analisis data cu, fe, pb

4
 Analisis Data Percobaan I : Pada percobaan pertama tentang penentuan konsentrasi Cu pada sampel. Digunakan larutan Cu(II) 1000 ppm sebagai larutan baku, kemudian diencerkan menjadi 1, 2, 4, 6, 8, dan 10 ppm sebagai larutan standar. Dilakukan pengukuran absorbansi dari setiap larutan standar tersebut pada panjang gelombang ( ) 324,8 nm, karena pada  tersebut warna serapan dari larutan maksimal. Hasil pengukuran nilai absorbansi larutan standar pada  324,8 nm sebagai berikut : Konsentrasi (ppm) Absorbansi 2 0,061 4 0,116 6 0,169 8 0,229 10 0,284 Dari data tersebut dapat dibuat kurva kalibrasi (A vs C) sebagai berikut : Dari kurva kalibrasi di atas, maka diperoleh persamaan y = 0,028 x + 0,0041. Selanjutnya persamaan ini akan digunakan untuk menentukan konsentrasi Cu pada sampel. Jika diketahui absorbansi dari sampel yang mengandung Cu pada = 324,8 nm adalah 0,167 maka dengan menggunakan persamaan y = 0,028 x + 0,0041 kita akan mendapatkan konsentrasi Cu dalam sampel tersebut dengan cara: Y = 0,028 x + 0,0041. y = 0.028x + 0.0041 0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0 2 4 6 8 10 12    A    b   s   o   r    b   a   n   s    i Konsentrasi Kurva Kalibrasi (A vs Cu) Larutan Standar Cu

Upload: denny-suhendra

Post on 16-Jul-2015

202 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Data Cu, Fe, Pb

5/14/2018 Analisis Data Cu, Fe, Pb - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-data-cu-fe-pb 1/4

Analisis Data

Percobaan I :

Pada percobaan pertama tentang penentuan konsentrasi Cu pada sampel. Digunakan

larutan Cu(II) 1000 ppm sebagai larutan baku, kemudian diencerkan menjadi 1, 2, 4, 6, 8, dan

10 ppm sebagai larutan standar. Dilakukan pengukuran absorbansi dari setiap larutan standar

tersebut pada panjang gelombang () 324,8 nm, karena pada   tersebut warna serapan dari

larutan maksimal. Hasil pengukuran nilai absorbansi larutan standar pada  324,8 nm sebagai

berikut :

Konsentrasi (ppm) Absorbansi

2 0,061

4 0,1166 0,169

8 0,229

10 0,284

Dari data tersebut dapat dibuat kurva kalibrasi (A vs C) sebagai berikut :

Dari kurva kalibrasi di atas, maka diperoleh persamaan y = 0,028 x + 0,0041.

Selanjutnya persamaan ini akan digunakan untuk menentukan konsentrasi Cu pada sampel.

Jika diketahui absorbansi dari sampel yang mengandung Cu pada = 324,8 nm adalah 0,167

maka dengan menggunakan persamaan y = 0,028 x + 0,0041 kita akan mendapatkan

konsentrasi Cu dalam sampel tersebut dengan cara:

Y = 0,028 x + 0,0041.

y = 0.028x + 0.0041

0

0.05

0.1

0.15

0.2

0.25

0.3

0 2 4 6 8 10 12

   A   b  s  o  r   b  a  n  s   i

Konsentrasi

Kurva Kalibrasi (A vs Cu) Larutan

Standar Cu

Page 2: Analisis Data Cu, Fe, Pb

5/14/2018 Analisis Data Cu, Fe, Pb - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-data-cu-fe-pb 2/4

A ԑ.b C Konstanta

Sehingga diperoleh :

 

 

 

Jadi konsentrasi Cu dalam sampel adalah 5,817 ppm. Hal ini sesuai dengan perhitungan

menggunakan analisis Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS) yaitu 5,851 ppm,

walaupun sedikit berbeda dalam perhitungan konsentrasi sampel, namun error yang

didapatkan sangat kecil.

Percobaan II

Pada percobaan kedua, tentang penentuan kadar Pb pada sampel organik (Destruksi

Basah). Sampel organik yang digunakan disini adalah daun sono yang tumbuh di pinggir

 jalan, karena daun sono memiliki serapan yang baik terhadap mineral seperti Pb, sedangkan

kenapa yang harus tumbuh di pinggir jalan karena kadar Pb sisa hasil pembakaran kendaraan

bermotor di jalan-jalan cukup tinggi dan bisa diserap oleh daun sono. 

Pada percobaan ini, digunakan larutan standar Pb dengan konsentrasi 5, 10, 15, 20, dan

25 ppm. pada destruksi basah dilakukan penambahan sampel dengan HNO3, fungsi HNO3

disini untuk mendestruksi zat organik pada suhu rendah agar kehilangan mineral Pb akibat

penguapan dapat dihindari. Akibat penambahan ini, larutan sampel akan menjadi asam,

dibutuhkan inidikator untuk mengetahui tingkat keasaman dari sampel, sehingga digunakan

indikator metil jingga.

Absorbansi larutan standar Pb tersebut diukur pada   283,3 nm. Hasil pengukuran

absorbansi larutan standar setiap konsentrasi sebagai berikut :

Konsentrasi (ppm) Absorbansi

5 0,034

10 0,071

15 0,128

20 0,247

25 0,36

Dari data tersebut dapat dibuat kurva kalibrasi (A vs C) sebagai berikut :

Page 3: Analisis Data Cu, Fe, Pb

5/14/2018 Analisis Data Cu, Fe, Pb - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-data-cu-fe-pb 3/4

 

Dari kurva kalibrasi di atas, maka diperoleh persamaan y = 0,0166 x - 0,0804.

Selanjutnya persamaan ini akan digunakan untuk menentukan konsentrasi Pb pada sampel.

Jika diketahui absorbansi dari sampel yang mengandung Pb pada = 283,3 nm adalah 0,001

maka dengan menggunakan persamaan y = 0,0166 x - 0,0804 kita akan mendapatkan

konsentrasi Pb dalam sampel tersebut dengan cara:

Y = 0,0166 x - 0,0804

A ԑ.b C Konstanta

Sehingga diperoleh :

 

 

 

Jadi konsentrasi Pb dalam sampel adalah 4,904 ppm.

Percobaan III

Pada percobaan ketiga tentang penentuan kadar Fe pada air sumur dengan metode adisi

standar, digunakan larutan Fe 50 ppm sebagai larutan baku, dan diencerkan menjadi 2, 6, 10,

14, dan 18 ppm sebagai larutan baku. Dilakukan pengukuran absorbansi larutan standar pada

248,3 nm. Dari pengukuran absorbansi larutan standar, diperoleh hasil sebagai berikut :

Konsentrasi (ppm) Absorbansi

2 0,051

6 0,171

10 0,25

14 0,35

18 0,418

y = 0.0166x - 0.0804

0

0.05

0.1

0.15

0.2

0.25

0.3

0.35

0.4

0 5 10 15 20 25 30

   A   b  s  o  r   b  a  n  s   i

Konsentrasi

Kurva Kalibrasi (A vs C) Larutan

Standar Pb

Page 4: Analisis Data Cu, Fe, Pb

5/14/2018 Analisis Data Cu, Fe, Pb - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-data-cu-fe-pb 4/4

Dari data tersebut dapat dibuat kurva kalibrasi (A vs C) sebagai berikut :

Dari kurva kalibrasi di atas, maka diperoleh persamaan y = 0,0228 x + 0,0197.

Selanjutnya persamaan ini akan digunakan untuk menentukan konsentrasi Fe pada sampel.

Jika diketahui absorbansi dari sampel yang mengandung Fe pada = 283,3 nm adalah 0,005

maka dengan menggunakan persamaan y = 0,0228 x + 0,0197. kita akan mendapatkan

konsentrasi Pb dalam sampel tersebut dengan cara:

Y = 0,0228 x + 0,0197

A ԑ.b C Konstanta

Sehingga diperoleh :

 

 

 

Konsentrasi Fe dalam sampel adalah  –  0,645 ppm. Konsentrasi mineral dalam suatu

sampel tidak mungkin bernilai negatif. Kemungkinan besar, konsentrasi Fe dalam sampellebih rendah dibandingkan dengan konsentrasi larutan standar terendah, yaitu 2 ppm.

Sehingga untuk menghitung konsentrasi Fe dalam sampel dengan cara :

Konsentrasi Fe = Konsentrasi larutan standar Fe terendah  –  konsentrasi secara perhitungan

Konsentrasi Fe = 2  – 0,645

Konsentrasi Fe = 1,355 ppm

Sehingga konsentrasi Fe dalam sampel yang sesungguhnya adalah 1,355 ppm.

y = 0.0228x + 0.0197

0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0 5 10 15 20

   A   b  s  o  r   b  a  n  s   i

Konsentrasi

Kurva Kalibrasi (A vs C) Larutan

Standar Fe