analisis efisiensi perbankan syariah dengan metode...

133
ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) DAN NILAI ISLAM Studi Kasus Pada Bank Syariah W, X, Y, Z Periode 2010 2016 Tesis Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mendapatkan gelar Master Ekonomi (M.E) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan Oleh: FITRI SAGANTHA NIM: 21140850100025 Kepada FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017

Upload: buikien

Post on 11-Apr-2019

229 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE

DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) DAN NILAI ISLAM

Studi Kasus Pada Bank Syariah W, X, Y, Z

Periode 2010 – 2016

Tesis

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mendapatkan gelar Master Ekonomi

(M.E) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Program Studi Magister Perbankan Syariah

Diajukan Oleh:

FITRI SAGANTHA

NIM: 21140850100025

Kepada

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017

Page 2: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis
Page 3: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis
Page 4: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis
Page 5: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

ABSTRACT

The aimed of this research is to analyze the efficiency level of Islamic Banks in Indonesia

using Data Envelopment Analysis (DEA) and Islamic Values methods during 2010 – 2016

and to analyze influence input variables and output variables towards Islamic Banking’s

growth using Partial Least square (PLS). This research is a quantitative research and the

object of this study is Islamic Bank W, X, Y and Z. The data used in this research is

secondary data gathered from financial statement issued by each Islamic Bank or Otoritas

Jasa Keuangan, the sampling technique used in this research is purposive sampling method.

The input variables in this research are third parties share on return of temporary syirkah

funds and salaries and benefits expenses, while the output variables are income from fund

management by the Bank as mudharib and other operating income.

The result of this research indicates that the level of Islamic Bank’s efficiency during 2010 –

2016 is fluctuative, Islamic Bank Y is the most efficient for achieving efficient values 100

percent during 2010 – 2013 and 2016. Result for measuring level of Islamic Bank’s

Efficiency using Islamic values method shows that Islamic Value influence level of Islamic

Bank’s efficiency, with the most efficient Islamic Banks is Islamic Bank Y because Islamic

Bank Y efficient at all the variable. Result for influence variables input and variables output

towards Islmaic Bank’s growth indicate that variables third parties share on return of

temporary syirkah funds and income from fund management by the banks as mudharib are

significantly influnce negative, while variables salaries and benefits expenses and other

operating income are significantly influence positive.

Keywords : Efficiency, Data envelopment Analysis (DEA), Islamic Values, Islamic banks

Page 6: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat efisiensi Perbankan

Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis (DEA) dan Nilai

Islam selama periode 2010 sampai dengan 2016 serta melihat pengaruh variabel

input dan variabel output terhadap tingkat pertumbuhan Bank Syariah. Penelitian ini

bersifat kuantitatif. Studi kasus yang menjadi objek penelitian ini yaitu pada 4 Bank

Syariah yang terdiri dari Bank Syariah W, X, Y dan Z, dengan metode pemilihan

sampel yang dipilih dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersumber dari laporan

keuangan yang diterbitkan masing – masing Bank Syariah atau lembaga Otoritas Jasa

Keuangan. Pengukuran tingkat efisiensi dalam penelitian ini menggunakan metode

Data Envelopment Analysis dan Nilai Islam dengan variabel input yang terdiri dari

hak pihak ketiga atas bagi hasil, beban tenaga kerja, sedangkan variabel output terdiri

dari pendapatan pengelolaan dana dan pendapatan operasional lainnya. Pada

penelitian melihat pengaruh variabel menggunakan Partial Least Square (PLS).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat efisiensi Bank – Bank

Syariah selama periode penelitian yaitu 2010 – 2016 dengan metode Data

Envelopment Analysis (DEA) mengalami fluktuatif. Bank Syariah yang memiliki

tingkat efisiensi paling baik adalah Bank Syariah Y karena mencapai tingkat efisiensi

100 persen hampir disetiap tahunnya. Pada hasil analisis tingkat efisiensi dengan

Nilai Islam didapatkan hasil bahwa Nilai Islam mempengaruhi tingkat efisiensi Bank

Syariah, dimana Bank Syariah yang memiliki tingkat efisiensi paling baik adalah

Bank Syariah Y. Pada hasil analisis pengaruh variabel input dan output, didapatkan

hasil bahwa variabel hak pihak ketiga atas bagi hasil dan pendapatan pengelolaan

dana signifikan berpengaruh negatif terhadap tingkat pertumbuhan Bank Syariah,

sedangkan variabel beban tenaga kerja dan pendapatan operasional lainnya signifikan

berpengaruh positif terhadap tingkat pertumbuhan Bank Syariah.

Kata kunci: Efisiensi, Data Envelopment Analysis (DEA), Nilai Islam, Bank Syariah

Page 7: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

i

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmannirrahim

Alhamdulillahhirrabbil’alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat

Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmatNya sehingga penulis dapat

menyelesaikan tesis ini, sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan

Program Pascasarjana (S2) Jurusan Magister Perbankan Syariah, Fakultas

Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW

sebagai pembawa risalah, penyampai amanah, dan pemberi nasihat kepada umat

manusia serta para sahabat, keluarga, dan orang-orang sholeh maupun sholehah

yang diridhoi Allah SWT.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan tesis ini tidak terlepas

dari bantuan berbagai pihak. Maka dari itu penulis ingin mengucapkan

terimakasih kepada banyak pihak. Yang paling utama penulis ingin mengucapkan

terimakasih kepada kedua orangtua penulis, Bapak Parobi dan Ibu Sismawati,

yang telah melahirkan, membimbing dengan penuh kasih sayang, mendoakan

yang tiada hentinya dan selalu mendukung moril dan materil kepada penulis.

Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 8: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

ii

2. Bapak Dr. Amilin, SE., Ak., M.Si., BKP Selaku Wakil Dekan I Bidang

Akademik, Bapak Dr. Ade Sofyan Mulazid, S.Ag., MH selaku Wakil Dekan

II Bidang Administrasi Umum, dan Bapak Dr. Desmadi Saharuddin, MA

selaku Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan.

3. Bapak Dr. Herni Ali, SE., MM selaku Ketua Jurusan Magister Perbankan

Syariah dan Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktunya untuk

membimbing, memberikan arahan serta motivasi kepada penulis dalam

menyelesaikan tesis ini dengan baik.

4. Bapak Ade Suherlan, SE, MM., MBA selaku Sekretaris Jurusan Magister

Perbankan Syariah.

5. Bapak Dr. Ir. H. Roikhan Mochamad Aziz, MM. Hah. Slm selaku Dosen

Pembimbing II dan sebagai penemu H Theory serta rumus total Qur’an 1587

x 4 = 112 + 6236 yang dengan kerendahan hati bersedia meluangkan waktu,

dengan sabar membimbing serta memberikan ilmu yang bermanfaat dan

masukan yang sangat berarti selama penulis mengerjakan dan menyelesaikan

tesis ini.

6. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Magister Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi

dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah.

7. Pimpinan dan staf Perpustakaan Fakultas dan Perpustakaan Utama yang telah

memberikan fasilitas kepada penulis untuk mengadakan studi pustaka.

8. Keluarga Besar Ceknang Nurjaya dan Keluarga Besar Mansur Alie.

Khususnya keluarga Uwak Zulkifli Lubis yang telah memberikan dukungan

Page 9: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

iii

moril dan materiil kepada penulis, sejak dulu masa – masa sekolah sampai

masa – masa penulis menempuh jenjang strata 2.

9. Sahabat – sahabat Magister Perbankan Syariah Angkatan II (2015), Ka Sri,

Ka Rini, Ka Ratih, Cece, Ka Frizan, Bang Erwin, Ka Syauzi, Brian, dan

Alfian yang menemani penulis selama perkuliahan, selalu memberi motivasi

dan semangat penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

Akhirnya, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, semoga

kebaikan dan bantuan kalian menjadi amal ibadah dan dibalas oleh Allah SWT.

Semoga tesis ini dapat bermanfaat untuk semua pihak pembaca dan pihak yang

memerlukannya.

Jakarta, 17 April 2017

Fitri Sagantha

Page 10: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

iv

DAFTAR ISI

COVER

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

LEMBAR PENGESAHAN TESIS

LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ................................................................................................. vii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. ix

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................... 7

C. Pembatasan Masalah .................................................................................. 8

D. Rumusan Masalah ...................................................................................... 9

E. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 9

F. Manfaat Penelitian ................................................................................... 10

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

A. Filosofi Ekonomi Islam .............................................................................. 12

B. Perbankan Syariah………………………………………………………..15

Page 11: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

v

C. Konsep Efisiensi......................................................................................... 17

D. Efisiensi Bank ............................................................................................ 20

E. Teori H dalam Ekonomi ............................................................................. 23

F. Beban Tenaga Kerja ................................................................................... 24

G. Hak Pihak Ketiga Atas Bagi Hasil ............................................................. 26

H. Pendapatan Pengelolaan Dana ................................................................... 27

I. Pendapatan Operasional Lainnya ............................................................... 29

J. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 29

K. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 38

L. Hipotesis ..................................................................................................... 39

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................................... 40

B. Teknik Penentuan Sampel .......................................................................... 40

C. Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 41

D. Metode Analisis Data ................................................................................. 42

1. Metode Pengukuran Efisiensi DEA .................................................... 42

2. Uji H .................................................................................................... 47

3. Partial Least Square ............................................................................. 49

E. Operasional Variabel Penelitian ................................................................. 55

BAB IV: ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data ............................................................................................ 57

B. Analisis dan Pembahasan ........................................................................... 61

1. Hasil perhitungan dan analisis tingkat efisiensi dengan DEA ............. 61

Page 12: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

vi

a. Target Input dan Output Bank Syariah W...................................... 65

b. Target Input dan Output Bank Syariah X ...................................... 67

c. Target Input dan Output Bank Syariah Y ...................................... 69

d. Target Input dan Output Bank Syariah Z ....................................... 71

2. Hasil perhitungan dan analisis pengaruh variabel input dan output

terhadap tingkat pertumbuhan Bank Syariah ....................................... 74

a. Uji Validitas ................................................................................... 75

b. Uji Reliabilitas ............................................................................... 78

c. Uji Hipotesis................................................................................... 79

3. Hasil perhitungan dan analisis tingkat efisiensi dengan Nilai Islam.... 83

a. Kriteria Uji H ................................................................................. 83

b. Hasil Perhitungan Uji H dan Analisis ............................................ 85

BAB V: SIMPULAN DAN IMPLIKASI .............................................................. 98

A. Simpulan .................................................................................................... 98

B. Implikasi ................................................................................................... 100

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 102

LAMPIRAN ......................................................................................................... 105

Page 13: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

vii

DAFTAR TABEL

Tabel Keterangan

1.1 Perkembangan Aset, Dana Pihak Ketiga (DPK), Jumlah Pembiayaan

periode 2010 – November 2016 ................................................................. 2

1.2 Perkembangan Kinerja Perbankan Syariah periode 2010 – November

2016............................................................................................................ 2

1.3 Pertumbuhan Bank Syariah periode 2010 – November 2016 .................... 3

4.1 Variabel Input Hak Pihak Ketiga Atas Bagi Hasil Bank Syariah W, X, Y,

Z Tahun 2010 – 2016 ............................................................................... 58

4.2 Variabel Input Beban Tenaga Kerja Bank Syariah W, X, Y, Z Tahun

2010 – 2016.............................................................................................. 58

4.3 Variabel Output Pendapatan Pengelolaan Dana Bank Syariah W, X, Y, Z

Tahun 2010 – 2016 .................................................................................. 59

4.4 Variabel Output Pendapatan Operasional Lainnya Bank Syariah W, X, Y,

Z Tahun 2010 – 2016 ............................................................................... 60

4.5 Laba Bank Syariah W, X, Y, Z Tahun 2010 – 2016 ................................ 61

4.6 Tingkat Efisiensi Bank Syariah W, X, Y, Z ............................................ 62

4.7 Tingkat Efisiensi Bank Syariah W .......................................................... 65

4.8 Tingkat Efisiensi Bank Syariah X............................................................ 68

Page 14: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

viii

4.9 Tingkat Efisiensi Bank Syariah Y............................................................ 70

4.10 Tingkat Efisiensi Bank Syariah Z ............................................................ 72

4.11 Nilai Outer Loadings................................................................................ 76

4.12 Hasil Cross Loading ................................................................................. 76

4.13 Hasil Average Variance Extracted ........................................................... 77

4.14 Hasil Composite Reliability ..................................................................... 78

4.15 Hasil Cronbach’s Alpha ........................................................................... 79

4.16 Hasil Uji T................................................................................................ 80

4.17 Hasil R Square ......................................................................................... 82

4.18 Bobot Nilai Islam ..................................................................................... 85

4.19 Efficiency H pada Input 1 Bank Syariah W............................................. 86

4.20 Efficiency H pada Input 1 Bank Syariah X ............................................. 86

4.21 Efficiency H pada Input 1 Bank Syariah Y ............................................. 87

4.22 Efficiency H pada Input 1 Bank Syariah Z .............................................. 87

4.23 Efficiency H pada Input 2 Bank Syariah W............................................. 88

4.24 Efficiency H pada Input 2 Bank Syariah X ............................................. 89

4.25 Efficiency H pada Input 2 Bank Syariah Y ............................................. 89

Page 15: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

ix

4.26 Efficiency H pada Input 2 Bank Syariah Z .............................................. 90

4.27 Efficiency H pada Output 1 Bank Syariah W .......................................... 91

4.28 Efficiency H pada Output 1 Bank Syariah X ........................................... 92

4.29 Efficiency H pada Output 1 Bank Syariah Y ........................................... 92

4.30 Efficiency H pada Output 1 Bank Syariah Z ........................................... 93

4.31 Efficiency H pada Output 2 Bank Syariah W .......................................... 94

4.32 Efficiency H pada Output 2 Bank Syariah X ........................................... 94

4.33 Efficiency H pada Output 2 Bank Syariah Y ........................................... 95

4.34 Efficiency H pada Output 2 Bank Syariah Z ........................................... 95

Page 16: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar Keterangan

4.1 Tingkat Efisiensi Bank Syariah W, X, Y, Z ............................................ 64

4.2 Pola SmartPLS ......................................................................................... 75

Page 17: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Data Variabel Input dan Output Bank Syariah .................................................... 105

Data Total Variabel .............................................................................................. 107

Hasil DEAWIN .................................................................................................... 108

Hasil SmartPLS .................................................................................................... 114

Page 18: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pesatnya perkembangan industri keuangan Islam khususnya perbankan

syariah telah meningkat secara signifikan. Perbankan syariah diakui sebagai

lembaga yang paling cepat pertumbuhannya di dunia perbankan dan keuangan.

Industri perbankan syariah telah diterima secara mendunia dan telah berubah

dari industri ‘bayi’ sejak 1970 atau lebih dari 25 tahun yang lalu, hingga

sekarang menjadi salah satu industri yang paling layak dan menjadi model

alternatif untuk lembaga intermediasi (Tahir, 2013). Secara global,

pertumbuhan total aset Bank Syariah rata – rata pertahun dapat mencapai dua

digit (Imam dan Kpodar, 2010) atau sekitar 1,6 Trilliun Dolar pada 2012

(Grewal, 2013).

Industri perbankan syariah di Indonesia juga telah menunjukkan

perkembangan yang cukup pesat. Perkembangan tersebut dapat terlihat dari

beberapa indikator keuangan dan rasio keuangan pada Bank Syariah.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan, selama tahun 2010 sampai

November 2016 terjadi peningkatan pada besarnya Aset, Dana Pihak Ketiga

(DPK), dan Pembiayaan yang disalurkan oleh Bank Syariah.

Page 19: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

2

Tabel 1.1

Perkembangan Aset, DPK dan Pembiayaan Perbankan Syariah di Indonesia

Tahun 2010 – Nov 2016 (dalam Milyar Rupiah)

Sumber : Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Selain dari itu, pada data rasio keuangan seperti NPF dan FDR

mengindikasikan adanya peningkatan kinerja yang menggambarkan

perkembangan pada industri perbankan syariah di Indonesia dan menunjukkan

bahwa bank telah menggunakan sumber daya keuangannya dengan baik

sehinggan meningkatkan investasi dan juga pertumbuhan. Pertumbuhan total

aset pada November 2016 meningkat sebesar 339.343 Milyar Rupiah dimana

sebelumnya pada tahun 2015 berjumlah 296.262 Milyar Rupiah.

Tabel 1.2

Perkembangan Kinerja Perbankan Syariah di Indonesia Tahun 2010 – Nov 2016

(Dalam Persen)

Sumber : Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Kemajuan industri perbankan syariah nasional juga terbukti dengan

diubahnya UU No 7 Tahun 1992 menjadi UU No 10 Tahun 1998 tentang

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Aset 97.519 145.466 195.018 242.276 272.343 296.262 339.343

DPK 76.037 115.415 147.512 183.534 217.858 231.176 270.480

Pembiayaan 68.181 102.655 147.505 184.122 199.330 212.996 240.381

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

NPF 3,02 2,52 2,22 2,62 2,55 3,03 3,26

FDR 89,66 88,94 100,00 100,32 109,2 104,88 96,60

Page 20: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

3

Perbankan, dimana mengakui adanya Dual Banking System yaitu system

konvensional dengan system syariah atau bagi hasil. Selain itu, untuk semakin

memperkuat kedudukan Bank Syariah di Indonesia pemerintah mengatur

secara khusus dalam UU No 21 Tahun 2008. Serta pemerintah melakukan

kebijakan – kebijakan pengembangan dan pertumbuhan dengan salah satu cara

yaitu memberikan izin kepada Bank Konvensional untuk membuka kantor

cabang Unit Usaha Syariah (UUS) dan melakukan spin off atau dengan

konversi bank konvensional ke Bank Syariah.

Tabel 1.3

Pertumbuhan Bank Syariah Tahun 2010 – Nov 2016

Sumber : Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Berdasarkan data lain terkait pertumbuhan dari Otoritas Jasa Keuangan,

pada tahun 2015 industri perbankan syariah nasional dalam hal pertumbuhan

aset, pinjaman yang diberikan dan Dana Pihak Ketiga baik Bank Umum

Syariah, Unit Usaha Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah masing –

masing mengalami pertumbuhan sebesar 9,00%, 7,06% dan 6,37%. Dalam hal

peningkatan dan perbaikan kinerja yang terlihat dari sisi Return On Asset

perbankan syariah juga mengalami peningkatan sebesar 0,79% pada tahun

2014 menjadi 0,83% pada tahun 2015. Berdasarkan data – data yang

dikemukakan diatas, terlihat bahwa industri perbankan syariah nasional

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

BUS 11 11 11 11 12 12 13

UUS 23 24 24 23 22 22 21

BPRS 150 155 158 163 163 163 164

Page 21: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

4

bersaing secara ketat, khususnya selama tahun 2010 sampai dengan 2016,

dimana perkembangan perbankan syariah tidak hanya terkait masalah besaran

jumlah aset, jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) dan jumlah pembiayaan, tetapi

juga terkait pertumbuhan jumlah Bank Syariah selama rentang waktu dan

kinerja bank tersebut.

Terkait perkembangan dan pertumbuhan industri perbankan syariah,

bank dalam sebuah negara sangat penting karena memegang peranan dalam

pertumbuhan ekonomi sebuah negara. Fungsi bank sebagai lembaga

intermediasi yang memobilisasi dana dari pihak yang kelebihan dana kepada

pihak yang kekurangan dana dalam bentuk pembiayaan, hal tersebut dapat

mendorong sektor – sektor lain sebagai akibat dari produktifnya dana yang

dikelola oleh bank. Bahkan hampir seluruh kegiatan ekonomi selalu

membutuhkan jasa perbankan seperti kebutuhan transaksi internasional dan

local, mengedarkan uang, dan tempat melakukan investasi. Dengan ini, fungsi

perbankan menjadi semakin luas dan semakin dibutuhkan bagi sebuah negara

maupun masyarakat, sehingga membuat industri perbankan menjadi ‘subur’ di

masyarakat.

Banyaknya jumlah Bank Syariah yang beroperasi khususnya dalam

bentuk Bank Umum Syariah (BUS) dan UUS ( Unit Usaha Syariah) di

Indonesia dengan berbagai bentuk produk dan pelayanan yang diberikan

memang di satu sisi dapat memberikan dampak yang positif, tapi disisi lain

dapat menimbulkan permasalahan di masyarakat (Muharram dan Purvitasari,

2007). Dengan semakin dinamisnya kondisi ekonomi dan lingkungan bisnis

Page 22: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

5

tentu akan berpengaruh terhadap kinerja perbankan (Prasetyia dan Diendtrara,

2010) maka hal selanjutnya adalah muncul pertanyaan, apakah performa

perbankan syariah efisien ? atau perbankan syariah dalam keadaan inefisien

ketika menghadapi ketatnya persaingan sejenis maupun global ? Oleh sebab

itu, peneliti menilai bahwa penilaian efisiensi bank menjadi sangat penting.

Efisiensi merupakan gambaran kinerja suatu perusahaan sekaligus

menjadi faktor yang harus diperhatikan bank untuk bertindak rasional dalam

meminimumkan tingkat risiko yang dihadapinya. Pengukuran Efisiensi dapat

dijadikan sebagai indikator penting dalam melihat kemamapuan Bank Syariah

untuk bertahan dan menghadapi ketatnya persaingan pada industri perbankan

syariah maupun industri perbankan nasional (Faza dan Hosen, 2013).

Sedangkan menurut Iswardono dan Darmawan menyatakan bahwa efisiensi

perbankan dirasakan penting saat ini maupun masa mendatang, karena (1)

kompetisi yang semakin ketat, (2) permasalahan yang timbul sebagai akibat

berkurangnya sumber daya,(3) meningkatnya standar kepuasan nasabah

(Saepullah, 2013). Dengan kata lain, efisiensi menjadi penting untuk sebuah

bank, selain untuk memperlihatkan bahwa bank tersebut sehat atau tidak,

memperlihatkan kinerja sebuah bank dalam menggunakan input – inputnya

untuk meghasilkan output yang maksimal, tetapi juga dapat menarik investor

khususnya masyarakat untuk menginvestasikan dananya serta menjadikan

bank tersebut lebih kompetitif di pasarnya.

Semakin kompleksnya permasalahan ekonomi dan kehidupan,

ditambah dengan urgensi pengukuran efisiensi membuat semakian

Page 23: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

6

berkembang pula pengukuran efisiensi dengan berbagai alat analisis. Namun,

alat analisis yang selama ini berkembang masih dirasakan perlu menanamkan

makna ibadah dalam proses alat analisis, agar menjadikan tujuan analisis

ekonomi memberikan manfaat ganda yaitu dunia dan akhirat (Aziz, 2016).

Penelitian selama ini berbasiskan pola berpikir linier dengan pendekatan

sekuler, memisahkan keilmuan dengan keagamaan, sehingga otomatis makna

ibadah tercerabut dengan sendirinya. Makna ibadah merupakan proses yang

alami dalam setiap aktivitas kehidupan manusia termasuk ekonomi. Petunjuk

mengenai ibadah yang diberikan oleh Allah SWT berasal dari ayat kauliyah

yaitu Al – Qur’an dan As Sunnah serta ayat kauniyah yaitu alam semesta. Hal

tersebut sesuai dengan Adz Dzariyat : 56 yang artinya :

“ Dan tidak aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah “

Fenomena alam dan ekonomi sudah ada sejak sebelum wahyu kauliyah

diturunkan. Makna beribadah pasti sudah bisa diejawantahkan oleh pendahulu

umat sebelum umat Nabi Muhammad SAW, dengan mempelajari ayat

kauniyah yang terjadi dari fenomena alam dan ekonomi tersebut. Kemudian

pada era risalah Nabi Muhammad SAW oleh Allah SWT fenomena alam dan

ekonomi tersebut dikodifikasi serta diintegrasikan dalam ayat kauliyah. Ayat

kauliyah memberikan inti kodifikasi dari keberekonomian yang ada, sedangkan

detil penjabaran para peneliti muslim wajib merujuk pada sumber utamanya.

Allah menegaskan bahwa penciptaan pasti mengandung makna ibadah,

maka ini bisa menjadi dasar bahwa kewajiban peneliti muslim untuk

menjadikan alat analisis juga terdapat nilai ibadah. Selama ini keilmuan

Page 24: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

7

ekonomi mengopipastekan alat analisis dari barat seperti program linear,

regresi berganda dan lain sebagainya. Probabilitas besar terhadap alat analisis

tersebut kurang memiliki nilai ibadah adalah Karena kalangan barat

membangun alat analisis tersebut selalu meniadakan faktor agama dalam sains.

Untuk itu, peneliti muslim perlu didorong secara berjamaah, merubah konsep

alat analisis sesuai dengan model berpikir Islami, sehingga mampu

memberikan tolak ukur yang sesuai dengan nilai Islam.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti mengangkat judul

“Analisis Efisiensi Perbankan Syariah dengan Metode Data Envelopment

Anlysis (DEA) dan Nilai Islam“

B. Identifikasi Masalah

Dalam dua dekade terakhir industri perbankan syariah telah menjadi

pangsa pasar yang menyaingi sektor konvensional dibanyak negara,

menjadikan perkembangan studi yang berkaitan dengan sektor Bank Syariah

maupun keuangan Islam telah sama berkembang dan mengarah ke pemahaman

yang lebih luas. Bank Syariah memiliki fungsi yang sama dengan bank

konvensional yaitu sebagai lembaga intermediary. Sebagai lembaga

intermediari, Bank Syariah tentu dihadapkan permasalahan yang sama dengan

bank konvensional yang berkaitan dengan masalah kinerja, kesehatan bank

serta efisiensi.

Permasalahan efisiensi tidak bisa diabaikan begitu saja, semakin

berkembang dan tumbuhnya baik dari segi aset, pembiayaan, nasabah, kondisi

ekonomi dan persaingan antar sektor maupun beda sektor, akan semakin

Page 25: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

8

menuntut bank agar tetap dalam kondisi yang efisien dalam menggunakan

inputnya untuk menghasilkan output yang optimal. Dalam pembahasan

mengenai efisiensi, peneliti mengidentifikasi beberapa masalah – masalah yang

muncul yang akan diteliti sesuai dengan batasan kemampuan peneliti. Masalah

yang diidentifikasi oleh peneliti adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana tingkat pertumbuhan dan perkembangan perbankan di

Indonesia ?

2. Bagaimana tingkat pertumbuhan dan perkembangan perbankan

syariah di Indonesia ?

3. Faktor – faktor apa saja yang berpengaruh terhadap tingkat efisiensi

Bank Syariah ?

4. Bagaimana tingkat efisiensi perbankan syariah di Indonesia dengan

metode Data Envelopment Analysis ?

5. Bagaimana tingkat efisiensi perbankan syariah di Indonesia dengan

Nilai Islam ?

6. Bagaimana pengaruh variabel input dan variabel output terhadap

tingkat pertumbuhan perbankan syariah ?

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah penelitian yang diuraikan diatas,

maka peneliti merasa butuh untuk membatasi fokus masalah yang akan dikaji

dalam penelitian ini yaitu tingkat efisiensi perbankan syariah di Indonesia serta

melihat pengaruh variabel input yang terdiri dari hak pihak ketiga atas bagi

hasil, beban tenaga kerja dan variabel output yang terdiri dari pendapatan

Page 26: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

9

pengelolaan dana, pendapatan operasional lainnya terhadap tingkat

pertumbuhan perbankan syariah. Untuk mengukur tingkat efisiensi digunakan

uji non parametrik dengan metode Data Envelopment Analysis (DEA) dan

dengan Nilai Islam, sedangkan melihat pengaruh variabel input dan output

dengan menggunakan Partial Least Square.

D. Perumusan Masalah

Dari pembatasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini, antara lain :

1. Bagaimana tingkat efisiensi perbankan syariah dengan menggunakan

metode Data Envelopment Analysis ?

2. Bagaimana tingkat efisiensi perbankan syariah dengan Nilai Islam ?

3. Bagaimana pengaruh variabel input dan variabel output terhadap tingkat

pertumbuhan perbankan syariah ?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui tingkat efisiensi perbankan syariah dengan menggunakan

metode Data Envelopment Analysis

2. Mengetahui tingkat efisiensi perbankan syariah dengan Nilai Islam.

3. Mengetahui pengaruh variabel input dan output terhadap tingkat

pertumbuhan perbankan syariah.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, di antaranya:

Page 27: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

10

1. Bagi Akademis

a. Manfaat Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat menambah pemahaman mengenai tingkat

efisiensi pada Bank Syariah di Indonesia. Selain itu, penelitian ini juga

merupakan salah satu syarat dalam memperoleh gelar Magister

Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Tahun 2017.

b. Manfaat Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan pembanding dan

referensi bagi penelitian-penelitian di masa yang akan datang.

2. Manfaat Bagi Praktisi atau Operasional

a. Manfaat bagi otoritas perbankan ( Pemerintah, Bank Indonesia dan

Otoritas Jasa Keuangan) sangat menaruh perhatian terhadap

terpeliharanya suatu sistim perbankan yang sehat, kuat dan efisien

dalam rangka pembangunan ekonomi dan kemakmuran masyarakat.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan oleh otoritas

perbankan untuk mengevaluasi tingkat efisiensi dan kesehatan

lembaga perbankan sekaligus melakukan langkah – langkah

pembinaan.

b. Manfaat bagi perusahaan atau industri perbankan syariah, hasil

penelitian ini diharapkan dijadikan bahan referensi bagi manajemen

bank dalam rangka meningkatkan kinerja bank yang dipimpin,

Page 28: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

11

mengambil langkah – langkah strategis dan mengeluarkan kebijakan

perusahaan.

3. Manfaat bagi masyarakat dalam hal ini nasabah, penelitian ini diharapkan

dapat meningkatkan kesadaran (awareness) masyarakat pengguna jasa

terhadap tingkat efisiensi lembaga perbankan dan dapat dimanfaatkan

sebagai acuan pemilihan penempatan dana. Dengan demikian, mereka

dapat memilih bank yang tepat untuk memenuhi kebutuhan transaksinya

serta berkinerja baik.

Page 29: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Filosofi Ekonomi Islam

Ontologi dari konsep Kaffah adalah Islam. Bahwa sistem kehidupan

yang ada pada diri sendiri, lingkungan sekitar dan alam semesta berawal dari

konsep Islam. Dengan kata lain konsep penciptaan awal adalah Islam. Kata

Islam memiliki akar dari 3 huruf, yaitu “s” atau “sin”, huruf “l” atau “lam” dan

“m” atau “mim” (Aziz, 2015). Ada ayat yang mendukung makna ontologi dari

Islam pada Q.S Ali Imran (3) : 19 yang artinya : “Sesungguhnya agama yang

diridhai disisi Allah hanyalah Islam. (Q.S Ali Imran :19).

Secara ontologis, ilmu ekonomi Islam membahas dua disiplin ilmu

secara bersamaan yaitu, ilmu ekonomi murni dan ilmu fiqih muamalat. Sumber

fiqh muamalat adalah wahyu yang didasarkan pada petunjuk Al Qur’an, Hadist

Nabi dan sumber ilmu ekonomi Islam adalah pikiran manusia (akal). Wahyu

dalam Islam merupakan sumber ilmu pengetahuan dan sekaligus penuntun

(guide) dalam kehidupan manusia, karena ia merupakan emanasi kebenaran

yang bersumber dari kebenaran yang sejati. Sedangkan akal merupakan

instrument untuk mencapai pengetahuan, alat untuk mempersepsi, memahami,

mengamati, menerima, membedakan, dan menimbang mashlahat serta

mafsadat (Aziz, 2008). Dalam ontologi dari semua ciptaan atau makhluk atau

alam semesta adalah sistem dan sistem dasar yang bernama Islam. Pada dasar

Page 30: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

13

dari sistem ini ( Islam) maka unsur sub sistem yang ada telah diciptakan oleh

Tuhan dan bukan oleh manusia atau makhluk lainnya (Aziz, 2015).

Islam dimaknai sebagai suatu sistem yang holistik, komprehensif atau

menyeluruh. Dan kemudian Islam yang menyeluruh inilah yang menjadi

epistemologi dari konsep institusi keuangan yang dikembangkan, yaitu kaffah.

Institusi keuangan yang kaffah merupakan epistemologi yang muncul karena

beranggapan bahwa konsep dasar kehidupan adalah Islam dan Islam dianggap

suatu sistem (Aziz, 2015). Epistemologi ini didukung oleh Q.S Al Baqarah [2]

: 208, yang artinya : “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam

Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan.

Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (Q.S Al Baqarah : 208).

Secara epistemologi dalam istilah ekonomi, ekonomi berasal dari

bahasa Yunani yaitu kata oikonomia, kata oikonomia berasal dari dua kata

oikos yang berarti rumah tangga dan nomos yang berarti aturan. Jadi ilmu

ekonomi adalah ilmu mengatur rumah tangga, yang dalam bahasa inggris

disebut economics (Samuelson, 2004 : 3). Kata economics tidak ditemukan

dalam Al Qur’an. Menurut Hans Wehr (1961) yang diedit oleh J. Milton

Cowan, dijumpai kata dasar “qa sha da”, yang dilahirkan “qasd” yang berarti

(endeavor, aspiration, intentions, intent, design, purpose, resolution, object,

goal, aim, end, frugality, thrift, dan economy), “qasdan” (intentional,

intendend), “qasid” (aspired, desired, zimed at, intended), “maqshid” atau

“maqashid” (destination), dan “iqtishad” (saving, economization,

retrenchment, thriftiness, thrift, providence, economy). Dari sini lahirlah istilah

Page 31: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

14

‘ilm al iqtishadi’ (ilmu ekonomi) dan “al-iqtishadiyah” (the economy). Secara

terminologi, Samuelson mendefiniskan ilmu ekonomi sebagai kajian tentang

perilaku manusia dalam hubungan dengan pemanfaatan sumber – sumber

prospektif yang langka untuk memproduksi barang – barang dan jasa – jasa

serta mendistribusikannya untuk dikonsumsi (Samuelson, 2004:3).

Berdasarkan ruang lingkup ekonomi tersebut, maka Islam sebagai

sebuah agama yang mengatur segala aspek kehidupan, tentu saja mempunyai

cara untuk berekonomi. Dalam kaitan ini Yusuf Halim al Alim (1975)

mendefiniskan ilmu ekonomi Islam sebagai “ ilmu – ilmu tentang hukum –

hukum syariat aplikatif yang diambil dari dalil – dalil yang terperinci terkait

dengan mencari, membelanjakan, dan cara – cara membelanjakan harta.”

Definisi ini menunjukkan bahwa fokus kajian ekonomi Islam adalah

mempelajari perilaku mu’amalah masyarakat Islam yang sesuai dengan Al

qur’an, Sunnah, Qiyas dan Ijma’ dalam memenuhi kebutuhan hidupnya untuk

mencari ridha Allah.

Diawali dari ontoligis berupa Islam sebagai alasan kehidupan termasuk

ekonomi, kemudian epistomologi yang digunakan adalah kaffah sebagai suatu

sistem dalam institusi keuangan dan terakhir adalah aksiologi yang lebih

sederhana berupa penerapan dalam pengembangan institusi, yaitu adanya

keseimbangan dari dua hal. Dalam aksiologi ini, hubungan tersebut sellau ada

dua hal yang merupakan hubungan antara fungsi horizontal dan struktur

vertikal. Munculnya Islam, membentuk konsep kaffah, yang memiliki dua sisi

berdampingan secara fitrah. Dua hal ini dianalogikan sebagai hal yang berbeda

Page 32: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

15

seperti laki – laki dan perempuan, terang dan gelap (Aziz, 2015). Sesuai Q.S

Yasin [36] : 36 yang artinya : “Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan

pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan

dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.” (Q.S Yasin : 36).

Ditinjau dari aspek aksiologi, tujuan ekonomi Islam adalah bahwa

setiap kegiatan manusia didasarkan kepada pengabdian kepada Allah dan

dalam rangka melaksanakan tugas dari Allah untuk memakmurkan bumi, maka

dalam berekonomi Islam harus mengutamakan keharmonisan dan pelestarian

alam. Kebahagiaan yang dikejar dalam Islam bukan semata – mata didunia

saja, tetapi kebahagiaan diakhirat (Karim, 2002:22). Dengan demikian, ilmu

ekonomi Islam harus mempunyai sistem ekonomi yang dapat memakmurkan

bumi, mampu membahagiakan manusia baik selama hidup di dunia maupun di

akhirat kelak.

B. Perbankan Syariah

Sejak awal kelahirannya, perbankan syariah dilandasi dengan kehadiran

dua gerakan renaissance Islam modern (Antonio, 2001 : 18). Perbankan

Syariah menurut Undang – Undang No 21 Tahun 2008 adalah segala sesuatu

yang menyangkut tentang Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah mencakup

kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan

kegiatannya. Sedangkan Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan

usahanya berdasarkan prinsip syariah.

Istilah bank syariah sendiri merupakan khas Indonesia, tidak dijumpai

dinegara – negara lain. Di tempat lain, istilah tersebut dikenal dengan Bank

Page 33: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

16

Islam (Karim, 2011). Al Jarhi dan Iqbal mendefinisikan bank Islam sebagai

lembaga perbankan yang melakukan semua kegiatan perbankan termasuk

pinjaman dan pembiayaan tanpa bunga (Hassine dan Limani, 2014). Perbankan

Islam berpedoman pada sistem perbankan yang secara konsisten memegang

prinsip-prinsip Syariah (hukum atau ketentuan yang berlaku dalam Islam).

Prinsip – prinsip syariah salah satunya adalah pelarangan adanya unsur riba,

seperti dijelaskan pada beberapa ayat Al – Qur’an sebagai berikut :

1) Surat An – Nisa ayat 161

Artinya : “Dan disebabkan mereka memakan riba, padahal sesungguhnya

mereka telah dilarang daripadanya, dan karena mereka memakan harta

benda orang dengan jalan yang batil. Kami telah menyediakan untuk

orang-orang yang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih.”

2) Surat Ar Rum ayat 39 Artinya : “Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia

bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi

Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan

untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah

orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya).”

Salah satu fitur yang paling membedakan bank Islam adalah produk

keuangan yang didasarkan pada larangan bunga, dengan demikian desain

produk yang dimiliki bank Islam adalah dengan kemitraan dan berbagi risiko

(risk sharing). Selain dari itu, sifat dari kontrak suatu modal dalam bentuk

mudharabah, dimana salah satu pihak menyediakan modal dan pihak lain

Page 34: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

17

memberikan enterpreunership, dengan demikian risiko informasi yang

asimetris dapat diminimalisir, karena sifat kontrak yang membagi imbalan dan

risiko secara sama (Onour dan Abdalla, 2011).

Tujuan bank-bank Islam menurut Ummar Chapra adalah mencapai

tujuan-tujuan sosial ekonomi sesuai dengan ajaran Islam, yakni tidak adanya

pengangguran, suatu tingkat pertumbuhan yang tinggi dari perekonomian,

meratanya distribusi pendapatan dan kesejahteran, keadilan ekonomi sosial,

lancarnya mobilisasi investasi dan tabungan masyarakat, dan memastikan hasil

yang wajar untuk semua pihak, dan pada akhirnya penekanan pada stabilitas

nilai uang (Hassan dan Mervyn, 2007). Bank-bank Islam juga bertujuan

menyediakan jasa-jasa perbankan, yang sesuai dengan prinsip-prinsip dan

Syariah Islam didalam sistem keuangan Islam secara menyeluruh, yang

bertujuan untuk membawa sebagian besar manfaat kepada masyarakat dalam

kepemilikan dan kesejahteraan, sehingga tidak semata-mata menciptakan

keuntungan maksimum dari penggunaan modalnya (Zaher dan Hassan, 2001).

C. Konsep Efisiensi

Di dalam teori ekonomi, ada dua konsep umum mengenai efisiensi,

yakni efisiensi yang ditinjau dari konsep ekonomi (economic concept) dan

efisiensi yang ditinjau dari konsep produksi (production concept). Efisiensi

yang ditinjau dengan konsep ekonomi mempunyai cakupan lebih luas yang

ditinjau dari segi makro, sementara itu efisiensi dari sudut pandang produksi

melihat dari sudut pandang mikro (Suryadi, 2011). Efisiensi dalam konsep

makro, melihat secara luas pada pengalokasian sumber-sumber daya di dalam

Page 35: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

18

suatu perekonomian yang mendatangkan kesejahteraan di dalam masyarakat.

(Sukirno, 2008)

Konsep efisiensi yang berasal dari teori ekonomi mikro yakni teori

produsen dan teori konsumen. Teori produsen menyatakan bahwa produsen

berusaha memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan biaya. Sedangkan

teori konsumen menyatakan bahwa konsumen berusaha memaksimalkan

tingkat kegunaan atau tingkat kepuasannya. Dalam teori produsen diketahui

adanya garis frontier produksi. Garis ini menggambarkan hubungan antara

input dan output dalam proses produksi. Garis frontier produksi ini mewakili

tingkat output maksimum dari setiap penggunaan sumber daya input yang

mewakili penggunaan teknologi dari suatu perusahaan atau industri (Huda dan

Nasution, 2009:10).

Penggunaan sumber-sumber daya bisa dikatakan efisien apabila : (1)

Seluruh sumber-sumber daya yang tersedia sepenuhnya digunakan; (2) Corak

penggunaannya adalah sudah sedemikian rupa sehingga tidak terdapat lagi

corak penggunaan lain yang akan memberikan tambahan kemakmuran bagi

masyarakat/individu (Sukirno, 2008). Efisiensi di dalam konsep produksi

cenderung menilai secara teknis dan operasional, sehingga efisiensi di dalam

konsep produksi umumnya dilihat dari sudut pandang teknis dan biaya.

Efisiensi dalam konsep produksi terbatas pada melihat hubungan teknis dan

operasional dalam suatu proses produksi, yaitu konversi input menjadi output.

(Sutawijaya, Adrian dkk, 2009:53).

Page 36: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

19

Menurut Abidin dan Endri, efisiensi merupakan salah satu parameter

kinerja yang secara teoritis mendasari seluruh kinerja sebuah organisasi dengan

mengacu pada prinsip kemampuan menghasilkan output yang optimal dengan

input yang ada, adalah merupakan ukuran kinerja yang diharapkan.

Permasalahan pemanfaatan secara lebih baik dari setiap sumber daya yang

telah diberikan, merupakan konsep dasar mengenai efisiensi (Shahid,

2010:25). Efisiensi dapat diarahkan kepada sebuah konsep tentang pencapaian

suatu hasil dengan penggunaan sumber daya secara optimal. Adiwarman A.

Karim (2006) mendefinisikan ”Efficient is doing the things right”, yang berarti

bahwa melakukan segala hal dengan cara yang tepat untuk mendapatkan hasil

yang optimal. Pengukuran suatu efisiensi dapat dengan beberapa pendekatan,

yaitu :

a. Pendekatan Teknis

Efisiensi teknis merupakan suatu ukuran yang membandingkan

antara keluaran (output) dan masukan (input), atau jumlah yang

dihasilkan dari sejumlah input yang digunakan (Suseno, Priyonggo,

2008). Efisiensi merupakan perbandingan antara output dan input yang

berhubungan dengan tercapainya output maksimum dengan sejumlah

input tertentu, yang berarti jika rasio output-input semakin besar, maka

efisiensi dikatakan semakin tinggi. (Komaryatin : 2006)

b. Pendekatan Biaya

Efisiensi dengan pendekatan biaya adalah mengukur sejauh mana

biaya yang dikeluarkan oleh suatu unit ekonomi atau perusahaan untuk

Page 37: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

20

mendapatkan hasil (keluaran) tertentu yang diharapkan, sehingga dapat

dibuat perbandingan diantara kedua variabel tersebut. Dalam Sumarjono,

Djoko (2004), efisiensi akan tercapai ketika pendapatan marjinal sama

dengan biaya marjinal. Kusnadi, dkk (1999) menuturkan bahwa

perusahaan akan mengalami kondisi yang tidak efisien ketika biaya

marjinal untuk menambah hasil produksi sudah lebih besar dari

pendapatan marjinalnya (MC>MR). Sehingga ketika memproduksi

dengan tambahan biaya yang semakin besar akan memperkecil

keuntungan (laba perusahaan).

D. Efisiensi Bank

Efisiensi bank, merupakan salah satu indikator penting untuk

menganalisa performance suatu bank, disamping itu juga sebagai sarana untuk

dapat meningkatkan efektifitas kebijakan moneter. Efisiensi dapat dilihat dari

2 sisi yaitu sisi biaya (Cost Efficiency) dan sisi keuntungan (Profit Efficiency).

Kemudian Profit Efficiency dibedakan menjadi 2 yakni: Standard Profit

Efficiency dan Alternatif Profit Efficiency (Gumilar dan Komariah, 2011: 101).

a. Cost Efficiency, adalah dengan mengukur tingkat biaya operasional

suatu bank, dibandingkan dengan bank yang memiliki biaya

operasional terbaik (best practice bank’s cost) yang menghasilkan

output yang sama dengan teknologi yang sama.

b. Standard Profit Efficiency, adalah mengukur tingkat efisiensi suatu

bank didasarkan pada kemampuan bank untuk menghasilkan profit

maksimal pada tingkat harga output tertentu, dibandingkan dengan

Page 38: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

21

tingkat keuntungan bank yang beroperasi terbaik (best practice bank)

dalam sampel. Model ini sering dikaitkan dengan suatu kondisi pasar

persaingan sempurna, dimana harga input dan output ditentukan oleh

pasar.

c. Alternative Profit Efficiency, seringkali dikaitkan dengan suatu kondisi

pasar persaingan tidak sempurna, dimana bank diasumsikan memiliki

market power dalam menentukan harga output, namun tidak pada harga

input.

Menurut Hadad, Muliaman D. (2003), pada saat pengukuran efisiensi

dilakukan, bank dihadapkan pada kondisi bagaimana mendapatkan tingkat

output yang optimal dengan tingkat input yang ada, atau mendapatkan tingkat

input yang minimum dengan tingkat output tertentu. Aspek penting lainnya

dalam pencapaian efisiensi perbankan adalah melalui penurunan biaya

(reducing cost) dalam proses produksi. Menurut Teguh P Mulyono efisiensi

dalam dunia perbankan mencakup penilaian efisiensi usaha dan efisiensi biaya.

Efisiensi usaha menilai bagaimana aktivitas yang dilaksanakan oleh sebuah

bank mampu menghasilkan target yang ingin dicapai, sedangkan efisiensi

biaya menilai seberapa besar pengeluaran biaya yang digunakan oleh sebuah

bank untuk melaksanakan aktivitas usahanya. (Sulistyoningsih, 2006; 21)

Berger dan Mester memandang efisiensi perbankan dapat dilihat dari

dua sisi, yaitu dari sisi biaya (cost efficiency) dan dari sisi keuntungan (profit

efficiency) (Suseno, 2008). Dilihat dari sisi biaya (cost efficiency), sebuah bank

dinilai dengan dibandingkan dengan bank yang memiliki biaya beroperasi

Page 39: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

22

terbaik (best practice bank’s cost) yang menghasilkan output yang sama dan

teknologi yang sama. Sementara dari sisi keuntungan (profit efficiency),

mengukur tingkat efisiensi dari kemampuan sebuah bank dalam menghasilkan

laba/keuntungan pada setiap unit input yang digunakan.

Menurut Muharram dan Pusvitasari (2007) pengukuran efisiensi

dilakukan melalui tiga pendekatan, yakni:

a. Pendekatan Rasio

Pengukuran tingkat efisensi dilakukan dengan cara mengitung

perbandingan output dengan input yang digunakan. Hasil perhitungan,

akan mencerminkan efisiensi yang tinggi, apabila output maksimal

dengan input yang minimal.

b. Pendekatan Regresi

Dalam cara pendekatan ini, pengukuran efisiensi menggunakan

sebuah model dari tingkat output tertentu, sebagai fungsi dari berbagai

tingkat input tertentu. Persamaan regresi dapat ditulis sebagai berikut:

Y = f (X1, X2, X3, X4………………Xn)

Dimana :

Y = output

X = input

Cara pendekatan ini juga hanya bisa memasukkan satu indikator

output dalam sebuah persamaan regresi.

c. Pendekatan frontier

Page 40: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

23

Dalam cara pendekatan ini pengukuran efisiensi dibedakan menjadi

dua jenis, yakni pendekatan frontier non parametric, yang dapat diukur

dengan test non parametric, menggunakan Data Envelopment Analysis

(DEA) dan pendekatan frontier parametric, yang dapat diukur dengan

test Stochastic Frontier Analysis (SFA) dan Distribution Free Analysis

(DFA).

E. Teori H dalam Ekonomi

Konsep dalam alat analisis ekonomi memperoleh apresiasi dari

berbagai sudut pandang. Ada yang memulai dari filosofi tauhid, ada yang

berangkat dari perspektif maslahah dan ada pula yang melihat dari makna

ibadah. Dalam teori H yang merupakan singkatan dari HAHSLM

menggunakan sudut pandang makna ibadah. Definisi teori H dari kata

HAHSLM menurut Aziz (2015) adalah :

1. Secara sempit, teori H diartikan sebagai teori dasar tiga dominan dengan

konteks tertentu dalam lima dimensi susunan invariant.

2. Secara luas, penggunaan paling umum teori H dapat diartikan sebagai teori

konsep dasar pola penciptaan dengan hubungan tertentu. H berasal dari

rumus H=A.H(S,L,M). Al -Qur’an surat Hijr, juga singkatan dari Huda atau

Hidup.

Sedangkan makna teori H antara lain : (Aziz, 2015)

1. Sebuah himpunan utuh atau sistem menyeluruh atau bagian terintegrasi

akan terdiri dari 3 (tiga) unsur utama yaitu primer (pencipta/intermediari),

Page 41: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

24

sekunder (ciptaan/penerima) dan tertier (ibadah/pemancar) yang bisa

bermuatan positif atau negatif.

2. Tiga unsur tersebut akan memenuhi pernyataan bahwa sekunder dibawah

primer akan melakukan tertier (manusia diciptakan Tuhan untuk

beribadah).

Untuk mengetahui filosofi dari teori H ini diperlukan pendalaman

mengenai ontologinya yang selalu dikaitkan dengan Islam baik secara harfiah

maupun secara maknawi. Selanjutnya perkembangan epistemology dalam

institusi Islam yang kaffah seperti perbankan syariah menghadirkan

terminology baru menjadi suatu pendekatan lebih komprehensif. Secara umum

filosofi teori H dapat dilogikakan secara berurut bahwa latar belakang teori ini

adalah nilai Islam dengan konsep yang menyeluruh melalui cara yang

seimbang dengan mengejawantahkan makna ibadah dalam kehidupan.

Hal ini sesuai dengan isi Al – Qur’an yang berbunyi ‘silmi kaffah’,

dengan penjelasan bahwa kata ‘silmi’ merupakan derivasi dari huruf sin lam

mim. Kata dasar ‘sinlammim’ ini secara umum merupakan salah satu solusi

untuk menembus pengembangan konsep dalam rangka memecahkan

permasalahan mendasar. Hal ini perlunya suatu metode yang lebih baik untuk

menjadikan perimbangan dalam mengatasi keterbatasan metodologi dalam

studi Islam.

F. Beban Tenaga Kerja

Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi klasik yang selalu

dibutuhkan dalam semua jens bidang usaha termasuk perbankan, tenaga kerja

Page 42: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

25

bahkan dianggap sebagai faktor produksi yang paling penting diantara faktor –

faktor produksi lainnya (Ramli, 2005). Beban tenaga kerja merupakan usaha

fisik atau mental yang dikeluarkan karyawan untuk mengolah produk. Biaya

tenaga kerja atau beban personalia adalah harga yang dibebankan untuk

penggunaan biaya tenaga kerja manusia (Saepullah, 2013).

Dalam Islam terkait dengan tenaga kerja melihat hubungan majikan

dan pekerja dalam kedudukan yang setara, dan saling membutuhkan.

Hubungan keduanya adalah kemitraan dalam bekerja, majikan adalah orang

yang memiliki dana dan membutuhkan kerja manusia, sementara pekerja

adalah pemilik tenaga yang memerlukan dana, karenanya harus diatur agar

masing-masing dari keduanya menjalankan tugasnya dengan baik dan

mendapatkan bagiannya secara benar. Hal ini sesuai dalam Al Qur’an surat Al

– Zuhruf, yang artinya :

“Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami

telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan

dunia, dan kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang

lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan

sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka

kumpulkan.” (QS. Al-Zuhruf (43): 32).

Karena itu, konsep Islam tentang hubungan kerja majikan pekerja

adalah konsep penyewaan (ijarah). Penyewa adalah pihak yang menyerahkan

upah dan mendapatkan manfaat, sedangkan mujir adalah pihak yang

memberikan manfaat dan mendapatkan upah. Antara mustajir dan mujir terikat

Page 43: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

26

perjanjian selama waktu tertentu sesuai kesepakatan. Selama waktu itu pula,

kedua belah pihak menjalankan kewajiban dan menerima hak masing-masing.

Dalam akad ijrah ini, mustajir tidak dapat menguasai mujir, karena status mujir

adalah mandiri, dan hanya diambil manfaatnya saja.

G. Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer

Dana Syirkah temporer adalah dana yang diterima sebagai investasi

dengan jangka waktu tertentu dari individu dan pihak lain dimana pihak bank

mempunyai hak untuk mengelola dan menginvestasikan dana tersebut dengan

pembagian hasil investasi sesuai kesepakatan. Contoh dari dana syirkah

temporer adalah penerimaan dana dari investasi mudharabah muthlaqah,

mudharabah muqayyadah, musyarakah, dan akun lain yang sejenis. Dana

syirkah temporer yang terdiri dari dana mudharabah dalam hal ini pihak Bank

sebagai pengelola dana (mudharib) dan dalam musyarakah pihak Bank sebagai

mitra aktif.

Hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syirkah temporer adalah bagian

bagi hasil milik pihak ketiga atas hasil pengelolaan dana syirkah temporer oleh

bank. Hak pihak ketiga atas bagi hasil merupakan alokasi keuntungan dan

kerugian kepada pemilik dana atas investasi yang dilakukan bersama dengan

entitas syariah. Pendapatan yang dibagikan adalah pendapatan yang telah

diterima.

Pembagian laba dilakukan berdasarkan prinsip bagi hasil yaitu dihitung

dari pendapatan Bank yang diterima berupa laba bruto (gross profit margin).

Bagi hasil dana mudharabah atau musyarakah yang sudah diperhitungkan dan

Page 44: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

27

telah jatuh tempo tetapi belum diserahkan kepada nasabah disajikan dalam pos

kewajiban segera. Bagi hasil dana mudharabah atau musyarakah yang sudah

diperhitungkan pada akhir periode tetapi belum jatuh tempo disajikan dalam

pos bagi hasil yang belum dibagikan. Jumlah pendapatan marjin dan bagi hasil

atas pembiayaan yang diberikan dan atas aset produktif lainnya akan dibagikan

kepada nasabah penyimpan dana dan Bank, dihitung secara proporsional sesuai

dengan alokasi dana nasabah dan Bank yang dipakai dalam pembiayaan yang

diberikan dan aset produktif lainnya yang disalurkan. Selanjutnya, jumlah

pendapatan marjin dan bagi hasil yang tersedia untuk nasabah tersebut

kemudian dibagihasilkan ke nasabah penabung dan deposan sebagai shahibul

maal dan Bank sebagai mudharib sesuai dengan porsi nisbah bagi hasil yang

telah disepakati bersama sebelumnya. Pendapatan marjin dan bagi hasil dari

pembiayaan dan aset produktif lainnya yang memakai dana Bank, seluruhnya

menjadi milik Bank.

H. Pendapatan Pengelolaan Dana

Pendapatan pengelolaan dana oleh Bank sebagai mudharib terdiri atas

pendapatan pembiayaan dengan akad murabahah, istishna, ijarah (sewa), dan

pendapatan dari bagi hasil yaitu mudharabah, musyarakah dan pendapatan

usaha utama lainnya. Pengakuan keuntungan transaksi murabahah dengan

pembayaran tangguh atau secara angsuran dilakukan selama periode akad

sesuai dengan metode efektif (anuitas). Sejak 1 Januari 2014, berdasarkan

PSAK 102 (revisi 2013) secara prospektif, pendapatan murabahah yang

termasuk margin ditangguhkan dan pendapatan administrasi, diakui dengan

Page 45: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

28

menggunakan metode setara tingkat imbal hasil efektif, yaitu tingkat imbal

hasil setara yang akan mendiskonto secara tepat estimasi pembayaran atau

penerimaan kas di masa datang sepanjang perkiraan umur instrumen keuangan

tersebut atau, jika lebih tepat untuk masa yang lebih singkat untuk nilai tercatat

bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Perhitungan dilakukan

dengan memperhitungkan seluruh syarat dan ketentuan kontraktual dari

instrumen keuangan dan biaya tambahan yang timbul secara langsung untuk

instrumen tersebut dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari efektif margin.

Pendapatan istishna diakui dengan menggunakan metode persentase

penyelesaian atau metode akad selesai. Pendapatan ijarah diakui selama masa

akad secara proporsional. Pendapatan bagi hasil musyarakah yang menjadi hak

mitra pasif diakui dalam periode terjadinya hak bagi hasil sesuai nisbah yang

disepakati. Pendapatan bagi hasil mudharabah diakui dalam periode terjadinya

hak bagi hasil sesuai nisbah yang disepakati, dan tidak diperkenankan

mengakui pendapatan dari proyeksi hasil usaha.

Setoran dari debitur dengan kualitas non-performing diperlakukan

sebagai pengembalian harga perolehan atau pokok piutang/pembiayaan.

Kelebihan pembayaran di atas harga perolehan atau pokok piutang/pembiayaan

diakui sebagai pendapatan pada saat diterimanya. Khusus untuk transaksi

ijarah, setoran dari debitur dengan kualitas non-performing diperlakukan

sebagai pelunasan piutang sewa.

Page 46: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

29

I. Pendapatan Operasional Lainnya

Selain pendapatan operasional, juga terdapat pendapatan non-

operasional yaitu pendapatan yang timbul bukan dari kegiatan utama bisnis

bank atau pendapatan. Pendapatan operasional lainnya juga mereflesikan

kemampuan bank dalam memanfaatkan faktor – faktor inputnya dalam

menghasilkan pendapatan (Ramli, 2005). Contoh dari pendapatan operasional

lainnya adalah penerimaan deviden dari anak perusahaan atau penyertaan

saham, laba rugi penjualan surat berharga pasar modal, dan lainnya.Pengakuan

pendapatan dari deviden erat kaitannya dengan metode pencatatan dari

penyertaan, apakah secara cost atau equity method. Hal ini telah dibahas pada

bab penyertaan pada bagian akuntasi penanaman dana.

J. Penelitian Terdahulu

Berikut adalah penelitian - penelitian terdahulu terkait efisiensi pada

bank – Bank Syariah, diantaranya :

1. Mohammad M. Mustofa, “Modelling Islamic Banks Efficiency : A

non Parametric Frontier Approach “. International Journal of

Islamic and Middle Eastern Finance and Manegement, Volume 4

No 1, 2011. Penelitian ini menggunakan metode Data Envelopment

Analysis (DEA) pendekatan VRS (Variable Return to Scale) dalam

mengukur efisiensi Top 100 Bank Syariah selama tahun 2009,

populasi pada penelitian ini 100 Bank Syariah namun 13 bank tidak

masuk kedalam sampel karena keterbatasan penelitian. Variabel

Output yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pendapatan

Page 47: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

30

Operasional Lainnya, ROA, dan ROE. Sedangkan Variabel Input

yang digunakan Aset dan Modal. Hasil dari penelitian ini

menunjukkan bahwa tingkat efisien pada beberapa Bank Syariah

masih rendah atau kurang optimal, sehingga diperlukan

peningkatan atau perbaikan yang siginifikan.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya

adalah variabel input dan variabel output yang digunakan, pada

penelitian ini, variabel input yang digunakan adalah hak pihak

ketiga atas bagi hasil dan beban tenaga kerja, sedangkan untuk

variabel outputnya adalah pendapatan pengelolaan dana, sedangkan

untuk variabel pendapatan operasional lainnya sama. Selain itu,

penelitian ini juga mengukur tingkat efisiensi dengan metode Nilai

Islam, dimana penelitian ini menggunakan dua metode, dilakukan

pada 4 Bank Syariah yang berada di Indonesia, dan peneliti juga

meneliti pengaruh variabel input dan output terhadap tingkat

pertumbuhan Bank Syariah.

2. Heri Pratikto dan Iis Sugianto, “ Kinerja Efisiensi Bank Syariah

Sebelum dan Sesudah Krisis Global Berdasarkan Data

Envelopment Analysis “. Jurnal Ekonomi Bisnis, TH16, No 2,

2011. Penelitian tersebut membandingkan efisiensi 9 Bank Syariah

terdiri dari 5 BUS dan 4 UUS, pada masa sebelum dan sesudah

krisis global atau pada tahun 2006 – 2010. Penelitian ini dalam

meneliti tingkat efisiensi menggunakan metode Data Envelopment

Page 48: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

31

Analysis dengan pendekatan teknis yaitu Constant Return to Scale

dan Variable Return to Scale, serta pendekatan skala efisiensi.

Sedangkan untuk mengetahui adakah perbedaan antara sebelum

dengan sesudah krisis, dilakukan Uji T. Variabel input yang

digunakan adalah Simpanan, Aktiva dan Biaya Tenaga Kerja,

sedangkan variabel outputnya adalah Pembiayaan dan Pendapatan

Pengelolaan Dana. Hasil dari penelitian tersebut adalah kinerja

perbankan syariah baik sebelum maupun sesudah krisis global

secara umum masuk kedalam kondisi efisien. Tidak terdapat

perbedaan kinerja efisien dengan menggunakan CRS dan VRS pada

sebelum dan sesudah krisis global, tetapi terdapat perbedaan kinerja

efisien dengan menggunakan skala efisiensi pada masa sebelum dan

sesudah krisis global.

Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan

penelitian sebelumnya adalah menggunakan variabel input Hak

Pihak Ketiga atas bagi Hasil dan outputnya menggunakan

pendapatan operasional lainnya, sedangkan peneliti sama – sama

menggunakan variabel beban tenaga kerja pada input dan variabel

pendapatan pengelolaan dana pada output. Penelitian ini sama –

sama menggunakan metode DEA, tetapi hanya pendekatan

Constant Return to Scale saja, dan penelitian ini juga mengukur

efisiensi dengan Nilai Islam yang dilakukan pada 4 Bank Umum

Page 49: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

32

Syariah, periode 2010 – 2016 serta melihat pengaruh variabel input

dan variabel output terhadap tingkat pertumbuhan Bank Syariah.

3. Ibrahim Onour dan Abdelgadir Abdalla, “Scale and Techinical

Efficiency of Islamic Banks in Sudan : Data Envelopment

Analysis”. MPRA Paper No 29885, Maret 2011. Penelitian tersebut

menggunakan metode Data Envelopment Analysis menggunakan

tiga pendekatan, yaitu CCR, BCC dan Additive model pada sampel

2 bank di Sudan periode 2007 – 2008. Dimana Beban Tenaga Kerja

dan Total Simpanan merupakan variabel input, sedangkan

pembiayaan dan pendapatan operasional lainnya sebagai variabel

output. Hasil dari penelitian tersebut bahwa bank terbesar di Sudan

efisiensi pada pengukuran efisiensi teknik, sedangkan bank terkecil

di Sudan efisien pada efisiensi teknik sedangkan pada pengukuran

skala efisiensi mengalami inefisien. Hasil selanjutnya menyebutkan

bahwa ukuran sebuh bank menjadi faktor terpenting pada skala

efisiensi.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian tersebut bahwa

penelitian ini, tidak menggunakan variabel total simpanan dan total

pembiayaan, tetapi menggunakan variabel hak pihak ketiga atas

bagi hasil dan pendapatan pengelolaan dana. Sampel yang

digunakan pada empat Bank Syariah di Indonesia periode 2010 -

2016. Penelitian ini hanya mengukur efisiensi teknis. Penelitian ini

sama – sama menggunakan variabel beban tenaga kerja, dan

Page 50: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

33

pendapatan operasional lainnya, sama – sama pada Bank Syariah

dengan metode Data Envelopment Analysis, tetapi penelitian ini

juga mengukur tingkat efisiensi dengan metode Nilai Islam, serta

melihat pengaruh variabel input dan output terhadap tingkat

pertumbuhan Bank Syariah.

4. M. Faza Firdaus dan Nadratuzzaman Hosen, “Efisiensi Bank

Umum Syariah Menggunakan Two Stage Data Envelopment

Analysis”. Paper. 2013. Penelitian tersebut meneliti, pertama,

mengukur tingkat efisiensi 10 bank umum syariah di Indonesia pada

Kuartal II tahun 2010 – kuartal IV tahun 2012. Variabel inputnya

adalah DPK, Total Aset dan Biaya Tenaga Kerja, sedangkan

variabel outputnya adalah Pembiayaan dan Pendapatan

Operasional. Kedua, menganalisis pengaruh aset, jumlah cabang

bank, ROA, ROE, CAR dan NPF terhadap Efisiensi. Pada first stage

dalam mengukur tingkat efisiensi menggunakan metode Data

Envelopment Analysis, dibandingkan dengan pendekatan CAELS

dengan uji beda Wilcoxon signed Ranks Test, dan second stage

menggunakan Model Tobit dalam melihat pengaruh aset, jumlah

cabang, ROA, ROE, CAR dan NPF. Hasil dari penelitian ini adalah

dalam rentan 2010 – 2012 tingkat efisiensi rata – rata seluruh bank

memiliki trend fluktuatif dan skor efisensi terendah pada tahun

2011 yaitu 78,46. Dengan demikian dikatakan bahwa Bank Syariah

masih inefisen atau belum efisien. Untuk variabel jumlah cabang

Page 51: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

34

bank, CAR dan NPF berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

efisiensi, sedangkan variabel Aset, ROA dan ROE mempunyai

pengaruh positif dan signifikan terhadap efisiensi.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya

adalah, sama – sama menganalisis tingkat efisiensi bank umum

syariah dan melihat pengaruh dari variabel yang digunakan,

variabel input yang sama yaitu beban tenaga kerja. Perbedaannya

terletak pada variabel yang dilihat pengaruhnya, penelitian ini tidak

melihat pengaruh variabel terhadap tingkat efisiensi tetapi melihat

pengaruh variabel terhadap tingkat pertumbuhan Bank Syariah.

Penelitian ini menggunakan dua metode dalam mengukur tingkat

efisiensi Bank Syariah.

5. Nabilah Rozzani dan Rashidah Abdul Rahman. “Determinant of

Bank Efficiency : Conventional Versus Islamic”. International

Journal of Business and Management; Vol. 8, No. 14; 2013 ISSN

1833-3850 E-ISSN 1833-8119. Penelitian ini meneliti Penelitian ini

menggunakan SFA. Untuk mengidentifkasi faktor – faktor yang

mepengaruhi efisiensi bank konvensional dan Bank Syariah. Data

diambil dari laporan keuangan 19 bank konvensional dan 16 Bank

Syariah yang beroperasi di Malaysia, data diambil dari tahun 2008

sampai 2011. Variabel Independennya adalah Ukuran Bank (Logn

total aset) , beban operasional dan pembiayaan, sedangkan sebagai

variabel dependen adalah efisiensi dan kontrol variabel adalah

Page 52: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

35

ownership. Hasi dari Efisiensi pada kedua bank baik konvensional

maupun syariah memiliki kesamaan. Terdapat pengaruh signifikan

positif antara ukuran bank untuk Bank Syariah. Untuk kedua jenis

bank terdapat pengaruh signifikan negatif antara biaya operasional

dengan efisiensi. Sedangkan bagi variabel kredit atau pembiayan

tidak berpengaruh pada efisiensi Bank Syariah, sedangkan pada

bank konvensional ditemukan pengaruh signifikan negatif antara

pembiayaan dengan efisiensi.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya

adalah sama – sama melihat pengaruh variabel – variabel, tetapi

penelitian ini melihat pengaruh variabel input dan output terhadap

tingkat pertumbuhan Bank Syariah. Perbedaanya selanjutnya

adalah Bank Syariah yang diteliti dalam penelitian ini adalah Bank

Syariah di Indonesia, periode 2010 – 2016, menggunakan DEA dan

Nilai Islam. Variabel dependen serta independen yang digunakan

juga berbeda dengan penelitian tersebut.

6. Shafitranata dan M. Nadratuzzaman Hosen, “ Efficiency of Islamic

Bank Using Data Envelopment Analysis (DEA) in Indonesia, 2007

– 2010”. International Journal of Academic Research in Economics

and Management Science, Vol 3. 2014. Penitian tersebut mengukur

efisiensi teknis pada Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah

Mandiri dan Bank Mega Syariah selama periode 2007 – 2010.

Variabel input biaya operasional, biaya tenaga kerja dan jasa bank,

Page 53: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

36

sedangkan variabel outputnya adalah total simpanan dan deposito.

Hasilnya adalah bank dengan rata – rata tingkat efisiensi yang

paling baik adalah Bank Muamalat Indonesia, selanjutnya Bank

Syariah Mandiri dan terakhir adalah Bank Mega Syariah.

Penelitian ini sama – sama menggunakan Data Envelopment

Analysis sebagai alat ukur tingkat efisiensi, dengan periode yang

digunakan adalah 2010 – 2016. Sampel yang digunakan pada empat

Bank Syariah. Variabel yang digunakan beban tenaga kerja dan hak

pihak ketiga atas bagi hasil sedangkan output variabelnya adalah

pendapatan pengelolaan dana dan pendapatan operasional lainnya.

Penelitian ini juga mengukur tingkat efisiensi dengan Nilai Islam

dan melihat masing – masing pengaruh variabel input dan output

terhadap tingkat pertumbuhan Bank Syariah.

7. Mustapha Ben Hassim dan Ratiba Limani, “The Impact of Bank

Efficiency : Evidence from MENA Islamic Bank”. Journal of

Applied Finance & Banking, vol. 4, no. 3, 2014, 237-253. 2014.

Penelitian ini menggunakan Data Envelopment Analysis dengan

pendekatan CE, AE, PTE dan SE. Hasil dari penelitian ini adalah

efisiensi alokatif mendominasi efisiensi teknis selama periode

estimasi. Ini berarti bahwa sumber utama inefisiensi bank-bank ini

adalah murni teknis. Selain itu, efisiensi skala lebih tinggi dari

efisiensi teknis murni. Analisis regresi mengungkapkan Bank

Syariah kecil lebih efisien daripada Bank Syariah besar.

Page 54: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

37

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan

oleh Mustapha dan ratiba adalah sama – sama mengukur tingkat

efisiensi Bank Syariah. Sedangkan perbedaannya adalah bahwa

dalam penelitian Mustapha dan ratiba mengukur tingkat efisiensi

dengan seluruh pendekatan, dari efisiensi teknis, efisiensi skala dan

lain – lain, sedangkan penelitian ini hanya melihat berdasarkan

efisiensi teknis, dan berbeda tempat penelitian serta tahun peneliti.

Penelitian ini juga mengukur efisiensi dengan Nilai Islam dan

melihat pengaruh variabel terhadap tingkat pertumbuhan Bank

Syariah.

Page 55: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

38

K. Kerangka Berpikir

Berdasarkan teori yang dijelaskan sebelumnya, kerangka tesis dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

Laporan Keuangan Bank – Bank Syariah

Tahun 2010 – 2016

Bank Syariah

Variabel Input : Hak Pihak Ketiga Atas Bagi Hasil

Beban Tenaga Kerja

Variabel Output : Pendapatan Pengelolaan Dana

Pendapatan Operasional Lainnya

Tingkat Efisiensi (persentase

DEA)

Rata – Rata Tingkat Efisiensi Bank

Syariah

Tingkat Pertumbuhan Bank Syariah

Tingkat efisiensi (bobot nilai

Islam)

Hasil dan Pembahasan

Simpulan dan Implikasi

Page 56: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

39

L. Hipotesis Penelitian

Sesuai dengan kerangka pemikiran yang telah digambarkan sebelumnya,

maka hipotesis dalam penelitian ini, yaitu :

H0 = Tidak terdapat pengaruh variabel input dan variabel output terhadap

tingkat pertumbuhan Bank Syariah

H1 = Terdapat pengaruh variabel input dan variabel output terhadap tingkat

pertumbuhan Bank Syariah

Page 57: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

40

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini meliputi analisis tingkat efisiensi bank umum syariah hanya

di Indonesia, dalam periode penelitian yaitu tahun 2010 sampai dengan tahun

2016, dan dengan metode Data Envelopment Analysis (DEA) pendekatan

Constant Return to Scale (CRS) dan Nilai Islam. Data yang digunakan adalah

laporan keuangan Bank Syariah, dengan mengambil sampel yaitu 4 ( Empat )

Bank Umum Syariah. Penelitian ini juga melihat bagaimana pengaruh variabel

input yang terdiri dari hak pihak ketiga atas bagi hasil dan beban tenaga kerja,

serta variabel output yang terdiri dari pendapatan pengelolaan dana dan

pendapatan operasional lainnya terhadap tingkat pertumbuhan Bank Umum

Syariah.

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah Bank – Bank Syariah di Indonesia,

yang terdaftar di Bank Indonesia. Dalam periode tahun 2010 – 2016.

Pengambilan sampel dalam penelitian dilakukan secara purposive sampling

yaitu metode pemilihan sampel yang dipilih berdasarkan pertimbangan

(judgement sampling), dimana informasi diperoleh dengan pertimbangan

tertentu, dan tidak secara acak. Kriteria sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

Page 58: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

41

1. Bank – Bank Syariah yang beroperasi di Indonesia, berskala nasional,

selama periode pengamatan tahun 2010 – 2016, tidak termasuk Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS), dan Bank Pembangunan Daerah

(BPD).

2. Sampel bank – Bank Syariah adalah 4 (Empat) bank – bank terbesar yang

ada di Indonesia dengan jumlah aset terbesar dan jumlah kantor terbanyak

selama periode penelitian.

3. Menyajikan data laporan keuangan lengkap dan sudah dipublikasikan

selama periode penelitian tahun 2010 – 2016.

C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam peneltiian ini adalah

metode dokumentasi, yaitu menghimpun data melalui studi pustaka, eksplorasi

literature dan laporan keuangan yang dipublikasi. Data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang telah diolah oleh sumber

data. Data sekunder tersebut berupa laporan keuangan tahunan Bank Umum

Syariah dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2016 yang diperoleh melalui

situs resmi Bank Umum Syariah terkait, situs web Otoritas Jasa Keuangan, atau

situs resmi lainnya. Data Sekunder yang dibutuhkan dalam peneltian ini adalah

sebagai berikut :

a. Hak pihak ketiga atas bagi hasil yang diperoleh dari laporan laba/rugi

dalam laporan keuangan tahunan Bank Syariah yang bersangkutan selama

penelitian.

Page 59: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

42

b. Beban tenaga kerja yang diperoleh dari laporan laba/rugi dalam laporan

keuangan tahunan Bank Syariah yang bersangkutan selama periode

penelitian.

c. Pendapatan pengelolaan dana yang diperoleh dari laporan laba/rugi dalam

laporan keuangan tahunan Bank Syariah yang bersangkutan selama

periode penelitian.

d. Pendapatan operasional lainnya yang diperoleh dari laporan laba/rugi

dalam laporan keuangan tahunan Bank Syariah yang bersangkutan selama

periode peneltian.

D. Metode Analisis Data

1. Metode Pengukuran Efisiensi dengan Data Envelopment Analysis

(DEA)

Penelitian ini bertujuan mengukur dan menganalisis efisiensi Bank –

Bank Syariah di Indonesia selama tahun 2010 – 2016, dengan metode Non

Parametrik yakni metode Data Envelopment Analysis (DEA). DEA

pertama kali dikembangkan oleh Farreel (1957) yang mengukur efisiensi

teknis satu input dan satu output menjadi multi input. Alat analisis ini

dipopulerkan oleh beberapa penelitian lainnya.

a. Model Data Envelopment Analysis (DEA)

1) Charnes Cooper Rhodes (1978)

Para peneliti pertama kali menentukan model DEA CCR

pada tahun 1978. Menurut Muharam dan Purvitasari (2007)

model ini mengasumsikan adanya Constant Return to Scale

Page 60: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

43

(CRS). CRS adalah perubahan proporsi yang sama pada tingkat

input akan menghasilkan proporsi yang sama pada tingkat

output.

2) Bankers Charnes dan Cooper (1984)

Para peneliti mengembangkan model DEA BCC pada tahun

1984. Menurut Muharam dan Purvitasari (2007) model ini

mengasumsikan adanya Variabel Return to Scale (VRS) adalah

semua unit yang diukur akan menghasilkan perubahan pada

berbagai tingkat output, dan skala produksi akan mempengaruhi

efisiensi. Perbedaan inilah yang membedakan CRS dengan

VRS, pada CRS menyatakan bahwa skala produksi tidak

mempengaruhi efisiensi. Perhitungan DEA dibantu dengan

software – software seperti Banxia Frontier Analysis (BFA),

Max DEA, dan Warwick for Data Envelopment Analysis

(WDEA). Software – software tersebut pada intinya

memperoleh hasil yang sama. Penelitian ini akan menggunakan

bantuan software WDEA.

b. Efisiensi menurut Data Envelopment Analysis (DEA)

Analisis DEA awalnya digunakan untuk mengatasi

kekurangan analisis rasio dan regresi berganda, dimana DEA dapat

mengukur efisiensi dengan menggunakan input dan output lebih dari

satu. Efisiensi suatu UKE adalah efisiensi suatu UKE dibandingkan

dengan UKE yang lain yang menggunakan jenis input dan output

Page 61: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

44

yang sama. (Sutawijaya dan Lestari, 2009). Efiesiensi dalam DEA

adalah rasio dari total output tertimbang dibagi dengan total input

tertimbang atau timbangan untuk setiap input dan output UKE

(Muharram dan Purvitasari, 2007). Setiap UKE bebas menentukan

bobot input dan output asalkan memnuhi dua kondisi yang

disyaratkan : (Huri dan Sulistiowati, 2004) :

a. Bobot tidak boleh negatif

b. Bobot harus bersifat universal. Bahwa UKE harus

menggunakan bobot yang sama dalam mengevaluasi

rasionya, hasilnya tidak boleh lebih dari 1. Jadi hasilnya <

atau = 1. (Muharram dan Purvitasari, 2007). Artinya suatu

UKE dikatakan efisien jika hasil rasionya sama dengan 1

atau sama dengan nilai efisiensi 100 persen, sebaliknya jika

hasilnya masih kurang dari 1 maka UKE tersebut tidak

efisien atau inefisien.

c. Model Pengukuran Efisiensi

DEA akan menghitung bank yang menggunakan input untuk

menghasilkan output yang berbeda (Miller dan Noulas dalam

Sutawijaya dan Lestari).

hs = ∑ 𝜇𝑖

𝑚

𝑖=1

𝑦𝑖𝑠 ∑ 𝑣𝑗

𝑛

𝑗=𝑖

𝑥𝑗𝑠_______________________________(3.1)

Dimana:

Page 62: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

45

hs = efisiensi bank s

m = output bank

n = input bank s yang diamati

yis = jumlah output I yang di produksi oleh bank s

xjs = jumlah input j yang digunakan oleh bank s

ui = bobot output i yang dihasilkanoleh bank s

vj = bobot input j yang diberikan oleh bank s dan I dihitung dari 1 ke m

serta j hitung dari 1 ke n

Penggunaan satu variabel input dan satu output ditujukkan dalam

Persamaan 3.1 rasio efisiensi (hs), kemudian dimaksimumkan

dengankendala sebagai berikut (sutawijaya dan lestari, 2009:27):

∑ 𝜇𝑖

𝑚

𝑖=1

𝑦𝑖𝑠 ∑ 𝑣𝑗

𝑛

𝑗=𝑖

𝑥𝑗𝑠 ≤ 1untuk r = 1, … , N________(3.2)

Dimana 𝜇𝑖 𝑑𝑎𝑛 𝑣𝑗 ≥ 0 … … … … … … … … … … ( 3.3 )

Persamaan di atas menyebutkan bahwa N mewakili jumlah bank

dalam Sampel dan r merupakan jenis bank yang dijadikan sampel dalam

penelitian. Pertidaksamaan pertama menjelaaskan bahwa adanya resiko

untuk UKE lain tidak lebih dari 1, sementara pertidaksamaan kedua

berbobot non-negatif (positif). Angka rasio akan bervariasi antara 0

Page 63: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

46

sampai dengan 1. Bank dikatakan efisien, apabila memiliki angka rasio

mendekati 1 atau 100 persen, sebaliknya apabila mendekati 0

menunjukkan efisiensi bank yang semakin rendah. Pada DEA, setiap

bank dapat menentukan bobot nya masing-masing dan menjamin

bahwa pembobotannya yang dipilih akan menghasilkan ukuran kinerja

yang terbaik (Sutawijaya dan lestari, 2009:57).

Data Envelopment Analysis juga memiliki keunggulan serta

kelemahannya, diantaranya :

a. Keunggulan DEA

1) Bisa menangani banyak input dan output

2) Tidak butuh asumsi hubungan fungsional antara variabel input

dan output.

3) Unit kegiatan ekonomi dibandingkan secara langsung dengan

sesamanya.

4) Dapat membentuk garis frontier fungsi efisiensi terbaik atas

variabel input-output dari setiap sampelnya.

5) Input dan output dapat memiliki satuan pengukuran yang

berbeda.

b. Keterbatasan DEA

1) Bersifat simple specific

2) Merupakan extreme point technique, kesalahan pengukuran bisa

berakibat fatal.

Page 64: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

47

3) Hanya mengukur produktivitas relative dari unit kegiatan

ekonomi bukan produktivitas absolut.

2. Uji H

Metodologi memiliki fleksibilitas dalam penentuan variabel yang akan

diuji. Hal ini untuk memberikan ruang yang lebih luas bagi interpretasi dari

hasil olah data yang dilakukan. Secara prosedural proses rekayasa

metodologi H ini dilakukan dari pengumpulan data dari obyek yang

dijadikan sampel dalam implemetasi teori ini. (Aziz, 2015)

1. Pertama melakukan pendataan untuk memperoleh besaran dari obyek

yang akan ditinjau dalam nilai, harga, indeks, persentase atau nominal

yaitu dalam bentuk harga asli.

2. Kedua meninjau laju besaran dari obyek yang akan dihitung dalam

dihitung dalam skala persentase berupa selisih dari harga awal dengan

harga berikutnya atau perbedaan dari besaran pertama dengan besaran

kedua dan selanjutnya.

3. Ketiga membuat pola rata – rata dari obyek yang akan ditinjau dengan

perspektif teori ini dibandingkan dengan obyek – obyek lain yang

sejenis atau meninjau posisi obyek yang dikomparasi dengan rata – rata

obyek yang sejenis.

4. Setelah memperoleh nominal, laju, dan rata – rata laju, selanjutnya

dibutuhkan data lain dari obyek yang sama berupa data yang berasal

intangible atau berkaitan dengan nilai religiusitas untuk didapatkan

Page 65: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

48

besaran bobotnya dibandingkan dengan obyek lain. Cara melakukan

nilai bobot ini yaitu :

a. Membuat rasio bobot berdasarkan data lain dari obyek yang sama

kemudian dibandingkan dengan bobot dari obyek lain dengan data

yang untuk diperoleh ranking atau urutan bobo tantara obyek utama

dengan obyek pembanding.

b. Selain menggunakan sumber data dari obyek yang diteliti,

dikombinasikan dengan expert adjustment/ wawancara terstruktur

dengan pakar sains yang memiliki otoritas untuk menilai bobot

suatu obyek.

c. Kemudian melakukan perankingan obyek berdasarkan bobot yang

diperoleh dari berbagai sumber data tersebut, sehingga urutan

tersebut juga mempresentasikan besaran bobot dari obyek yang

diteliti tersebut.

5. Selanjutnya setelah diperoleh data nominal, laju, dan bobot maka

dilakukan penghitungan berupa perkalian dari data obyek tersebut

berupa : nominal x laju x bobot

6. Setelah mendapatkan hasil dari perhitungan dari obyek yang diteliti

maka dilakukan matriks untuk memperoleh kategori hasil sesuai format

dalam hal ini obyek akan dikategorikan dalam formasi straight, loads

dan impact :

a. Jika hasil positif adalah straight (jika minus adalah turn)

b. Jika hasil lebih besar dari 0,1 adalah load

Page 66: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

49

c. Jika hasil lebih besar dari rata – rata nilai berarti impact

3. Partial Least Square (PLS)

Pengujian hipotesis yang kedua dalam melihat pengaruh variabel input

dan variabel output terhadap efisiensi Bank Syariah dilakukan dengan

Structural Equation Model (SEM) dengan menggunakan Partial Least

Square (PLS) sebagai teknik analisis data dengan menggunakan software

SmartPLS versi 3.0. PLS awalnya dikembangkan sebagai metode untuk

mengestimasi path mode yang menggunakan variabel laten dengan

multiple indicator. PLS awalnya bernama NIPALS ( Nonlinear Iterative

Partial Least Square). Pendekatan PLS adalah distribution free, dimana

dapat berupa nominal, kategori, ordinal, interval dan rasio. Dalam

perkembangannya, model PLS diselesaikan oleh Herman Wold pada 1979

yang kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Lohmoller pada tahun

1984.

Sirohi (1998:232) berpendapat bahwa PLS merupakan teknik yang kuat

dalam menganalisis variabel laten yang memiliki beberapa indicator pada

SEM. Chin (1998) menambahkan bahwa PLS menggunakan prosedur

estimasi berbasis minimum squares, dimana tidak memiliki tekanan pada

skala pengukuran, distribusi data ataupun sampel. PLS adalah sebuah

pendekatan alternative yang bergeser dari pendekatan SEM berbasis

covariance menjadi berbasis variance (Ghozali,2011 : 19). Desain PLS

dimaksudkan untuk mengatasi keterbatasan metode SEM lainnya ketika

data mengalami masalah seperti pengukuran data dengan skala tertentu,

Page 67: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

50

jumlah sampel kecil, adanya missing value, data tidak normal dan adanya

multikolinearitas.

Dalam melakukan estimasi parameter PLS terdapat tiga kategori, yaitu

Weight Estimate, Path Estimate dan Means dan lokasi parameter. Weight

estimate digunakan dalam menciptakan skor dari variabel laten. Path

Estimate digunakan untuk menghubungkan antar variabel laten dan juga

menghubungkan variabel laten dengan indikatornya. Sedangkan Means

dan lokasi parameter sebagai nilai konstanta regresi dari indicator dan

variabel lain.

a. Spesifikasi model

Terdapat dua model analisis jalur dalam PLS, yaitu Inner Model

yang menunjukkan bagaimana variabel manifest atau observed variabel

merepresentasikan variabel laten untuk diukur, outer model yang

menunjukkan kekuatan estimasi antar variabel laten dan konstruk

1) Inner Model

Model yang menggambarkan hubungan diantara varibel

laten berdasarkan substantive theory. Model persamaan inner

model adalah sebagai berikut :

Ƞ = β₀ + βɳ + Гξ + ζ

Keterangan :

Ƞ = Vektor variabel laten endogen (dependen)

ξ = Vektor variabel laten eksogen (independen)

ζ = Vektor residual (unexplained variance)

Page 68: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

51

2) Outer Model

Model yang menggambarkan hubungan setiap blok indikator

berhubungan dengan variabel latennya. Outer model juga biasa

disebut measurement model. Pada outer model terdapat model

indikator reflektif dan model indikator formatif. Pada indikator

reflektif sering disebut sebagai principal factor model yang berarti

variabel manifest dipengaruhi oleh variabel laten. Persamaan model

indikator reflektif ini adalah sebagai berikut :

𝑥 = 𝜆𝑥𝜉 + ɛ𝑥

𝑦 = 𝜆𝑦Ƞ + 휀𝑦

Dimana x dan y adalah indikator untuk variabel laten

eksogen (𝜉) dan variabel laten endogen (Ƞ). Sedangkan 𝜆𝑥 dan 𝜆𝑦

merupakan matriks loading yang menggambarkan seperti koefisien

regresi sederhana yang menghubungkan variabel laten dengan

indikator. Sedangkan ɛ𝑥 dan 휀𝑦 merupakan residual kesalahan

pengukuran (measurement error).

Model formatif mengasumsikan bahwa variabel manifest

mempengaruhi variabel laten. Arah hubungan kausalitas mengalir

dari variabel manifes ke variabel laten. Persamaan model indikator

formatif adalah :

𝜉 = 𝛱𝜉𝑋𝑖 + 𝛿𝜉

Ƞ = 𝛱𝜂𝑌𝑖 + ɛ𝜂

Page 69: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

52

Dimana 𝜉, 𝜂, X dan Y sama dengan persamaan sebelumnya.

Dengan 𝛱x dan 𝛱y adalah seperti koefisien regresi berganda dari

variabel laten terhadap indikator, sedangkan 𝛿𝜉 dan ɛ𝜂 adalah

residual dari regresi.

Terdapat beberapa kriteria untuk menentukan formatif

model atau refleksif model yaitu : (Ghozali, 2011:13)

a) Apabila terjadi perubahan pada variabel laten, maka variabel

manifest pada model formatif tidak kan mengalami perubahan,

sedangkan pada model refleksif akan mengakibatkan adanya

perubahan pada variabel manifes.

b) Apabila terjadi perubahan pada variabel manifest, maka

variabel laten pada model formatif mengalami perubahan,

sedangkan pada model refleksif akan mengakibatkan adanya

perubahan pada variabel laten.

c) Arah kausalitas pada model formatif dari variabel manifest ke

variabel laten sedangkan arah kausalitas pada variabel refleksif

dari variabel laten ke variabel manifes.

d) Kemiripan konten pada variabel manifest dimodal formatif

tidak harus sama, sedangkan variabel manifest pada model

refleksif harus memiliki konten yang sama.

e) Pada model formatif tidak memiliki kovarian antar variabel

manifest, sedangkan pada model refleksif diharapkan ada

kovarian antar variabel manifest.

Page 70: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

53

b. Kriteria Penilaian

PLS mempunyai beberapa evaluasi terhadap model strukrural dan

model pengukuran yang ada. Dalam evaluasi model pengukuran,

dilakukan uji convergent validity, discriminnat validity, composite

validity, dan average variance extracted. Sedangkan dalam evaluasi

model struktural dilakukan uji R-Squared (R2) dan uji estimasi

koefisien jalur.

1) Convergent Validity digunakan untuk mengukur besarnya korelasi

antara variabel laten dengan variabel manifest pada model

pengukuran refleksif. Dalam evaluasi convergent validity dinilai

berdasarkan component score dengan construct score. Suatu

korelasi dapat dikatakan memenuhi convergent validity apablia

memiliki nilai loading sebesar > 0,5 dan idealnya > 0,7.

2) Discriminant Validity

Discriminant validity dapat dihitung berdasarkan nilai cross

loading dari variabel manifest terhadap masing – masing variabel

laten. Jika korelasi antara variabel laten dengan setiap indikatornya

lebih besar dari pada korelasi dengan variabel laten lainnya, maka

variabel laten tersebut dapat dikatakan memperediksi indikatornya

lebih baik daripada variabel laten lainnya.

Discriminnat validity juga dapat dihitung dengan

membandingkan nilai square root of average variance extracted

(AVE). apabila √AVE lebih tinggi daripada nilai korelasi diantara

Page 71: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

54

variabel laten, maka discriminant validity dapat dianggap tercapai,

dengan nilai AVE > 0,5.

3) Composite Variabel

Variabel laten dikatakan dapat memiliki realibilitas yang

baik apabila nilai composite reliability > 0,6

4) R-Squared

Nilai R-squared digunakan untuk menilai seberapa besar

pengaruh variabel laten independen terhadap variabel dependen.

Menurut Chin , hasil R-Squared sebesar 0,67 mengindikasikan

bahwa model tersebut baik. Hasil R2 yang sebesar 0,33

mengindikasikan bahwa model tersebut dikategorikan moderat,

sedangkan jika hasil R2 kurang dari 0,33 mengindikasikan bahwa

kategori tersebut lemah.

c. Kriterian penerimaan dan penolakan hipotesis

Menentukan kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis penelitian

ini dengan menggunakan nilai T – statistic dan R-Square. Nilai t-

statistic diperbandingkan dengan nilai t-tabel, nilai t-tabel dalam

penelitian ini adalah sebesar 1,96 dengan tingkat signifikansi 0,05 (two

tail)

Page 72: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

55

E. Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel Input

Variabel Input dalam penelitian ini adalah :

a. Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil

Hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syirkah temporer adalah

bagian bagi hasil pemilik dana atas keuntungan dan kerugian hasil

investasi bersama, dalam suatu periode laporan keuangan.

b. Beban Tenaga Kerja

Beban tenaga kerja merupakan usaha fisik atau mental yang

dikeluarkan karyawan untuk mengolah produk. Biaya tenaga kerja atau

beban personalia adalah harga yang dibebankan untuk penggunaan

biaya tenaga kerja manusia.

2. Variabel Output

a. Pendapatan Pengelolaan Dana

Pendapatan pengelolaan dana oleh Bank sebagai mudharib terdiri

atas pendapatan pembiayaan dengan akad murabahah, istishna, ijarah

(sewa), dan pendapatan dari bagi hasil yaitu mudharabah, musyarakah

dan pendapatan usaha utama lainnya.

b. Pendapatan Operasional Lainnya

Selain pendapatan operasional, juga terdapat pendapatan non-

operasional yaitu pendapatan yang timbul bukan dari kegiatan utarna

bisnis bank.

Page 73: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

56

3. Variabel Dependen (Y)

Dalam penelitian analisis pengaruh menggunakan variabel dependen yaitu

tingkat pertumbuhan Bank Syariah (Y) diukur dengan jumlah laba Bank

Syariah periode 2010 – 2016 yang terdapat dalam laporan laba rugi masing

– masing Bank Syariah.

4. Variabel Independen (X)

Dalam penelitian analisis pengaruh menggunakan variabel independen

yaitu terdiri dari variabel – variabel yang juga digunakan dalam analisis

tingkat efisiensi. Variabel independen yaitu hak pihak ketiga atas bagi hasil

(X1), beban tenaga kerja (X2), pendapatan pengelolaan dana (X3) dan

pendapatan operasional lainnya (X4).

Page 74: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

57

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

purposive sampling. Empat Bank Umum Syariah di Indonesia merupakan objek

dari penelitian ini, dimana sampel tersebut yaitu Bank Syariah “W”, Bank

Syariah “X”, Bank Syariah “Y” dan Bank Syariah “Z”, sampel tersebut diambil

karena telah menyediakan data laporan keuangan selama tahun 2010 – 2016.

Perhitungan efisiensi ke empat Bank Syariah tersebut dengan menggunakan

metode Data Envelopment Analysis (DEA) dan Nilai Islam, menggunakan dua

variabel input dan dua variabel output yaitu : hak pihak ketiga atas bagi hasil,

beban tenaga kerja, pendapatan pengelolaan dana dan pendapatan operasional

lainnya. Sedangkan penelitian analisis pengaruh menggunakan Partial Least

Square dengan variabel independen yaitu variabel input dan variabel output yang

juga digunakan dalam analisis efisiensi, dan variabel dependennya adalah

tingkat pertumbuhan Bank Syariah yang diukur dengan melihat data masing –

masing laba Bank Syariah.

Page 75: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

58

Tabel 4.1

Variabel Input Hak Pihak Ketiga Atas Bagi Hasil Bank Syariah W, X, Y, Z

Tahun 2010 – 2016 (jutaan rupiah)

Tahun Bank Syariah

Bank

Syariah

“W”

Bank

Syariah

“X”

Bank

Syariah

“Y”

Bank

Syariah

“Z”

2010 764601 277606 140106 1161680

2011 1156734 461905 252413 1780550

2012 1457940 527595 291056 1913566

2013 2163144 764590 418332 2080942

2014 3352239 994824 691444 2451302

2015 2853895 1027442 846069 2438224

2016 5792567 6851949 226429 5933518

Sumber : Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa jumlah variabel input hak pihak ketiga atas

bagi hasil pada Bank Syariah “W”, Bank Syariah “X” dan Bank Syariah “Z”

terus mengalami kenaikan sepanjang tahun 2010 – 2016. Sedangkan pada

jumlah variabel input hak pihak ketiga atas bagi hasil Bank Syariah “Y” pada

tahun 2010 – 2015 terus mengalami kenaikan, pada tahun 2016 mengalami

penurunan menjadi sebesar 226429.

Tabel 4.2

Variabel Input Beban Tenaga Kerja Bank Syariah W, X, Y, Z

Tahun 2010 – 2016 (jutaan rupiah)

Tahun Bank Syariah

Bank

Syariah “W”

Bank

Syariah “X”

Bank

Syariah “Y”

Bank

Syariah “Z”

2010 253305 189999 77280 622679

2011 410355 302475 183764 964882

2012 546875 323383 317073 973160

2013 754059 400267 461512 1192403

2014 860392 447030 644458 1359776

2015 924522 509098 669585 1370215

2016 238980 399564 183407 4686787

Sumber : Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Page 76: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

59

Pada tabel 4.2 menunjukkan jumlah variabel input beban tenaga kerja. Bank

Syariah “W”, Bank Syariah “X”, dan Bank Syariah “Y” pada tahun 2010 sampai

dengan 2015 jumlah beban tenaga kerja mengalami kenaikan sedangkan pada

tahun 2016 mengalami penurunan, sedangkan Bank Syariah “Z” pada setiap

tahunnya terus mengalami kenaikan jumlah beban tenaga kerja.

Tabel 4.3

Variabel Output Pendapatan Pengelolaan Dana Bank Syariah W, X, Y, Z

Tahun 2010 – 2016 (jutaan rupiah)

Tahun Bank Syariah

Bank

Syariah “W”

Bank

Syariah “X”

Bank

Syariah “Y”

Bank

Syariah “Z”

2010 1608141 674895 417661 2768072

2011 2319733 1046062 784144 3771272

2012 2980144 1338401 936306 4684793

2013 4334153 1737511 1333245 5437851

2014 5214863 2056602 2026108 5546561

2015 4949360 2424752 2429243 5960016

2016 9717770 2892297 6861488 1573078

Sumber : Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Tabel 4.3 menunjukkan jumlah variabel output pendapatan pengelolaan

dana. Berdasarkan data laporan keuangan tersebut, terlihat pada Bank Syariah

“X” dan Bank Syariah “Y” pada setiap tahunnya mengalami kenaikan,

sedangkan pada Bank Syariah “W” pada tahun 2010 – 2014 terus menunjukkan

kenaikan jumlah pendapatan pengelolaan dana tetapi pada tahun 2015

mengalami penurunan dan kembali naik pada tahun 2016. Jumlah pendapatan

pengelolaan dana pada tahun 2010 – 2016 terus mengalami kenaikan, namun

pada tahun 2016 mengalami penurunan jumlah.

Page 77: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

60

Tabel 4.4

Variabel Output Pendapatan Operasional Lainnya Bank Syariah W, X, Y, Z

Tahun 2010 – 2016 (jutaan rupiah)

Tahun Bank Syariah

Bank

Syariah “W”

Bank

Syariah “X”

Bank

Syariah “Y”

Bank

Syariah “Z”

2010 279698 59405 24420 566542

2011 354797 95708 61818 1081748

2012 402692 169071 84109 1138748

2013 382453 138109 146964 1193419

2014 313515 83454 100387 1002553

2015 311894 130460 118814 938859

2016 161542 918531 390270 1761951

Sumber : Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Pada tabel 4.4 menunjukkan variabel output pendapatan operasional

lainnya. Pada Bank Syariah “W” pada tahun 2010 – 2012 mengalami kenaikan,

namun pada tahun 2014 – 2016 terus mengalami penurunan. Pada Bank Syariah

“X” mengalami kenaikan pada tahun 2010 – 2012, sedangkan pada tahun 2013

dan 2014 mengalami penurunan dan kembali naik pada tahun 2015 – 2016,

sedangkan pada Bank Syariah “Z” juga memiliki trend yang fluktuatif, terlihat

pada tahun 2010 – 2013 variabel pendapatan operasional lainnya mengalami

kenaikan, dan pada tahun 2014 – 2015 mengalami penurunan, dan kembali naik

pada tahun 2016.

Page 78: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

61

Tabel 4.5

Laba Bank Syariah W, X, Y, Z

Tahun 2010 – 2016 (jutaan rupiah)

Tahun Bank Syariah

Bank

Syariah “W”

Bank

Syariah “X”

Bank

Syariah “Y”

Bank

Syariah “Z”

2010 670640 10954 36512 418519

2011 443684 11654 66354 551070

2012 389414 101888 101892 807425

2013 475847 129564 117462 650530

2014 672169 3142 163251 48778

2015 150376 125322 228525 681774

2016 275596 119166 706962 771503

Sumber : Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Tabel 4.5 menunjukkan variabel laba bank syariah, hanya pada Bank

Syariah “Y” yang terus mengalami kenaikan laba, sedangkan pada Bank Syariah

lain berfluktuasi. Bank Syariah “W” pada tahun 2010 – 2012 mengalami trend

menurun, dan kembali naik pada tahun 2013 – 2014, sedangkan pada tahun 2015

kembali mengalami penurunan dan 2016 kembali naik. Bank Syariah “X”

mengalami kenaikan pada tahun 2010 – 2013, sedangkan pada tahun 2014

mengalami penurunan yang drastis, dan kembali naik pada tahun 2015, pada

tahun 2016 mengalami penurunan. Pada Bank Syariah “Z” tahun 2010 – 2012

trend mengalami kenaikan, sedangkan pada tahun 2013 dan 2014 mengalami

penurunan, dan kembali naik pada tahun 2015 dan 2016.

B. Analisis dan Pembahasan

1. Hasil Perhitungan dan Analisis Tingkat Efisiensi Bank menggunakan

Data Envelopment Analysis (DEA)

Perhitungan efisiensi pada Bank Syariah “W”, Bank Syariah “X”, Bank

Syariah “Y” dan Bank Syariah “Z” dengan metode Data Envelopment

Page 79: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

62

Analysis ini menggunakan empat variabel yaitu hak pihak ketiga atas bagi

hasil dan beban tenaga kerja sebagai variabel input, sedangkan pendapatan

pengelolaan dan pendapatan operasional lainnya sebagai variabel output.

Perhitungan DEA dilakukan dengan software DEAWIN.

Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis dengan perhitungan

efisiensi menggunakan Data Envelopment Analysisi pada penelitian ini

yaitu apabila suatu periode Perbankan Syariah dinyatakan sudah efisien jika

bernilai 100%, sedangkan dinyatakan inefisiensi bernilai antara 0% sampai

100%. Di samping itu juga terdapat angka aktual dan angka target, angka

aktual adalah adalah angka angka input dan output yang dimiliki sedangkan

angka target adalah angka yang disarankan oleh perhitungan DEA supaya

input dan output tersebut menjadi efisien. Sedangkan To Gain dan To

Achieve adalah persentase dalam penambahan target agar mencapai target

yang dihasilkan oleh perhitungan DEA.

Tabel 4.6

Tingkat Efisiensi Bank Syariah W, X, Y, Z

(dalam persen)

Bank

Syariah

Tahun

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

W 100 95.35 97.19 95.26 95.47 84.32 100

X 95.83 89.27 100 95.25 94.99 99.60 100

Y 100 100 100 100 92.46 91.85 100

Z 94.61 100 100 100 88.17 94.56 100

Sumber : Data diolah menggunakan DEAWIN

Page 80: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

63

Berdasarkan data tabel 4.6 diatas, dapat dilihat tingkat efisiensi empat

Bank Syariah, untuk Bank Syariah “W” pada tahun 2010 telah efisien 100%,

sedangkan pada tahun – tahun berikutnya mengalami inefisien, pada tahun

2011, inefisien sebesar 4,65%, tahun 2012 inefisien sebesar 2,81%, tahun

2013 kembali inefisien sebesar 4,74%, sedangkan 2014 inefisien sebesar

4,53% dan 2015 merupakan tahun dengan inefisien terbesar yaitu 15,68%,

sedangkan tahun 2016, Bank Syariah “W” dapat mengembalikan tingkat

efisiensinya menjadi 100%. Sedangkan Bank Syariah “X” terdapat dua

tahun yang telah mengalami efisiensi 100% yaitu pada tahun 2012 dan 2016,

sedangkan pada tahun 2010 mengalami inefisien sebesar 4,65%, tahun 2011

mengalami inefisiensi 10,57%, tahun 2013 inefesien sebesar 4,75%, tahun

2014 tingkat efisiensi menurun dibandingkan tahun 2013, dimana tahun

2014 mengalami inefisiensi sebesar 5,01% atau 0,26% lebih turun

dibanding 2014. Sedangkan pada tahun 2015 Bank Syariah “X” dapat

mengurangi tingkat inefisiensinya menjadi 0,4%

Tingkat efisiensi untuk Bank Syariah “Y” merupakan tingkat efisiensi

yang dianggap lebih baik dibandingkan Bank Syariah lainnya, karena

hampir setiap tahunnya mengalami tingkat efisiensi 100%, hal tersebut

dipengaruhi jika kita melihat pada data masing – maisng variabel, maka

Bank Syariah “Y” memiliki rata – rata tingkat pertumbuhan tahun ke tahun

( year of the year) yang besaranya tidak terlalu berfluktuasi tajam dan baik,

meskipun berdasarkan volume (besaran) angka Bank Syariah “Y” tidak

lebih besar dibandingkan Bank Syariah “Z”, hal ini menunjukkan bahwa

Page 81: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

64

tidak berarti Bank Syariah yang memiliki angka yang besar atau pendapatan

yang besar memiliki tingkat efisiensi yang baik. Pada tahun 2014 Bank

Syariah “Y” mengalami inefisien sebesar 7,54% dan tahun 2015 inefisien

sebesar 8,15%.

Tingkat efisiensi Bank Syariah “Z” mengalami efisien 100% pada

tahun 2011, 2012, 2013 dan 2016, sedangkan tahun 2010 tingkat inefisiensi

nya sebesar 5,39%, tahun 2014 inefisien sebesar 11,83%, dan tahun 2015

mengalami inefisien sebesar 5,44%. Berdasarkan hasil penghitungan

efisiensi diatas, jika dilihat dalam bentuk grafik adalah sebagai berikut :

Gambar 4.1

Tingkat Efisiensi 4 Bank Syariah

2010 – 2016 (dalam persen)

Dari gambar 4.1 dapat terlihat bahwa rata - rata tingkat efisiensi masing

– masing Bank Syariah yaitu Bank Syariah “W”, Bank Syariah “X”, Bank

Syariah “Y” dan Bank Syariah “Z” mengalami fluktuasi selama periode

pengamatan. Berdasarkan gambar tersebut juga dapat dilihat bahwa tingkat

efisiensi terendah yaitu pada tingkat efisiensi sebesar 84,32% yang terjadi

75

80

85

90

95

100

105

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Tingkat Efisiensi Bank Syariah 2010 - 2016

Bank "W" Bank "X" Bank "Y" Bank "Z"

Page 82: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

65

pada tahun 2015 pada Bank Syariah “W”. Sedangkan rata – rata tingkat

efisiensi 4 Bank Syariah pada tahun 2010 sebesar 97,61%, tahun 2011

sebesar 96.15%, tahun 2012 sebesar 99,29%, tahun 2013 sebesar 97,62%,

tahun 2014 sebesar 92,77%, tahun 2015 sebesar 92,58% dan tahun 2016

sebesar 100%, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rata – rata tingkat

efisiensi Bank Syariah mengalami kondisi yang fluktuatif disetiap periode

penelitian. Terdapat hanya pada satu periode penelitian dimana seluruh

Bank Syariah yang memiliki tingkat efisiensi yang tetap yaitu pada tahun

2016 yaitu efisien pada tingkat 100%, sedangkan pada periode – periode

2010 – 2015 Bank Syariah memiliki tingkat efisiensi yang fluktuatif.

a. Target Input dan Output Bank Syariah “W”

Berdasarkan hasil penghitungan tingkat efisiensi metode Data

Envelopment Analysis (DEA) berasumsikan CRS (Constant Return to

Scale) dengan menggunakan software DEAWIN, dapat digambarkan

pencapaian nilai efisiensinya pada tiap - tiap tahun pada tabel 4.7.

Tabel 4.7

Tingkat Efisiensi Bank Syariah “W”

(dalam jutaan rupiah)

Variabel

Tingkat

Efisiensi Actual Target To Gain Achieved

2010

Hak Pihak Ketiga

Atas Bagi Hasil

100%

764601 764601 0.00% 100.00%

Beban Tenaga

Kerja 253303 253303 0.00% 100.00%

Pendapatan

Pengelolaan Dana 1608141 1608141 0.00% 100.00%

Pendapatan

Operasional

Lainnya 279698 279698 0.00% 100.00%

Page 83: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

66

2011

Hak Pihak Ketiga

Atas Bagi Hasil

95.35%

1156734 1102932 4.70% 95.30%

Beban Tenaga

Kerja 410355 365388 11.00% 89.00%

Pendapatan

Pengelolaan Dana 2319733 2319733 0.00% 100.00%

Pendapatan

Operasional

Lainnya 354797 403463 13.70% 87.90%

2012

Hak Pihak Ketiga

Atas Bagi Hasil

97.19%

1457940 1416929 2.80% 97.20%

Beban Tenaga

Kerja 546875 469411 14.20% 95.50%

Pendapatan

Pengelolaan Dana 2980144 2980144 0.00% 100%

Pendapatan

Operasional

Lainnya 402692 518325 189.30% 34.60%

2013

Hak Pihak Ketiga

Atas Bagi Hasil

95.26%

2163144 2060701 4.70% 95.30%

Beban Tenaga

Kerja 754059 682685 9.50% 90.50%

Pendapatan

Pengelolaan Dana 4334153 4334153 0.00% 100.00%

Pendapatan

Operasional

Lainnya 382453 753823 97.10% 50.70%

2014

Hak Pihak Ketiga

Atas Bagi Hasil

95.47%

3352239 2179440 26.00% 71.00%

Beban Tenaga

Kerja 860392 821408 4.50% 95.50%

Pendapatan

Pengelolaan Dana 5214863 5214863 0.00% 100.00%

Pendapatan

Operasional

Lainnya 313515 907002 189.30% 34.60%

2015

Hak Pihak Ketiga

Atas Bagi Hasil

84.32%

2853895 2353205 17.50% 82.50%

Page 84: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

67

Beban Tenaga

Kerja 924522 779588 15.70% 84.30%

Pendapatan

Pengelolaan Dana 4949360 4949360 0.00% 100.00%

Pendapatan

Operasional

Lainnya 318333 860823 176.00% 36.20%

2016

Hak Pihak Ketiga

Atas Bagi Hasil

100%

5792567 5792567 0.00% 100.00%

Beban Tenaga

Kerja 238980 238980 0.00% 100.00%

Pendapatan

Pengelolaan Dana 9717770 9717770 0.00% 100.00%

Pendapatan

Operasional

Lainnya 161542 161542 0.00% 100.00%

Sumber : Data diolah dengan DEAWIN

Pada tabel 4.7 memperlihatkan bahwa Bank Syariah “W” mengalami

tingkat efisiensi 100% pada tahun 2010 dan 2016, sedangkan tingkat

efisiensi terendah yaitu pada tahun 2015 Bank Syariah “W” tingkat

efisiensinya hanya sebesar 84,32%, dimana pada saat itu Bank Syariah “W”

dapat meningkatkan efisiensinya dengan cara menetapkan target hak pihak

ketiga atas bagi hasil menjadi 2353205 juta rupiah atau mengurangi 17,5%

dari 2853895 juta rupiah. Variabel beban tenaga kerja ditetapkan target

779588 juta rupiah atau mengurangi 15,7% dari 924522 juta rupiah,

sedangkan untuk variabel pendapatan operasional lainnya ditetapkan target

sebesar 860823 juta rupiah atau meningkatkan sebesar 176% dari angka

aktualnya yaitu sebesar 318333 juta rupiah.

b. Target Input dan Output Bank Syariah “X”

Berdasarkan penghitungan tingkat efisiensi pada Bank Syariah “X” maka

didapatkan hasil :

Page 85: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

68

Tabel 4.8

Tingkat Efisiensi Bank Syariah “X”

(dalam jutaan rupiah)

Variabel

Tingkat

Efisiensi Actual Target To Gain Achieved

2010

Hak Pihak Ketiga

Atas Bagi Hasil

95.83%

277606 266042 4.20% 95.80%

Beban Tenaga

Kerja 189999 163067 14.20% 85.80%

Pendapatan

Pengelolaan Dana 674895 674895 0.00% 100.00%

Pendapatan

Operasional

Lainnya 59405 85254 43.50% 69.70%

2011

Hak Pihak Ketiga

Atas Bagi Hasil

89.27%

461905 412356 10.70% 89.30%

Beban Tenaga

Kerja 302475 252748 16.40% 83.60%

Pendapatan

Pengelolaan Dana 1046062 1046062 0.00% 100.00%

Pendapatan

Operasional

Lainnya 95708 132142 38.10% 72.40%

2012

Hak Pihak Ketiga

Atas Bagi Hasil

100.00%

527595 527595 0.00% 100.00%

Beban Tenaga

Kerja 323383 323383 0.00% 100.00%

Pendapatan

Pengelolaan Dana 1338401 1338401 0.00% 100.00%

Pendapatan

Operasional

Lainnya 169071 169071 0.00% 100.00%

2013

Hak Pihak Ketiga

Atas Bagi Hasil

99.66%

764590 762026 0.30% 99.70%

Beban Tenaga

Kerja 400267 398925 0.30% 99.70%

Pendapatan

Pengelolaan Dana 1737511 1737511 0.00% 100.00%

Pendapatan

Operasional

Lainnya 138109 145639 5.50% 94.80%

Page 86: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

69

2014

Hak Pihak Ketiga

Atas Bagi Hasil

95.47%

3352239 2179440 26.00% 71.00%

Beban Tenaga

Kerja 860392 821408 4.50% 95.50%

Pendapatan

Pengelolaan Dana 5214863 5214863 0.00% 100.00%

Pendapatan

Operasional

Lainnya 313515 907002 189.30% 34.60%

2015

Hak Pihak Ketiga

Atas Bagi Hasil

99.60%

1027442 1023347 0.40% 99.60%

Beban Tenaga

Kerja 509098 507069 0.40% 99.60%

Pendapatan

Pengelolaan Dana 2424752 2424752 0.00% 100.00%

Pendapatan

Operasional

Lainnya 130460 139960 7.30% 93.20%

2016

Hak Pihak Ketiga

Atas Bagi Hasil

100%

6851949 6851949 0.00% 100.00%

Beban Tenaga

Kerja 399564 399564 0.00% 100.00%

Pendapatan

Pengelolaan Dana 2892297 2892297 0.00% 100.00%

Pendapatan

Operasional

Lainnya 918531 918531 0.00% 100.00%

Sumber : Data diolah dengan DEAWIN

Pada Tabel 4.8 menunjukkan bahwa tingkat efisiensi 100% yang

dicapai Bank Syariah “X” yaitu pada tahun 2012 dan 2016, sedangkan

tingkat efisiensi terendah yaitu pada tahun 2011 yaitu 89,27%. Dimana pada

tahun tersebut, Bank Syariah “X” dapat mencapai tingkat efisiensi 100%

apabila dengan cara, mengurangi variabel hak pihak ketiga atas bagi hasil

sebesar 10,70%, mengurangi variabel beban tenaga kerja sebesar 16,40%

Page 87: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

70

dan meningkatkan variabel pendapatan operasional lainnya sebesar 38,10%

dari angka aktual.

c. Target Input dan Output Bank Syariah “Y”

Tabel 4.9

Tingkat Efisiensi Bank Syariah “Y”

(dalam jutaan rupiah)

Variabel

Tingkat

Efisiensi Actual Target

To

Gain Achieved

2010

Hak Pihak Ketiga

Atas Bagi Hasil

100.00%

140106 140106 0.00% 100.00%

Beban Tenaga

Kerja 77280 77280 0.00% 100.00%

Pendapatan

Pengelolaan Dana 417661 417661 0.00% 100.00%

Pendapatan

Operasional

Lainnya 24420 24420 0.00% 100.00%

2011

Hak Pihak Ketiga

Atas Bagi Hasil

100.00%

252413 252413 0.00% 100.00%

Beban Tenaga

Kerja 183764 183764 0.00% 100.00%

Pendapatan

Pengelolaan Dana 784144 784144 0.00% 100.00%

Pendapatan

Operasional

Lainnya 61818 61818 0.00% 100.00%

2012

Hak Pihak Ketiga

Atas Bagi Hasil

100.00%

291056 291056 0.00% 100.00%

Beban Tenaga

Kerja 317073 317073 0.00% 100.00%

Pendapatan

Pengelolaan Dana 936406 936406 0.00% 100.00%

Pendapatan

Operasional

Lainnya 84109 84109 0.00% 100.00%

2013

Hak Pihak Ketiga

Atas Bagi Hasil 100.00% 418332 418332 0.00% 100.00%

Beban Tenaga

Kerja 461512 461512 0.00% 100.00%

Page 88: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

71

Pendapatan

Pengelolaan Dana 1333245 1333245 0.00% 100.00%

Pendapatan

Operasional

Lainnya 146964 146964 0.00% 100.00%

2014

Hak Pihak Ketiga

Atas Bagi Hasil

92.46%

691444 639336 7.50% 92.50%

Beban Tenaga

Kerja 644458 595891 7.50% 92.50%

Pendapatan

Pengelolaan Dana 2026108 2026108 0.00% 100.00%

Pendapatan

Operasional

Lainnya 100387 172486 71.80% 58.20%

2015

Hak Pihak Ketiga

Atas Bagi Hasil

91.85%

846069 777108 8.20% 91.80%

Beban Tenaga

Kerja 669585 615009 8.20% 91.80%

Pendapatan

Pengelolaan Dana 2429243 2429242 0.00% 100.00%

Pendapatan

Operasional

Lainnya 118814 196326 65.20% 60.50%

2016

Hak Pihak Ketiga

Atas Bagi Hasil

100%

226429 226429 0.00% 100.00%

Beban Tenaga

Kerja 183407 183407 0.00% 100.00%

Pendapatan

Pengelolaan Dana 6861488 6861488 0.00% 100.00%

Pendapatan

Operasional

Lainnya 390270 390270 0.00% 100.00%

Sumber : Data diolah dengan DEAWIN

Pada tabel 4.9 menunjukkan bahwa Bank Syariah “Y” pada tahun 2014

dan 2015 mengalami tingkat efisiensi sebesar 92,46% dan 91,85%,

sedangkan pada tahun 2010 sampai 2013 dan 2016 Bank Syariah “Y” telah

efisien 100%.

d. Target Input dan Output Bank Syariah “Z”

Page 89: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

72

Berdasarkan penghitungan tingkat efisiensi pada Bank Syariah “X” maka

didapatkan nilai – nilai efisiensi input outputnya adalah :

Tabel 4.10

Tingkat Efisiensi Bank Syariah “Z”

(dalam jutaan rupiah)

Variabel

Tingkat

Efisiensi Actual Target

To

Gain Achieved

2010

Hak Pihak Ketiga Atas

Bagi Hasil

94.61%

1161680 1099105 5.40% 94.60%

Beban Tenaga Kerja 622679 589137 5.40% 94.60%

Pendapatan Pengelolaan

Dana 2768072 2768072 0.00% 100.00%

Pendapatan Operasional

Lainnya 566542 643958 13.70% 88.00%

2011

Hak Pihak Ketiga Atas

Bagi Hasil

100.00%

1780550 1780550 0.00% 100.00%

Beban Tenaga Kerja 964882 964882 0.00% 100.00%

Pendapatan Pengelolaan

Dana 3771272 3771272 0.00% 100.00%

Pendapatan Operasional

Lainnya 1081748 1081748 0.00% 100.00%

2012

Hak Pihak Ketiga Atas

Bagi Hasil

100.00%

1913566 1913566 0.00% 100.00%

Beban Tenaga Kerja 973160 973160 0.00% 100.00%

Pendapatan Pengelolaan

Dana 4684793 4684793 0.00% 100.00%

Pendapatan Operasional

Lainnya 1138748 1138748 0.00% 100.00%

2013

Hak Pihak Ketiga Atas

Bagi Hasil

100.00%

2080942 2080942 0.00% 100.00%

Beban Tenaga Kerja 1192403 1192403 0.00% 100.00%

Pendapatan Pengelolaan

Dana 5437851 5437851 0.00% 100.00%

Pendapatan Operasional

Lainnya 1193419 1193419 0.00% 100.00%

2014

Hak Pihak Ketiga Atas

Bagi Hasil

88.17%

2451302 2161272 11.80% 88.20%

Page 90: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

73

Beban Tenaga Kerja 1359776 1198891 11.80% 88.20%

Pendapatan Pengelolaan

Dana 5546561 5546561 0.00% 100.00%

Pendapatan Operasional

Lainnya 1002553 1252735 25.00% 80.00%

2015

Hak Pihak Ketiga Atas

Bagi Hasil

94.56%

2438224 2305691 5.40% 94.60%

Beban Tenaga Kerja 1370215 1295735 5.40% 94.60%

Pendapatan Pengelolaan

Dana 5960016 5960016 0.00%

100.00%

Pendapatan Operasional

Lainnya 938859 1330839 41.8% 70.50%

2016

Hak Pihak Ketiga Atas

Bagi Hasil

100%

5933518 5933518 0.00% 100.00%

Beban Tenaga Kerja 4686787 4686787 0.00% 100.00%

Pendapatan Pengelolaan

Dana 1573078 1573078 0.00% 100.00%

Pendapatan Operasional

Lainnya 1761951 1761951 0.00% 100.00%

Sumber : Data diolah dengan DEAWIN

Berdasarkan tabel 4.10 memperlihatkan bahwa tingkat efisien 100%

Bank Syariah “Z” pada tahun 2011, 2012, 2013 dan 2016, sedangkan tingkat

efisiensi terendah yaitu pada tahun 2014 yaitu 88,17% atau inefisien sebesar

11,83%. Pada tahun 2014, nilai – nilai efisiensi per input maupun output dapat

dicapai apabila Bank Syariah “Z” menurunkan nilai variabel hak pihak ketiga

atas bagi hasil dan beban tenaga kerja sebesar 11,80% dan meningkatkan

pendapatan operasional lainnya sebanyak 25% dari angka aktual pervariabel.

Dari hasil penelitian ke empat Bank Syariah tersebut, maka Bank

Syariah “Y” yang hampir selalu mengalami efisiensi 100% dari tahun 2010

sampai 2013 dan 2016. Di sisi lain, ada beberapa Bank Syariah dalam beberapa

periode mengalami inefisiensi. Ketidakefisienan tersebut disebabkan kurang

maksimalnya penggunaan input yang dikonversi menjadi output, hal itu juga

Page 91: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

74

berarti bahwa peningkatan efisiensi hanya perlu menggunakan kebijakan

bersifat internal dengan cara pengendalian dan alokasi sumber daya secara

optimal.

2. Hasil Perhitungan dan Analisis Pengaruh Variabel Input dan Variabel

Output Bank Syariah terhadap Tingkat Pertumbuhan menggunakan

Partial Least Square (PLS).

Pada perhitungan ini ditujukan untuk melihat bagaimana hubungan

variabel input yang terdiri dari hak pihak ketiga atas bagi hasil (X1) serta

beban tenaga kerja (X2), dan variabel output yang terdiri dari pendapatan

pengelolaan dana (X3) serta pendapatan operasional lainnya (X4) terhadap

tingkat pertumbuhan Bank Syariah (Y) dilihat dari laba Bank Syariah periode

2010 – 2016. Dalam penelitian ini menggunakan model Structural Equation

Modelling (SEM) berbasis varian (Partial Least Square) dimana Partial Least

Square merupakan alat prediksi kausalitas yang digunakan untuk

pengembangan teori. Software yang digunakan dalam penelitian ini adalah

SmartPLS 3.0

Page 92: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

75

Gambar 4.2

Pola SmartPLS

Pada gambar 4.2 diatas menunjukkan bahwa masing – masing konstruk

memiliki satu indikator. Indikator tersebut terdiri dari hak pihak ketiga atas

bagi hasil, beban tenaga kerja, pendapatan pengelolaan dana dan pendapatan

operasional lainnya. Arah panah antara indikator dengan konstruk laten

adalah menuju konstruk yang menunjukkan bahwa penelitian menggunakan

indikator formatif.

a. Uji Validitas

Pengujian validitas untuk indikator formatif menggunakan korelasi

antar skor item dengan skor konstruknya. Pengukuran indikator formatif

menunjukkan adanya perubahan pada suatu indikator dalam konstruk

jika indikator lain pada konstruk yang sama berubah atau dikeluarkan

dari model.

X1

X2

X3

X4

Y

Tingkat Pertumbuhan (Y)

Hak Pihak Ketiga

Atas Bagi Hasil (X1)

Beban Tenaga Kerja

(X2)

Pendapatan

Pengelolaan Dana

(X3)

Pendapatan

Operasional Lainnya

(X4)

Page 93: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

76

Tabel 4.11

Nilai Outer Loadings

Sumber : Data diolah dengan SmartPLS

Tabel diatas menunjukkan bahwa loading factor memberikan

nilaiyang disarankan yaitu sebesar 0,5. Nilai yang terdapat untuk semua

indikator adalah sebesar 1.000, maka indikator dalam penelitian ini

dinyatakan valid atau memenuhi uji convergent validity. Lebih lanjut

dilakukan uji discriminant validity dengan hasil cross loadings sebagai

berikut :

Tabel 4.12

Hasil Cross Loading

Sumber : Data diolah dengan SmartPLS

Suatu indikator dinyatakan valid apabila mempunyai loading factor

tertinggi kepada konstruk yang dituju dibandingkan loading factor

kepada konstruk lain. Table diatas menunjukkan bahwa loading factor

untuk indikator Hak pihak ketiga atas bagi hasil (X1) mempunyai loading

factor kepada konstruk Hak pihak ketiga atas bagi hasil (X1) lebih tinggi

daripada konstruk lain. Nilai loading factor indikator Hak pihak ketiga

X1 X2 X3 X4 Y

X1 1.000

X2 1.000

X3 1.000

X4 1.000

Y 1.000

X1 X2 X3 X4 Y

X1 1.000 0.955 0.890 0.830 0.747

X2 0.955 1.000 0.984 0.806 0.641

X3 0.890 0.984 1.000 0.783 0.555

X4 0.830 0.806 0.783 1.000 0.833

Y 0.747 0.641 0.555 0.833 1.000

Page 94: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

77

atas bagi hasil terhadap konstruk hak pihak pihak ketiga atas bagi hasil

adalah sebesar 1.000 lebih tinggi dari konstruk Beban tenaga kerja

sebesar 0.955, konstruk pendapatan pengeloalaan dana sebesar 0.890,

konstruk pendapatan operasional lainnya sebesar 0.830 dan konstruk

tingkat pertumbuhan sebesar 0.747.

Pada indikator beban tenaga kerja (X2) nilai tertinggi berada blok

konstruknya yaitu sebesar 1.000, indikator pendapatan pengelolaan dana

(X3) pada konstruk pendapatan pengelolaan dana mendapatkan nilai

loading factor yang tinggi sebesar 1.000 dan nilai loading factor pada

pendapatan pengelolaan dana terhadap konstruknya bernilai 1.000.

dengan demikian, setiap indikator memprediksi pada blok konstruk

mereka sendiri dibandingkan indikator memprediksi pada blok konstruk

lain.

Metode lain dalam melihat discriminant validity adalah dengan

melihat nilai square root of average extracted (AVE). nilai yang

disarankan adalah diatas 0,5. Dari perhitungan diperoleh bahwa nilai

AVE untuk keseluruhan konstruk dan indikator dalam model penelitian

ini sebesar 1.000 > 0,5, yang artinya menyatakan memenuhi syarat uji

discriminant validity.

Table 4.13

Hasil Average Variance Extracted

AVE

X1 1.000

X2 1.000

X3 1.000

X4 1.000

Page 95: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

78

Sumber : Data diolah dengan SmartPLS

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan dengan melihat nilai composite reliability

dari blok indikator. Hasil composite reliability akan menunjukkan nilai

yang memuaskan jika hasil > 0,7. Berikut adalah hasil dari uji composite

reliability.

Tabel 4.14

Hasil Composite Reliability

Sumber : Data diolah dengan SmartPLS

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa nilai

composite reliability untuk semua konstruk adalah diatas 0,7 yang

menunjukkan bahwa semua konstruk pada model memenuhi kriteria

discriminant validity. Nilai composite reliability untuk semua variabel

adalah sebesar 1.000 pada konstruk. Selanjutnya uji reliabilitas juga

dapat diperkuat dengan cronbach’s alpha dimana output smartPLS

memberikan hasil diatas yang disyaratkan. Nilai yang disarankan adalah

> 0,6.

Y 1.000

Composite Reliabilty

X1 1.000

X2 1.000

X3 1.000

X4 1.000

Y 1.000

Page 96: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

79

Tabel 4.15

Hasil Cronbach’s Alpha

Sumber : Data diolah dengan SmartPLS

Berdasarkan tabel diatas memperlihatkan bahwa nilai dari

Cronbach’s Alpha untuk semua konstruk adalah 1.000, hal ini

menujukkan bahwa nilai yang dihasilkan > 0,6, yang akan semakin

memperkuat bahwa penelitian ini dinyatakan memenuhi uji reliabilitas.

c. Uji Hipotesis

Didalam melakukan pengujian hipotesis, dalam penelitian ini dilakukan

Uji T dan Nilai R2. Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis yang

digunakan dalam penelitian menggunakan Uji T dan melihat besaran nilai

R2.

1. Uji T

Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis dengan Uji T,

ditetapkan jika besaran nilai Uji T (T- Statistik) > 1,96 maka

dinyatakan indikator memiliki pengaruh terhadap konstruk laten.

Cronbach’s Alpha

X1 1.000

X2 1.000

X3 1.000

X4 1.000

Y 1.000

Page 97: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

80

Tabel 4.16

Hasil Uji T

Original

Sample

T –

Statistic

P values

Hak pihak ketiga atas bagi hasil

Tingkat pertumbuhan Bank Syariah

-3.911 3.777 0.000

Beban tenaga kerja Tingkat

pertumbuhan Bank Syariah

11.189 5.616 0.000

Pendapatan Pengelolaan Dana

Tingakt pertumbuhan Bank Syariah

-8.030 5.855 0.000

Pendapatan Operasional Lainnya

Tingkat pertumbuhan Bank Syariah

1.380 9.941 0.000

Sumber : Data diolah dengan SmartPLS

Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan hasil perhitungan Uji T

untuk variabel input yang terdiri dari hak pihak ketiga atas bagi hasil

dan beban tenaga kerja. Hasil tersebut menunjukkan nilai T statistik

untuk variabel input hak pihak ketiga atas bagi hasil adalah sebesar

3.777 > 1,96, dengan demikian hasil tersebut menyatakan bahwa

hubungan variabel hak pihak ketiga atas bagi hasil berpengaruh

signifikan negatif terhadap tingkat pertumbuhan Bank Syariah. Hal

tersebut dikarenakan, Bank Syariah masih belum mampu

menghimpun dana – dana murah dari masyarakat dibandingkan

dengan Bank Konvensional, mayoritas penghimpunan dana berasal

dari deposito atau dana mahal, sehingga membuat beban hak pihak

ketiga atas bagi hasil menjadi lebih besar pada Bank Syariah sehingga

berpengaruh negatif terhadap tingkat pertumbuhan.

Sedangkan variabel input Beban tenaga kerja, hasil dari T –

statistiknya sebesar 5.616 > 1,96, dengan demikian hasil tersebut

menyatakan bahwa hubungan variabel input beban tenaga kerja

Page 98: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

81

berpengaruh signifikan positif terhadap tingkat pertumbuhan Bank

Syariah. Beban tenaga kerja dapat diasumsikan semakin banyak

tenaga kerja maka akan membuat Bank Syariah akan dapat melakukan

banyak melakukan ekspansi sehingga berpengaruh terhadap

pertumbuhan Bank Syariah itu sendiri, namun ekspansi yang

dilakukan harus efektif dan efisien, sehingga dapat menyerap nasabah

– nasabah sekaligus sosialisasi oleh Bank Syariah. Berdasarkan kedua

hasil tersebut, dinyatakan bahwa untuk kedua variabel input

berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan Bank Syariah.

Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan hasi perhitungan Uji T

untuk variabel output yang terdiri dari pendapatan pengelolaan dana

dan pendapatan operasional lainnya. Hasil tersebut menunjukkan

untuk variabel output pendapatan pengelolaan dana memiliki T –

statistik sebesar 5.855 > 1,96, dengan demikian hubungan antara

variabel output pendapatan pengelolaan dana berpengaruh signifikan

negatif terhadap tingkat pertumbuhan Bank Syariah.

Variabel output Pendapatan Operasional Lainnya memiliki nilai T

– Statistik sebesar 9.941 > 1,96, dengan demikian hubungan antara

variabel pendapatan operasional lainnya berpengaruh signifikan

positif terhadap tingkat pertumbuhan Bank Syariah. Pendapatan

operasional lainnya bersifat langsung diterima oleh Bank Syariah

sendiri, pendapatan operasional lainnya didapatkan oleh bank salah

satunya berasal dari jasa – jasa yang dilakukan oleh Bank Syariah,

Page 99: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

82

berbeda dengan sifat pada pendapatan pengelolaan dana, semakin

Bank Syariah dapat melakukan ekspansi kepada masyarakat, maka

semakin dikenal oleh masyarakat dan semakin tinggi tingkat transaksi

yang dilakukan oleh Bank yang menyebabkan bertambahnya

pendapatan operasional.Kedua hasil Uji T untuk variabel ouput Bank

Syariah menunjukkan bahwa pendapatan pengelolaan dana dan

Pendapatan operasional lainnya berpengaruh terhadap tingkat

pertumbuhan Bank Syariah.

2. Uji R- Square Adjusted (R2)

Uji hipotesis selanjutnya yang dilakukan dalam penelitian ini

adalah melihat besaran nilai R2 Adjusted. Menurut Ghozali (2011)

menyatakan bahwa hasil perhitungan R2 bernilai 0,33 maka penelitian

tersebut dinyatakan moderat, sedangkan jika nilai R2 kurang dari 0,33

maka hasil penelitian tersebut dikatakan lemah.

4.17

Hasil R Square

R Square R Square

Adjusted

Tingkat pertumbuhan

Bank Syariah (Y)

0,924 0,911

Sumber : Data diolah dengan SmartPLS

Tabel diatas menujukkan nilai R square Adjusted pada penelitian

ini adalah sebesar 0,911 > 0,33, hal ini menunjukkan bahwa seluruh

indikator dapat menggambarakan variabel tingkat pertumbuhan Bank

Syariah sebesar 91,1 %, sedangkan 8,9 % digambarkan oleh variabel

lain tidak terdapat dalam penelitian ini.

Page 100: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

83

3. Hasil perhitungan dan analisis tingkat efisiensi Bank Syariah dengan

Nilai Islam

Perhitungan tingkat efisiensi menggunakan metode Nilai Islam dilakukan

pada empat Bank Syariah yaitu Bank Syariah “W”, Bank Syariah “X”, Bank

Syariah “Y” dan Bank Syariah “Z” dengan dilakukan Uji H. kriteria

penerimaan dan penolakan hipotesis didapatkan dari hasil perhitungan tingkat

efisiensi dengan nilai Islam dengan menggunakan kriteria : (Aziz, 2015)

a. Jika hasil positif adalah straight (jika minus adalah turn)

b. Jika hasil lebih besar dari 0,1 adalah load

c. Jika hasil lebih besar dari rata – rata nilai berarti impact

A. Kriteria Uji H

Uji H dilakukan guna mendapatkan hasil perhitungan efisiensi dengan

metode Nilai Islam. Ada beberapa tahapan yang dilakukan dalam

melakukan Uji H : (Aziz, 2015)

1. Melakukan pendataan guna memperoleh besaran dari obyek yang

diteliti berupa nilai, indeks, persentase atau nominal dalam bentuk

harga asli.

2. Meninjau laju besaran dari obyek yang diteliti dengan menghitung

selisih dari besaran pertama dengan besaran kedua dan selanjutnya.

3. Membuat pola rata – rata dari besaran obyek dikomparasikan dengan

rata – rata obyek sejenis lainnya.

Page 101: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

84

4. Setelah mendapatkan nominal, laju dan rata – rata laju, selanjutnya

dibutuhkan data lain yang berasal dari nilai religiusitas dalam bentuk

besaran bobot dibandingkan dengan obyek lain.

5. Dilakukan penghitungan berupa perkalian dari data obyek berupa :

Dimana :

Bobot = Nilai Religiusitas / Nilai Ibadah

Rata – rata laju = k1 + k2 + k3 +………+ k6

6

Nominal = X6 (X pada periode terakhir)

6. Setelah mendapatkan hasil dari perhitungan dari obyek yang diteliti

maka dilakukan matriks guna mendapatkan hasil dari Nilai Islam

dan selanjutnya dilakukan kriteria penerimaan atau penolakan

hipotesis.

Dalam penelitian ini, menggunakan data variabel input dan variabel

output yang juga digunakan dalam analisis efisiensi metode Data

Envelopment Analysis terdiri dari hak pihak ketiga atas bagi hasil, beban

tenaga kerja, pendapatan pengelolaan dana dan pendapatan operasional

lainnya. Bobot nilai Islam yang didapatkan adalah :

H = Bobot X Rata – Rata Laju X Nominal Last Year

Page 102: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

85

4.18

Bobot Nilai Islam

Bank Syariah Bobot Nilai Islam

Bank Syariah “W” 0.80

Bank Syariah “X” 0.40

Bank Syariah “Y” 0.99

Bank Syariah “Z” 0.50

Tabel tersebut memperlihatkan bobot nilai Islam atau nilai religiusitas

yang didapatkan, nilai religiusitas tersebut didapatkan melalui

perbandingan dan konfirmasi Nilai Ibadah yang dilakukan oleh masing –

masing Bank Syariah. Nilai Ibadah yang tertinggi terdapat pada Bank

Syariah “Y”, hal ini disebabkan bahwa Bank Syariah tersebut telah

membuat peraturan bahwa sejak bulan Oktober tahun 2016 menghentikan

aktifitas selama 15 menit pada waktu shalat zuhur dan ashar, artinya Bank

Syariah “Y” mengutamakan shalat tepat waktu sehingga mendapatkan

nilai ibadah atau nilai Islam yang tinggi dibandingkan dengan Bank

Syariah lainnya. Sedangkan bobot nilai Bank Syariah “W” adalah sebesar

0,80, Bank Syariah “X” adalah sebesar 0,40 dan Bank Syariah “Z”

memiliki nilai ibadah sebesar 0,50.

B. Hasil perhitungan Uji H dan Analisis

Uji H dilakukan pada masing – masing variabel yang digunakan pada

penelitian ini. Berdasarkan perhitungan Uji H yang dilakukan peneliti, maka

didapatkan hasil sebagai berikut :

Page 103: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

86

1) Uji H pada Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil

Uji H yang dilakukan pada variabel input hak pihak ketiga atas bagi

hasil didapatkan hasilnya :

Tabel 4.19

Efficiency H pada Input 1 Bank Syariah “W”

Bank Syariah “W” I1

(H1) HASIL STRAIGHT (+)

(H2) HASIL LOADS 0,16

(H3) HASIL IMPACT IMPACT

Sumber : Data diolah dengan HEFDYN

Dimana nilai uji H1 adalah hasil straight dengan nilai positif, karena

hasil berada dibawah rata – rata matriks, H2 adalah hasil loads dengan

nilai 0,16 karena memiliki selisih rata – rata matriks sebesar 0,16, dan

H3 adalah hasil impact dengan konklusi ada dampak karena

memberikan kontribusi dibawah rata – rata.

Tabel 4.20

Efficiency H pada Input 1 Bank Syariah “X”

BANK SYARIAH “X” I1

(H1) HASIL STRAIGHT (-)

(H2) HASIL LOADS -0,46

(H3) HASIL IMPACT NO IMPACT

Sumber : Data diolah dengan HEFDYN

Dimana hasil uji H1 adalah hasil straight dengan nilai negatif karena

berada diatas rata – rata matriks, sedangkan H2 adalah hasil loads

dengan nilai -0,46 adalah memiliki selisih dengan rata – rata matriks

sebesar -0,46 dan H3 adalah impact dengan konklusi tidak ada dampak

karena tidak memberikan kontribusi diatas rata – rata.

Page 104: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

87

Tabel 4.21

Efficiency H pada Input 1 Bank Syariah “Y”

Sumber : Data diolah dengan HEFDYN

Dimana hasil uji H1 adalah hasil straight dengan nilai positif

Karena berada dibawah rata – rata matriks, sedangkan H2 adalah hasil

loads dengan nilai 0,23 adalah karena memiliki selisih dengan rata – rata

matriks sebesar 0,23 dan H3 adalah impact dengan konklusi ada dampak

karena memberikan kontribusi dibawah rata – rata.

Tabel 4.22

Efficiency H pada Input 1 Bank Syariah “Z”

Sumber : Data diolah dengan HEFDYN

Dimana H1 adalah hasil straight dengan nilai positif karena hasil

dibawah rata – rata matriks, sedangkan H2 adalah hasil loads dengan

nilai 0,06 adalah karena memiliki selisih dengan rata – rata matriks

sebesar 0,06, dan H3 adalah hasil impact dengan konklusi ada dampak

karena memberikan kontribusi dibawah rata – rata.

Dari seluruh hasil Uji H pada variabel input hak pihak ketiga atas

bagi hasil pada masing – masing bank dapat diketahui bahwa Bank

BANK SYARIAH “Y” I1

(H1) HASIL STRAIGHT (+)

(H2) HASIL LOADS 0,23

(H3) HASIL IMPACT IMPACT

BANK SYARIAH “Z” I1

(H1) HASIL STRAIGHT (+)

(H2) HASIL LOADS 0,06

(H3) HASIL IMPACT IMPACT

Page 105: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

88

Syariah “W”, Bank Syariah “Y” dan Bank Syariah “Z” memiliki

dampak dalam kontribusi pengembangan hak pihak ketiga atas bagi

hasil berdasarkan nilai Islam artinya bahwa Bank Syariah W, Y, dan Z

efisien berdasarkan nilai Islam, tingkat efisiensi terbaik dimilki oleh

Bank Syariah Y, hal ini dikarenakan memiliki selisih paling besar

dengan rata – rata matriks sebesar 0,23, Bank Syariah Y telah dapat

mengoptimalkan penggunaaan variabel input hak pihak ketiga atas bagi

hasil sehingga hasil yang didapatkan positif, artinya Bank Syariah Y

tidak memberikan beban yang melebihi rata – rata pada variabel input

bagi hasil kepada deposan, sedangkan Bank Syariah X tidak memiliki

dampak dalam kontribusi pengembangan hak pihak ketiga atas bagi

hasil berdasarkan nilai Islam, terlihat pada hasil perhitungan efisiensi

dengan Nilai Islam yaitu -0,46 artinya bahwa Bank Syariah kurang

dapat mengoptimalkan penggunaan variabel input hak pihak ketiga atas

bagi hasil, dimana Bank Syariah X memberikan beban yang besar

terhadap perusahaan melalui bagi hasil kepada deposan.

2) Uji H pada Beban Tenaga Kerja

Uji H selanjutnya dilakukan pada variabel input kedua yaitu beban

tenaga kerja, berdasarkan Uji H yang dilakukan pada masing – masing

Bank Syariah, maka didapatkan hasil :

Page 106: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

89

Tabel 4.23

Efficiency H pada Input 2 Bank Syariah W

Bank Syariah “W” I2

(H1) HASIL STRAIGHT (+)

(H2) HASIL LOADS 0,08

(H3) HASIL IMPACT IMPACT

Sumber : Data diolah dengan HEFDYN

Hasil tersebut menyatakan dimana H1 adalah hasil straight bernilai

positif, karena berada dibawah rata – rata matriks, sedangkan H2 adalah

hasil loads bernilai 0,08 karena memiliki selisih dengan rata – rata

matriks sebesar 0,08, dan H3 adalah hasil impact dimana memberikan

konklusi ada dampak karena memberikan kontribusi dibawah rata –

rata.

Tabel 4.24

Efficiency H pada Input 2 Bank Syariah X

Bank Syariah “X” I2

(H1) HASIL STRAIGHT (+)

(H2) HASIL LOADS 0,01

(H3) HASIL IMPACT IMPACT

Sumber : Data diolah dengan HEFDYN

Hasil tersebut menyatakan dimana H1 adalah hasil straight bernilai

positif karena berada dibawah rata – rata, sedangkan H2 adalah hasil

loads bernilai 0,01 karena memiliki selisih dengan rata – rata matriks

sebesar 0,01 dan H3 adalah hasil impact dimana memberikan konklusi

ada dampak karena memberikan kontribusi dibawah rata – rata.

Page 107: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

90

Tabel 4.25

Efficiency H pada Input 2 Bank Syariah Y

Bank Syariah ”Y” I2

(H1) HASIL STRAIGHT ( + )

(H2) HASIL LOADS 0,07

(H3) HASIL IMPACT IMPACT

Hasil tersebut menyatakan dimana H1 adalah hasil straight bernilai

positif karena berada dibawah rata – rata matriks, sedangkan H2 adalah

hasil loads bernilai 0,07 karena memiliki selisih dengan rata – rata

matriks sebesar 0,07 dan H3 adalah hasil impact dimana memberikan

konklusi ada dampak karena hasilnya dibawah rata – rata matriks.

Tabel 4.26

Efficiency H pada Input 2 Bank Syariah Z

Bank Syariah ”Z” I2

(H1) HASIL STRAIGHT (-)

(H2) HASIL LOADS -0,16

(H3) HASIL IMPACT NO IMPACT

Hasil tersebut menyatakan dimana H1 adalah hasil straight bernilai

negatif karena berada diatas rata – rata, sedangkan H2 adalah hasil loads

bernilai -0,16 karena memiliki selisih dengan rata – rata matriks sebesar

-0,16 dan H3 adalah hasil impact dimana memberikan konklusi tidak

ada dampak karena hasilnya diatas rata – rata matriks.

Dari seluruh hasil Uji H pada masing – masing Bank Syariah yang

dilakukan pada variabel input beban tenaga kerja, memberikan hasil

bahwa terdapat tiga Bank Syariah yang memiliki dampak terhadap

pengembangan variabel beban tenaga kerja yaitu Bank Syariah “W”

Page 108: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

91

dan Bank Syariah “X” dan Bank Syariah “Y”. Bank Syariah “Z” tidak

memiliki dampak terhadap perkembangan variabel beban tenaga kerja.

Hal ini menunjukkan bahwa Bank Syariah W, X dan Y telah efisien

dalam variabel beban tenaga kerja, artinya bank – bank syariah tersebut

telah mengoptimalkan beban tenaga kerja sehingga tidak memberikan

beban melebihi rata – rata yang akan berpengaruh terhadap efisiensi.

Sedangkan Bank Syariah Z belum efisien atau inefisiensi berdasarkan

Nilai Islam, artinya Bank Syariah Z memberikan beban tenaga kerja

melebihi rata – rata sehingga berpengaruh terhadap efisiensi, hal ini

sesuai dikarenakan kondisi Bank Syariah Z pada saat sekarang sedang

melakukan ekspansi perusahaan, dan dapat dilihat juga pada data Beban

Tenaga Kerja Bank Syariah Z yang terus mengalami peningkatan yang

signifikan, sehingga memberikan dampak terhadap penggunaan

variabel input beban tenaga kerja.

3) Uji H pada Pendapatan Pengelolaan Dana

Uji H selanjutnya dilakukan pada variabel output satu yaitu

pendapatan pengelolaan dana, berdasarkan Uji H yang dilakukan pada

masing – masing Bank Syariah, maka didapatkan hasil :

Tabel 4.27

Efficiency H pada Output 1 Bank Syariah W

Bank Syariah ”W” O1

(H1) HASIL STRAIGHT (+)

(H2) HASIL LOADS 0,03

(H3) HASIL IMPACT IMPACT

Sumber : Data diolah dengan HEFDYN

Page 109: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

92

Hasil tersebut menyatakan dimana H1 adalah hasil straight bernilai

positif karena berada diatas rata – rata matriks, sedangkan H2 adalah

hasil loads bernilai 0,03 karena memiliki selisih dengan rata – rata

matriks sebesar 0,03 dan H3 adalah hasil impact dimana memberikan

konklusi ada dampak karena memberikan kontribusi diatas rata – rata.

Tabel 4.28

Efficiency H pada Output 1 Bank Syariah X

Bank Syariah ”X” O1

(H1) HASIL STRAIGHT ( - )

(H2) HASIL LOADS -0,16

(H3) HASIL IMPACT NO IMPACT

Sumber : Data diolah dengan HEFDYN

Hasil tersebut menyatakan dimana H1 adalah hasil straight bernilai

negatif karena berada dibawah rata – rata matriks, sedangkan H2 adalah

hasil loads bernilai -0,16 karena memiliki selisih dengan rata – rata

matriks sebesar -0,16 dan H3 adalah hasil impact dimana memberikan

konklusi tidak ada dampak karena tidak memberikan kontribusi diatas

rata – rata.

Tabel 4.29

Efficiency H pada Output 1 Bank Syariah Y

Bank Syariah ”Y” O1

(H1) HASIL STRAIGHT ( + )

(H2) HASIL LOADS 0,39

(H3) HASIL IMPACT IMPACT

Sumber : Daa diolah dengan HEFDYN

Hasil tersebut menyatakan dimana H1 adalah hasil straight bernilai

positif karena berada diatas rata – rata matriks, sedangkan H2 adalah

hasil loads bernilai 0,39 karena memiliki selisih dengan rata – rata

Page 110: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

93

matriks sebesar 0,39 dan H3 adalah hasil impact dimana memberikan

konklusi ada dampak karena memberikan kontribusi diatas rata – rata.

Tabel 4.30

Efficiency H pada Output 1 Bank Syariah Z

Bank Syariah ”Z” O1

(H1) HASIL STRAIGHT ( - )

(H2) HASIL LOADS -0,26

(H3) HASIL IMPACT NO IMPACT

Sumber : Data diolah dengan HEFDYN

Hasil tersebut menyatakan dimana H1 adalah hasil straight bernilai

negatif karena berada dibawah rata – rata matriks, sedangkan H2 adalah

hasil loads bernilai -0,26 karena memiliki selisih dengan rata – rata

matriks sebesar -0,26 dan H3 adalah hasil impact dimana memberikan

konklusi tidak ada dampak karena tidak memberikan kontribusi diatas

rata – rata.

Dari seluruh hasil Uji H pada variabel output pendapatan

pengelolaan dana pada masing – masing bank dapat diketahui bahwa

Bank Syariah “W” dan Bank Syariah “Y” memiliki dampak dalam

kontribusi pengembangan hak pihak ketiga atas bagi hasil berdasarkan

nilai Islam yang artinya bahwa kedua bank tersebut efisien berdasarkan

Nilai Islam pada variabel pendapatan pengelolaan dana karena berada

diatas rata – rata matriks, sedangkan Bank Syariah “X”, Bank Syariah

“Z” tidak memiliki dampak dalam kontribusi pengembangan variabel

pendapatan pengelolaan dana berdasarkan nilai Islam atau belum

efisien atau inefisien pada variabel pendapatan pengelolaan dana.

4) Uji H pada Pendapatan Operasional Lainnya

Page 111: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

94

Uji H selanjutnya dilakukan pada variabel output dua yaitu

pendapatan operasional lainnya, berdasarkan Uji H yang dilakukanpada

masing – masing Bank Syariah, maka didapatkan hasil :

Tabel 4.31

Efficiency H pada Output 2 Bank Syariah W

Bank Syariah ”W” O2

(H1) HASIL STRAIGHT ( - )

(H2) HASIL LOADS -0,38

(H3) HASIL IMPACT NO IMPACT

Sumber : Data diolah dengan HEFDYN

Hasil tersebut menyatakan dimana H1 adalah hasil straight bernilai

negatif karena berada dibawah rata – rata matriks, sedangkan H2 adalah

hasil loads bernilai -0,38 karena memiliki selisih dengan rata – rata

matriks sebesar -0,38 dan H3 adalah hasil impact dimana memberikan

konklusi tidak ada dampak karena tidak memberikan kontribusi diatas

rata – rata.

4.32

Efficiency H pada Output 2 Bank Syariah X

Bank Syariah ”X” O2

(H1) HASIL STRAIGHT ( + )

(H2) HASIL LOADS 0,14

(H3) HASIL IMPACT IMPACT

Hasil tersebut menyatakan dimana H1 adalah hasil straight bernilai

positif karena berada diatas rata – rata matriks, sedangkan H2 adalah

hasil loads bernilai 0,14 karena memiliki selisih dengan rata – rata

matriks sebesar 0,14 dan H3 adalah hasil impact dimana memberikan

konklusi ada dampak karena memberikan kontribusi diatas rata – rata.

Page 112: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

95

Tabel 4.33

Efficiency H pada Output 2 Bank Syariah Y

Bank Syariah ”Y” O2

(H1) HASIL STRAIGHT ( + )

(H2) HASIL LOADS 0,44

(H3) HASIL IMPACT IMPACT

Sumber : Data diolah dengan HEFDYN

Hasil tersebut menyatakan dimana H1 adalah hasil straight bernilai

positif karena berada diatas rata – rata matriks, sedangkan H2 adalah

hasil loads bernilai 0,44 karena memiliki selisih dengan rata – rata

matriks sebesar 0,44 dan H3 adalah hasil impact dimana memberikan

konklusi ada dampak karena memberikan kontribusi diatas rata – rata.

Tabel 4.34

Efficiency H pada Output 2 Bank Syariah Z

Bank Syariah ”Z” O2

(H1) HASIL STRAIGHT ( - )

(H2) HASIL LOADS -0,20

(H3) HASIL IMPACT NO IMPACT

Sumber : Data diolah dengan HEFDYN

Hasil tersebut menyatakan dimana H1 adalah hasil straight bernilai

negatif karena berada dibawah rata – rata matriks, sedangkan H2 adalah

hasil loads bernilai -0,20 karena memiliki selisih dengan rata – rata

matriks sebesar -0,20 dan H3 adalah hasil impact dimana memberikan

konklusi tidak ada dampak karena tidak memberikan kontribusi diatas

rata – rata. Berdasarkan hasil Uji H pada variabel output kedua yaitu

pendapatan operasional lainnya pada masing – masing Bank Syariah,

didapatkan hasil bahwa Bank Syariah X dan Bank Syariah Y efisien

berdasarkan Nilai Islam dan memberikan dampak terhadap

Page 113: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

96

pengembangan variabel pendapatan operasional lainnya karena

memiliki hasil diatas rata – rata, sedangkan Bank Syariah W dan Z

belum efisien atau inefisiensi berdasarkan Nilai Islam dan tidak

memberikan dampat terhadap pengembangan variabel pendapatan

operasional lainnya karena memiliki hasil dibawah rata – rata matriks.

Dari seluruh hasil Uji H pada variabel input maupun output pada

masing – masing bank dapat diketahui bahwa Bank Syariah “Y”

memiliki tingkat efisiensi yang baik dibandingkan dengan Bank

Syariah lainnya, hal ini sejalan dengan hasil pengukuran tingkat

efisiensi dengan Data Envelopment Analysis, sedangkan Bank Syariah

“W” belum efisien pada variabel pendapatan operasional lainnya. Bank

Syariah “X” belum efisien pada variabel hak pihak ketiga atas bagi

hasil, pendapatan pengelolaan dana, dan Bank Syariah “Z” belum

efisien pada variabel beban tenaga kerja dan pendapatan operasional

lainnya dan pendapatan pengelolaan dana.

Berdasarkan hasil dari seluruh Uji H yang dilakukan pada masing –

masing variabel yang diteliti pada setiap Bank Syariah, maka dapat

disimpulkan bahwa nilai Islam (bobot nilai ibadah) akan mempengaruhi

tingkat efisiensi Bank Syariah, sehingga apabila sebuah Bank Syariah

ingin meningkatkan tingkat efisiensi Banknya maka dapat dilakukan

dengan cara meningkatkan bobot nilai Islam yang berasal dari nilai

ibadah. Semakin baik nilai ibadah yang didapatkan, maka bobot yang

Page 114: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

97

didapatkan semakin besar dan akan mempengaruhi hasil perhitungan

tingkat efisiensi Bank Syariah.

Page 115: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

98

BAB V

SIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Simpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab

sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan :

1. Tingkat efisiensi pada Bank Syariah dengan menggunakan Data

Envelopment Analysis (DEA) pada Bank Syariah “W” selama

periode penelitian yaitu tahun 2010 – 2016, efisien 100% pada tahun

2010 dan 2016 sedangkan pada tahun 2011, 2012, 2013, 2014 dan

2015 mengalami inefisien. Pada Bank Syariah “X” mengalami

inefisien pada tahun 2010 – 2011, 2013 – 2015, sedangkan pada

tahun 2012 dan 2016 efisien. Pada Bank Syariah “Y” hampir pada

seluruh periode penelitian telah efisien 100, hanya pada tahun 2014

dan 2015 yang mengalami inefisiensi. Dan pada Bank Syariah “Z”

telah efisien pada 4 tahun periode penelitian, yaitu pada tahun 2010,

2011, 2012, 2013 dan 2016. Berdasarkan perhitungan, rata rata

tingkat efisiensi seluruh Bank Syariah pada tahun 2010 sebesar

97,61%, tahun 2011 sebesar 96,15%, tahun 2012 sebesar 99,29%,

tahun 2013 sebesar 97,62%, tahun 2014 sebesar 92,77%, tahun 2015

sebesar 92,58% dan tahun 2016 efisien 100%, dengan demikian

selama periode penelitian, rata – rata tingkat efisiensi Bank Syariah

mengalami fluktuasi selama periode penelitian.

Page 116: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

99

2. Hasil analisis pengaruh dengan metode Partial Least Square,

menunjukkan bahwa untuk variabel input yang terdiri dari hak pihak

ketiga atas bagi hasil dengan nilai koefisien sebesar – 3.911

signifikan berpengaruh negatif terhadap tingkat pertumbuhan Bank

Syariah, dan variabel beban tenang kerja, dengan nilai koefisien

sebesar 11.189 signifikan berpengaruh positif terhadap tingkat

pertumbuhan Bank Syariah. Hasil pada variabel output yang terdiri

dari pendapatan pengelolaan dana dengan nilai koefisien sebesar -

8.030 signifikan berpengaruh negatif terhadap tingkat pertumbuhan

Bank Syariah, dan variabel output pendapatan operasional lainnya

signifikan berpengaruh positif terhadap tingkat pertumbuhan Bank

Syariah dengan nilai koefisien sebesar 1.380. Dengan demikian,

baik variabel input maupun variabel output terdapat pengaruh

terhadap tingkat pertumbuhan Bank Syariah.

3. Tingkat efisiensi Bank Syariah berdasarkan nilai Islam, berdasarkan

hasil Uji H menunjukkan bahwa dari keempat Bank Syariah yang

menjadi objek penelitian, hanya Bank Syariah “Y” memiliki efisien

dan dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan seluruh

variabel baik input dan output, sedangkan Bank Syariah W, X, dan

Z pada beberapa variabel berdasarkan Nilai Islam belum efisien,

dengan demikian Nilai Islam dapat mememgaruhi tingkat efisiensi

Bank Syariah, meningkatkan efisiensi Bank Syariah dengan

meningkatkan bobot Nilai Ibadah atau Nilai Islam, semakin besar

Page 117: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

100

bobot Nilai Ibadah atau Nilai Islam yang didapatkan maka akan

semakin memberikan pengaruh terhadap tingkat efisiensi Bank

Syariah tersebut pada masing – masing variabel.

B. Implikasi

1. Bagi manajemen perbankan dapat meningkatkan kinerja keuangannya

dengan baik dengan menggunakan variabel – variabel yang sesuai

dengan penelitian ini, agar dapat meningkatkan tingkat efisiensinya.

Peningkatan tingkat efisiensi dapat dilakukan dengan cara

meningkatkan atau mengurangi besaran input dan output masing –

masing Bank Syariah sesuai dengan target input atau target output

berdasarkan hasil perhitungan dalam penelitian ini disetiap tahunnya,

dan mempertahankan target input maupun output yang telah 100%

tercapai dengan baik.

2. Penelitian ini memberikan perspektif terkini, bahwa tingkat efisiensi

Bank Syariah tidak hanya dapat dilihat dengan metode Data

Envelopment Analysis tetapi juga dapat dilihat dari perspektif ibadah,

efisiensi dengan Nilai Islam akan semakin baik jika nilai – nilai Islam

tidak hanya tertanam pada segi operasional Bank bekerja, tetapi nilai –

nilai Islam juga dapat tertanam pada Sumber Daya Manusia (SDM)

yang bekerja pada Bank Syariah, sehingga Bank Syariah tidak hanya

efisien dengan pengukuran pendekatan konvensional tetapi juga

pengukuran pendekatan syariah atau Nilai Islam. Nilai Islam didapatkan

berasal dari bobot Nilai Islam, bobot Nilai Islam yang didapatkan

Page 118: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

101

berasal dari ketepatan shalat zuhur berjamaah para pegawai, bobot ini

akan meningkatkan tingkat efisien dan efektifitas Bank Syariah,

semakin besar bobot yang didapatkan, maka akan semakin efisien Bank

Syariah berdasarkan metode Nilai Islam,

3. Penelitian ini memiliki keterbatasan pada sampel yang terpilih, dan pada

beberapa variabel input dan output saja, disarankan pada penelitian

selanjutnya dapat menggunakan sampel lebih banyak lagi, dan

menambahkan variabel input dan variabel output yang belum terdapat

dalam penelitian ini.

Page 119: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

102

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Herni & Ahmad Rodhoni. (2014). Manajemen Keuangan Modern. Jakarta :

Mitra Wacana Media

Aziz, Mochamad Roikhan. (2015). Islamic Economics Methodology. Journal of

Research Islamic Economics Culture (RIEC) Vol 1, No 1.

Aziz, Mochamad Roikhan. (2016). Islam dan Pengetahuan. Jakarta : Esa Alam

Aziz, Mochamad Roikhan. (2015). Hahslm Islamic Economics Methodology.

Proceeding ICOSEC : Developing Countries Readiness Toward Global.

Universitas Negeri Solo.

Aziz, Mochamad Roikhan. (2012). New Paradigm on Islamic Kafah in Islamic

Economics. Jurnal Signifikan, Vol 1 No 2.

Aziz, Mochamad Roikhan. (2010). New Paradigm on Sinlammim Kaffah in Islamic

Economics. Jurnal Signifikan, Vol 9 No 2.

Aziz, Mochamad Roikhan. “Teori H dalam Islam sebagai Wahyu dan Turats”.

Jurnal UIN Syarif Hidayatullah. 2015

Aziz, Mochamad Roikhan. (2008). The Root of Mathematics and Science is Level

Compared With Religious Thinking. Proceeding, UIN Syarif Hidyatullah.

Jakarta.

Berger, A.N. & D.B Humprey. (1997). Efficiency of Financial Institution :

Internasional Survey and Direction for Future Research. Europan Journal of

Operational Research.

Charnes, A. Cooper, W.W Rhodes. (1978). Measuring the efficiency of decision-

making units. European Journal of Operational Research, 2.

Firdaus, Muhammad Faza & M. Nadratuzzaman Hosen. (2013). Efisiensi Bank

Umum Syariah Menggunakan Pendekatan Two Stage Data Envelopment

Analysis. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan.

Grewal, Baljeet Kaur. (2013). Overview Of The Islamic Financial Landscape :

Globally And In Europe. Kuwait Finance House.

Hadad, Muliaman D., W. Santoso., Eugenia Mardnugraha & Dhaniel Illyas. (2003).

Pendekatan Parametrik Untuk Efisiensi Perbankan Indonesia. Jurnal

Penelitian. Bank Indonesia.

Hassan, M. Kabir & Mervyn K. Lewis. (2007). Handbook of Islamic Banking.

United Kingdom : Edward Elgar Publishing Limited.

Hassine, Mustapha Ben dan Ratiba Limani. “The Impact of Bank Characteristics

on the Efficiency : Evidence from MENA Islamic Banks”. Journal of Applied

Finance and Banking, vol 4 no 3. 2014

Page 120: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

103

Huda, Nurul dan Edwin, Nasution Mustafa. “Current Issues Lembaga Keungan

Syariah”. Jakarta. 2009.

Imam, Patrick and Kangni Kpodar. “Is Islamic Banking Good For Growth ?”.

Paper. IMF Working Paper. 2015

Karim, Adiwarman A. “Bank Islam : Analisis Fiqih dan Keuangan”. Rajawali Pers

: Jakarta. 2011

Komaryatin, Nurul. “Efisiensi Teknis Industri BPR di Eks Karisidenan Pati dengan

Data Envelopment Analysis “. Jurnal Dinamika Ekonomi dan Bisnis. Vol 4.

2007

Onour, Ibrahim dan Abdelgadir Abdalla. “Scale and Technical Efficiency of

Islamic Banks in Sudan : Data Envelopment Analysis”. MPRA Paper No

29885. 2011

Mulyono, Teguh P. “Analisa Laporan Keuangan untuk Perbankan” .Edisi Revisi,

Penerbit Djambatan, Jakarta.

Mostafa, Muhamed M. “Modelling Islamic Banks’ Efficiency : A Non Parametric

Approach”. International Journal of Islamic and Middle Eastern Finance and

Management, Vol 4 No 1. 2011

Prasetyia, Ferry dan Kanda Diendtara. “Pengukuran Efisiensi Perbankan Syariah

Berbasis Manajemen Risiko”. Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol 15. 2011

Pratikto, Heri dan Iis Sugianto. “Kinerja Efisiensi Bank Syariah Sebelum dan

Sesudah Krisis Global Berdasarkan Data Envelopment Analysis”. Jurnal

Ekonomi Bisnis No 2.2011

Putri dkk. “Pengukuran Kinerja Bank Komersial dengan Pendekatan Efisiensi:

Studi Terhadap perbankan Go-Public di Indonesia”. Jurnal Akuntansi dan

Auditing Indonesia.Volume 12 No.1. UII. Juni 2008

Ramli, Mahyuddin. “Studi Tentang Tingkat Efisiensi Bank Komersil di Indonesia

dan Beberapa Faktor Penentu”. Tesis S2 Fakultas Ekonomi, Universitas

Indonesia, 2005

Rozzani, Nabilah dan Rashidah Abdul Rahman. “Determinants of Bank Efficiency

: Conventional versus Islamic”. International of Business and Management,

vol 8 no 14. 2013

Shafitranata, dan M. Nadratuzzaman Hossen. “Efficiency of Islamic Banks Using

Data Envelopment Analysis (DEA) in Indonesia, 2007 – 2010”. International

Journal of Academic Research in Economics and Management Sciences, Vol

3 No 1. 2014

Shahid, Haseeb., Ramiz ur Rehman, Ghulam Shabbir Khan Niazi, and Awais

Raoof. “Efficiencies Comparison of Islamic and Conventional Banks of

Pakistan”. International Research Journal of Finance and Economics, Issue

49. © EuroJournals Publishing, Inc. 2010

Sukirno, Sadono, (2008). Mikro Ekonomi, Teori Pengantar. Edisi ketiga. Divisi

Buku Perguruan Tinggi, PT. RajaGrafindo Persada : Jakarta.

Page 121: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

104

Suseno, Priyonggo. (2010). “Analisis Efisiensi dan Skala Ekonomi Pada Industri

Perbankan Syariah di Indonesia”. Jurnal of Islamic and Economics, Volume

2 No 1. Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI), Fakultas

Ekonomi, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. 2008

Sutawijaya, Adrian dan Etty Puji Lestari. (2009). “Efisiensi Teknis Perbankan

Indonesia Pascakrisis Ekonomi: Sebuah Studi Empiris Penerapan Model

DEA”. Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 10 No 1, Fakultas Ekonomi,

Universitas Terbuka, Jakarta. 2009

Sufian F, Noor MANM (2009). “The determinants of Islamic banks efficiency

evidence Empirical evidence from MENA and ASIAN banking sectors”.

International journal of Islamic and Middle East. Finan. Manage.

Sulistyoningsih, Maisaroh. “Analisis Efisiensi Biaya pada Bank Umum Syariah di

Indonesia Menggunakan Xefisiensi”. Skripsi Manajemen Universitas Negeri

Semarang. 2006.

Tahir, Izah Mohd dkk. “Analysing Islamic Bank Efficiency in Malaysia Using the

Standard and Alternative Approaches to Data Envelopment Analysis”.

Journal of Economics and Behavioral Studies Vol. 5 No. 11.2013.

Zaher, Tarik S. dan M. Kabir Hasan. “A Comparative Literature Survey of Islamic

Finance and Banking”. Financial Markets Institutions and Finance Vol 10.

2001

www.syariahmandiri.co.id

www.bnisyariah.co.id

www.brisyariah.co.id

www.bankmuamalat.co.id

www.ojk.go.id

Page 122: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

105

Lampiran 1 : Data Variabel

Variabel Input Hak Pihak Ketiga Atas Bagi Hasil Bank Syariah W, X, Y, Z

Tahun 2010 – 2016 (jutaan rupiah)

Tahun Bank Syariah

Bank

Syariah

“W”

Bank

Syariah

“X”

Bank

Syariah

“Y”

Bank

Syariah

“Z”

2010 764601 277606 140106 1161680

2011 1156734 461905 252413 1780550

2012 1457940 527595 291056 1913566

2013 2163144 764590 418332 2080942

2014 3352239 994824 691444 2451302

2015 2853895 1027442 846069 2438224

2016 5792567 6851949 226429 5933518

Variabel Input Beban Tenaga Kerja Bank Syariah W, X, Y, Z

Tahun 2010 – 2016 (jutaan rupiah)

Tahun Bank Syariah

Bank

Syariah “W”

Bank

Syariah “X”

Bank

Syariah “Y”

Bank

Syariah “Z”

2010 253305 189999 77280 622679

2011 410355 302475 183764 964882

2012 546875 323383 317073 973160

2013 754059 400267 461512 1192403

2014 860392 447030 644458 1359776

2015 924522 509098 669585 1370215

2016 238980 399564 183407 4686787

Variabel Output Pendapatan Pengelolaan Dana Bank Syariah W, X, Y, Z

Tahun 2010 – 2016 (jutaan rupiah)

Tahun Bank Syariah

Bank

Syariah “W”

Bank

Syariah “X”

Bank

Syariah “Y”

Bank

Syariah “Z”

2010 1608141 674895 417661 2768072

2011 2319733 1046062 784144 3771272

2012 2980144 1338401 936306 4684793

2013 4334153 1737511 1333245 5437851

2014 5214863 2056602 2026108 5546561

2015 4949360 2424752 2429243 5960016

2016 9717770 2892297 6861488 1573078

Page 123: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

106

Variabel Output Pendapatan Operasional Lainnya Bank Syariah W, X, Y, Z

Tahun 2010 – 2016 (jutaan rupiah)

Tahun Bank Syariah

Bank

Syariah “W”

Bank

Syariah “X”

Bank

Syariah “Y”

Bank

Syariah “Z”

2010 279698 59405 24420 566542

2011 354797 95708 61818 1081748

2012 402692 169071 84109 1138748

2013 382453 138109 146964 1193419

2014 313515 83454 100387 1002553

2015 311894 130460 118814 938859

2016 161542 918531 390270 1761951

Laba Bank Syariah W, X, Y, Z

Tahun 2010 – 2016 (jutaan rupiah)

Tahun Bank Syariah

Bank

Syariah “W”

Bank

Syariah “X”

Bank

Syariah “Y”

Bank

Syariah “Z”

2010 670640 10954 36512 418519

2011 443684 11654 66354 551070

2012 389414 101888 101892 807425

2013 475847 129564 117462 650530

2014 672169 3142 163251 48778

2015 150376 125322 228525 681774

2016 275596 119166 706962 771503

Page 124: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

107

Lampiran 2 : Data total seluruh variabel

Data Total Bank Syariah

Tahun 2010 – 2016

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Hak Pihak

Ketiga atas

Basil

2343993 3651602 4190157 5427008 7489809 7165630 18804463

Beban

Tenaga Kerja

1143261 1861476 2160491 2808241 3311656 3473420 5508738

Pendapatan

Pengelolaan

Dana

5468769 7921211 9939644 12842760 14844134 15763371 21044633

Pendapatan

Operasional

Lainnya

930065 1594071 1794620 1860945 1499909 1500027 3232294

Tingkat

Pertumbuhan

(laba)

1136625 1072762 1400619 1373403 887340 1185997 1873227

Page 125: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

108

Lampiran 3 : Hasil DEAWIN

Hasil DEAWIN Bank Syariah W :

Page 126: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

109

Hasil DEAWIN Bank Syariah X :

Page 127: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

110

Page 128: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

111

Hasil DEAWIN Bank Syariah Y :

Page 129: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

112

Hasil DEAWIN Bank Syariah Z :

Page 130: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

113

Page 131: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

114

Lampiran 4 : Hasil SmartPLS

Page 132: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

115

Page 133: ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38543/1/FITRI... · Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis

116