analisis dan perancangan sistem informasi...
TRANSCRIPT
1
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN HANDPHONE
PADA JUNIOR CELLULER DI AMBARUKMO PLAZA YOGYAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
Disusun Oleh :
Anggun Saindriyono
06.12.1901
kepada
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM
YOGYAKARTA
2010
2
3
ANALYSIS AND DESIGN INFORMATION SYSTEMS SALES MOBILE AT JUNIOR CELLULER IN AMBARUKMO PLAZA YOGYAKARTA
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN HANDPHONE PADA JUNIOR CELLULER DI AMBARUKMO PLAZA YOGYAKARTA
Anggun Saindriyono
Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Currently very rapid technological developments. This strongly supports and is required to help
the smooth performance and presentation of information in an institution or company. Application of
information technology as a means for data processing, data depository, and disseminate information
quickly and accurately.
Created useful technologies to facilitate and help load activity in everyday life. Computer-based
information technology is one technology that tends to be more easily and quickly accepted by the
community.
Research methodology starts by collecting data, collected data was processed after the system
starting from system analysis, system design, system testing and implementation of the system. By
making application of the sale, it will assist in conducting counter-party data processing relating to the
sale and purchase transactions.
Keywords : technology, systems, information counters, the buyer.
4
1,. PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi informasi yang secara cepat, saat ini menuntut kita untuk dapat
mengikutinya, salah satu dari teknologi ini adalah kecanggihan seperangkat alat elektronik yang
dapat bekerja secara cermat dan cepat yaitu komputer. Komputer berfungsi membantu tugas-
tugas manusia sehingga memberikan manfaat yang cukup besar. Dalam hal ini, bukan berarti
manusia tidak dapat mengerjakan apa yang dikerjakan komputer. Komputer dapat bekerja lebih
cepat, cermat, tepat dan akurat, komputer juga dapat menyimpan banyak memori dalam bentuk
file tertentu dengan aman.
Dan berbagai fungsi yang ada dalam suatu perusahaan, fungsi pemasaran adalah salah satu
fungsi yang sangat penting dan harus diperhatikan serta dilaksanakan dengan sebaik-baiknya
pemasaran adalah salah satu faktor penting untuk mencapai sukses bagi perusahaan. Secara
tidak langsung untuk mencapai sukses pemasaran harus memaksimalkan penjualan yang
menguntungkan dalam jangka panjang.
Begitu pula dengan Junior Celluler, counter ini sebagai salah satu industri yang bergerak dalam
bidang jasa, harus selalu meningkatkan pelayanan untuk memberikan kepuasan bagi para tamu-
tamunya. Pada counter ini alat yang digunakan untuk meningkatkan operasi dalam suatu usaha
penyajian laporan masih menggunakan sistem manual. Sebagai akibat pelayanan kepada para
tamu-tamunya dan laporan sistem penjualan pada atasan menjadi lebih lama.
Selaran dengan berkembanganya perekonomian sekarang ini, khususnya bagi perkembangan
bisnis celluler agak menurun, maka setiap hari harus berusaha membuat counter tersebut
menjadi lebih baik dengan demikian sistem komputerisasi diperlukan guna meningkatkan
efisiensi dan efektifitas kerja, terutama dalam hal penjualan,
2. LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem
2.1.1 Pengertian Sistem
Untuk memahami makna sistem digunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan
prosedur dan pendekatan elemen.
1. Pendekatan Prosedur
Yaitu semua kegiatan yang saling berhubungan, berkumpul bersama untuk
mencapai tujuan tertentu. Urutan kegiatan digunakan untuk menjelaskan apa (what) yang
harus dikerjakan, siapa (who) yang mengerjakan, kapan (when) dikerjakan dan
bagaimana (how) mengerjakan.
2. Pendekatan Elemen
5
Yaitu kumpulan komponen yang saling berkaitan dan bekerja sama untuk mencapai
suatu tujuan tertentu. Suatu sistem terdiri dari beberapa subsistem.
2.1.2 Karakteristik Sistem
Untuk memahami atau mengembangkan suatu sistem, maka perlu membedakan unsur-unsur
dari sistem yang membentuknya.
2.2 Konsep Dasar Informasi
2.2.1 Pengertian Informasi
John Burch dan Gary Grundit Ski mendefinisikan informasi sebagai berikut “
Informasi adalah data yang telah di letakkan dalam konteks yang lebih berarti yang
dikomunikasikan kepada penerima untuk digunakan dalam pembuatan keputusan “. Dari
definisi diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa informasi adalah :
a. Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi pihak yang menerimanya.
b. Menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata.
c. Digunakan untuk pengambilan keputusan.
a. Kualitas Informasi
Informasi yang berkualitas tentu akan membangun fungsional manajemen dalam
mengambil keputusan organisasi. Informasi internal atau eksternal harus berkualitas.
Untuk itu sebagai ukuran sebuah informasi dapat dilihat sebagai berikut :
1) Akurat (Accurate)
Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan. Akurat juga
berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus
akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi mungkin mungkin
mengalami banyak gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi
tersebut.
2) Tepat waktu (Up to date)
Informasi yang sampai pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah
asing tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan
didalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat
berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini informasi mahal karena harus cepat
dikirim dan didapat sehingga memerlukan teknologi mutahir untuk mendapatkan,
mengolah dan mengirimkanya.
3) Relevan (Relevance)
6
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaianya. Relevansi informasi
untuk setiap orang, satu dengan lainya adalah berbeda.
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
2.3.1 Pengertian Sistem Informasi
Sistem Informasi adalah suatu alat untuk menyajikan informasi dengan cara
sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi penerimanya (Kertahadi, 1995).
2.4 Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sebuah sistem informasi pada level
manajemen yang berfungsi untuk membantu perencanaan, pengendalian dan pengambilan
keputusan dengan menyediakan resume rutin dan laporan-laporan tertentu. SIM (sistem
informasi manajemen) didefinisikan oleh George M.Scott sebagai berikut :
Suatu SIM adalah kumpulan dari interaksi-interaksi sistem-sistem informasi yang
menyediakan informasi baik untuk kebutuhan manajerial maupun kebutuhan operasi.
2.5 Konsep Penjualan
Penjualan merupakan suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang
lain. Beberapa ahli menyatakan sebagai ilmu dan sebagai seni, adapula yang memasukkannya
kedalam masalah etika dalam penjualan. Pada pokok istilah penjualan dapat diartikan sebagai
berikut : “menjual adalah ilmu dan seni untuk mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjual
untuk mengajak orang lain agar bersedia membeli barang dan jasa yang ditawarkan”.
Konsep tersebut mengasumsikan bahwa para konsumen umumnya menunjukan
penolakan pembelian sehingga harus dibujuk untuk membeli. Konsep tersebut juga
mengasumsikan bahwa perusahaan memiliki banyak sekali alat penjualan dan promosi yang
efektif untuk merangsang lebih banyak pembelian.
Dasar-dasar pemikiran yang terkandung dalam konsep penjualan adalah sebagai berikut:
1. Tugas utama dari perusahaan adalah mendapatkan penjualan cukup dari produknya.
2. Para konsumen tidak akan mungkin membeli barang dengan jumlah yang cukup banyak
tanpa mendapat dorongan.
3. Para pembeli kemungkinan akan melakukan pembelian lagi, seandainya tidak membeli
masih ada konsumen lain.
2.6 Konsep Arsitektur sistem
7
Dalam hal arsitektur adalah perencanaan bagaiman sistem akan didistribusikan di antara
komputer-komputer yang ada dan perangkat lunak dan perangkat keras apa yang akan
digunakan untuk masing-masing komputer
2.6.1 Konsep Arsitektur Stand Alone
Pada arsitektur ini database dan aplikasi database ditempatkan pada mesin(computer) yang
sama. Arsitektur ini adalah arsitektur yang paling sederhana dan dirancang untuk single user.
Database yang digunakan adalah database lokal.
2.6.2 Konsep Arsitektur Client Server
Arsitektur ini merupkan dari dua komponen utama yaitu client dan server. Apliksi database
berada pada mesin client. Sedangkan pada server terdapat remote database sever dan database
yang akan diskses. Aplikasi jenis ini juga sering disebut sebagai two-tiered application. Jika
aplikasi juga ditempatkan di mesin yang sama dengan server yang berisi remote database
server, aplikasi ini juga tetap disebut two-tiered application, karena aplikasi dan database server
beroperasi pada dua sistem independent yang berbeda.
2.7 Konsep Pemodelan Sistem
2.7.1 Flowchart
Flowchart merupakan gambar atau bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan
antar proses beserta instruksinya. Gambaran ini dinyatakan dengan simbol. Dengan demikian
setiap simbol menggambarkan proses tertentu. Sedangkan hubungan antar proses digambarkan
dengan garis penghubung.
Flowchart ini merupakan langkah awal pembuatan program. Dengan adanya flowchart
urutan poses kegiatan menjadi lebih jelas. Jika ada penambahan proses maka dapat dilakukan
lebih mudah. Setelah flowchart selesai disusun, selanjutnya pemrogram (programmer)
menerjemahkannya ke bentuk program dengan bahasa pemrograman.
2.7.2 Data Flow Diagram (DFD)
Pemodelan Proses yakni mengilustrasikan aktivitas-aktivitas yang dilakukan dan
bagaimana data berpindah diantara aktivitas-aktivitas itu. Ada banyak cara untuk
merepresentasikan proses model. Salah satu cara yang digunakan adalah Data Flow
Diagram (DFD). Ada 2 jenis DFD yaitu DFD Logis dan DFD Fisik. DFD logis
menggambarkan proses tanpa menyarankan bagaimana user akan menjalankan sistem
tersebut sedangkan DFD fisik menggambarkan proses model berikut implementasi
pemrosesan informasinya.
8
2.8 Sistem Informasi Penjualan
Sistem informasi penjualan dapat didefinisikan sebagai berikut : “sistem informasi
penjualan adalah suatu struktur yang berlanjut dan saling berkait dari orang, peralatan dan
prosedur yang ditujukan untuk mengumpulkan, menyaring, menganalisis dan mengembangkan
informasi yang spesifik, tepat waktu dan teratur untuk digunakan oleh para pengambil keputusan
dibidang penjualan dengan tujuan menyempurnakan perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian penjualan.
2.8.1 Perancangan Sistem Basis Data
Merancang database merupakan hal yang sangat penting. Kesulitan utama
dalam merancang adalah bagaimana merancang sehingga database dapat memuaskan
keperluan saat ini dan masa mendatang.
a. Teknik Normalisasi
Merupakan proses pengelompokan data elemen menjadi tabel-tabel yang
menunjukkan entity dan relasinya, pada proses normalisasi selalu diuji beberapa kondisi
apakah ada kesulitan saat menambah, mengubah, mencoba atau menghapus data suatu
database. Bila ada kesulitan pada pengujian tersebut maka relasi tersebut di pecah pada
beberapa table lagi, atau dengan kata lain bahwa perancangan belum mendapat hasil
yang optimal.
b. Field Atau Atribute Kunci
Dalam setiap field selalu terdapat kunci yang berupa satu field atau satu set field yang
dapat mewakili record:
1) Candidate Key
Adalah satu atribute yang mengidentifikasi secara unik suatu kejadian spesifik dari
entity.
2) Primary Key
Adalah satu atribute yang tidak hanya mengidentifikasi secara unik suatu kejadian
spesifik tetapi dapat juga mewakili setiap kejadian dari suatu entity.
3) Alternative Key
Adalah kunci kandidat yang tidak digunakan sebagai primary key.
4) Foreign Key
Adalah suatu atribute yang melengkapi satu hubungan yang menunjukkan ke induknya.
c. Kekurangan dalam Basis Data
9
Suatu basis data yang baik memiliki beberapa kekurangan yang di perhatikan pada
pembuatan file data base nya, antara lain sebagai berikut:
1) Redundansi dan Inkonsistensi Data
Redundansi berarti melakukan penyimpanan data yang sama di beberapa tempat. Hal
ini menyebabkan pemborosan atau in-efisiency dan menimbulkan inkonsistensi data
karena bila terjadi perubahan data maka data harus di rubah di beberapa tempat.
2) Security Data
Basis data yang baik, menerapkan aturan-aturan yang berhubungan dengan
keamanan sistem. Hal ini membuat tidak setiap pemakai sistem basis data
diperbolehkan untuk mengakses semua data. Keamanan tersebut juga dapat diatur
dan disesuaikan baik di tingkat basisdata atau aplikasinya.
3) Data Integrity
Di depan sudah dijelaskan bahwa dalam sebuah sistem basis data berisikan banyak
file database yang saling berhubungan. Integritas data yang dimaksud menyangkut
bagaimana mengatur kaitan antar file tersebut agar dapat melakukan transaksi-
transaksi secara efisiensi.
4) Data Acces
Pada suatu database perlu dibuat suatu manajemen pengelolaan untuk mengakses
data yang dikenal sebagai DBMS (Data Management System). Hal itu dilakukan
supaya data dalam basis data harus siap diakses oleh siapa saja yang membutuhkan
dan mempunyai hak untuk mengaksesnya.
5) Data Independence
Sebuah program dalam sistem basis data, harus dipisahkan dengan database yang
ada. Ini artinya perintah DBMS terhadap database karena apapun perubahan
terhadap database semua perintah akan stabil tanpa ada yang dirubah.
2.12 Implementasi Sistem
Tahap implementasi sistem merupakan prosedur yang harus dilakukan untuk
menyelesaikan desain sistem yang ada dalam dokumen rancangan sistem yang telah disetujui,
serta menguji, menginstal dan memulai penggunaan sistem yang baru. Secara umum tujuan dari
tahap implementasi ini adalah untuk melaksanakan uji coba atas konsep pengembangan sistem
yang telah disusun. Dalam tahap ini kegiatan dititik beratkan pada penelitian apakah konsep
sistem yag telah disusun itu dapat dilaksanakan dengan benar atau tidak.
Adapun tujuan utama dari tahap implementasi sistem ini adalah sebagai berikut :
10
1. Pengkajian mengenai rangkaian sistem, perangkat lunak dan perangkat keras dalam bentuk
sistem jaringan terpusat (integrated information system) agar dapat diolah sebuah bangunan
atau arsitektur sistem informasi.
2. Melakukan uji coba perangkat lunak sistem sebagai pengolah data sekaligus penyaji
informasi informasi yang dibutuhkan.
3. Melakukan penerapan serta peralihan sistem lama ke sistem yang baru sebagai keputusan
terakhir dalam tahap pembangunan / pengembangan sistem informasi yang dibarengi
dengan pembuatan laporan pengembangan sistem untuk keperluan pamakai.
3.ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisis Sistem
Definisi Analisis Sistem menurut Mc Leod adalah suatu studi dari sistem yang telah ada dengan
tujuan untuk merancang sistem yang baru atau memperbaiki kekurangan dari sistem yang telah ada.
Menurut Pressman yakni kegiatan menemukan atau mengidentifikasikan masalah,
mengevaluasi, membuat model serta membuat spesifikasi sistem.
Sedangkan menurut Yourdan suatu kegiatan mentransformasikan dua masukan utama, yaitu
kebijaksanaan pemakai dan anggaran proyek kedalam spesifikasi yang terstruktur. Kegiatan
tersebut melibatkan alat dan model diagram aliran data, diagram antar entitas dan komunikasi data.
Adapun secara umum analisis sistem yakni memandang, mengamati dan menyimpulkan
konsep sistem berdasarkan Sistem Informasi secara fisik dan konseptual.
3.2 .1Analisis Kelemahan Sistem
Analisis terhadap kelemahan sistem lama bertujuan untuk menunjukkan
masalah-maslah yang menggangu sistem lama. Untuk mengidentifikasi masalah-
masalah yang ada maka dilakukan analisis PIECES, yaitu analisa terhadap Performance
(kinerja), Information (Informasi), Economy (Ekonomi), Control (Pengendalian), Efficiency
(Efisiensi) dan Service (Layanan). Hasil analisa tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut:
(a) Analisis Kinerja (Performance)
Analisis kinerja adalah kemampuan dalam menyelesaikan tugas bisnis dengan
cepat sehingga sasaran dapat segera tercapai. Kinerja diukur dengan jumlah
produksi (throughput) dan waktu tanggap (response time) dari suatu sistem. Jumlah
produksi (throughput) adalah jumlah pekerjaan yang bisa diselesaikan selama waktu
11
tertentu. Waktu tanggap (response time) adalah keterlambatan rata-rata antara suatu
transaksi dengan tanggapan yang diberikan kepada transaksi tersebut. Melihat
kondisi dan situasi dilapangan, kinerja Counter Junior Celluler dalam pengolahan
data penjualan selama ini masih bersifat manual sehingga pemrosessan data masih
kurang efektif jika ditinjau dari troughput dan response time, hal ini dilihat dari dalam
proses pencarian data, pembuatan laporan masih menggunakan manual sehingga
membutuhkan waktu yang lama.
(b) Analisis Informasi (Information)
Laporan-laporan yang sudah diproses akan digunakan sebagai informasi yang
sangat dibutuhkan oleh manajemen didalam pengambilan keputusan. Analisis
informasi bertujuan untuk menganalisis kemampuan sistem informasi dalam
menghasilkan informasi yang berkualitas.
Kualitas suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu:
Akurat (accurate), berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan
dan tidak bisa atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas
mencerminkan maksudnya.
Tepat waktu (Up to date), berarti informasi yang datang pada penerima tidak
boleh terlambat.
Relevan (relevance), berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk
pemakainya.
Dari hasil analisis terhadap informasi yang ada pada Counter Junior Celluler,
didapatkan bahwa informasi yang dihasilkan masih sering terjadi kesalahan dan tidak
tepat waktu serta menghasilkan informasi yang tidak sesuai dengan kebutuhan yang
mengakibatkan informasi yang dihasilkan menjadi tidak berkualitas.
(c) Analisis Ekonomi (Economy)
Analisi ekonomi adalah penilaian terhadap sistem dalam pengurangan biaya dan
keuntungan yang didapat dari sistem yang dikembangkan. Sistem ini akan
memberikan penghematan biaya operasional dan meningkatkan keuntungan
perusahaan.
Secara ekonomis sistem yang ada saat ini membutuhkan biaya operasional yang
tidak sedikit seperti untuk membeli accessories, dan lain-lain. Dari hasil pengamatan
biaya yang dikeluarkan oleh Counter Junior Celluler sangat tidak seimbang dengan
manfaat yang didapatkan.
(d) Analisis Kontrol (Control)
12
Sistem yang digunakan harus dapat mengamankan data dari kerusakkan,
misalnya dengan membuat back up data. Selain itu, sistem yang digunakan harus
dapat digunakan untuk mengamankan data dari akses yang tidak diijinkan.
Dari hasil pengamatan di lapangan bahwa sistem Counter Junior Celluler yang
sedang berjalan sangat tidak aman, karena tidak adanya pembatasan hak akses
terhadap informasi yang ada. Laporan-laporan dan dokumen-dokumen yang ada
masih diletakkan secara terbuka dan sembarangan di kantor sehingga orang lain
dengan mudah mengakses informasi yang ada.
(e) Analisis Efisiensi (Efficiency)
Analisis efisiensi berhubungan dengan sumber daya yang ada guna
meminimalkan pemborosan. Efisiensi dari sistem yang dikembangkan adalah
pemakaian secara maksimal atas sumber daya yang tersedia yang meliputi manusia,
informasi, waktu, biaya, dan peralatan.
Pemakaian waktu dan sumber daya manusia yang tidak tepat dapat menyebakan
pemborosan. Pada sistem lama dibutuhkan waktu yang lama untuk mengolah data-
data dan membuat laporan-laporan.
(f) Analisis Layanan (Service)
Layanan merupakan salah satu aspek yang sangat penting didalam
kelangsungan suatu perusahaan. Oleh karena itu layanan terhadap pelanggan
maupun karyawan haruslah ditingkatkan secara maksimal supaya bisnis berjalan
dengan lancar. Dalam sistem lama pelayanan terhadap karyawan masih sangat
buruk, karena karyawan masih harus membutuhkan waktu yang lama untuk membuat
laporan yang juga memerlukan ketelitian yang sangat tinggi sehingga terkadang bisa
membuat karyawan stres. Sedangkan pelayanan terhadap pelanggan juga
masih sangat buruk karena dalam satu pelayanan membutuhkan waktu yang
lama, sehingga membuat pelanggan tidak puas.
4. PEMBAHASAN
4.1 KONVERSI SISTEM
Konversi sistem merupakan proses untuk menempatkan sistem baru agar siap untuk
diimplementasikan. Adapun konversi sistem yang diterapkan pada counter junior celluler adalah :
1. Konversi Pararel
Pendekatan konversi pararel dilakukan dengan mengoperasikan sistem yang baru
bersama-sama dengan sistem yang lama selama satu periode waktu tertentu. Kedua sistem
ini dioperasikan bersama-sama untuk meyakinkan bahwa sistem yang baru benar-benar
telah beroperasi dengan sukses sebelum sistem yang lama dihentikan.
13
Pendekatan ini merupakan kebalikan dari pendekatan konversi langsung. Kelebihan dari
pendekatan ini terletak pada penyediaan proteksi yang tinggi kepada organisasi terhadap
kegagalan sistem yang baru. Jika sistem yang baru gagal, sistem yang lama masih tetap
beroperasi. Kelemahan dari pendekatan ini adalah terletak pada biaya yang harus
dikeluarkan untuk membiayai jalanya dua sistem.
Dalam analisis dan desain aplikasi ini digunakan pendekatan konversi pararel dengan
pertimbangan sebagai berikut :
a. Sistem baru yang dibuat belum tentu berhasil, sehingga perlu adanya perlindungan
atau proteksi terhadap jalanya sistem yang lama tetapi dalam jangka waktu tertentu.
b. Selama jangka waktu yang ditentukan sistem lama dan sistem baru beroperasi
secara bersama, sehingga dapat dilihat apakah sistem yang baru sudah dapat
berjalan dengan baik dan benar atau belum.
c. Apabila dalam jangka waktu yang ditentukan sistem baru tidak dapat berjalan
sebagaimana mestinya maka masih ada sistem yang lama.
5. PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian dan perancangan yang penulis kerjakan dan mengacu pada rumusan
masalah yang ada yaitu Bagaimana membangun sebuah sistem informasi penjualan
handphone pada Junior Celluler dapat diambil kesimpulan bahwa untuk membangun sistem
informasi penjualan yang mampu memudahkan pihak Junior Celluler dalam pengolahan
data, yaitu :
1. Sistem yang ada selama ini masih menggunakan cara manual sehingga mengakibatkan
keterlambatan arus informasi kepada pihak perusahaan. Dengan sistem baru keterlambatan
arus informasi dapat dicegah karena pengolahan data, pencarian data, dan pembuatan
laporan sudah dilakukan secara terkomputerisasi sehingga informasi yang dihasilkan menjadi
lebih berkualitas, dan dapat menyajikan informasi secara cepat, akurat dan relevan
2. Sistem informasi pada bagian penjualan dapat meningkatkan pelayanan dan kemudahan
terhadap Counter Junior Celluler dan pembuatan laporan.
5.2 Saran
1. Kesempurnaan dan keluwesan dari suatu sistem bersifat relative berdasarkan pada cara
pandang dan konsep dari setiap pemikiran yang berbeda serta memiliki alur yang bervariasi.
Karena system ini dibangun berdasarkan alur pemikiran penulis, maka untuk hasil yang lebih baik
dan maksimal diperlukan saran dari pihak manapun untuk melengkapi kekurangan yanga ada.
14
DAFTAR PUSTAKA
Jogianto HM. (1990).Analisis dan Desain sistem informasi : pendekatan terstruktur teori dan praktek
aplikasi bisnis.Andi offset.yogyakarta. (Hal 1-2)
Jogiyanto Hartono, MBA, Ph.D, 1999. Analisis dan Disain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori
dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset, Halaman 15.
Marlinda S.kom, Linda.(2004).Sistem Basis Data.Andi Offset.Yogyakarta. (Hal 1)
Robert A. Leitch/K. Roscoe Davis, Accounting Information Sistem, (New Jersey: Prentice-Hall, 1983), hal.
6
http://www.amazon.com/ tanggal 09 desember 2009