analisis data dijltal spot-dengan menggunakan · … · 2020. 2. 20. · bab ii tinjauan pustaka...
TRANSCRIPT
r '
..
. LAPORAN PENELITIAN
ANALISIS DATA DIJlTAL SPOT- DENGAN MENGGUNAKAN · PERSONAL KOMPUTER Dl DAERAH LERENG SELATAN
GUNUNGAPI MERAPI ·
DILAKSANAKAN AlAS BIAYA
DPP /SPP FAK. GEOGRAFI UGM TH. 1987 -1988
..... ;·· . .., ··,
.J • . I
. ./ . ,/ If . r
-... I
\.
i L
/
!r
··~ ICJ
I.APOHAN PENELI'flAN
L\NAI.ISI5 DA'l'A DIGl'l'AL SPOT
DENGAN HENGGUNAKAN PERSONAL KUHPUTEH
Dl LERENG SELA'l'AN MEHAPl YOGY AKAHTA
Oleh :
S lJ II A R Y A D 1
DEPAH'l'EMEN t>ENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNlVEHSlTAS GADJAH HADA
fAKULTAS GEOGHAFI
YOGYAKAHTA
tnuu
s-~ f. o'6 Su4
q C. I
KATA PENGAN'I'AR
puji bagi Allah Swt telah memberikan petunjukNya, sehingga laporan penelitian
yang ber.iudul f}nali!:ds Date";~ Digital !3/.'DT Denr.]<'!n
Nenqgunakan Personc:tl Komput:er Di L.erent;J Elf.~'l •"l tah
l'!erdpi '1/oqyak.::trta dapat selesai.
Dengan selesainya laporan ini · clisampail\an banyak terima kasih kepada
1. D~kan Faku1tas Geografi Universitas Gadjah Hada.
2. Ketua PUSPICS Faku1tas Geografi Universitas Gadjah
Hada, yang te1ah memberikan fasi1itas lobo~atorium
selama pene1itian berlangsung.
3. Drs. Dulbahri, selaku pembimbing selama penelitian
dan penu1isan 1aporan.
4. Rekan-rekan di Program Studi Penginderaan Jauh,
Fakultas Geografi Universitas Gadjah Hada, yang
bc.nyak memberil,an petunjuk dan saran se1ama
penelitian.
St'rnoga perbua tan ba i k yang t.e 1 a h d i 1 aku l·:m, mend apa t
balasan setimpal dari Allah Swt.
Yogyal\arta, 1~_ .. Juni 1~-10t:
Pt>nyu suA
- I I
· DAF'l'AH 'l'ABEI.
Tabel halaman
. 1 . ~.aluran Elektromagnetil< Sensor ·sPOT 10
2. Nilai Spektral Daerah Contoh
3. Penutup La han/ Penggunaan La han Lereng
DAF'l'AR GAHBAR
Gambar halaman
1. Karakteristik Pantulan Obyek Permukaan Bumi dan Panjang Gelombang Elektromagnetik yang Digunakan SPOT Hu 1 t ispek tral . . . . . . . . !:l
2. Persebaran Nilai Spektral Data SPOT Daerah Penelitian .................................
3. Citra SPOT XSl Daerah Sekitar Kaliurang, Citra S~belum Penajaman (a), dan Sesudah
23
F-,enajaman (b)·-·.............................. 24
4. Cit.r<'! ~.POT XS2 Daen:~h Sel<itar Kaliur:wg. Citra Sebelum Penajaman (a), dan Ses~dah
Pen aj a man (b) ....... 0 ••••• 0 •••••• 0 0 •• 0 ••••
~- Citra SF'OT XS3 Da.t'•rah Sekita.r Kaliurang, C i t r a S .:- be lu m Pen a j am an ( a ) , d a n ~. e s u d :-1 !t
Penajan1an.(b) ............. ~---··········· 2t;
t:i . Citra Sf'O'l' Gabungan Warn a 8aku. l> ~I(' 1' ~I h
SE>kitar . .Turang-JeJ·c• (a)' dan Daerah
Sel<itar Kaliurang (b)
iii
IV
Gambar lwlaman
'!.Citra ::~1-'U'J' Gabungan Warn:1 Dihasill<an (.l:Jr·i
Peng~:c~:thllllg:-m !Jata SPOT XSJ, XS:'., da11 XS::l yang Hasing~masing Oiberi Warni Dasar H e r a !J , II j j ~~ u, d a n- B i r u . . . . .
f:J. Citra SPOT Gabungan Warna Dihasill<an dari Penggabungan Data SPOT XSl, XS2, dan XS3 yang Hasing-masing Diberi Warna Dasar Herah, Biru, dan Hijau . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 29
9. Citra SPOT Gabungan Warna Dihasilkan rlari Penggabungan Data SPOT XSl, XS2, dan XS3 yang Hasing-masing Diberi Warna Dasar Hijau, Merah, dan Biru . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 30
10. Citra SPOT Gabungan Warna Dihasill<an dari Penggabungan Data SPOT XSl, XS2, dan yang Masing-masing Diberi Warna Biru, Herah, dan Hijau
XS3 Dasar
11. Diagr~m Pencar Obyek Penutup
Nilai Spel<tral Ber~agai
Lahan/ Penggunaan Lahan Dengan SPOT
Henggunakan Dua Kombinasi Salura~ HSS (a) XSl dan XS2, (b) XS2 dan
30
XS3, dan (c) XSl dan XS3 ............. _ .. · 36
DA:F'l'AR lSI
, lw l antan
•••• 0 0 • 0 •••••••••••• • .••••••••
DAr"l'AP:. 1:31 ............................ . i i
DAFTAk TAI'.EL ........ · ............... ·. . . . . . . . ,i i 1
!l/\ F T A 1\ ! i 1\ N H 1\ 1\ . . . • • . . . • . . • • . • . . . • . • . . . . . . i i 1
'· BAB I . PENGANTAR ........... ·. . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1. 1. Permasalahan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
l. 2. Tujuan Penel i tian . . . . . . . . . . . . . . 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2. 1. Tin,j au an Pus taka ........ · ...... . 2.2. Landasan Teori
" oJ
8,
BAB III. CARA PENELITIAN .. .. .. . . . . . . .. . . . .. J•1 ·:, 1 v ....... Alat dan Bahan yang Digunakan .. 14 3.2. Jalan Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . 17
3.3. Analisis Hasil . . . . . . . . . . . . . . . . . 20
3.3.1. Klasifikasi Penutup Lahan/ Penggunaan Lah2.n
•j •J •. 1 ...._, . .... ) .. :. . 1\ n a l i s i s D a Ut DigitaJ
Penginderaan Jauh
t-:Ar· IV. HM;J L DAN PEHBAHASAN ............... .
LMI!·'l RAN ....................... .
....._ __________________________ _
2(1
. 22
34
·:..•w ... ~ l'
:l ~I
L··l
' ~ .
~
;
,. t
BAB I PENGAN1'AH
1 . 1 . P n r nw :·: 11 I a tum
Pars pengeJola dan perencana 1) eJ•.l.~b~ una an '
sumberdaya a lam d i negara-negara seda!ng
berkembang, seperti Indonesia hampir selalu diha-
dapkan pada masalah kelangkaan data yang akurat dan
mutakhir. Salah satu data sumberday~ alam tersebbt
adalah data penutup lahan/ penggunaan lahan. Data
penutup lahan/ penggunaan lahan relatif berubah
dengan cepat, selaras dengan pertumbuhan penduduk d'n
atau pertambahan aktivitas manusia yang ada ~i
dalamnya.
Semakin semakin meningkatnya . kebutuhan data dan
informasi tentang untuk perencanaan dan pengelolaan
' laban, maka ada jugri pertambahan kebut~han data
p8nutup lahan/ penggunaan lahan juga akan bertambah
harus tersedia. Peningkatan kebutuhan ini
t•::-rutama dalan1 hal ketepatan dan 1<es1nambungan data
y::•n!o; dilw~d lk::tn de!lg:.tr• interval wakt.u y::t!H~ peudek.
r:· ,:_. m r o s t\ ~ :.in , d ~, n H n a l i s i :.:: ,j 3 t a h a r u s · d ~ u p a y a k a 11 t. e k n i '~,
y:111~ baru. ~:~1Jah satu c-:.r·a yang diltar:.'lr•lwn ::~cialah
. :-·, i s t ""Ill dibcdakan
•
i ~ ;
' f ! !
! I
:r· i
I I t J
an tara Jain, berdasarkan wahananya, yai tu
2
menj ~d i -!
I
sisten1 udar~'~ dr:tn sistern satelit ('airborne syst~m·
dan ·~attelile system')~ Sistem udara pada umum~ya
sebagai wahananya adalah pesawat terbang, dan citra I
yang dihasilkan sebagian besar adalah foto udara +an
sebagian kecil citra lainnya. Penginderaan I
j~uh I
sistem satelit menggunakan wahana satelit a tau
pesawat antariksa, dan citra yang dihasilkan ada~ah
citra satelit.
Secara_ relatif foto udara mempunyai resol4si
spasial yang lebih baik dibandingkan citra satel1t.
Sebagai akibatnya, di dalam menyajikan kejela~an
kenampakan berbagai obyek penutup la~an, foto udara
relatif lebih baik dibandingkan citra satelit. Tetapi
citra satelit mempunyai keunggulan dari foto ud~ra
dalam hal luas cakupan daerah yang direkam dan
periode rekam ulangnya yang lebih · tinggi. Sebagai
con toh. per iode. u lang un tu k sate lit SPOT-1 28 har.i,
untul< satelit L::..ndsat TV 16 hari.
Sehu!Jungan den~ an adanya l<eunggu 1 ~111 pad a
keduanya, ru~ka dewasa ini para pakar pengindera~n
jauh berupaya menciptakan satelit yang mempunyai dua
:c1spel< l<eunggulan ters8but di atas; Satelit yang
dimal-:sud adalah sateliL yang mempunyai
;
I r i t l i
~ .
tetap ti.nggi. ~;alah satu sateliL sumberdaya bumi _.yang
hampir 111 en d e I< a t i lw d u an y a ad a l a I r :.:-: :1 Ud i t SPOT.
::at•.!lit. :~··l·'O'I' dapat. dilwl.alou1 mt.•rupalwn lt~•==i I darj
loncatan teknologi dalam penginderaan jauh sistem
satelit. Karena sat.elit ini mempunyai resolusi
spasial 10 meter untuk sensor model pankromatik, dan
20 meter untuk model multispektral, disamping
memungkinkan pengamatan tiga dimensi untuk model
pan l.:roma ti k.
Data satelit SPOT dapat dianalisis secara
manual maupun secara digital. Analisis secara manual
dilakukan dengan mengamati citra SPOT dal~m bentuk
cetak kertas ataupun film, .sedang. anal isis secara
digital harus dib~ntu dengan komputer. Dengan
anal isis secara digital memungkinkan lebih
mempercepat waktu dan diharapkan menghasilkan data
yang lebih akurat. Namun penggunaan komputer main
f ranre · atau komputer besar yan~ khusus dibuat untuk
data j auh, ternyata
liit'll i r;;bul k<:.r1 b::tn yak problem di negara-negara
Korupu ter t.er-sto,but memerlukan r:.rt-rawatan
Sebagai
a 1 t e r· n a t. i f , maka perlu dimulai pengguna~n personal
I< orupu I.e r (PC) un Lui·: ml'~n•proses data digital
~·en~~ i nder a an j au h. ~·en1:,gur1 ~-tan personal kompu t•.~r un tuk
4
menjembatani antara terbatasnya dana untuk ~erawatan
komputer besar dan kebutuhan data sumberdaya alam
yang aktual bagi para perencana dan pengelola.
Keuntungan penggunaan personal komputer dalam
anal isis data· digital . penginderaan jauh adalah
komputer ini relatif murah dan perawatannya tidak
serumit komputer besar, di~amping hasil luarannya
cukup memadai.
Penelitian ini menggunakan data. digital SPOT
multispektral, untuk pemetaan penutup lahan/
penggunaan lahan di daerah lereng selatan Gunungapi
Herapi.
Daerah tarsebut di atas dipilih sebaga{. daerah
penel it fan, ,1-:arena. beberapa pertimbangan,. yai t.u -=· ( 1)
penut.up lahannya cu~up beraneka, (2) ketersediaan
data digital SPOT, dan_ (3) daerahnya re1atit' dekat
dan mudah dijangkau.
- .. -- .·-- .. ~----- ._ ... _________ ~----"--
1.2. 'l'ujuan Penelitian_· __ .
Penelitian ini bertujuan untuk me la ku I< an
inventarisasi penutup lahan/ penggunaan lahan di
daerah lereng selatan Herapi, dari data disitnl SPOT
multi~pektral dengan menggunakan perangkat lunak
1LII'IS.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Pustaka
Hartono (1982), penelitiannya dilakukan di
Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan tujuan
rneJH?rapkan sistem analisis data digital Landsat
multispektral skaner untuk inventarisasi t~taguna
lahan. Data penginderaan jauh yang digunakan dalam
penelitian ini. seperti : (1) ·computer ·compatible
Tape" Landsat, (2) Citra landsat gabungan warna
saluran •1. ~~. dan 7, dan (3) Foto udara p:tnlaomatik
hitam putih skala 1:50.000. Metode yang digunakan
adalah metode survei multi-tingkat dengan pendekatan
analisis data Landsat multispektral. Pada tahap
pertarna dilakukan analisis data Landsat multispektral
secara visual maupun secara digital. " Analisis visual
m·:~rupakan pelengkap dari analisis secara digital
F'~:td a t.a hap lu:d 11 a d i] aim kan in te l'P r etas i
penggun a an f o to ud a r a t ida I< d i J aku I< an pad a se Ju ru h
daend1 yang
1 iJ:• and a n I} p ·:~ r I u . Pada taha~ k~tiga uji l::!pangan.
Hasil ~·ang d ipE:ruleh adalah inventarisasl liput.an
lahan 1 t a t :1 gun a l a'h t'l n da era h pen e 1 i ti an yang
disajikan dalarn bentuk laporan dan peta-pet3.
Gustclu-Et.chcgory (lBtr/), melakulwn 1•e11e·litian
d.i st-·kilRr 1\._•t::t Wonosnrj dan st;·ldtar W~:trlul-: Gajah
•
6
Hungkur Wonogiri. Tujuan penelitian untuk ~emetakan
penutup lahan~ya. Data penginderaan jauh yang
digunakan adalah. data digital SPOT maltispektral
saluran 1, 2 ,dan 3 hasil rekaman tanggal 18
September 1986, dengan tingkat pra-pemrosesan 1 B,
dan foto udara inframerah berwarna skala 1:30.000
hasil pemotretan 1982. Penelitian ini menggunakan
tPknik analisis data SPOT secara digital, dengan
bantuan komputer IBM PC-AT. Penelitian ini dapat
mengelompokkan 31 klas spektral di sekitar kota
Wonosari, dan 37 klas spektral untuk sekitar Waduk
Gadj all Hungkur. Karen a sebagian klas spek tral
tersebut bukan unit penutup lahnn, maka klas cpektral
tersebut dikelompokkan lagi sesuai lilasifil~asi klas
penutup lahan yang telah disiapkan. Pada akhirnya, di
sekitar Wonosari dapat dikenali 6 tipe penutup lahan,
ya1tu sawah tadah hujan, sawah iricasi, permukiman
dan l\ebun campur, hutan, dan lahan l~ering. Di seld tar
Waduk liadjah Hungkur dapat dikenali !'i tipe penutup
lahan, yait.u permukin~t:m, sawahJ lah::u; kering,
dRn dan::tu.
hutan,
~iu t.aul.o, d kit ( Hl88), me 1 u lwlw11 peiiL~l i Lj an
1 .. -u,;cnt':-t:·ttan r:-itra SPOT untuk pemetaan ~c·c,morfologi
dan ~·tc'IIUtup lahan/ penggunaan la.han di da8ralt lereng
~ f' :- ; t p i . F' ~ n e ] 1 t i an n y a b e:· r t u j u an u n t u k 111 e ml•u : 1 t. P e t. a
,..;!t!lllliPI'f~.lluJ!,j (:l;:\lt pt:nUtU!-• Jahan/ r•en£;gUI1~1llll (:·tfi<JI'I, dan
7
untuk memperoleh perbandingan kemanfaatan an tara
citra SPOT dan foto udara. Citra pen~inderaan jauh
yang digunakarl, yaitu citra SPUT pankromatik, citra
SPOT muJtispPktral gabungan berwarna citra SPOT
sa luran 1 ' 2, dan 3, foto ud~ra pankromatik hitam
putih, dan i'oto udara inframerah berwarna. Untuk
pem~taan penutup lahan penelitian ini menyimpulkan,
baht-73 ident.ifikasi liputan lahan/ penggunaan lahan
hingga l<atagori kedua citra SPOT pankromatH: maupun
multispektral dapat digunakan dengan hasil ~ukup
baik. Tetapi pada katagori yang lebih tinggi
ketelitiannya akan semakin berkurang.
Berdasarkan telaah pustaka tersebut di atas, /
maka data digital SPOT dapat dimanfaatkan untuk
inventarisasi penutup Jahan/ penggunaan laban. Dengan
menggunakan lwmputer data di[fi tal t.ersebut.. · dapat
dianalisis nnt.uk menghasilkan peta penutup lahan/
pengguna~-tn lahan. Dari data SPOT dapat dihasilkan
peta pt:·nut.up lahan/ penggunaan lahan hingga katagori
kedua dari klasifikasi penutup lahan hasi1 !'umusan
I?.AKO~.U RTI\NAL.
I 8 'v
2. 2. Landasan 'feori
Satelit. observasi· bumi adalah wahana ruang
angkasa yang dilengkapi dengan ~eralatan khusus untuk
penginderaan jatrh permuka'an bumi (CNES, tanpa tahun:
4). Istilah penginderaan jauh pad a hakekatnya
berarti, suatu cara memperoleh informasi obyek
permukaan bumi tanpa mengadakan kontak langsung
dengan obyek yang dikaji.
Dalam sistem penginderaan jauh, dikenal ada
empat komponen utama, yaitu sumber energi,
atmosfir. obyek dan sensor yang digunakan. Sumber
energi dalam penginderaan jauh adalah energi atau
spektrumm elektromagnetik, baik yang berupa energi
elektromagnetik alamiah maupun buatan. Atmosfir
merupakan media yang dilewati energi elektromagnetik
sebelum mencapai p~rmukan bumi. Atmosfir bersifat
selektif terhadap panjang gelonlbang yang digunal<an
dalam penginderaan j au h, j ad i hanya panjang
gelombang tertentu yang dapat mencapai bumi. ~Ienis
dan keadaan obyek di permukaan bumi, mempqnyai
l-:aral(teris.tik spektral tertentu dalam memantulkan
atau memancarkan energi. Pantulan atau pancaran
dari obyek permukaan bumi
kemuliian diterima dan direl,am oleh senrwr .. Jadi
an tara energi elektromagnetik dan obyek. 'I'idak
8
seluruh energi elektromagnetik yang datang ke sensor
tcr:::uiJU t. d i l'l"kam , o1eh sensor, tetapi hanya energi
yang sesuai d eng an l{epel<aan sensor. Hasil rekalflan
sensor tersebut biasanya disimpan dalam bentuk citra
dan sebagian dalam bentuk rekaman data digital.
Hisil rekaman permukaan bumi dalam bentu~
citra maupun data digital, dapat digunakan untuk
ruelacak kembali jenis obyek permukaan bumi yang
memantulkan energi elektromagnetik. Gambar 1,
ruenunjukan karakteristik obyek utama permukaan bumi
dalam memantulkan gelombang elektromagneeik dan
pc;.nj ang ge 1 on1bang e lei{ tromagnet ik yang d iguna i{an o leh
se;1sor SPOT.
IWI'~------,-S-P~OT~AS_1~~SP~O~T~XS~2~------~S~P~O~T~A~Sl~~--~
90
70
c 60 0 :; c 50 0
" • 40 a
z
tO
C• o . .;o o.4'.t o.~o o.~s o,60 o.6~ o ... 10 u.7!. o.eo c.e', c. 'o o 9!. /l(m
Panjo ng 9•lon~~onv
1,:arub::n 1. E:.trakteristik f'mtt.ulan· Oby(·l< Permuka::t.n 1:-'.umi dan l·'anjang Gelorul•ang Elt>ktromagnetjJ\ yang dj~""':un&.l<an SPOT H~·.~: (CNES. t~;.npa tahun: f.).
•
10
Satelit SPOT ad~lah s~telit observ~si bumi
yang dirancangbangun dan diluncurkan oleh Perancis.
Satelit SPOT-1 diluncurkan pada tanggal 22 februari
1986. Sensor yang dibawa satelit ini dapat merekam
permukaan bumi dengan liputan wilayah 60 km X 60 km,
dengan resolusi spasial 10 m dan 20 m. Resolusi
spasial 10 m untuk sensor model pankromatik dan 20 m
unluk model ruultispel<tral. Saluran elektroruagnetik
yang digunakan pada sensor SPOT, secara rinci dapat
dilihat pada tabel 1 berikut.
Tabe l 1
SALURAN ELEKTHOHAGNHTIK SENSOR SPOT
---·----Sensor
Pan Iu-oma t i k
~1 u 1 t i sp e k t r a 1
Sa luran Elektromagnetik
Tampak
H ij au Herah lnfra111erah
P~njang Gelombang ( um )
0,51
0.50 0,61 0,79
0.73
0.59 0.69 0.89
f·umber CNE!::"'.. Ht81 .. : 2
nata digital direkam dalam bentuk CCT ( 'compu-
ter eompa.Lible tape'). Data dfgital pada CC'l' direkam
d L' n !': ~~ 11 r:; . 2 50 · b p i at au 1 . 6 0 0 bpi . S t r u I\ t u r r e kama n
p:•ol::• CCT dap:=tt berupa Bll. ('band int t:."'r 1 i nr· · a tau
1'·~~0 ('band sequential·). Untuk luaran dal~tnJ kertas
>.
11
liputan satu l<erangl<a penuh a tau seperempat
bagiannya.
Sebelum dipasarkan pada para pengguna, data
SPOT mengalami pra-pemrosesan untuk dilakukan koreksi
geometri dan radiometri. Tingkat pra-pemrosesan data
SPOT pankrornatik dan multi~pektral tersebut terdiri
dari empat tingkat (Sutanto, dkk. 1988), yaitu :
1. Tingkat lA
Pad a tingkat ini belum banyak
koreksi at~upum rektifikasi. Pada tingkat
SPOT rnasih merupakan data mentah. Karena
yang dilakukan hanya berup~ penyamaan
dilakukan.
ini data
pemrosesan
tanggapan
(Equalization of the response) de tektor. Pad a tingka t
ini tidal< dilakukan J.;alibrasi antar saluran maupun
koreks i geome tr i J.;. Hasi lnya teru tam a be rguna bagi
pengguna yang hanya memerlukan pemrosesan minimum,
misalnya untuk stereoplotting dan kajian radioruetrik
dasar.
'J'irigku t. lB
Pad a t ingka t pra- pemro~:esan in i diht.:uJ.:an
ko rel<s i rad i ometr i I~ dan geometril<, dengan
m~mperhatikan distorsi sistematik oleh efek sistem
(rr.1La:o:i dan J.;elengkungan bumi, r:udut pengant~itan. dan
.·d,:-,snt•.•aring·).
12 'J'j.ngkat 2
Pra-pemrosesan pada tingkat ini merupakan pra-
pemrosesan untuk ketelitian tinggi. Di sa.mping ·
dilakukan koreksi radiometrik seperti pada tingkat
L~. pada tingkat ini juga dilakukan roklifikasi
berda!::>arkan enam hingga sembilan titik kontrol medan
bagi tiap kerangka~ Citra SPOT direktifikasi menurut
proyeksi kartografik tertentu seperti Lambert
• Konformal, Mercator Transversal, Ekuatorial Condong,
:::~un-eognifil< Polar, atau Polilwnil<. Data ~:POT pada
t ingka t 2 d ior ien tas ikan. menu rut u tara · .geograf ik.
Pe1urosesan pada tingkat ini hanya dapal d i lalwl<r-w
apabila tersedia peta teliti sebagai titik kontrol
medan.
'l'iugkat !;;
Pad a pemrosesan tinrn<a t. c· .. ' I; t:· r· an f!. k a
ci i r e 1-: t i f i k a s i s e c a r a r e 1 a t i f t:. e r h ad a p t a 11 d :.t m e d an
unt.uk rnembantu regist.rasi dengan kerangka lain yang
digunakan sebagai titik rujukan. Kete1itian
registrasi sebesar setengah pixel apabila dua.
yang ctigunakan direkam dengan ~udut
pengamat.an yang sama. f'emrosesan P.ada tingJ.:at ini
t e r u tam a d i m a k sud It an u n t u k k a j i an m u 1 t i w a It t.11 •
:·;:,J;tr;:n; I> p~~!ing se:,:ual ut.tuk mende.Ldtsi l~··l.:t, jaJ::tn
.....
...
dan kualitas air. Citra SPln' XS2, baik
membtjJakan lallan berveget.asi dan lahan
13
un tu I< ...
tal\
!{arena bed a· pan tu] annya an tarn kedua
obye ~: . pen ll tu r· l a bali tersebu t s anga t be sa r . Citra
SPOT XS3, baik untuk mendet~ksi air permukaan,
ntembedakan air dan daratan, kelembaban tan:·th, dan
membedakan jenis tumbuh-tumbuhan.
Berdasarkan teori tersebut di atas, maka
penut.up lahan/ penggunaan lahan di daerah lereng .. selatan Gunungapi Merapi diharapkan dapat
diinventarisasi dari data digital SPOT saluran 1, 2,
dan 3. Cara identifikasi obyek penut~p lahan/
penggunaan lahan pacta citra SPOT atau pada data
digital SPOT berdasarkan perbedaan k a r a kt e r is t iJ.:
pan tu lan. Karena adanya perbedaan k a r a '' t. e r i s t i ){
pantulan, akart menghasilkan perbedaan rona pacla citra
atau perbedaan nilai spel-:tral pada data digit.:d. •.
·~ ..
..
BAB Ill CAlM PEN.ELI'l'IAN
Ada tiga sub bab ya~g ~ibincangka~ pada cara
penelitian, yaitu: (1) alat dan bahan yang digunakan,
(2).jalan penelitian, dan (3) cara analisis hasil.
3.1. Alat dan Bahan yang Digunakan
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian
ini, terdiri dari :
- data digital SP6T multi~pektral
- foto udara inframerah berwarna, skala 1:30.000
- personal kol!lputer IBH-A'f
- perangkat lunak ("software") ILWIS
- p E~ ta topogntf i
stereoskop cermin
·- karnera
film dan material gambar.
lia t. a digital SPOT yang . digunalcw dalam
1-·,:·nt:diUan ini. ialah data digital SPOT multi:·:pektral
I .L
I
' . Agu s ttw 1 :18Ei.
dan :_~, hasil
Data digital ters:ebut telah
Hl~l"l!:o;alanl1 pr;:~-penJrosesan tingkat 1 B, ye~it.u telah
,j i 1 a'' u ''an . radiomt:·tri dan
sd•f-lunlliY;,t. Uctta digitaJ pacla lllUlanya clir(:l-:~·uu pa.da
14
•
•
( t' loppy-d is!<) a tau. ke 'hard-.d isk'. Prose.s pemindahar.
rekaman ~ata digital daFi CCT ke djsJ.:et ini
. menggunakan alat · 'tape drive' (·tape C:Co!1V8rter ·) .
Tujuannya :-q~ar data digital tersebut dap:-11. diprose~:
dengan men~gunakan personal l<ompu t.er. ::: t. ru I< t.u r
~·l•nyirupanan data dig·ital SPOT yang digunal\arl ~-tdahth
d ~"~ l arn bent.tik 'band sequential' (BSQ). Struktur
penyimpanan 1ni disesuaikan dengan perangk3l luna!<
yang digunakan. Data d~gital SPOT daerah penelitian
(SPOT XSl. XS2, dan XS3) terdiri dari 3 X 399.699
pixel ("p1et.ure element'}, atau 1.199.m:r; pixel.
Setiap saluran terdiri dari 499 baris, dan .801
kolom. Pixel adalah daerah terkecil yang direkam
oleh sensor SPOT. Setiap pixel mempunyai nilai yang
merupakan nilai pantulan/ spektral rata-rata dari
muka bumi yang berukuran 20 m X 20 m, sesuaj dengan
resolusi spasial SPOT multispektral.
Foto udara yang ctigunakan adalah rot.o udara
inframerah bt~rwarna.skala 1:30.000, hasil Pf•motretan
tah11n 1981. Foto udara digunakan sebagai clata banfu
unt.uk menentukan daerah eontoh. Oleh l<aren:·• .itu; .foto
ud~ra yang digunakan Udak. me:lipi.Jt seJurull daerah
penelitian.
"'("!" ;1 I I~ J\ at kt:•ras ter~·:vl111l. U·rdiri d~1ri
l<omponen, .seba~ai berikut.
1. Personal komputer IBH-A'l' ( PC-A'l'), dengan t•eberapa
tarnbahan. ·&on tara lain "mathematical coprooessor·,
· ··rnalrox graphics board', 'hard-disk· dengan
h:eman;puan ::!0 Mb (miniruum), dan 'disl<-driv8· u.ntul·:
kapasitas tinggi ("high density").
2. Monitor 'monochrom·.
3. Monitor warna beresolusi tinggi ("high resolution
scren") berl<apasitas 640 x 480 pixels.
4. ·Digitizer·
5. "Printer·; "Plotter· warna.
Perangkat lunak ILWIS ( "Int~greted Land and
Watershed Information System·) adalah program
aplikasi yang dibuat oleh ITC Nederlands. Perangl<at
luna!\ ini secara garis besar terdiri dua sub program,
yait.u "Geographical Information System· (GIS) dan
'Remo~.e Sensing· ( RS). Program GIS teru tam a
d ipersiapkan untuk memb.uat sistem inforrnas i peta,
so::dang program RS a tau penginderaan jauh
untuk menganalisis data digital
po:-ra,L:. inderaan jauh, bail< data SPOT maupun ·data
Lands:J. t. Beberapa program pad a remo"te sens 1 ng, an tara
lain :
digit.al pengindera:.Hl .i:'tuh pada monit.or,
·0nh~1ncement.·, progra111 untuk menajarul\~ln l'it.n1
colorlut . program untuk merubah warna
digital hasil
program un tu I~ menyirup_ar,
pemrosesan,
data
'plc·t.--i.mages·. program untul< mencetak citra pada
plotter,
·color-composite·, program untbk membuat
~~abungan.
citra
-· · geometrictrans ·, program. untuk memindahkan citra
atau peta ke peta dasar agar geometrinya sama
d~ngan peta dasar.
- "classify" program untuk mengklasisikasikan data
di,11ital (nilai spektral), sesuai dengan nilai
spektral penutup lahan/ penggunaan lahan yang telah
ditent.ukan pada daerah ~ontoh.
Peta topografi digunakan sebagai peta dasar
untuk memindahkan citra hasil klasifika~i. Peta dasar
yang digunakan pada penelitian ini adalah pet a
Topografi Jawa Madura skala 1:50.000 lembar Huntilan.
St~reoskop ·cermin digunakan untuk interpretasi foto
udara. hasi 1 interpretasi ini digunakan untuk
w eraktn t. u menli 1 i h d ae r a h contoh. KamL" r a, fi.lm, dan
r:t::tt~;:':·ial (garubar digunal~an untuk menyajiJ.:an hasil
:·u 1 ~i 1 l :.d s d ~~ t a .
·-' · · J a J a n I' e 11 td i t j u n
unluk
;.· .. •;; _·:·;:I
18
inventarisasi penutup lahan/ penggunaan lallan pada
ini adalah anal isis digita·1 data
;:,,_crr,:.r i rn:leraan .. i ~wh dengan m.enggunakan perangl-:a t lunak
!l.h'J>:.
Tahap pertama melakukan peragaan citra SPOT
daerah penelitian pada monitor resolusi tinggi. Pada .,.
tahap ini dilakukan penajaman citra, atau pembuatan
citra gabungan. Proses penajaman citra dilakukan pada
program ·enhancement·, sedang pembuatan citra
gabungan pada program "color-composite·. Tujuan ~ari .. penajaman dan atau pembuatan eit.r::t gabunr~arr nnLi.1k
' .
membantu membedakan dan mengenali tipe penutup lahan/
penggunaan lalran daer::~,h penelitian, pada wal\t.u proses
kla:~:i_fikasi.
Tahap kedua adalah proses klasifikasi, prose·s
in i pada program 'classify'. P-roses
l\1asifik3si yan~ dilalwkan ad al ah I< 1 a:: i r i k as i
tel·kontrol rnelalui 'box clasifie::~r·. Secara sederhana
urut~~n peker.i:d.n l\lasifikc:asi tersebut adalatr sebagai
berikut.
L Mt'mperagakan citra tr~1sil penajarrran at::-n: citra
g;:;. b L: n g an d ~t t=> r a h pen e l 1 L i an p ::td a m on i tor !·eso lus 1
.-. Me:::i.l:ih cb.er::-th eord..:•tr untul.: setiap tip;'· t:•t:·nutup
; ~. ~ 1 ::u 1 / p, . r: 1:'; !-': u n ::-t :·m _I ::-t h :-.-r r y an~~ m u 11 g 1.: j n d :1 1 ·: 1 1 d i l< t-·-
r::-t_;::_ dari ::·itra yang diperagakan. f'emilih::~:: daerah
18
·-~ on to 11 j 11 1!. :1 (ji b an t u d a ri h a s i 1 i Ji t e r p r e t a~: i foto
udar:·• yar11j t.elah m(:ngalami uj i 1apangsn. 1:-'ongaru-
b i tan d ae rail con toh be rd asarkan pad a J<,,•sr· raga man
1-:enampakan d3n 'site' kenarilpaka!n yang diperagakan
pada monitor. Setiap daerah contoh yang dipilih
dilakukan a'nalisis statistik, untuk rnenentukan
keseragamannya. Perhitungan statistik daerah
contoh pada perangkat lunak ILWlS, meliputi
nilai tengah dari nilai pixel, simpangan
jumlah pixel pada frekwensi maksimum, nilai
pada frekwensi maksimum, dan jumlah total
daerah eontoh.
baku,
pixel
pixel
3. Jomlah tipe penutup lahan/ penggunaan l~han yang
dijadikan daerah contoh disesuaikan dengan jumlah
tipe penutup lahan/ penggunaan lahan yang dapat
d il{enal i pad a citra yang d iperagakan pad a monitor.
4. Setelah pemilihan daerah contoh selesai dan
•
hasilnya disimpan, I\ emu d ian · f i l e · · yang be r is i
daerah contoh dimasul\an dalarn program 'box-
clasHier ·. Pad a · box - c l as j f ie r · kompu tt• r akan
melalwkan ldasifil\asi St"luruh data digit;=d daerah
penelitian berdasarkan nilai pixel daerah contoh.
Hasilnya b~rupa ~itra yang telah diklasifikasikan
se~;uai penutup
con toh .
lahan/ penr.gunaan lah::th daerah
2(1
klasifikasi ke peta dasar; aga~ ge~metrinya benar.
~ro~ram untuk memindahkan hasil klasifikasi ke peta
dasar terdapit pada program 'geometrictrans·, sedang
peta dasar tersebut dibuat dengan menggunakan program
GIS. Perpaduan antara cit~a hasil klasifikasi dan
peta dasar ini menghasilkari 6itra penutup lahan/
penggunaan lahan daerah penelitian yang telah benar
geometrinya.
cetak kertas
Citra ini dapat disajikan dalam
melalui 'printer' maupun di
dengan kamera biasa.
Analisis Hasil
bentuk
potret
Pada sub bab ini diuraikan dua hal, yaitu
klasifikasi penutup laban/ penssuna~n laban dan
analisis data digital penginderaan jaub.
3.3.1. Klasifikasi Penutup Lahan/ Penggunaan Lahan
Istilab penutup laban biasanya berkaitan
dengan tipe kenampakan yang ada di permukaan. bumi ·
pada saat ini, sebagai contob bangunan perkahtoran,
danau, butan, dan sebagainya. Istilah penggunaan
laban berkaitan dengan kegiatun m~nusia pada. sebid~ng
laban tertentu (Lillesand. 1979). Berdas3rkan kedua
pengertian di atas, maka sebaiknya informasi penutup·
laban dan penggunaan lahan disajikan secara terpisah,
tidak dijadikan satu. 'J'etapi pem.isahan terSt."but sulit
dilakukan apabila, inf~rmasi penutup lahan dan
21
t:'enggunaan 1ahan disadap dari data penginderaan jauho
Dari data penginderaan jauh sebagian besar
informasi tentang penutup lahan dapat dikenali secara
langsoung, tetapi informasi penggunaan lahan sulit
dikenali secara langsung. Walaupun ada beberapa obyek
yang dapat ditentukan tipe penggunaan lahannya dari
data pengindera,an j auh, 0 dengan car a melacak
karakteristik openutup lahannya. Karen a adanya
kesulitan ruemisahkan informasi penutup lahan dan
penggunaan lahan dari data penginderaan jauh, maka
kla~ifikasi penutup lahan d~n penggunaan lahan pada
penelitian ini juga tidak dipisahkan. Kemudian
ldas if ikas in ya dinyatakan dengan penutup J..ahan/
penggunaan lahan.
Klasifikasi yang digunakan pada penelitian ini
adalah klasifikasi liputan lahan (penutup lahan) yang
diruruuskan oleh Bakosurtanal. Klasifikasi tersebut
dipersiapkan untuk pemetaan liputan lahan, skala
setengah rinci (skala 1:100.000). Klasifikasi ~enutup
lahan hasil rumusan Bakosurtanal secara rinci dapat
dilihat pad a lamp iran L-1 dan L - ') ..... Pad a
pelaksanaannya ada beberapa perubahan terhadap
J.:1asifikasi tersebut 0 Perubahan in 1 · untul\
menyesuaH:an. dengan lwalitas data penginderaan jauh
yang d igunakan dan l\eadat.tll daerah peuel i L ian·
')") ,, "-• .
3. ~~. 2. AnaU.sis Data Digital Pengindernan ,Juutt
a. Penajaman Citra •
Data . digital. penginderaan j auh merupakan
kumpulari pixel. Setiap pixel mempunyai nilai yang
disebut nilai spektral. Nilai tersebut pad a
hakekatnya adalah nilai pantulan ra~a-rata muka bumi
seluas resolusi spasial ~ens6r yang digunakan.
· Nilai spektral data digital SPOT yang
d igunakan pad a pene 1 it ian in i berkisar· · an tara 0
hingga 140 untuk data SPOT XS1, 0 hingga 117 untuk~
SPOT XS2, dan 0 hingga 168 untuk SPOT XS3. Persebaran
nilai spektral tiap s~lriran secara rinci dapat
dilihat ~ada gambar 2a, b, dan c. Kisaran nilai data
digital tersebut dengan menggunakan komputer dapat
direntang dari 0 hingga · 255. Perentangan in i
memungk in I< an adanya penaj am an e i t·ra yang d iperagakan
pada monitor. Dengan penajaman ini maka dua obyek
~ang kurang jelas bedanya dapat diperjelas bedanya,
sehingga P•?ngenalannya menj ad i lebih mudah~
Perbandingan citra SPOT sebelum dan sesudah p~najaruan
pada masing-masing saluran dapat dilihat pada sambar
"3a dan 3b untuk SPOT XSl, gambar 4a dan 4b untuk SPOT
XS2, dau gambar 5a dan 56 untuk SPOT XS3.
Gambar 2. Pers~baran Nilai Spektral Data Daerah-Penelitian.
SPOT
• I 'J ... ·-'
b. ·citra Gabungan
Citra gabungan atau citra 'color composite·
. dibentuk dengan cara menggabungkan data digital SPOT
XSl, dan XS3 yang masing-masing diber·i warna
dasar bir~. hijau, dan merah. Tujuan pembuatan citra
gabunga11 adalah membantu mempermudah pengenalan
pl':'ltll Lup Jahan/ penggunaan lahan, l<hu~:usnya un t.ul<
0byek yan~ sulit dikenali pada citra saluran tungg3l.
lilt"• t";lll. d:tll d:ll :t
::;!·"'0'1' XSJ. diberi w~'tr!W hiru. Sebagi:·1n l·i t n• ~;~abult~~·'''
• -: t :111 d : t r l. . d i' e r a h p l"' 11 e J j I. i ~t 11 d ~~~-· :ot l. d 1 I 1 It :.• l 1 • ; • d :-t 1-~ 01111 t • . • r
•liltl:l~ilkLtl;
·,· ..
( a )
( b )
C:itra SPOT XSJ Daerah Sekit.:u K;'•l iurang. · C i t r a S e be 1 u m Pen a j am an ( :1 ) • dar, ~: e sud~ h
Penaj am an (b).
24
I
{ a )
{ b )
Citra $POT X!:',2 Daerah ~.ekit.ar ~:aliu1·ang,
Citra Sehelum Pena.iantan (a), d:trt ::·.esudah
Pena~iaman (b).
; ...
25
( a )
( b )
t~itra ~:!'(JT x~;~1 Dat-rah :;dtitar l'.~,J.iur::ttl~:':.
C 1 t r a S e be l uru Pen a ,j tuu an < 3 ) • d ~ n ~~ e :::: u d a h
r.:-na.iam~:tn (b).
dengan membuat variasi pemberian warna terhadap data
SPOT yang digunakan. Uengan dimungkinkannya membuat
variasi citra gabungan, maka beber~pa obyek tertentu
.. yang sulit dikenali pada citra gabungan standart
maupun citra saluran tungga.l, akan menjadi .ie1as pada
citra gabungan ·yang lain. Gambar 7, 8, 9, dan 10
adalah citra gabungan sebagian daerah penelitian yang
dihasilkan dari adanya variasi pemberian warna pada
data digital SPQT.
c. Pembuatan Daerah Contoh
Proses klasifikasi terkontrol didallului dcngan
pem i 1 i han d aerah con toll. Pad a perangka t 1 UJ1ak 1 LW J ~;
prc~gram pemi 1 i han daerah contoh terdapa t pad(1 progr3n1
'classify'.
Cara pembuatan daerah contoh pada perangkat
JunaJ.: IL~n:-~ dilal{ukan dengan memilih beberapa pixel
~·a11!_~ t.t·1::dl diketahui t.jpe penutup 1altrtJI/ r•c!flgl-~liJia~m
lahannya. f'roses pemilihan daerah contoh dilakukan
l·lf,ngan menggunakan cursor ·pad a citra yan1-~
diperagakan. Citra yang diperagakan te n;ebu t.
sebaiknya citra hasil penajarnan at~u citra gabungan.
f-'em i l i han daerah contoh in i d iusahakan secara cerma t
,j :-til karena proses· ini
1-:et-.~rhssi lan proses ldasifiltasi. llntul< :aengurangi
b~~;alall~~~~ ~·ada waktu pe111ilihan daerah cotJt.oll, perlu
( a )
( b )
Gambar 6. C i t.ra SPOT c;abungan Warn a Bai·:u. Daerah Sekitar Jurang-Jero (a). d~n Daerah Sekitar Kaliurang (b).
' (
Gambar 7. Citra SPOT Gabungan Warna Dihasilkan dari Penggabungan Data SPOT XSl, XS2. dan XS3 yang Masing-masing Diberi ~J~?T1C't
Merah, Hijau, dan Biru. Dasar
C:ttrd,ar 8. Citra SPOT Gabungan Warna Di!J::~:-·i Jl~an dari
•
~·,?ngg:;~bungan Data ~·1-'0,T X~~J, · z::::.. d~1n X~~3
:.·ang Hasing-masinf' Diberi 1-hn,:• Uasar Herah, Biru, dan Hijau .
30
Gambar. 9. Citra SPOT Gabungan Warna Dihasilkan dari Penggabungan Data SPOT XSl, XS2, dan XS3 yang Masing-masing Diberi Warna Dasar Hijau, Merah, dan Biru.
Gan1bar lU. Citra SPOT Gabungan Warna I>iktsilka!J dad ~'enggabungan DaU1 SPOT XSl, :>:::;::, da11 x::;~i
y an g H a s i fl g - m a s i n g I > i b e r i W : 1 1"11 <t 1J a ~: ::1 r B1ru, Heral1, dan Hijau.
--j
I 31
dibantu dengan data yang disadap dari foto udara yang
Lelah diuji di lapangan. Daerah contoh tersebut oleh
komputer akan digunakan untuk mengklasifikasikan
penutup lahan/ penggunaan lahan seluruh ·daerah
penelitian, yang dicerminkan dengan pengelompokan
nilai spektralnya.
Pacta penelitian ini telah dipilih 22 daerah .
contoh yang mewakili obyek penutup lahan dan dua
daerah contoh mewakili awan dan bayangan awan.
Walaupun awan dan bayangannya bukan obyek penutup
lahan/ penggunaan lahan tetapi keduanya menutupi
kenampakan yang ad~ di bawahnya, sehingga obyek
penutup lahan/ penggunaan lahan yang ada di bawah
awan tictak ctapat dikenali ctari citra. Nilai spektral
daerah contoh, yang meliputi nilai tengah, simpangan
baku, jumlah pixel pada frekuensi maksimun, nilai
pixel pada rrekuensi maksimum dan jumlah pix~l
daerah contoh disajikan pacta tabel 2 berikut.
Beberapa obyek penutup ·lahan/ penggunaan lahan
diambil ctaerah contohnya lebih dari satu kali pacta . -·
lokasi yang berlainan,. dengan maksud agar ctad~rah
contoh yang diambil benar-benar. dap~t mewakili tipe
penutup lahan/ penggunaan lahan daerah penelitian.
Karena sebagiah obyek penutup lahan tersebul bukan
klas penutup lahan sesuai ctengan klasifikasi yang
d ipersiapkan, maka obyelt penu tup lahan tenwbu t ct i
- .
-~
...... i
1111 .. 1 .Ot·•·lll• •I l•••·••t.·&ot•t•' oft ,.,.,..,. ••l·r·" ,.,, ...... ,
........ ..... ~i ........ . . ........
lo •I I ;~ •I I· I .,,,,. I
~ .. '
~ ... I) It
,,,., • .,,llfa."ll I
x:; ...
, .................. :'I
h"' ""'" I
.... , .... 2
... IL~
~-o:' II , .... ,. : , .... ..
, •••. !.
.... :t J:t,:t
o'!f,ll
1!1.:1
u.~
u.~
It•. t
h" ·'' ·:r:.t .. f.~.
:'4 ... ,.,· .. , ..• :,, :-r. 4
'lll,:t
•tt,l
U,t ... II, I
U,U
:• •. 1
lf,!J
11,1
4' I
''·" ... & ••
1,!1 .. ~ r . .,
4.:1 :t,:t ... ,,,., ll,t:
''·" I ,4 1,11 f,. 4
•• : ''"'"" :0 : i'f•.f; t. :t
"·" ... "' '""''"''I
II
11 , .. ~,,.,, I
I' l"'!f'l:l'll .... :·
........... '
....... ,,
: l,o ... o I
.. , ...
....... , ..
''"'"''' I
•:~.·
r: 1
•::.;
,.,
I I .. \:.
'···
: ..... . : lh1,U
: ... .-I •. 4
"'·" 11 .!1
..... ''·" ... "·" u.·t ;~ • tf
~· '· , ~~ I • I• ·I :t,l 11.11 ,., • 4 :1,4
:• I. :t ... ., IJI,:t tt.~
7:1,11 z.z
:•·t. 2 7. I 2R.ft :t,tt ~·4." 4 •. ,
:'••.a t, t ;.·n, 4 1.:!
4!o,!l ~•''
''·'; .(1, .,
:·t~.t: I lt,'l :.·t.M •. 11
.1.1. /
:.."1,"/ tt:t,:·
...... :11.1 ,,
1.1• ... 1.!
~ .f· I.J ~- . '(
1-1. 1."1. 1"!,1" .:.1
,,, .
.·t.
:·t I
,·1.1
. ·.• ···•.1
., I
"I lu
:··
1.· I ,u
I I
h,!l
"·' 11,11
.'.-1
.... '''·''
',, I <•
....
................. ,:.t
'-I••• , ... ........ ... ,., ... , . .. t.,. ..... ''"'""''""' ............. •······ J·••l•h tilt"'', ••••• ··········"' ............ .. ...... , ,., ..... , ....... , ... ~ ................... ..
: ~·•l•l• 1, 111 ,. 1 ,,., ....... co ... ,Lutt.
. ...
~- ., II
.. In
.. ,., II
:ttO t.u
I<
" J
., lb bl
.n ... ••
•• II .. 21 II . ., •• ·~ n
... u: • • 21 ., ...
t! I . ' 21 lfl ll·
: .. .,, ,to: ;o. 41i 14 14 1!1
2h '' 3H U u
1:'1 3b l:t 31 II .. tl
"" 3ft ~~~ 2fl
"'" u
Z.J I • '~ 2:1 I ~"
I ••
•.. ll
'" .. :J~
I >I
I 41
:t·· ~· 1'. !!II
.. IU
II
I• ....
..
... ..
. ll
:u I•· ..
I ;I
/1
II
::4
... Ill 141
It••'•" lollotOfl oil ••••lui .1,
t~•l•l•" J•u·,.,,,., ·'"'"
... ... foiiiiUI t•llo•H• oil ... t.ool.olo
lfl'llf'(t Jotrt•I•M ,1,
IZ.t kol•nn ,.,. .. ,,.., ,,.,,,
l~:t. . l·•llfu·•""'"'' n·:•
::e •• ••
P••·•uk 1 .. ,.,,
If t t.ut•n c: .... &-ou·~r• Nt I
HI I I
Ill I l~t~h•t• ..:••l•otnuo Ill I IJ I _ I
IN ... lol
l:t , . l!l
......... •'111·1·111 ,.,,
;to; 11111•1•t. l.oollftttiO••'""
:u; 1 ,. 1-l •-~••ltolo ltotl"l'llt"'"'""
" H I
f•t lo:ll.,ltou l~ttlooh .. ••'•" ... •• '1'1 tecllll•t• l""="r··· T7 ., If~ ,,. ... .,Jo; ''"'' ,, I,,.,, o I••'•"
41 •""•"II d11u ., I""" ·"I""" II 41
I /"I 117 Ill
I•· In
IU
·.·~· .... .... .... ·=···
.n ...
n; .. :: II~·
:til
.......... It ..... , •• , ...... ........... , .... ...
........ .: ............. , ... "'"'I' oloooa.:
•.• ,. ..... k-1 liofl ............ .... , ............ .. ......... . ...... I ••l•u.: ,,,,.,, ,,, .....
: ...... ,
... ,,
•.... ,.,, ..
33
dalam penyajiannya pada peta disederhanakan. Dari
22 tipe penutup lahan tersebut di atas, kemudian
d ised~rhanakan menj ad i 9 k !"as penu tup lahan/
penggunaan lahan, yaitu sawah, tegalan,
campuran, hutan campuran, hutan pinus, semak, rumput
dan alang-alang, lahar dan lava, dan permukiman.
Dari tabel 2 dapat diketahui obyek yang
bervegetasi mempunyai nilai spektral tinggi pada SPOT
X$3, sedang pada SPOT XS2 dan XSl obyek tersebut
nilai spektralnya rendah. Nilai spektral tinggi pada
SPOT XSl adalah lahan terbuka yang berupa lahar dan
lava, sedang pada XS2 adalah tegal~n. Obyek vegetasi
dan tak bervegetasi mempunyai beda nilai ~ang besar
pada SPOT XS3, maka kedua obyek tersebut pada XS3
mudah dibedal-:an.
BAB IV
IIASIL DAN PEHBAHASAN
Hasil inventarisasi penutup lahan/ penggunaan
lahan di daerah penelitian yang telah diklasifikasi-
kan menjadi 9 klas disajikan dalam bentuk peta dan
tabel (Peta Penutup Lahan/ Pengguna~n Lahan Lereng
Selatan Merapi dan tabel 3).
No Klas
'fabel 3
PENUTUP LAHAN/ PENGGUNAAN LAHAN
LERENG SELATAN HERAPI
Penutup lahan/ Jumlah % -
Penggunaan lahan ·Pixel Luas (dalam ha)
----+---------------------+---------+-------+-------------1. Tegalan 43.776 11 1.751 2. Saw::th 39.449 9,8 1.578 3. Kebun campuran 22.804 5,7 912 4. Hutan campuran 22.922 5,8 917 5. Hutan pinus 22.763 5,7 910 6. Semak 48.6B3 1? '?
~' ~ 1. 94 7 7. Rumput dan a lang-
a lang 58.899 14,6 2,356 0. La han t.t:rbuka, lahar
lava 17.145 4 ~~ J '- 685
~ :1 . Pe,rmul-:ir::an 58.495 1 'l ' 8 2. 3'l9
lU. Tidak dapat dike-nali 63.763 15' ~~ ~;. 550
::; tj
35
Luas setiap klas penutup lahan/ penggunaan
!::than dihitung dari hasil per){alian antara jumlah
pixel denga:n lu:-ts p:ixelnya. Set:iap piXt"l di:t:·:tllll~·-:ilwn
mempunya i. luas 0. 04 hek tar ( 20 m X 20 1!1), ya i tu
sesuai dengan resolusi spasialnya.
Dari Label 3 dapat diketahui bahwa ada 63.763
vixel atau 15,9 persen yang tidak dikenali tipe
penutup lahan/ penggunaan lahannya; Daerah yang tidak
dapat dikenali tersebut disebabkan karena tertutup
3wan, tertutup bayangan awan, dan tidak
terklasifikasi. Adanya sejumlah pixel yang tidak
terklasifikasi ini kemungkinan disebabkan oleh kurang
telitinya proses pengambilan. daerah contoh, atau
karena nilai spektral obyek tersebut sangat besar
variasinya. Disamping kesalahan karena adanya pixel
yang tidak terklasifikasi, juga timbul kesalahan
dalam memisahkan beberapa obyek yang mempunyai nilai
spektral sarna atau hampir sama. Kesalahan ini
disebabkan karena dalam analisis digital pengenalan
suatu obyek penutup laha~/ penggunaan lahan hanya
~0rdasarkan pacta nilai spektral saja.
Sebagai ilustrasi bahwa antara beberapH obyek
y~Hlt"1 berbeda tetapi sul1t dipisahkan 1-:ar.:·rH• nilai
s p e k t r a l n y a sal in g be n:i e I< at an . d i s aj il-: an scatter·
diAgram (diagram pencar) dari berbagai obyek p~nutup
r
i I ! .
~ I ~ .
i
l
f '
I ' l l
j.
I l
20
0 20.
'
0 20
•_; .::tllJb8 T'
40 50 Nilai · spf'ktrol
l$2
a )
100 0
Keterangan
60
N1lO• \PPil Hoi
>SJ
( h )
ao ICC
1. Kelompok obyek luhan kering t1 padang lahar dan lava o tegalan "bero· ~ laban terbuka
2. Kelompok obyek lahan bervegetasi
tegalan bartanaman c sa~ah bertanaman * permukiman pedesaan
40 50 ao 100 3. Kelompok obyek laban bervegeta~i lebat t:iaai sprillrol
t hut::--.·n pinus • kebun •:·ampur::~n
( c )
11. Diagram F·'~''IJcar Ni1ai Spektr::tJ !:'.erbagai Obyel< 1·',-.nu t.up La han/ Pengguna8rJ La han Dengan Henggunakan Dua Kombinasi Saluran SPOT Hss· (a) XSl dan XS~. <L•) XS2 da11 X S 3 , dan ( c) X S 1 dan X::.::~ .
37
l:Jhan/. penggunaan lahan daerah peiielitian, gambar 11.
Scatter diagram tersebut mcwakili kelompok obyek
l:.ervt;,t5etasj lebat, obyek bervegetasi, ·dan. I a han
1-:ering. Analisis scatter diagram pada obyel\ tersebut.
dilakukan dengan menggunakan kombinasi dat.3 :.:;t'U'l' XSl,
XS2, dan XS3. Sebagai contoh antara,obyek permukiman
pedesaan, dan kebun campuran sulit dilakukan
pemisahan, pada diagram pencar ditunjukan dengan
nilai spektral yang saling bertampalan pada setiap
kornbinasi saluran SPOT multispektral. Kelompok obyek
lahan kering relatif mudah dibedakan dengan obyek
yang bervegetasi pad a setiap sa luran SPOT
multispektral yang digunakan, pada diagram pencar
ditunjukan dengan nilai spektral yang sa ling
ber j au han.
I
KESIHPULAN
lnventarisasi penutup lahan I penggunaan lahan • dari data digital SPOT Hult.ispektral n1enggunakan
personal komputer dengan perangkat lunak ILWIS dapat
dilaksanakan di daerah penelitian dengan hasil cukup
baH: ..
Hasil klasifikasi penutup lahan/ penggunaan
Jahan di Lereng selatan Herapi terdiri dari 9 klas,
yaitu : tegalan 1.751 ha ( 11 %), sawah 1578 ha ( 9,8
%), kebun campuran 912 ha ( 5,7 %), hutan campuran
917 ha ( 5,8 %), hutan pinus 910 ha ( 5,7 %), semak
'
l -1.947 ha ( 12,2 %), rumput dan alang-alang 2.355 ha
(14,8 %), lahan terbuka, lahar dan lava 685 ha (
4,2 %) dan permukiman 2.379 ha ( 14,9 %). Luas daerah
yang tidak dapat dikenali tipe penutup lahan/
l j.
pE-n.g;gunaan lahannya adalah 2.550 ha ( 15,9 %), karena
tertutup awan, tertutup bayangan awan, dan tidak
t.erldasifikasi.
CNES. 1981.
CNES.
DAFTAH PUSTAKA
SPOT. CNES, Paris.
SPOT Earth Observation SatE.?llite. CNES, Par is.
Dulbahri. 1984. ,.qnalisi..s Di.q.i.tal Dalam Penginderaan Ja.uh. PUSPICS, Faku 1 tas Geograf i, UGM Yogyakarta.
J . Gas te llu-Etchegorry, J . P. 1988. F.'emote Sens in~1 I.V i th
SPOT. Yogyakarta.
~ Hartono. 1982. .4n.:!lisis D.::da Nultispektral Skaner
~ Lillesand,
Untuk Inv·enta.risasi Da.t.:t Ta.taguna Lahc1n di Propins.i Dc":lerah Ist i.mE!Wct ' 'logv.::o~.karta.
Skripsi Sarjana Fakultas Geografi, UGM, Yogyakarta.
Thomas M. and Ralp W. Keifer. 1979. RE"!tnote Sensing and Image Interpl~etation.
New York.
Lin tang Suhart.o. 1987. Nctpping of Jav·a Land~;cape
1-Vi th SPOT ImagPrv. Bakosurtanal,
PUSPICS.
UnitB Bogor.
1984. f}nalisis Dit;p~tal CCT Landsat Untuk ldenti.fi.kasi Daerah Kurang /li.r di Daerah I.sti.mewa 1/or;rv·~d;arta. Yogyakarta.
Surastopo Hadisumarno. 1978. Ne•tod(;~ Survei Ber·L.ingkat: Da 1 <.1m Penginderaan Jauh. PUSPICS, FaJ.:u l tas Geografi UGH, Yogyakarta.
Su t3n ::o. 1979". Pengetahuc:.rn D,::t.s~a r I nterpretas i C.i tr":=t. Fakultas Geografi UGM, Yogyakart~ .
.,; SutaJJt(•, dkk. 1988. PE:•manf,,i,;~t:an Cit:rc:o~ SPOT Genen:::.''~i I Unt:ul:' Perflet:c:<c{n t:if.:>omort'olcu;;i dan !. i,uut·.:tn L .. ahan di Le!ren(:l Nc•r.::o~.pi ·· Fakul tas Ge.•Jgndi, Yogyal{arta.
Vermi 11 ion. Charles. 1987. Low Cof3t Nic:ro Cc1mr:..ut£.>r B<:1.sed Interacti.v£? Analy-sis B~··st&"!r,. for n l. r·ec t Fi'fo'C::C."P t .2.0 n .a ncl f'l rc hi \'120 h't.·mo t:fi.:• Sen!:' .i. rH:] n,"d: ,:{ • N A~~ A . ll SA .
if ..
! ~f
1 i i J
j , t I '
KLASIFIKASI LIPU'l'AN LAHAN YANG OIGUNAKAN skala 1:100.000
Kategori Simbol
1. DAERAH BBHVEGETASI
1.1. Daerah pertanian
1.1.1. Sa wah s 1. 1 0 2 0 Ladang/tegalan Lt 1. 1 0 3. Kebun karet Kr 10 lo 4 0 Kebun campuran Kc 1olo5o Perkebunan (tidak dirinci) Kb 1.1.60 Tan am an campuran Tc 101070 Tidak dtkenaliJ terutama hut an Td
'
1020 Daerah bukan pertanian.
, r;J .... ..:.... . 1. Hut an primer H 102020 Hutan sekunder Hs . 1. 2. :.3. Hut an rawo air tawar Hrt 1 ~. l . ~.' Hutan raw a air payau Hrp 1 r; r
• .:4 • .. ) • Belukar l~
1 0 ;,;:: 0 t) 0 Semak 5m 1 0 2 0 '!.0 Pada.ng l'UUIPLI t. F' lo
1 . ~:~ . 8 . Padang a 1 an g- a l ;m g Pa 1 . ? . ~-1. Rutupu l r:Ho:a 1\ 10
L - 1
.. T .... • 2. DAERAH TAK BERVEGETASI
2.1. La han terbuka
2.2. Lahar dan lava
2.3. Beting pantai
2.4. Go song sungai
2.5. Guguk pasir
Lb
LL
8p
Gp
3. PERMUKIMAN DAN LAHAN BUKAN PERTANIAN YANG BERKAITAN
3.1. Permukiman
3.2. Bangunan industri
3.3. .Jaringan jalan
3.4. .Jar ingan jalan kereta api
3.5. Sungai
Sumber
Pt
In ... ···--
• r."-" IJ .
' _.-:V
j(
F;AKCJ S U RT f,N A l.
/
-... ,. .. ,_. .. .
• '
tl , !
f l ,
1 !