analisis faktor-faktor yang mempengaruhirepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/skripsi...

87
i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING PADA PENAWARAN UMUM PERDANA (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014 - 2017) SKRIPSI Diajukan Oleh : MERDI 616 030 116 0081 PROGRAM STUDI AKUNTANSI, FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS KRITEN INDONESIA PAULUS MAKASSAR 2019

Upload: others

Post on 22-Dec-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

i

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

UNDERPRICING PADA PENAWARAN UMUM PERDANA

(Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun

2014 - 2017)

SKRIPSI

Diajukan Oleh :

MERDI

616 030 116 0081

PROGRAM STUDI AKUNTANSI, FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS KRITEN INDONESIA PAULUS

MAKASSAR

2019

Page 2: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan
Page 3: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

iii

Page 4: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

iv

Page 5: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

v

Page 6: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

vi

ABSTRAK

Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis variabel-variabel yang memiliki

pengaruh terhadap underpricing saat perusahaan melakukan initial public offering (IPO) pada

perusahaan-perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2014-2017. Faktor-

faktor/variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Return On Equity (ROE), Debt Equity

Ratio (DER), Earning PerShare (EPS), Umur Perusahaan (AGE) dan Return On Asset (ROA).

Sampel penelitian diperoleh menggunakan metode purpose sampling, dengan kriteria yang telah

ditentukan maka penelitian ini memiliki sampel 70 perusahaan yang listing namun yang

digunakan hanya 50 perusahaan karena 19 perusahaan memiliki overpricing dan 1 perusahaan

mengalami nilai wajar. Penelitian ini menggunakan regresi berganda.

Hasil analisis regresi menunjukan bahwa Debt Equity Ratio (DER) dan Return On Asset

(ROA) memiliki pengaruh signifikan terhadap underpricing. Sedangkan, Return On Equity

(ROE), Earning PerShare (EPS) dan Umur Perusahaan (AGE) tidak memiliki pengaruh

signifikan terhadap underpricing.

Kata kunci: Initial public offering; Underpricing; Return On Equity; Debt Equity Ratio; Earning

PerShare; Umur Perusahaan dan Return On Asset.

Page 7: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

vii

ABSTRACT

This study aims to analyze the variables that have an influence on underpricing when a

company conducts an initial public offering (IPO) on companies listed on the Indonesia Stock

Exchange (IDX) in 2014-2017. Factors /variables used in this study are Return On Equity (ROE),

Debt Equity Ratio (DER), Earning PerShare (EPS), Company Age (AGE) and Return On Asset

(ROA). The research sample was obtained using the purpose sampling method, with

predetermined criteria, this study had a sample of 70 listed companies, but only 50 companies

used because 19 companies had overpricing and 1 company experienced fair value. This

research uses multiple regression.

Regression analysis results show that Debt Equity Ratio (DER) and Return On Assets

(ROA) have a significant effect on underpricing. Meanwhile, Return On Equity (ROE), Earning

PerShare (EPS) and Company Age (AGE) do not have a significant effect on underpricing.

Keywords: Initial public offering;Underpricing, Return On; Debt Equity Ratio; Earning

PerShare; Company Age and Return On Asset.

Page 8: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

viii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Hidup berkarya dan bersyukur.

Bukan telah kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu?

Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau,

kemana pun engkau pergi (Yosua 1:9).

Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang

tiada berdaya (Yesaya 40:29).

PERSEMBAHAN

Ayah, ibu, kakak ku yang tercinta serta

keluarga yang telah memberikan kasih sayang,

semangat dan doa serta dukungan.

Bapak ibu dosen Prodi Akuntansi yang

memberikan dukungan serta banyak pelajaran

yang sulit untuk dilupakan

Teman-teman yang memberikan motivasi,

dukungan serta doa.

Page 9: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa

melimpahkan berkat, rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Underpricing pada Penawaran

Umum Perdana (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Tahun 2014-2017)”. Penulisan skripsi ini dimaksudkan unttuk memenuhi sebagai syarat-syarat

guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Kristen Indonesia Paulus Makassar.

Melalui kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan uacapan terima kasih dan penghargaan

yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini

terutama kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya yang diberikab kepada penulis sehingga

dapat menyelsaikan skripsi ini dengan baik;

2. Orang tua tercinta, Junita Paserang dan Matius Randan, yang senantiasa mendukung dari segi

moril dan materil, serta memberikan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini. Terima kasih atas segala pengorbanan, cinta, kasih sayang, doa dan dukungan yang tiada

henti dari kalian;

3. Kakak Meri Paserang dan Medi Paserang, yang selalu menjadi motivator penulis agar

menjadi pribadi yang tangguh;

4. Keluarga besar Paserang, Tendok, Kala’ dan Paranduk yang slalu memberikan bantuan baik

materal maupun non material;

Page 10: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

x

5. Bapak Dr. Agus Salim.S.H.,M.H., selaku Rektor Univesitas Kristen Indonesia Paulus

Makassar;

6. Bapak Drs. Luther P. Tangdialla, MM., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Kristen Indonesia Paulus Makassar;

7. Ibu Erna Pasanda. SE.,M.Si., selaku Ketua Program Studi Akuntansi dan Ibu Maria Yessika

Halik.SE., M.Acc., selaku Sekertaris Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Kristen Indonesia Paulus Makassar;

8. Bapak Drs. Oktavianus Pasoloran, SE.,M.Si.,Ak.,CA., selaku Dosen Pembimbing I dan

Bapak Yohanis Tasik Allo,SE.,M.M., selaku Dosen Pembimbing II, yang slalu memberikan

bantuan dan meluangkan waktunya dalam memberikan masukan serta bimbingan dalam

penyelesaian Skripsi ini;

9. Bapak Carol, Ibu Maria, Ibu Frischa, Ibu Maier dan Ibu Berta serta dosen-dosen lainnya yang

telah memberikan ilmu dan bantuan kepada penulis serta pengalaman yang sangat

menginspirasi yang tidak bisa disebutkan satu persatu semoga Tuhan membalas sagala

kebaikan Bapak/Ibu;

10. Seluruh karyawan Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Kristen Indonesia Paulus Makassar, Ibu Vivi dan Ibu Septi, terima kasih atas bantuan yang

telah diberikan;

11. Keluarga besar AGIO angkatan 2016 Program Studi Akuntansi yang slalu memberikan

banyak motivasi, cerita, pelajaran serta pengalaman sebagai mahasiwsa banyak kenangan

yang begitu sulit untuk dilupakan karena adanya kebersamaan dalam perjuanga;

Page 11: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

xi

12. Keluarga besar Himpunan Mahasiswa Akuntansi (HIMAKS) UKI Paulus Makassar, yang

slalu membarikan support, motivasi, dukungan baik material maupun non material, serta

memberikan rasa nyaman seperti memiliki keluarga dan slalu memberikan penulis canda

tawa yang melukis banyak kenangan yang sulit untuk dilupakan.

13. Keluarga Besar Ikatan Mahasiswa Akuntansi Indonesia yang slalu memberikan motivasi

yang yang baik kepada penulis;

14. Sahabat-sahabatku, Desrio Dandi, Friady Anugera Pasang, Jonatan Januar Batara, Aril

Untung, Niko Demus Mambela, Rio Ponto, Urban Fernando Malia, Ririn, Nova Datu Bara,

Triska Mega, Herlin Poddala, Fhany, Dewanti Limbong Bisara, Meike Monika Putri, Riska

Thedy, Cindy Angela, Audea Dean Diary, Rista Upa Tikurante dan Muliani yang slalu

memberikan suka cita yang luar biasa, memberikan motivasi, mengajarkan bagaimana

bersikap dewasa, yang senantiasa menemani baik suka dan duka serta slalu memberikan

nasehat kepada penulis.

15. PPGT Jemaat Biringkanaya dan PPGT Jemaat Tampan Bonga yang slalu memberikan doa

kepada penulis.

16. Adik-adik ku , Yesaya Sonda Victor, Stavanus Tangke, Arnoldi Lakita, Justian Sampe Polan,

Kevin James, Meliana Sampe Dudung, Insa, Serilva, Marcita Palimbong, Yolfa Pasan,

Almirah, Videla, Dewi, Reza Aditya, Gabriel Weldy Palembangan, Julian, Arta, Desi, Vira

dan adik-adik yang tidak dapat saya sebutkan nama-namanya satu persatu, terima kasih atas

doa serta dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, semoga kalian dapat

cepat menyusul GBU;

17. Alumni yang slalu memberikan dukungan yang baik selama penulis dalam bangku kuliah;

Page 12: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

xii

18. Kepada tim penguji yang memberikan saran-saran bagi peneliti.

19. Teman-teman KKNP tahun 2019 yang menjadi penyemangat dalam penulisan skripsi ini

20. Y.B yang selalu meberikan cinta dan dukungan yang baik dalam penulisan skripsi ini.

21. Pengurus HIMAKS domisioner periode 2017/2018 dan periode 2018/2019 yang memberikan

motivasi yang baik serta memberikan bantuan material maupun non material.

22. Bagi teman-teman dari TSM Indra Ngademin yang slalu membantu memberikan saran dalam

penulisan skripsi ini;

23. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang turut membantu dan

mendukung penulis dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dikarenakan

adanya keterbatasan pengalaman serta pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu,

penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kriritikan yang membangun

dari berbagai pihak

Akhinya, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihakterutama diri pribadi

penulis.

Makassar, 05 Januari 2020

Merdi

Page 13: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN .....................................................................................iii

PENGESAHAAN KOMISI PENGUJI ..................................................................iv

SURAT PERNYATAAN .........................................................................................v

ABSTRAK ................................................................................................................vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...........................................................................viii

KATA PENGANTAR ..............................................................................................ix

DAFTAR ISI .............................................................................................................xii

DAFTAR TABEL .....................................................................................................xvii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................xviii

BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................1

1.1 Latar Belakang .........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................4

1.3 Tujuan Penelitian .....................................................................................4

1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..............................................................................6

2.1 Landasan Teori .........................................................................................6

2.1.1 Pasar Modal ................................................................................6

2.1.2 Peran Pasar Modal .......................................................................7

Page 14: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

xiv

2.1.3 Jenis-jenis Pasar Modal ...............................................................8

2.1.4 Saham ..........................................................................................9

2.1.5 Go Public .....................................................................................10

2.1.6 Initial public offering (IPO).........................................................10

2.1.7 Penawaran Umum Perdana..........................................................11

2.1.8 Agency Theory .............................................................................13

2.1.9 Ownership dan Control Theory ...................................................14

2.1.10 Signaling Theory .........................................................................14

2.1.11 Fenomena Underpricing ..............................................................15

2.2 Faktor yang Berpengaruh Pada Underpricing .........................................15

2.2.1 Return On Equity (ROE) .............................................................16

2.2.2 Debt to Equity Ratio (DER) ........................................................16

2.2.3 Earning PerShare (EPS) .............................................................17

2.2.4 Umur Perusahaan ........................................................................17

2.2.5 Return On Asset (ROA)...............................................................18

2.3 Kerangka Pemikiran ...............................................................................18

2.4 Review Penelitian Terdahulu ....................................................................19

BAB III METODE PENELITIAN .........................................................................24

3.1 Jenis Penelitian .........................................................................................24

3.2 Populasi Dan Sampel ...............................................................................24

3.3 Sumber Data .............................................................................................25

3.4 Definisi Operasional Variabel .................................................................25

Page 15: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

xv

3.4.1 Variabel Dependen ......................................................................25

3.4.2 Variabel Independen ....................................................................25

3.5 Metode Analisis Data ...............................................................................27

3.5.1 Model Regresi Linier Berganda ..................................................27

3.6 Uji Normalitas Data .................................................................................28

3.7 Uji Asumsi Klasik ....................................................................................28

3.7.1 Uji Autokolerasi ..........................................................................28

3.7.2 Uji Multikolinearitas ...................................................................29

3.7.3 Uji Heteroskedastitis ...................................................................30

3.8 Uji Hipotesis .............................................................................................30

3.8.1 Uji t ..............................................................................................30

3.8.2 Uji F .............................................................................................31

3.8.3 Kofisien Determinansi (R2) ........................................................31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................32

4.1 Hasil Objek Penelitian .............................................................................32

4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian ..........................................................32

4.1.2 Analisis Deskriptif .......................................................................33

4.1.3 Uji Normalitas .............................................................................32

4.1.4 Uji Autokolerasi ..........................................................................36

4.1.5 Uji Moltikolerasi .........................................................................36

4.1.6 Uji Heteroskedastitistas ...............................................................37

4.2 Uji Hipotesis ............................................................................................38

Page 16: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

xvi

4.2.1 Uji t (Persial) ...............................................................................38

4.2.2 Uji F (Simultan) ...........................................................................41

4.2.3 Uji Kofisien Determinansi ...........................................................42

4.3 Pembahasan .............................................................................................42

4.3.1 Pengaruh ROE Terhadap Underpricing ......................................42

4.3.2 Pengaruh DER Terhadap Underpricing ......................................43

4.3.3 Pengaruh EPS Terhadap Underpricing .......................................44

4.3.4 Pengaruh AGE Terhadap Underpricing ......................................44

4.3.5 Pengaruh ROA Terhadap Underpricing ......................................46

BAB V PENUTUP ....................................................................................................47

5.1 Kesimpulan ..............................................................................................47

5.2 Keterbatasan ............................................................................................48

5.3 Saran ........................................................................................................49

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................50

LAMPIRAN

Page 17: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

xvii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.2 Review Penelitian Terdahulu ..........................................................19

Tabel 4.1 Deskripsi Objek Penelitian .............................................................32

Tabel 4.2 Hasil Penguji Statistik Deskriptif ....................................................33

Tabel 4.4 Hasil Pengujian Autokolerasi ..........................................................36

Tabel 4.5 Hasil Pengujian Multikolineraritas .................................................37

Tabel 4.7 Hasil Uji Persial (t) .........................................................................38

Tabel 4.8 Hasil Uji t ROE....................................................................................39

Tabel 4.9 Hasil Uji t DER ....................................................................................39

Tabel 4.10 Hasil Uji t EPS ..................................................................................40

Tabel 4.11 Hasil Uji t AGE..................................................................................40

Tabel 4.12 Hasil Uji t ROA .................................................................................41

Tabel 4.13 Hasil Uji F .....................................................................................41

Tabel 4.14 Hasil Uji Kofisien Determinansi ...................................................42

Page 18: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

xviii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran .....................................................................19

Gambar 4.3 Grafik Normal P-P Plot ................................................................35

Gambar 4.6 Grafik Scatterplot .........................................................................35

Page 19: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

xix

Page 20: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada masa pemerintahan belanda pasar modal sudah dikenal oleh sebagian

masyarakat. Akan tetapi kerena terjadinya perang pada tahun 1939 mengakibatkan

pasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka

dan mengalami perkembangan cukup baik sampai saat ini. Dari perkembangan

pasar modal ada bebarapa faktor-faktor yang mendorong hal tesebut dimana kondisi

perekenomian di Indonesia yang cukup membaik dan suku bunga yang mengalami

penurunan. Dalam sisi perkembangan perekonomian Indonesia serta stabilitas

politik, hal ini sengat memiliki peningkatan yang baik, sehingga untuk mendorong

para investor baik dari negara tetangga maupun masyarakat Indonesia sendiri perlu

adanya dorongan dari bursa global sehingga di bursa Indonesia para investor

melakukan transaksi yang lebih baik (Sunariyah, 2006).

Pasar modal cukup dibutuhkan dalam melakukan membangun finansial

sebagai sumber pembiayaan dari luar entitas pada dunia bisnis dan sebagai pusat

dalam melakukan investasi di masyarakat. Di Indonesia perkembangan pasar modal

cukup baik sehingga menarik para penanam modal (investor), baik itu masyarakat

lokal maupun masyarakat asing yang ingin menginvestasikan dananya pada pasar

modal. Dengan adanya perkembangan pasar modal tersebut sebagai alternatif untuk

melakukan investasi, serta pada aktiva rill dapat menenamkan dananya pada bursa

efek, baik dalam bentuk obligasi, saham, ataupun sekuritas lainnya. Menurut

Samsul (2006) pasar modal merupakan sarana pertemuan antar permintaan dengan

Page 21: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

2

penawaran atas instrument keuangan jangka panjang. Dalam UUD No.8 Tahun

1995 tentang pasar modal mendifinisikan sebagai penawaran umum yang dilakukan

oleh perusahaan untuk meelakukan penjualan efek bagi masyarakat (Syukri, 1999

dalam Ariawati, 2005).

Kegiatan pendanaan dapat dilakukan melalui bursa saham/pasar modal

dengan melakukan penawaran saham perusahaan pada public (Go Public). Go

Publik merupakan suatu penawaran saham ataupun penawaran lainnya dari

perusahaan yang sudah go public atau disebut juga sebagai emiten bagi masyarakat

sesuai dengan UUD Pasar Modal yang berlaku (Sunariyah, Tahun 2006).

Setiap terjadinya penawaran untuk petama kalinya pada transaksi penaaran

umum terjadi pada pasar perdana (primary market), kegiatan tersebut dikatakan

sebagai Initial Public Offering (IPO) atau sering disebut penawaran perdana saham

atau setelah itu perusahaan tersebut diperdagangkan pada pasar sekunder. Menurut

(Suyatmin dan Sujadi, 2006 dalam Wulandari, 2011) menyatakan bahwa penentuan

harga penawaran salah satu permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan dalam

melakukan penawaran saham perdananya dalam pasar modal. Untuk perusahaan

(eminten) serta penjamin emisi (underwrite) melakukan kesepakatan dalam

penentuan harga saham pada pasar perdana. Sehingga mekanisme atau permintaan

dan penawaran akan menentukan harga tersendiri pada pasar sekunder.

Pada pasar Modal fenomena yang slalu terjadi yaitu terjadinya underpricing

pada saat perusahaan melakukan penjualan pertama kepada investor. Dengan

beberapa hasil penelitian yang membuktikan hal-hal yang mempengaruhi

underpricing. Nurhidayati dan Indrianto (1998), menunjukkan bahwa reputasi

Page 22: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

3

auditor, reputasi underwriter, presentase saham yang ditaarkan, umur perusahaan

serta ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap underpricing.

Akan tetapi, hasil dari penelitian (Ghozali dan Manur, 2002), menunjukkan bahwa

return on assets (ROA), financial leverage serta reputasi underwriter memiliki

pengaruh signifikan negatif terhadap underpricing. Hasil penelitian Retnowati

(2013) menyatakan variabel Debt to ratio (DER) tidak berpengaruh signifikan

terhadap tingkat underpricing. Sementara, hasil penelitian Daljono dalam

Handayani (2008), menyatakan variabel Debt to ratio (DER) berpengaruh

signifikan terhadap tingkat underpricing. Dalam hal yang terjadi pada pasar

sekunder pada saat hari pertama memiliki stabilitas yang baik dibandingkan harga

saham yang ditentukan pada saat penjualan/penawaran pertama, sehingga pada

pasar sekunder terjadi seperti underpricing. Dimana, underpricing ini belum

menguntungkan karena perolehan dari dana yang kurang maksimum, sehingga hal

ini ketika overpricing, para investor tidak menerima initial return karena para

investor rugi.

Dari fenomana tersebut diatas perlu diadakannya penelitian faktor-faktor

yang mempengauhi underpricing, sebagai acuan untuk dapat meciptakan suatu

harga yang lebih ideal untuk tidak menghindarkan perusahaan telah go public dari

kerugiaan karena adanya underestimate dimana nilai pada pasar sahamnya lebih

diatas sebab itu perlu mengetahui mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi

underpricing.

Page 23: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

4

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan sebelumnya, maka penulis

menyimpulkan dalam rumusan masalah antara lain:

a. Apakah faktor ROE (Return On Equity) memiliki pengaruh terhadap terjadinya

underpricing?

b. Apakah faktor Debt Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap terjadinya

underpricing?

c. Apakah faktor Earning PerShare (EPS) beerpengaruh terhadap terjadinya

underpricing?

d. Apakah faktor Age (Umur perusahaan) berpengaruh terhadap terjadinya

underpricing?

e. Apakah faktor Return On Asset (ROA) berpengaruh terhadap terjadinya

underpricing?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yaitu meneliti tentang:

a. Penaruh ROE (Return On Equity), terhadap terjadinya underpricing.

b. Pengaruh DER terhadap terjadinya underpricing.

c. Pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap terjadinya underpricing.

d. Pengaruh Umur Perusahaan (Age) terhadap terjadinya underpricing.

e. Pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap terjadinya underpricing.

Page 24: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

5

1.4 Manfaat Penelitian

a. Bagi Perusahan

Dari hasil ulasan ini diharapkan menjadi bahan untuk memberikan

tambahan pengetahuan mengenai hal-hal yang memiliki pengaruh terhadap

underpricing dalam perusahaan.

b. Bagi Investor-Investor

Hasil ulasan yaitu agar para calon investor dapat mengetahui informasi

sebelum menginvestasikan equitasnya pada perusahaan yang go public untuk

mempertimbangkan hal-hal yang berdampak terhadap underpricing.

c. Bagi peneliti berikutnya

Hasil ulasan ini dapat menambah wawasan/pengetahuan bagi pihak yang

mendalami Bursa Efek Indonesia, dan memberikan saran dan masukan ke Bursa

Efek Indonesia agar dapat meningkatkan perannya serta dapat dijadikan bahan

referensi bagi peneliti berikutnya.

Page 25: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pasar Modal

Pasar modal atau juga disebut dengan Capital Market yaitu tempat untuk

melakukan jula beli istrumen keuangan yang bersifat jangka panjang, baik yang

berwujud saham, obligasi serta instrument lainnya (Darma dan Fakhruddin, 2006).

Secara umum, penjelasan pasar modal adalah suatu tempat mempertemukan antara

pemodal, pemberi pinjaman (lender) serta peminjam (borrower). Dalam UUD No.8

tahun 1995, Bab 1 pasal 1 tentang Pasar Modal mendifinisikan pasar modal

sebagai kegiatan yang berkaitan dengan penawaran ataupun perdangangan efek

perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya serta lembaga

dan profesi yang berkaitan dengan efek”. Menurut Jogiyanto (2000), pasar modal

adalah suatu tempat bertemu antar pembeli dengan penjual, keduanya tersebut

mampu resiko baik untung ataupun rugi.

Dari beberapa pendefinisian pada pasar modal diatas dapat diambil

simpulkan bahwa pasar modal yaitu pasar yang mempunyai bentuk bursa saham

efek dimana tempat untuk melakukan transaksi dagang sekuitas. Dimana

dijelasakan bahwa efek disini dapat dijelaskan bahwa suatu surat berharga yang

memiliki jangka panjang seperti obligasi, saham serta sekuritas lainnya yang dapat

diperdagangkan.

Page 26: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

7

2.1.2 Peran Pasar Modal/Bursa Saham

Pasar modal memiliki hal penting bagi Negara karena memiliki persamaan

bagi Negara lain. Pada pasar modal dimana menciptakan fasilitas baik bagi industri

maupun keseluhan entitas untuk memenuhi permintaan serta penaaran modal, dan

hampir semua negara memiliki pasar modal tersebut.

Ada 5 besar peranan pasar modal pada negara sebagai berikut:

a. Pasar modal dapat mendorong perusahaan dimana pasar modal ini memberi

kesempatan kepada para pihak yang mau menanamkan modal. Pasar modal

tersebut menciptakan peluang besar bagi perusahaan agar para pemegang saham

memiliki kepuasan.

b. Pasar moda sebagai salah atu fasilitas yang melakukan interaksi antara penjual

serta pembeli untuk dapat menentukan harga. Dilihat dari segi lainnya dimana

pasar modal mempermudah dalam proses transaksi sehingga pihak yang

melakukan transaksi tanpa harus pertatap muka.

c. Pasar modal menciptakan kesempatan bagi investor yang memiliki saham dapat

menjual kembali saham tersebut.

d. Pasar modal dapat mengurangi baiay untuk informasi serta transaksi saham

ataupun surat berharga. Pada keputusan investasi memiliki infomasi yang akurat

dan dapat dipercaya bagi pemodal.

e. Pasar modal memberi peuang yang baik kepada masyarakat untuk meakukan

perkembangan perekonomian. Dimana pengahasilan masyarakat dapat

memanfaatkan melalui pasar modal atau dapat dikatan melakukan investasi

dengan saham kecil.

Page 27: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

8

Selain dari empat aspek tersebut, ada bebarapa aspek lainnya, yaitu:

a. Wealth (Kekayaan) merupakan penyimpanan kekayaan berjangka pendek

ataupun berjangka panjang hingga kekayaan tersebut bisa dipakai ulang.

Kekayaan itu sangat baik sebab tidak terjadi penyusutan layaknya jenis aktiva

lain.

b. Savings (Tabungan) metode ini memiliki kegunaan yang memiliki pengaruh

baik dalam melakukan investasi.

c. Credit (Pinjaman) dalam metode ini pasar modal juga melakukan pinjaman

kepada komsumsi ataupun investasi yang berarti utang terhadap masyarakat.

d. Liquidity (Liquiditas) pada fungsi ini memberikan penjelasan mengenai

kekayaan yang dapat diliquidasi melalai pasar modal dengan resiko yang

minimal disbanding dengan aktiva-aktiva lainnya.

2.1.3 Jenis-jenis Pasar Modal

Pada umumnya penjualan saham dapat dilakukan berbagai cara kepada

masyarakat dimana sekuritas yang diperjualbelikan dengan jenis serta bentuk pasar

modal. Ada bebarapa jenias pasar modal “Sunariyah Tahun 2004”, antara lain:

a. Primary Market atau Pasar Perdana adalah pasar modal yang menjual saham

ataupun sekuritas pertama kali atau penawaran umum sebelum saham tersebut

tercatat pada bursa efek. Penjamin emisi serta perusahaan yang akan go-publik

menentukan harga saham pada pasar perdana.

b. Secondary Market atau Pasar Sekunder merupakan jual beli saham yang sudah

melalui masa penawaran dalam pasar primer atau perdana. Saham dan sekuritass

dapat diperualbelikan secara luas dalam pasar sekunder dimana harga saham

Page 28: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

9

yang ditentukan oleh penjual dan pembeli. Ada beberapa hal yang mepengaruhi

besarnya permintaan dan penaaran antara lain:

1. Faktor internal suatu perusahaan dimana memiliki hubungan tentang

kebijakan internal serta kinerja yang telah tercapai dalam perusahaan.

2. Faktor Eksternal suatu perusahaan dimana faktor tersebut melihat hal-hal

yang berkaitan diluar perusahaan.

3. Dengan pernyaatan tersebut dapat kita katakana bahwa pasar sekunder yaitu

pasar yeng menjual saham setelah melalui pasar primer dimana hasil dari

perdagangan tersebut tidak lagi disebut sebagai modal akan tetapi menjadi

kas para pemangku saham.

c. Third Market atau Pasar Ketiga merupakan penjualan saham yang berada diluar

bursa efek resmi (bursa parallel).

d. Fourth Marker atau Pasar keempat yang merupakan salah atu bentuk penjualan

eek antar investor atau pengalih ke saham yang lainnya tanpa melewati atau

memakai perantara dalam menjual efek.

2.1.4 Saham

Saham (stock) merupakan pernyataan seseorang dalam perusahaan. Saham

berwujud selembar kerta yang menjelakan tentang pemelik kerta tersebut

merupakan pemilik perusahaan yang melakukan penerbiatn surat berharga.

Menurut Darma dan Fakhruddin (2006), Dalam persentase kepemilikan dapat

dilihat dari seberapa banyak kontribusi yang ditanamkan pada perusahaan.

Page 29: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

10

2.1.5 Go Publik

Go publik merupakan suatu proses tawar menawar saham saham ataupun

penawaran lainnya dari perusahaan yang telah go publik atau disebut juga sebagai

emiten bagi masyarakat sesuai dengan UUD Pasar Modal yang berlaku (Sunariyah,

2006). Untuk menjual saham dari perusahaan pada pasar modal, perusahaan harus

mengetahui beberapa hal yang harus dipenuhi yaitu prasyaratan untuk go publik

sebagai berikut:

a. Perusahaan harus berbadan hukum (PT).

b. Peruahaan Bertempat di Indonesia.

c. Mempunyai modal disetor minimal dua ratus juta.

d. Perusahaan memperoleh laba dalam dua tahun terakhir serta diperiksa oleh

akuntan publik (auditor).

2.1.6 Initial Publik Offering (IPO)

IPO atau dapat disebut Penawaran Umum Perdana adalah suatu saham

perusahaan ditawarkan untuk petama kali pada pasar modal (Hartono, 2000).

Secara umum, penawaran umum perdana atau IPO menajdi syarat yang wajib

dituruti emiten yang pertama kali melakukan penjualan sahamnya pada Bursa Efek.

Bagi entitas yang ingin berubah ke bentuk perusahaan go publik harus menentukan

keputusan tanpa peritungan karena perusahaan menghadapi beberapa hal baik itu

keuntungan serta kerugian. Perusahaan menjadi go publik agar dorongan pada

modal perusahaan dimana perusahaan akan mengalami kenaikan pesat sehingga

perusahaan harus dapat menyajikan untuk keperluan perluasan serta investasi.

Page 30: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

11

Dengan menjadi go publik perusahaan dapat meningkatkan nilai pasar dari suatu

perusahaan dan lukuiditasnya akan meningkat.

2.1.7 Penawaran Umum Perdana (Initial Public Offering)

UUD RI No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, mendifinisikan bahwa:

“Penawaran umum merupakan kegiatan penawaran efek yang dapat dilakukan oleh

emiten untuk menjual atau memasarkan efek kepada masyarakat berdasarkan

undang-undang serta peraturan pelaksana lainnya”. Bagi perusahaan yang

membutuhkan modal, perusahaan dapat melakukan penerbitan sekuritas seperti

obligasi, saham serta sekuritas lainnya. Oleh karena itu bagi perusahaan atau emiten

harus melewati beberapa tahapan dalam penawaran umum perdana antara lain:

a. Tahap Persiapan

Dalam tahapan ini ada beberapa langkah yang dilakukan oleh suatu

perusahaan yang hendak go publik untuk perrsiapan pertama kali persiapan antara

lain:

1. Direksi dan Dewan Komisaris suatu perusahaan untuk melakukan

perencanaan dalam mencari dana yang bersumber dari masyarakat untuk

memperbanyak modal entitas.

2. Melakukan rapat umum antara pemilik saham sebelum perusahaan go

publik.

3. Malakukan pesetujuan untuk go public sehingga memulai mencai

penjaminan dalam hal membantu proses go publik.

4. Mengubah AD/ART perusahaan yang ada.

5. Melakukan persiapan dokumen emisi.

Page 31: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

12

6. Melakukan penandatangan perjanjian emis.

7. Untuk melakukan penawaran/penjualan obligasi ataupun sekuritas lain,

yang sifatnya utang harus memiliki/mendapat peringkat dari lembaga yang

bersangkutan.

8. Mengajukan surat pernyataan go publik kepada Bapepam-LK.

9. Melakukan kontrak kepada Bursa Efek.

b. Masa Penawaran

Jika suatu perusahaan mendapatkan saran dari lembaga serta profesi

penunjang, segala dokumen siap serta mendapat pernyatan oleh Bapepam-LK,

sehingga calon emiten dapat melakukan serta melewati tahap selanjutnya yaitu

penawaran dimana tahap ini memiliki bebarapa langkah antara lain:

1. Melakukan publikasi prospektus dimana hal ini investor dapat melihat

kondisi perusahaan sehingga para investor mengambil keputusan untuk

membeli surat yang berharga atau tidak.

2. Melakukan penawaran perdana dimana tahapan ini para investor memulai

mebeli saham atau dapat dikatakan pembelian saham pada pasar perdana.

3. Penjahatan Efek pada tahapan perlu dilakukan pada saat permintaan

melebihi persediaan agar dapat menghindai efek jatuh kepada sedikit calon

investor.

4. Melakukan pengembalian uang investor hal ini terjadi karena penjatahan

investor yang tidak merata.

Page 32: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

13

c. Masa Pencatatan

Setelah melakukan penawaran/penjualan pada pasar perdana, selang

bebarapa minggu akan melakukan pencatatan pada Bursa Efek.

d. Kewajiban Setelah Go Public

Setelah melakukan beberapa prosedur proses go publik belum selesai

dimana tahap selanjutkan melakukan kewajiban setelah melakukan pencatatan pada

Bursa Efek :

1. Melakukan penerbitan laporan tahunan

2. Melakukan pembayaran biaya go public

3. Melakukan RUPS

4. Emiten harus bersip terbuka

2.1.8 Agency Theory

Agency Teori biasa dipakai dalam mendefinisikan alasan dari terjadinya

fenomena underpricing pada saat IPO. Menurut Brigham (2001) problem timbul

karena terdapat masalah kepentingan dari agen dan stockholder.

Agency Teori dapat dipakai juga untuk dapat mendefinisikan model tahapan

yang tejadi dalam kontrak antar dua pihak dan lebih. Dikarenakan di kontrak

masing-masing pihak berupaya agar mendapat keuntungan yang baik bagi pribadi.

Problem yang muncul pada agency theory yaitu informasi kurang lengkap,

ketika tidak seluruh kondisi diketahui kedua pihak. Mengakibatkan masalah

tertentu dan tidak menjadi pertimbangan setiap pihak.

Beatty (1989) mendefinisikan bahwa asimetri informasi bisa menyebabkan

underpricing ketika IPO. Asimetri informasi bisa saja terjadi bagi emiten,

Page 33: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

14

underwriter, serta investor. Asimetri informasi menggambarkan keadaan satu dari

beberapa pihak mempunyai informasi lebih banyak dibanding pihak lain.

Underwriter menjadi pihak yang mempunyai informasi yang bersifat lengkap

tentang keadaan pasar modal namun kurang informasi tentang kondisi emiten.

2.1.9 Ownership dan Control Theory

kendali serta Kepemilikan manajemen sebelum go public sering kali ada di

tangan yang sama, IPO membuat batas kendali serta Kepemilikan manajemen.

Underpricing ditujukan untuk menambah minat investor, hingga pimpinan

perusahaan dapat menghindari pengalihan kepemilikan perusahaan sebab masih

mempunyai bagian saham yang dominan. Ownership dan Control Theory pada

umunya dipakai untuk menjaga kendali yang dipunyai manajemen.

Menurut Ljungqvist (2000) mwndefinisikan hal yang berlangsung ketika

melakukan underpricing ketika IPO yaitu kepedulian pemilik kepada underpricing

diestimasi dari kecil besarnya saham yang ditawarkan ketika IPO.

2.1.10 Signaling Theory

Welch dan Ritter (dalam Martani, et al., 2012) mendefinisikan bahwa

underpricing pada IPO yaitu tahapan dalam memberi gambaran dari kualitas

perusahaan. Maka dari itu entitas yang mempunyai kualitas bagus melakukan

underpricing ketika IPO. Jenkinson dan Ljungqvist (2001) mendefinisikan jika

perusahaan mmempunyai informasi mengenai nilai sekarang (present value) yang

lebih baik serta risiko dari aliran kas perusahaan di masa depan dibanding dengan

informasi milik investor, underpricing mampu menjadi jalan dalam memberi

keyakinan investor tentang nilai perusahaan yang sesungguhnya.

Page 34: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

15

Perusahaan harus mampu menanggulangi kerugian sebab pemberian sinyal

itu dengan yang melakukan strategi penjualan saham dua tahap. Dikarenakan tidak

seluruh perusahaan mampu dalam memenuhi biaya underpricing. Investor akan

menjadikan tindakan itu sebagai gambaran kualitas perusahaan.

2.1.11 Fenomena Underpricing

Semua negara pada dunia Fenomena underpricing sering terjadi walaupun

pada tiap negara tingkatannya berbeda-beda. Faktor yang pokok dalam penentuan

berapa kecil besarnya dana yang didapat yaitu melakukan IPO. Dari total dana yang

didapat emiten merupakan total perkalian dari jumlah lembar saham yang

ditawarkan dengan persaham, semakin meningkat harganya dapat berpengaruh

pada total dana yang akan didapat semakin meningkat demikian pula jika

sebaliknya. Berhubungan dengan hal itu emiten lebih ingain harga perdana yang

lebih rendah dikarenakan emiten bisa mnedapat return dari pasar sekuder seperti

capital gain sebab harga perdana yang tinggi mengakibatkan aset dapat

menghilangkan return awal, dari perbandingan itu dimana emiten serta investor

yang kepentingannya berbeda sehingga menyebabkan terjadinya underpricing

karena adanya selisih yang positif antara closing price terhadap initial return bagi

investor (Wardhani, 2005).

2.2 Faktor Yang Berpengaruh Pada Underpricing

Sebelumnya didefinisikan jika saat perusahaan melakukan initial public

offering umunya harga saham pertama diperdagangan sekunder cenderung menjadi

underpriced. Hal ini membuat menculnya fenomena undepricing, adapun faktor

yang mempengaruhi underpricing antara lain:

Page 35: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

16

2.2.1 Return On Asset (ROE)

ROE menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dalam mengelola modal

sendiri agar dapat menghasillkan laba. Dengan mengetahui nilai dai ROE, investor

dapat mengetahui besar kecilnya suatu keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan

dari modal endiri pada masa yang mendatang. ROE yang tinggi akan mengurangi

suatu tingkat ketidakpastian perusahaan saat penawaran perdananya sehingga

menguurangi tingkat underpricing.

H1: ROE memiliki pengaruh signifikan terhadap besarnya tingkat underpricing.

2.2.2 Debt to Equity Ratio (DER)

DER adalah satu dari beberapa rasio leverage. DER merefleksikan

kemampuan perusahaan dalam membayar seluruh liabilitasnya yang digambarkan

dengan sebagian modal sendiri yang diapakai untuk memenuhi utang. DER

menggambarkan komparasi antara penggunaan hutang dibanding modal sendiri

perusahaan. DER juga memberi jaminan tentang kecil besarnya kewajiban milik

perusahaan dijamin modal pemilik yang dipakai untuk penbiayaan operasional

entitas. Menurut penelitian Ang (1997), semakin besar DER menggambarkan

struktur pendanaan modal usaha dominan menggunakan utang relatif terhadap

ekuitas.

H2: DER memiliki pengaruh signifikan positif terhadap besarnya tingkat

underpricing.

Page 36: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

17

2.2.3 Earning Per Share (EPS)

Laba per saham/Earning Per Share merupakan suatu rasio yang

memperlihatkan laba daam setiap saham. Semakin tinggi nilai dari EPS dapat

menyebabkan semakin besar laba serta dividen yang diterima oleh pemegang

saham dapat meningkat. Jumlah dari laba yang tersedia bagi stockholder yaitu laba

yang telah dikurang dengan pajak. Menurut (Ang, 1997) EPS merupakan komparasi

dari keuntungan bersih setelah pajak dalam 2 semester dengan total saham yang

telah diterbitkan (Outstanding Shares). Dalam hasil penelitian (Ardiansyah, 2004),

EPS memiliki pengaruh signifikat negative terhadap initial return.

H 3: EPS memiliki pengaruh siginifikan negative terhadap besarnya tingkat

underpricing.

2.2.4 Umur Perusahaan (AGE)

AGE menjadi bagian yang menjadi pertimbangan investor untuk melakukan

penanaman modal (Chisty, 1996). Umur perusahaan emiten menggambarkan

lamanya perusahaan dapat bertahan serta membuktikan perusahaan dapat bersaing

serta memanfaatkan kesempatan dalam berbisnis. Perusahaan yang operasionalnya

lebih lama memiliki kenaikan yang lebih tinggi untuk menyajikan informasi

perusahaan yang baik serta komprehensif (Nurhidayati dan Indriantoro, 1998).

Menurut penelitian Sabeni dan Rosyati (2002) umur perusahaan memiliki pengaruh

signifikan negatif terhadap underpricing.

H4: Umur perusahaan memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap underpricing.

Page 37: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

18

2.2.5 Return On Asset (ROA)

Untuk mengukur rasio profitabilitas depat digunakan dengan menggunakan

ROA yang dapat diartikan sebagai kemampuan perusahaan menghasilkan laba

bersih dari total asset yang dimiliki. Sehinga, ROA meruapakan suatu gambaran

mengenai afektivitas operasional perusahaan dalam menghasilkan keuntungan,

ROA yang tinggi menggambarkan bahwa perusahaan tersebut memiliki kinera yang

cukup baik sehingga keuntungan yang dihasilkan juga semakin tinggi. Semakin

tinggi ROA maka semakin rendah tingkat Underpricing. Hal ini terjadi karena

investor berpendapat bahwa perusahaan dengan ROA yang tinggi memiliki kinerja

yang baik, sehingga mereka bersedia membeli saham perdana dengan harga yang

lebih tinggi.

Dalam penelitian Gunarsih et al. (2014) bahwa ROA tidak memiliki pengaruh

secara signifikan terhadap tingkat underpricing. Tetapi penelitian berbeda dengan

Pahlevi (2014) dimana menyatakan ROA, berpengaruh memiliki pengaruh negatif

dan signifikan terhadap underpricing saham pada penawaran saham perdana di

Bursa Efek Indonesia.

H5: Return On Asset memiliki pengaruh negatif terhadap tingkat underpricing.

2.3 Kerangka Pemikiran

Informasi keuangan serta non keuangan yang terdapat pada prospektus

adalah ketentuan yang wajib dipunyai perusahaan yang sudah go public. Dengan

adanya informasi dalam itu diekpektasikan akan dapat memberi pengaruh pada

keputusan investor ketika penanaman modal pada perusahaan yang melakukan go

publik, Perusahaan sebagai emiten dibursa akan mendapat return optimal dalam

Page 38: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

19

rangka memperbaiki kinerja perusahaan. Informasi keuangan yang dipakai dalam

penelitian ini yaitu ROE (Return On Equity), DER, EPS (Earning Per Share), ROA

(Return On Asset) Sedangkan, informasi nonkeuangan yang digunakan pada

penelitian ini yaitu Umur Perusahaan (Age). Dari informasi tesebut, diperkirakan

memiliki pengaruh bagi underpricing pada industri keuangan. Dapat disimpulkan

mengenai kerangka pemikiran sebagai berikut:

2.1. Kerangka Pikiran

2.4 Review Penelitian Terdahulu

Ada beberapa penelitian terdahulu yang terkait dengan penelititan ini:

Peneliti

(Tahun)

Variabel

Dependen

Variabel

Independen

Alat

Analisis

Hasil

Temuan

Sri Retno

Handayani

(2008)

Underpricing

return on asset

(ROA), Debt to

equity ratio

(DER), presentase

penawaran

saham, earning

per share (EPS),

Regresi

linear

berganda

DER, ROA, umur

perusahaan, ukuran

perusahaan serta

presentase penaaran

sahaam tidak memiliki

pengaruh terhadap

tingkat underpricing

Debt to Equity Ratio

Earning Per Share

Umur Perusahaan

Return On Asset

Underpricing

pada perusahaan

Return On Equity

Page 39: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

20

dan umur

perusahaan.

sedangkan EPS

memiliki pengaruh

negatif terhadap

underpricing.

Beatty

(1989)

Initial return Reputasi

penjamin emisi,

tipe kontrak

penamin

emisireputasi

auditor, Age,

presentasi

penawaran saham

serta indikator

perusahaan

minyak dan gas

Regresi

liniear

berganda

Variabel presentase

indikator minyak dan

gas, penawaran saham

dan reputasi auditor

tertentu memiliki

pengaruh signifikan

positif terhadap initial

return.

Tia

Setianingru

m

(2005)

Initial return Presentasi

penawaran

saham, ROA,

total debt to

equity, umur

perusahaan, total

debt to asset,

reputasi auditor

serta reputasi

underwriter

Regresi

liniear

berganda

reputasi auditor, total

debt to equity, umur

perusahaan, ROA

serta reputasi

underwriter memiliki

pengaruh terhadap

Initial return.

Sedangkan, presentasi

penawaran saham dan

total debt to asset

tidak memiliki

pengaruh terhadap

Initial return.

Harum

Indinah

Diananingsi

(2003)

Underpricing Besarnya saham

yang ditawarkan

kemasyarakat,

reputasi

underwriter, serta

besarnya saham

yang ditahan oleh

pemilik lama

serta waktu listing

Regresi

linear

berganda

Besarnya saham yang

ditawarkan

kemasyarakat,

reputasi underwriter,

serta waktu listing

memiliki pengaruh

terhadap

underpricing.

Sedangkan, besarnya

saham yang ditahan

oleh pemilik lama

tidak memiliki

Page 40: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

21

pengaruh terhadap

underpricing.

Imam

Ghonzali

(2002)

Underpricing Reputasi

underwriter,

presentasi saham

yang masih

ditahan pemegang

saham lama,

ukuran

perusahaan, umur

perushaan, ROA,

serta Financial

leverage.

Regresi

linear

berganda

Variabel ROA

memiiki pengaruh

signifikan negatif

terhadap underpricing

pada tingkat

signifikan 5%.

Sedangkan, variabel

underwriter dan

variabel financial

leverage memiliki

pengruh signifikan

negatif terhadap

underpricing pada

tingkat 10%. Serta

variabel lainnya tidak

memiliki pengaruh

signifikan terhadap

underpricing.

Siti

Ariawati

(2005)

Underpricing SIZE, waktu

listing, reputasi

underwriter,

kondisi pasar,

ROI dan financial

leverage

Regresi

linear

berganda

SIZE dan reputasi

underwriter memiliki

pengaruh signifikan

negatif terhadap

underpricing.

Sedangkan, financial

leverage memiliki

pengaruh positif

terhadap underpricing

dan yang tidak

memiliki pengaruh

yaitu waktu listing,

kondisi pasar serta

ROIterhadap

underpricing.

Ardiansyah

(2004)

Initial return

& return 15

hari setelah

IPO

ROA, DER, EPS,

proceeds,

pertumbuhan

laba, CR, besaran

perusahaan,

Regresi

linear

berganda

EPS dan kondisi

perekonomian

mimiliki pengaruh

signifikan terhadap

initial return sserta

Page 41: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

22

reputasi penjamin

emisi, reputasi

auditor, umur

perusahaan, jenis

indutri serta

kondisi

perekonomian.

return 15 hari setelah

IPO; financial

leverage memiliki

pengaruh signifikan

terhadap return 15 hari

setelah IPO; besaran

perusahaan tidak

berhasil ditunjukan

sebagai variabel

moderat terhadap

hubungan antar

variabel keuangan

dengan initial return

dan return 15 hari

setelah IPO.

Bram

Nugoho

Sandhiaji

(2004)

Underpricing Reputasi

underwriter,

reputasi auditor,

jumlah saham

yang ditahan

investor lama,

return on asset,

umur perusahaan,

dan ukuran

perusahaan

Regresi

linear

berganda

Reputasi underwriter,

jumlah saham yang

ditahan oleh investor

lama, return on asset,

umur perusahaan,

ukuran perusahaan

memiliki pengaruh

signifikan terhadap

underpricing.

Sedangkan, reputasi

auditor tidak memiliki

pengaruh signifikan

terhadap

underpricing.

Daljono

(2000)

Initial return Reputasi auditor,

reputasi penjamin

emisi, umur

perusahaan,

presentasi saham

yang ditawarkan

kepada publik,

ROA, financial

leverage serta

solvability ratio

Regresi

linear

berganda

Variable reputasi

penjamin emisi serta

financial leverage saja

yang memiliki

pengaruh signifikan

terhadap initial return.

Page 42: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

23

Trisnawati

(1999)

Initial return

dan return 15

hari setelah

IPO

Reputasi auditor,

reputasi penjamin

emisi, umur

perusahaan,

presentasi

penawaran

saham, ROA serta

financial leverage

Regresi

linear

berganda

Variabel umur

perusahaan memiliki

pengaruh positif

terhadap return aal

serta variable

financial leverage

memiliki pengaruh

positif terhadap return

15 hari setelah IPO.

Chandadew

i (2000) Harga pasar

saham

EPS, proceeds,

tipe panawaran

saham serta IHSG

Regresi

linear

berganda

Variabel independen

memiliki pengaruh

signifikan terhadap

harga pasar saham .

Sumber : Kumpulan tesis serta jurnal yang telah diolah.

Page 43: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

24

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan merupakan eksperimen pada perusahaan

yang melakukan penawaran umum perdana pada Tahun 2014 sampai 2017 pada

Bursa Efek Indonesia (BEI).

3.2 Populasi dan Sampul

Populasi dalam penelitian ini yaitu sebagian perusahaan yang melakukan

penawaran umum perdana sahamnya pada Bursa Saham Indonesia tahun 2014-

2017. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian tersebut yaitu

metode purpose sampling atau teknik penentuan sampel dengan berbagai

pertimbangan. Dengan pertimbangan tersebut dipergunakan dalam melakukan

pemilihan sampel antara lain:

a. Perusahaan yang telah go publik dalam periode 1 Januari 2014-31 Desember

2017 pada Bursa Saham Indonesia;

b. Perusahaan yang mengalami underpricing dalam 1 periode yakni 1 Januari

2014 -31 Desember 2017 pada Bursa Saham Indonesia;

c. Mengumumkan semua data-data perusahaan yang memiliki propektus untuk

penelitian tersebut.

Page 44: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

25

3.3 Sumber Data

Penelitian ini menggunakan menggunakan sumber data sekunder yang telah

dipublikasikan pada Bursa saham Bursa, fact book, IDX (Indonesia Stock

Exchange), serta sumber data lainnya tahun 2014-2017. Sumber data lain yang

mendukung penelitian ini yang terdiri dari data sekunder sebagai berikut:

a. Perusahaan yang melakukan IPO pada periode 1 Januari 2014 – 31 Desember

2017 serta laporan keungannya.

b. Data-data pada hari pertama melakukan IPO pada pasar sekunder.

3.4 Definisi Operasional Variabel

3.4.1 Variabel Dependen

Variabel dependen yang digunakan pada penelitian ini underpricing yang

diukur dengan initial return, hal ini dapat kita teliti dengan menggunakan rumus

sebagai berikut:

UDP =𝐶𝑙𝑜𝑠𝑖𝑛𝑔 𝑃𝑟𝑖𝑐𝑒 − 𝑂𝑓𝑓𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑃𝑟𝑖𝑐𝑒

𝑂𝑓𝑓𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑃𝑟𝑖𝑐𝑒

Ket:

Closing Price = Harga penutupan

Offering Price = penawaran umum perdana

3.4.2 Variabel Independen

a. ROE (Return On Equity)

Variabel ini merupakan rasio net income terhadap ekuitas pemegang saham.

ROE =𝑁𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒

𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦

Page 45: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

26

b. Debt to Equity Ratio (DER)

Variable ini diukur dengan rasio Debt to Equity (DER) atau rasio total

hutang terhadap modal suatu perusahaan .

𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑇𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑒𝑏𝑡

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦

Ket:

Total debt : total hutang

Total equity : total modal.

c. Earning Per share (EPS)

Variable ini bertujuan untuk mengetahui informasi tentang kemampuan

perusahaan untuk menghasilkan pendapatan. EPS memberikan gambaran jumlah

rupiah dalam memperoleh setiap lembar saham biasa serta laba bersih perlembar

saham biasa.

EPS =𝑁𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝑇𝑎𝑥

Jumlah Saham yng Beredar

d. Umur perusahaan (AGE)

Pada variabel tersebut dapat diukur dengan melihat lamanya suatu peruahaan

melakukan operasi sampai perusahaan melakukan/penjualan saham yang dihitung

dengan skala tahunan.

e. Return On Asset (ROA)

Return On Asset merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas

perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan cara memanfaatkan aktiva

yang dimilikinya. Nilai ROA dapat diukur dengan rumus:

Page 46: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

27

ROA =𝑁𝐼𝐴𝑇

TA

Keterangan : ROA : Return On Assat

NIAT : Net Income After Tax

TA : Total Assets

3.5 Metode Analisis Data

Untuk mengetahui pengaruh variabel independen serta variabel dependen

perusahaan untuk menganalisis data.

3.5.1 Model Regresi Linier Berganda

Regresi linear berganda bertujuan agar dapat melihat pengauh vaiabel

independen yang ditetapkan serta variabel dependen. Dari analisis yang

dipergunakan dalam mempermudah melihat pengaruh variabel independen serta

variabel dependen.

Persamaan regresi yang dapat digunakan sebagai berikut :

UDP = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 + β5 X5 + e

Keterangan :

UDP = underpricing

α = konstanta

β1 – β6 = koefisien regresi dari tiap-tiap variabel independen

X1 = Return On Equity

X2 = Financial Leverage

X3 = Earning Per Share

X4 = umur perusahaan

Page 47: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

28

X5 = Return On Asset

E = error

3.6 Uji Normalitas Data

Uji tersebut bertujuan agar dapat mengetahui model regresi, baik itu dari

variabel independen ataupun dependen yang dapat didistribusi secara norma

ataupun tidak. Pada model regresi yang baik akan memiiki distribusi data yang

mendekati normal atapun normal. Pada pengujian ini diakukan dengan

menggunakan uji analisis grafik yaitu grafik histogram dan probability plot.

Dasar dari pengambilan keputusan uji normalitas:

- Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal,

moka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

- Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti

arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkn pola

distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi

normalitas.

3.7 Uji Asumsi Klasik

Selain pengujian yang terdapat diatas, pada penelitian ini juga melakukan

pengujian terhadap asumsi klasik, yang meliputi:

3.7.1 Uji Autokorelasi

Uji autokolerasi bertujuan untuk menguji apakah model regresi linear ada

kolerasi antara keslahan pengganggu pada periode t dengan kesalahn pada periode

t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika memiliki

Page 48: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

29

kolerasi, maka dinamakan adanya masalah autokolerasi. Dari model regresi yang

baik adallah regresi bebas dari autokoerasi. Alat ukur digunakan agar dapat

mendeteksi adanya autokolerasi dalam penelitian ini menggunkan tes dubin waston

(DW). Hipotesiss yang di uji pada penelitian tersebut yaitu Ho (tidak memiliki

autokolerasi, r=0) serta Ha (adanya autokolerasi, r ≠ 0). Autokolerasi merupakan

koerasi antara anggota sekelompok observasi yang telah diusun menurut waktu

atapun ruang.

3.7.2 Uji Multikolinearitas

Uji Multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditentukan

adanya kolerasi antara variabel bebas (independen). Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi suatu kolerasi diantara variabel independen. Jika dalam

suatu penelitian terdapat multikolearitas maka variabel tersebut tidak orthogonal.

Metode yang digunakan untuk mendeteksi adanya satu multikolinearitas pada

penelitan ini sebagai berikut:

a. Besar Variance Inflation Factor (VIF) dan tolerance.

Pedoman suatu model yang bebas multikolinearitas sebagai berikut:

1. Memiliki nilai VIF sekitar 1-10.

2. Memiliki angka tolerance 1.

b. Besaran kolerasi antara variabel independen. Pedoman suatu model regresi

yang bebas multikolinearitas adalah kofisien kolerasi antara variabel

independen haruslah lemah (0,05).

Page 49: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

30

3.7.3 Uji Heteroskedastitis

Uji heteroskedastitistas memiliki tujuan unutuk menguji model regresi

apakah ada terjadi ketidakbersamaan varians dari residual satu penelitian ke

penelitian yang lain. Model regresi yang baik tidak mengaami heteroskedastisitas

atau terjadinya homokedastisitas. Dalam penelitian ini, menggunakan uji Glejser

agar dapat mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas. Dalam pengujian

glejser dilakukan dengan menggunakan cara meregresi antara variabel independen

bersama dengan nilai absolute residual. Jika nilai probabilitas > taraf signifikan 5%,

maka didistribusikan data bebas dari heteroskedastisitas begitupun dengan

sebaliknya.

3.8 Uji Hipotesis

3.8.1 Uji t

Uji statistic yang dasarnya memperlihatkan berapa besar pengaruh variabel

independen/bebas bagi variabel dependen/terikat. Pengujian ini dapat dilakukan

dengan beberapa langkah sebagai berikut:

a. Menentukan tingkat signifikansi nilai t statistic table yang menggunakan tingkat

signifikansi 0,05 dengan derajat df = (n-k) serta (k-l). n= jumlah observasi,

sedangkan k=jumlah variabel.

b. Untuk menentukan hipotesis diterima atau ditolak jika nilai signifikan t<dari

0,05 maka hipotesis diterima. Bila nilai signifikan t>dari 0,05 maka hipotesis

ditolak.

Page 50: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

31

3.8.2 Uji F

Uji f atau uji kofisien regresi secara bersama-sama digunakan dalam

mengetahui veriabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel

independen (Duwi Priyanto,2012). Dengan ketentuan apabila nilai signifikan dari

F < 0,05 maka, seluruh variabel independen secara simultan memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap variabel dependen dan apabila nilai signifikan dari nilai F

> 0,05 maka, seluruh variabel independen tidak memiliki pengaruh taerhadap

variabel dependen.

3.8.3 Koefisien Determinasi (R2 )

Besarnya presentase pengaruh variabel independen terhadap nilai variabel

dependen dapat dilihat besarnya kofisien determinan (Ajusted R Square)

persamaaan regresi. Dari besarnya kofisien determinas 0-1, semakin mendekati 0

besar kofosien determinan suatu persamaan regresi akan semakin kecil pengaruh

semua variabel independen terhadap nilai variabel dependen.

Page 51: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

32

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian

Sesuai dengan karakteristik sampel penelitian berjumlah 50 dengan rincian

sebagai berikut

Keterangan Jumlah perusahaan

Perusahaan yang melakukan IPO tahun 2014-2017 70

Sampel yang dikeluarkan karena mengalami overpricing (19)

Sampel yang dikeluarkan karena tmengalami nilai wajar (1)

Jumlah sampel yang memenuhi Kriteria 50

Jumlah perusahaan yang melakukan IPO pada eriode tersebut sebanyak 70

peusahaan, 1 perusahaan tidak mengalami perubahan antara harga saham

penawaran perdana dengan harga penutupan hari pertama di pasar sekunder, 19

perusahaan yang harga saham pada penawaran perdanya lebih tinggi daripada harga

penutupan pada hari pertama di pasar sekunder/overpricing, sehingga total sampel

yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 50 perusahaan.

Page 52: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

33

4.1.2 Analisis Deskriptif

Tabel 4.2

Hasil Penguji Statistik Deskriptif

Sumber : Data yang diolah

Hasil analisis deskriptif berdasarkan Tabel 4.2 :

Underpricing dapat diukur dengan initial return, dimana selisih antara harga

penutupan saham pada pasar perdana (Closing Price) dengan harga penawaran

umum (Offering Price) pada pasar sekunder pada hari pertama serta dibagi dengan

harga penawaran umum. Dari besarnya suatu tingkat Underpricing masing-masing

sautu perusahan bervariasi mulai dai 1,00 - 3155.00 / 3115%. Nilai tata-rata \ tingkat

underpricing yaitu193.9000 atau 1939%, Underpricing tertinggi pada PT.

Pelayaran Tamarin Samudra Tbk, dan underpricing terendah pada PT. Merdeka

Copper Gold Tbk, PT. Mitra Keluarga Kayasehat Tbk, PT. Tunas Alfin Tbk, dan

PT. Kirana Megatara Tbk.

Nilai rata-rata ROE perusahaan yang melakukan penawaran perdana saham

adalah 9.6000 atau 9600%. ROE minimum adalah 22.63 atau -2263% pada PT.

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

UNDERPRICING 50 1.00 3155.00 193.9000 466.53242

ROE 50 -22.63 64.76 9.6000 14.66988

DER 50 .01 7.70 1.2546 1.54257

EPS 50 -276.32 570.49 46.3926 119.02056

AGE 50 2.00 42.00 17.6400 11.29703

ROA 50 -4.85 33.46 5.5490 7.70211

Valid N (listwise) 50

Page 53: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

34

Bank Artos Indonesia Tbk, dan nilai maksimum ROE 64.76 atau 6476% PT. Bank

Yudha Bhakti Tbk.

Nilai rata-rata DER perusahaan yang melakukan penawaran perdana saham

adalah 1.2546 atau 125.46%. DER minimum adalah 0.01 atau 1% pada PT. Protech

Mitra Perkasa Tbk, dan nilai maksimum DER sebesar 7.70 atau 770% pada PT.

Bank Agris Tbk.

Nilai rata-rata EPS (Earning Per Share) perusahaan yang melakukan

penawaran perdana saham adalah 46.3926 atau 4639.26%. Sedangkan, EPS

minimum sebesar -276.32 atau -27632% PT. Bank Artos Indonesia Tbk, dan nilai

maksimum EPS sebesar 570.49 atau 57049% pada PT. Bank Yudha Bhakti Tbk.

Nilai rata-rata pada AGE adalah 17.6400 tahun. Sedangkan, nilai minimum 2

tahun pada PT. Alfa Energi Investama Tbk, dan nilai maksimum 42 tahun pada PT.

Bank Panin Dubai Syariah Tbk.

Nilai rata-rata ROA (Return On Asset) adalah 5.5490 atau 554.90%.

Sedangkan, ROA minimum sebesar -4.85 atau -485% pada PT. Graha Layar Prima

Tbk dan nilai maksimum ROA sebesar 33.46 atau 3346% PT. Mark Dynamics

Indonesia Tbk.

4.1.3 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data dalam sebuah model

regresi berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik merupakan data

terdistribusi secara normal atau mendekati normal. Cara mengetahui sebaran data

normal atau tidak, meka dilakukan pengujian normalitas dengan menggunakan

grafik normal Probability Plot.

Page 54: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

35

TABEL 4.3 Grafik Normal P-P Plot

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 50

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 1.09171303

Most Extreme Differences Absolute .100

Positive .100

Negative -.072

Test Statistic .100

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Page 55: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

36

Dari hasil p-plot regresi pada gambar di atas terlihat titik-titik menyebar

disekitar garis diagonal maka dapat disimpulkan bahwa model regesi ini memenuhi

asumsi normalitas karena penyebaran data (plot) menyebar disekitar garis diagonal

serta tabel uji kolmogorov smirnov menunjukkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed)

sebesar 0.200 diatas nilai 0.05 dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi

asumsi normalitas.

4.1.4 Uji Autokolerasi

Uji autokolerasi bertujuan untuk menguji apakah model regresi linear ada

kolerasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan pengganggu pada

periode t-1 sebelumnya.

Table 4.4 Hasil Pengujian Autokolerasi (Durbin-Waston)

Hasil uji Durbin-Watson dalam Tabel 4.4 menunjukkan nilai sebesar 2,113

Apabila dibandingkan dengan tabel range nilai DW untuk ketentuan autokorelasi,

hasil perhitungan yaitu sebesar 2.113 berada pada range 1-3 yang berarti tidak ada

masalah autokorelasi.

4.1.5 Uji Multikolineraritas

Untuk melihat hasil uji multikolineraritas pada tabel sebagai berikut:

Model Summaryb

Mod

el R

R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the

Estimate

Durbin-

Watson

1 .201a .040 -.069 482.30981 2.113

a. Predictors: (Constant), ROA, AGE, DER, EPS, ROE

b. Dependent Variable: UNDERPRICING

Page 56: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

37

Table 4.5 Hasil Pengujian Multikolineraritas

Dari table diatas dapat diketahui bahwa nilai tolerance diatas 0,10 dan VIF

dibawah 10,0 sehingga dapat dikatakan tidak terjadi multikolonieritas.

4.1.6 Uji Heteroskedastitistas

Uji heteroskedastitistas memiliki tujuan unutuk menguji model regresi

apakah ada terjadi ketidakbersamaan varians dari residual satu penelitian ke

penelitian yang lain. Untuk melihat penguuan dapat melihat hasil dari grafik tersebut

sebagai berikut:

Table 4.6 Grafik Scatterplot

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

ROE .189 5.291

DER .799 1.252

EPS .385 2.596

AGE .880 1.136

ROA .345 2.899

a. Dependent Variable: UNDERPRICING

Page 57: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

38

Dari grafik terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak dan tersebar baik

diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y dan tidak terlihat pola yang jelas.

Dengan demikian, pada persamaan linier berganda dalam penelitian ini tidak ada

gejala atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

4.2 Uji Hipotesis

4.2.1 Uji t

Uji t bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh secara parsial

variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil perhitungan uji t dapat dilihat

pada Tabel 4.7 berikut:

Table 4.7 Hasil Uji Persial (Uji t)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T

Sig.

tolerance B Std. Error Beta

1 (Constant) 5.423 1.590 3.410 .002

ROE 2.448 1.376 1.068 1.779 .084

DER -2.364 1.056 -.538 -2.238 .032

EPS -.294 .334 -.256 -.882 .384

AGE .017 .538 .005 .032 .974

ROA -2.829 1.334 -1.148 -2.121 .041

a. Dependent Variable: UNDERPRICING

Berdasarkan hasil perhitungan table ui statistik t diatas maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

Page 58: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

39

1. Return On Equity (ROE) tidak berpengaruh signifikan terhadap

underpricing

Tabel 4.8 Hasil Uji t ROE

Variabel t-Tabel t-Hitung Sig

ROE 2.004 1.779 0.084

Sumber: data yang diolah peneliti.

Dari hasil pengujian menunjukan signifikasi ROE yaitu sebesar 0,084 >

0.05 dan nilai t hitung sebesar 1.779 < t tabel sebesar 2,004 sehingga dapat

dibuktikan bahwa Ha ditolak dan Ho diterima dan dapat disimpulkan bahwah ROE

tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat underpricing.

2. Debt Equity Ratio (DER) berpengaruh signifikan terhadap underpricing

Tabel 4.9 Hasil Uji t DER

Variabel t-Tabel t-Hitung Sig

DER 2.004 2.238 0.032

Sumber: data yang diolah peneliti.

Dari Hasil pengujian menunjukan signifikasi DER yaitu sebesar 0,032 <

0.05 dan nilai t hitung sebesar 2.238 > t tabel sebesar 2,004 sehingga dapat

dibuktikan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak dan dapat disimpulkan bahwah DER

memiliki pengaruh signifikan terhadap tingkat underpricing.

Page 59: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

40

3. Earning PerShare (EPS) tidak berpengaruh signifikan terhadap

underpricing

Tabel 4.10 Hasil Uji t EPS

Variabel t-Tabel t-Hitung Sig

EPS 2.004 0.882 0.384

Sumber: data yang diolah peneliti.

Dari hasil pengujian menunjukan signifikasi EPS yaitu sebesar 0,384 > 0.05

dan nilai t hitung sebesar 0.882 < t tabel sebesar 2,004 sehingga dapat dibuktikan

bahwa Ha ditolak dan Ho diterima dan dapat disimpulkan bahwah EPS tidak

berpengaruh signifikan terhadap tingkat underpricing.

4. Umur Perusahaan (AGE) tidak berpengaruh signifikan terhadap

underpricing.

Tabel 4.11 Hasil Uji t AGE

Variabel t-Tabel t-Hitung Sig

AGE 2.004 0.032 0.974

Sumber: data yang diolah peneliti.

Dari hasil pengujian menunjukan signifikasi umur perusahaan yaitu

sebesar 0,974 > 0.05 dan nilai t hitung sebesar 0,032 < t tabel sebesar 2,004

sehingga dapat dibuktikan bahwa Ha ditolak dan Ho diterima dan dapat

disimpulkan bahwa umur perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap

tingkat underpricing.

Page 60: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

41

5. Return On Asset (ROA) berpengaruh signifikan terhadap underpricing

Tabel 4.12 Hasil Uji t ROA

Variabel t-Tabel t-Hitung Sig

ROA 2.004 2.121 0.041

Sumber: data yang diolah peneliti.

Dari hasil pengujian menunjukan signifikasi ROA yaitu sebesar 0,041 <

0.05 dan nilai t hitung sebesar 2.121 < t tabel sebesar 2,004 sehingga dapat

dibuktikan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak dan dapat disimpulkan bahwa ROA

berpengaruh signifikan terhadap tingkat underpricing.

4.2.2 Uji F

Uji ini bertujuan untuk menunjukkan pengaruh antara variabel independen

terhadap variabel dependen secara bersama-sama. Hasil perhitungan uji F ini dapat

dilihat pada tabel:

Table 4.13 Hasi Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 429571.266 5 85914.253 .369 .048b

Residual 10235401.234 44 232622.755

Total 10664972.500 49

a. Dependent Variable: UNDERPRICING

b. Predictors: (Constant), ROA, AGE, DER, EPS, ROE

Hasil pengujian secara simultan menunjukkan nilai F sebesar 0,369 dengan

signifikansi pengujian sebesar 0,048. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari

0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara simultan underpricing

Page 61: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

42

dapat dijelaskan oleh variasi variable ROE, DER, EPS, AGE dan ROA, secara

bersama-sama.

4.2.3 Uji Kofisien Determinansi

Besarnya presentasi dari pengaruh variabel independen terhadap nilai

variabel dependen, dapat ketahui dengan melihat besarnya suatu kofisien

Determinan (Ajusted R Square), persamaaan regresi. \

Tabel 4.14Uji Kofisien Determinansi

Dari tabel 4.14 besarnya adjusted R2 yaitu 0,040, hal ini berarti 40% variasi

underpricing dapat dijelaskan oleh variabel indepen seperti Return On Equity,

DER , Earning Per Share, Age serta Return On Asset. Sedangkan, faktor model

luar mampu menjelaskan 60%.

4.3 Pembahasan

4.3.1 Pengaruh ROE terhadap Underpricing pada Perusahaan yang

melakukan IPO

Hasil pengujian parameter pengaruh ROE diperoleh nilai t sebesar 1.779.

Nilai t tabel dengan df = n-k-1 = 50-6-1=55 diperoleh t tabel sebesar 2,004. Untuk

pengujian hipotesi maka diperoleh t hitung 1.779 < t tabel 2,004. Tingkat

signifikansi menunjukan 0,084 yang lebih besar dari taraf signifikansi 5%. Hal ini

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .201a .040 -.069 482.30981 2.113

a. Predictors: (Constant), ROA, AGE, DER, EPS, ROE

Sumber : data yang sudah diolah

Page 62: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

43

berarti Ho diterima dan dapat disimpulkan bahwa ROE tidak meiliki pengaruh

signifikan terhadap tingkat underpricing. Hasil penelitian ini sejalan dengan

penelitian sebelumnya yang dilakukan Martani, dkk (2012), Widyanti (2017)

menyatakan bahwa ROE tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap

underpricing. Sedangkan penelitian ini bertentangan dengan Rust (2015), Hapsari,

Mahfud (2012) dan Tyagita (2009) menunjukan bahwa ROE berpengaruh terhadap

tingkat underpricing.

4.3.2 Pengaruh DER Terhadap Underpricing Pada Perusahaan Yang

Melakukan IPO

Hasil pengujian parameter pengaruh logaritma natural DER diperoleh nilai t

sebesar 2.238. Nilai t tabel dengan df = n-k-1 = 50-6-1=55 diperoleh t tabel sebesar

2,004. 2.238 > t tabel 2,004. Tingkat signifikansi menunjukan 0,032 yang lebih

kecil dari taraf signifikansi 5%. Pada hasil tersebut berarti menerima Ho serta dapat

disimpukan bahwa dari DER signifikan terhadap underpricing. Pada temuan ini

mendukung penelitian yang dilakukan oleh Ningrum (2015), Rust (2015) dan

Daljono dalam Handayani (2008), menyatakan bahwa DER memiliki signifikan

terhadap underpricing. Namun, pada temuan penelitian ini bertentangan dengan

penelitian dari Kristiantari (2013), Retnowati (2013) dan Citra (2017) menyatakan

bahwa DER tidak berpengaruh secara signifikan terhadap underpricing.

Page 63: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

44

4.3.3 Pengaruh EPS Terhadap Besarnya Tingkat Underpricing Pada

Perusahaan Yang Melakukan IPO

Hasil pengujian parameter pengaruh EPS diperoleh nilai t sebesar 0.882. Nilai

t tabel dengan df = n-k-1 = 50-6-1=55 diperoleh t tabel sebesar 2,004. Untuk

pengujian hipotesi maka diperoleh t hitung 0.882 < t tabel 2,004. Tingkat

signifikansi menunjukan 0,384 yang lebih besar dari taraf signifikansi 5%. Hal ini

berarti Ho diterima dan dapat disimpulkan bahwa EPS tidak meiliki pengaruh

signifikan terhadap tingkat underpricing. Hasil penelitian ini sejalan dengan

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Hapsari dan Mahfud (2012), Widyanti

(2017) dan Sulistio (2005) dalam Hapsari (2012) bahwa EPS tidak berpengaruh

terhadap tingkat underpricing. Namun temuan ini tidak mendukung hasil penelitian

yang dilakukan oleh Ardiansyah (2005), Retnowati (2013) dan Handayani (2008)

yang menyatakan adanya hubungan negatif dan signifikan antara EPS dengan

underpricing. Hasil yang tidak signifikan ini disebabkan karena investor

berpendapat dunia pasar modal tidak memiliki kepastian untuk mendapatkan bagian

keuntungan dalam suatu periode tertentu dengan memiliki suatu saham.

4.3.4 Pengaruh Umur Perusahaan Terhadap Underpricing Pada Perusahaan

Yang Melakukan IPO

Hasil pengujian dari parameter pengaruh logaritma natural umur perusahaan

diperoleh nilai t sebasar 0.032. Nilai t tabel dengan df = n-k-1 = 50-6-1=55

diperoleh t tabel sebesar 2,004. Untuk pengujian hipotesis maka diperoleh t hitung

0,032 < t tabel 2,004. Tingkat signifikansi menunjukan 0,974 yang lebih besar dari

Page 64: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

45

taraf signifikansi 5%. Hal ini berarti menerima Ho dan dapat disimpulkan bahwa

umur perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat underpricing.

Temuan ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Martani (2012),

Retnowati (2013) dan Nasirwan (2008) dalam Handayani (2008), yang menyatakan

bahwa Umur Perusahaan tidak memiliki hubungan negatif dan signifikan terhadap

underpricing. Namun, temuan ini bertentangan dari hasil penelitian yang dilakukan

oleh Pahlevi (2014) dan Islam et al (2010) dan Sabeni dan Rosayanti (2002),

dalam penelitiannya menunjukkan bahwa, umur perusahaan berpengaruh signifikan

terhadap underpricing. Variabel umur perusahaan tidak menunjukkan adanya

pengaruh yang signifikan terhadap tingkat underpricing. Hal ini disebabkan karena

umur perusahaan saja tidak dapat dijadikan patokan dalam melihat kualitas

perusahaan. Oleh karena itu investor tidak mempertimbangkan umur perusahaan

dalam menilai emiten yang melakukan IPO. Dalam dunia bisnis yang identik

dengan persaingan, belum tentu perusahaan yang lebih muda mempunyai kinerja

atau prospek yang lebih jelek dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan yang

telah lama berdiri. Ramadhani (2009) dalam Kristiantari (2012) menyatakan bahwa

umur suatu perusahaan tidak selalu menjamin bahwa perusahaan tersebut

merupakan perusahaan yang memiliki kondisi keuangan yang sehat. Perusahaan

dengan umur berapapun dapat mengalami kondisi keuangan yang tidak sehat atau

bahkan kebangkrutan. Hal ini terjadi karena adanya faktor-faktor lain yang

mempengaruhi yaitu faktor internal dan eksternal.

Page 65: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

46

4.3.5 Pengaruh ROA Terhadap Underpricing Pada Perusahaan Yang

Melakukan IPO

Hasil pengujian parameter pengaruh logaritma natural ROA diperoleh nilai t

sebesar 2.121. Nilai t tabel dengan df = n-k-1 = 50-6-1=55 t tabel sebesar 2,004.

Untuk pengujian hipotesis diperoleh t hitung -2,121 > t tabel 2,004. Tingkat

signifikansi menunjukan 0,041 yang lebih kecil dari taraf signifikansi 5%. Hal ini

dapat disimpulkan bahwa ROA berpengaruh signifikan terhadap tingkat

underpricing. Pada temuan ini menudukung penelitian yang dilakukan oleh

Ningrum (2015), Yasa (2008) dan Citra (2017), menyatakan bahwa adanya

hubungan negatif dan signifikan antara Return On Asset (ROA) terhadap

underpricing. Namun, dalam penelitian ini bertentangan hasil temuan dari Eka

(2013), Kristianti (2013) dan Rust (15), menyatakan bahwa, ROA tidak memiliki

pengaruh secara signifikan terhadap underpricing. Dengan demikian, H5 yang

diajukan olehh peneliti dimana Return On Asset memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap underpricing paada perusahan yang melakukan IPO dapat diterima.

Page 66: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

47

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Pada penelitian ini setelah melakukan pengumpulan data, pengelolaan data

serta mengalisis data dan menginterprestasi hasil menggunakan data yang normal,

tidak terdapat multikoliaritas, tidak ada masalah autokorelasi, serta tidak ada gejala

atau tidak terjadi heteroskedastisitas, maka dari kesimpulan penelitian sebagai

berikut:

1. Hasil pengujian hipotesis secara parsial menunjukkan bahwa:

a) Return On Equity (ROE) menghasilkan nilai signifikan 0,084 dimana nilai

tersebut lebih besar dari 0,05 sehinggga menggambarkan bahwa Return

On Equity tidak berpengaruh signifikan terhadap Underpricing. Artinya

ROE yang tinggi akan mengurangi suatu tingkat ketidakpastian

perusahaan saat penawaran perdananya sehingga mengurangi tingkat

underpricing.

b) Debt to Equity Ratio (DER) menghasilkan nilai signifikan 0,032 dimana

nilai tersebut lebih kecil dari nilai 0,05 sehingga menggambarkan bahwa

Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh signifikan terhadap

underpricing. Hal ini berarti kemampuan suatu perusahaan dalam

membayar liabilitasnya dengan menggunakan modal sendiri pada saat

melakukan penawaran umum perdana.

c) Earning PerShare (EPS) menghasilkan nilai signifikan 0,384 dimana nilai

tersebut lebih besar dari 0,05 sehingga menggambarkan bahwa Earning

PerShare (EPS) tidak berpengaruh signifikan terhadap underpricing.

Page 67: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

48

Berarti EPS tidak signifikan disebabkan karena investor memiliki

pendapat dunia bursa saham tidak memiliki suatu kepastian dalam

mendapatkan laba pada periode tertentu dengan mempunyai memiliki

saham.

d) Umur perusahaan menghasikan nilai signifikan 0,974 dimana nilai tersebut

lebih besar dari 0,05 sehingga menggambarkan bahwa umur perusahaan

tidak berpengaruh signifikan terhadap underpricing. Berarti Variabel

tersebut menunjukkan tidak adanya pengaruh karena suatu umur

perusahaan tidak menjamin bahwa perusahaan tersebut memiliki kondisi

keuangan yang kurang baik, hal ini terjadi karena adanya faktor-faktor

internal dan eksternal.

e) Return On Asset (ROA) menghasikan nilai signifikan 0,041 dimana nilai

tersebut lebih kecil dari 0,05 sehingga menggambarkan bahwa return on

asset berpengaruh terhadap underpricing. Berarti variabel ROA

menunjukkan ROA yang tinggi menggambarkan bahwa perusahaan

tersebut memiliki kinera yang cukup baik sehingga keuntungan yang

dihasilkan juga semakin tinggi.

5.2 Keterbatasan Peneliti

Pada penelitian ini memiliki keterbatasan-keterbatasan yang dapat diadikan

sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti-peneliti berikutnya agar dapat

menghasilkan penelitian yang lebih maksimal, adapaun keterbatasan penelitian ini

sebagai berikut:

Page 68: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

49

1. Terbatasnya referensi-refensi yang didapatkan peneliti untuk menguatkan

penelitian ini seperti jurnal serta artikel lainnya.

2. Pada penelitian ini hanya menggunakan waktu 4 tahun masa pengamatan

sehingga data yang dihasilkan kemungkinan kurang mencerminkan suatu

kondisi perusahaan.

5.3 Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan serta keterbatasan diatas adapun saran-saran

yang dapat diberikan kepada peneliti berikutnya agar menggunakan pengamatan

waktu yang lebih panjang untuk memperoleh sampel yang lebih banyak,

memperhatikan perusahaan-perusahaan yang akan di jadikan sampel agar

menggolongkan kedalam golongan perusahaan baik keuangan maupun non

keuangan serta menambah atau menggunakan variabel yang baru dan

memperhatikan data-data yang digunakan dalam meneliti.

Page 69: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

50

DaftaPustaka

Ang, Robert.1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia.Mediasoft Indonesia.

Ardiansyah, 2004. Pengaruh Variabel Keuangan terhadap Return Awal dan Return

15 Hari Setelah IPO serta Moderasi besaran Perusahaan terhadap hubungan

antara Variabel Keuangan dengan Return Aal dan Return 15 Hari setelah IPO

di Bursa Efek Jakarta, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia.Vol 7.No 2.Mei.

Ariawati, Siti. 2005. Analisis Faktor-Faktor yang Menpengaruhi Tingkat

Underpricing pada Penawaran Saham Perdana (IPO). Tesis. Program

Pascasarjana Magister Manajemen. Universitas Diponegoro.

Baetty, Randolph P. 1989. Auditor Reputation and The Pricing Of Initial Public

Offering. Jourrnal Of Financial Economic. Vol XV.

Chandradewi, Susanna. 2000. Pengaruh Variabel Keuangan Terhadap Penentuan

Harga Pasar Saham Perusahaan Sesudah Penawaran Perdana. Perspektif, Vol.

5, No. 1: 15-23.

Chastina Yolana dan Dwi Martani, 2005.Variabel-Variabel yang Mempengaruhi

Fenomena Underpricing Pada Penawaran Saham Perdana di BEJ Tahun 1994-

2001, Simposium Nasional Akuntansi VIII.IAI.September.

Chisty, Muhammad R.K., Iftekhar Hassan and Stephen D. Smith, 1996,A Note on

Underwriter Competition and Initial Public Offerings. Journal of business

Finance and Accounting. 23(5) & (6), Juli.

Daljono. 2000. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Initial Return Saham

yang Listing di Bursa Efek Jakarta Tahun 1990-1997. Simposium Nasional

Akuntansi III. IAI. September.

Diananingsih, Harum Indinah. 2003. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Tingkat Underpricing pada Penawaran Umum Perdana (IPO). Tesis. Program

Pascasarjana Magister Manajemen. Universitas Diponegoro.

Eka Retnosati. (2013). Analisis faktor - faktor yang Mempengaruhi underpricing

saham pada Penawaran Umum Perdana (IPO) Di bursa efek indonesia (BEI).

Skripsi. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang.

Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan

Penerbit UNDIP, Semarang.

Page 70: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

51

Hapsari dan M. Kholid Mahfud. (2012). Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Underpricing Saham Pada Penawaran Umum Perdana Di BEI

Periode 2008-2010. Jurnal of Management. Vol. 1 No. 1. Hal 1-9.

Hartono, Jogiyanto. 2000. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi 2.

Yogjakarta : BPEE UGM.

Jogiyanto. 2000. Teori Portofoli dan Analisis Investasi. BPFE. Yogyakarta.

Kurniawan. 2006. Analisis Variabel keuangan dan Non Keuangan terhadap Initial

Return dan Return 7 Hari Setelah Initial Public. Tesis. Program Pascasarjana

Magister Manajemen. Universitas Diponegoro.

Martani D., Sinaga I.L., dan Syahroza A. (2012). Analysis on Factors Affecting

IPO Underpricing and their Effects on Earnings Persistence. World Review of

Business Research. Vol. 2. No. 2. March 2012. Pp. 1 – 15.

Nurhidayati dan Indriantoro. 1998. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Terhadap Underpricing pada penaaran Perdana. Jurnal Ekonomi dan Bisnis

Indoneisa Volume 13 Nomor 1. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi UGM

Puspitasari, Dian. 2008. Analisis Variabel-Variabel Yang Mempengaruhi Tingkat

Underpricing Pada Penawaran Umum Perdana. Skripsi. FE UNS.

Sandhiaji, Bram Nugroho. 2004. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Tingkat Underpricing pada Penawaran Umum Perdana (IPO) periode 1996-

2002. Tesis. Program Pascasarjana Magister Manajemen. Universitas

Diponegoro.

Safitri, Widi Ibni. 2004. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Tingkat

Underpriced Pada Penawaran Perdana di Bursa Efek Jakarta. Skripsi S-1.

Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Setianingrum, Tia. 2005. Pengaruh Informasi ProspektusPerusahaan terhadap

Initial return pada Penawaran Saham Perdana. Tesis. Magister Manajemen,

Universita Widyatama.

Sujadi dan Suyatmin. 2006. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Underpricing pada

Penawaran Umum Perdana di Bura Efek Jakarta. Benefit. Vol X. No.1. Juni:11-

32.

Sunariyah. 2006. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi V. Yogjakarta.UPP

AMP YPKN.

Page 71: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

52

Wulandari, Afifah. 2011.Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat

Underpricing pada Penawaran Umum Perdana (IPO).Skripsi. Program Sarjana

Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro.

Yasa, Gerianta Wirawan. (2008). Penyebab Underpricing Pada Penawaran Saham

Perdana di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Bisnis. Vol. 3 No.2

www.idx.id

Page 72: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

Lampiran 1

Daftar Sampel Perusahaan dan Tingkat Underpricing

No NAMA PERUSAHAAN KODE Offering

price

Close

Price Underpricing Ket.

1 Wijaya Karya Beton WTON 590 760 29 Underpricing

2 PT Bank Agris Tbk AGRS 110 137 25 Underpricing

3 PT Bank Ina Perdana Tbk BINA 240 214 -11 Overpricing

4 PT Bue Bird Tbk BIRD 6,500 7,100 9 Underpricing

5 PT Graha Layar Prima Tbk BLTZ 3,000 3,400 13 Underpricing

6 PT Asuransi Kresna Mitra Tbk ASMI 270 1.095 -100 Overpricing

7 PT Bali Towerindo Sentra Tbk BALI 400 600 50 Underpricing

8 PT Tunas Alfin Tbk TALF 395 400 1 Underpricing

9 PT Batavia Prosperind Internasiona Tbk BPII 500 3,350 570 Underpricing

10 PT Capital Nusantara Indonesia Tbk CANI 200 264 32 Underpricing

11 PT Chitose Internasiona Tbk CINT 330 337 2 Underpricing

12 PT Link Net Tbk LINK 1,600 4,000 150 Underpricing

13 PT Eka Sari Orena Transport Tbk LRNA 900 122 -86 Overpricing

14 PT Mitrabara Adiperdana Tbk MBAP 1,300 1,115 -14 Overpricing

15 PT Intermedia Capital Tbk MDIA 1,380 1,510 9 Underpricing

16 PT Bank Dinar Indonesia Tbk DNAR 110 113 3 Underpricing

17 PT Golden Plantation Tbk GOLL 288 74 -74 Overpricing

18 PT Intan Baruprana Finance Tbk IBFN 288 932 224 Underpricing

19 PT Magna Finance Tbk MGNA 105 53 -50 Overpricing

20 PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk PNBS 100 266 166 Underpricing

21 PT Soechi Lines Tbk SOCI 550 475 -14 Overpricing

22 PT Sitara Propertindo Tbk TARA 106 560 428 Underpricing

23 PT Anabatic Technoogies Tbk ATIC 700 715 2 Underpricing

24 PT Bank Yudha Bhakti Tbk BBYB 115 329 186 Underpricing

25 PT Binakarya Jaya Abadi Tbk BIKA 1,000 1,905 91 Underpricing

26 PT Puradelta Lestari Tbk BOGA 103 390 279 Underpricing

27 PT Dua Putri Utama Makmur Tbk DMAS 210 215 2 Underpricing

28 PT Indonesia Pondasi Raya Tbk DPUM 550 990 80 Underpricing

29 PT Kin Indonesia Tbk IDPR 1,280 1,340 5 Underpricing

30 PT Merdeka Copper Gold Tbk KINO 3,800 3,840 1 Underpricing

31 PT Mitra Keluarga Kayasehat Tbk MDKA 2000 2,015 1 Underpricing

32 PT Victoria Insurance Tbk MIKA 17,000 2,400 -86 Overpricing

33 PT Pp Properti Tbk VINS 105 104 -1 Overpricing

34 PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk PPRO 185 178 -4 Overpricing

35 PT Bintang Oto Global Tbk MKNT 200 510 155 Underpricing

36 PT Mitra Pemuda Tbk MTRA 185 298 61 Underpricing

Page 73: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

37 PT Sillo Maritime Perdana Tbk SHIP 140 498 256 Underpricing

38 PT Waskita Beton Precast Tbk WSBP 490 555 13 Underpricing

39 PT Protech Mitra Perkasa Tbk OASA 190 302 59 Underpricing

40 PT Paramita Bangun Sarana Tbk PBSA 1,200 1,290 8 Underpricing

41 PT Cikarang Listrindo Tbk POWR 1,500 1,285 -14 Overpricing

42 PT Prodia Widyahusada Tbk PRDA 6,500 5,800 -11 Overpricing

43 PT Mahaka Radio Integra Tbk MARI 750 1,025 37 Underpricing

44 PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk JGLE 140 396 183 Underpricing

45 PT Duta Intidaya Tbk DAYA 550 194 -65 Overpricing

46 PT Capital Financial Indnesia Tbk CASA 130 193 48 Underpricing

47 PT Bank Artos Indonesia Tbk ARTO 132 160 21 Underpricing

48 PT Bank Ganesha Tbk BGTG 103 78 -24 Overpricing

49 PT Aneka Gas Industri Tbk AGII 1,100 635 -42 Overpricing

50 PT Armidian Karyatama Tbk ARMY 300 300 0 Wajar

51 PT Industri Dan Perdagangan Bintraco

Dharma Tbk CARS

1,750 1,345 -23 Overpricing

52 PT Sariguna Primatira Tk CLEO 115 151 31 Underpricing

53 PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk CSIS 300 1,500 400 Underpricing

54 PT First Indo American Easing Tbk FINN 105 107 2 Underpricing

55 PT Alfa Energi Investama Tbk FIRE 500 1,490 198 Underpricing

56 PT Forza And Indonesia Tbk FORZ 220 770 250 Underpricing

57 PT Buyung Poetra Sembada Tbk HOKI 310 344 11 Underpricing

58 PT Hartadinata Abadi Tbk HRTA 300 298 -1 Overpricing

59 PT Kirana Megatara Tbk KMTR 458 462 1 Underpricing

60 PT Marga Abhinaya Abadi Tbk MABA 112 1,200 971 Underpricing

61 PT Map Boga Adiperkasa Tbk MAPB 1,680 1,905 13 Underpricing

62 PT Mark Dynamics Indonesia Tbk MARK 250 1,600 540 Underpricing

63 PT Sanurhasta Mitra Tbk MINA 105 392 273 Underpricing

64 PT Megapower Makmur Tbk MPOW 200 278 39 Underpricing

65 PT Ayana Land Internasional Tbk NASA 103 420 308 Underpricing

66 PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk PORT 535 358 -33 Overpricing

67 PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk TAMU 110 3,580 3155 Underpricing

68 PT Terregra Asia Energy TGRA 200 545 173 Underpricing

69 PT Totalindo Eka Persada Tbk TOPS 310 716 131 Underpricing

70 PT Integra Indocabinet Tbk WOOD 260 244 -6 Overpricing

Page 74: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

Lampiran 2

Daftar ROE Perusahaan

No KODE Nama Perusahaan ROE

1 WTON Wijaya Karya Beton 14.48

2 AGRS PT Bank Agris Tbk 0.97

3 BIRD PT Bue Bird Tbk 20.53

4 BLTZ PT Graha Layar Prima Tbk -6.17

5 BALI PT Bali Towerindo Sentra Tbk 24.18

6 TALF PT Tunas Alfin Tbk 17.65

7 BPII PT Batavia Prosperind Internasiona Tbk 16.95

8 CANI PT Capital Nusantara Indonesia Tbk -22.3

9 CINT PT Chitose Internasiona Tbk 8.70

10 LINK PT Link Net Tbk 18.38

11 MDIA PT Intermedia Capital Tbk 25.40

12 DNAR PT Bank Dinar Indonesia Tbk 0.74

13 IBFN PT Intan Baruprana Finance Tbk 10.76

14 PNBS PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk 6.61

15 TARA PT Sitara Propertindo Tbk 0.17

16 ATIC PT Anabatic Technoogies Tbk 8.53

17 BBYB PT Bank Yudha Bhakti Tbk 64.76

18 BIKA PT Binakarya Jaya Abadi Tbk 11.49

19 DMAS PT Puradelta Lestari Tbk 19.11

20 DPUM PT Dua Putri Utama Makmur Tbk 6.44

21 IDPR PT Indonesia Pondasi Raya Tbk 22.96

22 KINO PT Kin Indonesia Tbk 14.81

23 MDKA PT Merdeka Copper Gold Tbk -3.27

24 MIKA PT Mitra Keluarga Kayasehat Tbk 17.95

25 BOGA PT Bintang Oto Global Tbk 2.47

26 MTRA PT Mitra Pemuda Tbk 8.00

27 SHIP PT Sillo Maritime Perdana Tbk 12.8

28 WSBP PT Waskita Beton Precast Tbk 8.57

29 OASA PT Protech Mitra Perkasa Tbk -2.83

30 PBSA PT Paramita Bangun Sarana Tbk 22.37

31 MARI PT Mahaka Radio Integra Tbk 24.31

32 JGLE PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk -2.49

33 CASA PT Capital Financial Indnesia Tbk 2.49

34 ARTO PT Bank Artos Indonesia Tbk -22.63

35 CLEO PT Sariguna Primatira Tk 16.84

36 CSIS PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk 0.06

37 FINN PT First Indo American Easing Tbk 5.79

38 FIRE PT Alfa Energi Investama Tbk -0.47

Page 75: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

39 FORZ PT Forza And Indonesia Tbk 4.83

40 HOKI PT Buyung Poetra Sembada Tbk 10.08

41 KMTR PT Kirana Megatara Tbk 26.71

42 MABA PT Marga Abhinaya Abadi Tbk -9.44

43 MAPB PT Map Boga Adiperkasa Tbk 9.65

44 MARK PT Mark Dynamics Indonesia Tbk 45.65

45 MINA PT Sanurhasta Mitra Tbk 0.98

46 MPOW PT Megapower Makmur Tbk 8.42

47 NASA PT Ayana Land Internasional Tbk -1.86

48 TAMU PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk -5.72

49 TGRA PT Terregra Asia Energy 0.18

50 TOPS PT Totalindo Eka Persada Tbk 15.41

Page 76: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

Lampiran 3

Daftar DER Perusahaan

No KODE Nama Perusahaan DER

1 WTON Wijaya Karya Beton 0.71

2 AGRS PT Bank Agris Tbk 7.70

3 BIRD PT Bue Bird Tbk 0.99

4 BLTZ PT Graha Layar Prima Tbk 0.27

5 BALI PT Bali Towerindo Sentra Tbk 1.20

6 TALF PT Tunas Alfin Tbk 0.32

7 BPII PT Batavia Prosperind Internasiona Tbk 0.65

8 CANI PT Capital Nusantara Indonesia Tbk 5.65

9 CINT PT Chitose Internasiona Tbk 0.25

10 LINK PT Link Net Tbk 0.23

11 MDIA PT Intermedia Capital Tbk 0.34

12 DNAR PT Bank Dinar Indonesia Tbk 2.92

13 IBFN PT Intan Baruprana Finance Tbk 4.38

14 PNBS PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk 0.83

15 TARA PT Sitara Propertindo Tbk 0.27

16 ATIC PT Anabatic Technoogies Tbk 2.25

17 BBYB PT Bank Yudha Bhakti Tbk 1.49

18 BIKA PT Binakarya Jaya Abadi Tbk 2.21

19 DMAS PT Puradelta Lestari Tbk 0.12

20 DPUM PT Dua Putri Utama Makmur Tbk 0.28

21 IDPR PT Indonesia Pondasi Raya Tbk 0.39

22 KINO PT Kin Indonesia Tbk 0.81

23 MDKA PT Merdeka Copper Gold Tbk 0.12

24 MIKA PT Mitra Keluarga Kayasehat Tbk 0.13

25 BOGA PT Bintang Oto Global Tbk 0.09

26 MTRA PT Mitra Pemuda Tbk 1.09

27 SHIP PT Sillo Maritime Perdana Tbk 1.05

28 WSBP PT Waskita Beton Precast Tbk 0.85

29 OASA PT Protech Mitra Perkasa Tbk 0.01

30 PBSA PT Paramita Bangun Sarana Tbk 0.53

31 MARI PT Mahaka Radio Integra Tbk 0.20

32 JGLE PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk 0.74

33 CASA PT Capital Financial Indnesia Tbk 1.76

34 ARTO PT Bank Artos Indonesia Tbk 4.26

35 CLEO PT Sariguna Primatira Tk 1.22

36 CSIS PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk 0.49

37 FINN PT First Indo American Easing Tbk 3.44

38 FIRE PT Alfa Energi Investama Tbk 1.04

Page 77: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

39 FORZ PT Forza And Indonesia Tbk 2.50

40 HOKI PT Buyung Poetra Sembada Tbk 0.21

41 KMTR PT Kirana Megatara Tbk 1.25

42 MABA PT Marga Abhinaya Abadi Tbk 2.18

43 MAPB PT Map Boga Adiperkasa Tbk 0.53

44 MARK PT Mark Dynamics Indonesia Tbk 0.36

45 MINA PT Sanurhasta Mitra Tbk 0.02

46 MPOW PT Megapower Makmur Tbk 1.27

47 NASA PT Ayana Land Internasional Tbk 0.21

48 TAMU PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk 0.99

49 TGRA PT Terregra Asia Energy 0.11

50 TOPS PT Totalindo Eka Persada Tbk 1.82

Page 78: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

Lampiran 4

Daftar EPS Perusahaan

No KODE Nama Perusahaan EPS

1 WTON Wijaya Karya Beton 37.69

2 AGRS PT Bank Agris Tbk 1.08

3 BIRD PT Bue Bird Tbk 293.80

4 BLTZ PT Graha Layar Prima Tbk -94.04

5 BALI PT Bali Towerindo Sentra Tbk 129.88

6 TALF PT Tunas Alfin Tbk 42.60

7 BPII PT Batavia Prosperind Internasiona Tbk 91.29

8 CANI PT Capital Nusantara Indonesia Tbk -42.62

9 CINT PT Chitose Internasiona Tbk 24.59

10 LINK PT Link Net Tbk 183.30

11 MDIA PT Intermedia Capital Tbk 90.06

12 DNAR PT Bank Dinar Indonesia Tbk 1.38

13 IBFN PT Intan Baruprana Finance Tbk 19.14

14 PNBS PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk 7.22

15 TARA PT Sitara Propertindo Tbk 0.17

16 ATIC PT Anabatic Technoogies Tbk 19.21

17 BBYB PT Bank Yudha Bhakti Tbk 570.49

18 BIKA PT Binakarya Jaya Abadi Tbk 129.38

19 DMAS PT Puradelta Lestari Tbk 28.39

20 DPUM PT Dua Putri Utama Makmur Tbk 16.51

21 IDPR PT Indonesia Pondasi Raya Tbk 113.73

22 KINO PT Kin Indonesia Tbk 161.88

23 MDKA PT Merdeka Copper Gold Tbk -20.16

24 MIKA PT Mitra Keluarga Kayasehat Tbk 389.55

25 BOGA PT Bintang Oto Global Tbk 2.58

26 MTRA PT Mitra Pemuda Tbk 12.87

27 SHIP PT Sillo Maritime Perdana Tbk 27.09

28 WSBP PT Waskita Beton Precast Tbk 2.41

29 OASA PT Protech Mitra Perkasa Tbk -3.96

30 PBSA PT Paramita Bangun Sarana Tbk 82.39

31 MARI PT Mahaka Radio Integra Tbk 81.10

32 JGLE PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk -2.53

33 CASA PT Capital Financial Indnesia Tbk 2.92

34 ARTO PT Bank Artos Indonesia Tbk -276.32

35 CLEO PT Sariguna Primatira Tk 12.70

36 CSIS PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk 0.10

37 FINN PT First Indo American Easing Tbk 6.72

38 FIRE PT Alfa Energi Investama Tbk -0.81

Page 79: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

39 FORZ PT Forza And Indonesia Tbk 5.44

40 HOKI PT Buyung Poetra Sembada Tbk 20.41

41 KMTR PT Kirana Megatara Tbk 16.28

42 MABA PT Marga Abhinaya Abadi Tbk -4.46

43 MAPB PT Map Boga Adiperkasa Tbk 43.51

44 MARK PT Mark Dynamics Indonesia Tbk 61.92

45 MINA PT Sanurhasta Mitra Tbk 1.32

46 MPOW PT Megapower Makmur Tbk 15.13

47 NASA PT Ayana Land Internasional Tbk -1.58

48 TAMU PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk -11.41

49 TGRA PT Terregra Asia Energy 0.31

50 TOPS PT Totalindo Eka Persada Tbk 30.98

Page 80: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

Lampiran 5

Daftar Umur Perusahaan

No KODE Nama Perusahaan Tahun

IPO

Tahun

Berdiri AGE

1 WTON Wijaya Karya Beton 2014 1997 17

2 AGRS PT Bank Agris Tbk 2014 1973 41

3 BIRD PT Bue Bird Tbk 2014 2001 13

4 BLTZ PT Graha Layar Prima Tbk 2014 2004 10

5 BALI PT Bali Towerindo Sentra Tbk 2014 2006 8

6 TALF PT Tunas Alfin Tbk 2014 1977 37

7 BPII PT Batavia Prosperind Internasiona Tbk 2014 1998 16

8 CANI PT Capital Nusantara Indonesia Tbk 2014 2004 10

9 CINT PT Chitose Internasiona Tbk 2014 1978 36

10 LINK PT Link Net Tbk 2014 1996 18

11 MDIA PT Intermedia Capital Tbk 2014 2008 6

12 DNAR PT Bank Dinar Indonesia Tbk 2014 1990 24

13 IBFN PT Intan Baruprana Finance Tbk 2014 1991 23

14 PNBS PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk 2014 1972 42

15 TARA PT Sitara Propertindo Tbk 2014 2006 8

16 ATIC PT Anabatic Technoogies Tbk 2015 2001 14

17 BBYB PT Bank Yudha Bhakti Tbk 2015 1989 26

18 BIKA PT Binakarya Jaya Abadi Tbk 2015 2007 8

19 DMAS PT Puradelta Lestari Tbk 2015 1993 22

20 DPUM PT Dua Putri Utama Makmur Tbk 2015 2012 3

21 IDPR PT Indonesia Pondasi Raya Tbk 2015 1977 38

22 KINO PT Kin Indonesia Tbk 2015 1999 16

23 MDKA PT Merdeka Copper Gold Tbk 2015 2012 3

24 MIKA PT Mitra Keluarga Kayasehat Tbk 2015 1995 20

25 BOGA PT Bintang Oto Global Tbk 2016 2011 5

26 MTRA PT Mitra Pemuda Tbk 2016 1980 36

27 SHIP PT Sillo Maritime Perdana Tbk 2016 1989 27

28 WSBP PT Waskita Beton Precast Tbk 2016 2014 2

29 OASA PT Protech Mitra Perkasa Tbk 2016 2006 10

30 PBSA PT Paramita Bangun Sarana Tbk 2016 2002 14

31 MARI PT Mahaka Radio Integra Tbk 2016 2006 10

32 JGLE PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk 2016 1988 28

33 CASA PT Capital Financial Indnesia Tbk 2016 2009 7

34 ARTO PT Bank Artos Indonesia Tbk 2016 1992 24

35 CLEO PT Sariguna Primatira Tk 2017 1988 29

36 CSIS PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk 2017 1995 22

37 FINN PT First Indo American Easing Tbk 2017 1981 36

38 FIRE PT Alfa Energi Investama Tbk 2017 2015 2

Page 81: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

39 FORZ PT Forza And Indonesia Tbk 2017 2012 5

40 HOKI PT Buyung Poetra Sembada Tbk 2017 2003 14

41 KMTR PT Kirana Megatara Tbk 2017 1991 26

42 MABA PT Marga Abhinaya Abadi Tbk 2017 2009 8

43 MAPB PT Map Boga Adiperkasa Tbk 2017 2013 4

44 MARK PT Mark Dynamics Indonesia Tbk 2017 2002 15

45 MINA PT Sanurhasta Mitra Tbk 2017 1993 24

46 MPOW PT Megapower Makmur Tbk 2017 2007 10

47 NASA PT Ayana Land Internasional Tbk 2017 2014 3

48 TAMU PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk 2017 1998 19

49 TGRA PT Terregra Asia Energy 2017 1995 22

50 TOPS PT Totalindo Eka Persada Tbk 2017 1996 21

Page 82: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

Lampiran 6

Daftar ROA Perusahaan

No KODE Nama Perusahaan ROA

1 WTON Wijaya Karya Beton 8.48

2 AGRS PT Bank Agris Tbk 0.11

3 BIRD PT Bue Bird Tbk 10.32

4 BLTZ PT Graha Layar Prima Tbk -4.85

5 BALI PT Bali Towerindo Sentra Tbk 11.01

6 TALF PT Tunas Alfin Tbk 13.36

7 BPII PT Batavia Prosperind Internasiona Tbk 10.28

8 CANI PT Capital Nusantara Indonesia Tbk -3.35

9 CINT PT Chitose Internasiona Tbk 6.95

10 LINK PT Link Net Tbk 14.91

11 MDIA PT Intermedia Capital Tbk 19.02

12 DNAR PT Bank Dinar Indonesia Tbk 0.19

13 IBFN PT Intan Baruprana Finance Tbk 2.00

14 PNBS PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk 1.14

15 TARA PT Sitara Propertindo Tbk 0.13

16 ATIC PT Anabatic Technoogies Tbk 2.63

17 BBYB PT Bank Yudha Bhakti Tbk 6.23

18 BIKA PT Binakarya Jaya Abadi Tbk 2.21

19 DMAS PT Puradelta Lestari Tbk 17.09

20 DPUM PT Dua Putri Utama Makmur Tbk 4.94

21 IDPR PT Indonesia Pondasi Raya Tbk 16.49

22 KINO PT Kin Indonesia Tbk 8.19

23 MDKA PT Merdeka Copper Gold Tbk -2.93

24 MIKA PT Mitra Keluarga Kayasehat Tbk 15.82

25 BOGA PT Bintang Oto Global Tbk 2.27

26 MTRA PT Mitra Pemuda Tbk 3.82

27 SHIP PT Sillo Maritime Perdana Tbk 6.23

28 WSBP PT Waskita Beton Precast Tbk 4.62

29 OASA PT Protech Mitra Perkasa Tbk -2.79

30 PBSA PT Paramita Bangun Sarana Tbk 14.58

31 MARI PT Mahaka Radio Integra Tbk 20.20

32 JGLE PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk -1.43

33 CASA PT Capital Financial Indnesia Tbk 0.90

34 ARTO PT Bank Artos Indonesia Tbk -4.3

35 CLEO PT Sariguna Primatira Tk 7.59

36 CSIS PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk 0.04

37 FINN PT First Indo American Easing Tbk 1.30

38 FIRE PT Alfa Energi Investama Tbk -0.23

Page 83: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

39 FORZ PT Forza And Indonesia Tbk 1.38

40 HOKI PT Buyung Poetra Sembada Tbk 8.31

41 KMTR PT Kirana Megatara Tbk 11.9

42 MABA PT Marga Abhinaya Abadi Tbk -2.97

43 MAPB PT Map Boga Adiperkasa Tbk 6.31

44 MARK PT Mark Dynamics Indonesia Tbk 33.46

45 MINA PT Sanurhasta Mitra Tbk 0.96

46 MPOW PT Megapower Makmur Tbk 3.72

47 NASA PT Ayana Land Internasional Tbk -1.54

48 TAMU PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk -2.88

49 TGRA PT Terregra Asia Energy 0.16

50 TOPS PT Totalindo Eka Persada Tbk 5.47

Page 84: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

Lampiran 7

Output SPSS

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

UNDERPRICING 50 1 3155 193.90 466.532

ROE 50 -22.63 64.76 9.6000 14.66988

DER 50 .01 7.70 1.2546 1.54257

EPS 50 -276.32 570.49 46.3926 119.02056

AGE 50 2.00 42.00 17.6400 11.29703

ROA 50 -4.85 33.46 5.5490 7.70211

Valid N (listwise) 50

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 40

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 1.09171303

Most Extreme Differences Absolute .100

Positive .100

Negative -.072

Test Statistic .100

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.

Page 85: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan
Page 86: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t

Sig.

Tolerance

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 5.423 1.590

ROE 2.448 1.376 1.068 .189 .189 .189 5.291

DER -2.364 1.056 -.538 .799 .799 .799 1.252

EPS -.294 .334 -.256 .385 .385 .385 2.596

AGE .017 .538 .005 .880 .880 .880 1.136

ROA -2.829 1.334 -1.148 .345 .345 .345 2.899

a. Dependent Variable: UNDERPRICING

Page 87: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIrepository.akuntansiukipaulus.com/34/1/SKRIPSI MERDI.pdfpasar modal saat itu sempat tertutup, pada tahun 1997 pasar modal kembali dibuka dan

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 429571.266 5 85914.253 .369 .048b

Residual 10235401.234 44 232622.755

Total 10664972.500 49

a. Dependent Variable: UNDERPRICING

b. Predictors: (Constant), ROA, AGE, DER, EPS, ROE

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .201a .040 -.069 482.30981 2.113

a. Predictors: (Constant), ROA, AGE, DER, EPS, ROE