analisis dampak lingkungan 05121002047 afriyani zulyanti (amdal)

23
TUGAS AMDAL (ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN “PABRIK VICTORIA, SAKO PALEMBANG” OLEH AFRIYANI ZULYANTI 05121002047 PRODI TEKNIK PERTANIAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Upload: afriyanizulyanti

Post on 26-Dec-2015

210 views

Category:

Documents


19 download

DESCRIPTION

AMDAL

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN 05121002047 Afriyani Zulyanti (AMDAL)

TUGAS AMDAL (ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN

“PABRIK VICTORIA, SAKO PALEMBANG”

OLEH

AFRIYANI ZULYANTI

05121002047

PRODI TEKNIK PERTANIAN

JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

INDRALAYA

2014

Page 2: ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN 05121002047 Afriyani Zulyanti (AMDAL)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semakin banyak industri dan perusahaan-perusahaan makanan  yang pesat di

Kabupaten Cilacap memberikan pula dampak negatif berupa meningkatnya tekanan

terhadap lingkungan. Hal ini terjadi karena  pembangunan tempat usaha  yang

kurang  memperhatikan  daya  dukung  dan daya tampung lingkungan setempat, yang

pada akhirnya meningkatkan pencemaran dan kerusakan lingkungan. Pencemaran

dan kerusakan lingkungan hidup tersebut menjadi beban sosial, yang pada akhirnya

masyarakat dan pemerintah yang harus menanggung biaya pemulihannya.

Apabila hal ini dibiarkan  terus  menerus akan berakibat pada masalah-masalah

yang semakin kompleks dan sulit penanganannya. Oleh karenanya pembangunan

yang harus dilakukan adalah pembangunan yang berwawasan lingkungan yaitu

pembangunan yang memadukan lingkungan hidup dengan sumber daya alam, untuk

mencapaikeberlanjutan pembangunan yang menjadi jaminan bagi kesejahteraan dan

mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan.

Salah satu upaya yang dilakukan untuk meminimasi dampak negatif yang timbul

dari  suatu  kegiatan  maka dilakukan  penyusunan  kajian  kelayakan lingkungan

berupa AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup) atau UKL & UPL

(Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup).

Kedua instrumen lingkungan ini disatu sisi merupakan kajian kelayakan lingkungan

bagi kegiatan yang akan memulai usaha tetapi disisi lain juga merupakan syarat yang

harus dipenuhi untuk mendapatkan izin memulai usaha. Sehingga melalui dokumen

ini dapat diketahui dampak yang akan timbul dari suatu kegiatan kemudian

bagaimana dampak-dampak tersebut dikelola baik dampak negatif maupun dampak

positif.

Page 3: ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN 05121002047 Afriyani Zulyanti (AMDAL)

B. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan pencemaran?

2. Seperti apa pencemaran limbah industri pangan itu?

3. Apa saja karakteristik limbah cair?

4. Apa saja dampak yang ditimbulkan limbah industri pangan terhadap

lingkungan?

C. Tujuan

1. Mengetahui dan memahami pengertian pencemaran

2. Mengetahui gambaran pencemaran limbah industri pangan

3. Mengetahui dan memahami karakteristik limah cair

4. Mengetahui dan memahami dampak yang ditimbulkan dari limbah industri

pangan terhadap lingkungan maupun manusia.

Page 4: ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN 05121002047 Afriyani Zulyanti (AMDAL)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bioteknologi merupakan suatu kajian yang berhubungan dengan penggunaan

organisme hidup atau produknya dalam proses industri berskala-besar. Bioteknologi

mikroorganisme adalah aspek bioteknologi industri yang berhubungan dengan proses

yang melibatkan mikroorganisme. Bioteknologi mikroorganisme kadangkadang

disebut mikrobiologi industri, suatu bidang yang lama dan sudah diperbaharui pada

beberapa tahun terakhir ini karena penambahan teknik rekayasa genetika.

Mikrobiologi industri awalnya dimulai dengan proses fermentasi alkohol, seperti

pada pembuatan “beer” dan “wine” (minuman dibuat dari buah anggur). Proses

mikrobial dikembangkan untuk produksi bahan farmasi seperti antibiotika, produksi

makanan tambahan seperti asam amino, serta produksi enzim, dan produksi industri

kimia seperti butanol dan asam sitrat.

Salah satu contoh industri mikrobiologi adalah industri kecap. Menurut buku

Chau Lai, salah satu buku klasik tentang Confucius, kecap sudah dikenal di Negeri

Tiongkok sejak sekitar 2500-3000 tahun yang lalu, yang kemudian pada tahun 600-

500 Sm diperkenalkan di Jepang bersamaan dengan berkembangnya agama Budha.

Secara umum, merupakan produk olahan/awetan kedelai dengan tekstur cair (asin)

atau kental (manis), berwarna coklat kehitaman, dan digunakan sebagai penyedap

masakan. Aromanya yang harum dan citarasanya yang gurih membuat kecap

diterima luas sebagai bumbu masak utama dalam budaya kuliner Asia. Kecap

dianggap sebagai kondimen dan bumbu masak yang dapat meningkatkan gairah

makan. Di Indonesia, kecap tersedia mulai dari penjaja makanan di kaki lima, hingga

di meja restoran hotel berbintang. Dapatkah kita bayangkan sate, soto, tahu goreng,

atau bubur ayam tanpa kecap?

Pabrik Victoria yang beralamat di Jl Pangeran Ayin No. 43/94, Palembang,

Sumatera Selatan, adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang industri

makanan termasuk kecap, minuman termasuk pula didalamnya pengemasan barang-

barang hasil produksi sendiri, juga dibidang perdagangan besar (distributor).

Page 5: ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN 05121002047 Afriyani Zulyanti (AMDAL)

Perusahaan ini sebelumnya memiliki status Penanaman Modal Dalam Negeri

(PMDN).

Kecap diduga berasal dari bahasa Amoy koechiap atau ke-tsiap. Dalam dialek

Kanton modern diucapkan sebagai gwaijap. Secara umum berarti kuah ikan atau saus

ikan. Istilah ketchup di dalam bahasa Inggris pun diduga keras berasal dari koechiap

karena dalam dialek Hanzi artinya saus terong kecil alias tomat. kecap yang terbuat

dari kedelai memiliki bermacam-macam nama, diantaranya shoyu, soja japais

tamari, tao-yu, dan soy sauce.

Kecap merupakan penyedap berbagai masakan Indonesia yang dibuat dengan

cara fermentasi kedelai. Bahan baku utama yang digunakan untuk membuat kecap

adalah kedelai. Pembuatan kecap ada beberapa tahap, yang pertama kecap dapat

dibuat dengan cara fermentasi atau hidrolisis asam. Fermentasi pembuatan kecap

dimulai dengan fermentasi oleh kapang dan dilanjutkan fermentasi dalam larutan

garam (NaCl). Selama fermentasi kapang, mikroba yang berperan adalah Aspergillus

oryzae, Aspergillus flavus, Aspergillus niger dan Rhizopus olligosporus atau yang

dikenal dengan jamur tempe, dan fermentasi ini merupakan cara yang populer. Pada

dasarnya pembuatan kecap manis dan kecap asin itu hampir sama, perbedaannya

adalah pada akhir proses, yaitu terdapat penambahan gula dan bumbu-bumbu pada

kecap manis, sedangkan pada kecap asin tidak ada penambahan gula.

Produk buangan dari produksi kecap berupa limbah padat yang berupa ampas

kedelai dan bumbu serta campuran semi kecap, sedangkan limbah cair berupa air

buangan sisa pencucuian alat/mesin produksi dan air sisa rebusan kedelai.

Saus merupakan salah satu produk olahan pangan yang sangat populer. Saus

tidak saja hadir dalam sajian seperti mie bakso atau mie ayam, tetapi juga dijadikan

bahan pelengkap nasi goreng, mie goreng dan aneka makanan fast food (Anonimus,

2008). Saus terbagi atas beberapa jenis diantaranya saus cabe, saus tomat, saos tiram,

dan beberapa jenis saus lainya.

Saus cabe merupakan saus yang diperoleh dari pengolahan utama cabe

(Capricum sp) yang telah matang denagn atau tanpa penambahan bahan lain dan

Page 6: ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN 05121002047 Afriyani Zulyanti (AMDAL)

digunakan sebagai penyedap makanan. Berbagai bumbu, bahan pengawet dan bahan

tambahan lainnya yang digunakan dalam pembuatan saus cabe harus yang telah

diizinkan pemakaiannya oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan, Departemen

Kesehatan RI (Dirjen POM, 1999).

Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI-01-2891-1992), saus cabe

didefinisikan sebagai saus yang diperoleh dari pengolahan bahan utama cabe

(Capsicum sp) yang telah matang dan bermutu baik, dengan atau tanpa penambahan

bahan makanan lain, serta digunakan sebagai penyedap makanan.

 Bahan yang digunakan antara lain cabai merah besar, bawang putih, gula

pasir, garam, minyak wijen, kecap inggris, air, asam cuka dan bahan pengawet

(Suyanti, 2007).

Page 7: ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN 05121002047 Afriyani Zulyanti (AMDAL)

BAB III DAMPAK LINGKUNGAN SEKITAR

A. Dampak Industri Terhadap Lingkungan

Menurut Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup

No. 02/MENKLH/I/1998 yang dimaksud dengan pencemaran adalah masuk atau

dimasukannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air,

udara/tanah dan atau berubahnya tatanannya (komposisi) oleh kegiatan manusia atau

oleh proses alam, sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang

menyebabkan air, udara/tanah menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai

dengan peruntukannya.

Pada dasarnya kegiatan suatu industri adalah mengolah masukan (input)

menjadi keluaran (output). Keluaran yang dihasilkan suatu industri adalah berupa

produk yang diinginkan beserta limbah. Limbah dapat yang bernilai ekonomis

sehingga  dapat  dijual  atau  dipergunakan  kembali  dan  yang  tidak  bernilai

ekonomis yang akan menjadi beban lingkungan. Limbah ini dikeluarkan melalui

media udara, air dan tanah yang merupakan komponen ekosistem alam.

Lingkungan, yang merupakan wadah penerima akan menyerap bahan limbah tersebut

sesuai dengan kemampuan asimilasinya. Kemampuan lingkungan untuk

memulihkan diri sendiri  karena  interaksi  pengaruh  luar, disebut  daya tampung

lingkungan. Daya tampung lingkungan antara tempat yang satu dengan tempat yang

lain berbeda.

Bahan pencemar yang masuk ke dalam lingkungan akan berinteraksi dengan

satu atau lebih komponen lingkungan. Perubahan komponen lingkungan secara

fisika, kimia dan biologi sebagai akibat dari adanya bahan pencemar akan

mengakibatkan perubahan kualitas lingkungan. Limbah yang mengandung bahan

pencemar  akan mengubah  kualitas    bila  lingkungan  tersebut  tidak  mampu

memulihkan kondisinya sesuai dengan daya dukung yang ada padanya. Oleh karena

Page 8: ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN 05121002047 Afriyani Zulyanti (AMDAL)

itu sangat perlu diketahui sifat limbah dan komponen bahan pencemar yang

terkandung dalam limbah tersebut.

B. Konsep Industri Berwawasan Lingkungan

Usaha pengendalian pencemaran dapat dilakukan melalui berbagai upaya.

Pembangunan  industri  di Indonesia  lebih  menitik  beratkan  pada  aspek

pertumbuhan  ekonomi  telah  menjadikan  pertumbuhan  di  sektor lain  tidak

seimbang. Aspek sosial-budaya dan aspek lingkungan seperti diabaikan. Setelah

muncul berbagai masalah barulah disadari bahwa pembangunan berkelanjutan adalah

suatu  keharusan.  Menurut  World  Comission  on Environment  and Development

(1987), Pembangunan berkelanjutan adalah  pembangunan yang memenuhi

kebutuhan  masa  kini  tanpa  mengurangi  kemampuan  generasi mendatang untuk

memenuhi kebutuhan mereka sendiri.

Gagasan  Pembangunan  berkelanjutan  atau  dikenal   juga   dengan

pembangunan  berwawasan  lingkungan  secara  bertahap  mulai  dimasukkan

kedalam kebijakan dan perencanaan pembangunan nasional. Hal ini terlihat dari

diberlakukannya  Undang-Undang  Nomor 4  Tahun 1982  tentang  Ketentuan-

ketentuan  Pokok  Pengelolaan  Lingkungan  yang  selanjutnya  direvisi  dengan

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan dan

Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1986 yang kemudian direvisi dengan

Peraturan  Pemerintah  Nomor 51 Tahun 1993 dan  direvisi  kembali  dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak

Lingkungan.

Pembangunan yang berlangsung saat ini baik langsung maupun tidak

langsung  akan  memberikan  tekanan terhadap  lingkungan  yang  beresiko

mencemari dan merusak lingkungan. Oleh karenanya pembangunan

seharusnyamengikuti konsep pembangunan berkelanjutan, yaitu pembangunan

dilakukan tidak  hanya  secara  fisik  tetapi  juga dengan  mempertimbangkan

kelestarian sumberdaya alam serta kesejahteraan manusia di sekitarnya.

BAB IV PEMBAHASAN

Page 9: ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN 05121002047 Afriyani Zulyanti (AMDAL)

4.1  Survey Lingkungan

       Pengamatan dilakukan di Pabrik Victoria yang beralamat di Jl Pangeran Ayin

No. 43/94, Palembang, Sumatera Selatan, 30163. Pengamatan dilakukan untuk

mengetahui dampak lingkungan yang diakibatkan limbah dari hasil produksi pabrik

yang telah berproduksi selama puluhan tahun tersebut.

4.2  Survey Wawancara

       Pengambilan data untuk analisis dampak lingkungan selanjutnya adalah

melakukan wawancara untuk kalangan warga sekitar perusahaan maupun lingkungan

internal perusahaan. Berikut hasil wawancara dari kedua pihak yang masing-masing

diambil 3 orang responden.

1. Pihak Pabrik

Nama : Marlina (34 tahun)

Jabatan : Pekerja pabrik

a. Pertanyaan: Apa pendapat ibu mengenai limbah yang dihasilkan pabrik ini?

b. Jawab: Selama ini aman-aman aja de. Gak pernah ada masalah sama warga

juga.

a. Pertanyaan: Apakah pihak pabrik telah mempertimbangkan dampaknya bagi

masyarakat?

b. Jawab: Selama gak ada masalah sih saya kira gak perlu dipikirin juga

dampaknya toh yang dihasilkan juga kan limbah organik yang dapat menjadi

pupuk warga belakang pabrik..

Nama : Hesti (44 tahun)

Jabatan : Pekerja pabrik

a. Pertanyaan: Apa pendapat ibu mengenai limbah yang dihasilkan pabrik ini?

b. Jawab: Menurut saya sih hasil produksi pabrik disini bukan termasuk limbah,

karena kalau ini limbah pasti sudah mendapat kecaman dari warga.

a. Pertanyaan: Apakah pihak pabrik telah mempertimbangkan dampaknya bagi

masyarakat?

b. Jawab: Memang seharusnya pabrik mempertimbangkan dampak yang akan

timbul nanti, tapi karena mungkin keterbatasan waktu dan biaya hal ini masih

Page 10: ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN 05121002047 Afriyani Zulyanti (AMDAL)

bisa dikesampingkan dahulu kok. Lagipula volume limbah yang dihasilkan

tidak terlalu besar dan itupun dalam bentuk organik.

2. Pihak Masyarakat

Nama : Harmina (40 tahun)

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

a. Pertanyaan: Apa pendapat ibu mengenai limbah yang dihasilkan pabrik

selama ini? Apakah pihak pabrik telah mempertimbangkan dampaknya bagi

masyarakat?

b. Jawab: Baunya gak sedap dan merusak lingkungan apalagi disekitaran jalan

buat lewat orang-orang, kayanya pabrik sih gak peduli karena mungkin bagi

mereka masih bisa di kasih toleransi dari masyarakat juga, karena belum

sampai ke taraf mengganggu warga.

Nama : Minar (41 tahun)

Pekerjaan : Pedagang makanan depan pabrik

a. Pertanyaan: Apa pendapat ibu mengenai limbah yang dihasilkan pabrik?

Apakah pihak pabrik telah mempertimbangkan dampaknya bagi masyarakat?

b. Jawab: Sebenernya buat saya sih gak mengganggu, karena limbahnya gak

terlalu parah. Hanya sesekali terdengar suara mesin dan bau pengolahan

kecap dan saos.

Nama : Alwi

Pekerjaan : Kepala RT (60 tahun)

a. Pertanyaan: Apa pendapat bapak mengenai limbah yang dihasilkan pabrik

ini? Apakah pihak pabrik telah mempertimbangkan dampaknya bagi

masyarakat?

b. Jawab: Belum ada gangguan berarti sih bagi masayarkat, tapi memang bagi

lingkungan itu limbah bisa merusak. Dan saya rasa pihak pabrik belum

mempertimbangkan terhadap lingkungan sekitar, tapi itupun karena selama

ini belum ada warga yang mengeluh akibat limbah yang dihasilkan pabrik

dan pihak pabrik juga sebenarnya bisa bekerja sama dengan baik apabila

Page 11: ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN 05121002047 Afriyani Zulyanti (AMDAL)

nanti ada keluhan dari masyarakat sekitar, karena saya juga kan dekat dengan

pemilik pabrik.

4.3  Analisis Hasil Survey

       Berdasarkan hasil survey dapat dinyatakan bahwa sebelum adanya Pabrik

Victoria yang beralamat di Jl Pangeran Ayin No. 43/94, Palembang, Sumatera

Selatan, 30163, lingkungan disekitar masih sangat asri dan tidak menimbulkan bau

yang tidak sedap serta tidak timbulnya kerusakan pada tumbuhan disekitar limbah.

Namun, setelah pabrik didirikan dengan pembuangan limbah yang sembarangan

mengakibatkan adanya ketidaknyamanan warga sekitar dan kerusakan lingkungan

seperti rusaknya tumbuhan dan menimbulkan bau (daerah belakang pabrik).

      Berikut ini solusi yang seharusnya perusahaan pertimbangkan dengan konsep

AMDAL:  

1. AMDAL seharusnya dilakukan untuk proyek yang akan dibangun karena

Undang-Undang dan Peraturan-Peraturan Pemerintah menghendaki demikian.

Apabila pemilik atau pemrakarsa proyek tidak melakukannya maka akan

melanggar undang-undang dan besar kemungkinan perizinan untuk

pembangunan proyek tersebut tidak akan didapat, atau akan menghadapi

pengadilan yang dapat memberikan sanksisanksi yang tidak ringan. Cara ini

cukup efektif untuk memaksa para pemilik proyek yang kurang memperhatikan

kualitas lingkungan atau pemilik proyek yang hanya mementingkan keuntungan

proyeknya sebesar mungkin tanpa menghiraukan dampak sampingan yang

timbul. Tanpa adanya undang-undang, peraturan pemerintah, dan Pedoman-

pedoman Baku Mutu maka dasar hukum dari pelaksanaan AMDAL ini tidak ada.

2. AMDAL seharusnya dilakukan agar kualitas lingkungan tidak rusak karena

adanya proyek-proyek pembangunan. Cara kedua ini merupakan yang ideal,

tetapi kesadaran mengenai masalah ini tidak mudah ditanamkan pada setiap

orang terutama para pemrakarsa proyek. Manusia dalam usahanya memenuhi

kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraannya telah melakukan berbagai

aktivitas dari bentuk yang sederhana sampai yang sangat canggih, mulai dari

bangunan yang kecil sampai yang sangat besar dan canggih, mulai dari yang

Page 12: ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN 05121002047 Afriyani Zulyanti (AMDAL)

hanya sedikit saja mengubah sumber daya alam dan lingkungan sampai yang

menimbulkan perubahan yang besar.

       Untuk menghindari timbulnya dampak lingkungan yang tidak dapat

ditoleransi maka perlu disiapkan rencana pengendalian dampak negative yang akan

terjadi. Untuk dapat merencanakan pengendalian dampak negatif harus diketahui

dampak negatif apa yang akan terjadi dan untuk dapat mengetahui dampak yang

akan terjadi maka perlu dilakukan pendugaan dampak lingkungan. Langkah ini

disebut Pendugaan Dampak Lingkungan atau Environmental Impact Assessment dan

pendugaan ini merupakan proses dalam AMDAL.

       AMDAL dilakukan untuk menjamin tujuan proyek-proyek pembangunan

yang bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat tanpa merusak kualitas lingkungan

hidup. AMDAL bukanlah suatu proses yang berdiri sendiri, tetapi merupakan bagian

dari proses AMDAL yang lebih besar dan lebih penting sehingga AMDAL

merupakan bagian dari beberapa hal, yaitu pengelolaan lingkungan, pemantauan

proyek, pengelolaan proyek, pengambil keputusan, dan dokumen yang penting.

       Aktivitas pengelolaan lingkungan baru dapat dilakukan apabila dapat disusun

rencana pengelolaan lingkungan, sedangkan rencana pengelolaan lingkungan dapat

disusun apabila telah diketahui dampak lingkungan yang akan terjadi akibat dari

proyek-proyek pembangunan yang akan dibangun.

       Pendugaan dampak lingkungan yang digunakan sebagai dasar pengelolaan dapat

berbeda dengan kenyataan dampak yang terjadi setelah proyek berjalan sehingga

program pengelolaan lingkungan sudah tidak sesuai atau mungkin tidak mampu

menghindarkan rusaknya lingkungan.

      

Page 13: ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN 05121002047 Afriyani Zulyanti (AMDAL)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil  pengkajian  terhadap  pelaksanaan  pengelolaan  dan  pemantauan

lingkungan pada sektor industri dapat disimpulkan bahwa :

1. Pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan yang dilakukan oleh industri

masih pada tahap pengelolaan limbah yang dihasilkan oleh industri belum

mengarah pada kesadaran untuk kelestarian lingkungan.

2. Pengelolaan lingkungan yang dilakukan oleh industri masih sebatas

meredam protes atau mencegah terjadinya gejolak oleh masyarakat di

sekitar lokasi industri, belum mencakup pengelolaan lingkungan secara

utuh.

3. Masyarakat masih beranggapan bahwa industri yang memberikan banyak

bantuan  dan  menyerap  banyak  tenaga  kerja  lokal merupakan industri

yang telah peduli terhadap lingkungan.

4. Masyarakat tidak mempermasalahkan  apakah industri  tersebut

mencemari lingkungan  atau tidak.

5. Sebagian masyarakat yang berkeinginan terlibat dalam pengelolaan dan

pemantauan lingkungan tidak mempunyai akses untuk dapat terlibat

dalam pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan.

B. Saran

Perlu adanya kajian mengenai daya tampung lingkungan yang dapat menjadi

dasar kebijakan dalam penyusunan peraturan daerah.

Page 14: ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN 05121002047 Afriyani Zulyanti (AMDAL)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2007. Produksi Kecap Indo Moto. (Online). (http://journal-

iptek.blogspot.com/2007/04/produksi-kecap-indo-moto.html). Diakses pada

tanggal 26 April 2014 pukul 20.00 WIB

Anonim. 2008. Dampak Limbah Industri. (Online).

(http://kakisewu.wordpress.com/2008/03/28/dampak-limbah-industri/).

Diakses pada tanggal 26 April 2014 pukul 20.00 WIB

Cahpati, vicha. 2011. Industri Kecap. (Online).

(http://vicha-cahpati.blogspot.com/2011/12/industri-kecap.html). Diakses

pada tanggal 26 April 2014 pukul 20.00 WIB

Firdauz, Srikandi. 1992. Polusi Air & Udara. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Jenie, Betty Sri Laksmi dan Rahayu, Winalti Pudji. 1993. Penanganan Limbah

IndustriPangan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Nurdianara. 2011. Laporan Pencemaran Lingkungan Disekitar Pabrik Tahu.

(Online). (http://nurdianara3.wordpress.com/2011/09/09/contoh-laporan-

pencemaran-lingkungan-di sekitar-pabrik-tahu/ ). Diakses pada tanggal 26

April 2014 pukul 20.00 WIB

Sastrawijaya, A. Tresna. 1991. Pencemaran Lingkungan. Jakarta: PT Rineka Cipta

Varian, semprul 2013. Contoh AMDAL. (Online).

(http://semprulvarian.blogspot.com/2013/03/contoh-amdal.html). Diakses

pada tanggal 26 April 2014 pukul 20.00 WIB

Wildan. Tanpa tahun. Makalah Kimia Industri Kecap. (Online). http://wildan-

archibald.blogspot.com/p/makalah-kimia-industri-makalah-kecap.html).

Diakses pada tanggal 26 April 2014 pukul 20.00 WIB

Page 15: ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN 05121002047 Afriyani Zulyanti (AMDAL)

Lampiran

Peta Pabrik Victoria