari lima bab yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, dan sistematika penulisan.

9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisi tentang mengenai reksadana Syari’ah, faktor-faktor yang

mempengaruhi perilaku konsumen, minat nasabah, penelitian sebelumnya,

kerangka teori dan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Berisi tentang Jenis dan sumber data, populasi dan sampel, metode

pengumpulan data, variabel penelitian dan pengukuran, dan tekhnik analisis

data.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Berisi tentang gambaran umum Bank Mandiri Syari’ah Cabang Semarang,

deskriptif data penelitian dan responden, uji validitas dan reliabilitas

instrumen, uji asumsi klasik, analisis data, dan pembahasan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian, saran dan penutup.

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Reksadana Syari’ah

Reksadana berasal dari kata “reksa” yang berarti jaga atau pelihara

dan kata “dana” berarti uang. Sehingga reksadana dapat diartikan sebagai

kumpulan uang yang dipelihara. Reksadana pada umumnya diartikan sebagai

wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal

untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek (saham, obligasi,

valuta asing atau deposito) oleh manajer investasi.13

Menurut Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995, pasal 1 ayat

27, reksadana adalah suatu wadah yang dipergunakan untuk menghimpun

dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam

portofolio efek oleh manajer investasi yang telah mendapat ijin dari Bapepam.

Reksadana dapat terdiri dari berbagai macam instrumen surat berharga seperti

saham, obligasi, instrumen pasar uang, atau campuran dari instrumen-

intrumen tersebut. Dengan demikian, sebuah reksadana merupakan hubungan

trilateral karena melibatkan beberapa pihak yang terkait sebuah kontrak atau

trust deed secara legal. Mereka adalah pemilik modal, manajer investasi, dan

bank kustodian.14

Menurut Fatwa Dewan Syari’ah Nasional (DSN) No. 20/ DSN-

MUI/IV/2001, reksadana syari’ah adalah reksadana yang beroperasi menurut

13

Heri Sudarsono, Op.cit, hlm. 198. 14

Dr. Muhammad Firdaus NH, dkk, Investasi Halal di Reksadana Syariah, Jakarta :

Renaisance, 2005, hlm.14

9

11

ketentuan dan prinsip syari’ah Islam, baik dalam bentuk akad antara pemodal

sebagai pemilik harta (shahibul maal/rabb al-maal) dengan manajer investasi

sebagai wakil shahibul maal, maupun antara manajer investasi sebagai wakil

shahibul maal dengan pengguna investasi.15

Perbedaan paling mendasar antara reksadana konvensional dan

reksadana syari’ah adalah terletak pada proses screening dalam

mengkontruksi portofolio. Filterasasi menurut prinsip syari’ah adalah

mengeluarkan saham-saham yang memiliki aktivitas haram seperti riba,

gharar, minuman keras, judi, daging babi, rokok, dan lain sebagainya yang

berbau maksiat. Di samping itu proses filtrasi juga dilakukan dengan cara

membersihkan pendapatan yang dianggap diperoleh dari kegiatan haram dan

membersihkannya dengan cara charity.16

Landasan Syari’ah mengenai reksadana syari’ah terdapat pada Firman

Allah, antara lain:

.... .....

Artinya : “...Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan

riba...”. (QS. Al-Baqarah : 275).17

2.1.1 Mekanisme Operasional Reksadana Syari’ah

Mekanisme operasional dalam Reksadana Syari’ah jika dilihat dari

segi akadnya terdiri atas dua konsep hukum Islam, yaitu:

15

Tim Penulis Dewan Syari’ah Nasional MUI, Op. Cit, hlm 121. 16

Dr. Muhammad Firdaus NH, Op. Cit, hlm. 22. 17

Al-Qur’an dan Terjemahnya, Bandung : Diponegoro, 2000, hlm. 36.

12

1) Antara pemodal dengan Manajer Investasi dilakukan dengan sistem

wakalah.

Wakalah adalah penyerahan, pendelegasian, atau pemberian

mandat.18

Dalam pelaksanaan Reksadana syari’ah menggunakan konsep

akad wakalah dimana dalam hal ini pemodal memberikan mandat kepada

manajer investasi untuk melaksanakan investasi bagi kepentingan

pemodal, sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Prospektus.

Investasi hanya dilakukan dengan instrumen keuangan yang sesuai

dengan syari’at Islam.

2) Antara Manajer Investasi dan pengguna investasi dilakukan dengan

sistem mudharabah.

Mudharabah adalah suatu akad atau sistem di mana seseorang

memberikan hartanya kepada orang lain untuk dikelola dengan ketentuan

bahwa keuntungan yang diperoleh (dari hasil pengelolaan tersebut)

dibagi antara kedua pihak, sesuai dengan syarat-syarat yang disepakati

oleh kedua belah pihak, sedangkan kerugian ditanggung oleh shahib al-

mal sepanjang tidak ada kelalaian dari mudharib.19

Adapun karakteristik sistem mudharabah dalam reksadana syari’ah

adalah:

1) Pembagian keuntungan antara pemodal (shahibul maal) yang diwakili

oleh Manajer Investasi dan pengguna investasi berdasarkan pada proporsi

18

Muhammad Syafi’I Antonio, Op. Cit, hlm. 120.

19

Tim Fatwa Dewan Syari’ah Nasional MUI, Op.Cit, hlm. 121-122.

13

yang telah disepakati kedua belah pihak melalui manajer invetasi sebagai

wakil dan tidak ada jaminan atas hasil invetasi tertentu kepada pemodal.

2) Pemodal hanya menanggung resiko sebesar dana yang telah diberikan.

Manajer Investasi sebagai wakil tidak menanggung resiko kerugian atas

investasi yang dilakukannya sepanjang bukan karena kelalaiannya (gross

negligence/tafrith).20

Sedangkan ciri-ciri operasional reksadana syari’ah, adalah :

1) Mempunyai Dewan Syari’ah yang bertugas memberikan arahan kegiatan

Manajer Investasi dengan syari’ah Islam.

2) Hubungan investor dan perusahaan didasarkan pada sistem mudharabah,

dimana satu pihak menyediakan 100% modal (investor), sedangkan pihak

lain sebagai pengelola (manajer investasi).

3) Kegiatan usaha atau investasi diarahkan pada hal-hal yang tidak

bertentangan dengan syariat Islam.21

Dalam mekanisme operasional reksadana ada tiga pihak yang terlibat

dalam pengelolaan dana, yaitu :

1) Manajer Investasi adalah perusahaan, bukan perorangan, yang kegiatan

usahanya mengelola portofolio efek milik nasabah.22

Manajer investasi

sebagai pengelola investasi. Manajer investasi ini bertanggung jawab atas

kegiatan investasi, yang meliputi analisa dan pemilihan jenis investasi,

mengambil keputusan-keputusan investasi, memonitor pasar investasi,

20

Ibid. hlm. 122. 21

Dr. Muhammad Firdaus NH dkk, Op.cit. hlm. 22 22

Eko Priyono Pratomo dan Ubaidillah Nugraha, Reksadana Solusi Perencaran Investasi

di Era Modern, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2005, hlm. 42.

14

dan melakukan tindakan-tindakan yang dibutuhkan untuk kepentingan

investor.23

Manajer investasi (perusahaan pengelola) dapat berupa:

a) Perusahaan efek, dimana umumnya berbentuk divisi tersendiri atau PT

yang khusus menangani reksadana, selain dua divisi yang lain yakni

perantara pedagang efek (broker dealer) dan penjaminan emisi

(underwrinter).

b) Perusahaan secara khusus bergerak sebagai Perusahaan Manajemen

Investasi (PMI) atau invesment management company atau Manajer

Investasi.24

2) Bank Kustodian adalah bagian dari kegiatan suatu bank yang bertindak

sebagai penyimpanan kekayaan (safe keeper) serta administrator

reksadana. Baik Manajer Investasi maupun Bank Kustodian dapat

melakukan kegiatan ini harus memperoleh ijin terlebih dahulu dari

Bapepam. Dana yang terkumpul dari sekian banyak investor melalui

reksadana bukan merupakan bagian dari kekayaan Manajer Investasi

maupun Bank Kustodian. Dana dan kekayaan (surat-surat berharga) yang

dimiliki oleh reksadana adalah milik para investor dan disimpan atas

nama reksadana di Bank Kustodian.

3) Pelaku (perantara) di pasar modal (broker, underwriter) maupun di pasar

uang (bank) dan pengawas yang dilakukan oleh Bapepam.25

23

Dr. Muhammad Firdaus NH dkk, Ibid, hlm.23 24

Heri Sudarsono,Op.cit, hlm. 200. 25

Dr. Muhammad Firdaus NH dkk, Op.cit. hlm. 24.

15

2.1.2 Jenis-Jenis Reksadana

Ada empat jenis reksadana dalam peraturan Bapepam. Namun,

dalam reksadana syari’ah hanya mengakui dua jenis reksadana, yaitu

Reksadana Pendapatan Tetap (Fixed Income Fund)dan Reksadana

Campuran (Discretionary Fund). Jenis reksadana yang berdasarkan

portofolio, yaitu :

1) Reksadana Pasar Uang (Money Market Fund), adalah reksadana yang

investasinya 100% pada efek pasar uang. Efek pasar uang adalah efek-

efek hutang yang berjangka kurang dari satu tahun. Pada umumnya,

instrumen atau efek yang masuk dalam kategori ini meliputi deposito,

SBI, obligasi, serta efek hutang lainnya dengan jatuh tempo kurang dari

satu tahun. Reksadana ini memiliki tingkat resiko paling rendah, tetapi

keuntungan yang didapatkan juga sangat terbatas. Tujuan untuk investasi

ini umumnya untuk kepentingan perlindungan modal dan untuk

menyediakan likuiditas yang tinggi, sehingga jika dibutuhkan, dapat

dicairkan setiap hari kerja dengan resiko penurunan nilai investasi hampir

tidak ada.

2) Reksadana Pendapatan Tetap (Fixed Income Fund) adalah reksadana

yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang

dikelolanya kedalam efek yang bersifat hutang. Efek yang bersifat hutang

umumnya memberikan penghasilan dalam bentuk bunga, seperti

deposito, obligasi syari’ah, SWBI, dan instrumen lainnya. Salah satu

keuntungan yang diperoleh dari jenis reksadana ini adalah hasil investasi

16

yang lebih besar dari pada reksadana pasar uang. Disisi lain, tingkat

resiko yang dimiliki juga lebih besar. Tujuannya adalah untuk

menghasilkan keuntungan yang stabil. Jenis reksadana ini cocok untuk

tujuan investasi jangka menengah panjang (>3 tahun) dengan resiko

menengah.

3) Reksadana Saham, adalah reksadana yang melakukan investasi sekurang-

kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek bersifat

ekuitas (saham). Efek saham pada umumnya memberikan hasil yang

tinggi, berupa capital gain melalui pertumbuhan harga-harga saham dan

dividen.

4) Reksadana Campuran (Discretionary Fund), dapat melakukan

investasinya dalam bentuk efek hutang maupun ekuitas dengan porsi

alokasi yang lebih fleksibel. Artinya, melihat sisi fleksibelitasnya baik

dalam pemilihan jenis investasi (saham, obligasi, deposito, atau efek

lainnya) serta komposisi alokasinya, reksadana jenis ini dapat berorentasi

pada saham, obligasi atau pasar uang. Fleksibilitas pengelolaan investasi

dapat digunakan untuk berpindah-pindah dari saham, ke obligasi,

maupun ke deposito, tergantung pada kondisi pasar dengan melakukan

aktivitas traaading, atau sering juga disebut usaha market timing.

Reksadana syari’ah merupakan reksadana yang mengalokasikan

seluruh dana atau potofolio ke dalam Jakarta Islamic Index, obligasi

syari’ah, dan berbagai instrumen keuangan syari’ah lainnya.26

26

Ibid, hlm. 42.

17

2.1.3 Manfaat dan Keuntungan Reksadana

Manfaat dan keuntungan berinvestasi di reksadana, adalah :

1) Pemodal walaupun tidak memiliki dana yang cukup besar dapat

melakukan diversifikasi dalam efek, sehingga dapat memperkecil risiko.

2) Reksadana mempemudah pemodal untuk melakukan investasi di pasar

modal.

3) Efisiensi waktu, dengan melakukan investasi pada reksadana dimana

dana tersebut dikelola oleh manajer investasi profesional maka pemodal

tidak perlu memantau kinerja investasinya hal tersebut telah dialihkan

kepada Manajer Investasi.27

4) Pengelolaan investasi yang profesional oleh Manajer Investasi yang

sudah berpengalaman serta administrasi investasi yang dilakukan oleh

Bank Kustodian.

5) Likuiditas tinggi, karena Unit Penyertaan (satuan investasi) reksadana

dapat dibeli dan dicairkan setiap hari bursa melalui Manajer Investasi.28

6) Kemudaha investasi melalui kemudahan pelayanan dalam pembelian

maupun penjualan kembali unit penyertaan.

7) Tranparansi informasi, apapun yang berkaitan dengan perkembangan

portofolio, biaya harus disampaikan secara terus menerus oleh pihak

reksadana.

8) Biaya transaksi reksadana sangat murah dibandingkan dengan apabila

investor melakukan transaksi secara individual di bursa. Karena biaya

27

Heri sudarsono, Op.cit, hlm. 206 28

Eko priyono pratomo & Ubaidillah Nugraha, Op.cit, hlm.35

18

transaksi ditanggung oleh para pemegang unit penyertaan atau investor

yang jumlahnya banyak.29

2.1.4 Risiko Reksadana

Risiko yang akan dihadapi apabila berinvestasi di reksadana, adalah :

1) Risiko berkurangnya Nilai Unit Penyerta (NUP), risiko ini dipengaruhi

oleh turunnya harga dari efek (saham, dan surat berharga lainnya) yang

masuk dalam portofolio reksadana tersebut.

2) Risiko likuiditas, risiko ini menyangkut kesulitan yang dihadapi oleh

Manjer Investasi jika sebagian besar pemegang unit melakukan penjualan

kembali (redemption) atas unit-unit yang dipegangnya. Manajer Investasi

kesulitan dalam menyediakan uang tunai atas redemption tersebut.

3) Risiko Wanprestasi, dimana risiko dapat timbul ketika perusahaan

asuransi yang mengasuransikan kekayaan reksadana tidak dapat segera

membayar ganti rugi atau membayar lebih rendah dari nilai

pertanggungan saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti

wanprestasi dari pihak-pihak yang terkait dengan reksadana, pialang

Bank Kustodian, agen pembayaran atau bencana alam yang dapat

menurunkan NAB (Nilai Aktiva Bersih) reksadana.30

4) Risiko-risiko lain yang dapat terjadi adalah risiko ekonomi dan politik,

pasar, inflasi, dan nilai tukar.

29

Dr. Muhammad Firdaus NH dkk, Op.cit, hlm.48 30

Heri sudarsono, Op.cit, hlm.206-207

19

2.2 Faktor-Faktor Yang Maempengaruhi Perilaku Konsumen

2.2.1 Pengertian Perilaku Konsumen

Perilaku dapat diartikan sebagai kegiatan-kegiatan individu yang

secara langsung terlibat dalam semua aktivitas manusia. Kaitannya dalam

perilaku konsumen merupakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh

konsumen yang secara langsung terlibat dalam proses berinvestasinya.

Perilaku konsumen adalah keputusan seseorang atas merek kategori produk,

tempat untuk didatangi, waktu pembelian dan jumlah pembelian, merupakan

hasil dari rangsangan (stimuli) yang berasal dari luar dirinya, yang diolah

dalam diri konsumen.31

Dalam Islam, perilaku seorang konsumen harus mencerminkan

hubungan dirinya dengan Allah SWT. Seorang konsumen muslim akan

mengalokasikan pendapatannya untuk memenuhi kebutuhan duniawi dan

ukhrawinya. Konsumsi tidak dapat dipisahkan dari peranan keimanan.

Peranan keimanan menjadi tolak ukur penting karena keimanan

memberikan cara pandang dunia yang cendrung mempengaruhi kepribadian

manusia, yang dalam bentuk perilaku, gaya hidup, selera, sikap-sikap

terhadap sesama manusia, sumber daya, dan ekologi. Keimanan sangat

mempengaruhi sifat, kuantitas, dan kualitas konsumsi baik dalam bentuk

kepuasan material maupun spiritual.32

31

Philip Kotler dan A. B. Susanto , Manajemen Pemasaran di Indonesia . Jilid I. Jakarta :

Salemba Empat, 1999, hlm. 220. 32

Muhammad Muflih, Perilaku Konsumen Dalam Perspektif Ilmu Ekonomi Islam, Jakarta

: PT. Raja Rafindo Persada, 2006. Hlm. 5.

20

Perilaku konsumen merupakan perkembangan dari psikologi

konsumen dalam penelitian yang merupakan perluasan pengambilan

keputusan konsumen dalam bidang perilaku ekonomi dan psikologi

ekonomi. Dalam bank konsumen disebut dengan nasabah, nasabah adalah

setiap orang yang datang ke bank untuk bertransaksi, setiap orang yang ke

bank untuk mendapatkan informasi dan setiap orang yang ada di kantor

(satu bagian, bagian lain, atau cabang lain). Pepatah mengtakan nasabah

adalah raja, maka nasabah wajib dilayanin dengan tulus dan ikhlas.33

2.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Faktor berarti hal (keadaan, peristiwa) yang ikut menyebabkan

(mempengaruhi) terjadinya sesuatu.34

Faktor-faktor yang mempengaruhi

perilaku konsumen adalah kebudayaan, faktor sosial, pribadi, psikologis dan

kebutuhan sosial. Sebagian faktor-faktor tersebut tidak diperhatikan oleh

pemasar tetapi sebenarnya harus diperhitungkan untuk mengetahui seberapa

jauh faktor-faktor perilaku konsumen tersebut mempengaruhi pembelian

konsumen.35

2.2.2.1 Faktor Budaya

Pengertian kebudayaan dalam arti luas adalah perilaku yang

telah tertanam, kebudayaan merupakan totalitas dari sesuatu yang

dipelajari manusia, akumulasi dari pengalaman yang dialihkan secara

sosial (disosialisasikan) tidak sekedar sebuah catatan ringkas tetapi

33

Ibid, hlm. 7. 34

Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, Ed. II, 1994, hlm.

37. 35

Philip Kotler dan A. B. Susanto, Op. Cit , hlm. 223.

21

dalam bentuk perilaku melalui pembelajaran sosial (social learning).

Faktor budaya mempunyai pengaruh yang paling meluas dan

mendalam terhadap perilaku konsumen.36

Budaya dan sub-budaya

sangat penting bagi perilaku nasabah. Budaya merupakan penentu

keinginan dan perilaku paling dasar. Sub-budaya mencangkup agama

dan kebudayaan. Perusahaan sering melancarkan program pemasaran

secara khusus untuk mereka pemasaran lintas budaya muncul dari

riset pemasaran yang cermat.

1) Agama

Din dalam arti agama mewajibkan Kaum Muslimin melaksanakan

dan mewujudkan kehendak Allah itu secara komunal dan

individual, dan mencangkupi baik hubungan manusia dengan Allah

maupun aspek-aspek lain kehidupan manusia (ilmu pengetahuan,

teknologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya). Anggota semua

kelompok agama kadang-kadang mengambil keputusan membeli

yang dipengaruhi oleh identitas agama tersebut. Perilaku konsumen

biasa dipengaruhi secara langsung oleh agama dalam hal produk

yang secara simbolis dan ritualistik. Bentuk keseimbangan

kebutuhan hidup dan kehidupan di dunia dan akhirat kelak..37

2) Kebudayaan

Kultur (kebudayaan) adalah determinan paling fundamental dari

keinginan dan perilaku seseorang. Anak memperoleh serangkaian

36

Ibid, hlm. 224. 37

Muhammad Muflih, M.A. Op. Cit. Hlm. 67-68.

22

tata nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku melalui keluarganya

dari lembaga-lembaga kunci lain.

2.2.2.2 Faktor Sosial

Faktor Sosial adalah kelompok referensi atau acuan secara

umum berupa individu atau kelompok nyata atau khayalan yang

memiliki pengaruh evaluasi, aspirasi, bahkan perilaku terhadap orang

lain. Kelompok acuan (yang paling berpengaruh terhadap konsumen)

mempengaruhi orang lain melalui norma, informasi, dan melalui

kebutuhan nilai ekspresif konsumen. Terdapat beberapa bentuk

kelompok acuan yang dapat mempengaruhi konsumen dalam perilaku

konsumsi, yaitu kelompok pertemanan, kelompok peran dan status

sosial (kelompok belanja, kelompok kerja, komunitas maya dan

kelompok asli konsumen).38

1) Lingkungan

Dalam lingkungan terdapat lingkungan kelompok acuan dan

lingkungan keluarga. Kelompok acuan seseorang terdiri dari semua

kelompok yang mempunyai pengaruh langsung atau pengaruh tidak

langsung terhadap pendirian atau perilaku seseorang. Semua ini

adalah kelompok dimana orang tersebut berada dan berinteraksi.

Anggota keluarga merupakan kelompok primer yang paling

berpengaruh. Otoritas keluarga terdiri dari orang tua seseorang.39

2) Peran dan status sosial

38

Ibid, hlm. 69. 39

Philip Kotler dan A. B. Susanto, Op. Cit. Hlm. 225-230

23

Peran adalah kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh

seseorang. Masing-masing peran menghasilkan status. Status sosial

didefinisikan sebagai pembagian anggota masyarakat ke dalam

suatu hierarki status sosial yang berbeda sehingga para anggota

setiap kelas secara relatif mempunyai status yang sama dan para

anggota kelas lainnya mempunyai status yang lebih tinggi atau

lebih rendah. Suatu peran membawa status. 40

2.2.2.3 Faktor Pribadi

Kepribadian adalah karakteristik psikologis yang berada dari

setiap orang yang memandang responnya terhadap lingkungan yang

relatif konsisten. Kepribadian dapat merupakan suatu variabel yang

sangat berguna dalam menganalisa perilaku konsumen. Bila jenis-

jenis kepribadian dapat diklasifikasikan dan memiliki korelasi yang

kuat antara jenis-jenis kepribadian tersebut dengan berbagai pilihan

produk atau merek. Berbagai kategori faktor pribadi di negara ini

meliputi usia, pekerjaan, dan gaya hidup. Pemasar menentukan

kategori produk bagaimana keanggotaan faktor pribadi saling

berintraksi untuk mempengaruhi guna mempengaruhi keputusan

pembelian konsumen.

1) Keadaan ekonomi

Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi

seseorang, penghasilan yang dapat dibelanjakan (level, kestabilan,

40

Ibid, Hlm. 231.

24

pola waktu), tabungan dan aktiva (termasuk aktiva yang

lancar/likuid), utang, kemampuan untuk meminjam, dan sikap

terhadap belanja atau menabung. Pekerjaan juga akan

mempengaruhi keadaan ekonomi, sehingga seseorang dapat

menentukan kebutuhan apa saja yang harus dipenehi dengan

memperhitungkan keadaan ekonominya.41

2) Gaya hidup

Pola kehidupan seseorang yang diwujudkan dalam aktivitas

(pekerjaan, hobi, berbelanja, olahraga, kegiatan sosial), minat

(makanan, mode, keluarga, rekreasi) dan opini yang lebih dari

sekedar kelas sosial dan kepribadian seseorang, gaya hidup

menampilkan pola bereaksi dan berinteraksi seseorang secara

keseluruhan di dunia

2.2.2.4 Faktor Psikologis

Titik awal untuk memahami perilaku konsumen adalah

pemasaran dan rangsangan lingkungan memasuki kesadaran

konsumen. Pemasar memahami apa yang terjadi dalam kesadaran

konsumen antara datangnya rangsangan pemasaran luar dan keputusan

pembelian akhir. Proses psikologis secara fundamental mempengaruhi

tanggapan konsumen terhadap bebagai rangsangan pemasaran diantara

lain yaitu motivasi, prsepsi, pembelajaran. Sebuah mekanisme lebih

41

Philip Kotler dan A. B. Susanto, Op. Cit. Hlm. 233.

25

dari bejuta-juta komoditi atau jasa tersedia, tetapi kita berhasil untuk

memilih rangkaian barang dan jasa yang tersedia tersebut.42

1) Motivasi

Seseorang mempunyai banyak kebutuhan pada setiap waktu

tertentu. Sebagian kebutuhan bersifat biogenik. Kebutuhan yang

demikian berasal keadaan psikologis mengenai ketegangan seperti

rasa lapar, haus, tidak enak. Kebutuhan lain bersifat psikogenik.

Kebutuhan yang demikian berasal dari keadaan psikologis

mengenai ketegangan seperti kebutuhan akan pengakuan,

penghargaan, atau rasa kepemilikan. Kebanyakan kebutuhan

psikogenik tidak cukup kuat untuk memotivasi orang tersebut

untuk bertindak secara langsung. Suatu kebutuhan menjadi motif

(dorongan) adalah suatu kebutuhan yang cukup untuk mendorong

seseorang untuk bertindak. Memuaskan kebutuhan tersebut untuk

mengurangi rasa ketegangan.

2) Persepsi

Persepsi adalah proses yang dilalui orang dalam memilih,

mengorganisasikan dan mengintepretasikan informasi guna

membentuk gambaran yang berarti mengenai dunia. Seseorang

termotivasi adalah siap untuk bertindak. Bagaimana seseorang

benar-benar bertindak dipengaruhi oleh persepsi dia mengenai

situasi tertentu.

42

Ibid, hlm. 238.

26

2.2.2.5 Faktor Kebutuhan Sosial

Perilaku konsumen mencangkup semua aktivitas pembeli,

mantan pembeli dan pembeli potensial, dari pra-beli sampai pasca

beli, dari memulai mengkonsumsi sampai berhenti mengkonsumsi.

Hal ini mengalami perkembangan yang melebar dari kesadaran akan

suatu keinginan, yaitu melalui pencarian dan evaluasi alat pemuas

kebutuhan yang paling mungkin, serta tindakan pembelian itu sendiri,

sampai evaluasi penggunaan produk yang dibeli, yang secara langsung

berdampak pada kemungkinan dilakukannya pembelian ulang. Dalam

menghadapi lingkungan yang relatif cepat berubah khususnya

persaingan dalam bisnis jasa dituntut strategi pemasaran yang mampu

menciptakan keunggulan bersaing. Bisnis jasa terdapat keterkaitan

antara faktor kebutuhan sosial yaitu pelayanan, kenyamanan, dan

produk.43

1) Pelayanan

Pelayanan melibatkan suatu tingkatan dasar efisiensi dalam

transaksi komersial. Pelayanan adalah apa yang menghasilkan atau

mencegah suatu penjualan. Pada umumnya semua orang adalah

konsumen (memakai atau pembeli barang atau jasa), karena tidak

ada seorangpun yang tidak membutuhkan barang atau jasa dalam

kehidupannya. Setiap orang yang pergi ke sebuah bank untuk

menggunakan sebuah produk yang ditawarkan dan juga

43

A. Usmara (ed.), Strategi Baru Manajemen Pemasaran, cet. 1, Jogjakarta: Amara

Books, 2003, hlm.158.

27

menginginkan diberikan pelayanan yang memuaskan dan terbaik,

baik dengan pelayanan dari segi produk yang mereka inginkan,

maupun dari segi penyambutan kepada konsumen yang datang,

baik dengan keramahan, senyuman, maupun dari segi kebersihan

bank.

2) Kenyamanan

Kenyamanan adalah hal-hal yang bukan meliputi kebutuhan pokok

dan bukan kebutuhan tepat guna, tetapi yang memberikan

kesenangan dan kenyamanan kepada manusia. Kenyamanan

merupakan bagian terpenting dalam sebuah perusahaan, sehingga

dapat menyediakan berbagai kenyamanan maupun menggunakan

media penarik seperti misalnya fasilitas tambahan. Pelayanan dan

etika pemasaran produk jasa bank merupakan salah satu alternatif

yang sangat penting dalam meningkatkan jumlah nasabah.maka hal

ini harus dilakukan dengan baik dan benar untuk mendapatkan

simpati dan menarik bagi masyarakat calon nasabah bank

bersangkutan.

3) Produk

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk

memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan. Pengembangan produk-

produk bank tidak dilepaskan dari metode operasi bank yang

pendekatannya dapat dilakukan dengan cara mempelajari ketentuan

metode ekonomi Islam. Berbagai upaya selalu dilakukan oleh pihak

manajemen untuk menarik nasabah diantaranya, dengan menarik

28

artibut-artibut atas suatu produk, kemudahan produk tertentu, dan

lainnya. Artibut-artibut produk ini menjadi salah satu faktor yang

mempengaruhi nasabah dalam mengambil keputusan menggunakan

produk/jasa bank tertentu. Misalnya adalah artibut-artibut produk.44

2.3 Minat Beli Nasabah

Minat adalah kesukaan (kecenderungan hati) kepada sesuatu. Secara

sederhana minat itu dapat diartikan suatu kecenderungan untuk memberikan

perhatian kepada orang dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi

yang menjadi objek dari minat itu tersebut dengan disertai dengan perasaan

senang.45

Definisi lain mengatakan minat adalah suatu perangkat mental yang

terdiri dari sutu campuran dari perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa

takut atau kecenderungan-kecenderungan lain yang mengarahkan individu

kepada suatu pilihan tertentu.

Seseorang yang berminat melakukan aktivitas investasi seperi

pembelian saham, obligasi, reksadana, atau berinvestasi melalui pasar uang

seperti deposito atau giro tidak akan mengenal putus asa dan tetap menikmati

kegiatan tersebut, bahkan dengan sendirinya ia akan mencari informasi seluas

mungkin tanpa mengandalkan orang lain. Dorongan yang ada pada diri

individu, menggambarkan perlunya perlakuan yang luas, sehingga ciri-ciri

terlihat lebih terinci dan jelas sesuai dengan faktor kebutuhan. Oleh karena itu

ciri-ciri dan minat seseorang akan menjadi pedoman penyelenggara program

44

Ibid, hlm. 158-160 45

Abdul Rahman Shaleh dan Muhib Abdul Wahab, “Psikologi Suatu Pengantar (Dalam

Perspektif Islam)”, Jakarta : Kencana, 2004, hlm. 263.

29

aktifitas dalam berinvestasi dan arahnya akan lebih dikategorikan kepada hasil

investasi berupa: tingkat pengembalian yang besar, aman, terpercaya, dan

domain yang lain. Dengan adanya penggunaan pedoman maka pandangan dan

pengembangan program akan sesuai dengan ketetapan masa berinvestasi dalam

melakukan aktifitas investasi. Kemudian diharapkan akan muncul dalam

pikiran, bahwa pada umumnya seseorang memiliki ragam tentang pengertian

berinvestasi sehat dan aman yang perlu diperhatikan.

Crow and Crow (1973) berpendapat ada tiga faktor yang menjadi

timbulnya minat, yaitu:

a) Dorongan dari dalam individu, misal dorongan untuk makan, ingin seks.

Dorongan untuk makan akan membangkitkan minat untuk bekerja atau

mencari penghasilan, minat terhadap produksi makanan dan lain-lain

b) Motif sosial, dapat menjadi faktor dapat menjadi faktor yang

membangkitkan minat untuk melakukan suatu aktivitas tertentu.

c) Faktor emosional, minat mempunyai hubungan erat yang erat dengan

emosi.46

2.4 Penelitian Terdahulu

Dalam penulisan skripsi ini, peneliti menggunakan acuan dari beberapa

penelitian terdahulu. Diantaranya adalah :

Pertama, penelitian yang berjudul “Tinjauan Yuridis Tentang

Reksadana Syari’ah sebagai Alternatif Investasi Bagi Investor” oleh Elfiera

Anggraini Daulay. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa reksadana syariah

46

Ibid, hlm. 264.

30

adalah reksadana yang beroperasi menurut ketentuan dan prinsip syariah Islam,

baik dalam bentuk akad antara pemodal sebagai pemilik harta dengan manajer

investasi, maupun antara manajer investasi dengan pengguna investasi.

Reksadana syariah sebagai instrumen investasi yang tunduk terhadap peraturan

perundang–undangan di bidang pasar modal, harus menerapkan prinsip

keterbukaan guna memberikan perlindungan terhadap investor dan reksadana

syariah juga dilarang untuk melakukan praktek insider trading serta reksadana

syariah juga harus terbebas dari kegiatan usaha yang bertentangan dengan

syariah Islam. Pemerintah harus mengupayakan sesegera mungkin merealisasi

Undang–Undang tentang Pasar Moda Syariah yang dibuat secara efektif dan

efisien serta terperinci, termasuk didalamnya pelaksanaan opersional reksadana

syariah, sehingga adanya jaminan kepastian hukum mengenai masalah

perlindungan investor dalam melakukan investasi melalui reksadana syariah.47

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Catur Dwi Astuti yang berjudul

“Prosedur dan Aplikasi Reksadana BSM Investa Berimbang di Bank Syari’ah

Mandiri Cabang Semarang" . Menjelaskan tentang kegiatan reksadana BSM

Investa Berimbang di BSM cabang Semarang pada hakikatnya boleh

dilakukan, hal tersebut dikarenakan inti mekanisme kegiatan dari pada

Reksadana BSM Investasi Berimbang adalah merupakan suatu akad yang

menggunakan prinsip wakalah dan Mudharabah. Dimana prinsip tersebut

adalah merupakan salah satu prinsip dalam hukum ekonomi Islam. Islam

membolehkan setiap kegiatan yang dilakukan oleh manusia dalam rangka

47

Elfiera Anggraini Daulay, Tinjauan Yuridis Tentang Reksadana Syari’ah sebagai

Alternatif Investasi Bagi Investor, Medan : Skripsi Universitas Sumatra Utara, 2010.

31

pemenuhan kebutuhan hidupnya, dengan catatan bahwa kegiatan muamalah

tersebut tidak menyimpang dari ketentuan hukum Islam dan dalam transaksi

muamalah tersebut berlandasakan pada asas saling ridlo dan tidak ada salah

satu pihak yang merasa dirugikan.48

Ketiga, penelitian berikutnya yang dijadikan acuan peneliti adalah

penelitian yang dilakukan oleh Rifa’atul Machmudah mengenai “Faktor-

Faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah Non Muslim Menjadi Nasabah Di

Bank Syari’ah”. Mencakup mengenai faktor-faktor apa saja yang

mempengaruhi minat nasabah non muslim yang menjadi nasabah di Bank

Syari’ah terdapat beberapa poin yang terkandung didalamnya yaitu mengenai

lokasi, pelayanan, economic stimuli, religius stimuli, profit sharing, dan

promosi. Secara simultan (bersama-sama) terdapat pengaruh yang signifikan

antara Lokasi, Pelayanan, Economic Stimuli, Religius Stimuli, Reputasi, Profit

Sharing, dan Promosi terhadap minat nasabah non-muslim menjadi nasabah di

Bank Syari’ah.49

Keempat, penulis juga mengacu pada penelitian yang telah

dilakukan oleh Ikrima Nailul Sari yang berjudul “Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Nasabah Memilih Bank Muamalat Cabang Batam Tahun

2009-2010”. Pada penelitian ini mengemukakan tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi nasabah memilih Bank Muamalat cabang Batam dengan

menggunakan analisis validitas dan reliabilitas dan analisis deskriptif

48

Catur Dwi Astuti, Prosedur dan Aplikasi Reksadana BSM Investa Berimbang di Bank

Syari’ah Mandiri Cabang Semarang, 2007. 49

Rifa’atul Machmudah , Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah Non

Muslim Menjadi Nasabah Di Bank Syari’ah, Semarang, 2010.

32

(frequency). Faktor yang mempengaruhi nasabah memilih Bank Muamalat

cabang Batam terbagi menjadi: faktor agama (syariah), faktor produk, faktor

fasilitas dan pelayanan, faktor tempat atau lokasi, faktor dorongan, promosi

dan sosialisasi, faktor merek dan kualitas manajemen, faktor-faktor lainnya.

Faktor dominan yang mempengaruhi nasabah memilih Bank Muamalat

cabang Batam dengan menggunakan analisis faktor. Faktor dominan yang

mempengaruhi nasabah memilih Bank Muamalat cabang Batam terdiri dari

faktor produk, fasilitas dan pelayanan.50

2.5 Kerangka Teori

Dari uraian diatas, kerangka teori dituangkan dalam gambar berikut :

Keterangan :

Y : Variabel Dependent

X1, X2, X3, X4, X5 : Variabel Independent

50

Ikrima Nailul Sari, “Faktor-Faktor yang mempengaruhi Nasabah Memilih Bank

Muamalat Cabang Batam tahun 2009-2010, Yokyakarta, 2010.

Faktor budaya (X1)

Faktor sosial (X2)

Minat Beli Nasabah

(Y) Faktor pribadi (X3)

Faktor psikologi (X4)

Faktor kebutuhan

Sosial (X5)

33

2.6 Hipotesis

Hipotesis adalah proposisi yang masih bersifat sementara dan masih

harus diuji kebenarannya.51

Proposisi adalah pernyataan tentang suatu konsep.

Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka teori, maka hipotesis yang

peneliti ajukan adalah :

H 1 : faktor budaya berpengaruh pada minat nasabah

H 2 : faktor sosial berpengaruh pada minat beli nasabah

H 3 : faktor pribadi berpengaruh pada minat beli nasabah

H4 : faktor psikologi berpengaruh pada minat beli nasabah

H5 : faktor kebutuhan sosial berpengaruh pada minat beli nasabah

51

Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, Jakarta: PT. Bumi Aksara,

2004, hlm 13.

34

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara

langsung dari sumber asli (nasabah reksadana di Bank Syari’ah Mandiri

Cabang sebagai objek penelitian). Untuk memperoleh data ini peneliti

menggunakan kuesioner. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam hal-hal yang ia

ketahui.52

Kuesioner yang dipakai di sini adalah model tertutup karena jawaban

telah disediakan dan pengukurannya menggunakan skala Likert. Skala Likert

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan lima alternatif jawaban

dalam suatu daftar pertanyaan, responden diminta untuk memilih salah satu

alternatif jawaban yang telah disediakan. Sedangkan data sekunder diperoleh

dari literatur, jurnal atau data-data yang berhubungan dengan tujuan penelitian.

3.2 Populasi dan sampel

Populasi adalah wilayah yang terdiri atas obyek atau subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.53

Dalam penelitian ini

yang menjadi populasinya adalah nasabah Bank Syariah Mandiri yang

52

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi VI,

Jakarta: Rineka Cipta, 2006, Cet. 16, hlm. 151. 53

Ibid, hlm. 80.

36

34

35

menggunakan produk reksadana. Populasi dalam penelitian ini adalah nasabah

Bank Syari’ah Mandiri Cabang Semarang yang menggunakan produk

reksadana pada tahun 2010 sejumlah 100 orang.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut.54

Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik

pengambilan sampel non probability sampling yaitu teknik pengambilan

sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap

unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.55

Jika kita hanya

akan meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian tersebut disebut

penelitian sampel. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti,

dinamakan sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil

penelitian sampel.56

Dalam pengambilan sampel, Suharsini Arikunto

memberikan pedoman bahwa apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik

diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Jika

jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10 - 20 % atau 20 - 25 % atau

lebih.57

Dengan metode sampling purposive, yaitu pengambilan sampel

berdasarkan tujuan tertentu. Biasanya, dilakukan dengan beberapa

pertimbangan, misalnya alasan keterbatasan waktu, tenaga dan lain sebagainya.

Dalam penelitian ini diperoleh 30 responden dari 30% jumlah populasi.

54

Ibid, hlm. 81. 55

Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi, Semarang: Fakultas Syari’ah IAIN

Walisongo, 2008, hlm. 24. 56

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, edisi Revisi V,

Jakarta: Rineka Cipta, 2002, cet. Ke-12,, hlm. 109. 57

Ibid, hlm. 112.

36

3.3 Metode pengumpulan Data

a. Metode Wawancara

Wawancara adalah proses percakapan dengan maksud untuk

mengonstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi, motivasi,

perasaan, dan sebagainya yang dilakukan dua pihak yaitu peristiwa

pewawancara yang mengajukan pertanyaan dengan orang yang

diwawancarai. Ini diperoleh untuk memperoleh data atau informasi yang

diperlukan dengan cara mengadakan wawancara, bertanya langsung kepada

pihak-pihak yang dapat memberikan keterangan.58

b. Metode Observasi

Metode observasi adalah pengumpulan data yang ditempuh dengan

melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap

fenomena-fenomena yang diselidiki. Teknik pengumpulan data dengan

observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia,

proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak

terlalu banyak.59

c. Metode Kuisioner (Angket)

Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawab. Kuisioner merupakan teknik

58

Prof. Dr. Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kkualitatif dan R&D,Bandung :

Alfabeta, 2008, hlm. 137. 59

Ibid, 145.

37

pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang

akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.60

Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian ini

dengan menggunakan skala likert 5 poin.61

Sebelum membuat daftar

pertanyaan terlebih dahulu dibuat kisi-kisi instrumen dengan menjabarkan

variabel menjadi sub variabel yang akan diukur, hal ini digunakan sebagai

patokan untuk menyusun instrumen yang menggunakan skala Likert

mempunyai gradasi dari sangat negatif sampai sangat positif dengan 5

(lima) alternatif jawaban, dengan jawaban masing-masing sebagai berikut:

SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju

S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju

N : Netral

Masing-masing jawaban memiliki nilai sebagai berikut :

SS : 5 TS : 2

S : 4 STS : 1

N : 3

3.4 Variabel Penelitian dan Pengukuran

Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau aspek dari orang maupun

obyek yang mempunyai variasi tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan ditarik kesimpulan.62

60

Ibid, hlm. 142. 61

Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif, Jakarta:

PT Raja Grafindo Persada, 2006, hlm 65. 62

Prof. Dr. Sugiyono, op.cit., hlm. 38.

38

Dalam penelitian ini, operasional variabel penelitian dan pengukuran

variabel dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.1

Variabel Penelitian dan Pengukuran

No Variabel Definisi Operasional Indikator Skala

1 Budaya Perilaku yang telah tertanam 1. Agama

2. Kebiasaan

Likert

2 Sosial Kelompok referensi atau acuan

secara umum berupa individu

atau kelompok nyata atau

khayalan yang memiliki pengaruh

evaluasi, aspirasi, bahkan

perilaku terhadap orang lain

1. Ling

kung

an

2. Peran dan

status sosial

Likert

3 Pribadi Karakteristik psikologis yang

berada dari setiap orang yang

memandang responnya terhadap

lingkungan yang relatif konsisten

1. Pekerjaan

2. Gaya hidup

Likert

4 Psikologi Pemasaran dan rangsangan

lingkungan memasuki kesadaran

konsumen

1. Presepsi

2. Motivasi

Likert

5 Kebutuhan

Sosial

perilaku konsumen mencakup

semua aktivitas pembeli dari

memulai mengkonsumsi sampai

1. Pelayanan

2. Kenyamanan

3. Produk

Likert

39

berhenti mengkonsumsi

6 Minat Beli

Nasabah

Kesukaan (kecenderungan hati)

kepada sesuatu

1. Diri dalam

individi

(emosional)

2. Dorongan

Likert

3.5 Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan cara yaitu analisis kuantitatif. Analisis

yang dilakukan terhadap data antara lain: uji validitas dan reliabilitas, uji

penyimpanan asumsi klasik dan uji statistik.

3.5.1 Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas

Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam

mengukur apa yang ingin diukur.63

Data dikatakan valid, jika pertanyaan

pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner

tersebut. Butir-butir pertanyaan yang ada dalam kuesioner diuji terhadap

faktor terkait. Uji validitas dimaksud untuk mengetahui seberapa cermat

suatu test atau pengujian melakukan fungsi ukurannya. Suatu instrumen

pengukur dikatakan valid apabila instrument tersebut mengukur apa yang

seharusnya diukur atau dapat memberikan hasil sesuai dengan yang

diharapkan peneliti. Untuk menguji kevalidan suatu data maka dilakukan uji

63

Dwi Priyatno, Mandiri Belajar SPSS (Untuk Analisis Data dan Uji Statistik),

Yogyakarta: MediaKom, 2008, hlm 16.

40

validitas terhadap butir-butir kuesioner. Tinggi rendah validitas suatu angket

atau kuesioner dihitung dengan menggunakan metode Pearson’s Product

Moment Correlation, yaitu dengan menghitung korelasi antara skor item

pertanyaan dengan skor total.

Hasil perhitungan ini akan dibandingkan dengan critical value pada

tabel ini nilai r dengan taraf signifikasi 5% dan jumlah sampel yang ada.

Apabila hasil perhitungan korelasi produk moment lebih besar dari critical

value, maka instrumen ini dinyatakan valid. Sebaliknya apabila skor item

kurang dari critical value, maka instrumen ini dinyatakan tidak valid.

b. Reliabilitas

Reliabilitas adalah suatu angka indeks yang menunjukkan

konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Untuk

menghitung reabilitas dilakukan dengan menggunakan koefisien Croanbach

Alpha.64

Instrument untuk mengukur masing-masing variabel dikatakan

reliabel jika memiliki Croanbach Alpha > 0,60.65

3.5.2 Uji Penyimpanan Asumsi Klasik

Agar mendapatkan regresi yang baik harus memenuhi asumsi-asumsi

yang disyratkan untuk memenuhi uji asumsi normalitas dan bebas dari

multikolinieritas serta heterokedastisitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data

64

Husein Umar, Research Methods in Finance and Banking, Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama, 2000, hlm 135. 65

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan

Penerbit UNDIP, Semarang, 2005, hlm. 41 – 45

41

berdistribusi normal atau tidak.66

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya

mempunyai distribusi normal atau tidak.67

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik multikolinieritas, yaitu adanya hubungan

linear antar variable independent dalam model regresi.68

c. Uji Heterokedasitas

Uji Heterokedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varians.

3.5.3 Uji Statistik

Untuk menguji hipotesis digunakan alat uji statistik yaitu deskriminasi

analysis. Alasan yang mendasari penggunaan alat statistik ini karena penelitian

ini menguji obyek yang mempunyai dua kategori mutual eksklusif berdasarkan

beberapa variabel independen. Persamaan regresi yang digunakan adalah

sebagai berikut.69

Rumus :

eXbXbXbXbXbaY 5544332211

Dimana :

Y = Minat Beli Nasabah 2X = Sosial

66

Dwi Priyatno, Op. cit, hlm 28. 67

Imam Ghozali, Op.cit. hlm 76. 68

Dwi Priyatno, op.cit., hlm 39. 69

Iqbal Hasan, op.cit, hlm 269.

42

= Konstanta Interception 3X = Pribadi

= Koefisien Regresi 4X = Psikologi

= Budaya 5X = Kebutuhan Sosial

e = Kesalahan Pengganggu

Untuk menguji apakah variabel independent mempunyai pengaruh yang

signifikan atau tidak terhadap variabel dependen, maka diperlukan uji

koefisien.

a. Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-Sama (Uji F)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independent

secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk

memprediksi variabel dependen atau tidak.70

F hitung dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:

)1/()1(

/2

2

knR

kRFhitung

Keterangan:

2R = Koefisien Determinasi

n = Jumlah data atau kasus

k = Jumlah variabel independent

70

Dwi Priyatno, op.cit., hlm 81

a

b

1X

43

b. Uji Koefisien Regresi Parsial (Uji t)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi

variabel independent secara pasial berpengaruh sinifikan terhadap variabel

dependen.71

Rumus t hitung pada analisis regresi adalah:

i

ihitung

Sb

bt

Keterangan:

ib = Koefisien regresi variabel i

iSb = Standar error variabel i

Atau dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

21

1

r

knrthitung

Keterangan:

r = koefisien korelasi parsial

k = Jumlah variabel independen

n = Jumlah data atau kasus

71

Ibid, hlm 83

44

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Bank Syari’ah Mandiri

4.1.1 Sejarah Umum Bank Syari’ah Mandiri

Krisis moneter dan ekonomi sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis

politik nasional telah membawa dampak besar dalam perekonomian nasional.

Krisis tersebut telah mengakibatkan perbankan Indonesia yang didominasi oleh

bank-bank konvensional mengalami kesulitan yang sangat parah. Keadaan

tersebut menyebabkan pemerintah Indonesia terpaksa mengambil tindakan

untuk merestrukturisasi dan merekapitulasi sebagian bank-bank di Indonesia.

Lahirnya Undang-Undang No. 10 tahun 1998, tentang Perubahan atas

Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan, pada bulan November

1998 telah memberi peluang yang sangat baik bagi tumbuhnya bank-bank

syari’ah di Indonesia. Undang-Undang tersebut memungkinkan bank

beroperasi sepenuhnya secara syari’ah atau dengan membuka cabang khusus

syari’ah.

PT. Bank Susila Bakti (PT. Bank Susila Bakti) yang dimiliki oleh

Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT. Bank Dagang Negara dan PT.

Mahkota Prestasi berupaya keluar dari krisis 1997 - 1999 dengan berbagai cara.

Mulai dari langkah-langkah menuju merger sampai pada akhirnya memilih

konversi menjadi bank syari’ah dengan suntikan modal dari pemilik.

Dengan terjadinya merger empat bank (Bank Dagang Negara, Bank

44

45

Bumi Daya, Bank Exim dan Bapindo) ke dalam PT. Bank Mandiri (Persero)

pada tanggal 31 Juli 1999, rencana perubahan PT. Bank Susila Bakti menjadi

bank syari’ah (dengan nama Bank Syari’ah Sakinah) diambil alih oleh PT.

Bank Mandiri (Persero).

PT. Bank Mandiri (Persero) selaku pemilik baru mendukung

sepenuhnya dan melanjutkan rencana perubahan PT. Bank Susila Bakti

menjadi bank syari’ah, sejalan dengan keinginan PT. Bank Mandiri (Persero)

untuk membentuk unit syari’ah. Langkah awal dengan merubah Anggaran

Dasar tentang nama PT. Bank Susila Bakti menjadi PT. Bank Syari’ah Sakinah

berdasarkan Akta Notaris: Ny. Machrani M.S. SH, No. 29 pada tanggal 19 Mei

1999. Kemudian melalui Akta No. 23 tanggal 8 September 1999 Notaris:

Sutjipto, SH nama PT. Bank Syari’ah Sakinah Mandiri diubah menjadi PT.

Bank Syari’ah Mandiri.

Pada tanggal 25 Oktober 1999, Bank Indonesia melalui Surat

Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 1/24/KEP. BI/1999 telah

memberikan ijin perubahan kegiatan usaha konvensional menjadi kegiatan

usaha berdasarkan prinsip syari’ah kepada PT. Bank Susila Bakti. Selanjutnya

dengan Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No.

1/1/KEP.DGS/1999 tanggal 25 Oktober 1999, Bank Indonesia telah menyetujui

perubahan nama PT Bank Susila Bakti menjadi PT. Bank Syari’ah Mandiri.

Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999

merupakan hari pertama beroperasinya PT. Bank Syari’ah Mandiri. Kelahiran

Bank Syari’ah Mandiri merupakan buah usaha bersama dari para perintis bank

46

syari’ah di PT. Bank Susila Bakti dan Manajemen PT. Bank Mandiri yang

memandang pentingnya kehadiran bank syari’ah di lingkungan PT. Bank

Mandiri (Persero). Bank ini hadir sebagai bank yang mengkombinasikan

idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani yang melandasi operasinya. Harmoni

antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani yang menjadi salah satu

keunggulan Bank Syari’ah Mandiri dalam kiprahnya di perbankan Indonesia.

PT. Bank Syari’ah Mandiri hadir sebagai bank yang mengkombinasikan

idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani yang melandasi operasinya. Harmoni

antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu

keunggulan PT. Bank Syari’ah Mandiri sebagai alternatif jasa perbankan di

Indonesia.72

PT. Bank Syari’ah Mandiri memiliki kantor cabang di beberapa kota,

salah satu kantor cabang tersebut terletak di kota Semarang. Kantor Cabang

Bank Syari’ah Mandiri di Semarang mulai beroperasi pada tanggal 5 september

2003 dengan kantor pertama di Jalan Gajah Mada No.184 Semarang, kemudian

pada bulan juli 2006 Kantor cabang Bank Syari’ah Mandiri pindah ke jalan

Pemuda No.583-585 Semarang, hal ini dikarenakan oleh faktor lokasi yang

terletak dekat dengan pusat pemerintahan sehingga memudahkan pihak bank

untuk beroperasi. Alamat kantor Pusatnya adalah: JL. MH. Thamrin No. 5

Jakarta 10340 Telp. (021) 2300509 (hunting) Fax. (021) 39832939. Situs Web:

www.syariahmandiri.ci.id Adapun alamat kantor cabang Semarang JL. Pemuda

No. 58 Semarang Telp. (024) 3568 891.

72

Www.bi.go.id, diakses pada tanggal 30 April 2011.

47

Selain membuka kantor cabang PT. Bank Syari’ah Mandiri juga

membuka kantor kas yang pertama kali terletak di jalan Siliwangi No.650

Semarang, dan mulai beroperasi pada tanggal 30 april 2004, yang kemudian

relokasi ke Ruko Siliwangi Plaza Blok A5 jalan Jendral Sudirman No.187-189

Karangayu Semarang. Selain kantor cabang pembantu yang berada di

semarang, juga terdapat 6 Kantor Cabang Pembantu, 2 Kantor Kas, 1 Kantor

Layanan Syari’ah, dan 1 Payment point.73

4.1.2 Visi dan Misi Bank Syari’ah Mandiri

Visi PT. Bank Syari’ah Mandiri.

Menjadi Bank Syari’ah Terpercaya Pilihan Mitra Usaha

Misi PT. Bank Syari’ah Mandiri.

- Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan

- Mengutamakan penghimpunan dana konsumer dan penyaluran

pembiayaan pada segmen UMKM

- Merekrut dan mengembangkan pegawai profesional dalam lingkungan

kerja yang sehat

- Mengembangkan nilai-nilai syari’ah universal

- Menyelenggarakan operasional bank sesuai standar yang sehat

4.1.3 Struktur Organisasi

Adapun Struktur organisasi PT. Bank Syari’ah Mandiri Kantor Cabang

Semarang dapat penulis uraikan dalam sebuah bagan sebagai berikut:

73

Wawancara dengan Bapak Joko Trilaksono, 13 Mei 2011.

51

Struktur Organisasi PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang

KEPALA CABANG

MANAGER OPERASI MANAGER PEMASARAN

Marketing Analis Pembiayaan Customer Service Peng.Intern & Kepat Adm. Pembiayaan Ops.&Jasa Rp/Valas SDI & Umum Teller

Kepala Kantor Kas Karangayu

Teller CS/Back Office

Jasa Valas

LBU, SIPD

Payment Point

Trnsfr,Klrg,Inks,RTGS

Deposito

Haji

Sumber: Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang

49

4.1.4 Produk-Produk Bank Syariah Mandiri

1. Pendanaan

a) Tabungan

1) Tabungan Berencana BSM

Tabungan Berencana BSM adalah simpanan berjangka yang memberikan

nisbah bagi hasil berjenjang serta kepastian pencapaian target dana yang

telah ditetapkan.

2) Tabungan Simpatik BSM

Tabungan BSM Simpatik adalah Simpanan dalam mata uang rupiah

berdasarkan prinsip wadiah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat

berdasarkan syarat-syarat tertentu yang disepakati.

3) Tabungan BSM

Tabungan BSM adalah Simpanan dalam mata uang rupiah yang penarikan

dan setoran nya dapat dilakukan setiap saat selama jam kas dibuka di

counter BSM atau melalui ATM.

4) Tabungan BSM Dollar

Tabungan BSM Dollar adalah Simpanan dalam mata uang dollar yang

penarikan dan setoran nya dapat dilakukan setiap saat atau sesuai ketentuan

BSM dengan menggunakan slip penarikan.

5) Tabungan Mabrur BSM

Tabungan Mabrur BSM adalah simpanan dalam mata uang rupiah yang

50

bertujuan membantu masyarakat muslim dalam merencanakan ibadah haji

dan umrah, tabungan ini dikelola berdasarkan prinsip Mudharabah

Muthlaqah

6) Tabungan Kurban BSM

Tabungan Kurban BSM adalah simpanan dalam mata uang rupiah yang

bertujuan membantu nasabah dalam perencanaan dan pelaksanaan ibadah

kurban dan aqiqah. Dalam pelaksanaannya bekerja sama dengan Badan

Amil Qurban.

7) Tabungan BSM Investa Cendekia

Tabungan BSM Investa Cendekia adalah tabungan berjangka dalam valuta

rupiah dengan jumlah setoran bulanan tetap (installment) yang dilengkapi

perlindungan asuransi.

b) Deposito

1) Deposito BSM

Deposito BSM adalah produk investasi berjangka waktu tertentu dalam

mata uang rupiah yang dikelola berdasarkan prinsip Mudharabah

Muthlaqah.

2) Deposito BSM Valas

Deposito BSM Valas adalah produk investasi berjangka waktu tertentu

dalam mata uang dollar yang dikelola

3) Deposito BSM Dollar

51

Deposito Syariah Mandiri Dollar di Bank Syariah Mandiri menjadi salah

satu pilihan investasi yang menguntungkan bagi nasabah karena faktor

keamanan, nilai mata uang dollar yang dapat dikatakan stabil, membantu

dalam transaksi luar negeri dan membantu dalam hal pembiayaan karena

dapat dijadikan agunan.

c) Giro

1) Giro BSM EURO

Giro BSM Euro adalah sarana penyimpanan dana dalam mata uang Euro

yang disediakan bagi nasabah perorangan atau perusahaan/badan hukum

dengan pengelolaan berdasarkan prinsip wadiah yaddhamanah. Dengan

prinsip ini, dana giro nasabah diperlakukan sebagai titipan yang dijaga

keamanan nya dan ketersediaan nya setiap saat guna membantu kelancaran

transaksi usaha

2) Giro BSM

Giro BSM adalah sarana penyimpanan dana yang disediakan bagi nasabah

dengan pengelolaan berdasarkan prinsip wadiah yaddhamanah. Dengan

prinsip ini, dana giro nasabah diperlalukan sebagai titipan yang dijaga

keamanan dan ketersediaan nya setiap saat guna membantu kelancaran

transaksi usaha.

3) Giro BSM Singapore Dollar

Giro BSM Singapore Dollar adalah sarana penyimpanan dana dalam mata

52

uang Singapore Dollar yang disediakan bagi nasabah perorangan atau

perusahaan/badan hukum dengan pengelolaan berdasarkan prinsip wadiah

yaddhamanah. Dengan prinsip ini, dana giro nasabah diperlakukan sebagai

titipan yang dijaga keamanan dan ketersediaan nya setiap saat guna

membantu kelancaran transaksi usaha.

d) Obligasi

Obligasi Bank Syari’ah Mandiri (Mudharabah) adalah Surat berharga jangka

panjang berdasar prinsip syari’ah yang mewajibkan Emiten (Bank Syari’ah

Mandiri) untuk membayar Pendapatan Bagi Hasil atau Kupon dan membayar

kembali Dana Obligasi Syari’ah pada saat jatuh tempo.

2. Pembiayaan

a) BSM Customer Network Financing

BSM Customer Network Financing selanjutnya disebut BSM-CNF adalah

fasilitas pembiayaan modal kerja yang diberikan kepada Nasabah (agen,

dealer, dan sebagainya) untuk pembelian persediaan atau inventory barang

dari Rekanan (ATPM, produsen atau distributor, dan sebagainya) yang

menjalin kerjasama dengan bank.

b) Pembiayaan Resi Gudang

Pembiayaan Resi Gudang adalah pembiayaan transaksi komersial dari suatu

komoditas atau produk yang diperdagangkan secara luas dengan jaminan

utama berupa komoditas atau produk yang dibiayai dan berada dalam suatu

53

gudang atau tempat yang terkontrol secara independen (independently

controlled warehouse).

c) PKPA

Pembiayaan kepada Koperasi Karyawan untuk Para Anggotanya (PKPA)

adalah penyaluran pembiayaan melalui koperasi karyawan untuk pemenuhan

kebutuhan konsumer para anggotanya (kolektif) yang mengajukan

pembiayaan kepada koperasi karyawan.

d) Pembiayaan Edukasi BSM

Pembiayaan Edukasi BSM adalah pembiayaan jangka pendek dan menengah

yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan uang masuk sekolah/perguruan

tinggi atau lembaga pendidikan lainnya atau uang pendidikan pada saat

pendaftaran tahun ajaran/semester baru berikutnya dengan akad ijarah.

e) BSM Implan

BSM Implan adalah pembiayaan konsumer dalam valuta rupiah yang

diberikan oleh bank kepada karyawan tetap Perusahaan atau Koperasi

karyawan yang pengajuan nya dilakukan secara massal (kelompok).

f) Pembiayaan Dana Berputar

Pembiayaan Dana Berputar adalah fasilitas pembiayaan modal kerja dengan

prinsip musyarakah yang penarikan dananya dapat dilakukan sewaktu-waktu

berdasarkan kebutuhan riil nasabah.

g) Pembiayaan Griya BSM

54

Pembiayaan Griya BSM adalah pembiayaan jangka pendek, menengah, atau

panjang untuk membiayai pembelian rumah tinggal (konsumtif), baik baru

maupun bekas, di lingkungan developer maupun non developer, dengan

sistem murabahah.

h) Pembiayaan Griya BSM Optima

Pembiayaan pemilikan rumah dengan tambahan benefit berupa adanya

fasilitas pembiayaan tambahan yang dapat diambil nasabah pada waktu

tertentu sepanjang coverage atas agunannya masih dapat meng-cover total

pembiayaannya dan dengan memperhitungkan kecukupan debt to service

ratio Nasabah.

i) Pembiayaan Griya BSM Bersubsidi

Pembiayaan Griya BSM Bersubsidi adalah pembiayaan untuk pemilikan atau

pembelian rumah sederhana sehat (RS Sehat atau RSH) yang dibangun oleh

pengembang dengan dukungan fasilitas subsidi uang muka dari pemerintah.

Akad yang digunakan adalah akad murabahah. Akad murabahah adalah akad

jual beli antara bank dan nasabah, dimana bank membeli barang yang

dibutuhkan dan menjualnya kepada nasabah sebesar harga pokok ditambah

dengan keuntungan margin yang disepakati.

j) Pembiayaan Umrah

Pembiayaan Umrah adalah pembiayaan jangka pendek yang digunakan untuk

memfasilitasi kebutuhan biaya perjalanan umrah seperti namun tidak terbatas

55

untuk tiket, akomodasi dan persiapan biaya umrah lainnya dengan akad

ijarah.

k) Pembiayaan Griya BSM DP 0%

Pembiayaan Griya BSM DP 0% adalah pembiayaan untuk pembelian rumah

tinggal (konsumer), baik baru maupun bekas di lingkungan developer maupun

non developer tanpa dipersyaratkan adanya uang muka bagi nasabah (nilai

pembiayaan 100% dari nilai transaksi). Akad yang digunakan adalah akad

murabahah. Akad murabahah adalah akad jual beli antara bank dan nasabah,

dimana bank membeli barang yang dibutuhkan dan menjualnya kepada

nasabah sebesar harga pokok ditambah dengan keuntungan margin yang

disepakati.

l) Gadai Emas BSM

Gadai Emas BSM merupakan produk pembiayaan atas dasar jaminan berupa

emas sebagai salah satu alternatif memperoleh uang tunai dengan cepat.

m) Pembiayaan Mudharabah BSM

Pembiayaan Mudharabah BSM adalah pembiayaan dimana seluruh modal

kerja yang dibutuhkan nasabah ditanggung oleh bank. Keuntungan yang

diperoleh dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati.

n) Pembiayaan Musyarakah BSM

Pembiayaan Musyarakah BSM adalah pembiayaan khusus untuk modal kerja,

dimana dana dari bank merupakan bagian dari modal usaha nasabah dan

56

keuntungan dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati.

o) Pembiayaan Murabahah BSM

Pembiayaan Murabahah BSM adalah pembiayaan berdasarkan akad jual beli

antara bank dan nasabah. Bank membeli barang yang dibutuhkan dan

menjualnya kepada nasabah sebesar harga pokok ditambah dengan

keuntungan margin yang disepakati.

p) Pembiayaan Talangan Haji BSM

Pembiayaan Talangan Haji BSM merupakan pinjaman dana talangan dari

bank kepada nasabah khusus untuk menutupi kekurangan dana untuk

memperoleh kursi atau seat haji dan pada saat pelunasan BPIH.

q) Pembiayaan dengan Agunan Investasi Terikat

Investasi Terikat Syariah Mandiri adalah suatu produk dengan karakteristik

Investor (shahibul maal) menginvestasikan dananya kepada Bank disertai

dengan pernyataan bahwa investasi tersebut dijaminkan kepada Bank atas

pembiayaan yang diberikan oleh Bank kepada Pelaksana Usaha tertentu. Atas

investasi tersebut, Investor memperoleh return dari pembiayaan yang

diberikan oleh Bank kepada Pelaksana Usaha tertentu tersebut. Akad yang di

gunakan antara Investor dengan Bank yaitu akad Mudharabah Muqayyadah

dengan minimal mencantumkan: jumlah dana, jangka waktu investasi,

penerima pembiayaan (Pelaksana Usaha yang ditentukan), besar nisbah bagi

hasil Investor tidak diperkenankan mencairkan dananya sebelum jangka

57

waktu pembiayaan berakhir, kecuali dana yang berasal dari pengembalian

cicilan atau pelunasan pinjaman dari Pelaksana Usaha, yang dikreditkan ke

rekening investasi tidak terikat milik Investor pada Bank (mudharabah

mutlaqah) atau rekening giro Bank (wadi’ah). Akad antara Bank dengan

Pelaksana Usaha dapat berupa akad murabahah, mudharabah, dan

musyarakah dengan maksimal plafond pembiayaan dan jangka waktu

mengikuti ketentuan butir 1.

r) Pembiayaan kepada Pensiunan

Pembiayaan kepada Pensiunan merupakan penyaluran fasilitas pembiayaan

konsumer (termasuk untuk pembiayaan multiguna) kepada para pensuinan,

dengan pembayaran angsuran dilakukan melalui pemotongan uang pensiun

langsung yang diterima oleh bank setiap bulan (pensiun bulanan). Akad yang

digunakan adalah akad murabahah atau ijarah.

s) Pembiayaan Peralatan Kedokteran

Pembiayaan Peralatan Kedokteran adalah pemberian fasilitas pembiayaan

kepada para profesional di bidang kedokteran atau kesehatan untuk pembelian

peralatan kedokteran. Akad yang digunakan adalah akad murabahah. Akad

murabahah adalah akad jual beli antara bank dan nasabah, dimana bank

membeli barang yang dibutuhkan dan menjualnya kepada nasabah sebesar

harga pokok ditambah dengan keuntungan margin yang disepakati.

58

3. Jasa

a) Jasa Produk

1) BSM Card

BSM Card merupakan sarana untuk melakukan transaksi penarikan,

pembayaran, dan pemindahbukuan dana pada ATM BSM, ATM Mandiri,

jaringan ATM Prima-BCA dan ATM Bersama, serta ATM Bankcard. BSM

Card juga berfungsi sebagai kartu Debit yang dapat digunakan untuk

transaksi belanja di seluruh merchant yang menggunakan EDC Prima-

BCA.

2) Sentra Bayar BSM

Sentra Bayar BSM merupakan layanan bank dalam menerima pembayaran

tagihan pelanggan.

3) BSM SMS Banking

BSM SMS Banking merupakan produk layanan perbankan berbasis

teknologi seluler yang memberikan kemudahan melakukan berbagai

transaksi perbankan.

4) BSM Mobile Banking GPRS

BSM Mobile Banking GPRS (MBG) memudahkan Anda dalam melakukan

transaksi perbankan dengan teknologi GPRS di ponsel Anda. Kini,

dilengkapi fitur untuk melakukan transfer real time antar bank dengan

biaya pulsa paling murah.

59

5) BSM Net Banking

BSM Net Banking merupakan produk layanan perbankan berbasis

teknologi internet yang memberikan kemudahan melakukan berbagai

transaksi perbankan.

6) PPBA (Pembayaran melalui menu PemindahBukuan di ATM) BSM

Layanan pembayaran institusi (lembaga pendidikan, asuransi, lembaga

khusus, lembaga keuangan non bank) melalui menu pemindahbukuan di

ATM. Akad yang digunakan adalah wakalah wal ujrah. Akad wakalah wal

ujrah adalah akad yang memberikan kewenangan bagi bank untuk

mewakili nasabah dalam melakukan pembayaran tagihan-tagihannya. Atas

jasanya, bank diberikan upah (yang disebut Ujrah).

7) Jual Beli Valas BSM

Pertukaran mata uang rupiah dengan mata uang asing atau mata uang asing

dengan mata uang asing lainnya yang dilakukan oleh Bank Syariah

Mandiri dengan nasabah

8) SKBDN (Surat Berdokumen Dalam Negri) BSM

Janji tertulis berdasarkan permintaan tertulis nasabah (applicant) yang

mengikat Bank Syari’ah Mandir sebagai bank pembuka untuk membayar

kepada penerima atau order-nya atau menerima dan membayar wesel pada

saat jatuh tempo yang ditarik penerima, atau memberi kuasa kepada bank

lain untuk melakukan pembayaran kepada penerima, atau untuk

60

menegosiasikan wesel-wesel yang ditarik oleh penerima atas penyerahan

dokumen (untuk saat ini khusus BSM dengan BSM).

9) BSM Letter of Credit

Janji tertulis berdasarkan permintaan tertulis nasabah (applicant) yang

mengikat Bank Syari’ah Mandiri sebagai bank pembuka untuk membayar

kepada penerima atau order-nya atau menerima dan membayar wesel pada

saat jatuh tempo yang ditarik penerima, atau memberi kuasa kepada bank

lain untuk melakukan pembayaran kepada penerima, atau untuk

menegosiasikan wesel-wesel yang ditarik oleh penerima atas penyerahan

dokumen.

10) BSM SUCH (Saudi Umrah & Haji Card)

BSM SUHC adalah kartu prabayar dalam mata uang Saudi Arabiyan Riyal.

b) Jasa Operasional

1) Layanan Kiriman Uang Domestik dan Luar Negeri Western Union

Adalah jasa pengiriman uang/penerimaan kiriman uang secara cepat (real

time on line) yang dilakukan lintas negara atau dalam satu negara

(domestik).

2) Kliring BSM

Penagihan warkat bank lain di mana lokasi bank tertariknya berada dalam

satu wilayah kliring.

3) Intercity Clearing

61

Jasa penagihan warkat (cek/bilyet giro valuta rupiah) bank di luar wilayah

kliring dengan cepat sehingga nasabah dapat menerima dana hasil tagihan

cek atau bilyet giro tersebut pada keesokan harinya.

4) BSM RTGS (Real Time Gross Settlement)

Jasa transfer uang valuta rupiah antar bank baik dalam satu kota maupun

dalam kota yang berbeda secara real time. Hasil transfer ekfektif dalam

hitungan menit

5) Transfer Dalam Kota (LLG)

Jasa pemindahan dana antar bank dalam satu wilayah kliring lokal

6) Transfer Valas BSM

Transfer valas terdiri dari:

- Transfer ke luar yaitu pengiriman valas dari nasabah BSM ke nasabah

bank lain baik dalam maupun luar negeri

- Transfer masuk yaitu pengiriman valas dari nasabah baik lain baik

dalam maupun luar negeri ke nasabah BSM.

7) Pajak Online BSM

Memberikan kemudahan kepada wajib pajak untuk membayar kewajiban

pajak (bukan dalam rangka pembayaran pajak import) secara otomatis

dengan mendebet rekening atau secara tunai

8) Pajak Import BSM

Memberikan kemudahan kepada importir untuk membayar pajak barang

62

dalam rangka import secara on-line sebagai syarat untuk mengeluarkan

barangnya dari gudang kantor bea dan cukai.

9) Referensi Bank BSM

Surat Keterangan yang diterbitkan oleh Bank Syari’ah Mandiri atas dasar

permintaan dari nasabah untuk tujuan tertentu.

10) BSM Standing Order

Fasilitas kemudahan yang diberikan Bank Syari’ah Mandiri kepada

nasabah yang dalam transaksi financialnya harus memindahkan dari suatu

rekening ke rekening lainnya secara berulang-ulang.

c) Jasa Investasi

1) Reksadana Mandiri Investa Syari’ah Berimbang

Reksadana Mandiri Investa Syari’ah Berimbang merupakan reksadana

campuran (Mix Fund/Balanced Fund) berbasis instrumen pasar uang, pasar

obligasi dan pasar saham dengan ketentuan investasi sesuai syari'ah.

2) Reksadana Mandiri Investa Atraktif Syariah (MITRA Syari'ah)

Produk ini merupakan reksadana yang dikeluarkan oleh PT. Mandiri

Manajemen Investasi (MMI). Merupakan jenis reksadana saham (equity

fund), yaitu wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari

masyarakat pemodal (investor) untuk selanjutnya diinvestasikan oleh

manajer investasi minimal 80% dalam portofolio efek Saham Syari'ah.

3) Reksadana Syari’ah Fortis Pesona Amanah

63

Reksadana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif berdasarkan Undang-

Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal beserta peraturan

pelaksanaannya.

4) Reksadana Syari’ah Fortis Equitra Amanah

Reksadana campuran yang potensi keuntungan dariinvestasi di saham

dengan resiko kerugian yang terbatas. Manajer infestasi melakukan strategi

alokasi aktif.

4.2 Deskriptif Data Penelitian dan Responden

4.2.1 Deskriptif Data Penelitian

Data penelitian dikumpulkan dengan cara membagikan kuesioner secara

langsung kepada responden yang berhasil ditemui. Kuesioner diperoleh dengan

cara peneliti menemui langsung responden dan memberikan kuesioner untuk

diisi oleh para responden yang merupakan nasabah yang menggunakan produk

reksadana di Bank Syari’ah cabang Semarang. Pengumpulan data secara

langsung dengan menemui responden, hal ini bertujuan agar lebih efektif untuk

meningkatkan respon rate responden dalam penelitian ini. Survey dengan

kuesioner dilakukan mulai tanggal 02 s/d 13 Mei 2011 di Bank Syari’ah Mandiri

cabang Semarang dengan mengambil 30 responden. Adapun teknik yang

digunakan dalam pengambilan sampel adalah dengan menggunakan teknik

accidental sampling (convenience sampling) yaitu sampling yang memiliki

sampel dari individu atau unit yang paling mudah dijumpai atau diakses.

64

Karena jumlah sampel yang di dapat sebanyak 30 sampel, dengan demikian

syarat pengolahan data dengan alat analisis SPSS sampel dapat terpenuhi.

4.2.2 Deskriptif Responden

Penyajian data deskriptif penelitian bertujuan agar dapat dilihat profil dari

data penelitian tersebut dan hubungan antar variabel yang digunakan dalam

penelitian. Data deskriptif yang menggambarkan keadaan atau kondisi responden

merupakan informasi tambahan untuk memahami hasil-hasil penelitian.

Responden dalam penelitian ini memiliki karakteristik. Karakteristik-

karakteristik penelitian terdiri dari:

1. Jenis Kelamin Responden

Adapun data mengenai jenis kelamin responden nasabah Bank

Syari’ah Mandiri Cabang Semarang adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1

Jenis Kelamin Responden

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid laki-laki 16 53.3 53.3 53.3

perempuan 14 46.7 46.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

Sumber: data primer 2011 yang diolah

Berdasarkan keterangan pada tabel 4.1 diatas, dapat diketahui tentang

jenis kelamin responden nasabah Bank Syari’ah Mandiri Cabang Semarang

yang diambil sebagai responden, yang menunjukkan bahwa mayoritas

responden adalah laki-laki, yaitu sebanyak 16 orang, sedangkan sisanya

65

adalah responden perempuan sebanyak 14 orang. Hal ini menunjukkan bahwa

sebagian besar dari nasabah Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang yang

diambil sebagai responden adalah laki-laki.

Untuk lebih jelasnya berikut gambar jenis kelamin responden yang

dapat peneliti peroleh:

Gambar 4.1

Jenis Kelamin Responden

Sumber: Data Primer yang diolah, 2011

2. Umur Responden

Adapun data mengenai umur responden nasabah Bank Syariah

Mandiri Cabang Semarang adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2

Umur responden

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 17-29 8 26.7 26.7 26.7

66

30-40 11 36.7 36.7 63.3

>40 11 36.7 36.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

Sumber : data primer yang diolah, 2011

Berdasarkan keterangan pada tabel 4.2 ini memperlihatkan bahwa

nasabah Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang yang diambil sebagai

responden memberikan informasi bahwa responden berusia 17 – 29 tahun

sebanyak 8 orang, sedangkan yang berusia 30 – 40 tahun sebanyak 11 orang

dan yang berusia > 40 tahun sebanyak 11 orang.

Untuk lebih jelasnya, berikut gambar umur responden yang dapat

peneliti peroleh:

Gambar 4.2

Umur Responden

Sumber: Data Primer yang diolah, 2011

67

3. Pendidikan Responden

Adapun data mengenai pendidikan nasabah Bank Syariah Mandiri

Cabang Semarang adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3

Pendidikan Responden

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid SMA 7 23.3 23.3 23.3

diploma 12 40.0 40.0 63.3

sarjana 11 36.7 36.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

Sumber : data primer yang diolah, 2011

Berdasarkan keterangan pada tabel 4.3 memperlihatkan bahwa nasabah

Bank Syari’ah Mandiri Cabang Semarang yang diambil sebagai responden

sebagian besar pendidikan terakhir adalah diploma. Berdasarkan tabel

tersebut, memberikan informasi bahwa mayoritas responden pendidikan

terakhir adalah diploma sebanyak 12 orang, SMA 7 orang, dan Sarjana 11

orang.

Untuk lebih jelasnya, berikut gambar pendidikan terakhir responden

yang dapat peneliti peroleh:

68

Gambar 4.3

Pendidikan Responden

Sumber: Data Primer yang diolah 2011

4. Pekerjaan Responden

Adapun data mengenai pekerjaan nasabah Bank Syari’ah Mandiri

Cabang Semarang adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4

Pekerjaan responden

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid PNS 6 20.0 20.0 20.0

swasta 13 43.3 43.3 63.3

wirausaha 9 30.0 30.0 93.3

lainnya 2 6.7 6.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

Sumber: data primer yang diolah, 2011

Berdasarkan keterangan pada tabel 4.4 memperlihatkan bahwa

nasabah Bank Syari’ah Mandiri Cabang Semarang yang diambil sebagai

69

responden sebagian besar mempunyai pekerjaan sebagai pegawai swasta.

Berdasarkan tabel tersebut, memberikan informasi bahwa mayoritas

responden mempunyai pekerjaan sebagai pegawai swasta sebanyak 13 orang,

sedangkan yang mempunyai pekerjaan sebagai PNS sebanyak 6 orang dan

yang mempunyai pekerjaan sebagai wiraswasta / pedagang sebanyak 9 orang

serta mempunyai pekerjaan lain-lain atau sebagai driver sebanyak 2 orang.

Untuk lebih jelasnya, berikut gambar pekerjaan/profesi responden

yang dapat peneliti peroleh:

Gambar 4.4

Pekerjaan Responden

Sumber: Data Primer yang diolah 2011

5. Penghasilan Per Bulan Responden

Adapun data mengenai penghasilan per bulan responden Bank

Syari’ah Maandiri Cabang Semarang adalah sebagai berikut:

70

Tabel 4.5

Penghasilan Per Bulan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid < Rp 500.000 3 10.0 10.0 10.0

Rp1.000.000 -Rp 2.000.000 8 26.7 26.7 36.7

Rp 2.000.000 - Rp 3.000.000 7 23.3 23.3 60.0

Rp 3.000.000 - Rp 4.000.000 4 13.3 13.3 73.3

> Rp 4.000.000 8 26.7 26.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

Sumber: Data Primer yang diolah, 2011

Berdasarkan keterangan pada tabel 4.5 dapat dijelaskan bahwa

sebagian besar responden mempunyai penghasilan per bulan <Rp. 500.000,-

yaitu sebanyak 3 orang, Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000,- yaitu sebanyak 8

orang, Rp 2.000.000 – Rp 3.000.000,- sebanyak 7 orang, Rp. 3.000.000, – Rp.

4.000.000,- sebanyak 4 orang, dan >Rp 4.000.000,- sebanyak 8 orang.

Penjelasan penghasilan per bulan responden yang menyatakan <Rp.

500.000,- sebanyak 3 orang, sedangkan pembelian awal sebesar Rp.

1.000.000,-. Apapun pekerjaanya dan berapa besar penghasilan responden per

bulan, tidak mempengaruhi biaya pembelian awal reksadana. Karena

pembelian itu dilihat dari kemampuan dalam membeli reksadana tersebut.

Untuk lebih jelasnya, berikut gambar penghasilan per bulan responden

yang dapat peneliti peroleh:

71

Gambar 4.5

Penghasilan Per Bulan Responden

Sumber: Data Primer yang diolah 2011

Tabel 4.6

Hasil Skor Kuesioner Regresi

variabel

item

pertanyaan

total

SS %

total

S %

total

N %

total

TS %

total

STS %

Faktor

Budaya

(X1)

pertanyaan 1 1 3.3 11 36.6 7 23.3 8 26.6 3 10

pertanyaan 2 3 10 14 46.6 6 20 4 13.3 3 10

pertanyaan 3 2 6.6 7 23.3 14 46.6 4 13.3

10

pertanyaan 4 2 6.6 10 33.3 7 23.3 8 26.6 3 10

pertanyaan 5 3 10 13 43.3 9 30 2 6.6 3 10

pertanyaan 6 3 10 12 40 12 40 0 0 3 10

faktor

sosial

(X2)

pertanyaan 7 2 6.6 15 50 4 13.3 6 20 3 10

pertanyaan 8 3 10 11 36.6 8 26.6 5 16.6 3 10

pertanyaan 9 4 13,3 11 36,6 8 26.6 4 13.3 3 10

pertanyaan 10 2 3.3 15 50 5 16.6 5 16.6 3 10

pertanyaan 11 1 3.3 18 60 4 13.3 4 13.3 3 10

72

pertanyaan 12 2 6.6 10 33.3 9 30 5 16.6 4 13.3

faktor

pribadi

(X3)

pertanyaan 13 5 16.6 12 40 8 26.6 2 6.6 3 10

pertanyaan 14 3 10 13 43.3 9 30 3 10 2 6.6

pertanyaan 15 9 30 8 26.6 7 23.3 4 13.3 2 6.6

pertanyaan 16 6 20 14 46.6 3 10 5 16.6 2 6.6

pertanyaan 17 2 6.6 12 40 10 33.3 4 13.3 2 6.6

pertanyaan 18 2 6.6 13 43.3 10 33.3 2 6.6 3 10

faktor

psikologi

(X4)

pertanyaan 19 3 10 11 36.6 10 33.3 3 10 3 10

pertanyaan 20 2 6.6 14 46.6 10 33.3 1 3.3 3 10

pertanyaan 21 3 10 11 36.6 12 40 1 3.3 3 10

pertanyaan 22 5 16.6 9 30 10 33.3 3 10 3 10

pertanyaan 23 4 13.3 10 33.3 8 26.6 5 16.6 3 10

pertanyaan 24 4 13.3 13 43.3 8 26.6 2 6.6 3 10

faktor

kebutuhan

sosial

(X5)

pertanyaan 25 6 20 12 40 7 23.3 3 10 2 6.6

pertanyaan 26 3 10 15 50 7 23.3 3 10 2 6.6

pertanyaan 27 2 6.6 17 56.6 5 16.6 3 10 2 6.6

pertanyaan 28 3 10 13 43.3 9 30 2 6.6 3 10

pertanyaan 29 4 13.3 14 46.6 7 23.3 2 6.6 3 10

pertanyaan 30 5 16.6 11 36.6 9 30 2 6.6 3 10

pertanyaan 31 6 20 14 46.6 6 20 1 3.3 3 10

pertanyaan 32 7 23.3 11 36.6 8 26.6 1 3.3 3 10

pertanyaan 33 4 13.3 12 40 7 23.3 4 13.3 3 10

Minat beli

nasabah

(Y)

pertanyaan 34 1 3.3 13 43.3 11 36.6 3 10 2 6.6

pertanyaan 35 1 3.3 11 36.6 12 40 2 6.6 4 13.3

pertanyaan 36 5 16.6 12 40 8 26.6 2 6.6 3 10

pertanyaan 37 6 20 9 30 9 30 3 10 3 10

pertanyaan 38 3 10 12 40 9 30 3 10 3 10

pertanyaan 39 5 16.6 11 36.6 9 30 2 6.6 3 10

a. Faktor Budaya

Data pada tabel di atas menunjukkan untuk variabel faktor budaya,

item pertanyaan 1, 3,3% responden menyatakan sangat setuju bahwa kinerja

73

reksadana sudah sesuai dengan penerapan prinsip syariah, 36,6 % menyatakan

setuju, 23,3% netral, 26,6% tidak setuju, sisanya 10% menyatakan sangat

tidak setuju. Pada item pertanyaan 2, 10% responden menyatakan sangat

setuju bahwa dengan penerapan prinsip-prinsip syariah, reksadana semakin

berkualitas, 46,6 % setuju, 20% netral, 13,3 % tidak setuju, sedangkan sisanya

sebanyak 10% menyatakan sangat tidak setuju. Pada item pertanyaan

pertanyaan 3, 6,6% responden menyatakan sangat setuju bahwa responden

menyukai reksadana karena sesuai dengan syariat Islam, 23,3% setuju, 46,6%

netral, 13,3% tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 10% menyatakan

sangat tidak setuju. Pada item pertanyaan 4, 6,6% responden menyatakan

sangat setuju bahwa menggunakan produk reksadana karena keluarga

responden juga ada yang menggunakan produk reksadana, 33,3% setuju,

23,3% netral, 26,6% tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 10%

menyatakan sangat tidak setuju. Pada item pertanyaan 5, 10% bahwa anda

akan menggunakan produk reksadana dilain waktu, 43,3% setuju, 30% netral,

6,6% tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat tidak

setuju. Pada item pertanyaan 6, 10% menyatakan sangat setuju bahwa anda

akan mengajak saudara anda menggunakan reksadana, 40% setuju, 40%

netral, 0% tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat

tidak setuju. Pada item pertanyaan 6, 10% menyatakan sangat setuju bahwa

anda akan mengajak saudara anda menggunakan reksadana, 40% setuju, 40%

74

netral, 0% tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat

tidak setuju.

b) Faktor Sosial

Untuk variabel faktor sosial, item pertanyaan 7, 6,6% responden

menyatakan sangat setuju bahwa merasa sangat terbantu dengan adanya

reksadana, 50% setuju, 13,3% netral, 20% tidak setuju, sedangkan sisanya

sebanyak 10% menyatakan sangat tidak setuju. Pada item pertanyaan 8, 10%

sangat setuju bahwa BSM mengetahui produk yang diinginkan konsumen

dengan adanya produk reksadana, 36,6% setuju, 26,6% netral, 16,6% tidak

setuju, sedangkan sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat tidak setuju.

Pada item pertanyaan 9, 13,3% sangat setuju bahwa dengan berinvestasi pada

reksadana akan menaikan status sosial, 36,6% setuju, 26,6% netral, 13,3%

tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat tidak

setuju. Pada item pertanyaan 10, 3,3% sangat setuju bahwa keluarga anda

berinvestasi dengan reksadana, 50% setuju, 16,6% netral, 16,6% tidak setuju,

sedangkan sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat tidak setuju. Pada item

pertanyaan 11, 3,3% sangat setuju bahwa teman-teman anda berinvestasi

dengan reksadana, 60% setuju, 13,3% netral, 13,3% tidak setuju, sedangkan

sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat tidak setuju. Pada item pertanyaan

12, 6,6% sangat setuju bahwa reksadana sudah merakyat dilingkungan

masyarakat, 33,3% setuju, 30% netral, 16,6% tidak setuju, sedangkan sisanya

75

sebanyak 13,3% menyatakan sangat tidak setuju.

c) Faktor Pribadi

Untuk variabel faktor pribadi, item pertanyaan 13, 16,6% responden

menyatakan sangat setuju bahwa anda dapat berinvestasi menggunakan

reksadana meski dana yang anda miliki sangat kecil, 40% setuju, 26,6%

netral, 6,6% tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 10% menyatakan

sangat tidak setuju. Pada item pertanyaan 14, 10% sangat setuju bahwa

keuntungan yang diperoleh anda berinvestasi menggunakan produk reksadana

sesuai dengan keinginan anda, 43,3% setuju, 30% netral, 10% tidak setuju,

sedangkan sisanya sebanyak 6,6% menyatakan sangat tidak setuju. Pada item

pertanyaan 15, 30% sangat setuju bahwa bahwa awal penanaman modal

murah dan terjangkau, 26,6% setuju, 23,3% netral, 13,3% tidak setuju,

sedangkan sisanya sebanyak 6,6% menyatakan sangat tidak setuju. Pada item

pertanyaan 16, 20% sangat setuju bahwa Reksadana merupakan produk

investasi pada era saat ini, 46,6% setuju, 10% netral, 16,6% tidak setuju,

sedangkan sisanya sebanyak 6,6% menyatakan sangat tidak setuju. Pada item

pertanyaan 17, 6,6% sangat setuju bahwa reksadana sudah cukup populer

dikalangan masyarakat, 40% setuju, 33,3% netral, 13,3% tidak setuju,

sedangkan sisanya sebanyak 6,6% menyatakan sangat tidak setuju. Pada item

pertanyaan 18, 6,6% sangat setuju bahwa dengan dikeluarkannya produk

reksadana oleh BSM, anda merasa terbantu karena anda yang terlalu sibuk

76

dengan pekerjaan, 43,3% setuju, 33,3% netral, 6,6% tidak setuju, sedangkan

sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat tidak setuju.

d) Faktor Psikologi

Untuk variabel faktor psikologi, item pertanyaan 19, 10% responden

menyatakan sangat setuju bahwa Anda yakin dana yang anda investasikan

melalui reksadana sudah sesuai syariah islam, 36,6% setuju, 33,3% netral,

10% tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat tidak

setuju. Pada item pertanyaan 20, 6,6% bahwa Produk reksadana berbeda dan

mempunyai nilai lebih dari produk investasi lainnya, 46,6% setuju, 33,3%

netral, 3,3% tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 10% menyatakan

sangat tidak setuju. Pada item pertanyaan 21, 10% sangat setuju bahwa

reksadana merupakan produk investasi unggulan di BSM, 36,6% setuju, 40%

netral, 3,3% tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 10% menyatakan

sangat tidak setuju. Item pertanyaan 22, 16,6% sangat setuju bahwa anda

ingin selalu menggunakan produk reksadana, 30% setuju, 33,3% netral, 10%

tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat tidak

setuju. Item pertanyaan 23, 13,3% sangat setuju bahwa produk reksadana

sesuai dengan keinginan anda, 33,3% setuju, 26,6% netral, 16,6% tidak setuju,

sedangkan sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat tidak setuju. Pada item

pertanyaan 24, 13,3% sangat setuju bahwa dengan penerapan prinsip-prinsip

syariah, produk reksanda menjadi semakin berkualitas, 33,3% setuju, 26,6%

77

netral, 6,6% tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 10% menyatakan

sangat tidak setuju.

e) Faktor Kebutuhan Sosial

Untuk variabel faktor kebutuhan sosial, item pertanyaan 25, 20%

responden menyatakan sangat setuju bahwa karyawan BSM memberikan

penjelasan dan pelayanan kepada nasabah reksadana dengan ramah dan sopan,

40% setuju, 23,3% netral, 10% tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak

6,6% menyatakan sangat tidak setuju. Pada item pertanyaan 26, 10% sangat

setuju bahwa pelayanan di BSM mengenai reksadana sudah sesuai yang anda

harapkan (memuaskan), 50% setuju, 32,3% netral, 10% tidak setuju,

sedangkan sisanya sebanyak 6,6% menyatakan sangat tidak setuju. Pada item

pertanyaan 27, 10% sangat setuju bahwa anda puas dengan pelayanan yang

diberikan, 50% setuju, 23,3% netral, 10% tidak setuju, sedangkan sisanya

sebanyak 6,6% menyatakan sangat tidak setuju. Item pertanyaan 28, 10%

sangat setuju bahwa informasi yang diberkaitan dengan perkembangan

reksadana disampaikan kepada anda terus menerus, 43,3% setuju, 30% netral,

6,6% tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat tidak

setuju. Pada item pertanyaan 29, 13,3% sangat setuju bahwa anda merasa

nyaman menggunakan produk reksadana, 46,6% setuju, 23,3% netral, 6,6%

tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat tidak

setuju. Pada item pertanyaan 30, 16,6% sangat setuju bahwa keamanan dalam

78

berinvestasi terjaga, 36,6% setuju, 30% netral, 6,6% tidak setuju, sedangkan

sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat tidak setuju. Item pertanyaan 31,

20% sangat setuju bahwa produk reksadana berbeda dan mempunyai nilai

lebih dari produk investasi lainnya, 46,6% setuju, 20% netral, 6,6% tidak

setuju, sedangkan sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat tidak setuju. Item

pertanyaan 32, 23,3% sangat setuju bahwa anda menyukai produk reksadana,

36,6% setuju, 26,6% netral, 3,3% tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak

10% menyatakan sangat tidak setuju. Pada item pertanyaan 33, 13,3% sangat

setuju bahwa reksadana sesuai dengan selera dan kebutuhan anda, 40% setuju,

23,3% netral, 13,3% tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 10%

menyatakan sangat tidak setuju.

f) Minat Beli Nasabah

Untuk variabel minat beli nasabah, item pertanyaan 34, 3,3%

responden menyatakan sangat setuju bahwa BSM memberikan bagi hasil yang

tinggi kepada nasabah reksadana, 43,3% setuju, 36,6% netral, 10% tidak

setuju, sedangkan sisanya sebanyak 6,6% menyatakan sangat tidak setuju.

Pada item pertanyaan 35, 3,3% sangat setuju bahwa anda tertarik dengan

sistem yang ditawarkan, 36,6% setuju, 40% netral, 6,6% tidak setuju,

sedangkan sisanya sebanyak 13,3% menyatakan sangat tidak setuju. Pada item

pertanyaan 36, 16,6% sangat setuju bahwa anda tertarik karena reksadana

mempunyai kelebihan yang lebih banyak dari pada yang lainnya, 40% setuju,

79

26,6% netral, 6,6% tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 10%

menyatakan sangat tidak setuju. Item pertanyaan 37, 20% sangat setuju bahwa

kelebihan dan keunikan yang dimiliki reksadan mendorong anda berinvestasi

melalui reksdana, 30% setuju, 30% netral, 10% tidak setuju, sedangkan

sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat tidak setuju. Pada item pertanyaan

38, 10% sangat setuju bahwa pendekatan dari para karyawan membuat saya

tertarik memilih reksadana, 40% setuju, 30% netral, 10% tidak setuju,

sedangkan sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat tidak setuju. Item

pertanyaan 39, 16,6% sangat setuju bahwa anda akan menyarankan orang lain

untuk menggunakan produk reksadana, 36,6% setuju, 30% netral, 6,6% tidak

setuju, sedangkan sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat tidak setuju.

4.3 Validitas dan Reliabilitas Instrumen

4.3.1 Uji Validitas Instrumen

Untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen, penulis menggunakan

analisis dengan SPSS. Untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen, penulis

menggunakan analisis dengan SPSS.

Untuk tingkat validitas dilakukan uji signifikansi dengan membandingkan

nilai r hitung dengan nilai r tabel. Untuk degree of freedom (df) = n-k dalam hal ini

n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah konstruk. Pada kasus ini besarnya df

dapat dihitung 30- 2 atau df = 28 dengan alpha 0,05 didapat r tabel 0,3610, jika r

hitung (untuk tiap-tiap butir pertanyaan dapat dilihat pada kolom corrected item

80

pertanyaan total correlation) lebih besar dari r tabel dan nilai r positif, maka butir

pertanyaan tersebut dikatakan valid.

Tabel 4.7

Hasil Uji Validitas Instrumen

variabel Item pertanyaan Corrected Item

pertanyaan Total

Correlation

r table keterangan

Faktor budaya

(X 1)

Pertanyaan 1 0.830 0,361 Valid

Pertanyaan 2 0.786 0,361 Valid

Pertanyaan 3 0.836 0,361 Valid

Pertanyaan 4 0.782 0,361 Valid

Pertanyaan 5 0.781 0,361 Valid

Pertanyaan 6 0.741 0,361 Valid

Faktor sosial

(X 2)

Pertanyaan 7 0.781 0,361 Valid

Pertanyaan 8 0.801 0,361 Valid

Pertanyaan 9 0.691 0,361 Valid

Pertanyaan 10 0.768 0,361 Valid

Pertanyaan 11 0.850 0,361 Valid

Pertanyaan 12 0.768 0,361 Valid

Faktor pribadi

(X 3)

Pertanyaan 13 0.759 0,361 Valid

Pertanyaan 14 0.785 0,361 Valid

Pertanyaan 15 0.711 0,361 Valid

Pertanyaan 16 0.708 0,361 Valid

Pertanyaan 17 0.710 0,361 Valid

Pertanyaan 18 0.885 0,361 Valid

Faktor psikologi

(X4)

Pertanyaan 19 0.901 0,361 Valid

Pertanyaan 20 0.805 0,361 Valid

Pertanyaan 21 0.846 0,361 Valid

Pertanyaan 22 0.851 0,361 Valid

Pertanyaan 23 0.873 0,361 Valid

Pertanyaan 24 0.860 0,361 Valid

81

Faktor kebutuhan

sosial

(X5)

Pertanyaan 25 0.901 0,361 Valid

Pertanyaan 26 0.805 0,361 Valid

Pertanyaan 27 0.846 0,361 Valid

Pertanyaan 28 0.851 0,361 Valid

Pertanyaan 29 0.873 0,361 Valid

Pertanyaan 30 0.860 0,361 Valid

Pertanyaan 31 0.901 0,361 Valid

Pertanyaan 32 0.805 0,361 Valid

Pertanyaan 33 0.846 0,361 Valid

Minat Beli

nasabah

(Y)

Pertanyaan 34 0.860 0,361 Valid

Pertanyaan 35 0.855 0,361 Valid

Pertanyaan 36 0.857 0,361 Valid

Pertanyaan 37 0.892 0,361 Valid

Pertanyaan 38 0.786 0,361 Valid

Pertanyaan 39 0.885 0,361 Valid

Sumber: Data Primer yang diolah, 2011

Dari tabel-tabel di atas dapat diketahui bahwa masing-masing item

pertanyaan memiliki r hitung > r tabel (0,361) dan bernilai positif. Dengan

demikian butir-butir pertanyaan yang digunakan peneliti dinyatakan valid.

4.3.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Tabel 4.8

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

variabel Reliabilitas Coefficient Cronbach Alpha keterangan

X1 6 item pertanyaan 0.928 reliabel

X2 6 item pertanyaan 0.922 reliabel

X3 6 item pertanyaan 0.912 reliabel

X4 6 item pertanyaan 0.953 reliabel

X5 9 item pertanyaan 0.965 reliabel

Y 6 item pertanyaan 0.952 reliabel

Sumber: Data Primer yang diolah, 2011

82

Dari keterangan tabel di atas dapat diketahui bahwa masing-masing

variabel memiliki Cronbach Alpha > 0,60. Dengan demikian variabel (faktor

budaya, faktor sosial, faktor pribadi, faktor psikologi dan faktor kebutuhan sosial

dan minat nasabah reksadana) dapat dikatakan reliabel.

4.4 Uji Asumsi Klasik

Berdasarkan hasil pengujian segala penyimpangan klasik terhadap data

penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut :

4.4.1 Uji Multikolinearitas

Uji Multikolieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model

regresi ditemukan adanya korelasi antar independent atau tidak.

Tabel 4.9

Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -.246 1.545 -.159 .875

Faktor budaya .240 .167 .224 1.433 .165 .178 5.633

Faktor sosial .248 .180 .241 1.381 .180 .143 7.006

Faktor pribadi -.135 .220 -.123 -.614 .545 .108 9.258

Faktor psikologi -.081 .216 -.083 -.376 .711 .089 11.181

faktor kebutuhan

sosial .483 .149 .719 3.232 .004 .088 11.408

a. Dependent Variable:

minat beli nasabah

Sumber: Data Primer yang diolah, 2011

83

Dari hasil pengujian multikolinieritas yang dilakukan diketahui bahwa

nilai variance inflation factor (VIF) kedua, yaitu lebih besar dari 10, sehingga

dapat disimpulkan bahwa antar independen terjadi persoalan multikoliniearitas.

4.4.2 Uji Autokorelasi

Pengujian ini dilakukan untuk menguji suatu model apakah antara

pengganggu masing-masing bebas saling berhubungan. Adapun hasil pengujian

autokorelasi adalah sebagai berikut:

Tabel 4.10

Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .946a .896 .874 2.140 2.460

a. Predictors: (Constant), faktor kebutuhan sosial, faktor budaya, faktor

sosial, faktor pribadi, faktor psikologi

b. Dependent Variable: minat beli nasabah

Sumber: Data Primer yang diolah, 2011

Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model

regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka

dikatakan ada problem autokorelasi. Dari hasil pengujian dengan menggunakan

uji Durbin–Watson atas residual persamaan regresi, diperoleh nilai Durbin

Watson 2,46 dengan jumlah variabel bebas (k) =5, sample (n) = 30 dan dl =

84

1.0706 , du = 1.8326. Maka 4-du < dw < 4-dl, Sehingga dapat disimpulkan

tidak dapat disimpulkan.

4.4.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heterokedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varians. Adapun hasil uji Heterokedasitas yang

diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.11

Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .179 .932 .192 .849

faktor budaya -.112 .101 -.491 -1.111 .277 .178 5.633

Faktor sosial .109 .109 .492 1.000 .327 .143 7.006

Faktor pribadi .084 .133 .357 .631 .534 .108 9.258

Faktor psikologi -.136 .130 -.648 -1.042 .308 .089 11.181

Faktor kebutuhan

sosial .073 .090 .510 .812 .425 .088 11.408

a. Dependent Variable:

abresid

Sumber Data Primer yang diolah, 2011

Dari nilai t-statistik tidak ada yang signifikan, jadi disimpulkan model

ini tidak mengandung heteroskedastisitas.

85

Gambar 4.6

Uji Penyimpangan Heteroskedastisi

Sumber: Data Primer yang diolah, 2011

Berdasarkan grafik scatter plot menunjukkan bahwa tidak terdapat pola

yang jelas serta titik yang menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu

Y. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model

regresi.

4.4.4 Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau

tidak.

Tabel 4.12

Uji Normalitas

86

Sumber Data Primer yang diolah, 2011

Rasio sweaknes dan kurtosis jika berada diantara -2 dan +2 data

terdistribusi normal. Rasio sweaknes diperoleh dari nilai sweaknes dibagi

dengan std eror sweaknes dan hasilnya berada diantara -2 dan +2, jadi

terdistribusi dengan normal.

Adapun Uji Normalitas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 4.7

Grafik Histogram

Sumber Data Primer yang diolah, 2011

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation Skewness Kurtosis

Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic

Std.

Error Statistic Std.

Error

Unstandardized

Residual 30 -5.36659 3.56995 .0000000 1.94712918 -.752 .427 .958 .833

Valid N

(listwise) 30

87

Gambar 4.8

Normal Probability Plot

Sumber: Data Primer yang diolah, 2011

Berdasarkan grafik histogram, di dapat kurva normal yang membentuk

lonceng sempurna, maka dapat dikatakan residual data telah berdistribusi

normal. Hal yang sama pula ditunjukkan oleh normal P-P Plot penyebaran data

mengikuti garis normal (garis lurus). Begitu pula ditunjukkan pada tabel 4.12.

Dengan demikian, residual data berdistribusi normal dan model regresi telah

memenuhi asumsi normalitas.

88

4.5 Analisis data

4.5.1 Analisis korelasi

Sebelum melangkah ke analisis korelasi, dalam pengujian asumsi klasik

penelitian ini diperoleh hasil bahwa uji validitas, reabilitas instrumen dan

semua asumsi klasik sudah terpenuhi.

Dalam penjelasan awal sudah disebutkan bahwa dalam penelitian ini

dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana pengaruh dari variabel–variabel

bebas dalam hal ini (faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi, faktor

psikologi, faktor kebutuhan sosial dan minat beli nasabah). Maka sebagai

langkah awal yang perlu dilakukan dalam penelitian ini adalah mengetahui

dahulu apakah ada pengaruh yang signifikan dari variable-variabel tersebut atau

tidak.

Tabel 4.13

Correlations

minat

nasabah

faktor

budaya

faktor

sosial

faktor

pribadi

faktor

psikologi

faktor

kebutuhan

sosial

Pearson

Correlation

minat beli nasabah 1.000 .869 .868 .870 .892 .936

faktor budaya .869 1.000 .822 .892 .854 .872

faktor sosial .868 .822 1.000 .893 .899 .872

faktor pribadi .870 .892 .893 1.000 .877 .905

faktor psikologi .892 .854 .899 .877 1.000 .939

faktor kebutuhan sosial .936 .872 .872 .905 .939 1.000

Sig. (1-

tailed)

minat beli nasabah . .000 .000 .000 .000 .000

faktor budaya .000 . .000 .000 .000 .000

faktor sosial .000 .000 . .000 .000 .000

faktor pribadi .000 .000 .000 . .000 .000

faktor psikologi .000 .000 .000 .000 . .000

89

Analisis korelasi

Sumber : Data Primer yang diolah, 2011

Hubungan variabel-variabel bebas diatas memiliki nilai signifikan yang

menunjukkan memiliki pengaruh yang signifikan dengan nilai signifikan

sebesar 0,000 < 0,005.

4.5.2 Pengujian hipotesis

Untuk itu perlu pengembangan penelitian lebih lanjut, terkait dengn

topik ini.

4.5.2.1 Uji Simultan

Sebelum membahas secara partial pengaruh antara variabel

independen terhadap variabel dependen, terlebih dahulu dilakukan

pengujian secara simultan. Uji simultan ini, bertujuan untuk menguji atau

mengkonfimasi hipotesis yang menjelaskan “faktor budaya, faktor sosial,

faktor pribadi, faktor psikologi, faktor kebutuhan sosial berpengaruh

signifikan terhadap minat beli nasabah reksadana”.

Uji simultan, ditunjukkan dengan hasil perhitungan F test yang

menunjukkan nilai 41,257 dengan tingkat probabilitas 0,000 yang berada di

bawah alpha 5%. Hal itu berarti bahwa secara bersama-sama variabel

faktor kebutuhan sosial .000 .000 .000 .000 .000 .

N minat beli nasabah 30 30 30 30 30 30

faktor budaya 30 30 30 30 30 30

faktor sosial 30 30 30 30 30 30

faktor pribadi 30 30 30 30 30 30

faktor psikologi 30 30 30 30 30 30

faktor kebutuhan sosial 30 30 30 30 30 30

90

independen (faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi, faktor psikologi,

faktor kebutuhan sosial) terhadap variabel dependen (minat beli nasabah).

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol yang

menyatakan “tidak ada pengaruh secara simultan antara faktor budaya,

faktor sosial, faktor pribadi, faktor psikologi, faktor kebutuhan sosial

berpengaruh signifikan terhadap minat nasabah” tidak sanggup diterima

yang berarti menerima hipotesis alternatif yang berbunyi “Secara simultan

ada pengaruh yang signifikan antara faktor budaya, faktor sosial, faktor

pribadi, faktor psikologi, faktor kebutuhan sosial berpengaruh signifikan

terhadap minat beli nasabah”.

Tabel 4.14

Uji Simultan

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 945.019 5 189.004 41.257 .000a

Residual 109.948 24 4.581

Total 1054.967 29

a. Predictors: (Constant), faktor kebutuhan sosial, faktor budaya, faktor

sosial, faktor pribadi, faktor psikologi

b. Dependent Variable: minat beli nasabah

Sumber: Data Primer yang diolah, 2011

4.5.2.2 Uji Parsial

Uji parsial ini memiliki tujuan untuk menguji atau mengkonfirmasi

hipotesis secara individual. Uji parsial ini, dalam hasil perhitungan statistik

91

Ordinary Least Square (OLS) ditunjukkan dengan t hitung. Secara

terperinci hasil t hitung dijelaskan dalam tabel berikut:

Tabel 4.15

Uji parsial

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.246 1.545 -.159 .875

faktor budaya .240 .167 .224 1.433 .165

faktor sosial .248 .180 .241 1.381 .180

faktor pribadi -.135 .220 -.123 -.614 .545

faktor psikologi -.081 .216 -.083 -.376 .711

faktor kebutuhan

sosial .483 .149 .719 3.232 .004

a. Dependent Variable: minat

nasabah

Sumber: Data Primer yang diolah, 2011

Dari tabel 4.15 diatas, dapat diketahui hasil analisis regresi

diperoleh koefisien untuk variabel faktor budaya sebesar 0,240 , untuk

variabel faktor sosial sebesar 0,248, untuk variabel faktor pribadi sebesar -

0,135, faktor psikologi sebesar -0,081, faktor kebutuhan sosial sebesar

0,483 dengan konstanta sebesar -0,246 sehingga model persamaan regresi

yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Y = -0,246 + 0,240X1 + 0,248X2+ (-0,135X3 )+ (-0,081X4)+0,483X5

Hasil analisis dengan menggunakan bantuan program SPSS versi

16.0 diperoleh hasil sebagai berikut.

92

a) Pengaruh Faktor Budaya Terhadap Minat Beli Nasabah

Hasil uji empiris pengaruh antara faktor budaya terhadap minat

beli nasabah reksadana, menunjukkan nilai t hitung 1,433 dan p value

(Sig) sebesar 0,165 yang di atas alpha 5%. Artinya bahwa faktor budaya

tidak berpengaruh terhadap minat beli nasabah. Hasil penelitian menolak

hipotesis yang menyatakan “faktor budaya berpengaruh signifikan

terhadap minat beli nasabah”.

Nilai beta dalam Unstandardized Coefficients variabel produk

menunjukkan angka sebesar 0,240, yang artinya adalah besaran koefisien

faktor budaya terhadap minat beli nasabah adalah sebesar 24%.

b) Pengaruh Faktor Sosial Terhadap Minat beli Nasabah

Hasil uji empiris pengaruh antara faktor sosial terhadap minat

nasabah, menunjukkan nilai t hitung 1,381dan p value (Sig) sebesar 0,180

yang di atas alpha 5%. Artinya bahwa faktor sosial tidak berpengaruh

terhadap minat nasabah. Hasil penelitian menolak hipotesis yang

menyatakan “faktor sosial berpengaruh signifikan terhadap beli minat

nasabah”.

Nilai beta dalam Unstandardized Coefficients variabel harga

menunjukkan angka sebesar 0,248, yang artinya adalah besaran koefisien

penerapan faktor sosial terhadap minat nasabah adalah sebesar 24,8%.

c) Pengaruh Faktor Pribadi Terhadap Beli Minat Nasabah

93

Hasil uji empiris pengaruh antara faktor pribadi terhadap minat

nasabah, menunjukkan nilai t hitung -0.614 dan p value (Sig) sebesar

0,545 yang di atas alpha 5%. Artinya bahwa faktor pribadi tidak

berpengaruh terhadap minat nasabah. Hasil penelitian menolak hipotesis

yang menyatakan “faktor pribadi berpengaruh signifikan terhadap minat

nasabah”.

Nilai beta dalam Unstandardized Coefficients variabel harga

menunjukkan angka sebesar -0,135, yang artinya adalah besaran koefisien

faktor pribadi terhadap minat beli nasabah adalah sebesar -13,5%.

d) Pengaruh Faktor Psikologi Terhadap Minat Beli Nasabah

Hasil uji empiris pengaruh antara penerapan faktor psikologi

terhadap minat beli nasabah, menunjukkan nilai t hitung -0,376 dan p

value (Sig) sebesar 0,711 yang di atas alpha 5%. Artinya bahwa faktor

psikologi tidak berpengaruh terhadap minat beli nasabah. Hasil penelitian

menolak hipotesis yang menyatakan “faktor psikologi berpengaruh

signifikan terhadap minat beli nasabah”.

Nilai beta dalam Unstandardized Coefficients variabel harga

menunjukkan angka sebesar 0,216, yang artinya adalah besaran koefisien

faktor psikologi terhadap minat beli nasabah adalah sebesar 21,6%.

e) Pengaruh Faktor Kebutuhan Sosial Terhadap Minat Beli Nasabah

Hasil uji empiris pengaruh antara faktor kebutuhan sosial terhadap

94

minat beli nasabah, menunjukkan nilai t hitung 3,232 dan p value (Sig)

sebesar 0,004 yang di bawah alpha 5%. Artinya bahwa faktor kebutuhan

sosial berpengaruh terhadap minat beli nasabah. Hasil penelitian dapat

menerima hipotesis yang menyatakan “faktor kebutuhan sosial

berpengaruh signifikan terhadap minat beli nasabah”.

Nilai beta dalam Unstandardized Coefficients variabel harga

menunjukkan angka sebesar 0,483, yang artinya adalah besaran koefisien

faktor kebutuhan sosial terhadap minat beli nasabah adalah sebesar

48,3%.

Koefisien regresi sebesar -0,246 menyatakan bahwa setiap

penambahan (karena memiliki tanda +) 1% pada faktor budaya, fakor

sosial, faktor pribadi, faktor psikologi dan faktor kebutuhan sosial, maka

akan meningkatkan minat beli nasabah sebesar -24,6%, demikian pula jika

terjadi sebaliknya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor budaya,

fakor sosial, faktor pribadi, faktor psikologi dan faktor kebutuhan sosial

merupakan variabel bebas yang secara signifikan berpengaruh terhadap

minat beli nasabah.

4.6 Pembahasan

Pengaruh masing-masing variabel independen (faktor budaya, fakor

sosial, faktor pribadi, faktor psikologi dan faktor kebutuhan sosial) dan variabel

dependen (minat beli nasabah) dapat dijelaskan sebagai berikut :

95

Dari hasil pengujian yang dilakukan terbukti bahwa faktor budaya tidak

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat beli nasabah reksadana di

Bank Syari’ah Mandiri Cabang Semarang (P value > 0,005). Faktor budaya

merupakan faktor yang tidak diperhitungkan dalam menjaga minat beli nasabah

reksadana di Bank Syari’ah Mandiri Cabang Semarang. Dari hasil pengujian yang

dilakukan terbukti faktor budaya tidak mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap minat beli nasabah reksadana di Bank Syari’ah Mandiri Cabang

Semarang. Ini ditunjukkan dengan hasil jawaban responden pada masing-masing

item pertanyaan.

Pada item pertanyaan 1, 3,3% responden menyatakan sangat setuju bahwa

kinerja reksadana sudah sesuai dengan penerapan prinsip syariah, 36,6%

menyatakan setuju, 23,3% netral, 26,6% tidak setuju, sisanya 10% menyatakan

sangat tidak setuju. Pada item pertanyaan 2, 10% responden menyatakan sangat

setuju bahwa dengan penerapan prinsip-prinsip syariah, reksadana semakin

berkualitas, 46,6 % setuju, 20% netral, 13,3 % tidak setuju, sedangkan sisanya

sebanyak 10% menyatakan sangat tidak setuju. Pada item pertanyaan pertanyaan

3, 6,6% responden menyatakan sangat setuju bahwa responden menyukai

reksadana karena sesuai dengan syariat Islam, 23,3% setuju, 46,6% netral, 13,3%

tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat tidak setuju.

Pada item pertanyaan 4, 6,6% responden menyatakan sangat setuju bahwa

menggunakan produk reksadana karena keluarga responden juga ada yang

96

menggunakan produk reksadana, 33,3% setuju, 23,3% netral, 26,6% tidak setuju,

sedangkan sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat tidak setuju. Pada item

pertanyaan 5, 10% bahwa anda akan menggunakan produk reksadana dilain

waktu, 43,3% setuju, 30% netral, 6,6% tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak

10% menyatakan sangat tidak setuju. Pada item pertanyaan 6, 10% menyatakan

sangat setuju bahwa anda akan mengajak saudara anda menggunakan reksadana,

40% setuju, 40% netral, 0% tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 10%

menyatakan sangat tidak setuju. Pada item pertanyaan 6, 10% menyatakan sangat

setuju bahwa anda akan mengajak saudara anda menggunakan reksadana, 40%

setuju, 40% netral, 0% tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 10%

menyatakan sangat tidak setuju.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa pada variabel faktor budaya

masing-masing item pertanyaan dijawab sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju

dan sangat tidak setuju dengan persentase yang cukup besar. Hal ini tidak sejalan

dengan pengujian hipotesis satu yang menyatakan bahwa ada pengaruh signifikan

antara faktor budaya terhadap minat beli nasabah reksadana di Bank Syari’ah

Mandiri Cabang Semarang dengan ditunjukkan P value 0,165 yang lebih besar

dari signifikansi 5%, sehingga pada akhirnya faktor budaya tidak mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap minat beli nasabah reksadana di Bank Syari’ah

Mandiri Cabang Semarang.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berdasarkan pengujian

97

terhadap 30 responden yang tercatat di Bank Syari’ah Mandiri Cabang Semarang

adanya bukti untuk menerima H0 bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan

faktor budaya terhadap minat beli nasabah reksadana di Bank Syari’ah Mandiri

Cabang Semarang. Dan menolak H1 bahwa ada pengaruh yang signifikan faktor

budaya terhadap minat beli nasabah reksadana di Bank Syari’ah Mandiri Cabang

Semarang.

Hasil penelitian uji pengaruh variabel faktor sosial terhadap minat nasabah

di Bank Syari’ah Mandiri Cabang Semarang tercermin dalam jawaban responden

mengenai item pertanyaan 7, 6,6% responden menyatakan sangat setuju bahwa

merasa sangat terbantu dengan adanya reksadana, 50% setuju, 13,3% netral, 20%

tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat tidak setuju.

Pada item pertanyaan 8, 10% sangat setuju bahwa BSM mengetahui produk yang

diinginkan konsumen dengan adanya produk reksadana, 36,6% setuju, 26,6%

netral, 16,6% tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat

tidak setuju. Pada item pertanyaan 9, 13,3% sangat setuju bahwa dengan

berinvestasi pada reksadana akan menaikan status sosial, 36,6% setuju, 26,6%

netral, 13,3% tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat

tidak setuju. Pada item pertanyaan 10, 3,3% sangat setuju bahwa keluarga anda

berinvestasi dengan reksadana, 50% setuju, 16,6% netral, 16,6% tidak setuju,

sedangkan sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat tidak setuju. Pada item

pertanyaan 11, 3,3% sangat setuju bahwa teman-teman anda berinvestasi dengan

98

reksadana, 60% setuju, 13,3% netral, 13,3% tidak setuju, sedangkan sisanya

sebanyak 10% menyatakan sangat tidak setuju. Pada item pertanyaan 12, 6,6%

sangat setuju bahwa reksadana sudah merakyat dilingkungan masyarakat, 33,3%

setuju, 30% netral, 16,6% tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 13,3%

menyatakan sangat tidak setuju.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa pada variabel faktor sosial

masing-masing item pertanyaan dijawab sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju

dan sangat tidak setuju dengan persentase yang cukup besar. Hal ini tidak sejalan

dengan pengujian hipotesis dua yang menyatakan bahwa ada pengaruh signifikan

antara faktor sosial terhadap minat beli nasabah reksadana di Bank Syari’ah

Mandiri Cabang Semarang dengan ditunjukkan P value 0,180 yang lebih besar

dari signifikansi 5%, sehingga pada akhirnya faktor sosial tidak mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap minat beli nasabah reksadana di Bank Syari’ah

Mandiri Cabang Semarang.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berdasarkan pengujian

terhadap 30 responden yang tercatat di Bank Syari’ah Mandiri Cabang Semarang

adanya bukti untuk menerima H0 bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan

faktor sosial terhadap minat beli nasabah reksadana di Bank Syari’ah Mandiri

Cabang Semarang. Dan menolak H2 bahwa ada pengaruh yang signifikan faktor

sosial terhadap minat beli nasabah reksadana di Bank Syari’ah Mandiri Cabang

Semarang.

99

Hasil penelitian uji pengaruh variabel faktor pribadi terhadap minat

nasabah di Bank Syari’ah Mandiri Cabang Semarang tercermin dalam jawaban

responden mengenai item pertanyaan 13, 16,6% responden menyatakan sangat

setuju bahwa anda dapat berinvestasi menggunakan reksadana meski dana yang

anda miliki sangat kecil, 40% setuju, 26,6% netral, 6,6% tidak setuju, sedangkan

sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat tidak setuju. Pada item pertanyaan 14,

10% sangat setuju bahwa keuntungan yang diperoleh anda berinvestasi

menggunakan produk reksadana sesuai dengan keinginan anda, 43,3% setuju,

30% netral, 10% tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 6,6% menyatakan

sangat tidak setuju. Pada item pertanyaan 15, 30% sangat setuju bahwa bahwa

awal penanaman modal murah dan terjangkau, 26,6% setuju, 23,3% netral, 13,3%

tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 6,6% menyatakan sangat tidak setuju.

Pada item pertanyaan 16, 20% sangat setuju bahwa Reksadana merupakan produk

investasi pada era saat ini, 46,6% setuju, 10% netral, 16,6% tidak setuju,

sedangkan sisanya sebanyak 6,6% menyatakan sangat tidak setuju. Pada item

pertanyaan 17, 6,6% sangat setuju bahwa reksadana sudah cukup populer

dikalangan masyarakat, 40% setuju, 33,3% netral, 13,3% tidak setuju, sedangkan

sisanya sebanyak 6,6% menyatakan sangat tidak setuju. Pada item pertanyaan 18,

6,6% sangat setuju bahwa dengan dikeluarkannya produk reksadana oleh BSM,

anda merasa terbantu karena anda yang terlalu sibuk dengan pekerjaan, 43,3%

setuju, 33,3% netral, 6,6% tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 10%

100

menyatakan sangat tidak setuju.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa pada variabel faktor pribadi

masing-masing item pertanyaan dijawab sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju

dan sangat tidak setuju dengan persentase yang cukup besar. Hal ini tidak sejalan

dengan pengujian hipotesis tiga yang menyatakan bahwa ada pengaruh signifikan

antara faktor pribadi terhadap minat beli nasabah reksadana di Bank Syari’ah

Mandiri Cabang Semarang dengan ditunjukkan P value 0,545 yang lebih besar

dari signifikansi 5%, sehingga pada akhirnya faktor pribadi tidak mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap minat beli nasabah reksadana di Bank Syari’ah

Mandiri Cabang Semarang.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berdasarkan pengujian

terhadap 30 responden yang tercatat di Bank Syari’ah Mandiri Cabang Semarang

adanya bukti untuk menerima H0 bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan

faktor pribadi terhadap minat beli nasabah reksadana di Bank Syari’ah Mandiri

Cabang Semarang. Dan menolak H3 bahwa ada pengaruh yang signifikan faktor

pribadi terhadap minat beli nasabah reksadana di Bank Syari’ah Mandiri Cabang

Semarang.

Hasil penelitian uji pengaruh variabel faktor psikologi terhadap minat beli

nasabah di Bank Syari’ah Mandiri Cabang Semarang tercermin dalam jawaban

responden mengenai item pertanyaan 19, 10% responden menyatakan sangat

setuju bahwa Anda yakin dana yang anda investasikan melalui reksadana sudah

101

sesuai syariah islam, 36,6% setuju, 33,3% netral, 10% tidak setuju, sedangkan

sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat tidak setuju. Pada item pertanyaan 20,

6,6% bahwa Produk reksadana berbeda dan mempunyai nilai lebih dari produk

investasi lainnya, 46,6% setuju, 33,3% netral, 3,3% tidak setuju, sedangkan

sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat tidak setuju. Pada item pertanyaan 21,

10% sangat setuju bahwa reksadana merupakan produk investasi unggulan di

BSM, 36,6% setuju, 40% netral, 3,3% tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak

10% menyatakan sangat tidak setuju. Item pertanyaan 22, 16,6% sangat setuju

bahwa anda ingin selalu menggunakan produk reksadana, 30% setuju, 33,3%

netral, 10% tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat

tidak setuju. Item pertanyaan 23, 13,3% sangat setuju bahwa produk reksadana

sesuai dengan keinginan anda, 33,3% setuju, 26,6% netral, 16,6% tidak setuju,

sedangkan sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat tidak setuju. Pada item

pertanyaan 24, 13,3% sangat setuju bahwa dengan penerapan prinsip-prinsip

syariah, produk reksanda menjadi semakin berkualitas, 33,3% setuju, 26,6%

netral, 6,6% tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat

tidak setuju.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa pada variabel faktor psikologi

masing-masing item pertanyaan dijawab sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju

dan sangat tidak setuju dengan persentase yang cukup besar. Hal ini tidak sejalan

dengan pengujian hipotesis empat yang menyatakan bahwa ada pengaruh

102

signifikan antara faktor psikologi terhadap minat beli nasabah reksadana di Bank

Syari’ah Mandiri Cabang Semarang dengan ditunjukkan P value 0,711 yang lebih

besar dari signifikansi 5%, sehingga pada akhirnya faktor psikologi tidak

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat beli nasabah reksadana di

Bank Syari’ah Mandiri Cabang Semarang.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berdasarkan pengujian

terhadap 30 responden yang tercatat di Bank Syari’ah Mandiri Cabang Semarang

adanya bukti untuk menerima H0 bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan

faktor psikologi terhadap minat beli nasabah reksadana di Bank Syari’ah Mandiri

Cabang Semarang. Dan menolak H4 bahwa ada pengaruh yang signifikan faktor

psikologi terhadap minat beli nasabah reksadana di Bank Syari’ah Mandiri

Cabang Semarang.

Hasil penelitian uji pengaruh variabel faktor kebutuhan sosial terhadap

minat nasabah di Bank Syari’ah Mandiri Cabang Semarang tercermin dalam

jawaban responden mengenai item pertanyaan item pertanyaan 25, 20%

responden menyatakan sangat setuju bahwa karyawan BSM memberikan

penjelasan dan pelayanan kepada nasabah reksadana dengan ramah dan sopan,

40% setuju, 23,3% netral, 10% tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 6,6%

menyatakan sangat tidak setuju. Pada item pertanyaan 26, 10% sangat setuju

bahwa pelayanan di BSM mengenai reksadana sudah sesuai yang anda harapkan

(memuaskan), 50% setuju, 32,3% netral, 10% tidak setuju, sedangkan sisanya

103

sebanyak 6,6% menyatakan sangat tidak setuju. Pada item pertanyaan 27, 10%

sangat setuju bahwa anda puas dengan pelayanan yang diberikan, 50% setuju,

23,3% netral, 10% tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 6,6% menyatakan

sangat tidak setuju. Item pertanyaan 28, 10% sangat setuju bahwa informasi yang

diberkaitan dengan perkembangan reksadana disampaikan kepada anda terus

menerus, 43,3% setuju, 30% netral, 6,6% tidak setuju, sedangkan sisanya

sebanyak 10% menyatakan sangat tidak setuju. Pada item pertanyaan 29, 13,3%

sangat setuju bahwa anda merasa nyaman menggunakan produk reksadana,

46,6% setuju, 23,3% netral, 6,6% tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 10%

menyatakan sangat tidak setuju. Pada item pertanyaan 30, 16,6% sangat setuju

bahwa keamanan dalam berinvestasi terjaga, 36,6% setuju, 30% netral, 6,6%

tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat tidak setuju.

Item pertanyaan 31, 20% sangat setuju bahwa produk reksadana berbeda dan

mempunyai nilai lebih dari produk investasi lainnya, 46,6% setuju, 20% netral,

6,6% tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat tidak

setuju. Item pertanyaan 32, 23,3% sangat setuju bahwa anda menyukai produk

reksadana, 36,6% setuju, 26,6% netral, 3,3% tidak setuju, sedangkan sisanya

sebanyak 10% menyatakan sangat tidak setuju. Pada item pertanyaan 33, 13,3%

sangat setuju bahwa reksadana sesuai dengan selera dan kebutuhan anda, 40%

setuju, 23,3% netral, 13,3% tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 10%

menyatakan sangat tidak setuju

104

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa pada variabel faktor kebutuhan

sosial masing-masing item pertanyaan dijawab sangat setuju, setuju, netral, tidak

setuju dan sangat tidak setuju dengan persentase yang cukup besar. Hal ini sejalan

dengan pengujian hipotesis lima yang menyatakan bahwa ada pengaruh signifikan

antara faktor kebutuhan sosial terhadap minat beli nasabah reksadana di Bank

Syari’ah Mandiri Cabang Semarang dengan ditunjukkan P value 0,004 yang lebih

kecil dari signifikansi 5%, sehingga pada akhirnya faktor kebutuhan sosial

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat beli nasabah reksadana di

Bank Syari’ah Mandiri Cabang Semarang.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berdasarkan pengujian

terhadap 30 responden yang tercatat di Bank Syari’ah Mandiri Cabang Semarang

adanya bukti untuk menolak H0 bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan faktor

budaya terhadap minat beli nasabah reksadana di Bank Syari’ah Mandiri Cabang

Semarang. Dan menerima H5 bahwa ada pengaruh yang signifikan faktor budaya

terhadap minat beli nasabah reksadana di Bank Syari’ah Mandiri Cabang

Semarang.

105

BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan beberapa

hal, sebagai berikut :

1. Variabel faktor budaya (X1) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap minat beli nasabah reksadana di Bank Syari’ah Mandiri Cabang

Semarang dengan ditunjukkan P value 0,165 > 0,005.

2. Variabel faktor sosial (X2) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap minat beli nasabah reksadana di Bank Syari’ah Mandiri Cabang

Semarang dengan ditunjukkan P value 0,180 > 0,005.

3. Variabel faktor pribadi (X3) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap terhadap minat beli nasabah reksadana di Bank Syari’ah Mandiri

Cabang Semarang dengan ditunjukkan P value 0,545 > 0,005.

4. Variabel faktor psikologi (X4) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap terhadap minat nasabah reksadana di Bank Syari’ah Mandiri Cabang

Semarang dengan ditunjukkan P value 0,711 > 0,005.

5. Variabel faktor kebutuhan sosial (X5) mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap terhadap minat beli nasabah reksadana di Bank Syari’ah Mandiri

Cabang Semarang dengan ditunjukkan P value 0,004 < 0,005.

105

106

5.2 KETERBATASAN PENELITIAN

Dalam penelitian yang peneliti lakukan mempunyai banyak keterbatasan-

keterbatasan, antara lain:

1. Penelitian ini tidak bisa digeneralisasikan karena hanya dilakukan pada nasabah

reksadana di Bank Syari’ah Mandiri Cabang Semarang, sehingga hasilnya tidak

berlaku untuk nasabah reksadana pada bank lain.

2. Keterbatasan pengetahuan peneliti tentang pembiayaan reksadana dan faktor–

faktor yang mempengaruhi minat nasabah reksadana tersebut, sehingga dalam

pembahasan tidak diuraikan secara lengkap.

3. Penelitian dilaksanakan selama penyusunan skripsi. Waktu yang singkat inilah

yang dapat mempersempit ruang gerak peneliti, sehingga dapat berpengaruh

terhadap hasil penelitian yang penulis lakukan. Oleh karena itu, dalam

penelitian ini penulis menggunakan instrumen penelitian yang dapat

mempersingkat waktu penelitian yaitu dengan penyebaran angket.

5.3 SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan diatas, maka

diajukan beberapa saran sebagai berikut

1. Reksadana yang terdapat pada Bank Syari’ah Mandiri Cabang Semarang perlu

di pelihara sehingga dapat meningkatkan citra Bank Syari’ah Mandiri Cabang

Semarang dimata masyarakat dan diharapkan dapat menarik minat nasabah

untuk bertransaksi.

107

2. Reputasi, citra perusahaan, kualitas pelayanan dan kemudahan fasilitas perlu

dipertahankan dan ditingkatkan supaya nasabah semakin menumbuhkan minat

untuk bertransaksi.

3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian

selanjutnya untuk bidang yang sama.

5.4 PENUTUP

Puji syukur Alhamdulillah dengan rahmat dan hidayah Allah SWT penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari dalam penulisan dan

pembahasan skripsi masih banyak kekurangan baik dari segi bahasa sistematika

maupun penulisannya, hal tersebut bukan semata-mata kesengajaan tapi

kemampuan yang penulis miliki. Oleh karenanya penulis mengharapkan kritik dan

saran untuk perbaikan skripsi ini.

Akhirnya penulis memanjatkan doa kepada Allah SWT semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi semua saja yang berkesempatan membacanya serta dapat

memberikan sumbangsih yang positif dalam khazanah ilmu pengetahuan. Amin...

DAFTAR PUSTAKA

Achsien, Iggi H. Investasi Syari’ah di Pasar Moda. Jakarta : PT Gramedia

Pustaka Utama. 2000.

Antonio, Muhammad Syafi’i. Bank Syari’ah Dari Teori Ke Praktik. Jakarta :

Gema Insani. 2001.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. edisi Revisi

V. Jakarta: Rineka Cipta. 2002. cet. Ke-12.

--------------------------. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Edisi

Revisi VI, Jakarta: Rineka Cipta. 2006. Cet. 16.

Astuti, Catur Dwi. Prosedur dan Aplikasi Reksadana BSM Investa Berimbang di

Bank Syari’ah Mandiri Cabang Semarang. 2007.

Daulay, Elfiera Anggraini. Tinjauan Yuridis Tentang Reksadana Syari’ah sebagai

Alternatif Investasi Bagi Invest. Medan : Skripsi Universitas Sumatra

Utara. 2010.

Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Ed. II. 1994.

Fakhruddin, Hendy M. Istilah Pasar Modal A-Z. Jakarta : Elex Medai

Komputindo. 2008.

Firdaus, Muhammad NH, dkk. Investasi Halal di Reksadana Syariah. Jakarta :

Renaisance. 2005.

Ghozali, Imam, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan

Penerbit UNDIP. Semarang, 2005.

Hasan, Iqbal, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta: PT. Bumi

Aksara. 2004.

Huda, Nurul & MustafaEdwin Nasution. Investasi Pasar Modal Syari’ah. Jakarta

: Putra Grafika. 2007.

Kotler, Philip dan A. B. Susanto , Manajemen Pemasaran di Indonesia. Jilid I.

Jakarta : Salemba Empat. 2001.

Luthfi, Hamidi M, Jejak-jejak Ekonomi Syari’ah. Jakarta: Senayan Abadi

Publishing. 2003.

Machmudah, Rifa’atul. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah Non

Muslim Menjadi Nasabah Di Bank Syari’ah. Semarang. 2010.

Muflih, Muhammad, M.A. Perilaku Konsumen Dalam Perspektif Ilmu Ekonomi

Islam. Jakarta : PT. Raja Rafindo Persada. 2006.

Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2006.

Pratomo, Eko Priyono dan Ubaidillah Nugraha. Reksadana Solusi Perencaran

Investasi di Era Modern. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. 2005

Priyatno, Dwi, Mandiri Belajar SPSS (Untuk Analisis Data dan Uji Statistik).

Yogyakarta: Media Kom. 2008.

Rahman, Shaleh Abdul dan Muhib Abdul Wahab. Psikologi Suatu Pengantar

(Dalam Perspektif Islam). Jakarta : Kencana. 2004.

Sari, Ikrima Nailul. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Nasabah Memilih Bank

Muamalat Cabang Batam tahun 2009-2010 Skripsi Strata Satu.

Yokyakarta UII. 2010.

Sudarsono, Heri, Bank & Lembaga Keuangan Syari’ah. Yogyakarta : Ekonisia.

cet. Ke-I. 2003.

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kkualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

2008.

Tim Penyusun DSN MUI, Himpunan Fatwa Dewan Syari’ah Nasional. Jakarta :

Intermasa. cet.2. 2003.

Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi. Semarang: Fakultas Syari’ah IAIN

Walisongo, 2008.

Umar, Husein, Research Methods in Finance and Banking. Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama. 2000.

Usmara (ed.), Strategi Baru Manajemen Pemasaran. cet. 1. Jogjakarta: Amara

Books. 2003.

Http://ibadahonline.com/?p=1030. diakses pada tanggal 3 Mei 2011

Http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal. diakses pada tanggal 16 januari 2011.

http://www.reksadanasyariah.net/2008/08/apakah-jakarta-islamic-index.html.

diakses 29 Juni 2011.

http://www.syari’ahmandiri.co.id/category/consumerbanking/produkjasaconsume/

jasainvestasiconsumer/reksadana-consumer/. Diakses pada tanggal 29 Juni

2011.

Www.bi.go.id. diakses pada tanggal 30 April 2011.

Lampiran 1

Hal : permohonan untuk mengisi angket.

Lampiran : satu bendel.

Kepada Yth.

Bapak / Ibu / Sdr/i Nasabah

Bank Syari’ah Mandiri

di Tempat.

Salam silaturrahim, semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa

memudahkan segala aktivitas kita sehari-hari. Amin.

Sehubungan dengan proses penyelesaian karya ilmiah (skripsi)

saya pada program studi Ekonomi Islam di Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Walisongo Semarang dengan judul “Analisis faktor-faktor yang

mempengaruhi minat nasabah terhadap reksadana syari’ah (Studi pada Bank

Syari’ah Mandiri kota Semarang)”, saya :

Nama : Aniqotur Rosyidah

NIM : 062411044

Jurusan : Ekonomi Islam

Maka saya memohon dengan hormat kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i

untuk mengisi kuesioner penelitian ini. Peran serta Bapak/Ibu/Saudara/i akan

sangat bermanfaat bagi keberhasilan penelitian yang dilaksanakan.

Atas bantuan dan kerjasama Bapak/Ibu/Saudara/i dalam menjawab

pertanyaan/pernyataan pada kuesioner ini, saya sampaikan terima kasih.

Semarang, 03 Mei 2011

Hormat Saya,

Peneliti

Aniqotur Rosyidah

NIM. 062411044

ANGKET PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT

NASABAH TERHADAP REKSADANA SYARI’AH (STUDI PADA BANK

SYARI’AH MANDIRI KOTA SEMARANG)

I. IDENTITAS PRIBADI

Mohon dengan hormat kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk menjawab pertanyaan

dibawah ini :

Berilah tanda ( ) pada kolom jawaban yang tersedia yang sesuai pilihan anda.

1. Nama : ......................................................................................

2. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

3. Umur : 17-29 th 30-40 th > 40 th

4. Pendidikan Terakhir : SMA Diploma Sarjana

5. Pekerjaan : PNS Swasta Wiraswasta Lainnya..

6. Penghasilan /bulan : < Rp. 500.000,00

Rp. 1.000.000,00 s/d Rp. 2.000.000,00

Rp. 2.000.000,00 s/d Rp. 3.000.000,00

Rp. 3.000.000,00 s/d Rp. 4.000.000,00

> Rp. 4.000.000,00

II. PETUNJUK PENGISIAN ANGKET

A. Berilah tanda () pada kolom Bapak/Ibu/Sdr/i pilih sesuai keadaan yang sebenarnya,

dengan alternatif jawaban sebagai berikut :

SS = Sangat Setuju

TS = Tidak Setuju

S = Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

N = Netral

B. Lembar angket ini semata-mata bertujuan untuk memperoleh data sebagai bahan

skripsi tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat nasabah terhadap

reksadana syari’ah (Studi pada Bank Syari’ah Mandiri kota Semarang).

C. Mengenai jawaban yang diberikan, akan dijamin kerahasiaannya.

Tanda Tangan

III. PERTANYAAN

1. Variabel Faktor Budaya a. Berhubungan dengan Indikator Agama

No Pertanyaan STS TS N S SS

1. Kinerja reksadana sudah sesuai dengan penerapan

prinsip syariah.

2. Dengan penerapan prinsip-prinsip syariah, reksadana

semakin berkualitas.

3. Anda menyukai reksadana karena sesuai dengan syariat

Islam.

b. Berhubungan dengan indikator kebiasaan

No Pertanyaan STS TS N S SS

4 Anda menggunakan produk reksadana karena keluarga

anda juga ada yang menggunakan produk reksadana.

5 Anda akan menggunakan produk reksadana dilain

waktu.

6 Anda akan mengajak saudara anda menggunakan

reksadana.

2. Faktor Sosial

a. Berhubungan dengan indikator peran dan status sosial

No Pertanyaan STS TS N S SS

1. Anda merasa sangat terbantu dengan adanya

reksadana.

2. BSM mengetahui produk yang diinginkan konsumen

dengan adanya produk reksadana.

3 Dengan berinvestasi pada reksadana akan menaikan

status sosial.

b. Berhubungan dengan indikator lingkungan

No Pertanyaan STS TS N S SS

1. Keluarga anda berinvestasi dengan reksadana

2. Teman-teman anda berinvestasi dengan reksadana

3 Reksadana sudah merakyat dilingkungan masyarakat.

3. Faktor Pribadi

a. Berhubungan dengan indikator keadaan ekonomi

No Pertanyaan STS TS N S SS

1. Anda dapat berinvestasi menggunakan reksadana

meski dana yang anda miliki sangat kecil.

2. Keuntungan yang diperoleh anda berinvestasi

menggunakan produk reksadana sesuai dengan

keinginan anda.

3. Awal penanaman modal murah dan terjangkau.

b. Berhubungan dengan indikator gaya hidup

No Pertanyaan STS TS N S SS

1. Reksadana merupakan produk investasi pada era saat

ini.

2. Reksadana sudah cukup populer dikalangan

masyarakat.

3 Dengan dikeluarkannya produk reksadana oleh BSM,

anda merasa terbantu karena anda yang terlalu sibuk

dengan pekerjaan.

4. Faktor Psikologi a. Berhubungan dengan indikator persepsi

No. Pertanyaan STS TS N S SS

1. Anda yakin dana yang anda investasikan melalui

reksadana sudah sesuai syariah islam.

2. Produk reksadana berbeda dan mempunyai nilai lebih

dari produk investasi lainnya.

3. Rekisadana merupakan produk investasi unggulan di

BSM.

b. Berhubungan dengan indikator motivasi

No. Pertanyaan STS TS N S SS

4 Anda ingin selalu menggunakan produk reksadana.

5. Produk reksadana sesuai dengan keinginan anda.

6. Dengan penerapan prinsip-prinsip syariah, produk

reksanda menjadi semakin berkualitas.

5. Faktor Kebutuhan Konsumen

a. Berhubungan dengan indikator pelayanan

No. Pertanyaan STS TS N S SS

1. Karyawan BSM memberikan penjelasan dan pelayanan

kepada nasabah reksadana dengan ramah dan sopan.

2. Pelayanan di BSM mengenai reksadana sudah sesuai

yang anda harapkan (memuaskan).

3. Anda puas dengan pelayanan yang diberikan.

b. Berhubungan dengan indikator kenyamanan

No. Pertanyaan STS TS N S SS

4. Informasi yang diberkaitan dengan perkembangan

reksadana disampaikan kepada anda terus menerus.

5. Anda merasa nyaman menggunakan produk

reksadana.

6 Keamanan dalam berinvestasi terjaga.

c. Berhubungan dengan indikator produk

No. Pertanyaan STS TS N S SS

7. Produk reksadana berbeda dan mempunyai nilai lebih

dari produk investasi lainnya.

8. Anda menyukai produk reksadana.

9. Reksadana sesuai dengan selera dan kebutuhan anda.

6. Minat Nasabah a. Berhubungan dengan indikator diri dalam individu (emosional )

No. Pertanyaan STS TS N S SS

1. BSM memberikan bagi hasil yang tinggi kepada

nasabah reksadana.

2. Anda tertarik dengan sistem yang ditawarkan.

3. Anda tertarik karena reksadana mempunyai kelebihan

yang lebih banyak dari pada yang lainnya.

b. Berhubungan dengan indikator dorongan.

No. Pertanyaan STS TS N S SS

4. Kelebihan dan keunikan yang dimiliki reksadan

mendorong anda berinvestasi melalui reksdana.

5. Pendekatan dari para karyawan membuat saya tertarik

memilih reksadana.

6. Anda akan menyarankan orang lain untuk

menggunakan produk reksadana.

Lampiran 3

Diskriptif Responden

1. Klasifikasi berdasarkan jenis kelamin

Jenis Kelamin Responden

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid laki-laki 16 53.3 53.3 53.3

perempuan 14 46.7 46.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

2. Klasifikasi berdasarkan umur

Umur responden

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 17-29 8 26.7 26.7 26.7

30-40 11 36.7 36.7 63.3

>40 11 36.7 36.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

3. Klasifikasi berdasarkan pendidikan terakhir

Pendidikan Responden

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid SMA 7 23.3 23.3 23.3

diploma 12 40.0 40.0 63.3

sarjana 11 36.7 36.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

4. Klasifikasi berdasarkan pekerjaan

Pekerjaan responden

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid PNS 6 20.0 20.0 20.0

swasta 13 43.3 43.3 63.3

wirausaha 9 30.0 30.0 93.3

lainnya 2 6.7 6.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

5. Klasifikasi berdasarkan penghasilan per bulan

Penghasilan Per Bulan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid < Rp 500.000 3 10.0 10.0 10.0

Rp1.000.000 -Rp 2.000.000 8 26.7 26.7 36.7

Rp 2.000.000 - Rp 3.000.000 7 23.3 23.3 60.0

Rp 3.000.000 - Rp 4.000.000 4 13.3 13.3 73.3

> Rp 4.000.000 8 26.7 26.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

Lampiran 4

Uji Validitas dan Reabilitas Angket

1. Faktor Budaya

Item-Total Statistics

Scale Mean

if Item

Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Kinerja reksadana sudah sesuai dengan

penerapan prinsip syariah.

16.13 22.051 .830 .910

Dengan penerapan prinsip-prinsip

syariah, reksadana semakin berkualitas. 15.77 21.978 .786 .916

Anda menyukai reksadana karena sesuai

dengan syariat Islam. 16.07 22.547 .836 .910

Anda menggunakan produk reksadana

karena keluarga anda juga ada yang

menggunakan produk reksadana.

16.10 22.093 .782 .917

Anda akan menggunakan produk

reksadana dilain waktu. 15.73 22.478 .781 .917

Anda akan mengajak saudara anda

menggunakan reksadana. 15.70 23.321 .741 .922

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.928 6

2. Faktor Sosial

Item-Total Statistics

Scale Mean

if Item

Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Anda merasa sangat terbantu dengan

adanya reksadana. 16.13 23.913 .781 .906

BSM mengetahui produk yang

diinginkan konsumen dengan adanya

produk reksadana.

16.17 23.799 .801 .904

Dengan berinvestasi pada reksadana akan

menaikan status sosial. 16.07 24.685 .691 .919

Keluarga anda berinvestasi dengan

reksadana 16.10 24.231 .768 .908

Teman-teman anda berinvestasi dengan

reksadana 16.03 23.895 .850 .898

Reksadana sudah merakyat dilingkungan

masyarakat. 16.33 24.092 .768 .908

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.922 6

3. Faktor Pribadi

Item-Total Statistics

Scale Mean

if Item

Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Crobach's

Alpha if Item

Deleted

Anda dapat berinvestasi menggunakan

reksadana meski dana yang anda miliki

sangat kecil.

17.13 21.913 .759 .896

Keuntungan yang diperoleh anda

berinvestasi menggunakan produk

reksadana sesuai dengan keinginan

anda.

17.20 22.717 .785 .893

Awal penanaman modal murah dan

terjangkau. 17.00 21.724 .711 .904

Reksadana merupakan produk investasi

pada era saat ini. 17.03 22.171 .708 .904

Reksadana sudah cukup populer

dikalangan masyarakat. 17.33 23.540 .710 .903

Dengan dikeluarkannya produk

reksadana oleh BSM, anda merasa

terbantu karena anda yang terlalu sibuk

dengan pekerjaan.

17.30 21.734 .885 .879

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.912 6

4. Faktor Psikologi

Item-Total Statistics

Scale Mean

if Item

Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Crobach's

Alpha if Item

Deleted

Anda yakin dana yang anda investasikan

melalui reksadana sudah sesuai syariah

islam.

16.70 25.390 .901 .939

Produk reksadana berbeda dan

mempunyai nilai lebih dari produk

investasi lainnya.

16.60 27.007 .805 .950

Reksadana merupakan produk investasi

unggulan di BSM. 16.63 26.378 .846 .946

Anda ingin selalu menggunakan produk

reksadana. 16.63 25.206 .851 .945

Produk reksadana sesuai dengan

keinginan anda. 16.73 24.892 .873 .943

Dengan penerapan prinsip-prinsip

syariah, produk reksanda menjadi

semakin berkualitas.

16.53 25.568 .860 .944

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.953 6

5. Faktor Kebutuhan Sosial

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance

if Item

Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Karyawan BSM memberikan

penjelasan dan pelayanan kepada

nasabah reksadana dengan ramah

dan sopan.

27.83 64.557 .824 .962

Pelayanan di BSM mengenai

reksadana sudah sesuai yang anda

harapkan (memuaskan).

27.93 65.926 .819 .963

Anda puas dengan pelayanan yang

diberikan. 27.87 65.706 .834 .962

Informasi yang diberkaitan dengan

perkembangan reksadana

disampaikan kepada anda terus

menerus.

28.03 64.309 .872 .960

Anda merasa nyaman menggunakan

produk reksadana. 27.93 64.202 .844 .961

Keamanan dalam berinvestasi

terjaga. 27.97 62.585 .918 .958

Produk reksadana berbeda dan

mempunyai nilai lebih dari produk

investasi lainnya.

27.77 63.151 .889 .959

Anda menyukai produk reksadana. 27.80 63.407 .845 .962

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance

if Item

Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Karyawan BSM memberikan

penjelasan dan pelayanan kepada

nasabah reksadana dengan ramah

dan sopan.

27.83 64.557 .824 .962

Pelayanan di BSM mengenai

reksadana sudah sesuai yang anda

harapkan (memuaskan).

27.93 65.926 .819 .963

Anda puas dengan pelayanan yang

diberikan. 27.87 65.706 .834 .962

Informasi yang diberkaitan dengan

perkembangan reksadana

disampaikan kepada anda terus

menerus.

28.03 64.309 .872 .960

Anda merasa nyaman menggunakan

produk reksadana. 27.93 64.202 .844 .961

Keamanan dalam berinvestasi

terjaga. 27.97 62.585 .918 .958

Produk reksadana berbeda dan

mempunyai nilai lebih dari produk

investasi lainnya.

27.77 63.151 .889 .959

Anda menyukai produk reksadana. 27.80 63.407 .845 .962

Reksadana sesuai dengan selera dan

kebutuhan anda. 28.07 63.720 .833 .962

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.965 9

6. Minat beli nasabah

Item-Total Statistics

Scale Mean

if Item

Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

BSM memberikan bagi hasil yang tinggi

kepada nasabah reksadana. 16.80 25.338 .860 .943

Anda tertarik dengan sistem yang

ditawarkan. 16.90 25.334 .855 .943

Anda tertarik karena reksadana

mempunyai kelebihan yang lebih

banyak dari pada yang lainnya.

16.57 23.909 .857 .942

Kelebihan dan keunikan yang dimiliki

reksadan mendorong anda berinvestasi

melalui reksdana.

16.67 22.575 .892 .938

Pendekatan dari para karyawan

membuat saya tertarik memilih

reksadana.

16.77 24.461 .786 .950

Anda akan menyarankan orang lain

untuk menggunakan produk reksadana. 16.63 23.137 .885 .939

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.952 6

Lampiran 5

Uji Asumsi Klasik dan Regresi

1. Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -.246 1.545 -.159 .875

faktor budaya .240 .167 .224 1.433 .165 .178 5.633

faktor sosial .248 .180 .241 1.381 .180 .143 7.006

faktor pribadi -.135 .220 -.123 -.614 .545 .108 9.258

faktor psikologi -.081 .216 -.083 -.376 .711 .089 11.181

faktor kebutuhan

sosial .483 .149 .719 3.232 .004 .088 11.408

a. Dependent Variable: minat

nasabah

2. Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .946a .896 .874 2.140 2.460

a. Predictors: (Constant), faktor kebutuhan sosial, faktor budaya, faktor sosial, faktor

pribadi, faktor psikologi

b. Dependent Variable: minat nasabah

3. Normalitas

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation Skewness Kurtosis

Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error

Unstandardized

Residual 30 -5.36659 3.56995 .0000000 1.94712918 -.752 .427 .958 .833

Valid N

(listwise) 30

4. Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -.246 1.545 -.159 .875

faktor budaya .240 .167 .224 1.433 .165 .178 5.633

faktor sosial .248 .180 .241 1.381 .180 .143 7.006

faktor pribadi -.135 .220 -.123 -.614 .545 .108 9.258

faktor psikologi -.081 .216 -.083 -.376 .711 .089 11.181

faktor kebutuhan

sosial .483 .149 .719 3.232 .004 .088 11.408

a. Dependent Variable:

minat nasabah

Regresi

Correlations

minat

nasabah

faktor

budaya

faktor

sosial

faktor

pribadi

faktor

psikologi

faktor kebutuhan

sosial

Pearson

Correlation

minat nasabah 1.000 .869 .868 .870 .892 .936

faktor budaya .869 1.000 .822 .892 .854 .872

faktor sosial .868 .822 1.000 .893 .899 .872

faktor pribadi .870 .892 .893 1.000 .877 .905

faktor psikologi .892 .854 .899 .877 1.000 .939

faktor kebutuhan

sosial .936 .872 .872 .905 .939 1.000

Sig. (1-

tailed)

minat nasabah . .000 .000 .000 .000 .000

faktor budaya .000 . .000 .000 .000 .000

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

minat nasabah 19.97 6.031 30

faktor budaya 19.10 5.641 30

faktor sosial 19.37 5.846 30

faktor pribadi 20.53 5.501 30

faktor psikologi 20.13 6.157 30

faktor kebutuhan sosial 31.53 8.986 30

faktor sosial .000 .000 . .000 .000 .000

faktor pribadi .000 .000 .000 . .000 .000

faktor psikologi .000 .000 .000 .000 . .000

faktor kebutuhan

sosial .000 .000 .000 .000 .000 .

N minat nasabah 30 30 30 30 30 30

faktor budaya 30 30 30 30 30 30

faktor sosial 30 30 30 30 30 30

faktor pribadi 30 30 30 30 30 30

faktor psikologi 30 30 30 30 30 30

faktor kebutuhan

sosial 30 30 30 30 30 30

Model Summaryb

Model R

R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

R Square

Change F Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .946a .896 .874 2.140 .896 41.257 5 24 .000

a. Predictors: (Constant), faktor kebutuhan sosial, faktor budaya, faktor sosial,

faktor pribadi, faktor psikologi

b. Dependent Variable: minat nasabah

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.246 1.545 -.159 .875

faktor budaya .240 .167 .224 1.433 .165

faktor sosial .248 .180 .241 1.381 .180

faktor pribadi -.135 .220 -.123 -.614 .545

faktor psikologi -.081 .216 -.083 -.376 .711

faktor kebutuhan sosial .483 .149 .719 3.232 .004

a. Dependent Variable: minat

nasabah

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered Variables Removed Method

1 faktor kebutuhan sosial,

faktor budaya, faktor

sosial, faktor pribadi,

faktor psikologia

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: minat nasabah

Model Summaryb

Model R

R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

R Square

Change F Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .946a .896 .874 2.140 .896 41.257 5 24 .000

a. Predictors: (Constant), faktor kebutuhan sosial, faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi, faktor

psikologi

b. Dependent Variable: minat nasabah

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value .4350 2.4611 1.4342 .53121 30

Residual -1.93381 3.27817 .00000 1.17523 30

Std. Predicted Value -1.881 1.933 .000 1.000 30

Std. Residual -1.497 2.538 .000 .910 30

a. Dependent Variable: abresid

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

minat nasabah 19.97 6.031 30

faktor budaya 19.10 5.641 30

faktor sosial 19.37 5.846 30

faktor pribadi 20.53 5.501 30

faktor psikologi 20.13 6.157 30

faktor kebutuhan sosial 31.53 8.986 30

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered Variables Removed Method

1 faktor kebutuhan sosial,

faktor budaya, faktor

sosial, faktor pribadi,

faktor psikologia

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: minat nasabah

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 945.019 5 189.004 41.257 .000a

Residual 109.948 24 4.581

Total 1054.967 29

a. Predictors: (Constant), faktor kebutuhan sosial, faktor budaya, faktor sosial, faktor

pribadi, faktor psikologi

b. Dependent Variable: minat nasabah

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.246 1.545 -.159 .875

faktor budaya .240 .167 .224 1.433 .165

faktor sosial .248 .180 .241 1.381 .180

faktor pribadi -.135 .220 -.123 -.614 .545

faktor psikologi -.081 .216 -.083 -.376 .711

faktor kebutuhan sosial .483 .149 .719 3.232 .004

a. Dependent Variable: minat nasabah

Coefficient Correlationsa

Model

faktor

kebutuhan

sosial

faktor

budaya

faktor

sosial

faktor

pribadi

faktor

psikologi

1 Correlations faktor kebutuhan sosial 1.000 -.147 .070 -.351 -.629

faktor budaya -.147 1.000 .056 -.446 -.151

faktor sosial .070 .056 1.000 -.450 -.453

faktor pribadi -.351 -.446 -.450 1.000 .124

faktor psikologi -.629 -.151 -.453 .124 1.000

Covariances faktor kebutuhan sosial .022 -.004 .002 -.012 -.020

faktor budaya -.004 .028 .002 -.016 -.005

faktor sosial .002 .002 .032 -.018 -.018

faktor pribadi -.012 -.016 -.018 .048 .006

faktor psikologi -.020 -.005 -.018 .006 .047

a. Dependent Variable: minat

nasabah

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 5.46 29.65 19.97 5.708 30

Residual -5.367 3.570 .000 1.947 30

Std. Predicted Value -2.541 1.696 .000 1.000 30

Std. Residual -2.507 1.668 .000 .910 30

a. Dependent Variable: minat nasabah

Lampiran 6

Output Uji Regresi Linier berganda dari 30 responden

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 945.019 5 189.004 41.257 .000a

Residual 109.948 24 4.581

Total 1054.967 29

a. Predictors: (Constant), faktor kebutuhan sosial, faktor budaya, faktor sosial, faktor

pribadi, faktor psikologi

b. Dependent Variable: minat nasabah

Collinearity Diagnosticsa

Model

Dimensi

on Eigenvalue

Condition

Index

Variance Proportions

Constant

faktor

budaya

faktor

sosial

faktor

pribadi

faktor

psikologi

faktor

kebutuhan

sosial

1 1 5.905 1.000 .00 .00 .00 .00 .00 .00

2 .059 10.020 .90 .01 .01 .00 .01 .00

3 .015 19.931 .02 .56 .22 .01 .04 .00

4 .011 23.517 .01 .02 .38 .08 .18 .15

5 .007 30.013 .07 .38 .12 .51 .12 .16

6 .004 40.542 .00 .04 .27 .40 .65 .69

a. Dependent Variable: minat nasabah

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 5.46 29.65 19.97 5.708 30

Residual -5.367 3.570 .000 1.947 30

Std. Predicted Value -2.541 1.696 .000 1.000 30

Std. Residual -2.507 1.668 .000 .910 30

a. Dependent Variable: minat nasabah

Regresion

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered Variables Removed Method

1 faktor kebutuhan sosial,

faktor budaya, faktor

sosial, faktor pribadi,

faktor psikologia

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: abresid

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .412a .170 -.003 1.29186

a. Predictors: (Constant), faktor kebutuhan sosial, faktor budaya, faktor sosial, faktor

pribadi, faktor psikologi

b. Dependent Variable: abresid

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 8.183 5 1.637 .981 .450a

Residual 40.054 24 1.669

Total 48.237 29

a. Predictors: (Constant), faktor kebutuhan sosial, faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi,

faktor psikologi

b. Dependent Variable: abresid

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value .4350 2.4611 1.4342 .53121 30

Residual -1.93381 3.27817 .00000 1.17523 30

Std. Predicted Value -1.881 1.933 .000 1.000 30

Std. Residual -1.497 2.538 .000 .910 30

a. Dependent Variable: abresid

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

minat nasabah 19.97 6.031 30

faktor budaya 19.10 5.641 30

faktor sosial 19.37 5.846 30

faktor pribadi 20.53 5.501 30

faktor psikologi 20.13 6.157 30

faktor kebutuhan sosial 31.53 8.986 30

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F

Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .946a .896 .874 2.140 .896 41.257 5 24 .000

a. Predictors: (Constant), faktor kebutuhan sosial, faktor budaya, faktor sosial,

faktor pribadi, faktor psikologi

b. Dependent Variable: minat nasabah

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 945.019 5 189.004 41.257 .000a

Residual 109.948 24 4.581

Total 1054.967 29

a. Predictors: (Constant), faktor kebutuhan sosial, faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi,

faktor psikologi

b. Dependent Variable: minat nasabah

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 5.46 29.65 19.97 5.708 30

Residual -5.367 3.570 .000 1.947 30

Std. Predicted Value -2.541 1.696 .000 1.000 30

Std. Residual -2.507 1.668 .000 .910 30

a. Dependent Variable: minat nasabah

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Aniqotur Rosyidah

NIM : 062411044

Jurusan : Ekonomi Islam

Tempat tanggal lahir : Rembang, 16 Nopember 1988

Alamat asal : Ds. Sluke RT: 02 RW: 04 Kec. Sluke Kab. Rembang

Alamat sekarang : Jl. Nusa Indah 1 no. 18 Ngaliyan Semarang

Jenjang Pendidikan:

1. SDN Sluke (1994-2000)

2. SMP N Sluke (2000-2003)

3. MAN Lasem (2003-2006)

4. Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang (2006-2011)

Pengalaman Organisasi :

1. UKM FOSIA sebagai koordinator pengkaderan (2008)

2. HMJ MU-EI sebagai koordinator pengkaderan (2009)

3. UKMI An-Niswa sebagai bendahara umum (2008)

4. UKMI An-Niswa sebagai ketua umum (2009)

5. DEMA sebagai bendahara umum (2010)

6. PMII Rayon Syari’ah sebagai koordinator pewngkaderan (2009)

7. PMII Komisariat Walisongo sebagai anggota pengkaderan (2010)

Penulisan daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk digunakan

sebagai mana mestinya.

Semarang, Juli 2011

Penulis

Aniqotur Rosyidah